PERAN MASYARAKAT DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM PAMSIMAS DI DESA BANJARSARI KECAMATAN GAJAH KABUPATEN DEMAK
Jurnal Ilmiah
Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat guna menyelesaikan Program Sarjana (S1) Ilmu Pemerintahan
Oleh : HARDILES NOFIANDI 14010110110074
ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO 2014
ABSTRACT Water as a fundamental requirement for life, should be met in terms of quantity, quality, affordable, and continuous. But there are still many Indonesian people who do not get adequate water, especially low-income people in rural areas and suburbs. Pamsimas is one of the government's flagship program in the provision of clean water and sanitation to rural and suburban communities through community-based approaches. This research uses descriptive qualitative method of data collection through interview techniques, with purposive sampling method of selecting informants. Research results in the participation rate Pamsimas (Water Supply and Sanitation Community-Based) in the village of DemakBanjarsari includes 3 components. First, program planning; second, the implementation of the program; Third, after the implementation of the program. The three components are interrelated with one another that can not be separated in order to achieve outcomes on the role of community in implementing BanjarsariPamsimas in the village. Approach or policy to encourage society in the implementation of Pamsimas (Water Supply and Community-Based Sanitasi) has strategies and principles consist of: community empowerment and local institutional development; improvement of health and hygiene behaviors and sanitation services; drinking water supply and public sanitation, grants local socio-economic development; and support the implementation and project management. The approach taken is based on: a community-based, participatory, responsive, masyarajat access for all, gender equality, pro poor, sustainability, transparency and accountability, value-based. Recommendations, the study is expected to maintain and develop programs Pamismas in the village because it is very beneficial to the local community. In addition it is expected that the successful implementation of the program in the village BanjarsariPamsimas this can be a reference for beneficiary villages Pamsimas other programs.
Keywords: Pamsimas, Community Empowerment, Banjarsari Village, District Gajah, Demak
dalam pengelolaan sarana air minum
Pendahuluan Air sebagai kebutuhan utama kehidupan,
seharusnya
dapat
terpenuhi secara kuantitas, kualitas, terjangkau, dan kontinu. Namun masih banyak masyarakat Indonesia yang belum mendapatkan air bersih yang layak, terutama masyarakat berpenghasilan rendah dipedesaan dan
pinggiran
kota.
Program
Pamsimas adalah salah satu program andalan
Pemerintah
didalam
penyediaan air bersih dan sanitasi bagi
masyarakat
perdesaan
dan
pinggiran kota melalui pendekatan berbasis masyarakat. Hasil
negosiasi
antara
Indonesia dengan World Bank telah disepakati penerapan suatu program dalam upaya mengatasi keterbatasan air
minum
dan
sanitasi
yakni
“Penyediaan Sarana Air Minum dan Sanitasi
Berbasis
Masyarakat”
(PAMSIMAS).Berbasis masyarakat dalam
program
memberikan masyarakat
Pamsimas,
maksud ditempatkan
bahwa sebagai
pengambil keputusan utama dan penanggung jawab kegiatan, baik pada proses perencanaan maupun
dan
sanitasi,
sehingga
dengan
melibatkan
peran
masyarakat
diharapkan
dapat
menciptakan
kebijakan yang berdasarkan atas kebutuhan
masyarakat
dalam
penyediaan air minum dan akses sanitasi yang baik. Secara
umum,
program
Pamsimas memiliki tujuan yakni meningkatkan praktik hidup bersih dan
sehat
dimasyarakat,
meningkatkan akses air minum dan sanitasi yang berkelanjutan bagi masyarakat, meningkatkan kapasitas masyarakat dan kelembagaan lokal (pemerintah
daerah
maupun
masyarakat) dalam penyelenggaraan layanan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat, meningkatkan efektifitas
dan
kesinambungan
jangka panjang pembangunan sarana dan prasarana air minum dan sanitasi berbasis masyarakat bagi masyarakat miskin
di
perdesaan
maupun
dipinggiran perkotaan. Dari seluruh Provinsi yang ada di Indonesia, Provinsi Jawa Tengah merupakan Provinsi yang paling banyak mendapat bantuan program Pamsimas dengan jumlah
sebanyak 1.858 desa/kelurahan yang
mampu dinikmati oleh kelompok
tersebar dibeberapa Kabupaten dan
masyarakat yang menjadi sasaran
Kota di Jawa Tengah.
program ini dengan kualitas yang
Hibah merupakan
Insentif salah
Desa
satu
upaya
baik dan harga terjangkau. Sehingga,
Berkaitan dengan program Pamsimas
mengangkat
di Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten
sebagai berikut :
penulis
rumusan
masalah
Demak telah memulai pelaksanaan
1. Bagaimana peran masyarakat
program tersebut sejak Tahun 2008
atau partisipasi masyarakat
hingga sampai periode sekarang.
dalam mendukung program
Dari data tahun 2008-2012 telah ada
Pamsimas di Desa Banjarsari
65 Desa yang mendapat bantuan
?
program Pamsimas. Salah salah satu daerah
yang
mendapat
Program
2. Bagaimana pendekatan atau kebijakan dalam mendorong
Pamsimas ada di Kecamatan Gajah.
masyarakat
Selain itu Kecamatan Gajah adalah
pelaksanaan
salah satu kecamatan dengan jumlah
Pamismas ?
desa penerima program Pamsimas
HASIL
ketiga terbanyak dalam kurun waktu
PEMBAHASAN
2008-2012.
1. Peran
Dari uraian diatas, penulis ingin
mengetahui
bagaimana
dalam program
PENELITIAN
masyarakat
DAN
atau
partisipasi masyarakat dalam mendukung
program
program pamsimas ini dilaksanakan
Pamsimas di Desa Banjarsari
oleh masyarakat Desa Banjarsari
-Perencanaan
sehingga program ini dapat berjalan
program pamsimas
dengan
Tahap perencanaan merupakan
lancar
dan
membawa
pelaksanaan
manfaat bagi masyarakatnya. Selain
tahap
awal
itu penulis juga ingin mengetahui
masyarakat untuk mengetahui
sejauh mana sarana air minum dan
kondisi
sanitasi hasil pelaksanaan program
yang dihadapi dalam air minum,
Pamsimas didesa dikelola sehingga
sanitasi, menyiapkan lembaga
riil
penyiapan
masalah-masalah
pengelola
yang
dipercaya
kabupaten/kota,
sanitarian,
masyarakat untuk meleksanakan
petugas PMD kecamatan serta
program,
rencana
tim fasilitator masyarakat yang
masyarakat
sebagai
telah mendapat pelatihan CLTS.
program
bersama.
Adapun
c.
tahapan
perencanaan
tersebut
desa/kelurahan membahas hasil
kerja
menyusun
terdiri dari : a.
masalah
dan
analisis situasi
oleh
pleno
identifikasi masalah dan analisis
Identifikasi
Proses
Pertemuan
situasi Semua hasil identifikasi masalah
perencanaan masyarakat
kegiatan dilakukan
dan analisis situasi terhadap permasalahan
layanan
air
dengan melakukan identifikasi
minum, kesehatan dna sanitasi
masalah dan
dengan
analisis
situasi
tools
MPA-PHAST
desa/kelurahan yang terdiri dari
dirangkum
kegiatan-kegiatan
untuk kemudian di smapaikan
menggunakan
diskusi tools
dari
kepada
dan
diklasifikasi
masyarakat
melalui
methodolohy for participatory
pertemuan pleno tingkat desa
assesment
dan
untuk konfirmasi dan mendapat
and
saran-saran dan masukan dari
(MPA)
partisipatory
hygine
sanitation
transformation
masukan masyarakat.
(PHAST), yang dilakukan baik
d.
dimasyarakat maupun disekolah.
keswadayaan masyarakat (LKM)
b. Pemicuan perubahan perilaku
dan satuan pelaksanaan (satlak)
Hasil pemetaan sarana sanitasi
program pamsimas
awal
dan
Pembentukan
lembaga
perilaku
BAB
Kegiatan
pada
tahap
dimulai dari pemilihan wakil-
identifikasi masalah dan anlisis
wakil LKM dari tiap-tiap RW,
situasi
kemudian dilakukan pemilahan
masyarakat
menjadi
dasar
untuk
pembentukan
perencanaan dan pelaksanaan
LKM
pemicuan
masyarakat
yang
dihadiri oleh masyarakat desa
dilakukan
oleh
CLTS
banjarsari beserta perangkat dan
tim
ditingkat
desa,
LKM
yang
lembaga yang
pemerintahan
kemudian
desa
terpilih
lah
program yang berjalan serta secara
cepat
dan
tepat
anggota LKM desa banjarsari
mengambil keputusan.
yang berjumlah 6 orang dan
-Pelaksanaan program
diberi
Kebijakan sebuah program tentu
nama
LKM
“BAROKAH”.
akan melibatkan banyak pihak
Sejak ditandatanganinya berita
yang akan terkait didalamnya
acara
aset
yang berperan sebagai pelaku
pamsimas dari koordinator lkm
atau aktor yang terlibat dalam
desa
kepada
mencapai tujuan sebuah program
pemerintah desa banjarsari, dan
itu sendiri. Hal ini sama dengan
kemudian
pelaksanaan program pamsimas
serah
terima
banjarsari
pemerintah
desa
kepada ketua bpspams pada
di
tanggal 20 februari 2012, tugas
melibatkan banyak pihak.
dan fungsi LKM digantikan oleh
Di
Badan Pengelola
program pamsimas dimulai sejak
Air
Minum
Penyediaan
Dan
Sanitasi
desa
desa
banjarsari
banjarsari
yang
sendiri,
tahun 2006-2008. Bapak sutedjo,
(BPSPAMS) yang diberi nama
sekretaris
“TIRTA MULYA”.
mengungkapkan :
e. Tahap sosialisasi program
“pada setiap tahunnya, bapak
Peran
mukaya (kepala desa periode
paling
penting
dalam
desa
banjarsari
menjalankan program dipegang
sebelumnya),
oleh fasilitator, karena mereka
proposal pengadaan sumur bor
mendampingi
(bukan pamsimas) dikarenakan
masyarakat
mengajukan
dengan menyampaikan program
masyarakat
dan
hingga
mendapatkan
sebaik
terutama pada musim kemarau
mengarahkannya
program
berjalan
air
untuk
sangat
Namun kemudian pada tahun
memutuskan, melaksanakan
dalam
merencanakan, dan
mengelola
2010-2011
dan
bersih
mungkin. Kapasitas fasilitator dibutuhkan
mandi
kesulitan
ada
mencuci.
bantuan
pamsimas, maka proposal yang
sedianya sumur
untuk bor
pengadaan
dialihkan
mengajukan
untuk bantuan
pamsimas.”
proses meteran,
pipadan
sepenuhnya
adalah
tanggungjawab bpspams. Dana untuk
Setelah disetujuinya
pemasangan
pendanaan
pipa
dan
proposal
meteran
berasal
dari
dana
pamsimas desa banjarsari oleh
APBN,
APBD,
dan
juga
pemerintah pusat, maka rencana
swadaya masyarakat.
kerja
tower
Dari 2 tower pamsimas yang ada
disusun.
di desa banjarsari dan dengan
Pengurus yang sudah terbentuk,
pelanggan yang sudah mencapai
yakni bpspams, dibantu oleh
594 rumah, maka debit air yang
pemerintah desa, dan masyarakat
dihasilkan dari kapasitas sistem
mulai bermusyawarah tentang
dan sumber air baku yang
lokasi pembangunan tower, yang
dialirkan, sebanyak 2 liter/detik.
kemudian dibangun di Sekolad
-Setelah pelaksanaan program
Dasar (SD).
Sampai pada tahun 2014 ini,
Alasan penetuan lokasi tower
sekurangnya sudah ada 2 tower
dibangun di lingkungan sekolah
pamsimas di desa banjarsari,
dasar dikarenakan tanah yang
yakni 1 tower dari pamsimas
disetujui bersama untuk dipakai
reguler
pembangunan tower pamsimas
pamsimas HID, dengan jumlah
adalah tanah bengkok desa.
konsumen 594 saluran rumah
Setelah tower selesai dibangun,
tangga.
tahap
adalah
masyarakat
beserta
terhadap
rumah-rumah
program
pembangunan
pamsimas
segera
selanjutnya
memasang
pipa-pipa
meterannya
ke
dan
1
tower
Tingginya desa
dari
dukungan banjarsari
keberlangsungan pamsimas
membuat
warga yang telah mendaftarkan
desa banjarsari menjadi salah
diri
satu desa percontohan dalam
menjadi
konsumen
pamsimas. Pipa dan meteran
program pamsimas ini.
yang diberikan kepada warga
Partisipasi
seluruhnya adalah baru. Dalam
pelaksanaan program pamsimas
masyarakat
pasca
dapat
dilihat
daridukungan
BPSPAMS,
selanjutnya
juga
secara materiil maupun imateril.
menjadi tanggung jawab warga
Masyarakat masih melakukan
yang menjadi konsumen juga.
perawatan dengan membayarkan
Dimana telah ada pembagian
iuran rutin dan ikut serta dalam
tanggung jawab antara warga
kegiatan
kerja
rangka prasarana yang
bakti
dalam
dan BPSPAMS bahwa pipa yang
pemeliharaan
sarana
terhubung dari rumah konsumen
pamsimas,
seperti
sampai
Bapak
merupakan
tanggung
jawab
konsumen
pemilik
rumah
diungkapkan
Riyatno : “masyarakat yang
desa
banjarsari
mendapatkan
air
dengan
tersebut,
dan
meteran
pipa
yang
dari
terhubung dari meteran sampai
program pamsimas ini dimintai
di jalan (termasuk juga pipa
iuran/retribusi
yang berada di jalan raya)
sebesar
rp
1.000,00 per satu liter air yang
merupakan
digunakan, dan rp 2.000,00
BPSPAMS.
tanggung
jawab
untuk biaya kas ketika ada perawatan/pemeliharaan selama program dilaksanakan.
2. Pendekatan
atau
kebijakan
pamsimas
dalam mendorong masyarakat
Masyarakat
dalam pelaksanaan program
sangat mendukung berjalannya
Pamismas
program
desa
Standar dan sasaran kebijakan
banjarsari ini, bentuk dukungan
merupakan satu hal yang hendak
tersebut berupa kerja bakti yang
dicapai dalam sebuah program
rutin
kebijakan itu sendiri. Program
pamsimas
di
dilakukan
untuk
pemeliharaan peralatan/sarana
segala program
pamsimas
(penyediaan
air
minum dan sanitasi berbasis
pamsimas dengan ikhlas.”
masyarakat)
Untuk pemeliharaan pipa dan
standar dan sasaran program
meteran, yang pada awalnya
yang tertuang dalam petunjuk
adalah
teknis
tanggung
jawab
telah
pelaksanaan
memiliki
yang
diwujudkan dalam bentuk buku
•
Akses
bagi
semua
fisik maupun buku elektronik
masyarakat, artinya program
yang hampir setiap tahunnya
pamsimas memastikan semua
mengalami pembaruan.
masyarakat
termasuk
•
Berbasis masayarakat, artinya
masyarakat
berkebutuhan
program
khusus
pamsimas
menempatkan
masyarakat
sebagai
utama
penanggung kegiatan sarana •
•
dan air
sanitasi
dan jawaban
yang
layak
dan
berkelanjutan. •
pengelolaan minum
dapat
mengakses air minum dan
pengambilan
keputusan
(disable)
Kesetaraan gender, artinya program
dan
pamsimas
memberikan
kesempatan
sanitasi.
yang
Partisipatif, artinya seluruh
perempuan,
masyarakat,
laki-laki, untuk mengambil
miskin-kaya;
sama
kepada
seperti
halnya
perempuan laki-laki, menjadi
keputusan,
pelaku utama dan terlibat
aktif dalam semua kegiatan
secara aktif dalam seluruh
dan
tahap kegiatan pamsimas.
terhadap pengelolaan sarana
Tanggap kebutuhan, artinya
air minum dan sanitasi.
program
pamsimas
menempatkan
kebutuhan
masyarakat
sebagai
•
berpartisipatif
bertanggung
jawab
Keberpihakan
pada
masyarakat miskin, artinya
faktor
program
pamsimas
utama dalam pengambilan
menempatkan
keputusan,
miskin sebagai sarana sasaran
didalamnya
termasuk pendanaan;
utama
dengan memberikan pilihan yangterinformasikan dan hak
masyarakat
penerima
manfaat
program. •
Keberlanjutan,
bersuara dalam setiap tahapan
sasaran
kegiatan.
perubahan
artinya
terbangun
dan
perilaku
dapat
memberikan pelayanan dan
manfaat dengan
secara
menerus
2. Pendekatan atau kebijakan
mempertimbangkan
dalam mendorong masyarakat
teknis,
dalam pelaksanaan program
kelayakan pembiayaan,
kelembagaan,
pamsimas
kesetaraan
sosial
minum dan saitasi berbasis
dan
pelestarian lingkungan. •
Berbasis
dilakukan
dan prinsip yang dilakukan
kegiatan
berdasarkan
dengan
masyarakat,
berlandaskan pada nilai-nilai
tanggap
luhur seperti kejujuran, dapat
bagi
dipercaya,
kesetaraan
tanpa
pamrih,
semua
keberpihakan
dan lain sebagainya.
masyarakat keberlanjutan,
KESIMPULAN partisipasi
program
dalam
pamsimas
:
berbasis partisipatif,
kebutuhan,
saling bantu/gotong royong,
1. Tingkat
air
masyarakat) memiliki strategi nilai,
penyelenggaraan
(penyediaan
akses
masyarajat, gender, pada miskin, transparansi
dan akuntabilitas, berbasis nilai.
(penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat)
Daftar Pustaka
di desa banjarsari kabupaten demak meliputi 3 komponen. Perencanaan
Program
;
Pelaksanaan Program; Pasca Pelaksanaan Program. Tiga komponen tersebut memiliki keterkaitan satu dengan yang lain
yang
tidak
dapat
dipisahkan demi tercapainya keberhasil peran masyarakat dalam melaksanakan program pamsimas di desa banjarsari.
Abdurrahmat Fathoni. Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2006 Badan Pengelola Sarana Prasarana Air Minum dan Sanitasi (BP SPAM) Tirta Mulya Tahun 2012 Barkah Sanjaya, Evaluasi Program Pamsimas (Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro, Semarang, Dalam Skripsi Jurusan Ilmu Pemerintahan, 2013
Buku Saku Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Program Pamsimas) Ditampilkan di website resmi PAMSIMAS http://pamsimasorg.pedomanumum:pelaksanaanpamsimas.pdf, di akses pada 06 maret 2014, pukul 13:37 WIB Edi Suharto. Membangun Masyarakat Memberdayakan Masyarakat, Kajian Trategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial. Bandung : PT. Refika Aditama, 2005 Emzir. Metode penelitian kalitatif Analisis data. Jakarta : PT. Raja Gravindo Persada, 2010 Hamit Patilima. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeth,2005, hlm. 55 Laporan Akhir Program Penyediaan Sarana Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) 2011 Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium, Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) 2014. Ditampilkan di website resmi BAPPENAS http://www.bapenas.go.id/lapor an-pencapaian-tujuanpembangunan-milenium.pdf, 06 Maret 2014, pukul 13:51 WIB
Lexy J Moleong. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2007 Nurhadi. Mengembangkan Jaminan Sosial Mengentaskan Kemiskinan. Yogyakarta : Media Wacana, 2007 Pedoman Pelaksanaan Kegiatan PAMSIMAS, 2013. Lihat Latar Belakang Program PAMSIMAS Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Tingkat Masyarakat Rencana Kerja Masyarakat (RKM) Hibah Insentif Desa (HID) Riant Nugroho Dwidjowidjoto. Kebijakan Publik Untuk NegaraNegara Berkembang. Elex Media Komputindo: Jakarta. 2006 Santoso Purwo, moudul Pembelajaran: Analisis Kebijakan Publik, Yogyakarta: Research centre For Politics and Government, jurusan Politik Ilmu Pemerintahan, Universitas Gajah Mada, 2010 Soetomo. Pemberdayaan Masyarakat, Mungkinkan Muncul Anistesisnya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2011 Sumodiningrat, Gunawan, Pembangunan Daerah dan Pemberdayaan Masyarakat, PT. Bina Rena Pariwara,1997 Totok Mardikanto. Pemberdayaan Masyarakat Dalam Perspektif Kebijakan Publik. Bandung : Alvabeta CV, 2010