UPAYA PELESTARIAN BUDAYA PERMAINAN TRADISIONAL DI KECAMATAN CIPATUJAH KABUPATEN TASIKMALAYA Drs. H. Nandang Hendriawan, M.Pd 1 (
[email protected]) Firman Ahmad Nuryamin2(
[email protected]) Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya Word Ahmad Nuryamin, 2015. Cultural Preservation Efforts Traditional Games Children In District Cipatujah Tasikmalaya District. Geography Education Study Program. Faculty of Teacher Training and Education. Siliwangi University. H. Nandang Hendriawan, Drs., M.Pd. This study has a background of the problem of traditional children's games in the effort to preserve the culture of the traditional game. The reason is because it is the development of increasingly sophisticated technology and began reaching into the peloksok villages in the subdistrict Cipatujah Tasikmalaya District. So that the children are very interested in and choose a high berteknoligi game that allows them to play and are considered more sophisticated. The main issues discussed were the causes of the traditional game culture terpinggirkanya children in District Cipatujah Tasikmalaya District as well as whether there are efforts of the local community in an effort to preserve the culture of children's games are aimed at the introduction back to the community, especially children. The research method used is descriptive research method, the instrument used is the observation, interviews, documentation studies and literature studies. In sampling using non rendom decision by respondents as many as 13 respondents, consisting of two teachers, district District of Cipatujah, 5 communities and traditional permaiann 5 players (children). Processing and analysis of data using analysis techniques kualitattif. The results showed that the condition of traditional children's games in the District Cipatujah Tasikmalaya District existence endangered due to demand less, regeneration and promotion of diminishing returns, this traditional game has long been known by people around Priangan, this art is already there and no one knows for sure since when this traditional game culture there. What is certain according to the stories of parents earlier this traditional game already exist and are very often played. The existence of the traditional game culture kids in Kecamtan Cipatujah is now almost extinct, so it must be an effort to preserve the culture of traditional games in District Cipatujah. Efforts to preserve the culture of traditional children's games in the District Cipatujah Tasikmalaya District is to engage the culture of traditional games into sports activities in schools (SD) in the District Cipatujah. Which reintroduced the traditional game and includes students in the race are included in the event the Games anatar SD group 1 Subdistrict Cipatujah Tasikmalaya District. Keywords: Conservation Efforts Traditional Children's Games
1 Nandang Hendriawan dan Firman Ahmad N| Upaya Pelestarian Permainan Tradisional
ABSTRAK Firman Ahmad Nuryamin, 2015. Upaya Pelestarian Budaya Permainan Tradisional Anakanak Di Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya. Program Studi Pendidikan Geografi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Siliwangi. H. Nandang Hendriawan, Drs., M.Pd.Penelitian ini mempunyai latar belakang masalah tentang permainan tradisional anak-anak dalam upaya pelestarian budaya permainan tradisional tersebut. Penyebabnya adalah karena sudah berkembangnya teknologi yang semakin canggih dan mulai merambah masuk ke peloksok desa yang ada di wilayah Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya. Sehingga anak-anak sangat tertarik dan memilih permainan yang berteknoligi tinggi yang memudahkan mereka dalam bermain dan dianggap lebih canggih. Masalah pokok yang dibahas adalah faktor penyebab terpinggirkanya budaya permainan tradisional anak-anak di Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya serta apakah ada Upaya dari masyarakat sekitar dalam upaya melestarikan budaya permainan anak-anak tersebut yang bertujuan pengenalan kembali terhadap masyarakat terutama anak-anak.Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif, instrumen yang digunakan adalah pedoman observasi, wawancara, studi dokumentasi dan studi literatur. Dalam pengambilan sampel menggunakan teknik pengambilan non rendom dengan responden sebanyak 13 responden, yang terdiri dari 2 orang guru, camat Kecamatan Cipatujah, 5 masyarakat dan 5 pemain permaiann tradisional (anak-anak). Pengolahan dan analisis data menggunakan teknik analisis kualitattif.Hasil penelitian menunjukan bahwa kondisi permainan tradisional anak-anak di Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya keberadaannya hampir punah karena peminatnya kurang, regenerasi dan promosi yang semakin berkurang, Permainan tradisional ini sudah lama dikenal oleh masyarakat sekitar priangan, kesenian ini sudah ada dan tidak ada yang tau pasti sejak kapan budaya permainan tradisional ini ada. Yang pasti menurut cerita-cerita orang tua terdahulu permainan tradisional ini sudah ada dan sangat sering dimainkan. Keberadaan budaya permainan tradisional anak-anak di Kecamtan Cipatujah saat ini sudah hampir punah, maka dari itu harus adanya upaya untuk melestarikan budaya permainan tradisional di Kecamatan Cipatujah. Upaya melestarikan budaya permainan tradisional anak-anak di Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya adalah dengan melibatkan budaya permainan tradisional tersebut kedalam kegiatan olah raga di Sekolah (SD) yang ada di Kecamatan Cipatujah. Yang mengenalkan kembali permainan tradisional dan mengikut sertakan siswanya dalam lomba yang dimasukan dalam acara pesta olahraga anatar SD gugus 1 wilayah Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya.
Kata kunci: Upaya Pelestarian Permainan Tradisional Anak-anak.
PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Masyarakat indonesia merupakan suatu masyarakat yang sangat majemuk yang memiliki keanekaragaman didalam berbagai aspek kehidupan, buktinyata adanya kemajemukan masyarakat dilihat dalam kebudayaan di indonesia yang merupakan dari hasil, cipta, rasa, karsa manusia yang menjadi sumber kekayaan manusia terutama bagi
2 Nandang Hendriawan dan Firman Ahmad N| Upaya Pelestarian Permainan Tradisional
masyarakat bangsa Indonesia. Salah satu bentuk keragaman budaya itu ditujukan pula oleh terdapatnya oleh berbagai macam budaya permainan anak tradisional di indonesia. Salah satu keberagaman kebudayaan Indonesia yang menjadi warisan sejarah ialah permainan tradisional. Permainan-permainan tradisional yang dimiliki Indonesia berbeda-beda, relatif pada di mana letak daerahnya, jadi letak geografis suatu wilayah mempengaruhi keberagaman permainan-permainan tradisional yang dimiliki oleh Indonesia. Permainan tradisional yang beberapa tahun terakhir jarang kita temui ialah dampak akan kemajuan zaman yang semakin hari semakin modern dan permainan tradisional ini mungkin kalah ‘pamor’ dengan permainan anak-anak zaman kini, akibatnya permainan-permainan ini kini hampir punah bahkan sangat sulit kita temui. Masa kecil atau anak-anak yang identik dengan permainan pasti selalu dilewati oleh setiap manusia. Kondisi indonesia yang bervariasi atau beragam mulai dari alam, sungai, dataran, pulau, sampai suku-suku yang mendiaminya, leluhur bangsa. Permainan tradisional memiliki nilai-nilai filosofis tersendiri. Sebagai warisan budaya yang mengandung nilai-nilai luhur, permainan tradisional hendaknya dilestarikan dan dipertahankan keberadaannya. Unsur ini merupakan sarana sosialisasi yang efektif dari nilai-nilai yang dipandang penting oleh masyarakat. Permainan tradisional mampu merangsang atau melatih anak-anak dalam kemandirian. Unsur perlombaan yang banyak ditawarkan permainan tradisional mengajarkan anak untuk selalu berusaha unggul, tanpa kecurangan. Tidak hanya itu, permainan tradisional juga cenderung melatih fisik dan mental anak-anak agar kuat menghadapi masalah dan persaingan. Banyak jenis permainan tradisional yang mendatangkan manfaat positif bagi perkembangan jiwa anak, yang dapat mengasah kecerdasan emosional dan karakter anak menjadi lebih baik. Dewasa ini terlihat bahwa permainan modern menggeser pamor permainan tradisional akibat globalisasi yang tak terhindarkan. Perkembangan budaya Indonesia saat ini sudah
3 Nandang Hendriawan dan Firman Ahmad N| Upaya Pelestarian Permainan Tradisional
mulai terkikis perlahan - perlahan seiring dengan perkembangan zaman yang lebih maju dan modern. Dengan demikian masyarakat yang secara perlahan meninggalkan budaya lokal atau tradisional dan lebih memilih budaya yang dianggap modern. Ini terjadi karena adanya proses perubahan sosial seperti asimilasi yaitu proses masuknya kebudayaan baru yang berbeda setelah mereka bergaul secara intensif, sehingga sifat khas dari unsur-unsur kebudayaan
itu
masing-masing
berubah
menjadi
unsur-unsur
kebudayaan
baru.
Perkembangan kebudayaan Indonesia saat ini banyak didominasi dengan budaya-budaya asing yang di nilai lebih praktis dibandingkan dengan kebudayaan lokal.
Hal itu tidak terlepas dari permainan berteknologi tinggi yang banyak menawarkan kemudahan dan kecenderungan berkopetensi dengan mesin. Contoh sederhana, anakanak tak perlu mencari teman sebayanya hanya untuk bermain play station. Apalagi disaat anak-anak diberi kemudahan dengan disediakannya pasilitas play station itu dirumah. Akibatnya, tidak banyak yang dilakukan anak-anak dalam kesehariannya, selain duduk didepan mainannya dan mencari kesenangan dengan hanya menekan beberapa tombol saja. Peraktis, cepat dan tidak memerlukan teman sepermainan. Berdasarkan permasalah yang muncul diatas maka diperlukan media komunikasi visual nyata yang tepat dan efektif dalam upaya melestarikan permainan tradisional akan kembali dikenal dikalangan masyarakat. Selain itu, berawal dari pemikiran bahwa generasi muda sekarang ini lebih tertarik pada hal-hal permainan yang berbau berteknologi canggih maka dari itu harus diperkenalkan kembali permainan tradisional yang pernah dikenal oleh masyarakat jawa barat khususnya di kecamatan cipatujah. Meski belum sepenuhnya hilang, akan tetapi permainan anak tradisional seperti jajangkungan, kelom batok, pecle, gatrik, pepeletokan. Dan banyak permainan teradisional lainnya, dimasa-masa sekarang sangat jarang kita jumpai disekitar kita. Terutama di Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya. 4 Nandang Hendriawan dan Firman Ahmad N| Upaya Pelestarian Permainan Tradisional
Banyak faktor yang menyebabkan mengapa jenis permainan anak teradisional jarang dimainkan oleh anak-anak dan remaja di Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya, salah satunya yaitu karena adanya kemajuan teknologi yang sekarang sudah mulai masuk merambah ke desa-desa yang menghadirkan kemudahan dalam mencari kesenangan. Dengan beragam jenis permainan baru (modern) yang lebih peraktis dan canggih dalam memainkannya sala satunya yaitu permainan play station. Hal tersebut bisa menjadikan anak-anak dan kalangan remaja lebih tertarik untuk memainkan jenis-jenis permainan modern. Banyak diantara mereka beranggapan bahwa jenis-jenis permainan baru tersebut lebih praktis. Sementara jenis permainan anak tradisional dianggapnya sudah ketinggalan zaman.
METODE PENELITIAN Sebagaiman dijelaskan bahwa metode deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan fenomena-fenomena yang terjadi pada saat ini. Dimana metode deskriptif ini, untuk mendapatkan gambaran tentang objek yang akan ditelitiDalam penelitian kualitatif ini sangat cocok digunakan peneliti yang masalahnya belum jelas, dilakukan pada situasi sosial yang tidak luas, sehingga hasil dari penelitian lebih mendalam dan bermakna.
PEMBAHASAN 1. Keberadaan Budaya Permainan Tradisional Anak-anak di
Kecamatan
Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya. a. Sejarah Budaya Permainan Tradisional Permainan tradisional ini sudah lama dikenal oleh masyarakat sekitar priangan, kesenian ini sudah ada dan tidak ada yang tau pasti sejak kapan budaya 5 Nandang Hendriawan dan Firman Ahmad N| Upaya Pelestarian Permainan Tradisional
permainan tradisional ini ada. Yang pasti menurut cerita-cerita orang tua terdahulu permainan tradisional ini sudah ada dan sangat sering dimainkan. Otomatis permainan tradisional ini suda ada sejak dulu dan turun temurun beregenerasi dari masa kemasa. b. Jenis-jenis Budaya Permainan Tradisional Anak-anak yang ada di Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya Permainan tradisional anak-anak yang masih ada di Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya, yaitu permainan engrang/jajangkungan, kelom batok, gatrik, pepeletokan dan pecle. Permainan tersebut masih ada dan masih dimainkan oleh masyarakat terutama oleh anak-anak di Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya. c. Makna Budaya Permainan Tradisional Anak-anak Didalam budaya permainan tradisional terdapat makna yang terkandung dan manfaat didalamnya baik itu dari segi alat, jalannya permainan dan peroses permainan. Pasti semuanya memberi arti dan manfaat bagi anak-anak. Pada dasarnya pada setiap permainan mempunyai makna yang hampir sama. Yaitu, semua permainan tradisional menggambarkan seorang anak yang berjuang secara gigih dalam usaha untuk mencapai keberhasilan. Seperti halnya yang tercermin dalam permainan yang mengadu ketangkasan dan kecepatan diantaranya permainan tradisional engrang (jajangkungan), kelom batok dan gatrik. Disamping itu permainan tradisional anak-anak juga mencerminkan sikap kebersamaan yang bisa menumbuhkan kekuatan dalam berjuang untuk mencapai sebuah tujuan.
6 Nandang Hendriawan dan Firman Ahmad N| Upaya Pelestarian Permainan Tradisional
d. Pewarisan Budaya Permainan Tradisional. Regenerasi budaya
merupakan salah satu cara atau proses pewarisan
budaya. Dalam kaitannya dengan budaya permainan tradisional anak-anak perosesnya sangat minim bahkan para generasi muda khususnya anak-anak, belum banyak yang tahu akan keberadaan budaya permainan tradidional ini. Padahal menurut Pak Endang atau sering disebut juga Kang Endang dalam peroses regenerasi budaya permainan tradisional anak-anak tidak dapat kriteria dalam usaha memperkenalakan kembali budaya permainan tradisional tersebut. Namun hanya saja ada hal yang perlu dipunyai yaitu rasa keinginan untuk memperkenalkan atau pun lebih mengenali permainan tradisional, agar bisa tercipta kembali suasana kaulinan lebur atau permainan tradisional anak-anak yang dulu pernah digemari dan digandrungi oleh masyarakat khususnya anakanak. e. Waktu dan Tempat Dalam Melakukan Permainan Tradisional Dalam melakukan setiap permainan tradisional otomatis memerlukan waktu dan tempat yang memadai untuk melakukan permainan tradisional ini. seperti halnya permainan kelom batok, engrang/jajangkungan dan gatrik dan sebagainya, permainan ini sangat perlu tempat yang luas. Dikawasan wilayah Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya anak-anak biasa melakukannya di lapangan. Seperti halnya di halaman rumah atau halaman sekolah yang luas dan juga di lapangan . Kecuali permainan congkak dan bola bekel bisa dilakukan di dalam ruangan.
Biasanya juga anak-anak yang ada di wilayah Kecamatan
Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya melakukan permainan teradisional ini
7 Nandang Hendriawan dan Firman Ahmad N| Upaya Pelestarian Permainan Tradisional
dilakukan disela-sela waktu senggang dan sehabis pulang sekolah ataupun di hari libur seperti hari minggu.
f. Peminat Budaya Permainan Tradisional Budaya permainan tradisional anak-anak saat ini mulai berkurang bahkan hampir dikatakan sudah jarang dimainkan oleh anak-anak di Kecamatan Cipatujah, hal ini terjadi dikarnakan sudah masuknya permainan yang baru yang berteknologi tinggi yang mulai merambah ke plosok desa. Dengan demikan maka permainan tradisional anak-anak makin tersisihkan bahkan agak terlupakan. Seperti halnya play station yang mempunyai kecanggihan dan peraktis dalam
memainkanya, bahkan dalam memainkannya tidak harus
memerlukan teman banyak cukup dua orang permainan ini bisa dimainkan. Sehingga saat ini justru mendapatkan apresiasi tinggi di dalam masyarakat dibanding permainan tradisional, padahal dalam segi kualitas budaya permainan tradisional jauh lebih berkualitas dan memiliki arti dan makna dalam setiap permainannya. 2. Upaya Pelestarian yang Sudah Dilakukan. Upaya untuk melestarikan budaya permainan tradisional anak-anak memang sangat sulit apalagi permainan tradisional tersebut merupakan budaya yang sudah buhun. Seperti halnya budaya permainan tradisional anak-anak yang berada di Kecamatan Cipatujah yang merupakan budaya permainan tradisional yang sudah mengakar dan menjadi identitas wilayah priangan. Akan tetapi usaha untuk melestarikannya harus tetap ada seperti halnya yang melakukan oleh pihak pendidikan lebih tepatnya sekolah SD yang ada di wilayah Kecamatan Cipatujah. Dengan cara memasukan permainan tersebut kedalam pembelajaran penjaskes. 8 Nandang Hendriawan dan Firman Ahmad N| Upaya Pelestarian Permainan Tradisional
Penyelenggaraan yang sudah dilakukan oleh pihak sekolah yang ada di Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya yaitu dengan memberi pengenalan kembali tentang jenis-jenis permainan tradisional anak-anak. Lalu siswa diikut sertakan pada lomba porseni yang diikuti oleh 10 SD yang terbagi dalam gugus 1, yang diikuti oleh SDN Darawati, SDN Padawaras, SDN Giri Jaya, SDN Cikatulampa, SDN Sirna Galih, SDN Merta Jaya, SDN Cicadas, SDN Cibadak, SDN Jibal, dan SDN Bantarkalong. Diselenggarakan pada 23 Februari 2015 kemarin yang bertempat di SDN D Darawati Desa Darawati Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya.
SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis mengenai upaya pelestarian budaya permainan tradisional anak-anak maka dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Keberadaan Budaya Permainan Tradisional Anak-anak di
Kecamatan
Cipatujah Kabupatan Tasikmalaya. Keberadaan budaya permainan tradisional anak-anak di Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Keberadaan budaya permainan tradisional anak-anak di daerah ini sudah lama dikenal oleh masyarakat sekitar priangan, budaya ini sudah ada dan tidak ada yang tau pasti sejak kapan budaya permainan tradisional ini ada. Yang pasti menurut cerita-cerita orang tua terdahulu permainan tradisional ini sudah ada dan sangat sering dimainkan. Otomatis permainan tradisional ini suda ada sejak dulu dan turun temurun beregenerasi dari masa kemasa. permainan
Pada
tahun 1960 sampe 1990 an
tradisional masiih banyak dijumpai dan sering dimainkan oleh
9 Nandang Hendriawan dan Firman Ahmad N| Upaya Pelestarian Permainan Tradisional
masyarakat terutama anak-anak di priangan umumnya khususnya di Kecamatan Cipatujah. b. Adapun makna didalam budaya permainan tradisional terdapat makna yang terkandung dan manfaat didalamnya baik itu dari segi alat, jalannya permainan dan peroses permainan, . Pasti semuanya memberi arti dan manfaat bagi anak-anak. Pada dasarnya pada setiap permainan mempunyai makna yang hampir sama. Yaitu, semua permainan tradisional menggambarkan seorang anak yang berjuang secara gigih dalam usaha untuk mencapai keberhasilan. c. Regenerasi budaya
merupakan salah satu cara atau proses pewarisan budaya.
Dalam kaitannya dengan budaya permainan tradisional anak-anak perosesnya sangat minim bahkan para generasi muda khususnya anak-anak, belum banyak yang tahu akan keberadaan budaya permainan tradisional ini. d. Peminat Budaya permainan tradisional anak-anak saat ini mulai berkurang bahkan hampir dikatakan sudah jarang dimainkan oleh anak-anak di Kecamatan Cipatujah, hal ini terjadi dikarnakan sudah masuknya permainan yang baru yang berteknologi tinggi yang mulai merambah ke plosok desa. 2. Upaya Pelestarian Budaya Permainan Tradisional Anak-anak di Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya Melihat keadaan budaya permainan tradisional anak-anak saat ini peminatnya memang sangatlah berkurang karna kalah oleh permainan yang lebih canggih dan praktis, maka dari itu harus ada upaya yang dapat dilakukan dalam melestarikan budaya permaianan tradisional anak-anak. Upaya yang pernah dilakukan yaitu dengan penyelenggaraan yang sudah dilakukan oleh pihak sekolah yang ada di Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya yaitu dengan persetujuan UPTD Kecamatan Cipatujah, sejak tahun 10 Nandang Hendriawan dan Firman Ahmad N| Upaya Pelestarian Permainan Tradisional
2013 menganjurkan kepada setiap SD yang ada di Kecamatan Cipatujah untuk memberi pengenalan kembali tentang jenis-jenis permainan tradisional anak-anak. Lalu siswa diikut sertakan pada penyelenggaraan seni budaya dan olahraga yang terdapat pada penyelenggaraan porseni yang diselenggarakan setahun sekali. yang diikuti oleh 10 SD yang terbagi dalam gugus 1, yang diikuti oleh SDN Darawati, SDN Padawaras, SDN Giri Jaya, SDN Cikatulampa, SDN Sirna Galih, SDN Merta Jaya, SDN Cicadas, SDN Cibadak, SDN Jibal, dan SDN Bantarkalong. Diselenggarakan pada 23 Februari 2015 kemarin yang bertempat di SDN Darawati Desa Darawati Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya. B. Saran Adapun saran yang hendak penulis sampaikan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat, khususnya kepada orang tua untuk senantias mengenalkan kembali kepada anak-anak dan generasi muda lainnya tentan kekayaan budaya Indonesia dan bagaimana pentingnya kita untuk senantiasa menjaga dan melestarikan budaya yang merupakan warisan dari leluhur bangsa 2. Perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat, mengenai manfaat budaya permainan tradisional anak-anak terhadap peroses tumbuh kembangnya dan kemandirian anak. 3. Upaya melestarikan budaya permainan tradisional adalah upaya yang mutlak harus dilaksanakan untuk menjaga citra dan memmpertahankan karakteristik bangsa. 4. Karena segala keterbatasan yang dimiliki, penulis menyadari sepenuhnya, bila hasil penelitoan ini belum dapat mencapai keberhasilan yang sempurna, oleh karna itu penulis berharap hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai pembanding atau bahan pertimbangan bagi siapa saja yang hendak melakukan penelitian
sehingga bisa
mencapai hasil yang memuaskan. 11 Nandang Hendriawan dan Firman Ahmad N| Upaya Pelestarian Permainan Tradisional
DAFTAR PUSTAKA Ahman Sya. 2011. Pengantar Geografi. LPPM Universitas BSI. Bandung Bintarto, R dan Suratopo Hadisumarno.1987. Metode Analisa Geografi. LP3ES. Jakarta. Heryadi Dodih. 2005. Mitos:Kearifan dan Masyarakat Tradisional. Abadi jaya Offset.Bandung. Ihromi. 2000, Pokok-poko Antropologi Budaya.Yayasan Obor Indonesia. Jakarta Koentjaraningrat. 2002. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
12 Nandang Hendriawan dan Firman Ahmad N| Upaya Pelestarian Permainan Tradisional