i
PERAN LAYANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DALAM MENUNJANG PROSES PEMBELAJARAN DI SMK NEGERI 20 JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh: ARI HANDININGSIH 1111018200019
PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA 2015
i
ii
PERAN LAYANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DALAM MENUNJANG PROSES PEMBELAJARAN DI SMK NEGERI 20 JAKARTA
JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN
ii
iii
Skripsi berjudul Peran Layanan Perpustakaan Sekolah Dalam Menunjang Proses Pembelajaran di SMK Negeri 20 Jakarta disusun oleh Ari Handiningsih, NIM 1111018200019, Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam NegeriSyarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.
iii
iv
iv
v
Skripsi berjudul Peran Layanan Perpustakaan Sekolah Dalam Menunjang Proses Pembelajaran di SMK Negeri 20 Jakartadisusun oleh Ari Handiningsih, NIM 1111018200019, Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam NegeriSyarif Hidayatullah Jakarta. Telah diuji kebenarannya olehpembimbing skripsi padaJuli 2015.
v
vi
vi
i
ABSTRAK Ari Handiningsih. Nim 1111018200019. Peran Layanan Perpustakaan Sekolah Dalam Menunjang Proses Pembelajaran. Program Studi Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang peran layanan perpustakaan sekolah dalam menunjang proses pembelajaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif untuk mendeskripsikan situasi-situasi atau kejadian-kejadian yang secara alami dan nyata terjadi di lingkungan objek penelitian. Berdasarkan hasil pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa peran layanan perpustakaan sekolah dalam menunjang proses pembelajaran dilakukan melalui kegiatan (1) layanan baca di tempat, (2) layanan sirkulasi, (3) layanan referensi, dan (4) layanan teknologi informasi dan komunikasi. Dari keempat layanan yang diberikan oleh perpustakaan SMKN 20 Jakarta, layanan perpustakaan yang sangat berperan dalam menunjang proses pembelajaran
adalah
menyediakan berbagai
jenis
layanan
macam
koleksi
referensi,
dimana
perpustakaan
yang disusun sesuai
dengan
klasifikasinya, sehingga dapat memudahkan guru dan siswa dalam menemukan informasi yang dibutuhkan selama proses pembelajaran berlangsung.
Kata Kunci
: Perpustakaan Sekolah, Proses Pembelajaran
i
ii
ABSTRACT
Ari Handiningsih. Nim 1111018200019. The Role of Library School In Supporting The Learning Process. Management Studies Program Faculty of Tarbiyah Education and Teaching State Islamic University (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
This research purpose for explain about the role of library school in supporting the learning process. The method are used in this research is analysis descriptive with qualitative approach for descrption te situasions or natural events and real happen at object environment research. Based on the result of the examination, than it can be concluded the role of library school in supporting the learning process it’s being done through activities (1) reading service on the spot, (2) circulation service, (3) reference service, and (4) technology information and communication service. Fourth service to serve by SMKN 20 Jakarta library, library service that very important role for support learning process is the type of reference service the library supplied all of collection saving in proper classificatons, so the collection easly teachers and students with in find the information needed during the learning process.
KeyWord : Library School, Learning Process
ii
iii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim.
Segala puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT., atas segala nikmat dan karunia yang telah tercurahkan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Dengan penuh rasa syukur, pada akhirnya skripsi ini telah dapat diselesaikan. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa kemampuan dan pengetahuan penulis sangat terbatas, namun dengan adanya bimbingan dan arahan serta motivasi dari berbagai pihak, sangat membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, Dengan ketulusan hati, dalam kesempatan ini melalui skripsi penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada : 1.
Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2.
Bapak Dr. Hasyim Asy’ari, M.Pd, Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3.
Bapak Drs. Rusydy Zakaria, M.Ed, M.Phil, Dosen pembimbing I yang selalu meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan, nasehat, motivasi, ilmu, kritik serta saran yang sangat berarti bagi penulis sehingga skripsi ini bisa terselesaikan dengan baik.
4.
Bapak Ade Abdul Hak, M.Hum, Dosen pembimbing II yang selalu meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan, nasehat, motivasi, ilmu, kritik serta saran yang sangat berarti bagi penulis sehingga skripsi ini bisa terselesaikan dengan baik.
5.
Bapak Drs. Supranjono, M.M, Kepala sekolah SMK Negeri 20 Jakarta yang dengan ramah menerima dan membantu penulis dalam meneliti di SMK Negeri 20 Jakarta.
6.
Bapak Salapuddin, S.IP, Pustakawan SMK Negeri 20 Jakarta yang telah mengizinkan dan membantu penulis selama penelitian di SMK Negeri 20 Jakarta.
iii
iv
7.
Ibu Dra. Hj. Khitradefi, Guru matapelajaran PKn di SMKN 20 Jakarta yang telah membantu penulis selama penelitian di SMK Negeri 20 Jakarta.
8.
Seluruh siswa/i SMK Negeri 20 Jakarta yang telah bersedia memberikan informasi-informasi yang dibutuhkan.
9.
Ayah dan Ibu (Aman dan Darni) tercinta yang selalu memberikan dukungan moril maupun materil, kasih sayang serta doa yang tak pernah putus sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
10. Kakakku Yaso Prayogo dan adikku Ewu Aribadi tersayang yang selalu menemani mencari hiburan. 11. Teman hatiku Dwi Anto,S.H, yang selalu setia menemani disaat suka maupun duka, serta selalu memberikan motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 12. Seluruh teman-teman Manajemen Pendidikan Angkatan 2011 yang selalu memberikan support, bantuan dan hiburan dikala stress sedang melanda. dan untuk semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terimakasih atas segala bantuannya dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat. Skripsi ini adalah murni hasil karya penulis sendiri. Oleh karena itu penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan pelaksanaan penelitian mendatang.
Jakarta, Juli 2015 Penulis
Ari Handiningsih
iv
v
DAFTAR ISI ABSTRAK ...................................................................................................... i KATA PENGANTAR .................................................................................... iii DAFTAR ISI ................................................................................................... v DAFTAR TABEL .......................................................................................... vii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. viii
BAB I | PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................................ 1 B. Identifikasi Masalah .................................................................... 5 C. Pembatasan Masalah ................................................................... 5 D. Perumusan Masalah .................................................................... 6 E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 6 F. Kegunaan Penelitian ................................................................... 6 BAB II | KAJIAN TEORI A. Perpustakaan Sekolah ................................................................. 7 1. Pengertian ............................................................................... 7 2. Tujuan dan Manfaat Perpustakaan Sekolah ........................... 8 3. Tugas dan Fungsi Perpustakaan Sekolah ............................... 9 4. Sistem Layanan Perpustakaan ................................................ 11 5. Jenis Layanan Perpustakaan ................................................... 13 6. Asas Layanan Perpustakaan ................................................... 15 B. Proses Pembelajaran ................................................................... 16 1. Pengertian Belajar .................................................................. 16 2. Jenis-jenis Belajar .................................................................. 16 3. Prinsip-prinsip Belajar ........................................................... 17 4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Belajar ........................... 18 C. Pengaruh Layanan Perpustakaan Terhadap Efektivitas Proses Pembelajaran ................................................................... 19 D. Penelitian Yang Relevan ............................................................. 21
v
vi
BAB III | METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 22 B. Metode Penelitian ....................................................................... 22 C. Teknik Pengumpulan Data.......................................................... 22 D. Teknik Analisis Data .................................................................. 25 E. Uji Keabsahan Data .................................................................... 26 BAB IV | HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum SMK Negeri 20 Jakarta ................................. 28 B. Pembahasan ................................................................................ 35 C. Temuan Penelitian ...................................................................... 44 BAB V | KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ................................................................................. 45 B. Saran ........................................................................................... 46 Daftar Pustaka Lampiran-lampiran
vi
vii
DAFTAR TABEL Tabel 3.1
Kisi-kisi Pedoman Wawancara – 23
Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrumen Kuesioner Peran Perpustakaan Sekolah dalam Menunjang Proses Pembelajaran – 24
Tabel 4.1
Koleksi Buku Perpustakaan SMKN 20 Jakarta – 30
Tabel 4.2
Koleksi Digital Perpustakaan SMKN 20 Jakarta – 31
Tabel 4.3
Daftar Inventaris Perpustakaan SMKN 20 Jakarta – 34
Tabel 4.4
Menyediakan Ruang Untuk Membaca – 38
Tabel 4.5
Melayani Peminjaman dan Pengembalian Buku – 39
Tabel 4.6
Mengadakan Program Bimbingan Belajar – 41
vii
viii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
: Surat Izin Penelitian
Lampiran 2
: Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 3
: Hasil Wawancara
Lampiran 4
: Instrumen Observasi perpustakaan
Lampiran 5
: Lembar observasi aktivitas belajar di perpustakaan
Lampiran 6
: Instrumen Kuesioner
Lampiran 7
: Rumusan dan Uraian Tugas Perpustakaan SMKN 20 Jakarta
Lampiran 8
: Visi dan Misi
Lampiran 9
: Jumlah Koleksi Perpustakaan
Lampiran 10
: Perpustakaan Jadwal Layanan Perpustakaan
Lampiran 11
: Daftar Inventaris Perpustakaan
Lampiran 12
: Tata Tertib Perpustakaan
Lampiran 13
: Jumlah Siswa SMKN 20 Jakarta TA2014/2015
Lampiran 14
: Lembar Uji Referensi
Lampiran 15
: Dokumentasi
viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Kemampuan dalam menghadapi era globalisasi menjadi permasalahan utama yang saat ini dihadapi oleh bangsa Indonesia khususnya dalam bidang pendidikan, mengingat kualitas sumber daya manusia yang dimiliki sangat rendah. Mutu generasi emas akan menjadi modal dasar bagi daya saing bangsa. Rendahnya kualitas generasi emas (SDM) yang dimiliki disebabkan karena rendahnya mutu pendidikan yang ada. Karena peningkatan mutu generasi emas hanya dapat melalui pendidikan yang bemutu.1 Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.2 Oleh karena itu proses pembelajaran dalam penyelenggaraan pendidikan harus dikelola secara profesional agar tercapainya mutu pendidikan yang diharapkan. Berdasarkan tabel dari laporan UNESCO Education For All Global Monitoring Report 2012, kualitas pendidikan Indonesia berada di peringkat ke-64 dari 120 negara di seluruh dunia.3Banyak bangsa yang telah maju karena mereka menguasai informasi yang dibutuhkannya. Untuk itulah informasi perlu diperkenalkan dan mulai ditanamkan kepada peserta didik di sekolah. Namun sikap gemar membaca yang dimiliki bangsa Indonesia masih relatif rendah. Hal ini sesuai dengan hasil survei yang dilakukan UNDP terhadap 41 negara misalnya, menempatkan Indonesia pada posisi 39.4 Sekolah sebagai Mungin Eddy Wibowo, “Menyiapkan Bangkitnya Generasi Emas Indonesia”, Semarang: Universitas Negeri Semarang, 2012, h. 10 2 Sekretariat Negara RI, Undang-undang No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional BAB 1 Pasal 1 ayat 1. h. 2. (http://www.setneg.go.id) 3 UNESCO, Education For All Global Monitoring Report: Youth and Skill Putting Education For Work,France: UNESCO, 2012, h.308 4 Syaifuddin A Rasyid, “Perpustakaan Dalam Penumbuhan Sikap Gemar Membaca Siswa Madrasah”, dalam, SudarnotoAbdulHakim, Perpustakaan Sebagai Center for LearningSociety, (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora, 2005), h. 1. 1
1
2
lembaga pendidikan formal seharusnya dapat membantu meningkatkan minat baca peserta didiknya, maka dari itu perlu adanya pengembangan sistem belajar di Indonesia dengan memanfaatkan pelayanan yang diberikan oleh perpustakaan sekolah. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik.5 Keterbatasan waktu dalam menyampaikan materi pelajaran di sekolah (di dalam kelas) menyebabkan semakin berkurangnya informasi yang diterima oleh peserta didik dalam proses belajar mengajar yang akhirnya akan berpengaruh pada prestasi peserta didik dan mutu sekolah itu sendiri. Proses pembelajaran seharusnya tidak hanya terpaku belajar di dalam kelas dengan menggunakan metode ceramah, proses pembelajaran dapat dilakukan dengan memanfaatkan berbagai sarana, salah satunya dengan memanfaatkan perpustakaan sebagai sarana penunjang dalam proses pembelajaran yang telah disediakan oleh sekolah. Misalnya seperti memanfaatkan ruang perpustakaan sebagai ruang belajar agar siswa dapat mencari referensi buku-buku. Dengan demikian secara tidak langsung guru telah memberikan stimulus kepada siswa untuk mulai membaca. Hal tersebut sejalan dengan pemikiran Sutarno dimana perpustakaan sekolah diselenggarakan oleh sekolah dan pemanfaatannya sangat bergantung kepada upaya kepala sekolah, para guru, petugas perpustakaan dan para pelajar.6 Dengan adanya perpustakaan sekolah, siswa dan guru harus selalu sadar bahwa ilmu pengetahuan yang mereka dapatkan tidak terbatas pada dinding ruang kelas saja. Dengan demikian ilmu pengetahuan dan pengalaman dapat diperkaya karena mereka tidak membatasi diri pada materi-materi yang terkandung dalam buku pelajaran yang umumnya diwajibkan oleh guru atau pihak lain yang bersangkutan. Hal tersebut akan membuat suasana belajar lebih menyenangkan dan siswa pun akan tertarik pada bahan-bahan yang diajarkan. Perpustakaan sebagai salah satu sarana dalam menunjang proses belajar dan mengajar di sekolah harus terus melakukan upaya pemberdayaan pelayanan yang baik guna tercapainya tujuan perpustakaan yang tertera dalam UU no 43 Tahun 5
Slameto, belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 2010, h. 1 Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat, Jakarta: Sagung Seto, 2006. h. 48.
6
3
2007 “Perpustakaan merupakan institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka.” 7 Secara umum kegiatan belajar-mengajar di sekolah menengah kejuruan (SMK) meliputi teori dan praktik. Kegiatan belajar teori pada prinsipnya sama dengan sekolah menengah atas (SMA).Salah satu hal yang perlu dipersiapkan untuk menunjang keberhasilan pelaksanaan pembelajaran di lingkungan sekolah menengah kejuruan (SMK) adalah keberadaan perpustakaan sekolah yang berfungsi secara baik. Dalam penerapan pembelajaran banyak ditemui berbagai permasalahan lapangan salah satunya adalah ketersediaan bahan pelajaran untuk menunjang proses pembelajaran masih harus perlu dispersiapkan dengan baik. Dengan demikian peran layanan perpustakaan sangat dibutuhkan di lingkungan sekolah sebagai penunjang keberhasilan proses belajar mengajar. Perpustakaan sekolah adalah satu bentuk organisasi sumber belajar di sekolah yang menghimpun berbagai informasi dalam bentuk buku dan bukan buku yang dapat dimanfaatkan oleh pemakai (guru, dan siswa) dalam upaya mengembangkan kemampuan dan kecakapan.8Perpustakaan sekolah dewasa ini bukan hanya merupakan unit kerja yangmenyediakan bacaan guna menambah pengetahuan dan wawasan bagi murid, tapi jugamerupakan bagian yang integral pembelajaran. Artinya, penyelenggaraan perpustakaansekolah harus sejalan dengan visi dan misi sekolah dengan mengadakan bahan bacaanbermutu yang sesuai kurikulum, menyelenggarakan kegiatan yang berkaitan dengan bidangstudi, dan kegiatan penunjang lain, misalnya berkaitan dengan peristiwa penting yangdiperingati di sekolah.9Para siswa dan guru merupakan target utama dari berbagai pelayanan yang diberikan oleh pihak perpustakaan. Hal tersebut sejalan dengan undangundang nomor 43 tahun 2007 yang menjelaskan bahwa perpustakaan sekolah/madrasah 7
melayani
peserta
didik
pendidikan
kesetaraan
yang
BPKP, Undang-undang No 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan, BAB I, Pasal 1, Ayat 1 . h. 2 (http://bpkp.go.id) 8 Darmono, Jurnal Perpustakaan Sekolah: Pengembangan Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber Belajar, 2007, h. 1 9 IFLA/UNESCO, Pedoman Perpustakaan Sekolah, Jakarta: PNRI,2006, h. 3 (http://www.ifla .org/VII/s11/pubs/school- guidelines.htm)
4
dilaksanakan di lingkungan satuan pendidikan yang bersangkutan. oleh karena itu pelayanan berbasis kebutuhan pengguna merupakan faktor yang sangat penting untuk dijadikan pertimbangan dari berbagai pelayanan perpustakaan guna menunjang proses pembelajaran. Perpustakaan sekolah tumbuh dan berkembang seiring dengan perubahan kebijakan pendidikan di Indonesia dan perkembangan teknologi informasi yang semakin modern seiring perkembangan zaman. Perkembangan mutakhir saat ini dalam dunia perpustakaan adalah munculnya perpustakaan digital (digital library). Istilah lain yang sering dipakai untuk maksud yang sama ialah perpustakaan maya (virtual library) dan perpustakaan elektronik (electronic library). Perpustakaan modern tidak dapat lagi dikelola secara konvensional mengingat perkembangan jumlah dan jenis informasi, tuntutan masyarakat, dan teknologi informasi yang terus berkembang.Hal tersebut menuntut kemampuan pustakawan agar lebih aktif dalam meningkatkan
profesionalisme serta penguasaan teknologi untuk
meningkatkan kinerja dan pelayanan perpustakaan, sebab seorang pustakawan tidak hanya berperan sebagai pengelola bahan pustaka saja melainkan juga berperan sebagai pendidik yang memberikan pelayanan kepada para pengguna perpustakaan. SMK Negeri 20 Jakarta merupakan sebuah lembaga pendidikan yang berkomitmen dalam meningkatkan mutu pendidikan. Berbagai macam upaya telah dilakukan lembaga ini, antara lain adalah memberikan pelatihan baik untuk tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan yang ada di lingkungan sekolah agar meningkatkan kemampuan kinerja tenaga pendidik dan tenaga kependidikan tersebut. Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, SMK Negeri 20 jakarta tidak hanya memperhatikan sumber daya manusia yang ada, akan tetapi juga melalui komponen penunjang lainnya, yaitu melalui sarana dan prasarana sekolah. Salah satunya adalah mengoptimalkan layanan perpustakaan sekolah Banyak sekolah menengah kejuruan (SMK) yang belum siap dengan penyediaan bahan pelajaran melalui perpustakaan sekolah. Ketidaksiapan tersebut bukan semata-mata disebabkan kurangnya bahan pelajaran (buku pelajaran dan sumber informasi ilmiah lainnya), akan tetapi juga disebabkan oleh pengelolaan perpustakaan yang kurang baik dan terstandar, dan kurangnya tenaga
5
kependidikan yang ahli dibidang perpustakaan sehingga koleksi yang sudah dimiliki kurang dapat didayagunakan untuk menunjang pelaksanaan kurikulum secara maksimal. Begitu juga dengan perpustakaan sekolah yang terdapat di SMK Negeri 20 Jakarta. Oleh karena itu penulis melakukan penelitian mengenai “Peran
Layanan
Perpustakaan
Sekolah
Dalam
Menunjang
Proses
Pembelajaran di SMK Negeri 20 Jakarta”.
B. Identifikasi Masalah Merujuk pada judul skripsi diatas maka dapatlah diidentifikasi beberapa masalah: 1. Belum efektifnya pelayanan perpustakaan 2. Kurangnya sarana dan prasarana perpustakaan 3. Lemahnya minat baca siswa 4. Kurangnya promosi perpustakaan dalam menarik minat baca siswa 5. Kurangnya tenaga kependidikan yang ahli dibidang perpustakaan 6. Belum optimalnya guru yang memanfaatkan perpustakaan dalam proses pembelajaran 7. Kurangnya variasi metode belajaran dalam proses pembelajaran
C. Pembatasan Masalah Penelitian ini dibatasi pada permasalahan belum efektifnya layanan perpustakaan dan belum optimalnya pemanfaatan perpustakaan sekolah dalam menunjang proses pembelajaran.
D. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka dirumuskan permasalahan penelitian yaitu bagaimana peran layanan perpustakaan sekolah dalam menunjang efektivitas proses pembelajaran.
E. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang sejauh mana peran layanan perpustakaan sekolah dalam menunjang proses pembelajaran.
6
F. Kegunaan Penelitian 1. Sebagai masukan dalam meningkatkan manajemen perpustakaan. 2. Dapat dijadikan sebagai bahan masukan para guru dalam meningkatkan kegiatan belajar mengajar. 3. Agar peserta didik memahami pentingnya sebuah perpustakaan sekolah. 4. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi masyarakat sekolah
BAB II KAJIAN TEORI
A. Perpustakaan Sekolah 1. Pengertian Perpustakaan merupakan suatu unit kerja dari suatu badan atau lembaga tertentu yang mengelola bahan-bahan pustaka, baik berupa buku-buku (non book material) yang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi oleh setiap pemakainya.10 Sedangkan menurut Darmono perpustakaan adalah salah satu unit
kerja yang berupa tempat untuk mengumpulkan, menyimpan, mengelola, dan mengatur koleksi bahan pustaka secara sisitematis untuk digunakan oleh pemakai sebagai sumber informasi sekaligus sebagai sarana belajar yang menyenangkan.11 Perpustakaan sekolah merupakan sarana bagi para murid agar terampil belajar sepanjang hayat dan mampu mengembangkan daya pikir agar mereka dapat hidup sebagai warga negara yang bertanggungjawab.12 Menurut Bafadal perpustakaan sekolah adalah kumpulan bahan pustaka, baik berupa buku-buku (non book material) yang diorganisasi secara sistematis dalam suatu ruang sehingga dapat membantu murid-murid dan guru-guru dalam proses belajar mengajar di sekolah13 Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan sekolah merupakan suatu unit kerja dalam dunia pendidikan yang mengelola koleksi karyatulis, karya cetak, dan karya rekamyang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu
10
Ibrahim Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, Jakarta: Bumi Aksara, 2006. h. 3 Darmono, Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja, Jakarta: Grasindo, 2007. h. 3 12 IFLA/UNESCO, Pedoman Perpustakaan Sekolah, Jakarta: PNRI,2006, h. 6 (http://www. ifla.org/VII/s11/pubs/school- guidelines.htm) 13 Bafadal, op. Ci., h. 5 11
7
8
sehingga dapat membantu murid-murid dan guru menyelesaikan tugas-tugas dalam proses belajar mengajar di sekolah.
2. Tujuan dan Manfaat Perpustakaan Sekolah Sebuah perpustakaan sekolah menengah atas/madrasah aliyah bertujuan mengembangkan dan meningkatkan minat baca, literasi informasi, bakat dan kecerdasan peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan dalam rangka mendukung tujuan pendidikan nasional melalui penyediaan sumber belajar.14 Perpustakaan sekolah bertujuan menyerap dan menghimpun informasi,
menumbuhkan
perkembangan
kecakapan
minat bahasa
baca, dan
serta
daya
membantu
pikir.
Sebuah
perpustakaan sekolah tidak hanya mengumpulkan dan menyimpan bahan-bahan pustaka, akan tetapi juga diharapkan dapat membantu murid-murid dan guru menyelesaikan tugas-tugas dalam proses belajar mengajar. Selain itu perpustakaan sekolah harus memberikan bekal kepada siswa berupa keterampilan belajar sepanjang hidup, mengembangkan imajinasi mereka sehingga memungkinkan mereka hidup sebagai warga negara yang bertanggung jawab.15 Oleh karena itu seluruh bahan pustaka yang dikumpulkan dan disimpan oleh perpustakaan sekolah harus dapat menunjang proses pembelajaran. Perpustakaan sekolah akan bermanfaat apabila benar-benar membantu pencapaian tujuan proses pembelajaran di sekolah. Secara
rinci
manfaat
perpustakaan
sekolah
baik
yang
diselenggarakan di sekolah dasar maupun menengah adalah sebagai berikut: a. Perpustakaan sekolah dapat menimbulkan kecintaan muridmurid terhadap membaca. b. Perpustakaan sekolah dapat memperkaya pengalaman belajar murid-murid.
14
Perpustakaan Nasional RI, Standar Nasional Perpustakaan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah, Jakarta: PNRI, 2011, h. 7 15 Rizal Saiful Haq, dkk., Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah, Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006, h. 33
9
c. Perpustakaan sekolah dapat menanamkan kebiasaan belajar mandiri yang akhirnya murid-murid mampu belajar mandiri. d. Perpustakaan sekolah dapat mempercepat proses penguasaan teknik membaca. e. Perpustakaan sekolah dapat membantu perkembangan kecakapan berbahasa. f. Perpustakaan sekolah dapat melatih murid-murid ke-arah tanggungjawab. g. Perpustakaan sekolah dapat memperlancar murid-murid dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah. h. Perpustakaan sekolah dapat membantu guru-guru dalam menemukan sumber-sumber pengajaran. i. Perpustakaan sekolah dapat membantu murid-murid, guru-guru, dan anggota staf sekolah dalam mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.16 Dari kesembilan manfaat perpustakaan sekolah yang telah diuraikan diatas dapat dilihat bahwa perpustakaan sekolah dapat membantu guru dan murid-murid dalam menyelesaikan tugasnya, dengan demikian perpustakaan sekolah mempunyai peran yang sangat penting dalam menunjang proses pembelajaran.
3. Tugas dan Fungsi Perpustakaan Sekolah Tugas pokok dan fungsi perpustakaan sekolah perlu dirumuskan dengan baik agar dapat dijadikan pedoman penyelenggaraan dan pengembangan
perpustakaan.17
Sebuah
perpustakaan
sekolah
memiliki tiga tugas/kegiatan utama yaitu: a. Menghimpun atau mengumpulkan, mendayagunakan, memelihara, dan membina secara terus-menerus bahan koleksi atau sumber informasi (bahan pustaka) dalam bentuk apa saja. b. Mengolah sumber informasi yang telah dihimpun dengan menggunakan sistem dan cara tertentu, sejak dari bahan-bahan tersebut datang ke perpustakaan sampai siap untik disajikan atau dilayankan kepada para pengguna. c. Menyebarluaskan sumber informasi atau bahan-bahan pustaka kepada segenap anggota yang membutuhkannya sesuai dengan kepentingan-nya yang berbeda satu dengan yang lainnya.18
16
Bafadal, op. Cit., h. 5 Rizal, op. Cit., h. 34 18 Pawit M, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, Jakarta: Kencana, 2007, h. 7 17
10
Dari ketiga tugas atau kegiatan utama pada perpustakaan sekolah yang
telah
diuraikan
dapat
disimpulkan
tugas
pokoknya
perpustakaan sekolah adalah menunjang proses pendidikan dengan menyediakan bahan-bahan bacaan yang sesuai dengan kurikulum sekolah dan ilmu pengetahuan tambahan lain yang kemudian disusun berdasarkan tata cara yang telah ditentukan sehingga dapat memudahkan
pengguna
dalam
mencari
informasi
yang
dibutuhkannya. Tujuan dari ketiga tugas pokok perpustakaan sekolah adalah untuk menunjang proses pembelajaran agar berlangsung lancar dan berhasil baik. Perpustakaan sekolah merupakan sumber belajar, hal tersebut dapat ditinjau secara umum sebab kegiatan yang paling terlihat pada setiap kunjungan murid-murid adalah belajar, baik belajar masalahmasalah yang berhubungan langsung dengan mata pelajaran yang disampaikan di kelas, maupun buku-buku lain yang ada kaitannya dengan mata pelajaran atau bahkan ada juga murid yang mengunjungi perpustakaan hanya sekedar untuk mengisi waktu senggangnya yang sifatnya rekreatif. Berikut beberapa fungsi perpustakaan sekolah menurut ibrahim bafadal.
a. Fungsi Edukatif Di dalam perpustakaan sekolah disediakan buku-buku yang sesuai dengan kurikulum sekolah baik buku-buku fiksi maupun non fiksi yang dapat menunjang penyelenggaraan pendidikan di sekolah, dengan adanya buku-buku tersebut dapat membiasakan murid-murid belajar mandiri. Dengan demikian perpustakaan sekolah dapat dikatakan memiliki fungsi edukatif. b. Fungsi Informatif Selain menyediakan bahan pustaka yang berupa buku, perpustakaan juga menyediakan bahan-bahan yang bukan berupa buku (non book material) seperti majalah, buletin, surat kabar, pamflet, kliping, peta, dan dilengkapi dengan alat-alat pandang-dengar seperti televisi, radio, projektor, dan sebagainya yang nantinya akan memberikan informasi atau keterangan yang diperlukan oleh para pengguna perpustakaan. c. Fungsi Tanggungjawab Administratif
11
Fungsi ini tampak pada kegiatan sehari-hari di perpustakaan sekolah, seperti pencatatan peminjaman dan pengembalian buku oleh pustakawan, adanya tata tertib perpustakaan yang nantinya akan mendidik para pengguna perpustakaan kearah tanggungjawab serta membiasakan para peng-guna dalam bertindak dan bersikap secara administratif. d. Fungsi Riset Perpustakaan menyediakan banyak bahan pustaka baik berupa buku maupun yang bukan berupa buku. Tersedianya bahan pustaka yang lengkap akan membuat murid-murid dan guruguru dapat melakukan riset, yaitu mengumpulkan data atau keterangan-keterangan yang diperlukan dengan memanfaatkan bahan-bahan pustaka yang ada di perpustakaan sekolah. e. Fungsi Rekreatif Fungsi rekreatif berarti bahwa perpustakaan sekolah dapat dijadikan sebagai tempat mengisi waktu luang seperti pada waktu istirahat, dengan membaca buku-buku cerita, novel, roman, majalah, surat kabar, dan sebagainya.19 Dari kelima fungsi tersebut dapat disimpulkan bahwa perpustakaan tidak hanya harus memiliki koleksi yang lengkap dan relevan dengan kurikulum sekolah yang bersangkutan agar bisa berfungsi sebagaimana mestinya tetapi juga perlu adanya sarana dan prasarana
yang
memadai
serta
petugas
yang
mempunyai
kemampuan, pengalaman, dan keterampilan agar dapat mengelola perpustakaan dengan baik.
4. Sistem Layanan Perpustakaan Sistem layanan perpustakaan merupakan salah satu bagian dari rangkaian kegiatan yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Secara umum sistem layanan perpustakaan ada dua macam yaitu layanan tertutup (Closed Access System) dan sistem layanan terbuka (Open Access System). Pengelompokan ini didasarkan pada kebebasan yang diberikan oleh perpustakaan kepada pengguna perpustakaan
19
Bafadal, op. Cit., h. 6
dalam
menemukan
koleksi
yang
dimiliki
12
perpustakaan.20 Berikut ini adalah uraian mengenai sistem layanan perpustakaan. a. Layanan Sistem Tertutup Layanan
sistem
tertutup
merupakan
sistem
layanan
perpustakaan yang tidak memperbolehkan para pengguna perpustakaan mencari dan menelusuri sendiri bahan pustaka yang dibutuhkan dari perpustakaan.21 Layanan sistem tertutup ini dapat meminimalisir risiko kehilangan bahan pustaka, karena para pengguna perpustakaan tidak dapat mencari dan menelusuri sendiri bahan pustaka yang dibutuhkan sehingga para pengguna tidak dapat leluasa dalam menggunakan koleksi (bahan pustaka) yang dimiliki oleh perpustakaan.
b. Layanan Sistem Terbuka Layanan sistem terbuka merupakan sistem layanan yang memperbolehkan para pengguna memilih, menemukan dan mengambil sendiri secara langsung bahan pustaka yang dibutuhkann dari jajaran koleksi perpustakaan.22 Layanan sistem terbuka ini merupakan sistem layanan yang membuat para pengguna perpustakaan dapat leluasa dalam menggunakan koleksi (bahan pustaka) yang dimiliki oleh perpustakaan.
Dari kedua sistem layanan tersebut masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan tetapi memiliki tujuan yang sama yaitu memberikan informasi yang dibutuhkan oleh para pengguna perpustakaan. Seperti
pada sistem layanan terbuka, resiko
kehilangan buku besar, namun para pengguna perpustakaan lebih leluasa dalam menggunakan koleksi. Hal tersebut berbanding terbalik dengan sistem layanan tertutup, dimana para pengguna perpustakaan tidak dapat mencari dan menemukan koleksi yang 20
Darmono, op. Cit., h. 167. Rizal, op. Cit., h. 103 22 Darmono, op. Cit., h. 170 21
13
dibutuhkan secara mandiri melainkan butuh bantuan pustakawan untuk mendapatkan koleksi yang dibutuhkan, akan tetapi hal tersebut dapat meminimalisir resiko kehilangan koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan.
5. Jenis Layanan Perpustakaan Sebagai sebuah unit kerja, perpustakaan terdiri dari beberapa bagian seperti pengadaan bahan pustaka, pengolahan bahan pustaka, dan bagian layanan bahan pustaka. Bagian layanan merupakan ujung tombak jasa perpustakaan karena bagian layanan behubungan secara langsung dengan pengguna perpustakaan. Pengertian layanan perpustakaan berkembang dari waktu kewaktu. Hal tersebut sejalan dengan perkembangan kebutuhan manusia terhadap informasi yang terus meningkat. Untuk melaksanakan tugasnya dengan baik yaitu memenuhi kebutuhan informasi bagi para pengguna, maka secara garis besar perpustakaan memiliki empat jenis layanan, yaitu layanan baca ditempat, layanan sirkulasi, layanan
referensi,
dan
layanan
teknologi
informasi
dan
komunikasi.23 Berikut ini adalah uraian jenis layanan perpustakaan yang sesuai dengan standar nasional perpustakaan sekolah menengah atas/madrasah aliyah.
a. Layanan ruang baca Layanan ruang baca, dimana layanan tersebut diberikan oleh perpustakaan
berupa
tempat
untuk
melakukan
kegiatan
membaca di perpustakaan.24 Dalam layanan ini perpustakaan menyediakan tempat untuk membaca bagi para pengguna perpustakaan yang tidak ingin meminjam bahan pustaka, melainkan hanya memanfaatkannya di perpustakaan.
b. Layanan sirkulasi 23 24
Perpustakaan Nasional RI, op. Cit., h. 4 Darmono, op. Cit., h. 172
14
Layanan sirkulasi adalah suatu kegiatan yang melayani peminjaman dan pengembalian bahan pustaka.25 Tugas pokok bagian sirkulasi adalah melayani para pengguna yang akan meminjam dan mengembalikan bahan pustaka yang ada di perpustakaan.
c. Layanan referensi Layanan referensi adalah kegiatan pelayanan yang diberikan kepada para pengguna perpustakaan yang berhubungan dengan pelayanan pemberian informasi dan bimbingan belajar.26 Dalam pelayanan ini petugas perpustakaan memberikan informasi kepada para pengguna mengenai keberadaan koleksi referensi di perpustakaan, seperti kamus, ensiklopedia, almanak, direktori, buku tahunan, dan lain-lain. Selain itu petugas perpustakaan juga memberikan layanan bimbingan belajar kepada para pengguna perpustakaan.
d. Layanan teknologi informasi dan komunikasi Layanan teknologi informasi dan komunikasi adalah kegiatan pelayanan yang diberikan kepada para pengguna dengan mengimplementasikan
TIK
(teknologi
informasi
dan
komunikasi) secara terpadu guna mencapai layanan prima.27 Dalam kegiatan layanan ini perpustakaan menggunakan layanan yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi guna memaksimalkan layanan yang diberikan kepada para pengguna, misalnya pengelolaan koleksi, pengolahan bahan pustaka, sistem sirkulasi dan informasi berbasis web serta penelusuran bahan pustaka dan sebagainya.
25
Ibid., h. 174 Bafadal, op. Cit., h. 133 27 I Putu Suhartika, Implementasi Teknologi Informasi Sebagai Usaha Peningkatan Mutu Layanan Perpustakaan, Majalah Online Visi Pustaka Vol.6 No.2-Desember 2004. h.3 26
15
Dari uraian jenis layanan perpustakaan diatas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan sekolah harus mampu menyediakan ruang baca, pengaturan sirkulasi yang baik, penyedian referensi yang sesuai dengan kurikulum, serta mampu mengimplementasikan teknologi informasi dan komunikasi yang baik. Dengan adanya ke-empat layanan tersebut akan membantu siswa-siswa dan guru-guru dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugasnya.
6. Asas Layanan Perpustakaan Layanan perpustakaan bertumpu pada landasan pemikiran untuk apa layanan diberikan, kepada siapa layanan diberikan, dalam situasi lingkungan bagaimana layanan perpustakaan tersebut diberikan, serta strategi apakah yang digunakan dalam memberikan layanan tersebut.28 oleh karena itu kegiatan layanan pada perpustakaan sekolah perlu memperhatikan asas layanan perpustakaan sebagai berikut: a. Selalu berorientasi kepada kebutuhan dan kepentingan pemakai perpustakaan. b. Layanan diberikan atas dasar keseragaman, keadilan, merata, dan tidak memandang pemakai perpustakaan secara individual. c. Memiliki aturan yang jelas dengan tujuan mengoptimalkan fungsi layanan. d. Pelaksanaan layanan administrasi mempertimbangkan faktor kecepatan, ketepatan, dan kemudahan.29 Asas
layanan
perpustakaan
yang
dikemukaan
Darmono
sebagaimana dijelaskan diatas sejalan dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 BAB V ayat 1 yang menjelaskan “layanan perpustakaan dilakukan secara prima dan berorientasi bagi kepentingan pemustaka.”30
28
Darmono, op. Cit., h. 166 Ibid., h. 166 30 BPKP, Undang-undang No 43 Tahun 2007 Tentang PerpustakaanBAB V Ayat 1, h. 10 (http://bpkp.go.id) 29
16
Asas diatas merupakan dasar bagi perpustakaan dalam mempersiapkan
kegiatan
layanan
kepada
para
pengguna
perpustakaan yang mem-perhatikan dan berorientasi kepada para pengguna perpustakaan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa layanan perpustakaan sangat memprioritaskan kebutuhan dan kepentingan para pengguna perpustakaan agar fungsi perpustakaan dapat bejalan secara maksimal.
B. Proses Pembelajaran 1. Pengertian Belajar Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Menurut Slameto belajar ialah suatu proses yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.31 Menurut Muhibbin belajar merupakan tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.32Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. 33 Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan belajar merupakan proses perubahan tingkah laku dari yang tidak tahu menjadi tahu dan dari yang tidak bisa menjadi bisa sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif .
31
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta:Rineka Cipta, 2010, h. 2. 32 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2013, h. 90. 33 Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Jakarta:Rineka Cipta, 2004, h.128.
17
2. Komponen-komponen Pembelajaran Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku, proses perubahan tingkah laku dalam diri seseorang tidak dapat dilihat, akan tetapi untuk mengetahui seseorang telah belajar atau belum dapat membandingkan kondisi sebelum dan sesudah proses pembelajaran. Proses pembelajaran tidak akan berjalan dengan baik apabila tidak didukung dengan komponen-komponen dalam pembelajaran. Dengan adanya komponen pembelajaran diharapkan adanya perubahan tingkah laku pada diri siswa ke arah yang positif. Sistem proses pembelajaran terdiri dari beberapa komponen yang satu sama lain saling berinteraksi dan berinterelasi Adapun komponen-komponen pembelajaran menurut Wina Sanjaya yaitu: (1) Tujuan, (2) Isi atau materi pelajaran, (3) Metode atau strategi pembelajaran, (4) Alat dan sumber, serta (5) Evaluasi.34 Dengan demikian untuk mencapai keberhasilan dalam proses pembelajaran,
maka
perlu
diperhatikan
kelima
komponen-
komponen pembelajaran tersebut. karena antara proses pembelajaran dengan komponen pembelajaran saling berkaitan dan membutuhkan.
3. Prinsip-prinsip Belajar Prinsip belajar merupakan landasan berpikir dan sumber motivasi agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik antara pendidik dengan peserta didik dalam upaya mencapai hasil yang diinginkan. Dalam hal ini terdapat dua prinsip belajar yang ditinjau dari aspek hakikat belajar dan syarat keberhasilan belajar. a. Sesuai hakikat belajar 1) Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut perkembangannya. 2) Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi, dan discovery. 3) Belajar adalah proses kontinguitas (hubungan antara pengertian satu dengan pengertian yang lain) sehingga 34
Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulim Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2008, h. 204.
18
mendapatkan pengertian yang diharapkan. Stimulus yang diberikanmenimbulkan respons yang diharapkan. b. Syarat keberhasilan belajar 1) Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat belajar dengan tenang. 2) Repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar pengertian/keterampilan/sikap itu mendalam pada siswa.35 Prinsip belajar dapat bermanfaat bagi guru untuk memberikan arahan pada siswa agar dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran. Prinsip belajar dapat dijadikan pegangan bagi guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran, sehingga akan membantu meningkatkan kefektifan proses pembelajaran dan dapat mencapai tujuan pembelajaran.
4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Belajar Kemampuan
belajar
peserta
didik
sangat
menentukan
keberhasilannya dalam proses belajar. Didalam proses belajar tersebut banyak faktor yang mempengaruhinya, antara lain: a. Faktor intern siswa Faktor intern (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan jasmani dan rohani siswa meliputi gangguan atau kekurangmampuan psikofisik siswa, yakni; yang bersifat kognitif (ranah cipta), antara lain seperti kapasitas intelektual/intelegensi siswa; yang bersifat afektif (ranah rasa), antara lain seperti labilnya emosi dan sikap; yang bersikap psikomotor (ranah karsa), antara lain seperti terganggunya alatalat indera pengelihatan dan pendengar (mata dan telinga).
b. Faktor ekstern siswa Faktor ekstern siswa meliputi semua situasi dan kondisi lingkungan sekitar yang tidak mendukung aktivitas belajar siswa. Yang termasuk faktor ini ialah lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, dan lingkungan sekolah.
35
Ibid., h 27.
19
c. Faktor pendekatan belajar Faktor pendekatan belajar adalah jenis upaya belajar siswa yang mliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pelajaran.36 Apabila faktor-faktor yang mendukung belajar positif akan menyebabkan hasil belajar yang positif pula, sebaliknya jika faktoryang mendukung belajar negatif akan menyebabkan hasil belajar yang buruk pula. Untuk itu guru perlu melakukan stimulus sebelum memulai pelajaran agar siswa mempunyai faktor-faktor belajar yang positif yang nantinya akan menyebabkan hasil belajar yang baik.
C. Pengaruh Layanan Perpustakaan Terhadap Efektivitas Proses Pembelajaran Informasi merupakan hal yang sangat dibutuhkan dalam segala bidang. Informasi merupakan data yang telah diberi konteks, dengan demikian informasi dapat dikatakan sebagai pengetahuan. Konsekuensi dari perkembangan zaman dalam menghadapi era globalisasi adalah tuntutan
bagi
perpustakaan
untuk
selalu
berkembang
pula
mengikutinya dengan upaya memberikan layanan terbaik bagi pengguna. Perkembangan yang tampak sekarang mulai digalakkannya perpustakaan digital, dan aksesnya perlu media yang bernama komputer.37 Tujuan akhir sebuah perpustakaan tidak hanya mengumpulkan buku atau koleksi lainnya. Jika koleksi yang dimiliki belum dimanfaatkan semaksimal mungkin, maka keberadaan perpustakaan kurang bermanfaat. Bagian layanan merupakan ujung tombak jasa perpustakaan karena bagian layanan behubungan secara langsung dengan pengguna perpustakaan. Oleh karena itu perlu adanya kegiatan pelayanan guna menumbuhkan minat dan gairah baca. Dengan
36 37
Muhibbin, op. Cit., h. 129. Wiji Suwarno, Pengetahuan Dasar Kepustakaan, Bogor: Ghalia Indonesia, 2010. h, 38.
20
demikian apabila layanan berjalan dengan
baik,
maka
citra
perpustakaan dapat dijaga dengan baik oleh pengguna perpustakaan. Jika dikaitkan dengan proses pembelajaran, perpustakaan sekolah mempunyai sumbangan yang sangat berharga dalam menunjang proses pembelajaran di sekolah. Melalui berbagai layanan yang ada di perpustakaan sekolah, siswa dapat berinteraksi dan terlibat langsung baik secara fisik maupun mental dalam proses belajar. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh murid sebagai anak didik.38 Minarti menyatakan bahwa “proses pembelajaran yang efektif semestinya menumbuhkan daya kreasi, daya nalar, rasa keingin tahuan, dan eksperimentasi-eksperimentasi untuk menemukan kemungkinankemungkinan baru (meskipun hasilnya keliru), memberikan keterbukaan terhadap kemungkinan-kemungkinan baru, menumbuhkan demokrasi, dan memberikan toleransi pada kekeliruan-kekeliruan akibat kreativitas berpikir.”39 Dengan demikian seorang guru dituntut untuk kreatif dan inovatif agar anak didik memperoleh pengalaman belajar yang luas. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Mulyasa bahwa “guru dituntut tidak hanya mendayagunakan sumber-sumber belajar yang ada di sekolah (apalagi hanya membaca buku ajar) tetapi dituntut untuk mempelajari berbagai sumber belajar, seperti majalah, surat kabar, dan internet.”40 Kegiatan belajar mengajar seharusnya tidak terpaku di dalam kelas saja, guru dapat memanfaatkan seluruh sarana dan prasaana yang telah disediakan oleh pihak sekolah, seperti perpustakaan. Dengan mengajak siswa belajar di perpustakaan akan menambah pengalaman belajar siswa, misalnya dengan memberikan tugas kepada siswa dan siswa diminta mencari informasi yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan di perpustakaan sekolah. secara tidak langsung hal 38
Abu, op. Cit., h. 125. Sri Minarti, Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandiri, Jogjakarta: Ar-Ruz Media, 2011. h. 170. 40 E Mulyasa, Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006, h. 177 39
21
tersebut akan menumbuhkan minat baca pada siswa yang pada akhirnya akan membuat mereka mendapatkan pengetahuan lebih banyak dibandingkan hanya sekedar mendengarkan guru ceramah di dalam kelas.
D. Penelitian Yang Relevan Di bawah ini dikemukakan beberapa hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini, antara lain: Hasil penelitian mengenai perpustakaan sekolah yang dilakukan oleh Siti
Nuriyah
dalam
skripsi
Universitas
Islam
Negeri
Syarif
Hidayatullah Jakarta (2007) dengan judul “Peranan Perpustakaan Dalam Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan di MTSN 1 Jakarta” menunjukan bahwa terdapat hubungan yang positif antara peranan perpustakaan sekolah dengan peningkatan mutu pendidikan. Hubungan yang dimaksud adalah semakin tinggi efektivitas pengelolaan perpustakaan maka semakin tinggi pula mutu pendidikan di sekolah. Hasil penelitian mengenai perpustakaan sekolah yang dilakukan oleh M. Habib Masturi dalam skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (2011) dengan judul “Pengaruh Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa” menunjukan bahwa
terdapat
hubungan
yang
positif
antara
pemanfaatan
perpustakaan sekolah dengan prestasi belajar siswa. Hubungan yang dimaksud adalah semakin tinggi pemanfaatanperpustakaan sekolah oleh siswa, semakin tinggi pula tingkat prestasi belajar siswa.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 20 Jakarta yang berlokasi di Jl. Melati No. 24 Cilandak Jakarta Selatan. Waktu penelitian dimulai dari bulan November tahun 2014 s/d Mei tahun 2015 dengan rincian jadwal sebagai berikut: No
Jenis Kegiatan
1.
Observasi Awal
2.
Izin Penelitian
3.
Penulisan Bab I,II, dan III
4.
Pelaksanaan Penelitian
5.
Penyusunan Laporan
Nov Des Jan Feb Ma Apr Mei
B. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan merupakan pendekatan dan strategi yang dipakai dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif untuk mendeskripsikan situasi-situasi atau kejadian-kejadian yang secara alami dan nyata terjadi di lingkungan objek penelitian.
C. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang signifikan dalam penelitian ini, digunakan teknik-teknik pengumpulan data sebagai berikut:
1. Observasi, teknik ini digunakan untuk mendata situasi dan kondisi proses layanan perpustakaan dalam menunjang proses pembelajaran. Melalui pengamatan langsung diperoleh gambaran secara umum mengenai mata pelajaran apa saja yang menggunakan perpustakaan sekolah dalam proses pembelajaran, sistem layanan yang digunakan oleh perpustakaan serta jenis layanan perpustakaan, seperti menyediakan ruang baca, adanya layanan sirkulasi, menyediakan layanan referensi, serta mengaplikasikan
22
23
layanan berbasis teknologi informasi dan komunikasi guna menunjang proses pembelajaran di sekolah.
2. Wawancara, dalam hal ini wawancara dilakukan dengan tenaga kependidikan dibidang perpustakaan untuk memperoleh informasi mengenai kegiatan perpustakaan sekolah. Dalam metode wawancara digunakan pedoman wawancara untuk memudahkan pelaksanaannya agar sesuai dengan tujuan penelitian. Adapun kisi-kisi pedoman wawancara sebagai berikut: Tabel 3.1 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Interviewee
Dimensi
Indikator 1. Kondisi
Pustakawan SMKN 20 Jakarta
2. Layanan Baca
Layanan
Ditempat
Perpustakaan
3. Layanan Sirkulasi
Sekolah
4. Layanan Referensi 5. Layanan TIK 1. Minat siswa 2. Kesan terhadap proses
Penggunaan Guru Matapelajaran PKn.
3. Kesan terhadap hasil
Perpustakaan Dalam
Proses
Pembelajaran
belajar 4. Kesan terhadap layanan perpustakaan sekolah
3. Kuesioner, dalam hal ini yang menjadi responden adalah seluruh siswa kelas
XII
yang
telah
mengalami
proses
pembelajaran
dengan
memanfaatkan perpustakaan. Teknik ini digunakan untuk memperoleh informasi dari responden tentang pendapat pribadinya, atau hal-hal yang diketahui responden tentang peran perpustakaan dalam menunjang proses pembelajaran dengan 5 pilihan alternatif jawaban bagi responden, yaitu:
24
sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. kuesioner ini digunakan untuk memperkuat hasil penelitian.
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Penelitian Jumlah Variabel
Dimensi 1. Kondisi
Indikator 1.1. Keadaan Buku 1.2. Suasana
Butir
Soal
2,3
2
4,5,6,7
4
8,9,10
3
11,12
2
13,14,15
3
16.17
2
18,19
2
19,20,
3
Perpustakaan 1.3. Penerapan tata tertib perpustakaan
2. Layanan Baca
2.1. Kenyamanan
Ditempat
3. Layanan Layanan
Sirkulasi
Perpustakaan
3.1. Layanan peminjaman koleksi
Sekolah
3.2. Layanan pengembalian koleksi 3.3. Sikap pustakawan dalam memberikan layanan 4. Layanan Referensi
4.1 Kemudahan menemukan
22
25
koleksi 4.2 Penyediaan
1, 23
2
24,25
2
26,27
2
1.1.Minat siswa
28,29
2
1.2.Kesan terhadap
30,31
2
32,33,34
4
berbagai macam koleksi
5. Layanan TIK
5.1 Kemudahan akses 5.2 Kememadaian Sarana
1. Kesan Siswa Penggunaan
proses
Perpustakaan
1.3.Kesan terhadap
Dalam Proses
guru
Pembelajaran
,35
1.4.Kesan terhadap
36,37
2
hasil belajar 37
Jumlah
4. Studi dokumen, studi dokumen dilakukan untuk memperoleh data mengenai peran layanan perpustakaan yang disusun pada lembaranlembaran kegiatan administrasi perpustakaan, tata tertib perpustakaan, profil sekolah, dll.
D. Teknik Analisa Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model Miles dan Huberman. Adapun teknik ini memiliki tiga alur kegiatan yaitu : 1. Reduksi Data Dalam penelitian ini peneliti mereduksi data yang diperoleh pada waktu
penelitian
dengan
cara
memilah,
menyederhanakan
dan
memfokuskan data tersebut sehingga diperoleh data penting yang
26
diperlukan saja. Data yang direduksi akan memberikan gambaran yang lebih dalam tentang hasil pengamatan dan mempermudah peneliti untuk menemukan kembali data tersebut jika diperlukan.
2. Penyajian Data Dalam penelitian ini penelitian ini data yang disajikan berupa gambaran secara keseluruhan atau bagian tertentu dari penelitian. Adapun data yang diperoleh akan disajikan dalam bentuk tabel, gambar, serta teks naratif. Tujuan penyajian data ini adalah untuk mempermudah dalam memahami data atau informasi.
3. Penarikan Kesimpulan Dalam kegiatan ini dilakukan pencocokan kembali terhadap semua data. Apakah semua data telah tercakup dalam kegiatan analisis dan intepretasi data, apakah penafsiran yang dilakukan sesuai, apakah perlu adanya konfirmasi ulang pada sumber data atau informasi, apakah perlu perbaikan format tafsiran atau perlu data pendukung untuk memperkuat. Adapun kesimpulan akhir berupa laporan tentang kondisi lapangan berkaitan dengan sejauhmana peran layanan perpustakaan dalam menunjang proses pembelajaran. Kemudian hasilnya akan menjadi suatu rekomendasi dan keputusan (judgment) dari penelitian ini. Data yang diperoleh menggunakan alat pengumpulan data dengan teknik dokumentasi akan dicocokkan dengan wawancara kepada sumber data yang bersangkutan. Setelah itu angket dan observasi digunakan sebagai keterangan untuk memperkuat analisis hasil penelitian.
E. Uji Keabsahan Data Dalam melakukan analisis data juga diperlukan teknik pengecekan data. Adapun peneliti menggunakan teknik Triangulasi dalam mengecek keabsahan data. Triangulasi merupakan teknik untuk menguji kredibilitas data. Tujuan teknik ini adalah untuk melakukan pendekatan terhadap apa yang telah ditemukan. Adapun beberapa langkah yang dilakukan adalah
27
1. Triangulasi Sumber Triangulasi sumber merupakan pengecekan dengan membandingkan antara data yang diperoleh dengan sumber informasi. Dalam penelitian ini akan dilakukan (member Check) yaitu meminta kesepakatan dari sumber data terhadap hasil data yang diperoleh untuk menyamakan informasi agar data yang diperoleh valid.
2. Triangulasi Teknik Triangulasi teknik untuk menguji kredibitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik berbeda. Pada Penelitian ini peneliti akan membandingkan data yang diperoleh melalui wawancara dengan hasil observasi dan kajian dokumentasi.
3. Triangulasi Waktu Teknik ini akan dilakukan dengan menanyakan kembali beberapa data yang telah diperoleh namun menghasilkan kesimpulkan yang berbeda. Maka akan dilakukan teknik triagulasi waktu yaitu pengecekan kembali terhadap data pada situasi yang berbeda.
Dengan
melakukan
teknik
triangulasi
diharapkan
peneliti
mampu
membandingkan antara keadaan yang ada di lapangan dengan data dan sumber yang diperoleh. Dengan demikian peneliti akan mendapatkan data yang lebih konsisten dan tuntas dengan pemahaman secara utuh dan kredibel.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum SMK Negeri 20 Jakarta 1. Profil SMK Negeri 20 Jakarta SMK Negeri 20 yangberlokasi di Jl. Melati No. 24 Cilandak Jakarta Selatan didirikan pada tahun 1969 oleh Dewan Guru SMEA Negeri 4 Jakarta dengan nama SMEA 4 Filial, dengan kepala Sekolah pertama Drs.Sucahyo. Pada awal berdiri SMEA 4 Negeri Filial masih menumpang di gedung sekolah YAPENKA Komplek P dan K Cipete Selatan. Dalam perkembangan selanjutnya pada tahun 1970 SMEA 4 Filial ini diresmikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI menjadi SMEA Negeri 12 berdasarkan SK Mendikbud No.99/UU U3/1969 tanggal 02 Juni 1969 dengan NSS.No.341016307011. Kemudian pada tahun 1973 SMEA Negeri 12 pindah ke gedung baru (ex SD Inpres ) yang terletak di jalan Melati 24 Cilandak Barat, Jakarta Selatan yang sekarang ini di tempati. Berdasarkan SK Mendikbud No.036/o/1997 tanggal 7 maret 1997, SMEA Negeri 12 berubah nama menjadi SMK Negeri 20 Jakarta. Pada awal pertumbuhannya SMK Negeri 20 Jakarta memiliki 2 rombongan belajar dengan jumlah siswa 90 orang siswa dengan memiliki 2 program studi, yakni Program Akuntansi dan Ketatausahaan. Selama kurun waktu 38 tahun pengabdiannya, kini berkembang menjadi 22 rombongan belajar dengan 4 kompetensi keahlian, yaitu : Kompetensi Keahlian
Akuntansi,
Kompetensi
Keahlian
Perbankan
Syariah,
Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran, dan Kompetensi Keahlian Pemasaran.41
41
SMKN 20 Jakarta, Profil SMK Negeri 20 Jakarta ,( http://www.smkn20jkt.sch.id) diakses pada 15 Juni 2015 Pada pukul 08.30
28
29
2. Visi dan Misi SMK Negeri 20 Jakarta Visi
: Menghasilkan Tamatan SMK Negeri 20 Jakarta Yang Mandiri Dan Kompetitif Dalam Bidang Keahlian Bisnis Dan Manajemen
Misi :
a. Membentuk peserta didik yang memiliki moralitas baik, kuat dalam IMTAQ dan terampil dalam IPTEK. b. Membentuk peserta didik yang memiliki etos belajar dan etos kerja yang tinggi. c. Membentuk peserta didik yang kreatif, mampu beradaptasi dengan perkembangan kebutuhan pasar.42
3. Perpustakaan SMK Negeri 20 Jakarta Perpustakaan SMK Negeri 20 Jakarta merupakan tempat atausumber belajar bagi seluruh warga sekolah. Saat ini Perpustakaan SMK Negeri 20 Jakarta memiliki berbagai jenis koleksi mulai dari bahan cetak kurang lebih 3000 exemplar buku, yang terdiri dari buku referensi berbahasa Inggris/Indonesia, buku-buku pelajaran/paket/modul, buku-buku bacaan fiksi dan non fiksi, majalah, koran, kliping, karya tulis, dan bank soal. Sedangkan untuk koleksi digital seperti e-book, CD-ROM, CD, VCD dan DVD. Saat ini perpustakaan
SMK
Negeri
20
Jakarta
juga
menyediakan
fasilitas
perpustakaan digital yang dapat diakses setiap hari selama 24 jam dengan mengunjungi situs kami di http://library.smkn20jkt.sch.id. untuk dapat melakukan peminjaman koleksi perpustakaan kami, anda harus terlebih dahulu menjadi anggota perpustakaan.43
4. Visi dan Misi Perpustakaan Visi
:
Menjadikan Perpustakaan SMK Negeri 20 Jakarta sebagai tempat yang menyenangkan untuk menambah pengetahuan dan wawasan.
Misi :
a. Membantu tercapainya tujuan pembelajaran SMK Negeri 20 Jakarta
42
Ibid., Visi dan Misi SMK Negeri 20 Jakarta SMKN 20 Jakarta, Digital Library, (http://library.smkn20jkt.sch.id/index.php) diakses pada 15 Juni 2015 pada pukul 08.40 43
30
b. Membantu siswa untuk mendapatkan informasi dan bahan bacaan yang diperlukan. c. Membantu siswa dalam menumbuhkan minat baca dengan melengkapi buku-buku bahan bacaan.44
5. Koleksi Perpustakaan Koleksi (bahan pustaka) yang dimiliki perpustakan sekolah haruslah menunjang kegiatan belajar mengajar, agar dapat membantu para guru dan siswa dalam menyelesaikan tugasnya selama proses pembelajaran. Dengan demikian, pihak sekolah senantiasa memperbaharui koleksi (bahan pustaka) sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Dalam hal ini perpustakaan SMKN 20 Jakarta memiliki 2 jenis koleksi (bahan pustaka), yakni koleksi (bahan pustaka) yang berupa buku dan koleksi (bahan pustaka) digital.
a. Koleksi Buku Perpustakaan SMKN 20 Jakarta Memiliki 3363 buku cetak yang terdiri dari berbagai macam klasifikasi yang berkaitan dengan mata pelajaran Sekolah Menengah Kejuruan. Berikut rincian koleksi buku yang dimiliki oleh perpustakaan SMKN 20 Jakarta.
Tabel 4.1 Koleksi Buku Perpustakaan SMKN 20 Jakarta45 Perolehan Pustaka
Dewey Decimal Classification (DDC) 000
(Karya umum )
100
(Filsafat psikologi)
200 44 45
(Agama)
dan
Sumbangan
Jumlah
Hadiah
Beli
39
1
153
193
19
0
76
103
78
7
507
624
Dinas Dikmen
Dokumen Perpustakaan Sekolah, Visi dan Misi Perpustakaan Dokumen Perpustakaan Sekolah, Koleksi Buku Perpustakaan SMKN 20 Jakarta Tahun 2015
31
300
(Ilmu-ilmu sosial)
157
0
597
764
400
(Bahasa)
19
3
54
76
500
(Ilmu-ilmu
14
3
495
512
133
3
306
442
61
8
87
156
254
16
31
301
45
3
139
187
819
84
2445
3363
alam
dan matematika) 600
(Teknologi
dan
ilmu-ilmu terapan) 700
(Kesenian, hiburan dan olah raga)
800
(Kesusastraan)
900
(Geografi sejarah) JUMLAH
dan
b. Koleksi Digital Perpustakaan SMKN 20 Jakarta Memiliki 2251koleksi bukan berupa buku (non book material) atau yang lebih sering disebut dengan koleksi digital yang terdiri dari e-book, video interaktif, dan animasi pembelajara dari berbagai macam klasifikasi yang berkaitan dengan matapelajaran Sekolah Menengah Kejuruan. Berikut rincian koleksi digital yang dimiliki oleh perpustakaan SMKN 20 Jakarta. Tabel 4.246 Koleksi Digital Perpustakaan SMKN 20 Jakarta No
Jenis
1
Ebook
702
2
Animasi
785
3
Video
764
Jumlah
46
Jumlah
Keterangan
51 Matapelajaran
2251
dokumen Perpustakaan Sekolah, Koleksi Digital Perpustakaan SMKN 20 Jakarta Tahun 2015
32
6. Layanan Perpustakaan Untuk memaksimalkan fungsi sebagai perpustakaan sekolah, Perpustakaan SMK Negeri 20 Jakarta memiliki beberapa jenis layanan, diantaranya adalah: a. Layanan Baca di Tempat Dimana perpustakaan SMKN 20 jakarta menyediakan ruang baca bagi para pengunjung perpustakaan yang ingin membaca di dalam perpustakaan.
b. Layanan Sirkulasi Dalam layanan ini perpustakaan SMKN 20 Jakarta memberikan pelayanan
bagi
para
pengunjung
yang
ingin
meminjam
dan
mengembalikan buku.
c. Layanan referensi Perpustakaan SMKN 20 jakarta juga menyediakan berbagai jenis referensi seperti kamus, ensiklopedia, buku tahunan, dan lain-lain. Juga diberikan layanan informasi bagi pengunjung perpustakaan yang kesulitan dalam menemukan koleksi yang dibutuhkannya.
d. Layanan TIK Layanan teknologi informasi dan komunikasi juga disediakan oleh perpustakaan SMKN 20 Jakarta. Yang menyediakan koleksi bukan berupa buku (non book material) atau yang biasa disebut dengan koleksi digital, hanya dengan mengakses situs perpustakaan di alamat http://library.smkn20jkt.sch.id/index.php melalui perangkat komputer yang telah disediakan maupun perangkat komputer yang dimiliki masingmasing pengguna perpustakaan.47
Adapun jam layanan perpustakaan sebagai berikut : 47
2015.
Hasil wawancara dengan pustakawan SMK Negeri 20 Jakarta Pada Tanggal 22Juni
33
Senin – Jum’at
: 06.30 – 14.00 WIB
Istirahat
: 11.45 – 12.45 WIB
Sabtu – Minggu
: Libur48
7. Rumusan dan Uraian Tugas Perpustakaan Untuk tercapainya visi dan misi perpustakaan perlu dirumuskan uraian tugas. Adapun rumusan dan uraian tugas yang akan dilaksanakan oleh perpustakaan SMKN 20 Jakartasecara ringkas adalah sebagai berikut: a. Mengadakan hubungan kerjasama dengan kepala sekolah dan staf. b. Membantu pelaksanaan realisasi pengadaan bahan pustaka c. Menyusun laporan realisasi pengadaan bahan pustaka d. Bertanggung jawab atas penyelenggaraan pendidikan pemakai. e. Bertanggung jawab atas pelayanan layanan.49 Untuk lebih jelasnya rumusan dan uraian tugas perpustakaandapat dilihat pada lampiran 7.
8. Inventaris Perpustakaan Sebagai salah satu sarana penunjang kegiatan pembelajaran, perpustakaan
SMKN
perpustakaan
untuk
20
Jakarta
mendukung
memiliki
prasarana
tercapainya
fungsi
(inventaris) dan
tujuan
perpustakaan sebagaimana mestinya. Berikut rincian prasarana (inventaris) yang dimiliki perpustakaan SMKN 20 Jakarta.
Tabel 4.3 48 49
Op. Cit., Dokumen Perpustakaan Sekolah, Jadwal Layanan Perpustakaan Ibid. Dokumen Perpustakaan Sekolah, Rumusan dan Uraian Tugas
34
Daftar Inventaris Perpustakaan SMKN 20 Jakarta50 Kondisi No
1
Invertaris
Meja
baca
perpustakaan
Jumlah
Rusak
Rusak
Ringan
Berat
1
-
-
42 Unit
31
10
1
1 Unit
1
-
-
4 Unit
2
-
2
3 Unit
2
-
1
2 Unit
2
-
-
2 Unit
2
-
-
4 Unit
4
-
-
1 Unit
1
-
-
1 Unit
-
-
1
1 Unit
1
-
-
1 Unit
1
-
-
Baik
1 Meja panjang berukuran 100 X 225 cm
2
Komputer
3
Print HP laser Jet
4
AC Panasonic
5
Kipas Gantung National
6
Meja Petugas
7
Lemari
buku
referensi 8
Lemari
buku
klasifikasi dewey 9
Lemari
besi
tempat penyimpanan alat 10
Rak
tempat
penitipan tas 11
Tempatsampah plastic kecil
12
50
Gantungan
Dokumen Perpustakaan Sekolah, Daftar Sarana dan Prasarana Perpustakaan SMKN 20
Jakarta Tahun 2015
35
Koran 13
TV SHARP 32 Inc.
14
Lampu Starlet
1 Unit
1
-
-
1
-
-
1 Unit
1
-
-
10 Pasang @ 20 Unit
15
Mading papan informasi
16
Bunga plastik
8 Buah
8
-
-
17
Globe dunia
1 Buah
1
-
-
18
DVD
1 Unit
1
-
-
4
-
-
Player
Polytron 19
Meja baca
4 meja berukuran 90 cm x 140cm
B. Pembahasan Perpustakaan merupakan sarana dalam menunjang proses belajar dan mengajar di sekolah guna tercapainya tujuan pendidikan. Sebagaimana yang telah diketahui tujuan dan manfaat perpustakaan bagi SMKN 20 Jakarta adalah untuk menunjang kegiatan belajar siswa, memfasilitasi para tenaga pendidik (guru) untuk mencari bahan referensi mengenai matapelajaran yang diampunya, dan untuk menambah minat baca para siswa.51 Fungsi edukatif yang terkandung dalam perpustakaan menggambarkan bahwa seluruh sarana dan prasarana yang ada di perpustakaan sekolah yang dilengkapi dengan layanan yang diberikan telah banyak membantu para pengguna perpustakaan sekolah untuk memperoleh pengetahuan yang tidak terbatas. Perpustakaan SMK Negeri 20 Jakarta merupakan salah suatu unit kerja yang disediakan oleh pihak sekolah yang bertugas mengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan karya rekam yang diatur secara sistematis sehingga dapat membantu murid-murid dan guru menyelesaikan tugas-tugas dalam proses belajar mengajar di sekolah. Sistem layanan yang digunakan adalah
51
Op. Cit., Hasil Wawancara dengan pustakawan
36
sistem terbuka, dimana setiap pengguna perpustakaan sekolah dapat mengambil informasi yang dibutuhkan tanpa bantuan petugas perpustakaan. Perpustakaan SMK Negeri 20 Jakarta menyediakan empat jenis layanan, yakni layanan baca di tempat, layanan sirkulasi, layanan referensi dan layanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dimana keempat layanan tersebut merupakan standar nasional perpustakaan yang harus dimiliki pada perpustakaan Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah,Hanya saja dalam pelaksanaan keempat layanan tersebut belum dapat berjalan dengan optimal, hal tersebut karena keterbatasan sumber daya manusia yang dimiliki. Sebagaimana yang dikatakan oleh pustakawan, “perpustakaan SMKN 20 Jakarta telah berusaha semaksimal mungkin dalam melayani para pengguna perpustakaan, namun karena keterbatasan sumber daya manusia yang dimiliki membuat tersendatnya upaya pelayanan yang dilakukan sehingga pelayanan yang diberikan kurang maksimal”.52 Dengan adanya keempat layanan tersebut diharapkan dapat membantu muridmurid dan guru menyelesaikan tugas-tugas dalam proses belajar mengajar di sekolah. Akan tetapi dari 47 guru yang mengajar hanya 4 guru matapelajaran yang memanfaatkan perpustakaan sekolah dalam proses pembelajaran, namun yang sangat sering memanfaatkan perpustakaan dalam proses pembelajaran adalah guru matapelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Untuk itu penelitian
ini
hanya
berfokus
pada
matapelajaran
Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn). Layanan perpustakaan di SMK Negeri 20 Jakarta yang sangat menunjang dalam proses pembelajaran adalah jenis layanan referensi, Dimana dalam layanan ini selain menyediakan berbagai macam koleksi baik koleksi buku maupun koleksi yang bukan berupa buku (non book material) petugas perpustakaan memberikan informasi kepada guru dan siswa mengenai keberadaan koleksi referensi di perpustakaan, seperti kamus, ensiklopedia, almanak, direktori, buku tahunan, dan lain-lain. Sehingga dapat memudahkan guru dan siswa dalam menemukan informasi yang dibutuhkan selama proses pembelajaran berlangsung. 52
Op. Cit., Hasil Wawancara
37
1. Layanan Baca Di Tempat Layanan baca di tempat merupakan layanan penyediaan ruang baca, dalam hal ini perpustakaan menyediakan tempat untuk membaca bagi para pengguna perpustakaan yang tidak ingin meminjam bahan pustaka,
melainkan
hanya
memanfaatkannya
di
perpustakaan.
sebagaimana dikatakan oleh Darmono: “...Layanan ruang baca, dimana layanan tersebut diberikan oleh perpustakaan berupa tempat untuk melakukan kegiatan membaca di perpustakaan...”53 Pada umumnya perpustakaan SMKN 20 Jakarta telah menyediakan ruang baca untuk menunjang layanan baca di tempat, dimulai dari ruangan, meja, kursi, pencahayaan ruangan, sampai sirkulasi udara diperhatikan,
akan
tetapi
terbatasnya
ruangan
yang
dimiliki
perpustakaan menjadi salah satu kendala dalam memaksimalkan layanan baca di tempat. Sebagaimana yang dikatakan oleh pustakawan SMKN 20 Jakarta: “...untuk layanan baca di tempat, disediakan meja baca disertai kursinya, ruangan perpustakaan yang dilengkapi pendingin ruangan yang membuat para pengunjung perpustakaan merasa nyaman. Hanya saja adanya keterbatasan luas ruangan, sehingga layanan ini kurang maksimal jika perpustakaan sedang ramai pengunjung...”54 Sejalan dengan apa yang dikatakan oleh pustakawan SMKN 20 Jakarta, guru mata pelajaran yang menggunakan layanan baca di tempat dalam proses pembelajaran di sekolah pun menyatakan demikian, dimana terbatasnya ruangan membuat mobilitas dalam kegiatan belajar mengajar tidak berjalan dengan baik. Hal tersebut sesuai dengan hasil observasi ruangan perpustakaan yang dilakukan. Ruangan yang sejuk, pencahayaan yang pas sangat nyaman untuk para pengunjung serta kursi dan meja yang disediakan tertata rapi, tetapi jumlah kursi dan meja tidak terlalu banyak, sehingga jika perpustakaan ramai 53
Darmono, Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja, Jakarta: Grasindo, 2007.h. 172 54 Op. Cit., Hasil wawancara dengan pustakawan
38
pengunjung sulit untuk merasakan layanan baca di tempat. Selain itu dari data kuesioner siswa dengan total sebanyak 75 responden menjelaskan bahwa 46 siswa (61,3%) menjawab setuju bahwa perpustakaan sekolah menyediakan ruang untuk membaca, dan 29 siswa ( 38,7%) menjawab sangat setuju bahwa perpustakaan sekolah menyediakan ruang untuk membaca.
Tabel 4.4 Menyediakan Ruang Untuk Membaca Frequency
Percent
(Responden)
(%)
Sangat Tidak Setuju
0
0
Tidak Setuju
0
0
Setuju
46
61,3
Sangat Setuju
29
38,7
Total
75
100,0
Alternatif Jawaban
Dari hasil wawancara dan kuesioner dapat disimpulkan bahwa perpustakaan SMKN 20 Jakarta memiliki layanan baca di tempat, dengan menyadiakan fasilitas meja dan kursi yang diatur sedemikian rupa dan dilengkapi dengan pencahayaan dan pendingin ruangan yang tujuannya untuk memberikan kenyamanan kepada para pengguna perpustakaan, hanya saja layanan baca di tempat belum optimal karena terbatasnya ruangan yang dimiliki perpustakaan, sehingga apabila pengunjung perpustakaan sedang ramai kenyamanan layanan baca di tempat pun semakin berkurang.
2. Layanan Sirkulasi Tugas pokok bagian sirkulasi adalah melayani para pengguna yang akan meminjam dan mengembalikan bahan pustaka yang ada di perpustakaan. sebagaimana yang dijelaskan oleh Darmono:
39
“...Layanan sirkulasi merupakan kegiatan yang melayani peminjaman dan pengembalian bahan pustaka...”55 Dalam hal ini, perpustakaan SMKN 20 Jakarta telah melaksanakan layanan sirkulasi, dengan menyediakan kartu anggota, sehingga para pengguna perpustakaan yang telah menjadi anggota dapat merasakan layanan sirkulasi. Sebagaimana dengan pernyataan pustakawan: “...dalam layanan ini siswa maupun guru dapat meminjam koleksi perpustakaan yang mereka butuhkan jika tidak ingin membaca di tempat dengan catatan harus menjadi anggota perpustakaan terlebih dahulu dan patuh terhadap tata tertib yang berlaku...”56 Selain itu dari data kuesioner siswa dengan total sebanyak 75 responden menjelaskan bahwa45 siswa (60,0%) menjawab setuju bahwa perpustakaan sekolah melayani peminjaman koleksi, dan 30 siswa (40,0%) menjawab sangat setujubahwa perpustakaan sekolah melayani peminjaman koleksi.
Tabel 4.5 Melayani Peminjaman Frequency
Percent
(Responden)
(%)
Sangat Tidak Setuju
0
0
Tidak Setuju
0
0
Setuju
45
60,0
Sangat Setuju
30
40,0
Total
75
100,0
Alternatif Jawaban
Dari hasil wawancara dan kuesioner dapat disimpulkan bahwa perpustakaan SMKN 20 Jakarta menerapkan layanan sirkulasi yaitu melayani peminjaman dan pengembalian koleksi dengan catatan bahwa pengguna perpustakaan telah terdaftar menjadi anggota perpustakaan dan 55 56
Darmono, Op. Cit., h. 174 Op. Cit., Hasil wawancara dengan pustakawan
40
patuh terhadap tata tertib yang telah ditetapkan oleh perpustakaan. dalam hal ini seluruh siswa telah menggunakan layanan sirkulasi ini, sebagian besar koleksi yang mereka pinjam adalah koleksi yang berkaitan dengan buku pelajaran, mengingat para siswa menggunakan buku BOS (Bantuan Operasional Sekolah) dalam proses pembelajaran.
3. Layanan Referensi Pada layanan ini petugas perpustakaan memberikan informasi kepada para pengguna mengenai keberadaan koleksi referensi di perpustakaan, seperti kamus, ensiklopedia, almanak, direktori, buku tahunan, dan lain-lain. Sebagaimana yang dikatakan Bafadal: “...Layanan referensi adalah kegiatan pelayanan yang diberikan kepada para pengguna perpustakaan yang berhubungan dengan pelayanan pemberian informasi dan bimbingan belajar...”57 Koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan telah disusun sesuai dengan klasifikasinya masing-masing sehingga memudahkan para pengguna
untuk
menemukan
informasi
yang
dibutuhkannya.
Perpustakaan SMKN 20 Jakarta telah menyediakan berbagai macam koleksi, dari koleksi cetak sampai koleksi digital hal tersebut dapat dilihat dari dokumen perpustakaan pada bagian koleksi, dimana perpustakaan sekolah hanya memiliki 5.614 koleksi. Menurut IFLA Pedoman Perpustakaan Sekolah, sumber daya buku yang sesuai hendaknya menyediakan 10 buku per murid.58 Jumlah keseluruhan murid yang ada di SMKN 20 Jakarta pada tahun ajaran 2014/2015 adalah 737 siswa, jika dikalikan 10 maka seharusnya jumlah koleksi yang dimiliki adalah 7.370. Artinya, perpustakaan SMKN 20 Jakarta belum memiliki koleksi yang memadai. Selain itu dari data kuesioner siswa dengan total sebanyak 75 responden menjelaskan bahwaterdapat 1 siswa (1,3%) menjawab sangat tidak setuju bahwa perpustakaan sekolah mengadakan program bimbingan 57
Ibrahim Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, Jakarta: Bumi Aksara, 2006. h. 133 IFLA /UNESCO, Pedoman Perpustakaan Sekolah, Jakarta: PNRI,2006, (http://www.ifla .org/VII/s11/pubs/school- guidelines.htm) diakses pada Januari 2015.h.13 58
41
belajar, 43 siswa (56,0%) menjawab tidak setujubahwa perpustakaan sekolah mengadakan program bimbingan belajar, 30 siswa (40,0%) menjawab setuju bahwa perpustakaan sekolah mengadakan program bimbingan belajar, dan 2 siswa ( 2,7%) menjawab sangat setuju bahwa perpustakaan sekolah mengadakan program bimbingan belajar.
Tabel 4.6 Mengadakan Program Bimbingan Belajar Frequency
Percent
(Responden)
(%)
Sangat Tidak Setuju
1
1,3
Tidak Setuju
42
56,0
Setuju
30
40,0
Sangat Setuju
2
2,7
Total
75
100,0
Alternatif Jawaban
Perpustakaan SMKN 20 Jakarta mengadakan program bimbingan belajar. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan pustakawan bahwa “perpustakaan sekolah mempunyai program bimbingan belajar yang tertera pada program perpustakaan, akan tetapi hal tersebut hanya di sosialisasikan saat masa orientasi siswa saja”.59 Artinya, perpustakaan sekolah mempunyai program bimbingan belajar namun promosinya kepada para pengguna perpustakaan belum optimal. Dari hasil wawancara dan kuesioner dapat disimpulkan bahwa perpustakaan SMKN 20 Jakarta berusaha menerapkan layanan referensi dengan baik, Untuk layanan koleksi, perpustakaan sekolah telah menyediakan berbagai macam koleksi, hanya saja jumlah koleksi yang dimiliki dengan jumlah siswa yang ada tidak sesuai dengan pedoman perpustakaan sekolah yang dikeluarkan IFLA/UNESCO, artinya koleksi yang dimiliki belum memadai. Sedangkan untuk program bimbingan belajar tidak terlaksana dengan baik, karena siswa hanya diperkenalkan 59
Op. Cit., Hasil wawancara dengan pustakawan
42
dengan perpustakaan hanya saat masa orientasi saja, sehingga tidak menumbuhkan minat baca siswa secara berkelanjutan.
4. Layanan Teknologi dan Informasi (TIK) Dalam kegiatan layanan ini perpustakaan menerapkan layanan yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi guna memaksimalkan layanan yang diberikan kepada para pengguna, misalnya dalam pengelolaan koleksi, pengolahan bahan pustaka, sistem sirkulasi dan informasi
berbasis web serta penelusuran bahan pustaka dan
sebagainya. Sebagaimana dijelaskan oleh I Putu Suhartika: “...Layanan teknologi informasi dan komunikasi adalah kegiatan pelayanan
yang
diberikan
kepada
para
pengguna
dengan
mengimplementasikan TIK (teknologi informasi dan komunikasi) secara terpadu guna mencapai layanan prima...”60 SMKN 20 Jakarta telah menerapkan layanan berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), dimana para pengguna perpustakaan dapat menemukan informasi yang dibutuhkan tanpa harus datang ke lokasi perpustakaan. hal tersebut dibuktikan dengan adanya sistem digital library yang diberikan oleh dinas pendidikan DKI Jakarta, sebagaimana dikatakan oleh pustakawan SMKN 20 Jakarta: “...dalam layanan TIK kami menyediakan Digital Library. Yang dapat diakses dihttp://library.smkn20jkt.sch.id/index.php kapanpun dan dimanapun dengan catatan harus menjadi anggota terlebih dahulu. Pada digital library ini kami mempunyai koleksi e-book, video interaktif, dan animasi. Digital library ini merupakan sumbangan dari dinas dengan menggunakan sistem senayan...”61 Dengan adanya layanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
diharapkan dapat membantu guru dan siswa dalam mencari
informasi yang mereka butuhkan selama proses pembelajaran. Akan 60
I Putu Suhartika, Implementasi Teknologi Informasi Sebagai Usaha Peningkatan Mutu Layanan Perpustakaan, Majalah Online Visi Pustaka Vol.6 No.2-Desember 2004. h.3 61
Op. Cit., Hasil wawancara dengan pustakawan
43
tetapi penerapan layanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) belum berjalan dengan optimal, karena pihak sekolah belum menyediakan jaringan internet sebagai akses utama layanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), sehingga para siswa dan guru tidak dapat memanfaatkan layanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) secara maksimal karena terhambat dengan ketersediaan jaringan internet. Hal tersebut sejalan dengan pernyataan guru matapelajaran yang memanfaatkan perpustakaan dalam proses pembelajaran. “...dalam layanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebenarnya sangat membantu, sayangnya belum tersedianya jaringan internet di sekolah, sehingga kami sulit mengakses perpustakaan digital..”62 Berdasarkan data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa layanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah diterapkan di SMKN 20 Jakarta. Dengan adanya digital library para pengguna perpustakaan dapat menemukan informasi yang dibutuhkan tanpa harus berkunjung ke perpustakaan. Berbagai macam koleksi yang disediakan pada digital library yang berupa koleksi digital, dimulai dari e-book, video interaktif dan animasi. Semua koleksi tersebut dapat di akses dihttp://library.smkn20jkt.sch.id/index.php kapanpun dan dimanapun dengan catatan harus menjadi anggota terlebih dahulu. Akan tetapi layanan tersebut belum optimal karena belum tersedianya jaringan internet, dimana jaringan internet merupakan salah satu sarana yang diperlukan agar dapat mengakses digital library tersebut. sehingga layanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang ada belum dapat menunjang proses pembelajaran di sekolah.
62
Hasil wawancara dengan guru PKn.
44
C. Temuan Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan, terdapat beberapa temuan penelitian sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil triangulasi data penelitian yang diperoleh di lapangan, dapat diketahui bahwa jumlah koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan SMKN 20 Jakarta kurang memadai, karena jumlah koleksi yang dimiliki tidak sebanding dengan banyaknya siswa. 2. Berdasarkan hasil triangulasi data penelitian yang diperoleh di lapangan, dapat diketahui bahwa program-program yang dimiliki tidak berjalan dengan sebagaimana mestinya. 3. Berdasarkan hasil triangulasi data penelitian yang diperoleh di lapangan, dapat diketahui bahwa keterbatasan sumber daya manusia yang kompeten dibidang perpustakaan sangat diperlukan. 4. Berdasarkan hasil triangulasi data penelitian yang diperoleh di lapangan, dapat diketahui bahwa jaringan internet sangatlah diperlukan oleh para pengguna perpustakaan khususnya warga sekolah, karena dengan adanya jaringan internet para pengguna perpustakaan dapat mengakses digital library yang telah disediakan.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa peran layanan perpustakaan sekolah dalam menunjang proses pembelajaran dilakukan melalui kegiatan: 1. Layanan baca di tempat, dimana perpustakaan menyediakan ruang untuk membaca bagi para pengguna perpustakaan yang tidak ingin meminjam bahan pustaka, melainkan hanya memanfaatkannya di perpustakaan. 2. Layanan sirkulasi, dimana perpustakaan melayani kegiatan peminjaman dan pengembalian bahan pustaka (koleksi) apabila tidak
memungkinkan
untuk
membaca
bahan
pustaka
di
perpustakaan. 3. Layanan Referensi, dimana perpustakaan menyediakan berbagai macam koleksi serta memberikan informasi kepada para pengguna mengenai keberadaan koleksi referensi di perpustakaan, seperti kamus, ensiklopedia, almanak, direktori, buku tahunan, dll. 4. Layanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), dimana perpustakaan perpustakaan menerapkan layanan yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi guna memaksimalkan layanan yang diberikan kepada para pengguna perpustakaan. Dari keempat layanan yang diberikan oleh perpustakaan SMKN 20 Jakarta, layanan perpustakaan yang sangat berperan dalam menunjang proses pembelajaran adalah jenis layanan referensi, dimana perpustakaan menyediakan berbagai macam koleksi yang disusun sesuai dengan klasifikasinya, sehingga dapat memudahkan guru dan siswa dalam menemukan informasi yang dibutuhkan selama proses pembelajaran berlangsung. Dengan adanya berbagai macam koleksi yang disusun dengan rapi sesuai dengan klasifikasinya dapat membantu para siswa dan
45
46
guru dalam menyelesaikan tugas-tugasnya selama proses pembelajaran, karena mereka mendapatkan informasi yang dibutuhkan dengan mudah.
B. Saran Berdasarkan hasil penelitian ada beberapa saran yang ditujukan kepada pihak-pihak terkait. 1. Perpustakaan SMK Negeri 20 Jakarta hendaknya memperbaiki penataan ruangan perpustakaan agar para pengguna perpustakaan yang hendak membaca di perpustakaan merasa nyaman, dengan demikian layana baca di tempat akan lebih optimal. 2. Perpustakaan SMK Negeri 20 Jakarta hendaknya menambah jumlah koleksi buku yang dimiliki agar dapat memenuhi kebutuhan informasi para pengguna perpustakaan sehingga dapat menunjang proses pembelajaran. 3. Perpustakaan SMK Negeri 20 Jakarta hendaknya membuat berbagai program
bimbingan
belajar
yang
melibatkan
para
pengguna
perpustakaan (guru dan siswa) agar dapat menarik minat seluruh warga sekolah untuk selalu memanfaatkan perpustakaan sekolah. 4. Perpustakaan SMK Negeri 20 Jakarta perlu menambah sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dibidang perpustakaan agar pelayanan perpustakaan dapat berjalan secara maksimal sehingga dapat menunjang proses pembelajaran. 5. SMK Negeri 20 Jakarta hendaknya memasang jaringan internet yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh warga sekolah terutama guru dan siswa agar digital library yang disediakan oleh perpustakaan sekolah dapat diakses dengan mudah sehingga layanan teknologi informasi dan komunikasi dapat berjalan dengan optimal.
47
Daftar Pustaka Ahmadi, Abu, dan Supriyono,Widodo,Psikologi Belajar, Jakarta:Rineka Cipta, 2004. Bafadal, Ibrahim, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, Jakarta: Bumi Aksara, 2006. BPKP, Undang-undang No 43 Tahun 2007 (http://bpkp.go.id) diakses pada Januari 2015.
Tentang
Perpustakaan
Darmono, Jurnal Perpustakaan Sekolah: Pengembangan Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber Belajar, 2007. ------------, Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja, Jakarta: Grasindo, 2007. Dokumen Perpustakaan SMK Negeri 20 Jakarta,Daftar Koleksi Perpustakaan Sekolah Tahun 2015(File berbentuk Soft Copy).
Buku
-----------,Daftar Sarana dan Prasarana Perpustakaaan Sekolah(File berbentuk Soft Copy). ------------, Jadwal Layanan Perpustakaan(File berbentuk Soft Copy). -----------,Jadwal Layanan Perpustakaan Sekolah(File berbentuk Soft Copy). -----------,Rumusan dan Uraian Tugas(File berbentuk Soft Copy). -----------,Visi dan Misi Perpustakaan Sekolah(File berbentuk Soft Copy). Hakim, Sudarnoto Abdul, Perpustakaan Sebagai Center for LearningSociety, Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora, 2005. Haq, Rizal Saiful, dkk., Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah, Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006. IFLA/UNESCO, Pedoman Perpustakaan Sekolah, Jakarta: PNRI,2006, (http://www.ifla .org/VII/s11/pubs/school- guidelines.htm)diakses pada Januari 2015. M,Pawit,Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, Jakarta: Kencana, 2007. Minarti,Sri,Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandiri, Jogjakarta: Ar-Ruz Media, 2011.
48
Mulyasa, E,Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006. Perpustakaan Nasional RI, Standar Nasional Perpustakaan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah, Jakarta: PNRI, 2011. S, Sutarno N, Perpustakaan dan Masyarakat, Jakarta: Sagung Seto, 2006. Sanjaya, Wina,Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulim Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2008. Sekretariat Negara RI, Undang-undang No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (http://www.setneg.go.id) diakses pada Januari 2015. Siregar,Syofian, Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Dengan Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17, Jakarta:Bumi Aksara, 2013. ------------,Statistika Deskriptif Untuk Penelitian:Dilengkapi Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17, Jakarta: Rajawali Pers, 2010. Slameto, belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 2010. SMKN 20 Jakarta, Digital Library, (http://library.smkn20jkt.sch.id/index.php) diakses pada 15 Juni 2015 ------------, Profil SMK Negeri 20 Jakarta , (http://www.smkn20jkt.sch.id) ------------, Visi dan Misi SMK Negeri 20 Jakarta, (http://www.smkn20jkt.sch.id) Suhartika,I Putu, Implementasi Teknologi Informasi Sebagai Usaha Peningkatan Mutu Layanan Perpustakaan, Majalah Online Visi Pustaka Vol.6 No.2Desember 2004. Syah,Muhibbin,Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2013. UNESCO, Education For All Global Monitoring Report: Youth and Skill Putting Education For Work, France: UNESCO, 2012. Wibowo,Mungin Eddy, “Menyiapkan Bangkitnya Generasi Emas Indonesia”, Makasar: Universitas Negeri Makasar, 2012. Wiji Suwarno, Pengetahuan Dasar Kepustakaan, Bogor: Ghalia Indonesia, 2010.
49
50
51
52
Hasil Wawancara
Nama
: Dra. Hj. Khitradefi
Jabatan
: Guru Matapelajaran PKn
Hari/Tanggal : Jum’at, 21 Agustus 2015
No 1.
Jawaban
Pertanyaan Mengapa
ibu
perpustakaan
menggunakan Alasan saya menggunakan perpustakaan selama
proses sebagai sarana dalam pembelajaran, awalnya
pembelajaran?
karena saya mengalami kecelakaan yang membuat saya kesulitan untuk mengajar rombel yang terletak di lantai tiga, sehingga alternatifnya adalah belajar di perpustakaan yang terletak di lantai dasar. Seiring berjalannya waktu saya jadi terbiasa karena lebih mudah untuk memanfaatkan buku dan menemukan informasi-informasi baru.
2.
Metode
apa
yang
digunakan Untuk metode itu bervariasi, karena tidak
selama belajar di perpustakaan?
bisa
menggunakan
satu
metode
saja,
misalnya ceramah saja karena semua metode dapat diterapkan dimana saja, baik di ruang kelas maupun di perpustakaan. Jadi saya lebih
sering
menggabungkan
beberapa
metode dalam satu pertemuan. 3.
Seberapa
sering
memanfaatkan sebagai pembelajaran?
ibu Sangat sering, terutama untuk romel yang
perpustakaan terletak di lantai tiga itu setiap pelajaran sarana
dalam PKn, mereka yang turun ke perpustakaan, mengingat keterbatasan ibu untuk naik ke lantai tiga. Sedangkan untuk rombel yang terletak di lantai dasar dan dua tidak dapat di tentukan, kurang lebih dua minggu sekali
53
ibu memanfaatkan perpustakaan. 4.
Materi
apa
saja
membutuhkan
yang Seluruh
materi
layanan perpustakaan,
perpustakaan?
membutuhkan karena
pada
layanan dasarnya
perpustakaan menyediakan berbagai macam informasi, jadi kata dapat menemukan informasi-informasi baru.
5.
Bagaimana kesan ibu terhadap Layanan perpustakaan yang ada sudah layanan perpustakaan?
cukup
membantu,
hanya
saja
perlu
ditingkatkan. Mulai dari ruang baca yang kurang, ingin lesehan tidak beraturan, ingin duduk di kursi tidak cukup, mungkin pengaturan ruangannya perlu diperbaiki. Kemudian koleksi buku-buku yang ada perlu mengikuti perkembangan (up to date). Sedangkan untuk layanan TIK, itu tidak dapat dimanfaatkan dengan baik, karena jaringan internet belum disediakan oleh pihak sekolah, sehingga kita tidak dapat memanfaatkannya.
Selebihnya
untuk
layanan peminjaman dan pengembalian buku sudah cukup baik. 6.
Bagaimana minat belajar siswa Minat siswa ketika belajar di perpustakaan saat belajar di perpustakaan?
dengan belajar di kelas itu berbeda, mereka lebih antusias ketika belajar di perpustakaan, mungkin karena kondisi ruangan yang sejuk membuat mereka lebih nyaman belajar di perpustakaan.
54
Hasil Wawancara
Nama
: Salapuddin, S.IP
Jabatan
: Kepala Perpustakaan
Hari/Tanggal : Senin, 22 Juni 2015
No 1.
Jawaban
Pertanyaan Apa
tujuan
dan
manfaat Menurut
saya
tujuan
dan
manfaat
perpustakaan sekolah menurut perpustakaan sekolah yaitu: bapak?
1. Untuk menunjang kegiatan belajar siswa. 2. Memfasilitasi
para
tenaga
pendidik
(guru) untuk mencari bahan referensi mengenai
matapelajaran
yang
diampunya. 3. Untuk menambah minat baca para siswa. 2.
Bagaimana cara perpustakaan Ada
dua
cara,
yang
pertama
dengan
sekolah untuk mencapai ketiga menyediakan koleksi (bahan bacaan) yang hal tersebut?
relevan dengan kurikulum yang berlaku serta menyesuaika
dengan
matapelajaran
yang
dipelajari dari ke-empat jurusan yang ada (Akuntansi, Perbankan Syariah, Administrasi Perkantoran, dan Pemasaran), sehingga para siswa dan guru dapat menemukan informasi yang mereka butuhkan di perpustakaan. yang kedua memberikan pelayan kepada para pengguna perpustakaan. 3.
Sistem layanan apakah yang Sistem layanan yang digunakan oleh SMKN diterapkan SMKN
20
oleh
perpustakaan 20 Jakarta adalah sistem layanan terbuka,
Jakarta?
(sistem dimana seluruh siswa mauun guru yang
terbuka atau sistem tertutup)
berkunjung dapat mencari informasi yang mereka butuhkan sendiri.
55
4.
Jenis layanan apa saja yang Kami menerapkan 4 jenis layanan, yaitu: diterapkan
di
SMKN 20 Jakarta?
perpustakaan
1. Layanan baca ditempat, dimana adanya meja baca disertai kursinya, ruangan perpustakaan yang dilengkapi pendingin ruangan yang membuat para pengunjung perpustakaan merasa nyaman. Hanya saja adanya
keterbatasan
luas
ruangan,
sehingga layanan ini kurang maksimal jika
perpustakaan
sedang
ramai
pengunjung. 2. Layanan sirkulasi, dalam layanan ini siswa maupun guru dapat meminjam koleksi
perpustakaan
yang
mereka
butuhkan jika tidak ingin membaca di tempat 3. Layanan referensi, pada layanan ini terbagi
dua
pertama
bentuk
layanan.
perpustakaan
Yang sekolah
menyediakan berbagai referensi seperti kamus, globe, ensiklopedia, dsb. Yang kedua perpustakaan sekolah memberikan informasi kepada siswa atau guru yang kesulitan menemukan apa yang mereka butuhkan 4. Layanan TIK, dalam hal ini kami menyediakan Digital Library. Yang dapat diakses dihttp://library.smkn20jkt.sch.id/index.ph p kapanpun dan dimanapun dengan catatan harus menjadi anggota terlebih dahulu. Pada digital library ini kami mempunyai
koleksi
e-book,
video
56
interaktif, dan animasi. Digital library ini merupakan sumbangan dari dinas dengan menggunakan sistem senayan, dimana saya hanya sebagai operator saja. 5.
Berapa banyak jumlah koleksi Untuk koleksi buku kami memiliki lebih dari yang
dimiliki
oleh 3000 buah buku, sedangkan untuk seluruh
perpustakaan?
koleksi digital kami memiliki lebih dari 2000 koleksi digital (e-book, video interaktif, dan animasi)
6.
Menurut bapak, apakah layanan kami telah berusaha semaksimal mungkin perpustakaan SMKN 20 Jakarta dalam melayani para pengguna perpustakaan, telah baik?
namun karena keterbatasan sumber daya manusia yang dimiliki membuat tersendatnya upaya pelayanan yang dilakukan sehingga pelayanan yang diberikan kurang maksimal.
7.
Bagaimana cara perpustakaan Setiap tahun itu kami mempunyai agenda atau sekolah menarik minat baca para program untuk menarik minat baca, yang siswa seperti yang bpk jelas-kan pertama pada
tujuan
dan
dengan
memperkenalkan
manfaat perpustakaan kepada siswa saat masa orientasi
perpustakaan?
siswa
(MOS),
yang
kedua
dengan
menyediakan berbagai koleksi yang up to date sehingga mereka tertarik. 8.
Apakah ada guru-guru yang Ada, tetapi tidak semua guru memanfaatkan memanfaatkan
perpustakaan perpustakaan. hanya sekitar 5 orang guru dari
sebagai sarana pembelajaran?
4
jurusan
(akuntasi,
perbankan
syariah,
adminis-trasi perkantoran, dan pemasaran) yang benar-benar memanfaatkan perpustakaan sekolah.
57
INSTRUMEN OBSERVASI PERPUSTAKAAN
Nama Sekolah : SMK Negeri 20 Jakarta Hari/Tanggal : Selasa, 26 Mei 2015
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
Komponen Struktur Organisasi Ruang Perpustakaan Ruang Baca Daftar Inventaris Daftar Keuangan Daftar Peminjam Program Kerja Visi dan Misi Tata Tertib Koleksi Buku Koleksi Digital Buku Induk Katalog Kartu Buku Kartu Anggota Buku Tamu
Keterangan A : Ada, Lengkap, Teratur B : Ada, Lengkap, Tidak Teratur C : Ada, Kurang Lengkap D : Tidak Ada
Skor A
B
C
D
58
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA DI PERPUSTAKAAN
NO I
II
ASPEK YANG DIAMATI
YA
Pra Pembelajaran 1. Siswa duduk dengan tertib
2. Siswa siap menerima pembelajaran
Kegiatan Membuka Pelajaran
1. Siswa menjawab pertanyaan guru dengan benar 2. Siswa mendengarkan penjelasan tentang
kompetensi yang
hendak dicapai III
TIDAK
Kegiatan Inti Pembelajaran A. Penjelasan materi pelajaran 1. Siswa memperhatikan penjelasan materi pelajaran
2. Adanya interaksi antar siswa
3. Adanya interaksi antara siswa-guru, siswa-materi pelajaran
B. Pendekatan/Strategi Belajar
1. Adanya keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar
2. Siswa mengemukakan pendapat ketika diberikan kesempatan 3. Siswa mencatat penjelasan yang disampaikan guru
4. Siswa mengikuti proses pembelajaran
C. Pemanfaatan Media Pembelajaran/Sumber Belajar 1. Adanya interaksi antara siswa dan media pembelajaran yang digunakan guru 2. Siswa tertarik pada materi yang disajikan dengan media pembelajaran 3. Adanya ketekunan dalam mempelajari sumber belajar yang ditentukan guru
D. Penilaian Proses
IV
1. Siswa mengerjakan tugas/latihan yang diberikan guru
2. Siswa menjawab pertanyaan guru dengan benar
PENUTUP Adanya
keterlibatan
rangkuman/kesimpulan
siswa
dalam
memberi
59
60
61
62
63
Rumusan dan Uraian Tugas Perpustakaan SMKN 20 Jakarta
No
Jabatan
Uraian Tugas
1.
Kepala Perpustakaan
a. Membuat perencanaan pembinaan dan pengembangan perpustakaan b. Mengadakan koordinasi dan pengawasan terhadap semua kegiatan perpustakaan c. Membina staf perpustakaan d. Membuat kebijakan-kebijakan sehubungan dengan pembinaan staf. e. Mengadakan hubungan kerjasama dengan kepala sekolah dan staf-stafnya. f. Mengadakan hubungan dengan perpustakaan lain.
2.
Sub Bagian Layanan a. Bertanggung jawab atas terlaksananya layanan teknis secara keseluruhan. Teknis b. Berkoordinasi dengan pimpinan perpustakaan dalam hal perencanaan dan pelaksanaan tugas-tugas layanan teknis. c. Merumuskan rencana kerja bagian layanan teknis secara keseluruhan. d. Berkoordinasi dengan bagian pengadaan/pengembangan koleksi dalam hal perencanaan pengadaan dan pengembangan koleksi. e. Berkoordinasi dengan bagian pengolahan dalam hal perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pengolahan bahan pustaka. f. Berkoordinasi dengan bagian pemeliharaan dalam hal perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pemeliharaan bahan pustaka. g. Berkoordinasi dengan pimpinan perpustakaan dalam hal perencanaan dan pelaksanaan tugas-tugas layanan teknis. h. Melakukan monitoring dan evaluasi atas kegiatan rutin di sub layanan teknis. i. Membuat laporan tahunan kinerja layanan teknis secara umum. j. Berkoordinasi dengan bag ian administrasi
64
k.
l. m.
n. o. p. q. r. 3.
Bagian Pengadaan
a.
b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l.
dalam hal penyediaan peralatan kerja untuk layanan teknis. Memverifikasi buku baru dan buku-buku hadiah serta hasil perbaikan dengan database SENAYAN Mencetak barcode untuk buku baru dan buku hasil perbaikan Menempel barcode untuk buku baru dan buku hadiah serta hasil perbaikan denngan database SENAYAN Menyetempel buku hadiah dan buku hasil perbaikan Menginput data bibliografi buku barudan buku-buku hadiah ke sistem SENAYAN Membantu verifikasi hasil seleksi dengan database koleksi SENAYAN Membantu pelaksanaan realisasi pengadaan bahan pustaka Mengirim bahan pustaka ke bagian pengolahan Bertanggung jawab atas kelangsungan seluruh kegiatan dibagian pengembangan koleksi. Berpartisipasi dalam merumuskan kebijakan pengembangan koleksi. Membuat rencana pengadaan bahan pustaka. Merealisasikan kegiatan pengadaan bahan pustaka. Melakukan seleksi bahan pustaka Membuat daftar usulan pengadaan bahan pustaka. Membuat statistik perkembangan bahan pustaka. Menyusun laporan realisasi pengadaan bahan pustaka. Memverifikasi buku baru dengan database senayan Menyetempel buku baru. Menempel barcode ke buku baru Memverifikasi daftar permintaan dengan daftar/katalog penerbit atau distributor dan
65
m. n. o.
p. q. r.
s. t. 4.
Bagian
Pengolahan a.
Bahan Pustaka b. c. d. e.
f. g. h. i.
j. k.
dengan database senayan Mengirimkan buku ke bagian pengolahan Membantu pelaksanaan realisasi pengadaan bahan pustaka Menyetempel karya akademik (karya tulis siswa terpilih, kliping siswa terpilih, PTK karya guru terpilihdll) Menyetempel majalah Mencetak dan menempel barcode untuk karya akademik. Menginput data karya akademik (karya tulis siswa terpilih, kliping siswa terpilih, PTK karya guru terpilih dll) ke sistem Senayan Menginput data majalah ke sistem database senayan Menginput data koleksi AV dan multimedia ke sistem Senayan Bertanggung jawab atas kelancaran seluruh kegiatan pengolahan bahan pustaka. Membuat rencana kegiatan dibagian pengolahan bahan pustaka Melakukan klasifikasi dan penentuan tajuk subjek dan kata kunci Bertanggung jawab atas penerbitan accesion list (data penambahan buku baru) Menginput kelengkapan data buku (nomor kelas, tajuk subyek, kata kunci, status, dan lain-lain) Mengetik dan menempel label callnumber buku baru Memverifikasi callnumber buku hasil perbaikan Mengetik dan menempel callnumber buku hasil perbaikan Menyiapkan data untuk penerbitan accession list (data penambahan buku baru) Penempelan date due slip(slip tanggal kembali) pada buku Melengkapi data karya akademik (karya
66
l. 5.
Sub Bagian Layanan a. Pembaca b. c. d. e.
f. g. 6.
Bagian
Layanan a.
Sirkulasi b. c. d. e.
f. g. h. i. j. k. l.
tulis siswa terpilih, kliping siswa terpilih, PTK karya guru terpilih, dll) ke sistem SENAYAN Mengetik dan menempel label call number karya akademik Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas subag layanan pembaca. Merencanakan dan menetapkan program kerja di subag layanan pembaca. Melaksanakan kebijakan pimpinan yang terkait dengan layanan pembaca. Merumuskan pengembangan jenis layanan subag layanan pembaca. Melakukan konsultasi dengan pimpinan perpustakaan yang terkait dengan pelaksanaan tugas subag layanan pembaca. Bertanggung jawab atas penyelenggaraan pendidikan pemakai. Menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas subag layanan pembaca. Bertanggung jawab atas pelayanan layanan sirkulasi. Membuat program/rencana kerja layanan sirkulasi. Merekap data buku/bahan pustaka yang terlambat dikembalikan. Mencatat dan membuat laporan keuangan denda secara berkala. Menerima dan verifikasi bahan pustaka yang baru/perbaikan dari bagian layanan umum. Membuat statistik peminjaman bahan pustaka. Memastikan ketertiban dan kenyamanan di ruang koleksi dan ruang baca. Menerima dan mencatat pengganti bahan pustaka yang hilang. Menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas layanan sirkulasi. Melayani pengembalian bahan pustaka Membantu melayani peminjaman Menerima dan mencatat uang denda atas
67
m. n.
o.
7.
Bagian
p. Layanan a.
Referensi b. c. d. e. 8.
Bagian
Layanan a.
Pembaca b. c. d. e. f. g.
keterlambatan bahan yang dikembalikan Memberikan informasi bagi pemustaka yang memerlukan. Menerima pengembalian bahan pustaka secara manual, bila diperlukan (listrik padam, komputer hang, dll) Memberikan laporan uang denda secara rutin (harian) Melayani peminjaman bahan pustaka Bertanggung jawab atas pelaksanaan layanan referensi. Membuat program/rencana kerja layanan referensi. Memastikan ketertiban dan kenyamanan di ruang referensi. Memberikan layanan informasi bagi pengunjung yang memerlukan. Membereskan dan mengikat koran dan majalah setiap bulan Bertanggung jawab atas pelaksanaan layanan pembaca Membuat program kerja/rencana kerja layanan pembaca Memastikan ketertiban dan kenyamanan di ruang pembaca Memberikan layanan informasi bagi pengunjung yang memerlukan Membuat dan menyiapkan buku kunjungan Membuat statistik pengunjung setiap bulan Merekap laporan pengunjung harian, bulanan dan tahunan
Sumber : Dikutip Dari Dokumen Perpustakaan Sekolah, Rumusan dan Uraian Tugas Perpustakaan SMKN 20 Jakarta, Pada Tanggal 22 Juni 2015 (File berbentuk soft copy)
68
Visi dan Misi Perpustakaan SMK Negeri 20 Jakarta
A. Visi
Menjadikan Perpustakaan SMK Negeri 20 Jakarta sebagai tempat yang menyenangkan untuk menambah pengetahuan dan wawasan. C. Misi a. Membantu tercapainya tujuan pembelajaran SMK Negeri 20 Jakarta b. Membantu siswa untuk mendapatkan informasi dan bahan bacaan yang diperlukan. c. Membantu siswa dalam menumbuhkan minat baca dengan melengkapi buku-buku bahan bacaan.
69
DATA JUMLAH KOLEKSI PERPUSTAKAAN SMK NEGERI 20 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013-2014 1. Koleksi Buku PEROLEHAN PUSTAKA
DEWEY DECIMAL
HADI
CLASSIFICATION (DDC) 000
(KARYA UMUM )
100
(FILSAFAT
AH
DAN
PSIKOLOGI)
BELI
SUMBANGAN
JUMLAH
DINAS DIKMEN
39
1
153
193
19
10
76
103
200
(AGAMA)
78
27
507
624
300
(ILMU-ILMU SOSIAL)
157
10
597
764
400
(BAHASA)
19
3
54
76
500
(ILMU-ILMU
14
3
495
512
133
3
306
442
61
8
87
156
254
16
31
301
45
3
139
187
819
84
2445
3363
ALAM
DAN MATEMATIKA) 600
(TEKNOLOGI
DAN
ILMU-ILMU TERAPAN) 700
(KESENIAN, HIBURAN DAN OLAH RAGA)
800
(KESUSASTRAAN)
900
(GEOGRAFI
DAN
SEJARAH) JUMLAH
2. Koleksi Digital JENIS
JUMLAH
EBOOK
702
ANIMASI
785
VIDEO
764
JUMLAH
KETERANGAN
51 MATAPELAJARAN
2251
Sumber: Dokumen Perpustakaan SMK Negeri 20 Jakarta, Daftar Koleksi Buku Perpustakaan Sekolah Tahun 2015 (File berbentuk Soft Copy).
Jam Buka Perpustakaan SMKN 20 Jakarta
Senin – Jum’at
: 06.30 – 14.00 WIB
Istirahat
: 11.45 – 12.45 WIB
Sabtu – Minggu
: Libur
Pengurus Perpustakaan SMKN 20 Jakarta
Sumber : Dikutip Dari Perpustakaan,
Pada
45
Dokumen Perpustakaan Sekolah, Jadwal Layanan
Tanggal
22
Juni
2015
(File
berbentuk
soft
copy
INVERTARIS RUANGAN PERPUSTAKAAN SMK NEGERI 20 JAKARTA
Kondisi No
1
Invertaris
Jumlah
Meja baca perpustakaan
1 meja panjang ukuran 100 X 225 cm
Baik
1
Rusak
Rusak
Ringan
Berat
-
-
2
Komputer
42 Unit
31
10
1
3
Print HP laser Jet
1 Unit
1
-
-
4
AC Panasonic
4 Unit
2
-
2
5
Kipas Gantung National
3 Unit
2
-
1
6
Meja Petugas
2 Unit
2
-
-
7
Lemari buku referensi
2 Unit
2
-
-
8
Lemari
4 Unit
4
-
-
1 Unit
1
-
-
buku
klasifikasi
dewey 9
Lemari
besi
tempat
penyimpanan alat 10
Rak tempat penitipan tas
1 Unit
-
-
1
11
Tempat sampah plastic kecil
1 Unit
1
-
-
12
Gantungan Koran
1 Unit
1
-
-
13
TV SHARP 32 Inc.
1 Unit
1
-
-
14
Lampu Starlet
10 Pasang @ 20 Unit
1
-
-
15
Mading papan informasi
1 Unit
1
-
-
16
Bunga plastik
8 Buah
8
-
-
17
Globe dunia
1 Buah
1
-
-
18
DVD Player Polytron
1 Unit
1
-
-
19
Meja baca
4
-
-
4 meja berukuran 90 cm x 140cm
Sumber: Dokumen Perpustakaan SMK Negeri 20 Jakarta, Daftar Inventaris Ruangan Perpustakaan Sekolah Tahun 2015 (File berbentuk Soft Copy).
45
46
47
48
45
46
47
48
49
50
51
52
DOKUMENTASI
Perpustakaan SMKN 20 Jakarta (Tampak Luar)
Perpustakaan SMKN 20 Jakarta (Tampak Dalam)
45
46
Lemari Penyimpanan Koleksi Buku
Lemari Penyimpanan Koleksi Buku
47
Lemari Penyimpanan Koleksi Buku
Visi, Misi, dan Tata Tertib Perpustakaan SMKN 20 Jakarta
48
Buku Induk
Buku Kunjungan (Buku Tamu)
49
Buku Pinjaman
Kartu Peminjaman