PENYUSUNAN ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
KATA PENGANTAR Reformasi
Birokrasi
Kementerian
Kesehatan
memasuki tahapan kedua yakni mencapai birokrasi yang
berkinerja
tinggi
(Performance
Based
Beureaucracy) pada akhir tahun 2019, suatu proses yang
harus
dilalui.
Keberhasilan
dalam
tahap
pertama memberikan bekal yang cukup dalam menghadapi dan menata pada tahapan berikutnya. Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015 – 2019 merupakan dokumen yang digunakan sebagai alat bantu dalam pengukuran pencapaian kinerja serta monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan Reformasi Birokrasi di Kementerian Kesehatan dalam mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik. Road Map ini memuat program dan kegiatan yang selaras dengan sasaran
strategis
Kementerian
Kesehatan
dalam
mendukung
pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan. Melalui kesempatan ini saya mengharapkan dan mengajak kepada seluruh pegawai di Kementerian Kesehatan untuk terus berupaya meningkatkan kemampuan dan kinerja individu yang akan bermuara pada kinerja organisasi. Kepada Tim Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan hendaknya mampu menjadi lokomotif dengan membuat terobosan lingkungan
yang
inovatif
Kementerian
dalam
mengembangkan
Kesehatan
dengan
reformasi
mengacu
di
pada
Road Map yang telah dibuat serta mengembangkan jejaring di setiap unit. Terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
i
2015–2019, semoga mampu mewujudkan sasaran guna mencapai “Birokrasi yang berkinerja tinggi”. Semoga upaya kita mendapat Ridho Allah SWT dan diberikan kemudahan dalam menjalankannya. Jakarta, 16 Mei 2016
Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp. M (K)
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
ii
Daftar Isi KATA PENGANTAR ..............................................................................................
i
DAFTAR ISI..............................................................................................................
iii
DAFTAR TABEL ......................................................................................................
v
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................
viii
I.
PENGUATAN
REFORMASI
BIROKRASI
KEMENTERIAN
KESEHATAN 1.1
Reformasi Birokrasi dan RPJMN 2015-2019 ......................
2
1.2
Reformasi Birokrasi dan Renstra Kemenkes 2015-2019
4
1.3
Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 .......................................................................................
1.4
Penguatan Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 .................................................................
II.
III.
9 12
KEMAJUAN DAN TANTANGAN REFORMASI BIROKRASI 2.1
Kemajuan Pelaksanaan................................................................. 18
2.2
Tantangan Permasalahan. ........................................................... 26
ARAH
PELAKSANAAN
REFORMASI
BIROKRASI
KEMENTERIAN KESEHATAN
IV.
3.1
Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2015-2019 ............. 31
3.2
Agenda Kementerian Kesehatan 2015-2019 ....................... 33
3.3
Sasaran Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan ...... 41
3.4
Ukuran Keberhasilan Strategi .................................................... 50
3.5
Area Perubahan yang diharapkan ........................................... 51
STRATEGI PELAKSANAAN
DAN PROGRAM REFORMASI
BIROKRASI KEMENTERIAN KESEHATAN 4.1
Strategi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi ............................. 58
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
iii
4.2 V.
Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi ......................... 60
QUICK
WINSS
REFORMASI
BIROKRASI
KEMENTERIAN
KESEHATAN 5.1
Pendekatan Penjaringan Quick Winss Kementerian Kesehatan ............................................................... 78
5.2
Penetapan Usulan Quick Wins Kementerian Kesehatan .......................................................................................... 101
5.3
Penjelasan Usulan Quick Wins Kementerian Kesehatan .......................................................................................... 101
VI.
RENCANA AKSI REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN KESEHATAN 6.1.
Tahapan Pencapaian Sasaran Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan ............................................ 109
6.2.
Kegiatan dan Tahapan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan ............................................ 120
6.3. VII.
Rencana Aksi .................................................................................... 150
MANAJEMEN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI 7.1
Organisasi Pelaksana Reformasi Birokrasi ............................ 152
7.2
Uraian Tugas Tim Pelaksana RB ................................................ 155
7.3
Tata Kerja Tim Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan ............................................................... 169
7.4
Monitoring dan Evaluasi .............................................................. 172
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
iv
Daftar Tabel Tabel 1
Delapan Area Perubahan Capaian Sasaran Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan............................................ 18
Tabel 2
Tabel Indeks Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2010-2014 .................................................................. 23
Tabel 3
Isu Strategis-Agenda Prioritas 2015-2019 RB Kementerian Kesehatan .............................................................. 36
Tabel 4
Fungsi Pengintegrasian Sistem Berbasis TIK dan Penerapan E-government .......................................................... 40
Tabel 5
Renstra, Isu Strategis-Agenda Prioritas, dan Arah Kebijakan Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 .................................................................. 45
Tabel 6
Ukuran Keberhasilan Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 ....................................... 52
Tabel 7
Area Perubahan dan Hasil Yang diharapkan ...................... 54
Tabel 8.
Ketentuan atau Kriteria Cakupan AOC .................................. 63
Tabel 9
Program Manajemen Perubahan ............................................ 67
Tabel 10
Kondisi yang diharapkan Program Penguatan Sistem Pengawasan ...................................................................... 68
Tabel 11
Kondisi yang diharapkan dari Program Penguatan Akunbilitas Kerja ..................................................... 70
Tabel 12
Kondisi yang diharapkan dari Program Penguatan Kelembagaan ........................................................... 71
Tabel 13
Kondisi yang diharapkan dari Program Penguatan Tatalaksana ............................................................... 72
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
v
Tabel 14
Kondisi yang diharapkan dari Program Penguatan Sistem Manajemen SDM ASN .................................................. 73
Tabel 15
Kondisi yang diharapkan 0064ari Program Penguatan Perundang-undangan........................................... 75
Tabel 16
Kondisi yang diharapkan dari Program Penguatan Kualitas Pelayanan Publik ........................................................... 76
Tabel 17
Pemangku Kepentingan Utama Kementerian Kesehatan ......................................................................................... 79
Tabel 18
Identifikasi 5 Keluaran Utama Kementerian Kesehatan .. 79
Tabel 19
Identifikasi Harapan Pemangku Kepentingan Utama terhadap Kementerian Kesehatan ............................ 80
Tabel 20
Penilaian Tingkat Pencapaian Kinerja Saat ini .................... 85
Tabel 21
Peningkatan Kinerja ...................................................................... 90
Tabel 22
Kegiatan Terpilih yang akan dijadikan Quick Wins .......... 98
Tabel 23
Quick Wins Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan ......................................................................................... 101
Tabel 24
Tahapan Pencapaian Sasaran RB Kemenkes Berkinerja Tinggi yang Bersih dan Akuntabel..................... 110
Tabel 25
Tahapan Pencapaian Sasaran RB Kemenkes Berkinerja Tinggi yang Efektif dan Efisien ............................ 114
Tabel 26
Tahapan Pencapaian Sasaran RB Kemenkes Berkinerja Tinggi memiliki Pelayanan Publik yang berkualitas ............................................................................. 118
Tabel 27
Kegiatan dan Tahapan Pelaksanaan Program Manajemen Perubahan ............................................................... 122
Tabel 28
Kegiatan dan Tahapan Pelaksanaan Program Penguatan Sistem Pengawasan ............................................... 126
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
vi
Tabel 29
Kegiatan dan Tahapan Pelaksanaan Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja .............................................. 132
Tabel 30
Kegiatan dan Tahapan Pelaksanaan Program Penguatan Kelembagaan ........................................................... 135
Tabel 31
Kegiatan dan Tahapan Pelaksanaan Program Penguatan Tata Laksana ............................................................. 138
Tabel 32
Kegiatan dan Tahapan Pelaksanaan Program Penguatan Sistem Manajemen SDM ASN ........................... 141
Tabel 33
Kegiatan dan Tahapan Pelaksanaan Program Penguatan Paraturan Perundang-undangan ...................... 146
Tabel 34
Kegiatan dan Tahapan Pelaksanaan Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik................................. 148
Tabel 35
Pembagian Tim Asesor................................................................ 166
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
vii
Daftar Gambar Gambar 1 Strategi Pembangunan Nasional 2015 – 2019..................
2
Gambar 2 Program Indonesia Sehat serta Kaitannya dengan Visi-Misi Presiden ..........................................................................
6
Gambar 3 Peta Strategi Pencapaian Visi Kementerian Kesehatan 2015-2019 .................................................................. 7 Gambar 4 Tujuan Jangka Panjang Pelaksanaan Reformasi Birokrasi............................................................................................. 9 Gambar 5 Keterkaitan Road Map Reformasi Birokrasi dengan RPJPN, RPJMN dan Renstra Kementerian Kesehatan ...... 12 Gambar 6 Faktor-faktor Pendukung Perlunya Penguatan Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 13 Gambar 7 Penilaian PMPRB dan Kemenpan RB atas Komponen Hasil Reformasi Birokrasi Kemenkes 2010-2014 ............... 19 Gambar 8 Penilaian PMPRB dan Kemenpan RB atas Pencapaian Komponen Pengungkit Reformasi Birokrasi Kemenkes 2010-2014 ................................................ 20 Gambar 9 Hubungan Pengarusutamaan RB Kemenkes dengan Peningkatan Kapasitas Birokrasi dan Kualitas Pelayanan Publik .......................................................... 41 Gambar 10 Strategi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kemenkes Tahun 2015 – 2019 dari Segi Proses ...................................... 58 Gambar 11 Manajemen Perubahan sebagai Lokomotif Reformasi Birokrasi Kemenkes Tahun 2015-2019............. 59 Gambar 12 Organisasi Tim Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan ........................................................................................ 156
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
viii
I.
PENGUATAN REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN KESEHATAN 1.1 Reformasi
Birokrasi
dan
RPJMN
Birokrasi
dan
Renstra
2015-2019 1.2 Reformasi
Kemenkes 2015-2019 1.3 Reformasi
Birokrasi
Kementerian
Kesehatan 2015-2019 1.4 Penguatan
Reformasi
Birokrasi
Kementerian Kesehatan 2015-2019
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
1
1.1. Reformasi Birokrasi dan RPJMN 2015-2019 Dalam Strategi Pembangunan Nasional 2015 – 2019, yang terdapat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2015-2019, tata kelola dan reformasi birokrasi merupakan kondisi perlu untuk mewujudkan 3 (tiga) dimensi pembangunan. Aspek yang lain untuk dapat mewujudkan 3 dimensi tersebut adalah kepastian dan penegakan hukum, keamanan dan ketertiban, politik dan demokrasi.
Gambar 1. Strategi Pembangunan Nasional 2015 – 2019 (Norma, Dimensi, dan Prasyarat Pembangunan Nasional)
Dengan demikian, pelaksanaan reformasi birokrasi memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung pelaksanaan pembangunan nasional. Tanpa adanya dukungan tata kelola yang baik, target-target pembangunan nasional tidak mungkin dapat dicapai dengan baik pula. Peraturan
Menteri
Pendayagunaan
Aparatur
Negara
dan
Reformasi Birokrasi (Permen PAN & RB) Nomor 11 Tahun 2015 tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2015-2019 menegaskan pentingnya keberlanjutan pelaksanaan reformasi birokrasi dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Hasil-hasil yang telah diperoleh dari Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
2
pelaksanaan reformasi birokrasi pada periode 2010-2014 menjadi dasar bagi pelaksanaan reformasi birokrasi pada tahapan selanjutnya (2015-2019). Karena itu, pelaksanaan reformasi birokrasi 2015-2019 merupakan penguatan dari pelaksanaan reformasi birokrasi tahapan sebelumnya. Penguatan dilakukan melalui langkah-langkah umum sebagai berikut. 1.
Memelihara dan atau meningkatkan/memperkuat. Reformasi birokrasi dilakukan melalui upaya memelihara dan atau meningkatkan/memperkuat area perubahan yang sudah mencapai kemajuan, sehingga terjadi perbaikan berkelanjutan.
2.
Melanjutkan upaya-upaya perubahan. Reformasi birokasi dilakukan melalui upaya untuk melanjutkan langkah-langkah perubahan positif yang sedang berlangsung terhadap seluruh aspek dalam area perubahan. Langkah-langkah perubahan dilakukan dengan melihat berbagai pengalaman masa lalu, keterkaitannya dengan langkah-langkah perubahan lainnya, serta hasil pembelajaran dari instansi lain, sebagai upaya untuk mempercepat keberhasilan.
3.
Mengidentifikasi masalah lain dan mencari solusi pemecahannya. Reformasi birokrasi dilakukan untuk menjawab secara cepat berbagai
permasalahan
baru
yang
muncul
dalam
penyelenggaraan pemerintahan. 4.
Memperluas cakupan pelaksanaan reformasi birokrasi Reformasi birokrasi dilakukan dengan memperluas cakupan dari berbagai aspek yang belum tersentuh dan muncul sesuai dengan perkembangan terkini. Dalam lima tahun ke depan diharapkan melalui reformasi birokrasi pemerintah sudah beranjak ke tahapan pemerintahan yang berbasis kinerja dan pada tahun 2025 diharapkan pemerintahan sudah sampai pada tatanan pemerintahan yang dinamis.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
3
1.2 Reformasi Birokrasi dan Renstra Kemenkes 2015-2019 Undang-Undang Nomor
25
Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan bahwa setiap Kementerian perlu menyusun Rencana Strategis (Renstra) yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Pembangunan nasional bidang kesehatan pada periode 2015-2019 yang tercantum dalam RPJMN diarahkan untuk mencapai peningkatan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat, melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemeratan pelayanan kesehatan. Sasaran pokok RPJMN 2015-2019 bidang kesehatan tersebut adalah sebagai berikut. 1.
Meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak.
2.
Meningkatnya pengendalian penyakit.
3.
Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama di daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan.
4.
Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui Kartu Indonesia Sehat dan kualitas pengelolaan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)Kesehatan.
5.
Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin.
6.
Meningkatnya responsivitas sistem kesehatan. Selanjutnya, Kementerian Kesehatan menetapkan bahwa keenam
sasaran pokok tersebut akan dicapai melalui Program Indonesia Sehat. Dengan telah ditetapkannya RPJMN 2015-2019, Kementerian Kesehatan kemudian menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2015-2019.
Renstra
Kementerian
Kesehatan
Tahun
2015-2019
merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif dan memuat program-program pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan serta menjadi acuan dalam penyusunan
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
4
rencana
tahunan.
Penyusunan
Renstra
Kementerian
Kesehatan
dilaksanakan melalui pendekatan teknokratik, politik, partisipatif, atasbawah (top-down), dan bawah-atas (bottom-up). Program Indonesia Sehat memiliki 3 pilar utama yaitu (1) Penerapan Paradigma Sehat, (2) Penguatan Pelayanan Kesehatan, dan (3) Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), serta dilaksanakan dengan pendekatan keluarga. Dengan demikian Indonesia Sehat akan dicapai melalui pencapaian Keluarga-keluarga Sehat. Untuk daerah-daerah tertentu, yakni daerah terpencil, perbatasan, dan kepulauan (DTPK), diterapkan konsep Nusantara Sehat, dengan tujuan serupa, yakni tercapainya Keluarga Sehat. 1.
Pilar Penerapan Paradigma Sehat dilakukan dengan strategi pengarusutamaan kesehatan dalam pembangunan, penguatan promotif dan preventif, serta pemberdayaan masyarakat;
2.
Pilar Penguatan Pelayanan Kesehatan dilakukan dengan strategi peningkatan akses pelayanan kesehatan, optimalisasi sistem rujukan
dan
peningkatan
mutu
pelayanan
kesehatan,
menggunakan pendekatan continuum of care dan intervensi berbasis risiko kesehatan; 3.
Sementara itu Pilar Jaminan Kesehatan Nasional dilakukan dengan strategi perluasan sasaran dan benefit serta kendali mutu dan kendali biaya
Untuk jelasnya dapat disimak Gambar 2 dibawah ini.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
5
PEMBANGUNAN MANUSIA SEKTOR UNGGULAN PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN
TRISAKTI: Berdaulat di Bidang Politik; Mandiri di Bidang Ekonomi; Berkepribadian dalam Budaya
9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA) Agenda ke 5: Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia
RPJMN 2015-2019 PROGRAM INDONESIA PINTAR
PROGRAM INDONESIA SEHAT
PROGRAM INDONESIA KERJA PROGRAM INDONESIA SEJAHTERA
RENSTRA 2015-2019
PENERAPAN PARADIGMA SEHAT
PENGUATAN YANKES
JAMINAN KES NAS (JKN)
NORMA PEMBANGUNAN KABINET KERJA
3 DIMENSI PEMBANGUNAN
VISI DAN MISI PRESIDEN
PENDEKATAN KELUARGA
KELUARGA SEHAT
Gambar 2. Program Indonesia Sehat serta Kaitannya Dengan Visi-Misi Presiden
Dalam Renstra Kementerian Kesehatan 2015-2019 disebutkan bahwa strategi Kemenkes merupakan rangkaian pencapaian sasaransasaran strategisuntuk mencapai tujuan Kementerian Kesehatan (T1 dan T2), dalam rangka mencapai visi dan misi Presiden. Terdapat 12 (dua belas) sasaran strategis yang secara hipotesis membentuk jalinan sebab-akibat untuk mewujudkan tercapainya T1 dan T2. Keduabelas sasaran strategis dikelompokkan ke dalam tiga lapisan, yaitu kelompok sasaran strategis pada aspek masukan (organisasi, sumber daya manusia, dan manajemen); kelompok sasaran strategis pada aspek penguatan kelembagaan; dan kelompok sasaran strategis pada aspek upaya strategis (lihat Gambar 3).
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
6
PETA STRATEGI PENCAPAIAN VISI 2019 KEMENTERIAN KESEHATAN
AKI, AKB, % STUNTING, % RMH TANGGA PHBS,
ARAH KEBIJAKAN KEMENKES:
•Penguatan Primary Health Care (UKP dan UKM) •Continum of Care thru Life Cycle •Intervensi Berbasis Health Risk
% PASIEN YG PUAS, CAKUPAN JKN, % UNMET NEED, PEMANFAATAN BAHAN BAKU OBAT
SASARAN STRATEGIS/PROGRAM
PROGRAM GENERIK & TEKNIS KEMENTERIAN
ARAH KEBIJAKAN & STRATEGI NASIONAL (RPJMN 20152019)
T2. MENINGKATNYA RESPONSIVENESS & PERLINDUNGAN MASY THD RISIKO SOSIAL & FINANSIAL DI BIDANG KESEHATAN
VISIVISI KEMENKES & MISI2019 Masy Sehat Yg Mandiri & KEMENKES Berkeadilan (MENGIKUTI VISI & MISI KEMENKES MISI2015-2019 PRESIDEN)
T1. MENINGKATNYA STATUS KESEHATAN MASYARAKAT
(1)
Meningkatnya Kesehatan Masyarakat
(2)
Meningkatnya Pengendalian Penyakit (4)
Meningkatnya Akses & Mutu Faskes (5)
Meningkatnya Jumlah, Jenis, Kualitas, dan Pemerataan Tenaga Kesehatan
Meningkatnya Kemandirian, Akses & Mutu Sediaan Farmasi (Obat, Vaksin, Biosimilar) & Alkes
Meningkatnya Dayaguna Kemitraan (DN & LN)
Meningkatnya Sinergitas Antar K/L Pusat & Daerah
Meningkatnya Tata Kelola Kepemerintahan yang Baik dan Bersih (10)
(9)
(8)
Meningkatnya Kompetensi & Kinerja Aparatur Kemenkes (11)
KERANGKA PENDANAAN: • Peningkatan Pendanaan Preventif & Promotif • Peningkatan Efektivitas Pembiayaan Kesehatan
Meningkatnya Koordinasi & Efektivitas Litbangkes
(7)
Meningkatnya Integrasi Perencanaan, Bimtek & Monev
(6)
KERANGKA REGULASI: • Percepatan Regulasi • Penyempurnaan Sistem JKN
(3)
KERANGKA KELEMBAGAAN: Peningkatan Efektivitas Organisasi
Meningkatnya Sistem Informasi Kesehatan Terintegrasi (12)
LINGKUNGAN STRATEGIS: GLOBAL, REGIONAL, NASIONAL
Gambar 3. Peta Strategi Pencapaian Visi Kementerian Kesehatan 2015-2019
A.
Kelompok sasaran strategis pada aspek masukan. Dalam lapisan ini berlangsung proses-proses organisasi, sumber daya manusia dan manajemen yang merupakan fondasi dalam pencapaian
sasaran-sasaran
lainnya.
Fondasi
ini
berupa
pencapaian sasaran-sasaran strategis (SS) berikut. 1.
Meningkatnya Tata Kelola Kepemerintahan yang Baik dan Bersih (SS10).
2.
Meningkatnya
Kompetensi
dan
Kinerja
Aparatur
Kementerian Kesehatan (SS11). 3.
Meningkatnya Sistem Informasi Kesehatan Terintegrasi (SS12).
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
7
B.
Kelompok sasaran strategis pada aspek penguatan kelembagaan. Dalam lapisan ini berlangsung upaya pencapaian sasaran-sasaran strategis sebagai berikut. 1.
Meningkanya Sinergitas Antar kementerian/lembaga (SS6).
2.
Meningkatnya Daya Guna Kemitraan DN & LN (SS7).
3.
Meningkatnya Integrasi Perencanaan, Bimbingan Teknis serta Pemantauan dan Evaluasi (SS8).
4.
Meningkatnya Efektivitas Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (SS9).
C.
Kelompok sasaran strategis pada aspek upaya strategis Dalam lapisan ini berlangsung upaya pencapaian sasaran-sasaran strategis sebagai berikut. 1.
MeningkatnyaKesehatan Masyarakat (SS1).
2.
MeningkatnyaPengendalian Penyakit (SS2).
3.
MeningkatnyaAkses dan Mutu Fasilitas Pelayanan Kesehatan (SS3).
4.
MeningkatnyaJumlah, Jenis, Kualitas dan Pemerataan Tenaga Kesehatan (SS4).
5.
Meningkatnya Akses, Kemandirian dan Mutu Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan (SS5).
Dari Gambaran peta strategi Pencapaian Visi Kementerian Kesehatan 2015-2019 dapat dilihat bahwa kelompok sasaran strategis pada aspek masukan dan penguatan kelembangan memberikan arti penting sebagai daya dukung dalam pencapaian sasaran strategis pada aspek upaya strategis. Dari sisi reformasi birokrasi dapat dikatakan bahwa aspek reformasi pelayanan publik (kelompok sasaran strategis pada aspek upaya strategis) akan didukung oleh aspek-aspek reformasi birokrasi lainnya (kelompok sasaran strategis pada aspek
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
8
input dan kelompok sasaran strategis pada aspek penguatan kelembagaan).
1.3 Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 Melalui reformasi birokrasi, dalam lima tahun ke depan diharapkan pemerintahan sudah beranjak ke tahapan pemerintahan yang berbasis kinerja. Dengan demikian, pada tahun 2025 diharapkan pemerintahan sudah sampai pada tahapan pemerintahan yang dinamis.
Gambar 4. Tujuan Jangka Panjang Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
Pemerintahan berbasis kinerja ditandai dengan beberapa hal, antara lain sebagai berikut. 1.
Penyelenggaraan pemerintahan dilaksanakan dengan berorientasi pada prinsip efektif, efisien, dan ekonomis.
2.
Kinerja pemerintah difokuskan pada upaya untuk mewujudkan outcomes (hasil).
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
9
3.
Seluruh instansi pemerintah menerapkan manajemen kinerja yang didukung dengan penerapan sistem berbasis elektronik untuk memudahkan pengelolaan data kinerja.
4.
Setiap individu pegawai memiliki kontribusi yang jelas terhadap kinerja unit kerja terkecil, satuan unit kerja di atasnya, hingga pada organisasi secara keseluruhan. Setiap instansi pemerintah, sesuai dengan tugas dan fungsinya, secara terukur juga memiliki kontribusi terhadap kinerja pemerintah secara keseluruhan. Untuk
mewujudkan
tujuan
tersebut,
dirumuskan
sasaran
reformasi birokrasi berikut. 1.
Birokrasi yang bersih dan akuntabel.
2.
Birokrasi yang efektif dan efisien.
3.
Birokrasi yang memiliki pelayanan publik berkualitas. Di
tingkat
Kementerian
Kesehatan,
rencana
pelaksanaan
reformasi birokrasi dijabarkan dalam Road Map Reformasi Birokrasi yang menjadi panduan bagi pengelola reformasi birokrasi di tingkat Kementerian Kesehatan dalam melakukan langkah-langkah konkrit memperbaiki kualitas birokrasi Kementerian Kesehatan. Dari uraian yang sudah dimukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 20152019
harus
menganut
2
(dua)
prinsip
Kesinambungan dan Prinsip Keselarasan.
dasar
yaitu
Prinsip
Kedua prinsip ini perlu
ditegaskan untuk menjaga sinergisme semua aspek birokrasi dalam mencapai tujuan dan sasaran pembangunan yang sudah ditetapkan. Prinsip Kesinambungan bermakna penyusunan Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan tahun 2015-2019 harus merupakan proses kesinambungan, yang secara konsisten melanjutkan capaian pelaksanaan reformasi yang ada sampai saat ini dengan mengacu pada hal-hal sebagai berikut.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
10
a. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 Tentang Grand Design Reformasi Birokrasi Tahun 2010-2025. b. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2014 Tentang Pedoman Evaluasi Reformasi Institusi Pemerintah. c. Progress Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan sampai dengan Desember tahun 2014. d. Profil pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2012-2014. e. Surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
kepada
Menteri
Kesehatan
Nomor
B/319.1/M.PANRB/09/2015 tanggal 30 September 2015 tentang Hasil Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi. Prinsip keselarasan bermakna penyusunan Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 harus selaras dengan: a. Amanat Undang Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang RPJP Nasional 2005-2025. b. Peraturan Presiden Nomor 2 tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. c. Peraturan Presiden Nomor 35 tahun 2015 tentang Kementerian Kesehatan. d. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 11 Tahun 2015 tentang Roadmap Reformasi Birokrasi 2015-2019. e. Dokumen Perencanaan Strategis Kementerian Kesehatan 20152019 berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor HK 02.02/Menkes /52/2015. Sebagaimana
tercantum
dalam
Dokumen
Grand
Design
Reformasi Birokrasi 2010-2025, Road Map Reformasi Birokrasi juga harus mengacu pada RPJPN 2005-2025 (UU Nomor 17 Tahun 2007)
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
11
dan RPJMN 2010-2014 (Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010). Untuk
konteks
Road
Map
Kementerian
Kesehatan
2015-2019,
keterkaitannya dalam hubungan sinergi perencanaan dapat dilihat pada Gambar 5 dibawah ini.
Gambar 5. Keterkaitan Road Map Reformasi Birokrasi dengan RPJPN, RPJMN dan Renstra Kementerian Kesehatan
1.4
Penguatan
Reformasi Birokrasi Kementerian
Kesehatan
2015 -2019 Penguatan Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan dilandasi pemahaman menyeluruh terhadap pencapaian reformasi birokrasi saat ini dan pilihan yang terbaik jalan untuk mencapai sasaran reformasi birokrasi 2015-2019, yaitu membangun pemerintahan berbasis kinerja. Sasaran reformasi birokrasi dan strategi implementasinya disusun berdasarkan pendekatan 8 (delapan) area perubahan, programprogram, prioritas, quick wins, dan rencana aksi. Sedangkan Renstra Kementerian
Kesehatan
Tahun
2015-2019
disusun
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
berdasarkan
12
pendekatan kinerja yang dikembangkan secara sistematis melalui 3 (tiga) kelompok sasaran strategis pada aspek masukan, aspek penguatan kelembangaan dan aspek upaya strategis untuk mencapai sasaran
Pembangunan
Kesehatan
pada
RPJMN
2015-2019.
Keselarasannya terletak pada pencapaian sasaran Reformasi Birokrasi Kementerian
Kesehatan
Kementerian
Kesehatan
2015-2019,yaknimembangun berbasis
kinerja,
birokrasi
sedangkan
Renstra
Kementerian Kesehatan 2015-2015 disusun berdasarkan basis kinerja yang diterjemahkan secara detail dalam Matrik Target Kinerja Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015-2019. Oleh sebab itu jelas bahwa keberhasilan Renstra Kementerian Kesehatan harus didukung oleh penguatan Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan. Selain itu, perlunya penguatan Reformasi Birokrasi Kementerian juga dikarenakan adanya faktor internal lain dan faktor-faktor eksternal seperti pada Gambar 6 dibawah ini. HASIL-HASIL REFORMASI BIROKRASI KEMENKES 2011-2014
REORGANISASI KEMENKES (TINDAK LANJUT PERPRES NO. 35 TH 2015)
INTERNAL KEMENKES
REFORMASI BIROKRASI KEMENKES 2015-2019 EKSTERNAL KEMENKES
UU NO. 40 TH 2004 (SJSN)
PP NO. 46 TH 2014 (SIK)
UU NO. 5 TH 2015 (ASN)
ASEAN ECONOMIC COMM (2016)
Gambar 6. Faktor-faktor Pendukung Perlunya Penguatan Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
1.
Faktor Internal. Selain hasil-hasil Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan
2010-2014
permasalahan), Kementerian
(baik
perlunya Kesehatan
capaian
penguatan dalam
maupun Reformasi
periode
tantangan Birokrasi
2015-2019
juga
dikarenakan adanya reorganisasi Kementerian Kesehatan yang
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
13
merupakan tindak lanjut dari Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2015. Dengan berubahnya struktur organisasi, sudah pasti diperlukan langkah-langkah berikutnya, khususnya penyusunan kembali orang-orang yang akan mengemban jabatan-jabatan baru (staffing, serta perumusan tatalaksana dan tata hubungan kerja (sistem dan prosedur kerja) baru. Langkah-langkah tindak lanjut tersebut harus diintegrasikan dengan langkah-langkah Reformasi Birokrasi agar tercapai organisasi dan birokrasi Kementerian Kesehatan yang bersih dan akuntabel, efektif dan efisien, serta memiliki pelayanan publik yang berkualitas. 2.
Faktor-faktor Eksternal. Banyak faktor eksternal yang mendukung perlunya penguatan Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan, namun yang terpenting adalah hal-hal berikut. a.
Diberlakukannya Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Menurut Peta Jalan Menuju Jaminan Kesehatan Nasional ditargetkan pada tahun 2019 semua penduduk Indonesia telah tercakup dalam JKN (Universal Health Coverage - UHC). Diberlakukannya JKN ini jelas menuntut dilakukannya peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan, baik pada fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) maupun fasilitas kesehatan tingkat lanjutan (FKRTL), serta perbaikan sistem rujukan pelayanan kesehatan. Untuk
mengendalikan
beban
anggaran
negara
yang
diharuskan dalam JKN, diperlukan dukungan dari upaya kesehatan masyarakat yang bersifat promotif dan preventif agar masyarakat tetap sehat dan tidak mudah jatuh sakit. Sementara itu, perkembangan kepesertaan JKN ternyata cukup baik. Sampai awal September 2014, jumlah peserta telah mencapai 127.763.851 orang (105,1% dari target). Penambahan peserta yang cepat ini belum diimbangi dengan peningkatan jumlah fasilitas kesehatan, sehingga terjadi
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
14
antrian panjang yang bila tidak segera diatasi, kualitas pelayanan bisa turun. b.
Berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi Kesehatan. Peraturan Pemerintah (PP) ini mensyaratkan agar data kesehatan terbuka untuk diakses oleh unit kerja instansi Pemerintah dan Pemerintah Daerah yang mengelola SIK sesuai dengan kewenangan masing- masing. Jelas bahwa dengan demikian keterbukaan informasi
di
Kementerian
Kesehatan
harus
semakin
ditingkatkan. c.
Penerapan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memberi arah baru dalam pengembangan pegawai pemerintahan. Dalam ASN ada beberapa pendekatan yang berbeda dengan UndangUndangKepegawaian
sebelumnya
yaitu
mendorong
penerapan sistem merit dalam promosi aparatur, mendorong transformasi
manajemen
ASN
menuju
human
capital
management, menjadikan ASN sebagai aset, dan menjadikan ASN sebuah profesi yang harus terus mengembangkan dirinya termasuk mengikuti serangkaian pelatihan. d. Mulai berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) secara efektif pada tanggal 1 Januari 2016. Pemberlakuan ASEAN Community yang mencakup total populasi lebih dari 560 juta jiwa, akan memberikan peluang (akses pasar) sekaligus tantangan tersendiri bagi Indonesia. Implementasi ASEAN Economic Community mencakup liberalisasi perdagangan barang dan jasa serta investasi sektor kesehatan. Untuk itu perlu
dilakukan
upaya
meningkatkan
daya
saing
(competitiveness) dari fasilitas-fasilitas pelayanan kesehatan dalam
negeri.
Pembenahan
fasilitas-fasilitas
pelayanan
kesehatan yang ada, baik dari segi sumber daya manusia, peralatan,
sarana
dan
prasarana,
maupun
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
dari
segi
15
manajemennya perlu digalakkan. Akreditasi fasilitas pelayanan kesehatan (Rumah Sakit, Puskesmas, dan lain-lain) harus dilakukan secara serius, terencana, dan dalam tempo yang tidak terlalu lama.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
16
II. KEMAJUAN DAN TANTANGAN REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN KESEHATAN 2.1
Kemajuan Pelaksanaan
2.2
Tantangan Permasalahan
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
17
2.1 Kemajuan Pelaksanaan Kemajuan
pelaksanaan
Reformasi
Birokrasi
Kementerian
Kesehatan ditinjau dari 8 (delapan) area perubahan yang harus dicapai oleh Kementerian Kesehatan dalam Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2010-2014, sebagaimana tergambar dalam tabel 1 dibawah ini. Tabel 1. Delapan Area Perubahan Capaian Sasaran Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan
Sasaran Birokrasi (Hasil)
Area Perubahan (Pengungkit)
1. Birokrasi yang Bersih dan Bebas KKN
1. Manajemen Perubahan 2. Penguatan Sistem Pengawasan 3. Penguatan Akuntabilitas Kinerja
2. Birokrasi yang Efektif dan Efisien
1. Penguatan Kelembagaan 2. Penguatan Tata Laksana 3. Penguatan Sistem Manajemen SDM ASN 4. Penguatan Peraturan Perundangan
3. Kualitas Pelayanan
1. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 2. Quick Win
Publik
Adapun data dan informasi yang digunakan untuk menyusun bab ini berasal dari berbagai dokumen yang diperoleh baik dari Kementerian
Kesehatan
(Kemenkes)
maupun
dari
Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB). Dari perbandingan antara target Reformasi Birokrasi 2010-2014 dengan hasil penilaian Kemenpan RB tahun 2014 dan hasil Penilaian Mandiri Program Reformasi Birokrasi (PMPRB) Kemenkes tahun 2015 (sampai
dengan
Mei
2015),
dapat
diketahui
Gambaran
hasil
pencapaian sasaran seperti pada Gambar 7 dibawah ini.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
18
Penilaian Hasil 25.00 20.00
20.00
15.72 13.94
15.00
10.00
10.00
10.00
10.00
10.00
8.48
8.05
Pemerintahan yang bersih dan bebas KKN
Kulaitas Pelayanan Publik
5.00
Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Organisasi Target RB
Penilaian Kemenpan dan RB 2014
PENILAIAN HASIL I. Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Organisasi II. Pemerintahan yang bersih dan bebas KKN III. Kulaitas Pelayanan Publik
Penilaian Kemenkes 2015
Target RB
Penilaian Kemenpan & RB Tahun 2014
20.00 10.00 10.00
13.94 8.48 8.05
Penilaian PMPRB Kemenkes 2015 15.72 10.00 10.00
Gambar 7. Penilaian PMPRB dan Kemenpan RB Atas Komponen Hasil Reformasi Birokrasi Kemenkes 2010-2014
Sampai dengan akhir 2014 telah terjadi kemajuan dalam hal peningkatan kapasitas dan akuntabilitas kinerja Kemenkes, walaupun pencapaian nilainya (13,94) masih agak jauh dari target nilai yang telah ditetapkan (20,00). Dengan terus dilanjutkannya Reformasi Birokrasi di Kemenkes, pada awal tahun 2015 nilai sasaran ini, menurut PMPRB Kemenkes, telah meningkat lagi menjadi 15,72. Kemajuan yang cukup bermakna terjadi pada pencapaian sasaran peningkatan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN. Sampai dengan akhir 2014 telah tercapai nilai sebesar 8,48, yang berarti sudah dekat dengan target nilai yang telah ditetapkan (10,00). Bahkan menurut PMPRB Kemenkes, sampai dengan awal tahun 2015, target nilai peningkatan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN telah tercapai.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
19
Demikian pula dengan pencapaian sasaran kualitas pelayanan publik. Sampai dengan akhir 2014 telah tercapai nilai 8,05, yang berarti sudah dekat dengan target nilai yang telah ditetapkan (10,00). Menurut PMPRB Kemenkes, sampai dengan awal tahun 2015, target nilai kualitas pelayanan publik juga telah tercapai. Hasil pencapaian nilai sasaran Reformasi Birokrasi tersebut di atas tentu tidak terlepas dari kemajuan-kemajuan yang dicapai faktorfaktor pengungkit sebagaimana tampak pada Gambar 8 dibawah ini.
Perbandingan Nilai Pengungkit
16.00
15.00
Target RB
14.00
Penilaian Kemenpan dan RB 2014
Penilaian Kemenkes 2015
13.36 12.00
12.00
10.70
10.00
8.96
8.10
8.00 6.00
6.00
5.00 3.63
4.00
4.26
5.00
6.00 5.01
5.00 3.13
6.00
5.00
2.82
4.99 3.47
5.40 4.25
3.88 2.45
2.00 Manajemen Perubahan Penataan Peraturan Penataan dan Penataan Tatalaksana Perundang-undangan Penguatan Organisasi
URAIAN POKJA I. II. III. IV. V. VI. VII. VIII.
Manajemen Perubahan Penataan Peraturan Perundang-undangan Penataan dan Penguatan Organisasi Penataan Tatalaksana Penataan Sistem Manjemen SDM Penguatan Akuntabilitas Penguatan Pengawasan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Penataan Sistem Manjemen SDM
Target RB
Penguatan Akuntabilitas
Penguatan Pengawasan
Penilaian Kemenpan & RB Tahun 2014
5.00 5.00 6.00 5.00 15.00 6.00 12.00 6.00
3.63 3.13 2.82 3.47 8.96 2.45 8.10 4.25
Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Penilaian PMPRB Kemenkes 2015 4.26 5.00 5.01 3.88 13.36 4.99 10.70 5.40
Gambar 8. Penilaian PMPRB dan Kemenpan RB Atas Pencapaian Komponen Pengungkit Reformasi Birokrasi Kemenkes 2010-2014
Manajemen
perubahan
mengalami
kemajuan,
sehingga
mencapai nilai 3,43, walaupun angka itu masih agak jauh dari target nilai yang sebesar 5,00. Betapapun pada awal 2015, menurut PMPRB Kemenkes, nilai manajemen perubahan telah naik lagi nilainya menjadi 4,26.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
20
Penataan peraturan perundang-undangan sampai dengan akhir 2014 telah mencapai nilai 3,13. Walaupun pada saat itu pencapaiannya masih agak jauh dari target nilai yang telah ditetapkan (5,00), menurut PMPRB Kemenkes target nilai akhirnya tercapai juga pada awal tahun 2015. Penataan dan penguatan organisasi juga mencapai kemajuan, yakni pada akhir 2014 telah mencapai nilai 2,82, walaupun masih cukup jauh dari target nilai yang sebesar 6,00. Sampai awal 2015 target nilai tersebut belum tercapai, namun sudah terjadi kemajuan, yang menurut PMPRB Kemenkes nilainya telah mencapai 5,01. Penataan tatalaksana yang ditargetkan mencapai nilai 5,00, pada akhir 2014 baru mencapai nilai 3,47 (masih agak jauh dari target). Tidak banyak kemajuan dicapai dalam penataan tatalaksana sampai dengan awal 2015. Menurut PMPRB Kemenkes, sampai dengan awal 2015, penataan tatalaksana baru mencapai nilai 3,88. Hal ini dapat dipahami sebab penataan tatalaksana adalah upaya tindak lanjut dari penataan organisasi. Karena sampai dengan awal 2015 penataan dan penguatan organisasi Kemenkes masih belum mencapai target nilai, maka dengan sendirinya penataan tatalaksananya pun belum banyak mengalami kemajuan. Penataan sistem manajemen SDM telah mencapai nilai 8,96 pada akhir 2014. Tetapi nilai ini ternyata masih jauh dari target nilai yang telah ditetapkan, yakni sebesar 15,00. Walaupun sampai dengan awal 2015 pencapaian masih meningkat lagi, tetapi menurut PMPRB Kemenkes baru mencapai nilai 13,36. Penguatan akuntabilitas, walaupun juga mengalami kemajuan, tetapi kemajuan tersebut masih belum sesuai harapan.
Pada akhir
2014 ditargetkan mencapai nilai 6,00, dan pencapaiannya hanya 2,45. Walaupun sampai awal 2015 terjadi peningkatan, menurut menurut PMPRB Kemenkes nilainya baru mencapai 4,99.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
21
Penguatan pengawasan yang ditargetkan mencapai nilai 12,00, pada akhir 2014 ternyata baru mencapai nilai 8,10. Sampai dengan awal 2015, menurut PMPRB Kemenkes, penguatan pengawasan telah mencapai nilai 10,70. Peningkatan kualitas pelayanan publik pada akhir 2014 telah mencapai nilai 4,26, yang berarti masih agak jauh dari target nilai yang sebesar 6,00. Namun demikian, selanjutnya terjadi kemajuan yang cukup bermakna dalam peningkatan kualitas pelayanan ini. Menurut PMPRB Kemenkes, sampai dengan awal 2015, peningkatan kualitas pelayanan telah mencapai nilai 5,40. PMPRB
adalah
penilaian
terhadap
pencapaian
Reformasi
Birokrasi yang dilakukan oleh internal Kementerian Kesehatan, yakni oleh Kelompok Kerja (Pokja) Monitoring dan Evaluasi. Nilai dari PMPRB ini selanjutnya diserahkan ke Kantor MenpanRB secara daring (online) untuk dievaluasi. Evaluasi yang dilakukan oleh Kemenpan RB pada umumnya memberikan nilai yang lebih rendah dibanding nilai dari PMPRB Kemenkes. Namun demikian, betapa pun telah terjadi peningkatan kinerja Reformasi Birokrasi di Kemenkes. Surat MenpanRB kepada
Menteri
Kesehatan
Nomor
B/3198.1/M.PANRB/09/2015
tanggal 30 September 2015 tentang Hasil Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi menyatakan bahwa Indeks Reformasi Birokrasi Kemenkes menjadi 72,07 (BB). Secara lebih terinci capaian tersebut dapat dilihat di Tabel 2 dibawah ini. Tabel 2. Tabel Indeks Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2010-2014
No.
Komponen Penilaian
A
Pengungkit
1
Manajemen Perubahan
2 3
Penataan Peraturan Perundang-undangan Penataan dan Penguatan Organisasi
Nilai Maksimal
Nilai Capaian
% Capaian
5,00
3,89
77,72
5,00
3,13
62,50
6,00
3,84
64,06
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
22
Nilai Maksimal
Nilai Capaian
% Capaian
5,00
3,60
71,90
15,00
11,50
76,67
6,00
3,85
64,16
12,00
8,22
68,54
6,00
3,58
59,59
60,00
41,60
69,33
20,00
13,94
69,72
10,00
8,48
84,82
10,00
8,05
80,50
Sub Total Komponen Hasil
40,00
30,48
76,19
INDEKS REFORMASI BIROKRASI
100,00
72,07
72,07
No. 4
Komponen Penilaian Penataan Tatalaksana
6
Penataan Sistem Manajemen SDM Penguatan Akuntabilitas
7
Penguatan Pengawasan
5
Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Sub Total Komponen Pengungkit 8
B 1 2 3
Hasil Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Organisasi Pemerintah yang Bersih dan Bebas KKN Kualitas Pelayanan Publik
Secara khusus, surat Menpan RB tersebut memberikan apresiasi atas kemajuan pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Kementerian Kesehatan dalam hal-hal sebagai berikut. 1.
Telah dilaksanakannya pengisian jabatan pimpinan tinggi secara terbuka sesuai dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
2.
Pengukuran kinerja individu telah dilaksanakan berdasarkan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja PNS.
3.
Telah diterapkan sistem pemberian penghargaan kepada pegawai berprestasi seperti pengharagaan Satria Bhakti Husada yang diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 38 Tahun 2014.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
23
4.
Telah dioperasikan “Halo Kemenkes” sebagai sarana komunikasi untuk
mempermudah
stakeholders
dalam
menyampaikan
pengaduan mengenai layanan Kementerian Kesehatan dan memperoleh informasi mengenai produk-produk Kementerian Kesehatan, baik produk regulasi maupun produk layanan lainnya. Di luar hal-hal yang mendapat apresiasi Menpan RB di atas, beberapa kemajuan lain yang perlu dicatat adalah sebagai berikut. 1.
Telah terbentuk Tim Reformasi Birokrasi dan tersusun Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2012-2014. Tim telah diperbarui dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/Menkes/266/2015 tentang Tim Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan tanggal 9 Juli 2015. Selain itu juga sudah terbentuk Agent of Change secara formal dan sesuai ukuran organisasi, serta sudah mengikuti pelatihan sebagai role model dalam perubahan.
2.
Telah terdapat kebijakan penanganan gratifikasi dan evaluasi terhadap kebijakan tersebut, public campaign secara berkala, laporan secara berkala tentang praktik gratifikasi, kebijakan penanganan pengaduan dan Whistle Blowing System, dan pelaksanaan kebijakan Penanganan Benturan Kepentingan. Di samping itu, telah disusun pula Dokumen Pencanangan Zona Integritas yang ditandatangani sesuai ketentuan dan ada Surat Keputusan tentang unit yang ditetapkan. Juga telah ada nota kesepahaman
(Memorandum
of
Understanding-MoU)
antara
Kemenkes dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). 3.
Telah
disusun
rencana
pengembangan
e-government
di
lingkungan Kemenkes dan telah ada kebijakan pimpinan tentang keterbukaan informasi publik. 4.
Telah dilaksanakan analisis jabatan dan analisis beban kerja, perhitungan kebutuhan pegawai, disusun dokumen rencana redistribusi
pegawai,
disusun
dokumen
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
tentang
proyeksi
24
kebutuhan 5 tahun, serta perhitungan formasi jabatan yang menunjang kinerja utama instansi. 5.
Pengumuman penerimaan menjadi ASN telah disebarluaskan melalui berbagai media (misal: website, jejaring sosial, dsb), pendaftaran menjadi ASN dapat dilakukan secara online dan dapat segera
diperoleh
pendaftaran,
informasi
seleksi
jelas
mengenai
kriteria
kepastian
dan prosesnya
status (tahapan
diumumkan secara terbuka, tidak terjadi KKN dan dapat dipertanggungjawabkan), dan pengumuman hasil seleksi dapat diakses oleh publik dengan mudah. 6.
Telah dikembangkan sistem informasi kepegawaian yang dapat diakses oleh pegawai dan digunakan sebagai pendukung pengambilan kebijakan manajemen SDM, di mana seluruh unit organisasi terus memutakhirkan datanya.
7.
Sistem pengendalian penyusunan peraturan perundangan telah mensyaratkan
adanya
rapat
koordinasi,
naskah
akademis/
kajian/policypaper, dan paraf koordinasi, yang harus dipenuhi seluruhnya. 8.
Telah terdapat kebijakan standar pelayanan publik yang mencakup kejelasan biaya, waktu, dan persyaratan perijinan, bukti inovasi pelayanan yang diciptakan dan bermanfaat bagi penerima pelayanan, media pengaduan pelayanan yang jelas, terbuka, dan telah ditetapkan unit pengelola pengaduannya, serta tersedia media untuk mengakses data hasil survei dengan mudah.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
25
2.2 Tantangan Permasalahan Di samping kemajuan yang telah dicapai dan apresiasi dari KemenpanRB, Surat MenpanRB kepada Menteri Kesehatan Nomor B/3198.1/M.PANRB/09/2015 juga menyampaikan beberapa hal yang perlu
diperhatikan
Kementerian
Kesehatan
dalam
pelaksanaan
Reformasi Birokrasi, yaitu antara lain sebagai berikut. 1.
Perlu diimplementasikannya sistem pengukuran kinerja yang berbasis elektronik.
2.
Perlu diterapkannya penetapan kinerja individu yang terkait dengan kinerja organisasi dan sesuai dengan indikator kinerja individu level di atasnya, sehingga hasil penilaian kinerja individu dapat menjadi dasar untuk pemberian tunjangan kinerja.
3.
Perlu dilakukannya pengukuran kesenjangan kompetensi bagi seluruh pegawai sebagai bahan untuk penyusunan rencana kebutuhan
pendidikan
dan
pelatihan
berorientasi
pada
peningkatkan kompetensi. 4.
Perlu dilakukannya tindak lanjut rekomendasi atas hasil evaluasi Whistle Blowing System yang telah dilakukan.
5.
Perlu diperluas ruang lingkup Reformasi Birokrasi hingga ke UPTUPT yang berada dalam lingkungan organisasi Kementerian Kesehatan, terutama berkaitan dengan peningkatan pelayanan publik.
Selain hal-hal yang yang disebutkan Menpan RB tersebut di atas, dapat diidentifikasi tantangan permasalahan lain sebagai berikut. 1.
Birokrasi belum sepenuhnya bersih dan akuntabel. Beberapa tantangan dalam permasalahan ini adalah: Baru
sebagian
kecil
pegawai
Kemenkes
yang
telah
mendapatkan sosialisasi dan internalisasi Road Map Reformasi Birokrasi.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
26
Rencana Aksi dan Tindak Lanjut (RATL) Road Map Reformasi Birokrasi belum dikomunikasikan dan dilaksanakan. Belum
semua
unit
organisasi
di
Kemenkes
mengimplementasikan penanganan pengaduan masyarakat, menindaklanjuti hasil penanganan pengaduan masyarakat, serta
penanganan
pengaduan
masyarakat
pun
belum
dipantau dan dievaluasi secara berkala. Belum semua unit organisasi disosialisasi tentang Whistle Blowing System, dan Whistle Blowing System itu pun belum dipantau dan dievaluasi secara berkala. Penanganan Benturan Kepentingan belum dipantau dan evaluasi secara berkala, serta belum semua hasil evaluasi atas Penanganan Benturan Kepentingan telah ditindaklanjuti. Pembangunan zona integritas belum dilakukan secara intensif dan zona integritas yang telah ditentukan belum dipantau dan evaluasi secara berkala. Unit-unit organisasi di Kemenkes telah membangun Sistem Pengendalian
Intern (SPI),
tetapi belum melaksanakan
penilaian risiko, melakukan kegiatan pengendalian untuk meminimalisir risiko yang telah diidentifikasi, serta SPI tidak secara berkala dipantau dan dievaluasi. Baru 1 (satu) unit kerja yang berpredikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK), baru sebagian rekomendasi yang memerlukan komitmen pimpinan telah di tindaklanjuti, dan baru sebagian kecil fungsi pengawasan internal yang tertangani oleh SDM kompeten. 2.
Birokrasi belum efektif dan efisien. Beberapa tantangan dalam permasalahan ini adalah: Belum semua unit organisasi memiliki peta proses bisnis yang sesuai dengan tugas dan fungsi, serta belum semua peta
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
27
proses bisnis telah dijabarkan dalam Prosedur Operasional Tetap (SOP). Belum semua unit organisasi menerapkan SOP, serta belum dilakukan analisis efisiensi dan efektivitas peta proses bisnis dan SOP. E-government
di
lingkungan
mendukung
proses
birokrasi
internal (misal:
dalam
rangka
intranet,
sistem
perencanaan dan penganggaran, sistem data base SDM, dll) dan
untuk
meningkatkan
kualitas
pelayanan
kepada
masyarakat (misal: website untuk penyediaan informasi kepada masyarakat, sistem pengaduan) belum terintegrasi. E-government untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat dalam tingkatan transaksional (masyarakat dapat mengajukan
perijinan
melalui
website,
melakukan
pembayaran, dll) belum terintegrasi. Belum semua peraturan perundang-undangan yang tidak harmonis/sinkron diidentifikasi, dianalisis, dan dipetakan, upaya revisi atas peraturan perundang-undangan yang tidak harmonis/tidak sinkron belum selesai dilakukan, serta evaluasi atas pelaksanaan sistem pengendalian penyusunan peraturan perundang-undangan belum dilakukan secara berkala. 3.
Pelayanan publik belum mencapai kualitas yang diharapkan Belum semua kegiatan sosialisasi/pelatihan telah dilakukan dalam upaya penerapan budaya pelayanan prima, dan sistem reward&punishment
bagi
pelaksana
layanan
belum
diimplementasikan. Belum semua jenis pelayanan dibuatkan SOP, review dan perbaikan
atas
standar
pelayanan
dan
SOP
belum
dilaksanakan secara berkala dan melibatkan stakeholders.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
28
Belum seluruh SOP pengaduan pelayanan dibuat, belum semua pengaduan pelayanan untuk perbaikan kualitas pelayanan ditindaklanjuti, dan evaluasi atas penanganan keluhan/masukan belum dilakukan secara berkala. Survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan belum dilakukan secara berkala, dan belum semua hasil survei kepuasan masyarakat ditindaklanjuti. Belum
semua
pelayanan
telah
menerapkan
teknologi
informasi dalam memberikan pelayanan, dan perbaikan teknologi informasi tidak dilakukan secara terus menerus.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
29
III. ARAH PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN KESEHATAN 3.1
Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2015-2019
3.2
Agenda
Kementerian
Kesehatan
Reformasi
Birokrasi
2015-2019 3.3
Sasaran
Kementerian Kesehatan 3.4
Ukuran Keberhasilan
3.5
Area Perubahan Yang Diharapkan
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
30
3.1 Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2015-2019 Road Map Reformasi Birokrasi berdasarkan Permenpan RB Nomor 11 Tahun 2015 telah menempatkan Nawacita menjadi arahan pelaksanaan reformasi birokrasi untuk tahun 2015-2019. Nawacita Nomor 2 menyebutkan frasa “membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis,
dan
terpercaya”.Secara
utuh
dapat
dilihat
dalam
penjelasannya sebagai berikut. “Kami memberikan prioritas pada upaya pemulihan kepercayaan publik pada institusi-institusi demokrasi dengan melanjutkan konsolidasi demokrasi melalui reformasi sistem kepartaian, pemilu, dan lembaga perwakilan.Diikuti dengan upaya mewujudkan tata kelola pemerintahan yang transparan.Dengan meningkatkan pengelolaan dan pelayanan informasi di lingkungan instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, mewajibkan instansi pemerintah pusat dan daerah untuk membuat laporan kinerja serta membuka akses informasi publik seperti diatur dalam UU No. 12 Tahun 2008. Kami juga akan secara konsisten menjalankan agenda reformasi birokrasi secara berkelanjutan dengan restrukturisasi kelembagaan, perbaikan kualitas pelayanan publik, meningkatkan kompetensi aparatur, memperkuat monitoring dan supervisi atas kinerja pelayanan publik, serta membuka ruang partisipasi publik melalui citizen charter dalam UU Kontrak Layanan Publik. Mendorong partisipasi publik dalam proses pengambilan kebijakan publik dengan meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pengambilan kebijakan publik dan pengelolaan badan publik yang baik.” Penyebutan secara
spesifik
komitmen untuk
menjalankan
reformasi birokrasi dan pelayanan publik, dapat dilihat pada butir 12 agenda yang diberi perhatian khusus dalam Visi-Misi pemerintah Joko Widodo dan Jusuf Kalla, sebagai berikut.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
31
“Kami
berkomitmen
menjalankan
Reformasi
Birokrasi
dan
pelayanan publik. Dalam kebijakan Reformasi Birokrasi dan pelayanan publik, kami akan memberi penekanan pada 5 (lima) prioritas utama berikut. a.
Kami akan mengambil inisiatif penetapan payung hukum yang lebih kuat dan berkesinambungan bagi agenda reformasi birokrasi. Hal ini penting untuk memberikan kepastian dan kesinambungan perhatian terhadap arah, tahapan, strategi, dan capaian reformasi birokrasi di Indonesia.
b.
Kami akan menjalankan aksi-aksi konkrit untuk restrukturisasi kelembagaan yang cenderung gemuk, baik di kelembagaan pemerintah pusat yang berada di bawah Presiden maupun kelembagaan Pemerintah Daerah melalui revisi UU Pemerintahan Daerah.
c.
Kami akan menjalankan secara konsisten UU Aparatur Sipil Negara sehingga tercipta aparatur sipil negara yang kompeten dan terpercaya.
d.
Kami berkomitmen memberantas korupsi di kalangan aparatur sipil negara dengan memastikan komitmen terbuka dan terekspos dari Presiden untuk secara tegas menegakkan aturan yang terkait dengan korupsi.
e.
Kami
akan
melakukan
aksi-aksi
bagi
perbaikan
kualitas
pelayanan publik. Perbaikan layanan publik dilakukan dengan berbagai cara: meningkatkan kompetensi aparatur, memperkuat monitoring dan supervisi atas kinerja pelayanan publik, serta membuka ruang partisipasi publik melalui citizen charter dalam UU Kontrak Layanan Publik.” Pada tahapan lima tahun kedua tahun 2015-2019 sesuai Grand Design Reformasi Birokrasi, Reformasi Birokrasi memasuki tahapan penguatan. Tahapan penguatan bertujuan menciptakan performance based
bureaucracy.
Arah
kebijakan
ini
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
menjadi
acuan
32
Kementerian/Lembaga dalam melaksanakan program-program konkrit guna memperbaiki kualitas birokrasi pemerintahan, sehingga Road Map Reformasi Birokrasi yang disusun memenuhi prinsip-prinsip reformasi birokrasi yang menekankan kepada prinsip outcomes oriented, terukur, efisien, efektif, realistik, konsisten, sinergi, inovatif, kepatuhan, dan dimonitor.
3.2 Agenda Kementerian Kesehatan 2015-2019 A. Agenda Kementerian Kesehatan dalam Renstra 2015-2019 Langkah penyusunan Road Map reformasi birokrasi di Kementerian Renstra
Kesehatan
Kementerian
harus
memperhatikan
Kesehatan
tahun
keberadaan
2015-2019.Renstra
Kementerian Kesehatan menjadi entry point dalam kegiatan penyusunan Road Map reformasi birokrasi pada tingkat mikro ini. Terkait hal itu, Kementerian Kesehatan pada tahun 2015 telah menyusun
dan
memiliki
Kesehatan
Tahun
Rencana
2015-2019,
Keputusan
yang
Menteri
Strategis
Kementerian
disahkan
berdasarkan
Kesehatan
R.I
NomorHK.02.02./MENKES/52/2015. Renstra Kemenkes 20152019 ini merupakan pelaksanaan amanah Undang-undang R.I Nomor
25
Pembangunan
Tahun
2004
Nasional
tentang
yang
Sistem
mengharuskan
Perencanaan kementerian
memiliki Rencana Strategis yang disusun secara berkala lima tahunan. Sasaran strategis terkait agenda reformasi birokrasi pada Renstra Kemenkes 2015-2019 adalah sebagai berikut. 1.
Meningkatnya tata kelola kepemerintahan yang baik dan bersih, dengan sasaran yang akan dicapai adalah sebagai berikut. a.
Persentase satuan kerja yang diaudit dan memiliki temuan kerugian negara ≤1% sebesar 100%.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
33
2. Meningkatnya
kompetensi
dan
kinerja
aparatur
Kementerian Kesehatan, dengan sasaran yang akan dicapai adalah sebagai berikut. a.
Persentase
pejabat
struktural
di
lingkungan
Kementerian Kesehatan yang kompetensinya sesuai persyaratan jabatan sebesar 90%. b.
Persentase pegawai Kementerian Kesehatan dengan nilai kinerja minimal baik sebesar 94%.
3. Meningkatnya sistem informasi kesehatan terintegrasi, dengan sasaran yang akan dicapai adalah sebagai berikut. a.
Persentase Kabupaten/Kota yang melaporkan data kesehatan prioritas secara lengkap dan tepat waktu sebesar 70%.
b.
Persentase tersedianya jaringan komunikasi data yang diperuntukkan bagi akses pelayanan e-health sebesar 50%.
4. Meningkatnya
akses
dan
mutu
fasilitas
pelayanan
kesehatan dengan sasaran yang akan dicapai adalah sebagai berikut. a.
Jumlah
kecamatan
yang
memiliki
minimal
1
Puskemas yang terakreditasi sebanyak 5600. b.
Jumlah kabupaten/kota yang memiliki minimal 1 RSUD yang tersertfikasi akreditasi nasionalsebanyak 481 kabupaten/kota.
5. Meningkatnya integrasi perencanaan, bimbingan teknis dan pemantauan-evaluasi, dengan sasaran yang akan dicapai adalah sebagai berikut. a.
Jumlah provinsi yang memiliki rencana lima tahun dan anggaran kesehatan terintegrasi sebanyak 34 provinsi.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
34
b.
Jumlah rekomendasi pemantauan evaluasi terpadu sebanyak 100 rekomendasi.
Kelima sasaran utama Kementerian Kesehatan ini akan menjadi arahan dalam penyusunan Road Map Kementerian Kesehatan 2015-2019. B. Isu-Isu
Strategis-Agenda
Reformasi
Birokrasi
Kementerian
Kesehatan 2015-2019 Isu strategis-agenda Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari hal-hal berikut. (i)
Isu-agenda
strategis
Reformasi
Birokrasi
Makro
(Nasional), yaitu bahwa reformasi birokrasi tahapan 20152019 memasuki tahapan penguatan dengan tujuan tercapainya birokrasi pemerintah yang berbasis kinerja; (ii)
Tuntutan peningkatan kualitas kesehatan masyarakat dan kualitas pelayanan kesehatan yang mencakup pelayanan kesehatan dasar dan rujukan, sampai ke daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan;
(iii)
Lingkungan lingkungan
strategis internal
(peraturan dan
eksternal
perundangan, Kementerian
Kesehatan), yaitu terkait dengan organisasi Kemenkes, SDM Aparatur dan pemberlakuan peraturan di bidang kesehatan dan lainnya. (iv)
Capaian Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2010-2014 dengan hasil capaian sangat baik (BB/72,07).
Memperhatikan kaitan isu strategis-agenda Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan dengan empat hal tersebut di atas, maka dapat dirumuskan agenda prioritas Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 sebagaimana tercantum dalam tabel 3 berikut ini.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
35
Tabel. 3. Isu Strategis-Agenda Prioritas 2015-2019 RB Kementerian Kesehatan
No a.
Isu Strategis RB Kemenkes Secara Umum
Agenda Prioritas 2015-2019 (a) Perluasan ruang lingkup implementasi Reformasi Birokrasi Kemenkes hingga lingkup UPT dan Unit Pelayanan Lainnya milik Pusat. (b) Pengintegrasian sistem berbasis TIK dan penguatan lembaga dan SDM pengelolanya dalam rangka mewujudkan Birokrasi Kemenkes yang lebih efektif dan efisien. (c) Penguatan manajemen pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kemenkes melalui peningkatan anggaran, penguatan fungsi organisasi dan tata kerja Tim Reformasi Birokrasi. (d) Peningkatan kompetensi dan kinerja Tim RB, Asesor dan Agent of Change (AoC). (e) Peningkatan persepsi positif pemangku kepentingan terhadap Reformasi Birokrasi Kemenkes. (f) Peningkatan engagement pegawai terhadap RB Kemenkes. (g) Pencapaian Quick Wins Reformasi Birokrasi Kemenkes 2015-2019.
b.
Pengawasan
(a) Penguatan sistem pengaduan yang berindikasi kerugian negara yang terintegrasi di Kemenkes. (b) Sinergi pengawasan internal dan eksternal. (c) Penguatan pelaksanaan Whistle System di semua unit organisasi.
Blowing
(d) Peningkatan pelaksanaan benturan kepentingan di semua unit organisasi (e) Peningkatan pelaksanaan SPIP di unit-unit organisasi (f) Pembangunan unit-organisasi Kemenkes untuk mendapat predikat WBK dan WBBM
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
36
No
Isu Strategis
Agenda Prioritas 2015-2019 (g) Peningkatan kapasitas kelembagaan dan SDM APIP
c.
Akuntabilitas Kinerja
(a) Penyempurnaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) (b) Pembangunan/pengembangan sistem dan teknologi informasi dalam manajemen kinerja untuk pengukuran/pelaporan akuntabilitas kinerja Kemenkes berbasis TIK (c) Pelibatan secara aktif unsur pimpinan dalam penyusunan, penetapan sertapemantauan dan evaluasi pencapaian kinerja secara berkala. (d) Pelaporan kinerja Kemenkes secara terbuka.
d.
Kelembagaan
(a) Pelembagaan Reformasi Birokrasi ke dalam Organisasi Kemenkes. (b) Penyesuaian organisasi Kemenkes dengan perkembangan dan tantangan (c) Sinergisme organisasi Kemenkes dengan organisasi Dinas Kesehatan Propinsi dan Kabupaten/Kota.
e.
Ketatalaksanaan
(a) Perluasan penerapan e-government Yang terintegrasi dalam penyelenggaraan Pemerintahan dan pembangunan diKementerian Kesehatan (b) Penerapan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan di Kementerian Kesehatan (c) Penerapan Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik di Di Kementerian Kesehatan (d) Penerapan sistem kearsipanyang handal di Di Kementerian Kesehatan
f.
SDM Aparatur
(a) Penetapan kinerja individu ASN Kemenkes yang terkait kinerja organisasi dan indikator kinerja individu level di atasnya untuk pemberian tunjangan kinerja.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
37
No
Isu Strategis
Agenda Prioritas 2015-2019 (b) Pengukuran kesenjangan kompetensi bagi seluruh pegawai untuk penyusunan rencana pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi. (c) Penetapan dan penerapan secara konsisten terbuka sistem promosi dan pola karir berbasis kompetensi ASN Kemenkes. (d) Penyempurnaan sistem mendukung kinerja.
diklat
untuk
(e) Penguatan reward and punishment secara fair. (f) Penguatan budaya disiplin, integritas, budaya kerja, dan budaya melayani ASN Kemenkes. (g) Penyempurnaan pemutakhiran dan pengintegrasian sistem informasi kepegawaian Kemenkes. g.
Peraturan PerundangUndangan
(a) Harmonisasi peraturan perundang-undangan untuk tahun berjalan. (b) Penguatan pengendalian penyusunan peraturan perundang-undangan di Kemenkes (c) Penguatan pengendalian penyusunan peraturan perundang-undangan di Kemenkes
h.
Pelayanan Publik
(a) Penguatan sistem pelayanan Kemenkes berbasis TIK.
satu
atap
(b) Modernisasi sistem dan manajemen Pelayanan Publik (SDM, ICT, Standar Pelayanan). (c) Peningkatan akses dan mutu pelayanan publik sampai ke tingkat UPT milik Pusat. (d) Monitoring dan Supervisi Kinerja pelayanan public
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
38
C. Pengarusutamaan Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 Road Map Reformasi Birokrasi di tingkat makro telah menetapkan pengarusutamaan diarahkan untuk memperkuat kapasitas birokrasi dan mendorong partisipasi masyarakat. Pengarusutaman Reformasi Birokrasi tingkat Kementerian Kesehatan akan diarahkan pada upaya memperkuat kapasitas birokrasi Kementerian Kesehatan sampai ke seluruh unit kerja Pusat dan unit pelaksana teknis (UPT) Pusat yang ada di daerah. Tujuannya adalah tercapainya kinerja penguatan pelayanan birokrasi Kementerian Kesehatan melalui: (i) peningkatan akses pelayanan kesehatan, (ii) optimalisasi sistem rujukan, (ii) peningkatan mutu layanan kesehatan, (iii) pendekatan continum of care dan (iv) intervensi berbasis risiko kesehatan. Pengarusutamaan Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan dilaksanakan dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut. 1.
Penguatan peran komunikasi dan pelayanan masyarakat untuk memudahkan masyarakat mendapatkan pelayanan dan akses informasi. Di internal peran komunikasi diperkuat dalam rangka sosialisasi
dan
internalisasi
agenda
Reformasi
Birokrasi
Kementerian Kesehatan. 2.
Perluasan agenda reformasi birokrasi Kementerian Kesehatan hingga lingkup UPT Kemenkes.
3.
Peningkatan integritas dan kompetensi SDM, nilai inti dan budaya birokrasi Kementerian Kesehatan.
4.
Modernisasi birokrasi melalui komputerisasi dan pengintegrasian sistem berbasis TIK. Dari
keempat
pengarusutamaan
reformasi
birokrasi
yang
disebutkan di atas, modernisasi birokrasi melalui komputerisasi dan pengintegrasian sistem berbasis TIK memiliki peran pengungkit terbesar dalam menciptakan Kementerian Kesehatan yang efektif dan
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
39
efisien.Modernisasi meningkatnya
organisasi
kapasitas
juga
birokrasi
akan dalam
mampu
mendorong
peningkatan
kualitas
pelayanan masyarakat di Kementerian Kesehatan. Modernisasi birokrasi melalui komputerisasi dan pengintegrasian sistem berbasis TIK dapat meningkatkan diseminasi, interaksi, transaksi, kolaborasi, dan transformasi sebagaimana disajikan table 4 berikut ini. Tabel. 4. Fungsi Pengintegrasian Sistem Berbasis TIK dan Penerapan E-government
No
1.
Fungsi
Diseminasi
Penjelasan Sarana untuk memudahkan penyebarluasan informasi terkait semua aspek dari Kementerian Kesehatan Sarana untuk bisa lebih akrab melalui:
2.
Interaksi
3.
Transaksi
Pelaporan yang melibatkan partisipasi masyarakat. Forum, diskusi, tanya-jawab, tematik dengan moderator. Survei, jajak pendapat. Sarana pendukung pelaksanaan kegiatan dan layanan Kementerian Kesehatan.
Kebutuhan masyarakat. Kebutuhan Kemenkes.
4.
Kolaborasi
Sarana untuk memudahkan terjadinya kolaborasi.
5.
Transformasi
Sarana untuk mengubah budaya kerja Kementerian Kesehatan.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
40
Peningkatan Kapasitas Birokrasi dan Kualitas Pelayanan Publik
Pengarusutamaan "2" Perluasan Agenda Reformasi
Pengarusutamaan "4" Modernisasi Birokrasi Kemenkes
Pengarusutamaan "3" Peningkatan Kapasitas SDM
Pengarusutamaan "1". Peguatan Peran Komunikasi & Pelayanan Masyarakat
Gambar 9. Hubungan Pengarusutamaan RB Kemenkes dengan Peningkatan Kapasitas Birokrasi dan Kualitas Pelayanan Publik
Dengan Reformasi
demikian
Birokrasi
hubungan
Kementerian
keempat
Kesehatan
pengarustamaan 2015-2019
dalam
meningkatkan kapasitas birokrasi dan peningkatan kualitas pelayanan publik dapat di gambarkan sebagai berikut. 3.3
Sasaran Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan Mengacu pada Road Map Reformasi Birokrasi berdasarkan
Permen PAN & RB Nomor 11 Tahun 2015 dapat ditetapkan bahwa hasil (output) yang diharapkan dari Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan
periode
2015-2019
adalah
terwujudnya
birokrasi
Kementerian Kesehatan yang berkinerja tinggi. Adapun sasarannya adalah: 1.
Birokrasi Kementerian Kesehatan yang bersih dan akuntabel.
2.
Birokrasi Kementerian Kesehatan yang efektif dan efisien.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
41
3.
Birokrasi Kementerian Kesehatan yang memiliki pelayanan publik berkualitas. Mencermati apa yang sudah dicapai saat ini, isu strategis dan
agenda
prioritas,
serta
pengarusutamaan
Reformasi
Birokrasi
Kementerian Kesehatan, maka arah kebijakan yang sesuai untuk mencapai ketiga sasaran reformasi birokrasi tersebut adalah sebagai berikut. 1.
Birokrasi Kementerian Kesehatan yang bersih dan akuntabel Arah kebijakan Kementerian Kesehatan untuk mencapai sasaran ini adalah sebagai berikut. a.
Peningkatan integritas dan kompetensi, serta pembentukan mental model dan nilai inti aparatur birokrasi Kementerian Kesehatan yang bersih dan melayani.
b.
Penurunan tingkat penyimpangan, baik yang berakibat kerugian negara maupun yang tidak berakibat kerugian negara, melalui peningkatan capaian rata-rata Opini WTP per-satuan kerja di Kementerian Kesehatan.
c.
Peningkatan unit organisasi Kementerian Kesehatan yang berpredikat WBK, WBBM.
d.
Penguatan pelaksanaan Whistle Blowing System dari sudut evaluasi, penanganan dan tindak lanjut.
e.
Peningkatan implementasi SPIP.
f.
Penyempurnaan sistem manajemen dan pelaporan kinerja untuk
meningkatkan
satuan
kerja
di
Kementerian
Kesehatan yang akuntabel. g. 2.
Penerapan open government.
Birokrasi Kementerian Kesehatan yang efektif dan efisien Arah kebijakan Kementerian Kesehatan untuk mencapai sasaran ini adalah sebagai berikut.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
42
a.
Peningkatan ruang lingkup dan kualitas pelaksanaan Agenda Reformasi Birokrasi sampai ke seluruh unit Kementerian Kesehatan dan UPT Pusat.
b.
Peningkatan sinergitas perencanaan, bimbingan teknis, pemantauan dan evaluasi pembangunan kesehatan dengan provinsi di seluruh Indonesia.
c.
Modernisasi
birokrasi
melalui
komputerisasi
dan
pengintegrasian sistem berbasis TIK. d.
Pengembangan dan peningkatan penerapan e-Government secara terintegrasi.
e.
Peningkatan
penerapan
manajemen
ASN
Kementerian
Kesehatan yang transparan, kompetitif, berbasis merit untuk mewujudkan ASN yang profesional dan bermartabat. f.
Peningkatan kompetensi dan kinerja aparatur Kementerian Kesehatan
baik
pejabat
struktural
maupun
pejabat
fungsional. 3.
Peningkatan kualitas regulasi Kementerian Kesehatan melalui peningkatan
keterlibatan
publik.
Birokrasi
Kementerian
Kesehatan yang memiliki pelayanan publik berkualitas Arah kebijakan Kementerian Kesehatan untuk mencapai sasaran ini adalah sebagai berikut. a.
Peningkatan sistem informasi kesehatan (SIK) untuk layanan laporan data kesehatan dan jaringan komunikasi untuk akses layanan.
b.
Peningkatan akses fasilitas dan peningkatan pelayanan kesehatan di UPT Kemenkes.
c.
Penguatan peran komunikasi dan pelayanan masyarakat untuk memudahkan masyarakat mendapatkan pelayanan dan akses informasi.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
43
d.
Penguatan kelembagaan, manajemen pelayanan publik dan kapasitas
pengelolaan
kinerja
pelayanan
publik
Kementerian Kesehatan.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
44
Tabel 5. Renstra, Isu Strategis-Agenda Prioritas, dan Arah Kebijakan Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Renstra Kemenkes Terkait dengan RB Renstra Kemenkes Terkait Birokrasi Bersih dan Akuntabel adalah sebagai berikut. 1. Meningkatnya tata kelola kepemerintahan yang baik dan bersih, dengan sasaran yang akan dicapai: a. Persentase satuan kerja yang dilakukan audit memiliki temuan kerugian negara ≤1% sebesar 100%. 2. Meningkatnya kompetensi dan kinerja aparatur Kemenkes, dengan sasaran yang akan dicapai: a. Meningkatnya persentase pegawai Kemenkes dengan nilai kinerja minimal baik
Isu Strategis-Agenda Prioritas 20152019 A. RB Kemenkes Tingkat Pusat c. Perluasan ruang lingkup implementasi RB Kemenkes hingga, UPT-UPT dilingkungan Kementerian Kesehatan. d. Pengintegrasian sistem berbasis TIK dan penguatan lembaga dan SDM pengelolanya dalam rangka mewujudkan Birokrasi Kemenkes yang lebih efektif dan efisien. e. Penguatan manajemen pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kemenkes melalui peningkatan anggaran, penguatan fungsi organisasi dan tata kerja Tim Reformasi Birokrasi. f. Peningkatan kompetensi dan kinerja Tim RB, Asesor dan
Arah Kebijakan RB Kemenkes
1. Birokrasi Kementerian Kesehatan yang bersih dan akuntabel a. Peningkatan integritas dan kompetensi, serta pembentukan mental model dan nilai inti Aparatur Birokrasi Kementerian Kesehatan yang bersih dan melayani. b. Penurunan tingkat penyimpangan, baik yang berakibat kerugian negara maupun yang tidak berakibat kerugian negara, melalui peningkatan capaian rata-rata Opini WTP per satuan kerja di Kementerian Kesehatan. c. Peningkatan unit organisasi Kementerian Kesehatan yang berpredikat WBK, WBBM.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
45
Renstra Kemenkes Terkait dengan RB sebesar 94%. b. Persentase pegawai Kementerian Kesehatan dengan nilai kinerja minimal baik sebesar 94%. 3. Meningkatnya sistem informasi kesehatan terintegrasi, dengan sasaran yang akan dicapai adalah sebagai berikut. a. Persentase Kabupaten/Kota yang melaporkan data kesehatan prioritas secara lengkap dan tepat waktu sebesar 70%. b. Persentase tersedianya jaringan komunikasi data yang diperuntukkan bagi akses pelayanan e-health sebesar 50%.
4. Meningkatnya akses dan mutu
Isu Strategis-Agenda Prioritas 20152019 Agent of Change (AoC). g. Peningkatan persepsi positif pemangku kepentingan terhadap RB Kemenkes. h. Peningkatan engagement pegawai terhadap RB Kemenkes. i. Pencapaian Quick Wins RB Kemenkes 2015-2019 B. Akuntabilitas Kinerja a. Pengelolaan dan pengukuran akuntabilitas kinerja Kemenkes berbasis TIK yang dapat diakses oleh seluruh ASN. b. Pelibatan secara aktif unsur pimpinan dalam penyusunan, penetapan serta pemantauan dan evaluasi pencapaian kinerja secara berkala. c. Pelaporan kinerja Kemenkes secara terbuka.
Arah Kebijakan RB Kemenkes d. Penguatan pelaksanaan Whistle Blowing System dari sudut evaluasi, penanganan dan tindak lanjut. e. Peningkatan implementasi SPIP. f. Penyempurnaansistem manajemen dan pelaporan kinerja untuk meningkatkan satuan kerja di Kementerian Kesehatan yang akuntabel. g. Penerapan open government.
2. Birokrasi Kementerian Kesehatan yang efektif dan efisien a. Peningkatan ruang lingkup dan kualitas pelaksanaan Agenda Reformasi Birokrasi sampai ke seluruh unit Kementerian Kesehatan dan UPT Pusat. b. Peningkatan sinergitas perencanaan, bimbingan teknis, pemantauan dan
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
46
Renstra Kemenkes Terkait dengan RB fasilitas pelayanan kesehatan dengan sasaran yang akan dicapai adalah sebagai berikut. a. Jumlah kecamatan yang memiliki minimal 1 Puskemas yang terakreditasi sebanyak 5600. b. Jumlah kabupaten/kota yang memiliki minimal 1 RSUD yang tersertfikasi akreditasi nasionalsebanyak 481 kabupaten/kota.
5. Meningkatnya
integrasi perencanaan, bimbingan teknis dan pemantauan-evaluasi, dengan sasaran yang akan dicapai adalah sebagai berikut. a. Jumlah provinsi yang memiliki rencana lima tahun dan anggaran kesehatan
Isu Strategis-Agenda Prioritas 20152019 C. Pengawasan a. Penguatan sistem pengaduan yang berindikasi kerugian negara yang terintegrasi di Kemenkes. b. Penguatan pelaksanaan Whistle Blowing System disemua unit organisasi. c. Peningkatan penanganan benturan kepentingan di semua unit organisasi d. Peningkatan pelaksanaan SPIP di unit-unit organisasi e. Pembangunan unit-organisasi Kemenkes untuk mendapat predikat WBK dan WBBM di Kemenkes. f. Peningkatan kapasitas kelembagaan dan SDM APIP. D. Kelembagaan a. Pelembagaan Reformasi
Arah Kebijakan RB Kemenkes
c.
d.
e.
f.
evaluasi pembangunan kesehatan dengan provinsi di seluruh Indonesia. Modernisasi birokrasi melalui komputerisasi dan pengintegrasian sistem berbasis TIK. Pengembangan dan peningkatan penerapan eGovernment secara terintegrasi. Peningkatan penerapan manajemen ASN Kementerian Kesehatan yang transparan, kompetitif, berbasis merit untuk mewujudkan ASN yang profesional dan bermartabat. Peningkatan kompetensi dan kinerja aparatur Kementerian Kesehatan baik pejabat struktural maupun pejabat fungsional.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
47
Renstra Kemenkes Terkait dengan RB terintegrasi dari berbagai sumber sebanyak 34 provinsi. b. Jumlah rekomendasi pemantauan evaluasi terpadu sebanyak 100 rekomendasi.
Isu Strategis-Agenda Prioritas 20152019 Birokrasi ke dalam Organisasi Kemenkes. b. Penyesuaian organisasi Kemenkes dengan perkembangan dan tantangan. c. Sinergisme organisasi Kemenkes dengan organisasi Dinas Kesehatan Propinsi dan Kabupaten/Kota. E. Ketatalaksanaan a. Penyiapan proses bisnis birokrasi yang sederhana, cepat, dan terintegrasi (review dan penyempurnaan). b. Pelaksanaan asessment TIK Kemenkes menuju sistem TIK terintegrasi, efektif dan efisien. c. Harmonisasi SOP Kementerian Kesehatan. d. Pemantapan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) Nasional
Arah Kebijakan RB Kemenkes g.
Peningkatan kualitas regulasi Kementerian Kesehatan melalui peningkatan keterlibatan publik.
3. Birokrasi Kementerian Kesehatan
yang memiliki pelayanan publik berkualitas a. Peningkatan sistem informasi kesehatan (SIK) untuk layanan laporan data kesehatan dan jaringan komunikasi untuk akses layanan. b. Peningkatan akses fasilitas dan peningkatan pelayanan kesehatan di UPT Kemenkes. c. Penguatan peran komunikasi dan pelayanan masyarakat untuk memudahkan masyarakat mendapatkan pelayanan dan akses informasi. d. Penguatan kelembagaan,
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
48
Renstra Kemenkes Terkait dengan RB
Isu Strategis-Agenda Prioritas 20152019 terintegrasi dan berbasis TIK. e. Mengembangkan e-Government secara terintegrasi. F. SDM Aparatur a. Penetapan kinerja individu ASN Kemenkes yang terkait kinerja organisasi dan indikator kinerja individu level di atasnya untuk pemberian tunjangan kinerja. b. Pengukuran kesenjangan kompetensi bagi seluruh pegawai untuk penyusunan rencana pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi. c. Penetapan dan penerapan secara konsisten terbuka sistem promosi dan pola karir berbasis kompetensi ASN Kemenkes. d. Penyempurnaan sistem diklat untuk mendukung kinerja. e. Penguatan reward and
Arah Kebijakan RB Kemenkes manajemen pelayanan publik dan kapasitas pengelolaan kinerja pelayanan publik Kementerian Kesehatan.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
49
Renstra Kemenkes Terkait dengan RB
Isu Strategis-Agenda Prioritas 20152019 punishment secara fair. f. Penguatan budaya disiplin, integritas, budaya kerja, dan budaya melayani ASN Kemenkes. g. Penyempurnaan pemutakhiran dan pengintegrasian sistem informasi kepegawaian Kemenkes. G. Peraturan Perundang-Undangan a. Harmonisasi peraturan perundang-undangan untuk tahun berjalan. b. Penguatan pengendalian penyusunan peraturan perundang-undangan di Kemenkes. c. Penguatan pengendalian penyusunan peraturan perundang-undangan di Kemenkes. d. Penguatan partisipasi pemangku
Arah Kebijakan RB Kemenkes
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
50
Renstra Kemenkes Terkait dengan RB
Isu Strategis-Agenda Prioritas 20152019 kepentingan dalam penyusunan peraturan perundang-undangan bidang kesehatan. H. Pelayanan Publik a. Penguatan sistem pelayanan satu atap Kemenkes berbasis TIK. b. Modernisasi sistem dan manajemen Pelayanan Publik (SDM, ICT, Standar Pelayanan). c. Peningkatan akses dan mutu pelayanan publik sampai ke tingkat UPT milik Pusat.
Arah Kebijakan RB Kemenkes
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
51
3.4.
Ukuran Keberhasilan Ukuran
keberhasilan
dan
indikator
untuk
mengukur
pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan diambil dari Permen PAN & RB Nomor 11 Tahun 2015, dan peraturan yang terkait. Ukuran keberhasilan tersebut adalah sebagaimana tercantum pada tabel 6 di bawah ini. Tabel 6. Ukuran Keberhasilan Reformasi Birokrasi 2015-2019
Sasaran
Base Line
Target 2019
74
95
Skor 15
1
3
3. Tingkat Kematangan Implementasi SPIP
Skor 15
1
3
4. Satuan Pemerintah yang Akuntabel (Skor B Atas SAKIP) K/L
%
39,3
85
5. Penggunaan eProcurement untuk belanja pengadaan
%
30
80
1. Indeks Reformasi Birokrasi Rata-rata Nasional K/L
Skor 1100
47
75
2. Indeks Profesionalitas ASN
Skor 1100
76
86
3. Indeks e – Govermant Nasional K/L
Skor 14
2,66
3,4
1. Indeks Integritas Pelayanan Publik Pusat
Skor 110
7,22
9
Indikator Keberhasilan 1. Opini WTP Atas Laporan Keuangan K/L 2. Tingkat Kapabilitas APIP
1. Birokrasi yang Bersih dan Akuntabel
2. Birokrasi yang Efektif dan Efisien
3. Birokrasi dgn Pelayanan Publik yang
Satuan
%
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
52
Sasaran
Indikator Keberhasilan
Berkualitas
Satuan
2. Survei Kepuasan Masyarakat (SKM)
%
3. Presentasi Kepatuhan Pelaksanaan UU Pelayanan Publik (Zona Hijau) Kementerian
%
Base Line
Target 2019
80
95
64
100
3.5. Area Perubahan Yang Diharapkan Untuk
menjamin
tercapainya
sasaran
Reformasi
Birokrasi
Kementerian Kesehatan diperlukan kejelasan hasil yang diharapkan dari setiap area perubahan. Hasil yang diharapkan merupakan pemahaman yang utuh dari capaian Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan dan isu strategis terkait dengan target yang harus dicapai dalam masing-masing area perubahan. Hasil yang diharapkan dalam 8 (delapan) area perubahan reformasi birokrasi ada di tabel 7 berikut ini.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
53
Tabel 7. Area Perubahan dan Hasil Yang diharapkan Area Perubahan 1. Mental Aparatur
2. Pengawasan
Hasil yang diharapkan
3. Akuntabilitas
Ruang lingkup implementasi RB Kemenkes hingga UPT Kementerian Kesehatan. Meningkatnya penerapan/internalisasi asas, prinsip, nilai dasar, kode etik, dan kode perilaku, termasuk penguatan budaya kerja dan budaya pelayanan di Kemenkes. Meningkatnya profesionalisme aparatur Kemenkes. Meningkatnya citra positif aparatur Kemenkes sebagai pelayan masyarakat. Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan aparatur Kemenkes. Semakin baik dan terintegrasinya penanganan pengaduan yang berindikasi kerugian negara di Kemenkes. Meningkatnya Pelaksanaan Whistle Blowing System di Kemenkes. Semakin sedikitnya temuan benturan kepentingan di semua unit organisasi Kemenkes. Semakin meningkatnya jumlah unit kerja yang memperoleh predikat WBK dan WBBK di Kemenkes. Meningkatnya penerapan SPIP di semua unit organisasi Kemenkes. Meningkatnya kapasitas APIP Kemenkes. Pengelolaan dan pengukuran kinerja Kemenkes berbasis TIK yang dapat diakses oleh seluruh aparatur. Meningkatnya kualitas penerapan sistem pengadaan barang dan jasa yang adil, transparan, dan profesional. Meningkatnya keterlibatan secara aktif unsur pimpinan di Kemenkes dalam penyusunan, penetapan, pemantauan dan evaluasi pencapaian kinerja secara berkala. Terlaksananya pelaporan kinerja Kemenkes secara terbuka.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
54
Area Perubahan 4. Kelembagaan
Hasil yang diharapkan
5. Tatalaksana
6. Sumber daya manusia aparatur sipil negara
Meningkatnya kualitas pelaksanaan agenda Reformasi Birokrasi Kemenkes. Meningkatnya ketepatan ukuran, ketepatan fungsi dan sinergisme kelembagaan Kemenkes. Menurunnya tumpang tindih tugas dan fungsi antar unit organisasi di Kemenkes. Terlaksananya kajian organisasi secara berkala untuk mengantisipasi tantangan organisasi Kemenkes ke depan. Meningkatnya sinergisme kelembagaan antara instansi pemerintah pusat dan daerah di bidang kesehatan. Percepatan penerapan sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, cepat, terukur, sederhana, transparan, partisipatif, dan berbasis e-Government di Kemenkes. Terselesaikannya semua proses bisnis birokrasi Kemenkes yang sederhana, cepat dan harmonis. Meningkatnya efektivitas dan efisiensi organisasi melalui komputerisasi dan TIK yang terintergasi. SIK yang terintegrasi didukung kualitas SDM yang semakin baik. Meningkatnya kemampuan unit yang mengelola SDM ASN untuk mewujudkan SDM aparatur yang kompeten dan kompetitif di Kemenkes. Meningkatnya penerapan manajemen SDM aparatur yang berbasis merit di Kemenkes. Meningkatnya penerapkan manajemen kinerja individu untuk mengidentifikasi dan meningkatkan kompetensi SDM aparatur di Kemenkes. Terbentuknya talent pool (kelompok suksesi) untuk pengembangan karier pegawai di Kemenkes. Terlaksananya pengukuran kesenjangan kompetensi bagi seluruh pegawai secara berkala untuk penyusunan rencana pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi. Semakin baiknya sistem informasi manajemen SDM yang terintegrasi di Kemenkes.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
55
Area Perubahan
7. Peraturan Perundang-undangan
Hasil yang diharapkan
8. Pelayanan Publik
Semakin baiknya pelaksanaan reward and punishment secara fair di Kemenkes. Meningkatnya profesionalisme aparatur Kemenkes. Terdapatnya daftar peraturan yang telah dan akan direvisi berdasarkan periodisasi tahunan; Meningkatnya kualitas regulasi Kemenkes yang melindungi, berpihak pada publik, harmonis, tidak tumpang tindih dan mendorong iklim kondusif bagi publik. Terlaksananya mekanisme partisipasi pemangku kepentingan dalam penyusunan peraturan perundang-undangan. Meningkatnya kualitas proses bisnis, standar pelayanan, SOP, kepuasan masyarakat dan sistem monitoring dan evaluasi pelayanan publik semua unit kerja pelayanan Kemenkes. Meningkatnya kinerja dan mutu pelayanan publik sampai UPT Kemenkes. Sistem penilaian, evaluasi kinerja dan tindak lanjut di Kemenkes yang semakin baik dalam meningkatkan kualitas pelayan publik semua unit organisasi kemenkes.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
56
IV.
STRATEGI PELAKSANAAN DAN PROGRAM REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN KESEHATAN 4.1
Strategi
Pelaksanaan
Reformasi
Birokrasi 4.2
Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
57
4.1. Strategi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Strategi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan pada dasarnya adalah suatu carayang dipilih dan digunakan untuk mewujudkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan periode 2015-2019. Sebagaimana telah dikemukakan di Bab I, Reformasi Birokrasi periode 2015-2019 memasuki tahapan penguatan dari pelaksanaan reformasi birokrasi tahapan sebelumnya (2010-2014). Kondisi saat ini, berupa hasil-hasil yang telah diperoleh dari pelaksanaan reformasi birokrasi pada periode 2010-2014, menjadi dasar bagi pelaksanaan reformasi birokrasi pada tahapan2015-2019.Hal-hal yang sudah tercapai dengan baik harus dipelihara, dilanjutkan, ditingkatkan/diperkuat, dan bahkan diperluas cakupannya.Sedangkan hal-hal yang belum tercapai dengan baik harus dipecahkan
permasalahan
dan
dihadapi
tantangannya
melalui
pembentukan/ penciptaan, penerapan dan pelaksanaan sistem dan prosedur yang sesuai. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Strategi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (RB) Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 dari segi proses terdiri atas dua dimensi besar, yakni: 1. Strategi Pelaksanaan RB untuk mengelola kemajuan-kemajuan yang telah dicapai dalam RB Tahun 2012-2014. 2. Strategi Pelaksanaan RB untuk mengelola permasalahan dan tantangan dalam RB Tahun 2012-2014. Strategi Pelaksanaan RB untuk mengelola kemajuan-kemajuan yang telah dicapai dalam RB Tahun 2012-2014 berupa pemeliharaan, peningkatan, penguatan/percepatan, dan perluasan. Hal-hal yang telah baik
(dengan
nilai
mempertahankan dimungkinkan,
A)
harus
faktor-faktor
hal-hal
tersebut
terus
dipelihara
dengan
pengaruh/penentunya.Bahkan diperluas
skala
tetap jika
penerapannya,
sehingga mencakup unit-unit kerja yang lebih banyak atau lingkup yang lebih luas. Terhadap hal yang sudah cukup baik (dengan nilai B), harus dilakukan peningkatan dan penguatan atau percepatan, dengan
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
58
cara memperbaiki faktor-faktor pengaruh/penentunya. Sedangkan terhadap hal-hal yang belum baik (dengan nilai C ke bawah), harus dilakukan kajian terhadap faktor-faktor yang kuat pengaruhnya, agar dapat
diupayakan
pembentukan/penciptaan,
penerapan
dan
pelaksanaan sistem dan prosedur yang sesuai.Untuk jelasnya dapat disimak Gambar 10 berikut.
Gambar 10. Strategi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kemenkes Tahun 2015-2019 dari Segi Proses.
Sedangkan dari segi area perubahan, mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025 dan Permen PAN & RB Nomor 11 Tahun 2015 tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2015-2019, strategi pelaksanaan Reformasi
Birokrasi
Kementerian
Kesehatan
2015-2019
berupa
menjadikan “Manajemen Perubahan” sebagai “lokomotif” yang akan mendorong perubahan di area-area lain. Hal ini berarti bahwa “Manajemen Perubahan” akan diberi perhatian khusus dan dilakukan seawal mungkin. Walaupun pada akhirnya perubahan di semua area akan berjalan parallel, diharapkan imbas dari “Manajemen Perubahan” akan mengakselerasi perubahan di area-area lain. Dalam bentuk diagram, strategi ini digambarkan sebagai Gambar 11 berikut.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
59
Gambar 11. Manajemen Perubahan sebagai Lokomotif Reformasi Birokrasi Kemenkes Tahun 2015-2019
4.2 Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi Mengacu pada Road Map Reformasi Birokrasi 2015-2019 dari Kementerian PAN & RB, Program-program Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015- 2019 (sebagai program tingkatan mikro) harus mencakup: 1.
Program Manajemen Perubahan.
2.
Program Penguatan Sistem Pengawasan.
3.
Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja.
4.
Program Penguatan Kelembagaan.
5.
Program Penguatan Tatalaksana.
6.
Program Penguatan Sistem Manajemen SDM ASN.
7.
Program Penguatan Peraturan Perundang-undangan.
8.
Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Penjelasan dan perincian kegiatan dari masing-masing program
tersebut adalah sebagai berikut. Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
60
1. Program Manajemen Perubahan. Program ini ditujukan untuk mengubah mental model/perilaku aparatur Kementerian Kesehatan yang diharapkan akan mendorong terciptanya budaya kerja positif. Pada gilirannya, budaya kerja ini akan menjadi sarana yang kondusif bagi terciptanya birokrasi yang bersih dan akuntabel, efektif dan efisien, serta mampu memberikan pelayanan yang berkualitas. Dalam hal ini Kementerian Kesehatan telah memiliki kelompok Agent of Change (AoC) yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Nomor Hk.03.01/III/SK/073/2015 tentang Tim Asesor dan Agen Perubahan (AoC) Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan. Agen perubahan (AoC) dibentuk dalam rangka mengubah sistem dan mekanisme kerja organisasi serta pola pikir dan budaya kerja individu atau unit kerja menjadi lebih baik sesuai tujuan Reformasi Birokrasi.Dalam Permen PAN & RB Nomor 27 tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Agen Perubahan di Instansi Pemerintah disebutkan bahwa agen perubahan adalah terpilih menjadi
yang
individu /kelompok
menjadi pelopor perubahan dan sekaligus dapat
contoh
dan
panutan
dalam
berperilaku
yang
mencerminkan integritas dan kinerja yang tinggi di lingkungan organisasinya. Tugas dan tanggung jawab AoC adalah: 1. Katalis, untuk meyakinkan pegawai yang ada di masing-masing unit organisasi tentang pentingnya perubahan menuju kondisi yang lebih baik (tujuan yang direncanakan). 2. Pemberi Solusi, sebagai pemberi alternatif solusi kepada pegawai di masing-masing unit organisasi yang mengalami kendala dalam proses berjalannya perubahan menuju tujuan akhir. 3. Mediator, untuk melancarkan proses perubahan terutama menyelesaikan masalah yang muncul dalam pelaksanaan reformasi birokrasi dan membina hubungan antara pihak-pihak
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
61
yang ada di dalam dan pihak di luar unit organisasi terkait dalam proses perubahan. 4. Penghubung Sumber Daya, untuk menghubungkan pegawai yang ada di dalam unit organisasi kepada pembuat kebijakan. 5. Kompilator,
untuk
mengkompilasi
dokumen
pelaksanaan
reformasi birokrasi di lingkungan satuan kerjanya masingmasing. Di Kementerian Kesehatan telah terdapat 335 orang AoC, di mana di masing-masing unit eselon 2 terdapat 1 orang koordinator AoC yaitu pimpinan/kepalanya dan 1 orang wakil koordinator dengan 3 orang anggota. Bila dirasiokan dengan jumlah aparatur di tingkat pusat yaitu 4.875 orang, maka rasionya adalah 1: 15. Untuk tingkat pusat rasio ini relatif sudah cukup memadai. Namun demikian, sebenarnya jumlah aparatur Kementerian Kesehatan terbesar ada di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat, yaitu sebesar 47.600 orang. Oleh karena itu, Reformasi Birokrasi Kemenkes 2015-2019 akan meluaskan cakupan AoC sampai ke UPT-UPT Pusat, dengan berpegang pada ketentuan atau kriteria berikut.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
62
Tabel 8. Ketentuan atau Kriteria Cakupan AOC
Proses Rekruitmen
AoC direkrut berdasarkan kriteria ketaatan, disiplin, tanggung jawab, kemampuan memberi pengaruh positif, inovatif dan produktif. Proses seleksi dilakukan melalui 2 tahap yaitu tahapan penjaringan dan assessment. Assesment dilakukan untuk mengetahui kepribadian dan potensi.
Kualifikasi AoC
Karena direkrut melalui proses yang baik, maka AoC adalah pegawai terpilih yang memiliki integritas dan kompetensi yang memadai dan memiliki kinerja baik dalam pekerjaannya.
Potensi AoC untuk manajemen perubahan
AoC merupakan pegawai potensial, di mana di dalam UU ASN dapat dimasukkan ke dalam talent pool.
Pembinaan, pelatihan dan pengembangan kapasitas AoC Kemenkes
Karena AoC merupakan pegawai potensial, AoC harus diberi wadah dan fasilitas untuk membangun forum berkala dan melakukan rencana tindak dalam melaksanakan manajemen perubahan. Dengan demikian AoC akan dapat “menularkan” ciri-ciri baiknya kepada pegawaipegawai lain. Pembinaan AoC harus dilakukan dengan: 1. Dimulai dari membangun rasa bangga menjadi AoC. Pimpinan harus mengumumkan dengan cara melantik dan memberi penghargaan, untuk menunjukkan bahwa penetapan seorang pegawai sebagai AoC merupakan bagian dari reward pimpinan secara objektif kepada pegawai yang berprestasi. Para anggota AoC otomatis masuk ke dalam talent pool yang mendapat
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
63
prioritas pembinaan, peningkatan kompetensi dan pengembangan karir. 2. Kegiatan pembinaan dan pelatihan dilakukan untuk meningkatkan kompetensi mereka sebagai tim AoC. Pada gilirannya yang bersangkutan juga dapat menjadi pembina dan pelatih di unitnya masing-masing. a.
Kegiatan Team Building yang ditujukan untuk mengembangkan soft skill AoC terutama untuk meningkatkan kemampuan team work, manajerial, kemandirian, kepedulian, empati, kepemimpinan, komunikasi, kesabaran dan lain-lain, sesuai dengan tujuan pembentukan soft skill yang ingin dicapai.
b.
Kegiatan training untuk AoC diprioritaskan untuk meningkatkan kemampuan spesifik terutama yang terkait dengan peningkatan kompetensi, komunikasi dan lain-lain.
c.
Kegiatan coaching dan mentoring, menyediakan kegiatan bimbingan dan instruksi secara one–on-one untuk pengembangan pengetahuan, kemampuan dan performa kerja. Mentoring lebih kepada bimbingan senior ke yunior tentang bagaimana organisasi menjalankan proses bisnisnya (bussiness proccess).
d.
Kegiatan konseling, AoC harus diberi kemampuan dengan melatih bagaimana memberikan motivasi dan meningkatkan kualitas kerja.
3. Melakukan perekrutan dan penambahan anggota AoC secara berkala setiap tahun dengan model penjaringan sama sampai ke UPT Pusat di daerah, sehingga tercapai tingkat rasio yang sama antara AoC dengan pegawai ASN di pusat dan di daerah.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
64
4. Sekretariat Reformasi Birokrasi untuk team RB Kemenkes, Asesor dan AoC sesuai dengan tingkatan. a.
Untuk Tingkat Kementerian Kesehatan diperlukan sekretariat yang representatif yang di kelola oleh Tim sekretariat di bawah kendali Biro Hukor. Sekretariat ini penting untuk menjadi pusat informasi, koordinasi, dan monitoring evaluasi pelaksanaan agenda Reformasi Birokrasi kementerian Kesehatan.
b. Untuk tingkat unit eselon 1diperlukan sekretariat yang representatif yang di kelola oleh bagian Hukormas/Hukorpeg/Tahupeg di sekretariat unit eselon 1. Sekretariat ini penting untuk pusat informasi, koordinasi, monitoring dan evaluasi pelaksanaan Reformasi Birokrasi di tingkat Unit Eselon Tugas prioritas AoC untuk Reformasi Birokrasi Kemenkes
Harus ditetapkan skala prioritas yang jelas dan terukur rencana tindak AoC dalam melakukan perubahan di Kemenkes. Prioritas rencana tindak AoC tersebut adalah: a.
Memahami Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 dan menyiapkan rencana aksi untuk skala unit kerja masing-masing.
b.
Memahami tugas dan fungsi unit kerja, kuantitas dan kualitas pegawai di unitnya, dan melakukan pemetaan organisasi unit berdasarkan tugas, fungsi, kuantitas dan kualitas pegawai.
c.
Identifikasi masalah dan menetapkan target tujuan perubahan di unit masing masing.
d.
Merumuskan dan menetapkan rencana prioritas perubahan atau from-to, yang diformulasikan di unitnya masing-masing. Rencana perubahaan from-to merupakan bagian
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
65
dari agenda pengarustamaan Reformasi Birokrasi yaitu mempercepat proses modernisasi organisasi.
Manajemen Mutu Untuk AoC
e.
Menyepakati aktivitas Capacity Building di unitnya masing-masing dalam rentang rencana waktu tertentu. Karena AoC terdiri dari koordinator dan wakil yang merupakan unsur pimpinan di unitnya masing-masing, proses merumuskan, menetapkan dan menyepakati kegiatan Capacity Building tidaklah sulit.
f.
Kegiatan Capacity Building di unitnya masing-masing yang dapat dilakukan adalah kegiatan sama untuk meningkatkan kapasitas AoC yaitu (i) team building, (ii) training, (iii) coaching dan mentoring, serta (iv) konseling.
g.
Melakukan evaluasi Capacity Building dengan menggunakan format evaluasi yang tersedia.
h.
Sesuai dengan Permen PAN & RB tentang AoC, tim AoC secara berkala melakukan mekanisme kerja dengan pimpinan, Tim RB Kemenkes, terutama pokja manajemen perubahan dan sesama AoC untuk mensinergikan rencana perubahan dan meningkatkan lingkup perubahaan baik secara vertikal maupun horizontal.
i.
Menjaga capaian kinerja individu sehingga performa sebagai AoC tidak mengalami degradasi (penurunan).
Manajemen Mutu terhadap kegiatan AoC harus dilaksanakan secara sistematis dan terukur sehingga proses perubahan di semua unit organisasi Kemenkes dapat terjadi secara gradual, dan bersamaan. Sub Kelompok Kerja Jaminan Mutu bersama Asesor di Unit Eselon I, membuat stategi
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
66
komunikasi dan publikasi yang memberikan rangsangan kepada unit yang melakukan rencana perubahan from – to dengan benar dan mendorong unit yang lambat berbenah. Sub Kelompok Kerja Manajemen Mutu bersama Asesor di Unit Eselon I, menetapkan secara jangka menengah (2015-2017) bahwa target perubahan unit organisasi kementerian tingkat pusat telah dapat dievaluasi pelaksanaan rencana perubahannya. Pendampingan dapat dilakukan baik dengan menggunakan unsur Kemen PAN & RB, pihak ketiga atau lainnya, maupun dengan unsur di tingkat kementerian, untuk memperkuat kinerja AoC.
Sedangkan kondisi yang diharapkan dan kegiatan-kegiatan yang tercakup dalam Program Manajemen Perubahan adalah sebagai berikut. Tabel 9. Program Manajemen Perubahan
Kondisi Yang diharapkan
1.
Ruang lingkup implementasi RB Kemenkes hingga ke UPT di lingkungan Kementerian Kesehatan.
2.
Meningkatnya penerapan/internalisasi asas, prinsip, nilai dasar, kode etik, dan kode perilaku, termasuk penguatan budaya kerja dan budaya pelayanan di Kemenkes.
3.
Meningkatnya profesionalisme aparatur Kemenkes.
4.
Meningkatnya citra positif aparatur Kemenkes sebagai pelayan masyarakat.
5.
Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan aparatur Kemenkes.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
67
Kegiatan
1.
Sosialisasi Roadmap Reformasi Birokrasi Kemenkes 2015-2019
2.
Meningkatkan peran AoC dalam RB Kemenkes
3.
Meningkatkan gerakan perubahan unit-unit organisasi di Kemenkes
4.
Mendorong gerakan perubahan di RS Pusat dan UPT Pusat
5.
Meningkatkan engagement pegawai terhadap RB Kemenkes
6.
Meningkatkan persepsi positif pemangku kepentingan thd RB Kemenkes
7.
Menyiapkan Sekretariat representatif RB di tingkat Kementerian Kesehatan, dan unit eselon 1.
2. Program Penguatan Sistem Pengawasan. Program ini ditujukan untuk memelihara, meningkatkan dan memperkuat pencegahan berbagai penyimpangan yang terjadi dalam birokrasi, yang mendorong tumbuhnya perilaku koruptif dan/atau perilaku negatif lainnya menjadi kebiasaan. Adapun kondisi yang diharapkan dan kegiatan-kegiatan dari program ini adalah sebagai berikut. Tabel 10. Kondisi Yang Diharapkan Program Penguatan Sistem Pengawasan
Kondisi Yang Diharapkan
1.
Semakin baik dan terintegrasinya penanganan pengaduan yang berindikasi kerugian negara di Kemenkes.
2.
Meningkatnya Pelaksanaan Whistle Blowing System di Kemenkes.
3.
Semakin kecil temuan benturan kepentingan di semua unit organisasi Kemenkes.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
68
Kegiatan
4.
Semakin meningkat jumlah unit kerja yang memperoleh predikat WBK dan WBBK di Kemenkes.
5.
Meningkatnya penerapan SPIP disemua unit organisasi Kemenkes.
6.
Meningkatnya kapasitas APIP Kemenkes.
1.
Meningkatkan implementasi penanganan pengaduan masyarakat di semua unit organisasi
2.
Meningkatkan implementasi Whistle Blowing System (WBS) di semua unit organisasi
3.
Meningkatkan pencegahan benturan kepentingan di semua unit organisasi
4.
Meningkatkan pelaksanaan dengan baik SPIP di unit-unit organisasi
5.
Membangun unit-organisasi Kemenkes untuk mendapat predikat WBK (Wilayah Bebas Korupsi) dan WBBM (Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani)
6.
Meningkatkan kapabilitas APIP
3. Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja. Program ini ditujukan untuk terciptanya kemampuan Kemenkes menunjukkan kinerja melalui pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang menghasilkan dampak bagi masyarakat. Program
ini
diharapkan
dapat
mendorong
birokrasi
Kemenkes
lebih
berkinerja
dan
mampu
mempertanggungjawabkan kinerjanya sesuai dengan semua sumber daya yang telah digunakannya. Adapun kondisi yang diharapkan dan kegiatan-kegiatan dalam program ini adalah sebagai berikut.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
69
Tabel 11. Kondisi Yang Diharapkan Dari Program Penguatan Akunbilitas Kerja
Kondisi Yang Diharapkan
Kegiatan
1.
Pengelolaan dan pengukuran kinerja Kemenkes berbasis TIK yang dapat diakses oleh seluruh aparatur.
2.
Meningkatnya kualitas penerapan sistem pengadaan barang dan jasa yang adil, transparan, dan profesional.
3.
Meningkatnya keterlibatan secara aktif unsur pimpinan di Kemenkes dalam penyusunan, penetapan, pemantauan dan evaluasi pencapaian kinerja secara berkala.
4.
Terlaksananya pelaporan kinerja Kemenkes secara terbuka.
1.
Memperluas unit-unit organisasi yang menggunakan e-procurement (termasuk e-catalog)
2.
Meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan dan barang milik negara
3.
Mengintegrasikan manajemen kinerja Kemenkes secara terbuka
4. Program Penguatan Kelembagaan. Program ini diitujukan untuk terlaksananya kajian-kajian kelembagaan Kementerian Kesehatan guna dapat dilakukannya perubahan yang mungkin dilakukan dan/atau disusunnya rekomendasi untuk perubahan pada periode mendatang, dalam rangka mencegah timbulnya proses yang berbelit, kelambatan pelayanan dan pengambilan keputusan yang dapat menciptakan budaya feodal pada aparatur. Program ini diharapkan akan mendorong efisiensi, efektivitas, dan percepatan proses pelayanan dan pengambilan keputusan dalam birokrasi di Kementerian Kesehatan.
Dengan demikian, akan tercipta
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
70
budaya/perilaku yang lebih kondusif dalam upaya mewujudkan birokrasi yang efektif dan efisien di Kementerian Kesehatan. Adapun kegiatan-kegiatan dalam program ini adalah sebagai berikut. Tabel 12. Kondisi Yang Diharapkan Dari Program Penguatan Kelembagaan
Kondisi Yang Diharapkan
Kegiatan
1.
Meningkatnya kualitas pelaksanaan agenda Reformasi Birokrasi Kemenkes.
2.
Meningkatnya ketepatan ukuran, ketepatan fungsi dan sinergisme kelembagaan Kemenkes.
3.
Menurunnya tumpang tindih tugas dan fungsi antar unit organisasi di Kemenkes.
4.
Terlaksananya kajian organisasi secara berkala untuk mengantisipasi tantangan organisasi Kemenkes ke depan.
5.
Meningkatnya sinergisme kelembagaan antara instansi pemerintah pusat dan daerah di bidang kesehatan.
1.
Melembagakan pelaksanaan Agenda Reformasi Birokrasi ke dalam organisasi Kemenkes
2.
Menyesuaikan organisasi Kemenkes dengan perkembangan/tantangan
3.
Menyinergikan organisasi Kemenkes dengan organisasi Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
71
5. Program Penguatan Tatalaksana. Program ini ditujukan untuk menciptakan kejelasan tatalaksana/tatakerja atau proses bisnis di Kementerian Kesehatan, guna mencegah terciptanya perilaku hirarkhies, feodal, dan kurang kreatif pada birokrat Kementerian Kesehatan. Dengan demikian, program ini juga diharapkan dapat berdampak pada perubahan sistem dan prosedur kerja yang diperlukan untuk efisiensi penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan, serta perubahan mental aparatur. Adapun kondisi yang diharapkan dan kegiatan-kegiatan dalam program ini adalah sebagai berikut. Tabel 13. Kondisi Yang Diharapkan Dari Program Penguatan Tatalaksana Kondisi Yang diharapkan
Kegiatan
1.
Percepatan penerapan sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, cepat, terukur, sederhana, transparan, partisipatif, dan berbasis e-Government di Kemenkes.
2.
Terselesaikannya semua proses bisnis birokrasi Kemenkes yang sederhana, cepat dan harmonis.
3.
Meningkatkan efektifitas dan efisiensi organisasi melalui komputerisasn dan TIK yang terintergasi.
4.
SIK yang terintegrasi didukung kualitas SDM yang semakin baik.
1.
Merumuskan tatalaksana (proses-proses bisnis) di Kemenkes sesuai organisasi baru
2.
Melaksanakan asesmen TIK Kemenkes menuju sistem TIK terintegrasi, efektif, efisien
3.
Harmonisasi Standard Operating Procedure (SOP) Kementerian Kesehatan
4.
Memantapkan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) Nasional terintegrasi berbasis TIK
5.
Mengembangkan e-Government di Kemenkes
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
72
6. Program Penguatan Sistem Manajemen SDM ASN. Program ini ditujukan untuk mengupayakan terbentuknya SDM aparatur Kementerian Kesehatan yang kompeten, melalui penerapan secara baik sistem manajemen SDM yang meliputi perencanaan, pengadaan, penempatan, pengembangan, dan pemberhentian. Dengan demikian program ini diharapkan juga berdampak pada peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan di Kementerian Kesehatan. Adapun kondisi yang diharapkan dan kegiatan-kegiatan dalam program ini adalah sebagai berikut. Tabel 14. Kondisi Yang Diharapkan Dari Program Penguatan Sistem Manajemen SDM ASN Kondisi Yang diharapkan
1.
Meningkatnya kemampuan unit yang mengelola SDM ASN untuk mewujudkan SDM aparatur yang kompeten dan kompetitif di Kemenkes.
2.
Meningkatnya penerapan manajemen SDM aparatur yang berbasis merit di Kemenkes.
3.
Meningkatnya penerapkan manajemen kinerja individu untuk mengidentifikasi dan meningkatkan kompetensi SDM aparatur di Kemenkes.
4.
Terbentuknya talent pool (kelompok suksesi) untuk pengembangan karier pegawai di Kemenkes.
5.
Terlaksananya pengukuran kesenjangan kompetensi bagi seluruh pegawai secara berkala untuk penyusunan rencana pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi.
6.
Semakin baiknya sistem informasi manajemen SDM yang terintegrasi di Kemenkes.
7.
Semakin baiknya pelaksanaan reward and punishment secara fair di Kemenkes.
8.
Meningkatnya profesionalisme aparatur Kemenkes.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
73
Kegiatan
1.
Merencanakan kembali kebutuhan pegawai sesuai organisasi baru
2.
Menempatkan pegawai sesuai bakat/minat dan kompetensi
3.
Meningkatkan pembinaan disiplin pegawai
4.
Mengembangkan sistem penilaian kinerja pegawai berbasis TIK
5.
Mengembangan sistem karier pegawai Kemenkes
6.
Meningkatkan sistem pengembangan pegawai melalui pendidikan dan pelatihan (diklat)
7. Program Penguatan Peraturan Perundang-undangan. Program ini ditujukan untuk meminimalkan tumpangtindih, disharmoni, ketidakjelasan peraturan perundang-undangan di bidang kesehatan, yang dapat membuka peluang untuk penyimpangan atau perilaku negatif aparatur Kementerian Kesehatan. Dengan demikian, program ini diharapkan mengubah sistem peraturan perundang-undangan di Kementerian Kesehatan kea rah yang lebih efektif dan menyentuh kebutuhan masyarakat. Adapun kondisi yang diharapkan dan kegiatankegiatan dari program ini adalah sebagai berikut.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
74
Tabel 15. Kondisi Yang Diharapkan Dari Program Penguatan Perundang-undangan
Kondisi Yang diharapkan
Kegiatan
1.
Terdapatnya daftar peraturan yang telah dan akan direvisi berdasarkan periodesasi tahunan.
2.
Meningkatnya kualitas regulasi Kemenkes yang melindungi dan berpihak pada publik, harmonis, tidak tumpang tindih, dan mendorong iklim kondusif bagi publik.
3.
Tersedianya dan dapat diterapkannya SOP untuk evaluasi dan pengendalian penyusunan peraturan perundang-undangan.
1.
Melakukan harmonisasi peraturan perundang-undangan untuk tahun berjalan
2.
Memperkuat pengendalian penyusunan peraturan perundang-undangan di Kemenkes
3.
Memperkuat partisipasi pemangku kepentingan dalam penyusunanperaturan perundangundangan bidang kesehatan`
8. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Program ini ditujukan untuk diterapkannya sistem manajemen pelayanan publik yang sepenuhnya mampu mendorong peningkatan kualitas pelayanan, yakni yang lebih cepat, murah, berkekuatan hukum, nyaman, aman, jelas, dan terjangkau, serta dilandasi profesionalisme aparatur, di Kementeritan Kesehatan. Adapun kondisi yang diharapkan dan kegiatan-kegiatan dalam program ini adalah sebagai berikut.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
75
Tabel 16. Kondisi Yang Diharapkan Dari Program Penguatan Kualitas Pelayanan Publik
Kondisi Yang diharapkan
Kegiatan
1.
Meningkatnya kualitas proses bisnis, standar pelayanan, SOP, kepuasan masyarakat dan sistem monitoring dan evaluasi pelayanan publik semua unit kerja pelayanan Kemenkes.
2.
Meningkatnya kinerja dan mutu pelayanan publik sampai UPT Kemenkes.
3.
Sistem penilaian, evaluasi kinerja dan tindak lanjut di Kemenkes yang semakin baik dalam meningkatkan kualitas pelayan publik semua unit organisasi kemenkes.
1.
Penyempurnaan Proses Bisnis pelayanan publik Kemenkes.
2.
Melakukan Pemetaan Kualitas Pelayanan Publik di UPT Kementerian Kesehatan
3.
Penilaian dan evaluasi kinerja pelayanan publik Kemenkes.
4.
Mengupayakan kepuasan publik terhadap pelayanan Kemenkes
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
76
V.
QUICK WINS REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN KESEHATAN
5.1 Pendekatan Penjaringan Quick Wins Kementerian Kesehatan 5.2 Penetapan
Usulan
Quick
Wins
Quick
Wins
Kementerian Kesehatan 5.3 Penjelasan
Usulan
Kementerian Kesehatan
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
77
5.1
Pendekatan Penjaringan Quick Wins Kementerian Kesehatan Quick Wins menurut Permen PAN & RB Nomor 11 tahun 2011
disebut juga low-hanging fruit, yakni suatu inisiatif yang mudah dan cepat dicapai yang mengawali suatu program besar dan sulit. Dalam penerapannya Quick Wins bermanfaat untuk mendapatkan momentum awal yang positif dan kepercayaan diri untuk selanjutnya melakukan sesuatu yang berat. Sesuatu yang berat ini merupakan inti dari suatu program besar tersebut. Secara spesifik kriteria dalam merumuskan Quick Wins adalah sebagai berikut. 1)
Merupakan program reformasi birokrasi.
2)
Merupakan bagian utama dari peran, tugas, fungsi, dan karakteristik perundang-undangan.
3)
Memberikan dampak perubahan yang besar.
4)
Manfaat perbaikan dan perubahan dapat dirasakan secepatnya (waktu pelaksanaan kurang dari 12 bulan). Pendekatan penjaringan Quick Wins Kementerian Kesehatan
mengikuti langkah-langkah sebagai berikut.
1)
Penetapan
pemangku
kepentingan
utama
Kementerian
Kesehatan.
2) 3)
Identifikasi keluaran utama Kementerian Kesehatan. Identifikasi harapan pemangku kepentingan utama terhadap Kementerian Kesehatan.
4) 5) 6)
Penilaian pencapaian tingkat kinerja saat ini. Peningkatan kineja. Memilih kegiatan yang akan dijadikan Quick Wins.
Adapun langkah untuk secara detailnya disampaikan pada table-tabel dibawah ini
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
78
Tabel 17. Pemangku Kepentingan Utama Kementerian Kesehatan
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Pemangku Kepentingan Utama Masyarakat Indonesia Fasilitas pelayanan kesehatan Organisasi Profesi Kesehatan (Ikatan Dokter Indonesia, Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia, dll) Dewan Perwakilan Rakyat Asosiasi Perusahaan Farmasi, obat tradisional, dll Pemerintah Propinsi, Kabupaten/kota Tabel 18. Identifikasi 5 Keluaran Utama Kementerian Kesehatan
No.
Keluaran Utama
1.
Meningkatnya kesehatan masyarakat
2.
Meningkatnya akses dan mutu fasilitaspelayanankesehatan
3. 4. 5.
Meningkatnya akses, kemandirian, dan mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan Meningkatnya, Jumlah,Jenis,KualitasdanPemerataanTenaga Kesehatan Meningkatnya Pengendalian Penyakit
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
79
Tabel 19. Identifikasi Harapan Pemangku Kepentingan Utama terhadap Kementerian Kesehatan
No. 1.
Keluaran Utama Meningkatnya Kesehatan Masyarakat
Ekspektasi Utama 1) Kemenkes mampu mendorong penurunan umlah masyarakat yang terkena penyakit.
Pemangku Kepentingan Masyarakat, DPR
2) Kemekes mampu mendorong penciptaan llingkungan dan ruang publik yang menjamin kesehatan masyarakat. 3) Kemenkes mampu menciptakan aturan yang mengurangi resiko masyarakat terkena penyakit terutama penyakit berbahaya dan mematikan. 2.
Meningkatnya Akses dan Mutu FasilitasPelayananKesehatan
1) Kemenkes mampu menciptakan kemudahan masyarakat mengakses fasilitas kesehatan.
Akses informasi ketersediaan tempat tidur RS UPT Kemenkes.
Fasilitas layanan kesehatan (FKTP, RS), masyarakat dan DPR
2) Kemenkes mampu menciptakan kemudahan masyarakat mengakses fasilitas kesehatan.
Akses pelayanan gawat darurat terpadu berupa layanan ambulans, informasi faskes terdekat,
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
80
No.
Keluaran Utama
Ekspektasi Utama
Pemangku Kepentingan
3) Kemenkes mampu menciptakan kemudahan layanan informasi publik pelayanan kesehatan di fasilitas layanan kesehatan UPT Kemenkes.
Layanan melalui pojok informasi di setiap lobby rumah sakit yang dilengkapi dengan perangkat layanan informasi tentang aktivitas rumah sakit, mekanisme dan penanganan pengaduan masyarakat.
Signane TV(tanda informasi publik melalui media elektronik lainnya/disesuaikan dengan kemampuan rumah sakit) di tempat keramaian, lift, ruang tunggu yang menginformasikan jalur penanganan keluhan, keluhan yang diselesaikan, dan lain-lain.
4) Kemenkes mampu mendorong penerapan standar customer care dengan customer service online di UPT Kemenkes. 5) Kemenkes mampu mendorong peningkatan inovasi dan kreativitas pelayanan dan mutu fasilitas
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
81
No.
Keluaran Utama
Pemangku Kepentingan
Ekspektasi Utama kesehatan unggulan.
UPT
Kemenkes
melalui
layanan
Ruang inovasi dan kreativitas dibuka luas dan diberi reward untuk UPT Kemenkes.
6) Kemenkes mampu mendorong inovasi dan kreativitas pemangku kepentingan terkait bidang pelayanan kesehatan untuk meningkatkan pelayanan dan mutu fasilitas kesehatan. 3.
Meningkatnya akses, kemandirian, dan mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan
1) Kemenkes mampu mendorong kemandirian dan mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan dari karya dan produksi anak bangsa.
Masyarakat, Asosiasi Farmasi, Obat dan Alkes.
2) Kemenkes mampu mendorong inovasi dan kreasi dibidang kesediaan farmasi, alat kesehatandalam negeri dan memfasilitasi pembuatan paten HAKI. 3) Kemenkes mampu mendorong inovasi dan kreasi dalam negeri di bidang obat-obatan dan obat alternatif yang mudah dan murah serta memfasilitasi pembuatan paten HAKI dan pengurusan ijin usahanya.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
82
No. 4.
Keluaran Utama
Ekspektasi Utama
MeningkatnyaJumlah,Jenis,KualitasdanP emerataanTenaga Kesehatan
1) Kemenkes mampu mendorong tenaga kesehatan profesional semakin merata sampai ke wilayah terpencil. 2) Kemenkes mampu mendorong puskesmas memiliki tenaga kesehatan yang lengkap dan memiki kemampuan profesional dan pelayanan yang baik.
Pemangku Kepentingan Assosiasi Profesi, Lembaga Pendidikan Kesehatan, DPR
3) Kemenkes mampu mendorong kualitas pelayanan & profesi kesehatan dengan regulasi dan akreditasi. 4) Kemenkes mampu mendorong sistem pendidikan, pelatihan dan akreditasi profesi di bidang kesehatan terjamin dan transparan. 5.
Meningkatnya Pengendalian Penyakit
1) Kemenkes mampu mendorong sistem penanganan penyakit berbahaya yang dapat menjamin masyarakat tidak terjangkit di wilayah endemi. 2) Kemenkes mampu menciptakan pusat-pusat penanggulanagan dan pengendalian penyakit yang semakin merata di seluruh Indonesia, serta mudah dan murah di akses masyarakat dari rumah sakit
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Masyarakat, Asosiasi Profesi Kesehatan, Asosiasi Farmasi, Obat dan Alkes.
83
No.
Keluaran Utama
Ekspektasi Utama
Pemangku Kepentingan
3) Kemenkes mampu menciptakan inovasi dan kreasi dalam pengendalian penyakit. 4) Kemenkes mampu menyediakan layanan informasi & pengaduan terkait pengendalian penyakit.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
84
Tabel 20. Penilaian Tingkat Pencapaian Kinerja Saat ini
No 1.
Keluaran Utama Meningkatnya Kesehatan Masyarakat,
Ekspektasi Utama 1) Kemenkes mampu mendorong penurunan jumlah masyarakat yang terkena penyakit. 2) Kemenkes mampu mendorong penciptaan lingkungan dan ruang publik yang menjamin kesehatan masyarakat. 3) Kemenkes mampu menciptakan aturan yang mengurangi resiko masyarakat terkena penyakit terutama penyakit berbahaya dan mematikan.
2.
Meningkatnya Akses dan Mutu FasilitasPelayananKesehatan
1) Kemenkes mampu menciptakan kemudahan masyarakat mengakses fasilitas kesehatan.
3 3 2
2
Akses informasi ketersediaan tempat tidur RS UPT Kemenkes.
2) Kemenkes mampu menciptakan kemudahan masyarakat mengakses fasilitas kesehatan
Tingkat Pencapaian Kinerja (1-5)
2
Akses pelayanan gawat darurat terpadu berupa
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
85
No
Keluaran Utama
Ekspektasi Utama
Tingkat Pencapaian Kinerja (1-5)
layanan ambulans, informasi faskes terdekat, ketersediaan tempat tidur, dan algoritma kegawat daruratan. 3) Kemenkes mampu menciptakan kemudahan layanan informasi publik pelayanan kesehatan di fasilitas layanan kesehatan UPT Kemenkes.
Layanan melalui pojok informasi di setiap lobby rumah sakit yang dilengkapi dengan perangkat layanan informasi tentang aktivitas rumah sakit, mekanisme dan penanganan pengaduan masyarakat.
Signane TV(tanda informasi publik melalui media elektronik lainnya/disesuaikan dengan kemampuan rumah sakit) di tempat keramaian, lift, ruang tunggu yang menginformasikan jalur penanganan keluhan, keluhan yang diselesaikan, dan lain-lain.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
3
86
No
Keluaran Utama
Ekspektasi Utama 4) Kemenkes mampu mendorong penerapan customer care dengan customer service online di UPT Kemenkes. 5) Kemenkes mampu mendorong peningkatan inovasi dan kreativitas pelayanan dan mutu fasilitas kesehatan UPT Kemenkes melalui layanan unggulan.
Meningkatnya akses, kemandirian, dan mutusediaan farmasidanalat kesehatan
3
3
Ruang inovasi dan kreativitas dibuka luas dan diberi reward untuk UPT Kemenkes.
6) Kemenkes mampu mendorong inovasi dan kreativitas pemangku kepentingan terkait bidang pelayanan kesehatan untuk meningkatkan pelayanan dan mutu fasilitas kesehatan. 3.
Tingkat Pencapaian Kinerja (1-5)
1) Kemenkes mampu mendorong kemandirian dan mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan dari karya dan produksi anak bangsa.
2
2
2) Kemenkes mampu mendorong inovasi dan kreasi
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
87
No
Keluaran Utama
Ekspektasi Utama dibidang kesediaan farmasi, alat kesehatandalam negeri dan memfasilitasi pembuatan paten HAKI. 3) Kemenkes mampu mendorong inovasi dan kreasi dalam negeri di bidang obat-obatan dan obat alternatif yang mudah dan murah serta memfasilitasi pembuatan paten HAKI dan pengurusan ijin usahanya.
4.
MeningkatnyaJumlah,Jenis,KualitasdanPe merataanTenaga Kesehatan
1) Kemenkes mampu mendorong tenaga kesehatan semakin merata sampai ke wilayah terpencil. 2) Kemenkes mampu mendorong puskesmas memiliki tenaga kesehatan yang lengkap dan memiki kemampuan profesionaldan pelayanan yang baik. 3) Kemenkes mampu mendorong kualitas pelayanan dan profesi kesehatan yang semakin baik dengan regulasi dan akreditasi.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Tingkat Pencapaian Kinerja (1-5) 3 2
3
2 3
88
No
5.
Keluaran Utama
Meningkatnya Pengendalian Penyakit
Ekspektasi Utama
Tingkat Pencapaian Kinerja (1-5)
4) Kemenkes mampu mendorong sistem pendidikan, pelatihan dan akreditasi profesi di bidang kesehatan yang terjamin dan transparan.
4
1) Kemenkes mampu mendorong penanganan penyakit berbahaya yang dapat menjamin masyarakat tidak terjangkit di wilayah endemi.
2
2) Kemenkes mampu menciptakan pusat-pusat penanggulangan dan pengendalian penyakit yang semakin merata di seluruh Indonesia, mudah dan murah diakses masyarakat dari rumah sakit yang ada saat ini. 3) Kemenkes mampu menciptakan inovasi dan kreasi dalam pengendalian penyakit. 4) Kemenkes mampu menyediakan layanan informasi dan pengaduan masyarakat yang terpadu dan terintegrasi terkait pengendalian penyakit.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
2
2 3
89
Tabel 21. Peningkatan Kinerja
No.
1.
Keluaran DenganTingkatPencapaianKinerja (Skor < 4)
Identifikasi Kegiatan terpilih
Dapat Ditingkatkan? (Y/T)
Dalam Kendali Penuh?
Kurang Dari 12 Bulan?
Kandidat Quick wins?
(Y/T)
(Y/T)
(Y/T)
1) Kemenkes mampu mendorong penurunan jumlah masyarakat yang terkena penyakit.
Program Penurunan Penderita Penyakit menular.
Y
T
T
T
2) Kemenkes mampu mendorong penciptaan lingkungan dan ruang publik yang menjamin kesehatan masyarakat.
Penghargaan Inovasi penerapan ruang bebas asap rokok kategori pusat perbelanjaan, stasiun dan terminal, pusat perkantoran, pendidikan, dll.
Y
T
Y
T
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
90
No.
2.
Keluaran DenganTingkatPencapaianKinerja (Skor < 4)
Identifikasi Kegiatan terpilih
Pusat data Publik informasi Penanganan penyakit berbahaya di Indonesia.
1) Kemenkes mampu menciptakan kemudahan masyarakat mengakses fasilitas kesehatan. Akses informasi ketersediaan tempat tidur RS UPT Kemenkes.
Sistem Informasi Ketersediaan Tempat Tidur online dan real time Rumah Sakit Nasional Kementerian Kesehatan yang bisa di akses via gadget.
2) Kemenkes mampu menciptakan kemudahan masyarakat mengakses fasilitas kesehatan.
Sistem Penanganan Gawat Darurat Terpadu Inpres No. 4 Tahun 2013.
Akses darurat
pelayanan terpadu
Kurang Dari 12 Bulan?
Kandidat Quick wins?
(Y/T)
(Y/T)
(Y/T)
Y
T
Y
T
Y
T
Y
T
Y
T
Y
T
(Y/T)
3) Kemenkes mampu menciptakan aturan yang mengurangi resiko masyarakat terkena penyakit terutama penyakit berbahaya dan mematikan.
Dalam Kendali Penuh?
Dapat Ditingkatkan?
gawat berupa
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
91
No.
Keluaran DenganTingkatPencapaianKinerja (Skor < 4)
Identifikasi Kegiatan terpilih
Dapat Ditingkatkan? (Y/T)
Dalam Kendali Penuh?
Kurang Dari 12 Bulan?
Kandidat Quick wins?
(Y/T)
(Y/T)
(Y/T)
Y
Y
Y
layanan ambulans, informasi faskes terdekat, ketersediaan tempat tidur. 3) Kemenkes mampu menciptakan kemudahan layanan informasi publik pelayanan kesehatan di fasilitas layanan kesehatan UPT Kemenkes. Melalui pojok informasi dan Signane TV (tanda informasi publik melalui media elektronik lainnya/disesuaikan dengan kemampuan rumah sakit).
Pojok informasi di setiap lobbyrumah sakit yang dilengkapi dengan perangkat layanan informasi tentang aktivitas rumah sakit, mekanisme dan penanganan pengaduan masyarakat.
Y
Signane TV (tanda informasi publik melalui media elektronik lainnya/disesuaikan dengan kemampuan rumah sakit)
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
92
No.
Keluaran DenganTingkatPencapaianKinerja (Skor < 4)
Identifikasi Kegiatan terpilih
Dalam Kendali Penuh?
Kurang Dari 12 Bulan?
Kandidat Quick wins?
(Y/T)
(Y/T)
(Y/T)
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Dapat Ditingkatkan? (Y/T)
di tempat keramaian, lift, ruang tunggu yang menginformasikan jalur penanganan keluhan, keluhan yang diselesaikan, dan lain-lain. 4) Kemenkes mampu mendorong penerapan customer care dengan customer service online di UPT Kemenkes.
Penerapan customer care dan customer online UPT Kemenkes.
5) Kemenkes mampu mendorong peningkatan inovasi dan kreativitas pelayanan dan mutu fasilitas kesehatan UPT Kemenkes melalui layanan unggulan.
Penghargaan Inovasi dan Kreatifitas Bidang Pelayanan dan Mutu Fasilitas Kesehatan UPT Kemenkes melalui layanan Unggulan.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
93
No.
3.
Keluaran DenganTingkatPencapaianKinerja (Skor < 4)
Identifikasi Kegiatan terpilih
Dapat Ditingkatkan? (Y/T)
Dalam Kendali Penuh?
Kurang Dari 12 Bulan?
Kandidat Quick wins?
(Y/T)
(Y/T)
(Y/T)
6) Kemenkes mampu mendorong fasilitas kesehatan melakukan inovasi dan kreasi bidang pelayanan kesehatan untuk meningkatkan pelayanan dan mutu fasilitas kesehatan.
Penghargaan inovasi dan kreasi Faskes (kategori Puskesmas dan Rumah Sakit) dan Bidang Layanan dan Mutu Fasilitas Kesehatan.
Y
Y
Y
Y
1) Kemenkes mampu mendorong kemandirian dan mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan dari karya dan produksi anak bangsa.
Peningkatan mutu penelitian terkait peningkatan mutu dan temuan baru bidang farmasi dan alat kesehatan.
Y
T
T
T
2) Kemenkes mampu mendorong inovasi dan kreasi penemuan obat alternatif dari produksi anak bangsa dan memfasilitasi pembuatan paten HAKI.
Penghargaan inovasi dan kreasi bidang penemuan obat dan pengobatan alternatif untuk meningkatkan kesehatan
Y
Y
Y
Y
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
94
No.
4.
Keluaran DenganTingkatPencapaianKinerja (Skor < 4)
Identifikasi Kegiatan terpilih
Dalam Kendali Penuh?
Kurang Dari 12 Bulan?
Kandidat Quick wins?
(Y/T)
(Y/T)
(Y/T)
Y
Y
Y
Y
Y
Y
T
T
Y
T
T
T
Dapat Ditingkatkan? (Y/T)
3) Kemenkes mampu mendorong inovasi dan kreasi dalam negeri di bidang obat-obatan dan obat alternatif yang mudah dan murah serta memfasilitasi pembuatan paten HAKI dan pengurusan ijin usahanya.
Penghargaan inovasi dan kreasi bidang obat – obatan dan obat alternatif untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
1) Kemenkes mampu mendorong tenaga kesehatan profesional semakin merata sampai ke wilayah terpencil.
Perekrutan tenaga kesehatan profesional untuk daerah terpencil prioritas.
2) Kemenkes mampu mendorong puskesmas memiliki tenaga kesehatan yang lengkap dan memiliki kemampuan profesionalisme dan pelayanan yang baik.
Standarisasi dan akreditasi bidang tenaga kesehatan puskesmas.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
95
No.
5.
Keluaran DenganTingkatPencapaianKinerja (Skor < 4)
Identifikasi Kegiatan terpilih
Dapat Ditingkatkan? (Y/T)
Dalam Kendali Penuh?
Kurang Dari 12 Bulan?
Kandidat Quick wins?
(Y/T)
(Y/T)
(Y/T)
3) Kemenkes mampu mendorong kualitas pelayanan dan profesi kesehatan semakin baik dengan regulasi dan akreditasi.
Standar kompetensi dan sertifikasi tenaga kesehatan.
Y
T
T
T
4) Kemenkes mampu mendorong sistem pendidikan, pelatihan dan akreditasi profesi di bidang kesehatan terjamin dan transparan.
Akreditasi dan sertifikasi lembaga pendidikan dan pelatihan bidang kesehatan.
Y
T
T
T
1) Kemenkes mampu mendorong penanganan penyakit berbahaya yang dapat menjamin masyarakat tidak terjangkit di wilayah endemi.
Peningkatan penanganan peyakit berbahaya di wilayah endemi.
Y
T
T
T
2) Kemenkes mampu menciptakan pusat-pusat penanggulangan dan pengendalian penyakit yang
Meningkatkan sistem informasi publik dan memperbanyak Rumah
Y
Y
T
Y
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
96
No.
Keluaran DenganTingkatPencapaianKinerja (Skor < 4)
Identifikasi Kegiatan terpilih
Dalam Kendali Penuh?
Kurang Dari 12 Bulan?
Kandidat Quick wins?
(Y/T)
(Y/T)
(Y/T)
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Dapat Ditingkatkan? (Y/T)
semakin merata di seluruh Indonesia, mudah dan murah di akses masyarakat dari rumah sakit yang ada saat ini.
Sakit Rujukan pusat penanggulanagan dan pengendalian penyakit.
3) Kemenkes mampu menciptakan inovasi dan kreasi dalam pengendalian penyakit yang semakin berkembang.
Penghargaan inovasi dan kreasi bidang penanganan dan pengendalian penyakit masyarakat.
4) Kemenkes mampu menyediakan layanan informasi dan pengaduan masyarakat terpadu, terintegrasi terkait pengendalian penyakit.
Pusat layanan Masyarakat penanganan dan pengendalian penyakit.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
97
Tabel 22. Kegiatan Terpilih yang akan dijadikan Quick Wins No.
1.
Apa Yang Harus Diperbaiki?
Kandidat Quick wins Sistem Informasi Ketersediaan Tempat Tidur online dan real time Rumah Sakit Nasional Kementerian Kesehatan yang bisa di akses via gadget.
1)
Sistem Informasi internal rumah sakit terkait informasi real time ketersediaan tempat tidur.
2)
Layanan Informasi real time ketersediaan tempat tidur untuk pasien rawat inap dapat di akses melalui gadget.
3)
2.
Pojok informasi di setiap loby rumah sakit yang dilengkapi dengan perangkat layanan informasi tentang aktivitas rumah sakit, mekanisme dan penanganan pengaduan
1)
Untuk pemeliharaan sistem di butuhkan SDM yang selalu melakukan up date real time TT online.
Menyiapkan Unit layanan pengaduan meliputi mekanisme dan SOP serta evaluasi target.
Tingkat Kesulitan Perbaikan (Tinggi, Sedang, Rendah)
Bagaimana Memperbaikinya? 1) Menyiapkan anggaran operasional untuk mantenance sistem informasi dan Rumah Sakit menyediakan SDM untuk mengupdate data TT online secara real time.
Tingkat kesulitan perbaikan tinggi
2) Melakukan audit dan asessment sistem informasi rumah sakit untuk mendapatkan standar informasi yang diinginkan. 3) Mengintegrasikan sistem dapat diakses masyarakat.
untuk
4) Dilakukan secara bertahap di seluruh rumah sakit UPT Kementerian Kesehatan. 1) Melakukan monev dan tindak lanjut peningkatan standar layanan.
Tingkat kesulitan perbaikan sedang.
2) Membentuk tim unit layanan penanganan pengaduan.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
98
Apa Yang Harus Diperbaiki?
Kandidat Quick wins
No. masyarakat.
3.
2)
Signane TV (tanda informasi publik melalui media elektronik lainnya/disesuaikan dengan kemampuan rumah sakit) di tempat keramaian, lift, ruang tunggu yang menginformasikan jalur penanganan keluhan, keluhan yang diselesaikan, dan lain-lain.
Menyiapkan desain dan standar pojok layanan informasi di UPT Kementerian Kesehatan.
3)
Menyiapkan tanda-tanda informasi di UPT Kementerian Kesehatan.
Penerapan customer care customer service online Kemenkes.
1) Memperbaiki mekanisme customer care berdasarkan karakteristik layanan.
dan UPT
2) Mengumumkan ke publik 3) Memperbaiki Kualitas SDM
4.
Kompetisi inovasi dan kreasi bidang kesehatan. (penggabungan identifikasi kegiatan
sistem
Tingkat Kesulitan Perbaikan (Tinggi, Sedang, Rendah)
Bagaimana Memperbaikinya?
dan
3) Implementasi penanganan masyarakat.
standar layanan pengaduan
4) Melakukan penilaian kecepatan respon terhadap komplain. 5) Merekapitulasi hasil penanganan pengaduan komplain. 1) Menyiapkan aturan peningkatan standar customer care dengan customer onlinesesuai dengan karakteristiknya.
Tingkat kesulitan perbaikan sedang.
2) Melakukan assesment. 3) Melakukan pilot project.
4) Memperbaiki monitoring dan evaluasi penerapannya.
4) Melakukan lanjut.
monev
dan
tindak
1) Mendorong semua pemangku kepentingan melakukan inovasi dan kreasi dalam percepatan Pelayanan Publik
1) Mendorong pengembangan model inovasi dan kreasi bidang kesehatan untuk semua pemangku kepentingan bidang
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Tingkat kesulitan perbaikan sedang.
99
No.
Apa Yang Harus Diperbaiki?
Kandidat Quick wins terpilih pada Kemenkes)
ekspektasi
utama
Bidang Kesehatan. 2) Melakukan kerjasama dengan semua stakeholder, mulai dari masyarakat, asosiasi profesi kesehatan, DPR/D, pemerintah daerah propinsi/kab/kota, Asosiasi Faskes, Perguruan Tinggi, alkes dan farmasi, obat tradisional untuk melahirkan inovasi dan kreasi yang bisa diangkat di tingkat nasional. 3) Kerjasama dengan riset, DIKTI dan HAKI dalam menindak lanjuti inovasi dan kreasi.
Bagaimana Memperbaikinya?
Tingkat Kesulitan Perbaikan (Tinggi, Sedang, Rendah)
kesehatan. 2) Melakukan sosialisasi akan adanya kompetisi model inovasi dan kreasi bidang kesehatan kepada semua pemangku kepentingan. 3) Melakukan kerjasama kelembagaan dengan instansi terkait untuk menindak lanjuti hasil inovasi dan kreasi. 4) Kompetisi secara bertingkat sampai puncaknya tingkat nasional.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
100
5.2 Penetapan Usulan Quick Wins Kementerian Kesehatan Berdasarkan analisis melalui langkah-langkah tersebut di atas, ditetapkan Quick Wins Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan dapat dilihat pada table 23 dibawah ini. Tabel 23. Quick Wins Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan
No.
Quick Wins
1.
Pojok informasi di setiap lobby rumah sakit yang dilengkapi dengan perangkat layanan informasi tentang aktivitas rumah sakit, mekanisme dan penanganan pengaduan masyarakat. Signane TV (tanda informasi publik melalui media elektronik lainnya/disesuaikan dengan kemampuan rumah sakit) di tempat keramaian, lift, ruang tunggu yang menginformasikan jalur penanganan keluhan, keluhan yang diselesaikan, dan lain-lain.
2.
Penerapan customer care dan customer service online UPT Kemenkes.
3.
Kompetisi inovasi dan kreasi bidang kesehatan.
5.3. Penjelasan Usulan Quick Wins Kementerian Kesehatan 5.3.1 A.
Pojok dan Tanda Informasi Publik (PTIP) Latar Belakang Pojok Informasi adalah fasilitas layanan informasi publik melalui
proses tatap muka. Tanda Informasi Publik adalah fasilitas/media layanan informasi tentang semua layanan penting yang ada di Rumah Sakit, seperti dokter yang bertugas, ketersediaan tempat tidur, alur layanan, penanganan pengaduan/keluahan dan informasi lainnya di Rumah Sakit yang mudah di akses oleh pemangku kepentingan. Ketersediaan layanan Pojok dan Tanda Informasi Publik (PTIP) di Rumah
Sakit
sangat
penting
untuk
membantu
masyarakat
memperoleh informasi yang berhubungan dengan kebutuhan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit yang bersangkutan. Oleh karena
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
101
itu, standar layanan ini harus selalu di tingkatkan agar menjadi pengungkit peningkatan kepuasan masyarakat. B.
Tujuan Tujuan dari Quick Wins Pojok dan Tanda Informasi Publik (PTIP)
adalah meningkatnya akses informasi masyarakat terkait dengan aktivitas rumah sakit, mekanisme dan penanganan pengaduan masyarakat secara lebih mudah dan terjangkau. C.
Sasaran Sasaran Quick Wins Pojok dan Tanda Informasi Publik (PTIP)
adalah: 1.
Bagi Pemerintah: Menjadikan PTIP sebagai Instrumen untuk menerapkan keterbukaan informasi pada publik/masyarakat terutama terkait dengan aktivitas rumah sakit, mekanisme dan penanganan pengaduan masyarakat dan lain-lain; Sebagai salah satu sarana untuk akuntabilitas publik.
2.
Bagi Masyarakat: Mendapatkan akses informasi terkait dengan aktivitas rumah sakit, mekanisme dan penanganan pengaduan masyarakat secara lebih mudah karena ditempatkan di tempat-tempat strategis; Meningkatkan kepercayaan masyarakat atas kualitas pelayanan publik oleh Kemenkes.
D.
Keluaran Keluaran (deliverables) yang diharapkan dapat diperoleh
dengan tergarapnya QuickWins ini adalah: Tersedianya Pojok informasi di setiap lobby rumah sakit yang dilengkapi dengan perangkat layanan informasi tentang
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
102
aktivitas rumah sakit, mekanisme dan penanganan pengaduan masyarakat. Tersedianya Signane TV (tanda informasi publik melalui media elektronik lainnya/disesuaikan dengan kemampuan rumah sakit)
di
tempat
keramaian,
lift,
ruang
tunggu
yang
menginformasikan jalur penanganan keluhan, keluhan yang diselesaikan, dan lain-lain. E.
Rencana Aksi Menyiapkan aturan dan standar pojok informasi, dan signane TV di UPT pelayanan publik dan RS sesuai dengan karakteristik masing-masing. Melakukan assessment dan supervisi penyiapan pojok layanan Melakukan assesment dan supervisi atas publikasi layanan dan implementasi standar layanan. Melakukan
monitoring
dan
evaluasi
dan
tindak
lanjut
peningkatan standar layanan. Melaksanakan ploting dan ditargetkan dalam waktu 2 tahun semua unit layanan dan RS UPT Kemenkes sesuai dengan karakteristik memiliki pojok informasi dan signane TV yang mampu meningkatkan kepuasan publik. 5.3.2 A.
Customer Care Online UPT Latar Belakang Customer Care dalam bahasa lainnya adalah pelayanan prima.
Dalam pendekatan marketing, pelayanan prima bukan hanya sekedar memberikan suatu layanan, tapi sampai kepada membangun kedekatan dengan pelanggan melalui attitute (sikap), attention (perhatian) dan action (tindakan). Pengejawantahannya dilakukan dalam sistem pelayanan terpadu (online), responsif, cepat, mudah dan murah, yang di dukung oleh SDM yang kompeten.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
103
Menerapkan Customer Care Online di UPT Kemenkes yang memiliki Fungsi Layanan (RS dan UPT layanan lainnya) akan memberikan daya ungkit yang sangat besar untuk meningkatkan kepuasan
dan
kepercayaan
masarakat
kepada
Kementerian
Kesehatan. a.
Tujuan Tujuan dari Quick Wins Customer Care Online UPT adalah
meningkatkan standar customer care melalui customer service online di UPT Layanan yang ada di Kemenkes. b.
Sasaran Sasaran dari Quick Wins Customer Care Online UPT adalah. 1.
Bagi Pemerintah
Menjadikan Customer Care Online UPTsebagai salah satu cara untuk mengimplementasikan amanat UU Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik yang berfokus pada kepentingan pelanggan (masyarakat).
Mendapatkan informasi umpan balik terhadap layanan pengaduan atau penanganan pasien yang diberikan oleh RS yang menjadi PT Kemenkes.
2.
Bagi Masyarakat
Mempunyai cara yang mudah untuk memberikan informasi pengaduan atas pelayanan yang diberikan UPT Kemenkes.
Meningkatkan kepercayaan masyarakat atas kualitas pelayanan publik oleh Kemenkes.
B.
Keluaran Keluaran (deliverables) yang diharapkan dapat diperoleh
dengan tergarapnya QuickWins ini adalah tersedianya online system
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
104
yang memungkinkan masyarakat (customer)mendapatkan pelayanan prima di UPT Pelayanan Kemenkes. C.
Rencana Aksi
Menyiapkan online system Customer Care yang handal.
Menyiapkan aturan peningkatan standar customer care dengan mekanisme citizen charter di UPT Pelayanan dan Rumah sakit sesuai dengan karakteristiknya.
Melakukan assesment dan supervisi.
Melakukan pilot project
Melakukan monev dan tindak lanjut
5.3.3. Kompetisi Inovasi dan Kreasi Bidang Kesehatan A.
Latar Belakang Kesehatan merupakan satu pilar penting dalam kehidupan
manusia. Pembangunan bidang kesehatan merupakan satu bagian besar dalam pembangunan. Oleh karena itu, partisipasi semua pemangku kepentingan harus dibuka dan didorong secara bersamasama untuk mencapai hasil terbaik bidang kesehatan. Ruang partisipasi yang paling besar daya ungkitnya dalam meningkatkan capaian hasil pembangunan bidang kesehatan adalah membuka dan mendorong inovasi dan kreasi bidang kesehatan untuk semua pemangku kepentingan baik individu, kelompok masyarakat maupun institusi. Ruang inovasi dan kreasi yang bisa didorong mencakup bidang pelayanan, penanggulangan penyakit, penanganan penyakit, budaya dan lingkungan sehat, inovasi bidang obat lokal dan lain sebagainya dalam bentuk kompetisi. B.
Tujuan Mendorong berbagai pihak (individu, kelompok masyarakat,
maupun institusi) untuk menampilkan inovasi dan kreasi bidang pelayanan kesehatan prima, penanggulangan penyakit, penanganan Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
105
penyakit, budaya dan lingkungan sehat, inovasi bidang obat lokal dan inovasi lainnya dalam bentuk kompetisi. C.
Sasaran Sasaran dari Quick Wins Kompetisi Inovasi Dan Kreasi Bidang
Kesehatan adalah. 1.
Bagi Pemerintah
Menjadikan Kompetisi Inovasi dan Kreasi Bidang Kesehatan sebagai salah satu cara untuk mendapatkan pengetahuan dan best practices terkait pelayanan bidang kesehatan yang dilakukan
oleh
berbagai
pihak
(individu,
kelompok
masyarakat, maupun institusi).
Sarana untuk membangun kerjasama dengan pemangku kepentingan (stakeholder).
Memberikan fasilitasi bagi tindak lanjut temuan baru atau inovasi bidang kesehatan pada institusi berwenang dalam pemberian HAKI.
2.
Bagi Masyarakat
Menjadi sarana untuk mengembangkan kreasi dan inovasi di bidang kesehatan yang dapat memberikan nilai tambah dalam memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik.
Mendapatkan apresiasi atas inovasi dan kreasi bidang kesehatan yang sudah mereka buat.
D. Keluaran Keluaran (deliverables) yang diharapkan dapat diperoleh dengan tergarapnya QuickWins ini adalah terselenggaranya kegiatan Kompetisi Inovasi dan Kreasi Bidang Kesehatanuntuk berbagai kategori secara berjenjang dan berkesinambungan.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
106
E. Rencana Aksi
Menyiapkan fasilitasiuntuk menggalakkan inovasi dan kreasi
bidang
kesehatan
untuk
semua
pemangku
kepentingan bidang kesehatan.
Melakukan
sosialisasi
kepada
semua
pemangku
kepentingan (stakeholder).
Melakukan kerjasama kelembagaan dengan instansi terkait untuk menindak lanjuti hasil inovasi dan kreasi.
Melaksanakan
kompetisi
secara
bertingkat
sampai
puncaknya di tingkat nasional
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
107
VI. RENCANA AKSI REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN KESEHATAN 6.1
Tahapan
Pencapaian
Reformasi
Birokrasi
Sasaran Kementerian
Kesehatan 6.2
Kegiatan dan Tahapan Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi
Kementerian
Kesehatan 6.3
Rencana Aksi
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
108
6.1
Tahapan Pencapaian Sasaran Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan Tahapan pencapaian sasaran Reformasi Birokrasi Kementerian
Kesehatan merupakan arah dari Rencana aksi kegiatan. Tahapan ini memberikan peta jalan reformasi birokrasi untuk menuju kondisi yang diharapkan di tahun 2019. Tahapan pencapaian sasaran ini dapat menjadi panduan bagi pengelola reformasi birokrasi Kementerian Kesehatan melaksanakan rencana aksi kegiatan dalam memperbaiki kualitas birokrasi Kementerian Kesehatan setiap tahunnya. Tahapan pencapaian sasaran disusun berdasarkan 3 (tiga) sasaran yang ingin dicapai dalam pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan yaitu: 1. Tahapan
pencapaian Sasaran
Reformasi Birokrasi Kemenkes
Berkinerja Tinggi yang Bersih dan Akuntabel. 2. Tahapan
pencapaian Sasaran
Reformasi Birokrasi Kemenkes
Berkinerja Tinggi yang Efektif dan Efisien 3. Tahapan pencapaian Sasaran
Reformasi Birokrasi Kemenkes
Berkinerja Tinggi yang memiliki Pelayanan Publik yang berkualitas. Untuk lengkapnya disajikan pada tabel-tabel berikut ini.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
109
2015
2016
2017
Tersusunnya Road Map RB Kemenkes 2015-2019.
Terbentuknya Tim RB, Asesor dan AoC Kemenkes 2015-2019 (Pokja Manajemen Perubahan dan Pokja Pengawasan)
Terseleksinya Satuan Kerja yang akan diajukan WBK, WBBM untuk tahun 2016.
Tersosialisasikannya Road Map RB 20152019 (Kantor Pusat, Eselon 1 dan 2 melalui rakorpimtas), Unit utama menindaklajuti ke UPT masingmasing. Paparan dikoordinir oleh MP dengan materi semua Pokja. oleh Eselon I)
Meningkatnya kesadaran dan peningkatan penerapan RB (kuesioner Manajemen Perubahan/Puskom bersama Badan Litbangkes) Terlaksanangya midterm review
2018
2019
Meningkatnya profil mental aparatur (AoC dievaluasi/ EBA ulang)
Terinternalisasinya seluruh nilainilai Kemenkes oleh seluruh pegawai.
Meningkatnya kapasitas AoC di lingkungan Kementerian Kesehatan sampai dengan UPT Kemenkes. (kuesioner oleh Pokja Manajemen Perubahan/Puskom bersama Badan Litbangkes)
Satuan kerja berkinerja tinggi, bersih dan akuntabel sebagai wujud transformasi dalam institusi.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
110
K O N D I S I YANG DIHARAPKAN
KONDISI SAAT INI
Tabel 24. Tahapan Pencapaian Sasaran RB Kemenkes Berkinerja Tinggi yang Bersih dan Akuntabel
KONDISI SAAT INI
Terbitnya peraturan Menkes terkait teknis penanganan WBS
2016
2017
2018
2019
Terlaksananya peningkatan Kapasitas Asesor, AoC dan APIP. PenguatanAoC melalui keahlian sebagai Coach
Terlaksananya peningkatan Kapasitas AoC di lingkungan Kementerian Kesehatan sampai dengan UPT (SK AoC UPT tandatangan Sekretaris Jenderal) dan Jambore AoC Tertanganinya dengan baik semua pengaduan masyarakat. (Pokja Pengawasan)
Semakin kecilnya pengaduan masyarakat karena tidak ada penyimpangan yang berakibat kerugian negara. (a.Semakin kecilnya opini negatif dan b. Semakin kecilnya kerugian negara). Semakin kecilnya penyimpangan dari penanganan WBS. (Pokja Pengawasan)
Semakin berkurangnya pengaduan masyarakat.
Meningkatnya penanganan WBS dan benturan kepentingan. (Pokja Pengawasan)
Meningkatnya kepatuhan satuan kerja dalam pelaksanaan SPIP. (Pokja Pengawasan)
Meningkatnya kepatuhan semua satuan kerja dalam pelaksanaan SPIP. (Pokja Pengawasan)
Terbentuknya tim penanganan pengaduan masyarakat pada setiap satuan kerja di lingkungan Kantor Pusat Kemenkes (Pokja Pengawasan) Terbitnya Juknis Penanganan Benturan kepentingan dan penerapan SPIP di semua satuan kerja. (Pokja Pengawasan)
K O N D I S I YANG DIHARAPKAN
2015
Totalitas tingkat kepatuhan. (Pokja Pengawasan)
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
111
KONDISI SAAT INI
Diperolehnya penghargaan dari Menpan: Penetapan Satker Berpredikat WBBM : 1
2016
2017
Terlaksananya pembinaan dan pendampingan satker pelayanan untuk menerapkan indikator WBK, baik pusat maupun UPT vertikal. Diusulkannya satker pelayanan berpredikat WBK : 10 satker.
Meningkatnya pelaksanaan SPIP yang baik di semua satuan kerja di lingkungan Kemenkes. (Pokja Pengawasan)
Terselesaikannya asesmen dan konsep integrasi e-planning, e-budgeting, e-
2018
2019
Diusulkannya satker pelayanan berpredikat WBK : 10
Diusulkannya satker pelayanan berpredikat WBK : 10
Diusulkannya satker pelayanan berpredikat WBK : 10
Diusulkannya satker pelayanan berpredikat WBBM : 1
Diusulkannya satker pelayanan berpredikat WBBM : 1
Diusulkannya satker pelayanan berpredikat WBBM : 1
Terlaksananya pembinaan dan pendampingan satker pelayanan untuk menerapkan indikator WBK, baik pusat maupun UPT vertikal. Terbangunnya integrasi sistem eplanning, e budgeting, e procurement, e
Terlaksananya pembinaan dan pendampingan satker pelayanan untuk menerapkan indikator WBK, baik pusat maupun UPT vertikal. Dapat diimplementasikannya sistem e-planning, ebudgeting, e-
Terlaksananya pembinaan dan pendampingan satker pelayanan untuk menerapkan indikator WBK, baik pusat maupun UPT vertikal.
Terwujudnya sistem e-planning, e-budgeting, e-procurement, ecatalog dan e-akun kinerja pada setiap satuan kerja. (Pokja
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
112
K O N D I S I YANG DIHARAPKAN
2015
2016
catalog dan e-akun kinerja yang dapat di akses oleh semua satuan kerja (Pokja Akuntabilitas)
2018 procurement, e-catalog dan e-akun kinerja yang dapat diakses oleh semua satuan kerja. (Pokja Akuntabilitas)
2019 Akuntabilitas)
KONDISI SAAT INI
procurement, ecatalog dan e-akun kinerja di semua satuan kerja (Pokja Akuntabilitas)
2017
K O N D I S I YANG DIHARAPKAN
2015
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
113
1. Tahapan pencapaian Sasaran Reformasi Birokrasi menuju Birokrasi Kemenkes Berkinerja Tinggi yang Efektif dan Efisien adalah seperti pada Tabel berikut.
KONDISI SAAT INI
2015
Tabel 25. Tahapan Pencapaian Sasaran RB Kemenkes Berkinerja Tinggi yang Efektif dan Efisien
2016
2017
2018
2019
Dimasukkannya agenda Reformasi Birokrasi ke dalam tugas dan fungsi di masing-masing Unit eselon I
Dimasukkannya kegiatan Pelaksanaan RB Kemenkes 2015-2019 ke dalam Rencana Kegiatan masing-masing Unit eselon I
Dilaporkannya secara berkala pelaksanaan agenda RB di Unit eselon I kepada Sekretaris Jenderal.
Dilaporkannya secara berkala pelaksanaan agenda RB di Unit eselon I kepada Sekretaris Jenderal.
Dilaporkannya secara berkala pelaksanaan agenda RB di Unit eselon I kepada Sekretaris Jenderal.
Terselesaikannya Analisa Jabatan dan Informasi Jabatan berdasarkan Organisasi Baru.
Diindentifikasinya tumpang tindih tugas dan fungsi serta adanya tugas tambahan di masing-masing satker dan dilaporkannya ke Biro Hukor
Diinventarisasinya organisasi Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/ Kota yang telah sesuai dengan pedoman
Diinventarisasinya organisasi Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota yang telah sesuai dengan pedoman
Disusunnya proses bisnis semua satuan kerja dan harmonisasi SOP unit Kemenkes sesuai dengan organisasi baru dalam rangka peningkatan kecepatan proses penyelenggaraan pemerintah
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
114
K O N D I S I YANG DIHARAPKAN
2.
Terlaksananya perencanaan kebutuhan pegawai di Unit-unit Eselon II (dengan memperhitungkan kondisi saat ini dan kebutuhan) sesuai struktur organisasi baru)
2016
2017
2018
2019
Direncanakannya kembali kebutuhan pegawai sesuai organisasi baru Ditempatkannya pegawai sesuai bakat/minat dan kompetensi Meningkatnya pembinaan disiplin pegawai
Meningkatnya pembinaan disiplin pegawai
Meningkatnya pembinaan disiplin pegawai
Meningkatnya pembinaan disiplin pegawai
Dikembangkannya sistem penilaian kinerja pegawai berbasis TIK
Dikembangkannya sistem penilaian kinerja pegawai berbasis TIK
Dikembangkannya sistem penilaian kinerja pegawai berbasis TIK
Dikembangkannya sistem karier pegawai Kemenkes Dikembangkannya sistem pengembangan pegawai melalui pendidikan dan pelatihan (diklat)
Dikembangkannya sistem karier pegawai Kemenkes Dikembangkannya sistem pengembangan pegawai melalui pendidikan dan pelatihan (diklat)
Dikembangkannya sistem penilaian kinerja pegawai berbasis TIK Dikembangkannya sistem karier pegawai Kemenkes Meningkatnya sistem pengembangan pegawai melalui pendidikan dan pelatihan (diklat)
Dikembangkannya sistem karier pegawai Kemenkes Meningkatnya sistem pengembangan pegawai melalui pendidikan dan pelatihan (diklat)
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
115
K O N D I S I YANG DIHARAPKAN
KONDISI SAAT INI
2015
AT INI
2016
2017
2018
2019
Dirumuskannya tatalaksana (prosesproses bisnis) di Kemenkes sesuai organisasi baru
Harmonisasi Standard Operating Procedure (SOP) Kementerian Kesehatan
Meningkatnya Penerapan TIK Kemenkes menuju sistem TIK terintegrasi, efektif, dan efisien
Mantapnya Sistem Informasi Kesehatan (SIK) Nasional terintegrasi berbasis TIK
Dikembangkannya eGovernment di Kemenkes
Terlembagakannya Agenda RB kedalam Organisasi Kemenkes
Meningkatnya organisasi Kemenkes yang right sizing serta menurunkan tumpang tindih tugas dan fungsi sampai dengan UPT
Sinergi organisasi Kemenkes dengan organisasi Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota
Sinergi organisasi Kemenkes dengan organisasi Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota
Meningkatnya pelaksanaan kinerja aparatur
Tersusunnya Pedoman tentang Road Map Teknologi Informasi Kesehatan
Diusulkannya perubahan organisasi dan tata kerja satker di lingkungan Kemenkes s/d UPT kepada Kemen PAN & RB
Meningkatnya penggunaan teknologi informasi dalam upaya pelaksanaan e Government Kemenkes yang terintegrasi, efektif dan efisien.
Meningkatnya penggunaan teknologi informasi dalam upaya pelaksanaan e Kemenkes yang terintegrasi, efektif dan efisien.
Meningkatnya penggunaan teknologi informasi dalam upaya pelaksanaan e Government Kemenkes yang terintegrasi, efektif dan efisien.
Terlaksananya eoffice di lingkungan Kemenkes
Tersusunnya Naskah Akademik (NA) tentang pedoman organisasi Dinas Kesehatan Provinsi
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
K O N D I S I YANG DIHARAPKAN
KONDISI SAAT INI
2015
116
Tersusunnya Standar Kompetensi Jabatan Struktural dan Fungsional di lingkungan Kemenkes Terlaksananya harmonisasi peraturan perundangundangan untuk tahun berjalan
2016
2017
2018
2019
Tersusunnya rancangan Pedoman Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Diperkuatnya pengendalian penyusunan peraturan perundang-undangan di Kemenkes
Diperkuatnya pengendalian penyusunan peraturan perundang-undangan di Kemenkes
Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam penyusunan kebijakan dan peraturan
Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam penyusunan kebijakan dan peraturan perundang-undangan di Kemenkes
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
117
K O N D I S I YANG DIHARAPKAN
2015
3. Tahapan pencapaian Sasaran Reformasi Birokrasi menuju Birokrasi KemekesBerkinerja Tinggi yang memiliki Pelayan Publik yang berkualitas adalah seperti pada Tabel 26 berikut Tabel 26. Tahapan Pencapaian Sasaran RB Kemenkes Berkinerja Tinggi memiliki Pelayanan Publik yang berkualitas
Ditetapkannya Quick Wins Kemenkes
2016
2017
2018
Disosialisasikannya RB dan Quick Wins
Meningkatnya kecepatan proses pelayanan dengan survey melalui assessment
Meningkatnya penerapan manajemen complain melalui IT
Dibuatnya pedoman alur manajemen pengaduan.
Tersedianya SDM terlatih untuk managemen complain dan Customer on Line sesuai dengan kompetensi
Meningkatnya penerapan customer care on line melalui IT
Diterapkannya alur manajemen pengaduan di setiap UPT sesuai pedoman
Meningkatnya penggunaan teknologi informasi dalam pemberian pelayanan, melalui
Terselenggaranya monitoring dan evaluasi manajemen pengaduan melalui survei kepuasan
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
2019 Terciptanya kemudahan akses masyarakat mendapat pelayanan melalui Customer Care On Line Meningkatnya penggunaan teknologi informasi dalam pemberian pelayanan maupun kemudahan bagi masyarakat Terciptanya budaya pelayanan prima melalui manajemen pengaduan dan
118
K O N D I S I YANG DIHARAPKAN
KONDISI SAAT INI
2015
2016
KONDISI SAAT INI
Terselenggaranya monitoring dan evaluasi
Tersusunnya Pedoman Customer Care Online di UPT
2017
2018
2019
persiapan mana-jemen pengaduan dalam IT
masyarakat
Customer Care OnLine
Meningkatnya penggunaan teknologi informasi dalam pemberian pelayanan, melalui persiapan customer care online dalam IT Meningkatnya inovasi dalam bidang kesehatan yang mendukung pelayanan publik di masyarakat Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam mendorong peningkatan kualitas pelayanan kesehatan Terselenggaranya monev Customer Care Online melalui Assesment Meningkatnya penghargaan terhadap inovasi bidang kesehatan
Terciptanya model budaya Customer Care Online di 10 Provinsi (FKTP dan FKRTL)
Terciptanya daya saing budaya melalui Model Customer Care OnLine
Terselenggaranya monitoring dan evaluasi manajemen pengaduan elalui survei kepuasan masyarakat
Meningkatnya kualitas pelayanan publik melalui Customer Care OnLine yang setara dengan negara maju di Asia
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
119
K O N D I S I YANG DIHARAPKAN
2015
6.2
Kegiatan dan Tahapan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan Kegiatan dan tahapan pelaksanaan merupakan penjabaran
Program 8 Area Perubahan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi. Tahapan pelaksanaan adalah business process yang berupa bagaimana kegiatan tersebut dilaksanakan dan pihak-pihak mana saja yang terlibat dalam pelaksanaan. Dokumen bukti adalah laporan atau bentuk lain yqng menunjukkan
bahwa
kegiatan
dan
tahapan
kegiatan
telah
dilaksanakan. Tahapan kegiatan juga menunjukkan tugas dan fungsi masingmasing Tim pelaksana RB sebagai berikut. 1)
Menteri Kesehatan sebagai penanggung jawab dan menerima hasil pelaksanaan Reformasi Birokrasi melalui Sekretaris Jenderal.
2)
Masing-masing pokja sebagai penggerak kegiatan.
3)
Unit organisasi sebagai pelaksana kegiatan.
4)
Asesor sebagai pemandu pelaksanaan RB di unit-unit eselon I.
5)
AoC sebagai pelaksana program di unitnya masing-masing.
6)
Biro Hukum sebagai sekretariat RB tingkat Kemenkes dan sekaligus sebagai fasilitator pelaksanaan RB tingkat Kemenkes.
7)
Bagian Hukormas/Hukorpeg/Tahupeg sebagai sekretariat Unit Eselon I dan fasilitasor pelaksanaan RB Kemenkes tingkat Unit Eselon I. Adapun kegiatan dan tahapan pelaksanaan masing-msing
program Reformasi Birokrasi tersebut adalah sebagai berikut.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
120
1. Program Manajemen Perubahan Kegiatan/sub kegiatan dan tahapan dalam pelaksanaan Program Manajemen Perubahan adalah sebagaimana tercantum dalam Tabel 27. berikut. Tabel 27. Kegiatan dan Tahapan Pelaksanaan Program Manajemen Perubahan Kegiatan/ Sub Kegiatan Sosialisasi dan Internalisasi Roadmap Reformasi Birokrasi Kemenkes 20152019
Peningkatan peran AoC dalam RB Kemenkes
Dokumen Bukti
Penanggung Jawab
1. Pembekalan kepada para AoC tentang Roadmap RB dan menugasi mereka melakukan sosialisasi RB di semua satuan kerja masing-masing di lingkungan Kementerian Kesehatan 2. Sosialisasi dan Internalisasi RB di unitunit eselon II Kemenkes dan laporan pelaksanaannya ke Pokja Manajemen Perubahan 3. Melaksanakan aksi peningkatan awareness pegawai Kemenkes thd RB melalui pemasangan poster /tagline RB Kemenkes 4. Melaksanakan aksi peningkatan pengetahuan pegawai Kemenkes ttg RB melalui distribusi buku ringkasan Road Map RB Kemenkes 2015-2019
Laporan Keg Pembekalan
Pokja MP /Pus Determinan
Laporan Sosialisasi RB di tiap Unit Org
Pokja MP /Unit Organisasi
Poster Tagline RB
Pokja MP /Pus Determinan
Buku Ringkasan RB & Distribusi di Tiap Unit Org
Pokja MP /Pus Determinan
1. Rekrutmen AoC baru di lingkungan Kementerian Kesehatan
Daftar nama AoC lama & baru
Pokja MP /Pus Determinan
Tahapan
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
121
Kegiatan/ Sub Kegiatan
Peningkatan gerakan perubahan di lingkungan Kementerian Kesehatan sampai dengan
Dokumen Bukti
Penanggung Jawab
2. Rekrutmen AoC baru di UPT Kementerian Kesehatan
Daftar nama AoC lama & baru
Pokja MP /Pus Determinan
3. Menyelenggarakan pelatihan utk pengembangan kapasitas AoC di lingkungan Kementerian Kesehatan 4. Menyelenggarakan pelatihan utk pengembangan kapasitas AoC di lingkungan UPT Kementerian Kesehatan (PJ. : Masing-masing Unit Eselon I) 5. Merumuskan draft Rencana Tindak (Action Plan) dalam melakukan perubahan di Kemenkes disertai penetapan skala prioritas yang jelas dan terukur 6. Menyelenggarakan Lokakarya Penyusunan Rencana Tindak
Laporan pelaksanaan pelatihan
Pokja MP /Pus Determinan
Laporan pelaksanaan pelatihan
Pokja MP /Pus Determinan
Draft Rencana Tindak AoC
Pokja MP /Pus Determinan
Laporan LK Pusat & LK UPT - Rencana Tindak AoC Final
Pokja MP /Pus Determinan
7. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan Rencana Tindak
Hasil Pemantauan & Evaluasi
Pokja MP /Pus Determinan
1. Mereview & memperbaiki rencana prioritas perubahan (From – To) di semua satuan kerja di lingkungan Kementerian Kesehatan Kemenkes (sesuai OTK baru)
From-To yg sdh diperbaiki
Pokja MP /Pus Determinan
Tahapan
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
122
Kegiatan/ Sub Kegiatan UPT dalam peningkatan budaya integritas, budaya kinerja dan budaya melayani.
Peningkatkan engagement pegawai terhadap RB Kemenkes
Tahapan 2. Membantu AoC memfasilitasi perumusan dan penetapan rencana prioritas perubahan (From – To) di lingkungan Kementerian Kesehatan 3. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan rencana prioritas perubahan (From – To) di semua satuan kerja di lingkungan Kementerian Kesehatan sehingga terwujudnya budaya kinerja, budaya integritas dan budaya melayani 4. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan rencana prioritas perubahan (From – To) di UPT lingkungan Kemenkes sehingga terwujudnya budaya kinerja, budaya integritas dan budaya melayani 1. Menyusun kerangka acuan survei engagement pegawai terhadap RB dan menyerahkannya ke Badan Litbangkes untuk tindak lanjut 2. Melaksanakan survei engagement pegawai thd RB di lingkungan Pusat Kemenkes dan menyerahkan hasilnya ke Pokja Program Manajemem Perubahan
Dokumen Bukti
Penanggung Jawab
From-To
Pokja/Pus Determinan
Hasil pemantauan & evaluasi
Pokja MP /Pus Determinan
Hasil pemantauan & evaluasi
Pokja MP /Pus Determinan
Kerangka Acuan
Pokja MP /Pus Determinan
Hasil Survei
Badan Litbangkes
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
123
Kegiatan/ Sub Kegiatan
Tahapan
Dokumen Bukti
Penanggung Jawab
3. Melaksanakan survei engagement pegawai thd RB di lingkungan UPT Kemenkes dan menyerahkan hasilnya ke Pokja Program Mananajemen Perubahan 4. Melaporkan hasil survei engagement pegawai terhadap RB di lingkungan Pusat kepada Menkes melalui Sekretaris Jenderal 5. Melaporkan hasil survei engagement pegawai terhadap RB di lingkungan UPT kepada Menkes melalui Sekretaris Jenderal 6. Membahas hasil survei engagement pegawai terhadap RB di lingkungan Pusat dan tindak lanjutnya dalam Rakorpim 7. Membahas hasil survei engagement pegawai terhadap RB di lingkungan UPT dan tindak lanjutnya dalam Rakorpim 8. Menginstruksikan dilaksana-kannya tindak lanjut oleh unit-unit organisasi yang berkaitan
Hasil Survei
Badan Litbangkes
Laporan Hasil Survei
Pokja MP /Pus Determinan
Laporan Hasil Survei
Pokja MP /Pus Determinan
Notulen Rakorpim
Setjen
Notulen Rakorpim
Setjen
Instruksi Pimp Unit Eselon I
Unit Eselon I
9. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tindak lanjut survei engagement
Hasil pemantauan & evaluasi
Pokja MP /Pus Determinan
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
124
Kegiatan/ Sub Kegiatan Peningkatan persepsi positif pemangku kepentingan thd RB Kemenkes
Penyiapan Sekretariat Representatif RB Tingkat Kementerian Kesehatan dan Unit Eselon I
Tahapan
Dokumen Bukti
Penanggung Jawab
1. Menyusun kerangka acuan survei persepsi pemangku kepentingan thd RB Kemenkes 2. Melaksanakan survei persepsi pemangku kepentingan terhadap RB Kemenkes 3. Melaporkan hasil survei persepsi pemangku kepentingan terhadap RB Kemenkes kepada Menkes melalui Sekretaris Jenderal 4. Membahas hasil survei persepsi pemangku kepentingan terhadap RB Kemenkes dan tindak lanjutnya dalam Rakorpim 5. Menginstruksikan dilaksanakannya tindak lanjut oleh unit-unit organisasi yang berkaitan
Kerangka Acuan
Pokja MP /Pus Determinan
Hasil Survei
Badan Litbangkes
Laporan Hasil Survei
Pokja MP /Pus Determinan
Notulen Rakorpim
Setjen
Instruksi Pimp Unit Eselon I
Unit Eselon I
6. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tindak lanjut survei persepsi pemangku kepentingan thd RB Kemenkes 1. Melakukan analisis kebutuhan ruang Sekretariat RB (lengkap dengan fasilitasnya) untuk diajukan ke Sekretaris Jenderal Kemenkes melalui Biro Hukor. 2. Mengajukan permintaan pengadaan ruangan untuk Sekretariat RB Kemenkes dan Tingkat Eselon I kepada Sekjen & Pimpinan Unit Eselon I
Hasil pemantauan & evaluasi
Pokja MP /Pus Determinan
Dokumen usulan dan analisis kebutuhan
Pokja MP /Pus Determinan
Surat permintaan pengadaan ruangan Sekretariat RB
Pokja MP /Pus Determinan
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
125
Kegiatan/ Sub Kegiatan
Dokumen Bukti
Tahapan
Penanggung Jawab
3. Melakukan penataan ruangan dan kelengkapan sarana serta fasilitas informasi di ruangan Sekretariat RB.
Berita acara kesiapan ruang Sek RB
Biro Umum /Set Eselon I
4. Memfungsikan ruang Sekretariat RB untuk pelaksanaan tindak lanjut agenda RB Kemenkes dan melaporkannya ke Pokja Manajemen Perubahan
Laporan kegiatan Sekretariat
Asesor & AoC
2. Program Penguatan Sistem Pengawasan Kegiatan/subkegiatan dan tahapan dalam pelaksanaan Program Penguatan Sistem Pengawasan adalah sebagaimana tercantum dalam Tabel 28 berikut. Tabel 28. Kegiatan dan Tahapan Pelaksanaan ProgramPenguatan Sistem Pengawasan Kegiatan/ Sub Kegiatan Peningkatan implementasi penanganan pengaduan masyarakat di semua satuan kerja di lingkungan Kementerian Kesehatan sampai dengan UPT
Tahapan 1.
2.
Membentuk tim penanganan pengaduan masyarakat di lingkungan Kementerian Kesehatan sampai dengan UPT Menyosialisasikan tentang tim penanganan pengaduan masyarakat di semua satuan kerja di lingkungan Kementerian Kesehatan sampai
Dokumen Bukti
Penanggung Jawab
Daftar Tim Penanganan Pengaduan
Semua Satuan Kerja
Posting di Website
Biro Kom Yan Mas
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
126
Kegiatan/ Sub Kegiatan
Tahapan
Dokumen Bukti
Penanggung Jawab
dengan UPT 3.
Peningkatan implementasi Whistle Blowing System (WBS)di semua satuan kerja di lingkungan Kementerian Kesehatan sampai dengan UPT dalam rangka penurunan tingkat penyimpangan aparatur dan penerepan sistem pengawasan yang independen, profesional dan sinergis
1.
2.
3.
Melaksanakan pemantauan dan evaluasi penanganan pengaduan masyarakat di semua satuan kerja di lingkungan Kemenkes sampai dengan UPT serta melaporkan secara berkala kepada Pokja Program Peng. Pengawasan dan It Jen. Menyelenggarakan sosialisasi Peraturan Menteri tentang WBS dan MoU antara Kemenkes dan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) di semua Satuan Kerja di lingkungan Kementerian Kesehatan sampai dengan UPT Menerima laporan dari whistle blowers (WB) Memantau tindak lanjut laporan WB oleh Semua Satuan Kerja di lingkungan Kementerian Kesehatan sampai dengan UPT
Laporan Penanganan Pengaduan disemua Satuan kerja dilingkungan Kementerian Kesehatan sampai dengan UPT
Pokja PP/Set Itjen
Laporan Sosialisasi
Pokja PP/Set Itjen
Daftar laporan dari WB
Itjen
Laporan Pemantauan
Itjen
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
127
Kegiatan/ Sub Kegiatan
Tahapan 4.
Peningkatkan pencegahan benturan kepentingan di semua satuan kerja di lingkungan Kementerian Kesehatan sampai dengan UPT dalam rangka meningkatkan penyelenggaraaan Pemerintah yang bersih bebas KKN
Memberikan reward/ punishment berkaitan dengan WBS 1. Menerbitkan Peraturan Menteri Kesehatan tentang Petunjuk Teknis (Juknis) Penanganan BK di Kemenkes 2. Menyelenggarakan sosialisasi Peraturan Menteri tentang Juknis Penanganan BK di semua satuan kerja di lingkungan Kemenkes sampai dengan UPT 3. Menginventarisasi hal-hal yang berpotensi mengakibatkan benturan kepentingan di masing-masing satuan kerja 4. Melaksanakan penanganan benturan kepentingan, yaitu: a. Meminta setiap pegawai membuat pernyataan terbuka hal-hal yang berpotensi menimbulkan benturan kepentingan b. Melakukan tindakan-tindakan khusus mencegah benturan
Dokumen Bukti
Penanggung Jawab
Daftar pihak yg mendapat reward/ punishment
Itjen
Permenkes
Biro Hukor
Notulen Sosialisasi masing2 Unit Eselon II
Pokja PP/Ses Itjen
Dokumen Hasil Inventarisasi
-Pernyataan tertulis setiap pegawai - Notulen rapat
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Semua Satuan Kerja
Pimpinan Unit Eselon II
128
Kegiatan/ Sub Kegiatan
Dokumen Bukti
Penanggung Jawab
Melaporkan secara berkala kepada Inspektorat Jenderal ttg penanganan BK
Laporan penanganan BK di Unit Eselon II
Pimpinan Unit Eselon II
Melaksanakan SPIP di unit-unit semua satuan kerja Kementerian Kesehatan, yaitu: a. Menciptakan dan memelihara lingkungan pengendalian
Peta risiko masingmasing satuan kerja
Semua Satuan Kerja
Tahapan kepentingan c. Mengeluarkan pegawai dari rapat penting/ pengambilan keputusan yang berpotensi memiliki benturan kepentingan d. Mengikutsertakan pejabat Inspektorat Jenderal dalam rapat-rapat penting/ pengambilan keputusan sebagai pengamat independen 5.
Peningkatan pelaksanaan SPIP dengan baik di semua satuan kerja Kementerian Kesehatan dalam rangka meningkatkan efisiensi penyelenggaraan birokrasi
1.
b. Menilai dan memetakan risiko c. Melaksanakan pengendalian
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
129
Kegiatan/ Sub Kegiatan
Dokumen Bukti
Penanggung Jawab
Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan SPIP di unit Eselon II dan melaporkan kepada Inspektorat Jenderal
Laporan Pelaksanaan SPIP di masingmasing satuan kerja
Semua Satuan Kerja
Mengajukan calon satuan kerja WBK/WBBM
Surat Usulan
Unit Eselon I
Laporan hasil preassessment
Itjen
Format Bimtek yg terisi
Itjen
Laporan Hasil Penilaian TPI
TPI
Surat Usulan ke Kemen PAN & RB
Itjen
Hasil pemetaan kapabilitas APIP
Itjen
Tahapan d. Mengidentifikasi, mencatat dan mengkomunikasi kan informasi untuk pengendalian 2.
3.
Peningkatan jumlah satuan kerja di lingkungan Kementerian Kesehatan yang mendapatkan predikat WBK (Wilayah Bebas Korupsi) dan WBBM (Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani)
1.
2.
3.
4.
5.
Melakukan preassessment terhadap unit yang diusulkan Melakukan bimtek Pencapaian WBK/WBBM kepada Satuan Kerja Calon WBK/WBBM Melakukan penilaian terhadap Satuan Kerja Calon WBK/ WBBM dan melaporkan hasilnya kepada Itjen Mengajukan calon Satuan Kerja WBK/WBBM ke Kemen PAN & RB Melakukan inventarisasi dan Pemetaan Kapabilitas APIP
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
130
Kegiatan/ Sub Kegiatan Peningkatan kapabilitas APIP
Tahapan 1.
2.
3.
4.
Meningkatkan kompetensi SDM APIP melalui program Sertifikasi Melakukan peningkatan kompetensi SDM APIP melalui program Sertifikasi Profesi Internal Audit Melakukan penilaian secara mandiri (self assessment) kapabilitas APIP sesuai kriteria internasional, yaitu dengan menggunakan Internal Audit Capability Model (IACM). Mereview peningkatan peran APIP menjadi quality assurance dan consulting
Dokumen Bukti
Penanggung Jawab
Laporan Hasil Sertifikasi
Itjen
Laporan Hasil Sertifikasi
Itjen
Dokumen hasil selfassessment
Itjen
Dokumen hasil review
Itjen
3. Program Penguatan Akuntabilitas Kegiatan/subkegiatan dan tahapan dalam pelaksanaan Program Penguatan Akuntabilitas adalah sebagaimana tercantum dalam Tabel 29. berikut.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
131
Tabel 29. Kegiatan dan Tahapan Pelaksanaan Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja Kegiatan/ Sub Kegiatan Pengintegrasik an manajemen kinerja Kemenkes secara terbuka
Peningkatan kualitas penerapan sistem akuntabilitas kinerja yang terintegrasi
Dokumen Bukti
Penanggung Jawab
Dokumen Renstra, Renja K/L, RKT, RKP, dan dokumen RKKL
Biro Ren-gar
Dokumen hasil review
Biro Ren-gar Set Unit Eselon I
3. Menyusun laporan kinerja Unit Eselon I
Laporan Kinerja Unit Eselon I
Unit Eselon I
4. Melakukan koordinasi dan fasilitasi terhadap unit Eselon I dalam penyusunan laporan kinerja
Laporan Kinerja seluruh unit kerja Kemenkes
Biro Ren-gar
5. Melakukan evaluasi pelaksanaan kinerja dan integrasi sistem pelaporan
Hasil evaluasi dan aplikasi pelaporan terintegrasi
Biro Ren-gar & Itjen
6. Melakukan perencanaan tindak lanjut pelaksanaan kinerja atas hasil evaluasi
Dokumen Renja tahun berikut
Biro Ren-gar
1. Pembangunan /pengembangan sistem dan teknologi informasi dalam Manajemen Kinerja untuk pengukuran / pelaporan akuntabilitas kinerja Kemenkes berbasis TIK
- Dok. Pengembang-an System TIK
Tahapan 1. Melakukan koordinasi dan fasilitasi terhadap unit Eselon I dalam penyusunan rencana mulai dari penetapan sasaran sampai tolok ukur dalam bentuk indikator yang berorientasi hasil (cascading) 2. Melakukan review pelaksanaan penyusunan rencana secara berkala terhadap dokumen perencanaan
- Dok. Pengelolaan /Laporan
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Pusdatin/ Ro Ren-gar
132
Kegiatan/ Sub Kegiatan
Perluasan unit-unit Eselon II yang menggunakan e-procurement (termasuk ecatalog)
Peningkatkan kualitas pengelolaan keuangan dan barang milik negara
Tahapan
Dokumen Bukti
Penanggung Jawab
2. Penyiapan sumber daya (SDM dan sarana/prasana) dalam pelaksanaan
Laporan penyiapan sumber daya
Pusdatin/ Ro Ren-gar
Daftar Unit Org yg sdh menggunakan e-procurement
Pokja PAK /Ro Ren-gar
Laporan penggunaan e-procurement di unit organisasi
Semua Satuan Kerja & AoC
Daftar unit organisasi yang pernah mendapat reward/punish ment
Setjen & Unit Eselon I
Laporan penggunaan e-procurement di Kemenkes
Biro Keuangan & BMN
Daftar Unit Eselon II terpasang Aplikasi Keu & BMN
Pusdatin
1. Mendorong digunakannya e-procurement (termasuk e-catalog) oleh satuan kerja di lingkungan Kementerian Kesehatan sampai dengan UPT 2. Memantau dan mengevaluasi penggunaan e-procurement (termasuk e-catalog) oleh semua satuan kerja di lingkungan Kementerian Kesehatan dan secara berkala melaporkannya ke Biro Keuangan & BMN 3. Memberikan reward/ punish-ment berkaitan dengan penggunaan eprocurement (termasuk ecatalog) 4. Melaporkan perkembangan penggunaan eprocurement (termasuk ecatalog) di Kemenkes kepada Menkes melalui Sekretaris Jenderal minimal 1 kali setahun 1. Membuat/mengembangka n aplikasi pengelolaan keuangan dan BMN serta SOP-nya dan memasangnya di semua satuan kerja di lingkungan Kementerian Kesehatan
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
133
Kegiatan/ Sub Kegiatan
Tahapan 2. Koordinasi pemantauan dan evaluasi penggunaan aplikasi pengelolaan keuangan dan BMN secara berkala dan menginformasikannya kepada Biro Keuangan & BMN 3. Memberikan reward/ punish-ment terhadap satuan kerja di lingkungan Kementerian Kesehatan terkait penggunaan aplikasi dalam sistem pelaporannya. 4. Melakukan pemutakhiran terhadap aplikasi pengelolaan keuangan dan BMN.
Dokumen Bukti
Penanggung Jawab
Laporan Penggunaan aplikasi keu & BMN di Unit Eselon II
Pusdatin
Daftar Unit Eselon II yg pernah mendpt reward/ punishment
Unit Eselon I
Laporan hasil pemutakhiran aplikasi
Pusdatin
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
134
4.
Program Penguatan Kelembagaan Kegiatan/subkegiatan dan tahapan dalam pelaksanaan Program Penguatan Kelembagaan adalah sebagaimana tercantum dalam Tabel 30. berikut. Tabel 30. Kegiatandan Tahapan Pelaksanaan Program Penguatan Kelembagaan
Kegiatan/ Sub Kegiatan Pelembagaan pelaksanaan agenda Reformasi Birokrasi ke dalam organisasi Kemenkes
Tahapan 1.
2.
3.
4.
Peningkatan organisasi Kemenkes yang right sizing serta mengurangi tumpang
1.
Memasukkan Agenda Reformasi Birokrasi ke dalam tugas dan fungsi di masingmasing Unit Eselon I Memasukkan Kegiatan Pelaksanaan RB Kemenkes 20152019 ke dalam Rencana Kegiatan masing-masing Unit Eselon I Menyiapkan format laporan pelaksanaan RB Unit Eselon I Melaporkan secara berkala pelaksanaan agenda RB di Unit Eselon I kepada Sekretaris Jenderal. Melakukan evaluasi di semua satuan kerja di lingkungan Kementerian Kesehatan & UPT Pusat
Dokumen Bukti
Penanggung Jawab
Dokumen integrasi RB ke dlm Permenkes OTK
Biro Hukor
Dokumen Review RKA/KL
Biro Ren-gar & Itjen
Format Laporan Pelaksaaan RB
Biro Hukor
Laporan pelaksanaan agenda RB Unit Eselon I
Biro Hukormas/Peg/Tah upeg Unit Eselon I
Hasil Evaluasi Satker
Bag. Hukormas /Peg/Tahupeg Unit Eselon I
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
135
Kegiatan/ Sub Kegiatan
Tahapan
tindih tugas dan fungsi sampai dengan UPT Pusat 2.
3.
4.
Sinergisme organisasi Kemenkes dengan organisasi Dinas Kesehatan Provinsi dan
1.
berdasarkan hasil analisis jabatan dan melaporkannya ke Biro Hukor Mengindentifikasi adanya tumpang tindiih tugas dan fungsi serta adanya tugas tambahan di masing-masing satker dan melaporkannya ke Biro Hukor Melakukan kajian perubahan organisasi dan tata kerja satker di lingkungan Kemenkes s/d UPT dan melaporkannya kepada Pimpinan Mengusulkan perubahan organisasi dan tata kerja satker di lingkungan Kemenkes s/d UPT kepada Kemen PAN & RB Menyusun Naskah Akademik (NA) tentang pedoman organisasi Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota
Dokumen Bukti
Penanggung Jawab
Hasil Identifikasi tumpang tindih &tugas2 tambahan
Bag. Hukormas /Peg/Tahupeg Unit Eselon I
Rekomendasi Perubahan/Naskah Akademik
Biro Hukor & Bag. Hukormas /Peg /Tahupeg Unit Eselon I
Persetujuan Kemen PAN & RB
Biro Hukor
Naskah Akademik
Biro Hukor & Bag. Hukormas /Peg /Tahupeg Unit Eselon I
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
136
Kegiatan/ Sub Kegiatan Kabupaten/Ko ta
Tahapan 2.
3.
4.
Penigkatan pelaksanaan kinerja aparatur
1.
2.
3.
Menyusun rancangan Pedoman Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota. Menginventarisasi Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota yang telah sesuai dengan pedoman Melaporkan secara berkala pelaksanaan sinergi organisasi Dinas Kesehatan dan Kemenkes kepada Menkes melalui Sekretaris Jenderal Menyelenggaraka n pertemuan evaluasi kinerja aparatur tahun 2015 Mendorong masing-masing unit eselon I untuk meningkatkan kinerja aparatur di satuan kerja Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kinerja aparatur
Dokumen Bukti
Penanggung Jawab
Pedoman Organisasi Dinas Kesehatan
Biro Hukor & Bag. Hukormas /Peg /Tahupeg Unit Eselon I
Hasil inventarisasi
Biro Hukor & Bag. Hukormas /Peg /Tahupeg Unit Eselon I
Laporan pelaksanaan
Biro Hukor
Laporan pelaksanaan
Biro Hukor & Bag. Hukormas /Peg /Tahupeg
Laporan Pertemuan
Unit Eselon I
Laporan kinerja
Biro Hukor & Bag. Hukormas /Peg /Tahupeg
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
137
5. Program Penguatan Tata Laksana Kegiatan/subkegiatan dan tahapan dalam pelaksanaan Program Penguatan Kelembagaan adalah sebagaimana tercantum dalam Tabel 31. berikut. Tabel 31. Kegiatan dan Tahapan Pelaksanaan ProgramPenguatan Tata Laksana Kegiatan/ Sub Kegiatan Perumusan tatalaksana (prosesproses bisnis) di Kemenkes sesuai organisasi baru
1.
2.
3.
Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan PB dan SOP di Unit Eselon I
Dokumen Bukti
Penanggung Jawab
Melakukan identifikasi dan mereview proses bisnis dan SOP berdasar organisasi baru Kemenkes Harmonisasi Standard Operating Procedure (SOP) Kementerian Kesehatan
Hasil Review PB dan SOP
Memproses Keputusan Pimpinan Unit Eselon I tentang Proses Bisnis dan SOP di Unit Eselon I ybs. Menyusun Instrumen Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Proses Bisnis dan SOP Melaporkan hasil pelaksanaan Proses Bisnis dan SOP berdasarkan Intrumen yang sudah ditetapkak ke Biro Hukor
SK Pimpinan Unit Eselon I
Biro Hukor & Bag. Hukormas /Peg /Tahupeg Unit Eselon I Pokja PT, Biro Hukor & Bag. Hukormas /Peg /Tahupeg Unit Eselon I Biro Hukor & Bag. Hukormas /Peg /Tahupeg Unit Eselon I
Tahapan
1.
2.
Dokumen Konsep Harmonisasi
Dok. Instrumen
Biro Hukor
Laporan masing-masing unit
Bag. Hukormas /Peg /Tahupeg Unit Eselon I
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
138
Kegiatan/ Sub Kegiatan 3.
4.
Peningkatan Penerapan TIK Kemenkes menuju sistem TIK terintegrasi, efektif, dan efisien
1.
2.
3.
Pemantapan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) Nasional terintegrasi berbasis TIK
Dokumen Bukti
Penanggung Jawab
Melakukan Penilaian terhdap laporan masingmasing unit tentang pelaksanaan Proses Bisnis dan SOP Menyusun Laporan Hasil pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Proses Bisnis dan SOP Menyusun konsep asesmen TIK Kemenkes
Hasil penilaian
Biro Hukor
Laporan hasil Monev
Biro Hukor
Konsep Asesmen / Kerangka Acuan
Pokja PT/ Pusdatin
Melaksanakan asesmen dan melakukan penataan-ulang TIK Kemenkes Melakukan pemantauan dan evaluasi penerapan sistem TIK terintegrasi Menyusun konsep pemetaan masalah dan pelaksanaan pengintegrasian SIK-SIK yang ada ke dalam SIK Nasional berbasis TIK Membuat kerangka acuan pemetaan masalah dan pelaksanaan pengintegrasian SIK-SIK yang ada ke dalam SIK Nasional berbasis TIK
Hasil Penataan Ulang TIK Kemenkes
Pusdatin dan Bag. PI Unit2 Es 1
Laporan penerapan sistem TIK terintegrasi
Pusdatin dan Bag. PI Unit2 Es 1
Dokumen konsep
Pokja PT/ Pusdatin
Kerangka Acuan
Pusdatin
Tahapan
1.
2.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
139
Kegiatan/ Sub Kegiatan
Tahapan 3.
Pengembangan eGovern-ment di Kemenkes
1.
2.
3.
Melaksanakan pemetaan masalah dan pelaksanaan pengintegrasian SIK-SIK yang ada ke dalam SIK Nasional berbasis TIK Menyusun konsep pengembangan komunikasi berbasis TIK antara masyarakat dg Kemenkes, antara Kemenkes dg Kementerian/Lemba ga-lembaga lain terkait, dan antara Kemenkes dg masyarakat Membuat kerangka acuan pengembangan komunikasi berbasis TIK antara masyarakat dengan Kemenkes, antara Kemenkes dengan Kementerian/Lemba ga-lembaga lain terkait, dan antara Kemenkes dengan masyarakat Melaksanakan pengem-bangan eGovernment di Kemenkes
Dokumen Bukti
Penanggung Jawab
Laporan pelaksanaan
Pusdatin
Dokumen konsep
Pokja/ Pusdatin
Kerangka Acuan
Pusdatin & Biro Kom Yan Mas
Dokumen pelaksanaan Pengembangan e Govt
Pusdatin & Biro Kom Yan Mas
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
140
6. Program Penguatan Sistem Manajemen SDM Kegiatan/subkegiatan dan tahapan dalam pelaksanaan Program Penguatan Kelembagaan adalah sebagaimana tercantum dalam Tabel 32. berikut. Tabel 32. Kegiatan dan Tahapan Pelaksanaan Program Penguatan Sistem Manajemen SDM ASN Kegiatan/ Sub
Tahapan
Kegiatan Perencanaan
1.
Dokumen
Penanggung
Bukti
Jawab
Menyelenggarakan
kembali kebutuhan
perencanaan
pegawai sesuai
kebutuhan pegawai
organisasi baru
di Unit-unit Eselon II (dengan
Rencana kebutuhan
memperhitungkan
pegawai Unit
kondisi saat ini dan
Eselon I
Set Unit Eselon I & AoC
kebutuhan) sesuai struktur organisasi baru) 2.
Melaporkan rencana
Laporan
kebutuhan pegawai
kebutuhan
Unit Eselon I ke Biro Kepegawaian
pegawai unit
Set Unit
Eselon I & Surat
Eselon I
Usulan kebutuhan pegawai 3.
Menyusun rencana kebutuhan pegawai Kemenkes Tahun 2015-2019 dan melaporkannya kepada Menkes melalui Sekretaris Jenderal
Laporan tentang Kebutuhan Pegawai Kemenkes &
Ro Peg
Surat Usulan kebutuhan pegawai
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
141
Kegiatan/ Sub
Tahapan
Kegiatan Penempatan
1.
Dokumen
Penanggung
Bukti
Jawab
Melaksanakan
pegawai sesuai
analisis jabatan dan
bakat/minat dan
merumuskan
kompetensi sesuai
persyaratan jabatan
dengan merit
(struktural dan
Informasi Jabatan
Hukormas
Sistem
non-struktural) di
dan Peta Jabatan
/Peg
Biro Hukor & Bag.
Seluruh Satuan
/Tahupeg
Kerja dilingkungan
Unit Eselon I
Kementerian Kesehatan 2.
Menyelenggarakan tes bakat/minat (assesmen)
Daftar Pegawai
pegawai (struktural
menurut bakat/
dan non-struktural)
minatnya
BPPSDM/Ro Peg/AoC
Kementerian Kesehatan 3.
Menyelenggarakan pengangkatan/ penempatan kembali/diklat pejabat struktural sesuai dengan
Daftar pejabat struktural yg diangkat &
Setjen
dikirim diklat
kompetensi dan bakat/minatnya 4.
Menyelenggarakan rotasi/ penempatan kembali/diklat
Daftar pegawai
pegawai non-
menurut penem-
struktural sesuai
Setjen
patannya
kompetensi dan bakat/minatnya 5.
Memantau dan mengevaluasi pengisian jabatan dan penempatan pegawai serta
Laporan pengisian jabatan dan penempatan
Ro Peg
pegawai
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
142
Kegiatan/ Sub
Tahapan
Kegiatan
Dokumen
Penanggung
Bukti
Jawab
melaporkannya kpd Menkes melalui Sekretaris Jenderal Peningkatan
1.
Mengumpulkan
pembinaan disiplin
data tentang
pegawai
penerapan disiplin pegawai berdasarkan PP No.
Surat Panggilan, BAP, Teguran Tertulis, Dll
Ro Peg & Set Unit Eselon I
53 Tahun 2010 1 kali setahun 2.
Melakukan analisis jenis & penyebab pelanggaran disiplin pegawai dan melaporkan hasilnya kpd
Laporan hasil analisis
Ro Peg
Menkes melalui Sekretaris Jenderal 1 kali setahun 3.
Membahas hasil analisis jenis & penyebab pelanggaran disiplin pegawai serta tindak lanjut dan
Notulen Rakorpim
Setjen
cara2 pencegahan pelanggaran disiplin pegawai dalam Rakorpim 4.
Menyusun konsep pencegahan pelanggaran disiplin pegawai berdasar arahan Rakorpim
Konsep Pencegahan Pelanggaran
Ro Peg
Disiplin
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
143
Kegiatan/ Sub
Tahapan
Kegiatan 5.
Dokumen
Penanggung
Bukti
Jawab
Laporan
Ro Peg
Mengembangkan sistem pelanggaran disiplin pegawai yang teintegrasi
6.
Menyampaikan surat edaran tentang
Surat Edaran ttg
pencegahan
Pencegahan
pelanggaran disiplin
Pelanggaran
pegawai ke Unit
Setjen
Disiplin
Eselon I untuk dilaksanakan Pengembangan
1.
Mengumpulkan
sistem penilaian
hasil penilaian
kinerja pegawai
kinerja pegawai
laian Kinerja
Ro Peg & Set
berbasis TIK dalam
berbasis TIK dan
Berbasis TIK &
Unit Eselon I
rangka pemberian
hambatan
hambatannya
renumerasi
pelaksanaannya 2.
Laporan Peni-
Melakukan evaluasi terhadap penilaian kinerja pegawai berbasis TIK dan menjajagi integrasinya dengan
Hasil evaluasi dan penjajagan
Ro Peg
penilaian kinerja organisasi berbasis TIK 3.
Menindaklanjuti hasil evaluasi penilaian kinerja pegawai berbasis TIK dan mengirim rekomendasi
Laporan tindak lanjut & surat
Ro Peg
rekomendasi
integrasi ke Pusdatin
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
144
Kegiatan/ Sub
Tahapan
Kegiatan 4.
Dokumen
Penanggung
Bukti
Jawab
Mengembangkan aplikasi (berbasis TIK) penilaian kinerja pegawai yang terintegrasi dengan penilaian kinerja organisasi dan melaporkan
Laporan kemajuan pengembangan aplikasi
Pusdatin & Ro Peg
perkembangannya kepada Menkes melalui Sekretaris Jenderal Rekap Penilaian 5.
Pemberian Renumerasi berbasis kinerja
Kinerja per bulan, Rekap Usulan Renumerasi,
Rop Peg
Realisasi Renumerasi
Pengembangan
1.
sistem karier pegawai Kemenkes
Melakukan asesmen individu pegawai
2.
Hasil asesmen
Ro Peg
Merumuskan pola
yang dilakukan
karir, jalur-jalur
secara Terbuka
karir, dan sistem karier pegawai
Draft Pola dan Jalur Karir
Ro Peg
Kemenkes 3.
Memproses Kepmenkes/ Permenkes ttg Sistem Karier
Kepmenkes/Permenkes
Biro Hukor
Pegawai Kemenkes 4.
Menerapkan Sistem Karir Pegawai Kemenkes di lingkup Unit Eselon I dan melaporkan kemajuan serta
Laporan pelaks. Sistem Karier di Unit2 Utama
Set Unit Eselon I
hambatannya ke Biro
Kepegawaian
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
145
Kegiatan/ Sub
Tahapan
Kegiatan 5.
Memantau dan mengevaluasi
Peningkatan sistem
1.
Dokumen
Penanggung
Bukti
Jawab
Hasil Pemantauan dan Evaluasi
pelaksanaan sistem
Sistem Karier di
karir di Kemenkes
Kemenkes
Ro Peg
Melakunan Training
pengembangan
Need Assessment
pegawai melalui
(asesmen
pendidikan dan
kebutuhan diklat)
pelatihan (diklat)
masing-masing
Laporan Hasil TNA
BPPSDMK
satker 2.
3.
Menyusun Rencana
Rencana
BPPSDMK &
& Anggaran Diklat
Anggaran Diklat
Semua Satker
Menyelenggarakan
pelaksanaan
dengan hasil
diklat & Daftar
asesmen kebutuhan diklat
7.
Laporan
diklat sesuai
BPPSDMK
pegawai yg mendapat diklat
Program Penguatan Paraturan Perundang-undangan Kegiatan/subkegiatan dan tahapan dalam pelaksanaan Program Penguatan Peraturan Perundang-undangan adalah sebagaimana tercantum dalam Tabel 33. berikut. Tabel 33. Kegiatan Dan Tahapan Pelaksanaan Program Penguatan Paraturan Perundang-undangan
Kegiatan/ Sub Kegiatan Harmonisasi peraturan perundangundangan untuk tahun berjalan
Tahapan 1.
Menginventarisasi peraturan perundangundangan yang akan diharmonisasi untuk tahun berjalan dan menyampaikannya ke Biro Hukor
Dok. Bukti Daftar peraturan per-UU-an yg akan diharmonisasi
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Penanggung Jawab Pokja PPU
146
Kegiatan/ Sub Kegiatan
Tahapan
Dok. Bukti
Penanggung Jawab
2.
Melaksanakan pengkajian terhadap peraturan perundangundangan yang akan diharmonisasi
Hasil Pengkajian
Biro Hukor & Bag. Hukormas /Peg /Tahupeg Unit Eselon I
3.
Memroses harmonisasi peraturan per-UU-an melalui Kepmenkes/Permenkes atau bentuk lain
Kepmenkes/Per menkes/bentuk lain
Biro Hukor & Bag. Hukormas /Peg /Tahupeg Unit Eselon I
Perkuatan pengendalian penyusunan peraturan perundangundangan di Kemenkes
1.
Laporan hasil pemantauan
Pokja & AoC Unit Eselon I
Laporan pengendalian penyusunan peraturan perundangundangan
Biro Hukor
Peningkatan partisipasi masyarakat dalam penyusunan kebijakan dan peraturan perundangundangan di Kemenkes
1.
Memantau proses penyusunan peraturan perundang-undang-an di Unit Eselon I dan mengirimkannya ke Biro Hukor Menindak lanjuti hasil pemantauan dan melaporkannya minimal 1 kali dalam setahun kepada Menteri Kesehatan melalui Sekretaris Jenderal Meminta masukan dari masyarakat terhadap rancangan kebijakan/ peraturan perundangundangan yang akan dibuat melalui website Kemenkes Menelaah masukan dari masyarakat dan memper-baiki rancangan kebijakan /peraturan perundangundangan jika perlu Memproses penerbitan kebijakan/ peraturan perundang-undangan
Daftar & fisik rancangan yg diunggah ke website
Biro Hukor & Bag. Hukormas /Peg /Tahupeg Unit Eselon I
Rancangan yg sudah diperbaiki
Biro Hukor & Bag. Hukormas /Peg /Tahupeg Unit Eselon I
Daftar & fisik kebijakan/ peraturan yang sudah terbit
Biro Hukor & Bag. Hukormas /Peg /Tahupeg Unit Eselon I
2.
2.
3.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
147
8.
Program Peningkatan Kualitas Pelayanana Publik Kegiatan/subkegiatan dan tahapan dalam pelaksanaan Program Penguatan Peraturan Perundang-undangan adalah sebagaimana tercantum dalam Tabel 34 berikut. Tabel 34. Kegiatan dan Tahapan Pelaksanaan Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Kegiatan/ Sub Kegiatan Pelaksanaan penyempurnaa n proses bisnis pelayanan publik Kemenkes.
Dok. Bukti
Penanggung Jawab
Proses binis yang telah disempurnakan
Pokja PKPP/Biro Komyan mas
Aplikasi Sistem Pelayanan Publik
Pusdatin
Memantau dan mengevaluasi penerapan komputerisasi proses bisnis pelayanan publik
Hasil pemantauan & evaluasi
Pusdatin
1.
Melakukan pemetaan kualitas pelayanan publik di UPT Kemenkes
Dokumen Hasil Pemetaan
Pokja PKPP/Biro Kom Yan Mas
2.
Menindaklanjuti hasil pemetaan berupa pembinaan kualitas pelayanan publik di UPT Kemenkes Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan pembinaan kualitas pelayanan publik di UPT Kemenkes dan melaporkannya ke Biro Komyanmas
Dokumen Tindak Lanjut
Biro Kom Yan Mas
Laporan pelaksa-naan pembinaan kualitas pelayanan publik di UPT Unit Utama
AoC Unit Eselon I
Tahapan 1.
2.
3.
Pemetaan kualitas pelayanan publik di UPT Kementerian Kesehatan
3.
Menyempurnakan proses bisnis (Standar Pelayanan Minimal, SOP, Survei Kepuasan Masyarakat, dan sistem monev kualitas) pelayanan publik Kemenkes. Melaksanakan komputerisasi proses bisnis pelayanan publik Kemenkes
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
148
Kegiatan/ Sub Kegiatan Pemantauan dan supervisi kinerja pelayanan publik Kementerian Kesehatan
Tahapan 1.
2.
3.
Peningkatan kepuasan publik terhadap pelayanan Kemenkes
1.
2.
3.
4.
5.
Melakukan pemantauan dan supervisi kinerja pelayanan publik Kemenkes dan melaporkan hasilnya kepada Menkes melalui Sekretaris Jenderal Membahas laporan monitoring dan Supervisi kinerja pelayanan publik Kemenkes dan tindak lanjutnya dalam Rakorpim Melaksanakan tindak lanjut hasil dari monitoring dan Supervisi kinerja pelayanan publik Menyusun kerangka acuan survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik Kemenkes Melaksanakan survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik Kemenkes Melaporkan hasil survei kepuasan masyarakat kepada Menkes melalui Sekretaris Jenderal Membahas hasil survei kepuasan masyarakat dan tindak lanjutnya dalam Rakorpim Menginstruksikan dilaksanakannya tindak lanjut oleh unit-unit organisasi yang berkaitan
Dok. Bukti
Penanggung Jawab
Laporan evaluasi kinerja pelayanan publik Kemenkes
Pokja PKPP
Notulen Rakorpim
Setjen
Dok. Kegiatan
Set Unit Eseelon I
Kerangka Acuan
Pokja PKPP/ Biro Kom Yan Mas
Hasil survei
Biro Kom Yan Mas
Laporan hasil survei
Biro Kom Yan Mas
Notulen Rakorpim
Setjen
Instruksi Pimp Unit Utama
Set Unit Eseelon I
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
149
6.3
Rencana Aksi
Berdasarkan Tahapan Pencapaian Sasaran dan Kegiatan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan, disusun rencana aksi per area perubahan.
Rencana aksi terdiri dari Matrik Perkiraan Waktu
Pelaksanan Kegiatan RB Kemenkes 2015-2019, dan Matrik Anggaran Kegiatan sebagaimana terlampir pada Lampiran Matriks Waktu Pelaksanaan Kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
150
VII. MANAJEMEN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI 7.1 Organisasi Pelaksana Reformasi Birokrasi 7.2 Uraian
Tugas
Tim
Pelaksana
RB
Kemenkes 7.3 Tata
Kerja
Tim
Reformasi
Birokrasi
Kementerian Kesehatan 7.4 Monitoring dan Evaluasi
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
151
7.1.
Organisasi Pelaksana Reformasi Birokrasi Organisasi pelaksana Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan
berdasarkan
pada
Keputusan
HK.02.02/MENKES/266/2015
Menteri
tentang
Tim
Kesehatan Reformasi
Nomor Birokrasi
Kementerian Kesehatan, dan Keputusan Sekretaris Jenderal Kemenkes Nomor Hk.03.01/III/Sk/073/2015 tentang Tim Asesor dan Agen Perubahan (agent of change). Berdasarkan kedua SK tersebut organisasi pelaksana Reformasi Birokrasi (RB) Kementerian Kesehatan dapat dijelaskan sebagai berikut. 1. Penanggung jawab pelaksanaan program kegiatan RB Kementerian Kesehatan adalah Menteri Kesehatan. Dengan demikian, semua kegiatan RB harus dilaporkan ke Menteri Kesehatan melalui Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan. Sedangkan Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan di samping sebagai sekretaris Tim Pengarah RB Kemenkes, juga sebagai ketua Tim Pelaksana RB Kemenkes. 2. Ketua
Pelaksana
Program
Reformasi
Birokrasi
Kementerian
Kesehatan adalah Sekretaris Jenderal dengan Kepala Biro Hukum dan Organisasi sebagai Sekretaris Tim Pelaksana. Dengan demikian, semua pelaksanaan kegiatan RB Tingkat Kementerian Kesehatan dikoordinasikan oleh Biro Hukor yang berfungsi sebagai Sekretariat Pusat RB Kemenkes. 3. Angota Tim Pengarah RB Kemenkes yang adalah Pejabat Eselon I, merupakan penanggung jawab pelaksanaan RB di Unit Eselon I. Tugas Pejabat eselon I adalah memberikan pengarahan dan memastikan keberhasilan pelaksanaan reformasi birokrasi yang telah ditetapkan dari segi kualitas hasil, ketepatan waktu dan anggaran melalui proses monitoring dan evaluasi secara berkala di unit eselon I-nya. Di setiap Unit Eselon I terdapat Bagian Hukormas/Hukorpeg/Tahupeg. Tugasnya adalah sebagai fasilitator pelaksanaan RB di unit tersebut.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
152
4. Tim Monev RB Kementerian Kesehatan yang diketuai oleh Inspektur Jenderal merupakan tim yang melakukan pemantauan secara berkala pelaksanaan RB seluruh Unit Kementerian Kesehatan. Tim Monev dibentuk untuk setiap Area Perubahan RB. 5. Kelompok Kerja (Pokja) Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan adalah tim yang bertangung jawab menyusun Road Map untuk area perubahaannya masing-masing. Pokja menjadi penggerak kegiatan RB di areanya, dan mengumpulkan dokumen terkait pelaksanaan kegiatan RB di area perubahaannya. 6. Tim Asessor adalah tim yang bertanggung jawab mendampingi pimpinan unit eselon I dalam melakukan agenda RB di Unit eselon I. Tim ini menjadi penilai, pengerak integritas aparatur dan menindak lanjuti hasil monev pelaksanaan RB di Unit eselon I tempat dia berada. 7. Agen of Change (AoC) merupakan ujung tombak pelaksana reformasi birokrasi di unit kerjanya masing-masing. Dari uraian tersebut di atas, maka bagan organisasi RB Kementerian Kesehatan dapat digambarkan pada Gambar 12 berikut.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
153
Gambar 12.. Organisasi Tim Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan TIM REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN KESEHATAN 2015-2019 I. TM PENGARAH Ketua: Menteri Kesehatan Sekretaris: Sektretaris Jenderal 1 As es or AoC (5 Org Ma s i ng-ma s ing Sa tker)
INSPEKTUR JENDERAL KET UA T IM MONEV RB KEMENKES
SEKRETARIS : INSPEKTUR
Sekreta ri a t RB (Ba gi a n Ta hupeg Set. I tj en)
DIRJEN KESEHATAN M ASYARAKAT Anggota T i m Pe ngarah RB
6 SATKER PUSAT, 3 UPT DIRJEN PECEGAHAN DAN PENGEDALIAN PENYAKIT Anggota T i m pe ngarah RB
1 As es or AoC (5 Org Ma s i ng-ma s ing Sa tker) Sekreta ri a t RB Di tj en Kes ma s (Ba gi a n Hukorma s Set. Di tj en)
AoC (5 Org Ma s i ng-ma s ing Sa tker)
AoC (5 Org Ma s i ng-ma s ing Sa tker)
DIRJEN PELAYANAN KESEHATAN. Anggota T i m Pe ngarah RB
1 As es or
6 SATKER PUSAT, 0 UPT
1 As es or
1 As es or
Sekreta ri a t RB Di tj en P2P (Ba gi a n Hukorma s Set. Di tj en)
DIRJEN KEFARM ASIAN DAN ALAT KESEHATAN Anggota T i m Pe ngarah RB
6 SATKER PUSAT, 0 UPT
AoC (5 Org Ma s i ng-ma s ing Sa tker) Sekreta ri a t RB Di tj en Ya nkes (Ba gi a n Hukorma s Set. Di tj en)
1 As es or AoC (5 Org Ma s i ng-ma s ing Sa tker) Sekreta ri a t RB Di tj en Fa ra l kes (Ba gi a n Hukorma s Set. Di tj en)
1 As es or
KEPALA BADAN LITBANGKES Anggota T Im Pe ngarah RB
AoC (5 Org Ma s i ng-ma s ing Sa tker)
5 SATKER PUSAT, 11 UPT
Sekreta ri a t RB Ba l i tba ngkes (Ba gi a n Hukorpeg Set. Ba da n)
Monev Manajemen
POKJA I MANAJEMEN PERUBAHAN SUB POKJA I DESAIN MANAJEMEN SUB POKJA II MANAJEMEN PERUBAHAN SUB POKJA III JAMINAN MUTU
Mo n e v Pe nataan Pe ra tu ran Pe ru n d angan
POKJA II PENATAAN PERATURAN PERUNDANGUNDANGAN
Mo n e v Pe nataan d a n Pe nguatan Orga n isasi
POKJA III PENATAAN DAN PENGUATAN ORGANISASI
Monev Penataan Tata Laksana
POKJA IV PENATAAN TATA LAKSANA
Monev Pena ta a n Si s tem MSDM
POKJA V PENATAAN SISTEM MSDM APARATUR
Monev Penguatan Pengawasan
POKJA VI PENGUATAN PENGAWASAN
Monev Penguatan Akuntabilitas
POKJA VII PENGUATAN AKUNTABILITAS KINERJA
1 As es or
KEPALA BADAN PPSDM KES Anggota T i m Pe ngarah RB
Monev Peni ngka ta n
AoC (5 Org Ma s i ng-ma s ing Sa tker)
5 SATKER PUSAT, 44 UPT
KEPALA BRO HUKOR SEKRETARIS TIM PELAKSANA RB KEMENKES Sekretariat RB Kemenkes (Bagian Ortala)
13 SATKER PUSAT
6 SATKER PUSAT, 59 UPT
6 SATKER PUSAT, 49 UPT
SEKRETARIS JENDERAL KET UA T IM PELAKSANA RB KEMENKES
POKJA VIII PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK
Sekreta ri a t RB BPPSDMK (Ba gi a n Hukorma s Set. Ba da n)
: Jalur Instruksi Menteri Kesehatan Ke Eselon I
: Jalur Koordinasi dan Supervisi Pokja Manajemen Perubahan dengan AoC Satker
: Jalur instruksi Eselon I ke Sekretariat RB Unit Utama, Assesor dan AoC Satker
: Jalur Koordinasi dan Supervisi Sekretarias RB Kemenkes ke Sekretariat RB Unit Utama
: Jalur Instruksi Ketua Tim RB Kementerian Kesehatan ke Pokja RB
: Jalur Monev RB ke Pokja
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
154
7.2.
Uraian Tugas Tim Pelaksana RB Kemenkes Uraian tugas Tim Pelaksana RB Kemenkes terdiri dari: (1) Uraian
Tugas Tim RB Kementerian Kesehatan dan (2) Uraian Tugas Tim Asesor dan Agen Perubahan (Agent of Change) RB Kementerian Kesehatan. A. Uraian Tugas Tim RB Kementerian Kesehatan Tim RB Kementerian Kesehatan yang dibentuk berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/MENKES/266/2015, terdiri dari 4 (empat) tim berikut. 1.
Tim pengarah
2.
Tim Pelaksana
3.
Tim Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
4.
Sekretariat
A.1
Tim Pengarah Tim pengarah terdiri dari: Ketua
: Menteri Kesehatan
Sekretaris
: Sekretaris Jenderal
Anggota: 1.
Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan
2.
Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingukungan
3.
Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
4.
Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan
5.
Inspektur Jenderal
6.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
7.
Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
155
Tugas Tim Pengarah adalah: 1.
Memberikan arahan danpandangan mengenai substansi dan langkah-langkah reformasi birokrasi
2.
Menetapkan tujuan dan target yang diharapkan, dalam kualitas hasil, ketepatan waktu dan anggaran.
3.
Memastikan keberhasilan pelaksanaan reformasi birokrasi yang telah ditetapkan dari kualitas hasil, ketepatan waktu dan anggaran, melalui proses monitoring dan evaluasi berkala.
A.2
Tim Pelaksana Tim pelaksana terdiri dari; Ketua
: Sekretaris Jenderal
Sekretaris
: Kepala Biro Hukum dan Organisasi
Kelompok Kerja (Pokja)
:
1. Pokja I. Program Manajemen Perubahan
Tugas Pokja I Manajemen Perubahan adalah: 1. Melaksanakan perubahan secara sistematis dan konsisten dari sistem dan mekanisme kerja organisai serta pola pikir dan budaya kerja individu atau unit kerja di dalamnya menjadi lebih baik sesuai dengan tujuan dan sasaran RB. 2. Mengindentifikasi dan merumuskan kebijakan, rencana program dan kegiatan manajemen perubahan menjadi Road Map RB, dengan target capaian masing-masing Sub Pokja adalah: a.
Sub Pokja Desain Manajemen (Design Management): Menyusun desain teknis program RB dan strategi manajemen
perubahan;
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
156
b.
Sub Pokja Manajemen Perubahan (Change Management); 1.
Meningkatkan
komitmen
pimpinan
dan
pegawai
Kementerian Kesehatan/UPT dalam melakukan RB. 2.
Mengupayakan terjadinya perubahan pola pikir dan budaya kerja di lingkungan Kementerian Kesehatan /UPT.
3.
Menurunkan
risiko
kegagalan
yang
disebabkan
kemungkinan timbulnya resistensi terhadap perubahan. 4.
Mengelola aktivitas manajemen perubahan (penetapan media sosisaliasi, pelaksanaan sosialisasi, dan lain-lain) untuk setiap program dan kegiatan reformasi birokrasi yang berdampak pada perubahan pola pikir, cara kerja dan budaya kerja.
c. Sub pokja Jaminan Mutu (Quality Assurance Management) Memastikan kualitas perencanaan dan pelaksanaan program manajemen perubahan termasuk pemeriksaan kepatuhan akan realisasi dari perencanaan program serta keberhasilan tujuan perubahan yang telah ditetapkan. 1.
Menjadi agen perubahan dalam mengimplementasikan program dan kegiatan reformasi birokrasi di unit kerjanya.
2.
Melakukan kordinasi dengan unit–unit kerja di lingkungan Kementerian Kesehatan dalam melaksanakan program dan kegiatan manajemen perubahan yang dituangkan dalam Road Map dan Dokumen Usulan RB Kementerian Kesehatan.
3.
Melakukan analisis dan pembahasan mengenai program dan kegiatan manajemen perubahan dan melakukan hal-hal lainnya yang diperlukan dalam rangka RB Kementerian Kesehatan.
4.
Mengumpulkan dokumen terkait program manajemen perubahan di lingkungan Kementerian Kesehatan/UPT.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
157
2. Pokja II. Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan
Tugas Pokja II Penataan Peraturan Perundang-undangan adalah: 1. Melaksanakan peningkatan perundang-undangan
efektivitas pengelolalan peraturan
yang
dikeluarkan
oleh
Kementerian
Kesehatan 2. Mengidentifikasi dan merumuskan kebijakan, rencana program dan kegiatan penataan peraturan perundangan-undangan menjadi Road Map dan Dokumen Usulan, dengan target capaian sebagai berikut: a. Menurunnya
tumpang
perundang-undangan
tindih yang
dan
disharmoni
dikeluarkan
oleh
peraturan
Kementerian
Kesehatan dan b. Mmeningkatnya efektivitas pengelolaan peraturan perundangundangan Kementerian Kesehatan. 3. Menjadi agen perubahan dalam mengimplementasikan program dan kegiatan RB di unit kerjanya 4. Melakukan koordinasi dengan satuan-satuan organisasi/unit-unit kerja di lingkungan Kementerian Kesehatan dalam melaksanakan program dan kegiatan penataan peraturan perundang-undangan yang dituangkan dalam Road Map dan Dokumen Usulan RB Kementerian Kesehatan. 5. Melakukan analisis dan pembahasan mengenai program penataan peraturan perundang-undangan dan melakukan hal-hal lainnya yang diperlukan dalam rangka RB Kementerian Kesehatan. 6. Mengumpulkan dokumen terkait program penataan peraturan perundang-undagan di lingkungan Kementerian Kesehatan/UPT.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
158
3. Pokja III. Program Penataan dan Penguatan Organisasi
Tugas Pokja III Penataan dan Penguatan Organisasi adalah: 1. Melaksanakan peningkatan efisiensi dan efektivitas organisasi Kementerian Kesehatan. 2. Mengidentifikasi dan merumuskan kebijakan, rencana program dan kegiatan penataan peraturan perundang-undangan menjadi Road Map dan Dokumen Usulan, dengan target capaian sebagai berikut: a. Menurunnya tumpang tindih tugas pokok dan fungsi internal Kementerian Kesehatan/UPT. b. Meningkatnya kapasitas Kementerian Kesehatan/UPT dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi. 3. Menjadi agen perubahan dalam mengimplementasikan program dan kegiatan RB di unit kerjanya. 4. Melakukan koordinasi dengan satuan-satuan organisasi/unit-unit kerja di lingkungan Kementerian Kesehatan dalam melaksanakan program dan kegiatan penataan organisasi yang dituangkan dalam Road Map dan Dokumen Usulan RB Kementerian Kesehatan. 5. Melakukan analisis dan pembahasan mengenai program penataan organisasi dan melakukan hal-hal lainnya yang diperlukan dalam rangka RB Kementerian Kesehatan. 6. Mengumpulkan dokumen terkait program penataan dan penguatan organisasi di lingkungan Kementerian Kesehatan /UPT
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
159
4. Pokja IV. Program Penataan Tata Laksana
Tugas Pokja IV Penataan Tatalaksana adalah: 1. Melaksanakan peningkatan efisiensi dan efektivitas sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien dan terukur di lingkungan Kementerian Kesehatan/UPT. 2. Mengidentifikasi dan merumuskan kebijakan, rencana program dan kegiatan penataan tata laksana menjadi Road Map dan Dokumen Usulan, dengan target capaian sebagai berikut: a. Meningkatnya penggunaan teknologi infomasi dalam proses penyelenggaraan manajemen pemerintahan di Kementerian Kesehatan/UPT. b. Meningkatnya efisiensi dan efektivitas proses manajemen pemerintahan di Kementerian Kesehatan/UPT. c. meningkatnya kinerja di Kementerian Kesehatan/UPT. 3. Menjadi agen perubahan dalam mengimplementasikan program dan kegiatan RB di unit kerjanya. 4. Melakukan koordinasi dengan satuan-satuan organisasi/unit-unit kerja di lingkungan Kementerian Kesehatan dalam melaksanakan program dan kegiatan penataan tata laksana yang dituangkan dalam Road Map dan Dokumen Usulan RB Kementerian Kesehatan. 5. Melakukan analisis dan pembahasan mengenai program penataan tata laksana dan melakukan hal-hal lainnya yang diperlukan dalam rangka RB Kementerian Kesehatan. 6. Mengumpulkan dokumen terkait program penataan tata laksana di lingkungan Kementerian Kesehatan/UPT.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
160
5. Pokja V. Program Penataan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia Aparatur
Tugas Pokja V Penataan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia Aparatur adalah: 1. Melaksanakan peningkatan profesionalisme sumber daya manusia aparatur di lingkungan Kementerian Kesehatan/UPT, yang didukung oleh sistem rekrutmen dan promosi aparatur berbasis kompetensi, transparansi,
serta
memperoleh
gaji
dan
bentuk
jaminan
kesejahteraan yang sepadan. 2. Mengidentifikasi dan merumuskan kebijakan, rencana program dan kegiatan penataan sistem manajemen SDM aparatur menjadi Road Map dan Dokumen Usulan, dengan target capaian sebagai berikut: a. Meningkatnya ketaatan pengelolaan SDM aparatur Kementerian Kesehatan/UPT. b. Meningkatnya transparasi dan akuntabilitas pengelolaan SDM Aparatur Kementerian Kesehatan/UPT. c. Meningktnya disiplin SDM Aparatur Kementerian Kesehatan/UPT. d. Meningkatnya efektivitas manajemen SDM Aparatur Kementerian Kesehatan/UPT. e. Meningkatnya
profesionalisme SDM
Aparatur Kementerian
Kesehatan/UPT. 3. Menjadi agen perubahan dalam mengimplementasikan program dan kegiatan RB di unit kerjanya. 4. Melakukan koordinasi dengan satuan-satuan organisasi/unit-unit kerja di lingkungan Kementerian Kesehatan dalam melaksanakan program dan kegiatan penataan sistem manajemen SDM aparatur yang dituangkan dalam Road Map dan Dokumen Usulan Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
161
5. Melakukan analisis dan pembahasan mengenai program penataan sistem manajemen SDM aparatur dan melakukan hal-hal lainnya yang diperlukan dalam rangka RB Kementerian Kesehatan. 6. Mengumpulkan manajemen
dokumen
sumber
daya
terkait
program
manusia
penataan
aparatur
di
sistem
lingkungan
Kementerian Kesehatan/UPT. 6. Pokja VI. Program Penguatan Pengawasan
Tugas Pokja V Penguatan Pengawasan adalah: 1. Melaksanakan peningkataan penyelengaraan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN di lingkungan Kementerian Kesehatan/UPT. 2. Mengidentifikasi dan merumuskan kebijakan, rencana program dan kegiatan penguatan pengawasan menjadi Road Map dan Dokumen Usulan, dengan target capaian sebagai berikut: a. Meningkatnya kepatuhan pengelolaan keuangan negara pada Kementerian Kesehatan/UPT. b. Meningkatnya transparansi dan akuntabilitas pengelolaan SDM Aparatur Kementerian Kesehatan/UPT. c. Meningkatnya opini BPK terhadap pengelolaan SDM aparatur Kementerian Kesehatan/UPT. d. Menurunnya tingkat penyalahgunaan wewenang di Kementerian Kesehatan/UPT. 3. Menjadi agen perubahan dalam mengimplementasikan program dan kegiatan terhadap di unit kerjanya. 4. Melakukan koordinasi dengan satuan-satuan organisasi/unit-unit kerja di lingkungan Kementerian Kesehatan dalam melaksanakan program dan kegiatan penguatan pengawasan yang dituangkan dalam Road Map dan Dokumen Usulan RB Kementerian Kesehatan.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
162
5. Melakukan analisis dan pembahasan mengenai program penguatan pengawasan dan melakukan hal-hal lainnya yang diperlukan dalam rangka RB Kementerian Kesehatan. 6. Mengumpulkan dokumen terkait program penguatan pengawasan di lingkungan Kementerian Kesehatan/UPT. 7. Pokja VII. Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja
Tugas Pokja VII Penguatan Akuntabiliatas adalah: 1. Melaksanakan peningkatan kapasistas dan akuntabilitas kinerja Kementerian Kesehatan/UPT. 2. Mengidentifikasi dan merumuskan kebijakan, rencana program dan kegiatan penguatan akuntabilitas kinerja menjadi Road Map dan Dokumen Usulan, dengan target capaian sebagai berikut: a. Meningkatnya kinerja Kementerian Kesehatan/UPT. b. Meningkatnya akuntabilitas Kementerian Kesehatan/UPT. 3. Menjadi agen perubahan dalam mengimplementasikan program dan kegiatan RB di unit kerjanya. 4. Melakukan koordinasi dengan satuan-satuan organisasi/unit-unit kerja di lingkungan Kementerian Kesehatan dalam melaksanakan program dan kegiatan penguatan akuntabilitas kinerja yang dituangkan dalam Road Map dan Dokumen Usulan RB Kementerian Kesehatan. 5. Melakukan analisis dan pembahasan mengenai program penguatan akuntabilitas kinerja dan melakukan hal-hal lainnya yang diperlukan dalam rangka RB Kementerian Kesehatan. 6. Mengumpulkan dokumen terkait program penguatan akuntabilitas kinerja di lingkungan Kementerian Kesehatan/UPT.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
163
8. Pokja VIII. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Tugas Pokja VIII Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik adalah: 1. Melaksanakan
peningkataan
kualitas
pelayanan
publik
di
lingkungan Kementerian Kesehatan/UPT sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat. 2. Mengidentifikasi dan merumuskan kebijakan, rencana program dan kegiatan peningkatan kualitas pelayanan publik menjadi Road Map dan Dokumen Usulan, dengan target capaian sebagai berikut: a. Meningkatnya kualitas pelayanan publik (lebih cepat, lebih murah, lebih aman dan lebih mudah dijangkau) di Kementerian Kesehatan/UPT. b. Meningkatnya jumlah unit pelayanan publik yang berstandar internasional di Kementerian Kesehatan/UPT. c. Meningkatnya
indeks
penyelenggaraan
kepuasan
pelayanan
publik
masyarakat yang
terhadap
diberikan
oleh
Kementerian Kesehatan. 3. Menjadi agen perubahan dalam mengimplementasikan program dan kegiatan RB di unit kerjanya. 4. Melakukan koordinasi dengan satuan-satuan organisasi/unit-unit kerja di lingkungan Kementerian Kesehatan dalam melaksanakan program peningkatan kualitas pelayanan publik yang dituangkan dalam Road Map dan Dokumen Usulan RB Kementerian Kesehatan. 5. Melakukan
analisis
dan
pembahasan
mengenai
program
peningkatan kualitas pelayanan publik dan melakukan hal-hal lainnya yang diperlukan dalam rangka RB Kementerian Kesehatan. 6. Mengumpulkan dokumen terkait program peningkatan kualitas pelayanan publik di lingkungan Kementerian Kesehatan/UPT.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
164
A.3. Tim Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Tim monitoring, evaluasi dan pelaporan terdiri dari: Ketua
: Inspektur Jenderal
Sekretaris
: Inspektur III
Tugas tim monitoring, evaluasi dan pelaporan adalah: 1.
Melakukan monitoring untuk memastikan pelaksanaan setiap aktivitas RB sesuai dengan Road Map yang telah disetujui.
2.
Menyusun laporan hasil monitoring setiap 6 (enam) bulan sekali.
3.
Mengolah hasil monitoring.
4.
Memberikan
masukan
sebagai
perbaikan
berkelanjutan
pelaksanaan kegiatan RB. 5.
Melakukan evaluasi setiap pelaksanaan aktivitas RB sesuai sasaran pencapaian yang telah disepakati dalam Road Map.
6.
Melakukan evaluasi setiap 5 (lima) tahun sekali terhadap keseluruhan pelaksanan aktivitas RB sesuai dengan sasaran pencapaian yang telah disepakati dalam Road Map.
7.
Mengolah
hasil
evaluasi
dan
memberikan
catatan
dan
rekomendasi perbaikan bila hasil capaian tidak sesuai dengan yang direncanakan. A.4. Sekretariat Tugas dan fungsi Sekretariat adalah menyelenggarakan tugas kesekretariatan. B.
Tim Asesor dan Agen Perubahan (Agent of Change) RB Kementerian Kesehatan B.1. Asesor RB Kementerian Kesehatan Tim Asesor dan Agen Perubahan (agent of change) ditetapkan
berdasarkan Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
165
Republik Indonesia Nomor HK.03.01/III/Sk/073/2015. Tim Asesor dan Agen Perubahan dibentuk dalam rangka mengubah sistem dan mekanisme kerja organisasi serta pola pikir dan budaya kerja individu atau unit kerja menjadi lebih baik sesuai tujuan RB. Tim Asesor terdiri dari 8 orang, yang berasal dari satker eselon 2 di unit utama yaitu: Koordinator
: Inspektur III, Inspektorat Jenderal
Anggota
: Tabel 35. Pembagian Tim Asesor
No.
Unit Organisasi
Jabatan
1
Sekretariat Jenderal
Kepala Biro Umum
2
Inspektorat Jenderal
Inspektur Investigasi
3
Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan
Direktur Bina Kesehatan Jiwa
4
Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA
Direktur Bina Kesehatan Kerja dan Olahraga
5
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Direktur Surveilans, Imunisasi, Karantina, dan Kesehatan Matra
6
Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Direktur Bina Pelayanan Kefarmasian
7
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Kepala Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat
8
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
Kepala Pusat Standardisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
166
Tugas dan tanggung jawab tim asesor adalah: 1.
Menjalankan peran sebagai asesor yaitu: a. Melakukan penilaian mandiri pelaksanaan RB (PMPRB) sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2014 sebagai berikut: 1)
melakukan proses penilaian sesuai dengan ketentuan.
2)
memberikan nilai sesuai aturan.
3)
melakukan diskusi dalam grup dengan baik untuk mencapai konsensus dalam hal penilaian.
4)
menyelesaikan semua pekerjaan sesuai dengan jadwal.
b. Menetapkan langkah-langkah kerja yang harus dilakukan dalam proses penilaian. c. Menyusun rencana aksi tindaklanjut atas hasil penilaian mandiri untuk perbaikan pelaksanaan dan pencapaian RB periode selanjutnya; d. Menyampaikan
Laporan
Penilaian
Mandiri
Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi (PMPRB) kepada MenPAN dan RB dan Eselon I masing-masing. 2.
Menjalankan peran sebagai pembangun integritas, yaitu: a. Melaksanakan
sosialisasi
tentang
pembangunan
Zona
Integritas. b. Melakukan identifikasi dan pemetaan permasalahan Zona Integritas. c. Melakukan identifikasi dan pengusulan calon satker WBK. d. Mendorong tercapainya nilai-nilai indikator sebagai syarat tercapainya unit kerja dengan predikat WBK/WBBM
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
167
B.2 Agen Perubahan (Agent of Change) RB Kementerian Kesehatan Agen perubahanan terdiri dari 5 orang masing-masing unit eselon 2 yang ada di pusat, dengan rincian: 1.
Koordinator
: 1 orang
2.
Wakil koordinator
: 1 orang
3.
Anggota
: 3 orang
Dengan demikian total jumlah AoC di Kementerian Kesehatan adalah 335 orang yang tersebar di 67 satker Eselon 2. Sementara masih ada 166 UPT di luar satker pusat yang belum ditetapkan AoCnya. Agen Perubahan (Agent Of Change) mempunyai tugas dan tanggung jawab: 1. Katalis, untuk meyakinkan pegawai yang ada di masing-masing Unit Organisasi tentang pentingnya perubahan menuju kondisi yang lebih baik (tujuan yang direncanakan). 2. Pemberi Solusi, sebagai pemberi alternatif solusi kepada pegawai di masing-masing unit organisasi yang mengalami kendala dalam proses berjalannya perubahan menuju tujuan akhir. 3. Mediator,
untuk
melancarkan
proses
perubahan
terutama
menyelesaikan masalah yang muncul dalam pelaksanaan reformasi birokrasi dan membina hubungan antara pihak-pihak yang ada di dalam dan pihak di luar Unit Organisasi terkait dalam proses perubahan. 4. Penghubung Sumber Daya, untuk menghubungkan pegawai yang ada di dalam Unit Organisasi kepada pembuat kebijakan. 5. Kompilator, untuk mengkompilasi dokumen pelaksanaan reformasi birokrasi di lingkungan Satuan Kerjanya masing-masing.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
168
7.3.
Tata Kerja Tim Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan
A.
Tata Kerja Tim Reformasi Birokrasi di tingkat Unit Utama Dalam organisasi pelaksana RB Kemenkes, Menteri Kesehatan
selaku
penanggung jawab dan pengarah RB di Kementerian
Kesehatan, memikili jalur instruksi kepada unit utama dan unit di bawahnya untuk menjalankan tugas dan fungsi sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/Menkes/266/2015. Pimpinan unit utama selaku tim pengarah memiliki tugas dan tanggung jawab di antaranya memastikan keberhasilan pelaksanaan RB yang telah ditetapkan dari segi kualitas hasil, ketepatan waktu dan anggaran, melalui proses monitoring dan evaluasi secara berkala. B.
Tata Kerja Sekretariat RB Kemenkes dan Unit Utama Di dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, tugas dan fungsi fasilitasi pelaksanaan RB Kementerian Kesehatan merupakan bagian tugas Biro Hukum dan Organisasi. Ka Biro Hukum dan Organisasi merupakan Sekretaris Tim RB Kementerian Kesehatan. Dengan demikian, Biro Hukum dan Organisasi memiliki tugas fasilitasi pelaksanaan RB. Sekretariat sebagai sentral, memiliki peran penting suksesnya pelaksanaan RB Kementerian Kesehatan. Dengan demikian, Biro Hukum dan Organisasi perlu melengkapi dan menata sarana dan prasarana sekretariat yang memadai dan representatif. Di setiap unit eselon I, yakni di Sekretariat unit Eselon I, terdapat bagian
Hukum,
Organisasi
dan
(Hukormas)/Hukorpeg/Tahupeg.
Salah
Hubungan satu
Masyarakat
tugasnya
adalah
memfasilitasi implementasi RB di unit Eselon I. Dengan demikian, Bagian Hukormas/Hukorpeg/Tahupeg di unit Eselon I merupakan sekretariat yang memfasilitasi pelaksanaan RB di unit Eselon I. Sistem dan koordinasi kerja perlu dibangun antara Biro Hukum dan Organisasi
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
169
dengan Bagian Hukormas/Hukorpeg/Tahupeg untuk pelaksanaan kegiatan reformasi birokrasi Kementerian Kesehatan. C.
Tata Kerja Tim Pelaksana dan Pokja RB Tim RB yang diketuai oleh Sekretaris Jenderal Kementerian
Kesehatan memiki delapan Pokja. Tata kerja Pokja sebagaimana dicantumkan dalam Kepmenkes adalah sebagai tim penggerak. Sebagai tim penggerak, Pokja bertugas mendorong pelaksanaan program RB sehingga mencapai sasaran yang telah dituangkan dalam Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019. Tata kerja
Pokja
RB
Kementerian
Kesehatan
sesuai
dengan
arah
pelaksanaan, strategi, program, kegiatan, tahapan kerja dan rencana aksi yang ada di Road Map RB Kementerian Kesehatan 2015-2019. Sebagai tim penggerak, semua tugas dan aksi yang dilaksanakan harus didokumentasikan, dikoordinasikan dan dilaporkan secara berjenjang kepada Ketua Tim (Sekretaris Jenderal Kemenkes), dan selanjutnya ke Menteri Kesehatan. Sekretariat RB di Biro Hukor memfasilitasi
Pokja
tingkat
kementerian,
sedangkan
Bagian
Hukormas/Hukorpeg/Tahupeg memfasilitasi Pokja di tingkat Unit Eselon I Kementerian Kesehatan. D.
Tata Kerja Agent of Chage (AoC) Sebagaimana dimuat dalam Permen PAN & RB Nomor 27 tahun
2014, AoC memiliki peran penting dan ujung tombak pelaksanaan RB di semua unit organisasi Kementerian Kesehatan. AoC harus dibentuk sampai ke UPT melalui SK yang sama dengan AoC di tingkat Pusat. AoC pada tahap perekrutan, pembinaan dan penugasan awal di bawah koordinasi
Pokja
Manajemen
Perubahan,
dan
merupakan
perpanjangan tangan Pokja Manajemen Perubahan dalam melakukan perluasan cakupan RB sampai ke UPTdi lingkungan Kementerian Kesehatan. Tahapan selanjutnya, AoC merupakan ujung tombak sebagai katalisator, alternator, mediator dan kompilator setiap program Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
170
kegiatan RB Kementerian Kesehatan.
Dengan beban yang sangat
stategis tersebut perlu dilakukan penambahan kapasitas AoC (team building), dan reward untuk dapat menjalankan fungsinya dengan optimal. Menempatkan AoC sebagai talent pool di Kementerian Kesehatan merupakan salah satu reward untuk mendukung tata kerja yang optimal. E.
Tata Kerja Tim Monev dan Asesor SK Tim RB Kemenkes, menempatkan peran tim Monev sangat
penting, yakni memastikan pelaksanaan setiap aktivitas RB di Kementerian Kesehatan sesuai dengan Road Map yang telah disahkan. Mekanisme monitoring dan evaluasi serta rekomendasi tindak lanjutnya harus sejalan dengan indikator keberhasilan baik dari sisi proses (pengungkit) maupun hasil. Hasil monev harus disampaikan setiap semester. Forum pelaporan hasil monev per-semester adalah forum rakor pimpinan, rakor di setiap unit utama dan unit organisasi Kementerian Kesehatan. Dalam setiap laporan dan tindak lanjut, tim monev harus selalu berkoordinasi dan melakukan konsultasi hasil laporan dengan tim RB Kemen PAN & RB serta Tim RB Nasional. Laporan monev terakhir adalah tahun 2019 yang menampilkan profil capaian RB Kementerian Kesehatan dengan tingkat keberhasilan dan tantangannya. Profil tersebut memberi Gambaran utuh capaian RB Kemenkes
menuju
birokrasi
berkinerja
tinggi
dengan
kualitas
pelayanan masyarakat yang prima. Dengan demikian, penghargaan dan kepercayaan publik terhadap birokrasi Kementerian Kesehatan menjadi semakin baik. Tim asesor dengan peran sebagai penilai selalu menjadi pemadu serasi antara capaian pelaksanaan RB, laporan monev dengan Tim Pokja RB. Penguatan tata kerja tim Asesor dilakukan melalui pemahaman aturan dan standar penilaian dalam setiap indikator RB.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
171
7.4. Monitoring dan Evaluasi A.
Monitoring Monitoring
pelaksanaan
RB
dilakukan
dalam
lingkup
Kementerian Kesehatan dan lingkup nasional. Monitoring dilakukan untuk mempertahankan agar rencana aksi yang dituangkan dalam Road Map reformasi birokrasi dapat berjalan sesuai dengan jadwal, target-target, dan tahapan sebagaimana telah ditetapkan. Dari proses monitoring, berbagai hal yang perlu dikoreksi dapat langsung dikoreksi pada saat kegiatan RB dilaksanakan, sehingga tidak terjadi penyimpangan dari target-target yang telah ditentukan. Dalam lingkup unit/satuan kerja, monitoring dapat dilakukan melalui beberapa media sebagai berikut: a. Pertemuan rutin dengan pimpinan unit/satuan kerja/AoC untuk membahas penyesuaian permasalahan
kemajuan, yang atau
hambatan
perlu
yang
dilakukan
perkembangan
dihadapi, untuk
dan
merespon
lingkungan
strategis.
Pertemuan ini penting mengingat RB harus terus dipantau oleh masing-masing pimpinan unit/satuan kerja untuk menjaga keberlanjutannya. Pertemuan rutin dengan pimpinan juga dilakukan di unit/satuan kerja yang melaksanakan Quick Wins, untuk membahas kemajuan, hambatan yang dihadapi, dan penyesuaian
yang
perlu
dilakukan
untuk
merespon
permasalahan atau perkembangan lingkungan strategis. b. Pertemuan dengan pimpinan unit/satuan kerja/AoC untuk merespon permasalahan yang harus cepat diselesaikan. c. Survei
terhadap
kepuasan
masyarakat
dan
pengaduan
masyarakat; d. Pengukuran target-target kegiatan RB sebagaimana diuraikan dalam Road Map dengan realisasinya.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
172
e. Pertemuan
dalam
rangka
Penilaian
Mandiri
Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi, yang dikoordinasikan oleh Inspektorat Jenderal. Dalam lingkup Kementerian Kesehatan, monitoring dilakukan melalui beberapa media sebagai berikut: a. Pertemuan rutin Tim Pengarah. b. Pertemuan rutin Tim Pelaksana. c. Pertemuan rutin Kelompok Kerja (Pokja). d. Survei kepuasan masyarakat dan pengaduan masyarakat. e. Pengukuran target-target kegiatan pada tingkat sebagaimana diuraikan dalam Road Map dengan realisasinya. f.
Pertemuan dalam rangka Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi, yang dikoordinasikan oleh Inspektorat Jenderal.
B.
Evaluasi Evaluasi terhadap pelaksanaan RB di Kementerian Kesehatan
dilakukan dalam rentang waktu tertentu. Evaluasi dilakukan setiap enam bulan dan tahunan. Evaluasi dilakukan untuk menilai kemajuan pelaksanaan RB secara keseluruhan termasuk tindak lanjut hasil monitoring yang dilakukan pada saat pelaksanaan kegiatan. Evaluasi dilakukan melalui beberapa tahapan mulai dari unit kerja sampai tingkat Kementerian, sebagai berikut: a. Evaluasi semesteran atau tahunan di tingkat unit kerja yang dipimpin oleh pimpinan unit/satuan kerja/AoC untuk membahas kemajuan, hambatan yang dihadapi, dan penyesuaian kegiatan yang perlu dilakukan pada 6 (enam) bulan atau 1 (satu) tahun ke depan, sehingga tidak terjadi permasalahan yang sama atau dalam rangka merespon perkembangan lingkungan strategis. Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
173
Evaluasi dilakukan secara menyeluruh terhadap seluruh prioritas yang telah ditetapkan. b. Evaluasi semesteran atau tahunan di tingkat Kementerian, yang dipimpin langsung oleh Ketua Tim Pelaksana Reformasi Birokrasi. c. Evaluasi semesteran atau tahunan di tingkat Kementerian, yang dipimpin langsung oleh Ketua Tim Pengarah Reformasi Birokrasi. Berbagai
informasi
yang
digunakan
sebagai
bahan
pengambilan keputusan dapat diperoleh dari: a. Hasil-hasil monitoring; b. Survei kepuasan masyarakat dan pengaduan masyarakat; c. Pengukuran
target-target
kegiatan
reformasi
birokrasi
sebagaimana diuraikan dalam Road Map dengan realisasinya; d. Pertemuan dalam rangka Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi, yang dikoordinasikan oleh Inspektorat Jenderal. Hasil
evaluasi
diharapkan
dapat
secara
terus
menerus
memberikan masukan terhadap pelaksanaan RB di tahun-tahun berikutnya.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
174
LAMPIRAN MATRIK WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN KESEHATAN 2015 - 2019
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
175
1. Matrik Waktu Pelaksanaan Agenda RB Program Manajemen Perubahan
1
1.
Sosialisasi dan Internalisasi Roadmap Reformasi Birokrasi Kemenkes 2015-2019
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Pembekalan kepada para AoC tentang Roadmap RB dan menugasi mereka melakukan sosialisasi RB di unit eselon II masingmasing Sosialisasi dan Internalisasi RB di unit-unit eselon II Kemenkes dan laporan pelaksanaannya Pokja Manajemen Perubahan Melaksanakan aksi peningkatan awareness pegawai Kemenkes thd RB melalui pemasangan poster tagline RB Kemenkes
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
2019
2015
2018
TAHAPAN
2017
KEGIATAN/ SUB KEGIATAN
2016
WAKTU PENYELESAIAN NO.
PNG JWB/ PENGERAK
Pokja MP /Pus Determ
Pokja MP /Unit Org
Pokja MP /Pus Determ
176
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Melaksanakan aksi peningkatan pengetahuan pegawai Kemenkes ttg RB melalui distribusi buku ringkasan Road Map RB Kemenkes 2015-2019 2.
Meningkatkan peran AoC dalam RB Kemenkes
2019
2015
2018
TAHAPAN
2017
NO.
2016
WAKTU PENYELESAIAN KEGIATAN/ SUB KEGIATAN
PNG JWB/ PENGERAK
Pokja MP /Pus Determ
Rekrutmen AoC baru di dilingkungan kemenkes
Pokja MP /Pus Determ
Rekrutmen AoC baru di UPT Kementerian Kesehatan
Pokja MP /Pus Determ
Menyelenggarakan pelatihan utk pengembangan kapasitas AoC di lingkungan Pusat Kementerian Kesehatan
Pokja MP /Pus Determ
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
177
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
2019
2015
2018
TAHAPAN
2017
NO.
2016
WAKTU PENYELESAIAN KEGIATAN/ SUB KEGIATAN
PNG JWB/ PENGERAK
Menyelenggarakan pelatihan utk pengembangan kapasitas AoC di lingkungan UPT Kemenkes (PJ. Masing Unit Eselon I)
Pokja MP /Pus Determ
Merumuskan draft Rencana Tindak (Action Plan) dalam melakukan perubahan di Kemenkes disertai penetapan skala prioritas yang jelas dan terukur
Pokja MP /Pus Determ
Menyelenggarakan Lokakarya Penyusunan Rencana Tindak
Pokja MP /Pus Determ
Memantau mengevaluasi pelaksanaan Tindak
Pokja MP /Pus Determ
dan Rencana
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
178
1
3.
Mendorong gerakan perubahan di lingkungan Kementerian Kesehatan sampai dengan UPTnya
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
2019
2015
2018
TAHAPAN
2017
NO.
2016
WAKTU PENYELESAIAN KEGIATAN/ SUB KEGIATAN
PNG JWB/ PENGERAK
Mereview & memperbaiki rencana prioritas perubahan (From-To) di unit Eselon II Kemenkes (sesuai OTK baru)
Pokja MP /Pus Determ
Membantu AoC memfasilitasi perumusan dan penetapan rencana prioritas perubahan (From-To) di dilingkungan Kementerian Kesehatan
Pokja/Pus Determina si
Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan rencana prioritas perubahan (From-To) di unit organisasi eselon II Kemenkes
Pokja MP /Pus Determ
Memantau mengevaluasi pelaksanaan
Pokja MP /Pus Determ
dan rencana
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
179
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
2019
2015
2018
TAHAPAN
2017
NO.
2016
WAKTU PENYELESAIAN KEGIATAN/ SUB KEGIATAN
PNG JWB/ PENGERAK
prioritas perubahan (From-To) di UPT lingkungan Kemenkes 4.
Meningkatkan engagement pegawai terhadap RB Kemenkes
Menyusun kerangka acuan survei engagement pegawai terhadap RB dan menyerahkannya ke Badan Litbangkes untuk tindak lanjut
Pokja MP /Pus Determ
Melaksanakan survei engagement pegawai thd RB di lingkungan Pusat Kemenkes dan menyerahkan hasilnya ke Pokja Program Man. Perubahan
Badan Litbangkes
Melaksanakan survei engagement pegawai thd RB di lingkungan UPT Kemenkes dan menyerahkan hasilnya ke
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
180
1
Pokja Program Perubahan
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
2019
2015
2018
TAHAPAN
2017
NO.
2016
WAKTU PENYELESAIAN KEGIATAN/ SUB KEGIATAN
PNG JWB/ PENGERAK
Man.
Melaporkan hasil survei engagement pegawai terhadap RB di lingkungan Pusat kepada Menkes melalui Sekretaris Jenderal
Pokja MP /Pus Determ
Melaporkan hasil survei engagement pegawai terhadap RB di lingkungan UPT kepada Menkes melalui Sekretaris Jenderal Membahas hasil survei engagement pegawai terhadap RB di lingkungan Pusat dan tindak lanjutnya dalam Rakorpim
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Setjen
181
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
2019
2015
2018
TAHAPAN
2017
NO.
2016
WAKTU PENYELESAIAN KEGIATAN/ SUB KEGIATAN
PNG JWB/ PENGERAK
Membahas hasil survei engagement pegawai terhadap RB di lingkungan UPT dan tindak lanjutnya dalam Rakorpim
5.
Meningkatkan persepsi positif pemangku kepentingan thd RB Kemenkes
Menginstruksikan dilaksanakannya tindak lanjut oleh unit-unit organisasi yang berkaitan
Unit Eselon I
Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tindak lanjut survei engagement
Pokja MP /Pus Determ
Menyusun kerangka acuan survei persepsi pemangku kepentingan thd RB Kemenkes
Pokja MP /Pus Determ
Melaksanakan survei persepsi pemangku kepentingan terhadap
Badan Litbangkes
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
182
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
2019
2015
2018
TAHAPAN
2017
NO.
2016
WAKTU PENYELESAIAN KEGIATAN/ SUB KEGIATAN
PNG JWB/ PENGERAK
RB Kemenkes Melaporkan hasil survei persepsi pemangku kepentingan terhadap RB Kemenkes kepada Menkes melalui Sekretaris Jenderal
Pokja MP /Pus Determ
Membahas hasil survei persepsi pemangku kepentingan terhadap RB Kemenkes dan tindak lanjutnya dalam Rakorpim
Setjen
Menginstruksikan dilaksanakannya tindak lanjut oleh unit-unit organisasi yang berkaitan
Unit Eselon I
Memantau mengevaluasi pelaksanaan
dan tindak
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Pokja MP /Pus
183
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
lanjut survei persepsi pemangku kepentingan thd RB Kemenkes 6.
Menyiapkan Sekretariat Representatif RB Tingkat Kementerian Kesehatan dan Unit Eselon I
2019
2015
2018
TAHAPAN
2017
NO.
2016
WAKTU PENYELESAIAN KEGIATAN/ SUB KEGIATAN
PNG JWB/ PENGERAK
Determ
Melakukan analisis kebutuhan ruang Sekretariat RB untuk diajukan ke Sekretaris Jenderal Kemenkes melalui Biro Hukor.
Pokja MP /Pus Determ
Mengajukan permintaan pengadaan ruangan untuk Sekretariat RB Tingkat Kemenkes dan Tingkat Eselon I kepada Sekjen & Pimpinan Unit Eselon I
Sekjen
Melakukan penataan ruangan dan kelengkapan sarana serta fasilitas informasi di ruangan Sekretariat RB.
Biro Umum /Set Eselon I
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
184
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Memfungsikan ruang Sekretariat RB untuk pelaksanaan tindak lanjut agenda RB Kemenkes dan melaporkannya ke Pokja Manajemen Perubahan
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
2019
2015
2018
TAHAPAN
2017
NO.
2016
WAKTU PENYELESAIAN KEGIATAN/ SUB KEGIATAN
PNG JWB/ PENGERAK
Asesor & AoC
185
2. Matrik Waktu Pelaksanaan Agenda RB Program Penguatan Sistem Pengawasan
1.
Meningkatkan implementasi penanganan pengaduan masyarakat di semua unit Eselon II
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
2019
1
2018
TAHAPAN
2017
NO.
2015
2016
WAKTU PENYELESAIAN KEGIATAN/ SUB KEGIATAN
PNG JWB/ PENGERAK
Menyelenggarakan pertemuan AoC tentang pelaksanaan penanganan pengaduan masyarakat di unit Eselon II masing2
Pokja PP /Set Itjen
Membentuk tim penangananpengaduan masyarakat lengkap dengan kontaknya (tel/hp, email, twitter, dll)
Unit Eselon II
Menyosialisasikan tentang tim penanganan pengaduan masyarakat di unit2 Eselon II (tmsk cara kontaknya)
Biro Kom Yan Publik
Melaksanakan pemantauan dan evaluasi penanganan
Unit Eselon II&
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
186
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
pengaduan masyarakat di unit Eselon II serta melaporkan secara berkala kpd Pokja Program Peng. Pengawasan dan It Jen. 2.
Meningkatkan implementasi Whistle Blowing System (WBS)di semua unit Eselon II
2019
1
2018
2015
TAHAPAN
2017
NO.
2016
WAKTU PENYELESAIAN KEGIATAN/ SUB KEGIATAN
PNG JWB/ PENGERAK
AoC
Menyelenggarakan pertemuan AoC implementasi WBS di Kemenkes
Pokja PP
Memroses penerbitan Peraturan Menteri Kesehatan tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Whistle Blowing System (WBS) di Kementerian Kesehatan
Biro Hukor
Menyelenggarakan sosialisasi Peraturan Menteri tentang WBS dan MoU antara Kemenkes dan Lembaga
Pokja PP /Set Itjen
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
187
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
2019
1
2018
2015
TAHAPAN
2017
NO.
2016
WAKTU PENYELESAIAN KEGIATAN/ SUB KEGIATAN
PNG JWB/ PENGERAK
Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) di unit2 Eselon II
3.
Meningkatkan pencegahan benturan kepentingan di
Menyelenggarakan upaya motivasi seluruh pegawai di masing2 unit Eselon II dalam rangka WBS melalui rapat minimal 1 tahun sekali
Pimpinan Unit Eselon II /AoC
Menampung laporan dari whistle blowers dan memantau tindak lanjutnya oleh unit-unit Eselon II
Itjen
Memberikan reward/punishment berkaitan dengan WBS
Itjen
Menerbitkan Peraturan Menteri Kesehatan tentang Petunjuk Teknis (Juknis) Penanganan BK
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Biro Hukor
188
semua unit organisasi
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
2019
1
2018
2015
TAHAPAN
2017
NO.
2016
WAKTU PENYELESAIAN KEGIATAN/ SUB KEGIATAN
PNG JWB/ PENGERAK
di Kemenkes Menyelenggarakan sosialisasi Peraturan Menteri tentang Juknis Penanganan BK di unit2 Eselon II
Pokja/Ses Itjen
Melaksanakan penanganan benturan kepentingan: a. Meminta setiap pegawai membuat pernyataan terbuka hal-hal yang berpotensi menimbulkan benturan kepentingan
Pimpinan Unit Eselon II
b. Melakukan tindakan2 khusus mencegah benturan kepentingan
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
189
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
2019
1
2018
2015
TAHAPAN
2017
NO.
2016
WAKTU PENYELESAIAN KEGIATAN/ SUB KEGIATAN
PNG JWB/ PENGERAK
c. Mengeluarkan pegawai dari rapat penting/ pengambilan keputusan yang berpotensi memiliki benturan kepentingan d. Mengikutsertakan pejabat Inspektorat Jenderal dalam rapat-rapat penting/pengambilan keputusan sebagai pengamat independen
4.
Meningkatkan pelaksanaan
Melaporkan secara berkala kepada Inspektorat Jenderal ttg penanganan BK
Pimpinan Unit Eselon II
Menyelenggarakan pertemuan AoC tetang
Pokja PP/Ses
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
190
dengan baik SPIP di unit-unit Eselon II
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
pelaksanaan SPIP di unitunit Eselon II Melaksanakan SPIP unit-unit Eselon II: a. Menciptakan memelihara lingkungan pengendalian
2019
1
2018
2015
TAHAPAN
2017
NO.
2016
WAKTU PENYELESAIAN KEGIATAN/ SUB KEGIATAN
PNG JWB/ PENGERAK
Itjen
di dan
b. Menilai dan memetakan risiko
AoC Unit Eselon II
c. Melaksanakan pengendalian d. Mengidentifikasi, mencatat dan mengkomunikasikan informasi untuk pengendalian Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan Memantau
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
AoC Unit Eselon II
191
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
2019
1
2018
2015
TAHAPAN
2017
NO.
2016
WAKTU PENYELESAIAN KEGIATAN/ SUB KEGIATAN
PNG JWB/ PENGERAK
dan mengevaluasi pelaksanaan SPIP di unit Eselon II dan melaporkan kepada Inspektorat Jenderal 5.
Membangun unit-organisasi Kemenkes untuk mendapat predikat WBK (Wilayah Bebas Korupsi) dan WBBM (Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani)
Menyelenggarakan pertemuan AoC tentang pembangunan unit-unit Eselon II Kemenkes untuk predikat WBK/WBBM
Pokja PP/Ses Itjen
Unit Eselon I mengajukan calon satuan kerja WBK/WBBM
Masing2 Unit Eselon I
Melakukan preassessment terhadap unit yang diusulkan
Itjen
Melakukan bimtek Pencapaian WBK/WBBM kepada unit Eselon II Calon WBK/WBBM
Itjen
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
192
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Melakukan penilaian terhadap unit Eselon II Calon WBK/ WBBM dan melaporkan hasilnya kepada Itjen Mengajukan calon unit Eselon II WBK/WBBM ke Kemen PAN-RB 6.
Meningkatkan kapabilitas APIP
2019
1
2018
2015
TAHAPAN
2017
NO.
2016
WAKTU PENYELESAIAN KEGIATAN/ SUB KEGIATAN
PNG JWB/ PENGERAK
TPI
Itjen
Menyelenggarakan pertemuan AoC tentang peningkatan kapabilitas APIP Kemenkes & menyampaikan rekomendasinya kepada Itjen
Pokja/Ses Itjen
Melakukan inventarisasi dan Pemetaan Kapabilitas APIP serta meminta kpd Unit2 Eselon I utk mensertifikasi APIP-nya
Itjen
Mengirimkan
Unit2
APIP
Unit
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
193
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Eselon I untuk mengikuti peningkatan kompetensi SDM APIP melalui program Sertifikasi
2019
1
2018
2015
TAHAPAN
2017
NO.
2016
WAKTU PENYELESAIAN KEGIATAN/ SUB KEGIATAN
PNG JWB/ PENGERAK
Eselon I
Melakukan peningkatan kompetensi SDM APIP melalui program Sertifikasi Profesi Internal Audit
Itjen
Melakukan penilaian secara mandiri (self assessment) kapabilitas APIP sesuai kriteria internasional, yaitu dengan menggunakan Internal Audit Capability Model (IACM).
Itjen
Mereview peningkatan peran APIP menjadi quality assurance dan consulting
Itjen
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
194
1.
Memperluas unit-unit Eselon II yang menggunakan e-procurement (termasuk ecatalog)
2
3
4
2019
1
2018
TAHAPAN
PERKIRAAN WAKTU PENYELESAIAN 2015 1 1 1 5 6 7 8 9 0 1 2
2016
NO.
KEGIATAN/ SUB KEGIATAN
2017
3. Matrik Waktu Pelaksanaan Agenda RB Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja
PNG JWB/ PENGERAK
Mendorong digunakannya eprocurement (termasuk e-catalog) oleh unit-unit Eselon II
Pokja PAK /Ro Rengar
Memantau dan mengevaluasi penggunaan eprocurement (termasuk e-catalog) oleh unit Eselon II secara berkala melaporkannya ke Biro Keuangan dan BMN
Unit Eselon II & AoC
Memberikan reward/punishment berkaitan dengan penggunaan eprocurement (termasuk e-catalog)
Setjen & Unit Eselon I
Melaporkan perkembangan
Biro Keuangan
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
195
3
4
penggunaan eprocurement (termasuk e-catalog) di Kemenkes kepada Menkes melalui Sekretaris Jenderal minimal 1 kali setahun 2.
Meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan dan barang milik negara
2019
2
2018
1
2017
TAHAPAN
PERKIRAAN WAKTU PENYELESAIAN 2015 1 1 1 5 6 7 8 9 0 1 2
2016
NO.
KEGIATAN/ SUB KEGIATAN
PNG JWB/ PENGERAK dan BMN
Membuat/mengembang kan aplikasi pengelolaan keuangan dan BMN serta SOP-nya dan memasangnya di semua unit Eselon II
Pusdatin
Koordinasi pelaksanaan pemantauan dan evaluasi penggunaan aplikasi pengelolaan keuangan dan BMN secara berkala dan menginformasikannya kepada Biro Keuangan dan BMN
Pusdatin
Memberikan reward/ punishment terhadap unit Eselon II terkait
Unit Eselon I
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
196
penggunaan dalam pelaporannya.
3.
Mengintegrasik an manajemen kinerja Kemenkes secara terbuka
3
4
2019
2
2018
1
2017
TAHAPAN
PERKIRAAN WAKTU PENYELESAIAN 2015 1 1 1 5 6 7 8 9 0 1 2
2016
NO.
KEGIATAN/ SUB KEGIATAN
PNG JWB/ PENGERAK
aplikasi sistem
Melakukan pemutakhiran terhadap aplikasi pengelolaan keuangan dan BMN.
Pusdatin
Melakukan koordinasi dan fasilitasi terhadap unit Eselon I dalam penyusunan rencana mulai penetapan sasaran sampai tolok ukur dalam bentuk indikator yang berorientasi hasil (cascading)
Biro Ren-gar
Melakukan review pelaksanaan penyusunan rencana secara berkala terhadap dokumen perencanaan
Biro Rengar Set Unit Eselon I
Menyusun laporan kinerja Unit Eselon I
Unit Eselon I
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
197
3
4
2019
2
2018
1
2017
TAHAPAN
PERKIRAAN WAKTU PENYELESAIAN 2015 1 1 1 5 6 7 8 9 0 1 2
2016
NO.
KEGIATAN/ SUB KEGIATAN
PNG JWB/ PENGERAK
Melakukan koordinasi dan fasilitasi terhadap unit Eselon I dalam penyusunan laporan kinerja
Biro Rengar
Melakukan evaluasi pelaksanaan kinerja dan integrasi sistem pelaporan
Biro Rengar & Itjen
Melakukan perencanaan tindak lanjut pelaksanaan kinerja atas hasil evaluasi
Biro Rengar
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
198
4. Matrik Waktu Pelaksanaan Agenda RB Program Penguatan Kelembagaan
1.
2.
Melembagakan pelaksanaan agenda Reformasi Birokrasi ke dalam organisasi Kemenkes
Meningkatkan organisasi Kemenkes yang right sizing serta menurunkan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
2019
2015
2018
PERKIRAAN WAKTU PENYELESAIAN TAHAPAN
2017
KEGIATAN/ SUB KEGIATAN
2016
NO
PNG JWB/ PENGERAK
Memasukkan Agenda Reformasi Birokrasi ke dalam tugas dan fungsi di masingmasing Unit eselon I
Biro Hukor
Memasukkan Kegiatan Pelaksanaan RB Kemenkes 2015-2019 ke dalam Rencana Kegiatan masing-masing Unit eselon I
Biro Rengar & Itjen
Menyiapkan format laporan pelaksanaan RB Unit eselon I
Biro Hukor
Melaporkan secara berkala pelaksanaan agenda RB di Unit eselon I kepada Sekjen
Biro Hukormas/ Peg/Tahu peg Unit Eselon I
Melakukan evaluasi unit Eselon II berdasarkan hasil analisis jabatan dan melaporkannya ke Biro Hukor
Bag. Hukormas /Peg/Tahu peg Unit Eselon I
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
199
tumpang tindih tugas dan fungsi sampai dengan UPT
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Mengindentifikasi adanya tumpang tindih tugas dan fungsi serta adanya tugas tambahan di masing-masing satker dan melaporkannya ke Biro Hukor Melakukan kajian organisasi dan satker di Kemenkes s/d melaporkannya Pimpinan
perubahan tata kerja lingkungan UPT dan kepada
Mengusulkan perubahan organisasi dan tata kerja satker di lingkungan Kemenkes s/d UPT kepada Kemen PAN & RB 3
Mensinergikan organisasi Kemenkes dengan organisasi Dinas Kesehatan
Menyusun Naskah Akademik (NA) tentang pedoman organisasi Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
2019
2015
2018
TAHAPAN
2017
PERKIRAAN WAKTU PENYELESAIAN 2016
NO
KEGIATAN/ SUB KEGIATAN
PNG JWB/ PENGERAK
Bag. Hukormas /Peg/Tahu peg Unit Eselon I Biro Hukor & Bag. Hukormas /Peg /Tahupeg Unit Eselon I
Biro Hukor
Biro Hukor & Bag. Hukormas /Peg /Tahupeg Unit Eselon
200
Provinsi dan Kabupaten/Kota
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
2019
2015
2018
TAHAPAN
2017
PERKIRAAN WAKTU PENYELESAIAN 2016
NO
KEGIATAN/ SUB KEGIATAN
PNG JWB/ PENGERAK
I Menyusun rancangan Pedoman Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Biro Hukor & Bag. Hukormas /Peg /Tahupeg Unit Eselon I
Menginventarisasi Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota yang telah sesuai dengan pedoman
Biro Hukor & Bag. Hukormas /Peg /Tahupeg Unit Eselon I
Melaporkan secara berkala pelaksanaan sinergi organisasi Dinas Kesehatan dan Kemenkes kepada Menkes melalui Sekretaris Jenderal
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Biro Hukor
201
4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Mendorong masing-masing unit eselon I untuk meningkatkan kinerja aparatur di satuan kerja Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kinerja aparatur
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
2019
Menyelenggarakan pertemuan evaluasi kinerja aparatur tahun 2015
2018
Meningkatnya pelaksanaan kinerja aparatur
2015
2017
TAHAPAN
2016
NO
PERKIRAAN WAKTU PENYELESAIAN
KEGIATAN/ SUB KEGIATAN
PNG JWB/ PENGERAK
Biro Hukor & Bag. Hukormas /Peg /Tahupeg
Unit Eselon I
Biro Hukor & Bag. Hukormas /Peg /Tahupeg
202
5. Matrik Waktu Pelaksanaan Agenda RB Program Penguatan Tata Laksana
1
1.
Merumuskan tatalaksana (proses-proses bisnis) di Kemenkes sesuai organisasi baru
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
2019
2015
2018
TAHAPAN
2017
NO.
2016
WAKTU PENYELESAIAN KEGIATAN/ SUB KEGIATAN
PNG JWB/ PENGERAK
Melakukan identifikasi dan mereview proses bisnis dan SOP berdasar organisasi baru Kemenkes
Biro Hukor & Bag. Hukormas /Peg /Tahupeg Unit Eselon I
Memproses Keputusan Pimpinan Unit Eselon I tentang Proses Bisnis dan SOP di Unit Eselon I ybs.
Biro Hukor & Bag. Hukormas /Peg /Tahupeg Unit Eselon I
Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan PB dan SOP di Unit Eselon I
Biro Hukor & Bag. Hukormas /Peg /Tahu peg Unit Eselon I
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
203
1 2.
3
Meningkatkan Penerapan TIK Kemenkes menuju sistem TIK terintegrasi, efektif, dan efisien
Harmonisasi Standard Operating Procedure (SOP) Kementerian Kesehatan
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
2019
2015
2018
TAHAPAN
2017
NO.
2016
WAKTU PENYELESAIAN KEGIATAN/ SUB KEGIATAN
PNG JWB/ PENGERAK
Menyusun konsep asesmen TIK Kemenkes
Pokja PT/ Pusdatin
Melaksanakan asesmen dan melakukan penataan-ulang TIK Kemenkes
Pusdatin dan Bag. PI Unit2 Es 1
Melakukan pemantauan dan evaluasi penerapan sistem TIK terintegrasi
Pusdatin dan Bag. PI Unit2 Es 1
Melakukan Pemetaan dan menyusun Konsep Harmonisasi SOP-SOP di Kemenkes
Pokja PT, Biro Hukor & Bag. Hukormas /Peg /Tahupeg Unit Eselon I
Membuat kerangka acuan pelaksanaan Harmonisasi SOP-SOP di Kemenkes
Biro Hukor & Bag. Hukormas /Peg /Tahupeg Unit
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
204
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
2019
2015
2018
TAHAPAN
2017
NO.
2016
WAKTU PENYELESAIAN KEGIATAN/ SUB KEGIATAN
PNG JWB/ PENGERAK
Eselon I
4
Memantapkan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) Nasional terintegrasi berbasis TIK
Melakukan harmonisasi SOP di unit2 organisasi dari Unit Utama ybs.
Biro Hukor & Bag. Hukormas /Peg /Tahupeg Unit Eselon I
Melaporkan kemajuan pelaksanaan Harmonisasi SOP-SOP di Kemenkes kepada Menkes melalui Sekretaris Jenderal
Biro Hukor & Bag. Hukormas /Peg /Tahupeg Unit Eselon I
Menyusun konsep pemetaan masalah dan pelaksanaan pengintegrasian SIK-SIK yang ada ke dalam SIK Nasional berbasis TIK
Pokja PT/ Pusdatin
Membuat kerangka acuan pemetaan masalah dan
Pusdatin
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
205
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
2019
2015
2018
TAHAPAN
2017
NO.
2016
WAKTU PENYELESAIAN KEGIATAN/ SUB KEGIATAN
PNG JWB/ PENGERAK
pelaksanaan pengintegrasian SIK-SIK yang ada ke dalam SIK Nasional berbasis TIK
5
Mengembangka n e-Government di Kemenkes
Melaksanakan pemetaan masalah dan pelaksanaan pengintegrasian SIK-SIK yang ada ke dalam SIK Nasional berbasis TIK
Pusdatin
Menyusun konsep pengembangan komunikasi berbasis TIK antara masyarakat dg Kemenkes, antara Kemenkes dg Kementerian/Lembagalembaga lain terkait, dan antara Kemenkes dengan masyarakat
Pokja/ Pusdatin
Membuat kerangka acuan pengembangan komunikasi berbasis TIK antara masyarakat dengan Kemenkes, antara Kemenkes dengan
Pusdatin & Biro Komyanm as
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
206
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
2019
2015
2018
TAHAPAN
2017
NO.
2016
WAKTU PENYELESAIAN KEGIATAN/ SUB KEGIATAN
PNG JWB/ PENGERAK
Kementerian/Lembagalembaga lain terkait, dan antara Kemenkes dengan masyarakat Melaksanakan pengembangan eGovernment di Kemenkes
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Pusdatin & Biro Komyanm as
207
6.
Matrik Waktu Pelaksanaan Agenda RB Program Penguatan Sistem Manajemen SDM ASN
2015 1 2
1.
2
Merencanakan kembali kebutuhan pegawai sesuai organisasi baru
Menempatkan pegawai sesuai bakat/minat dan kompetensi
3
4
5
6
7
8
9
10
11
2019
TAHAPAN
2018
KEGIATAN/ SUB KEGIATAN
2017
NO.
2016
WAKTU PENYELESAIAN
PNG JWB/ PENGERAK
12
Menyelenggarakan perencanaan kebutuhan pegawai di Unit-unit Eselon II (dengan memperhitungkan kondisi saat ini dan kebutuhan) sesuai struktur organisasi baru)
Set Unit Eselon I & AoC
Melaporkan rencana kebutuhan pegawai Unit Eselon I ke Biro Kepegawaian
Set Unit Eselon I
Menyusun rencana kebutuhan pegawai Kemenkes Tahun 2015-2019 dan melaporkannya kepada Menkes melalui Sekjen
Biro Kepeg
Melaksanakan analisis jabatan dan merumuskan persyaratan jabatan (struktural dan nonstruktural) di Unit-unit Eselon II
Biro Hukor & Bag. Hukormas /Peg /Tahupeg Unit Eselon I
Menyelenggarakan tes bakat/minat (assesmen) pegawai (struktural dan non-
BPPSDM/Ro Peg/AoC
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
208
2015 1 2
struktural) Kesehatan
3
Meningkatkan pembinaan disiplin pegawai
3
4
5
6
7
8
9
10
11
2019
TAHAPAN
2018
KEGIATAN/ SUB KEGIATAN
2017
NO.
2016
WAKTU PENYELESAIAN
PNG JWB/ PENGERAK
12
Kementerian
Menyelenggarakan pengangkatan/ penempatan kembali/diklat pejabat struktural sesuai dengan kompetensi dan bakat/minatnya
Setjen
Menyelenggarakan rotasi/ penempatan kembali/diklat pegawai non-struktural sesuai kompetensi dan bakat/minatnya
Setjen
Memantau dan mengevaluasi pengisian jabatan dan penempatan pegawai serta melaporkannya kpd Menkes melalui Sekretaris Jenderal
Ro Peg
Mengumpulkan data tentang penerapan disiplin pegawai berdasarkan PP No. 53 Tahun 2010 1 kali setahun
Ro Peg & Set Unit Eselon I
Melakukan analisis jenis & penyebab pelanggaran disiplin pegawai dan melaporkan
Ro Peg
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
209
2015 1 2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
2019
TAHAPAN
2018
KEGIATAN/ SUB KEGIATAN
2017
NO.
2016
WAKTU PENYELESAIAN
PNG JWB/ PENGERAK
12
hasilnya kpd Menkes melalui Sekretaris Jenderal 1 kali setahun
4.
Mengembangk an sistem penilaian kinerja pegawai berbasis TIK
Membahas hasil analisis jenis & penyebab pelanggaran disiplin pegawai serta tindak lanjut dan cara2 pencegahan pelanggaran disiplin pegawai Rakorpim
Setjen
Menyusun konsep pencegahan pelanggaran disiplin pegawai berdasar arahan Rakorpim
Ro Peg
Menyampaikan surat edaran tentang pencegahan pelanggaran disiplin pegawai ke Unit Eselon I untuk dilaksanakan
Setjen
Mengumpulkan hasil penilaian kinerja pegawai berbasis TIK dan hambatan pelaksanaannya
Ro Peg & Set Unit Eselon I
Melakukan evaluasi terhadap penilaian kinerja pegawai berbasis TIK dan menjajagi integrasinya dengan penilaian
Ro Peg
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
210
2015 1 2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
2019
TAHAPAN
2018
KEGIATAN/ SUB KEGIATAN
2017
NO.
2016
WAKTU PENYELESAIAN
PNG JWB/ PENGERAK
12
kinerja organisasi berbasis TIK
5.
Mengembangk an sistem karier pegawai Kemenkes Kemenkes
Menindaklanjuti hasil evaluasi penilaian kinerja pegawai berbasis TIK dan mengirim rekomendasi integrasi ke Pusdatin
Ro Peg
Mengembangkan aplikasi (berbasis TIK) penilaian kinerja pegawai yang terintegrasi dengan penilaian kinerja organisasi dan melaporkan perkembangannya kepadaMenkes melalui Sekretaris Jenderal
Pusdatin & Ro Peg
Melakukan pegawai
asesmen
individu
Ro Peg
Merumuskan pola karir, jalur2 karir, dan sistem karier pegawai Kemenkes
Ro Peg
Memroses Kepmenkes/ Permenkes ttg Sistem Karier Pegawai Kemenkes
Biro Hukor
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
211
2015 1 2
6.
Meningkatkan sistem pengembanga n pegawai melalui pendidikan dan pelatihan (diklat)
3
4
5
6
7
8
9
10
11
2019
TAHAPAN
2018
KEGIATAN/ SUB KEGIATAN
2017
NO.
2016
WAKTU PENYELESAIAN
PNG JWB/ PENGERAK
12
Menerapkan Sistem Karir Pegawai Kemenkes di lingkup Unit Eselon I dan melaporkan kemajuan serta hambatannya ke Biro Kepegawaian
Set Unit Eselon I
Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan sistem karir di Kemenkes
Ro Peg
Menyelenggarakan rapat tentang asesmen kebutuhan diklat pegawai Kemenkes dan jadwal pelaksanaan tiap tahunnya
BPPSDMK & Ro Peg
Menyelenggarakan kebutuhan diklat
assesmen
BPPSDMK
Melaporkan hasil kepada Menkes tembusan ke Jenderal
assesmen dengan Sekretaris
BPPSDMK
Menyusun Rencana Anggaran Diklat
&
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
BPPSDMK & Ropeg
212
2015 1 2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
2019
TAHAPAN
2018
KEGIATAN/ SUB KEGIATAN
2017
NO.
2016
WAKTU PENYELESAIAN
PNG JWB/ PENGERAK
12
Menyelenggarakan diklat sesuai dengan hasil assesmen kebutuhan diklat
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
BPPSDMK
213
7. Matrik Waktu Pelaksanaan Agenda RB Program Penguatan Paraturan Perundang-Undangan
1 1.
Melakukan harmonisasi peraturan perundangundangan untuk tahun berjalan
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Menginventarisasi peraturan perundangundangan yang akan diharmonisasi untuk tahun berjalan dan menyampaikannya ke Biro Hukor
2019
2015
2018
TAHAPAN
2017
No
2016
PERKIRAAN WAKTU PENYELESAIAN KEGIATAN/ SUB KEGIATAN
PNG JWB/ PENGERAK
Pokja PPU
Melaksanakan pengkajian terhadap peraturan perundangundangan yang akan diharmonisasi
Biro Hukor & Bag. Hukormas /Peg /Tahupeg Unit Eselon I
Memproses harmonisasi peraturan per-UU-an melalui Kepmenkes/Permenkes atau bentuk lain
Biro Hukor & Bag. Hukormas /Peg /Tahupeg Unit Eselon I
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
214
1 2.
3.
Memperkuat pengendalian penyusunan peraturan perundangundangan di Kemenkes
Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penyusunan kebijakan dan peraturan perundang-
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
2019
2015
2018
TAHAPAN
2017
No
2016
PERKIRAAN WAKTU PENYELESAIAN KEGIATAN/ SUB KEGIATAN
PNG JWB/ PENGERAK
Memantau proses penyusunan peraturan perundang-undang-an di Unit Eselon I dan mengirimkannya ke Biro Hukor
Pokja & AoC Unit eselon I
Menindak lanjuti hasil pemantauan dan melaporkannya minimal 1 kali dalam setahun kepada Menteri Kesehatan melalui Sekretaris Jenderal
Biro Hukor
Meminta masukan dari masyarakat terhadap rancangan kebijakan/peraturan perundang-undangan yang akan dibuat melalui website Kemenkes
Biro Hukor & Bag. Hukormas /Peg /Tahupeg Unit Eselon I
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
215
1
undangan di Kemenkes
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Menelaah masukan dari masyarakat dan memperbaiki rancangan kebijakan/peraturan perundang-undangan jika perlu Memproses penerbitan kebijakan/peraturan perundang-undangan
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
2019
2015
2018
TAHAPAN
2017
No
2016
PERKIRAAN WAKTU PENYELESAIAN KEGIATAN/ SUB KEGIATAN
PNG JWB/ PENGERAK
Biro Hukor & Bag. Hukormas /Peg /Tahupeg Unit Eselon I Biro Hukor & Bag. Hukormas /Peg /Tahupeg Unit Eselon I
216
8.
Matrik Waktu Pelaksanaan Agenda RB Program Peningkatan Kualitas Pelayananan Publik
1 1.
Melakukan penyempurna an Proses Bisnis pelayanan publik Kemenkes.
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
2019
2015
2018
TAHAPAN
2017
NO.
2016
PERKIRAAN WAKTU PENYELESAIAN KEGIATAN/ SUB KEGIATAN
PNG JWB/ PENGERAK
Menyempurnakan proses bisnis (Standar Pelayanan Minimal, SOP, Survei Kepuasan Masyarakat, dan sistem monev kualitas) pelayanan publik Kemenkes.
Pokja PKPP/ Biro Komyan mas
Melaksanakan komputerisasi proses bisnis pelayanan publik Kemenkes
Pusdatin
Memantau dan mengevaluasi penerapan komputerisasi proses bisnis pelayanan publik
Pusdatin
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
217
1 2.
3.
Melakukan Pemetaan Kualitas Pelayanan Publik di UPT Kementerian Kesehatan
Melakukan penilaian dan evaluasi kinerja
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
2019
2015
2018
TAHAPAN
2017
NO.
2016
PERKIRAAN WAKTU PENYELESAIAN KEGIATAN/ SUB KEGIATAN
PNG JWB/ PENGERAK
Melakukan pemetaan kualitas pelayanan publik di UPT Kemenkes
Pokja PKPP/Biro Komyan mas
Menindaklanjuti hasil pemetaan berupa pembinaan kualitas pelayanan publik di UPT Kemenkes
Biro Kom yanmas
Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan pembinaan kualitas pelayanan publik di UPT Kemenkes dan melaporkannya ke Biro Komyanmas
AoC Unit Eselon I
Melakukan evaluasi kinerja pelayanan publik Kemenkes dan melaporkan
Pokja PKPP
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
218
1
pelayanan publik Kemenkes.
4.
Mengupayak an kepuasan publik terhadap pelayanan Kemenkes
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
2019
2015
2018
TAHAPAN
2017
NO.
2016
PERKIRAAN WAKTU PENYELESAIAN KEGIATAN/ SUB KEGIATAN
PNG JWB/ PENGERAK
hasilnya kepada Menkes melalui Sekretaris Jenderal Membahas laporan evaluasi kinerja pelayanan publik Kemenkes dan tindak lanjutnya dalam Rakorpim
Setjen
Menginstruksikan dilaksanakannya tindak lanjut oleh unit-unit pelayanan publik yang berkaitan
Set Unit Eselon I
Menyusun kerangka acuan survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan2 publik Kemenkes
Pokja PKPP/ Biro Kom yanmas
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
219
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
2019
2015
2018
TAHAPAN
2017
NO.
2016
PERKIRAAN WAKTU PENYELESAIAN KEGIATAN/ SUB KEGIATAN
PNG JWB/ PENGERAK
Melaksanakan survei kepuasan masyarakat thd pelayanan2 publik Kemenkes
Biro Komyan mas
Melaporkan hasil survei kepuasan masyarakat kepada Menkes melalui Sekretaris Jenderal
Biro Komyan mas
Membahas hasil survei kepuasan masyarakat dan tindak lanjutnya dalam Rakorpim
Setjen
Menginstruksikan dilaksanakannya tindak lanjut oleh unit-unit organisasi yang berkaitan
Set Unit Eseelon I
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
220