PENYEDIA
DAYA UNTUK ELEKTROMAGNET
Hari Suryan~o, Pusa~
Peneli~ian
NMR
Wirjoadi
Nuklir Yogyakar~a
ABSTRAK Telah dibua~ sua~u penyedia daya elektromagnet NMR dengan suatu pengaturan arus beban melalui pengendalian daya sistem sakelar Cswitching). Komponen sakelar yang digunakan adalah SCR yang beroperasi sebagai sakelar regeneratif, yai~u nyala dan padamnya mengiku~i pulsa-pulsa Con-off) pendek yang dihasilkan oleh rangkaian pemicu SCR. Keuntungan dari sistem ini adalah tidak adanya disipasi daya, sehingga mempunyai efisiensi yang tinggi dan mudah pendinginannya. Penyedia daya ini menggunakan trafo tiga fase ~-Y dan tiga SCR yang dipicu dengan ~iga tegangan pulsa yang dihasilkan dari tiga rangkaian pemicu dengan beda fase 1200 dan dikendalikan dengan ~egangan kontrol DC. Sistem ini berfungsi menaikkan atau menurunkan daya keluaran. Untuk tegangan AC 1 fase 40 volt, dengan elek~romagnet Thomson, diameter kutub 25 cm, jarak antar ku~ub 8 cm dan tahanan kumparan 0,3 ohm, diperoleh arus beban sebesar 44 ampere dan medan magnet 3,25 kilogauss. Untuk tegangan AC 3 fase 60 vol~, dengan elektromagnet buatan BATAN, diameter' kutub 25 cm, jarak antar kutub 11 cm dan tahanan kumparan 12 ohm, diperoleh arus beban sebesar 7 ampere dan medan magne~ 2,5 kilogauss. ABSTRACT The NMR elec~romagne~ power supply with a regulating current thruough a driving power with a switching system has been cons~ructed. The SCR is used as a swi tch component which is operated as a regenerative swi~ch, i.e. on and off condition of this component is following ~he short pulsed which is produced by the SCR ~riggered circuits. The advantage of this system is the absence of power dissipation, so it has a high efficiency and the circuits are easy to cool. The power supply uses three phase transformer ~-Y and three SCR which are triggered by ~hree voltages pulse produced by trigger circuits with phase different of 1200 and controlled by a DC vol~age control. The function of this system is to increase or decrease the output power supply. For a 1 phase AC of 40 volt, using elektromagnet Thomson, pole diameter of 25 cm, pole gap of 8 cm, and coil resistant_O.3 ohm, the resul~ of load curren~ is 44 ampere, and the'magnetic field is 3.25 kilo gauss. For a 3 phase AC of 60 vol~, using BATAN electromagnet sys~em, pole diame~er of 25 cm, pole gap of 11 cm and coil resistant of 12 ohm, ~he result of load curren~ is 7 ampere and ~he magne~ic field is 2.5 kilogauss.
41
42
I.
PENDAHULUAI-,I Spet.romet.er NMR
kopi yang bekerja aksi
ada1ah
merupakan
berdasarkan
ant.ara momen
adanya
magnet. int.i di
suat.u a1at. spektros-
resonansi
da1 am
akibat. int.er-
suat.u medan
magnet.
1uar Bo dengan medan osi1asi yang bekerja t.egak lurus dengan medan 1uar B t.ersebut.. Resonansi t.erjadi bila frekuensi o momen magnet..di dalam medan B o at.au frekuensi Larmour dari momen
magnet. t.ersebut sama
Dengan
demikian,
pent.ing dari resonansi dari
frekuensi
magnet. Bo merupakan magnet. int.i.
medan
Berdasarkan
dengan
hukum
ampere
bagian
unt.ai, besarnya
suat.u e1ekt.romagnet. dipengaruhi
oleh
jumlah arus
al i r pada
medan
pada
e1ektromagnet.
yaitu
dengan
magnet
dapat
memvariasi
elekt.romagnet.
sinyal-sinyal
besar
medan
ki 1ogauss.{2,3>
asi besar Pada
lasi
arusnya
arus
magnet
Bo
kebutuhannya
yang
mengalir
pada
t.inggi biasanya
o
dengan
besar (yang
15 ki1ogauss)
dengan
sist.em sakelar
penggant.i pi~anti
dan
dan bukan
laju
ini,
daya,
suat.u penyedia
karena
ia
dipakai
mengubah
daur
kerja
(repet.it.ion rat.e) pada
resist.ansinya. ideal
daya Da1am
Pengat.uran at.au regu-
dengan
yang
SCR.
pirant.i sakelar
disipasif.
pengu1angan
pada
kat.akan unt.uk sakelar mendisipasikan
dan dapat. divari-
pirant.i sakelar
selanjut.nya dilakukan
(dut.y cycle)
dapat. memberikan
sangat.1ah diper1ukan.
konst.ruksi ini t.elah dipilih daya
daya
sakelar,
meng-
mu1ai t.ampak t.erpisah pada frekuensi dengan kuat. medan magnet B sebesar 14
sist.em sake1ar
penyedia sebagai
yang
proton, sedang unt.uk NMR t.omografi antara magnet. 1,5 kilogauss sampai dengan suat.u sumber 01 eh karena it.u kehadiran
magnmet. sampai
dengan
li1it.an,
ant.ar dua kut.ub elekt.ro-
Unt.uk NMR resolusi
daya e1ekt.romagnet. berkemampuan medan
magnet.
pada resonansi
diperlukan 15
jarak
dengan
t.er-
resonansi
60 MHz yang berkaitan ki10gauss
Besar
diat.ur sesuai
cara memvariasi
~4upun
kumparan
el ek t.romagnet..{1>
yang
medan
jarak ant.ar kut.ub elekt.romagnet. sert.a besar kumpar an
osi 1asi.
medan
Sehingga
t.idak akan
hanya
dapat. di-
menyerap
mempunyai
keadaan
at.au on
43
atau off saja .• tanpa
mempunyai
mendisipasikan
sehingga
ini
daya.
mempunyai
penyedia
daya
keadaan
resistif' yang
penyedia
daya
ef'isiensi yang
lebih
disipatif' yang
konvensional.
penyedia daya ini juga mempunyai
tinggi
jenis
dari
dapat
sakelar
pad a
jenis
Di
sampi~g i tu kecil, ringan.
bent uk yang
hemat energi dan dapat bekerja secara dingin:4)
PEMI CU SCR
I--
PENYEARAH TRAFO fJ.-Y
(D10DA) 380 volt
SCR
I--
~
!
TEGANGAN REFERENSI
ELEKTROMAGNET
Gambar 1. Diagram kotak dari penyedia
Penyalaan
dan
dengan memberikan
pemadaman
pulsa-pulsa
kan oleh rangkaian gerbang
rangkai an.
diberi hingga
(holding current). picuan-picuan Pengat-uran
aturan
ini
dilakukan
yang
dihasil-
SCR. Sekali terpicu SCR akan on Keadaan ini tidak akan berubah arus.
pulsa
lagi
at-au gerbang
nilainya
sehingga
yang
berada
arus'beban
dilepas
melaluinya
di bawah dapat
dari
terputus
arus
penahan
ditentukan.oleh
pada gerbang SCR yang waktunya ¢apat diatur:4) waktu dilakukan pemi cuan dengan pengaturan
R pada R
SCR
(on-of'f')pendek
SCR akan of'f'bila arus
atau mengecil
tahanan
piranti
pemicu
dan dapat menyalurkan bila
daya yang dibuat
ini
rangkaian diganti
R dan
dengan
C. yang
tahanan
kenyataannya
kolektor-emitor
pengpada
44
~ransis~or
PNP, dengan
~ransis~or,
jalan
memberikan
yang bila ~egangan
~egangan
pad a basis
pada basis ~ransis~or semakin
~inggi rnaka ~ahanan kolek~or-emi~or semakin tinggi sedemikian rupa sehingga pemben~ukan pulsa-pulsa
pula oleh
komponen ~egangan
UJT semakin larnba~ pula, demikian sebaliknya bila pada basis ~ransistor sernakin kecil~~·m Untuk men-
dapa~kan
arus yang hampir ra~a, digunakan ~egangan ~iga fase an~ar fase) ~elah di~urunkan yang dengan
C380
vol~
menggunakan dan
75
sesuai
~rafo
vol ~,yang dengan
~iga
fase
~-y menjadi
~egangan-~egangan
10, 15, 20, 40, 60
~ersebut
dapat
dipi 1i.h
kebu~uhan.
II. TATA KERJA RANGKAIAN A. Trafo
~iga fase ~-y
Penyedia fase
~-Y,
dicatukan diambil sebu~ .
daya yang dibua~
seper~i
~erliha~
melewati
melalui Pada
~iga
pada
kawa~,
dua kawa~
gambar
di sini menggunakan
gambar dan daya
sembarang
2Ca),
2.
kawat
Daya
fase
keluarannya
tiga fase
tunggal dapat
dari ke ~iga kawat ter-
1 dan 3 mencatu
~unggal ke A, yang mana A ini merupakan gulungan gulungan rnasukan dari trafo. Sedang gul ungan a~au gulungan
trafo ~iga
adalah AA Cgulungan
daya
fase
primer at au sekundernya
AA pada gambar
2Ca) di~unjukkan sejajar dengan gulungan A, yang keduanya sarna-sarna ver~ikal). Gelornbang sinus pada gamba~ 2Cb) menunjukkan hadap
bagairnana tegangan
wak~u.
fase
Kernudian kawa~
3 dan
~unggal
AA berubah
2 mel engkapi
daya
terfase
~unggal ke B. Gul ungan Badal ah sej aj ar dengan gul ungan sek under BB. Tegangan BB mempunyai besar yang sarna dengan ~egangan
AA,
yang
sarna ~ingginya, ( 7)
yang sarna.
di ~unj ukkan
dan berubah
dengan
dengan
gelombang
kelajuan
si nus
yang
at au frekuensi
45
o
Gambar 2. Ca) Trafo ~iga fase Cb) Tegangan dari sumber daya ~iga fase Tegangan BB ini, seperti di~unjukkan pada gambar 2Cb) adalah An~ara kawa~ 2 dan 1 ke~inggalan 120° dari ~egangan AA. adalah fase ketiga yang menca~u ~egangan ke gulungan ~rafo C dan CC, tegangan CC ini sarna besar dengan ~egangan AA a~au BB. Hubungan antara fase-fase ini juga ditunjukkan di dalam diagram fase gambar 2, dirnana fase-fase tersebu~ bergerak
.. searah Jarum Jam.{7> Sumber daya tiga fase ini dapat dipandang sebagai ~iga ~egangan fase ~unggal yang terpisah, yang wak~u pemisahannya adalah 120°. Pada gambar 2Ca) gulungan primer A, B dan C merupakan sambungan ~rafo ~ Cdel~a), sedangkan gulungan sekundernya adalah hubungan Y. Hubungan 0 pada pusa~ Y disebu~ netral, yang menjadi kawa~ ke empa~ pada sis~em ~iga fase ini. Tegangan yang dicatukan oleh gulungan AA, BB a~au CC an~ara satu terminal dengan ne~ral disebu~ ~egangan sekunder masing-masing kaki, dan bila ~rafo menca~u 380 vol~ an~ara 5 dan 4 maka yang dica~ukan oleh kaki AA Cdari 0 ke 4) adalah 380 V/f3 yai~u 219 vol~!7> B. Penyearahan se~engah gelombang ~iga fase dengan dioda Sistem penyearah yang dibua~
adalah
penyearahan
se-
~engah gelombang ~iga fase dengan menggunakan dioda, seperti Masing-masing kak i dar i gulungan ~er1i ha~ pada gambar 3.
46
t..r afo
sek under
arah.
Oi sini
di hubungk AA,
sinus
yang
lebih
posit..ipdari
° melalui B
dan
siklus
dan
dar
i di oda
penye-
CC mencat..u t..egangan t..igagelombang Selama
melalui
ada
pada
dioda
A
selama
pada
anoda
gelombang
pada
t..it..ik 4
net..ral 0, elekt..ron-elekt..ron mengalir
t..i dak
melalui diarsir
dan
dengan
t..erpisah 120°.
beban
C
BB
an
gambar
dioda
A ke
t..it..ik 4.
r angk ai an , mak a set..engah
3 dan· dioda
set..engah gelombang
ar us
A menahan
Bila
ak an
gelombang
dari dioda
mengal i r
seperti
aliran
arus
yang selama
negat..ip 0:7>
o
+
Gambar Tegangan
3.
set..engah gelombang
st..rip-strip
Bila
t..it..ik 5 lebih
dari
0,
melalui
positip
beban
dan
ir
Cpada
gambar
mel al ui
B mengalir
beban
3),
pada
dioda
B.
B pada
t..igafase
oleh
0,
di oda
Demi k i an
bahwa
aliran
arus
pada
daerah
E bekerja
daerah
aliran
dioda
B8.
mengalir juga
unt uk
elektron-elektron
Pada
C.
gulungan
elektron
t..egangan CC,
memperlihatkan
sebelum
A dan
dan
diberikan
dari
t..it..ik-tit..ik dari
mengal
dioda
-
Penyearah
gelombang
gelombang
Lood
arus
E di pada
at..as dioda
A selesai,sehingga
bersama-sama
untuk
meng-
al i r i beban.( 7> C.
Rangkaian Pada
gunakan
pemicu
penyedia
sebagai
SCR daya
swit..ching in piranti
penggant..i pirant..i disipasif
swit..ch yang guna
di-
pengat..uran
47
atau
regulasi
aturan
daya
arus
pemicuan
adalah
pada
SCR.
beban
2 ---f IT
=
dilakukan
dengan
daya
atau peng-
pengaturan
waktu
Bila SCR dipicu pada 00 dan besar arus puncak
10 ampere pada beban I
Pengaturan
SCR.
tahanan
tetap,
maka arus rata-ratanya,
1T/2 0
I sin wt dCwt)
= 6,4 ampere Bila
SCR
siklus
dipicu
pada
maka rata-rata
pemicuan ampere
ditunda
Cgambar
sebagai
kontrol
4).
900
ti ti k arusnya
sampai
pada
3,2 ampere.
1200
Metoda
yai tu
maka
arus
pengontrolan
tengah-tengah
Selanjutnya
bila
rata-ratanya
1,6
seperti
ini disebut
fase!7>
Rata-rata 6,4 A
Gambar
4. Penurunan arus rata-rata micuan pada SCR
Pada
pemicuan
waktu pendek digunakan micu
pada
yang dapat
trnsistor
sederhana
ditutup,
maka
tegangan
SCR,
diperlukan diatur
unijunction
ditunjukkan melalui
R
oleh karena penundaan
<:I
V tertentu.
suatu
tegangan
pengulangannya, CUJT).
pad a gambar kapasitor Adapun
Suatu 5.
C 1 akan kecepatan
pe-
pulsa
maka di sini rangkaian peBila sakelar S
termuati
sampai
pemuatan dari besar tahanan
kapasitor C 1 ini tergantuing dari pengaturan R. Kenaikkan tegangan C 1 ini berarti juga kenaikkan gangan an tar a E dan B dari UJT. Bila tegangan pad a C
te-
<:I
1
1
ini
48
mel ebi hi legangan arus akan cepal
mulai
V£ Clegangan
mengalir
menyebabkan
melewali
lerjadinya
pada
RA
emi lor,
gambar
dan
peluculan
mel al ui UJT dan R. ~
5C c)),
pemicu
UJT,
kapasilor
Kenai kkan
legangan
maY.a yang
C j.
secara
pada
R ~ ini
menghasilkan
sualu pulsa arus melalui lahanan R 6 dan gerbang unluk memi cu SCR: 7) Proses ini akan berulang kembali, yailu
pemualan
kapasi lor C j.
berbenluk
dan
kemudi an
pel uculan
kembal i
yang
osilasi gigi gergaji Cgambar 5b).
, SCR
r
.v'
C-o-
I
~ E
/
I,
~.
I
\
C
_/
b
a
-
E
\
%\
Bt'O
---
':-_O!~ r
62/ ,._
\ \I~ V,
) 61
c
Gambar 5. Ca) Rangkaian pemicu SCR Cb) Benluk pemualan dan peluculan Cc) Transislor unijunclion CUJT)
V••
kapasilor
Cj.
III. HASI L DAN PEMBAHASAN Pada lahanan
R :3 hanyalah
pemicuan
1uarannya
rangkai an pemi cu. diganli
legangan
sinya berkisar kan
unluk menepalkan
anlara yang salu dengan
.liga buah berikan
kenya laannya , rangak ai an pemi cu SCR
legangan
dengan
alau
lainnya,
Sedangkan
lransi slor
pad a basis lransislor,
anlara 5 voll sampai pada
kapasilor
C
menyesuaikan
saal
yang
dari
lerdiri
pengaturan
PNP
di bua l ,
yang
dengan
arus jal an
yang legangan
dengan 10 voll.
dibalasi
sampai
kemem-
operaSedang-
legangan
6
j.
voll
dengan
sualu
dioda zener.
Rangkaian
pemicu SCR ini unluk salu fase lerlihal
keseluruhan
pada gambar
6.
dari
49
Penyedi a daya
yang
di buat. di gunakan
net. NMR, maka dengan sendirinya hingga
perlu
diperhatikan
unt.uk el ekt.romag-
beban bersirat. indukt.ir, se-
arus
(1).h
holdingnya
Apabila
tidak demikian maka akan mengalami kesulit.an dalam pe.micuan SCR walaupun besar arus dari pulsa-pulsa pemicu t.elah memenuhi syarat., yang mana hal ini dapat. dijelaskan sebagai berikut.. Pada pulsa pemicu yang pert.ama Cgambar 7), karena pengarut1 beban
yang
induktif
maka
alami
t.ransient.at.au peralihan
cukup
panjang,
mencapai
sehingga
pada
arus
yang
akan
meng-
membut.uhkan wakt.u yang
saat. picu
t.ingkat.arus holdingnya,
rorward
1f
diput.uskan
belum
yang mengakibat.kan picuan-
nya gagal dan I f menj adi nol kembal i .( 8)
1N1002
O,OO1)JF
22~ 6V
IOOOO}JF
60V
1N4001
Gambar 6. Rangkaian
: -
1
-
-
.j... -
pemicu SCR yang dibuat.
I -
II~ I
-
,.
I
-
----
-
I...-
pulsa
Gambar 7. Pengaruh besar arus micu
-
-1- - - - - II I
pulsa
_ T~~a.!. ~~ _
I I
1
holding
2
holding pada lebar
pulsa pe-
50
Pada
pulsa
pemieu
yang berhasil eukupi
yang
saa~
hol di ngnya , sehi ngga
a~au
ini
yang
adalah
~er ku~ub 0,3 ohm. ~egangan
7),
merupakan
pieuan
If
akan
dengan
melebihi
sampai
pemieuan
~erhadap
pieu
arus
har ga yang
si:fa~ induk~i:f beban
dalam
elek~romagne~
nai k
menerapkan
kompensasi
digunakan
I f sudah
makbeban eukup
dengan
yang bersi:fa~ kapasi~i:f:B) pengujian
Thomson
yang
awal
dari
sumber
mempunyai
diame-
25 em, jarak an~ar kutub 8 em dan ~ahanan kumparan Deng3.n mengingat
ini, maka dalam
pengujian
sekundernya
menghasilkan
Tabel
dilepas
mengurangi
rangkaian
Beban
dieapai
ar us
dia~asi
dengan
menambahkan daya
pieuan
yai~u arus beban. Kegagalan
induk~i:f dapa~ lebar
Cgambar
dan dapa~ diliha~ bahwa lebar pulsa ~elah men-
sehingga
simumnya
kedua
~3.hanan kumparan yang eukup keeil ini ~rafo diambil sa~u :fase dengan
berturu~-turut
10, 15, 20 dan 40 volt,
arus beban dan medan magnet maksimum
seperti
di~unjukkan
yang dapa~
pada ~abel 1.
1. Besar arus beban maksimum dan medan magnet maksimum yang dapa~ dieapai pada tegangan-tegangan sekunder tra:fo yang diberikan dengan elektromagne~ Thomson
20 beban mak~r afo t) 3,25 Arus 44 25 10 1,50 2,25 1,00Cvol Medan magnet simum simum (ampere) Ckilogauss) I makTegangan sekun-
Beban
kedua
BAT AN dengan dan
~ahanan
adalah masing sebesar gauss.
yang digunakan
diameter kumparan
~ra:fo ~iga 7 ampere
ku~ub 25 em, jarak an~ar 12 ohm.
fase
:fase 60 volt,
adalah elek~romagnet
yang
dengan
Sedang
menghasilkan
ku~ub
tra:fo yang
~egangan
sekunder
arus
dan medan magnet maksimum
bua~an
beban
11 em
digunakan masingmaksimum
sebesar 2,5 kilo-
51
I V. KESIMPULAN Secara keseluruhan penyedia daya sis~em sakelar SCRini mempunyai efisiensi yang lebih ~inggi dibandingkan dengan Ini disebabkan un~uk sakelar SCR penyedia daya disipa~if. yang ideal ~idak akan menyerap a~au mendisipasikan daya, karena ia hanya mempunyai keadaan on a~au off saja ~anpa mempunyai keadaan resis~if yang dapa~ mendisipasikan daya, yang juga mengakiba~kan panas yang ~imbul rela~if rendah sehingga sis~em pendinginannya mudah. Penguj i an penyedi a daya ini per~ama dilakukan pada elek~romagne~ Thomson un~uk ~egangan 1 fase 40 vol~ pada ~rafo sekundernya, menghasilkan ar us pada beban sebesar 44 ampere dengan medan magne~ yang di~imbulkan sebesar 3,25 kilogauss. Sedangkan pengujian ke dua dilakukan pada elek~romagne~ bua~an BATANdengan tegangan pada trafo sekunder 60 vol~ tiga fase yang menghasilkan arus 7 ampere dengan rnedan magne~ yang ditirnbulkan sebesar 2,5 kilo gauss. Pada penyedia daya ini rangkaian sensor yang berguna untuk rnengon~rol naik ~urunnya arus yang ~ak dikehendaki pada beban belurn berfungsi, sehingga pengama~an untuk kes~abilan ala~ bel urn dapa~ dilakukan. Narnun dernikian, pembua~an penyedi a daya i ni merupakan peni ngka~an dar i pernbua~an penyedia daya sebelurnnya yang bekerja un~uk daya yang relatif rendah. UCAPANTERIMA KASIH rnengucapkan ~erima kasih Pada kesernpat.an ini penulis kepada sdr. Bambang Si swanto dan Ri yadi yang tel ah banyak rnencurahkan wak~unya dalarn pelaksanaan pernbuatan rnaupun dalarn pengujian penyedia daya untuk elektrornagnet ini. ACUAN 1. Riyadi, "Rancangan Ba~an, 1988
Elek~rornagne~ NMR", Tugas akhir
PATN
52
2.
Munawir Z. dkk., "Pembuat.an Elekt.romagnet. NMR Berkekuat.an 15 kilo gauss", Prosiding Pert.emuan dan Present.asi Ilmiah Bahan Murni dan Inst.rument.asi Nuklir, PPBMI-BATAN, 1985
3.
Brosur,
"Tomography
NMR",
Bruker
4. Irving M. ~ttlieb, "Cat.u Daya Swit.ching Regulat.or", alih bahasa : St.af Exercise, PT Elex Media Komput.indo, J ak ar t.a , 1 987
5.
Operating and Service Cyc 1 otr on" , Computer Berkeley, CA USA
Manual, "Magnet. Technology and
Syst.em for I magi ng
CS 30 I nc. ,
5.
Hari Suryant.o, dkk., "Penyedia Daya Unt.uk Elekt.romagnet. NMR" , Prosiding Pert.emuan dan Present.asi Ilmiah Penelit.ian Dasar Il mu Penget.ahuan dan Tek nol ogi Nuk 1 i r, PPNYBATAN, 1987
7.
Geor ge M. Chut.e and Robert. D. Chut.e, edit.ion 15, Mc Graw dustr y", Fifth 1985
8.
Di sai n Elektron
dan 20,
Konst.ruksi, th. VI 1982
"Tekni k
"El ect.roni cs in I nHi 11 Book Company,
Thyr i st.or 3",
Majalah
TANYA JAWAB 1. Suseno - Apa tipe SCR yang diperguna~an - Apakah sudah
?
dicoba dengan pergantian
inti besi
?
JAWABAN - Tipe SCR yang digunakan
adaLah 71 RC 60
- Pergantian
besi
(~utub magnetJ beLum pernah di-
demikian
ki ta teLah mempv.nyai beberapa
Lakukan, bentuk gantian magnet
2.
inti nam.un
kutub
sehingga
kutub
daLam
memv.ngkinkan di La~~annya
upaya
meningkatkan.
besar
pengmedan.
dari kehomogenannya.
Dewi t a - Apa yang a~an di~erjakan jut karena
range penggunaan
yang dihasiLkan - Apakah
untu~ pengembangan
variasi
NHR
1,5-15
Lebih
Lan-
~iLogav.ss sedang
2,5 kiLo gauss? jumLah
LiLitan
& jarak
antar kutub
?
53
.JAWABAN Unt1.1.kpengembangan tebih tanj1.1.t yait1.1. 1. menaikkan input AC dari trafo 3 fase dig1.1.nakan betum maks i m1.1.in. 2.
menyempitkan
3.
memvariasi
.Jumtah tit tro
jarak
meneapai antar
tegangan
inp1.1.t A~ ,yang
k1.1.t1.1.b etektromagnet.
bent1.1.kk1.1.t1.1.b e~ektromagnet
it an tidak
berh1.1.bnng yang
ditak1.1.kan variasi
. berh1.1.b1.1.nge~ek-
magnet yang dig1.1.nakan s1.1.dahbak1.1..
3. S1.1.dj an.Vo R:us tam Apakah s1.1.dahpernah k1.1.a t ar1.1.5 nyataannya
dieoba
magne t H dan
h1.1.b1.1.ngan medan
I
men1.1.r1.1. t rum1.1.Smemang tin i er bagaimana ?
,
tetapi
ke-
JAWABAN H1.1.b1.1.ngan antara daerah tertent1.1. penambahan besar akhirnya ar1.1.S
I
H dan k1.1.at ar1.1.S
I
adatah
tinier
pada
dan
kem1.1.dian H akan metengk1.1.ng pada ar1.1.S I di at as daerah t iniernya dan
H akan menjadi jen1.1.h pada penambahan berik1.1.tnya. Pernah dieoba 1.1.nt1.1.k jarak
k1.1.t1.1.b10 em bat as ketinierannya kitoga1.1.ss yang berkaitan dengan
besar antar
sampai dengan 19 ar1.1.S 38 ampere, 1.1.nt1.1.k
jarak an tar k1.1.t1.1.b 15 em batas ketinierannya sampai dengan 14,5 ki loga1.1.ss yang berkai tan dengan 30 ampere 20 em, batas kelinieransedang 1.1.nt1.1.k jarak antar k1.1.t1.1.b· nya sampai dengan 9,5 ki ~oga1.1.5syang G.r1.1.5 sebesar 20 ampere.
berkai
tan
dengan