PENTINGNYA STANDARISASI DAN SERTIFIKASI KEAHLIAN DALAM PENDIDIKAN VOKASI UNTUK MENYONGSONG GENERASI EMAS INDONESIA
Basuki Wibawa
PENDAHULUAN Indonesia hingga 2035 , JML penduduk yang berada pada usia produktif (15-64 tahun) lebih besar dibanding jumlah penduduk muda (<15 tahun) dan lanjut usia (>64 tahun)………. BONUS DEMOGRAFI • PERLU Kebijakan layanan pendidikan yang memadai. Jika tidak, BONUS ini niscaya akan menjadi BENCANA kependudukan.
ISSUES • Indonesia’s labor force is rapidly becoming more educated • The demand for skilled workers is high and increasing. • Education is not a synonym of skills • Industrial Labor must be Certified • Ps 44 UU 12 Tahun 2012, Sertifikat Kompetensi LULUSAN PT dapat diterbitkan Lembaga Sertfikasi yang Terakreditasi (PP 23 Tahun 2004)
FAKTA • • • • •
UNSKILL, KOMPETENSI RENDAH PRODUKTIVITAS RENDAH UPAH RENDAH DAYA BELI RENDAH UNDER CAPACITY
INVESTASI SDM • Investasi besar-besaran di bidang SDM, sebagai usaha untuk MEWUJUDKAN GENERASI EMAS • INVESTASI SAAT INI, maka peserta didik akan berusia 40-50 tahun pada tahun 2045. Rentang usia tersebut adalah usia produktif pada level kepemimpinan di segala sektor dan bidang pekerjaan. Masa itu adalah Abad Emas bagi bangsa Indonesia.
Bonus Demografi Sebagai Modal Indonesia 2045
SDM Usia Produktif Melimpah
Kompeten
Modal Pembangunan
Transformasi Melalui Pendidikan Tidak Kompeten
Beban Pembangunan
100 tahun kemerdekaan
-Kurikulum - PTK -Sarpras -Pendanaan -Pengelolaa n
8 SNP
"Bonus Demografi"
7
Angka Ketergantungan per 100 penduduk usia kerja 1971
2000
2020-2030
>2030
86
54
44
>50
satu (1) orang bekerja menangung hampir satu anak
13/09/2012
empat (4) orang dua (2) orang bekerja bekerja menangung menanggung satu anak satu anak
sma/S2KK
tanggungan meningkat karena pesatnya pertambahan lansia
8
Apakah Bonus Demografi? • Sering juga disebut demografic dividend • Atau demografik gift • Dikaitkan dengan munculnya suatu kesempatan yang harus dimanfaatkan untuk menaikkan kesejahteraan masyarakat • The window of opportunity
Pengertian Bonus Demografi • Keuntungan ekonomis yang disebabkan oleh menurunnya Rasio Ketergantungan sebagai hasil penurunan fertilitas jangka panjang (Wongboonsin, dkk. 2003) • Demografik bonus terjadi karena penurunan kelahiran yang dalam jangka panjang menurunkan proporsi penduduk muda sehingga investasi untuk pemenuhan kebutuhannya berkurang dan sumber daya dapat dialihkan kegunaannya untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan keluarga (John Ross, 2004)
The Window of Opportunity • Bonus Demografi terjadi mulai tahun 1990an • The window of opportunity terjadi tahun 2020-2030 dimana Rasio Ketergantungan mencapai titik terendah yaitu 44 per 100 • Tetapi akan meningkat lagi sesudah 2030 karena meningkatnya proporsi penduduk lansia • The Window of Opportunity harus dimanfaatkan sebaik mungkin.
Kunci kemajuan: SDM dan IPTEK
Posisi SDM 2010
TINGKAT PENDIDIKAN
INDONESIA
22.40% 70.40%
Tinggi Menengah Dasar
56.30% 24.30%
TINGGI
Tinggi Menengah
20.40%
2006
7.80% 6.20% 5.50%
96%
2001
Dari 22,4% menjadi 44% di tahun 2025
SMA
14.60% 12.70% 10.30%
Dasar
OECD
39.30%
2010
MENENGAH
SMP
40.30%
Dari 7,2% menjadi 19% di tahun 2025
2.70% 2.20% 1.60%
Diploma I,II,III SMK
MALAYSIA 20.30%
Universitas
DASAR
18.90% 20.20% 17.70% 51.50% 55.50% 63.00%
SD atau tidak tamat SD Menengah Tinggi Dasar
0.00%
20.00%
40.00%
60.00%
80.00%
Target
7.20%
164%
4.60% 3.20% 1.80%
Bonus demografi dan peningkatan kesejahteraan rakyat • Kalau semua penduduk usia kerja mempunyai pekerjaan yang produktip • Masuknya perempuan ke pasar kerja akan membantu meningkatkan pendapatan per kapita • Keduanya akan meningkatkan tabungan masyarakat yang jika diinvestasikan akan meningkatkan kesempatan kerja. Perlu iklim investasi yang kondusif. • Pada gilirannya meningkatkan pendapatan per kapita yang dapat dipakai untuk investasi peningkatkan kualitas SDM.
Dampak perubahan struktur umur terhadap pertumbuhan ekonomi À Suplai tenaga kerja yang besar meningkatkan pendapatan per kapita apabila mendapat kesempatan kerja yang produktip Á Peranan perempuan yang juga memasuki pasar kerja, membantu peningkatan pendapatan  Tabungan masyarakat yang diinvestasikan secara produktip à Modal manusia yang besar apabila ada investasi untuk itu. 15
Proyeksi Angkatan kerja Indonesia 20002025 (LDFEUI) • Tahun 2005 106,8 juta menjadi 148,5 tahun 2025 • Masih didominasi oleh rendahnya tingkat pendidikan yang terbawa dari tahun 2000 dan sebelumnya • Bagaimana kualitas angkatan kerja baru nanti?
Kualitas Angkatan Kerja menjelang 2025 • Tingkat pendidikan rendah A.K akan terbawa seumur hidup • Diganti oleh angkatan kerja baru dengan harapan tingkat pendidikan yang lebih baik dari generasi kelahiran tahun 1985-2010 • Dilahirkan dari Ibu yang lebih berkualitas karena SD Inpres 1973, anak sedikit krn. fasilitas KB, terjangkau pelayanan Puskesmas sejak 1976. • Dibesarkan di era pertumbuhan ekonomi tinggi dan era elektronika dan IT.
Pemanfaatan the window of opportunity dapat terjadi apabila – Ada kelangsungan penurunan angka kelahiran sampai tahun 2030 – Mulai sekarang melaksanakan perluasan jangkauan pendidikan dan kualitasnya – Memperbaiki iklim investasi yang kondusif untuk pembukaan kesempatan kerja produktif – Terbentuknya tabungan masyarakat untuk investasi peningkatan kualitas SDM
– Sumber daya pemerintah yang terhindarkan krn penurunan proporsi anak dialihkan untuk investasi pendidikan
PENGEMBANGAN JAK •
PENGEMBANGAN STANDAR KOMPETENSI – KOMPETEN, PRODUKTIF , SEJAHTERA – KAIDAH MANFAAT – SKKNI, STANDAR KHUSUS, STANDAR INTERNASIONAL
•
PENGEMBANGAN SISTEM SERTIFIKASI KOMPETENSI KEAHLIAN – SISTEM SERTIFIKASI, – SKEMA (PROFESIENSI, UNIT, KLASTER, OKUPASI, SKKNI) – KETERPADUAN
•
BEST PRACTICE FT UNJ
•
AKSELERASI PROGRAM PENDIDIKAN NASIONAL DAN DIKLAT/ PUSAT PELATIHAN DALAM UPAYA MENDUKUNG PROSES PENINGKATAN DAYA SAING, PRODUKTIVITAS MELALUI PROGRAM SERTIFIKASI KEAHLIAN /PROFESI
Policy Option (Alternative) • Ensuring that the workforce has the right skills to support high and sustained growth requires a three-pronged strategy • Continuing to increase access to education will not bring about the expected benefits if the expansion is done at the expense of quality. • Focus on quality and skills, not only expansion Establishing hard targets on the division of the general and vocational tracks is not necessary if both tracks are of good quality and if both offer paths for continuing educa- tion • Improve relevance of feeders into the labor market: vocational education and tertiary education • Upgrading skills of existing labor force (Development Policy Review 2014 Indonesia: Avoiding The Trap )
STANDAR KOMPETENSI PP 31/2006
SKKNI STANDAR KHUSUS
STANDAR INTERNASIONAL
KAIDAH STANDAR KOMPETENSI • Mendukung terwujudnya jaminan mutu kompetensi tenaga kerja • Memberikan kepercayaan kepada pelanggan dan pihak terkait bahwa suatu jasa profesi yang diberikan telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
MANFAAT STANDARDISASI KOMPETENSI Menjamin peningkatan produktivitas, daya guna dan hasil guna serta perlindungan terhadap konsumen, tenaga kerja, dan masyarakat dalam hal keselamatan, keamanan, kesehatan dan kelestarian fungsi lingkungan hidup; keunggulan kompetitif dan komparatif tenaga kerja; tersedianya informasi standardisasi kompetensi yang diperlukan oleh pelaku usaha, pemerintah dan konsumen dalam rangka meningkatkan daya saing perdagangan domestik maupun internasional.
SISTEM SERTIFIKASI KOMPETENSI PROFESI NASIONAL
Verifikasi Standar Kompetensi
Perbaikan Berlanjut
PENERAPAN SKEMA SERTIFIKASI
Regulasi: •Wajib, •Disarankan •Sukarela
Lisensi LSP Pihak 1, 2, & 3.
Sertifikasi
Lisensi Lembaga profisiensi Kooperasi
Harmonisasi
Notifikasi
Subsistem Pengembangan Skema sertifikasi
• Skema Sertifikasi adalah:Persyaratan sertifikasi spesifik yang berkaitan dengan kategori profesi yang ditetapkan dengan menggunakan standar dan aturan khusus yang sama, serta prosedur yang sama. • Standar Kompetensi dalam pengembangan Skema sertifikasi harus diverifikasi: SKKNI, Standar khusus, Standar Internasional. • Dikembangkan oleh Komite Skema. o Skema KKNI dan Okupasi Nasional: oleh Komite Skema Otoritas Kompeten. o Skema Sertifikasi Klaster, unit dan profisiensi: oleh Komite Skema LSP.
Jenis-jenis Skema Sertifkasi
Skema Sertifikasi Kualifikasi Kerja Nasional Indonesia Skema Sertifikasi Kualifikasi Okupasi Nasional
Skema Sertifikasi berdasar Paket Kompetensi (cluster) Skema Sertifikasi Unit Kompetensi Skema Sertifikasi Profisiensi
KETERPADUAN SERTIFIKASI KOMPETENSI PENDIDIKAN & PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI
MENGEMBANGKAN KOMPETENSI
SERTIFIKASI KOMPETENSI
MEMASTIKAN DAN MEMELIHARA KOMPETENSI
REGISTRASI/ LISENSI PROFESI
MEMASTIKAN KESESUAIAN DENGAN STANDAR DAN REGULASI TEKNIS
SKKNI LEMDIKLAT
LSP
OTORITAS KOMPETEN/ ORGANISASI PROFESI
TUJUAN SERTIFIKASI KOMPETENSI Untuk Industri: 1. 2.
3. 4. 5.
Membantu industri meyakinkan kepada kliennya bahwa produk/jasanya telah dibuat oleh tenaga yang kompeten. Membantu industri dalam rekruitmen dan mengembangkan tenaga berbasis kompetensi meningkatkan efisiensi pengembangan SDM efisiensi nasional. Memastikan industri mendapatkan tenaga yang kompeten. Membantu industri dalam sistem pengembangan karir dan renumerasi tenaga berbasis kompetensi. Memastikan dan meningkatkan produktivitas.
Tujuan Sertifikasi Kompetensi Untuk tenaga kerja: • Membantu tenaga profesi meyakinkan kepada organisasi/industri/kliennya bahwa dirinya kompeten dalam bekerja atau menghasilkan produk atau jasa. • Membantu memastikan dan memelihara kompetensi untuk meningkatkan percaya diri tenaga profesi. • Membantu tenaga profesi dalam merencanakan karirnya. • Membantu tenaga profesi dalam mengukur tingkat pencapaian kompetensi dalam proses belajar di lembaga formal maupun secara mandiri. • Membantu tenaga profesi dalam memenuhi persyaratan regulasi. • Membantu pengakuan kompetensi lintas sektor dan lintas negara • Membantu tenaga profesi dalam promosi profesinya dipasar tenaga kerja
Tujuan Sertifikasi Kompetensi Untuk LEMDIKLAT: • Membantu memastikan link and match antara kompetensi lulusan dengan tuntutan kompetensi dunia industri. • Membantu memastikan tercapainya efisiensi dalam pengembangan program diklat. • Membantu memastikan pencapain hasil diklat yang tinggi. • Membantu Lemdiklat dalam sistem asesmen baik formatif, sumatif maupun holistik yang dapat memastikan dan memelihara kompetensi peserta didik selama proses diklat.
Tujuan Sertifikasi Kompetensi Untuk Pemerintah: • Membantu memastikan pencapaian program pengembangan SDM pada sektornya. • Membantu memastikan kesesuaian sistem pembinaan dan pengendalian SDM dalam sektornya. • Membantu memastikan sasaran perencanaan program pembangunan pada sektornya.
PROSES LISENSI LSP MELALUI AKREDITASI MEMBENTUK 5 REKOMENDASI
√ 6
MENUNJUK ASSESSOR
KOMITE TEKNIK*
LAPORAN 4 ASSESSMEN
2
1
MENGAJUKAN PERMOHONAN
TIM ASSESSOR LISENSI
ASSESSMEN/ RE-ASSESSMEN
SURVAILEN 8
3 LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI
7
Pengalaman FT UNJ (LSPP1-FT UNJ) dalam Melaksanakan kegiatan Sertifikasi Kompetensi
LANGKAH PEMBENTUKAN LSPP1-FT UNJ 1) 2) 3) 4)
Pembentukan panitia kerja pendirian LSPP1-FT UNJ Penetapan pengurus LSPP1-FT UNJ Apresiasi ke BNSP Penyusunan Perangkat Sistem Sertifikasi Kompetensi (Panduan Mutu, SOP, Instruksi Kerja, Formulir) 5) Sosialisasi kepada stakeholders internal (Akademik, Program Studi, Dosen, Staf) 6) Permintaan dukungan dari stakeholders /asosiasi 7) Penetapan ruang lingkup sertifikasi profesi 8) Workshop penyusunan Skema Sertifikasi untuk setiap Bidang (Program Studi) Skema Sertifikasi Okupasi 9) Workshop penyiapan TUK 10) Pelatihan penyiapan Asesor Kompetensi
11) Verifikasi TUK 12) Pemantapan prosedur uji kompetensi kepada seluruh pihak terkait (Asesor, Dosen, Prodi, Sekretariat) 13) Workshop penyusunan Materi Uji Kompetensi (MUK) 14) Pengembangan MUK 15) Workshop Pengembangan Skema Sertifikasi penunjang 16) Sinkronisasi terhadap Pengembangan Kurikulum 17) Audit mutu internal LSPP1-FT UNJ 18) Permohonan lisensi ke BNSP 19) Full Assessment oleh BNSP 20)Pelaksanaan uji kompetensi 21) Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi Kerja (PSKK) yang dibiayai oleh dana BNSP (grant)