PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS MANGGA KOMERSIAL INDONESIA MELALUI PEMULIAAN DAN PENGELOLAAN TANAMAN Rebin, Karsinah, dan A. Soemargono Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika Jl. Raya Solok-Aripan Km 8. Solok, P.O. Box 5 Solok 27301, Sumatera Barat
www.balitbu.litbang.deptan.go.id E-mail :
[email protected]
Kondisi terkini perbuahan Indonesia strengths
weaknesses
• Nilai ekonomi cukup tinggi. • Plasma nutfah buah cukup potensial, bbrp jenis telah menembus pasar LN. • Dapat tumbuh dan berkembang pada kisaran AEZ yang cukup luas. • Distribusi masa panen cukup luas • Tenaga kerja cukup berlimpah. • Tersedia teknologi inovatif.
• • • •
• Tersedianya pasar domestik dan LN yang potensial. • Permintaan cukup tinggi pada bulanbulan tertentu (Okt-Jan) khususnya untuk pasar Asia. • Ketersediaan lahan cukup luas bagi pengembangan areal baru
• Kompetisi buah-buahan sub tropis dan Impor buah tropis dari LN. • Perubahan iklim yang semakin ekstrim menuntut ketersediaan teknologi spesifik lokasi/ varietas
opportunities
Kualitas yang tidak konsisten, Daya saing produk rendah. Varietas unggul belum berkembang. Kurangnya kompetensi petani dalam pemasaran dan pengembangan pasar. • Agroindustri belum tertata dengan baik sehingga menyulitkan dalam implementasi program litbang perbuahan • Diseminasi inovasi teknologi belum optimal.
threats
STATUS MANGGA INDONESIA • Mangga → memberikan sumbangan terbesar ke-2 thd prod. buah nasional : 2.362.046 ton atau 13,57 %. • Indonesia termasuk 10 negara penghasil mangga terbesar dunia (urutan ke5-6), namun tidak termasuk 10 besar negara pengekspor mangga dunia. • Salah satu varietas mangga utk memenuhi pasar dalam negeri/ekspor adalah Arumanis-143 (dilepas 1984, berkembang luas 1990 → 5 th kmd mendominasi bisnis mangga Indonesia • Perubahan trend yg mengikuti pasar bebas → perubahan perilaku konsumen (image: buah yg menarik berwarna merah) → Gedong Gincu • Mangga yg ideal untuk ekspor/konsumsi segar: warna kulit dan daging (merah-kuning-jingga), daging buah tebal dengan biji tipis, rasa, aroma, tekstur dan serat seperti Arumanis-143, serta daya simpan lebih baik • Sejak tahun 2010 dikembangkan mangga merah: Garifta Merah, Garifta Gading, Garifta Orange, Marifta
Produksi Buah (2008-2012) Buah Pisang Mangga Nenas Citrus Salak Pepaya Durian Rambutan Nangka Alpukat Duku/Langsat Jambu biji Manggis Markisa Sawo Buah lainnya
Total
2008 6,004,615 2,105,085 1,433,133 2,467,632 862,465 717,899 682,323 978,259 675,455 244,215 158,649 212,260 78,674 138,027 120,649 238,934
Tahun (Ton) 2009 2010 6,373,533 5,755,073 2,243,440 1,287,287 1,558,196 1,406,445 2,131,768 2,028,904 829,014 749,876 772,844 675,801 797,798 492,139 986,841 522,852 653,444 578,327 257,642 224,278 195,364 228,816 220,202 204,551 105,558 84,538 120,796 132,011 127,876 122,813 242,687 215,826
2011 6,132,695 1,287,287 1,540,626 1,818,949 1,082,125 958 251 883,969 811,909 654,808 275,953 171,113 211,836 117,595 140,895 118,138 243,853
2012 6,071,043 2,362,046 1,749,817 1,609,482 1,031,369 899,365 834,011 741,949 661,942 290,810 248,146 206,509 181,929 134,582 134,119 246,126
17,118,274
17,617,003 14,709,527
15,491,751
17,403,245
Jawa (75% produksi nasional)
Distribution of Mango Production and Harvested Area In Indonesia
Mangga (Mangifera sp.) total 35 spesies
24 species tumbuh di in Indonesia Mempunyai nilai ekonomi : Mangga (M. indica L) Kweni (M. odorata), Ambacang (M. fotieda), Pakel, Hampalam, etc Varietas yang banyak ditanam: - Arumanis 143, -Gedong Gincu - Golek - Madu - Kweni Anjir - Garifta
Collection on ITFRI: 298 accessions
Meningkatkan Produksi dan Kualitas Melalui Pemuliaan Tanaman
Varietas mangga yang mempunyai potensi komersial berdasarkan karakter morfologi dan organoleptik No. Varietas 1 2
3
3
4
Duren Haden, Khirsapati maldah, Li’ar, Paw-Paw, Delima,Mangga ayu, dan The Pala Bahdarkandi, Dilphasan dan Himan phasand Mangifera gedebi
Neelum-483, Neelum -441, Bangalora-471, Saigon-119, Bahdar Khandi-483, Dashehari, dan Chausa
Karakteristik Rasa manis dengan aroma durian, produksi tinggi Cita-rasa yang enak ketika belum masak, yaitu: renyah, tidak terlalu masam, aroma harum
Cita-rasa yang enak ketika belum masak, yaitu renyah, tidak terlalu masam, aroma harum Berpotensi sebagai batang bawah untuk pengembangan mangga di lahan rawa Dapat digunakan untuk induk atau tetua yang mempunyai potensi arsitektur tanaman cebol (dwarf)
Preferensi konsumen thd buah mangga merah penyilangan:
Arumanis-143 x
(1) Delima, (2) Irwin, (3) Podang merah, (4) Haden (5) Kartikia, (6) Saigon, (7) Keitt (8) Mangga Apel, (9) Khirsapati Maldah, (10) Gedong Gincu (11) Li,ar Hasil: 63 F1
a
Penyilangan tanaman produktif x cebol Tujuan: efisien lahan & pengelolaan
Saigon-119 x
(1) (2) (3) (4) (5)
Hasil: 9 F1
Arumanis-143 Durih-163 Irwin Kensington apple Kartikia,
Penyilangan dilakukan 2001 – 2004
63 aksesi F1 digandakan
25 F1 ditanam di lapang 2007 38 F1 2008
dievaluasi pertumbuhannya dan diseleksi F1 yang cebol (dwarf). Tahun 2011 – 2012 28 F1 sudah berbuah sehingga dapat dievaluasi karakter buahnya 2 F1 (Arumanis x Saigon) menjadi calon varietas unggul baru
Penyilangan untuk memperbaiki ukuran buah Gedong Gincu Gedong Gincu x
(1) (2) (3) (4)
Keitt Ken Layung Garifta Orange Garifta Kuning
Penyilangan untuk menghasilkan varietas yang adaptif terhadap perubanhan iklim (curah hujan tinggi) Varietas komersial (Gedong Gincu, Arumanis, Garifta Merah) x Vrietas tahan curah hujan tinggi (Durih-163, Bangalora-471, Malgova, Garifta Kuning)
A
B
C
(A) Emaskulasi, (B) Kuncup bunga yang diperkirakan esok harinya mekar, (C) Pengerodongan bunga setelah emaskulasi
Gambar kastrasi (atas), Persilangan (bawah A), dan Pengerodongan bunga setelah penyilangan (bawah B) bunga sempurna
penyerbukan bunga jantan
A
B
Keragaman tanaman hibrid di lapang
Arumanis x Saigon
Arumanis x Gedong
Arumanis x Irwin
Meningkatkan Produksi dan Kualitas Melalui Pengelolaan Tanaman
Problem utama mangga Gedong: Buah duduk dan daging mengeras Buah duduk Terjadi karena kekurangan air Kasus pada lahan sawah: 16-18% vs tegal/ladang: 45-54% Kasus pada musim hujan: 16% vs kemarau: 20 - 45%
Daging mengeras • Aplikasi zat perangsang bunga meningkatkan kasus daging mengeras sampai 53 – 62%
Permintaan ukuran buah Arumanis >400g/butir oleh pasar Cina, Hongkong, Singapura Buah <400 g/butir masih dapat diterima di Timur Tengah Pengairan 4 kali/bulan (@ 200 L/ph) : >400 gr = 22,6% Pengairan 2 kali/bulan (@ 200 L/ph) : >400 gr = 16,2% Pengairan tiap 2 hari (penggenangan) : >400 gr = >70% Tanpa pengairan : >400 gr = < 10%
Buah Gedong Gincu abnormal A
B
(A) normal, (B) buah duduk Daging mengeras
Aplikasi ZPT (Paklobutrazol) Buah duduk (bentuk abnormal) Pemberian air tidak optimum
Daging mengeras
TEKNIK TOP WORKING • TOP WORKING = Menyambung batang bawah dewasa
Keuntungan teknik TOP WORKING • Mengganti varietas tanpa membongkar tanaman yang akan diganti • Berproduksi lebih cepat dibanding menanam dari bibit (2-3 th vs 4-5 tahun)
Prosedur Top Working Penyiapan Batang Bawah • Pohon dipupuk Urea 1 kg/ph pd bulan Maret • BB dipilih yang berdiameter ≥ 15 cm Penyiapan Batang Atas/Entris
• Entris diambil dari Pohon Induk Tunggal/BF yang sehat • PI sumber entris dipupuk NPK 0,5-3 kg/ph • Entris diambil dari pucuk yg daunnya telah berkembang • Entris cukup tua diameter 1,5-2.0 cm, ruas pendek • Panjang entris 10-15 cm, seluruh daun dibuang. Teknik Penyambungan • Hasil terbaik → Sambung Tunas (Shoot grafting)
Blok Fondasi sebagai sumber entris
Sambung Tunas (shoot grafting) • Pohon mangga dipotong setinggi 1 m • Bekas potongan ditutup parafin • 3 minggu setelah pemotongan ► tunas primer tumbuh • Cabang primer disisakan 3, lainnya dibuang • Cabang berumur 2 bulan dipotong 20-25 cm, dibelah sedalam 3-5 cm • • • • •
Entris dipotong 10-15 cm, kedua sisi disayat, runcing ‘V’ Entris disisipkan ke dalam celah cabang primer BB Sambungan diikat dg plastik es dari bawah ke atas Sisa tali disungkupkan ke ujung entris 21 hari setelah penyamb entris tumbuh, sungkup dibuka
PROSEDUR TOP WORKING (Shoot Grafting)
1
2
4
3
Meningkatkan produksi dan kualitas melalui penerapan GAP (Good Agricultural Practices) POS (Procedure Operational Standard)
Penerapan GAP Registrasi KebunGAP 1. Sosialisasi 2. Penyusunan dan penerapan SOP 3. Pelatihan petugas penilai
4. Pendampingan penerapan GAP 5. Penerapan GAP Registrasi Kebun - Penerapan prinsip PHT - Penerapan SOP - Pencatatan
TUJUAN DARI GAP: • Memperbaiki kualitas produk berdasarkan standard yang telah
ditetapkan • Menjamin produk aman dikonsumsi • Menjamin penghasilan yang tinggi • Menjamin teknik produksi yang sehat • Menjamin kesehatan dan kesejahteraan pekerja • Efisiensi dalam penggunaan sumber daya alam • Mendorong pertanian yang berkelanjutan • Melestarikan lingkungan
Ada 6 prinsip penting yang harus dipenuhi oleh produsen dalam melaksanakan GAP: • Diproduksi dengan menggunakan teknologi yang dapat menjaga
kelestarian alam • Diproduksi dengan tetap menjaga kesehatan dan kesejahteraan pekerja • Mencegah terjadinya penularan hama dan penyakit ke wilayah lain • Menghasilkan produk yang aman dikonsumsi • Menghasilkan produk yang bermutu • Setiap prosed produksi harus tercatat
Perhatian dalam budidaya • Tidak mengganggu lingkungan : • Buah yang diproduksi harus dengan cara yang tidak mengganggu atau merusak lingkungan: - mencegah kontaminasi pada tanah dan air - mencegah erosi - mencegah hal-hal lain yang menyebabkan degradasi lingkungan
•
Tanggung jawab Sosial: Buah diproduksi dengan memperhatikan: • • •
Keselamatan petani dan pekerjanya Kesejahteraan petani dan pekerja. Memiliki tanggung jawab kepada konsumer •
Dapat dilacak: buah harus mudah dilacak sejak di kebun sampai pasar. Datanya harus transparan dan jujur. Pencatatan aktivitas di kebun dan rantai pasar harus diperhatikan.
Persyaratan yang dikehendaki oleh Konsumen (1) • Aman: buah harus benar-benar aman, bebas kontaminan, racun, residu pestisida, dan mikroba yang membahayakan kesehatan. • Bebas dari zat-zat yang membahayakan: • Termasuk logam berat dan racun: • Cyanide, Hg, Pb • Zat pengawet, pewarna yang tidak digunakan untuk makanan • Pencemaran secara biologis yang berbahaya bagi kesehatan manusia
Persyaratan yang dikehendaki oleh Konsumen (2) • Nilai nutrisi tinggi: • Konsumen memerlukan informasi mengenai kandungan unsur kimia tanaman yang meningkatkan kesehatan pada produk makanan • Tersedia secara terus menerus menjadi hal yang sangat penting • Kualitas tinggi • Harga terjangkau: kompetitif
Target Produksi optimal dgn mutu sesuai standar Codex 184-1993 -
-
Produksi untuk Arumanis-143 = 55 kg/phn (umur 10 thn) Tingkat kematangan buah seragam Utuh, tidak pecah, terbelah atau terkupas Berat buah yang dihasilkan 20% grade A ( >450 g), 40% grade B (350 – 450 g) dan 40% grade C (250 – 350 g) Kekerasan buah seragam Buah bebas dari bercak atau bekas hitam pada permukaan kulit dan bebas memar Persentase disebabkan OPT (Oraganisme Pengganggu Tanaman) rendah (lalat buah < 5%, Cicadellid < 5%, antraknose < 2% dan penggerek < 3%) Buah aman untuk dikonsumsi Tingkat kemanisan atau kadar gula terlarut/TSS pada saat petik 140 Brix pada tingkat kematangan 80%.
Kegiatan untuk menghasilkan varietas mangga Varietas komersial
Varietas unggul yang dihasilkan Badan Litbang (IAARD)
Idiotype mangga
Kegiatan Penelitian
Mangga Gadung 21, Arumanis, Manalagi 69, Lali jiwo 61, Tabher, Betet, Parkit, Nam Dok Mai, Chok Anan, Pedro
Golek 31, Manalagi 69, Arumanis 143, Kraton-119, Marifta-01, Sala250, Ken Layung, Dugur-141, Manggasari-243, Gayam-315, Garifta orange, Garifta merah, Garifta kuning, Garifta gading, bbrp calon VUB hasil silangan
Kulit buah kuningmerah, halus bersih, bobot 300- 400g / buah, rasa manis
• Seleksi mangga koleksi untuk memperoleh varietas baru yang mempunyai karakter sesuai dengan permintaan pasar • Evaluasi karakter mangga hasil persilangan untuk mendapatkan varietas unggul baru (VUB)
Varietas manga dengan warna kulit kuning-merah di kebun koleksi
Memperkenalkan varietas kepada konsumen (Domestik dan Internasional)
Uji preferensi (organoleptik)
Preferensi konsumer pada buah pada fase Gedong (dipetik hijau) Konsumen
Bentuk buah
Indonesia Euope Asia Middle East
7,41 6,4 6,2 7,5
Ukur- Warna an kulit buah 6,73 7,49 6,4 6,4 6,2 6,4 8,3 8,3
Performan Aroma Warna Rasa buah daging 7,43 6,6 6,7 8,6
7,59 6,7 6,5 7,4
7,65 7,7 7,8 8,8
7,43 8,1 7,9 8,7
Tekstur daging 6,0 7,3 7,6 8,8
Preferensi konsumer pada buah pada fase Gedong Gincu (dipetik kuning) Konsumen
Bentuk buah
Indonesia Euope Asia Middle East
7,31 7,20 7,13 6,85
Ukur- Warna an kulit buah 6,61 7,19 6,80 7,47 6,80 7,27 5,60 7,90
Performan Aroma Warna Rasa buah daging 7,06 7,13 7,27 7,70
7,22 7,53 7,67 8,00
7,42 7,93 7,87 7,75
7,39 8,20 8,07 8,05
Tekstur daging 7,22 7,93 7,40 6,70
KESIMPULAN • Peningkatan produktivitas dan kualitas secara terus menerus sangat
diperlukan guna memenuhi permintaan pasar domestik dan global • Dalam rangka mengantipasi permintaan konsumen yang selalu dinamik perlu rekayasa genetik antara lain melalui pemuliaan untuk menghasilkan varietas baru • Top working merupakan salah satu cara yang cepat untk mengganti varietas tanaman mangga yang tidak produktif dan tidak menghasilkan buah berkualitas • Pengenalan / promosi melalui uji preferensi dapat dipakai sebagai pedoman untuk lebih mengetahui selera konsumen terhadap jenis mangga yang dibudidayakan • GAP atau SOP perlu dipraktikkan agar dapat dihasilkan produksi dengan kualitas yang terjamin, seragam, aman, dan sehat.
PENDAHULUAN • KP. Cukurgondang mempunyai koleksi plasmanutfah mangga sebanyak 298 nomor yang ditanam sejak 1941. • Baru 2 varietas yang ditanam secara meluas sejak lama 1. Arumanis: rasa manis, warna kulit hujau 2. Gedong Gincu: warna kulit menarik, cukup harum, manis sedikit masam
Buah baru dipanen dalam keranjang (kiri), buah dalam keadaan masa petik optimum atau Gedong (tengah), dan sampel buah perlakuan (kanan)
Kondisi buah perlakuan AS pada 4 hari (kiri atas), 6 hari (kanan atas), 9 hari (kanan bawah), dan 12 hari (kiri bawah) setelah di penyimpanan
• Total produksi
• Konsumsi • Luas Panen • Wilayah penyebaran • Pusat produksi
: 1.621.997 ton/th
: 180.804 ton/th : 195.503 ha : 33 provincies : Java (75% national production)
• Varietas
: Varietas komersial (Arumanis, Gedong Gincu, Indramayu, Manalagi, Golek, Gadung, Lalijiwo) dan varietas lokal.
• Bentuk pertanaman
: Pekarangan dan kebun komersial
• Varietas National
: Arumanis and Gedong Gincu
Mangga di Indonesia • Wilayah penyebaran : 33 provincies • Luas Panen
: 195.503 ha
• Pusat produksi
: Java (75% national production)
• Varietas
: Varietas komersial (Arumanis, Gedong Gincu, Indramayu, Manalagi, Golek, Gadung, Lalijiwo) dan varietas lokal.
• Bentuk pertanaman
: Pekarangan dan kebun komersial
• Varietas National
: Arumanis and Gedong Gincu
Buah duduk dan daging mengeras Daging mengeras • Zat perangsang bunga menjadi penyebab meningkatnya kasus daging mengeras • Musim panen 2009 (2 kali), pada lokasi tanpa aplikasi zat perangsang dan intensif aplikasi zat perangsang kasus daging mengeras berturut turut 1% dan 0% serta 53% dan 62%. Buah duduk • Kandungan air dalam tanah yang kurang optimal menjadi penyebab kasus buah duduk • Mangga di lahan sawah kasus buah duduk sebesar 16-18% sedangkan di tegal/ladang sebesar 45-54% • Pada lahan sawah, panen waktu musim hujan kasus buah duduk lebih rendah dibanding musim kemarau, yaitu 16% menjadi 20 - 45%
MANGGA MERAH MARIFTA-01 DILEPAS TH 2002
Garifta orange
Garifta Kuning
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS MANGGA KOMERSIAL INDONESIA MELALUI PEMULIAAN DAN PENGELOLAAN TANAMAN Rebin, Karsinah, dan A. Soemargono Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika Jl. Raya Solok-Aripan Km 8. Solok, P.O. Box 5 Solok 27301, Sumatera Barat
Mangoes • The varieties of mangoes in Indonesia has been considerably high, but two superior varieties, • ‘Arumanis’ and ‘Gedong Gincu’ are recommended to be developed.
• ‘Arumanis’ variety has a very sophisticated taste despite
its green peel. • ‘Gedong Gincu’ variety, that has an interesting peel color, nice aroma and taste.