PENINGKATAN PERAN SEKTOR JASA DALAM PEREKONOMIAN Surabaya, 11 Maret 2017
Direktorat Perundingan Perdagangan Jasa Kementerian Perdagangan.
Outline 2
1. Peran Sektor Jasa Dalam Perekonomian Nasional vs Kota Surabaya 2. Pentingnya Sektor Jasa Dalam Perekonomian Nasional 3. Identifikasi Sektor Jasa Potensi Ekspor 4. Peran Negosiasi Perdagangan Sebagai Pendukung Nilai Tambah
Perekonomian
3
Peran Jasa Dalam Perekonomian Nasional vs Kota Surabaya 4
Struktur PDB Nasional
Struktur PDRB Surabaya 100
100.00
80
68.29
69.04
Jasa
2009* 66.19
2010* 67.23
2011* 67.96
2012* 68.29
2013** 69.04
22.18
Industri
23.12
22.18
21.78
21.71
21.02
21.82
Pertanian & Pertambangan
0.1
0.1
0.09
0.08
0.07
60.00
40.00
22.63
70
56.00
67.96
54.76
67.23
53.59
66.19
52.32
Proporsi (%)
Proporsi (%)
80.00
90
22.46
22.20
60 50 40
22.18
30 20
20.00 25.05
23.95
23.03
Jasa
2010 52.32
2012 53.59
2014 54.76
2016** 56.00
Industri
22.63
22.46
22.20
Pertanian & Pertambangan
25.05
23.95
23.03
0.00
21.82
10 0
Sumber: PDB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2010, Bank Indonesia (2016), (diolah)
Sumber: Penduduk 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan Utama 1986 – 2016, BPS (2016), (diolah)
Peran Jasa Dalam Perekonomian Nasional vs Kota Surabaya 5
Tenaga Kerja Menurut Lapangan Pekerjaan
Tenaga Kerja Menurut Lapangan Usaha Jawa Timur, 2016 (ribu orang) 168 , 1%
120.00
Juta Orang
100.00 80.00
51.63
55.70
58.96
63.63
13.82
15.62
15.25
15.54
42.75
41.19
40.41
39.25
6,976 , 37% 9,206 , 48%
60.00 2,765 , 14%
40.00 20.00 2010
2012
Pertanian & Pertambangan
2014 Industri
2016 Jasa
Sumber: PDB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2010, Bank Indonesia (2016), (diolah)
Pertanian
Industri
Jasa
Lainnya
Sumber: Penduduk 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan Utama 1986 – 2016, BPS (2016), (diolah)
Peran Jasa Dalam Perekonomian Nasional vs Kota Surabaya 6 Proporsi PDRB Sektoral Jasa Kota Surabaya 2009-20123
Proporsi PDB sektoral Jasa 2010-2016 2016**
18.53
26.28
9.20
18.45
8.58
7.57
7.14
2010
0.00
26.92
18.36
26.98
10.00
7.97
18.31
20.00
30.00
7.08
7.18
7.48 7.00 7.17
40.00
50.00
16.21
8.91
7.53
7.22 5.49
2012*
38.85
16.08
8.78
7.76
7.45 5.24
2011*
38.01
16.26
8.83
7.56
7.86 5.36
2010*
37.56
16.28
8.90
7.66
7.88 5.03
2009*
37.25
16.57
8.94
7.78
7.46 4.69
7.30 6.62 5.89 5.76 5.72
Tahun 2012
39.36
7.53 6.41 5.89 5.65 5.58
Tahun
2014
25.14
2013**
60.00
7.11 5.87 5.75 5.78
7.58 5.89 5.85 5.79
70.00
80.00
90.00
100.00
0.00
10.00
20.00
Proporsi (%) Perdagangan Besar Dan Eceran, Reparasi Mobil Dan Motor Informasi Dan Komunikasi Transportasi Dan Pergudangan Jasa Pendidikan Real Estate Jasa Lainnya Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah Dan Daur Ulang
Konstruksi Jasa Keuangan Dan Asuransi Administrasi Pemerintahan, Pertahanan Dan Jaminan Sosial Wajib Penyediaan Akomodasi Dan Makan Minuim Jasa Perusahaan Jasa Kesehatan Dan Kegiatan Lainnya
Sumber: PDB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2010, Bank Indonesia (2016), (diolah)
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.00
Proporsi (%) Perdagangan Angkutan B a n k Pemerintahan Umum Listrik Jasa Penunjang Keuangan
Restoran Swasta Jasa Perusahaan Hotel Lembaga Keuangan Bukan Bank
Kontruksi Komunikasi Gas Kota Sewa Bangunan Air Bersih
90.00
100.00
7
Angka Pengganda Output 12 Sektor Besar Jasa 8
Sumber: Tabel I-O Indonesia 2010, BPS (2015), diolah.
Keterkaitan Kebelakang dan Kedepan 12 Sektor Besar Jasa 9 9.00 8.50 8.00 7.00 Forward Linkage (FL)
Jasa Transportasi, 1.01, 3.23
Jasa Distribusi, 0.85, 6.89
7.50
Jasa Konstruksi, 1.18, 2.16
6.50 6.00 Jasa Keuangan, 0.76, 2.83
5.50 5.00 4.50
Jasa Pariwisata, 1.02, 1.21
Jasa Lainnya, 0.89, 1.92
4.00 3.50
Jasa Bisnis, 0.77, 2.52
3.00
Jasa Komunikasi, 0.83, 1.89
2.50 2.00 1.50 1.00 0.50 0.00 0.00
Jasa Lingkungan, 1.20, 0.52 Jasa Rekreasi, 1.14, 0.63 Jasa Kesehatan, 1.07, 0.66
Jasa Pendidikan, 0.89, 0.58 0.20
0.40
0.60
0.80 1.00 Backward Linkage (BL)
Sumber: Tabel I-O Indonesia 2010, BPS (2015), diolah.
1.20
1.40
1.60
Services Value Added in Global Value Chain 10
The challenge is to move up the value chain into higher value-added tasks while deciding which activity to outsource / offshore
Source: Business Week Online. May 16, 2005
Services In Global Value Chain
Embodied Services
PRE PRODUCTION • Research • Design • Prototyping • Consul5ng
11
as those services that are used to produce goods PRODUCTION • Transport • Distribu5on • Accountancy • Engineering
Embedded Services
as those services that are bundled with goods such as customer care
POST PRODUCTION • Branding • Leasing • Financing and Insurance • Repair and Maintenance
Example: Input in Automotive Sector
41% non goods and components (Import Intermediate Input, Wages and Salaries, Business Surplus, Depreciation, Indirect Tax, Subsidies)
12
Digital ekonomi dunia saat ini bernilai 3,5 triliun USD (tahun 2015) atau
sekitar 4% GDP dunia. Meningkat 2 kali lipat dari tahun 2008 yang besarnya hanya 2% dari GDP dunia. Digital ekonomi Indonesia bernilai sekitar 18 miliar USD (tahun 2015)
Diperkirakan akan naik menjadi 130 miliar USD pada tahun 2020, atau
diperkirakan akan naik 10 kali lipat dari tahun 2014 (12 miliar USD).
13
Supply-Demand 12 Services Sectors Nasional 14
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Sektor Jasa
Jasa Bisnis Jasa Komunikasi Jasa Konstruksi dan Keteknikan Lainnya Jasa Distribusi Jasa Pendidikan Jasa Lingkungan Hidup Jasa Keuangan
Jasa Kesehatan dan Sosial
Jasa Pariwisata dan Travel Jasa Rekreasi, Kebudayaan, dan Olahraga Jasa Transportasi Jasa Lainnya
102,43 100,24
Kesimpulan Berdasarkan Tabel I-O excess demand excess demand
84,50 100,64 2782,73 102,94
excess supply excess demand excess demand excess demand
Share (%)
100,04
101,98 100,94 95,71
106,54 100,01
Sumber: Tabel I-O Indonesia 2010, BPS (2015), diolah.
excess demand
excess demand excess demand excess supply
excess demand excess demand
Permintaan Jasa Dunia (Impor Jasa Dunia) 15 2012
2013
2014
2015
Average
All services
3%
6%
7%
-8%
2%
Travel
7%
7%
16%
-4%
7%
Transport
5%
2%
4%
-14%
-1%
Other business services Charges for the use of intellectual property n.i.e.
5%
5%
11%
-10%
3%
7%
7%
20%
-5%
7%
Telecommunications, computer, and information services
7%
12%
23%
-9%
8%
Financial services
-2%
12%
13%
-9%
3%
Insurance and pension services
2%
1%
-2%
-18%
-4%
Government goods and services n.i.e.
-4%
2%
9%
-17%
-3%
Construction Personal, cultural, and recreational services
11%
5%
12%
-24%
1%
11%
7%
14%
-10%
6%
7%
-3%
-5%
-9%
-2%
7% -10%
56% 29%
12% -29%
-7% -17%
17% -7%
Manufacturing services on physical inputs owned by others Maintenance and repair services n.i.e. Services not allocated Sumber: Trade Map
Ekspor Jasa Indonesia 2011-2015 Menurut Sektor 16
12,000
Jasa perjalanan
Nilai Ekspor (juta USD)
10,000
Jasa bisnis lainnya Transportasi
8,000
Jasa telekomunikasi, komputer, dan informasi Jasa pemerintah Jasa manufaktur
6,000
Jasa keuangan Jasa konstruksi 4,000
Jasa personal, kultural, dan rekreasi Jasa asuransi dan dana pensiun Biaya penggunaan kekayaan intelektual
2,000
2011
2012
2013
2014
2015
2016
Sumber: Transksi Berjalan: Jasa-Jasa, Website Bank Indonesia (2016), diolah
Sektor Jasa Potensial Indonesia 17 Sektor dengan pertumbuhan demand dunianya tinggi*
Sektor dengan kontribusi Ekspor Jasa Tinggi*
Sektor Jasa dengan Pertumbuhan Ekspor Tinggi*
1. Maintenance and repair services n.i.e. 2. Telecommunications , computer, and information services 3. Charges for the use of intellectual property n.i.e. 4. Travel 5. Personal, cultural, and recretional 6. Financial services 7. Other business services
1. Travel 2. Other Business Service 3. Transport 4. Telecommunications , computer, and information services
1. Maintenance and repair services n.i.e. 2. Travel 3. Insurance and pension services 4. Government goods and services n.i.e.
Sumber: Berdasarkan data Trade Map 2011-2015,
Supply-Demand Jasa Bisnis, Komunikasi & Pariwisata dan Perjalanan 18 No Sector Code 1
176
Sectors
Business services
Jasa Persewaan dan Jasa Penunjang Usaha
144
169 174 175 184
Jasa perawatan dan perbaikan produk-produk logam pabrikan, mesin-mesin dan peralatan Jasa Konsultasi komputer dan teknologi informasi Jasa Real Estate Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis Reparasi Barang Rumah tangga dan Pribadi Lainnya Jasa Komunikasi
168
Jasa Telekomunikasi
167
Jasa Penyiaran dan pemrograman, Film dan Hasil Perekaman Suara
163
Jasa Pos dan Kurir
2
9 10
164
165
183
Tourism and travel-related services Penyediaan Akomodasi
Penyediaan Makan dan Minum Recrea5onal, cultural and spor5ng services
Jasa Kesenian, Hiburan Dan Rekreasi
Sumber: Tabel I-O Indonesia 2010, BPS (2015), diolah.
Share of domes;c demand Demand-Supply Status to domes;c output (%) 102,43
excess demand
93.6
Excess Supply
100 110.8 100.6 113.2 100 100,24
Balanced Excess Demand Excess Demand Excess Demand Balanced Excess demand
98,9
Excess Supply
112,3
Excess Demand
88,5
Excess Supply
100,94 110.3
Excess Demand
99.6
Excess Supply
97,71
95.7
Excess Supply
19
Keterlibatan Indonesia di dalam Perundingan Perdagangan Internasional Jasa • • • • •
•
ASEAN Framework Agreement on Services (AFAS): pemenuhan AFAS paket 10 ASEAN Trade in Services Agreement (ATISA) – Enhancement AFAS-: perundingan berjalan ASEAN Movement of Natural Persons (MNP) Agreement: proses ra/fikasi Regional Compresensive Economic Partnership (RCEP): perundingan berjalan ASEAN +1 FTA Partners: Telah ditandatangani dan masuk masa review: (ASEAN+Korea FTA, ASEAN-Australia-New Zealand FTA, ASEAN-China FTA), perundingan berjalan ( ASEAN-Jepang CEPA, ASEAN-Hong Kong FTA) Asia Pacific Economic Coopera/on (APEC) (non binding)
• Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJ-EPA): masuk masa review • Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA): Perundingan berjalan • Indonesia-European Free Trade Associa/on Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEFTA-CEPA): Perundingan berjalan • Indonesia-India Comprehensive Economic Coopera/on Agreement (II-CECA): belum masuk perundingan • Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IACEPA) belum masuk perundingan jasa, sedang dilakukan pre-agreement MoU Skills exchange
Bilateral
World Trade Organiza/on (WTO), Isu yang dirundingkan: 1. Market Access 2. General Agreement on Trade in Services (GATS) Rules 3. Disciplines on Domes/c Regula/ons
Mul;late
ral 20
Kepen;ngan Indonesia dalam Perundingan Perdagangan Internasional 21
1. Internal: ü Meningkatkan potensi ekspor jasa, melalui penyediaan input jasa
berkualitas yang belum mampu dipasok domestik → meningkatkan daya saing suatu produk ekspor ü Mendorong pembangunan sektor jasa, melalui penyediaan produk jasa asing untuk memenuhi kebutuhan jasa domestik yang belum dapat dipasok oleh penyedia jasa domestik 2. Eksternal: ü Membuka akses pasar di negara partner melalui pemberian preferensi, misal: penurunan/penghapusan hambatan yang diskriminatif, pengakuan tenaga professional dll
Services Trade Restrictiveness Index (STRI): Indonesia 22
Sumber: OECD
Komitmen Perundingan Perdagangan Jasa vs Daftar Negative List Investasi: Studi Kasus Jasa Konstruksi 23 Foreign Equity Participation
CONSTRUCTION AND RELATED ENGINEERING SERVICES
DNI 2016
AFAS 9
Offer RCEP 15th Round
Offer IACEPA 5th Round
General construction work for buildings (CPC 512) except For one- and two-dwelling buildings (CPC 51210)
PMA 67% AMS 70%
55 %
55 %
55 %
General construction work for civil engineering (CPC 513)
PMA 67% AMS 70%
55 %
55 %
55 %
Installation and assembly work (CPC 514+516) Assembly and Erection of Prefabricated Constructions (CPC 514) Installation Work (CPC516)
PMA 67% AMS 70%
55 %
55 %
55 %
Building completion and finishing work (CPC 517)
PMA 67% AMS 70%
55 %
55 %
55 %
Other (CPC 511+515+518) Pre-erection Work at Construction Site (CPC 511) except Site Investigation Work (CPC 51110) and site Formation and Clearance Work (CPC 51113) Special Trade Construction (CPC 515) Renting Services Related Equipment for Construction or Demolition of Building or Civil Engineering Works with Operator (CPC 518)
PMA 67% AMS 70%
55 %
55 %
55 %
KESIMPULAN
DNI> AFAS 9
DNI> Offer RCEP
DNI> Offer IACEPA
• Kecuali AFAS 10, Komitmen di semua fora perundingan dan semua sektor/ subsektor LEBIH RENDAH dibandingkan FEP pada DNI 2016 • Artinya, tidak ada preferansi yang diberikan ke negara mitra FTA/CEPA
KOMITMEN PERDAGANGAN JASA 24 FORA ISU
MULTILATERAL
REGIONAL
ASEAN + MITRA
Aturan multilateral masih dibahas : Art 10 : Emergency Safeguard Measure Art 12 : Peraturan Domestik Art 16: SubsidI
On going negotiation for chapter trade in services RCEP
Agreement : ACFTA, AKFTA, AANZFTA, Proses ratifikasi : AIFTA, AFAS 9 Masih dibahas : AJCEP (TIS Chapter; Transparency list)
Agreement : IJ-EPA
Market Access (FEP)
35- 49 %
on going negotiation for appropriate approach
30 - 51 % (100%, hotel bintang 3,4,5)
49 – 55 %
70 % (2015) (100% Hotel bintang 3,4,5)
National Treatment
Ketentuan hambatan diskriminasi di DN
Ketentuan hambatan diskriminasi di DN (on going negotiation for appropriate approach)
Ketentuan hambatan diskriminasi di DN
Ketentuan hambatan diskriminasi di DN
Ketentuan hambatan diskriminasi di DN
Rules making/ Agreement
Jml Sub Sektor
90
Will be negotiated in market access negotiation
ANZFTA AKFTA ACFTA AIFTA
: 88 : 90 : 28 : 75
BILATERAL
ASEAN • •
In-Progress : IKEPA, IEFTA, IAFTA
IJEPA: 83
ATISA, sedang dalam proses Sentralisasi Perdagangan dan Ekonomi
AFAS 8 (86 SUB SEKTOR) Offer AFAS 9 (97 sub sektor)
Tantangan: Modalitas Liberalisasi 25
Positive List
Negative List
• Tidak pernah menkomitmenkan pada existing law.
• Komitmen pada existing law, - Standstill - Ratchet
• Lebih fleksibel tergantung yang diinginkan sektor untuk di list/dikomitmenkan.
• Lebih transparan. • Lebih liberal, semua terbuka kecuali pada sektor yang di reservasi. • Lebih certainty.
Perlu decision apakah kita akan mau mengkomitmenkan pada existing rule yang sama dengan Daftar Negatif Investasi (DNI) pada Perpres No.44 Tahun 2016
26