Peran Jasa Bagi Sektor Energi
Bambang Setiawan Ketua Dewan Penasehat Asosiasi Jasa Pertambangan Indonesia (ASPINDO)
ISD Dialoque Series III Kamis, 7 Mei 2015 Mitra Building, Lt 2, Gatot Subroto, Kav 21, Jakarta Selatan
Sektor Pertambangan-“Slow Down” • Semua komoditi tambang sedang melemah di pasar dunia. Batubara melemah 48,2% sejak harga tertinggi Februari 2011. • Banyak perusahaan tambang khususnya batubara yang menghentikan sementara tambangnya terutama produsen batu bara kalori rendah, atau mengurangi produksi • Resiko kredit sektor pertambangan meningkat drastis, dimana kualitas kredit dari lancar, menjadi kurang lancar, bahkan macet • Efisiensi untuk menekan biaya produksi. Hal ini berdampak pada pengurangan laba kontraktor tambang, demi terus bergulirnya aktivitas produksi. • Perusahaan tambang batubara skala besar, berkalori tinggi, masih membukukan kinerja positif walaupun labanya masih lebih kecil dibanding tahun lalu. • Komoditi tambang mineral seperti bauksit dan nikel juga banyak yang menghentikan produksinya menunggu “smelter”-nya selesai dibangun • Rencana penerapan bea keluar dan kenaikan royalti sebesar 7% utk kalori rendah, 9 % kalori menengah dan 13,5% utk kalori tinggi akan semakin memberatkan bagi usaha pertambangan batubara.
KEGIATAN HULU
PENYELIDIKAN EKSPLORASI UMUM
Mapping
STUDY KELAYAKAN
Drilling & Exploration Services Sampling Management Sub surface Core Analyst Consultant Surveying other Lab. Exploration Services Test Geological Exploration Infrastructure basecamp facilities Seismic Data
KONSTRUKSI
KEGIATAN HILIR
EKSPLOITASI PENGOLAHAN PEMURNIAN PENGANGKUTAN PENIMBUNAN PENJUALAN PENAMBANGAN
Road/Bridge Coal / Mine
Construction Installation work. On land site preparation Camp, workshop
Development Land Clearing Services Tunneling Services Blasting Overburden Removal Services Coal Excavation Services
Coal Washing / Fine Coal Blending Utilization
Transportation Bulk Storage
& Distribution of Coal / Mineral Services
Services of Coal / Mineral
Whole Sale
Trades Services of Coal
Statistik Usaha Jasa
* Awal Triwulan III Thn 2014
Sektor Usaha Jasa Pertambangan Ditengah dinamika perekonomian global, justru sektor jasa pertambangan disamping sektor pertambangan, pertanian & perkebunan merupakan salahsatu andalan ketahanan nasional Industri pertambangan incl. jasa pertambangan merupakan bidang usaha yang kompleks dan rumit, padat modal, teknologi tinggi, resiko tinggi dan hasilnya tidak cepat (quick yielding) Sektor jasa pertambangan ikut berperanan sbg. penyedia pasokan energi dan menjamin ketahanan energi (+ kontribusi 75% terhadap kegiatan pertambangan, + 85 sd.90 % pemasok produksi batubara)
Investasi modal kerja di bidang inipun sangat besar, terutama peralatan berat (+ 65% ada di sektor jasa pertambangan dan merupakan bagian investasi terbesar) Sektor jasa pertambangan sendiri merupakan proses bisnis dari hulu ke hilir dan mencakup skala usaha kecil sampai besar (+ 2.070 perusahaan dengan tenaga kerja + 488.299 orang) Sektor jasa merupakan sektor terbesar di Indonesia yang memberi kontribusi 47% GDP dan 40% penyerapan tenaga kerja (World Bank & CSIS, 2010)
Dampak Turunnya Harga Batubara Terhadap Kontraktor Pertambangan Coal Price Turun
Margin IUP Turun
IUP melakukan adjustment S/R dan request discount rate kepada Jasa Kontraktor
OTHER PRESSURE KE IUP Fuel Price, Explosive -> NAIK
PRESSURE KE KONTRAKTOR Equipment, spare part, UMR -> NAIK
Penurunan Produksi • Standby Equipment • Revenue Turun • PHK Employee
Kontraktor
Discount Rate STOP OPERASI Apakah proyek masih Feasible bagi kontraktor ?
PENUNDAAN PROYEK
Dampak kenaikan Royalti dan Penerapan Bea keluar pada IUP
• Royalty meningkat • Bea Export Batubara
Biaya Penambangan akan Meningkat
Pemegang IUP akan menyesuaikan margin akibat tekanan biaya
Penurunan S/R
DAMPAK KE JASA KONTRAKTOR
Penerimaan Negara Lewat Pajak Turun - PPN - PPH Badan - PPH Ps. 23
• • • • • •
- Revenue turun - Overhead meningkat - PHK - Cost efficiency
Penghentian Investasi Alat Baru Pengurangan Supplier (nasional dan lokal) Stop rekruitmen karyawan baru Pengurangan / STOP program CSR Pengurangan serapan lokal konten Pengurangan Subkontraktor (nasional dan lokal)
Kapasitas alat idle /standby
• • • • •
Target produksi turun
PENURUNAN PPN Penjualan PENURUNAN PPN dari Supplier/Subkontraktor Pengangguran meningkat Roda ekonomi daerah melambat Fasilitas dari program CSR terhambat (sekolah dll)
BEA KELUAR PROFIT MARGIN (%) (PM)
50
BEA KELUAR YANG DAPAT MENJAMIN: PENERIMAAN NEGARA IKLIM INVESTASI
CS
PM
PERS
PEM BK
40 30
CS=cost str PM= profit margin PERS= Perusahaan PEM=Peme rintah BK=Bea Keluar AGREED PROFIT MARGIN (APM)
25%
20 10
1 PM > APM PM < APM
2
3
4
5
WAKTU (TAHUN)
SUPER NORMAL PROFIT TAX NO ADDITIONAL TAX 8
KESIMPULAN •
•
•
•
•
Kontribusi ekonomi usaha jasa pertambangan, terutama dari sisi penerimaan negara dan daerah, belum terinventarisir dan terekspos secara optimal Perkembangan sektor usaha jasa pertambangan memberi peluang kepada perusahaan lokal/nasional bagi pertumbuhan ekonomi yang akan meningkatkan daya saing bangsa Sektor usaha jasa pertambangan ikut berkontribusi dalam pendapatan nasional & memberi multiplier effect yang signifikan Diperlukan dukungan pemerintah dalam pengaturan regulasi yang memberi kepastian hukum, peraturan pajak yang adil, penciptaan iklim bisnis yang kondusif dan kebijakan di daerah terutama Perda yang business friendly Dengan kenaikan royalti dan bea keluar pada industri pertambangan akan berakibat langsung pada kelangsungan hidup sektor usaha jasa pertambangan terutama pada skala kecil dan menengah yang menjadi tulangpunggung perekonomian bangsa
Sekian & Terima Kasih