1
PERENCANAAN PENGEMBANGAN SEKTOR PERTANIAN DALAM UPAYA PENINGKATAN PEREKONOMIAN KABUPATEN TEMANGGUNG
SKRIPSI Untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Negeri Semarang
Oleh Mutiara Ekasari NIM. 7450406518
JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011
2
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripsi pada : Hari : Tanggal :
Pembimbing I
Pembimbing II
Amin Pujiati, SE, M.Si NIP. 196908212006042001
Prof. Dr. Rusdarti, M.Si NIP. 195904211984032001
Menyetujui, Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan
Dr. Hj.Sucihatiningsih DWP, M.Si NIP. 196812091997022001
ii
3
PENGESAHAN KELULUSAN Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang pada: Hari : Tanggal :
Penguji Skripsi
Lesta Karolina Br. S,SE, M.Si NIP. 198007172008012016 Anggota I
Anggota II
Amin Pujiati, SE, M.Si NIP. 196908212006042001
Prof. Dr. Rusdarti, M.Si NIP. 195904211984032001
Menyetujui, Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan
Dr. Hj.Sucihatiningsih DWP, M.Si NIP. 196812091997022001
iii
4
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau keseluruhan. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat di dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Semarang, Agustus 2011
Mutiara Ekasari
NIM 7450406518
iv
5
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO Dibalik Semua Cobaan Pasti Ada Hikmahnya Keberhasilan Butuh Kerja Keras
PERSEMBAHAN Untuk
Ayahandaku
Suyamin
dan
Ibundaku Muti’ah yang senantiasa selalu mendoakan dalam setiap langkahku Adikku Eggi Marenda dan Nur Fallah yang selalu ku sayang EP Pararel A ’06 Almamaterku
v
6
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas tersusunnya skripsi ini dengan judul “Perencanaan
Pengembangan
Sektor
Pertanian
Dalam
Upaya
Peningkatan
Perekonomian Kabupaten Temanggung” ini dengan baik dan lancar. Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat akhir untuk menempuh gelar Sarjana Ekonomi (SE) Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang Dalam penyelesaian skripsi ini banyak sekali bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu disampaikan terimakasih kepada : 1. Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si, Rektor Universitas Negeri Semarang 2. Drs. S. Martono, M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang 3. Dr. Hj.Sucihatiningsih DWP, M.Si. Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan Universitas Negeri Semarang 4. Amin Pujiati SE, M.Si, Dosen Pembimbing I yang telah membantu dan mengarahkan penulis dalam penelitian serta penyusunan skripsi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik. 5. Prof. Dr. Rusdarti, M.Si, Dosen Pembimbing II yang selalu mencurahkan waktu, kesabaran dan perhatiannya dalam memberikan bimbingan. 6. Lesta Karolina Br. S, SE, M.Si, Dosen penguji skripsi yang telah mengoreksi skripsi ini hingga mendekati kebenaran. 7. Bapak dan Ibu dosen jurusan Ekonomi Pembangunan yang telah memberikan ilmunya selama ini. vi
7
8. Teman- teman IESP angkatan 2006 dan sahabat- sahabatku yang selalu memberiku semangat (Lia, Nofi, Mega, Dyaz,Aji, Emen, Adit). 9. M’Phe yang telah menyediakan kamarnya serta menemaniku begadang, Agus “Kenthus” dan Ahsan thanks petanya. 10. Kholis Tohir Afandi sebagai menyemangat saat aku putus asa, I Love U. 11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan dan dorongannya dalam penyelesaian skripsi ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan pengetahuan, pengalaman, waktu dan tenaga yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca guna perbaikan skripsi ini kedepan
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat berguna dan dapat bermanfaat khususnya bagi diri saya sendiri dan bagi para pembaca pada umumnya.
Semarang, Agustus 2011 Penulis,
Mutiara Ekasari NIM 7450406518
vii
8
SARI Mutiara Ekasari.2011.”Perencanaan Pengembangan Sektor Pertanian Dalam Upaya Peningkatan Perekonomian Kabupaten Temanggung”. Skripsi. Jurusan Ekonomi Pembangunan. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I Amin Pujiati, SE, M.Si, Pembimbing II Prof. Dr. Rusdarti, M.Si. Kata Kunci : Perencanaan Pengembangan Sektor Pertanian Pada hakekatnya, perencanaan merupakan sebuah upaya untuk mengantisipasi ketidakseimbangan yang terjadi pada sebuah keseimbangn awal. Salah satu peran perencanaan adalah sebagai arahan bagi proses pembangunan untuk berjalan menuju tujuan yang ingin dicapai disamping sebagai tolak ukur keberhasilan proses pembangunan yang dilakukan. Permasalahan yang dikaji dalam skripsi ini adalah (1) Apa sajakah komoditas tanaman unggulan yang ada di masing-masing Kecamatan di Kabupaten Temanggung, (2) Bagaimana perencanaan pengembangan sektor pertanian dalam upaya peningkatan perekonomian Kabupaten Temanggung. Subjek dalam penelitian ini adalah komoditas tanaman pertanian di Kecamatan Temanggung. Metode pengumpuln data meliputi dokumentasi. Metode analisis data adalah (1) Location Quotient (LQ), (2) Shift Share, (3) Tipologi Klassen, (4) Skalogram, (5) Overlay. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa komoditas padi terdapat di Kecamatan Kedu, Temanggung, Kledung, Tlogomulyo dan Tembarak. Komoditas Jagung terdapat di Kecamatan Bejen, Tretep, Ngadirejo, Kledung, Tlogomulyo, Tembarak dan Kranggan. Komoditas Ketela Pohon terdapat di Kecamatan Kaloran, Temanggung, Selopampang dan Pringsurat. Komoditas Ketela Rambat terdapat di KecamatanTemanggung. Komoditas Kacang Tanahterdapat di Kecamatan Gemawang, Bulu dan Tembarak. Komoditas Kacang Kedelai terdapat di Kecamatan Kedu. komoditasSayuran terdapat di Kecamatan Bulu, Parakan, Kedu, Ngadirejo dan Gemawang. Komoditas Buah-buahan terdapat di Kecamatan Pringsurat, Kaloran, Temanggung, Kedu, Parakan, Bansari dan Tretep. Berdasarkan hasil penelitian tersebut peneulis menyarankan strategi perencanaan dan kebijakan pembangunan daerah hendaknya mengacu pada potensi dan sektor unggulan dan potensial di masing-masing Kecamatan. Melalui kebijakan sentra kawasan industri pengembangan tiap komoditas pertanian tersebut dapat diarahkan untuk berada suatu usaha yang diharapkan mampu meningkatkan perekonomian.
viii
9
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL........................................................................................... PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................... PENGESAHAN KELULUSAN ......................................................................... PERNYATAAN .................................................................................................. MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... KATA PENGANTAR ........................................................................................ SARI.................................................................................................................... DAFTAR ISI ....................................................................................................... DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... DAFTAR TABEL ............................................................................................... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1.2 Permasalahan ............................................................................................ 1.3 Tujuan Penelitian...................................................................................... 1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan .............................................................................................. 2.2 Pertanian ................................................................................................... 2.3.1 Pengertian Pertanian ..................................................................... 2.3.2 Pembangunan Sektor Pertanian .................................................... 2.3.3 Peranan Sektor Pertanian Dalam Ekonomi ................................... 2.3 Pembangunan Ekonomi ............................................................................ 2.4 Pertumbuhan Ekonomi ............................................................................. 2.5 Teori Pembangunan dan Pertumbuhan Daerah................................ ........ 2.5.1 Teori Basis Ekonomi............................................................ ........ 2.5.2 Teori Pertumbuhan Akumulatif............................................ ........ 25.3 Teori Lokasi......................................................................... .......... 2.6 Penelitian Sebelumnya................................................................... .......... 2.7 Kerangka Berfikir........................................................................... .......... BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian..................................................................... 3.2 Variabel Penelitian ................................................................................... 3.3 Metode Pengumpulan Data ...................................................................... 3.4 Metode Analisis Data ............................................................................... 3.4.1 Location Quotient (LQ).................................................................. 3.4.2 Analisis Shift Share ........................................................................ 3.4.3 Tipologi Klassen ........................................................................... 3.4.4 Skalogram.......................................................................................
ix
Hal. i ii iii iv v vi viii ix xi xii
1 6 6 7 8 9 9 10 11 13 15 16 17 19 20 21 24 26 26 27 27 27 29 31 32
10
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian......................................................................................... 4.1.1 Gambaran Umum Kabupaten Temanggung................................... 4.1.1.1 Keadaan Geografis ............................................................... 4.1.2 Komoditas Tanaman Unggulan Menurut Kecamatan di Kabupaten Temanggung ................................................................ 4.1.2.1 Analisis Location Quotient (LQ).......................................... 4.1.2.2 Analisis Shift Share .............................................................. 4.1.2.3 Tipologi Klassen .................................................................. 4.1.3 Perencanaan Pengembangan Sektor Pertanian dalam Upaya Peningkatan Perekonomian Kabupaten Temanggung ................... 4.1.3.1 Overlay ................................................................................. 4.1.3.2 Pemetaan Perencanaan Pengembangan................................ BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan................................................................................................... 5.2 Saran ......................................................................................................... Daftar Pustaka ................................................................................................... Lampiran ...........................................................................................................
x
32 33 33 35 35 37 63 79 67 76 79 80 82 84
11
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1: Kerangka Berfikir .......................................................................... 24 Gambar 4.1: Peta Perencanaan Pengembangan Komoditas Pertanian Kabupaten Temanggung .......................................................... ... 77
xi
12
DAFTAR TABEL Tabel 1.1 : PDRB Kabupaten Temanggung tahun 2005-2009 ...................................... Tabel 3.1 : Matrik Tipologi Klassen .............................................................................. Tabel 4.1 : Hasil LQ tahun 2009 .................................................................................... Tabel 4.2 : Analisis Shift Share Klasik Kecamatan Parakan ......................................... Tabel 4.3 : Analisis Shift Share Klasik Kecamatan Kledung ........................................ Tabel 4.4 : Analisis Shift Share Klasik Kecamatan Bansari .......................................... Tabel 4.5 : Analisis Shift Share Klasik Kecamatan Bulu .............................................. Tabel 4.6 : Analisis Shift Share Klasik Kecamatan Temanggung ................................. Tabel 4.7 : Analisis Shift Share Klasik Kecamatan Tlogomulyo .................................. Tabel 4.8 : Analisis Shift Share Klasik Kecamatan Tembarak ...................................... Tabel 4.9 : Analisis Shift Share Klasik Kecamatan Selopampang ................................ Tabel 4.10: Analisis Shift Share Klasik Kecamatan Kranggan ...................................... Tabel 4.11: Analisis Shift Share Klasik Kecamatan Pringsurat ...................................... Tabel 4.12 : Analisis Shift Share Klasik Kecamatan Kaloran ........................................ Tabel 4.13 : Analisis Shift Share Klasik Kecamatan Kandangan ................................... Tabel 4.14 : Analisis Shift Share Klasik Kecamatan Kedu ............................................ Tabel 4.15 : Analisis Shift Share Klasik Kecamatan Ngadirejo ..................................... Tabel 4.16 : Analisis Shift Share Klasik Kecamatan Jumo ............................................ Tabel 4.17 : Analisis Shift Share Klasik Kecamatan Gemawang ................................... Tabel 4.18 : Analisis Shift Share Klasik Kecamatan Candiroto ..................................... Tabel 4.19 : Analisis Shift Share Klasik Kecamatan Bejen ............................................ Tabel 4.20 : Analisis Shift Share Klasik Kecamatan Tretep ........................................... Tabel 4.21 : Analisis Shift Share Klasik Kecamatan Wonoboyo ................................... Tabel 4.22 : Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Parakan ................................. Tabel 4.23 : Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Kledung ................................ Tabel 4.24 : Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Bansari ................................. Tabel 4.25 : Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Bulu ...................................... Tabel 4.26 : Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Temanggung ........................ Tabel 4.27 : Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Tlogomulyo .......................... Tabel 4.28 : Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Tembarak ............................. Tabel 4.29 : Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Selopampang ........................ Tabel 4.30 : Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Kranggan .............................. Tabel 4.31 : Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Pringsurat ............................. Tabel 4.32 : Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Kaloran................................. Tabel 4.33 : Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Kandangan ........................... Tabel 4.34 : Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Kedu ..................................... Tabel 4.35 : Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Ngadirejo.............................. Tabel 4.36 : Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Jumo ..................................... Tabel 4.37 : Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Gemawang ........................... Tabel 4.38 : Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Candiroto.............................. Tabel 4.39 : Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Bejen .................................... Tabel 4.40 : Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Tretep ................................... Tabel 4.41 : Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Wonoboyo ............................ Tabel 4.42 : Overlay Perencanaan Komoditas Padi ........................................................ xii
4 30 35 37 37 38 39 39 40 41 41 42 43 43 44 45 45 46 47 47 48 49 49 50 51 52 52 53 54 55 56 57 57 58 59 60 61 61 62 63 64 64 65 68
13
Tabel 4.43 : Overlay Perencanaan Komoditas Jagung.................................................... Tabel 4.44 : Overlay Perencanaan Komoditas Ketela Pohon ......................................... Tabel 4.45 : Overlay Perencanaan Komoditas Ketela Rambat ....................................... Tabel 4.46 : Overlay Perencanaan Komoditas Kacang Tanah ........................................ Tabel 4.47 : Overlay Perencanaan Komoditas Kacang Kedelai ..................................... Tabel 4.48 : Overlay Perencanaan Komoditas Sayuran .................................................. Tabel 4.49 : Overlay Perencanaan Komoditas Buah-buahan..........................................
xiii
69 70 71 72 73 74 75
14
DAFTAR LAMPIRAN
1. Hasil Perhitungan Loqation Quantient Menurut Kecamatan. ....................
82
2. Tipologi Klasen Tiap Kecamatan...............................................................
84
3. Overlay Perencanaan Komuditas ...............................................................
91
4. Analisis Shift – Share Klasik Kecamatan ..................................................
109.
xiv
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan yang dilaksanakan di Negara Indonesia meliputi pembangunan di segala aspek kehidupan yang pada prinsipnya bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat, sehingga tercipta masyarakat yang kuat bagi bangsa Indonesia untuk tumbuh dan berkembang menuju masyarakat yang adil dan makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila di dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia pada umumnya. Pembangunan tersebut perlu memperhatikan pembangunan daerah, mengingat pembangunan daerah merupakan intregasi dari pembangunan nasional, yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan di daerah yang bersangkutan. Pembangunan daerah merupakan pembangunan yang memperhatikan pola kehidupan yang sedang berlangsung di
masyarakat. Untuk melaksanakan
pembangunan daerah perlu diperhatikan kondisi dan karakter kehidupan masyarakat yang nyata-nyata berbeda antara daerah yang satu dengan daerah yang lain. Kebutuhan penyelenggaraan pembangunan daerah sesuai dengan kondisi, potensi, serta karakteristik wilayah yang memerlukan keikutsertaan masyarakat dan keterlibatan serta mendorong kemampuan dan tanggung jawab perangkat pemerintah daerah. Daerah mempunyai kekuasaan untuk mengambil prakarsa dan keputusan dalam merencanakan pemanfaatan sumber daya baik yang berasal dari daerahnya sendiri maupun bantuan dari daerah lainnya.
1
2
Indonesia merupakan negara pertanian, artinya pertanian memegang peranan yang penting dari keseluruhan perekonomian nasional. Hal ini dapat ditunjukkan dari banyaknya penduduk atau bekerja pada sektor pertanian atau produk nasional yang berasal dari pertanian. Pertanian dalam arti luas terdiri dari lima sub sektor, yaitu tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan.Wilayah pedesaan yang bercirikan pertanian sebagai basis ekonomi sedangkan wilayah perkotaan yang tidak lepas dari aktivitas ekonomi baik yang sifatnya industri, perdagangan maupun jasa mengalami pertentangan luar biasa di dalam pertumbuhan pembangunan. Dengan kemajuan yang dicapai sektor pertanian tanaman pangan, maka pembangunan sektor industri yang di dukung sektor pertanian juga semakin maju (Arsyad, 1999 : 10). Sektor pertanian harus diposisikan sebagai sektor andalan perekonomian. Berdasarkan kondisi yang dihadapi saat ini sektor pertanian harus menjadi sektor unggulan dalam menyusun strategi pembangunan. Pengembangan sektor pertanian harus diarahkan kepada sistem agribisnis dan agroindustri, karena akan dapat meningkatkan nilai tambah sektor pertanian, prospek pengembangan agribisnis dan agroindustri kedepan sangat baik, hal ini didukung dengan keadaan geografis dan letaknya sangat srategis, hal ini dapat ditnjukkan dari banyaknya penduduk atau tenaga kerja yang bekerja pada sektor pertanian atau dari produk nasional yang berasal dari pertanian (Mubyarto,1989 :12). Di Jawa Tengah, pada triwulan I 2007 ini sektor pertanian mengalami pertumbuhan tahunan yang tinggi yaitu 12,85 persen (yoy) dengan share of growth sebesar 2,80 persen. Pertumbuhan sektor pertanian dalam triwulan ini lebih
3
disebabkan oleh peningkatan produksi beberapa komoditas tanaman bahan pangan seperti tanaman jagung dan buah-buahan. Produksi beras pada triwulan ini cenderung lebih rendah dibanding triwulan I 2006, yang disebabkan oleh terjadinya musim hujan setelah kemarau panjang yang disertai kekeringan sehingga tidak hanya menyebabkan kekurangan air di sebagian wilayah Jawa Tengah tetapi juga membuat masa tanam mundur. Sementara itu apabila dilihat dari sumbangan inflasi menurut komoditasnya, beras merupakan komoditas yang memberikan sumbangan inflasi tahunan terbesar triwulann ini yaitu 1,57. Hal ini menunjukkan laju inflasi tahunan Jawa Tengah sangat dipengaruhi oleh komoditas bahan makanan khususnya beras dan komoditas kelompok makanan. Sementara itu,dukungan pemerintah daerah Jawa Tengah dalam usaha menguatkan kembali sektor pertanian dilakukan melalui dileluarkannya Pergub No. 19 tahun 2006 mengenai Akselerasi Renstra 2003-2008. Pertumbuhan PDRB tidak lepas dari peran setiap sektor-sektor ekonomi. Besar kecilnya kontribusi pendapatan setiap sektor ekonomi merupakan hasil perencanaan serta pertumbuhan yang dilaksanakan di daerah. Semakin besar sumbangan yang diberikan oleh masing-masing sektor terhadap PDRB suatu daerah maka akan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi ke arah yang lebih baik.
4
Grafik 1.1 Kontribusi Sektor Pertanian Kabupaten Temanggung Tahun 2005-2009
730000 720000 710000 700000 690000
Sektor Pertanian
680000
Sektor Pertanian
670000
Sektor Pertanian
660000
Sektor Pertanian
650000
Sektor Pertanian
640000 630000 620000 2005
2006
2007
2008
2009
Tahun
Sumber : BPS Kabupaten Temanggung 2009 (diolah)
Grafik 1.1 menunjukkan bahwa sektor pertanian Kabupaten Temanggung dari tahun 2005-2009 mengalami kenaikan, walaupun tahun 2008 mengalami penurunan, tetapi sektor pertanian masih tinggi dengan pertumbuhan lebih dari 60% setiap tahunnya. Tetapi, nilai PDRB Kabupaten Temanggung masih rendah di bandingkan dengan Kabupaten yang berdekatan. Peranan sektor pertanian dalam pembangunan ekonomi sangat penting, karena sebagian besar anggota masyarakat di Kabupaten Temanggung menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. Perencanaan pembangunan daerah dianggap sebagai perencanaan untuk memperbaiki sumber daya publik yang tersedia di daerah tersebut. Perencanaan itu dapat dilakukan dengan pengembangan sektor pertanian hal tersebut dilakukan berdasarkan bahwa sektor pertanian sangat berkontribusi besar terhadap nilai PDRB di Kabupaten Temanggung.
5
Pembangunan bukan saja sebagai pembangunan potensial komoditas saja, tetapi dalam implementasinya pembangunan pertanian harus terkait dengan pembangunan wilayah
guna
meningkatkan pendapatan wilayah
Kabupaten
Temanggung. Pendekatan ini didasarkan atas kenyataan bahwa khususnya kepemilikan lahan petani perlu mengoptimalkan sumber daya lahan dengan pelaksanaan diversifikasi usaha dengan tetap menjaga kelestarian sumber daya alam dan lahan. Pembangunan pertanian Kabupaten Temanggung mempunyai peranan yang kuat dalam rangka memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan pengelolaan sumber daya pertanian secara terencana dan ramah lingkungan. Berdasarkan
uraian tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti
“Perencanaan Pengembangan Sektor Pertanian Dalam Upaya Peningkatan Pertanian Kabupaten Temanggung” 1.2 Permasalahan Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah: 1. Komoditas tanaman unggulan apa saja yang ada di masing-masing Kecamatan di Kabupaten Temanggung? 2. Bagaimanakah perencanaan pengembangan sektor pertanian dalam upaya peningkatan perekonomian Kabupaten Temanggung?
6
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah: 1. Menganalisis komoditas tanaman unggulan yang terdapat di masingmasing Kecamatan di Kabupaten Temanggung. 2. Menyusun perencanaan pengembangan sektor pertanian dalam upaya peningkatan perekonomian Kabupaten Temanggung. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini: 1.
Manfaat Teoritis Memberikan
sumbangan
pemikiran
dalam
usaha
mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang ekonomi pembangunan, khususnya mengenai perencanaan pengembangan sektor pertanian dalam upaya peningkatan perekonomian di Kabupaten Temanggung. 2.
Manfaat Praktis Kegunaan praktis yaitu memberikan sumbangan berupa informasi mengenai pentingnya perencanaan pengembangan sektor pertanian dalam meningkatkan sosisal ekonomi masyarakat dan Sebagai masukan terhadap pemerintah daerah setempat untuk mengambil kebijakan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada umumnya.
7
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1
Teori Pembangunan dan Pertumbuhan Daerah Dalam penelitian ini pembangunan ekonomi daerah merupakan fungsi dari
potensi sumberdaya alam, tenaga kerja dan sumberdaya manusia, investasi modal, prasarana dan sarana pembangunan, transportasi dan komunikasi, komposisi industri, teknologi, situasi ekonomi dan perdagangan antar wilayah, kemampuan pendanaan dan pembiayaan pembangunan daerah, kewirausahaan, kelembagaan daerah dan lingkungan
pembangunan
secara luas. Pertumbuhan ekonomi wilayah adalah
pertambahan pendapatan masyarakat yang terjadi di suatu wilayah, yaitu kenaikan seluruh nilai tambah (added value) yang terjadi di wilayah tersebut (Robinson Tarigan 2005 : 46). Perhitungan pendapatan wilayah pada awalnya dibuat dalam harga berlaku. Namun agar dapat melihat pertambahan dari kurun waktu ke kurun waktu berikutnya, harus dinyatakan dalam nilai riil, artinya dinyatakan dalam harga konstan. Pendapatan wilayah menggambarkan balas jasa bagi faktor-faktor produksi yang beroperasi di daerah tersebut (tanah, modal, tenaga kerja, dan teknologi), yang berarti secara kasar dapat menggambarkan kemakmuran daerah tersebut. Kemakmuran suatu wilayah selain ditentukan oleh besarnya nilai tambah yang tercipta di wilayah tersebut juga oleh seberapa besar terjadi transfer payment, yaitu bagian pendapatan yang mengalir ke luar wilayah atau mendapat aliran dana dari luar wilayah.
7
8
Adapun beberapa teori dalam pembangunan daerah yang berhubungan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut: 2.1.1
Teori Basis Ekonomi (Economic Base Theory) Teori basis ekonomi ini dikemukakan oleh Harry W. Richardson (1973)
yang menyatakan bahwa faktor penentu utama pertumbuhan ekonomi suatu daerah adalah berhubungan langsung dengan permintaan akan barang dan jasa dari luar daerah (Arsyad 1999:116). Dalam penjelasan selanjutnya dijelaskan bahwa pertumbuhan industri-industri yang menggunakan sumberdaya lokal, termasuk tenaga kerja dan bahan baku untuk diekspor, akan menghasilkan kekayaan daerah dan penciptaan peluang kerja (job creation). Asumsi ini memberikan pengertian bahwa suatu daerah akan mempunyai sektor unggulan apabila daerah tersebut dapat memenangkan persaingan pada sektor yang sama dengan daerah lain sehingga dapat menghasilkan ekspor (Suyatno 2000:146). Ada serangkaian teori ekonomi sebagai teori yang berusaha menjalankan perubahan-perubahan regional yang menekankan hubungan antara sektor-sektor yang terdapat dalam perekonomian daerah. Teori yang paling sederhana dan populer adalah teori basis ekonomi (economic base theory). Menurut Glasson (1990:63-64), konsep dasar basis ekonomi membagi perekonomian menjadi dua sektor yaitu: 1) Sektor-sektor Basis adalah sektor-sektor yang mengekspor barang-barang dan jasa ke tempat di luar batas perekonomian masyarakat yang bersangkutan atas masukan barang dan jasa mereka kepada masyarakat yang datang dari luar perbatasan perekonomian masyarakat yang bersangkutan.
9
2) Sektor-sektor Bukan Basis adalah sektor-sektor yang menjadikan barangbarang yang dibutuhkan oleh orang yang bertempat tinggal di dalam batas perekonomian masyarakat bersangkutan. Sektor-sektor tidak mengekspor barang-barang. Ruang lingkup mereka dan daerah pasar terutama adalah bersifat lokal. Secara implisit pembagian perekonomian regional yang dibagi menjadi dua sektor tersebut terdapat hubungan sebab-akibat dimana keduanya kemudian menjadi pijakan dalam membentuk teori basis ekonomi. Bertambahnya kegiatan basis di suatu daerah akan menambah arus pendapatan ke dalam daerah yang bersangkutan sehingga menambah permintaan terhadap barang dan jasa yang dihasilkan, akibatnya akan menambah volume kegiatan bukan basis. Sebaliknya semakin berkurangnya kegiatan basis akan menurunkan permintaan terhadap produk dari kegiatan bukan basis yang berarti berkurangnya pendapatan yang masuk ke daerah yang bersangkutan. Dengan demikian kegiatan basis mempunyai peran sebagai penggerak utama. seimbang (unbalanced development). Tentu ini menjadi masalah karena pasti akan terjadi kesenjangan antar wilayah. Kecemburuan terjadi antar wilayah atau antar sektor dalam wilayah bersangkutan karena strategi kutub pertumbuhan akan menciptakan wilayah atau sektor yang berhasil maju dan wilayah atau sektor yang masih terbelakang (winners and loosers). Pada umumnya wilayah perkotaan dengan sektor industri selalu lebih maju daripada wilayah pedesaan yang mengandalkan sektor pertanian. Kenjangan antar wilayah atau antar sektor mengantar kaum neoklasik
10
melihat strategi kutub pertumbuhan hanya melancarkan proses ekploitasi suatu wilayah terhadap yang lain atau suatu sektor terhadap sektor yang lain. 2.1.2
Teori Pertumbuhan Akumulatif (AccumulativeCausation Theory) Teori pertumbuhan akumulatif lebih berorientasi pasar dengan membuat
kebijakan dalam rangka meningkatkan keunggulan kompetitif terhadap wilayah lain. Untuk itu setiap kebijakan harus mampu menarik modal, ketrampilan, dan kepakaran ke wilayah tersebut. Teori ini memberi kesempatan setiap wilayah bersaing dengan wilayah lain tanpa tenggang rasa. Misalnya, kebijakan wilayah tertentu menyebabkan wilayah lain terbelakang bukan masalah. Proses semacam ini adalah alamiah dan tidak perlu dirisaukan. Model pertumbuhan akumulatif memungkinkan suatu wilayah bertumbuh cepat jika menerapkan kebijakan ekonomi yang tepat. Namun sebaliknya kebijakan yang keliru berakibat pada merosotnya pertumbuhan ekonomi wilayah. Model ini memberi perhatian pada: stok enterpreneur, proses pembelajaran, pendidikan,
peningkatan
kapasitas
kelembagaan,
adopsi
teknologi,
dan
perpindahan usaha. 2.1.3
Teori Lokasi Teori lokasi muncul sebagai jawaban terhadap kelemahan teori ekonomi
konvensional yang mengabaikan lokasi dalam analisisnya. Penyebaran kegiatan ekonomi yang tidak merata berakibat pada perbedaan kemakmuran antar daerah. Hipotesis yang dikembangkan para ahli teori lokasi adalah para pelaku usaha mencari lokasi yang menawarkan biaya minimal dan mencari lokasi yang menawarkan kesempatan mendapatkan keuntungan maksimal (Dawkins, 2003).
11
Biaya yang dimaksud meliputi biaya transpor, biaya tenaga kerja, dan biaya produksi lain. Secara singkat mereka yang bergerak dalam dunia usaha cenderung menempatkan usaha mereka dekat pasar jika biaya transportasi membawa produk akhir ke pasar lebih besar dari biaya transportasi bahan baku ke tempat produksi. Sebaliknya, mereka akan menempatkan usaha dekat sumber bahan baku jika biaya transpor dan biaya bahan baku perunit lebih tinggi daripada biaya transpor produk akhir ke pasar. Dalam merancang strategi pembangunan wilayah teori lokasi sangat penting dalam memahami keunggulan dan kekurangan sebuah lokasi bagi pengembangan industri tertentu. Teori lokasi memungkinkan para penentu kebijakan mendapatkan alasan mengapa terjadi konsentrasi industri tertentu di wilayah tertentu atau mengapa industri tertentu menyebar di beberapa wilayah. Dengan memahami berbagai faktor penyebab konsentrasi atau faktor penyebab penyebaran industri pemerintah daerah dapat merancang strategi pembangunan dengan lebih baik. 2.2
Pembangunan Ekonomi Pengertian pembangunan ekonomi yang dijadikan pedoman dalam penelitian ini
didefinisikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita riil penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang (Sukirno 1996:13). Berdasarkan atas definisi ini dapat diketahui bahwa pembangunan ekonomi berarti adanya suatu proses pembangunan yang terjadi terus menerus yang bersifat menambah dan memperbaiki segala sesuatu menjadi lebih baik lagi. Adanya proses
12
pembangunan itu di diharapkan adanya kenaikan pendapatan riil masyarakat berlangsung untuk jangka panjang. Pembangunan ekonomi dipandang sebagai proses multidimensional yang mencakup segala aspek dan kebijaksanaan yang komprehensif baik ekonomi maupun non ekonomi. Oleh sebab itu, sasaran pembangunan yang minimal dan pasti ada menurut Todaro (1983:1280) dalam Suryana (2000:6) adalah: 1) Meningkatkan persediaan dan memperluas pembagian atau pemerataan bahan pokok yang dibutuhkan untuk bisa hidup, seperti perumahan, kesehatan dan lingkungan. 2) Mengangkat taraf hidup temasuk menambah dan mempertinggi pendapatan dan penyediaan lapangan kerja, pendidikan yang lebih baik, dan perhatian yang lebih besar terhadap nilai-nilai budaya manusiawi, yang semata-mata bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan materi, akan tetapi untuk meningkatkan kesadaran akan harga diri baik individu maupun nasional. 3) Memperluas jangkauan pilihan ekonomi dan sosial bagi semua individu dan nasional
dengan
cara
membebaskan
mereka
dari
sikap
budak
dan
ketergantungan, tidak hanya hubungan dengan orang lain dan negara lain, tetapi dari sumber-sumber kebodohan dan penderitaan. Ada
empat
model
pembangunan
(Suryana,
2000:63)
yaitu model
pembangunan ekonomi yang beorientasi pada pertumbuhan, penciptaan lapangan kerja, penghapusan kemiskinan dan model pembangunan yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan dasar. Berdasarkan atas model pembangunan tersebut, semua itu bertujuan pada perbaikan kualitas hidup, peningkatan barang-barang dan jasa,
13
penciptaan lapangan kerja baru dengan upah yang layak, dengan harapan tercapainya tingkat hidup minimal untuk semua rumah tangga yang kemudian sampai batas maksimal. 2.3
Pertumbuhan Ekonomi Menurut Simon Kuznet dalam Jhingan (2003:57), pertumbuhan ekonomi adalah
kenaikan jangka panjang dalam kemampuan suatu negara (daerah) untuk menyediakan semakin banyak barang-barang ekonomi kepada penduduknya, kemampuan ini tumbuh sesuai dengan kemajuan teknologi, dan penyesuaian kelembagaan dan ideologis yang diperlukannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi (Sukirno,1994:425): a. Tanah dan kekayaan alam lain Kekayaan alam akan mempermudah usaha untuk membangun perekonomian suatu negara, terutama pada masa-masa permulaan dari proses pertumbuhan ekonomi. b. Jumlah, mutu penduduk dan tenaga kerja Penduduk yang bertambah akan mendorong maupun menghambat pertumbuhan ekonomi. Akibat buruk dari pertambahan penduduk kepada pertumbuhan ekonomi dapat terjadi ketika jumlah penduduk tidak sebanding dengan faktorfaktor produksi yang tersedia. c. Barang-barang modal dan tingkat teknologi Barang-barang modal penting artinya dalam mempertinggi efisiensi pertumbuhan ekonomi, barang-barang modal yang sangat bertambah jumlahnya dan teknologi
14
yang telah menjadi bertambah modern memegang peranan yang penting dalam mewujudkan kemajuan ekonomi yang tinggi. d. Sistem sosial dan sikap masyarakat Sikap masyarakat akan menentukan sampai dimana pertumbuhan ekonomi dapat dicapai. e. Luas pasar sebagai sumber pertumbuhan Adam Smith telah menunjukkan bahwa spesialisasi dibatasi oleh luasnya pasar, dan spesialisasi yang terbatas membatasi pertumbuhan ekonomi. 2.4
Perencanaan Pada hakekatnya, perencanaan merupakan sebuah upaya untuk mengantisipasi
ketidakseimbangan yang terjadi yang bersifat akumulatif. Artinya, perubahan yang terjadi pada sebuah keseimbangn awal dapat menyebabkan perubahan pada sistem sosial yang kemudian akan membawa sistem yang ada menjauhi keseimbangan semula. Salah satu peran perencanaan adalah sebagai arahan bagi proses pembangunan untuk berjalan menuju tujuan yang ingin dicapai disamping sebagai tolak ukur keberhasilan proses pembangunan yang dilakukan (Tri Widodo, 2006: 2). Perencanaan dapat didefinisikan sebagai upaya yang dilakukan oleh sebuah instansi publik untuk membuat arah kebijakan pembangunan yang harus dilakukan di sebuah wilayah baik negara maupun di daerah dengan didasarkan keunggulan dan kelemahan yang dimiliki oleh wilayah tersebut. Artinya, dalam sebuah perencanaan, lembaga perencana wajib memperhatikan kondisi sosial, budaya, ekonomi, keamanan, kondisi fisik, segi pembiayaan serta kualitas sumber daya yang ada di wilayah tersebut (Tri Widodo, 2006: 3).
15
Perencanaan merupakan proses yang berkesinambungan dan mencakup keputusan-keputusan atau pilihan-pilihan berbagai alternatif penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu pada masa yang akan datang. Berdasarkan definisi di atas berarti ada empat dasar perencanaan yaitu: a. Merencanakan berarti memilh b. Perencanaan merupakan alat pengalokasian sumber daya c. Perencanaan merupakan alat untuk mencapai tujuan d. Perencanaan untuk masa depan ( Arsyad, 1999: 112). 2.5
Pertanian 2.5.1
Pengertian Pertanian Pertanian dalam arti luas, yaitu suatu bidang usaha yang mencakup bidang
tanaman, bidang peternakan, dan bidang perikanan. Kelebihan dari definisi tersebut yaitu : pertanian di sini tidak hanya membahas arti pertanian yang sebenarnya, yaitu yang berhubungan dengan tanaman saja, tetapi juga membahas bahwa pertanian juga mencakup tentang hewan-hewan yang juga dibudidayakan. Pertanian dalam arti sempit, yaitu suatu usaha hanya di bidang tanaman. Pertanian di sini hanya mengutamakan budidaya tanaman, tidak dikemukakan faktor-faktor apa saja yang mendukung, terkait atau merupakan pengembangan dari kegiatan budidaya tersebut (Luthfi Fatah, 2006 : 29). Pengertian pertanian menurut Mosher (1978) adalah sejenis proses produksi yang khas/ spesifik yang didasarkan atas proses pertumbuhan tanaman dan perkembangbiakan ternak dan ikan.
16
Menurut Arintadisastra (2001), pertanian adalah satu sistem, yang mentrasfer energi matahari ke dalam bentuk energi yang bermanfaat bagi manusia, baik dalam bentuk serat-seratan maupun dalam bentuk pangan (beras, daging, telur, ikan) atau bahkan pangan lainnya. Pertanian memiliki karakteristik yang spesifik, yaitu : (1) Sumber daya yang dikuasai petani sangat terbatas, (2) Terdapat usahatani skala kecil dan usahatani besar yang komersial yang satu sama lain tidak memiliki kemitraan yang saling menguntungkan, (3) Petani kecil dengan skala kecil terkonsentrasi pada kegiatan budidaya untuk menghasilkan komoditas bahan mentah, sedangkan proses agroindustri dan proses hilir hanya ditangani oleh lembaga ekonomi dengan struktur yang berakar pada pertanian, dan (4) Investasi di sektor budidaya pertanian, merupakan risiko ketidakpastian yang tinggi. 2.5.2
Pembangunan Sektor Pertanian Secara ringkas pembangunan adalah perubahan dan pertumbuhan,
khususnya perubahan sosial / struktur sosial, dan pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian pembangunan adalah usaha sadar guna mengadakan perubahan sosial / struktur sosial dan pertumbuhan ekonomi yang dilakukan secara berkelanjutan untuk mencapai kesejahteraan yang lebih baik. Adapun sasaran pembangunan dalam upaya meraih kehidupan/ kesejahteraan yang lebih baik adalah : (a) meningkatkan ketersediaan dan memperluas distribusi barang-barang kebutuhan pokok, (b) meningkatkan kualitas/ taraf hidup, tidak hanya yang bersifat material, tetapi juga menumbuhkan rasa percaya diri sebgaai individu maupun bangsa, dan (c) memperluas pilihan-pilihan ekonomi dan sosial dengan
17
membebaskan
diri
dari
perbudakan,
ketergantungan,
kebodohan
dan
kesengsaran. Peranan sektor pertanian dalam pembangunan ekonomi sangat penting karena sebagian besar anggota masyarakat di Indonesia menggantungkan hidupnya pada sektor tersebut. Pembangunan pertanian merupakan suatu proses yang ditunjukkan untuk selalu meningkatkan produksi pertanian yang sekaligus mempertinggi pendapatan dan produktivitas usaha tiap petani dengan menambah modal, sill, dan campur tangan manusia. Tujuan pembangunan pertanian antara lain adalah meningkatkan pendapatan dan taraf hidup petani, membuka lapangan kerja dan meningkatkan ketahanan pangan. Misi pembangunan pertanian antara lain, melaksanakan pembangunan pertanian dengan pendekatan agribisnis , memanfaatkan sumberdaya pertanian secara optimal dan meningkatkan aktivitas pedesaan. Peranan pembangunan pertanian dalam pembangunan ekonomi antara lain, menyediakan bahan pangan dan bahan baku industri, menyediakan tenaga potensial sektor nonpertanian, menghasilkan tambahan modal dan sebagai syarat pokok pembangunan pertanian. 2.5.3
Peranan Sekor Pertanian Dalam Ekonomi Para pemikir ekonomi pembangunan telah lama menyadari bahwa sektor
pertanian memiliki peranan yang besar dalam perekonomian, terutama dalam tahap-tahap awal pembangunan (Lewis, 1954; Johnson dan Mellor, 1961; Kunznets, 1964). Sektor pertanian yang tumbuh dan menghasilkan surplus yang besar merupakan prasyarat untuk memulai proses transformasi ekonomi. Sektor non-pertanian, umumnya terlalu kecil untuk melakukan peranan itu.
18
Pada masa awal transformasi ekonomi, pertanian berperan penting melalui beberapa cara. Pertama, sektor pertanian yang tumbuh cepat akan mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan penduduk di pedesaan yang pada gilirannya dapat meningkatkan permintaan terhadap barang dan jasa yang dihasilkan oleh sektor non-pertanian. Permintaan yang tumbuh tidak saja terjadi bagi produk-produk untuk konsumsi akhir, tetapi juga produk-produk sektor non-pertanian yang digunakan petani sebagai input usahatani ataupun untuk investasi (Tomich et al, 1995). Kedua, pertumbuhan sektor pertanian akan mendorong pembangunan agroindustri. Agroindustri yang ikut berkembang adalah industri yang mengolah bahan baku primer yang dihasilkan pertanian, seperti industri pangan, tekstil, minuman, obat-obatan, dan juga sekarang industri bahan nabati. Di bagian hulu, agroindustri yang ikut tumbuh adalah industri yang menjadikan input penting bagi pertanian, seperti industri pupuk, obat dan pestisida, maupun industri mesin pertanian. Berkembangnya agroindustri, juga mengakibatkan semakin tumbuhnya infrastruktur, pedesaan dan perkotaan, serta semakin meningkatnya
kemampuan manajerial
sumber
daya
manusia.
Pengalaman Korea dan Taiwan menunjukkan bahwa sektor pertanian dan agroindustri
yang
tumbuh
kuat
dapat
menjadi
saran
penting
bagi
perkembanganya aktivitas-aktivitas si sektor non-pertanian, seperti industri kimia, mesin, ataupun logam (Otsuka dan Reardon, 1998). Ketiga, kemajuan teknologi di sektor pertanian yang diwujudkan dalam peningkatan produktivitas kerja, menjadikan sektor ini dapat menjadi sumber tenaga kerja yang relatif murah bagi sektor non-pertanian (Timmer, 1998).
19
Keempat, pertumbuhan sektor pertanian yang diikuti oleh naiknya pendapatan penduduk pedesaan akan meningkatkan tabungan. Tabungan tersebut merupakan sumber modal untuk membiayai pembangunan sektor non-pertanian (Mellor, 1973). Kelima, sektor pertanian yang tumbuh cepat dapat menjadi sumber penerimaan devisa. Kontribusi devisa pertanian ini diperoleh melalui peningkatan ekspor dan peningkatan produk pertanian substitusi impor. Devisa dari pertanian ini menjadi sarana strategis bagi industrialisasi di suatu Negara. 2.6
Peneliti Sebelumnya
1) Fafurida (2009) menganalisis tentang “ Perencanaan Pengembangan Sektor Pertanian Sub Sektor Tanaman Pangan Di Kabupaten Kulonprogo”. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat perencanaan dalam pengembangan sektor pertanian khususnya tanaman pangan untuk peningkatan perekonomian daerah. Alat analisis yang digunakan adalah shift share, LQ dan analisis indeks pusat. Pengembangan komoditas tanaman pangan yang luar biasa, nilai indeks pusat, dan PDRB per kapita, dapat ditentukan arah pengembangan masing-masing komoditas tanaman pangan, yaitu dengan menentukan wilayah sentra produksi dan sentra produksi pengolahan industri. Pusat produksi padi di Kecamatan Temon, Panjatan, Galur, Lendah, Kokap,
Girimulyo, Nanggulan dan Samigaluh, dan penggilingan padi
dikembangkan di Wates dan Pengasih. Untuk komoditi jagung, pengembangan industri pengolahan dilakukan di Sentolo dan Pengasih unit Kabupaten dan sentra produksinya di Kecamatan Temon, Lendah, Kalibawang Kokap, dan Samigaluh. Untuk komoditi tanaman ubi kayu, sentra produksi di Kecamatan Temon, Kokap,
20
Kalibawang Girimulyo dan Samigaluh, dan industri pengolahannya didirikan pada Sentolo dan Pengasih. sentra produksi ubi jalar adalah Inpanjatan, Pengasih, dan Girimulyo dan industri pengolahannya di Wates. Untuk komoditi kacang tanah, pengolahan industri didirikan di Kecamatan Wates dan Pengasih, dan sentra produksinya di Kecamatan Temon, Lendah, Kokap, Girimulyo dan Samigaluh. Sentra produksi komoditas tanaman kedelai terletak di Kecamatan Temon, Galur, Lendah, Nanggulan dan Kalibawang dan industri pengolahan adalah di kecamatan Sentolo dan Pengasih. Temon, Sentolo dan Pengasih merupakan sentra produksi untuk tanaman kacang hijau dengan industri pengolahan di Kecamatan Wates. 2)
Fachrurrazy (2009) menganalisis tentang “ Analisis Penentuan Sektor Unggulan Perekonomian Wilayah Kabupaten Aceh Utara Dengan Pendekatan Sektor Pembentuk PDRB”. Berdasarkan hasil analisis Klassen Typology menunjukkan bahwa sektor yang maju dan tumbuh dengan pesat, yaitusektor pertanian dan sektor pengangkutan dan komunikasi. Hasil perhitunganindeks Location Quotientsektor yang
merupakan
pertambangandan
sektor
basis
penggalian,
(LQ>1) sektor
yaitu
industri
sektor
pertanian,
pengolahan,
dan
sektor sektor
pengangkutan dan komunikasi. Hasil analisis Shift Share menunjukkan bahwa sektor yng merupakan sektor kompetitifyaitu sektor pertnian, sektor bangunan dan konstruksi, dan sektor bank dan lembaga keuangan lainnya.
21
Berdasarkan hasil perhitungan dari ketiga alat analisis menunjukkan bahwa sektor yang merupakan sektor unggulandengan criteria tergolong ke dalam sektor yangmaju dan tumbuh dengan pesat,sektor basis dan kompetitif, yaitu sektor pertanian. Sub sektor pertanian yang potensial untuk dikembangkan sebagai sub sektor unggulan, yaitu sub sektor tanaman bahan makanan, sub sektor tanaman perkebunan, sub sektorpeternakan dan hasil-hasilnya, dan sub sektor perikanan. 3)
Muhammad Abdul Mukhyl (2007) menganalisis tentang “Analisis Peranan Subsektor Pertanian Dan Sektor Unggulan Terhadap Pembangunan Kawasan Ekonomi Propinsi Jawa Barat: Pendekatan IRIO”. Berdasarkan hasil analisis yaitu tingkat kontribusi margin Propinsi Jawa Barat dan Nasional unggul dalam sektor industri pengolahan,sektor bangunan dan sektor
jasa-jasa,
sedang
sektor
pertanian
dalam
subsektor
tanaman
perkebunan;subsektor perternakandan hasil-hasilnya; subsektor kehutanan; dan subsektor perikanan.Denganpendekatan LQ mempunyai keunggulan disektor industri pengolahan;sektor listrik, gas,dan air bersih; serta sektor perdagangan, hotel dan restoran, sedang di sektor pertanian hanya subsektor tanaman bahan makanan. Berdasarkan dari penelitian sebelumnya dan mengkaji dari permasalahan yang akan diteliti maka dalam mencapai maka peneliti tertarik untuk meneliti Perencanaan Pengembangan Sektor Pertanian di Kabupaten Temanggung dengan menggunakan metode analisis, diantaranya analisis shift-share, location quotient, tipologi klassen, skalogram dan overlay.
22
2.7
Kerangka Berfikir PerencanaanPengembangan Sektor Pertanian Kabupaten Temanggung
Menganalisis Kategori Tanaman Unggulan
Location Quotient
Shift Share
Klasen Tipologi
Overlay
Area Pengembangan Komoditas Pertanian Dalam Upaya Peningkatan Perekonomian Kabupaten Temanggung Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir Perencanaan Pengembangan Sektor Pertanian di Kabupaten Temanggung Pertumbuhan Ekonomi merupakan salah satu tolak ukur bagi kemajuan suatu bangsa. Masalah pembangunan ekonomi tidak dapat lepas dari pertumbuhan
23
ekonomi. Adanya perbedaan laju pertumbuhan ekonomi antardaerah satu dengan daerah lainnya merupakan fenomena yang umum dijumpai, terutama di negara berkembang. Permasalahan dalam penelitian ini yaitu terdapat pada apa saja komoditas unggulan di tiap Kecamatan serta cara perencanaan pengembangannya. Mengingat bahwa masyarakat Kabupaten Temanggung bermata penceharian sebagai petani, oleh karena itu sektor pertanian penyumbang utama dalam PDRB. Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi tidak hanya cukup dengan mengetahui sektor unggulan saja, tetapi juga harus melihat bagaimana infrastruktur yang ada di tiap Kecamatan. Setelah mengetahui kelengkapan yang ada, dapat di ketahui komoditas apa saja yang ada di tiap Kecamatan sehingga perencanaan pengembangannya dapat dilakukan.
24
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Objek dan Subjek Penelitian. Objek penelitian adalah variabel penelitian yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian dan keseluruhan subyek penelitian. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Kabupaten Temanggung. Subjek yang akan diteliti adalah produksi komoditas pertanian di tiap Kecamatan, Kabupaten Temanggung. 3.2 Variabel Penelitian Variabel adalah subjek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Variabel dalam penelitian ini meliputi : 1. Pendapatan Sektoral Pendapatan Sektoral adalah pendapatan yang diperoleh dari masingmasing sektor produksi. Dalam penelitian ini pendapatan yang digunakan yaitu dari sektor pertanian khususnya komoditas pertanian. 2.
Sektor-sektor ekonomi Sektor-sektor ekonomi yaitu sektor pembentuk angka PDRB yang berperan dalam menentukan laju pertumbuhan ekonomi. Dalam penelitian ini sektor ekonomi yang digunakan yaitu komoditas pertanian Kabupaten Temanggung.
24
25
3.3 Metode pengumpulan Data Metode pengumpulan data merupakan suatu cara untuk memperoleh kenyataan yang mengungkapkan data-data yang diperlukan dalam suatu penelitian. Dalam pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini digunakan metode dokumentasi, yaitu suatu cara memperoleh data atau informasi tentang hal-hal yang ada kaitannya dengan penelitian dengan jalan melihat kembali laporan tertulis yang lalu baik berupa angka maupun keterangan. Untuk kepentingan penelitian ini digunakan data sekunder melalui metode dokumentasi berupa data komoditas pertanian Kabupaten dan Kecamatan Temanggung tahun 2007 dan 2009 (data terbaru).
3.4 Metode Analisis Data Penelitian ini menggunakan metode analisa kuantitatif melalui pendekatan
basis
ekonomi.
Metode
yang
digunakan dalam
menganalisis data pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 3.4.1 Location Quotient (LQ) Teknik ini digunakan untuk mengidentifikasi potensi internal yang dimiliki suatu daerah yaitu sektor-sektor mana yang merupakan sektor basis (basic sektor) dan sektor mana yang bukan sektor basis (non basic sektor). Pada dasarnya teknik ini menyajikan perbandingan relatif antara kemampuan satu sektor antara daerah yang diselidiki dengan kemampuan sektor yang sama pada daerah yang lebih luas.
26
Perbandingan relatif ini dapat dinyatakan secara matematika sebagai berikut: Keterangan
LQ
Si S Ni N
:
LQ : Nilai Location Quotient Si : PDRB Sektor i di Kecamatan Temanggung S : PDRB total di Kecamatan Temanggung Ni : PDRB Sektor i di Kabupaten Temanggung N : PDRB total di Kabupaten Temanggung
Apabila hasil perhitungannya menunjukkan LQ > 1, berarti merupakan sektor basis dan berpotensi untuk ekspor, sedangkan LQ < 1, berarti bukan sektor basis (sektor lokal/impor).
Teknik ini memiliki asumsi bahwa semua penduduk di suatu daerah mempunyai pola permintaan yang sama dengan pola permintaan nasional (regional). Bahwa produktivitas tiap pekerja di setiap sektor industri di daerah adalah sama dengan produktivitas pekerja dalam industri nasional. Setiap industri menghasilkan barang yang homogen pada setiap sektor, dan bahwa perekonomian bangsa yang bersangkutan adalah suatu perekonomian tertutup.
Digunakan analisis LQ karena analisis ini memiliki kelebihan-kelebihan. Kelebihan analisis LQ antara lain merupakan alat analisis sederhana yang dapat menunjukkan struktur perekonomian suatu daerah dan industri substitusi impor potensial atau produk-produk yang bisa dikembangkan untuk ekspor dan menunjukkan industri-industri potensial (sektoral) untuk dianalisis lebih lanjut. Sedangkan kelemahannya antara lain merupakan indikator kasar yang deskriptif, merupakan kesimpulan sementara dan tidak memperhatikan struktur ekonomi
27
setiap daerah. Ini mengingat bahwa hasil produksi dan produktivitas tenaga kerja di setiap daerah adalah berbeda, juga adanya perbedaan sumber daya yang bisa dikembangkan di setiap daerah. 3.4.2 Analisis Shift Share Analisis Shift Share digunakan untuk menganalisis dan mengetahui pergeseran dan peranan perekonomian di daerah. Metode itu dipakai untuk mengamati struktur perekonomian dan pergeserannya dengan cara menekankan pertumbuhan sektor di daerah, yang dibandingkan dengan sektor yang sama pada tingkat daerah yang lebih tinggi atau nasional. Analisis ini menggunakan 3 informasi dasar yang berhubungan satu dengan yang lainnya, yaitu : 1)
Pertumbuhan ekonomi referensi propinsi atau nasional (national growth effeck), yang menunjukan pengaruh pertumbuhan ekonomi nasional terhadap perekonomian daerah
2) Pergeseran proporsional (proportional shift), yang menunjukan perubahan relatif kinerja suatu sektor di daerah tertentu terhadap sektor yang sama di referensi propinsi atau nasional. Pengukuran ini memungkinkan kita untuk mengetahui perekonomian daerah terkonsentrasi pada industri-industri yang tumbuh lebih cepat ketimbang perekonomian yang dijadikan referensi. 3) Pergeseran diferensial (differential shift) atau pengaruh keunggulan kompetitif yang memberikan informasi dalam menentukan seberapa jauh daya saing industri daerah (lokal) dengan perekonomian yang dijadikan referensi. Jika pergeseran diferensial dari suatu industri adalah positif, maka
28
industri tersebut lebih tinggi daya saingnya daripada industri yang sama pada perekonomian yang dijadikan referensi. Formulasi yang digunakan untuk analisis Shift Share ini adalah sebagai berikut: a. Dampak riil pertumbuhan ekonomi : Dij : Nij + Mij + Cij atau Dij : Eij * - Eij b. Pengaruh pertumbuhan ekonomi : Nij : Nij x rn c. Pergeseran proporsional : Mij : Eij (rin – rn) d. Pengaruh keunggulan kompetitif : Cij : Eij (rij –rin) Keterangan : Eij : kesempatan kerja komoditas pertaniaan di Kecamatan Temanggung Ein: kesempatan kerja komoditas pertaniaan di Kabupaten Temanggung rij: laju pertumbuhan komoditas pertaniaan di Kecamatan Temanggung rin: laju pertumbuhan komoditas pertaniaan di Kecamatan Temanggung rn : laju pertumbuhan ekonomi komoditas pertaniaan di Kecamatan Temanggung
29
3.4.3 Tipologi Klassen Teknik tipologi Klassen dapat digunakan untuk mengetahui gambaran tentang pola dan struktur pertumbuhan sektoral daerah. Menurut tipologi Klassen, masing-masing sektor ekonomi di daerah dapat diklasifikasikan sebagai sektor yang prima, berkembang, potensial dan terbelakang. Analisis ini mendasarkan penglompokan suatu sektor dengan melihat pertumbuhan dan kontribusi sektor tertentu terhadap total PDRB suatu daerah. Penentuan kategori suatu sektor didasarkan pada laju pertumbuhan kontribusi sektoralnya dan rerata besar kontribusi sektoralnya terhadap PDRB, dengan tabel matrik tipologi klassen. Tabel 3.1. Matrik Tipologi Klassen Rerata Kontribusi Sektoral Terhadap PDRB
Y Sektor
YPDRB
Ysektor < YPDRB
Rerata laju Pertumbuhan Sektoral r Sektor
r PDRB
r sektor < r PDRB
Sektor Prima
Sektor Berkembang
Sektor Potensial
Sektor Terbelakang
Keterangan : YSektor = nilai sektor ke i YPDRB = rata-rata PDRB r Sektor = laju pertumbuhan sektor ke i r PDRB = laju pertumbuhan PDRB
30
3.4.4 Skalogram Analisis skalogram merupakan analisis yang digunakan untuk menentukan hierarki wilayah terhadap jenis dan jumlah sarana dan prasarana yang tersedia. Jenis data yang digunakan dalam analisis ini, meliputi data jumlah sarana pendidikan, sarana kesehatan, sarana peribadatan, sarana komunikasi, dan jenis data penunjang lainnya (seperti: data jarak dari masing-masing wilayah terhadap pusat pelayanan, jenis penggunaan lahan, infrastruktur kesehatan, infrastruktur umum, dan sebagainya). Masing-masing peubah tersebut dilakukan pembobotan dan standarisasi. Metode skalogram dapat digunakan untuk menentukan peringkat pemukiman atau wilayah dan kelembagaan atau fasilitas pelayanan. Asumsi yang digunakan adalah bahwa wilayah yang memiliki ranking tertinggi adalah lokasi yang dapat menjadi pusat pelayanan. Berdasarkan analisis ini dapat ditentukan prioritas pengadaan sarana dan prasarana di setiap unit wilayah yang dianalisis. Indikator yang digunakan dalam analisis skalogram adalah jumlah penduduk, jumlah jenis, jumlah unit serta kualitas fasilitas pelayanan yang dimiliki masingmasing desa di setiap Kecamatan.
31
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Kabupaten Temanggung 4.1.1.1 Keadaan Geografis 1. Letak Geografi Secara
Astronomi
–
Kabupaten
Temanggung
Garis Bujur Timur
dan
terletak
diantara
–
Garis
Lintang Selatan. Jarak yang terjauh dari Barat ke Timur adalah 43,437 km sedangkan Jarak terjauh dari Utara ke Selatan adalah 34,375 km. Jarak dari kota Temanggung ke ibukota Kecamatan: Parakan : 12 Km, Kledung : 22 Km, Bansari : 18 Km, Bulu : 6 Km, Temanggung : 0 Km, Tlogomulyo : 5 Km, Tembarak : 8 Km, Selopampang : 14 Km, Kranggan : 4 Km, Pringsurat: 16 Km, Kaloran : 15 Km, Kandangan : 8 Km, Kedu: 6 Km, Ngadirjo: 19 Km, Jumo: 24 Km, Gemawang: 20 Km, Candiroto: 28 Km, Bejen: 34 Km, Tretep: 40 Km, Wonoboyo: 33 Km. Batas- batas wilayah Administrasi Kabupaten Temanggung adalah: Sebelah Utara
: Kabupaten Kendal dan Kabupaten Semarang
Sebelah Selatan
: Kabupaten Magelang
Sebelah Barat
: Kabupaten Wonosobo
Sebelah Timur
: Kabupaten Semarang dan Kabupaten Magelang
31
32
2. Keadaan Alam Bentuk Kabupaten Temanggung secara makro merupakan cekungan atau depresi, artinya rendah di bagian tengah, sedangkan sekelilingnya berbentuk pegunungan, bukit atau gunung. Oleh karena itu geologi Kabupaten Temanggung tersusun dari batuan beku, yaitu sedimen dari piroklasik gunung api Sindoro–Sumbing dan sekitarnya. Wilayah Kabupaten Temanggung sebagian besar merupakan dataran dengan ketinggian antara 500-1450m di atas permukaan air laut. Dengan keadaan tanah sekitar 50 persen dataran tinggidan 50 persen dataran rendah. Kabupaten Temanggung memiliki dua musim yaitu; musim kemarau antara bulan April sampai dengan September dan musim penghujan antara bulan Oktober sampai dengan Maret dengan curah hujan tahunan pada umumnya tinggi. Daerah Kabupaten Temanggung pada umumnya berhawa dingin dengan udara pegunungan berkisar antara 20 C – 30 C. Daerah berhawa sejuk terutama di daerah Kecamatan Tretep, Kecamatan Bulu (lereng Gunung Sumbing), Kecamatan Tembarak, Kecamatan Ngadirejo serta Kecamatan Candiroto. 4.1.2 Komoditas Tanaman Unggulan Menurut Kecamatan di Kabupaten Temanggung Dalam penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengidentifikasi sektor pertanian tanaman unggulan Kabupaten Temanggung sehingga sektor pertanian yang unggulan dapat dikembangkan untuk meningkatkan PDRB. Kemudian sektor unggulan tersebut dianalisis sehingga dapat dirumuskan strategi yang akan
33
digunakan dalam upaya pengembangan sektor potensial tersebut. Untuk mengetahui potensi sektor pertanian maka digunakan alat analisis LQ yaitu untuk mengetahui sektor ekonomi tersebut termasuk dalam kategori sektor basis atau non basis, untuk mendukungnya digunakan metode Shift Share yaitu untuk mengetahui komponen Diferential Shift, dan menggunakan teknik Tipologi Klassen dapat digunakan untuk mengetahui gambaran tentang pola dan struktur pertumbuhan sektoral daerah. 4.1.2.1 Analisis Location Quotien (LQ) Analisis Location Quotien (LQ) digunakan untuk mengetahui sektorsektor ekonomi yang termasuk kedalam sektor basis (basic ekonomi) atau berpotensi ekspor dan yang bukan merupakan sektor basis (non basic sector). Apabila hasil perhitungannya menunjukkan angka lebih dari satu (LQ > 1) berarti sektor tersebut merupakan sektor basis. Sebaliknya apabila hasilnya menunjukkan angka kurang dari satu (LQ < 1) berarti sektor tersebut merupakan sektor non basis. Hasil perhitungan Location Quotien (LQ) tiap Kecamatan di Kabupaten Temanggung tahun 2009 selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.
34
Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Loqation Qoutient Menurut Kecamatan di Kabupaten Temanggung Tahun 2009 Sektor Kecamatan
Padi Jagung
Ketela Ketela Kacang Kacang BuahSayuran Pohon Rambat Tanah Kedelai buahan 0,28 0 0 0 1,32 1,08 0,00 0 0 0 1,70 0,46 0,10 0 0 1,93 1,22 1,28 1,39 0 3,32 0 3,10 0,84 1,09 1,63 0,04 0 0,50 3,67 1,56 0 0 0 0,75 0,50 0,87 0 5,57 0 0,13 0,38 2,28 0 0 0 0,14 0,41 1,42 0 0,06 0 0,14 0,37 3,91 0 0 0 0,08 3,95 3,28 0 0 0 0,19 1,43 0,46 0 0 0 0,04 0,21 0,40 6,84 0,08 7,07 6,12 1,17 0,00 0,39 0 0 1,03 0,19 0,89 0 0.03 0 0,26 0,59 0,00 1,77 1,02 0 1,06 0,46 0,06 0 0 0 0,19 0,26 0,00 0 0 0 0,02 0,73 0,00 0 0 0 0,15 1,06 0,70 0 0 0 1,88 0,74
1. Parakan 0,19 1.14 2. Kledung 1,55 0,20 3. Bansari 0,75 0,55 4. Bulu 0,80 2,17 5. Temanggung 0,62 1,92 6. Tlogomulyo 0,15 0,24 7. Tembarak 1,55 1,03 8. Selopampang 0,68 0,81 9. Kranggan 2,71 0,94 10. Pringsurat 1,02 0,43 11. Kaloran 0,89 2,15 12. Kandangan 0,80 0,64 13. Kedu 1,90 0,53 14. Ngadirejo 1,43 1,15 15. Jumo 1,04 0,69 16. Gemawang 0,73 0,95 17. Candiroto 1,02 0,29 18. Bejen 0,76 1,59 19. Tretep 0,06 1,75 20. Wonoboyo 0,93 0,60 Sumber : BPS, Pertanian Kecamatan dan Kabupaten Temanggung (diolah)
Pada tabel 4.1 dapat dilihat hasil dari nilai Location Quotient tiap Kecamatan
di
Kabupaten
Temanggung
tahun
2009,
dapat
diketahui
komoditaspertanian mana saja yang termasuk kedalam sektor basis (basic ekonomi) atau berpotensi ekspor di tiap Kecamatan, sehingga sektor basis tiap Kecamatan sebagai berikut: Kecamatan Parakan, Bulu, Temanggung, Tembarak, Kedu, Ngadirjo, Jumo, Candiroto memiliki satu komoditas unggulan yang sama yaitu komoditas padi. Komoditas unggulan Jagung ada di Kecamatan Kledung, Tembarak, Kranggan, Pringsurat, Kaloran, Ngadirejo, Bejen dan Tretep.
35
Kecamatan yang memiliki 3 komoditas pertanian unggulan yaitu, Kecamatan Parakan, Bansari, Tembarak, Pringsurat, Kaloran, Ngadirejo, Gemawang, dua Kecamatan yang memiliki 4 komoditas unggulan yaitu, Kecamatan Bulu dan Kecamatan Temanggung. Dan yang memiliki komoditas unggulan terbanyak yaitu Kecamatan Kedu. Meskipun sektor basis merupakan sektor yang paling potensial untuk dikembangkan dan untuk memacu pertumbuhan ekonomi tiap Kecamatan di Kabupaten Temanggung, akan tetapi kita tidak boleh melupakan sektor non basis. Karena dengan adanya sektor basis tersebut maka sektor non basis dapat dibantu untuk dikembangkan menjadi sektor basis baru. 4.1.2.2 Analisis Shift Share Analisis Shift Share digunakan untuk mengetahui proses pertumbuhan ekonomi suatu daerah dalam kaitannya dengan perekonomian daerah acuan yaitu wilayah yang lebih luas, dalam hal ini adalah wilayah Kecamatan di Kabupaten Temanggung
dikaitkan
dengan
tingkat
Kabupaten
Temanggung.
Hasil
perhitungan Shift Share dari 20 Kecamatan di Kabupaten Temanggung pada tahun 2009 adalah sebagai berikut.
36
Tabel 4.2 Analisis Shift-Share Klasik Kecamatan Parakan Tahun 2009 (Dalam Ton) (Cij) -399194.073
(Dij) -537400
121846.4016 -149184.278 -189462.124 Ketela Pohon 50241.09815 410695.8606 -224336.959 Ketela Rambat 0 0 0 Kacang Tanah 0 0 0 Kacang Kedelai 0 0 0 Sayuran 624492.1546 -254625.369 771133.2145 Buah-buahan 193490.8336 -134196.165 627105.3312 Total 1566708.388 -842153.778 -256808.388 Sumber : BPS, Pertanian Kecamatan dan Kabupaten Temanggung (diolah)
-216800 236600 0 0 0 1141000 686400 467746.2221
No. 1
Komoditas Padi Jagung
(Nij) 576637.8999
(Mij) -714843.827
2 3 4 5 6 7 8
Tabel di atas menunjukkan bahwa komoditas sektor pertanian sayuran dan buah-buahan adalah sektor pertanian yang kompetitif (angka Cij positif) dibandingkan dengan sektor yang sama di tingkat Kabupaten Temanggung. Sedangkan komoditas yang nilai C ij negatif di Kecamatan Parakan, yaitu komoditas padi, jagung dan ketela pohon. Tabel 4.3 Analisis Shift-Share Klasik Kecamatan Kledung Tahun 2009 (Dalam Ton) Komoditas (Nij) (Mij) (Cij) Padi 47071.68308 -58353.6082 52281.92507 Jagung 252535.8625 -309195.674 179859.8119 Ketela Pohon 0 0 0 Ketela Rambat 0 0 0 Kacang Tanah 0 0 0 Kacang Kedelai 0 0 0 Sayuran 2555487.633 -1041953.81 -4504033.82 Buah-buahan 127872.2031 -88686.1611 134513.958 Total 2982967.381 -1498189.26 -5635467.38 Sumber : BPS, Pertanian Kecamatan dan Kabupaten Temanggung (diolah) No. 1 2 3 4 5 6 7 8
(Dij) 41000 123200 0 0 0 0 -2990500 173700 -4150689.26
Hasil komoditas sektor pertanian padi, jagung, buah-buahan adalah sektor pertanian yang kompetitif (angka C ij positif) dibandingkan dengan
37
sektor yang sama di tingkat Kabupaten Temanggung. Sedangkan komoditasyang nilai Cij negatif di Kecamatan Kledung, yaitu komoditas sayuran. Tabel 4.4 Analisis Shift-Share Klasik Kecamatan Bansari Tahun 2009 (Dalam Ton) Komoditas (Nij) (Mij) (Cij) Padi 198773.1921 -246414.239 -6958.95314 Jagung 149471.1799 -183007.046 21035.86634 Ketela Pohon 6456.215884 52776.33722 57067.44689 Ketela Rambat 391.2858112 14815.83038 -16207.1162 Kacang Tanah 0 0 0 Kacang Kedelai 508.6715545 -1505.33822 -3.33333333 Sayuran 1260605.498 -513989.067 -1435016.43 Buah-buahan 125954.9026 -87356.4115 1035501.509 Total 1742160.946 -964679.935 -1309260.95 Sumber : BPS, Pertanian Kecamatan dan Kabupaten Temanggung (diolah) No. 1 2 3 4 5 6 7 8
(Dij) -54600 -12500 116300 -1000 0 -1000 -688400 1074100 -531779.935
Sektor pertanian yang kompetitif (angka C ij positif) di Kecamatan Bansari yaitu komoditas sektor pertanian jagung, ketela pohon, buahbuahan dengan sektor yang sama di tingkat Kabupaten Temanggung. Sedangkan komoditas yang nilai C ij negatif di Kecamatan Bansari, yaitu komoditas padi, ketela rambat, kacang kedelai, sayuran.
38
Tabel 4.5 Analisis Shift-Share Klasik Kecamatan Bulu Tahun 2009 (Dalam Ton) No.
(Nij) 1018595.224 198851.4492 221389.512 18116.53306 3169.41507
(Mij) -1262727.45 -243466.442 1809748.582 685972.9464 -3305.61685
(Cij) -577667.769 -69385.0071 -768138.094 -750389.479 212636.2018
(Dij) -821800 -114000 0 -46300 212500
78.25716223 2009800.44 1349349.12
-231.590496 -819459.74 -935845.247
-46.6666667 124359.3 -2946603.87
-200 1314700 -2533100
Total 4819349.95 -769314.563 -5544549.95 Sumber : BPS, Pertanian Kecamatan dan Kabupaten Temanggung (diolah)
-1494514.56
1 2 3 4 5 6 7 8
Komoditas Padi Jagung Ketela Pohon Ketela Rambat Kacang Tanah Kacang Kedelai Sayuran Buah-buahan
Hasil analisis shift share diketahui bahwa pada tahun 2009 komoditas sektor pertanian kacang tanah dan sayuran adalah sektor pertanian yang kompetitif (angka Cij positif) dibandingkan dengan sektor yang sama di tingkat Kabupaten Temanggung. Sedangkan komoditas yang nilai Cij negatif di Kecamatan Bulu, yaitu komoditas padi, jagung, ketela pohon, ketela rambat, kacang kedelai, buah-buahan. Tabel 4.6 Analisis Shift-Share Klasik Kecamatan Temanggung Tahun 2009 (Dalam Ton) Komoditas (Nij) (Mij) (Cij) (Dij) Padi 677863.5393 -840330.763 7867.223581 -154600 Jagung 64014.35871 -78376.8397 158062.481 143700 Ketela Pohon 79313.63392 648349.3064 499037.0597 0 Ketela Rambat 24142.33455 914136.7342 339820.9313 1278100 Kacang Tanah 15299.27522 -15956.7431 -35542.5321 -36200 Kacang Kedelai 0 0 0 0 Sayuran 457217.4703 -186422.145 -389295.325 -118500 Buah-buahan 1115673.233 -773778.614 810105.381 1152000 Total 2433523.845 -332379.065 1057676.155 3158820.935 Sumber : BPS, Pertanian Kecamatan dan Kabupaten Temanggung (diolah) No. 1 2 3 4 5 6 7 8
39
Hasil analisis shift share diketahui bahwa komoditas sektor pertanian padi, jagung, ketela pohon, ketela rambat, buah-buahan adalah sektor pertanian yang kompetitif (angka C ij positif) dibandingkan dengan sektor yang sama di tingkat Kabupaten Temanggung. Sedangkan komoditas yang nilai C ij negatif di Kecamatan Temanggung, yaitu komoditas kacang tanah dan sayuran. Tabel 4.7 Analisis Shift-Share Klasik Kecamatan Tlogomulyo Tahun 2009 (Dalam Ton) Komoditas (Nij) (Mij) (Cij) Padi 133545.8474 -165553.503 -115792.344 Jagung 397702.8985 -486932.884 -855070.014 Ketela Pohon 185586.8602 1517079.803 -124766.663 Ketela Rambat 4421.529666 167418.8832 -183140.413 Kacang Tanah 3247.672233 -3387.23702 -8160.43521 Kacang Kedelai 0 0 0 Sayuran 769307.0333 -313671.014 -855836.019 Buah-buahan 137615.2198 -95443.4604 146828.2406 Total 1631427.061 619510.587 -1376427.06 Sumber : BPS, Pertanian Kecamatan dan Kabupaten Temanggung (diolah) No. 1 2 3 4 5 6 7 8
(Dij) -147800 -944300 0 -11300 -8300 0 -400200 189000 874510.587
Hasil di atas menunjukkan bahwa komoditas sektor pertanian buahbuahan adalah sektor pertanian yang kompetitif (angka C ij positif) dibandingkan dengan sektor yang sama di tingkat Kabupaten Temanggung. Sedangkan komoditas yang nilai C ij negatif di Kecamatan Tlogomulyo, yaitu komoditas padi, jagung, ketela pohon, ketela rambat, kacang tanah, dan sayuran.
40
Tabel 4.8 Analisis Shift-Share Klasik Kecamatan Tembarak Tahun 2009 (Dalam Ton) Komoditas (Nij) (Mij) (Cij) (Dij) Padi 278321.5975 -345028.441 198206.8438 131500 Jagung 278165.0832 -340575.155 120110.0717 57700 Ketela Pohon 39754.63841 324974.2947 680671.0669 0 Ketela Rambat 2465.10061 93339.73137 -102104.832 -6300 Kacang Tanah 1369.500339 -1428.35296 378458.8526 378400 Kacang Kedelai 0 0 0 0 Sayuran 122981.1304 -50143.3293 -113037.801 -40200 Buah-buahan 169935.4278 -117859.24 -74776.1874 -22700 Total 892992.4782 -436720.493 650807.5218 1107079.507 Sumber : BPS, Pertanian Kecamatan dan Kabupaten Temanggung (diolah) No. 1 2 3 4 5 6 7 8
Komoditas sektor pertanian padi, jagung, ketela pohon, kacang tanah adalah sektor pertanian yang kompetitif (angka C ij positif) dibandingkan dengan sektor yang sama di tingkat Kabupaten Temanggung. Sedangkan komoditas yang nilai Cij negatif di Kecamatan Tembarak, yaitu komoditas ketela rambat, sayuran, buah-buahan. Tabel 4.9 Analisis Shift-Share Klasik Kecamatan Selopampang Tahun 2009 (Dalam Ton) Komoditas (Nij) (Mij) (Cij) (Dij) Padi 272687.0818 -338043.471 29956.38889 -35400 Jagung 138280.4057 -169305.472 12825.06587 -18200 Ketela Pohon 174513.4718 1426560.388 947026.1403 0 Ketela Rambat 0 0 0 0 Kacang Tanah 1056.47169 -1101.87228 -2654.59941 -2700 Kacang Kedelai 0 0 0 0 Sayuran 64836.05891 -26435.7291 91899.6702 130300 Buah-buahan 257074.7779 -178295.006 -283979.772 -205200 Total 908448.2678 713378.8387 1508451.732 3130278.839 Sumber : BPS, Pertanian Kecamatan dan Kabupaten Temanggung (diolah) No. 1 2 3 4 5 6 7 8
Hasil keunggulan kompetitif pada Kecamatan Selopampang yaitu komoditas sektor pertanian padi, jagung, ketela pohon, sayuran. Sedangkan
41
komoditas yang nilai C ij negatif di Kecamatan Selopampang, yaitu komoditas kacang tanah dan buah-buahan. Tabel 4.10 Analisis Shift-Share Klasik Kecamatan Kranggan Tahun 2009 (Dalam Ton) Komoditas (Nij) (Mij) (Cij) Padi 292799.1725 -362975.935 94276.76253 Jagung 488911.6211 -598605.508 200293.8874 Ketela Pohon 245531.8465 2007100.097 -1017731.94 Ketela Rambat 20112.09069 761533.6813 -833045.772 Kacang Tanah 118168.315 -123246.455 -292721.86 Kacang Kedelai 0 0 0 Sayuran 119576.9439 -48755.3338 -93621.6101 Buah-buahan 145440.936 -100871.01 -8969.92596 Total 1430540.926 1534179.536 -417340.926 Sumber : BPS, Pertanian Kecamatan dan Kabupaten Temanggung (diolah) No. 1 2 3 4 5 6 7 8
(Dij) 24100 90600 0 -51400 -297800 0 -22800 35600 2547379.536
Komoditas sektor pertanian padi dan jagung adalah sektor pertanian yang kompetitif (angka Cij positif) dibandingkan dengan sektor yang sama di tingkat Kabupaten Temanggung. Sedangkan komoditas yang nilai C ij negatif di Kecamatan Kranggan, yaitu komoditas ketela pohon, ketela rambat, kacang tanah, sayuran dan buah-buahan. Tabel 4.11 Analisis Shift-Share Klasik Kecamatan Pringsurat Tahun 2009 (Dalam Ton) Komoditas (Nij) (Mij) (Cij) Padi 256018.3062 -317379.599 -167838.707 Jagung 425914.6055 -521474.266 -150840.339 Ketela Pohon 331419.0821 2709185.311 3298195.607 Ketela Rambat 0 0 0 Kacang Tanah 352.1572301 -367.290761 -784.866469 Kacang Kedelai 0 0 0 Sayuran 18859.9761 -7689.81378 71129.83768 Buah-buahan 1453000.731 -1007733.14 550432.4104 Total 2485564.858 854541.1986 4454835.142 Sumber : BPS, Pertanian Kecamatan dan Kabupaten Temanggung (diolah) No. 1 2 3 4 5 6 7 8
(Dij) -229200 -246400 0 0 -800 0 82300 995700 7794941.199
42
Komoditas sektor pertanian ketela pohon, sayuran dan buah-buahan adalah sektor pertanian yang kompetitif (angka C ij positif) dibandingkan dengan sektor yang sama di tingkat Kabupaten Temanggung. Sedangkan komoditas yang nilai Cij negatif di Kecamatan Pringsurat, yaitu komoditas padi, jagung, kacang tanah. Tabel 4.12 Analisis Shift-Share Klasik Kecamatan Kaloran Tahun 2009 (Dalam Ton) Komoditas (Nij) (Mij) (Cij) Padi 351922.4586 -436269.619 62347.16052 Jagung 898313.9653 -1099862.77 -312151.199 Ketela Pohon 296672.902 2425152.659 2544774.438 Ketela Rambat 5164.972707 195568.961 -213933.934 Kacang Tanah 63075.27276 -65785.8563 -158189.416 Kacang Kedelai 0 0 0 Sayuran 352744.1588 -143825.044 -813419.115 Buah-buahan 488129.0494 -338543.409 310214.3593 Total 2456022.78 536434.9261 1956077.22 Sumber : BPS, Pertanian Kecamatan dan Kabupaten Temanggung (diolah) No. 1 2 3 4 5 6 7 8
(Dij) -22000 -513700 0 -13200 -160900 0 -604500 459800 4948534.926
Hasil tabel diatas menunjukkan bahwa komoditas sektor pertanian padi, ketela pohon, buah-buahan adalah sektor pertanian yang kompetitif (angka Cij positif) dibandingkan dengan sektor yang sama di tingkat Kabupaten Temanggung. Sedangkan komoditas yang nilai C ij negatif di Kecamatan Kaloran, yaitu komoditas jagung, ketela rambat, kacang tanah dan sayuran.
43
Tabel 4.13 Analisis Shift-Share Klasik Kecamatan Kandangan Tahun 2009 (Dalam Ton) No.
Komoditas
(Nij)
(Mij)
(Cij)
(Dij)
1
Padi
354348.4306
-439277.037
-820671.394
-905600
2
Jagung
422823.4475
-517689.566
-455133.882
-550000
3
Ketela Pohon
202764.3073
1657496.845
-1538861.15
0
4
Ketela Rambat
8803.930751
333356.1835
0
0
5
7551.816156
-7876.34632
-18975.4698
-19300
6
Kacang Tanah Kacang Kedelai
0
0
0
0
7
Sayuran
8217.002035
-3350.3338
39133.33177
44000
8
Buah-buahan
221389.512
-153545.379
-383544.133
-315700
Total 1225898.446 869114.3666 -2673598.45 Sumber : BPS, Pertanian Kecamatan dan Kabupaten Temanggung (diolah)
-578585.633
Komoditas sektor pertanian sayuran adalah sektor pertanian yang kompetitif (angka Cij positif) dibandingkan dengan sektor yang sama di tingkat Kabupaten Temanggung. Sedangkan komoditas yang nilai C ij negatif di Kecamatan Kledung, yaitu komoditas padi, jagung, ketela pohon, kacang tanah dan buah-buahan. Tabel 4.14 Analisis Shift-Share Klasik Kecamatan Kedu Tahun 2009 (Dalam Ton) Komoditas (Nij) (Mij) (Cij) Padi 938890.3039 -1163919.23 2417128.921 Jagung 290412.329 -355570.235 -242342.094 Ketela Pohon 222172.0836 1816145.714 -1866017.8 Ketela Rambat 22381.5484 847465.4975 0 Kacang Tanah 27663.90685 -28852.7298 -64111.1771 Kacang Kedelai 1604.271826 -4747.60516 143.3333333 Sayuran 1629431.503 -664371.193 4385839.69 Buah-buahan 338775.2553 -234958.624 428883.3686 Total 3471331.202 211191.5991 4343668.798 Sumber : BPS, Pertanian Kecamatan dan Kabupaten Temanggung (diolah) No. 1 2 3 4 5 6 7 8
(Dij) 2192100 -307500 0 0 -65300 -3000 5350900 532700 8026191.599
44
Komoditas sektor pertanian padi, kacang kedelai, sayuran,buahbuahan adalah sektor pertanian yang kompetitif (angka C ij positif) dibandingkan dengan sektor yang sama di tingkat Kabupaten Temanggung. Sedangkan komoditas yang nilai C ij negatif di Kecamatan Kedu, yaitu komoditas jagung, ketela pohon dan kacang tanah. Tabel 4.15 Analisis Shift-Share Klasik Kecamatan Ngadirejo Tahun 2009 (Dalam Ton) Komoditas (Nij) (Mij) (Cij) Padi 518336.3141 -642568.784 -939167.53 Jagung 260009.4215 -318346.027 344636.6052 Ketela Pohon 0 0 0 Ketela Rambat 0 0 0 Kacang Tanah 0 0 0 Kacang Kedelai 0 0 0 Sayuran 111125.1704 -45309.2762 1250384.106 Buah-buahan 3482.443719 -2415.25959 216832.8159 Total 892953.3497 -1008639.35 -135953.35 Sumber : BPS, Pertanian Kecamatan dan Kabupaten Temanggung (diolah) No. 1 2 3 4 5 6 7 8
(Dij) -1063400 286300 0 0 0 0 1316200 217900 -251639.347
Hasil sektor pertanian yang kompetitif (angka C ij positif) pada Kecamatan Ngadirejo yaitu komoditas jagung, sayuran dan buah-buahan. Sedangkan komoditas yang nilai Cij negatif di Kecamatan Ngadirejo, yaitu komoditas padi.
45
Tabel 4.16 Analisis Shift-Share Klasik Kecamatan Jumo Tahun 2009 (Dalam Ton) Komoditas (Nij) (Mij) (Cij) Padi 387607.7245 -480507.766 -897699.959 Jagung 162227.0973 -198624.925 192697.8277 Ketela Pohon 21285.94813 174001.9845 1379012.067 Ketela Rambat 4734.558315 179271.5475 0 Kacang Tanah 26568.30658 -27710.0474 -64958.2591 Kacang Kedelai 0 0 0 Sayuran 138984.7201 -56668.5032 -27016.2169 Buah-buahan 356735.274 -247414.85 -318120.424 Total 1098143.629 -657652.56 -589843.629 Sumber : BPS, Pertanian Kecamatan dan Kabupaten Temanggung (diolah) No. 1 2 3 4 5 6 7 8
(Dij) -990600 156300 0 0 -66100 0 55300 -208800 -149352.56
Komoditas sektor pertanian jagung dan ketela pohon adalah sektor pertanian yang kompetitif (angka Cij positif) dibandingkan dengan sektor yang sama di tingkat Kabupaten Temanggung. Sedangkan komoditas yang nilai Cij negatif di Kecamatan Jumo, yaitu komoditas padi, kacang tanah, sayuran dan buah-buahan. Tabel 4.17 Analisis Shift-Share Klasik Kecamatan Gemawang Tahun 2009 (Dalam Ton) Komoditas (Nij) (Mij) (Cij) Padi 286538.5995 -355214.857 522776.2571 Jagung 371056.3347 -454307.806 -81148.5287 Ketela Pohon 338696.9981 2768678.636 -3972975.63 Ketela Rambat 66205.55925 2506838.5 0 Kacang Tanah 8177.873453 -8529.30768 58151.43422 Kacang Kedelai 156.5143245 -463.180991 -93.3333333 Sayuran 158940.2965 -64805.0281 1153964.732 Buah-buahan 256292.2063 -177752.251 -184539.956 Total 1486064.382 4214444.706 -1031664.38 Sumber : BPS, Pertanian Kecamatan dan Kabupaten Temanggung (diolah) No. 1 2 3 4 5 6 7 8
(Dij) 454100 -164400 0 0 57800 -400 1248100 -106000 4668844.706
Komoditas sektor pertanian padi, kacang tanah dan sayuran adalah sektor pertanian yang kompetitif (angka C ij positif) dibandingkan dengan
46
sektor yang sama di tingkat Kabupaten Temanggung. Sedangkan komoditas yang nilai Cij negatif di Kecamatan Gemawang, yaitu komoditas jagung, ketela pohon, kacang kedelai dan buah-buahan. Tabel 4.18 Analisis Shift-Share Klasik Kecamatan Candiroto Tahun 2009 (Dalam Ton) Komoditas (Nij) (Mij) (Cij) Padi 327623.6097 -406146.934 -758776.676 Jagung 107642.7267 -131793.818 -11848.9088 Ketela Pohon 1291.243177 10555.26744 101053.4894 Ketela Rambat 1604.271826 60744.90454 0 Kacang Tanah 0 0 0 Kacang Kedelai 0 0 0 Sayuran 12286.37447 -5009.54674 249823.1723 Buah-buahan 37876.46652 -26269.3403 198492.8737 Total 488324.6923 -497919.466 -785624.692 Sumber : BPS, Pertanian Kecamatan dan Kabupaten Temanggung (diolah) No. 1 2 3 4 5 6 7 8
(Dij) -837300 -36000 0 0 0 0 257100 210100 -795219.466
Komoditas sektor pertanian ketela pohon, sayuran dan buah-buahan adalah sektor pertanian yang kompetitif (angka C ij positif) dibandingkan dengan sektor yang sama di tingkat Kabupaten Temanggung. Sedangkan komoditas yang nilai C ij negatif di Kecamatan Candiroto, yaitu komoditas padi dan jagung. Tabel 4.19 Analisis Shift-Share Klasik Kecamatan Bejen Tahun 2009 (Dalam Ton) Komoditas (Nij) (Mij) (Cij) Padi 263883.1511 -327129.454 -611153.697 Jagung 372191.0636 -455697.127 445006.063 Ketela Pohon 0 0 0 Ketela Rambat 0 0 0 Kacang Tanah 0 0 0 Kacang Kedelai 0 0 0 Sayuran 0 0 0 Buah-buahan 275073.9253 -190778.37 82004.44458 Total 911148.1399 -973604.951 -1027748.14 Sumber : BPS, Pertanian Kecamatan dan Kabupaten Temanggung (diolah) No. 1 2 3 4 5 6 7 8
(Dij) -674400 361500 0 0 0 0 0 166300 -1090204.95
47
Komoditas sektor pertanian jagung dan buah-buahan adalah sektor pertanian yang kompetitif (angka Cij positif) dibandingkan dengan sektor yang sama di tingkat Kabupaten Temanggung. Sedangkan komoditas yang nilai Cij negatif di Kecamatan Bejen, yaitu komoditas padi. Tabel 4.20 Analisis Shift-Share Klasik Kecamatan Tretep Tahun 2009 (Dalam Ton) Komoditas (Nij) (Mij) (Cij) Padi 6769.244533 -8391.66601 -15677.5785 Jagung 299059.7455 -366157.815 574998.0697 Ketela Pohon 0 0 0 Ketela Rambat 0 0 0 Kacang Tanah 1017.343109 -1061.0622 -2556.28091 Kacang Kedelai 0 0 0 Sayuran 75322.51865 -30711.3932 45188.87455 Buah-buahan 209024.8803 -144969.851 32944.97055 Total 591193.7321 -551291.788 83606.26791 Sumber : BPS, Pertanian Kecamatan dan Kabupaten Temanggung (diolah) No. 1 2 3 4 5 6 7 8
(Dij) -17300 507900 0 0 -2600 0 89800 97000 123508.2125
Komoditas sektor pertanian jagung, sayuran dan buah-buahan adalah sektor pertanian yang kompetitif (angka C ij positif) dibandingkan dengan sektor yang sama di tingkat Kabupaten Temanggung. Sedangkan komoditas yang nilai C ij negatif di Kecamatan Tretep, yaitu komoditas padi dan kacang tanah.
48
Tabel 4.21 Analisis Shift-Share Klasik Kecamatan Wonoboyo Tahun 2009 (Dalam Ton) Komoditas (Nij) (Mij) (Cij) Padi 282625.7414 -350364.183 -654561.559 Jagung 136715.2624 -167389.167 117673.905 Ketela Pohon 23555.40583 192553.6667 5990.927455 Ketela Rambat 0 0 0 Kacang Tanah 0 0 0 Kacang Kedelai 0 0 0 Sayuran 1184226.507 -482846.917 -80679.5905 Buah-buahan 284308.2704 -197182.878 -368925.392 Total 1911431.188 -1005229.48 -1985731.19 Sumber : BPS, Pertanian Kecamatan dan Kabupaten Temanggung (diolah) No. 1 2 3 4 5 6 7 8
(Dij) -722300 87000 0 0 0 0 620700 -281800 -1079529.48
Komoditas sektor pertanian jagung dan kacang tanah adalah sektor pertanian yang kompetitif (angka Cij positif) dibandingkan dengan sektor yang sama di tingkat Kabupaten Temanggung. Sedangkan komoditas yang nilai Cij negatif di Kecamatan Wonoboyo, yaitu komoditas padi, sayuran dan buah-buahan. 4.1.2.3 Tipologi Klassen Teknik Tipologi Klassen digunakan untuk mengetahui gambaran tentang pola dan struktur pertumbuhan sektoral daerah. Dengan teknik ini masing-masing sektor ekonomi di daerah dapat diklasifikasikan sebagai sektor yang unggul, berkembang, potensial dan terbelakang yang didasari pertumbuhan dan kontribusi sektor tertentu terhadap total PDRB suatu daerah. Berdasarkan hasil analisis Location Quotient dan analisis Shift Share per Kecamatan dapat diklasifikasikan sektor ekonomi pada 20
49
Kecamatan di Kabupaten Temanggung melalui Matrik Tipologi Klassen sebagai berikut : Tabel 4.22 Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Parakan Kontribusi
Sektoral Laju Terhadap PDRB
Pertumbuhan Sektoral SS+ SS-
LQ >1
LQ <1
Padi Sayuran Buah-buahan
Jagung Ketela Pohon
Sumber : BPS, Pertanian di Kabupaten Temanggung Tahun 2009 (diolah)
Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Parakan menunjukan bahwa tidak ditemukan sektor ekonomi yang termasuk dalam klasifikasi sektor prima dan sektor terbelakang. Sementara itu komoditas padi, sayuran dan buah-buahan merupakan termasuk ke dalam kelompok sektor ekonomi potensial. Sedangkan jagung dan ketela pohon dikategorikan sebagai sektor ekonomi yang tertinggal dibandingkan dengan sektor yang sama di level Kabupaten Temanggung. Tabel 4.23 Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Kledung Kontribusi Sektoral Laju Terhadap Pertumbuhan PDRB Sektoral SS+
Jagung
SS-
Sayuran
LQ >1
LQ <1
Padi Buah-buahan
Sumber : BPS, Pertanian di Kabupaten Temanggung Tahun 2009 (diolah)
50
Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Kledung menunjukan bahwa komoditas jagung merupakan sektor yang memiliki keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif sehingga termasuk dalam kelompok sektor unggulan Kecamatan Kledung. Kemudian komoditas sayuran masuk kedalam sektor ekonomi yang termasuk dalam klasifikasi sektor potensial. Sementara itu komoditas padi dan buah-buahan, merupakan termasuk ke dalam kelompok sektor ekonomi berkembang. Kemudian tidak ditemukan pada kategori sektor terbelakang dibandingkan dengan sektor yang sama di level Kabupaten Temanggung. Tabel 4.24 Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Bansari Kontribusi Sektoral Laju Terhadap Pertumbuhan PDRB Sektoral SS+ SS-
LQ >1
LQ <1
Jagung
Padi
Sumber : BPS, Pertanian di Kabupaten Temanggung Tahun 2009 (diolah)
Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Bansari menunjukan bahwa tidak ditemukan sektor unggulan dan sektor potensial. Sementara itu komoditas jagung merupakan termasuk ke dalam kelompok sektor ekonomi berkembang. Komoditas padi dikategorikan sebagai sektor ekonomi yang tertinggal dibandingkan dengan sektor yang sama di level Kabupaten Temanggung.
51
Tabel 4.25 Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Bulu Kontribusi Sektoral Laju Terhadap Pertumbuhan PDRB Sektoral SS+ SS-
LQ >1
Sayuran Padi Ketela Pohon
LQ <1
Buah-buahan Jagung
Sumber : BPS, Pertanian di Kabupaten Temanggung Tahun 2009 (diolah)
Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Bulu menunjukan bahwa komoditas sayuran merupakan sektor yang memiliki keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif sehingga termasuk dalam kelompok sektor unggulan Kecamatan Bulu. Kemudian komoditas padi dan ketela pohon termasuk dalam klasifikasi sektor potensial. Sementara itu komoditas buah-buahan, merupakan termasuk ke dalam kelompok sektor ekonomi berkembang. Komoditas jagung dikategorikan sebagai sektor ekonomi yang tertinggal dibandingkan dengan sektor yang sama di level Kabupaten Temanggung. Tabel 4.26 Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Temanggung Kontribusi Sektoral Laju Terhadap Pertumbuhan PDRB Sektoral SS+ SS-
LQ >1
Padi Ketela Pohon Ketela Rambat Buah-buahan
LQ <1
Jagung Kacang Tanah
Sayuran
Sumber : BPS, Pertanian di Kabupaten Temanggung Tahun 2009 (diolah)
52
Hasil
Analisis
Tipologi
Klassen
Kecamatan
Temanggung
menunjukan bahwa komoditas padi, ketela pohon, ketela rambat dan buahbuahan merupakan sektor yang memiliki keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif
sehingga termasuk dalam kelompok sektor
unggulan Kecamatan Temanggung. Kemudian tidak ditemukan sektor ekonomi yang termasuk dalam klasifikasi sektor potensial. Sementara itu komoditas jagung dan kacang tanah, merupakan termasuk ke dalam kelompok
sektor
ekonomi
berkembang.
Komoditas
buah-buahan
dikategorikan sebagai sektor ekonomi yang tertinggal dibandingkan dengan sektor yang sama di level Kabupaten Temanggung. Tabel 4.27 Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Tlogomulyo Kontribusi
Sektoral Laju Terhadap PDRB Pertumbuhan Sektoral
LQ >1
LQ <1
Buah-buahan
SS+ Ketela Pohon
SS-
Padi Jagung Sayuran
Sumber : BPS, Pertanian di Kabupaten Temanggung Tahun 2009 (diolah)
Hasil
Analisis
Tipologi
Klassen
Kecamatan
Tlogomulyo
menunjukan bahwa tidak ditemukan sektor yang memiliki keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif atau termasuk dalam kelompok sektor unggulan Kecamatan Tlogomulyo. Kemudian sektor ekonomi yang termasuk dalam klasifikasi sektor potensial adalah komoditas ketela pohon. Sementara itu komoditas buah-buahan, merupakan termasuk ke dalam
53
kelompok sektor ekonomi berkembang. Komoditas padi, jagung dan sayuran
dikategorikan
sebagai
sektor
ekonomi
yang
tertinggal
dibandingkan dengan sektor yang sama di level Kabupaten Temanggung. Tabel 4.28 Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Tembarak Kontribusi Sektoral Laju Terhadap PDRB Pertumbuhan Sektoral
LQ >1
Padi Jagung Kacang Tanah
SS+
SS-
LQ <1
Ketela Pohon
Sayuran Buah-buahan
Sumber : BPS, Pertanian di Kabupaten Temanggung Tahun 2009 (diolah)
Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Tembarak menunjukan bahwa komoditas padi, jagungdan kacang tanah merupakan sektor yang memiliki keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif
sehingga
termasuk dalam kelompok sektor unggulan Kecamatan Tembarak. Kemudian tidak ditemukan sektor ekonomi yang termasuk dalam klasifikasi sektor potensial. Sementara itu komoditas ketela pohon, merupakan termasuk ke dalam kelompok sektor ekonomi berkembang. Komoditas sayuran dan buah-buahan dikategorikan sebagai sektor ekonomi yang tertinggal dibandingkan dengan sektor yang sama di level Kabupaten Temanggung.
54
Tabel 4.29 Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Selopampang Kontribusi Sektoral Laju LQ >1 Terhadap PDRB Pertumbuhan Sektoral Ketela Pohon SS+
SS-
LQ <1
Padi Jagung Sayuran Buah-buahan
Sumber : BPS, Pertanian di Kabupaten TemanggungTahun 2009 (diolah)
Hasil
Analisis
Tipologi
Klassen
Kecamatan
Selopampang
menunjukan bahwa komoditas ketela pohon merupakan sektor yang memiliki keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif
sehingga
termasuk dalam kelompok sektor unggulan Kecamatan Selopampang. Kemudian tidak ditemukan sektor ekonomi yang termasuk dalam klasifikasi sektor potensial. Sementara itu komoditas padi, jagung dan sayuran, merupakan termasuk ke dalam kelompok sektor ekonomi berkembang. Sektor pengangkutan dan komunikasi; keuangan, persewaan dan jasa perusahaan; dan jasa-jasa dikategorikan sebagai sektor ekonomi yang tertinggal dibandingkan dengan sektor yang sama di level Kabupaten Cilacap.
55
Tabel 4.30 Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Kranggan Kontribusi Sektoral Laju Terhadap Pertumbuhan PDRB Sektoral SS+ SS-
LQ >1
Jagung Ketela Pohon
LQ <1
Padi Kacang Tanah Sayuran Buah-buahan
Sumber : BPS, Pertanian di Kabupaten Temanggung Tahun 2009 (diolah)
Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Kranggan menunjukan bahwa komoditas jagung merupakan sektor yang memiliki keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif sehingga termasuk dalam kelompok sektor unggulan Kecamatan Kranggan. Kemudian komoditas ketela pohon termasuk dalam klasifikasi sektor potensial. Komoditas padi, merupakan termasuk ke dalam kelompok sektor ekonomi berkembang. Komoditas kacang tanah, sayuran dan buah-buahan dikategorikan sebagai sektor ekonomi yang tertinggal dibandingkan dengan sektor yang sama di level Kabupaten Temanggung. Tabel 4.31 Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Pringsurat Kontribusi Sektoral Laju Terhadap Pertumbuhan PDRB Sektoral SS+ SS-
LQ >1
Ketela Pohon Buah-buahan Jagung
LQ <1
Sayuran
Padi
Sumber : BPS, Pertanian di Kabupaten Temanggung Tahun 2009 (diolah)
56
Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Pringsurat menunjukan bahwa komoditas ketela pohon dan buah-buahan merupakan sektor yang memiliki keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif
sehingga
termasuk dalam kelompok sektor unggulan Kecamatan Pringsurat. Kemudian komoditas jagung termasuk dalam klasifikasi sektor potensial. Komoditas sayuran merupakan termasuk ke dalam kelompok sektor ekonomi berkembang. Komoditas padi dikategorikan sebagai sektor ekonomi yang tertinggal dibandingkan dengan sektor yang sama di level Kabupaten Temanggung. Tabel 4.32 Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Kaloran Kontribusi Sektoral Laju Terhadap Pertumbuhan PDRB Sektoral SS+ SS-
LQ >1
Ketela Pohon Buah-buahan Jagung
LQ <1
Padi
Sayuran
Sumber : BPS, Pertanian di Kabupaten Temanggung Tahun 2009 (diolah)
Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Kaloran menunjukan bahwa komoditas ketela pohon dan buah-buahan merupakan sektor yang memiliki keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif
sehingga
termasuk dalam kelompok sektor unggulan Kecamatan Kaloran. Kemudian komoditas jagung termasuk dalam klasifikasi sektor potensial. Sementara itu komoditas padi, merupakan termasuk ke dalam kelompok sektor ekonomi berkembang. Komoditas sayuran dikategorikan sebagai sektor
57
ekonomi yang tertinggal dibandingkan dengan sektor yang sama di level Kabupaten Temanggung. Tabel 4.33 Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Kandangan Kontribusi Sektoral Laju Terhadap Pertumbuhan PDRB Sektoral SS+ SS-
LQ >1
LQ <1
Sayuran Padi Jagung Ketela Pohon Buah-buahan
Sumber : BPS, Pertanian di Kabupaten Temanggung Tahun 2009 (diolah)
Hasil
Analisis
Tipologi
Klassen
Kecamatan
Kandangan
menunjukan bahwa tidak ditemukan sektor ekonomi yang termasuk dalam klasifikasi sektor unggulan dan sektor potensial. Sementara itu komoditas sayuran, merupakan termasuk ke dalam kelompok sektor ekonomi berkembang. Komoditas padi, jagung,ketela pohondan buah-buahan dikategorikan sebagai sektor ekonomi yang tertinggal dibandingkan dengan sektor yang sama di level Kabupaten Temanggung.
58
Tabel 4.34 Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Kedu Kontribusi Sektoral Laju Terhadap Pertumbuhan PDRB Sektoral SS+
LQ >1
LQ <1
Padi Kacang Kedelai Sayuran Buah-buahan
SS-
Jagung Ketela Pohon Kacang Tanah
Sumber : BPS, Pertanian di Kabupaten Temanggung Tahun 2009 (diolah)
Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Kedu menunjukan bahwa komoditas padi, kacang kedelai, sayuran dan buah-buahan merupakan sektor yang memiliki keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif
sehingga termasuk dalam kelompok sektor unggulan
Kecamatan Kedu. Kemudian tidak ditemukan sektor ekonomi yang termasuk dalam klasifikasi sektor potensial dan sektor berkembang. Komoditas jagung, ketela pohon, ketela dan kacang tanah dikategorikan sebagai sektor ekonomi yang tertinggal dibandingkan dengan sektor yang sama di level Kabupaten Temanggung.
59
Tabel 4.35 Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Ngadirejo Kontribusi Sektoral Laju Terhadap Pertumbuhan PDRB Sektoral SS+
LQ >1
Jagung Sayuran Padi
SS-
LQ <1
Buah-buahan
Sumber : BPS, Pertanian di Kabupaten Temanggung Tahun 2009 (diolah)
Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Ngadirejo menunjukan bahwa komoditas jagung dan sayuran merupakan sektor yang memiliki keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif
sehingga termasuk
dalam kelompok sektor unggulan Kecamatan Ngadirejo. Kemudian komoditas padi termasuk dalam klasifikasi sektor potensial. Sementara itu komoditas buah-buahan, merupakan termasuk ke dalam kelompok sektor ekonomi berkembang. Kemudian tidak ditemukan kategorikan sektor ekonomi yang tertinggal dengan sektor yang sama di level Kabupaten Temanggung. Tabel 4.36 Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Jumo Kontribusi Sektoral Laju Terhadap Pertumbuhan PDRB Sektoral SS+ SS-
LQ >1
Padi
LQ <1
Jagung Ketela Pohon Kacang Tanah Sayuran Buah-buahan
Sumber : BPS, Pertanian di Kabupaten Temanggung Tahun 2009 (diolah)
60
Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Jumo menunjukan bahwa tidak ditemukan kelompok sektor unggulan di Kecamatan Jumo. Kemudian komoditas padi termasuk dalam klasifikasi sektor potensial. Sementara itu komoditas jagung dan ketela pohon, merupakan termasuk ke dalam kelompok sektor ekonomi berkembang. Komoditas kacang tanah, sayurandan buah-buahan dikategorikan sebagai sektor ekonomi yang tertinggal dibandingkan dengan sektor yang sama di level Kabupaten Temanggung. Tabel 4.37 Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Gemawang Kontribusi Sektoral Laju Terhadap Pertumbuhan PDRB Sektoral SS+
LQ >1
LQ <1
Padi
Kacang Tanah Sayuran
SS-
Jagung Buah-buahan
Sumber : BPS, Pertanian di Kabupaten Temanggung Tahun 2009 (diolah)
Hasil
Analisis
Tipologi
Klassen
Kecamatan
Gemawang
menunjukan bahwa komoditas kacang tanah dan sayuran merupakan sektor yang memiliki keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif sehingga
termasuk dalam
kelompok sektor unggulan
Kecamatan
Gemawang. Kemudian tidak ditemukan sektor ekonomi yang termasuk dalam klasifikasi sektor potensial. Sementara itu komoditas padi, merupakan termasuk ke dalam kelompok sektor ekonomi berkembang. Komoditas jagung dan buah-buahan dikategorikan sebagai sektor ekonomi
61
yang tertinggal dibandingkan dengan sektor yang sama di level Kabupaten Temanggung. Tabel 4.38 Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Candiroto Kontribusi Sektoral Laju Terhadap Pertumbuhan PDRB Sektoral SS+
LQ >1
SS-
Padi
LQ <1
Ketela Pohon Sayuran Buah-buahan Jagung
Sumber : BPS, Pertanian di Kabupaten Temanggung Tahun 2009 (diolah)
Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Candiroto menunjukan bahwa tidak ditemukan sektor yang memiliki keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif
atau yang termasuk dalam kelompok sektor
unggulan Kecamatan Candiroto. Kemudian komoditas padi termasuk dalam klasifikasi sektor potensial. Sementara itu komoditas ketela pohon, sayuran dan buah-buahan, merupakan termasuk ke dalam kelompok sektor ekonomi berkembang. Komoditas jagung dikategorikan sebagai sektor ekonomi yang tertinggal dibandingkan dengan sektor yang sama di level Kabupaten Temanggung.
62
Tabel 4.39 Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Bejen Kontribusi Sektoral Laju Terhadap Pertumbuhan PDRB Sektoral SS+ SS-
LQ >1
Jagung
LQ <1
Buah-buahan Padi
Sumber : BPS, Pertanian di Kabupaten Temanggung Tahun 2009 (diolah)
Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Bejen menunjukan bahwa komoditas jagung merupakan sektor yang memiliki keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif sehingga termasuk dalam kelompok sektor unggulan Kecamatan Bejen. Kemudian tidak ditemukan sektor ekonomi yang termasuk dalam klasifikasi sektor potensial. Sementara itu komoditas buah-buahan, merupakan termasuk ke dalam kelompok sektor ekonomi berkembang. Komoditas padi dikategorikan sebagai sektor ekonomi yang tertinggal dibandingkan dengan sektor yang sama di level Kabupaten Temanggung. Tabel 4.40 Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Tretep Kontribusi Sektoral Laju Terhadap Pertumbuhan PDRB Sektoral SS+ SS-
LQ >1
Jagung Buah-buahan
LQ <1
Sayur- sayuran
Padi
Sumber : BPS, Pertanian di Kabupaten Temanggung Tahun 2009 (diolah)
Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Tretep menunjukan bahwa komoditas jagung dan buah-buahan merupakan sektor yang
63
memiliki keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif
sehingga
termasuk dalam kelompok sektor unggulan Kecamatan Tretep. Kemudian tidak ditemukan sektor ekonomi yang termasuk dalam klasifikasi sektor potensial. Sementara itu komoditas sayuran, merupakan termasuk ke dalam kelompok sektor ekonomi berkembang. Komoditas padi dikategorikan sebagai sektor ekonomi yang tertinggal dibandingkan dengan sektor yang sama di level Kabupaten Temanggung. Tabel 4.41 Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Wonoboyo Kontribusi Sektoral Laju Terhadap Pertumbuhan PDRB Sektoral SS+
LQ >1
SS-
LQ <1
Sayuran
Jagung Ketela Pohon Padi Buah-buahan
Sumber : BPS, Pertanian di Kabupaten Temanggung Tahun 2009 (diolah)
Hasil
Analisis
Tipologi
Klassen
Kecamatan
Wonoboyo
menunjukan bahwa tidak ditemukan sektor yang memiliki keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif sehingga tidak ada dalam kelompok sektor unggulan Kecamatan Wonoboyo. Kemudian komoditas sayuran termasuk dalam klasifikasi sektor potensial. Sementara itu komoditas jagung dan ketela pohon, merupakan termasuk ke dalam kelompok sektor ekonomi berkembang. Komoditas padi dan buah-buahan dikategorikan sebagai sektor ekonomi yang tertinggal dibandingkan dengan sektor yang sama di level Kabupaten Temanggung.
64
4.1.3 Perencanaan
Pengembangan
Sektor
Pertanian
dalam
Upaya
Peningkatan Perekonomian Kabupaten Temanggung Setelah melakukan analisis dengan menggunakan analisis Location Quotient, Shift Share, dan Tipologi Klassen maka dapat diketahui masing-masing potensi sektor pertanian Kabupaten Temanggung. Setelah diketahui potensi tiap komoditas, selanjutnya diharapkan adanya pengelolaan yang lebih terfokus pada komoditas yang lebih mampu mendorong perkembangan ekonomi Kabupaten Temanggung. Dengan menitik beratkan pada komoditas-komoditas yang mempunyai pengaruh yang besar pada perekonomian sehingga diharapkan hasilnya dapat optimal. Perencanaan pengembangan di Kabupaten Temanggung diharapkan mampu berarah kepada pemecahan yang ada. Perencanaan pengembangan di Kabupaten Temanggung dapat dilakukan dengan menggunakan Overlay dan pemetaan perencanaan pengembangan dengan berbagai tahap diantaranya adalah, penentuan sektor unggulan di setiap Kecamatan di Kabupaten Temanggung, dengan menggunakkan hasil dari perhitungan analisis Location Quotient, perhitungan analisis Shift Share dan Teknik Tipologi Klassen, jumlah penduduk kemudian dan menggunakan jumlah PDRB perkapita tiap Kecamatan di Kabupaten Temanggung.
65
4.1.3.1 Overlay Overlay digunakan untuk memberikan arah pengembangan sektorsektor perekonomian tiap Kecamatan di Kabupaten Temanggung yang didasarkan hasil analisis Loqation Quotient dan Shift Share yang membentuk cluster. Setiap cluster dari sektor-sektor perekonomian yang akan didirikan industri pengolahan, sedangkan wilayah yang lainnya sebagai daerah pendukung (hinterland) akan berfungsi sebagai penyedia input industri pengolahan tersebut. Industri pengolahan perlu dibangun pada masing-masing cluster sektor-sektor unggulan untuk menarik investor masuk di daerah sehingga mampu dikembangkan suatu usaha yang di harapkan mampu membuka lapangan kerja baru di daerah tersebut. Tabel 4.43 menunjukkan hasil Overlay komoditas padi menurut Kecamatan di Kabupaten Temanggung. Area pengembangan komoditas padi direkomendasikan di Kecamatan Kledung, Temanggung, Tembarak, dan Kedu.
66
Tabel 4.42 OVERLAY PERENCANAAN KOMODITAS PADI MENURUT KECAMATAN DI KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2009
Kecamatan 1. Parakan
Jumlah PDRB Penduduk per kapita HSS HLQ (Jiwa) (Ribuan) 44882 195.573 >1
2. Kledung
22107
109.406
+
<1
3. Bansari 4. Bulu
20564 39493
66.795 133.370
-
<1 >1
5. Temanggung
69461
306.829
+
>1
6. Tlogomulyo
18587
61.623
-
<1
7. Tembarak
25348
85.554
+
>1
8. Selopampang 9. Kranggan 10. Pringsurat 11. Kaloran 12. Kandangan
16240 38142 40660 38495 42016
51.716 160.554 207.425 122.305 133.630
+ + + -
<1 <1 <1 <1 <1
13. Kedu
46599
160.595
+
>1
14. Ngadirejo 15. Jumo 16. Gemawang 17.Candiroto 18. Bejen 19. Tretep 20. Wonoboyo
47568 25021 26486 28528 17987 17823 19767
124.929 81.559 77.702 70.110 58.771 43.220 58.166
+ -
>1 >1 <1 >1 <1 <1 <1
Rekomendasi Area pengembangan komoditas padi Area pengembangan komoditas padi Area pengembangan komoditas padi Area pengembangan komoditas padi -
Sumber : BPS, PDRB Kecamatan di Kabupaten Temanggung Tahun 2009 (diolah)
67
Tabel 4.43 OVERLAY PERENCANAAN KOMODITAS JAGUNG MENURUT KECAMATAN DI KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2009
Kecamatan 1. Parakan
Jumlah PDRB Penduduk per kapita (Jiwa) (Ribuan) 44882 195.573
HSS HLQ -
<1
2. Kledung
22107
109.406
+
>1
3. Bansari 4. Bulu 5. Temanggung 6. Tlogomulyo
20564 39493 69461 18587
66.795 133.370 306.829 61.623
+ + -
<1 <1 <1 <1
7. Tembarak
25348
85.554
+
>1
8. Selopampang
16240
51.716
+
<1
9. Kranggan
38142
160.554
+
>1
10. Pringsurat 11. Kaloran 12. Kandangan 13. Kedu
40660 38495 42016 46599
207.425 122.305 133.630 160.595
-
>1 >1 <1 <1
14. Ngadirejo
47568
124.929
+
>1
15. Jumo 16. Gemawang 17.Candiroto
25021 26486 28528
81.559 77.702 70.110
+ -
<1 <1 <1
18. Bejen
17987
58.771
+
>1
19. Tretep
17823
43.220
+
>1
20. Wonoboyo
Rekomendasi Area pengembangan komoditas jagung Area pengembangan komoditas jagung Area pengembangan komoditas jagung Area pengembangan komoditas jagung Area pengembangan komoditas jagung Area pengembangan komoditas jagung -
19767 58.166 + <1 Sumber : BPS, PDRB Kecamatan di Kabupaten Temanggung Tahun 2009 (diolah)
Tabel 4.43 menunjukkan hasil Overlay komoditas jagung menurut Kecamatan di Kabupaten Temanggung. Area pengembangan komoditas padi direkomendasikan di Kecamatan Kledung, Tembarak, Kranggan, Ngadirejo, Bejen, dan Tretep.
68
Tabel 4.44 OVERLAY PERENCANAAN KOMODITAS KETELA POHON MENURUT KECAMATAN DI KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2009
Kecamatan 1. Parakan 2. Kledung 3. Bansari 4. Bulu
Jumlah PDRB Penduduk per kapita (Jiwa) (Ribuan) 44882 195.573 22107 109.406 20564 66.795 39493 133.370
HSS HLQ + -
<1 <1 <1 >1
5. Temanggung
69461
306.829
+
>1
6. Tlogomulyo 7. Tembarak
18587 25348
61.623 85.554
+
>1 <1
8. Selopampang
16240
51.716
+
>1
9. Kranggan
38142
160.554
-
>1
10. Pringsurat
40660
207.425
+
>1
11. Kaloran
38495
122.305
+
>1
12. Kandangan 13. Kedu 14. Ngadirejo 15. Jumo 16. Gemawang 17.Candiroto 18. Bejen 19. Tretep 20. Wonoboyo
42016 46599 47568 25021 26486 28528 17987 17823 19767
133.630 160.595 124.929 81.559 77.702 70.110 58.771 43.220 58.166
+ + +
<1 <1 <1 <1 <1 <1 <1 <1 <1
Rekomendasi Area pengembangan komoditas ket. pohon Area pengembangan komoditas ket. pohon Area pengembangan komoditas ket. pohon Area pengembangan komoditas ket. pohon -
Sumber : BPS, PDRB Kecamatan di Kabupaten Temanggung Tahun 2009 (diolah)
Tabel 4.44 menunjukkan hasil Overlay komoditas ketela pohon menurut Kecamatan di Kabupaten Temanggung. Area pengembangan komoditas padi direkomendasikan di Kecamatan Temanggung, Selopampang, Pringsurat dan Kaloran.
69
Tabel 4.45 OVERLAY PERENCANAAN KOMODITAS KETELA RAMBAT MENURUT KECAMATAN DI KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2009
Kecamatan 1. Parakan 2. Kledung 3. Bansari 4. Bulu
Jumlah PDRB Penduduk per kapita (Jiwa) (Ribuan) 44882 195.573 22107 109.406 20564 66.795 39493 133.370
HSS HLQ -
<1 <1 <1 <1
5. Temanggung
69461
306.829
+
>1
6. Tlogomulyo 7. Tembarak 8. Selopampang 9. Kranggan 10. Pringsurat 11. Kaloran 12. Kandangan 13. Kedu 14. Ngadirejo 15. Jumo 16. Gemawang 17.Candiroto 18. Bejen 19. Tretep 20. Wonoboyo
18587 25348 16240 38142 40660 38495 42016 46599 47568 25021 26486 28528 17987 17823 19767
61.623 85.554 51.716 160.554 207.425 122.305 133.630 160.595 124.929 81.559 77.702 70.110 58.771 43.220 58.166
-
<1 <1 <1 <1 <1 <1 <1 >1 <1 <1 >1 <1 <1 <1 <1
Rekomendasi Area pengembangan komoditas ketela rambat -
Sumber : BPS, PDRB Kecamatan di Kabupaten Temanggung Tahun 2009 (diolah)
Tabel 4.45 menunjukkan hasil Overlay komoditas ketela rambat menurut Kecamatan di Kabupaten Temanggung. Area pengembangan komoditas padi direkomendasikan di Kecamatan Temanggung.
70
Tabel 4.46 OVERLAY PERENCANAAN KACANG TANAH MENURUT KECAMATAN DI KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2009 Jumlah Penduduk (Jiwa) 44882 22107 20564
PDRB per kapita (Ribuan) 195.573 109.406 66.795
4. Bulu
39493
5. Temanggung 6. Tlogomulyo 7. Tembarak
Kecamatan 1. Parakan 2. Kledung 3. Bansari
HSS HLQ -
<1 <1 <1
133.370
+
>1
69461 18587
306.829 61.623
-
<1 <1
25348
85.554
+
>1
8. Selopampang 9. Kranggan 10. Pringsurat 11. Kaloran 12. Kandangan 13. Kedu 14. Ngadirejo 15. Jumo
16240 38142 40660 38495 42016 46599 47568 25021
51.716 160.554 207.425 122.305 133.630 160.595 124.929 81.559
-
<1 <1 <1 <1 <1 <1 <1 <1
16. Gemawang
26486
77.702
+
>1
17.Candiroto 18. Bejen 19. Tretep 20. Wonoboyo
28528 17987 17823 19767
70.110 58.771 43.220 58.166
-
<1 <1 <1 <1
Rekomendasi Area pengembangan komoditas kacang tanah Area pengembangan komoditas kacang tanah Area pengembangan komoditas kacang tanah -
Sumber : BPS, PDRB Kecamatan di Kabupaten Temanggung Tahun 2009 (diolah)
Tabel 4.46 menunjukkan hasil Overlay komoditas kacang tanah menurut Kecamatan di Kabupaten Temanggung. Area pengembangan komoditas padi direkomendasikan di Kecamatan Gemawang.
Bulu, Tembarak dan
71
Tabel 4.47 OVERLAY PERENCANAAN KACANG KEDELAI MENURUT KECAMATAN DI KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2009
Kecamatan 1. Parakan 2. Kledung 3. Bansari 4. Bulu 5. Temanggung 6. Tlogomulyo 7. Tembarak 8. Selopampang 9. Kranggan 10. Pringsurat 11. Kaloran 12. Kandangan
Jumlah Penduduk (Jiwa) 44882 22107 20564 39493
PDRB per kapita (Ribuan) 195.573 109.406 66.795 133.370 306.829
HSS HLQ -
<1 <1 >1 <1
61.623 85.554 51.716
-
<1 <1
38142 40660 38495 42016
160.554 207.425 122.305 133.630
-
<1 <1 <1 <1
13. Kedu
46599
160.595
+
>1
14. Ngadirejo 15. Jumo 16. Gemawang 17.Candiroto 18. Bejen 19. Tretep 20. Wonoboyo
47568 25021 26486 28528 17987 17823 19767
124.929 81.559 77.702 70.110 58.771 43.220 58.166
-
<1 <1 <1 <1 <1 <1 <1
69461 18587 25348 16240
Rekomendasi -
<1
-
<1
Area pengembangan komoditas kacang kedelai -
Sumber : BPS, PDRB Kecamatan di Kabupaten Temanggung Tahun 2009 (diolah)
Tabel 4.47 menunjukkan hasil Overlay komoditas kacang kedelai menurut Kecamatan di Kabupaten Temanggung. Area pengembangan komoditas kacang kedelai direkomendasikan di Kecamatan Kedu.
72
Tabel 4.48 OVERLAY PERENCANAAN KOMODITAS SAYURAN MENURUT KECAMATAN DI KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2009 Kecamatan
Jumlah Penduduk (Jiwa)
1. Parakan
44882
2. Kledung 3. Bansari
22107 20564
4. Bulu
39493
5. Temanggung 6. Tlogomulyo 7. Tembarak 8. Selopampang 9. Kranggan 10. Pringsurat 11. Kaloran 12. Kandangan
69461 18587 25348 16240 38142 40660 38495 42016
13. Kedu
46599
14. Ngadirejo
47568
15. Jumo
25021
16. Gemawang
26486
17.Candiroto 18. Bejen 19. Tretep 20. Wonoboyo
28528 17987 17823 19767
PDRB per kapita (Ribuan) 195.573
HSS HLQ
Rekomendasi
+
>1
109.406 66.795 133.370
+
>1 >1 >1
306.829
-
<1
Area pengembangan komoditas sayuran Area pengembangan komoditas sayuran -
61.623 85.554 51.716
+
<1 <1 <1
-
160.554 207.425 122.305 133.630 160.595
+ + +
<1 <1 <1 <1 >1
124.929
+
>1
81.559 77.702
+
<1 >1
70.110 58.771 43.220 58.166
+ + -
<1 <1 <1 >1
Area pengembangan komoditas sayuran Area pengembangan komoditas sayuran Area pengembangan komoditas sayuran -
Sumber : BPS, PDRB Kecamatan di Kabupaten Temanggung Tahun 2009 (diolah)
Tabel 4.48 menunjukkan hasil Overlay komoditas sayuran menurut Kecamatan di Kabupaten Temanggung. Area pengembangan komoditas padi direkomendasikan di Kecamatan Temanggung, Selopampang, Pringsurat dan Kaloran.
73
Tabel 4.49 OVERLAY PERENCANAAN KOMODITAS BUAH-BUAHAN MENURUT KECAMATAN DI KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2009 Kecamatan
Jumlah Penduduk (Jiwa)
1. Parakan
44882
2. Kledung
22107
3. Bansari
20564
4. Bulu 5. Temanggung 6. Tlogomulyo 7. Tembarak 8. Selopampang 9. Kranggan
39493
10. Pringsurat
40660
11. Kaloran
38495
12. Kandangan
42016
13. Kedu
46599
14. Ngadirejo 15. Jumo 16. Gemawang 17.Candiroto 18. Bejen
47568 25021 26486 28528 17987
19. Tretep
17823
20. Wonoboyo
19767
69461 18587 25348 16240 38142
PDRB per kapita (Ribuan) 195.573
HSS HLQ
+
>1
109.406 66.795
+ +
<1 >1
133.370 306.829
+
<1 >1
61.623 85.554 51.716
+ -
<1 <1 <1
160.554 207.425
+
<1 >1
122.305
+
>1
133.630 160.595
+
<1 >1
124.929 81.559 77.702 70.110 58.771 43.220
+ + + +
<1 <1 <1 <1 <1 >1
58.166
-
<1
Rekomendasi
Area pengembangan komoditas buah-buahan Area pengembangan komoditas buah-buahan Area pengembangan komoditas buah-buahan Area pengembangan komoditas buah-buahan Area pengembangan komoditas buah-buahan Area pengembangan komoditas buah-buahan Area pengembangan komoditas buah-buahan -
Sumber : BPS, PDRB Kecamatan di Kabupaten Temanggung Tahun 2009 (diolah)
Tabel 4.49 menunjukkan hasil Overlay komoditas buah-buahan menurut Kecamatan di Kabupaten Temanggung. Area pengembangan komoditas padi direkomendasikan di Kecamatan Temanggung.
74
4.1.3.2 Pemetaan Perencanaan Pengembangan Dari hasil Overlay komoditas pertanian menurut Kecamatan di Kabupaten Temanggung tahun 2009 dapat digambarkan dengan Peta Kabupaten Temanggung per Kecamatan sehingga lebih memudahkan untuk melihat Kecamatan mana yang mempunyai sektor unggulan dengan memberi warna pada tiap Kecamatan untuk diarahkan sebagai sentra kawasan industri pengembangan komoditas pertanian di Kabupaten Temanggung. Dari Gambar 4.1 menunjukan daerah sebagai sentra kawasan industri pengembangan komoditas padi terdapat di Kecamatan Kledung, Temanggung, Tembarak dan Kedu. Sentra kawasan industri
pengembangan komoditas
jagung terdapat di Kecamatan Kledung, Tembarak, Kranggan, Ngadirejo, Bejen dan Tretep. Kecamatan Temanggung, Selopampang, Pringsurat dan Kaloran sebagai sentra kawasan industri pengembangan komoditas ketela pohon.
Kecamatan
Temanggung
sebagai
pengembangan komoditas ketela pohon.
sentra
kawasan
industri
75
Gambar 4.1 Peta Perencanaan Pengembangan Komoditas Pertanian Kabupaten Temanggung Tahun 2009
76
Sentra kawasan industri pengembangan komoditas kacang tanah terdapat di Kecamatan Bulu, Tembarak dan Gemawang. Komoditas kacang tanah sentra pengembangannya terdapat di Kecamatan Kedu. Komoditas sayuran sentra pengembangannya terdapat di Kecamatan Parakan, Bulu, Kedu, Ngadirejo dan Gemawang. Kecamatn Parakan, Bansari, Temanggung, Pringsurat, Kedu dan Ngadirejo sebagai sentra pengembangan komoditas buah-buahan. Setelah diketahui
hasil dari analisis Overlay dan pemetaan
perencanaan komoditas pertanian tiap Kecamatan di Kabupaten Temanggung sebagai sentra kawasan pengembangan industri sektor pertanian di Kecamatan yang memiliki sektor yang memiliki keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif atau sebagai sektor unggulan sebagai sentra pembangunan industri pengolahan sektor pertanian, selain itu daya beli masyarakat yang baik juga diperlukan untuk acuan pembangunan industri pengolahan yang dilihat dari pendapatan per kapita Kecamatan yang menggambarkan daya beli masyarakat yang tinggi.
77
BAB 5 PENUTUP
5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. 1. Dari hasil analisis Loqation Quotient dan Shift Share dapat disimpulkan komoditas tanaman unggulan di tiap Kecamatan di Kabupaten Temanggung adalah sebagai berikut. Komoditas padi berada di Kecamatan Temanggung, Tembarak dan Kedu; komoditas jagung berada di Kecamatan Kledung, Tembarak, Kranggan, Ngadirejo, Bejen dan Tretep; komoditas ketela pohon berada di Kecamatan Temanggung, Selopampang, Pringsurat dan Kaloran; Komoditas ketela rambat di Kecamatan Temanggung; Komoditas kacang tanah berada di Kecamatan Gemawang; Komoditas kacang kedelai berada di Kecamatan Kedu; Komoditas sayuran berada di Kecamatan Bulu, Kedu, Ngadirejo, Gemawang; Komoditas buah-buahan berada di Kecamatan Temanggung, Pringsurat, Kaloran, Kedu dan Tretep. 2. Daerah sebagai sentra kawasan industri pengembangan komoditas padi terdapat di Kecamatan Kledung, Temanggung, Tembarak dan Kedu. Sentra kawasan industri
pengembangan komoditas jagung terdapat di
Kecamatan Kledung, Tembarak, Kranggan, Ngadirejo, Bejen dan Tretep. Kecamatan Temanggung, Selopampang, Pringsurat dan Kaloran sebagai
77
78
sentra kawasan industri pengembangan komoditas ketela pohon. Kecamatan Temanggung sebagai sentra kawasan industri pengembangan komoditas ketela pohon. Sentra kawasan industri pengembangan komoditas kacang tanah terdapat di Kecamatan Bulu, Tembarak dan Gemawang. Komoditas kacang tanah sentra pengembangannya terdapat di Kecamatan Kedu. Komoditas sayuran sentra pengembangannya terdapat di Kecamatan Parakan, Bulu, Kedu, Ngadirejo dan Gemawang. Kecamatn Parakan, Bansari, Temanggung, Pringsurat, Kedu dan Ngadirejo sebagai sentra pengembangan komoditas buah-buahan. 5.2 Saran Berdasakan kesimpulan di atas maka dapat dikemukaan sarankan dalam penelitian ini adalah: 1. Strategi perencanaan dan kebijakan pembangunan daerah Kabupaten Temanggung dalam upaya untuk memacu pertumbuhan ekonomi daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat hendaknya mengacu pada potensi dan sektor unggulan dan potensial di masing-masing Kecamatan. 2. Pemerintah daerah dalam upaya meningkatkan pembangunan ekonomi di sektor-sektor perekonomian di tiap Kecamatan agar tetap berdasarkan pada potensi yang dimiliki oleh masing-masing daerah, dengan arah kebijakan yang tepat, yaitu dengan sentra kawasan industri pengembangan tiap komoditas pertanian sehingga melalui kebijakan tersebut dapat diarahkan untuk berada suatu
usaha
yang
diharapkan
mampu
Kabupaten Temanggung yang cukup tinggi.
meningkatkan
perekonomian
79
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. ------------------------.2002. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta. Arsyad, Lincolin. 1999. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE YKPN. BPS. 2008a. Jawa Tengah dalam Angka. -----. 2008b PDRB Kabupaten Temanggung -----. 2010. Temanggung dalam Angka. Dawkins, C. J. (2003), Regional Development Theory: Conceptual Foundations, Classic Works, and Recent Development. Journal of Planning Literature 18: 131+171. Fafurida. 2009. Perencanaan Pengembangan Sektor Pertanian Sub Sektor Tanamam Pangan di Kabupaten KulonProgo. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang Fatah Luthfi, Ms. 2006. Dinamika Pembangunan Pertanian dan Pedesaan. Banjarbaru Kalsel : Jurusan Sosek Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat. Pustaka Banua Glasson, John. 1990. Pengantar Perencanaan Regional. Terjemahan Paul Sitohang. Jakarta: LPFEUI.
Jhingan, M.L. 2003. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Mubyarto. 1989. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta : LP3ES. Perroux, Francois.1970. Economic Sapace: Theory and Applications. Quarterly Journal of Economics. Prishardoyo, Bambang. 2008. Analisis Sektor Strategis Sebagai Penunjang Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Pati Tahun 2000-2005. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang
79
80
Richardson, Harry. 1973. Dasar-Dasar Ekonomi Regional. Jakarta; lembaga penerbit FEUI Salam,
Abdullah.
2011.
Perekonomian
Di
Perencanaan Kabupaten
Pengembangan Cilacap
Sektor-sektor
(Pendekatan
Shift
Share,Location Quotient dan Tipologi Klasessen). Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang Sukirno, Sadono. 1994. Pengantar Teori Makro Ekonomi. Jakarta: PT raja Grafindo Persada.. Suryana. 2000. Ekonomi Pembangunan (Problematika dan Pendekatan). Baandung: Salemba Empat. Suyatno, 2000. Analisa Econimic Base terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah. Tarigan, Robinson Drs. 2005. Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi. Jakarta : PT. Bumi Aksara. Todaro, Michael P. 1999. Pembangunan Ekonomi Di Dunia Ketiga. Jakarta : Erlangga. Widodo, Tri. 2006. Perencanaan Pembangunan: Aplikasi Komputer (Era Otonomi Daerah). Yogyakarta: UPP STIM YKPN. .
81
82
Hasil Perhitungan Loqation Qoutient Menurut Kecamatan di Kabupaten Temanggung Tahun 2009
Sektor
Padi
Jagung
Ketela
Ketela
Kacang
Kacang
Pohon
Rambat
Tanah
Kedelai
Sayuran
Buahbuahan
Kecamatan 1. Parakan
1.14
0,19
0,28
0
0
0
1,32
1,08
2. Kledung
0,20
1,55
0,00
0
0
0
1,70
0,46
3. Bansari
0,55
0,75
0,10
0
0
1,93
1,22
1,28
4. Bulu
2,17
0,80
1,39
0
3,32
0
3,10
0,84
5. Temanggung
1,92
0,62
1,09
1,63
0,04
0
0,50
3,67
6. Tlogomulyo
0,24
0,15
1,56
0
0
0
0,75
0,50
7. Tembarak
1,03
1,55
0,87
0
5,57
0
0,13
0,38
8. Selopampang
0,81
0,68
2,28
0
0
0
0,14
0,41
9. Kranggan
0,94
2,71
1,42
0
0,06
0
0,14
0,37
10. Pringsurat
0,43
1,02
3,91
0
0
0
0,08
3,95
11. Kaloran
0,89
2,15
3,28
0
0
0
0,19
1,43
12. Kandangan
0,80
0,64
0,46
0
0
0
0,04
0,21
13. Kedu
1,90
0,53
0,40
6,84
0,08
7,07
6,12
1,17
14. Ngadirejo
1,43
1,15
0,00
0,39
0
0
1,03
0,19
15. Jumo
1,04
0,69
0,89
0
0.03
0
0,26
0,59
16. Gemawang
0,73
0,95
0,00
1,77
1,02
0
1,06
0,46
17. Candiroto
1,02
0,29
0,06
0
0
0
0,19
0,26
83
18. Bejen
0,76
1,59
0,00
0
0
0
0,02
0,73
19. Tretep
0,06
1,75
0,00
0
0
0
0,15
1,06
20. Wonoboyo
0,93
0,60
0,70
0
0
0
1,88
0,74
Sumber : BPS, Pertanian Kecamatan dan Kabupaten Temanggung (diolah)
84
Hasil Analisis Tipologi Klassen Tiap Kecamatan Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Parakan KontribusiSektoral Laju Terhadap Pertumbuhan PDRB Sektoral SS+
LQ >1
SS-
Padi Sayuran Buah- buahan
LQ <1
Jagung Ketela Pohon
Sumber : BPS, Pertanian di Kabupaten TemanggungTahun 2009 (diolah)
Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Kledung KontribusiSektoral Laju Terhadap Pertumbuhan PDRB Sektoral SS+
Jagung
SS-
Sayuran
LQ >1
LQ <1
Padi Buah- buahan
Sumber : BPS, Pertanian di Kabupaten TemanggungTahun 2009 (diolah)
Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Bansari KontribusiSektoral Laju Terhadap Pertumbuhan PDRB Sektoral SS+
LQ >1
SSSumber : BPS, Pertanian di Kabupaten TemanggungTahun 2009 (diolah)
LQ <1
Jagung
Padi
85
Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Bulu KontribusiSektoral Laju Terhadap Pertumbuhan PDRB Sektoral SS+ SS-
LQ >1
LQ <1
Sayuran
Buah- buahan
Padi Ketela Pohon
Jagung
Sumber : BPS, Pertanian di Kabupaten TemanggungTahun 2009 (diolah)
Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Temanggung KontribusiSektoral Laju Terhadap Pertumbuhan PDRB Sektoral SS+
LQ >1
LQ <1
Padi Ketela Pohon Ketela Rambat Buah- buahan
Jagung Kacang Tanah
SS-
Sayuran
Sumber : BPS, Pertanian di Kabupaten TemanggungTahun 2009 (diolah)
Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Tlogomulyo KontribusiSektoral Laju Terhadap Pertumbuhan PDRB Sektoral SS+ SS-
LQ >1
Ketela Pohon
Sumber : BPS, Pertanian di Kabupaten TemanggungTahun 2009 (diolah)
LQ <1
Buah- buahan
Padi Jagung Sayuran
86
Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Tembarak KontribusiSektoral Laju Terhadap Pertumbuhan PDRB Sektoral SS+
LQ >1
Padi Jagung Kacang Tanah
SS-
LQ <1
Ketela Pohon
Sayuran Buah- buahan
Sumber : BPS, Pertanian di Kabupaten TemanggungTahun 2009 (diolah)
Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Selopampang KontribusiSektoral Laju Terhadap Pertumbuhan PDRB Sektoral SS+
LQ >1
Ketela Pohon
SS-
LQ <1
Padi Jagung Sayuran Buah- buahan
Sumber : BPS, Pertanian di Kabupaten TemanggungTahun 2009 (diolah)
Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Kranggan KontribusiSektoral Laju Terhadap Pertumbuhan PDRB Sektoral SS+
Jagung
Padi
SS-
Ketela Pohon
Kacang Tanah Sayuran Buah- buahan
LQ >1
Sumber : BPS, Pertanian di Kabupaten TemanggungTahun 2009 (diolah)
LQ <1
87
Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Pringsurat KontribusiSektoral Laju Terhadap Pertumbuhan PDRB Sektoral SS+ SS-
LQ >1
LQ <1
Sayuran
Ketela Pohon Buah- buahan Jagung
Padi
Sumber : BPS, Pertanian di Kabupaten TemanggungTahun 2009 (diolah)
Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Kaloran KontribusiSektoral Laju Terhadap Pertumbuhan PDRB Sektoral SS+ SS-
LQ >1
LQ <1
Padi
Ketela Pohon Buah- buahan Jagung
Sayuran
Sumber : BPS, Pertanian di Kabupaten TemanggungTahun 2009 (diolah)
Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Kandangan KontribusiSektoral Laju Terhadap Pertumbuhan PDRB Sektoral SS+ SS-
LQ >1
LQ <1
Sayuran
Padi Jagung Ketela Pohon Buah- buahan
Sumber : BPS, Pertanian di Kabupaten TemanggungTahun 2009 (diolah)
88
Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Kedu KontribusiSektoral Laju Terhadap Pertumbuhan PDRB Sektoral SS+
LQ >1
LQ <1
Padi Kacang Kedelai Sayuran Buah- buahan
SS-
Jagung Ketela Pohon Kacang Tanah
Sumber : BPS, Pertanian di Kabupaten TemanggungTahun 2009 (diolah)
Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Ngadirejo KontribusiSektoral Laju Terhadap Pertumbuhan PDRB Sektoral SS+ SS-
LQ >1
Jagung Sayur- sayuran Padi
LQ <1
Buah- buahan
Sumber : BPS, Pertanian di Kabupaten TemanggungTahun 2009 (diolah)
Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Jumo KontribusiSektoral Laju Terhadap Pertumbuhan PDRB Sektoral SS+ SS-
LQ >1
Padi
LQ <1
Sumber : BPS, Pertanian di Kabupaten TemanggungTahun 2009 (diolah)
Jagung Ketela Pohon Kacang Tanah Sayuran Buah- buahan
89
Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Gemawang KontribusiSektoral Laju Terhadap Pertumbuhan PDRB Sektoral SS+
LQ >1
Kacang Tanah Sayuran
LQ <1
Padi Jagung Buah- buahan
SS-
Sumber : BPS, Pertanian di Kabupaten TemanggungTahun 2009 (diolah)
Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Candiroto KontribusiSektoral Laju Terhadap Pertumbuhan PDRB Sektoral SS+
LQ >1
SS-
Padi
LQ <1
Ketela Pohon Sayuran Buah- buahan Jagung
Sumber : BPS, Pertanian di Kabupaten TemanggungTahun 2009 (diolah)
Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Bejen KontribusiSektoral Laju Terhadap Pertumbuhan PDRB Sektoral SS+
LQ >1
Jagung
SSSumber : BPS, Pertanian di Kabupaten TemanggungTahun 2009 (diolah)
LQ <1
Buah- buahan
Padi
90
Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Tretep KontribusiSektoral Laju Terhadap Pertumbuhan PDRB Sektoral SS+
LQ >1
Jagung Buah- buahan
SS-
LQ <1
Sayuran
Padi
Sumber : BPS, Pertanian di Kabupaten TemanggungTahun 2009 (diolah)
Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Wonoboyo KontribusiSektoral Laju Terhadap Pertumbuhan PDRB Sektoral SS+ SS-
LQ >1
Sayuran
Sumber : BPS, Pertanian di Kabupaten TemanggungTahun 2009 (diolah)
LQ <1
Jagung Ketela Pohon Padi Buah- buahan
91
OVERLAY PERENCANAAN KOMODITAS PADI MENURUT KECAMATAN DI KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2009
Kecamatan
Jumlah
PDRB
Hasil
Penduduk
per
Skalogram
(Jiwa)
kapita
(Peringkat)
HSS HLQ
Rekomendasi
(Ribuan) 1. Parakan
2. Kledung
44882
195.573
7
-
>1
-
109.406
6
+
<1
Area pengembangan
22107
komoditas padi 3. Bansari
20564
66.795
12
-
<1
-
4. Bulu
39493
133.370
9
-
>1
-
306.829
1
+
>1
Area
5.
pengembangan
69461 Temanggung
komoditas padi 6.
61.623
19
-
<1
-
85.554
10
+
>1
Area
18587 Tlogomulyo
7. Tembarak
pengembangan
25348
komoditas padi 8.
51.716 16240
Selopampang
20
+
<1
-
92
9. Kranggan
38142
160.554
8
+
<1
-
10. Pringsurat
40660
207.425
5
-
<1
-
11. Kaloran
38495
122.305
2
+
<1
-
133.630
4
-
<1
-
160.595
3
+
>1
Area
12. 42016 Kandangan
13. Kedu
pengembangan
46599
komoditas padi 14. Ngadirejo
47568
124.929
14
-
>1
-
15. Jumo
25021
81.559
13
-
>1
-
77.702
11
+
<1
-
16. 26486 Gemawang 17.Candiroto
28528
70.110
15
-
>1
-
18. Bejen
17987
58.771
16
-
<1
-
19. Tretep
17823
43.220
17
-
<1
-
58.166
18
-
<1
-
20. 19767 Wonoboyo
Sumber : BPS, PDRB Kecamatan di Kabupaten Temanggung Tahun 2009 (diolah)
93
OVERLAY PERENCANAAN KOMODITAS JAGUNG MENURUT KECAMATAN DI KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2009
Kecamatan
Jumlah
PDRB
Hasil
Penduduk
per
Skalogram
(Jiwa)
kapita
(Peringkat)
HSS HLQ
Rekomendasi
(Ribuan) 1. Parakan
44882
195.573
7
-
<1
-
109.406
6
+
>1
Area pengembangan
2. Kledung
22107
komoditas jagung 3. Bansari
20564
66.795
12
+
<1
-
4. Bulu
39493
133.370
9
-
<1
-
306.829
1
+
<1
-
61.623
19
-
<1
-
85.554
10
+
>1
Area
5. 69461 Temanggung 6. 18587 Tlogomulyo
pengembangan 7. Tembarak
25348
komoditas jagung 8.
51.716 16240
Selopampang
20
+
<1
-
94
160.554
8
+
>1
Area pengembangan
9. Kranggan
38142
komoditas jagung 10. Pringsurat
40660
207.425
5
-
>1
-
11. Kaloran
38495
122.305
2
-
>1
-
133.630
4
-
<1
-
160.595
3
-
<1
-
124.929
14
+
>1
Area
12. 42016 Kandangan 13. Kedu
46599
pengembangan 14. Ngadirejo
47568
komoditas jagung 15. Jumo
25021
16.
81.559
13
+
<1
-
77.702
11
-
<1
-
70.110
15
-
<1
-
58.771
16
+
>1
Area
26486 Gemawang 17.Candiroto
28528
pengembangan 18. Bejen
17987
komoditas jagung 43.220 19. Tretep
17
+
>1
Area
17823
pengembangan
95
komoditas jagung 20.
58.166 19767
18
+
<1
-
Wonoboyo Sumber : BPS, PDRB Kecamatan di Kabupaten Temanggung Tahun 2009 (diolah)
96
OVERLAY PERENCANAAN KOMODITAS KETELA POHON MENURUT KECAMATAN DI KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2009
Kecamatan
Jumlah
PDRB
Hasil
Penduduk
per
Skalogram
(Jiwa)
kapita
(Peringkat)
HSS HLQ
Rekomendasi
(Ribuan) 1. Parakan
44882
195.573
7
-
<1
-
2. Kledung
22107
109.406
6
-
<1
-
3. Bansari
20564
66.795
12
+
<1
-
4. Bulu
39493
133.370
9
-
>1
-
306.829
1
+
>1
Area pengembangan
5. 69461 Temanggung
komoditas ketela pohon
6.
61.623
19
-
>1
-
85.554
10
+
<1
-
51.716
20
+
>1
Area
18587 Tlogomulyo 7. Tembarak
25348
pengembangan
8. 16240 Selopampang
komoditas ketela pohon
9. Kranggan
38142
160.554
8
-
>1
-
97
207.425
5
+
>1
Area pengembangan
10. Pringsurat
40660
komoditas ketela pohon 122.305
2
+
>1
Area pengembangan
11. Kaloran
38495
komoditas ketela pohon 12.
133.630
4
-
<1
-
42016 Kandangan 13. Kedu
46599
160.595
3
-
<1
-
14. Ngadirejo
47568
124.929
14
-
<1
-
15. Jumo
25021
81.559
13
+
<1
-
77.702
11
-
<1
-
16. 26486 Gemawang 17.Candiroto
28528
70.110
15
+
<1
-
18. Bejen
17987
58.771
16
-
<1
-
19. Tretep
17823
43.220
17
-
<1
-
58.166
18
+
<1
-
20. 19767 Wonoboyo
Sumber : BPS, PDRB Kecamatan di Kabupaten Temanggung Tahun 2009 (diolah)
98
OVERLAY PERENCANAAN KOMODITAS KETELA RAMBAT MENURUT KECAMATAN DI KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2009
Kecamatan
Jumlah
PDRB
Hasil
Penduduk
per
Skalogram
(Jiwa)
kapita
(Peringkat)
HSS HLQ
Rekomendasi
(Ribuan) 1. Parakan
44882
195.573
7
-
<1
-
2. Kledung
22107
109.406
6
-
<1
-
3. Bansari
20564
66.795
12
-
<1
-
4. Bulu
39493
133.370
9
-
<1
-
306.829
1
+
>1
Area pengembangan
5. 69461 Temanggung
komoditas ketela rambat
6.
61.623
19
-
<1
-
85.554
10
-
<1
-
51.716
20
-
<1
-
18587 Tlogomulyo 7. Tembarak
25348
8. 16240 Selopampang 9. Kranggan
38142
160.554
8
-
<1
-
10. Pringsurat
40660
207.425
5
-
<1
-
11. Kaloran
38495
122.305
2
-
<1
-
99
12.
133.630
4
-
<1
-
42016 Kandangan 13. Kedu
46599
160.595
3
-
>1
-
14. Ngadirejo
47568
124.929
14
-
<1
-
15. Jumo
25021
81.559
13
-
<1
-
77.702
11
-
>1
-
16. 26486 Gemawang 17.Candiroto
28528
70.110
15
-
<1
-
18. Bejen
17987
58.771
16
-
<1
-
19. Tretep
17823
43.220
17
-
<1
-
58.166
18
-
<1
-
20. 19767 Wonoboyo
Sumber : BPS, PDRB Kecamatan di Kabupaten Temanggung Tahun 2009 (diolah)
100
OVERLAY PERENCANAAN KACANG TANAH MENURUT KECAMATAN DI KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2009
Kecamatan
Jumlah
PDRB
Hasil
Penduduk
per
Skalogram
(Jiwa)
kapita
(Peringkat)
HSS HLQ
Rekomendasi
(Ribuan) 1. Parakan
44882
195.573
7
-
<1
-
2. Kledung
22107
109.406
6
-
<1
-
3. Bansari
20564
66.795
12
-
<1
-
133.370
9
+
>1
Area pengembangan
4. Bulu
39493
komoditas kacang tanah 5.
306.829
1
-
<1
-
61.623
19
-
<1
-
85.554
10
+
>1
Area
69461 Temanggung 6. 18587 Tlogomulyo
pengembangan 7. Tembarak
25348
komoditas kacang tanah 8.
51.716 16240
Selopampang
20
-
<1
-
101
9. Kranggan
38142
160.554
8
-
<1
-
10. Pringsurat
40660
207.425
5
-
<1
-
11. Kaloran
38495
122.305
2
-
<1
-
133.630
4
-
<1
-
12. 42016 Kandangan 13. Kedu
46599
160.595
3
-
<1
-
14. Ngadirejo
47568
124.929
14
-
<1
-
15. Jumo
25021
81.559
13
-
<1
-
77.702
11
+
>1
Area pengembangan
16. 26486 Gemawang
komoditas kacang tanah
17.Candiroto
28528
70.110
15
-
<1
-
18. Bejen
17987
58.771
16
-
<1
-
19. Tretep
17823
43.220
17
-
<1
-
58.166
18
-
<1
-
20. 19767 Wonoboyo
Sumber : BPS, PDRB Kecamatan di Kabupaten Temanggung Tahun 2009 (diolah)
102
OVERLAY PERENCANAAN KACANG KEDELAI MENURUT KECAMATAN DI KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2009
Kecamatan
Jumlah
PDRB
Hasil
Penduduk
per
Skalogram
(Jiwa)
kapita
(Peringkat)
HSS HLQ
Rekomendasi
(Ribuan) 1. Parakan
44882
195.573
7
-
<1
-
2. Kledung
22107
109.406
6
-
<1
-
3. Bansari
20564
66.795
12
-
>1
-
4. Bulu
39493
133.370
9
-
<1
-
306.829
1
-
<1
-
61.623
19
-
<1
-
85.554
10
-
<1
-
51.716
20
-
<1
-
5. 69461 Temanggung 6. 18587 Tlogomulyo 7. Tembarak
25348
8. 16240 Selopampang 9. Kranggan
38142
160.554
8
-
<1
-
10. Pringsurat
40660
207.425
5
-
<1
-
11. Kaloran
38495
122.305
2
-
<1
-
133.630
4
-
<1
-
160.595
3
+
>1
Area
12. 42016 Kandangan 13. Kedu
46599
103
pengembangan komoditas kacang kedelai 14. Ngadirejo
47568
124.929
14
-
<1
-
15. Jumo
25021
81.559
13
-
<1
-
77.702
11
-
<1
-
16. 26486 Gemawang 17.Candiroto
28528
70.110
15
-
<1
-
18. Bejen
17987
58.771
16
-
<1
-
19. Tretep
17823
43.220
17
-
<1
-
58.166
18
-
<1
-
20. 19767 Wonoboyo
Sumber : BPS, PDRB Kecamatan di Kabupaten Temanggung Tahun 2009 (diolah)
104
OVERLAY PERENCANAAN KOMODITAS SAYURAN MENURUT KECAMATAN DI KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2009
Kecamatan
Jumlah
PDRB
Hasil
Penduduk
per
Skalogram
(Jiwa)
kapita
(Peringkat)
HSS HLQ
Rekomendasi
(Ribuan) 195.573
7
+
>1
Area pengembangan
1. Parakan
44882
komoditas sayuran 2. Kledung
22107
109.406
6
-
>1
-
3. Bansari
20564
66.795
12
-
>1
-
133.370
9
+
>1
Area pengembangan
4. Bulu
39493
komoditas sayuran 5.
306.829
1
-
<1
-
61.623
19
-
<1
-
85.554
10
-
<1
-
51.716
20
+
<1
-
69461 Temanggung 6. 18587 Tlogomulyo 7. Tembarak
25348
8. 16240 Selopampang
105
9. Kranggan
38142
160.554
8
-
<1
-
10. Pringsurat
40660
207.425
5
+
<1
-
11. Kaloran
38495
122.305
2
-
<1
-
133.630
4
+
<1
-
160.595
3
+
>1
Area
12. 42016 Kandangan
pengembangan 13. Kedu
46599
komoditas sayuran 124.929
14
+
>1
Area pengembangan
14. Ngadirejo
47568
komoditas sayuran 15. Jumo
25021
81.559
13
-
<1
-
77.702
11
+
>1
Area pengembangan
16. 26486 Gemawang
komoditas sayuran
17.Candiroto
28528
70.110
15
+
<1
-
18. Bejen
17987
58.771
16
-
<1
-
19. Tretep
17823
43.220
17
+
<1
-
20. Wonoboyo
19767
58.166
18
-
>1
-
Sumber : BPS, PDRB Kecamatan di Kabupaten Temanggung Tahun 2009 (diolah)
106
OVERLAY PERENCANAAN KOMODITAS BUAH-BUAHAN MENURUT KECAMATAN DI KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2009
Kecamatan
Jumlah
PDRB
Hasil
Penduduk
per
Skalogram
(Jiwa)
kapita
(Peringkat)
HSS HLQ
Rekomendasi
(Ribuan) 195.573
7
+
>1
Area pengembangan
1. Parakan
44882
komoditas buah- buahan 2. Kledung
22107
109.406
6
+
<1
-
66.795
12
+
>1
Area pengembangan
3. Bansari
20564
komoditas buah- buahan 4. Bulu
39493
133.370
9
-
<1
-
306.829
1
+
>1
Area pengembangan
5. 69461 Temanggung
komoditas buah- buahan
6.
61.623 18587
Tlogomulyo
19
+
<1
-
107
7. Tembarak
25348
8.
85.554
10
-
<1
-
51.716
20
-
<1
-
160.554
8
-
<1
-
207.425
5
+
>1
Area
16240 Selopampang 9. Kranggan
38142
pengembangan 10. Pringsurat
40660
komoditas buah- buahan 122.305
2
+
>1
Area pengembangan
11. Kaloran
38495
komoditas buah- buahan 12.
133.630
4
-
<1
-
160.595
3
+
>1
Area
42016 Kandangan
pengembangan 13. Kedu
46599
komoditas buah- buahan 14. Ngadirejo
47568
124.929
14
+
<1
-
15. Jumo
25021
81.559
13
-
<1
-
77.702
11
-
<1
-
16. 26486 Gemawang 17.Candiroto
28528
70.110
15
+
<1
-
18. Bejen
17987
58.771
16
+
<1
-
108
43.220
17
+
>1
Area pengembangan
19. Tretep
17823
komoditas buah- buahan 20.
58.166 19767
18
-
<1
-
Wonoboyo Sumber : BPS, PDRB Kecamatan di Kabupaten Temanggung Tahun 2009 (diolah)
109
Analisis Shift-Share Klasik Kecamatan Parakan Tahun 2009 (Ton)
Komponen
Komponen
Komponen
Pertumbuhan
Bauran
Keunggulan
Nasional
Industri
Kompetitif
(Nij)
(Mij)
(Cij)
Sektor/Industri
PDRB
(Dij)
(000 orang)
1
Padi
576637.8999
-714843.827
-399194.073
-537400
2
Jagung
121846.4016
-149184.278
-189462.124
-216800
3
Ketela Pohon
50241.09815
410695.8606
-224336.959
236600
4
Ketela Rambat
0
0
0
0
5
Kacang Tanah
0
0
0
0
6
Kacang Kedelai
0
0
0
0
7
Sayuran
624492.1546
-254625.369
771133.2145
1141000
8
Buah-buahan
193490.8336
-134196.165
627105.3312
686400
Total
1566708.388
-842153.778
-256808.388
467746.2221
Sumber : BPS, Peratanian Kecamatan dan Kabupaten Temanggung (diolah)
110
Analisis Shift-Share Klasik Kecamatan Kledung Tahun 2009 (Ton)
Komponen
Komponen
Komponen
Pertumbuhan
Bauran
Keunggulan
Nasional
Industri
Kompetitif
(Nij)
(Mij)
(Cij)
Sektor/Industri
PDRB
(Dij)
(000 orang) -
1
Padi
47071.68308
58353.6082
52281.92507
41000
179859.8119
123200
2
Jagung
252535.8625
309195.674
3
Ketela Pohon
0
0
0
0
4
Ketela Rambat
0
0
0
0
5
Kacang Tanah
0
0
0
0
6
Kacang Kedelai
0
0
0
0
7
Sayuran
2555487.633
1041953.81
-4504033.82
-2990500
134513.958
173700
8
Buah-buahan
127872.2031
88686.1611 -
Total
2982967.381
1498189.26
Sumber : BPS, Peratanian Kecamatan dan Kabupaten Temanggung (diolah)
-5635467.38
4150689.26
111
Analisis Shift-Share Klasik Kecamatan Bansari Tahun 2009 (Ton)
Komponen
Komponen
Komponen
Pertumbuhan
Bauran
Keunggulan
Nasional
Industri
Kompetitif
(Nij)
(Mij)
(Cij)
Sektor/Industri
PDRB
(Dij)
(000 orang)
1
Padi
198773.1921
-246414.239
-6958.95314
-54600
2
Jagung
149471.1799
-183007.046
21035.86634
-12500
3
Ketela Pohon
6456.215884
52776.33722
57067.44689
116300
4
Ketela Rambat
391.2858112
14815.83038
-16207.1162
-1000
5
Kacang Tanah
0
0
6
Kacang Kedelai
508.6715545
-1505.33822
-3.33333333
-1000
7
Sayuran
1260605.498
-513989.067
-1435016.43
-688400
8
Buah-buahan
125954.9026
-87356.4115
1035501.509
1074100
0
0
Total
1742160.946
-964679.935
Sumber : BPS, Peratanian Kecamatan dan Kabupaten Temanggung (diolah)
-1309260.95
531779.935
112
Analisis Shift-Share Klasik Kecamatan Bulu Tahun 2009 (Ton)
Komponen
Komponen
Komponen
Pertumbuhan
Bauran
Keunggulan
Nasional
Industri
Kompetitif
(Nij)
(Mij)
(Cij)
Sektor/Industri
PDRB
(Dij)
(000 orang)
1
Padi
1018595.224
-1262727.45
-577667.769
-821800
2
Jagung
198851.4492
-243466.442
-69385.0071
-114000
3
Ketela Pohon
221389.512
1809748.582
-768138.094
0
4
Ketela Rambat
18116.53306
685972.9464
-750389.479
-46300
5
Kacang Tanah
3169.41507
-3305.61685
212636.2018
212500
6
Kacang Kedelai
78.25716223
-231.590496
-46.6666667
-200
7
Sayuran
2009800.44
-819459.74
124359.3
1314700
8
Buah-buahan
1349349.12
-935845.247
-2946603.87
-2533100 -
Total
4819349.95
-769314.563
Sumber : BPS, Peratanian Kecamatan dan Kabupaten Temanggung (diolah)
-5544549.95
1494514.56
113
Analisis Shift-Share Klasik Kecamatan Temanggung Tahun 2009 (Ton) Komponen
Komponen
Komponen
Pertumbuhan
Bauran
Keunggulan
Nasional
Industri
Kompetitif
(Nij)
(Mij)
(Cij)
Sektor/Industri
PDRB
(Dij)
(000 orang)
1
Padi
677863.5393
-840330.763
7867.223581
-154600
2
Jagung
64014.35871
-78376.8397
158062.481
143700
3
Ketela Pohon
79313.63392
648349.3064
499037.0597
4
Ketela Rambat
24142.33455
914136.7342
339820.9313
1278100
5
Kacang Tanah
15299.27522
-15956.7431
-35542.5321
-36200
6
Kacang Kedelai
0
0
7
Sayuran
457217.4703
-186422.145
-389295.325
-118500
8
Buah-buahan
1115673.233
-773778.614
810105.381
1152000
Total
2433523.845
-332379.065
1057676.155
3158820.935
Sumber : BPS, Peratanian Kecamatan dan Kabupaten Temanggung (diolah)
0
0
0
114
Analisis Shift-Share Klasik Kecamatan Tlogomulyo Tahun 2009 (Ton)
Komponen
Komponen
Komponen
Pertumbuhan
Bauran
Keunggulan
Nasional
Industri
Kompetitif
(Nij)
(Mij)
(Cij)
Sektor/Industri
PDRB
(Dij)
(000 orang)
1
Padi
133545.8474
-165553.503
-115792.344
-147800
2
Jagung
397702.8985
-486932.884
-855070.014
-944300
3
Ketela Pohon
185586.8602
1517079.803
-124766.663
0
4
Ketela Rambat
4421.529666
167418.8832
-183140.413
-11300
5
Kacang Tanah
3247.672233
-3387.23702
-8160.43521
-8300
6
Kacang Kedelai
0
0
7
Sayuran
769307.0333
-313671.014
-855836.019
-400200
8
Buah-buahan
137615.2198
-95443.4604
146828.2406
189000
Total
1631427.061
619510.587
-1376427.06
874510.587
Sumber : BPS, Peratanian Kecamatan dan Kabupaten Temanggung (diolah)
0
0
115
Analisis Shift-Share Klasik Kecamatan Tembarak Tahun 2009 (Ton)
Komponen
Komponen
Komponen
Pertumbuhan
Bauran
Keunggulan
Nasional
Industri
Kompetitif
(Nij)
(Mij)
(Cij)
Sektor/Industri
PDRB
(Dij)
(000 orang)
1
Padi
278321.5975
-345028.441
198206.8438
131500
2
Jagung
278165.0832
-340575.155
120110.0717
57700
3
Ketela Pohon
39754.63841
324974.2947
680671.0669
4
Ketela Rambat
2465.10061
93339.73137
-102104.832
-6300
5
Kacang Tanah
1369.500339
-1428.35296
378458.8526
378400
6
Kacang Kedelai
0
0
7
Sayuran
122981.1304
-50143.3293
-113037.801
-40200
8
Buah-buahan
169935.4278
-117859.24
-74776.1874
-22700
Total
892992.4782
-436720.493
650807.5218
1107079.507
Sumber : BPS, Peratanian Kecamatan dan Kabupaten Temanggung (diolah)
0
0
0
116
Analisis Shift-Share Klasik Kecamatan Selopampang Tahun 2009 (Ton)
Komponen
Komponen
Komponen
Pertumbuhan
Bauran
Keunggulan
Nasional
Industri
Kompetitif
(Nij)
(Mij)
(Cij)
Sektor/Industri
PDRB
(Dij)
(000 orang)
1
Padi
272687.0818
-338043.471
29956.38889
-35400
2
Jagung
138280.4057
-169305.472
12825.06587
-18200
3
Ketela Pohon
174513.4718
1426560.388
947026.1403
0
4
Ketela Rambat
0
0
0
0
5
Kacang Tanah
1056.47169
-1101.87228
6
Kacang Kedelai
0
0
7
Sayuran
64836.05891
-26435.7291
91899.6702
130300
8
Buah-buahan
257074.7779
-178295.006
-283979.772
-205200
Total
908448.2678
713378.8387
1508451.732
3130278.839
Sumber : BPS, Peratanian Kecamatan dan Kabupaten Temanggung (diolah)
-2654.59941 0
-2700 0
117
Analisis Shift-Share Klasik Kecamatan Kranggan Tahun 2009 (Ton)
Komponen
Komponen
Komponen
Pertumbuhan
Bauran
Keunggulan
Nasional
Industri
Kompetitif
(Nij)
(Mij)
(Cij)
Sektor/Industri
PDRB
(Dij)
(000 orang)
1
Padi
292799.1725
-362975.935
94276.76253
24100
2
Jagung
488911.6211
-598605.508
200293.8874
90600
3
Ketela Pohon
245531.8465
2007100.097
-1017731.94
0
4
Ketela Rambat
20112.09069
761533.6813
-833045.772
-51400
5
Kacang Tanah
118168.315
-123246.455
-292721.86
-297800
6
Kacang Kedelai
0
0
7
Sayuran
119576.9439
-48755.3338
-93621.6101
-22800
8
Buah-buahan
145440.936
-100871.01
-8969.92596
35600
1430540.926
1534179.536
-417340.926
2547379.536
0
0
Total
Sumber : BPS, Peratanian Kecamatan dan Kabupaten Temanggung (diolah)
118
Analisis Shift-Share Klasik Kecamatan Pringsurat Tahun 2009 (Ton) Komponen
Komponen
Komponen
Pertumbuhan
Bauran
Keunggulan
Nasional
Industri
Kompetitif
(Nij)
(Mij)
(Cij)
Sektor/Industri
PDRB
(Dij)
(000 orang)
1
Padi
256018.3062
-317379.599
-167838.707
-229200
2
Jagung
425914.6055
-521474.266
-150840.339
-246400
3
Ketela Pohon
331419.0821
2709185.311
3298195.607
0
4
Ketela Rambat
0
0
0
0
5
Kacang Tanah
352.1572301
-367.290761
6
Kacang Kedelai
0
0
7
Sayuran
18859.9761
-7689.81378
71129.83768
82300
8
Buah-buahan
1453000.731
-1007733.14
550432.4104
995700
Total
2485564.858
854541.1986
4454835.142
7794941.199
Sumber : BPS, Peratanian Kecamatan dan Kabupaten Temanggung (diolah)
-784.866469 0
-800 0
119
Analisis Shift-Share Klasik Kecamatan Kaloran Tahun 2009 (Ton)
Komponen
Komponen
Komponen
Pertumbuhan
Bauran
Keunggulan
Nasional
Industri
Kompetitif
(Nij)
(Mij)
(Cij)
Sektor/Industri
PDRB
(Dij)
(000 orang)
1
Padi
351922.4586
-436269.619
62347.16052
-22000
2
Jagung
898313.9653
-1099862.77
-312151.199
-513700
3
Ketela Pohon
296672.902
2425152.659
2544774.438
0
4
Ketela Rambat
5164.972707
195568.961
-213933.934
-13200
5
Kacang Tanah
63075.27276
-65785.8563
-158189.416
-160900
6
Kacang Kedelai
0
0
7
Sayuran
352744.1588
-143825.044
-813419.115
-604500
8
Buah-buahan
488129.0494
-338543.409
310214.3593
459800
2456022.78
536434.9261
1956077.22
4948534.926
Total
Sumber : BPS, Peratanian Kecamatan dan Kabupaten Temanggung (diolah)
0
0
120
Analisis Shift-Share Klasik Kecamatan Kandangan Tahun 2009 (Ton) Komponen
Komponen
Komponen
Pertumbuhan
Bauran
Keunggulan
Nasional
Industri
Kompetitif
(Nij)
(Mij)
(Cij)
Sektor/Industri
PDRB
(Dij)
(000 orang)
1
Padi
354348.4306
-439277.037
-820671.394
-905600
2
Jagung
422823.4475
-517689.566
-455133.882
-550000
3
Ketela Pohon
202764.3073
1657496.845
-1538861.15
0
4
Ketela Rambat
8803.930751
333356.1835
0
0
5
Kacang Tanah
7551.816156
-7876.34632
-18975.4698
6
Kacang Kedelai
0
0
7
Sayuran
8217.002035
-3350.3338
39133.33177
44000
8
Buah-buahan
221389.512
-153545.379
-383544.133
-315700
0
-19300 0
Total
1225898.446
869114.3666
Sumber : BPS, Peratanian Kecamatan dan Kabupaten Temanggung (diolah)
-2673598.45
578585.633
121
Analisis Shift-Share Klasik Kecamatan Kedu Tahun 2009 (Ton) Komponen
Komponen
Komponen
Pertumbuhan
Bauran
Keunggulan
Nasional
Industri
Kompetitif
(Nij)
(Mij)
(Cij)
Sektor/Industri 1
Padi
2
Jagung
3
Ketela Pohon
4
PDRB
(Dij)
(000 orang) 938890.3039
-1163919.23
2417128.921
2192100
290412.329
-355570.235
-242342.094
-307500
222172.0836
1816145.714
-1866017.8
Ketela Rambat
22381.5484
847465.4975
0
5
Kacang Tanah
27663.90685
-28852.7298
-64111.1771
-65300
6
Kacang Kedelai
1604.271826
-4747.60516
143.3333333
-3000
7
Sayuran
1629431.503
-664371.193
4385839.69
5350900
8
Buah-buahan
338775.2553
-234958.624
428883.3686
532700
Total
3471331.202
211191.5991
4343668.798
8026191.599
Sumber : BPS, Peratanian Kecamatan dan Kabupaten Temanggung (diolah)
0 0
122
Analisis Shift-Share Klasik Kecamatan Ngadirejo Tahun 2009 (Ton) Komponen
Komponen
Komponen
Pertumbuhan
Bauran
Keunggulan
Nasional
Industri
Kompetitif
(Nij)
(Mij)
(Cij)
Sektor/Industri
PDRB
(Dij)
(000 orang) -
1
Padi
518336.3141
642568.784
-939167.53
-1063400
344636.6052
286300
2
Jagung
260009.4215
318346.027
3
Ketela Pohon
0
0
0
0
4
Ketela Rambat
0
0
0
0
5
Kacang Tanah
0
0
0
0
6
Kacang Kedelai
0
0
0
0
7
Sayuran
111125.1704
45309.2762
1250384.106
1316200
216832.8159
217900
8
Buah-buahan
3482.443719
2415.25959 -
Total
892953.3497
1008639.35
-135953.35
Sumber : BPS, Peratanian Kecamatan dan Kabupaten Temanggung (diolah)
251639.347
123
Analisis Shift-Share Klasik Kecamatan Jumo Tahun 2009 (Ton) Komponen
Komponen
Komponen
Pertumbuhan
Bauran
Keunggulan
Nasional
Industri
Kompetitif
(Nij)
(Mij)
(Cij)
Sektor/Industri
PDRB
(Dij)
(000 orang)
1
Padi
387607.7245
-480507.766
-897699.959
-990600
2
Jagung
162227.0973
-198624.925
192697.8277
156300
3
Ketela Pohon
21285.94813
174001.9845
1379012.067
0
4
Ketela Rambat
4734.558315
179271.5475
0
0
5
Kacang Tanah
26568.30658
-27710.0474
-64958.2591
6
Kacang Kedelai
0
0
7
Sayuran
138984.7201
-56668.5032
-27016.2169
55300
8
Buah-buahan
356735.274
-247414.85
-318120.424
-208800
1098143.629
-657652.56
-589843.629
-149352.56
Total
0
Sumber : BPS, Peratanian Kecamatan dan Kabupaten Temanggung (diolah)
-66100 0
124
Analisis Shift-Share Klasik Kecamatan Gemawang Tahun 2009 Komponen
Komponen
Komponen
Pertumbuhan
Bauran
Keunggulan
Nasional
Industri
Kompetitif
(Nij)
(Mij)
(Cij)
Sektor/Industri
PDRB
(Dij)
(000 orang)
1
Padi
286538.5995
-355214.857
522776.2571
454100
2
Jagung
371056.3347
-454307.806
-81148.5287
-164400
3
Ketela Pohon
338696.9981
2768678.636
-3972975.63
0
4
Ketela Rambat
66205.55925
2506838.5
0
0
5
Kacang Tanah
8177.873453
-8529.30768
58151.43422
57800
6
Kacang Kedelai
156.5143245
-463.180991
-93.3333333
-400
7
Sayuran
158940.2965
-64805.0281
1153964.732
1248100
8
Buah-buahan
256292.2063
-177752.251
-184539.956
-106000
Total
1486064.382
4214444.706
-1031664.38
4668844.706
Sumber : BPS, Peratanian Kecamatan dan Kabupaten Temanggung (diolah)
125
Analisis Shift-Share Klasik Kecamatan Candiroto Tahun 2009
(Ton) Komponen
Komponen
Komponen
Pertumbuhan
Bauran
Keunggulan
Nasional
Industri
Kompetitif
(Nij)
(Mij)
(Cij)
Sektor/Industri
PDRB
(Dij)
(000 orang)
1
Padi
327623.6097
-406146.934
-758776.676
-837300
2
Jagung
107642.7267
-131793.818
-11848.9088
-36000
3
Ketela Pohon
1291.243177
10555.26744
101053.4894
0
4
Ketela Rambat
1604.271826
60744.90454
0
0
5
Kacang Tanah
0
0
0
0
6
Kacang Kedelai
0
0
0
0
7
Sayuran
12286.37447
-5009.54674
249823.1723
257100
8
Buah-buahan
37876.46652
-26269.3403
198492.8737
210100 -
Total
488324.6923
dan Kabupaten Temanggung (diolah)
-497919.466
-785624.692
795219.466
126
Analisis Shift-Share Klasik Kecamatan Bejen Tahun 2009 Komponen
Komponen
Komponen
Pertumbuhan
Bauran
Keunggulan
Nasional
Industri
Kompetitif
(Nij)
(Mij)
(Cij)
Sektor/Industri
PDRB
(Dij)
(000 orang) -
1
Padi
263883.1511
327129.454
-611153.697
-674400
445006.063
361500
2
Jagung
372191.0636
455697.127
3
Ketela Pohon
0
0
0
0
4
Ketela Rambat
0
0
0
0
5
Kacang Tanah
0
0
0
0
6
Kacang Kedelai
0
0
0
0
7
Sayuran
0
0
0
0
8
Buah-buahan
275073.9253
-190778.37
82004.44458
Total
911148.1399
973604.951
166300 -
-1027748.14
Sumber : BPS, Peratanian Kecamatan dan Kabupaten Temanggung (diolah)
1090204.95
127
Analisis Shift-Share Klasik Kecamatan Tretep Tahun 2009 (Ton) Komponen
Komponen
Komponen
Pertumbuhan
Bauran
Keunggulan
Nasional
Industri
Kompetitif
(Nij)
(Mij)
(Cij)
Sektor/Industri
PDRB
(Dij)
(000 orang) -
1
Padi
6769.244533
8391.66601
-15677.5785
-17300
574998.0697
507900
2
Jagung
299059.7455
366157.815
3
Ketela Pohon
0
0
0
0
4
Ketela Rambat
0
0
0
0
5
Kacang Tanah
1017.343109
-1061.0622
6
Kacang Kedelai
0
0
-2556.28091 0
-2600 0
7
Sayuran
75322.51865
30711.3932
45188.87455
89800
32944.97055
97000
83606.26791
123508.2125
8
Buah-buahan
209024.8803
144969.851 -
Total
591193.7321
551291.788
Sumber : BPS, Peratanian Kecamatan dan Kabupaten Temanggung (diolah)
128
Analisis Shift-Share Klasik Kecamatan Wonoboyo Tahun 2009 (Ton) Komponen
Komponen
Komponen
Pertumbuhan
Bauran
Keunggulan
Nasional
Industri
Kompetitif
(Nij)
(Mij)
(Cij)
Sektor/Industri
PDRB
(Dij)
(000 orang)
1
Padi
282625.7414
-350364.183
-654561.559
-722300
2
Jagung
136715.2624
-167389.167
117673.905
87000
3
Ketela Pohon
23555.40583
192553.6667
5990.927455
0
4
Ketela Rambat
0
0
0
0
5
Kacang Tanah
0
0
0
0
6
Kacang Kedelai
0
0
0
0
7
Sayuran
1184226.507
-482846.917
-80679.5905
620700
8
Buah-buahan
284308.2704
-197182.878
-368925.392
-281800 -
Total
1911431.188
-1005229.48
-1985731.19
Sumber : BPS, Peratanian Kecamatan dan Kabupaten Temanggung (diolah)
1079529.48