PERENCANAAN TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN 2012-2014
Kementerian Pertanian 2012
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya sehingga Perencanaan Tenaga Kerja Pertanian 2012-2014 dapat diselesaikan. Perencanaan Tenaga Kerja Pertanian merupakan suatu proses rencana yang berorientasi pada hasil yang dicapai dalam kurun waktu tiga tahun dengan memperhitungkan berbagai kekuatan/potensi, hambatan dan peluang yang ada atau mungkin timbul. Dokumen Perencanaan Tenaga Kerja Pertanian memuat maksud, tujuan, output, gambaran umum tenaga kerja yang
ada,
kebutuhan
tenaga
kerja,
strategi,
dan
rencana
aksi
ketenagakerjaan pertanian yang realistis selama periode 2012-2014. Perencanaan Tenaga Kerja Pertanian 2012-2014 disusun sebagai Pedoman
Pembangunan
Permenakertrans
Ketenagakerjaan
No.PER.16/MEN/XI/2010.
Sektoral
mengacu
Perencanaan
Tenaga
kepada Kerja
Pertanian 2012-2014 ini dapat digunakan sebagai pedoman dan arahan dalam merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan kegiatan di unit kerja lingkup Kementerian Pertanian untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas SDM pertanian guna mencapai tujuan dan sasaran pembangunan pertanian. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan
masukan
Pertanian 2012-2014 ini.
dalam penyusunan Saran
dan
kritik
Perencanaan yang
Tenaga Kerja
membangun
untuk
perbaikan publikasi periode berikutnya akan diterima dengan senang hati. Semoga Publikasi ini dapat bermanfaat bagi pengambil kebijakan di sektor pertanian dan semua pihak yang berkepentingan. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha dan upaya kita, Amien. Jakarta, Desember 2012 Sekretaris Jenderal Hari Priyono
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
i
DAFTAR ISI DAFTAR ISI
.....................................
i
DAFTAR BAGAN
.....................................
iv
DAFTAR GAMBAR
.....................................
v
DAFTAR TABEL
.....................................
ix
KATA PENGATAR
.....................................
BAB. I
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ........................... 1.2. Maksud dan Tujuan ...................... 1.3. Dasar Hukum ........................... 1.4. Output . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1.5. Penerima Manfaat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1.6. Ruang Lingkup Kegiatan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1.7. Konsep dan Definisi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1 2 3 3 4 4 4
BAB. II
ARAH KEBIJAKAN dan KETENAGAKERJAAN PERTANIAN 2.1. Visi dan Misi Kementerian Pertanian 2010-2014 . . . . . 2.2. Tujuan dan Target Kementerian Pertanian 2010-2014 . . 2.3. Arah dan Kebijakan Pembangunan Pertanian 2010-2014. 2.4. Revitalisasi Sumberdaya Manusia Pertanian 2010-2014 . . 2.5. Kerangka Analisis Ketenagakerjaan Pertanian . . . . . . . 2.5.1. Metoda Analisis ...................... 2.5.2. Sumber Data ......................
14 15 16 19 23 26 28
BAB. III PERKEMBANGAN TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN 2007-2011 3.1. Perkembangan Perekonomian Sektor Pertanian . . . . . . . 29 3.2. Perkembangan Tenaga Kerja Sektor Pertanian . . . . . . . 33 3.2.1. Perkembangan Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 43 3.2.2. Perkembangan Tenaga Kerja Subsektor Hortikultura . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 52 3.2.3. Perkembangan Tenaga Kerja Subsektor Perkebunan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 60 3.2.4. Perkembangan Tenaga Kerja Subsektor Peternakan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 70
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
ii
BAB.IV
PROYEKSI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN 2012-2014 4.1. Proyeksi Jumlah Tenaga Kerja Sektor Pertanian Menurut Provinsi Tahun 2012-2014 ............. 79 4.1.1. Kontribusi Tenaga Kerja Sektor Pertanian Menurut Provinsi ...................... 80 4.1.2. Tenaga Kerja Sektor Pertanian Berdasarkan Jenis Kelamin ...................... 82 4.1.3 Tenaga Kerja Sektor Pertanian Berdasarkan Kelompok Umur ...................... 83 4.1.4. Tenaga Kerja Sektor Pertanian Berdasarkan Pendidikan ...................... 83 4.1.5. Tenaga Kerja Sektor Pertanian Berdasarkan Pekerjaan Utama . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 85 4.2. Proyeksi Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Pertanian Tingkat Nasional dan Provinsi ...................... 86 4.2.1. Proyeksi Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 86 4.2.1.1. Proyeksi Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan Menurut Provinsi ... 88 4.2.1.2. Proyeksi Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan Berdasarkan Jenis Kelamin 89 4.2.1.3. Proyeksi Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan Berdasarkan Kelompok 90 4.2.1.4. Proyeksi Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan Berdasarkan Pendidikan 91 4.2.1.5. Proyeksi Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan Berdasarkan Status Pekerjaan Utama . . . . . . . . . . . . . . . . . 92 4.2.2. Proyeksi Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Hortikultura 94 4.2.2.1. Proyeksi Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Hortikultura Menurut Tingkat Provinsi . . 95 4.2.2.2. Proyeksi Tenaga Kerja Subsektor Hortikultura Berdasarkan Jenis Kelamin ....... 97 4.2.2.3. Proyeksi Tenaga Kerja Subsektor Hortikultura Berdasarkan Kelompok Umur ....... 98 4.2.2.4. Proyeksi Tenaga Kerja Subsektor Hortikultura Berdasarkan Tingkat Pendidikan . . . . . . . 99 4.2.2.5. Proyeksi Tenaga Kerja Subsektor Hortikultura Berdasarkan Status Pekerjaan . . . . . . . 99 4.2.3. Proyeksi Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Perkebunan 100 4.2.3.1. Proyeksi Tenaga Kerja Subsektor Perkebunan Menurut Tingkat Provinsi . . . . . . . . . . . . 102 4.2.3.2. Proyeksi Tenaga Kerja Subsektor Perkebunan Berdasarkan Jenis Kelamin ....... 103 4.2.3.3. Proyeksi Tenaga Kerja Subsektor Perkebunan Berdasarkan Kelompok Umur ....... 104
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
iii
4.2.3.4. Proyeksi Tenaga Kerja Subsektor Perkebunan Berdasarkan Tingkat Pendidikan . . . . . . . 104 4.2.3.5. Proyeksi Tenaga Kerja Subsektor Perkebunan Berdasarkan Status Pekerjaan . . . . . . . 105 4.2.4. Proyeksi Jumlah Tenaga Kerja pada Subsektor Peternakan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 106 4.2.4.1. Proyeksi Tenaga Kerja Subsektor Peternakan Menurut Tingkat Provinsi . . . . . . . . . . . . . 107 4.2.4.2. Proyeksi Tenaga Kerja Subsektor Peternakan Berdasarkan Jenis Kelamin . . . . . . . . 109 4.2.4.3. Proyeksi Tenaga Kerja Subsektor Peternakan Berdasarkan Kelompok Umur . . . . . . . . 111 4.2.4.4. Proyeksi Tenaga Kerja Subsektor Peternakan Berdasarkan Pendidikan . . . . . . . . . . . . . 112 4.2.4.5. Proyeksi Tenaga Kerja Subsektor Peternakan Berdasarkan Status Pekerjaan . . . . . . . . 111 BAB. V
BAB. VI
RENCANA AKSI KETENAGAKERJAAN SEKTOR PERTANIAN 5.1. Prioritas Penanganan Tenaga Kerja Pertanian . . . . . . . 5.1.1. Kegiatan Pertanian Masih Menjadi Andalan Penampung Tenaga Kerja . . . . . . . . . . . . . . . . . 5.1.2. Minat Tenaga Kerja Sektor Pertanian Semakin Menurun ........................... 5.1.3. Produktivitas Tenaga Kerja Pertanian ....... 5.1.4. Akses Petani Terhadap Sumber Modal Terbatas . . 5.1.5. Akses Petani Terhadap Sumberdaya Lahan Terbatas ........................... 5.2. Strategi Kebijakan Ketenagakerjaan Pertanian 2012-2014 5.3. Rencana Aksi Penciptaan Perluasan Kesempatan Kerja Pertanian 2012-2014 ...................... 5.3.1. Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia Pertanian ........................... 5.3.2. Penguatan Kelembagaan dan Pengembangan Pasar Pertanian ...................... 5.3.3. Peningkatan Pembangunan Infrastruktur Pertanian PENUTUP
................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
113 113 114 114 115 116 116 119 120 121 122 127
iv
DAFTAR BAGAN Bagan 1.
Diagram Struktur Penduduk
Bagan 2.
Alur Pikir Kebijakan Pembangunan Pertanian
Bagan 3.
Kerangka Pikir Pemberdayaan Tenaga Kerja Pertanian
Bagan 4.
Alir Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
v
DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Gambar 2. Gambar 3. Gambar 4. Gambar 5. Gambar 6. Gambar 7. Gambar 8. Gambar 9. Gambar 10. Gambar 11. Gambar 12. Gambar 13. Gambar 14. Gambar 15. Gambar 16. Gambar 17. Gambar 18. Gambar 19. Gambar 20. Gambar 21. Gambar 22.
PDB Sektor Pertanian dalam Arti Sempit Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2007 - 2011. Kontribusi PDB Sektor Pertanian dalam Arti Sempit Terhadap PDB Nasional Tahun 2007 – 2011 Kontribusi Rata-Rata Nilai Tambah Bruto (NTB) Masing-masing Kelompok Sektor Pertanian dalam Arti Sempit Terhadap PDB Sektor Pertanian, Tahun 2007 – 2011 Kontribusi Rata-Rata NTB Subsektor Pertanian Terhadap PDB Sektor Pertanian dalam Arti Sempit, Tahun 2007–2010 Rata-Rata Laju Pertumbuhan NTB Subsektor Pertanian Terhadap PDB Sektor Pertanian dalam Arti Sempit, Tahun 2007-2010 Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertanian Tahun 2007-2011 Rata-Rata Kontribusi Tenaga Kerja Subsektor Pertanian Terhadap Sektor Pertanian Tahun 2007 – 2011 Grafik Perkembangan Tenaga Kerja Pertanian Berdasarkan Lapangan usaha Utama dan Jenis Kelamin Tahun 2007-2011. Perkembangan Prosentasi Tenaga Kerja Pertanian Tahun 2007-2011 Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja Pertanian Berdasarkan Pendidikan Tahun 2007-2011 Tenaga Kerja Pertanian Berdasarkan Status Pekerjaan Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan Tahun 2007 – 2011 Perkembangan Tenaga Kerja Berdasarkan Umur pada Subsektor Tanaman Pangan Tahun 2007-2011 Persentase Kelompok Umur Subsektor Tanaman Pangan yang tergabung dalam Generasi Muda dan Bukan Generasi Muda pada Tahun 2007-2011 Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan Berdasarkan Pendidikan Tahun 2007-2011 Persentase Status Pekerjaan Berdasarkan Sub Sektor Tanaman Pangan Tahun 2007-2010 Persentase Status Pekerjaan Berdasarkan Domisili (Kota/Desa) Sub Sektor Tanaman Pangan Tahun 2007-2011 Kerja Subsektor Hortikultura Tahun 2007 - 2011 Perkembangan Tenaga Kerja Berdasarkan Umur pada Subsektor Hortikultura Tahun 2007-2011 Persentase kelompok umur subsektor Hortikultura yang tergabung kedalam Generasi Muda dan Bukan Generasi Muda Tahun 2007-2011. Perkembangan Jumlah tenaga Kerja Subsektor Hortikultura Berdasarkan Pendidikan Tahun 2007-2011 Persentase Status Pekerjaan Berdasarkan Sub Sektor Hortikultura Tahun 2007-2011
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
vi
Gambar 23. Tenaga Kerja Subsektor Perkebunan Tahun 2007-2011 Gambar 24. Persentase Kelompok Umur Berdasarkan Subsektor Perkebunan Tahun 2007-2011 Gambar 25. Persentase Kelompok Umur Berdasarkan Sub Sektor Perkebunan yang tergabung kedalam generasi muda dan bukan generasi muda pada tahun 2007-2011. Gambar 26. Persentase Kelompok Umur Berdasarkan Sub Sektor Perkebunan yang tergabung ke dalam generasi muda dan bukan generasi muda pada tahun 2007-2011. Gambar 27. Persentase Perkembangan Jumlah tenaga Kerja Subsektor Perkebunan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2007-2011 Gambar 28. Persentase Status Pekerjaan Berdasarkan Sub Sektor Perkebunan Tahun 2007-2011 Gambar 29. Tenaga Kerja Subsektor Peternakan Tahun 2007 - 2011 Gambar 30. Perkembangan Tenaga Kerja Berdasarkan Umur Subsektor Peternakan pada Tahun 2007-2011 Gambar 31. Persentase kelompok umur subsektor Peternakan yang tergabung kedalam Generasi Muda dan Bukan Generasi Muda pada Tahun 2007-2011 Gambar 32. Perkembangan Jumlah tenaga Kerja Subsektor Peternakan Berdasarkan Pendidikan Tahun 2007-2011 Gambar 33. Persentase Status Pekerjaan Berdasarkan Sub Sektor Peternakan Tahun 2007-2011 Gambar 34. Jumlah Tenaga Kerja Sektor Pertanian Tahun 2011 dan Proyeksinya Tahun 2012-2014 Gambar 35. Rata-rata Kontribusi Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian di Provinsi Tahun 2012-2014 Gambar 36. Rata-rata Kontribusi Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian di Enam Provinsi Terbesar terhadap Tenaga Kerja Sektor Pertanian Nasional Tahun 2012-2014 Gambar 37. Jumlah Tenaga Kerja Sektor Pertanian Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2011 dan Proyeksinya Tahun 2012-2014 Gambar 38. Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2012-2014 Gambar 39. Jumlah Tenaga Kerja Sektor Pertanian Berdasarkan Pendidikan Tahun 2011 dan Proyeksinya Tahun 2012-2014 Gambar 40. Gambar Tenaga Kerja Sektor Pertanian Berdasarkan Status Pekerjaan Utama Tahun 2011 dan Proyeksinya Tahun 2012-2014 Gambar 41. Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan Tahun 2011 dan Proyeksinya Tahun 2012-2014 Gambar 42. Kontribusi Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertanian Tahun 2011 dan Proyeksinya Tahun 2012-2014
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
vii
Gambar 43. Rata-Rata Kontribusi Proyeksi Tenaga Kerja Tanaman Pangan di Tujuh Provinsi Terbesar Terhadap Tenaga Terhadap Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan Nasional Tahun 2012-2014 Gambar 44. Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2011 dan Proyeksinya Tahun 2012-2014 Gambar 45. Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan Berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2011 dan Proyeksinya Tahun 2012-2014 Gambar 46. Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan Berdasarkan Pendidikan Tahun 2011 dan Proyeksinya Tahun 2012-2014 Gambar 47. Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan Berdasarkan Status Pekerjaan Utama Tahun 2011 dan Proyeksinya Tahun 2012-2014 Gambar 48. Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Hortikultura Tahun 2011 dan Proyeksinya Tahun 2012-2014 Gambar 49. Perkembangan Kontribusi Proyeksi Tenaga Kerja Subsektor Hortikultura Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di Sektor Pertanian Tahun 2011-2014 Gambar 50. Rata-Rata Kontribusi Proyeksi Tenaga Kerja Subsektor Hortikultura di Delapan Provinsi Terbesar Terhadap Tenaga Kerja Subsektor Hortikultura Nasional, Tahun 2012-2014 Gambar 51. Proyeksi Tenaga kErja Berdasarkan Jenis Kelamin Subsektor Hortikultura Nasional, Tahun 2012-2014 Gambar 52. Proyeksi Tenaga Kerja Berdasarkan Umur Subsektor Hortikultura Nasional, Tahun 2011-2013 Gambar 53. Proyeksi Tenaga Kerja Berdasarkan Tingkat Pendidikan Subsektor Hortikultura Nasional, Tahun 2011-2013 Gambar 54. Proyeksi Tenaga Kerja Berdasarkan Status Pekerjaan Subsektor Hortikultura Nasional, Tahun 2011-2013 Gambar 55. Proyeksi Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Perkebunan Tahun 2012-2014 Gambar 56. Perkembangan Kontribusi Proyeksi Tenaga Kerja Subsektor Perkebunan Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di Sektor Pertanian, Tahun 2012-2014 Gambar 57. Kontribusi Proyeksi Tenaga Kerja Perkebunan Terbesar di Tujuh Provinsi Terhadap Tenaga Kerja Subsektor Perkebunan Nasional, Tahun 2011-2014 Gambar 58. Proyeksi Tenaga Kerja Berdasarkan Jenis Kelamin Subsektor Perkebunan Nasional Tahun 2012-2014 Gambar 59. Proyeksi Tenaga Kerja Berdasarkan Umur Subsektor Perkebunan Nasional Tahun 2011-2014 Gambar 60. Proyeksi Tenaga Kerja Berdasarkan Tingkat Pendidikan Subsektor Perkebunan Nasional Tahun 2011-2014 Gambar 61. Proyeksi Tenaga Kerja Berdasarkan Status Pekerjaan Subsektor Perkebunan Nasional Tahun 2011-2014 Gambar 62. Jumlah Tenaga kerja Subsektor Peternakan Tahun 2011 dan Proyeksinya, Tahun 2012-2014
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
viii
Gambar 63. Perkembangan Proyeksi Kontribusi Tenaga Kerja Subsektor Peternakan Terhadap Tenaga Kerja Sektor Pertanian, Tahun 2012-2013 Gambar 64. Kontribusi Proyekai Tenaga Kerja Peternakan di Delapan Provinsi Terbesar Terhadap Tenaga Kerja Subsektor Peternakan Nasional, Tahun 2012-2013 Gambar 65. Proporsi Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Peternakan Menurut Jenis Kelamin Tahun 2011 Prediksi 2012 dan 2013 Gambar 66. Proporsi Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Peternakan Menurut Golongan Umur, Tahun 2011 Prediksi 2012 dan 2013 Gambar 67. Proporsi Jumlah Tenaga kerja Subsektor Peternakan Menurut Pendidikan Tahun 2011 Prediksi 2012 dan 2013 Gambar 68. Proporsi Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Peternakan Menurut Status Pekerjaan Tahun 2011 Prediksi 2012 dan 2013.
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
ix
DAFTAR TABEL Tabel 1. Tabel 2. Tabel 3. Tabel 4. Tabel 5. Tabel 6. Tabel 7. Tabel 8. Tabel 9. Tabel 10. Tabel 11. Tabel 12. Tabel 13. Tabel 14. Tabel 15. Tabel 16. Tabel 17. Tabel 18. Tabel 19. Tabel 20. Tabel 21.
Kontribusi Tenaga Kerja Pertanian terhadap Angkatan Kerja Nasional Perkembangan Tenaga Kerja Pertanian berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2007-2011 Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja pada Subsektor Tanaman Pangan Tahun 2007-2011 Persentase Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja Sektor Pertanian Tahun 2007-2011 Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja Sektor Pertanian Berdasarkan Pendidikan Tahun 2007-2011 Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja Pertanian Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2007-2011 Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja Sektor Pertanian Berdasarkan Status Pekerjaan Tahun 2007-2011 Tenaga kerja berdasarkan domisili (Kota/desa) Sektor Pertanian Tahun 2007-2011 Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja Pertanian Berdasarkan Provinsi Tahun 2007-2011 Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja pada Subsektor Tanaman Pangan Tahun 2007-2011 Persentase Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja pada Subsektor Tanaman Pangan Tahun 2007-2011 Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Jenis Kelamin Pada Subsektor Tanaman Pangan Tahun 2007-2010 Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja Sub Sektor Tanaman Pangan Berdasarkan Pendidikan Tahun 2007-2011 Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan Berdasarkan Status Pekerjaan Tahun 2007-2011 Tenaga kerja berdasarkan domisili (Kota/Desa) Subsektor Tanaman Pangan Tahun 2007-2011 Perkembangan Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan Berdasarkan Provinsi Tahun 2007-2011. Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja pada Subsektor Hortikultura Berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2007-2011 Persentase Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja pada Subsektor Hortikultura Tahun 2007-2011 Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Jenis Kelamin Pada Subsektor Hortikultura Tahun 2007-2011 Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja Sub Sektor Hortikultura Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2007-2011 Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja Sektor Hortikultura Berdasarkan Status Pekerjaan Tahun 2007-2010
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
x
Tabel 22. Tabel 23. Tabel 24. Tabel 25. Tabel 26. Tabel 27. Tabel 28. Tabel 29. Tabel 30. Tabel 31. Tabel 31. Tabel 32. Tabel 33. Tabel 34. Tabel 35. Tabel 36. Tabel 37.
Tenaga kerja berdasarkan domisili (Kota/desa) Subsektor Hortikultura Tahun 2007-2011 Perkembangan Tenaga Kerja Subsektor Hortikultura Berdasarkan Provinsi Tahun 2007-2011. Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja Pada Subsektor Perkebunan Berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2007-2011 Persentase Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja Pada Subsektor Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Jenis Kelamin Pada Subsektor Perkebunan Tahun 2007-2011 Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja Sub Sektor Perkebunan Berdasarkan Pendidikan Tahun 2007-2011 Persentase Perkembangan tenaga kerja Subsektor Perkebunan berdasarkan tingkat pendidikan tahun 2007-2011 Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja Sektor Perkebunan Berdasarkan Status Pekerjaan Tahun 2007-2011 Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja berdasarkan domisili Subsektor Perkebunan Berdasarkan Status Pekerjaan Tahun 2007-2011 Perkembangan Tenaga Kerja Subsektor Perkebunan Berdasarkan Provinsi Tahun 2007-2011. Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Kelompok Umur Subsektor Peternakan pada Tahun 2007-2011 Persentase Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja pada Subsektor Peternakan Tahun 2007-2011 Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Jenis Kelamin Pada Subsektor Peternakan Tahun 2007-2011 Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja Sub Sektor Peternakan Berdasarkan Pendidikan Tahun 2007-2011 Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Peternakan Berdasarkan Status Pekerjaan Tahun 2007-2011 Perkembangan Tenaga Kerja Subsektor Peternakan Berdasarkan Domisili Tahun 2007-2011. Perkembangan Tenaga Kerja Subsektor Peternakan Berdasarkan Provinsi Tahun 2007-2011
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
BAB. I PENDAHULUAN
1
BAB.I PENDAHULUAN 1.1.
LATAR BELAKANG Pembangunan ekonomi pada dasarnya dilakukan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakatnya. Oleh karena sebagian besar masyarakat Indonesia berada di pedesaan dan bekerja di sektor pertanian, maka sudah sewajarnya pembangunan pertanian menjadi prioritas. Penurunan peran sektor pertanian karena adanya transformasi struktur perekonomian nasional tidak diikuti oleh menurunnya jumlah tenaga kerja yang bekerja di sektor pertanian. Hal ini mengakibatkan produktivitas tenaga kerja sektor pertanian terus menunjukkan penurunan secara relative dibandingkan sektor lain seperti industri dan jasa. Keadaan ini disebabkan sektor pertanian dijadikan tempat menampung limpahan tenaga kerja, lambat penciptaan lapangan kerja baru, dan belum berkembang industri pertanian, pengolahan maupun kegiatan hilir di pedesaan. Komposisi kebutuhan tenaga kerja antarsektor sangat tidak merata karena hanya beberapa sektor usaha yang diminati sebagian besar masyarakat Indonesia. Sektor pertanian, perdagangan, hotel serta restoran masih memiliki kebutuhan tenaga kerja terbanyak dibandingkan dengan sektor usaha lainnya. Tingginya kebutuhan tenaga kerja sektor pertanian karena mayoritas penduduk Indonesia tinggal di kawasan perdesaan. Salah satu bentuk kebijakan pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk terkait dengan bidang ketenagakerjaan adalah mengupayakan
agar
angka
pengangguran
menjadi
rendah.
Angka
pengangguran yang tinggi dapat menjadi akar terjadinya kemiskinan dan masalah sosial yang lain. Untuk mengendalikan angka pengangguran diperlukan perencanaan tenaga kerja yang baik. Keberadaan tenaga kerja Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
2
dapat dipandang sebagai bagian dalam suatu sistem perekonomian. Karena itu, perencanaan tenaga kerja yang menggunakan pendekatan holistik seperti itu memiliki argumentasi yang sangat logis dan ilmiah. Permintaan tenaga kerja secara nasional sangat dipengaruhi oleh permintaan terhadap output nasional. Sedangkan permintaan tenaga kerja sektoral, ditentukan oleh dinamika perubahan dari permintaan output sektoral. Kebutuhan terhadap tenaga kerja bergantung juga terhadap stok dan kondisi tenaga kerja yang tersedia. Persediaan atau penawaran tenaga kerja dapat diidentifikasi melalui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap dinamika perubahan jumlah tenaga kerja. Keberhasilan
pembangunan
pertanian
khususnya
di
bidang
ketenagakerjaan pertanian ditentukan oleh ketersediaan informasi yang akurat mengenai perkiraan jumlah kebutuhan dan ketersediaan tenaga kerja pertanian baik pada di tingkat nasional, regional, menurut struktur umur, pendidikan serta karakteristik-karakteristik demografi lain. Di sisi permintaan, kebutuhan tenaga kerja dipengaruhi perubahan-perubahan yang dinamis pada sisi permintaan output di tingkat nasional dan regional. Perkembangan output nasional dan regional dapat dilihat dari perkembangan Produk Domestik Bruto (PDB) nasional maupun regional. Guna meningkatkan kualitas dan kapasitas SDM pertanian, maka disusunlah perencanaan tenaga kerja pertanian 2012-2014. 1.2.
MAKSUD dan TUJUAN Penyusunan Perencanaan Tenaga Kerja Pertanian 2012-2014 ini
dimaksudkan
sebagai
bahan
pertimbangan
ketenagakerjaan disektor pertanian.
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
dalam
mengembangkan
3
Tujuan penyusunan perencanaan tenaga kerja pertanian 2012-2014 adalah: 1.
Mengidentifikasi kondisi tenaga kerja sektor pertanian saat ini
2.
Menyusun rencana kebutuhan dan ketersediaan tenaga kerja di sektor pertanian 2012-2014
3.
Merumuskan rekomendasi kebijakan dan rencana aksi ketenagakerjaan pertanian.
1.3.
DASAR HUKUM Dasar hukum dalam penyusunan dokumen perencanaan tenaga kerja
pertanian adalah: 1.
Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
2.
Peraturan
Pemerintah
Memperoleh
Informasi
No.15
Tahun
2007
Ketenagakerjaan
dan
tentang
Tata
Cara
Penyusunan
serta
Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja. 3.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No.PER.03/MEN/II/2009,
tentang
Pedoman
Penyajian
Informasi
Ketenagakerjaan. 4.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No.PER.16/MEN/XI/2010 tentang Perencanaan Tenaga Kerja Makro.
1.4.
OUTPUT Output yang diharapkan adalah tersusunnya dokumen Perencanaan
Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014.
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
4
1.5.
PENERIMA MANFAAT Penerima manfaat kegiatan ini adalah segenap unsur penyelenggara
pembangunan pertanian di pusat dan daerah di seluruh Indonesia, dan masyarakat
pertanian
khususnya,
serta
masyarakat
Indonesia
pada
umumnya. 1.6.
RUANG LINGKUP KEGIATAN Kegiatan penyusunan Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian
2012-2014, mencakup: (1) Gambaran Umum Tenaga Kerja 2007-2011, (2) Proyeksi Pertumbuhan Tenaga Kerja Pertanian 2012-2014, (3) Strategi, Kebijakan dan Rencana Aksi Ketenagakerjaan Pertanian 2012-2014. 1.7.
KONSEP dan DEFINISI Konsep dan definisi yang digunakan dalam pengumpulan data
ketenagakerjaan oleh Badan Pusat Statistik adalah The Labor Force Concept yang disarankan oleh International Labor Organization (ILO). Konsep ini membagi penduduk menjadi dua kelompok, yaitu penduduk Kelompok Umur kerja dan penduduk bukan Kelompok Umur kerja. Selanjutnya, penduduk Kelompok Umur kerja dibedakan pula menjadi dua kelompok berdasarkan kegiatan utama yang sedang dilakukannya. Kelompok tersebut adalah Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja. Definisi yang berkaitan dengan penerapan konsep tersebut di Indonesia dijelaskan dalam uraian berikut : (1)
Penduduk Kelompok Umur kerja adalah penduduk berumur 15 tahun dan lebih.
(2)
Penduduk yang termasuk angkatan kerja adalah penduduk Kelompok Umur kerja (15 tahun dan lebih) yang bekerja atau punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja dan pengangguran.
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
5
(3)
Penduduk
yang
termasuk
bukan
angkatan
kerja
adalah
penduduk Kelompok Umur kerja (15 tahun dan lebih) yang masih sekolah, mengurus rumah tangga atau melaksanakan kegiatan lainnya selain kegiatan pribadi. (4)
Bekerja adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh seseorang dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan, paling sedikit 1 jam (tidak terputus) dalam seminggu yang lalu. Kegiatan tersebut termasuk pula kegiatan pekerja tak dibayar yang membantu dalam suatu usaha/kegiatan ekonomi.
(4)
Punya pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja adalah keadaan dari seseorang yang mempunyai pekerjaan tetapi selama seminggu yang lalu sementara tidak bekerja karena berbagai sebab, seperti: sakit, cuti, menunggu panenan, mogok kerja dan sebagainya. Contoh. a.
Pekerja tetap, pegawai pemerintah/swasta yang sedang tidak bekerja karena cuti, sakit, mogok kerja, mangkir, mesin/peralatan perusahaan mengalami kerusakan dan sebagainya.
b.
Petani yang mengusahakan tanah pertanian dan sedang tidak bekerja karena alasan sakit atau menunggu pekerjaan berikutnya (menunggu panen atau musim hujan untuk menggarap sawah).
c.
Pekerja profesional (mempunyai keahlian tertentu/khusus) yang sedang
tidak
bekerja
karena
sakit,
menunggu
pekerjaan
berikutnya/pesanan dan sebagainya. Seperti dalang, tukang cukur, tukang pijat, dukun, penyanyi komersial dan sebagainya. (5)
Penganggur terbuka, terdiri dari : a.
Mereka yang tak punya pekerjaan dan mencari pekerjaan.
b.
Mereka yang tak punya pekerjaan dan mempersiapkan usaha.
c.
Mereka yang tak punya pekerjaan dan tidak mencari pekerjaan, karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan.
d.
Mereka yang sudah punya pekerjaan, tetapi belum mulai bekerja. (lihat pada “ An ILO Manual on Concepts and Methods”)
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
6
Mencari pekerjaan adalah kegiatan seseorang yang pada saat survei orang tersebut sedang mencari pekerjaan, seperti mereka : a.
Yang belum pernah bekerja dan sedang berusaha mendapatkan pekerjaan
b.
Yang sudah pernah bekerja, karena sesuatu hal berhenti atau diberhentikan dan sedang berusaha untuk mendapatkan pekerjaan.
c.
Yang bekerja atau mempunyai pekerjaan, tetapi karena
sesuatu
hal
masih
berusaha
untuk
mendapatkan pekerjaan lain. Usaha mencari pekerjaan ini tidak terbatas pada seminggu sebelum pencacahan, jadi mereka yang sedang berusaha
mendapatkan
pekerjaan
dan
yang
permohonannya telah dikirim lebih dari satu minggu yang lalu tetap dianggap sebagai mencari pekerjaan asalkan seminggu yang lalu masih mengharapkan pekerjaan yang dicari. Mereka yang sedang bekerja dan berusaha untuk mendapatkan pekerjaan yang lain tidak dapat disebut sebagai penganggur terbuka.
Mempersiapkan suatu usaha adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang dalam rangka mempersiapkan suatu usaha/pekerjaan yang “baru”, yang bertujuan untuk memperoleh penghasilan/keuntungan atas resiko sendiri, baik dengan atau tanpa memperkerjakan buruh/pekerja dibayar maupun tidak dibayar. Mempersiapkan yang dimaksud adalah apabila “tindakannya nyata” seperti : mengumpulkan modal atau perlengkapan/alat, mencari lokasi/tempat, mengurus surat ijin usaha dan sebagainya, telah/sedang dilakukan.
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
7
a.
Mempersiapkan usaha tidak termasuk yang baru merencanakan,
berniat
dan
baru
mengikuti
kursus/pelatihan dalam rangka membuka usaha. b.
Mempersiapkan
suatu
usaha
yang
nantinya
cenderung pada pekerjaan sebagai berusaha sendiri (own account worker) atau sebagai berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tak dibayar atau sebagai
berusaha
dibantu
buruh
tetap/buruh
dibayar. Penjelasan:
Kegiatan
mempersiapkan
suatu
usaha/
pekerjaan tidak terbatas dalam jangka waktu seminggu yang lalu saja, tetapi bisa dilakukan beberapa waktu yang lalu asalkan seminggu yang lalu masih berusaha untuk mempersiapkan suatu kegiatan usaha. (6)
TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka) adalah persentase jumlah pengangguran terhadap jumlah angkatan kerja
(7)
Pekerja Tidak Penuh adalah mereka yang bekerja dibawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam seminggu). Pekerja tidak penuh terdiri dari : a.
Setengah Penganggur adalah mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam seminggu) dan masih mencari pekerjaan atau masih bersedia menerima pekerjaan (dahulu disebut setengah pengangguran terpaksa).
b.
Pekerja Paruh Waktu adalah mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam seminggu) tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain (dahulu disebut setengah pengangguran sukarela)
(8)
Sekolah adalah kegiatan seseorang untuk bersekolah di sekolah formal, mulai dari pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi selama seminggu yang lalu sebelum pencacahan. Tidak termasuk yang sedang libur sekolah.
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
8
(9)
Mengurus Rumah Tangga
adalah kegiatan seseorang yang
mengurus rumah tangga tanpa mendapatkan upah, misalnya : ibu-ibu rumah tangga dan anaknya yang membantu mengurus rumah tangga. Sebaliknya
pembantu
rumah
tangga
yang
mendapatkan
upah
walaupun pekerjaannya mengurus rumah tangga dianggap bekerja. (10) Kegiatan Lainnya adalah kegiatan seseorang selain disebut di atas, yakni mereka yang sudah pensiun, orang-orang yang cacat jasmani (buta, bisu dan sebagainya) yang tidak melakukan sesuatu pekerjaan seminggu yang lalu. (11) Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan adalah tingkat pendidikan yang dicapai seseorang setelah mengikuti pelajaran pada kelas tertinggi suatu tingkatan sekolah dengan mendapatkan tanda tamat (ijasah) (12) Jumlah Jam Kerja Seluruh Pekerjaan adalah lamanya waktu dalam jam yang digunakan untuk bekerja dari seluruh pekerjaan, tidak termasuk jam kerja istirahat resmi dan jam kerja yang digunakan untuk hal-hal di luar pekerjaan selama seminggu yang lalu. Bagi pedagang keliling, jumlah jam kerja dihitung mulai berangkat dari rumah sampai tiba kembali di rumah dikurangi waktu yang tidak merupakan jam kerja, seperti mampir ke rumah famili/kawan dan sebagainya. (13) Lapangan Usaha adalah bidang kegiatan dari kegiatan/usaha/ perusahaan/kantor tempat seseorang bekerja. Lapangan pekerjaan pada publikasi ini didasarkan pada Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2009. (14) Jenis Pekerjaan/Jabatan adalah macam pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang atau ditugaskan kepada seseorang yang sedang bekerja atau yang sementara tidak bekerja. Jenis pekerjaan pada publikasi ini didasarkan atas Klasifikasi Baku Jenis Pekerjaan Indonesia (KBJI) 2002 yang mengacu kepada ISCO 88.
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
9
(15) Upah/Gaji Bersih adalah imbalan yang diterima selama sebulan oleh buruh/karyawan baik berupa uang atau barang yang dibayarkan perusahaan/kantor/majikan. Imbalan dalam bentuk barang dinilai dengan harga setempat. Upah/gaji bersih yang dimaksud tersebut adalah setelah dikurangi dengan potongan-potongan iuran wajib, pajak penghasilan dan sebagainya. (16) Status
Pekerjaan
adalah
jenis
kedudukan
seseorang
dalam
melakukan pekerjaan di suatu unit usaha/kegiatan. Mulai tahun 2001 status pekerjaa dibedakan menjadi 7 (tujuh) kategori yaitu : a.
Berusaha Sendiri, adalah bekerja atau berusaha dengan menanggung resiko secara ekonomis, yaitu dengan tidak kembalinya ongkos produksi yang telah dikeluarkan dalam rangka usahanya tersebut, serta tidak menggunakan pekerja dibayar maupun pekerja tak dibayar, termasuk yang sifat pekerjaannya memerlukan teknologi atau keahlian khusus.
b.
Berusaha
Dibantu
Buruh
Tidak
Tetap/Buruh
Tak
Dibayar, adalah bekerja atau berusaha atas resiko sendiri dan menggunakan
buruh/pekerja
tak
dibayar
dan
atau
buruh/pekerja tidak tetap. c.
Berusaha Dibantu Buruh Tetap/Buruh Dibayar, adalah berusaha atas resiko sendiri dan memperkerjakan paling sedikit satu orang buruh/pekerja tetap yang dibayar.
d.
Buruh/Karyawan/Pegawai, adalah seseorang yang bekerja pada orang lain atau instansi/kantor/perusahaan secara tetap dengan menerima upah/gaji baik berupa uang maupun barang. Buruh yang tidak mempunyai majikan tetap, tidak digolongkan sebagai
buruh/karyawan,
tetapi
sebagai
pekerja
bebas.
Seseorang dianggap memiliki majikan tetap jika memiliki 1 (satu) majikan (orang/rumah tangga) yang sama dalam sebulan terakhir. Khusus pada sektor bangunan batasannya tiga bulan. Apabila majikannya instansi/lembaga, boleh lebih dari satu.
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
10
e.
Pekerja Bebas di Pertanian, apabila seseorang yang bekerja pada orang lain/majikan/institusi yang tidak tetap (lebih dari 1 majikan dalam sebulan terakhir) di usaha pertanian baik berupa usaha rumah tangga maupun bukan usaha rumah tangga atas dasar balas jasa dengan menerima upah atau imbalan baik berupa uang maupun barang, pembayaran
harian
maupun
dan
baik dengan sistem
borongan.
Usaha
pertanian
meliputi: pertanian tanaman pangan, perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan dan perburuan, termasuk juga jasa pertanian. Majikan, adalah orang atau pihak yang memberikan pekerjaan dengan pembayaran yang disepakati. f.
Pekerja Bebas di Non Pertanian, adalah seseorang yang bekerja pada orang lain/majikan/institusi yang tidak tetap (lebih dari 1 majikan dalam sebulan terakhir), di usaha non pertanian dengan menerima upah atau imbalan baik berupa uang maupun barang dan baik dengan sistem pembayaran harian maupun dengan borongan. Usaha non pertanian meliputi : usaha di sektor pertambangan, industri, listrik, gas dan air, sektor konstruksi/bangunan, sektor perdagangan, sektor angkutan, pergudangan dan komunikasi, sektor keuangan, asuransi, usaha persewaan bangunan, tanah dan jasa perusahaan, sektor jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan.
Huruf (e) dan (f) yang dikembangkan mulai publikasi 2001, pada tahun 2000 dan sebelumnya dikategorikan pada huruf (d) dan (a) (huruf e termasuk dalam d dan huruf f termasuk dalam a). g.
Pekerja Keluarga/Tak Dibayar, adalah seseorang yang bekerja membantu orang lain yang berusaha dengan tidak mendapat upah/gaji, baik berupa uang maupun barang. Pekerja tak dibayar tersebut terdiri dari :
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
11
1.
Anggota rumah tangga dari orang yang dibantunya, seperti istri/anak yang membantu suami/ayahnya bekerja di sawah dan tidak dibayar.
2.
Bukan anggota rumah tangga tetapi keluarga dari orang yang dibantunya, seperti famili yang membantu melayani penjualan di warung dan tidak dibayar.
3.
Bukan anggota rumah tangga dan bukan keluarga dari orang yang dibantunya, seperti orang yang membantu menganyam topi pada industri rumah tangga tetangganya dan tidak dibayar.
(17) Bekerja di Subsektor Tanaman Pangan adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh seseorang dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan, paling sedikit 1 jam (tidak terputus) dalam seminggu yang lalu. Kegiatan tersebut termasuk pula kegiatan
pekerja
tak
dibayar
yang
membantu
dalam
suatu
usaha/kegiatan ekonomi subsektor tanaman pangan. (18) Bekerja di Subsektor
Hortikultura adalah kegiatan ekonomi yang
dilakukan oleh seseorang dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan, paling sedikit 1 jam (tidak terputus) dalam seminggu yang lalu. Kegiatan tersebut termasuk pula kegiatan
pekerja
tak
dibayar
yang
membantu
dalam
suatu
usaha/kegiatan ekonomi subsektor hortikultura. (19) Bekerja di Subsektor Perkebunan adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh seseorang dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan, paling sedikit 1 jam (tidak terputus) dalam seminggu yang lalu. Kegiatan tersebut termasuk pula kegiatan
pekerja
tak
dibayar
yang
membantu
dalam
suatu
usaha/kegiatan ekonomi subsektor perkebunan. (20) Bekerja di Subsektor Peternakan adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh seseorang dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan, paling sedikit 1 jam (tidak
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
12
terputus) dalam seminggu yang lalu. Kegiatan tersebut termasuk pula kegiatan
pekerja
tak
dibayar
yang
membantu
dalam
suatu
usaha/kegiatan ekonomi subsektor peternakan. (21) Produk Domestik Bruto (PDB) adalah satu indikator penting yang digunakan untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu negara dalam suatu periode tertentu, baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. PDB pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu negara tertentu atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi. PDB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah
barang dan jasa yang dihitung
menggunakan harga yang berlaku pada setiap tatrun. PDB atas dasar harga konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa tersebut yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun tertentu sebagai dasar. PDB atas dasar harga berlaku dapat digunakan untuk melihat pergeseran dan struktur ekonomi, sedang harga konstan digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun. (22) Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian adalah proses penyusunan rencana ketenagakerjaan secara sistematis yang dijadikan dasar dan acuan dalam Penyusunan Kebijakan Strategis dan Pelaksanaan Program
Pembangunan
Ketenagakerjaan
berkesinambungan.
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
Pertanian
yang
13
Bagan 1. Diagram Struktur Penduduk
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
BAB. II ARAH KEBIJAKAN dan KETENAGAKERJAAN PERTANIAN
14
BAB.II ARAH KEBIJAKAN KETENAGAKERJAAN PERTANIAN Sebelum menjelaskan arah kebijakan ketenagakerjaan sektor pertanian tahun
2012-2014,
terlebih
dahulu
diuraikan
mengenai
kebijakan
pembangunan pertanian yang tertuang dalam Renstra Kementerian Pertanian tahun 2010-2014, yang mencakup visi, misi, tujuan dan target pembangunan pertanian.
Hal ini mengingat perencanaan tenaga kerja pertanian tidak
terlepas dari rencana pembangunan pertanian secara keseluruhan dalam periode jangka menengah. 2.1.
VISI dan MISI KEMENTERIAN PERTANIAN 2010-2014. Sebagaimana diketahui bahwa VISI Kementerian Pertanian Tahun
2010-2014 adalah “Terwujudnya Pertanian Industrial Unggul Berkelanjutan Yang Berbasis Sumberdaya Lokal Untuk Meningkatkan Kemandirian Pangan, Nilai Tambah, Daya Saing, Ekspor dan Kesejahteraan Petani”. Guna
mencapai
VISI
dimaksud,
maka
telah
ditetapkan
MISI
Kementerian Pertanian yang diemban pada tahun 2010-2014 yaitu: 1)
mewujudkan sistem pertanian berkelanjutan yang efisien, berbasis iptek dan sumberdaya lokal, serta berwawasan lingkungan melalui pendekatan sistem agribisnis;
2)
menciptakan keseimbangan ekosistem pertanian yang mendukung keberlanjutan
peningkatan
produksi
dan
produktivitas
untuk
meningkatkan kemandirian pangan; 3)
mengamankan plasma-nutfah dan meningkatkan pendayagunaannya untuk mendukung diversifikasi dan ketahanan pangan;
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
15
4)
menjadikan petani yang kreatif, inovatif, dan mandiri serta mampu memanfaatkan iptek dan sumberdaya lokal untuk menghasilkan produk pertanian berdaya saing tinggi;
5)
meningkatkan produk pangan segar dan olahan yang aman, sehat, utuh dan halal (ASUH) dikonsumsi;
6)
meningkatkan produksi dan mutu produk pertanian sebagai bahan baku industri;
7)
mewujudkan usaha pertanian yang terintegrasi secara vertikal dan horisontal
guna
menumbuhkan
usaha
ekonomi
produktif
dan
menciptakan lapangan kerja di pedesaan; 8)
mengembangkan industri hilir pertanian yang terintegrasi dengan sumberdaya lokal untuk memenuhi permintaan pasar domestik, regional dan internasional;
9)
mendorong terwujudnya sistem kemitraan usaha dan perdagangan komoditas pertanian yang sehat, jujur dan berkeadilan; dan
10)
meningkatkan kualitas kinerja dan pelayanan aparatur pemerintah bidang pertanian yang amanah dan profesional.
2.2.
TUJUAN dan TARGET KEMENTERIAN PERTANIAN 2010-2014. Tujuan yang ingin dicapai Kementerian Pertanian pada periode tahun
2010-2014: 1)
mewujudkan sistem pertanian industrial unggul berkelanjutan yang berbasis sumberdaya lokal;
2)
meningkatkan dan memantapkan swasembada berkelanjutan;
3)
menumbuhkembangkan
ketahanan
pangan
dan
gizi
termasuk
diversifikasi pangan; 4)
meningkatkan nilai tambah, daya saing dan ekspor produk pertanian; dan
5)
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
16
Sedangkan target yang ingin dicapai dalam membangun pertanian di Indonesia, Kementerian Pertanian yang selanjutnya disebut EMPAT TARGET SUKSES, meiputi: 1)
pencapaian swasembada (kedelai, gula dan daging) dan swasembada berkelanjutan (padi dan jagung);
2)
peningkatan diversifikasi pangan;
3)
peningkatan nilai tambah, daya saing, dan ekspor; dan
4)
peningkatan kesejahteraan petani.
2.3.
ARAH dan KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN 2010-2014 Kementerian Pertanian dalam waktu 2010-2014, telah menetapkan 23
arah dan kebijakan pembangunan pertanian, meliputi: 1)
Melanjutkan dan memantapkan kegiatan tahun sebelumnya yang terbukti sangat baik kinerja dan hasilnya, antara lain bantuan benih/bibit
unggul,
subsidi
pupuk,
alsintan,
Sekolah
Lapang
Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT), Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) dan pola sekolah lapang lainnya. 2)
Melanjutkan
dan
memperkuat
kegiatan
yang
berorientasi
pembeorrdayaan masyarakat seperti Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP), Lembaga Mandiri yang Mengakar di Masyarakat (LM3), Sarjana Membangun Desa (SMD) dan Penggerak Membangun Desa (PMD), dan rekrutmen tenaga pendamping lapang guna mempercepat pertumbuhan industri pertanian di perdesaan. 3)
Pemantapan swasembada beras, jagung, daging ayam, telur, dan gula konsumsi melalui peningkatan produksi yang berkelanjutan.
4)
Pencapaian swasembada kedelai, daging sapi, dan gula industri.
5)
Peningkatan produksi susu segar, buah lokal, dan produk-produk substitusi komoditas impor.
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
17
6)
Peningkatan kualitas dan kuantitas public goods melalui perbaikan dan pengembangan infrastruktur pertanian seperti irigasi, embung, jalan desa, dan jalan usahatani.
7)
Jaminan penguasaan lahan produktif.
8)
Pembangunan sentra-sentra pupuk organik berbasis kelompok tani.
9)
Penguatan kelembagaan perbenihan dan perbibitan nasional.
10)
Pemberdayaan masyarakat petani miskin melalui bantuan sarana, pelatihan, dan pendampingan.
11)
Penguatan akses petani terhadap iptek, pasar, dan permodalan bunga rendah.
12)
Mendorong minat investasi pertanian dan kemitraan usaha melalui promosi yang intensif dan dukungan iklim usaha yang kondusif.
13)
Pembangunan kawasan komoditas unggulan terpadu secara vertikal dan/atau horizontal dengan konsolidasi usahatani produktif berbasis lembaga ekonomi masyarakat yang berdaya saing tinggi di pasar lokal maupun internasional.
14)
Pengembangan bio-energi berbasis bahan baku lokal terbarukan untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat khususnya di perdesaan dan mensubstitusi BBM.
15)
Pengembangan diversifikasi pangan dan pembangunan lumbung pangan masyarakat untuk mengatasi rawan pangan dan stabilisasi harga di sentra produksi.
16)
Peningkatan
keseimbangan
ekosistem
dan
pengendalian
hama
penyakit tumbuhan dan hewan secara terpadu. 17)
Peningkatan
perlindungan
dan
pendayagunaan
plasma-nutfah
nasional. 18)
Penguatan sistem perkarantinaan pertanian.
19)
Penelitian dan pengembangan berbasis sumberdaya spesifik lokasi (kearifan lokal) dan sesuai agro-ekosistem setempat dengan teknologi unggul yang berorientasi kebutuhan petani.
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
18
20)
Pengembangan industri hilir pertanian di perdesaan yang berbasis kelompok tani untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk pertanian, membuka lapangan kerja, mengurangi kemiskinan, dan meningkatkan keseimbangan ekonomi desa-kota.
21)
Berperan aktif dalam melahirkan kebijakan makro yang berpihak kepada petani seperti perlindungan tarif dan non tarif perdagangan internasional, penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP), dan Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk bersubsidi.
22)
Peningkatan promosi citra petani dan pertanian guna menumbuhkan minat generasi muda menjadi wirausahawan agribisnis.
23)
Peningkatan dan penerapan manajemen pembangunan pertanian yang akuntabel dan good governance. Guna mencapai VISI dan menjalankan MISI pembangunan pertanian,
maka STRATEGI yang ditempuh Kementerian Pertanian selama periode 20102014 adalah melakukan revitalisasi pertanian dengan fokus pada tujuh aspek dasar yang disebut dengan TUJUH GEMA REVITALISASI, yang terdiri dari: (1) lahan, (2) perbenihan dan perbibitan, (3) infrastruktur dan sarana, (4) sumber daya manusia, (5) pembiayaan petani, (6) kelembagaan petani, serta (7) teknologi dan industri hilir. Keterkaitan antara VISI, MISI, Target Sukses, Strategi, program, kegiatan tahun 2010-2014 disajikan pada (Bagan 2. Alur Pikir Kebijakan Pembangunan Pertanian 2010-2014).
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
19
ALUR PIKIR KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN VISI & MISI PEMBANGUNAN PERTANIAN
KEBIJAKAN NASIOANAL
LINGKUNGAN STRATEGIS (DOMESTIC & LN)
STRATEGI
EMPAT TARGET SUKSES
SDM MOD AL
1. SWASEMBADA & SWASEMBADA BERKELANJUTAN
TEKN OLOGI
2. DIVERSIFIKASI PANGAN
KELE MBAG AAN
3. NILAI TAMBAH, DAYA SAING & EKSPOR
0
4. KESEJAHTERAAN PETANI
1. LAHAN
7 GEMA REVITALISASI
SDA
2. PERBENIHAN DAN PEMBIBITAN 3. INFRASTRUKTUR DAN 0 SARANA 4. SDM
12 PROGRAM PEMBANGUNAN PERTANIAN
KEGT
KEGT
KEGT
5. PEMBIAYAAN PERTANIAN 6. KELEMBAGAAN PETANI 7. TEKNOLOGI DAN INDUSTRI HILIR
Pendekatan: 1. Kawasan 2. Kesisteman 3. Kelembagaan 4. Pemberdayaan
Bagan 2. Alur Pikir Kebijakan Pembangunan Pertanian Mengacu kepada dokumen Renstra Kementerian Pertanian tahun 20102014, aspek sumberdaya manusia menjadi perhatian, hal ini terlihat dari MISI, tujuan dan target, arah kebijakan, maupun strategi yang ditempuh telah menempatkan SDM petani sebagai subjek dalam membangun pertanian. Disebutkan pula bahwa salah satu unsur terpenting dalam pencapaian Empat Target Sukses adalah tersedianya sumberdaya manusia, disamping unsur lainnya yaitu tersedianya sumberdaya alam, sumberdaya manusia, moda, teknologi dan kelembagaan. 2.4. REVITALISASI SUMBERDAYA MANUSIA PERTANIAN 2010-2014. Salah satu strategi yang ditempuh dalam TUJUH GEMA REVITALISASI adalah revitalisasi sumberdaya manusia. Strategi revitalisasi SDM pertanian dilakukan mengingat PETANI merupakan sumberdaya yang sangat vital dan merupakan pelaku utama pembangunan. Tanpa pelaku yang handal dan
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
20
berkompeten, maka pembangunan pertanian tidak dapat berjalan secara optimal. Ada tiga komponen SDM pertanian yang perlu dikembangkan kapasitasnya, yaitu: 1)
Non-aparatur yang meliputi petani/tenaga kerja pertanian dan pelaku agribisnis lainnya
2)
Aparatur pertanian, baik fungsional maupun struktural yang lebih ebrperan sebagai fasilitator, motivator dan dinamisator dalam proses pembangunan pertanian
3)
Lembaga petani pedesaan seperti kelompok tani, gabungan kelompok tani (gapoktan), Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S), koperasi, Lembaga Keuangan Mikro, Kios Sarana Produksi, dan Lembaga Pemasaran. Guna mendukung upaya pembangunan pertanian yang terfokus pada
Empat Target Sukses pembangunan pertanian 2010-2014, maka arah kebijakan pengembangan SDM pertanian difokuskan pada: 1)
Pengembangan Penyuluh Pertanian Polivalen di tingkat lapangan dan Penyuluh Pertanian Spesialis di tingkat Kabupaten/Kota, Propinsi dan Pusat untuk mendukung Program Utama Pembangunan Pertanian.
2)
Pelatihan bagi aparatur sesuai dengan kebutuhan jenjang karir Pegawai Negeri Sipil (PNS).
3)
Pelatihan bagi pengelola P4S dan Pengurus Gapoktan serta pelaku agribisnis
lainnya dilaksanakan
oleh
UPT Pelatihan, sedangkan
Pelatihan bagi petani pelaku utama agribisnis dilaksanakan oleh P4S. 4)
Pendidikan Tinggi bidang Rumpun Ilmu Hayati Pertanian (RIHP) diarahkan untuk memenuhi kebutuhan tenaga fungsional Penyuluh Pertanian, Pengamat Organisme Pengganggu Tanaman (POPT), Paramedik Veteriner, Pengawas Bibit Ternak (PBT), Pengawas Mutu Pakan Ternak, Pengawas Mutu Hasil Pertanian, dan Karantina.
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
21
5)
Pendidikan Menengah Kejuruan di bidang pertanian diarahkan untuk memenuhi tenaga teknisi menengah dan menyiapkan wirausahawan muda di bidang pertanian. Lima arah kebijakan tersebut akan diimplementasikan dalam bentuk
Empat Rencana Aksi yang terdiri dari: (1) Pemantapan Sistem Penyuluhan Pertanian, (2) Pemantapan Sistem Pelatihan Pertanian, (3) Revitalisasi Pendidikan
Pertanian, dan
(4) Pemantapan
Sistem Administrasi
dan
Manajemen Pengembangan SDM Pertanian. Selanjutnya, Empat Rencana Aksi tersebut diuraikan sebagai berikut: 1)
Pemantapan Sistem Penyuluhan Pertanian Penyuluh pertanian dan petugas lapang yang lain seperti Pengendali OPT (POPT), Pengawas Benih Tanaman (PBT) merupakan aparatur yang paling dekat tugasnya dengan petani. Namun demikian, sejak otonomi
daerah,
penyuluhan,
keberadaan
proteksi
tumbuhan
dan
kelembagaan-kelembagaan
maupun
perbenihan
kurang
mendapatkan kesempatan yang memadai. Keberadaan dan peran serta kelembagaan penyuluhan, proteksi tumbuhan dan perbenihan sangat beragam sesuai dengan kebijakan daerah masing-masing. Sebagian besar tenaga penyuluh, POPT dan PBT sudah mendekati masa purna bakti, tetapi tanpa diikuti oleh kebijakan perekrutan tenaga pengganti yang memadai. Dengan berbagai keterbatasan yang ada, perekrutan tenaga penyuluh, POPT dan PBT dilakukan dengan model Tenaga Harian Lepas (THL) yang keberlanjutannya belum terjamin. Untuk memperkuat peran penting petugas lapang, baik penyuluh, POPT maupun PBT di masa datang dilakukan upaya-upaya: a.
Meningkatkan jumlah formasi petugas lapang, baik penyuluh, POPT maupun PBT.
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
22
b.
Mendorong munculnya tenaga-tenaga penyuluh swadaya.
c.
Memberikan bimbingan teknis dan usahatani produktif dalam mengaksesi nformasi teknologi dan pasar.
d.
Melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah berkaitan dengan perekrutan dan pembiayaan petugas lapang pertanian.
Sehubungan dengan itu, ditetapkan strategi pemantapan penyuluhan pertanian sebagai berikut:
2)
a.
Penataan dan Penguatan Kelembagaan Penyuluhan
b.
Pemantapan Ketenagaan Penyuluhan
c.
Peningkatan Mutu Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian
Pemantapan Sistem Pelatihan Pertanian, terdiri atas kegiatan sebagai berikut:
3)
a.
Pemantapan Kelembagaan Pelatihan
b.
Peningkatan Kapasitas Tenaga Kepelatihan Pertanian
c.
Peningkatan Mutu Penyelenggaraan Pelatihan
d.
Pengembangan Jejaring Kerjasama Pelatihan Pertanian
Revitalisasi Sistem Pendidikan Pertanian, terdiri atas kegiatan sebagai berikut:
4)
a.
Penataan Kelembagaan Pendidikan
b.
Peningkatan Kualitas Ketenagaan Pendidikan Pertanian
c.
Peningkatan Mutu Penyelenggaraan Pendidikan
d.
Pengembangan Kerjasama Teknis Pendidikan Pertanian
Pemantapan Sistem Administrasi dan Manajemen Pengembangan SDM Pertanian, terdiri atas kegiatan sebagai berikut: a.
Penerapan Sistem dan Prosedur Perencanaan
b.
Penerapan Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan dan perlengkapan
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
23
c.
Pengembangan Peraturan Perundangan, Sistem dan Prosedur Organisasi, Ketatalaksanaan dan Kepegawaian
d.
Pengembangan Sistem dan Prosedur Monitoring dan Evaluasi dan Pelaporan
2.5.
KERANGKA ANALISIS KETENAGAKERJAAN PERTANIAN. Sumber pertumbuhan ekonomi suatu negara atau suatu wilayah dapat
dilihat atau diukur dari tiga pendekatan yaitu, pendekatan faktor produksi (Neo Klasik), pendekatan sektoral dan pendekatan pengeluaran yang meliputi konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah dan selisih ekspor dengan impor. Dalam pendekatan faktor produksi, sumber pertumbuhan ekonomi dilihat dari faktor-faktor produksi yaitu modal (capital), tenaga kerja (man
power) dan kemajuan teknologi (technology progress). Selanjutnya, untuk melihat sumber pertumbuhan ekonomi dari pendekatan sektoral yaitu dilihat dari sektor-sektor ekonomi. Sektor ekonomi dalam hal ini dapat dibagi dalam 3 sektor saja yaitu sektor primer (pertanian dan pertambangan), sektor sekunder dan kontruksi serta sektor tersier (jasa-jasa). Untuk mengukur berapa besar kontribusi masing-masing faktor produksi
terhadap
pertumbuhan
ekonomi
suatu
perekonomian
dapat
digunakan model Neo-Klasik dari Robert Solow dengan menggunakan fungsi produksi Cobb-Douglas yang telah diubah dalam bentuk linear. Dari hasil analisis dengan menggunakan model tersebut, dapat diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi di Indonesia sangat dipengaruhi oleh investasi dan tenaga kerja. Dengan kata lain, bahwa, pertumbuhan ekonomi Indonesia diantaranya dipengaruhi oleh adanya peningkatan investasi yang bersifat langsung. Ini berarti bahwa, pertumbuhan ekonomi Indonesia selama Pembangunan
Jangka
Panjang
pertama
disebabkan
karena
adanya
peningkatan kuantitas investasi, bukan karena adanya peningkatan kualitas investasi seperti yang terjadi di banyak negara-negara maju. Peningkatan
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
24
kuantitas investasi tidak banyak berperan dalam meningkatkan kapasitas ekonomi atau skala ekonomi (economic scale). Kemajuan teknologi atau faktor produktivitas total (Total Productivity
Factor) merupakan bagian dari kegiatan produksi yang sangat penting. Karena, dengan adanya kemajuan teknologi, produktivitas modal maupun tenaga kerja dapat ditingkatkan lebih besar lagi dibandingkan dengan adanya peningkatan modal maupun tenaga kerja saja. Pengukuran kemajuan teknologi dalam pertumbuhan ekonomi memang merupakan masalah yang tidak mudah. Kemajuan teknologi dapat dilihat dari beberapa aspek seperti dari aspek manajemen, tingkat pendidikan, penggunaan teknik-teknik baru dan lain sebagainya. Dalam hal ini, yang menjadi persoalan bukan dari aspek mana melihat kemajuan teknologi tersebut, tetapi yang lebih penting adalah berapa besar kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi. Kemampuan teknologi sangat tergantung pada kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM). Karena itu, jika Indonesia ingin tingkat pertumbuhan ekonominya lebih tinggi, maka kemampuan SDM yang ada harus ditingkatkan melalui pendidikan, peningkatan disiplin kerja dan penghargaan yang tinggi pada SDM yang berprestasi dan berkualitas. Tanpa itu semua, akan sulit bagi Indonesia untuk bangkit sejajar dengan negara lain yang telah maju. Sebagai
kerangka
pikir
yang
yang
diajukan
dalam
memberdayakan tenaga kerja pertanian, disajikan pada Bagan 3.
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
rangka
25
Bagan 3.
Kerangka Pikir Pemberdayaan Tenaga Kerja Pertanian
Makro Pert. Investasi +/-
-/+
+/-
Provitas &
Kemiskinan/ Pengangguran
Empat Target Sukses
Produksi Pert.
+/-
-/+
-/+
+
Sebelum Renaksi PTK Pertanian
-/+
Prodvitas Tenaga Kerja
Implementasi Renaksi PTK +
-
41
Mengacu pada Bagan 1, dapat diperjelas kondisi saat ini tenaga kerja pertanian yang ada telah menunjukkan kinerjanya dalam peningkatan produksi pertanian. Tentunya dengan adanya peningkatan produksi pertanian akan berdampak pada peningkatan pendapatan petani yang selanjutnya berimplikasi pada pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi pertanian itu akan memacu peningkatan produksi, melalui peningkatan investasi, perluasan kesempatan kerja dan peningkatan kualitas SDM pertanian. Pada sisi lain peningkatan penadapatan petani diharapkan dapat mengurani keniskinan yang berimplikasi pada peningkatan tenaga kerja pertanian.
Apabila dilakukan upaya intensif melalui Rencana Aksi yang terstruktur dalam rangka pemberdayaan tenaga kerja, tentunya tenaga kerja yang ada akan meningkatkan kuaitas dan kapasitas, dan selanjutnya secara simultan berpengaruh pada kepada peningkatan produksi/produktivitas
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
26
pertanian, pendapatan petani dan pertumbuhan ekonomi. Proses ini berlangsung secara terus menerus dengan semakin ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya sehingga berdampak pada pengurangan kemiskinan dan pengangguran, serta peningkatan kesejahteraan petani. 2.5.1. Metoda Analisis. Untuk memperkirakan ketersediaan/jumlah tenaga kerja tahun 20122014
digunakan
konsep
pendekatan
elastisitas,
sebagaimana
telah
dikembangkan oleh Pusat Data dan Sumberdaya Informasi Pertanian (Pusdatin) Kementerian Pertanian. Elastisitas tenaga kerja (E)
terhadap
Produk Domestik Bruto (PDB) dihitung dari persentase PDB yang merupakan variabel bebas dengan persentase perubahan tenaga kerja yang merupakan variabel tak bebas. Konsep elastisitas tenaga kerja terhadap perubahan PDB tersebut selanjutnya digunakan untuk memperkirakan pertambahan tenaga kerja (laju pertumbuhan) yang diciptakan baik nasional maupun regional. Rumus pertambahan tenaga kerja sebagai berikut (Simanjuntak, 1982):
K=Exg dimana: k = laju pertumbuhan tenaga kerja E = elastisitas tenaga kerja g = laju pertumbuhan PDB/PDRB Tahapan yang dilakukan dalam proyeksi jumlah tenaga kerja subsektor pertanian, adalah: 1.
Menghitung pertanian
laju
pertumbuhan
(tanaman
pangan,
tenaga
kerja
hortikultura,
peternakan) tahun 2007-2011.
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
subsektor
lingkup
perkebunan,
dan
27
2.
Menghitung laju pertumbuhan PDB/PDRB subsektor pertanian tahun 2007-2011
3.
Menghitung nilai elastisitas tenaga kerja subsektor pertanian pada tahun 2007-2011.
4.
Memproyeksi elastisitas tenaga kerja tahun 2012-2014 dengan rataan.
5.
Memproyeksi PDB pada tahun 2012-2014 dengan metode analisis trend.
6.
Menghitung laju pertumbuhan tenaga kerja tahun 2012-2014.
7.
Menghitung jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan pada tahun 20122014. Bagan 4. Alir Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
28
Untuk menguji akurasi proyeksi, digunakan metode MAPE (Mean
Absolute Percentage Error),
yaitu mengukur rata-rata nilai simpangan
dugaan terhadap data aktualnya yang dinyatakan dalam persen. Nilai MAPE yang kecil menunjukkan bahwa data hasil proyeksi
mendekati nilai yang
sebenarnya. 2.5.2. Sumber Data. Data yang digunakan dalam penyusunan Perencanaan Tenaga Kerja Pertanian 2012-2014 adalah data tenaga kerja sektor pertanian tahun 20012011 berdasarkan Kelompok Lapangan Usaha Indonesia (KLUI) 2005, dan data Produk Domestik Bruto atau data Produk Domestik Regional Bruto (atas dasar
harga konstan tahun 2000) sektor pertanian tahun 2000-2011.
Sebelum dilakukan perhitungan proyeksi jumlah tenaga kerja sektor pertanian, maka raw data Sakernas BPS diolah terlebih dahulu sedangkan PDB/PDRB diperoleh dari buku Statistik Indonesia yang diterbitkan oleh BPS. Pengambilan periode data PDB/PDRB dimulai dari tahun 2000 dengan alasan pada tahun tersebut Badan Pusat Statistik (BPS) telah menetapkan tahun dasar. Penggunaan data PDB/PDRB atas dasar harga konstan dilakukan dengan pertimbangan pengaruh inflasi sudah dihilangkan, sehingga angka yang dihasilkan mencerminkan pertumbuhan riil yang terjadi. Data tenaga kerja yang digunakan yaitu data pada tahun 2001-2010 periode Agustus, hal ini dikarenakan data tenaga kerja sektor pertanian pada bulan Agustus diasumsikan cukup mewakili dari sisi sampel.
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
BAB. III PERKEMBANGAN TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN 2007-2011
29
BAB. III PERKEMBANGAN TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN 2007-2011 3.1.
PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN SEKTOR PERTANIAN. Sektor pertanian merupakan sektor yang mempunyai peran penting
dan strategis dalam perekonomian nasional. Salah satu indikator yang digunakan untuk melihat kinerja perekonomian dapat dilihat dari nilai Produk Domestik Bruto (PDB). Secara umum PDB sektor pertanian dari tahun 2007 sampai tahun 2011 mengalami peningkatan.
Rata–rata laju pertumbuhan
ekonomi sektor pertanian selama lima tahun terakhir (2007-2011) sebesar 3,48% per tahun. Pada tahun 2007 PDB sektor pertanian tumbuh sebesar 3,43%, dan berdasarkan angka sangat sementara yang dikeluarkan oleh BPS pada tahun 2011 laju pertumbuhan PDB sektor pertanian melambat menjadi 2,31%. Gambar 1 menunjukkan, pada periode yang sama rata-rata PDB sektor pertanian berdasarkan harga konstan pada tahun 2007 sebesar Rp. 225,3 triliun. Pada tahun 2008 sektor ini mampu menghasilkan PDB sebesar Rp. 222,2 triliun, naik sebesar Rp.10 triliun dibandingkan tahun sebelumnya. PDB sektor pertanian pada tahun
2009 dan 2010 masih terus
mengalami
peningkatan masing-masing sebesar Rp. 231,3 triliun) dan Rp. 236,6 triliun (angka sementara BPS), dan pada tahun 2011 meningkat.
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
30
Gambar 1. PDB Sektor Pertanian dalam Arti Sempit Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2007 - 2011. Dilihat dari kontribusi dalam perekonomian (Gambar 2), selama empat tahun terakhir rata-rata kontribusi sektor pertanian terhadap PDB nasional berdasarkan harga berlaku sebesar 11,01% per tahun. Bila dirinci lebih jauh kontribusi dari tahun 2007 – 2011 kontribusi PDB sektor pertanian sebesar 10,33%
dan
tahun
2008
mengalami
peningkatan
menjadi
10,89%.
Selanjutnya pada tahun 2009 dan 2010 mengalami peningkatan masingmasing sebesar 11,33% dan 11,36%, dan pada tahun 2011 meningkat lagi menjadi 10,96.
Gambar 2. Kontribusi PDB Sektor Pertanian dalam Arti Sempit Terhadap PDB Nasional Tahun 2007 – 2011. Pada Gambar 3, berdasarkan hasil perhitungan BPS, PDB sektor pertanian dalam arti sempit dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu tanaman bahan makanan, perkebunan dan peternakan. Rata-rata kontribusi dari ketiga kelompok tersebut terhadap PDB sektor pertanian selama periode tahun 2007 – 2011 masing-masing adalah: tanaman bahan makanan (63,80%), perkebunan (20,07%), dan peternakan (16,12%).
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
31
16,23% 20,07%
Tabama
63,80%
Perkebunan
Peternakan & Hasilnya
Gambar 3. Kontribusi Rata-Rata Nilai Tambah Bruto (NTB) Masingmasing Kelompok Sektor Pertanian dalam Arti Sempit Terhadap PDB Sektor Pertanian, Tahun 2007 – 2011. Pada kenyataannya sektor pertanian dikelompokkan menjadi empat subsektor yaitu subsektor tanaman pangan (kelompok padi dan palawija), subsektor hortikultura (kelompok sayur-sayuran dan buah-buahan), subsektor perkebunan, dan subsektor peternakan. Untuk mencari estimasi tenaga kerja diperlukan Nilai Tambah Bruto (NTB) masing-masing subsektor sehingga kelompok Tanaman (tanaman bahan makanan) dirinci menjadi tanaman pangan (padi & palawija) dan hortikultura (sayuran dan buah-buahan). Berdasarkan penghitungan dari BPS selama kurun waktu 2007–2010, kontribusi subsektor tanaman pangan (padi & palawija)
rata-rata sebesar
37% dari keseluruhan PDB sektor pertanian.
16% 37% 19%
28%
Padi & Palawija Perkebunan
Sayuran dan buah-buahan Peternakan & hasilnya
Gambar 4. Kontribusi Rata-Rata NTB Subsektor Pertanian Terhadap PDB Sektor Pertanian dalam Arti Sempit, Tahun 2007 – 2010. Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
32
Kontribusi subsektor hortikultura (sayuran dan buah-buhan) sebesar 28%, subsektor perkebunan 19%, dan subsektor peternakan menyumbang 16% terhadap keseluruhan PDB sektor pertanian, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4. Selama empat tahun (2007-2010), laju pertumbuhan PDB sub sektor pertanian secara sempit atas dasar harga konstan menunjukkan pertumbuhan yang positif, yang mana laju pertumbuhan yang cukup tinggi terjadi pada subsektor tanaman pangan (padi & palawija) dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar 10,8% atau senilai Rp. 86,02 triliun.
Begitu juga
untuk NTB subsektor hortikultura (sayuran dan buah-buahan) mempunyai kecenderungan meningkat pada tiap tahunnya dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar 3,06% atau senilai Rp. 58,15 triliun.
12,0
10,8
10,0 8,0 6,0
3,6
4,0
3,1
3,3
2,0 0,0 Padi & palawija
Sayuran & buah-buahan
Perkebunan
Peternakan
Gambar 5. Rata-Rata Laju Pertumbuhan NTB Subsektor Terhadap PDB Sektor Pertanian dalam Arti Sempit, Tahun 2007 – 2010. Pada subsektor perkebunan kondisinya tidak jauh berbeda dengan subsektor hortikultura. NTB sub sektor perkebunan tahun 2007-2010 mengalami peningkatan dengan rata-rata laju pertumbuhan NTB mencapai 3,1% atau senilai Rp.45,09 triliun.
Untuk NTB subsektor peternakan,
pertumbuhannya meningkat setiap tahunnya yakni mencapai 3,3% atau senilai Rp. 36,11 triliun, lihat Gambar 5. Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
33
3.2.
PERKEMBANGAN TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN. Secara umum perkembangan tenaga kerja sektor pertanian dari tahun
ke tahun mengalami perubahan. Jumlah tenaga kerja yang lebih besar dapat diartikan telah terjadi penambahan jumlah tenaga produktif dan pertumbuhan penduduk yang lebih besar berarti makin besar ukuran pasar tenaga kerjanya.
Namun demikian, pertumbuhan penduduk berdampak positif
maupun negatif bagi pembangunan ekonomi tergantung pada kemampuan sistem perekonomian yang bersangkutan untuk menyerap dan secara produktif memanfaatkan tambahan tenaga kerja tersebut. Tenaga kerja sektor pertanian tahun 2007 mencapai 38,13 juta orang, tahun 2008 mengalami kenaikan menjadi 38,36 juta (0,23%). Tahun 2009 naik lagi menjadi 38,61 juta orang. Tahun 2010 kembali naik lagi menjadi 38,70 juta orang atau naik sebesar 0,09%, kemudian pada tahun 2011 menurun menjadi 36,54 juta atau menurun sebesar 5,57%. Grafik pergerakan tenaga kerja dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6.
Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertanian Tahun 2007-2011.
Rata-rata kontribusi sektor pertanian terhadap angkatan kerja Nasional pada kurun waktu 2007-2011 sebesar 33,84% dari keseluruhan tenaga kerja nasional yang bekerja.
Selama lima tahun terakhir terjadi kecenderungan
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
34
penurunan kontribusi tenaga kerja sektor pertanian terhadap tenaga kerja nasional. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Kontribusi Tenaga Kerja Sektor Pertanian terhadap Angkatan Kerja Nasional. Tenaga Kerja Angkatan Kerja Persentase Tahun Pertanian Nasional (Pertanian/ (Juta orang) (Juta orang) Nasional, %) 34,68 2007 38,13 109,94 34,27 2008 38,36 111,94 33,72 2009 38,38 113,83 33,21 2010 38,7 116,53 33,32 2011 36,54 109,67 33,84 Rata Sumber : BPS, Sakernas 2007-2011.
Pada 2007 kontribusi sektor pertanian terhadap keseluruhan tenaga kerja nasional yang bekerja sebesar 34,68%, kemudian pada tahun 2008 mengalami penurunan sebesar 34,27% dan pada tahun 2009 turun menjadi 33,72%, pada tahun 2010 mengalami sedikit lagi penurunan menjadi 33.21% dan pada tahun 2011 mengalami sedikit kenaikan menjadi 33,31. Penurunan kontribusi penyerapan tenaga kerja sektor pertanian terhadap keseluruhan angkatan kerja nasional tidak sejalan dengan meningkatnya kontribusi sektor pertanian terhadap PDB nasional. Berkenaan dengan hal tersebut, maka sektor pertanian perlu melakukan perbaikan, mengingat sektor pertanian merupakan sektor terbesar dalam penyerapan tenaga kerja. Apabila dilihat dari kontribusi tenaga kerja tiap sub sektor terhadap sektor
pertanian
menunjukkan,
bahwa
subsektor
tanaman
pangan
memberikan kontribusi terbesar diantara subsektor lainnya yaitu sebesar 51,40%. Selanjutnya subsektor perkebunan memberikan kontribusi sebesar 30,08%. Subsektor peternakan memberikan kontribusi penyerapan tenaga kerja sebesar 10,81% dan subsektor hortikultura memberikan kontribusi penyerapan tenaga kerja sebesar 7,71%, lihat Gambar 7.
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
35
Gambar 7.
Rata-Rata Kontribusi Tenaga Kerja Subsektor Pertanian Terhadap Sektor Pertanian Tahun 2007 - 2011.
Apabila tenaga kerja pertanian tersebut dilihat berdasarkan lapangan usaha utama
dan jenis
kelamin ini menunjukkan tenaga kerja subsektor
tanaman pangan baik tenaga kerja laki-laki maupun perempuan mengalami penurunan masing-masing 2,66% dan 1,93%, sedangkan tenaga kerja subsektor yang lainnya yaitu hortikultura, peternakan dan perkebunan mengalami pertumbuhan yang positif. Perbandingan tenaga kerja pertanian berdasarkan jenis kelamin dan lapangan usaha dapat dilihat pada Gambar 8 berikut.
Gambar 8. Grafik Perkembangan Tenaga Kerja Sektor Pertanian Berdasarkan Lapangan usaha Utama dan Jenis Kelamin Tahun 2007-2011.
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
36
Perkembangan jumlah tenaga kerja pertanian 2007-2011 berdasarkan kelompok umur pada umumnya mengalami penurunan untuk masing-masing kelompok umur kecuali
pada kelompok umur 30-34, 35-39 dan 50-54
mengalami peningkatan masing-masing 0,02%, 0,31% dan 1,38 %.
Data
selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Perkembangan Tenaga Kerja Sektor Pertanian berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2007-2011. Umur 15 – 19 20 – 24 25 – 29 30 – 34 35 – 39 40 – 44 45 – 49 50 – 54 55 – 59 60+
Agst 2007 2.370.225 3.324.937 3.882.471 4.203.425 4.233.721 4.304.480 4.092.417 3.537.360 2.909.114 5.275.738 38.133.888
Agst 2008 2.221.909 3.105.038 3.985.705 4.357.044 4.489.565 4.253.027 4.175.941 3.717.904 2.812.689 5.246.159 38.364.981
Agst 2009 2.343.007 3.062.673 3.867.448 4.326.707 4.427.287 4.308.575 4.153.080 3.796.501 2.922.197 5.402.522 38.609.997
Agst 2010 1.969.978 2.659.967 3.791.868 4.354.144 4.490.445 4.508.596 4.250.894 3.984.394 3.146.343 5.542.414 38.699.043
Agst 2011
Perk. 07-11
1.945.164 2.775.229 3.696.502 4.205.982 4.286.376 4.289.778 3.997.870 3.737.020 2.749.852 4.858.199 36.541.972
-4,82 -4,42 -1,22 0,02 0,31 -0,09 -0,58 1,38 -1,40 -2,04 -1,06
Sumber : BPS, Sakernas 2007-2011, diolah Pusdatin dan BPPSDMP, 2012.
Berdasarkan tabel tersebut diatas, menunjukkan bahwa penurunan tenaga kerja paling banyak 4,82% pada kelompok umur 15 – 19 tahun, diikuti pada tenaga kerja yang berumur 20-24 sebanyak 4,42%, serta pada kelompok umur lebih besar dari 60 tahun. Persentase tenaga kerja berdasarkan umur tahun 2007-2011 dapat dilihat pada Gambar 9, berikut.
Gambar 9. Perkembangan Persentase Tenaga Kerja Pertanian Tahun 20072011.
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
37
Tenaga kerja sektor pertanian berdasarkan umur dibedakan antara Generasi Muda Pertanian yang berumur (15 – 29 tahun) dan Bukan Generasi Muda Pertanian yang berumur (30 – 60 tahun). Persentase perbandingan antara kelompok umur tersebut dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja pada Sektor Pertanian Tahun 2007-2011. Umur
Agst 2007
Agst 2008
Agst 2009
Agst 2010
Agst 2011
Perk. 07-11
Generasi Muda
9.577.633
9.312.652
9.273.128
8.421.813
8.416.895
-3,18
Bukan Generasi Muda
28.556.255
29.052.329
29.336.869
30.277.230
28.125.077
-0,38
Jumlah
38.133.888
38.364.981
38.609.997
38.699.043
36.541.972
-1,06
Sumber : BPS, Sakernas 2007-2011, diolah Pusdatin dan BPPSDMP, 2012.
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat minat generasi muda pada sektor pertanian sampai dengan tahun 2007-2011 terus menurun. Penurunan per tahun rata-rata 3,18%, sedangkan penurunan pada tenaga kerja bukan generasi muda hanya 0,38% saja. Apabila dilihat dari persentase antara generasi muda dan bukan generasi muda dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4.
Persentase Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja Sektor Pertanian Tahun 2007-2011.
Uraian
2007
2008
2009
2010
2011
Generasi Muda
25,12
24,27
24,02
21,76
23,03
Bukan Generasi Muda
74,88
75,73
75,98
78,24
76,97
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
Sumber : BPS, Sakernas 2007-2011, diolah Pusdatin dan BPPSDMP, 2012.
Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa perbandingan generasi muda dan Bukan Generasi Muda pada tahun 2007 dan tahun 2011 masingmasing adalah 25,12%:74,88% dan 23,03%:76,97%. Hal ini memperlihatkan bahwa persentase tenaga kerja yang termasuk generasi muda mengalami penurunan
sedangkan
persentasi
bukan
peningkatan. Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
generasi
muda
mengalami
38
Perkembangan jumlah tenaga kerja pertanian berdasarkan tingkat pendidikan menunjukkan bahwa pada periode 2007-2011 terjadi peningkatan untuk masing-masing jenis tingkat pendidikan kecuali pada tingkat Sekolah Dasar (SD) dan SLTP mengalami penurunan masing-masing 5,56% dan 1,87%, jumlah tenaga kerja pertanian berdasarkan pendidikan secara rinci dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Pendidikan Tahun 2007-2011.
Sektor
Pertanian
Tk. Pendd
Agst 2007
Agst 2008
Agst 2009
Agst 2010
Agst 2011
Per 07-11
Tidak/belum pernah sekolah Tidak Tamat SD SD SLTP SMA SMK DIPLOMA I/II/III UNIVERSITAS/DIV
3.711.447 7.688.834 17.848.675 6.093.844 2.047.872 602.399 91.966 48.851 38.133.888
3.728.953 7.412.274 17.569.695 5.920.012 2.464.032 808.654 300.808 160.553 38.364.981
4.280.500 11.105.395 13.560.621 6.018.820 2.418.497 993.440 130.176 102.548 38.609.997
3.720.759 10.280.728 14.884.127 6.281.776 2.433.737 878.122 103.742 116.052 38.699.043
4.084.419 9.099.513 14.200.235 5.650.885 2.512.785 788.996 104.287 100.852 36.541.972
2,42 4,30 -5,56 -1,87 5,25 6,98 3,19 19,87 -1,06
Sumber : BPS, Sakernas 2007-2011, diolah Pusdatin dan BPPSDMP, 2012.
Berdasar tabel tersebut diatas, menunjukan, bahwa perkembangan tenaga kerja pada sekror pertanian selama periode 2007-2011 terjadi pertumbuhan yang cukup tinggi pada tingkat pendidikan Universitas, SMK dan SMA masing-masing dengan pertumbuhan 19,87%, 6,98% dan 5,25% per tahun.
Perkembangan tenaga kerja berdasarkan pendidikan 2007-2011
dapat dilihat pada Gambar 10.
Gambar 10. Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja Pertanian Berdasarkan Pendidikan Tahun 2007-2011. Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
39
Perkembangan tenaga kerja sektor pertanian berdasarkan jenis kelamin pada tahun 2007-2011 menunjukkan bahwa tenaga kerja laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan tenaga kerja perempuan.
Baik tenaga
kerja laki-laki maupun tenaga kerja perempuan mengalami penurunan pada periode 2007-2011 masing-masing 1,02% dan 1,13% per tahun.
Data
selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja Sektor Pertanian Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2007-2011. Jenis Kelamin Tahun
Laki-2
%
Perempuan
%
Jumlah
Agst-2007
23.423.190
61,42
14.710.698
38,58
38.133.888
Agst-2008
23.439.018
61,09
14.925.963
38,91
38.364.981
Agst-2009
23.695.905
61,37
14.914.092
38,63
38.609.997
Agst-2010
23.781.233
61,45
14.917.810
38,55
38.699.043
Agst-2011
22.482.257
61,52
14.059.715
38,48
36.541.972
Pertumbuhan 07-11
-1,02
-1,13
-1,06
Sumber : BPS, Sakernas 2007-2011, diolah Pusdatin dan BPPSDMP, 2012.
Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa penyerapan jumlah tenaga kerja pertanian tahun 2007-2011 menunjukkan trend negatif. Menurunnya jumlah tenaga kerja ini diikuti juga oleh penurunan tenaga kerja berdasarkan jenis kelamin baik laki-laki maupun perempuan. Perkembangan jumlah tenaga kerja pertanian berdasarkan status pekerjaan menunjukkan bahwa pada periode 2007-2011 terjadi penurunan untuk masing-masing jenis status pekerjaan seperti berusaha sendiri dan berusaha dibantu buruh tidak tetap/ buruh tdk dibayar, buruh/karyawan, pekerja bebas, dan pekerja tak dibayar sedangkan berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar mengalami peningkatan. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 7.
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
40
Tabel 7.
Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja Sektor Berdasarkan Status Pekerjaan Tahun 2007-2011.
Status Pekerjaan
Pertanian Perk. 20072011
Agst 2007
Agst 2008
Agst 2009
Agst 2010
Agst 2011
%
3.870.336
4.221.905
3.980.007
3.591.720
4.014.388
10,99
14.051.251
13.753.217
13.292.793
13.469.978
11.555.821
31,62
-4,77
696.522
708.508
766.412
793.603
935.057
2,56
7,64
Buruh/karyawan
1.869.898
2.061.907
2.512.382
2.142.615
2.428.097
6,64
6,75
Pekerja bebas
5.357.257
5.458.558
5.368.756
5.387.129
5.102.760
13,96
-1,21
12.288.624
12.160.886
12.689.647
13.313.998
12.505.849
34,22
0,44
38.133.888
38.364.981
38.609.997
38.699.043
36.541.972
100,00
-1,06
Berusaha sendiri Berusaha dibantu buruh tidak tetap/ buruh tdk dibayar Berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar
Pekerja tak dibayar
0,92
Sumber : BPS, Sakernas 2007-2011, diolah Pusdatin dan BPPSDMP, 2012.
Berdasarkan data tersebut diatas, menunjukan pada periode 20072011
banyak
tenaga kerja pertanian
berdasarkan
status
mengalami
penurunan. Penurunan tertinggi pada status berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar dan pekerja bebas, masing-masing penurunan sebesar 4,77% dan 1,21%. Persentase tenaga kerja berdasarkan status pekerjaan dapat dilihat pada Gambar 11.
Gambar 11. Tenaga Kerja Sektor Pertanian Berdasarkan Status Pekerjaan Tahun 2007-2011.
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
41
Perbandingan tenaga kerja desa dan kota adalah pada tahun 2007 adalah 90,25%:9,75% sedangkan pada tahun 2011 berubah menjadi 84,48%:14,52%. Hal ini menunjukan tenaga kerja pada sektor pertanian di perdesaan mengalami penurunan sedangkan yang berada di kota semakin meningkat. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Tenaga kerja berdasarkan domisili (Kota/desa) Sektor Pertanian Tahun 2007-2011. Tahun
Kota
Agst-2007
3.717.618
9,75
34.416.270
90,25
38.133.888
Agst-2008
3.787.790
9,87
34.577.191
90,13
38.364.981
Agst-2009
3.902.278
10,11
34.707.719
89,89
38.609.997
Agst-2010
3.635.547
9,39
35.063.496
90,61
38.699.043
Agst-2011
5.305.489
14,52
31.236.483
85,48
36.541.972
Pert 07-11
%
Desa
9,30
%
Jumlah
-2,39
-1,06
Sumber : BPS, Sakernas 2007-2011, diolah Pusdatin dan BPPSDMP, 2012.
Perkembangan jumlah tenaga kerja pertanian tahun 2007-2011 berdasarkan provinsi sangat bervariasi tergantung kepada luas areal pertanaman atau kegiatan pertanian di daerah tersebut. Provinsi dengan pertumbuhan tenaga kerja yang paling tinggi terdapat di daerah DKI dengan pertumbuhan 16,65%, Maluku dengan pertumbuhan 13,37% dan Papua dengan pertumbuhan 11,74 %. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja Sektor Pertanian Berdasarkan Provinsi Tahun 2007-2011. Provinsi
Tahun
% 2011
Perk 07-11
Agst-2007
Agst-2008
Agst-2009
Agst-2010
Agst-2011
695.563
708.624
760.202
739.432
834.539
2,28
4,66
2 Sumatera Utara
2.247.662
2.392.468
2.504.505
2.704.910
2.420.001
6,62
1,86
3 Sumatera Barat
852.127
877.108
845.418
850.702
766.834
2,10
-2,60
4 Riau
854.647
939.110
925.250
897.829
1.032.477
2,83
4,84
5 Jambi
638.783
684.236
675.218
783.504
742.421
2,03
3,83
1.837.529
1.841.083
1.846.569
1.935.722
1.983.149
5,43
1,92
461.086
447.330
460.718
463.938
443.549
1,21
-0,96
1NAD
6 Sumatera Selatan 7 Bengkulu
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
42
8 Lampung
1.791.309
1.753.055
1.763.282
2.039.632
1.632.467
4,47
-2,29
9 Bangka-Belitung
137.672
140.052
132.780
167.385
133.522
0,37
-0,76
10 Kepulauan Riau
34.216
38.494
38.743
36.511
49.228
0,13
9,52
11 DKI Jakarta
8.981
#VALUE!
9.056
11.324
16.631
0,05
16,65
12 Jawa Barat
3.958.346
3.978.516
3.996.717
3.785.911
3.483.792
9,53
-3,14
13 Jawa Tengah
5.729.123
5.370.153
5.505.747
5.278.944
5.065.174
13,86
-3,03
515.517
535.675
552.809
531.857
409.223
1,12
-5,61
7.879.626
7.709.508
7.791.899
7.463.620
7.124.238
19,50
-2,49
16 Banten
721.261
771.604
682.395
666.679
570.429
1,56
-5,70
17 Bali
650.805
679.154
654.110
634.614
535.710
1,47
-4,75
18 Nusa Tenggara Barat
836.780
799.913
811.815
934.255
795.110
2,18
-1,27
19 Nusa Tenggara Timur
1.282.584
1.360.752
1.370.536
1.261.189
1.244.660
3,41
-0,75
20 Kalimantan Barat
14 D I Y 15 Jawa Timur
1.180.569
1.250.936
1.252.553
1.190.888
1.234.286
3,38
1,12
21 Kalimantan Tengah
509.156
539.722
543.456
509.433
517.230
1,42
0,39
22 Kalimantan Selatan
664.970
703.412
660.480
650.906
693.112
1,90
1,04
23 Kalimantan Timur
281.585
359.171
349.735
348.654
343.186
0,94
5,07
24 Sulawesi Utara
334.134
319.841
302.281
317.569
275.697
0,75
-4,69
25 Sulawesi Tengah
588.298
605.095
611.114
598.255
583.129
1,60
-0,22
26 Sulawesi Selatan
1.372.999
1.393.902
1.387.060
1.375.850
1.270.119
3,48
-1,93
442.769
460.307
426.286
420.697
358.510
0,98
-5,14
27 Sulawesi Tenggara 28 Gorontalo
149866
161434
151.057
153.428
137.034
0,38
-2,21
29 Sulawesi Barat
266.970
272.300
264.738
290.922
281.149
0,77
1,30
30 Maluku
163309
256.301
256.341
258.107
269.760
0,74
13,37
31 Maluku Utara
207130
210523
210816
218578
219525
0,60
1,46
32 Papua Barat
121.895
153.753
154710
141299
114669
0,31
-1,52
33 Papua
616.621
636980
711.601
1.036.499
961.412
2,63
11,74
38.133.888
38.350.512
38.609.997
38.699.043
36.541.972
100,00
-1,06
Total
Sumber : BPS, Sakernas 2007-2011, diolah Pusdatin dan BPPSDMP, 2012
Berdasarkan tabel diatas, jumlah tenaga kerja pertanian pada tahun 2011 yang paling banyak terdapat di provinsi Provinsi Jawa Timur sebanyak 7,1 juta orang (19,50%), Jawa Tengah sebanyak 5,0 juta orang (13,64%) dan Jawa Barat 3,48 Juta (9,53%). Sedangkan yang paling sedikit jumlah tenaga kerjanya terdapat di provinsi DKI Jakarta sebanyak 16,63 ribu orang (0,05%), Kepulauan Riau sebanyak 49,22 ribu orang (0,12%) dan di Provinsi Papua Barat sebanyak 114,66 ribu orang (0,31%).
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
43
3.2.1. Perkembangan Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan. Subsektor tanaman pangan merupakan subsektor yang memberikan kontribusi terbesar dalam penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian. Proporsi rata-rata kontribusi subsektor tanaman pangan dalam penyerapan tenaga kerja selama kurun waktu
2007-2011 sebesar 51,40% dari
keseluruhan pekerja di sektor pertanian. Pada tahun 2007 subsektor tanaman pangan dapat menciptakan tenaga kerja sebanyak 20,87 juta orang. Tahun 2008 terjadi penurunan penyerapan tenaga kerja di subsektor tanaman pangan sebanyak 20,05 juta orang. Pada tahun 2009 kembali naik menjadi 20,55 juta orang. Mulai tahun 2010 sampai 2011 kembali mengalami penurunan masing masing menjadi 19,42 juta orang dan 16,93 Juta.
Gambar 12. Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan Tahun 2007 – 2011. Berdasarkan Gambar 12, terlihat bahwa selama dua tahun terakhir terjadi penurunan penyerapan tenaga kerja di subsektor tanaman pangan. Namun seperti yang telah diungkapkan di atas bahwa selama dua tahun terakhir PDB subsektor tanaman pangan sebaliknya justru mengalami peningkatan. Dalam hal ini terjadi hubungan elastisitas yang negatif, yaitu dengan naiknya PDB justru menurunkan penyerapan tenaga kerja. Hal ini dapat diduga karena adanya efisiensi atau pengurangan tenaga kerja, atau dikarenakan
peralihan
penggunaan
teknologi/mekanisasi
mengurangi jumlah tenaga kerja.
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
sehingga
44
Pada subsektor tanaman pangan terjadi penurunan tenaga kerja ratarata per tahun antar tahun 2007-2011 yaitu sebesar 5,09%. Penurunan tenaga kerja pada subsektor ini diikuiti oleh seluruh kelompok umur. Rincian lebih lengkap dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10.
Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja pada Subsektor Tanaman Pangan Tahun 2007-2011.
Umur
Agst 2007
Agst 2008
Agst 2009
Agst 2010
Agst 2011
Per. 07-11
15 – 19
988.191
914.454
1.008.838
754.673
696.146
-8,39
20 – 24
1.467.673
1.393.154
1.412.345
1.060.460
1.015.859
-8,79
25 – 29
1.862.281
1.848.907
1.842.800
1.602.990
1.466.498
-5,80
30 – 34
2.095.678
2.090.385
2.142.671
1.938.698
1.747.181
-4,45
35 – 39
2.266.284
2.261.086
2.282.456
2.152.124
1.870.961
-4,68
40 – 44
2.444.183
2.269.347
2.333.089
2.330.655
2.049.503
-4,31
45 – 49
2.400.404
2.299.111
2.303.974
2.311.731
1.967.361
-4,85
50 – 54
2.168.811
2.136.757
2.200.796
2.203.107
1.921.046
-2,99
55 – 59
1.814.098
1.661.309
1.752.060
1.792.116
1.469.047
-5,14
60+
3.363.214
3.177.634
3.273.563
3.275.339
2.733.593
-5,05
20.870.817
20.052.144
20.552.592
19.421.893
16.937.195
-5,09
Sumber : BPS, Sakernas 2007-2011, diolah Pusdatin dan BPPSDMP, 2012.
Berdasarkan tabel tersebut diatas, pada tahun 2011 dapat dilihat kelompok tenaga kerja tertinggi terdapat pada umur 60 tahun keatas sebanyak 2,7 juta orang, umur 40-44 tahun sebanyak 2 juta orang, dan umur 45-49 tahun sebanyak 1,9 juta orang. Jumlah tenaga kerja terendah terdapat pada kelompok umur 25-29 tahun sebanyak 1.4 juta orang, berturut-turut diikuti kelompok umur 20-24 tahun sebanyak 1 juta orang, dan umur 15-19 tahun sebanyak 690 ribu orang. Data tersebut menunjukan bahwa tenaga kerja pertanian tertinggi berada pada kelompok umur tidak produktif (umur 60+). Perkembangan tenaga kerja berdasarkan umur tahun 2007-2011 dapat dilihat pada Gambar 13.
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
45
Gambar 13. Perkembangan Tenaga Kerja Berdasarkan Umur pada Subsektor Tanaman Pangan Tahun 2007-2011. Tenaga kerja subsektor Tanaman Pangan berdasarkan kelompok umur dibedakan antara Generasi Muda Pertanian yang berumur 15–29 tahun dan Bukan Generasi Muda Pertanian yang berumur 30–60 tahun. Persentase perbandingan antara kelompok umur dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11.
Persentase Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja pada Subsektor Tanaman Pangan Tahun 2007-2011.
Kel. Generasi Generasi Muda Bukan Generasi Muda Total
Agst 2007
Agst 2008
Agst 2009
Agst 2010
Agst 2011
20,69
20,73
20,75
17,60
18,77
79,31
79,27
79,25
82,40
81,23
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
Sumber : BPS, Sakernas 2007-2011, diolah Pusdatin dan BPPSDMP, 2012.
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat minat generasi muda pada subsektor tanaman pangan sampai dengan tahun 2011 masih sangat sedikit dibandingkan Bukan Generasi Muda yaitu 18,77% : 81,23%. Jika dilihat perkembangan Tenaga Kerja Generasi Muda dari tahun 2007 – 2011 mengalami penurunan. Hal tersebut menunjukkan kurangnya minat generasi muda pertanian pada sub suktor tanaman pangan. Persentase perbandingan antara kelompok umur dapat dilihat pada Gambar 14.
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
46
Gambar 14. Persentase Kelompok Umur Subsektor Tanaman Pangan yang tergabung dalam Generasi Muda dan Bukan Generasi Muda pada Tahun 2007-2011. Perkembangan tenaga kerja Subsektor Tanaman Pangan berdasarkan jenis kelamin pada tahun 2007-2011 menunjukkan bahwa tenaga kerja lakilaki
lebih
banyak
dibandingkan
dengan
tenaga
kerja
perempuan.
Perkembangan tenaga kerja laki-laki maupun tenaga kerja perempuan mengalami penurunan pada periode 2007-2011 masing-masing 5,16% dan 4,98% per tahun, data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12.
Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Jenis Kelamin Pada Subsektor Tanaman Pangan Tahun 2007-2011.
Tahun
Laki-2
%
Perempuan
%
Jumlah
Agst-2007
12.591.720
21,46
8.279.097
21,15
20.870.817
Agst-2008
11.875.799
20,24
8.176.345
20,88
20.052.144
Agst-2009
12.414.009
21,15
8.138.583
20,79
20.552.592
Agst-2010
11.613.675
19,79
7.808.218
19,94
19.421.893
Agst-2011
10.187.937
17,36
6.749.258
17,24
16.937.195
% Perk. 07-11
-5,16
-4,98
-5,09
Sumber : BPS, Sakernas 2007-2011, diolah Pusdatin dan BPPSDMP, 2012
Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa jumlah tenaga kerja pertanian pada subsektor tanaman pangan mengalami penurun. Menurunnya jumlah tenaga kerja ini lebih disebabkan karena berkurangnya tenaga kerja laki-laki dan perempuan pada dua tahun terakhir.
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
47
Perkembangan jumlah tenaga kerja pertanian pada Sub Sektor Tanaman Pangan, berdasarkan tingkat pendidikan periode 2007-2011 secara umum terjadi penurunan pada tenaga kerja dengan tingkat pendidikan SD dan SLTP masing-masing 5,56% dan 1,87%. Sedangkan yang berpendidikan SMA, SMK, Diploma dan Sarjana memperlihatkan perkembangan yang cukup signifikan termasuk tingkat pendidikan Tidak Tamat SD dan Tidak/Belum Pernah Sekolah. Rincian secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja Sub Sektor Tanaman Pangan Berdasarkan Pendidikan Tahun 2007-2011. Tk. Pendd
Agst 2007
Agst 2008
Agst 2009
Agst 2010
Agst 2011
Per 07-11
Tidak/belum pernah sekolah
2.228.442
2.144.024
2.520.306
2.186.001
2.268.247
0,44
Tidak Tamat SD
4.348.194
3.988.354
5.967.920
5.382.743
4.427.896
0,46
SD
9.996.556
9.250.083
7.342.248
7.659.485
6.716.555
-9,46
SLTP
3.045.520
2.797.845
2.933.121
2.788.731
2.256.235
-7,23
SMA
916.792
1.163.771
1.150.499
961.318
937.680
0,56
SMK
283.376
391.236
512.979
361.409
274.091
-0,83
DIPLOMA I/II/III
38.000
226.214
73.708
44.482
29.428
-6,19
UNIVERSITAS/DIV
13.937
90.617
51.811
37.724
27.063
18,05
20.870.817
20.052.144
20.552.592
19.421.893
16.937.195
-5,09
Sumber : BPS, Sakernas 2007-2011, diolah Pusdatin dan BPPSDMP, 2012.
Berdasarkan tabel tersebut diatas pada tahun 2011 dapat dilihat kelompok tenaga kerja tertinggi terdapat pada kelompok berpendidikan SD sebanyak 6,7 juta orang, Tidak Tamat SD sebanyak 4,4 juta orang, tidak, belum pernah sekolah 2,27 Juta dan berpedidikan SLTP sebanyak 2,2 juta orang.
Kelompok
tenaga
kerja
terendah
terdapat
pada
kelompok
berpendidikan SMA, SMK, Diploma dan Universitas. Perkembangan tenaga kerja berdasarkan tingkat pendidikan tahun 2007-2011 dapat dilihat pada Gambar 15.
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
48
Gambar 15.
Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan Berdasarkan Pendidikan Tahun 2007-2011.
Perkembangan jumlah tenaga kerja subsektor tanaman pangan berdasarkan status pekerjaan menunjukkan bahwa pada periode 2007-2011 terjadi penurunan untuk masing-masing jenis status pekerjaan yaitu tenaga kerja dengan status berusaha sendiri, Berusaha dibantu buruh tidak tetap/ buruh tdk dibayar, Buruh/karyawan, Pekerja bebas, dan Pekerja tak dibayar. Sedangkan Pekerja Berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar mengalami kenaikan. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14.
Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan Berdasarkan Status Pekerjaan Tahun 2007-2011.
Status Pekerjaan
Agst 2007 Agst 2008 Agst 2009 Agst 2010 Agst 2011
%
Perk. 20072011
Berusaha sendiri Berusaha dibantu buruh tidak tetap/ buruh tdk dibayar Berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar Buruh/karyawan
1.539.912
1.724.343
1.547.733
1.040.456
1.220.146
7,20
-5,65
8.648.293
8.011.581
7.699.582
7.634.631
5.964.744
35,22
-8,87
415.735
406.718
463.204
431.305
493.768
2,92
4,39
515.031
397.361
1.080.557
328.202
253.936
1,50
-16,20
Pekerja bebas
3.454.694
3.360.300
3.355.004
3.478.667
3.281.736
19,38
-1,28
Pekerja tak dibayar
6.297.152
6.151.841
6.406.512
6.508.632
5.722.865
33,79
-2,36
20.870.817 20.052.144 20.552.592 19.421.893 16.937.195 100,00
-5,09
Sumber : BPS, Sakernas 2007-2011, diolah Pusdatin dan BPPSDMP, 2012.
Berdasarkan data tersebut diatas, perkembangan jumlah tenaga kerja subsektor tanaman pangan berdasarkan status pekerjaan pada periode tahun 2007-2011 mengalami penurunan sebesar 5,09%, penurunan tertinggi terjadi pada status pekerjaan Buruh/Karyawan sebesar 16,20%, diikuti berturut-turut Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
49
status pekerjaan Berusaha Dibantu Buruh Tidak Tetap/Buruh Tidak Dibayar sebesar 8,87%, Berusaha Sendiri sebesar 5,65%, Pekerja tak Dibayar sebesar 2,36% dan Pekerja Bebas menurun sebesar 1,23%. Sedangkan pada status pekerjaan Berusaha Dibantu Buruh Tetap/Buruh Dibayar terjadi peningkatan sebesar 4,39%. Persentase tenaga kerja berdasarkan status pekerjaan dapat dilihat pada Gambar 16.
Gambar 16. Persentase Status Pekerjaan Berdasarkan Subsektor Tanaman Pangan Tahun 2007-2011. Perbandingan tenaga kerja pada subsektor tanaman pangan antara Kota dan Desa pada tahun 2007 berbanding 10,25% : 89,75% sedangkan pada tahun 2011 perbandingannya menjadi 16% : 84%. Hal ini menunjukkan bahwa tenaga kerja pada subsektor tanaman pangan di desa mengalami penurunan sedangkan yang berada di kota mengalami peningkatan. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15. Tenaga kerja berdasarkan domisili Tanaman Pangan Tahun 2007-2011.
(Kota/Desa)
Subsektor
Tahun
Kota
%
Desa
%
Jumlah
Agst-2007
2.139.054
10,25
18.731.763
89,75
20.870.817
Agst-2008
1.993.831
9,94
18.058.313
90,06
20.052.144
Agst-2009
2.216.908
10,79
18.335.684
89,21
20.552.592
Agst-2010
1.932.811
9,95
17.489.082
90,05
19.421.893
Agst-2011
2.710.487
16,00
14.226.708
84,00
16.937.195
% Perk. 07-11
6,10
Sumber : BPS, Sakernas 2007-2011, diolah Pusdatin dan BPPSDMP, 2012
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
-6,65
-5,09
50
Berdasarkan data diatas, menunjukkan bahwa rata-rata perkembangan untuk tenaga kerja berdasarkan domisili (Kota/Desa) dari tahun 2007-2011 mengalami penurunan sebesar 5,09%. Rata-rata perkembangan domisili di Kota sebesar 6,10% dan rata-rata perkembangan domisili di desa minus sebesar 6,65%. Persentase tenaga kerja berdasarkan domisili dapat dilihat pada Gambar 17.
Gambar 17. Persentase Status Pekerjaan Berdasarkan Domisili (Kota/Desa) Subsektor Tanaman Pangan Tahun 2007-2011. Perkembangan tenaga kerja subsektor tanamanan pangan per provinsi pada tahun 2011 yang paling banyak terdapat di provinsi Provinsi Jawa Timur sebanyak 3,1 juta orang (18,78%), Jawa Tengah sebanyak 2,9 juta orang (17,46%) dan Jawa Barat
sebanyak 2,3 juta orang (13,87%). Sedangkan
yang paling sedikit jumlah tenaga kerjanya terdapat di provinsi DKI Jakarta sebanyak 1,1 ribu orang (0,01%), Kepulauan Riau sebanyak 1,2 ribu orang (0,01%) dan di Provinsi Bangka Belitung sebanyak 2,9 ribu orang (0,02%). Perkembangan jumlah tenaga kerja subsektor tanaman pangan tahun 20072011 berdasarkan provinsi sangat bervariasi. Provinsi dengan perkembangan yang paling tinggi terdapat di Provinsi Maluku dengan perkembangan 23,06%,
Provinsi Papua dengan perkembangan 10,25% dan Provinsi DKI
Jakarta dengan perkembangan 6,74%. Sedangkan perkembangan yang paling sedikit atau dengan perkembangan negatif yaitu terdapat di Provinsi Kepulauan Riau, DIY, dan Riau masing-masing 24,86%; 14,59%; dan 13,09%. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 16.
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
51
Tabel 16.
Perkembangan Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan Berdasarkan Provinsi Tahun 2007-2011.
Provinsi
Tahun
%
Perk 0711
Agst-2007
Agst-2008
Agst-2009
Agst-2010
Agst-2011
Aceh
411.104
381.356
433.600
385.771
466.864
2,76
3,23
Sumatera Utara
952.608
972.708
1.011.200
992.429
780.461
4,61
-4,86
Sumatera Barat
477.759
482.698
458.798
410.388
321.584
1,90
-9,42
Riau
91.336
100.045
56.253
57.423
52.115
0,31
-13,09
Jambi
120.117
116.853
128.018
110.017
83.448
0,49
-8,70
Sumatera Selatan
647.704
616.171
659.440
639.236
464.697
2,74
-7,97
Bengkulu
129.388
112.109
109.303
103.167
94.503
0,56
-7,55
Lampung
859.368
778.333
805.401
907.439
517.032
3,05
-11,93
Bangka-Belitung
2.977
18.774
16.482
5.263
2.914
0,02
-0,53
Kepulauan Riau
3.852
4.880
11.857
5.655
1.228
0,01
-24,86
DKI Jakarta
885
-
367
518
1.149
0,01
6,74
Jawa Barat
3.014.837
2.735.465
2.925.861
2.745.496
2.349.917
13,87
-6,04
Jawa Tengah
3.935.912
3.402.075
3.575.630
3.297.394
2.957.471
17,46
-6,90
381.180
365.464
385.807
310.449
202.843
1,20
-14,59
3.982.630
3.823.188
3.879.124
3.557.969
3.180.111
18,78
-5,47
Banten
561.341
609.457
555.104
542.653
445.286
2,63
-5,63
Bali
197.483
238.514
191.409
187.961
162.695
0,96
-4,73
Nusa Tenggara Barat
384.700
366.042
354.063
418.259
346.131
2,04
-2,61
Nusa Tenggara Timur
964.378
956.823
988.589
878.082
876.644
5,18
-2,36
Kalimantan Barat
436.265
410.025
511.085
369.096
323.386
1,91
-7,21
Kalimantan Tengah
213.937
220.070
240.139
166.040
152.324
0,90
-8,14
Kalimantan Selatan
381.408
387.856
384.449
332.972
332.080
1,96
-3,40
Kalimantan Timur
159.996
213.123
216.218
175.356
146.805
0,87
-2,13
Sulawesi Utara
151.722
187.063
183.360
122.230
147.563
0,87
-0,69
Sulawesi Tengah
248.652
260.252
256.437
210.689
241.690
1,43
-0,71
Sulawesi Selatan
859.379
895.389
875.333
861.518
830.177
4,90
-0,86
Sulawesi Tenggara
210.986
227.391
181.575
177.795
139.020
0,82
-9,90
Gorontalo
129.823
135.829
121.594
118.584
102.544
0,61
-5,73
Sulawesi Barat
68.982
75.348
70.994
70.071
85.427
0,50
5,49
Maluku
81.592
197.083
178.328
152.300
187.136
1,10
23,06
Maluku Utara
57.315
68.782
61.552
45.776
44.970
0,27
-5,88
Papua Barat
91.429
121.914
98.396
96.857
70.011
0,41
-6,46
559.772
571.064
626.826
967.040
826.969
4,88
10,25
20.770.817
20.052.144
20.552.592
19.421.893
16.937.195
100,00
-4,97
DIY Jawa Timur
Papua Total
Sumber : BPS, Sakernas 2007-2011, diolah Pusdatin dan BPPSDMP, 2012.
Berdasarkan
tabel
diatas
rata-rata
perkembangan
mengalami
penurunan sebesar 4,97%. Hampir setiap provinsi mengalami penurunan jumlah rata-rata dari tahun 2007-2011 kecuali Provinsi Maluku, Papua, DKI Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
52
Jakarta, Sulawesi Barat, dan NAD mengalami perkembangan masing-masing sebesar 23,06%; 10,25%; 6,74%; 5,49%; dan 3,23%;. 3.2.2. Perkembangan Tenaga Kerja Subsektor Hortikultura. Subsektor
Hortikultura
merupakan
Subsektor
yang
memberikan
kontribusi besar dalam penyerapan tenaga kerja di sektor Pertanian. Pada tahun 2007 subsektor hortikultura menyerap tenaga kerja sebanyak 2,63 juta orang.
Pada tahun 2008
tenaga kerja yang dapat diserap mengalami
peningkatan sebanyak 2,78 juta orang. Pada tahun 2009 penyerapan tenaga kerja kembali naik dengan laju pertumbuhan sebesar 2,95 juta orang, tahun 2010 naik menjadi 3,00 juta orang dan pada tahun 2011 naik lagi menjadi 3,32 juta orang.
Gambar 18. Tenaga Kerja Subsektor Hortikultura Tahun 2007-2011. Berdasarkan
Gambar
18,
terlihat
bahwa
terdapat
peningkatan
penyerapan tenaga kerja subsektor hortikultura selama periode tahun 20072011. Peningkatan tenaga kerja subsektor ini pada tahun 2007-2011 yaitu sebesar 2,76%. Pertumbuhan rata-rata tenaga kerja pada subsektor hortikultura berdasarkan kelompok umur terjadi peningkatan pada semua kelompok umur, kecuali pada kelompok umur 15-19 tahun dan kelompok umur 20-24 tahun yang mengalami penurunan masing-masing sebesar 3,81% dan 4,04 % per tahun. Rincian lebih lengkap dapat dilihat pada Tabel 17.
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
53
Tabel 17. Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja pada Subsektor Hortikultura Berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2007-2011. Umur
Agst 2007
Agst 2008
Agst 2009
Agst 2010
Agst 2011
Per. 07-10
15 - 19
153.239
158.034
170.417
131.118
182.469
4,46
20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 - 59
246.893 280.944 314.919 298.697 299.195 273.043 225.799 191.876
228.225 294.202 353.739 332.395 299.606 312.957 246.788 201.266
237.871 299.227 345.333 353.964 329.514 312.837 292.773 209.239
206.383 301.704 372.288 374.522 367.832 326.408 300.732 232.412
259.199 362.325 416.248 399.179 374.547 353.969 341.353 248.122
1,22 6,57 7,22 7,52 5,78 6,70 10,88 6,64
60+
347.320
348.911
396.551
387.678
386.015
2,68
2.631.925
2.776.123
2.947.726
3.001.077
3.323.426
6,01
Sumber : BPS, Sakernas 2007-2011, diolah Pusdatin dan BPPSDMP, 2012.
Berdasarkan tabel di atas, pada tahun 2011 dapat dilihat bahwa penyerapan tenaga kerja subsektor ini yang terbanyak berada pada kelompok umur 30-34 tahun sebanyak 416.248 orang, disusul kelompok umur 35-39 tahun sebanyak 399.179 orang, dan kelompok umur 60 tahun keatas sebanyak 386.015 orang. Perkembangan tenaga kerja berdasarkan kelompok umur tahun 2007-2011 dapat dilihat pada Gambar 19.
Gambar 19. Perkembangan Tenaga Kerja Berdasarkan Umur pada Subsektor Hortikultura Tahun 2007-2011.
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
54
Tenaga kerja sub sektor hortikultura berdasarakan kelompok umur dibedakan antara Generasi Muda Pertanian yang berumur 15 – 29 tahun dan Bukan Generasi Muda Pertanian yang berumur 30 – 60 tahun. Persentase perbandingan antara kelompok umur tersebut dapat dilihat pada Tabel 18. Tabel 18.
Persentase Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja pada Subsektor Hortikultura Tahun 2007-2011.
Kel. Generasi
Agst 2007
Agst 2008
Agst 2009
Agst 2010
Agst 2011
Generasi Muda
37,84
37,25
35,72
33,70
36,72
Bukan Generasi Muda
62,16
62,75
64,28
66,30
63,28
Total
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
Sumber : BPS, Sakernas 2007-2011, diolah Pusdatin dan BPPSDMP, 2012.
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa minat Generasi Muda pada subsektor hortikultura sampai dengan tahun 2011 lebih sedikit dibandingkan dengan yang Bukan Generasi Muda yaitu berbanding 36,72% : 63,28%. Jika dilihat perkembangan tenaga kerja yang termasuk ke dalam kelompok Generasi Muda dari tahun 2007 – 2011 mengalami penurunan. Persentase perbandingan antara kelompok umur yang termasuk Generasi Muda dan Bukan Generasi Muda dapat dilihat pada Gambar 20.
Gambar 20. Persentase Kelompok Umur Subsektor Hortikultura yang tergabung kedalam Generasi Muda dan Bukan Generasi Muda Tahun 2007-2011. Perkembangan tenaga kerja Subsektor Hortikultura berdasarkan jenis kelamin pada tahun 2007-2011 menunjukkan bahwa tenaga kerja laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan tenaga kerja perempuan. Perkembangan
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
55
tenaga
kerja
laki-laki
maupun
tenaga
kerja
perempuan
mengalami
peningkatan pada periode 2007-2011 masing-masing sebesar 6,52% dan 5,26% per tahun. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 19. Tabel 19.
Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Jenis Kelamin Pada Subsektor Hortikultura, Tahun 2007-2011.
Tahun
Laki-2
%
Perempuan
%
Jumlah
Agst-2007
1.543.434
58,64
1.088.491
41,36
2.631.925
Agst-2008
1.634.775
58,89
1.141.348
41,11
2.776.123
Agst-2009
1.732.362
58,77
1.215.364
41,23
2.947.726
Agst-2010
1.780.788
59,34
1.220.289
40,66
3.001.077
Agst-2011
1.987.220
59,79
1.336.206
40,21
3.323.426
% Perkembangan
6,52
5,26
6,01
Sumber : BPS, Sakernas 2007-2011, diolah Pusdatin dan BPPSDMP, 2012.
Berdasarkan tabel tersebut diatas, menunjukkan bahwa penambahan tenaga kerja laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan penambahan tenaga kerja perempuan. Perkembangan jumlah tenaga kerja sub sektor hortikultura berdasarkan tingkat pendidikan menunjukkan bahwa pada periode 2007-2011 secara umum terjadi perkembangan yang postif pada masing-masing tingkatan pendidikan. Rincian secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 20. Tabel 20.
Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Hortikultura Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2007-2011.
Tk. Pendd
Agst 2007
Agst 2008
Agst 2009
Agst 2010
Agst 2011
Per 07-11
Tidak/belum pernah sekolah
194.632
195.413
262.731
191.497
286.652
10,16
Tidak Tamat SD
544.157
548.683
828.186
766.721
860.035
12,12
1.219.158
1.349.445
1.077.666
1.194.572
1.379.831
3,14
SLTP
434.354
425.120
461.711
506.057
466.010
1,77
SMA
168.323
171.240
209.438
225.851
222.145
7,18
SMK
56.205
71.569
87.702
94.856
82.099
9,94
DIPLOMA I/II/III
9.855
8.305
10.927
10.809
13.904
8,99
UNIVERSITAS/DIV
5.241
6.348
9.365
10.714
12.750
24,89
2.631.925
2.776.123
2.947.726
3.001.077
3.323.426
6,01
SD
Sumber : BPS, Sakernas 2007-2011, diolah Pusdatin dan BPPSDMP, 2012.
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
56
Berdasarkan tabel tersebut di atas, menunjukan bahwa pada tahun 2011 tenaga kerja subsektor hortikultura berdasarkan tingkat pendidikan jumlah terbanyak berada pada tingkat
pendidikan SD sebanyak 1,37 juta
orang, Tidak Tamat SD sebanyak 860.035 orang
dan tingkat pendidikan
Tidak/belum pernah sekolah sebanyak 286.652 orang.
Kelompok tenaga
kerja terendah berada pada tingkat pendidikan Universitas sebanyak 12.750, Diploma sebanyak 13.904 orang dan SMK sebanyak 82.099 orang. Perkembangan tenaga kerja Sub sektor Hortikultura berdasarkan tingkat pendidikan tahun 2007-2011 dapat dilihat pada Gambar 21.
Gambar 21.
Perkembangan Jumlah tenaga Kerja Subsektor Hortikultura Berdasarkan Pendidikan Tahun 2007-2011.
Perkembangan
jumlah
tenaga
kerja
sub
sektor
hortikultura
berdasarkan status pekerjaan menunjukkan bahwa pada periode 2007-2011 terjadi peningkatan sebesar 6,01% per tahun. Peningkatan
terjadi pada
seluruh status pekerjaan kecuali pada status buruh/karyawan mengalami penurunan sebesar 6,14% per tahun. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 21.
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
57
Tabel 21.
Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Hortikultura Berdasarkan Status Pekerjaan Tahun 2007-2011.
Status Pekerjaan
%
Perk. 20072011
Agst 2007
Agst 2008
Agst 2009
Agst 2010
Agst 2011
Berusaha sendiri Berusaha dibantu buruh tidak tetap/ buruh tdk dibayar Berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar Buruh/karyawan Pekerja bebas
271.931
274.855
301.637
282.203
353.889
10,65
6,81
916.852
893.956
950.247
992.203
1.008.549
30,35
2,41
63.888
63.947
70.582
73.138
82.606
2,49
6,63
96.148 456.414
100.867 604.820
101.563 567.922
112.691 568.756
74.631 644.572
2,25 19,39
-6,14 9,01
Pekerja tak dibayar
826.692
837.678
955.775
972.086
1.159.179
34,88
8,82
2.631.925
2.776.123
2.947.726
3.001.077
3.323.426
100,00
6,01
Sumber : BPS, Sakernas 2007-2011, diolah Pusdatin dan BPPSDMP, 2012.
Berdasarkan
data
tersebut
diatas,
persentase
tenaga
kerja
berdasarkan status pekerjaan pada tahun 2011 paling banyak terdapat pada tenaga kerja dengan Pekerja tak dibayar sebanyak 1.159.179 orang (34,88%), Berusaha dibantu buruh tidak tetap/ buruh tdk dibayar sebanyak 1.008.549 orang (30,35%) dan Pekerja besas sebanyak 644,572 orang atau 19,39%. Persentase tenaga kerja berdasarkan status pekerjaan 2007-2011 dapat dilihat pada Gambar 22.
Gambar 22.
Persentase Status Pekerjaan Berdasarkan Subsektor Hortikultura Tahun 2007-2011.
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
58
Perbandingan tenaga kerja pada subsektor hortikultura antara tenaga kerja yang berada di Desa dan di Kota
pada tahun 2007 berbanding
16,65%: 83,35%. Sedangkan pada tahun 2011 terjadi berubah perbandingan menjadi 24,30% : 75,70%.
Hal ini menunjukan bahwa tenaga kerja
subsektor hortikultura, yang berada di Desa mengalami peningkatan sedangkan tenaga kerja yang berada di Kota semakin menurun.
Data
selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 22. Tabel 22.
Tenaga kerja berdasarkan domisili (Kota/desa) Subsektor Hortikultura Tahun 2007-2011.
Tahun
Desa
%
Kota
%
Jumlah
Agst-2007
438.157
16,65
2.193.768
83,35
2.631.925
Agst-2008
458.083
16,50
2.318.040
83,50
2.776.123
Agst-2009
456.288
15,48
2.491.438
84,52
2.947.726
Agst-2010
477.935
15,93
2.523.142
84,07
3.001.077
Agst-2011
807.551
24,30
2.515.875
75,70
3.323.426
% Perkembangan
16,52
3,48
6,01
Sumber : BPS, Sakernas 2007-2011, diolah Pusdatin dan BPPSDMP, 2012.
Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa perkembangan tenaga kerja subsektor hortikultura di kota rata-rata meningkat 16,52% pertahun, sedangkan pertumbuhan tenaga kerja sub sektor hortikultura di desa ratarata meningkat 3,48% pertahun. Perkembangan jumlah tenaga kerja subsektor hortikulura tahun 20072011 berdasarkan provinsi sangat bervariasi. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 23.
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
59
Tabel 23. Perkembangan Tenaga Kerja Subsektor Hortikultura Berdasarkan Provinsi Tahun 2007-2011. Propinsi 1NAD
Agst2007
Agst2008
Tahun Agst2009
Agst2010
Agst2011
%
Perk 0711
61.248
43.426
59.681
43.693
57.263
1,72
-1,67
2 Sumatera Utara
159.889
169.987
195.587
234.660
169.306
5,09
1,44
3 Sumatera Barat
101.861
92.741
101.245
108.657
96.768
2,91
-1,27
4 Riau
30.465
20.397
26.747
22.705
12.895
0,39
-19,34
5 Jambi
38.414
43.753
48.342
34.194
66.437
2,00
14,68
6 Sumatera Selatan
45.727
34.349
40.064
34.817
46.685
1,40
0,52
7 Bengkulu
20.177
21.805
25.535
26.912
18.858
0,57
-1,68
8 Lampung
74.159
2,23
-10,78
117.034
77.581
96.955
90.636
9 Bangka-Belitung
8.417
7.591
11.416
5.506
5.649
0,17
-9,49
10 Kepulauan Riau
6.735
7.337
8.365
7.138
10.426
0,31
11,54
11 DKI Jakarta
5.876
2.290
2.957
5.914
1.533
0,05
-28,53
12 Jawa Barat
390.263
514.046
460.887
476.006
679.234
20,44
14,86
13 Jawa Tengah
559.332
562.782
593.715
657.812
708.719
21,32
6,10
41.806
36.121
36.653
59.319
51.909
1,56
5,56
445.417
515.684
524.739
516.891
454.411
13,67
0,50
16 Banten
39.642
48.276
56.549
55.932
48.435
1,46
5,14
17 Bali
69.227
56.616
74.142
78.736
63.529
1,91
-2,12
18 Nusa Tenggara Barat
83.029
77.478
81.074
92.408
104.683
3,15
5,96
19 Nusa Tenggara Timur
53.958
74.980
79.835
51.948
107.097
3,22
18,69
20 Kalimantan Barat
30.066
41.809
39.636
37.039
58.837
1,77
18,28
21 Kalimantan Tengah
30.261
30.543
26.905
27.995
27.131
0,82
-2,69
22 Kalimantan Selatan
29.851
33.180
30.412
34.251
35.809
1,08
4,65
23 Kalimantan Timur
36.495
39.968
36.756
45.523
70.350
2,12
17,83
24 Sulawesi Utara
21.134
29.447
31.823
32.683
34.680
1,04
13,18
25 Sulawesi Tengah
20.911
25.354
42.679
22.362
38.180
1,15
16,24
26 Sulawesi Selatan
66.198
59.080
71.147
67.788
66.148
1,99
-0,02
27 Sulawesi Tenggara
20.948
23.060
24.768
20.869
24.947
0,75
4,46
28 Gorontalo
6.753
10.126
13.562
16.036
17.695
0,53
27,23
29 Sulawesi Barat
4.762
4.335
6.430
3.628
10.075
0,30
20,60
30 Maluku
24.744
12.334
18.119
18.504
22.663
0,68
-2,17
31 Maluku Utara
14.295
17.125
16.367
11.127
31.425
0,95
21,77
32 Papua Barat
18.016
10.733
28.044
25.669
27.880
0,84
11,53
33 Papua
28.974
31.789
36.590
33.719
79.610
2,40
28,75
2.631.925
2.776.123
2.947.726
3.001.077
3.323.426
100,00
6,01
14 D I Y 15 Jawa Timur
Total
Sumber : BPS, Sakernas 2007-2011, diolah Pusdatin dan BPPSDMP, 2012
Berdasarkan data tersebut di atas, tenaga kerja subsektor hortikultura per provinsi pada tahun 2011 jumlah tenaga kerja yang paling banyak terdapat di provinsi Jawa Tengah sebanyak 708.719 juta orang atau sebesar Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
60
21,32%, kemudian disusul provinsi Jawa Barat sebanyak 679.234 juta orang atau sebesar 20,44% dan provinsi Jawa Barat sebanyak 454.411 juta orang atau sebesar 13,67%. Sedangkan provinsi yang paling sedikit jumlah tenaga kerjanya terdapat di provinsi DKI Jakarta sebesar 1.533 atau 0,03%, Provinsi Bangka Belitung sebanyak 5.649 orang atau sebesar 0,17 %, dan Provinsi Sulawesi Barat sebanyak 10.075 orang atau 0,3%. 3.2.3. Perkembangan Tenaga Kerja Subsektor Perkebunan. Subsektor
perkebunan
merupakan
subsektor
yang
memberikan
kontribusi yang cukup besar dalam penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian. Dalam kurun waktu tahun 2007-2011 subsektor perkebunan dapat menciptakan tenaga kerja sebanyak 10,9 juta orang pada tahun 2007, Tahun 2008 terjadi kenaikan penyerapan sebanyak 11,5 juta orang,
pada tahun
2009 mengalami penurunan menjadi 10,72 juta orang, dan mulai tahun 2010 sampai 2011 kembali mengalami kenaikan masing-masing menjadi 12,11 juta orang dan 12,07 Juta orang.
Gambar 23. Tenaga Kerja Subsektor Perkebunan Tahun 2007-2011. Berdasarkan
gambar
tersebut
di
atas
terlihat
bahwa
tedapat
peningkatan penyerapan tenaga kerja subsektor perkebunan selama kurun waktu tahun 2007-2011 terjadi peningkatan rata-rata pertahun sebesar Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
61
2,69%. Peningkatan tenaga kerja pada subsektor ini terjadi hampir diseluruh kelompok umur, kecuali pada kelompok umur 15-19 tahun dan 20-24 tahun yang mengalami penurunan masing-masing sebesar 3,31 % dan 1,20% per tahun. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 24. Tabel 24. Umur
Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja Pada Subsektor Perkebunan Berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2007-2011.
Agst 2007
Agst 2008
Agst 2009
Agst 2010
Agst 2011
Perk 07-11
15 - 19
818,479
768,135
743,255
710,492
715,333
-3.31
20 - 24
1,282,144
1,187,036
1,076,990
1,124,858
1,221,809
-1.20
25 - 29
1,387,838
1,485,986
1,319,677
1,517,621
1,511,764
2.16
30 - 34
1,415,322
1,499,688
1,394,045
1,646,900
1,615,788
3.37
35 - 39
1,278,507
1,466,066
1,351,449
1,531,549
1,541,096
4.78
40 - 44
1,186,371
1,271,845
1,193,048
1,391,296
1,411,106
4.43
45 - 49
1,068,958
1,165,365
1,082,538
1,213,992
1,225,379
3.47
50 - 54
836,373
981,193
924,569
1,085,747
1,076,836
6.52
55 - 59
635,922
644,932
640,291
764,847
717,457
3.06
60+
951,175
1,022,289
997,652
1,120,877
1,040,570
2.27
Total
10,861,089
11,492,535
10,723,514
12,108,179
12,077,138
2.69
Sumber : BPS, Sakernas 2007-2011, diolah Pusdatin dan BPPSDMP, 2012.
Berdasarkan tabel tersebut di atas pada tahun 2011 dapat dilihat bahwa tenaga kerja berdasarkan kelompok umur yang tertinggi terdapat pada kelompok umur 30-34 sebanyak 1,62 juta orang, disusul kelompok umur 3539 tahun sebanyak 1,54 juta orang, dan kelompok umur 25-29 tahun sebanyak 1,51 juta orang. Jumlah tenaga kerja terendah terdapat pada kelompok umur 15-19 tahun sebanyak 0,71 juta orang, diikuti kelompok umur 55-59 tahun sebanyak 0,72 juta orang. Data tersebut menunjukan bahwa tenaga kerja pertanian tertinggi berada pada kelompok umur produktif (30-34 tahun). Perkembangan tenaga kerja berdasarkan kelompok umur tahun 20072011 dapat dilihat pada Gambar 24.
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
62
Gambar 24. Persentase Kelompok Umur Berdasarkan Subsektor Perkebunan Tahun 2007-2011. Tenaga kerja subsektor perkebunan berdasarkan kelompok umur dibedakan antara Generasi Muda Pertanian yaitu yang berumur 15-29 tahun dan Bukan Generasi Muda Pertanian yaitu yang berumur 30-60 tahun. Persentase perbandingan kelompok umur tersebut dapat dilihat pada Tabel 25. Tabel 25.
Persentase Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja Pada Subsektor Perkebunan tahun 2007 – 2011.
Kel. Generasi
Agst 2007
Agst 2008
Agst 2009
Agst 2010
Agst 2011
Generasi Muda
28.91
25.58
26.49
24.27
23.44
Bukan Generasi Muda
71.09
74.42
73.51
75.73
76.56
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
Total
Sumber : BPS, Sakernas 2007-2011, diolah Pusdatin dan BPPSDMP, 2012.
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat minat generasi muda pada subsektor perkebunan sampai dengan tahun 2011 masih sangat sedikit dibandingkan bukan generasi muda yaitu 23,44% : 76,56%. Jika dilihat perkembangan tenaga kerja generasi muda dari tahun 2007 (28,91%) sampai dengan 2011 (23,44%) mengalami penurunan. Hal tersebut menunjukan kurangnya minat generasi muda pertanian pada sub sektor perkebunan. Persentase perbandingan antara kelompok umur dapat dilihat pada Gambar 25.
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
63
Gambar 25. Persentase Kelompok Umur Berdasarkan Sub Sektor Perkebunan yang tergabung kedalam generasi muda dan bukan generasi muda pada tahun 2007-2011. Perkembangan tenaga kerja Subsektor berdasarkan jenis kelamin pada tahun 2007-2011 menunjukkan bahwa tenaga kerja laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan tenaga kerja perempuan. Perkembangan tenaga kerja laki-laki maupun tenaga kerja perempuan pada periode tahun 2007-2011 mengalami peningkatan sebesar 2,69%. Tenaga kerja laki-laki maupun tenaga kerja perempuan dalam kurun waktu tersebut mengalami kenaikan masing-masing sebesar 2,77% dan 2,53% per tahun.
Data selengkapnya
dapat dilihat pada Tabel 26. Tabel 26.
Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Jenis Kelamin Pada Subsektor Perkebunan Tahun 2007-2011. Laki-2
%
Perempuan
%
Total
Agst-2007
7,099,345
65.36
3,761,744
34.64
10,861,089
Agst-2008
7,593,565
66.07
3,898,970
33.93
11,492,535
Agst-2009
7,051,264
65.76
3,672,250
34.24
10,723,514
Agst-2010
8,003,430
66.10
4,104,749
33.90
12,108,179
Agst-2011
7,920,003
65.58
4,157,135
34.42
12,077,138
% Perk 07-11
2.77
2.53
2.69
Sumber : BPS, Sakernas 2007-2011, diolah Pusdatin dan BPPSDMP, 2012.
Berdasarkan tabel tersebut diatas, menunjukkan bahwa penambahan tenaga kerja laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan penambahan tenaga kerja perempuan. Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
64
Persentase tenaga kerja berdasarkan umur tahun 2007-2011 dapat dilihat pada Gambar 26.
Gambar 26. Persentase Kelompok Umur Berdasarkan Subsektor Perkebunan yang tergabung kedalam generasi muda dan bukan generasi muda pada tahun 2007-2011. Berdasarkan data di atas persentase perkembangan jumlah tenaga kerja berdasarkan jenis kelamin laki-laki yang terserap pada sub sector perkebunan terbanyak adalah ditahun 2010 yaitu 8,003,430 juta jiwa (66,10%), diikuti tahun 2008 sebanyak 7,593,565 juta jiwa (66,07%) dan tahun 2011 sebanyak 7,920,003 juta jiwa (65.58%), sedangkan terendah adalah pada tahun 2007 yaitu 7,099,345 juta jiwa (65.36%). Tenaga kerja wanita yang terserap pada sub sector perkebunan terbanyak adalah ditahun 2007 yaitu 3,761,744 juta jiwa (34,64%), diikuti tahun 2011 sebanyak 4,157,135 juta jiwa (34,42%) dan tahun 2009 sebanyak 3,672,250 juta jiwa (34,24 %), sedangkan terendah adalah pada tahun 2010 yaitu 4,104,749 juta jiwa (33,90%). Perkembangan
jumlah
tenaga
kerja
subsektor
perkebunan
berdasarkan tingkat pendidikan secara nasional menunjukkan bahwa pada periode 2007-2011 secara umum terjadi persentase perkembangan yang positif untuk masing-masing tingkat pendidikan kecuali pada tingkat
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
65
pendidikan SD terjadi penurunan pada periode 2007 - 2011 yaitu sebesar 2,70%. Rincian secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 27. Tabel 27.
Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Perkebunan Berdasarkan Pendidikan Tahun 2007-2011.
Tk. Pendd Tidak/belum pernah sekolah
Agst 2007
Agst 2008
Agst 2009
Agst 2010
Agst 2011
Per 07-11 5.83
676,156
769,142
755,864
718,332
848,137
Tidak Tamat SD
2,018,764
2,123,779
3,068,569
3,079,408
2,796,547
8.49
SD
5,050,295
5,183,242
3,717,583
4,505,860
4,526,953
-2.70
SLTP
2,036,382
2,070,579
1,966,295
2,338,490
2,333,671
3.47
SMA
819,010
958,435
869,731
1,067,591
1,159,308
9.08
SMK
206,124
273,099
284,428
312,947
322,301
11.82
DIPLOMA I/II/III
30,305
56,819
30,823
37,718
46,737
11.44
UNIVERSITAS/DIV
24,053
57,440
30,221
47,833
43,484
15.96
10,861,089
11,492,535
10,723,514
12,108,179
12,077,138
2.69
TOTAL
Sumber : BPS, Sakernas 2007-2011, diolah Pusdatin dan BPPSDMP, 2012.
Persentase tenaga kerja berdasarkan pendidikan tahun 2007-2011 dapat dilihat pada Gambar 27.
Gambar 27. Persentase Perkembangan Jumlah tenaga Kerja Subsektor Perkebunan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2007-2011. Persentase
perkembangan
tenaga
kerja
Subsektor
Perkebunan
berdasarkan tingkat pendidikan tahun 2007-2011 dapat dilihat pada Tabel 28.
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
66
Tabel 28.
Persentase Perkembangan tenaga kerja Subsektor Perkebunan berdasarkan tingkat pendidikan tahun 2007-2011. Tk. Pendd
Agst 2007
Agst 2008
Agst 2009
Agst 2010
Agst 2011
1
Tidak/belum pernah sekolah
6.23
6.69
7.05
5.93
7.02
2
Tidak Tamat SD
18.59
18.48
28.62
25.43
23.16
3
SD
46.50
45.10
34.67
37.21
37.48
4
SLTP
18.75
18.02
18.34
19.31
19.32
5
SMA
7.54
8.34
8.11
8.82
9.60
6
SMK
1.90
2.38
2.65
2.58
2.67
7
DIPLOMA I/II/III
0.28
0.49
0.29
0.31
0.39
8
UNIVERSITAS/DIV
0.22
0.50
0.28
0.40
0.36
Sumber : BPS, Sakernas 2007-2011, diolah Pusdatin dan BPPSDMP, 2012.
Berdasarkan tabel tersebut diatas, menunjukan bahwa pada tahun 2011, persentase tenaga kerja yang terserap pada subsektor perkebunan didominasi tenaga kerja yang berpendidikan SD yaitu sebear 37,48%, kemudian disusul oleh tingkat pendidikan Tidak Tamat SD sebesar 23,16% dan tingkat pendidikan SLTP sebesar 19,32%. Sedangkan tenaga kerja yang paling sedikit terserap pada subsektor perkebunan pada tahun 2011 adalah yang berpendidikan universitas sebesar 0,36% diikuti dengan tenaga kerja dengan tingkat pendidikan Diploma I/II/III sebesar 0,39% dan tingkat pendidikan SMK sebesar 2,67%. Perkembangan jumlah tenaga kerja pertanian berdasarkan status pekerjaan secara nasional menunjukkan bahwa pada periode tahun 20072011 terjadi peningkatan untuk masing-masing jenis status pekerjaan baik Berusaha Sendiri, Berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar, Berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar, Buruh/karyawan dan Pekerja tidak dibayar. Perkembangan penyerapan tertinggi tenaga kerja subsektor perkebunan
berdasarkan status pekerjaan adalah Buruh/karyawan yaitu
sebesar 13,39%, sedangkan yang terendah/menurun adalah Pekerja Bebas sebesar 4,94%. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 29.
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
67
Tabel 29. Status Pekerjaan
Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Perkebunan Berdasarkan Status Pekerjaan Tahun 2007-2011. Agst 2007
Agst 2008
Agst 2009
Agst 2010
Agst 2011
%
Perk. 07-11
1,596,188
1,729,270
1,535,803
1,690,036
1,829,991
15.15
3.48
3,179,157
3,347,383
3,115,954
3,430,589
3,207,657
26.56
0.22
188,976
204,308
203,073
256,727
308,182
2.55
13.01
Buruh/karyawan
1,124,909
1,403,340
1,181,046
1,511,676
1,859,378
15.40
13.39
Pekerja bebas
1,381,503
1,415,748
1,366,170
1,295,520
1,128,113
9.34
-4.94
Pekerja tak dibayar
3,390,356
3,392,486
3,321,468
3,923,631
3,743,817
31.00
2.51
10,861,089
11,492,535
10,723,514
12,108,179
12,077,138
100.00
2.69
Berusaha sendiri Berusaha dibantu buruh tidak tetap/ buruh tdk dibayar Berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar
Total
Sumber : BPS, Sakernas 2007-2011, diolah Pusdatin dan BPPSDMP, 2012.
Persentase tenaga kerja sub sektor perkebunan, berdasarkan status pekerjaan 2007-2011 dapat dilihat pada Gambar 28.
Gambar 28. Persentase Tenaga Kerja Subsektor Perkebunan Berdasarkan Status Pekerjaan Tahun 2007-2011. Berdasarkan gambar diatas, menunjukan bahwa pada periode tahun 2007-2011 persentase tenaga kerja berdasarkan status pekerjaan pada tahun 2011 paling banyak adalah tenaga kerja dengan status pekerjaan Pekerja Tidak Dibayar yaitu sebanyak 3,743,817 juta orang (31,0%), diikuti oleh Berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar yaitu sebanyak 3,207,657 juta orang (26,56%) dan Buruh/karyawan sebanyak 1,859,378 juta orang (15.40%). Sedangkan persentase penyerapan terendah terjadi pada tenaga kerja dengan status pekerjaan Berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar yaitu sebanyak 308,182 orang (2,55%). Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
68
Perkembangan jumlah tenaga kerja berdasarkan
domisili
pada
subsektor perkebunan berdasarkan status pekerjaan tahun 2007-2011 secara nasional meningkat sebesar 2,69%. Peningkatan terjadi baik di Kota maupun di Desa masing-masing meningkat sebesar 14,22% dan 1,89%. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 30. Tabel 30.
Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Domisili Subsektor Perkebunan Berdasarkan Status Pekerjaan Tahun 2007-2011. Kota
%
Desa
%
Total
Agst-2007
594,004
5.47
10,267,085
94.53
10,861,089
Agst-2008
797,164
6.94
10,695,371
93.06
11,492,535
Agst-2009
626,792
5.85
10,096,722
94.15
10,723,514
Agst-2010
655,617
5.41
11,452,562
94.59
12,108,179
Agst-2011
1,011,126
8.37
11,066,012
91.63
12,077,138
1.89
2.69
Persentase perkembangan
14.22
Sumber : BPS, Sakernas 2007-2011, diolah Pusdatin dan BPPSDMP, 2012.
Persentase perkembangan jumlah tenaga kerja berdasarkan domisili pada subsektor perkebunan berdasarkan status pekerjaan sepanjang tahun 2007-2011 peningkataan tertinggi terjadi di Kota pada tahun 2011 sebanyak 1,011,126 juta orang atau sebesar 8,37%, setelah itu pada tahun 2008 yaitu sebanyak 797,164 orang atau sebesar 6,94% dan tahun 2009 sebanyak 626,792 orang atau sebesar 5,85%. Sedangkan persentase terendah di Kota terjadi pada tahun 2010 yaitu sebanyak 655,617 orang atau sebesar 5,41%. Persentase perkembangan jumlah tenaga kerja berdasarkan domisili subsektor perkebunan berdasarkan status pekerjaan sepanjang tahun 20072011 yang tertinggi di desa terjadi pada tahun 2010 sebanyak 11,452,562 juta orang atau sebesar 94.59 %, setelah itu pada tahun 2007 sebanyak 10,267,085 orang atau sebesar 94.53%, dan tahun 2009 sebanyak 10,096,722 orang atau sebesar 94.15%. Sedangkan persentase jumlah terendah di Desa terjadi pada tahun 2008 yaitu sebanyak 10,695,371 orang atau sebesar 93.06 %. Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
69
Tabel 31.
Perkembangan Tenaga Kerja Subsektor Perkebunan Berdasarkan Provinsi Tahun 2007-2011.
Kode/Provinsi
Tahun
Perk 0711
%
Agst-2007
Agst-2008
Agst-2009
Agst-2010
Agst-2011
217,184
276,039
257,284
298,965
296,538
2.46
8.10
2 Sumatera Utara
1,090,495
1,209,886
1,250,003
1,433,388
1,423,447
11.79
6.89
3 Sumatera Barat
240,023
272,859
240,565
284,417
304,297
2.52
6.11
4 Riau
726,472
812,627
836,719
811,702
959,566
7.95
7.20
5 Jambi
474,536
520,555
494,562
632,331
583,018
4.83
5.28
1 Aceh
6 Sumatera Selatan
1,131,720
1,182,511
1,138,271
1,251,598
1,466,573
12.14
6.69
7 Bengkulu
309,783
310,446
321,644
329,436
327,254
2.71
1.38
8 Lampung
676,512
730,406
683,830
886,316
890,328
7.37
7.11
9 Bangka-Belitung
124,219
110,886
102,339
154,109
121,056
1.00
-0.64
10 Kepulauan Riau
22,277
24,795
17,035
21,620
34,884
0.29
11.86
11 DKI Jakarta
606
12,179
2,478
2,496
3,289
0.03
52.63
12 Jawa Barat
250,188
345,479
256,508
236,163
148,604
1.23
-12.21
13 Jawa Tengah
551,421
584,237
465,131
536,554
566,791
4.69
0.69
26,647
39,989
28,835
31,925
40,861
0.34
11.28
1,565,900
1,518,045
1,317,567
1,409,992
1,553,447
12.86
-0.20
86,265
82,470
42,304
38,903
34,571
0.29
-20.44
17 Bali
138,008
105,408
111,837
115,858
74,207
0.61
-14.37
18 Nusa Tenggara Barat
216,418
210,208
206,585
258,969
166,392
1.38
-6.36
19 Nusa Tenggara Timur
235,700
305,528
275,600
297,242
211,449
1.75
-2.68
20 Kalimantan Barat
701,078
786,037
687,393
766,652
827,644
6.85
4.24
21 Kalimantan Tengah
261,312
282,949
269,181
310,688
332,033
2.75
6.17
22 Kalimantan Selatan
233,676
263,585
219,068
252,874
301,548
2.50
6.58
78,395
97,153
89,712
120,720
117,024
0.97
10.53
14 D I Y 15 Jawa Timur 16 Banten
23 Kalimantan Timur 24 Sulawesi Utara
156,404
98,425
81,888
158,728
83,431
0.69
-14.54
25 Sulawesi Tengah
315,177
313,854
306,926
361,448
292,187
2.42
-1.88
26 Sulawesi Selatan
391,195
371,504
354,009
368,617
282,289
2.34
-7.83
27 Sulawesi Tenggara
207,535
202,315
211,495
215,140
184,982
1.53
-2.84
28 Gorontalo
12,523
14,743
14,277
17,491
15,661
0.13
5.75
190,310
184,535
176,752
207,214
171,224
1.42
-2.61
56,731
45,420
58,343
85,241
59,433
0.49
1.17
31 Maluku Utara
135,138
124,227
132,580
161,592
142,379
1.18
1.31
32 Papua Barat
11,042
20,028
27,733
18,281
14,963
0.12
7.89
33 Papua
26,199
33,207
45,060
31,509
45,768
0.38
14.97
10,861,089
11,492,535
10,723,514
12,108,179
12,077,138
100.00
2.69
29 Sulawesi Barat 30 Maluku
Total
Sumber : BPS, Sakernas 2007-2011, diolah Pusdatin dan BPPSDMP, 2012.
Data pertumbuhan tenaga kerja per-provinsi yang dinilai cukup tinggi terdapat di provinsi DKI Jakarta
dengan pertumbuhan 52,63%,
provinsi
Papua dengan pertumbuhan 14,97% dan provinsi Kepulauan Riau dengan pertumbuhan 11,86%.
Sedangkan pertumbuhan yang paling rendah atau
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
70
dengan pertumbuhan negatif
yaitu terdapat di Provinsi Banten dengan
pertumbuhan minus 20,44%, provinsi Sulawesi Utara dengan pertumbuhan minus 14,54% dan propinsi Bali dengan pertumbuhan minus 14,37% dan Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 31. 3.2.4. Perkembangan Tenaga Kerja Subsektor Peternakan. Berbeda dengan subsektor pertanian lainnya, kenaikan PDB subsektor peternakan ternyata seiring dengan peningkatan penyerapan tenaga kerja pada subsektor ini. Pada tahun 2007 jumlah orang yang bekerja di subsektor peternakan sebanyak 3,77 juta orang, kemudian tahun 2008 meningkat 7,27% menjadi 4,04 juta orang dan pada tahun 2009 naik lagi menjadi 4,39 juta orang atau mengalami kenaikan 8,46%, pada
tahun 2010
jumlah
tenaga kerja subsektor peternakan mengalami penurunan menjadi 4,17 juta orang atau mengalami penurunan sebesar 5,01%. Sedangkan
pada
tahun
2011
jumlah
tenaga
kerja
subsektor
peternakan mengalami sedikit kenaikan menjadi 4,20 juta orang atau naik sebesar 0,03 % (Gambar 24). Proporsi rata-rata kontribusi subsektor peternakan dalam penyerapan tenaga kerja selama kurun waktu 2007-2011 sebesar 11% dari keseluruhan pekerja di sektor pertanian.
Gambar 29. Tenaga Kerja Subsektor Peternakan Tahun 2007-2011.
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
71
Peningkatan jumlah tenaga kerja pada subsektor ini diikuiti oleh seluruh kelompok umur, kecuali pada kelompok umur 15-19 tahun dan 20-24 tahun yang mengalami penurunan masing-masing 3,81% dan 4,04% per tahun. Rincian lebih lengkap dapat dilihat pada Tabel 31. Tabel 31. Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Kelompok Umur Subsektor Peternakan pada Tahun 2007-2011. Umur
Agst 2007
Agst 2008
Agst 2009
Agst 2010
Agst 2011
Per. 07-2011
15 – 19
410.316
381.286
420.497
373.695
351.216
-3,81
20 – 24
328.227
296.623
335.467
268.266
278.362
-4,04
25 – 29
351.408
356.610
405.744
369.553
355.915
0,32
30 – 34
377.506
413.232
444.658
396.258
426.765
3,11
35 – 39
390.233
430.018
439.418
432.250
475.140
5,04
40 – 44
374.731
412.229
452.924
418.813
454.622
4,95
45 – 49
350.012
398.508
453.731
398.763
451.161
6,55
50 – 54
306.377
353.166
378.363
394.808
397.785
6,75
55 – 59
267.218
305.182
320.607
356.968
315.226
4,22
60+
614.029
697.325
734.756
758.520
698.021
3,26
3.770.057
4.044.179
4.386.165
4.167.894
4.204.213
2,76
Sumber : BPS, Sakernas 2007-2011, diolah Pusdatin dan BPPSDMP, 2012.
Berdasarkan tabel tersebut di atas pada tahun 2011 jumlah tenaga kerja subsektor peternakan yang paling banyak berada pada kelompok umur 60+ yaitu sebanyak 698.021 orang, diikuti oleh kelompok umur 35-39 tahun sebanyak 475.140 orang dan kelompok umur 40-44 tahun sebanyak 454.622 orang. Sedangkan jumlah tenaga kerja subsektor ini yang paling sedikit terdapat pada kelompok umur 20-24 tahun sebanyak 278.362
orang.
Berdasarkan data tersebut menunjukan bahwa sebaran jumlah tenaga kerja pertanian masih tampak merata pada setiap kelompok umur. Perkembangan tenaga kerja berdasarkan umur tahun 2007-2011 dapat dilihat pada Gambar 30.
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
72
Gambar 30. Perkembangan Tenaga Kerja Berdasarkan Umur Subsektor Peternakan pada Tahun 2007-2011. Tenaga kerja subsektor peternakan berdasarkan kelompok umur dibedakan antara Generasi Muda Pertanian yang berumur 15 – 29 tahun dan Bukan Generasi Muda Pertanian yang berumur 30 – 60 tahun. Persentase perkembangan kelompok umur dapat dilihat pada Tabel 32. Tabel 32.
Persentase Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja pada Subsektor Peternakan Tahun 2007-2011.
Kel. Generasi Generasi Muda Bukan Generasi Muda Total
Agst 2007
Agst 2008
Agst 2009
Agst 2010
Agst 2011
28,91
25,58
26,49
24,27
23,44
71,09
74,42
73,51
75,73
76,56
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
Sumber : BPS, Sakernas 2007-2011, diolah Pusdatin dan BPPSDMP, 2012.
Berdasarkan tabel diatas, bahwa minat generasi muda pada subsektor peternakan sampai dengan tahun 2011 masih sangat sedikit dibandingkan yang bukan generasi muda yaitu berbanding 23,44% : 76,56%. Jika dilihat perkembangan Tenaga Kerja Generasi Muda dari tahun 2007 – 2011 mengalami penurunan. Hal tersebut menunjukkan kurangnya minat generasi muda pertanian pada subsuktor peternakan. Persentase perbandingan antara kelompok umur dapat dilihat pada Gambar 31.
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
73
Gambar 31. Persentase Kelompok Umur Subsektor Peternakan yang tergabung kedalam Generasi Muda dan Bukan Generasi Muda pada Tahun 2007-2011. Perkembangan tenaga kerja subsektor Peternakan berdasarkan jenis kelamin pada tahun 2007-2011 menunjukkan bahwa tenaga kerja laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan tenaga kerja perempuan. Perkembangan tenaga
kerja
laki-laki
maupun
tenaga
kerja
perempuan
mengalami
peningkatan pada periode 2007-2011 masing-masing 2,19 % dan 3,54 % per tahun. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 33. Tabel 33. Tahun
Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Jenis Kelamin Pada Subsektor Peternakan, Tahun 2007-2011. Laki-2
%
Perempuan
%
Total
Agst-2007
2.188.691
58,05
1.581.366
41,95
3.770.057
Agst-2008
2.334.879
57,73
1.709.300
42,27
4.044.179
Agst-2009
2.498.270
56,96
1.887.895
43,04
4.386.165
Agst-2010
2.383.340
57,18
1.784.554
42,82
4.167.894
Agst-2011
2.387.097
56,78
1.817.116
43,22
4.204.213
Perk. 07-11
2,19
3,54
2,76
Sumber : BPS, Sakernas 2007-2011, diolah Pusdatin dan BPPSDMP, 2012.
Berdasarkan tabel tersebut diatas, menunjukkan bahwa penambahan tenaga kerja perempuan lebih banyak dibandingkan dengan penambahan tenaga kerja laki-laki. Perkembangan jumlah tenaga kerja sub sektor peternakan
berdasarkan tingkat pendidikan menunjukkan bahwa pada
periode 2007-2011 secara umum terjadi perkembangan yang postif untuk masing-masing tingkat pendidikan kecuali pada tingkat pendidikan Diploma Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
74
terjadi penurunan pada periode 2007 - 2011 yaitu sebesar 2,71 %. Rincian secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 34. Tabel 34.
Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Peternakan Berdasarkan Pendidikan Tahun 2007-2011.
Tk. Pendd Tidak/belum pernah sekolah Tidak Tamat SD SD SLTP SMA SMK DIPLOMA I/II/III UNIVERSITAS/DIV
Agst 2007
Agst 2008
Agst 2009
Agst 2010
612.217 777.719 1.582.666 577.588 143.747 56.694 13.806 5.620 3.770.057
620.374 751.458 1.786.925 626.468 170.586 72.750 9.470 6.148 4.044.179
741.599 1.240.720 1.423.124 657.693 188.829 108.331 14.718 11.151 4.386.165
624.929 1.051.856 1.524.210 648.498 178.977 108.910 10.733 19.781 4.167.894
Agst 2011 681.092 1.120.608 1.662.559 821.188 177.340 127.723 12.369 24.584
4.627.463
Per 07-11 2,70 9,56 1,24 9,20 5,39 22,51 -2,71 44,62 5,26
Sumber : BPS, Sakernas 2007-2011, diolah Pusdatin dan BPPSDMP, 2012.
Berdasarkan tabel tersebut di
atas, menunjukan bahwa yang
berpendidikan SD mendominasi jumlah tenaga kerja pertanian yaitu sebanyak 1.662.559 orang atau sebesar 1,24% kemudian yang tidak tamat SD sebanyak 1.120.608 orang atau sebesar 9,56%. Sedangkan jumlah terendah terjadi pada tenaga kerja dengan tingkat pendidikan Diploma yaitu hanya sebanyak 12.369 orang atau sebesar (2,71%). Perkembangan tenaga kerja Subsektor Peternakan
berdasarkan
tingkat pendidikan 2007-2011 dapat dilihat pada Gambar 32.
Gambar 32. Perkembangan Jumlah tenaga Kerja Subsektor Peternakan Berdasarkan Pendidikan Tahun 2007-2011.
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
75
Perkembangan jumlah tenaga kerja subsektor peternakan berdasarkan status pekerjaan menunjukkan bahwa pada periode tahun 2007-2011 terjadi perkembangan untuk masing-masing jenis status pekerjaan yaitu tenaga kerja dengan status pekerjaan Buruh/karyawan, Berusaha sendiri, Berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar, Berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar dan Pekerja Tak Dibayar. Sedangkan Pekerja bebas mengalami penurunan. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 35. Tabel 35.
Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Peternakan Berdasarkan Status Pekerjaan Tahun 2007-2011.
Status Pekerjaan
Agst 2008
Agst 2009
Agst 2010
Agst 2011
462.305
493.437
594.834
579.025
610.362
14,52
7,19
Berusaha dibantu buruh tidak tetap/ buruh tdk dibayar
1.306.949
1.500.297
1.527.010
1.412.555
1.374.871
32,70
1,27
Berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar
27.923
33.535
29.553
32.433
50.501
1,20
15,97
133.810
160.339
149.216
190.046
240.152
5,71
15,74
64.646
77.690
79.660
44.186
48.339
1,15
-7,01
1.774.424
1.778.881
2.005.892
1.909.649
1.879.988
44,72
1,46
3.770.057
4.044.179
4.386.165
4.167.894
4.204.213
100,00
2,76
Berusaha sendiri
Buruh/karyawan Pekerja bebas Pekerja tak dibayar
%
Perk. 20072011
Agst 2007
Sumber : BPS, Sakernas 2007-2011, diolah Pusdatin dan BPPSDMP, 2012.
Berdasarkan data tersebut di atas, perkembangan jumlah tenaga kerja subsebtor peternakan berdasarkan status pekerjaan pada periode tahun 2007-2011 mengalami peningkatan sebesar 2,76%. Persentase tenaga kerja berdasarkan status pekerjaan pada tahun 2011 yang paling banyak terdapat pada tenaga kerja dengan status pekerjaan Pekerja tidak dibayar, Berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar dan Berusaha sendiri masingmasing sebesar 44,72%, 32,70% dan 14,52%. Persentase tenaga kerja berdasarkan status pekerjaan tahun 2007-2011 dapat dilihat pada Gambar 33.
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
76
Gambar 33. Persentase Status Pekerjaan Berdasarkan Subsektor Peternakan Tahun 2007-2011. Perbandingan tenaga kerja subsektor peternakan antara di Desa dan di Kota pada tahun 2007 adalah 85,51% : 14,49% sedangkan pada tahun 2011 berubah menjadi 81,53 % : 18,47 %.
Hal ini menunjukan bahwa tenaga
kerja pada subsektor peternakan pada tahun 2011 yang berada di desa mengalami
penurunan
sedangkan
yang
berada
di
kota
mengalami
peningkatan. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 36. Tabel 36. Tahun
Perkembangan Tenaga Kerja Subsektor Peternakan Berdasarkan Domisili Tahun 2007-2011. Kota
%
Desa
%
Total
Agst-2007
546.403
14,49
3.223.654
85,51
3.770.057
Agst-2008
538.712
13,32
3.505.467
86,68
4.044.179
Agst-2009
602.290
13,73
3.783.875
86,27
4.386.165
Agst-2010
569.184
13,66
3.598.710
86,34
4.167.894
Agst-2011
776.325
18,47
3.427.888
81,53
4.204.213
% Perk 07-11
9,18
1,55
2,76
Sumber : BPS, Sakernas 2007-2011, diolah Pusdatin dan BPPSDMP, 2012.
Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa perkembangan tenaga kerja subsektor peternakan di kota rata-rata meningkat 9,18% pertahun, sedangkan pertumbuhan tenaga kerja sub sektor peternakan di desa rata-rata meningkat 1,55% per tahun. Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
77
Perkembangan jumlah tenaga kerja subsektor peternakan tahun 20072011 berdasarkan provinsi sangat bervariasi. Provinsi dengan pertumbuhan yang paling tinggi terdapat di provinsi DKI Jakarta dengan pertumbuhan sebesar 60,31%, Papua Barat dengan pertumbuhan sebesar 53,50 % dan provinsi Sulawesi Barat dengan pertumbuhan sebesar 49,13%. Sedangkan pertumbuhan yang paling sedikit atau dengan pertumbuhan negatif
yaitu
terdapat di Provinsi Bali, Sumatera Selatan, dan Jawa Barat masing-masing minus 1,12 %; minus 19,52 % dan
0,24 %. Data selengkapnya dapat
dilihat pada Tabel 37. Tabel 37.
Perkembangan Tenaga Kerja Subsektor Peternakan Berdasarkan Provinsi Tahun 2007-2011.
Provinsi
Tahun Agst2009
Agst2010
Agst2011
%
Perk 072011
Agst-2007
Agst2008
1 Aceh
6.027
7.803
9.637
11.003
13.874
0,33
23,18
2 Sumatera Utara
44.670
39.887
47.715
44.433
46.787
1,11
1,16
3 Sumatera Barat
32.484
28.810
44.810
47.240
44.185
1,05
7,99
4 Riau
6.374
6.041
5.531
5.999
7.901
0,19
5,52
5 Jambi
5.716
3.075
4.296
6.962
9.518
0,23
13,60
6 Sumatera Selatan
12.378
8.052
8.794
10.071
5.194
0,12
-19,52
7 Bengkulu
1.738
2.970
4.236
4.423
2.934
0,07
13,99
8 Lampung
138.395
166.735
177.096
155.241
150.948
3,59
2,19
9 Bangka-Belitung
2.059
2.801
2.543
2.507
3.903
0,09
17,34
10 Kepulauan Riau
1.352
1.482
1.486
2.098
2.690
0,06
18,77
11 DKI Jakarta
1.614
-
3.254
2.396
10.660
0,25
60,31
12 Jawa Barat
303.058
383.526
353.461
328.246
306.037
7,28
0,24
13 Jawa Tengah
682.458
821.059
871.271
787.184
832.193
19,79
5,08
14 D I Y
65.884
94.101
101.514
130.164
113.610
2,70
14,59
1.885.679
1.852.591
2.070.469
1.978.768
1.936.269
46,06
0,66
16 Banten
34.013
31.401
28.438
29.191
42.137
1,00
5,50
17 Bali
246.087
278.616
276.722
252.059
235.279
5,60
-1,12
18 Nusa Tenggara Barat
152.633
146.185
170.093
164.619
177.904
4,23
3,90
19 Nusa Tenggara Timur
28.548
23.421
26.512
33.917
49.470
1,18
14,73
20 Kalimantan Barat
13.160
13.065
14.439
18.101
24.419
0,58
16,71
21 Kalimantan Tengah
3.646
6.160
7.231
4.710
5.742
0,14
12,02
22 Kalimantan Selatan
20.035
18.791
26.551
30.809
23.675
0,56
4,26
23 Kalimantan Timur
6.699
8.927
7.049
7.055
9.007
0,21
7,68
24 Sulawesi Utara
4.874
4.906
5.210
3.928
10.023
0,24
19,75
25 Sulawesi Tengah
3.558
5.635
5.072
3.756
11.072
0,26
32,82
15 Jawa Timur
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
78
26 Sulawesi Selatan
56.227
67.929
86.571
77.927
91.505
2,18
12,95
27 Sulawesi Tenggara
3.300
7.541
8.448
6.893
9.561
0,23
30,47
767
736
1.624
1.317
1.134
0,03
10,27
2.916
8.082
10.562
10.009
14.423
0,34
49,13
30 Maluku
242
1.464
1.551
2.062
528
0,01
21,54
31 Maluku Utara
382
389
317
83
751
0,02
18,41
32 Papua Barat
1.408
1.078
537
492
1815
0,04
6,55
33 Papua
1.676
920
3.125
4.231
9.065
0,22
52,50
3.770.057
4.044.179
4.386.165
4.167.894
4.204.213
100,00
2,76
28 Gorontalo 29 Sulawesi Barat
Total
Sumber : BPS, Sakernas 2007-2011, diolah Pusdatin dan BPPSDMP, 2012.
Berdasarkan data tersebut di atas, tenaga kerja subsektor peternakan per-provinsi pada tahun 2011 jumlah tenaga kerja yang paling banyak terdapat di Provinsi Jawa Timur sebanyak 1,98 juta orang atau sebesar 46,06%, kemudian disusul Provinsi Jawa Tengah sebanyak 832,2 ribu orang atau sebesar 19,79%, dan Jawa Barat sebesar 7,28%.
sebanyak 306.0 ribu orang atau
Sedangkan Provinsi yang paling sedikit jumlah tenaga
kerjanya terdapat di Provinsi Maluku sebanyak 5,3 ratus orang atau sebesar 0,01%, Maluku Utara sebanyak 7,5 ratus orang atau sebesar 0,02% dan di Provinsi Papua Barat sebanyak 1,8 ribu orang atau sebesar 0,04%.
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
BAB. IV PROYEKSI KETENAGAKERJAAN PERTANIAN 2012 - 2014
79
BAB. IV PROYEKSI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN 2012-2014
4.1.
PROYEKSI JUMLAH TENAGA KEJA SEKTOR PERTANIAN MENURUT PROVINSI TAHUN 2012-2014. Proyeksi jumlah tenaga kerja sektor pertanian pada saat ini sangat
dibutuhkan dalam rangka mendukung suksesnya pembangunan pertanian. Pada bab IV berikut ini disajikan data hasil perhitungan proyeksi jumlah tenaga kerja tahun 2012-2014 yang dihitung menggunakan pendekatan model statistik. Sebelum dilakukan perhitungan jumlah tenaga kerja, maka terlebih dahulu dihitung proyeksi PDB sektor pertanian. Hasil proyeksi PDB sektor pertanian dengan menggunakan model statistik memperlihatkan angka yang terus meningkat dengan laju pertumbuhan sekitar 3,27% selama periode 200-2011.
Dalam rangka melakukan perhitungan proyeksi jumlah tenaga
kerja, maka terlebih dahulu dihitung besarnya elastisitas tenaga kerja. Ratarata elastisitas tenaga kerja sektor pertanian selama kurun waktu tahun 20042009 sebesar 0,14%. Dari hasil proyeksi PDB dan elastisitas tenaga kerja sektor pertanian tahun 2012 dan 2014 yang diasumsikan sebesar 0,2% (Sutyastie S Remi, 20011). Pada tahun 2011 jumlah tenaga kerja hasil pengukuran tercatat
sebanyak 36,54 juta orang, pada tahun 2012 dapat
diramalkan jumlah tenaga kerja sektor pertanian sekitar 36,99 juta orang dan pada tahun 2013 diperkirakan naik mencapai 37,43 juta orang sedangkan pada tahun 2014 meningkat menjadi 37,89 juta orang.
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
80
(Juta org) 40.00 35.00 30.00 25.00 20.00 15.00 10.00 5.00 0.00
2011
2012*)
2011
2012*)
37.89
37.43
36.99
36.54
2013*)
2013*)
2014*)
2014*)
Gambar 34. Jumlah Tenaga Kerja Sektor Pertanian Tahun 2011 dan Proyeksinya Tahun 2012-2014. Bila dilihat dari kontribusi masing-masing subsektor, nampak bahwa subsektor Tanaman Pangan masih mendominasi tenaga kerja subsektor lainnya yaitu mencapai 47% dari total tenag kerja sektor pertanian. Kontribusi terbesar kedua adalah tenaga kerja subsektor perkebuanan sebesar 33%. Semenatar kontribusi subsektor Hortikutura dan peternakan masing-masing sebesar 11% dan 9% (Gambar 34). 4.1.1. Kontribusi Tenaga Kerja Sektor Pertanian Menurut Provinsi. Dari sejumlah tenaga kerja di sektor pertanian pertanian pada tahun 2011 hasil survei Sakernas (BPS) tercatat sebanyak 36,54 juta orang. Bila dilihat rata-rata kontribusi tenaga kerja pertanian selama periode 2012-2014 di masing-masing Provinsi diperkirakan
berkisar antara 0,04% sampai
dengan 19,54 %. Provinsi yang memiliki kontribusi terkecil yaitu dibawah 1% adalah Provinsi Sulawesi Utara, sulawsi Barat, Maluku, Maluku Utara, Gorontalo, Papua Barat, Bangka Belitung, Kepualauan Riau dan DKI Jakarta. Sementara Provinsi-Provinsi yang memiliki rata-rata kontribusi tenaga kerja pertanian sebesar 0,01% adalah Provinsi Bali, DI. Yogyakarta, Bengkulu,
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
81
Klaimantan Timur Sulawesi Utara. Sementara Provinsi yang memiliki rata-rata kontribusi tenaga kerja pertanian terhadap tenaga kerja sektor pertanian antara 2%-3% adalah: Provinsi Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, Riau, Papua, Nusa Tenggara Barat, Aceh dan Sumatera Barat (Gambar 35).
Papua
Papua Barat
Maluku
Maluku Utara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Sulawesi Utara
Sulawesi Selatan
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Selatan
Kalimantan Timur
Kalimantan
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Nusa Tenggara Timur
Bali
Nusa Tengagra Barat
Banten
Jawa Timur
Jawa Tengah
DI. Yogyakarta
DKI
Jawa Barat
Kepulauan Riau
Lampung
Bangka Belitung
Bengkulu
Sumatera Selatan
Riau
Jambi
Sumatera Barat
Aceh
Sumatra Utara
20.00 18.00 16.00 14.00 12.00 10.00 8.00 6.00 4.00 2.00 0.00
Gambar 35. Rata-rata Kontribusi Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian di Provinsi, Tahun 2012-2014. Dari 33 Provinsi yang merupakan Provinsi terbesar kontribusi tenaga kerja pertaniannya terhadap tenaga kerja sektor pertanan selama periode 2012-2014 sekitar 4%-20% diperkirakan adalah Provinsi Jawa Timur dengan rata-rata kontribusi sebesar 20% pada periode yang sama.
Selanjutnya
Provinsi dengan kontribusi terbesar kedua diperkirakan Provinsi Jawa Tengah dengan besaran kontribusi mencapai 13%. Untuk Provinsi terbesar berikutnya adalah Jawa Barat, Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan Lampung berkisar antara 4% -9% (Gambar 36).
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
82
Gambar 36. Rata-rata Kontribusi Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian di Enam Provinsi Terbesar terhadap Tenaga Kerja Sektor Pertanian Nasional, Tahun 2012-2014. 4.1.2. Tenaga Kerja Sektor Pertanian Berdasarkan Jenis Kelamin. Bila dilihat dari jenis kelamin tenaga kerja sektor pertanan dari tahun ke tahun nampak tidak ada perubahan signifikan, dapat dilihat dari hasil survei tahun 2011 tercatata bahwa tenaga kerja laki-laki sebanyak 61,52 % (22,46 juta orang) dan tenaga kerja perempuan sekitar 38,48% ( 14,06 juta orang).
Dapat dibandingkan dengan hasil proyeksinya untuk tahun 2012
tenaga kerja laki-laki diperkiran sebesar 61,51% (22,75 juta orang) dan tenaga kerja perempuan sekitar 38,49% (14,24 juta orang).
Dari hasil
proyeksi diperoleh sampai dengan tahun 2014 diperkirakan perbandingan tenga kerja laki-laki dan perempuan masih pada kisaran 61,51% dan tenaga kerja perempuannya sebear 38,49% (Gambar 37). (%) 61.51
2012*)
2013*)
61.51
38.49
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
38.49
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
38.49
38.48
2011
61.51
Perempuan
61.52
Perempuan
70.00 60.00 50.00 40.00 30.00 20.00 10.00 -
2014*)
Gambar 37. Jumlah Tenaga Kerja Sektor Pertanan berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2011 dan Proyeksinya Tahun 2012- 2014. Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
83
4.1.3. Tenaga Kerja Sektor Pertanian Berdasarkan Kelompok Umur. Proyeksi jumlah tenaga kerja sektor pertanian berdasarkan kelompok umur menunjukkan bahwa umur tenaga kerja mayoritas ada pada kelompok umur 60 tahun ke atas. Kelompok umur tersebut merupakan kelompok umur tenaga kerja paling dominan yaitu mencapai sekitar 13%. Pada tahun 2011 tercatat sebesar 4,8 juta orang, tahun 2012 diperkiran akan naik menjadi 4,9 juta oran dan pada tahun 2014 diperkirakan akan mencapai sekitar 5 juta orang. Secara umum kelompok umur 25-54 tahun berkisar anatara
10%-
12% (3-4 juta orang), kelompok umur 15-24 tahun berkisar antara 5%-7% % atau sekitar 2 – 3 juta orang (Gambar 38), untuk lebih rinci dapat dilihat pada Lampiran 7.
(%) 14.00 12.00 10.00 8.00
2011
6.00
2012*)
4.00
2013*) 2014*)
2.00 -
15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60+
Gambar 38. Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Kelompok Umur, Tahun 2012-2014. 4.1.4. Tenaga Kerja Sektor Pertanian Berdasarkan Pendidikan. Pendidikan tertinggi yang dimiliki oleh sebagian besar tenaga kerja sektor pertanian tahun 2011 adalah lulusan SD mencapai sekitar 39% dari seluruh tenaga kerja sektor pertanian. Yang tidak lulus SD mencapai 25%, sedangkan yang tidak pernah sekolah mencapai 11% (Gambar 22). Dengan demikian tenaga kerja sektor pertanian yang berpendidikan tidak pernah sekolah sampai dengan lulus SD mencapai sekitar 75%.
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
84
Sementara itu yang mampu menyelesaikan pendidikan sampai dengan tingkat SLTP sekitar 15,46%, SMA hanya sekitar 7%, ditambah lagi yang mampu menyelesaikan Diploma I/II/III dan S1 ternyata kurang dari 1%. Kondisi tersebut nampak tidak banyak berubah dari tahun ke tahun. Dapat kita lihat pada tahun 2012 tenaga kerja yang diperkirakan mampu menyelesaikan SLTP masih sekitar 15,46%, pada tahun 2013 dan 2014 diperkirakan akan mencapai 15,48% dan 15,51%, sehingga dari tahun 2011 ke 2014 hanya meningkat sekitar 0,05% saja kemungkinan untuk mampu meningkatkan pendidikan pada tahap SLTP. Untuk Tenaga kerja yang mampu menyelesaikan jenjang pendidikan SMA pada
tahun 2011 hanya 6,88% sedangkan pada tahun 2012
diperkirakan akan naik menjadi 6,89% dan pada tahun 2014 naik lagi menjadi 6,93%. Peningkatan-peningkatan tersebut sangat lamban dibandingkan dengan pendidikan tenaga kerja di sektor formal.
Hal ini memperkuat
statemnet rendahnya produktivitas tenaga kerja di sektor pertanian bila dilihat dari sisi pendidikan (Gambar 39), lebih rinci dapat dilihat pada Lampiran 11.
Gambar 39. Jumlah Tenaga Kerja Sektor Pertanian berdasarkan Pendidikan Tahun 2011 dan Proyeksinya, Tahun 2012- 2014.
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
85
4.1.5. Tenaga Kerja Sektor Pertanian Berdasarkan Status Pekerjaan Utama. Jumlah tenaga kerja sektor pertanian bila dilihat dari status pekerjaan utama, terlihat bahwa tenaga kerja yang paling dominan adalah tenaga kerja yang berstatus berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar. Pada tahun 2011 tenaga kerja dengan status berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar mencapai sekitar 31,62%. Pada tahun 2012 tenaga kerja tersebut diperkirakan sebesar 13,63%, dan pada tahun 2014 diperkiran sekitar 31,53% (11,9 juta orang). Sebaliknya tenaga kerja dengan stastus pekerja keluarga pada tahun 2011 sekitar 34,22%. Pada tahun 2012 tenaga kerja tersebut diperkirakan sebesar 34,17% dan pada tahun 2014 diperkiran akan turun menjadi 34,10% (12,9 juta oarang). Hal ini dapat dikatakan bahwa petani yang bekerja di subsektor pertanian memang merupakan petani gurem, yang rata-rata penggarapan lahannya dapat diselesaikan oleh keluarganya sendiri. Berbeda dengan tenaga kerja dengan status pekerjaan berusaha dibantu buruh tetap/dibayar pada tahun 2011 hanya sebesar 2,56% yang diperkirakan pada tahun 2012 masih memiliki besaran yang sama, sedangkan proyeksi pada tahun 2013 akan naik menjadi 2,57%, sedangkan pada tahun 2014 diperkirakan kembali menurun menjadi sebesar 2,56% (Gambar 40), lebih dapat dilihat Lampiran 15.
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
86
(%) 35.00 30.00 25.00 20.00 15.00 10.00 5.00 -
2011 2012*) 2013*) 2014*)
Gambar 40. Jumlah Tenaga Kerja Sektor Pertanian berdasarkan Status Pekerjaan Utama Tahun 2011 dan Proyeksinya Tahun 2012- 2014. 4.2.
PROYEKSI JUMLAH TENAGA KERJA SUB SEKTOR PERTANIAN TINGKAT NASIONAL dan PROVINSI. Dengan metode yang sama dilakukan penghitungan proyeksi tenaga
kerja untuk masing-masing subsektor pertanian yang terbagi kedalam empat subsektor yaitu, subsektor tanaman pangan, subsektor hortikultura, subsektor perkebunan, dan subsektor peternakan. 4.2.1. Proyeksi Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan. Pada Subsektor tanaman pangan, data hasil pengukuran tahun 2011 diperoleh jumlah tenaga kerja subsektor tanaman pangan sebesar 16,94 juta orang sementara hasil proyeksi jumlah tenaga kerja tahun 2012 diperkirakan mencapai 17,24 juta orang, sedangkan proyeksi untuk tahun 2013 diperkirakan sebesar 17,43 juta orang, atau diperkirakan terjadi peningkatan sebesar 1,23% (Gambar 41).
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
87
(juta org)
16.94
17.24
17.43
17.67
18.00 15.00
12.00 9.00 6.00 3.00 2011
2012*)
2013*)
2014*)
Tanaman Pangan
Gambar 41. Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan Tahun 2011 dan Proyeksinya, Tahun 2012- 2014. Berdasarkan hasil proyeksi jumlah tenaga kerja pada subsektor tanaman pangan tersebut, dapat dihitung besarnya kontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian.
Pada Tahun 2011 besarnya
kontribusi tenaga kerja subsektor tanaman pangan sebesar 45,35% merupakan subsektor yang menyumbang penyerapan tenaga kerja terbesar di sektor pertanian. Untuk tahun 2012 dan 2013 diperkirakan mengalami peningkatan sebesar 0,06%. Pada tahun 2013 subsektor tanaman pangan diperkirakan memberikan kontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian sebesar 45,58% (Gambar 42). (%)
46.35
46.62
50.00
46.58
46.63
40.00
30.00 20.00
10.00 0.00 2011
2012*)
2013*)
2014*)
Tanaman Pangan
Gambar 42. Kontribusi Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertanian Tahun 2011 dan proyeksinya Tahun 2012-2014. Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
88
4.2.1.1. Proyeksi Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan Menurut Tingkat Provinsi. Bila dilihat pada tingkat Provinsi proyeksi jumlah tenaga kerja sektor tanaman pangan pada tahun 2011 secara umum menurun dibandingkan dengan tahun 2010, rata-rata penurunan tersebut hingga mencapai 12,79% untuk semua Provinsi. Namun demikian proyeksi jumlah tenaga kerja tahun 2012 dan 2013 mengalami peningkatan dengan rata-rata peningkatan masing-masing sebesar 1,82% dan 1,23%. untuk Provinsi-Provinsi yang ada di pulau Sumatera secara umum mengalami peningkatan seperti Provinsi Sumatera Utara, Sumatra Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, dan Kepulauan Riau.
Di Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2011 untuk
subsektor tanaman pangan sebanyak 780,46 ribu orang tenaga kerja diperkirakan pada tahun 2012 akan naik menjadi 849,76 ribu orang, kemudian tahun 2013 akan naik lagi menjadi 941,22 ribu orang. Sebaliknya untuk Provinsi Jawa Tengah diperkirakan terjadi penurunan jumlah tenaga kerja pada tahun 2012-2013. Pada tahun 2011 di Provinsi tersebut jumlah tenaga kerja pada subsektor tanaman pangan sebanyak 2,96 juta orang, dan akan turun menjadi 2,80 juta orang pada tahun 2012 kemudian diperkirakan akan turun kembali pada tahun 2013 menjadi 2,66 juta orang. Selain di Jawa Tengah, penurunan jumlah tenaga kerja terjadi di beberapa wilayah, yaitu Bengkulu, Bangka Belitung, NTB, NTT, Kalbar, Sulteng dan beberapa Provinsi lainnya (Lampiran 16). Kumulatif hasil proyeksi jumlah tenaga kerja di masing-masing Provinsi merupakan jumlah tenaga kerja subsektor tanaman pangan secara nasional. Dengan demikian, pada tahun 2011 jumlah tenaga kerja pada subsektor tanaman pangan sebesar 16,94 juta orang.
Pada tahun 2012 dan 2013
diperkirakan akan mengalami peningkatan dari 17,24
juta orang menjadi
17,43 juta orang atau naik sebesar 189.905 orang. Bila dibandingkan dengan jumlah tenaga kerja pada tahun 2011 sebesar 16,94 juta. Tampaknya tenaga
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
89
kerja subsektor tanaman pangan secara perlahan cenderung akan mengalami peningkatan kembali setelah pada tahun 2011 turun sebesar 12,79% bila dibandingkan dengan satu tahun sebelumnya. Bila dicermati lebih jauh ada delapan
Provinsi
yang relatif besar dalam
menyerap tenaga kerja di
subsektor Tanaman Pangan. Terlihat Provinsi Jawa Timur merupakan Provinsi terbesar jumlah tenaga kerjanya yakni mencapai 19 %. Dua Provinsi lainnya yang memiliki kontribusi terbesar adalah Jawa Tengah dan Jawa Barat masing-masing 15%. (Gambar 43).
31%
19%
5%
5% 5% 5%
Jawa Timur Sumatra Utara Sulawesi Selatan
15%
Jawa Tengah Nusat Tenggara Timur Provinsi lainnya
Jawa Barat Papua
Gambar 43. Rata-rata Kontribusi Proyeksi Tenaga Kerja Tanaman Pangan di Tujuh Provinsi Terbesar terhadap Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan Nasional, Tahun 2012-2014. 4.2.1.2. Proyeksi Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan Berdasarkan Jenis Kelamin. Tenaga kerja subsektor tanman pangan dilihat dari sisi jenis kelamin, terlihat bahwa proporsi tenaga kerja laki-laki dan perempuan sekitar 60% : 40%.
Pada tahun 2011 tenaga kerja perempuan sebesar 39,85% (6,75
juta orang), sedangkan tenaga kerja laki-laki sebesar 60,15% (10,19 juta orang).
Sementara
tahun
2012
proyeksi
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
tenaga
kerja
perempuan
90
diperkirakan akan menurun menjadi 39,84% (6,69 juta orang) dan tenaga kerja laki-laki meningkat menjadi 60,16% (10,18 juta orang), dengan demikian pada tahun 2012 perkiraan penurunan tenaga kerja perempuan sebesar 1% dan perkiraan peningkatan tenaga kerja laki-laki sebesar 1% (Gambar 44). Hal tersebut menunjukkan betapa stagnannya proporsi jumlah tenaga kerja subsektor tanaman pangan antara laki-laki dan perempuan (Lampiran17).
(%) 70.00 60.00 50.00 40.00 30.00 20.00 10.00 -
Perempuan 39.85
Laki-laki 60.15
2012*)
39.84
60.16
2013*)
39.81
60.19
2014*)
39.80
60.20
2011
Gambar 44. Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2011 dan Proyeksinya Tahun 2012- 2014. 4.2.1.3. Poyeksi Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan Berdasarkan Kelompok Umur. Tenaga kerja subsektor tanaman pangan berdasarkan kelompok umur pada tahun 2011 menunjukkan bahwa umur tenaga kerja mayoritas ada pada kelompok umur 60 tahun ke atas. Kelompok umur tersebut merupakan kelompok umur tenaga kerja paling dominan yaitu mencapai sekitar 16,14% (± 3 juta orang). Secara umum bila dilihat kelompok umur antara 30-54 tahun berkisar antara 10%-12% (± 2 juta orang). Sementara untuk kelompok umur 15-19 tahun, 20-24 tahun, dan 25-29 tahun kurang dari 10% atau sekitar 600 orang – 1,5 juta orang (Lampiran 18).
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
91
Proyeksi pada tahun 2012 tenaga kerja subsektor tanaman pangan diperkirakan untuk pengelompokan yang sama tidak menunjukkan perubahan yang signifikan pada kelompok usia yang sama. Sebagai contoh pada pengelompokkan usia diatas 60 tahun diperkirakan sebesar 16,21%, sedangkan proyeksi pada tahun 2014 diperkirakan akan menurun menjadi 16,14%.
Demikian juga untuk kelompok umur antara 30-54 tahun pada
tahun 2012 sampai dengan 2014
diperkirakan masih pada besaran 10%-
12%.
(%) 18.00 16.00 14.00 12.00 10.00 8.00 6.00 4.00 2.00 0.00 2011
15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60+ 4.11 6.00 8.66 10.32 11.05 12.10 11.62 11.34 8.67 16.14
2012*)
4.11
5.98
8.65
10.32 11.02 12.08 11.62 11.33
8.68
16.21
2013*)
4.12
5.98
8.66
10.34 11.01 12.09 11.62 11.32
8.67
16.18
2014*)
4.14
5.98
8.68
10.37 11.00 12.10 11.62 11.31
8.66
16.14
Gambar 45. Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2011 dan Proyeksinya Tahun 2012- 2014. 4.2.1.4. Proyeksi Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan Berdasarkan Pendidikan. Secara umum pendidikan tertinggi yang dimiliki oleh sebagian besar tenaga kerja subsektor tanaman pangan didominasi oleh tenaga kerja yang berpendidikan paling tinggi hanya lulus SD. Kondisi tersebut nampak tidak banyak berubah dari tahun ke tahun.
Dapat kita lihat pada tahun 2011
tenaga kerja yang mampu menyelesaikan SLTP hanya 13,32%, pada tahun 2012 dan 2013 diperkirakan akan mencapai 13,37% dan 13,41%, sehingga
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
92
hanya meningkat sekitar 0,05% dan 0,04 saja kemungkinan untuk mampu menyelesaikan pendidikan pada tahap SLTP. Untuk Tenaga kerja yang mampu menyelesaikan jenjang pendidikan SMA pada
tahun 2011 hanya 5,54% sedangkan pada tahun 2012
diperkirakan akan naik menjadi 5,59% dan pada tahun 2014 naik lagi menjadi 5,70%. Peningkatan-peningkatan tersebut sangat lamban dibandingkan dengan pendidikan tenaga kerja di sektor formal.
Hal ini memperkuat
statemnet rendahnya produktivitas tenaga kerja di sektor pertanian bila dilihat dari sisi pendidikan (Lampiran 25).
(%) 40.00 35.00 30.00 25.00 20.00 15.00 10.00 5.00 0.00 Tdk/blm pernah sekolah 13.39
Tidak Tamat SD
SD
SLTP
SMA
SMK
Diploma I/II/III
Universitas /DIV
26.14
39.66
13.32
5.54
1.62
0.17
0.16
2012*)
13.37
26.13
39.54
13.37
5.59
1.66
0.18
0.16
2013*)
13.29
26.11
39.52
13.41
5.64
1.68
0.18
0.16
2014*)
13.21
26.07
39.50
13.47
5.70
1.70
0.18
0.16
2011
Gambar 46. Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan berdasarkan Pendidikan Tahun 2011 dan Proyeksinya Tahun 2012- 2014. 4.2.1.5. Proyeksi Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan Berdasarkan Status Pekerjaan Utama. Jumlah tenaga kerja subsektor tanaman pangan bila dilihat dari status pekerjaan utama, terlihat bahwa tenaga kerja yang paling dominan adalah tenaga kerja yang berstatus berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar mencapai sekitar. Pada tahun 2011 tenaga kerja dengan status tersebut di atas mencapai sebesar 35,22%. Hal ini dapat dikatakan bahwa
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
93
petani yang bekerja di subsektor tanaman pangan memang merupakan petani gurem, yang rata-rata penggarapan lahannya dapat diselesaikan oleh keluarganya sendiri. Sebaliknya tenaga kerja dengan status pekerjaan berusaha dibantu buruh tetap/dibayar pada tahun yang sama hanya sebesar 2,92% yang diperkirakan pada tahun 2012 sebesar 2,92% dan pada tahun 2014 diperkirakan akan naik menjadi 2,93%. Untuk status tenaga kerja yang berusaha sendiri pada tahun 2011 hanya sebesar 7,20%, pada tahun 2012 diperkirakan sebesar 7,24% dan pada 2014 diperkirakan akan meningkat menjadi sebesar 7,34%. Sementara tenaga kerja yang berstatus sebagai buruh atau karyawan pada tahun 2011 sebesar 1,50%, pada tahun 2012 diperkirakan akan meningkat menjadi 1,51% dan pada 2014 diperkirakan 1.52% (Gambar 47).
(%) 35.00
30.00
25.00
20.00
15.00
10.00
5.00
0.00 Berusaha Sendiri
2011
7.20
Berusaha Dibantu Buruh Tidak Tetap/Buruh Tidak Dibayar 35.22
Berusaha Dibantu Buruh Tetap/Buruh Dibayar 2.92
Buruh/Karyawan
Pekerja Bebas Pertanian
Pekerja Keluarga
1.50
19.38
33.79
2012*)
7.24
35.24
2.92
1.51
19.38
33.71
2013*)
7.29
35.15
2.93
1.51
19.49
33.63
2014*)
7.34
35.07
2.93
1.52
19.58
33.55
Gambar 47. Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan berdasarkan Status Pekerjaan Utama Tahun 2011 dan Proyeksinya Tahun 2012-2014.
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
94
4.2.2. Proyeksi Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Hortikultura. Pada tahun 2011, data hasil pengukuran diperoleh jumlah tenaga kerja subsektor hortikultura sebesar 3,32 juta orang.
Sementara hasil proyeksi
jumlah tenaga kerja subsektor hortikultura tahun 2012 diperkirakan mencapai 3,44 juta orang, sedangkan proyeksi tahun 2014 diperkirakan akan mencapai 3,55 juta orang atau rata-rata peningkatan jumlah tenaga kerja periode tahun 2011-2014 sebesar 2,22 % per tahun (Gambar 48).
(juta orang) 4.00 3.50 3.00 2.50 2.00 1.50 1.00 0.50 0.00 Proyeksi Tenaga Kerja Subsektor Hortikultura
2011
2012*)
2013*)
2014*)
3.32
3.44
3.52
3.55
Keterangan : *) Hasil Proyeksi
Gambar 48. Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Hortikultura Tahun 2011 dan Proyeksinya, Tahun 2012- 2014. Berdasarkan hasil proyeksi tenaga kerja pada subsektor tersebut, maka dapat dihitung besarnya kontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja di sektor hortikultura. Tahun 2011 subsektor hortikultura memberikan kontribusi tenaga kerja terhadap sektor pertanian sebesar 9,09% merupakan subsektor yang paling kecil yang memberikan kontribusi dibandingkan dengan subsektor lainnya.
Pada tahun 2014 kontribusi tenaga kerja subsektor hortikultura
terhadap sektor pertanian diperkirakan sebesar 9,36%. Untuk tahun 2011 dan 2014 rata-rata kontribusi tenaga kerja subsektor hortikultura terhadap sektor pertanian diperkirakan mengalami peningkatan sebesar 0,96 % (Gambar 49).
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
95
(%)
9.09
9.29
9.41
9.36
2012*)
2013*)
2014*)
10.00
8.00 6.00 4.00
2.00 0.00 2011
2011
2012*)
2013*)
2014*)
Gambar 49. Perkembangan Kontribusi Proyeksi Tenaga Kerja Subsektor Hortikultura Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di Sektor Pertanian, Tahun 2011–2014. 4.2.2.1. Proyeksi Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Hortikultura Menurut Tingkat Provinsi. Proyeksi pada tingkat Provinsi, jumlah tenaga kerja subsektor hortikultura pada tahun 2011 secara umum mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2010. Demikian juga dengan hasil proyeksi tahun 2012 dan 2014 dibandingkan dengan tahun 2011 juga mengalami peningkatan dengan rata-rata sebesar 2,19% per tahun. Bila dicermati lebih jauh dari lima Provinsi relative besar jumlah penyerapan tenaga kerjanya di subsektor hortikultura, terlihat bahwa Provinsi Jawa Tengah merupakan Provinsi terbesar dalam memberikan kontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja yakni sebesar 20,87%.
Dua Provinsi
terbesar lainnya memiliki rata-rata kontribusi terbesar adalah Provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur masing-masing sebesar 20,85% dan diperkirakan tahun 2014 sebesar 13,45% (Gambar 50).
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
96
33.06 20.87 3.01 3.61 5.15 20.86
13.45
Jawa Tengah Jawa Timur Nusa Tenggara Barat Provinsi Lainnya
Jawa Barat Sumatera Utara Nusa Tenggara Timur
Gambar 50. Rata-rata Kontribusi Proyeksi Tenaga Kerja Subsektor Hortikultura di Delapan Provinsi Terbesar Terhadap Tenaga Kerja Subsektor Hortikultura Nasional, Tahun 2012 – 2014 Untuk Provinsi-Provinsi yang ada di pulau Sumatera secara umum mengalami peningkatan seperti Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Bangka Belitung dan Kepulauan Riau. Di Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2011 untuk subsektor hortikultura penyerapan tenaga kerja sebesar 169,31 ribu orang dan diperkirakan pada tahun 2012 mengalami kenaikan menjadi 174,23 ribu orang kemudian tahun 2013 juga naik menjadi 180 ribu orang, kemudian pada tahun 2014 diperkirakan naik kembali menjadi 186,68 ribu orang. Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2011 penyerapan tenaga kerja subsektor hortikultura sebesar 96,77
ribu orang, pada
tahun
2012
diperkirakan mengalami kenaikan menjadi 99,37 ribu orang begitu juga tahun 2013 mengalami kenaikan lagi menjadi 102,22 ribu orang dan pada tahun 2014 diperkirakan akan meningkat kembali menjadi 105,32 ribu orang. Sedangkan Provinsi Aceh, Riau, Lampung pada tahun 2012 sampai dengan 2014 diperkirakan mengalami penurunan penyerapan tenaga kerja di subsektor hortikultura (Lampiran 30). Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
97
Penyerapan tenaga kerja subsektor hortikultura di pulau Jawa pada umum mengalami kenaikan kecuali Provinsi DKI Jakarta yang diperkirakan mengalami penurunan. Di Provinsi Jawa Tengah penyerapan tenaga kerja subsektor hortikultura pada tahun 2011 sebesar 708,72 ribu orang atau kontribusi terhadap nasional 21,32% diperkirakan akan mengalami kenaikan di tahun 2012 dan 2013 menjadi 750,99 ribu orang dan 750,61 ribu orang, sedangkan pada tahun 2014 meningkat menjadi 689,2 ribu orang. Provinsi Jawa Barat pada tahun 2011 penyerapan tenaga kerja di subsektor hortikultura sebesar 679,23 ribu orang atau kontribusi terhadap nasional sebesar 20,44% diperkirakan pada tahun 2012 dan 2013 mengalami kenaikan menjadi 704,22 ribu orang atau 3,68% dan 730,12 ribu orang. 4.2.2.2. Proyeksi Tenaga Kerja Subsektor Hortikultura Berdasarkan Jenis Kelamin. Tenaga kerja pada subsektor hortikultura berdasarkan jenis kelamin perempuan pada tahun 2011 mencapai 40,21 persen (1,34 juta orang) dan tenaga kerja berdasarkan jenis kelamin laki-laki mencapai 59,79 persen (1,99 juta orang). Hasil proyeksi jumlah tenaga kerja berdasarkan jenis kelamin perempuan tahun 2012 yaitu sebesar 40,21 persen (1,38 juta orang) dan tenaga kerja laki-laki mencapai 59,79 persen (2,06 juta orang). Pada tahun 2013 diperkirakan tenaga kerja perempuan mencapai 40,18 persen (1,41 juta orang) dan tenaga kerja laki-laki mencapai 59,82 persen (2,11 juta orang). Sedangkan di tahun 2014 diperkirakan jumlah tenaga kerja jenis kelamin perempuan mencapai 40,12 persen (1,42 juta orang) dan tenaga kerja lakilaki mencapai 59,88 persen (2,12 juta orang). Jumlah tenaga kerja perempuan dari tahun 2011 sampai dengan 2014 diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 2,11% begitu juga dengan tenaga kerja laki-laki pada tahun 2011 sampai dengan 2014 mengalami peningkatan 2,24% (Gambar 51).
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
98
Gambar 51. Proyeksi Tenaga Kerja berdasarkan Jenis Kelamin Subsektor Hortikultura Nasional, Tahun 2011 – 2014. 4.2.2.3. Proyeksi Tenaga Kerja Subsektor Hortikultura Berdasarkan Kelompok Umur. Tenaga kerja pada subsektor hortikultura berdasarkan kelompok umur pada tahun 2011 sampai tahun 2013 terbesar pada kelompok umur 30-34, pada tahun 2011 berdasarkan kelompok umur tersebut mencapai 12,52 persen (416,25 ribu orang), hasil proyeksi pada tahun 2012 tenaga kerja berdasarkan kelompok umur 30-34 mencapai 12,51 persen (430,17 ribu orang) dan pada tahun 2013 di perkirakan pada kelompok umur yang sama mencapai 12,50 persen (440,03 ribu orang), dan pada tahun 2014 mencapai 12,49 persen (442,80 ribu orang), lihat Gambar 52.
Gambar 52. Proyeksi Tenaga Kerja berdasarkan Umur Subsektor Hortikultura Nasional, Tahun 2011 - 2014 Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
99
4.2.2.4. Proyeksi Tenaga Kerja Subsektor Hortikultura Berdasarkan Tingkat Pendidikan. Tenaga
kerja
pada
subsektor
hortikultura
berdasarkan
tingkat
pendidikan pada tahun 2011 sampai tahun 2014 terbesar pada pendidikan di tingkat sekolah dasar (SD), pada tahun 2011 berdasarkan tingkat pendidikan SD mencapai 41,52 persen (1,38 juta orang), hasil proyeksi pada tahun 2012 tenaga kerja berdasarkan tingkat pendidikan SD mencapai 41,55 persen (1,43 juta orang), pada tahun 2013 diperkirakan tenaga kerja berdasarkan tingkat pendidikan SD mencapai
41,51 persen (1,61 juta orang) dan pada tahun
2014 diperkirakan tenaga kerja dengan tingkat pendidikan SD mencapai 41,35 persen (1,47 juta orang), lihat Gambar 53.
Gambar 53. Proyeksi Tenaga Kerja berdasarkan Tingkat Pendidikan Subsektor Hortikultura Nasional, Tahun 2011 - 2014 4.2.2.5. Proyeksi Tenaga Kerja Subsektor Hortikultura Berdasarkan Status Pekerjaan. Tenaga kerja pada subsektor hortikultura berdasarkan status pekerjaan pada tahun 2011 sampai tahun 2014 terbesar pada status pekerjaan dalam keluarga, pada tahun 2011 berdasarkan status pekerjaan dalam keluarga
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
100
mencapai 34,88 persen (1,16 juta orang), hasil proyeksi pada tahun 2012 tenaga kerja berdasarkan status pekerjaan dalam keluarga diperkirakan mencapai 34,86 persen (1,20 juta orang), pada tahun 2013 diperkirakan tenaga kerja berdasarkan status pekerjaan dalam keluarga mencapai 34,79 persen (1,22 juta orang) dan tahun 2014 diperkirakan tenaga kerja berdasarkan status pekerjaan mencapai 34,67 (1,23 juta orang), lihat Gambar 54.
Gambar 54. Proyeksi Tenaga Kerja berdasarkan Status Pekerjaan Subsektor Hortikultura Nasional, Tahun 2011 – 2014 4.2.3. Proyeksi Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Perkebunan. Pada
subsektor
perkebunan,
junlah
tenaga
kerja
sub
sektor
perkebunan tahun 2011 yaitu yaitu sebesar 12,08 juta orang, diperoleh hasil proyeksi jumlah tenaga kerja sub sektor perkebunan tahun 2012 yaitu 12,11 juta orang. Pada tahun 2013 diperkirakan akan mencapai 12,17 juta orang. Pada tahun 2014 diperkirakan akan mencapai 12,27 juta orang. Peningkatan jumlah tenaga kerja diperkirakan rata-rata pertumbuhan dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 sebesar 0,54 % (Gambar 55).
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
101
(Juta orang) 14,00 12,00 10,00 8,00 6,00 4,00 2,00
Tenaga Kerja Sub sektor Perkebunan dan Proyeksinya
2011
2012
2013
2014
12,08
12,11
12,17
12,27
Gambar 55. Proyeksi Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Perkebunan Tahun 2011- 2014 Kontribusi tenaga kerja sub sektor perkebunan terhadap tenaga kerja pertanian pada tahun 2011 memberikan kontribusi sebesar 33,05 persen. Berdasarkan hasil proyeksi tenaga kerja pada subsektor tersebut, maka dapat dihitung besarnya kontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian. Subsektor perkebunan tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 diperkirakan memberikan kontribusi masing-masing sebesar 32,73 %, 32,51% dan 32,39% dari total jumlah tenaga kerja sektor pertanian. Dalam kurun waktu tersebut subsektor perkebunan memberikan kontribusi terbesar kedua setelah subsektor tanaman pangan (Gambar 56).
(%) 40.00
33.05
32.73
32.51
32.39
30.00
20.00 Perkebunan 10.00
0.00 2011
2012*)
2013*)
2014*)
Gambar 56. Perkembangan Kontribusi Proyeksi Tenaga Kerja Subsektor Perkebunan Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di Sektor Pertanian, Tahun 2011 - 2014
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
102
4.2.3.1. Proyeksi Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Perkebunan Menurut Tingkat Provinsi. Proyeksi jumlah tenaga kerja subsektor perkebunan juga dilakukan sampai level Provinsi. Peningkatan tertinggi terjadi pada Provinsi Kalimantan Tengah hasil proyeksi jumlah tenaga kerja tahun 2012 sebesar 375 ribu orang, pada tahun 2013 mengalami peningkatan menjadi 422 ribu orang dan pada tahun 2014 meningkat menjadi 473 ribu orang. kepulauan Riau
Untuk Provinsi
subsektor perkebunan juga mengalami peningkatan
sebanyak 39 ribu pada tahun 2012, pada tahun 2013 jumlah tenaga kerja diperkirakan meningkat sebanyak 44 ribu orang dan pada tahun 2014 jumlah tenaga kerja diperkirakan meningkat sebanyak 49 ribu orang (Lampiran 44). Provinsi Kalimantan Tengah diperkirakan merupakan Provinsi paling besar persentase kontribusi jumlah tenaga kerja pada subsektor perkebunan terhadap nasional yakni sebesar 12,54%.
Dua Provinsi terbesar di atas 9
persen adalah Provinsi Kepulauan Riau sebesar 12,20%, Kalimantan Timur memberikan kontribusi sebesar 9,83% dan Provinsi Sulawesi Utara sebesar 9,47% (Gambar 57).
12,54
14,12
4,35
12,20
5,94
6,21 9,83
7,09 9,47
Kalimantan Tengah Sulawesi Utara Papua
Kepulauan Riau Riau Sulawesi Barat
Kalimantan Timur Kalimantan Selatan Provinsi lainnya
Gambar 57. Kontribusi Proyeksi Tenaga Kerja Perkebunan Terbesar di Tujuh Provinsi terhadap Tenaga Kerja Subsektor Perkebunan Nasional, Tahun 2011-2014
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
103
4.2.3.2. Proyeksi Tenaga Kerja Subsektor Perkebunan Berdasarkan Jenis Kelamin. Tenaga kerja pada subsektor perkebunan berdasarkan jenis kelamin perempuan pada tahun 2011 mencapai 34,42 persen ( 4,16 Juta orang) dan tenaga kerja berdasarkan jenis kelamin laki-laki mencapai 65,58 persen (7,92 juta orang). Hasil proyeksi jumlah tenaga kerja berdasarkan jenis kelamin perempuan tahun 2012 yaitu sebesar 34,41 persen (4,17 juta orang) dan tenaga kerja laki-laki mencapai 85,59 persen (7,94 juta orang). Pada tahun 2013 diperkirakan tenaga kerja perempuan mencapai 34,39 persen (4,18 juta orang) dan tenaga kerja laki-laki mencapai 65,61 persen ( 7,94 juta orang). Pada tahun 2014 diperkirakan tenaga kerja perempuan mencapai 34,38 persen (4,22 juta orang) dan tenaga kerja laki-laki mencapai 65,62 persen (8,05 juta orang). Tenaga kerja berdasarkan jenis kelamin perempuan pada tahun 2011 sampai dengan 2014 diperkirakan mengalami penurunan sebesar 0,04 persen, sedangkan tenaga kerja laki-laki pada tahun 2011 sampai dengan 2014 mengalami peningkatan sebesar 0,02 % (Gambar 58).
(% ) 70,00 60,00 50,00 40,00 30,00 20,00 10,00 Perempuan
Laki-laki
2011 *) 34,42
2012 **) 34,41
2013 **) 34,39
2014 **) 34,38
65,58
65,59
65,61
65,62
Gambar 58. Proyeksi Tenaga Kerja berdasarkan Jenis Kelamin Subsektor Perkebunan Nasional, Tahun 2011 – 2014
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
104
4.2.3.3. Proyeksi Tenaga Kerja Subsektor Perkebunan Berdasarkan Kelompok Umur. Tenaga kerja pada subsektor perkebunan berdasarkan kelompok umur pada tahun 2011 sampai tahun 2014 terbesar pada kelompok umur 30 – 34, pada tahun 2011 berdasarkan kelompok umur tersebut mencapai
13,38
persen ( 1,62 juta orang), hasil proyeksi pada tahun 2012 tenaga kerja berdasarkan kelompok umur 30 -34 mencapai 13,42 persen (1,63 juta orang), pada tahun 2013 di perkirakan pada kelompok umur yang sama mencapai 13,46 persen (1,64 juta orang) dan pada tahun 2014 di perkirakan tenaga kerja berdasarkan kelompok umur yang sama mencapai 13,50 persen (1,66 juta orang), (Gambar 59).
(%)
14,00 12,00 10,00
8,00 6,00 4,00 2,00 -
15-19 5,92
20-24 10,12
25-29 12,52
30-34 13,38
35-39 12,76
40-44 11,68
45-49 10,15
50-54 8,92
55-59 5,94
60+ 8,62
2012 **)
5,92
10,13
12,55
13,42
12,78
11,69
10,13
8,89
5,91
8,57
2013 **)
5,91
10,14
12,58
13,46
12,79
11,70
10,12
8,87
5,89
8,54
2014 **)
5,90
10,15
12,60
13,50
12,80
11,71
10,11
8,85
5,86
8,51
2011 *)
Gambar 59. Proyeksi Tenaga Kerja berdasarkan Umur Subsektor Perkebunan Nasional, Tahun 2011 - 2014 4.2.3.4. Proyeksi Tenaga Kerja Subsektor Perkebunan Berdasarkan Tingkat Pendidikan. Tenaga
kerja
pada
subsektor
perkebunan
berdasarkan
tingkat
pendidikan pada tahun 2011 sampai tahun 2014 terbesar pada pendidikan di tingkat sekolah dasar (SD), pada tahun 2011 berdasarkan tingkat pendidikan
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
105
SD mencapai 37,48 persen (4,53 juta orang), hasil proyeksi pada tahun 2012 tenaga kerja berdasarkan tingkat pendidikan SD mencapai 37,53 persen (4,54 juta orang), pada tahun 2013 di perkirakan tenaga kerja berdasarkan tingkat pendidikan SD mencapai 37,58 persen (4,57 juta orang), dan pada tahun 2014 diperkirakan tingkat pendidikan SD mencapai 37,62% (4,61 juta orang), (Gambar 60).
(%
) 40,00 35,00 30,00 25,00 20,00 15,00
10,00 5,00 Tidak Tamat SD
SD
SLTP
SMA
SMK
Diploma I/II/III
Universita s/DIV
2011 *)
Tdk/blm pernah sekolah 7,02
23,16
37,48
19,32
9,60
2,67
0,39
0,36
2012 **)
6,99
23,17
37,53
19,33
9,59
2,64
0,39
0,36
2013 **)
6,97
23,18
37,58
19,34
9,57
2,61
0,39
0,36
2014 **)
6,96
23,18
37,62
19,34
9,56
2,59
0,39
0,37
Gambar 60. Proyeksi Tenaga Kerja berdasarkan Tingkat Pendidikan Subsektor Perkebunan Nasional, Tahun 2011 - 2014 4.2.3.5. Proyeksi Tenaga Kerja Subsektor Perkebunan Berdasarkan Status Pekerjaan. Tenaga
kerja
pada
subsektor
perkebunan
berdasarkan
status
pekerjaan pada tahun 2011 sampai tahun 2014 terbesar pada status pekerjaan dalam keluarga, pada tahun 2011 berdasarkan status pekerjaan dalam keluarga mencapai 31,00 persen (3,74 juta orang), hasil proyeksi pada tahun 2012 tenaga kerja berdasarkan status pekerjaan dalam keluarga diperkirakan mencapai 30,98 persen (3,75 juta orang), pada tahun 2013 di perkirakan tenaga kerja berdasarkan status pekerjaan dalam keluarga mencapai 30,94 persen (3,77 juta orang) dan pada tahun 2014 di perkirakan tenaga kerja berdasarkan status pekerjaan dalam keluarga mencapai 30,91 persen (3,79 juta orang), (Gambar 61).
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
106
(% )
35,00 30,00 25,00 20,00 15,00 10,00 5,00 Berusaha Sendiri
2011 *)
15,15
Berusaha Dibantu Buruh Tidak Tetap/Buruh Tidak Dibayar 26,56
Berusaha Dibantu Buruh Tetap/Buruh Dibayar
Buruh/karya wan
Pekerja Bebas Pertanian
Pekerja Keluarga
2,55
15,40
9,34
31,00
2012 **)
15,22
26,49
2,55
15,52
9,25
30,98
2013 **)
15,27
26,41
2,55
15,64
9,19
30,94
2014 **)
15,31
26,33
2,55
15,75
9,15
30,91
Gambar 61. Proyeksi Tenaga Kerja berdasarkan Status Pekerjaan Subsektor Perkebunan Nasional, Tahun 2011 – 2014. 4.2.4. Proyeksi Jumlah Tenaga Kerja pada Subsektor Peternakan. Proyeksi jumlah tenaga kerja pada subsektor peternakan pada tahun 2012 diperkirakan akan mencapai 4,19 juta orang. Sementara tahun 2013 diperkirakan akan mencapai 4,30 juta orang, dengan demikian terjadi peningkatan sebesar 2,47% dan pada tahun 2014 diperkirakan meningkat 2,35% (Gambar 62).
4.450.000 4.400.000 4.350.000 4.300.000 4.250.000 4.200.000 4.150.000 4.100.000 4.050.000 2011
2012
2013
2014
Gambar 62. Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Peternakan Tahun 2011 dan Proyeksinya, Tahun 2012- 2014 Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
107
Berdasarkan hasil proyeksi jumlah tenaga kerja tahun 2012 dan 2013, maka dapat dihitung besarnya kontribusi terhadap jumlah tenaga kerja sektor pertanian. Pada tahun 2012 persentase jumlah tenaga kerja subsektor peternakan diperkirakan sebesar 11,35 % dan tahun 2012 sebesar 11,50 % per tahun. Namun demikian pada kurun waktu 2012-2013 diperkirakan subsektor peternakan menyumbang penyerapan tenaga kerja paling kecil di antara subsektor pertanian lainnya (Gambar 63).
(%) 12.00
11.51
11.35
11.62
11.50
10.00 8.00
6.00 Peternakan
4.00 2.00
0.00 2011
2012*)
2013*)
2014*)
Gambar 63. Perkembangan Proyeksi Kontribusi Tenaga Kerja Subsektor Peternakan terhadap Tenaga Kerja Sektor Pertanian, Tahun 2012-2014 4.2.4.1. Proyeksi Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Peternakan Tingkat Provinsi. Proyeksi jumlah tenaga kerja tingkat provinsi untuk subsektor peternakan menunjukkan bahwa ada 12 provinsi diperkirakan mengalami penurunan dengan besaran -0,54 sampai dengan -18,79 persen. Penurunan terbesar diperkirakan terjadi di Papua Barat, Banten dan Jambi yakni -18,79 persen, -9,99 persen dan -9,76 persen.
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
108
Penurunan di Provinsi Papua Barat pada tahun 2012 diperkirakan dari 1.815 orang menjadi 972 orang pada tahun 2014. Untuk provinsi Banten diperkirakan dari 42.137 orang menjadi 30.701 orang pada tahun 2014. Sebaliknya peningkatan diperkirakan terjadi di 17 provinsi dengan besaran 0,10 sampai dengan 30,10 persen. Peningkatan yang terbesar diperkirakan terjadi di Provinsi Sulawesi Barat 30,10 persen, Kepulauan Riau sebesar 26,25 persen, Sulawesi Tenggara 15,33 persen, Kalimantan Barat 13,74 persen, Sumatera Barat 12,12
persen, Gorontalo 9,85 persen dan Sulawesi Utara
7,32 persen, sedang yang lainnya 0,10 – 6,87 persen. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 2. Secara
agregat
total
proyeksi
jumlah
tenaga
kerja
subsektor
peternakan pada tahun 2012 dan 2014 merupakan penjumlahan dari masingmasing
provinsi. Pada tahun 2012 diperkirakan jumlah tenaga kerja
subsektor peternakan sebesar 4,198,96 ribu orang, dan tahun 2014 sebesar 4,404, ribu orang. Tiga provinsi dengan jumlah tenaga kerja terbesar adalah Povinsi Jawa Timur (45,62 %), Jawa Tengah
(20,16 %) dan Jawa Barat
(6,94 %). Tenaga kerja peternakan terkonsentrasi pada tiga provinsi tersebut yakni 72,68 % (Gambar 64).
Gambar 64. Kontribusi Proyeksi Tenaga Kerja Peternakandi Delapan Provinsi Terbesar terhadap Tenaga Kerja Subsektor Peternakan Nasional, Tahun 2012-2014
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
109
4.2.4.2. Proyeksi Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Peternakan Berdasarkan Jenis Kelamin. Proyeksi jumlah tenaga kerja subsektor peternakan berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahwa pada tahun 2012 tenaga kerja laki – laki masih mendominasi tenaga kerja subsektor peternakan. Pada tahun 2012 tenaga kerja laki-laki diperkirakan mencapai 2.380.245 orang atau 56,69 %, sedangkan tenaga kerja perempuan hanya 1.818.716 orang atau 43,31 %. Demikian juga halnya pada tahun 2013, tenaga kerja laki–laki diperkirakan 2.437.353 atau 56,65 %, sedang tenaga kerja perempuan 1.865.501 orang atau 43,35 % dan 2014 diperkirakan tenaga kerja laki-laki 2.494.471 orang atau 56,64% sedangkan tenaga kerja perempuan 1.909.568 orang atau 43,35% . Proyeksi tenaga kerja berdasarkan jenis kelamin menurut Provinsi menunjukkan jumlah tenaga kerja laki–laki lebih banyak dibanding tenaga kerja perempuan kecuali di Provinsi Sulaewsi Barat, Bangka Belitung, Bali dan D.I. Yogyakarta.
Gambar 65. Proporsi Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Peternakan menurut Jenis Kelamin tahun 2011 prediksi 2012 dan 2014.
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
110
4.2.4.3. Proyeksi Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Peternakan Berdasarkan Penggolongan Umur. Proyeksi jumlah tenaga kerja subsektor peternakan berdasarkan penggolongan umur
menunjukkan bahwa pada tahun 2012 tenaga kerja
subsektor peternakan diperkirakan kurang lebih 15,85 %, adalah pada golongan umur 60 tahun lebih, yakni 279.019 orang, kemudian 10,85 % yang berumur 35-39 % atau 473.713 orang, golongan umur 40-44 terdapat 10,33 % atau 454.81 orang dan 449.442 orang.
golongan umur 45-49 terdapat 10,21 % atau
Pada tahun 2013 – 2014 diperkirakan rata-rata kelompok
umur yang tertinggi adalah kelompok umur 60 tahun lebih yakni sekitar 16,68 %, kemudian kelompok umur 35 – 39 yakni, kelompok umur 40 – 44 tahun sekitar 10,80 %, kelompok umur 45 – 49 tahun sekitar 10,70 % dan 30 – 34 tahun sekitar 10,17 %, hal ini dapat dilihat pada Gambar 66.
Tenaga Kerja Subsektor Peternakan Menurut Penggolongan Umur Tahun 2011 Prediksi Tahun 2012 - 2014 800.000 Jumlah tenaga kerja(orang)
700.000 600.000 500.000 2011
400.000
2012
300.000
2013
200.000
2014
100.000 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59
60+
Penggolongan umur
Gambar 66. Proporsi Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Peternakan menurut golongan umur, tahun 2011 prediksi 2012 dan 2014.
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
111
4.2.4.4. Proyeksi Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Peternakan Berdasarkan Pendidikan. Proyeksi jumlah tenaga kerja subsektor peternakan berdasarkan pendidikan
menunjukkan bahwa pada tahun 2012 35,61 % tenaga kerja
subsektor peternakan adalah berpendidkan SD. Kemudian 23, 04 % atau 1.014.492 orang tidak tamat SD, dan 15,55 atau 684.907
tidak pernah
bersekolah. Dalam hal ini dapatlah diketahui bahwa pendidikan tenaga kerja pada subsektor peternakan sangatlah rendah. Pada tahun 2013 – 2014 diperkirakan rata-rata pendidikan yang tertinggi adalah pendidikan SD yakni 37,56 %, kemudian pendidikan tidak tamat SD sebesar 34,19 % dan tidak/belum pernah sekolah 16,23 %. Hal ini dapat dilihat pada gambar Gambar 67.
orang
Tenaga Kerja Subsektor Peternakan Menurut Pendidikan Tertinggi 1.800.000 1.600.000 1.400.000 1.200.000 1.000.000 800.000 600.000 400.000 200.000 SD
Tidak Tamat SD
Tdk/blm pernah sekolah
SLTP
SMA
SMK
Universi Diploma tas/DIV I/II/III
2011 1.576.8
1.015.0 681.383 594.969 193.652 110.505
17.555
14.218
2012 1.568.4
1.014.4 684.907 593.358 195.398 110.438
17.622
14.311
2013 1.604.5
1.041.5 699.696 610.380 200.657 113.320
17.871
14.869
15.453
18.045
2014 711.475 1.068.0
1.641.5 627.801 205.593 116.126
Gambar 67. Proporsi Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Peternakan menurut Pendidikan tahun 2011 prediksi 2012 dan 2013.
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
112
4.2.4.5. Proyeksi Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Peternakan Berdasarkan Status Pekerjaan. Proyeksi jumlah tenaga kerja subsektor peternakan berdasarkan status pekerjaan menunjukkan bahwa pada tahun 2012 diperkirakan tenaga kerja subsektor peternakan pada umumnya yang mendominasi adalah pekerja keluarga. Pada tahun 2012 diperkirakan terdapat 1.878.989 orang atau 42,67 % adalah pekerja keluarga, kemudian 31,27 % adalah berusaha dibantu buruh tidak tetap atau tidak dibayar. Berusaha sendiri diperkirakan akan terdapat 13,86 persen atau 610,333 orang. Hanya sebagian kecil yang menjadi buruh atau karyawan dan pekerja bebas pertanian. Pada tahun 2013 – 2014 diperkirakan rata-rata status pekerjaan yang tertinggi adalah pekerja keluarga yakni 43,19 %, kemudian berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar sebesar 31,61 % dan berusaha sendiri 14,03 %.Hal ini dapat dilihat pada Gambar 68.
Tenaga Kerja Subsektor Peternakan Menurut Status Pekerjaan 2.500.000
Jumlah Tenga Kerja
2.000.000
1.500.000
1.000.000
500.000
Berusaha Sendiri
Berusaha Dibantu Buruh Tidak Tetap/Buruh Tidak Dibayar
Berusaha Dibantu Buruh Tetap/Buruh Dibayar
Buruh/Karyawan
Pekerja Bebas Pertanian
Pekerja Keluarga
2011
610.362
1.374.871
50.501
240.152
48.339
1.879.988
2012
610.333
1.373.875
50.064
237.777
47.922
1.878.989
2013
625.878
1.410.704
51.171
240.813
48.283
1.926.006
2014
641.821
1.446.226
52.396
244.716
48.692
1.970.190
Gambar 68. Proporsi Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Peternakan menurut Status Pekerjaan tahun 2011 prediksi 2012 dan 2014.
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
BAB. V RENCANA AKSI KETENAGAKERJAAN PERTANIAN
113
BAB. V RENCANA AKSI KETENAGAKERJAAN PERTANIAN 5.1.
PRIORITAS PENANGANAN TENAGA KERJA PERTANIAN. Sektor
pertanian
masih
menjadi
penyumbang
terbesar
dalam
penyerapan tenaga kerja. Meski banyak terserap di sektor pertanian, kesejahteraan pekerja di sektor ini masih rendah. Struktur lapangan pekerjaan tidak berubah, sehingga
penyerapan tenaga kerja masih belum
menunjukkan kualitas yang membaik. Oleh karena itu, prioritas penanganan tenaga kerja di sektor pertanian masih perlu dilakukan, hal ini dikarenakan: 5.1.1. Kegiatan Pertanian Masih Menjadi Andalan Penampung Tenaga Kerja. Tingginya jumlah penduduk yang sebagian besar berada di pedesaan dan memiliki kultur budaya kerja keras, sesungguhnya merupakan potensi tenaga kerja untuk mendukung pengembangan pertanian. Hingga saat ini lebih dari 43 juta tenaga kerja masih menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian. Namun besarnya jumlah penduduk tersebut belum tersebar secara proporsional sesuai dengan sebaran luas potensi lahan serta belum memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup untuk mendukung pengembangan pertanian yang berdaya saing. Apabila keberadaan penduduk yang besar di suatu wilayah dapat ditingkatkan pengetahuan dan keterampilannya untuk dapat berkerja dan berusaha di sektor produksi, pengolahan dan pemasaran hasil pertanian, maka penduduk Indonesia yang ada dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kapasitas produksi aneka komoditas bagi pemenuhan kebutuhan pasar nasional dan dunia.
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
114
Masih terdapat cukup potensi meningkatkan kapasitas aneka produksi komoditas pertanian melalui penempatan tenaga kerja terlatih di daerah yang masih kurang penduduknya dengan didukung oleh stimulus dalam bentuk penyediaan faktor produksi, bimbingan teknologi serta pemberian jaminan pasar yang baik. 5.1.2. Minat Tenaga Kerja Sektor Pertanian Semakin Menurun. Belum berkembangnya agoindustri di perdesaan, sehingga usaha tani masih dominan di aspek produksi on-farm dengan tingkat pendapatan yang relatif kecil dan belum berkembangnya usaha jasa pelayanan permodalan, dan teknologi, mengakibatkan citra petani dan pertanian lebih sebagai aktifitas sosial budaya tradisional, bukan sosial ekonomi yang dinamis dan menantang. Kondisi ini pada akhirnya kurang menarik minat generasi muda di perdesaan untuk bekerja dan berusaha di bidang pertanian, terlebih bagi mereka yang telah mengikuti pendidikan sekolah menengah ke atas. Adalah
menjadi
tantangan
ke
depan
untuk
mengembangkan
agroindustri di perdesaan, diantaranya melalui pengembangan kawasan agropolitan atau Kota Terpadu Mandiri, sehingga menumbuh kembangkan usaha penyediaan barang dan jasa pendukung yang merupakan peluang usaha dan lapangan kerja bagi angkatan kerja baru di pedesaan. 5.1.3. Produktivitas Tenaga Kerja Pertanian. Hingga saat ini sebagian besar masyarakat masih menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian dengan tingkat produktivitas dan pendapatan usaha yang relatifrendah, sehingga kemiskinan, pengangguran dan rawan pangan banyak terdapat dipedesaan. Kondisi ini mengindikasikan bahwa upaya pengentasan kemiskinan, pengangguran, dan rawan pangan harus dilakukan dengan membangun pertaniandan pedesaan.
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
115
Adalah merupakan tantangan ke depan untuk mencapai komitmen global pada tahun 2015 sebagaimana yang dicanangkan dalam Millenium Development
Goals
(MDG’s)
melalui
pembangunan
pertanian
dengan
segalakarakteristik dan sfesifikasi masalahnya yang tersebar merata hampir di seluruh wilayah pedesaan. 5.1.4. Akses Petani Terhadap Sumber Modal Terbatas. Hingga saat ini kondisi masyarakat petani dihadapkan pada kecilnya skala penguasaan dan pengusahaan lahan petani yang mengakibatkan terbatasnya kemampuan petani untuk melakukan pemupukan modal melalui tabungan dan investasi. Di sisi lain petani juga belum memiliki kemampuan untuk mengakses sumber permodalan/lembaga keuangan formal, diantaranya akibatkan oleh tidak mudahnya prosedur pengajuan kredit dan ketiadaan agunan yang dipersyaratkan, sehingga petani lebih memilih “rentenir” yang menyediakan pinjaman modal dengan cepat walau dengan tingkat bunga yang lebih tinggi dibanding lembaga keuanganformal. Kondisi ini, pada akhirnya
semakin
memperburuk
kondisi
arus
tunai
(cash flow )
dan
kesejahteraan petani. Tantangan ke depan yang harus dikembangkan adalah bagaimana menjembatani kesenjangan manajemen antara lembaga perbankan formal yang kebanyakan berada di daerah perkotaan dengan masyarakat petani yang tersebar di perdesaan. Sementara menunggu perbankan lebih berpihak kepada pertanian, maka pemberdayaan kelembagaan usaha kelompok untuk menjadi cikal bakal lembaga keuangan mikro di pedesaan perlu dilakukan. Pada akhirnya lembaga ini diharapkan dapat berkembang menjadi lembaga mandiri milik masyarakat petani perdesaan. Namun pengembangan lembaga ini
membutuhkan
dukungan
pemerintah
dalam
bentuk
pembinaan
manajemen dan seed capital kepada kelompok atau gabungan kelompok yang
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
116
sudah benar-benar siap dirintis untuk tumbuh menjadi lembaga keuangan mikro di pedesaan. 5.1.5. Akses Petani Terhadap Sumberdaya Lahan Terbatas. Status penguasaan lahan oleh sebagian besar petani belum memiliki legalitas yang kuat dalam bentuk sertifikat, sehingga lahan belum bisa dijadikan
sebagai
jaminan
untuk
memperoleh
modal
usaha
melalui
perbankan. Hingga saat ini sertifikat tanah yang telah diterbitkan baru mencapai jumlah 24,5 juta persil atau sekitar 30% dari seluruh persil yang ada di Indonesia (± 75 juta persil). Dari jumlah yang telah memperoleh sertifikat tersebut, 50% adalah tanah di perkotaan (pemukiman dan industri) yang luas arealnya tidak lebih dari 3 juta ha. Sedangkan lahan pertanian di pedesaan yang luasnya lebih dari 25 juta ha baru memperoleh sertifikat 50% dari seluruh sertifikat yang sudah diterbitkan atau ± 12 juta persil (HKTI, 2003). Tantangan ke depan untuk mengatasi terbatasnya pemilikan dan lemahnya status penguasaan lahan adalah bagaimana meningkatkan efisiensi dan produktifitas, usaha tani, penataan kelembagaan pengelolan lahan, pengendalian pertumbuhan penduduk, reformasi agraria serta penguatan status kepemilikan lahan. 5.2.
STRATEGI dan KEBIJAKAN KETENAGAKERJAAN PERTANIAN 2012-2014. Strategi dan kebijakan ketenagakerjaan pertanian tahun 2012-2014
tidak dapat terlepas dari strategi dan kebijakan pembangunan pertanian sebagaimana diuraikan pada subbab 5.1.
Demikian pula perencanaan
ketenagakerjaan ini juga tidak terlepas dari arah kebijakan di bidang ketenagakerjaan di Indonesia yang tertuang dalam (1) Undang-Undang RI
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
117
No. 13 Tahun 2003, tentang Ketenagakerjaan; (2) Peraturan Pemerintah RI No.15 Tahun 2007 tentang Tata Cara Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan dan
Penyusunan
Serta Pelaksanaan
Perencanaan
Tenaga Kerja; (3)
Permenakertrans RI No PER.03/MEN/II/2009, tentang
Pedoman Penyajian
Informasi Ketenagakerjaan; (4) Permenakertrans RI No PER.16/MEN/XI/2010, tentang Perencanaan Tenaga Kerja Makro; (5) Permenakertrans RI No PER.02/MEN/I/2011,
tentang
Pembinaan
dan
Koordinasi
Pelaksanaan
Pengawasan Ketenagakerjaan; dan (6) Permenakertrans RI No PER.15/MEN /XI/2011, tentang Jaringan Informasi Pengawasan Ketenagakerjaan. Sesuai dengan kebijakan pemerintah terkait ketenagakerjaan, telah ditetapkan lima pilar rencana aksi ketenagakerjaan yaitu: (1) perbaikanan layanan dan sistem informasi ketenagakerjaan, (2) peningkatan ketrampilan dan kapasitas pekerja, (3) pengembangan UMKM dan kewirausahaan, (4) peningkatan pembangunan infrastruktur termasuk infrastruktur sederhana, dan (5) program darurat ketenagakejaan.
Mengacu kepada lima pilar
dimaksud, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi, maka Kementerian Pertanian memilih pilar ke-2, 3, dan 4 diterapkan dalam pembangunan pertanian yaitu: (1) pilar peningkatan ketrampilan dan kapasitas pekerja, (2) pilar pengembangan UMKM dan kewirausahaan, dan (3) pilar peningkatan pembangunan infrastruktur termasuk infrastruktur sederhana Ketiga pilar tersebut akan dijadikan dasar dalam menyusun kebijakan dan kegiatan terkait dengan ketenagakerjaan di sektor petanian pada periode tahun 2012-2014. Lima pilar rencana aksi ketenagakerjaan disajikan pada Bagan dibawah ini.
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
118
Bagan ... Lima Pilar Rencana Aksi TNP2K Pilar Rencana Aksi TNP2K
1
2
3
4
5
• Perbaikan Layanan dan Sistem Informasi Ketenaga kerjaan
• Peningkatan Keterampilan dan Kapasitas Pekerja
• Penciptaan Lapangan Kerja Melalui UMKM dan Kewirausa haan
• Peningkatan Pembangun an Infrastruktur termasuk Infrastruktur Berbasis Komunitas
• Program Darurat Penciptaan Lapangan Kerja
Referensi : TNP2K
Selanjutnya berdasarkan tiga piiar rencana aksi ketenagakerjaan yang terpilih sebagai dasar penyusunan kebijakan dan kegiatan pembangunan pertanian terkait ketenagakerjaan, maka kebijakan yang ditempuh adalah (1) peningkatan kualitas SDM Pertanian, (2) penguatan kelembagaan dan akses pasar pertanian, serta (3) pembangunan infrastruktur pertanian berbasis padat karya.
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
119
1. Perbaikan Layanan dan Sistem Informasi Ketenagakerjaan
3. Penciptaan Lapangan Kerja melalui UMKM dan Kewirausahaan
2. Peningkatan Keterampilan dan Kapasitas Pekerja
4. Peningkatan Pembangunan Infrastruktur Termasuk Infrastruktur Berbasis Komunitas
5. Program Darurat Penciptaan Lapangan Kerja
3 KEBIJAKAN
2. Penguatan Kelembagaan dan Pengembangan Pasar Pertanian
1. Peningkatan Kualitas SDM Pertanian
5.3.
3. Pembangunan Infrastruktur Pertanian
RENCANA AKSI PENCIPTAAN PERLUASAN KESEMPATAN KERJA PERTANIAN 2012-2014. Kebijakan peningkatan kualitas SDM pertanian ini ditempuh sebagai
bagian
dan
mendukung
terhadap
pencapaian
Empat
Target
Sukses
pembangunan pertanian sesuai yang tercantum dalam Renstra Kementerian pertanian tahun 2010-2014. Kebijakan ini diimplementasikan tidak terbatas hanya pada kegiatan-kegiatan guna meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan petani saja, tetapi juga mencakup kegiatan yang lebih luas, melalui program kegiatan: (1) peningkatan keterampilan dan kapasitas kerja, (2)
pengembangan
UMKM
dan
kewirausahaan,
(3)
peningkatan
pembangunan infrastruktur termasuk yang berbasis komoditas. Langkahlangkah yang ditempuh dalam menjalankan kebijakan ini antara lain:
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
120
KEBIJAKAN dan PROGRAM PERLUASAN PENCIPTAAN KESEMPATAN KERJA DAN PENINGKATAN KETRAMPILAN PEKERJA PERTANIAN 1.Pengembangan Sistem Standarisasi dan Sertifikasi Profesi (LSP , Diklat Asesor, LDP, TUK, SKKNI dan Sertifikasi Penyuluh) 2.Pendidikan dan Pelatihan Pertanian bagi aparatur dan non aparatur 3.Peningkatan Kualitas Pendidikan Pertanian (SMK-SPP, SKK bid Pertanian dan STPP) 4.Pengembangan Ketenagaan Penyuluhan (THL-TBP, Penyuluh PNS dan Penyuluh Swadaya)
1. Peningkatan Kualitas SDM Pertanian
2. Penguatan Kelembagaan dan Pengembangan Pasar Pertanian
1.Penguatan Kapasitas Kelembagaan dan Penguatan Modal Petani (PUAP, LM3, SMD, LDPM, DEMAPAN, KRPL, P4S, dan Magang) 2.Pengelolaan Produk Pertanian dan Pengembangan Pasar (Pasar Tani, STA, Pasar Ternak, UPHP)
1.Perluasan Areal Pertanian (Cetak Sawah, Optimasi Lahan, Perluasan Areal Hortikultura/Perkebunan dan Peternakan) 2.Perbaikan Infrstruktur (Pemb/Rehab Jalan Pertanian dan jaringan Irigasi, Pengembangan Sumber Air)
3. Pembangunan Infrastruktur Pertanian
5.3.1. Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia Pertanian Rencana Aksi Penciptaan Lapangan Kerja dalam rangka Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia Pertanian, melalui beberapa program yang dilaksanakan meliputi: 1.
Program Pengembangan Sistem Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian,
dengan
melaksanakan:
(1)
pembentukan
dan
pengembangan Lembaga Sertfikasi Profesi, (2) mendidik calon Asesor Kompetensi,
(3)
mengakreditasi
Lembaga
Diklat
Profesi,
(4)
mengakreditasi Tempat Uji Kompetensi, (5) menyusun Pedoman Standar
Kompetensi
Kerja
Nasional
Indonesia
(SKKNI)
bidang
pertanian, (6) harmonisasi SKKNI dengan Standar Kompetensi Kerja Internasional, (7) sertfikasi profesi penyuluh pertanian PNS.
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
121
2.
Program Pendidikan dan Pelatihan Pertanian, dengan melaksanakan: (1) diklat teknis bagai aparatur pertanian, kewirausahaan, teknis pertanian, dan teknis pengolahan dan pemasaran bagi petani, dan (2) Sekolah Lapang (SL) Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan.
3.
Program Peningkatan Kualitas Pendidikan Pertanian: (1) peningkatan mutu penyelenggaraan Pendidikan Menengah Kejuruan Pertanian SMKSPP, (2) fasilitasi pertukaran siswa dan magang keluar negeri, (3) mengembangkan kerjasama dengan instansi terkait dunia usaha dan industri, (4) mengembangkan Unit Usaha Agribisnis SMK-SPP menjadi rintisan SMK-SPP bertaraf internasional, dan (5) menyusun Standar Kompetensi
Kerja
(SKK)
di
UPT
pelatihan
Pusat,
dan
(6)
mengembangkan Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP). 4.
Program Pengembangan Ketenagaan Penyuluhan: (1) operasionalisasi/ pengembangan bagi Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh (THL-TBP), penyuluh PNS (penyuluh organik), (2) Pemberdayaan Penyuluh Swadaya.
5.3.2. Penguatan Kelembagaan dan Pengembangan Pasar Pertanian Rencana Aksi Penciptaan Lapangan Kerja dalam rangka Penguatan Kelembagaan dan Pengembangan Pasar Pertanian, melalui beberapa program yang dilaksanakan meliputi: 1.
Program Penguatan Kapasitas Kelembagaan dan Penguatan Modal Petani, dengan melaksanakan: (1) Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP), (2) Pemberdayaan Lembaga Mandiri yang Mengakar di Masyarakat (LM3), (3) Pemberdayaan Pemuda/Sarjana Membangun Desa
(P/SMD),
Amsyarakat
(4)
(LDPM),
Pemberdayaan (5)
Lembaga
Pemberdayaan
Desa
Distribusi
Pangan
Mandiri
Pangan
(DEMAPAN), (6) Pemberdayaan Kelompok Kawasan Rumah Pangan
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
122
Lestari (KRPL), (7) Pemberdayaan Lembaga Penyuluh Swadaya, dan (8) Kewirausahaan bagi alumni petani magang di luar negeri. 2.
Program Pengelolaan Produk Pertanian dan Pengembangan Pasar: (1) membangun Pasar Tani, (2) Sub Terminal Agribisnis (STA), (3) Pasar Ternak, dan (4) Unit Pengolahan Hasil Pertanian (Hortikultura, Perkebunan dan Peternakan)
5.3.3. Peningkatan Pembangunan Infrastruktur Pertanian. Rencana Aksi Penciptaan Lapangan Kerja dalam rangka Peningkatan Pembangunan Infrastruktur termasuk Infrastruktur Berbasis Komunitas, melalui beberapa program yang dilaksanakan meliputi: 1.
Program Perluasan Areal Pertanian (Pola Padat Karya Petani) melalui kegiatan: (1) pencetakan sawah, (2) optimalisasi lahan, (3) perluasan areal hortikultura, (4) perluasan areal perkebunan rakyat, dan (5) perluasan areal peternakan.
2.
Program Perbaikan Infrastrukstur Pertanian (Pola Padat Karya Petani): (1) pembangunan/rehabilitasi jalan pertanian, (2) pembangunan/rehab jaringan irigasi, dan (3) pengembangan sumber air (embung, irigasi tanah dangkal dan dalam, dan parit).
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
123
MATRIK RENCANA AKSI PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA SEKTOR PERTANIAN 2013-2014 PILAR 2: Peningkatan Keterampilan dan Kapasitas Pekerja Tahun Kebijakan Peningkatan Kualitas SDM Pertanian
Program 1.
2.
Pengembangan Sistem Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian
Pendidikan dan Pelatihan Pertanian
Tindakan 2012
2013
2014
A.
Pembentukan dan Pengembangan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP)
4 Lembaga Sertifikasi Profesi (Penyuluh Pertanian, Butcher, Organik, POPT)
4 Lembaga Sertifikasi Profesi (Penyuluh Pertanian, Butcher, Organik, POPT)
4 Lembaga Sertifikasi Profesi (Penyuluh Pertanian, Butcher, Organik, POPT)
B.
Pendidikan Calon Asesor Kompetensi
Terdidiknya 60 Asesor yang kompeten
Terdidiknya 20 Asesor yang kompeten
Terdidiknya 30 Asesor yang kompeten
C.
Pengakreditasian Lembaga Diklat Profesi (LDP)
Terakreditasinya 10 LDP
Terakreditasinya 10 LDP
Terakreditasinya 10 LDP
D.
Pengakreditasian Tempat Uji Kompetensi (TUK)
Terakreditasinya 10 TUK
Terakreditasinya 10 TUK
Terakreditasinya 10 TUK
E.
Penyusunan Pedoman Standar Kompetensi Nasional Indonesia (SKKNI) Bid. Pertanian
Tersusunnya 7 SKKNI Bid Pertanian
Tersusunnya 7 SKKNI Bid Pertanian
Tersusunnya 7 SKKNI Bid Pertanian
F.
Harmonisasi SKKNI dengan Standar Kompetensi Kerja Internasional
1 Dokumen
G.
Sertfikasi Profesi Penyuluh Pertanian PNS
1.400 Penyuluh
1.400 Penyuluh
1.400 Penyuluh
A.
Diklat Teknis bagi Aparatur Pertanian
Terlatihnya 23.100 orang Aparatur Pertanian
Terlatihnya 19.045 orang Aparatur Pertanian
Terlatihnya 17.850 orang Aparatur Pertanian
B.
Diklat Kewirausahaan, Diklat Teknis Pertanian, Diklat Teknis Pengolahan dan Pemasaran bagi petani
Terlatihnya 19.980 orang masyarakat dan petani dalam bid. Pertanian
Terlatihnya 16.528 orang masyarakat dan petani dalam bid. Pertanian
Terlatihnya 16.528 orang masyarakat dan petani dalam bid. Pertanian
C.
Sekolah Lapang (SL) Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan
Terlatihnya petani dalam melaksanakan budidaya komoditas pertanian sesuai dengan standar:
-
SL-PTT= 5,34 jt Ha = ± 10,68 jt orang
SL-PHT= 2.477 unit = ± 61.975 orang
SL-PHT=3.353 unit=61.975 org (TP=2.500 unit/70.220 org; Horti=651 klp/16.275 org; Bun 202 klp
± 4.090 Ha
SL-Iklim=192 unit/5.300 org
± 200 Unit
SL-GAP=342 unit=8.550 org
± 730 Unit
SL-GHP= 168 unit=4.200 org
± 230 Unit
SL-GHP= 214 unit = ± 3.210 orang
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian
-
SL-PTT=3.750.000 Ha = ± 7,8 jt orang
SL-Iklim = 168 unit = ± 4.200 orang SL-GAP= 680 unit = ± 10.200 orang
Penanggung Jawab
± 6,0 jt Ha Ditjen. Tanaman Pangan, Ditjen Hortikultura dan Ditjen. Perkebunan
124
3.
4.
Peningkatan Kualitas Pendidikan Pertanian
Pengembangan Ketenagaan Penyuluhan
A.
Peningkatan Mutu Penyelenggaraan Pendidikan Menengah Kejuruan Pertanian di SMK-SPP
Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pendidikan di 70 SMK-SPP sesuai dengan Standar Mutu Nasional
Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pendidikan di 5 SMK-SPP sesuai dengan Standar Mutu Pendidikan Nasional
Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pendidikan di 5 SMK-SPP sesuai dengan Standar Mutu Pendidikan Nasional
B.
Fasilitasi Pertukaran Siswa dan Magang Alumni SMK-SPP keluar negeri
Meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan 10 orang siswa/alumni SMK-SPP
Meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan 10 orang siswa/alumni SMK-SPP
Meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan 10 orang siswa/alumni SMK-SPP
C.
Pengembangan Kerjasama dengan Instansi terkait, Dunia Usaha dan Industri
Terjalinnya kerjasama institusi pendidikan dengan perusahaan
Terjalinnya kerjasama institusi pendidikan dengan 70perusahaan
Terjalinnya kerjasama institusi pendidikan dengan 70 perusahaan
D.
Pengembangan SMK-SPP menjadi rintisan SMK-SPP bertaraf Internasional
Berkembangnya 9 SMK-SPP menjadi bertaraf Internasional
Berkembangnya 9 SMK-SPP menjadi Sekolah Unggulan
Berkembangnya 9 SMK-SPP menjadi Sekolah Unggulan
E.
Pengembangan Unit Usaha Agribisnis di Rintisan SMK-SPP bertaraf Internasional
Terbentuknua 3 SMK-SPP memiliki Usaha Produksi secara swadaya
Terbentuknya 3 SMK-SPP bertarf internasional
Terbentuknya 3 SMK-SPP bertarf internasional
F.
Penyusunan Standar Kompetensi Kerja (SKK) di UPT Petaihan Pusat
Tersusunnya 10 SKK Bid Pertanian
Tersusunnya 20 SKK Bid Pertanian
Tersusunnya 20 SKK Bid Pertanian
G.
Pengembangan Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP)
Terdidiknya 600 mahasiswa di 6 STPP
Terdidiknya 2.800 mahasiswa di 6 STPP
Terdidiknya 2.800 mahasiswa di 6 STPP
A.
Operasionalisasi/Pengembangan bagi Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh (THLTBP)
Terbinanya 21.653 THL-TBP
Terbinanya 21.585 THL-TBP
Terbinanya 21.585 THL-TBP
B.
Operasionalisasi/Pengembangan Penyuluh PNS (Penyuluh Organik)
Terbinanya 28.529 penyuluh PNS
Terbinanya 27.700 penyuluh PNS
Terbinanya 27.700 penyuluh PNS
C.
Pemberdayaan Penyuluh Swadaya
Terbinanya 165 Penyuluh Swadaya
Terbinanya 99 Penyuluh Swadaya
Terbinanya 99 Penyuluh Swadaya
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian
125
PILAR 3: Pengembangan UMKM dan Kewirausahaan Tahun Kebijakan
Program
Tindakan 2012
Penguatan Kelembagaan dan Pengembangan Pasar Pertanian
1.
Penguatan Kapasitas Kelembagaan dan Penguatan Modal Petani
A.
B.
C.
Pendidikan dan Pelatihan Pertanian
Pemberdayaan Lembaga Mandiri yng Mengakar di Masyarakat (LM3) Pemberdayaan Pemuda / Sarjana Membangun Desa (P/SMD)
D.
Pemberdayaan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM)
E.
Pemberdayaan Desa Mandiri Pangan (DEMAPAN) Pemberdayaan Kelompok Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)
F.
2.
Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP)
G.
Pemberdayaan Lembaga Penyuluhan Swadaya
H.
Kewirausahaan bagi Alumni Petani Magang di luar negeri
A.
Pembangunan Pasar Tani di 32 Kab/Kota Pembangunan Sub Terminal Agribisnis (STA) Pembangunan Pasar Ternak Pengolahan Hasil Hortikulltura, Perkebunan dan Peternakan
B.
C. D.
Terbinanya 6.000 Gapoktan menjadi Koperasi dan Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (± 300.000 orang) dan 1.445 orang Penyelia Mitra Tani (PMT) Terbangunnya Usaha Agribisnis di 600 LM3 (± 3.000 orang) Terbangunnya Usaha Agribisnis yang dibina oleh 502 SMD (± 1.000 orang) 55 PMD, 220 klp (440 orang) Meningkatnya usaha yang ada di 1.265 Gapoktan (± 63.250 orang) menjadi Usaha Agribisnis Mandiri Meningkatnya usaha yang ada di 14.945 klp (± 149.450 orang) Meningkatnya kualitas pekarangan rumah tangga di 700 klp Wanita Tani (± 7.000 orang)
2013 3.500 Gapoktan
2014 10.000 Gapoktan
Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian
780 LM3 (TP=280 unit/28003360 org; Hort=300; PPHP=200) 240 Klp PMD
800 LM3
Ditjen PKH, Ditjen Horti
Meningkatnya Usaha yang ada di 603 Gapoktan ( ± 33.150 orang) menjadi Usaha Agribisnis Mandiri. Meningkatnya usaha yang ada di 15.520 klp (± 155.200 orang) Meningkatnya kualitas pekarangan rumah tangga di 2.000 klp Wanita Tani (± 60.000 orang) Terbinanya 300 Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Terdidiknya 33 orang magang Jepang
72 Unit Pasar Tani
105 Unit Pasar Tani
Terbangunnya 15 Unit STA
17 STA
20 STA
Terbangunnya 14 Unit Pasar Ternak Terbangunnya 430 Unit Pengolahan Hasil Pertanian
42 Pasar Ternak
100 Pasar Ternak
685 Unit Pengolahan Hasil Pertanian
1.000 Unit Pengolahan Pertanian
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
Ditjen TP, Ditjen Horti, Ditjen PKH, Ditjen PPHP
300 PMD
Meningkatnya Usaha yang ada di 591 Gapoktan ( ± 29.550 orang menjadi Usaha Agribisnis Mandiri Meningkatnya usaha yang ada di 10.605 klp (± 106.050 orang) Meningkatnya kualitas pekarangan rumah tangga di 5.000 klp Wanita Tani (± 150.000 orang) Terbinanya 220 Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Terdidiknya 33 orang magang Jepang
Terbinanya 170 Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Terdidiknya 47 orang magangJepang dan 100 magang Yordania Terbangunnya 32 Unit Pasar Tani
Penanggung Jawab
Badan Ketahanan Pangan
BPPSDMP
Ditjen PPHP
126
PILAR 4: Peningkatan Pembangunan Infratrusktur Termasuk Infrastruktur Berbasis Komunitas Tahun Kebijakan
Program
Tindakan 2012
Pembangunan Infrastruktur Pertanian
1.
2.
Perluasan areal Pertanian (Pola Padat Karya Petani)
Perbaikan Infrastruktur Pertanian (Pola Padat Karya Petani)
A.
Pencetakan Sawah
B.
Optimalisasi Lahan
C.
Perluasan Areal Hortikultura
D.
Perluasan Areal Perkebunan Rakyat
E.
Perluasan Areal Peternakan
A. B. C.
2013
2014
Tercetaknyua 100.931 Ha Sawah Baru (403.724 orang) Meningkatnya Indeks Pertanaman (IP) 209.401 Ha (837.604 orang)
65.000 Ha
100.000 Ha
258.660 Ha
250.000 Ha
Tercetaknya 4.145 Ha areal hortikultura (16.580 orang) Tercetaknya 8.881 Ha areal perkebunan rakyat ( 35.524 orang) Tercetaknya 3.151 Ha areal peternakan (12.604 orang)
2.040 Ha
5.000 Ha
9.720 Ha (diantaranya 3.000 Ha Tebu)
10.000 Ha
3.029 Ha
2.500 Ha
Pembangunan/Rehab Jalan Pertanian Pembangunan/Rehab Jaringan Irigasi
Terbangunnya Jalan Pertanian 454 Km Tersedianya jaringan irigasi 524.484 Ha
293 Km
472 Km
550.000 Ha
500.000 Ha
Pengembangan Sumber Air (Embung, Irgasi Tanah Dangkal, Irigasi Tanah Dalam, Dam dan Parit)
Terbangunnya 1.686 Unit sumber air (42.150 orang)
721 Unit
1.039 Unit
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
Penanggung Jawab
Ditjen. Prasarana dan Sarana Pertanian
BAB. VI PENUTUP
127
BAB.VI PENUTUP Untuk melakukan proyeksi jumlah tenaga kerja sektor pertanian digunakan pendekatan elastisitas. Dalam perhitungannya elastisitas tenaga kerja terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), persentase PDB merupakan variabel bebas dan persentase perubahan tenaga kerja merupakan variabel tak bebas. Oleh karena itu laju pertumbuhan tenaga kerja pada tahun tertentu merupakan hasil kali antara elastisitas dengan laju pertumbuhan PDB. Perhitungan elastisitas dilakukan dengan merata-ratakan nilai elastisitas dari tahun-tahun sebelumnya selanjutnya digunakan untuk perhitungan tahun 2012-2014 sedangkan PDB di proyeksi menggunakan metode trend. Nilai
trend diperoleh dengan memilih metode yang memiliki MAPE terkecil. Dari metode trend linier, trend quadratik dan trend eksponensial, maka metode trend quadratik menunjukkan tingkat kesalahan yang paling kecil pada hampir semua data PDB subsektor pertanian. Salah satu masukan untuk menjawab permasalahan ketenagakerjaan di sektor pertanian adalah terjadinya kenaikan PDB namun tidak diikuti dengan
kenaikan
jumlah
penyerapan
tenaga
kerja.
Secara
teoretis,
meningkatnya pertumbuhan ekonomi seharusnya meningkatkan penyerapan tenaga kerja dengan asumsi terjadi peningkatan investasi. Sementara dalam praktiknya, pertumbuhan ekonomi dalam beberapa tahun terakhir ini cenderung semata-mata karena peningkatan konsumsi. Investasi sendiri cenderung tidak meningkat dan bahkan dalam beberapa tahun sebelumnya mengalami penurunan. Untuk itu diperlukan peran pemerintah yang berpihak pada pertanian dengan tetap mendorong investasi di bidang pertanian. Dalam upaya penciptaan lapangan kerja yang berkelanjutan diperlukan dukungan pertumbuhan ekonomi yang lebih berorientasi pada kepentingan pekerja dan perluasan lapangan kerja melalui program-program penciptaan Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
128
lapangan kerja dengan didukung penyebaran informasi dan perencanaan tenaga kerja. Krisis
ekonomi
memberikan
dampak
negatif
bagi
perluasan
kesempatan kerja pada sektor non pertanian namun keadaan ini tidak berlaku pada sektor pertanian, dimana terdapat kecenderungan yang semula tenaga kerja disektor pertanian menurun jumlahnya, mengalami arus balik ketika krisis ekonomi berlangsung. Sektor pertanian menjadi tumpuan harapan bagi banyak angkatan kerja. Dalam kaitan ini pembangunan sektor pertanian yang mendukung
(agribisnis)
(agroindustri)
perlu
dan
lebih
yang
mengolah
dikembangkan.
Dalam
hasil-hasil
pertanian
pengembangannya,
pemerintah dapat menjadi pendorong dan pembina terhadap masyarakat agar usaha disektor pertanian dapat dikembangkan menjadi usaha produktif. Dalam era persaingan yang semakin ketat, upaya untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja sangat dibutuhkan. Kebijaksanaan tersebut diupayakan melalui peningkatan efisiensi iklim usaha yang dinamis yang didukung oleh perkembangan perekonomian secara menyeluruh baik nasional maupun internasional. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam aspek ketenagakerjaan dikembangkan melalui sistem keterpaduan antara dunia pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan pasar atas dasar perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja diseminasikan keseluruh sektor daerah dan lapisan masyarakat. Dalam pemberdayaan dengan sistem desentralisasi diharapkan
mendorong
masyarakat
untuk
berpartisipasi
secara
aktif
menyebarluaskan arti pentingnya kualitas dan produksi dalam masa persaingan bebas, terlebih lagi dalam kondisi ekonomi yang sedang lesu. Penciptaan iklim yang kondusif diupayakan melalui fungsi kelembagaan organisasi kepemimpinan dan manajemen yang ada dimasyarakat. Dalam upaya tersebut pendalaman dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi tetap menjadi pegangan bagi peningkatan etos kerja yang tinggi.
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
129
Dalam pembangunan bidang ketenagakerjaan, aspek perencanaan dan informasi sangat penting artinya, untuk itu perlu dilakukan perencanaan tenaga kerja baik pada tingkat propinsi maupun tingkat kabupaten/kota, serta menyediakan informasi ketenagakerjaan secara makro, sektoral dan regional yang lebih akurat dan tepat waktu. Oleh karena itu beberapa upaya dilakukan untuk memperoleh suatu perencanaan tenaga kerja dan sistem informasi ketenagakerjaan yang lebih baik yakni merevisi prinsip, metode dan asumsi dalam
penyusunan
perencanaan
tenaga
kerja
secara
reguler
dan
membangunan kerjasama yang lebih intensif dengan instansi terkait dalam menyusun perencanaan tenaga kerja nasional dan daerah serta menyajikan informasi tenaga kerja. Sistem informasi tenaga kerja berfungsi sebagai bahan pengambilan keputusan, evaluasi dan menopang program tenaga kerja, khususnya perencanaan tenaga kerja. Untuk meningkatan kualitas dan daya guna dari sistem informasi pasar kerja, maka perlu dilakukan upaya-upaya untuk merevisi prinsip, metode dan asumsi penyusunan informasi pasar kerja, selain itu perlu kerjasama yang lebih intensif dengan instansi terkait dalam penyajian informasi pasar kerja. Sistem informasi pasar kerja dilaksanakan dengan memanfaatkan teknologi dibidang informasi. Langkah-langkah yang direkomendasikan dalam upaya memperkokoh institusi pasar kerja meliputi: a)
Memperkuat mekanisme yang ada agar koordinasi lebih efektif antara
dinas terkait, maupun antar unit dalam dinas; b)
Memperkokoh proses
kelembagaan desentralisasi, untuk menyempurnakan kebijakan yang ada pada tingkat regional dan lokal; c) pada tingkat regional; d)
Mengembangkan sumber daya manusia
Memperkuat sistem informasi pasar kerja yang
ada, termasuk upaya peningkatan kapasitas teknis sistem tersebut, serta melengkapinya dengan fasilitas agar secara cepat dapat melakukan penilaian terhadap kualifikasi tenaga kerja yang ada.
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
130
Tugas penting yang harus dihadapi oleh masyarakat dan pemerintah saat ini adalah menciptakan kesempatan kerja. Perluasan kesempatan kerja ditekankan melalui program padat karya, khususnya untuk mengatasi masalah yang timbul disektor- sektor yang terkena PHK dengan membangun infrastruktur dipedesaan dan pinggiran perkotaan dengan sistem padat karya. Penekanan juga dilaksanakan pada perluasan kesempatan kerja mandiri melalui kegiatan yang berkelanjutan dan produktif serta memberikan pendapatan bagi para peserta program. Sumber daya pelatihan yang tersebar disemua sektor dan daerah baik milik pemerintah maupun milik swasta, perlu diberdayakan kemampuannya (empowerment) dan dioptimalkan pemanfaatannya. Untuk mempercepat proses peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja Indonesia, pemberdayaan dan optimalisasi sumber daya pelatihan nasional tersebut dilakukan melalui: a) Pengembangan standarisasi dan sertifikasi kompetensi tenaga kerja dengan pendekatan sektor dan profesi yang dilakukan secara desentralisasi dan paralel disemua sektor, dengan partisipasi aktif asosiasi profesi, perusahaan, pekerja dan para pakar; b) Peningkatan relevansi, kualitas dan efisiensi pelatihan kerja melalui pembinaan program, fasilitas dan sarana, instruktur dan tenaga ahli pelatihan, sistem dan metode, pendekatan, kelembagaan dan akreditasi; c) Pengembangan jaringan kerjasama pelatihan antar sektor baik ditingkat pusat maupun daerah untuk keperluan koordinasi dan
sinergi
pelatihan
secara
nasional;
d)
Peningkatan
kerjasama
internasional baik secara bilateral maupun multilateral, terutama dalam rangka standarisasi dan sertifikasi kompetensi, peningkatan kemampuan lembaga pelatihan maupun pemagangan.
Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014
BAB. VI LAMPIRAN-LAMPIRAN PENUTUP
Lampiran 1. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Sektor Pertanian Menurut Provinsi Tahun 2009-2011 (Perkotaan+Perdesaan) Tenaga Kerja Sektor Pertanian No.
Provinsi
1
Aceh
2
2009
2010
2011
Agustus
Agustus
Agustus
760.202
739.432
834.539
Sumatera Utara
2.504.505
2.704.910
2.420.001
3
Sumatera Barat
845.418
850.702
766.834
4
Riau
925.250
897.829
1.032.477
5
Jambi
675.218
783.504
742.421
6
Sumatera Selatan
1.846.569
1.935.722
1.983.149
7
Bengkulu
460.718
463.938
443.549
8
Lampung
1.763.282
2.039.632
1.632.467
9
Bangka Belitung
132.780
167.385
133.522
10
Kepulauan Riau
38.743
36.511
49.228
11
DKI Jakarta
9.056
11.324
16.631
12
Jawa Barat
3.996.717
3.785.911
3.483.792
13
Jawa Tengah
5.505.747
5.278.944
5.065.174
14
D.I. Yogyakarta
15
Jawa Timur
16
552.809
531.857
409.223
7.791.899
7.463.620
7.124.238
Banten
682.395
666.679
570.429
17
Bali
654.110
634.614
535.710
18
Nusa Tenggara Barat
811.815
934.255
795.110
19
Nusa Tenggara Timur
1.370.536
1.261.189
1.244.660
20
Kalimantan Barat
1.252.553
1.190.888
1.234.286
21
Kalimantan Tengah
543.456
509.433
517.230
22
Kalimantan Selatan
660.480
650.906
693.112
23
Kalimantan Timur
349.735
348.654
343.186
24
Sulawesi Utara
302.281
317.569
275.697
25
Sulawesi Tengah
611.114
598.255
583.129
26
Sulawesi Selatan
1.387.060
1.375.850
1.270.119
27
Sulawesi Tenggara
426.286
420.697
358.510
28
Gorontalo
151.057
153.428
137.034
29
Sulawesi Barat
264.738
290.922
281.149
30
Maluku
256.341
258.107
269.760
31
Maluku Utara
210.816
218.578
219.525
32
Papua Barat
154.710
141.299
114.669
33
Papua
711.601
1.036.499
961.412
38.609.997
38.699.043
36.541.972
Indonesia
Sumber : BPS - Data Mentah Sakernas diolah oleh Pusdatin - Kementerian Pertanian
Lampiran 2. Perkembangan Tenaga Kerja Sektor Pertanian Tahun 2011 dan Proyeksinya Tahun 2012-2014
No.
Provinsi
2011 1
Aceh
2
Sumatra Utara
3
Sumatera Barat
4
Riau
5
Jambi
6
Sumatera Selatan
7
Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian
Tenaga Kerja 2012*)
2013*)
2014*)
834.539
831.132
820.362
804.304
2.420.001
2.399.012
2.410.321
2.458.403
766.834
768.771
773.263
779.250
1.032.477
1.106.320
1.182.034
1.259.609
742.421
729.912
713.653
694.580
1.983.149
2.043.369
2.098.300
2.147.876
Bengkulu
443.549
436.697
429.393
421.728
8
Lampung
1.632.467
1.650.190
1.668.839
1.679.016
9
Bangka Belitung
133.522
123.829
113.779
103.632
10
Kepulauan Riau
49.228
56.413
63.073
70.967
11
DKI Jakarta
16.631
15.645
14.620
13.710
12
Jawa Barat
3.483.792
3.590.772
3.701.255
3.819.687
13
Jawa Tengah
5.065.174
4.907.922
4.865.664
4.792.072
14
D.I. Yogyakarta
409.223
521.545
523.013
522.754
15
Jawa Timur
7.124.238
7.233.606
7.325.749
7.404.159
16
Banten
570.429
554.079
549.899
558.088
17
Bali
535.710
537.481
541.203
545.622
18
Nusa Tengagra Barat
795.110
822.382
853.746
887.769
19
Nusa Tenggara Timur
1.244.660
1.241.284
1.236.412
1.229.517
20
Kalimantan Barat
1.234.286
1.257.813
1.282.523
1.308.698
21
Kalimantan Tengah
517.230
562.238
610.898
663.195
22
Kalimantan Selatan
693.112
695.129
702.773
711.103
23
Kalimantan Timur
343.186
360.925
379.915
399.417
24
Sulawesi Utara
275.697
302.271
331.464
363.405
25
Sulawesi Tengah
583.129
564.701
549.875
537.690
26
Sulawesi Selatan
1.270.119
1.261.268
1.250.343
1.237.525
27
Sulawesi Utara
358.510
354.104
350.556
347.747
28
Gorontalo
137.034
156.692
159.044
161.201
29
Sulawesi Barat
281.149
316.962
347.319
398.721
30
Maluku
269.760
268.208
266.674
265.181
31
Maluku Utara
219.525
217.374
215.204
213.174
32
Papua Barat
114.669
137.261
128.413
122.857
33
Papua
961.412
964.195
966.858
969.289
36.541.972
36.989.501
37.426.436
37.891.944
Total Tenaga Kerja Sektor Pertanian
Sumber : BPS - Data mentah Sakernas (BPS) diolah Pusdatin - Kementerian Pertanian Keterangan : *) Angka Proyeksi
Lampiran 3. Jumlah Tenaga Kerja Sektor Pertanian Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2011 dan Proyeksinya Tahun 2012-2014
No.
2011 Agustus
Provinsi
Perempuan 1
Aceh
2
Laki-laki
2012*)
2013*)
2014*)
Agustus
Agustus
Agustus
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
334.498
500.041
331.528
499.605
325.329
495.033
316.785
487.519
Sumatera Utara
1.028.375
1.391.626
1.034.483
1.364.529
1.056.439
1.353.882
1.096.944
1.361.459
3
Sumatera Barat
272.494
494.340
274.065
494.707
276.323
496.941
278.909
500.340
4
Riau
270.365
762.112
289.207
817.113
308.552
873.482
328.401
931.208
5
Jambi
242.836
499.585
240.348
489.565
236.776
476.877
232.398
462.182
6
Sumatera Selatan
751.361
1.231.788
773.931
1.269.438
794.543
1.303.757
813.169
1.334.707
7
Bengkulu
180.641
262.908
177.408
259.289
174.075
255.318
170.674
251.054
8
Lampung
479.958
1.152.509
486.216
1.163.974
492.567
1.176.272
496.276
1.182.740
9
Bangka Belitung
53.903
79.619
49.984
73.845
45.939
67.840
41.869
61.764
10
Kepulauan Riau
16.490
32.738
18.726
37.687
21.034
42.040
23.673
47.294
11
DKI Jakarta
4.254
12.377
4.062
11.583
3.872
10.748
3.716
9.994
12
Jawa Barat
1.155.949
2.327.843
1.193.338
2.397.433
1.231.722
2.469.532
1.272.175
2.547.512
13
Jawa Tengah
2.066.614
2.998.560
2.002.866
2.905.056
1.987.076
2.878.588
1.957.626
2.834.446
14
D.I. Yogyakarta
195.844
213.379
247.435
274.110
247.823
275.190
247.425
275.329
15
Jawa Timur
2.839.961
4.284.277
2.882.373
4.351.233
2.916.725
4.409.024
2.944.382
4.459.778
16
Banten
188.517
381.912
185.333
368.746
186.118
363.781
191.085
367.002
17
Bali
259.950
275.760
261.842
275.640
264.377
276.827
266.957
278.665
18
Nusa Tenggara Barat
319.598
475.512
328.821
493.561
340.137
513.609
352.931
534.838
19
Nusa Tenggara Timur
572.383
672.277
570.675
670.610
568.286
668.127
564.992
664.525
20
Kalimantan Barat
565.778
668.508
574.534
683.278
583.716
698.806
593.450
715.248
21
Kalimantan Tengah
197.463
319.767
214.092
348.147
232.072
378.826
251.399
411.797
22
Kalimantan Selatan
305.444
387.668
305.530
389.599
307.841
394.933
310.482
400.621
23
Kalimantan Timur
109.660
233.526
114.445
246.480
119.626
260.289
124.937
274.480
24
Sulawesi Utara
64.259
211.438
70.279
231.992
76.851
254.613
84.000
279.404
25
Sulawesi Tengah
205.697
377.432
199.885
364.816
195.311
354.565
191.630
346.060
26
Sulawesi Selatan
413.220
856.899
410.223
851.046
406.472
843.871
402.033
835.492
27
Sulawesi Tenggara
154.956
203.554
153.083
201.020
151.566
198.990
150.353
197.393
28
Gorontalo
38.144
98.890
43.500
113.192
44.116
114.929
44.686
116.515
29
Sulawesi Barat
111.029
170.120
125.646
191.316
138.451
208.868
159.605
239.116
30
Maluku
108.134
161.626
107.756
160.452
107.384
159.290
107.025
158.156
31
Maluku Utara
79.233
140.292
81.433
135.941
83.192
132.013
84.605
128.569
32
Papua Barat
49.129
65.540
59.309
77.952
55.455
72.958
53.062
69.795
33
Papua
423.578
537.834
424.604
539.592
425.581
541.277
426.468
542.821
14.059.715
22.482.257
14.236.960
22.752.545
14.405.344
23.021.092
14.584.120
23.307.824
Total Tenaga Kerja Sektor Pertanian
Sumber : BPS - Data Mentah Sakernas diolah oleh Pusdatin - Kementerian Pertanian Keterangan :*) Angka Proyeksi
Lampiran 4. Jumlah Tenaga Kerja Sektor Pertanian Berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2011 Agustus 2011 No.
Provinsi
Kelompok Umur 15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60+
Jumlah
1
Aceh
47.842
77.847
98.873
110.602
113.761
101.825
83.000
82.577
53.235
64.977
834.539
2
Sumatera Utara
179.391
227.231
271.283
309.573
277.125
284.500
245.520
229.203
175.168
221.007
2.420.001
3
Sumatera Barat
36.308
44.628
73.263
88.391
90.259
89.365
85.383
97.690
67.080
94.467
766.834
4
Riau
61.331
108.836
135.539
160.796
145.429
117.774
104.810
83.472
46.657
67.833
1.032.477
5
Jambi
34.851
82.024
103.275
103.080
100.809
82.732
73.993
62.256
43.953
55.448
742.421
6
Sumatera Selatan
119.203
216.789
258.481
288.820
255.843
226.360
199.000
147.064
118.564
153.025
1.983.149
7
Bengkulu
23.360
44.071
55.759
61.233
58.563
52.800
47.251
36.959
27.524
36.029
443.549
8
Lampung
104.217
155.632
204.018
214.217
200.398
173.279
165.131
138.017
95.209
182.349
1.632.467
9
Bangka Belitung
5.799
10.055
11.392
22.377
21.281
15.507
15.113
11.900
9.685
10.413
133.522
10
Kep.Riau
2.182
2.958
6.955
8.052
5.014
5.681
3.230
6.037
3.139
5.980
49.228
11
DKI Jakarta
1.031
0
2.655
1.337
3.622
848
2.827
1.448
1.425
1.438
16.631
12
Jawa Barat
116.627
174.287
285.974
344.170
404.159
412.355
436.084
424.586
319.946
565.604
3.483.792
13
Jawa Tengah
194.026
261.594
372.203
448.522
524.637
589.247
591.987
621.211
482.893
978.854
5.065.174
14
DI Jogyakarta
15
Jawa Timur
16 17
9.066
8.948
16.839
25.472
33.450
43.468
56.189
49.781
43.324
122.686
409.223
280.392
423.188
587.071
687.398
751.993
881.027
865.181
825.865
621.679
1.200.444
7.124.238
Banten
22.934
29.854
56.191
48.349
68.828
93.504
67.744
62.661
41.163
79.201
570.429
Bali
23.002
22.001
34.052
48.630
54.552
59.590
62.708
65.116
52.724
113.335
535.710
18
Nusa Tenggara Barat
50.093
68.104
86.526
102.318
90.342
84.645
79.596
80.016
57.585
95.885
795.110
19
Nusa Tenggara Timur
91.429
119.888
139.940
148.423
149.502
145.432
124.497
101.961
82.549
141.039
1.244.660
20
Kalimantan Barat
81.580
129.998
157.631
183.859
157.736
130.476
113.568
105.890
70.018
103.530
1.234.286
21
Kalimantan Tengah
35.128
50.202
79.222
75.219
67.931
58.728
43.576
42.284
25.564
39.376
517.230
22
Kalimantan Selatan
51.781
61.864
85.743
91.291
95.990
83.594
71.311
61.182
34.993
55.363
693.112
23
Kalimantan Timur
12.990
30.393
38.424
51.029
41.265
48.982
35.220
34.610
20.899
29.374
343.186
24
Sulawesi Utara
8.797
11.908
18.270
30.831
31.878
35.099
33.698
30.000
26.819
48.397
275.697
25
Sulawesi Tengah
47.535
52.967
65.936
73.571
76.912
65.809
58.570
51.678
31.237
58.914
583.129
26
Sulawesi Selatan
94.777
115.795
140.647
149.288
144.129
141.174
118.724
121.377
82.731
161.477
1.270.119
27
Sulawesi Tenggara
35.356
29.672
39.583
40.483
39.228
39.135
33.263
32.742
24.475
44.573
358.510
28
Gorontalo
9.995
7.407
14.913
14.847
19.108
18.692
14.875
12.045
11.011
14.141
137.034
29
Sulawesi Barat
19.691
26.312
35.293
35.495
34.586
37.460
27.088
19.123
15.346
30.755
281.149
30
Maluku
16.673
23.559
27.708
34.497
32.530
28.613
28.935
22.137
20.705
34.403
269.760
31
Maluku Utara
15.989
23.028
27.796
28.964
28.924
22.098
22.477
18.708
13.535
18.006
219.525
32
Papua Barat
114.669
33
Papua Total Tenaga Kerja Sektor Pertanian
11.490
13.528
17.963
14.810
13.219
12.229
8.945
9.925
4.939
7.621
100.298
120.661
147.084
160.038
153.373
107.750
78.376
47.499
24.078
22.255
961.412
1.945.164
2.775.229
3.696.502
4.205.982
4.286.376
4.289.778
3.997.870
3.737.020
2.749.852
4.858.199
36.541.972
Sumber : BPS - Data Mentah Sakernas diolah oleh Pusdatin - Kementerian Pertanian
Lampiran 5. Proyeksi Jumlah Tenaga Kerja Sektor Pertanian Berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2012 Agustus 2012*) No.
Provinsi
Kelompok Umur 15-19
1
Aceh
2
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60+
Jumlah
47.618
77.496
98.696
110.451
113.577
101.385
82.528
82.040
52.837
64.506
831.133
Sumatera Utara
177.758
222.180
266.759
306.523
274.195
283.034
243.607
227.615
174.786
222.554
2.399.012
3
Sumatera Barat
36.892
44.480
73.476
88.772
90.107
89.410
85.663
97.645
67.276
95.052
768.772
4
Riau
65.774
116.862
145.364
172.358
155.877
126.176
112.333
89.402
49.850
72.324
1.106.320
5
Jambi
34.008
80.374
101.086
101.225
99.179
81.233
72.969
61.354
43.416
55.070
729.913
6
Sumatera Selatan
122.925
223.596
266.717
297.632
263.739
233.279
204.901
151.474
121.970
157.135
2.043.369
7
Bengkulu
23.159
43.401
55.005
60.290
57.573
51.868
46.505
36.313
27.067
35.515
436.697
8
Lampung
104.639
155.819
206.270
216.291
200.838
176.171
167.007
140.861
96.377
185.917
1.650.190 123.829
9
Bangka Belitung
5.344
9.273
10.612
20.691
19.737
14.280
13.983
11.109
9.037
9.763
10
Kepulauan Riau
2.486
3.461
8.037
9.260
5.680
6.431
3.738
6.992
3.553
6.774
11
DKI Jakarta
952
0
2.452
1.235
3.349
822
2.668
1.372
1.392
1.402
15.645
12
Jawa Barat
119.219
178.840
294.437
354.898
416.088
425.366
449.456
438.239
330.375
583.853
3.590.772
13
Jawa Tengah
189.326
256.537
364.459
438.106
509.110
572.092
572.452
600.357
465.589
939.894
4.907.922
14
D.I Yogyakarta
15
Jawa Timur
16 17
56.413
9.471
11.159
20.204
31.803
40.649
52.969
71.947
63.707
57.378
162.261
521.545
284.090
429.331
595.801
697.773
763.274
894.601
878.718
838.972
631.548
1.219.498
7.233.606
Banten
21.592
28.834
53.226
46.816
67.352
90.854
65.934
61.382
40.259
77.829
554.079
Bali
23.559
22.391
33.812
48.363
54.917
59.132
61.868
65.827
52.750
114.862
18
Nusa Tenggara Barat
51.930
69.620
88.881
106.092
93.276
87.685
82.683
82.318
60.289
99.608
822.382
19
Nusa Tenggara Timur
91.343
119.524
139.466
147.932
148.963
144.935
124.168
101.599
82.505
140.850
1.241.284
20
Kalimantan Barat
83.521
132.547
160.997
187.734
160.557
133.139
115.539
107.481
71.145
105.154
1.257.813
21
Kalimantan Tengah
38.282
55.051
86.615
82.265
74.251
63.392
47.244
45.622
27.545
41.972
562.238
22
Kalimantan Selatan
51.999
62.826
86.804
91.869
95.737
84.062
71.463
60.784
35.162
54.421
695.129
23
Kalimantan Timur
13.746
32.148
40.661
53.537
43.554
51.687
37.119
35.933
21.573
30.967
360.925
24
Sulawesi Utara
9.644
13.057
20.017
33.760
34.937
38.472
37.028
32.924
29.390
53.042
25
Sulawesi Tengah
46.197
51.229
63.890
71.309
74.337
64.031
56.682
49.894
30.190
56.942
564.701
26
Sulawesi Selatan
94.202
114.963
139.645
148.188
143.041
140.242
117.909
120.579
82.147
160.353
1.261.268
27
Sulawesi Tenggara
35.259
29.336
38.902
39.765
38.649
38.645
32.836
32.388
24.157
44.165
354.104
28
Gorontalo
11.266
8.407
17.089
16.943
21.980
21.494
17.110
13.699
12.545
16.160
156.692
29
Sulawesi Barat
22.264
29.648
39.325
39.863
38.651
42.372
30.452
22.021
17.249
35.118
316.962
30
Maluku
16.549
23.456
27.423
34.275
32.256
28.462
28.840
22.047
20.588
34.312
268.208
31
Maluku Utara
15.643
22.759
27.504
28.217
28.315
21.979
22.616
18.527
13.571
18.241
217.374
32
Papua Barat
14.174
16.539
21.236
17.504
16.006
14.654
10.503
11.751
5.969
8.927
137.261
33
Papua
100.485
120.992
147.560
160.486
153.635
108.204
78.545
47.748
24.182
22.358
964.195
1.965.318
2.806.136
3.742.426
4.262.225
4.333.384
4.342.559
4.047.013
3.779.975
2.783.666
4.926.802
36.989.505
45-49
50-54
55-59
60+
Jumlah
Total Tenaga Kerja Sektor Pertanian
537.481
302.271
Sumber : BPS - Data Mentah Sakernas diolah oleh Pusdatin - Kementerian Pertanian Keterangan :*) Angka Proyeksi
Lampiran 6. Proyeksi Jumlah Tenaga Kerja Sektor Pertanian Berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2013 Agustus 2013*) No.
Provinsi
Kelompok Umur 15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
1
Aceh
47.001
76.485
97.672
109.353
112.419
100.024
81.272
80.724
51.964
63.448
820.362
2
Sumatera Utara
178.418
219.731
265.514
307.584
274.836
285.540
245.002
229.227
176.888
227.581
2.410.321
3
Sumatera Barat
37.635
44.528
73.963
89.479
90.260
89.742
86.218
97.894
67.633
95.910
773.263
4
Riau
70.331
125.084
155.437
184.209
166.582
134.793
120.044
95.481
53.133
76.940
1.182.034
5
Jambi
6
Sumatera Selatan
7
Bengkulu
22.917
42.669
54.162
59.280
56.524
50.904
8
Lampung
105.223
156.029
208.490
218.439
201.541
179.070
9
Bangka Belitung
4.863
8.457
9.793
18.950
18.115
13.024
12.809
10
Kepulauan Riau
2.762
3.810
8.851
10.513
6.361
7.209
11
DKI Jakarta
874
0
2.252
1.134
3.045
12
Jawa Barat
122.037
183.636
303.234
365.993
13
Jawa Tengah
192.848
256.645
362.062
436.041
14
D.I. Yogyakarta
15
Jawa Timur
16 17
32.918
78.284
98.403
98.829
97.078
79.335
71.627
60.111
42.659
54.409
713.653
126.313
229.784
274.224
305.684
270.947
239.599
210.265
155.496
125.091
160.899
2.098.300
45.714
35.640
26.593
34.989
429.393
169.170
143.560
97.687
189.629
1.668.839
10.280
8.376
9.111
113.779
4.186
7.778
3.973
7.631
63.073
788
2.511
1.290
1.359
1.368
14.620
428.479
438.733
463.257
452.241
341.077
602.567
3.701.255
505.283
566.286
566.293
593.039
458.744
928.422
4.865.664
9.398
11.188
20.228
31.865
40.596
53.059
72.142
63.900
57.697
162.939
523.013
286.826
434.505
603.238
706.536
772.759
906.214
890.322
850.231
639.884
1.235.234
7.325.749
Banten
20.574
28.582
51.725
46.288
67.373
90.237
65.577
61.361
40.235
77.949
549.899
Bali
24.065
22.749
33.726
48.338
55.413
59.023
61.489
66.727
53.043
116.629
541.203
18
Nusa Tenggara Barat
53.790
71.608
91.844
110.248
96.814
91.255
86.152
85.173
63.171
103.691
853.746
19
Nusa Tenggara Timur
91.100
119.027
138.871
147.288
148.258
144.290
123.693
101.144
82.318
140.422
1.236.412
20
Kalimantan Barat
85.594
135.171
164.527
191.806
163.475
135.928
117.602
109.172
72.341
106.907
1.282.523
21
Kalimantan Tengah
41.672
60.320
94.626
89.846
81.116
68.428
51.214
49.245
29.683
44.747
610.898
22
Kalimantan Selatan
52.771
63.981
88.748
93.257
96.512
84.863
72.102
60.914
35.527
54.099
702.773
23
Kalimantan Timur
14.578
34.047
43.058
56.267
45.966
54.531
39.137
37.384
22.327
32.619
379.915
24
Sulawesi Utara
10.570
14.305
21.947
36.996
38.302
42.156
40.666
36.134
32.228
58.161
331.464
25
Sulawesi Tengah
45.159
49.818
62.249
69.497
72.237
62.649
55.154
48.438
29.337
55.338
549.875
26
Sulawesi Selatan
93.401
113.956
138.444
146.882
141.754
139.046
116.925
119.562
81.439
158.934
1.250.343
27
Sulawesi Tenggara
35.261
29.071
38.320
39.143
38.161
38.246
32.489
32.109
23.897
43.859
350.556
28
Gorontalo
11.368
8.532
17.432
17.150
22.304
21.746
17.339
13.883
12.795
16.496
159.044
29
Sulawesi Barat
24.506
32.448
42.725
43.479
42.041
46.587
33.228
24.528
18.811
38.965
347.319
30
Maluku
16.427
23.354
27.140
34.056
31.985
28.312
28.746
21.959
20.472
34.222
266.674
31
Maluku Utara
15.271
22.512
27.217
27.492
27.682
21.843
22.844
18.344
13.553
18.447
215.204
32
Papua Barat
13.184
15.442
19.855
16.437
14.933
13.729
9.810
11.012
5.602
8.409
128.413
100.656
121.315
148.027
160.919
153.876
108.651
78.695
47.990
24.278
22.451
966.858
1.990.310
2.837.072
3.788.003
4.319.280
4.383.027
4.395.840
4.093.694
3.821.970
2.813.816
4.983.422
37.426.436
33
Papua Total Tenaga Kerja Sektor Pertanian
Sumber : BPS - Data Mentah Sakernas diolah oleh Pusdatin - Kementerian Pertanian Keterangan :*) Angka Proyeksi
Lampiran 7. Proyeksi Jumlah Tenaga Kerja Sektor Pertanian Berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2014 Agustus 2014*) No.
Provinsi
Kelompok Umur 15-19
1
Aceh
2
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60+
Jumlah
46.103
75.001
96.045
107.582
110.565
98.001
79.451
78.843
50.748
61.964
804.304
Sumatera Utara
181.696
220.140
267.923
313.308
279.516
292.597
250.169
234.496
181.858
236.700
2.458.403
3
Sumatera Barat
38.371
44.726
74.616
90.345
90.658
90.262
86.920
98.371
68.093
96.888
779.250
4
Riau
75.004
133.497
165.757
196.349
177.542
143.625
127.941
101.708
56.505
81.681
1.259.609
5
Jambi
31.644
75.864
95.348
96.029
94.624
77.134
70.048
58.613
41.739
53.538
694.580
6
Sumatera Selatan
129.363
235.347
280.991
312.964
277.455
245.311
215.087
159.125
127.922
164.311
2.147.876
7
Bengkulu
22.639
41.886
53.242
58.217
55.427
49.917
44.886
34.947
26.107
34.458
421.728
8
Lampung
105.421
155.686
209.645
219.525
201.486
180.916
170.434
145.330
98.455
192.118
1.679.016 103.632
9
Bangka Belitung
4.371
7.629
8.961
17.197
16.464
11.768
11.620
9.439
7.716
8.468
10
Kep.Riau
3.086
4.262
9.858
11.986
7.135
8.094
4.732
8.756
4.449
8.609
11
DKI Jakarta
809
0
2.085
1.050
2.755
747
2.381
1.210
1.333
1.339
13.710
12
Jawa Barat
125.448
188.988
312.796
377.870
441.967
452.869
478.059
466.967
352.372
622.352
3.819.687
13
Jawa Tengah
194.526
253.348
354.728
429.017
497.916
556.642
556.910
583.228
449.736
916.021
4.792.072
14
DI Jogyakarta
15
Jawa Timur
16 17
70.967
9.306
11.178
20.183
31.833
40.429
53.006
72.094
63.878
57.809
163.038
522.754
288.703
438.890
609.635
714.002
780.789
916.294
900.427
860.072
647.025
1.248.322
7.404.159
Banten
19.881
29.078
51.597
46.791
68.910
91.690
66.703
62.647
41.119
79.673
558.088
Bali
24.477
23.034
33.696
48.423
55.915
59.090
61.394
67.692
53.479
118.422
18
Nusa Tenggara Barat
55.564
73.918
95.245
114.600
100.800
95.216
89.872
88.431
66.151
107.971
887.769
19
Nusa Tenggara Timur
90.631
118.354
138.115
146.443
147.345
143.456
123.021
100.568
81.921
139.663
1.229.517
20
Kalimantan Barat
87.825
137.885
168.256
196.115
166.512
138.872
119.784
110.994
73.628
108.826
1.308.698
21
Kalimantan Tengah
45.286
66.024
103.267
97.935
88.550
73.830
55.489
53.163
31.976
47.677
663.195
22
Kalimantan Selatan
53.588
65.184
90.750
94.726
97.389
85.751
72.816
61.117
35.927
53.856
711.103
23
Kalimantan Timur
15.476
36.047
45.558
59.131
48.398
57.386
41.190
38.878
23.112
34.241
399.417
24
Sulawesi Utara
11.578
15.656
24.067
40.555
41.987
46.168
44.627
39.643
35.345
63.778
25
Sulawesi Tengah
44.343
48.643
60.901
68.013
70.487
61.551
53.885
47.224
28.628
54.014
537.690
26
Sulawesi Selatan
92.392
112.789
137.062
145.388
140.286
137.610
115.789
118.345
80.620
157.244
1.237.525
27
Sulawesi Tenggara
35.348
28.867
37.825
38.603
37.751
37.924
32.209
31.895
23.687
43.638
347.747
28
Gorontalo
11.455
8.647
17.746
17.340
22.607
21.981
17.548
14.053
13.022
16.803
161.201
29
Sulawesi Barat
28.214
37.228
48.625
49.736
47.928
53.639
38.037
28.579
21.528
45.208
398.721
30
Maluku
16.308
23.256
26.864
33.842
31.721
28.167
28.656
21.874
20.359
34.135
265.181
31
Maluku Utara
14.879
22.305
26.954
26.803
27.039
21.706
23.185
18.174
13.491
18.639
213.174
32
Papua Barat
12.576
14.766
18.973
15.762
14.264
13.151
9.364
10.543
5.377
8.083
122.857
33
Papua
100.799
121.616
148.469
161.320
154.086
109.076
78.818
48.215
24.360
22.530
969.289
2.017.109
2.869.738
3.835.781
4.378.798
4.436.702
4.453.445
4.143.549
3.867.016
2.845.598
5.044.210
37.891.944
Total Tenaga Kerja Sektor Pertanian
545.622
363.405
Sumber : BPS - Data Mentah Sakernas diolah oleh Pusdatin - Kementerian Pertanian Keterangan :*) Angka Proyeksi
Lampiran 8. Jumlah Tenaga Kerja Sektor Pertanian Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2011 Agustus 2011 Tingkat Pendidikan No.
Provinsi
Tidak/Belum Tidak Tamat Pernah SD Sekolah 38.781 156.832
SD
SLTP
SMA
SMK
Diploma I/II/III
Universitas/ D IV
Jumlah
1
Aceh
271.805
203.915
145.717
9.767
3.439
4.283
834.539
2
Sumatera Utara
114.570
420.306
785.456
596.795
357.302
126.863
11.381
7.328
2.420.001
3
Sumatera Barat
22.457
248.724
250.176
142.614
70.526
26.175
3.143
3.019
766.834
4
Riau
38.727
211.137
364.489
249.112
127.745
32.923
3.758
4.586
1.032.477
5
Jambi
36.289
199.378
280.036
132.274
70.103
17.640
2.731
3.970
742.421
6
Sumatera Selatan
62.128
508.015
790.730
387.366
191.387
31.318
7.695
4.510
1.983.149
7
Bengkulu
23.746
123.555
139.253
89.339
48.774
14.997
1.555
2.330
443.549
8
Lampung
56.331
385.928
621.949
363.118
135.293
63.504
4.073
2.271
1.632.467
9
Bangka Belitung
11.456
39.558
53.108
13.492
10.198
4.628
602
480
133.522
10
Kepulauan Riau
4.617
11.208
19.074
8.195
5.291
843
0
0
49.228
11
DKI Jakarta
0
1.215
3.296
3.870
2.870
2.478
2.093
809
16.631
12
Jawa Barat
276.691
948.254
1.848.398
288.541
78.581
35.229
3.039
5.059
3.483.792
13
Jawa Tengah
587.178
1.367.208
2.258.294
614.103
140.338
81.312
10.937
5.804
5.065.174
14
D.I. Yogyakarta
61.524
94.418
119.566
63.375
32.576
30.179
4.519
3.066
409.223
15
Jawa Timur
1.183.222
1.799.057
2.755.784
938.776
305.987
114.522
12.067
14.823
7.124.238
16
Banten
43.406
168.299
284.570
55.307
11.029
5.962
0
1.856
570.429
17
Bali
90.209
141.311
169.052
74.511
39.962
16.798
2.391
1.476
535.710
18
Nusa Tenggara Barat
201.120
188.639
212.186
110.824
66.574
9.710
1.000
5.057
795.110
19
Nusa Tenggara Timur
148.447
341.459
519.496
131.876
74.923
22.409
3.555
2.495
1.244.660
20
Kalimantan Barat
133.760
383.640
424.350
178.694
90.510
17.329
3.675
2.328
1.234.286
21
Kalimantan Tengah
14.572
95.158
229.148
114.227
48.620
11.513
1.543
2.449
517.230
22
Kalimantan Selatan
26.802
215.618
271.857
115.199
47.613
12.181
2.318
1.524
693.112
23
Kalimantan Timur
23.304
73.196
131.304
69.600
31.387
10.702
2.194
1.499
343.186
24
Sulawesi Utara
1.872
78.091
97.772
53.213
32.083
10.337
1.361
968
275.697
25
Sulawesi Tengah
33.410
134.669
244.907
103.627
49.506
13.525
1.706
1.779
583.129
26
Sulawesi Selatan
183.023
319.618
408.544
203.915
111.085
31.177
6.607
6.150
1.270.119
27
Sulawesi Tenggara
36.432
76.670
119.385
71.444
42.586
7.896
1.668
2.429
358.510
28
Gorontalo
4.685
69.308
48.737
9.187
3.307
1.691
0
119
137.034
29
Sulawesi Barat
34.000
78.842
92.777
46.126
19.703
5.940
756
3.005
281.149
30
Maluku
7.749
51.448
119.982
50.156
33.550
5.769
642
464
269.760
31
Maluku Utara
7.661
60.123
78.227
46.775
22.044
3.378
933
384
219.525
32
Papua Barat
21.858
25.734
35.510
17.741
10.852
1.968
122
884
114.669
33
Papua
554.392
82.897
151.017
103.578
54.763
8.333
2.784
3.648
961.412
4.084.419
9.099.513
14.200.235
5.650.885
2.512.785
788.996
104.287
100.852
36.541.972
Total Tenaga Kerja Sektor Pertanian
Sumber : Data mentah Sakernas (BPS) diolah oleh Pusdatin - Kementerian Pertanian
Lampiran 10. Proyeksi Jumlah Tenaga Kerja Sektor Pertanian Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2013 Agustus 2013*) Tingkat Pendidikan No
Provinsi
1
Aceh
2
Sumatera Utara
3
Sumatera Barat
4
Tidak/Belum Pernah Sekolah 37.824
Tidak Tamat SD
SD
SLTP
SMA
SMK
Diploma I/II/III
Universitas/ D IV
Jumlah
154.394
266.965
200.403
143.425
9.674
3.436
4.241
820.362
115.082
417.257
784.793
592.324
356.967
125.691
11.219
6.988
2.410.321
22.588
251.032
250.667
143.293
72.064
27.208
3.269
3.142
773.263
Riau
44.342
241.347
417.329
285.414
146.367
37.636
4.323
5.275
1.182.034
5
Jambi
35.363
193.137
267.719
126.465
67.868
16.690
2.734
3.677
713.653
6
Sumatera Selatan
65.534
536.700
836.391
410.278
203.186
33.238
8.194
4.779
2.098.300
7
Bengkulu
22.954
119.465
134.724
86.457
47.304
14.678
1.500
2.310
429.393
8
Lampung
58.975
401.672
632.632
369.394
136.592
63.484
3.950
2.140
1.668.839
9
Bangka Belitung
9.589
33.625
45.251
11.563
8.740
4.072
505
432
113.779
10
Kep.Riau
5.908
14.315
24.254
10.573
6.971
1.052
0
0
11
DKI Jakarta
0
1.092
2.795
3.121
2.503
2.387
2.037
686
14.620
12
Jawa Barat
296.096
1.009.777
1.964.121
303.920
82.415
36.672
3.123
5.130
3.701.255
13
Jawa Tengah
558.534
1.313.356
2.169.550
592.737
135.253
79.423
10.938
5.874
4.865.664
14
DI Jogyakarta
82.972
122.170
153.769
79.622
39.588
36.160
5.323
3.409
523.013
15
Jawa Timur
1.214.836
1.850.380
2.833.810
966.015
315.265
117.789
12.422
15.232
7.325.749
16
Banten
42.319
163.155
274.562
52.174
10.111
5.685
0
1.894
549.899
17
Bali
94.366
145.598
168.802
74.124
38.429
16.209
2.082
1.594
18
Nusa Tenggara Barat
213.241
202.712
229.229
117.970
73.047
10.811
1.038
5.697
853.746
19
Nusa Tenggara Timur
147.564
339.337
515.251
131.282
74.526
22.384
3.556
2.512
1.236.412
20
Kalimantan Barat
138.130
397.517
441.345
186.364
94.867
18.000
3.910
2.389
1.282.523
21
Kalimantan Tengah
15.976
109.169
270.096
137.498
59.130
14.060
1.870
3.098
610.898
22
Kalimantan Selatan
26.146
216.417
275.934
118.332
49.165
12.783
2.499
1.498
702.773
23
Kalimantan Timur
25.548
79.558
145.465
76.973
35.610
12.326
2.631
1.804
379.915
24
Sulawesi Utara
2.228
94.499
117.621
63.744
38.299
12.369
1.589
1.116
25
Sulawesi Tengah
31.706
127.931
230.808
97.247
46.425
12.523
1.597
1.638
549.875
26
Sulawesi Selatan
180.448
314.749
402.220
200.499
109.207
30.694
6.469
6.057
1.250.343
27
Sulawesi Tenggara
35.849
74.978
1.629
28
Gorontalo
29
Sulawesi Barat
30
63.073
541.203
331.464
116.499
69.918
41.620
7.596
2.467
350.556
5.255
80.269
57.070
10.612
3.718
1.979
0
142
159.044
43.393
97.208
112.864
57.515
24.049
7.790
1.052
3.449
347.319
Maluku
7.602
50.809
118.585
49.792
33.054
5.737
646
450
266.674
31
Maluku Utara
7.603
60.824
75.262
44.696
22.068
3.430
963
359
215.204
32
Papua Barat
25.336
28.630
39.770
19.491
11.918
2.061
138
1.069
128.413
33
Papua
554.981
84.012
152.460
104.922
55.539
8.438
2.814
3.691
9.327.089
14.528.614
Total Tenaga Kerja Sektor Pertanian
4.168.289
5.794.730
2.585.288
810.730
107.456
104.241
966.858 37.426.436
Sumber : Data mentah Sakernas (BPS) diolah oleh Pusdatin - Kementerian Pertanian Keterangan : *) Angka Proyeksi
Lampiran 11. Proyeksi Jumlah Tenaga Kerja Sektor Pertanian Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2014 Agustus 2014*) Tingkat Pendidikan No
Provinsi
Tidak/Belum Pernah Sekolah 36.902
Tidak Tamat SD
SD
SLTP
SMA
SMK
Diploma I/II/III
Universitas/ D IV
Jumlah
1
Aceh
151.505
261.563
196.493
140.719
9.528
3.406
4.188
804.304
2
Sumatera Utara
118.152
424.798
802.377
602.569
364.615
127.675
11.313
6.904
2.458.403
3
Sumatera Barat
22.737
253.024
251.928
144.226
73.024
27.767
3.333
3.210
779.250
4
Riau
47.259
257.039
444.770
304.222
155.997
40.076
4.615
5.631
1.259.609
5
Jambi
34.642
188.844
259.791
122.688
66.356
16.059
2.728
3.471
694.580
6
Sumatera Selatan
67.000
549.072
856.066
420.152
208.257
34.041
8.408
4.879
2.147.876
7
Bengkulu
22.530
117.307
132.238
84.898
46.487
14.503
1.469
2.295
421.728
8
Lampung
59.909
406.791
635.459
370.786
136.793
63.276
3.890
2.113
1.679.016
9
Bangka Belitung
8.615
30.577
41.235
10.586
7.971
3.785
454
409
103.632
10
Kep.Riau
6.680
16.103
27.081
12.014
7.967
1.123
0
0
70.967
11
DKI Jakarta
0
1.027
2.588
2.758
2.335
2.351
2.015
635
13.710
12
Jawa Barat
306.222
1.042.843
2.027.024
312.862
84.757
37.576
3.197
5.207
3.819.687
13
Jawa Tengah
549.854
1.292.224
2.131.107
588.665
133.863
79.558
10.983
5.819
4.792.072
14
DI Jogyakarta
82.894
122.029
153.672
79.653
39.560
36.226
5.349
3.371
522.754
15
Jawa Timur
1.226.723
1.870.227
2.863.841
977.194
319.238
119.000
12.558
15.380
7.404.159
16
Banten
43.218
165.944
278.979
52.311
10.049
5.655
0
1.931
558.088
17
Bali
96.132
147.786
169.599
74.296
38.107
16.082
1.983
1.638
545.622
18
Nusa Tenggara Barat
219.714
211.237
239.194
122.304
76.837
11.412
1.015
6.056
887.769
19
Nusa Tenggara Timur
146.920
337.592
511.941
130.639
74.120
22.274
3.536
2.494
1.229.517
20
Kalimantan Barat
140.547
405.173
450.383
190.526
97.225
18.378
4.044
2.422
1.308.698
21
Kalimantan Tengah
16.759
116.923
293.114
150.482
64.929
15.486
2.054
3.448
663.195
22
Kalimantan Selatan
26.056
217.645
279.389
120.515
50.169
13.219
2.591
1.519
711.103
23
Kalimantan Timur
26.747
82.978
152.975
80.904
37.808
13.175
2.866
1.963
399.417
24
Sulawesi Utara
2.428
103.746
128.880
69.862
41.981
13.553
1.736
1.219
363.405
25
Sulawesi Tengah
31.097
125.554
225.623
94.866
45.281
12.130
1.556
1.582
537.690
26
Sulawesi Selatan
178.708
311.652
398.153
198.361
107.966
30.312
6.387
5.985
1.237.525
27
Sulawesi Tenggara
35.664
74.376
115.456
69.393
41.275
7.471
1.613
2.498
347.747
28
Gorontalo
5.269
81.230
58.060
10.720
3.759
2.018
0
143
161.201
29
Sulawesi Barat
50.505
111.479
128.713
66.281
27.482
9.164
1.266
3.831
398.721
30
Maluku
7.530
50.499
117.909
49.618
32.813
5.721
648
443
265.181
31
Maluku Utara
7.637
60.883
73.831
43.825
22.226
3.432
979
361
213.174
32
Papua Barat
24.196
27.418
38.060
18.669
11.370
1.998
133
1.014
122.857
33
Papua
555.239
84.530
153.092
105.536
55.887
8.469
2.829
3.707
969.289
9.440.058
14.704.091
2.627.224
822.493
108.953
105.765
37.891.944
Total Tenaga Kerja Sektor Pertanian
4.204.486
Sumber : Data mentah Sakernas (BPS) diolah oleh Pusdatin - Kementerian Pertanian Keterangan : *) Angka Proyeksi
5.878.875
Lampiran 12. Jumlah Tenaga Kerja Sektor Pertanian Berdasarkan Status Pekerjaan Utama Tahun 2011
No.
Provinsi
Agustus 2011 Status Pekerjaan Utama (orang) Berusaha Berusaha Dibantu Buruh Berusaha Dibantu Buruh Buruh/ Pekerja Bebas Tidak Sendiri Tetap/Buruh Karyawan Pertanian Tetap/Buruh Dibayar Tidak Dibayar 133.864 253.684 23.714 77.919 67.707
1
Aceh
2
Sumatera Utara
375.188
655.532
66.720
3
Sumatera Barat
182.478
191.901
4
Riau
258.052
174.365
5
Jambi
135.087
168.877
6
Sumatera Selatan
249.954
563.479
7
Bengkulu
60.405
142.116
5.729
8
Lampung
231.006
496.752
42.923
9
Bangka Belitung
30.058
31.646
2.281
28.859
10
Kepulauan Riau
21.073
4.287
701
11
DKI Jakarta
6.144
724
12
Jawa Barat
253.415
13
Jawa Tengah
305.612
14
D.I. Yogyakarta
15
Jawa Timur
16 17 18 19
Pekerja Keluarga
Jumlah
277.651
834.539
360.550
196.803
765.208
2.420.001
38.439
47.726
111.735
194.555
766.834
49.952
219.640
101.402
229.066
1.032.477
23.678
148.151
82.771
183.857
742.421
47.219
290.594
138.436
693.467
1.983.149
41.506
39.239
154.554
443.549
150.462
164.212
547.112
1.632.467
8.384
32.294
133.522
10.635
4.826
7.706
49.228
4.098
3.779
0
1.886
16.631
886.064
123.041
182.098
1.216.553
822.621
3.483.792
1.825.918
120.713
132.537
867.152
1.813.242
5.065.174
26.782
195.644
8.741
6.247
22.228
149.581
409.223
408.312
2.274.220
206.054
227.419
1.357.937
2.650.296
7.124.238
Banten
55.468
165.866
12.514
31.757
142.841
161.983
570.429
Bali
66.688
217.321
6.704
10.062
25.444
209.491
Nusa Tenggara Barat
31.068
314.008
12.459
11.006
191.043
235.526
795.110
Nusa Tenggara Timur
114.817
519.588
3.977
6.076
33.226
566.976
1.244.660
20
Kalimantan Barat
214.753
385.049
21.102
90.590
20.245
502.547
1.234.286
21
Kalimantan Tengah
73.050
138.683
3.599
117.211
14.342
170.345
517.230
22
Kalimantan Selatan
86.730
216.365
16.757
70.502
42.857
259.901
693.112
23
Kalimantan Timur
69.361
93.716
8.094
58.903
12.228
100.884
343.186
24
Sulawesi Utara
76.916
56.635
15.629
13.094
50.932
62.491
275.697
25
Sulawesi Tengah
77.897
191.944
18.501
16.070
49.742
228.975
583.129
26
Sulawesi Selatan
137.353
541.749
32.153
24.491
67.643
466.730
1.270.119
27
Sulawesi Tenggara
37.249
137.526
3.934
10.797
9.387
159.617
358.510
28
Gorontalo
20.236
44.820
5.285
5.881
22.828
37.984
137.034
29
Sulawesi Barat
28.350
110.572
4.491
13.353
11.508
112.875
281.149
30
Maluku
58.237
93.125
312
654
2.703
114.729
269.760
31
Maluku Utara
47.776
66.786
3.211
3.296
16.698
81.758
219.525
32
Papua Barat
17.811
39.080
77
6.411
1.298
49.992
114.669
33
Papua
123.198
357.779
2.255
9.821
8.410
459.949
961.412
4.014.388
11.555.821
935.057
2.428.097
5.102.760
12.505.849
36.541.972
Total Tenaga Kerja Sektor Pertanian
535.710
Sumber : BPS - Data Mentah Sakernas diolah oleh Pusdatin - Kementerian Pertanian
Lampiran 13. Proyeksi Jumlah Tenaga Kerja Sektor Pertanian Berdasarkan Status Pekerjaan Utama Tahun 2012
No.
Provinsi
Berusaha Sendiri
Agustus 2012*) Status Pekerjaan Utama (orang) Berusaha Berusaha Dibantu Buruh Dibantu Buruh Buruh/ Pekerja Bebas Tidak Tetap/Buruh Karyawan Pertanian Tetap/Buruh Dibayar Tidak Dibayar 251.723 23.570 79.314 67.221
1
Aceh
133.835
2
Sumatera Utara
369.412
661.069
64.659
3
Sumatera Barat
181.866
193.305
4
Riau
276.284
186.831
5
Jambi
132.543
6
Sumatera Selatan
258.398
7
Bengkulu
59.700
139.880
5.601
8
Lampung
230.145
503.594
43.880
Pekerja Keluarga
Jumlah
275.470
831.133
339.500
196.579
767.794
2.399.012
38.557
47.359
111.643
196.042
768.772
53.549
235.667
108.596
245.393
1.106.320
167.374
23.162
143.745
81.670
181.419
729.913
579.408
48.591
300.902
142.083
713.988
2.043.369
41.182
38.317
152.017
436.697
147.356
171.301
553.915
1.650.190
9
Bangka Belitung
28.050
29.236
2.113
26.762
7.759
29.910
123.829
10
Kepulauan Riau
24.083
4.944
799
12.376
5.460
8.752
56.413
11
DKI Jakarta
5.646
669
4.031
3.558
0
1.742
15.645
12
Jawa Barat
258.229
913.349
127.049
183.593
1.260.633
847.919
3.590.772
13
Jawa Tengah
294.873
1.761.182
116.946
130.099
846.674
1.758.148
4.907.922
14
D.I. Yogyakarta
30.472
256.800
12.446
7.038
30.017
184.773
521.545
15
Jawa Timur
413.848
2.308.899
209.558
230.564
1.382.291
2.688.445
7.233.606
16
Banten
53.932
162.846
11.950
29.000
137.367
158.984
554.079
17
Bali
68.034
218.667
6.765
9.646
24.002
210.367
537.481
18
Nusa Tenggara Barat
32.332
328.767
13.120
10.816
193.749
243.600
822.382
19
Nusa Tenggara Timur
114.525
518.010
3.955
6.189
33.026
565.579
1.241.284
20
Kalimantan Barat
220.106
391.522
21.253
93.616
20.613
510.702
1.257.813
21
Kalimantan Tengah
80.824
147.821
3.939
132.061
15.317
182.275
562.238
22
Kalimantan Selatan
88.503
215.618
16.406
73.903
42.061
258.638
695.129
23
Kalimantan Timur
74.034
96.614
8.686
64.382
13.050
104.160
360.925
24
Sulawesi Utara
84.117
62.006
17.155
14.317
56.198
68.478
302.271
25
Sulawesi Tengah
75.293
185.842
17.970
15.265
48.208
222.122
564.701
26
Sulawesi Selatan
136.361
537.935
31.977
24.356
67.283
463.357
1.261.268
27
Sulawesi Tenggara
37.031
135.643
3.857
10.527
9.282
157.762
354.104
28
Gorontalo
22.875
51.716
6.041
6.092
26.053
43.914
156.692
29
Sulawesi Barat
32.115
124.516
5.234
13.975
14.040
127.081
316.962
30
Maluku
57.708
92.686
307
628
2.622
114.256
268.208
31
Maluku Utara
47.319
66.179
3.052
3.087
15.916
81.820
217.374
32
Papua Barat
20.673
47.404
103
6.182
1.435
61.464
137.261
33
Papua
123.584
358.479
2.286
10.295
8.675
460.876
2.453.356
5.179.140
12.641.160
Total Tenaga Kerja Sektor Pertanian
4.066.750
11.700.532
Sumber : BPS - Data Mentah Sakernas diolah oleh Pusdatin - Kementerian Pertanian Keterangan : *) Angka Proyeksi
948.566
964.195 36.989.505
Lampiran 14. Proyeksi Jumlah Tenaga Kerja Sektor Pertanian Berdasarkan Status Pekerjaan Utama Tahun 2013
No.
Provinsi
Agustus 2013*) Status Pekerjaan Utama (orang) Berusaha Berusaha Dibantu Buruh Berusaha Dibantu Buruh Buruh/ Pekerja Bebas Tidak Sendiri Tetap/Buruh Karyawan Pertanian Tetap/Buruh Dibayar Tidak Dibayar 132.810 247.367 23.202 80.196 66.094
Pekerja Keluarga
Jumlah
1
Aceh
270.692
820.362
2
Sumatera Utara
367.958
677.026
63.353
320.920
199.195
781.869
2.410.321
3
Sumatera Barat
182.104
195.294
38.759
47.204
111.764
198.138
773.263
4
Riau
294.981
199.626
57.238
252.063
115.981
262.146
1.182.034
5
Jambi
129.299
165.167
22.529
138.399
80.245
178.014
713.653
6
Sumatera Selatan
266.059
593.980
49.847
310.239
145.426
732.749
2.098.300
7
Bengkulu
58.909
137.524
5.467
40.763
37.388
149.342
429.393
8
Lampung
229.852
510.533
44.915
144.708
178.131
560.699
1.668.839 113.779
9
Bangka Belitung
25.944
26.766
1.946
24.554
7.101
27.468
10
Kepulauan Riau
26.880
5.448
908
13.935
6.111
9.792
11
DKI Jakarta
5.111
614
3.957
3.339
0
1.599
14.620
12
Jawa Barat
263.576
941.544
131.151
185.540
1.305.346
874.097
3.701.255
13
Jawa Tengah
301.021
1.739.130
114.375
133.191
823.768
1.754.179
4.865.664
14
D.I. Yogyakarta
15
Jawa Timur
16 17 18
63.073
30.114
258.242
12.512
6.971
30.334
184.842
523.013
417.616
2.338.098
212.788
233.485
1.405.045
2.718.717
7.325.749
Banten
53.142
163.377
11.662
26.754
135.594
159.371
549.899
Bali
69.315
220.708
6.836
9.353
23.001
211.990
541.203
Nusa Tenggara Barat
33.149
344.584
13.921
10.719
199.328
252.046
853.746
19
Nusa Tenggara Timur
114.032
515.896
3.931
6.248
32.797
563.508
1.236.412
20
Kalimantan Barat
225.707
398.316
21.418
96.808
20.998
519.277
1.282.523
21
Kalimantan Tengah
89.241
157.687
4.286
148.167
16.372
195.145
610.898
22
Kalimantan Selatan
91.160
216.347
16.242
78.044
41.400
259.579
702.773
23
Kalimantan Timur
78.888
99.875
9.307
70.175
13.886
107.785
379.915
24
Sulawesi Utara
92.071
67.928
18.849
15.695
61.907
75.014
331.464
25
Sulawesi Tengah
73.188
180.912
17.554
14.574
46.984
216.663
549.875
26
Sulawesi Selatan
135.021
533.330
31.770
24.115
66.883
459.224
1.250.343
27
Sulawesi Tenggara
36.896
134.086
3.790
10.286
9.201
156.297
350.556
28
Gorontalo
23.359
52.632
6.108
5.950
26.315
44.681
159.044
29
Sulawesi Barat
35.545
136.230
5.863
14.247
16.285
139.149
347.319
30
Maluku
57.184
92.252
302
603
2.542
113.790
266.674
31
Maluku Utara
47.071
65.537
2.885
2.895
15.172
81.645
215.204
32
Papua Barat
19.455
44.286
94
5.919
1.367
57.291
128.413
33
Papua
123.939
359.150
2.317
10.767
8.940
461.745
966.858
4.130.594
11.819.494
960.081
2.486.823
5.250.900
12.778.544
37.426.436
Total Tenaga Kerja Sektor Pertanian
Sumber : BPS - Data Mentah Sakernas diolah oleh Pusdatin - Kementerian Pertanian Keterangan : *) Angka Proyeksi
Lampiran 15. Proyeksi Jumlah Tenaga Kerja Sektor Pertanian Berdasarkan Status Pekerjaan Utama Tahun 2014
No.
Provinsi
Agustus 2014*) Status Pekerjaan Utama (orang) Berusaha Berusaha Dibantu Buruh Berusaha Dibantu Buruh Buruh/ Pekerja Bebas Tidak Sendiri Tetap/Buruh Karyawan Pertanian Tetap/Buruh Dibayar Tidak Dibayar 131.082 241.278 22.672 80.737 64.503
1
Aceh
2
Sumatera Utara
371.349
705.217
62.860
3
Sumatera Barat
182.897
197.560
4
Riau
314.141
212.749
5
Jambi
125.529
6
Sumatera Selatan
272.929
7
Bengkulu
58.046
135.076
5.328
8
Lampung
228.864
514.694
45.633
Pekerja Keluarga
Jumlah
264.033
804.304
304.574
205.086
809.318
2.458.403
39.007
47.217
112.082
200.487
779.250
61.017
268.818
123.557
279.328
1.259.609
162.439
21.806
132.338
78.576
173.892
694.580
607.179
50.986
318.592
148.463
749.726
2.147.876
40.260
36.459
146.559
421.728
142.009
183.221
564.595
1.679.016
9
Bangka Belitung
23.801
24.292
1.785
22.302
6.430
25.022
103.632
10
Kepulauan Riau
30.172
6.068
1.032
15.850
6.853
10.992
70.967
11
DKI Jakarta
4.617
568
3.885
3.158
0
1.481
13.710
12
Jawa Barat
270.461
971.864
135.435
188.783
1.350.874
902.270
3.819.687
13
Jawa Tengah
307.495
1.708.401
110.676
136.525
789.998
1.738.976
4.792.072
14
D.I. Yogyakarta
29.715
258.746
12.530
6.892
30.517
184.354
522.754
15
Jawa Timur
419.800
2.362.927
215.855
236.245
1.427.026
2.742.306
7.404.159
16
Banten
53.166
167.619
11.650
24.978
137.376
163.300
558.088
17
Bali
70.397
222.970
6.907
9.138
22.338
213.873
545.622
18
Nusa Tenggara Barat
33.415
361.029
14.857
10.670
207.441
260.356
887.769
19
Nusa Tenggara Timur
113.279
513.063
3.907
6.227
32.543
560.497
1.229.517
20
Kalimantan Barat
231.596
405.518
21.604
100.185
21.405
528.389
1.308.698
21
Kalimantan Tengah
98.299
168.275
4.623
165.556
17.506
208.936
663.195
22
Kalimantan Selatan
93.855
217.337
16.105
82.167
40.813
260.827
711.103
23
Kalimantan Timur
83.753
103.262
9.944
76.279
14.693
111.486
399.417
24
Sulawesi Utara
100.817
74.429
20.720
17.236
68.079
82.124
363.405
25
Sulawesi Tengah
71.458
176.843
17.222
13.973
45.983
212.211
537.690
26
Sulawesi Selatan
133.360
528.005
31.535
23.776
66.451
454.398
1.237.525
27
Sulawesi Tenggara
36.831
132.810
3.730
10.072
9.138
155.166
347.747
28
Gorontalo
23.793
53.475
6.171
5.819
26.558
45.386
161.201
29
Sulawesi Barat
41.070
156.213
6.876
15.305
19.653
159.603
398.721
30
Maluku
56.670
91.832
297
578
2.464
113.339
265.181
31
Maluku Utara
47.071
64.907
2.711
2.718
14.469
81.298
213.174
32
Papua Barat
18.667
42.360
89
5.681
1.320
54.738
122.857
33
Papua
124.242
359.766
2.347
11.223
9.197
462.514
969.289
4.202.636
11.948.772
971.802
2.525.883
5.321.072
12.921.778
37.891.944
Total Tenaga Kerja Sektor Pertanian
Sumber : BPS - Data Mentah Sakernas diolah oleh Pusdatin - Kementerian Pertanian Keterangan : *) Angka Proyeksi
Lampiran 16. Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan Tahun 2011 dan Proyeksinya Tahun 2012 - 2014
No.
Tenaga Kerja Pertanin
Provinsi
Proyeksi Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan
2011
2012*)
466.864
2013*)
2014*)
1
Aceh
456.672
440.585
2
Sumatra Utara
420.094
780.461
849.764
941.220
1.060.626
3
Sumatra Barat
4
Riau
321.584
323.532
325.469
327.393
52.115
55.012
58.159
5
Jambi
61.584
83.448
85.581
87.687
6
Sumatra Selatan
89.766
464.697
468.617
472.422
476.119
7
Bengkulu
94.503
88.928
83.681
78.745
8
Lampung
517.032
570.652
617.475
654.343
9
Bangka Belitung
2.340
1.907
1.575
10
Kepulauan Riau
1.228
2.914
1.971
1.418
1.100
11
DKI Jakarta
1.149
998
813
622
12
Jawa Barat
2.349.917
2.439.947
2.530.475
2.621.472
13
Jawa Tengah
14
D.I. Yogyakarta
15
Jawa Timur
16 17
2.957.471
2.797.341
2.663.066
202.843
316.867
320.319
322.293
3.180.111
3.241.208
3.294.435
3.342.447
Banten
445.286
441.683
448.011
465.032
Bali
162.695
169.119
175.797
182.739
18
Nusa Tenggara Barat
346.131
372.973
402.592
435.192
19
Nusat Tenggara Timur
876.644
872.988
869.636
866.566
20
Kalimantan Barat
323.386
318.675
314.042
309.647
21
Kalimantan Tengah
152.324
153.136
153.955
154.779
22
Kalimantan Selatan
332.080
320.384
309.499
299.345
23
Kalimantan Timur
146.805
140.698
135.876
132.158
24
Sulawesi Utara
147.563
164.680
183.053
202.726
25
Sulawesi Tengah
241.690
238.618
236.912
235.946
26
Sulawesi Selatan
830.177
826.115
821.860
817.471
27
Sulawesi Tenggara
139.020
139.323
139.953
140.844
28
Gorontalo
102.544
120.965
122.196
123.392
29
Sulawesi Barat
85.427
109.881
132.260
164.219
30
Maluku
187.136
188.086
189.036
189.987
31
Maluku Utara
44.970
46.967
47.203
45.701
32
Papua Barat
70.011
93.724
85.883
81.243
33
Papua
826.969
827.408
827.866
828.336
16.937.195
17.244.852
17.434.760
17.669.759
Total Tenaga Kerja Sektor Pertanian
2.536.261
Sumber : BPS - Data Mentah Sakernas diolah oleh Pusdatin - Kementerian Pertanian Keterangan : *) Angka Proyeksi
Lampiran 17. Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor Tanaman Pangan Menurut Jenis Kelamin Tahun 2011 dan Proyeksinya Tahun 2012-2014 (Perkotaan+Perdesaan)
No
Provinsi
2011 Agustus Perempuan
Laki-laki
2012*)
2013*)
2014*)
Agustus
Agustus
Agustus
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
1
Aceh
223.305
243.559
218.430
238.242
210.735
229.849
200.935
219.160
2
Sumatera Utara
426.144
354.317
463.985
385.780
513.921
427.299
579.119
481.508
3
Sumatera Barat
148.520
173.064
149.420
174.113
150.314
175.155
151.203
176.190
4
Riau
20.814
31.301
21.971
33.041
23.228
34.931
24.596
36.988
5
Jambi
41.991
41.457
43.065
42.517
44.124
43.563
45.170
44.596
6
Sumatera Selatan
185.190
279.507
186.752
281.865
188.269
284.153
189.742
286.377
7
Bengkulu
49.554
44.949
46.631
42.297
43.879
39.802
41.291
37.454
8
Lampung
159.232
357.800
175.746
394.907
190.166
427.309
201.520
452.823
9
Bangka Belitung
1.358
1.556
1.091
1.250
889
1.018
734
841
10
Kepulauan Riau
162
1.066
260
1.711
187
1.231
145
955
11
DKI Jakarta
-
1.149
-
12
Jawa Barat
13
Jawa Tengah
14
D.I. Yogyakarta
15
Jawa Timur
16
Banten
17
Bali
18
998
-
813
-
622
806.578
1.543.339
837.480
1.602.468
868.552
1.661.923
899.786
1.721.686
1.196.019
1.761.452
1.131.262
1.666.080
1.076.960
1.586.106
1.025.679
1.510.582
93.718
109.125
146.400
170.467
147.994
172.324
148.906
173.386
1.166.442
2.013.669
1.188.852
2.052.356
1.208.375
2.086.059
1.225.986
2.116.461
164.929
280.357
163.594
278.088
165.938
282.073
172.243
292.789
68.853
93.842
71.572
97.548
74.398
101.399
77.336
105.403
Nusa Tenggara Barat
131.963
214.168
142.197
230.776
153.489
249.103
165.918
269.274
19
Nusa Tenggara Timur
390.268
486.376
388.640
484.347
387.148
482.488
385.781
480.785
20
Kalimantan Barat
186.222
137.164
183.509
135.166
180.841
133.201
178.310
131.337
21
Kalimantan Tengah
61.583
90.741
61.911
91.225
62.242
91.712
62.575
92.203
22
Kalimantan Selatan
157.994
174.086
152.429
167.954
147.251
162.249
142.420
156.925
23
Kalimantan Timur
55.312
91.493
53.011
87.687
51.194
84.682
49.794
82.365
24
Sulawesi Utara
36.104
111.459
40.292
124.388
44.787
138.265
49.601
153.125
25
Sulawesi Tengah
92.135
149.555
90.964
147.654
90.313
146.598
89.946
146.001
26
Sulawesi Selatan
251.036
579.141
249.808
576.307
248.521
573.339
247.194
570.277
27
Sulawesi Tenggara
65.830
73.190
65.973
73.349
66.272
73.681
66.694
74.150
28
Gorontalo
28.114
74.430
33.164
87.801
33.502
88.694
33.830
89.562
29
Sulawesi Barat
32.027
53.400
41.195
68.686
49.585
82.675
61.566
102.652
30
Maluku
80.529
106.607
80.938
107.148
81.347
107.689
81.756
108.231
31
Maluku Utara
29.864
15.106
31.190
15.777
31.347
15.856
30.349
15.352
32
Papua Barat
31.232
38.779
41.810
51.913
38.312
47.570
36.243
45.000
33
Papua
366.236
460.733
366.431
460.978
366.633
461.233
366.842
461.495
6.749.258
10.187.937
6.869.972
10.374.883
6.940.715
10.494.045
7.033.205
10.636.554
Total Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan
Sumber : BPS - Data Mentah Sakernas diolah oleh Pusdatin Kementerian Pertanian Keterangan :*) Angka Proyeksi
Lampiran 18. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor Tanaman Pangan Menurut Kelompok Umur Tahun 2011 (Perkotaan+Perdesaan) Agustus 2011 No.
Provinsi
Kelompok Umur 15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60+
Jumlah
1
Aceh
24.962
42.233
51.348
56.935
58.329
58.869
51.019
51.564
32.128
39.477
466.864
2
Sumatera Utara
57.495
54.259
71.937
97.230
83.404
97.889
80.418
78.180
63.476
96.173
780.461
3
Sumatera Barat
10.286
10.397
23.838
31.759
36.479
40.491
38.080
46.007
38.580
45.667
321.584
4
Riau
4.015
3.226
6.955
7.496
5.633
6.707
4.672
3.501
4.485
5.425
52.115
5
Jambi
2.361
3.276
7.049
10.494
11.583
9.752
10.384
9.794
7.527
11.228
83.448
6
Sumatera Selatan
24.408
42.585
46.950
67.265
56.139
53.039
51.920
35.802
33.817
52.772
464.697
7
Bengkulu
2.859
7.569
7.687
12.642
13.207
14.094
10.447
9.365
7.028
9.605
94.503
8
Lampung
23.583
38.173
65.954
65.671
49.876
61.984
53.811
54.702
32.794
70.484
517.032
9
Bangka Belitung
0
130
138
624
130
591
270
97
364
570
2.914
10
Kepulauan Riau
59
193
351
80
54
54
108
262
36
31
1.228
11
DKI Jakarta
0
0
0
0
1.149
0
0
0
0
0
1.149
12
Jawa Barat
50.604
79.931
172.350
207.342
259.843
294.569
307.054
304.097
233.969
440.158
2.349.917
13
Jawa Tengah
69.708
116.869
188.182
227.525
297.122
341.007
362.237
386.260
317.777
650.784
2.957.471
14
D.I. Yogyakarta
852
3.980
6.077
11.477
13.265
17.222
28.474
25.124
25.142
71.230
202.843
15
Jawa Timur
55.322
140.853
214.934
277.222
292.916
394.438
412.278
415.997
328.070
648.081
3.180.111
16
Banten
10.031
24.586
39.441
37.589
55.092
75.010
54.101
49.853
34.362
65.221
445.286
17
Bali
3.454
2.153
4.990
11.518
13.429
16.098
19.888
26.887
20.711
43.567
162.695
18
Nusa Tenggara Barat
16.774
22.992
33.664
45.943
40.631
36.306
37.728
34.628
29.720
47.745
346.131
19
Nusa Tenggara Timur
60.293
83.794
103.011
103.517
103.045
105.101
89.648
74.329
57.019
96.887
876.644
20
Kalimantan Barat
17.577
28.330
34.411
42.196
40.489
30.023
32.651
37.450
23.009
37.250
323.386
21
Kalimantan Tengah
10.584
11.871
19.121
18.272
18.242
21.774
13.160
14.125
8.884
16.291
152.324
22
Kalimantan Selatan
23.504
25.698
29.277
40.100
49.242
43.646
36.831
32.487
17.594
33.701
332.080
23
Kalimantan Timur
4.349
10.575
12.361
21.268
17.528
21.429
15.376
18.663
11.876
13.380
146.805
24
Sulawesi Utara
5.032
4.702
8.851
14.778
18.163
18.508
19.370
16.669
13.584
27.906
147.563
25
Sulawesi Tengah
20.292
22.944
29.507
31.709
30.465
30.048
25.574
20.353
11.828
18.970
241.690
26
Sulawesi Selatan
59.459
75.185
94.138
97.557
91.651
92.327
82.043
81.028
55.202
101.587
830.177
27
Sulawesi Tenggara
13.773
10.867
13.971
12.787
15.986
17.665
12.601
14.510
8.627
18.233
139.020
28
Gorontalo
6.947
5.179
10.803
11.218
15.108
15.169
11.911
8.724
7.567
9.918
102.544
29
Sulawesi Barat
6.035
7.973
8.986
10.673
9.572
11.436
8.206
7.821
4.671
10.054
85.427
30
Maluku
10.962
17.760
17.031
23.619
20.408
19.902
21.460
15.838
13.889
26.267
187.136
31
Maluku Utara
3.389
4.092
5.490
4.642
5.739
4.909
3.647
3.755
4.102
5.205
44.970
32
Papua Barat
8.174
9.128
10.394
8.368
8.591
7.443
5.040
5.714
3.101
4.058
70.011
33
Papua
89.003
104.356
127.301
137.665
138.451
92.003
66.954
37.460
18.108
15.668
826.969
696.146
1.015.859
1.466.498
1.747.181
1.870.961
2.049.503
1.967.361
1.921.046
1.469.047
2.733.593
16.937.195
Total Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan
Sumber : BPS - Data Mentah Sakernas diolah oleh Pusdatin - Kementerian Pertanian
Lampiran 19. Proyeksi Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor Tanaman Pangan Menurut Kelompok Umur Tahun 2012 (Perkotaan+Perdesaan) Agustus 2012*) No.
Provinsi
Kelompok Umur 15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60+
Jumlah
1
Aceh
24.417
41.311
50.227
55.692
57.056
57.584
49.905
50.438
31.427
38.615
456.673
2
Sumatera Utara
62.600
59.077
78.325
105.864
90.810
106.581
87.559
85.122
69.113
104.713
849.764
3
Sumatera Barat
10.348
10.460
23.982
31.951
36.700
40.736
38.311
46.286
38.814
45.944
323.533
4
Riau
4.238
3.405
7.342
7.913
5.946
7.080
4.932
3.696
4.734
5.727
55.012
5
Jambi
2.421
3.360
7.229
10.762
11.879
10.001
10.650
10.044
7.719
11.515
85.582
6
Sumatera Selatan
24.614
42.944
47.346
67.832
56.613
53.486
52.358
36.104
34.102
53.217
468.617
7
Bengkulu
2.690
7.122
7.234
11.896
12.428
13.263
9.831
8.813
6.613
9.038
88.928
8
Lampung
26.029
42.132
72.794
72.482
55.049
68.412
59.392
60.375
36.195
77.794
570.652
9
Bangka Belitung
0
104
111
501
104
475
217
78
292
458
2.340
10
Kepulauan Riau
95
310
563
128
87
87
173
420
58
50
1.971
11
DKI Jakarta
0
0
0
0
998
0
0
0
0
0
998
12
Jawa Barat
52.543
82.993
178.953
215.286
269.798
305.855
318.818
315.748
242.933
457.021
2.439.947
13
Jawa Tengah
65.934
110.541
177.993
215.206
281.035
322.543
342.624
365.346
300.571
615.548
2.797.341
14
D.I. Yogyakarta
1.331
6.217
9.493
17.929
20.722
26.903
44.480
39.247
39.275
111.270
316.867
15
Jawa Timur
56.385
143.559
219.063
282.548
298.544
402.016
420.199
423.989
334.373
660.532
3.241.208
16
Banten
9.950
24.387
39.122
37.285
54.646
74.403
53.663
49.450
34.084
64.693
441.683
17
Bali
3.590
2.238
5.187
11.973
13.959
16.734
20.673
27.949
21.529
45.287
169.119
18
Nusa Tenggara Barat
18.075
24.775
36.275
49.506
43.782
39.121
40.654
37.313
32.025
51.448
372.973
19
Nusa Tenggara Timur
60.042
83.445
102.581
103.085
102.615
104.663
89.274
74.019
56.781
96.483
872.988
20
Kalimantan Barat
17.321
27.917
33.910
41.581
39.899
29.586
32.175
36.904
22.674
36.707
318.675
21
Kalimantan Tengah
10.640
11.934
19.223
18.369
18.339
21.890
13.230
14.200
8.931
16.378
153.136
22
Kalimantan Selatan
22.676
24.793
28.246
38.688
47.508
42.109
35.534
31.343
16.974
32.514
320.384
23
Kalimantan Timur
4.168
10.135
11.847
20.383
16.799
20.538
14.736
17.887
11.382
12.823
140.698
24
Sulawesi Utara
5.616
5.247
9.878
16.492
20.270
20.655
21.617
18.603
15.160
31.143
164.680
25
Sulawesi Tengah
20.034
22.652
29.132
31.306
30.078
29.666
25.249
20.094
11.678
18.729
238.618
26
Sulawesi Selatan
59.168
74.817
93.677
97.080
91.203
91.875
81.642
80.632
54.932
101.090
826.115
27
Sulawesi Tenggara
13.803
10.891
14.001
12.815
16.021
17.703
12.628
14.542
8.646
18.273
139.323
28
Gorontalo
8.195
6.109
12.744
13.233
17.822
17.894
14.051
10.291
8.926
11.700
120.965
29
Sulawesi Barat
7.763
10.255
11.558
13.728
12.312
14.710
10.555
10.060
6.008
12.932
109.881
30
Maluku
11.018
17.850
17.117
23.739
20.512
20.003
21.569
15.918
13.959
26.400
188.086
31
Maluku Utara
3.540
4.274
5.734
4.848
5.994
5.127
3.809
3.922
4.284
5.436
32
Papua Barat
10.943
12.220
13.914
11.202
11.501
9.964
6.747
7.649
4.151
5.432
93.724
33
Papua
89.050
104.411
127.369
137.738
138.525
92.052
66.990
37.480
18.118
15.676
827.408
709.236
1.031.888
1.492.170
1.779.042
1.899.550
2.083.714
2.004.244
1.953.962
1.496.462
2.794.587
17.244.855
Total Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan
Sumber : BPS - Data Mentah Sakernas diolah oleh Pusdatin - Kementerian Pertanian Keterangan :*) Angka Proyeksi
46.967
Lampiran 20. Proyeksi Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor Tanaman Pangan Menurut Kelompok Umur Tahun 2013 (Perkotaan+Perdesaan) Agustus 2013*) No. 1
Provinsi Aceh
Kelompok Umur 40-44 45-49
15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
50-54
55-59
60+
23.557
39.856
48.458
53.730
55.046
55.555
48.147
48.662
30.320
37.255
Jumlah 440.585
2
Sumatera Utara
69.338
65.435
86.755
117.257
100.583
118.052
96.982
94.283
76.551
115.983
941.220
3
Sumatera Barat
10.410
10.523
24.126
32.143
36.920
40.980
38.540
46.563
39.046
46.219
325.469
4
Riau
4.481
3.600
7.762
8.365
6.286
7.485
5.214
3.907
5.005
6.054
58.159
5
Jambi
2.481
3.442
7.407
11.027
12.171
10.247
10.912
10.292
7.909
11.798
87.687
6
Sumatera Selatan
24.814
43.293
47.730
68.383
57.072
53.921
52.783
36.397
34.379
53.649
472.422
7
Bengkulu
2.532
6.702
6.807
11.194
11.695
12.480
9.251
8.293
6.223
8.505
83.681
8
Lampung
28.164
45.589
78.767
78.429
59.565
74.026
64.265
65.329
39.165
84.177
617.475
9
Bangka Belitung
0
85
90
408
85
387
177
63
238
373
1.907
10
Kepulauan Riau
68
223
405
92
62
62
125
303
42
36
1.418
11
DKI Jakarta
0
0
0
0
813
0
0
0
0
0
813
12
Jawa Barat
54.492
86.073
185.593
223.273
279.808
317.202
330.647
327.463
251.946
473.978
2.530.475
13
Jawa Tengah
62.769
105.235
169.449
204.876
267.545
307.061
326.178
347.809
286.144
586.001
2.663.066
14
D.I. Yogyakarta
1.345
6.285
9.596
18.124
20.947
27.196
44.965
39.674
39.703
112.483
320.319
15
Jawa Timur
57.311
145.917
222.661
287.188
303.446
408.618
427.099
430.952
339.864
671.379
3.294.435
16
Banten
10.092
24.736
39.682
37.819
55.429
75.469
54.432
50.158
34.572
65.620
448.011
17
Bali
3.732
2.326
5.392
12.446
14.510
17.394
21.490
29.052
22.379
47.076
175.797
18
Nusa Tenggara Barat
19.510
26.742
39.155
53.437
47.259
42.228
43.882
40.277
34.568
55.533
402.592
19
Nusa Tenggara Timur
59.811
83.124
102.188
102.689
102.221
104.261
88.931
73.735
56.563
96.112
869.636
20
Kalimantan Barat
17.069
27.511
33.417
40.977
39.319
29.156
31.708
36.368
22.344
36.174
314.042
21
Kalimantan Tengah
10.697
11.998
19.326
18.468
18.437
22.007
13.301
14.276
8.979
16.465
153.955
22
Kalimantan Selatan
21.906
23.951
27.286
37.373
45.894
40.678
34.327
30.278
16.398
31.409
309.499
23
Kalimantan Timur
4.025
9.788
11.441
19.685
16.223
19.834
14.231
17.274
10.992
12.384
135.876
24
Sulawesi Utara
6.242
5.833
10.980
18.332
22.531
22.959
24.029
20.678
16.851
34.618
183.053
25
Sulawesi Tengah
19.891
22.490
28.924
31.082
29.863
29.454
25.068
19.951
11.594
18.595
236.912
26
Sulawesi Selatan
58.863
74.432
93.195
96.580
90.733
91.402
81.221
80.216
54.649
100.569
821.860
27
Sulawesi Tenggara
13.865
10.940
14.065
12.873
16.093
17.784
12.686
14.607
8.685
18.355
139.953
28
Gorontalo
8.278
6.172
12.873
13.368
18.003
18.076
14.194
10.396
9.017
11.819
122.196
29
Sulawesi Barat
9.344
12.344
13.912
16.524
14.820
17.706
12.705
12.109
7.232
15.566
132.260
30
Maluku
11.073
17.940
17.204
23.859
20.615
20.104
21.678
15.999
14.030
26.534
189.036
31
Maluku Utara
3.557
4.295
5.763
4.872
6.024
5.153
3.828
3.941
4.306
5.463
47.203
32
Papua Barat
10.027
11.197
12.750
10.265
10.539
9.130
6.183
7.009
3.804
4.978
85.883
33
Papua
89.100
104.469
127.439
137.814
138.601
92.103
67.027
37.501
18.128
15.685
827.866
718.846
1.042.547
1.510.597
1.802.954
1.919.161
2.108.170
2.026.202
1.973.814
1.511.625
2.820.845
17.434.760
Total Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan
Sumber : BPS - Data Mentah Sakernas diolah oleh Pusdatin - Kementerian Pertanian Keterangan :*) Angka Proyeksi
Lampiran 21. Proyeksi Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor Tanaman Pangan Menurut Kelompok Umur Tahun 2014 (Perkotaan+Perdesaan) Agustus 2014*) No.
Provinsi
Kelompok Umur
1
Nangroe Aceh Darussalam
22.461
38.002
46.204
51.231
52.486
52.972
45.908
46.398
28.909
35.522
420.094
2
Sumatera Utara
78.134
73.737
97.761
132.133
113.344
133.029
109.286
106.245
86.262
130.697
1.060.626
3
Sumatera Barat
10.472
10.585
24.269
32.333
37.138
41.222
38.768
46.838
39.277
46.492
327.393
4
Riau
4.745
3.812
8.219
8.858
6.657
7.926
5.521
4.137
5.300
6.411
61.584
5
Jambi
2.540
3.524
7.583
11.288
12.460
10.490
11.170
10.535
8.097
12.078
89.766
6
Sumatera Selatan
25.008
43.632
48.104
68.918
57.519
54.343
53.196
36.682
34.648
54.069
476.119
7
Bengkulu
2.382
6.307
6.405
10.534
11.005
11.744
8.705
7.803
5.856
8.003
78.745
8
Lampung
29.846
48.311
83.470
83.112
63.122
78.445
68.102
69.229
41.503
89.203
654.343
15-19
9
Bangka Belitung
10
Kep.Riau
11
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60+
Jumlah
0
70
75
337
70
319
146
52
197
308
1.575
53
173
314
72
48
48
97
235
32
28
1.100
DKI Jakarta
0
0
0
0
622
0
0
0
0
0
622
12
Jawa Barat
56.452
89.168
192.267
231.302
289.870
328.609
342.537
339.238
261.006
491.022
2.621.472
13
Jawa Tengah
59.780
100.224
161.381
195.120
254.805
292.440
310.646
331.248
272.518
558.098
2.536.261
14
DI. Yogyakarta
1.354
6.324
9.656
18.236
21.076
27.364
45.242
39.919
39.948
113.176
322.293
15
Jawa Timur
58.146
148.043
225.906
291.373
307.869
414.573
433.324
437.232
344.817
681.164
3.342.447
16
Banten
10.476
25.676
41.190
39.256
57.535
78.336
56.500
52.064
35.886
68.113
465.032
17
Bali
3.880
2.418
5.605
12.937
15.083
18.081
22.338
30.199
23.263
48.934
182.739
18
Nusa Tenggara Barat
21.090
28.908
42.326
57.764
51.086
45.648
47.436
43.538
37.367
60.030
435.192
19
Nusa Tenggara Timur
59.600
82.831
101.827
102.327
101.860
103.893
88.617
73.475
56.364
95.773
866.566
20
Kalimantan Barat
16.830
27.126
32.949
40.403
38.769
28.747
31.264
35.859
22.031
35.667
309.647
21
Kalimantan Tengah
10.755
12.062
19.429
18.566
18.536
22.125
13.372
14.353
9.027
16.554
154.779
22
Kalimantan Selatan
21.187
23.165
26.391
36.147
44.388
39.344
33.200
29.285
15.860
30.379
299.345
23
Kalimantan Timur
3.915
9.520
11.128
19.146
15.779
19.291
13.842
16.801
10.691
12.045
132.158
24
Sulawesi Utara
6.913
6.460
12.160
20.302
24.953
25.427
26.611
22.900
18.662
38.338
202.726
25
Sulawesi Tengah
19.810
22.399
28.806
30.955
29.741
29.334
24.966
19.869
11.547
18.519
235.946
26
Sulawesi Selatan
58.549
74.034
92.697
96.064
90.248
90.914
80.787
79.788
54.357
100.032
817.471
27
Sulawesi Tenggara
13.954
11.010
14.154
12.955
16.196
17.897
12.766
14.700
8.740
18.472
140.844
28
Gorontalo
8.359
6.232
12.999
13.499
18.180
18.253
14.333
10.498
9.105
11.934
123.392
29
Sulawesi Barat
11.601
15.327
17.274
20.517
18.401
21.984
15.775
15.035
8.979
19.327
164.219
30
Maluku
11.129
18.031
17.290
23.979
20.719
20.205
21.787
16.079
14.101
26.667
189.987
31
Maluku Utara
3.444
4.159
5.579
4.717
5.832
4.989
3.706
3.816
4.169
5.290
45.701
32
Papua Barat
9.485
10.592
12.062
9.711
9.969
8.637
5.849
6.631
3.599
4.709
81.243
33
Papua
89.150
104.529
127.511
137.893
138.680
92.155
67.065
37.522
18.138
15.694
828.336
731.499
1.056.389
1.532.988
1.831.986
1.944.045
2.138.783
2.052.861
1.998.204
1.530.256
2.852.748
17.669.759
Total Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan
Sumber : BPS - Data Mentah Sakernas diolah oleh Pusdatin - Kementerian Pertanian Keterangan :*) Angka Proyeksi
Lampiran 22. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor Tanaman Pangan Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2011 (Perkotaan+Perdesaan) Agustus 2011 Tingkat Pendidikan (orang) No.
Provinsi
Tidak/Belum Tidak Tamat Pernah SD Sekolah 24.570 85.470
1
Aceh
2
Sumatera Utara
43.943
3
Sumatera Barat
4
SD
SLTP
SMA
SMK
Diploma I/II/III
Universitas/ D IV
Jumlah
156.162
112.602
80.374
4.768
1.300
1.618
466.864
133.823
267.559
180.298
114.935
36.262
2.544
1.097
780.461
9.754
113.154
107.760
54.476
26.540
7.959
1.579
362
321.584
Riau
2.563
13.897
23.463
9.453
1.884
855
0
0
52.115
5
Jambi
5.490
30.447
27.475
13.558
4.650
1.615
213
0
83.448
6
Sumatera Selatan
16.644
137.205
187.876
84.030
32.903
4.861
984
194
464.697
7
Bengkulu
5.313
30.451
27.313
19.255
9.148
2.699
249
75
94.503
8
Lampung
22.233
153.095
184.670
106.937
36.703
12.774
549
71
517.032
9
Bangka Belitung
98
717
1.531
568
0
0
0
0
2.914
10
Kepulauan Riau
0
213
719
0
140
156
0
0
1.228
11
DKI Jakarta
0
0
0
1.149
0
0
0
0
1.149
12
Jawa Barat
233.590
641.642
1.246.874
165.956
44.456
16.332
353
714
2.349.917
13
Jawa Tengah
382.341
797.292
1.317.098
339.064
78.630
38.123
3.481
1.442
2.957.471
14
D.I. Yogyakarta
38.600
49.830
61.130
28.514
12.480
10.233
1.315
741
202.843
15
Jawa Timur
426.626
853.849
1.262.139
422.124
146.999
55.384
6.054
6.936
3.180.111
16
Banten
37.250
133.669
221.979
40.938
6.794
4.154
0
502
445.286
17
Bali
23.265
47.492
55.827
18.992
12.077
4.443
291
308
162.695
18
Nusa Tenggara Barat
68.980
85.479
97.652
49.903
36.261
6.240
0
1.616
346.131
19
Nusa Tenggara Timur
120.067
252.740
344.515
93.327
50.011
13.167
2.027
790
876.644
20
Kalimantan Barat
43.802
117.583
96.906
41.266
16.815
5.496
575
943
323.386
21
Kalimantan Tengah
7.715
38.085
71.039
25.447
8.253
1.431
354
0
152.324
22
Kalimantan Selatan
15.544
118.954
127.585
48.672
18.527
1.791
358
649
332.080
23
Kalimantan Timur
11.254
37.385
56.442
28.930
10.125
2.545
124
0
146.805
24
Sulawesi Utara
704
46.274
54.756
25.387
14.894
5.364
184
0
147.563
25
Sulawesi Tengah
13.208
57.744
104.483
41.452
19.724
3.924
535
620
241.690
26
Sulawesi Selatan
129.043
217.577
270.975
126.004
63.481
16.559
2.985
3.553
830.177
27
Sulawesi Tenggara
19.260
32.227
45.310
26.438
12.249
2.550
496
490
139.020
28
Gorontalo
3.234
52.575
36.498
7.017
1.907
1.194
0
119
102.544
29
Sulawesi Barat
11.230
24.814
27.093
13.959
5.243
2.254
213
621
85.427
30
Maluku
4.569
34.138
83.663
38.053
21.478
4.451
532
252
187.136
31
Maluku Utara
44.970
32
Papua Barat
33
Papua
Total Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan
918
18.379
14.111
6.661
3.420
1.128
235
118
16.061
14.996
21.622
9.647
6.172
619
73
821
70.011
530.378
56.700
114.330
76.158
40.407
4.760
1.825
2.411
826.969
2.268.247
4.427.896
6.716.555
2.256.235
937.680
274.091
29.428
27.063
16.937.195
Sumber : BPS - Data Mentah Sakernas diolah oleh Pusdatin - Kementerian Pertanian
Lampiran 23. Proyeksi Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor Tanaman Pangan Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2012 (Perkotaan+Perdesaan) Agustus 2012*) Tingkat Pendidikan (orang) No.
Provinsi
Tidak/Belum Tidak Tamat Pernah SD Sekolah 24.034 83.604
SD
SLTP
SMA
1
Aceh
2
Sumatera Utara
47.845
3
Sumatera Barat
4 5 6
Sumatera Selatan
7
Bengkulu
5.000
28.655
25.702
18.119
8
Lampung
24.539
168.972
203.822
118.027
SMK
Diploma I/II/III
Universitas/ D IV
Jumlah
152.753
110.144
78.620
4.664
1.272
1.583
456.673
145.706
291.318
196.308
125.141
39.482
2.770
1.194
849.764
9.813
113.840
108.413
54.806
26.701
8.007
1.589
364
323.533
Riau
2.705
14.670
24.767
9.979
1.989
903
0
0
Jambi
5.630
31.226
28.178
13.905
4.769
1.656
218
0
85.582
16.784
138.363
189.461
84.739
33.181
4.902
992
196
468.617
8.608
2.540
234
71
88.928
40.509
14.099
606
78
570.652 2.340
55.012
9
Bangka Belitung
79
576
1.230
456
0
0
0
0
10
Kepulauan Riau
0
342
1.154
0
225
250
0
0
11
DKI Jakarta
0
0
0
998
0
0
0
0
998
12
Jawa Barat
242.539
666.225
1.294.644
172.314
46.159
16.958
367
741
2.439.947
13
Jawa Tengah
361.639
754.123
1.245.785
320.706
74.373
36.059
3.293
1.364
2.797.341
14
D.I. Yogyakarta
15
Jawa Timur
16 17 18
Nusa Tenggara Barat
19
Nusa Tenggara Timur
20
Kalimantan Barat
21
1.971
60.298
77.841
95.493
44.543
19.495
15.985
2.054
1.158
316.867
434.822
870.253
1.286.388
430.234
149.823
56.448
6.170
7.069
3.241.208
Banten
36.949
132.587
220.183
40.607
6.739
4.120
0
498
441.683
Bali
24.184
49.367
58.031
19.742
12.554
4.618
302
320
169.119
74.329
92.108
105.225
53.773
39.073
6.724
0
1.741
372.973
119.566
251.686
343.078
92.938
49.802
13.112
2.019
787
872.988
43.164
115.870
95.494
40.665
16.570
5.416
567
929
318.675
Kalimantan Tengah
7.756
38.288
71.418
25.583
8.297
1.439
356
0
153.136
22
Kalimantan Selatan
14.997
114.764
123.091
46.958
17.874
1.728
345
626
320.384
23
Kalimantan Timur
10.786
35.830
54.094
27.726
9.704
2.439
119
0
140.698
24
Sulawesi Utara
786
51.642
61.107
28.332
16.622
5.986
205
0
164.680
25
Sulawesi Tengah
13.040
57.010
103.155
40.925
19.473
3.874
528
612
238.618
26
Sulawesi Selatan
128.412
216.512
269.649
125.387
63.170
16.478
2.970
3.536
826.115
27
Sulawesi Tenggara
19.302
32.297
45.409
26.496
12.276
2.556
497
491
139.323
28
Gorontalo
3.815
62.020
43.055
8.278
2.250
1.408
0
140
120.965
29
Sulawesi Barat
14.445
31.917
34.849
17.955
6.744
2.899
274
799
109.881
30
Maluku
4.592
34.311
84.088
38.246
21.587
4.474
535
253
188.086
31
Maluku Utara
959
19.195
14.738
6.957
3.572
1.178
245
123
32
Papua Barat
33
Papua
Total Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan
20.075
28.945
12.914
8.262
829
98
1.099
93.724
56.730
114.391
76.198
40.428
4.763
1.826
2.412
827.408
2.304.969
4.506.605
6.819.105
2.304.956
964.590
285.994
30.451
28.185
17.244.855
Sumber : BPS - Data Mentah Sakernas diolah oleh Pusdatin - Kementerian Pertanian Keterangan :*) Angka Proyeksi
46.967
21.501 530.660
Lampiran 24. Proyeksi Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor Tanaman Pangan Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2013 (Perkotaan+Perdesaan) Agustus 2013*) Tingkat Pendidikan (orang) No.
Provinsi
Tidak/Belum Tidak Tamat Pernah SD Sekolah 23.187 80.659
SD
SLTP
SMA
SMK
1
Aceh
2
Sumatera Utara
52.994
3
Sumatera Barat
4 5 6
Sumatera Selatan
7
Bengkulu
4.705
26.964
24.185
17.050
8
Lampung
26.552
182.836
220.545
127.711
9
Bangka Belitung
64
469
1.002
372
0
10
Kepulauan Riau
0
246
830
0
11
DKI Jakarta
0
0
0
12
Jawa Barat
251.538
690.943
13
Jawa Tengah
344.280
717.925
14
D.I. Yogyakarta
15
Jawa Timur
16 17 18
Nusa Tenggara Barat
19
Nusa Tenggara Timur
20
Kalimantan Barat
21
Diploma I/II/III
Universitas/ D IV
Jumlah
147.372
106.264
75.850
4.500
1.227
1.527
440.585
161.388
322.671
217.436
138.609
43.731
3.068
1.323
941.220
9.872
114.521
109.062
55.134
26.861
8.055
1.598
366
325.469
Riau
2.860
15.509
26.184
10.549
2.102
954
0
0
Jambi
5.769
31.994
28.871
14.247
4.886
1.697
224
0
87.687
16.921
139.486
190.999
85.427
33.450
4.942
1.000
197
472.422
8.100
2.390
220
66
83.681
43.833
15.256
656
85
617.475
0
0
0
1.907
162
180
0
0
1.418
813
0
0
0
0
813
1.342.679
178.707
47.872
17.587
380
769
2.530.475
1.185.986
305.311
2.663.066
58.159
70.803
34.328
3.134
1.298
60.955
78.689
96.533
45.028
19.708
16.159
2.077
1.170
320.319
441.963
884.544
1.307.512
437.299
152.284
57.375
6.272
7.185
3.294.435
Banten
37.478
134.487
223.338
41.189
6.836
4.179
0
505
448.011
Bali
25.139
51.317
60.323
20.521
13.050
4.801
314
333
175.797
80.232
99.422
113.581
58.043
42.176
7.258
0
1.880
402.592
119.107
250.720
341.761
92.581
49.611
13.062
2.011
784
869.636
42.536
114.186
94.106
40.074
16.329
5.337
558
916
314.042
Kalimantan Tengah
7.798
38.493
71.799
25.719
8.341
1.446
358
0
153.955
22
Kalimantan Selatan
14.487
110.865
118.910
45.362
17.267
1.669
334
605
309.499
23
Kalimantan Timur
10.416
34.602
52.240
26.776
9.371
2.356
115
0
135.876
24
Sulawesi Utara
873
57.403
67.925
31.493
18.476
6.654
228
0
183.053
25
Sulawesi Tengah
12.947
56.602
102.417
40.632
19.334
3.846
524
608
236.912
26
Sulawesi Selatan
127.750
215.397
268.260
124.742
62.845
16.393
2.955
3.517
821.860
27
Sulawesi Tenggara
19.389
32.443
45.614
26.615
12.331
2.567
499
493
139.953
28
Gorontalo
3.854
62.651
43.493
8.362
2.272
1.423
0
142
122.196
29
Sulawesi Barat
17.387
38.418
41.946
21.612
8.117
3.490
330
961
132.260
30
Maluku
4.615
34.485
84.512
38.439
21.696
4.496
537
255
189.036
31
Maluku Utara
964
19.292
14.812
6.992
3.590
1.184
247
124
32
Papua Barat
33
Papua
Total Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan
47.203
19.702
18.396
26.524
11.834
7.571
759
90
1.007
85.883
530.953
56.762
114.454
76.241
40.451
4.765
1.827
2.414
827.866
2.317.288
4.552.112
6.890.446
2.338.576
984.185
292.840
30.783
28.530
17.434.760
Sumber : BPS - Data Mentah Sakernas diolah oleh Pusdatin - Kementerian Pertanian Keterangan :*) Angka Proyeksi
Lampiran 25. Proyeksi Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor Tanaman Pangan Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2014 (Perkotaan+Perdesaan) Agustus 2014*) Tingkat Pendidikan (orang) No
Provinsi
Tidak/Belum Tidak Tamat Pernah SD Sekolah 22.109 76.908
SD
SLTP
SMA
SMK
Diploma I/II/III
Universitas/ D IV
Jumlah
1
Aceh
140.518
101.322
72.322
4.290
1.170
1.456
420.094
2
Sumatera Utara
59.717
181.862
363.606
245.020
156.194
49.279
3.457
1.491
1.060.626
3
Sumatera Barat
9.930
115.198
109.706
55.460
27.019
8.103
1.608
369
327.393
4
Riau
3.029
16.422
27.726
11.171
2.226
1.010
0
0
61.584
5
Jambi
5.906
32.752
29.555
14.584
5.002
1.737
229
0
89.766
6
Sumatera Selatan
17.053
140.577
192.494
86.095
33.712
4.980
1.008
199
476.119
7
Bengkulu
4.427
25.373
22.759
16.044
7.623
2.249
207
62
78.745
8
Lampung
28.138
193.753
233.714
135.337
46.450
16.166
695
90
654.343
9
Bangka Belitung
53
388
828
307
0
0
0
0
1.575
10
Kepulauan Riau
0
191
644
0
125
140
0
0
1.100
11
DKI Jakarta
0
0
0
622
0
0
0
0
622
12
Jawa Barat
260.583
715.790
1.390.962
185.134
49.593
18.219
394
797
2.621.472
13
Jawa Tengah
327.887
683.740
1.129.514
290.774
67.431
32.693
2.985
1.237
2.536.261
14
D.I. Yogyakarta
61.331
79.174
97.128
45.305
19.829
16.259
2.089
1.177
322.293
15
Jawa Timur
448.404
897.436
1.326.568
443.672
154.503
58.211
6.363
7.290
3.342.447
16
Banten
38.902
139.596
231.822
42.753
7.095
4.338
0
524
465.032
17
Bali
26.131
53.343
62.705
21.332
13.565
4.990
327
346
182.739
18
Nusa Tenggara Barat
86.729
107.473
122.778
62.743
45.591
7.846
0
2.032
435.192
19
Nusa Tenggara Timur
118.687
249.834
340.554
92.254
49.436
13.016
2.004
781
866.566
20
Kalimantan Barat
41.941
112.588
92.789
39.513
16.101
5.263
551
903
309.647
21
Kalimantan Tengah
7.839
38.699
72.184
25.857
8.386
1.454
360
0
154.779
22
Kalimantan Selatan
14.012
107.228
115.008
43.874
16.701
1.614
323
585
299.345
23
Kalimantan Timur
10.131
33.655
50.811
26.044
9.115
2.291
112
0
132.158
24
Sulawesi Utara
967
63.572
75.225
34.877
20.462
7.369
253
0
202.726
25
Sulawesi Tengah
12.894
56.372
102.000
40.467
19.255
3.831
522
605
235.946
26
Sulawesi Selatan
127.068
214.247
266.828
124.075
62.509
16.306
2.939
3.499
817.471
27
Sulawesi Tenggara
19.513
32.650
45.904
26.785
12.410
2.583
503
496
140.844
28
Gorontalo
3.891
63.264
43.918
8.444
2.295
1.437
0
143
123.392
29
Sulawesi Barat
21.588
47.701
52.082
26.834
10.079
4.333
409
1.194
164.219
30
Maluku
4.639
34.658
84.937
38.633
21.805
4.519
540
256
189.987
31
Maluku Utara
933
18.678
14.340
6.769
3.476
1.146
239
120
45.701
32
Papua Barat
18.638
17.402
25.091
11.195
7.162
718
85
953
81.243
33
Papua
531.255
56.794
114.519
76.284
40.474
4.768
1.828
2.415
828.336
2.334.324
4.607.316
6.979.217
2.379.580
1.007.946
301.160
31.199
29.019
17.669.759
Total Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan
Sumber : BPS - Data Mentah Sakernas diolah oleh Pusdatin - Kementerian Pertanian Keterangan :*) Angka Proyeksi
Lampiran 26. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor Tanaman Pangan Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2011 (Perkotaan+Perdesaan) Agustus 2011 Status Pekerjaan Utama No
Provinsi Berusaha Sendiri
Berusaha Berusaha Dibantu Buruh Dibantu Buruh Tidak Tetap/Buruh Tetap/Buruh Dibayar Tidak Dibayar
Buruh/ Karyawan
Pekerja Bebas Pertanian
Pekerja Keluarga
Jumlah
1
Aceh
56.655
162.670
14.812
12.942
43.071
176.714
466.864
2
Sumatera Utara
100.091
282.285
14.306
11.621
71.460
300.698
780.461
3
Sumatera Barat
43.314
81.526
24.465
13.837
75.907
82.535
321.584
4
Riau
13.571
12.183
2.244
696
7.473
15.948
52.115
5
Jambi
9.456
31.030
2.468
2.512
11.393
26.589
83.448
6
Sumatera Selatan
28.077
171.635
12.566
19.717
52.572
180.130
464.697
7
Bengkulu
8.704
32.386
1.547
1.602
14.041
36.223
94.503
8
Lampung
49.439
166.081
18.025
14.340
95.092
174.055
517.032
265
9
Bangka Belitung
10
Kepulauan Riau
11
DKI Jakarta
1.228
153
0
63
1.205
2.914
507
204
0
345
54
118
1.228
1.149
0
0
0
0
0
12
1.149
Jawa Barat
131.908
609.641
88.757
59.728
929.070
530.813
2.349.917
13
Jawa Tengah
124.519
1.171.612
82.177
32.278
572.681
974.204
2.957.471
14
D.I. Yogyakarta
7.452
109.248
6.679
1.575
13.640
64.249
202.843
15
Jawa Timur
121.766
1.000.887
122.692
39.526
963.529
931.711
3.180.111
16
Banten
32.332
144.085
9.421
9.893
112.196
137.359
445.286
17
Bali
12.456
71.222
1.695
1.349
10.060
65.913
162.695
18
Nusa Tenggara Barat
4.498
158.250
7.399
1.676
91.220
83.088
346.131
19
Nusa Tenggara Timur
68.828
379.186
3.188
1.039
22.242
402.161
876.644
20
Kalimantan Barat
30.579
116.587
11.219
700
4.590
159.711
323.386
21
Kalimantan Tengah
7.794
63.472
638
2.393
6.202
71.825
152.324
22
Kalimantan Selatan
19.740
122.549
11.618
2.871
32.511
142.791
332.080
23
Kalimantan Timur
23.726
55.425
1.734
1.493
5.060
59.367
146.805
24
Sulawesi Utara
40.921
31.252
9.358
3.709
27.094
35.229
147.563
25
Sulawesi Tengah
28.784
76.630
9.081
2.544
22.344
102.307
241.690
26
Sulawesi Selatan
71.674
362.965
27.566
10.378
62.194
295.400
830.177
27
Sulawesi Tenggara
13.840
54.295
1.454
950
4.319
64.162
139.020
28
Gorontalo
12.653
35.396
4.102
2.190
17.638
30.565
102.544
29
Sulawesi Barat
7.446
33.725
2.258
235
8.370
33.393
85.427
30
Maluku
34.865
67.600
164
0
582
83.925
187.136
31
Maluku Utara
5.983
14.337
507
0
1.362
22.781
44.970
32
Papua Barat
9.086
25.471
77
127
458
34.792
70.011
33
Papua
98.068
319.681
1.398
1.670
3.248
402.904
826.969
1.220.146
5.964.744
493.768
253.936
3.281.736
5.722.865
16.937.195
Total Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan
Sumber : BPS - Data Mentah Sakernas diolah oleh Pusdatin - Kementerian Pertanian
Lampiran 27. Proyeksi Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor Tanaman Pangan Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2014 (Perkotaan+Perdesaan) Agustus 2012*) Status Pekerjaan Utama No.
Provinsi Berusaha Sendiri
Berusaha Berusaha Dibantu Buruh Dibantu Buruh Tidak Tetap/Buruh Tetap/Buruh Dibayar Tidak Dibayar
Buruh/ Karyawan
Pekerja Bebas Pertanian
Pekerja Keluarga
Jumlah
1
Aceh
55.418
159.119
14.489
12.659
42.131
172.856
456.673
2
Sumatera Utara
108.979
307.351
15.576
12.653
77.805
327.399
849.764
3
Sumatera Barat
43.577
82.020
24.613
13.921
76.367
83.035
323.533
4
Riau
14.325
12.860
2.369
735
7.888
16.835
55.012
5
Jambi
9.698
31.823
2.531
2.576
11.684
27.269
85.582
6
Sumatera Selatan
28.314
173.083
12.672
19.883
53.016
181.650
468.617
7
Bengkulu
8.191
30.475
1.456
1.507
13.213
34.086
88.928
8
Lampung
54.566
183.305
19.894
15.827
104.954
192.106
570.652
9
Bangka Belitung
213
986
123
0
51
968
2.340
10
Kepulauan Riau
814
327
0
554
87
189
1.971
11
DKI Jakarta
998
0
0
0
0
0
998
12
Jawa Barat
136.962
632.998
92.157
62.016
964.665
551.150
2.439.947
13
Jawa Tengah
117.777
1.108.176
77.728
30.530
541.674
921.457
2.797.341
14
D.I. Yogyakarta
15
Jawa Timur
16 17 18 19
11.641
170.659
10.433
2.460
21.307
100.365
316.867
124.105
1.020.116
125.049
40.285
982.041
949.611
3.241.208
Banten
32.070
142.919
9.345
9.813
111.288
136.248
441.683
Bali
12.948
74.034
1.762
1.402
10.457
68.516
169.119
Nusa Tenggara Barat
4.847
170.522
7.973
1.806
98.294
89.531
372.973
Nusa Tenggara Timur
68.541
377.605
3.175
1.035
22.149
400.484
872.988
20
Kalimantan Barat
30.134
114.889
11.056
690
4.523
157.385
318.675
21
Kalimantan Tengah
7.836
63.810
641
2.406
6.235
72.208
153.136
22
Kalimantan Selatan
19.045
118.233
11.209
2.770
31.366
137.762
320.384
23
Kalimantan Timur
22.739
53.119
1.662
1.431
4.849
56.897
140.698
24
Sulawesi Utara
45.668
34.877
10.443
4.139
30.237
39.315
164.680
25
Sulawesi Tengah
28.418
75.656
8.966
2.512
22.060
101.006
238.618
26
Sulawesi Selatan
71.323
361.189
27.431
10.327
61.890
293.955
826.115
27
Sulawesi Tenggara
13.870
54.413
1.457
952
4.328
64.302
139.323
28
Gorontalo
14.926
41.755
4.839
2.583
20.806
36.056
120.965
29
Sulawesi Barat
9.577
43.379
2.904
302
10.766
42.952
109.881
30
Maluku
35.042
67.943
165
0
585
84.351
188.086
31
Maluku Utara
6.249
14.974
530
0
1.422
23.793
46.967
32
Papua Barat
12.163
34.098
103
170
613
46.576
93.724
33
Papua
98.120
319.851
1.399
1.671
3.250
403.118
827.408
1.249.092
6.076.566
504.149
259.617
3.342.002
5.813.429
17.244.855
Total Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan
Sumber : BPS - Data Mentah Sakernas diolah oleh Pusdatin - Kementerian Pertanian Keterangan :*) Angka Proyeksi
Lampiran 28. Proyeksi Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor Tanaman Pangan Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2014 (Perkotaan+Perdesaan) Agustus 2013*) Status Pekerjaan Utama No.
Provinsi Berusaha Sendiri
Berusaha Berusaha Dibantu Buruh Dibantu Buruh Tidak Tetap/Buruh Tetap/Buruh Dibayar Tidak Dibayar
Buruh/ Karyawan
Pekerja Bebas Pertanian
Pekerja Keluarga
Jumlah
1
Aceh
53.466
153.514
13.978
12.214
40.647
166.767
440.585
2
Sumatera Utara
120.708
340.430
17.253
14.015
86.179
362.635
941.220
3
Sumatera Barat
43.837
82.511
24.761
14.004
76.824
83.532
325.469
4
Riau
15.145
13.596
2.504
777
8.340
17.797
58.159
5
Jambi
9.936
32.606
2.593
2.640
11.972
27.940
87.687
6
Sumatera Selatan
28.544
174.488
12.775
20.045
53.446
183.124
472.422
7
Bengkulu
7.707
28.677
1.370
1.419
12.433
32.075
83.681
8
Lampung
59.043
198.345
21.527
17.126
113.565
207.868
617.475
9
Bangka Belitung
173
804
100
-
41
789
1.907
10
Kepulauan Riau
586
236
-
398
62
136
1.418
11
DKI Jakarta
813
-
-
-
-
-
813
12
Jawa Barat
142.043
656.483
95.577
64.317
1.000.456
571.598
2.530.475
13
Jawa Tengah
112.124
1.054.983
73.997
29.065
515.673
877.226
2.663.066
14
D.I. Yogyakarta
11.768
172.518
10.547
2.487
21.540
101.459
320.319
15
Jawa Timur
126.143
1.036.868
127.103
40.947
998.167
965.206
3.294.435
16
Banten
32.530
144.967
9.479
9.954
112.883
138.200
448.011
17
Bali
13.459
76.958
1.832
1.458
10.870
71.221
175.797
18
Nusa Tenggara Barat
5.232
184.064
8.606
1.949
106.100
96.641
402.592
19
Nusa Tenggara Timur
68.278
376.155
3.163
1.031
22.064
398.946
869.636
20
Kalimantan Barat
29.695
113.218
10.895
680
4.457
155.096
314.042
21
Kalimantan Tengah
7.877
64.151
645
2.419
6.268
72.594
153.955
22
Kalimantan Selatan
18.398
114.216
10.828
2.676
30.300
133.082
309.499
23
Kalimantan Timur
21.960
51.299
1.605
1.382
4.683
54.947
135.876
24
Sulawesi Utara
50.763
38.768
11.609
4.601
33.610
43.702
183.053
25
Sulawesi Tengah
28.215
75.115
8.901
2.494
21.902
100.284
236.912
26
Sulawesi Selatan
70.956
359.329
27.290
10.274
61.571
292.440
821.860
27
Sulawesi Tenggara
13.933
54.659
1.464
956
4.348
64.592
139.953
28
Gorontalo
15.078
42.180
4.888
2.610
21.018
36.423
122.196
29
Sulawesi Barat
11.528
52.214
3.496
364
12.959
51.700
132.260
30
Maluku
35.219
68.286
166
-
588
84.777
189.036
31
Maluku Utara
6.280
15.049
532
-
1.430
23.912
47.203
32
Papua Barat
11.146
31.245
94
156
562
42.679
85.883
33
Papua
98.174
320.028
1.400
1.672
3.252
403.341
827.866
1.270.757
6.127.960
510.975
264.126
3.398.210
5.862.732
17.434.760
Total Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan
Sumber : BPS - Data Mentah Sakernas diolah oleh Pusdatin - Kementerian Pertanian Keterangan :*) Angka Proyeksi
Lampiran 29. Proyeksi Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor Tanaman Pangan Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2014 (Perkotaan+Perdesaan) Agustus 2014*) Status Pekerjaan Utama No.
Provinsi Berusaha Sendiri
Berusaha Berusaha Dibantu Buruh Dibantu Buruh Tidak Tetap/Buruh Tetap/Buruh Dibayar Tidak Dibayar
Buruh/ Karyawan
Pekerja Bebas Pertanian
Pekerja Keluarga
Jumlah
1
Aceh
50.979
146.374
13.328
11.645
38.756
159.011
420.094
2
Sumatera Utara
136.021
383.618
19.441
15.793
97.112
408.641
1.060.626
3
Sumatera Barat
44.096
82.999
24.907
14.087
77.278
84.026
327.393
4
Riau
16.037
14.397
2.652
822
8.831
18.846
5
Jambi
10.172
33.379
2.655
2.702
12.256
28.602
89.766
6
Sumatera Selatan
28.767
175.854
12.875
20.202
53.864
184.557
476.119
7
Bengkulu
7.253
26.986
1.289
1.335
11.700
30.183
78.745
8
Lampung
62.569
210.188
22.812
18.148
120.346
220.280
654.343
9
Bangka Belitung
143
664
83
0
34
651
1.575
10
Kepulauan Riau
454
183
0
309
48
106
11
DKI Jakarta
622
0
0
0
0
0
622
12
Jawa Barat
147.151
680.091
99.014
66.630
1.036.433
592.153
2.621.472
13
Jawa Tengah
106.785
1.004.748
70.473
27.681
491.118
835.456
2.536.261
14
D.I. Yogyakarta
11.840
173.582
10.612
2.502
21.672
102.084
322.293
15
Jawa Timur
127.982
1.051.980
128.955
41.544
1.012.714
979.272
3.342.447
16
Banten
33.766
150.474
9.839
10.332
117.171
143.450
465.032
17
Bali
13.991
79.997
1.904
1.515
11.299
74.033
182.739
18
Nusa Tenggara Barat
5.655
198.968
9.303
2.107
114.691
104.467
435.192
19
Nusa Tenggara Timur
68.037
374.827
3.151
1.027
21.986
397.538
866.566
20
Kalimantan Barat
29.280
111.634
10.742
670
4.395
152.926
309.647
21
Kalimantan Tengah
7.920
64.495
648
2.432
6.302
72.983
154.779
22
Kalimantan Selatan
17.794
110.469
10.473
2.588
29.306
128.715
299.345
23
Kalimantan Timur
21.359
49.895
1.561
1.344
4.555
53.444
132.158
24
Sulawesi Utara
56.218
42.935
12.856
5.096
37.222
48.398
202.726
25
Sulawesi Tengah
28.100
74.809
8.865
2.484
21.813
99.876
235.946
26
Sulawesi Selatan
70.577
357.410
27.144
10.219
61.242
290.879
817.471
27
Sulawesi Tenggara
14.022
55.007
1.473
962
4.376
65.004
140.844
28
Gorontalo
15.225
42.592
4.936
2.635
21.224
36.779
123.392
29
Sulawesi Barat
14.314
64.831
4.341
452
16.090
64.192
164.219
30
Maluku
35.396
68.630
166
0
591
85.203
189.987
31
Maluku Utara
6.080
14.570
515
0
1.384
23.151
32
Papua Barat
10.544
29.557
89
147
531
40.374
81.243
33
Papua
98.230
320.210
1.400
1.673
3.253
403.570
828.336
1.297.378
6.196.349
518.503
269.084
3.459.596
5.928.849
17.669.759
Total Tenaga Kerja Subsektor Tanaman Pangan
Sumber : BPS - Data Mentah Sakernas diolah oleh Pusdatin - Kementerian Pertanian Keterangan :*) Angka Proyeksi
61.584
1.100
45.701
Lampiran 30. Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Hortikultura Tahun 2011 dan Proyeksinya Tahun 2012-2014
No.
Proyeksi Tenaga Kerja
Tenaga Kerja Pertanian
Provinsi
Subsektor Hortikultura
2011
2012*) 57.263
2013*)
56.570
2014*)
1
Aceh
2
Sumatra Utara
3
Sumatera Barat
96.768
4
Riau
12.895
12.450
12.012
11.583
169.306
56.013
174.231
55.584
180.002
99370,3371
186.684
102217,0955
105319,2008
5
Jambi
66.437
70.281
74.318
78.548
6
Sumatera Selatan
46.685
47.642
48.614
49.598
7
Bengkulu
18.858
20.257
21.759
23.366
8
Lampung
74.159
68.732
69.432
69.980
9
Bangka Belitung
5.649
5.972
6.293
6.611
10
Kepulauan Riau
10.426
11.774
13.353
15.186
11
DKI Jakarta
1.533
1.490
1.430
1.358
12
Jawa Barat
679.234
704.215
730.116
756.972
13
Jawa Tengah
708.719
750.993
750.611
689.200
14
D.I. Yogyakarta
51.909
53.178
54.271
55.227
15
Jawa Timur
454.411
462.302
470.634
479.396
16
Banten
48.435
49.053
49.680
50.314
17
Bali
63.529
63.684
63.780
63.819
18
Nusa Tengagra Barat
104.683
114.684
125.905
138.468
19
Nusa Tenggara Timur
107.097
106.191
105.362
104.605
20
Kalimantan Barat
58.837
59.359
59.790
60.145
21
Kalimantan Tengah
27.131
27.602
28.162
28.822
22
Kalimantan Selatan
35.809
34.169
32.592
31.084
23
Kalimantan Timur
70.350
82.229
93.381
103.232
24
Sulawesi Utara
34.680
36.034
37.431
38.867
25
Sulawesi Tengah
38.180
40.129
42.110
44.124
26
Sulawesi Selatan
66.148
64.889
63.588
62.267
27
Sulawesi Utara
24.947
25.120
25.277
25.420
28
Gorontalo
17.695
19.559
21.266
22.799
29
Sulawesi Barat
10.075
9.466
8.872
8.307
30
Maluku
22.663
22.500
22.338
22.177
31
Maluku Utara
31.425
36.904
43.419
51.120
32
Papua Barat
27.880
27.665
27.451
27.238
33
Papua
79.610
79.152
78.678
78.194
3.323.426
3.437.846
3.520.158
3.545.615
Total Tenaga Kerja Subsektor Hortikultura
Sumber : BPS - Data Mentah Sakernas diolah oleh Pusdatin - Kementerian Pertanian Keterangan :*) Angka Proyeksi
Lampiran 31. Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor Hortikultura Menurut Jenis Kelamin Tahun 2011 dan Proyeksinya Tahun 2012-2014 (Perkotaan+Perdesaan)
No.
Provinsi
Agustus 2011
Agustus 2012*)
Agustus 2013*)
Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Agustus 2014*) Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
1
Aceh
23.372
33.891
39.012
56.570
38.628
56.013
38.332
55.584
2
Sumatera Utara
79.586
89.720
154.551
174.231
159.671
180.002
165.598
186.684
3
Sumatera Barat
33.844
62.924
53.447
99.370
54.978
102.217
56.646
105.319
4
Riau
5.568
7.327
9.461
12.450
9.128
12.012
8.802
11.583
5
Jambi
30.349
36.088
59.104
70.281
62.499
74.318
66.057
78.548
6
Sumatera Selatan
17.693
28.992
29.075
47.642
29.668
48.614
30.268
49.598
7
Bengkulu
9.664
9.194
21.293
20.257
22.871
21.759
24.560
23.366
8
Lampung
20.966
53.193
27.091
68.732
27.367
69.432
27.583
69.980
9
Bangka Belitung
1.913
3.736
3.058
5.972
3.222
6.293
3.385
6.611
10
Kepulauan Riau
2.291
8.135
3.316
11.774
3.761
13.353
4.277
15.186
11
DKI Jakarta
-
1.533
0
1.490
0
1.430
0
1.358
12
Jawa Barat
228.535
450.699
357.085
704.215
370.218
730.116
383.836
756.972
13
Jawa Tengah
300.125
408.594
551.628
750.993
551.347
750.611
506.239
689.200
14
D.I. Yogyakarta
21.673
30.236
38.118
53.178
38.901
54.271
39.587
55.227
15
Jawa Timur
189.590
264.821
330.970
462.302
336.935
470.634
343.208
479.396
16
Banten
11.327
37.108
14.973
49.053
15.164
49.680
15.358
50.314
17
Bali
28.322
35.207
51.230
63.684
51.308
63.780
51.339
63.819
18
Nusa Tenggara Barat
43.438
61.245
81.340
114.684
89.298
125.905
98.208
138.468
19
Nusa Tenggara Timur
58.071
49.026
125.783
106.191
124.801
105.362
123.905
104.605
20
Kalimantan Barat
23.856
34.981
40.481
59.359
40.775
59.790
41.017
60.145
21
Kalimantan Tengah
11.507
15.624
20.329
27.602
20.741
28.162
21.227
28.822
22
Kalimantan Selatan
15.676
20.133
26.605
34.169
25.377
32.592
24.202
31.084
23
Kalimantan Timur
24.772
45.578
44.692
82.229
50.753
93.381
56.107
103.232
24
Sulawesi Utara
12.498
22.182
20.303
36.034
21.090
37.431
21.899
38.867
25
Sulawesi Tengah
16.931
21.249
31.974
40.129
33.553
42.110
35.158
44.124
26
Sulawesi Selatan
26.152
39.996
42.428
64.889
41.578
63.588
40.714
62.267
27
Sulawesi Tenggara
13.172
11.775
28.100
25.120
28.276
25.277
28.436
25.420
28
Gorontalo
5.177
12.518
8.089
19.559
8.795
21.266
9.429
22.799
29
Sulawesi Barat
3.899
6.176
5.976
9.466
5.601
8.872
5.244
8.307
30
Maluku
9.329
13.334
15.742
22.500
15.628
22.338
15.516
22.177
31
Maluku Utara
17.357
14.068
45.532
36.904
53.570
43.419
63.071
51.120
32
Papua Barat
12.867
15.013
23.711
27.665
23.527
27.451
23.345
27.238
33
Papua
36.686
42.924
67.649
79.152
67.244
78.678
66.830
78.194
1.336.206
1.987.220
2.372.144
3.437.846
2.426.275
3.520.158
2.439.384
3.545.615
Total Tenaga Kerja Subsektor Hortikultura
Sumber : BPS - Data Mentah Sakernas diolah oleh Pusdatin - Kementerian Pertanian Keterangan :*) Angka Proyeksi
Lampiran 32. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor Hortikultura Menurut Kelompok Umur Tahun 2011 (Perkotaan+Perdesaan) Agustus 2011 No.
Provinsi
Kelompok Umur 15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60+
Jumlah
1
Aceh
3.763
7.172
7.726
8.500
6.144
6.825
3.445
4.074
4.656
4.958
57.263
2
Sumatera Utara
7.923
13.547
21.499
23.784
23.987
22.423
17.649
15.353
12.634
10.507
169.306
3
Sumatera Barat
5.333
6.749
13.080
12.485
11.099
8.402
9.748
10.613
6.265
12.994
96.768
4
Riau
170
0
693
1.516
1.411
1.347
1.092
1.735
1.359
3.572
12.895
5
Jambi
1.210
8.122
7.146
8.584
9.644
5.953
7.818
5.414
4.555
7.991
66.437
6
Sumatera Selatan
2.563
4.916
6.854
6.207
5.636
3.554
2.589
4.218
4.269
5.879
46.685
7
Bengkulu
522
1.203
1.421
2.442
1.991
2.738
2.010
1.759
1.629
3.143
18.858
8
Lampung
5.055
4.044
7.371
8.747
8.544
8.148
10.147
5.301
5.679
11.123
74.159
9
Bangka Belitung
0
0
907
684
736
0
370
809
805
1.338
5.649
10
Kepulauan Riau
796
785
1.181
324
707
1.301
689
2.487
400
1.756
10.426
11
DKI Jakarta
0
0
0
0
0
809
0
724
0
0
1.533
12
Jawa Barat
36.281
55.307
71.845
96.103
85.109
66.822
71.897
72.426
55.719
67.725
679.234
13
Jawa Tengah
40.326
58.580
81.127
88.231
76.568
69.966
708.719
14
D.I. Yogyakarta
15
Jawa Timur
16
77.292
83.586
55.140
77.903
1.383
814
1.453
4.650
3.370
10.411
5.782
5.787
6.298
11.961
51.909
24.337
23.687
42.873
49.897
59.382
50.424
54.733
56.044
29.595
63.439
454.411
Banten
3.229
1.872
3.783
2.682
8.605
6.376
5.452
6.963
3.014
6.459
48.435
17
Bali
2.769
4.715
6.014
7.184
6.794
5.945
9.271
6.025
4.414
10.398
63.529
18
Nusa Tenggara Barat
7.833
10.895
13.166
11.805
11.918
13.981
9.879
9.985
6.750
8.471
104.683
19
Nusa Tenggara Timur
10.295
11.702
12.375
15.113
12.097
10.405
9.820
7.903
7.657
9.730
107.097
20
Kalimantan Barat
2.438
4.957
6.333
5.705
8.197
6.785
6.188
5.873
4.981
7.380
58.837
21
Kalimantan Tengah
650
1.667
4.429
3.642
2.000
2.085
3.047
3.460
2.001
4.150
27.131
22
Kalimantan Selatan
1.672
3.227
5.394
4.316
3.991
3.115
2.886
5.217
1.492
4.499
35.809
23
Kalimantan Timur
799
3.795
5.364
7.954
10.194
12.780
8.084
7.792
4.501
9.087
70.350
24
Sulawesi Utara
1.334
1.345
2.028
3.655
4.453
4.993
3.719
3.471
3.075
6.607
34.680
25
Sulawesi Tengah
3.599
2.748
3.882
4.953
4.635
5.748
3.278
2.428
2.010
4.899
38.180
26
Sulawesi Selatan
3.205
5.245
7.563
8.438
6.296
7.287
6.483
7.860
5.190
8.581
66.148
27
Sulawesi Tenggara
949
2.496
939
2.869
2.681
2.774
2.497
2.681
2.053
5.008
24.947
28
Gorontalo
717
1.158
2.677
1.516
2.294
1.505
1.278
1.621
2.125
2.804
17.695
29
Sulawesi Barat
1.120
648
2.330
1.102
1.848
1.059
546
497
248
677
10.075
30
Maluku
1.418
1.087
1.516
2.477
3.105
2.632
2.805
2.429
2.503
2.691
22.663
31
Maluku Utara
1.459
3.397
3.989
2.832
2.888
3.384
5.139
2.717
2.025
3.595
31.425
32
Papua Barat
2.300
3.136
3.982
4.060
2.750
3.039
1.862
2.427
1.622
2.702
27.880
33
Papua
7.021
10.183
11.385
13.791
9.381
7.911
7.198
5.294
3.458
3.988
79.610
182.469
259.199
362.325
416.248
399.179
374.547
353.969
341.353
248.122
386.015
3.323.426
Total Tenaga Kerja Subsektor Hortikultura
Sumber : BPS - Data Mentah Sakernas diolah oleh Pusdatin - Kementerian Pertanian
Lampiran 33. Proyeksi Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor Hortikultura Menurut Kelompok Umur Tahun 2012 (Perkotaan+Perdesaan) Agustus 2012*) No.
Provinsi
Kelompok Umur 15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60+
Jumlah
1
Aceh
3.717
7.085
7.633
8.397
6.070
6.742
3.403
4.025
4.600
4.898
56.570
2
Sumatera Utara
8.153
13.941
22.124
24.476
24.685
23.075
18.162
15.800
13.002
10.813
174.231
3
Sumatera Barat
5.476
6.930
13.432
12.821
11.397
8.628
10.010
10.898
6.433
13.343
99.370
4
Riau
164
0
669
1.464
1.362
1.301
1.054
1.675
1.312
3.449
12.450
5
Jambi
1.280
8.592
7.559
9.081
10.202
6.297
8.270
5.727
4.819
8.453
70.281
6
Sumatera Selatan
2.616
5.017
6.995
6.334
5.752
3.627
2.642
4.304
4.357
6.000
47.642
7
Bengkulu
561
1.292
1.526
2.623
2.139
2.941
2.159
1.890
1.750
3.376
20.257
8
Lampung
4.685
3.748
6.832
8.107
7.919
7.552
9.404
4.913
5.263
10.309
68.732
9
Bangka Belitung
0
0
959
723
778
0
391
855
851
1.414
5.972
10
Kepulauan Riau
899
887
1.334
366
798
1.469
778
2.809
452
1.983
11.774
11
DKI Jakarta
0
0
0
0
0
786
0
703
0
0
1.490
12
Jawa Barat
37.615
57.341
74.487
99.637
88.239
69.280
74.541
75.090
57.768
70.216
704.215
13
Jawa Tengah
42.731
62.074
85.966
93.494
81.902
88.572
81.135
74.139
58.429
82.550
750.993
14
D.I. Yogyakarta
1.417
834
1.489
4.764
3.452
10.665
5.923
5.928
6.452
12.253
53.178
15
Jawa Timur
24.760
24.098
43.618
50.764
60.413
51.300
55.684
57.017
30.109
64.541
462.302
16
Banten
3.270
1.896
3.831
2.716
8.715
6.457
5.522
7.052
3.052
6.541
49.053
17
Bali
2.776
4.726
6.029
7.201
6.811
5.959
9.294
6.040
4.425
10.423
63.684
18
Nusa Tenggara Barat
8.581
11.936
14.424
12.933
13.057
15.317
10.823
10.939
7.395
9.280
114.684
19
Nusa Tenggara Timur
10.208
11.603
12.270
14.985
11.995
10.317
9.737
7.836
7.592
9.648
106.191
20
Kalimantan Barat
2.460
5.001
6.389
5.756
8.270
6.845
6.243
5.925
5.025
7.445
59.359
21
Kalimantan Tengah
661
1.696
4.506
3.705
2.035
2.121
3.100
3.520
2.036
4.222
27.602
22
Kalimantan Selatan
1.595
3.079
5.147
4.118
3.808
2.972
2.754
4.978
1.424
4.293
34.169
23
Kalimantan Timur
934
4.436
6.270
9.297
11.915
14.938
9.449
9.108
5.261
10.621
82.229
24
Sulawesi Utara
1.386
1.398
2.107
3.798
4.627
5.188
3.864
3.607
3.195
6.865
36.034
25
Sulawesi Tengah
3.783
2.888
4.080
5.206
4.872
6.041
3.445
2.552
2.113
5.149
40.129
26
Sulawesi Selatan
3.144
5.145
7.419
8.277
6.176
7.148
6.360
7.710
5.091
8.418
64.889
27
Sulawesi Tenggara
956
2.513
946
2.889
2.700
2.793
2.514
2.700
2.067
5.043
25.120
28
Gorontalo
793
1.280
2.959
1.676
2.536
1.664
1.413
1.792
2.349
3.099
19.559
29
Sulawesi Barat
1.052
609
2.189
1.035
1.736
995
513
467
233
636
9.466
30
Maluku
1.408
1.079
1.505
2.459
3.083
2.613
2.785
2.412
2.485
2.672
22.500
31
Maluku Utara
1.713
3.989
4.685
3.326
3.392
3.974
6.035
3.191
2.378
4.222
36.904
32
Papua Barat
2.282
3.112
3.951
4.029
2.729
3.016
1.848
2.408
1.610
2.681
27.665
33
Papua
6.981
10.124
11.320
13.712
9.327
7.865
7.157
5.264
3.438
3.965
79.152
188.058
268.351
374.648
430.168
412.890
388.460
366.412
353.273
256.765
398.822
3.437.846
Total Tenaga Kerja Subsektor Hortikultura
Sumber : BPS - Data Mentah Sakernas diolah oleh Pusdatin - Kementerian Pertanian Keterangan :*) Angka Proyeksi
Lampiran 34. Proyeksi Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor Hortikultura Menurut Kelompok Umur Tahun 2013 (Perkotaan+Perdesaan) Agustus 2013*) No.
Provinsi
Kelompok Umur 15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60+
Jumlah
1
Aceh
3.681
7.015
7.557
8.314
6.010
6.676
3.370
3.985
4.554
4.850
56.013
2
Sumatera Utara
8.424
14.403
22.857
25.287
25.502
23.840
18.764
16.323
13.432
11.171
180.002
3
Sumatera Barat
5.633
7.129
13.817
13.188
11.724
8.875
10.297
11.211
6.618
13.726
102.217
4
Riau
158
0
646
1.412
1.314
1.255
1.017
1.616
1.266
3.327
12.012
5
Jambi
1.354
9.085
7.994
9.602
10.788
6.659
8.745
6.056
5.095
8.939
74.318
6
Sumatera Selatan
2.669
5.119
7.137
6.463
5.869
3.701
2.696
4.392
4.445
6.122
48.614
7
Bengkulu
602
1.388
1.640
2.818
2.297
3.159
2.319
2.030
1.880
3.626
21.759
8
Lampung
4.733
3.786
6.901
8.189
7.999
7.629
9.500
4.963
5.317
10.414
69.432
9
Bangka Belitung
0
0
1.010
762
820
0
412
901
897
1.490
6.293
10
Kepulauan Riau
1.019
1.005
1.513
415
905
1.666
882
3.185
512
2.249
13.353
11
DKI Jakarta
0
0
0
0
0
755
0
676
0
0
1.430
12
Jawa Barat
38.999
59.450
77.227
103.302
91.485
71.828
77.283
77.851
59.893
72.798
730.116
13
Jawa Tengah
42.710
62.043
85.922
93.446
81.861
88.527
81.094
74.102
58.399
82.508
750.611
14
D.I. Yogyakarta
1.446
851
1.519
4.862
3.523
10.885
6.045
6.050
6.585
12.505
54.271
15
Jawa Timur
25.206
24.533
44.404
51.678
61.502
52.224
56.687
58.045
30.652
65.704
470.634
16
Banten
3.312
7.142
3.091
6.625
17
Bali
2.780
4.734
6.038
7.212
6.821
5.969
9.308
6.049
4.431
10.439
63.780
18
Nusa Tenggara Barat
9.421
13.104
15.835
14.198
14.334
16.815
11.882
12.009
8.118
10.188
125.905
19
Nusa Tenggara Timur
10.128
11.512
12.175
14.868
11.901
10.236
9.661
7.775
7.533
9.572
105.362
20
Kalimantan Barat
2.477
5.037
6.436
5.797
8.330
6.895
6.288
5.968
5.062
7.500
59.790
21
Kalimantan Tengah
675
1.730
4.597
3.780
2.076
2.164
3.163
3.592
2.077
4.308
28.162
22
Kalimantan Selatan
1.522
2.937
4.909
3.928
3.632
2.835
2.627
4.748
1.358
4.095
32.592
23
Kalimantan Timur
1.061
5.037
7.120
10.558
13.531
16.964
10.731
10.343
5.975
12.062
93.381
24
Sulawesi Utara
1.440
1.452
2.189
3.945
4.806
5.389
4.014
3.746
3.319
7.131
37.431
25
Sulawesi Tengah
3.969
3.031
4.282
5.463
5.112
6.340
3.615
2.678
2.217
5.403
42.110
26
Sulawesi Selatan
3.081
5.042
7.270
8.111
6.052
7.005
6.232
7.556
4.989
8.249
63.588
27
Sulawesi Tenggara
962
2.529
951
2.907
2.716
2.811
2.530
2.716
2.080
5.074
25.277
28
Gorontalo
862
1.392
3.217
1.822
2.757
1.809
1.536
1.948
2.554
3.370
21.266
29
Sulawesi Barat
986
571
2.052
970
1.627
933
481
438
218
596
8.872
30
Maluku
1.398
1.071
1.494
2.441
3.060
2.594
2.765
2.394
2.467
2.652
22.338
31
Maluku Utara
2.016
4.694
5.512
3.913
3.990
4.676
7.100
3.754
2.798
4.967
43.419
32
Papua Barat
2.265
3.088
3.921
3.997
2.708
2.992
1.833
2.390
1.597
2.660
27.451
33
Papua
6.939
10.064
11.252
13.630
9.271
7.818
7.114
5.232
3.418
3.941
Total Tenaga Kerja Subsektor Hortikultura
191.926
1.920
274.752
3.880
383.273
2.751
440.033
8.826
423.153
6.540
398.462
5.592
375.584
361.864
262.847
408.263
49.680
78.678 3.520.158
Sumber : BPS - Data Mentah Sakernas diolah oleh Pusdatin - Kementerian Pertanian Keterangan :*) Angka Proyeksi
Lampiran 35. Proyeksi Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor Hortikultura Menurut Kelompok Umur Tahun 2014 (Perkotaan+Perdesaan) Agustus 2014*) No.
Provinsi
Kelompok Umur 15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60+
Jumlah
1
Aceh
3.653
6.962
7.499
8.251
5.964
6.625
3.344
3.955
4.519
4.813
55.584
2
Sumatera Utara
8.736
14.938
23.706
26.225
26.449
24.725
19.461
16.929
13.931
11.585
186.684
3
Sumatera Barat
5.804
7.345
14.236
13.588
12.080
9.144
10.609
11.551
6.819
14.142
105.319
4
Riau
153
0
623
1.362
1.267
1.210
981
1.559
1.221
3.209
11.583
5
Jambi
1.431
9.603
8.449
10.149
11.402
7.038
9.243
6.401
5.385
9.448
78.548
6
Sumatera Selatan
2.723
5.223
7.282
6.594
5.988
3.776
2.751
4.481
4.535
6.246
49.598
7
Bengkulu
647
1.491
1.761
3.026
2.467
3.392
2.490
2.179
2.018
3.894
23.366
8
Lampung
4.770
3.816
6.956
8.254
8.063
7.689
9.575
5.002
5.359
10.496
69.980
9
Bangka Belitung
0
0
1.061
801
861
0
433
947
942
1.566
6.611
10
Kepulauan Riau
1.159
1.143
1.720
472
1.030
1.895
1.004
3.622
583
2.558
15.186
11
DKI Jakarta
0
0
0
0
0
717
0
641
0
0
1.358
12
Jawa Barat
40.433
61.637
80.068
107.102
94.850
74.470
80.126
80.715
62.096
75.476
756.972
13
Jawa Tengah
39.215
56.967
78.893
85.801
75.163
81.284
74.459
68.039
53.621
75.757
689.200
14
D.I. Yogyakarta
1.471
866
1.546
4.947
3.585
11.077
6.152
6.157
6.701
12.726
55.227
15
Jawa Timur
25.675
24.989
45.230
52.640
62.647
53.196
57.742
59.125
31.222
66.927
479.396
16
Banten
3.354
1.945
3.930
2.786
8.939
6.623
5.663
7.233
3.131
6.710
50.314
17
Bali
2.782
4.737
6.041
7.217
6.825
5.972
9.313
6.053
4.434
10.446
63.819
18
Nusa Tenggara Barat
10.361
14.411
17.415
15.615
15.764
18.493
13.067
13.208
8.928
11.205
138.468
19
Nusa Tenggara Timur
10.055
11.430
12.087
14.761
11.816
10.163
9.592
7.719
7.479
9.504
104.605
20
Kalimantan Barat
2.492
5.067
6.474
5.832
8.379
6.936
6.326
6.004
5.092
7.544
60.145
21
Kalimantan Tengah
691
1.771
4.705
3.869
2.125
2.215
3.237
3.676
2.126
4.409
28.822
22
Kalimantan Selatan
1.451
2.801
4.682
3.746
3.464
2.704
2.505
4.529
1.295
3.905
31.084
23
Kalimantan Timur
1.172
5.569
7.871
11.672
14.959
18.753
11.862
11.434
6.605
13.334
103.232
24
Sulawesi Utara
1.495
1.507
2.273
4.096
4.991
5.596
4.168
3.890
3.446
7.405
38.867
25
Sulawesi Tengah
4.159
3.176
4.486
5.724
5.357
6.643
3.788
2.806
2.323
5.662
44.124
26
Sulawesi Selatan
3.017
4.937
7.119
7.943
5.927
6.859
6.103
7.399
4.885
8.078
62.267
27
Sulawesi Tenggara
967
2.543
957
2.923
2.732
2.827
2.544
2.732
2.092
5.103
25.420
28
Gorontalo
924
1.492
3.449
1.953
2.956
1.939
1.647
2.089
2.738
3.613
22.799
29
Sulawesi Barat
923
534
1.921
909
1.524
873
450
410
204
558
8.307
30
Maluku
1.388
1.064
1.483
2.424
3.038
2.576
2.745
2.377
2.449
2.633
22.177
31
Maluku Utara
2.373
4.607
4.698
5.505
8.360
4.420
3.294
5.848
51.120
32
Papua Barat
2.247
3.064
3.890
3.967
2.687
2.969
1.819
2.371
1.585
2.640
27.238
33
Papua
6.896
10.002
11.183
13.546
9.214
7.770
7.070
5.200
3.396
3.917
78.194
192.620
276.555
385.485
442.802
427.209
401.654
378.629
364.851
264.456
411.355
3.545.615
Total Tenaga Kerja Subsektor Hortikultura
5.526
6.489
Sumber : BPS - Data Mentah Sakernas diolah oleh Pusdatin - Kementerian Pertanian Keterangan :*) Angka Proyeksi
Lampiran 36. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor Hortikultura Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2011 (Perkotaan+Perdesaan) Agustus 2011 Tingkat Pendidikan No.
Provinsi
Tidak/Belum Tidak Tamat Pernah SD Sekolah 2.893 9.102
1
Aceh
2
Sumatera Utara
1.265
3
Sumatera Barat
4
Riau
5 6
SD
SLTP
SMA
SMK
Diploma I/II/III
Universitas/ D IV
Jumlah
17.536
15.815
9.934
586
463
934
57.263
23.581
46.853
50.483
31.883
13.289
1.444
508
169.306
2.560
33.026
27.479
20.473
9.421
3.731
0
78
96.768
486
3.782
4.203
2.300
1.372
752
0
0
12.895
Jambi
5.155
20.672
19.399
8.996
10.836
501
878
0
66.437
Sumatera Selatan
3.500
7.245
22.273
8.943
4.084
403
0
237
46.685
7
Bengkulu
1.105
6.540
4.489
3.641
1.578
1.304
0
201
18.858
8
Lampung
3.410
16.676
33.298
11.632
6.997
1.096
129
921
74.159
9
Bangka Belitung
0
798
2.634
1.175
681
361
0
0
5.649
10
Kepulauan Riau
926
2.896
3.324
2.071
921
288
0
0
10.426
11
DKI Jakarta
0
724
0
0
809
0
0
0
1.533
12
Jawa Barat
26.912
204.539
361.620
61.941
15.371
6.264
1.517
1.070
679.234
13
Jawa Tengah
64.724
192.930
334.985
81.082
18.613
11.491
2.733
2.161
708.719
14
D.I. Yogyakarta
2.821
7.438
14.326
8.964
6.952
9.057
2.250
101
51.909
15
Jawa Timur
58.569
105.401
178.902
63.877
32.973
12.218
1.700
771
454.411
16
Banten
1.640
14.085
27.645
2.077
1.634
0
0
1.354
48.435
17
Bali
7.675
15.211
22.307
9.817
5.335
2.982
0
202
63.529
18
Nusa Tenggara Barat
27.123
25.506
29.456
10.811
8.946
777
0
2.064
104.683
19
Nusa Tenggara Timur
12.281
28.250
40.245
14.140
8.379
3.572
192
38
107.097
20
Kalimantan Barat
10.719
18.200
20.505
6.995
2.050
368
0
0
58.837
21
Kalimantan Tengah
2.258
7.400
11.016
3.951
1.706
800
0
0
27.131
22
Kalimantan Selatan
2.335
11.475
14.402
4.008
2.252
1.094
243
0
35.809
23
Kalimantan Timur
5.007
15.860
27.289
13.485
6.572
1.870
88
179
70.350
24
Sulawesi Utara
376
7.793
13.579
6.755
4.275
1.516
221
165
34.680
25
Sulawesi Tengah
3.536
12.298
14.389
5.115
2.040
654
148
0
38.180
26
Sulawesi Selatan
8.077
14.515
21.753
12.261
5.434
2.858
393
857
66.148
27
Sulawesi Tenggara
3.733
5.410
5.892
4.736
4.151
565
460
0
24.947
28
Gorontalo
297
7.477
8.274
685
603
359
0
0
17.695
29
Sulawesi Barat
272
3.342
3.734
2.265
237
0
0
225
10.075
30
Maluku
872
5.804
9.170
3.062
3.424
221
110
0
22.663
31
Maluku Utara
1.507
10.167
9.091
5.450
4.434
563
213
0
31.425
32
Papua Barat
4.673
6.631
8.912
4.912
1.763
877
49
63
27.880
33
Papua
19.945
15.261
20.851
14.092
6.485
1.682
673
621
79.610
286.652
860.035
1.379.831
466.010
222.145
82.099
13.904
12.750
3.323.426
Total Tenaga Kerja Subsektor Hortikultura
Sumber : BPS - Data Mentah Sakernas diolah oleh Pusdatin - Kementerian Pertanian
Lampiran 37. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor Hortikultura Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2012 (Perkotaan+Perdesaan) Agustus 2012*) Tingkat Pendidikan No
Provinsi
Tidak/Belum Tidak Tamat Pernah SD Sekolah 2.858 8.992
1
Aceh
2
Sumatera Utara
1.302
3
Sumatera Barat
4
Riau
5
SD
SLTP
SMA
SMK
Diploma I/II/III
Universitas/ D IV
Jumlah
17.324
15.624
9.814
579
457
923
56.570
24.267
48.216
51.951
32.810
13.676
1.486
523
174.231
2.629
33.914
28.218
21.024
9.674
3.831
0
80
99.370
469
3.651
4.058
2.221
1.325
726
0
0
12.450
Jambi
5.453
21.868
20.521
9.516
11.463
530
929
0
70.281
6
Sumatera Selatan
3.572
7.394
22.730
9.126
4.168
411
0
242
47.642
7
Bengkulu
1.187
7.025
4.822
3.911
1.695
1.401
0
216
20.257
8
Lampung
3.160
15.456
30.861
10.781
6.485
1.016
120
854
68.732
9
Bangka Belitung
0
844
2.785
1.242
720
382
0
0
5.972
1.046
3.271
3.754
2.339
1.040
325
0
0
11.774
10
Kep.Riau
11
DKI Jakarta
0
703
0
0
786
0
0
0
1.490
12
Jawa Barat
27.902
212.061
374.920
64.219
15.936
6.494
1.573
1.109
704.215
13
Jawa Tengah
68.585
204.438
354.966
85.918
19.723
12.176
2.896
2.290
750.993
14
DI Jogyakarta
2.890
7.620
14.676
9.183
7.122
9.278
2.305
103
53.178
15
Jawa Timur
59.586
107.231
182.009
64.986
33.546
12.430
1.730
784
462.302
16
Banten
1.661
14.265
27.998
2.104
1.655
0
0
1.371
49.053
17
Bali
7.694
15.248
22.361
9.841
5.348
2.989
0
202
63.684
18
Nusa Tenggara Barat
29.714
27.943
32.270
11.844
9.801
851
0
2.261
114.684
19
Nusa Tenggara Timur
12.177
28.011
39.905
14.020
8.308
3.542
190
38
106.191
20
Kalimantan Barat
10.814
18.361
20.687
7.057
2.068
371
0
0
59.359
21
Kalimantan Tengah
2.297
7.529
11.207
4.020
1.736
814
0
0
27.602
22
Kalimantan Selatan
2.228
10.949
13.742
3.824
2.149
1.044
232
0
34.169
23
Kalimantan Timur
5.852
18.538
31.897
15.762
7.682
2.186
103
209
82.229
24
Sulawesi Utara
391
8.097
14.109
7.019
4.442
1.575
230
171
36.034
25
Sulawesi Tengah
3.716
12.926
15.123
5.376
2.144
687
156
0
40.129
26
Sulawesi Selatan
7.923
14.239
21.339
12.028
5.331
2.804
386
841
64.889
27
Sulawesi Tenggara
3.759
5.447
5.933
4.769
4.180
569
463
0
25.120
28
Gorontalo
328
8.265
9.146
757
667
397
0
0
19.559
29
Sulawesi Barat
256
3.140
3.508
2.128
223
0
0
211
9.466
30
Maluku
866
5.762
9.104
3.040
3.399
219
109
0
22.500
31
Maluku Utara
1.770
11.940
10.676
6.400
5.207
661
250
0
36.904
32
Papua Barat
4.637
6.580
8.843
4.874
1.749
870
49
63
27.665
33
Papua
19.830
15.173
20.731
14.011
6.448
1.672
669
617
79.152
296.552
891.148
1.428.440
480.915
228.842
84.508
14.331
13.109
3.437.846
Total Tenaga Kerja Subsektor Hortikultura
Sumber : BPS - Data Mentah Sakernas diolah oleh Pusdatin - Kementerian Pertanian Keterangan :*) Angka Proyeksi
Lampiran 38. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor Hortikultura Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2013 (Perkotaan+Perdesaan) Agustus 2013*) Tingkat Pendidikan No
Provinsi
Tidak/Belum Tidak Tamat Pernah SD Sekolah 2.830 8.903
SD
SLTP
SMA
SMK
Diploma I/II/III
Universitas/ D IV
Jumlah
1
Aceh
17.153
15.470
9.717
573
453
914
56.013
2
Sumatera Utara
1.345
25.071
49.813
53.672
33.897
14.129
1.535
540
180.002
3
Sumatera Barat
2.704
34.886
29.026
21.626
9.952
3.941
0
82
102.217
4
Riau
453
3.523
3.915
2.143
1.278
701
0
0
12.012
5
Jambi
5.766
23.124
21.700
10.063
12.121
560
982
0
74.318
6
Sumatera Selatan
3.645
7.544
23.193
9.312
4.253
420
0
247
48.614
7
Bengkulu
1.275
7.546
5.180
4.201
1.821
1.505
0
232
21.759
8
Lampung
3.193
15.613
31.175
10.891
6.551
1.026
121
862
69.432
9
Bangka Belitung
0
889
2.934
1.309
759
402
0
0
6.293
10
Kepulauan Riau
1.186
3.709
4.257
2.652
1.180
369
0
0
13.353
11
DKI Jakarta
0
676
0
0
755
0
0
0
1.430
12
Jawa Barat
28.928
219.861
388.709
66.581
16.522
6.733
1.631
1.150
730.116
13
Jawa Tengah
68.550
204.334
354.786
85.875
19.713
750.611
14
D.I. Yogyakarta
15
Jawa Timur
16 17 18
12.170
2.895
2.289
2.949
7.777
14.978
9.372
7.268
9.469
2.352
106
54.271
60.660
109.164
185.289
66.158
34.150
12.654
1.761
799
470.634
Banten
1.682
14.447
28.355
2.130
1.676
0
0
1.389
49.680
Bali
7.705
15.271
22.395
9.856
5.356
2.994
0
203
63.780
Nusa Tenggara Barat
32.622
30.677
35.428
13.003
10.760
935
0
2.482
125.905
19
Nusa Tenggara Timur
12.082
27.792
39.593
13.911
8.243
3.514
189
37
105.362
20
Kalimantan Barat
10.893
18.495
20.837
7.108
2.083
374
0
0
59.790
21
Kalimantan Tengah
2.344
7.681
11.435
4.101
1.771
830
0
0
28.162
22
Kalimantan Selatan
2.125
10.444
13.108
3.648
2.050
996
221
0
32.592
23
Kalimantan Timur
6.646
21.052
36.223
17.900
8.724
2.482
117
238
93.381
24
Sulawesi Utara
406
8.411
14.656
7.291
4.614
1.636
239
178
37.431
25
Sulawesi Tengah
3.900
13.564
15.870
5.642
2.250
721
163
0
42.110
26
Sulawesi Selatan
7.764
13.953
20.911
11.787
5.224
2.747
378
824
63.588
27
Sulawesi Tenggara
3.782
5.482
5.970
4.799
4.206
572
466
0
25.277
28
Gorontalo
357
8.986
9.944
823
725
431
0
0
21.266
29
Sulawesi Barat
240
2.943
3.288
1.995
209
0
0
198
8.872
30
Maluku
31
Maluku Utara
32
Papua Barat
33
Papua Total Tenaga Kerja Subsektor Hortikultura
859
5.721
9.038
3.018
3.375
218
108
0
22.338
2.082
14.048
12.561
7.530
6.126
778
294
0
43.419 27.451
4.601
6.529
8.775
4.836
1.736
863
48
62
19.712
15.082
20.607
13.927
6.409
1.662
665
614
78.678
303.286
913.198
1.461.104
492.628
235.473
86.407
14.618
13.445
3.520.158
Sumber : BPS - Data Mentah Sakernas diolah oleh Pusdatin - Kementerian Pertanian Keterangan :*) Angka Proyeksi
Lampiran 39. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor Hortikultura Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2014 (Perkotaan+Perdesaan) Agustus 2014*) Tingkat Pendidikan No.
Provinsi
Tidak/Belum Tidak Tamat Pernah SD Sekolah 2.808 8.835
1
Aceh
2
Sumatera Utara
1.395
3
Sumatera Barat
4
Riau
5
SD
SLTP
SMA
SMK
Diploma I/II/III
Universitas/ D IV
Jumlah
17.022
15.351
9.643
569
449
907
55.584
26.001
51.662
55.665
35.156
14.653
1.592
560
186.684
2.786
35.944
29.907
22.282
10.254
4.061
0
85
105.319
437
3.397
3.775
2.066
1.232
676
0
0
11.583
Jambi
6.095
24.440
22.935
10.636
12.811
592
1.038
0
78.548
6
Sumatera Selatan
3.718
7.697
23.663
9.501
4.339
428
0
252
49.598
7
Bengkulu
1.369
8.103
5.562
4.511
1.955
1.616
0
249
23.366
8
Lampung
3.218
15.736
31.422
10.977
6.603
1.034
122
869
69.980
9
Bangka Belitung
0
934
3.083
1.375
797
422
0
0
6.611
10
Kepulauan Riau
1.349
4.218
4.842
3.017
1.341
419
0
0
15.186
11
DKI Jakarta
0
641
0
0
717
0
0
0
1.358
12
Jawa Barat
29.992
227.948
403.007
69.030
17.130
6.981
1.691
1.192
756.972
13
Jawa Tengah
62.941
187.616
325.759
78.849
18.100
11.175
2.658
2.101
689.200
14
D.I. Yogyakarta
3.001
7.913
15.242
9.537
7.396
9.636
2.394
107
55.227
15
Jawa Timur
61.789
111.196
188.738
67.389
34.786
12.890
1.793
813
479.396
16
Banten
1.704
14.631
28.717
2.158
1.697
0
0
1.407
50.314
17
Bali
7.710
15.281
22.409
9.862
5.359
2.996
0
203
63.819
18
Nusa Tenggara Barat
35.877
33.738
38.963
14.300
11.833
1.028
0
2.730
138.468
19
Nusa Tenggara Timur
11.995
27.593
39.309
13.811
8.184
3.489
188
37
104.605
20
Kalimantan Barat
10.957
18.605
20.961
7.150
2.096
376
0
0
60.145
21
Kalimantan Tengah
2.399
7.861
11.703
4.197
1.812
850
0
0
28.822
22
Kalimantan Selatan
2.027
9.961
12.502
3.479
1.955
950
211
0
31.084
23
Kalimantan Timur
7.347
23.273
40.044
19.788
9.644
2.744
129
263
103.232
24
Sulawesi Utara
421
8.734
15.219
7.571
4.791
1.699
248
185
38.867
25
Sulawesi Tengah
4.087
14.213
16.629
5.911
2.358
756
171
0
44.124
26
Sulawesi Selatan
7.603
13.663
20.477
11.542
5.115
2.690
370
807
62.267
27
Sulawesi Tenggara
3.804
5.513
6.004
4.826
4.230
576
469
0
25.420
28
Gorontalo
383
9.634
10.661
883
777
463
0
0
22.799
29
Sulawesi Barat
224
2.756
3.079
1.868
195
0
0
186
8.307
30
Maluku
853
5.680
8.973
2.996
3.351
216
108
0
22.177
31
Maluku Utara
2.451
16.539
14.789
8.866
7.213
916
346
0
51.120
32
Papua Barat
4.565
6.478
8.707
4.799
1.722
857
48
62
27.238
33
Papua
19.590
14.990
20.480
13.841
6.370
1.652
661
610
78.194
304.897
919.764
1.466.242
498.033
240.962
87.408
14.685
13.624
3.545.615
Total Tenaga Kerja Subsektor Hortikultura
Sumber : BPS - Data Mentah Sakernas diolah oleh Pusdatin - Kementerian Pertanian Keterangan :*) Angka Proyeksi
Lampiran 40. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor Hortikultura Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2011 (Perkotaan+Perdesaan) Agustus 2011 Status Pekerjaan Utama No.
Provinsi Berusaha Sendiri
Berusaha Berusaha Dibantu Buruh Dibantu Buruh Tidak Tetap/Buruh Tetap/Buruh Dibayar Tidak Dibayar
Buruh/ Karyawan
Pekerja Bebas Pertanian
Pekerja Keluarga
Jumlah
1
Aceh
11.840
18.495
1.529
441
4.180
20.778
57.263
2
Sumatera Utara
23.599
54.752
1.505
2.757
18.371
68.322
169.306
3
Sumatera Barat
16.991
37.257
1.885
2.319
3.948
34.368
96.768
4
Riau
4.804
1.864
663
1.747
1.510
2.307
12.895
5
Jambi
12.740
22.507
936
831
9.404
20.019
66.437
6
Sumatera Selatan
6.476
15.508
2.256
1.198
1.940
19.307
46.685
7
Bengkulu
2.700
7.437
0
737
1.484
6.500
18.858
8
Lampung
11.352
22.254
3.369
4.865
10.520
21.799
74.159
9
Bangka Belitung
2.320
1.041
0
582
297
1.409
5.649
10
Kepulauan Riau
4.514
872
0
1.462
1.466
2.112
10.426
11
DKI Jakarta
724
0
809
0
0
0
1.533
12
Jawa Barat
44.115
167.254
20.699
19.059
237.876
190.231
679.234
13
Jawa Tengah
29.903
218.419
18.973
12.852
161.003
267.569
708.719
14
D.I. Yogyakarta
1.251
28.991
303
521
3.746
17.097
51.909
15
Jawa Timur
31.794
114.302
18.633
13.121
125.995
150.566
454.411
16
Banten
11.051
10.436
0
3.226
11.240
12.482
17
Bali
6.222
25.717
1.868
964
6.216
22.542
63.529
18
Nusa Tenggara Barat
3.319
41.410
2.768
793
22.601
33.792
104.683
19
Nusa Tenggara Timur
11.466
40.149
96
636
1.327
53.423
107.097
20
Kalimantan Barat
9.759
19.276
0
2.785
3.977
23.040
58.837
21
Kalimantan Tengah
6.383
8.329
334
413
996
10.676
27.131
22
Kalimantan Selatan
8.021
10.120
695
178
2.388
14.407
35.809
23
Kalimantan Timur
17.626
21.035
1.239
967
4.500
24.983
70.350
24
Sulawesi Utara
12.143
8.355
1.501
533
2.170
9.978
34.680
25
Sulawesi Tengah
4.586
14.073
972
0
2.792
15.757
38.180
26
Sulawesi Selatan
11.387
27.849
542
1.149
217
25.004
66.148
27
Sulawesi Tenggara
5.736
9.082
177
0
500
9.452
24.947
28
Gorontalo
4.320
6.200
503
0
1.869
4.803
17.695
29
Sulawesi Barat
1.655
3.735
0
137
0
4.548
10.075
30
Maluku
5.978
6.920
0
0
0
9.765
22.663
31
Maluku Utara
8.636
9.458
0
51
773
12.507
31.425
32
Papua Barat
4.615
10.608
0
0
447
12.210
27.880
33
Papua
15.863
24.844
351
307
819
37.426
79.610
353.889
1.008.549
82.606
74.631
644.572
1.159.179
3.323.426
Total Tenaga Kerja Subsektor Hortikultura
48.435
Sumber : BPS - Data Mentah Sakernas diolah oleh Pusdatin - Kementerian Pertanian
Lampiran 41. Proyeksi Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor Hortikultura Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2012 (Perkotaan+Perdesaan) Agustus 2012*) Status Pekerjaan Utama No.
Provinsi Berusaha Sendiri
Berusaha Berusaha Dibantu Buruh Dibantu Buruh Tidak Tetap/Buruh Tetap/Buruh Dibayar Tidak Dibayar
Buruh/ Karyawan
Pekerja Bebas Pertanian
Pekerja Keluarga
Jumlah
1
Aceh
11.697
18.271
1.511
436
4.129
20.527
56.570
2
Sumatera Utara
24.285
56.345
1.549
2.837
18.905
70.309
174.231
3
Sumatera Barat
17.448
4
Riau
5
Jambi
6
38.259
1.936
2.381
4.054
35.292
99.370
4.638
1.800
640
1.687
1.458
2.227
12.450
13.477
23.809
990
879
9.948
21.177
70.281
Sumatera Selatan
6.609
15.826
2.302
1.223
1.980
19.703
47.642
7
Bengkulu
2.900
7.989
0
792
1.594
6.982
20.257
8
Lampung
10.521
20.625
3.122
4.509
9.750
20.204
68.732
9
Bangka Belitung
2.453
1.101
0
615
314
1.490
5.972
10
Kepulauan Riau
5.098
985
0
1.651
1.656
2.385
11.774
11
DKI Jakarta
703
0
786
0
0
0
1.490
12
Jawa Barat
45.737
173.405
21.460
19.760
246.625
197.227
704.215
13
Jawa Tengah
31.687
231.447
20.105
13.619
170.607
283.529
750.993
14
D.I. Yogyakarta
1.282
29.700
310
534
3.838
17.515
53.178
15
Jawa Timur
32.346
116.287
18.957
13.349
128.183
153.181
462.302
16
Banten
11.192
10.569
0
3.267
11.384
12.641
49.053
17
Bali
6.237
25.780
1.873
966
6.231
22.597
63.684
18
Nusa Tenggara Barat
3.636
45.366
3.032
869
24.760
37.020
114.684
19
Nusa Tenggara Timur
11.369
39.809
95
631
1.316
52.971
106.191
20
Kalimantan Barat
9.846
19.447
0
2.810
4.012
23.244
59.359
21
Kalimantan Tengah
6.494
8.474
340
420
1.013
10.861
27.602
22
Kalimantan Selatan
7.654
9.656
663
170
2.279
13.747
34.169
23
Kalimantan Timur
20.602
24.587
1.448
1.130
5.260
29.201
82.229
24
Sulawesi Utara
12.617
8.681
1.560
554
2.255
10.368
36.034
25
Sulawesi Tengah
4.820
14.791
1.022
0
2.935
16.561
40.129
26
Sulawesi Selatan
11.170
27.319
532
1.127
213
24.528
64.889
27
Sulawesi Tenggara
5.776
9.145
178
0
503
9.517
25.120
28
Gorontalo
4.775
6.853
556
0
2.066
5.309
19.559
29
Sulawesi Barat
1.555
3.509
0
129
0
4.273
9.466
30
Maluku
5.935
6.870
0
0
0
9.695
22.500
31
Maluku Utara
10.142
11.107
32
Papua Barat
33
Papua Total Tenaga Kerja Subsektor Hortikultura
60
908
14.688
36.904
4.579
10.526
0
0
444
12.116
27.665
15.772
24.701
349
305
814
37.211
79.152
365.052
1.043.040
85.315
76.708
669.432
1.198.298
3.437.846
Sumber : BPS - Data Mentah Sakernas diolah oleh Pusdatin - Kementerian Pertanian Keterangan :*) Angka Proyeksi
0
Lampiran 42. Proyeksi Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor Hortikultura Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2013 (Perkotaan+Perdesaan) Agustus 2013*) Status Pekerjaan Utama No.
Provinsi Berusaha Sendiri
Berusaha Berusaha Dibantu Buruh Dibantu Buruh Tidak Tetap/Buruh Tetap/Buruh Dibayar Tidak Dibayar
Buruh/ Karyawan
Pekerja Bebas Pertanian
Pekerja Keluarga
Jumlah
1
Aceh
11.581
18.091
1.496
431
4.089
20.324
56.013
2
Sumatera Utara
25.090
58.211
1.600
2.931
19.532
72.638
180.002
3
Sumatera Barat
17.948
39.355
1.991
2.450
4.170
36.303
102.217
4
Riau
4.475
1.736
618
1.627
1.407
2.149
12.012
5
Jambi
14.251
25.177
1.047
930
10.519
22.394
74.318
6
Sumatera Selatan
6.744
16.149
2.349
1.247
2.020
20.105
48.614
7
Bengkulu
3.115
8.581
0
850
1.712
7.500
21.759
8
Lampung
10.628
20.835
3.154
4.555
9.849
20.409
69.432
9
Bangka Belitung
2.584
1.160
0
648
331
1.570
6.293
10
Kepulauan Riau
5.781
1.117
0
1.872
1.878
2.705
13.353
11
DKI Jakarta
676
0
755
0
0
0
1.430
12
Jawa Barat
47.420
179.783
22.250
20.487
255.695
204.481
730.116
13
Jawa Tengah
31.671
231.330
20.094
13.612
170.520
283.385
750.611
14
D.I. Yogyakarta
1.308
30.310
317
545
3.916
17.875
54.271
15
Jawa Timur
32.929
118.383
19.298
13.589
130.493
155.942
470.634
16
Banten
11.335
10.704
0
3.309
11.529
12.803
49.680
17
Bali
6.247
25.819
1.875
968
6.241
22.631
63.780
18
Nusa Tenggara Barat
3.992
49.805
3.329
954
27.183
40.643
125.905
19
Nusa Tenggara Timur
11.280
39.499
94
626
1.306
52.558
105.362
20
Kalimantan Barat
9.917
19.588
0
2.830
4.041
23.413
59.790
21
Kalimantan Tengah
6.626
8.646
347
429
1.034
11.082
28.162
22
Kalimantan Selatan
7.300
9.211
633
162
2.173
13.113
32.592
23
Kalimantan Timur
23.396
27.921
1.645
1.284
5.973
33.162
93.381
24
Sulawesi Utara
13.106
9.018
1.620
575
2.342
10.769
37.431
25
Sulawesi Tengah
5.058
15.522
1.072
0
3.079
17.379
42.110
26
Sulawesi Selatan
10.946
26.771
521
1.105
209
24.036
63.588
27
Sulawesi Tenggara
5.812
9.202
179
0
507
9.577
25.277
28
Gorontalo
5.192
7.451
605
0
2.246
5.772
21.266
29
Sulawesi Barat
1.457
3.289
0
121
0
4.005
8.872
30
Maluku
5.892
6.821
0
0
0
9.625
22.338
31
Maluku Utara
11.932
13.068
0
70
1.068
17.281
43.419
32
Papua Barat
27.451
33
Papua Total Tenaga Kerja Subsektor Hortikultura
4.544
10.445
0
0
440
12.022
15.677
24.553
347
303
809
36.988
78.678
375.912
1.067.550
87.236
78.510
686.312
1.224.638
3.520.158
Sumber : BPS - Data Mentah Sakernas diolah oleh Pusdatin - Kementerian Pertanian Keterangan :*) Angka Proyeksi
Lampiran 43. Proyeksi Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor Hortikultura Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2014 (Perkotaan+Perdesaan) Agustus 2014*) Status Pekerjaan Utama No.
Provinsi Berusaha Sendiri
Berusaha Berusaha Dibantu Buruh Dibantu Buruh Tidak Tetap/Buruh Tetap/Buruh Dibayar Tidak Dibayar
Buruh/ Karyawan
Pekerja Bebas Pertanian
Pekerja Keluarga
Jumlah
1
Aceh
11.493
17.953
1.484
428
4.057
20.169
55.584
2
Sumatera Utara
26.021
60.372
1.659
3.040
20.257
75.335
186.684
3
Sumatera Barat
18.492
40.549
2.052
2.524
4.297
37.405
105.319
4
Riau
4.315
1.674
596
1.569
1.356
2.072
11.583
5
Jambi
15.062
26.610
1.107
982
11.118
23.668
78.548
6
Sumatera Selatan
6.880
16.476
2.397
1.273
2.061
20.512
49.598
7
Bengkulu
3.345
9.215
0
913
1.839
8.054
23.366
8
Lampung
10.712
21.000
3.179
4.591
9.927
20.571
69.980
9
Bangka Belitung
2.715
1.218
0
681
348
1.649
6.611
10
Kep.Riau
6.575
1.270
0
2.129
2.135
3.076
15.186
11
DKI Jakarta
641
0
717
0
0
0
1.358
12
Jawa Barat
49.164
186.396
23.068
21.240
265.101
212.003
756.972
13
Jawa Tengah
29.079
212.403
18.450
12.498
156.569
260.200
689.200
14
DI Jogyakarta
1.331
30.844
322
554
3.985
18.190
55.227
15
Jawa Timur
33.542
120.587
19.657
13.842
132.923
158.844
479.396
16
Banten
11.480
10.841
0
3.351
11.676
12.966
17
Bali
6.250
25.835
1.877
968
6.244
22.645
63.819
18
Nusa Tenggara Barat
4.390
54.775
3.661
1.049
29.895
44.698
138.468
19
Nusa Tenggara Timur
11.199
39.215
94
621
1.296
52.180
104.605
20
Kalimantan Barat
9.976
19.704
0
2.847
4.065
23.552
60.145
21
Kalimantan Tengah
6.781
8.848
355
439
1.058
11.341
22
Kalimantan Selatan
6.963
8.785
603
155
2.073
12.506
31.084
23
Kalimantan Timur
25.864
30.867
1.818
1.419
6.603
36.660
103.232
24
Sulawesi Utara
13.609
9.364
1.682
597
2.432
11.183
38.867
25
Sulawesi Tengah
5.300
16.264
1.123
0
3.227
18.210
44.124
26
Sulawesi Selatan
10.719
26.215
510
1.082
204
23.537
62.267
27
Sulawesi Tenggara
5.845
9.254
180
0
509
9.631
25.420
28
Gorontalo
5.566
7.988
648
0
2.408
6.189
22.799
29
Sulawesi Barat
1.365
3.080
0
113
0
3.750
8.307
30
Maluku
5.850
6.772
0
0
0
9.556
22.177
31
Maluku Utara
14.048
15.386
32
Papua Barat
33
Papua Total Tenaga Kerja Subsektor Hortikultura
Keterangan :*) Angka Proyeksi
28.822
83
1.257
20.345
51.120
4.509
10.364
0
0
437
11.929
27.238
15.581
24.402
345
302
804
36.760
78.194
384.665
1.074.524
87.585
79.291
690.164
1.229.386
3.545.615
Sumber : BPS - Data Mentah Sakernas diolah oleh Pusdatin - Kementerian Pertanian
0
50.314
Lampiran 44. Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Perkebunan Tahun 2011 dan Proyeksinya Tahun 2012-2014
No
Proyeksi Tenaga Kerja
Tenaga Kerja Pertanian
Provinsi
Subsektor Perkebunan
2011
2012*)
2013*)
2014*)
1
Aceh
2
Sumatra Utara
3
Sumatera Barat
304.297
295.591
288.820
284.288
4
Riau
959.566
1.030.864
1.103.792
1.178.310
5
Jambi
6
Sumatera Selatan
7 8
296.538
304.493
310.808
316.094
1.423.447
1.326.547
1.239.790
1.161.802
583.018
564.799
543.311
519.312
1.466.573
1.521.853
1.572.058
1.617.105
Bengkulu
327.254
324.351
320.577
316.036
Lampung
890.328
859.368
830.317
803.013
9
Bangka Belitung
121.056
111.555
101.520
91.255
10
Kepulauan Riau
34.884
39.224
44.008
49.269
11
DKI Jakarta
3.289
3.313
3.336
3.360
12
Jawa Barat
148.604
148.920
149.380
149.962
13
Jawa Tengah
566.791
572.403
583.892
601.776
14
D.I. Yogyakarta
40.861
41.575
42.003
42.151
15
Jawa Timur
1.553.447
1.574.804
1.600.541
1.630.784
16
Banten
34.571
24.347
17.128
12.042
17
Bali
74.207
57.068
43.888
33.752
18
Nusa Tengagra Barat
166.392
151.196
140.525
133.471
19
Nusa Tenggara Timur
211.449
208.957
205.727
201.931
20
Kalimantan Barat
827.644
852.216
877.337
902.980
21
Kalimantan Tengah
332.033
375.163
422.153
473.242
22
Kalimantan Selatan
301.548
321.545
341.469
361.262
23
Kalimantan Timur
117.024
128.991
141.650
155.019
24
Sulawesi Utara
83.431
91.278
99.936
109.447
25
Sulawesi Tengah
292.187
274.963
259.794
246.354
26
Sulawesi Selatan
282.289
277.451
272.622
267.800
27
Sulawesi Utara
184.982
178.466
172.429
166.821
28
Gorontalo
15.661
14.888
14.172
13.508
29
Sulawesi Barat
171.224
178.656
181.527
194.436
30
Maluku
31
Maluku Utara
32 33
59.433
57.093
54.770
52.487
142.379
132.823
123.911
115.637
Papua Barat
14.963
14.416
13.897
13.404
Papua
45.768
48.664
51.573
12.077.138
12.107.842
12.168.663
Total Tenaga Kerja Subsektor Perkebunan
54.418 12.272.530
Sumber : BPS - Data Mentah Sakernas diolah oleh Pusdatin - Kementerian Pertanian Keterangan :*) Angka Proyeksi
Lampiran 45. Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor Perkebunan Menurut Jenis Kelamin Tahun 2011 dan Proyeksinya Tahun 2012-2014 (Perkotaan+Perdesaan)
No.
Provinsi
Agustus 2011
Agustus 2012*)
Agustus 2013*)
Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Perempuan 1
Aceh
2
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Agustus 2014*) Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
85.061
211.477
87.343
217.150
89.154
221.654
90.671
225.423
Sumatera Utara
507.927
915.520
473.350
853.197
442.393
797.397
414.564
747.237
3
Sumatera Barat
76.079
228.218
73.902
221.689
72.210
216.611
71.077
213.212
4
Riau
239.967
719.599
257.797
773.067
276.035
827.757
294.670
883.640
5
Jambi
167.250
415.768
162.024
402.776
155.859
387.452
148.975
370.338
6
Sumatera Selatan
547.361
919.212
567.993
953.860
586.730
985.327
603.543
1.013.562
7
Bengkulu
120.841
206.413
119.769
204.582
118.376
202.202
116.699
199.337
8
Lampung
254.981
635.347
246.114
613.254
237.794
592.522
229.975
573.038
9
Bangka Belitung
48.357
72.699
44.562
66.993
40.553
60.967
36.453
54.802
10
KepulauanRiau
13.428
21.456
15.099
24.126
16.940
27.068
18.965
30.304
11
DKI Jakarta
1.590
1.699
1.601
1.711
1.613
1.723
1.624
1.736
12
Jawa Barat
46.878
101.726
46.978
101.942
47.123
102.257
47.306
102.656
13
Jawa Tengah
218.184
348.607
220.344
352.059
224.767
359.125
231.651
370.125
14
D.I. Yogyakarta
19.819
21.042
20.166
21.410
20.373
21.630
20.445
21.706
15
Jawa Timur
543.063
1.010.384
550.529
1.024.275
559.526
1.041.015
570.099
1.060.685
16
Banten
4.883
29.688
3.439
20.909
2.419
14.709
1.701
10.341
17
Bali
33.268
40.939
25.584
31.484
19.676
24.212
15.131
18.620
18
Nusa Tenggara Barat
79.057
87.335
71.837
79.359
66.767
73.758
63.416
70.056
19
Nusa Tenggara Timur
102.307
109.142
101.101
107.856
99.539
106.189
97.702
104.229
20
Kalimantan Barat
348.663
478.981
359.015
493.202
369.597
507.740
380.400
522.580
21
Kalimantan Tengah
122.279
209.754
138.163
237.000
155.468
266.685
174.282
298.959
22
Kalimantan Selatan
122.745
178.803
130.885
190.661
138.995
202.474
147.052
214.211
23
Kalimantan Timur
28.389
88.635
31.292
97.699
34.363
107.287
37.606
117.413
24
Sulawesi Utara
13.783
69.648
15.079
76.199
16.510
83.427
18.081
91.366
25
Sulawesi Tengah
92.937
199.250
87.458
187.504
82.634
177.161
78.359
167.995
26
Sulawesi Selatan
102.313
179.976
100.560
176.892
98.809
173.812
97.062
170.739
27
Sulawesi Tenggara
73.198
111.784
70.619
107.846
68.231
104.198
66.012
100.810
28
Gorontalo
4.853
10.808
4.614
10.275
4.392
9.781
4.186
9.322
29
Sulawesi Barat
66.158
105.066
69.030
109.626
70.139
111.388
75.127
119.309
30
Maluku
18.276
41.157
17.556
39.536
16.842
37.928
16.140
36.347
31
Maluku Utara
31.863
110.516
29.724
103.098
27.730
96.181
25.878
89.758
32
Papua Barat
4.317
10.646
4.159
10.257
4.010
9.888
3.867
9.537
33
Papua
17.060
28.708
18.139
30.524
19.224
32.349
20.284
34.134
4.157.135
7.920.003
4.165.826
7.942.016
4.184.790
7.983.874
4.219.003
8.053.527
Total Tenaga Kerja Subsektor Perkebunan
Sumber : BPS - Data Mentah Sakernas diolah oleh Pusdatin - Kementerian Pertanian Keterangan :*) Angka Proyeksi
Lampiran 46. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor Perkebunan Menurut Kelompok Umur Tahun 2011 (Perkotaan+Perdesaan)
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Provinsi Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah D.I. Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Total Tenaga Kerja
Subsektor Perkebunan
15-19 16.725 106.379 14.861 56.813 30.105 91.716 18.739 49.951 5.799 1.327 0 4.442 18.931 2.277 61.246 2.624 1.643 8.278 15.054 58.057 23.219 24.161 7.842 2.180 21.125 21.709 17.754 1.981 11.173 4.293 11.048 830 3.051 715.333
20-24 26.718 153.756 25.120 105.610 69.553 167.961 35.299 101.111 9.683 1.731 0 17.727 38.069 1.766 123.390 2.674 1.762 19.436 20.079 96.246 36.458 32.295 15.200 5.861 26.862 27.673 15.350 1.070 16.493 4.712 15.539 1.202 5.403 1.221.809
25-29 39.297 172.371 31.801 127.240 88.893 204.062 46.554 117.636 10.270 5.150 0 12.148 49.557 4.305 158.448 7.812 5.857 22.521 20.497 113.450 54.995 47.080 18.047 6.608 31.586 30.343 23.940 1.300 21.912 9.161 18.251 3.054 7.618 1.511.764
30-34 44.889 184.134 37.447 150.497 82.555 215.348 45.794 119.679 20.517 6.580 0 12.276 59.715 1.376 163.937 2.989 8.143 18.919 24.923 131.890 51.815 43.369 20.039 11.024 35.679 34.373 24.297 1.972 22.431 8.236 21.317 2.246 7.382 1.615.788
Agustus 2011 Kelompok Umur 35-39 40-44 46.690 35.457 164.730 160.667 39.382 36.080 136.807 108.498 78.806 66.419 193.765 169.767 43.064 35.787 120.141 86.143 19.969 14.278 4.169 4.258 809 0 15.606 22.378 63.678 81.703 4.106 1.591 177.264 212.917 3.424 5.520 6.992 10.854 20.745 17.874 29.742 25.496 108.031 91.051 47.434 34.215 38.294 35.712 12.680 14.070 7.904 10.719 41.032 28.470 37.551 29.778 20.116 18.157 1.706 1.914 21.574 22.684 9.017 5.935 20.131 13.805 1.671 1.690 4.066 7.219 1.541.096
1.411.106
45-49 27.191 142.931 32.378 98.113 55.414 143.088 34.443 86.536 14.063 2.107 684 17.758 59.312 6.443 192.173 3.757 12.022 14.591 20.124 72.984 26.965 29.637 11.476 9.729 29.296 22.977 17.347 1.438 17.407 4.670 13.691 1.671 2.963
1.225.379
50-54 25.555 133.184 37.672 77.944 45.607 106.511 25.778 70.873 10.519 2.863 0 22.111 75.162 5.476 169.477 2.390 7.246 19.986 16.854 60.281 24.484 21.300 7.664 8.806 27.838 22.781 14.856 1.700 9.994 3.870 12.236 1.625 4.193 1.076.836
55-59 15.116 95.624 19.655 40.149 31.050 80.478 18.818 52.647 8.023 2.676 906 8.201 40.025 3.046 116.715 1.726 7.937 7.427 12.422 40.314 14.369 15.155 3.987 8.992 16.893 17.012 13.140 1.230 9.955 4.313 7.328 216 1.912 717.457
60+ 18.900 109.671 29.901 57.895 34.616 93.877 22.978 85.611 7.935 4.023 890 15.957 80.639 10.475 177.880 1.655 11.751 16.615 26.258 55.340 18.079 14.545 6.019 11.608 33.406 38.092 20.025 1.350 17.601 5.226 9.033 758 1.961 1.040.570
Jumlah 296.538 1.423.447 304.297 959.566 583.018 1.466.573 327.254 890.328 121.056 34.884 3.289 148.604 566.791 40.861 1.553.447 34.571 74.207 166.392 211.449 827.644 332.033 301.548 117.024 83.431 292.187 282.289 184.982 15.661 171.224 59.433 142.379 14.963 45.768 12.077.138
Sumber : BPS - Data Mentah Sakernas diolah oleh Pusdatin - Kementerian Pertanian
Lampiran 47. Proyeksi Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor Perkebunan Menurut Kelompok Umur Tahun 2012 (Perkotaan+Perdesaan) Agustus 2012*) No.
Provinsi
Kelompok Umur 15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60+
Jumlah
1
Aceh
17.174
27.435
40.351
46.093
47.943
36.408
27.920
26.241
15.522
19.407
304.493
2
Sumatera Utara
99.137
143.289
160.637
171.599
153.516
149.730
133.201
124.118
89.114
102.205
1.326.547
3
Sumatera Barat
14.436
24.401
30.891
36.376
38.255
35.048
31.452
36.594
19.093
29.046
295.591
4
Riau
61.034
113.457
136.694
161.679
146.972
116.560
105.403
83.735
43.132
62.197
1.030.864
5
Jambi
29.164
67.380
86.115
79.975
76.343
64.343
53.682
44.182
30.080
33.534
564.799
6
Sumatera Selatan
95.173
174.292
211.754
223.465
201.069
176.166
148.481
110.526
83.511
97.416
1.521.853
7
Bengkulu
18.573
34.986
46.141
45.388
42.682
35.470
34.137
25.549
18.651
22.774
324.351
8
Lampung
48.214
97.595
113.545
115.517
115.963
83.147
83.527
68.408
50.816
82.634
859.368
9
Bangka Belitung
5.344
8.923
9.464
18.907
18.402
13.157
12.959
9.693
7.393
7.312
111.555
10
Kepulauan Riau
1.492
1.946
5.791
7.399
4.688
4.788
2.369
3.219
3.009
4.524
39.224
11
DKI Jakarta
0
0
0
0
815
0
689
0
912
896
3.313
12
Jawa Barat
4.451
17.765
12.174
12.302
15.639
22.426
17.796
22.158
8.218
15.991
148.920
13
Jawa Tengah
19.118
38.446
50.048
60.306
64.309
82.512
59.899
75.906
40.421
81.437
572.403
14
D.I. Yogyakarta
2.317
1.797
4.380
1.400
4.178
1.619
6.556
5.572
3.099
10.658
41.575
15
Jawa Timur
62.088
125.086
160.626
166.191
179.701
215.844
194.815
171.807
118.320
180.326
1.574.804
16
Banten
1.848
1.883
5.502
2.105
2.411
3.888
2.646
1.683
1.216
1.166
24.347
17
Bali
1.264
1.355
4.504
6.262
5.377
8.347
9.245
5.572
6.104
9.037
57.068
18
Nusa Tenggara Barat
7.522
17.661
20.464
17.191
18.850
16.242
13.258
18.161
6.749
15.098
151.196
19
Nusa Tenggara Timur
14.877
19.842
20.255
24.629
29.391
25.196
19.887
16.655
12.276
25.949
208.957
20
Kalimantan Barat
59.781
99.104
116.818
135.806
111.238
93.754
75.151
62.071
41.511
56.983
852.216
21
Kalimantan Tengah
26.235
41.194
62.139
58.546
53.596
38.659
30.468
27.664
16.235
20.427
375.163
22
Kalimantan Selatan
25.763
34.437
50.202
46.245
40.834
38.080
31.602
22.713
16.160
15.510
321.545
23
Kalimantan Timur
8.644
16.754
19.892
22.088
13.977
15.509
12.650
8.448
4.395
6.634
128.991
24
Sulawesi Utara
2.385
6.412
7.230
12.061
8.647
11.727
10.644
9.634
9.838
12.700
91.278
25
Sulawesi Tengah
19.880
25.278
29.724
33.576
38.613
26.792
27.569
26.197
15.897
31.437
274.963
26
Sulawesi Selatan
21.337
27.199
29.823
33.784
36.907
29.268
22.583
22.391
16.720
37.439
277.451
27
Sulawesi Tenggara
17.129
14.809
23.097
23.441
19.407
17.517
16.736
14.333
12.677
19.320
178.466
28
Gorontalo
1.883
1.017
1.236
1.875
1.622
1.820
1.367
1.616
1.169
1.283
14.888
29
Sulawesi Barat
11.658
17.209
22.863
23.405
22.510
23.669
18.163
10.428
10.387
18.365
178.656
30
Maluku
31
Maluku Utara
32 33
Papua Barat Papua Total Tenaga Kerja Subsektor Perkebunan
4.124
4.526
8.800
7.912
8.662
5.701
4.486
3.718
4.143
5.020
57.093
10.306
14.496
17.026
19.886
18.780
12.878
12.772
11.415
6.836
8.427
132.823 14.416
800
1.158
2.942
2.164
1.610
1.628
1.610
1.566
208
730
3.244
5.745
8.100
7.849
4.323
7.676
3.150
4.458
2.033
2.085
48.664
716.395
1.226.878
1.519.230
1.625.422
1.547.231
1.415.568
1.226.875
1.076.431
715.847
1.037.966
12.107.842
Sumber : BPS - Data Mentah Sakernas diolah oleh Pusdatin - Kementerian Pertanian Keterangan :*) Angka Proyeksi
Lampiran 48. Proyeksi Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor Perkebunan Menurut Kelompok Umur Tahun 2013 (Perkotaan+Perdesaan) Agustus 2013*) No.
Provinsi
Kelompok Umur 15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60+
Jumlah
1
Aceh
17.530
28.004
41.188
47.049
48.937
37.163
28.500
26.785
15.843
19.810
310.808
2
Sumatera Utara
92.654
133.918
150.131
160.376
143.476
139.937
124.490
116.000
83.286
95.521
1.239.790
3
Sumatera Barat
14.105
23.842
30.184
35.542
37.379
34.245
30.731
35.756
18.655
28.380
288.820
4
Riau
65.352
121.484
146.365
173.117
157.370
124.806
112.860
89.659
46.184
66.597
1.103.792
5
Jambi
28.055
64.816
82.839
76.933
73.439
61.896
51.640
42.501
28.935
32.258
543.311
6
Sumatera Selatan
98.313
180.042
218.739
230.837
207.702
181.978
153.380
114.172
86.266
100.629
1.572.058
7
Bengkulu
18.357
34.579
45.604
44.860
42.185
35.057
33.740
25.252
18.434
22.509
320.577
8
Lampung
46.584
94.296
109.707
111.612
112.043
80.337
80.703
66.096
49.098
79.841
830.317
9
Bangka Belitung
4.863
8.120
8.613
17.206
16.746
11.974
11.794
8.821
6.728
6.654
101.520
10
Kepulauan Riau
1.674
2.184
6.497
8.301
5.259
5.372
2.658
3.612
3.376
5.075
44.008
11
DKI Jakarta
0
0
0
0
821
0
694
0
919
903
3.336
12
Jawa Barat
4.465
17.820
12.211
12.340
15.687
22.495
17.851
22.226
8.244
16.040
149.380
13
Jawa Tengah
19.502
39.218
51.052
61.517
65.599
84.168
61.102
77.430
41.233
83.072
583.892
14
D.I. Yogyakarta
2.341
1.815
4.425
1.414
4.221
1.635
6.623
5.629
3.131
10.768
42.003
15
Jawa Timur
63.103
127.131
163.251
168.907
182.638
219.372
197.999
174.615
120.253
183.273
1.600.541
16
Banten
1.300
1.325
3.870
1.481
1.696
2.735
1.861
1.184
855
820
17.128
17
Bali
972
1.042
3.464
4.816
4.135
6.419
7.110
4.285
4.694
6.950
43.888
18
Nusa Tenggara Barat
6.991
16.415
19.020
15.978
17.520
15.095
12.323
16.879
6.272
14.032
140.525
19
Nusa Tenggara Timur
14.647
19.536
19.942
24.249
28.937
24.806
19.579
16.398
12.086
25.547
205.727
20
Kalimantan Barat
61.543
102.025
120.262
139.809
114.517
96.518
77.366
63.900
42.735
58.663
877.337
21
Kalimantan Tengah
29.521
46.353
69.922
65.879
60.309
43.502
34.284
31.129
18.269
22.986
422.153
22
Kalimantan Selatan
27.360
36.570
53.313
49.110
43.364
40.440
33.561
24.120
17.161
16.471
341.469
23
Kalimantan Timur
9.492
18.399
21.845
24.256
15.348
17.031
13.891
9.277
4.826
7.286
141.650
24
Sulawesi Utara
2.611
7.020
7.915
13.205
9.468
12.840
11.654
10.548
10.771
13.904
99.936
25
Sulawesi Tengah
18.783
23.884
28.084
31.724
36.483
25.314
26.048
24.752
15.020
29.703
259.794
26
Sulawesi Selatan
20.966
26.725
29.304
33.196
36.265
28.758
22.190
22.001
16.429
36.787
272.622
27
Sulawesi Tenggara
16.549
14.308
22.315
22.648
18.751
16.925
16.170
13.848
12.248
18.666
172.429
28
Gorontalo
1.793
968
1.176
1.785
1.544
1.732
1.301
1.538
1.113
1.222
14.172
29
Sulawesi Barat
11.845
17.485
23.231
23.781
22.872
24.049
18.454
10.595
10.554
18.660
181.527
30
Maluku
3.956
4.342
8.442
7.590
8.310
5.469
4.304
3.566
3.975
4.816
54.770
31
Maluku Utara
9.615
13.523
15.884
18.552
17.520
12.014
11.915
10.649
6.377
7.861
123.911 13.897
32 33
Papua Barat Papua Total Tenaga Kerja Subsektor Perkebunan
771
1.116
2.836
2.086
1.552
1.570
1.552
1.509
201
704
3.438
6.088
8.584
8.318
4.582
8.135
3.339
4.725
2.154
2.210
51.573
719.049
1.234.394
1.530.217
1.638.473
1.556.675
1.423.785
1.231.665
1.079.459
716.328
1.038.618
12.168.663
Sumber : BPS - Data Mentah Sakernas diolah oleh Pusdatin - Kementerian Pertanian Keterangan :*) Angka Proyeksi
Lampiran 49. Proyeksi Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor Perkebunan Menurut Kelompok Umur Tahun 2014 (Perkotaan+Perdesaan) Agustus 2014*) No.
Provinsi
Kelompok Umur 15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60+
Jumlah
1
Aceh
17.828
28.480
41.889
47.849
49.769
37.795
28.984
27.240
16.113
20.146
316.094
2
Sumatera Utara
86.825
125.494
140.687
150.288
134.451
131.135
116.659
108.703
78.047
89.512
1.161.802
3
Sumatera Barat
13.884
23.468
29.710
34.985
36.792
33.708
30.249
35.195
18.363
27.935
284.288
4
Riau
69.764
129.685
156.246
184.805
167.994
133.231
120.479
95.712
49.301
71.093
1.178.310
5
Jambi
6
Sumatera Selatan
7 8 9
26.815
61.953
79.180
73.534
70.195
59.161
49.359
40.624
27.657
30.834
519.312
101.130
185.201
225.007
237.452
213.653
187.192
157.775
117.444
88.738
103.513
1.617.105
Bengkulu
18.097
34.089
44.958
44.224
41.588
34.560
33.262
24.894
18.173
22.190
316.036
Lampung
45.052
91.195
106.099
107.942
108.359
77.695
78.049
63.922
47.484
77.215
803.013
Bangka Belitung
4.371
7.299
7.742
15.466
15.053
10.763
10.601
7.930
6.048
5.982
91.255
10
Kepulauan Riau
1.874
2.445
7.274
9.293
5.888
6.014
2.976
4.044
3.780
5.682
49.269
11
DKI Jakarta
0
0
0
0
826
0
699
0
926
909
3.360
12
Jawa Barat
4.483
17.889
12.259
12.388
15.749
22.582
17.920
22.313
8.276
16.103
149.962
13
Jawa Tengah
20.100
40.419
52.616
63.401
67.609
86.746
62.973
79.801
42.496
85.616
601.776
14
D.I. Yogyakarta
2.349
1.822
4.441
1.419
4.236
1.641
6.646
5.649
3.142
10.806
42.151
15
Jawa Timur
64.295
129.533
166.336
172.098
186.089
223.517
201.740
177.914
122.526
186.736
1.630.784
16
Banten
914
931
2.721
1.041
1.193
1.923
1.309
832
601
576
12.042
17
Bali
747
801
2.664
3.704
3.180
4.937
5.468
3.296
3.610
5.345
33.752
18
Nusa Tenggara Barat
6.640
15.591
18.065
15.176
16.641
14.338
11.704
16.032
5.958
13.328
133.471
19
Nusa Tenggara Timur
14.376
19.175
19.574
23.801
28.403
24.348
19.218
16.095
11.863
25.076
201.931
20
Kalimantan Barat
63.342
105.007
123.777
143.895
117.865
99.339
79.627
65.768
43.984
60.377
902.980
21
Kalimantan Tengah
33.094
51.963
78.384
73.851
67.607
48.766
38.433
34.897
20.480
25.768
473.242
22
Kalimantan Selatan
28.946
38.690
56.403
51.957
45.877
42.784
35.506
25.518
18.156
17.425
361.262
23
Kalimantan Timur
10.388
20.135
23.906
26.545
16.797
18.638
15.202
10.152
5.281
7.973
155.019
24
Sulawesi Utara
2.860
7.689
8.669
14.462
10.369
14.061
12.763
11.552
11.796
15.228
109.447
25
Sulawesi Tengah
17.811
22.648
26.631
30.082
34.596
24.004
24.701
23.471
14.243
28.166
246.354
26
Sulawesi Selatan
20.595
26.253
28.786
32.609
35.624
28.250
21.798
21.612
16.139
36.137
267.800
27
Sulawesi Tenggara
16.011
13.843
21.590
21.912
18.141
16.374
15.644
13.398
11.850
18.059
166.821
28
Gorontalo
1.709
923
1.121
1.701
1.471
1.651
1.240
1.466
1.061
1.164
13.508
29
Sulawesi Barat
12.688
18.729
24.882
25.472
24.499
25.759
19.767
11.349
11.305
19.987
194.436
30
Maluku
3.791
4.161
8.090
7.273
7.963
5.241
4.124
3.418
3.809
4.615
52.487
31
Maluku Utara
8.973
12.620
14.823
17.313
16.350
11.212
11.119
9.938
5.952
7.336
115.637
32
Papua Barat
13.404
33
Papua Total Tenaga Kerja Subsektor Perkebunan
744
1.077
2.736
2.012
1.497
1.514
1.497
1.456
193
679
3.628
6.424
9.058
8.777
4.834
8.583
3.523
4.985
2.273
2.332
54.418
724.123
1.245.632
1.546.324
1.656.729
1.571.156
1.437.465
1.241.015
1.086.620
719.622
1.043.843
12.272.530
Sumber : BPS - Data Mentah Sakernas diolah oleh Pusdatin - Kementerian Pertanian Keterangan :*) Angka Proyeksi
Lampiran 50. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor Perkebunan Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2011 (Perkotaan+Perdesaan) Agustus 2011 Tingkat Pendidikan No.
Provinsi
1
Aceh
2
Sumatera Utara
3
Sumatera Barat
4
Riau
5
Jambi
6
Sumatera Selatan
Tidak/Belum Pernah Sekolah 10.834
Tidak Tamat SD
SD
SLTP
SMA
SMK
Diploma I/II/III
Universitas/ D IV
Jumlah
58.546
94.707
71.458
53.509
4.199
1.676
1.609
296.538
252.970
459.885
352.752
204.285
74.609
6.428
4.958
1.423.447
8.995
89.732
104.539
60.779
27.276
10.122
1.007
1.847
304.297
35.590
191.752
335.125
234.933
122.830
30.992
3.758
4.586
24.394
145.717
230.765
108.075
53.953
14.911
1.640
3.563
583.018
41.481
362.916
578.548
293.971
154.083
25.315
6.711
3.548
1.466.573
7
Bengkulu
17.328
85.646
106.864
65.747
37.398
10.911
1.306
2.054
327.254
8
Lampung
22.187
193.388
346.059
206.587
80.622
36.918
3.288
1.279
890.328
9
Bangka Belitung
11.358
36.237
47.599
11.601
9.517
3.810
602
332
121.056
10
Kepulauan Riau
3.494
7.674
14.421
5.543
3.353
399
0
0
34.884
11
DKI Jakarta
0
0
0
0
0
1.715
1.574
0
3.289
12
Jawa Barat
4.145
34.066
82.254
17.052
3.204
6.128
0
1.755
148.604
13
Jawa Tengah
35.016
165.932
276.458
59.685
16.719
10.859
1.391
731
566.791
14
D.I. Yogyakarta
2.591
9.930
10.297
10.569
3.288
3.634
0
552
40.861
15
Jawa Timur
310.247
362.002
559.112
233.598
70.175
14.533
1.291
2.489
1.553.447
16
Banten
1.782
8.554
18.466
4.090
1.679
0
0
0
34.571
17
Bali
6.754
14.090
26.810
12.535
9.283
3.677
1.058
0
74.207
18
Nusa Tenggara Barat
44.661
41.373
41.894
26.354
10.706
917
0
487
166.392
19
Nusa Tenggara Timur
11.439
47.426
116.357
17.592
12.699
3.759
964
1.213
211.449
20
Kalimantan Barat
76.092
238.487
302.322
126.337
69.376
10.858
2.808
1.364
827.644
21
Kalimantan Tengah
4.494
48.308
145.771
83.329
37.493
9.132
1.189
2.317
332.033
22
Kalimantan Selatan
7.144
80.951
120.062
57.924
25.156
8.022
1.717
572
301.548
23
Kalimantan Timur
6.856
18.784
44.806
24.293
13.425
5.707
1.982
1.171
117.024
24
Sulawesi Utara
792
23.062
27.136
18.163
10.198
2.810
719
551
83.431
25
Sulawesi Tengah
16.293
61.874
121.856
54.887
26.148
8.947
1.023
1.159
292.187
26
Sulawesi Selatan
31.784
67.128
87.699
52.313
32.490
7.154
2.804
917
282.289
27
Sulawesi Tenggara
13.078
37.429
64.923
37.950
24.570
4.781
712
1.539
184.982
28
Gorontalo
1.154
8.500
3.832
1.240
797
138
0
0
15.661
29
Sulawesi Barat
19.549
47.436
58.945
26.504
13.232
3.081
318
2.159
171.224
30
Maluku
2.308
11.506
26.968
9.003
8.483
953
0
212
59.433
31
Maluku Utara
5.236
31.431
54.942
34.405
14.100
1.687
485
93
142.379
32 33
Papua Barat
1.084
3.715
4.434
2.696
2.562
472
0
0
14.963
Papua
2.417
9.985
13.097
11.706
6.699
1.151
286
427
45.768
2.796.547
4.526.953
2.333.671
1.159.308
46.737
43.484
12.077.138
Total Tenaga Kerja Subsektor Perkebunan
67.560
848.137
322.301
959.566
Sumber : BPS - Data Mentah Sakernas diolah oleh Pusdatin - Kementerian Pertanian
Lampiran 51. Proyeksi Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor Perkebunan Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2012 (Perkotaan+Perdesaan) Agustus 2012*) Tingkat Pendidikan No.
Provinsi
1
Aceh
2
Sumatera Utara
3
Sumatera Barat
4
Riau
5
Jambi
6
Sumatera Selatan
7
Bengkulu
8
Lampung
9
Bangka Belitung
10
Kepulauan Riau
11
Tidak/Belum Pernah Sekolah 11.125
Tidak Tamat SD
SD
SLTP
SMA
SMK
Diploma I/II/III
Universitas/ D IV
Jumlah
60.117
97.248
73.375
54.944
4.312
1.721
1.652
304.493
235.749
428.579
328.739
190.378
69.530
5.990
4.620
1.326.547
8.738
87.165
101.548
59.040
26.496
9.832
978
1.794
295.591
38.234
206.000
360.026
252.389
131.957
33.295
4.037
4.927
1.030.864
23.632
141.163
223.554
104.698
52.267
14.445
1.589
3.452
564.799
43.045
376.596
600.355
305.052
159.891
26.269
6.964
3.682
1.521.853
17.174
84.886
105.916
65.164
37.066
10.814
1.294
2.036
324.351
21.415
186.663
334.025
199.403
77.818
35.634
3.174
1.235
859.368
10.467
33.393
43.863
10.690
8.770
3.511
555
306
111.555
3.929
8.629
16.215
6.233
3.770
449
0
0
39.224
DKI Jakarta
0
0
0
0
0
1.727
1.585
0
3.313
12
Jawa Barat
4.154
34.138
82.429
17.088
3.211
6.141
0
1.759
148.920
13
Jawa Tengah
35.363
167.575
279.195
60.276
16.885
10.967
1.405
738
572.403
14
D.I. Yogyakarta
2.636
10.104
10.477
10.754
3.345
3.698
0
562
41.575
15
Jawa Timur
314.512
366.979
566.799
236.810
71.140
14.733
1.309
2.523
1.574.804
16
Banten
1.255
6.024
13.005
2.880
1.182
0
0
0
24.347
17
Bali
5.194
10.836
20.618
9.640
7.139
2.828
814
0
57.068
18
Nusa Tenggara Barat
40.582
37.595
38.068
23.947
9.728
833
0
443
151.196
19
Nusa Tenggara Timur
11.304
46.867
114.986
17.385
12.549
3.715
953
1.199
208.957
20
Kalimantan Barat
78.351
245.568
311.298
130.088
71.436
11.180
2.891
1.404
852.216
21
Kalimantan Tengah
5.078
54.583
164.706
94.153
42.363
10.318
1.343
2.618
375.163
22
Kalimantan Selatan
7.618
86.319
128.024
61.765
26.824
8.554
1.831
610
321.545
23
Kalimantan Timur
7.557
20.705
49.388
26.777
14.798
6.291
2.185
1.291
128.991
24
Sulawesi Utara
866
25.231
29.688
19.871
11.157
3.074
787
603
91.278
25
Sulawesi Tengah
15.333
58.227
114.673
51.651
24.607
8.420
963
1.091
274.963
26
Sulawesi Selatan
31.239
65.978
86.196
51.416
31.933
7.031
2.756
901
277.451
27
Sulawesi Tenggara
12.617
36.110
62.636
36.613
23.704
4.613
687
1.485
178.466
28
Gorontalo
1.097
8.081
3.643
1.179
758
131
0
0
14.888
29
Sulawesi Barat
20.398
49.495
61.503
27.654
13.806
3.215
332
2.253
178.656
30
Maluku
2.217
11.053
25.906
8.648
8.149
915
0
204
57.093
31
Maluku Utara
4.885
29.321
51.254
32.096
13.154
1.574
452
87
132.823
32 33
Papua Barat
1.044
3.579
4.272
2.598
2.468
455
0
0
14.416
Papua
2.570
10.617
13.926
12.447
7.123
1.224
304
454
48.664
2.805.345
4.544.019
2.340.520
1.160.818
46.898
43.926
12.107.842
Total Tenaga Kerja Subsektor Perkebunan
62.961
846.590
Sumber : BPS - Data Mentah Sakernas diolah oleh Pusdatin - Kementerian Pertanian Keterangan :*) Angka Proyeksi
319.727
Lampiran 52. Proyeksi Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor Perkebunan Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2013 (Perkotaan+Perdesaan) Agustus 2013*) Tingkat Pendidikan No.
Provinsi
Tidak/Belum Pernah Sekolah 11.355
Tidak Tamat SD
SD
SLTP
SMA
SMK
Diploma I/II/III
1
Aceh
2
Sumatera Utara
3
Sumatera Barat
8.538
85.168
99.222
57.688
25.889
4
Riau
40.939
220.573
385.496
270.244
141.292
5
Jambi
22.733
135.793
215.049
100.715
50.279
13.895
6
Sumatera Selatan
44.465
389.019
620.161
315.115
165.166
7
Bengkulu
16.974
83.899
104.684
64.406
8
Lampung
20.692
180.353
322.733
192.662
9
Bangka Belitung
9.525
30.389
39.918
10
Kepulauan Riau
4.408
9.681
11
DKI Jakarta
0
12
Jawa Barat
13
Jawa Tengah
14
D.I. Yogyakarta
15
Jawa Timur
16
Banten
17
Bali
18
Universitas/ D IV
Jumlah
61.363
99.265
74.897
56.084
4.401
1.757
1.686
310.808
220.331
400.549
307.239
177.928
64.983
5.599
4.318
1.239.790
9.607
956
1.753
288.820
35.650
4.323
5.275
1.103.792
1.528
3.320
543.311
27.136
7.194
3.803
1.572.058
36.635
10.688
1.279
2.012
320.577
75.188
34.430
3.066
1.193
830.317
9.729
7.981
3.195
505
278
101.520
18.193
6.993
4.230
503
0
0
44.008
0
0
0
0
1.740
1.597
0
3.336
4.167
34.244
82.683
17.141
3.221
6.160
0
1.764
149.380
36.072
170.938
284.799
61.486
17.223
11.187
1.433
753
583.892
2.663
10.208
10.585
10.864
3.380
3.736
0
567
42.003
319.652
372.976
576.062
240.680
72.302
14.974
1.330
2.564
1.600.541 17.128
58.843
883
4.238
9.149
2.026
832
0
0
0
3.994
8.333
15.856
7.414
5.490
2.175
626
0
43.888
Nusa Tenggara Barat
37.718
34.941
35.381
22.257
9.042
774
0
411
140.525
19
Nusa Tenggara Timur
11.129
46.143
113.208
17.116
12.355
3.657
938
1.180
205.727
20
Kalimantan Barat
80.661
252.806
320.474
133.922
73.541
11.510
2.977
1.446
877.337
21
Kalimantan Tengah
5.714
61.420
185.336
105.946
47.669
11.611
1.512
2.946
422.153
22
Kalimantan Selatan
8.090
91.668
135.957
65.592
28.486
9.084
1.944
648
341.469
23
Kalimantan Timur
8.299
22.737
54.235
29.405
16.250
6.908
2.399
1.417
141.650
24
Sulawesi Utara
949
27.624
32.504
21.756
12.215
3.366
861
660
99.936
25
Sulawesi Tengah
14.487
55.014
108.347
48.802
23.249
7.955
910
1.031
259.794
26
Sulawesi Selatan
30.695
64.829
84.696
50.521
31.377
6.909
2.708
886
272.622
27
Sulawesi Tenggara
12.191
34.889
60.517
35.375
22.903
4.457
664
1.435
172.429
28
Gorontalo
1.044
7.692
3.468
1.122
721
125
0
0
14.172
29
Sulawesi Barat
20.725
50.290
62.492
28.099
14.028
3.266
337
2.289
181.527
30
Maluku
2.127
10.603
24.852
8.297
7.817
878
0
195
54.770
31
Maluku Utara
4.557
27.354
47.816
29.942
12.271
1.468
422
81
123.911
32 33
Papua Barat
1.007
3.450
4.118
2.504
2.380
438
0
0
13.897
Papua
2.724
11.251
14.758
13.191
7.549
1.297
322
481
51.573
2.820.220
4.572.561
2.353.146
1.164.974
47.186
44.394
12.168.663
Total Tenaga Kerja Subsektor Perkebunan
848.020
318.163
Sumber : BPS - Data Mentah Sakernas diolah oleh Pusdatin - Kementerian Pertanian Keterangan :*) Angka Proyeksi
Lampiran 53. Proyeksi Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor Perkebunan Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2014 (Perkotaan+Perdesaan) Agustus 2014*) Tingkat Pendidikan No.
Provinsi
Tidak/Belum Pernah Sekolah 11.548
Tidak Tamat SD
SD
SLTP
SMA
SMK
Diploma I/II/III
Universitas/ D IV
Jumlah
1
Aceh
62.407
100.953
76.170
57.038
4.476
1.787
1.715
316.094
2
Sumatera Utara
55.142
206.471
375.353
287.912
166.735
60.895
5.246
4.047
1.161.802
3
Sumatera Barat
8.404
83.832
97.665
56.783
25.483
9.456
941
1.726
284.288
4
Riau
43.703
235.464
411.521
288.489
150.830
38.057
4.615
5.631
1.178.310
5
Jambi
21.728
129.795
205.550
96.266
48.058
13.282
1.461
3.174
519.312
6
Sumatera Selatan
45.739
400.167
637.931
324.145
169.898
27.913
7.400
3.912
1.617.105
7
Bengkulu
16.734
82.710
103.201
63.493
36.116
10.537
1.261
1.984
316.036
8
Lampung
20.011
174.422
312.121
186.327
72.715
33.297
2.966
1.154
803.013
9
Bangka Belitung
8.562
27.316
35.881
8.745
7.174
2.872
454
250
91.255
10
Kepulauan Riau
4.935
10.839
20.368
7.829
4.736
564
0
0
11
DKI Jakarta
0
0
0
0
0
1.752
1.608
0
3.360
12
Jawa Barat
4.183
34.377
83.006
17.208
3.233
6.184
0
1.771
149.962
13
Jawa Tengah
37.177
176.174
293.522
63.369
17.751
11.529
1.477
776
601.776
14
D.I. Yogyakarta
2.673
10.244
10.622
10.903
3.392
3.749
0
569
42.151
15
Jawa Timur
325.692
380.024
586.947
245.227
73.669
15.257
1.355
2.613
1.630.784
16
Banten
621
2.980
6.432
1.425
585
0
0
0
17
Bali
3.072
6.409
12.194
5.701
4.222
1.672
481
0
33.752
18
Nusa Tenggara Barat
35.825
33.187
33.605
21.140
8.588
736
0
391
133.471
19
Nusa Tenggara Timur
10.924
45.291
111.119
16.800
12.127
3.590
921
1.158
201.931
20
Kalimantan Barat
83.018
260.195
329.841
137.837
75.691
11.846
3.064
1.488
902.980
21
Kalimantan Tengah
6.405
68.853
207.765
118.768
53.438
13.016
1.695
3.302
473.242
22
Kalimantan Selatan
8.559
96.981
143.837
69.394
30.138
9.611
2.057
685
361.262
23
Kalimantan Timur
9.082
24.883
59.353
32.180
17.784
7.560
2.626
1.551
155.019
24
Sulawesi Utara
1.039
30.253
35.598
23.827
13.378
3.686
943
723
109.447
25
Sulawesi Tengah
13.737
52.168
102.741
46.277
22.046
7.544
863
977
246.354
26
Sulawesi Selatan
30.153
63.683
83.198
49.628
30.822
6.787
2.660
870
267.800
27
Sulawesi Tenggara
11.794
33.754
58.549
34.224
22.158
4.312
642
1.388
166.821
28
Gorontalo
995
7.331
3.305
1.070
687
119
0
0
13.508
29
Sulawesi Barat
22.199
53.867
66.936
30.097
15.026
3.499
361
2.452
194.436
30
Maluku
2.038
10.161
23.816
7.951
7.492
842
0
187
52.487
31
Maluku Utara
4.253
25.527
44.622
27.943
11.452
1.370
394
76
115.637
32 33
Papua Barat
971
3.328
3.972
2.415
2.295
423
0
0
2.874
11.872
15.572
13.918
7.965
1.369
340
508
13.404 54.418
2.844.966
4.617.098
2.373.461
1.172.722
47.615
45.078
Papua Total Tenaga Kerja Subsektor Perkebunan
853.790
Sumber : BPS - Data Mentah Sakernas diolah oleh Pusdatin - Kementerian Pertanian Keterangan :*) Angka Proyeksi
317.799
49.269
12.042
12.272.530
Lampiran 54. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor Perkebunan Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2011 (Perkotaan+Perdesaan) Agustus 2011 Status Pekerjaan Utama No.
Berusaha Berusaha Dibantu Buruh Dibantu Buruh Tidak Tetap/Buruh Tetap/Buruh Dibayar Tidak Dibayar
Provinsi Berusaha Sendiri
Buruh/ Karyawan
Pekerja Bebas Pertanian
Pekerja Keluarga
Jumlah
1
Aceh
58.791
70.365
7.373
63.745
19.744
76.520
296.538
2
Sumatera Utara
234.489
313.122
50.036
332.689
105.256
387.855
1.423.447
3
Sumatera Barat
109.175
61.104
10.500
29.226
30.357
63.935
304.297
4
Riau
237.034
159.379
47.045
215.770
91.832
208.506
5
Jambi
111.259
113.547
20.187
142.738
61.974
133.313
583.018
6
Sumatera Selatan
213.642
375.456
32.338
267.814
83.924
493.399
1.466.573
7
Bengkulu
48.503
101.942
4.182
38.431
23.639
110.557
327.254
8
Lampung
150.189
256.569
19.354
122.658
57.682
283.876
890.328
9
Bangka Belitung
26.746
28.549
1.822
27.324
8.024
28.591
121.056
10
Kepulauan Riau
15.266
3.077
631
7.255
3.306
5.349
11
DKI Jakarta
0
0
2.480
809
0
0
3.289
12
Jawa Barat
8.455
25.666
7.389
45.028
37.049
25.017
148.604
13
Jawa Tengah
37.447
144.505
9.507
51.119
127.274
196.939
566.791
14
D.I. Yogyakarta
1.129
17.985
0
552
3.749
17.446
40.861
15
Jawa Timur
36.170
529.666
47.812
112.392
259.189
568.218
1.553.447
16
Banten
2.327
5.160
1.163
6.007
14.752
5.162
17
Bali
5.919
27.660
618
3.097
8.240
28.673
74.207
18
Nusa Tenggara Barat
1.119
41.363
2.035
5.412
72.951
43.512
166.392
19
Nusa Tenggara Timur
20
Kalimantan Barat
21
959.566
34.884
34.571
28.729
82.556
693
2.373
9.448
87.650
211.449
169.025
243.106
9.675
82.806
11.142
311.890
827.644
Kalimantan Tengah
57.895
65.646
2.237
113.233
7.030
85.992
332.033
22
Kalimantan Selatan
54.875
77.913
3.663
63.786
7.693
93.618
301.548
23
Kalimantan Timur
26.242
16.152
4.448
52.584
2.668
14.930
117.024
24
Sulawesi Utara
20.010
14.372
3.798
7.971
21.668
15.612
83.431
25
Sulawesi Tengah
41.566
98.889
7.814
13.039
23.477
107.402
292.187
26
Sulawesi Selatan
38.207
116.612
2.808
7.890
4.033
112.739
282.289
27
Sulawesi Tenggara
16.048
71.491
2.303
9.484
4.357
81.299
184.982
28
Gorontalo
2.858
2.978
680
3.691
3.188
2.266
15.661
29
Sulawesi Barat
15.936
68.161
2.233
12.981
3.138
68.775
171.224
30
Maluku
16.866
18.605
148
654
2.121
21.039
59.433
31
Maluku Utara
33.067
42.745
2.704
3.245
14.563
46.055
142.379
32
Papua Barat
3.924
2.310
0
6.020
393
2.316
14.963
33
Papua
7.083
11.006
506
7.555
4.252
15.366
45.768
1.829.991
3.207.657
308.182
1.859.378
1.128.113
3.743.817
12.077.138
Total Tenaga Kerja Subsektor Perkebunan
Sumber : BPS - Data Mentah Sakernas diolah oleh Pusdatin - Kementerian Pertanian
Lampiran 55. Proyeksi Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor Perkebunan Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2012 (Perkotaan+Perdesaan) Agustus 2012*) Status Pekerjaan Utama No.
Berusaha Berusaha Dibantu Buruh Dibantu Buruh Tidak Tetap/Buruh Tetap/Buruh Dibayar Tidak Dibayar
Provinsi Berusaha Sendiri
Buruh/ Karyawan
Pekerja Bebas Pertanian
Pekerja Keluarga
Jumlah
1
Aceh
60.368
72.253
7.571
65.455
20.274
78.573
304.493
2
Sumatera Utara
218.526
291.806
46.630
310.041
98.091
361.452
1.326.547
3
Sumatera Barat
106.051
59.356
10.200
28.390
29.488
62.106
295.591
4
Riau
254.646
171.221
50.541
231.802
98.655
223.999
1.030.864
5
Jambi
107.782
109.999
19.556
138.278
60.037
129.147
564.799
6
Sumatera Selatan
221.695
389.608
33.557
277.909
87.087
511.997
1.521.853
7
Bengkulu
48.073
101.038
4.145
38.090
23.429
109.576
324.351
8
Lampung
144.966
247.647
18.681
118.393
55.676
274.005
859.368
9
Bangka Belitung
24.647
26.308
1.679
25.179
7.394
26.347
111.555
10
Kepulauan Riau
17.165
3.460
710
8.158
3.717
6.015
39.224
11
DKI Jakarta
0
0
2.498
815
0
0
3.313
12
Jawa Barat
8.473
25.721
7.405
45.124
37.128
25.070
148.920
13
Jawa Tengah
37.818
145.936
51.625
128.534
198.889
14
D.I. Yogyakarta
15
Jawa Timur
16
9.601
572.403
1.149
18.299
0
562
3.815
17.751
41.575
36.667
536.948
48.469
113.937
262.752
576.030
1.574.804
Banten
1.639
3.634
819
4.231
10.389
3.635
24.347
17
Bali
4.552
21.272
475
2.382
6.337
22.051
57.068
18
Nusa Tenggara Barat
1.017
37.585
1.849
4.918
66.289
39.538
151.196
19
Nusa Tenggara Timur
20
Kalimantan Barat
21
28.390
81.583
685
2.345
9.337
86.617
208.957
174.043
250.324
9.962
85.264
11.473
321.150
852.216
Kalimantan Tengah
65.415
74.173
2.528
127.942
7.943
97.162
375.163
22
Kalimantan Selatan
58.514
83.080
3.906
68.016
8.203
99.826
321.545
23
Kalimantan Timur
28.925
17.804
4.903
57.961
2.941
16.457
128.991
24
Sulawesi Utara
21.892
15.724
4.155
8.721
23.706
17.080
91.278
25
Sulawesi Tengah
39.116
93.059
7.353
12.270
22.093
101.071
274.963
26
Sulawesi Selatan
37.552
114.613
2.760
7.755
3.964
110.807
277.451
27
Sulawesi Tenggara
15.483
68.973
2.222
9.150
4.204
78.435
178.466
28
Gorontalo
2.717
2.831
646
3.509
3.031
2.154
14.888
29
Sulawesi Barat
16.628
71.119
2.330
13.544
3.274
71.760
178.656
30
Maluku
16.202
17.872
142
628
2.037
20.210
57.093
31
Maluku Utara
30.848
39.876
2.523
3.027
13.586
42.964
132.823 14.416
32 33
Papua Barat
3.781
2.226
0
5.800
379
2.231
Papua
7.531
11.702
538
8.033
4.521
16.338
48.664
1.842.272
3.207.051
309.038
1.879.253
1.119.785
3.750.444
12.107.842
Total Tenaga Kerja Subsektor Perkebunan
Sumber : BPS - Data Mentah Sakernas diolah oleh Pusdatin - Kementerian Pertanian Keterangan :*) Angka Proyeksi
Lampiran 56. Proyeksi Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor Perkebunan Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2013 (Perkotaan+Perdesaan) Agustus 2013*) Status Pekerjaan Utama No.
Berusaha Berusaha Dibantu Buruh Dibantu Buruh Tidak Tetap/Buruh Tetap/Buruh Dibayar Tidak Dibayar
Provinsi Berusaha Sendiri
Buruh/ Karyawan
Pekerja Bebas Pertanian
Pekerja Keluarga
Jumlah
1
Aceh
61.620
73.751
7.728
66.813
20.694
80.202
310.808
2
Sumatera Utara
204.235
272.722
43.580
289.764
91.676
337.813
1.239.790
3
Sumatera Barat
103.622
57.996
9.966
27.740
28.813
60.683
288.820
4
Riau
272.661
183.334
54.116
248.201
105.635
239.845
1.103.792
5
Jambi
103.682
105.814
18.812
133.017
57.753
124.234
543.311
6
Sumatera Selatan
229.008
402.461
34.664
287.077
89.960
528.887
1.572.058
7
Bengkulu
47.513
99.862
4.097
37.647
23.157
108.301
320.577
8
Lampung
140.066
239.275
18.049
114.390
53.794
264.742
830.317
9
Bangka Belitung
22.430
23.942
1.528
22.915
6.729
23.977
101.520
10
Kepulauan Riau
19.259
3.882
796
9.153
4.171
6.748
44.008
11
DKI Jakarta
0
0
2.516
821
0
0
3.336
12
Jawa Barat
8.499
25.800
7.428
45.263
37.242
25.148
149.380
13
Jawa Tengah
38.577
148.865
9.794
52.661
131.114
202.881
583.892
14
D.I. Yogyakarta
1.161
18.488
0
567
3.854
17.934
42.003
15
Jawa Timur
37.267
545.723
49.261
115.799
267.047
585.444
1.600.541
16
Banten
1.153
2.556
576
2.976
7.309
2.557
17.128
17
Bali
3.501
16.359
366
1.832
4.873
16.958
43.888
18
Nusa Tenggara Barat
945
34.933
1.719
4.571
61.610
36.748
140.525
19
Nusa Tenggara Timur
20
Kalimantan Barat
21 22
27.952
80.322
674
2.309
9.192
85.278
205.727
179.174
257.702
10.256
87.778
11.811
330.616
877.337
Kalimantan Tengah
73.609
83.464
2.844
143.967
8.938
109.332
422.153
Kalimantan Selatan
62.140
88.228
4.148
72.230
8.711
106.012
341.469
23
Kalimantan Timur
31.764
19.551
5.384
63.650
3.229
18.072
141.650
24
Sulawesi Utara
23.969
17.215
4.549
9.548
25.955
18.701
99.936
25
Sulawesi Tengah
36.958
87.926
6.948
11.593
20.874
95.495
259.794
26
Sulawesi Selatan
36.899
112.618
2.712
7.620
3.895
108.878
272.622
27
Sulawesi Tenggara
14.959
66.640
2.147
8.840
4.061
75.782
172.429
28
Gorontalo
2.586
2.695
615
3.340
2.885
2.051
14.172
29
Sulawesi Barat
16.895
72.262
2.367
13.762
3.327
72.913
181.527
30
Maluku
15.543
17.145
136
603
1.955
19.388
54.770
31
Maluku Utara
28.778
37.201
2.353
2.824
12.674
40.081
123.911 13.897
32 33
Papua Barat
3.644
2.145
0
5.591
365
2.151
Papua
7.981
12.402
570
8.513
4.791
17.315
51.573
1.858.047
3.213.280
310.700
1.903.374
1.118.095
3.765.167
12.168.663
Total Tenaga Kerja Subsektor Perkebunan
Sumber : BPS - Data Mentah Sakernas diolah oleh Pusdatin - Kementerian Pertanian Keterangan :*) Angka Proyeksi
Lampiran 57. Proyeksi Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor Perkebunan Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2014 (Perkotaan+Perdesaan) Agustus 2014*) Status Pekerjaan Utama No.
Berusaha Berusaha Dibantu Buruh Dibantu Buruh Tidak Tetap/Buruh Tetap/Buruh Dibayar Tidak Dibayar
Provinsi Berusaha Sendiri
Buruh/ Karyawan
Pekerja Bebas Pertanian
Pekerja Keluarga
Jumlah
1
Aceh
62.668
75.005
7.859
67.949
21.046
81.566
316.094
2
Sumatera Utara
191.387
255.567
40.839
271.537
85.909
316.563
1.161.802
3
Sumatera Barat
101.996
57.086
9.810
27.304
28.361
59.731
284.288
4
Riau
291.069
195.711
57.769
264.957
112.766
256.037
1.178.310
5
Jambi
99.102
101.140
17.981
127.141
55.202
118.746
519.312
6
Sumatera Selatan
235.571
413.994
35.657
295.303
92.538
544.043
1.617.105
7
Bengkulu
46.840
98.447
4.039
37.114
22.829
106.767
316.036
8
Lampung
135.460
231.407
17.456
110.629
52.025
256.036
803.013
9
Bangka Belitung
20.162
21.521
1.373
20.598
6.049
21.553
91.255
10
Kepulauan Riau
21.561
4.346
891
10.247
4.669
7.555
49.269
11
DKI Jakarta
0
0
2.533
826
0
0
3.360
12
Jawa Barat
8.532
25.901
7.457
45.439
37.388
25.246
149.962
13
Jawa Tengah
39.758
153.425
10.094
54.274
135.130
209.095
14
D.I. Yogyakarta
15
Jawa Timur
16
Banten
811
1.797
17
Bali
2.692
12.581
18
Nusa Tenggara Barat
898
33.179
19
Nusa Tenggara Timur
27.436
78.840
662
20
Kalimantan Barat
184.411
265.235
21
Kalimantan Tengah
82.517
93.564
22
Kalimantan Selatan
65.742
93.342
23
Kalimantan Timur
34.762
24
Sulawesi Utara
26.250
25
Sulawesi Tengah
26
Sulawesi Selatan
27
Sulawesi Tenggara
28
Gorontalo
29
601.776
1.165
18.553
0
569
3.867
17.997
42.151
37.971
556.035
50.192
117.987
272.092
596.506
1.630.784
405
2.092
5.138
1.798
281
1.409
3.748
13.041
33.752
1.632
4.341
58.518
34.903
133.471
2.266
9.023
83.705
201.931
10.556
90.343
12.156
340.280
902.980
3.188
161.389
10.020
122.563
473.242
4.388
76.417
9.216
112.157
361.262
21.396
5.892
69.657
3.534
19.777
155.019
18.854
4.982
10.457
28.425
20.480
109.447
35.046
83.377
6.588
10.994
19.794
90.555
246.354
36.246
110.627
2.664
7.485
3.826
106.953
267.800
14.472
64.472
2.077
8.553
3.929
73.317
166.821
2.465
2.569
587
3.184
2.750
1.954
13.508
Sulawesi Barat
18.096
77.401
2.536
14.741
3.563
78.098
194.436
30
Maluku
14.895
16.431
131
578
1.873
18.580
52.487
31
Maluku Utara
26.856
34.716
2.196
2.636
11.828
37.405
115.637
32
Papua Barat
3.515
2.069
0
5.393
352
2.075
13.404
Papua
8.422
13.086
602
8.983
5.056
18.270
54.418
1.878.773
3.231.674
313.318
1.932.792
1.122.621
3.793.353
12.272.530
33
Total Tenaga Kerja Subsektor Perkebunan
Sumber : BPS - Data Mentah Sakernas diolah oleh Pusdatin - Kementerian Pertanian Keterangan :*) Angka Proyeksi
12.042
Lampiran 58. Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Peternakan Tahun 2011 dan Proyeksinya Tahun 2012-2014
No.
Proyeksi Tenaga Kerja
Tenaga Kerja Pertanian
Provinsi
Subsektor Peternakan
2011
2012*)
2013*)
2014*)
1
Aceh
13.874
13.397
12.956
12.532
2
Sumatra Utara
46.787
48.470
49.309
49.291
3
Sumatera Barat
44.185
50.278
56.756
62.249
4
Riau
7.901
7.994
8.071
8.131
5
Jambi
9.518
9.251
8.337
6.954
6
Sumatera Selatan
5.194
5.256
5.207
5.054
7
Bengkulu
2.934
3.160
3.375
3.581
8
Lampung
150.948
151.437
151.615
151.680 4.191
9
Bangka Belitung
3.903
3.962
4.058
10
Kepulauan Riau
2.690
3.444
4.294
11
DKI
10.660
9.845
9.040
8.370
12
Jawa Barat
306.037
297.689
291.284
291.281
13
Jawa Tengah
832.193
787.184
868.095
964.835
14
DI. Yogyakarta
15
Jawa Timur
16
Banten
42.137
38.996
35.080
30.701
17
Bali
235.279
247.610
257.738
265.312
18
Nusa Tengagra Barat
177.904
183.529
184.723
180.637
19
Nusa Tenggara Timur
49.470
53.149
55.686
56.414
20
Kalimantan Barat
24.419
27.562
31.354
35.926
21
Kalimantan Tengah
5.742
6.337
6.628
6.353
22
Kalimantan Selatan
23.675
19.031
19.213
19.412
23
Kalimantan Timur
9.007
9.008
9.008
9.008
24
Sulawesi Utara
10.023
10.279
11.045
12.365
25
Sulawesi Tengah
11.072
10.992
11.059
11.265
26
Sulawesi Selatan
91.505
92.814
92.273
89.987
27
Sulawesi Utara
9.561
11.195
12.897
14.662
28
Gorontalo
1.134
1.280
1.409
1.502
29
Sulawesi Barat
14.423
18.960
24.660
31.760
30
Maluku
528
530
530
530
31
Maluku Utara
751
679
671
717
32
Papua Barat
1.815
1.455
1.182
972
33
Papua
9.065
8.971
8.741
8.341
Total Tenaga Kerja
113.610
109.925
106.420
103.083
1.936.269
1.955.291
1.960.139
1.951.533
4.204.213
Subsektor Peternakan
5.412
4.198.960
4.302.854
4.404.039
Sumber : BPS - Data mentah Sakernas (BPS) diolah Pusdatin - Kementerian Pertanian Keterangan : *) Angka Proyeksi
Lampiran 59. Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor Peternakan Menurut Jenis Kelamin Tahun 2011 dan Proyeksinya Tahun 2012-2014 (Perkotaan+Perdesaan)
No.
Provinsi
2011
2012*)
2013*)
2014*)
Agustus
Agustus
Agustus
Agustus
Perempuan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah D.I. Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Total Tenaga Kerja Subsektor Peternakan
Laki-laki
2.760 14.718 14.051 4.016 3.246 1.117 582 44.779 2.275 609 2.664 73.958 352.286 60.634 940.866 7.378 129.507 65.140 21.737 7.037 2.094 9.029 1.187 1.874 3.694 33.719 2.756 8.945 149 713 3.596
11.114 32.069 30.134 3.885 6.272 4.077 2.352 106.169 1.628 2.081 7.996 232.079 479.907 52.976 995.403 34.759 105.772 112.764 27.733 17.382 3.648 14.646 7.820 8.149 7.378 57.786 6.805 1.134 5.478 528 602 1.102 5.469
1.817.116
2.387.097
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
2.665 15.248 15.989 4.063 3.155 1.130 627 44.924 2.310 780 2.460 71.941 333.233 58.667 950.109 6.828 136.295 67.200 23.353 7.943 2.311 7.258 1.187 1.922 3.667 34.201 3.227 11.759 135 572 3.559
10.732 33.223 34.289 3.931 6.096 4.126 2.533 106.513 1.653 2.664 7.385 225.749 453.951 51.258 1.005.182 32.168 111.316 116.330 29.795 19.620 4.026 11.773 7.821 8.357 7.324 58.613 7.968 1.280 7.201 530 544 884 5.412
2.577 15.511 18.049 4.102 2.843 1.120 670 44.977 2.365 972 2.259 70.393 367.484 56.797 952.465 6.142 141.869 67.637 24.468 9.035 2.417 7.327 1.187 2.065 3.690 34.002 3.718 15.294 133 464 3.467
10.379 33.798 38.708 3.968 5.494 4.087 2.706 106.638 1.693 3.322 6.781 220.892 500.611 49.623 1.007.674 28.938 115.868 117.086 31.218 22.318 4.211 11.886 7.821 8.980 7.369 58.271 9.179 1.409 9.366 530 538 718 5.273
2.493 15.506 19.796 4.133 2.371 1.087 710 44.996 2.443 1.225 2.092 70.392 408.436 55.016 948.283 5.376 146.038 66.141 24.788 10.353 2.317 7.403 1.187 2.312 3.758 33.160 4.226 19.697 142 382 3.309
10.039 33.785 42.454 3.998 4.582 3.967 2.871 106.684 1.748 4.187 6.278 220.889 556.399 48.067 1.003.250 25.325 119.274 114.496 31.626 25.573 4.036 12.009 7.821 10.053 7.507 56.827 10.435 1.502 12.063 530 575 590 5.032
1.818.716
2.380.245
1.865.501
2.437.353
1.909.568
2.494.471
Sumber : BPS - Data mentah Sakernas (BPS) diolah Pusdatin - Kementerian Pertanian Keterangan : *) Angka Proyeksi
Lampiran 60. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor Peternakan Menurut Kelompok Umur Tahun 2011 (Perkotaan+Perdesaan) Agustus 2011 No
Provinsi
Kelompok Umur 15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60+
Jumlah
1
Aceh
2.392
1.724
502
278
2.598
674
1.345
1.384
1.335
1.642
13.874
2
Sumatera Utara
7.594
5.669
5.476
4.425
5.004
3.521
4.522
2.486
3.434
4.656
46.787
3
Sumatera Barat
5.828
2.362
4.544
6.700
3.299
4.392
5.177
3.398
2.580
5.905
44.185
4
Riau
333
0
651
1.287
1.578
1.222
933
292
664
941
7.901
5
Jambi
1.175
1.073
187
1.447
776
608
377
1.441
821
1.613
9.518
6
Sumatera Selatan
516
1.327
615
0
303
0
1.403
533
0
497
5.194
7
Bengkulu
1.240
0
97
355
301
181
351
57
49
303
2.934
8
Lampung
25.628
12.304
13.057
20.120
21.837
17.004
14.637
7.141
4.089
15.131
150.948 3.903
9
Bangka Belitung
0
242
77
552
446
638
410
475
493
570
10
Kepulauan Riau
0
249
273
1.068
84
68
326
425
27
170
2.690
11
DKI Jakarta
1.031
0
2.655
1.337
1.664
39
2.143
724
519
548
10.660
12
Jawa Barat
25.300
21.322
29.631
28.449
43.601
28.586
39.375
25.952
22.057
41.764
306.037
13
Jawa Tengah
65.061
48.076
53.337
73.051
86.545
82.951
93.870
89.823
69.951
169.528
832.193
14
D.I. Yogyakarta
4.554
2.388
5.004
7.969
12.709
14.244
15.490
13.394
8.838
29.020
113.610
15
Jawa Timur
139.487
135.258
170.816
196.342
222.431
223.248
205.997
184.347
147.299
311.044
1.936.269
16
Banten
7.050
722
5.155
5.089
1.707
6.598
4.434
3.455
2.061
5.866
42.137
17
Bali
15.136
13.371
17.191
21.785
27.337
26.693
21.527
24.958
19.662
47.619
235.279
18
Nusa Tenggara Barat
17.208
14.781
17.175
25.651
17.048
16.484
17.398
15.417
13.688
23.054
177.904
19
Nusa Tenggara Timur
5.787
4.313
4.057
4.870
4.618
4.430
4.905
2.875
5.451
8.164
49.470
20
Kalimantan Barat
3.508
465
3.437
4.068
1.019
2.617
1.745
2.286
1.714
3.560
24.419
21
Kalimantan Tengah
675
206
677
1.490
255
654
404
215
310
856
5.742
22
Kalimantan Selatan
2.444
644
3.992
3.506
4.463
1.121
1.957
2.178
752
2.618
23.675
23
Kalimantan Timur
0
823
2.652
1.768
863
703
284
491
535
888
9.007
24
Sulawesi Utara
251
0
783
1.374
1.358
879
880
1.054
1.168
2.276
10.023
25
Sulawesi Tengah
2.519
413
961
1.230
780
1.543
422
1.059
506
1.639
11.072
26
Sulawesi Selatan
10.404
7.692
8.603
8.920
8.631
11.782
7.221
9.708
5.327
13.217
91.505
27
Sulawesi Tenggara
2.880
959
733
530
445
539
818
695
655
1.307
9.561
28
Gorontalo
350
0
133
141
0
104
248
0
89
69
1.134
29
Sulawesi Barat
1.363
1.198
2.065
1.289
1.592
2.281
929
811
472
2.423
14.423
30
Maluku
0
0
0
165
0
144
0
0
0
219
528
31
Maluku Utara
93
0
66
173
166
0
0
0
80
173
751
32
Papua Barat
186
62
533
136
207
57
372
159
0
103
1.815
33
Papua Total Tenaga Kerja Subsektor Peternakan
1.223
719
780
1.200
1.475
617
1.261
552
600
638
9.065
351.216
278.362
355.915
426.765
475.140
454.622
451.161
397.785
315.226
698.021
4.204.213
Sumber : BPS - Data Mentah Sakernas diolah oleh Pusdatin - Kementerian Pertanian
Lampiran 61. Proyeksi Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor Peternakan Menurut Kelompok Umur Tahun 2012 (Perkotaan+Perdesaan) Agustus 2012*) No.
Provinsi
Kelompok Umur 15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60+
Jumlah
1
Aceh
2.310
1.665
485
268
2.509
651
1.299
1.336
1.289
1.586
13.397
2
Sumatera Utara
7.867
5.873
5.673
4.584
5.184
3.648
4.685
2.575
3.558
4.824
48.470
3
Sumatera Barat
6.632
2.688
5.171
7.624
3.754
4.998
5.891
3.867
2.936
6.719
50.278
4
Riau
337
0
659
1.302
1.597
1.236
944
295
672
952
7.994
5
Jambi
1.142
1.043
182
1.406
754
591
366
1.401
798
1.568
9.251
6
Sumatera Selatan
522
1.343
622
0
307
0
1.420
539
0
503
7
Bengkulu
1.336
0
104
382
324
195
378
61
53
326
3.160
8
Lampung
25.711
12.344
13.099
20.185
21.908
17.059
14.684
7.164
4.102
15.180
151.437
0
246
5.256
9
Bangka Belitung
78
560
453
648
416
482
500
579
3.962
10
Kepulauan Riau
0
319
349
1.367
108
87
417
544
35
218
3.444
11
DKI Jakarta
952
0
2.452
1.235
1.537
36
1.979
669
479
506
9.845
12
Jawa Barat
24.610
20.740
28.823
27.673
42.412
27.806
38.301
25.244
21.455
40.625
297.689
13
Jawa Tengah
61.542
45.476
50.452
69.100
81.864
78.465
88.793
84.965
66.168
160.359
787.184
14
D.I. Yogyakarta
15
Jawa Timur
16
Banten
17
4.406
2.311
4.842
7.711
12.297
13.782
14.988
12.960
8.551
28.079
109.925
140.857
136.587
172.494
198.271
224.616
225.441
208.021
186.158
148.746
314.100
1.955.291
6.524
668
4.771
4.710
1.580
6.106
4.103
3.197
1.907
5.429
38.996
Bali
15.929
14.072
18.092
22.927
28.770
28.092
22.655
26.266
20.693
50.115
247.610
18
Nusa Tenggara Barat
17.752
15.248
17.718
26.462
17.587
17.005
17.948
15.904
14.121
23.783
183.529
19
Nusa Tenggara Timur
6.217
4.634
4.359
5.232
4.961
4.759
5.270
3.089
5.856
8.771
53.149
20
Kalimantan Barat
3.960
525
3.879
4.592
1.150
2.954
1.970
2.580
1.935
4.018
27.562
21
Kalimantan Tengah
745
227
747
1.644
281
722
446
237
342
945
6.337
22
Kalimantan Selatan
1.965
518
3.209
2.818
3.587
901
1.573
1.751
604
2.104
19.031
23
Kalimantan Timur
0
823
2.652
1.768
863
703
284
491
535
888
9.008
24
Sulawesi Utara
257
0
803
1.409
1.393
901
902
1.081
1.198
2.334
10.279
25
Sulawesi Tengah
2.501
410
954
1.221
774
1.532
419
1.051
502
1.627
10.992
26
Sulawesi Selatan
10.553
7.802
8.726
9.048
8.754
11.951
7.324
9.847
5.403
13.406
92.814
27
Sulawesi Tenggara
3.372
1.123
858
621
521
631
958
814
767
1.530
11.195
28
Gorontalo
395
0
150
159
0
117
280
0
100
78
1.280
29
Sulawesi Barat
1.792
1.575
2.715
1.694
2.093
2.998
1.221
1.066
620
3.185
18.960
30
Maluku
0
165
0
144
0
0
220
31
Maluku Utara
84
0
60
156
150
0
0
0
72
156
679
32
Papua Barat
149
50
427
109
166
46
298
127
0
83
1.455
33
Papua Total Tenaga Kerja Subsektor Peternakan
0
0
530
1.210
712
772
1.188
1.460
611
1.248
546
594
631
8.971
351.630
279.019
356.378
427.593
473.713
454.816
449.482
396.310
314.593
695.426
4.198.960
Sumber : BPS - Data Mentah Sakernas diolah oleh Pusdatin - Kementerian Pertanian Keterangan :*) Angka Proyeksi
0
Lampiran 62. Proyeksi Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor Peternakan Menurut Kelompok Umur Tahun 2013 (Perkotaan+Perdesaan) Agustus 2013*) No.
Provinsi
Kelompok Umur 15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60+
Jumlah
1
Aceh
2.234
1.610
469
260
2.426
629
1.256
1.292
1.247
1.533
12.956
2
Sumatera Utara
8.003
5.975
5.771
4.664
5.274
3.711
4.766
2.620
3.619
4.907
49.309
3
Sumatera Barat
7.486
3.034
5.837
8.606
4.238
5.642
6.650
4.365
3.314
7.585
56.756
4
Riau
340
0
665
1.315
1.612
1.248
953
298
678
961
8.071
5
Jambi
1.029
940
164
1.267
680
533
330
1.262
719
1.413
8.337
6
Sumatera Selatan
517
1.330
616
0
304
0
1.406
534
0
498
5.207
7
Bengkulu
1.427
0
112
408
346
208
404
66
56
349
3.375
8
Lampung
25.741
12.358
13.115
20.209
21.934
17.079
14.702
7.173
4.107
15.198
151.615
9
Bangka Belitung
0
252
80
574
464
663
426
494
513
593
4.058
10
Kepulauan Riau
0
398
436
1.705
134
109
520
678
43
271
4.294
11
DKI Jakarta
874
0
2.252
1.134
1.411
33
1.817
614
440
465
9.040
12
Jawa Barat
24.080
20.294
28.203
27.078
41.499
27.208
37.477
24.701
20.994
39.751
291.284
13
Jawa Tengah
72.969
176.842
14
D.I. Yogyakarta
15
Jawa Timur
16
Banten
5.869
601
4.292
4.237
1.421
5.493
3.691
2.876
1.716
4.884
35.080
17
Bali
16.581
14.647
18.832
23.864
29.946
29.241
23.582
27.340
21.539
52.164
257.738
18
Nusa Tenggara Barat
17.868
15.348
17.833
26.634
17.701
17.116
18.065
16.008
14.213
23.938
184.723
19
Nusa Tenggara Timur
6.514
4.855
4.567
5.482
5.198
4.987
5.521
3.236
6.136
9.190
55.686
20
Kalimantan Barat
4.504
597
4.413
5.223
1.308
3.360
2.241
2.935
2.201
4.571
31.354
21
Kalimantan Tengah
779
238
781
1.720
294
755
466
248
358
988
6.628
22
Kalimantan Selatan
1.983
523
3.240
2.845
3.622
910
1.588
1.768
610
2.125
19.213
23
Kalimantan Timur
0
823
2.652
1.768
863
703
284
491
535
888
9.008
24
Sulawesi Utara
277
0
863
1.514
1.496
969
970
1.161
1.287
2.508
11.045
25
Sulawesi Tengah
2.516
413
960
1.229
779
1.541
421
1.058
505
1.637
11.059
26
Sulawesi Selatan
10.491
7.757
8.675
8.995
8.703
11.881
7.282
9.790
5.372
13.328
92.273
27
Sulawesi Tenggara
3.885
1.294
989
715
600
727
1.103
938
884
1.763
12.897
28
Gorontalo
435
0
165
175
0
129
308
0
111
86
1.409
29
Sulawesi Barat
2.330
2.048
3.531
2.204
2.722
3.900
1.588
1.387
807
4.143
24.660
30
Maluku
0
0
0
166
0
144
0
0
0
220
530
31
Maluku Utara
83
0
59
155
148
0
0
0
71
155
671
32
Papua Barat
121
40
347
89
135
37
242
104
0
67
1.182
33
Papua Total Tenaga Kerja Subsektor Peternakan
67.868
50.150
55.638
76.203
90.279
86.530
97.920
93.698
868.095
4.266
2.237
4.687
7.465
11.905
13.343
14.510
12.546
8.279
27.183
106.420
141.207
136.925
172.922
198.762
225.173
226.000
208.536
186.620
149.115
314.878
1.960.139
1.179
693
752
1.157
1.422
595
1.216
532
579
615
8.741
360.489
285.379
363.917
437.820
484.039
465.423
460.243
406.833
323.015
715.696
4.302.854
Sumber : BPS - Data Mentah Sakernas diolah oleh Pusdatin - Kementerian Pertanian Keterangan :*) Angka Proyeksi
Lampiran 63. Proyeksi Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor Peternakan Menurut Kelompok Umur Tahun 2014 (Perkotaan+Perdesaan) Agustus 2014*) No.
Provinsi
Kelompok Umur 15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60+
Jumlah
1
Aceh
2.161
1.557
453
251
2.347
609
1.215
1.250
1.206
1.483
12.532
2
Sumatera Utara
8.000
5.972
5.769
4.662
5.272
3.709
4.764
2.619
3.618
4.905
49.291
3
Sumatera Barat
8.211
3.328
6.402
9.439
4.648
6.188
7.294
4.787
3.635
8.319
62.249
4
Riau
343
0
670
1.324
1.624
1.258
960
300
683
968
8.131
5
Jambi
858
784
137
1.057
567
444
275
1.053
600
1.178
6.954
6
Sumatera Selatan
502
1.291
598
0
295
0
1.365
519
0
484
7
Bengkulu
1.514
0
118
433
367
221
428
70
60
370
3.581
8
Lampung
25.752
12.364
13.120
20.218
21.943
17.086
14.708
7.176
4.109
15.204
151.680
5.054
9
Bangka Belitung
0
260
83
593
479
685
440
510
529
612
4.191
10
Kepulauan Riau
0
501
549
2.149
169
137
656
855
54
342
5.412
11
DKI Jakarta
809
0
2.085
1.050
1.306
31
1.683
568
407
430
8.370
12
Jawa Barat
24.080
20.294
28.202
27.077
41.499
27.208
37.477
24.701
20.994
39.750
291.281
13
Jawa Tengah
84.695
100.339
96.172
108.832
104.140
81.100
196.549
14
D.I. Yogyakarta
15
Jawa Timur
16
Banten
17
75.431
55.739
61.838
964.835
4.132
2.167
4.540
7.231
11.531
12.924
14.055
12.153
8.019
26.331
103.083
140.587
136.324
172.163
197.890
224.184
225.008
207.621
185.800
148.460
313.496
1.951.533
5.137
526
3.756
3.708
1.244
4.807
3.231
2.517
1.502
4.274
30.701
Bali
17.068
15.078
19.385
24.566
30.827
30.100
24.275
28.144
22.172
53.698
265.312
18
Nusa Tenggara Barat
17.472
15.008
17.439
26.045
17.310
16.737
17.665
15.654
13.898
23.408
180.637
19
Nusa Tenggara Timur
6.599
4.918
4.626
5.554
5.266
5.052
5.594
3.279
6.216
9.310
56.414
20
Kalimantan Barat
5.161
684
5.057
5.985
1.499
3.850
2.567
3.363
2.522
5.238
35.926
21
Kalimantan Tengah
747
228
749
1.649
282
724
447
238
343
947
6.353
22
Kalimantan Selatan
2.004
528
3.273
2.875
3.659
919
1.605
1.786
617
2.147
19.412
23
Kalimantan Timur
0
823
2.652
1.768
863
703
284
491
535
888
9.008
24
Sulawesi Utara
310
0
966
1.695
1.675
1.084
1.086
1.300
1.441
2.808
12.365
25
Sulawesi Tengah
2.563
420
978
1.251
794
1.570
429
1.077
515
1.668
11.265
26
Sulawesi Selatan
10.231
7.564
8.460
8.772
8.488
11.587
7.101
9.547
5.239
12.998
89.987
27
Sulawesi Tenggara
4.416
1.471
1.124
813
682
827
1.254
1.066
1.004
2.004
14.662
28
Gorontalo
464
0
176
187
0
138
328
0
118
91
1.502
29
Sulawesi Barat
3.001
2.638
4.547
2.838
3.506
5.023
2.046
1.786
1.039
5.335
31.760
30
Maluku
0
166
0
144
0
0
220
530
31
Maluku Utara
89
0
63
165
158
0
0
0
76
165
717
32
Papua Barat
100
33
285
73
111
31
199
85
0
55
972
33
Papua
1.125
662
718
1.104
1.357
568
1.160
508
552
587
8.341
368.867
291.162
370.983
447.281
494.292
475.543
471.044
417.342
331.263
736.263
4.404.039
Total Tenaga Kerja Subsektor Peternakan
0
0
Sumber : BPS - Data Mentah Sakernas diolah oleh Pusdatin - Kementerian Pertanian Keterangan :*) Angka Proyeksi
0
Lampiran 64. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor Peternakan Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2011 (Perkotaan+Perdesaan) Agustus 2011 Tingkat Pendidikan No.
Provinsi
Tidak/Belum Tidak Tamat Pernah SD Sekolah 484 3.714
1
Aceh
2
Sumatera Utara
1.802
3
Sumatera Barat
4
Riau
5
Jambi
6
Sumatera Selatan
7
SD
SLTP
SMA
SMK
Diploma I/II/III
Universitas/ D IV
Jumlah
3.400
4.040
1.900
214
0
122
13.874
9.932
11.159
13.262
6.199
2.703
965
765
46.787
1.148
12.812
10.398
6.886
7.289
4.363
557
732
44.185
88
1.706
1.698
2.426
1.659
324
0
0
7.901
1.250
2.542
2.397
1.645
664
613
0
407
9.518
503
649
2.033
422
317
739
0
531
5.194
Bengkulu
0
918
587
696
650
83
0
0
2.934
8
Lampung
8.501
22.769
57.922
37.962
10.971
12.716
107
0
150.948
9
Bangka Belitung
3.903
0
1.806
1.344
148
0
457
0
148
197
425
610
581
877
0
0
0
2.690
0
491
3.296
2.721
2.061
763
519
809
10.660
12.044
68.007
157.650
43.592
15.550
6.505
1.169
1.520
306.037
105.097
211.054
329.753
134.272
26.376
20.839
3.332
1.470
832.193
27.220
33.813
15.328
9.856
7.255
954
1.672
113.610
387.780
477.805
755.631
219.177
55.840
32.387
3.022
4.627
1.936.269
2.734
11.991
16.480
8.202
922
1.808
0
0
42.137
52.515
64.518
64.108
33.167
13.267
5.696
1.042
966
235.279
60.356
36.281
43.184
23.756
10.661
1.776
1.000
890
177.904
4.660
13.043
18.379
6.817
3.834
1.911
372
454
49.470
3.147
9.370
4.617
4.096
2.269
607
292
21
24.419
Kalimantan Tengah
105
1.365
1.322
1.500
1.168
150
0
132
5.742
22
Kalimantan Selatan
1.779
4.238
9.808
4.595
1.678
1.274
0
303
23.675
23
Kalimantan Timur
187
1.167
2.767
2.892
1.265
580
0
149
9.007
24
Sulawesi Utara
0
962
2.301
2.908
2.716
647
237
252
10.023
25
Sulawesi Tengah
373
2.753
4.179
2.173
1.594
0
0
0
11.072
26
Sulawesi Selatan
14.119
20.398
28.117
13.337
9.680
4.606
425
823
91.505
27
Sulawesi Tenggara
361
1.604
3.260
2.320
1.616
0
0
400
9.561
28
Gorontalo
0
756
133
245
0
0
0
0
1.134
29
Sulawesi Barat
2.949
3.250
3.005
3.398
991
605
225
0
14.423
30
Maluku
0
0
181
38
165
144
0
0
528
31
Maluku Utara
0
146
83
259
90
0
0
173
751
32
Papua Barat
40
392
542
486
355
0
0
0
1.815
10
Kep.Riau
11
DKI Jakarta
12
Jawa Barat
13
Jawa Tengah
14
DI Jogyakarta
17.512
15
Jawa Timur
16
Banten
17
Bali
18
Nusa Tenggara Barat
19
Nusa Tenggara Timur
20
Kalimantan Barat
21
33
Papua Total Tenaga Kerja Subsektor Peternakan
1.652
951
2.739
1.622
1.172
740
0
189
9.065
681.383
1.015.035
1.576.896
594.969
193.652
110.505
14.218
17.555
4.204.213
Sumber : BPS - Data mentah Sakernas (BPS) diolah Pusdatin - Kementerian Pertanian
Lampiran 65. Proyeksi Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor Peternakan Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2012 (Perkotaan+Perdesaan) Agustus 2012*) Tingkat Pendidikan No.
Provinsi
1
Aceh
2
Sumatera Utara
3
Sumatera Barat
4
Riau
5
Jambi
6
Sumatera Selatan
7
Tidak/Belum Pernah Sekolah 467
Tidak Tamat SD
SD
SLTP
SMA
SMK
Diploma I/II/III
Universitas/ D IV
Jumlah
3.586
3.283
3.901
1.835
207
0
118
13.397
1.867
10.289
11.560
13.739
6.422
2.800
1.000
793
48.470
1.306
14.579
11.832
7.836
8.294
4.965
634
833
50.278
89
1.726
1.718
2.455
1.679
328
0
0
7.994
1.215
2.471
2.330
1.599
645
596
0
396
9.251
509
657
2.057
427
321
748
0
537
5.256
Bengkulu
0
989
632
750
700
89
0
0
3.160
8
Lampung
8.529
22.843
58.110
38.085
11.007
12.757
107
0
151.437
9
Bangka Belitung
0
1.833
1.364
150
0
464
0
150
3.962
252
544
781
744
1.123
0
0
0
3.444
0
453
3.044
2.513
1.903
705
479
747
9.845
11.715
66.152
153.350
42.403
15.126
6.328
1.137
1.479
297.689
99.413
199.639
311.918
127.010
24.949
19.712
10
Kep.Riau
11
DKI Jakarta
12
Jawa Barat
13
Jawa Tengah
14
DI Jogyakarta
15
Jawa Timur
16
Banten
17
Bali
18
Nusa Tenggara Barat
62.264
19
Nusa Tenggara Timur
20
Kalimantan Barat
21
3.152
1.390
16.944
26.337
32.716
14.831
9.536
7.020
923
1.618
109.925
391.590
482.499
763.055
221.330
56.389
32.705
3.052
4.672
1.955.291
2.530
11.097
15.251
7.591
853
1.673
0
0
38.996
55.267
67.899
67.468
34.905
13.962
5.995
1.097
1.017
247.610
37.428
44.549
24.507
10.998
1.832
1.032
918
183.529
5.007
14.013
19.746
7.324
4.119
2.053
400
488
53.149
3.552
10.576
5.211
4.623
2.561
685
330
24
27.562
Kalimantan Tengah
116
1.506
1.459
1.655
1.289
166
0
146
6.337
22
Kalimantan Selatan
1.430
3.407
7.884
3.694
1.349
1.024
0
244
19.031
23
Kalimantan Timur
187
1.167
2.767
2.892
1.265
580
0
149
9.008
24
Sulawesi Utara
0
987
2.360
2.982
2.785
664
243
258
10.279
25
Sulawesi Tengah
370
2.733
4.149
2.157
1.582
0
0
0
10.992
26
Sulawesi Selatan
14.321
20.690
28.519
13.528
9.818
4.672
431
835
92.814
27
Sulawesi Tenggara
423
1.878
3.817
2.717
1.892
0
0
468
11.195
28
Gorontalo
0
853
150
276
0
0
0
0
1.280
29
Sulawesi Barat
3.877
4.272
3.950
4.467
1.303
795
296
0
18.960
30
Maluku
0
0
31
Maluku Utara
32
Papua Barat
33
Papua Total Tenaga Kerja Subsektor Peternakan
182
38
165
144
0
0
0
132
75
234
81
0
0
156
679
32
314
435
390
285
0
0
0
1.455
1.635
941
2.711
1.605
1.160
732
0
187
8.971
684.907
1.014.492
1.568.434
593.358
195.398
110.438
14.311
17.622
4.198.960
Sumber : BPS - Data mentah Sakernas (BPS) diolah Pusdatin - Kementerian Pertanian Keterangan : *) Angka Proyeksi
787.184
530
Lampiran 66. Proyeksi Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor Peternakan Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2013 (Perkotaan+Perdesaan) Agustus 2013*) Tingkat Pendidikan No.
Provinsi
Tidak/Belum Tidak Tamat Pernah SD Sekolah 452 3.468
1
Aceh
2
Sumatera Utara
1.899
3
Sumatera Barat
4
Riau
5
Jambi
6
Sumatera Selatan
7
SD
SLTP
SMA
SMK
Diploma I/II/III
Universitas/ D IV
Jumlah
3.175
3.773
1.774
200
0
114
12.956
10.467
11.761
13.977
6.533
2.849
1.017
806
49.309
1.475
16.457
13.356
8.845
9.363
5.604
715
940
56.756
90
1.743
1.734
2.478
1.695
331
0
0
8.071
1.095
2.226
2.099
1.441
582
537
0
356
8.337
504
651
2.038
423
318
741
0
532
5.207
Bengkulu
0
1.056
675
801
748
95
0
0
3.375
8
Lampung
8.539
22.870
58.178
38.130
11.020
12.772
107
0
151.615
9
Bangka Belitung
1.397
475
0
154
4.058
0
1.878
154
0
10
Kep.Riau
314
678
974
928
1.400
0
0
0
11
DKI Jakarta
0
416
2.795
2.308
1.748
647
440
686
9.040
12
Jawa Barat
11.463
64.729
150.050
41.491
14.800
6.191
1.113
1.447
291.284
13
Jawa Tengah
109.631
220.159
343.979
140.065
27.514
21.738
3.476
1.533
868.095
14
DI Jogyakarta
16.404
25.497
31.673
14.358
9.232
6.796
894
1.566
106.420
15
Jawa Timur
392.560
483.695
764.946
221.879
56.528
32.786
3.059
4.684
1.960.139
16
Banten
2.276
9.983
13.720
6.828
768
1.505
0
0
35.080
17
Bali
57.528
70.677
70.227
36.333
14.533
6.240
1.141
1.058
257.738
18
Nusa Tenggara Barat
62.669
37.672
44.839
24.667
11.070
1.844
1.038
924
184.723
19
Nusa Tenggara Timur
5.246
14.682
20.688
7.674
4.316
2.151
419
511
55.686
20
Kalimantan Barat
4.041
12.031
5.928
5.259
2.913
779
375
27
31.354
21
Kalimantan Tengah
121
1.576
1.526
1.731
1.348
173
0
152
6.628
22
Kalimantan Selatan
1.444
3.439
7.960
3.729
1.362
1.034
0
246
19.213
23
Kalimantan Timur
187
1.167
2.767
2.892
1.265
580
0
149
9.008
24
Sulawesi Utara
0
1.060
2.536
3.204
2.993
713
261
278
11.045
25
Sulawesi Tengah
373
2.750
4.174
2.170
1.592
0
0
0
11.059
26
Sulawesi Selatan
14.238
20.569
28.353
13.449
9.761
4.645
429
830
92.273
27
Sulawesi Tenggara
487
2.164
4.398
3.130
2.180
0
0
540
12.897
28
Gorontalo
0
940
165
305
0
0
0
0
1.409
29
Sulawesi Barat
5.042
5.557
5.138
5.810
1.694
1.034
385
0
24.660
30
Maluku
0
0
182
38
166
144
0
0
31
Maluku Utara
0
130
74
231
80
0
0
155
671
32
Papua Barat
26
255
353
317
231
0
0
0
1.182
33
Papua Total Tenaga Kerja Subsektor Peternakan
4.294
530
1.593
917
2.641
1.564
1.130
714
0
182
8.741
699.696
1.041.559
1.604.502
610.380
200.657
113.320
14.869
17.871
4.302.854
Sumber : BPS - Data mentah Sakernas (BPS) diolah Pusdatin - Kementerian Pertanian Keterangan : *) Angka Proyeksi
Lampiran 67. Proyeksi Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor Peternakan Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2014 (Perkotaan+Perdesaan) Agustus 2014*) Tingkat Pendidikan No.
Provinsi
Tidak/Belum Tidak Tamat Pernah SD Sekolah 437 3.355
1
Aceh
2
Sumatera Utara
1.898
3
Sumatera Barat
4
Riau
5
SD
SLTP
SMA
SMK
Diploma I/II/III
Universitas/ D IV
Jumlah
3.071
3.649
1.716
193
0
110
12.532
10.463
11.756
13.972
6.531
2.848
1.017
806
49.291
1.617
18.050
14.649
9.701
10.269
6.147
785
1.031
62.249
91
1.756
1.747
2.497
1.707
333
0
0
8.131
Jambi
913
1.857
1.751
1.202
485
448
0
297
6.954
6
Sumatera Selatan
489
631
1.978
411
308
719
0
517
5.054
7
Bengkulu
0
1.121
716
850
793
101
0
0
3.581
8
Lampung
8.542
22.879
58.203
38.146
11.024
12.778
108
0
151.680
9
Bangka Belitung
491
0
0
1.939
1.443
159
0
159
4.191
10
Kep.Riau
396
855
1.227
1.169
1.764
0
0
0
5.412
11
DKI Jakarta
0
386
2.588
2.136
1.618
599
407
635
8.370
12
Jawa Barat
11.463
64.728
150.049
41.490
14.800
6.191
1.113
1.447
291.281
13
Jawa Tengah
121.848
244.694
382.312
155.673
30.580
24.161
3.863
1.704
964.835
14
DI Jogyakarta
15.889
24.698
30.680
13.908
8.943
6.583
866
1.517
103.083
15
Jawa Timur
390.837
481.572
761.588
220.905
56.280
32.642
3.046
4.663
1.951.533
16
Banten
1.992
8.737
12.007
5.976
672
1.317
0
0
30.701
17
Bali
59.218
72.754
72.291
37.401
14.961
6.423
1.175
1.089
265.312
18
Nusa Tenggara Barat
61.283
36.838
43.847
24.121
10.825
1.803
1.015
904
180.637
19
Nusa Tenggara Timur
5.314
14.874
20.959
7.774
4.372
2.179
424
518
56.414
20
Kalimantan Barat
4.630
13.785
6.793
6.026
3.338
893
430
31
35.926
21
Kalimantan Tengah
116
1.510
1.463
1.660
1.292
166
0
146
6.353
22
Kalimantan Selatan
1.459
3.475
8.042
3.768
1.376
1.045
0
248
19.412
23
Kalimantan Timur
187
1.167
2.767
2.892
1.265
580
0
149
9.008
24
Sulawesi Utara
0
1.187
2.839
3.587
3.351
798
292
311
12.365
25
Sulawesi Tengah
379
2.801
4.252
2.211
1.622
0
0
0
11.265
26
Sulawesi Selatan
13.885
20.060
27.651
13.116
9.519
4.530
418
809
89.987
27
Sulawesi Tenggara
554
2.460
4.999
3.558
2.478
0
0
613
14.662
28
Gorontalo
0
1.001
176
324
0
0
0
0
1.502
29
Sulawesi Barat
6.494
7.157
6.617
7.482
2.182
1.332
495
0
31.760
30
Maluku
0
0
182
38
166
144
0
0
530
31
Maluku Utara
0
139
79
247
86
0
0
165
717
32
Papua Barat
21
210
290
260
190
0
0
0
972
33
Papua
1.520
875
2.520
1.492
1.078
681
0
174
8.341
711.475
1.068.013
1.641.533
627.801
205.593
116.126
15.453
18.045
4.404.039
Total Tenaga Kerja Subsektor Peternakan
Sumber : BPS - Data mentah Sakernas (BPS) diolah Pusdatin - Kementerian Pertanian Keterangan : *) Angka Proyeksi
Lampiran 68. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor Peternakan Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2011 (Perkotaan+Perdesaan) Agustus 2011 Status Pekerjaan Utama No.
Berusaha Dibantu Buruh Tidak Tetap/Buruh Tidak Dibayar
Provinsi Berusaha Sendiri
6.578
Berusaha Dibantu Buruh Tetap/Buruh Dibayar
Pekerja Bebas Pertanian
Pekerja Keluarga
Jumlah
1
Aceh
0
791
712
3.639
13.874
2
Sumatera Utara
17.009
5.373
873
13.483
1.716
8.333
46.787
3
Sumatera Barat
12.998
12.014
1.589
2.344
1.523
13.717
44.185
4
Riau
2.643
939
0
1.427
587
2.305
7.901
5
Jambi
1.632
1.793
87
2.070
0
3.936
9.518
6
Sumatera Selatan
1.759
880
59
1.865
0
631
7
Bengkulu
498
351
0
736
75
1.274
2.934
8
Lampung
20.026
51.848
2.175
8.599
918
67.382
150.948
9
Bangka Belitung
727
828
306
953
0
1.089
10
Kepulauan Riau
11
DKI Jakarta
12
Jawa Barat
13
Jawa Tengah
14
D.I. Yogyakarta
15
Jawa Timur
16
Banten
17
Bali
18
Nusa Tenggara Barat
22.132
19
Nusa Tenggara Timur
5.794
20
Kalimantan Barat
5.390
21
Kalimantan Tengah
978
22
Kalimantan Selatan
23
Kalimantan Timur
24
Sulawesi Utara
25
Sulawesi Tengah
2.961
2.352
26
Sulawesi Selatan
16.085
34.323
27
Sulawesi Tenggara
1.625
2.658
0
28
Gorontalo
29
Sulawesi Barat
30
Maluku
31
Maluku Utara
32
Papua Barat
33
Papua Total Tenaga Kerja Subsektor Peternakan
2.154
Buruh/ Karyawan
5.194
3.903
786
134
70
1.573
0
127
2.690
4.271
724
809
2.970
0
1.886
10.660
68.937
83.503
6.196
58.283
12.558
76.560
306.037
113.743
291.382
10.056
374.530
36.288
6.194
16.950
39.420
1.759
3.599
1.093
50.789
113.610
218.582
629.365
16.917
62.380
9.224
999.801
1.936.269
832.193
9.758
6.185
1.930
12.631
4.653
6.980
42.137
42.091
92.722
2.523
4.652
928
92.363
235.279
72.985
257
3.125
4.271
75.134
177.904
17.697
0
2.028
209
23.742
49.470
6.080
208
4.299
536
7.906
24.419
1.236
390
1.172
114
1.852
5.742
4.094
5.783
781
3.667
265
9.085
23.675
1.767
1.104
673
3.859
0
1.604
9.007
3.842
2.656
972
881
0
1.672
10.023
634
487
1.129
3.509
11.072
1.237
5.074
1.199
33.587
91.505
363
211
4.704
9.561
405
246
0
0
133
350
1.134
3.313
4.951
0
0
0
6.159
14.423
528
0
0
0
0
0
528
90
246
0
0
0
415
751
186
691
0
264
0
674
1.815
2.184
2.248
0
289
91
4.253
9.065
610.362
1.374.871
50.501
240.152
48.339
1.879.988
4.204.213
Sumber : BPS - Data Mentah Sakernas diolah oleh Pusdatin - Kementerian Pertanian
Lampiran 69. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor Peternakan Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2012 (Perkotaan+Perdesaan) Agustus 2012*) Status Pekerjaan Utama No.
Berusaha Dibantu Buruh Tidak Tetap/Buruh Tidak Dibayar
Provinsi Berusaha Sendiri
6.352
Berusaha Dibantu Buruh Tetap/Buruh Dibayar
2.080
Buruh/ Karyawan
Pekerja Bebas Pertanian
Pekerja Keluarga
Jumlah
1
Aceh
0
764
688
3.514
13.397
2
Sumatera Utara
17.621
5.566
904
13.968
1.778
8.633
48.470
3
Sumatera Barat
14.790
13.671
1.808
2.667
1.733
15.608
50.278
4
Riau
2.674
950
0
1.444
594
2.332
7.994
5
Jambi
1.586
1.743
85
2.012
0
3.826
9.251
6
Sumatera Selatan
1.780
891
60
1.887
0
639
5.256
7
Bengkulu
536
378
0
793
81
1.372
3.160
8
Lampung
20.091
52.016
2.182
8.627
921
67.600
151.437
9
Bangka Belitung
738
841
311
967
0
1.106
3.962
10
Kepulauan Riau
1.006
172
90
2.014
0
163
3.444
11
DKI Jakarta
3.945
669
747
2.743
0
1.742
9.845
12
Jawa Barat
67.057
81.225
6.027
56.693
12.215
74.472
297.689
13
Jawa Tengah
107.591
275.623
9.512
14
D.I. Yogyakarta
15
Jawa Timur
16
Banten
17
Bali
18
Nusa Tenggara Barat
22.832
19
Nusa Tenggara Timur
6.225
20
Kalimantan Barat
6.084
21
Kalimantan Tengah
22
Kalimantan Selatan
23
34.325
5.859
16.400
38.141
1.702
3.482
1.058
49.142
109.925
220.729
635.548
17.083
62.993
9.315
1.009.623
1.955.291
9.031
5.724
1.786
11.689
4.306
6.460
38.996
44.297
97.582
2.655
4.896
977
97.204
247.610
75.293
265
3.224
4.406
77.510
183.529
19.013
0
2.179
225
25.507
53.149
6.863
235
4.852
605
8.924
27.562
1.079
1.364
430
1.293
126
2.044
6.337
3.291
4.649
628
2.948
213
7.303
19.031
Kalimantan Timur
1.767
1.104
673
3.859
0
1.604
9.008
24
Sulawesi Utara
3.940
2.724
997
904
0
1.715
10.279
25
Sulawesi Tengah
2.940
2.335
629
483
1.121
3.484
10.992
26
Sulawesi Selatan
16.315
34.814
1.255
5.147
1.216
34.067
92.814
27
Sulawesi Tenggara
1.903
3.112
0
425
247
5.508
11.195
28
Gorontalo
457
278
0
0
150
395
1.280
29
Sulawesi Barat
4.355
6.508
0
0
0
8.096
18.960
30
Maluku
530
0
0
0
0
0
530
31
Maluku Utara
81
222
0
0
0
375
679
32
Papua Barat
149
554
0
212
0
540
1.455
33
Papua Total Tenaga Kerja Subsektor Peternakan
787.184
2.161
2.225
0
286
90
4.209
8.971
610.333
1.373.875
50.064
237.777
47.922
1.878.989
4.198.960
Sumber : BPS - Data Mentah Sakernas diolah oleh Pusdatin - Kementerian Pertanian Keterangan :*) Angka Proyeksi
354.274
Lampiran 70. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor Peternakan Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2013 (Perkotaan+Perdesaan) Agustus 2013*) Status Pekerjaan Utama No.
Berusaha Dibantu Buruh Tidak Tetap/Buruh Tidak Dibayar
Provinsi Berusaha Sendiri
Berusaha Dibantu Buruh Tetap/Buruh Dibayar
Buruh/ Karyawan
Pekerja Bebas Pertanian
Pekerja Keluarga
Jumlah
1
Aceh
6.143
2.011
-
739
665
3.398
12.956
2
Sumatera Utara
17.926
5.663
920
14.210
1.809
8.782
49.309
3
Sumatera Barat
16.696
15.432
2.041
3.011
1.956
17.620
56.756
4
Riau
2.700
959
-
1.458
600
2.354
8.071
5
Jambi
1.429
1.570
76
1.813
-
3.447
8.337
6
Sumatera Selatan
1.763
882
59
1.870
-
633
5.207
7
Bengkulu
573
404
-
847
86
1.466
3.375
8
Lampung
20.115
52.077
2.185
8.637
922
67.680
151.615
9
Bangka Belitung
756
861
318
991
-
1.132
4.058
10
Kepulauan Riau
1.255
214
112
2.511
-
203
4.294
11
DKI Jakarta
3.622
614
686
2.519
-
1.599
9.040
12
Jawa Barat
13
Jawa Tengah
14
D.I. Yogyakarta
15
Jawa Timur
16
Banten
17
Bali
18
Nusa Tenggara Barat
22.980
19
Nusa Tenggara Timur
6.522
20
Kalimantan Barat
6.921
21
Kalimantan Tengah
22
Kalimantan Selatan
23
65.614
79.478
5.897
55.473
11.953
72.869
291.284
118.650
303.953
10.490
37.854
6.461
390.688
868.095
15.877
36.925
1.648
3.371
1.024
47.575
106.420
221.277
637.124
17.126
63.149
9.338
1.012.126
1.960.139
8.124
5.149
1.607
10.516
3.874
5.811
35.080
46.109
101.573
2.764
5.096
1.017
101.180
257.738
75.783
267
3.245
4.435
78.014
184.723
19.921
-
2.283
235
26.725
55.686
7.807
267
5.520
688
10.151
31.354
1.129
1.427
450
1.353
132
2.138
6.628
3.322
4.693
634
2.976
215
7.373
19.213
Kalimantan Timur
1.767
1.104
673
3.859
-
1.604
9.008
24
Sulawesi Utara
4.234
2.927
1.071
971
-
1.842
11.045
25
Sulawesi Tengah
2.957
2.349
633
486
1.128
3.505
11.059
26
Sulawesi Selatan
16.220
34.611
1.247
5.117
1.209
33.869
92.273
27
Sulawesi Tenggara
2.192
3.585
-
490
285
6.345
12.897
28
Gorontalo
503
306
-
-
165
435
1.409
29
Sulawesi Barat
5.664
8.465
-
-
-
10.530
24.660
30
Maluku
530
-
-
-
-
-
530
31
Maluku Utara
80
220
-
-
-
371
671
32
Papua Barat
121
450
-
172
-
439
1.182
33
Papua Total Tenaga Kerja Subsektor Peternakan
2.106
2.168
-
279
88
4.101
8.741
625.878
1.410.704
51.171
240.813
48.283
1.926.006
4.302.854
Sumber : BPS - Data Mentah Sakernas diolah oleh Pusdatin - Kementerian Pertanian Keterangan :*) Angka Proyeksi
Lampiran 71. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Subsektor Peternakan Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2014 (Perkotaan+Perdesaan) Agustus 2014*) Status Pekerjaan Utama No.
Provinsi
Berusaha Berusaha Dibantu Dibantu Buruh Tidak Buruh Tetap/Buruh Tetap/Buruh Tidak Dibayar Dibayar 5.942 1.946 0
Berusaha Sendiri
Pekerja Bebas Pertanian
Buruh/ Karyawan
Pekerja Keluarga
Jumlah
1
Aceh
715
643
3.287
12.532
2
Sumatera Utara
17.919
5.661
920
14.205
1.808
8.779
49.291
3
Sumatera Barat
18.312
16.926
2.239
3.302
2.146
19.325
62.249
4
Riau
2.720
966
0
1.469
604
2.372
8.131
5
Jambi
1.192
1.310
64
1.512
0
2.876
6.954
6
Sumatera Selatan
1.712
856
57
1.815
0
614
7
Bengkulu
608
428
0
898
92
1.555
3.581
8
Lampung
20.123
52.099
2.186
8.641
922
67.709
151.680
9
Bangka Belitung
781
889
329
1.023
0
1.169
4.191
10
Kepulauan Riau
1.581
270
141
3.165
0
256
5.412
11
DKI Jakarta
3.353
568
635
2.332
0
1.481
8.370
12
Jawa Barat
65.613
79.477
5.897
55.473
11.953
72.869
291.281
13
Jawa Tengah
131.872
337.825
11.659
42.072
7.181
434.226
964.835
14
D.I. Yogyakarta
15.379
35.767
1.596
3.266
992
46.083
103.083
15
Jawa Timur
220.305
634.326
17.050
62.872
9.297
1.007.683
1.951.533
16
Banten
7.110
4.506
1.406
9.203
3.390
5.086
30.701
17
Bali
47.464
104.558
2.845
5.246
1.046
104.153
265.312
18
Nusa Tenggara Barat
22.472
74.106
261
3.173
4.337
76.288
180.637
19
Nusa Tenggara Timur
6.607
20.181
0
2.313
238
27.075
56.414
20
Kalimantan Barat
7.930
8.945
306
6.325
789
11.631
35.926
21
Kalimantan Tengah
1.082
1.368
431
1.297
126
2.049
6.353
22
Kalimantan Selatan
3.357
4.742
640
3.007
217
7.449
19.412
23
Kalimantan Timur
1.767
1.104
673
3.859
0
1.604
9.008
24
Sulawesi Utara
4.740
3.277
1.199
1.087
0
2.063
12.365
25
Sulawesi Tengah
3.013
2.393
645
495
1.149
3.570
11.265
26
Sulawesi Selatan
15.818
33.754
1.216
4.990
1.179
33.030
89.987
27
Sulawesi Tenggara
2.492
4.076
0
557
324
7.213
14.662
28
Gorontalo
536
326
0
0
176
464
1.502
29
Sulawesi Barat
7.295
10.902
0
0
0
13.562
31.760
30
Maluku
530
0
0
0
0
0
530
31
Maluku Utara
86
235
0
0
0
396
717
32
Papua Barat
100
370
0
141
0
361
972
33
Papua
2.010
2.068
0
266
84
3.913
8.341
641.821
1.446.226
52.396
244.716
48.692
1.970.190
4.404.039
Total Tenaga Kerja Subsektor Peternakan
Sumber : BPS - Data Mentah Sakernas diolah oleh Pusdatin - Kementerian Pertanian Keterangan :*) Angka Proyeksi
5.054