BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya hidup dari pertanian. Kebutuhan sektor pertanian akan tenaga kerja juga begitu tinggi. Ketika secara nasional penyerapan tenaga kerja menurun sebanyak 6,4 juta orang atau sekitar 2,13%, sektor pertanian mampu menciptakan lapangan kerja baru sebanyak 432.350 orang. Hal ini menunjukkan bahwa sektor pertanian terbukti tangguh menghadapi gejolak ekonomi dan fleksibel dalam penyerapan tenaga kerja. (Saragih, 2004) Tenaga kerja (ketenagakerjaan) adalah sumber daya manusia yang memiliki potensi, kemampuan, yang tepat guna, berdaya guna, berpribadi dalam kategori tertentu untuk bekerja dan berperan serta dalam pembangunan, sehingga berhasil guna bagi dirinya dan masyarakat secara keseluruhan (Hamalik, 2000). Penggunaan tenaga kerja dapat dinyatakan sebagai curahan tenaga kerja. Curahan tenaga kerja adalah besarnya tenaga kerja efektif yang dipakai. Ukuran tenaga kerja dapat dinyatakan dalam hari orang kerja (HOK). Satuan ukuran yang dipergunakan untuk menghitung besarnya tenaga kerja adalah satu HOK atau sama dengan satu hari kerja pria (HKP), yaitu jumlah kerja yang dicurahkan untuk seluruh proses pruduksi yang diukur dengan ukuran kerja pria. Untuk meyetarakan, dilakukan konversi berdasarkan upah di daerah penelitian. Hasil konversinya adalah satu hari pria dinilai sebagai satu hari kerja pria (HKP) dengan delapan jam kerja efektif per hari. (Rahim dan Dian, 2008)
Universitas Sumatera Utara
Satuan yang sering dipakai dalam perhitungan kebutuhan tenaga keraja adalah HKO (hari kerja orang) dan JKO (jam kerja orang). Pemakaian HKO ada kelemahanya karena masing-masing daerah berlainan (1 HKO di daerah B belum tentu sama dengan 1 HKO di daerah A) bila dihitung jam kerjanya. Sering kali dijumpai upah borongan yang sulit dihitung, baik HKO maupun JKO-nya. (Suratiyah, 2009). Di samping penggunaan lahan dan rotasi tanaman, perlu direncanakan pula penggunaan tenaga kerja, apakah tenaga kerja keluarga yang tersedia bisa memenuhi kebutuhan. Jika tenaga kerja yang dibutuhkan lebih besar dari potensi tenaga kerja keluarga yang tersedia maka petani harus menganggarkan seberapa besar kebutuhan tenaga kerja luar keluarga yang diperlukan. Hal ini akan mempengaruhi perhitungan usahatani karena tenaga kerja luar keluarga harus diberi upah. (Suratiyah, 2009). Sumatera Utara merupakan provinsi yang cukup potensial dalam bidang pertanian. Pada tahun 2009 sektor pertanian memberikan kontribusi terhadap PDRB atas dasar harga berlaku sebesar 23,03 persen dan pada tahun 2010 menurun menjadi 22,92 persen. Subsektor tanaman bahan makanan adalah penyumbang terbesar kedua setelah subsektor tanaman perkebunan yaitu tercatat 34,67 persen dari seluruh nilai tambah pertanian. Pada tahun 2010, subsektor tanaman bahan makanan mengalami pertumbuhan yang sedikit meningkat sebesar 0,31 persen, sejalan dengan peranannya terhadap total keseluruhan PDRB meningkat dari 7,89 persen pada tahun 2009 menjadi 7, 95 persen pada tahun 2010. Termasuk di dalam subsektor ini adalah padi, jagung, ketela, kacangkacangan, sayur-sayuran dan buah-buahan. Dari komoditi-komoditi tersebut
Universitas Sumatera Utara
produksi padi memberi andil terbesar, sehingga bila terjadi perubahan produksi atau harga, akan berpengaruh besar terhadap subsektor ini (BPS SUMUT, 2011). Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu kabupaten di Sumatera Utara dengan jumlah produksi padi yang tergolong tinggi dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten lainnya. Luas panen padi sawah di kabupaten ini mencapai 73.688 ha. pada tahun 2010 dengan jumlah produksi sebesar 365.316 ton. Penggunaan curahan tenaga kerja dalam bidang pertanian khususnya padi sawah di Kabupaten ini juga tergolong sangat tinggi. Desa Sei Buluh, Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai adalah salah satu desa yang sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai petani yakni sebesar 1.304 jiwa. Dimana sebagian besar dari jumlah petani itu mengusahakan padi sawah. Dalam menjalankan usahatani padi sawah, pada umumnya petani lebih sering atau lebih dominan menggunakan tenaga kerja dari luar keluarga. Dalam setiap pekerjaan dalam mengusahakan usahatani padi sawah tersebut, petani cenderung lebih banyak menggunakan atau mengupah tenaga orang lain. Hal ini tentunya akan sangat berpengaruh kepada biaya usahatani padi sawah. Semakin banyak tenaga kerja dari luar keluarga yang digunakan dalam mengusahakan usahatani padi sawah tentunya akan membuat biaya usahatani akan semakin besar khususnya biaya tenaga kerja. Semakin besarnya biaya usahatani yang dikeluarkan oleh petani dalam mengusahakan usahatani padi sawah akan mempengaruhi penerimaan usahatani padi sawah. Semakin meningkatnya biaya usahatani akan menyebabkan penerimaan petani dari usahatani padi sawah tersebut akan berkurang atau menurun.
Universitas Sumatera Utara
Untuk mengetahui lebih jauh apakah penggunaan tenaga kerja dari luar keluarga juga memiliki pengaruh terhadap jumlah produksi padi sawah, maka dilakukan penelitian tentang penggunaan tenaga kerja luar keluarga dalam usaha tani padi sawah.
Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dirumuskan beberapa masalah yang akan diteliti: 1. Bagaimana pengaruh karakteristik sosial ekonomi (umur, pendidikan, lama berusahatani, luas lahan, jumlah tanggungan, modal) terhadap produksi padi sawah? 2. Bagaimana pengaruh karakteristik sosial ekonomi(umur, pendidikan, lama berusahatani, luas lahan, jumlah tanggungan, modal) terhadap penggunaan tenaga kerja luar keluarga? 3. Bagaimana pengaruh tenaga kerja luar keluarga terhadap produksi padi sawah?
Tujuan Penelitian Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah : 1. Untuk
menganalisis
pengaruh
karakteristik
sosial
ekonomi
(umur,
pendidikan, lama berusaha tani, luas lahan, jumlah tanggungan, modal) terhadap produksi padi sawah. 2. Untuk menganalisis bagaimana pengaruh karakteristik sosial ekonomi (umur, pendidikan, lama berusaha tani, luas lahan, jumlah tanggungan, modal) terhadap penggunaan tenaga kerja luar keluarga.
Universitas Sumatera Utara
3. Untuk menganalisis pengaruh tenaga kerja luar keluarga terhadap produksi padi sawah.
Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai bahan masukan dan bahan pertimbangan bagi pemerintah dan instansi terkait dalam membuat kebijakan-kebijakan baru untuk meningkatkan produksi pangan seperti tanaman padi sawah, sebagai bahan informasi bagi peneliti dalam mengembangkan ilmunya dan sebagai bahan informasi bagi para pembaca dan pihak-pihak terkait dan yang membutuhkan.
Universitas Sumatera Utara