PENGARUH TENAGA KERJA DAN INVESTASI DI SEKTOR PERTANIAN TERHADAP PERTUMBUHAN SEKTOR PERTANIAN DI PROVINSI JAWA TIMUR Dewi Masru’ah dan Ady Soejoto Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya, Kampus Ketintang Surabaya Jl. Ketintang Surabaya (60231), Telp. 031-8298761 Email :
[email protected]
ABSTRAK
Perubahan struktur ekonomi di Provinsi Jawa Timur dari sektor primer menuju sektor sekunder dan tersier menarik untuk dikaji, hal ini mengingat sektor pertanian merupakan salah satu sektor basis di Provinsi Jawa Timur. Namun setiap tahunnya pertumbuhan sektor pertanian lambat dan semakin menurun. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan lambatnya pertumbuhan sektor pertanian ini diantaranya jumlah tenaga kerja yang setiap tahun mengalami penurunan dan tingkat investasi yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tenaga kerja dan investasi di sektor pertanian terhadap pertumbuhan sektor pertanian di Provinsi Jawa Timur. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan dan metode domentasi. Metode Penelitian menggunakan analisis regresi berganda. Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dilakukan dengan Uji F dan Uji t dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05). Hasil analisa data menunjukkan variabel tenaga kerja di sektor pertanian tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan sektor pertanian, sedangkan variabel investasi di sektor pertanian berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan sektor pertanian. Sedangkan secara simultan, variabel tenaga kerja dan investasi di sektor pertanian berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan sektor pertanian. Koefisien determinasi (R2) sebesar 0,744776 menunjukkan variabel independen yang diteliti mampu menjelaskan pengaruhnya sebesar 74,48 persen terhadap variabel dependen, sedangkan sisanya sebesar 25,52 persen dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian.
Kata kunci : Tenaga Kerja Sektor Pertanian, Investasi Sektor Pertanian, dan Pertumbuhan Sektor Pertanian.
1
PENGARUH TENAGA KERJA DAN INVESTASI DI SEKTOR PERTANIAN TERHADAP PERTUMBUHAN SEKTOR PERTANIAN DI PROVINSI JAWA TIMUR Dewi Masru’ah dan Ady Soejoto Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya, Kampus Ketintang Surabaya Jl. Ketintang Surabaya (60231), Telp. 031-8298761 Email :
[email protected]
ABSTRACT The transformation of economic structure in East Java from primary sector toward secondary sector and tertiary enticing to review, it considering this agriculture sector is one of base sector in East Java Province. However every year the growth of agriculture sector was getting slow and declined. There are some factors caused the slow of agriculture sector growth, that are the number of labor which decreased every year and the low of investment. This research aimed to know the effect of labor number and investment in agriculture sector on growth of agriculture sector in East Java Province. Type of this research was quantitative research. Data collecting method used was literature study and documentation. Research method used was multi regression. The effect of independent variable toward dependent variable conducted with F test and t test by significance of 95% ( = 0.05). Data analysis result shows that variable of labor in agriculture sector was not affecting on growth of agricultural sector, while variable of investment in agriculture sector was significantly affecting on growth of agriculture sector. Whereas simultaneously variable of labor and investment in agriculture sector significantly affecting on growth of agriculture sector. The determination coefficient (R2) was 0.744776 shows that independent variable investigated able to explained it effect as 74.48 percent toward dependent variable, while remains 25.52 percent explained by other variables were not included in this research. Keywords: Labor of agriculture sector, investment of agriculture sector, and growth of agriculture sector
Pembangunan di Provinsi Jawa
pertumbuhan sektor ini kurun waktu
Timur mengalami perubahan srtuktur
2007 sampai 2011 tumbuh paling
ekonomi, yaitu dari sektor primer
lambat bila dibandingkan sektor
menuju sektor sekunder dan tersier.
lainnya.
Hal
dari
sektor pertanian sebesar 2,29 persen
pertumbuhan sektor pertanian yang
sedangkan sektor pertambangan dan
lambat,
penggalian
ini
tidak
bahkan
terlepas
rata-rata
Rata-rata
sebesar
pertumbuhan
8,37
persen, 2
sektor industri pengolahan sebesar
tersebut secara nasional (Tarigan,
4,46 persen, sektor listrik, gas, dan
2006:82). Apabila LQ > 1 maka
air bersih sebesar 6,42 persen, sektor
peranan sektor tersebut di daerah itu
konstruksi
lebih menonjol daripada peranan
sektor
sebesar
4,79
perdagangan,
persen,
hotel,
dan
restoran sebesar 8,50 persen, sektor pengangkutan sebesar
dan
10,26
keuangan,
komunikasi
persen,
persewaan
dan
sektor itu secara nasional. Menurut
penghitungan
LQ,
kurun waktu 2007 sampai 2011
sektor
sektor pertanian merupakan salah
jasa
sektor basis Provinsi Jawa Timur.
perusahaan sebesar 7,44 persen, dan
Namun,
sektor jasa-jasa sebesar 5,45 persen.
pertanian
Perubahan struktur ekonomi ini
pertumbuhan
di
cenderung
sektor lambat.
Pertumbuhan output suatu sektor
menarik untuk dikaji mengingat
mencerminkan
sektor pertanian merupakan salah
sektor
satu sektor basis di Provinsi Jawa
pembangunan di sektor pertanian
Timur.
merupakan salah satu upaya untuk
sektor
Sektor
basis
merupakan
yang mempunyai
potensi
tersebut.
tersebut.
Dengan
menghendaki
kelemahan
dan
pembangunan
ekonomi.
kekuatan
di
Sehingga
mempercepat
untuk dikembangkan di wilayah mengetahui
pembangunan
Jika
suatu
pembangunan
negara yang
yang
lancar dan berkesinambungan, maka
dimiliki suatu daerah maka akan
negara itu harus memulainya dari
lebih tepat dalam menyusun strategi
daerah pedesaan pada umumnya, dan
guna mencapai tujuan atau sasaran
sektor pertanian pada khususnya
yang
(Todaro,
diinginkan
(Suparmoko,
2002:99).
2006:503).
pembanguan di
Salah satu alat
analisis yang
dapat
Peningkatan
sektor pertanian
dilakukan
dengan
dapat digunakan untuk menentukan
memanfaatkan semua sumber daya
potensi
adalah
yang ada baik sumber daya alam
Location Quotient (LQ). LQ adalah
maupun sumber daya manusia yang
suatu perbandingan tentang besarnya
dimiliki.
suatu
wilayah
peranan suatu sektor disuatu daerah
Menurut teori produksi Cobb-
terhadap besarnya peranan sektor
Douglas menyatakan pertumbuhan
3
output tergantung pada modal dan
mengalami penurunan sebesar 0,47
pekerja (Dornbusch, 200:477). Sama
persen menjadi 42,46 persen, dan
halnya
pertanian,
tahun 2011 mengalami penurunan
pertumbuhan di sektor pertanian juga
yang cukup besar yaitu sebesar 2,76
dipengaruhi
persen sehingga jumlah tenaga kerja
dengan
sektor
oleh
faktor-faktor
tersebut.
di sektor pertanian sebesar 39,70
Salah
satu
faktor
yang
persen.
memegang peranan penting dalam
Meskipun jumlah tenaga kerja
pertumbuhan output adalah tenaga
sektor pertanian ini setiap tahun
kerja. Sebagai negara agraris sektor
mengalami
pertanian
kontribusinya
mempunyai
kontribusi
penurunan dalam
namun
penyerapan
yang besar dalam hal penyerapan
tenaga kerja tetap lebih banyak
tenaga kerja. Pada tahun 2011 sektor
dibandingkan dengan sektor lainnya.
pertanian mampu menyerap tenaga
Selama tahun 2007 sampai 2011
kerja sebesar 7.520.067 orang atau
sektor pertanian menyerap tenaga
39.70 persen jumlah ini lebih besar
kerja dengan rata-rata 42,70 persen,
jika
sektor
sektor industri pengolahan sebesar
sebesar
13,12 persen, sektor perdagangan,
2.665.473 orang atau 14,07 persen
hotel, dan restoran sebesar 20,22
dan sektor perdagangan, hotel, dan
persen, sektor keuangan dan jasa-jasa
restoran sebesar 3.908.294 orang
sebesar 8,16 persen dan sektor
atau 20,63 persen.
lainnya sebesar 15,80 persen.
di
banding
industri
dengan
pengolahan
Namun akibat perubahan struktur
Faktor
lainnya
yang
ekonomi, jumlah tenaga kerja di
mempengaruhi pertumbuhan output
sektor pertanian setiap tahunnya
adalah akumulasi modal. Kontribusi
mengalami
ini
sektor pertanian yang besar terhadap
terlihat pada tahun 2008 sektor
PDRB dan merupakan salah satu
pertanian menyerap tenaga kerja
sektor basis ternyata belum mampu
sebesar 43,65 persen, sedangkan
menarik
tahun 2009 mengalami penurunan
melakukan
sebesar 0,72 persen menjadi 42,93
pertanian. Hal ini dapat dilihat
persen,
selama tahun 2007 sampai 2011 rata-
penurunan.
tahun
2010
Hal
kembali
minat
investor
investasi
di
untuk sektor
4
rata
investasi
sektor
pertanian
jumlah modal yang digunakan dalam
sebesar Rp 960.868.104.512,00 jauh
proses produksi maka output yang
lebih sedikit dibandingkan dengan
dihasilkan semakin besar, dengan
sektor industri pengolahan dan sektor
asumsi modal yang ada dikelola
perdagangan, hotel, dan restoran.
dengan baik dan efisien.
Pada periode yang sama rata-rata
Berdasarkan
pemaparan
latar
investasi ke dua seektor tersebut
belakang masalah tersebut maka
secara
berturut-turut
sebesar
Rp
penulis
dan
Rp
sejauh mana pengaruh tenaga kerja
35.415.345.010.681,00 2.895.144.838.338,00. Investasi
tertarik
untuk
mengkaji
dan investasi di sektor pertanian
yang relatif
sedikit
dalam sektor pertanian menyebabkan
mempengaruhi pertumbuhan output sektor pertanian.
sektor pertanian mempunyai sedikit modal. Sedangkan investasi adalah
Pengertian Tenaga Kerja
modal utama dalam mengembangkan
Menurut
Mulyadi
(2006:59),
suatu produksi. Kegiatan investasi
tenaga kerja adalah penduduk dalam
memungkinkan
masyarakat
usia kerja (berusia 15-64 tahun) atau
meningkatkan
jumlah seluruh penduduk dalam
terus
suatu
menerus
kegiatan ekonomi dan kesempatan
suatu
kerja,
memproduksi barang dan jasa jika
meningkatkan
pendapatan
negara
nasional dan meningkatkan taraf
ada
kemakmuran
mereka,
masyarakat.
yang
permintaan dan
dapat
terhadap
jika
tenaga
mereka
Pertambahan barang modal sebagai
berpartisipasi
akibat investasi akan menambahkan
tersebut. Sedangkan menurut Arfida
kapasitas
(2003:19),
memproduksi
di
masa
dalam
mau
tenaga
kerja
aktivitas
adalah
depan dan perkembangan ini akan
penduduk dalam usia kerja (working-
menstimulir pertambahan produksi
age
nasional
menghasilkan barang dan jasa untuk
dan
(Sukirno,
kesempatan
2007:367).
kerja
Sehingga
population)
yang
mampu
memenuhi kebutuhan masyarakat.
jumlah modal dalam suatu sektor akan sektor
mempengaruhi tersebut.
output
Semakin
dari besar
5
pertumbuhan
Pengertian Investasi Menurut dalam
Sukirno
analisis
(2008:121),
makroekonomi
ekonomi
menggambarkan
ekspansi
potensial
output
atau
nasional
tindakan individu atau perusahaan
negara.
membeli saham tidak dipandang
terjadi apabila batas kemungkinan
sebagai
produksi
investasi.
Investasi
Pertumbuhan
GDP
ekonomi
(production-possibility
merupakan pengeluaran penanaman
frontier/PPF) bangsa bergeser ke
modal untuk membeli barang-barang
luar.
modal
dan
perlengkapan-
perlengakapan
produksi
menambah
Teori Produksi Cobb-Douglas
kemampuan
memproduksi jasa-jasa
untuk
barang-barang
yang
tersedia
dan dalam
Pertumbuhan ditentukan
ekonomi
sangat
output
yang
oleh
dihasilkan. Output barang dan jasa
perekonomian. Sedangkan menurut
suatu
Murni (2009:55), investasi adalah
bergantung pada (1) jumlah input
pengeluaran-pengeluaran
yang
atau faktor-faktor produksi dan (2)
terutama
kemampuan untuk mengubah input
dilakukan
masyarakat
pengusaha dan bisa juga dilakukan oleh
pemerintah
barang-barang
untuk
ataupun
peralatan-peralatan produksi.
(GDP)
menjadi output (Mankiw, 2006:46).
membeli
modal
perekonomian
Hubungan
kuantitatif
antara
jumlah input dan jumlah output tersebut
disebut
sebagai
fungsi
produksi. Sehingga dapat diketahui Pengertian Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan
ekonomi
bahwa
fungsi
digunakan
produksi
untuk
dapat
mengetahui
didefinisikan sebagai suatu kondisi
sumber-sumber pertumbuhan suatu
terjadinya
perkembangan
negara.
potensial
yang
adanya
GNP
mencerminkan
pertumbuhan
output
Output
tumbuh
melalui
kenaikan input dan melalui kenaikan
per
produktifitas yang terjadi sebagai
kapita dan meningkatnya standar
akibat perbaikan dalam teknologi
hidup masyarakat (Murni, 2009:169).
dan
Sedangkan Samuelson dan Nordhaus
angkatan kerja. Menurut Dornbusch
(2004:249),
(2004:46-47), formula umum untuk
menyatakan
bahwa
peningkatan
kemampuan
6
fungsi
produksi
Cobb-Douglas
tersebut sebagai berikut:
asing langsung (FDI) (X),
dan
pertumbuhan ekonomi di Nigeria
Y = AF (K ,N),
(Y),
hasil
penelitiannya
Dimana :
investasi
Y = Output
memiliki potensi untuk memberikan
A = Produktifitas/tingkat teknologi
dampak positif pada ekonomi.
K = Modal
asing
adalah
langsung
Penelitian
N = Pekerja
oleh
(FDI)
Widnyana
(dalam Jurnal Ekonomi), dengan
Berdasarkan
fungsi
tersebut
variabel Luas lahan sawah, jumlah
dapat dilihat bahwa output (Y)
tenaga kerja, pengeluaran pemerintah
tergantung pada
(X),
input-input
dan
produksi
padi
(Y),
hasil
tingkat teknologi (A). lebih banyak
penelitiannya adalah secara simultan
input yang digunakan maka lebih
luas lahan sawah, jumlah tenaga
banyak output yang dihasilkan.
kerja,
dan
investasi
mempunyai
pengaruh
yang
signifikan terhadap hasil produksi
Penelitian Terdahulu Penelitian
pemerintah
terdahulu
yang
padi di Kabupaten Badung. Dan
menjadi referensi pada penelitian ini
secara
antara
Suryono
berpengaruh nyata terhadap produksi
(dalam Jurnal Ekonomi), dengan
padi adalah luas lahan sawah dan
variabel
investasi
lain
penelitian
PAD,
tingkat
investasi,
parsial
yang
pemerintah,
dominan
sedangkan
tenaga kerja di Jawa Tengah (X) dan
jumlah tenaga kerja mempunyai
PDRB di Jawa Tengah (Y), hasil
pengaruh yang tidak nyata terhadap
penelitiannya adalah PAD, tingkat
hasil produksi padi di Kabupaten
investasi, tenaga kerja berpengaruh
Badung.
positif dan signifikan secara parsial maupun simultan terhadap PDRB Jawa tengah.
Jenis
Penelitian oleh Christopher (Interdisciplinary Contemporary
METODE PENELITIAN
Journal
Of
Research
In
digunakan
peneitian dalam
penelitian
yang ini
adalah penelitian kuantitatif.
Business), dengan variabel Investasi
7
resmi Badan Pusat Statistik (BPS).
Rancangan Penelitian X1
Teknik
Tenaga
pengumpulan
digunakan
Kerja Sektor
Y
Pertanian
yang
penelitian
ini
adalah studi kepustakaan dan metode
PDRB
domentasi.
Sektor X2 Investasi
dalam
data
Teknik analisis data yang
Pertanian
Sektor
diguanakan adalah analisis deskriptif kuantitatif
Pertanian
dan
analisis
statistik.
Analisis statistik meliputi uji asumsi Pada penelitian ini, jenis data yang
digunakan
kuantitaif.
adalah
Berdasarkan
klasik
(uji
normalitas,
data
multikolinearitas,
sumber
heteroskedasitas,
uji uji
uji
autokorelasi,
pengambilannya jenis data yang
dan uji linearitas), analisis regresi
digunakan
berganda , uji hipotesis (uji t dan uji
dalam
penelitian
ini
adalah data sekunder. Sedangkan menurut
waktu
F), koefisien determinasi.
pengumpulannya,
jenis data dalam penelitian ini adalah
HASIL
data berkala (time series), yaitu
PEMBAHASAN
kurun waktu 2002 sampai 2011.
Analisis Deskriptif
PENELITIAN
DAN
Populasi yang diteliti dalam
Perkembangan jumlah tenaga
penelitian ini adalah data tenaga
kerja sektor pertanian di Jawa Timur
kerja
mengalami fluktuatif dan cenderung
sektor
pertanian,
investasi
sektor pertanian dan PDRB sektor
mengalami
pertanian di Provinsi Jawa Timur.
negatif setiap tahunnya. Rata-rata
Sedangkan Sampel yang diambil
pertumbuhan tenaga kerja sektor
adalah tenaga kerja sektor pertanian,
pertanian tahun 2002 sampai 2011
investasi sektor pertanian dan PDRB
sebesar
sektor pertanian di Provinsi Jawa
kenaikan tertinggi terjadi pada tahun
Timur 2002 sampai 2011.
2007, yakni sebesar 13,73 persen dan
Pada penelitian ini sumber
penurunan
pertumbuhan
–0,66
persen,
terbesar
terjadi
yang
dimana
pada
data diperoleh dari Badan Pusat
tahun 2004 yang mencapai -8,14
Statistik (BPS) Jawa Timur dan situs
persen. Berikut tenaga kerja dan
8
pertumbuhan tenaga kerja sektor pertanian di Provinsi Jawa Timur.
Tabel 4.2 Investasi Sektor Pertanian di
Tabel 4.1
Provinsi Jawa Timur
Tenaga Kerja Sektor Pertanian di
Pertum buhan Tahu Investasi Investa n (Rupiah) si (%) 2002 28.179.274.120 -66,15 2003 66.407.554.486 135,66 2004 27.141.157.788 -59,13 2005 64.111.474.352 136,21 2006 62.619.052.732 -2,33 2007 216.058.334.162 245,04 2008 82.034.540.720 -62,03 2009 492.913.358.650 500,86 2010 552.306.605.630 12,05 2011 3.461.027.683.400 526,65 Sumber : Jawa Timur dalam Angka
Provinsi Jawa Timur Tenaga Pertumbuhan Kerja Tenaga Tahun (Jiwa) Kerja (%) 2002 7.808.317 -4,77 2003 8.512.543 9,02 2004 7.819.892 -8,14 2005 7.749.066 -0,91 2006 7.378.802 -4,78 2007 8.391.655 13,73 2008 8.242.332 -1,78 2009 8.287.922 0,55 2010 7.939.480 -4,20 2011 7.520.067 -5,28 Sumber : BPS Provinsi Jawa Timur, berbagai tahun diolah Sedangkan perkembangan jumlah investasi sektor pertanian di Jawa Timur mengalami fluktuatif setiap
tahunnya.
pertumbuhan
Rata-rata
investasi
sektor
pertanian tahun 2002 sampai 2011 sebesar –136,683 persen, dimana kenaikan tertinggi terjadi pada tahun 2011, yakni sebesar 526,65 persen dan penurunan terbesar terjadi pada tahun 2002 yang mencapai -66,15 persen.
Berikut
pertumbuhan
investasi
investasi
dan
berbagai tahun penerbitan, diolah Perkembangan
sektor
pertanian di Jawa Timur mengalami fluktuatif setiap tahunnya. Rata-rata pertumbuhan sektor pertanian tahun 2002 sampai 2011 sebesar 2,88 persen, dimana kenaikan tertinggi terjadi pada tahun 2006, yakni sebesar 3,99 persen dan penurunan terbesar terjadi pada tahun 2003 yang mencapai PDRB
1,91
dan
persen.
pertumbuhan
Berikut PDRB
sektor pertanian di Provinsi Jawa Timur.
sektor
pertanian di Provinsi Jawa Timur.
9
multikolinearitas
Tabel 4.3
karena
nilai
PDRB Sektor Pertanian Atas
koefisien korelasi antara X1 dan X2 <
Harga Konstan Provinsi Jawa
0,8.
Berdasarkan
Timur
heteroskedasitas,
PDRB Pertumbuhan
nilai
uji
dapat
probabilitas
diketahui
dari
Obs*R-
(%)
Squared sebesar 0.2191 > α (0,05),
2002 41.354.488,14 2,02 2003 42.143.435,26 1,91 2004 43.331.493,13 2,82 44.700.984,17 2005 3,16 46.486.277,60 2006 3,99 2007 47.942.973,38 3,14 2008 49.437.137,68 3,12 2009 50.208.896,71 3,92 2010 51.329.548,83 2,23 2011 52.628.433,15 2,53 Sumber : Jawa Timur dalam Angka berbagai tahun penerbitan, diolah
maka dapat disimpulkan data tidak
Tahun
(Juta Rupiah)
bersifat heteroskedasitas. Berdasarkan tabel DurbinWatson (DW) dengan α = 5% maka dapat diketahui dL sebesar 0.6972, dU sebesar 1.6413 dan 4-du sebesar 2,3587. berada
Lolos
autokorelasi
diantara
jika
du
Berdasarkan hasil uji autokorelasi, dapat diketahui bahwa nilai DW
Uji Asumsi Klasik Uji
sebesar 1.339237. Karena nilai DW
asumsi
klasik
yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji multikolinieritas, uji
heteroskedastisistas,
autokorelasi
dan
uji
uji
linieritas.
Berdasarkan hasil uji normalitas, dapat
diketahui
1.6413 itu berarti berada pada daerah tanpa keputusan. Jadi karena tidak secara
sebaran data adalah normal. Berdasarkan
mengandung
diterima (Firdaus, 2004:104). Berdasarkan
uji
diketahui
besarnya koefisien korelasi antara
hasil
uji
linieritas, dapat diketahui bahwa nilai F-statistik sebesar
hasil dapat
nyata
autokorelasi maka model ini dapat
nilai probability
sebesar 0,933292 > α (0,05), maka
multikolinearitas,
berada dalam rentang 0.6972 dan
0.1259 > α
(0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa
model
yang
digunakan
memenuhi asumsi linieritas.
tenaga kerja di sektor pertanian (X1) dengan investasi di sektor pertanian (X2) sebesar -0.058774, maka dapat disimpulkan
tidak
ada 10
dengan PDRB sektor pertanian,
Analisis Regresi Ganda Analisis digunakan
regresi
dalam
penelitian
yang
yaitu jika tenaga kerja naik
ini
maka PDRB sektor pertanian
adalah regresi berganda. Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan
akan turun. c. Koefisien
regresi
variabel
bantuan program Eviews.
investasi sektor pertanian (X2)
LNPERTANIAN = 16.8843642118 -
sebesar
0.0281662248856*LNTK
artinya jika variabel investasi di
+
0.0476873122686
0.0476873122686*LNINVESTASI
sektor pertanian bertambah 1
+ ei
%, sedangkan variabel tenaga Persamaan
regresi
tersebut
mengandung makna sebagai berikut :
kerja di sektor pertanian tetap, maka PDRB sektor pertanian akan
a. Nilai
konstanta
16.8843642118
sebesar
artinya
jika
nilai tenaga kerja dan investasi di sektor pertanian bernilai 0, maka PDRB sektor pertanian sebesar 16.8843642118. b. Koefisien
regresi
kenaikan
sebesar 0,05 %. Tanda (+) positif menunjukkan adanya hubungan yang searah/positif antara
investasi
sektor
pertanian dengan PDRB di sektor pertanian, yaitu jika
variabel
tenaga kerja sektor pertanian (X1)
mengalami
sebesar
-
investasi sektor pertanian naik maka PDRB sektor pertanian akan naik.
0.0281662248856 artinya jika variabel tenaga kerja di sektor pertanian
bertambah
1
%,
sedangkan variabel investasi di sektor pertanian tetap, maka PBRD sektor pertanian akan mengalami penurunan sebesar 0,03 %. Tanda (-) negatif menunjukkan adanya hubungan
Pembuktian Hipotesis Berdasarkan hasil uji F untuk kedua variabel yaitu tenaga kerja dan investasi di sektor pertanian terhadap PDRB sektor pertanian, diperoleh nilai signifikansi sebesar 0.008399 < α (0,05), maka H0 ditolak dan H1 diterima.
yang berbanding terbalik antara tenaga kerja di sektor pertanian 11
Berdasarkan
hasil
uji
t
diterima. Dengan demikian variabel
terlihat bahwa variabel X1 (tenaga
tenaga kerja dan investasi di sektor
kerja di sektor pertanian) mempunyai
pertanian
nilai signifikansi sebesar 0.9365 > α
mempunyai
(0,05), maka H0 diterima dan H1
signifikan terhadap PDRB sektor
ditolak. Untuk variabel X2 (investasi
pertanian.
di sektor pertanian) mempunyai nilai
secara
bersama-sama
pengaruh
Berdasarkan
yang
hasil
uji
signifikansi sebesar 0.0028 < α
koefisien
(0,05), maka H0 ditolak dan H1
diketahui nilai R2 sebesar 0.744776
diterima.
artinya variabel independen (tenaga kerja
determinasi,
dan
sebesar koefisien
hasil
determinasi,
uji dapat
diketahui nilai R2 sebesar 0.744776 artinya variabel independen (tenaga kerja
dan
investasi
di
sektor
pertanian) mempunyai kemampuan sebesar 74,48 % untuk menjelaskan pengaruhnya
terhadap
di
sektor
pertanian) mempunyai kemampuan
Koefisien Determinasi (R2) Berdasarkan
investasi
dapat
variabel
dependen (PDRB sektor pertanian), sedangkan sisanya sebesar 25,52 %
ini.
persen
untuk
menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel dependen (PDRB sektor pertanian),
sedangkan
sisanya
sebesar 25,52 % dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Karena nilai R2 sebesar 0,74 mendekati 1, maka dapat disimpulkan bahwa variabel independen kuat dalam menerangkan variabel dependen.
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian
74,48
Berdasarkan Douglas,
faktor
teori yang
Cobbdianggap
berpengaruh terhadap pertumbuhan
Pembahasan Berdasarkan hasil uji F untuk kedua variabel yaitu tenaga kerja dan investasi di sektor pertanian terhadap PDRB sektor pertanian diperoleh nilai signifikansi sebesar 0.008399 <
output adalah tenaga kerja dan modal.
Tenaga
kerja
digunakan
sebagai input yang mengolah sumber daya alam yang ada. Sehingga semakin banyak tenaga kerja yang digunakan akan menaikkan output.
α (0,05), maka H0 ditolak dan H1 12
Faktor yang kedua yakni investasi,
hasil produksi padi di Kabupaten
investasi digunakan sebagai modal
Badung.
untuk mengganti atau menambah
Di
lihat
dari
persamaan
barang modal yang nantinya akan
model regresi diperoleh nilai uji t
memperbesar jumlah produksi di
untuk variabel X1 (tenaga kerja di
masa
melalui
sektor pertanian) mempunyai nilai
produksi
signifikansi sebesar 0.9365 > α
dapat ditingkatkan yang kemudian
(0,05), maka H0 diterima dan H1
dapat meningkatkan output.
ditolak. Dengan demikian variabel
depan.
investasi,
Sehingga
kemampuan
Dari
hasil
penelitian
ini
tenaga kerja di sektor pertanian tidak
disimpulkan bahwa variabel tenaga
berpengaruh
kerja
sektor pertanian.
dan
investasi
pertanian
secara
mempunyai signifikan
di
sektor
bersama-sama
pengaruh terhadap
yang
pertumbuhan
terhadap
PDRB
di
Nilai koefisien tenaga kerja di
sektor
pertanian
0.0281662248856
sebesar
-
menunjukkan
sektor pertanian. Sehingga tenaga
besarnya elastisitas input tenaga
kerja yang banyak dan investasi yang
kerja di sektor pertanian terhadap
tinggi
PDRB
merupakan
kunci
untuk
pertanian
yang
artinya
meningkatkan pertumbuhan sektor
kenaikan tenaga kerja di sektor
pertanian.
pertanian setiap satu persen dengan
Hasil penelitian ini sesuai dengan
hasil
yang
pertanian konstan, akan menurunkan
dilakukan oleh I Wayan Widnyana
PDRB sebesar 0,02 persen. Tanda (-)
yang berjudul “Pengaruh Luas Lahan
negatif
Sawah,
hubungan yang berbanding terbalik
Jumlah
penelitian
mengasumsikan investasi di sektor
Penduduk
dan
menunjukkan
Pengeluaran Pemerintah Terhadap
antara
tenaga
Produksi Padi di Kabupaten Badung
pertanian
kerja
dengan
adanya
di
sektor
PDRB
sektor
menyatakan
pertanian, yaitu jika tenaga kerja
bahwa secara simultan luas lahan
naik maka PDRB sektor pertanian
sawah, jumlah tenaga kerja, dan
akan turun. Hal ini bertentangan
investasi
mempunyai
dengan teori yang digunakan dalam
pengaruh yang signifikan terhadap
penelitian ini. Menurut teori produksi
Tahun
1998-2007”,
pemerintah
13
Cobb-Douglas
menyatakan
pertumbuhan output tergantung pada modal
dan
pekerja
Timur
yang
bekerja
di
sektor
pertanian.
(Dornbusch,
Hasil penelitian ini sama
200:477). Namun nilai koefisien
dengan penelitian yang dilakukan
tenaga kerja sektor pertanian yang
oleh
menunjukkan nilai negatife sehingga
berjudul
tidak sesuai dengan teori Cobb-
Sawah, Jumlah Tenaga Kerja dan
Douglas
Ketidaksamaan
Pengeluaran Pemerintah Terhadap
hasil penelitian dengan teori dapat
Produksi Padi di Kabupaten Badung
disebabkan
efek
of
Tahun 1998-2007”. Teknik analisis
diminishing
return,
penambahan
data yang digunakan adalah regresi
tenaga kerja disektor pertanian tidak
linier berganda. Menunjukkan bahwa
mampu lagi menaikkan PDRB sektor
tenaga kerja mempunyai pengaruh
pertanian. Hal ini disebabkan karena
yang tidak nyata terhadap hasil
penambahan tenaga kerja di sektor
produksi padi di Kabupaten Badung.
pertanian
dengan
Hal ini disebabkan karena semakin
penambahan jumlah lahan pertanian
meningkatnya jumlah tenaga kerja,
sehingga akan mengurangi output
tidak menaikkan hasil produksi padi
pertanian.
atau efek dari the law of diminishing
tersebut.
tidak
the
diikuti
law
I
Wayan
Widnyana
“Pengaruh
Luas
yang Lahan
Efek the law of diminishing
return. Kenaikkan produksi padi
return, bukan merupakan variabel
lebih dipengaruhi oleh luas lahan
tunggal yang dapat mempengaruhi
sawah dan investasi pemerintah.
ketidaksamaan
hasil
penelitian
Di
lihat
dari
persamaan
dengan teori. Hal ini dapat pula
model regresi diperoleh nilai uji t
disebabkan karena nilai PDRB sektor
untuk variabel X2 (investasi di sektor
pertanian dihasilkan oleh seluruh
pertanian)
tenaga kerja yang berada di Provinsi
signifikansi sebesar 0.0028 < α
Jawa Timur yang bekerja di sektor
(0,05), maka H0 ditolak dan H1
pertanian. Tenaga kerja ini dapat
diterima. Dengan demikian variabel
berasal dari wilayah Jawa Timur itu
investasi
sendiri maupun orang luar Jawa
mempunyai
mempunyai
di
sektor pengaruh
nilai
pertanian yang
14
signifikan terhadap PDRB di sektor
PDRB Jawa Tengah” memberikan
pertanian.
hasil
Nilai koefisien investasi di sektor
pertanian
sebesar
0.0476873122686 menunjukkan jika
bahwa
tingkat
investasi
berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap PDRB Jawa tengah.
variabel investasi di sektor pertanian bertambah variabel pertanian
1
persen,
sedangkan
PENUTUP
di
sektor
Kesimpulan
maka
PBRD
tenaga kerja konstan,
Berdasarkan
hasil
analisis
sektor pertanian akan mengalami
penelitian mengenai pengaruh tenaga
kenaikan sebesar 0,05 persen. Tanda
kerja
(+) positif menunjukkan adanya
pertanian
hubungan yang searah/positif antara
sektor pertanian di Provinsi Jawa
investasi di sektor pertanian dengan
Timur dapat disimpulkan sebagai
PDRB di sektor pertanian, yaitu jika
berikut:
investasi di sektor pertanian tinggi
dan
investasi terhadap
di
sektor
pertumbuhan
1. Variabel tenaga kerja di sektor
maka PDRB sektor pertanian akan
pertanian
tinggi. Hal ini sesuai dengan teori
terhadap pertumbuhan sektor
yang digunakan dalam penelitian ini
pertanian.
Menurut
tenaga kerja di sektor pertanian
teori
produksi
Cobb-
tidak
berpengaruh
Artinya
indikator
variabel
Douglas menyatakan pertumbuhan
bukan
yang
baik
output tergantung pada modal dan
untuk
pekerja (Dornbusch, 200:477). Jadi
pertumbuhan sektor pertanian.
mempengaruhi
kenaikan pada investasi di sektor
2. Variabel investasi di sektor
pertanian akan menaikkan PDRB
pertanian berpengaruh positif
sektor pertanian.
dan
signifikan
terhadap
Hasil penelitian ini sesuai
pertumbuhan sektor pertanian.
dengan penelitian yang dilakukan
Artinya jika investasi sektor
oleh Wiratno Bagus Suryono yang
pertanian
berjudul
pertumbuhan sektor pertanian
“Analisis
Pengaruh
Pendapatan Asli Daerah, Tingkat
naik
maka
akan naik.
Investasi dan Tenaga Kerja terhadap
15
3. Secara
simultan,
variabel
maka
pertumbuhan
tenaga kerja dan investasi di
pertanian
akan
sektor pertanian berpengaruh
sehingga
jumlah
secara
sektor
signifikan
terhadap
pertumbuhan sektor pertanian.
sektor
meningkat
pertanian
investasi diharapkan
dapat ditingkatkan
Artinya jika variabel tenaga
3. Pengambil
dan investasi sektor pertanian
Provinsi
naik maka pertumbuhan sektor
diharapkan terus memfokuskan
pertanian akan naik.
terhadap
Saran Berdasarkan
hasil
analisis
kebijakan Jawa
di Timur
pembangunan
di
Sektor
Pertanian
mengingat
sektor
pertanian
merupakan
salah satu sektor basis.
dari penelitian ini, maka dapat dikemukakan beberapa saran untuk
DAFTAR PUSTAKA
usaha
Arfida. 2003. Ekonomi Sumber Daya
peningkatan
pertumbuhan
sekor pertanian, diantaranya:
Manusia.
1. Tenaga kerja sektor pertanian tidak
mempunyai
pengaruh
Jakarta:
Gralia
Indonesia. BPS.
2002-2006.
Hasil
Susenas
terhadap pertumbuhan sektor
2002-2006
Provinsi
pertanian. Artinya jika tenaga
Timur. BPS Provinsi Jawa
kerja naik maka pertumbuhan
Timur.
Jawa
sektor pertanian akan turun
_________ . 2002, 2003, 2006, 2008,
sehingga jumlah tenaga kerja di
2010, 2012. Jawa Timur
sektor
dalam Angka Tahun 2002,
pertanian
diharapkan
dapat beralih ke sektor lain. 2. Investasi terdiri dari PMA dan PMDN, dari hasil penelitian ini investasi
sektor
mempunyai
pertanian
2006,
2008,
2010,
2012.. BPS Provinsi Jawa Timur. _________ . 2007-2011. Keadaan
yang
Angkatan Kerja di Provinsi
terhadap
Jawa Timur Agustus 2007-
pertumbuhan sektor pertanian.
2011. BPS Provinsi Jawa
Artinya
Timur.
signifikan
pengaruh
2003,
jika investasi
naik
16
_________ . 2011. Produk Domestik
Mulyadi. 2006. Ekonomi Suber Daya
Regional Bruto Jawa Timur
Manusia
2007
pembangunan. Jakarta: Raja
sampai
2011.
BPS
Provinsi Jawa Timur.
dalam
Grafindo Persada.
_________ . 2006. Produk Domestik
Murni,
Asfia.
2009.
Regional Bruto Jawa Timur
Makro.
2002
Aditama.
sampai
prespektif
2006.
BPS
Provinsi Jawa Timur.
Sukirno,
Christopher , ONU Agbo Joel. 2012.
Ekonomika
Bandung:
Refika
Sadono.
2007.
Makroekonomi
Modern.
Impact Of Foreign Direct
Jakarta:
Grafindo
Investment
On
Persada.
Growth
In
Economic Nigeria.
Raja
_________ . 2008. Makroekonomi
Interdisciplinary Journal Of
Teori
Contemporary Research In
Ketiga.
Business (Online), Vol 4, No
Grafindo Persada.
5.,
(http://journal-
Pengantar.
Edisi
Jakarta:
Raja
Suparmoko. 2002. Ekonomi Publik:
archieves23.webs.com/,
Untuk
diakses 10 April 2013).
Pembangunan Daerah. Edisi
Dornbusch,
Rudiger
dkk.
2004.
Makroekonomi. Terjemahan
Keuangan
dan
Pertama. Yogyakarta: Andi. Suryono,
Wiratno
Bagus.
2009.
oleh Yusuf Wibisono dan
Analisis
Roy Indra M. Jakarta: Media
Pendapatan
Global Edukasi.
Tingkat Investasi dan Tenaga
Firdaus,
Muhammad.
Ekonometrika Pendekatan
Pengaruh Asli
Daerah,
2004.
Kerja Terhadap PDRB Jawa
Suatu
Tengah.
Alternatif.
Jakarta : Bumi Aksara.
Jurnal
Ekonomi
(Online), (http://eprints.undip.ac.id,
Mankiw, N.G. 2006. Makroekonomi.
diakses 21 Desember 2012).
Edisi keenam. Terjemahan
Tarigan, Robinson. 2006. Ekonomi
oleh Fitria liza, dan Imam
Regional teori dan aplikasi.
Nurmawan.
Edisi Revisi. Jakarta: Bumi
Erlangga.
Jakarta
:
Aksara.
17
Todaro, S.M.P, dan Stephen C. Pembangunan Edisi
Ekonomi. Kesembilan.
Tenaga
Kerja,
Pengeluaran
dan
Pemerintah
Terhadap Produksi Padi di
Terjemahan Haris Munandar,
Kabupaten
dan Puji A.L. 2006 . Jakarta:
1998-2007. Jurnal ekonomi
Erlangga.
(Online),
Widnyana, I Wayan. 2011. Pengaruh Luas Lahan Sawah, Jumlah
Badung
Vo.
5
Tahun
No.
1.
(http://unmasmataram.ac.id/, diakses 26 April 2013).
18