Jurnal EKSEKUTIF Volume 10
No. 2 Desember 2013
PENGARUH INVESTASI PMDN, PMA, DAN TENAGA KERJA TERHADAP EKSPOR: SEKTOR PERTAMBANGAN DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI KALIMANTAN TIMUR
Risdauli Sinaga1), Hj. Eny Rochaid2), Hj. Yana Ulfah3) Megister Ilmu Ekonomi Fakultas EkonomiUniversitas Mulawarman Samarinda Indonesia
ABSTRAK: Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan time series selama 10 tahun sejak tahun 2002 hingga tahun 2011. Dalam model ini juga dibentuk pengaruh langsung Investasi swasta (PMDN) dan Investasi Swasta (PMA) terhadap Ekspor Sektor Pertambangan dan Pertumbuhan Ekonomi di Kalimantan Timur. Dengan demikian untuk menganalisis pengaruh langsung dan tidak langsung model yang paling cocok adalah dengan menggunakan Regresi Linear Berganda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) untuk mengetahui pengaruh pengaruh langsung Investasi Swasta (PMDN) dan Investasi Swasta (PMA) terhadap Ekspor Sektor Pertambangan di Kalimantan Timur. (2) Untuk mengetahui pengaruh langsung Investasi Swasta (PMDN) dan Investasi Swasta (PMA) serta Ekspor Sektor Pertambangan terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kalimantan Timur. Secara simultan Investasi Swasta (PMDN) dan Investasi Swasta (PMA) berpengaruh signifikan terhadap Ekspor Sektor Pertambangan. Hal ini terbukti dari hasil uji di mana F hitung > F tabel yaitu 11,075 > 4,757. Begitu dengan analisis simultan Investasi Swasta (PMDN) dan Investasi Swasta (PMA) serta Ekspor Sektor Pertambangan berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan Ekonomi di Kalimantan Timur. Hal ini terbukti dari hasil uji di mana F hitung > F tabel yaitu 265,993 > 5,192 da Pengujian secara parsial tenga kerja berpengaruh signifikan terhadap ekspor, baik Investasi PMDN dan PMA keduanya berhubungan positif dan dan dapat diputuskan pmdn, pma, tenaga kerja dan ekspor berpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan ekonomi. Kata Kunci: data sekunder, investasi swasta, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi.
ABSTRACT: This research used secondary data with the time series for 10 years from 2002 to 2011. In this model also formed directly influence private investment (PMDN) and Private Investment (PMA) to the Mining Sector Exports and Economic Growth in
312
Jurnal EKSEKUTIF Volume 10
No. 2 Desember 2013
East Kalimantan. Thus to analyze the direct and indirect influence model is the best fit using multiple linear regression. The purpose of this study was to (1) to determine the effect of the direct influence of Private Investment (PMDN) and Private Investment (PMA) to the Mining Sector Exports in East Kalimantan. (2) To determine the direct effect of Private Investment (PMDN) and Private Investment (PMA) to Mining Sector exports and Economic Growth in East Kalimantan. Simultaneously, Private Investment (PMDN) and Private Investment (PMA) significantly affects Mining Sector Export. This is evident from the results of trials in which the F count > F table is 11.075 > 4.757. So with the simultaneous analysis of Private Investment (PMDN) and Private Investment (PMA) and Mining Sector Export significant effect on economic growth in East Kalimantan. This is evident from the results of trials in which the F count> F table is 265.993> 5.192 and Testing ManPower partially significant effect on exports, both domestic and foreign investment both positively related and domestic investment and can be decided, pma, pmdn, employment and exports was highly significantly to economic growth. Key words: secondary data, private investment, economic growth, and employment.
PENDAHULUAN Salah satu indikator kemajuan pembangunan adalah pertumbuhan ekonomi. Indikator ini pada dasarnya mengukur kemampuan suatu Negara untuk memperbesar outputnya dalam laju yang lebih cepat daripada tingkat pertumbuhan penduduknya. Hal ini sejalan dengan pendapat Simon Kuznet mendefinisikan pertumbuhan ekonomi suatu negara sebagai kemampuan negara itu untuk menyediakan barang-barang ekonomi yang terus meningkat bagi penduduknya, pertumbuhan kemampuan ini berdasarkan pada kemajuan teknologi dan kelembagaan serta penyesuaian ideologi yang dibutuhkannya. Dalam analisanya yang mendalam, Kuznet berpendapat bahwa salah satu faktor yang sangat penting untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yaitu perdagangan (ekspor). Secara teoritis Pertumbuhan ekonomi adalah tingkat kenaikan PDB atau PNB riil pada suatu tahun tertentu apabila dibandingkan dengan tahun berikutnya. Pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor perti tanah dan kekayaan alam lainnya, jumlah dan mutu dari penduduk dan tenaga kerja, barang-
313
Jurnal EKSEKUTIF Volume 10
No. 2 Desember 2013
barang modal dan tingkat teknologi, sistem dan sikap masyarakat.
Saat ini
banyak ekonom tertarik kembali melakukan studi tentang pertumbuhan ekonomi. Dalam studi-studi tersebut mengemukakan pentingnya peningkatan ekspor, investasi dan tenaga kerja untuk memacu pertumbuhan ekonomi. Secara teoritis, meningkatnya pertumbuhan ekonomi akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja dengan asumsi terjadi peningkatan investasi. Ekspor dan investasi memegang peran penting dalam perekonomian suatu Negara. Ekspor akan menghasilkan devisa yang akan digunakan untuk membiaya impor bahan baku dan barang modal yang diperlukan dalam proses produksi yang akan membentuk nilai tambah. Beberapa ahli menyatakan bahwa ekspor dan investasi merupakan engine of growth. Oleh karena itu, tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkesinambungan pada umumnya didukung oleh peningkatan ekspor dan investasi. Kalimantan Timur merupakan suatu daerah yang memiliki potensi sumber daya alam yang sangat besar pada sektor non migas yang dapat dimanfaatkan secara optimal
terutama pada sektor pertambangan. Investasi di Kalimantan
Timur secara kumulatif mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan ini menunjukkan gambaran bahwa minat berinvestasi di Kalimantan Timur cukup tinggi. Selain investasi, ketenagakerjaan juga merupakan sektor yang sangat berperan di dalam menunjang pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Timur. Hal ini terbukti dengan jumlah tenaga kerja yang bekerja di sektor pertambangan pada 10 tahun terakhir ini menunjukkan jumlah yang banyak 9,6 % dan investasi penanaman modal dalam negeri (Rp.) 774.838.275.348 dan investasi penanaman modal asing (US$) sebesar 59.159.180 (BPPMD Provinsi Kalimantan Timur). Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, maka
rumusan
masalahnya, yaitu: 1.
Apakah variabel tenaga kerja, investasi (PMDN) dan Investasi (PMA) berpengaruh terhadap ekspor sektor pertambangan serta pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Timur?
314
Jurnal EKSEKUTIF Volume 10
2.
No. 2 Desember 2013
Di antara faktor tenaga kerja, investasi (PMDN) dan investasi (PMA) mana yang dominan pengaruhnya terhadap ekspor sektor pertambangan serta pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Timur ?
3.
Bagaimana pengaruh ekspor batubara terhadap pertumbuhan ekonomi di Kalimatan Timur?
PENDAPATAN NASIONAL Menurut Sukirno (2011), Pendapatan Nasional adalah Nilai produksi barangbarang dan jasa yang dihasilkan (diwujudkannya) dalam sesuatu Negara dalam suatu tahun tertentu. Pendapatan nasional dapat dibedakan atas tiga konsep (pengertian), yaitu: 1.
Produk Domestik Bruto (GDP)
2.
Produk Nasional Bruto (GNP)
3.
Produk Nasional Neto (NNI)
PERTUMBUHAN EKONOMI Menurut Sukirno (2011), pertumbuhan ekonomi diartikan
sebagai
perkembangan fiskal produksi barang dan jasa yang berlaku di suatu Negara, seperti pertambahan dan jumlah produksi barang industri, perkembangan infrastruktur, pertambahan jumlah sekolah, pertambahan produksi sektor jasa dan pertambahan produksi barang modal atau Pertumbuhan ekonomi merupakan kenaikanProduk Domestik Bruto (PDB) atau Produk Nasional Bruto (PNB) riil atau kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi bertambah dan diharapkan kemakmuran meningkat. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator penting guna menganalisis pembangunan ekonomi yang terjadi suatu negara. Pertumbuhan (growth) tidak identik dengan pembangunan (development). Pertumbuhan ekonomi hanya mencatat peningkatan produksi barang dan jasa secara nasional, sedang pembangunan berdimensi lebih luas.
315
Jurnal EKSEKUTIF Volume 10
No. 2 Desember 2013
EKONOMI INTERNASIONAL Ekonomi Internasional mempelajari masalah-masalah yang berkaitan dengan hubungan ekonomi antara suatu Negara dengan Negara lain. Maksud dan hubungan ekonomi tersebut adalah mencakup sedikitnya tiga bentuk yang berbeda yaitu hubungan ekonomi, berupa pertukaran antar Negara, pertukaran sarana produksi dan hubungan antara perorangan. David Green Way dan Cris Miler manyatakan: Hampir tanpa kecuali semua perekonomian
dalam
perdagangan
internasional.
Peranan
perdagangan
internasional bagi suatu perekonomian dapat diukur dalam hubungan dengan produk nasional bruto (GNP) (Norman Gemmel, 1998).
INVESTASI Teori ekonomi mengartikan atau mendefinisikan investasi sebagai pengeluaran-pengeluaran untuk membeli barang-barang modal dan peralatanperalatan produksi dengan tujuan untuk mengganti dan terutama menambah barang-barang modal dalam perekonomian yang akan digunakan untuk memproduksikan barang dan jasa di masa depan. Menurut Boediono (1992) investasi adalah pengeluaran oleh sektor produsen (swasta) untuk pembelian barang dan jasa untuk menambah stok yang digunakan atau untuk perluasan pabrik. Dornbusch dan Fischer berpendapat bahwa investasi adalah permintaan barang dan jasa untuk menciptakan atau menambah kapasitas produksi atau pendapatan di masa mendatang.
TENAGA KERJA Menurut Todaro (2000) pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan Angkatan Kerja (AK) secara tradisional dianggap sebagai salah satu faktor positif yang memacu pertumbuhan ekonomi. Jumlah tenaga kerja yang lebih besar berarti akan menambah tingkat produksi, sedangkan pertumbuhan penduduk yang lebih besar berarti ukuran pasar domestiknya lebih besar. Meski demikian hal tersebut masih dipertanyakan apakah benar laju pertumbuhan penduduk yang cepat benar-benar
316
Jurnal EKSEKUTIF Volume 10
No. 2 Desember 2013
akan memberikan dampak positif atau negatif dari pembangunan ekonominya. Jumlah angkatan kerja yang bekerja merupakan gambaran kondisi dari lapangan kerja yang tersedia. Semakin bertambah besar lapangan kerja yang tersedia maka akan menyebabkan semakin meningkatkan total produksi di suatu daerah.
METODE Dalam rangka memunculkan pemahaman yang mendalam tentang variabelvariabel yang digunakan dalam penelitian ini, maka setiap variabel akan dioperasikan sebagai berikut: 1.
PMDN adalah realisasi investasi swasta di Kalimantan Timur dalam bentuk Penanaman Modal Dalam Negeri dari tahun 2002 – 2011, selanjutnya disebut PMDN.
2.
PMA adalah realisasi investasi swasta di Kalimantan Timur dalam bentuk Penanaman Modal Asing dari tahun 2002 – 2011, selanjutnya disebut PMA,
3.
Tenaga Kerja adalah Angkatan Kerja di Kalimantan Timur yang sudah atau sedang bekerja, sedang mencari pekerjaan.
4.
Ekspor adalah volume barang-barang yang dikirim ke luar negeri sesuai ketentuan pemerintah di Kalimantan Timur
5.
Pertumbuhan Ekonomi adalah perkembangan kegiatan dalam perekonomian di Kalimantan Timur yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Data yang diperlukan dalam penelitian ini antara lain:
1.
Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur
2.
Data PMDN, PMA di Provinsi Kalimantan Timur dari tahun 2002 hingga tahun 2011
3.
Data Tenaga Kerja Provinsi Kalimantan Timur dari Tahun 2002 hingga tahun 2011
4.
Data Ekspor Sektor Pertambangan Propinsi Kalimantan Timur dari Tahun 2002 hingga tahun 2011
317
Jurnal EKSEKUTIF Volume 10
No. 2 Desember 2013
Dalam analisi ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Dinas dan instansi terkait antara lain diperoleh melalui: 1.
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur
2.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Timur
3.
Badan Penaman Investasi Daerah Provinsi Kalimantan Timur
4.
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Timur
5.
Biro Ekonomi Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Timur Alat analisis yang digunakan untuk menganalisis hasil penelitian ini adalah
pendekatan kuantitatif (Data yang dinyatakan dalam angka atau data kualitatif yang diangkakan). Model analisis yaitu Regressi Linear Berganda dengan persamaan: Y1 = α1 X1 + α2 X2 + α3 X3 + єi Y2 = α1Y1 + α1 X1 + α2 X2 + α3 X3 + єi Keterangan: X1
= Tenaga kerja
X2
= PMA
X3
= PMDN
Y1
= ekspor batubara
Y2
= Pertumbuhan Ekonomi
α1 - α3
= nilai koefisien dari masing-masing variabel Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat (dependen). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel-variabel dependen. Secara umum koefisien untuk data silang (cross section) relatif lebih rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan data runtut waktu (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi. Nilai R menyatakan berapa
318
Jurnal EKSEKUTIF Volume 10
No. 2 Desember 2013
besar proporsi variabel-variabel bebas yang dimasukkan dalam model penelitian dapat menjelaskan perubahan yang terjadi pada volume ekspor batubara di Kalimantan Timur. Uji F pada dasarnya digunakan untuk menunjukkan pengaruh (signifikan) variabel independen yang dimasukkan dalam model secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel tak bebas. Nilai F statistik dapat dihitung dengan melihat nilai dari F tabel. Nilai F statistik dikatakan signifikan apabila nilainya terletak di dalam daerah kritis. Menurut Mudrajat (2001), uji F digunakan untuk mengetahui tingkat variabel-variabel bebas yang ada dalam model secara bersama-sama berpengaruh volume ekspor batubara dan pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Timur. Uji statistik t digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Perhitungan t (t-statistik) merupakan suatu perhitungan untuk mencari signifikansi variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai dari t-statistik yang telah diketahui, kemudian dibandingkan dengan nilai t-tabel dengan menggunakan dua arah pada derajat kepercayaan tertentu. Variabel independen dikatakan signifikan terhadap variabel dependen apabila nilai t-statistik variabel independen terletak di dalam daerah kritis atau dengan kata lain bahwa nilai t-statistik lebih besar dari nilai t-tabel, hal ini berarti terdapat pengaruh yang cukup berarti dari variabel independen terhadap variabel dependen. Begitu sebaliknya apabila nilai t-statistik lebih kecil dari nilai t-tabel, maka dapat dikatakan tidak terdapat pengaruh yang berarti. Untuk mengetahui apakah variabel-variabel bebas yang ada dalam model secara individu berpengaruh nyata terhadap volume ekspor batubara dan pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Timur. Uji standar koefisien Regressi digunakan untuk mengetahui variabel bebas yang mempunyai pengaruh paling besar terhadap volume ekspor batubara di Kalimantan Timur. Untuk menghasilkan estimasi yang tidak bias maka persyaratan yang perlu dilakukan dalam menganalisis model regresi berganda dengan mendasarkan pada
319
Jurnal EKSEKUTIF Volume 10
No. 2 Desember 2013
asumsi klasik dengan cara mengevaluasi “ada” atau “tidaknya” multikolinieritas, heterosdaskesitas dan autokolerasi. (Gujarati, 1995; Supranto, 2000). Kriteria uji asumsi klasik jika hasil evaluasi data menyimpulkan tidak adanya multikolenieritas, heterodaskesitas dan autokorelasi maka variabel predictor yang dimasukkan dalam model regresi dapat digunakan untuk estimasi yang baik terhadap dependen variabel yang dimasukkan dalam model penelitian.
HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan uraian data yang telah dikumpulkan dari hasil penelitian dan untuk mengetahui signifikan antara variabel bebas X1 yang diwakili oleh investasi PMDN sektor pertambangan, X2 yang diwakili oleh investasi PMA sektor pertambangan dan X3 yang diwakili tenaga kerja sektor pertambangan sepert telah ditentukan sebelumnya, dengan variabel tidak bebas Y 1 yang diwakili ekspor sektor pertambangan dan variabel tidak bebas Y 2 yang diwakili pertumbuhan ekonomi serta untuk membuktikan hipotesis sementara yang akan dikemukakan sebelumnya maka dilakukan analisis dengan menggunakan alat analisis berganda dengan bantuan SPSS (Statistical Package for Service Solution) versi 16. Adapun data yang akan dianalisis dengan bantuan SPSS dapat dilihat pada Tabel 1. Berdasarkan hasil analisis di atas, diperoleh hasil-hasil sebagai berikut: 1.
Koefisien Korelasi (R) = 0,920 Koefisien
Korelasi
(R)
menunjukkan
korelasi
antara
variabel
bebas/independen dengan variabel tergantung/dependen/endogen sebesar 0,920; ini artinya 92% variabel ekspor sektor pertambangan Kalimantan Timur dapat dijelaskan oleh variabel PMDN, PMA, dan tenaga kerja dengan perkataan lain 92% variabel ekspor sektor pertambangan Kalimantan Timur berhubungan atau berkorelasi dengan variabel investasi PMDN, PMA, dan tenaga kerja sektor pertambangan.
320
Jurnal EKSEKUTIF Volume 10
2.
No. 2 Desember 2013
Koefisien Determinasi (R 2) = 0,847 Besarnya nilai R Square (R2) pada Tabel 2 adalah 0,847. Angka ini menunjukkan bahwa 84,7% ekspor sektor pertambangan Kalimantan Timur dapat dipengaruhi secara bersama-sama (serentak) oleh ketiga variabel bebas investasi pmdn, pma dan tenaga kerja sektor pertambangan. Sedangkan sisanya 15,3% disebabkan oleh variabel-variabel lain yang tidak termasuk dalam variable. Hasil pengujian nilai F hitung = 11,075 dengan nilai tingkat signifankansi
0.007 < α = 0.05 sedangkan besarnya nilai F tabel dengan: derajat pembilang = k - 1 = 4 - 1 = 3 derajat penyebut = n – k = 10 – 4 = 6 F tabel α = 0.05 yaitu 4,757 ini menunjukkan bahwa F hitung > F tabel atau 11,075 > 4,757; berarti Ho ditolak dan H 1 diterima. Ini berarti bahwa variabel bebas/independen (investasi PMDN, PMA, dan tenaga kerja) secara simultan atau secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap
variabel dependen (ekspor
sektor pertambangan) di Kalimantan Timur. Pengujian secara parsial atau individual dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh variabel variabel independent investasi PMDN (X1), investasi PMA (X2), dan tenaga kerja (X3 ) terhadap ekspor sektor pertambangan (Y1) Kalimantan Timur. Kriteria uji ini dilakukan dengan membandingkan nilai probabilitas signifikansi tiap variabel bebas dengan level signifikansinya. Jika ternyata nilainya mempunyai nilai probablitas < level signifikansi 5% (α = 0,05) berarti variabel-variabel bebas tersebut secara parsial (individu) pada taraf signifikansi 5%. Adapun hipotesis yang diajukan adalah bahwa variabel investasi PMDN (X1), investasi PMA (X2), dan tenaga kerja (X3) berpengaruh signifikan dan positif secara parsial terhadap ekspor Kalimantan Timur. Tabulasi data SPSS tabel ANOVA menjelaskan keberartian pengaruh tersebut. Signifikansi hubungan antara variabel dependen dan variabel independent dapat dilihat pada Table 3.
321
Jurnal EKSEKUTIF Volume 10
No. 2 Desember 2013
Berdasarkan hasil analisis di atas, diperoleh hasil-hasil sebagai berikut: Persamaan Regresi: Y1 = b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + єi Y1 = - 0,117 X1 + 0,139 X2 + 0,84 X3 Dari Tabel 3 dapat diketahui bahwa variabel bebas investasi PMDN, PMA, dan tenaga kerja terhadap ekspor sektor pertambangan di Kalimantan Timur. Untuk mengetahui faktor mana yang dominan berpengaruh terhadap ekspor sektor pertambangan Kalimantan Timur, dapat digunakan koefisien beta regresi yang distandarisasi (standardized coefficients). Berdasarkan Table 3 dapat diketahui nilai standardized coefficients PMDN adalah 0,117, nilai standardized coefficients PMA adalah 0,139, nilai standardized coefficients tenaga kerja adalah 0,840. Jadi, nilai yang paling besar adalah standardized coefficients tenaga kerja adalah 0,840. Hal ini berarti hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa investasi pmdn berpengaruh dominan terhadap ekspor tidak terbukti. Dari Table 3, perhitungan menggunakan program SPSS versi 16 dapat diketahui nilai VIF dan tolerance sebagai berikut: 1.
Variabel PMDN (X1) mempunyai nilai VIF sebesar 1,008 dan tolerance sebesar 0,992.
2.
Variabel PMA (X2) mempunyai nilai VIF sebesar 1,421 dan tolerance sebesar 0,704
3.
Variabel Tenaga Kerja (X3) mempunyai nilai VIF sebesar 1,428 dan tolerance sebesar 0,700. Hasil pengujian nilai F hitung = 267,993 dengan nilai tingkat signifikansi
0.000 < α = 0.05 sedangkan besarnya nilai F tabel dengan: derajat pembilang = k - 1 = 5 - 1 = 4 derajat penyebut = n – k = 10 – 5 = 5 F tabel α = 0.05 yaitu 5,192 ini menunjukkan bahwa F hitung > F tabel atau 267,993 > 5,192; berarti Ho ditolak dan H1 diterima. Ini berarti bahwa variabel independen (investasi PMDN, PMA, tenaga kerja dan ekspor) secara simultan
322
Jurnal EKSEKUTIF Volume 10
No. 2 Desember 2013
atau secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap variable dependen (pertumbuhan ekonomi) di Kalimantan Timur. Kriteria uji ini dilakukan dengan membandingkan nilai probabilitas signifikansi tiap variabel bebas dengan level signifikansinya. Jika ternyata nilainya mempunyai nilai probabilitas < level signifikansi 5% (α = 0,05) berarti variabel-variabel bebas tersebut secara parsial (individu) pada taraf signifikansi 5%. Adapun hipotesis yang diajukan adalah bahwa variabel investasi PMDN (X1), investasi PMA (X2), tenaga kerja (X3) dan ekspor berpengaruh signifikan dan positif secara parsial terhadap pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur. Tabulasi data SPSS tabel ANOVA menjelaskan keberartian pengaruh tersebut. Dalam analisis pengaruh langsung PMDN, PMA, dan Tenaga Kerja terhadap ekspor sector pertambangan, nilai Koefisien Determinasi (R 2) yaitu 0,847, berarti bahwa sumbangan ketiga variabel bebas terhadap variasi naik turunnya Ekspor adalah sebesar 84,7%, sedangkan sisanya 15,3% ditentukan oleh faktor-faktor lain di luar model. Sedangkan nilai Koefisien Korelasi (R) sebesar 0,92 ini mengandung pengertian bahwa eratnya hubungan antara variabel eksogen (X1 , X2 dan X3) dengan variabel endogen Ekspor (Y1) sebesar 92%. Sementara dalam analisis pengaruh langsung PMDN, PMA, Tenaga Kerja dan Ekspor Sektor Pertambangan terhadap Pertumbuhan Ekonomi, nilai Koefisien Determinasi (R2) yaitu 0,995 berarti bahwa sumbangan ketiga variabel bebas terhadap variasi naik turunnya pertumbuhan ekonomi adalah sebesar 99,5% sedangkan sisanya 0,5 persen ditentukan oleh faktor-faktor lain di luar model. Sedangkan nilai Koefisien Korelasi (R) sebesar 0,998 mengandung pengertian bahwa eratnya hubungan antara variabel eksogen (X1 , X2 dan X3 ) dengan variabel endogen pertumbuhan ekonomi (Y2) sebesar 99,8%.
SIMPULAN Besarnya korelasi (R) adalah 0,998 dengan perkataan lain 99,8% variabel pertumbuhan ekonomi berhubungan atau berkorelasi dengan variabel investasi pmdn, pma, tenaga kerja sektor pertambangan dan ekspor sektor pertambangan.
323
Jurnal EKSEKUTIF Volume 10
No. 2 Desember 2013
Ini berarti bahwa hubungan antara variabel independen (ekspor) yang diestimasi dari PMDN, PMA, dan Tenaga Kerja dengan variabel dependen (pertumbuhan ekonomi) sangat kuat. Nilai koefisien determinasi (R Square) dan hasil perhitungan sebesar 0,995. Ini menunjukkan bahwa 99,5% pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur dapat dipengaruhi secara bersama-sama (serentak) oleh keempat variabel bebas investasi PMDN, PMA, tenaga kerja dan ekspor sektor pertambangan. Sedangkan sisanya 0,5% disebabkan oleh variabel-variabel lain yang tidak termasuk dalam variabel di atas. Hasil analisis secara simultan menunjukkan bahwa variabel
investasi
PMDN, PMA, dan tenaga kerja secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap ekspor sektor pertambangan di Kalimantan Timur. Hal ini ditunjukkan dengan nilai uji F di mana F hitung > F tabel maka Ho ditolak dan H 1 diterima. Artinya kenaikan atau penurunan investasi PMDN, PMA, dan tenaga kerja secara bersama-sama akan menyebabkan naik atau turunnya jumlah ekspor sektor pertambangan Kalimantan Timur. Hasil analisis secara parsial menunjukkan bahwa variabel tenaga kerja memberikan
pengaruh
signifikan
terhadap
ekspor
sektor
pertambangan
Kalimantan Timur. Artinya apabila terjadi kenaikan atau penurunan tenaga kerja maka akan terjadi perubahan terhadap ekspor sektor pertambangan Kalimantan Timur. Dengan menggunakan regresi linier berganda diketahui bahwa variabel independen (ekspor) yang diestimasi dari PMDN, PMA, dan tenaga kerja berpengaruh sangat nyata terhadap variabel dependen (pertumbuhan ekonomi).
DAFTAR PUSTAKA Amir, Amri. (2008). Pengaruh inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Pengangguran di Indonesia. Amir, M. S. (2000). Strategi Pemasaran Ekspor. Yogyakarta: BPFE Universitas Gajah Mada.
324
Jurnal EKSEKUTIF Volume 10
No. 2 Desember 2013
Arsyad, Lincoln. (1999). Ekonomi Daerah. Yogyakarta: BPFE Universitas Gajah Mada. Boediono. (2000). Ekonomi Internasional. Yogyakarta: BPFE Universitas Gajah Mada. Burhan Bungin. (2010). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana. Deddy Rustiono. (2008). Pengaruh investasi, tenaga kerja dan pengeluaran pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Tengah. Tesis Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang. Dombush, Rudiger dan Fisher, Stanley. (2008). Makro Ekonomi. Jakarta: Erlangga Glasson, J. (1977). Pengantar Perencanaan Regional. Jakarta: Universitas Indonesia. G. M. Meier, dan R. E. Baldwin. (1995). Pembangunan
Ekonomi. Jakarta:
Bharata. Gujarati, Damodar. (1999). Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga. Hady. (2000). Ekonomi Perdagangan Internasional. Jakarta: LP3ES. Irawan dan Suparmoko. (1999). Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Yogyakarta: BPFE Universitas Gajah Mada. Jonathan Sarwono. (2011). Analisis Jalur (Path Analysis). Jakarta: Gramedia. J. Supranto. (2000). Statistik Teori dan Aplikasii. Jakarta: Erlangga. Lincolin Arsyad. (1999). Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi Daerah. Yogyakarta: BPFE Universitas Gajah Mada. Mankiw, Gregory N. (2000). Teori Makro Ekonomi. Jakarta: Erlangga. Michael, P. Tondaro. (1994). Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Jakarta: Erlangga. Munajad Kuncoroo. (1997). Ekonom Pembangunani. Jakarta: YKPN. Nasir, Moh. (2003). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia. N. Gregory Mankiw. (2006). Makroekonomi. Jakarta: Erlangga. Norman Gemmel. (1994). Ilmu Ekonomi Pembangunan. Jakarta: PT. Pustaka LP3ES.
325
Jurnal EKSEKUTIF Volume 10
No. 2 Desember 2013
Riduwan, Engkoi, A. K. (2007). Analisis Jalur (Path Analysis). Bandung: Alfabeta. Sadono Sukirno. (2011). Makroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.
LAMPIRAN
Tabel 1. Data Investasi Beberapa Sektor Tahun
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
PMDN Sektor Pertambang an (000. 000 Rp) X1 634.334 856.887 799.443 758.000 30.000 374.000 49.531 415.000 517.124 774.839
PMA Sektor Pertambanga n (000.000 Rp) X3 71.200 90.000 71.319 54.065 33.374 48.027 68.437 195.010 4.435.344 518.620
Tenaga Kerja (jiwa)
Ekspor Batubara (000.000 Rp)
X3
Y1
18.983 22.672 25.341 41.542 37.032 34.553 39.557 42.431 67.209 81.949
437.740.403 494.082.927 551.401.679 611.899.186 686.514.256 811.379.033 1.035.948.062 1.460.187.019 1,718.352.271 1.792.833.317
Pertumbuhan Ekonomi (000.000 Rp) Y2
32.805.477 33.812.573 34.247.435 35.823.971 37.290.991 38.321.837 40.527.147 42.446.807 46.082.215 49.032.138
Sumber: BPS dan BPID Kalimantan Timur (data diolah)
Tabel 2. Ringkasan Model Regresi Ekspor Model Summaryb
326
Jurnal EKSEKUTIF Volume 10
No. 2 Desember 2013
Change Statistics Mode
Adjusted Std. Error of R Square
l
R
1
.920a
R Square R Square the Estimate .847
.771
2.472796
Change .847
Sig. F F Change df1 11.075
3
df2
Change
6
.007
a. Predictors: (Constant), tenaga kerja, pmdn, pma b. Dependent Variable: export
Tabel 3. Koefisien Regresi Ekspor Coefficientsa
Unstandardized Coefficients Model 1
Standar dized Coeffic ients
Correlations
Collinearity Statistics
Zeroorder
Partia l Part
Toler ance VIF
B
Std. Error Beta
t
Sig.
(Constant)
1.326
2.411
.550
.602
Pmdn
-.002
.003
-.117
-.730
.493
-.033
-.286 -.117 .992
1.008
Pma
.001
.001
.139
.731
.492
.590
.286
.117
.704
1.421
tenaga kerja
.220
.050
.840
4.404
.005
.906
.874
.703
.700
1.428
a. Dependent Variable: expor
327
Jurnal EKSEKUTIF Volume 10
No. 2 Desember 2013
328