PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DENGAN PENGGUNAAN MEDIA PEMUTARAN FILM DI KELAS V MI MIFTAHUL HIDAYAH KOTA BEKASI Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
oleh SARMIN NIM : 1811018300043
PROGRAM PENINGKATAN KUALIFIKASI GURU MADRASAH PROGRAM STUDI PGMI FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014
ABSTRAK
SARMIN, 2014. “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Dengan Penggunaan Media Pemutaran Film Di Kelas V MI Miftahul Hidayah Kota Bekasi” Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
penggunaan media
pemutaran film dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas V di Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Hidayah Kota Bekasi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode PTK, dan tindakan penelitian yang dilakukan sebanyak dua siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, obserIasi kegiatan belajar, dan refleksi. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Hidayah Kota Bekasi. Teknik pengumpulan data diperoleh dari hasil pre test dan post test serta lembar obserIasi kegiatan belajar mengajar. Dari hasil analisis didapatkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 58,26%, sedangkan nilai rata-rata N-Gain 0,67. Kesimpulan dari penelitian ini adalah proses pembelajaran dengan menggunakan media pemutaran film dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Adapun saran penelitian ini adalah: Bagi guru,para guru bidang studi IPS khususnya dan guru-guru bidang studi lain pada umumnya dapat menjadi bahan acuan di dalam proses pembelajaran serta dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa melalui pemanfaatan media pemutaran film. Bagi sekolah, dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dalam upaya pembinaan dan pengembangan guru secara efektif, sehingga mendukung pencapaian tujuan program pendidikan. Bagi siswa, dengan menggunakan media pembelajaran pemutaran film siswa diharapkan dapat lebih termotiIasi, memahami materi dalam proses pembelajaran.
Kata Kunci: Media Pemutaran Film, Hasil Belajar
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang paling indah selain rasa syukur kepada Allah SWT. atas berkat dan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DENGAN PENGGUNAAN MEDIA PEMUTARAN FILM DI KELAS V MI “MIFTAHUL HIDAYAH” KECAMATAN PONDOK GEDE KOTA BEKASI” dengan baik. Skripsi ini disusun guna memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam pada Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Peneliti menyadari tanpa bantuan, dorongan, dan bimbingan dari semua pihak, peneliti tidak mampu melaksanakan tugas ini dengan baik. Oleh karena itu pada kesempatan ini, peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada yang terhormat: 1. Nurlena Rifa’i, M.A,Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan izin penulisan skripsi ini. 2. Dr, Fauzan, MA, selaku Ketua Prodi/Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) yang telah menyetujui permohonan penyusunan skripsi ini. 3. Drs. H. Nurrochim, MM, selaku dosen pembimbing yang dengan kesabarannya telah memberikan pengarahan dan bimbingan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 4. Dindin Ridwanuddin, M.Pd, selaku Ketua Pengelola DMS yang dengan kesabarannya telah memberikan pengarahan dan bimbingan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 5. Segenap dosen yang telah membekali peneliti dengan disiplin ilmu yang sangat membantu bagi penulisan skripsi ini.
i
6. Masmuni, S.Ag., MM, selaku Kepala Madrasah Ibtidaiyah “Miftahul Hidayah” Kecamatan Pondok Gede Kota Bekasi yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk mengadakan penelitian di MI tersebut. 7. Nurasiah, isteri tercinta yang telah memberikan do’a dan motivasinya. 8. Rekan-rekan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah kelas A3.2 yang telah membantu peneliti dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai. Kiranya hanya ucapan terima kasih yang dapat peneliti sampaikan. Semoga Allah SWT, membalas kebaikan Bapak/Ibu/ Saudara dengan lebih baik serta pahala yang berlipat ganda. Akhirnya peneliti berharap semoga karya sederhana ini dapat bermanfaat. Jakarta, 19 Oktober 2014 SARMIN NIM. 1811018300043
ii
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………….. LEMBAR PERNYATAAN …………………………………………. ABSTRAK .......................................................................................... KATA PENGANTAR ......................................................................... DAFTAR ISI ........................................................................................ DAFTAR TABEL ............................................................................... DAFTAR GAMBAR ............................................................................ DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ......................................................
i iii v xi xii 1
B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian................................
5
C. Pembatasan Fokus Penelitian..............................................
5
D. Perumusan Masalah Penelitian ............................................
6
E. Tujuan Penelitian …………………….................................
6
F. Kegunaan Penelitian ……………………............................
6
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL INTERVENSI TINDAKAN A. Deskripsi Teoritik ................................................................
8
1. Hakekat Belajar .............................................................
8
2. Pengertian Pembelajaran ................................................
11
3. Hasil Belajar .............................................................…..
13
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar ......….
14
5. Hakekat Media Pemutaran Film ………………………
15
6. Pembelajaran IPS .......................………………………
22
B. Kerangka Berfikir ……………............................................
26
C. Hasil Penelitian yang Relevan .............................................
27
D. Hipotesis Tindakan ……………………………….……….
28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................. B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian ........... C. Subjek Penelitian ................................................................. D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian .......................... E. Tahapan dan Intervensi Tindakan ........................................
iii
29 29 31 32 32
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan .......................
36
G. Data dan Sumber Data .........................................................
37
H. Instrumen Pengumpulan Data .............................................
38
I. Teknik Pengumpulan Data ...................................................
40
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan ...................................
40
K. Analisis Data dan Interpretasi Data .....................................
40
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan ..............................
41
BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Madrasah ................................................ B. Pelaksanaan Tindakan Siklus I ............................................. C. Pelaksanaan Tindakan Siklus II ............................................ D. Rekapitulasi Hasil Belajar ................................................... E. Pembahasan Hasil Penelitian …............................................
43 43 45 54 62 65
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan .......................................................................... B. Saran …............................................................................. DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................... DAFTAR RIWAYAT HIDUP .............................................................
iv
67 67 69
DAFTAR TABEL Tabel 1 Tabel 2 Tabel 3 Tabel 4 Tabel 5 Tabel 6
: : : : : :
Tabel 7 Tabel 8 Tabel 9 Tabel 10
: : : :
Tabel 11 Tabel 12 Tabel 13 Tabel 14 Tabel 15 Tabel 16 Tabel 17
: : : : : :
Daftar Nama Siswa dan Jenis Kelamin ………………. Taraf Keberhasilan Proses Pembelajaran ………….… Teknik Pengumpulan Data …………………………… Jumlah Siswa MI Miftahul Hidayah ……………….… Struktur Pengurus MI Miftahul Hidayah ………...…… Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Pada Saat Menyaksikan Pemutaran Film ………………...……… Hasil Diskusi Kelompok Pada Siklus I ………….…… Daftar Perolehan Nilai Pretest dan Posttest Siklus I .… Rekapitulasi Hasil Penelitian Siklus I ……………...… Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Pada Saat Bermain Peran ……………………………………………..…… Hasil Diskusi Kelompok Pada Siklus II ……………… Daftar Perolehan Nilai Pretest dan Posttest Siklus II … Rekapitulasi Hasil Penelitian Siklus II ……………..… Rekapitulasi Perbandigan Posttest Siklus I dan Posttest Siklus II ………………………………………….…… Rekapitulasi dan Perbandingan Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II …………………………………
v
31 36 40 44 45 48 49 51 52 57 58 60 61 63 65
DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3 Gambar 4
: : : :
Rancangan Siklus Penelitian ......................................... Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus I dan Kategori N-Gain ............................................................................ Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus II dan Kategori N-Gain ............................................................................ Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II …...
vi
30 53 61 64
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
:
Lampiran 2 Lampiran 3
: :
Lampiran 4
:
Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 Lampiran 10 Lampiran 11 Lampiran 12 Lampiran 13 Lampiran 14 Lampiran 15
: : : : : : : : : : :
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) MI Miftahul Hidayah ............................................ Daftar Nama Siswa dan Jenis Kelamin ........... Pedoman Observasi Terhadap Guru Pada Siklus II …….……………………………….. Pedoman Observasi Terhadap Guru Pada Siklus I ………………………………………. Lembar Pengamatan Kegiatan Guru ............... Lembar Pengamatan kegiatan Siswa .. ............ Kisi-kisi Instrumen Siklus I ............................ Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I .. Lembar Soal Pretest dan Posttest Siklus I ....... Kisi-kisi Instrumen Siklus I ............................ Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II . Lembar Soal Pretest dan Posttest Siklus II ...... Kunci Jawaban Soal Siklus I dan II ………… Foto Proses Pembelajaran ………………….. Lembar Uji Referensi ……………………….
vii
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Perkembangan dalam berbagai cabang ilmu dan teknologi yang dicapai dewasa ini membawa dampak terhadap tuntutan kualitas kemampuan yang sepatutnya dicapai melalui proses pendidikan, terutama proses pendidikan formal di sekolah. Proses pendidikan yang semula hanya menekankan pada pemberian atau penyampaian pengetahuan kepada siswa dirasakan sudah tidak memenuhi harapan lagi. Hal ini mengingat telah banyak materi ilmu pengetahuan dalam berbagai cabang sehingga jika semua materi pembelajaran itu harus disampaikan menuntut waktu yang lama, sebaliknya jika hanya sebagian kecil saja yang tersampaikan, menyebabkan seseorang yang mengikuti proses pendidikan di sekolah selalu dalam keadaan tertinggal. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi informasi, sangat berpengaruh terhadap penyusunan dan implementasi strategi pembelajaran. Melalui kemajuan tersebut para guru dapat menggunakan berbagai media sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran. Dengan menggunakan media komunikasi bukan saja dapat mempermudah dan mengefektifan proses pembelajaran, akan tetapi juga bisa membuat proses pembelajaran lebih menarik. Tidak dapat dipungkiri, munculnya berbagai alat informasi dan komunikasi yang telah banyak membantu proses pendidikan. Ini terbukti sekarang ini dalam proses belajar mengajar seorang guru sering menggunakan media seperti komputer, tape recorder, dan lain-lain. Hal ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah No.32 Tahun 2013 Pasal 19 Ayat ke-1 menyatakan “Proses pembelajaran pada satuan pendidikan dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
1
2
kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta fsikologis”1 Dalam
rangka
meningkatkan
sumber
daya
manusia
yang
berkualitas lembaga pendidikan berusaha meningkatkan kualitas dan proses pembelajaran.
Usaha-usaha dalam meningkatkan kualitas pembelajaran
antara lain mengembangkan media pembelajaran, menerapkan media pembelajaran serta memilih dan menetapkan jenis media pembelajaran yang digunakan. Pengembangan dan penerapan media pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berkaitan dengan pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), bahwa pelaksanaan pendidikan nasional diharapkan merata menyentuh semua lapisan masyarakat tanpa adanya sifat diskriminatif. Sejalan dengan bunyi pasal 5 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2005, setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan bermutu agar terbentuk manusia nasionalis, demokratis sesuai norma, peraturan yang berlaku baik ditingkat daerah sampai dunia. Sesuai Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2006 mengenai Standar Isi satuan pendidikan tingkat SD/MI menyebutkan IPS sebagai salah satu mata
pelajaran
yang
diberikan
dari
SD/MI/SDLB
sampai
SMP/MTs/SMPLB.2 Selain mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi mengenai isu sosial, IPS juga memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui pelajaran IPS, siswa diharapkan menjadi warga negara Indonesia demokratis, bertanggung jawab dan cinta damai. Peraturan tersebut tertera dalam Undang-Undang Nomor 20 pasal 37 ayat 1, Kajian IPS meliputi ilmu bumi, sejarah, ekonomi dan kesehatan dengan tujuan mengembangkan pengetahuan, pemahaman, kemampuan analisis siswa terhadap kondisi sosial masyarakat yang tersususn secara sistematis,
1 2
PP No.32 Tahun 2013 Pasal Ke-1 Permendiknas No. 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi, hal 575
3
komprehensif, terpadu agar terbentuk kedewasaan dan keberhasilan dalam hidup bermasyarakat. James A. Banks dalam bukunya Teaching Strategies for the socisl studies memberikan definisi sosial studies atau IPS “sebagai bagian dari kurikulum sekolah dasar dan menengah yang mempunyai tanggung jawab pokok membantu para siswa untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai yang diperlukan dalam hidup bernegara di lingkungan masyarakatnya”.3 Welton & Mallan memandang ”IPS atau studi sosial sebagai mata pelajaran gabungan terutama dari: (1) disiplin ilmu-ilmu sosial; (2) temuan-temuan (atau pengetahuan) yang berasal dari disiplin ilmiilmu sosial; dan (3) proses-proses yang dilakukan oleh ilmuwan sosial dalam menghasilkan temuan atau pengetahuan”.4 Dari beberapa pendapat ahli IPS merupakan suatu konsep ilmu pengetahuan yang mempelajari berbagai realita, fenomena di masyarakat baik bidang ekonomi, politik, sosial, budaya, kesehatan dengan tujuan membentuk karakteristik manusia bertanggung jawab, nasionalis, demokratis, dan cinta damai. Sebagai salah satu mata pelajaran di SD, IPS mempelajari berbagai fenomena, realita di masyarakat sehingga membantu siswa siap menghadapi masalah melalui pembelajaran aktif, kreatif, dan inovatif. Namun saat ini pembelajaran IPS masih terpusat pada guru. Seperti temuan akademik yang menerangkan banyak guru memberikan pemahaman kepada siswa bahwa materi IPS bersifat hafalan sehingga pembelajaran terpusat. Kondisi ini mengakibatkan siswa kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran dan hasil belajarnya kurang optimal. Keadaan ini ditemui saat pembelajaran IPS di Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Hidayah Kota Bekasi. Hasil observasi menunjukkan adanya permasalahan pembelajaran IPS di kelas V seperti siswa kurang aktif, sering ngobrol dengan temannya sehingga suasana kelas menjadi gaduh. Kurang 3 4
Sapriya, Susilawati, S. Nurdin, Konsep Dasar IPS( Bandung : UPI Press, 2006), hal. 3. Ibid., hal. 4.
4
optimalnya penggunaan media dan perhatian menyeluruh mengakibatkan siswa cepat bosan dalam pembelajaran. Hal ini mengakibatkan hasil belajar IPS kelas V kurang maksimal, dengan perolehan hasil dari 23 siswa sebanyak 18 atau 78,3% nilainya masih dibawah KKM, sedangkan 5 atau 21,7 % sudah mengalami ketuntasan dengan nilai di atas KKM yaitu 7,0. Dari
permasalahan
diatas
perlu
adanya
perbaikan
dalam
pembelajaran IPS melalui pembelajaran yang mengutamakan penerapan pengalaman siswa. Penggunaan pembelajaran berdasarkan pengalaman dapat memotivasi
siswa
untuk
mengembangkan
pengetahuannya
dalam
menghadapi permasalahan sosial. Dengan begitu guru diharapkan dapat mengoptimalkan pembelajaran dengan menerapkan model dan media yang ada sehingga mendorong siswa lebih aktif. Kondisi tersebut membantu meningkatkan keterampilan mengajar guru dan aktivitas siswa dalam pelajaran sehingga hasil belajar meningkat. Oleh karena itu, diperlukan media yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa ,salah satunya dengan menggunakan media pemutaran film. Media pemutaran film adalah suatu cara atau teknik yang digunakan seorang guru untuk menyampaikan materi pelajaran dengan cara menggunakan serangkaian gambar yang diproyeksikan ke layar pada kecepatan tertentu sehingga menjadikan urutan tingkatan yang berjalan terus dan menggambarkan pergerakan yang nampak normal. Dengan media ini diharapkan siswa dapat lebih semangat dan bergairah dalam belajar sehingga mereka lebih cepat memahami materi yang diajarkan, karena apa yang ditayangkan atau mereka tonton tersebut akan lebih melekat di dalam hati dan ingatan mereka, dari pada metode ceramah atau bercerita. Dengan demikian, media ini diharapkan dapat meningkatkan rasa Nasionalisme siswa, dan mereka bisa menjadi generasi penerus yang tidak melupakan jasa para pahlawannya di dalam merebut negara ini dari penjajah, dan menata negara ini menjadi lebih baik. Setelah kurang lebih 350 tahun di jajah oleh bangsa asing, sehingga mereka siap terjun dimasyarakat dan
5
mampu mengisi kemerdekaan ini, dengan menjadi manusia-manusia yang berguna bagi orang tua, agama, bangsa dan negaranya. Selain itu juga proses pemutaran film ini diharapkan dapat mencapai, tujuan materi pembelajaran yang ingin disampaikan, serta media film dapat membantu dalam membentuk karakteristik siswa menuju kearah yang lebih dinamis dan kreatif. B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian Berdasarkan latar belakang di atas, Identifikasi masalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah: 1. Siswa merasa bosan, jenuh, dan tidak fokus. 2. Belum
menggunakan
media
pembelajaran
yang
tepat,
sehingga
pembelajaran tidak efektif dan efesien. 3. Hasil belajar siswa rendah.
C. Pembatasan Fokus Penelitian Ruang lingkup dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: 1. Penggunaan media pemutaran film untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas V MI Miftahul Hidayah Kecamatan Pondokgede Kota Bekasi. 2. Materi pembelajaran IPS tentang proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. SK. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
KD.
Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. 3. Hasil belajar IPS siswa kelas V MI. Miftahul Hidayah Kecamatan Pondokgede Kota Bekasi pada ranah kognitif siswa.
6
D. Perumusan Masalah Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah di atas adapun
perumusan
masalah yang ingin dikaji dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah: “Apakah media pemutaran film dapat meningkatkan hasil belajar siswa tentang proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia di Kelas V MI Miftahul Hidayah” E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan media pemutaran film dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas V di Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Hidayah Kota Bekasi. F. Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah: 1. Kegunaan Untuk Peneliti a. Memperbaiki proses kegiatan belajar dan mengajar di kelas yang sudah dikelolanya b. Memupuk rasa percaya diri karena telah berhasil melakukan analisis terhadap hasil kinerjanya sehingga dapat menemukan kelebihan dan kekurangan dari kegiatan belajar dan mengajar yang selama ini dilaksanakan c. Dapat mengembangkan alternatif untuk mengatasi kelemahankelemahan yang selama ini terjadi di dalam kegiatan belajar dan mengajar d. Dapat berkembang secara lebih baik lagi sehingga mendapatkan hasil sesuai dengan yang diharapkan e. Menciptakan rasa senang belajar IPS f. Diperoleh metode yang tepat untuk materi Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
7
2. Kegunaan Untuk Siswa a. Siswa akan lebih berkonsentrasi b. Dapat merangsang partisipasi aktif pandangan siswa, serta dapat menggambarkan daya imajinasi mereka. c. Dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami pelajaran d. Dapat memperbaiki hasil belajar e. Siswa semakin termotivasi untuk meningkatkan pemahan dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. 3. Manfaat bagi sekolah a. Dapat digunakan untuk mengembangkan sekolah kearah yang lebih baik. b. Memberikan sumbangan yang positif untuk kemajuan sekolah c. Meningkatkan hasil belajar siswa. d. Tumbuhnya iklim pembelajaran siswa aktif (PAIKEM) di sekolah.
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL INTERVENSI TINDAKAN A. Deskripsi Teoritik 1. Hakekat Belajar Secara umum belajar dapat diartikan “sebagai proses perubahan prilaku, akibat interaksi individu dengan lingkungan. Jadi perubahan prilaku adalah hasil belajar. Artinya seseorang dikatakan telah belajar jika ia dapat melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukan sebelumnya”.5 Belajar adalah ”kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamentalis dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan”.6 Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri. Winkel, seperti yang dikutip Riyanto (2009) Belajar adalah ”suatu aktifitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuanpemahaman, keterampilan, dan nilai-sikap”. 7 Gagne mendefinisikan belajar adalah ”perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktifitas. Perubahan disposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara alamiah”. Sedangkan menurut Travers belajar adalah ”proses menghasilkan penyesuaian tingkah laku”.8
5
Sumiati dan Asra, Metode Pembelajaran (Bandung : CV Wacana Prima, 2009), hal. 38
6
Muhibbin syah, Psikologi Pendidikan (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2010), Cet. 16, hal. 87 Agus Suprijono, Cooperative Learning ( Yogyakarta : Pustaka Pelangi, 2012), Cet. VII, hal. 2 8 Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,2009), hal. 5 7
8
9
Dari beberapa pendapat di atas belajar merupakan proses perubahan prilaku seseorang, meliputi: kemampuan, sikap, keterampilan, cara berfikir, berjalan secara bertahap dan berkelanjutan dari lahir sampai akhir hayat sebagai hasil pengalaman interaksi dengan lingkungan sehingga dapat menghadapi berbagai situasi. Tidaklah semua perubahan prilaku diperoleh dari hasil belajar. Ada diantaranya terjadi dengan sendirinya, karena proses perkembangan dan pertumbuhan, seperti halnya kematangan atau maturation. Tapi itu merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar. Seperti halnya bayi dapat memegang sesuatu setelah mencapai usia tertentu. Keadaan seperti inipun bukan hasil belajar melainkan kematangan atau maturation. Ini merupakan faktor penting yang mempengaruhi hasil belajar. Artinya, belajar akan memperoleh hasil baik jika ia telah matang melakukan hal itu. Oleh karenanya belajar itu merupakan suatu proses, tentu membutuhkan waktu. Hasil belajar tidak terjadi secara tiba-tiba, tetapi memerlukan usaha. a. Unsur-unsur Belajar Unsur-unsur belajar adalah faktor-faktor yang menjadi indikator keberlangsungan proses belajar. Setiap ahli pendidikan sesuai dengan aliran teori belajar yang dianutnya memberikan aksentuasi sendiri tentang hal-hal apa yang penting dipahami dan dilakukan agar belajar benar-benar belajar. Cronbach sebagai penganut aliran behaviorisme menyatakan dalam Sukmadinata
adanya tujuh unsur utama dalam
proses belajar, yang meliputi: 1) Tujuan. Belajar dimulai karena adanya suatu tujuan yang ingin dicapai. Perbuatan belajar atau pengalaman belajar akan efektif bila diarahkan kepada tujuan yang jelas dan bermakna bagi individu. 2) Kesiapan. Agar mampu melaksanakan perbuatan belajar dengan baik, anak perlu memiliki kesiapan, baik kesiapan fisik, psikis, maupun kesiapan yang berupa kematangan untuk melakukan sesuatu yang terkait dengan pengalaman belajar.
10
3) Situasi. Kegiatan belajar berlangsung dalam situasi belajar. Adapun
yang dimaksud situasi belajar ini adalah tempat,
lingkungan sekitar, alat dan bahan yang dipelajari, guru, kepala sekolah, dan seluruh warga sekolah lainnya. 4) Interpretasi, yaitu melihat hubungan diantara komponen-komponen situasi belajar, melihat makna dari hubungan tersebut dan menghubungkan dengan kemungkinan pencapaian tujuan. 5) Respon. Berlandaskan hasil interpretasi tentang kemungkinannya dalam pencapaian tujuan belajar, maka anak membuat respon. Respon ini dapat berupa usaha yang terencana dan sistematis, baik juga berupa usaha coba-coba, (trial and error). 6) Konsekuensi. Berupa hasil, dapat hasil positif (keberhasilan) maupun hasil negatif (kegagalan) sebagai konsekuensi respon yang dipilih siswa. 7) Reaksi terhadap kegagalan.
Kegagalan dapat menurunkan
semangat, motivasi, memperkecil usaha-usaha belajar selanjutnya. Namun, dapat juga membangkitkan siswa karena dia mau belajar dari kegagalannya. Sementara para konstruktivis memaknai unsur-unsur belajar sebagai berikut: a. Tujuan Belajar, yaitu membentuk makna. Makna diciptakan para pembelajar dari apa yang mereka lihat, dengar, rasakan, dan alami konstruksi makna dipengaruhi oleh pengertian terdahulu yang telah dimiliki siswa. b. Proses Belajar adalah proses konstruksi makna yang berlangsung terus menerus, setiap kali berhadapan dengan fenomena atau pengalaman baru diadakan rekonstruksi, baik secara kuat atau lemah. c. Hasil Belajar dipengaruhi oleh pengalam pelajar sebagai hasil interaksi dengan dunia fisik dan lingkungannya.9 9
Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran ( Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), Cet.III,hal. 126-127
11
Dari dua aliran teori belajar di atas peneliti menyimpulkan bahwa unsur belajar adalah beberapa bagian yang saling berkaitan selama proses belajar. Dengan rangsangan diberikan guru kepada siswa untuk memahami materi sebagai pendalaman pengetahuan atau pengalaman baru yang tersimpan didalam ingatan/memori sehingga dapat diterapkan melalui tindakan serta adanya pengalaman belajar sebagai hasil interaksi dari apa yang dipelajari. 2. Pengertian Pembelajaran Kata dasar pembelajaran adalah belajar.
Dalam arti sempit
pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu proses atau cara yang dilakukan agar seseorang dapat melakukan kegiatan belajar. Kata pembelajaran “lebih menekankan pada kegiatan belajar peserta didik secara sungguh-sungguh yang melibatkan aspek intelektual, emosional, dan social”.10
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang dalam upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai positif dengan
memanfaatkan
berbagai
sumber
untuk
pembelajaran.
Pemebelajaran dapat melibatkan dua pihak yaitu siswa sebagai pembelajar dan guru sebagai fasilitator. Yang terpenting dalam kegiatan pembelajaran adalah terjadinya proses belajar (learning process). Sebab sesuatu dikatakan hasil belajar jika memenuhi beberapa ciri berikut: a. Belajar sifatnya disadari, dalam hal ini siswa merasa bahwa dirinya sedang belajar, timbul dalam dirinya motivasi-motivasi untuk memiliki pengetahuan yang diharapkan sehingga tahapan-tahapan dalam belajar sampai pengetahuan itu dimiliki secara permanen. b. Hasil belajar diperoleh dengan adanya proses, dalam hal ini pengetahuan tidak didapat secara spontanitas, instant, namun bertahap (sequensial). seorang anak dapat membaca tentu tidak diperoleh hanya dalam waktu sesaat namun berproses cukup lama, kemampuan
10
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran ( Bandung: Remaja Rosdakarya,2012), Cet.IV, hal. 10
12
membaca diawali dengan kemampuan mengeja, mengenal huruf, kata dan kalimat. Seseorang yang tiba-tiba memiliki kecakapan seperti lari dengan kecepatan yang tinggi karena akibat doping, bukanlah merupakan dari hasil belajar, melainkan karena efek dari obat atau zat kimia yang dikonsumsinya. c. Belajar membutuhkan interaksi, khususnya interaksi yang sifatnya manusiawi. Seorang siswa akan lebih cepat memiliki pengetahuan karena bantuan dari guru, pelatih maupun instruktur. Dalam hal ini terjadi komunikasi dua arah antara siswa dan guru. 11 Pembelajaran tersusun atas seperangkat peristiwa (event) yang ada di luar diri si belajar, diatur untuk maksud mendukung proses belajar yang terjadi dalam diri sibelajar tadi. Peristiwa-peristiwa pembelajaran itu adalah: (i) menarik (membangkitkan) perhatian, (ii) memberitahukan tujuan belajar, (iii) mengingat kembali hasil belajar prasyarat (apa yang dipelajari), (iv) menyajikan stimulus, (v) memberikan bimbingan belajar, (vi) memberikan balikan (feedback), (vii) menilai kinerja belajar, dan meningkatkan retensi dan transfer.12. Berdasarkan
hal
tersebut,
terkandung
pengertian
bahwa
pembelajaran bisa berlangsung tanpa kehadiran guru. Kalaupun guru hadir, ia bukan seorang penyampai bahan, atau penyaji materi, melainkan sekedar fasilitator, guru adalah fasilitator dan dia merupakan salah satu fasilitator pembelajaran.
Pembelajaran
tanpa
seorang
guru
mengansumsikan
kemandirian dan aktivitas siswa selaku pebelajar. Pembelajaran adalah suatu system atau proses membelajarkan subjek didik/pembelajar yang direncanakan atau didesain, dilaksanakan, dan dievaluasi secara sistematis agar subjek didik/pembelajar dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efesien.dengan demikin jika pembelajaran dipandang sebagai suatu system, maka berarti pembelajaran terdiri dari sejumlah komponen yang terorganisir antara lain 11
Rudi susilana dan Cepi Riana, Media Pembelajaran (Bandung:2009), hal. 1-2
12
Munadir Pendayagunaan Media Pengajaran dalam Berbagai Model Belajar, hal.256
13
tujuan
pembelajaran,
materi
pembelajaran,
strategi
dan
metode
pembelajaran, media pembelajaran/alat peraga, pengorganisasian kelas, evaluasi pembelajaran, dan tindak lanjut pembelajaran. Sebaliknya jika pembelajaran dipandang sebagai suatu proses, maka pembelajaran merupakan rangkaian upaya atau kegiatan guru dalam rangkaian upaya atau kegiatan guru dalam rangka membuat siswa belajar.13
3. Hasil Belajar Pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa. Namun demikian, pengungkapan perubahan tingkah laku seluruh ranah itu, khususnya ranah rasa murid, sangat sulit.Hal ini disebabkan perubahan hasil belajar itu ada yang bersifat intangible (tak dapat diraba).Oleh karena itu, yang dapat dilakukan guru dalam hal ini adalah hanya mengambil cuplikan perubahan tingkah laku yang dianggap penting dan diharapkan dapat mencerminkan perubahan yang
terjadi
sebagai hasil belajar siswa, baik yang berdimensi cipta dan rasa maupun yang berdimensi karsa.14 Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertianpengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Merujuk pemikiran Gagne, hasil belajar berupa: a. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. b. Kemampuan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang. c. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktifitas kognitifnya sendiri. d. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak. e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaiannya sendiri. 13 14
Depdiknas, hal. 9 Muhibbin Syah, op.cit. hal. 148
14
Benyamin S. Bloom membagi hasil belajar menjadi tiga ranah, yaitu: a. Ranah kognitif meliputi: 1) knowledge (pengetahuan, ingatan), 2) comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh), 3) application (menerapkan) 4) analysis (menguraikan, menentukan hubungan) 5) synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membangun bangunan baru) 6) evaluation (menilai) b. Ranah afektif meliputi : 1) Receiving (sikap menerima) 2) Responding (memberikan respons) 3) Valuing (nilai) 4) Organization (organisasi) 5) Characterization ( karakterisasi) c. Ranah psikomotor meliputi: 1) Initiatory 2) Pre-rountine 3) Rountinized Ranah psikomotor juga mencakup keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial, dan intelektual. Sementara menurut Lindgren hasil pembelajaran meliputi kecakapan, informasi, pengertian dan sikap.15 Berdasarkan beberapa penjelasan diatas peneliti menyimpulkan hasil belajar sebagai segala perubahan tingkah laku baik bersifat positif maupun negatif dari adanya kegiatan pembelajaran pada siswa yang mengacu pada peningkatan kemampuan ranah kognitif, afektik dan psikomotor. Dalam penilitian ini yang diinginkan adalah siswa dapat meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran IPS di kelas V MI Mifatahul Hidayah 4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Suatu proses dikatan berhasil apabila tidak ada kendala selama pelaksanaannya.
Begitu juga proses belajar keberhasilan dan
kegagalan dipengaruhi beberapa faktor diantaranya:
15
Suprijono, op.cit.h. 5-7
15
1) Faktor Internal Siswa.
Faktor yang berasal dari dalam diri siswa
sendiri meliputi dua aspek yakni: a) aspek fisiologis (yang bersifat jasmaniah) seperti tingkat kesehatan indera pendengar dan penglihatan. b) aspek psikologis (yang bersifat rohaniah) seperti tingkat kecerdasan siswa, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa dan motivasi siswa. Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya, dapat memengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Kondisi organ tubuh yang lemah dan motivasi yang rendah dapat menurunkan kualitas ranah cipta (kognitif) sehingga materi yang dipelajarinya pun kurang atau tidak berbekas. 2) Faktor Eksternal Siswa. Seperti faktor internal siswa, faktor eksternal siswa juga terdiri atas dua macam, yakni: a) faktor lingkungan sosial seperti para guru, para tenaga kependidikan (kepala sekoloah dan wakil-wakinya)
dan
teman-teman
sekelas
dapat
memengaruhi
semangat belajar seorang siswa. b) faktor lingkungan non sosial ialah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. Faktor-faktor ini dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.16 5. Hakikat Media Pemutaran Film a. Pengertian media Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai media, baiklah kita simak dulu pengertiannya. Kata Media berasal dari kata medium. Secara harfiah kata
tersebut
mempunyai
arti
perantara atau
pengantar.Akan tetapi sekarang kata tersebut digunakan, baik untuk bentuk jamak maupun mufrad. Kemudian telah banyak pakar dan juga organisasi yang memberikan batasan mengenai pengertian media.
16
Muhibbin Syah, op.cit. hal. 130-131
16
Beberapa diantaranya mengemukakan bahwa media adalah sebagai berikut: 1) Teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Jadi media adalah perluasan dari guru (Schman, 1982). 2) National Education Asociation (NEA) memberikan batasan bahwa media merupakan sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun audio visual, termasuk teknologi perangkat kerasnya. 3) Briggs
berpendapat
bahwa
media
merupakan
alat
untuk
memberikan perangsang bagi siswa supaya terjadi proses belajar. 4) Asociation of Education Comunication Technology (AECT) memberikan batasan bahwa media merupakan segala bentuk dan saluran yang dipergunakan untuk proses penyaluran pesan. 5) Sedangkan Gagne berpendapat bahwa berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. 6) Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa untuk belajar. (Miarso,1989).17 Dari beberapa pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa media adalah sebagai pembawa pesan, sarana komunikasi, dan berbagai jenis komponen yang dapat merangsang pikiran, perasaan, kemauan, dan perhatian siswa agar terjadi proses belajar. a. Jenis- jenis Media Pembelajaran Media
pembelajaran
sangat
beraneka
ragam.
Pengklasifikasian media pembelajaran hingga sekarang belum ada pembakuan, yaitu belum adanya kesepakatan atau ketentuan yang berlaku secara umum atau khusus. Oleh karena itu pengklasifikasian media pembelajaran yang ada sekarang berdasarkan pertimbangan kepentingan 17
atau
Susilana dan Riyana, op.cit. hal. 6
pendapat
yang
berbeda-beda.
Berdasarkan
17
penelitian para ahli, ternyata media pembelajaran yang beraneka ragam itu hampir semua bermanfaat.
Beberapa kesimpulan
(generalisasi) hasil penelitian para ahli, pada intinya menyatakan bahwa berbagai macam media pembelajaran memberikan bantuan sangat besar kepada siswa dalam proses pembelajaran. Namun demikian, peran yang dimainkan guru itu sendiri juga menentukan terhadap
efektifitas
penggunaan
media
pembelajaran
dalam
pembelajaran. Peran ini tercermin dari kemampuan memilih aneka ragam media pembelajaran sesuai dengan situasi dan kondisi. Berdasarkan kemampuan indera, jenis media pembelajaran terdiri atas : 1) Media audio, yaitu jenis media pembelajaran yang menggunakan kemampuan indera telinga atau pendengaran (audio). Jenis media pembelajaran ini menghasilkan pesan berupa bunyi atau suara. Contoh: radio, tape recorder, dan telepon. 2) Media visual, yaitu jenis media pembelajaran yang menggunakan kemampuan indera mata atau penglihatan (visual). Jenis media pembelajaran ini menghasilkan pesan berupa bentuk atau rupa yang dapat dilihat. Contoh: gambar , poster, grafik, dan lain-lain. 3) Media audio visual, yaitu jenis media pembelajaran yang menggunakan kemampuan indera telinga atau pendengaran dan indera mata atau penglihatan (audio-visual). Jenis media pembelajaran ini menghasilkan pesan berupa suara dan bentuk atau rupa. Contoh: televise, film, video, dan lain-lain.18 Rudi Brets membuat klasifikasi media pembelajaran berdasrkan adanya adanya tiga ciri, yaitu suara (audio), bentuk (visual), dan gerak (motion). Atas dasar ini Brets membuat delapan kelompok media pembelajaran, yaitu : 1) Media
pembelajaran
audio-motion-visual,
yaitu
media
pembelajaran yang mempunyai suara, ada gerakan dan bentuk 18
Sumiati dan Asra, op.cit.hal. 160-161
18
obyeknya dapat dilihat. Media pembelajaran semacam ini paling lengkap. Jenis media pembelajaran termasuk kelompok ini adalah televisi, video tape, dan film bergerak. 2) Media pembelajaran audio-still-visual, yaitu media pembelajaran yang mempunyai suara, obyeknya dapat dilihat, namun tidak ada gerakan. Seperti film strip bersuara, slide bersuara atau rekaman televisi dengan gambar tidak bergerak (television still recording). 3) Media pembelajaran audio-semi-motion, mempunyai suara dan gerakan, namun tidak dapat menampilkan suatu gerakan secara utuh, seperti telewriting atau teleboard. 4) Media pembelajaran motion-visual, yaitu media pembelajaran yang mempunyai gambar obyek bergerak. Seperti film (bergerak) bisu (tidak bersuara). 5) Media pembelajaran still-visual, yaitu ada obyek namun tidak ada gerakan. Seperti film strip, gambar, microform, atau halaman cetak. 6) Media pembelajaran semi-motion (semi gerak), yaitu yang menggunakan garis dan tulisan, seperti tele-autograf. 7) Media pembelajaran audio, hanya menggunakan suara seperti radio, telepon, audio tape. 8) Media pembelajaran cetakan, hanya menampilkan simbol-simbol tertentu yaitu huruf (symbol bunyi). Jenis dan karakteristik media yang digunakan dalam dalam penelitian ini adalah media audio-motion-visual ( film). Media yang diguanakan adalah pemutaran film dalam pembelajaran IPS dengan materi Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
b. Media Audio Visual Film Film disebut juga gambar hidup (motion pictures), yaitu serangkaian gambar diam (still pictures) yang meluncur secara cepat dan diproyeksikan sehingga menimbulkan kesan hidup dan
19
bergerak. Film merupakan media yang menyajikan pesan audio visual dan gerak. Oleh karenanya, film memberikan kesan yang impresif bagi pemirsanya.19 Film untuk konteks pembelajaran mempunyai banyak jenis yang variatif, diantaranya adalah sebagai berikut: 1) Film Dokumenter (Documentaries).
Menurut Heinich
dkk.film-film dokumenter adalah film-film yang dibuat berdasarkan fakta bukan fiksi atau bukan pula memfiksikan yang fakta. Poin penting dalam film ini, menurutnya, adalah menggambarkan permasalahan kehidupann manusia meliputi bidang ekonomoi, Budaya, Hubungan antar manusia, Etika, dan
lain
sebagainya.
menampilkan
rekaman
Film penting
dokumenter dari
sejarah
juga
bisa
manusia.
Docudrama, yakni film-film dokumenter yang membutuhkan pengadegan. Dengan demikian kisah-kisah yang ada dalam docudrama adalah kisah yang diangkat dari kisah nyata, dari kehidupan nyata, bias diambil dari sejarah. 2) Film drama dan semi drama, keduanya melukiskan human relation. Tema-temanya bias dari kisah nyata bisa juga tidak yakni dari nilai-nilai kehidupan yang kemudian diramu menjadi sebuah cerita. Berkenaan dengan klasifikasi film, Asnawir Menglasifikasiannya menjadi 10 jenis, yakni, film Informasi, film kecakapan atau drill, film Apresia film documenter, film rekreasi, film episode, film sains, film berita (news), film industry, dan film provokasi.20
c. Kelebihan dan Kekurangan Media Film sebagai media audio visual gerak.
19 20
Susilana dan Riyana, op.cit.hal. 20 Yudhi Munadhi, op.cit. hal. 117-119
20
1) Keuntungan atau manfaat film sebagai media pengajaran antara lain: a) Film dapat menggambarkan suatu proses, misalnya proses pembuatan suatu keterampilan tangan dan sebagainya. b) Dapat menimbulkan kesan ruang dan waktu. c) Penggambarannya bersifat 3 dimensional. d) Suara yang dihasilkan dapat menimbulkan realita pada gambar dalam bentuk ekspresi murni. e) Dapat menyampaikan suara seorang ahli sekaligus melihat penampilannya. f) Kalau film dan video tersebut berwarna akan dapat menambah realita objek yang diperagakan. g) Dapat menggambarkan teori sain dan animasi.
d. Kekurangan-kekurangan film sebagai berikut: 1) Film bersuara tidak dapat diselingi dengan keteranganketerangan yang diucapkan sewaktu film diputar, penghentian pemutaran akan mengganggu konsentrasi audien. 2) Audien tidak akan dapat mengikuti dengan baik kalau film diputar terlalu cepat. 3) Apa
yang
telah
lewat
sulit
untuk
diulang
kecuali
memutarkembali secara keseluruhan. 4) Biaya pembuatan dan peralatannya cukup tinggi dan mahal.21
e. Fungsi Media Pembelajaran 1) Menurut Hamalik : a) Alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif b) Begian integral dari keseluruhan situasi belajar mengajar
21
http://orangmajalengka.blogspot.com
21
c) Meletakkan dasar-dasar yang kongkrit dari konsep yang abstrak sehingga dapat mengurangi pemahaman yang bersifat verbalisme. d) Membangkitkan motivasi belajar peserta didik e) Mempertinggi mutu belajar mengajar. 22 2) Menurut Sadiman :
a) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat visual. b) Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu serat daya indra, misal objek yang terlalu besar untuk dibawa kekelas dapat diganti dengan gambar atau slider yang bisa ditampilkan lewat film, video, foto atau film bingkai. c) Meningkitkan kegairahan belajar, memungkinkan siswa belajar sendiri berdasarkan minat dan kemapuannya, dan mengatsi sikap pasip siswa. d) Memberikan rangsangan yang sama, dapat menyamakan pengalaman dan persepsi siswa terhadap isi pelajaran.23.
f. Tujuan media Pembelajaran Secara umum tujuan media pembelajaran adalah: 1) Agar proses belajar dan mengajar yang sedang berlangsung
dapat berjalan dengan tepat guna dan berdaya guna. 2) Untuk memermudah bagi guru/pendidik dalam menyampaikan informasi materi kepada peserta didik. 3) Untuk mempermudah bagi siswa dalam menyerap atau menerima serta memahami materi yang telah disampaikan oleh guru/pendidik.24
22
Hamalik, Proses Belajar Mengajar,(Bandung: Bumi Aksara, 2012), hal. 146 Sadiman Pengertian Media Pendidikan, Pengembangan dan Pemanfaatannya, PT. Raja Grafindo Persada, (dalam Leo Agung,Jakarta: 2012:146) 24 Nunuk Suryani, op.cit. hal. 149 23
22
4) Untuk dapat mendorong keinginan siswa untuk mengetahui lebih banyak dan mendalam tentang materi atau pesan yang disampaikan oleh guru/pendidik. 5) Untuk menghindarkan salah pengertian atau salah faham antara siswa yang satu dengan yang lainnya terhadap materi atau pesan yang disampaikan oleh guru/pendidik.
6. Pembelajaran IPS
a. Pengertian IPS Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial dan kewarganegaraan.25 Welton & Mallan memandang IPS atau studi sosial sebagai mata pelajaran gabungan terutama dari: (1) disiplin ilmu-ilmu sosial; (2) temuan-temuan (atau pengetahuan) yang berasal dari disiplin ilmiilmu sosial; dan (3) proses-proses yang dilakukan oleh ilmuwan sosial dalam menghasilkan temuan atau pengetahuan. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk tingkat SD/MI menyebutkan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi.Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. Dari beberapa pengertian IPS, peneliti menyimpulkan bahwa hakikat IPS adalah mata pelajaran yang mempelajari berbagai kehidupan sosial yang kajiannya mengintegrasikan bidang-bidang ilmu sosial serta mempelajari, menelaah, menganalisis gejala dan masalah 25
Arni Fajar, Portofolio Dalam Pembelajaran IPS, Remaja Rosdakarya ( Bandung: 2009), hal.110.
23
sosial di masyarakat dengan meninjau dari berbagai aspek kehidupan secara terpadu dan bersifat praktis. b. Fungsi dan Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial di SD/MI 1) Fungsi mata pelajaran pengetahuan Sosial di SD/MI adalah untuk mengembangkan pengetahuan, nilai, sikap, dan keterampilan siswa tentang masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia. 2) Tujuan mata pelajaran Pengetahuan Sosial di SD/MI adalah: a) Mengajarkan
konsep-konsep
dasar
sosiologi,
geografi,
ekonomi, sejarah, dan kewarganegaraan melalui pendekatan pedagogis dan psikologis b) Mengembangkan kemampuan berfikir kritis dan kreatif, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan sosial; c) Membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan; d) Meningkatkan kemampuan bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, baik secara nasional maupun global. c. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Pengetahuan Sosial di SD/MI Ruang lingkup mata pelajaran Pengetahuan Sosial adalah: 1) Sistem sosial dan budaya 2) Manusia, tempat, dan lingkungan 3) Perilaku ekonomi dan kesejahteraan 4) Waktu, keberlanjutan, dan perubahan 5) Sistem berbangsa dan bernegara.26
d. Fakta dalam IPS Dalam kurikulum Sekolah Dasar tahun 2004 dikemukakan bahwa ilmu pengetahuan sosial merupakan suatu mata pelajaran yang mengkaji serangkaian peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial dan kewarganegaraan. 26
Ibid., hal. 111.
24
Sedangkan
fungsinya
adalah
untuk
mengembangkan
pengetahuan, nilai, sikap, dan negara Indonesia. Bertitik tolak dari pengertian IPS tersebut di atas ternyata fakta merupakan salah satu bahan kajian yang amat penting dalam IPS. Dengan kata lain fakta merupakan salah satu materi yang dikaji dalam IPS. Dengan fakta-fakta yanga ada kita dapat menyimpulkan sesuatu atau beberapa peristiwa yang pernah terjadi. e. Konsep dalam IPS Sebelum mengkaji konsep-konsep dasar ilmu sosial maka ada baiknya kita kaji bagaimana pembentukan dari sebuah konsep. Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu dihadapkan kepada beberapa konsep, ada konsep yang bersifat konkrit, seperti; mobil, rumah, kapal, dan konsep yang bersifat abstrak seperti demokrasi, kesetiaan, kebudayaan, dan lain-lain. IPS sebagai bidang kajian terdiri dari konsep dasar sejarah, seperti konsep peristiwa/kejadian waktu dan tempat. Geografi terdiri dari konsep lokasi, posisi (kedudukan), situasi, tempat (site), distribusi, dan perancang-an. Dalam ilmu ekonomi terdiri dari konsep kelangkaan (scancity),
spesi-alisasi
(specialization)
saling
ketergantungan
(interdependence), pasar (market), dan lain-lain. Setelah dikemukakan beberapa konsep dasar ilmu sosial yang membangun bahan kajian IPS, maka jelas bagi kita bahwa kedudukan konsep dalam IPS merupakan bahan kajian utama untuk menelaah berbagai masalah sosial yang kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menggunakan berbagai konsep ilmu sosial untuk memecahkan masalah sosial, maka pada akhirnya kita harus mengambil suatu kesimpulan atau keputusan bagaimana hasil penyelesaian masalah yang sedang dihadapi. Untuk menarik suatu kesimpulan atau keputusan tertentu maka kita tidak akan terlepas dari proses generalisasian, oleh karena itu di bawah ini akan diarahkan
25
bagaimana kedudukan atau peran generalisasi dalam Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). f. Generalisasi dalam IPS Seperti telah dikemukakan di atas bahwa generalisasi merupakan suatu pernyataan tentang hubungan antara konsep yang mengungkapkan
sejumlah
besar
informasi.
Dengan
demikian
generalisasi berisi beberapa atau banyak konsep. Struktur Ilmu Pengetahuan terdiri dari fakta, konsep, dan generalisasi. Dari pernyataan itu, jelas bahwa Ilmu Pengetahuab tidak akan terbentuk secara teoritis apabila tidak didukung oleh generalisasi, maka sudah tentu materi ilmu pengetahuan sosial tidak terbentuk sesuai dengan struktur ilmu yang ada. Fakta akan bermakna bila terkait dengan konsep, konsep pun baru bermakna bila terkait dengan bentuk generalisasi, dan generalisasi merupakan simpulan-simpulan implementasi yang akan membentuk teori ilmu pengetahuan . Keterkaitan dan kedudukan atau peranan generalisasi dalam IPS sudah diawali sejak pengumpulan fakta atau data, membentuk suatu konsep dan akhirnya membuat suatu generalisasi. Dengan demikian antara fakta, konsep dan generalisasi merupakan suatu rangkaian keseluruhan (system) yang satu sama lain tidak dapat dipisahkan dalam rangka membentuk suatu teori ilmu pengetahuan termasuk IPS. Dari uraian tidakalah berlebihan bila materi atau bahan kajian Ilmu Pengetahuan Sosial terdiri tiga unsur yang saling berkaitan dalam memeberikan sumbangan materi terhadap Ilmu Pengetahuan Sosial yang menjadi sebuah mata pelajaran di tingkat Sekolah Dasar.
26
B. Kerangka Berpikir Kemampuan guru dalam memilah dan memilih metode yang relevan, atau cocok dalam proses kegiatan belajar dan mengajar agar sesuai dengan tujuan dari materi suatu mata pelajaran, adalah merupakan kunci keberhasilan dalam pencapaian prestasi belajar siswa. Tuntutan untuk dapat mamilah dan memilih metode yang tepat tersebut mutlak dilakukan oleh seorang guru ketika melakukan transfer ilmu kepada siswa dan siswinya khususnya mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Hal tersebut juga sejalan dengan tuntutan kurikulum saat ini yang sangat memperhatikan kepentingan pembelajaran-pembelajaran yang akan digunakan. Dengan demikin menuntut seorang guru, harus kreatif dan terus berinovasi untuk memperbaiki proses kegiatan belajar dan mengajarnya. Pemutaran film pada prinsipnya merupakan pembelajaran yang menarik sekali untuk digunakan sebagai alat pengajaran. Film juga bersifat edukatif yang mampu menghibur sehingga dapat dengan mudah menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa secara lebih baik yang berdaya guna dan berhasil guna. Film harus dipilih agar sesuai dengan materi pelajaran yang sedang diberikan. Untuk itu guru harus mengenal film yang tersedia dan lebih dahulu melihatnya untuk mengetahui manfaatnya bagi pelajaran. Sesudah itu film dipertunjukkan perlu diadakan diskusi, yang juga perlu disiapkan sebelumnya. Agar siswa dan siswi tidak hanya memandang film itu hanya sebagai hiburan, sebelumnya mereka harus ditugaskan untuk memperhatikan hal-hal tertentu. Sesudah itu dapat dites berapa banyakkah yang dapat mereka tangkap dari pemutaran film tersebut. Kondisi awal guru sebelum menggunakan metode pemutaran film tentang nilai-nilai juang dalam proses perumusan pancasila, maka aktivita dan pemahaman tentang nilai-nilai juang dalam proses perumusan pancasila masih rendah.
27
Untuk memperbaiki aktivitas dan pemahaman tentang nilai-nilai juang dalam proses perumusan pancasila tersebut maka peneliti perlu menggunakan metode yang tepat yaitu pemutaran film. Kondisi akhir diduga dengan menggunakan media pemutaran film dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa tentang Menghargai peran tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia di kelas V MI Miftahul Hidayah, kecamatan Pondok Gede Kota Bekasi semester II tahun pelajaran 2013/2014.
C. Hasil Penelitian yang Relevan Penelitian oleh Rosyidin (2012) dengan judul Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Pemanfaatan CD Sebagai Media Pembelajaran IPS Pada Siswa Kelas IV MI Al-Wathoniyah 16 Rawa Terate Kec.
Cakung
Jakarta Timur. Di peroleh hasil bahwa penerapan model pembelajaran menggunakan media CD pembelajaran, mampu meningkatkan kemampuan memahami materi dengan pokok bahasan komunikasi dan teknologi transportasi. Hal ini tampak dari peningkatan nilai rata-rata yang pada awalnya kemampuan siswa pada siklus I hanya (6,7), kemudian pada siklus II meningkat menjadi (7,4), dan pada siklus III nilai rata-rata meningkat lagi menjadi (8,2), sudah mencapai indikator yang diharapkan sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal yaitu 7,5.27 Hasil yang sama juga di peroleh oleh Fitria (2013) ”Penggunaan Media Audio Visual Untuk meningkatkan Hasil Belajar IPS Kelas IV SD Negri 003 Minas Kabupaten Siak”. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa (1) Pembelajaran dengan menggunakan media Audio visual dapat meningkatkan aktivitas guru dan siswa, hal ini dapat dilihat dari data aktivitas guru, yaitu sebesar 3,75%. Sedangkan aktivitas siswa sebesar 21,27%. (2) Pembelajaran dengan media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa dari 27
Rosyidin, Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Pemanfaatan CD Sebagai Media Pembelajaran IPS Pada Siswa Kelas IV MI Al- Wathoniyah 16,(Jakarta : 2012)
28
75% hingga menjadi 91,67%, dengan rata-rata nilai harian ulangan yaiti 78,75. (3) Penggunaan media audio visual sangat membantu dalam pembelajaran karena itu penggunaan media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar.28 Dari hasil penelitian diatas dapat di simpulkan bahwa penggunaan media audio visual sangat membantu meningkatkan hasil belajar siswa dan menjadikan kegiatan belajar mengajar menjadi lebih aktif dan efektif dan efesien.
D. Hipotesis Tindakan
Dari kerangka pemikiran yang telah diuraikan diatas maka dapat diajukan hipotesis untuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah: “Dengan menggunakan media pemutaran film maka hasil belajar siswa tentang Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di kelas V MI Miftahul Hidayah, Kecamatan Pondok Gede Kota Bekasi semester II tahun pelajaran 2013/2014 akan meningkat”
28
Fitria (2013) Penggunaan Media Audio Visual Untuk meningkatkan Hasil Belajar IPS Kelas IV SD Negri 003 Minas Kabupaten Siak,
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MI Miftahul Hidayah Jl. Kemang Sari IV No.13 RT/RW 01/09 Kelurahan Jati Bening Baru Kecamatan Pondok Gede Kota Bekasi.Alasan pemilihan lokasi ini karena peniliti mengajar di MI tersebut, sehingga tidak menggangu kegiatan mengajar dan memudahkan peneliti untuk mencari data dan informasi yang berkenaan dengan penelitian ini. Adapun Waktu penelitian ini dilaksanakan mulai bulan April sampai dengan Juni 2014 semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Langkahlangkahnya adalah sebagai berikut: 1. Persiapan, pada tahap ini peneliti diawali dengan kegiatan mengidentifi-kasi masalah di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian. 2. Pelaksanaan, pada tahap ini kegiatan dimulai dengan mengadakan pengamatan
langsung
(observasi)
kemudian
dilanjutkan
dengan
pengumpulan data dan berbagai informasi yang berkaitan dengan penelitian. 3. Pelaporan, pada tahap ini peneliti melakukan kegiatan mengedit (editing), mengolah data, menganalisa data dan menginterpretasikan hasil yang diperoleh.
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian 1. Metode Penelitian Menurut Suharsimi Arikarto, “Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”.29 Metode yang digunakan peneliti yaitu metode kualitatif. Sedangkan untuk penggambaran hasil dari penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif, yaitu metode yang bertujuan menggambarkan sifat sesuatu yang
29
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010), hal. 203
29
30
sedang berlangsung pada saat penelitian dilakukan dan memeriksa sebabsebab dari suatu gejala tertentu.
2. Rancangan Siklus Penelitian Selama kegiatan penelitian berlangsung, penulis berkolaborasi dengan Kepala Madrasah sebagai pengamat. Untuk lebih lanjut pola tindakan dapat digambarkan sebagai berikut:
Perencanaan Refleksi
Siklus I
Pelaksanaan
Pengamatan Perencanaan Refleksi
Siklus II
Pelaksanaan
Pengamatan Hasil Rancangan penelitian tindakan kelas yang digunakan mengacu pada model Kemmis dan Taggart. Sistem model penelitian tindakan kelas tersebut berbentuk siklus (cycle) dan pelaksanaan siklus ini tidak hanya berlangsung dalam satu kali tindakan tetapi berlangsung hingga pada siklus kedua dengan indikasi tercapainya tujuan pembelajaran yang diinginkan. Secara utuh, tindakan yang diterapkan dalam penelitian tindakan kelas seperti digambarkan dalam bagan, melalui tahapan sebagai berikut:
31
Tahap 1: Menyusun rancangan tindakan dan dikenal dengan perencanaan, yang menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Tahap 2: Pelaksanaan tindakan, yaitu implementasi atau penerapan isi rancangan di dalam kancah, yaitu mengenakan tindakan di kelas. Tahap 3: Pengamatan, yaitu pelaksanaan pengamatan oleh pengamat. Tahap 4: Refleksi atau pantulan, yaitu kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi. Sesuai dengan karakteristik penelitian tindakan kelas, maka kegiatan di awali dengan mengadakan observasi pelaksanaan proses pembelajaran, mengamati keadaan situasi belajar dan respon siswa terhadap pembelajaran yang disajikan oleh guru.
C. SubjekPenelitian Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas V
MI
Miftahul Hidayah Kecamatan Pondok Gede , Kota Bekasi yang berjumlah 23 siswa,terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan.
Tabel 3.1 Daftar nama siswa dan jenis kelamin No
Nama
Jenis Kelamin
1 Arya Soma
L
2 Ahmad Iqbal
L
3 Ariq Muammar Syah
L
4 Arki Syahluna
L
5 Ihda Azkia
P
6 Dika Sopyani
P
7 Iqbal Maulana
L
8 Muhammad Raihan
L
9 Muhammad Nasir
L
32
10 Muhammad Nur Kholik
L
11 Muhammad Iqbal
L
12 Mira Mursalinda Sari
P
13 Oktavia
P
14 Putri Soleha
P
15 Raudhatun Nisa
P
16 Rana Aulia
P
17 Suli Adi Ningsih
P
18 Sarmila
P
19 Selamet
L
20 Siti Khodijah
P
21 Wahyu Fadilah
L
22 Zakiyah
P
23 Celline Joyandika
P
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian Peran peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai pelaksana utama, maka pada pra-penelitian, peneliti melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran IPS, kemudian membuat perencanaan tindakan yang akan dilakukan pada waktu penelitian. Adapun posisi peneliti dalam PTK ini adalah sebagai posisi utama. Peneliti melakukan langsung apa yang akan ditingkatkan di kelas tersebut. Peneliti melakukan refleksi dari pembelajaran yang dilakukan sehingga berdasarkan itulah peneliti melakukan penelitian. Selain itu juga peneliti berperan sebagai pembuat laporan dari apa yang dilaksanakan dan observasi yang dibantu oleh Kepala Sekolah.
E. Tahapan dan Intervensi Tindakan Dalam penelitian ini peneliti hanya menggunakan dua siklus, siklus I dilaksanakan dua kali pertemuan dan siklus II dilaksanakan tiga kali pertemuan. Adapun dalam konteks penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:
33
1. Siklus I a. Mengidentifikasi Masalah Peneliti berdiskusi dengan guru bidang studi IPS terkait dengan permasalahan yang selama ini muncul dalam kegiatan belajar mengajar di kelas V MI Miftahul Hidayah, Pondok Gede, Kota Bekasi, seperti melihat strategi dan media apa yang digunakan serta bagaimana hasil dan prestasi belajar siswa selama ini pada pembelajaran IPS. b. Memeriksa Lapangan Peneliti mengobservasi permasalahan yang ada di lapangan pada saat kegiatan belajar berlangsung, untuk mengetahui permasalahan yang telah diidentifikasi sebelumnya. Kemudian peneliti juga melakukan pencatatan terhadap kejadian-kejadian di lapangan. Sebagai kegiatan memeriksa
lapangan
peneliti
melaksanakan
pre
test
dengan
menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. c. Perencanaan Tindakan Setelah peneliti melakukan penelitian lapangan yaitu pada hari Kamis tanggal 17 April 2014 dan mengetahui pokok permasalahan yang terjadi, maka peneliti merencanakan tindakan dengan guru bidang studi IPS, dengan harapan permasalahan yang sedang dihadapi dapat terselesaikan dan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Adapun hasil perencanaan tersebut antara lain: 1) Membuat silabus pembelajaran 2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran 3) Membuat media pembelajaran 4) Mempersiapkan lembar observasi d. Pelaksanaan Tindakan Tindakan dilaksanakan pada hari jum’at 25 April 2014 di kelas V MI Miftahul Hidayah, Pondok Gede, Kota Bekasi sesuai dengan perencanaan pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya. Peneliti juga membuat catatan terhadap perkembangan yang terjadi di dalam kelas pada saat pembelajaran berlangsung. Selama pelaksanaan
34
tindakan peneliti bertindak sebagai guru sekaligus observer yang mencatat pada lembar pengamatan observer. Pada akhir pembelajaran peneliti melaksanakan evaluasi dan refleksi, yaitu membagikan soal pos tes tentang peristiwa proklamasi kepada setiap siswa dengan waktu selama 60 menit untuk mengetahui efektivitas dari pembelajaran konvensional atau pembelajaran tanpa media audio visual. e. Observasi Adapun yang menjadi observasi dan perencanaan pelaksanaan tindakan adalah guru IPS dan di laksanakan di kelas V MI Miftahul Hidayah, Pondok gede, kota Bekasi yakni hari jum’at 11 April 2014 dengan tujuan untuk melihat perkembangan hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS.
Peneliti menggunakan lembar observasi untuk
mengemukakan data terkait dengan hasil belajar siswa.
Selain itu
observasi juga dilakukan dengan cara mencatat hal-hal penting pada saat pembelajaran berlangsung.
f. Refleksi Refleksi dilakukan di kelas V MI Miftahul Hidayah, pondok gede, kota Bekasi pada tanggal 11 April 2014 yaitu dengan melakukan pre test dan post test untuk melihat hasil sementara penggunaan media audio visual dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS.
g. Revisi Perencanaan Hasil yang didapatkan dari siklus pertama, menjadi dasar peneliti untuk melakukan revisi perencanaan selanjutnya. Revisi dilakukan oleh peneliti bersama guru bidang studi IPS, meninjau kembali rencana yang telah dibuat pada pertemuan sebelumnya dan mendiskusikan jika ada permasalahan baru yang muncul tanpa diprediksi sebelumya.
35
2. Siklus II a. Rencana Baru Setelah mengetahui perkembangan permasalahan, dan setelah membuat revisi perencanaan, dalam tahap ini peneliti membuat rencana baru, untuk menanggapi permasalahan baru yang muncul sebagai usaha perbaikan dalam pembelajaran. Peneliti merencanakan tindakan dan berdiskusi dengan guru bidang studi, dengan harapan permasalahan dapat terselesaikan. Rencana tindakan diupayakan selaluterkait dengan tindakan yang telah dilakukan, sehingga ada rencana baru yang simultan, seperti mata rantai yang terus bersambung. b. Pelaksanaan Tindakan Tindakan selanjutnya adalah memperbaharui pembelajaran dengan pokok bahasan selanjutnya. Pelaksanaan ini dilakukan dengan menerapkan rencana tindakan. Dalam hal ini peneliti juga membuat catatan terhadap berlangsungnya kegiatan belajar di dalam kelas. Rencana yang sudah matang kemudian diaplikasikan di dalam kelas sebagai bentuk tindakan. Pelaksanaan tindakan dilakukan sesuai rencana tindakan guna memperoleh hasil yang maksimal sesuai dengan yang diharapkan. c. Observasi Peneliti melakukan pengamatan dan pencatatan dalam kegiatan pembelajaran terkait dengan perkembangan motivasi belajar siswa dengan menggunakan lembar observasi. Observasi yang terakhir sangat menentukan hasil penelitian, sehingga peneliti harus jeli mengamati perkembangan yang terjadi di dalam kelas. d. Refleksi Peneliti mencatat hasil observasi dan berdiskusi dengan pengajar untuk mengetahui hasil tindakan yang telah diterapkan. Peneliti merefleksi hasil dan menyimpulkan dari siklus I sampai siklus II sehingga dapat diketahui bahwa ada peningkatan pada hasil belajar siswa.
36
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan Hasil intervensi yang diharapkan sesuai dengan tujuan dalam penelitian ini, mendeskripsikan bagaimana upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS dengan menggunakan media pemutaran film. Hasil tindakan yang diharapkan yaitu : 1. Rata-rata skor hasil belajar IPS siswa dalam pembelajaran IPS pada tiap siklus sudah mencapai > 75%. 2. Respon positif siswa terhadap pembelajaran IPS pada tiap siklus sudah mencapai >75%. Jika kedua indikator kinerja tersebut telah terpenuhi maka penelitian tindakan ini berhasil dan penelitian dihentikan. Sebaliknya, jika salah satu atau kedua indikator keberhasilan kinerja belum terpenuhi, maka tindakan penelitian ini harus dilanjutkan ke siklus berikutnya, dan disertai dengan adanya perbaikan-perbaikan yang menjadi kekurangan dari siklus sebelumnya. Indikator tindakan yang diharapkan ditetapkan berdasarkan tingkat keberhasilan belajar siswa menurut Djamarah yaitu“> 75%. Berkaitan dengan hasil belajar IPS siswa yang diharapkan meningkat melalui media pemutaran film, maka taraf keberhasilan proses pembelajarannya dapat diinterpretasikan menurut Djamarah sebagai berikut”.30 Tabel 3.2 Taraf Keberhasilan Proses Pembelajaran
Kategori 1. Maksimal 2. Optimal 3. Baik 4. Kurang
30
Deskripsi Apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai siswa. Apabila sebagian besar (76% s.d. 99%) bahan pelajaran dapat dikuasai siawa. Apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang atau sama dengan 75% dikuasai siswa. Apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 60% dikuasai siswa.
Syaiful Bahri, Strategi Belajar Mengajar, ( Jakarta : Rineka Cipta, 2010), hal. 107
37
G. Data dan Sumber Data Data yang diambil dalam penelitian ini bersumber dari kelas V MI Miftahul Hidayah, serta guru bidang studi IPS. Data tersebut diambil dari proses pembelajaran dengan menggunakan media pemutaran film. Data ini berupa pengamatan, wawancara, catatan lapangan, dan tes dalam setiap tindakan.Data tersebut sangat berkaitan dengan data perencanaan, pelaksanaan, dan data hasil pembelajaran. Menurut Lofland sumber data utama dalam penelitian kualitatif “adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan langkah lain-lain. Berkaitan dengan hal itu pada bagian jenis ini jenis datanya dibagi kedalam kata-kata dan tindakan, sumber data tertulis, foto, dan data kualitatif berupa data dan statistik”.31 1. Data kualitatif a.
Kata-kata dan tindakan diamati dari catatan hasil wawancara dengan siswa dan guru bidang studi IPS di MI Miftahul Hidayah, serta catatan hasil observasi kelas.
b.
Sumber tertulis Sumber tertulis tidak dapat dipisahkan dari sumber yang lain. Peneliti mendapatkan data tersebut dari buku-buku pendukung, majalah, arsipsekolah, dokumen pribadi dan dokumen resmi.
c.
Foto Peneliti
mengambil
foto
sebagai
salah
satu
bukti
telah
melaksanakan penelitian di MI Miftahul Hidayah. 2. Data kuantitatif Data ini diperoleh dari sekolah, seperti data prestasi siswa baik pre test maupun post test, data yang diperoleh dari lembar observasi maupun data yang lain untuk membantu kelengkapan pengumpulan data yang berbentuk angka.
31
Lexy Meleong, op.cit, hal. 112
38
H. Instrumen Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah “pencatatan peristiwa-peristiwa atau halhal atau keterangan atau karakteristik-karakteristik sebagian atau seluruh elemen populasi yang akan menunjang atau mendukung penelitian”.32 Agar hasil yang diperoleh dalam penelitian ini benar-benar data yang akurat dandapat dipertanggung jawabkan, maka prosedur pengumpulan datadapat dilakukan dengan menggunakan teknik-teknik tertentu peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Observasi (Pengamatan) Observasi dilakukan untuk memperoleh informasi tentang kelakuan manusia seperti terjadi dalam kenyataan. Dengan observasi dapat kita peroleh gambaran yang lebih jelas tentang kehidupan sosial, yang sukar diperoleh dengan metode lain. Dengan observasi sebagai alat pengumpul data dimaksud observasi yang dilakukan secara sistematis bukan observasi sambil-sambilan atau secara kebetulan saja. Dalam observasi ini diusahakan mengamati keadaan yang wajar dan yang sebenarnya tanpa usaha yang disengaja untuk mempengaruhi , mengatur atau memanipulasikannya. “Mengadakan observasi menurut kenyataan, melukiskannya dengan
kata-kata secara cermat dan tepat apa yang diamati, mencatatnya kemudian mengolahnya dalam rangka masalah yang diteliti secara ilmiah bukanlah pekerjaan yang mudah. Selalu akan dipersoalkan hingga manakah hasil pengamatan itu valid dan reliable”.33 Observasi dilakukan pada saat proses belajar mengajar dengan menggunakan
pedoman
observasi
kegiatan
pembelajaran,
catatan
lapangan,dan foto, dengan tujuan memperoleh data tentang proses penggunaan media pemutaran film sebagai media pembelajaran. Observasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu: 32
Iqbal Hasan, Pokok-pokok Materi Metodelogi Penelitian dan aplikasinya ( Jakarta : Ghalia Indonesia, 2002 ), hal. 83 33 Nasution, Metode Research (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hal. 106
39
a. Observasi partisipan, merupakan observasi dimana pengamat ikut serta terlibat dalam kegiatan yang dilakukan oleh subjek yang diteliti atau yang diamati, seolah-olah merupakan bagian dari mereka. b. Observasi tak partisipan, merupakan observasi dimana pengamat berada diluar subjek yang diteliti dan tidak ikut dalam kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan.
2.
Wawancara Menurut Denzin dalam Goetz dan LeCompte wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dipandang perlu. Sedangkan menurut Hopkins wawancara adalah “suatu cara untuk mengetahui situasi tertentu di dalam kelas dilihat dari sudut pandang yang lain. Orang-orang yang di wawancarai dapat termasuk beberapa orang siswa, kepala sekolah, beberapa teman sejawat, pegawai tata usaha sekolah
dan orang tua siswa”.34 Wawancara ini
dilakukan dengan kepala sekolah, guru bidang studi dan siswa kelas V untuk
memperoleh
informasi/data
bagaimana
penggunaan
media
pemutaran film dalam pembelajaran IPS.
3.
Dokumentasi Menurut Goetz dan LeCompte Dokumentasi adalah” dokumen yang menyangkut para partisipan penelitian akan menyediakan kerangka bagidata yang mendasar. seperti koleksi dan analisis buku teks, kurikulum dan pedoman pelaksanaannya, arsip penerimaan murid baru, catatan rapat, catatan tentang siswa, rencana pelajaran dan catatan guru dan hasil karyasiswa”.35Uraian di atas dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan dan menganalisa arsip-arsip tertulis yang dimiliki MI Miftahul Hidayah,
34
Rochiati Wiriatmadja, Metode Penelitian Tindan Kelas Untuk Meningkatkan Kinerja Dosen (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), hal. 117 35 Ibid.,hal. 121
40
seperti profil MI Miftahul Hidayah Visi dan Misi MI Miftahul Hidayah struktur kepengurusan MI Miftahul Hidayah dan lain sebagainya.
I. Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 3.3 Teknik Pengumpulan Data No
Kegiatan
Teknik Pengumpulan Data
1
Penelitian Pendahuluan
Observasi
2
Proses Pembelajaran
Pedoman Observasi
3
Evaluasi tiap siklus mengerjakan
Tes hasil belajar tiap awal dan akhir
soal tes wawancara
siklus wawancara dengan siswa pada akhir siklus
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan Untuk menentukan baik tidaknya suatu
instrument penelitian,
maka instrument tersebut harus diuji cobakan terlebih dahulu kepada responden yang berada diluar subjek sebelum instrument pengumpulan data tersebut dijadikan sebagai instrument penelitian. Uji coba tersebut dimaksudkan untuk memenuhi syarat validitas dan reabilitas istrumen.
K. Analisis Data dan Interpretasi Data Setelah data dari lapangan terkumpul dengan menggunakan beberapa prosedur diatas, maka peneliti akan mengelola dan menganalisis data tersebut dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Pengujian analisis data menggunakan analisis deskriptif dari tiap siklus dan dengan menggunakan N-Gain untuk melihat selisih antara pre test
41
dan post test pada setiap siklus, untuk melihat perbedaan hasil belajar pada setiap siklus.
Penelitian ini dianggap berhasil jika setelah dilakukan
tindakan terjadi peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran IPS. N-Gain adalah selisih antara nilai pre test dan post test, N-gain menunjukan
peningkatan
atau
penguasaan
pembelajaran dilakukan oleh guru.
konsep
siswa
setelah
Uji normal gain digunakan untuk
menghindari bias pada penelitian dan menggunakan rumus menurut Meltzer.36
N-Gain =
Dengan kategorisasi perolehan :
N-Gain rendah N-Gain sedang
= N-Gain < 0,30 = 0,30 < N-Gain < 0,70
N-Gain tinggi
= N-Gain > 0,70
Keterangan : Skor ideal = 100 L. Pengembangan Perencanaan Tindakan Dengan memperhatikan hasil tindakan dalam siklus I maka penelitian ditindak lanjuti untuk memperbaiki kekurangannya, dengan berbagai tahapan berikut ini : 1. Perencanaan Tindakan Merencanakan langkah-langkah model pembelajaran pemutaran film akan diterapkan pada setiap siklusnya. 2. Tindakan Melakukan tindakan di setiap siklus, sesuai dengan langkah-langkah yang di rencanakan. 3. Pengamatan Melakukan pengamatan kondisi kelas, dan mengamati pelaksanaan
36
Evi Fauziah. “ Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ekonomi pada Materi Pasar”. Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010, hal. 41
42
langkah-langkah yang sudah di rencanakan dan diterapkan di setiap siklus. 4. Refleksi Mengolah dan menganalisa data, kemudian menarik kesimpulan mengenai hasil yang dicapai dalam proses pembelajaran selama penelitian baik kelebihan maupun kekurangannya melalui metode dan media yang digunakan dalam pembelajaran. 5. Evaluasi Guru sekaligus observer mencatat kegiatan belajar siswa, kemudian mengadakan post test pada akhir siklus dan mengadakan wawancara siswa untuk mengetahui tanggapan mengenai pembelajaran yang berlangsung dalam siklus ini.
Dengan menggunakan data, dilakukan evaluasi dan
refleksi untuk membuat revisi pada tindakan siklus berikutnya.
BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Madrasah 1. Sejarah Singkat Madrasah Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Hidayah yang berdiri pada Tahun 1991 di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Miftahul Hidayah dengan luas tanah 2300m2 dan luas bangunan 672m2 yang dihibahkan oleh seorang warga setempat Bapak H. Atih, yang pada saat itu sebagai pengurus harian sekaligus sebagai pendiri Yayasan Miftahul Hidayah ditunjuk sebagai ketua Bapak H. Atih, Sekretaris Bapak Drs. H. Ahmad Mursidi ( guru ), Bendahara Bapak Nurudin (guru), anggota Bapak Anam Arsyad (Tokoh Masyarakat) dan Bapak Nala (Tokoh Masyarakat ) Berdasarkan data yang dapat saya peroleh dari Kepala Tata Usaha Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Hidayah Pondok Gede, Bekasi yaitu :
PROFIL MADRASAH I. IDENTITAS MADRASAH 1. Nama Madrasah
: MI.Miftahul Hidayah
2. NSS
: 111236740015
3. Status
: DIAKUI
4. Tahun Berdiri
: 1991
5.
Alamat
: Jl. Kemang sari IV Rt 001, Rw 009
6.
Kelurahan
: Jati Bening Baru
7. Kecamatan
: Pondok Gede
8. Kota
: Bekasi
9. Propinsi
: Jawa Barat
10. Nilai Akreditasi
: 85
11. Jumlah Rombel/Kelas
: 6
12. Luas tanah seluruhnya : 2300 m2 13. Luas bangunan
: 672 m2
14. Luas kebun/halaman
: 700 m2
43
44
15. Status tanah
: Milik Yayasan
II. KEPALA SEKOLAH 1. Nama
: Masmuni, S.Ag., MM
2. NIP
: ----
3. Jenis Kelamin
: Perempuan
4. Tempat, Tgl. Lahir
: Bekasi, 12/02/1963
5. Pangkat / Gol
: ---
6. Pendidikan Terakhir
: S2
7. Alamat Rumah
: Jl Kemang sari IV Rt 001/009 Jatibening Baru , Pondok Gede, Kota Bekasi
III. VISI DAN MISI SEKOLAH 1. Visi: Membentuk Intelektual Berkualitas Islami 2. Misi a. Membentuk generasi cerdas dengan proses KBM yang nyaman. b. Melaksanakan
pembelajaran
dengan
bimbingan
secara
efektif,
sehingga setiap siswa berkembang secara optimal sesuai potensi yang dimiliki. c. Mengamalkan nilai-nilai kehidupan yang berintikan pada iman, islam, dan ihsan. d. Menghasilkan lulusan berkualitas yang berlandaskan pada nilai-nilai keislaman dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional. IV. JUMLAH SISWA MI MIFTAHUL HIDAYAH Tabel 4.1 Jumlah siswa MI Miftahul Hidayah Kelas 1 2 3 4 5 6 Jumlah
Laki-laki 13 14 10 14 11 11 73
Perempuan 12 10 8 10 12 12 64
Jumlah 25 24 18 24 23 23 137
45
V.
STRUKTUR PENGURUS MI MIFTAHUL HIDAYAH Tabel 4.2
KEPALA MADRASAH MASMUNI, S.Ag.,MM
KOMITESEKOL AH
TATA USAHA
KETUA
SEKRETARIS
BENDAHARA
BAGIAN UMUM ANGGOTA WAKIL KEPALA ZAHID AHMAD, SE
GURU
SAIDAH, S.Pd.I
NIHAROH, S.Pd.I
HASANUDDIN
RIDWAN, S.Pd.I
SISWA/SISWI
SARMIN
MAHPUDZ, S.Pd.I
46
B. Pelaksanaan Tindakan Siklus I 1. Rencana Tahap siklus I peneliti melakukan perencanaan tindakan dengan mengajukan rancangan pembelajaran. Adapun rencana yang dilakukan pada siklus I adalah : a. Membuat RPP mengenai materi Peristiwa dan tokoh persiapan proklamasi kemerdekaan dengan menggunakan media pemutaran film. b. Menyiapkan prasarana yang diperlukan dalam pembelajaran.
2. Tindakan Pelaksanan tindakan pada siklus I ini merupakan implementasi dari hasil rencana tindakan yang telah disusun sebelumnya yaitu untuk mengenalkan kegiatan pembelajaran yang aktif untuk siswa dengan menggunakan media pemutaran film. a. Pendahuluan Pembelajaran tersebut diawali dengan mengucapkan salam. Selanjutnya ketua kelas memimpin doa sebelum proses pembelajaran dimulai dengan membaca surah Al-fatihah. Selesai berdoa guru menanyakan kabar siswa dan mengabsen kehadiran siswa. Setelah itu guru mengkondisikan siswa di kelas, dan melaksanakan pre test, tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman siswa pada materi yang belum diajarkan. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa, memperkenalkan media dan metode mengajar yang akan diterapkan pada saat proses pelaksanaan pembelajaran
berlangsung
yaitu
dengan
menggunakan
media
pemutaran film. b. Kegiatan Inti Proses pembelajaran dilanjutkan, guru melakukan tanya jawab tentang pengalaman sehari-hari yang berkaitan dengan materi peristiwa-peristiwa dan tokoh persiapan proklamasi kemerdekaan untuk menggali pengetahuan yang dimiliki oleh siswa. Dan guru
47
membagi siswa menjadi 5 kelompok yang terdiri dari 3 kelompok beranggotakan 5 siswa, 2 kelompok yang beranggotakan 4 siswa yang sudah ditetapkan. Setelah itu guru memutarkan film tentang peristiwaperistiwa sekitar proklamasi, lalu memberikan teks drama kepada masing-maing kelompok dan memberikan kesempatan pada siswa untuk memahami masing-maing peran yang mereka terima, setelah itu setiap kelompok maju ke depan kelas secara bergiliran untuk mencoba memainkan peran sesuai imajinasi dan kretivitas masing-masing siswa. Dan kelompok lain memperhatikan permainan peran yang dilakukan temannya. c. Penutup Selanjutnya guru memberikan soal tes post test dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan siswa dalam memahami materi tentang menghargai keputusan bersama pada siklus I, kemudian pada akhir pembelajaran guru dan siswa membuat kesimpulan.
3. Observasi Pada tahap ini peneliti melakukan observasi untuk mengetahui keadaan selama proses pembelajaran, observasi tersebut menggunakan pedoman observasi yang sesuai dengan metode pemutaran film . Hal yang diobservasikan diantaranya : 1. Mengamati aktivitas siswa pada saat pemutaran film dan bermain peran. 2. Mengamati aktivitas siswa secara kelompok
48
Tabel 4.3 Hasil pengamatan aktivitas siswa pada saat bermain peran
No Asfek yang diamati 1. Konsentrasi/Perhatian 2. Penghayatan/ekspresi 3. Menulis sesuatu yang penting 4. Ekspresi 5. Penjiwaan 6. Gesture 7. Mimik wajah 8. Penjiwaan terhadap tokoh 9. Kerja sama tim 10. Mengundang simpatik penonton Jumlah Jumlah Hasil Perkalian dengan Skor Presentase
Tingkat Kriteria Penilaian 1 2 3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 7 2 1 7 4 3 =60,86
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian Tahun 2014 Keterangan: 3: Baik 2: Cukup Baik Rumus = Skor Perolehan Siswa x 100 Jumlah Siswa 1: Kurang = 14 x 100 23 = 60,86% Dari hasil pengamatan aktivitas siswa terdapat 60,86% siswa yang aktif dalam kegiatan pembelajaran menggunakan media pemutaran film dengan metode role playing pada siklus I. Hal itu terjadi karena siswa tidak konsentrasi dalam dengan teks drama yang
mereka
perankan secara
bersama-sama, sehingga guru memberikan nilai 1 poin. Intonasi yang dilakukan siswa sudah cukup baik, dan guru memberikan nilai 2 poin untuk siswa. Bahasa yang digunakan siswa cukup baik, sehingga guru memberikan nilai 2 poin untuk siswa. Ekspresi yang ditunjukan oleh siswa kurang sesuai dengan teks drama yang mereka bawakan sehingga guru
49
memberikan nilai 1 poin untuk siswa. Penjiwaan, gestur, mimik wajah, serta penguasaan panggung yang dilakukan siswa masih kurang sempurna sehingga guru hanya memberikan nilai 1 poin untuk siswa. Kerjasama tim yang dilakukan siswa sangat sempurna dan mendapatkan nilai 3 poin untuk siswa. Aspek terakhir yng diamati yaitu mengundang simpatik penonton, penampilan siswa dirasa kurang mengundang simpatik penonton, sehingga guru hanya memberikan nilai 1 poin untuk siswa. Nilai keseluruhan siswa yaitu 60,86% sehingga guru merasa perlu diadakan pengamatan aktivitas siswa pada siklus berikutnya.
N o
Nama Kelompok
Tabel 4.4 Hasil Diskusi Kelompok Pada Siklus I Aspek yang Diamati
Keaktifan Kejasama Hasil Mempresentasikan Siswa Siswa Diskusi Hasil Diskusi Siswa 1. A 3 3 2 3 2. B 3 3 3 3 3. C 3 3 3 2 4. D 3 2 3 3 5. E 2 3 3 3 14 14 14 14 Jumlah Sumber : Hasil penelitian Tahun 2014 Keterangan: Tidak baik
Total Nilai
12 12 11 11 12 58
Kategori Penilaian Total :1
Kurang Baik : 5-8
Kurang Baik : 2
Cukup
: 9-12
Cukup Baik
:3
Baik
: 13-16
Baik
:4 Berdasarkan tabel 4.4
hasil diskusi kelompok pada siklus I
menunjukan bahwa siswa dibagi menjadi 5 kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 3 kelompok beranggotakan 5 siswa, 2 kelompok yang beranggotakan 4 siswa. Nilai yang diperoleh pada siklus I pada aspek mempresentasikan hasil diskusi kelompok A, B, D dan E diperoleh nilai 3
50
(cukup baik) dan kelompok C diperoleh nilai 2 (kurang baik). Pada aspek keaktifan, kerjasama, dan hasil diskusi masing-masing kelompok mendapat nilai yang sama yaitu 3 (cukup baik). Hanya ada beberapa yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan lagi untuk pertemuan selanjutnya di siklus II. Selain dari hasil diskusi, pada tahap pelaksanaan proses pembelajaran siklus I masih terdapat beberapa kekurangan, beberapa kejadian yang terpantau oleh guru antara lain: 1. Pada pertemuan siklus I media film belum bisa sepenuhnya di kuasai siswa, sehingga proses pembelajaran belum berjalan kondusif. 2. Beberapa siswa masih asyik dengan dunianya sendiri, ada yang bercanda, mengobrol ketika pemutaran film. 3. Kurangnya keaktifan siswa dalam berdiskusi, hanya siswa-siswa tertentu yang aktif. 4. Penerapan media pemutaran film belum sepenuhnya berjalan dengan optimal. 5. Indikator keberhasilan yang dicapai pada siklus I belum memuaskan, terlihat pada hasil belajar siklus I.
51
Nilai tes hasil belajar siswa kelas V MI Miftahul Hidayah Kecamatan Pondok Gede Kabupaten Bekasi siklus I pada materi proklamasi kemerdekaan dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini. Tabel 4.5 Daftar Perolehan Nilai Pretest dan Posttest siklus I PrePosNo Nama Test Test N-Gain Kategori 1 Ahmad iqbal 50 60 0.20 Rendah 2 Ariq Muammar Syah 40 60 0.33 Rendah 3 Arki Syahluna 40 60 0.33 Rendah 4 Arya Soma 60 70 0.25 Rendah 5 Celline Joyandika 70 80 0.33 Sedang 6 Dika Sofiani 50 70 0.40 Sedang 7 Ihda Azkia 70 90 0.67 Tinggi 8 Iqbal Maulana 50 70 0.40 Sedang 9 Mira 60 70 0.25 Rendah 10 Muhammad Iqbal 50 70 0.40 Rendah 11 Muhammad Nasir 70 80 0.50 Sedang 12 Muhammad Nur Kholik 50 70 0.40 Sedang 13 Muhammad Raihan 60 60 0.00 Rendah 14 Oktaviani 60 90 0.75 Tinggi 15 Putri Solehah 60 70 0.25 Rendah 16 Rana aulia 50 80 0.60 Tinggi 17 Raudhatunnissa 60 70 0.25 Rendah 18 Sarmilah 70 80 0.33 Tinggi 19 Selamet kurnia 40 60 0.33 Rendah 20 Siti Khodijah 60 70 0.25 Rendah 21 Suli Adi Ningsuh 70 80 0.33 Rendah 22 Wahyu Fadillah 60 70 0.25 Rendah 23 Zakiyah 60 80 0.50 Rendah Jumlah 1310 1660 8.3 Rata-rata 56.95 72.17 0.36 Rendah 60,87% Sedang 21,74% Tinggi 17,39% Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian Tahun 2014 Nilai rata-rata pre test siswa = Jumlah Nilai Seluruh Siswa x 100 Jumlah Siswa = 1310 x 100 23 = 56,95
52
Nilai rata-rata postest siswa
= Jumlah Nilai Seluruh Siswa x 100 Jumlah Siswa = 1660 x 100 23 = 72,17
N-Gain = Skor Post test − Skor Pre test Skor Ideal –Skor Pre test Contoh N-Gain siswa No. 1 pada siklus I N-Gain = 60-50 100-50
= 0,2
Maka nilai n-gain yang diperoleh siswa sebesar 0,2
Tahap siklus I nilai pretest pada materi peristiwa-peristiwa sekitar proklamsi siswa dikatakan tuntas hanya 5 orang siswa atau nilai rataratanya 56,95. Hal ini menunjukan permasalahan yang harus diselesaikan dengan
tindakan
perbaikan
dalam
proses
pembelajaran
untuk
meningkatkan hasil belajar. Karena kriteria ketuntasan belajar siswa kelas V MI Miftahul Hidayah Kecamatan Pondok Gede Kabupaten Bekasi pada pokok bahasan peristiwa-peristiwa sekitar proklamasi masih di bawah 80%. Hasil belajar yang diperoleh pada posttest siklus I belum dapat dikatakan mencapai ketuntasan belajar ideal, karena dari 23 siswa/I kelas V MI Miftahul Hidayah Kecamatan Pondok Gede Kabupaten Bekasi dikatakan tuntas hanya 18 orang siswa sedangkan yang belum tuntas yaitu 5 orang siswa. Hal ini masih perlu adanya pembelajaran agar mencapai ketuntasan belajar yang ideal.
No
Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Penelitian Siklus I Hasil Penelitian Rata-rata
1.
Hasil belajar pretest
56,95
2.
Hasil belajar postest
72,17
3.
N-Gain
8,3
4.
Hasil diskusi
58
5.
Aktivitas siswa
60,86
53
Grafik 4.7 Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus I dan Kategori N-Gain 60.87%
70.00% 60.00% 50.00% 40.00%
21.74%
Series1
17,39%
30.00% 20.00% 10.00% 0.00% rendah
sedang
tinggi
4. Refleksi Pada tahap refleksi hasil penelitian siklus I yaitu: a. Mengenal percobaan dalam aspek bermain peran masih menunjukan presentase yang sangat rendah yaitu 60,86%, ini menunjukan sesuatu yang wajar karena anak-anak kurang paham dan belum menjiwai karakter
yang
mereka
perankan
dan
belum
menunjukan
kemampuannya karena belum berlatih. Latihan pada siswa akan lebih ditingkatkan pada siklus berikutnya. b. Berdasarkan hasil post test akhir dari proses pembelajaran pada tahap siklus I yaitu 72.17 jika dibandingkan tes pada pre test 56.95 sudah mengalami
peningkatan.
Hal
ini
menunjukan
bahwa
proses
pembelajaran dengan menggunakan media pemutaran film dan melatih siswa mampu meningkatkan hasil belajar siswa walaupun hanya sedikit. Maka peneliti merasa perlu diadakannya siklus II, agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan mencapai nilai KKM yaitu 70. c. Perlu ditingkatkan bimbingan dan arahan pada siswa saat pelaksanaan media pemutaran film.
54
d. Perlu adanya motivasi dan dorongan untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran dan penerapan media pemutaran film. e. Guru harus lebih tegas lagi dalam menghadapi siswa yang gaduh. f. Perlu adanya pengaturan waktu secara merata dalam pembagian waktu pemutaran film, menjelaskan materi pelajaran, penerapan metode, dan kesimpulan hasil belajar. g. Perlu adanya penekanan dalam setiap materi yang diajarkan dengan memberikan kata kunci agar memudahkan siswa dalam mengingat materi pelajaran. h. Perlu diadakan apresiasi dengan memberikan reward (penghargaan) kepada siswa yang aktif dan mampu mempertanggung jawabkan hasilnya dengan benar.
5. Keputusan Pada pelaksanaan siklus I berdasarkan tes kemampuan siswa yang telah dilaksanakan selama proses pembelajaran siklus I, bahwa hasil belajar siswa pada materi peristiwa-peristiwa sekitar proklamasi hanya 18 siswa yang mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Dalam hal ini perlu dilakukan tindak lanjut proses pembelajaran untuk perbaikan hasil belajar siswa. Oleh karena itu peneliti memutuskan untuk melanjutkan penelitian tindakan kelas ini ke siklus II.
C. Pelaksanaan Tindakan Siklus II 1. Rencana Pada tahap ini peneliti meninjau kembali rancangan yang akan dipersiapkan untuk siklus II, perencanan pada tahap ini benar-benar harus dipersiapkan lebih terarah pada indikator pencapaian dan kepada peserta didik yang masih belum kelihatan aktif atau bermasalah dalam pembelajarannya. Berdasarkan refleksi pada siklus I, maka rencana yang akan dilakukan pada siklus II adalah sebagai berikut :
55
a. Merancang skenario perencanaan pembelajaran yang lebih baik lagi. b. Memotivasi siswa agar lebih kreatif lagi dalam memainkan peran c. Menyiapkan alat dan bahan yang lebih lengkap serta lebih menunjang perencanaan proses belajar.
2. Tindakan Pelaksanaan tindakan pada siklus II ini merupakan implementasi dari rencana tindakan yang telah dibuat dengan memperhatikan perbaikan dari siklus I yang telah dilaksanakan. a. Pendahuluan Pelaksanaan pembelajaran tersebut diawali dengan mengucapkan salam, selanjutnya ketua kelas memimpin do’a sebelum proses pembelajaran dimulai dengan membaca surah Al-Fatihah. Selesai berdoa guru menanyakan kabar siswa dan mengabsen kehadiran siswa. Setelah itu guru mengkondisikan siswa di kelas,dan melaksanakan pre test, tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman siswa pada materi yang
belum
diajarkan.
Selanjutnya
guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran kepada siswa dan memperkenalkan media pembelajaran yang akan diterapkan pada saat proses pelaksanaan pembelajaran berlangsung yaitu dengan menerapkan media pemutaran film Sebelum masuk pelajaran terlebih dahulu guru mengingatkan pelajaran sebelumnya, dalam megungkapkan pelajaran yang lalu hampir semua siswa dapat menjelaskan dari peristiwa-peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan. b. Kegiatan Inti Proses pembelajaran dilanjutkan kembali, guru melakukan tanya jawab tentang Tahapan-tahapan waktu peristiwa persiapan proklamasi kemerdekaan untuk menggali pengetahuan yang dimiliki siswa. Dan guru membagi 5 kelompok yang terdiri dari 3 kelompok beranggotakan 5 siswa, 2 kelompok yang beranggotakan 4 siswa yang sudah ditetapkan. Setelah itu siswa berdiskusi. Guru memberikan teks drama kepada masing-masing
56
kelompok dan memberikan kesempatan pada siswa untuk memahami masing-masing peran yang mereka terima, setelah itu setiap kelompok maju ke depan kelas secara bergiliran untuk mencoba memainkan peran sesuai imajinasi dan kreativitas masing-masing siswa. Dan kelompok lain memperhatikan permainan peran yang dilakukan temannya. setiap kelompok mendemonstrasikan hasil kerjanya kepada kelompok lain secara bergiliran. c. Penutup Setelah itu guru memberikan tes post test dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan siswa dalam memahami materi Tahapan-tahapan waktu peristiwa persiapan proklamasi kemerdekaan pada siklus II. Pada akhir pembelajaran sekaligus guru dan siswa membuat kesimpulan.
3. Observasi Hasil observasi pada penelitian siklus II menunjukan adanya perubahan hasil ke arah yang lebih baik, hal ini terlihat dengan meningkatnya aktivitas siswa dalam memahami materi Tahapan-tahapan waktu peristiwa persiapan proklamasi kemerdekaan ditunjukan pada hasil observasi pada kegiatan siklus II
seperti
yang
57
Tabel 4.8 Hasil pengamatan aktivitas siswa pada saat bermain peran Tingkat Kriteria Penilaian No Asfek yang diamati 1 2 3 1. Penguasaan teks drama √ 2. Intonasi √ 3. Bahasa √ 4. Ekspresi √ 5. Penjiwaan √ 6. Gesture √ 7. Mimik wajah √ 8. Penguasaan panggung √ 9. Kerja sama tim √ 10. Mengandung simpatik penonton √ Jumlah 1 5 4 Jumlah Hasil Perkalian dengan Skor 1 10 12 Presentase =100 Dari hasil pengamatan aktivitas siswa terdapat 100% siswa yang aktif dalam kegiatan pembelajaran menggunakan media pemutaran film pada siklus II, jika dibandingkan dengan siklus I yang hanya 60,86% siswa yang aktif, hal itu sudah menjadi kebahagiaan tersendiri bagi peneliti karena peneliti merasa sudah cukup berhasil dengan penerapan media pemutaran film pada pembelajaran IPS mengenai materi Tahapan-tahapan waktu peristiwa persiapan proklamasi kemerdekaan. Berikut ini hasil rincian nilai dari hasil pengamatan aktivitas siswa pada saat bermain peran yang ada pada tabel 4.9. Aspek pertama yang diamati adalah penguasaan teks drama, pada aspek ini guru memberikan nilai 3 poin, hal itu dikarenakan siswa sangat menguasai teks drama yang mereka buat secara berkelompok. Aspek yang kedua yaitu intonasi, guru memberikan nilai 2 poin karena guru menganggap intonasi dengan drama yang mereka bawakan. Aspek ketiga yaitu bahasa, pada aspek ini masih banyak katakata yang guru anggap kurang sesuai bila digunakan untuk pembuatan teks drama, sehingga guru hanya memberikan nilai 1 poin untuk aspek ini.
58
Aspek selanjutnya yaitu ekspresi, penjiwaan, dan gestur ketiga aspek ini dinilai sudah cukup bagus sehingga guru memberikan nilai 2 poin pada ketiga aspek ini. Aspek yang ketujuh yaitu mimik wajah, mimik wajah yng ditampilkan siswa sangat sempurna dan sesuai dengan teks drama yang mereka bawakan sehingga guru memberikan nilai 3 poin untuk mimik wajah yang ditampilkan siswa. Aspek yang kedelapan yaitu pengusaan panggung guru memberikan nilai 2 poin karena siswa sudah cukup bagus dalam penguasaan panggung pada saat pementasan drama yang dilakukan di depan kelas. Aspek terakhir yaitu kerjasama tim dan mengandung simpatik penonton, kedua aspek ini mandapatkan nilai 3 poin karena kerjasama yang dilakukan siswa mulai dari pembuatan naskah drama sampai pementasan sangat baik sehingga guru memberikan nilai sempurna untuk kerjasama tim yang dilakuakan oleh siswa, kemudian drama yang ditampilkan oleh siswa dapat mengandung simpatik para penonton yaitu siswa/I yang tidak melakukan pementasan sehingga guru memberikan nilai 3 poin untuk aspek ini. Demikianlah rincian dari hasil pengamatan aktivitas siswa pada saat bermain peran.
Tabel 4.9 Hasil Diskusi Kelompok Pada Siklus II Aspek yang Diamati No
1. 2. 3. 4. 5.
Nama Kelompok A B C D E Jumlah
Keaktifan Kejasama Hasil Mempresentasikan Siswa Siswa Diskusi Hasil Diskusi Siswa 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 18 19 19 19
Sumber : Hasil penelitian Tahun 2014
Total Nilai
15 15 15 12 16 75
59
Keterangan: Tidak baik
Kategori Penilaian Total :1
Kurang Baik : 5-8
Kurang Baik : 2
Cukup
: 9-12
Cukup Baik
:3
Baik
: 13-16
Baik
:4
Berdasarkan tabel 4.10 hasil diskusi kelompok pada siklus II dapat dilihat pada aspek keaktifan siswa bertanya maupun menjawab, siswa sudah sangat baik kelompok A, B dan E mendapatkan poin 4 (Baik) sedangkan kelompok C dan D mendapatkan poin 3 (cukup baik). Pada aspek kerjasama siswa kelompok B, C, D dan E mendapatkan poin 4 (Baik) sedangkan kelompok A mendapatkan poin 3 (Cukup baik), pada aspek hasil diskusi kelompok A, C, D dan E menapatkan poin 4 (baik) sedangkan keompok B mendapat poin 3 (cukup baik). Dan aspek terakhir yang dinilai dalam mempresentasikan hasil diskusi kelompok A, B, C dan E mendapat poin 4 (baik) sedangkan kelompok D mendapat poin 3 (cukup baik). Pada aspek hasil diskusi siswa terlihat adanya peningkatan di siklus II terlihat pada saat guru membagi perhatian siswa ketika proses pembelajaran berlangsung dengan cara mendatangi kesetiap kelompok untuk mengetahui hasil diskusi setiap kelompok apakah dikerjakan atau tidak. Setelah guru membagi perhatiannya kepada seluruh siswa dapat diketahui bahwa siswa sudah dapat mengerjakan hasil diskusi dengan baik.
60
Tabel 4.10 Daftar Perolehan Nilai Pre test dan Post test siklus II No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Nama Ahmad iqbal Ariq Muammar Syah Arki Syahluna Arya Soma Celline Joyandika Dika Sofiani Ihda Azkia Iqbal Maulana Mira Muhammad Iqbal Muhammad Nasir Muhammad Nur Kholik Muhammad Raihan Oktaviani Putri Solehah Rana aulia Raudhatunnissa Sarmilah Selamet kurnia Siti Khodijah Suli Adi Ningsih Wahyu Fadillah Zakiyah Jumlah Rata-rata Rendah Sedang Tinggi
Pre-Test 40 50 60 60 60 50 60 70 60 70 60 70 50 50 70 40 50 60 60 60 60 60 70 1340 58.26
Pos-Test 80 80 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 70 80 80 80 90 90 90 90 90 80 90 1990 86.52 13% 39%
N-Gain 0.67 0.60 0.75 0.75 0.75 0.80 0.75 0.67 0.75 0.67 0.75 0.67 0.40 0.60 0.33 0.67 0.80 0.75 0.75 0.75 0.75 0.50 0.67 15.55 0.67
Kategori Sedang Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Sedang Tinggi Sedang Rendah Sedang Rendah Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Rendah Sedang
47%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian Tahun 2014 Nilai rata-rata pre test siswa
Nilai rata-rata Posttest siswa
= Jumlah Nilai Seluruh Siswa x100 Jumlah Siswa = 1340 x100 23 = 58,26 = Jumlah Nilai Seluruh Siswa x100 Jumlah Siswa = 1990x100 = 86,52
61
23 Grafik 4.11 Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus II dan Kategori N-Gain
47% 50%
39%
45% 40% 35%
rendah
30%
13%
25%
sedang Tinggi
20% 15% 10% 5% 0% rendah
sedang
Tinggi
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian Tahun 2014 Tabel 4.12 Rekapitulasi Hasil Penelitian Siklus II No
Hasil Penelitian
Rata-rata
1.
Hasil belajar pre test
58,26
2.
Hasil belajar post test
86,52
3.
N-Gain
15,53
4.
Hasil diskusi
5.
Aktivitas siswa
75 76,66
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian Tahun 2014
Tahap siklus II nilai pre test pada materi Tahapan-tahapan waktu peristiwa persiapan proklamasi kemerdekaan siswa dikatakan tuntas hanya 5 orang siswa atau nilai rata-ratanya 58,26 Hal ini menunjukan bahwa penggunaan media pemutaran film pada pokok bahasan Tahapan-tahapan waktu peristiwa persiapan proklamasi kemerdekaan. terjadi peningkatan
62
belajar siswa kelas V Miftahul Hidayah Kecamatan Pondok Gede Kabupaten Bekasi. Setelah diberikan tindakan pembelajaran nilai Post test mengalami peningkatan, seluruh siswa yang berjumlah 23
siswa
dinyatakan tuntas mencapai KKM atau nilai rata-ratanya yaitu 86,52 hal ini berarti penelitian tindakan telah memenuhi indikator keberhasilan yang telah ditetapkan yaitu 100% dari jumlah siswa mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan oleh sekolah yaitu 70. 4. Refleksi Berdasarkan hasil diskusi bersama guru kelas V MI Miftahul Hidayah Kecamatan Pondok Gede Kabupaten Bekasi. Refleksi ini bukan untuk perbaikan tindakan berikutnya. Karena pada siklus II ini sudah ditemukan strategi atau langkah-langkah pembelajaran yang sesuai dengan pokok bahasan Tahapan-tahapan waktu peristiwa persiapan proklamasi kemerdekaan dengan menggunakan media pemutaran film dengan, selain itu peneliti dan guru cukup puas dengan hasil penelitian yang dilakukan dari siklus I sampai siklus II yang nilai rata-ratanya meningkat yaitu dari yang sebelumnya hasil belajar post test 72,17 menjadi 86,52, nilai Ngain yang sebelumnya 8,3 menjadi 15,53, hasil diskusi yang sebelumnya 58 menjadi 75, dan aktifitas siswa yang sebelumnya 60,86 menjadi 76,66. Maka penelitian dihentikan sampai disini.
D. Rekapitulasi Hasil Belajar Hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di kelas V MI Miftahul Hidayah Kecamatan Pondok Gede kabupaten Bekasi pada pelajaran IPS dengan pokok bahasan Tahapan-tahapan waktu peristiwa persiapan proklamasi kemerdekaan menggunakan media pemutaran film yaitu post test siklus I, dan post test siklus II, dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:
63
Tabel 4.13 Rekapitulasi perbandigan post test siklus I dan post test siklus II No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Nama Ahmad iqbal Ariq Muammar Syah Arki Syahluna Arya Soma Celline Joyandika Dika Sofiani Ihda Azkia Iqbal Maulana Mira Muhammad Iqbal Muhammad Nasir Muhammad Nur Kholik Muhammad Raihan Oktaviani Putri Solehah Rana aulia Raudhatunnissa Sarmilah Selamet kurnia Siti Khodijah Suli Adi Ningsuh Wahyu Fadillah Zakiyah Jumlah Rata-rata Rendah Sedang Tinggi
Pos-Test I
60 60 60 70 80 70 90 70 70 70 80 70 60 90 70 80 70 80 60 70 80 70 80 1660 72.95 60.87% 21.74% 17.39%
N-Gain I
0.20 0.33 0.33 0.25 0.33 0.40 0.67 0.40 0.25 0.40 0.50 0.40 0.00 0.75 0.25 0.60 0.25 0.33 0.33 0.25 0.33 0.25 0.50 8.3 0.36 60.87% 21.74% 17.39%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian Tahun 2014
Pos-Test II 80 80 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 70 80 80 80 90 90 90 90 90 80 90
1990 86.52 13% 39% 47%
N-Gain II 0.67 0.60 0.75 0.75 0.75 0.80 0.75 0.67 0.75 0.67 0.75 0.67 0.40 0.60 0.33 0.67 0.80 0.75 0.75 0.75 0.75 0.50 0.67 15.53 0.67 13% 39% 47%
64
Tabel 4.14 Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II
90
86.52%
80
73.04%
70 60
51.17%
58.26%
50 40
Pretest
30
Posttest
20 10 0 Siklus 1
Siklus 2
Pada tahap post test siklus I pada pokok bahasan peristiwaperistiwa sekitar proklamasi, siswa dikatakan tuntas terdapat 18 siswa dengan nilai rata-rata yaitu 72,17 dengan rata-rata N-Gain 0,36. Dan pada tahap post test siklus II semua siswa yang berjumlah 23 siswa kelas V MI Miftahul Hidayah Kecamatan Pondok Gede Kabupaten Bekasi dinyatakan tuntas semua siswa mencapai KKM dengan nilai rata-rata mencapai 89,00. Nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 70 dengan rata-rata N-Gain mencapai 0,67 Hal ini membuktikan bahwa penerapan media pemutaran film pada pelajaran IPS di kelas V MI Miftahul Hidayah Kecamatan Pondok Gede Kabupaten Bekasi tahun pelajaran 2013/2014 semester genap pada pokok bahasan peristiwa-peristiwa sekitar proklamasi semua siswa mencapai kriteria ketuntasan mnimal (KKM). Hal ini menunjukan bahwa penerapan media pemutaran film mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
65
Tabel 4.15 Rekapitulasi dan Perbandingan Hasil belajar Siswa Siklus I dan Siklus II No
Nama Siswa
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23.
Ahmad iqbal Ariq Muammar Syah Arki Syahluna Arya Soma Celline Joyandika Dika Sofiani Ihda Azkia Iqbal Maulana Mira Muhammad Iqbal Muhammad Nasir Muh. Nur Kholik Muhammad Raihan Oktaviani Putri Solehah Rana aulia Raudhatunnissa Sarmilah Selamet kurnia Siti Khodijah Suli Adi Ningsuh Wahyu Fadillah Zakiyah Jumlah Rata-rata Rendah Sedang Tinggi
Pretest I 50 40 40 60 70 50 70 50 60 50 70 50 60 60 60 50 60 70 40 60 70 60 60 1310 56.95
Posttest I 60 60 60 70 80 70 90 70 70 70 80 70 60 90 70 80 70 80 60 70 80 70 80 1660 72.17 60,87% 21,74% 17,39%
N-Gain 0.20 0.33 0.33 0.25 0.33 0.40 0.67 0.40 0.25 0.40 0.50 0.40 0.00 0.75 0.25 0.60 0.25 0.33 0.33 0.25 0.33 0.25 0.50 8.3 0.36
Kategori Rendah Rendah Rendah Rendah Sedang Sedang Tinggi Sedang Rendah Rendah Sedang Sedang Rendah Tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah
Pretest II 40 50 60 60 60 50 60 70 60 70 60 70 50 50 70 40 50 60 60 60 60 60 70 1340 58.26
Posttest II 80 80 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 70 80 80 80 90 90 90 90 90 80 90 1990 86.52 13% 39% 52%
N-Gain 0.67 0.60 0.75 0.75 0.75 0.80 0.75 0.67 0.75 0.67 0.75 0.67 0.40 0.60 0.33 0.67 0.80 0.75 0.75 0.75 0.75 0.50 0.67 15.55 0.67
Kategori Sedang Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Sedang Tinggi Sedang Rendah Sedang Rendah Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Rendah Sedang
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian Tahun 2014 Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dengan menggunakan media pemutaran film dari siklus I samapai siklus II mengalami peningkatan.
E. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Siklus I a. Langkah-langkah pembelajaran Siklus I proses pembelajaran sudah memperhatikan keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran, hal ini terbukti saat sebagian siswa sudah mampu memperagakan permainan peran tentang peristiwa-peristiwa sekitar proklamsi kepada kelompok lain di depan kelas. b. Hasil belajar siswa Hasil belajar yang diperoleh pada siklus I sudah memperhatikan adanya kenaikan dibandingkan dengan hasil belajar yang diperoleh
66
sebelumnya, dikarenakan pada proses pembelajarannya guru tidak hanya memberikan ceramah saja melainkan dengan menyediakan media yang mendukung pembelajaran dan memberi kesempatan pada siswa untuk mencari dan menemukan sendiri materi yang sedang dipelajari. 2. Siklus II a. Langkah-langkah pembelajaran Dibandingkan dengan tahap siklus I, pada tahap sikus II ini seluruh siswa berpartisipasi aktif selama proses pembelajaran. Seluruh siswa aktif dan kreatif dalam bermain peran drama kemudian secara
bergantian
semua
kelompok
maju
kedepan
untuk
memperagakan kreasi mereka dalam memperagakan cerita tentang Tahapan-tahapan
waktu
peristiwa
persiapan
proklamasi
kemerdekaan. b. Hasil belajar siswa Dari data yang diperoleh selama penelitian baik pada tahap siklus I dengan nilai rata-rata 72,17 dan siklus II dengan nilai rata-rata 86,52 menunjukan adanya peningkatan hasil belajar siswa dalam memahami materi Tahapan-tahapan waktu peristiwa persiapan proklamasi kemerdekaan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa menggunakan media pemutaran film adalah suatu media dimana dalam proses belajar mengajar, guru memperkenalkan siswa siswinya untuk berpikir secara kritis dan kreatif.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Dari uraian-uraian yang dipaparkan pada bab sebelumnya dalam penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa media pemutaran film merupakan salah satu media yang dapat diterapkan dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Penggunaan media pemutaran film dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dapat meningkatkan hasil belajar siswa di sekolah. Hal tersebut dapat dilihat dari ketercapaian nilai KKM siswa dan prosentase yang mengalami peningkatan dari siklus I sebesar 52% dan pada siklus II sebesar 100%. Jadi, peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan media pemutaran film adalah sebesar 48%. B. Saran Setelah melakukan penelitian ini, peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut: 1.
Bahwa media pemutaran film
ini dapat diterapkan pada pelajaran
lainnya, dan dapat dilakukan berselingan dengan metode yang lain, agar kondisi kelas dapat tetap hidup dan para siswa pun lebih bersemangat dalam belajar. 2.
Bagi guru Bagi para guru bidang studi Ilmu Pengetahuan Sosial khususnya dan guru-guru bidang studi lain pada umumnya dapat menjadi bahan acuan didalam proses pembelajaran serta dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa melalui pemanfaatan media pemutaran film
3.
Bagi sekolah Bagi sekolah dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dalam upaya pembinaan dan pengembangan guru secara efektif, sehingga mendukung pencapaian tujuan program pendidikan.
67
68
4.
Bagi siswa, Dengan menggunakan diharapkan
dapat
pembelajaran.
media pembelajaran pemutaran film siswa
lebih
termotivasi,
memahami
materi
dalam
DAFTAR PUSTAKA Arifin, Zainal. Evaluasi Pembelajaran ( Bandung: Remaja Rosdakarya,2012), Cet.IV Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010) Bahri, Syaiful. Strategi Belajar Mengajar, ( Jakarta : Rineka Cipta, 2010) Fajar, Arni. Portofolio Dalam Pembelajaran IPS, Remaja Rosdakarya ( Bandung: 2009) Fauziah, Evi. “ Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ekonomi pada Materi Pasar”. Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010 Fitria (2013) Penggunaan Media Audio Belajar IPS Kelas IV SD Negri 003 Minas Kabupaten Siak Hamalik. Proses Belajar Mengajar,(Bandung: Bumi Aksara, 2012) Hasan, Iqbal. Pokok-pokok Materi Metodelogi Penelitian dan aplikasinya
(
Jakarta : Ghalia Indonesia, 2002 ) http://orangmajalengka.blogspot.com Moloeng, Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002) Munadhi, Yudhi. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung Persada Press Jakarta, 2008) Munadir. Pendayagunaan Media Pengajaran dalam Berbagai Model Belajar, (2008) Nasution, Metode Research (Jakarta: Bumi Aksara, 2006) Permendiknas. Tentang Standar Isi, No. 22 Tahun 2006 PP No.32 Tahun 2013 Pasal Ke-1 Riyanto, Yatim. Paradigma Baru Pembelajaran (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009) Rosyidin. Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Pemanfaatan CD Sebagai Media Pembelajaran IPS Pada Siswa Kelas IV MI Al- Wathoniyah Visual Untuk meningkatkan Hasil 16,(Jakarta : 2012)
69
70
Sadiman Pengertian Media Pendidikan, Pengembangan dan Pemanfaatannya, PT. Raja Grafindo Persada, (dalam Leo Agung,Jakarta: 2012) Sapriya, Susilawati, S. Nurdin. Konsep Dasar IPS( Bandung : UPI Press, 2006) Sumiati dan Asra. Metode Pembelajaran (Bandung : CV Wacana Prima, 2009) Suprijono, Agus. Cooperative Learning ( Yogyakarta : Pustaka Pelangi, 2012), Cet. VII Susilana, Rudi dan Cepi Riana. Media Pembelajaran (Bandung:2009) Suyono dan Hariyanto. Belajar dan Pembelajaran ( Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), Cet.III syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2010), Cet. 16 Wiriatmadja, Rochiati. Metode Penelitian Tindan Kelas Untuk Meningkatkan Kinerja Dosen (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008)
71
Lampiran 1 KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) MADRASAH IBTIDAIYAH MIFTAHUL HIDAYAH KECAMATAN PONDOK GEDE KOTA BEKASI TAHUN AJARAN 2014/2015
KELAS NO
MATA PELAJARAN
KET I
II
III
IV
V
VI
1 QUR AN HADITS
73
73
73
73
73
73
2 AKIDAH AKHLAK
72
72
72
72
72
72
3 FIQH
73
73
73
73
73
73
72
72
72
72
4 SKI 5 PKN
70
70
70
73
73
73
6 IPS
70
70
70
70
70
70
7 B. INDONESIA
70
70
70
73
73
73
8 B. ARAB
70
70
70
72
72
72
9 MATEMATIKA
65
65
65
65
65
65
10 IPA
70
70
70
70
70
70
11 SBK
75
75
75
75
75
75
12 PJOK
75
75
75
75
75
75
13 B. INGGRIS
73
73
73
73
73
73
Lampiran 2 Daftar nama siswa dan jenis kelamin No
Nama
Jenis Kelamin
1 Arya Soma
L
2 Ahmad Iqbal
L
3 Ariq Muammar Syah
L
4 Arki Syahluna
L
5 Ihda Azkia
P
6 Dika Sopyani
P
7 Iqbal Maulana
L
8 Muhammad Raihan
L
9 Muhammad Nasir
L
10 Muhammad Nur Kholik
L
11 Muhammad Iqbal
L
12 Mira Mursalinda Sari
P
13 Oktavia
P
14 Putri Soleha
P
15 Raudhatun Nisa
P
16 Rana Aulia
P
17 Suli Adi Ningsih
P
18 Sarmila
P
19 Selamet
L
20 Siti Khodijah
P
21 Wahyu Fadilah
L
22 Zakiyah
P
23 Celline Joyandika
P
Lampiran 3 No 1.
2.
3.
Pedoman observasi terhadap guru pada siklus II Aspek yang di observasi Ya Tidak Deskripsi Tahap kegiatan awal √ a. Guru menggali kegiatan awal terhadap siswa yang diikuti dengan materi pelajaran yang akan dipelajari b. Guru membagi siswa menjadi beberapa √ kelompok kecil, siswa duduk berdasarkan kelompok yang sudah ditentukan Tahap kegiatan inti √ a. Guru memaparkan kompetensi yang ingin dicapai pada materi Tahapan-tahapan waktu peristiwa persiapan proklamasi kemerdekaan dengan menggunakan metode role playing. b. Guru memfasilitasi siswa untuk beradu peran yang sudah disiapkan Tahap kegiatan akhir √ a. Guru meninjau kembali dan membimbing siswa untuk menyimpulkan materi Tahapan-tahapan waktu peristiwa persiapan proklamasi kemerdekaan. √ b. Guru melakukan penilaian atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
Lampiran 4 Pedoman observasi terhadap guru pada siklus I No 1.
Ya Tidak Deskripsi
Aspek yang di observasi Tahap kegiatan awal
c. Guru menggali kegiatan awal terhadap √ siswa yang diikuti dengan materi pelajaran yang akan dipelajari d. Guru membagi siswa menjadi beberapa √ kelompok kecil, siswa duduk berdasarkan kelompok yang sudah ditentukan 2.
Tahap kegiatan inti c. Guru memaparkan kompetensi yang ingin √ dicapai pada materi peristiwa-peristiwa dan tokoh persiapan proklamasi kemerdekaan dengan menggunakan media pemutar film. d. Guru memfasilitasi siswa untuk beradu √ peran yang sudah disiapkan
3.
Tahap kegiatan akhir c. Guru
meninjau
kembali
membimbing menyimpulkan
siswa materi
dan √ untuk
peristiwa-
peristiwa sekitar proklamasi. d. Guru melakukan penilaian atau refleksi √ terhadap dilaksanakan
kegiatan
yang
sudah
Lampiran 5 Lembar Pengamatan Kegiatan Guru Nama Madrasah : MI “Miftahul Hidayah” : Sarmin Nama Guru Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Pokok Bahasan : Peristiwa dan tokoh persiapan proklamasi kemerdekaan Kelas/semester : V/2 Pertemuan ke: ................................................ Hari/tanggal : ................................................ Petunjuk : Berilah skor pada butir-butir proses pembelajaran dengan cara melingkari angka pada kolom skor 1, 2, 3, 4, 5 sesuai dengan kriteria sebagai berikut: 1. Kurang baik 2. Tidak baik 3. Cukup baik 4. Baik 5. Sangat baik No A.
B.
No
Aspek yang diamati Kegiatan Awal 1. Pembukaan 2. Mengabsen peserta didik 3. Mengaitkan pelajaran yang sekarang dengan yang terdahulu (apersepsi) Kegiatan Inti
Skor 1 1 1
2 2 2
3 3 3
4 4 4
5 5 5
4. Menyampaikan tujuan yang akan dicapai melalui media pemutaran film
1
2
3
4
5
5. Menggunakan media pemutaran film
1
2
3
4
5
6. Mengorganisasikan siswa dalam menggunakan media pemutaran film
1
2
3
4
5
7. Penguasaan materi
1
2
3
4
5
8. Kualitas penjelasan materi
1
2
3
4
5
9. Keterampilan menyajikan materi
1
2
3
4
5
10. Kualitas interaksi pembelajaran
1
2
3
4
5
11. Menjelaskan materi
1
2
3
4
5
4
5
Aspek yang diamati 12. Penggunaan metode pembelajaran
Skor 1
2
3
C.
13. Pengelolaan kelas
1
2
3
4
5
14. Gaya dan antusisme mengajar
1
2
3
4
5
15. Kejelasan bahasa
1
2
3
4
5
16. Volume dan nada bicara
1
2
3
4
5
17. Situasi kelas
1
2
3
4
5
Kegiatan Akhir
1
2
3
4
5
18. Menyimpulkan materi
1
2
3
4
5
19. Penilaian
1
2
3
4
5
20. Penutup
1
2
3
4
5
Total Skor Simpulan
Saran
: ...................................................................................................... ........................................................................................................ ...................................................................................................... : ....................................................................................................... ........................................................................................................
...................................................................................................... Kategori penilaian total < 39 = Tidak baik 40- 59 = Kurang baik 60 – 79 = Cukup baik 80 – 89 = Baik 90 – 100 = Sangat baik
Lampiran 6
Lembar Pengamatan Kegiatan Siswa Nama Madrasah : MI “Miftahul Hidayah” Nama Guru : Sarmin Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Pokok Bahasan : Peristiwa dan tokoh persiapan proklamasi kemerdekaan Kelas/semester : V/2 Pertemuan Ke: ............................................ Hari/tanggal : ............................................ Petunjuk : Berilah skor pada butir-butir proses pembelajaran dengan cara melingkari angka pada kolom skor 1, 2, 3, 4, sesuai dengan kriteria sebagai berikut: 1. Kurang 2. Cukup 3. Baik 4. Sangat baik No
Skor
Aspek yang diamati
1.
Mengawali pembelajaran dengan do’a
1
2
3
4
5
2.
Memperhatikan penjelasan guru
1
2
3
4
5
3.
Menggunakan media pemutaran film dalam pembelajaran
1
2
3
4
5
4.
Belajar secara kelompok
1
2
3
4
5
5.
Belajar dalam keadaan antusias
1
2
3
4
5
6.
Belajar dalam keadaan menyenangkan
1
2
3
4
5
7.
Aktif dalam pembelajaran
1
2
3
4
5
8.
Terjadi interaksi siswa dengan siswa
1
2
3
4
5
9.
Terjadi interaksi siswa dengan guru
1
2
3
4
5
10
Siswa melakukan refleksi/berpikir kembali tentang apa yang dipelajari
1
2
3
4
5
Total Skor Kategori penilaian total < 20 = Kurang 21- 30 = Cukup 31 – 40 = Baik
Lampiran 7 Kisi-Kisi Soal Pretes dan Posttes Siklus I
SK
KD
Indikator
1. Menghargai 1.1 Menghargai jasa 1. Mendefinisikan peristiwa dalat dalam persiapan peranan tokoh dan peranan proklamasi kemerdekaan pejuang dan tokoh perjuangan 2. Mendefinisikan peristiwa rengasdengklok dalam masyarakat dalam dalam persiapan proklamasi Kemerdekaan mempersiapkan memproklamasik 3. Menyebutkan tokoh-tokoh peristiwa dalat dalam dan an kemerdekaan persiapan proklamasi kemerdekaan mempertahankan Indonesia 4. Menyebutkan tokoh-tokoh peristiwa rengasdengklok kemerdekaan dalam persiapan proklamasi kemerdekaan Indonesia 5. Mendefinisikan peristiwa penyusunan teks proklamasi 6. Mendefinisikan peristiwa detik-detik proklamasi kemerdekaan 7. Menyebutkan tokoh-tokoh yang menyusun teks proklamasi dengan benar 8. Menyebutkan tokoh-tokoh pelaksanaan proklamasi dengan benar
No. Soal
Jumlah
1 dan 2
2
5
1
4
1
3
1
6 dan 7
2
10
1
8
1
9
1
Lampiran 8 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP Pertemuan Pertama, Siklus 1
Sekolah
: MI. Miftahul Hidayah
Kelas/Semester
: V/II
Mata Pelajaran
: IPS
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia
B.
Kompetensi Dasar 2.1 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia
C.
Indikator - Mendefinisikan peristiwa dalat dalam persiapan proklamasi kemerdekaan - Mendefinisikan peristiwa rengasdengklok dalam persiapan proklamasi Kemerdekaan - Menyebutkan tokoh-tokoh peristiwa dalat dalam persiapan proklamasi kemerdekaan - Menyebutkan tokoh-tokoh peristiwa rengasdengklok dalam persiapan proklamasi kemerdekaan
D.
Tujuan Pembelajaran -
Melalui
pemutaran
film
mengenai
peristiwa
menceritakan terjadinya peristiwa dalat dengan benar
dalat,
siswa
dapat
-
Melalui bermain peran mengenai peristiwa rengasdengklok, siswa dapat menjelaskan terjadinya peristiwa rengasdengklok dengan benar
-
Melalui pengamatan pemutaran film tentang tokoh-tokoh persiapan proklamasi, siswa dapat menyebutkan tokoh dalam peristiwa dalat dengan benar
-
Melalui pengamatan pemutaran film mengenai tokoh-tokoh persiapan proklamasi, siswa dapat menyebutkan tokoh-tokoh dalam peristiwa rengasdengklok dengan benar Pencapaian karakter : bertanggung jawab, bekerjasama, percaya diri
II. Materi Pokok Peristiwa dan tokoh persiapan proklamasi kemerdekaan III. Metode dan Model Pembelajaran 1. Metode Pembelajaran - Ceramah - Diskusi - Peragaan 2. Model Pembelajaran Role Playing IV. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Pendahuluan
Waktu : (10 Menit)
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
- Mengucap salam dan berdoa
- Menjawab salam dan Religius
- Guru mengkondisikan kelas
berdoa
- Guru memberikan pre-tes
Rasa ingin tahu
- Guru memotivasi siswa untuk konsentrasi dalam pembelajaran melalui penjelasan - Guru
Menyiapkan
media
pemutaran film - Guru bertanya tentang arti kata kemerdekaan
Nilai Karakter
- Memperhatikan
- Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
tujuan pembelajaran yang
- Guru melakukan absen
disampaikan
oleh guru
2. Kegiatan Inti (45 menit) 2.1 Eksplorasi
waktu : (15 menit)
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
- Guru memberikan penjelasan - Siswa
Rasa ingin tahu
tentang peristiwa Dalat dan
memperhatikan
Rengasdengklok
penjelasan
- Guru
melakukan
pemutaran
yang telah disiapkan
yang
disampaikan guru - Siswa
mengamati
pemutaran film yang diputar tentang - Guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang pemutaran film
oleh
guru
peristiwa
Dalat
dan Berani
Rengasdengklok - Siswa tentang
mengeluarkan
menjawab pendapat pemutaran
film
2.2 Elaborasi
waktu : (20 menit)
Kegiatan Guru - Guru kepada karakter
Kegiatan Siswa
menentukan siswa
yang
pemeran - Siswa sesuai
Nilai Karakter
pemeran Tanggung jawab
mempersiapkan diri dan berani untuk bermain peran di depan kelas - Siswa
pemeran
memerankan karakter
sesuai Aktif
dan
- Guru
bersama
siswa
scenario
menghargai
mengevaluasi hasil pementasan - siswa mengevaluasi peran
untuk
menilai
hasil
pementasan
kekurangan dan kelebihan yang
peran untuk menilai
ada
kekurangan
- Guru memberikan kesempatan untuk
dan Berani
kelebihan yang ada
mengeluarkan
menjelaskan
pendapat
pengalamannya setelah bermain - Siswa
diberi
peran
untuk
kesempatan menjelaskan
pengalamannya setelah
bermain
Peran
2.3 Konfirmasi
waktu : (10 menit)
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
- Guru melakukan tanya jawab - Siswa dengan siswa mengenai materi
mengenai
yang telah dimainkan dalam
yang
situasi bermain peran
dimainkan situasi
Nilai Karakter
menjawab Berani materi mengeluarkan telah pendapat dalam bermain
peran
2.4 Kegiatan Akhir
waktu : (15 menit)
Kegiatan Guru - Guru
Kegiatan Siswa
bersama
menyimpulkan
materi
siswa - Siswa yang
telah dipelajari
untuk
mengetahui
bersama Berfikir
guru menyimpulkan
- Guru memberikan tes akhir tingkat
materi yang telah dipelajari
Nilai Karakter
terbuka
pemahaman
siswa
mengenai - Siswa
materi
menjawab
tes akhir
- Guru memberikan PR yang sesuai dengan materi - Guru mengakhiri pembelajaran dengan bersama-sama membaca - Siswa mencatat PR
Religius
doa dan mengucapkan salam - Bersama
guru,
siswa berdoa dan menjawab salam
V. Media dan Sumber Belajar 1. Media Belajar Pemutaran Film 2. Sumber Belajar a. Susilaningsih, Endang. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional b. Syamsiyah, Siti dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial 5. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional c. Silabus kelas V VI. Penilaian a. Prosedur tes - Tes awal (pada apersepsi) - Tes proses (selama proses pembelajaran berlangsung) - Tes akhir (evaluasi) b. Jenis tes - Tertulis - Lisan c. Bentuk tes - Pilihan ganda
Soal Tes Akhir Nama : A. Berilah tanda ( x ) pada huruf a, b, c, atau d untuk jawaban yang tepat! 1. Pada tanggal berapakah Jepang menyerah pada sekutu …. a. 12 Agustus 1945 c. 14 Agustus 1945 b. 13 Agustus 1945 d. 15 Agustus 1945 2. Peristiwa dalat menerangkan bahwa Jepang menyerah pada sekutu dikarenakan…. a. Tidak memiliki persenjataan perang b. Hirosima dan Nagasaki telah dibom atom c. Tentara Jepang tidak memiliki siasat untuk berperang melawan sekutu d. Tentara sekutu memberikan kekuasaan pada tentara Jepang 3. Siapakah orang Indonesia yang pertama kali mengetahui kekalahan Jepang oleh Sekutu …. a. Soekarno c. Wikana b. Bung Hatta d. Sutan Syahrir 4. Dalam persiapan memproklamasikan kemerdekaan terjadi perdebatan antara golongan tua dan golongan muda. Golongan muda menginginkan proklamasi dilaksanakan …. a. Tanpa campur tangan sidang PPKI c.Persetujuan sidang BPUPKI b. Melalui sidang PPKI d. Perwakilan satu orang 5. Rengasdengklok merupakan peristiwa …. a. Penculikan Soekarno-Hatta oleh tentara Sekutu b. Pengamanan Soekarno-Hatta dari pengaruh Jepang c. Perencanaan proklamasi kemerdekaan d. Penandatanganan piagam Jakarta 6. Siapakah yang memberi jaminan kepada golongan muda bahwa proklamasi kemerdekaan diadakan tanggal 17 Agustus 1945 …. a. Akhmad Seobarjo c. Sukarni b. Wikana d. Jusuf Kunto 7. Siapakan nama jendral yang memimpin Jepang ketika mengalami kekalahan terhadap tentara Sekutu …. a. Jendral Terauchi c. Cudanco Subeno b. Laksamana Maeda d. Laksamana Chengho 8. Peristiwa pengamanan di Rengasdengklok terjadi pada tanggal …. a. 14 Agustus 1945 c. 16 Agustus 1945 b. 15 Agustus 1945 d. 17 Agustus 1945 9. Menanggapi kekalahan Jepang, golongan muda mendesak Soekarno-Hatta untuk segera …. a. Membubarkan PPKI c. Melaksanakan Demonstrasi b. Membubarkan BPUPKI d. Memproklamasikan Kemerdekaan
10. Setelah mengetahui kekalahan Jepang, golongan muda mengadakan rapat di ruangan Bakteorologi di daerah ….. a. Pegangsaan Timur c. Istana Negara b. Rengasdengklok d. Dalat
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP Pertemuan kedua, Siklus 1 Sekolah
: MI Miftahul Hidayah
Kelas/Semester
: V/II
Mata Pelajaran
: IPS
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi 2.
Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia
B. Kompetensi Dasar 2.1. Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia C. Indikator - Mendefinisikan peristiwa penyusunan teks proklamasi - Mendefinisikan peristiwa detik-detik proklamasi kemerdekaan - Menyebutkan tokoh-tokoh yang menyusun teks proklamasi dengan benar - Menyebutkan tokoh-tokoh pelaksanaan proklamasi dengan benar
I. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui bermain peran mengenai penyusunan teks proklamasi, siswa dapat Menceritakan penyusunan teks proklamasi dengan benar 3. Melalui pengamatan pemutaran film mengenai pelaksanaan proklamasi kemerdekaan, siswa dapat menjelaskan detik-detik proklamasi dengan benar
4. Melalui pengamatan pemutaran film tentang teks proklamasi, siswa dapat menyebutkan tokoh-tokoh yang menyusun teks proklamasi dengan benar 5. Melalui bermain peran mengenai pembacaan teks proklamasi kemerdekaan, siswa dapat menyebutkan tokoh-tokoh pelaksanaan proklamasi dengan benar Pencapaian karakter : bertanggung jawab, percaya diri, bekerjasama II. Materi Pokok Peristiwa dan tokoh persiapan pelaksanaan proklamasi kemerdekaan III. Metode dan Model Pembelajaran 1. Metode Pembelajaran - Ceramah - Diskusi - Peragaan 2. Model Pembelajaran Role Playing IV. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal
waktu : (10 menit)
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
- Mengucap salam dan berdoa
- Menjawab salam dan Religius
- Guru mengkondisikan kelas
Nilai Karakter
berdoa
- Guru memotivasi siswa malalui bernyanyi lagu hari merdeka - Guru
Menyiapkan
media
pemutaran film
Rasa ingin tahu - Siswa menyanyikan Bekerjasama lagu kemerdekaan
- Guru bertanya tanggal berapa Indonesia merdeka
hari
Percaya diri - Siswa menjawab
- Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
- Memperhatikan
- Guru melakukan absen
tujuan pembelajaran yang
disampaikan
oleh guru
2. Kegiatan Inti 2.1 Eksplorasi
waktu : (10 menit)
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
- Guru memberikan penjelasan - Siswa tentang pelaksanaan proklamasi
Rasa ingin tahu
memperhatikan penjelasan
- Guru film
melakukan pembelajaran
pemutaran
disampaikan guru
mengenai - Siswa
pelaksanaan proklamasi
yang
mengamati
pemutaran film yang diputar
oleh
guru
tentang pelaksanaan - Guru melakukan tanya jawab
proklamasi
Percaya
dengan siswa tentang pemutaran film
diri
mengeluarkan - Siswa tentang
menjawab pendapat pemutaran
film
2.2 Elaborasi
waktu : (25 menit)
Kegiatan Guru - Guru kepada
Kegiatan Siswa
menentukan siswa
yang
pemeran - Siswa sesuai
Nilai Karakter
pemeran Tanggung
mempersiapkan diri jawab
karakter peristiwa detik-detik
untuk bermain peran percaya diri
proklamasi
tentang
peristiwa
dan
detik-detik proklamasi di depan kelas - Siswa - Guru
bersama
siswa
mengevaluasi hasil pementasan - Guru memberikan kesempatan untuk
pemeran
memerankan
Aktif
karakter
dan
sesuai menghargai
scenario
Percaya
diri
menjelaskan - siswa mengevaluasi mengeluarkan
pengalamannya setelah bermain peran
hasil pementasan - Siswa
pendapat
diberi
kesempatan
untuk
menjelaskan pengalamannya setelah
bermain
Peran
2.3 Konfirmasi Kegiatan Guru
waktu : (10 menit) Kegiatan Siswa
- Guru memberikan penghargaan - Siswa pada kelompok terbaik
Nilai Karakter
menerima
penghargaan
yang
diberikan oleh guru - Guru melakukan tanya jawab - Siswa dengan siswa mengenai materi
mengenai
yang telah dimainkan dalam
yang
situasi bermain peran
dimainkan situasi peran
menjawab Berani materi mengeluarkan telah pendapat dalam bermain
2.4 Kegiatan Akhir
waktu : (15 menit)
Kegiatan Guru - Guru
Kegiatan Siswa
bersama
Nilai Karakter
siswa - Siswa bersama guru Berfikir terbuka
menyimpulkan materi mengenai
menyimpulkan
peristiwa detik-detik Proklamasi
materi
mengenai
peristiwa detik-detik - Guru memberikan tes akhir untuk
mengetahui
pemahaman
siswa
Proklamasi
tingkat - Siswa menjawab tes mengenai
akhir
Rasa ingin tahu
materi - Guru memberikan soal post-tes - Guru memberikan PR yang
Religius
sesuai dengan materi - Guru mengakhiri pembelajaran - Siswa mencatat PR dengan bersama-sama membaca doa dan mengucapkan salam
- Bersama guru, siswa berdoa
dan
menjawab salam
V. Media dan Sumber Belajar 1. Media Belajar Pemutaran Film 2. Sumber Belajar - Susilaningsih, Endang. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional - Syamsiyah, Siti dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial 5. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
- Silabus kelas V
VI. Penilaian a. Prosedur tes - Tes awal (pada apersepsi) - Tes proses (selama proses pembelajaran berlangsung) - Tes akhir (evaluasi) b. Jenis tes - Tertulis - Lisan c. Bentuk tes - Pilihan ganda Soal Tes Akhir Nama : A. Berilah tanda ( x ) pada huruf a, b, c, atau d untuk jawaban yang tepat! 1. Perumusan teks proklamasi dilakukan dirumah siapa…. a. BM Diah c. Laksamana Maeda b. Sukarni d. Akhmad Soebarjo 2. Proklamasi kemerdekaan dilakukan di ….
a. Lapangan Ikada c. Dalat d. Istana Merdeka b. Jalan pegangsaan timur 56 3. Siapakah yang mengetik naskah proklamasi setelah disepakati …. a. Sukarni c. Wikana b. Sayuti Melik d. Darwis 4. Setelah adanya kesepakatan golongan tua dan muda, akhirnya proklamasi Kemerdekaan diselenggarakan pada tanggal …. a. 19 Agustus 1945 c. 17 Agustus 1945 b. 18 Agustus 1945 d. 16 Agustus 1945
5. BM Diah yang bekerja di kantor berita mendapatkan tugas untuk ….
a. Memperbanyak teks proklamasi dan menyiarkannya ke seluruh dunia b. Mengetik ulang naskah proklamasi c. Menjahit bendera merah putih d. Menciptakan lagu Indonesia raya 6. Setelah pembacaan teks proklamasi, dikibarkanlah bendera merah putih yang dilakuakan oleh …. a. Suwiryo dan Mawardi c. Sukarni dan Sayuti Melik b. S. Suhud dan Cudanco Latif d. Darwis dan Wikana 7. Selain sebagai istri Soekarno, ibu Fatmawati juga berperan dalam proklamasi kemerdekaan yaitu …. a. Menciptakan lagu Indonesia raya b. Menyusun teks proklamasi kemerdekaan c. Menjahit bendera merah putih d. Menandatangani teks proklamasi 8. Dalam mempersiapkan pelaksanaan proklamasi kemerdekaan, sukarni mengusulkan agar pelaksanaannya dilakukan di …. a. Pegangsaan timur c. Rumah Laksamana Maeda b. Istana Negara d. Lapangan Ikada 9. Rumah laksamana Maeda berada di jalan …. a. Imam Bonjol c. Cut Nyak Dien b. Diponegoro d. Ahmad Yani 10. Siapakah yang menolak dilaksanakannya proklamasi Indonesia …. a. Laksamana Maeda c. Caerul Saleh b. Sukarni d. Mayjen Nishimura
Bekasi, 2 Mei 2014
Lampiran 9 SOAL PRETES dan POSTTES SIKLUS I I. Berilah tanda silang (X) huruf A, B, C atau D pada jawaban yang tepat ! 1. Pada tanggal berapakah Jepang menyerah pada sekutu …. a. 12 Agustus 1945 c. 14 Agustus 1945 b. 13 Agustus 1945 d. 15 Agustus 1945 2. Siapakah orang Indonesia yang pertama kali mengetahui kekalahan Jepang oleh Sekutu …. a. Soekarno c. Wikana d. Sutan Syahrir b. Bung Hatta 3. Rengasdengklok merupakan peristiwa …. a. Penculikan Soekarno-Hatta oleh tentara Sekutu b. Pengamanan Soekarno-Hatta dari pengaruh Jepang c. Perencanaan proklamasi kemerdekaan d. Penandatanganan piagam Jakarta 4. Siapakan nama jendral yang memimpin Jepang ketika mengalami kekalahan terhadap tentara Sekutu …. a. Jendral Terauchi c. Cudanco Subeno b. Laksamana Maeda d. Laksamana Chengho 5. Menanggapi kekalahan Jepang, golongan muda mendesak Soekarno-Hatta untuk segera …. a. Membubarkan PPKI c. Melaksanakan Demonstrasi d. Memproklamasikan Kemerdekaan b. Membubarkan BPUPKI 6. Perumusan teks proklamasi dilakukan dirumah siapa…. a. BM Diah c. Laksamana Maeda b. Sukarni d. Akhmad Soebarjo 7. Siapakah yang mengetik naskah proklamasi setelah disepakati …. a. Sukarni c. Wikana b. Sayuti Melik d. Darwis 8. BM Diah yang bekerja di kantor berita mendapatkan tugas untuk …. a. Memperbanyak teks proklamasi dan menyiarkannya ke seluruh dunia b. Mengetik ulang naskah proklamasi c. Menjahit bendera merah putih d. Menciptakan lagu Indonesia raya 9. Selain sebagai istri Soekarno, ibu Fatmawati juga berperan dalam proklamasi kemerdekaan yaitu …. a. Menciptakan lagu Indonesia raya b. Menyusun teks proklamasi kemerdekaan c. Menjahit bendera merah putih d. Menandatangani teks proklamasi 10. Rumah laksamana Maeda berada di jalan …. a. Imam Bonjol c. Cut Nyak Dien b. Diponegoro d. Ahmad Yani
Lampiran 10 Kisi-Kisi Soal Pretes dan Posttes Siklus II
SK
KD
Indikator
2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkandan mempertahankan kemerdekaan Indonesia
2.1 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam memproklamasi kan kemerdekaan Indonesia
1. Menyebutkan peristiwaperistiwa persiapan proklamasi kemerdekaan dengan benar 2. Membuat garis waktu tentang tahapan peristiwa menjelang proklamasi 3. menyebutkan tokoh-tokoh penting dalam proklamasi kemerdekaan dengan benar 4. Membuat rangkuman riwayat singkat tokoh-tokoh peristiwa persiapan proklamasi
No. Soal
Jumlah
1, 9 dan 10
3
3, 4 dan 7
3
2 dan 5
2
6 dan 8
2
Lampiran 11 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP Pertemuan pertama, Siklus 2 Sekolah
: MI Miftahul Hidayah
Kelas/Semester
: V/II
Mata Pelajaran
: IPS
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia B. Kompetensi Dasar 2.1.Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia C. Indikator - Menyebutkan peristiwa-peristiwa persiapanproklamasi kemerdekaan dengan benar - Membuat garis waktu tentang tahapan peristiwa menjelang proklamasi I. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui
bermain
peran
peristiwa-peristiwa
persiapan
proklamasikemerdekaan,siswa dapat menyebutkan peristiwa-peristiwa persiapanproklamasi kemerdekaan dengan benar 2. Melalui pengamatan video mengenai tahapan waktu peristiwa proklamasi kemerdekaan, siswa dapat menjelaskan tahapan-tahapan waktu dalam
peristiwa
persiapan proklamasi kemerdekaan dengan benar pencapaian
karakter : bekerjasama, bertanggung jawab, percaya diri II. Materi Pokok Tahapan-tahapan waktu peristiwa persiapan proklamasi kemerdekaan III. Metode dan Model Pembelajaran 1. Metode Pembelajaran - Ceramah - Diskusi - Peragaan 2. Model Pembelajaran Role Playing IV. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Kegiatan awal
waktu : (10 menit)
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
- Mengucap salam dan berdoa
- Menjawab salam dan Religius
- Guru mengkondisikan kelas
berdoa
- Guru memberikan soal pre-tes
- Siswa menjawab soal
- Guru memotivasi siswa untuk - Siswa mendengarkan belajar
giat
dengan
cara
mendengarkan penjelasan guru - Guru
Menyiapkan
Nilai Karakter
media
pemutaran film - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran mengenai peristiwa persiapan proklamasi
- Memperhatikan tujuan
pembelajaran
yang
disampaikan
oleh guru
Rasa ingin tahu
kemerdekaan - Guru melakukan absen
2. Kegiatan inti 2.1 Eksplorasi
waktu : (10 menit)
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
- Guru memberikan penjelasan - Siswa memperhatikan Rasa ingin tahu tentang waktu peristiwa sekitar
penjelasan
persiapan
disampaikan guru
proklamasi
yang
kemerdekaan
- Guru film
melakukan pembelajaran
pemutaran - Siswa mengenai
mengamati
pemutaran film yang
tahapan waktu peristiwa sekitar
diputar
persiapan
tentang
tahapan
waktu
peristiwa
sekitar
persiapan
proklamasi
kemerdekaan
oleh
guru
proklamasi - Guru melakukan tanya jawab
kemerdekaan
Percaya
dengan siswa tentang pemutaran film
diri
mengeluarkan - Siswa tentang
menjawab pendapat pemutaran
film
2.2 Elaborasi
waktu : (25 menit)
Kegiatan Guru - Guru kepada
Kegiatan Siswa
menentukan siswa
yang
pemeran - Siswa sesuai
Nilai Karakter
pemeran Tanggung
mempersiapkan
diri jawab
dan
karakter
untuk bermain peran - Siswa
percaya diri
pemeran
memerankan karakter sesuai scenario
- Guru
bersama
siswa - siswa
mengevaluasi Aktif
mengevaluasi hasil pementasan
hasil
pementasan menghargai
untuk menilai kekurangan dan
untuk
menilai Percaya
kelebihan
kekurangan
- Guru memberikan kesempatan untuk
dan
diri
dan mengeluarkan
kelebihan
pendapat
menjelaskan
pengalamannya setelah bermain - Siswa
diberi
peran
untuk
kesempatan menjelaskan pengalamannya
setelah bermain Peran
2.3 Konfirmasi
waktu : (10 menit)
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
- Guru melakukan tanya jawab - Siswa
Nilai Karakter
menjawab Berani
dengan siswa mengenai materi
mengenai materi yang mengeluarkan
yang telah dimainkan dalam
telah
situasi bermain peran
dalam situasi bermain
dimainkan pendapat
peran
2.4 Kegiatan akhir
waktu : (15 menit)
Kegiatan Guru - Guru
Kegiatan Siswa
bersama
menyimpulkan
materi
Nilai Karakter
siswa - Siswa bersama guru Berfikir terbuka yang
menyimpulkan materi
telah dipelajari
yang telah dipelajari
- Guru memberikan tes akhir - Siswa menjawab tes untuk
mengetahui
pemahaman
siswa
tingkat
akhir
mengenai
materi - Guru memberikan PR yang sesuai dengan materi
- Siswa mencatat PR
- Guru mengakhiri pembelajaran
Religius
dengan bersama-sama membaca - Bersama guru, siswa doa dan mengucapkan salam
berdoa dan menjawab salam
V. Media dan Sumber Belajar 1. Media Belajar Pemutaran Film 2. Sumber Belajar a. Susilaningsih, Endang. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional b. Syamsiyah, Siti dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial 5. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional c. Silabus kelas V
VI. Penilaian a. Prosedur tes - Tes awal (pada apersepsi)
- Tes proses (selama proses pembelajaran berlangsung) - Tes akhir (evaluasi) b. Jenis tes - Tertulis - lisan c. Bentuk tes - Pilihan ganda Soal Tes Akhir Nama : A. Berilah tanda ( x ) pada huruf a, b, c, atau d untuk jawaban yang tepat! 1. Proklamasi merupakan puncak perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai…. a. Keadilan c. Kedamaian d. Kemerdekaan b. Kemakmuran 2. Kota yang dibom oleh Sekutu di Jepang pada tanggal 6 Agustus 1945adalah kota .... a. Hirosima c. Tokyo b. Nagasaki d. Fujiyama 3. Jepang menyerah pada Sekutu pada tanggal .... a. 7 Agustus 1945 c. 14 Agustus 1945 b. 15 Agustus 1945 d. 9 Agustus 1945 4. Di bawah ini adalah utusan para pemuda yang menghadap Ir. Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur, yaitu .... a. Wikana dan Soebarjo c. Soebarjo dan Darwis b. Wikana dan Darwis d. Darwis dan Syahrir 5. Para pemuda menyampaikan tuntutan agar Bung Karno mengumumkan proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal .... a. 14 Agustus 1945 c. 15 Agustus 1945 b. 16 Agustus 1945 d. 17 Agustus 1945 6. Pada tanggal 16 Agustus 1945, para pemuda membawa paksa Bung Karno sekeluarga dan Bung Hatta ke ....
a. Rangkasbitung c. Jakarta b. Dalat d. Rengasdengklok 7. Tokoh Proklamator Kemerdekaan Indonesia ialah .... a. Ir. Soekarno dan Ahmad Soebarjo b. Ir. Soekarno dan Moh. Hatta c. Ir. Soekarno dan Moh. Yamin d. Moh. Yamin dan Drs Moh. Hatta 8. Pada jam berapakah proklamasi dilaksanakan …. a. 10.00 c. 09.00 b. 11.00 d. 12.00 9. Peristiwa Dalat, membuka lembaran baru bagi Indonesia untuk memperjuangkan …. a. Persatuan c. Kemakmuran b. Kemerdekaan d. Perdamaian 10. Gambar siapakah disamping ini …. a. Sukarni b. Cut Nyak Dien c. Fatmawati d. Megawati
Bekasi, 9 Mei 2014
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP Pertemuan kedua, Siklus 2 Sekolah
: MI Miftahul Hidayah
Kelas/Semester
: V/I
Mata Pelajaran
: IPS
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia B. Kompetensi Dasar 2.3. Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia C. Indikator - menyebutkan tokoh-tokoh penting dalam proklamasi kemerdekaan dengan benar - Membuat rangkuman riwayat singkat tokoh-tokoh peristiwa persiapan proklamasi I. Tujuan Pembelajaran -
Malalui bermain peran mengenai tokoh-tokoh persiapan proklamasi kemerdekaan, siswa dapat menyebutkan tokoh-tokoh penting dalam proklamasi kemerdekaan dengan benar
-
Melalui pengamatan video mengenai riwayat hidup tokoh-tokoh proklamasi kemerdekaan, siswa dapat membuat rangkuman riwayat singkat tokoh-tokoh proklamasi kemerdekaan dengan benar Pencapaian karakter : percaya diri, bertanggung jawab, bekerjasama
II. Materi Pokok Riwayat tokoh-tokoh proklamasi kemerdekaan III. Metode dan Model Pembelajaran 1. Metode Pembelajaran a. Ceramah b. Diskusi c. Peragaan 2. Model Pembelajaran Role Playing IV. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal (10 menit) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
- Mengucap salam dan berdoa
- Menjawab salam dan Religius
- Guru mengkondisikan kelas - Guru
memotivasi
mengeni
tokoh
berdoa
siswa Siswa
mendengarkan Rasa ingin tahu
yang motivasi
membacakan teks proklamasi
Nilai Karakter
tokoh
mengenai Bekerjasama yang
membacakan - Guru
Menyiapkan
teks
media proklamasi
pemutaran film - Guru bertanya tanggal berapa Indonesia merdeka
Percaya diri - Siswa menjawab
- Guru
menyampaikan
pembelajaran yang
tentang
tujuan tokoh - Memperhatikan
membacakan
teks
proklamasi
tujuan pembelajaran yang
- Guru melakukan absen
disampaikan
oleh guru
2. Kegiatan Inti (45 menit) 2.1 Eksplorasi
waktu : (10 menit)
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
- Guru memberikan penjelasan - Siswa
Rasa ingin tahu
tentang tokoh-tokoh persiapan
memperhatikan
proklamasi
penjelasan
yang
disampaikan guru - Guru film
melakukan pembelajaran
tokoh-tokoh
pemutaran mengenai - Siswa persiapan
proklamasi
mengamati
pemutaran film yang diputar
oleh
guru
tentang tokoh-tokoh persiapan - Guru melakukan tanya jawab
proklamasi
Percaya
dengan siswa tentang pemutaran film
diri
mengeluarkan - Siswa tentang
menjawab pendapat pemutaran
film
2.2 Elaborasi
waktu : (25 menit)
Kegiatan Guru - Guru kepada
Kegiatan Siswa
menentukan siswa
yang
pemeran - Siswa sesuai
Nilai Karakter
pemeran Tanggung
mempersiapkan diri jawab
dan
karakter
untuk bermain peran - Siswa
percaya diri
pemeran
memerankan karakter
sesuai
scenario -
Guru
bersama
siswa
mengevaluasi hasil pementasan
Aktif - siswa mengevaluasi menghargai hasil
untuk
dan
untukmenilai
pementasan Percaya
untuk
kekurangan yang ada
diri
menilai mengeluarkan
kekurangan
dan pendapat
kelebihan - Guru memberikan kesempatan untuk
menjelaskan
pengalamannya setelah bermain peran
- Siswa
diberi
kesempatan
untuk
menjelaskan pengalamannya setelah
bermain
Peran
c. Konfirmasi Kegiatan Guru -
-
waktu : (10 menit) Kegiatan Siswa
Guru membahas hasil diskusi -
Siswa
kelompok
hasil
Guru memberikan simpulan
kelompok
hasil diskusi kelompok
-
Siswa
Nilai Karakter
membahas Tanggung jaw diskusi
-
Guru memberikan reward pada
mendengarkan
Aktif
dan
menghargai
siswa setelah bermain peran - Siswa
diberi
kesempatan
untuk
Percaya
diri
mengeluarkan pendapat
menjelaskan pengalamannya setelah
bermain
Peran
3. Kegiatan Akhir
Waktu : (15 menit)
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
-
-
Aktif dan
Guru menyimpulkan hasil
menyimpulkan
pembelajaran tentang riwayat
hasil pembelajaran
tokoh proklamasi kemerdekaan
tentang
Percaya
diri
mengeluarkan
tokoh
riwayat
pendapat
proklamasi
kemerdekaan Siswa -
Guru memberikan tes akhir untuk mengetahui tingkat
mendengarkan -
pemahaman siswa mengenai
Rasa ingin tahu
Siswa mengerjakan tes akhir
materi -
Guru memberikan soal post-tes
-
Guru menutup dengan doa dan
-
Siswa mengerjakan Religius
member salam
soal -
Siswa berdoa dan menjawab salam
V. Media dan Sumber Belajar 1. Media Belajar Pemutaran Film 2. Sumber Belajar -
Susilaningsih, Endang. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
-
Syamsiyah, Siti dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial 5. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
-
Silabus kelas V
VI. Penilaian a. Prosedur tes - Tes awal (pada apersepsi) - Tes proses (selama proses pembelajaran berlangsung) - Tes akhir (evaluasi) b. Jenis tes - Tertulis - Lisan c. Bentuk tes - Pilihan ganda
Soal Tes Akhir Nama : A. berilah tanda ( x ) pada huruf a, b, c, atau d untuk jawaban yang tepat 1. Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada tanggal ... . a. 6 Agustus 1945
c. 9 Agustus 1945
b. 17 Agustus 1945
d. 14 Agustus 1945
2. Menjelang Indonesia merdeka, yang menjadi panglima tentara Jepang di Asia Tenggara adalah ... . a. Jenderal Terauchi
c. Laksamana Maeda
b. Mayor Jenderal Nishimura
d. Shigetada Nishijima
3. Tokoh yang mendengar berita Jepang menyerah pada Sekutu dan mendesak Sukarno-Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan adalah... a. Chaerul Saleh
c. Ahmad Soebardjo
b. Sutan Sjahrird.
d. Wikana
4. Teks proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia dirumuskan dirumah ... a. Ir. Sukarno
c. Drs. Moh Hatta
b. Laksamana Maeda
d. Ahmad Subarjo
5. Teks proklamasi yang telah disetujui diketik oleh .... a. Mohammad Hatta
c. Sayuti Melik
b. B. M. Diah
d. S. Suhud
6. Pengibaran Sang Saka Merah Putih setelah pembacaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilakukan oleh ... . a. S. Suhud dan Latif
c. Wikana dan Darwis
b. Sayuti Melik dan Latif
d. Chaerul Saleh dan Margono
7. Tokoh yang secara khusus mengusulkan dasar negara dalam siding BPUPKI adalah ... a. Agus Salim
c. Ahmad Subarjo
b. Radjiman Wedyodiningrat
d. Supomo
8. Panitia Sembilan diketuai oleh ... a. Mohammad Hatta
c. Supomo
b. Radjiman Wedyodiningrat
d. Sukarno
9. Undang-Undang Dasar 1945 disahkan oleh... . a. BPUPKI
c. Komite Nasional
b. PPKI
d. Presiden Sukarno
10. Sang Saka Merah Putih yang dikibarkan setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia dijahit oleh ... a. Ibu Fatmawati
c. Sayuti Melik
b. Ibu Inggit
d. Cudanco Latif
Bekasi, 16 Mei 2014
Lampiran 12 SOAL PRETES dan POSTTES SIKLUS II I. Berilah tanda silang (X) huruf A, B, C atau D pada jawaban yang tepat ! 1. Kota yang dibom oleh Sekutu di Jepang pada tanggal 6 Agustus 1945adalah kota .... a. Hirosima c. Tokyo b. Nagasaki d. Fujiyama 2. Di bawah ini adalah utusan para pemuda yang menghadap Ir. Soekarnodi Jalan Pegangsaan Timur, yaitu .... a. Wikana dan Soebarjo c. Soebarjo dan Darwis b. Wikana dan Darwis d. Darwis dan Syahrir 3. Pada tanggal 16 Agustus 1945, para pemuda membawa paksa Bung Karno sekeluarga dan Bung Hatta ke .... a. Rangkasbitung c. Jakarta b. Dalat d. Rengasdengklok 4. Pada jam berapakah proklamasi dilaksanakan …. a. 10.00 c. 09.00 b. 11.00 d. 12.00 5. Gambar siapakah disamping ini a. Sukarni b. Cut Nyak Dien c. Fatmawati d. Megawati 6. Menjelang Indonesia merdeka, yang menjadi panglima tentara Jepang di Asia Tenggara adalah ... . a. Jenderal Terauchi c. Laksamana Maeda d. Shigetada Nishijima b. Mayor Jenderal Nishimura 7. Teks proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia dirumuskan dirumah ... a. Ir. Sukarno c. Drs. Moh Hatta b. Laksamana Maeda d. Ahmad Subarjo 8. Pengibaran Sang Saka Merah Putih setelah pembacaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilakukan oleh ... . a. S. Suhud dan Latif c. Wikana dan Darwis b. Sayuti Melik dan Latif d. Chaerul Saleh dan Margono 9. Panitia Sembilan diketuai oleh ... a. Mohammad Hatta c. Supomo b. Radjiman Wedyodiningrat d. Sukarno 10. Tokoh yang mendengar berita Jepang menyerah pada sekutu dan mendesak Soekarno-Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan adalah... a. Chaerul Saleh c. Ahmad Soebardjo b. Sutan Sjahrird. d. Wikana
Lampiran 13 Kunci jawaban soal pretes dan posttes siklus I dan II Siklus I
Siklus II
1. C
1. A
2. D
2. B
3. B
3. D
4. A
4. A
5. D
5. C
6. C
6. B
7. B
7. B
8. A
`
8. A
9. C
9. D
10. A
10. A
Lampiran 14 FOTO KEGIATAN PEMBELAJARAN
GURU SEDANG MEMBUKA PELAJARAN TENTANG PEMUTARAN FILM
PESERTA DIDIK SEDANG MENYAKSIKAN PEMUTARAN FILM
PESERTA DIDIK SEDANG BERDISKUSI
PESERTA DIDIK SEDANG BERTANYA
PESERTA DIDIK SEDANG MEMPRESENTASIKAN HASIL DISKUSI
GURU MEMBERIKAN SIMPULAN HASIL DISKUSI
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama Sarmin lahir pada tanggal 1 September 1968, anak pertama dari delapan bersaudara dari pasangan Bapak Arep dan Ibu Minong. Saat ini penulis bertempat tinggal di KP. Kemang RT 08/07 Kelurahan Jatiwaringin Kecamatan Pondokgede Kota Bekasi 17421 bersama isteri Nurasiah dan tiga anak Yusmianti (25 Tahun) , Citra Fitria (19 Tahun) dan Alda Maulidiyah (13 Tahun). Penulis memulai pendidikan di SD Bojong Rawa Lele lulus pada tahun 1982, melanjutkan ke MTs Yusufiyah Lubang Buaya dan lulus pada tahun 1985, kemudian melanjutkan ke Madrasah Aliyah Yusufiyah Lubang Buaya lulus pada tahun 1988. Penulis pertama kali mengajar di Madarasah Ibtidaiyah Miftahul Hidayah Jatibening Baru Pondokgede Kota Bekasi dari tahun 1992 sekarang.
sampai dengan