Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 7 ISSN 2354-614X
PENGGUNAAN METODEROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN TAMADUE Yesie Yulianti Tabadja1,Ridwan Syahran2, Widayati Puji Astuti3 Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya siswa kelas V SDN Tamadue yang memperoleh hasil belajar mata pelajaran IPS di bawah nilai KKM yaitu 65. Untuk menjawab permasalahan tersebut, peneliti melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan metode role playing yang dilaksanakan dalam 2 siklus dengan desain penelitian model Kemis dan Mc Taggart. Adapun tahapan dalam penelitian ini meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Data yang diperoleh dalam penelitian ini meliputi hasil observasi aktivitas guru dan observasi aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Hasil belajar menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pada hasil belajar siswa dengan adanya peningkatan daya serap klasikal di mana pada observasi awal sebelum pelaksanaan tindakanhanya sebesar 57,3 pada siklus I naik menjadi 62,7 namun jumlah ini masih di bawah target daya serap klasikal yang ingin dicapai sehingga peneliti melakukan refleksi terhadap tindakan penelitian yang dilakasanakan pada siklus I untuk memperbaiki beberapa hal yang akan dilaksanakan pada siklus selanjutnya. Pada siklus II daya serap klasiskal naik lagi menjadi 75. Ketuntasan klasikal pada observasi awal sebanyak 7 orang (31,8%), pada siklus I meningkat menjadi 12 orang (54,54%), dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 19 orang (86,36%). Berdasarkan perolehan hasil belajar siswa pada penelitian tindakan kelas ini dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode roleplaying dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPS pada siswa kelas V SDN Tamadue.
1
Mahasiswa Program Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Tadulako Pembimbing II, Dosen Program Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Tadulako 3 Pembimbing I, Dosen Program Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Tadulako 2
1
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 7 ISSN 2354-614X Kata Kunci : IPS, Metode Role Playing, Hasil Belajar Siswa
PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN TAMADUE
ABSTRACT
This research was conducted because most of the grade V students at SDN Tamadueβs score in IPS subject was lower than minimum of standard achievement, that is 65. Only 7 of 22 students could pass score 65. This research was used classroom action research and applied role playing method in two cycles by Kemis and Mc Taggart. There are some steps in this research; planning, action, observation and reflection. Data obtained in this research covers qualitative and quantitative. In the first cycles showed the progress of studentsβ score, where 12 students could pass the minimum of standard achievement and the result of percentage was 54,54% while the mean score was 62,7. But, this is still under the target of classical achievement, so that the researcher made a reflection on the action of cycles one to correct some thing that would be held in the next cycles. In cycles two, total of students who could pass the minimum of standard achievement was more than before it was 19 students and the percentage achievement classical was 86,36% while the mean score was 75. Based on the final score, the use of role playing method was effective to improve grade V students at SDN Tamadueβs ability in IPS subject.
Keywords: IPS; Role Playing Method; Studentsβ achievement
PENDAHULUAN Ilmu pengetahuan yang luas bisa diperoleh melalui pendidikan di bangku sekolah. Di sekolah pengetahuan bisa diperoleh siswa melalui kegiatan belajar mengajar di dalam kelas, pergaulan dengan masyarakat di lingkungan sekolah, membaca buku-buku pelajaran sekolah ataupun buku-buku pengetahuan lainnya yang di sediakan di perpustakaan sekolah. Namun demikian dalam memberikan ilmu pengetahuan kepada siswa di sekolah tetap lebih mengutamakan pada kegiatan belajar mengajar di kelas dan itu menjadi tugas penting seorang guru.
2
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 7 ISSN 2354-614X Sebagai salah bidang ilmu pengetahuan yang diajarkan di sekolah pembelajaran IPS sangatlah penting bagi siswa untuk mengenal kosep-konsep yang terkandung di dalamnya yang berkaitan dengan kehidupan di masyarakat. Dengan mempelajari ilmu sosial murid secara langsung dapat mengamati dan mempelajari norma-norma serta kebiasaan yang berlaku di masyarakat sehingga siswa mendapat pengalaman langsung adanya hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi antara kehidupan pribadi dan masyarakat, juga membentuk dirinya sebagai anggota masyarakat yang baik dalam interaksi sosial di lingkungannya serta bermanfaat pula dalam mengembangkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Oleh karena itu, para siswa diharapkan dapat menggali makna dari pembelajaran IPS di sekolah untuk diterapkan di kehidupan masyarakat di sekitarnya ataupun sebaliknya sebelum siswa terjun di masyarakat, hendaknya dibekali berbagai teori pembelajaran IPS yang penerapannya banyak muncul di kehidupan sehari-hari. Demi mencapai tujuan pembelajaran tersebut maka diharapkan guru dapat mengajarkan kosep-konsep IPS yang ada dengan tepat serta guru juga diharapkan mampu mengembangkan dengan pola dan metode mengajar yang dapat merangsang ketertarikan siswa untuk berusaha aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga siwa mampu memahami materi yang disajikan. Dengan adanya ketertarikan siswa terhadap cara guru mengajarkan konnsep IPS diharapkan pula hasil belajar siswapun ikut meningkat.. Namun di sekolah dasar saat ini, penyajian materi pembelajaran seringkali masih bersifat teacher centered. Interaksi di dalam kelas cenderung dikuasai oleh guru sehingga siswa menjadi kurang aktif dalam menggali ilmu pengetahuan yang ada terkandung dalam materi yang disajikan dan menggali potensi yang ada dalam diri siswa untuk aktif dalam mengikuti kegiatan belajar di dalam kelas. Berdasarkan pengamatan dan informasi guru kelas V SDN Tamadue diperoleh bahwa nilai rata-rata siswa pada pembelajaran IPS belum memenuhi nilai KKM dalam mata pelajaran, siswa hanya mendapatkan nilai rata-rata di bawah 65, sementara nilai KKM adalah 65. Hal ini disebabkan karena siswa kurang aktif dan bersemangat dalam mengikuti pelajaran di kelas. Siswa
3
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 7 ISSN 2354-614X cenderung pasif sehingga pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran kurang maksimal. Salah satu alternatif metode pembelajaran yang dapat dikembangkan untuk memenuhi tuntutan tersebut adalah metode pembelajaran role playing. Menurut Zuhaereni (1983), model ini digunakan apabila pelajaran dimaksudkan untuk: (a) menerangkan suatu peristiwa yang menyangkut orang banyak, dan berdasarkan pertimbangan didaktik lebih baik didramatisasikan daripada diceritakan, karena akan lebih jelas dan dapat dihayati oleh anak; (b) melatih anak-anak agar mereka mampu menyelesaikan masalah-masalah sosial psikologis; dan (c) melatih anakanak agar mereka dapat bergaul dan memberi kemungkinan bagi pemahaman terhadap orang lain beserta masalahnya. Dari uraian di atas, penulis mencoba mencari pemecahan masalah terhadap kurang nilai mata pelajaran IPS di SDN Tamadue khususnya pada siswa kelas V, yaitu dengan menggunakan metode role playing (bermain peran), karena karakteristik siswa kelas V dianggap sudah mampu menciptakan kesadaran sosial untuk membangun kesadaran kerja sama dengan orang lain. Dengan penggunaan metode role playing siswa diharapkan lebih tertarik mengikuti kegiatan belajar di kelas dan semakin aktif berusaha dalam memahami konsep pembelajaran IPS, sehingga siswa bisa memperoleh hasil belajar yang lebih baik. Peneliti memilih metode role playing karena dengan menggunakan metode tersebut siswa dapat lebih mudah memahami suatu konsep dengan asumsi bahwa siswa akan lebih mudah memahami konsep tersebut karena siswa melakukan sendiri dibandingkan dengan siswa hanya duduk diam dan mendengarkan saja penjelasan guru. Dengan adanya penggunaan metode ini maka peneliti berharap akan memberi manfaat pada siswa khususnya pada peningkatan hasil belajar mereka. METODE PENELITIAN Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini mengikuti tahap tindakan yang bersiklus, dimana penelitian tindakan kelas ini dilakukan secara berulang-ulang untuk mencapai hasil belajar yang diinginkan. Model penelitian ini mengacu pada
4
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 7 ISSN 2354-614X modifikasi spiral yang dicantumkan Kemmis dan Mc Taggartdalam Dahlia (2012:29). Tiap siklus dilakukan dengan 4 tahap : (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan Tindakan, (3) Observasi dan (4) Refleksi. Tahap-tahap tersebut dapat dilihat padabagansebagaiberikut:
Gambar 1. Diagram Alur PTK Gambar 1 : Diagram Alur Desain Penelitian Diadaptasi dari Model Kemmis & Mc. Taggart.
Penelitian ini dilaksanakan di dalam kelas V SDN Tamadue. Subyek penelitian ini adalah siswa pada kelas tersebut yang berjumlah 22 orang siswa, terdiri dari 12 orang siswa laki-laki dan 10 orang siswa perempuan yang terdaftar pada tahun ajaran 2014/2015. Penelitian ini dilaksanakan secara bersiklus setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai.Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini direncanakan minimal dua siklus dimana setiap siklus memiliki tahapan sebagai berikut : 1) Perencanaan
5
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 7 ISSN 2354-614X Sebelum peneliti melaksanakan kegiatan tindakan kelas peneliti melakukan persiapan terlebih dahulu dan menyiapkan beberapa hal yang diperlukan saat melaksanakan
penelitian
seperti
membuat
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP),lembar observasi,lembar kegiatan, menyiapkan peralatan yang dibutuhkan untuk melaksanakan pembelajaran dan menyiapkan tes akhir tindakan. 2) Pelaksanaan Tindakan Pada tahap ini peneliti melaksanakan kegiatan yang didasarkan pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disiapkan,yaitu dengan menggunakan metode role playing. 3) Observasi Tahap observasi adalah proses pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas dengan menggunakan lembar observasi untuk mengamati kegiatan siswa maupun peneliti yang akan dilakukan oleh teman sejawat. 4)Refleksi Pada tahap refleksi seluruh hasil dan dan data yang diperoleh dari beberapa sumber yang berkaitan pelaksanaan penelitian dianalisis dan refleksikan. Jenis data dalam penelitian ini yaitu data kuantitatif dan data kualitatif 1. Data kuantitatif yaitu berupa kemampuan siswa menyelesaiakan soal tentang materi yang diajarkan yang terdiri dari hasil tugas siswa, hasil tes awal dan tes akhir. 2. Data kualitatif yaitu data aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran IPS, serta data kesulitan siswa dalam memahami materi. Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dalam dua cara: 1. Pemberian tes awal dan tes pada setiap akhir tindakan Tes awal diberikan sebelum tindakan dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi tentang pemahaman awal siswa pada pengenalan materi, sedangkan tes pada akhir tindakan dilakukan untuk memperoleh data tentang peningkatan hasil belajar yang dicapai oleh siswa. 2. Observasi
6
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 7 ISSN 2354-614X Observasi yang dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi. Tujuanya untuk mengamati aktivitas guru (peneliti) dan siswa, yang melakukan observasi atau observer adalah teman sejawat. Data Kuantitatif diperoleh dari tes awal dan tes akhir. Data tersebut kemudian diolah dan dinyatakan dalam bentuk presentase yang dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut ( sumber: KKM di SDN Tamadue Kabupaten Poso) 1. Presentase daya serap individu. π
(DSI) = π x 100% Keterangan : X
= Skor yang diperoleh siswa
Y
= Skor maksimal soal
DSI
= Daya serap individu
Siswa dikatakan tuntas belajar secara individu jika presentase daya serap individu sekurangβkurangnya 65%. 2. Ketuntasan belajar secara klasikal (KBK) =
βπ βπ
x 100%
Keterangan : Ζ©N
= Jumlah siswa yang tuntas
Ζ©S
= Jumlah siswa seluruhnya
KBK
= Ketuntasan belajar klasikal
Suatu kelas dikatakan tuntas belajar jika presentase klasikal yang dicapai adalah 75% 3. Daya Serap Klasikal Ζ©π
(DSK) = Ζ©π x 100% Keterangan : Ζ©P
= Skor yang diperoleh siswa
Ζ©I
= Skor ideal untuk siswa
DSK
= Daya serap klasikal
7
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 7 ISSN 2354-614X Suatu kelas dikatakan tuntas belajar jika presentase daya serap klasikal sekurang-kurangnya 65%. Pengelolaan data kualitatif diambil dari data hasil aktivitas guru dengan siswa yang diperoleh melalui lembar observasi dianalisis dan dinyatakan dalam bentuk presentase, yang dihitung dengan menggunakan rumus: π½π’πππβ ππππ
Presentase nilai rata-rata = ππππ ππππ πππ’π π₯ 100% >NR 90% sangat baik NR 80% - 90% baik NR 65% - 79% cukup NR 50% - 64% kurang
8
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 7 ISSN 2354-614X
Kegiatan Pembelajaran kegiatan awal
Kegiatan Inti
Kegiatan Akhir
Skor
Tabel. 1 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus 1 Aspek yang diamati a. Membuka pelajaran b. Memotivasi siswa c. Mengaitkan materi ajar sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari d. Menginformasikan tujuan pembelajaran a. Menjelaskan materi pelajaran b. Memberikan pengarahan mengenai materi pembelajaran yang akan dipelajari c. Membagi siswa kedalam beberapa kelompok d. Menginformasikan langkah-langkah kegiatan Role playing e. Menamkan konsep pembelajaran dengan menggunakan metode Role playing f. Membina ketrampilan siswa dalam Role playing g. Membimbing siswa untuk aktif dalam kegiatan Role playing h. Membimbing siswa dalam diskusi i. Memberi kesempatan tanya jawab a. Menyimpulkan materi yang diajarkan b. Melaksanakan evaluasi c. Menginformasikan materi ajar selanjutnya d. Menutup pelajaran Perolehan skor Skor maksimal 45
Rata-rata = 68 x 100 =
Nilai 1 2 3 4 β β β β β β β β β β β β β β β β β 45 68 66.17
9
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 7 ISSN 2354-614X
Kegiatan Pembelajaran kegiatan awal
Kegiatan Inti
Kegiatan Akhir
Tabel. 2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Aspek yang diamati a. Termotivasi mengikuti kegiatan pembelajaran b. Terlibat dalam pengaitan materi sebelumnya dan yang akan dipelajari c. Memperhatikan penyampaian tujuan pembelajaran a. Menulis materi yang akan dipelajari b. Memperhatikan penjelasan materi yang disampaikan guru c. Ikut aktif dalam pembagian kelompok d. Memperhatikan langkah-langkah kegiatan role playing yang disampaikan guru e. Memperhatikan konsep pembelajaran dengan menggunakan metode Role playing f. Terlibat aktif dalam kegiatan Role playing g. Menanyakan materi yang yang belum di pahami a. Membuat rangkuman hasil pelajaran b. Mengerjakan tugas evaluasi c. Mendengarkan informasi tentang materi yang akan dipelajari berikutnya
Skor
Perolehan Skor Skor Maksimal 33 Rata-rata = 52 x 100 =
Nilai 1 2 3 4 β β β β β β β β β β β β β 33 52 63.46
10
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 7 ISSN 2354-614X
Kegiatan Pembelajaran kegiatan awal
Kegiatan Inti
Kegiatan Akhir
Skor
Tabel. 3 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Aspek yang diamati a. Membuka pelajaran b. Memotivasi siswa c. Mengaitkan materi ajar sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari d. Menginformasikan tujuan pembelajaran a. Menjelaskanmateri pelajaran b. Memberikan pengarahan mengenai materi pembelajaran yang akan dipelajari c. Membagi siswa kedalam beberapa kelompok d. Menginformasikan langkah-langkah kegiatan Role playing e. Menamkan konsep pembelajaran dengan menggunakan metode Role playing f. Membina ketrampilan siswa dalam Role playing g. Membimbing siswa untuk aktif dalam kegiatan Role playing h. Membimbing siswa dalam diskusi i. Memberi kesempatan tanya jawab a. Menyimpulkan materi yang diajarkan a. Melaksanakan evaluasi b. Menginformasikan materi ajar selanjutnya c. Menutup pelajaran Perolehan Skor Skor Maksimal 61
Rata-rata = 68 x 100 =
Nilai 1 2 3 4 β β β β β β β β β β β β β β β β β 61 68 89.70
11
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 7 ISSN 2354-614X
Kegiatan Pembelajaran kegiatan awal
Kegiatan Inti
Kegiatan Akhir
Tabel. 4 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Aspek yang diamati a. Termotivasi mengikuti kegiatan pembelajaran b. Terlibat dalam pengaitan materi sebelumnya dan yang akan dipelajari c. Memperhatikan penyampaian tujuan pembelajaran a. Menulis materi yang akan dipelajari b. Memperhatikan penjelasan materi yang disampaikan guru c. Ikut aktif dalam pembagian kelompok d. Memperhatikan langkah-langkah kegiatan Role playing yang disampaikan guru e. Memperhatikan konsep pembelajaran dengan menggunakan metode Role playing f. Terlibat aktif dalam kegiatan Role playing g. Menanyakan materi yang yang belum di pahami a. Membuat rangkuman hasil pelajaran b. Mengerjakan tugas evaluasi c. Mendengarkan informasi tentang materi yang akan dipelajari berikutnya
Skor
Perolehan Skor Skor Maksimal 47 Rata-rata = 52 x 100 =
Nilai 1 2 3 4 β β β β β β β β β β β β β 47 52 90.38
12
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 7 ISSN 2354-614X Tabel. 5 Hasil Tes Siswa Pada Siklus Satu dan Dua No Nama Siswa Nilai Siklus I Siklus II 1 Ayu Made Anita Sari 70 70 2 Destin A. Perumpa 70 80 3 Dominikus Rivo M 80 90 4 Icam R. Tobimbi 60 70 5 I Ketut Rian Astawan 70 70 6 Ilvan Vinolia Besu 70 80 7 Jeini Putri Uki 50 60 8 Kade Rio Darmayoga 70 70 9 Komang Setia L 80 90 10 Meilan Sesilia Wori 60 80 11 Made Sumerta 70 80 12 Ni Ketut Nanda 50 70 13 Niluh Adnyani 40 60 14 Ni Made Putri 60 70 15 Ni Nyoman Sinta Sr 70 70 16 Ni Nym Sudarmiani 70 80 17 Nofrit Taudu 50 70 18 Putu Adnyanayasa 50 70 19 Vikal M. Topada 70 80 20 Yafet Kadoi 40 60 21 Yulius Pongtiku 60 80 22 Yuslianti Taudu 70 90 Jumlah Nilai 1.380 1.650 %Daya Serap Klasikal 62,7% 75% % Ketuntasan Belajar 54,54% 86,36% Klasikal
Keterangan 1. Siklus I : a. Tuntas : 12 siswa. b. Belum Tuntas : 10 Siswa
2. Siklus II : a. Tuntas : 19 Siswa b. Belum Tuntas : 3 Siswa
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa setelah siswa belajar dengan menggunakan metode role playing, hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat pada hasil tes siswa pada siklus dua, dari jumlah siswa yang ada sebanyak 19 siswa atau 86,36% yang nilainya memenuhi kriteria dan di atas nilai KKM.
Pembahasan Pembahasan penelitian tindakan kelas ini ditujukan untuk menkritisi hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, yaitu perencanaan pembelajaran,
13
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 7 ISSN 2354-614X aktivitas guru dan siswa serta hasil belajar siswa selama proses pembelajaran IPS dengan menggunakan metode role playing. Untuk menciptakan kegiatan pembelajaran yang kondusif tentu bukan hal yang mudah. Butuh perencanaan matang agar suasana yang kondusif itu muncul dan perencanaan tersebut tertuang dalam RPP yang disusun oleh peneliti. Materi yang diambil dalam penelitian tindakan kelas dibatasi, yaitu tentang peristiwa penting dan tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan dengan menggunakan metode role playing. Berdasarkan hasil penelitian, metode role playing dapat meningkatkan hasil belajar siswa, hal ini didasarkan pada hasil penelitian yang menunjukkan peningkatan setiap siklus. Metode role playing yang mengharuskan siswa aktif dalam pembelajaran membuat pembelajaran menjadi aktraktif sehingga siswa tidak mudah bosan. Pada siklus I kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru ataupun siswa sudah cukup baik. Dengan bimbingan dari guru serta motivasi yang tinggi dari guru dan siswa pembelajaran berjalan lancar walau masih terdapat beberapa kekurangan. Kekurangan yang terjadi pada pembelajaran siklus I, kemudian diperbaiki pada siklus II. Ini terlihat dengan mulai terbiasanya siswa belajar secara berkelompok dan mampu mengungkapkan pendapatnya di depan kelas. Dengan menerapkan metode role playing, siswa memiliki kesempatan untuk mengeluarkan segala kemampuan dan bakat yang dimiliki sehingga kemampuan dan bakat siswa tersebut semakin terasah. Itu terlihat dari aktivitas siswa yang muncul saat penelitian dilaksanakan. Siswa yang terlihat pendiam menjadi aktif saat pembelajaran, serta tata cara bicara siswa menjadi terlatih karena harus memerankan adegan-adegan dalam alur cerita. Semua keunggulan dalam metode role playing akan mendukung siswa dalam bersosialisasi dimasyarakat. Siswa yang memiliki kesempatan yang luas dalam proses pembelajaran, menjadikan siswa lebih cepat memahami materi yang disampaikan. Hal ini terlihat dari peningkatan hasil belajar dari setiap sikus yang terus meningkat.
14
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 7 ISSN 2354-614X Aktivitas guru dan siswa turut mendukung dalam peningkatan hasil belajar yang telah diperoleh. Kerjasama dan pengertian antar siswa yang tertanam dari awal pembelajaran pun mempengaruhi dalam peningkatan hasil belajar ini. Dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan metode role playing ini, siswa terlatih untuk memperhatikan lingkungan yang ada di sekitarnya, hal ini senada dengan ruang lingkup pendidikan IPS yang tertuang dalam permendiknas (2006) seperti di bawah ini: a. Manusia, tempat, dan lingkungan b. Waktu, keberlanjutan, dan perubahan c. Sistem sosial dan budaya d. Perilaku ekonomi dan kesejahteraan
KESIMPULAN Berdasarkan latar belakang penelitian yang dilakukan pada siswa kelas V SDN Tamadue, maka diambil kesimpulan bahwa penggunaan metode role playing dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan melihat presentase Ketuntasan Belajar Klasikal (KBK) 86,36% pada siklus dua. Saran Berdasarkan kesimpulan penelitian ini, maka ada beberapa saran yang perlu disampaikan berkaitan dengan pemanfaatan hasil penelitian tindakan kelas melalui metode role playing. Saran-saran yang perlu disampaikan adalah sebagai berikut: 1. Metode role playing kiranya dapat menjadi bahan pertimbangan guru, khususnya guru kelas V SDN Tamadue sebagai alternatif dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS. 2. Bagi calon peneliti berikutnya, agar dapat menerapkan metode pembelajaran role playing pada mata pelajaran lain.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Bina Aksara
15
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 7 ISSN 2354-614X Dahlia. 2012. Pembelajaran Kooperatif. Jakarta: Direktorat Pendidikan Dasar Dana Menengah Umum. Hamalik. (2001). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Gramedia Harianto. (2014).Penggunaan Metode Role playing dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas V SDN No. 1 Balukang Kabupaten Donggala Prasasti, Fitria. (2011). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Bermain Peran (Role playing) Pada Topik Perjuangan Tokoh Pejuang Pada Masa Penjajahan Belanda Dalam Mata Pelajaran IPS. Skripsi Sarjana Pada FKIP Universitas Tadulako Palu : Tidak Diterbitkan Rahardjo, dkk. (2008). Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta: Bumi Aksara. Saadillah. (2014) Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPS Menggunakan Metode Role playingDi kelas IV SD DDI Siboang Slameto. (2010). Belajar dan Faktorβfaktor yang Mempengaruhi. Rineka Cipta Zainal. (1998). Model dan Metode Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta :Rineka Cipta Zahairini, dkk.(1983). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Rineka Cipta
16