PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN METODE QUANTUM TEACHING DI SD NEGERI 32 LUBUK ALUNG
1
Erni, Nurharmi, Yulfia Nora Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta E-mail:
[email protected]
Abstract
This research do because the students low result study in PKn lesson, cause the student activity and the teacher usually use test in the lesson PKn. The subject in the research are students in the five class there are 26 students. The instrument in the research are observation, teacher activity, and test. The result cycle I is 65% increase for cycle II is 81%. The lesson PKn with quantum teaching can increase the study result. And than the teacher must use quantum teaching method to increase the study result.
Kata Kunci : Hasil Belajar; PKn; Quantum Teaching
mencapai
pembelajaran.
Diharapkan melalui refleksi diri yang
PENDAHULUAN Kemampuan
tujuan
guru
sebagai
dilakukan
oleh
guru
mampu
pelaksana
pendidikan
dalam
memperbaiki proses belajar mengajar
melaksanakan
pembelajaran
adalah
kearah yang lebih baik.
kunci utama keberhasilan siswa dalam
Berdasarkan
pengalaman
belajar. Oleh karena itu seorang guru
penulis sewaktu mengadakan perbaikan
dituntut
pembelajaran,
proses
untuk
mampu
pembelajaran
mengelola
dengan
baik,
faktor
utama
yang
menentukan sukses tidaknya
siswa
disertai dengan pemanfaatan metode
dalam belajar adalah adanya interaksi
yang
antara
tepat,
sehingga
mampu
menciptakan kreatifitas siswa dalam
guru
dan
siswa
secara
berkualitas. Kalau seorang guru dapat
menyajikan
materi
baik
“Pembelajaran Quantum merupakan
sesuai
cara baru yang memudahkan proses
media/alat bantu yang relevan, dengan
belajar, yang memadukan unsur seni
sendirinya motivasi siswa meningkat
dan pencapaian yang terarah, untuk
dalam belajar walaupun betapa cukup
segala mata pelajaran.”.
menggunakan
dengan
metode
yang
dan sempurnanya sarana dan prasarana
Guru
dalam
menjalankan
belajar, kalau tidak di iringi dengan
tugasnya lebih banyak berperan sebagai
komitmen
mengatasi
motivator dan fasilitator belajar yang
masalah-masalah yang terjadi dalam
lebih mengutamakan keaktifan siswa
pembelajarannya.
dalam proses belajarnya. Kemampuan
guru
untuk
Berdasarkan
pengalaman
siswa
menyelesaikan
tugas-tugas
mengajar selama peneliti mengajar
pembelajaran
dikelas V SDN 32 Lubuk Alung,
mengembangkan berbagai kemampuan
ternyata selama ini siswa mengalami
dan
kesulitan dalam mempelajari pelajaran
menjalani proses belajarnya. Dengan
PKn. Hal ini secara umum dapat dilihat
pendekatan Quantum Teaching siswa
dari hasil mid semester II tahun
akan lebih aktif dan bersemangat
pelajaran
didapat
belajar karena mereka terlibat dalam
selalu tidak sesuai dengan apa yang
proses pembelajaran bukan menjadi
diharapkan. Hasil belajar siswa kelas V
pendengar saja.
2012/2013
masih jauh dari Minimal
yang
Kriteria Ketuntasan
(KKM)
keterampilan
Menurut
membantu
siswa
Wena
dalam
(2011)
ditetapkan
“Pembelajaran Quantum merupakan
sekolah, KKM yang ditetapkan adalah
cara baru yang memudahkan proses
70.
belajar, yang memadukan unsur seni Guru
pendekatan
yang
dapat
harus
segala mata pelajaran. Senada dengan
menggerakkan siswa agar mampu lebih
pendapat di atas pembelajaran kuantum
aktif
adalah pengubahan belajar yang meriah
pembelajaran,
yang
dan pencapaian yang terarah, untuk
mampu
dalam
belajar
menentukan
mengikuti dan
diwujudkan
dengan
“Quantum DePorter,
kegiatan
itu
dapat
dengan
segala
nuansanya,
yang
pendekatan
menyertakan segala kaitan, interaksi
Teaching”.
Menurut
dan perbedaan dalam lingkungan kelas
Hernacki
(2001),
interaksi yang mendirikan landasan
dalam
kerangka
untuk
belajar
(DePorter, Henacki, 2001).
adalah metode penelitian tindakan
Asas Utama Quantum Teaching menurut
DePorter
Metode dalam penelitian ini
(2001)
adalah
kelas (Class Action Research) yaitu suatu penelitian yang dikembangkan
Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita,
bersama-sama
dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia
decision maker tentang variable yang
Mereka, Inilah asas utama – alasan
dimanipulasikan dan dapat digunakan
dasar dibalik segala strategi, model dan
untuk melakukan perbaikan. Penelitian
keyakinan Quantum Teaching. Segala
Tindakan Kelas (PTK) adalah “sebuah
hal yang dilakukan dalam kerangka
penelitian yang dilakukan oleh guru di
Quantum Teaching, setiap interaksi
kelasnya
dengan
merancang,
siswa,
kurikulum,
dan
setiap
rancangan
setiap
metode
untuk
sendiri
peneliti
dan
dengan
jalan
melaksanakan,
dan
merefleksikan
tindakan
secara
instruksional dibangun di atas prinsip
kolaboratif dan partisipatif dengan
Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita,
tujuan untuk memperbaiki kinerjanya
dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia
sebagai
Mereka.
pembelajaran siswa dapat meningkat”.
guru
sehingga
hasil
Jenis penelitian tindakan kelas adalah
METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di
proses
perorangan
atau
yang
di
lakukan
kelompok
yang
SDN 32 Lubuk Alung Kecamatan
menghendaki perubahan dalam situasi
Lubuk
tertentu.
Alung
Kabupaten
Pdang
Penelitian
dilakukan
Pariaman. Subjek penelitian tindakan
berdasarkan perencanaan sebelumnya
kelas ini adalah siswa kelas V yang
oleh guru kelas dalam pembelajaran
terdaftar
pelajaran
PKn kelas V SD 32 Lubuk Alung.
2013/2014 yang berjumlah 26 orang,
Esensi dari penelitian tindakan kelas
yang terdiri dari 22 orang siswa
terletak pada adanya situasi yang alami
perempuan dan 4 orang siswa laki-laki
untuk
Penelitian
pembelajaran PKn di kelas V SDN 32
pada
ini
tahun
dilaksanakan
pada
semester I tahun pelajaran 2013/2014, terhitung dari bulan September sampai bulan Oktober.
memecahkan
masalah
Lubuk Alung. Kegiatan pelaksanaan penelitian ini terdiri dari tahapan pelaksanaan
pembelajaran yang meliputi beberapa
September 2013. Untuk siklus II
siklus yakni, perencanaan, pelaksanaan,
dilaksanakan pada hari Senin tanggal
pengamatan, dan tahapan refleksi. Data
30 September dan tanggal 7 Oktober
dalam
2013, kemudian evaluasi siklus II pada
penelitian
ini
berupa
data
kualitatif dan data kuantitatif. Data
hari Senen tanggal 14 Oktober 2013.
kualitatif berupa hasil pengamatan,
Data penelitian ini dimulai dari
catatan lapangan dan dokumentasi dari
siklus I ke siklus II yang bersumber
setiap tindakan pembelajaran. Data
dari lembar observasi aktivitas siswa
tersebut tentang hal-hal yang berkaitan
dan guru dan hasil evaluasi setiap
dengan perencanaan, pelaksanaan dan
siklus. Observasi dilaksanakan pada
hasil pembelajaran.
indikator
Data
yang diperoleh dalam
penelitian
dianalisis
mengunakan
model
dengan
analisis
data
keberhasilan
yang
telah
ditetapkan guna melihat peningkatan aktivitas siswa yang sesuai dengan lembar
observasi
aktivitas
siswa,
kualitatif yakni analisis data dimulai
lembar observasi aktivitas guru dan
dengan menelaah sejak pengumpulan
hasil tes siswa..
data sampai seluruh data terkumpul.
Berdasarkan lembar pengamatan
Data tersebut direduksi berdasarkan
aspek afektif siklus I dan siklus II
masalah yang diteliti, diikuti penyajian
penilaian aspek afektif siswa diperoleh
data dan terakhir penyimpulan atau
gambaran yang dapat dilihat pada tabel
verifikasi.
di bawah ini: Tabel 4.2 Rekapitulasi Penilaian Afektif Siswa Siklus I
HASIL PENELITIAN Pengumpulan
data
penelitian
dilakukan melaksanakan pembelajaran
No Kegiatan
Persentase Ketuntasan
PKn dengan metode quantum teaching. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 2 siklus. Siklus I dilaksanakan pada hari
Persentase Tidak Tuntas
1
Siklus I
74%
26%
2
Siklus II
89%
11%
Senin tanggal 9 September 2013 dan tanggal 16 September 2013, kemudian dilanjutkan dengan evaluasi siklus I pada pada hari Senen tanggal 23
Meningkatnya kemampuan siswa kelas V dalam mengerjakan latihan pada pelajaran PKn dapat dilihat dari pengamatan
dari
aspek
afektif
ketuntasan belajar siswa yang dicapai siswa yaitu dari aspek afektif siklus I 74%, dan siklus II meningkat menjadi 89%.
Grafik. Perbandingan Penilaian Afektif Siklus I dan Siklus II
Tabel.
Rekapitulasi
Hasil
Belajar Siswa Siklus I dan II
100 80 Tuntas
60 40
Tidak Tuntas
20 0 Siklus I
Siklus II
Penerapan teaching
metode
dapat
quantum
meningkatkan
kemampuan siswa dalam menjelaskan pada pembelajaran PKn siswa kelas V. Hal ini dilihat dari persentase kenaikan nilai PKn siswa kelas V dari siklus I sampai Siklus II. Menunjukkan adanya peningkatan baik proses pembelajaran maupun hasil belajar siswa, hal ini dapat dilihat dari pencapaian hasil belajar siswa mulai dari aspek afektif, dan kognitif, Selanjutnya dari aspek kognitif ketuntasan hasil belajar yang diperoleh siswa siklus I yaitu 73%, selanjutnya
siklus
II
mengalami
peningkatan 82%. Hal ini merupakan bukti pelaksanaan penelitian yang telah dilakukan di SDN 32 Lubuk Alung berhasil peneliti lakukan. Hal ini dapat dilihat pada tabel dan grafik dibawah ini:
No
Nilai
Ratarata
Persentase Tuntas
Persentase Tidak Tuntas
1
Siklus I
73
65%
35%
2
Siklus II
82
85%
15%
Grafik. Perbandingan Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II
Pembelajaran pada siklus I dan II dilaksanakan sesuai dengan langkahlangkah metode quantum teaching
90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
yaitu : tumbuhkan, alami, namai,
Rata-rata
demontrasi, ulangi dan rayakan . Pelaksanaan pembelajaran pada siklus
Persentase Tuntas
satu belum sempurna karena kebiasaan siswa dalam belajar yang terbiasa
Persentase Tidak Tuntas
Siklus I Siklus II
menerima informasi dari guru sehingga siswa sulit untuk menyesuaikan diri dengan metode quantum teaching yang menuntut
siswa
dengan
mengikuti langkah-langkah kegiatan
PEMBAHASAN Berdasarkan
hasil
refleksi
siklus I dan Siklus II dapat dilihat adanya
keaktifan
peningkatan
hasil
yang ada dalam lembar kegiatan siswa (LKS). Untuk memperoleh hasil belajar
belajar.
Pembelajaran dalam metode quantum
siswa
teaching
kegiatan
dahulu, pada penilaian dilakukan guru
memindahkan pengetahuan dari guru
dengan dua bentuk penilaian yaitu
ke siswa, melainkan suatu kegiatan
penilaian proses dan penilaian hasil,
yang
siswa
untuk melihat hasil penilaian proses
menemukan sendiri pengetahuannya,
menggunakan aspek afektif, sedangkan
artinya
teaching
untuk penilaian hasil, menggunakan
menempatkan siswa sebagai subjek
penilaian aspek kognitif yaitu dengan
belajar.
yang
memberikan tes kepada siswa. Dari
metode
hasil analisis siklus I hasil belajar
quantum teaching diarahkan untuk
belum tuntas, hal tersebut dapat dilihat
membangun
siswa
pada nilai ketuntasan siswa. Nilai
terhadap materi dan memahami konsep
ketuntasan dari aspek afektif baru
tersebut
mencapai angka 74%, dan aspek
bukanlah
memungkinkan
Metode
quantum
Seluruh
dilakukan
siswa
aktifitas dalam
konsep
salah atau
mengikuti pembelajaran.
awal
benar
setelah
dilakukan
penilaian
terlebih
kognitif 73%. Hasil tersebut belum sesuai
dengan
target
yang
ingin
dicapai, dengan demikian, hasil belajar
SIMPULAN DAN SARAN
PKn dengan menggunakan metode
Dari respon yang diberikan
quantum teaching pada siklus I masih
siswa
kurang dan perlu peningkatan.
pembelajaran
Pada siklus II ini hasil nilai siswa
pada
aspek
afektif
sudah
dapat
dismpulkan yang
bahwa dilakukan
merupakan hal baru, merasa senang mengikuti pembelajaran, tugas lebih
mencapai
nilai
ketuntasan
yang
mudah
ditetapkan
yaitu
75%,
nilai
mengerjakan tugas, merasa siap untuk
dan
dikerjakan,
pertanyaan,
memotivasi
ketuntasan yang diperoleh dari aspek
menjawab
afektif adalah dengan persentase 89%.
perhatian dan berfikir kritis, serta lebih
dan aspek kognitif 82%. Berdasarkan
bergairah.
kriteria keberasilan menurut penilaian
metode quantum teaching mendapat
acuan patokan Aderuslina, (2009: 6),
respon positif dari siswa. Penerapan
masing-masing nilai tersebut sudah
metode quantum teaching
dapat
berada pada kategori baik.
meningkatkan
siswa
dengan
memusatkan
menggunakan
kemampuan
Peningkatan ini didukung oleh
dalam menjelaskan pada pembelajaran
bimbingan yang intensif dari guru,
PKn siswa kelas V. Hal ini dilihat dari
bimbingan diberikan pada siswa yang
persentase kenaikan nilai PKn siswa
terbiasa menunggu pemberian materi
kelas V dari siklus I sampai Siklus II.
pembelajaran hanya dari guru, lamban
Menunjukkan adanya peningkatan baik
dalam
tugas
proses pembelajaran maupun hasil
cara
belajar siswa, hal ini dapat dilihat dari
mengingatkan untuk berfikir bersama,
pencapaian hasil belajar siswa mulai
berinteraksi, meyakinkan tiap anggota,
dari
dan menyamakan persepsi). Kegiatan-
Selanjutnya
kegiatan ini merupakan butir-butir yang
ketuntasan hasil belajar yang diperoleh
kuat pada aktivitas siswa. sehingga
siswa siklus I yaitu 73%, selanjutnya
kriteria aktivitas siswa baik sekali dan
siklus II mengalami peningkatan 82%.
dampak
adalah
Hal ini merupakan bukti pelaksanaan
meningkatkannya hasil pembelajaran
penelitian yang telah dilakukan di SDN
siswa
32 Lubuk Alung berhasil peneliti
menyelesaikan
keterampilan
sosial
(dengan
positifnya
aspek
lakukan.
afektif, dari
dan
kognitif,
aspek
kognitif
Meningkatnya
kemampuan
siswa kelas V dalam mengerjakan
Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta. BNSP.
latihan pada pelajaran PKn dapat dilihat dari pengamatan dari aspek afektif ketuntasan belajar siswa yang dicapai siswa yaitu dari aspek afektif siklus I 74%, dan siklus II meningkat menjadi 89%.
Depdiknas. 2001. Peningkatan Mutu Pendidikan di Sekolah Dasar, Jakarta : Depdiknas, Dirjen PDM, Direktorat TK dan SD. Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta : BNSP
Guru juga harus memahami dan memvariasikan pendekatan yang sesuai materi yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran, sehingga siswa tidak merasa bosan. Pada pelaksanaan metode quantum teaching, guru harus menggikuti langkah-langkah yang telah ditetapkan.
DAFTAR RUJUKAN Asma Nur. 2008. Pendekatan pembelajaran Kooperatif. Padang: UNP Press BNSP, 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan
Dimyati, 2006, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : Rineka Cipta _________. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta : Bumi Aksara Hamalik Oemar. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara Hamzah B. Uno. 2009. Pendekatan pembelajaran (Menciptakan Proses Belaar Mengajar yang Kreatif adn Efektif). Jakarta : Bumi Aksara