PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN Wegga Maulina1, Nurharmi2, Yulfia Nora1 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar 2 Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta E-mail:
[email protected] Abstract This research is motivated by the lack of student learning outcomes in teaching civic education, and teachers tend to use lecture and question and answer. The purpose of this research is to improve the learning outcomes of students in fifth grade elementary school 22 Lubuk Minturun using Model-Based Learning Portfolio. This type of research is a classroom action research conducted in two cycles. Subjects of this study were fifth grade students of SD Negeri 22 Lubuk Minturun, which amounts to 31 people. The research instrument used in this study is the observation of teacher activity sheets, observation sheets affective domain of student assessment and student achievement test Civics. The results showed that the average civics student learning outcomes in the affective domain in the first cycle is 65.15 and has increased in the second cycle with an average civics student learning outcomes in the affective domain, ie 76.88. Average civics student learning outcomes in the cognitive domain in the first cycle is 56.33 with 30% mastery learning percentage increased to 72.22 with a percentage of 74.07% mastery learning on the second cycle. Based on the research it can be concluded that by using Model-Based Learning Portfolio can improve student learning outcomes. Researchers suggest that teachers can apply Model-Based Learning Portfolio in civics lesson well.
Keywords: Learning Outcomes, Portfolios bertujuan
PENDAHULUAN Pendidikan
merupakan
untuk
mencapai
suatu
kepribadian suatu individu yang
proses untuk mengembangkan semua
lebih baik. Pendidikan mengemban
aspek kepribadian manusia, yang
tugas untuk menghasilkan generasi
mencakup pengetahuan, nilai, sikap,
yang lebih baik, manusia yang lebih
dan
berkebudayaan, dan manusia yang
keterampilannya.
Pendidikan
memiliki kepribadian yang lebih
secara bergantian atau saling bahu
baik.
membahu satu sama lain.
Suasana
atau
iklim
belajar
Hasil observasi dan wawancara
mengajar harus diciptakan dalam
peneliti dengan Ibu Maiyulis, S.Pd,
proses pembelajaran, sehingga dapat
M.Pd guru yang mengajar mata
memotivasi siswa untuk senantiasa
pelajaran PKn, dan Ibu Syamsuarni,
belajar
dan
guru kelas V SD Negeri 22 Lubuk
bersemangat. Sebagaimana diketahui
Minturun, Kecamatan Koto Tangah,
bahwa metode atau model mengajar
Kota
merupakan sarana interaksi guru
September 2012, diketahui bahwa
dengan siswa di dalam kegiatan
pembelajaran
belajar mengajar. Dengan demikian,
menggunakan metode ceramah dan
yang
adalah
tanya jawab, tetapi guru masih belum
model
secara
dengan
perlu
ketepatan
baik
diperhatikan metode
atau
Padang
pada
tanggal
PKn
18
cenderung
optimal
dalam
mengajar yang dipilih dengan tujuan,
menerapkannya.
jenis, dan sifat materi pelajaran
belajar
dengan kemampuan guru dalam
cenderung kurang seperti: siswa
memahami
tidak memperhatikan pelajaran saat
dan
melaksanakan
metode atau model tersebut. guru
perlu
minat
dalam
belajar
guru menerangkan pelajaran, siswa
Untuk mencapai tujuan tersebut maka
siswa
Akibatnya
kurang memahami materi pelajaran,
memahami
siswa kurang berintekrasi dengan
sedalam-dalamnya
tentang
bahan pelajaran, siswa kurang berani
pengetahuan yang
akan menjadi
bertanya dan berkomentar kepada
tanggung jawabnya dan menguasai
guru tentang materi yang belum
dengan baik metode atau model dan
dipahami.
teknik mengajar. Metode atau model
Hasil ujian mid semester 1 tahun
dan teknik mengajar di sini tidak
ajaran 2012/2013 masih banyak yang
berarti berdiri sendiri satu sama
belum mencapai Kriteria Ketuntasan
lain, melainkan saling berkaitan.
Minimal (KKM) yaitu ≥ 70 dan
Justru
belajar mengajar
hanya 2 orang siswa yang sudah
yang baik adalah mempergunakan
mencapai KKM dengan persentase
berbagai jenis metode atau model
6,45% dan selebihnya mendapat nilai
proses
di bawah KKM dengan persentase
untuk
93,55%. Rendahnya nilai siswa di
partisipatif,
antaranya disebabkan oleh kurang
bertanggung jawab.
tepatnya model yang digunakan oleh
berpikir
Model
cerdas,
kreatif,
prospektif
dan
pembelajaran
berbasis
guru. Pembelajaran PKn di SD jika
portofolio merupakan suatu bentuk
hanya disampaikan melalui ceramah
dari praktik belajar, yaitu suatu
akan sulit diterima oleh siswa dan
inovasi pembelajaran yang dirancang
membosankan.
Dalam
untuk
seorang
guru
hal
ini
membantu
peserta
didik
perlu
memahami teori secara mendalam
model
melalui pengalaman belajar praktik-
pembelajaran lain yang efektif dan
empirik. Praktik belajar ini dapat
tepat.
menjadi program pendidikan yang
mempertimbangkan
Guru dituntut untuk lebih kreatif
mendorong kompetensi, tanggung
dalam menyiapkan dan merancang
jawab, dan partisipasi siswa, belajar
model
menilai
pembelajaran
yang
dilakukannya
seiring
perkembangan
masyarakat
kemajuan
teknologi.
akan
dan
mempengaruhi
dengan
kebijakan umum, memberanikan diri
dan
untuk berperan serta dalam kegiatan
Hal
ini
antar
siswa,
antarsekolah,
dan
dilakukan untuk mewujudkan tujuan
antaranggota masyarakat. Dengan
nasional secara umum dan tujuan
model
PKn pada khususnya, yang pada
portofolio
prinsipnya bertujuan mendidik dan
meningkatkan hasil belajar siswa.
pembelajaran diharapkan
berbasis bisa
membimbing siswa menjadi warga
Berdasarkan uraian di atas, maka
negara yang baik, yang bertanggung
peneliti melakukan penelitian di SD
jawab baik secara pribadi, sosial atau
Negeri 22 Lubuk Minturun pada
masyarakat,
siswa kelas V. Untuk itu peneliti
bangsa
dan
negara
bahkan sebagai warga dunia.
mengadakan
Salah satu model pembelajaran yang
dapat
mewujudkan
tujuan
Kelas
Penelitian
(PTK)
yang
Tindakan berjudul
“Peningkatan Hasil Belajar Siswa
tersebut adalah Model Pembelajaran
Kelas
Berbasis Portofolio. Dalam model
Pembelajaran
pembelajaran
pada Pembelajaran PKn di SD
ini
siswa
dituntut
V
melalui Berbasis
Model Portofolio
Negeri
22
Lubuk
Minturun”.
Subyek
penelitian
dalam
Penelitian ini dimaksudkan sebagai
penelitian ini adalah siswa kelas V
penelitian tindakan kelas dimana
SD Negeri 22 Lubuk Minturun
peneliti
Padang Tahun Pelajaran 2012/2013
bermaksud
model
portofolio
menerapkan
sebagai
upaya
yang berjumlah 31 orang siswa yang
untuk peningkatan hasil belajar para
terdiri dari 10 anak perempuan dan
peserta didik di SD Negeri 22 Lubuk
21 anak laki-laki. Kelas V dipilih
Minturun Kota Padang khususnya
karena diasumsikan bahwa mereka
pada mata pelajaran PKn.
telah memiliki kemampuan prasyarat yang cukup dalam hal menulis, membaca,
TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian yang akan dicapai adalah sebagai berikut: untuk
dan
menghitung
bila
dibandingkan dengan kelas rendah SD.
mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa kelas V melalui model pembelajaran pada
berbasis
pembelajaran
portofolio PKn
yang
dikembangkan.
B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada kelas V semester II tahun ajaran 2012/2013 di SD Negeri 22 Lubuk Minturun Kecamatan Koto Tangah Kota Padang.
METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis
C. Instrumen Penelitian
penelitian
yang
akan
Instrumen yang digunakan dalam
digunakan adalah penelitian tindakan
penelitian ini berupa:
kelas (Classroom Action Research)
1. Lembar Observasi Hasil Belajar
dengan model pembelajaran berbasis
Siswa Ranah Afektif
portofolio. Sedangkan pendekatan
Digunakan untuk mendapatkan
yang digunakan dalam penelitian ini
informasi
adalah deskriptif. Deskriptif yang
menggunakan
bertujuan
Pembelajaran Berbasis Portofolio
untuk
menggambarkan
apakah
fakta yang ada dan mendiskripsikan
dapat ditingkatkan hasil
sesuai dengan fenomena.
siswa.
dengan Model belajar
2. Lembar Kegiatan Pengajaran
Dilakukan
untuk
mengamati
berlangsungnya
proses
pembelajaran
PKn.
Dengan
berpedoman
pada
lembar
observasi ini, peneliti mengamati
ini
evaluasi
dan
digunakan
pengamatan,
sebagai
menetapkan
refleksi
tindakan
untuk
meminimalkan kelemahan peserta didik.
apa yang terjadi dalam proses pembelajaran berlangsung.
E. Pelaksanaan Tindakan
3. Lembar Tes
Pelaksanaan penelitian tindakan
Hasil belajar dapat dilihat melalui
ini direncanakan selama dua siklus.
tes yang diberikan kepada siswa.
Setiap siklusnya proses pembelajaran
Dan tes yang dilakukan, nantinya
PKn
akan
pembelajaran
terlihat
apakah
kriteria
menggunakan
model
berbasis
setiap
portofolio.
ketuntasan yang ditargetkan oleh
Dalam
siklus
terdapat
guru sudah dicapai oleh siswa
beberapa kegiatan yang meliputi
atau belum.
perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi serta refleksi dengan
D. Rencana Tindakan Penelitian tindakan memerlukan
langkah-langkah
sebagai
berikut:
beberapa
siklus
dalam
upaya
mencapai
hasil
sesuai
yang
Pada siklus I pembelajaran PKn
diinginkan. Tiap siklus dilakukan
direncanakan dua kali pertemuan,
perubahan sesuai dengan maksud
untuk
penelitian yang ingin dicapai. Untuk
mempermudah dalam pelaksanaan
dapat melihat kelemahan peserta
kegiatan
didik dalam penguasaan kompetensi
dengan
pada suatu proses belajar mengajar
pembelajaran berbasis portofolio dan
dilakukan evaluasi di akhir pada
media
setiap
pembelajaran mudah dipahami.
siklusnya.
observasi mengetahui untuk
Selanjutnya,
dilakukan
untuk
a) Siklus I
memperlancar pembelajaran
dilakukan
menggunakan gambar
dan
agar
model materi
b) Siklus II
tindakan
yang tepat
Berdasarkan hasil refleksi tindakan
meminimalkan
kelemahan-
siklus I, maka dilakukan revisi pada
kelemahan tersebut. Kedua tindakan
rancangan
tindakan
siklus
II.
Pelaksanaan tindakan pada siklus II
pada buku paket dan LKS siswa. Hal
ini merupakan kelanjutan pada siklus
tersebut tampak dari nilai rata-rata
I yang dinyatakan belum mencapai
sebesar 4,82 jauh di bawah nilai
standar
KKM pembelajaran PKn sebesar
yang
diterapkan.
Guru
merubah rancangan tindakan yang
≥70.
Sehingga
siswa
dilakukan pada siklus II berdasarkan
memahami
hasil observasi pada siklus I.
yang mengakibatkan nilai dari setiap
materi
kurang
pembelajaran
tes ataupun LKS siswa rendah atau minim.
F. Teknik Analisis Data Teknik
analisis
yang
Berdasarkan hasil penelitian yang
ini
dilakukan oleh peneliti terhadap
adalah analisis deskriptif. Artinya
siswa kelas V SD Negeri 22 Lubuk
dari data penelitian yang diperoleh
Minturun,
disajikan apa adanya sesuai dengan
model
keadaan di kelas kemudian dianalisis
portofolio dapat meningkatkan hasil
secara deskriptif untuk mendapatkan
belajar siswa pada pembelajaran PKn
gambaran mengenai fakta yang ada.
pada siswa kelas V SD Negeri 22
Sedangkan untuk mengukur hasil
Lubuk Minturun Kota Padang tahun
belajar siswa pada ranah afektif
Ajaran
menggunakan sistem nilai rata-rata
disebabkan
ketuntasan hasil belajar dan pada
pembelajaran
ranah kognitif menggunakan sistem
pembelajaran berpusat pada guru
nilai
yang monoton kini pembelajaran
digunakan
dalam
rata-rata
data penelitian
kelas
pada
hasil
evaluasi setiap akhir siklus.
menunjukkan pembelajaran
2012/2013.
bahwa berbasis
Hal
karena
ini
aktivitas
yang
semula
lebih berpusat pada siswa yang lebih aktif.
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Sebelum
1) Aktivitas
Pelaksanaan
Pembelajaran Guru
model
pembelajaran
portofolio
disampaikan,
mengelola pembelajaran mendapat
siswa mengalami kejenuhan dalam
peningkatan dari siklus I ke siklus II.
belajar
pembelajaran
Rata-rata persentase pada siklus I
yang monoton dan hanya terpaku
adalah 50%. Hal ini belum mencapai
berbasis
dikarenakan
Kegiatan
peneliti
dalam
target
indikator
yang
telah
76,25%. Hal ini diasumsikan bahwa
ditentukan. Pada siklus II sudah ada
kegiatan
pembelajaran
yang
peningkatan dibandingkan dengan
dilakukan oleh guru sudah mencapai
pembelajaran pada siklus I dengan
target indikator yang ditentukan.
rata-rata persentase sudah mencapai Tabel 11. Hasil Observasi Kegiatan Pelaksanaan Proses Pembelajaran Guru pada Siklus I dan Siklus II No.
Aspek
Siklus I Pertemuan
Rata-
Pertemuan
Siklus II
rata
Pertemuan
Ratarata
Pertemuan
I
II
I
II
1.
Rencana Pembelajaran
45%
55%
50%
70%
85%
77,5%
2.
Model Pembelajaran
42%
58%
50%
67%
83%
75%
-
-
50%
-
-
76,25%
Rata-rata Persentase Hasil Observasi
2) Hasil belajar Siswa Hasil
belajar
siswa
pada
disebabkan
karena
pada
pelaksanaan
model
pembelajaran
pelaksanaan pembelajaran siklus I
Pembelajaran
masih
siswa
belum
mencapai
target
berbasis
masih
awal
Portofolio
malu-malu
dalam
indikator keberhasilan yang telah
bertanya, dan menjawab karena hal
ditentukan karena siswa kurang aktif
yang baru baginya, dan siswa masih
dalam proses pembelajaran yang
kurang berinteraksi antarasiswa.
Tabel 12. Rata-rata Hasil Belajar Siswa pada Siklus I dan Siklus II No.
Aspek Hasil Belajar
Siklus Pembelajaran Siklus I
Siklus II
Peningkatan
1.
Kognitif
56,33
72,22
15,89
2.
Afektif
65,15
76,88
11,73
60,74
74,55
-
Rata-rata Hasil Belajar Siswa
Berdasarkan tabel di atas dapat
dibandingkan
siklus
sebelumnya
dilihat rata-rata hasil belajar PKn
yaitu 74,55. Di sini siswa telah
siswa pada siklus I adalah 60,74.
melaksanakan semua yang telah
Pada siklus II
direncanakan dan siswa sudah mau
ini sudah baik
bertanya,
menjawab
saat
jawab dalam mengikuti proses
pembelajaran
dan
mau
pembelajaran. Siklus I rata-rata
berinteraksi dengan temannya. Hal
penilaian pada ranah afektif ini
ini sesuai dengan hasil belajar siswa
adalah 65,15 sehingga lanjut pada
terhadap
pembelajaran
siklus II karena belum mencapai
berbasis portofolio dengan rincian
ketuntasan yang diinginkan. Pada
sebagai berikut:
siklus II ini terjadi peningkatan
a) Hasil belajar siswa pada ranah
hasil penilaian siswa pada aspek
kognitif dilihat pada saat proses
afektif dengan rata-rata 76,88 dan
hasil tes akhir pada setiap siklus.
telah mencapai ketuntasan yang
Siklus I rata-rata penilaian pada
diinginkan, dan berhenti pada
ranah kognitif ini adalah 56,33
siklus II ini. Kenaikan dari siklus I
sehingga lanjut pada siklus II
ke siklus II dengan rata-rata
karena
11,73.
model
sudah
belum
mencapai
ketuntasan yang diinginkan. Pada
3) Persentase Hasil Belajar
siklus II ini terjadi peningkatan
Pada siklus I rata-rata persentase
hasil penilaian siswa pada aspek
ketuntasan belajar siswa mencapai
kognitif dengan rata-rata 72,22
30% dengan rata-rata nilai 56,33.
dan telah mencapai ketuntasan
Sedangkan pada siklus II persentase
yang diinginkan, dan berhenti
ketuntasan belajar siswa mencapai
pada siklus II ini. Kenaikan dari
74,07% dengan rata-rata nilai 72,22.
siklus I ke siklus II dengan rata-
Data mengenai hasil belajar siswa
rata 15,89.
diperoleh melalui tes hasil belajar di
b) Hasil belajar siswa pada ranah
akhir siklus. Dengan meningkatnya
afektif di lihat pada saat proses
hasil
pembelajaran, berdiskusi dan saat
pembelajaran PKn, hasil belajar atau
siswa mengerjakan LKS, obsever
nilai PKn siswa juga meningkat.
melihat
siapa
bekerjasama
serta
yang
serius,
bertanggung
belajar
siswa
dalam
Tabel 13. Persentase Rata-rata Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II No.
Siklus
Rata-rata
Ketuntasan
Siswa yang
Siswa yang
(%)
Tuntas
Belum Tuntas
1.
Siklus 1
56,33
30%
9
21
2.
Siklus 2
72,22
74.07%
20
7
Berdasarkan
pembicaraan
2. Terjadi peningkatan hasil belajar
peneliti dengan guru setelah selesai
siswa kelas V pada pembelajaran
pelaksanaan siklus II, bahwa guru
PKn melalui model pembelajaran
merasa
dengan
berbasis portofolio untuk aspek
menggunakan model pembelajaran
afektif pada siklus I yaitu untuk
berbasis portofolio, peneliti dapat
indikator sikap dan minat rata-rata
mengurangi
tugasnya
dalam
pada siklus I yaitu dengan rata-
menjelaskan
materi
pelajaran.
rata mencapai 65,15 meningkat
terbantu
Penggunaan
model
pembelajaran
berbasis
portofolio
dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn.
menjadi 76,88 pada siklus II. B. Saran Sehubungan
dengan
hasil
penelitian yang diperoleh, maka peneliti memberikan saran dalam
KESIMPULAN DAN SARAN
pelaksanaan pembelajaran dengan model
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka peneliti dapat
pembelajaran
berbasis
portofolio sebagai berikut: 1. Untuk Guru, model pembelajaran
menyimpulkan sebagai berikut:
berbasis portofolio dapat menjadi
1. Terjadi peningkatan hasil belajar
alternative model pembelajaran
siswa kelas V pada pembelajaran
untuk menyiasati penilaian guru
PKn melalui model pembelajaran
yang terlalu terfokus pada nilai tes
berbasis portofolio untuk aspek
saja.
kognitif pada siklus I yaitu dengan rata-rata
mencapai
2. Untuk Guru, model pembelajaran
56,33
berbasis portofolio dapat menjadi
meningkat menjadi 72,22 pada
alternative yang penting dalam
siklus II.
menyingkapi
masalah
pembelajaran PKn yang bersifat
aplikasi atau pengalaman yang membutuhkan pemahaman yang ekstra bagi siswa. 3. Untuk Guru, model pembelajaran berbasis portofolio akan lebih baik dilakukan
kepada
dilakukan
siswa
dengan
jika lebih
mengembangkan pada aktivitas belajar
siswa
pemahaman
yang dan
menggali
pengalaman
siswa dalam belajar yang biasanya lebih mengenal pada siswa SD 4. Bagi siswa, diharapkan partisipasi dalam
Kewarganegaraan. Jakarta: Depdiknas. Desfitri, Rita, dkk. 2008. Peningkatan Aktivitas, Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII2 MTsN Model Padang melalui Pendekatan Kontekstual. Laporan Pengembangan Inovasi Pembelajaran di Sekolah (PIPS). Padang: FKIP Universitas Bung Hatta.
mengikuti
proses
pembelajaran,
jika
siswa
berpartisipasi
akan
dapat
menunjang penguasaan terhadap materi pelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar 5. Untuk penelitian selanjutnya, agar
Fajar, Arnie. 2004. Portofolio Dalam Pembelajaran IPS. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Fatimah, Siti. 2010. Peningkatan Prestasi Belajar PKn Melalui Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Pada Siswa Kelas V SD Negeri Babakanjati Kota Bandung. Skripsi PGSD. Bandung:FKIP Universitas Bumi Siliwangi Pebriyenni. 2007. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas Awal. Padang: FKIP Universitas Bung Hatta.
pelaksanaan model pembelajaran berbasis portofolio
lebih efektif
lagi. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Depdiknas. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan, Kurikulum, dan Silabus Pendidikan
Ruminiati. 2007. Pengembangan Pendidikan Kewarganegaraan SD. Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas. Sudjana, Nana. 2002. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo Yusrizal. 2010. Bahan Ajar Pembelajaran PKn SD Kelas Tinggi. Padang: Jurusan PGSD Fkip Universitas Bung Hatta.