PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATAPELAJARAN FIQIH MELALUI METODE PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA SISWA KELAS IV MI BLOTONGAN KEC SIDOREJO KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh MUHAMAD WAHAB HABIBI NIM 11408191 JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2010
DEPARTEMEN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 32376, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail : administrasi @stainsalatiga.ac.id
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara : Nama
: Muhamad Wahab Habibi
NIM
: 11408191
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Agama Islam Judul
: Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Fiqih melalui Metode Pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada Siswa Kelas IV MI Blotongan kec. Sidorejo kota Salatiga Tahun Pelajaran 2010/2011
Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, 14 Agustus 2010 Pembimbing
Dra. Siti Asdiqoh,M Si NIP.19680812199403 2 003
KEMENTRIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 32376, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id Email :
[email protected]
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi Saudara Muhammad Wahab Habibi dengan Nomor Induk Mahasiswa 11408191 yang berjudul Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Fiqih Melalui Metode Student Teams Achievement Divisions (STAD) Pada Siswa Kelas IV MI MA’ARIF BOTONGAN 2010/2011. telah di munaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada Sabtu, 25 September 2010 dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I). Salatiga, 15 Syawal 1431 25 September 2010 Panitia Ujian Ketua Sidang
Sekretaris Sidang
Dr. Imam Sutomo, M.Ag. NIP.195808271983031002
Dr. Rahmat Hariadi,M.pd NIP. 196701121992031005
Penguji I
Penguji II
Sidqon Maesur,Lc.Ma
Winarno M.pd
NIP.196307221998031001
NIP.197305261999031003 Pembimbing
Dra.Siti Asdiqoh,M.si NIP. 196808121994032003
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama
: Muhamad Wahab Habibi
NIM
: 11408191
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 16 Agustus 2010 Yang menyatakan
Muhamad Wahab Habibi
MOTTO
ْمَهْ كَانَ يُؤْمِهُ بِاهللِ وَالْيَوْمِ اْألَخِرِ َفلْ َيفُلْ خَيْرًا اَوْ لِيَصْمُت “ Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia selalu berkata baik atau diam”. (Hadits riwayat Bukhari dan Muslim).
P ER S E M B A H A N Skripsi ini penulis persembahkan untuk 1. Ayahhanda tercita Muhsinun (Almarhum ) dan ibunda ( Murtafiah ) atas perjuanganya dengan cucuran keringgat,banting tulang,kalimah doa dan kasih saynagnya , yang selalau membimbing, mendoakan dan memberikan segalanya baik moral maupun spitual bagi kelancaran studyku, semoga Allah senantiasa meridoinya. 2. Kakak ku tersayang ( Agus indriyatno,Sujoro dan Aini nur faizah ) adikku tercinta ( Dewi mufidah dan Imania najmuna ) yang selalau memberikan dorongan dan dukungan kepada penulis. 3. Dambaan hatiku ( Tri handayani ) yang memberiku semanggat ,inspirasi dan yang telah banyak membantu untuk menyelesaikan skripsi ini. 4. Kawan seikat tali dalam menempuh kuliah di bangku kelas PAI ekstensi angkatan 2008. 5. Tak lupa mbah kakung mashuri ( Almarhum ) mbah uti ( sopiah ) yang selalu menyayangi dan mendoakan dalam setiap langkahku. 6. Keluarga Besar MI Blotongan yang selalu beriku semanga. Kebersamaan kita dihari kemarin akan sanggat berarti bagi kehidupan kita di hari kemudian.
KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam raya segala ciptaanNya. Semoga kita selalu terbimbing di dalam hidayah-Nya sehingga kita selalu diberi kamampuan untuk senantiasa memikirkan dan menemukan rahasia kebesaran Allah SWT yang senantiasa hadir dan menyertai segala ciptaannya baik yang berup makhluk hidup maupun mati. Penulisan skripsi ini dapat terwujud sedemikian rupa karena bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menghaturkan terima kasih dan rasa syukur yang tidak terhingga kepada : 1. Bapak Dr. Imam Sutomo,M.Ag.,selaku Ketua STAIN Salatiga 2. Bapak Drs.Djoko Sutopo selaku Kaprodi Ekstensi PAI. 3. Ibu Siti Asikoh. selaku pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini. 4. Bapak Drs Ibrahim Alfian selaku Kepala MI Blotongan beserta stafnya yang telah membantu penulis selama mengadakan penelitian di sekolah tersebut. 5.
Keluarga Besar penulis yang tercinta yang telah memberikan dukungan moril maupun batin.
6. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung turut memberikan bantuandan bimbingan pada penyusunan skripsi ini. Akhirnya, hanya Allah saja yang mampu membalas kebaikan semua pihak yang telah membantu tersusunnya skripsi ini.Penulis sangat mengharapkan kritikan, masukan, dan saran yang membangun untuk lebih sempurnanya skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dalam melaksanakan pembelajaran dalam usaha nyata meningkatkan kualitas pendidikan di negeri tercinta,amin. Saltiga, 6 Agustus 2010 Penulis
M Wahab Habibi
ABSTRAK Muhamad Wahab Habibi 2010. Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Fiqih melalui Metode Pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada Siswa Kelas IV MI Blotongan Kec Sidorejo Kota salatiga Tahun Pelajaran 2010/2011. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Dra. Siti Asdiqoh M.si. Kata Kunci
: Hasil belajar, Fiqih, STAD.
Tujuan penelitian adalah Peningkatan hasil belajar mata pelajaran Fiqih melalui penggunaan metode Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada siswa kelas IV MI Blotongan Kota Salatiga tahun pelajaran 2010 / 2011. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes dan observasi. Instrumen tes, digunakan untuk mendapatkan data berupa nilai praktik hasil belajar fiqih. Observasi, digunakan untuk mendapatkan data mengenai keadaan kelas, suasana pembelajaran, dan keaktifan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode STAD dapat meningkatkan motivasi siswa selama proses pembelajaran siklus I, dan II. Metode STAD dapat meningkatkan hasil belajar fiqih, hal ini ditunjukkan dengan perolehan nilai ratarata siklus I yang diperoleh dari hasil pre tes sebesar 7,71 dan nilai post test sebesar 52,67 atau naik sebesar 5,33 point . Nilai rata-rata siklus II yang diperoleh dari hasil pre tes sebesar 50,00 atau naik sebesar 18,33 point . .
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ ii HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ........................................................... iii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................................iv HALAMAN MOTTO .................................................................................................. v HALAMAN PERSEMBAHAN
............................................................................... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ........................................................................... vii ABSTRAK ................................................................................................................ viii DAFTAR ISI .............................................................................................................. ix DAFTAR TABEL .................................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xiii HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................... xiv BAB I.
PENDAHULUAN ....................................................................................... 1 A. Latar Belakang ..................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................. 3 C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 3 D. Hipotesis Tindakan dan indikator .......................................................... 3 E. Kegunaan Penelitian ............................................................................. 4 F. Definisi Operasional ............................................................................. 4 G. Metode Penelitian . ................................................................................ 8 H. Sistimatika Penulisan . ......................................................................... 14
BAB II
KAJIAN PUSTAKA ................................................................................ 16 A Hasil Belajar Fiqih ................................................................................ 16 1. Hakikat Belajar ............................................................................... 16 2. Mata Pelajaran Fiqih ....................................................................... 17 3. Tujuan Pembelajaran Fiqih ............................................................. 20 4. Hasil Belajaran Fiqih ...................................................................... 23 5. Indikator Keberhasilan Belajar Fiqih ............................................... 28 B. Metode STAD ....................................................................................... 29 C. Pengaruh Metode STAD ....................................................................... 33
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN ............................................................. 34 A. Deskripsi Siklus I ................................................................................. 34 B. Deskripsi Siklus II ............................................................................... 38
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................................... 42 A. Hasil Penelitian Siklus I ........................................................................ 42 1. Peningkatan Hasil Belajar .................................................................. 42 2. Hasil Pengamatan .............................................................................. 44 B. Hasil Penelitian Siklus II ....................................................................... 45 1. Peningkatan Hasil Belajar .................................................................. 45 2. Hasil Pengamatan .............................................................................. 46 D. Pembahasan Hasil Penelitian . ................................................................ 47 1. Pengelolaan Proses Pembelajaran Oleh Guru ........ ………………….47 2. Partisipasi siswa dalam Proses Pembelajaran .................................... 47 3. Ke efektivitasan Student achievement division ( STAD ) ................. 48
3. Pencapaian Hasil Belajar Fiqih dengan Metode STAD .................... 48 BAB V
PENUTUP ................................................................................................ 50 A. Kesimpulan ................................................................................... .......... 50 B. Saran .............................................................................................. ......... 51
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 54 LAMPIRAN – LAMPIRAN ..................................................................................... 57
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1 : Nilai Penghargaan Kelompok (Penghitungan skor perkembangan) ............... 31 Tabel 2 : Perolehan Skor dan Predikat Tim Tipe STAD dan Jigsaw ........................... 32 Tabel 3 : Hasil Pre test dan post test siklus I ................................................................ 36 Tabel 4 : Hasil Pre test dan post test siklus II .............................................................. 40 Tabel 6 : Hasil pre test dan post test siklus I ................................................................ 45
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 1.Model Dasar Penelitian Tindakan Kelas ....................................................... 8
1
BAB I
A. Latar Belakang Dalam dunia pendidikan guru menduduki peranan yang sangat penting, karena guru itulah yang bertanggung jawab dalam pembentukan pribadi anak didiknya. Sementara itu tujuan pendidikan dalam Islam secara garis besar adalah untuk membina manusia agar menjadi hamba Allah yang sholeh dengan seluruh aspek kehidupan, baik perbuatan, pikiran dan perasaannya. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al Mujadalah : 11.
Artinya : Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Qs. Al Mujadalah : 11) Sesuai dengan undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Bab 13 ayat 2 tentang Sistem Pendidikan Nasional, jabatan guru sebagai pendidik merupakan jabatan profesional. Untuk itu profesionalisme guru dituntut agar terus berkembang sesuai dengan perkembangan jaman, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kebutuhan masyarakat termasuk kebutuhan terhadap sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki kapabilitas untuk mampu bersaing baik di forum regional maupun internasional (Depdiknas, 2004 : 1).
Untuk mencapai manusia yang berkualitas didalam sekolah maka guru dituntut untuk selalu berusaha meningkatkan profesionalismenya dengan cara memahami dan menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan disampaikan kepada muridnya. Fiqih merupakan salah satu bidang studi Agama Islam yang dipelajari oleh semua siswa di MI Blotongan dari kelas I sampai kelas VI. Pada dasarnya pelajaran fiqih diberikan pada siswa adalah untuk menyiapkan siswa agar dapat menggunakan fiqih secara tepat didalam kehidupan sehari-hari. Dengan bekal fiqih yang matang maka diharapkan dapat membantu memberi solusi terhadap berbagai permasalahan khususnya mengenai hukum-hukum Agama Islam. Pada masa lalu proses belajar mengajar untuk pelajaran fiqih cenderung terlalu fokus pada guru, dan kurang terfokus pada siswa. Sehingga dalam proses belajar mengajar hanya guru yang aktif sementara siswa cenderung pasif. Indikator tersebut dapat dilihat dari perilaku siswa yang kurang antusias ketika pelajaran sedang berlangsung, rendahnya pemusatan perhatian siswa serta rendahnya respon umpan balik dari siswa terhadap pertanyaan guru. (Bisri 2003:2). Akibatnya penguasaan dan pemahaman mata pelajaran fiqih pada siswa kelas IV MI Blotongan sampai saat ini belum mencapai hasil yang memuaskan. Berdasarkan ulangan harian dan ulangan umum menunjukkan masih banyak yang nilainya baru sebatas nilai minimal lulus (60). Berdasarkan identifikasi guru fiqih, hal ini berkaitan dengan rendahnya minat dan motivasi sehingga siswa kurang bersemangat dan cepat bosan saat pembelajaran berlangsung.
2
3
Mengingat permasalahan diatas, maka diperlukan suatu metode yang tepat agar tujuan pembelajaran fiqih khususnya pada materi salat Id dapat tercapai sesuai yang diharapkan. Dalam upaya meningkatkan hasil belajar fiqih, khususnya dalam materi sholat Ied pada siswa kelas kelas IV
MI Blotongan, penulis
menerapkan metode Student Teams Achievement Divisions (STAD). Metode ini dipilih karena merupakan salah satu metode pembelajaran yang lebih menekankan pada aktivitas dan kreatifitas siswa. B. Rumusan Masalah Penulis merumuskan permasalahan yang akan dibahas sebagai berikut : Apakah penggunaan metode Student Teams Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar fiqih pada siswa kelas IV MI Blotongan
tahun
pelajaran 2010/ 2011 ? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : Peningkatan hasil belajar fiqih melalui penggunaan metode Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada siswa kelas IV MI Blotongan tahun pelajaran 2010 / 2011. D. Hipotesis Tindakan Hipotesis penelitian berdasarkan berbagai pertimbangan mengenai permasalahan yang dihadapi guru dalam pembelajaran fiqih, adalah penggunaan metode Student Teams Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran fiqih pada siswa kelas IV MI Blotongan tahun pelajaran 2010/2011.
E.
Manfaat Penelitian Penulis berharap hasil penelitian ini bermanfaat bagi : 1. Manfaat Teoritis, untuk mengembangkan teori pembelajaran. 2. Manfaat praktis a) Siswa, dapat meningkatkan hasil belajar fiqih. b) Guru, dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk mengembangkan kegiatan pembelajaran. c) Sekolah, sebagai perbaikan proses pembelajaran dan peningkatan mutu sekolah
F.
Definisi Operasional Supaya tidak terjadi kesalahpahaman yang diakibatkan oleh penafsiran
yang berbeda, maka berikut ini dijelaskan maksud yang
terkandung dalam penelitian tindakan kelas ini. Penjelasan definisi operasional ini juga berfungsi sebagai batasan – batasan pembahasan yang sesuai dengan judul penelitian dan tujuan yang ingin dicapai. 1. Pembelajaran kooperatif Pembelajaran kooperatif adalah strategi belajar dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan yang berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota saling bekerja sama dan membantu memahami suatu bahan pembelajaran artinya belajar belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pembelajaran dan mempunyai ciri-ciri, manfaat, keterampilan-keterampilan
serta
tipe-tipenya
yaitu
student
team 4
achievement divisons (STAD), team games tournament (TGT), jigsaw, penyelidikan kelompok, think pair share dan numberel head together. Pembelajaran kooperatif bukanlah gagasan baru dalam dalam dunia pendidikan , tetapi sebelum masa belakang ini, metode ini hanya di gunakan oleh beberapa guru untuk tujuan-tujuan tertentu,seperti tugastugas atau laporan kelompok tertentu, namun demikian penelitian selama dua puluh tahun terakhir ini telah telah meng indentifikasikan metode pembelajaran komperatif yang dapat di gunakansecara efektif pada setiap tingkatan kelas dan untuk mengajarkan berbagai macam mata pelajaran ( E slevin 2008: 4 ) 2. Ciri-ciri dalam pembelajaran kooperatif a. Siswa
bekerja
dalam
kelompok
secara
kooperatif
untuk
menyelesaikan materi belajarnya. b. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah. c. Bilamana mungkin, anggota kelompok juga berasal dari ras, budaya, suku dan jenis kelamin yang berbeda. d. Penghargaan lebih berorientasi pada kelompok daripada individu. 3. Student team achievement division (STAD) Student team achievement divisions (STAD) merupakan tipe pembelajaran
kooperatif
yang
paling
sederhana
dimana
siswa
ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan empat orang yang merupakan campuran menurut tingkat kinerja, jenis kelamin dan suku.
5
Guru menyajikan pelajaran kemudian siswa bekerja dalam tim untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut. Akhirnya, seluruh siswa dikenai kuis tentang materi itu dimana pada saat kuis mereka tidak boleh saling membantu. Skor kuis para siswa dibandingkan dengan rata-rata pencapaian merka sebelumnya,dan masing masing tim akan di berikan poin berdasarkan tingkat kemajuan yang
diraih
siswa
di
bandingkan
hasil
yang
mereka
capai
sebelumnya,poin ini kemudian di jumlahkan untuk memperoleh skor tim,
dan
tim
yang
berhasil
memenuhinkriteria
tertentu
akan
mendapatkan sertifikat atau penghargaan lainya, seluruh rangkaian kegiatan termasuk presentasi yang di sampaikan guru, praktik tim, dan kuis biasanya memerlukan waktu 3-5 periode kelas. http://trisnimath.blogspot.com/ 4.Langkah-langkah pembelajaran dalam STAD Fase 1 : Guru presentasi di depan kelas, menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan informasi tentang materi yang akan dipelajari, misalnya konsep, materi secara garis besar dan prosedur kegiatan (eksperimen). Guru juga perlu menjelaskan tata cara kerjasama dalam kelompok, dalam menjalankan metode STAD. Fase 2
: Guru membentuk kelompok, berdasarkan kemampuan (prestasi sebelumnya), jenis kelamin, ras dan etnik. Jumlah anggota tiap kelompok antara 3-5 orang siswa
6
Fase 3
: Bekerja dalam kelompok, Siswa belajar bersama, diskusi, menjawab soal atau mengerjakan eksperimen sesuai LKS yang diberikan guru
Fase 4
: Scafolding. Guru melakukan bimbingan kepada kelompok atau kelas
Fase 5
: Validation. Guru mengadakan validasi hasil kerja kelompok dan memberikan kesimpulan hasil tugas kelompok
Fase 6
: Quizzes. Guru mengadakan kuis secara individual. Hasil nilai yang diperoleh tiap anggota, dikumpulkan, kemudian dirata-rata dalam kelompok, untuk menentukan predikat kelompok. Dalam menjawab quiz, anggota tidak boleh saling membantu.
Fase 7
: Penghargaan kelompok : Berdasarkan skor penghitungan yang diperoleh anggota, dirata-rata. Hasilnya untuk menentu-kan predikat tim
Fase 8
: Evaluasi oleh guru
b. Hasil Belajar Mata Pelajaran Fiqih Menurut WJS Poerwadarminto (1999:300), Hasil adalah sesuatu yang diadakan oleh usaha. Menurut S Nasution (1988:39), belajar adalah perubahan kelakuan berkat pengalaman dan latihan. Dengan demikian yang dimaksud hasil belajar adalah hasil suatu proses perubahan kearah perubahan perilaku dan perubahan sikap yang bersifat permanen dan tahan lama dan terbentuk sebagai akibat interaksi dengan lingkungannya.
7
Fiqih dalam penelitian ini merupakan salah satu bidang studi Agama Islam yang diajarkan di kelas IV MI Blotongan . Fiqih menurut bahasa berarti faham. Sedang dalam terminologi Islam, fiqih adalah hukum-hukum Islam tentang perilaku dan perbuatan manusia Mata pelajaran fiqih merupakan mata pelajaran tentang ilmu yang mengatur kehidupan pribadi dan masyarakat muslim serta umat Islam, negara Islam dengan hukum-hukum syari’at baik yang berkaitan dengan hubungan seorang muslim dengan Allah, ataupun yang berkaitan dengan hubungan antara seorang muslim dengan dirinya sendiri dan orang lain ( Qordlowi, 2001:1) Sedangkan maksud dari hasil belajar mata pelajaran fiqih di sini adalah nilai yang diperoleh pada mata pelajaran fiqih khususnya pada materi salat Idul Fitri dan Idul Adha. G. Metode Penelitian. 1. Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini dilakukan selama 1 bulan yaitu terhitung dari tanggal 10 Juli – 10 Agustus 2010. Lokasi penelitian ini adalah MI Blotongan Salatiga. 2. Subjek Penelitian Subyek dari penelitian ini adalah siswa kelas IV MI Blotongan sejumlah 15 siswa yang terdiri 6 putra dan 9 putri serta masih menempuh semester 1 tahun pelajaran 2010/2011.
Kemampuan siswa dalam pembelajaran fiqih
masih perlu peningkatan, hal ini terlihat dari hasil belajar yang kurang memuaskan. Sebagian besar siswa nilainya baru sebatas KKM (60).
8
3.
Langkah-langkah Penelitian Menurut
Kurt
Lewin
(dalam
Sarwiji
Suwandi,
2007:14),
menggambarkan penelitian tindakan sebagai serangkaian langkah yang membentuk spiral. Setiap langkah mempunyai empat tahap, yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting),
pengamatan
(observing),
dan refleksi
(reflecting). Langkah-langkah penelitian itu dapat dilihat pada gambar di bawah ini
PLANNING
REFLECTING
ACTING
OBSERVING
Gambar 1. Model Dasar Penelitian Tindakan Kelas a. Tahap pelaksanaan penelitian siklus Penulis akan melakukan penelitian dalam tiga siklus. Yaitu siklus I, dan siklus II. Adapun langkah-langkah yang dilaksanakan dalam ke dua siklus sama. Tahap-tahap pelaksanaan penelitian dalam setiap siklus
meliputi
kegiatan-kegiatan sebagai berikut : 1) Tahap perencanaan a) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
yang
9
berkaitan dengan materi pengertian dan sunah-sunah salat Idul Fitri dan Idul Adha. b) Membuat kisi-kisi soal. c) Membuat butir-butir soal. d) Mempersiapkan lembar observasi. 2) Tahap tindakan Berdasarkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), maka tahap tindakan dalam siklus di rencanakan sebagai berikut : a) Kegiatan Pendahuluan 1) Guru memberi salam kepada siswa kemudian memulai pembelajaran dengan membaca basmalah dan membaca doa. 2) Guru memberi motivasi kepada siswa dengan menyampaikan manfaat dari materi yang akan dipelajari 3) Guru memberi soal pre test kepada siswa. b) Kegiatan Inti 1) Guru presentasi di depan kelas, menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan informasi tentang pengertian dan sunah-sunah salat Idul Fitri dan Idul Adha dan tata cara kerjasama dalam kelompok, dalam menjalankan metode STAD. 2) Guru membagi siswa menjadi kelompok kecil beranggotakan 4 siswa
10
3) Siswa bekerjasama dalam kelompok masing-masing, diskusi, dan membahas materi serta mengerjakan tugas yang diberikan guru. 4) Guru membimbing kerja kelompok, mengamati psikomotorik dan sikap siswa secara individual dalam kerja kelompok 5) Guru melakukan validasi dari hasil kerja kelompok dan memberikan kesimpulan hasil tugas kelompok 6) Guru mengadakan kuis secara individual. Hasil nilai yang diperoleh tiap anggota, dikumpulkan, kemudian dirata-rata dalam kelompok, untuk menentukan predikat kelompok. Dalam menjawab quiz, anggota tidak boleh saling membantu. 7) Guru memberi penghargaan kepada kelompok berdasarkan rata-rata skor penghitungan yang diperoleh anggota. c) Kegiatan Penutup 1) Guru menyampaikan kesimpulan dari pembelajaran 2) Guru memberi soal post test kepada siswa. 3) Observasi Adapun kegiatan guru selama proses ini adalah : a) Memperhatikan respon siswa pada saat pembelajaran pengertian dan sunah-sunah salat Idul Fitri dan Idul Adha berlangsung. b) Mengamati situasi selama proses pembelajaran. c) Mengamati perubahan yang terjadi selama proses pembelajaran. d) Memperhatikan kesulitan-kesulitan siswa dalam pembelajaran.
11
4) Refleksi Adapun kegiatan guru selama proses ini adalah : a) Mencermati hasil pembelajaran dan mengkaji sejauh mana kompetensi yang ingin dicapai telah dikuasai siswa pada materi tentang pengertian dan sunah-sunah salat Idul Fitri dan Idul Adha. b) Mengevaluasi mekanisme tindakan, jika ditemukan langkahlangkah tindakan yang kurang tepat, maka perlu dilakukan tindakan lagi secara lebih terfokus c) Menegaskan kembali tentang hasil yang telah dicapai, d) Menindaklanjuti hasil pencapaian siswa dalam pembelajaran pada siklus berikutnya. 4. Instrument Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Butir soal tes b. Lembar observasi c. Lembar hasil belajar siswa 5. Pengumpulan Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut : a. Tes, digunakan untuk mendapatkan data berupa nilai hasil belajar fiqih salat Idul Fitri dan Idul Adha.
12
b. Observasi, digunakan untuk mendapatkan data mengenai keadaan kelas, suasana pembelajaran, kreatifitas guru, keaktifan siswa dan sebagainya. Kegiatan observasi dari penelitian ini mencakup dua hal, yaitu : 1) Observasi terhadap guru. Observasi terhadap guru dilaksanakan untuk memperoleh data tentang tingkat keaktifan guru dalam mengelola kelas sebagai upaya mengantarkan siswa mencapai kompetensi dasar. Observasi ini dilakukan oleh teman guru 2) Observasi terhadap siswa Observasi terhadap siswa dilakukan untuk mendapatkan data tentang keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. 6. Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data kuantitatif dan analisis data kualitatif. a. Analisis data kuantitatif Analisis data kuantitatif dipergunakan untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan kemampuan siswa terhadap hasil belajar fiqih dengan diterapkannya metode STAD, yang berupa nilai hasil pre test dan post test tiap siklus. Siklus pembelajaran dihentikan jika telah tercapai peningkatan hasil belajar
siswa ditunjukkan dengan sekurang-kurangnya 85% dari
keseluruhan siswa yang ada di kelas tersebut memperoleh nilai KKM (Mulyasa, 2004:99)
13
b. Analisis data kualitatif Analisis data kualitatif dipergunakan untuk menganalisa data-data kualitatif selama proses observasi tindakan kelas. H.
Sistematika Penulisan Penulis membagi penulisan laporan penelitian ini menjadi tiga bagian,
masing-masing bagian dapat diperinci kedalam bagian yang lebih kecil. A. Bagian Awal Halaman Judul, Halaman persetujuan Pembimbing, Pengesahan,
Motto,
Persembahan, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar, Daftar Lampiran, Abstraksi. B. Bagian Inti Bab I. Pendahuluan, meliputi : latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian. Bab II. Kajian Pustaka ,meliputi : 1. Hasil belajar fiqih (meliputi : Hakikat belajar, Mata pelajaran fiqih dan Hasil belajar fiqih); 2. Metode STAD (Student Teams Achievement Division). 3. Pengaruh penggunaan metode STAD dalam pembelajaran fiqih. Bab III. Metodologi Penelitian, meliputi : Waktu dan tempat penelitian, Jenis penelitian,
Setting Penelitian, Dampak penelitian, Tahap-tahap
Penelitian, Metode Pengumpulan Data, Instrumen Pengumpulan Data, Analisis Data.
14
Bab IV. Hasil Peneltian dan Pembahasan, meliputi : diskripsi data pra siklus, deskripsi siklus satu, Deskripsi Siklus Dua, Pembahasan Tiap Siklus dan antar Siklus, Hasil Penelitian. Bab V. Penutup, meliputi kesimpulan, Implikasi/Rekomendasi dan Saran.
C. Bagian Akhir Daftar Pustaka, lampiran-lampiran, daftar riwayat hidup penulis.
15
16 BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar Fiqih 1. Hakikat Belajar Belajar merupakan kegiatan yang wajib kita lakukan, pada kenyataanya kita belajar setiap hari dalam kehidupan ini.menuntut ilmu merupakan bagian dari belajar, maka sudah selakyaknya kita sebagai manusia harus belajar dan menuntut ilmu ,seperti kata pepatah ; „tuntutatlah ilmiu dari buaian sampai ke liang lahat „.manusia bisa berkembang sedemikian maju karena proses belajar dari sejak nenek moyang atau orang tua kita terdahulu, terus menerus mencari perubahan dan inovasi terbaru untuk perkembangan peradaban manusia. Deangan adanya perubahan dalam pola berprilaku, hal ini telah menandakan bahwa seseorang dalam proses belajar. Perbuatan belajar adalah perbuatan yang disengaja oleh seseorang untuk mengubah kemampuan dan perilaku (pengetahuan, sikap-kepribadian, dan kecakapan-ketrampilan) dirinya melalui berbagai pengalaman dan latihan (Tatang M. Arifin , 2003:1). Menurut S. Nasution (1988:39),
belajar adalah perubahan kelakuan berkat
pengalaman dan latihan. Jadi dalam hal ini belajar membawa sesuatu perubahan pada individu yang belajar. Perubahan itu tidak hanya mengenai jumlah pengetahuan melainkan juga dalam bentuk kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, penghargaan, minat, penyesuaian yang pada intinya mengenai segala aspek pribadi seseorang. Seseorang yang telah belajar tidak sama lagi dibandingkan dengan saat sebelumnya, karena ia lebih sangggup menghadapi kesulitan memecahkan masalah atau menyesuaikan
17 diri dengan keadaan. Ia tidak hanya menambah pengetahuannya, akan tetapi dapat pula menerapkannya secara fungsional dalam situasi hidupnya. Dari beberapa definisi dapat disimpulkan,belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang meliputi pengetahuan (kognitif) dan ketrampilan (psikomotorik) maupun yang menyangkut nilai sikap (afektif). Perubahan tersebut terjadi sebagai akibat interaksi dengan lingkungannya dan bersifat permanen, tahan lama dan menetap.(Tatang M. Arifin , 2003:3) Dengan demikian yang dimaksud hasil belajar adalah perubahan kearah perubahan perilaku dan perubahan sikap
hasil suatu proses meliputi pengetahuan
(kognitif) dan ketrampilan (psikomotorik) maupun sikap (afektif),yang bersifat permanen dan terbentuk sebagai akibat interaksi dengan lingkungannya. http;//id.wikipedia.org/wiki/ 2. Mata Pelajaran Fiqih a. Pengertian Fiqih Fiqih Adalah ilmu yang membahas ajaran islam dalam aspek hukum atau syariat.oleh sebab itu,selain
di sebut dengan fiqih juga sering dipergunakan
istilah”syariat “atau “tasri‟walupun dalam arti luas,kedua kata tersebut berarti ajaran islam secara menyuruh. Dengan pengertian di atas itu pula,jelas bahwa fiqih berbeda dengan ilmu tauhid yang membahas ajaran islam dalam aspek ke imanan/aqidah dan berbeda pula dengan ilmu ahlaq yang membahas ajaran islam dalam aspek moral dan etika. Mata pelajaran fiqih berisi aspek hukum syara tidaklah berarti bahwa mata pelajaran ini tidak mngemban tugas pembingbingan, sebab mata pelajaran kelompok pendidikan agama, sealin berfungsi menyampaikan ajaran islam, juga sekaligus berfungsi
18 membimbing anak didik ke arah tumbuhnya keyakinan akan kebenaran ajaran agama serta tumbuhnya kebiasaan untuk melaksanakannya. ( Anis Tanwir. 2009:13) b. Ruang Lingkup Kajian Fiqih Seperti yang tergambar dalam devinisi fiqih, yaitu : ilmu tentang hokum-hukum syariah praktis yang di istinsahkan dari dalil-dalilnya yng terinci. Objek yang menjadi pembahasan ilmu fiqih adalah hokum-hukum syariah yang berkenaan dengan perbuatan mukallaf dalam hubungannya dengan Allah, dengan sesama manusia, dan dengan mahluk lain.para ulama member rincian berbeda-beda tentang objek pembahasan ilmu fiqih ini, (M.Suparta : 1995 :3) namun secara garis besar dapat disimpulakn bahwa ilmu fiqih mencangkup materi sebagai berikut: 1. Ibadah, pada pokoknya mencangkup : thoharoh, sholat, zakat, puasa, iktikaf, haji, pengurusan jenazah, jihad, sumpah dan nadzar. 2. Ahkwalus syahsiyah yang pada pokoknya mencangkup hokum yang berkenaan dengan perkawinan seperti: nikah, talaq, rujuk, idah, ilah, zihar, li‟an, dan nafaqoh. 3. Muamalah yang pada pokoknya mencangkup hukuk-hukum yang berkenaan dengan harta benda dan pemiliknnya seperti : jual beli, utang piutang, pinjam meminjam, sewa menyewa, upah mengupah, paroan kebun, sufah, gadai, hawalah, wakalah, ariah, mawaris, wasiat, hibah, sodaqoh, taflis, luqotoh, dan memerdekakan budak. 4. Al-ath‟imah yang pada pokoknya mencangkup hukum makanan minuman, binatang halal dan haram, penyembelihan binatang, pemburuan binatang, korban, dan aqiqoh.
19 5. Jinayat dan uqubat yang pada pokoknya mencangkup hokum-hukum yang berkenaan dengan tindak kejahatan dan saksi hukumnya seperti : pembunuhan, penganiayaan, diyat, zina, dan hadnya mencuri, merampok, minum khomer dan hadnya. 6. Qadha/peradilan pada pokoknya mencangkup hokum dalam pengadilan seperti : tata cara pemeriksaan perkara, hakim, kesaksian, bukti orang yang berperkara, dan sumpah.(M.Suparta : 1995 :5) Setelah mengetahui garis besar isi yang terkandung dalam ilmu fiqih sekarang mulai mempelajari ruang lingkup mata pelajaran fiqih untuk madrasah ibtidaiyah. ruang lingkup mata pelajaran fiqih madrasah ibtidaiyah secara umum telah mencangkup dalam rumusan tujuan mata pelajaran dan tujuan pengajaran fiqih, yaitu 1. Dalam tujuan mata pelajaran fiqih : syariat islam. 2. Dalam tujuan pembelajaran, dirinci lebih lanjut menjadi 35 topik, yaitu : a. Rukun islam dan lafal syahadatain serta artinya. b. Konsep bersih dan suci. c. Wudhu dan tayamum. d. Gerakan dan bacaan aba-aba dalam sholat. e. Tata cara sholat. f. Sholat fardhu. g. Adzan dan iqomah. h. Ketentuan-ketentuan sholat. i. Tata Scara sholat berjamah. j. Tata cara sholat jumat.
20 k. Bacaan do‟a dalam sholat. l. Tata cara dalam keadaan sakit. m. Tata cara sholat rawatib. n. Tata cara sholat tarawih dan witir. o. Tata cara sholat sunat tahajud. p. Tata cara sholat jama‟ qashar. q. Tata cara sujud sahwi. r. Ketentuan tata cara puasa. s. Amalan dalam bulan romadhon. t. Hari-hari di larang puasa dan hari-hari disunatkan berpuasa. u. Tata cara pinjam meminjam, sewa menyewa, dan upah. v. Ketentuan tentang zakat. w. Benda-benda wajib zakat.(M. Suparta,dkk :1995;4-5) 3. Tujuan pembelajaran fiqih Tujuan adalah sasaran yang dituju dari setiap kegiatan belajar mengajar. http://www.lintasberita.com/Lifestyle/Pendidikan/Tujuan-Pembelajaran. Secara haqiqi tujuan itu bergerak dari yang rendah hingga yang tinggi, yaitu tujuan Instruksional (tujuan pembelajaran), tujuan kurikulum, tujuan institusional, dan tujuan pendidikan nasional. Tujuan pembelajaran merupakan tujuan intermeder (antara), yang paling langsung dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Tujuan pembelajaran adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai oleh kegiatan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dikenal ada dua, yaitu Tujuan Umum dan Tujuan Khusus. http://www media-untuk-pembelajaranfiqih.html
21 Tujuan pembelajaran kooperatif berbeda dengan kelompok konvensional yang menerapkan sistem kompetisi, di mana keberhasilan individu diorientasikan pada kegagalan orang lain. Sedangkan tujuan dari pembelajaran kooperatif adalah menciptakan situasi di mana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya. a. Umum Mata Pelajaran Fiqih dalam pengertian luas adalah bagian dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang diarahkan untuk menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan mengamalkan hukum Islam, yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya (way of life) melalui kegiatan bimbingan, pengajaran,
latihan,
penggunaan
pengalaman,
pembiasaan
dan
keteladanan.
http://id.wordpress.com/tag/fiqh-islam/ Mata pelajaran Fiqih ini meliputi: Fiqih Ibadah, Fiqih Muamalah, Fiqih Munakahat, Fiqih Jinayah, Fiqih Siyasah, dan Ushul Fiqih. Hal ini menggambarkan bahwa ruang lingkup Fiqih mencakup perwujudan keserasian, keselarasan, dan keseimbangan hubungan manusia dengan Allah Swt., dengan diri sendiri, sesama manusia, makhluk lainnya, maupun lingkungannya (hablun minallah wa hablun minannas).(M Suparta dkk:1955: 6).
22 Mata pelajaran Fiqih berfungsi untuk : a) Penanaman nilai-nilai dan kesadaran beribadah peserta didik kepada Allah Swt. sebagai pedoman mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat; b) Penanaman kebiasaan melaksanakan hukum Islam di kalangan peserta didik dengan ikhlas dan perilaku yang sesuai dengan peraturan yang berlaku di Madrasah dan masyarakat; c) Pembentukan kedisiplinan dan rasa tanggung jawab sosial di madrasah dan masyarakat; d) Pengembangan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt. serta akhlak mulia peserta didik seoptimal mungkin, yang telah ditanamkan lebih dahulu dalam lingkungan keluarga; e) Pembangunan mental peserta didik terhadap lingkungan fisik dan sosial melalui Fiqih Islam; f) Perbaikan kesalahan-kesalahan, kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan dan pelaksanaan ibadah dalam kehidupan sehari-hari; www.mickdonald.com./mediab. Madrasah ibtidaiyah Mata pelajaran Fiqih di Madrasah Ibtidaiyah adalah salah satu bagian mata pelajaran Pendidikan agama Islam yang diarahkan untuk menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, dan mengamalkan hukum islam, yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan serta penggunaan pengalaman.. (Suparta,dkk :1995;1) Tujuan mata pelajaran fiqih di Madrasah Ibtidaiyah adalah :
23 1. Mengembangkan minat untuk mengenal dan mempelajari syariat untuk tanggap terhadap kehidupan lingkungan. 2. Menumbuhkan sikap keingin tahuan tentang syariat islam 3. Menunbuhkan kesadarn dan tanggung jawab dalam mengamalkan syariat islam dalam kehidupan sehari-hari. 4. Menyiapkan mereka untuk mengikuti pendidkan di sekolah lanjutan tingkat pertama.(M. Suparta,dkk :1995;8) Berdasarkam dari segi materi pelajaran, pembelajaran fiqih kelas IV (MI) bertujuan: 1. Siswa dapat mengetahui pengertian dari sholat iedul adha dan iedul fitri. 2. Siswa dapat memahami perbedaan antara sholat iedul adha dan iedul fitri. 3. Siswa dapat mengetahui dan memahami waktu, niat, dan tata cara sholat idul fitri dan idul adha. 4. Hasil Belajar Fiqih Hasil belajar adalah merupakan suatu puncak proses. Hasil belajar terjadi karena evaluasi guru. Hasil belajar dapat berupa dampak pengajaran dan dampak pengiring. Kedua dampak tersebut bermanfaat bagi guru dan siswa. Hasil belajar dapat diperoleh melalui kegiatan evaluasi yang merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan belajar antar guru dan siswa. Menurut Sudjana (1988:13) hasil belajar dapat dikategorikan menjadi tiga bidang, yaitu bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar bidang kognitif meliputi penguasaan intelektual yang meliputi pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Hasil belajar bidang afektif tampak dalam berbagai tingkah laku seperti atensi/perhatian terhadap
24 pelajaran, disiplin, motivasi belajar, kebiasaan belajar, dan menghargai guru serta teman. Sedang hasil belajar bidang psikomotorik meliputi kemampuan dan keterampilan dalam bertindak serta berperilaku. http://anwarholil.blogspot.com/2008/04/mengoptimalkanhasil-belajar-kognitif.html Hasil belajar antara siswa jelas akan berbeda-beda, karena dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu, antara lain : a) Faktor Internal Yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa, antara lain faktor kecerdasan, bakat, minat, dan motivasi. A. Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya atau dorongan dari dalam diri sendiri untuk melakukan sesuatu.. Beberapa faktor di bawah ini sedikit banyak memberikan penjelasan mengapa terjadi perbedaaan motivasi belajar pada diri masing-masing orang, di antaranya:
Perbedaan fisiologis (physiological needs)
Perbedaan rasa aman (safety needs),
Perbedaan kasih sayang atau afeksi (love needs) yang diterimanya
Perbedaan harga diri (self esteem needs).
Perbedaan aktualisasi diri (self actualization http//www.motivasi-islam.com
25 Terdapat 2 faktor yang membuat seseorang dapat termotivasi untuk belajar, yaitu:
Pertama, Motivasi belajar berasal dari faktor internal. Motivasi ini terbentuk karena kesadaran diri atas pemahaman betapa pentingnya belajar untuk mengembangkan dirinya dan bekal untuk menjalani kehidupan.
Kedua, Motivasi belajar dari faktor eksternal, yaitu dapat berupa rangsangan dari orang lain, atau lingkungan sekitarnya yang dapat memengaruhi psikologis orang yang bersangkutan. http://shared2us.wordpress.com
B. Kecerdasan Adalah kemampuan belajar disertai kecakapan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya. kemampuan ini sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya intelegensi yang normal selalu menunjukkan kecakapan sesuai dengan tingkat perkembangan sebaya. adakalanya perkembangan ini ditandai oleh kemajuan-kemajuan yang berbeda antara satu anak dengan anak yang lainnya, sehingga seseorang anak pada usia tertentu sudah memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kawan sebayanya. Oleh karena itu jelas bahwa faktor intelegensi merupakan suatu hal yang tidak diabaikan dalam kegiatan belajar mengajar. ( Pahyono, 2004;34 ) Terdapat beberapa cara untuk mendefinisikan kecerdasan. Dalam beberapa kasus, kecerdasan bisa termasuk kreativitas, kepribadian, watak, pengetahuan, atau kebijaksanaan. Namun, beberapa psikolog tak memasukkan hal-hal tadi dalam kerangka definisi kecerdasan. Kecerdasan biasanya merujuk pada
26 kemampuan atau kapasitas mental dalam berpikir, namun belum terdapat definisi yang memuaskan mengenai kecerdasan. C. Bakat Adalah kemampuan tertentu yang telah dimiliki seseorang sebagai kecakapan pembawaan. Ungkapan ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Ngalim Purwanto (1986:28) bahwa “bakat dalam hal ini lebih dekat pengertiannya dengan kata aptitude yang berarti kecakapan, yaitu mengenai kesanggupan-kesanggupan tertentu. D. Minat Adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenai beberapa kegiatan. Kegiatan yang dimiliki seseorang diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa sayang. Kesimpulan dari definisi di atas tentang minat, bahwa minat merupakan suatu perhatian khusus terhadap suatu hal tertentu yang tercipta dengan penuh kemauan dan tergantung dari bakat dan lingkungannya. Minat dapat dikatakan sebagai dorongan kuat bagi seseorang untuk melakukan segala sesuatu dalam mewujudkan pencapaian tujuan dan cita-cita yang menjadi keinginannya. http://shared2us.wordpress.com b) Faktor Eksternal Yaitu faktor yang berasal dari luar individu, antara lain : faktor keluarga, keadaan lingkungan sekolah, dan keadaan lingkungan masyarakat. a. Faktor keluarga
27 Adalah fitrah manusia di alam fana ini, bahwa dalam menjalani kehidupannya manusia tidak bisa hidup sendirian. Setiap manusia pasti membutuhkan manusia yang lain sebagai pasangan hidup, sebagai teman untuk berkomunikasi, sebagai tempat untuk berbagi perasaan suka dan duka, atau teman untuk bertukar pikiran. Untuk memenuhi itu semua, setiap manusia perlu membentuk sesuatu yang menurut pengertian umum disebut keluarga. Untuk membentuk satu keluarga, setiap manusia apakah dia seorang pria atau wanita perlu bergaul (berkomunikasi) dengan lawan jenisnya dalam rangka menuju sesuatu yang sudah dicontohkan oleh Rasulullah Saw, yaitu melangsungkan pernikahan. http://eprints.undip.ac.id/.pdf Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam masyarakat tempat seseorang dilahirkan dan dibesarkan. Adanya rasa aman dalam keluarga sangat penting dalam keberhasilan seseorang dalam belajar. Rasa aman itu membuat seseorang akan terdorong untuk belajar secara aktif, karena rasa aman merupakan salah satu kekuatan pendorong dari luar yang menambah motivasi untuk belajar.(Nana.1989:30) b. Lingkungan sekolah Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal pertama yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa, karena itu lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong untuk belajar yang lebih giat. Keadaan sekolah ini meliputi cara penyajian pelajaran, hubungan guru dengan siswa, alatalat pelajaran dan kurikulum. Hubungan antara guru dan siswa kurang baik akan mempengaruhi hasil-hasil belajarnya. Lingkungan siswa dapat berupa lingkungan
28 alam,
lingkungan
tempat
tinggal
pergaulan
sebaya
dan
kehidupan
kemasyarakataan. Oleh karena itu kondisi lingkungan yang sehat kerukunan hidup, ketertiban pergulan perlu dipertinggi mutunya. Dengan lingkunagn yang aman, tentram, tertib, dan indah maka semangat dan motivasi belajar siswa mudah di perkuat. http://www.sabda.org/c3i/anak_yang_kesulitan_belajar_0 c. Lingkunganmasyarakat. Di samping orang tua, lingkungan juga merupakan salah satu faktor yang tidak sedikit pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa dalm proses pelaksanaan pendidikan. Karena lingkungan alam sekitar sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan pribadi anak, sebab dalam kehidupan sehari-hari anak akan lebih banyak bergaul dengan lingkungan dimana anak itu berada. Hasil belajar fiqih merupakan manfaat yang diperoleh
setelah
melaksanakan pembelajaran fiqih. Hasil belajar ini meliputi berbagai aspek antara lain aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan psikomotorik (praktik pengamalan). Aspek kognitif berupa bertambahnya pengetahuan dan pemahaman secara baik hal ini ditunjukkan oleh hasil ulangan formatif maupun ulangan umum yang memuaskan. Aspek afektif berupa sikap yang dimiliki siswa setelah melaksanakan pembelajaran. Aspek psikomotorik berupa praktik pengamalan yang dapat dilakukan baik saat pembelajaran berlangsung maupun setelah usai pembelajaran -pembelajaran-fiqih.html -
29 5. Indikator keberhasilan belajar fiqih Keberhasilan adalah sebuah kemenangan, untuk bisa meraih yang keberhasilan, maka harus mempunyai keyakinan untuk itu. Keberhasilan membutuhkan keyakinan. Ketika seseorang merasa yakin, maka secara otomatis akan memperoleh atau menghasilkan sebuah kekuatan, ketrampilan dan juga menghasilkan suatu energi yang diperlukan untuk sebuah keberhasilan. Belajar secara etimologi adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Belajar berasal dari kata ajar yang artinya petunjuk yang di berikan kepada orang supaya diketahui atau diturut. Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memeperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Dari pengertian keberhasilan dan belajar kita dapat mengetahui bahwa keberhasilan belajar adalah tercapainya keadaan proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Indikator keberhasilan belajar mengajar .Keberhasilan atau kegagalan dalam proses belajar mengajar merupakan sebuah ukuran atas proses pembelajaran. http://home.unpar.ac.id/~fisip/keberhasilanBelajar.PDF B. Metode Student Teams Achievement Divisions (STAD) 1. Pengertian Metode adalah cara yang berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan (Sutan Zanti Arbi, 1993:28). Metode Student Teams Achievement Divisions (STAD) merupakan metode pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh Robert Slavin dan kawankawan dari universitas John Hopkins (Sugiyanto:2007).
30 STAD (Student Teams Achievement Division) merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang di dalamnya siswa dibentuk kedalam kelompok belajar yang terdiri dari lima atau enam anggota yang mewakili sijwa dengan tingkat kemampuan dan jenis kelamin yang berbeda, atau kelompok ditentukan secara heterogen. Menurut Slavin (1995), STAD terdiri dari lima komponen utama, yaitu presentasi kelas, kelompok, tes, nilai peningkatan individu dan penghargaan kelompok. STAD lebih mementingkan sikap dari pada teknik dan prinsip, yakni sikap partisipasi dalam rangka mengembangkan potensi kognitif dan afektif. 2. Langkah-langkah Pelaksanaan Adapun langkah-langkah atau fase-fase dalam pelaksanaan pembelajaran dengan metode Student Teams Achievement Divisions (STAD) sebagai berikut (Pahyono : 2004). Fase 1 : Guru presentasi di depan kelas, menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan informasi tentang materi yang akan dipelajari, misalnya konsep, materi secara garis besar dan prosedur kegiatan (eksperimen). Guru juga perlu menjelaskan tata cara kerjasama dalam kelompok, dalam menjalankan metode STAD. Fase 2
:
Guru
membentuk
kelompok,
berdasarkan
kemampuan
(prestasi
sebelumnya), jenis kelamin, ras dan etnik. Jumlah anggota tiap kelompok antara 3-4 orang siswa Fase 3
: Bekerja dalam kelompok, Siswa belajar bersama, diskusi, menjawab soal atau mengerjakan eksperimen sesuai LKS yang diberikan guru
Fase 4
: Scafolding. Guru melakukan bimbingan kepada kelompok atau kelas
31 Fase 5
: Validation. Guru mengadakan validasi hasil kerja kelompok dan memberikan kesimpulan hasil tugas kelompok
Fase 6
: Quizzes. Guru mengadakan kuis secara individual. Hasil nilai yang diperoleh tiap anggota, dikumpulkan, kemudian dirata-rata dalam kelompok, untuk menentukan predikat kelompok. Dalam menjawab quiz, anggota tidak boleh saling membantu.
Perubahan skor awal (base score) individu dengan skor hasil quiz disebut skor perkembangan. Penghitungan skor perkembangan sebagai berikut : Tabel 1 : Nilai Penghargaan Kelompok (Penghitungan skor Perkembangan) NO
SKOR TES
NILAI PERKEMBANGAN
1.
Lebih dari 20 poin di atas skor awal
30
2
Sama atau hingga 10 poin di atas skor awal
20
3
Sepuluh hingga satu poin di bawah skor awal
10
4
Lebih dari 10 poin di bawah skor awal
5
Fase 7
: Penghargaan kelompok : Berdasarkan skor penghitungan yang diperoleh anggota, dirata-rata. Hasilnya untuk menentu-kan predikat tim (lihat Tabel 2
32
Tabel 2 : Perolehan Skor dan Predikat Tim Tipe STAD dan Jigsaw NO
PREDIKAT TIM
RATA-RATA SKOR
1
Super Team
25 - 30
2
Great Team
20 - 24
3
Good team
15 - 19
Fase 8 : Evaluasi oleh guru 3. Kelebihan Adapun kelebihan metode STAD (Student Teams Achievement Division), antara lain a) Siswa lebih mampu mendengar, menerima, dan menghormati serta menerima orang lain. b) Siswa mampu mengidentifikasiakan perasaannya, juga perasaan orang lain. c) Siswa dapat menerima pengalaman dan dimengerti orang lain. d) Siswa mampu menyakinkan dirinya untuk orang lain dengan membantu orang lain dan menyakinkan dirinya untuk saling mernahami dan mengerti. e) Siswa mampu mengembangkan potensi yang berhasil guna dan berdaya guna, kreatif, bertanggungjawab, mampu mengaktualisasikan, dan mengoptimalkan dirinya terhadap perubahan yang terjadi.
33 4. Kekurangan Adapun kekurangan atau kelemahan dari metode STAD ini adalah waktu yang diperlukan dalam pembelajaran relatif lebih lama. C. Pengaruh Metode Student Teams Achievement Divisions (STAD) Menurut Sugiyanto (2007:14), Student Teams Achievement Divisions (STAD) merupakan metode pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh Robert Slavin dan kawan-kawan dari universitas John Hopkins. Darsono Sigit dan Fauziatul Fajaroh telah menerapkan metode STAD (Students Teams Division Achievement) dan TGT (Teams Games Tournament) Terhadap Kualitas Proses dan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Negeri Dampit Kabupaten Malang tahun 2005. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua metode tersebut dapat diterapkan dalam pembelajaran kimia koloid di SMA dan terjadi peningkatan kualitas proses serta hasil belajar siswa.
34 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Diskripsi Siklus I 1. Tahap perencanaan a
Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang berkaitan dengan materi pengertian dan sunah-sunah salat Idul Fitri dan Idul Adha (Lampiran 1a).
b
Membuat kisi-kisi soal (Lampiran 2a).
c
Membuat butir-butir soal (Lampiran 3a).
d
Mempersiapkan lembar observasi (Lampiran 4a dan 5a).
2. Pelaksanaan Siklus I Siklus I dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 10 Juli 2010 jam pelajaran ke 1-2 Dimulai pukul 07.15 s.d 08.25 selama 70 menit. Materi pembelajaran adalah pengertian dan sunah-sunah salat Idul Fitri dan Idul Adha. Adapun jalannya pelaksanaan pembelajaran siklus I adalah : a) Kegiatan Pendahuluan 1) Guru memberi salam kepada siswa kemudian memulai pembelajaran dengan membaca basmalah dan membaca doa. 2) Guru memberi motivasi kepada siswa dengan menyampaikan manfaat dari materi yang akan dipelajari 3) Guru memberi soal pre test kepada siswa.
35 b) Kegiatan Inti 1) Guru presentasi di depan kelas, menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan informasi tentang pengertian dan sunah-sunah salat Idul Fitri dan Idul Adha dan tata cara kerjasama dalam kelompok, dalam menjalankan metode STAD. 2) Guru membagi siswa menjadi kelompok kecil beranggotakan 4 siswa 3) Siswa bekerjasama dalam kelompok masing-masing, diskusi, dan membahas materi serta mengerjakan tugas yang diberikan guru. 4) Guru membimbing kerja kelompok, mengamati psikomotorik dan sikap siswa secara individual dalam kerja kelompok 5) Guru melakukan validasi dari hasil kerja kelompok dan memberikan kesimpulan hasil tugas kelompok 6) Guru mengadakan kuis secara individual. Hasil nilai yang diperoleh tiap anggota, dikumpulkan, kemudian dirata-rata dalam kelompok, untuk menentukan predikat kelompok. Dalam menjawab quiz, anggota tidak boleh saling membantu. 7) Guru memberi penghargaan kepada kelompok berdasarkan rata-rata skor penghitungan yang diperoleh anggota. c) Kegiatan Penutup 1) Guru menyampaikan kesimpulan dari pembelajaran 2) Guru memberi soal post test kepada siswa.
36 3. Hasil Pre Test dan Post Test Siklus I Tabel 1. Hasil Pre test dan post test siklus I Pre Test
Post Test
Kode Responden
Nilai
Tuntas / Belum Tuntas
Nilai
Tuntas / Belum Tuntas
1
40
Belum Tuntas
60
Tuntas
2
50
Belum Tuntas
65
Tuntas
3
50
Belum Tuntas
60
Tuntas
4
60
Tuntas
60
Tuntas
5
40
Belum Tuntas
40
Belum Tuntas
6
40
Belum Tuntas
40
7
Tuntas
9
45
Tuntas Belum Tuntas
65 70
Tuntas
8
60 60
45
Belum Tuntas
10
55
Belum Tuntas
65
11
55
Belum Tuntas
55
Tuntas Belum Tuntas
12
25
Belum Tuntas
35
Belum Tuntas
13
45
Belum Tuntas
45
Belum Tuntas
14
35
Belum Tuntas
40
Belum Tuntas
15
50
Belum Tuntas
55
Belum Tuntas
Belum Tuntas
Tuntas
4. Hasil Pengamatan Siklus I Kegiatan pengamatan dalam siklus I ini dilakukan terhadap siswa dan guru. Observasi ini dilakukan oleh guru lain. Pelaksanaan observasi berdasarkan lembar observasi yang telah disiapkan sebelumnya. Adapun hasil observasi pada siklus I sebagai berikut : a. Guru aktif sejak awal pembelajaran hingga penutup, terutama dalam memberikan motivasi dan bimbingan. b. Suasana pembelajaran masih terlihat belum mengarah pada sasaran karena masih ada sebagian siswa yang masih ramai sendiri.
37 c. Suasana kerja kelompok belum optimal, masih ada sebagian siswa yang terlihat tidak aktif. d. Alokasi waktu yang di pakai dalam pembelajaran belum bisa berjalan sesuai rencana karena melebihi rencana. 5. Refleksi Refleksi dari proses pembelajaran siklus I mencakup hal-hal sebagai berikut : a. Kelebihan proses pembelajaran siklus I 1) Siswa terlihat ceria pada saat pembelajaran berlangsung 2) Sebagian siswa mulai berani untuk menyampaikan pendapat kepada temannya saat diskusi kelompok berlangsung. 3) Telah ada kesungguhan siswa untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik b. Kekurangan proses pembelajaran siklus I 1) Sebagian siswa terlihat belum bisa melaksanakan pembelajaran sesuai prosedur yang telah dijelaskan oleh guru. 2) Kerja kelompok belum optimal, perlu di tingkatkan. 3) Penggunaan alokasi waktu belum bisa terlaksana sesuai dengan yang direncanakan 4) Situasi pembelajaran terlihat masih kurang efektif, ada beberapa siswa yang ramai sendiri dan kurang fokus pada pembelajaran. c. Upaya perbaikan proses pembelajaran siklus I 1) Manajemen penggunaan waktu secara lebih efektif 2) Meningkatkan penguasaan kelas dengan selalu mengarahkan siswa agar senantiasa fokus pada pembelajaran
38 3) Memberikan penjelasan secara lebih terstruktur dan mudah dipahami dalam kaitan metode STAD. 4) Mengintensifkan pembimbingan kepada
siswa dalam tiap-tiap
kelompok. B. Diskripsi Siklus II 1. Tahap perencanaan a) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang berkaitan dengan materi niat dan waktu pelaksanaan salat Idul Fitri dan Idul Adha (Lampiran 1b). b) Membuat kisi-kisi soal (Lampiran 2b). c) Membuat butir-butir soal (Lampiran 3b). d) Mempersiapkan lembar observasi (Lampiran 4b dan 5b). 2. Pelaksanaan Siklus II Siklus II dilaksanakan pada hari Selasa Tanggal 15 Juli 2010 jam pelajaran ke 3-4 Dimulai pukul 08.25 s.d 09.35 selama 70 menit. Materi pembelajaran adalah niat dan waktu pelaksanaan salat Idul Fitri dan Idul Adha. Adapun jalannya pelaksanaan pembelajaran siklus II adalah : a. Kegiatan Pendahuluan 1) Guru memberi salam kepada siswa kemudian memulai pembelajaran dengan membaca basmalah dan membaca doa. 2) Guru memberi motivasi kepada siswa dengan menyampaikan manfaat dari materi yang akan dipelajari 3) Guru memberi soal pre test kepada siswa.
39 b. Kegiatan Inti 1) Guru presentasi di depan kelas, menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan informasi tentang niat dan waktu pelaksanaan salat Idul Fitri dan Idul Adha dan tata cara kerjasama dalam kelompok, dalam menjalankan metode STAD. 2) Guru membagi siswa menjadi kelompok kecil beranggotakan 4 siswa 3) Siswa bekerjasama dalam kelompok masing-masing, diskusi, dan membahas materi serta mengerjakan tugas yang diberikan guru. 4) Guru membimbing kerja kelompok, mengamati psikomotorik dan sikap siswa secara individual dalam kerja kelompok 5) Guru melakukan validasi dari hasil kerja kelompok dan memberikan kesimpulan hasil tugas kelompok 6) Guru mengadakan kuis secara individual. Hasil nilai yang diperoleh tiap anggota, dikumpulkan, kemudian dirata-rata dalam kelompok, untuk menentukan predikat kelompok. Dalam menjawab quiz, anggota tidak boleh saling membantu. 7) Guru memberi penghargaan kepada kelompok berdasarkan rata-rata skor penghitungan yang diperoleh anggota. c. Kegiatan Penutup 1) Guru menyampaikan kesimpulan dari pembelajaran 2) Guru memberi soal post test kepada siswa.
40 3. Hasil Pre Test dan Post Test Siklus II Tabel 2. Pre test dan post test siklus II Pre Test
Post Test
Kode Responden
Nilai
Tuntas / Belum Tuntas
Nilai
Tuntas / Belum Tuntas
1
45
Belum Tuntas
65
Tuntas
2
60
Tuntas
70
Tuntas
3
60
Tuntas
70
Tuntas
4 5
60 40
Tuntas Belum Tuntas
75 75
Tuntas Tuntas
6
40
Belum Tuntas
75
Tuntas
7 8
60 65
Tuntas Tuntas
65 65
Tuntas Tuntas
9
45
Belum Tuntas
65
Tuntas
10
60
Tuntas
70
Tuntas
11
40
Belum Tuntas
70
Tuntas
12
40
Belum Tuntas
70
Tuntas
13
50
Belum Tuntas
70
Tuntas
14
35
Belum Tuntas
55
Belum Tuntas
15
65
Tuntas
65
Tuntas
4. Hasil Pengamatan Siklus II Kegiatan pengamatan dalam siklus II ini dilakukan terhadap siswa dan guru. Observasi ini dilakukan oleh guru lain. Pelaksanaan observasi berdasarkan lembar observasi yang telah disiapkan sebelumnya. Adapun hasil observasi pada siklus II sebagai berikut : a. Guru aktif sejak awal pembelajaran hingga penutup, terutama dalam memberikan motivasi dan bimbingan. b. Suasana pembelajaran cenderung lebih aktif dibandingkan dengan siklus sebelumnya.
41 c. Suasana pembelajaran terlihat sudah mengarah pada sasaran karena masih siswa aktif dalam pembelajaran. d. Suasana kerja kelompok baik, siswa terlihat aktif, wajah berseri-seri dan senang. e. Alokasi waktu yang di pakai dalam pembelajaran telah dapat berjalan sesuai rencana. 5. Refleksi Refleksi dari proses pembelajaran siklus II mencakup hal-hal sebagai berikut: a. Kelebihan proses pembelajaran siklus II 1) Minat dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran sudah lebih baik dibandingkan pada pembelajaran siklus I 2) Kemampuan siswa dalam menjalankan pembelajaran dengan metode STAD baik, hal ini dengan indikator siswa terlihat begitu antusias dan fokus dalam diskusi dan kerja kelompok 3) Kerja kelompok lebih baik dan lebih optimal dibandingkan pada siklus sebelumnya. 4) Hasil belajar siswa meningkat dibandingkan pada siklus sebelumnya. b. Kekurangan proses pembelajaran siklus I Saat pembelajaran berlangsung terlihat ada beberapa siswa yang terlalu antusias
sehingga terkadang
justru
menjadi
kurang
fokus pada
pembelajaran. c. Upaya perbaikan proses pembelajaran siklus II Mengintensifkan pembimbingan kepada tiap siswa dalam diskusi kelompok.
42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Siklus I 1. Peningkatan Hasil Belajar Sebelum pelaksanaan proses pembelajaran siklus I, dan II dilaksanakan penilaian awal (pre test). Pada tiap selesai pembelajaran siklus I, II diadakan tes akhir (post test). Hasil tes yang meliputi pre test dan post test pada tiap siklus yang disampaikan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada dan tidaknya kemajuan yang dicapai dalam proses pembelajaran siklus I dan II. a. Data hasil pre test dan post test siklus I Adapun hasil tes sebelum dan sesudah proses pembelajaran siklus I di paparkan sebagai berikut :
43 Tabel 3. Hasil pre test dan post test siklus I Pre Test
Post Test
Kode Responden
Nilai
Tuntas / Belum Tuntas
Nilai
Tuntas / Belum Tuntas
1
40
Belum Tuntas
60
Tuntas
2
50
Belum Tuntas
65
Tuntas
3
50
Belum Tuntas
60
Tuntas
4
60
Tuntas
60
Tuntas
5
40
Belum Tuntas
40
Belum Tuntas
6
40
Belum Tuntas
40
7
Tuntas
9
45
Tuntas Belum Tuntas
65 70
Tuntas
8
60 60
45
Belum Tuntas
10
55
Belum Tuntas
65
Tuntas
11
55
Belum Tuntas
55
Belum Tuntas
12
25
Belum Tuntas
35
Belum Tuntas
13
45
Belum Tuntas
45
Belum Tuntas
14
35
Belum Tuntas
40
Belum Tuntas
15
50
Belum Tuntas
55
Belum Tuntas
710
790
47,33
52,67
Nilai Tertinggi
60
70
Nilai Terendah
25
35
Tidak Tuntas
12 (86,34%)
9 (60,00%)
Tuntas
3 (13,33%)
6 (40,00%)
Jumlah Rata-rata
Belum Tuntas
Tuntas
44 Penjelasan : 1. Tabel 3 diatas menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh dari hasil pre test siklus I sebesar 47,33 dan nilai rata-rata post test sebesar 52,67. 2. Saat pre test ada 3 siswa (13,33%) yang nilainya memenuhi KKM sedangkan saat post test ada 6 siswa (40,00%) yang nilainya memenuhi KKM. 3. Berdasarkan perolehan nilai tes pada siklus I ini, ada peningkatan pencapaian nilai rata-rata sebesar 5,33 atau 11,27 %.
2. Hasil Pengamatan a. Observasi terhadap guru Observasi terhadap guru pada pembelajaran siklus I memperoleh angka 100 (lampiran 4a). Dari hasil ini berarti penguasaan guru dalam pembelajaran 100/120 x 100 % = 83,33 %. Hasil perihtungan ini menunjukkan penguasaan guru dalam pembelajaran baik. b. Observasi terhadap siswa Observasi terhadap siswa pada pembelajaran siklus I memperoleh angka 27 (lampiran 5a). Dari hasil ini berarti nilai keaktifan siswa dalam pembelajaran (27 x 2) / 7 = 7,71. Hasil perhitungan ini menunjukkan keaktifan siswa dalam pembelajaran amat baik.
45
B. Hasil Penelitian Siklus II 1. Peningkatan Hasil Belajar a. Data hasil pre test dan post test siklus II Tabel 7. Pre test dan post test siklus II Pre Test
Post Test
Kode Responden
Nilai
Tuntas / Belum Tuntas
Nilai
Tuntas / Belum Tuntas
1
45
Belum Tuntas
65
Tuntas
2
60
Tuntas
70
Tuntas
3
60
Tuntas
70
Tuntas
4 5
60 40
Tuntas Belum Tuntas
75 75
Tuntas Tuntas
6
40
Belum Tuntas
75
Tuntas
7 8
60 65
Tuntas Tuntas
65 65
Tuntas Tuntas
9
45
Belum Tuntas
65
Tuntas
10
60
Tuntas
70
Tuntas
11
40
Belum Tuntas
70
Tuntas
12
40
Belum Tuntas
70
Tuntas
13
50
Belum Tuntas
70
Tuntas
14
35
Belum Tuntas
55
Belum Tuntas
15
65
Tuntas
65
Tuntas
750
1025
50,00
68,33
Nilai Tertinggi
65
75
Nilai Terendah
35
55
Jumlah Rata-rata
46
Tidak Tuntas
9 (60,00%)
1 (6,67%)
Tuntas
6 (40,00%)
14 (93,33%)
Penjelasan : 1) Tabel 7 diatas menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh dari hasil pre tes sebesar 50,00 dan nilai post test sebesar 68,33. 2) Saat pre test ada 6 siswa (40,00%) yang nilainya memenuhi KKM sedangkan saat post test ada 14 siswa (93,33%) yang nilainya memenuhi KKM. 3) Berdasarkan perolehan nilai tes pada siklus II ini, ada peningkatan pencapaian nilai rata-rata antara pretest dengan post test sebesar 18,33 atau 36,67 %. 2. Hasil Pengamatan a. Observasi terhadap guru Observasi terhadap guru dalam proses pembelajaran siklus II mendapatkan skor kemampuan berjumlah 104. Dengan jumlah skor ini berarti rata-rata setiap item pengamatan mendapat skor rata-rata 104/24 = 4,33. Dengan skor ini berarti kemampuan guru dalam mengelola proses pembelajaran adalah 104/120 (skor tertinggi) x 100 % = 86,67 %. Persentase ini menun jukkan bahwa kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran siklus II adalah amat baik. b. Observasi terhadap siswa Observasi terhadap siswa dalam proses pembelajaran siklus II mendapatkan jumlah skor 30. Nilai keaktifan siswa adalah (30 x 2) / 7 = 8,57. Berdasarkan nilai ini berarti tingkat keaktifan siswa dikategorikan amat baik.
47 D. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Pengelolaan Proses Pembelajaran Oleh Guru Berdasarkan penjelasan diskripsi siklus I, dan II dapat diketahui bahwa : a. Dalam proses pembelajaran guru senantiasa membangun interaksi timbal balik antara guru dan siswa sehingga siswa menjadi termotivasi untuk aktif dan bersemangat mengikuti proses pembelajaran. b. Guru selalu memberi bimbingan dan motivasi kepada siswa untuk melakukan diskusi dan kerja kelompok saat proses pembelajaran berlangsung c. Guru selalu berupaya sebaik agar tercipta kondisi belajar yang terarah dan tepat sasaran. d. Peran guru berdasarkan hasil observasi termasuk kategori baik 83,33% (siklus I) dan 86,67% (siklus II). 2. Partisipasi Siswa dalam Proses Pembelajaran Berdasarkan hasil observasi, menunjukkan bahwa siswa aktif selama proses pembelajaran siklus I, dan II. Skor keaktifan siswa siklus I adalah 7,71 (Baik) sedangkan pada siklus II adalah 8,57 (Baik). Kategori ini sesuai dengan situasi proses pembelajaran selama siklus, yaitu : a. Siswa selalu siap mengikuti pembelajaran b. Perhatian siswa saat mengikuti proses pembelajaran baik c. Siswa terlihat senang, bersemangat dan aktif pembelajaran.
dalam mengikuti proses
48 3. keefektivitasan student team achievement division (STAD) Berdasarkan hasil pada setiap siklus menunjukan bahwa pencapaian pembelajaran fiqh selalu meningkat walaupun tingkat kesulitannya pada setiap siklus berbeda, namun denagn penggunaan metode STAD, anak-anak lebih mudah memahami materi yang harus dikuasai dengan tuntas. Sebagai bukti pada siklus I ketentuan siswa baru mencapai 7,71 % kemudian dengan perbaikan pada proses pembelajaran dan aplikasi metode STAD ada siklus II ketuntasan mencapai 8,57 %. 4. Pencapaian Hasil Belajar Fiqih dengan Metode Student Teams Achievement Divisions (STAD) Hasil penilaian yang dilaksanakan pada setiap akhir proses pembelajaran sejak siklus I mengalami peningkatan. a. Dari aspek pencapaian KKM Dari aspek pencapaian KKM, hipotesis yang menyatakan bahwa metode Student Teams Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar fiqih pada siswa kelas IV MI blotongan tahun pelajaran 2010 / 2011 dapat diterima. Bukti kebenaran pernyataan hipotesis ini yaitu jumlah siswa yang mencapai nilai KKM sebagai berikut : 1) Pada siklus I menunjukkan bahwa saat pre test yang tuntas hanya 2 siswa (13,33%) sedangkan saat post test meningkat menjadi 6 siswa (40,00%). 2) Pada siklus II menunjukkan bahwa saat pre test yang tuntas masih 6 siswa (40,00%) sedangkan saat post test meningkat pesat menjadi 14 siswa (93,33%).
49 b. Dari aspek pencapaian rata-rata Pencapaian rata-rata nilai setiap siklus yang mengalami peningkatan sejak siklus I dan II juga sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa metode Student Teams Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar fiqih pada siswa kelas IV MI blotongan tahun pelajaran 2010 / 2011 dan hipotesis ini dapat diterima. Bukti kebenaran pernyataan hipotesis ini yaitu pencapaian nilai rata-rata kelas sebagai berikut : 1) Nilai rata-rata siklus I yang diperoleh dari hasil pre tes sebesar 47,33 dan nilai post test sebesar 52,67 atau naik sebesar 5,33 point (11,27 %). 2) Nilai rata-rata siklus II yang diperoleh dari hasil pre tes sebesar 50,00 dan nilai post test sebesar 68,33 atau naik sebesar 18,33 point (36,67 %).
50
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari uraian data yang telah dikemukakan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Penerapan metode Student Teams Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar fiqih pada siswa kelas IV MI Blotongan tahun pelajaran 2010 / 2011 terbukti dengan ; nilai rata-rata siklus I yang diperoleh dari hasil pre tes sebesar 47,33 dan nilai post test sebesar 52,67 atau naik sebesar 5,33 point; nilai rata-rata siklus II yang diperoleh dari hasil pre tes sebesar 50,00 dan nilai post test sebesar 68,33 atau naik sebesar 18,33 point; 2. Dengan menggunakan metode Student Teams Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran, terbukti dengan ; nilai pengamatan pada siklus I yang diperoleh nilai 7,71. Hasil perhitungan ini menunjukkan keaktifan siswa dalam pembelajaran amat baik. nilai pengamatan pada siklus II yang diperoleh nilai 8,57. Hasil perhitungan ini menunjukkan keaktifan siswa dalam pembelajaran amat baik.
3. Pengelolaan proses pembelajaran oleh guru amat baik, terbukti dengan; perolehan skor pada siklus I adalah 83,33%. Hasil perhitungan ini menunjukkan penguasaan guru dalam pembelajaran baik. perolehan skor pada siklus II adalah 86,67%. Hasil perhitungan ini menunjukkan penguasaan guru dalam pembelajaran baik.
B. Saran Berdasarkan
hasil
penelitian
maka
penulis
menyampaikan
beberapa saran sebagai berikut 1. Untuk sekolahan, Metode Student Teams Achievement Divisions (STAD) ini perlu di uji cobakan pada mata pelajaran lain karena telah terbukti dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran fiqih. Oleh karena perangkat yang dikembangkan dalam penelitian ini efektif digunakan dalam mengajarkan pokok bahasan listrik statis, maka disarankan agar juga dikembangkan bagi sekolah-sekolah lainnya khususnya bagi sekolah-sekolah yang rendah kualitasnya. 2. Untuk
Guru,
Hendaknya
dalam
menggunakan
suatu
metode
dikombinasikan dengan metode yang lain dan harus memperhatikan karakteristik siswa. Diharapkan guru mengenalkan dan melatihkan keterampilan proses dan keterampilam kooperatif sebelum atau selama pembelajaran agar siswa mampu menemukan dan mengembangkan sendiri
fakta
dan
konsep
serta
dapat
menumbuhkan
dan
mengembangkan sikap dan nilai yang dituntut. Guru perlu menambah
51
wawasannya tentang teori belajar dan model-model pembelajaran yang inovatif, Agar pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses berorientasi pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat berjalan, sebaiknya guru membuat perencanaan mengajar materi pelajaran, dan menentukan semua konsep-konsep yang akan dikembangkan, dan untuk setiap konsep ditentukan metode atau pendekatan yang akan digunakan serta keterampilan proses yang akan dikembangkan. 3. Bagi para siswa, lebih bersungguh-sungguh dalam belajar, sehingga bisa meraih prestasi yang tinggi,dan hendaknya setiap siswa berdisiplin dalam melakukan kegiatan belajar baik di sekolahan maupun dirumah
52
C. PENUTUP Penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia dan rahmat-Nya sehingga dalam menyusun skripsi ini dapat di selesaikan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, karena itu saran dan kritik dari semua pihak sangat penulis harapkan demi kesempurnaan dan kebaikan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya.
53
DAFTAR PUSTAKA
Arbi ,Sutan Zanti. 1993. Dasar-dasar Kependidikan . Jakarta.: Depdikbud. Dirjen Dikti. Arifin, Tatang M. 2003. Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber Belajar. Semarang.:Kandepag Jateng. Departemen Agama. 2000. Alquran Dan Terjemahnya. Jakarta.. Hadi, Anis Tanwir. 2009. Pengantar Fiqih 4. Solo: Tiga Serangkai. Hayat, Bahrul. . 2005. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Fiqih untuk Madrasah Ibtidaiyyah (MI) . Jakarta: Depdiknas. http://www.sabda.org/c3i/anak_yang_kesulitan_belajar_0 http://eprints.undip.ac.id/.pdf M Saputra, 1995. Materi Fiqih 1.Jakarta Derektoral Jendral pemninaan kelembagaan agama islam dan universitas terbuka M nurhan 2008 fiqih untuk kelas IV semarang aneka ilmu Nasution ,S. 2004. Didaktik Asas-asas Mengajar. Bandung: Jemars. Pahyono. 2004. Model-model Pembelajaran Inovatif . Jateng :LPMP. Poerwadarminto ,WJS. 1999. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, Cet. Ke-9 Qordlowi, Yusuf. 2001. Fiqih Taysir. 2001. Jakarta:Pustaka Al-Kautsar. Santoso,Agung.2007.Statistik Untuk Psikologi.Amazon.Com. Sudjana,Nana.1989.Cara Belajar Siswa Mengajar.Bandung:Sinar Baru Sugiyanto.2007. Model-model Sertifikasi Guru Rayon 13
Aktif
Pembelajaran
dalam
Inovatif.
Proses
Belajar
Surakarta:Panitia
Suwandi, Sarwiji.2007. Penelitian Tindakan Kelas. Surakarta : Pnanitia Sertifikasi Guru Rayon 13
Standar Kompetensi Guru Pendidikan Nasional.
Sekolah Menengah Atas. Jakarta: Departemen
M nurhan 2008 fiqih untuk kelas IV semarang aneka ilmu www.mickdonald.com/.../media-untuk-pembelajaran-fiqih.html -
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: M Wahab Habibi
Tempat dan tanggal lahir
: Kab. Semarang, 26 Juli 1985
Jenis Kelamin
: laki-laki
Warga Negara
: Indonesia
Agama
: Islam
Alamat
: Pulutan,RT 04/RW 05, Desa njaten Kec. Sidorejo kota salatiga
Riwayat Pendidikan
: - SD Lulus Tahun 1994 - SLTP Lulus Tahun 2000 - SMU Lulus Tahun 2004 - D II Lulus Tahun 2007
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Salatga,
Juli 2010
Penulis
M Wahab Habibi NIM.11408191
LEMBAGA PENDIDIKAN MA’ARIF NU KOTA SALATIGA MADRASAH IBTIDAIYAH MA’ARIF BLOTONGAN KECAMATAN SIDOREJO KOTA SALATIGA
SURAT KETERANGAN Nomor :
/
/
/ 2010
Assalamualaikum w.w Yang bertanda tangan dibawah ini kepala MI Blotongan Kec. Sidorejo Salatiga menerangkan bahwa : Nama
: Muhamad Wahab Habibi
NIM
: 11408191
Fakultas
: Tarbiyah
Jurusan
: Pendidikan Agama Islam STAIN Salatiga
Benar-benar telah mengadakan penelitian guna penyusunan skripsi dengan judul “ PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH MELALUI METODE PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS ( STAD ) PADA SISWA KELAS IV MI BLOTONGAN TAHUN PELAJARAN 2010/2011” dengan sungguh-sungguh dan telah menunjukkan dedikasi yang baik selama mengadakan penelitian. Demikian surat keterangan ini kami buat dengan sebenarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Wassalamualaikum w.w .
Salatiga, 14 Agustus 2010 Kepala Sekolah,
Drs.Ibrahim Alfian NIP.19660408200604 1 012