PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV MI. AL-KARIMIYAH JAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Disusun oleh:
HUMAIROH NIM 809018300909
PROGRAM STUDI PGMI DUAL MODE SYSTEM JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014
ABSTRAK
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE KOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV MI. AL-KARIMIYAH. Humairoh, NIM 809018300909, Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Al-Karimiyah Jakarta, Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Dual Mode System Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus, tiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Al-Karimiyah Jakarta pada tahun ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 27 siswa yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Tujuan dari penelitan ini untuk mengetahui atau mengukur sejauhmana keberhasilan belajar siswa melalui metode Student Team Achievement Division (STAD) pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Al-Karimiyah Jakarta. Instrumen yang digunakan untuk mengambil data adalah: 1) Keterampilan Guru dalam Mengelola Pembelajaran, 2) Pengamatan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran, 3) Pengamatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran. Hasil penelitian menunjukan bahwa metode STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Al-Karimiyah Jakarta pada tahun pelajaran 2013/2014 pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Pada siklus I jumlah siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 70 sebanyak 19 siswa (76,29%). Lalu pada siklus II terjadi peningkatan hasil belajar siswa yang mencapai KKM yakni 27 siswa (100%). Pembelajaran dengan menggunakan metode STAD membuat pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa serta memberikan hasil yang baik bagi peningkatan hasil belajar siswa.
Kata kunci: tidakan kelas, hasil belajar, metode pembelajaran STAD
i
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan ridlo-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode STAD Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV MI Al-Karimiyah. Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar sarjana pendidikan (S.Pd) pada program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Rampungnya penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Maka dari itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Dr. Fauzan, M.A, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 3. Dr. Iwan Purwanto M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sekaligus Dosen Pembimbing yang tak henti-hentinya membimbing,
memberikan saran,
masukan serta motivasinya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 4. Segenap dosen pengajar di program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 5. H.Ahmad Nawawi, B.A, selaku kepala sekolah Madrasah Ibtidaiyah AlKarimiyah Jakarta. 6. Dewan guru dan rekan sejawat Madrasah Ibtidaiyah Al-Karimiyah, 7. Teman-teman mahasiswa dual mode system program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 8. Kedua orang tua tercinta, Bapak/Ibu H.M. Sholeh HAK dan Hj. Ulyah serta Mertua H. Abdul Haris dan Urpiyah, yang tidak lelah untuk selalu mendoakan
ii
dalam menggapai cita-cita. Saudara saudariku terutama Ahmad Khuzaifi yang tidak bosan membantu menyelesaikan skripsi ini. 9. Orang tersayang yang selalu mendampingi yaitu suami Zuhoir dan anakanakku tercinta Syahrul ‘Auni Ramadhan, Karin Anisa Fitri, dan Muhammad Adli Khadafi. 10. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu-persatu. Semoga segala sesuatu yang telah mereka berikan dan curahkan kepada penulis mendapatkan balasan dan pahala dari Allah SWT. Dan skripsi ini memberikan manfaat bagi yang membacanya dan penulis selalu mengharapkan dari semua pihak guna penyempurnaan.
Jakarta November 2014
Humairoh
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI ABSTRAK .....................................................................................................
i
KATA PENGANTAR ...................................................................................
ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................
iii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ..........................................................
1
B. Identifikasi Masalah ................................................................
5
C. Pembatasan Masalah ...............................................................
6
D. Perumusan Masalah .................................................................
6
E. Tujuan Penelitian .....................................................................
6
F. Manfaat Penelitian ...................................................................
6
KAJIAN TEORITIS A. Hasil Belajar ..........................................................................
8
1.
Pengertian Hasil Belajar ................................................
8
2.
Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar .....................
9
3.
Evaluasi Hasil Belajar ....................................................
10
B. Pembelajaran Kooperatif .......................................................
15
1.
Definisi dan Tujuan Pembelajaran Kooperatif ..............
16
2.
Definisi STAD ...............................................................
18
3.
Karakteristik STAD .......................................................
18
4.
Kelebihan dan Kelemahan STAD ...................................
19
5.
Langkah-langkah STAD ................................................
19
iv
BAB III
BAB IV
C. IPS .........................................................................................
20
1. Hakikat IPS .....................................................................
20
2. Tujuan Pembelajaran IPS ................................................
22
D. Penelitian yang Relevan ........................................................
24
E. Hipotesis Penelitian ...............................................................
24
METODOLOGI PENELITIAN A.
Tempat dan Waktu Penelitian ..............................................
25
B.
Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian ...........
25
C.
Subyek Penelitian .................................................................
26
D.
Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian ..........................
26
E.
Tahapan Intervensi Tindakan ...............................................
26
F.
Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan ........................
28
G.
Data dan Sumber Data .........................................................
29
H.
Instrumen Pengumpulan Data ..............................................
29
I.
Teknik Pengumpulan Data ...................................................
34
J.
Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan ...................................
35
K.
Analisis Data dan Interpretasi Data ......................................
37
L.
Pengembangan Perencanaan Tindakan ................................
38
DESKRIPSI, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian ....................................................
39
1. Profil Sekolah ...................................................................
39
2. Data Guru dan Karyawan .................................................
40
3. Data Siswa ........................................................................
41
4. Sarana dan Prasarana Sekolah ..........................................
41
5. Data Pre-Siklus .................................................................
42
B. Analisis Data Penelitian ........................................................
44
1. Penelitian Tindakan Kelas Siklus I ..................................
44
2. Penelitian Tindakan Kelas Siklus II .................................
67
v
BAB V
C. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................
78
1. Hasil Observasi Keterampilan Guru .................................
79
2. Aktivitas Siawa dalam Proses Pembelajaran ....................
80
3. Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Kooperatif ..........
81
4. Hasil Belajar .....................................................................
82
5. Implikasi Hasil Belajar .....................................................
83
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ..............................................................................
84
B. Saran ........................................................................................
84
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL Tabel 3.1 : Kisi-Kisi Lembar Tes.......................................................................
30
Tabel 3.2 : Lembar Observasi Aktivitas Guru ............................................. .....
31
Tabel 3.3 : Lembar Observasi Aktivitas Siswa ............................................ .....
33
Tabel 3.4 : Tabel Interpretasi Nilai Indeks N Gain ...................................... .....
38
Tabel 4.1 : Daftar Guru MI Al-Karimiyah Tahun Pelajaran 2013/2014 ...... .....
40
Tabel 4.2 : Data Siswa/i MI Al-Karimiyah Tahun Pelajaran 2013/2014 ...... .....
41
Tabel 4.3 : Daftar Sarana Dan Prasarana MI Al-Karimiyah ........................ .....
42
Tabel 4.4 : Data Hasil Belajar Siswa Pada Tes Pre-Siklus .......................... .....
42
Tabel 4.5 : Nilai Uji Tes Tulis Siklus I ........................................................ .....
44
Tabel 4.6 : Hasil Uji Validitas Butir Soal Tes Tulis Siklus I ....................... .....
46
Tabel 4.7 : Perhitungan Reliabilitas Awal Dan Akhir ................................. .....
47
Tabel 4.8 : Hasil Uji Tingkat Kesukaran Butir Soal Siklus I ....................... .....
49
Tabel 4.9 : Klasifikasi Kelompok Siswa pada Uji Daya Pembeda ............... .....
50
Tabel 4.10 : Hasil Uji Daya Pembeda Butir Soal Siklus I ............................. .....
52
Tabel 4.11 : Hasil Pengamatan Keterampilan Guru Siklus I Pertemuan 1 & 2.....
59
Tabel 4.12 : Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 1 & 2 ..........
61
Tabel 4.13 : Hasil Pengamatan Hasil Belajar Siswa Siklus I Pertemuan 1 & 2....
63
Tabel 4.14 : Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 1 & 2 .........
64
Tabel 4.15 : Hasil Pengamatan Keterampilan Guru Siklus II Pertemuan 1 & 2....
71
Tabel 4.16 : Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 1 & 2 ........
73
Tabel 4.17 : Hasil Pengamatan Hasil Belajar Siswa Siklus II Pertemuan 1 & 2...
75
Tabel 4.18 : Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 1 & 2 ........
76
vii
DAFTAR DIAGRAM Diagram 4.1 : Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus I .................................
60
Diagram 4.2 : Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I ...................................
62
Diagram 4.3 : Nilai Rata-rata Hasil Belajar Siswa Siklus I ..................................
64
Diagram 4.4 : Data Rekap Keterampilan Guru, Aktivitas & Hasil Belajar Sik I..
65
Diagram 4.5 : Hasil Pengamatan Keterampilan Guru Siklus II ...........................
72
Diagram 4.6 : Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II .................................
74
Diagram 4.7 : Hasil Pengamatan Hasil Belajar Siswa Siklus II ...........................
76
Diagram 4.8 : Perbandingan antara Siklus I & II .................................................
77
viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan dan hak asasi setiap manusia dalam mempersiapkan kehidupan berkualitas di masa depan. Pendidikan juga merupakan modal dasar bagi manusia untuk menjadi insan yang berguna dan bermanfaaat dalam segala aspek kehidupannya. “Dalam UU Sisdiknas, menjadi bermanfaat itu dirumuskan dalam indikator strategis, seperti beriman, bertakwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”, 1 dengan cara mengembangkan kemampuan dan potensi peserta didik serta membentuk watak mereka. Sebagai makhluk sosial yang hidup dalam lingkungan masyarakat dan negara memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan bangsa. Supaya pembangunan bangsa semakin meningkat, dibutuhkan sumber daya manusia yang baik pula untuk menunjang pelaksanaannya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan sumber daya manusia adalah peningkatan mutu pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia seutuhnya melalui olah hati, olah pikir, olah rasa, dan olah raga agar memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global. Tujuan yang disebutkan di atas dapat tercapai dengan ketersediaan beberapa komponen pendidikan, salah satunya adalah sekolah. Berdasarkan jenjang pendidikan, dikenallah beberapa macam sekolah seperti Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Perguruan Tinggi/Universitas. Sekolah dasar merupakan jenjang pendidikan yang pertama kali harus dilalui oleh siswa untuk dapat melanjutkan ke jenjang berikutnya. Tanpa 1
Mohammad Nuh, “Kurikulum 2013”, diakses dari situs http://kemdikbud.go.id pada tanggal 07 Januari 2014
1
2
menyelesaikan pendidikan pada sekolah dasar atau yang sederajat, secara formal seseorang tidak mungkin dapat melanjutkan pendidikannya di SMP. Oleh karena itu, sekolah dasar merupakan satuan pendidikan yang paling penting keberadaannya. “Pendidikan SD berperan penting dalam meningkatkan sumber daya manusia dan dalam mengembangkan aspek fisik, intelektual, religious, moral, sosial, emosi, pengetahuan dan pengalaman peserta didik.”2 Guru, sebagai salah satu komponen pendidikan yang berhadapan langsung dengan siswa, bertanggung jawab penuh terhadap pengembangan aspek-aspek tersebut melalui proses pembelajaran dan transfer pengetahuan kepada siswa. Setiap hari guru memberikan berbagai materi pelajaran kepada mereka, seperti Matematika, Bahasa Indonesia, IPA, IPS dan lain-lain. “IPS adalah bidang studi yang merupakan paduan dari sejumlah mata pelajaran sosial.” 3 Hanya saja mata pelajaran IPS untuk tingkat SD masih menyatukan berbagai pelajaran sosial. Tidak seperti tingkat SMP dan SMA, pelajaran IPS pada jenjang ini sudah terbagi menjadi beberapa disiplin ilmu tersendiri, seperti geografi, sejarah, ekonomi, antropologi dan sosiologi. “Melalui
mata
pelajaran IPS inilah, siswa
diarahkan untuk
mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan lingkungannya.” 4 Selain itu, “mata pelajaran IPS juga bertujuan untuk membimbing
mereka
untuk
menjadi
manusia
yang
berkepribadian,
berkesadaran dan berketuhanan, kesadaran bermasyarakat dan mampu membudayakan alam sekitar.”5 Oleh karena itu, pelajaran IPS perlu disusun secara sistematis, komprehensif dan terpadu sehingga diharapkan siswa akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam.
2
Suharjo, Mengenal Pendidikan Sekolah Dasar; Teori dan Praktek, (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2006), hlm. 1 3 Max Helly Waney, Wawasan Ilmu Pengetahuan Sosial, (Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1989), hlm. 61 4 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu; Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2010), hlm. 174 5 Max Helly Waney, Wawasan Ilmu …, hlm. 63
3
Di samping itu, “Ilmu Pengetahuan Sosial haruslah bersumber dari masyarakat karena bidang pengetahuan ini digali dari kehidupan praktis sehari-hari di masyarakat dan berpijak pada realita kehidupan. IPS yang tidak bersumber kepada kedua hal tersebut tidak mungkin akan mencapai sasaran dan tujuannya.” 6 Oleh karena itu, proses pembelajaran IPS hendaknya diarahkan dan difokuskan sesuai dengan kondisi dan perkembangan potensi siswa agar pembelajaran yang dilakukan benar-benar bermanfaat bagi siswa. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi peneliti terhadap guru mata pelajaran IPS dan lingkungan Madrasah Ibtidaiyah Al-Karimiyah, peneliti memperoleh keterangan bahwa sekolah tersebut masih menggunakan kurikulum KTSP sebagai landasan pembelajarannya. Sedangkan saat ini, sebagaimana yang diketahui, kurikulum yang berlaku adalah kurikulum 2013. “Kurikulum baru ini berorientasi pada peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi sikap (attitude), keterampilan (skill) dan pengetahuan (knowledge).” 7 “Keterkaitan antara tantangan masa depan, fenomena sosial dan ketiga kompetensi inilah yang melahirkan model pembelajaran tematik dan pembangunan karakter di mana keduanya hanya difokuskan di jenjang pendidikan dasar.”8 Dengan kurikulum ini, para guru dituntut untuk merancang pembelajaran yang memancing kreativitas siswa, membantu mereka memahami nilai-nilai yang ada dan merefleksikan diri mereka di tengah realita sosial. Dengan kata lain, guru harus mengikutsertakan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran dan menjadikannya sebagai subjek pembelajaran tanpa menghalangi mereka berkreatifitas dan beraktualisasi diri. Namun, metode pembelajaran yang digunakan oleh guru IPS di sekolah yang peneliti observasi tampak bertolak belakang dengan garis-garis haluan kurikulum 2013. Metode yang digunakan masih terbatas pada ceramah, 6
Nursid Sumaatmadja, Metodologi Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, (Bandung; Alumni, 1980), hlm 18 7 Sartono, “Menyongsong Kurikulum 2013”, diakses dari situs https://atcontent.com pada tanggal 07 Januari 2014 8 Anonim, “Tentang Kurikulum Baru (2013)”, diakses dari situs http://www.berdikarionline.com pada tanggal 07 Januari 2014
4
tanya jawab dan penugasan di mana ketiga metode tersebut kurang optimal dan kurang tepat dalam menjawab tuntutan kurikulum 2013 di atas terhadap pembelajaran IPS. Kondisi tersebut di latar belakangi guru yang tidak linear dengan mata pelajaran yang diembannya dan tidak berasal dari pendidikan IPS, bahkan guru yang bersangkutan mengajar lebih dari dua mata pelajaran. Ketidakfokusan guru dalam mengajar dan ketidaktepatan penggunaan metode pembelajaran IPS akan memberikan dampak negatif terhadap nilai hasil belajar dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Dari nilai hasil belajar IPS semester I yang diperoleh peneliti, diketahui bahwa sebanyak 20 siswa atau sekitar 70% dari jumlah siswa kelas IV tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan, yakni 65. Ini berarti lebih dari separuh siswa kelas IV tidak lulus dalam mata pelajaran IPS. Selain itu, hal ini mengindikasikan bahwa hasil belajar IPS yang diperoleh siswa kelas IV masih rendah Untuk mengatasi masalah yang disebutkan di atas, guru perlu merancang suatu pembelajaran sedemikian rupa sehingga memberikan siswa peluang untuk berinteraksi secara aktif dengan yang lain untuk meningkatkan pemahaman mereka dan pada akhirnya akan turut mendongkrak hasil belajar dan prestasi mereka. Oleh karena itu, perlu dirancang sebuah model pembelajaran yang mengedepankan interaksi aktif dan kerjasama para siswa dalam mengkaji dan memahami suatu materi. “Cooperative learning merupakan suatu pendekatan atau strategi pembelajaran yang khusus dirancang untuk memberi dorongan kepada siswa agar bekerja sama selama proses pembelajaran berlangsung.”
9
Dalam
menyelesaikan tugas, setiap anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Pembelajaran dianggap belum tuntas jika salah satu anggota kelompok belum menguasainya. Jadi, materi pelajaran yang diberikan dituntut untuk dipahami dan dikuasai oleh 9
Isjoni, Cooperative Learning; Efektivitas Pembelajaran Kelompok, (Bandung: CV. Alfabeta, 2010), hlm. 12
5
setiap anggota kelompok sehingga diperlukan suatu bentuk interaksi dan komunikasi antar anggota kelompok. Dengan interaksi dan komunikasi antar anggota, siswa akan menjadi lebih aktif selama pembelajaran. Salah satu di antara beberapa model pembelajaran cooperative learning adalah Student Team Achievement Division (STAD). “Model pembelajaran
ini
merupakan
pendekatan
pembelajaran
yang
paling
sederhana.”10 Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengkaji model pembelajaran kooperatif dengan metode STAD. Adapun judul yang diangkat untuk penelitian ini adalah Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Kooperatif tipe Student Team Achievement Division ( STAD ) Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV MI Al-Karimiyah.
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka dalam penelitian ini, dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut: 1. Rendahnya hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS pada semester 1 tahun ajaran 2013/2014. 2. Banyaknya siswa yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditentukan untuk mata pelajaran IPS. 3. Kurikukulum yang digunakan dalam pembelajaran IPS di MI AlKarimiyah masih kurikulum KTSP. 4. Kurang tepatnya penggunaan metode yang digunakan oleh guru dalam mengajarkan IPS. 5. Latar belakang pendidikan guru tidak linear dengan mata pelajaran yang diembannya, yakni IPS. 6. Kurangnya partisipasi siswa pada respon pembelajaran IPS.
10
H. Muslimin Ibrahim, dkk., Pembelajaran Kooperatif, (Surabaya: Unesa University Press, 2000), hlm. 20
6
C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, peneliti membatasinya pada : 1. Rendahnya hasil belajar siswa kelas IV di MI Al-Karimiyah. 2. Model yang digunakan pada penelitian ini dibatasi pada model Kooperatif tipe STAD. 3. Mata pelajaran yang di teliti adalah IPS dengan Tema/Sub tema “Berbagai Pekerjaan/Jenis-jenis pekerjaan. 4. Siswa Madrasah Ibtidaiyah Al-Karimiyah dibatasi pada kelas IV Tahun Pelajaran 2013/2014.
D. Perumusan Masalah Adapun permasalahan yang peneliti rumuskan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa melalui model Kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pada mata pelajaran IPS kelas IV MI Al-Karimiyah Jakarta”?
E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai peneliti adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa melalui model kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pada mata pelajaran IPS kelas IV MI Al-Karimiyah Jakarta.
F. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini diharapkan berguna untuk berbagai pihak, baik teoritis maupun praktis. 1. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan kontribusi yang berarti dalam dunia pendidikan, khususnya bagi:
7
a. Siswa 1) Sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS 2) Sebagai upaya meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi pokok yang diajarkan 3) Siswa akan memperoleh pengalaman mengikuti pembelajaran IPS yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan sehingga dapat meningkatkan minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran b. Guru 1) Memberikan
ide
pembelajaran
melalui
penerapan
metode
kooperatif tipe STAD dalam mata pelajaran IPS sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa. 2) Memacu guru untuk lebih kreatif dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. 3) Mendorong guru untuk lebih mengedepankan metode/model pembelajaran yang bersifat student oriented. c. Sekolah Mendorong sekolah untuk memberikan dukungan untuk kemajuan dan peningkatan kualitas proses belajar mengajar dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD). Selain itu, untuk menambah daftar pustaka sekolah dalam peningkatan kualitas pembelajaran IPS. d. Peneliti Sebagai sarana untuk meningkatkan pemahaman dan wawasan peneliti mengenai metode pembelajaran kooperatif tipe STAD. Di lain sisi, penyusunan penelitian ini turut menambah pengalaman peneliti khususnya dalam penyusunan karya tulis ilmiah.
8
2. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk penelitian selanjutnya sebagai sumber rujukan bagi pihak-pihak terkait dan juga menjadi pedoman dalam upaya peningkatan hasil belajar mata pelajaran IPS serta memberikan
sumbangan
pemikiran
dalam
bidang
pendidikan
pembelajaran di Indonesia khususnya pada bidang pembelajaran IPS.
dan
BAB II KAJIAN TEORITIS A. Hasil Belajar 1. Pengertian Hasil Belajar Skinner, sebagaimana yang dikutip oleh Pupuh Fathurrohman dan Sobry Sutikno, mengartikan “belajar sebagai suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif.” 11 Hal ini berarti bahwa “belajar tidak hanya ditandai oleh perkembangan kognitif saja, tapi juga peningkatan kemampuan anak didik dalam mendayagunakan otaknya secara efektif dan efisien, terutama keterlibatan emosional yang kreatif.” 12 Sunaryo juga mendefinisikan belajar sebagai “kegiatan di mana seseorang membuat dan menghasilkan suatu perubahan tingkah laku yang ada pada dirinya dalam pengeahuan, sikap, dan keterampilan.”13 Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar pada hakikatnya adalah perubahan yang terjadi dalam diri seseorang setelah melakukan aktivitas tertentu. Namun aktivitas ini terus berkembang seiring dengan perubahan kurikulum pendidikan yang berlaku di Indonesia. Kegiatan belajar saat ini tidak lagi berada dalam lingkup makna tradisional, yaitu membaca dan mengkaji materi sejumlah mata pelajaran. Lebih jauh lagi, Ondi Saondi mengungkapkan bahwa “„peristiwa belajar‟ sudah bergeser ke makna progresif. Maksudnya, tidak terbatas pada kegiatan membaca dan mengkaji materi, tapi juga mencakup kegiatan membaca,
11
Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar; Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2007), cet. ke-2, hlm. 6 12 Conny R. Semiawan, Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah Dasar, (Jakarta: PT. Indeks, 2008), hlm. 7 13 Sunaryo, Strategi Belajar Mengajar dalam Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, (Jakarta: Depdikbud, 1989), hlm. 1
8
9
mendengar, mendiskusikan informasi, melakukan kegiatan ilmiah dan pemecahan masalah.”14 Sebagai sebuah kegiatan atau aktivitas, belajar memiliki tujuan yang bersifat tetap, yaitu terjadinya perubahan pada anak didik. “Berikut beberapa ciri-ciri belajar yang mengacu pada perubahan tersebut: a. Perubahan yang terjadi berlangsung secara sadar. b. Perubahan dalam belajar bersifat kontinyu dan fungsional. c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif. d. Perubahan dalam belajar tidak bersifat sementara. e. Perubahan dalam belajar terarah dan terencana. f. Perubahan dalam belajar mencakup seluruh aspek tingkah laku.”15 Dari beberapa definisi belajar bisa diambil kesimpulan bahwa hasil belajar adalah informasi mengenai perubahan atau perkembangan yang diperoleh siswa yang mencakup kognitif, afektif, dan psikomotorik setelah menjalani proses pembelajaran dalam waktu tertentu.
2. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Hasil belajar yang diperoleh siswa tidak selamanya bagus dan jelek. Kualitas hasil belajar siswa menentukan keberhasilan kegiatan belajar mengajar dalam periode tertentu. Maka tingginya hasil belajar siswa tentu ditunjang oleh faktor-faktor pendukung. Sebaliknya, rendahnya hasil belajar siswa disebabkan oleh faktor-faktor penghambat. Dengan kata lain, hasil belajar yang dicapai siswa dalam proses pembelajaran tidak terlepas dari beberapa faktor yang mempengaruhinya. Syaiful
Bahri
Djamarah
mengemukakan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi hasil belajar, “di antaranya: a. Tujuan, perumusan tujuan pembelajaran yang beraneka ragam akan memberikan hasil belajar yang beragam pula.
14
Ondi Saondi dan Aris Suherman, Etika Profesi Keguruan, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2012), cet. ke-2, hlm. 53 15 Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar …, hlm. 10
10
b. Guru. Beberapa hal mengenai guru yang berkaitan dengan kualitas hasil belajar, seperti kepribadian, pandangan terhadap siswa, dan latar belakang pendidikan guru. c. Anak didik merupakan unsur manusiawi yang mempengaruhi hasil belajar dengan keragaman kepribadian dan karakteristiknya serta sikap dan minat mereka terhadap suatu mata pelajaran. d. Kegiatan pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran, guru tidak hanya menggunakan satu metode karena satu metode untuk mencapai satu tujuan saja. Penggunaan metode yang berbeda-beda akan menghasilkan hasil belajar dengan kualitas yang berbeda pula. e. Alat dan bahan evaluasi. Bila alat tes yang digunakan tidak valid dan tidak reliable, maka akan mempengaruhi validitas dan reliabilitas data dari hasil belajar. f. Suasana evaluasi. Suasana lingkungan tempat diadakannya evaluasi turut mempengaruhi hasil belajar siswa. Suasana yang bising, berisik dan dipenuhi aktivitas menyontek dapat membuat siswa tidak berkonsentrasi dalam menyelesaikan evaluasinya. Akibatnya hal ini akan berpengaruh terhadap hasil belajar yang diperolehnya nanti.”16
3. Evaluasi Hasil Belajar a. Definisi Evaluasi Dalam kegiatan belajar mengajar, dikenal dua macam istilah yang umumnya digunakan untuk mengetahui hasil belajar anak didik. Kedua istilah tersebut adalah assesment dan evaluasi. Dalam buku Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, dikemukakan bahwa “kedua istilah ini mengandung pengertian sebagai suatu kegiatan menentukan keberadaan nilai terhadap
16
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar – Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002), cet. ke-2, hlm. 123 - 135
11
obyek yang dievaluasi sesuai dengan tolak ukur tertentu berdasarkan informasi atau data dengan cara yang benar.” 17 Meskipun keduanya adalah kegiatan penilaian, setidaknya ada perbedaan yang mendasar pada kedua istilah tersebut, antara lain dari segi objek, instrument, waktu dan aspek penilaian. Dilihat dari segi objek, assesment hanya menilai hasil belajar anak didik, sedangkan evaluasi tidak hanya menilai hasil belajar tapi juga proses belajar itu sendiri. Di samping itu, evaluasi dapat menggunakan alat ukur lain selain tes untuk melakukan penilaian. Sebaliknya assesment hanya menggunakan tes sebagai alat ukurnya. “Evaluasi
berlangsung
sejak
awal
hingga
akhir
kegiatan
pembelajaran, sedangkan assesment diberikan di akhir pembelajaran. Dan terakhir, cakupan aspek yang dinilai evaluasi cukup luas, yaitu kognitif, psikomotorik dan afektif. Assesment hanya menilai aspek kognitif.”18 Telah disebutkan di atas bahwa aspek-aspek yang dinilai dalam evaluasi mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. “Gagne dan Briggs mengemukakan lima ranah hasil belajar yang sedikit berbeda. Lima ranah tersebut adalah keterampilan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, keterampilan motorik, dan sikap.”19 “Dalam kurikulum 2013, telah dirumuskan beberapa aspek yang harus dicapai setelah proses evaluasi berlangsung, yaitu sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan.”20 Ranah dan kompetensi di atas menentukan bentuk dan isi evaluasi yang akan diberikan guru kepada siswa. Kegiatan evaluasi tidak dapat dipisahkan dari proses belajar mengajar dan akan selalu melibatkan guru dan siswa. Evaluasi merupakan tahap akhir dalam kegiatan belajar mengajar di satuan pendidikan tertentu. 17
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIPUPI, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, (Bandung: PT. Imperial Bhakti Utama, 2007), hlm. 104 18 Zulfiani, dkk., Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian Uin Jakarta, 2009), hlm. 74 19 M. Sobry Sutikno, Pendidikan Sekarang dan Masa Depan, (Mataram: NTP Press, 2006), cet. ke-3, hlm. 60 20 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Peraturan Pemerintah No. 18A tahun 2013; Tentang Implementasi Kurikulum, (Jakarta: Kemdikbud, 2013), hlm. 53
12
Oleh karena itu, untuk menentukan tercapai tidaknya tujuan pembelajaran, perlu dilakukan kegiatan evaluasi. Menurut Achmad Sanusi, “evaluasi adalah proses penilaian sistematis yang mencakup pemberian nilai, atribut, apresiasi dan pengenalan permasalahan dan pemberian solusi.” 21 Berbeda dengan definisi di atas, Ralph Tyler mengartikan evaluasi dengan “proses yang menentukan sampai sejauh mana tujuan pendidikan dapat dicapai.”22 Lain halnya dengan definisi yang diungkapkan oleh Retnaningsih Burham. Beliau mendefinisikan evaluasi sebagai “pengumpulan informasi secara sistematis dalam perencanaan, pengelolaan, pengembangan di mana informasi tersebut digunakan dalam menyusun alternatif keputusan tentang hasilnya.”23 Dari definisi-definisi di atas, peneliti menyimpulkan bahwa evaluasi
adalah
suatu
proses
penilaian
yang
sistematis
untuk
mengumpulkan informasi dan data yang digunakan sebagai tolak ukur ketercapaian tujuan pendidikan dan sarana dalam menetapkan keputusankeputusan terhadap hasil yang diperoleh. Informasi-informasi yang diperoleh dari evaluasi akan menjadi umpan balik terhadap proses pembelajaran sebagai titik tolak perbaikan dan peningkatan kualitas pembelajaran selanjutnya. Dengan perbaikan dan peningkatan yang terus menerus dan berkesinambungan diharapkan akan mampu mencapai hasil yang optimal.
b. Tujuan dan Fungsi Evaluasi Tujuan evaluasi adalah untuk melihat dan mengetahui proses yang terjadi dalam proses pembelajaran. Dan secara garis besar, “tujuan 21
Anis Fauzi dan Rifyal Ahmad Lugowi, Pembelajaran Mikro; Suatu Konsep dan Aplikasi, (Jakarta: Penerbit Diadit Media, 2009), hlm. 101 22 Farida Yusuf Tayibnapis, Evaluasi Program dan Instrumen Evaluasi, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008), hlm. 3 23 Retnaningsih Burham, Peningkatan Pembelajaran dalam Sistem Pendidikan Nasional Indonesia, (Jakarta: Penerbit UNJ Press, 2008), hlm. 69 - 70
13
evaluasi pembelajaran adalah untuk memberikan motivasi anak didik tentang hasil belajar dalam kurun waktu tertentu, mengetahui tingkat perkembangan mereka guna diberitahukan kepada orang tua siswa dan mengetahui kesiapan anak didik dalam menerima mata pelajaran selanjutnya sebagai bahan acuan institusi dalam meningkatkan kualitas pendidikannya.”24 Di samping itu, “evaluasi bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan, efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran dan mengetahui kedudukan anak didik di dalam kelas atau kelompoknya.” 25 Dengan kata lain, evaluasi merupakan penentu keberhasilan siswa dalam pembelajaran. Secara substansial, “keberhasilan suatu keberhasilan pembelajaran diindikasikan dengan tingginya daya serap siswa terhadap materi pelajaran dan pencapaian siswa terhadap sikap dan perilaku yang digariskan dalam tujuan pembelajaran.”
26
Namun demikian, indikator yang umumnya
dijadikan sebagai tolak ukur adalah tingkat daya serap atau pemahaman siswa. Disebutkan pula bahwa “evaluasi bertujuan untuk memberikan data/informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan dan memberi masukan (input) untuk menyusun program kelanjutannya, mencegah terjadinya hambatan/kegagalan yang dapat ditemui dalam pelaksanaan program demi kemajuan siswa dan menyempurnakan keberhasilan keluaran (output) suatu program tertentu.”27 Farida Yusuf menambahkan “evaluasi yang dilakukan secara formal memegang peranan penting dalam pendidikan dengan memberi informasi yang dijadikan dasar untuk membuat keputusan, menilai hasil belajar,
24
menilai
kurikulum,
memperbaiki
materi
dan
program
Anis Fauzi dan Rifyal Ahmad Lugowi, Pembelajaran Mikro; …, hlm. 104 Hamzah B. Uno, Profesi Kependidikan; Problema, Solusi, dan Reformasi Pendidikan di Indonesia, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009), cet. ke-4, hlm. 24 26 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar ..., hlm. 120 27 Retnaningsih Burham, Peningkatan Pembelajaran …, hlm. 70 25
14
pendidikan.”
28
Dan informasi yang diperoleh dari evaluasi formal
diharapkan baik tingkat akurasinya. Selain tujuan di atas, evaluasi mempunyai beberapa fungsi. Scriven membagi fungsi evaluasi menjadi dua fungsi utama. “Fungsi yang pertama adalah fungsi formatif, di mana evaluasi digunakan untuk perbaikan dan pengembangan kegiatan yang sedang berjalan. Yang kedua fungsi sumatif, evaluasi digunakan untuk pertanggungjawaban, keterangan, seleksi atau lanjutan.”29
c. Jenis Evaluasi Sebelum
membahas
jenis-jenis
evaluasi,
peneliti
akan
mengemukakan beberapa prinsip dasar evaluasi. “Evaluasi hasil belajar siswa didasarkan pada prinsip; shahih, objektif, adil, terpadu, terbuka, menyeluruh
dan
berkesinambungan,
sistematis,
beracuan
kriteria,
akuntabel, dan edukatif.”30 Prinsip-prinsip tersebut perlu diperhatikan oleh guru sebelum maupun sesudah evaluasi dilaksanakan agar bisa berjalan dengan baik dan lancar. Berdasarkan tujuannya, “evaluasi pengajaran dibagi menjadi empat jenis, yaitu placement, formatif, sumatif, dan diagnostik. Placement adalah evaluasi yang digunakan untuk penentuan penempatan siswa dalam suatu jenjang pendidikan.” 31 “Formatif adalah jenis evaluasi yang digunakan untuk menentukan alternatif keputusan setelah satu pertemuan kegiatan pembelajaran berakhir.”
32
Sedangkan sumatif adalah evaluasi yang
digunakan untuk menilai pencapaian siswa terhadap materi yang diajarkan dan selanjutnya untuk menentukan kenaikan tingkat atau kelulusan siswa.
28
Farida Yusuf Tayibnapis, Evaluasi Program …, hlm. 2 - 3 Ibid., hlm. 4 30 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Peraturan Pemerintah …, hlm. 54 31 Harjanto, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010), hlm. 283 32 Retnaningsih Burham, Peningkatan Pembelajaran …, hlm. 71 29
15
Dan yang terakhir adalah diagnostik, biasa digunakan untuk mencari penyebab kesulitan belajar pada siswa. 33 Banyak penelitian yang menyimpulkan tentang rendahnya mutu pendidikan menggunakan kemampuan siswa dalam mengerjakan soal atau menjawab pertanyaan dalam tes hasil belajar.
34
Namun yang perlu
digarisbawahi adalah prestasi hasil belajar hanyalah salah satu indikator dari suatu keberhasilan pelaksanaan kurikulum.
B. Pembelajaran Kooperatif Dalam kegiatan belajar mengajar, metode merupakan salah satu komponen pengajaran yang menduduki posisi penting. Tanpa adanya metode, niscaya pengetahuan atau materi pelajaran yang hendak disampaikan tidak akan diterima dengan baik oleh anak didiknya. Selain itu, guru yang tidak menguasai metode mengajar dengan tepat, tidak akan dapat mengajar dengan baik dan menjadikan siswa cepat bosan, mengantuk dan bahkan tidak mudah memahami pelajaran yang disampaikan. Oleh karena itu, guru hendaknya mengetahui, memahami dan menguasai berbagai metode pembelajaran. Makin mahir dan makin tepat seorang guru dalam memilih dan menggunakan metode mengajar, maka kegiatan belajar mengajar akan berlangsung dengan baik dan menyenangkan serta diharapkan makin efektif pula dalam mencapai tujuan pembelajaran. Secara umum, metode diartikan sebagai cara untuk melakukan suatu pekerjaan atau aktivitas. Secara istilah, banyak definisi tentang metode pengajaran yang telah dikemukakan oleh para pakar dan ahli pendidikan. Thoifuri menuturkan bahwa “metode pengajaran adalah cara yang ditempuh guru dalam menyampaikan bahan ajar kepada siswa secara tepat dan cepat berdasarkan waktu yang telah ditentukan sehingga diperoleh hasil maksimal.”35 33
Harjanto, Perencanaan …, hlm. 284 Soedjarto, Menuju Pendidikan Nasional yang Relevan dan Bermutu, (Jakarta: Balai Pustaka, 1993), hlm. 54 35 Anis Fauzi dan Rifyal Ahmad Lugowi, Pembelajaran Mikro; .., hlm. 74 34
16
Salah satu keterampilan guru yang diperlukan di sini adalah keterampilan memilih metode. Dalam memilih metode, hendaknya guru memperhatikan beberapa hal, “di antaranya materi yang diajarkan, kegiatan yang direncanakan, ranah yang ingin dicapai, jumlah siswa yang dihadapi, sarana yang tersedia dan lokasi yang memadai.”36 Pemilihan metode pembelajaran dapat mengacu pada jenis pendekatan yang direncanakan. Setidaknya ada beberapa macam pendekatan yang dapat mempermudah guru dalam menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan. Salah satunya adalah pendekatan kelompok. Dan di antara berbagai metode yang menggunakan pendekatan ini yaitu metode pembelajaran kooperatif.
1. Definisi dan Tujuan Pembelajaran Kooperatif Kata kooperatif berasal dari bahasa Inggris, yakni cooperative, yang berarti “mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim.”37 Mengutip pernyataan Wena, Isriani Hardini mengemukakan definisi pembelajaran kooperatif sebagai “pembelajaran yang dilakukan secara sadar yang menciptakan interaksi silih asah sehingga yang menjadi sumber belajar bukan lagi guru atau buku ajar, tetapi juga sesama siswa.” 38 Pembelajaran belum dianggap tuntas jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai materi pelajaran. Model pembelajaran kooperatif memiliki beberapa ciri umum. Pertama, “penyelesaian materi belajar secara berkelompok dan kooperatif,” 39 sejatinya “setiap anggota kelompok memiliki tugas untuk diselesaikan. Namun, para siswa terlibat dalam diskusi yang terarah” 40 dan “kerjasama
36
Retnaningsih Burham, Peningkatan Pembelajaran …, hlm. 58 Isjoni, Cooperative Learning; Mengembangkan Kemampuan Belajar Kelompok, (Bandung: CV. Alfabeta, 2010), hlm. 15 38 Isriani Hardini dan Dewi Puspitasari, Strategi Pembelajaran …, hlm. 144 39 H. Muslimin Ibrahim, dkk., Pembelajaran …, hlm. 6 - 7 40 Gene E. Hall, dkk, Mengajar dengan Senang; Menciptakan Perbedaan dalam Pembelajaran Siswa, (Jakarta: PT. Indeks, 2008), hlm. 376 37
17
dalam membantu belajar satu sama lain hingga setiap anggota siap untuk kuis dan penilaian tanpa bantuan teman sekelompoknya.” 41 Ciri yang kedua, “komposisi kelompok terdiri dari beragam kemampuan siswa yang berbeda-beda”
42
, bahkan Gene memperluas
keragaman ini pada jenis kelamin dan suku. 43 Dengan kata lain, komposisi dalam kelompok bersifat heterogen. Dan ciri yang terakhir, “orientasi prestasi lebih kepada kelompok dari pada individu.”44 Kelompok akan mendapatkan rewards bila mereka mencapai kriteria yang ditetapkan. Setidaknya ciri-ciri yang telah disebutkan di atas bisa dijadikan acuan bagi guru untuk mengetahui apakah metode pembelajaran yang digunakan tergolong kooperatif atau bukan. “Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai tiga tujuan pembelajaran utama, yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadap keragaman, dan pengembangan keterampilan sosial.”45 Di samping itu, pada umumnya, metode pembelajaran tradisional menerapkan sistem kompetisi. Namun hal ini berbeda dengan pembelajaran kooperatif. Pembelajaran ini bertujuan untuk menciptakan kondisi dan situasi di mana keberhasilan individu ditentukan oleh keberhasilan kelompoknya.46 Hal ini dikarenakan “belajar secara kooperatif membantu siswa dalam mendefinisikan struktur motivasi dan organisasi untuk menumbuhkan kemitraan yang bersifat kolaboratif, yakni menekankan aktivitas kolaboratif siswa dalam belajar kelompok.” 47 Selama kerja kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan. Agar dapat bekerja sama dengan baik di dalam kelompok, siswa diajarkan keterampilan-keterampilan khusus.48
41
Eveline Siregar dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia, 2010), hlm. 114 42 H. Muslimin Ibrahim, dkk., Pembelajaran …, hlm. 6 - 7 43 Gene E. Hall, dkk, Mengajar dengan Senang…, hlm. 376 44 H. Muslimin Ibrahim, dkk., Pembelajaran …, hlm. 6 - 7 45 Ibid., hlm. 7 46 Mohammad Jauhar, Implementasi Paikem; Dari Behavioristik Sampai Konstruksivistik, (Jakarta: Prestasi Pustakaraya, 2011), hlm. 54 47 Eveline Siregar dan Hartini Nara, Teori Belajar …, hlm. 114 48 Mohammad Jauhar, Implementasi Paikem…, hlm. 53
18
Di samping membantu siswa mengembangkan tingkah laku kooperatif dan hubungan berkualitas di antara mereka, pembelajaran kooperatif juga membantu pembelajaran akademis siswa. Dari hasil penelitian Slavin, bisa disimpulkan bahwa “model pembelajaran kooperatif lebih unggul dalam meningkatkan hasil belajar siswa.”49 Meskipun prinsip dasar pembelajaran kooperatif tidak berubah, terdapat beberapa variasi dari model tersebut, salah satunya adalah model Student Teams Achievement Division (STAD).
2. Definisi Student Teams Achievement Division (STAD) Dalam bukunya, Slavin menganggap STAD sebagai sebuah “metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana dan model paling baik bagi guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif.”
50
Dalam model
pembelajaran STAD, “tim yang terdiri dari beragam siswa saling membantu satu sama lain belajar dengan berbagai cara dan prosedur kuis”.51
3. Karakteristik Student Teams Achievement Division (STAD) Model STAD mempunyai karakteristik dan menjadi sebuah alternatif metode pembelajaran. Pertama, STAD memfasilitasi interaksi antar siswa di dalam kelas. Kedua, STAD memperbaiki sikap, kemampuan individu, dan hubungan interpersonal, semuanya dikontribusikan pada kemampuan positif sikap ilmiah. Ketiga, STAD menambah sumber belajar dalam belajar seperti orang yang memiliki kemampuan tertinggi berperan sebagai tutor dan hasil akhir adalah sebuah penghargaan tertinggi untuk semua orang. Keempat, STAD menyiapkan siswa masuk ke dalam masyarakat modern dari pembelajarnnya untuk bekerja secara efektif dan efesien dengan kelasnya.
49
H. Muslimin Ibrahim, dkk., Pembelajaran …, hlm. 16 Robert E. Slavin, Cooperative Learning; Teori, Riset, dan Praktik, (Bandung: Nusa Media, 2009), hlm. 143 51 H. Muslimin Ibrahim, dkk., Pembelajaran …, hlm. 20 50
19
4. Kelebihan dan Kekurangan Student Teams Achievement Division (STAD) Sebagai model pembelajaran, model kooperatif tipe STAD juga memiliki kelebihan dan kekurangan di antaranya sebagai berikut : 1) Kelebihan model kooperatif tipe STAD a. Mengembangkan serta menggunakan keterampilan berpikir kritis dan kerjasama kelompok. b. Mengharmoniskan hubungan antar pribadi yang positif diantara siswa yang berasal dari ras yang berbeda. c. Menerapkan bimbingan oleh teman. d. Menciptakan lingkungan yang menghargai nilai-nilai ilmiah. 2) Kekurangan model kooperatif tipe STAD a. Terkadang terdapat anggota kelompok bersifat pasif yang merugikan kinerja kelompok. b. Timbul persaingan antar kelompok yang bersifat negatif yang menimbulkan permusuhan. c. Siswa yang pandai merasa dijadikan acuan bagi anggota kelompoknya. d. Guru terlebih dahulu harus sudah membuat perencanaan yang matang tentang kegiatan kelompok yang akan dilaksanakan.
5. Langkah-Langkah Student Teams Achievement Division (STAD) Model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat dilaksanakan dengan mengikuti beberapa prosedur sebagai berikut: a. Sajian guru meliputi penyajian pokok permasalahan, konsep, kaidah dan prinsip-prinsip bidang ilmu. Penyajian tersebut bisa dalam bentuk ceramah atau tanya jawab. Diskusi
kelompok
dilakukan
berdasarkan
permasalahan
yang
disampaikan oleh guru dan sekelompok siswa yang heterogen. Diskusi ini bertujuan untuk mendalami topik-topik yang disajikan guru.
20
Penugasan. Guru memberikan tugas kepada masing-masing siswa, baik berupa soal ataupun permasalahan yang perlu dipecahkan. Setelah menjawabnya, siswa mencocokan hasil kerjanya itu dengan teman kelompoknya. Jika ada satu yang ketinggalan, maka teman satu kelompoknya bertanggung jawab untuk menjelaskannya. Guru harus menekankan kepada siswa bahwa mereka belum tuntas belajar sampai semua anggota kelompok mendapatkan poin 100 untuk kuis. Pemberian kuis. Tahap ini dilakukan setelah guru melakukan presentasi materi beberapa kali. Dalam kuis ini, siswa tidak diperbolehkan saling membantu sebagaimana pada tahap penugasan. Sebelum memberikan kuis, guru diharapkan telah membuat interval nilai.52 Evaluasi. Dalam evaluasi, siswa akan menerima nilai individual dan nilai kelompok. Nilai individual diperoleh dari hasil tes/kuis yang diberikan guru kepada masing-masing siswa. Sedangkan nilai kelompok, bisa diperoleh dengan dua cara. Pertama, nilai kelompok bisa diambil dari nilai terendah yang didapat oleh siswa dalam kelompok. Kedua, nilai kelompok juga bisa diambil dari rata-rata nilai semua anggota kelompok, dari sumbangan setiap anggota.53 Penutup. Guru memberikan penghargaan kepada tim yang mendapat poin tertinggi.
C. IPS 1. Hakikat IPS Masyarakat Indonesia sebelumnya belum mengenal istilah IPS. “Dengan diberlakukannya kurikulum tahun 1975 di sekolah-sekolah, istilalah IPS pun baru dikenal secara luas pada tahun 1976. Nama IPS memang baru diperkenalkan pertama kali oleh kurikulum 1975.”54 52
Robert E. Slavin, Cooperative Learning…, hlm. 143 – 157 Anita Lie, Cooperative Learning; Mempraktikkan Cooperative Learning Di Ruang Kelas, (Jakarta: PT. Grasindo, 2010), hlm. 88 – 89 54 Lili M. Sadeli, dkk, Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial, (Jakarta: Depdikbud UT, 1986), hlm. 20 53
21
Ilmu Pengetahuan Sosial bukanlah ilmu sosial. Namun, IPS merupakan bagian dari ilmu sosial. “Sebenarnya IPS berinduk kepada ilmu sosial, dengan pengertian bahwa teori, konsep, dan prinsip yang diterapkan pada IPS adalah teori, konsep, dan prinsip yang ada dan berlaku pada ilmu sosial.”55 Oleh karena itu, Trianto mendefinisikan “IPS sebagai integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial yang dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial.” 56 Adapun cabang-cabang ilmu yang menginduk kepada ilmu sosial, antara lain “Geografi, Sejarah, Sosiologi, Antropologi, Psikologi Sosial, Ekonomi, Ilmu Politik, Ilmu Hukum, dan lain sebagainya. Semuanya dipadukan dan dijadikan bahan baku bagi pelaksanaan program pendidikan dan pengajaran di sekolah dasar dan lanjutan.”57 Max Helly mengemukakan pendapat Nu‟man Soemantri mengenai definisi IPS sebagai mata pelajaran ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk tujuan pendidikan di tingkat sekolah dasar, sekolah lanjutan pertama, dan sekolah lanjutan tingkat atas. 58 Namun komposisi ilmu yang dipelajari dalam IPS tidaklah sama. Komposisi tersebut disesuaikan dengan jenjang pendidikan dan perkembangan intelektual siswa. Sebagai suatu disiplin ilmu, IPS mengkaji beberapa hal pokok atau aspek untuk dipelajari oleh siswa. Di antara aspek-aspek yang menjadi kajian dan ruang lingkup pelajaran IPS, yaitu: a. “Manusia, tempat, dan lingkungan b. Waktu, kesinambungan, dan perubahan c. Sistem sosial dan budaya d. Perilaku ekonomi dan kesejahteraan.”59 Ruang lingkup di atas masih bisa diperinci lagi sesuai dengan jenjang pendidikan. Di jenjang sekolah dasar, “kajian IPS dibatasi sampai pada gejala dan masalah sosial yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Dan di 55
Nursid Sumaatmadja, Metodologi Pengajaran …, hlm 10 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu…, hlm. 171 57 Abu Ahmadi, dkk, Ilmu Sosial Dasar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), hlm. 3 58 Max Helly Waney, Wawasan Ilmu …, hlm. 62 59 Isriani Hardini dan Dewi Puspitasari, Strategi Pembelajaran Terpadu; Teori, Konsep, dan Implementasi, (Yogyakarta: Familia, 2012), hlm. 174 56
22
jenjang sekolah lanjutan, kajian dan bobotnya diperluas kepada masalah lingkungan, penerapan teknologi di berbagai sektor kehidupan, transportasi, komunikasi, dan sebagainya.” 60 Ruang lingkup atau kajian IPS di atas terus dikembangkan dari tahun ke tahun.
2. Tujuan Pembelajaran IPS Selama ini, banyak orang menganggap bahwa IPS adalah materi pelajaran yang ditujukan untuk dihafal dan diingat oleh siswa. Namun lebih dari itu, “IPS melatih keterampilan para siswa baik fisik maupun berpikir dalam mengkaji dan mencari solusi dari masalah sosial yang dihadapinya.”61 Hal ini sejalan dengan pendapat Trianto yang mengemukakan bahwa pembelajaran IPS lebih menekankan pada aspek pendidikan dari pada transfer konsep, di mana siswa diharapkan memperoleh pemahaman sejumlah konsep dan menguasai serta mengembangkan sikap juga keterampilannya sesuai dengan konsep yang dimiliki.62 Jadi, tujuan belajar IPS kini bukan lagi untuk dihafal dan diingat dalam memori siswa. Secara rinci, Mulyono menjabarkan tujuan pendidikan IPS di Indonesia yang mencakup tiga aspek belajar, kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dari segi kognitif, IPS memberikan pengetahuan kepada siswa tentang: a. Sejarah kebudayaan bangsa b. Lingkungan geografis tempat tinggal manusia dan interaksinya c. Pemerintahan Negara d. Struktur kebudayaan dan cara hidup suatu bangsa e. Cara pemberdayaan lingkungan f. Efek kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap kehidupan manusia g. Efek pertambahan penduduk terhadap lingkungan
60
Nursid Sumaatmadja, Metodologi Pengajaran …, hlm. 11 - 12 Nursid Sumaatmadja, Metodologi Pengajaran …, hlm. 21 62 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu…, hlm. 172 - 173 61
23
Dari segi afektif, IPS bertujuan untuk mengajarkan siswa untuk: a. Mengakui dan menghormati harkat manusia b. Mengakui dan menghayati nilai-nilai Pancasila c. Menghayati nilai-nilai agama d. Memupuk sikap toleransi sesama umat beragama e. Menghormati perbedaan dalam adat istiadat dan kebudayaan bangsa f. Bersikap positif terhadap bangsa g. Menghormati milik orang lain dan negara h. Memupuk sikap terbuka terhadap perubahan dunia dan nilai-nilai Sedangkan dari segi psikomotorik, IPS mengajarkan siswa sejumlah keterampilan dan kecakapan. Di antaranya: a. Kecakapan untuk memperoleh pengetahuan dan informasi b. Keterampilan berpikir dan menginterpretasikan hasil pemikirannya secara terorganisir c. Kecakapan meninjau informasi secara kritis d. Kecakapan mengambil keputusan berdasarkan fakta dan pendapat e. Kecakapan dalam memecahkan masalah f. Keterampilan dalam menggunakan media belajar IPS, seperti peta, globe, dan lain-lain g. Keterampilan dalam membuat laporan, menggambar peta, observasi, wawancara, dan penelitian.63 Mengamati tujuan-tujuan yang telah dikemukakan di atas, pola pembelajaran IPS seharusnya menekankan pada unsur pendidikan dan pembekalan siswa. Penekanan pembelajarannya terletak pada upaya agar mereka mampu menjadikan apa yang telah dipelajarinya sebagai bekal dalam memahami dan berpartisipasi dalam menjalani kehidupan bermasyarakat.
63
Max Helly Waney, Wawasan Ilmu …, hlm. 64 - 65
24
D. Penelitian Yang Relevan Penelitian mengenai model kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pernah dilakukan oleh Fifi Nur Afiah dengan skripsinya yang berjudul “Perbandingan Keterampilan Komunikasi antara Siswa yang Diajarkan dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) dan Tipe Jigsaw”. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa ada perbedaan kualitas keterampilan komunikasi antara siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan tipe Jigsaw. Keterampilan komunikasi siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih baik dari pada siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.
E. Hipotesis Tindakan Berdasarkan landasan teori dan hasil penelitian di atas, dapat dibuat hipotesis tindakan dalam penelitian ini sebagai berikut : Model kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV Madrasah Al-Karimiyah Jakarta Pada Tahun Pelajaran 2013/2014.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai peningkatan hasil belajar IPS melalui metode kooperatif tipe STAD ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Al-Karimiyah. Sekolah ini berada di daerah Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Penelitian tersebut berlangsung pada semester II tahun ajaran 2013/2014 tepatnya yakni pada bulan April 2013.
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK), yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk memberikan informasi bagaimana tindakan yang tepat untuk aktivitas siswa dengan pendekatan pembelajaran IPS yang berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa. Penelitian ini bersifat deskriptif, yakni penelitian ini berusaha untuk memberikan gambaran mengenai kondisi suatu variable. Sejalan dengan itu, pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan statistik. Maksudnya, untuk memperoleh gambaran akurat mengenai suatu variable, penelitian ini membutuhkan data-data statistik kemudian diolah dan dianalisis dengan teknik analisis tertentu. Teknik analisis tersebut adalah analisis deskriptif. Penggunaan teknik bertujuan untuk mendeskripsikan hasil belajar mata pelajaran IPS siswa kelas IV MI Al-Karimiyah. Penelitian tindakan ini direncanakan atas beberapa siklus, di mana tiap siklus akan dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai seperti apa yang telah didesain dalam faktor sesuai prosedur; perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (action), observasi (observation), dan refleksi (reflection). Apabila target penelitian yang diinginkan tercapai pada siklus I, peneliti tidak perlu melanjutkan tindakan ke siklus II. Sebaliknya, peneliti akan melakukan tindakan dengan melalui beberapa siklus hingga target penelitian tercapai.
25
26
Sebelum mengimplementasikan keempat tahapan di atas, peneliti memaparkan alur kerja yang akan dilaksanakan pada penelitian tindakan kelas. PELAKSANAAN PERENCANAAN
Siklus I
PENGAMATAN
REFLEKSI
PELAKSANAAN
Siklus II
PENGAMATAN
REFLEKSI
C. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah guru mata pelajaran IPS dan siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Al-Karimiyah Jakarta tahun ajaran 2013/2014. Jumlah siswa di kelas tersebut mencapai 27 orang dan terdiri dari 16 siswa dan 11 siswi.
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian Pada penelitian ini, peneliti berperan dan menempati posisi sebagai guru, peneliti dan observator yang melakukan pengamatan dan pencatatan aktivitas yang dilakukan oleh guru dan siswa.
E. Tahapan Intervensi Tindakan Tahapan intervensi tindakan dalam penelitian tindakan kelas dimulai dengan rangkaian tindakan pada siklus I. Apabila target penelitian yang diharapkan pada siklus I belum tercapai, penelitian akan dilanjutkan dengan tindakan siklus II dan siklus-siklus selanjutnya hingga target penelitian tercapai.
27
Tahapan penelitian tindakan untuk siklus I dapat dijabarkan lebih rinci sebagai berikut : 1. Perencanaan (Planning) Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan ini adalah memuat skenario pembelajaran sesuai teknik pembelajaran yang digunakan, membuat lembar observasi (lembar tindakan kelas) untuk melihat kondisi proses pembelajaran selama berlangsung, dan mendesain penilaian peningkatan pemahaman konsep Ilmu Pengetahuan Sosial. 2. Pelaksanaan (Action) Dalam tahap ini adalah melaksanakan skenario pembelajaran yang telah didesain, sebagai upaya perbaikan dan peningkatan atau perubahan proses pembelajaran, perilaku, sikap dan prestasi belajar siswa yang diinginkan. 3. Pengamatan (Observation) Pada tahap ini, guru mengamati dampak atau hasil dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan pada siswa. Apakah berdasarkan tindakan yang dilaksanakan itu memberikan pengaruh yang meyakinkan terhadap perbaikan dan peningkatan proses pembelajaran dan hasil belajar siswa atau tidak. 4. Refleksi (Reflection) Penilaian pada kolaborator dan hasil diskusi dengan guru peneliti, hasilnya
dianalisis,
diinterprestasikan
dan
disimpulkan
bersama.
Kesimpulan ini akan dijadikan dasar dalam merevisi rencana untuk diterapkan pada siklus berikutnya. Seperti halnya siklus I, siklus II pun terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. 1. Perencanaan (planning) Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama.
28
2. Pelaksanaan (Action) Guru melaksanakan pembelajaran tentang
Tema/Sub tema
“Berbagai Pekerjaan/ Jenis-jenis pekerjaan” dengan metode kooperatif tipe STAD berdasarkan rencana pembelajaran pada siklus pertama. 3. Pengamatan (Observation) Peneliti melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran Tema/Sub tema “Berbagai Pekerjaan/ Jenis-jenis pekerjaan” dengan metode kooperatif tipe STAD. 4. Refleksi (Reflection) Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus II dan menganalisis serta membuat kesimpulan atas pelaksanaan pembelajaran Tema/Sub tema “Berbagai Pekerjaan/ Jenis-jenis pekerjaan” dengan metode kooperatif tipe STAD.
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan Hasil yang diharapkan dari tahapan intervensi tindakan kelas meliputi: 1. Hasil Belajar IPS Dari intervensi tindakan kelas diperoleh data hasil belajar yang di ambil dari hasil tes yang meliputi pencapaian penguasaan konsep tentang berbaagai pekerjaan dengan sub tema jenis-jenis pekerjaan melalui metode Kooperatif tipe STAD. Pencapaian tindakan intervensi kelas dianggap berhasil bila standar ketuntasan kompetensi minimal (KKM) mencapai nilai minimal 70. 2. Metode Pembelajaran STAD Berdasarkan hasil observasi terhadap proses pembelajaran melalui metode kooperatif tipe STAD diharapkan siswa terlibat secara aktif dan antusias dalam proses pembelajaran. Tingkat keberhasilan penerapan metode kooperatif tipe STAD tercapai apabila aktivitas guru dalam mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran, serta partisipasi siswa dalam proses pembelajaran
29
meningkat dalam setiap siklusnya yang dilaksanakan sesuai dengan target dan tujuannya.
G. Data dan Sumber Data Adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Al-Karimiyah dan guru mata pelajaran IPS. Dari siswa, peneliti mendapatkan data berupa hasil belajar IPS yang pengajarannya menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD. Sedangkan dari guru, peneliti mendapatkan informasi mengenai kondisi pembelajaran IPS yang selama ini dilakukan oleh guru yang bersangkutan.
H. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen penelitian merupakan sarana yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, lebih cermat dan lebih sistematis sehingga lebih mudah diolah. Berdasarkan tehnik pengumpulan data yang digunakan, maka peneliti menggunakan instrumeninstrumen sebagai berikut: 1. Lembar Tes Tes digunakan untuk mengukur penguasaan dan pemahaman materi pembelajaran dari sisi siswa. Hal ini dilakukan untuk mengetahui dan memperoleh data yang akurat mengenai hasil belajar dan kemampuan siswa memahami Tema Berbagai Pekerjaan dengan Sub tema Jenis-jenis pekerjaan setelah dilakukan proses pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif tipe STAD. Dalam penelitian ini, bentuk tes yang peneliti gunakan adalah tes pilihan ganda. Tes akan diberikan sebelum dan sesudah pembelajaran dengan metode kooperatif tipe STAD (pre-test dan post-test).
30
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Lembar Tes No
Aspek Penilaian
Butir Item
1
Mengelompokan jenis-jenis pekerjaan di desa dan kota
1
2
Menyebutkan macam-macam pekerjaan
2
3
Menjelaskan proses distribusi perkebunan teh
3, 4
4
Membedakan SDA dapat diperbarui dan tidak dapat
5, 9
5
Menyebutkan jenis pekerjaan dan letak geografis
6, 7, 8
6
Mengidentifikasi hubungan benda dengan jenis pekerjaan
10
2. Pedoman Wawancara Dalam wawancara, peneliti menggunakan pedoman wawancara. Adapun narasumbernya adalah Siswa kelas 4 dan guru mata pelajaran IPS.
3. Lembar Observasi Untuk memudahkan peneliti dalam melakukan observasi, peneliti menggunakan lembar observasi yang terdiri dari beberapa aspek. Aspek-aspek tersebut akan dinilai berdasarkan kriteria-kriteria skor tertentu. Di penelitian ini, peneliti menggunakan dua jenis lembar observasi, yaitu lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas siswa. Masing-masing aspek mendapatkan nilai dengan kriteria; 1 (tidak baik), 2 (kurang baik), 3 (cukup), 4 (baik), dan 5 (sangat baik).
31
Tabel 3.2 Lembar Observasi Aktivitas Guru No A 1. 2. 3.
4. 5. 6. B 7. 8.
9.
10 11. 12.
13. 14. 15.
C. 16.
17.
18.
Aspek Penilaian Persiapan Guru mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan seksama Tujuan pembelajaran dinyatakan dalam kalimat yang jelas dalam RPP Materi pembelajaran yang akan diberikan memiliki kaitan atau dapat dikaitkan dengan materi pembelajaran sebelumnya Guru mempersiapkan media pembelajaran Guru mempersiapkan setting kelas untuk pembelajaran Guru mempersiapkan siswa secara fisik dan mental Presentasi/Penyampaian Pembelajaran Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai Guru memotivasi dan menarik perhatian siswa untuk mengikuti proses pembelajaran dengan baik Guru menjelaskan materi pembelajaran dengan teknik-teknik tertentu sehingga jelas dan mudah dipahami siswa Pembelajaran dilaksanakan dalam langkahlangkah dan urutan yang logis Petunjuk-petunjuk pembelajaran singkat dan jelas sehingga mudah dipahami Materi pembelajaran, baik kedalaman dan keluasannya, disesuaikan dengan tingkat perkembangan dan kemampuan siswa Selama proses pembelajaran guru memberikan kesempatan untuk bertanya kepada siswa Apabila siswa bertanya, guru memberikan jawaban dengan jelas dan memuaskan Guru selalu mengajak siswa untuk menyimpulkan pembelajaran pada akhir kegiatan atau akhir sesi tertentu Metode Pembelajaran Pembelajaran dilakukan secara bervariasi selama alokasi waktu yang tersedia, tidak monoton dan membosankan Apabila terjadi suatu permasalahan maka guru bertindak dengan mengambil keputusan terbaik agar pembelajaran tetap berlangsung secara efektif dan efisien materi pembelajaran sesuai dengan tujuan
Kategori
Deskripsi
32
pembelajaran yang telah ditetapkan 19. selama pembelajaran berlangsung guru tidak hanya berada pada posisi tertentu tetapi bergerak secara dinamis di dalam kelasnya 20. Apabila tampak ada siswa yang membutuhkan bantuannya di bagian-bagian tertentu kelas, maka guru harus bergerak dan menghampiri secara berimbang dan tidak terfokus hanya pada beberapa gelintir siswa saja 21. Guru mengenali dan mengetahui nama setiap siswa yang ada di dalam kelasnya 22. Selama pembelajaran berlangsung guru memberikan reinforcement (penguatan) kepada siswa-siswanya dengan cara yang positif 23. Ilustrasi dan contoh dipilih secara hati-hati sehingga benar-benar efektif dan bukannya malah membuat bingung siswa 24. Media pembelajaran di dalam pelaksanaan pembelajaran digunakan secara efektif 25. Latihan diberikan secara efektif 26. Guru selalu bersikap terbuka dan tidak menganggap negatif apabila siswa melakukan kesalahanan dalam proses belajarnya D. Karakteristik Pribadi Guru 27. Guru sabar terutama untuk memancing respon siswa 28. Guru berupaya memancing siswa agar terlibat aktif dalam pembelajaran 29. Guru bersikap tegas dan jelas 30. Penampilan guru menarik dan tidak membosankan 31. Guru menggunakan bahasa pengantar yang baik dan mudah dimengerti siswa 32. Guru selalu menunjukkan bahwa ia adalah seorang yang selalu punya inisiatif, kreatif dan berprakarsa Jumlah Rata-rata Keterangan
33
Tabel 3.3 Lembar Observasi Aktivitas Siswa No.
Kualitas
Aktivitas Belajar Siswa
Keaktifan
A.
Aktivitas Perolehan Pengetahuan
1.
Melakukan pengamatan atau penyelidikan
2.
Membaca dengan aktif (misal dengan pen di tangan untuk menggarisbawahi atau membuat catatan kecil atau tanda-tanda tertentu pada teks)
3.
Mendengarkan dengan aktif (menunjukkan respon, misal tersenyum atau tertawa saat mendengar hal-hal lucu yang disampaikan, terkagum-kagum bila mendengar sesuatu yang menakjubkan, dsb)
B.
Proses
Pemahaman
Materi/Konsep
Pelajaran 4.
Berlatih (misalnya mencobakan sendiri konsep-konsep misal berlatih dengan soalsoal)
5.
Berpikir
kreatif
memecahkan
(misalnya
mencoba
masalah-masalah
pada
latihan soal yang mempunyai variasi berbeda dengan contoh yang diberikan) 6.
Berpikir
kritis
(misalnya
mampu
menemukan kejanggalan, kelemahan atau kesalahan yang dilakukan orang lain dalam menyelesaikan soal atau tugas) C.
Pengkomunikasian Hasil Pemikiran
7.
Mengemukakan pendapat
Deskripsi
34
8.
Menjelaskan
9.
Berdiskusi
10.
Mempresentasi laporan
11.
Memajang hasil karya
D.
Refleksi Pemikiran
12.
Mengomentari dan menyimpulkan proses pembelajaran
13.
Memperbaiki kesalahan atau kekurangan dalam proses pembelajaran
14.
Menyimpulkan
materi
pembelajaran
dengan kata-katanya sendiri Jumlah Rata-rata Keterangan
I. Teknik Pengumpulan Data Maksud teknik di sini adalah cara mengumpulkan data yang dilakukan melalui pengamatan dan pencatatan gejala-gejala yang tampak pada objek penelitian yang pelaksanaannya langsung dilakukan pada saat proses tindakan dilakukan. Sesuai dengan jenis penelitian data yang dikumpulkan, maka peneliti menggunakan teknik sebagai berikut: Tes. Tes dilakukan setelah proses pembelajaran IPS melalui metode STAD dilakukan. Tes ini dilakukan untuk memperoleh data hasil belajar IPS siswa selama pembelajaran dengan metode STAD. Wawancara. Wawancara merupakan cara untuk memperoleh data dengan mengadakan komunikasi dengan narasumber. Peneliti melakukan wawancara untuk memperoleh informasi mengenai sekolah, siswa, diri pribadi guru ataupun kondisi pembelajaran di kelas. Wawancara dengan guru ini berlangsung sebelum penelitian dimulai.
35
Observasi. Observasi merupakan kegiatan mengamati secara langsung suatu objek penelitian tanpa perantaraan apapun. Dalam penelitian ini, peneliti mengamati aktivitas belajar mengajar IPS di kelas 4 MI Al-Karimiyah.
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan Untuk memperoleh data yang valid, yaitu objektif, sahih dan handal dalam penelitian ini digunakan teknik triangulasi dan naturasi, diantaranya: 1. Menggali data dari sumber yang sama dengan menggunakan cara yang berbeda. Untuk memperoleh informasi tentang aktifitas siswa dilakukan dengan mengobservasi siswa dan memberikan catatan siswa, 2. Menggali data dari sumber yang berbeda untuk memperoleh informasi tentang hal yang sama. Untuk memperoleh tentang pemahaman siswa dilakukan dengan memeriksa hasil tes siswa, mengadakan wawancara guru dan melihat hasil observasi guru, 3. Memeriksa kembali data-data yang telah terkumpul, baik tentang kejanggalankejanggalan, keaslian maupun kelengkapannya, 4. Mengulang pengolahan dan analisis data yang terkumpul. Agar diperoleh data yang valid, instrumen tes pilihan ganda diujicobakan untuk mengukur tingkat validitas dan reliabilitas serta kesukaran. Sementara itu, peneliti menggunakan rumus korelasi point biserial untuk mengukur tingkat validitas tes yang digunakan dalam penelitian.
Keterangan: = koefisien korelasi point biserial Mp
= skor rata-rata butir soal yang benar
Mt
= skor rata-rata total = jumlah jawaban yang benar = jumlah jawaban yang salah
36
Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Rumus yang peneliti gunakan untuk mencari koefisien reliabilitas adalah sebagai berikut:
Keterangan: = nilai koefisien reliabilitas = korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua Suatu soal dikatakan memiliki tingkat kesukaran yang baik bila soal tersebut tidak terlalu mudah dan juga tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk meningkatkan usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar dapat membuat siswa putus asa dan tidak mau untuk memecahkannya. Untuk hal ini, peneliti menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan: = indeks kesukaran = Jumlah siswa yang menjawab betul = Jumlah siswa keseluruhan
Selanjutnya, objek analisis butir soal yang terakhir adalah daya pembeda soal. Daya pembeda soal berguna untuk membedakan kemampuan para siswa, rendah ataupun tinggi. Dalam analisis ini peneliti menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan: JA = Jumlah peserta kelompok atas JB = Jumlah peserta kelompok bawah
37
BA = Jumlah peserta kelompok atas yang menjawab benar BB = Jumlah peserta kelompok bawah yang menjawab benar PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
K. Analisis Data dan Interpretasi Data Pada penelitian dilakukan juga analisis data karena analisis data merupakan bagian penting dalam sebuah penelitian. Hal ini perlu dilakukan karena analisis data yang diperoleh pada penelitian memberi arti penting. Untuk memperoleh hasil dari data-data yang diperoleh, peneliti melakukan proses analisis data tersebut dengan beberapa langkah, yaitu: Pertama, melakukan penghitungan nilai akhir siswa dengan menggunakan rumus berikut:
Langkah kedua, menghitung nilai rata-rata kelas. Nilai rata-rata kelas tersebut diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan: = Mean atau rata-rata = Jumlah nilai siswa N
= Jumlah siswa Langkah terakhir adalah menghitung persentase ketuntasan kelas
berdasarkan nilai KKM (65), di mana sebuah kelas dinyatakan tuntas apabila dalam kelas tersebut 90% siswa telah mencapai nilai KKM.
Untuk meneliti tingkat penguasaan dan pemahaman siswa terhadap materi Perkembangan teknologi/Indahnya Negeri yang diberikan guru dalam proses pembelajaran, maka peneliti perlu menentukan selisih antara nilai post-test dan
38
pre-test. Oleh karena itu, peneliti melakukan uji normal Gain dengan menggunakan rumus Normal Gain sebagai berikut:
Hasil perhitungan rumus di atas lalu diinterpretasikan dengan tabel kriteria indeks Gain sebagai berikut: Tabel 3.4 Tabel Interpretasi Nilai Indeks N Gain Interval Nilai
Kriteria
0,80 – 1,00
Sangat Tinggi
0,60 – 0,79
Tinggi
0,40 – 0,59
Sedang
0,20 – 0,39
Rendah
0,00 – 0,19
Sangat Rendah
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan Setelah perencanaan tindakan dilakukan, selanjutnya adalah tahap evaluasi. Peneliti mengevaluasi terhadap tujuan yang ditetapkan dalam penelitian ini, hasil belajar siswa yang sesuai indikator pencapaian, dan pelaksanaan metode kooperatif tipe STAD oleh guru. Kemudian apabila belum mencapai target yang ditetapkan, evaluasi ini digunakan untuk melakukan refleksi kembali.
BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dikemukakan hasil penelitian mengenai peningkatan hasil belajar siswa melalui metode STAD pada mata pelajaran IPS kelas IV MI Al-Karimiyah. A. Deskripsi Objek Penelitian 1. Profil Sekolah Berikut peneliti uraikan sekilas profil sekolah yang dijadikan sebagai objek pada penelitian ini: Nama sekolah
: Madrasah Ibtidaiyah Al-Karimiyah
Alamat
: Jln. Masjid Cidodol RT 009/012, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12220.
Kepala sekolah
: H. Ahmad Nawawi BA
NSM/NPSN
: 111231740002 / 20102806
Tahun berdiri
: 1986
Status akreditasi : B Visi
: Menjadi Madrasah Yang Memiliki Keunggulan Dalam Imatq Dan Iptek
Misi
: 1) Melaksanakan pembelajaran yang berorientasi pada keunggulan iptek dan imtaq, 2) Meningkatkan kemampuan akademik siswa melalui program pembelajaran kontemporer dan unggulan, 3) Meningkatkan
prestasi
siswa
di
bidang
intrakurikuler dan ekstrakurikuler agar dapat berkompetisi dalam persaingan global,
39
40
4) Meningkatkan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai agama melalui pembelajaran imtaq secara lebih intensif.
2. Data Guru dan Karyawan Adapun tabel berikut adalah data singkat para guru dan karyawan di Madrasah Ibtidaiyah Al-Karimiyah. Tabel 4.1 Daftar Guru Madrasah Ibtidaiyah Al-Karimiyah Tahun Pelajaran 2013/2014 No
Nama Guru
Pendidikan Terakhir
Jabatan
1
H. A. Nawawi BA
D3
Kepsek
2
M. Yusuf
S1
Wakasek
3
Abdul Rozak
4
Abdul Khoir, S.Pd.I
S1
Guru
5
Baihaqi, S.Pd.I
S1
Guru
6
Darmawati, S.Pd.I
S1
Guru
7
Humairoh, A.Ma
D2
Guru
8
Machdori, S.Ag
S1
Guru
9
Mulyani Wagimin A.Md
D3
Guru
10
Rini Tahriah, S.Pd.I
S1
Guru
11
Saiful Anwar S.Pt
S1
Guru
12
Yunani Yusuf, S.Pd.I
S1
Guru
13
Siti Nurbaiti, S.Pd
S1
Guru
SMA
Admin/TU
41
3. Data Siswa
Dan berikut peneliti sajikan data siswa/i Madrasah Ibtidaiyah AlKarimiyah.
Tabel 4.2 Data Siswa/i Madrasah Ibtidaiyah Al-Karimiyah Tahun Pelajaran 2013/2014
Kelas
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
1
12
14
26
2
16
12
28
3
15
22
37
4
16
11
27
5
11
11
22
6
12
9
21
Total
82
79
161
4. Sarana dan Prasarana Sekolah Suatu kegiatan pembelajaran akan berlangsung semakin efektif apabila ditunjang dengan sarana dan prasana memadai yang disediakan oleh sekolah. Dan berikut daftar sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Madrasah Ibtidaiyah Al-Karimiyah.
42
Tabel 4.3 Daftar Sarana Dan Prasarana Madrasah Ibtidaiyah Al-Karimiyah Tahun Pelajaran 2013/2014 No
Jenis Sarana & Prasana
Jumlah
Keterangan
1
Jaringan Internet
1
Baik
2
Kantin
1
Baik
3
Lab. Komputer
1
Baik
4
Lapangan Upacara
1
Baik
5
Media Pembelajaran
15
Baik
6
Perpustakaan
1
Baik
7
Peta
2
Baik
8
Ruang Guru
1
Baik
9
Ruang Kelas
6
Baik
10
Ruang Kepsek
1
Baik
11
WC Guru
2
Baik
12
WC Siswa
2
Baik
5. Data Pre-Siklus Untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam penguasaan materi pelajaran yang akan diteliti, peneliti mengadakan tes awal terhadap materi tersebut. Dan berikut tabel mengenai hasil yang diperoleh dari tes awal yang dilakukan peneliti. Tabel 4.4 Data Hasil Belajar Siswa Pada Tes Pre-Siklus No
Nama Siswa
Nilai
Ket. KKM
1
Ahmad Aditya Ruston
30
Belum Tuntas
2
Ahmad Raya Fahreza
50
Belum Tuntas
3
Alan Arridho
60
Belum Tuntas
4
Anisa Amala
50
Belum Tuntas
43
5
Cindy Mardiana
50
Belum Tuntas
6
Devita Putri Maharani
70
Tuntas
7
Dita Sasabila
70
Tuntas
8
Diwyastra Dekanaka
40
Belum Tuntas
9
Intan Nuraini
80
Tuntas
10
Majidah Nibras
30
Belum Tuntas
11
Maulana Aditia
40
Belum Tuntas
12
Mergan Al-Fiqh
60
Belum Tuntas
13
Muhammad Fahrul
60
Belum Tuntas
14
Muhammad Adlan
70
Tuntas
15
Muhammad Ikhsan
40
Belum Tuntas
16
Muhamman Iqbal Fahriz
30
Belum Tuntas
17
Muhammad Sulaiman
60
Belum Tuntas
18
Rafif Akmal
70
Tuntas
19
Rahmah Fitriani
50
Belum Tuntas
20
Reza Fahlevi
40
Belum Tuntas
21
Rheno Arkana
50
Belum Tuntas
22
Rizky Saputra
40
Belum Tuntas
23
Safitri Junaidi
50
Belum Tuntas
24
Sindi Aulia
60
Belum Tuntas
25
Wanda Riadani
30
Belum Tuntas
26
Widia Fitriani
60
Belum Tuntas
27
Zahra Istafani
70
Tuntas
Dari hasil belajar pada tes pre-siklus di atas, maka dapat dilakukan analisis ketercapaian KKM untuk materi IPS sebagai berikut:
44
Dari kalkulasi di atas, diketahui bahwa ketercapaian KKM pada tes awal sebesar 22,22%. Dengan persentase tersebut maka perlu diambil penelitian tindakan kelas. Hal ini dikarenakan ketercapaian KKM belum mencapai target yang diharapkan, yakni sebesar 90%. B. Analisis Data Penelitian 1. Penelitian Tindakan Kelas Siklus I a) Uji Instrumen Penelitian 1) Uji Validitas Di samping melakukan kalkulasi terhadap nilai tes tulis, peneliti juga perlu melakukan analisis butir-butir soal guna mengetahui dan mengidentifikasi soal-soal yang mudah dan susah dijawab oleh para siswa. Analisis pertama yang dilakukan adalah uji validitas butir soal. Namun, peneliti akan menyajikan terlebih dahulu nilai hasil uji tes tulis. Tabel 4.5 Nilai Uji Tes Tulis Siklus I Nomor Soal
Nilai
No 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Total
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
8
2
1
1
1
0
1
0
1
0
1
0
6
3
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
7
4
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
8
5
0
1
1
0
1
1
0
0
1
0
5
6
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
8
7
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
9
8
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
8
9
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
8
10
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
7
45
11
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
8
12
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
7
13
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
7
14
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
8
15
0
1
1
1
0
1
0
1
1
1
7
16
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
7
17
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
8
18
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
8
19
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
8
20
1
0
1
1
0
1
0
1
0
1
6
21
0
1
1
1
0
1
1
0
1
1
7
22
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
7
23
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
7
24
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
8
25
1
0
1
1
0
1
0
0
1
1
6
26
1
1
1
0
1
1
0
1
1
0
7
27
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
8
Setelah dilakukan pemetaan butir-butir soal yang benar dan salah, peneliti perlu menganalisis validitasnya. Adapun analisis untuk butir soal nomor 1 dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Dari perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa nilai koefisien untuk uji validitas butir soal nomor 1 adalah
= 0.
46
Dan pada taraf α = 0,10 dan dk = 27 – 2 = 25 diperoleh . Dikarenakan rpbis < rt, maka soal nomor 1 invalid. Selanjutnya, dengan cara perhitungan yang sama pula, diperoleh hasil uji validitas untuk tes tulis pada penelitian tindakan kelas siklus I sebagai berikut: Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Butir Soal Tes Tulis Siklus I No
Mp
Mt
SDt
P
q
rpbis
Ket
1
7,33
7,33
0,97
0,67
0,33
0,000
rpbis < rt
2
7,50
7,33
0,97
0,81
0,19
0,360
rpbis > rt
3
7,38
7,33
0,97
0,89
0,11
0,121
rpbis < rt
4
7,25
7,33
0,97
0,59
0,41
-0,104
Kor. Negatif
5
7,50
7,33
0,97
0,74
0,26
0,290
rpbis < rt
6
7,36
7,33
0,97
0,81
0,19
0,066
rpbis < rt
7
7,59
7,33
0,97
0,63
0,37
0,343
rpbis > rt
8
7,58
7,33
0,97
0,70
0,30
0,390
rpbis > rt
9
7,33
7,33
0,97
0,78
0,22
0,000
rpbis < rt
10
7,53
7,33
0,97
0,70
0,30
0,307
rpbis < rt
Interpretasi Invalid Valid Invalid Invalid Invalid Invalid Valid Valid Invalid Invalid
Dari tabel di atas, diketahui bahwa dari 10 soal yang digunakan pada instrumen penelitian, 3 di antaranya valid dan soal lainnya invalid. 2) Uji Reliabilitas Sebelum melakukan uji reliabilitas, terlebih dahulu peneliti akan menyajikan perhitungan reliabilitas awal dan akhir pada tabel berikut:
47
Tabel 4.7 Perhitungan Reliabilitas Awal Dan Akhir Nomor Soal Awal
Nomor Soal Akhir
No
X2
Y2
XY
1
2
3
4
5
X
6
7
8
9
10
Y
1
1
1
1
0
1
4
1
1
1
0
1
4
16
16
256
2
1
1
1
0
1
4
0
1
0
1
0
2
16
4
64
3
0
1
1
1
1
4
0
1
1
1
0
3
16
9
144
4
1
1
1
0
1
4
1
1
1
0
1
4
16
16
256
5
0
1
1
0
1
3
1
0
0
1
0
2
9
4
36
6
0
1
1
0
1
3
1
1
1
1
1
5
9
25
225
7
1
1
1
0
1
4
1
1
1
1
1
5
16
25
400
8
0
1
1
1
1
4
1
1
0
1
1
4
16
16
256
9
1
1
1
0
1
4
1
0
1
1
1
4
16
16
256
10
1
0
1
0
1
3
1
1
1
0
1
4
9
16
144
11
1
1
1
0
1
4
1
1
1
0
1
4
16
16
256
12
1
1
0
1
1
4
1
0
1
1
0
3
16
9
144
13
1
0
1
1
0
3
1
1
0
1
1
4
9
16
144
14
1
1
1
1
1
5
0
1
1
1
0
3
25
9
225
15
0
1
1
1
0
3
1
0
1
1
1
4
9
16
144
16
1
1
0
1
1
4
1
0
1
0
1
3
16
9
144
17
0
1
1
1
1
4
0
1
1
1
1
4
16
16
256
48
18
1
1
1
0
1
4
1
1
0
1
1
4
16
16
256
19
0
1
1
1
1
4
1
0
1
1
1
4
16
16
256
20
1
0
1
1
0
3
1
0
1
0
1
3
9
9
81
21
0
1
1
1
0
3
1
1
0
1
1
4
9
16
144
22
1
1
0
1
1
4
0
1
1
1
0
3
16
9
144
23
1
0
1
1
0
3
1
1
0
1
1
4
9
16
144
24
1
1
1
1
0
4
1
1
1
1
0
4
16
16
256
25
1
0
1
1
0
3
1
0
0
1
1
3
9
9
81
26
1
1
1
0
1
4
1
0
1
1
0
3
16
9
144
27
0
1
1
1
1
4
1
0
1
1
1
4
16
16
256
Dalam pengujian tingkat reliabilitas butir soal, peneliti menggunakan rumus berikut:
Namun, sebelum melakukan pengujian tersebut, peneliti perlu menghitung nilai koefisien korelasi product moment (rb) terlebih dahulu dengan perhitungan sebagai berikut:
49
Maka, nilai koefisien reliabilitas adalah:
Dari perhitungan di atas, diperoleh koefisien reliabilitas r11 = 0,168. Jika dibandingkan dengan rt pada taraf signifikansi 0,10 dan dk = 27 – 2 = 25, maka diperoleh rt = 0,323. Karena r11 < rt, maka soal tes tulispada siklus I adalah tidak reliabel dan tidak dapat digunakan sebagai instrumen pengumpul data. 3) Uji Tingkat Kesukaran Berdasarkan nilai tes tulis yang diperoleh pada tabel sebelumnya, peneliti dapat melakukan uji tingkat kesukaran dengan menggunakan rumus berikut:
Karena koefisien P mencapai 0,667, maka tingkat kesukaran soal nomor 1 dikategorikan sedang. Dan berikut peneliti sajikan analisis tingkat kesukaran butir soal tes tulis secara keseluruhan. Tabel 4.8 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Butir Soal Siklus I No Soal
Koefisien P
Interval
Kategori
1
0,667
0,31 – 0,70
Sedang
2
0,815
0,71 – 1,00
Mudah
3
0,889
0,71 – 1,00
Mudah
4
0,593
0,31 – 0,70
Sedang
5
0,741
0,71 – 1,00
Mudah
50
6
0,815
0,71 – 1,00
Mudah
7
0,630
0,31 – 0,70
Sedang
8
0,704
0,31 – 0,70
Sedang
9
0,778
0,71 – 1,00
Mudah
10
0,704
0,31 – 0,70
Sedang
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa butir soal nomor 1, 4, 7 dan 8 memiliki tingkat kesukaran yang sedang. Adapun butir-butir soal yang dikategorikan mudah adalah 2, 3, 5, 6, 9 dan 10. 4) Uji Daya Pembeda Pada uji daya pembeda, para siswa dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok atas dan kelompok bawah. Berikut peneliti uraikan detail kedua kelompok tersebut pada tabel di bawah: Tabel 4.9 Klasifikasi Kelompok Siswa pada Uji Daya Pembeda Kelompok Atas
Kelompok Bawah
No Nama
Nilai
Nama
Nilai
1
Dita Sasabila
9
Alan Arridho
7
2
Ahmad Aditya Ruston
8
Majidah Nibras
7
3
Anisa Amala
8
Mergan Al-Fiqh
7
4
Devita Putri Maharani
8
Muhammad Fahrul
7
5
Diwyastra Dekanaka
8
Muhammad Ikhsan
7
51
6
Intan Nuraini
8
Muhamman Iqbal Fahriz
7
7
Maulana Aditia
8
Rheno Arkana
7
8
Muhammad Adlan
8
Rizky Saputra
7
9
Muhammad Sulaiman
8
Safitri Junaidi
7
10
Rafif Akmal
8
Widia Fitriani
7
11
Rahmah Fitriani
8
Ahmad Raya Fahreza
6
12
Sindi Aulia
8
Reza Fahlevi
6
13
Zahra Istafani
8
Wanda Riadani
6
Cindy Mardiana
5
14
Setelah membagi siswa menjadi dua kelompok, atas dan bawah, selanjutnya peneliti melakukan uji daya pembeda pada butir soal nomor 1 terlebih dahulu sebagai berikut:
Dari perhitungan di atas, diketahui bahwa indeks diskriminasi untuk soal nomor 1 adalah -0,099. Maka kualitas daya pembeda butir soal nomor 1 dikategorikan sangat jelek dan perlu diganti. Dan berikut uji daya pembeda keseluruhan butir soal.
52
Tabel 4.10 Hasil Uji Daya Pembeda Butir Soal Siklus I No Soal
BA
BB
JA
JB
1
8
2
PA
PB
D
Interpretasi
10
13
14 0,615 0,714
13
9
13
14 1,000 0,643
0,357 Cukup
3
13
11
13
14 1,000 0,786
0,214 Cukup
4
6
10
13
14 0,462 0,714
5
12
8
13
14 0,923 0,571
0,352 Cukup
6
11
11
13
14 0,846 0,786
0,060 Sangat Jelek
7
10
7
13
14 0,769 0,500
0,269 Cukup
8
11
8
13
14 0,846 0,571
0,275 Cukup
9
10
11
13
14 0,769 0,786
10
11
8
13
14 0,846 0,571
-0,099 Sangat Jelek
-0,253 Sangat Jelek
-0,016 Sangat Jelek 0,275 Cukup
b) Penelitian Tindakan Kelas Penelitian tindakan kelas amat perlu dilakukan setelah diketahui bahwa jumlah siswa yang diharapkan untuk menuntaskan KKM belum tercapai. Dan berikut akan diuraikan tahapan atau langkah-langkah yang ditempuh peneliti dalam melakukan penelitian tindakan kelas siklus I.
1) Perencanaan Siklus I Sebelum pelaksanaan siklus I peneliti menyusun rencana pembelajaran IPS materi indahnya kebersamaan/bangga menjadi anak
Indonesia
melalui
model
Kooperatif
tipe
STAD.
Perencanaanya sebagai berikut: a) Membuat lembar evaluasi, lembar diskusi kelompok dan lembar pengamatan. b) Membuat lembar evaluasi berisi soal-soal yang sesuai materi untuk mengetahui penerapan Kooperatif tipe STAD dalam setiap tahap dalam pembelajaran IPS.
53
c) Membuat lembar diskusi kelompok yang berhubungan dengan tema Berbagai Pekerjaan dan sub tema Jenis-jenis Pekerjaan yang harus diselesaikan siswa secara diskusi dengan teman satu kelompok dan dijadikan bahan untuk dipaparkan di depan kelas. d) Menyiapkan lembar observasi yang merupakan lembar penilaian observer (pengamat) terhadap pelaksanaan pembelajaran. Lembar observasi berisi pengamatan terhadap keterampilan guru dalam mengajar dan aktivitas siswa dalam pembelajaran. e) Peneliti juga menyiapkan media yang diperlukan dalam proses pembelajaran. 2) Pelaksanaan Tindakan Siklus I Setelah melakukan perencanaan dengan matang bersama berbagai persiapan di atas, selanjutnya melakukan pelaksanaan tindakan. Pelaksanaan Siklus I ini dilaksanakan di MI AlKarimiyah Jakarta. Pelaksanaan meliputi pertemuan I dan pertemuan II. Pertemuan pertama siklus I pada hari Rabu tanggal 2 April 2014 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit atau dua jam pelajaran dan pertemuan dua siklus I tanggal 3 April 2014 dengan alokasi 2 x 35 menit atau dua jam pelajaran. Adapun pelaksanaan siklus I diadakan pertemuan I dan pertemuan II
adalah kompetensi dasar pembelajaran kegiatan
siklus I pertemuan I dengan pembelajaran I, kompetensi dasar : 3.5 Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial,budaya, dan ekonomi. 4.5 Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi. Dan pembelajaran 2 tema berbagai pekerjaan subtema jenis-jenis pekerjaan pada siklus I pertemuan II. kompetensi dasar : 3.1
Mengenal
manusia,aspek
keruangan,
konektivitas
antarruang,perubahan dan keberlanjutan dalam waktu, sosial, ekonomi dan pendidikan.
54
4.1 Menceritakan tentang hasil bacaan mengenai definisi ruang, konektivitas antarruang, perubahan, dan keberlanjutan dalam waktu, sosial, ekonomi, dan pendidikan dalam lingkup masyarakat di sekitarnya. Dari kompetensi dasar pada siklus I pertemuan I, dan indikatornya adalah :
Mengidentifikasi jenis-jenis pekerjaan pada kondisi geografis daerah tempat tinggalnya.
Menyebutkan macam-macam pekerjaan yang ada di pedesaan dan perkotaan.
Menyajikan laporan sederhana hasil pengamatan pekerjaan pedesaan dan perkotaan.
Menyanyikan lagu “menanam jagung” secara kelompok.
Dari kompetensi dasar pada siklus I pertemuan II, dan indikatornya adalah :
Mengidentifikasi
hubungan
antara
benda-benda
dalam
kehidupan sehari-hari dengan jenis pekerjaan.
Menjelaskan hubungan antara jenis pekerjaan dan benda yang dihasilkan.
Menggambar “pesisir pantai” dengan pensil warna.
Menyanyikan lagu “nenek moyangku” dengan not angka bersama kelompoknya
55
Kompetensi Dasar Siklus I Pertemuan I Dari Subtema 1 pembelajaran I KD.3.5
: Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi.
KD.4.5 : Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi.
Kompetensi Dasar Siklus I Pertemuan I Dari Subtema 1 pembelajaran II
KD. 3.1 : Mengenal manusia, aspek keruangan, konektivitas antarruang, perubahan dan keberlanjutan dalam waktu, sosial, ekonomi, dan pendidikan. KD. 4.1
: Menceritakan tentang hasil bacaan mengenal definisi
ruang, konektivitas antarruang, perubahan, dan keberlanjutan dalam waktu, sosial, ekonomi, dan pendidikan dalam lingkup masyarakat di sekitarnya.
KD
Kegiatan pembelajaran sebagai berikut: Pelaksanaan Siklus I ini dilaksanakan di MI Al-Karimiyah Jakarta. Pelaksanaan meliputi pertemuan I dan pertemuan II. Pertemuan pertama siklus I pada hari Senin tanggal 2 April 2014 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit atau dua jam pelajaran dan pertemuan dua siklus I tanggal 3 April 2014 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit atau dua jam pelajaran.
56
Kegiatan pembelajaran sebagai berikut: 1. Kegiatan Awal Setelah berpakaian rapi dan mempersiapkan segalanya peneliti mengucapkan
salam
dan
masuk
ke
dalam
kelas.
Peneliti
memperkenalkan diri sebagai guru sementara di kelas ini. Guru mengamati dan memperhatikan kesiapan siswa, mengkodisikan kelas agar siap dan kondusif dengan mengecek daftar hadir siswa, selanjutnya melakukan tanya jawab tentang materi yang akan disampaikan serta pengenalan metode student teams achievement divisions (STAD). Pada kegiatan awal ini guru mengkondisikan kesiapan siswa, mengajak berdoa, presensi dan memotivasi siswa, serta menyampaikan tujuan pembelajaran dan menginformasikan cara belajar menggunakan metodel Kooperatif tipe STAD dilanjutkan dengan memberi apersepsi berupa pertanyaan, “Siapa yang pernah pergi ke puncak gunung? “Dimanakah
letak
perkebunan
teh?
Apakah
pekerjaannya?”,
“Dimanakah petani tinggal? Apakah yang dihasilkan?”, “Siapa yang pernah melihat perahu nelayan?”, “Siapa yang berani menyebutkan macam-macam pekerjaan ?”
2. Kegiatan Inti Pada
kegiatan
inti
ini
meliputi
observasi,
menanya,
eksperimen, asosiasi dan komunikasi. Pada kegiatan observasi ini guru menyampaikan informasi awal mengenai berbagai macam pekerjaan yanga ada di desa dan di kota. Dalam kegiatan menanya siswa menanggapi pertanyaan dari guru tentang informasi awal mengenai jenis-jenis pekerjaan dan apa yang dapat mereka pahami dari gambar-gambar yang disajikan. Selanjutnya guru memberi penguatan
dengan menjelaskan ulang
tentang tema berbagai pekerjaan dan sub tema jenis-jenis pekerjaan.
57
Selanjutnya dilakukan
dengan memberikan tugas kepada ketua
kelompok untuk menyampaikan materi yang telah disajikan. Di kegiatan asosiasi guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok yang terdiri dari 5-6 orang secara heterogen. Setiap kelompok diberikan LKS sebagai bahan untuk kegiatan diskusi. Guru memberikan panduan atau peraturan untuk melakukan kegiatan tersebut. Dengan bimbingan guru, siswa berdiskusi dalam kelompok mengenai Jenis-jenis Pekerjaan. Dengan bimbingan guru, perwakilan kelompok menyampaikan laporan hasil diskusinya di depan kelas, dilanjutkan dengan menanggapi hasil diskusi tersebut dari masingmasing kelompok. Siswa dan guru bersama-sama membahas hasil pekerjaan siswa mengenai Jenis-jenis Pekerjaan. Siswa mengerjakan latihan soal secara individual. Guru memberikan penghargaan secara individual dan kelompok. Kegiatan komunikasi yaitu siswa diberi kesempatan menanyakan materi yang belum dipahami. Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap hasil kerjasama kelompok. Peserta didik melakukan pengamatan terhadap penguatan guru dan menulis hasil pengamatan serta menyebutkan perbedaannya. Guru terus membimbing siswa untuk berdiskusi dan saling bertanya jawab hingga pada akhirnya siswa bersama dengan guru menyimpulkan hasil diskusi. Siswa bersama dengan guru merefleksi tentang pembelajaran yang telah dilakukan.
3. Kegiatan Akhir Pada kegiatan penutup ini guru memberikan umpan balik dengan melontarkan beberapa pertanyaan dan memberi permasalahan yang bisa dipecahkan siswa setelah itu guru bersama siswa menyimpulkan materi. Guru memberikan kuis tentang materi yang telah dipelajari siswa. Siswa bersama guru melakukan refleksi. Pemberian penghargaan kepada kelompok terbaik. Guru menutup
58
pelajaran dengan memberikan tepuk tangan bersama siswa kepada kelompok yang berprestasi. Berikut ini adalah foto kegiatan pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada siklus I.
Gambar 4.1 Kegiatan belajar siklus I
3) Pengamatan Siklus I a). Keterampilan Guru dalam Mengelola Pembelajaran Berdasarkan hasil pengamatan langsung pada saat proses pembelajaran, guru dalam mengelola pembelajaran melalui model Kooperatif tipe STAD diperoleh data hasil pengamatan sebagai berikut.
59
Tabel 4.11 Hasil Pengamatan Keterampilan Guru Siklus I Pertemuan 1 & 2 No 1.
Indikator
Siklus P1
P2
3
3
2
3
2
3
1
2
2
3
2
3
2
3
2
2
2
3
Jumlah
18
25
Persentase
50%
62,5
Mengkondisikan siswa (keterampilan membuka pelajaran)
2.
Mengajukan pertanyaan kepada siswa (keterampilam bertanya)
3.
Menjelaskan
............................
(keterampilan menjelaskan) 4.
Menggunakan variasi gaya mengajar (keterampilam bervariasi)
5.
Mengorganisasikan siswa dalam kelompok (keterampilan mengelola kelas)
6.
Memberi kesempatan siswa berdiskusi (keterampilan membimbing diskusi)
7.
Membimbing
siswa
mempresentasikan
materi (keterampilan mengajar) 8.
Memberi penguatan kepada siswa (keterampilan memberi penguatan)
9.
Menutup pelajaran (keterampilan menutup pelajaran)
% Kriteria
Cukup
Baik
60
Dari tabel diatas dapat disajikan dalam bentuk diagram batang sebagai berikut:
Diagram 4.1 Hasil Observasi Keterampilan guru siklus I
Berdasarkan tabel dan diagram di atas, ada 9 Indikator yang diamati dengan rata-rata hasil sebagai berikut: Hasil pengamatan keseluruhan keterampilan guru dalam pembelajaran IPS siklus I pertemuan I adalah 18 dengan persentase 50%. Hasil analisis kualitatif di atas tentang keterampilan guru tersebut termasuk dalam kriteria cukup artinya pertemuan siklus I pertemuan I masih belum sepenuhnya sesuai dengan hasil yang diharapkan. Hasil pertemuan kedua menunjukkan jumlah nilai 25 dengan persentase 62,5 % pada pertemuan kedua ini termasuk dalam kriteria baik, tetapi masih perlu diperbaiki agar siklus berikutnya mendapatkan hasil yang diharapkan.
61
b). Pengamatan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Hasil
pengamatan
terhadap aktivitas
siswa
dalam
proses
pembelajaran dinyatakan dengan prosentase aktivitas dalam tabel berikut ini. Tabel 4.12 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 1 & 2 No
Indikator
1.
Kesiapan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran (kegiatan-kegiatan visual) Siswa mendengarkan informasi dari guru (kegiatan-kegiatan mendengar) Siswa aktif dalam berdiskusi kelompok belajar (kegiatan-kegiatan metrik) Siswa menyajikan hasil kerja kelompok (kegitan-kegiatan lisan) Siswa menanggapi hasil diskusi yang disajikan (kegiatan-kegiatan emosional) Siswa menyimpulkan materi (kegiatankegitan menulis) Siswa menganalisa serta mengevaluasi proses pemecahan masalah (kegiatankegiatan mental) Jumlah Persentase
2. 3. 4. 5. 6. 7.
Kriteria
Siklus P1 P2 1 2 2
4
1
2
2
3
2
2
2
2
2
2
12 40%
17 56,6 % Baik
Cukup
Dari tabel diatas dapat disajikan dalam bentuk diagram batang sebagai berikut:
62
Diagram 4.2 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I
Tabel diatas menunjukkan hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran siklus I pertemuan 1 memperoleh kriteria cukup diperoleh hasil pengamatan menunjukkan bahwa hasil yang dicapai pada pertemuan 1 jumlah skor 12 dengan persentase 40,00%. Dari pertemuan I tersebut belum sepenuhnya mendapat kriteria yang diharapkan. Selanjutnya dari hasil pengamatan pertemuan 2 aktivitas siswa dalam pembelajaran siklus I pertemuan 2 mendapat kriteria baik, dengan nilai yang dicapai 17 dengan persentase 56,66%.
c). Pengamatan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Pengamatan Hasil Belajar Siswa Hasil belajar IPS siswa kelas IV melalui model pembelajaran Kooperatif tipe STAD menunjukkan nilai sebagai berikut:
63
Tabel 4.13 Hasil Pengamatan Hasil Belajar Siswa Siklus I Pertemuan 1 & 2 No
Siklus
Nama Siswa
Tuntas/Tidak
P1
P2
Tuntas
1.
Ahmad Aditya Ruston
60
70
Tuntas
2.
Ahmad Raya Fahreza
50
60
Tidak
3.
Alan Arridho
70
80
Tuntas
4.
Anisa Amala
50
60
Tidak
5.
Cindy Mardiana
30
50
Tidak
6.
Devita Putri Maharani
80
90
Tuntas
7.
Dita Sasabila
90
100
Tuntas
8.
Dwyastra Dekanaka
80
100
Tuntas
9.
Intan Nuraini
100
100
Tuntas
10.
Majidah Nibras
70
80
Tuntas
11.
Maulana Aditia
90
100
Tuntas
12.
Mergan Al-Fiqh
50
60
Tidak
13.
Muhammad Fahrul
40
60
Tidak
14.
Muhammad Adlan
50
60
Tidak
15.
Muhammad Ikhsan
60
70
Tuntas
16.
Muhammad Iqbal
40
60
Tuntas
Fahriz 17.
Muhammad Sulaiman
80
90
Tuntas
18.
Rafif Akmal
90
90
Tuntas
19.
Rahmah Fitriani
60
80
Tuntas
20.
Reza Fahlevi
50
70
Tuntas
21.
Rheno Arkana
70
90
Tuntas
22.
Rizky Saputra
60
70
Tuntas
23.
Safitri Junaidi
50
60
Tidak
24.
Sindi Aulia
70
80
Tuntas
25.
Wanda Riadani
50
60
Tidak
64
26.
Widia Fitriani
60
70
Tuntas
27.
Zahra Istafani
100
100
Tuntas
1750
2060
Jumlah Nilai Rata-rata hasil belajar
64,81% 76,29%
12 anak
siswa siklus I
tuntas
Tabel 4.14 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 1 & 2 Kriteria Ketuntasan
Kualifikasi
> 70
Tuntas
< 70
Tidak Tuntas
Diagram Batang 4.3 Nilai Rata-rata Hasil Belajar Siswa Siklus I
65
Berdasarkan tabel dan diagram di atas, nilai rata-rata kelas pada pertemuan 1 adalah 64,81, siswa yang tuntas sebanyak 12 dan yang tidak tuntas sebanyak 15 siswa. Sedangkan pada pertemuan 2 nilai rata-rata kelas berubah menjadi 76,29, siswa yang tuntas atau mendapat nilai di atas 70 sebanyak 18 siswa, dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 60. Walau hasil belajar siklus I sudah baik, tapi belum meningkat signifikan dan masih terdapat 7 siswa yang belum mencapai KKM (70).
Diagram Batang 4.4 Data Rekap Keterampilan Guru, Aktivitas Siswa & Hasil Belajar Siswa Siklus I
4) Refleksi siklus I Peneliti
menganalisis
untuk
mengetahui
kekurangan pelaksanaan pembelajaran siklus I.
keberhasilan
dan
66
Keberhasilan: a) Pembelajaran telah terlaksana dengan sistematis sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. b) Adanya alat peraga yang membantu siswa dalam memahami Tema Berbagai pekerjaan dan Subtema Jenis-jenis pekerjaan. c) Penggunaan model Kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan minat dan keberanian siswa dalam pembelajaran. d) Dengan adanya kelompok membantu siswa untuk bertanya kepada teman-temannya materi yang belum bisa (tutor sebaya). Kekurangan: a) Nilai rata-rata kelas baru mencapai 76 belum mencapai 80. b) Masih ada 15 siswa yang belum tuntas dari 27 siswa. c) Guru belum bisa mengkondisikan secara maksimal saat diskusi kelompok. d) Motivasi dan dorongan yang diberikan kepada siswa masih kurang, karena guru lebih sibuk membimbing siswa dalam kelompok. e) Dalam
memberi
petunjuk/membimbing
kegiatan
guru
terlihat
membimbing penuh, karena siswa kebingungan pada saat mengerjakan tugas secara kelompok, sehingga siswa belum bisa mandiri masih bergantung kepada guru. f) Guru membimbing siswa dalam kelompok belum begitu menyeluruh masih berpusat pada salah satu kelompok. g) Pengelolaan waktu kurang efektif terlihat waktu berakhirnya pelajaran maju 15 menit dari waktu yang telah ditentukan.
Dari kolaborasi dengan tim peneliti, maka pada siklus I ditemukan beberapa efektifitas pembelajaran IPS sebagai berikut; (1) guru dapat melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran diskusi kelompok; (2) keaktifan siswa dalam pembelajaran mulai tampak, dengan ditunjukkan oleh kemampuan siswa melakukan kegiatan pembelajaran model Kooperatif tipe STAD; (3) Timbul semangat siswa dalam diskusi
67
kelompok. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I masih kurang baik, sehingga perlu diadakan siklus II.
2. Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus II a. Perencanaan Siklus II Berdasarkan hasil refleksi dan masalah pada siklus I, kemudian peneliti mengidentifikasi permasalahan dan merumuskan masalah. Peneliti meneliti kembali efektivitas pengerjaan lembar kerja diskusi kelompok pada tiap kelompok, alat peraga Jenis-jenis pekerjaan dan cara penyampaian yang efektif. Peneliti memeriksa dan menyiapkan rencana pembelajaran, lembar diskusi kelompok, lembar evaluasi dan lembar observasi keterampilan guru dan aktivitas siswa untuk siklus II. Peneliti juga memeriksa kembali alat peraga dan prasarana yang diperlukan sebagai penunjang pembelajaran.
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pelaksanaan Siklus II ini meliputi pertemuan 1 dan pertemuan 2 Pertemuan pertama siklus II pada hari hari Kamis tanggal 5 April 2014 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit atau dua jam pelajaran dan pertemuan dua siklus II tanggal 6 April 2014 dengan alokasi 2 x 35 menit atau dua jam pelajaran. Adapun pelaksanaan siklus II pertemuan I pada kompetensi dasar tema berbagai pekerjaan subtema 1, kegiatan siklus I Pembelajaran 4 adalah : KD 3.1 : Mengenal manusia, aspek keruangan, konektivitas antarruang, perubahan keberlanjutan dalam waktu, sosial, ekonomi,dan pendidikan. KD 4.1 : Menceritakan tentang hasil bacaan mengenai pengertian ruang, konektivitas antarruang, perubahan, dan keberlanjutan dalam waktu, sosial, ekonomi, dan pendidikan dalam lingkup masyarakat di sekitarnya. Indikatornya adalah :
Menjelaskan berbagai sumber daya alam dan hubungannya dengan
jenis-jenis pekerjaan.
68
Membedakan sumber daya alam dapat diperbarui dan tidak dapat
diperbarui.
Adapun pelaksanaan siklus II pertemuan II pada kompetensi dasar tema berbagai pekerjaan subtema 1, kegiatan siklus I Pembelajaran 5 adalah : KD 3.5 : Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial,budaya, dan ekonomi. KD 4.5 : Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi. Indikatornya adalah :
Menjelaskan hubungan timbal balik antara manusia dalam proses
distribusi teh.
Menganalisis benda dan menceritakannya di depan kelas bersama
kelompoknya. Kegiatan pembelajaran sebagai berikut : 1. Kegiatan Awal Pada kegiatan awal ini guru mengkondisikan kesiapan siswa, mengajak berdoa, presentasi dan memotivasi siswa, serta menyampaikan tujuan pembelajaran dan menginformasikan cara belajar menggunakan model Kooperatif tipe STAD dilanjutkan dengan memberi apersepsi berupa pertanyaan, “anak-anak! apakah meja, bangku, dan lemari yang ada dikelas terbuat dari pohon?, “siapakah yang membuat meja dan bangku?, “Apakah minyak bumi akan cepat habis?”, “Mengapa sumber daya alam yang kita gunakan akan mudah habis?
69
Gambar 4.2 Kegiatan belajar siklus II 2. Kegiatan Inti Pada kegiatan inti ini meliputi observasi, mengamati, menanya, eksperimen, asosiasi dan komunikasi. Pada kegiatan observasi ini guru menyampaikan informasi awal mengenai hubungan sumber daya alam dengan jenis-jenis pekerjaan. Dalam kegiatan menanya siswa menanggapi pertanyaan dari guru tentang informasi awal mengenai transportasi dan apa yang dapat mereka pahami dari gambar-gambar yang disajikan. Selanjutnya guru memberi penguatan
dengan menjelaskan ulang tentang hubungan sumber daya
alam dengan jenis-jenis pekerjaan. Selanjutnya dilakukan eksperimen dengan memberikan tugas kepada kelompok untuk menyampaikan materi yang akan disajikan. Di kegiatan asosiasi guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok yang terdiri dari 5-6 orang secara heterogen. Setiap kelompok diberikan LKS sebagai bahan untuk kegiatan diskusi. Guru memberikan panduan atau peraturan untuk melakukan kegiatan tersebut. Dengan bimbingan guru, siswa berdiskusi dalam kelompok
70
mengenai Tema Berbagai pekerjaan dan Sub tema Jenis-jenis pekerjaan. Dengan bimbingan guru, perwakilan kelompok menyampaikan laporan hasil diskusinya di depan kelas, dilanjutkan dengan menanggapi hasil diskusi tersebut dari masing-masing kelompok. Siswa dan guru bersamasama membahas hasil pekerjaan siswa mengenai tema berbagai pekerjaan. Siswa mengerjakan latihan soal secara individual. Guru memberikan penghargaan secara individual dan kelompok. Kegiatan komunikasi yaitu siswa diberi kesempatan menanyakan materi yang belum dipahami. Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap hasil kerjasama kelompok. Peserta didik melakukan pengamatan terhadap penguatan guru dan menulis hasil pengamatan serta menyebutkan perbedaannya. Guru terus membimbing siswa untuk berdiskusi dan saling bertanya jawab hingga pada akhirnya siswa bersama dengan guru menyimpulkan hasil diskusi. Siswa bersama dengan guru merefleksi tentang pembelajaran yang telah dilakukan.
3. Kegiatan penutup Pada kegiatan penutup ini guru memberikan kesempatan kepada siswa melakukan refleksi terhadap materi yang telah dipelajarinya. Guru memberi ulasan terhadap seluruh jawaban siswa, selanjutnya bersamasama siswa merumuskan kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari. Guru memberikan evaluasi kepada siswa untuk mengetahui seberapa besar siswa dapat menyerap materi yang telah dipelajari.
c. Pengamatan Siklus II a) Keterampilan Guru dalam Mengelola Pembelajaran Berdasarkan hasil pengamatan langsung pada saat proses pembelajaran, guru dalam mengelola pembelajaran melalui model Kooperatif tipe STAD diperoleh data hasil pengamatan sebagai berikut.
71
Tabel 4.15 Hasil Pengamatan Keterampilan Guru Siklus II No 1.
Indikator
Siklus P1
P2
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
Jumlah
24
27
Persentase
66,6%
75%
Kriteria
Baik
Baik
Mengkondisikan siswa (keterampilan membuka pelajaran)
2.
Mengajukan pertanyaan kepada siswa (keterampilam bertanya)
3.
Menjelaskan perbandingan teknologi masa lalu dan sekarang. (keterampilan menjelaskan)
4.
Menggunakan variasi gaya mengajar (keterampilam bervariasi)
5.
Mengorganisasikan siswa dalam kelompok (keterampilan mengelola kelas)
6.
Memberi kesempatan siswa berdiskusi (keterampilan membimbing diskusi)
7.
Membimbing siswa mempresentasikan materi (keterampilan mengajar)
8.
Memberi penguatan kepada siswa (keterampilan memberi penguatan)
9.
Menutup pelajaran (keterampilan menutup pelajaran)
Dari tabel diatas dapat disajikan dalam bentuk diagram batang sebagai berikut:
72
Diagram 4.5 Hasil Pengamatan Keterampilan Guru Siklus II Berdasarkan tabel dan diagram di atas, ada 9 Indikator yang diamati dengan rata-rata hasil sebagai berikut: Hasil pengamatan keseluruhan keterampilan guru dalam pembelajaran IPS pertemuan I adalah 24 dengan persentase 66,66%. Hasil analisis kualitatif diatas tentang keterampilan guru tersebut termasuk dalam kriteria baik artinya pada siklus II pertemuan 1 sudah baik, tetapi masih perlu diperbaiki agar siklus berikutnya mendapatkan hasil yang diharapkan. Hasil pertemuan kedua menunjukkan jumlah skor 27 dengan persentase 75%. Pada pertemuan kedua ini termasuk dalam kariteria baik, dan sudah sesuai dengan hasil yang diharapkan.
73
b) Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Pembelajaran Hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dinyatakan dengan prosentase aktivitas dalam tabel berikut ini. Tabel 4.16 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 1 & 2 No
Indikator
1.
Kesiapan siswa dalam mengikuti proses
Siklus P1
P2
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
2
3
2
3
Jumlah
17
21
Persentase
60,71%
75%
Kriteria
Baik
Baik
pembelajaran (kegiatan-kegiatan visual) 2.
Siswa mendengarkan informasi dari guru (kegiatan-kegiatan mendengar)
3.
Siswa aktif dalam berdiskusi kelompok belajar (kegiatan-kegiatan metrik)
4.
Siswa menyajikan hasil kerja kelompok (kegitan-kegiatan lisan)
5.
Siswa menanggapi hasil diskusi yang disajikan (kegiatan-kegiatan emosional)
6.
Siswa menyimpulkan materi (kegiatan-kegitan menulis)
7.
Siswa menganalisa serta mengevaluasi proses pemecahan
masalah
(kegiatan-kegiatan
mental)
Dari tabel diatas dapat disajikan dalam bentuk diagram batang sebagai berikut:
74
Diagram 4.6 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II
Tabel di atas menunjukkan hasil pengamatan aktivitas siswa dalam
pembelajaran
siklus
II
pertemuan
1
hasil
pengamatan
menunjukkan bahwa hasil yang dicapai pada pertemuan 1 dengan jumlah skor 17 dengan persentase 60,71%. Dari pertemuan I tersebut sudah baik, namun perlu diperbaiki agar pertemuan selanjutnya bisa mendapatkan hasil yang diharapkan. Selanjutnya dari hasil pengamatan pertemuan 2 aktivitas siswa dalam pembelajaran siklus II pertemuan 2 mendapat kriteria baik, dengan skor yang diperoleh 21 dengan persentase 75%.
c) Hasil Belajar Siswa Hasil pengamatan terhadap hasil belajar siswa kelas IV dalam proses pembelajaran melalui model pembelajaran Kooperatif tipe STAD menunjukkan nilai sebagai berikut :
75
Tabel 4.17 Hasil Pengamatan Hasil Belajar Siswa Siklus II Pertemuan 1 & 2 No
Siklus
Nama Siswa
Tuntas/Tidak
P1
P2
Tuntas
1.
Ahmad Aditya Ruston
70
80
Tuntas
2.
Ahmad Raya Fahreza
70
80
Tuntas
3.
Alan Arridho
80
80
Tuntas
4.
Anisa Amala
60
70
Tuntas
5.
Cindy Mardiana
60
70
Tuntas
6.
Devita Putri Maharani
90
100
Tuntas
7.
Dita Sasabila
100
100
Tuntas
8.
Dwyastra Dekanaka
100
100
Tuntas
9.
Intan Nuraini
100
100
Tuntas
10.
Majidah Nibras
80
90
Tuntas
11.
Maulana Aditia
100
100
Tuntas
12.
Mergan Al-Fiqh
60
70
Tuntas
13.
Muhammad Fahrul
60
70
Tuntas
14.
Muhammad Adlan
60
80
Tuntas
15.
Muhammad Ikhsan
70
80
Tuntas
16.
Muhammad Iqbal Fahriz
60
70
Tuntas
17.
Muhammad Sulaiman
90
100
Tuntas
18.
Rafif Akmal
90
100
Tuntas
19.
Rahmah Fitriani
80
90
Tuntas
20.
Reza Fahlevi
70
80
Tuntas
21.
Rheno Arkana
90
90
Tuntas
22.
Rizky Saputra
70
90
Tuntas
23.
Safitri Junaidi
60
70
Tuntas
24.
Sindi Aulia
80
90
Tuntas
25.
Wanda Riadani
60
70
Tuntas
26.
Widia Fitriani
80
80
Tuntas
76
27.
Zahra Istafani
100
100
Tuntas
Jumlah
1930
2300
2300
Nilai Rata-rata hasil belajar siswa
71,51
85
100%
siklus II
Tuntas
Tabel 4.8 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 1 & 2 Kriteria Ketuntasan
Kualifikasi
> 70
Tuntas
< 70
Tidak Tuntas
Diagram 4.7 Hasil Pengamatan Hasil Belajar Siswa Siklus II
Berdasarkan tabel dan diagram di atas, pada pertemuan 1 nilai rata-rata 71,51 siswa yang tuntas atau yang mendapat nilai diatas 70 sebanyak 18 siswa dan yang mendapat nilai kurang dari 70 sebanyak 9 siswa dengan nilai tertinggi 100. Kemudian pada pertemuan ke-2 nilai
77
rata-rata kelas menjadi 85, siswa yang tuntas atau mendapat nilai diatas 70 sebanyak 27 siswa dan siswa yang mendapat nilai kurang 70 sudah tidak ada, dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 70, hasil belajar siklus II sudah baik, dan sudah menunjukkan peningkatan yang signifikan.
Diagram 4.8 Perbandingan Rata-rata Hasil Pengamatan Keterampilan Guru, Aktivitas Siswa, & Hasil Belajar Siswa Siklus I & II d. Refleksi Siklus II Hasil pengamatan dengan teman sejawat yang dapat disimpulkan adalah bahwa secara umum, pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus II telah dapat dinyatakan berhasil dan sesuai dengan tujuan perbaikan pembelajaran pelaksanaan Siklus II adanya peningkatan hasil belajar IPS materi mengelompokan transportasi darat, air, dan udara. Pada penelitian ini hanya berhenti pada siklus II karena nilai siklus II
78
sudah mengalami peningkatan yang siknifikan di atas 75% , yaitu dari rata-rata kelas 62,15 menjadi 79,32. Berdasarkan uraian di atas disimpulkan Perbandingan Nilai Rata-rata Keterampilan Guru siklus I & II adalah 62,5% : 75% , Perbandingan Aktivitas Siswa Siklus I & II adalah 56,6% : 75% dan Perbandingan Hasil Belajar Siswa Siklus I & II adalah 73,84 : 79,23. Apabila ditemukan kelamahan-kelamahan pada siklus II akan diadakan perbaikan pada kesempatan yang lain. Selanjutnya, hasil pengumpulan data hasil pengamatan dan temuan-temuan selama pelaksanaan Siklus I sampai Siklus II dijadikan dasar pembuatan laporan hasil Penelitian Tindakan Kelas yang telah dilaksanakan.
e. Revisi Setelah dilakukan refleksi hasil observasi, selanjutnya adalah menentukan langkah-langkah perbaikan untuk tindakan berikutnya. Adapun revisi yang perlu dilakukan diantaranya: 1. Meningkatkan keterampilan guru dalam pembelajaran. 2. Meningkatkan keaktifan siswa pada kerja kelompok. 3. Meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan deskripsi data pelaksanaan pembelajaran IPS melalui model kooperatif tipe STAD tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa meningkat pada siklus II.
C. Pembahasan Hasil Penelitian Penerapan
pembelajaran
IPS
melalui
model
pembelajaran
Kooperatif tipe STAD diterapkan pada kelas IV. Rasionalnya, kelas IV merupakan kelas yang sudah dapat memahami konsep-konsep secara mendalam sehingga dapat mengidentifikasi aspek-aspek pembelajaran IPS melalui model Kooperatif tipe STAD. Hal ini terlihat dari kegiatan siswa
79
yang diajar guru dengan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD diperoleh data sebagai berikut:
1. Hasil Observasi Keterampilan Guru Berdasarkan hasil observasi keterampilan guru dalam pembelajaran IPS menggunakan model Kooperatif tipe STAD menunjukkan bahwa jumlah rata-rata 89 perolehan skor seluruh indikator pertemuan I dan pertemuan II siklus I adalah 25 dengan kriteria baik, sedangkan pada siklus II jumlah rata-rata perolehan skor seluruh indikator pada pertemuan I dan pertemuan II adalah 27 dengan kriteria baik. Pada
indikator
pertama
yaitu
mengkondisikan
siswa
(keterampilan membuka) pelajaran rata-rata skor yang diperoleh guru 2 dengan kriteria cukup pada siklus I dan pada siklus II dengan skor 3 dengan kriteria baik. Pada indikator kedua yaitu mengajukan pertanyaan kepada siswa (keterampilan menjelaskan) guru pada siklus I memperoleh skor 2 dengan kriteria cukup, kemudian pada siklus II dengan skor 3 dengan kriteria baik. Pada indikator ketiga yaitu mengidentifikasi jenis-jenis pekerjaanberdasarkan letak geografis
(keterampilan mengadakan
variasi) pada siklus I guru mendapat skor 2 dengan kriteria cukup, kemudian pada siklus II mendapat skor 3 dengan kriteria baik. Pada indikator keempat yaitu menggunakan variasi gaya mengajar melalui model kooperatif tipe STAD (keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil), guru memperoleh nilai 2 dengan kriteria cukup kemudian meningkat pada siklus II dengan memperoleh skor 3 dengan kriteria baik. Pada indikator kelima yaitu mengorganisasikan dalam kelompok diskusi (keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan) dengan skor 1 pada siklus I dengan kriteria cukup, kemudian pada siklus II tetap memperoleh skor 3 dengan kriteria baik.
80
Pada indikator ke enam memberi kesempatan siswa untuk berdiskusi (keterampilan mengelola kelas) dengan skor 2 pada siklus I dengan kriteria cukup, kemudian pada siklus II memperoleh skor 3 dengan kriteria baik. Pada indikator ketujuh yaitu membimbing siswa melakukan percobaan (keterampilan bertanya) rata-rata skor yang diperoleh guru sudah baik 2 dengan kriteria cukup pada siklus I, kemudian pada siklus II mendapat skor 2 dengan kriteria cukup. Pada indikator kedelapan yaitu memberi penguatan kepada siswa (keterampilan memberi penguatan) pada siklus I guru memperoleh skor 1 dengan kriteria cukup, kemudian pada siklus II berubah menjadi 3 dengan kriteria baik. Pada indikator kesembilan yaitu menutup kegiatan pembelajaran (keterampilan menutup pelajaran) pada siklus I dengan skor 2 dengan kriteria cukup kemudian pada siklus II berubah menjadi 3 dengan kriteria baik.
2. Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran Pada pembelajaran IPS dengan materi mengidentifikasikan jenis-jenis pekerjaan berdasarkan kondisi geografis guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa untuk belajar diikuti penyajian informasi tentang materi dan kegiatan yang akan dilakukan. Siswa dibagi dalam kelompok untuk melakukan aktivitas dipandu dengan Lembar Kerja Siswa (LKS) dan bimbingan guru. Hasil pengamatan aktivitas siswa menunjukkan dari hasil dengan kriteria tinggi melalui pengamatan terhadap kelompok siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan observasi pada siklus I dan II rekap aktivitas siswa pada siklus I memperoleh skor 17 dengan kriteria baik. Kemudian pada siklus II hasilnya yang meningkat diperoleh skor 21 dengan kriteria baik. Pada indikator pertama yaitu kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran (Kegiatan-kegiatan Visual) memperoleh skor 2 pada siklus I dengan kriteria cukup, kemudian memperoleh skor 2 pada
81
siklus II dengan cukup. Pada
indikator kedua
yaitu Siswa
mendengarkan informasi dari guru (Kegiatan-kegiatan Mendengarkan) memperoleh skor 3 dengan kriteria baik pada siklus I kemudian pada siklus II memperoleh skor 3 dengan kriteria baik. Pada indikator ketiga yaitu Siswa aktif dalam berdiskusi kelompok belajar (Kegiatan-kegiatan Metrik) skor 3 pada siklus I dengan kriteria baik, kemudian pada siklus II memperoleh skor 3 dengan kriteria baik. Pada indikator keempat yaitu Siswa menyajikan hasil kerja kelompok (Kegiatan-kegiatan Lisan) pada siklus I memperoleh nilai 2 dengan kriteria cukup, kemudian pada siklus II siswa memperoleh skor 3 dengan kriteria baik. Pada indikator kelima Siswa menanggapi hasil diskusi yang disajikan kelompok lain (Kegiatan-kegiatan Emosional) memperoleh skor 2 pada siklus I dengan kriteria baik kemudian pada siklus II memperoleh skor 3 dengan kriteria baik. Pada indikator keenam Siswa menyimpulkan materi pembelajaran (Kegiatan-kegiatan menulis) memperoleh skor 2 pada siklus I dengan kriteria cukup kemudian pada siklus II memperoleh skor 3 dengan kriteria baik. Pada indikator ketujuh Siswa menganalisis serta mengevaluasi proses pemecahan masalah (Kegiatan-kegiatan Mental) memperoleh skor yang kurang memuaskan yaitu 2 pada siklus I dengan kriteria cukup kemudian pada siklus II memperoleh skor 2 dengan kriteria cukup.
3. Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Kooperatif Respon siswa hasil wawancara terhadap model pembelajaran Kooperatif tipe STAD menyatakan senang dan tertarik terhadap materi yang diajarkan dan cara guru mengajar. Siswa pun menyatakan tertarik dan senang bekerja kelompok dan berdiskusi. Hal lain yang menggembirakan adalah siswa mudah memahami dan senang dengan model yang diberikan guru. Karena siswa telah menunjukkan respon yang positif, siswa mudah memahami materi pelajaran.
82
4. Hasil Belajar Siswa Hasil belajar siswa pada keadaan awal (tes awal) sebelum pembelajaran Kooperatif tipe STAD dilaksanakan, nilai rata-rata siswa 64,81 dengan mayoritas kategori tidak tuntas. Setelah dilaksanakan pembelajaran dengan model Kooperatif tipe STAD, pada keadaan akhir (tes akhir) nilai rata-rata siswa 85 dengan kategori 100% tuntas. Terjadi peningkatan yang cukup signifikan.
5. Implikasi Hasil Penelitian Implikasi hasil penelitian ini yaitu adanya peningkatan kualitas pembelajaran IPS materi mengelompokan transportasi darat, air, dan udara, yang meliputi peningkatan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa kelas IV MI Al-Karimiyah. Selain itu, implikasi yang di dapat dari penelitian ini ada 3 hal, yaitu implikasi teoretis, implikasi praktis, dan implikasi pedagogis. Implikasi teoretis dari penelitian ini adalah adanya penemuan-penemuan positif kearah perbaikan dalam pembelajaran IPS. Penelitian ini membuka wawasan guru terhadap model Kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Implikasi praktis dari penelitian ini adalah untuk menambah ilmu pengetahuan tentang penelitian tindakan kelas, sehingga dapat memacu guru dan peneliti lain untuk melakukan penelitian sejenis demi meningkatkan
kualitas
pembelajaran
IPS.
Pembelajaran
IPS
menggunakan model Kooperatif tipe STAD sangat bermanfaat bagi siswa. Sebelum dilaksanakan penelitian siswa kesulitan dengan materi yang ada dalam pembelajaran IPS dan siswa juga kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran IPS, setelah diberi pembelajaran ini, siswa dapat memahami materi yang ada dengan mudah dan siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran. Siswa juga lebih antusias dan gembira karena bekerja sama dalam kelompok dan membahas masalah yang terjadi dalam kehidupan
83
nyata siswa. Selain itu siswa lebih memahami materi karena siswa sendiri yang menemukan konsep-konsep tentang berbagai pekerjaan dan jenis-jenis pekerjaan. Sehingga
diharapakan konsep yang
didapatkan tidak mudah luntur dari pikiran. Implikasi pedagogis dari penelitian ini yaitu memberikan gambaran yang jelas tentang keberhasilan penggunaan model Kooperatif tipe
STAD dalam
meningkatkan pembelajaran IPS pada siswa kelas IV MI Al-Karimiyah, peningkatan tersebut dipengaruhi beberapa faktor yang meliputi keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian terhadap aktivitas siswa, keterampilan guru dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS Kelas IV MI AlKarimiyah baik pada siklus I dan siklus II melalui model Kooperatif tipe STAD maka peneliti membuat kesimpulan sebagai berikut: Penerapan model kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran IPS pada kelas IV di MI Al-Karimiyah dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada setiap siklusnya. Di samping itu model kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas siswa, hal ini ditunjukkan dengan peningkatan aktivitas siswa pada setiap siklusnya. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD setelah diterapkan di kelas IV MI Al-Karimiyah juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa, hal ini juga ditunjukkan dengan peningkatan ketuntasan klasikal pada siklus I jumlah siswa mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) sebesar 70 sebanyak 19 siswa (76,29%), hingga pada siklus terakhir terjadi peningkatan hasil belajar siswa yang mencapai KKM yakni 27 siswa (100%).
B. Saran Berdasarkan hasil dari kesimpulan di atas, maka beberapa saran yang dapat dikemukakan bagi para guru atau pihak yang memiliki kepentingan terhadap proses pembelajaran sebagai berikut: 1. Bagi peserta didik. a. Suatu keberhasilan dalam meningkatkan kemampuan berdiskusi dengan metode STAD. Penilaiannya di lihat secara berkelompok dan individu. Kemauan yang tinggi akan meningkatkan suasana yang kondusif serta berperan pada proses belajar mengajar di kelas. b. Dapat beradaptasi dengan kelompoknya dan mampu melakukan sesuatu yang bermanfaat dengan rasa percaya diri.
84
85
c. Hendaknya peserta didik terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di dalam kelas, baik secara berkelompok maupun individu. 2. Bagi guru. a. Guru
hendaknya
dapat
menggunakan
metode
atau
model
pembelajaran yang bervariatif, sehingga peserta didik tidak bosan dan potensi yang dimiliki peserta didik dapat berkembang. b. Gurudapat
meningkatkan hasil
belajar peserta
didik dengan
menggunakan pembelajaran kooperatif, agar mereka dapat menjadi pribadi yangagamis, bersikap, berpengetahuan, dan berketerampilan yang lebih baik. c. Guru juga mampu menjadi motivator sekaligus menjadi fasilitator bagi peserta didiknya, dengan begitu prestasi belajar siswa diharapkan dapat tercapai.
DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu, dkk, IlmuSosialDasar, (Jakarta: RinekaCipta, 2003). Anonim,“TentangKurikulumBaru(2013)”, diaksesdarisitushttp://www.berdikarionline.compadatanggal 07 Januari 2014. Burham,Retnaningsih, PeningkatanPembelajarandalamSistemPendidikanNasional Indonesia, (Jakarta: Penerbit UNJ Press, 2008). Djamarah, Bahri, Syaiful, dan Zain,Aswan, Strategi Belajar- Mengajar, ( Jakarta: PT. Rineka Cipta,2002). Fathurrohman,PupuhdanSutikno, M. Sobry, StrategiBelajarMengajar; StrategiMewujudkanPembelajaranBermaknaMelaluiPenanamanKonse pUmum&KonsepIslami, (Bandung: PT. RefikaAditama, 2007). Fauzi,
AnisdanLugowi, Ahmad,Rifyal, PembelajaranMikro; SuatuKonsepdanAplikasi, (Jakarta: PenerbitDiadit Media, 2009).
Hall,
E., Gene, dkk, MengajardenganSenang; MenciptakanPerbedaandalamPembelajaranSiswa, (Jakarta: PT. Indeks, 2008).
Hardini,
IsrianidanPuspitasari, Dewi,StrategiPembelajaranTerpadu; Konsep, danImplementasi, (Yogyakarta: Familia, 2012).
Teori,
Harjanto, PerencanaanPengajaran, (Jakarta: PT. RinekaCipta, 2010). Ibrahim,
Muslimin, H., dkk.,PembelajaranKooperatif, UnesaUniversity Press, 2000).
(Surabaya:
Isjoni, Cooperative Learning; EfektivitasPembelajaranKelompok, (Bandung: CV. Alfabeta, 2010). Jauhar,
Mohammad, ImplementasiPaikem; Dari BehavioristikSampaiKonstruksivistik, (Jakarta: PrestasiPustakaraya, 2011). KementerianPendidikandanKebudayaan, PeraturanPemerintah No. 81A tahun 2013; TentangImplementasiKurikulum, (Jakarta: Kemdikbud, 2013). Lie, Anita, Cooperative Learning; Mempraktikkan Cooperative Learning Di RuangKelas, (Jakarta: PT. Grasindo, 2010). Nuh Mohammad, “Kurikulum 2013”, diakses dari situs http://kemdikbud.go.id pada tanggal 07 Januari 2014
84
85
Sadeli, M., Lili, dkk, Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial, (Jakarta: Depdikbud UT, 1986). Saondi,
OndidanSuherman,Aris, EtikaProfesiKeguruan, (Bandung: PT. RefikaAditama, 2012). Sartono, “MenyongsongKurikulum 2013”, diaksesdarisitushttps://atcontent.compadatanggal 07 Januari 2014
Semiawan, R. Conny, BelajardanPembelajaranPrasekolahdanSekolahDasar, (Jakarta: PT. Indeks, 2008). Siregar,Evelinedan Nara,Hartini, TeoriBelajardanPembelajaran, PenerbitGhalia Indonesia, 2010).
(Bogor:
Slavin, E. Robert, Cooperative Learning; Teori, Riset, danPraktik, (Bandung: Nusa Media, 2009). Soedjarto, MenujuPendidikanNasional yang RelevandanBermutu, (Jakarta: BalaiPustaka, 1993). Sumaatmadja,Nursid, MetodologiPengajaranIlmuPengetahuanSosial, (Bandung; Alumni, 1980). Suharjo,
MengenalPendidikanSekolahDasar; TeoridanPraktek, DepartemenPendidikanNasional, 2006).
(Jakarta:
Sunaryo,
StrategiBelajarMengajardalamPengajaranIlmuPengetahuanSosial, (Jakarta: Depdikbud, 1989).
Sutikno, M.,Sobry, PendidikanSekarangdanMasaDepan, (Mataram: NTP Press, 2006), cet. ke-3. Tayibnapis, Yusuf, Farida,Evaluasi Program danInstrumenEvaluasi, (Jakarta: PT. RinekaCipta, 2008). Tim
PengembangIlmuPendidikan FIPUPI, IlmudanAplikasiPendidikan, (Bandung: PT. Imperial Bhakti Utama, 2007).
Trianto,
Model PembelajaranTerpadu; Konsep, Strategi, danImplementasinyadalam, Kurikulum Tingkat SatuanPendidikan (KTSP), (Jakarta: PT. BumiAksara, 2010).
Uno,
B., Hamzah,ProfesiKependidikan; Problema, Solusi, danReformasiPendidikan di Indonesia, (Jakarta: PT. BumiAksara, 2009), cet. ke-4.
86
Waney,Helly Max, WawasanIlmuPengetahuanSosial, DepartemenPendidikandanKebudayaan, 1989). Zulfiani,
dkk.,StrategiPembelajaranSains, Jakarta, 2009).
(Jakarta:
(Jakarta:
LembagaPenelitianUin
87
LEMBAR UJI REFERENSI No Judul Buku 1. Ahmadi, Abu, dkk, IlmuSosialDasar, (Jakarta: RinekaCipta, 2003). “TentangKurikulumBaru (2013)”, diaksesdarisitushttp://www.berdikarionline.compadatanggal 07 Januari 2014.
2.
Anonim,
3.
Burham,Retnaningsih, PeningkatanPembelajarandalamSistemPendidikanNasional Indonesia, (Jakarta: Penerbit UNJ Press, 2008). Djamarah, Bahri, Syaiful, dan Zain, Aswan, Strategi Belajar- Mengajar,( Jakarta: PT. Rineka Cipta,2002).
4.
5.
6.
Fathurrohman,PupuhdanSutikno, M. Sobry, StrategiBelajarMengajar; StrategiMewujudkanPembelajaranBermaknaMelaluiPenanamanKonsep Umum&KonsepIslami, (Bandung: PT. RefikaAditama, 2007). Fauzi, AnisdanLugowi, Ahmad,Rifyal, PembelajaranMikro; SuatuKonsepdanAplikasi, (Jakarta: PenerbitDiadit Media, 2009).
7.
Hall,
E., Gene, dkk, MengajardenganSenang; MenciptakanPerbedaandalamPembelajaranSiswa, (Jakarta: PT. Indeks, 2008).
8.
Hardini, IsrianidanPuspitasari, Dewi,StrategiPembelajaranTerpadu; Teori, Konsep, danImplementasi, (Yogyakarta: Familia, 2012).
9.
Harjanto, PerencanaanPengajaran, (Jakarta: PT. RinekaCipta, 2010).
10. Ibrahim, Muslimin, H., dkk.,PembelajaranKooperatif, (Surabaya: UnesaUniversity Press, 2000). 11. Isjoni, Cooperative Learning; EfektivitasPembelajaranKelompok, (Bandung: CV. Alfabeta, 2010). 12. Jauhar,
Mohammad, ImplementasiPaikem; Dari BehavioristikSampaiKonstruksivistik, (Jakarta: PrestasiPustakaraya, 2011)
13. KementerianPendidikandanKebudayaan, PeraturanPemerintah No. 81A tahun 2013; TentangImplementasiKurikulum, (Jakarta: Kemdikbud, 2013). 14. Lie, Anita, Cooperative Learning; Mempraktikkan Cooperative Learning Di RuangKelas, (Jakarta: PT. Grasindo, 2010).
Paraf
88
15. Nuh Mohammad, “Kurikulum 2013”, diakses dari situs http://kemdikbud.go.id pada tanggal 07 Januari 2014 16. Sadeli, M., Lili, dkk, Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial, (Jakarta: Depdikbud UT, 1986). 17. Saondi,
OndidanSuherman,Aris, RefikaAditama, 2012).
EtikaProfesiKeguruan,
(Bandung:
PT.
18. Sartono,
“MenyongsongKurikulum 2013”, diaksesdarisitushttps://atcontent.compadatanggal 07 Januari 2014
19. Semiawan, R. Conny, BelajardanPembelajaranPrasekolahdanSekolahDasar, (Jakarta: PT. Indeks, 2008).
20. Siregar,Evelinedan Nara,Hartini, TeoriBelajardanPembelajaran, PenerbitGhalia Indonesia, 2010).
(Bogor:
21. Slavin, E. Robert, Cooperative Learning; Teori, Riset, danPraktik, (Bandung: Nusa Media, 2009).
22. Soedjarto,
MenujuPendidikanNasional BalaiPustaka, 1993).
yang
RelevandanBermutu,
(Jakarta:
23. Sumaatmadja,Nursid, MetodologiPengajaranIlmuPengetahuanSosial, (Bandung; Alumni, 1980).
24. Suharjo, Mengenal Pendidikan Sekolah Dasar; Teori dan Praktek(Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2006). 25. Sunaryo, StrategiBelajarMengajardalamPengajaranIlmuPengetahuanSosial, (Jakarta: Depdikbud, 1989) 26. Sutikno, M.,Sobry, PendidikanSekarangdanMasaDepan, (Mataram: NTP Press, 2006), cet. ke-3.
27. Tayibnapis, Yusuf, Farida,Evaluasi Program danInstrumenEvaluasi, (Jakarta: PT. RinekaCipta, 2008). 28. Tim PengembangIlmuPendidikan FIPUPI, IlmudanAplikasiPendidikan, (Bandung: PT. Imperial Bhakti Utama, 2007).
89
29. Trianto,
30. Uno,
Model PembelajaranTerpadu; Konsep, Strategi, danImplementasinyadalam, Kurikulum Tingkat SatuanPendidikan (KTSP), (Jakarta: PT. BumiAksara, 2010). B., Hamzah,ProfesiKependidikan; Problema, Solusi, danReformasiPendidikan di Indonesia, (Jakarta: PT. BumiAksara, 2009), cet. ke-4.
31. Waney,Helly Max, WawasanIlmuPengetahuanSosial, DepartemenPendidikandanKebudayaan, 1989).
(Jakarta:
32. Zulfiani, dkk.,StrategiPembelajaranSains, (Jakarta: LembagaPenelitianUin Jakarta, 2009).
Jakarta, November 2014 Dosen Pembimbing
Dr. Iwan Purwanto, M.Pd Nip. 19730424 200801 1012
90
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV MI AL-KARIMIYAH JAKARTA.
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Disusun oleh: Humairoh NIM. 809018300909
Yang Mengesahkan Dosen Pembimbing
Dr. Iwan Purwanto M.Pd Nip. 19730424 200801 1012
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014
91
ABSTRAK
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV MI. AL-KARIMIYAH. Humairoh, NIM 809018300909, Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Al-Karimiyah Jakarta, Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Dual Mode System Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus, tiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Al-Karimiyah Jakarta pada tahun ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 27 siswa yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Tujuan dari penelitan ini untuk mengetahui hasil belajar siswa melalui model Student Teams Achievement Division (STAD) pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Al-Karimiyah Jakarta. Instrumen yang digunakan untuk mengambil data adalah: 1) Keterampilan Guru dalam Mengelola Pembelajaran, 2) Pengamatan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran, 3) Test Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran. Hasil penelitian menunjukan bahwa model STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Al-Karimiyah Jakarta pada tahun pelajaran 2013/2014 pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Pada siklus I jumlah siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 70 sebanyak 19 siswa (76,29%). Lalu pada siklus II terjadi peningkatan hasil belajar siswa yang mencapai KKM yakni 27 siswa (100%). Pembelajaran dengan menggunakan metode STAD membuat pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa serta memberikan hasil yang baik bagi peningkatan hasil belajar siswa.
Kata kunci: penelitian tindakan kelas, hasil belajar, STAD
92
Lampiran PEDOMAN WAWANCARA UNTUK PESERTA DIDIK
Nama Peserta Didik : ............................ Waktu Wawancara : ............................. No
Pertanyaan
1
Apakah kamu menyukai pelajaran IPS?
2
Bagaimana cara guru menyampaikan pembelajaran?
3
Apakah kamu mampu meningkatkan hasil belajar melalui metode lain? Seperti belajar kelompok!
4
Tahukah kamu, apa itu belajar kelompok?
Ringkasan Jawaban
93
Lampiran PEDOMAN WAWANCARA PENDIDIK Nama Pendidik : ............ Waktu wawancara : ............
No
Pertanyaan
1.
Dalam pembelajaran Ips selama ini diterapkan metode tanya jawab, ceramah dan penugasan. Saya merasa harus memperbanyak metode yang digunakan. Apakah metode yang akan di terapkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas 4?
2.
Apakah menurut ibu pembelajaran menggunakan tipe STAD dapat memberikan kemudahan dalam mengajarkan peserta didik?
3.
Mengapa metode kooperatif tipe STAD yang dipilih untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas 4?
4.
Dalam kegiatan belajar mengajar di kelas apakah ibu dan siswa merasa senang menggunakan metode kooperatif tipe STAD?
Ringkasan Jawaban
94
Lampiran LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS PESERTA DIDIK
Yang diamati : Aktifitas peserta didik selama KBM Hari/ Tanggal : ................ NamaPeserta N o
Kerjasama
Tanggung Jawab
Berpartisipasi
Jumlah skor
Interpretasi
1 2 3 Keterangan : Kolom aspek kerjasama, tanggung jawab, dan berpartisipasi di isi dengan membubuhkan skor nilai. Skor 3 : Sudah muncul Skor 2 : Kadang-kadang muncul Skor 1 : Belum muncul Kolom Interpretasi di isi dengan total yang sesuai pada kolom jumlah. Rentang Nilai : 7 – 9 : Baik (B) 4 – 6 : Cukup (C) 1 – 3 : Kurang (K)
95
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi berjudul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV MI. ALKARIMIYAH JAKARTA” di susun oleh Humairoh, NIM 809018300909, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.
Jakarta, Desember 2014 Yang mengesahkan,
Dr. Iwan Purwanto, M.Pd Nip : 19730424 200801 1012
96
Lampiran Kelompok Nilai
: :
Tahukah kamu apa nama pekerjaan pada gambar-gambar berikut? Tuliskan nama pekerjaan di bawah gambar dan ceritakan apa yang kamu ketahui tentang pekerjaan-pekerjaan tersebut! a. b. c.
d.
e.
f.
97
Lampiran Kelompok Nilai
: :
Perhatikan gambar-gambar berikut! Tuliskan nama pekerjaan, tugas, dan Letak kondisi geografisnya. A.
Gambar
B.
C.
Pekerjaan : Tugas : Tempat bekerja :
Menurut kamu, apakah ada hubungan antara pekerjaan dan tempat bekerja? Jelaskan! __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ ______________________________________________________
98
Lampiran
Kelompok Nilai
: :
Buatlah tabel daftar tentang jenis-jenis Sumber Daya Alam yang ada di daerah mu! No
SDA dapat diperbarui
SDA tidak dapat di perbarui
1 2 3 4 5
Apa bedanya sumber daya alam dapat di perbarui dengan sumber daya alam tidak dapat diperbarui. Jelaskan ! __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ ______________________________
99
Lampiran Kelompok Nilai
: :
Diskusikanlah bersama kelompokmu! Cocokanlah “jenis pekerjaan dan hasil yang diperoleh” 1. Pengrajin
a. ikan
2. Petani
b. kopi
3. Nelayan
c. lemari
4. Peternakan
d. padi
5. Perkebunan
e. ayam
100
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) (SIKLUS I)
Satuan Pendidikan
: MI Al-Karimiyah
Kelas/Semester
: IV/I
Tema/Sub tema
: Berbagai Pekerjaan / Jenis-jenis Pekerjaan
Pertemuan Ke
:I
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
A. Kompetensi inti (KI): KI.1
: Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran yang di anutnya.
KI.2
: Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman. Guru, dan tetangganya.
KI.3
: Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan
dan
kegiatannya,
dan
benda-benda
yang
dijumpainya di rumah, di sekolah, dan tempat bermain. KI.4
: Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku untuk beriman dan berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator KD.1.3
: Menerima karunia Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dan lingkungannya.
101
Indikator :
Mengagumi
segala
karunia
Tuhan
YME
yang
telah
menciptakan manusia dan lingkungannya. KD.2.3
: Menunjukan perilaku santun, toleransi, dan peduli dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan dan teman sebaya. Indikator :
Menunjukan ketekunan dan tanggung jawab dalam belajar dan bekerja baik secara individu maupun kelompok.
KD.3.5
: Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi. Indikator :
Mengidentifikasi jenis-jenis pekerjaan pada kondisi geografis daerah tempat tinggalnya.
Menyebutkan macam-macam pekerjaan yang ada di pedesaan dan perkotaan.
KD.4.5
: Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi. Indikator :
Menyajikan laporan sederhana hasil pengamatan pekerjaan di pedesaan dan perkotaan.
Menyanyikan lagu “menanam jagung” secara kelompok.
C. Tujuan Pembelajaran Melalui metode kooperatif dengan model STAD peserta didik diharapkan dapat:
102
1. Peserta didik mengkaji bacaan tentang hubungan sumber daya alam dan jenis pekerjaannya. 2. Diberikan kesempatan pada masing-masing kelompok mengamati berbagai gambar sumber daya alam dan pekerjaannya, siswa dapat menunjukan kekaguman pada karunia
Tuhan YME
terhadap
penciptaanya. 3. Diberikan kesempatan pada masing-masing kelompok mengamati berbagai gambar sumber daya alam dan pekerjaannya, serta siswa menunjukan rasa keingintahuan. 4. Peserta didik menunjukan ketekunan dalam pengamatan dan menuliskan laporan berbagai gambar jenis pekerjaan dan kondisi geografis. 5. Peserta didik menunjukan tanggung jawab dalam belajar dan bekerjasama baik secara individu maupun kelompok. 6. Dengan mengamati gambar dan berdiskusi, peserta didik mampu menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dan kondisi geografis daerah tempat tinggal. 7. Bersama kelompoknya mereka dapat menyebutkan macam-macam kondisi geografis. 8. Siswa dapat membuat laporan sederhana pada hasil pengamatan pekerjaan di desa dan kota. 9. Siswa dapat mempraktekan cara petani menggunakan cangkul. 10. Siswa
dapat
menyanyikan
lagu
“menanam
berkelompok.
D. Materi Pembelajaran
Kondisi geografis dan jenis pekerjaannya.
E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran Pendekatan
: Scientific
jagung”
secara
103
Metode
: kooperatif tipe Student Teams Achievement
Divisions (STAD), demontrasi, tanya jawab dan penugasan.
F. Media, alat, dan Sumber Belajar 1. Media
: Gambar jenis profesi masyarakat dan kondisi
geografis. 2. Alat/Bahan
: Kertas bergambar, dan lembar penugasan.
3. Sumber belajar
: Buku TEMATIK TERPADU IPS SD/MI Kelas IV
( Dwi Tyas Utami, Erlangga, Jakarta, 2013 ).
G. Langkah-langkah pembelajaran 1. Pendahuluan (10 menit) Orientasi : - Guru dan peserta didik berdoa sebelum belajar di mulai -
Guru memeriksa kehadiran, kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk peserta didik..
Apersepsi : - Guru mengajukan tanya jawab tentang materi yang akan dipelajari pada hari ini. Motivasi : - Guru memotivasi peserta didik dengan cara bertanya kepada peserta didik tentang berbagai pekerjaan yang ada di masyarakat. Tujuan
: - Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
2.
Kegiatan Inti (50 menit) a. Guru menyampaikan informasi awal mengenai kondisi geografis. b. Guru membimbing siswa dalam pembentukan kelompok yang terdiri dari 5-6 orang secara heterogen. c. Guru membagikan lembar kerja kepada masing-masing kelompok. d. Guru memberi kesempatan pada peserta didik untuk membaca lembar kerja dan bertanya jika ada yang belum paham.
104
e. Peserta didik melakukan pengamatan terhadap gambar jenis pekerjaan di desa dan kota. f. Guru membimbing peserta didik untuk berdiskusi dan bertanya jawab dalam kelompoknya, dan mengarahkan peserta didik yang pandai untuk menjelaskan kepada anggota lainnya sehingga seluruh anggota kelompok mengerti. g. Masing-masing kelompok menyampaikan laporan hasil kerja pada lembar kerja dan mempresentasikannya di depan kelas. h. Pada saat presentasi, kelompok lain diberikan kesempatan bertanya atau berpendapat. i. Setelah berdiskusi selesai guru memberikan kuis pada semua siswa. j. Guru memberikan reward pada siswa yang berhasil menjawab. k. Guru memberi penilaian terhadap hasil kerja kelompok dan ditulis di papan tulis.
3. Kegiatan penutup (10 menit) a. Bersama peserta didik, guru menyimpulkan hasil pembelajaran. b. Guru memberikan penguatan dan pesan moral yang terkandung pada materi. c. Peserta didik menceritakan alasan harus memiliki pekerjaan. d. Guru melakukan evaluasi. e. Guru
melakukan
refleksi
terhadap
aktifitas
yang
sudah
dilaksanakan dan merencanakan tindak lanjut berikutnya. f. Mengajak siswa mengakhiri pembelajaran dengan membaca doa.
H. Penilaian Hasil Pembelajaran 1. Teknik
: Tes dan Non Tes
2. Bentuk
: Tertulis dan Aspek Pengamatan
3. Instrumen
: Soal Pilihan Ganda dan Aspek Pengamatan
4. Pedoman penskoran
105
A. Rubrik Penilaian ( Nontes/Pengamatan ) Nama Peserta Didik Kelas Tema/Sub tema No
: : :
Aspek Pengamatan
1 BT
2 MT
3 MB
4 SM
1
Berdoa sebelum dan sesudah melakukan pembelajaran di mulai. 2 Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan YME. 3 Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat/presentasi. 4 Mengungkapkan kekaguman secara lisan maupun tulisan terhadap tuhan saat melihat kebesaran NYA. 5 Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat mempelajari ilmu pengetahuan JUMLAH SKOR = .......... NA = Skor Perolehan x 4 Skor Maksimal Ket. Skor Penilaian : 1 = Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan ( belum terlihat ) 2 = Kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan ( mulai terlihat ) 3 = Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadangkadang tidak melakukan ( mulai berkembang ) 4 = Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan ( sudah membudaya )
B. Penilaian Diskusi kelompok Hari / Tanggal Kelas
: :
106
No
Tema/Sub tema : Nama Kerjasama Peserta Didik
Tanggung Jawab
Toleransi
Jumlah skor
Interpretasi
1 2 3 4 5 Keterangan : Kolom aspek kerjasama, tanggung jawab, toleransi di isi dengan membubuhkan skor nilai. Skor 3 : sudah muncul Skor 2 : kadang-kadang muncul Skor 1 : belum muncul Kolom Interpretasi di isi dengan total yang sesuai pada kolom jumlah. Rentang nilai : 7 – 9 : Baik ( B ) 4 – 6 : Cukup ( C ) 1 – 3 : Kurang ( K ) Tindak Lanjut bagi penilaian ini juga di refleksikan guru pada peserta didik : Bagi yang sudah sangat aktif dan aktif agar dipertahankan sikap yang sudah sangat baik pada diskusi kelompok selanjutnya. Bagi yang belum aktif dan kurang aktif agar membangun sikap supaya dapat aktif pada diskusi selanjutnya. C. No
Penilaian keterampilan menyanyi Nama Peserta didik
Berani
Percaya diri
Intonasi
Jumlah Skor
1 2 3 4 5 Keterangan : Kolom aspek Berani, percaya diri, dan Intonasi di isi dengan membubuhkan skor nilai. Skor 3 : sudah muncul Skor 2 : kadang-kadang muncul Skor 1 : belum muncul Kolom Interpretasi di isi dengan total yang sesuai pada kolom jumlah.
Interpetasi
107
Rentang nilai : 7 – 9 : Baik ( B ) 4 – 6 : Cukup ( C ) 1 – 3 : Kurang ( K )
Jakarta, April 2014 Mengetahui, Kepala Sekolah MI Al-Karimiyah
( H.A. NAWAWI B.A )
Guru Kelas 4
( HUMAIROH)
108
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) (SIKLUS I)
Satuan Pendidikan
: MI Al-Karimiyah
Kelas/Semester
: IV/I
Tema/Sub tema
: Berbagai Pekerjaan / Jenis-jenis Pekerjaan
Pertemuan Ke
: II
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
A. Kompetensi inti (KI): KI.1
: Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran yang di anutnya.
KI.2
: Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman. Guru, dan tetangganya.
KI.3
: Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan
dan
kegiatannya,
dan
benda-benda
yang
dijumpainya di rumah, di sekolah, dan tempat bermain. KI.4
: Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku untuk beriman dan berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator KD.1.3
: Menerima karunia Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dan lingkungannya.
109
Indikator :
Mengagumi
segala
karunia
Tuhan
YME
yang
telah
menciptakan manusia dan lingkungannya. KD.2.3
: Menunjukan perilaku santun, toleransi, dan peduli dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan dan teman sebaya. Indikator :
Memiliki rasa toleransi pada teman saat berdiskusi letak georafis dan berbagai jenis pekerjaan.
KD.3.1
: Mengenal manusia, aspek keruangan, konektivitas antarruang, perubahan dan keberlanjutan dalam waktu, sosial, ekonomi, dan pendidikan. Indikator :
Mengidentifikasi
hubungan
antara
benda-benda
dalam
kehidupan sehari-hari dengan jenis pekerjaan.
Menjelaskan hubungan antara jenis pekerjaan dan benda yang dihasilkan.
KD.4.1
: Menceritakan tentang hasil bacaan mengenai definisi ruang, konektifitas antarruang, perubahan, dan keberlanjutan dalam waktu, sosial, ekonomi,dan pendidikan dalamlingkup masyarakat di sekitarnya. Indikator :
Menyajikan laporan sederhana antara jenis pekerjaan dan benda yang dihasilkannya.
C
Menggambar “pesisir pantai” dengan pensil warna.
110
C.Tujuan Pembelajaran Melalui metode kooperatif dengan model tipe STAD peserta didik diharapkan dapat: a.
Diberikan kesempatan pada masing-masing kelompok mengamati gambar sumber daya alam laut, siswa dapat menunjukan kekaguman pada karunia Tuhan YME terhadap penciptaanya.
b.
Diberikan kesempatan pada masing-masing kelompok mengamati berbagai gambar sumber daya alam laut, serta siswa menunjukan rasa keingintahuan.
c.
Siswa menunjukan ketekunan dalam pengamatan dan menuliskan laporan berbagai gambar sumber daya alam.
d.
Siswa menunjukan tanggung jawab dalam belajar dan bekerjasama baik secara individu maupun kelompok.
e.
Diberikan gambar sumber daya alam, siswa dapat menyebutkan benda yang dihasilkan
f.
Bersama kelompoknya mereka dapat menyebutkan macam-macam SDA dapat diperbarui dan tidak dapat di perbarui.
g.
Siswa dapat membuat laporan sederhana pada hasil pengamatan jenis sumber daya alam.
h.
Siswa dapat menyebutkan alat yang digunakan nelayan untuk berlayar.
i.
Siswa
dapat
menyanyikan
lagu
“nenek
moyangku”
secara
berkelompok.
C. Materi Pembelajaran Jenis pekerjaan dan benda yang dihasilkan.
DPendekatan dan Metode Pembelajaran Pendekatan Metode
: Scientific : Kooperatif tipe Student Teams Achievement
Divisions (STAD), tanya jawab dan penugasan.
111
D.Media, alat, dan Sumber Belajar 1. Media
: Gambar Benda-benda dan lingkungan sekolah.
2. Alat/Bahan
: Kertas bergambar, reflika kendaaraan, dan lembar
penugasan. 3. Sumber belajar
: Buku IPS SD/MI Kelas IV ( Dwi Tyas Utami, PT
Gelora Aksara Pratama, Erlangga, Jakarta, 2013)
E.Langkah-langkah pembelajaran 1. Pendahuluan (10 menit) Orientasi : - Guru dan peserta didik berdoa sebelum belajar di mulai -
Guru memeriksa kehadiran, kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk peserta didik..
Apersepsi : - Guru mengajukan tanya jawab tentang materi yang akan dipelajari pada hari ini. Motivasi : - Guru memotivasi peserta didik dengan cara bertanya kepada siswa mengenai Sumber daya alam laut. Tujuan
: - Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
2. Kegiatan Inti (50 menit) a. Guru menyampaikan informasi awal mengenai Benda-benda yang ada di lingkungan sekolah merupakan sumber daya alam. b. Guru membimbing siswa dalam pembentukan kelompok yang terdiri dari 5-6 orang secara heterogen. c. Guru membagikan lembar kerja kepada masing-masing kelompok. d. Guru memberi kesempatan pada peserta didik untuk membaca lembar kerja dan bertanya jika ada yang belum paham. e. Peserta didik melakukan pengamatan terhadap gambar pekerjaan dan benda yang dihasilkan.
112
f. Guru membimbing peserta didik untuk berdiskusi dan bertanya jawab dalam kelompoknya, dan mengarahkan peserta didik yang pandai untuk menjelaskan kepada anggota lainnya sehingga seluruh anggota kelompok mengerti. g. Masing-masing kelompok menyampaikan laporan hasil kerja pada lembar kerja dan mempresentasikannya di depan kelas. h. Pada saat presentasi, kelompok lain diberikan kesempatan bertanya atau berpendapat. i. Setelah selesai berdiskusi, guru memberikan kuis pada semua siswa. j. Guru memberikan reward pada siswa yang berhasil menjawabnya. k. Guru memberi penilaian terhadap hasil kerja kelompok dan ditulis di papan tulis.
3. Kegiatan penutup (10 menit) a. Bersama peserta didik, guru menyimpulkan hasil pembelajaran. b. Guru memberikan penguatan dan pesan moral yang terkandung pada materi. c. Peserta didik menceritakan alasan harus memiliki pekerjaan. d. Guru melakukan evaluasi. e. Guru
melakukan
refleksi
terhadap
aktifitas
yang
sudah
dilaksanakan dan merencanakan tindak lanjut berikutnya. f. Mengajak siswa mengakhiri pembelajaran dengan membaca doa.
D.
Penilaian Hasil Pembelajaran
1. Teknik
: Tes dan Non Tes
2. Bentuk
: Tertulis dan Aspek Pengamatan
3. Instrumen
: Soal Pilihan Ganda dan Aspek Pengamatan
4. Pedoman penskoran
113
A. Rubrik Penilaian ( Nontes/Pengamatan ) Nama Peserta Didik Kelas Tema/Sub tema No
: : :
Aspek Pengamatan
1 BT
2 MT
3 MB
4 SM
1
Berdoa sebelum dan sesudah melakukan pembelajaran di mulai. 2 Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan YME. 3 Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat/presentasi. 4 Mengungkapkan kekaguman secara lisan maupun tulisan terhadap tuhan saat melihat kebesaran NYA. 5 Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat mempelajari ilmu pengetahuan JUMLAH SKOR = .......... NA = Skor Perolehan x 4 Skor Maksimal Ket. Skor Penilaian : 1 = Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan ( belum terlihat ) 2 = Kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan ( mulai terlihat ) 3 = Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadangkadang tidak melakukan ( mulai berkembang ) 4 = Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan ( sudah membudaya )
114
B. Penilaian Hasil Belajar No
Nama Peserta Didik
Jumlah Soal
Benar
Nilai
Salah
1 2 3 4 5
Penskoran NA = Total skor x 100 Skor Maks C.
Penilaian Diskusi kelompok
Hari / Tanggal Kelas No
: :
Tema/Sub tema : Nama Kerjasama Peserta Didik
Tanggung Jawab
Toleransi
Jumlah skor
Interpretasi
1 2 3 4 5 Keterangan : Kolom aspek kerjasama, tanggung jawab, toleransi di isi dengan membubuhkan skor nilai. Skor 3 : sudah muncul Skor 2 : kadang-kadang muncul Skor 1 : belum muncul Kolom Interpretasi di isi dengan total yang sesuai pada kolom jumlah. Rentang nilai : 7 – 9 : Baik ( B )
115
4 – 6 : Cukup ( C ) 1 – 3 : Kurang ( K ) Tindak Lanjut bagi penilaian ini juga di refleksikan guru pada peserta didik : Bagi yang sudah sangat aktif dan aktif agar dipertahankan sikap yang sudah sangat baik pada diskusi kelompok selanjutnya. Bagi yang belum dan kurang aktif agar membangun sikap supaya dapat aktif pada diskusi selanjutnya. D. Penilaian keterampilan Menggambar No
Nama Peserta didik
Kebersihan
Kerapihan
Kesesuaian
Jumlah Skor
1 2 3 4 5 Keterangan : Kolom aspek Berani, percaya diri, dan Intonasi di isi dengan membubuhkan skor nilai. Skor 3 : sudah muncul Skor 2 : kadang-kadang muncul Skor 1 : belum muncul Kolom Interpretasi di isi dengan total yang sesuai pada kolom jumlah. Rentang nilai : 7 – 9 : Baik ( B ) 4 – 6 : Cukup ( C ) 1 – 3 : Kurang ( K )
Jakarta, April 2014 Mengetahui, Kepala Sekolah MI. Al Karimiyah
( H.A. NAWAWI B.A )
Guru Kelas 4
( HUMAIROH )
Interpetasi
116
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) (SIKLUS II)
Satuan Pendidikan
: MI Al-Karimiyah
Kelas/Semester
: IV/II
Tema/Sub tema
: Berbagai Pekerjaan / Jenis-jenis Pekerjaan
Pertemuan Ke
:I
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
A. Kompetensi inti (KI): KI.1
: Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran yang di anutnya.
KI.2
: Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman. Guru, dan tetangganya.
KI.3
: Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan
dan
kegiatannya,
dan
benda-benda
yang
dijumpainya di rumah, di sekolah, dan tempat bermain. KI.4
: Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku untuk beriman dan berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator KD.1.3
: Menerima karunia Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dan lingkungannya.
117
Indikator :
Mengagumi
segala
karunia
Tuhan
YME
yang
telah
menciptakan manusia dan lingkungannya. KD.2.3
: Menunjukan perilaku santun, toleransi, dan peduli dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan dan teman sebaya. Indikator :
Memiliki rasa santun berdiskusi letak georafis dan berbagai jenis pekerjaan.
KD.3.1
: Mengenal manusia, aspek keruangan, konektivitas antarruang, perubahan dan keberlanjutan dalam waktu, sosial, ekonomi, dan pendidikan. Indikator :
Menjelaskan berbagai sumber daya alam dan hubungannya dengan jenis-jenis pekerjaan.
Membedakan sumber daya alam dapat diperbarui dan tidak dapat diperbarui.
KD.4.1
: Menceritakan tentang hasil bacaan mengenai definisi ruang, konektifitas antarruang, perubahan, dan keberlanjutan dalam waktu, sosial, ekonomi,dan pendidikan dalamlingkup masyarakat di sekitarnya. Indikator :
Menyajikan laporan sederhana perbedaan sumber daya alam dapat di perbarui dan tidak dapat diperbarui.
Menyanyikan sebuah lagu “menanam Jagung” dengan pianika.
C.Tujuan Pembelajaran Melalui metode kooperatif dengan tipe STAD peserta didik diharapkan dapat:
118
a.
Diberikan kesempatan pada masing-masing kelompok mengamati gambar sumber daya alam laut, siswa dapat menunjukan kekaguman pada karunia Tuhan YME terhadap penciptaanya.
b.
Diberikan kesempatan pada masing-masing kelompok mengamati berbagai gambar sumber daya alam laut, serta siswa menunjukan rasa keingintahuan.
c.
Siswa menunjukan ketekunan dalam pengamatan dan menuliskan laporan berbagai gambar sumber daya alam.
d.
Siswa menunjukan tanggung jawab dalam belajar dan bekerjasama baik secara individu maupun kelompok.
e.
Diberikan gambar sumber daya alam, siswa dapat menyebutkan benda yang dihasilkan
f.
Bersama kelompoknya mereka dapat menyebutkan macam-macam SDA dapat diperbarui dan tidak dapat di perbarui.
g.
Siswa dapat membuat laporan sederhana pada hasil pengamatan jenis sumber daya alam.
h.
Siswa dapat menyebutkan alat yang digunakan nelayan untuk berlayar.
i.
Siswa
dapat
menyanyikan
lagu
“nenek
moyangku”
secara
berkelompok.
C. Materi Pembelajaran
Jenis pekerjaan dan benda yang dihasilkan.
D. Pendekatan dan Metode Pembelajaran Pendekatan Metode
: Scientific : Kooperatif tipe Student Teams Achievement
Divisions (STAD), tanya jawab dan penugasan.
119
E. Media, alat, dan Sumber Belajar 1. Media
: Gambar Benda-benda dan lingkungan sekolah.
2. Alat/Bahan
: Kertas bergambar, reflika kendaaraan, dan lembar
penugasan. 3. Sumber belajar
: Buku IPS SD/MI Kelas IV ( Dwi Tyas Utami, PT
Gelora Aksara Pratama, Erlangga, Jakarta, 2013)
F. Langkah-langkah pembelajaran a. Pendahuluan (10 menit) Orientasi : - Guru dan peserta didik berdoa sebelum belajar di mulai -
Guru memeriksa kehadiran, kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk peserta didik..
Apersepsi : - Guru mengajukan tanya jawab tentang materi yang akan dipelajari pada hari ini. Motivasi : - Guru memotivasi peserta didik dengan cara bertanya kepada siswa mengenai Sumber daya alam laut. Tujuan
: - Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
b.Kegiatan Inti (50 menit) 1. Guru menyampaikan informasi awal mengenai Bendabenda yang ada di lingkungan sekolah merupakan sumber daya alam. 2. Guru membimbing siswa dalam pembentukan kelompok yang terdiri dari 5-6 orang secara heterogen. 3. Guru membagikan lembar kerja kepada masing-masing kelompok. 4. Guru memberi kesempatan pada peserta didik untuk membaca lembar kerja dan bertanya jika ada yang belum paham.
120
5. Peserta didik melakukan pengamatan terhadap gambar pekerjaan dan benda yang dihasilkan. 6. Guru membimbing peserta didik untuk berdiskusi dan bertanya jawab dalam kelompoknya, dan mengarahkan peserta didik yang pandai untuk menjelaskan kepada anggota lainnya sehingga seluruh anggota kelompok mengerti. 7. Masing-masing kelompok menyampaikan laporan hasil kerja pada lembar kerja dan mempresentasikannya di depan kelas. 8. Pada saat presentasi, kelompok lain diberikan kesempatan bertanya atau berpendapat. 9. Setelah selesai berdiskusi, guru memberikan kuis pada semua siswa. 10. Guru memberikan reward pada siswa yang berhail menjawab. 11. Guru memberi penilaian terhadap hasil kerja kelompok dan ditulis di papan tulis.
c. Kegiatan penutup (10 menit) 1. Bersama peserta didik, guru menyimpulkan hasil pembelajaran. 2. Guru memberikan penguatan dan pesan moral yang terkandung pada materi. 3. Peserta didik menceritakan alasan harus memiliki pekerjaan. 4. Guru melakukan evaluasi. 5. Guru melakukan refleksi terhadap aktifitas yang sudah dilaksanakan dan merencanakan tindak lanjut berikutnya. 6. Mengajak siswa mengakhiri pembelajaran dengan membaca doa.
121
G. Penilaian Hasil Pembelajaran a. Teknik
: Tes dan Non Tes
b. Bentuk
: Tertulis dan Aspek Pengamatan
c. Instrumen
: Soal Pilihan Ganda dan Aspek
Pengamatan d. Pedoman penskoran
A. Rubrik Penilaian ( Nontes/Pengamatan ) Nama Peserta Didik Kelas Tema/Sub tema No
: : :
Aspek Pengamatan
1 BT
2 MT
3 MB
4 SM
1
Berdoa sebelum dan sesudah melakukan pembelajaran di mulai. 2 Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan YME. 3 Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat/presentasi diskusi. 4 Mengungkapkan kekaguman secara lisan maupun tulisan terhadap tuhan saat melihat kebesaran NYA. 5 Merasakan keberadaan dan kebesaranNYA saat belajar di kelas. JUMLAH SKOR = .......... NA = Skor Perolehan x 4 Skor Maksimal Ket. Skor Penilaian : 1 = Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan ( belum terlihat ) 2 = Kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan ( mulai terlihat ) 3 = Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadangkadang tidak melakukan ( mulai berkembang ) 4 = Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan ( sudah membudaya )
122
B. Penilaian Diskusi kelompok Hari / Tanggal Kelas No
: :
Tema/Sub tema : Nama Kerjasama Peserta Didik
Tanggung Jawab
Toleransi
Jumlah skor
Interpretasi
1 2 3 4 5 Keterangan : Kolom aspek kerjasama, tanggung jawab, toleransi di isi dengan membubuhkan skor nilai. Skor 3 : sudah muncul Skor 2 : kadang-kadang muncul Skor 1 : belum muncul Kolom Interpretasi di isi dengan total yang sesuai pada kolom jumlah. Rentang nilai : 7 – 9 : Baik ( B ) 4 – 6 : Cukup ( C ) 1 – 3 : Kurang ( K ) Tindak Lanjut bagi penilaian ini juga di refleksikan guru pada peserta didik : Bagi yang sudah sangat aktif dan aktif agar dipertahankan sikap yang sudah sangat baik pada diskusi kelompok selanjutnya. Bagi yang belum dan kurang aktif agar membangun sikap supaya dapat aktif pada diskusi selanjutnya.
C. Penilaian keterampilan Menyanyi No 1 2 3 4 5
Nama Peserta didik
Berani
Percaya diri
Intonasi
Jumlah Skor
Interpetasi
123
Keterangan : Kolom aspek Berani, percaya diri, dan Intonasi di isi dengan membubuhkan skor nilai. Skor 3 : sudah muncul Skor 2 : kadang-kadang muncul Skor 1 : belum muncul Kolom Interpretasi di isi dengan total yang sesuai pada kolom jumlah. Rentang nilai : 7 – 9 : Baik ( B ) 4 – 6 : Cukup ( C ) 1 – 3 : Kurang ( K )
Jakarta, April 2014 Mengetahui, Kepala Sekolah MI. Al Karimiyah
( H.A. NAWAWI B.A )
Guru Kelas 4
( HUMAIROH )
124
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) (SIKLUS II)
Satuan Pendidikan
: MI Al-Karimiyah
Kelas/Semester
: IV/II
Tema/Sub tema
: Berbagai Pekerjaan / Jenis-jenis Pekerjaan
Pertemuan Ke
: II
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
A. Kompetensi inti (KI): KI.1
: Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran yang di anutnya.
KI.2
: Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman. Guru, dan tetangganya.
KI.3
: Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan
dan
kegiatannya,
dan
benda-benda
yang
dijumpainya di rumah, di sekolah, dan tempat bermain. KI.4
: Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku untuk beriman dan berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator KD.1.3
: Menerima karunia Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dan lingkungannya.
125
Indikator :
Mensyukuri
segala
karunia
Tuhan
YME
yang
telah
menciptakan manusia dan lingkungannya. KD.2.3
: Menunjukan perilaku santun, toleransi, dan peduli dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan dan teman sebaya. Indikator :
Memiliki rasa peduli pada letak georafis dan berbagai jenis pekerjaan.
KD.3.5
: Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi. Indikator :
Menjelaskan hubungan timbal balik antara manusia dalam proses distribusi teh.
KD.4.5
Menyebutkan macam-macam pekerjaan yang ada di dataran tinggi.
: Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi. Indikator :
Menyajikan laporan sederhana hasil pengamatan perkebunan teh.
Mewarnai gambar “Pemandangan alam”
C. Tujuan Pembelajaran Melalui metode kooperatif dengan tipe STAD peserta didik diharapkan dapat: a.
Diberikan
kesempatan
pada
masing-masing
kelompok
mengamati gambar perkebunan teh, siswa dapat menunjukan rasa syukur pada karunia Tuhan YME terhadap penciptaanya. b.
Diberikan
kesempatan
pada
masing-masing
kelompok
mengamati berbagai gambar perkebunan teh, serta siswa
126
menunjukan rasa keingintahuan. c.
Siswa
menunjukan
ketekunan
dalam
pengamatan
dan
menuliskan laporan berbagai gambar distribusi perkebunan teh. d.
Siswa menunjukan tanggung jawab dalam belajar dan bekerjasama baik secara individu maupun kelompok.
e.
Diberikan gambar perkebunan teh, siswa dapat menyebutkan benda yang dihasilkan
f.
Bersama kelompoknya mereka dapat menyebutkan pekerjaan yang ada di dataran tinggi.
g.
Siswa
dapat
membuat
laporan
sederhana
pada
hasil
pengamatan distribusi perkebunan teh. h.
Siswa dapat menjelaskan hubungan timbal balik antara manusia dalam proses distribusi teh..
i.
Siswa
dapat
mewarnai
gambar
yang
sesuai
dengan
pemandangan alam.
D. Materi Pembelajaran
Hubungan timbal balik antara manusia dalam pendistribusian teh.
H. Pendekatan dan Metode Pembelajaran Pendekatan
: Scientific
Metode
: Kooperatif tipe Student Teams Achievement
Divisions (STAD), tanya jawab dan penugasan.
E. Media, alat, dan Sumber Belajar 1. Media
: Gambar Benda-benda dan lingkungan sekolah.
2. Alat/Bahan
: Kertas bergambar, dan lembar penugasan.
3. Sumber belajar
: Buku IPS SD/MI Kelas IV ( Dwi Tyas
Utami, PT Gelora Aksara Pratama, Erlangga, Jakarta, 2013)
127
F. Langkah-langkah pembelajaran a. Pendahuluan (10 menit) Orientasi : - Guru dan peserta didik berdoa sebelum belajar di mulai -
Guru memeriksa kehadiran, kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk peserta didik..
Apersepsi : - Guru mengajukan tanya jawab tentang materi yang akan dipelajari pada hari ini. Motivasi : - Guru memotivasi peserta didik dengan cara bertanya kepada siswa mengenai Sumber daya alam laut. Tujuan
: - Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
b. Kegiatan Inti (50 menit) 1. Guru menyampaikan informasi awal mengenai Benda-benda yang ada di lingkungan sekolah merupakan sumber daya alam. 2. Guru membimbing siswa dalam pembentukan kelompok yang terdiri dari 5-6 orang secara heterogen. 3. Guru membagikan lembar kerja kepada masingmasing kelompok. 4. Guru memberi kesempatan pada peserta didik untuk membaca lembar kerja dan bertanya jika ada yang belum paham. 5. Peserta didik melakukan pengamatan terhadap gambar pemandangan perkebunan teh. 6. Guru membimbing peserta didik untuk berdiskusi dan bertanya jawab dalam kelompoknya, dan mengarahkan peserta didik yang pandai untuk
128
menjelaskan kepada anggota lainnya sehingga seluruh anggota kelompok mengerti. 7. Masing-masing kelompok menyampaikan laporan hasil
kerja
pada
lembar
kerja
dan
mempresentasikannya di depan kelas. 8. Pada saat presentasi, kelompok lain diberikan kesempatan bertanya atau berpendapat. 9. Setelah diskusi selesai guru memberikan kuis pada semua siswa. 10. Guru memberikan reward kepada siswa yang dapat menjawab kuis. 11. Guru memberi penilaian terhadap hasil kerja kelompok dan ditulis di papan tulis.
c. Kegiatan penutup (10 menit) 1. Bersama peserta didik, guru menyimpulkan hasil pembelajaran. 2. Guru memberikan penguatan dan pesan moral yang terkandung pada materi. 3. Peserta didik menceritakan alasan timbal balik manusia dan distribusi teh. 4. Guru melakukan evaluasi. 5. Guru melakukan refleksi terhadap aktifitas yang sudah dilaksanakan dan merencanakan tindak lanjut berikutnya. 6. Mengajak siswa mengakhiri pembelajaran dengan membaca doa.
129
G. Penilaian Hasil Pembelajaran a. Teknik
:Tes dan Non Tes
b. Bentuk
:Tertulis
dan
Aspek
Pengamatan c. Instrumen
:Soal
Pilihan
Ganda
dan
Aspek Pengamatan d. Pedoman penskoran
A. Rubrik Penilaian ( Nontes/Pengamatan )
Nama Peserta Didik
:
Kelas
:
Tema/Sub tema
:
No
Aspek Pengamatan
1 BT
2 MT
3 MB
4 SM
1
Berdoa sebelum dan sesudah melakukan pembelajaran di mulai. 2 Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan YME. 3 Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat/presentasi diskusi. 4 Mengungkapkan kekaguman secara lisan maupun tulisan terhadap tuhan saat melihat kebesaran NYA. 5 Merasakan keberadaan dan kebesaranNYA saat belajar di kelas. JUMLAH SKOR = .......... NA = Skor Perolehan x 4 Skor Maksimal Ket. Skor Penilaian : 1 = Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan ( belum terlihat ) 2 = Kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering
130
tidak melakukan ( mulai terlihat ) 3 = Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadangkadang tidak melakukan ( mulai berkembang ) 5
= Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan ( sudah membudaya )
B. Penilaian Diskusi kelompok Hari / Tanggal Kelas
: :
Tema/Sub tema : No Nama Kerjasama Tanggung Toleransi Jumlah Interpretasi Peserta Jawab skor Didik 1 2 3 4 5 Keterangan : Kolom aspek kerjasama, tanggung jawab, toleransi di isi dengan membubuhkan skor nilai. Skor 3 : sudah muncul Skor 2 : kadang-kadang muncul Skor 1 : belum muncul Kolom Interpretasi di isi dengan total yang sesuai pada kolom jumlah. Rentang nilai : 7 – 9 : Baik ( B ) 4 – 6 : Cukup ( C ) 1 – 3 : Kurang ( K ) Tindak Lanjut bagi penilaian ini juga di refleksikan guru pada peserta didik : Bagi yang sudah sangat aktif dan aktif agar dipertahankan sikap yang sudah sangat baik pada diskusi kelompok selanjutnya.
Bagi yang belum dan kurang aktif agar membangun sikap supaya dapat aktif pada diskusi selanjutnya.
131
C. Penilaian keterampilan Mewarnai Gambar No
Nama kerapihan kebersihan Kesesuaian Jumlah Interpetasi Peserta warna Skor didik
1 2 3 4 5 Keterangan : Kolom aspek Berani, percaya diri, dan Intonasi di isi dengan membubuhkan skor nilai. Skor 3 : sudah muncul Skor 2 : kadang-kadang muncul Skor 1 : belum muncul Kolom Interpretasi di isi dengan total yang sesuai pada kolom jumlah. Rentang nilai : 7 – 9 : Baik ( B ) 4 – 6 : Cukup ( C ) 1 – 3 : Kurang ( K )
Jakarta, April 2014
Mengetahui, Kepala Sekolah MI. Al Karimiyah
Guru Kelas 4
( H.A. NAWAWI B.A )
( HUMAIROH )
3
1.
Memeriksa, merawat, dan memberikan resep pada pasien termasuk fugas
seorang....
a. Guru
c. dokter
b.
d. suster
Petani
2. Masyarakat pegunungan banyak bekerja di bidang..... c. perkebunan a. Industri b. Perdagangan
3.
Contoh sumber daya yang tidak dapat diperbarui kecuali .....
a.
emas
b. alumunium
4.
Dapat diperbarui
c. selalu ada
Tidak dapat diperbarui
d. tidak berguna
Teh dan palawija
c. padi danjagung
Padi dan palawija
d.
jagung dan kedelai
Berikut adaldh yang bukan pekerjaan di bidang jasa adalah a.
Dokter
b. Guru
7.
d. bambu
Hasil tanaman dataran tinggi adalah .....
a. b.
6.
c. minyak bumi
Sumber daya alam minyak bumi termasuk sumber daya alam yang ....
a. b. 5.
d. karyawan
..
...
c. arsitek d. nelayan
Pekerjaan yang biasa dilakukan penduduk kota adalah
....
a. Pengrajin
c. pegawai kantorlkaryawan
b. Petani
d. nelayan
Pak Joyo segera mengemasi peralatan yang dibawanya, cangkul,caping, dan sabit untuk dibawa pulang. Pekerjaan pak Joyo adalah .... a. Petani b.
Pengrajin
c. nelayan d. pedagang
fl,
1'
j
'
-
ri.
9.
,
:ITry4ieT.IE!
:-Er
Bahan utama uil,uk memtuat perabot rumatr tangga', seperti:lemari dan hanglar adalah ..... a. RoJan b.
Bambu
c. kayu d. besi
10. Tatrapan/proses pembuatan teh dari pemetikan, pelayuar5...,
'
.....dan...
;
a. Penggilingan, pengeringan, dan pengemasan
b. Pengeringan, penggilingan, dan pengem$an
c. Penggilingan, pengemasan, dan pengeringan
r'
,
O.
Pengemasan, penggrlingan, dan pengeringan
Kunci Jawabfln
1.c 2.b 3.d 4.b 5.a 6. d' 7,c 8.a 9.c 10. a
",;
l{-+; 11,,,
i
fl"I [I,;: I
i
.
ri
,I
!
,l
1
I
-\
Lampiran
Kelompok
Nilai
: :
Perhatikan gambar-gambar berikut! Tuliskan nama pekerjaan, tugas, dan Letak kondisi geografisnya.
A.
Gumbar
Pekerjaan Tempat bekerja
B.
:
:
Menurut kamu, apakah ada hubungan antara pekerjaan dan tempat bekerja? Jelaskan!
{l
rli I
-i
'
Disksikanlah bercama kelompokmu
Fr:,'F"-
!
Cscokanlah'Jenis pekerjaan dan hasil yang diperole.h"
l.
Pengrajin
a. ikan
2.
P€tani
b. kopi
3.
Nelayan
c. lemari
4. Peternaksn
5.
Perkebuan
d.rdi e.8yam
'.3
I
l
Lampiran
Kelompok
Nilai
: :
Tahukah kamu apa nama pekerjaan pada gambar-gambar berikut? Tuliskan nama pekerjaan di bawah gambar dan ceritakan apa yang kamu ketahui tentang pekerj aan-pekerj aan tersebut
d.
!
try
!
Lampiran
Kelompok
Nilai
: :
Buatlah tabel daftar tentang jenis-jenis Sumber Daya Alam yang ada di daerair mu! No
SDA dapat diperbarui
SDA tidak dapatdi perbarui
I 2 J 4 5
Apa bedanya sumber daya alam dapat di perbarui dengan sumber daya alam tidak dapat diperbarui. Jelaskan !
1
il,, "t1I .A,o
,.
t
j!
l.- '. r
LEMBAR UJI REFERENSI No
2.
Anonim,
" T e nt
ang Kur ikulum
B
4.
4 (20 t
ar u
diaksesdarisitushttp :i/www. berdikarionline.compadatanggal 2014. 3.
Paraf
Judul Buku Ahmadi, Abu, dkk, IlmuS o s i al D as ar, (I akarta : RinekaCipta, 2003 ).
07
3)",
Januari
,t/
gurlta-,Retnaningsih, PeningkatanPembelajarandalamsistemPendidikanNasional Indonesia, (Jakarta: Penerbit IINJ Press, 2008)L O;a-aiah, Bahri, Syaiful, danZain, Aswan, Strategi Belajar- Mengaiar,(Jakarta: PT. Rineka Cipta,2002).
5.
Fathurrohman,PupuhdanSutikno,
M.
Sobry,
b e I aj ar anB er mal*taM e I al ui P e nanam an Ko ns ep (Bandung: PT. Refi kaAditama, 2007)' Umum & Kons ep I s I ami, Anisdanlugowi, Ahmad,Rifyal, PembelaiaranMilvo; Su at u Ko ns ep danAp I i kasi, (Jakarta: PenerbitDiadit Media, 2009).
Str
at e g i Mew uj udkan P e m
6.
Fa*i,
7.
Hall,
8.
Hardini, IsrianidanPuspitasari, Dewr,StrategiPembelaiaranTerpadu; Teori, Konsep, dan I mpl e me nt as i, (Yo gyakarta: Familia, 20 12).
9.
Harj anto,
E.,
.
11
Irjo"i,
12. Jauhar,
13.
14.
Gene,
dkk,
MengaiardenganSenong; M e n c ip t a kan P e r b e da and al am P e mb e I aj ar a n S i sw a, (J akarta : PT. Indeks, 2008).
io. ibrahrrr"
P e r enc
T
II .t
4Ar/
ana an P e n gai ar a n, (J akarta: PT. RinekaCipta, 20 1 0).
M"str--J"
dkk,,PembeloiaranKooperatif, (Sutabaya: UnesaUniversity
Press,2000).
nr/
Cooperative Learning; EfektivitasPembelajaranKelompok, (Bandung: CV. Alfabeta,2010).
ImplementasiPaikem; Dar Mohammad, BehavioristiksampaiKonstrultsivistik, (Jakarta: PrestasiPustakaraya, 201 1 )
fenenterianPendidikandanKebudayaan, PeraturanPemerintah No. 2 0 I 3 ; T e nt anglmp I e m e nt as i Kur i kulum, (Jakarta: Kemdikbud,
LieJ.ita,
81A 20
13
."<
tahun
)'
aooperative Learning; Mempraktikkan Cooperative Learning Di
RuangKelas, (Jakarta: PT. Grasindo, 20 1 0)'
,ll
StrategiBeloiarMengajar;
4
15.
16.
Nuh Mohammad, "Kltrikulum 2013", diakses dari situs http://kemdikbud.go.id pada tanggal 07 Januari2}l4 Sadeli, M.,
Lili,
ur, 17.
dlck, Konsep Dasar
.d .tl
llmu Pengetahuan Sosial, (Jakarta: Depdikbud
1986).
Saondi, OndidanSuherman,Aris, EtikaProfesiKeguruan, (Bandung:
PT.
RefikaAditama,2072). 18.
Sartono,
"MenyongsongKurikulum
20J 3
",
diaksesdarisitushttps ://atcontent.compadatanggal 07 Januari 201 4
R. Conny, BelajardanPembelajaranPrasekolahdanSekolahDasar, (Jakarta: PT. Indeks, 2008).
t9. Semiawan,
.?//
20. Siregar,Evelinedan Nara,Hartini, TeoriBelajardanPembelajaran, (Bogor: PenerbitGhalia Indonesia, 20 I 0). 21. Slavin, E. Robert, Cooperative Learning; Teori, Riset, danPraktik, (Bandung: Nusa Media,2009).
22.
Soedjarto, MenujuPendidikanNasional
yang
,/
RelevsndanBermutu, (Jakarta:
BalaiPustaka, 1993).
Sumaatmadja,Nursid, MetodologiPengajaranllmuPengetahuanSosial,
(Bandung;
Alumni, 1980).
24.
25.
26.
Suharjo, Mengenal Pendidikan Sekolah Dasar; Teori dan . Praktek(Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2006). Sunaryo, StrategiBelajarMengajardalamPengajaranllmuPengetahuanSosial, (Jakarta: Depdikbud, I 989)
Sutikno, M.,Sobry, PendidikanSekarangdanMasaDepan, (Mataram: NTP Press, 2006), cet. ke-3.
27.
Tayibnapis, Yusuf, Farida,Evaluasi Program dqnlnstrumenEvaluasi, (Jakarta: PT. RinekaCipta, 2008).
28. Tim PengembangllmuPendidikan FIPUPI, IlmudanAplikasiPendidikan, (Bandung: PT. Imperial Bhakti Utama, 2007).
$i
1'l t
'i
a^/ ..1/
Fr-
29.
Trianto, Model
PembelaiaranTerpadu; danlmplementasinyadalam, Kurihtlum (KTSP), (Jakarta: PT. BumiAksara, 2010).
30.
Uno,
B.,
Konsep, Tingkat
Hanzah,ProfesiKependidikan;
d an Refo r m as i P e ndi di kan
Strategi, SatuanPendidikan
Problerna,
Solusi,
di In do ne s i a, (Jakarta : PT. BumiAksara, 2009),
cet. ke-4. 31.
Waney,Helly
32.
Zulfiani, dY,k.,StrategiPembelajaranSains, (Jakarta: LembagaPenelitianUin Jakarta,
Waw as anllmuP e nge t ahuanS o s i al, Max, DepartemenPendidikandanKebudayaan, I 989).
(Jakarta:
2009).
Jakarta, November 2014
Dosen Pembimbi.
Dr.Iwan Purwanto, M.Pd Nip. 197304242A08Ar
b
f" ."i i
1
",
4 4
fiD
4./
KEMENTERIAN AGAMA UIN JAKARTA FITK
FORM (FR)
Jl. b. H. Juada No 95 Ciputat 15412 lndonesia
: Terbit :
No. Dokumen Tgl. No. Revisi:
:
Hal
FITK-FR-AKD-082
1 Maret 2010 01
1t1
SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN Nomor : Un.01/F.1/KM.o1 .gt.!.tlil2oM Lamp. : Outline/Proposal : Permohonan lzin Penelitian
Jakarta,
Jdfi4.M......
ZOI +
Hal
Kepada Yth. Kepala Madrasah
Al Karimiyah di
Tempat Assalam u' al aikum wr.wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa,
Nama NIM Jurusan
: Humairoh
:809018300909 : PGMI
Semester :Vlll (Delapan) Judul
Skripsi
: Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) Pada Mata Pelajaran IPS Kelas
IV MI Al Karimiyah Jakarta
adalah benar mahasiswa/i Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang
sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset)
di
instansi/sekolah/madrasah yang Saudara pimpin.
Untuk
itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan
mahasiswa tersebut
melaksanakan penelitian dimaksud. . Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih. Wassal am u' al aiku m wr. wb.
a.n. Dekan Kajur PGM!
r\CI!ux\. Dr. Fauzan, M.A. Nr P. 1 9761 107 2007 01 1013 Tembusan: Dekan FITK Pembantu Dekan Bidang Akademik Mahasiswa yang bersangkutan
1. 2. 3.
,!$! ;
BIOGRAFI PENULIS
HUMAIROH, anak ke lima dari delapan bersaudara.
Lahir
dari
pasangan
H.
MUHAMMAD SHOLEH H.A.K dan HJ. ULYA, Jakarta 24 Mei 1978. Bertempat tinggal di Jalan Masjid Cidodol Rt 009/012 N0.
104,
Kecamatan
Kelurahan
Grogol
Kebayoran
Selatan,
Lama,
Kota
Administrasi Jakarta Selatan 12220. Riwayat Pendidikan : Mulai Pendidikan di MI. AL-KARIMIYAH pada tahun 1985 – 1991 Melanjutkan di MTS MIFTAHUL FALAH pada tahun 1991 – 1994 Melanjutkan di sekolah favorit MAN 4 Jakarta tahun 1994 – 1997 Penulis diberikan kesempatan Kuliah, demi menggapai cita-cita yang diinginkan dan demi meningkatkan ilmu pendidikan untuk dirinya dan untuk siswa dan siswi khususnya. Penulis
mulai
melanjutkan
kuliah
D-I
PGTKI
“
CITRA
DIDAKTIKA” di Lebak Bulus selama setahun ( 1997 – 1998 ). Kemudian
kuliah
penyetaraan
D-II
PGSD
“IAIN
SYARIF
HIDAYATULLAH” pada tahun 1999 – 2001. Penulis kemudian mendapatkan Bea siswa dari Kementrian Agama RI tahun 2011 - 2015 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Kependidikan Islam. Program Studi penyetaraan S-1 Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI/DUAL MODE SYSTEM)