337
Supartono, dkk., Kajian Prestasi Belajar Siswa ...
KAJIAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMA DENGAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS MELALUI PENDEKATAN CHEMO-ENTREPRENEURSHIP Supartono, Nanik Wijayati, Anita Harum Sari Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Semarang Kampus Sekaran Gunungpati Semarang
ABSTRAK Metode pembelajaran yang umum dilakukan oleh guru yaitu ceramah. Penggunaan metode STAD melalui pendekatan CEP, siswa dapat belajar dan bekerjasama dalam pembelajaran untuk memecahkan suatu masalah sehingga siswa dapat memahami suatu materi secara mendalam serta memupuk daya kreatifitas dan keaktifan siswa. Permasalahan dalam penelitian ini adalah “Apakah dalam metode pembelajaran STAD melalui pendekatan CEP dapat meningkatkan prestasi belajar kimia SMA kelas XI IA SMA Negeri 1 Blora. Teknik yang digunakan untuk mengambil sampel yaitu cluster random sampling. Metode yang digunakan untuk mengambil data yaitu metode observasi, metode angket, metode tes, metode dokumentasi. Data hasil tes kognitif yang diperoleh akan dianalisis melalui 2 tahap yaitu uji tahap awal dan uji tahap akhir. Dari analisis data pada uji tahap awal diperoleh bahwa rata-rata pre test antara kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai kesamaan rata-rata yang sama. Berdasarkan analisis data pada uji tahap akhir diperoleh bahwa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol ada perbedaan hasil belajar yang signifikan. Berdasarkan hasil analisis ini dapat disimpulkan bahwa dengan metode STAD melalui pendekatan CEP dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan larutan asam basa. Kata kunci: student teams achievement divisions, chemo-entrepreneurship PENDAHULUAN Metode pembelajaran yang umum dilakukan
memahami materi pelajaran dengan mudah. Serta
oleh guru yaitu ceramah. Pada metode ini kadang-
dalam pembelajaran guru juga harus memiliki suatu
kadang konsentrasi siswa terpecah dengan
metode pembelajaran yang tepat. Oleh sebab itu
hal lain, akibatnya siswa kurang memahami
suatu pembelajaran akan lebih menarik apabila
materi pelajaran. Demikian juga dengan mata
guru menggunakan suatu metode yang diharapkan
pelajaran kimia yang bersifat abstrak. Guru dapat
dapat menarik siswa untuk belajar lebih baik lagi.
membuat siswa merasa tertarik dan termotivasi
Pembelajaran kooperatif merupakan
dengan berbagai cara, salah satunya yaitu
pembelajaran yang berpusat pada siswa. Sehingga
dengan menggunakan pendekatan dan media
guru dituntut untuk meningkatkan prestasi belajar
pembelajaran yang sesuai dengan materi yang
siswa dan keterlibatan siswa dalam kegiatan
akan diajarkan agar siswa dapat berfikir secara
pembelajaran tersebut agar siswa dapat berperan
kritis, logis, memecahkan masalah dengan
aktif dalam pembelajaran dan tidak takut lagi dalam
sikap terbuka, kreatif dan inovatif serta tidak
bertanya. Pembelajaran kooperatif ini merupakan
membosankan. Pemilihan dan pengguaan metode
fondasi yang baik, salah satu tipe pembelajaran
pembelajaran yang tepat dapat membuat proses
kooperatif ini adalah Student Teams Achievement
pembelajaran menjadi lebih efektif. Karena dengan
Divisions (STAD). Pada pembelajaran kooperatif
metode pembelajaran yang tepat siswa mampu
338
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol . 3 No.1, 2009, hlm 337-344
tipe STAD siswa akan menjadi aktif. Siswa
kimia tersebut merupakan pembelajaran kimia
melakukan penyelidikan atas materinya masing-
yang menarik serta memupuk daya kreatifitas dan
masing. Mereka memanfaatkan berbagai sumber
inovasi peserta didik. Selanjutnya, pembelajaran
belajar yang relevan seperti buku-buku kimia yang
kimia yang demikian itu dapat disebut sebagai
mendukung dan sarana laboratorium. Dengan
pendekatan pembelajaran chemo-entrepreneurship
melakukan penyelidikan secara langsung siswa
disingkat dengan CEP (Supartono, 2006).
menjadi lebih paham akan materi yang mereka
Melalui pendekatan CEP siswa diajarkan
selidiki. Masing-masing anggota memiliki tanggung
untuk mengkaitkan langsung pada objek nyata atau
jawab pada tugasnya masing-masing demi
fenomena di sekitar kehidupan manusia, sehingga
kepentingan kelompoknya.
selain mendidik dengan pendekatan pembelajaran
Pembelajaran kooperatif tipe STAD ini
CEP ini memungkinkan siswa dapat mempelajari
sangat berpengaruh besar dalam prestasi belajar
proses pengolahan suatu bahan menjadi produk
siswa. Dengan metode ini siswa dapat belajar dan
yang bermanfaat, bernilai ekonomi dan memotivasi
dapat mengetahui bagaimana menyelidiki suatu
siswa untuk berwirausaha. Misalnya dengan
hal secara sistematik dan analitik (inkuiri), serta
praktikum, di mana praktikum itu berfungsi
siswa dapat bekerjasama dalam pembelajaran
untuk menumbuhkan kreatifitas siswa sehingga
untuk memecahkan suatu masalah sehingga siswa
siswa dapat termotivasi dalam pembelajaran
dapat memahami suatu materi secara mendalam.
dan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Ilmu kimia yang digunakan dalam
Dengan pendekatan pembelajaran ini, menjadikan
suatu proses dan produk mestinya mampu
pelajaran kimia itu lebih menarik, menyenangkan
memberikan kontribusi yang cukup signifikan
dan lebih bermakna.
dalam meningkatkan kecerdasan siswa sebab
Penelitian ini mempunyai banyak manfaat,
belajar kimia dapat diartikan sebagai upaya untuk
baik bagi siswa, guru dan peneliti.
mengetahui berbagai gejala atau fenomena alam
Bagi Siswa, dapat meningkatkan prestasi belajar
agar mendapatkan suatu senyawa yang bermanfaat
siswa pada pokok bahasan larutan asam–basa,
bagi kesejahteraan umat manusia. Selain itu dapat
dan dapat meningkatkan keaktifan dan kreatifitas
pula digunakan sebagai alat untuk mendidik siswa
dalam pembelajaran. Bagi Guru, penelitian dapat
agar memiliki pengetahuan, ketrampilan, dan
(1) sebagai pendekatan alternatif dalam mengelola
sikap ilmiah. Salah satu cara nya yaitu dengan
pembelajaran, (2) menumbuhkan kreativitas guru
praktikum, dimana praktikum itu berfungsi untuk
dalam pembelajaran. Bagi Peneliti, (1) untuk
menumbuhkan kreatifitas siswa sehingga siswa
melatih diri mencari solusi dalam mengelola
dapat termotivasi dalam pembelajaran dan dapat
pembelajaran di kelas, (2) melatih diri dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa.
membuat perangkat pembelajaran. Bagi sekolah,
Atas dasar pemikiran di atas tentunya
penelitian ini diharapkan dapat memberikan
perlu upaya yang terus menerus untuk mencari
sumbangan untuk perbaikan kondisi pembelajaran
dan menemukan pendekatan pembelajaran kimia
kimia kelas XI IA, sehingga dapat menciptakan
yang unggul, yaitu suatu pendekatan pembelajaran
kualitas pendidikan dimasa yang akan datang
kimia yang mampu memotivasi peserta didik
menjadi lebih baik lagi.
untuk berwirausaha. Sehingga pembelajaran
Student Teams Achievement Divisions (STAD) merupakan metode pembelajaran
Supartono, dkk., Kajian Prestasi Belajar Siswa ...
339
kooperatif untuk pengelompokkan campur yang
dari objek atau fenomena yang ada disekitar
melibatkan pengakuan tim dan tanggungjawab
kehidupan siswa, kemudian dikembangkan
kelompok untuk pembelajaran individu anggota.
ke konsep-konsep kimia yang berkaitan dan
STAD merupakan metode pembelajaran kooperatif
proses kimia yang melandasi, termasuk faktor-
yang paling sederhana dan sebuah metode
faktor yang mengendalikan atau mempengaruhi
pembelajaran yang baik untuk permulaan bagi
proses tersebut sampai kepada kesimpulan
seorang guru untuk mendekatkan pembelajaran
yang bermakna. Kesimpulan bermakna ini dapat
pada pedekatan kooperatif (Slavin, 2009:143). Inti
berupa penemuan suatu produk yang bermanfaat,
kegiatan dalam STAD adalah mengajar, belajar
terobosan teknologi yang berkaitan dengan
dalam tim, pemberian kuis dan penghargaan.
konsep atau proses kimia yang dipelajarai dan
Metode STAD merupakan salah satu metode
rekomendasi-rekomendasi dampaknya terhadap
kooperatif dimana metode kooperatif itu adalah
kemaslahatan umat manusia dan lingkungan
metode pembelajaran yang mengelompokkan
(Supartono, 2006).
siswa dengan tingkat kemampuan berbeda-beda
Pendekatan pembelajaran kimia CEP
untuk mendorong siswa secara aktif bekerja
juga memberi peluang kepada siswa untuk
bersama-sama dalam mempelajari dan memahami
dapat mengatakan dan melakukan sesuatu. Jika
konsep yang diajarkan serta mempunyai tanggung
pendekatan pembelajaran CEP diaplikasikan,
jawab individu dan kelompok terhadap kuantitas
maka siswa dapat mengingat lebih banyak konsep
tugas-tugas. Keberhasilan kelompok diarahkan
atau proses kimia yang dipelajari. Dampak dari
dalam keberhasilan individu, artinya keberhasilan
penerapan CEP ini menjadikan belajar kimia
siswa akan tercapai jika setiap kelompoknya
bermakna, sehingga dapat meningkatkan hasil
berhasil.
belajar siswa. Hal demikian sesuai dengan kerucut
Konsep pendekatan CEP merupakan
pengalaman belajar bahwa siswa belajar 10% dari
suatu pendekatan pembelajaran kimia yang
yang dibaca, 20% dari yang didengar, 30% dari
kontekstual yaitu pendekatan pembelajaran
yang dilihat, 50% dari yang dilihat dan didengar,
kimia dikaitkan dengan objek nyata sehingga
70% dari yang dilakukan, dan 90% dari yang
selain mendidik, dengan pendekatan CEP ini
dilakukan dan dikatakan (Supartono, 2005).
memungkinkan peserta didik dapat mempelajari proses pengolahan suatu bahan menjadi
METODE PENELITIAN
produk yang bermanfaat, bernilai ekonomi dan
Populasi penelitian yaitu seluruh siswa kelas XI
menimbulkan semangat berwirausaha. Dengan
IA di SMA Negeri 1 Blora. Sampel penelitian yaitu
pendekatan CEP ini pengajaran kimia akan lebih
kelas XI IA 2 sebagai kelas eksperimen yang diberi
menyenangkan dan memberi kesempatan peserta
pengajaran kimia menggunakan metode STAD
didik untuk mengoptimalkan potensialnya agar
melalui pendekatan CEP dan kelas XI IA 3 sebagai
menghasilkan suatu produk (Supartono, 2006).
kelas kontrol yang diberi pengajaran kimia yang
Kegiatan siswa dengan pembelajaran
menggunakan metode STAD melalui pendekatan
CEP ini perlu dirancang sedemikian rupa agar
konvensional. Sedang untuk keperluan uji coba
sesuai dengan kompetensi yang diharapkan siswa.
alat pengambilan data digunakan kelas XII IA 4.
Pembelajaran didesain dan dilaksanakan berangkat
Variabel penelitian yaitu: (1) variabel bebas
340
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol . 3 No.1, 2009, hlm 337-344
penelitian yaitu metode pembelajaran STAD
kriteria daya pembeda jelek, cukup baik dan baik
melalui pendekatan CEP, (2) variabel terikat
sekali. Uji coba soal pada materi larutan asam basa
penelitian yaitu prestasi belajar siswa pada pokok
terdapat soal yang mempunyai daya beda jelek
materi larutan asam-basa. Data dikumpulkan
sebanyak 22, cukup 25, baik 13 soal.
dengan mengadakan Observasi, menyebar abgket, tes evaluasi baik Pretest maupun Posttest. Desain penelitian yang digunakan adalah randomized-experiment group. Kelompok eksperimen dikenai perlakuan tertentu dalam jangka waktu tertentu kemudian kelompok yang lain dikenai perlakuan berbeda dalam jangka waktu yang sama. Rancangan penelitian pada kelompok eksperimen dan kontrol.
Analisis Data Analisis tahap awal Berdasarkan hasil analisis diperoleh X2hitung eksperimen 4,8479 dan X2hitung kontrol 1,0445 sedangkan X2tabel dari kedau kelompok sebesar 7,81. Oleh sebab itu dari X2hitung kedua kelas dalam kelompok tersebut lebih kecil dari X2tabel, hal ini berarti data tersebut berdistribusi normal. Karena data berdistribusi normal maka uji selanjutnya
HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Instrumen Validitas butir soal Uji coba soal dilakukan di kelas XII IA 4 SMA Negeri 1 Blora dengan responden sebanyak 40 siswa. Jumlah soal yang diuji coba adalah 60 butir dan diperoleh 33 butir valid dan 27 butir tidak valid.
menggunakan statistik parametik. Suatu populasi dikatakan homogen apabila Fhitung untuk setiap kelompok lebih kecil dari Ftabel. Berdasarkan hasil perhitunga diperoleh Fhitung = 1,233 sedangkan Ftabel = 1,685, hal ini berarti setiap kelompok eksperimen maupun kontrol mempunyai varians yang sama (homogen). Berdasarkan hasil perhitungan tersebut
Reliabilitas soal Instrumen dikatakan reliabel apabila r11 > rtabel. Harga rtabel dengan n = 40 dengan taraf signifikan 5% adalah 0,320. Apabila dari perhitungan koefisien
diperoleh thitung = 1,5301, sehingga dapat diperoleh t(0,95)(82) = 1,989 pada α = 5% dengan dk = 82. Oleh karena thitung = 1,5301, maka -1,989 < t < 1,989 sehingga dapat diperoleh bahwa kedua kelompok
reliabilitas r 11 = 0,813 setelah dibandingkan,
tersebut mempunyai kesamaan rata-rata yang
didapatkan r11 > rtabel. Maka Instrumen tersebut
sama.
adalah reliabel. Analisis tahap akhir Tingkat kesukaran soal Hasil analisis uji coba pada pokok bahasan larutan asam-basa diperoleh data soal dengan kriteria sukar sebanyak 16, sedang 21, dan mudah 23 soal.
Berdasarkan hasil analisis diperoleh X2hitung eksperimen 4,9456 dan X2hitung kontrol 3,7688 sedangkan X2tabel dari kedua kelompok sebesar 7,81. Oleh sebab itu dari X2hitung kedua kelas dalam kelompok tersebut lebih kecil dari X2tabel, hal ini berarti data tersebut berdistribusi normal. Karena
Daya pembeda soal Hasil analisis menunjukkan bahwa soal dengan
Supartono, dkk., Kajian Prestasi Belajar Siswa ...
341
data berdistribusi normal maka uji selanjutnya
penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian dan
menggunakan statistik parametik.
organisasi yang dilakukan dengan dua cara
Berdasarkan hasil analisis diperoleh dari
yaitu dengan lembar observasi dan angket.
Fhitung < Ftabel, hal ini berarti data nilai post test
Hal ini dilakukan agar penilaian yang dilakukan
itu homogen. Harga F hitung = 1,418, sehingga
memperoleh hasil yang lebih valid. Jumlah skor dari
berdasarkan tabel untuk taraf signifikan 5% dk
kedua data tersebut diambil rata-rata, kemudian
pembilang 43 dan dk penyebut 40 F(0,025)(43:40) =
dianalisis secara diskriptif dengan kriteria meliputi
1,685. oleh karena harga Fhitung < Ftabel maka dapat
sangat baik, baik, cukup, kurang. Dari hasil
disimpulkan kedua kelompok tersebut mempunyai
penelitian diperoleh nilai rata-rata afektif untuk
varians yang homogen.
kelas eksperimen yaitu 72,13 (baik), sedangkan
Berdasarkan hasil uji perbedaan dua ratarata posttest diperoleh thitung = 3,0778 lebih besar
nilai rata-rata aspek afektif kelas kontrol adalah 49,86 (cukup).
dari ttabel = 1,989, maka hipotesis Ho ditolak. Oleh karena Ho ditolak berarti ada perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Analisis nilai psikomotorik Pada panilaian aspek psikomorik yang diambil dari nilai praktikum. Kriteria penilaian yaitu sangat baik, baik, cukup, kurang. Dari hasil perhitungan
Analisis terhadap Pengaruh Variabel Untuk menentukan hubungan variabel bebas
diperoleh nilai rata-rata aspek psikomotorik kelas eksperiemen yaitu 76,07% (Baik).
dengan variabel terikat digunakan analisis regresi,
Pembahasan hasil penelitian didasarkan
dari hasil penelitian diperoleh dari uji linieritas
atas hasil pengamatan dan observasi. Dari hasil
pembelajaran STAD melalui pendekatan CEP
penelitian di atas, dapat dilihat bahwa hasil belajar
terhadap prestasi belajar siswa. Berdasarkan
dan aktivitas siswa semakin meningkat dari setiap
hasil perhitungan data hasil penelitian diperoleh
pertemuan dengan menggunakan metode STAD
persamaan regresi nya sebesar v = 15.278 + 1.607
melalui pendekatan CEP. Hal ini terjadi karena
X dengan koefisien korelasinya yaitu 0,697. Karena
metode pembelajaran ini mengajak siswa untuk
dari persamaan regresi dan koefisien korelasi
belajar kimia dengan cara berkelompok serta
tersebut signifikan maka dapat dicari koefisien
mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari.
determinasi untuk mengetahui apakah metode
Hasil belajar dalam penelitian ini didapatkan dari
STAD melalui pendekatan CEP tersebut dapat
nilai rata-rata pre test dan post test pada kelompok
mempengaruhi prestasi belajar siswa. Ternyata metode tersebut dapat berpengaruh dalam prestasi belajar siswa sebesar r2 = 0.528. Hasil analisis pengaruh variabel tersebut dapat diketahui dari angket siswa terhadap pembelajaran. Analisis nilai afektif siswa Pengambilan data nilai aspek afektif meliputi
342
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol . 3 No.1, 2009, hlm 337-344
eksperimen dan kelompok kontrol, adapun
70% dari yang dilakukan, 90% dari yang dilakukan
perbedaan dari kedua kelompok tersebut dapat
dan dikatakan.
disajikan pada gambar 1.
Pada metode pembelajaran STAD melalui
Berdasarkan Gambar 1, rata-rata nilai
pendekatan CEP terdapat penghargaan kelompok
tes siswa terhadap hasil evaluai pre test kelas
yang dapat memotivasi siswa untuk meningkatkan
eksperimen adalah 62,88, sedangkan kelas kontrol
belajar dan saling membantu antar anggota
adalah 60,02. Sedangkan pada hasil evaluasi post
kelompok. Nilai penghargaan itu diambil dari nilai
test kelas eksperimen sebesar 72,16, sedangkan
tes diskusi kelompok setiap pembelajaran. Skor/
kelas kontrol sebesar 67,71. Berdasarkan diagram
nilai perkembangan individu digunakan untuk
batang tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai
mengetahui perkembangan belajar tiap siswa yaitu
rata-rata tes siswa kelas eksperimen lebih besar
dengan membandingkan nilai tes individu yang
dibandingkan kelas kontrol, dan juga terdapat
pertama dengan yang kedua. Selain itu digunakan
perbedaan prestasi belajar dari kedua kelas
untuk menghitung skor kelompok yaitu skor
tersebut.
perkembangan dibagi dengan jumlah kelompok itu.
Perbedaan prestasi belajar ini karena metode
Skor kelompok ini digunakan untuk memberikan
pembelajaran STAD melalui pendekatan CEP
penghargaan kelompok dengan tujuan untuk
merupakan proses pembelajaran antaranggota
memotivasi belajar siswa.
kelompok yang saling berintaraksi terhadap
Dalam metode STAD melalui pendekatan
pengakuan tim dan tanggung jawab kelompok.
CEP, siswa bekerja sama dalam suatu kelompok
Siswa merasa lebih nyaman mengeluarkan
kecil yang kemampuannya berbeda untuk
pendapat dan memberikan jawaban atas soal-soal
menyelesaikan tugas-tugas akademik. Tujuan
yang ada tanpa merasa takut salah, serta saling
dibentuk kelompok adalah untuk memberi
melengkapi pendapat teman untuk mendapatkan
kesempatan kepada siswa terlibat secara aktif
jawaban yang tepat. Kondisi ini dapat berdampak
dalam proses berfikir dan kegiatan belajar. Pada
positif terhadap prestasi belajar. Sedangkan
penelitian ini, peneliti membagi kelompok secara
pendekatan CEP itu bertujuan untuk mempelajari
permanen. Kelompok yang lebih permanen dapat
proses pengolahan suatu bahan alam menjadi
menghemat waktu, memudahkan pengelolaan
suatu produk yang bermanfaat sehingga siswa
kelas dan meningkatkan semangat saling
dapat tertarik untuk berwirausaha. Pembelajaran
membantu karena siswa saling mengenal dengan
CEP ini dikembangkan ke konsep-konsep kimia
cukup baik dan terbiasa dengan cara belajar
yang berkaitan dan proses kimia yang melandasi
dengan teman sendiri.
sehingga siswa dapat mengingat lebih banyak
Pada penilaian aspek afektif dan psikomotorik,
konsep atau proses kimia yang dipelajari. Dampak
siswa dituntut untuk belajar aktif dan kreatif agar
dari penerapan CEP ini menjadikan belajar siswa
dalam pembelajaran dapat diketahui perbedaan
bermakna, sehingga dapat meningkatkan prestasi
dari kedua kelompok. Dengan aspek afektif siswa
belajar siswa. Hal demikian sesuai dengan kerucut
yang terdapat pada kelompok eksperimen lebih
pengalaman belajar bahwa siswa belajar 10% dari
baik dari pada kelompok kontrol, sedangkan
yang membaca, 20% dari yang didengar, 30% dari
pada aspek psikomotorik siswa kelas eksperimen
yang dilihat, 50% dari yang dilihat dan didengar,
lebih dapat berkreatif ini disebabkan karena kelas
343
Supartono, dkk., Kajian Prestasi Belajar Siswa ...
pendekatan CEP dapat meningkatkan prestasi belajar siswa sehingga siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran. Pada kelompok eksperimen, guru berfungsi sebagai fasilitator yaitu berperan memberikan pengarahan dan bimbingan kepada siswa agar siswa menemukan konsep yang dipelajari sendiri. Kesimpulan materi yang telah dipelajari juga dibuat bersama-sama oleh siswa dan guru memberikan eksperimen adalah kelas yang diberi perlakuan
penekanan saja. Adanya keaktifan siswa tersebut
untuk mengembangkan metode STAD melalui
dapat meningkatkan pemahaman siswa sehingga
pendekatan CEP sehingga mereka lebih cepat
berpengaruh terhadap hasil belajar.
berfikir kritis dan kreatif. Dengan adanya metode ini, siswa dapat meningkatkan prestasi belajar.
Pembelajaran pada kelompok kontrol, dilaksanakan secara konvensional. Pembelajaran
Berdasarkan hasil angket siswa terhadap
ini kurang dapat meningkatkan keaktifan siswa
pembelajaran, maka dapat diketahui besarnya
dalam pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran
pengaruh metode STAD melalui pendekatan
pada kelompok kontrol, guru menjelaskan materi
CEP terhadap hasil belajar siswa yaitu dengan
secara urut kemudian siswa diberi kesempatan
uji kelinieran dan koefisien determinasi. Dari hasil
untuk bertanya dan mencatat.
perhitungan besarnya pengaruh metode STAD
Hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya
melalui pendekatan CEP terhadap hasil belajar
metode STAD melalui pendekatan CEP ini dapat
siswa sebesar 52,8 %. Hal ini menunjukkan
mengkaji prestasi belajar siswa sehingga metode ini
bahwa dengan adanya metode STAD melalui
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa secara
pendekatan CEP dapat meningkatkan minat dan
optimal. Melihat adanya pengaruh yang positif
sikap siswa pada mata pelajaran kimia yang pada
terhadap prestasi belajar siswa makapembelajaran
akhirnya dapat meningkatkan pencapaian hasil
dengan metode STAD melalui pendekatan CEP
belajar kimia. Melihat adanya pengaruh yang
dapat digunakan sebagai acuan bagi guru untuk
positif dalam metode STAD melalui pendekatan
menggunakan metode STAD melalui pendekatan
CEP terhadap hasil belajar siswa pada pelajaran
CEP ini pada proses pembelajaran kimia.
kimia maka pembelajaran dengan metode STAD
Dalam penelitian ini peneliti menemui
melalui pendekatan CEP dapat digunakan sebagai
beberapa kendala, diantaranya (1) pada
acuan bagi guru untuk menggunakan metode
awalnya siswa kurang menerima dan memahami
STAD melalui pendekatan CEP pada proses
pembelajaran metode STAD melalui pendekatan
pembelajaran kimia. Adapun hasil angket siswa
CEP, (2) keterbatasan waktu mengakibatkan
terhadap pembelajaran dengan metode STAD
kurangnya waktu untuk mempelajari materi. Hal
melalui pendekatan CEP ini dapat disajikan pada
ini disebabkan karena pembelajaran berkelompok
gambar 2. Berdasarkan gambar 2, sebagian
memerlukan pengelolaan
besar siswa menjawab setuju bahwa metode
memakan waktu daripada pembelajaran yang
pembelajaran dengan metode STAD melalui
biasa. (3) keterbatasan buku-buku kimia yang
kelas yang lebih
344
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol . 3 No.1, 2009, hlm 337-344
digunakan sebagai sumber belajar dalam diskusi kelompok.
SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dengan sampel siswa kelas XI IA semester 2 SMA Negeri 1 Blora diperoleh kesimpulan sebagai berikut: (1) dalam metode pembelajaran STAD melalui pendekatan CEP dapat meningkatkan prestasi belajar kimia SMA kelas XI IA SMA Negeri 1 Blora, (2) Ada pengaruh yang signifikan dari pembelajaran metode STAD melalui pendekatan CEP pada
Haniatun. 2007. Peningkatan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif Student Teams Achievement D i v i s i o n ( S TA D ) b e r o r i e n t a s i Chemoentrepreneurship (CEP) menggunakan praktikum aplikatif berbasis Life Skill. Skripsi : Tidak diterbitkan. Harjanto. 2005. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Lismiyati. 2006. Meningkatkan hasil belajar kimia siswa kelas XI semester 2 SMA N 2 Demak dengan memberikan umpan balik kuis dalam model pembelajaran STAD. Skripsi : Tidak diterbitkan.
belajar siswa.
Nana Sudjana, 1989. Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Mengajar. Bandung : Sinar baru.
DAFTAR PUSTAKA
Slavin, Robert E. 2005. Cooperative Learning. Bandung : Penerbit Nusa Media.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudarmin. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Semarang : FMIPA UNNES.
————————--. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana. 1996. Metode Statistika. Bandung : Tarsito.
pokok materi larutan asam-basa terhadap prestasi
Catharina, Tri Ani. 2006.Psikologi Belajar. Semarang : UPT MKK UNNES. Dimyati, Mudjiono. 1994. Belajar dan pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Depdiknas. 2005. Kamus Besar bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Fitasari, Dyah. 2006. Pendekatan CEP untuk Pembelajaran Pokok Materi Sistem Koloid di SMA N 1 Demak (Studi Komparasi Hasil Belajar dan Kreativitas Siswa). Skripsi: Tidak diterbitkan.
Supartono.2005.Chemoentrepreneurship Sebagai Pendekatan Pembelajaran Kimia Yang Inovatif dan Kreatif. Jurusan Kimia. FMIPA UNNES. —————. 2006. Peningkatan Kreativitas Peserta Didik Melalui Pembelajaran Kimia dengan Pendekatan Chemoentrepreneurship (CEP), Proposal Research Grant – Program Hibah A2, Semarang : Jurusan Kimia FMIPA UNNES. Suyatno. 2007. Kimia SMA kelas XI. Jakarta: PT Grasindo