EFEKTIFITAS PENERAPAN METODE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS DENGAN ALAT PERAGA KARTU BILANGAN PADA MATERI OPERASI PERKALIAN KELAS III DI MI MA’ARIF MANGUNSARI SALATIGA
SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh UMI MUSHODDIQOH NIM 11509015
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2014
i
ii
EFEKTIFITAS PENERAPAN METODE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS DENGAN ALAT PERAGA KARTU BILANGAN PADA MATERI OPERASI PERKALIAN KELAS III DI MI MA’ARIF MANGUNSARI SALATIGA
SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh UMI MUSHODDIQOH NIM 11509015
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2014
iii
iv
v
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Barang siapa menempuh perjalanan untuk menuntut ilmu, Maka Allah akan memudahkan jalannya menuju surga PERSEMBAHAN Karya kecil ini ku persembahkan kepada : Ayah dan Ibu beserta keluargaku atas belaian kasih sayangnya dan dukungan selama ini, semoga Allah selalu memberi ridlo-Nya kepada beliau . Untuk para dosenku yang telah memberikan bekal ilmu untuk masa depanku. Dan spesial untuk dosen pembimbingku yang telah memberikan bimbingan skripsiku hingga selesai dengan baik. Teman-teman PGMI Kelas A yang selalu memotivasi dan yang selalu kompak.
vii
ABSTRAK Mushoddiqoh, Umi. 2013. Efektifitas penerapan metode STAD dengan alat peraga kartu bilangan pada materi operasi perkalian kelas III di MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga. Skripsi.Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtida‟iyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.Pembimbing :Eni Titikusumawati, M.Pd. Kata Kunci : efektifitas, metode STAD, alat peraga kartu bilangan. Penelitian ini dilakukan melihat dari minimnya kreatifitas guru dalam penyampaian materi operasi perkalian juga siswa belum memahami konsep perkalian. Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah Apakah metode STAD dengan alat peraga kartu bilangan efektif digunakan pada materi operasi perkalian siswa kelas 3 Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ma‟arif Mangunsari Salatiga tahun pelajaran 2013/2014? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas metode STAD dengan alat peraga kartu bilangan pada materi operasi perkalian pada siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ma‟arif Mangunsari Salatiga tahun pelajaran 2013/2014. Penilitian disini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dan memggunakan pendekatan eksperimen semu. Yang melibatkan dua kelas, yaitu kelas IIIA sebagai kelas kontrol dan kelas IIIB sebagai kelas eksperimen. Dan menggunakan analisis data SPSS. Berdasarkan pretest, posttest dan angket yang diberikan kepada siswa menunjukkan bahwa kelas kontrol dan kelas eksperimen mendapatkan nilai yang berbeda. Kelas kontrol mendapatkann nilai rata-rata kelas 69.81 sedangkan kelas eksperimen mendapatkan nilai rata-rata kelas 88.88. Maka metode STAD dengan alat peraga kartu bilangan efektif materi operasi perkalian pada siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ma‟arif Mangunsari Salatiga tahun pelajaran 2013/2014.
viii
KATA PENGANTAR ميحرلا نمحرلا هللا
بسم
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Tak lupa sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Merupakan kebahagiaan bagi penulis yang telah dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penerapan metode STAD dengan alat peraga kartu bilangan pada materi operasi perkalian pada siswa kelas III Madarasah Ibtidaiyah (MI) Ma‟arif Mangunsari Salatiga”. Selanjutnya dengan penuh kerendahan hati penulis sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesainya skripsi ini. Adapun ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya, penulis sampaikan kepada : 1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag. selaku Ketua STAIN Salatiga 2. Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd. selaku kajur Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtida‟iyah STAIN Salatiga. 3. Eni Titikusumawati, M.Pd. selaku pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
ix
4. Para dosen dan seluruh civitas akademika jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga. 5. Ayahanda dan Ibunda serta keluarga yang telah memberikan do‟a restu serta dukungan kepada penulis. Semoga segala amal kebaikan tersebut mendapat balasan dari Allah SWT, mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Salatiga, 22 januari 2014 Penulis
x
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL................................................................................ NOTA PEMBIMBING............................................................................. PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN................................................ LEMBAR PENGESAHAN NASKAH SKRIPSI.................................... MOTTO DAN PERSEMBAHAN........................................................... ABSTRAK................................................................................................ KATA PENGANTAR.............................................................................. DAFTAR ISI............................................................................................ DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang......................................................................... B. Rumusan Masalah.................................................................... C. Tujuan Penelitian..................................................................... D. Hipotesis Penelitian.................................................................. E. Kegunaan Penelitian................................................................ F. Definisi operasional................................................................. G. Metode Penelitian.................................................................... H. Sistematika penulisan BAB II KAJIAN PUSTAKA A. EFEKTIFITAS 1. Definisi efektifitas............................................................... 2. Kondisi belajar mengajar yang efektif B. METODE STUDENT TEAM ACHIVEMENT DIVISIONS (STAD) Metode Student team achiment divisions (STAD)................... C. ALAT PERAGA KARTU BILANGAN Alat peraga kartu bilangan...................................................... D. METODE STAD DENGAN ALAT PERAGA KARTU BILANGAN Metode STAD dengan alat peraga kartu bilangan................... E. OPERASI PERKALIAN 1. Cara pertama...................................................................... 2. Cara kedua.......................................................................... 3. Cara ketiga......................................................................... 4. Cara keempat...................................................................... F. MATERI PERKALIAN YANG DIAJARKAN DENGAN METODE STAD Materi perkalian yang diajarkan dengan metode STAD..........
xi
i iv v vi vii viii ix xi
1 4 4 4 4 6 8 15
17 18
19 23
26 28 29 29 29
31
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran umum Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ma‟arif Mangunsari Salatiga................................................................. 1. Sejarah berdirinya MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga......... 2. Struktur organisasi............................................................. 3. Visi dan misi...................................................................... 4. Sarana, prasarana dan fasilitas........................................... 5. Kegiatan ekstrakurikuler.................................................... 6. Prestasi............................................................ .................. 7. Sistem pendidikan............................................................ A. Diskripsi data 1. Validitas............................................................. ............... 2. Reabilitas......................................................... .................. BAB IV PEMBAHASAN A. Analisis validitas dan reabilitas instrument............................. B. Analisis data............................................................................. C. Analisis hasil penelitian........................................................... D. Pembahasan hasil penilitian..................................................... BAB V PENUTUP A. Kesimpulan.................................................................... ......... B. Saran............................................................................. .......... DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xii
33 34 38 38 40 41 42 43 44 45 51 56 57 60 60
DAFTAR TABEL 1 2
Tabel 1.1 Tabel 1.2
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 13 16
Tabel 2.1 Tabel 2.2 Tabel 3.1 Tabel 3.2 Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5 Tabel 4.6 Tabel 4.7 Tabel 4.8 Tabel 4.9 Tabel 4.10
17
Tabel 4.11
18 19 20 21
Tabel 4.12 Tabel 4.13 Tabel 4.14 Tabel 4.15
Populasi dan sampel kelas IIIA dan IIIB....................... Rancangan pretest dan posttest dalam pemilihan kelompok......................................................................... Penghitungan perkembangan skor induvidu................... Penghitungan perkembangan skor kelompok................. data personalisi................................................................ Rincian jumlah siswa...................................................... Hasil uji pretest............................................................... Uji validitas setelah penghapusan................................... Reabilitas soal pretest..................................................... Hasil uji coba posttest..................................................... Uji validitas setelah penghapusan................................... Reabilitas soal posttest.................................................... Hasil uji coba angket...................................................... uji validitas setelah penghapusan Reabilitas angket............................................................. Uji normalitas hasil pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol............................................................................. Uji normalitas hasil posttes kelas eksperimen dan kelas kontrol............................................................................. Nilai angket..................................................................... nilai lembar observasi siswa........................................... lembar observasi guru..................................................... test statistik......................................................................
xiii
10 10 22 22 35 37 45 46 46 47 48 48 49 50 50 51 52 52 54 55 56
DAFTAR GAMBAR 1 2 3
Gambar 1.1 Gambar 2.1 Gambar 2.2
Bentuk kartu bilangan.................................... Contoh kartu bilangan................................... Contoh soal...................................................
xiv
7 25 31
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Sudah 10 tahun ini pemerintah melaksanakan program wajib belajar 9 tahun. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.47/2008 wajib belajar adalah program pendidikan minimal yang harus diikuti oleh Warga Negara Indonesia. Wajib belajar 9 tahun dibagi menjadi dua jenjang, jenjang yang pertama adalah sekolah dasar (SD/MI) dan jenjang yang kedua yaitu Sekolah Menengah Pertama (SMP). Pada jenjang SD/MI pendidikan dibagi menjadi 6 tingkatan dan setiap tingkatan dilakukan selama 1 tahun. Pada jenjang SMP dibagi menjadi 3 tingkatan, setiap tingkatan terdiri dari 1 tahun. Kurikulum pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Ma‟arif Mangunsari Salatiga siswa diajarkan berbagai mata pelajaran, salah satunya adalah mata pelajaran matematika. Materi yang diajarkan di madrasah ibtidaiyah kelas III adalah operasi hitung perkalian. Menurut Muhsetyo (2010:3.52) operasi perkalian dari suatu bilangan dapat diartikan sebagai penjumlahan berulang, untuk mencari hasil dari
a × b sama halnya dengan cara menunjukkan
penjumlahan b + b + b + ... sebanyak a kali. Berdasarkan data observasi dan wawancara dengan guru kelas III MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga pada tanggal 1 April 2013 pukul 09.30 didapatkan data bahwa keterampilan siswa dalam operasi perkalian masih kurang. Ini dibuktikan dengan nilai tes tengah
1
semester siswa masih di bawah KKM yaitu 70, sedangkan nilai rata-rata secara klasikal KKM yang dicapai siswa yaitu 65. Nilai rata-rata yang masih rendah tersebut, disebabkan oleh siswa masih terpaku pada operasi perkalian yang sederhana tanpa memahami konsep perkalian, siswa bosan dengan cara mengajar guru tanpa variasi dari guru. Observasi yang dilakukan dengan guru kelas III di Madrasah Ibtida‟iyah Negeri (MIN) Kalikurmo Kecamatan Bringin pada tanggal 2 April 2013 hasilnya juga tidak jauh berbeda, keterampilan siswa dalam operasi perkalian yang rendah disebabkan oleh metode ceramah yang masih digunakan oleh guru di MIN Kalikurmo belum menggunakan alat peraga pembelajaran. Transfer ilmu mengajarkan konsep operasi perkalian dapat mengubah dari bentuk simbolik kebentuk numerik sehingga memudahkan siswa. Contoh mengubah dari bentuk simbolik ke numerik adalah dari gambar diubah menjadi angka. Proses mengajarkan matematika di madrasah ibtidaiyah pada kelas III tidak mudah, karena siswa lebih suka bermain dan tidak dapat duduk tenang di tempat duduknya. Apabila guru hanya mengikuti kemauan siswa untuk bermain tanpa memperhatikan penjelasan guru mengakibatkan proses pembelajaran tidak efektif. Hal ini dapat menyebabkan tujuan pembelajaran tidak tercapai. Guru
merupakan
salah
satu
penentu
keberhasilan
kegiatan
pembelajaran di sekolah, karena guru yang terlibat langsung dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Metode mengajar yang dipilih
2
guru harus sesuai dengan kondisi kelas, materi yang disampaikan adalah operasi perkalian. Untuk mengatasi 2 hal tersebut, menurut Sudono (2004:44) guru dapat menggunakan media pembelajaran secara tepat agar siswa tidak menjadi bosan dan dapat mengikuti pembelajaran dengan tenang serta tujuan pembelajaran yang diinginkan tercapai. Pengukuran tercapainya sasaran dan tujuan pembelajaran harus dilakukan oleh guru untuk mengetahui keefektifan suatu metode yang digunakan. Menurut Sadiman dalam Trianto (2009:20) keefektifan adalah hasil guna yang diperoleh setelah pelaksanaan proses belajar mengajar. Tercapainya sasaran atau tujuan yang telah ditentukan sebelumnya merupakan sebuah pengukuran di mana suatu target telah tercapai sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Berdasarkan hasil pengukuran, guru dapat mengetahui sudah tepat atau belum metode pembelajaran yang telah digunakan dengan keadaan kelasnya. Apabila metode yang digunakan tidak berpengaruh dan belum bisa meningkatkan hasil belajar siswa maka guru wajib mengganti metode belajar tersebut, begitupun sebaliknya apabila metode pembelajaran dapat menimbulkan pengaruh lebih baik guru dapat mempertahankan metode tersebut atau mengembangkannya. Metode pembelajaran harus bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan siswa. Salah satu pemenuhan kebutuhannya adalah guru memilih metode yang tepat sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu materi yang diajarkan di kelas III adalah konsep operasi perkalian, dalam penilitian ini digunakan metode STAD. Oleh karena itu perlu di adakan penelitian mengenai
3
efektifitas penerapan metode STAD dengan alat peraga kartu bilangan pada materi operasi perkalian. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Apakah metode STAD dengan alat peraga kartu bilangan efektif digunakan pada materi operasi perkalian siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ma‟arif Mangunsari Salatiga tahun pelajaran 2013/2014? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas penerapan pembelajaran dengan metode STAD dengan alat peraga kartu bilangan dapat: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas metode STAD dengan alat peraga kartu bilangan pada materi operasi perkalian pada siswa kelas III
Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ma‟arif Mangunsari Salatiga tahun
pelajaran 2013/2014. D. Hipotesis Penelitian Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dalah sebagai berikut: Metode STAD dengan alat peraga efektif digunakan pada pada materi operasi perkalian siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ma‟arif Mangunsari salatiga. E. Kegunaan Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan akan mempunyai beberapa manfaat, yaitu:
4
1.
Manfaat Teoritis Apabila setelah dilakukan penelitian tentang efektifitas penerapan metode STAD dengan alat peraga kartu bilangan pada materi operasi perkalian di harapkan dapat menjadi sumber refrensi untuk penelitian lebih lanjut.
2.
Manfaat Praktis a. Bagi Siswa Membantu
siswa
untuk
aktif
dalam
mengikuti
proses
pembelajaran, memacu siswa agar saling mendorong dan membantu satu sama lain untuk menguasai keterampilan yang diajarkan oleh guru. b. Bagi Guru Memberi informasi yang bermanfaat dan membantu guru dalam mengembangkan metode pembelajaran matematika siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ma‟arif Mangunsari Salatiga kelas III. c. Bagi Sekolah Sebagai bahan masukan untuk lebih dapat meningkatkan hasil belajar matematika dan mengusulkan bahwa metode STAD dengan alat peraga kartu bilangan pada materi operasi perkalian bermanfaat bagi sekolah.
5
F. Definisi Operasional 1. Efektifitas Menurut Purwadarminta efektifitas berasal dari kata efektif. Dalam kamus Indonesia, efektif berarti ada efeknya (pengaruhnya, akibatnya, kesannya) manjur, mujarab, mempan (2006:311). Jadi efektifitas dapat diartikan sebagai proses untuk menimbulkan pengaruh menjadi lebih baik. 2. Metode Student Team Achievement Divisions (STAD) Menurut Jamal dalam buku Nasution (2013:19) metode berasal dari bahasa Yunani, yaitu methodos. Methodos berasal dari kata “meta” dan “bodos”. Meta berarti memulai, sedang bodos berarti jalan. Sehingga metode berarti jalan yang harus dilalui atau cara untuk melakukan sesuatu atau prosedur. Menurut Rusman dalam Slavin (2011:213) model STAD (Student team achievement divisions) merupakan variasi pembelajaran kooperatif yang paling banyak diteliti. 3. Alat peraga kartu bilangan Menurut Sudjana, 2010 pengertian alat peraga pendidikan adalah suatu alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga dengan tujuan membantu guru agar proses belajar mengajar siswa lebih efektif dan efesien (Sudjana: 2010) Kartu bilangan di sini adalah sebuah kartu yang terbuat dari kertas karton yang tebalnya 2 mm berbentuk persegi panjang dengan ukuran 5 X 8 cm, yang didalamnya terdapat tokoh kartu angry bird dan antara kartu 1
6
dengan kartu yang lain jumlah gambar berbeda. Berdasarkan pengalaman peneliti dalam hal kesulitan yang dialami siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah Ma‟arif Mangunsari Salatiga tentang belajar matematika, maka peneliti membuat alat peraga kartu bilangan. Adapun alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Kertas karton. 2. Printer. Disini ada beberapa contoh kartu bilangan. Contohnya dapat dilihat pada gambar 1.1 berikut ini: Dilihat dari depan:
Dilihat dari belakang:
4. Operasi perkalian Salah satu pelajaran di Madrasah Ibtidaiyah kelas III adalah matematika tentang perkalian. Menurut Gatot (2010:3.52) operasi perkalian dari suatu bilangan dapat diartikan sebagai penjumlahan berulang, untuk mencari hasil dari a × b sama halnya dengan cara menunjukkan penjumlahan b + b + b + ... sebanyak a kali.
7
G. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, yang mana jika dilahat dari bidangnya penelitian ini merupakan bidang pendidikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan eksperimen semu (quasi experimental), yaitu penelitian yang digunakan untuk mengungkap proses pembelajaran STAD dengan alat peraga kartu bilangan dengan cara melibatkan kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas eksperimen yaitu kelas yang diberikan perlakuan metode STAD dengan alat peraga kartu bilangan. Kelas kontrol yaitu kelas yang tidak diberikan metode STAD dengan alat peraga kartu bilangan, metode pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran konvensional. 2. Lokasi dan Waktu Penelitian a. Lokasi Penelitian Penelitian
ini
dilaksanakan
di
Madrasah
Ibtidaiyah
(MI)
Mangunsari Salatiga. Alasan memilih lokasi ini karena di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ma‟arif Mangunsari Salatiga para gurunya belum banyak yang menggunakan metode STAD dengan alat peraga kartu bilangan. b. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan rincian jadwal sebagai berikut: 1) Bulan maret 2013 (pengajuan dan persetujuan judul skripsi). 2) Bulan april 2013 (observasi).
8
3) Bulan mei (pembuatan skripsi sampai akhir). 3. Populasi dan Sampel. a. Populasi. Menurut Martono (2011: 74) Populasi merupakan keseluruhan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syaratsyarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian, atau keseluruhan unit atau induvidu dalam ruang lingkup yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Mangunsari Salatiga yang berjumlah 54 siswa pada tahun 2013/2014, yang terdiri dari kelas IIIA berjumlah 27 siswa dan kelas IIIB berjumlah 27 siswa. b.
Sampel Menurut Martono (2011: 74) sampel merupakan bagian dari populasi yang memiliki cirri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling, yaitu seluruh populasi dijadikan sampel dalam penelitian. Kelas IIIA sebagai kelas kontrol dan kelas IIIB sebagai kelas eksperimen. Jumlah sampel dapat dilihat pada Tabel 1.1 sebagai berikut:
9
Tabel 1.1 Populasi dan Sampel Kelas IIIA dan IIIB Kelas A
Kelas B
Populasi
27 Siswa
27 Siswa
Sampel
27 Siswa
27 Siswa
4. Racangan penelitian. Penelitian kuantitatif di sini adalah melibatkan dua kelas, yaitu kelas IIIA sebagai kelas kontrol dan kelas IIIB sebagai kelas eksperimen. Lihat tabel sebagai berikut: Tabel 1.2 Rancangan pretest dan posttest dalam pemilihan kelompok Kelompok
Pretest
Perlakuan
Posttest
Eksperimen
O1
X1
O2
Kontrol
O3
_
O4
Keterangan: a. O1, O3: Pretest sebelum pelajaran b. O2, O4: posttest sesudah pelajaran c. X1
: yang diberi perlakuan dalam eksperimen
Kelas kontrol diberi pretest (O3), siswa kelas kontrol belajar mengguanakan konvensional dan diakhiri dengan posttest (O4). Sedangkan kelas eksperimen diberi pretest (O1), belajar dengan menggunakan metode STAD dengan alat peraga dan diakhiri dengan posttest.
10
5. Metode Pengumpulan Data Untuk memperoleh data akurat serta memperhatikan relevansi data dengan tujuan yang dimaksud, maka teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah: a. Dokumentasi Menurut Sukandarrumidi dalam buku Irawan (2004: 100) studi dokementasi merupakan teknik pengumpulan data yang ditujukan kepada subyek penelitian. Dokumentasi yang digunakan peniliti adalah foto. b. Observasi Metode observasi untuk mengetahui aktivitas apa saja yang dilakukan guru dan siswa selama proses belajar mengajar dan kekurangan guru dalam mengajar. Peneliti dapat mencatat hasil observasi di lembar observasi. Lembar observasi terdiri dari dua macam yaitu lembar observasi guru dan lembar observasi siswa. Observasi dilakukan mulai tanggal 1 April 2013 – selesai. c.Tes Metode tes digunakan untuk mengetahui kemampuan pemahaman konsep operasi perkalian pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum dan setelah pelaksanaan penelitian. Tes diberikan kepada dua kelas dengan instrumen tes yang sama. Jenis tes yang digunakan adalah tes esay yang telah diuji validitasnya disekolah lain. Tes tersebut terrdiri dari pretest dan posttest.
11
6. Instrumen Penelitan Instrumen yang digunakan dalam peniltian ini adalah sebagai berikut: a. Tes Tes adalah hasil belajar siswa, tes terdiri dari dari dua macam yaitu pretest dan posttest. Pretest yaitu butir soal yang digunakan untuk mengetahui apakah kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki nilai rata-rata yang sama sedangkan posttes yaitu butir soal yang digunakan untuk mendapatkan data besarnya pengaruh penggunaan metode STAD melalui alat peraga kartu bilangan dalam pembelajaran terhadap hasil belajar matematika siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. b. Lembar Observasi Lembar obdervasi adalah untuk menjamin keterlaksanaan metode STAD dengan alat peraga kartu bilangan dalam pembelajaran. Lembar observasi di dapat dari hasil observasi. c. Angket Angket adalah untuk mengetahui respon siswa terhadap metode STAD dengan alat peraga kartu bilangan. Hasil angket di dapat dari angket yang diberikan kepada siswa dan di isi oleh siswa. 7. Analisis Data Data yang terkumpul dari hasil pretest, posttest, angket dan lembar observasi pada kelas kontrol dan kelas eksperimen dilakukan pengujian perbedaan rata-rata. Pengujian dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan uji persyaratan yaitu uji normalitas dan uji homogenitas, selanjutnya
12
dilakukan uji banding dua sampel untuk menguji signifikasi perbedaan mean antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Analisis data menggunakan uji beda independent t test pada spss. a. Uji prasyarat 1) Validitas Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian. Suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur, Gay (dalam Sukardi, 2008). Kategori validitas (Sugiyono): a. Valid jika r hitung ≥ 0,3. b. Tidak valid jika r hitung < 0,33. Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS 2) Reabilitas Reliabilitas adalah keterpercayaan atau konsistensi hasil ukur, yang mengandung makna seberapa tinggi kecermatan pengukuran. Reliabilitas sama dengan konsistensi atau keajekan. Suatu instrumen penelitian dikatakan mempunyai reliabilitas tinggi apabila tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur (Azwar, 2012).
13
Kategori koefisien reliabilitas adalah sebagai berikut: a. 0,80 < rxx ≤ 1,00 (reliabilitas sangat tinggi) b. 0,60 < rxx ≤ 0,80 (reliabilitas tinggi) c. 0,40 < rxx ≤ 0,60 (reliabilitas sedang) d. 0,20 < rxx ≤ 0,40 (reliabilitas rendah) e. -1,00 < rxx ≤ 0,20 (reliabilitas sangat tidak rendah atau tidak reliabel) 3) Uji normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang terkumpul berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dapat mengetahui sampel yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Apabila pengujian normal, maka hasil perhitungan statistik dapat digeneralisasi pada populasinya. Uji normalitas dilakukan dengan baik secara manual maupun menggunakan komputer program SPSS 16. Dalam
penelitian
ini
uji
normalitas
menggunakan
uji
Kolmogorov-smirnov, jika hasilnya < α =0,05 data dikatakan tidak normal, dan jika hasilnya > α=0,05 maka data normal. 4) Uji hipotesis Analisis tahap akhir dilakukan untuk menguji hipotesis penelitian. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan Uji T untuk mengetahui perbedaan rata – rata, sehingga diketahui
14
signifikansi perbedaan rata-rata dua kelompok sampel yang saling tidak berhubungan. H. Sistematika Penulisan Pada bagian inni terdiri dari 5 (lima) bab sebagai berikut: BAB I
: PENDAHULUAN Dalam bab ini berisi, latar
belakang masalah,
rumusan
masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitiaan, kegunaan penilitian,
definisi
operasional,
metodologi
penelitian,
sistematika penulisan. BAB II
: KAJIAN PUSTAKA Bab ini membahas tentang: A.
Efektifitas
1. Definisi efektifitas 2. Kondisi belajar mengajar yang efektif B.
Metode Student team achievement divisions (STAD)
C.
Alat peraga kartu bilangan
D.
Metode Student team achievement divisions
(STAD)
dengan alat peraga kartu bilang E.
Operasi perkalian
F.
Materi perkalian yang diajarkan dengan metode STAD
15
BAB III
: HASIL PENELITIAN Dalam bab ini menyajikan data yang peneliti peroleh dari penelian yang diliputi: A. Gambaran umum Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ma‟arif Mangunsari Salatiga yang meliputi: 1.
Sejarah berdirinya Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ma‟arif Mangunsari Salatiga.
2.
Struktur organisasi
3.
Visi dan misi
4.
Sarana prasarana dan fasilitas.
5.
Kegiatan ekstrakurikuler
6.
Prestasi
B. Diskripsi data.
BAB IV
a.
Validitas.
b.
Reabilitas.
: PEMBAHASAN Bab ini Membahas tentang:
BAB V
A.
Analisis validitas dan reabilitas
B.
Analisis data.
C.
Pembahasan hasil penelitian.
: PENUTUP A.
Kesimpulan
B.
Saran.
16
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Efektifitas 1. Definisi efektifitas Menurut Purwadiminta efektifitas berasal dari kata efektif. Dalam kamus bahasa Indonesia, efektif berarti ada efeknya (pengaruhnya, akibatnya, kesannya) manjur, mujarab, mempan (2006:311) Jadi efektifitas dapat diartikan sabagai proses untuk menimbukan pengaruh menjadi lebih baik. Menurut susanto efektifitas merupakan daya pesan untuk mempengaruhi atau tingkat kemampuan pesan-pesan untuk mempengaruhi. Efektifitas bisa diartikan sebagai suatu pengukuran akan tercapainya tujuan yang telah direncanakan sebelumnya secara matang (Susanto: 2013). Menurut Agung efektifitas adalah kemampuan melaksanakan tugas, fungsi (operasi kegiatan progam atau misi) daripada suatu organisasi atau sejenisnya yang tidak adanya tekanan atau ketegangan di antara pelaksananya (Agung: 2013) Menurut Roestiyah (1986:37) mengajar yang efektif ialah mengajar yang dapat membawa belajar anak yang efektif pula. Belajar adalah suatu aktifitas mencari, menemukan dan melihat pokok masalah. Anak berusaha memecahkan masalah termasuk pendapat bahwa bila seseorang memiliki motor skill atau mampu, dapat menciptakan puisi atau suatu symphony, maka dia telah menghasilkan masalah dan menemukan kesimpulan.
17
Jadi efektifitas adalah suatu pengukuran akan tercapainya tujuan yang telah direncanakn sebelumnya secara matang, yang tidak adanya tekanan atau ketegangan diantara pelaksananya. 2. Kondisi belajar mengajar yang efektif Suatu pembelajaran dikatakan efektif menurut Soemosasmito dalam Trianto (2009: 20) apabila memenuhi persyaratan utama keefektifan pengajaran, yaitu: 1. presentasi waktu belajar siswa yang tinggi dicurahkan terhadap KBM; 2. rata – rata perilaku melaksanakan tugas yang tinggi diantara siswa; 3. ketetapan antara kandungan materi ajaran dengan kemampuan siswa (orientasi keberhasilan belajar) diutamakan; 4. mengembangkan suasana belajar yang akrab dan positif, mengembangkan struktur kelas yang mendukung butir (2), tanpa mengbaikan butir (4). Menurut Roestiyah (1986: 161) untuk meningkatkan cara belajar yang efektif perlu memperhatikan beberapa hal yakni: a. Kondisi internal a) Kebutuhan physiologis, yaitu kebutuhan jasmani manusia, misalnya kebutuhan akan makan, minum, tidur, istirahat dan kesehatan. Dalam mengikuti pelajaran harus dalam keadaan sehat. b) Kebutuhan akan keamanan c) Kebutuhan akan kebersamaan d) Kebutuhan akan status, e) Kebutuhan self-actualisation
18
b. Kondisi eksternal a) Ruang belajar harus bersih. b) Ruangan cukup terang c) Cukup sarana c. Strategi belajar a). Cara mengatur waktu belajar b) Cara mempelajari bahan pelajaran c) Cara mempelajari buku bacaan Jadi pembelajaran dikatakan efektif apabila tercapainya suatu persyaratan yaitu presentasi waktu belajar siswa, nilai tugas yang tinggi, kemampuan siswa dan suasana belajar siswa di sekolah. B. Metode Student Team Achievement Divisions (STAD) Menurut Jamal dalam buku Nasution (2013:19), metode berasal dari bahasa Yunani, yaitu methodos. Methodos berasal dari kata “meta” dan “bodos”. Meta berarti memulai, sedang bodos berarti jalan. Sehingga metode berarti jalan yang harus dilalui atau cara untuk melakukan sesuatu atau prosedur. Menurut Rusman dalam Slavin (2011:213) metode STAD (Student team achievement divisions) merupakan variasi pembelajaran kooperatif yang paling banyak diteliti. Menurut Slavin (2009:143) (STAD) student teams-achievement divisions) merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif.
19
Menurut Rusman (2011:2015) langkah-langkah pembelajaran kooperatif metode STAD adalah sebagai berikut: a. Penyampaian tujuan dan motivasi. Menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pembelajran tersebut dan memotivasi siswa untuk belajar. b. Pembagian kelompok. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok, di mana setiap kelompoknya terdiri dari 4-5 siswa yang mempioritaskan heterogenitas (keragaman) kelas dalam prestasi akademik, gender/jenis kelamin, rasa atau etnik. c. Presentasi dari guru Guru menyampaikan materi pelajaran dengan terlebih dahulu menjelaskan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pertemuan tersebut serta pentingnya pokok bahasan terssebut dipelajari. Guru memeberi motivasi siswa agar dapat belajar dengan aktif dan kreatif. Di dalam proses pembelajaran guru dibantu oleh media, demonstrasi, pertanyaan atau masalah nyata yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Dijelaskan juga tentang ketersmpilksn dan kemampuan yang diharapkan dikuasai siswa, tugas dan pekerjaan yang harus dilakukan serta cara-cara mengerjkannya. d. Kegiatan belajar dalam tim (Kerja tim) Siswa belajar dalam kelompok yang telah dibentuk. Guru menyiapkan lembaran kerja sebagai pedoman bagi kerja kelompok, sehingga semua anggota menguasai dan masing-masing memberikan kontribusi. Selama tim
20
bekerja, guru melakukan pengamatan, memberikan bimbingan, dorongan dan bantuan bila diperlukan. Kerja tim ini merupakan ciri terpenting dari STAD. e. Kuis (Evaluasi) Guru mengevaluasi hasil belajar melalui pemberian kuis tentang materi yang dipelajari dan juga melakukan penilaian terhadap presentasi hasil kerja masing-masing kelompok. Siswa diberikan kursi secara individual dan tidak dibenarkan bekerja sama. Ini dilakukan untuk untuk menjamin agar siswa secara induvidu bertanggung jawab kepada diri sendiri dalam memahami bahan ajar tersebut. Guru menetapkan skor batas penguasaan untuk setiap soal, misalnya 60, 75, 84 dan seterusnya sesuai dengan tingkat kesulitan siswa. f. Penghargaan prestasi tim Setelah pelaksanaan kuis, guru memeriksa hail kerja siswa dan diberikan angka dengan rentang 0-100. Selanjutnya pemberian penghargaan atas keberhasilan kelompok. dapat dilakukan oleh guru melakukan tahapantahapan sebagai berikut: 1). Menghitung skor individu Menurut
Rusman
dalam
buku
Slavin
(2011:216),
untuk
menghitung perkembangan skor individu dihitung sebagaimana dapat dilihat pada tabel 2.1 sebagai berikut:
21
Tabel 2.1 Penghitungan perkembangan skor induvidu No
Nilai tes
Skor perkembangan
1
Lebih dari 10 poin dibawah skor dasar
0 poin
2
10 sampai 1 poin dibawah skor dasar
10 poin
3
Skor 0 sampai 10 poin diatas skor dasar
20 poin
4
Lebih dari 10 poin diatas skor dasar
30 poin
5
Pekerjaan sempurna (tanpa memperhatikan
30 poin
skor dasar)
2). Menghitung skor kelompok Skor
kelompok
dihitung
dengan
membuat
rata-rata
skor
perkembangan anggota kelompok, yaitu dengan menjumlahkan semua skor perkembangan induvidu anggota kelompok dan membagi sejumlah anggota kelompok tersebut. Sesuai dengan rata-rata skor perkembangan kelompok, diperoleh skor kelompok sebagaimana dalam tabel 2.2 sebagai berikut: Tabel 2.2 Penghitungan perkembangan skor kelompok No
Rata-rata skor
kualifikasi
1
0≤N≤5
-
2
6 ≤ N ≤ 15
Tim yang baik (Good team)
3
16 ≤ N ≤ 20
Tim yang baik sekali (Great team)
4
21 ≤ N ≤ 30
Tim yang istemewa (Super team)
22
3). Pemberian hadiah dan pengakuan skor kelompok. Setelah masing-masing kelompok atau tim memperoleh predikat, guru memberikan hadiah atau penghargaan kepada masing-masing kelompok sesuai prestasinya (kriteria tertentu yang ditetapkan guru). Jadi metode STAD (Student Teams Achiment Devision ) adalah cara untuk melakukan suatu atau prosedur yang paling baik untuk permulaan bagi guru yang baru mendekatan kooperatif. Metode STAD mempunyai langkahlankah pembelajaran yaitu, penyampaian tujuan dan motivasi, pembagian kelompok, presntasi dari guru, kegiatan belajar dalam tim (kerja tim), kuis (evaluaisi), penghargaan prestasi tim C. Alat peraga kartu bilangan Menurut Sudjana, pengertian alat peraga pendidikan adalah suatu alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga dengan tujuan membantu guru agar proses belajar mengajar siswa lebih efektif dan efesien (Sudjana: 2010) Menurut Faizal alat peraga pendidikan sebagai instrument audio maupun visual yang digunakan untuk membantu proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan membangkitkan minat siswa dalam mendalami suatu materi (Faizal: 2010) Menurut Wijaya Rusyan yang dimaksud alat peraga pendidikan adalah media pendidikan berperan sebagai perangsang belajar dan dapat menambahkan motivasi belajar sehingga siswa tidak bosan dalam meraih tujuan-tujuan belajar (Rusyan: 1994).
23
Menurut Nasution (1994) yang dimaksud alat peraga pendidikan adalah alat pembantu mengajar yang efektif (Nasution: 1994) Menurut Suhardi pengertian alat peraga pendidikan atau audio-visual aids (AVA) adalah media yang pengajarannya berhubungan dengan indera pendengaran (Suhardi: 1978). Menurut Sumad mengemukakan bahwa alat peraga AVA adalah alat untuk memberikan pelajaran atau yang dapat diamati melalui panca indera. Alat peraga merupakan salah satu dari media pendidikan adalah alat untuk membantu proses belajar mengajar agar proses kimunikasi dapat berhasil dengan baik dan efektif (Sumad: 1972) Menurut Amir Hamzah (1981) bahwa alat peraga pendidikan adalah alatalat yang dapat dilihat dan didengar untuk membuat cara berkomunikasi menjadi efektif (Hamzah: 1981) Jadi alat peraga adalah suatu alat audio maupun visual yang dapat diserap oleh mata dan telingan dengan tujuan membantu guru agar proses belajar siswa lebih efektif dan efisien, dan meningkatkan minat siswa dalam mengikuti suatu pembelajaran. Kartu bilangan disini adalah sebuah kartu yang terbuat dari kertas karton yang tebalnya 2 mm berbentuk persegi panjang dengan ukuran 5 X 8 cm, yang didalamnya terdapat tokoh kartu angry bird dan antara kartu 1 dengan kartu yang lain jumlah gambar berbeda. Berdasarkan pengalaman peneliti dalam hal kesulitan yang dialami siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah Mangunsari Salatiga
24
tentang belajar matematika, maka peneliti membuat alat peraga kartu bilangan. Adapun alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Kertas karton 2. Printer Kartu bilangan didesain mirip dengan kartu remi, gambar yang digunakan tokoh kartu angry bird ini dilakukan supaya menarik siswa siswa untuk belajar matematika. Dalam penggunaan kartu bilangan ini harus dilakukan secara kelompok yang terdiri dari 4 atau 5 anak. Disini ada beberapa contoh kartu bilangan. Contoh kartu bilangan dapat dilihat pada gambar 2.1 sebagai berikut: a. Dilihat dari depan
b. Dilihat dari belakang
Langkah-langkah penggunaan kartu bilangan; 1. Guru mengenalkan kartu bilangan kepada siswa. 2. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok 5 kelompok.
25
3. Setiap 1 siswa diberi satu paket kertu bilangan yuang terdiri dari 25 kartu. 4. Guru memberi contoh dipapan tulis, mengubah dari bentuk simbolik kke bentuk numerik. 5. Guru memberikan soal dan setiap kelompok berlomba untuk menggunakan paling cepat dan mempresentasikan kedepan kelas. Keuntungan kartu bilangan adalah sebagai berikut: 1. Keterampilan siswa dalam bidang metematika seperti operasi perkalian dan menganalisis semakin meningkat. 2. Kemampuan menemukan dan memecahkan masalah meningkat. 3. Siswa lebih tertarik dan termotifikasi untuk belajar matematika. D. Metode STAD dengan alat peraga kartu bilangan. Langkah-langkah metode STAD dengan alat peraga adalah sebagai berikut: 1.
Penyampaian tujuan dan motivasi. Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran dan memotivasi siswa untuk belajar.
2.
Pembagian kelompok Guru membagi kelompok, satu kelompok terdiri dari 4 siswa yang mempioritaskan
heterogenitas
(keragaman)
kelas
dalam
prestasi
akademik, gender/jenis kelamin, rasa atau etik. Guru menjelaskan tata tertib kelompok, tugas yang harus dikerjakan dalam kelompok, kekompakan dalam kelompok .
26
3.
Presentasi dari guru Guru menjelaskan operasi perkalian dengan menggunakan alat peraga kartu bilangan. Guru memberikan contoh cara bermain kartu bilangan, guru mengajak siswa mempraktikan bersama guru. Guru memberi tugas perkalian yang dikerjakan kelompok dengan menggunakan alat peraga kartu bilangan.
4.
Kegiatan belajar dalam tim (kerja tim) Siswa mengerjakan tugas-tugas dari guru dengan teman satu kelompoknya. Guru menyiapkan lembar kerja siswa yang akan dikerjakan. Guru memberikan dorongan dan motivasi pada siswa
5.
Kuis (evaluasi) Guru mengevaluasi hasil belajar melalui pemberian kuis tentang materi yang dipelajari dan juga melakukan penilaian terhadap presentasi hasil kerja kelompok masing-masing.
6.
Penghargaan prestasi tim. Tahapan-tahapan penghargaan prestasi tim adalah sebagai berikut: a. Menghitung skor individu. b. Menghitung skor kelompok. c. Pemberian hadiah dan pengakuan skor kelompok.
E. Operasi perkalian. Salah satu pelajaran di MI adalah matematika tentang perkalian. Menurut Gatot (2010:3.52) operasi perkalian dari suatu bilangan dapat diartikan sebagai penjumlahan berulang, untuk mencari hasil dari a × b sama
27
halnya dengan cara menunjukkan penjumlahan
b + b + b + ... sebanyak a
kali. Menurut Endyah (2012: 122) ada beberapa cara yang lebih mudah dan sederhana yang dapat diajarkan kepada siswa, yaitu: 1. Cara pertama Pada bagian pertama ini, bisa mengajarkan berhitung perkalian dengan cara menuliskan rumus-rumus mudah seperti berikut ini. 1×2
=
1+1
=
2
2×2
=
2+2
=
4
3×2
=
4+2
=
6
4×2
=
6+2
=
8
5×2
=
8+2
=
10
6×2
=
10 + 2
=
12
7×2
=
12 + 2
=
14
8×2
=
14 + 2
=
16
9×2
=
16 + 2
=
18
10× 2
=
18 + 2
=
20
Pertama-tama yang harus dilakukan untuk melakukan perkalian menggunakan teknik ini adalah menemukan angka dasar perkaliannya terlebih dahulu. Setelah itu, menambahkannya dengan angka yang sama banyak angka satunya. Misalnya, jika hendak menemukan hasil dari 4 × 2, harus memberitahukan terlebih dahulu keapada anak bahwa angka dasar dari 4 × 2 itu adalah 2. Kemudian, mintalah anak untuk
28
menambahkan angka 2 itu sebanyak 4 kali sehingga akan diketahui bahwa hasil perkalian tersebut adalah 8. 2. Cara kedua Cara yang dapat digunakan untuk mengajarkan anak berhitung perkalian, Sebenarnya cara ini sama dengan cara pertama. Hanya saja, angka dasar yang dipilih adalah angka yang terbesar. Contoh : 6×3 =
6+6+6
=
18
6×4 =
6+6+6+6
=
24
6×5 =
6+6+6+6+6
=
30
3. Cara ketiga Pada bagian ketiga ini, dapat mengajarkan perkalian dalam jumlah yang lebih banyak lagi. Tetapi, pengajaran perkalian ini hanya dapat dilakukan jika anak sudah banyak memiliki pengrtahuan tentang perkalian. Contoh: 12 2 24 4. Cara keempat Berhitung perkalian dengan cara kekmpat ini merupakan cara berhitung yang lebih menyenangkan. Teknik yang digunakan
dalam
pembelajaran ini adalah teknik bercerita atau berdongeng dengan
29
mengangkat sebuah tema dongeng yang menerut anak cukup menarik untuk disimak. Contoh: Pada suatu hari, Arif pergi kehutan untuk berburu. Ia membawa sebuah ketapel lengkap dengan kerikilnya. Kerikil-kerikil itu ia tempatkan pada lima buah kantong plastik. Masing-masing pantong plastik berisi 10 butir kerikil. Berapakan semua jumlah kerikil yang dibawa oleh Arif? Dalam hal ini anak akan diajak untuk menghitung perkalian angka 10 × 5. Setelah menulis angka 5 dan 10. Langkah yang harus dilakukan selanjutnya adalh menggambar plastik sebanyak 5 dan kerikil-kerikilnya yang berjumlah 10. Kemudian minta anak untuk menghitung semua kerikil yang ada didalam kantong plastik Arif. Menurut Arita dan Iskandar (2011: 91) sifat-sifat perkalian pada bilangan cacah adalah sebagai berikut: 1. Sifat tertutup Pada dua bilangan cacah a dan b sembarangan., maka ada sebuah bilangan cacah yang merupakan hasil kali dari a dan b. 2. Sifat komulatif Pada semua bilangan cacah a dan b berlaku a × b = b × a. 3. Sifat asosiatif Pada setiap bilangan cacah a, b, c berlaku (ab) c = a (bc).
30
4. Elemen identitas Bilangan 1 adalah elemen identitas perkalian sehingga pada setiap bilangan cacah a berlaku: 1 × a = a dan a × 1 = a 5. Sifat perkalian dengan bilangan nol Jika a adalah bilangan cacah, maka 0 × a = 0 dan a × 0 = 0 6. Sifat distrbutif perkalian terhadap penjumlahan. Pada setiap bilangan cacah a, b, c berlaku a (b + c) = ab + ac dan (b + c) a = ba + ca Penelitian ini mengggunakan teori Endyah pada cara kedua dan cara ketiga, agar siswa lebih paham dalam memahami konsep-konsep dalam perkalian. Operasi perkalian dijelaskan dengan menggunakan kartu bilangan alat peraga. F.
Materi perkalian yang diajarkan dengan metode STAD Materi
yang
diajarkan
adalah
operasi
perkalian
dengan
menggunakan alat peraga kartu bilangan. Contoh pada gambar 2.2 berikut ini:
1. 2 × 7 =
+
=
Pengubahan dari Symbolik ke Numerik 2×7=
+
=
31
2. Pada suatu hari, Arif pergi kehutan untuk berburu. Ia membawa sebuah ketapel lengkap dengan kerikilnya. Kerikil-kerikil itu ia tempatkan pada tiga buah kantong plastik. Masing-masing pantong plastik berisi 10 butir kerikil. Berapakan semua jumlah kerikil yang dibawa oleh Arif?
+
+
+
+
+
+
+
+
+
=
Pengubahan dari Symbolik ke Numerik
+
+
+
+
+
+
+
+
32
+
=
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran umum Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ma’arif Mangunsari Salatiga yang meliputi: 1. Sejarah berdirinya MI Ma’arif Mangunsari Salatiga. Madrasah Ibtidaiyah Ma‟arif Mangunsari merupakan sebuah lembaga pendidikan yang berada dibawah naungan Lembaga Ma‟arif Cabang Salatiga. Nama sekolah ini berasal dari bahasa arab yang secara bahasa berarti sekolah dasar. Sebagaimana lembaga pendidikan Islam lainnya, MI Ma‟arif Mangunsari memberikan perhatian yang lebih terhadap Pendidikan Agama Islam di samping mata pelajaran umum lainnya Latar belakang dari berdirinya MI Ma‟arif Mangunsari adalah adanya keinginan dan kebutuhan dari masyarakat Mangunsari dan sekitarnya akan adanya sekolah di lingkungan mereka. Pada saat itu, sekolah di daerah tersebut masih sangat sedikit jumlahnya. Melihat fenomena tersebut, beberapa tokoh agama yang mempunyai tanggung jawab dan merasa berkewajiban untuk mempersiapkan generasi muda yang berpengetahuan agama dan umum, berinisiatif untuk memprakarsai berdirinya sebuah lembaga pendidikan Islam. Harapan itu terealisasi dengan berdirinya MI Ma„arif Mangunsari pada tanggal 15 Januari 1969. Pada awal berdirinya, kegiatan belajar mengajar di MI Ma‟arif Mangunsari harus dilaksanakan di rumah-rumah warga karena
33
belum mempunyai bangunan sendiri. Kini, di usianya yang sudah sekitar 44 tahun, MI Ma‟arif Mangunsari telah berkembang menjadi salah satu sekolah yang diminati oleh masyarakat di kota Salatiga. Lembaga ini memandang pendidikan sebagai modal asasi bagi setiap orang dalam menjalani hidup sebagai khalifah fil ardli. Sebagian orang boleh beranggapan bahwa pendidikan bukanlah segala-galanya. Namun, perlu disadari bahwa segala sesuatu berasal dari pendidikan. 2. Struktur organisasi. a. Susunan kepengurusan komite MI Ma‟arif Mangunsari Ketua
: M. Fathur Rahman
Sekretaris
: Yasin
Bendahara
: M. Turis Niagawan, SH
Seksi Pembangunan
: Drs. Susilo Hadi
Seksi Kegiatan
: Drs. Joko Anis S, M. P.dI
Seksi Penggalian Dana
: Sholeh, SE
Seksi Humas
: Fathul Ghufron, S.Pd.I
b. Data Sekolah Nama Madrasah
: MI Ma‟arif Mangunsari
NPSN
: 20328495
NSM
: 111233730008
Alamat Madrasah
: Jl Abdul Syukur No. 3 Cabean Mangunsari Sidomukti Kota Salatiga
Nomer telpon
: 0298 328782/081326158305
34
Status sekolah
: swasta
Nama Yayasan
: Ma‟arif NU
Tahun berdiri
: 1969
Luas tanah
: ±1169 m2
Status tanah
: wakaf
Nomer sertifikat
: SK.126/HGB/67
Akreditasi/tahun
: A/ 2012
Kepala Madrasah
: Siti Rohmini, M. Pd. I.
c. Data Personalia MI Ma‟arif Mangunsari, Sidomukti, Salatiga memiliki 15 orang guru pengajar dan 1 orang karyawan dengan rincian sebagai berikut: Daftar Personalia (Guru dan Karyawan). Lihat tabel 3.1 berikut: Tabel 3.1 Data personalisi No
Nama
NIP
Jabatan
1
Siti Rohmini, M.Pd.I.
197103311993032001
Kepala
2
Yasin
197007212005011004
Guru BS
3
Ismiyati, S.Pd.
197307241998032009
Guru Kls
4
Dra. Nurul Aini
196503132005012001
Guru BS
5
Fathul Ghufron, S.Pd.I.
198208182007101002
Guru Kls
6
Tri Puji Hastuti, S.Ag.
197205162007102003
Guru Kls
7
Siti Nasiroh, S.Ag.
197706012007012030
Guru BS
35
No
Nama
NIP
Jabatan
8
A. Sabiqul Umam, S. Ag.
GTT
Guru BS
9
M. Turis Niagawan, S.H.
GTT
Guru BS
10
Fatkhur Rahman Khabibi
GTT
Guru BS
11
Fauziah, M.Ag.
GTT
Guru Kls
12
Dian Mariani, S.Pd.
GTT
Guru Kls
13
Susriana Wahyu I. L, S.Ag.
GTT
Guru Kls
14
Arifatul Farida, S.Pd.
GTT
Guru Kls
15
Tri Handayani, S.Pd.I.
GTT
Guru Kls
16
Syafiil Abtohi, S.Pd I.
GTT
Guru kls
17
Mahmud
PTT
Penjaga
(sumber: Dokumen MI Ma’arif Mangunsari) Keterangan: Guru Kls
= Guru Kelas
Guru BS
= Guru Bidang study
GTT
= Guru Tidak Tetap Berdasarkan dari data
di atas, diketahui bahwa hampir
seluruh tenaga pengajar di MI Ma‟arif Mangunsari telah mendapatkan titel S1. Hal ini sesuai dengan harapan pemerintah yang menyebutkan bahwa tenaga pengajar di sekolah tingkat dasar minimal lulusan S1.
36
d. Data Siswa MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga merupakan salah satu sekolah yang mempunyai daya tarik cukup besar kepada orang tua untuk menyekolahkan anak mereka di tempat ini. Jumlah siswa yang bersekolah di tempat ini mengalami peningkatan pada tiap tahunnya. Bahkan, kini kelas I-IV telah berubah masing-masing paralel menjadi dua kelas. Tabel 3.2 Rincian jumlah siswa sebagai berikut KELAS
JUMLAH
1A
30
IB
30
IIA
30
IIB
30
IIIA
27
IIIB
27
IVA
19
IVB
19
VA
21
VB
21
VI
16
Jumlah
270
37
3. Visi dan misi. Visi MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga terangkum dalam sebuah kata “CERRIA” yang merupakan singkatan dari cerdas, religius dan berakhlakul karimah. Misi MI Ma‟arif Mangunsari adalah sebagai berikut: “Belajar Enjoy Sepanjang Hayat” a. Menanamkan kesadaran prinsip hidup bersama sepanjang hayat. b. Mengembangkan model pembelajaran yang Enjoy ( Efektif, Nyaman, Jelas, Obyektif dan Islami). c. Memantik potensi dasar siswa secara Multi Kecerdasan. d. Menumbuhkan wawasan patriotisme kebangsaan. e. Mengembangkan pola kehidupan yang menunjang tinggi nilai Islamiyah, budaya lokal yang baik serta nasionalisme. f. Mengembangkan potensi masyarakat peduli pendidikan. g. Mengembangkan tata lingkungan yang mendukung proses pendidikan. 4. Sarana, prasarana dan fasilitas. Luas lahan MI Ma‟arif Mangunsari memang tidak terlalu luas. Walaupun begitu, keterbatasan lahan ini tidak terlalu berpengaruh terhadap aktivitas belajar mengajar. Siswa di sekolah ini masih mempunyai tempat yang cukup untuk belajar sekaligus bermain. Sekolah ini memiliki sarana prasarana dan fasilitas yang sudah cukup lengkap. Sarana dan prasarana itu didapatkan dari
38
pemerintah, dalam hal ini adalah Kementrian Agama dan Dinas Pendidikan Nasional. Adapun sarana prasarana dan fasilitas tersebut adalah sebagai berikut: a. Ruang kepala sekolah b. Ruang guru Di dalam ruangan guru terdapat 14 meja guru dan sepasang meja kursi yang disiapkan untuk menerima tamu. c. Ruang UKS Terdapat sebuah ruang UKS yang terdiri dari 2 tempat tidur, yang dilengkapi dengan berbagai macam obat-obatan dan perlengkapan lainnya. d. Perpustakaan Perpustakaan MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga mempunyai koleksi buku yang cukup banyak dan komplit sehingga sangat menunjang proses belajar mengajar. Koleksi buku yang dimiliki meliputi buku pelajaran, pengetahuan umum, buku tentang keterampilan, agama, dan juga majalah. e. Kantin Kantin terletak di dalam area sekolah dan menyediakan berbagai aneka makanan untuk para siswa.
39
f. Ruang komputer Terdapat ruang komputer yang memiliki 12 buah komputer yang dipakai untuk pembelajaran teknologi informatika. g. Peralatan musik h. Peralatan olahraga Peralatan olahraga yang dimiliki antara lain bola sepak, gawang futsal, net voly, matras dan alat olahraga lainnya. i. Fasilitas internet Fasilitas ini masih terbatas hanya untuk kalangan guru. Adanya
fasilitas
ini
sangat
membantu
guru
untuk
mempersiapkan bahan untuk mengajar. Dengan demikian, guru diharapkan mampu menciptakan suasana kelas yang senantiasa bersemangat dan penuh antusias. j. Fasilitas antar jemput Fasilitas ini bertujuan untuk mengantar dan menjemput siswa yang rumahnya jauh dari sekolah dan siswa yang menginginkannya. 5. Kegiatan ekstrakurikuler Selain kegiatan belajar mengajar di kelas, MI Ma‟arif Mangunsari
juga
mengadakan
berbagai
macam
kegiatan
ekstrakurikuler untuk mengembangkan potensi yang dimiliki siswanya.
Siswa
bebas
40
memilih
kegiatan
sesuai
dengan
keinginannya. Antusias siswa begitu tinggi untuk mengikuti berbagai kegiatan tambahan ini. Kegiatan ekstrakulikuler rutin dilaksanakan pada hari Sabtu. Pengampu kegiatan ekstrakulikuler adalah guru yang berkompeten atau tenaga dari luar yang mempunyai keahlian dalam bidang tersebut. Beberapa kegiatan ekstrakurikuler yang diberikan kepada siswa: a. Pramuka b. Seni tari c. Rebana d. Seni Lukis e. MTQ 6. Prestasi MI Ma‟arif Mangunsari merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam yang mempunyai catatan prestasi banyak. Berbagai prestasi, baik dalam kejuaran mata pelajaran umum, olahraga maupun agama telah diraih MI Ma‟arif Mangunsari. Berbagai raihan prestasi tersebut diantaranya: a. Juara I Olimpiade IPA dan Matematika MI sekota Salatiga 2011 Juara I Pesta Siaga Kecamatan Sidomukti tahun 2011 b. Juara I catur putri PORSENI MI tahun 2011 c. Juara II karate PORSENI MI tahun 2011 d. Juara I tartil putri Pekan Maulid Nabi sekota Salatiga 2012
41
e. Juara III lomba adzan Pekan Maulid Nabi sekota Salatiga 2012 f. Juara III Komite Karate putri tingkat kota Salatiga 2012 g. Juara umum MAPSIUM MI se-Salatiga tahun 2013 h. Juara I adzan MAPSIUM MI se-Salatiga tahun 2013 i. Juara I Tartilul Qur‟an MAPSIUM MI se-Salatiga tahun 2013 j. Juara I pidato MAPSIUM MI se-Salatiga tahun 2013 k. Juara I adzan pekan maulid Nabi se-Sidomukti tahun 2013 l. Juara III khitobah Pekan Maulid Nabi sekota Salatiga 2013 (dokumen MI Ma’arif Mangunsari) 7. Sistem pendidikan a. Model Pendekatan Sebuah pendidikan yang ideal membutuhkan pendidikan holistik untuk mencapai tujuan. Berdasar pandangan itu, siswa dipandang sebagai manusia yang utuh yang mempunyai potensi yang tidak terbatas. Siswa tidak dianggap sebagai obyek pendidikan tetapi subyek pendidikan. Pendekatan humanistik sangat berperan dalam upaya untuk mengoptimalkan potensi siswa. b. Kurikulum Kurikulum
yang dipakai di sekolah ini adalah
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum memuat mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri (Mulyasa, 2008: 50). Mata pelajaran itu meliputi Bahasa
42
Indonesia, IPS, IPA, Matematika, Pendidikan Jasmani Olahraga dan kesehatan, Bahasa Jawa, Pendidikan Kewarganegaraan, Seni Budaya dan Keterampilan, juga mata pelajaran pendidikan agama yang meliputi Fikih, Aqidah Akhlak, Qur‟an Hadis dan juga mata pelajaran Ahlul Sunnah wal Jama‟ah (Ke-NU-an). Pengembangan diri bukan mata pelajaran yang harus di asuh
oleh
guru.
Pengembangan
diri
bertujuan
untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat peserta didik. Pengembangan diri dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikulum. Di MI Ma‟arif Mangunsari pengembangan diri dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler pramuka, seni tari, seni musik, rebana dan MTQ. B. Diskripsi data 1. Validitas Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian. Untuk mengukur validitas, dapat digunakan rumus product moment atau pearson
.
43
Kategori validitas (Sugiyono, 2007): a. valid jika r hitung ≥ 0,3; b. tidak valid jika r hitung < 0,3. r tabel dilihat dari tabel r product moment, dengan α = 0,05. Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS. 2. Reabilitas Reliabilitas adalah keterpercayaan atau konsistensi hasil ukur, yang mengandung makna seberapa tinggi kecermatan pengukuran. Reliabilitas sama dengan konsistensi atau keajekan. Pengukuran reliabilitas menggunakan formula Spearman Brown. Kategori koefisien reliabilitas menurut Guilford adalah sebagai berikut: a. 0,80 < rxx ≤ 1,00
(reliabilitas sangat tinggi);
b. 0,60 < rxx ≤ 0,80
(reliabilitas tinggi);
c. 0,40 < rxx ≤ 0,60
(reliabilitas sedang);
d. 0,20 < rxx ≤ 0,40
(reliabilitas rendah);
e. -1,00 < rxx ≤ 0,20
(reliabilitas sangat tidak rendah atau tidak
reliabel). Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS 16.
44
BAB IV PEMBAHASAN
A. Analisis validitas dan reabilitas instrument a. Hasil uji validitas dan reabilitas pretest Pengujian validitas soal pretest yang digunakan sebagai hasil belajar dilakukan dengan mengkorelasikan skor item dengan skor total. Menggunakan formula Pearson Produck Moment, dan perhitungan yang dilakukan dengan perangkat SPSS versi 16.00. Hasil uji coba dapat dilihat pada Tabel 4.1 dibawah ini. Tabel 4.1 Hasil uji pretest No
Nilai r (hitung)
R (tabel)
keterangan
1
0.657
0.324
Valid
2
0.700
0.324
Valid
3
0.157
0.324
Tidak valid
4
0.691
0.324
Valid
5
0.657
0.324
Valid
6
0.181
0.324
Tidak valid
7
0.657
0.324
Valid
8
0.694
0.324
Valid
9
0.391
0.324
Valid
10
0.657
0.324
Valid
Berdasarkan Tabel 4.1 terlihat bahwa dari 10 soal pretest yang diuji cobakan, diperoleh 8 soal yang termasuk katagori valid dan
45
sebanyak 2 soal dikatakan tidak valid. 2 soal yang tidak valid tersebut tidak digunakan dalam pretest. 8 soal yang valid diuji lagi validitasnya. Hasil analisis validitas dapat dilihat pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 Uji validitas setelah penghapusan No
Nilai r (hitung)
R (tabel)
Keterangan
1
0.657
0.324
Valid
2
0.700
0.324
Valid
3
0.691
0.324
Valid
4
0.657
0.324
Valid
5
0.657
0.324
Valid
6
0.694
0.324
Valid
7
0.391
0.324
Valid
8
0.657
0.324
Valid
Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukkan bahwa 8 item soal pretest. Pengujian reliabilitas dihitung dari 8 item soal yang valid. Hasil analisis reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Reabilitas soal pretest Cronbach's Alpha
N of Items
.708
8
Berdasarkan Tabel 4.3 diperoleh nilai cronbach’s alpha 0,708 yang berarti reliabilitas
item soal matematika tinggi. Berdasarkan
analisis validitas, soal pretest yang akan digunakan adalah soal nomor 1, 2, 3, 4, 5. 46
b. Hasil uji validitas dan reabilitas posttest Pengujian validitas soal posttest yang digunakan sebagai hasil belajar dilakukan dengan mengkorelasikan skor item dengan skor total. Menggunakan formula Pearson Produck Moment, dan perhitungan yang dilakukan dengan perangkat SPSS versi 16.00. Hasil uji coba dapat dilihat pada Tabel 4.4 dibawah ini. Tabel 4.4 Hasil uji coba posttest No
Nilai r (hitung)
R (tabel)
keterangan
1
0.429
0.324
Valid
2
0.622
0.324
Valid
3
0.397
0.324
Valid
4
0.641
0.324
Valid
5
0.483
0.324
Valid
6
0.179
0.324
Tidak Valid
7
0.431
0.324
Valid
8
0.628
0.324
Valid
9
0.497
0.324
Valid
10
0.431
0.324
Valid
Berdasarkan Tabel 4.4terlihat bahwa dari 10 posttest yang diuji cobakan, diperoleh 9 soal yang termasuk katagori valid dan sebanyak 1 soal dikatakan tidak valid tidak digunakan dalam posttest. 9 soal yang valid diuji lagi validitasnya. Hasil analisis validitas dapat dilihat pada Tabel 4.5
47
Tabel 4.5 Uji validitas setelah penghapusan No
Nilai r (hitung)
R (tabel)
keterangan
1
0.429
0.324
Valid
2
0.622
0.324
Valid
3
0.397
0.324
Valid
4
0.641
0.324
Valid
5
0.483
0.324
Valid
6
0.431
0.324
Valid
7
0.628
0.324
Valid
8
0.497
0.324
Valid
9
0.431
0.324
Valid
Berdasarkan Tabel 4.5 menunjukkan bahwa 9 item soal posttest valid. Pengujian reliabilitas dihitung dari 9 item soal yang valid. Hasil analisis reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 4.6 Tabel 4.6 Reabilitas soal posttest Cronbach's Alpha
N of Items
.569
9
Berdasarkan Tabel 4.6 diperoleh nilai cronbach’s alpha 0.569 yang berarti reliabilitas item soal matematika sedang. Berdasarkan analisis validitas, soal posttest yang akan digunakan adalah soal no 1, 2, 3, 4, 5.
48
c. Hasil uji validitas dan reabilitas angket Tabel 4.7 Hasil uji coba angket No
Nilai r (hitung)
R (tabel)
keterangan
1
0
0.324
Tidak valid
2
0
0.324
Tidak valid
3
0.401
0.324
valid
4
0.833
0.324
valid
5
0.833
0.324
valid
6
0.833
0.324
valid
7
0.621
0.324
valid
8
0.496
0.324
valid
9
0.587
0.324
valid
10
0.833
0.324
valid
11
0.681
0.324
valid
12
0.267
0.324
Tidak valid
13
0.740
0.324
valid
14
0.647
0.324
valid
15
0.376
0.324
valid
16
0.555
0.324
valid
17
0.294
0.324
Tidak valid
18
0.425
0.324
valid
19
0.587
0.324
valid
20
0.512
0.324
valid
Berdasarkan Tabel 4.7 terlihat bahwa dari 20 angket yang diuji cobakan, diperoleh 16 angket yang termasuk katagori valid dan sebanyak 4 angket dikatakan tidak valid, angket yang tidak valid maka tidak akan digunakan dalam pengisian angket.16 angket yang valid diuji lagi validitasnya. Hasil analisis validitas dapat dilihat pada Tabel 4.8
49
Tabel 4.8 Uji validitas setelah penghapusan No
Nilai r (hitung)
R (tabel)
keterangan
1
0.401
0.324
valid
2
0.833
0.324
valid
3
0.833
0.324
valid
4
0.833
0.324
valid
5
0.621
0.324
valid
6
0.496
0.324
valid
7
0.587
0.324
valid
8
0.833
0.324
valid
9
0.681
0.324
valid
10
0.740
0.324
valid
11
0.647
0.324
valid
12
0.376
0.324
valid
13
0.555
0.324
valid
14
0.425
0.324
valid
15
0.587
0.324
valid
16
0.512
0.324
valid
Berdasarkan Tabel 4.8 menunjukkan bahwa 16 angket valid. Pengujian reliabilitas dihitung dari 16 angket yang valid. Hasil analisis reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 4.9. Tabel 4.9 Reabilitas angket Cronbach's Alpha
N of Items
.839
16
50
Berdasarkan Tabel 4.9 diperoleh nilai cronbach’s alpha 0,839 yang berarti reliabilitas angket sangat tinggi matematika sangat tinggi. Berdasarkan analisis validitas, angket yang akan digunakan adalah nomor 1,2,3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 B. Analisis data Penelitian ini menggunakan nilai pretest untuk mengetahui keadaan awal kedua kelas. Perhitungan dengan menggunakan independent t test yang sebelumnya diuji normalitas. Perhitungan dan pengujian dengan menggunakan SPSS versi 16.00. a. Uji Normalitas pretest Uji normalitas dapat dilihat pada tabel 4.10 Tabel 4.10 Uji Normalitas Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Kolmogorov-Smirnova
Nilai
Statistic
Df
Sig.
.101
54
.200*
Berdasarkan Tabel 4.10 nilai Test of Normality terlihat signifikan = 0,200 > 0,05 maka variabel berdistribusi normal. Hal
51
tersebut menunjukkan bahwa data nilai perkalian kelas III MI Ma‟arif Mangunsari berdistribusi normal. b. Uji normalitas posttest Tabel 4.11 Uji normalitas posttest Kelas eksperimen dan kelas kontrol Kolmogorov-Smirnova
Nilai
Statistic
Df
Sig.
.146
54
.006*
Berdasarkan Tabel 4.11 nilai Test of Normality terlihat signifikan = 0,006 > 0,05 maka variabel berdistribusi tidak normal. Hal tersebut menunjukkan bahwa data nilai perkalian kelas III MI Ma‟arif Mangunsari berdistribusi tidak normal. c. Angket Tabel 4.12 Nilai angket No 1
Nama siswa Aditya Rangga Saputra
Nilai angket 8
2
Amanda Putri Febriyani
9
3
Asiyah Nurjanah
10
4
Auliya Nur Hazizah
9
5
Damar Muhammad F
9
6
Diah Ayu Trinabila
10
7
Dian Martha Putri A
10
8
Difrans Perdana R
8
9
Hafshoh Azzahra
10
52
No
Nama siswa
Nilai angket
10
Hening Dian Suci
9
11
Intan Nur Fitriani
8
12
Isna Fanni Ikrima
10
13
Mas Said Desta Patriaka
8
14
Maulana Raffi Saputra
10
15
Muhammad Fahrudin
9
16
Muhammad Anam K
10
17
Naufal Ediria
9
18
Naufal Rifqi Firdaus
8
19
Nur Fatmah
10
20
Nur Tyas Martani
10
21
Reffaldo Nayaka Syawal Berradi
9
22
Salma Az Zahra
10
23
Savita Nur Afni
9
24
Shandy Arsya Aleika
10
25
Slamet Prasetyo
9
26
Yoganata Firman Maulana
9
27
Zaki Renal Putra Pratama
10
Nilai total
250
Rumus
Keterangan P : presentase
F : Frekuensi
N : jumlah siswa
P=
x 100% = 89% Dilihat dari hasil angket tabel 4.11 dapat disimpulkan bahwa
keberhasilan dari pelajaran efektifitas penerapan metode STAD
53
dengan alat peraga kartu bilangan terhadap konsep perkalian adalah 89%. d. Lembar observasi Fungsi dari lembar observasi adalah untuk mengobservasi dan
mengukur
tingkat
keberhasilan
atau
kecapaian
tujuan
pembelajaran pada kegiatan belajar mengajar di kelas. Tabel 4.13 Nilai lembar observasi siswa No
Soal observasi
Nilai
1
Siswa berdo‟a bersama-sama
80
2
Siswa mendapat motivasi untuk belajar
75
3
Siswa memberi jawaban tentang perkalian yang diketahui
75
4
Siswa aktif dalam pembagian kelompok
90
5
Siswa dibagi menjadi 4 kelompok
80
6
Setiap kelompok diberi 2 pak macam kartu
80
7
Siswa memperhatikan penjelasan dari guru
80
8
Siswa paham terhadap konsep opersi perkalian
60
9
Siswa dapat mengerjakan perkalian dengan simbolik
75
10
Siswa dapat mengubah dari bentuk simbolik ke numeric
80
11
Siswa aktif dan kreatif dalam kelompok
75
12
Siswa dapat bertanaya teman satu dengan teman lainnya
90
13
Siswa dapat mengubah dari bentuk simbolik ke numeric
85
14
Kelompok yang hasilnya paling bagus akan mendapat
89
hadiah Jumlah
1114
54
P= P=
= 79,57 Dilihat dari tabel 4.13 maka bisa disimpulkan hasil lembar
observasi siswa adalah dengan nilai 79,57 maka nilai tersebut adalah baik. Tabel 4.14 Lembar observasi guru No
Soal observasi
Nilai
1
Guru mengajak siswa untuk berdo‟a
70
2
Guru memberi motivasi kepada siswa untuk belajar
80
3
Guru bertanya kepada siswa tentang operasi perkalian
75
4
Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok
75
5
Guru membagi siswa 2 macam kartu, 1 pak kartu pertanyaan
80
dan 1 pak kartu berupa jawaban 6
Guru menjelaskan siswa konsep perkalian
80
7
Guru memberi soal pada siswa didepan
70
8
Guru member contoh cara bermain alat peraga kartu bilangan
75
9
Guru memberikan soal-soal perkalian dan dikerjakan
80
menggunakan alat peraga kartu bilangan 10
Guru melihat keaktifan siswa
80
11
Guru melihat kekreatifan siswa
80
12
Guru memberikan soal-soal perkalian
80
13
Guru memberikan hadiah pada kelompok yang nilanya paling
75
bagus Jumlah
1000
55
P= P=
= 76,92 Dilihat dari tabel 4.14 maka dapat disimpulkan cara
mengajar termasuk dalam kategori 4 yaitu baik C. Analisis hasil penelitian Pengujian hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan non parametric dengan Mann Whitneyyang bertujuan untuk melihat perbedaan hasil belajar matematika pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Definisi H0 adalah tidak ada perbedaan, dan H1 adalah ada perbedaan. Tabel 4.15 Test statistic Nilai
Kelas
54
54
Mean
79.3519
1.5000
Std. deviation
1.2210E1
.50469
absolute
.146
.339
Positive
.146
.339
Negative
-142
-.339
Kolmogorov-Smirnov z
1.069
2.492
Asymp. Sig. (2-tailed)
.203
.000
N Normal parameters
Most extreme differences
56
Berdasarkan Tabel 4.15, terlihat bahwa kelas eksperimen dan kelas control berjumlah 54 siswa. Nilai signifikan sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini berarti H0 ditolak dan menerima H1, yaitu rataan kedua sampel berbeda.Artinya kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai hasil belajar yang berbeda terhadap pelajaran perkalian D. Pembahasan hasil penilitian Tujuan pembelajaran ini adalah untuk mengetahui efektifitas metode STAD dengan alat perga kartu bilangan terhadap operasi perkalian siswa kelas III MI Ma‟ari Mangunsari Salatiga. Hasil pembelajaran dipengaruhi oleh pelaksanaan pembelajaran, sehingga diperlukan analisis pelaksanaan untuk menjelaskan tingkat keberhasilan pembelajaran. Penelitian dapat tercapai tujuannya jika hasil belajar (pretest) siswa kelas IIIA dan IIIB mempunyai kemampuan awal yang sama. Berdasarkan analisis sebelum diberi perlakuan, didapat nilai signifikan 0,20 > 0,05 yang artinya rataan kedua kelas sama. Berdasarkan pretest yang sudah di berikan pada siswa , diperoleh rata – rata pada kelas IIIA adalah 60 dan pada kelas IIIB adalah 61,37. Kelas IIIB memiliki rata–rata lebih tinggi dari kelas IIIA. Perbedaan rata–rata kedua kelas tidak signifikan, hanya 1,37. Hal ini berarti kedua kelas mempunyai kemampuan awal yang sama sebelum diberi perlakuan. Perlakuan kelas eksperimen yaitu kelas IIIB dengan menggunakan metode STAD dengan alat peraga kartu bilanagn dan kelas IIIA dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Kedua kelas diberikan
57
posttest setelah perlakuan yang bertujuan untuk melihat efektifitas metode STAD melalui alat peraga kartu bilangan terhadap konsep perkalian. Pembelajaran dengan metode STAD melalui alat peraga kartu bilangan dikatakan efektif digunakan dalam konsep operasi perkalian jika nilai rata–rata hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode STAD melalui alat peraga kartu bilangan berbeda dari nilai rata–rata hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan metode konvensional. Berdasarkan analisis nilai posttest dengan perhitungan menggunakan non parametric dengan Mann Whitney, diperoleh nilai sig 0,006 < 0,05 yang berarti rataan kedua kelas berbeda. Berdasarkan posttest yang telah diberikan kepada siswa diperoleh rata-rata pada kelas yang diajarkan metode STAD dengan alat peraga kartu bilangan yaitu 88,88 lebih tinggi dari pada kelas yang diajarkan dengan metode konvensional yaitu 69,81. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar kelas yang diajarkan menggunakan metode STAD dengan alat peraga kartu bilangan lebih baik dari pada hasil kelas yang diajarkan dengan metode konvensional,hal tersebut dapat terjadi karena dalam pembelajaran dengan metode STAD dengan alat peraga kartu bilangan, siswa diberi kebebasan untuk mengkontruksi sendiri kemampuan pemahaman konsepnya. Seperti pendapat Soemosasmito dalam Trianto (2009: 20) persyaratan utama kefektifan pengajaran adalah mengembangkan suasana belajar yang akrab dan positif, mengembangkan struktur kelas yang pelaksanaan tugas yang tinggi diantara siswa. Siswa sendiri yang aktif mencari apa yang mereka pelajari. Pada kegiatan pembelajaran menggunakan
58
metode STAD dengan alat peraga kartu bilangan, siswa tidak hanya belajar secara individual tetapi mereka berinteraksi dengan siswa–siswa lain dengan cara belajar dalam tim, seperti menurut Rusman (2011:2015) siswa belajar dalam tim (kelompok) masing-masing yang telah dibentuk, guru menyiapkan lembaran kerja sebagai pedoman kerja, sehingga semua anggota menguasai dan masing-masing memberikan kontribusi. Selama tim bekerja, guru melakukan pengamatan, memberikan bimbingan, dorongan dan bantuan bila diperlukan. Kerja tim ini merupakan ciri terpenting dari STAD. sehingga dapat disimpulkan bahwa metode STAD dengan alat peraga kartu bilangan efektif digunakan untuk pembelajaran di kelas III MI.. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan “metode STAD dengan alat peraga kartu bilangan efektif digunakan pada materi operasi perkalian siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ma‟arif Mangunsari Salatiga” diterima.
.
59
BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasanyang telah diuraikan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa metode STAD dengan alat peraga kartu bilangan efektif digunakan dalam pembelajaran operasi perkalian di kelas III Madrash Ibtidaiyah (MI) Ma‟aif Mangunsari Salatiga. Hal ini terlihat dari hasil pembelajran yang telah di uji t hasilnya signifikannya dalah 0.20 > 0.05.Serta rata-rata hasil belajar kelas yang menggunakan metode STAD dengan alat peraga kartu bilangan sebesar 88.88dan kelas yang belajar menggunakan konvensional sebesar 69.81. B. Saran Berdasarkan hari penelitian yang telah diperoleh maka saran yang dapat diajukan oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Kepala sekolah selaku pemimpin di sekolah dapat mendukung maupun memfasilitasi dalam efektifitas penerapan metode STAD dengan alat peraga kartu bilangan dalam operasi perkalian kelas III. 2. Guru hendaknya menerapkan metode STAD dengan alat peraga kartu bilangan. 3. Siswa terbukti lebih berkonsentrasi belajar menggunakan metode STAD dengan alat peraga kartu bilangan terhadap operasi perkalian kelas III, meningkatkatkan kerjasama teman dan lebih tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan guru. 60
DAFTAR PUSTAKA Daryanto. 2012. Media Pembelajaran: Satu nusa: Bandung Sukandarrumidi. 2004. Metodologi Penelitian: Gadjah Mada University Press: Yogyakarta. Sudono, Anggani. 2006. Sumber belajar dan ppermainan pendidikan usia dini: Grasindo: Jakarta Purwadarminta, W. J. S. 2006. Kamus umum bahasa Indonesia edisi ke-3. Jakarta: Balai pustaka Roestiyah, N. K. 1986. Masalah-masalah ilmu keguruan. PT bina Aksara. Jakarta Murniati, Endyah. 2012. Mengajar matematika dengan fun. Mentari pustaka. Yogyakarta Santrock, John W. 2008. Perkembangan anak jilid 1. Jakarta: Erlangga Trianto. 2009. Mendesain model pembelajaran inovatif_frogesif. Jakarta: Kencana. Sriyono. 1992. Teknik belajar mengajar dalam CBSA. Jakarta. PT Melton Putra. Hamalik, Oemar. 1982. Metoda belajar dan kesulitan-kesulitan belajar. Bandung. Tarsito Muhsetyo, Gatot.2012. Pembelajaran Matematika SD. Tanggerang Selatan. Universitas Terbuka Slavin, Robert E. 2009. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung. Nusa Media. Martono, Nanang. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Analisis isi dan analisis data sekunder. Jakarta. PT RajaGrafindo Persada. Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Paktik. Jakarta. Rineka Cipta. Sugiyono. 2006. Metode Penelitian pendidikan. Bandung. Alfabeta. Sudjana. 2010. Pengertian dan Tujuan Alat Peraga. http://pengertiandantujuanalatperaga.com, diakses 5 april 2013.
Faizal. 2010. Pengertian dan Tujuan Alat Peraga. http://pengertiandantujuanalatperaga.com, diakses 5 april 2013. Kusya, Wijaya. 1994. Pengertian dan Tujuan Alat Peraga. http://pengertiandantujuanalatperaga.com, diakses 5 april 2013. Nasution. 1994. Pengertian dan Tujuan Alat Peraga. http://pengertiandantujuanalatperaga.com, diakses 5 april 2013. Suhardi. 1978. Pengertian dan Tujuan Alat Peraga. http://pengertiandantujuanalatperaga.com, diakses 5 april 2013. Hamzah, Amar. 1981. Pengertian dan Tujuan Alat Peraga. http://pengertiandantujuanalatperaga.com, diakses 5 april 2013.
Susanto. 2013. Pengertian Efektifitas. http://pengertianefektifitas.com, diakses 14 april 2013.
Agung. 2013. Pengertian Efektifitas. http://pengertianefektifitas.com, diakses 14 april 2013
Lampiran 1 LEMBAR OBSERVASI GURU No
Fase
STAD
Indikator
Kompetensi
Nilai 1 2 3 4 5
1
Kegiatan
Penyampaian
Tujuan
awal
tujuan dan
dan
motivasi
motivasi
Kegiatan inti
2.1Pembagian kelompok
dari guru
untuk
1.3 Guru bertanya kepada siswa
Guru membagi
tentang operasi perkalian. 2.1 Guru membegi siswa menjadi 4 kelompok 2.3 guru mebagi siswa 2 macam
menjadi
kartu, 1pak kartu pertanyaan
beberapa
dan 1 pak kartu berupa
kelompok
jawaban.
Siswa mengetah ui konsep perkalian
2.3 Alat
1.2 Guru memberi motivasi kepada siswa untuk belajar
siswa
2.2 presentasi
berdo‟a
siswa
belajar 2
1.1 guru mengajak siswa untuk
Siswa
2.1 guru menjelaskan konsep perkalian 2.2 guru member soal pada siswa didepan 2.1 guru memeri contoh cara
peraga
dapat
bermain alat peraga kartu
kartu
mengubah
bilangan
bilangan
dari
2.2 Guru memberikan soal-soal
bentuk
perkalian dan dikerjakan
simbolik
menggunakan alat peraga
ke
kartu bilangan
numerrik 2.4 Kegiatan
Dapat
belajar
bekerja
dalam tim
sama dengan teman
2.1 guru meliahat keaktifan siswa 2.2 guru melihat kekratifan siswa
Jml
No
Fase
STAD
Indikator
Kompetensi
Nilai 1 2 3 4 5
3
Kegiatan akhir
3.1 Kuis (evaluasi)
Pemaham an siswa
Guru memberikan soal-soal perkalian
konsep perkalian 3.2 Prestasi tim
Pemberian
Guru memberikan hadiah pada
hadiah
kelompok yang nilainya paling
pada
bagus
kelompok Jumlah
Keterangan: 1. Jelek
: < 45
2. Kurang
: 45 – 55
3. Cukup
: 56 – 67
4. Baik
: 68 – 79
5. Sangat baik
: 80 - 100
Jml
Lampiran 2 LEMBAR OBSERVASI GURU No
Fase
STAD
Indikator
Kompetensi
Nilai
Jml
1 2 3 4 5 1
Kegiatan
Penyampaian
Tujuan
awal
tujuan dan
dan
motivasi
motivasi
Kegiatan inti
2.1Pembagian kelompok
untuk
1.3 Guru bertanya kepada siswa
membagi siswa
2.2 presentasi dari guru
2.3 guru mebagi siswa 2 macam
dan 1 pak kartu berupa
kelompok
jawaban.
perkalian Siswa
v
menjadi 4 kelompok
beberapa
mengetah
v
2.1 Guru membegi siswa
kartu, 1pak kartu pertanyaan
Siswa
v
tentang operasi perkalian.
menjadi
ui konsep
2.3 Alat
1.2 Guru memberi motivasi kepada siswa untuk belajar
Guru
v
berdo‟a
siswa
belajar 2
1.1 guru mengajak siswa untuk
2.1 guru menjelaskan konsep
v
v
perkalian 2.2 guru member soal pada
v
siswa didepan 2.1 guru memeri contoh cara
peraga
dapat
bermain alat peraga kartu
kartu
mengubah
bilangan
bilangan
dari
2.2 Guru memberikan soal-soal
bentuk
perkalian dan dikerjakan
simbolik
menggunakan alat peraga
ke
kartu bilangan
v
v
numerrik 2.4 Kegiatan
Dapat
belajar
bekerja
dalam tim
sama dengan teman
2.1 guru meliahat keaktifan
v
siswa 2.2 guru melihat kekratifan siswa
v
No
Fase
STAD
Indikator
Kompetensi
Nilai
Jml
1 2 3 4 5 3
Kegiatan
3.1 Kuis
akhir
(evaluasi)
Pemaham an siswa
Guru memberikan soal-soal
v
perkalian
konsep perkalian 3.2 Prestasi tim
Pemberian
Guru memberikan hadiah pada
hadiah
kelompok yang nilainya paling
pada
bagus
v
kelompok Jumlah
998
Keterangan: 1. Jelek
: < 45
2. Kurang
: 45 – 55
3. Cukup
: 56 – 67
4. Baik
: 68 – 79
5. Sangat baik
: 80 – 100
Rata-rata = =76,76 Maka cara guru mengajar menggunakan metode STAD baik dengan 76,76
Lampiran 3 LEMBAR OBSERVASI SISWA No
Frase
Metode STAD
Indikator
kompetensi
Nilai 1
1
Kegiatan
Penyampaian
Tujuan dan
awal
tujuan dan
motivasi siswa
motivasi
untuk belajar
1.1 siswa berdoa bersama-sama. 1.2 Siswa mendapat motivasi untuk belajar. 1.3 siswa membri jawaban tentang perkalian yang diketahui
2
Kegiatan inti
2.1Pembagian kelompok
Guru membagi
2.1 siswa aktif
siswa menjadi
dalam
beberapa
pembagian
kelompok
kelompok 2.2 Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok. 2.3 setiap kelompok diberi 2 pak macam kartu
2.2 Presentasi
Siswa mengetahui
dari guru.
konsep perkaalian
2.1 siswa memperhatikan penjelasan dari guru. 2.2 Siwa paham terhadap konsep perkalian
2 3 4
Jumlah 5
No
Frase
Metode STAD
Indikator
kompetensi
Nilai 1
2.3 Alat peraga
Siswa dapat
2.1 Dapat
kartu
mengubah dari
mengerjakan
bilangan
bentuk simbolik
perkalian
ke numeric
dengan simbolik 2.2 dapat mengubah dari bentuk simbolik ke numerik
2.4 Kegiatan belajar
Dapat bekerjasam
2.1 siswa aktif dan
dengan teman
kreatif dalam
dalam tim
kelompok 2.2 siswa dapat bertanya teman satu dengan teman lainnya
3
Kegiatan
3.1 kuis
Pemahan siswa
Akhir
(evaluaisi)
konsep perkalian
3.1 Siswa dapat mengubah dari bentuk simbolik ke numerik
3.2 Prestasi tim
Pemberian hadiah
3.1 Kelompok yang
pada kelompok
hasilnya paling bagus akan mendapat hadiah
Keterangan: 1.
Jelek
: < 45
4.
Kurang
: 45 – 55
5.
Cukup
: 56 – 67
6.
Baik
: 68 – 79
7.
Sangat baik
: 80 - 100
2 3 4
Jumlah 5
Lampiran 4 LEMBAR OBSERVASI SISWA No
Frase
Metode STAD
Indikator
kompetensi
Nilai 1
1
Kegiatan
Penyampaian
Tujuan dan
awal
tujuan dan
motivasi siswa
motivasi
untuk belajar
1.2 siswa berdoa
Jumlah
2 3 4
5
v
bersama-sama. 1.2 Siswa mendapat
v
motivasi untuk belajar. 1.3 siswa membri
v
jawaban tentang perkalian yang diketahui 2
Kegiatan inti
2.1Pembagian kelompok
Guru membagi
2.1 siswa aktif
siswa menjadi
dalam
beberapa
pembagian
kelompok
kelompok
v
2.2 Guru membagi
v
siswa menjadi 4 kelompok. 2.3 setiap kelompok
v
diberi 2 pak macam kartu 2.2 Presentasi
Siswa mengetahui
dari guru.
konsep perkaalian
2.1 siswa
v
memperhatikan penjelasan dari guru. 2.2 Siwa paham terhadap konsep perkalian
v
No
Frase
Metode STAD
Indikator
kompetensi
Nilai 1
2.3 Alat peraga
Siswa dapat
2.1 Dapat
kartu
mengubah dari
mengerjakan
bilangan
bentuk simbolik
perkalian
ke numeric
dengan simbolik 2.2 dapat mengubah
Jumlah
2 3 4
5
v
v
dari bentuk simbolik ke numerik 2.4 Kegiatan belajar
Dapat bekerjasam
2.1 siswa aktif dan
dengan teman
v
kreatif dalam
dalam tim
kelompok v
2.2 siswa dapat bertanya teman satu dengan teman lainnya 3
Kegiatan
3.1 kuis
Pemahan siswa
Akhir
(evaluaisi)
konsep perkalian
3.1 Siswa dapat
v
mengubah dari bentuk simbolik ke numerik
3.2 Prestasi tim
Pemberian hadiah
3.1 Kelompok yang
pada kelompok
hasilnya paling bagus akan mendapat hadiah
Keterangan: 1.
Jelek
: < 45
2. Kurang
: 45 – 55
3. Cukup
: 56 – 67
4. Baik
: 68 – 79
5.
Sangat baik
: 80 - 100
v
Rata = = 76,78
Maka rata-rata dari lembar observasi siswa adalah baik yaitu 76,78
Lampiran 5 PETUNJUK PENGISIAN ANGKET 1. Bacalah setiap pertanyaan dengan baik dan teliti 2. Jawablah pertanyaan dibawah ini sesuai dengan keadaan yang sebenarbenarnya sehingga diharapkan dapat membantu dalam perolehan data yang valid. 3.
Berilah tanda (chek list) untuk menjawab pertanyaan. Jawablah dengan sejujurnya, karena tidak berpengaruh pada nilai anda. Daftar identitas responden
Nama
: ……………………………………………………………
Kelas
: ……………………………………………………………
No
Pertanyaan
Jawaban Ya
1
Saya senang belajar dengan menggunakan metode STAD dengan alat peraga kartu bilangan.
2
Belajar menggunakan metode STAD dengan alat peraga kartu bilangan menarik buat saya.
3
Saya banyak berdiskusi dengan teman sekolompok saya .
4
Saya banyak bertanya kepada teman saya apa bila ada yang belum saya ketahui.
5
Saya dapat belajar aktif dalam pejaran menggunakan metode STAD dengan alat peraga kartu bilangan.
6
Saya dapat belajar dengan kreatif menggunakan metode STAD dengan alat peraga kartu bilangan.
7
Saya dapat mengubah dari bentuk simbolik ke bentuk numerik.
8
Belajar menggunakan metode STAD dengan alat peraga kartu bilangan bisa membuat saya paham tentang konsep perkalian.
9
Saya dapat mengerjakan 3 x 4 dengan konsep perkalian
10
Belajar menggunakan metode STAD dengan alat peraga kartu bilangan membuat saya mendapatkan nilai yang bagus.
Jumlah
Tidak
Keterangan: Ya
:1
Tidak : 0
Rumus
Keterangan P : presentase F : Frekuensi N : jumlah siswa
Lampiran 6 Nilai angket No
Nama siswa
Angket
Jumlah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
Aditya Rangga Saputra
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
8
2
Amanda Putri Febriyani
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
9
3
Asiyah Nurjanah
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
4
Auliya Nur Hazizah
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
9
5
Damar Muhammad F
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
9
6
Diah Ayu Trinabila
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
7
Dian Martha Putri A
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
8
Difrans Perdana R
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
8
9
Hafshoh Azzahra
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
10
Hening Dian Suci
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
9
11
Intan Nur Fitriani
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
8
12
Isna Fanni Ikrima
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
13
Mas Said Desta Patriaka
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
8
14
Maulana Raffi Saputra
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
15
Muhammad Fahrudin
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
9
16
Muhammad Anam K
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
17
Naufal Ediria
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
9
18
Naufal Rifqi Firdaus
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
8
19
Nur Fatmah
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
20
Nur Tyas Martani
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
21
Reffaldo Nayaka Syawal Berradi
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
9
22
Salma Az Zahra
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
23
Savita Nur Afni
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
9
24
Shandy Arsya Aleika
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
25
Slamet Prasetyo
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
9
26
Yoganata Firman Maulana
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
9
27
Zaki Renal Putra Pratama
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
Jumlah
250
= 89%
Lampiran 7 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah
: MI Ma‟arif Mangunsari
Pelajaran
: Matematika
Kelas/semester
: 3 (Tiga) / 2 (Dua)
Waktu
: 2 X 35 menit
I.
STANDAR KOMPETENSI Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka.
II.
KOMPETENSI DASAR Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian bilangan tiga angka.
III.
TUJUAN PEMBELAJARAN Siswa dapat memahami konsep perkalian bilangan
IV.
KARAKTER SISWA YANG DIHARAPKAN 1. Disiplin ( Discipline ) 2. Tekun ( diligence ) 3. Tanggung jawab ( responsibility ) 4. Ketelitian ( carefulness)
V.
MATERI POKOK Konsep perkalian
VI.
METODE PEMBELAJARAN Metode konvensionaL.
VII.
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN A. Kegiatan awal Apresepsi
Mengisi daftar kelas, berdo‟a , mempersiapkan materi ajar.
Memotivasi siswa untuk mengeluarkan pendapat.
Mengajukan beberapa pertanyaan yang menyangkut tentang perkalian.
B. Kegiatan inti. a. Eksplorasi
Guru menjelaskan pengertian konsep perkalian
b. Elaborasi
Guru menjelaskan konsep perkalian dengan ceramah
Guru memberikan contoh didepan dan dijawab oleh salah satu siswa
Siswa diberi tugas untuk mengerjakan soal-soal.
c. Konfirmasi.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila ada yang belum jelas.
Guru memberikan soal-soal posttest kepada siswa untuk mengukur kemampuan siswa.
C. Kegiatan akhir a. Guru membahas tugas-tugas yang diberikan kepada siswa b. Guru dan siswa menyimpulkan bersam-sama. VIII. ALAT DAN SUMBER BELAJAR a. Alat
Pensil
Buku
b. Sumber Belajar
Buku matematika kelas 3
Lampiran 8 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah
: MI Ma‟arif Mangunsari
Pelajaran
: Matematika
Kelas/semester
: 3 (Tiga) / 2 (Dua)
Waktu
: 2 X 35 menit
IX.
STANDAR KOMPETENSI Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka.
X.
KOMPETENSI DASAR Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian bilangan tiga angka.
XI.
TUJUAN PEMBELAJARAN Siswa dapat memahami konsep perkalian bilangan
XII.
KARAKTER SISWA YANG DIHARAPKAN 5. Disiplin ( Discipline ) 6. Tekun ( diligence ) 7. Tanggung jawab ( responsibility ) 8. Ketelitian ( carefulness) 9. Kerja sama ( Cooperation ) 10. Toleransi ( Tolerance ) 11. Percaya diri ( Confidence ) 12. Keberanian ( Bravery
XIII. MATERI POKOK Konsep perkalian XIV. METODE PEMBELAJARAN Student team achievement divisions (STAD)
XV.
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN D. Kegiatan awal Apresepsi
Mengisi daftar kelas, berdo‟a , mempersiapkan materi ajar, model dan alat peraga.
Memotivasi siswa untuk mengeluarkan pendapat.
Mengajukan beberapa pertanyaan yang menyangkut tentang perkalian.
E. Kegiatan inti. d. Eksplorasi
Guru menjelaskan pengertian konsep perklian
Guru menjelaskan ketentuan metode STAD.
Guru menjelaskan cara bermain kartu bilangan
e. Elaborasi
Guru mebagi siswa menjadi 4 kelompok.
Setiap kelompok terdiri dari 7 anak
Setiap kelompok diberi 2 pak macam kartu, 1 pak kartu pertanyaan yaitu angka 1 sampai 10 dan 1 pak merupakan kartu jawaban yang terdiri dari 11 sampai 50.
Guru menjelaskan konsep perkalian dengan menggunakan kartu bilangan, yang mengubah dari bentuk simbol ke bentuk numerik.
Guru memberikan contoh didepan dan siswa menirukan di dalam kelompok maasing-masing.
Siswa diberi tugas untuk mengerjakan soal-soal sesuai kelompok masing-masing dengan menggunakan kartu bilangan.
f. Konfirmasi.
Lampiran 9 SOAL-SOAL PRETEST
1. 2 × 3 = 2. 4 × 9 = 3. Berapakah hasil perkalian dari 3 × 3 ? 4. Andi makan obat 3 kali sehari. Setiap minum andi meminum 4 obat. Berapa obat yang diminum Andi? 5. 7 × 4 =
Lampiran 10 KUNCI JAWABAN PRETEST
+
1. 2 x 3 =
=
Pengubahan dari Symbolik ke Numerik +
=
2x3=
2. 4 x 9 = +
+
+
=
Pengubahan dari Symbolik ke Numerik
4x9=
+
+
+
3. Berapakah hasil perkalian dari 3 × 3 ? +
+
Pengubahan dari Symbolik ke Numerik
=
=
Berapakah hasil perkalian dari 3 × 3 ?
+
+
=
4. Andi makan obat 3 kali sehari. Setiap minum andi meminum 4 obat. Berapa obat yang diminum Andi?
+
+
=
Pengubahan dari Symbolik ke Numerik
+
+
=
5. 7 x 4 = +
+
+
=
+
+
+
Pengubahan dari Symbolik ke Numerik
7x4=
+
+
+
=
+
+
Keterangan: bila jawaban hanya bisa konsepnya saja maka nilai yang didapat adalah 5, dan jika jawaban bisa konsepnya beserta pengubahan dari simbolik ke numerik maka nilanya 8, dan jika semuanya benar maka mendapat nilai 10
+
Lampiran 11 Hasil belajar kelas pretest kelas kontrol
No
Nama siswa
Nilai
1
Adam Eka Bagus Prasetya
41
2
Alif Nur Ahmad Farhan
67
3
Alya Clarista Setyawan
69
4
Alysha Clarinta Setyawan
54
5
Ananda Muhammad
61
6
Arika Himatul Ulya
60
7
Aulia Fiddina
60
8
Axelle Tauran Taqi
69
9
Bayu Novianto
59
10
Dea Anggraini Tisna
60
11
Denis Anggi Safitri
60
12
Dimas Mei Pratama
60
13
Elinda Maulani Trisakti
70
14
Evilia Kusumaningrum
50
15
Fery Hermawan
50
16
Hanum Nur Faizah
70
17
Isna Amalia
50
18
Lestari Putriku Sekar Melati
50
19
M. Ivan Rizki Saputra
50
20
M. Luthfi Kamaludin Najmy
60
21
M. Riski Nurfitrian
80
22
Martono
60
23
Muhammad Atha Fauzan
80
24
Rahmat Basuki
70
25
Ririn Desma Putri
50
26
Robby Putra Yahya
60
27
Yelfyan Genta Putra
50 Jumlah
1620
Nilai rata-rata kelas kontrol adalah sebagai berikut: R= = 60 Maka rata-rata kelas kontrol adalah 60.
Lampiran 12 Nilai pretest kelas eksperimen No
Nama siswa
Nilai
1
Aditya Rangga Saputra
55
2
Amanda Putri Febriyani
71
3
Asiyah Nurjanah
51
4
Auliya Nur Hazizah
50
5
Damar Muhammad F
61
6
Diah Ayu Trinabila
45
7
Dian Martha Putri A
62
8
Difrans Perdana R
69
9
Hafshoh Azzahra
55
10
Hening Dian Suci
65
11
Intan Nur Fitriani
69
12
Isna Fanni Ikrima
43
13
Mas Said Desta Patriaka
72
14
Maulana Raffi Saputra
69
15
Muhammad Fahrudin
53
16
Muhammad Anam K
73
17
Naufal Ediria
68
18
Naufal Rifqi Firdaus
76
19
Nur Fatmah
63
20
Nur Tyas Martani
60
21
Reffaldo Nayaka Syawal Berradi
59
22
Salma Az Zahra
72
23
Savita Nur Afni
56
24
Shandy Arsya Aleika
58
25
Slamet Prasetyo
61
26
Yoganata Firman Maulana
53
27
Zaki Renal Putra Pratama
68
Jumlah
Maka rata-rata kelas ekspwrimen adalah sebagai berikut:
1657
R=
= 61.37 Maka rata-rata pretest kelas eksperimen adalah 61.37
lampiran 13 SOAL-SOAL POSTTEST 1. Ayah sekali memetik mangga mendapatkan 4 mangga. Ayah dalam satu hari memetik mangga 5 kali. Berapa jumlah mangga yang didapat ayah? 2. 4 × 3 = 3. 3 × 2 =
4. Budi sekali mengangkut beras membaea 7 kg beras. Jika budi mengangkut sebanyak 4 kali. Berapa total beras yang diangkut Budi? 5. 3 × 4 =
Lampiran 14 KUNCI JAWABAN POSTTEST 1. Ayah sekali memetik mangga mendapatkan 4 mangga. Ayah dalam satu hari memetik mangga 5 kali. Berapa jumlah mangga yang didapat ayah?
+
+
+
=
Pengubahan dari Symbolik ke Numerik Ayah sekali memetik mangga mendapatkan 4 mangga. Ayah dalam satu hari memetik mangga 5 kali. Berapa jumlah mangga yang didapat ayah? +
2. 4 × 3 =
+
+
+
+
=
+
=
Pengubahan dari Symbolik ke Numerik
4X3=
+
+
+
=
3. 3 × 2 =
+
+
=
Pengubahan dari Symbolik ke Numerik +
3×2=
+
=
4. Budi sekali mengangkut beras membaea 7 kg beras. Jika budi mengangkut sebanyak 4 kali. Berapa total beras yang diangkut Budi?
+
+
+
=
+
+
+
Pengubahan dari Symbolik ke Numerik Budi sekali mengangkut beras membaea 7 kg beras. Jika budi mengangkut sebanyak 4 kali. Berapa total beras yang diangkut Budi?
+
+
+
=
+
+
+
5. 3 × 4 =
+
+
=
Pengubahan dari Symbolik ke Numerik
3×4=
+
+
=
Keterangan: bila jawaban hanya bisa konsepnya saja maka nilai yang didapat adalah 5, dan jika jawaban bisa konsepnya beserta pengubahan dari simbolik ke numerik maka nilanya 8, dan jika semuanya benar maka mendapat nilai 10
Lampiran 15 Nilai posttest kelas kontrol No
Nama siswa
Nilai
1
Adam Eka Bagus Prasetya
75
2
Alif Nur Ahmad Farhan
70
3
Alya Clarista Setyawan
60
4
Alysha Clarinta Setyawan
65
5
Ananda Muhammad
65
6
Arika Himatul Ulya
65
7
Aulia Fiddina
70
8
Axelle Tauran Taqi
70
9
Bayu Novianto
75
10
Dea Anggraini Tisna
75
11
Denis Anggi Safitri
75
12
Dimas Mei Pratama
60
13
Elinda Maulani Trisakti
75
14
Evilia Kusumaningrum
60
15
Fery Hermawan
60
16
Hanum Nur Faizah
80
17
Isna Amalia
75
18
Lestari Putriku Sekar Melati
75
19
M. Ivan Rizki Saputra
70
20
M. Luthfi Kamaludin Najmy
60
21
M. Riski Nurfitrian
80
22
Martono
65
23
Muhammad Atha Fauzan
80
24
Rahmat Basuki
65
25
Ririn Desma Putri
75
26
Robby Putra Yahya
70
27
Yelfyan Genta Putra
70 Jumlah
1885
Nilai rata-rata posttest kelas kontrol adalah sebagai berikut:
R=
= 69.81 Maka nilai rata-rata kelas kontrol adalah 69.81
lampiran 16 Nilai posttest kelas eksperimen No
Nama siswa
Nilai
1
Aditya Rangga Saputra
90
2
Amanda Putri Febriyani
100
3
Asiyah Nurjanah
80
4
Auliya Nur Hazizah
80
5
Damar Muhammad F
90
6
Diah Ayu Trinabila
100
7
Dian Martha Putri A
100
8
Difrans Perdana R
90
9
Hafshoh Azzahra
90
10
Hening Dian Suci
80
11
Intan Nur Fitriani
100
12
Isna Fanni Ikrima
80
13
Mas Said Desta Patriaka
90
14
Maulana Raffi Saputra
90
15
Muhammad Fahrudin
80
16
Muhammad Anam K
70
17
Naufal Ediria
90
18
Naufal Rifqi Firdaus
80
19
Nur Fatmah
90
20
Nur Tyas Martani
100
21
Reffaldo Nayaka Syawal Berradi
90
22
Salma Az Zahra
100
23
Savita Nur Afni
90
24
Shandy Arsya Aleika
80
25
Slamet Prasetyo
90
26
Yoganata Firman Maulana
80
27
Zaki Renal Putra Pratama
100
Jumlah
Maka rata-rata posttest kelas eksperimen adalah sebagai berikut:
2400
R=
= 88.88 Maka rata-rata posttest adalah 88.88
Lampiran 17
1.1 Kelas kontrol mengerjakan pretest
1.2 Siswa dalam mengikuti pembelajaran menggunakan pembelajaran konvensional
1.5 Siswa mengerjakan posttest
Lampiran 18
2.1 Siswa mengerjakan pretest
2.3 Pembagian kelompok STAD
2.5 Kerja kelompok STAD
2.2 Penjelasan guru tentang konsep perkalian
2.4 Guru menjelaskan cara bermain alat peraga kartu bilangan
2.6 Siswa mengerejakan kuis
2.7 Siswa mengerjakan posttest
Lampiran 19 NILAI KELOMPOK No
Kelompok
Nilai
1
Kelompok 1
90
2
Kelompok 2
100
3
Kelompok 3
80
4
Kelompok 4
100
Jumlah
370
Nilai rata-rata adalah sebagai berikut: Rata =
= 92,5
Lampiran 20
Lampiran 21
Lampiran 22
Lampiran 23
Lampiran 24
Lampiran 25