PENGURUSAN SURAT DENGAN SISTEM “SIMARDI” DI KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN DAERAH KOTA SURAKARTA
TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Sebutan Vokation Ahli Madya ( A.Md. ) dalam Bidang Manajemen Administrasi
Oleh : Hidayat Jati Sugandha D.1506024
PROGRAM DIPLOMA III MANAJEMEN ADMINISTRASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009
PERSETUJUAN
PENGURUSAN SURAT DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM SIMARDI DI KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN DAERAH KOTA SURAKARTA
Disusun Oleh : Hidayat Jati Sugandha D 1506024
Disetujui untuk Dipertahankan di hadapan Tim Penguji Pada Program Studi Diploma III Manajemen Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta
Pembimbing,
Dra. Suprapti NIP 130543172
PENGESAHAN
PENGURUSAN SURAT DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM SIMARDI DI KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN DAERAH KOTA SURAKARTA
Disusun Oleh : Hidayat Jati Sugandha D 1506024 Telah diuji dan disahkan oleh Tim Penguji Pada Program Studi Diploma III Manajemen Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta
Tim Penguji 1.
Pada Hari
: Selasa
Tanggal
: 7 Juli 2009
Nama
Penguji 1
Tanda tangan
Drs. Suharsono, MS
NIP. 130 794 467 2.
Penguji 2
Dra. Suprapti
NIP. 130 543 172 Mengetahui, Dekan,
Drs. Supriyadi SN, SU NIP. 19530128 198103 1 001
Ketua Program
Drs. Sakur, MS. NIP. 19490205 198012 1 001
MOTTO
JALANI HIDUP DENGAN SENYUM JADILAH DIRIMU SENDIRI JANGAN MUDAH PUTUS ASA GUNAKAN WAKTU SEBAIK MUNGKIN
Persembahan :
Untuk Untuk Untuk Untuk
Allah SWT keluargaku yang selalu mendukungku teman-teman yang selalu menemani kekasihku
PERNYATAAN
Nama : Hidayat Jati Sugandha NIM
: D 1506024
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir berjudul “ PENGURUSAN SURAT DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM SIMARDI DI KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN DAERAH KOTA SURAKARTA” adalah betulbetul karya sendiri. Halhal yang bukan karya saya dalam tugas akhir tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tugas akhir dan gelar yang saya peroleh dari tugas akhir tersebut.
Surakarta, 29 Juni 2009 Yang membuat pernyataan,
Hidayat Jati Sugandha
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik. Sholawat dan salam senantiasa
tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya dan sahabatsahabatnya. Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh sebutan vokation Ahli Madya (A. Md.) dalam bidang Manajemen Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Adapun judul dari tugas akhir ini adalah ”Pengurusan Surat Dengan Menggunakan Sistem Simardi Di Kantor Arsip Dan Perpustakaan Daerah Kota Surakarta”. Terselesaikannya Tugas Akhir ini tidak lepas dari dukungan, bimbingan dan bantuan dari banyak pihak. Oleh sebab itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dra. Suprapti, selaku pembimbing yang berkenan meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan dalam penyusunan tugas akhir ini. 2. Bapak Drs. H. Supriyadi, SN, SU selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Bapak Drs. H. Sakur, MS selaku Ketua Program Diploma III Manajemen Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret Surakarta. 4. Bapak Drs. Ali, M. Si selaku Sekretaris Program Diploma III Manajemen Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret Surakarta. 5. Bapak Dwi Moeljadi, SH selaku pimpinan Kantor Arsip Dan Perpustakaan Daerah Kota Surakarta dan Bapak M. Yuhri selaku Kepala Seksi Pengelolaan Arsip, yang telah memberikan izin untuk mengadakan pengamatan di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Surakarta. 6. Bapak Sri Wahyudi selaku pembimbing di lapangan, beriburibu terima kasih penulis haturkan atas kesediaannya untuk memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan tugas akhir ini. 7. Semua karyawan di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Surakarta. 8. Temanteman yang memberi dorongan dan semangat baik dalam suka dan duka. 9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang turut membantu dalam proses penyusunan Tugas Akhir sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik. Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini sangat sederhana dan masih banyak kekurangan. Akan tetapi, dengan adanya kekurangan ini semoga tidak mengurangi baik arti maupun manfaatnya terutama bagi para pembaca.
Surakarta, 29 Juni 2009
Hidayat Jati Sugandha
ABSTRACT Hidayat jati Sugandha, D. 1506024, LETTER MANAGEMENT BY USE OF SISTEM SIMARDI AT OFFICE ARCHIVES AND CITY REGION LIBRARY SURAKARTA, Final Task reporting, Studi's program Administration Management, Program diploma III, Social Science and Politics faculty, Sebelas Maret University, 2006, 43 pages. Correspondence constitutes one of whitecollar type or about job administration which often be done by swasta's government and also body body and along with era developing, administration system performance so effected with science and technology developing therefore writer take title “ Letter Management With Sistim Simardi at Office archives and City Region library Surakarta ” by intent for meeting a portion stipubting deeping to get Vokation's mention An Old Hand At Madya( A. Md. ) in Administration Management Area and knows letter management procedure with Simardi. Base that reason, therefore writer make problem formula: How is letter handle by use of Simardi at Office Archives And City Region library Surakarta and What interference that is faced in apply that kearsipan's application at Office Archives and Surakarta's Region library? In do writer watch utilize descriptive watch type where watch did by figures or depict observing object situation present moment base aught fact to solve a period. In this watch available 2 data source which is primary data sources via interview and observation gets role and, and secondary data source via supportive books in observing.
Incoming letter management procedure cover letter acceptance, pengentrian is letter in Simardi, forwarding therewith sheet letter disposition to chairman of to be filled and presented at by processor unit accords to fill lead disposition, laid up letter did by file orderer at filling cabinet by use of storage system bases subjek / problem. Outward letter handle procedure cover letter concept that made by pengonsep is given goes to Administration for rectified. Letter concept already been corrected given unto by lead to be given initial then is backed to Administration to be done pengentrian at Simardi then is distributed appropriate destination address which tertera in letter. In Simardi's application implement there are some interference as: it needs past master, medium and prasarana and its reducing budget lents fund. That thing gets to be settled by arranged its technical guidance about Simardi, medium buy and prasarana applicabling to runs Simardi and be allocated special budget for software preserve or hardware which is utilized to run Simardi.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i PERSETUJUAN ii PENGESAHAN iii MOTTO iv PERSEMBAHAN v KATA PENGANTAR vi ABSTRAK ix DAFTAR ISI xi DAFTAR GAMBAR xiii DAFTAR BAGAN xiv BAB I
PENDAHULUAN 1 A. Latar belakang masalah 1 B. Perumusan masalah 4 C. Tujuan pengamatan 4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 5 A. TINJAUAN PUSTAKA 5
1.
Pengertian surat 5
2.
Pengertian surat menyurat 5
3.
Tujuan dan fungsi surat 6
4.
Jenis surat 6
5.
Bagianbagian surat 8
6.
Penanganan surat 10
7.
Prosedur penanganan surat 12
B. METODE PENGAMATAN 13
BAB III
1.
Lokasi pengamatan 13
2.
Jenis pengamatan 13
3.
Sumber data 14
DESKRIPSI LEMBAGA/INSTANSI 15 A. Gambaran Lembaga 15 B. Sejarah Instansi 15 C. Struktur Organisasi 17 D. Visi Dan Misi 22 E. Tujuan Dan Sasaran 23
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN 24 A. Prosedur penanganan surat 24 B. Cara penanganan surat dengan Simardi 28 C. Hambatan yang dihadapi 41
BAB V
PENUTUP 42 A. Kesimpulan 42 B. Saran 43
DAFTAR PUSTAKA 44 DOKUMENTASI 45 DAFTAR RALAT 46 LAMPIRANLAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
3. Pengentrian tanggal terima surat 29 4. Pengentrian nomor urut surat 30 5. Pengentrian nomor surat 31 6. Pengentrian nama berkas 33 7. Pengisian isi informasi surat 34 8. Pengisian tempat berkas 35 9. Pengisian kolom tingkat perkembangan 36 10. Pengisian tanggal diteruskan 37 11. Pengisian unit pengolah 38 12. Pengentrian surat keluar 39 13. Lembar disposisi surat keluar 40
DAFTAR BAGAN
Bagan
Halaman
1. Prosedur surat masuk menurut Sutarto 12 2. Prosedur surat keluar menurut Sutarto 13 3. Struktur organisasi Kantor Arsip Dan Perpustakaan Daerah Kota Surakarta 18 4. Prosedur surat masuk menurut Bp. Sri Wahyudi, S. Sos. 26 5. Prosedur surat keluar menurut Bp. Sri Wahyudi, S. Sos. 28
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Istilah surat dapat diartikan sebagai alat komunikasi tertulis yang berasal dari pihak dan ditujukan kepada pihak lain untuk penyampaian warta. Surat setelah dipakai maka surat disimpan sebagai arsip. Ada juga istilah lain yang sering digunakan untuk menyatakan arsip, yaitu record dan warkat. Records adalah setiap lembaran (catatan, bahan tertulis, daftar, rekaman, dsb.), dalam bentuk atau dalam wujud apapun yang berisi informasi atau keterangan untuk disimpan sebagai bahan pembuktian atau pertangunggjawaban atas suatu peristiwa/kejadian. Sedangkan warkat berasal dari bahasa Arab yang berarti surat, tetapi dalam perkembangan lebih lanjut diartikan lebih luas, yaitu setiap lembaran yang berisi keterangan yang mempunyai arti dan kegunaan. Surat menyurat merupakan salah satu jenis pekerjaan kantor atau pekerjaan tata usaha yang rutin dilakukan oleh badan pemerintah maupun badan swasta. Kegiatan surat menyurat dilakukan dari penciptaan atau penerimaan surat sampai dengan tahap penyimpanan surat. Kegiatan yang berhubungan dengan penyimpanan suratsurat dan dokumen inilah yang selanjutnya disebut kearsipan. Kearsipan memegang peranan penting bagi kelancaran jalannya organisasi, yaitu sebagai sumber dan pusat rekaman informasi bagi suatu organisasi. Dewasa ini kinerja sistem administrasi perkantoran sangat terpengaruh dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam hal ini berkaitan dengan terciptanya dokumen maupun surat. Teknologi informasi sangat berpengaruh dalam menciptakan dan mengerjakan dokumen atau surat. Aplikasi kearsipan ”SiMARDiOffline” yang merupakan kepanjangan dari Sistim Informasi Manajemen Arsip Dinamis adalah merupakan hasil dari
1
sebuah pemikiran sebagai upaya untuk membendung masalah klasik tentang pengelolaan kearsipan mulai dari unit pengolah sampai dengan Lembaga Kearsipan Daerah. Ketidakseimbangannya volume arsip yang sangat besar dengan minimnya penyediaan tenaga pengolah di pusat arsip yang ada di satuan kerja maupun di lembaga kearsipan menjadikan dilema yang tak kunjung selesai. Pada umumnya arsiparsip yang terdapat di Satuan Kerja tidak mampu dilakukan pengolahan yang memenuhi standar (akurat, sistimatis dan tepat waktu), yang menyebabkan arsiparsip lambat laun menjadi terbengkalai dan pada akhirnya menjadi barang kumuh yang teresidu di sudutsudut ruang kerja. Kemudahan tersebut memberikan dampak akan banyaknya arsip yang tercipta sehingga hal tersebut memerlukan perhatian khusus bagi lembaga kearsipan daerah. Sehubungan dengan perkembangan jaman dan era globalisasi serta kemajuan teknologi dan informasi yang semakin mempunyai peran penting maka pola kinerja manajemen kearsipan harus secepatnya menerapkan sistem manajemen yang berorientasikan pada teknologi informasi. Surat memerlukan pengendalian dan pengelolaan khusus oleh tenaga ahli yang berkompeten dalam bidang suratmenyurat agar suratsurat yang tercipta dapat terselamatkan dan dapat dipertanggung jawabkan. Permasalahan yang masih sering dijumpai dalam manajemen kearsipan yaitu dalam penyediaan sarana dan prasarana. Faktorfaktor yang mempengaruhi dalam penanganan cepatnya penciptaan arsip dan dokumen termasuk di dalamnya surat masuk dan surat keluar yaitu keterbatasan SDM dalam hal ini terbatas dalam jumlah serta penguasaan ilmu yang relevan dalam bidang kearsipan. Selain itu juga kurangnya kebijakan pimpinan terhadap manajemen kearsipan. Sehubungan dengan derasnya penciptaan surat maka penanganan/pengolahan surat dibagi menjadi 2 bagian pengolahan yaitu : F.
Surat yang telah tercipta dalam rentang waktu lalu maka penanganannya harus secara semi otomasi, sehingga surat tersebut akan tertata rapi apabila dilakukan pengolahan secara manual.
G.
Arsiparsip yang akan lahir melalui penciptaan surat masuk dan keluar di seluruh SKPD akan dilaksanakan melalui aplikasi kearsipan yaitu “SimardiOffline”, hal itu bertujuan agar lalu lintas surat masuk dan keluar pendeskripsiannya untuk menciptakan kartu kendali surat dapat terekam melalui pengentrian data surat masuk dan keluar.
Dengan dilakukannya otomasi penanganan surat maka konsentrasi Lembaga Kearsipan Daerah untuk membenahi banyaknya arsip yang telah tercipta dapat dilaksanakan dengan lebih fokus dan terarah, sementara itu surat yang akan lahir sudah mengalami proses penataan dan pemilahan surat,
permanen, musnah dan dinilai kembali secara otomatis melalui aplikasi kearsipan. Pengurusan surat masuk dan surat keluar di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Surakarta telah menggunakan suatu aplikasi yang bernama “Simardi” (Sistem Informasi Manajemen Arsip Dinamis). Aplikasi tersebut merupakan aplikasi kearsipan untuk menampung perekaman data lalu lintas surat masuk dan surat keluar di seluruh SKPD yang belum siap menyediakan sistem jaringan. Aplikasi ini di instal oleh petugas pengendali surat agar merekam data surat masuk dan keluar serta memiliki kemampuan untuk mengolah arsip (Manufer, Penataan dan Penerbitan DPA Permanen, Musnah dan Dinilai Kembali). Setelah mengentri data di “Simardi” maka dilakukan penyimpanan arsip dalam hal ini surat. Surat yang disimpan merupakan surat yang mempunyai nilai atau kegunaan tertentu maka perlu diperhatikan bagaimana prosedur dan bagaimana cara penyimpanan yang baik, cepat dan tepat sehingga mudah ditemukan kembali bila sewaktu diperlukan. Untuk menyelenggarakan penyimpanan surat yang aman, awet, efisien dan luwes perlu ditetapkan asas penyimpanan yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan kantor. Pelaksanaan otomasi kearsipan dilaksanakan bertujuan untuk efisiensi biaya yaitu diupayakan penerapan aplikasi kearsipan tidak harus menuntut penambahan pembaharuan perangkat keras bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), namun sedapat mungkin dapat dilakukan dengan perangkat keras yang telah tersedia. Untuk lebih tepat sasaran dan sistematis dalam pelaksanaannya maka software yang akan dikembangkan menyediakan/menyesuaikan kondisi di lapangan. Maka pengembangannya akan diupayakan untuk membangun : C.
SimardiOffline
D.
SimardiOnLine
E.
SimardiWeb Base
F.
SimardiPublic Service
G.
SimardiAdministrator Jaringan
H.
SimardiMPD
B. Perumusan masalah Semua instansi baik swasta maupun pemerintah tidak lepas dari kegiatan kearsipan yang di dalamnya terdapat beberapa macam kegiatan. Kegiatan kearsipan pasti dilakukan di setiap instansi baik pemerintah maupun swasta biasanya berawal dari surat masuk dan surat keluar. Maka berdasarkan latar belakang yang dikemukakan penulis di atas, permasalahan dalam pengamatan ini
dapat dirumuskan sebagai berikut : 14. Bagaimana penanganan surat masuk dan keluar dengan dengan menggunakan Simardi di Kantor Arsip Dan Perpustakaan Daerah Kota Surakarta. 15. Apa hambatan yang dihadapi dalam menerapkan aplikasi kearsipan tersebut di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Surakarta. C. Tujuan Pengamatan Tujuan dari pengamatan yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut : 1. Tujuan objektif: D. Untuk mengetahui cara pengurusan surat dengan menggunakan “SimardiOffline” di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Surakarta. E. Untuk mengetahui prosedur penanganan surat masuk dan keluar di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Surakarta 2. Tujuan subjektif Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh sebutan Ahli Madya (A. Md.) pada Program Diploma III Manajemen Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN
A. Tinjauan Pustaka Administrasi dapat diartikan sebagai suatu rangkaian tindakan penyelenggaraan dalam setiap usaha kerja sama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan administrasi menurut Soewarno Handayaningrat (1986:2) adalah kegiatan yang meliputi catat mencatat, surat menyurat, pembukuan ringan, ketik mengetik, agenda dan sebagainya yang bersifat teknis ketata usahaan ( Clerical Work ). Maka Tata Usaha adalah bagian kecil dari administrasi yang akan dibahas. H.
Pengertian Surat Surat merupakan sarana berkomunikasi untuk menyampaikan suatu maksud secara tertulis ke pihak lain atau alat penyampaian pesan dari pengirim kepada penerima yang berwujud tulisan pada kertas atau lainnya. Menurut I. G. Wursanto ( 1994 : 11 ) Surat adalah suatu alat penyampaian informasi atau keteranganketerangan (keputusan, pernyataan, pemberitahuan, permintaan dan sebagainya) secara terulis dari satu pihak ke pihak lain. Sebagai sarana komunikasi tertulis, surat mempunyai bebrapa fungsi yaitu sebgai : •
Perwakilan pengirim/penulis
•
Pedoman untuk mengambil tindakan lebih lanjut
•
Bahan bukti
•
Alat untuk memperpendek jarak
2. Pengertian Surat Menyurat Surat menyurat dapat dikatakan sebagai hubungan timbal balik antara dua belah pihak yang berkomunikasi secara tertulis atau melalui surat dapat disebut sebagai korespondensi. Menurut The Liang Gie (1986 : 63 ) Korespondensi adalah hubungan antara suatu pihak dengan pihak lain yang dilakukan dengan perantaraan suratsurat. 5 3. Tujuan dan Fungsi Surat Tujuan penulisan surat yaitu untuk menyampaikan pesan kepada pihak lain baik atas nama pribadi maupun yang lain, pesan tersebut dapat berupa : pemberitahuan, permintaan, pertanyaan, jawaban, dll. Menurut Basir Barthos (1990:36) Fungsi surat yang utama yaitu sebagai alat penyampaian pesan dari pengirim kepada penerima yang berwujud tulisan pada kertas atau lainnya. Surat juga mempunyai fungsi lain selain fungsi utama yaitu seperti : a. Wakil dari pengirim/penulis b. Bahan pembukti c. Pedoman dalam mengambil tindakan lebih lanjut d. Alat pengukur kegiatan organisasi e. Sarana memperpendek jarak 4. Jenis Surat Menurut A.W. Widjaja (1993:27) macammacam surat dikelompokkan berdasarkan 11 macam ukuran yaitu : 10. Menurut tujuan surat k.
Surat pemberitahuan
l.
Surat perintah
m.
Surat permohonan
n.
Surat laporan
o.
Surat susulan
p.
Surat peringatan/teguran
q.
Surat panggilan
r.
Surat keputusan
s.
Surat kuasa
t.
Surat pengantar
u.
Surat pesanan
22. Menurut sifat dan isinya w.
Surat dinas
x.
Surat pribadi
y.
Surat dagang
26. Menurut bentuknya aa.
Surat biasa
bb.
Surat telegram
cc.
Suat wesel
dd.
Memo dan nota
ee.
Surat pengantar
32. Menurut prosedur gg.
Surat masuk
hh.
Surat keluar
35. Menurut jangkauannya jj.
Surat intern
kk.
Surat ekstern
38. Menurut nilai isi surat mm.
Surat rutin
nn.
Surat non rutin
D.
Menurut jumlah penerima surat e.
Surat biasa
f.
Surat edaran
g.
Surat pengumuman
H.
Menurut urgensi penyelesaiannya i.
Sangat segera/kilat
j.
Segera
k.
biasa
L.
Menurut kegunaannya m.
Konsep
n.
Asli
o.
Petikan
p.
Turunan/salinan
q.
lampiran
R.
Menurut keamanan isinya s.
Sangat rahasia
t.
Rahasia
u.
Biasa
V.
Menurut pengirimannya w.
Dibawa sendiri
x.
Dengan kurir
y.
Dengan pos/telegraf
z.
Pos antar departemen
5. BagianBagian Surat Menurut Drs. A.W. Wdjaja (1993 : 18), bagian surat adalah merupakan kelompokkelompok pada sebuah surat, segingga susunan surat jelas baik sesuai dengan peraturan surat menyurat resmi Bagianbagian surat yang lengkap terdiri dari : 6. Kepala surat/kop surat Kepala surat berfungsi untuk mencerminkan bahwa surat tersebut adalah resmi/dinas yang kegunaannya untuk memudahkan mengetahui nama dan alamat kantor/perusahaan juga keterangan yang lainnya. 7. Tanggal, bulan dan tahun surat Pada surat dinas penulisan nama kota tidak perlu dicantumkan karena sudah ada pada kop surat, sedangkan pada surat yang tidak berkop/pribadi penulisan kota harus diikutkan. 8. Nomor surat Hanya digunakan pada surat resmi saja, hal itu bertujuan untuk memudahkan pengaturan dalam pengarsipan. 9. Lampiran surat Sesuatu/dokumendokumen yang disertakan dalam surat, karena mempunyai kaitan dengan isi surat.
10. Perihal/isi surat intisari, pokokpokok penting, maksud dan tujuan secara singkat. 11. Alamat surat Dalam surat resmi di depan nama seseorang tidak perlu mencantumkan sebutan Bapak, Tuan dan sebagainya tetapi jabatan, pangkat atau gelarnya saja. 12. Salam pembuka Berfungsi untuk menghormati, tanda penghargaan dan tanda kasih sayang dari pengirim kepada penerima. 13. Isi surat/batang tubuh surat Terdiri dari tiga bagian : F.
Alinea pembuka
G.
Isi surat yang sesungguhnya
H.
Alinea penutup
14. Salam penutup Baik pada surat dinas maupun surat pribadi salam penutup mempunyai fungsi sebagai berikut : a.
Sebagai rasa hormat dari pengirim kepada penerima
b.
Sebagai rasa akrab dari pengirim kepada penerima
c.
Sebagai ungkapan rasa kasih sayang dari pengirim kepada penerima.
15. Tembusan Merupakan salinan surat yang dikirimkan kepada pihakpihak lain yang terkait dengan isi surat dan ditulis di sebelah kiri. 16. Inisial Merupakan tanda pengenal nama dari pengetik/pengonsep surat tersebut. 17. Cap surat/stempel surat Merupakan tanda sahnya surat, biasanya terdapat pada surat resmi dan pemakaiannya harus mengenai tanda tangan. 6. Penanganan Surat Menurut Sutarto (1992:231) dalam menangani surat terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan baik menangani surat masuk maupun surat keluar, antara lain :
a.
Penanganan surat masuk 1.
Penerimaan Langkah pertama yaitu membuka dan membaca isi surat untuk kemudian diteruskan kepada yang berhak Cara pengurusan penerimaan surat : a.
Mengumpulkan dan menghitung jumlah surat yang masuk
b.
Meneliti ketepatan alamat
c.
Menggolongkan surat sesuai jenisnya
d.
Menanda tangani bukti pengiriman pada kartu atau buku sebagai tanda bahwa surat sudah diterima
2. Membuka surat Suratsurat rahasia dan tertutup lainnya diberi stempel jam dan tanda tanggal terima surat pada amplop bagian belakang. Sedangkan suratsurat yang dapat dibuka distempel pada surat di bagian belakang. Selanjutnya petugas meneliti apakah lampirannya sesuai dengan apa yang tertulis pada surat, ada atau tidaknya tembusan dan lainlain. 3. Mengelompokkan surat Suratsurat dikelompokkan menjadi satu berdasarkan susunan kronologis tanggal surat, kemudian diserahkan kepada petugas pencatat surat. 16. Menilai surat Oleh petugas pencatat surat dinilai untuk menentukan mana yang penting dan mana yang rutin/biasa. Jika surat sudah ditentukan golongannya, masingmasing golongan dikelompokkan menurut asal surat dan disusun secara kronologis. 17. Mencatat surat penting Keteranganketerangan yang perlu dicatat : a. tanggal penerimaan surat b. nomor urut surat masuk c. mencoret huruf K (keluar, karena yang sedang diproses adalah surat masuk) d. isi ringkas e. memberi kode klasifikasi f. memberi indeks
g. dari mana surat itu berasal h. kepada surat itu ditujukan i. tanggal dan nomor surat j. pengolahan surat 18. Mengarahkan surat Setelah surat dicatat pada kartu kendali rangkap 3, surat diserahkan kepada unit pengolah bersama kartu kendali II berwarna hijau dan kartu kendali III berwarna merah. Sedangkan kartu kendali I berwarna putih ditinggal kepada petugas pengarah (pengendali). b. Penanganan surat keluar 1.
Mencatat surat keluar Untuk surat yang akan dikirim keluar dicatat pada kartu kendali rangkap 3. surat yang telah ditanda tangani oleh pimpinan pengolah dicatat petugas pengolah yang bersangkutan.
2. Penyampaian
Setelah surat dicatat pada kartu kendali rangkap 3, maka arsip surat keluar bersamasama dengan kartu kendali I dan II disampaikan pada unit kearsipan untuk distempel dan aslinya dikirim.
Kartu kendali I berwarna putih diserahkan kepada pengarah
arsip surat dicap jam dan tanggal keberangkatannya atau pengirimannya di bagian belakang arsip surat.
Kemudian arsip surat bersamasama dengan kartu kendali II berwarna hijau disampaikan kepada pengolah.
Oleh pengolah kartu kendali II berwarna hijau tersebut diparaf dan dikembalikan kepada pengarah dan selanjutnya diserahkan kepada penata arsip untuk disimpan sebagai pengganti arsip karena arsip surat disimpan pada pengolah.
Oleh pengolah arsip surat tersebut diklip menjadi satu dengan kartu kendali III berwarna merah.
3. Penyimpanan arsip surat Arsip surat disimpan bersamasama dengan konsep surat serta kartu kendali III. Arsip surat jawaban disimpan menjadi satu map dengan surat masuk.
7. Prosedur penanganan surat I.
Prosedur surat masuk Bagan 2.1. Bagan prosedur surat masuk
Surat masuk
Penerima
Pencatat
Pengarahan
Penata surat
pengolah
b) Prosedur surat keluar
Sumber : Sutarto, (1992:236)
Bagan 2.2. Bagan prosedur surat keluar Pencatatan surat
Penyampaian surat
Penyimpanan surat Sumber : Sutarto, (1992:236)
B. Metode Pengamatan Lokasi Pengamatan Dalam pengamatan ini penulis mengambil lokasi pengamatan di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Surakarta, yang beralamatkan di jalan kepatihan No. 3 Surakarta Jenis Pengamatan Di dalam pengamatan ini untuk penulisan Tugas Akhir, penulis menggunakan jenis pengamatan deskriptif, yaitu pengamatan yang bertujuan untuk menggambarkan, memaparkan, menuturkan dan menganalisa datadata yang ada.
Sumber Data o Sumber Data Primer Yaitu data yang diperoleh dari sumber data secara langsung melalui wawancara dan observasi di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Surakarta. o Sumber Data Sekunder Yaitu sumber data yang dipeoleh secara tidak langsung melalui bukubuku yang berhubungan dengan pengamatan ini, sehingga dapat digunakan sebagai pelengkap data.
BAB III DESKRIPSI LEMBAGA/INSTANSI
A. Gambaran Lembaga Dalam menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Manajemen Administrasi ini penulis mengambil objek tentang Pengurusan Surat dengan Menggunakan Sistem “Simardi” di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Surakarta yang beralamatkan di jalan Kepatihan No. 3 Surakarta 57129 telp. (0271) 643320. Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah yang sekarang ini merupakan pindahan dari kantor di jalan Kolonel Sutarto no. 174 A yang sekarang ini digunakan sebagai depo (tempat untuk menyimpan) arsip. Kantor Arsip Dan Perpustakaan Daerah Kota Surakarta dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor : 6 Tahun 2001, sebagai Lembaga Teknis Daerah dan merupakan unsur penunjang Pemerintah Daerah di bidang kearsipan dan perpustakaan daerah dipimpin oleh seorang kepala kantor yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. B.
Sejarah kantor Arsip Dan Perpustakaan Daerah Kota Surakarta Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Surakarta dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah No. 6 Tahun 2001. Sebelum dibentuk Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Surakarta, penyelenggaraan urusan pemerintahan di bidang kearsipan ditangani oleh Kantor Sekretaris Daerah Pemerintah Kota Surakarta, khususnya di Bagian Umum. Namun setelah ada keputusan Menteri Dalam Negeri No. 28 Tahun 1992, maka susunan organsasi dan tata kerja Sekretaris Wilayah Daerah Pemerintah Kota Surakarta menjadi pola maksimal. Adanya Surat Keputusan dari Menteri Dalam Negeri merupakan jawaban atas Surat Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Tengah tanggal 28
15
September 1992 No. 061/29056. Surat Gubernur tersebut berisi usulan tentang peningkatan pola organisasi Sekretariat Wilayah/Daerah Tingkat II yang merupakan kelanjutan dari surat Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Surakarta tanggal 29 April 1992 yang berisi pengajuan permohonan agar susunan organisasi dan tata kerja Sekretariat Wilayah/Daerah Kota Surakarta menjadi pola maksimal. Sebagai jawaban atas surat tersebut, Menteri Dalam Negeri mengeluarkan surat persetujuan atas perubahan susunan organisasi dan tata kerja Sekretariat Wilayah/Daerah Kota Surakarta menjadi pola maksimal. Surat itu dikeluarkan pada tanggal 8 Oktober 1992 No. 061/2597/SJ. Berdasarkan atas Surat Keputusan Menetri Dalam Negeri tersebutlah disusun Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta No. 1 Tahun 1993 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Wilayah/Daerah dan Sekretariat DPRD Tingkat II Surakarta. Atas hal tersebut, terbentuklah Paraturan Daerah No. 7 Tahun 1993 seri: D No. 6 tanggal 22 April 1993, yang disyahkan dengan keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Tengah No. 183.3/173/1993 tanggal 23 Maret 1993. Selanjutnya Peraturan Daerah tersebut mengalami perubahan sebanyak dua kali, perubahan pertama dengan Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II No. 2 Tahun 1996 Tentang Perubahan Pertama Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta No. 1 Tahun 1993 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Wilayah/Daerah dan Sekretariat DPRD Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta. Kemudian Peraturan Daerah dirubah lagi dengan Pertauran Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta No. 17 Tahun 1999 Tentang Perubahan Kedua Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta No. 1 Tahun 1993 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Wilayah/Daerah dan Sekretariat DPRD Tingkat II Surakarta. Perubahan kedua Peraturan Daerah ini termuat dalam Lembaran Daerah Kotamadya Surakarta Tahun 1999 No. 31 Seri: D No. 12. Dengan adanya Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta Tentang Perubahan Kedua Peraturan Daerah Kotamadya Tingkat II Surakarta No. 1 Tahun 1993 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Wilayah/Daerah dan Sekretariat DPRD Tingkat II Surakarta tersebut, maka penyelenggaraan urusan pemerintah di bidang kearsipan masih ditangani oleh Bagian Umum di bawah Sekretariat Wilayah/Daerah Kota Surakarta. Kemudian, dengan adanya UndangUndang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang menganut prinsip penyelenggaraan otonomi daerah yang luas, nyata dan bertanggung jawab,
maka demi kelancaran Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kota Surakarta perlu adanya penataan kembali perangkat Pemerintah Daerah Kota Surakarta sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 84 Tahun 2000 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah. Untuk itu, diterbitkanlah Peraturan Daerah Kota Surakarta No. 6 Tahun 2001 yang termuat dalam Lembaran Daerah Kota Surakarta Tahun 2001 No. 14 seri: D 12 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Surakarta Perangkat Daerah Kota Surakarta. Dengan adanya Peraturan Daerah Kota Surakarta No. 6 Tahun 2001 tersebut, maka dibentuklah Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Surakarta yang menangani penyelenggaraan urusan pemerintah di bidang kearsipan. Peraturan daerah ini kemudian ditindaklanjuti dengan Keputusan Walikota Surakarta No. 36 Tahun 2001 Tentang Pedoman Uraian Tugas Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Surakarta. Kemudian terbit lagi Peraturan Walikota Surakarta No. 32 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Surakarta. C. Struktur Orgaisasi Struktur organisasi Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Surakarta disusun untuk membantu dalam pencapaian tujuan organisasi secara lebih efektif. Dengan adanya tujuan organisasi, maka dibutuhkan suatu struktur organisasi yang menentukan seluruh tugas, wewenang dan tanggung jawab dalam suatu organisasi. Dalam rangka melaksanakan ketentuan pasal 72 Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kota Surakarta, maka ditetapkan Peratutan Walikota tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi serta Tata Kerja Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Surakarta. Adapun struktur organisasi kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Surakarta sesuai dengan Peraturan Walikota Surakarta No. 32 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok , Fungsi dan Tata Kerja Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Surakarta, mengenai bagan struktur organisasi adalah sebagai berikut :
18
Bagan 3.1.
Bagan struktur organisasi Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Surakarta
KEPALA
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SEKSI PENGELOLAAN ARSIP
SUB BAGIAN TATA USAHA
SEKSI PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN
SEKSI PELAYANAN PERPUSTAKAAN
Sumber : Kantor Arsip Dan Perpustakaan Daerah Kota Surakrta, 2009
Adapun kedudukan, tugas pokok dan fungsi Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Surakarta yaitu Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah dalam melaksanakan tugas dipimpin seorang Kepala Kantor yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. Tugas pokok Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah yakni melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang kearsipan dan perpustakaan. Untuk melaksanakan tugas pokok Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah mempunyai fungsi sebagai berikut: J.
Penyelenggaraan kesekretariatan kantor
K.
Penyusunan rencana program, pengendalian, evaluasi dan pelaporan
L.
Pengelolaan dan pelayanan arsip
M.
Pengelolaan perpustakaan
N.
Penyelenggaraan pelayanan perpustakaan
O.
Penyelenggaraan sosialisasi
P.
Pembinaan jabatan fungsional
Di bawah ini merupakan tanggung jawab, fungsi dan tugas masingmasing bagian dalam struktur organisasi Kantor Arsip Dan Perpustakaan Daerah Kota Surakarta adalah sebagai berikut : I.
Kepala Kantor Kepala Kantor mempunyai tugas sebagai motivator dan innovator. Cakupan tugastugasnya merupakan ruh yang dapat menggerakkan seluruh unsur, baik berupa sumber daya manusia, dana maupun lainnya untuk dapat dikelola dan dimanfaatkan menjadi kekuatankekuatan yang potensial bagi instansi. Kegiatan utama yang diemban adalah pelayanan masyarakat yang membutuhkan suatu informasi bersumber dari buku, dokumen dan media informasi lainnya.
J.
Subbagian Tata Usaha Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi dan pelaksanaan di bidang Tata Usaha, meliputi : perencanaan, evaluasi dan pelaporan, keuangan, umum dan kepegawaian.
K.
Seksi Pengelolaan Arsip Seksi Pengelolaan Arsip mempunyai tugas melakukan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengelolaan arsip, meliputi : pembinaan teknis kearsipan, pengelolaan arsip dinamis inaktif dan statis serta memberikan layanan kearsipan sesuai dengan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Kantor.
L.
Seksi Pengelolaan Perpustakaan Seksi Pengelolaan Perpustakaan mempunyai tugas melakukan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengelolaan perpustakaan, meliputi : pengadaan, pengolahan dan pemeliharaan bahan pustaka sesuai dengan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Kantor.
M.
Seksi Pelayanan Perpustakaan Seksi Pelayanan Perpustakaan mempunyai tugas melakukan penyiapan perumusan kebijakan
teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pelayanan perpustakaan, meliputi : pelayanan sirkulasi dan referensi, pendidikan pemakai dan penyebarluasan informasi serta pembinaan perpustakaan sesuai dengan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Kantor. N.
Jabatan Fungsional Jabatan Fungsional mempunyai tugas sesuai dengan Jabatan Fungsional masingmasing berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku.
Di bawah ini merupakan tata kerja bagi setiap bidang dalam Kantor Arsip Dan Perpustakaan Daerah Kota Surakarta yaitu sebagai berikut : I.
Kepala Kantor, Subbagian dan Seksi dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku dan kebijakan yang yang ditetapkan oleh Walikota.
J.
Kepala Kantor, Subbagian dan Seksi dalam melaksanakan tugasnya memperhatikan prinsipprinsip manajemen yang meliputi perencanaan pengorganisasian, pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan sesuai dengan bidang tugasnya masingmasing.
K.
Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Kantor, Kepala Subbagian, Kepala Seksi dan Pejabat Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi secara vertikal maupun horizontal baik ke dalam maupun antar satuan organisasi dalam lingkungan Pemerintah Daerah serta instansi lain sesuai dengan tugas pokoknya masingmasing.
L.
Kepala Kantor, Kepala Subbagian dan Kepala Seksi bertanggung jawab dalam memimpin, mengkoordinasikan dan memberikan bimbingan serta petunjukpetunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya masingmasing.
M.
Kepala Kantor, Kepala Subbagian dan Kepala Seksi wajib mengikuti dan mematuhi petunjukpetunjuk dan bertanggung jawab pada atasan masingmasing serta menyampaikan laporan tepat pada waktunya.
N.
Dalam menyampaikan laporan masingmasing kepada atasan, tembusan laporan dapat disampaikan kepada satuan organisasi lain di lingkungan kantor yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.
O.
Setiap laporan yang diterima oleh Kepala Kantor, Kepala Subbagian dan Kepala Seksi dari bawahan wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut dan dijadikan bahan untuk memberikan petunjuk kepada bawahan.
P.
Kepala Subbagian, Kepala Seksi dan Pejabat Fungsional menyampaikan laporan kepada Kepala Kantor dan berdasarkan hal tersebut Kepala Subbagian Tata Usaha menyusun laporan berkala Kepala Kantor kepada Walikota melalui Sekda.
Di bawah ini merupakan peraturan tentang kepegawaian yang ada di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Surakarta, meliputi : 41.
Jenjang jabatan dan kepangkatan serta susunan kepegawaian diatur sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku.
42.
Kepala Kantor, Kepala Subbagian, Kepala Seksi dan pejabat fungsional di lingkungan kantor diangkat dan diberhentikan oleh pejabat yang berwenang sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku.
D. Visi dan Misi Dalam pelaksanaan kegiatan, Kantor Arsip Dan Perpustakaan Daerah Kota Surakarta mempunyai visi dan misi. Adapun visi dan misi tersebut adalah sebagai berikut : 19. Visi “Terwujudnya budaya masyarakat yang cerdas dan berbudi luhur bertumpu pada informasi” 20. Misi u.
Menyediakan dan melayani kebutuhan informasi serta pengetahuan ilmiah.
v.
Mendorong, meningkatkan dan memotivasi masyarakat untuk gemar membaca.
w.
Mendorong terwujudnya penataan arsip dan perpustakaan yang modern.
x.
Menjadikan arsip dan perpustakaan sebagai pusat ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), sarana penelitian, sarana rekreasi serta pendidikan.
y.
Mewujudkan Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah sebagai Pembina kearsipan dan perpustakaan di instansi dan mayarakat.
E. Tujuan dan Sasaran Tujuan merupakan implementasi atau penjabaran dari misi dan merupakan sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan pada kurun waktu tertentu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun. Sasaran merupakan penjabaran dan tujuan secara terukur yang akan dicapai secara nyata dalam jangka
waktu tahunan, semesteran atau bulanan. Sasaran merupakan bagian integral dalam proses perencanaan strategis Pemerintah Daerah. Fokus utama sasaran adalah tindakan dan alokasi sumber daya dalam kegiatan organisasi.
BAB IV PEMBAHASAN Surat merupakan komunikasi tertulis yang dibuat dan atau diterima oleh instansi berkenaan dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi intansi yang bersangkutan. Penanganan surat menyurat menyangkut aktivitas organisasi untuk menjamin penyaluran informasi tertulis dari tempat satu ke tempat yang lain. Dalam bab ini penulis akan menguraikan hasil pengamatan penulis selama melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Manajemen Administrasi pada tanggal 9 Februari sampai 8 April di Kantor Arsip Dan Perpustakaan Daerah Kota Surakarta. Dalam hal ini penulis akan membahas tentang pengurusan surat dengan menggunakan sistim “Simardi” di Kantor Arsip Dan Perpustakaan Daerah Kota Surakarta. Dalam keputusan Menpan no. 71 tahun 1993 tentang pedoman umum tata persuratan dinas disebutkan bahwa surat adalah pernyataan tertulis dalam segala bentuk dan corak yang digunakan sebagai sarana komunikasi untuk menyampaikan informasi kedinasan kepada pihak lain sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pengurusan surat adalah kegiatan mengirim dan menerima informasi tertulis dari satu tempat ke tempat lain. Karena itu kegiatan pengurusan surat bukan hanya menerima surat masuk dan mengirim surat keluar saja tetapi juga meliputi kegiatan pengarahan dan penyaluran surat ke unitunit kerja, serta teknis pengiriman surat ke alamat yang dituju. 26.
Prosedur Penanganan Surat Berikut ini merupakan penjabaran dari hasil pengamatan penulis di Kantor Arsip Dan Perpustakaan Daerah Kota Surakarta tentang pengurusan surat dengan sistim Simardi. Hal tersebut antara lain : 27.
Surat Masuk
Dalam sebuah organisasi hendaknya ada yang berketerampilan dalam bidang korespondensi untuk melaksanakan kegiatan surat menyurat guna mencapai tujuan organisasi. Adapun prosedur penanganan surat masuk di Kantor Arsip Dan Perpustakaan Daerah Kota Surakarta yaitu : q.
Penerimaan surat Dalam penerimaan surat dilakukan
24
dengan meneliti kelengkapan surat yang
terdapat dalam surat apakah sudah sesuai dengan yang tertera dalam surat. Di Kantor Arsip Dan Perpustakaan Daerah Kota Surakarta yang bertugas menerima surat yaitu Ibu Trining Tyas Tuti. r.
Pengentrian surat dalam Simardi Setelah surat diterima dan diperiksa kelengkapan surat kemudian surat dientri ke dalam Simardi.
s.
Penyampaian surat Setelah surat dientri dalam Simardi kemudian surat diserahkan kepada pimpinan agar pimpinan mengetahui isi dan maksud surat, serta agar pimpinan mengisi lembar disposisi setelah itu surat didistribusikan ke unit pengolah sesuai dengan disposisi yang diisi pimpinan untuk menindak lanjuti surat.
t.
Penyimpanan Surat Surat yang telah ditindak lanjuti maka diserahkan kepada penata berkas untuk ditata dan disimpan di filing kabinet dengan menggunakan sistim penyimpanan menurut subjek (masalah) yaitu sistem penyimpanan yang disesuaikan dengan masalah yang tertera pada surat, dimana permasalahan tersebut diwujudkan berupa angka seperti yang tertera dalam pola klasifikasi. Misalnya : undangan kodenya 005 Berdasarkan uraian di atas maka dapat digambarkan alur penanganan surat masuk di Kantor Arsip Dan Perpustakaan Daerah Kota Surakarta adalah sebagai berikut. (Lihat bagan 4.1 hal. 26)
Bagan 4.1.
Bagan Prosedur Surat Masuk Surat masuk
Penerima
Pengentrian dalam Simardi
Pimpinan
Penerima
Unit Pengolah
Penerima
Penata berkas Sumber : wawancara dengan Bp. Sri Wahyudi, S. Sos. 28.
Surat Keluar Dalam organisasi selain terdapat surat masuk juga ada surat keluar, surat keluar tersebut dapat berupa surat balasan dan dapat juga berupa surat pengantar. Surat pengantar adalah suatu naskah yang digunakan sebagai pengantar untuk mengirimkan sesuatu naskah dinas atau barang dan sebagainya yang pada umunya tidak memerlukan penjelasan. Sebelum melakukan pengiriman surat keluar, terdapat beberapa langkah penanganan yang harus dilakukan. Langkahlangkah tersebut antara lain :
xxi.
Pembuatan konsep surat Pengonsepan surat di Kantor Arsip Dan perpustakaan Daerah Kota Surakarta dilakukan oleh pengonsep dengan memperhatikan petunjuk dan pengarahan dari pejabat/pimpinan, surat
yang dibuat tidak boleh menyimpang dari catatan yang telah diberikan. xxii.
Surat diserahkan ke Tata Usaha Konsep surat yang berupa tulisan tangan maupun diketik kemudian diajukan ke bagian Tata usaha untuk dikoreksi isi dan susunannya, apakah sudah tepat isi dan susunannya.
xxiii.
Surat diserahkan ke Pimpinan Setelah diterima bagian Tata Usaha lalu surat diserahkan kepada pimpinan untuk mendapat persetujuan dari pimpinan, setelah disetujui maka pimpinan akan memberi paraf pada surat.
xxiv.
Dikembalikan pada Bagian Tata Usaha Setelah surat disetujui dan diberi paraf pimpinan lalu surat dikembalikan ke Bagian Tata Usaha untuk dilakukan proses selanjutnya.
xxv.
Pengentrian surat Setelah dikembalikan ke Bagian Tata Usaha kemudian surat dientri dalam Simardi. Hal tersebut supaya mempermudah dalam pengurusan surat serta dapat mempermudah dalam proses pencarian surat apabila sewaktuwaktu dibutuhkan.
xxvi.
Pendistribusian surat Setelah surat dientri dalam program Simardi lalu surat didistribusikan oleh Bagian Tata Usaha ke alamat tujuan yang tertera dalam surat. Berdasarkan uraian di atas maka dapat digambarkan alur penanganan surat keluar di Kantor Arsip Dan perpustakaan Daerah Kota Surakarta adalah sebagai berikut : (lihat bagan 4.2 hal 28)
Bagan 4.2. Bagan Prosedur Surat Keluar
Konsep surat
Tata Usaha
43. 44.
Pimpinan
45.
Tata Usaha
Pengentrian
Pendistribusian
Sumber : Wawancara dengan Bpk. Sri Wahyudi, S. Sos. 29.
Cara Penanganan Surat dengan Simardi Dalam Kantor Arsip Dan Perpustakaan Daerah Kota Surakarta, telah terjadi otomasi penanganan arsip dan surat, baik surat masuk maupun surat keluar dimana penanganannya telah menggunakan aplikasi kearsipan yang disebut dengan “Simardi” (Sistem Informasi Manajemen ARsip DInamis ). Simardi yaitu suatu aplikasi kearsipan yang dapat dipergunakan bagi penyelenggaran kearsipan pemerintah dalam menangani perekaman data surat masuk dan surat keluar. Aplikasi ini dapat memformulasikan secara otomatis terhadap penentuan jadwal retensi arsip yang telah diformulasikan pada pemilihan klasifikasi suatu surat yang telah tersedia pada operasi pengentrian surat masuk dan keluar sehingga setiap record data surat akan dapat dijalankan melalui suatu proses pengelolaan arsip sejak masa aktif sampai dengan masa statis. Berdasarkan uraian di atas, berikut ini merupakan cara penanganan surat masuk dan surat keluar dengan menggunakan aplikasi Simardi di Kantor Arsip Dan Perpustakaan Daerah Kota Surakarta : o.
Surat masuk Dalam menangani surat masuk terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan yaitu :
xvi.
Pengetikan data tanggal terima surat Klik tombol tanggal maka hasilnya akan ditampilkan tanggal kalender, pilih tanggal dan bulan serta tahun yang dikehendaki kemudian klik tanggal yang dimaksud, maka elemen kolom entri akan berubah tanggal sesuai dengan tanggal yang diklik. Demikian pula dengan pengisian tanggal surat. (lihat gambar 4.1)
Gambar 4.1. Gambar pengentrian tanggal terima surat
Sumber : Kantor Arsip Dan Perpustakaan Daerah
Kota Surakarta xvii.
Tahap pengentrian data nomor urut surat (nomor agenda surat masuk)
Ketik nomor agenda sesuai dengan nomor urutan terakhir, nomor agenda ini telah diatur secara otomatis komputer akan menolak nomor ganda pada tahun yang sama. Untuk proses pengentrian selanjutnya nomor agenda ini akan menampilkan secara otomatis nomor agenda selanjutnya dan tidak perlu mengetiknya pada kolom tersebut. (lihat gambar 4.2) Gambar 4.2. Gambar pengentrian nomor urut surat
Sumber : Kantor Arsip Dan Perpustakaan Daerah Kota Surakarta xviii.
Ketiklah data nomor surat sesuai dengan nomor surat yang tertera pada surat yang diterima. Pengetikan nomor surat tidak ada ketentuan apapun yang membatasinya, jadi kita dapat mengetikkan bebas sesuai dengan nomor surat yang kita terima. (lihat gambar 4.3)
Gambar 4.3. Gambar pengentrian nomor surat
Sumber : Kantor Arsip Dan Perpustakaan Daerah Kota Surakarta
xix.
Tahap pengisian data klasifikasi Untuk menjadi perhatian jika surat yang dimaksud berasal dari perusahaan atau institusi lainnya atau lembaga non pemerintah maka sudah dapat dipastikan pada penulisan nomor surat tidak mencantumkan klasifikasi seperti tata persuratan pemerintah. Walaupun demikian pengentrian klasifikasi harus tetap diisikan sesuai dengan analisa pendeskripsian masalah yang tergambarkan pada surat tersebut. Cara pengentrian dapat dilakukan langsung dengan nomor klasifikasi yang telah diarahkan pengendali surat kemudian tekan tombol TAB, agar komputer segera menampilkan isian masalah, jadwal retensi arsip secara otomatis.
xx.
Tahap pengisian nama berkas Pengentrian nama berkas diberikan ketentuan pengisian yaitu jika pengisian nama berkas dikehendaki harus melalui table yang telah disediakan dengan menekan tombol table berkas yang terletak disisi kiri kolom isian, klik tombol tersebut maka komputer akan menampilkan daftar tabel berkas yang telah dientrikan melalui icon Tabel Berkas pada menu Tolbar. Ketentuan ini dimaksudkan supaya pengisian data berkas identik dengan data kalsifikasi yang tersedia pada klasifikasi yang telah ditentukan. (lihat gambar 4.4. hal. 33)
xxi.
Tahap pengisian indeks surat Pengisian ini tidak ada ketentuan yang membatasi cara pengisian, pemberian indeks dapat secara spesifik membedakan dan menegaskan terhadap maksud surat tersebut, sehingga indeks surat ini dapat dihimpun dalam satu kelompoknya. Hal ini jika dibutuhkan laporan data surat berdasarkan indeks surat maka dapat menyajikan laporan yang akan mengelompok berdasarkan indeks surat, dan mempermudah dalam penelusuran data surat berdasarkan indeks surat.