BAB III DATA
Pengumpulan data dilakukan penulis berkaitan dengan pemilihan judul seminar, konsep perencanaan dan juga unsur-unsur grafis. 3.1 Data Objek Perancangan. 3.1.1
Komik Komik atau Comic adalah sebutan internasional untuk cerita yang dituturkan lewat gambar diatas kertas. Namun beberapa negara juga mempunyai sebutan sendiri-sendiri, misalnya Jepang dengan Manga, Cina dengan Manhua, Korea dengan Manhwa, dan Indonesia dengan Cergam. Bentuk komik atau cergam bisa strip (sebaris panel) yang dimuat di koran atau majalah, atau dikompilasi dalam satu buku. Bisa sekali tamat, bisa berjilid-jilid.1
3.2 Bentuk Rupa Dan Jenis Komik. Berikut adalah jenis-jenis rupa komik : 3.2.1
Kartun/Karikatur (Cartoon) Hanya berupa satu tampilan saja, dimana didalamnya bisa terdapat beberapa gambar yang dipadu dengan tulisan- tulisan. Biasanya komik tipe kartun/karikatur ini berjenis humor (banyolan) dan editorial (kritikan) atau politik (sindiran) yang mana dari gambar tersebut dapat menimbulkan sebuah arti sehingga si pembaca dapat memahami maksud dan tujuannya.
1
Majalah Concept vol04edisi20’2007
7
Contoh: Bisa dilihat pada surat kabar maupun majalah dimana suka menampilkan gambar kartun/karikator dari sosok tokoh tertentu yang maknanya sebagai kritikan dan sindiran bahkan terkadang dikemas dengan lucu serta menghibur.
3.2.2
Komik Potongan (Comic Strip) Artinya penggalan-penggalan gambar yang disusun/dirangkai menjadi sebuah alur cerita pendek. Namun isi ceritanya tidak terpaku harus selesai disitu bahkan bisa juga dijadikan suatu cerita bersambung/berseri. Biasanya terdiri dari 3 hingga 6 panel atau sekitarnya. Komik Potongan (Comic Strip) ini biasanya disodorkan dalan tampilan harian atau mingguan disebuah surat kabar, majalah maupun tabloid/buletin. Penyajian isi cerita juga dapat berupa humor/banyolan atau cerita yang serius yang asik untuk disimak setiap periodenya hingga tamat.
8
Contoh: - Panji Koming di surat kabar Kompas; - Gibug (Komik Potongan yang dijadikan buku saku).
3.2.3
Buku Komik (Comic Book) Alunan gambar-gambar, tulisan dan cerita dikemas dalam bentuk sebuah buku (terdapat sampul dan isi). Buku Komik (Comic Book) ini acap kali disebut sebagai komik cerita pendek, yang biasanya dalam Buku Komik berisikan 32 halaman, biasanya pada umumnya ada juga yang 48 halaman dan 64 halaman, dimana didalamnya berisikan isi cerita, iklan, dan lain-lain. Buku Komik seperti ini bisa kamu dapatkan di toko-toko buku atau toko-toko komik maupun lapak-lapak. Buku Komik (Comic Book) itu sendiri terbagi lagi menjadi :
9
3.2.3.1 Komik Kertas Tipis (Trade Paperback) Buku komik ini berukuran seperti buku biasa, tidak terlalu lebar dan besar. Walau berkesan tipis namum bisa juga dikemas dengan menggunakan kualitas kertas yang baik/bagus sehingga penampilan/penyajian buku ini terlihat menarik. Apalagi dengan gambar dan warna yang cantik, membuat buku komik ini sangat digemari. Contoh: - Gundala, Godam, Si Buta Dari Gua Hantu, Lamaut; - Kapten Bandung, Caroq, Gina; - Gunturgen, Blacan, Zantoro; - Komik-komiknya Marvel dan DC Comics (luar negeri).
10
3.2.3.2 Komik Majalah (Comic Magazine) Buku komik berukuran seperti majalah (ukuran besar), biasanya menggunakan tipe kertas yang tebal dan keras untuk sampulnya. Dengan ukuran yang besar tersebut tentunya dengan misalkan 64 halaman bisa menampung banyak gambar dan isi cerita. Contoh: - Tintin (luar negeri); - Lucky Luke (luar negeri); - Asterik/Obelik (luar negeri).
3.2.3.3 Komik Novel Grafis (Graphic Novel) Biasanya isi ceritanya lebih panjang dan komplikasi serta membutuhkan
tingkat
berpikir
yang
lebih
dewasa
untuk
pembacanya. Isi buku bisa lebih dari 100 halaman. Bisa juga dalam bentuk seri atau cerita putus.
3.2.4
Komik Tahunan (Comic Annual) Bila pembuat komik sudah dalam skup penerbit yang serius, si penerbit akan secara teratur/berskala (misalkan setiap tahun atau setiap beberapa bulan sekali) akan menerbitkan buku-buku komik baik itu cerita putus maupun serial. Contoh: Dalam negeri : M&C Gramedia, PMK, Mizan, Terant, BumiLangit, Jagoan Comic. Luar negeri : Marvel Comics, DC Comics.
11
3.2.5
Album Komik (Comic Album) Para penggemar bacaan komik baik itu komik karikatur maupun komik strip dapat mengkoleksi (hasil guntingan dari berbagai sumber media bacaan), dimana hasil koleksiannya dikumpulkan dan disusun rapih menjadi sebuah budelan/album bacaan.
3.2.6
Komik Digital (Digital Comic) Selain media cetak seperti surat kabar, majalah, tabloid dan buletin, media Internet juga dapat dijadikan sarana dalam mempublikasikan komik-komik. Dengan menyediakan situs web maka para pengunjung/pembaca dapat menyimak komik. Dengan menggunakan media Internet jangkauan pembacanya bisa lebih luas (diseluruh dunia yang memiliki koneksi internet dapat mengaksesnya) dari pada media cetak. Komik Online bisa dijadikan langkah awal untuk mempublikasikan komik-komik dengan biaya yang relatif lebih murah dibanding media cetak. Contoh: - www.gibug.com
12
3.2.7
Buku Instruksi dalam format Komik (Instructional Comics) Tidak sedikit sebuah panduan atau instruksi sesuatu dikemas dalam format Komik, bisa dalam bentuk Buku Komik, Poster Komik, atau tampilan lainnya. Pengguna/Pembaca akan lebih mudah cepat mengerti bila melihat alunan gambar dari pada harus membaca prosedur-prosedur dalam bentuk tulisan. Selain itu dapat menjadi lebih menarik dan menyenangkan.
13
3.2.8
Rangkaian Ilustrasi (Storyboard) Biasanya didalam dunia perfilman maupun periklanan, sebelum melangkah dalam pembuatan film/iklan akan lebih mudah berkerjanya bila dibuatkan Rangkaian Ilustrasinya terlebih dahulu, biasanya Rangkaian Ilustrasi ini dibuat dalam bentuk gambar, dan sudah tentu rangkaian ilustrasi gambar tersebut disusun menjadi sebuah rangkaian yang bisa disebut komik. Namun tidak usah jauh-jauh kedalam dunia perfileman/iklan, sebelum para komikus membuat komik sudah pasti terlebih dahulu membuat sebuah Rangkaian Ilustrasi (Storyboard) nya, setelah itu baru diproses penggambaran, penintaan, pewarnaan dan penataan tampilan (layout).
14
3.2.9
Komik Ringan (Comic Simple) Biasanya jenis komik ini terbuat dari hasil cetakan kopian dan steples (buatan tangan). Hal ini dimana pemilik dan pembuat komik dengan biaya yang rendah turut dapat menciptakan komikkomik dan berkarya, cara ini digunakan sebagai alternatif cara untuk turut berkarya kecil-kecilan, bisa dijadikan langkah awal bagi para komikus. Contoh: - Kakek Bejo (pragatcomic.com)2
2
http://www.jagoancomic.com/tulisan_tutorial_jenis_rupa_komik.html
15
3.3
Syle Komik 3.3.1
Komik Eropa Komik Eropa terlihat seperti karya seni. Gaya penggambaran Karakternya mengikuti aliran seni. Seperti ada yang mengikuti gaya realis bahkan ikonis. Walau dalam beberapa karya mereka seperti mengikuti gaya comics. Tema cerita yang biasanya terdapat
dalam
komik
keropa
pada
umumnya
adalah
petualangan.
16
3.3.2
Komik Amerika (Comics) Comic's (komik Amerika) biasanya bergenre Superhero, mereka menonjolkan sisi kekuatan fisik yang luar biasa, hal ini tercermin dalam penggambaran otot-otot yang menggelembung bagi karakter prianya dan penggunaan garis-garis curva yang ekstrim bagi karakter wanitanya. Idustri komik amerika di dominasi oleh gaya komik Marvel dan DC.
17
3.3.3
Komik Jepang (Manga) Dalam manga biasanya terkandung semangat orang-orang Jepang
dalam
mengarungi
kehidupan,
dengan
semangat
membara mereka dapat membuat segala yang tidak munkin menjadi mungkin. Dalam tehnik visual, mereka kaya akan penggunaan garis-garis dan tone. dan mereka Umumnya mengunakan mata untuk menunjukan ekspresi para karakter. dan tentu saja gambar mata yang hiperbola sangat membantu. Dalam cerita mereka juga kaya akan cerita teknologi.
18
3.4
Komik Berdasarkan Genre 1.
Action-adventure comics
11. Erotic comics
22. Romance comics
2.
Adult humour titles
12. Fantasy comics
23. Science fiction comics
3.
Anarchist comics
13. Feminist comics
24. Spy comics
4.
Comics featuring
14. Historical comics
25. Superhero comics
anthropomorphic characters 15. Horror comics
26. Team-up comics
5.
Autobiographical comics
16. Humor comics
27. Techno-thriller comics
6.
Christian comics
17. LGBT-related comics
28. War comics
7.
Crime comics
18. Martial arts comics
29. Western comics
8.
Crossover comics
19. [Mystery comics
30. Comics based on
9.
Disney comics
20. Office comics
10. Educational webcomics
3.5
wrestling 31. Wuxia comics
21. Punk comics
3
Layout Menurut Surianto Rustan, S.Sn. dalam bukunya yang berjudul “Layout Dasar &
penerapannya”
layout
adalah
tata
letak
elemen-elemen
desain
terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep/pesan yang dibawanya. Me-layout adalah salah satu proses/tahapan kerja dalam desain. Dapat dikatakan bahwa desain merupakan arsiteknya, sedangkan layout pekerjanya. Namun definisi layout dalam perkembangannya sudah sangat meluas dan melebur dengan definisi desain itu sendiri, sehingga banyak orang mengatakan bahwa melayout itu sama dengan mendesain.
Prinsip dasar layout merupakan prinsip dasar desain grafis, antara lain urutan
(sequence),
penekanan
(emphasis),
keseimbangan
(balance),
kesatuan (unity), yang bertujuan agar elemen gambar dan teks menjadi komunikatif sehingga dapat memudahkan pembaca menerima informasi yang disajikan.
3
http://en.wikipedia.org/wiki/Category:Comics_by_genre
19
Oleh karena itu, buku komik fakta-fakta unik ini memilih layout yang bebas dalam peletakan ilustrasi maupun teks pada tiap-tiap panelnya, agar tidak bersifat monoton dan membosankan.4
3.6
Tipografi Menurut Danton Sihombing MFA. Dalam bukunya yang berjudul “Tipografi Dalam Desain Grafis,” menjelaskan bahwa tipografi merupakan properti visual yang pokok dan efektif lewat penerapan yang fungsional dan memiliki nilai estetika,
tipografi mampu
menghadirkan
energi
yang
berpotensi
menerjemahkan atmosfir-atmosfir yang tersirat dalam sebuah komunikasi visual verbal yang dituangkan melalui abstraksi bentuk-bentuk visual. Typefont yang digunakan untuk judul tiap perhalamannya adalah “Fast Action”, sedangkan typefont yang digunakan untuk mengisi balon-balon percakapan adalah “Obelisque”, bersifat decoratif dan tetap mudah dibaca. Prinsip dasar tipografi yaitu:
-
Sintaktis Tipografi : Penataan elemen visual dalam kesatuan bentuk yang kohesif. Sintaktis tipografi meliputi pengaturan elemen komposisi yang terkecil, meliputi huruf, kata, garis, kolom, serta margin.
-
Focal Point : Penekanan yang dilakukan dalam pola rancangan visual agar dapat menstimulasi penglihatan, sehingga timbul hirarki penekanan teks yang dilakukan.
-
Grid
System
:
Sebuah
terhadap permasalahan
grid
penataan
diciptakan
sebagai
elemen-elemen
visual
solusi dalam
sebuah ruang. Grid system digunakan sebagai perangkat untuk
4
Surianto Rustan, S.Sn. “Layout Dasar & penerapannya”
20
mempermudah menciptakan sebuah komposisi visual. Melalui grid system seorang perancang grafis dapat membuat sebuah sistematika guna menjaga konsistensi dalam melakukan repetisi dari sebuah komposisi yang sudah diciptakan. Tujuan utama dari grid system dalam desain grafis adalah untuk menciptakan suatu rancangan yang komunikatif dan memuaskan secara estetik.
-
Alignment : Penataan baris teks yang dapat menunjang fungsional dan estetika ruang pada halaman, alignment dibagi menjadi 3 macam, diantaranya a. Rata kiri, untuk naskah yang panjang dan pendek, kanan kiri membentuk susunan yang dinamis. b. Rata kanan, untuk naskah pendek dengan penataan huruf yang hampir setara. c. Rata tengah, untuk naskah pendek dengan penataan huruf yang hampir setara.5
3.7
Teori Warna Warna adalah spektrum tertentu
yang
terdapat
di
dalam
suatu cahaya sempurna (berwarna putih). Identitas suatu warna ditentukan panjang gelombang cahaya tersebut. Dalam seni rupa, warna bisa berarti pantulan tertentu dari cahaya yang dipengaruhi oleh pigmenyang terdapat di permukaan benda. Misalnya pencampuran pigmen magenta dan cyan dengan proporsi tepat dan disinari cahaya putih sempurna akan menghasilkan sensasi mirip warna merah.
5
Danton Sihombing MFA. “Tipografi Dalam Desain Grafis”
21
Setiap warna mampu memberikan kesan dan identitas tertentu sesuai kondisi sosial pengamatnya. Misalnya warna putih akan memberi kesan suci dan dingin di daerah Barat karena berasosiasi dengan salju. Sementara di kebanyakan negara Timur warna putih memberi kesan kematian dan sangat menakutkan karena berasosiasi dengan kain kafan (meskipun secara teoritis sebenarnya putih bukanlah warna). Di dalam ilmu warna, hitam dianggap sebagai ketidakhadiran seluruh jenis gelombang warna. Sementara putih dianggap sebagai representasi kehadiran seluruh gelombang warna dengan proporsi seimbang. Secara ilmiah, keduanya bukanlah warna, meskipun bisa dihadirkan dalam bentuk pigmen.6
3.7.1
Proses Pencampuran Warna Pada dasarnya proses pencampuran warna terbagi dua yaitu pencampuran warna additive dan warna subtractive. 3.7.1.1 Pencampuran warna additive Pencampuran warna additive adalah pencampuran warna primer cahaya yang terdiri atas warna red, green dan blue dimana pencampuran ketiga warna primer tersebut akan menghasilkan warna putih. Kombinasi antara dua warna primer akan menghasilkan warna sekunder. Warna sekunder tersebut yaitu : cyan (gabungan warna green dan blue, magenta (gabungan warna blue dan red), dan yellow (gabungan warna red
dan
green).
Prinsip
pencampuran
warna
additive
diterapkan pada monitor, TV, video, scanner, dan lain-lain. 3.7.1.2 Pencampuran warna subtractive
6
http://id.wikipedia.org/wiki/Warna
22
Warna subtractive sebenarnya adalah warna sekunder dari warna additive, namun secara materi warna subtractive berbeda dengan warna additive. Warna additive dibentuk dari cahaya, sedangkan warna subtractive dibentuk dari pigment warna. Tinta cetak dan cat merupakan contoh dari warna subtractive. Komposisi warna subtractive tidak seluas warna additive karena dibatasi oleh kemampuan dari pigment pembentuk warna. Warna subtractive terdiri atas warna cyan, magenta, yellow.
3.7.2
Psikologi Warna Psikologi warna adalah sebagai berikut : a. Biru : tenang dan menyejukkan b. Hijau : alami dan sehat c. Kuning : terang dan kehangatan d. Hitam : keabadian dan keanggunan e. Ungu : agung dan keindahan f.
Pink : romantis dan sensual
g. Orange : kreatif dan optimis h. Merah : panas dan penuh energi i.
Coklat : alami
j.
Netral : klasik, natural dan warna untuk semua
k. Putih : Bersih dan murni
23
3.8
Unsur Pembangun Cerita 3.8.1
Tokoh Yang dimaksud dengan tokoh adalah individu ciptaan/rekaan pengarang yang mengalami peristiwa-peristiwa atau lakukan dalam berbagai peristiwa cerita. Pada umumnya tokoh berwujud manusia, dapat pula berwujud binatang atau benda yang diinsankan. Berdasarkan fungsi tokoh dalam cerita, tokoh dapat dibedakan menjadi dua yaitu tokoh sentral dan tokoh bawahan. Tokoh sentral adalah tokoh yang banyak mengalami peristiwa dalam cerita. Tokoh sentral dibedakan menjadi dua, yaitu Tokoh sentral protagonis adalah tokoh yang membawakan perwatakan positif atau menyampaikan nilai-nilai positif. Tokoh sentral antagonis. Tokoh sentral antagonis adalah tokoh yang membawakan perwatakan
yang
bertentangan
dengan
protagonis
atau
menyampaikan nilai-nilai negatif. Tokoh bawahan adalah tokoh-tokoh yang mendukung atau membantu tokoh sentral. Tokoh bawahan dibedakan menjadi tiga, yaitu : a. Tokoh andalan. Tokoh andalan adalah tokoh bawahan yang menjadi kepercataan tokoh sentral (protagonis atau antagonis). b. Tokoh tambahan. Tokoh tambahan adalah tokoh yang sedikit sekali memegang peran dalam peristiwa cerita. c. Tokoh lataran. Tokoh lataran adalah tokoh yang menjadi bagian atau berfungsi sebagai latar cerita saja.
24
3.8.2
Penokohan Yang dimaksud penokohan adalah penyajian watak tokoh dan penciptaan citra tokoh. Ada beberapa metode penyajian watak tokoh, yaitu : a. Metode
analitis/langsung/diskursif.
Yaitu
penyajian
watak tokoh dengan cara memaparkan watak tokoh secara langsung. b. Metode dramatik/taklangsung/ragaan. Yaitu penyajian watak tokoh melalui pemikiran, percakapan, dan lakuan tokoh yang disajikan pengarang. Bahkan dapat pula dari penampilan fisiknya serta dari gambaran lingkungan atau tempat tokoh. c. Metode kontekstual. Yaitu penyajian watak tokoh melalui gaya bahasa yang dipakai pengarang.
3.8.3
Alur Alur adalah urutaan atau rangkaian peristiwa dalam cerita rekaan. Urutan peristiwa dapat tersusun berdasarkan tiga hal, yaitu a. Berdasarkan urutan waktu terjadinya. Alur dengan susunan peristiwa berdasarkan kronologis kejadian disebut alur linear b. Berdasarkan
hubungan
kausalnya/sebab
akibat.
Alur
berdasarkan hubungan sebab-akibat disebut alur kausal. c. Berdasarkan tema cerita. Alur berdasarkan tema cerita disebut alur tematik.
25
3.8.4
Latar Latar adalah segala keterangan, petunjuk, pengacuan yang berkaitan dengan waktu, ruang, dan suasana terjadinya peristiwa dalam cerita. Latar meliputi penggambaran letak geografis (termasuk
topografi,
pemandangan,
perlengkapan,
ruang),
pekerjaan atau kesibukan tokoh, waktu berlakunya kejadian, musim, lingkungan agama, moral, intelektual, sosial, dan emosional tokoh.
3.8.5
Tema Cerita Gagasan, ide, atau pikiran utama yang mendasari suatu cerita disebut tema. Ada beberapa macam tema, yaitu : a.
Ada tema didaktis, yaitu tema pertentangan antara kebaikan dan kejahatan
b.
Ada tema yang dinyatakan secara eksplisit
c.
Ada tema yang dinyatakan secara simbolik
d.
Ada
tema
yang
dinyatakan
dalam
dialog
tokoh
7
utamanya.
3.9
Peralatan yang dibutuhkan Dibawah ini adalah alat-alat yang dibutuhkan dalam pembuatan sebuah komik yang sederhana, diantaranya :
7
3.9.1
Pensil
3.9.2
Pena
3.9.3
Kertas gambar
3.9.4
Penghapus
agsuyoto.files.wordpress.com/2008/03/unsur-prosa-cerita
26
3.9.5
Penggaris
3.9.6
Scanner
3.9.7
Komputer
3.9.8
Wacom 3.9.8.1
Aplikasi :
Adobe Photoshop
Adobe Illustrator
Adobe Flash
27
3.10 Proses Perancangan Komik
28