PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA MATA PELAJARAN FIKIHDI MTS FATAHILLAH BUNCIT JAKARTA SELATAN
Oleh :
NAHDIAH NIM: 1810011000100
PROGRAM PENINGKATAN KUALIFIKASI AKADEMIK JENJANG S-1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2013/2014
ABSTRAK
Nahdiah (1810011000100). Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan. Penggunaan Media audio visual dalam Meningkatkan HasH Belajar Siswa Kelas VII Pada Mata Pelajaran Fikih di MTs Fatahillah Buncit Jakarta Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa tinggi peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan Media Audio Visual terhadap materi yang dipelajari melalui media Audio Visual. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau classroom action research dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini lebih bersifat memecahkan suatu masalah yang hasilnya dideskripsikan secara menyeluruh. Subyek penelitian dalam PTK ini adalah siswa kelas VII MTs Fatahillah Jakarta Selatan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa khususnya materi shalat jenazah pada mata pelajaran Fikih selama penerapan Media Audio Visual mengalami peningkatan, terlihat dari rata-rata nilai sebelum dilakukan penerapan adalah 64,00, setelah penerapan Media Audio Visual maka hasil belajar pada siklus I meningkat dengan rata-rata nilai 72,81 dan pada siklus II mencapai 87,91. Maka, penggunaan media Audio Visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fikih khususnya pada shalat jenazah di MTs Fatahillah Jakarta.
Kata kunci: Media Audio Visual, Hasil belajar, Fikih
ii
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
ABSTRAK .........................................................................................................
i
KATA PENGANTAR .......................................................................................
ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iv DAFTAR TABEL.............................................................................................. vii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah ..................................................................
1
B. IdentifikasiMasalah ........................................................................
6
C. BatasanMasalah .............................................................................
6
D. RumusanMasalah...........................................................................
6
E. TujuanPenelitian ............................................................................
7
F. ManfaatPenelitian ...........................................................................
7
KAJIAN TEORITIK A. Konsep Media Pembelajaran .........................................................
8
a. Pengertian Media Pembelajaran.................................................
8
b. Fungsi Media Pembelajaran ....................................................... 10 c. klasifikasimacam – macamdanjenis – jenis media pembelajaran 10 B. Konsep Media Audio Visual .......................................................... 11 a. PengertianMedia Audio Visual .................................................. 11 b. Jenis – JenisMedia Audio Visual ............................................... 11 c. KarakteristikMedia Audio Visual .............................................. 16 d. FungsiMedia Audio Visual ........................................................ 16 e. ManfaatMedia Audio Visua ....................................................... l7 f. TahapanPenggunaanMedia Audio Visual .................................. 18
iv
g. Kelebebihan Dan Kekurangan Media Audio Visual.................. 19 C. KonsepHasilBelajar ....................................................................... 19 a. PengertianBelajar ...................................................................... 19 b. PengertianHasilBelajar ............................................................. 21 c. Factor – Factor Yang MempengaruhiHasilBelajar ................... 23 D. Konsep Mata PelajaranFikih.......................................................... 23 a. PengertianFikih ......................................................................... 23 b. Hasil Penelitian Yang Relevan ....................................................... 28 c. KerangkaBerfikir ............................................................................ 29 d. HipotesisTindakan .......................................................................... 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. TempatdanWaktuPenelitian ........................................................... 32 1. tempatpenelitian........................................................................ 32 2. WaktuPenelitian........................................................................ 32 B. Metodepenelitiandanrancangansikluspenelitian ............................ 32 C. SubjekPenelitian ............................................................................ 35 D. Peran Dan PosisiPenelitiDalamPenelitian ..................................... 35 E. TahapIntervensiTindakan............................................................... 36 F. HasilIntervensiTindakan ................................................................ 40 G. Data Dan Sumber Data .................................................................. 40 H. InstrumenPengumpulan Data......................................................... 40 I. TeknikPemeriksaanKeterpercayaan ................................................ 41 J. Analisis Data danInnterpretasi Data ............................................... 44 K. PengembanganPerencanaanTindakan............................................ 45
BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ............................................................................... 46 1. IdentitasSekolah........................................................................ 46 2. VisidanMisi .............................................................................. 46 3. KondisiObjektifSekolah ........................................................... 47
v
B. Analisis Data .................................................................................. 53 1. PenelitianPendahuluan ............................................................... 53 2. PraSiklus .................................................................................... 54 3. PembelajaranSiklus I ................................................................. 57 4. PembelajaranSiklus II ................................................................ 67
BAB V
PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................... 77 B. Saran ............................................................................................ 78
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Data Jumlah Tenaga Pendidik
45
Tabel 4.2 Data Jumlah Peserta Didik
47
Tabel 4.3 Data Sarana dan Prasarana
47
Tabel 4.5 Jadwal Pelajaran Fikih
51
Tabel 4.6 Hasil Belajar Siswa Pra Siklus
52
Tabel 4.7 Hasil Belajar Siswa Siklus I
59
Tabel 4.8 Hasil Belajar Siswa Siklus II
67
Tabel 4.9 Data Aktivitas Siswa
71
vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Perkembangan
ilmu pengetahuan pada saat ini khususnya dalam
dunia pendidikan dituntut untuk bisa mengembangkan atau memajukan serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dalam hal ini pendidikan memiliki peranan yang sangat penting. Sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan bangsa harus bisa dimunculkan dengan melahirkan suatu sistem pendidikan yang berkualitas berdasarkan filosofis bangsa. Oleh sebab itu, usaha untuk melahirkan suatu sistem pendidikan nasional
yang berkualitas yang
sesuai dengan kondisi
Negara yaitu
berdasarkan Pancasila harus terus dilaksanakan. Dan untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas, salah satu yang harus ada adalah guru yang memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional yakni yang memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi professional (UU RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen).1 Guru merupakan komponen pembelajaran yang memegang peranan penting dan utama, karena keberhasilan proses belajar mengajar sangat ditentukan oleh faktor guru. Tugas guru adalah menyampaikan materi pelajaran kepada siswa melalui interaksi komunikasi dalam proses belajar 1
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran; Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung Persada Press 2010), hlm 1.
1
2
mengajar yang dilakukannya. Keberhasilan guru dalam menyampaikan materi sangat tergantung pada kelancaran interaksi komunikasi antara guru dengan siswanya. Ketidak lancaran komunikasi membawa akibat terhadap pesan yang diberikan guru.2 Untuk itu seorang guru dituntut untuk memiliki kompetensi pedagogik yaitu memiliki kemampuan secara metodologis dalam hal perancangan dan pelaksanaan pembelajaran. Termasuk di dalamnya penguasaan dalam penggunaan media pembelajaran.3 Penggunaan media atau alat bantu disadari oleh banyak praktisi pendidikan sangat membantu aktivitas proses pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas, terutama membantu prestasi belajar siswa. Proses pembelajaran akan berjalan efektif jika berlangsung dalam kondisi dan situasi yang kondusif, menarik, nyaman, dan menyenangkan. Oleh karena itu, guru dituntut untuk dapat memanfaatkan dan menggunakan peralatan yang lebih ekonomis, dan efesien serta melakukan usaha-usaha inovasi dalam pembelajaran. Pemanfaatan media dalam proses pembelajaran khususnya dalam mata pelajaran keagamaan dalam hal ini Pendidikan Agama Islam dapat dikatakan belum optimal. Demikian itu, lebih dirasakan bila dikaitkan dengan perkembangan di bidang tekhnologi informasi dan komunikasi. Pendidikan Agama Islam merupakan upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, 2
Basyiruddin Usman, Asnawir, Media Pembelajaran, (Jakarta: Delia Citra Utama, 2002),
hlm.1 3
Yudhi Munadi, loc. cit.
3
mengimani, dan saling menghormati.4 Serta usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa memahami
ajaran Islam secara
menyeluruh, yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pedoman hidup. Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah terdiri atas empat mata pelajaran, yaitu: Al-Qur’an Hadis, Akidah-Akhlak, Fikih, dan Sejarah Kebudayaan Islam. Masing-masing mata pelajaran tersebut pada dasarnya saling terkait, isi mengisi dan melengkapi. Adapun Pendidikanm Agama Islam dalam penyusunan skripsi ini adalah pada mata pelajaran fikih, yaitu pengetahuan tentang hukum-hukum syara’ mengenai perbuatan manusia, yang diambil dari dalil-dalil yang terinci (mendetail).5 Pembelajaran fiqih di Madrasah Tsanawiyah diarahkan untuk mengantarkan peserta didik dapat memahami pokok-pokok hukum Islam dan tata cara pelaksanaannya untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehingga menjadi muslim yang selalu taat menjalankan syariat Islam secara kaaffah (menyeluruh).6 Untuk itu diperlukan suasana pembelajaran yang kondusif, menarik, nyaman dan menyenangkan. Maka dalam proses pembelajaran diperlukan pemanfaatan media secara optimal. Berdasarkan hasil observasi awal dan wawancara dengan siswa kelas VII MTs.Fatahillah Buncit Jakarta Selatan beserta guru mata pelajaran fikih,
4
Abdul majid dan Dian Andayani, Pendididkan Agama Islam berbasis Kompetensi (Bandung: PT Remaja Rosda karya, 2006) cet ke 2, hlm 130. 5 Muhamad Abu Zahrah, Ushul Fiqih, (Jakarta: PT Pustaka Firdaus, 2011) cet ke 15, hlm 2. 6 Abd. Rozak dkk, Kompilasi Undang-Undang dan Peraturan Bidang Pendidikan, (Jakarta: FTIK Press UIN Syarif Hidayatullah, 2010) cet 1, hlm 578.
4
diperoleh hasil bahwa pembelajaran yang disampaikan cenderung dikuasai oleh guru dengan metode ceramahnya yang monoton, sehingga siswa hanya duduk mendengarkan dengan sesekali diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh guru.7 Dan ketika mereka sudah tidak dapat lagi berkonsentrasi, merasa jenuh, menunjukkan kelesuhan, sebagian
mereka lebih memilih diam, termenung, menggeleng ketika
ditanya, tidak mau bertanya ketika tidak memahami pelajaran, dan meletakkan wajah mereka di atas meja. Hal tersebut disebabkan karena kurang bervariasinya penggunaan pendekatan pembelajaran dan metode yang sesuai dengan materi ajar dan kondisi siswa, masih sangat terbatasnya media yang
disediakan sekolah dan masih lemahnya kemampuan guru dalam
menciptakan
media
pembelajaran.
Keadaan
ini
sangatlah
tidak
menguntungkan terutama bagi peserta didik dalam pencapaian hasil belajar mereka. Kenyataan yang ada di kelas VII MTs. Fatahillah Buncit Jakarta Selatan yang didapati peneliti adalah setiap kali diadakan pretest hanya beberapa siswa saja yang mampu menjawab pertanyaan guru dengan baik yakni sekitar 10 dari 40 siswa atau 25%, rendahnya hasil ulangan harian dan nilai tugas dalam beberapa mata pelajaran dikarenakan rendahnya motivasi dan minat belajar siswa di satu sisi dan banyaknya jumlah siswa dalam satu kelas sehingga menyebabkan siswa sulit untuk berkosentrasi, serta besarnya pengaruh negatif yang datang dari tekhnologi sendiri seperti hand phone, 7
Hasil wawancara dengan ibu Kurniatul Hasanah, guru mata pelajaran fiqih kelas VII MTs. Fatahillah Buncit Jakarta Selatan
5
internet, play station dan lain-lain disisi lain menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran fikih. Untuk mengatasi masalah tersebut agar tidak berkelanjutan, maka perlu diterapkan suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan sehingga siswa termotivasi dalam kegiatan pembelajaran fikih, salah satunya dengan memanfaatkan media audio visual karena audio visual dapat menyampaikan informasi dengan cara yang lebih nyata dari pada yang dapat disampaikan oleh kata-kata yang diucapkan. Dengan melihat sekaligus mendengar, orang yang menerima materi pelajaran dapat lebih mudah dan lebih cepat mengerti. “ Kita belajar berdasarkan 10% dari apa yang kita baca, 20% dari apa yang kita dengar, 30% dari apa yang kita lihat, dan 50 % dari apa yang kita lihat dan dengar”. (Vernon A. Magnesen)8 dikutip oleh Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno. Berdasarkan latar belakang masalah inilah, peneliti ingin mengetahui lebih jauh tentang penggunaan media pembelajaran audio visual, untuk dapat menciptakan suasana pembelajaran fikih lebih menyenangkan dan tidak membosankan. Untuk itu penulis ingin mengadakan penelitian dengan judul “ Penggunaan Media Audio Visual dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII pada Mata Pelajaran Fikih di MTs. Fatahillah Buncit Jakarta Selatan”.
8
Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar. (Bandung: PT Refika Aditama, 2007), hlm 3.
6
B. Identifikasi Masalah Berpijak dari uraian latar belakang masalah di atas, penulis mengidentifikasikan masalah ini sebagai berikut: 1. Pembelajaran cenderung dikuasai guru. 2. Penggunaan metode pembelajaran kurang bervariasi. 3. Masih
lemahnya
kemampuan
guru
dalam
menciptakan
media
pembelajaran. 4. Masih rendahnya minat belajar siswa. 5. Masih rendahnya hasil belajar siswa, khususnya pada mata pelajaran fikih.
C. Batasan Masalah Agar pembahasan dalam skripsi ini lebih terarah, maka penelitian dibatasi pada: 1. Penggunaan Media Audio Visual jenis Film Gerak Bersuara dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII pada Mata Pelajaran Fikih di MTs. Fatahilllah Buncit Jakarta Selatan. 2. Hasil belajar yang dimaksud adalah nilai evaluasi
siswa kelas VII
MTs.Fatahillah pada mata pelajaran Fikih materi salat jenazah.
D. Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media Audio Visual pada mata pelajaran Fikih?
7
2. Apakah penggunaan media Audio Visual dapat menigkatkan hasil belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran Fikih di MTs. Fatahillah Buncit Jakarta Selatan?
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Untuk mengetahui
pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
Media Audio Visual di MTs. Fatahillah pada mata pelajaran Fikih. 2. Untuk mengetahui penggunaan media pembelajaran Audio Visual dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran Fikih. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi: 1. Siswa Memberikan
suasana
baru
yang
menyenangkan
dalam
pembelajaran melalui media Audio Visual. 2. Guru Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan media pembelajaran Audio Visual. 3. Peneliti Memberikan wawasan dan pengetahuan bagi peneliti mengenai peran media pembelajaran Audio Visual dalam meningkatkan daya paham dan hasil belajar siswa terhadap materi pelajaran dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II KAJIAN TEORETIK
A. Deskripsi Teoritik 1. Media Pembelajaran a. Pengertian Media Pemblajaran Secara harfiah kata media memiliki arti “ perantara” atau “pengantar”.Assocition for Education and Communication Technology (AECT) mendefenisikan media yaitu segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi. Sedangkan Education Assocition (NEA) mendefenisikan sebagai benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrument yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhu efektifitas program instruksional.1 Lesle J. Briggs , sebagaimana yang dikutip oleh Wina Sanjaya menyatakan bahwa media adalah “alat untuk memberi perangsang bagi peserta didik supaya terjadi proses belajar.2 Media sering juga diganti dengan kata mediator, menurut Fleming sebagaimana yang dikutip oleh Azhar Arsyad adalah alat yang turut campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya, Mediator dapat pula mencerminkan pengertian bahwa setiap sistem pembelajaran yang melakukan peran mediasi, mulai dari pendidik sampai kepada peralatan 1
Basyiruddin Usman dan Asnawir, op. cit., hlm. 11. Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana. 2009) Cet ke 2, hlm. 204. 2
8
9
yang paling canggih. Ringkasnya, media adalah alat yang mengantarkan atau menyampaikan pesan-pesan pembelajaran.3 Adapun yang dimaksud dengan media pembelajaran menurut para ahli adalah: 1.
Yudhi Munadi menyatakan bahwa media pembelajaran sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efesien dan efektif.4
2.
Dalam Wina Sanjaya, Rossi dan Breidle , mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan, seperti radio, televisi, buku, Koran, majalah, dan sebagainya.
3.
Sedangkan Lesle J. Briggs menyatakan bahwa media sebagai “the physical means of conveying instructional content ………. book, films, videotapes, ect 5 Penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar
sudah dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Alaq ayat 1-5 yang berbunyi: Artinya: “ Bacalah dengan (menyebut) nama tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. 3
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010), Cet. 13 Yudhi Munadi. Op. cit., hlm. 7 5 Wina Sanjaya, Loc. cit. 4
10
Bacalah dan Tuhanmulah yang maha pemurah. Yang mengajar manusia dengan perantara kalam. Dia mengajar kepada manusia dengan apa yang tidak diketahuinyas”. (QS. Al-Alaq 1-5)6 Ayat di atas membuktikan bahwa penggunaan media tidak hanya dilakukan pada zaman sekarang melainkan sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Hal ini dapat kita lihat pada kata “ bilqalam” dalam ayat 4, yang artinya dengan perantara kalam” maksud dari kata tersebut adalah Allah SWT
memerintahkan
Nabi
untuk
mengajarkan
manusia
dengan
menggunakan kalam (baca-tulis), sebagai salah satu media yang digunakan dalam pembelajaran.
b. Fungsi Media Pembelajaran Secara khusus media pembelajaran memilki fungsi sebagai berikut: 1. Menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu. 2. Memanipulasi keadaan, peristiwa, atau objek tertentu. 3. Menambah gairah dan motivasi belajar siswa. 4. Memiliki nilai praktis. c. Klasifikasi dan Macam-macam Media Pembelajaran Dilihat dari sifatnya, media pembelajaran dapat dibagi ke dalam: 1. Media Auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja, atau media yang hanya memiliki unsur suara, seperti radio dan rekaman suara.
6
Tafsir Muyassar jilid 4, (Jakarta, Qisthi Press, 2007), hlm. 632
11
2. Media Visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak mengandung unsur suara, seperti film slide, foto, transparansi, lukisan, gambar, dan berbagai bentuk gambar yang dicetak. 3. Media Audiovisual, yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang dapat dilihat, seperti rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara, dan lain sebagainya.
2. Konsep Media Audio Visual a.
Pengertian Media Audio Visual Media audio visual adalah media yang melibatkan indera pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses.7 Kemampuan media audio visual ini dianggap lebih baik dan lebih menarik dibandingkan dengan media auditif dan media visual saja, Karena media audio visual ini mengandung dua unsur, unsur suara yang dapat didengar dan unsur gambar yang dapat dilihat, seperti rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara, dan lain sebagainya.
b.
Jenis-jenis Media Audio Visual Media audio Visual dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu: 1) Media audio visual murni adalah media audio visual yang dilengkapi fungsi peralatan suara dan gambar dalam satu unit. Seperti film gerak bersuara, televisi dan video.
7
Yudhi Munadi, Op.cit., hlm. 56
12
-
Film gerak bersuara Film sebagai media audio visual adalah film yang bersuara. Slide atau filmstrip yang ditambah dengan suara bukan alat audio visual yang lengkap, karena suara atau rupa berada terpisah, oleh sebab itu slide atau filmstrip termasuk media audio visual saja atau media visual diam plus suara. Film yang dimaksudkan di sini ialah film sebagai alat audio visual untuk pelajaran, penerangan atau penyuluhan. Gambar hidup atau film bersuara memang wajar digunakan di kelas sebab bukan saja dapat memberikan fakta-fakta tetapi juga menjawab berbagai persoalan tentang kehidupan. Secara singkat apa yang dilihat pada sebuah film hendaknya dapat memberikan hasil yang nyata bagi audien. Film yang baik adalah film yang dapat memenuhi kebutuhan siswa dalam hubungannya dengan apa yang dipelajari. Oemar Hamalik (1985:104) mengemukakan prinsip pokok yang berpegang kepada 4-R. yaitu “ The right film in the right place at the right time used in the right way”.8
-
Televisi (TV) Televisi adalah system elektronik yang mengirimkan gambar diam dan gambar hidup bersama suara melalui kabel atau ruang. Sistem ini mengubah
8
Basyiruddin Usman dan Asnawir, op.cit, hlm 95-96
cahaya dan suara ke dalam
13
gelombang elektrik dan mengkonversinya kembali ke dalam cahaya yang dapat dilihat dan suara yang dapat didengar.9 Oemar Hamalik mengemukakan “ Television is an electrinic motion picture with conjoinded or ettendent sound; both picture and sound reach tht eye and ear simultaneously from a remote broadcast point”.10 Defenisi tersebut menjelaskan bahwa televisi sesungguhnya adalah perlengkapan elektronik, yang pada dasarnya sama dengan gambar hidup yang meliputi gambar dan suara. Menurut Gopper
menyampaikan pelajaran melalui televisi
untuk mengajarkan pelajaran di sekolah lanjutan akan mencapai tujuan-tujuan tingkat rendah, sedangkan tujuantujuan tingkat yang lebih tinggi akan dapat dicapai apabila program televisi mengandung situasi yang memungkinkan siswa untuk secara aktif memberikan respon terhadap program tersebut.11 Dalam hal ini televisi pendidikan adalah penggunaan program video yang direncanakan untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu tanpa melihat siapa yang menyiarkannya, Televisi pendidikan tidak sekedar menghibur tetapi yang lebih penting adalah mendidik. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa siswa yang belajar melalui program televisi untuk berbagai mata pelajaran dapat menguasai mata pelajaran 9
Azhar Aryad, op. cit., hlm. 51. Ibid. hlm 102. 11 Ivor K. Davies, Pengelolaan Belajar (Jakarta, Rajawali Press, 1991), hlm 162 10
14
tersebut sam seperti mereka yang mempelajarinya melalui tatap muka dengan guru kelas.12 -
Video Video adalah tekhnologi pemrosesan sinyal elektronik meliputi gambar gerak dan suara.13 Video yang semula dirancang untuk pemakaian rumah (home use) ini telah menyusup ke segala bidang
kegiatan,
baik
itu
hiburan,
industri
maupun
pengajaran/pendidikan. Sama halnya dengan film, video juga sangat
membantu
proses
pembelajaran
efektif
karena
melibatkan dua indera, yakni pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses.
2) Media audio visual tidak murni adalah media audio visual yang fungsi peralatan suara dan gambar dari unit yang berbeda. Seperti slide, OHP dan lain-lain. -
Slide Slide merupakan media yang diproyeksikan, dapat dilihat dengan mudah oleh para siswa di kelas. Slide adalah sebuah gambar transparan yang diproyeksikan oleh cahaya melalui proyektor. Biasanya ukuran slide 2 x 2 atau 3 x 4 cm. Ada slide yang hanya menunjukkan satu gambar saja,teknisnya juga satu persatu. Ada juga slide yang berupa sound slide atau rupa
12 13
Arsyad, op. cit,. hlm. 52. Sanjaya, op. cit,. hlm 132.
15
rungu berupa hasil perpaduan antara gambar diam dengan suara. Sound slide ini mampu menimbulkan kesan yang paling dalam dan sulit dilupakan oleh anak didik. Dengan kesan yang mendalam pada diri anak didik sewaktu melihat dapat mengembangkan
pengajaran
lebih
lanjut
agar
tujuan
instruksional tercapai.14 -
OHP Overhead projector (OHP) adalah sebuah alat yang berfungsi untuk memproyeksikan bahan-bahan visual yang dibuat di atas lembar
transparan.15
Transparansi
yang
diproyeksikan
adalahvisual baik berupa gambar, lambing, huruf, grafik atau gabungannya pada lembaran bahan tembus pandang atau plastic yang dipersiapkan untuk di proyeksikan ke sebuah layar atau dinding melalui sebuah proyektor. Kemampuan proyektor memperbesar gambar membuat media ini berguna untuk menyajikan informasi pada kelompok yang besar dan pada semua jenjang. OHP dirancang untuk dapat digunakan di depan kelas sehingga guru dapat selalu berhadapan atau menatap siswanya. Beberapa pendidik menggunakan seluruh program pengajaran dengan menggunakan transparansi atau OHP. Namun demikian OHP sebaiknya tidak dianggap sebagai
14 15
Basyiruddin Usman dan Asnawir, op. cit., hlm. 72. Sanjaya, op. cit., hlm. 169.
16
pengganti papan tulis atau media yang lain, tetapi sebagai pelengkap saja. c.
Karakteristik media audio visual 1. Bersifat linear; 2. Menyajikan visual yang dinamis; 3. Digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya oleh perancang/pembuatnya; 4. Merupakan representasi fisik dari gagasan real atau gagasan abstrak; 5. Dikembangkan menurut prinsip psikologis behaviorisme dan kognitif; 6. Berorientasi kepada guru dengan tingkat pelibatan interaktif murid yang rendah.16
d.
Fungsi media audio visual Dalam dunia pendidikan media pembelajaran audio visual berfungsi antara lain sebagai: 1. Sumber belajar; 2. Fungsi semantik, yaitu menambah perbendaharaan kata. 3. Fungsi manipulatif, yaitu memanipulasi keadaan yang sebenarnya guna mengatasi batas-batas ruang, waktu, dan inderawi. 4. Fungsi atensi, meningkatkan perhatian terhadap materi ajar.
16
Arsyad, op. cit., hlm 53.
17
5. Fungsi
afektif,
menggugah
perasaan,
emosi,
dan
tingkat
penerimaan atau penolakan siswa terhadap sesuatu. 6. Fungsi kognitif, memiliki kemampuan untuk merepresentasikan atau menghadirkan objek-objek yang ada dalam diri
melalui
gagasan dan tanggapan yang dituangkan melalui kata-kata. 7. Fungsi imajinatif, meningkatkan dan mengembangkan imajinasi. 8. Fungsi motivasi, mendorong siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran tercapai. e.
Manfaat media audio visual, antara lain adalah: 1. Mengatasi keterbatasan jarak dan waktu. 2. Mampu menggambarkan peristiwa-peristiwa masa lalu secara realistis dalam waktu yang singkat. 3. Dapat diulang-ulang untuk menambah kejelasan. 4. Pesan yang disampaikan cepat dan mudah diingat. 5. Dapat mengembangkan pikiran, imajinasi, dan pendapat peserta didik. 6. Memperjelas hal-hal yang abstrak menjadi lebih konkrit. 7. Semua peserta didik dapat belajar melalui media audio visual, baik yang pandai maupun yang kurang pandai. 8. Menumbuhkan minat dan motivasi belajar.17
17
Yudi munadi, op. cit., hlm. 116
18
f.
Tahapan penggunaan media audio visual dalam mengajar Ada enam langkah yang dapat ditempuh guru dalam mengajar yang mempergunakan media, yakni: 1. Merumuskan tujuan pembelajaran dengan memanfaatkan media audio visual. 2. Persiapan guru dengan cara memilih dan menetapkan media mana yang akan dimanfaatkan guna mencapai tujuan. 3. Persiapan kelas. Pada fase ini siswa dan kelas disiapkan sebelum pelajaran dengan media dimulai. Guru harus dapat memotivasi mereka agar dapat menilai, menganalisis, dan menghayati pelajaran. 4. Langkah penyajian pelajaran dan pemanfaatan media. Media diperankan guru untuk membantu tugasnya menjelaskan bahan pelajaran. 5. Langkah
kegiatan
belajar
siswa.
Siswa
belajar
dengan
memanfaatkan media pengajaran dan mempraktekkannya sendiri atau oleh guru langsung baik di kelas atau di luar kelas. 6. Langkah evaluasi pengajaran. Pada langkah ini kegiatan belajar dievaluasi. Sampai sejauh mana tujuan pengajaran tercapai, sekaligus dapat dinilai sejauh mana penggunaan media sebagai alat bantu dapat menunjang keberhasilan proses belajar siswa.18
18
Pupuh Fathurrahman dan M. Sobry Sutikno, op. cit., hlm 72.
19
g.
Kelebihan dan kekurangan media audio visual Adapun kelebihan dari penggunaan media audio adalah: 1. Mengatasi keterbatasan jarak dan waktu. 2. Dapat diulang-ulang untuk menambah kejelasan. 3. Pesan yang disampaikan cepat dan mudah diingat. 4. Dapat mengembangkan pikiran, imajinasi, dan pendapat peserta didik. 5. Memperjelas hal-hal yang abstrak menjadi lebih konkrit. 6. Menumbuhkan minat dan motivasi belajar. Selain kelebihan-kelebihan di atas, media audio visual pun tidak lepas dari kelemahannya yaitu terlalu menekankan pentingnnya materi ketimbang proses pengembangan materi tersebut dan harganya relatif lebih mahal dari media-media yang lainnya.
3.
Konsep Hasil Belajar
a.
Pengertian Belajar Banyak defenisi para ahli tentang belajar, di antaranya adalah sebagai berikut: 1. Menurut Drs. Slameto belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
20
laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. 19 2. Skinner , mengartikan belajar sebagai suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif. 3. M. Sobry Sutikno dalam bukunya Menuju Pendidikan Bermutu , mengartikan belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil
pengalamannya
sendiri
dalam
interaksi
dengan
lingkungannya. 4. Thursan Hakim dalam bukunya Belajar Secara Efektif , mengartikan belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan
kecakapan,
pengetahuan,
sikap,
kebiasaan,
pemahaman, keterampilan, daya fikir, dan lain-lain. 20 Dari beberapa defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa belajar pada hakikatnya adalah “perubahan” yang terjadi di dalam diri seseorang setelah melakukan aktifitas tertentu. Walaupun pada kenyataannya tidak semua perubahan termasuk kategori belajar. Perubahan yang dimaksud di sini adalah perubahan yang terjadi secara
19
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya (Jakarta: Rineka Cipta, 1995). hlm.2 20 Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar (Bandung: Refika Aditama, 2010), hlm. 5.
21
sadar (disengaja) dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. b.
Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar yang sering disebut dengan istilah “scholastic achievement” atau “academic achievement” menurut Briggs dalam buku Ekawarna adalah seluruh kecakapan dan hasil yang dicapai melalui proses belajar mengajar di sekolah yang dinyatakan dengan angka-angka atau nila-nilai berdasarkan tes hasil belajar.21 Dick dan Reiser mengemukakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimilki siswa sebagai hasil kegiatan pembelajaran, yang terdiri atas empat macam, yaitu: pengetahuan, kemampuan intelektual, ketrampilan motorik dan sikap.22 Sedangkan menurut Hamalik hasil belajar adalah perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan sikap, dan ketrampilan. Hasil belajar itu biasanya dinyatakan dalam bentuk angka, huruf atau kata-kata baik, sedang, kurang dan sebagainya.23 Sementara Bloom, membedakan hasil belajar menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif (pengetahuan), ranah afektif (sikap), dan ranah psikomotorik (ketrampilan motorik).24
21
Ekawarna, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: GP Press group, 2013), hlm. 69) Ibid. 23 Ibid., hlm. 70. 24 Ibid., hlm. 69. 22
22
Setiap ranah diklasifikasikan lagi dalam beberapa tahap kemampuan yang harus dicapai. Untuk ranah pengetahuan mulai dari mengingat kembali, memahami, penerapan, analisis, sintesis sampai evaluasi. Ranah sikap mulai dari menangkap/merespon pasif, bereaksi dengan sukarela/ merespon aktif, mengapresiasi, menghayati, sampai akhirnya menjadi karakter di dalam dirinya. Sedangkan ranah psikomotorik mulai dari tingkat mengamati, membantu melakukan, melakukan sendiri, sampai melakukan dengan lancar secara otomatis. Dari uraian-uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil belajar adalah cermin dari pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperoleh siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Maka untuk memperoleh hasil belajar yang optimal, dibutuhkan tiga tahap kegiatan yaitu; (1) persiapan belajar, (2) pelaksanaan belajar, dan (3) pengendalian belajar.
Maka pada tahap persiapan yang harus
dilakukan oleh siswa kelas VII di MTs. Fatahillah Buncit Jakarta Selatan adalah menyiapkan situasi dan kondisi belajar yang menyenangkan yaitu meliputi; menyiapkan ruang belajar yang bersih, pencahayaan dan ventilasi yang baik, memelihara kesehatan, mengatur waktu belajar, menyiapkan bahan ajar dan alat tulis yang dibutuhkan. Pada tahap pelaksanaan belajar, yang harus dilakukan adalah membaca, menghafal, membuat catatan, menjawab pertanyaan, mengerjakan latihan, diskusi atau bertanya jawab. Sedangkan pada
23
tahap pengendalian belajar, yang dilakukan adalah mengevaluasi efektivitas hasil belajar. c.
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar Hasil belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor dari dalam (faktor internal) maupun faktor dari luar (faktor eksternal). Menurut Yudhi Munadi (2010:24) yang termasuk faktor internal adalah; (1) faktor fisiologis seperti kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan letih dan capek, tidak cacat jasmani dan sebagainya, (2) faktor psikologis seperti intelegensi, perhatian, minat dan bakat, motivasi, dan kemampuan kognitif. sedangkan yang termasuk faktor eksternal adalah; (1) faktor lingkungan seperti lingkungan fisik maupun social, (2) faktor instrumental seperti kirikulum, sarana dan fisilitas, dan guru.
4.
Konsep Mata Pelajaran Fikih Di MTs
a.
Pengertian Fikih Dilihat dari sudut bahasa, fikih berasal dari kata faqaha ( ) فقه yang berarti “memahami” dan “mengerti”. Sedangkan dalam istilah syar’i, ilmu fikih adalah ilmu yang berbicara tentang hukum-hukum syar’i
amali (praktis)
yang
penetapannya diupayakan melalui pemahaman yang mendalam
24
terhadap dalil-dalilnya yang terperinci dalam nash (al-Qur’an dan Hadis).25 Sedangkan menurut Muhamad Abu Zahrah fikih adalah pengetahuan tentang hukum-hukum syara’ mengenai perbuatan manusia, yang diambil dari dalil-dalil yang terinci (mendetail).26 Pembelajaran fikih di Madrasah Tsanawiyah bertujuan untuk membekali peserta didik agar dapat: (1) mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum Islam dalam mengatur ketentuan dan tata cara menjalankan hubungan manusia dengan Allah dan hubungan manusia dengan sesama. (2) Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar dalam melaksanakan ibadah kepada Allah dan ibadah sosial. Pengalaman tersebut diharapkan menumbuhkan ketaatan menjalankan hukum Islam, disiplin, dan tanggung iawab sosial yang tinggi dalam kehidupan pribadi dan sosial.27 a. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Fikih Di MTs Ruang lingkup fikih di Madrasah Tsanawiyah meliputi ketentuan pengaturan hukun Islam dalam menjaga keserasian, keselarasan, dan keseimbangan antara hubungan manusia dengan Allah SWT dan hubungan manusia dengan sesama manusia.
25
Alaiddin Koto, Pengantar Ilmu Fiqih dan Ushul fiqih, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004) hlm. 2). 26 Muhamad Abu Zahrah, Ushul Fiqih, (Jakarta: PT Pustaka Firdaus, 2011) cet ke 15, hlm 2. 27 Abd. Rozak dkk, Kompilasi Undang-undang dan Peraturan Bidang Pendidikan, (Jakarta: FTIK Press Fkultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, 2010) cet ke I, hlm. 578.
25
Adapun ruang lingkup mata pelajaran fikih di Madrasah Tsanawiyah meliputi: 1.
Aspek fikih ibadah meliputi: ketentuan dan tata cara taharah, salat fardu, salat sunnah, dan salat dalam keadaan darurat, sujud, azan dan iqamah, berzikir dan berdoa setelah salat, puasa, zakat, haji dan umrah, kurban dan akikah, makanan, perawatan jenazah, dan ziarah kubur.
2.
Aspek fikih muamalah meliputi: ketentuan dan hukum jual beli, qirad, riba, pinjam-meminjam, utang piutang, gadai, dan borg serta upah.28 Adapun standar kompetensi dan kompetensi dasar pada
mata pelajaran fikih di kelas VII adalah sebagai berikut: Semester I STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
1. Melaksanakan ketentuan 1.1 Menjelaskan macam-macam taharah (bersuci)
najis dan tatacara taharahnya (bersucinya) 1.2 Menjelaskan hadas kecil dan tatacara taharahnya 1.3 Menjelaskan hadas besar dan tatacara taharahnya 1.4 Mempraktikkan bersuci dari najis dan hadas
2. Melaksanakan
28
Ibid., hlm. 580.
tatacara
2.1 Menjelaskan
tatacara
salat
26
salat fardu dan sujud sahwi
lima waktu 2.2 Menghafal
bacaan-bacaan
salat lima waktu 2.3 Menjelaskan ketentuan waktu salat lima waktu 2.4 Menjelaskan ketentuan sujud sahwi 2.5 Mempraktikkan
salat
lima
waktu dan sujud sahwi
3. Melaksanakan azan,
iqamah,
tatacara salat
jamaah
3.1 Menjelaskan ketentuan azan dan iqamah 3.2 Menjelaskan ketentuan salat jamaah 3.3 Menjelaskan
ketentuan
makmum masbuk 3.4 Menjelaskan
cara
mengingatkan imam yang lupa 3.5 Menjelaskan mengingatkan
cara imam
yang
batal 3.6 Mempraktikkan azan, iqamah, dan salat jamaah 4. Melaksanakan berzikir
dan
setelah salat
tatacara berdoa
4.1 Menjelaskan tatacara berzikir dan berdoa setelah salat 4.2 Menghafalkan bacaan
zikir
dan doa setelah salat 4.3 Mempraktikkan zikir dan doa
27
Semester II STANDAR KOMPETENSI 1. Melaksanakan
tatacara
salat wajib selain salat lima waktu
KOMPETENSI DASAR 1.1 Menjelaskan ketentuan salat dankhutbah jum’at 1.2 Mempraktikkan khutbah dan salat jum’at 1.3 Menjelaskan ketentuan salat Jenazah 1.4 Menghafal bacaan-bacaan salat jenazah 1.5 Mempraktikkan salat jenazah
2. Melaksanakan
tatacara
2.1 Menjelaskan ketentuan salat
salat jamak, qasar, dan
jamak, qasar, dan jamak
jamak qasar serta salat
qasar
dalam keadaan darurat
2.2 Mempraktikkan salat jamak, qasar, dan jamak qasar 2.3 Menjelaskan ketentuan salat dalam
keadaan
darurat
ketika sedang sakit dan di kendaraan 2.4 Mempraktikkan salat dalam keadaan sedang
darurat sakit
ketika dan
di
28
kendaraan 3. Melaksanakan
tatacara
salat sunnah muakkad dan ghairu muakkad
3.1 Menjelaskan ketentuan salat sunnah muakkad 3.2 Menjelaskan macam-macam salat sunnah muakkad 3.3 Mempraktikkan salat sunnah muakkad 3.4 Menjelaskan ketentuan salat sunnah ghairu muakkad 3.5 Menjelaskan macam-macam salat sunnah ghairu muakkad 3.6 Mempraktikkan salat sunnah ghaitu muakkad
B. Hasil Penelitian yang Relevan Untuk mendukung penelaahan yang lebih detail, penulis berusaha untuk melakukan kajian terhadap beberapa contoh penelitian yang temanya dititikberatkan pada media audio visual, yaitu penelitian yang dilakukan oleh: 1. Edi Junaedi Abdillah, dalam penelitiannya yang berjudul “ Efektivitas Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Keberhasilan Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK alHidayah Lebak Bulus Jakarta” dalam penelitian ini diperoleh hasil bahwa penggunaan media audio visual dalam proses pembelajaran
29
pendidikan agama Islam mempunyai efektivitas yang signifikan terhadap keberhasilan belajar siswa dengan perolehan nilai rata-rata 77,90. 2.
Titin Dwi Jayanti sebagai skripsi di Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Tahun 2010 berjudul “Penggunaan Media Audio Visual dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fikih di MTs Sunan Giri Probolinggo” pada penelitian ini Titin lebih menekankan pada proses pembelajaran dari pada hasil belajar.
3. Fithonah, dalam penelitiannya yang berjudul “Penerapan Media Audio Visual pada Materi Hak dan Kewajiban dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas I MI. Fatahillah Pancoran Jakarta Selatan” yang memperoleh hasil bahwa aktifitas peserta didik mengalami perubahan yang signifikan yaitu berkisar 50 pada siklus I dan meningkat menjadi 60 pada siklus II. Ketiga penilitian di atas tentunya merupakan hal yang penting sebagai data awal sekaligus menjadi bahan pendukung bagi
peneliti dalam
memberikan gambaran terhadap proses pembelajaran. C. Kerangka Berpikir Sebagaimana yang telah dikemukakan Dick dan Reiser bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimilki siswa sebagai hasil kegiatan pembelajaran, yang terdiri atas empat macam, yaitu: pengetahuan, kemampuan intelektual, ketrampilan motorik dan sikap. Untuk memperoleh
30
hasil belajar yang optimal, dibutuhkan tiga tahap kegiatan yaitu; (1) persiapan belajar, (2) pelaksanaan belajar, dan (3) pengendalian belajar. Pada tahap persiapan yang harus dilakukan oleh siswa adalah menyiapkan situasi dan kondisi belajar yang menyenangkan yaitu meliputi; menyiapkan ruang belajar yang bersih, pencahayaan dan ventilasi yang baik, memelihara kesehatan, mengatur waktu belajar, menyiapkan bahan ajar dan alat tulis yang dibutuhkan. Pada tahap pelaksanaan belajar, yang harus dilakukan adalah membaca, menghafal, membuat catatan, menjawab pertanyaan, mengerjakan latihan, diskusi atau bertanya jawab. Sedangkan pada tahap pengendalian belajar, yang dilakukan adalah mengevaluasi efektivitas hasil belajar dan menguji apakah hasil belajar dapat dimanfaatkan dalam kehidupan seharihari. Agar siswa dapat menyiapkan ketiga tahap kegiatan belajar tersebut diperlukan suatu media pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat melakukan persiapan belajar, melaksanakan, dan mengendalikan kegiatan belajarnya dengan baik. Salah satu media pembelajaran yang dapat dipilih untuk keperluan tersebut adalah media pembelajaran audio visual yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang dapat dilihat sehingga dengan keduanya hal-hal yang bersifat abstrak diterima siswa dapat lebih menjadi konkret yang pada akhirnya siswa dapat memperoleh informasi yang lebih baik. Belajar dengan menggunakan indera ganda -pandang dan dengar- akan memberikan keuntungan bagi siswa dalam
31
mencapai hasil belajar yang lebih baik untuk tugas-tugas seperti mengingat, mengenali, mengingat kembali, dan menghubung-hubungkan kata dengan konsep. Perbandingan perolehan hasil belajar dapat dilihat dari peryataan Vernon A. Magnesen sebagaimana yang dikutip Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry ” Kita belajar berdasarkan 10% dari apa yang kita baca, 20% dari apa yang kita dengar, 30% dari apa yang kita lihat, dan 50% dari apa yang kita lihat dan dengar”. Oleh karena itu penggunaan media pembelajaran audio visual dalam proses pembelajaran akan sangat membantu meningkatkan hasil belajar siswa. Maka secara hipotesis dapat dinyatakan bahwa media pembelajaran media audio visual memiliki hubungan yang positif dengan hasil belajar siswa. D. Hipotesis Tindakan Berdasarkan pada permasalahan dalam penelitian tindakan yang berjudul Penggunaan Media Audio Visual dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII pada Mata Pelajaran Fikih di MTs. Fatahillah Buncit Jakarta Selatan yang dilakukanoleh penulis, dapat dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut: “Jika proses pembelajaran yang selama ini dilakukan oleh guru mata pelajaran fikih divariasikan dengan media pembelajaran audio visual, maka dimungkinkan akan adanya peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fikih ini”.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas VII Madrasah Tsanawiyah Fatahillah yang terletak di Jalan Buncit Raya No. 67 Kalibata Pulo Rt. 001/05 Kelurahan Kalibata Kecamatan Pancoran Jakarta Selatan 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan pada semester II mulai dari bulan Februari sampai bulan April tahun pelajaran 2013-2014
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) atau yang lebih dikenal dengan nama Classroom Action Research, dimana menurut Kusnandar seperti yang dikutip oleh Ekawarna, PTK yaitu suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru atau bersama-sama dengan orang lain (kolaborasi) yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu proses pembelajaran di kelasnya.1 PTK merupakan tindakan pemecahan masalah yang terdiri atas siklussiklus yang masing-masing meliputi perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Keempat langkah tersebut akan berulang dalam setiap siklus, siklus satu akan menjadi landasan
1
Ekawarna, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: GP Press Group. 2013), hlm.5.
32
33
bagi siklus dua; siklus dua akan menjadi dasar bagi siklus tiga; demikian seterusnya sampai PTK berakhir. Desain penelitian yang digunakan merujuk pada model yang dikembangkan oleh Kemmis dan MC Taggart yang dikutip oleh Ekawarna, digambarkan dalam bentuk bagan di bawah ini: Perencanaan Pelaksanaan
Pengamatan
Pelaksanaan
Refleksi
Siklus I
Revisi Perencanaan RPerencanaan
Siklus II
Refleksi Pengamatan
Revisi Perencanaan
Model Action Research Kemmis & Taggart2
2
Ekawarna, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: GP Press Group. 2013), hlm.20.
34
Menurut Kemmis dan Mc Taggart (dalam Rafi’uddin, 1997) penelitian tindakan dapat dipandang sebagai suatu siklus spiral dari penyusunan perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi yang selanjutnya mungkin diikuti dengan siklus spiral berikutnya. Pada umumnya peneliti memulai penelitian dari fase refleksi awal untuk melakukan studi pendahuluan sebagai dasar dalam merumuskan masalah penelitian. Selanjutnya diikuti perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi yang dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Refleksi Awal Adalah
kegiatan
penjajagan
yang
dimanfaatkan
untuk
mengumpulkan informasi tentang situasi-situasi yang relevan dengan tema penelitian, seperti melakukan pengamatan pendahuluan untuk mengenali dan mengetahui situasi yang sebenarnya sehingga dapat dilakukan pemfokusan masalah yang selanjutnya dirumuskan menjadi masalah penelitian untuk dapat menetapkan tujuan penelitian. 2. Penyusunan Perencanaan Penyusunan perencanaan didasarkan pada hasil penjajagan refleksi awal yang secara rinci mencakup tindakan yang akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau merubah perilaku dan sikap yang diinginkan sebagai solusi dari permasalahan-permasalahan. Perencanaan ini bersifat fleksibel dalam arti dapat berubah sesuai dengan kondisi nyata yang ada.
35
3. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan menyangkut apa yang dilakukan peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang dilaksanakan berpedoman pada rencana tindakan. Adapun jenis tindakan yang dilakukan dalm PTK hendaknya harus selalu didasarkan pada pertimbangan teoritik dan empiric agar hasil yang diperoleh berupa peningkatan kinerja dan hasil program yang optimal. 4. Pengamatan (Observasi) Dalam kegiatan ini peneliti mengamati hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa. 5. Refleksi Refleksi merupakan bagian yang sangat penting dalam PTK. Dalam kegiatan ini peneliti mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan hasil-hasil atau dampak dari tindakan. Melalui refleksi yang mendalam dapat ditarik kesimpulan yang mantap dan tajam.
C. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas VII/3 Madrasah Tsanawiyah Fatahillah, dengan jumlah siswa 39 orang, terdiri dari 18 orang perempuan dan 21 orang laki-laki. Pada materi salat jenazah.
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian Peran dan posisi peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai observer sekaligus guru yang berkolaborasi dengan guru mata pelajaran sebagai
36
partner untuk mengevaluasi kelebihan dan kekurangan peneliti dalam proses pembelajaran dengan menerapkan media audio visual pada mata pelajaran fikih dalam hal ini pada materi shalat jenazah.
E. Tahap Intervensi Tindakan Tindakan yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini menggunakan skenario kerja dan prosedur tindakan yang diawali dengan penelitian pendahuluan
(refleksi
awal)
dan
dilanjutkan
dengan
perencanaan,
pelaksanaan, pangamatan, dan refleksi pada siklus I dan seterusnya. 1. Penelitian Pendahuluan a. Observasi kegiatan belajar Pada kegiatan ini peneliti mengadakan pengamatan awal terhadap proses pembelajaran Fikih pada siswa kelas VII/3 MTs. Fatahillah Pancoran Jakarta Selatan. b. Wawancara Wawancara dilaksanakan terhadap guru mata pelajaran fikih dan siswa kelas VII/3 untuk menemukan permasalahan yang dihadapi dalam proses pembelajaran fikih sebelum tindakan ini dilakukan. Kemudian menganalisis hasil wawancara dengan memfokuskan pada permasalahan yang akan diteliti. 2. Kegiatan Penelitian ( Siklus I) a. Tahap Perencanaan Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan berupa persiapanpersiapan yang terdiri dari:
37
1.
Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
2.
Menetapkan materi bahan ajar, dalam penelitian ini bahan ajar yang disiapkan peneliti adalah shalat jenazah
3.
Menyusun skenario pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran audio visual
4.
Menyusun alat evaluasi berupa soal test
5.
Menyiapkan instrumen penelitian untuk proses pengumpulan data berupa lembar observasi dan pedoman wawancara
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah pelaksanaan skenario dan rencana pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran yang dilaksanakan dalam waktu 4X40 menit (2X pertemuan), yaitu: 1.
Kegiatan Awal berupa pendahuluan, appersepsi dan motivasi
2.
Kegiatan Inti berupa eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi
3.
Kegiatan Akhir berupa penutup
c. Tahap pengamatan dan Evaluasi Pada tahap ini kegiatan observasi dilakukan oleh guru mata pelajaran fikih yang menjadi mitra kerja dalam PTK ini. Variabel yang diobservasi dengan menggunakan lembar observasi meliputi: 1.
Aktivitas guru dalam menerapkan media pembelajaran audio visual, dan
38
2.
Aktivitas siswa dalam mengikuti skenario pembelajaran dari awal hingga akhir. Sedangkan tahap evaluasi dimulai dengan melakukan tes formatif
pada setiap akhir kegiatan pembelajaran dan pemberian tes pada setiap akhir kegiatan siklus. d. Tahap Refleksi Pada tahap ini peneliti bersama guru (observer) melakukan analisis terhadap data-data yang terkumpul baik melalui observasi maupun hasil tes, kemudian mendiskusikan kelemahan-kelemahan pembelajaran selama proses belajar mengajar berlangsung. Kelebihan yang ada pada tahap ini akan dipertahankan, sedangkan kelemahannya akan diperbaiki pada siklus II. 3. Kegiatan Penelitian (Siklus II) a. Tahap Perencanaan Pada tahap ini tidak jauh berbeda dengan persiapan-persiapan yang dilakukan pada siklus I yaitu: 1.
Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
2.
Menetapkan materi bahan ajar
3.
Menyusun skenario pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran audio visual
4.
Menyusun alat evaluasi berupa soal test
5.
Menyiapkan instrumen penelitian untuk proses pengumpulan data berupa lembar observasi dan pedoman wawancara
39
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah pelaksanaan skenario dan rencana pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran yang dilaksanakan dalam waktu 2X40 menit ( 1X pertemuan) sebagai penyempurnaan dari pelaksanaan tindakan pada siklus I yaitu: 1.
Kegiatan Awal berupa pendahuluan, appersepsi dan motivasi
2.
Kegiatan Inti berupa eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi
3.
Kegiatan Akhir berupa penutup
c. Tahap pengamatan dan Evaluasi Pada tahap ini kegiatan observasi dilakukan oleh guru mata pelajaran fikih yang menjadi mitra kerja dalam PTK ini, untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang ada dalam proses pembelajaran dengan media pembelajaran audio visual dan membandingkannya dengan pelaksanaan pembelajaran pada siklus I. d. Tahap Refleksi Setelah menyelesaikan dua siklus, peneliti bersama guru (observer) mendiskusikan pelaksanakan tindakan dan menyimpulkan penelitian.
40
F. Hasil Intervensi Tindakan Hasil
yang diharapkan dalam penelitian ini adalah dengan
diterapkannya media audio visual dalam proses pembelajaran fikih siswa dapat lebih memahami materi pembelajaran yang disampaikan guru dalam suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga hasil belajar kognitif yang diperoleh siswapun dapat meningkat mencapai batas rata-rata kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 703 dengan ketuntasan belajar kelas 80%.
G. Data dan Sumber data Sumber data dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran fikih kelas VII MTs. Fatahillah Buncit Jakarta Selatan Semester II Tahun Pelajaran 2013-2014, dokumentasi kegiatan pembelajaran, hasil wawancara terhadap guru dan siswa, catatan observasi peneliti serta hasil evaluasi belajar siswa.
H. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen penelitian merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data penelitian.4 Untuk menjaring data yang diperlukan, peneliti menggunakan tes, observasi, dan wawancara. Tes digunakan untuk menilai dan mengetahui output pembelajaran fikih, dan observasi untuk menjaring data dari proses pembelajaran yang diamati dan diteliti, sedangkan wawancara digunakan untuk mencek kebenaran informasi yang diperoleh.
3
berdasarkan kesepakatan hasil rapat dewan guru pada awal semester di tahun ajaran baru 2013-2014 4 Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Kencana, 2011) cet ke 3, hlm.84
41
I. Analisis Data dan Interpretasi Data Analisis dilakukan setelah semua data yang diperlukan terkumpul. Proses analisis ini diawali dengan mendata seluruh data yang ada dari berbagai sumber, baik berupa data kauntitatif maupun kualitatif. Dalam penelitian tindakan kelas ini analisis data yang dilakukan berupa analisis kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan N-Gain untuk melihat selisih antara pre test dan post test dan hasil belajar pada setiap siklus. Gain adalah selisih antara nilai pre test dan post test, gain menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep setelah pembelajaran dilakukan oleh guru. Uji normal gain digunakan untuk menghindari bias pada penelitian dan menggunakan rumus menurut Meltzer.
N-Gain = Dengan kategori perolehan: G tinggi
= nilai (g)
G sedang = 0,70 G rendah
(g)
= nilai (g)
0,70 0,30 0,30
J. Pengembangan Perencanaan Tindakan Tahapan penelitian tindakan ini diawali dengan dilakukannya penelitian pendahuluan dan akan dilanjutkan dengan tidakan pertam dalam siklus I. Siklus ini terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, analisis, dan refleksi. Setelah dilakukan analisis dan refleksi pada
42
siklus I, jika hasil yang diharapkan belum mencapai kriteria keberhasilan yang ditentukan, maka dilakukan rancangan ulang yang terbaik dan jika perlu disusun RPP baru yang kemudian digunakan pada siklus II agar dapat mencapai hasil yang optimal.
43
BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data 1. Identitas Sekolah a.
Nama
: Madrasah Tsanawiyah Fatahillah
b.
NSS
: 121231740041
c.
NPSN
: 20102766
d.
NIS
: 212317140010
e.
Status
: Swasta
f.
Akriditasi
: A tahun 2010
g.
Alamat
: Jl. Buncit Raya No. 67 Kalibata Pulo Pancoran Jakarta Selatan 12740
h.
Telepon
: 021- 7984769
i.
Proses KBM
: Pagi
j.
Email
:
[email protected]
k.
No. Izin Operasional
: Kw.09.4/4/Pp.07/103944/2012
2. Visi dan Misi a.
Visi sekolah “Mempersiapkan peserta didik untuk dapat melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi serta hidup di dalam masyarakat dengan
43
44
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan yang dilandasi nilai-nilai agama”. b.
Misi sekolah 1. Mempersiapkan anak didik untuk mengikuti pendidikan menengah di sekolah yang berkualitas tinggi 2. Mempersiapkan anak didik untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi muslim, sebagai anggota masyarakat, dan sebagai warga Negara yang baik 3. Memperluas dan meningkatkan pengetahuan yang bermanfaat sebagai
bekal
kemampuan
dasar
yang
diberikan
sekolah
sebelumnya 4. Memperluas dan meningkatkan keberagaman yang bermanfaat sebagai bekal kemampuan dasar yang diberikan sebelumnya 5. Memperluas dan meningkatkan ketrampilan yang bermanfaat sebagai bekal kemampuan dasar yang diberikan sebelumnya
3. Kondisi Obyektif Sekolah Secara kuantitatif, keadaan jumlah tenaga pendidik di M.Ts Fatahillah berjumlah 27 orang, sedangkan jumlah peserta didik berjumlah 395 orang. Sebagai satu lembaga pendidikan Madrasah Tsanawiyah Fatahillah Jakarta dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasarana yang memadai untuk menunjang proses belajar mengajar, disamping memiliki bangunan sendiri, sekolah ini juga ditunjang oleh
45
adanya lapangan olah raga yang cukup memadai. Untuk lebih mengetahui lebih jelas keadaan Madrasah Tsanawiyah Fatahillah ini, secara terperinci dapat diurutkan sebagai berikut: Tabel 4.1 Data Jumlah Tenaga Pendidik tahun 2013/2014 No
Nama
Pendidikan
Bidang
Kelas
Terakhir
Studi
Abd.1 Mukti
SM. IAIN/86
Seni Budaya
8
2.
H. Asrul Effendi, S.Pd
SI. Unisma/06
PKn
7&9
3.
M. Siddik R, BA
SM. IAIN/80
B.Arab,Fikih
7&8
4.
Drs. H. Mardani
SI. IAIN/80
SKI,Aqidah A
8&9
5.
A. Sahlani H.A
MAN/76
B.Indonesia
7
6.
Abd. Maaz
D.3 IKIP/85
Penjaskes
7,8,9
7.
Mushonif RM, BA
SM. IAIN/81
Fikih, PLKJ
9,7,8
8.
H. Nasruddin Toha
SM. Afrija/76
B.Arab
8
9.
Drs. Rozali Yusuf
SI. IAIN/88
Aqidah Akhlak
7,8
10.
Khairuddin MZ, BA
SM. IAIN/86
Qur’an
Hadits, 8,9
Khot 11.
Drs. Asmawi MA
SI. IKIP/88
IPS, PKn
7,8
12.
Ir. Yusnitari
SI. STTJ/93
IPA
7,8
13.
Taufiq. A, S.Pd
SI. IKIP/02
B.Inggris
9
14.
Drs. Fauzi
SI. IAIN/02
Matematika
7,8
15.
Zakiah S.Ag
SI. IAIN/95
B.Indonesia,IPS
8,7
46
16.
Dra. Muchlisoh
SI. IAIN/93
Matematika
8.9
17.
Nahdiah, A.Md
D.3 IAIN/01
SKI, B.Arab
7,9
18.
Abd. Latif, S.Pd
SI. IKIP/04
B.Inggris
8
19.
H. Yenni R, S.Pd
SI. IKIP/96
B.Indonesia, BP
9,7
20.
Moh. Amin, A.Ma
D.2 IAIN/03
Qur’an
Hadits, 7,7,8
Seni Budaya 21.
Krisna Prayoga
D.3 UMB/96
TIK
8,9
22.
Dra. Hindun
SI. IAIN/93
Matematika.
7,8
B. Indonesia 23.
Patmawati, S.Pd
SI. UNM/07
IPA
7,9
24.
Kurniatul Hasanah,S.Pd
SI. IAIN/2000
IPS, Fikih
8,7
25.
A. Farhan
Mah Smt VIII
B.Inggris
7
26.
Drs. Dadi
SI. IKIP
IPS
9
27.
A. Zaki
SMAN/IPS/03
TIK
7
47
Tabel 4.2 Data Jumlah Peserta Didik tahun 2013/2014 No
Tingkat
Jumlah
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
Kelas 1.
VII
3
68
57
125
2.
VIII
4
77
70
147
3.
IX
4
64
68
132
Jumlah
11
209
195
404
4. Sarana dan Prasarana Tabel 4.3 Data Sarana dan Prasarana No
Nama
Jumlah
1.
Ruang Kelas
11 ruang
2.
Ruang Kepala Sekolah
1 ruang
3.
Ruang Guru
1 ruang
4.
Ruang Tata Usaha
1 ruang
5.
Ruang Perpustakaan
1 ruang
6.
Ruang Lab. Komputer
1 ruang
7.
Ruang Lab. Bahasa
1 ruang
8.
Ruang Lab. IPA
1 ruang
9.
Ruang OSIS
1 ruang
48
10.
Koperasi Sekolah
1 ruang
11.
Kantin
1 ruang
12.
Musholla
1 ruang
13.
Dapur
1 ruang
14.
Toilet/WC Guru
2 ruang
15.
Toilet/ WC Siswa
2 ruang
Jumlah
27 ruang
49
STRUKTUR ORGANISASI MTS. FATAHILLAH
BP Ahmad Zaki
KEPALA SEKOLAH Abd. Mukti, BA
KOMITE SEKOLAH Usman Hamid
TATA USAHA Moh. Yasin
KESISWAAAN M. Amin, A.Ma
PPTQ Drs. Rozali
KURIKULUM
HUMAS Khairuddin, MZ BA
H. Asrul Effendi, S.pd
SAR PRAS Abd. Ma’az, BA
WALI KELAS
WALI KELAS VII/1 Dra. Hindun
WALI KELAS VIII/1 Abd. Latif, S.Pd
WALI KELAS IX/1 Taufiq, Abdullah S.Pd
WALI KELAS VII/2 Moh. Amin, A.Ma
WALI KELAS VIII/2 Khairuddin, MZ
WALI KELAS IX/2 Patmawati, S.Pd
WALI KELAS VII/3 Nahdiah, A.Md
WALI KELAS VIII/3 Zakiah. S.Ag
WALI KELAS IX/3 Dra. Muchlisoh Ruzianah, S.Pd
WALI KELAS VIII/4 Drs. Rozali
WALI KELAS IX/4 Yenny Ruzianah, S.Pd
GURU–GURU
SISWA–SISWA
Jakarta, 14 Juli 2013 Mengetahui, Yayasan Pendidikan & Sosial Ketua
Kepala MTs. Fatahillah
H. Moh. Alakfi, SH
Abd. Mukti, BA
50
B. Analisis Data 1. Penelitian Pendahuluan Penelitian ini dimulai dengan melakukan penelitian pendahuluan (pra penelitian) di MTs. Fatahillah Jakarta, pada hari Selasa 4 Februari 2014, kegiatan ini dilakukan sebelum peneliti melakukan proses pembelajaran. Kegiatan pada penelitian ini yaitu melakukan wawancara dengan guru mata pelajaran Fikih dan beberapa peserta didik kelas VII Mts Fatahillah, serta melakukan observasi pada proses pembelajaran Fikih di dalam kelas. Tindakan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi peserta didik serta untuk mengetahui gambaran umum mengenai pelaksanaan pembelajaran dan masalah-masalah yang dihadapi di sekolah serta tanggapan dan kendala yang dialami ketika proses pembelajaran terjadi. MTs. Fatahillah Jakarta telah menetapkan bahwa untuk Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pelajaran Fikih kelas VII tahun 2013/2014 adalah 70. Kegiatan belajar mengajar di MTs. Fatahillah Jakarta setiap harinya dimulai pada pukul 06.30 sampai dengan pukul 14.20 WIB.
51
Tabel 4.5 Jadwal Pelajaran Fikih Kelas
Hari
Jam ke-
Waktu
VII/3
Kamis
5 dan 6
10.00-11.20
2. Pra Siklus Pra siklus dilakukan oleh peneliti pada hari Kamis tanggal 13 Maret 2014. Pada kegiatan pra siklus ini peneliti berperan sebagai observer terhadap proses pembelajaran yang dipimpin oleh guru mata pelajaran Fikih dengan cara mengamati langsung keadaan kelas selama proses pembelajaran berlangsung, sehingga diperoleh gambaran mengenai situasi dan kondisi belajar peserta didik serta kondisi lingkungan sekolah dan fasilitas penunjang proses belajar yang ada. Hasil observasi diolah dengan cara mendeskripsikan hasil pengamatan dan kemudian dijadikan data tambahan atau pelengkap dari data kuantitatif yang berupa hasil tes pada akhir proses pembelajaran. Adapun hasil observasi pembelajaran Fikih adalah sebagai berikut: a.
Metode yang digunakan oleh guru adalah metode ceramah dan penugasan
b.
Guru tidak menggunakan media apapun dalam proses pembelajaran
52
c.
Banyaknya siswa yang mengobrol, menggeleng ketika diberi pertanyaan,bahkan ada beberapa yang meletakkan wajahnya di atas meja karena merasa bosan dengan metode tersebut
d.
Didapati bahwa nilai rata-rata siswa 64 dari hasil tes akhir yang dilakukan pada akhir proses pembelajaran pra siklus ini.
Tabel 4.6 Hasil Belajar Siswa Pra Siklus No
Nama Siswa
Nilai
Tuntas
Tidak Tuntas
1
Ahmad Bustomi
93
Tuntas
2
Ade Mulyani
73
Tuntas
3
Ahmad Haikal
33
Tidak Tuntas
4
Ahmadi
53
Tidak Tuntas
5
Akmaludin
40
Tidak Tuntas
6
Alfiansyah
60
Tidak Tuntas
7
Annisa
60
Tidak Tuntas
8
Annisa Apriliyana
60
Tidak Tuntas
9
Arya Adi Saputro
53
Tidak Tuntas
10
Aulia Tazkyia Indriyani
73
11
Chairil Awallin
66
12
Dita Khairani
73
Tuntas
13
Fadia Amalia
80
Tuntas
14
Fajar Setiawan
60
Tuntas Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
53
15
Fitriah
73
Tuntas
16
Gilang Riski Faisal
33
Tidak Tuntas
17
Hazmi Farhan Asda
53
Tidak Tuntas
18
Ismawati
66
Tidak Tuntas
19
Laila Suci Ramadhani
86
20
Muhammad Hagi
60
Tidak Tuntas
21
Muhammad Ilham F
53
Tudak Tuntas
22
Muhammad Irfan Affandi
73
Tuntas
Tuntas
23
Muhammad Parijah
73
Tuntas
Tuntas
24
Muhammad Riski
66
25
Muhammad Yasir Husin
80
26
Muhammad Zidan
60
Tidak Tuntas
27
Nisa Suhesti
66
Tidak Tuntas
28
Nur Afifah Apriyenti
66
Tidak Tuntas
29
Nur Insani Fitriah
53
Tidak Tuntas
30
Nurul Aulia Noviyani
66
Tidak Tuntas
31
Putri Nuryansyah
60
Tidak Tuntas
32
Ridwan Alsa
53
Tidak Tuntas
33
Rikza Arfiani
80
Tuntas
34
Rizka Fitriana
73
Tuntas
35
Rizq Fajri Pratama
66
Tidak Tuntas
36
Savana Kayla Musu
60
Tidak Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas Tuntas
54
37
Winda Septina
66
Tidak Tuntas
38
Yoga Yoriza Mahendra
60
Tidak Tuntas
39
Reihan Akbar
73
Jumlah
2494
Rata-rata
64
Kriteria
Tuntas
34%
66%
5. Pembelajaran Siklus I a. Tahap Perencanaan Pembelajaran pada Siklus I ini terdiri dari 2 kali pertemuan dengan durasi 2 X 40 menit setiap pertemuannya. Sebelumnya Peneliti yang bertindak sebagai guru dengan guru mata pelajaran Fikih yang bertindak sebagai kolaborator sudah terlebih dahulu mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun sebelumnya, menyiapkan lembar observasi untuk setiap pertemuan. Dan membuat alat evaluasi berupa soal untuk masing-masing peserta didik.
b. Tahap Pelaksanaan 1. Pertemuan pertama Kegiatan pembelajaran pada siklus I pertemuan I ini dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 3 April 2014 pukul 10.0011.20 dengan menggunakan media audio visual. sebelum pembelajaran dimulai guru menyiapkan alat bantu yang akan
55
digunakan yaitu laptop dan proyektor. Setelah dipastikan semua siswa telah masuk ke dalam kelas, memulai pelajaran dengan membaca do’a yang dipimpin oleh guru agar lebih khusyuk. Kemudian guru membacakan absensi kehadiran siswa untuk memastikan siswa hadir semua dalam proses pembelajaran siklus pertama ini. Guru menyampaikan pada siswa tentang indikator dan materi yang akan dipelajari hari ini serta memotivasi siswa agar ikut aktif dalam proses pembelajaran. Melakukan ice breaking yang disesuaikan dengan materi. guru menunjuk siswa untuk maju ke depan, lalu menitipkan pulpen itu kepada siswa tersebut, “ Nak, Ibu titip pulpen ibu sama kamu, kamu boleh menggunakannya selama pulpen ini ibu titipkan ke kamu”, ketika siswa akan memasukkan pulpen itu ke dalam kotak pensil, guru meminta kembali pulpennya.” Belum juga dipake bu”, keluh siswa. Lalu guru menjelaskan makna dari kejadian tersebut bahwa pulpen tadi ibarat ruh yang dititipkan oleh Allah SWT kepada makhluknya. Kapanpun Allah mau, Dia bisa mengambil ruh yang terdapat dalam tubuh baik dalam keadaan sehat maupun sakit, tua muda, kaya ataupun miskin, tidak ada manusia yang mengetahui kapan ajalnya akan tiba, semua itu merupakan kuasa Allah SWT. Melakukan ice breaking dimaksudkan untuk lebih
56
memfokuskan perhatian siswa terhadap materi yang akan disampaikan dan memotivasinya. Untuk mengetahui kemampuan siswa tentang ketentuan shalat jenazah, guru mengadakan pre test berbentuk 20 soal pilihan ganda dengan alokasi waktu 20 menit. Ketika mengerjakan soal ada beberapa siswa yang gaduh, gelisah, dan berusaha untuk menyontek temannya. Masalah ini bisa diatasi setelah guru memberikan pengertian bahwa tes ini hanya sebagai alat ukur pemahaman terhadap materi yang akan dipelajari. Pre test selesai, guru mulai menggunakan media audio visual untuk menjelaskan materi “ Ketentuan Shalat Jenazah” dan memperlihatkan video tata cara shalat jenazah. Guru meminta siswa untuk mengamati dan mencatat temuan-temuan mereka dari pengamatan tayangan video tersebut. Setelah
guru
selesai
memberikan
materi
dengan
menggunakan media audio visual, guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya, berikut beberapa pertanyaan yang terlontar dari siswa-siswi: Siswi A
: “ Ibu boleh ngga kalau shalatin jenazahnya ngga
berjamaah?” Siswi L
: “ Ibu koq yang shalat posisi berdirinya beda-beda sih,
ada yang dekat dengan kepala ada yang dekat pinggang”? Siswa A.B
: “ Hukum shalat jenazah apa bu”?
57
Siswa M.I.F : “ Jadi bu, shalatnya berdiri terus, ngga pake sujud”? Pembelajaran
diakhiri
dengan
mengklarifikasi
dan
bersama-sama menyimpulkan hasil dari pembelajaran serta ditutup dengan do’a. Pada siklus ini peneliti melihat para peserta didik mulai antusias dan merespon positif pembelajaran yang menggunakan media visual ini. Namun dalam pertemuan ini proses pembelajaran belum terselesaikan karena terbatasnya waktu, maka proses pembelajaran dilanjutkan pada pertemuan kedua. 2. Pertemuan Kedua Kegiatan
pembelajaran
siklus
I
pertemuan
II
ini
dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 10 April 2014, seperti pada pertemuan pertama peneliti yang bertindak sebagai guru yang berkolaborasi dengan guru mata pelajaran Fikih membuat persiapan, kemudian melakukan kegiatan awal dan kegiatan inti, dengan mereview materi yang diajarkan sebelumnya serta malanjutkan materi yang belum terselesaikan pada pertemuan pertama.
Peneliti memutarkan kembali tayangan video tentang
ketentuan shalat jenazah, kemudian meminta siswa untuk mencatat temuan-temuan baru yang mereka dapati dan selanjutnya menyebutkan temuan-temuan baru mereka. Pada saat memberikan kesempatan kepada para siswa untuk bertanya jawab terlihat
58
peningkatan antusias siswa dalam proses pembelajaran ini, seperti nampak pada kutipan proses Tanya-jawab berikut ini: Guru
:” Dari tayangan yang kalian lihat, jadi apa yang
dimaksud dengan shalat jenazah?” Laila S
:” Shalat yang dikerjakan kalau ada orang Islam yang
meninggal bu”. :” Apa hukumnya shalat jenazah?”
Guru Bustomi
:” Fardhu kifayah bu”!
M. Yasir
:” Fardhu kifayah apaan sih bu?”
Guru
:” Siapa yang tahu apa yang dimaksud fardhu kifayah
itu”? Aulia
:” Saya bu, jika sudah ada yang mengerjakan, maka yang
lain boleh tidak mengerjakan” Guru
:” Apa maksudnya boleh tidak mengerjakan”?
Chairul A :” Maksudnya ngga dosa bu, kalau yang lain tidak nyolatin jenazahnya, karena sudah ada yang mengerjakan”.
Setelah melakukan Tanya jawab dan selesai memberikan materi, maka diadakan post test dalam bentuk soal pilihan ganda sebanyak 20 soal dalam waktu 20 menit. Setelah dipastikan semua siswa sudah mendapat soal, lalu guru mempersilahkan kepada siswa untuk mengerjakannya. Dan tidak boleh melihat buku paket ataupun LKS, dengan tidak melihat buku paket dan LKS maka
59
akan dapat diketahui kemampuan siswa dan peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan media audio visual. Selama mengerjakan soal post test peneliti bersama kolaborator memperhatikan seluruh siswa. Suasana kembali gaduh ketika beberapa siswa telah menyelesaikan soal post test.
Tabel 4.7 Hasil Belajar Siklus I No Nama Siswa
Pre Test
Post Test
N-Gain
Kategori
1
Ahmad Bustomi
70
80
0.33
Sedang
2
Ade Mulyani
60
75
0.38
Sedang
3
Ahmad Haikal
25
60
0.47
Sedang
4
Ahmadi
50
60
0.20
Rendah
5
Akmaludin
50
60
0.20
Rendah
6
Alfiansyah
55
70
0.25
Rendah
7
Annisa
60
75
0.33
Sedang
8
Annisa Apriliyana
60
75
0.33
Sedang
9
Arya Adi Saputro
50
70
0.40
Sedang
10
Aulia Tazkyia Indriyani
65
80
0.48
Sedang
11
Chairil Awallin
50
75
0.50
Sedang
12
Dita Khairani
70
80
0.33
Sedang
13
Fadia Amalia
75
80
0.20
Rendah
14
Fajar Setiawan
55
70
0.33
Sedang
60
15
Fitriah
70
75
0.17
Rendah
16
Gilang Riski Faisal
30
60
0.43
Sedang
17
Hazmi Farhan Asda
50
65
0.33
Sedang
18
Ismawati
55
70
0.33
Sedang
19
Laila Suci Ramadhani
80
85
0.25
Rendah
20
Muhammad Hagi
40
70
0.50
Sedang
21
Muhammad Ilham F
20
60
0.50
Sedang
22
Muhammad Irfan Affandi
70
75
0.17
Rendah
23
Muhammad Parijah
60
75
0.38
Sedang
24
Muhammad Riski
40
70
0.50
Sedang
25
Muhammad Yasir Husin
55
75
0.44
Sedang
26
Muhammad Zidan
50
65
0.30
Rendah
27
Nisa Suhesti
45
65
0.36
Sedang
28
Nur Afifah Apriyenti
55
80
0.56
Sedang
29
Nur Insani Fitriah
45
70
0.45
Sedang
30
Nurul Aulia Noviyani
60
80
0.50
Sedang
31
Putri Nuryansyah
60
70
0.25
Rendah
32
Ridwan Alsa
50
65
0.30
Rendah
33
Rikza Arfiani
75
85
0.40
Sedang
34
Rizka Fitriana
65
80
0.43
Sedang
35
Rizq Fajri Pratama
60
70
0.25
Rendah
36
Savana Kayla Musu
55
75
0.44
Sedang
61
37
Winda Septina
55
75
0.44
Sedang
38
Yoga Yoriza Mahendra
60
70
0.25
Sedang
39
Reihan Akbar
70
75
0.17
Rendah
Terkecil
20
60
Terbesar
80
85
Jumlah
2170
2815
13.83
Nilai Rata-rata
55.64
72.18
0.35
Sedang
c. Tahap pengamatan Selama proses pembelajaran berlangsung peneliti dan observer melakukan penilaian dan pengamatan selama proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang disediakan. Observer (guru Fikih) mengamati aktivitas siswa dan aktivitas guru dalam hal ini peneliti selaku pengajar. Peneliti bersama-sama guru Fikih melakukan catatan lapangan sebagai bahan pengamatan dan evaluasi hasil tindakan siklus pertama, yang kemudian didapati beberapa kekurangan-kekurangan diantaranya: 1.
Masih
ada
beberapa
siswa
yang
cuek
dan
tidak
memperhatikan tayangan yang diputarkan oleh guru, sehingga nilai hasil belajar mereka tidak mencapai KKM 2.
Meskipun pada siklus I di pertemuan I dan II sudah Nampak antusias dan respon positif siswa, namun masih ada beberapa
62
orang siswa yang asyik mengobrol dengan temannya selama proses pembelajaran. 3.
Dalam dua pertemuan pada proses pembelajaran siklus I beberapa siswa masih terlihat kurang percaya diri ketika hendak menyampaikan kesimpulan apa yang dilihat dari tayangan
yang
diputarkan
guru,
hendak
menjawab
pertanyaan, bahkan hanya sekedar bertanya. Hal tersebut disebabkan belum terbiasanya siswa dengan penggunaan media pembelajaran audio visual, dimana potensi yang dimiliki siswa dapat digali dan diketahui dengan keberanian dan kepercayaan diri mereka untuk berbicara, bertanya, dan menjawab pertanyaan. Disamping itu siswa juga masih membutuhkan penyesuaian dengan keaktifan mereka di kelas yang sebelumnya siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru saja, dan penelitipun merasa masih belum optimal dalam mengarahkan jalannya pembelajaran. Dan jika dilihat dari tabel hasil belajar siswa dapat dilihat bahwa nilai paling rendah yang diperoleh siswa pada saat pre test adalah 20 , nilai terendah post test adalah 60. Sedangkan nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada saat pre test adalah 80 dan nilai tertinggi post test adalah 85, nilai rata-rata pre test adalah 55.64 dengan presentasi siswa yang mencapai KKM 20% yaitu 8 siswa sedang nilai rata-rata post test adalah 72 .18 dengan presentasi
63
siswa yang mencapai KKM 75% yaitu 30 siswa, hal ini menunjukkan
bahwa
penerapan
pembelajaran
dengan
menggunakan media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa sebagaimana tujuan awal peneliti dalam pembuatan skripsi ini yaitu penggunaan media audio visual untuk meningkatkan hasil belajar siswa, walaupun pada siklus I ini hasil yang diperoleh belum mencapai nilai yang memuaskan karena masih terdapat kekurangan-kekurangan sebagaimana disebutkan di atas.
d. Tahap Refleksi Pada tahap refleksi ini peneliti merencanakan perbaikan terhadap permasalahan-permasalahan yang ada pada siklus I agar dapat diperbaiki pada proses pembelajaran di siklus II. Adapun rencana perbaikan yang akan dilakukan peneliti adalah: 1.
Meningkatkan keberanian dan rasa percaya diri siswa dengan cara memberikan point tambahan pada siswa yang aktif bertanya dan berani menjawab pertanyaan.
2.
Memberikan semangat kepada siswa dengan memberikan pujian dan sugesti positif serta lebih bersikap tegas.
3.
Peneliti harus lebih optimal dalam mengarahkan jalannya pembelajaran, sehingga tidak ada lagi siswa yang cuek dan sibuk sendiri dengan aktifitasnya saat jam pelajaran berlangsung
64
Berdasakan hasil observasi penelitian tindakan pada siklus I dan refleksi di atas maka peneliti dan guru mata pelajaran Fikih merasa bahwa penelitian harus dilanjutkan pada siklus II untuk mendapatkan peningkatan hasil belajar yang diharapkan.
6. Pembelajaran Siklus II Siklus II ini adalah untuk memperbaiki dan menyempurnakan kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan pada siklus I. dilaksanakan pada hari Kamis tanggal
17 April
2014, pada jam
pelajatan ke-5 dan 6 dengan durasi waktu 2 X 40 menit dari pukul 10.00-11.20 a. Tahap perencanaan Perencanaan yang disusun pada siklus II ini dilakukan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1.
Guru harus lebih optimal dalam mengarahkan jalannya pembelajaran
2.
Untuk meningkatkan keberanian dan rasa percaya diri siswa guru memberikan point tambahan pada siswa yang aktif bertanya dan berani menjawab pertanyaan.
3.
Memberikan semangat kepada siswa yang masih bersikap cuek terhadap jalannya pembelajara dengan memberikan pujian dan sugesti positif serta lebih bersikap tegas.
65
4.
Menyiapkan
perangkat
pembelajaran
berupa
Rencana
Pelaksanaan Penbelajaran (RPP) dan penyempurnaannya. 5.
Menyiapkan lembar observasi dan membuat
alat evaluasi
berupa soal-soal untuk peserta didik. b. Tahap Pelaksanaan Seperti pada siklus I sebelum pembelajaran dimulai guru menyiapkan alat bantu yang akan digunakan yaitu laptop dan proyektor. Setelah dipastikan semua siswa telah masuk ke dalam kelas, memulai pelajaran dengan mengucapkan salam dan membaca do’a yang dipimpin oleh guru. Kemudian guru membacakan absensi kehadiran siswa untuk memastikan siswa hadir semua dalam proses pembelajaran siklus pertama ini. Guru menyampaikan pada siswa tentang indikator dan materi yang akan dipelajari hari ini serta memotivasi siswa agar lebih aktif dan lebih semangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Adapun materi pada siklus II masih sama dengan materi sudah disampaikan pada siklus I, pada siklus II ini guru lebih menekankan pada lafaz-lafaz yang dibaca dalam shalat jenazahpada siklus I Guru selanjutnya memotivasi siswa dengan membacakan hasil latihan pada siklus I dan memberitahukan bahwa akan ada tambahan nilai bagi siswa yang aktif dan mau memperhatikan apa
66
yang disampaikan dalam pembelajaran, tujuannya agar siswa bisa lebih aktif , konsen, tertarik dan meningkat hasil belajarnya. Sama halnya pada siklus I, guru mengadakan pre tes untuk mengetahui kemampuan penguasaan siswa pada materi shalat jenazah ini, namun soal pre test pada siklus II ini sebagian lebih ditekankan pada soal-soal mengenai lafaz-lafaz dalam shalat jenazah. Pre test selesai, selanjutnya guru mulai menggunakan media audio visual untuk menjelaskan materi shalat jenazah dan memberikan penekanan-penekanan ketika bacaan-bacaan shalat jenazah pada saat takbir pertama, kedua, ketiga, dan keempat, dimana pada tayangan shalat jenazah ini siswa dapat melihat dengan jelas tulisan dari bacaan setiap takbir. Setelah penayangan
media selesai,
guru
menggali
kemampuan siswa dengan memulai pertanyaan “ jika ada yang melaksanakan shalat jenazah, namun jenazahnya tidak ada di depan mereka, syah atau tidak shalat mereka?”, ternyata pertanyaan ini menggugah keingintahuan beberapa siswa yang pada siklus I hanya asyik ngobrol dengan teman sebangkunya, dan bahkan yang cuek dengan kegiatan pembelajaran. Siswa I “ Emang ada bu begitu?”, siswa M.Z: “ ada, ada, saya pernah di mushallah saya shalat jenazah tidak ada jenazahnya”, guru:” jadi syah atau tidak, siswa G:” syah bu”. Guru: benar sekali, hebat kamu nak! itu yang
67
dinamakan dengan shalat ghaib, jadi apa itu shalat ghaib? Siswi W:”shalat jenazah yang mayatnya ngga ada di tempat”, guru: bagus sekali, siswa D. KH:”niatnya
sama
ngga bu ?”.
Setelah Tanya jawab dirasa cukup, untuk memastikan kemampuan siswa dalam bacaan-bacaan shalat, guru memberikan kesempatan siswa untuk maju memperagakan shalat jenazah. Dan pada tahap akhir siswa mengerjakan post test selama 20 menit yang selanjutnya ditutup dengan bersama-sama menarik kesimpulan
dan
memberikan
motivasi
agar
siswa
selalu
bersemangat dalam mengikuti pelajaran dan memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya lalu berdo’a dan mengucapkan salam.
Tabel 4.8 Hasil belajar siklus II No
Nama Siswa
Pre test
Post test
N-Gain
Kategori
1
Ahmad Bustomi
80
100
1.00
Tinggi
2
Ade Mulyani
70
85
0.50
Sedang
3
Ahmad Haikal
40
65
0.42
Sedang
4
Ahmadi
55
70
0.33
Sedang
5
Akmaludin
40
65
0.33
Sedang
6
Alfiansyah
55
75
0.44
Sedang
7
Annisa
70
75
0.17
Rendah
8
Annisa Apriliyana
70
75
0.17
Rendah
68
9
Arya Adi Saputro
50
70
0.40
Sedang
10
Aulia Tazkyia Indriyani
70
80
0.33
Sedang
11
Chairil Awallin
50
75
0.50
Sedang
12
Dita Khairani
65
85
0.57
Sedang
13
Fadia Amalia
70
85
0.50
Sedang
14
Fajar Setiawan
55
70
0.33
Sedang
15
Fitriah
70
85
0.50
Sedang
16
Gilang Riski Faisal
30
65
0.50
Sedang
17
Hazmi Farhan Asda
45
70
0.45
Sedang
18
Ismawati
55
70
0.33
Sedang
19
Laila Suci Ramadhani
80
100
1.00
Tinggi
20
Muhammad Hagi
55
75
0.44
Sedang
21
Muhammad Ilham F
50
75
0.50
Sedang
22
Muhammad Irfan Affandi
70
75
0.17
Rendah
23
Muhammad Parijah
65
75
0.29
Rendah
24
Muhammad Riski
70
75
0.17
Rendah
25
Muhammad Yasir Husin
70
80
0.33
Sedang
26
Muhammad Zidan
65
75
0.29
Rendah
27
Nisa Suhesti
50
75
0.50
Sedang
28
Nur Afifah Apriyenti
70
80
0.33
Sedang
29
Nur Insani Fitriah
60
70
0.25
Rendah
30
Nurul Aulia Noviyani
70
85
0.50
Sedang
69
31
Putri Nuryansyah
60
70
0.25
Rendah
32
Ridwan Alsa
55
70
0.33
Sedang
33
Rikza Arfiani
80
100
1.00
Tinggi
34
Rizka Fitriana
70
80
0.33
Sedang
35
Rizq Fajri Pratama
60
70
0.25
Rendah
36
Savana Kayla Musu
60
75
0.38
Sedang
37
Winda Septina
65
75
0.29
Rendah
38
Yoga Yoriza Mahendra
60
70
0.25
Rendah
39
Reihan Akbar
50
75
0.50
Sedang
Terkecil
30
65
Terbesar
80
100
Jumlah
2375
2815
16.12
Nilai Rata-rata
60.89
87.91
0.41
Sedang
c. Tahap pengamatan Berdasarkan
hasil
pengamatan
terhadap
proses
pembelajaran pada siklus II bahwa terdapat beberapa peningkatan proses pembelajaran antara lain: 1.
Peningkatan pada hasil belajar siswa, hal ini dapat dilihat pada tabel hasil belajar siswa 4.7 yaitu nilai terendah pre test siswa 30 dan nilai terendah dari post test 65, sedangkan nilai tertinggi pre test 80 dan nilai tertinggi post test 100, dengan
70
hasil rata-rata nilai pre test 60,89 dan hasil rata-rata nilai post test 87,91 2.
Suasana kelas sudah lebih tertib dan kondusif, siswa sudah dapat lebih berkonsentrasi dalam proses pembelajaran dengan menggunakan media audio visual .
3.
Pemberian arahan dan motivasi dari guru sudah lebih optimal sehingga membuat siswa lebih tertarik dan merespon positif terhadap proses pembelajaran dengan media visual.
d. Refleksi Hasil refleksi pada siklus II yang dilakukan oleh peneliti dan guru mata pelajaran Fikih adalah sebagai berikut: 1.
Meningkatnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fikih dengan menggunakan media audio visual. Sehingga apa yang diharapkan oleh peneliti di awal penelitian tercapai.
2.
Hampir seluruh peserta didik sudah mencapai KKM dengan presentase 92%, ini pun berarti bahwa yang diharapkan oleh peneliti di awal penelitian sudah tercapai yaitu perolehan
3.
Pemberian point tambahan untuk siswa yang aktif bertanya dan berani menjawab pertanyaan ternyata sangat efektif untuk meningkatkan keberanian dan rasa percaya diri siswa.
4.
Penggunaan media audio visual ternyata sangat cocok diterapkan pada materi shalat jenazah.
71
Dari hasil refleksi di atas yang menunjukkan peningkatan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran pada mata pelajaran Fikih dengan menggunakan media audio visual, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa apa yang diinginkan peneliti pada awal penelitian sudah tercapai sehingga penelitian ini tidak dilanjutkan pada siklus berikutnya.
C. Pembahasan Berdasarkan dari hasil pengamatan aktivitas siswa selama proses pembelajaran di kelas VII/3 2013/2014 secara keseluruhan, maka diperoleh data sebagai berikut: Pada pra siklus yang dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 13 Maret 2014 didapatkan hasil bahwa metode yang disampaikan guru adalah ceramah, sehingga aktivitas siswa selama proses pembelajaran pasif, hanya beberapa siswa saja yang terlihat merespon positif dengan apa yang disampaikan guru, situasi kelas yang terbilang agak ramai karena sebagian mereka asyik mengobrol kurang memperhatikan keterangan guru dan merasa bosan juga jenuh. Tabel 4.9 Data Aktivitas Siswa No
Siswa
Siswa Kurang
Siswa
Pasif
memperhatikan
Aktif
1
20
50%
10
25%
9
25%
2
13
34%
10
25%
16
41%
72
3
10
25%
4
11%
25
64%
Sedangkan pada awal siklus I pembelajaran yang dilaksanakan oleh peneliti dengan menggunakan media audio visual jika dilihat dari tabel data aktivitas siswa bahwa sudah terjadi peningkatan aktivitas siswa dari 9 siswa yang aktif (25%) menjadi16 siswa (41%), walaupun masih Nampak beberapa siswa yang pasif ataupun kurang memperhatikan keterangan guru. Hal ini disebabkan siswa belum terbiasa dengan pembelajaran menggunakan media audio visual ini, mereka masih membutuhkan penyesuaian dengan keaktifan mereka di kelas yang sebelumnya siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru saja. Dengan adanya evaluasi pada siklus I untuk perbaikan di siklus II maka presentasi siswa aktif dari 41% (16 siswa) menjadi 64% yaitu 25 siswa, sehingga hasil belajar siswapun meningkat. Hal ini dapat dilihat dari tabel data hasil belajar siswa berikut:
Tabel 5.0 Nilai Rata-rata
Pra siklus
Pre test
Siklus I
Siklus II
55.64
60.89
Post test
64.00
72.18
87.91
Siswa tuntas
26
30
36
Siswa tidak tuntas
13
9
3
73
Pada tabel terlihat bahwa nilai rata-rata tes siswa pada pra siklus adalah 64.00 dengan jumlah siswa tuntas 26 yaitu 66% dan siswa tidak tuntas 13 yaitu 34%. Sedang pada siklus I nilai rata-rata siswa 72.18 dengan jumlah siswa tuntas 30 yaitu 75% dan siswa tidak tuntas 9 yaitu 25%. Sementara pada siklus II nilai rata-rata siswa 87.91 dengan jumlah siswa tuntas 36 yaitu 92% dan siswa tidak tuntas 3 yaitu 8%. Hal ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran dengan menggunakan audio visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa yaitu dari 66% menjadi 75% dan akhirnya 92%.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil dari penelitian dan pembahasan pada proses pembelajaran dengan menggunakan media audio visual pada mata pelajaran Fikih dapat disimpulkan bahwa: 1.
Penggunaan media audio visual
yang telah diterapkan oleh
peneliti ternyata dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Fikih, hal ini dapat dilihat dari hasil tes yang telah dilakukan. 2.
Penggunaan media audio visual yang telah dilakukan di MTs Fatahillah ini mengalami kemajuan hasil belajar siswa, dari hasil sebelum diterapkannya media audio visual dengan hasil setelah diterapkan media audio visual. Kemajuan hasil belajar tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata yang diperoleh.
B. Saran Dengan terbuktinya hasil tindakan penelitian kelas ini, maka semakin meyakini bahwa penggunaan media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Fikih. Sehingga penulis mengajukan beberapa saran, diantaranya;
74
75
1.
Pihak sekolah hendaknya memberikan dukungan penuh dengan terus meningkatkan sarana dan prasarana yang terkait dengan media yang dibutuhkan guru.
2.
Guru dalam proses pembelajaran hendaknya selalu berupaya untuk menggunakan media-media pembelajaran seperti media audio visual, sehingga pembelajaran aktif yang menyenangkan yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dapat tercipta.
3. Siswa hendaknya dapat lebih semangat dan berperan aktif dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media audio visual ini, baik untuk mata pelajaran Fikih ataupun yang lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Abu Zahrah Muhammad , Ushul Fiqih, Jakarta: PT Pustaka Firdaus, 2011 Arifin Zaenal, Evaluasi Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2009. Arsyad Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010. Davies. Ivor K, Pengelolaan Belajar, Jakarta: Rajawali Press, 2007 Fathurrohman Pupuh dan Sutikno M. Sobri, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: PT Refika Aditama, 2007. Koto Alaidin, Pengantar Ilmu Fiqih dan Ushu lFiqih, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004. Majid Abdul dan Andayani Dian, Pendidikan agama Islam Berbasis Kompetensi, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2006. Rozak. Abd dkk, Kompilasi Undang-undang dan Peraturan Pendidikan, Jakarta: FTIK Press UIN Syarif Hidayatullah, 2010. Sanjaya Wina, Penelitian Tindakan Kelas,Jakarta: Kencana,2011. Sanjaya Wina, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: Kencana, 2009. Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 1995. Sudjono Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT Grafindo, 2011. Usman Basyiruddin, Asnawir, Media Pembelajaran, Jakarta: Delia Citra Utama, 2002. Warna Eka, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: GP Press, 2013.
76
LEMBAR OBSERVASI Kegiatan Pembelajaran Fikih dengan Penggunaan Media Audio Visual Siklus I No I
2
3
Aspek Yang Diamati
Nilai 1
Membuka Pelajaran 1. Mengaitkan pelajaran sekarang dengan yang terdahulu 2. Apresiasi 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran 4. Memotivasi peserta didik Kegiatan Inti 5. Penguasaan Materi 6. Menjelaskan materi pembelajaran 7. Keterampilan menyajikan materi 8. Penguasaan situasi peserta didik dalam belajar 9. Menggunakan alat atau media 10. Menggali pendapat peserta didik 11. Menjawab pertanyaan/menanggapi peserta didik 12. Kualitas interaksi pembelajaran 13. Kualitas pengelolaan kelas 14. Ilustrasi dan contoh-contoh 15. Control emosi 16. Sikap guru terhadap pendapat peserta didik 17. Situasi kelas Menutup Kelas 18. Membimbing peserta didik menarik kesimpulan 19. Memberi kesimpulan 20. Doa dan salam
Keterangan skala penelitian Tidak Baik
:1
Cukup Baik
:3
Kurang Baik
:2
Baik
:4
Kategori penilaian total Kurang Baik
: 21-40
Cukup
: 41-60
Baik
; 61-80
2
3
4
LEMBAR OBSERVASI Kegiatan Pembelajaran Fikih dengan Penggunaan Media Audio Visual Siklus II No I
2
3
Aspek Yang Diamati
Nilai 1
Membuka Pelajaran 1. Mengaitkan pelajaran sekarang dengan yang terdahulu 2. Apresiasi 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran 4. Memotivasi peserta didik Kegiatan Inti 5. Penguasaan Materi 6. Menjelaskan materi pembelajaran 7. Keterampilan menyajikan materi 8. Penguasaan situasi peserta didik dalam belajar 9. Menggunakan alat atau media 10. Menggali pendapat peserta didik 11. Menjawab pertanyaan/menanggapi peserta didik 12. Kualitas interaksi pembelajaran 13. Kualitas pengelolaan kelas 14. Ilustrasi dan contoh-contoh 15. Control emosi 16. Sikap guru terhadap pendapat peserta didik 17. Situasi kelas Menutup Kelas 18. Membimbing peserta didik menarik kesimpulan 19. Memberi kesimpulan 20. Doa dan salam
Keterangan skala penelitian Tidak Baik
:1
Cukup Baik
:3
Kurang Baik
:2
Baik
:4
Kategori penilaian total Kurang Baik
: 21-40
Cukup
: 41-60
Baik
; 61-80
2
3
4
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran
: Fiqih
Kelas/Semester : VII (Tujuh)/2 (Dua) Pertemuan ke
: I (Satu)
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit ( 2x pertemuan) Standar Kompetensi : 5. Melaksanakan tata cara salat wajib selain salat lima waktu I.
Kompetensi Dasar
: 5.1. Menjelaskan ketentuan salat Jenazah
II.
Indikator Pencapaian Kompetensi Pembelajaran : 5.1.1. Menjelaskan pengertian salat jenazah 5.1.2. Menjelaskan hukum salat jenazah 5.1.3. Menjelaskan syarat salat jenazah 5.1.4. Menjelaskan rukun salat jenazah 5.1.5. Menjelaskan pengertian salat gaib 5.1.6. Melafalkan bacaan salat jenazah
III.
Tujuan Pembelajaran : Melalui metode ceramah, dan tanya jawab siswa dapat menjelaskan pengertian, hukum,syarat,dan rukun salat jenazah serta melafalkan bacaan-bacaan salat jenazah
IV.
Materi Pembelajaran A. Materi Pokok : Salat jenazah B. Sub Materi Pokok : Salat jenazah C. Diskripsi Sub Materi Pokok (terlampir) : 1. Pengertian dan hukum salat jenazah 2. Syarat dan rukun salat jenazah 3. Pengertian salat gaib 4. Bacaan-bacaan dalam salat jenazah
V.
Metode Pembelajaran
: Ceramah, Diskusi, dan Tanya jawab
VI.
Media Pembelajaran
: Media Audio Visual
VII.
Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan I A. Pendahuluan (waktu 20 menit) Kegiatan Guru Kegiatan Siswa - Membuka - Menjawab salam pelajaran dengan dan berdo’a mengucapkan dengan salam dan berdo’a bimbingan guru - Mengecek - Merespon guru kehadiran dan dengan penuh kesiapan siswa semangat serta kebersihan kelas - Merespon guru - Menanyakan dengan hangat kabar siswa dan semangat
-
Melakukan penjajakan dan kesiapan belajar siswa dengan memberikanIce Breaking berkaitan tentang materi yang akan diajarkan (appersepsi)
-
-
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
-
Mendengarkan dengan antusias
-
Mengadakan pre test
-
Mengikuti pre test
Menunjukkan kesiapan dengan mengikuti apa yang diberikan guru dengan penuh semangat
B. Kegiatan Inti (waktu 50 menit) B.1. Eksplorasi (waktu 15 menit) Kegiatan Guru Kegiatan siswa - Mempresentasikan - Memperhatikan materi tentang salat presentasi guru jenazah dengan dengan penuh menggunakan Media perhatian Audio Visual
Nilai Karakter - Ketakwaan dan saling menghargai
-
Disiplin
-
Nilai peduli
-
Rasa ingin tahu Percaya diri Cinta ilmu
-
Nilai Karakter - Relegius - Rasa ingin tahu
-
Memerintahkan siswa mencatat halhal penting dari apa yang mereka lihat
-
-
Mencatat hal-hal penting dari apa yang mereka lihat
B.2. Elaborasi (waktu 20 menit) Kegiatan Guru Kegiatan Siswa - Meminta siswa - Masing-masing membacakan membacakan apa yang mereka catatan dari apa temukan dari yang mereka lihat apa yang mereka lihat - Memanfaatkan - Memberikan kesempatan untuk siswa bertanya jawab kesempatan untuk bertanya jawab
Cinta ilmu
Nilai Karakter - Cinta Ilmu - Menghargai
-
Rasa ingin tahu Nilai mandiri
B.3. Konfirmasi (waktu 15 menit) -
-
-
Kegiatan Guru Menyimpulkan hasil belajar dan memberikan penguatan
-
-
Nilai Karakter Nilai ingin tahu Cinta ilmu
-
Bertanya mengenai hal-hal yang belum diketahui
-
Nilai santun
-
Menerima motivasi yang diberikan guru
-
Nilai peduli Cinta ilmu
Menjawab pertanyaan mengenai hal-hal yang belum diketahui siswa dengan bahasa yang benar Memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih aktif dan semangat lagi dalam pembelajaran berikutnya
Kegiatan Siswa Bersama-sama guru menarik kesimpulan untuk memperoleh pemahaman secara utuh
C. Penutup (waktu 10 menit) Kegiatan Guru - Melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan
Kegiatan Siswa - Bersama guru melakukan refleksi
-
-
Mengakhiri pembelajaran dengan berdo’a dan mengucapkan salam
Nilai Karakter - Saling menghargai dan peduli
Berdo’a dan menjawab salam
-
Relegius
VIII. Sumber Belajar -
Buku paket fiqih untuk MTs kelas VII, penerbit PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri LKS Fiqih untuk MTs kelas VII semester II
IX. Penilaian 1. Teknik 2. Bentuk Instrumen 3. Soal
: Tes tertulis pre test dan post test : Tes Tertulis pilihan ganda : Terlampir
Mengetahui Kepala MTS. Fatahillah Jakarta,
Abd. Mukti, BA
Jakarta, Juli 2014 Guru Mata Pelajaran,
Nahdiah, A.Md
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran
: Fiqih
Kelas/Semester
: VII (Tujuh)/2 (Dua)
Pertemuan ke
: II (Dua)
Alokasi Waktu
: 4 x 40 menit ( 2x pertemuan)
Standar Kompetensi : 5. Melaksanakan tata cara salat wajib selain salat lima waktu I. Kompetensi Dasar
: 5.1. Menjelaskan ketentuan salat Jenazah
II. Indikator Pencapaian Kompetensi Pembelajaran
: 5.1.1. Menjelaskan pengertian salat jenazah
5.1.2. Menjelaskan hukum salat jenazah 5.1.3. Menjelaskan syarat salat jenazah 5.1.4. Menjelaskan rukun salat jenazah 5.1.5. Menjelaskan pengertian salat gaib 5.1.6. Melafalkan bacaan salat jenazah III. Tujuan Pembelajaran : Melalui metode ceramah, dan tanya jawab siswa dapat menjelaskan pengertian, hukum,syarat,dan rukun salat jenazah serta melafalkan bacaan-bacaan salat jenazah IV. Materi Pembelajaran A. Materi Pokok : Salat jenazah B. Sub Materi Pokok : Salat jenazah C. Diskripsi Sub Materi Pokok (terlampir) : 1. Pengertian dan hukum salat jenazah 2. Syarat dan rukun salat jenazah 3. Pengertian salat gaib 4. Bacaan-bacaan dalam salat jenazah
V.
Metode Pembelajaran
: Ceramah, Diskusi, dan Tanya jawab
VI.
Media Pembelajaran
: Media Audio Visual
VII. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan II A. Pendahuluan (waktu 10 menit) Kegiatan Guru Kegiatan Siswa - Membuka - Menjawab salam pelajaran dengan dan berdo’a mengucapkan dengan salam dan berdo’a bimbingan guru
Nilai Karakter - Ketakwaan dan saling menghargai
-
Mengecek kehadiran dan kesiapan siswa serta kebersihan kelas
-
Merespon guru dengan penuh semangat
-
Disiplin
-
Menanyakan kabar siswa
-
Merespon guru dengan hangat dan semangat
-
Nilai peduli
-
Melakukan penjajakan dan kesiapan belajar siswa dengan memberikan Ice Breaking berkaitan tentang materi yang akan diajarkan (appersepsi)
-
Menunjukkan kesiapan dengan mengikuti apa yang diberikan guru dengan penuh semangat
-
Rasa ingin tahu Percaya diri Cinta ilmu
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
-
-
Mendengarkan dengan antusias
-
B. Kegiatan Inti (waktu 60 menit) B.1. Eksplorasi (waktu 15 menit) Kegiatan Guru Kegiatan siswa - Mempresentasikan - Memperhatikan materi tentang salat presentasi guru jenazah dengan dengan penuh menggunakan Media perhatian Audio Visual - Memerintahkan - Mencatat hal-hal siswa mencatat halpenting dari apa hal penting dari apa yang mereka lihat yang mereka lihat B.2. Elaborasi (waktu 15 menit) Kegiatan Guru Kegiatan Siswa - Meminta siswa - Masing-masing membacakan membacakan apa yang mereka catatan dari apa temukan dari yang mereka lihat apa yang mereka lihat -
Memberikan siswa kesempatan untuk bertanya jawab
-
Nilai Karakter - Relegius - Rasa ingin tahu
-
-
-
Memanfaatkan kesempatan untuk bertanya jawab
Cinta ilmu
Nilai Karakter Cinta Ilmu Menghargai
Rasa ingin tahu Nilai mandiri
B.3. Konfirmasi (waktu 30 menit) -
Kegiatan Guru Menyimpulkan hasil belajar dengan menayangkan power point yang berisi tentang salat jenazah
-
dan memberikan penguatan
-
Menjawab pertanyaan mengenai hal-hal yang belum diketahui siswa dengan bahasa yang benar
-
-
Kegiatan Siswa Bersama-sama guru menarik kesimpulan untuk memperoleh pemahaman secara utuh
-
Nilai Karakter Nilai ingin tahu Cinta ilmu
Menerima penguatan dari guru
-
Nilai santun
Bertanya mengenai hal-hal yang belum diketahui
-
Nilai peduli Cinta ilmu
-
Memberikan post test
-
Melaksanakan post test
-
Memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih aktif dan semangat lagi dalam pembelajaran berikutnya
-
Menerima motivasi yang diberikan guru
C. Penutup (waktu 10 menit) Kegiatan Guru - Melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan
Kegiatan Siswa - Bersama guru melakukan refleksi
-
Mengakhiri pembelajaran dengan berdo’a dan mengucapkan salam
-
Mandiri dan Cinta Ilmu
-
Berdo’a dan menjawab salam
-
Nilai Karakter Saling menghargai dan peduli
Relegius
VIII. Sumber Belajar -
Buku paket fiqih untuk MTs kelas VII, penerbit PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri LKS Fiqih untuk MTs kelas VII semester II
IX. Penilaian 1. Teknik 2. Bentuk Instrumen 3. Soal
: Tes tertulis pre test dan post test : Tes Tertulis pilihan ganda : Terlampir
Mengetahui Kepala MTS. Fatahillah Jakarta,
Abd. Mukti, BA
Jakarta, Juli 2014 Guru Mata Pelajaran,
Nahdiah, A.Md
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran
: Fiqih
Kelas/Semester
: VII (Tujuh)/2 (Dua)
Pertemuan ke
: I (Satu)
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit ( 1x pertemuan) Standar Kompetensi : 5. Melaksanakan tata cara salat wajib selain salat lima waktu I. Kompetensi Dasar
: 5.1. Menjelaskan ketentuan salat Jenazah
II. Indikator Pencapaian Kompetensi Pembelajaran : 5.1.1. Menjelaskan pengertian salat jenazah 5.1.2. Menjelaskan hukum salat jenazah 5.1.3. Menjelaskan syarat salat jenazah 5.1.4. Menjelaskan rukun salat jenazah 5.1.5. Menjelaskan pengertian salat gaib 5.1.6. Melafalkan bacaan salat jenazah III. Tujuan Pembelajaran : Melalui metode ceramah, dan tanya jawab siswa dapat menjelaskan pengertian, hukum,syarat,dan rukun salat jenazah serta melafalkan bacaan-bacaan salat jenazah IV.
V. VI.
Materi Pembelajaran A. Materi Pokok : Salat jenazah B. Sub Materi Pokok : Salat jenazah C. Diskripsi Sub Materi Pokok (terlampir) : 1. Pengertian dan hukum salat jenazah 2. Syarat dan rukun salat jenazah 3. Pengertian salat gaib 4. Bacaan-bacaan dalam salat jenazah Metode Pembelajaran Media Pembelajaran
: Ceramah, Diskusi, dan Tanya jawab : Media Audio Visual
Langkah-langkah Pembelajaran A. Pendahuluan (waktu 20 menit) Kegiatan Guru Kegiatan Siswa - Membuka - Menjawab salam pelajaran dengan dan berdo’a mengucapkan dengan salam dan berdo’a bimbingan guru
Nilai Karakter - Ketakwaan dan saling menghargai
-
Mengecek kehadiran dan kesiapan siswa serta kebersihan kelas
-
Merespon guru dengan penuh semangat
-
Disiplin
-
Menanyakan kabar siswa
-
Merespon guru dengan hangat dan semangat
-
Nilai peduli
-
Melakukan penjajakan dan kesiapan belajar siswa (appersepsi)
-
Menunjukkan kesiapan dengan mengikuti apa yang diberikan guru dengan penuh semangat
-
Rasa ingin tahu Percaya diri Cinta ilmu
-
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
-
Mendengarkan dengan antusias
-
Mengadakan pre test
-
Mengikuti pre test
B. Kegiatan Inti (waktu 50 menit) B.1. Eksplorasi (waktu 15 menit) Kegiatan Guru Kegiatan siswa - Mempresentasikan - Memperhatikan materi tentang salat presentasi guru jenazah dengan dengan penuh
-
Nilai Karakter - Relegius - Rasa ingin tahu
-
menggunakan Media Audio Visual (Penekanan Materi pada bacaan salat jenazah) Memerintahkan siswa mencatat halhal penting dari apa yang mereka lihat
perhatian -
B.2. Elaborasi (waktu 15 menit) Kegiatan Guru Kegiatan Siswa - Meminta siswa - Masing-masing membacakan membacakan apa yang mereka catatan dari apa temukan dari yang mereka lihat apa yang mereka lihat -
Memberikan siswa kesempatan untuk bertanya jawab
-
-
Mencatat hal-hal penting dari apa yang mereka lihat
Cinta ilmu
Nilai Karakter - Cinta Ilmu - Menghargai
-
Memanfaatkan kesempatan untuk bertanya jawab
Rasa ingin tahu Nilai mandiri
B.3. Konfirmasi (waktu 20 menit) -
Kegiatan Guru Menyimpulkan hasil belajar dan memberikan penguatan
-
Kegiatan Siswa Bersama-sama guru menarik kesimpulan untuk memperoleh pemahaman secara utuh
-
Menjawab pertanyaan mengenai hal-hal yang belum diketahui siswa dengan bahasa yang benar
-
Bertanya mengenai hal-hal yang belum diketahui
-
Memberikan post test
-
Mengerjakan post test
-
Memberikan motivasi kepada siswa untuk
-
Menerima motivasi yang diberikan guru
-
Nilai Karakter Nilai ingin tahu Cinta ilmu
-
Nilai santun
-
Nilai Mandiri Nilai peduli Cinta ilmu
lebih aktif dan semangat lagi dalam pembelajaran berikutnya
C. Penutup (waktu 5 menit)
-
-
Kegiatan Guru Melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan Mengakhiri pembelajaran dengan berdo’a dan mengucapkan salam
Kegiatan Siswa - Bersama guru melakukan refleksi
-
-
Berdo’a dan menjawab salam
-
Nilai Karakter Saling menghargai dan peduli
Relegius
VIII. Sumber Belajar -
Buku paket fiqih untuk MTs kelas VII, penerbit PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri LKS Fiqih untuk MTs kelas VII semester II
IX. Penilaian 4. Teknik 5. Bentuk Instrumen 6. Soal
: Tes tertulis pre test dan post test : Tes Tertulis pilihan ganda : Terlampir
Mengetahui Kepala MTS. Fatahillah Jakarta,
Abd. Mukti, BA
Jakarta, Juli 2014 Guru Mata Pelajaran,
Nahdiah, A
SOAL-SOAL TES SIKLUS I
Berilah tanda silang (X) pada huruf a,b,c, atau d di depan jawaban yang tepat! 1. Hukum merawat jenazah muslim adalah…. a. Fardu ‘ain b. Fardu kifayah c. Sunah muakad d. Sunah gairu muakad 2. Perawatan jenazah muslim ada…. a. Satu b. Dua c. Tiga d. Empat 3. Salat yang dilakukan karena meninggalnya seorang muslim atau muslimah disebut…. a. Salat gerhana b. Salat malam c. Salat jenazah d. Salat gaib 4. Salat jenazah terdiri dari…. a. Empat takbir b. Empat rakaat c. Empat sujud d. Empat I’tidal 5. Mengerjakan salat jenazah untuk orang Islam hukumnya…. a. Fardu ‘ain b. Fardu kifayah c. Sunah Muakad d. Sunah gairu muakad 6. Hukum menyalatkan orang kafir dan munafik adalah…. a. Mandub b. Mubah c. Haram d. Makruh 7. Salat yang dilakukan sesudah jenazah dimandikan dan dikafani termasuk… salat jenazah. a. Syarat sah b. Syarat wajib c. Rukun d. Keutamaan 8. Termasuk salah satu syarat salat jenazah adalah…. a. Niat b. Takbiratul ihram c. Menghadap d. Berdiri 9. Di dalam salat jenazah secara berjamaah jika jenazahnya perempuan, posisi imam…. a. Di dekat perut jenazah c. Di dekat kaki jenazah b. Di dekat kepala jenazah d. Di dekat pinggang jenazah 10. Apabila jenazah sudah terlanjur dikuburkan, padahal kita belum menyalatkan, maka sebaiknya…. a. Jenazah dikeluarkan lagi c. Menggantinya dengan tahlilan b. Tidak perlu disalatkan d. Melaksanakan salat gaib 11. Bacaan al-Fatihah pada salat jenazah diucapkan setelah takbir…. a. Pertama b. Kedua c. Ketiga d. Keempat 12. Setelah takbir kedua dalam salat jenazah kita membaca…. a. Al-Fatihah b. Salawat Nabi c. Do’a untuk jenazah d. Do’a untuk ahli waris 13. Salat jenazah ditutup dengan…. a. Bacaan Tasbih b. Bacaan Salam c. Bacaan tahlil d. Do’a 14. Manfaat salat jenazah bagi jenazah adalah…. a. Mendapat pahala c. Mendapat jaminan masuk surga b. Mendapat sumbangan yang banyak d. Diampuni dosa-dosanya 15. Yang tidak termasuk tata cara merawat jenazah adalah…. a. Mentahlilkannya b. Memandikannya c. Mengkafani d. Menyalatkannya
16. Di dalam salat jenazah secara berjamaah jika jenazahnya laki-laki, maka posisi imam…. a. Di dekat perut jenazah c. Di dekat kepala jenazah b. Di pinggang jenazah d. Di dekat kaki jenazah 17. اللهم ال تحرمنا اجره وال تفتنا بعده واغفرلنا ولو Bacaan di atas dibaca setelah…. a. Takbir pertama b. Takbir kedua c. Takbir ketiga d. Takbir keempat 18. Berikut ini yang bukan termasuk salat sah salat jenazah adalah…. a. Berdiri (jika mampu) c. Telah tiba waktu salat b. Menghadap Kiblat d. Badan suci dari hadas dan najis 19. Nabi Ibrahim a.s pernah memohonkan ampun kepada Allah SWT untuk ayahnya yang mati dalam keadaan kafir karena…. a. Ayah harus dihormati c. Ia yang melahirkan Nabi Ibrahim a.s b. Beliau terlanjur berjanji kepadanya d. Beliau ingin berbakti kepadanya 20. Larangan menyalatkan jenazah orang kafir dan munafik terdapat di dalam…. a. Q.S. at-Taubah ayat 84 c. Q.S. at-Taubah ayat 85 b. Q.S. at-Taubah ayat 86 c. Q.S. at-Taubah ayat 87
rr
Soal-soaltessiklus II
Berilahtandasilang(X) padahuruf a,b,c,ataud di depanjawabanyangtepat!
Li"Jaj ) a+Xl 1. 4lJ l.ilJiilJ or+ l-r3i3 Y3 o_.1,;.1 Bacaandi atasdibacasetelah.... a. Takbir pertama b. Takbirkedua c. Takbirketiga d. Takbirkeempat 2. Bacaanal-Fatihahpadasalatjenazahdiucapkansetelahtakbir.... a. Pertama b. Kedua c. Ketiga d. Keempat 3. MengerjakansalatjenazahuntukorangIslamhukumnya.... a. Fardu'ain b. Fardukifayah c. SunahMuakad d. Sunahgairu muakad 4. Sedangkan hukummenyalatkan orangkafir danmunafikadalah.... a. Mandub b. Mubah c. Haram d. Makruh 5. Di dalamsalatjenazah jikajenazahnyaperempuan, secaraberjamaah posisiimam.... a. Di dekatperutjenazah c. Di dekatkakijenazah b. Di dekatkepalajenazah d. Di dekatpinggangjenazah 6. Sedangkanjika jenazahnya laki-laki,makaposisiimam.... a. Di dekat perutjenazah c. Di dekatkepalajenazah jenazah pinggang b. Di d. Di dekatkaki jenazah 7. Suci badandanpakaiantermasuksalahsatudari .. . salatjenazah a. Rukun b. Keutamaan c. Syaratsah d. Syaratwajib jenazahmuslimadalah.... 8. Hukummerawat a. Fardu'ain b. Fardukifayah c. Sunahmuakad d. Sunahsairlr muakad 9. Berikutini yangtermasukrukun salatjenazahadalah.. .. a. Berdiri (ika mampu) c. Telahtiba waktusalat b. Menghadap Kiblat d. Badansucidari hadasdannajis 10.Apabilajenazahsudahterlanjurdikuburkan,padahalkita belummenyalatkan, maka sebaiknya.... a. Jenazahdikeluarkanlagi c. Menggantinyadengantahlilan b. Tidak perlu disalatkan d. Melaksanakansalatsaib I 1. Salatjen azahterdiridari.. .. a. Empattakbir b. Empatrukaat c. Empatsujud d. EmpatI,tidal 12.Setelahtakbir keduadalamsalatjenazahkita membaca.... a. Al-Fatihah b. SalawatNabi c. Do'a untukjenazah d. Do,a untukahli waris 13. a^:;lj 4l;,iil fdJl Adalahdo'ayangdibacaapabilajenazah... a. Seorangperempuan b. Seoranglaki-laki c. Dua orang
d. Tiga orang
tF
jenazahmuslimada.. .. 14.Perawatan a. Satu b. Dua c. Tiga d. Empat 15.Manfaatsalatjenazah bagi jenazahadalah.... a. Mendapatpahala c. Mendapatjaminan masuk surga b. Mendapatsumbanganyang banyak d. Diampunidosa-dosanya 16.Salatyangdilakukankarenameninggalnya seorangmuslimataumuslimahdisebut.... a. Salatgerhana b. Salatmalam c. Salatjenazah d. salatgaib 17.Termasuksalahsatusyaratsahsalatjenazahadalah.... a. Berdiri jika mampu b. Berjamaah c. Niat d. menutupaurat 18.Salatjenazahyangdilakukantidakdi depan/depan jenazahnyadisebut salat.... a. Darurat b. Khauf c. Gaib d. Gerhana 19.Berikutini yangtermasukdoasalatjenazahadalah.... a. ,'tu ir+i;ul c. 9J /il :l=ll ,.6J1 d;p"ltJl drl Yj4ll Y Oi *1. b. d. or.-itj^JFj y ftlll 20. Nabi Ibrahim a.spernahmemohonkanampunkepadaAllah SWT untuk ayahnyayang mati dalamkeadaankafir karena.... a. Ayah harusdihormati c. Ia yangmelahirkanNabi Ibrahima.s b. Beliau terlanjurberjanjikepadanya d. Beliau ingin berbaktikepadanya Kunci Jawaban l. 2. 3. 4. 5.
i:
c A B C D
6.C 7.C 8.8 9.A 10.D
11.A 12.8 1 3 .B l4.D 1 5 .D
1 5 .D 1 6 .C r7.D 18.C 20.8
f
Lampiran DokumentasiProsesKegirtrn Belajar Mengajar
,*'
t I
:1
J.
UJI REFERENSI
Nama
Nahdiah
NIM
18 1 0 0 1 0 00001
Jurusan/Fakultas
PAl/Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Judul Skripsi
PenggunaanMedia Audio Visual dalam Meningkatkan Hasil Belajar SiswaKelas VII padaMata Pelajaran Fikih di MTs. FatahillahBuncitJakartaSelatan
Daftar Pustaka Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, Sebuah Pendekatan Baru, Jakarta:Gaung PersadaPress,2010.
Paraf
{
Basyiruddin Usman, Asnawir, Media Pembelajaran, Jakarta:Delia Citra Utama,2002.
/,4
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan agqma Islam BerbasisKompetensi,Bandung:PT RemajaRosda Karya,2006.
/p
Muhammad Abu Zahrah, Ushul Fiqh, Jakarta;PT Pustaka Firdaus, 2OII.
'/)l
Abd. Rozak dkk, Kompilasi Undang-undang dan Peraturan Pendidikan, Jakarta:FTIK PressUIN Syarif Hidayatullah, 2010'
tr
Pupuh Fathurrohmandan M.Sobry Sutikno, Strategi Belaiar Mengajar,Bandung:PT RefikaAditama,2007.
/4
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelaiaran, Jakarta:Kencana,2009.
t n
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2010.
/r
f
Tafsir Muyassar,Jilid 4, Jakarta:QisthiPress,2007 lvor K. Davies,PengelolaanBelajar, Jakarta:RajawaliPress,2007 Slameto, Belajar dan Faktor-faUor yang mempengaruhinya, Jakarta:Rineka Cipta, 1995.
EkaWarna,PenelitianTindakanKelas,Jakarta:GP Press,2013. Alaidin Koto, Pengantarllmu Fiqih dan UshulFiqih, Jakarta:PT 2004. RajaGrafindoPersada, MuhammadAbu Zaltrah,Ushul Fiqih, Jakarta:PT PustakaFirdaus, 20tl I Kencana,2Ol Wina Sanjaya,PenelitianTindakanKelas,Jakarta: ZaenalArifin, Evaluasi Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosda Karva.2009. Anas Sudjono, Pengantar StatistikPendidikn, Jakarta:PT Grafindo,
2OTI.
/1
k K
n K
R 4
K Jr' v\
.9
'FATAHILLAH" YAYASAN PENDIDIKAN & SOSIAL
MADRASAH TSANAWIYAH *A") (STATUS: TERAKREDITASI
Jl. Quncit Raya Kalibata Pulo Pancoran - Jakarta Selatan Telp. 798 4769
SIJRATI(ETERANGAN Nomor: YFT/ 2341078/SK/ IV / 014
Yang bertandatangandi bawahini kepalasekolahMTs
Fatahillah,menerangkan
bahwa: Nama
: Nahdiah
NIM
: 1 8 1 0 0110 0 0 1 0 0
Islam Agarr-ra programPendidikan : JurusanPendiclikan Fakultas
( IrtTI() : llmu TtirbiyahcianI(egr-rruan
penelitianskripsi,sebagaitugas Adalahbenarnamatersebgttelahmengaclaktrn Jakarta.padatanggal03 Maret akhir dari UniversitasIslam NegeriSyarif Hidayatullal"r 2014- 25 APril 2014. sebagaimana Demikiansuratketeranganini diberikanuntuk dapatdipergunakan mestinya.
Jakarta,25APril2014 MTs. Fatahillali