PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PKN PADA SISWA KELAS III DI MI.DAKWAH ISLAMIYAH CAWANG JAKARTA TIMUR TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Persyaratan Akademik Program Kualifikasi SI Kependidikan Islam dan Mencapai Gelar Sarjana pendidikan
Oleh ROSIA HARTIKA NIM 1811018300018
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014 M / 1436 H
ABSTRAK Rosia Hartika, NIM. 1811018300018. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Penggunaan Media Audio Visual untuk Meningkatkan Motivasi Belajar PKn Pada Siswa Kelas III Di MI.Dakwah Islamiyah Cawang Jakarta Timur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan motivasi siswa saat dan sesudah pembelajaran dengan menggunakan media audio visual pada mata pelajaran PKn kelas III materi tentang ciri khas Bangsa Indonesia. Metode penelitian yang digunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Yang terdiri dari satu siklus dengan tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrument observasi yang dilakukan sebelum penelitian dan disetiap pertemuan PTK, angket yang di berikan pada siswa sebelum PTK dan di akhir pertemuan siklus I, serta dokumentasi yang diambil setiap pertemuan saat PTK. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan motivasi belajar PKn pada siswa kelas III di MI.Dakwah Islamiyah Cawang Jakarta Timur, hal ini terlihat dari hasil observasi yang meningkat dari observasi awal dengan skor 60, pertemuan pertama 89, pertemuan ke dua menjadi 90, pertemuan ke tiga 90, dan pertemuan ke empat 92, serta diperkuat dengan hasil angket siswa yang meningkat dari angket awal sebelum PTK hanya mendapat skor 49,7 meningkat pada angket akhir pertemuan ke empat siklus I dengan skor 87,22. Karena hanya dengan siklus I sudah terlihat jelas peningkatan yang cukup signifikan, oleh karenanya peneliti menghentikan penelitian cukup dengan satu siklus. Kata kunci: Peningkatan Motivasi Belajar, Penggunaan Media Audio Visual, Penelitian Tindakan Kelas
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan Inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Penggunaan Media Audio Visual untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Pkn Pada Siswa Kelas III MI.Dakwah Islamiyah Cawang Jakarta Timur”. Sholwat serta salam senantiasa kita curahkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW yang selalu menjadi suru tauladan bagi umat manusia. Tidak sedikit hambatan dan kesulitan yang penulis alami dalam menyusun penelitian ini, namun berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun penelitian ini, baik bantuan dalam bentuk moril maupun materil. Semoga semua bantuan dan kebaikan yang telah diberikan mendapatkan pahala dan keridhaan Allah SWT, khususnya kepada: 1. Dr. Nurlena Rifa’i MA.Ph.D. Dekan Fakultas Ilmu tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Dr. Fauzan MA. Ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah dan sekaligus sebagai Dosen Pembimbing yang senantiasa memberikan pengarahan kepada penulis dengan penuh kesabaran dan keikhlasan hingga terselesaikan skripsi ini. 3. Dindin Ridwaniddin M.Pd. Ketua pengelola program dual mode system yang selalu dengan gigih memperjuangkan segala kebaikan untuk kita semua. 4. Dosen – dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, khususnya dosendosen di jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah yang telah
ii
memberikan ilmu pengetahuan dan bimbingan selama mengikuti perkuliahan. 5. Pimpinan dan karyawan perpustakaan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan kemudahan pinjaman buku-buku sebagai bahan acuan dan referensi penyusunan skripsi. 6. Kepala MI.Dakwah Islamiyah, yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian. 7. Guru dan karyawan MI.Dakwah Islamiyah yang telah banyak membantu dalam proses penelitian. 8. Siswa-siswi kelas III MI.Dakwah Islamiyah tahun ajaran 2013/2014 yang menjadi subjek penelitian. 9. Sahabat seperjuangan kelas B3 PGMI dual mode system angkatan tahun 2011, yang senantiasa saling mensuport dan memberikan motivasi. 10. Suami dan putri tercinta yang selalu mendukung dan mendoakan 11. Terima kasih pula penulis haturkan kepada pihak yang tidak tersebutkan namun telah memberikan kontribusi yang berharga untuk penulis, semoga Allah SWT membalas kebaikan kalian. Penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi berbagai pihak, namun “Tak ada gading yang tak retak”. Begitu pula pada skripsi ini mungkin masih banyak kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun penulis harapkan untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Jakarta,
Juli 2014
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul Abstrak .............................................................................................................
i
Kata Pengantar .................................................................................................
ii
Daftar Isi...........................................................................................................
iv
Daftar Tabel .....................................................................................................
vi
Daftar Gambar ..................................................................................................
vii
Daftar Lampiran ...............................................................................................
viii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN .........................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ...........................................................
1
B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian.....................................
5
C. Pembatasan Fokus Penelitian ...................................................
6
D. Perumusan Masalah Penelitian .................................................
6
E. Tujuan Penelitian ......................................................................
6
F. Kegunaan Penelitian .................................................................
7
KAJIAN TEORI............................................................................
8
A. Motivasi Belajar .......................................................................
8
1. Pengertian Motivasi ...........................................................
8
2. Macam-macam Motivasi ...................................................
10
3. Motivasi Belajar ................................................................
12
4. Ciri - Ciri Motivasi Belajar ..............................................
15
B. Media Audio Visual .................................................................
18
1. Pengertian Media ...............................................................
18
2. Fungsi dan Manfaat Media ................................................
19
3. Media Audio Visual ..........................................................
19
C. Hakikat PKn .............................................................................
22
1. Pengertian PKn ..................................................................
22
2. Karakteristik PKn ..............................................................
25
3. Ruang Lingkup .................................................................
25
iv
4. Tujuan ...............................................................................
27
D. Hasil Penelitian yang Relevan ..................................................
28
E. Hipotesis Tindakan ...................................................................
32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................
33
A. Tempat dan waktu penelitian....................................................
33
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian ...............
32
C. Subjek Penelitian ......................................................................
35
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian ...............................
35
E. Tahapan Intervensi Tindakan ...................................................
36
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan ............................
37
G. Data dan Sumber Data ..............................................................
37
H. Instrumen Pengumpul Data ......................................................
38
I. Teknik Pengumpulan
............................................................
42
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan .......................................
42
K. Analisis Data dan Interpretasi Data ..........................................
43
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan ....................................
43
BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA dan PEMBAHASAN ...............
47
A. Deskripsi Data ..........................................................................
47
B. Pembahasan dan Analisis Data .................................................
66
SIMPULAN DAN SARAN ..........................................................
69
A. Simpulan ...................................................................................
69
B. Saran ........................................................................................
68
BAB V
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1 Skala Penilaian Jumlah Skor ............................................................
37
Tabel 3.2 Kisi – Kisi Instrumen Lembar Observasi Praktik Mengajar ............
38
Tabel 3.3 Kisi – Kisi Lembar Observasi Siswa ...............................................
40
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Angket ..............................................................................
41
Tabel 3.5 Teknik pengumpulan Data ...............................................................
42
Tabel 3.6 Lembar Observasi Praktik Mengajar ...............................................
44
Tabel 3.7 Lembar Observasi Aktivitas Siswa ..................................................
45
Tabel 3.8 Lembar Angket ................................................................................
46
Tabel 4.1 Keadaan Murid Tahun Ajaran 2013/2014 .......................................
48
Tabel 4.2 Keadaan Guru tahun Ajaran 2013/2014...........................................
48
Tabel 4.3 Hasil observasi pertemuan pertama .................................................
51
Tabel 4.4 Hasil observasi pertemuan kedua .....................................................
53
Tabel 4.5 Hasil observasi pertemuan ketiga ....................................................
56
Tabel 4.6 Hasil observasi pertemuan keempat .................................................
58
Tabel 4.7 Hasil observasi awal.........................................................................
61
Tabel 4.8 Hasil observasi siklus I ( 4 pertemuan ) ...........................................
61
Tabel 4.9 Hasil angket awal .............................................................................
61
Tabel 4.10 Hasil angket akhir siklus I..............................................................
64
vi
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 4.1 Diagram Peningkatan Motivasi......................................................
67
Gambar 4.2 Diagram Peningkatan Hasil Angket..............................................
68
vii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lembar observasi siswa...........................................
Lampiran 1
2. Lembar observasi guru.............................................
Lampiran 2
3. RPP...........................................................................
Lampiran 3
4. Lembar angket..........................................................
Lampiran 4
5. Surat Permohonan Izin Penelitian 6. Surat Izin Penelitian 7. Foto Dokumentasi 8. Biodata penulis
viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Rendahnya mutu pendidikan di Indonesia khususnya jenjang Sekolah Dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI) dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling berkaitan antara lain; kualitas guru yang belum memenuhi syarat, sarana dan prasarana yang kurang memadai, serta proses pembelajaran yang belum maksimal dan lain sebagainya. Untuk mengoptimalkan proses pembelajaran dengan baik juga banyak unsur-unsur yang harus diperhatikan, misalnya metode yang digunakan, persiapan mengajar serta motivasi peserta didik. Banyak siswa-siswi kita yang ternyata beranjak ke sekolah tidak memiliki motivasi untuk belajar, melainkan karna motivasi lain, misalnya karena ingin bermain bersama teman, takut dengan orang tua, atau hanya sekedar rutinitas sehari-hari. Banyak bakat anak tidak berkembang karena tidak diperolehnya motivasi yang tepat, maka lepaslah tenaga yang luar biasa, sehingga tercapai hasil-hasil yang semula tidak terduga.1 Dalam soal belajar motivasi itu sangat penting, motivasi adalah syarat mutlak untuk belajar. Di sekolah seringkali terdapat anak yang malas, tidak menyenangkan, suka membolos, dan sebagainya. Dalam hal demikian berarti bahwa guru tidak berhasil memberikan motivasi yang tepat.2 Bangsa Indonesia merupakan Negara kepulauan yang terdiri dari berbagai suku bangsa, bahasa, adat-istiadat, serta keanekaragaman lain yang ternyata belum diketahui dan difahami oleh peserta didik secara mendalam. Keanekaragaman budaya adalah salah satu aset bangsa yang harus kita jaga dan kita lestarikan, namun bagaimana bisa menjaga dan melestarikan bila kita
1
M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2013),
2
Ibid., h. 60
h.61
1
2
tidak
mengetahui
dan
memahami,
oleh
karena
itu
pendidikan
kewarganegaraan (Pkn) sudah sepantasnya diberikan dengan baik sedini mungkin yaitu dari jenjang Sekolah Dasar (SD) / Madrasah Ibtidaiyah (MI). Di era globalisasi seperti sekarang ini pendidikan kewarganegaraan sangat penting selain sebagai bekal untuk menjadi warga negara yang baik, dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan juga memperkenalkan dan menanamkan nilai-nilai karakter bangsa sehingga dapat memperkokoh rasa cinta tanah air atau nasionalisme peserta didik serta dapat menyaring kebudayaan dari luar atau kebudayaan asing yang tidak sesuai dengan karakter dan kebudayaan bangsa. Selain itu pendidikan kewarganegaraan juga dapat membangkitkan rasa bangga terhadap Negara sehingga melahirkan bibit-bibit penerus bangsa yang mau melestarikan berbagai kebudayaan daerah yang kita miliki sehingga tetap terjaga dengan baik. Dalam pembelajaran kewarganegaraan juga diajarkan norma-norma serta peraturan-peraturan yang tertulis maupun yang tidak tertulis sehingga dalam kehidupan sehari-hari peserta didik akan memahami dan terbiasa untuk mematuhi norma-norma dan peraturan-peraturan yang berlaku di masyarakat maupun Negara. Dengan begitu diharapkan kelak dewasa mereka menjadi para pemimpin dimana pun tidak terlintas dalam benak mereka untuk melakukan korupsi, kolusi, dan nepotisme, dan senantiasa bekerja dengan baik demi memajukan bangsa. Oleh karena itu, pendidikan kewarganegaraan mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan peserta didik dan sudah sepantasnya kita tidak boleh menyepelekan pendidikan kewarganegaraan, dan mata pelajaran ini harus disampaikan dengan sebaik mungkin. Namun pada kenyataannya siswa-siswi sekolah dasar khususnya di MI. Dakwah Islamiya sangat minim sekali pengetahuan tentang kebudayaan-kebudayaan daerah, hal ini terbukti dari nilai pree test yang penulis lakukan pada observasi awal sebelum melakukan penelitian, alangkah mirisnya ketika anak-anak asing di luar bangsa Indonesia sangat antusias mempelajari angklung serta tari jaipong, sementara anak Indonesia sendri tidak tahu apa itu angklung dan bagaimana
3
tarian jaipong dan berasal dari daerah mana kebudayaan tersebut. Bagaimana mungkin peserta didik bisa cinta terhadap negaranya kalau mereka tidak kenal dengan apa yang dimiliki oleh negaranya sendiri. Selama ini guru terlalu menganggap remeh pelajaran pendidikan kewarganegaraan (Pkn), pembelajaran yang diberikan masih sangat monoton, hanya bercerita dan bersama siswa hanya membaca buku dari satu sumber yang sama dan jarang sekali menggunakan metode dan media yang lebih bervariasi, sehingga motivasi peserta didik untuk mengikuti pembelajaran pendidikan kewarganegaraan sangatlah rendah, hal ini dibuktikan dengan hasil angket yang telah di berikan sebelum penelitian, serta dari observasi awal kondisi belajar siswa, tentunya hal ini akan menyebabkan rendah pula hasil belajar pendidikan kewarganegaraan serta pembelajaran di dalam kelas pun dirasakan kurang maksimal karena tidak ada interaksi dan antusias dari peserta didik. Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat kita bedakan menjadi tiga macam, yakni: 1. Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa), yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa. 2. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa. 3. Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pelajaran.3 Seseorang akan berhasil dalam belajar, kalau pada dirinya sendiri ada keinginan untuk belajar, inilah prinsip dan hukum pertama dalam kegiatan pendidikan dan pengajaran. Keinginan atau dorongan untuk belajar inilah yang disebut dengan motivasi.4
3
Muhibbinsyah, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : PT. Remaja Rosdakarya, 2010), cet 16, h.
129 4
Sardiman A.M., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, ( Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2011), hlm. 40
4
Kata motivasi berasal dari kata “motif” diartikan sebagai daya upaya yang mendorong diri seseorang untuk melakukan sesuatu. Menurut pendapat lain yaitu menurut Mc. Donald, motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang di tandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. 5 Motivasi terdiri dari dua jenis yaitu instrinsik dan ekstrinsik. Motivasi instrinsik yaitu dorongan yang berasal dari dalam diri seorang individu tanpa perlu adanya rangsangan dari luar, sedangkan motovasi ekstrinsik adalah dorongan yang terjadi karena adanya rangsangan dari luar diri individu. Pada dasarnya setiap anak sudah memiliki motivasi instriksik hanya saja kuat lemahnya motivasi tersebut terkadang sering berubah-ubah oleh karena itu penulis sebagai guru kelas III di MI. Dakwah Islamiyah ingin mencoba menggali motivasi ekstrinsik (dorongan dari luar) siswa dengan penggunaan media audio visual. Pada observasi awal yang penulis lakukan untuk mengamati kegiatan siswa, ternyata siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran, siswa terlihat bosan dan kurang merespon penjelasan guru, siswa juga tidak menunjukkan ekspresi gembira dan tidak bersemangat, mungkin hanya coba patuh dan berusaha mengikuti perintah sang guru saja, akan tetapi semua ingatan tentang materi akan berakhir bersamaan dengan berakhirnya pembelajaran hari itu. Saat tanya jawab siswa hanya menjawab sekenanya saja, tanpa dipikir apakah jawabannya tepat atau tidak, dan jika guru marah siswa hanya diam dan tidak mau menjawab lagi, akhirnya pembelajaran hanya terjadi satu arah yaitu guru bicara siswa hanya mendengarkan. Saat evaluasi dilakukan tentu saja hasilnya pun tidak akan memuaskan, walaupun guru sudah memberikan jadwal ulangan harian, berdasarkan angket yang telah diberikan ternyata hanya beberapa anak yang belajar di rumah untuk persiapan ulangan, itu pun mungkin karena dorongan atau perintah orang tua mereka.
5
Ibid, hlm. 73
5
Hal ini terjadi bukan sepenuhnya salah sang siswa yang tidak dapat mengikuti pembelajaran dengan baik, tetapi sebagai guru yang merupakan agen perubahan kita harus selalu intropeksi diri dan mencoba melakukan berbagai inovasi baik itu dalam metode pembelajaran ataupun penggunaan media, dan dalam menghadapi masalah ini penulis ingin mencoba menggunakan media yang tepat untuk mendorong motivasi belajar siswa. Media audio visual merupakan salah satu cara mengembangkan motivasi ekstrinsik bagi peserta didik, karena jika hanya mengandalkan motivasi instrinsik saja pembelajaran dirasakan kurang optimal karena keadaan psikologis anak yang labil dan berubah-ubah. Media audio visual adalah media yang disajikan berupa gambar gerak disertai dengan suara, serta mengandalkan dua panca indra yaitu mata dan telinga yang dapat disajikan melalui infocus sehingga siswa dapat melihat jelas kebudayaan-kebudayaan Indonesia yang beraneka ragam, serta keindahan-keindahan yang dimiliki Indonesia lainnya. Dengan penggunaan media audio visual diharapkan peserta didik dapat lebih mudah mengenal dan memahami kebudayaan-kebudayaan Indonesia serta lebih mudah untuk mengingatnya, dan pembelajaran di dalam kelas akan terasa lebih menyenangkan dengan melihat berbagai tayangan dari layar infocus dan mereka tidak merasakan waktu yang lama ketika belajar karena asyik memperhatikan tayangan dan tidak menyibukkan diri dengan hal-hal lain yang mengganggu pembelajaran. Berdasarkan pemaparan di atas maka penulis memiliki judul skripsi: Penggunaan Media Audio Visual Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Pkn Pada Siswa kelas III Di MI Dakwah Islamiyah Cawang Jakarta Timur.
B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka dapat di identifikasi beberapa masalah sebagai berikut: 1. Siswa terlihat bosan dan tidak bersemangat saat pembelajaran 2. Siswa kurang merespon pembelajaran
6
3. Kurangnya kreativitas guru 4. Hasil belajar yang rendah 5. Media yang kurang menarik 6. Anak sulit mengenal keanekaragaman budaya Indonesia yang terlalu banyak 7. Anak belum pernah melihat langsung keanekaragaman budaya Indonesia
C. Pembatasan Fokus Penelitian Berdasarkan Identifikasi masalah di atas banyak factor-faktor atau variabel yang dapat dikaji untuk ditindaklanjuti dalam penelitian ini, namun karena luasnya bidang cakupan serta adanya berbagai keterbatasan yang ada baik waktu, dana maupun jangkauan penulis, sehingga dalam penelitian ini tidak semua dapat ditindak lanjuti. Untuk itu dalam penelitian ini dibatasi pada: 1. Motivasi ekstrinsik dalam pembelajaran 2. Penggunaan media audio visual 3. Materi pembelajaran PKn tentang ciri khas Bangsa Indonesia
D. Perumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka rumusan masalahnya adalah Bagaimana peningkatan motivasi belajar siswa melalui media audio visual di MI. Dakwah Islamiyah?
E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa dengan menggunakan media audio viual pada kelas III di MI Dakwah Islamiyah Cawang
7
F. Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Teoritis Manfaat dari penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian ini sebagai pengalaman dan pengetahuan secara langsung bagaimana peningkatan motivasi belajar siswa melalui media audio visual pada pembelajaran Pkn kelas III di MI Dakwah Islamiyah cawang. 2. Kegunaan praktis a. Bagi Sekolah Sebagai salah satu upaya untuk mendorong guru mengembangkan kreatifitas dalam proses belajar mengajar mata pelajaran Pkn dengan menggunakan media audio visual. b. Bagi Guru Sebagai alternatif untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Pkn dengan menggunakan media audio visual. c. Bagi Siswa Sebagai upaya peningkatan motivasi belajar siswa dengan penggunaan media audio visual.
BAB II KAJIAN TEORI
A. Motivasi Belajar 1. Pengertian Motivasi Kata motivasi berawal dari kata “motif”. Kata “motif”, diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktifitas-aktifitas tertentu demi mencapai suatu jalan.1 Dari kata “motif” itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif dapat menjadi aktif pada saatsaat tertentu terutama apabila kebutuhan mendesak mencapai tujuan sangat dirasakan mendesak. Adapun pendapat para ahli mengenai pengertian meotivasi dari berbagai sudut pandang mereka masing-masing seperti yang dikatakan oleh MC. Donal bahwa “Motivation is a energy change within the person characterized by affective a rousal and anticipatory goal reactions.”2 Pendapat ini dapat diartikan bahwa motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya efektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan. Karena seseorang mempunyai tujuan tertentu dari aktifitasnya, maka seseorang mempunyai motivasi yang kuat untuk mencapai tujuan dengan segala upaya yang dapat dia lakukan. Sebagai dari MC. Donal, uraian di atas ada tiga hal yang merupakan penjelasan dari pengertiannya, yaitu: (1) motivasi di mulai dengan suatu perubahan tenaga dalam diri seseorang, (2) motivasi ditandai
1
Sardiman, Iterkasi dan Motivasi Belajar Mengajar. (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2011). h. 73. 2 Syaiful Bahri Djaramah, Psikologi Belajar. (Jakarta: Rineka Cipta, 2011). h. 148.
8
9
oleh dorongan afektif, (3) motivasi ditandai oleh rekasi-reaksi yang mencapai tujuan.3 Sejalatn dengan pendapat diatas tentang motivasi yang dikatakan oleh James O. Whitaher bahwa “Motivasi adalah kondisi-kondisi atau keadaan yang mengaktifkan atau memberi dorongan kepada makhluk untuk bertingkah laku mencapai pendapat yang ditimbulkan oleh motivasi tersebut.4 Pendapat Whitaher ini dalam hal motivasi masih berlaku umum bukan hanya pada manusia saja. Tapi bisa berlaku untuk hewan juga. Adapun pengertian dasar dari motivasi adalah keadaan internal organisme baik manusia maupun hewan yang mendorong untuk berbuat sesuatu.5 Dalam pengertian ini, motivasi berarti pemasok daya (energizer) untuk bertingkah laku secara terarah (Giletman, 1986, Reber, 1988). Ada lagi pendapat yang menjelaskan motivasi dalam hubungannya dengan menjelaskan pada umumnya, yaitu menurut Morgan bahwa motivasi berkaitan dengan tiga hal yang sekaligus merupakan aspek-aspek dari motivasi.6 Ketiga hal tersebut adalah: (1) Keadaan yang mendorong tingkah laku (motivating states), (2) tingkah laku yang di dorong oleh keadaan tersebut (motivated behavior), (3) Tujuan dari tingkah laku tersebut (goals or ends of such behavior).7 Adapun menurut teori Herzberg yang merupkan seorang ilmuan yang telah memberikan kontribusi penting dalam pemahaman motivasi, ia mengembangkan teori yang di kenal dengan “Model Dua Faktor” dari motivasi, yaitu faktor motivasional dan faktor hygiene atau pemeliharaan.8 Dari teori ini yang dimaksud dengan faktor motivasional adalah hal-hal yang mendorong untuk berprestasi yang bersumber dari dalam diri seseorang, 3
adapun
yang
dimaksud
dengan
faktor
hygiene
atau
Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan. (Jakarta : Rineka Cipta Cet. Ke 5, Februari 2006). H. 203 4 Ibid. h. 85 5 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2010). h. 134 6 Soemanto, OP. Cit., h. 206 7 Ibid 8 Ratna Yudhawati, dkk. Teori-teori Dasar Psikologi Pendidikan.(Jakarta: PT.Prestasi Putakarya,2011), h. 84
10
pemeliharaan adalah faktor-faktor yang bersumber dari luar diri seseorang yang turut menentukan perilaku dalam kehidupan. Selain teori Herzberg, masih ada lagi yaitu Teori Harapan, dalam sebuah buku yang berjudul “work and motivation” Victor H. Vroom, bahwa “motivasi merupakan akibat suatu hasil dari yang ingin dicapai oleh seseorang dan perkiraan yang bersangkutan bahwa tindakannya akan mengarah kepada hasil yang diinginkannya.9 Teori ini dimaksudkan jika seseorang menginginkan suatu dan harapan yang berpeluang besar maka seseorang tersebut akan terdorong untuk memperoleh yang dinginkannya itu, sedangkan jika peluang diinginkannya kecil maka motivasi untuk melakukannya menjadi rendah. Berdasarkan paparan-paparan para ahli di atas mengenai pengertian motivasi maka peneliti dapat menyimpulkan, motivasi adalah perubahan energy yang terjadi pada makhluk hidup yang diakibatkan adanya dorongan aktif baik dari luar maupun dari dalam yang ditandai dengan adanya rekasi untuk melakukan kegiatan atau aktivitas yang terarah dan berpeluang besar untuk berprestasi dalam mencapai tujuan.
2. Macam-macam Motivasi Macam-macam motivasi dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Menurut Arden N. Frandsen dilihat dari dasar pembentukannya motivasi dibagi dua macam yaitu: (1) Physiological drives, (2) Affiliative needs.10 Adapun yang dimaksud dengan physiological drives adalah sejak lahir dan motif itu sudah ada tanpa di pelajari contohnya: dorongan untuk makan, dorongan untuk minum, dorongan untuk istirahat dan lain-lain. Sedangkan yang dimaksud dengan Affiliative needs adalah motif-motif yang timbul karena dipelajari contohnya: dorongan untuk belajar suatu cabang ilmu pengetahuan, dorongan untuk bersosialisasi dengan masyrakat dan lainlain. 9
Ibid. h. 85 Sardiman. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2011). h. 86 10
11
Sedangkan jenis motivasi menurut Marquis motivasi di bagi menjadi 3 macam yaitu: (1) Motif atau kebutuhan organis seperti makan, minum, bernafas, seksual dan beristirahat. (2) Motif-motif darurat seperti dorongan untuk menyelamatkan diri, membalas, dan berusaha. (3) Motif-motif objektif yaitu kebutuhan untuk melakukan ekspolari, melakukan manipulasi.11. Dari berbagai macam-macam motivasi yang di kemukakan oleh para ahli, macam-macam motivasi belajar yang paling mendasar yaitu dibagi menjadi dua: (1) motivasi intrinsik dan (2) motivasi ekstrinsik.12 Adapun yang dimaksud dengan motivasi instriksik adalah kegiatan belajar dimulai dan diteruskan, berdasarkan penghayatan suatu kebutuhan dan dorongan yang secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.13 Misalnya saja seorang siswa ingin menjadi ahli dibidang ilmu tertentu dan semua keinginannya itu berpangkal pada penghayatan kebutuhan yang ia sadari hanya dapat dipenuhi dengan giat belajar. Keliru jika kita menganggap bahwa motivasi instrinsik hanya berasal dari dalam diri siswa, ini dikatakan hanya sekedar membedakan dari motivasi ekstrinsik saja, namun sebenarnya dalam terbentuknya motivasi instrinsik, biasanya orang lain juga memegang peranan, misalnya orang tua atau guru yang telah memberikan bimbingan dan nasihat sehingga timbul kesadaran pada diri siswa betapa pentingnya ilmu pengetahuan, namun biasanya motivasi instrinsik sangat kuat dan bertahan lama. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah aktivitas belajar dimulai dan diteruskan, berdasarkan kebutuhan dan dorongan yang tidak secara 11 12
Ibid. h. 88 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2010), h.
134 13
W.S.Wingkel, Indonesia,1996), h. 174.
Psikologi
Pengajaran,
(Jakarta:
PT.
Gramedia
Widiasarana
12
mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar sendiri.14 Misalnya siswa yang rajin belajar untuk mendapatkan hadiah jika nilainya baik, siswa yang belajar karena tidak mau dihukum dan lain sebagainya. Yang tergolong bentuk motivasi belajar ekstrinsik Antara lain: (1) Belajar demi memenuhi kewajiban, (2) Belajar demi menghindari hukuman, (3) Belajar demi hadiah material yang dijanjikan, (4) belajar demi meningkatkan gengsi sosial, (5) Belajar demi memperoleh pujian, (6) belajar demi tuntutan jabatan.15 Motivasi ekstrinsik diperlukan agar anak didik mau belajar. Berbagai macam cara bisa dilakukan agar siswa termotivasi untuk belajar. Guru
yang
berhasil
mengajar
adalah
guru
yang
pandai
membangkitkan minat anak didik untuk belajar, dengan memanfaatkan motivasi ekstrinsik dalam berbagai bentuknya. Motivasi ekstrinsik sering digunakan karena bahan pelajaran kurang menarik perhatian siswa. Biasanya siswa yang memiliki motiasi instrinsik akan memiliki tujuan menjadi orang terdidik, berpengetahuan dan sangat ahli dibidangnnya. Motivasi ekstrinsik sangat membantu siswa untuk menumbuhkan dorongan dan semangat belajar. Banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengembangkan motivasi ekstrinsik seperti pujian, hadiah, suri tauladan serta cara guru dalam pembelajaran baik dari segi metode ataupun penggunaan media.
3. Motivasi Belajar Motif adalah keadaan dalam pribadi orang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas - aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan.16 Menurut teori kognitif Piaget, pemikiran usia anak sekolah dasar disebut operasional konkri.17 Operasional adalah hubungan logis 14
Ibid, h. 173. Ibid, h. 174. 16 Sumadi Suryabrata, Psikologi pendidikan, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2010), 15
h.70. 17
Desmita, Psikologi Perkembangan, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2009), h.157
13
dengan konsep sedangkan konkrit adalah aktivitas mental yang difokuskan pada objek nyata. Belajar konsep, fakta dan prinsip sangat tergantung pada apa yang diajarkan. Biasanya dikelola oleh fungsi otak sebelah kiri, seringkali informasi seperti ini kurang menarik hati peserta didik dan dihafalkan saja untuk ujian tanpa disaturagakan, sehingga menjadi pengetahuan sesaat.18 Sebagaimana yang telah dipaparkan sebelumnya tentang motivasi yang diartikan sebagai dorongan yang terjadi pada diri seseorang untuk melakukan aktifitas untuk mencapai tujuan. Sehubungan dengan motivasi dalam belajar, seorang siswa tidak mudah untuk motivasi baik dari dalam maupun dari luar. Hal yang perlu diperhatikan adalah harus ada perangsang untuk memotivasi seseorang, untuk melakukan apa yang menjadi tujuan tertentu. Dalam hal ini tujuannya adalah belajar. Bagaimana cara memotivasi siswa agar mau belajar. Dengan demikian selain motivasi dari dalam diri harus ada motivasi dari luar yang sangat kuat. Menurut woodwort “A motive is a set predisposes the individual of certain activities and for seeking certain goals”. Suatu motif adalah suatu set yang bisa membuat individu melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan.19 Dengan demikian kuat lemahnya suatu usaha atau kegiatan yang dilakukan siswa untuk belajar sangat tergantung dari besar kecilnya motivasi yang dimiliki. Untuk memperoleh hasil belajar yang optimal guru dituntut kreatif membangkitkan motivasi belajar siswa Antara lain: (1) memperjelas tujuan yang diharapkan, (2) membangkitkan minat siswa, (3) menciptakan suasana yang menyenangkan, (4) memberikan pujian (5) berikan
18
Conny R.Semiawan, Penerapan Pembelajaran Pada Anak,(Jakarta: PT.Indeks, 2008),
h.83 19
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses pendidikan, (Jakarta : Kencana Prenada Media, 2011), cet. 8 h. 28.
14
penilaian, (6) berikan komentar terhadap hasil pekerjaan siswa, (7) ciptakan persaingan dan kerja sama.20 Dalam kapasitas belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai dorongan dan penggerak dari dalam diri siswa yang memiliki kegiatan belajar. “Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat nonintelektual.21 Dalam hal ini dapat membangkitkan semangat, gairah, dan senang untuk belajar. Motivasi belajar ialah keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan. Motivasi belajar memegang peranan penting dalam memberikan gairah atau semangat dalam belajar, sehingga siswa yang bermotivasi kuat memiliki energi banyak untuk melakukan kegiatan belajar22 Seorang siswa yang memiliki dorongan yang kuat akan penuh semangat dan mengeluarkan banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. Jadi walaupun orang yang memiliki intelegensi yang cukup tinggi bisa gagal jika kekurangan motivasi. Hasil belajar akan optimal bila ada motivasi yang tepat. Untuk itu sebagai seorang guru maka harus mampu menciptakan dan memberikan motivasi kepada siswa agar membangkitkan semangat untuk belajar. Menurut seorang ahli yang bernama De Decce dan Grawford. Sehubungan dengan motivasi belajar, apa saja yang harus dilakukan seorang guru terhadap siswa agar meningkatkan motivasi belajar, yaitu: (1) guru harus mengarahkan anak didik, (2) memberi harapan yagn relaistis, (3) memberi insentif, (4) mengarahkan perilaku anak ke arah yang menunjang tercapainya tujuan pengajaran.23 Selain De Decce ada lagi yang mengartikan cara memotivasi siswa, seperti di kutip oleh Gageda Barliner, French dan Raven yaitu: (1) 20
Ibid., h. 29 M. Alisuf Sabri. Psikologi Pendidikan. (Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 2007), Cet 3 h. 59 22 W.S.Wingkel, Op. Cit., h. 150. 23 Sardiman. Op. Cit., h. 75 21
15
pergunakan pujian verbal, (2) pergunakan tes dan nilai secara bijaksana, (3) membangkitkan rasa ingin tahu dan hasrat eksplorasi, (4) melakukan hal yang luar biasa, (5) merangsang hasrat anak didik, (6) memanfaatkan apresiasi anak didik, (7) terapkan konsep-konsep, (8) mengajar anak didik menggunakan hal-hal yang sudah dipelajari sebelumnya, (9) pergunakan stimulasi motivasi dan permainan, (10) perkenalkan teknik system motivasi yang bertentangan, (11) perkecil konsekwensi-konsekwensi yang tidak menyenangkan.24 Kemudian Arden N Frandsen menyatakan ada beberapa hal yang mendorong seseorang untuk belajar yaitu: (1) adanya sifat ingin tahu, (2) adanya sifat Kreatif, (3) adanya keinginan mendapat simpati, (4) adanya keinginan memperbaiki kegagalan, (5) adanya keinginan rasa aman, (6) adanya hukuman.25 Dari paparan di atas mengenai motivasi belajar, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar ialah dorongan yang timbul dari diri seseorang atau siswa baik dari dalam maupun dari luar, juga dari adanya rangsangan yang menimbulkan semangat, gairah untuk melakukan aktifitas belajar.
4. Ciri - Ciri Motivasi Belajar Pendapat Thorndike yang terkenal dengan pandangannya tentang belajar sebagai proses “trial-and-error”. Ia mengatakan bahwa belajar itu dengan “trial-and-error” itu dimulai dengan adanya beberapa motif yang mendorong keaktifan, dengan demikian untuk mengaktifkan anak dalam belajar diperlukan motivasi.26 Ciri-ciri motivasi belajar menurut Mc.Donald ditandai oleh reaksireaksi sebagai berikut :
24
Bahri Djaramah. Op. Cit., h. 169 Sardiman, Op. Cit, h. 46 26 Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta Cet.5, Februari 2006) 25
h.205
16
1. Motivasi dimulai dengan suatu perubahan tenaga dalam diri seseorang. Hal ini dapat terlihat dari tingkah laku siswa dalam pembelajaran, misalnya setelah adanya motivasi dalam pembelajaran siswa biasanya akan menunjukkan sikap semangat, gembira, fokus dan perhatian terhadap pembelajaran atau siswa yang biasanya enggan menjawab pertanyaan walaupun sebenarnya ia bisa setelah termotivasi siswa akan antusias berlomba-lomba untuk menjawab bahkan ia tidak perduli jawabannya nanti akan benar atau salah. 2. Motivasi itu ditandai oleh dorongan afektif Hal ini dapat menggambarkan perasaan dan emosi siswa, yang tentunya dapat terlihat dari ekspresi wajah misalnya siswa yang termotivasi biasanya menunjukan raut wajah yang gembira dan tanpa terpaksa saat pembelajaran, mengerjakan tugas dengan penuh semangat dan tanpa terbebani. 3. Motivasi ditandai oleh reaksi-reaksi mencapai tujuan. Tujuan dari adanya motivasi belajar tentunya agar siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik, sehingga mendapatkan pemahaman materi dengan baik, dan hasil belajar pun akan baik pula tentunya. Untuk mencapai itu semua siswa yang termotivasi dalam belajar akan terlihat sungguh-sungguh dan bekerja keras dalam mencapai tujuan misalnya dengan membaca berulang kali, diskusi bersama teman, bertanya kepada guru hal yang belum dimengerti, dan berlatih mengerjakan soal-soal. Motivasi mempunyai peranan yang sangat strategis dalam aktivitas belajar siswa, tidak ada seorang anak pun yang belajar tanpa adanya motivasi, adapun prinsip-prinsip motivasi antara lain: a. Motivasi sebagai penggerak yang mendorong aktivitas belajar siswa Dengan
adanya
dorongan
siswa
akhirnya
mau
mengikuti
pembelajaran, walaupun kekuatan dorongan tersebut berbeda-beda kadarnya, ada yang hanya membuat mau belajar, ada yang dapat membuat senang belajara, bahkan ada yang membuat sangat senang dan antusias dalam belajar.
17
b. Motivasi berupa pujian lebuh baik daripada Hukuman Pujian kecil tidak terasa ternyata bisa berdampak cukup besar terhadap motivasi belajar siswa, dengan pujian yang siswa dapatkan, dapat menumbuhkan semangat untuk belajar lebih giat lagi, agar pujian itu bertambah dan tidak hilang, sedangkan hukuman lebih berdampak pada ketakutan siswa dalam melakukan sesuatu, andaikan ia mau belajar karena takut dihukum hasilnya tidak akan baik, karena ia melakukan dengan terpaksa. c. Motivasi dapat memupuk optimisme dalam belajar Siswa yang termotivasi yakin bahwa belajar bukanlah kegiatan yang sia-sia, dan ia juga yakin dapat mengikuti pembelajaran dengan baik, sehingga kelak nanti ujian datang ia sangat optimis dalam menjawab soal. d. Motivasi melahirkan prestasi Setiap siswa yang sudah termotivasi dalam belajar, ia tentu akan mellewati setiap pembelajaran dengan baik dan dengan hati senang tanpa keterpaksaan, pembelajaran demi pembelajaran ia lewati dan materi tentunya ia ingat dan fahami, hingga akhirnya ia dapat mengukir prestasi karena hasil dari ujian yang memuaskan. Dari ciri-ciri motivasi belajar yang dipaparkan di atas sangat jelas bahwa motivasi belajar sangat penting dalam pembelajaran. Alat bantu yang cocok dapat mengkonkretkan masalah yang rumit dan kompleks menjadi seolah-olah sederhana, menurut aliran realisme, belajar yang sempurna hanya dapat tercapai jika menggunakan alat bantu yang mendekati realitas. Lebih banyak sifat alat bantu yang menyerupai realitas, makin mudah terjadi belajar pada anak didik.27
27
h.147
Saiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar,( Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2006),
18
B. Media Audio Visual 1. Pengertian Media Kata media sering sekali kita dengar dan kita ucapkan, akan tetapi pemahaman masing – masing orang tentang media terkadang berbeda – beda. Kata media berasal dari bahasa latin yakni medius yang secara harfiahnya berararti “tengah”, pengantar atau perantara. Dalam bahasa Arab media disebut wasail bentuk jamak dari wasilah yang artinya juga “tengah”.28 Dari kata tengah tersebut maka kita dapat mengartikan media itu berada di antara dua sisi, atau disebut juga sebagai perantara atau penghubung atau menyalurkan dari satu sisi ke sisi yang lain. Dilain pihak National Education Assosiation memberikan definisi media sebagai bentuk – bentuk komunikasi baik tercetak, maupun audio visual dan peralatannya dengan demikian media dapat dimanipulasi, dilihat didengar atau dibaca. Pengertian lain tentang media sebagaimana dikemukakan AEC (Assosiation of Education and Comunication) yakni segala bentuk dan saluran yang digerakkan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Adapun menurut Fleming media adalah penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam dua pokok dan mendamaikannya. Berbeda halnya seperti yang diungkapkan oleh Marshall Meluhan, media
adalah
suatu
eksistensi
manusia
yang
memungkinkan
mempengaruhi orang lain yang tidak mengadakan kontak langsung dengan dia.29 Berdasarkan paparan-paparan para ahli mengenai definisi media, maka peneliti menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan media adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan sebagai perantara atau pengantar pesan dari sumber pengirim pesan melalui bentuk-bentuk komunikasi baik cetak maupun elaktronik yang dapat diraba, dilihat, dan didengar kepada penerima pesan.
28
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, ( Jakarta : Gaung Persada Press, 2012 ) h.6 Asep harry Hermawan, Media pembelajaran Sekolah Dasar, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2010) h. 7 29
19
2. Fungsi dan Manfaat Media a. Fungsi media pembelajaran sebagai sumber belajar, hal ini merupakan fungsi utama dari media pembelajaran di samping fungsi-fungsi lain. b. Fungsi semantic, yakni kemampuan media dalam menambah perbendaharaan kata (simbol verbal) yang makna atau maksudnya benar-benar dipahami anak didik (tidak Verbalistik). c. Fungsi manipulatif, yakni kemampuan media menghadirkan objek atau peristiwa yang sulit, menyita waktu,terlalu singkat, terlalu kecil, terlalu kompleks. d. Fungsi atensi, yaitu meningkatkan perhatian terhadap materi ajar e. Fungsi afektif, yakni menggugah perasaan, emosi dan tingkat penerimaan dan penolakan terhadap sesuatu. f. Fungsi kognitif, yaitu membantu mengingat, memahami dan berpikir. g. Fungsi imajinatif, yakni media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengembangkan imajinasi siswa. h. Fungsi motivasi, yakni dapat menumbuhkan minat siswa dan mendorong siswa untuk belajar dengan aktif. i. Fungsi sosio-kultural, yakni mengatasi hambatan sosio-kultural antar peserta komunikasi pembelajaran.
3. Media Audio Visual Media terdiri dari tiga macam yaitu, (1) media audio, yang memanfaatkan indera pendengaran, (2) media visual, yaitu memanfaatkan indera penglihatan, (3) media audio visual, yakni memanfaatkan dua panca indera yaitu, pendengaran juga penglihatan. Berdasarkan masalah yang diteliti, penulis akan memaparkan tentang media audio visual. media audio visual terdiri dari tiga kata yaitu kata media, yang artinya penghubung, audio yang artinya pendengaran, dan visual yang artinya penglihatan, dari ketiga arti kata tersebut maka dapat diartikan secara bahasa bahwa media audio visual adalah penghubung atau perantara
20
melalui pendengaran dan juga penglihatan yang dikombinasikan dalam satu proses. Media audio visual disebut juga dengan multimedia karena menggunakan lebih dari satu media dalam menyampaikan pesan, menurut Gayeski (1993) multimedia sebagai kumpulan media berbasis computer dan sistem komunikasi yang memiliki peran untuk membangun, menyimpan, mengantarkan dan menerima informasi dalam bentuk teks, grafik, audio, video dan sebagainya.30 Menurut elsom-cook (2001) multimedia adalah kombinasi berbagai saluran komunikasi menjadi sebuah pengalaman komunikatif yang terkoordinasi.31namun pengertian multimedia yang digunakan dalam pengembangan ini adalah presentasi pembelajaran/intruksional yang mengkombinasikan tampilan teks, grafis, video, dan audio serta dapat menyediakan interaktivitas (Rubinson, 2008).32 Media audio visual adalah media yang melibatkan indera pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses. Sifat pesan yang dapat disalurkan melalui media audio visual dapat berupa pesan verbal dan nonverbal. Contoh media audio visual dapat berupa film, video, slide dan OHP yang diberi unsur suara, dan lain lain. Manfaat dan keunggulan dari media audio visual antara lain : a. Memotivasi siswa untuk mau mengikuti pembelajaran dengan aktif. b. Lebih menarik minat siswa c. Bersifat langsung dan nyata, sehingga siswa dapat dengan jelas melihat materi atau pembelajaran yang ditayangkan. d. Memaksimalkan fungsi panca indera, yaitu mata dan telinga e. Memfokuskan perhatian siswa. f. Menghemat waktu guru dan siswa. g. Pembelajaran lebih bervariasi dan berkesan
30
Munir, Multimedia, (Bandung : Alfabeta, 2012), h.2 Ibid, h.3 32 Ibid, h.5 31
21
Namun ada pula sedikit kelemahan dari media audio visual antara lain: a. Sulit memilih tayangan yang benar-benar sesuai dengan materi pembelajaran b. Membutuhkan alat yang terkadang tidak dimiliki oleh semua sekolah c. Membutuhkan dana d. Tidak semua guru mampu mengoprasikan media audio visual Menurut Syaiful dan Aswan (2002:154) Adapun langkah-langkah penggunaan audio visual adalah: 1. Merumuskan tujuan pengajaran dengan memanfaatkan media audio visual sebagai media pembelajaran. Dimaksudkan bahwa penggunaan media audio visual ditulis dalam tujuan pembelajaran yang akan disampaikan oleh guru kepada siswa. 2. Persiapan guru. Pada fase ini guru memilih dan menetapkan media yang akan dipakai guna mencapai tujuan. Media yang dipilih harus patut diperhatikan dan sesuai dengan materi atau konsep mata pelajaran yang akan disampaikan. 3. Persiapan kelas. Pada fase ini siswa atau kelas harus mempunyai persiapan sebelum mereka menerima pelajaran dengan menggunakan media ini. Persiapan tersebut meliputi kondisi fisik dan psikis siswa serta segala sesuatu yang akan di butuhkan oleh siswa misalnya alatalat tulis. 4. Langkah penyajian pelajaran dan pemanfaatan media. Penyajian bahan pelajaran dengan memanfaatkan media pengajaran akan berjalan lancar apabila guru telah memiliki keahlian dalam menggunakan media pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai tanpa ada hambatan dari guru. 5. Langkah kegiatan belajar siswa. Pada fase ini siswa belajar dengan memanfaatkan media pengajaran yang ada. Sebagai contoh siswa 12 mempraktekkan mengenai isi dari media sesuai dengan kegiatan
22
pengajaran atau siswa dilatih cara mengerjakan soal latihan dengan media yang ada dengan bimbingan guru. 6. Langkah evaluasi pengajaran. Pada langkah ini siswa dievaluasi oleh guru mengenai sampai sejauh mana tujuan pengajaran yang dicapai, sekaligus dapat dinilai sejauh mana pengaruh media sebagai alat bantu dapat menunjang keberhasilan proses belajar siswa.
C. Hakikat PKn 1. Pengertian PKn PKn merupakan kependekan dari Pendidikan Kewarganegaraan. Konsep pendidikan dan kewarganegaraan memiliki pengertian tersendiri. Konsep pendidikan dalam arti luas dapat berarti, “Suatu proses untuk mengembangkan semua aspek kepribadian manusia, yang mencakup pengetahuan nilai, sikap, dan
keterampilannya. Pendidikan mencakup
kegiatan mendidik, mengajar, dan melatih”.33 Tujuan pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga Negara yang memiliki komitmen kuat dan konsisten untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.34 Mendidik yaitu usaha yang lebih ditujukan pada pengembangan budi pekerti, hati nurani, semangat, kecintaan, rasa kesusilaan, ketakwaan, dan lain-lain. “Mengajar berarti memberi pelajaran tentang berbagai ilmu yang bermanfaatbagi perkembangan kemampuan intelektual manusia. Melatih merupakan suatu usaha untuk memberi sejumlah keterampilan tertentu, yang dilaksanakan secara berulang-ulang, sehingga akan terjadi suatu pembiasaan dalam bertindak”.35
33
Ine Kusuma Aryani dan Markum Susatim, Pendidikan Kewarganegaraan Berbasis Nilai, (Bogor, Ghalia Indonesia, 2010), h. 39 34 Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta, kencana Prenada Media Group, 2013), h.223 35 Opcit.
23
Konsep kewrganegaraan (citizhenship) dapat diketahui dari pendapat para tokoh pendidikan kewarganegaraan dan
berdasarkan
penjelasan dalam kurikulum 2006 Depdiknas. Pendapat para tokoh dapat diketahui dari kutipan-kutipan Winataputra dan Ine Kusuma Aryani mengenai penegrtian PKn. Menurut Best dalam Winataputra menjelaskan, “Pendidikan kewarganegaraan sebagai mata pelajaran dalam rangka membentuk pendidikan watak atau karakter, dan pendidikan etika atau kebajikan.” “Chresore dalam Winataputra menjelaskan pendidikan kewarganegaraan dijadikan bidang pengajaran yang lebih khusus, yaitu kewarganegaraan yang berkenaan dengan mata pencaharian, kemasyarakatan, dan perekonomian.”36 Kewarganegaraan sebagai suatu studi tentang pemerintahan yang dilaksanakan di sekolah yang merupakan mata pelajaran tentang bagaimana pemerintahan demokrasi dilaksanakan dan dikembangkan, serta bagaimana warga negara seyogyanya melaksanakan hak dan kewajibannya
secara
sadar
dan
penuh
tanggung
jawab.37
“Kewarganegaraan sebagai suatu mata pelajaran dasar di sekolah yang dirancang untuk mempersiapkan warga negara muda, agar kelak setelah dewasa dapat berperan aktif dalam masyarakatnya.”38 “Kewarganegaraan merupakan
program
pembelajaran
yang
memiliki
tujuan
utama
mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan sehingga siswa menjadi warga negara yang baik, melalui pengalaman belajar yang dipilih dan diorganisasikan atas dasar konsep-konsep politik”.39 Menurut Chamim dalam Ine Kusuma Aryani berpendapat, “Pendidikan kewarganegaraan (civic education) bagi bangsa Indonesia berarti pendidikan pengetahuan, sikap, mental, nilai-nilai, dan perilaku yang menjunjung tinggi demokrasi, sehingga terwujud warga masyarakat
36 37
Ibid., h. 130 Ine Kusuma Aryani dan Markum Susatim, Pendidikan Kewarganegaraan Berbasis
Nilai, h. 41 38 39
Ibid., Ibid., h. 42.
24
yang demokratis dan mampu menjaga persatuan dan integritas bangsa guna mewujudkan Indonesia yang kuat, sejahtera, serta demokratis”.40 Berdasrkan penjelasan Depdiknas, “Pendidikan kewarganegaraan merupakan
mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri
yang beragam dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia, dan suku bangsa, untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter, sesuai yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945”.41 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi, menjelaskan pengertian mata pelajaran PKn. “Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945”. 42 Pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran dan merupakan
program
pembelajaran
di
sekolah
dan
Pendidikan
kewarganegaraan merupakan suatu disiplin ilmu bagi masyarakat di luar sekolah. Di sekolah, Pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang dikembangkan dalam
program pembelajaran
berisi materi
kewarganegaraan yang diarahkan kepada pembentukan diri berdasarkan segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia, dan suku bangsa, untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yaitu membina dan mengembangkan kepribadian peserta didik menjadi warga negara yang baik, memiliki karakter kebangsaan, dengan disertai keragaman pengetahuan yang tersusun secara sistematis, terstruktur, dan logis berdasarkan latar belakang peserta didik
40
Ibid., Ibid., h. 40. 42 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi, (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menenngah, 2008), h. 96- 104 41
25
2.
Karakteristik PKn Karakteristik atau ciri-ciri khusus PKn dapat diketahui dari pengertian, tujuan dan ruang lingkupnya. Di antara karakteristik PKn adalah: 1) Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter. 2) Mendidik siswa memiliki sikap demokratis. 3) Mendidik siswa menghargai kebhinnekaan bangsa Indonesia. 4) Mempelajari makna dan isi Pancasila. 5) Memiliki ruang lingkup yang terdiri atas persatuan dan kesatuan bangsa, norma, hukum dan peraturan, hak asasi manusia, kebutuhan warga Negara, konstitusi Negara, kekuasan dan politik , Pancasila, serta globalisasi.
3.
Ruang Lingkup Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi aspek-aspek sebagai berikut: 1) Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam perbedaan, Cinta lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda, Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan negara, Sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, Keterbukaan dan jaminan keadilan 2) Norma, hukum dan peraturan, meliputi:
Tertib dalam kehidupan
keluarga, Tata tertib di sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat, Peraturan-peraturan daerah, Norma-norma dalam kehidupan berbangsa
26
dan bernegara, Sistim hukum dan peradilan nasional, Hukum dan peradilan internasional 3) Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak,
Hak dan
kewajiban anggota masyarakat, Instrumen nasional dan internasional HAM, Pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM 4) Kebutuhan warga negara meliputi: Hidup gotong royong, Harga diri sebagai warga masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan mengeluarkan pendapat, Menghargai keputusan bersama, Prestasi diri , Persamaan kedudukan warga negara 5) Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang pertama,
Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di
Indonesia, Hubungan dasar negara dengan konstitusi 6) Kekuasan dan Politik,
meliputi:
Pemerintahan
kecamatan, Pemerintahan daerah dan otonomi,
desa dan
Pemerintah pusat,
Demokrasi dan sistem politik, Budaya politik, Budaya demokrasi menuju masyarakat madani, Sistem pemerintahan, Pers dalam masyarakat demokrasi 7) Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara, Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, Pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka. 8) Globalisasi meliputi:
Globalisasi di lingkungannya, Politik luar
negeri Indonesia di era globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan internasional globalisasi.
dan
organisasi
internasional,
dan
Mengevaluasi
43
Ruang lingkup PKn merupakan materi pokok yang akan diajarkan kepada siswa. Dari delapan ruang lingkup tersebut yang diajarkan di kelas II MI/SD semester I dan II adalah ruang lingkup kebutuhan warga negara yang meliputi: Hidup gotong royong, Harga diri sebagai warga 43
op.cit., 97
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi,
27
masyarakat,
Kebebasan
berorganisasi,
Kemerdekaan
mengeluarkan
pendapat, Menghargai keputusan bersama, Prestasi diri , Persamaan kedudukan warga negara.
4.
Tujuan Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. 1) Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan 2) Berpartisipasi secara aktif
dan bertanggung jawab, dan bertindak
secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi 3) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsabangsa lainnya 4) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. 44 A. Ubaedillah menambahkan mengenai
tujuan Pendidikan
Kewargaan atau Pendidikan Kewarganegaraan sebagai berikut: Tujuan Pendidikan Kewargaan
adalah untuk membangun karakter (chracter
building) bangsa Indonesia, membentuk kecakapan partisipatif warga negara yang bermutu dan bertanggung jawab dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, menjadikan warga negara Indonesia yang cerdas, aktif, kritis dan demokratis namun tetap memiliki komitmen menjaga persatuan dan integrasi bangsa, mengembangkan kultur demokrasi yang berkeadaban yaitu kebebasan, persamaan, toleransi, dan tanggung jawab.45 44
Ibid. A. Ubaedillah dan Abdul Razak. Demokrasi, Hak Asasi, dan Masyarakat Madani, (Jakarta:Tim Indonesian Center for Civic Education (ICCE) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007).Edisi Revisi, h. 11-12 45
28
Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan di atas berlaku secara umum bagi bangasa Indonesia termasuk para siswa SD/MI. Bagi para siswa dtekankan pada tujuan berfikir rasional, aktif dalam bermasyarakat, bersikap demokratis dan mengetahui cara berinteraksi dengan bangsabangsa lain sesuai dengan norma Pancasila. Bagi masyarakat umum adalah terbentuknya karakter bangsa, menjadi warga negara yang aktif, cerdas, dan demokratis. Masyarakat juga ditananmkan cinta tanah air dan setia pada negara Indonesia.
D. Hasil Penelitian yang Relevan Nama Peneliti
Judul
Yang Membedakan dengan Hasil Penelitian Penulis
1.Jaenudin, A.
Peningkatan
Hasil
Penelitian ini dilakukan di
Belajar Siswa pada
MI.
Palajaran PKn melalui
Nagrog kelas V berjumlah
Penggunaan
30 siswa semester genap
Media
Audio Visual
Mathla’ul
Anwar
tahun ajaran 2011/2012
Hal
yang
ditingkatkan
adalah hasil belajar.
Pada siklus I ketercapaian indikator rata-rata sebesar 66,00 dengan ketuntasan belajar siswa mencapai 76,67
dan
aktivitas
guru
82,14%
dan
presentase sebesar kegiatan
siswa sebesar 73,33%
Pada siklus II ketercapaian indicator
rata-rata
29
pembelajaran
sebesar
70,03 dengan ketuntasan belajar mencapai 86,6 dan presentase aktivitas guru sebesar
94,63%
kegiatan
siswa
dan sebesar
91,45% 2.Nunung Nurbayani
Peningkatan Motivasi
Penelitian ini dilakukan di
Belajar Siswa Kelas I
kelas I semester I dengan
Dalam
Membaca
jumlah siswa 24 siswa MI.
dengan
Dakwah Islamiyah tahun
Permulaan
Menggunakan Media Audio Visual.
ajaran 2011/2012
Mata
pelajaran
yang
diangkat dalam penelitian ini
adalah
Bahasa
Indonesia yaitu membaca permulaan.
Terdiri dari dua siklus dan pengumpulan data melalui observasi dan tes hasil belajar
3.Anasrullah
Upaya Meningkatkan
Penelitian
ini
Minat Belajar Siswa
dilaksanakan di SMPN 13
Pada Mata Pelajaran
Kota Tangerang Selatan
IPS Ekonomi dengan
yaitu siswa kelas VIII
Menggunakan Media
tahun ajaran 2009/2010
Audio
dengan
SMPN
Visual 13
di Kota
Tangerang Selatan
penelitian Eksperimen
menggunakan Quasi
30
Instrument analisis dengan menggunakan
model
anates
N-gain
diperoleh
kelas
eksperimen yaitu kategori tinggi 10% sedang 65% rendah 25% , sedangkan di kelas control kategori tinggi 2,5% 4.Murti Siswantini
Peningkatan Aktivitas Siswa
Penelitian ini dilakukan di
Prestasi
SDN 5 Metro Timur tahun
Belajar IPS Melalui
ajaran 2009/2010 kelas IV
Penggunaan
A berjumlah 29 Siswa dan
Audio
dan
Visual
Media pada
Siswa Kelas IV SDN
kelas IV B 27 siswa
5 Metro Timur
Penelitian
ini
dilaksanakan dalam tiga siklus
Pengumpulan aktivitas yakni
data
belajar
visual
siswa
activities,
oral activities, dan writing activities.
Hasil observasi rata-rata skor
aktivitas
belajar
siswa dari siklus pertama sampai
siklus
ketiga
berturut-turut dikelas IV A 74,7, 83,1, dan 83,7 di kelas IV B 76,6, 80,0 dan
31
81,5 5.Maknun
Peningkatan
Hasil
Penelitian
ini
Belajar Siswa melalui
dilaksanakan
Media Audio Visual
Hidayatus Shibyan pada
dan Visual pada Mata
kelas V yang berjumlah
Pelajaran PKn Siswa
30 siswa yaitu 15 laki-laki
Kelas
dan 15 perempuan pad
V
di
MI
Hidayatus Shibyan
semester
di
MI
genap
tahun
ajaran 2011/2012.
Pada siklus I ketercapaian indikator
rata-rata
pembelajaran sebesar 63,5 sedangkan belajar
ketuntasan siswa
mencapai
hanya
76,67
dan
prosentase aktivitas guru sebesar kegiatan
82,14 siswa
%
dan
sebesar
73,33%
Pada siklus II ketercapaian indikator
rata-rata
pembelajaran
sebesar
70,03% dengan ketuntasan belajar siawa mencapai 86,67
dan
aktivitas
guru
94,63%
dan
presentasi sebesar kegiatan
siswa sebesar 91,45%
32
E. Hipotesis Tindakan Terdapat peningkatan motivasi belajar PKn dengan penggunaan media audio visual pada kelas III di MI dakwah Islamiyah, Jakarta Timur.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan waktu penelitian Tempat Penelitian Tindakan Kelas ini adalah di Madrasah Ibtidaiyah Dakwah Islamiyah, Jalan Bhineka III RT. 007 RW. 09 No. 27 Kecamatan Jatinegara Jakarta Timur pada kelas III ( Tiga ) semester genap bulan AprilMei tahun ajaran 2013-2014. B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian Dalam penelitian ini penulis yang juga sebagai peneliti menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) /(Classroom Action Research) disingkat CAR, nama PTK sendiri sebenarnya sudah menunjukan isi yang terkandung didalamnya, yaitu terdiri dari kata Penelitian yang berarti Kegiatan mencermati suatu objek, Tindakan yang berarti suatu gerak kegiatan yang disengaja, dan Kelas adalah sekelompok siswa. 1
yaitu
penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas (sekolah) tempat ia mengajar dengan melakukan tindakan tertentu seperti penggunaan metode baru, atau penggunaan media yang baru yang belum digunakan sebelumnya, dengan menekankan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan hasil belajar. Adapun tujuan dari PTK adalah untuk perbaikan dan peningkatan praktik pembelajaran serta peningkatan layanan professional guru dalam menangani proses pembelajaran2. Setiap siklus pada PTK terdiri dari empat tahap yaitu: perencanaan tindakan (planning), penerapan tindakan (action), mengobservasi dan mengevaluasi proses dari hasil tindakan (observasing), dan melakukan refleksi tindakan (reflecting), dan seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan3.
1
Samsu Sumandayo , Penelitian Tindakan kelas, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), h.21 Maifalinda fatra, Abd.Razak, Penelitian Tindakan Kelas, ( Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010), h. 18. 3 Somadayo, op.cit. h.27 2
33
34
Acting
Planning
observing
Reflecting 1. Perencanaan ( Planning ) Sebelum peneliti melakukan tindakan pada proses pembelajaran di kelas, peneliti terlebih dadulu melakukan perencanaan sebagai berikut :
Menentukan waktu penelitian
Menyiapkan Rencana Persiapan Pembelajaran (RPP).
Menyusun lembar observasi.
Membuat soal test
Menyiapkan alat dan media yang akan digunaka ( media audio visual )
Menyiapkan alat dokumentasi
Menyiapkan bahan ajar atau sumber ajar baik buku, maupun tayangantayangan
yang
akan
disajikan
dalam
pembelajaran
dengan
menggunakan media audio visual 2. Tindakan ( Action ) Kegiatan tindakan merupakan tindakan pokok dalam siklus PTK yakni pelaksanaan dari rencana yang telah ditetapkan. Pada kegiatan ini juga dilakukan observasi yang telah bekerja sama dengan observer yaitu guru kelas II. 3. Pengamatan ( observing ) Peneliti melakukan pengamatan terhadap tingkah laku siswa sebagai indikator motivasi belajar dan observer melakukan pengamatan di sudut kelas sambil mengisi lembar observer.
35
4. Refleksi ( Reflection ) Pada tahap ini peneliti menganalisis data yang telah diperoleh dari pengamatan yaitu hasil dari lembar observasi yang telah di isi kemudian berdiskusi dengan observer untuk melakukan tindakan selanjutnya.
C. Subjek Penelitian a. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian tidakan kelas ini adalah siswa kelas III (tiga) di MI. Dakwah Islamiyah jalan Bhineka III No. 23 RT. 007 RW. 09 kelurahan cipinang cempedak kecamatan Jatinegara Jakarta Timur, dengan jumlah 42 siswa, yakni 20 siswa perempuan dan 22 siswa laki-laki. Observer yang membantu peneliti untuk mengamati aktivitas siswa dan guru dengan mengisi lembar observasi yang telah disediakan adalah guru kelas I yaitu Siti Rachmalia S,Pd.I b. Lama Tindakan No
Siklus
Bulan
1
Siklus Pertama
April – Mei 2014
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian Pada penelitian ini, peneliti berperan sebagai pelaksana penelitian. Peneliti yang merancang kegiatan pembelajaran dan membuat lembar observasi kegiatan guru, observasi kegiatan siswa dan angket, peneliti juga mengumpulkan data, menganalisis data, serta melaporkan hasil penelitian. Dalam hal ini peneliti dibantu oleh rekan sejawat yaitu guru kelas I yaitu Siti Rachmalia dalam melakukan pengamatan langsung pada saat proses pembelajaran.
36
E. Tahapan Intervensi Tindakan a. Tahapan perencanaan (Planning ) Persiapan sarana dan prasarana penelitian
Mempersiapkan media audio visual 1. Infocus 2. Laptop 3. Roll kabel 4. CD video
Setting Ruangan 1. Tidak terlalu terang agar layar terlihat jelas 2. Suara yang cukup sampai siswa yang paling belakang terdengar jelas 3. Setting infocus pada layar dengan jelas dan terlihat oleh seluruh siswa dari semua sudut
Indikator kinerja Sebagai tolak ukur keberhasilan bagi siswa yaitu siswa dengan mudah memahami makna dari intruksi guru, sehingga proses belajar mengajar lebih efektif.
b. Tahap pelaksanaan ( Action )
Skenario Pembelajaran 1. Mengkondisikan kelas baik posisi tempat duduk kerapihan, kebersihan, serta kondisi siswa. 2. Melakukan pembelajaran sesuai dengan Rpp
c. Tahap pengamatan ( observing )
Skenario pengamatan 1. Menyiapkan lembar observasi 2. Mempersiapkan posisi observer 3. Memperhatikan siswa 4. Mengamati perubahan tingkah laku siswa
d. Tahap Refleksi (Reflection )
Analisis data 1. Diskusi, keberhasilan, kegagalan, dan hambatan 2. Mereduksi data, data dipilih yang benar-benar dibutuhkan.
37
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan Dalam penelitian ini peneliti mengharapkan adanya peningkatan motivasi belajar pada siswa sehingga siswa dapat belajar dengan senang hati tanpa rasa keterpaksaan, menikmati pembelajaran dengan penuh semangat, dan suasana pembelajaran menjadi aktif dan menyenangkan, serta panca indra penglihatan dan pendengaran terangsang dengan baik untuk mengingat materi pembelajaran, dengan demikian pembelajaran terasa lebih bermakna dan berkesan. Hal ini tentunya sangat berpengaruh terhadap hasil belajar dan prestasi siswa. Jika siswa termotivasi dengan baik maka hasil belajar pun akan baik pula Peneliti mengharapkan hasil skor observasi maupun angket mencapai 85 atau lebih, sehingga telah menggambarkan siswa-siswi yang melakukan pembelajaran dengan motivasi yang sangat baik. Tabel 3.1 Skala Penilaian Jumlah Skor No
Skala
Deskripsi
1
85 – 100
Sangat Baik
2
75 – 84
Baik
3
60 – 74
Cukup
4
40 – 60
Kurang
5
0 - 39
Sangat Kurang
G. Data dan Sumber Data Adapun sumber dan data yang diperoleh sebagai berikut: 1. Sumber data
: Sumber data pada penelitian ini adalah siswa-siswi
kelas III MI. Dakwah Islamiyah dan guru sebagai peneliti
38
2. Jenis data
: Jenis data pada penelitian ini terdiri dari hasil
observasi siswa, observasi guru serta angket yang diberikan kepada siswa.
H. Instrumen Pengumpul Data Untuk memperoleh data yang diperlukan maka terlebih dahulu dibuat instrument pengumpulan data yang terdiri dari : 1. Lembar Observasi Observasi
merupakan
metode
pengumpulan
data
yang
menggunakan pengamatan perhadap objek penelitian. Pengamatan ini dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung ketika penelitian sedang berlangsung. Observasi dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh penggunaan media audio visual terhadap motivasi siswa sehingga berhasil mancapai harapan yang ditargetkan serta, observasi ini juga mengamati persiapan dan pelaksanaan guru dalam melakukan penelitian tindakan kelas. Tabel 3.2 Kisi – Kisi Instrumen Lembar Observasi Praktik Mengajar Variabel
Indikator
Pengajar
Kemampuan
Instrumen membuka a. Menarik Perhatian siswa
pelajaran b. Menghadirkan motivasi c. memberi acuan bahan ajar yang akan disajikan d. Mengadakan apersepsi Sikap Peneliti dalam proses a. Kejelasan suara pembelajaran b. Gerakan tubuh tidak mengganggu perhatian siswa c. Mobilitas posisi tempat yang tidak mengganggu siswa
39
Penguasaan
bahan a. Penyajian bahan relevan dengan
pembelajaran
indicator b. Bahan-bahan
pembelajaran
disajikan sesuai RPP c. Menampakan kedalaman pokok bahasan d. Mencerminkan keluasan wawasan Proses
Proses pembelajaran
KBM
a. Kesesuaian penggunaan strategi atau metode b. Kejelasan
dalam
menerangkan
materi c. Keterampilan dalam menanggapi respon siswa d. Kecermatan dalam memanfaatkan waktu Media
Kemampuan menggunakan a. Keterampilan media
dalam
mengoprasikan b. Ketepatan saat penggunaan media c. Keterampilan mengarahkan siswa
Evaluasi
Kemampuan
melakukan a. Mengadakan tanya jawab lisan
penilaian b. Mengadakan tes tertulis c. Relevansi
jenis-jenis
penilaian
dengan indikator d. Penilaian sesuai dengan RPP Kemampuan
menutup a. Memberikan penguatan materi
pelajaran b. Memberikan kesempatan bertanya c. Memberikan kesimpulan d. Menginformasikan berikutnya
materi
40
Tabel 3.3 Kisi – Kisi Lembar Observasi Siswa
Vriabel
Indikator
Instrumen
Siswa
Sikap siswa
Siswa menunjukan sikap senang Siswa aktif dalam pembelajaran Siswa memperhatikan penjelasan guru Siswa tidak mengantuk
Respon siswa Siswa mengomentari tayangan Siswa bertanya kepada guru Siswa menjawab pertanyaan guru Siswa menunjukan ekspresi semangat
Ekspresi siswa
Siswa mnjawab pertanyaan teman Siswa berkompetisi dalam menjawab Siswa serius mengikuti pelajaran Siswa fokus memperhatikan tayangan Siswa tidak mencari kesibukan lain Siswa terlihat ceria Siswa merasa belajar cepat selesai Siswa mengikuti pelajaran sampai akhir
Media Audio Pengaruh Media
Media audio visual merangsang minat siswa
Visual Media audio mengalihkan perhatian siswa
Evaluasi
Proses evaluasi
Media audio visual membangkitkan semangat siswa Siswa merasakan sesuatu yang baru dari media audio visual Medi audio visual membantu daya ingat siswa Media audio visual memberikan pembelajaran bermakna pada siswa Siswa mengerjakan test dengan konsentrasi
41
2. Angket Angket ini dilakukan dengan memberikan pertanyaan kepada siswa yang dapat menggambarkan termotivasi atau tidaknya siswa dengan media audio visual saat pembelajaran PKn. Tes ini juga digunakan untuk mengumpulkan data pada akhir tindakan.
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Angket
No
Indikator
1
Sikap siswa
Instrumen 1) Apakah kamu senang mengikuti pembelajaran hari ini? 2) Apakah kamu merasa waktu belajar sangat cepat? 3) Apakah kamu menyukai suasana belajar seperti hari ini? 4) Apakah kamu lebih suka pembelajaran tanpa media audio visual
2
Ekspresi Siswa
5) Apakah kamu menjadi semangat dalam belajar? 6) Apakah merasa bosan dengan pembelajaran hari ini? 7) Apakah kamu malas mengikuti pembelajaran hari ini?
3
Respon siswa
8) Apakah tayangan yang diberikan guru menarik perhatian kamu? 9) Apakah pembelajaran menggunakan media audio visual sangat tidak menarik? 10) Apakah saat pembelajaran kamu merasa ngantuk dan ingin cepat berakhir?
42
3. Dokumentasi Dokumentasi merupakan upaya untuk memerikan gambaran bagaimana
sebuah
kegiatan
penelitian
dilakukan.
Kegiatan
ini
dilaksanakan dengan pengambilan gambar pelaksanaan pembelajaran saat penelitian dilakukan. Data yang dihasilkan berupa foto atau gambar dari kegiatan pembelajaran. I. Teknik Pengumpulan Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dapat dilihat pada table berikut ini : Tabel 3.5 Teknik pengumpulan Data No
Kegiatan
Teknik Pengumpulan Data
1
Penelitian Pendahuluan
Observasi Awal dan Angket
2
Proses pembelajaran
Pedoman Observasi
3
Akhir penelitian
Angket
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan Untuk memperoleh data yang valid maka digunakan teknik triangulasi data yang memeriksa kebenaran hipotesis konstruk atau analisis penelitian dengan membandingkan dengan hasil orang lain. Adapun tindakan yang dilakukan adalah : 1. Pengambilan data dari berrbagai sumber, yaitu peneliti, guru dan siswa (Source Triangulation) 2. Penggunaan berbagai alat atau instrument agar data yang terkumpul lebih akurat (Instrument Triangulation). Langkah yang ditempuh adalah mengisi lembar observasi. 3. Penggunaan berbagai metode atau cara analisis, sehingga data yang terkumpul dapat dipercaya. Dalam hal ini bisa dilakukan pengamatan, dan pengambilan gambar dalam bentuk foto.
43
4. Memeriksa kembali data-data yang telah terkumpul baik tentang kejanggalan-kejanggalan, keaslian maupun kelengkapannya. 5. Mengulang pengolahan dan analisis data yang sudah terkumpul.
K. Analisis Data dan Interpretasi Data Dari penelitian yang dilakukan data yang terkumpul terdiri dari hasil aktivitas siswa sebagai indicator motivasi belajar siswa, hasil observasi aktifitas guru dalam melaksanakan pembelajaran model latihan secara individu dan hasil belajar berupa tes setiap akhir siklus sebagai indicator pemahaman siswa terhadap konsep yang disampaikan. Adapun langkah-langkah pengolahan data yang terkumpul dari setiap siklus adalah : 1. Menganalisis data hasil observasi terhadap pelaksanaan tindakan setiap siklus dengan teknik analisis deskriptif kuantitatif, yaitu analisis yang hanya menggunakan paparan sederhana.
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan Setelah penelitian ini berakhir, peneliti menyadari bahwa dari penelitian yang dilakukan ini telah berhasil menguji adanya peningkatan terhadap motivasi belajar siswa dalam pembelajaran PKn kelas III dengan menggunakan media audio visual. Berikut adalah lembar observasi aktifitas guru dan lembar observasi aktifitas siswa.
44
Tabel 3.5 Lembar Observasi Praktik Mengajar Nama Observer: Jabatan : Hari/Tanggal : No 1
2
3
4
5
6
7
HAL YANG DIAMATI YA Kemampuan membuka pelajaran a. Menarik Perhatian siswa b. Menghadirkan motivasi c. memberi acuan bahan ajar yang akan disajikan d. Mengadakan apersepsi Sikap Peneliti dalam proses pembelajaran a. Kejelasan suara b. Gerakan tubuh tidak mengganggu perhatian siswa c. Mobilitas posisi tempat yang tidak mengganggu siswa Penguasaan bahan pembelajaran a. Penyajian bahan relevan dengan indicator b. Bahan-bahan pembelajaran disajikan sesuai RPP c. Menampakan kedalaman pokok bahasan d. Mencerminkan keluasan wawasan Proses pembelajaran a. Kesesuaian penggunaan strategi atau metode b. Kejelasan dalam menerangkan materi c. Keterampilan dalam menanggapi respon siswa d. Kecermatan dalam memanfaatkan waktu Kemampuan menggunakan media a. Keterampilan dalam mengoprasikan b. Ketepatan saat penggunaan media c. Keterampilan mengarahkan siswa Evaluasi a. Mengadakan tanya jawab lisan b. Mengadakan tes tertulis c. Relevansi jenis-jenis penilaian dengan indikator d. Penilaian sesuai dengan RPP Kemampuan menutup pelajaran a. Memberikan penguatan materi b. Memberikan kesempatan bertanya c. Memberikan kesimpulan d. Menginformasikan materi berikutnya
TIDAK
45
Tabel 3.6 Lembar Observasi Aktivitas Siswa NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
HAL YANG DIAMATI Siswa menunjukan sikap senang Siswa aktif dalam pembelajaran Siswa memperhatikan penjelasan guru Siswa terlihat ceria Siswa lebih banyak tersenyum Siswa serius mengikuti pelajaran Siswa fokus memperhatikan tayangan Siswa mengomentari tayangan Siswa menunjukan ekspresi semangat Siswa bertanya kepada guru Siswa menjawab pertanyaan guru Siswa mnjawab pertanyaan teman Siswa tidak mencari kesibukan lain Siswa saling bekompetisi dalam menjawab Siswa tidak merasa bosan Siswa tidak mengantuk Siswa merasa belajar cepat selesai Siswa mengikuti pelajaran sampai akhir Media audio visual merangsang minat siswa Media audio mengalihkan perhatian siswa Media audio visual membangkitkan semangat siswa 22 Siswa merasakan sesuatu yang baru dari media audio visual 23 Media audio visual membantu daya ingat siswa 24 Media audio visual memberikan pembelajaran bermakna pada siswa 25 Siswa mengerjakan test dengan konsentrasi Keterangan : 4 : Sangat Baik 3 : Baik 2 : Cukup 1 : Kurang Komentar :
4
3
2
1
46
Tabel 3.7 Lembar Angket Nama
:
Hari/Tanggal :
No
Pertanyaan
1
Apakah kamu senang mengikuti pembelajaran hari ini?
2
Apakah kamu merasa waktu belajar sangat cepat?
3
Apakah tayangan yang diberikan guru menarik perhatian kamu?
4
Apakah kamu menyukai suasana belajar seperti hari ini?
5
Apakah kamu menjadi semangat dalam belajar?
6
Apakah merasa bosan dengan pembelajaran hari ini?
7
Apakah saat pembelajaran kamu merasa ngantuk dan ingin cepat berakhir
8
Apakah kamu malas mengikuti pembelajaran hari ini
9
Apakah pembelajaran menggunakan media audio visual sangat tidak menarik?
10
Apakah kamu lebih suka pembelajaran tanpa media audio visual?
Ya
Tidak
BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA dan PEMBAHASAN
A. DESKRIPSI DATA Madrasah Ibtidaiyah (MI) Dakwah Islamiyah berada di jalan Bhineka III RT. 07 RW. 09 N0. 27 Kelurahan Cipinang Cempedak Kecamatan Jatinegara Jakarta Timur, letaknya cukup strategis dan mudah dijangkau baik dengan kendaraan umum, atau pribadi. MI. Dakwah Islamiyah ini berada ditengah – tengah pemukiman mansyarakat yang latar belakang agamanya mayoritas non muslim dan mayoritas keturunan Cina, namun tetap bersikap toleransi antar umat beragama sehingga dapat tercipta kerukunan. Profil sekolah Identitas sekolah Nama Sekolah
: MI Dakwah Islamiyah
NSM
: 112317230014
Propinsi
: DKI Jakarta
Kecamatan
: Jatinegara
Kelurahan
: Cipinang cempedak
Kode Pos
: 13340
Status Sekolah
: Swasta
Akreditasi
:B
Surat keputusan / SK Nomor : BAP. Dd No. 017876 Tahun berdiri
: 1964
Kegiatan Belajar mengajar
: Pagi
Bangunan Sekolah
: Milik Yayasan
47
48
Keadaan Murid Tabel 4.1 Keadaan Murid Tahun Ajaran 2013/2014 Kelas
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
Kelas I
29
29
58
Kelas II
26
19
45
Kelas III
19
17
36
Kelas IV
24
13
37
Kelas V
14
19
33
Kelas VI
18
20
38
Jumlah
130
117
247
Keadaan Guru Tabel 4.2 Keadaan Guru tahun Ajaran 2013/2014 No
Nama Guru
Jabatan
Pendidikan
1
Minda Fithriya M,Pd.I
Kepala Sekolah
S II PAI UIJ
2
Siti Nurhidayah S,Pd.I
Wali kelas VI
S I PAI UMJ
3
Nashirotunnisa S,Pd.
Guru Bahasa Inggris
S I PBI UMJ
4
Nurhayati S,Pd.I
Guru Kelas II
S I UNIAT
5
Nurbayani S,Pd
Guru kelas I
SI UIN Jakarta
6
Sri Turi Saenah S,Pd
Guru bidang studi
SI UIN Jakarta
7
Siti Rachmalia S,Pd.I
Guru kelas I
SI INSIDA Jakarta
8
Rosia Hartika A,Ma
Guru kelas III
SI STAI Siliwangi
9
Abdul Haris S,Pd.I
Guru Bidang Studi
SI PAI Assyafi’iyah
10
Abdurahman Jamil
Operator dan TU
Bina Teknik
11
M.Saiful Anwar
Pegawai Perpus
SMU
12
Arighi Kurniawan
Guru olah raga
SMU
49
Adapun Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dari tanggal 22 April 2014 sampai dengan 13 Mei 2014 yang terdiri dari 1 siklus yang dibagi menjadi 4 pertemuan yang dilaksanakan pada kelas III dengan jumlah siswa 36 orang yaitu yang terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. Dengan bantuan teman sejawat sebagai observer yaitu Siti Rachmalia S.Pd.I sebagai guru kelas 1 dan peneliti sekaligus pengajar di kelas III, dengan demikian lebih mudah peneliti melakukan Penelitian Tindakan Kelas tersebut
Siklus I 1. Tahap Perencanaan Perencanaan untuk persiapan siklus I ini terdiri dari pembuatan Rencana Pembelajaran (RPP), lembar observasi guru, lembar observasi siswa dan soal angket. Mempersiapkan perlengkapan media audio visual, serta tayangan yang akan ditampilkan selama 4 pertemuan sesuai dengan materi mengenal kekhasan bangsa Indonesia sebagaimana yang telah tertuangkan dalam RPP.
2. Tahap Pelaksanaan a. Pertemuan Pertama Pertemuan pertama ini dilakukan pada hari selasa tanggal 22 April 2014, peneliti sebagai guru mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan seperti;
laptop,
infocus,
speaker,
dan
roll
kabel.
Guru
juga
mengkondisikan kelas agar tidak gaduh, juga mengatur agar semua siswa dapat melihat dan mendengar tayangan video dengan jelas. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai RPP yang telah dibuat yaitu dengan metode demonstrasi, dengan menampilkan video tarian daerah, lagu-lagu daerah dan alat-alat musik tradisional. Guru menginstruksikan siswa untuk memperhatikan video yang ditayangkan sebagai demonstrasi, sambil mencatat apa nama tarian, lagu, atau alat musiknya dan dari mana daerah asalnya, serta terbuat dari apa dan bagaimana cara memainkannya untuk alat musik tradisional yang nantinya sekaligus sebagai hasil kinerja siswa
50
dalam proses evaluasi. Dan siswa dipersilahkan untuk bertanya bila ada tayangan yang kurang jelas. b. Pertemuan Kedua Pertemuan kedua ini dilaksanakan pada hari selasa tanggal 29 April 2014, seperti biasa guru mengkondisikan kelas agar tayangan dapat dilihat dan didengar dengan baik oleh semua siswa. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai RPP yang telah dibuat yaitu dengan metode Video Comment dengan menayangkan tayangan berbagai jenis pakaian adat, rumah adat, senjata tradisional dan adat istiadat atau kesenian daerah. Guru mempersilahkan siswa berkomentar secara teratur atau bergantian, atau bertanya dan juga menjawab pertanyaan siswa lain. Siswa mencatat jenis-jenis pakaian adat, rumah adat, senjata tradisional, adat istiadat beserta asal daerahnya. c. Pertemuan ketiga Pertemuan ini berlangsung pada hari selasa tanggal 06 Mei 2014, siswa mulai terbiasa dengan penggunaan media audio visual sehingga tidak lagi terlalu sulit mengkondisikan kelas namun siswa tetap terlihat senang dan menunggu dengan rasa penasaran tayangan apa yang akan ditampilkan. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai RPP dengan metode Information search, adapun tayangan yang ditampilkan yaitu tentang kekayaan alam Indonesia, baik di darat maupun laut. Siswa mencari informasi melalui tayangan dan mencatatnya. Guru mengkonfirmasi tentang berbagai informasi yang didapat siswa apakan sudah benar dan lengkap sambil melakukan tanya jawab. d. Pertemuan keempat Pertemuan terakhir ini dilaksanakan pada hari selasa tanggal 13 Mei 2014, seperti biasa guru mengkondisikan kelas dan melaksanakan pembelajaran sesuai RPP dengan metode the power of two, dan dengan menampilkan sikap dan percakapan tentang keramahtamahan orang Indonesia, guru menggabungkan kekuatan siswa menjadi berdua- berdua untuk mendiskusikan apa bukti dan contoh sikap keramahtamahan bangsa
51
Indonesia. Kemudian perwakilan siswa mempresentasikan hasil diskusi, guru bersama-sama menyimpulkan hasil pembelajaran. Guru memberikan ulangan harian.
3. Tahap Observasi Pada tahap observasi
dilakukan bersamaan dengan tahap
pelaksanaan yaitu saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Pengamatan dilakukan oleh observer bernama Siti Rachmalia S.Pd.I guru kelas 1 MI. Dakwah Islamiyah yang bertugas untuk mengamati guru dalam melakukan pembelajaran dan mengamati keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Observer mengisi lembar observasi guru dan observasi siswa dengan memberi ceklis dan memberi komentar pada akhir pengamatan. Berikut hasil observasi: Tabel 4.3 Hasil observasi pertemuan pertama Observasi siswa NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
HAL YANG DIAMATI Siswa menunjukan sikap senang Siswa aktif dalam pembelajaran Siswa memperhatikan penjelasan guru Siswa terlihat ceria Siswa lebih banyak tersenyum Siswa serius mengikuti pelajaran Siswa fokus memperhatikan tayangan Siswa mengomentari tayangan Siswa menunjukan ekspresi semangat Siswa bertanya kepada guru Siswa menjawab pertanyaan guru Siswa menjawab pertanyaan teman Siswa tidak mencari kesibukan lain Siswa saling berkompetisi dalam menjawab Siswa tidak merasa bosan Siswa tidak mengantuk Siswa merasa belajar cepat selesai Siswa mengikuti pelajaran sampai akhir Media audio visual merangsang minat siswa
4
3
2
1
52
20 21
Media audio mengalihkan perhatian siswa Media audio visual membangkitkan semangat siswa 22 Siswa merasakan sesuatu yang baru dari media audio visual 23 Media audio visual membantu daya ingat siswa 24 Media audio visual memberikan pembelajaran bermakna pada siswa 25 Siswa mengerjakan test dengan konsentrasi Skor =
15 x 4 = 60 9 x 3 = 27 1x2= 2 0 x 1 = ____+ Jumlah skor = 89 Pada pertemuan awal ini siswa sudah terlihat termotivasi dengan sangat baik dengan adanya penggunaan media audio visual, siswa terlihat sangat senang dan semangat mengikuti pembelajaran, karena media audio visual mengalihkan perhatian dan memberikan pembelajaran bermakna. Hanya saja siswa belum serius fokus memikirkan materi pembelajaran.
Observasi Guru No 1
2
3
HAL YANG DIAMATI YA Kemampuan membuka pelajaran a. Menarik Perhatian siswa b. Menghadirkan motivasi c. memberi acuan bahan ajar yang akan disajikan d. Mengadakan apersepsi Sikap Peneliti dalam proses pembelajaran a. Kejelasan suara b. Gerakan tubuh tidak mengganggu perhatian siswa c. Mobilitas posisi tempat yang tidak mengganggu siswa Penguasaan bahan pembelajaran a. Penyajian bahan relevan dengan indicator b. Bahan-bahan pembelajaran disajikan sesuai RPP c. Menampakan kedalaman pokok bahasan
TIDAK
53
4
5
6
7
d. Mencerminkan keluasan wawasan Proses pembelajaran a. Kesesuaian penggunaan strategi atau metode b. Kejelasan dalam menerangkan materi c. Keterampilan dalam menanggapi respon siswa d. Kecermatan dalam memanfaatkan waktu Kemampuan menggunakan media a. Keterampilan dalam mengoprasikan b. Ketepatan saat penggunaan media c. Keterampilan mengarahkan siswa Evaluasi a. Mengadakan tanya jawab lisan b. Mengadakan tes tertulis c. Relevansi jenis-jenis penilaian dengan indikator d. Penilaian sesuai dengan RPP Kemampuan menutup pelajaran a. Memberikan penguatan materi b. Memberikan kesempatan bertanya c. Memberikan kesimpulan d. Menginformasikan materi berikutnya
Guru sudah melakukan pembelajaran dengan baik hanya saja kurang rapih dalam mengarahkan dan mengkondisikan siswa karena siswa sangat antusias dengan tayangan yang disajikan. Materi yang disajikan sudah sesuai dengan indikator dan RPP hanya saja kurang cermat dalam pemanfaatan waktu dan lupa menginformasikan materi berikutnya.
Tabel 4.4 Hasil observasi pertemuan kedua Observasi siswa NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
HAL YANG DIAMATI Siswa menunjukan sikap senang Siswa aktif dalam pembelajaran Siswa memperhatikan penjelasan guru Siswa terlihat ceria Siswa lebih banyak tersenyum Siswa serius mengikuti pelajaran Siswa fokus memperhatikan tayangan Siswa mengomentari tayangan Siswa menunjukan ekspresi semangat Siswa bertanya kepada guru
4
3
2
1
54
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Siswa menjawab pertanyaan guru Siswa mnjawab pertanyaan teman Siswa tidak mencari kesibukan lain Siswa saling bekompetisi dalam menjawab Siswa tidak merasa bosan Siswa tidak mengantuk Siswa merasa belajar cepat selesai Siswa mengikuti pelajaran sampai akhir Media audio visual merangsang minat siswa Media audio mengalihkan perhatian siswa Media audio visual membangkitkan semangat siswa 22 Siswa merasakan sesuatu yang baru dari media audio visual 23 Media audio visual membantu daya ingat siswa 24 Media audio visual memberikan pembelajaran bermakna pada siswa 25 Siswa mengerjakan test dengan konsentrasi Skor =
16 x 4 = 64 8 x 3 = 24 1x2= 2 0x1=0
+
Jumlah skor = 90 Pertemuan kedua ini siswa terlihat semakin termotivasi dengan adanya penggunaan media audio visual, hal ini terlihat dari ekspresi siswa yang ceria, bersemangat, antusias dengan tayangan dan penjelasan guru, siswa tidak terlihat bosan ataupun mencari kesibukan lain, hamper semua siswa memperhatikan tayangan, namun siswa belum terlihat konsentrasi saat mengerjakan tes.
Observasi Guru No 1
HAL YANG DIAMATI Kemampuan membuka pelajaran a. Menarik Perhatian siswa b. Menghadirkan motivasi c. memberi acuan bahan ajar yang akan disajikan
YA
TIDAK
55
2
3
4
5
6
7
d. Mengadakan apersepsi Sikap Peneliti dalam proses pembelajaran a. Kejelasan suara b. Gerakan tubuh tidak mengganggu perhatian siswa c. Mobilitas posisi tempat yang tidak mengganggu siswa Penguasaan bahan pembelajaran a. Penyajian bahan relevan dengan indicator b. Bahan-bahan pembelajaran disajikan sesuai RPP c. Menampakan kedalaman pokok bahasan d. Mencerminkan keluasan wawasan Proses pembelajaran a. Kesesuaian penggunaan strategi atau metode b. Kejelasan dalam menerangkan materi c. Keterampilan dalam menanggapi respon siswa d. Kecermatan dalam memanfaatkan waktu Kemampuan menggunakan media a. Keterampilan dalam mengoprasikan b. Ketepatan saat penggunaan media c. Keterampilan mengarahkan siswa Evaluasi a. Mengadakan tanya jawab lisan b. Mengadakan tes tertulis c. Relevansi jenis-jenis penilaian dengan indikator d. Penilaian sesuai dengan RPP Kemampuan menutup pelajaran a. Memberikan penguatan materi b. Memberikan kesempatan bertanya c. Memberikan kesimpulan d. Menginformasikan materi berikutnya
Guru sudah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP, mengadakan apersepsi dengan baik, metode yang sesuai memberikan motivasi serta cukup terampil dalam menanggapi respon siswa, hanya saja masih kurang menunjukkan keluasan wawasan dan kurang memberikan penguatan materi di akhir pembelajaran.
56
Tabel 4.5 Hasil observasi pertemuan ketiga Observasi siswa NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Skor
HAL YANG DIAMATI Siswa menunjukan sikap senang Siswa aktif dalam pembelajaran Siswa memperhatikan penjelasan guru Siswa terlihat ceria Siswa lebih banyak tersenyum Siswa serius mengikuti pelajaran Siswa fokus memperhatikan tayangan Siswa mengomentari tayangan Siswa menunjukan ekspresi semangat Siswa bertanya kepada guru Siswa menjawab pertanyaan guru Siswa mnjawab pertanyaan teman Siswa tidak mencari kesibukan lain Siswa saling bekompetisi dalam menjawab Siswa tidak merasa bosan Siswa tidak mengantuk Siswa merasa belajar cepat selesai Siswa mengikuti pelajaran sampai akhir Media audio visual merangsang minat siswa Media audio mengalihkan perhatian siswa Media audio visual membangkitkan semangat siswa Siswa merasakan sesuatu yang baru dari media audio visual Media audio visual membantu daya ingat siswa Media audio visual memberikan pembelajaran bermakna pada siswa Siswa mengerjakan test dengan konsentrasi 17 x 4 = 68 6 x 3 = 18 2x2= 4 0 x 1 = _0__+
Jumlah skor = 90
4
3
2
1
57
Pada pertemuan ketiga ini siswa tetap senang dan sangat termotivasi dengan penggunaan media audio visual, karena media audio visual dapat membangkitkan semangat siswa, siswa terlihat sangat bersemangat dan antusias menanti tayangan demi tayangan, mereka juga sangat antusias dan saling berlomba dalam menjawab pertanyaan guru, akan tetapi tidak semua siswa serius dalam mengikuti pembelajaran, dan siswa kurang berani dalam bertanya kepada guru.
Observasi Guru No 1
2
3
4
5
6
7
HAL YANG DIAMATI YA Kemampuan membuka pelajaran a. Menarik Perhatian siswa b. Menghadirkan motivasi c. memberi acuan bahan ajar yang akan disajikan d. Mengadakan apersepsi Sikap Peneliti dalam proses pembelajaran a. Kejelasan suara b. Gerakan tubuh tidak mengganggu perhatian siswa c. Mobilitas posisi tempat yang tidak mengganggu siswa Penguasaan bahan pembelajaran a. Penyajian bahan relevan dengan indicator b. Bahan-bahan pembelajaran disajikan sesuai RPP c. Menampakan kedalaman pokok bahasan d. Mencerminkan keluasan wawasan Proses pembelajaran a. Kesesuaian penggunaan strategi atau metode b. Kejelasan dalam menerangkan materi c. Keterampilan dalam menanggapi respon siswa d. Kecermatan dalam memanfaatkan waktu Kemampuan menggunakan media a. Keterampilan dalam mengoprasikan b. Ketepatan saat penggunaan media c. Keterampilan mengarahkan siswa Evaluasi a. Mengadakan tanya jawab lisan b. Mengadakan tes tertulis c. Relevansi jenis-jenis penilaian dengan indikator d. Penilaian sesuai dengan RPP Kemampuan menutup pelajaran a. Memberikan penguatan materi b. Memberikan kesempatan bertanya
TIDAK
58
c. Memberikan kesimpulan d. Menginformasikan materi berikutnya
Guru telah melakukan pembelajaran dengan baik sesuai dengan RPP, Guru juga sudah pandai dalam pengoperasian media, cermat mengatur waktu dan mengkondisikan kelas, hanya saja kurang memberikan kesempatan bertanya kepada siswa. Dan tidak memberikan acuan bahan ajar.
Tabel 4.6 Hasil observasi pertemuan keempat Observasi siswa NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
HAL YANG DIAMATI Siswa menunjukan sikap senang Siswa aktif dalam pembelajaran Siswa memperhatikan penjelasan guru Siswa terlihat ceria Siswa lebih banyak tersenyum Siswa serius mengikuti pelajaran Siswa fokus memperhatikan tayangan Siswa mengomentari tayangan Siswa menunjukan ekspresi semangat Siswa bertanya kepada guru Siswa menjawab pertanyaan guru Siswa mnjawab pertanyaan teman Siswa tidak mencari kesibukan lain Siswa saling bekompetisi dalam menjawab Siswa tidak merasa bosan Siswa tidak mengantuk Siswa merasa belajar cepat selesai Siswa mengikuti pelajaran sampai akhir Media audio visual merangsang minat siswa Media audio mengalihkan perhatian siswa Media audio visual membangkitkan semangat siswa Siswa merasakan sesuatu yang baru dari media audio visual Media audio visual membantu daya ingat siswa Media audio visual memberikan pembelajaran
4
3
2
1
59
bermakna pada siswa 25 Siswa mengerjakan test dengan konsentrasi Skor =
17 x 4 = 68 8 x 3 = 24 0x2= 0 0 x 1 = _0___+ Jumlah skor = 92
Observasi dipertemuan keempat ini siswa jelas menunjukan rasa senang, bersemangat, ceria, antusias memperhatikan tayangan, aktif dalam tanya jawab, serta tidak ada yang mencari kesibukan lain, dan hal ini menunjukan bahwa telah terjadi peningkatan motivasi yang cukup signifikan dengan adanya penggunaan media audio visual.
Observasi Guru No 1
2
3
4
5
HAL YANG DIAMATI YA Kemampuan membuka pelajaran a. Menarik Perhatian siswa b. Menghadirkan motivasi c. memberi acuan bahan ajar yang akan disajikan d. Mengadakan apersepsi Sikap Peneliti dalam proses pembelajaran a. Kejelasan suara b. Gerakan tubuh tidak mengganggu perhatian siswa c. Mobilitas posisi tempat yang tidak mengganggu siswa Penguasaan bahan pembelajaran a. Penyajian bahan relevan dengan indicator b. Bahan-bahan pembelajaran disajikan sesuai RPP c. Menampakan kedalaman pokok bahasan d. Mencerminkan keluasan wawasan Proses pembelajaran a. Kesesuaian penggunaan strategi atau metode b. Kejelasan dalam menerangkan materi c. Keterampilan dalam menanggapi respon siswa d. Kecermatan dalam memanfaatkan waktu Kemampuan menggunakan media
TIDAK
60
6
7
a. Keterampilan dalam mengoprasikan b. Ketepatan saat penggunaan media c. Keterampilan mengarahkan siswa Evaluasi a. Mengadakan tanya jawab lisan b. Mengadakan tes tertulis c. Relevansi jenis-jenis penilaian dengan indikator d. Penilaian sesuai dengan RPP Kemampuan menutup pelajaran a. Memberikan penguatan materi b. Memberikan kesempatan bertanya c. Memberikan kesimpulan d. Menginformasikan materi berikutnya
Guru telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP, melaksanakan tes tertulis, memberi kesimpulan dan kesempatan bertanya, kejelasan suara, dan terampil dalam menanggapi respon siswa, namun guru kurang terampil mengarahkan siswa – siswi yang mengganggu proses pembelajaran.
Keterangan: Skala penilaian tiap aspek 4 = Sangat baik 3 = Baik 2 = Cukup 1 = Kurang Penghitungan skor …x4=… …x3=… …x2=… … x 1 =_____+ Jumlah = …
Skala penilaian jumlah skor 85 – 100 = Sangat Baik 75 – 84 = Baik
61
60 – 74 = Cukup 40 – 60 = Kurang 0
– 39 = Sangat Kurang Tabel 4.7 Hasil observasi awal No 1
Tindakan Observasi
Skor
Kategori
60
Kurang
Dari hasil observasi awal yang peneliti lakukan hanya mendapat skor 60 yang termasuk kategori kurang, siswa-siswi terlihat belum termotivasi hanya beberapa orang siswa yang memang benar-benar termotivasi dari dalam dirinya karena memang ia senang dengan belajar, akan tetapi sebagian besar siswa ternyata belum termotivasi, hal ini terlihat dari ekspresi siswa yang kurang ceria dan kurang bersemangat, serta sikap siswa yang kurang kooperatif.
Tabel 4.8 Hasil observasi siklus I ( 4 pertemuan ) No
Pertemuan
Skor
Kategori
1
Pertama
89
Sangat baik
2
Kedua
90
Sangat baik
3
Ketiga
90
Sangat baik
4
Keempat
92
Sangat baik
Jumlah
361
Rata-rata
90,25
Sangat baik
Dari hasil observasi siklus I yang terdiri dari 4 pertemuan ini, peneliti yang di bantu oleh observer mendapatkan hasil seperti terlihat dalam tabel di atas, yaitu terlihat sekali peningkatan yang sangat signifikan, mulai dari pertemuan pertama sampai pertemuan keempat termasuk kategori sangat baik, yaitu siswa-siswi sudah terlihat sangat termotivasi dengan media audio visual,
62
dimana siswa terlihat gembira, ceria, bersemangat, antusias, dan sangat aktif dalam pembelajaran. Tabel 4.9 Hasil angket awal No
Nama Siswa
Skor
Kategori
1
AN
60
Cukup
2
AF
40
Kurang
3
AQ
30
Kurang
4
AUH
40
Kurang
5
ANP
50
Kurang
6
AP
60
Cukup
7
ANA
60
Cukup
8
CA
70
Cukup
9
DK
40
Kurang
10
DZ
60
Cukup
11
ES
80
Baik
12
FH
20
Kurang
13
FY
40
Kurang
14
F
30
Kurang
15
H
30
Kurang
16
HAY
50
Kurang
17
IA
40
Kurang
18
ID
60
Cukup
19
JN
70
Cukup
20
MA
40
Kurang
63
21
MB
60
Cukup
22
MDA
80
Baik
23
MF
40
Kurang
24
MN
50
Kurang
25
MR
30
Sangat kurang
26
NS
40
Kurang
27
NLS
70
Cukup
28
PS
40
Kurang
29
RAK
50
Kurang
30
RA
50
Kurang
31
RJT
60
Cukup
32
RA
60
Cukup
33
SA
30
Sangat kurang
34
S
50
Kurang
35
W
40
Kurang
36
ZA
70
Cukup
Jumlah Skor
1790
Rata-rata Skor
49,7
Kurang
Dari hasil angket yang peneliti lakukan di awal yaitu sebelum penggunaan media audio visual dalam pembelajaran, teernyata setelah di rata-rata hanya mendapat skor 49,7 yang gerkategori kurang, yang berarti siswa-siswi kurang termotivasi dalam belajar.
64
Tabel 4.10 Hasil angket akhir siklus I No
Nama Siswa
Skor
Kategori
1
AN
80
Baik
2
AF
50
Kurang
3
AQ
70
Cukup
4
AUH
80
Baik
5
ANP
80
Baik
6
AP
90
Sangat baik
7
AN
90
Sangat baik
8
CA
100
Sangat baik
9
DK
80
Baik
10
DZ
90
Sangat baik
11
ES
100
Sangat baik
12
FH
80
Baik
13
FY
90
Sangat baik
14
F
70
Cukup
15
H
70
Cukup
16
HAY
80
Baik
17
IA
80
Baik
18
ID
90
Sangat baik
19
JN
90
Sangat baik
20
MA
90
Sangat baik
21
MB
100
Sangat baik
65
22
MDA
100
Sangat baik
23
MF
80
Baik
24
MN
100
Sangat baik
25
MR
90
Sangat baik
26
NS
90
Sangat baik
27
NLS
100
Sangat baik
28
PS
90
Sangat baik
29
RAK
90
Sangat baik
30
RA
90
Sangat baik
31
RJT
90
Sangat baik
32
RA
100
Sangat baik
33
SA
90
Sangat baik
34
S
100
Sangat baik
35
W
90
Sangat baik
36
ZA
100
Sangat baik
Jumlah Skor
3140
Rata-rata Skor
87,22
Sangat baik
Hasil angket terhadap siswa yang peneliti lakukan di akhir siklus I yaitu pada akhir pertemuan ke empat terdapat skor terlihat pada table di atas, yang mendapat rata-rata 87,22 yang termasuk kategori sangat baik, hal ini menunjukan bahwa telah terjadi peningkatan motivasi terhadap siswa dengan penggunaan media audio visual.
66
4. Tahap Refleksi Peneliti berdiskusi bersama observer dan menghasilkan refleksi sebagai berikut: a. Penggunaan media audio visual sangat menarik perhatian siswa sehhingga menumbuhkan motivasi belajar siswa. b. Penggunaan media audio visual sangat membantu daya ingat siswa tentang materi pembelajaran, karena mereka melihat dan mendengar secara langsung. c. Siswa yang selama ini cukup bosan dengan pembelajaran yang hanya menitik beratkan pada pendengaran, yaitu penjelasan guru. Terlihat sangat antusias, semangat dan gembira dengan adanya penggunaan media audio visual d. Penggunaan media audio visual membutuhkan persiapan pembelajaran yang cukup lama, yaitu mulai dari pencarian bahan ajar yang akan ditayangkan dan peralatan yang harus disediakan karena disekolah belum tersedia vasilitas audio visual perkelas, hanya ada satu di sekolah. e. Tidak semua guru dapat mengoperasikan media audio visual. f. Sudah terjadi peningkatan yang sangat signifikan penggunaan media audio visual di kelas III MI dakwah Islamiyah sehingga peneliti memutuskan untuk mengakhiri penelitian cukup sampai siklus I.
B. Pembahasan dan analisis data Motivasi pada siswa saat pembelajaran sangat penting, melihat kondisi latar belakang keluarga maupun lingkungan mungkin hanya sedikit sekali siswa yang beranjak ke sekolah dengan motivasi penuh ingin belajar, lebih banyak siswa yang beranjak kesekolah hanya karena tuntutan orangtua ataupun hanya sekedar memenuhi kewajiban sebagai pelajar dan ingin bertemu teman-teman. Kewajiban kita sebagai guru yaitu memotivasi siswa dengan berbagai cara. Pada penelitian ini guru berusaha menumbuhkan motivasi
67
siswa melalui media audio visual. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan hasil penilitian pada siklus I telah terjadi peningkatan motivasi belajar, hal ini terlihat dari hasil observasi awal yang hanya mendapat skor 58, yang berarti kurang adanya motivasi siswa dalam belajar, namun setelah dilakukan penelitian tindakan kelas melalui media audio visual terjadi peningkatan hingga mendapat skor 90,25 yang berarti motivasi belajar siswa sudah sangat baik. Peningkatan yang terjadi juga peneliti buktikan dari hasil angket. Pada angket awal hanya terdapat skor 49,7 yang berarti kurangnya motivasi siswa dalam belajar, dan setelah dilakukan penelitian tindakan kelas melalui media audio visual terjadi peningkatan skor menjadi 87,22 yang berarti telah terjadi peningkatan motivasi belajar siswa saat pembelajaran. Dengan demikian telah terdapat peningkatan motivasi belajar siswa melalui media audio visual meskipun hanya sampai siklus I, dan peneliti memutuskan menghentikan penelitian cukup samapi siklus I.
Gambar 4.1 Diagram Peningkatan Motivasi
68
Dari diagram diatas dapat terlihat dengan jelas peningkatan yang cukup signifikan mulai dari observasi awal yang hanya mendapat skor 60 meningkat pada pertemuan I saat PTK mendapat skor 89, dan meningkat lagi pada pertemuan II dan III yaitu dengan skor 90, sampai pada pertemuan IV terjadi peningkatan pula dengan skor 92. Dengan demikian telah terdapat peningkatan motivasi siswa pada kelas III MI Dakwah Islamiyah pada siklus I, dan penulis memutuskan untuk menghentikan penelitian cukup sampai siklus I.
Gambar 4.2 Diagram Peningkatan Hasil Angket
Dari hasil rata-rata nilai angket yang diberikan kepada siswa pada awal sebelum PTK dan di akhir pertemuan PTK siklus I sudah terlihat jelas adanya peningkatan motivasi pada siswa dengan adanya penggunaan media audio visual. Pada angket awal hanya mendapatkan rata-rata 49,7 sedangkan pada angket akhir meningkat menjadi 87,22. Dengan demikian peneliti memutuskan untuk menghentikan penelitian cukup sampai pada siklus I.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan Berdasarkan Penelitian tindakan kelas yaitu penggunaan media audio visual untuk meningkatkan motivasi belajar PKn siswa kelas III di MI Dakwah Islamiyah cawang Jakarta Timur yang peneliti lakukan menghasilkan simpulan bahwa terdapat peningakatan motivasi belajar siswa yang cukup signifikan melalui media audio visual, karena media audio visual sangat menarik perhatian mereka, menghadirkan sesuatu yang baru dan lebih bermakna serta menggali indera penglihatan dan pendengaran mereka dan juga menciptakan suasana yang menyenangkan.
B. Saran Sehubungan dengan hasil penelitian yang dilakukan, ada beberapa saran yang perlu dipertimbangkan untuk kemajuan pembelajaran di MI Dakwah Islamiyah yaitu: 1. Bagi guru yang mengajar pada materi yang perlu menyajikan sesuatu yang bisa disajikan dalam bentuk suara dan gerak sangat cocok menggunakan media audio visual. Dan guru hendaknya selalu berusaha sekreatif mungkin melakukan pembelajaran agar siswa selalu termotivasi untuk belajar dan belajar pengoperasian media audio visual. 2. Bagi sekolah diharapkan dapat memfasilitasi kelas dengan perangakat berbasis media audio visual dikelas masing-masing agar mempermudah dalam menyajian.
69
DAFTAR PUSTAKA Aryani, Ine Kusuma, dan Susatim, Markum, Pendidikan Kewarganegaraan Berbasis Nilai, Bogor: Ghalia Indonesia, 2010. Desmita, Psikologi Perkembangan, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2009. Djamarah, Bahri, Syaiful, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2011 Djamarah, Bahri, Syaiful, Zain Aswan, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2006. Fatra, Maifalinda, Abd. Rozak, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010. Hermawan, Aseh Harry, Media pembelajaran Sekolah Dasar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010. Muhibinsyah, Psikologi pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010. Munadi, Yudhi, Media Pembelajaran, Jakarta: Gaung Persada Press, 2012. Munir, Multimedia, Bamdung: Alfabeta, 2012. Purwanto, M. Ngalim, Psikologi pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013. Sabri,M. Alisuf, Psikologi Pendidikan, Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 2007. Sanjaya, Wina, Strategi pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: kencana Prenada Media, 2011. Sardiman, A.M., Interaksi dan MOtivasi Belajar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011. Semiawan, Conny R., Penerapan Pembelajaran pada Anak, Jakarta: PT.Indeks, 2008. Soemanto, Wasty, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2006. Somadayo, Samsu, Penelitian Tindakan Kelas, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013 Susanto, Ahmad, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013. Ubaedillah, A., dan Razak Abdul, Demokrasi, Hak Asasi, dan Masyarakat Madani, Jakarta: Tim Indonesia Center For Civic Education (ICCE) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007.
Wingkel, W.S., Psikologi Pengajaran, Jakarta: PT.Gramdia Widiasarana Indonesia, 1996. Yudhawati, Ratna, dkk., Teori-teori Dasar Psikologi Pendidikan, Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2011.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas Semester Alokasi Waktu
: MI Dakwah Islamiyah : Pendidikan Kewarganegaraan : III ( Tiga ) : II ( Dua ) : 8 x 35 Menit
Standar Kompetensi : 4. Memiliki kebanggaan sebagai bangsa Indonesia Kompetensi Dasar : 4.1. Mengenal kekhasan Bangsa Indonesia seperti kebhinekaan, kekayaan alam, karamahtamahan Indikator
: 1. 2. 3. 4.
Mengidentifikasi ciri khas bangsa Indonesia Menguraikan arti kebhinekaan Medeskripsikan kekayaan alam Indonesia Menceritakan sikap keramahtamahan masyarakat Indonesia
A. Tujuan Pembelajaran Dengan mengamati video berbagai kebudayaan daerah, kekayaan alam Indonesia, dan dengan tanya jawab siswa mampu mengenal kekhasan Bangsa Indonesia seperti kebhinekaan, kekayaan alam dan keramahtamahan. B. Karakter yang diaharapkan Cinta tanah air, patriotisme, tenggang rasa. C. Materi Ajar 1. 2. 3. 4.
Ciri khas bangsa Indonesia ( terlampir ) Keberagaman budaya Indonesia( terlampir ) Kebhinekaan( terlampir ) Kekayaan alam Indonesia ( terlampir )
D. Pendekatan Pembelajaran Student Center Metode : Demonstrasi (pertemuan ke-1), Video comment (pertemuan ke-2), information search (pertemuan ke-3), the power of two ( pertemuan ke -4) Strategi : Cooperetive learning
E. Langkah-langkah kegiatan Pertemuan ke-1 a. Pendahuluan (5 menit) - Salam pembuka, berdoa dan mengecek kehadiran peserta didik - Apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran b. Kegiatan inti ( 50 menit) - Mengamati 1. Siswa mengamati video tarian dearah, lagu-lagu daerah, dan alat music tradisional - Menanya 1. Guru bertanya kepada siswa tentang video yang ditayangkan 2. Siswa bertanya kepada guru tentang video yang ditayangkan 3. Siswa menjawab pertanyaan siswa lain - Mencoba 1. Siswa menuliskan jenis tarian, alat music, dan lagu-lagu daerah, serta asal daerahnya - Mengasosiasikan 1. Siswa menghubungkan kekayaan budaya Indonesia dengan ciri khas Bangsa Indonesia - Mengkomunikasikan 1. Perwakilan siswa mempresentasikan hasil pengamatan dari video yang ditayangkan c. Kegiatan Akhir ( 15 Menit) 1. Siswa dan guru menyimpulkan hasil pembelajaran dan meluruskan kekeliruan 2. evaluasi 3. Salam penutup
F. Sumber/Alat - Buku paket PKn kelas 3 - Video tarian daerah, lagu-lagu dearah dan alt music tradisional - Infocus - Speaker
G. Penilaian Hasil Belajar Penilaian No 1
Indikator Pencapaian Teknik Kompetensi Penialaian Mengidentifikasi ciri Tulisan khas Bangsa Indonesia
Bentuk Penilaian Tes kinerja siswa
Instrumen/Soal Tuliskan nama jenis tarian daerah, lgu-lagu daerah, dan alat musik tradisional dari hasil pengamatan video yang ditayangkan
H. Langkah-langkah kegiatan Pertemuan ke-2 a. Pendahuluan (5 menit) - Salam pembuka, berdoa dan mengecek kehadiran peserta didik - Apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran b. Kegiatan inti ( 60 menit) - Mengamati 1. Siwa mengamati video pakaian adat, rumah adat senjata tradisional dan adat istiadat - Menanya 1. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkomentar dan bertanya tentang video yang ditayangkan 2. Siwa bertanya terkait video yang ditayangkan - Mencoba 1. Siswa mencatat jenis-jenis pakaian adat, rumah adat, senjata tradisional dan adt istiadat beserta asal daerahnya - Mengasosiasikan 1. Siswa menghubungkan berbagai kebudayaan daerah dengan kebhinekaan - Mengkomunikasikan 1. Perwakilan siswa mempresentasikan hasil pengamatan dari video yang ditayangkan c. Kegiatan Akhir ( 5 Menit) 1. Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran dan meluruskan kekeliruan 2. Berdoa
3. Salam penutup
d. Sumber/Alat - Buku paket PKn kelas 3 - Video pakaian adat, rumah adat senjata tradisional dan adat istiadat - Infocus
e. Penilaian Hasil Belajar No 1
Indikator Pencapaian Teknik Kompetensi Penialaian Mengidentifikasi ciri Tertulis khas bangsa Indonesia
Penilaian Bentuk Instrumen/Soal Penilaian Kinerja Tuliskan nama-nama siswa rumah adat, senjata tradisional, suku, dan adat istiadat beserta asal daerahnya yang telah diamati dari video yang ditayangkan
I. Langkah-langkah kegiatan Pertemuan ke-3 f. Pendahuluan (5 menit) - Salam pembuka, berdoa dan mengecek kehadiran peserta didik - Apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran g. Kegiatan inti ( 50 menit) - Mengamati 1. Siswa mencari informasi dengan mengamati video berbagai kekayaan alam Indonesia - Menanya 1. Siswa mencari informasi dengan bertanya kepada guru dan sesama teman - Mencoba 1. Siswa menuliskan berbagai informasi yang didapatkan dari video yang ditayangkan 2. Mendiskusikan sesama teman
-
Mengasosiasikan 1. Siswa mengaitkan kekayaan alam Indonesia dengan ciri khas bangsa Indonesia dan cara melestarikan alam Indonesia - Mengkomunikasikan 1. Perwakilan siswa membacakan hasil pengamatan dan pencarian informasi dari video yang ditayangkan h. Kegiatan Akhir ( 15 Menit) 1. Siswa dan guru bersama-sama menyimpulkan hasil pembelajaran dan meluruskan kekeluruan 2. Evaluasi 3. Salam penutup
i. Sumber/Alat - Buku paket PKn kelas 3 - Video berbagai kekayaan alam - Infocus - Speaker j. Penilaian Hasil Belajar Penilaian No 1
Indikator Pencapaian Teknik Kompetensi Penialaian Mendeskripsikan Tertulis kekayaan alam Indonesia
Bentuk Penilaian Kinerja siswa
Instrumen/Soal Tuliskan berbagai jenis kekayaan alam Indonesia baik yang ada di laut maupun di darat.
J. Langkah-langkah kegiatan Pertemuan ke-4 k. Pendahuluan (5 menit) - Salam pembuka, berdoa dan mengecek kehadiran peserta didik - Apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran l. Kegiatan inti ( 30 menit) - Mengamati 2. Siswa mengamati video percakapan orang Indonesia - Menanya
2. Siswa dengan bertanya kepada guru dan sesama teman Mencoba 3. Siswa berdiskusi berdua dengan teman sebangku tentang video yang ditayangkan 4. Mencritakan sikap keramahtamahan orang indonesia - Mengasosiasikan 2. Siswa mengaitkan keramahtamahan Indonesia dengan berbagai bahasa di Indonesia. - Mengkomunikasikan 2. Perwakilan siswa mempresentasikan contoh sikap keramahtamahan Bangsa Indonesia dari video yang ditayangkan m. Kegiatan Akhir ( 35 Menit) 4. Siswa dan guru bersama-sama menyimpulkan hasil pembelajaran dan meluruskan kekeluruan 5. Evaluasi / Ulangan harian ( terlampir ) 6. Salam penutup -
n. Sumber/Alat - Buku paket PKn kelas 3 - Video percakapan - Infocus - Speaker
Mengetahui : Kepala MI Dakwah Islamiyah
Wali kelas III
(Minda Fithriya S.Ag M.pdi)
(Rosia Hartika)
Mata pelajaran : PKn Kelas
: III (Tiga)
Nama
: ………………..
Pasangkanlah pernyataan di bawah ini dengan pilihan jawaban yang telah disediakan! 1. Alat musik dari jawa Barat 2. Adat istiadat lompat batu 3. Tarian dari Aceh 4. Padi, berbagai ikan dan sayur mayur 5. Pegunungan, air terjun, pantai 6. Alat musik kolintang 7. Lagu sirih kuning 8. Suku di Banten 9. Rumah adat Joglo 10. Senjata tradisional dari Jakarta
(…) (…) (…) (…) (…) (…) (…) (…) (…) (…)
a. Jawa Tengah b. Jakarta c. Nias d. Golok e. Asmat f. Kekayaan alam g. Keindahan alam h. Badui i. Saman j. Angklung h. Minahasa
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar dan jelas! 1. Jelaskan arti dari Bhineka Tunggal Ika ? 2. Apa saja yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia? 3. Sebutkan kekayaan alam Indonesia? 4. Mengapa wisatawan asing senang berkunjung ke Indonesia? 5. Apakah kamu bangga menjadi anak Indonesia, berikan alasanmu ?
BIODATA PENULIS
Rosia Hartika, lahir di Jakarta, 28 Agustus 1985, sebagai putri ke 9 dari sepuluh bersaudara dari pasangan yang berbahagia Bapak Ramdani (almarhum) dan Ibu Mintarsih (almarhumah), adalah mahasiswi jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) fakultas Ilmu Tarbiyah dan keguruan (FITK) angkatan tahun 2014. Sejak duduk di bangku MTS/SMP sudah aktif mengikuti berbagai kegiatan ektrakurikuler di sekolah, yakni osis dan pramuka tanpa meninggalkan prestasi di kelas yang selalu masuk tiga besar, pernah menjabat sebagai ketua dewan ambalan putri di bangku MA/SMA. Diluar sekolah juga selalu aktif dalam kegiatan keremajaan, seperti karang taruna dan remaja masjid. Senang mengikuti berbagai seminar dan pelatihan demi menambah wawasan untuk menjadi pengajar yang professional. Setelah lulus D3 PGSD STAI siliwangi Bandung, mengajar di MI.Dakwah Islamiyah cawang, Jakarta Timur, dengan harapan membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia kelak yang berkepribadian cerdas dan berakhlak mulia. Selalu berfikir positif, kesampingkan ego.