LENTERA Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 07 No. 02: 1-19 Desember 2012
ISSN: 0216-7433
Penggunaan Media Audio Visual dalam Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Riduan Saberan1 1. Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah STKIP PGRI Banjarmasin, Jl Sultan Adam Banjarmasin 70121 ABSTRACK
The use of audio visual media to motivate myself in learning. Ability to motivate yourself this is the individual's ability to exert all efforts and encourage him to achieve the expected goals. The use of audio visual media to give positive values on students, raises morale and confidence in learning. Students can receive information clearly can achieve high learning outcomes. If the student can receive information clearly can achieve high learning outcomes. If the student can take advantage of the use of audio visual media in the study achieved the feat that would be satisfactory. Keywords: audio visual media, information, motivation, and learning outcomes.
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL Sarana belajar sangat diperlukan dalam proses belajar mengajar karena dapat memberikan, rangsangan dan pengalaman belajar secara menyeluruh bagi siswa melalui semua indera, terutama indera pandang dengar. Rangsangan dan pengalaman belajar siswa memperlancar interaksi antara guru sejarah dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Rangsangan dan kemampuan belajar siswa dapat ditunjang dalam bentuk penggunaan media pengajaran. Sebagai suatu sistem, media berkaitan erat dengan proses belajar mengajar. Karena media merupakan salah satu komponen dalam proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar pada bakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui media tertentu ke penerima pesan, sehingga dapat dikatakan bahwa bentuk komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana untuk menyampaikan
20
Riduan Ssaberan/LENTERA Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 07 No. 02 (2012) 20-36
pesan. Seperti dikatakan Hujair AH Sanaki (2011:4) "Media pembelajaran adalah sarana pendidikan yang dapat digunakan sebagai perantara dalam proses pembelajaran untuk mempertinggi efektifitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pengajaran". Dengan demikian guru diharapkan dapat memanfaatkan berbagai media belajar secara efektif dan efisien dalam pembelajaran dike las, dengan berbagai program pembelajaran yang dapat dikembangkan. Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jarnak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Bambahg Warsita (2008:121) menyatakan bahwa "Media pembelajaran adalah sarana komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau bahan pembelajaran". Sementara itu Hujair AH Sanaki (2011:4) mengatakan bahwa "Dalam pengertian yang lebih luas media pembelajaran adalah alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara pengajar dan pembelajar dalam proses pembelajaran di kelas". Secara lebih khusus, Pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat gratis, photogrofis, atau elektronik untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Sejalan dengan itu Oemar Hamalik (2005:202) menyebutkan bahwa "Dalam arti sempit, media pengajaran hanya meliputi media yang dapat digunakan secara efektif dalam proses pengajaran yang terencana. Sedangkan dalam arti luas, media tidak hanya meliputi media komunikasi elektronik yang kompleks, tetapi juga mencakup alat-alat sederhana, seperti slide, fotografi, diagram, dan bagan buatan guru, objek-objek nyata serta kunjungan keluar sekolah" Selanjutnya Karti Soeharto, dkk (2003:98) mengatakan bahwa media adalah "Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa". Sejalan dengan pendapat diatas Arief S Sadiman, dkk (2006:7) mengatakan bahwa media adalah "Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian
21
Penggunaan Media Audio Visual dalam Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa
dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi". Dengan demikian dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian minat, dan kemauan serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa. Menurut Hujair AH Sanaky, "Medja audio visual adalah seperangkat alat yang dapat memproyeksikan gambar bergerak dan bersiiara". Selanjutnya Suprijanto (2009:171) menyatakan bahwa, "Media audio visual adalah bahan atau alat yang dipergunakan dalam situasi belajar untuk membantu tulisan dan kata yang diucapkan dalam menularkan pengetahuan, sikap dan ide". Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media audio visual adalah seperangkat alat yang dapat menampilkan gambar bergerak dan suara yang digunakan sebagai
alat bantu belajar dalam menyampaikan pesan,
pengetahuan, ide dan bahan pembelajaran. Beberapa jenis alat-alat yang termasuk dalam kategori media audio visual adalah: televisi, video-VCD, sound slide dan film. Dalam penelitian ini media audio visual yang digunakan oleh peneliti ialah video (film). Video merupakan salah satu media audio visual yang sudah banyak dikembangkan untuk keperluan peugajaran. Sebagai media audio visual, video dapat menampilkan suara, gambar dan gerak sekaligus. Sehingga media ini efektif untuk menyampaikan berbagai topik materi pelajaran sejarah yang sulit disampaikan melalui informasi verbal. Menurut Arief S. Sadiman, dkk (2006:74) bahwa "Pesan yang disajikan malalui video bisa bersifat fakta (kejadian atau peristiwa penting, berita) maupun fiktif (seperti misalnya ceritera), bisa bersifat informatif, edukatif maupun instruksional". Dengan demikian pesan melalui televisi, video-VCD,
sound-slide
dan
film
sangat
diperlukan
karena
dapat
memanipulasi waktu dan ruang serta mengajak siswa melanglang buana ir.eskipun dibatasi olch dinding ruang kelas. Bahkan televisi. video-VCD, bound slide dan film dapat menghadirkan objek yang hanya ada dilain benua
22
Riduan Ssaberan/LENTERA Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 07 No. 02 (2012) 20-36
dan luar angkasa, objek-objek yang ierlalu kecil, terlalu besar atau langka dan berbahaya dapat dihadirkan diruang kelas. Menurut Hujair AH Sanaki (2011:109) beberapa kelebihan media audio visual berupa media Video-VCD adalah: 1. Menyajikan objek belajar secara konkret atau pesan pembelajaran secara realistik, sehingga sangat baik untuk menambah pengalaman balajar. 2. Sifatnya yang audio visual, sehingga memiliki daya tarik tersendiri dan dapat menjadi pemacu atau memotifasi pembelajar untuk belajar. 3. Sangat baik untuk pencapaian tujuan belajar psikomotorik. 4. Dapat mengurangi kejenuhan belajar, terutama jika dikombinasikan dengan teknik mengajar secara ceramah dan diskusi persoalan yang ditayangkan. 5. Menambah daya tahan ingatan atau retensi tentang obyek belajar yang dipelajari pembelajar. 6. Portable dan mudah di distribusikan. Meskipun banyak kelebihannya namun media ini juga mempunyai kelemahan yang perlu diperhatikan yaitu: 1. Pengadaannya memerlukan biaya mahal. 2. Tergantung pada energi listrik, sehingga tidak dapat dihidupkan disegala tempat. 3. Sifat komunikasi searah, sehingga tidak dapat memberi peluang untuk terjadinya umpan balik. 4. Mudah tergoda untuk menayangkan kaset VCD yang bersifat hiburan, sehingga suasana belajar akan terganggu. (Hujair AH Sanaki, 2011:109) Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Seperti yang dikatakan Karti Soeharto, dkk (2003:99) bahwa "Penggunaan media secara kreatif akan memperbesar kemungkinan siswa untuk belajar lebih banyak, mencamkan apa yang dipelajarinya lebih baik, dan meningkatkan penampilan mereka dalam melakukan keterampilan-keterampilan tertentu sesuai dengan apa yang menjadi tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan".
23
Penggunaan Media Audio Visual dalam Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa
Media audio visual merupakan sumber belajar bagi siswa. Media audio visual tidak lagi hanya dipandang sebagai alat bantu guru, melainkan telah diberi wewenang untuk membawa pesan belajar, dan merupakan bagian integral dari kegiatan belajar mengajar. Seperti dikatakan Arief S. Sadiman, dkk (2006:10) bahwa "Media audio visual tidak lagi hanya kita pandang sebagai alat bantu belaka bagi guru untuk mengajar, tetap lehib sebagai alat penyalur pesan dari pemberi pesan (guru, penulis buku, produser dan sebagainya) ke penerima pesan (siswa/pelajar)". Sebagai penyaji dan penyalur pesan, media pengajaran dalam hal-hal tertentu bisa mewakili guru pendidikan sejarah menyajikan informasi belajar kepada siswa. Peranan media audio visual yang semakin meningkat ini sangat penting dalam membantu guru menjalankan tugasnya. Karena tugas guru pendidikan sejarah bukan hanya sebagai penyaji materi namun juga dituntut memberikan perhatian dan bimbingan secara individual kepada siswa, merupakan tugas penting guru yang terkadang kurang mendapat perhatian. Untuk itu guru pendidikan sejarah diharapkan lebih banyak memanfaatkan berbagai media pengajaran secara baik yang dapat membantu guru pendidikan sejarah dalam menggunakan waktunya untuk menjalankan fungsinya sebagai penasihat,
pembimbing,
motivator,
dan
fasilitator
dalam
kegiatan
pembelajaran. Menurut Suprijanto (2009:173) ada beberapa manfaat media audio visual dalam pengajaran, antara lain: Membantu memberikan konsep pertama atau kesan yang benar; Mendorong
minat;
"Meningkatkan
pengertian
yang
lebih
baik;
Melengkapi sumber belajar yang lain; Menambah variasi metode mengajar; Menghemat waktu; Meningkatkan keingintahuan intelektual; Cenderung mengurangi ucapan dan pengulangan kata yang tidak perlu; Membuat ingatan terhadap pelajaran lebih lama; dan Dapat memberikan konsep baru dari sesuatu di luar pengalaman biasa.
Adapun kegunaan media audio visual menurut Karti Soeharto,dkk (2003:106) adalah sebagai berikut:
24
Riduan Ssaberan/LENTERA Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 07 No. 02 (2012) 20-36
1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak te'rlalu bersifat verbalistis 2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti misalnya: a. Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi, lewat rekaman film, video, film bingkai. b. Konsep yang terlalu luas, dapat divisualkan dalam bentuk film, film bingkai dan lain-lain. 3. Dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media dapat berguna untuk: a. Menimbulkan kegairahan belajar b. Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara siswa dengan lingkungan dan kenyataan. c. Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya. 4. Dengan sifat yang unik pada setiap siswa, ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pembelajaran ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru akan banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri. Apalagi bila latar belakang lingkungan guru dengan siswa juga berbeda. Masalah ini dapat diatasi dengan media pembelajaran, yaitu dengan kemampuannya dalam: a. Memberikan perangsang yang sama. b. Mempersamakan pengalaman. c. Menimbulkan persepsi yang sama. Selain itu manfaat media audio visual bagi pengajar dan pembelajar menurut Hujair AH Sanaky (2011:5) adalah sebagai berikut: 1. Manfaat media audio visual bagi pengajar, yaitu: a. Memberikan pedoman, arah untuk mencapai tujuan, b. Menjelaskan struktur dan urutan pengajaran secara baik. c. Memberikan kerangka sistematis mengajar secara baik, d. Memudahkan kendali pengajar terhadap materi pelajaran,
25
Penggunaan Media Audio Visual dalam Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa
e. Membantu kecernlatan, ketelitian dalam penyajian materi pelajaran, f. Membangkitkan rasa percaya diri seorang pengajar, dan g. Meningkatkan kualitas pengajaran 2. Manfaat media audio visual bagi pembelajaran, yaitu: a. Meningkatkan motivasi belajar pembelajar, b. Memberikan dan meningkatkan variasi belajar pembelajar, c.
Memberikan struktur materi pelajaran dan memudahkan pembelajar untuk belajar,
d. Memberikan inti informasi, pokok-pokok, secara sistematik sehingga memudahkan pembelajar untuk belajar, e. Merangsang pembelajar untuk berfikir dan beranalisis, f. Menciptakan kondisi dan situasi belajar tanpa tekanan, dan g. Pembelajar dapat memahami materi pelajaran dengan sistematis yang disajikan pengajar lewat media audio visual. Dari pendapat diatas dapat dikatakan bahwa manfaat media audio visual adalah alat memperlancar komunikasi dan interaksi antara guru pendidikan sejarah dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran mata pelajaran sejarah akan lebih efektif dan efisien.
FAKTOR PERTIMBANGAN PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL SAAT PEMBELAJARAN Ada
beberapa
hal
yang
perlu
dipertimbangkan
guru
dalam
menggunakan media pembelajaran untuk memperlancar interaksi antara guru dan siswa sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Seperti pemyataan Azhar Arsyad (2010:67) "Pembelajaran yang efektif memerlukan perencanaan yang baik, dan media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran itu juga memerlukan perencanaan yang baik". Beberapa faktor guru memilih penggunaan media menurut Arief S. Sadiman, dkk (2006:84) adalah sebagai berikut: 1. Bermaksud mendemonstrsikannya seperti halnya pada kuliah tentang media.
26
Riduan Ssaberan/LENTERA Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 07 No. 02 (2012) 20-36
2. Merasa sudah akrab dengan media tersebut, misalnya seorang dosen yang sudah terbiasa menggunakan proyektor transparansi. 3. Ingin memberikan gambaran atau penjela.saii yang lebih konkici. 4. Merasa bahwa media dapat berbuat lebih dari yang bisa dilakukannya, misalnya untuk menarik minat atau gairah belajar siswa. Jadi dasar pertimbangan untuk memilih suatu media yaitu dapat memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan yang diinginkan atau tidak. Beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam memilih media pembelajaran menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2009:4) adalah sebagai berikut: 1. Ketepatannya dengan tujuan pengajaran; artinya media pengajaran dipilih atas dasar tujuan instruksional yang telah ditetapkan. Tujuan-tujuan instruksional yang berisikan unsur pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis lebih memungkinkan digunakannya media pengajaran. 2. Dukungan terhadap isi bahan pelajaran; artinya bahan pelajaran yang sifatnya fakta, prinsip dan konsep dan generalisasi saiigat memerlukan bantuan media agar lebih mudah dipahami siswa. 3. Kemudahan memperoleh media; artinya media yang diperlukan mudah diperoleh, setidak-tidaknya mudah dibuat oleh guru pada waktu mengajar. 4. Keterampilan guru dalam menggunakannya; apapun jenis media yang diperlukan syarat utama adalah guru dapat menggunakannya dalam proses pengajaran. Nilai dan manfaat yang diharapkan bukan pada medianya, tetapi dampak dari penggunaan oleh guru pada saat terjadinya interaksi belajar siswa dengan lingkungannya. 5.
Tersedia waktu untuk menggunakannya; sehingga media tersebut dapat bermanfaat bagi siswa selama pengajaran berlangsung.
6.
Sesuai dengan taraf berfikir siswa; memilih media untuk pendidikan dan pengajaran harus sesuai dengan taraf berfikir siswa, sehingga makna yang terkandung di dalamnya dapat dipahami oleh para siswa. Sedangkan menurut Hujair AH Sanaky (2011:6) faktor yang perlu
dipertimbangkan
dalam
memilih
penggunaan
media
adalah:
Tujuan
pengajaran, Bahan pelajaran, Metode mengajar, Tersedia alat yang
27
Penggunaan Media Audio Visual dalam Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa
dibutuhkan, Pribadi pengajar, Minat dan kemampuan pembelajar, Situasi pengajaran yang sedang berlangsung.
CARA MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL Cara atau langkah guru menggunakan media audio visual hendaknya memikirkan bahwa suatu media digunakan secara bebas atau terkontrol, untuk kepentingan informasi atau penyajian pesan instruksional, hendaknya mendukung tercapainya kompetensi dasar yang telah dirumuskan dan sesuai dengan sifat dan karakteristik materi. Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam menggunakan media audio visual, didasarkan pada sistem pemanfaatannya dalam kegiatan pengajaran menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2009:131) adalah sehagai berikut: 1. Langkah persiapan a. Persiapan dalam merencanakan, berkonsultasi tentang materi dan perencanaan, mencatat beberapa hal yang bisa membangkitkan interes, bahan diskusi, dan cara-cara mengkaji pemahaman atau apresiasi. b. Berikan pengarahan khusus terhadap ide-ide yang sulit bagi siswa yang akan dikemukakan dalam materi. c. Kelompok sasaran harus diperhitungkan, apakah perorangan atau kelompok kecil, ataukah besar. Hal ini berhubungan dengan pengelolaan penyampaian atau penyajian, penggunaan fasilitas dan penentuan cara evaluasinya. d. Usahakan sasaran harus dalam keadaan siap. Arahkan mereka dengan berbagi stimulus. Pusatkan perhatiannya melalui suatu komentar atau melalui suatu pertanyaan pendahuluan. e. Periksa peralatan yang akan dipergunakan. Siapa tahu ada kerusakan atau kelaianan yang akan mengganggu rencana program yang telah ditetapkan. 2. Langkah penyajian
28
Riduan Ssaberan/LENTERA Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 07 No. 02 (2012) 20-36
a. Sajikan dalam waktu yang tepat dengan kebiasaan atau cara mereka menggunakan waktu untuk melihat, mendengarkan, mengamati dan menafsirkan. b. Atur situasi ruangan, mungkin harus menggunakakn cahaya yang cukup atau redup atau bahkan gelap. Hal ini terutama bagi penggnaan media OHP dan sound-slide, c. Berikan semangat untuk mulai melihat, mendengarkan, mengamati, dan mulai konsentrasi terhadap permasalahan yang akan dihadapi. Usahakan mereka agar : 1) Memperhatikan dalam situasi yang tenang.. 2) Memusatkan perhatian untuk memperhatikakn materi yang sedang ditayangkan. 3) Memperhatikan dengan suatu kemauan yang kuat meskipun mungkin mereka akan bertemu dengan hal-hal yang bertentangan dengan kemauan dirinya. 4) Menghubungkan apa yang mereka dengar dan Hhat saat itu dengan pengarahan sebelumnya. 3. Tindak lanjut Dalam usaha tindak lanjut perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Apakah seluruhnya atau sebagian saja dari hal-hal yang dipertanyakan pada langkah persiapan sebelumnya, terjawab atau terpenuhi? Bila tidak, apakah langkah yang harus diambil selanjutnya? b. Apakah para siswa setuju dengan apa yang dikemukakan? Bila tidak, tindakan apa pula yang akan dilakukan selanjutnya? c. Apakah materi yang disajikan telah cocok dengan kemampuan mereka? Apakah terlalu sukar atau terlalu mudah? d. Apakah masih terjadi kesalahpahaman antara maksu materi dengan hasil penangkapan mereka? e. Tentukan bagian-bagian mana saja atau bahkan keseluruhannya, yang harus diulang kembali, bila diperlukan.
29
Penggunaan Media Audio Visual dalam Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa
f. Pada bagian materi mana, siswa memerlukan suatu pengayaan melalui bantuan penyertaan media lainnya. Tentukan media apa yang akan dipergunakan dan bagaimana pengaturannya.
HAMBATAN-HAMBATAN YANG DIHADAPI GURU Meskipun banyak kelebihannya media audio visual juga memiliki hambatan-hambatan dalam penggunaannya yang perlu diperhatikan yaitu: 5. Perhatian penonton sulit dikuasai, partisipasi mereka jarang dipraktikkan. 6. Sifat komunikasinya bersifat satu arah dan harus diimbangi dengan pencarian bentuk umpan balik yang lain, 7. Kurang mampu menampilkan detail dari objek yang disajikan secara sempurna. 8. Memerlukan peralatan yang mahal dan kompleks. (Arief S. Sadiman, dkk, 2006:75) Dari
pendapat
diatas
hambatan
tersebut
dapat
diatasi
jika
memperhatikan "prinsip-prinsip dalam penggunaan media. Ada beberapa prinsip
umum
yang
perlu
diperhatikan
dalam
penggunaan
media
pembelajaran, yaitu: 1. Tidak ada satu metode dan media yang harus dipakai dengan meniadakan yang lain. 2. Media tertentu cenderung untuk lebih tepat dipakai dalam menyajikan sesuatu unit pelajaran daripada media yang lain. Oleh karena itu kita harus mengenal karakteristik dan kemampuan masing-masing media, sebelum kita memilih dan menetapkan penggunaan suatu media tertentu. 3. Tidak ada suatu media pun yang dapat sesuai untuk segala macam kegiatan belajar. Oleh karena itu, hendaknya kita melakukan cara dengan pendekatan multi media. 4. Penggunaan media yang terlalu banyak secara serempak, justru akan membingungkan dan tidak memperjelas palajaran. Pendekatan multimedia tidaklah sama sekali berarti bahwa dalam sekali penampilan perlu dipakai beberapa macam media secara serentak.
30
Riduan Ssaberan/LENTERA Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 07 No. 02 (2012) 20-36
5. Harus senantiasa dilakukan persiapan yang cukup untuk menggunakan media pembelajaran. 6. Media
harus
merupakan
bagian
integral
dari
seluruh
program
pembelajaran. Media bukan merupakan hiasan, sehingga kalau kita ingin mengisi dinding kelas dengan media grafis misalnya, tidak dapat kita ambil begitu saja gambar yang menarik sebagai hiasan. 7. Siswa harus dipersiapkan dan diperlakukan sebagai peserta yang aktif. 8. Siswa harus ikut serta bertanggungjawab untuk apa yang terjadi selama kegiatan pembelajaran. 9. Secara umum perlu diusahakan penampilan yang positif daripada yang negatif. Bilamana guru melakukan demonstrasi, memberikan contoh, menunjukkan model ataupun meragakan sesuatu, hendaknya selalu mengambil yang positif, karena bila ditampilkan yang negatif, sangat cepat untuk dapat ditiru, ditangkap, ataupun dicobakan oleh siswa. 10. Hendaknya tidak menggunakan media pembelajaran sebagai sekedar selingan atau hiburan. pengisi waktu. kecuali tujuan pembelajarannya demikian. 11. Pergunakan kesempatan menggunakan media yang dapat ditanggapi untuk melatih perkembangan bahasa, baik lisan maupun tertulis. (Karti Soeharto, dkk, 2003 107-108)
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA Menurut Slameto (2010:2) "Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya". Sementara itu John B. Watson (Djaali, 2007:86) menyatakan bahwa "Belajar merupakan suatu proses perubahan yang terjadi karena adanya syarat-syarat (condition) yang kemudian menimbulkan reaksi". Dengan begitu belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang sehingga menimbulkan perubahan yang kemudian menimbulkan reaksi berupa perubahan tingkah laku yang baru secara kesaluruhan. Jadi Hasil
31
Penggunaan Media Audio Visual dalam Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa
belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan Hasil belajar merupakan hasil dari proses belajar. Sejalan dengan pendapat di atas, Menurut Slameto (1998:30), hasil belajar adalah "Tingkat penguasa^n yang telah dicapai oleh siswa setelah mengikuti pelajaran dengan tujuan yang telah ditetapkan". Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006:250) hasil belajar adalah: Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar merupakan saat terselesainya bahan pelajaran. Selanjutnya Oemar Hamalik (2005:30) menyatakan bahwa, "Bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti". Oleh karena itu, hasil belajar adalah tingkat penguasaan yang dicapai siswa setelah belajar yang lebih baik apabila dibandingkan pada saat sebelum belajar, berupa evaluasi dari suatu proses pengajaran yang dapat diuji dengan test atau penilaian dan diwujudkan dalam bentuk nilai. Keberhasilan siswa dalam menyerap mated yang telah disampaikan oleh guru dengan menggunakan media telah menunjukkan sejauh mana suatu pelajaran dikuasai oleh siswa. Keberhasilan belajar siswa ditunjukkan oleh pencapaian taraf penguasaan sdkurang-kurangnya 65% dari tujuan yang ingin dicapai. Seperti dikatakan Dimyati dan Mudjiono (2006:174) "Siswa yang belajar akan mengalami perubahan. Bila sebelum belajar, kemampuannya hanya 25% misalnya, maka setelah belajar selama lima bulan akan menjadi 100%". Hasil belajar tersebut meningkatkan kemampuan mental. Pada umumnya hasil belajar tersebut meliputi ranah-ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Belajar merupakan proses interaksi atau hubungan timbal balik yang optimal antara individu dengan lingkungannya. Untuk mencapai hasil belajar
32
Riduan Ssaberan/LENTERA Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 07 No. 02 (2012) 20-36
siswa sebagaimana yang diharapkan, maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Faktor yang mempengaruhi belajar digolongkan menjadi faktor intern dan fator ekstern. 1. Faktor Intern, adalah faktor dari dalam atau kondisi individu atau anak yang belajar itu sendiri. Faktor intern dibagi menjadi dua bagian: a. Faktor Fisiologis. Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan capai, tidak dalam keadaan cacat jasmani, seperti kakinya atau tangannya (karena ini akan mengahggu kondisi fisiologis), dan sebagainya, akan sangat membantu dalam proses dan hasil belajar. Prosesbelajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu. Agar seseorang dapat belajar dengan baik haruslah mengusahakan kesehatan badannya tetap terjamin dan hasil belajar yang dicapai juga baik. Abu Ahmadi (2005: 106) b. Faktor Psikologis. Beberapa faktor psikologis yang yang dianggap utama dalam mempengaruhi proses dan hasil belajar adalah: minat, kecerdasan, bakat, motivasi dan kemampuan-kemampuan kognitif. Kemampuan tersebut akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih. Seseorang yang berbakat musik misalnya dengan latihan yang sama dengan orang lain yang tidak berbakat musik, akan lebih cepat menguasai keterampilan tersebut. Dengan demikian jelaslah bahwa bakat mempengaruhi proses dan hasil belajar seseorang. c. Motivasi. Dimyati dan Mudjiono (2006:239) menyatakan bahwa "Motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses belajar". Sementa itu menurut Zuldafrial(2009:35) "Motivasi adalah suatu keadaan dalam diri seseorang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai sesuatu tujuan". Sejalan dengan itu Djaali (2007:101) menyatakan bahwa motivasi adalah "Kbndisi fisiologis dan psikologis yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan (kebutuhan)". Jadi motivasi belajar adalah serangkaian usaha untuk mendorong siswa sehingga mau dan ingin
33
Penggunaan Media Audio Visual dalam Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa
melakukan kegiatan belajar dan tujuan yang dikehendaki siswa itu dapat tercapai. Oleh karena itu untuk menimbulkan suatu aktifitas dalam belajar bagi siswa, motif perlu dirangsang. Sardinian (2010:75) menyatakan bahwa "Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non-intelektual". Peranannya yang khas adalah dalam hal menumbuhkan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Abu Ahmadi (2005:111) menyatakan bahwa "Barang siapa yang bekerja berdasarkan motivasi yang kuat, ia tidak akan merasa lelah dan tidak cepat bosan". Jadi motivasi sangat penting artinya dalam proses belajar mengajar. Pemberian motivasi kepada siswa menimbulkan persaingan yang sehat diantara siswa-siswa dalam meningkatkan proses belajarnya. Suasana belajar dikelas akan hidup dan penuh semangat. 2. Faktor Ekstern, adalah faktor yang berasal dari luar. Faktor ekstern dibagi menjadi dua bagian: Faktor Environmental Input (Lingkungan), dan Faktor-Faktor Instrumental (faktor yang keberadaan dan pengaruhnya dirancangkan sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Keberhasilan pembelajaran secara khusus dan pendidikan secara umum merupakan harapan bagi orang tua, masyarakat dan pemerintah. Keberhasilan pembelajaran ditandai oleh adanya perubahan kemampuan atau kecakapan yang sebelumnya tidak dimiliki, kemudian muncul setelah melakukan proses belajar mengajar sehingga hasil belajar menjadi lebih baik dan bermakna. Sejalan dengan pendapat Sardinian (2005 : 20) yang menyatakan bahwa "Proses belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku atau penampilan dengan melakukan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, berfikir, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya." Didalam kegiatan belajar mengajar seorang guru professional mengembangkan
pembelajaran
di
sekolah
hendaknya
mengetahui
memahami dan mencoba untuk menerapkan metode yang dapat mendorong pertisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran sefcingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa sesuai dengan tujuan yang diharapkan agar tercipta suasana yang mendorong keaktifan siswa.
34
Riduan Ssaberan/LENTERA Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 07 No. 02 (2012) 20-36
Hal ini merupakan hubungan yang erat antara penggunaan media audio visual dalam mata pelajaran sejarah dengan hasil belajar siswa karena penggunaan media secara maksimal akan menyebabkan munculnya peningkatan hasil belajar siswa. Seperti dikatakan Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2009:2) "Media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya". Menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2009:2) ada beberapa alasan, mengapa media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa. Alasan pertama berkaitan dengan manfaat media pengajaran dalam proses belajar siswa antara lain: 1. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. 2. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik. 3. Metode mengajar akan lebih berfariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam pelajaran. 4. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktifitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain. Alasan kedua berkaitan dengan taraf berfikir siswa. Taraf berfikir manusia mengikuti tahap perkembangan dimulai dari berfikir kongkret menuju ke berfikir abstrak, dimulai dari berfikir sederhana menuju ke berfikir kompleks. Penggunaan media pembelajaran erat kaitannya dengan tahapan berfikir tersebut sebab melalui media pengajaran hal-hal yang abstrak dapat dikongkretkan, dan hal-hal yang kompleks dapat disederhanakan. (Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, 2009:3).
DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu. (2005). SBM (Strategi Belajar Mengajar). Bandung: Pustaka Setia
35
Penggunaan Media Audio Visual dalam Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa
Sudjiono,Anas . (2003). Pengantar Evaluasi Pendidikan . Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Arief Sadiman, S, dkk. (2006). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo persada. Alfabeta Karti Soeharto, dkk. (2003). Teknologi Pembelajaran: Pendekatan Sistem, Konsepsi dan Model, SAP, Evaluasi, Sumber Belajar dan Media. Algensindo. Nana Syaodih, S. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Arsyad,Azhar. (2010). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Warsita,Bambang. (2008). Teknologi Pembelajaran: Landasan dan Aplikasinya. Dimyati. & Moedjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djaali. (2007). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Nawawi,Hadari. (1993). Metode Penelitian Bidang Sosial . Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Hujair AH, Sanaky. (2011). Media Pembelajaran: Buku Pegangan Wajib Guru dan Dosen. Yogyakarta: Kaukaba. Isjoni. (2007). Pembelajaran Sejarah Pada Satuan Pendidikan. Bandung: Alfabeta Karti Soeharto, dkk. (2003). Teknologi Pembelajaran: Pendekatan Sistem, Konsepsi dan Model, SAP, Evaluasi, Sumber Belajar dan Media. Nana Sudjana & Ahmad Rivai. (2009). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Rosdakarya. Oemar Hamalik. (2005). Perencanaan 'Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Bandung Bumi Aksara. Sardinian. (2010). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers. Sapriya. (2009). Pendidikan IPS. Bandung: Remaja Rosdakarya Slameto. (2010). Belajar dan Fakfor-Faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Suharsimi, Arikunto. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Suprijanto,Aksara. (2009). Pendidikan Orang Dewasa: Dari Teori Hingga Aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara
36