PENGETAHUAN IBU BALITA USIA 12-59 BULAN TENTANG POSYANDU DI AMURANG TIMUR KABUPATEN MINAHASA SELATAN Lenny Assa* Adrian Umboh** Jean Raule** *Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Posyandu merupakan suatu kegiatan perwujudan peran serta masyarakat yang dikelola masyarakat, dari masyarakat dan untuk masyarakat dalam mencapai pelayanan kesehatan yang lebih baik. Menurut Iskandar (2006), posyandu merupakan bagian dari pembangunan kesehatan yang diprogramkan oleh pemerintah dimana sasarannya adalah pembangunan kesehatan untuk mencapai keluarga kecil bahagia dan sejahtera yang dilaksanakan oleh keluarga, bersama masyarakat dengan bimbingan dari petugas kesehatan. Angka statistik di puskesmas Amurang Timur pada tahun 2014 dari 364 kelahiran bayi, didapati adanya 13 bayi dengan berat badan lahir rendah. Untuk balita bawah garis merah (BGM) terdapat 21 bayi. Jumlah balita pada 10 desa/kelurahan di wilayah kerja Puskesmas Amurang Timur terdapat 1.133 anak balita dan yang aktif datang ke posyandu sebanyak 872 anak balita (77%). Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “Pengetahuan ibu balita usia 12-59 bulan tentang posyandu di Amurang Timur Kabupaten Minahasa Selatan”. Metode Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan cara pengisian kuesioner pengetahuan ibu tentang posyandu serta wawancara mendalam untuk mendapatkan informasi tentang posyandu pada orang tua yang memiliki anak balita 12-59 bulan mengenai tujuan dan manfaat posyandu di Amurang Timur Kabupaten Minahasa Selatan. . Berdasarkan penelitian yang diperoleh diperoleh bahwa Pengetahuan ibu balita usia 12 – 59 bulan tentang tujuan dan manfaat posyandu di wilayah kerja Puskesmas Amurang Timur sebagian besar sudah termasuk dalam kategori pengetahuan baik (81,7%), Ibu yang mempunyai anak usia 12 – 59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Amurang Timur sudah mengetahui tentang tujuan kegiatan pelayanan posyandu yakni meningkatkan status kesehatan, memperbaiki pola hidup sehat dan memberikan bantuan kepada masyarakat khususnya ibu hamil dam balita dalam mengontrol pertumbuhan dan perkembangan balita, Ibu yang mempunyai anak usia 12 – 59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Amurang Timur sudah mengetahui tentang manfaat kegiatan pelayanan posyandu yakni dapat meningkatkan status kesehatan balita serta memahami perilaku dasar dalam menanggulangi masalah-masalah kesehatan. Kata Kunci : Ibu Balita, Posyandu
ABSTRACT Posyandu is a manifestation of community participation activities are managed by the community, from the community and for the community in achieving better health services. According to Iskandar (2006), Posyandu is part of the health development programmed by the government for which the goal is to achieve health development of small family happy and prosperous carried out by families, with communities with the guidance of health professionals. The statistics in the health center at 2014 East Amurang of 364 births, found their 13 infants with low birth weight. For toddlers below the red line (BGM) there were 21 babies. The number of children under five in 10 villages / wards in Puskesmas East Amurang there are 1,133 children under five and are actively trying to posyandu many as 872 children under five (77%). Based on this background, the researchers interested in conducting research on "Knowledge mothers of children aged 12-59 months on posyandu Amurang South Minahasa Regency East". Methods using qualitative methods by means of questionnaires mother's knowledge on posyandu well as in-depth interviews to get information about posyandu parents who have young children 12-59 months of the purpose and benefit posyandu Amurang East South Minahasa regency. , Based on obtained research shows that knowledge of mothers of children aged
1
12-59 months about the purpose and benefits of neighborhood health center in East Amurang largely been included in the category of good knowledge (81.7%), Mothers who have children aged 12-59 months in the Health Center in Amurang East already know about the purpose of service activities IHC namely improving health status, improve healthy lifestyles and provide assistance to the people especially pregnant women dam toddler in controlling the growth and development of infants, mothers who have children aged 12-59 months in the Work Area health Center East Amurang already know about the benefits of service activities posyandu that can improve the health status of children under five as well as understand the basic behavior in tackling health problems. Keywords: Mother Toddler, Posyandu
bulan dan 74,5 % balita dibawa ke
PENDAHULUAN Posyandu
merupakan
suatu
kegiatan
posyandu satu kali dalam 6 bulan terakhir.
perwujudan peran serta masyarakat yang
Kunjungan balita ke posyandu
dikelola masyarakat, dari masyarakat dan
merupakan
bentuk
untuk
mencapai
berdasarkan
teori
Green
(1994)
pelayanan kesehatan yang lebih baik.
dipengaruhi
oleh
faktor
umur,
Menurut
pengetahuan,
pendidikan,
masyarakat
dalam
Iskandar
(2006),
posyandu
perilaku
yang
pekerjaan,
merupakan bagian dari pembangunan
jumlah anak dan pendapatan. Kaitan
kesehatan
oleh
dengan umur ibu yang berumur lebih
pemerintah dimana sasarannya adalah
muda cenderung lebih rajin membawa
pembangunan kesehatan untuk mencapai
anaknya
keluarga kecil bahagia dan sejahtera yang
pengetahuan,
dimana
dilaksanakan
mengetahui
pentingnya
yang
masyarakat
diprogramkan
oleh
keluarga,
dengan
bersama
bimbingan
dari
ke
posyandu.
memungkinkan
petugas kesehatan.
ibu
Faktor
ibu
dengan posyandu,
untuk
selalu
membawa anaknya pada saat posyandu
Kegiatan posyandu sangat penting
diadakan. Faktor pendidikan, dimana ibu
untuk mendorong kemandirian masyarakat
dengan pendidikan yang lebih baik dapat
agar dapat berperilaku hidup bersih dan
menerima
sehat (Taslim, 2006). Penyelenggaraan
pemanfaatan
posyandu dilakukan oleh kader yang telah
cenderung membawa anak balitanya ke
dilatih dibidang kesehatan dan keluarga
posyandu
berencana
ditentukan.
(KB)
dengan
keanggotaan
segala
sesuai
informasi
posyandu
jadwal
tentang sehingga
yang
telah
berasal dari PKK, tokoh masyarakat dan
Ibu yang bekerja akan mempunyai
pemuda. Untuk meningkatkan pembinaan
waktu tujuh jam sehari, tujuh belas jam
posyandu dalam pelayanan KB-Kesehatan
sisanya digunakan untuk kehidupan dalam
yang dikelola untuk dan oleh masyarakat
keluarga, namun dengan ibu bekerja
didukung secara teknis oleh petugas
tersebut ia akan meninggalkan sebagian
kesehatan guna menumbuh kembangkan
waktu untuk anak-anaknya. Faktor jumlah
peran serta aktif masyarakat dalam wadah
anak dalam keluarga, sangat berpengaruh
lembaga
karena anak yang banyak dalam satu
kesehatan
masyarakat
desa
(Suwandie, 2008).
keluarga
Posyandu tersebar di 70.000 desa di
Indonesia.
Pada
tahun
akan
mempengaruhi/berkurangnya
perhatian
2010,
dan kasih saying, apalagi bila jarak anak
diperkirakan sekitar 91,3% anak 6-11
yang terlalu dekat. Faktor pendapatan, dimana
2
pendapatan
keluarga
yang
memadai akan menunjang atau bisa
wawancara menggambarkan bahwa ibu-
menyediakan semua kebutuhan anak baik
ibu membawa anaknya ke posyandu pada
primer ataupun sekunder.
tahun pertama saja (sampai imunisasi
Penelitian Suryaningsih (2012)
lengkap), atau apabila anak mereka sakit.
tentang faktor-faktor yang berhubungan
Hal ini menunjukan bahwa partisipasi
dengan perilaku kunjungan ibu dan balita
masyarakat
ke posyandu di Puskesmas Kemiri Muka
pelayanan posyandu.
Kota Depok menunjukan bahwa sikap memiliki
hubungan
Angka
kurang
statistik
di
terhadap
puskesmas
bermakna
Amurang Timur pada tahun 2014 dari 364
dengan perilaku kunjungan ibu yang
kelahiran bayi, didapati adanya 13 bayi
memiliki bayi dan balita ke Posyandu.
dengan berat badan lahir rendah. Untuk
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
balita bawah garis merah (BGM) terdapat
tahun
21
2013
pengetahuan
yang
masih
diketahui masyarakat
rata-rata Indonesia
bayi.
Jumlah
desa/kelurahan
balita
di
pada
wilayah
10 kerja
tentang keberadaan posyandu sebanyak
Puskesmas Amurang Timur terdapat 1.133
65,2 % dan untuk Sulawesi Utara jauh
anak balita dan yang aktif datang ke
dari angka nasional yaitu hanya 36%.
posyandu
Pelayanan antenatal care (ANC) yang
(77%).
dilakukan di Posyandu sebesar 10%
tersebut, maka peneliti tertarik untuk
(Riskesdas, 2013).
mengadakan
sebanyak 872 anak balita Berdasarkan
latar
belakang
penelitian
tentang
Survei awal pada bulan Nopember
“Pengetahuan ibu balita usia 12-59 bulan
2015 dilakukan wawancara kepada lima
tentang posyandu di Amurang Timur
ibu
Kabupaten Minahasa Selatan”
yang
lingkungan
memiliki desa
anak
Maliku
balita Satu,
di
hasil
METODE
pengambilan sampel sumber data dengan
Penelitian menggunakan metode kualitatif
pertimbangan tertentu. Analisis data pada
dengan
kuesioner
penelitian ini yakni data yang terkumpul
pengetahuan ibu tentang posyandu serta
diolah secara manual dengan membuat
wawancara mendalam untuk mendapatkan
transkrip kemudian disusun dalam bentuk
informasi tentang posyandu pada orang
matriks dan selanjutnya dianalisis dengan
tua yang memiliki anak balita 12-59 bulan
memakai metode analisis isi (content
mengenai tujuan dan manfaat posyandu di
analysis), yaitu membandingkan hasil
Amurang Timur Kabupaten Minahasa
penelitian dengan teori-teori yang ada
Selatan.
di
pada kepustakaan. Untuk menetapkan
Puskesmas
keabsahan data, dilakukan dengan teknik
Amurang Timur Kabupaten Minahasa
pemeriksaan melalui beberapa kegiatan
Selatan yang terdiri atas 10 desa /
antara lain dengan triangulasi. Trangulasi
kelurahan. Waktu penelitian dilaksanakan
adalah
selama dua bulan kunjungan posyandu
keabsahan
pada bulan Januari sampai Februari 2016.
sesuatu yang lain diluar data yang akan
Pemilihan sampel penelitian (informan)
diteliti untuk keperluan pengecekan atau
pada penelitian ini berdasarkan teknik
pembanding
purposive
(Moleong,
posyandu
cara
pengisian
Penelitian wilayah
sampling
ini
dilakukan
kerja
dan
snowball
sampling. Purposive sampling yaitu teknik
suatu data
teknik yang
terhadap 2009).
pemeriksaan memanfaatkan
data
tersebut
Triangulasi
data
merupakan gabungan berbagai metode
3
dengan
perspektif
yang
berbeda
tergambar dari tingkat partisipasi
(Arikunto, 2010).
masyarakat
berdasarkan
data
di
puskesmas sebesar 85%. Pada
karakteristik
umur
ibu,
sebagian besar berusia 20-35 tahun HASIL DAN PEMBAHASAN
yakni 93,3%. Umur merupakan salah
1.
satu
Karakteristik Responden Hasil pengumpulan data melalui kuesioner
tentang
faktor
yang
mempengaruhi
partisipasi sosial pada masa dewasa,
pengetahuan
wanita dewasa tetap aktif dibidang
posyandu pada ibu-ibu yang memiliki
sosial
anak balita usia 12-59 bulan di
kegiatan posyandu. Para ibu muda
Kecamatan
Timur
pada umumnya akan memberikan
diperoleh data bahwa sebagian besar
dukungan secara sukarela dan mudah
sudah mempunyai pengetahuan yang
diberi instruksi untuk ikut serta dalam
baik tentang posyandu. Hal ini
kegiatan posyandu. Pada karakteristik
berdasarkan persentase pengetahuan
pendidikan, sebagian besar sudah
baik sebanyak 81,7%, sedangkan
termasuk dalam kategori pendidikan
persentase
baik yakni 60%. Pendidikan orangtua
sebanyak
Amurang
pengetahuan 18,3%.
kurang Data
ini
seperti
ikut
serta
dalam
merupakan salah satu faktor yang
menunjukkan bahwa secara umum
penting dalam tumbuh
masyarakat
bahwa
anak, karena dengan pendidikan yang
kegiatan posyandu adalah kegiatan
baik maka orantua dapat menerima
yang
sudah
positif
meningkatkan masyarakat.
tahu
kembang
dan
membantu
segala informasi dari luar terutama
derajat
kesehatan
tentang cara pengasuhan anak yang
Busa
(2014)
dalam
baik, bagaima menjaga kesehatan
penelitiannya menggambarkan bahwa
anaknya, pendidikan, dan lain-lain
kegiatan
(Soetjiningsih,
posyandu
dapat
ibu
Pendidikan
meningkatkan pengetahuan ibu balita
formal
tentang tujuan dan manfaat posyandu.
seringkali mempunyai asosiasi yang
Dalam hasil penelitiannya terlihat
positif dengan pengembangan pola-
bahwa pengetahuan yang kurang
pola
tentang menyebabkan
dari
2010).
konsumsi
rumah
makanan
tangga
dalam
posyandu
dapat
keluarga. Pendidikan ibu yang tinggi,
tingkat
partisipasi
maka pengetahuan tentang nutrisi dan
masyarakat tidak aktif disaat kegiatan
praktek-praktek
posyandu.
meningkat, ibu rumah tangga yang
Karimah bahwa
(2013)
terdapat
menyatakan
hubungan
nutrisi
makin
mempunyai pengetahuan nutrisi akan
yang
memilih makanan yang lebih bergizi
bermakna antara pengetahuan ibu
daripada
tentang posyandu dengan motivasi
(Joyomartono, 2011).
ibu dalam melakukan kunjungan
yang
Karakteristik
kurang
pekerjaan
bergizi
ibu,
balita ke posyandu. Secara umum
sebagian besar mempunyai pekerjaan
pengetahuan ibu tentang posyandu di
sebagai ibu rumah tangga (IRT)
kecamatan Amurang Timur sudah
yakni 86,7%. Ibu yang bekerja akan
tergolong pengetahuan baik. Hal ini
mempunyai waktu untuk bekerja
4
sekitar 7 jam sehari, sisa waktunya 17
posyandu
jam
demikian
digunakan
kehidupan
positif.
kegiatan
Namun posyandu
dalam keluarga, masyarakat, tidur
bukanlah suatu jawaban mutlak dari
dan
(Sastrohadiwiryo,
masalah penyakit infeksi dan virus
sosial
ekonomi
yang berbahaya. Masyarakat yang
(pendapatan) akan berpengaruh pada
sudah mengikuti kegiatan posyandu
partisipasi masyarakat di posyandu.
diharapkan
Ibu yang bekerja akan meninggalkan
berpartisipasi dalam setiap kegiatan
anak-anaknya untuk sebagian waktu.
posyandu agar mendapat hasil yang
Jumlah anak dalam keluarga akan
maksimal.
mengakibatkan
berkurangnya
suatu kegiatan perwujudan peran
perhatian dan kasih sayang yang
serta masyarakat yang dikelola oleh
diterima, apalagi jika jarak anak
masyarakat, dari masyarakat dan
terlalu dekat (Soetjiningsih, 2010).
untuk masyarakat dalam mencapai
Pendapatan keluarga yang memadai
pelayanan kesehatan yang lebih baik.
akan menunjang tumbuh kembang
Penyelenggaraannya dilakukan oleh
anak dan kesadaran anak, karena
kader yang telah dilatih di bidang
orangtua dapat menyediakan semua
kesehatan
kebutuhan anak baik primer maupun
keanggotaannya berasal dari PKK,
sekunder (Soetjiningsih, 2010).
tokoh masyarakat, dan pemuda.
lain-lain
2003).
2.
untuk
adalah
Aspek
Tujuan Posyandu
agar
dapat
Posyandu
dan
KB
lebih
merupakan
dengan
Nugroho dan Nurdiana (2008)
Hasil analisis data tentang tujuan
menjelaskan
bahwa
terdapat
posyandu melalui proses wawancara
hubungan motivasi kader dengan
diperoleh
bervariasi
keaktifan
posyandu.
kegiatan posyandu. Sebagai kader
Berdasarkan jawaban 6 informan di 3
diharapkan melakukan pekerjaannya
desa
secara
tentang
hasil
yang
tujuan
berbeda,
semuanya
sudah
kader
sukarela
posyandu dalam
tanpa
menuntut
menjelaskan tentang tujuan kegiatan
imbalan berupa uang atau materi
posyandu. Menurut ibu FM di desa
lainnya. Meskipun pada mulanya
Maliku bahwa kerjasama antara lintas
hanya ditunjuk dan tidak tahu apa-
sektor
dalam
kegiatan
posyandu
apa, tetapi sebagian dari mereka tidak
masih
kurang.Informasi
kegiatan
merasa keberatan, tidak menyesal dan
posyandu dilakukan pada saat hari
tidak merasa terpaksa. Keterampilan
kegiatan.
dengan
petugas posyandu merupakan salah
penjelasan ibu DT yang merupakan
satu kunci keberhasilan dalam sistem
kader desa Maliku yang menyatakan
pelayanan di posyandu karena dengan
bahwa belum semua ibu-ibu hamil
pelayanan kader yang terampil akan
dan ibu yang mempunyai balita dan
mendapat respon positif dari ibu-ibu
pasangan usia subur (PUS) datang ke
balita sehingga terkesan ramah, baik,
posyandu.
pelayanannya teratur hal ini yang
Demikian
Simatupang
juga
(2012)
melalui
mendorong
ibu-ibu
rajin
ke
penelitian tentang respon masyarakat
posyandu. Ketrampilan disini dilihat
tentang posyandu menjelaskan bahwa
dalam usaha melancarkan proses
respon masyarakat terhadap kegiatan
pelayanan di posyandu. Pengetahuan
5
dan ketrampilan yang diberikan pada
pendidikan dan pengetahuan tentang
saat pelatihan kader menurut harus
gizi
disesuaikan dengan masalah yang
makanan-makanan yang baik untuk
dihadapi oleh masyarakat.
mendukung
Tujuan pelatihan kader antara lain
kesehatan
balita
pertumbuhan
serta
balita.
Selain perbaikan dan pendidikan gizi,
untuk mengembangkan pengetahuan
posyandu
kader yang terkait dengan masalah-
pelayanan untuk memantau tumbuh
masalah yang dihadapi masyarakat
kembang balita. Layanan tersebut
seperti kurangnya kesadaran orang
diantaranya
tua balita untuk datang di posyandu,
berat
cara-cara
badan, serta memeriksa kesehatan
penanggulangan
praktis,
potensi
yang
secara ada
juga
memberikan
berupa
badan,
penimbangan
pengukuran
tinggi
di
balita. Apabila dalam pemeriksaan ini
masyarakat dan sektor-sektor yang
ditemukan indikasi penyakit dalam
terkait lainnya, cara-cara penyuluhan
tubuhnya, maka akan segera dirujuk
termasuk pengembangan peran serta
ke puskesmas.
masyarakat, mengembangkan sikap
Imunisasi diberikan secara berkala
positif terhadap usaha meningkatkan
sejak bayi lahir dan memasuki usia
peran
masyarakat,
anak-anak. Di posyandu balita akan
ketrampilan
mendapatkan pelayanan imunisasi.
melaksanakan
Pemberian vaksin dalam imunisasi ini
kegiatan-kegiatan praktis sehubungan
sangat penting untuk mendukung
dengan
kesehatan balita. Melalui imunisasi
serta
mengembangkan menyuluhan
3.
dan
dan
penanggulangan
masalah.
Kegiatan posyandu akan berkembang
tersebut,
apabila peran serta kader kesehatan
kekebalan tubuh terhadap penyakit
sangat optimal dalam kegiatan ini.
tertentu. Posyandu juga memberikan
Manfaat Posyandu
layanan pemantauan
Hasil
wawancara
mendalam
balita
akan
memiliki
pertumbuhan
balita baik secara jasmani maupun
dengan informan tentang manfaat
rohani, seperti
posyandu, diketahui bahwa orang tua
badan dan tinggi badan. Dengan
balita
mampu
dilakukannya
manfaat
rutin dan berkala ini dapat diketahui
posyandu. Salah satunya ibu SR,
bagaiman proses pertumbuhan dan
dimana
bahwa
perkembangan anak apakah normal
dapat
atau tidak, sehingga dapat ditentukan
umumnya
menjelaskan
dia
manfaat
sudah
tentang
mengatakan posyandu
meningkatkan status kesehatan ibu
langkah
dan anak. Sejalan dengan penelitian
dilakukan.
Setyorini dan Mulyani (2011) bahwa posyandu
berperan
apa
Penelitian
dalam
masih
balita. Keberadaan posyandu sendiri
persepsi
salah
penimbangan
mendukung
adalah
yang harus
segera
Ermaneti
(2008)
untuk
rendah
disebabkan
masyarakat tidak
oleh
terhadap penting,
pelaksanaan posyandu dalam jam
kesehatan balita. Di posyandu inilah
sibuk, belum adanya kerjasama dan
orang
koordinasi tokoh masyarakat, dan
akan
gizi
secara
dan
tua
perbaikan
pemantauan
berat
tentang pemanfaatan posyandu yang
pemantauan pertumbuhan bayi dan
satunya
pengukuran
mendapatkan
6
tersedianya dokter dan bidan untuk
setempat.
mendapat
pemerintah
Peran
pelayanan yang
aktif
peserta
masyarakat
posyandu
sama.
merupakan
masyarakat sangat diperlukan demi tercapainya
posyandu
yang
berkualitas,
Berdasarkan
penelitian
yang
2.
diperoleh diperoleh kesimpulan sebagai
Bagi
Pemerintah
Desa
dan
Kader Kesehatan
berikut.
Pemerintah
desa
dan
kader
Pengetahuan ibu balita usia 12 – 59
kesehatan lebih menggiatkan akan
bulan tentang tujuan dan manfaat
posyandu di desa mereka masing-
posyandu di wilayah kerja Puskesmas
masing.
Amurang Timur sebagian besar sudah
pemerintah desa melalui kelompok
termasuk dalam kategori pengetahuan
kerja PKK harus dilakukan secara
baik (81,7%).
berkesinambungan dan terarah dan
Ibu yang mempunyai anak usia 12 –
harus secara sadar bahwa posyandu
59
adalah milik mereka sendiri karena
bulan
di
Wilayah
Kerja
Kerjasama
Puskesmas Amurang Timur sudah
bersifat
mengetahui tentang tujuan kegiatan
masyarakat (UKBM).
pelayanan
posyandu
meningkatkan
status
yakni
3.
upaya
kader
kegiatan
dan
berbasis
Bagi Instansi Puskesmas
kesehatan,
Dapat memberikan pendidikan
memperbaiki pola hidup sehat dan
dan pelatihan bagi kader kesehatan
memberikan
tentang
bantuan
kepada
pemanfaatan
posyandu
masyarakat khususnya ibu hamil dam
seperti revitalisasi dan penyegaran
balita
mengontrol
kader
perkembangan
peran
dalam
pertumbuhan
dan
balita. 3.
mendukung
kegiatan usaha kegiatan berbasis
KESIMPULAN
2.
untuk
instansi
sebagai
dukungan terhadap kinerja posyandu.
1.
Keterlibatan
posyandu.Mendayagunakan serta
kader
dalam
setiap
kegiatan posyandu.
Ibu yang mempunyai anak usia 12 – 59
bulan
di
Wilayah
Kerja DAFTAR PUSTAKA
Puskesmas Amurang Timur sudah
Arikunto,S. 2010. Prosedur Penelitian.
mengetahui tentang manfaat kegiatan
Suatu
pelayanan posyandu yakni dapat
Praktek.
Edisi
Revisi. Rineka Cipta. Jakarta.
meningkatkan status kesehatan balita
Busa. 2014. Hubungan Pengetahuan Ibu
serta memahami perilaku dasar dalam menanggulangi
Pendekatan
tentang Kegiatan Posyandu dengan
masalah-masalah
Partisipasi Ibu Balita di Desa Bulota
kesehatan.
Kecamatan Talaga Jaya Kabupaten Gorontalo.
SARAN 1.
https://scholar.google.co.id.
Bagi Masyarakat
Keperawatan FIKK UNG. Diakses 24
Masyarakat baik orang tua dan lembaga
swadaya
Mei 2016.
masyarakat
Ermaneti. 2008. Persepsi masyarakat
diharapkan mampu berperan dalam kegiatan
posyandu
Ilmu
terhadap masalah gizi buruk dan
melalui
pemanfaatan
penggerakan kader kesehatan desa
7
Posyandu
sebagai
fasilitas pemantauan status gizi balita
Kabupaten
di wilayah kota Padang. UGM.
Keperawatan. ISSN 1978-6735.Vol.2
Diakses 28 April 2016.
No. 1 Tahun 2008. Diakses 29 April
Green L W, and Kreuter M W. 2005. Health
Program
Educational
Planning
and
2006.
Jurnal
2016.
and
Setyorini, C dan Mulyani, A. 2011.
Ecological
Gambaran
Approach, Fourth Edition Iskandar.
Brebes.
Tentang
Pengetahuan Peranan
Ibu
Posyandu
Hubungan
Tingkat
Dalam Pemantauan Pertumbuhan
Pengetahuan
Masyarakat
Tentang
Bayi Balita di Posyandu Kartini 6
Peran
Fungsi
Masyarakat
Desa Gatak, Kujon, Ceper, Klaten
dan
Terhadap
motifasi
Posyandu
Desa
Kunjungan Mandala
di
Tahun 2011.Jurnal Akbid Vol. 2
Kec.
No. 2 Tahun 2011. Diakses 29
Sirapong Kab. Brebes. (online),
April 2016.
Joyomartono, Mulyono, 2011. Pengantar
Simatupang, 2012. Respon Masyarakat
Antropologi Kesehatan. Semarang:
Terhadap
Unnes Press.
Mutiara Hati Di Kelurahan Bukit
Karimah. 2013. Hubungan Pengetahuan
Kegiatan
Posyandu
Datuk Kecamatan Dumai Barat Kota
Tentang Posyandu dan Sikap Ibu
Dumai.
dengan
jurnal.usu.ac.id/index.php/ws/article/d
Motivasi
Ibu
Melakukan
Kunjungan
Posyandu
di
Kecamatan
Balita
Desa Tirto
Pekalongantahun
dalam Ke
ownload/2126/1155. Diakses 30 April
Jeruksari
2016.
Kabupaten 2013.
Muhamadiyah
Suryaningsih, H. 2012. Faktor-faktor yang
Stikes
berhubungan
Pekajangan.
dengan
Perilaku
Kunjungan Ibu Bayi dan Balita ke
http://www.e-skripsi.stikesmuh-
Posyandu di Puskesmas Kemiri Muka
pkj.ac.id/e-skripsi. Diakses 23 Mei
Kota
2016.
Fakultas
Moleong,
J,
M.
Penelitian
2009.
Kualitatif.
Metodologi
Depok
tahun
2012.Skripsi:
Kesehatan
Masyarakat
Peminatan Kebidanan Kota Depok
Bandung.
Suwandie.
Remaja Rosdakarya
2008.
Faktor
Kunjungan
Posyandu, www.library.usu.ac.id
Nugroho dan Nurdiana. 2008. Hubungan Taslim. 2009. Hubungan Pengetahuan
Antara Pengetahuan Dan Motivasi
dan Sikap Ibu Tentang Kegiatan
Kader Posyandu Dengan Keaktifan
Posyandu
Kader Posyandu Di Desa Dukuh Tengah
Kecamatan
dengan
Frekuensi
Kunjungan Balita di Wilayah Kerja
Ketanggungan
Puskesmas Tulonggalo. Online.
8