PENGEMBANGAN WISATA PANTAI SAMUDRA BARU SEBAGAI OBJEK WISATA DI DESA SUNGAIBUNTU KECAMATAN PEDES KABUPATEN KARAWANG
Gina Kartikasari ¹ (
[email protected]) Dr. Siti Fadjarajani,Dra.,MT ² (
[email protected]) Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan ABSTRACT GINA KARTIKASARI, 2015. Development of a New Ocean Beach Tourism Attractions in the Village District Pedes Sungaibuntu Karawang regency. Geography Education Study Program. Faculty of Teacher Training and Education. Siliwangi University Tasikmalaya. Background research on Khanewal district that has great potential for attraction that can be developed because there are several attractions, one of which is the New Ocean Beach attractions that have been opened to the public in 2011 by the private sector. To be made in tourist destinations. Attractions New Ocean Beach is located in the Village District Pedes Sungaibuntu Karawang with has a total area of about 7 hectares. Formulation of the problem in this study are (1) what are the factors supporting and hindering the development of the New Ocean Beach Tourism as attractions in the Village District Pedes Sungaibuntu Karawang regency. (2) Does the development of the New Ocean Beach Tourism Attraction as an effect on people's income Sungaibuntu Village District Pedes Karawang regency. The hypothesis in this study is a natural tourist attraction, strategic location, and Promotion, inhibiting factor is the facilities and infrastructure, Dealer Setup, Support Government Policy, Management/ Management of. The method used in this research is a quantitative description of the study presented method with data collection through direct observation, interviews, questionnaires, study documentation. Sampling using accidental sampling technique. Namely visitors 17 people or about 20%, manager 2 people or about 10%, and traders 12 people or about 20%. The analysis used by the author in this study through quantitative analysis method, by a simple calculation using the formula (%) percentage. The results showed (1) supporting factors, the reason visitors come to the attraction is like to enjoy the beach scenery varying from 37.93%, a strategic location approximately 55.17%, about 44.83% of Internet promotion and inhibiting factors: facilities need to be upgraded venue is about 37.93%, the arrangement is less suitable arrangement of traders around 51.72%, the lack of local government support, management is not maximized, (2) Development of a New Ocean Beach Tourism effect on people's income Sungaibuntu village, before the Ocean Beach Attractions New, more people working in the field of agriculture and into fishing, but after the New Ocean Beach Attractions communities have additional income for opening opportunities usahan in the attractions. Keywords: New Ocean Beach, Attractions, Sungaibuntu Village,
1 |Dr. Siti Fadjarajani, Dra., MT, Gina Kartikasari, Objek Wisata, Pantai Samudra Baru, Desa Sungaibuntu.
ABSTRAK GINA KARTIKASARI, 2015. Pengembangan Wisata Pantai Samudra Baru sebagai Objek Wisata di Desa Sungaibuntu Kecamatan Pedes Kabupaten Karawang. Program Studi Pendidikan Geografi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Siliwangi Tasikmalaya. Latar belakang penelitian tentang Kabupaten Karawang yang mempunyai Potensi besar untuk objek wisata yang dapat dikembangkan karena terdapat beberapa objek wisata, salah satunya adalah Objek wisata Pantai Samudra Baru yang telah dibuka untuk umum pada tahun 2011 oleh pihak swasta. Untuk di jadikan daerah tujuan wisata. Objek wisata Pantai Samudra Baru terletak di Desa Sungaibuntu Kecamatan Pedes Kabupaten Karawang dengan memiliki luas areal sekitar 7 Ha. Rumusan masalah di dalam penelitian ini adalah (1) Faktor- faktor apakah yang menjadi pendukung dan penghambat perkembangan Wisata Pantai Samudra Baru sebagai Objek Wisata di Desa Sungaibuntu Kecamatan Pedes Kabupaten Karawang. (2) Apakah pengembangan Wisata Pantai Samudra Baru sebagai Objek Wisata berpengaruh terhadap pendapatan masyarakat Desa Sungaibuntu Kecamatan Pedes Kabupaten Karawang. Hipotesis di dalam penelitian ini adalah sebagai objek wisata alam, lokasi yang strategis, dan Promosi, faktor penghambatnya adalah Sarana dan prasarana, Penataan Pedagang, Dukungan Kebijakan Pemerintah, Pengelolaan/ Manajement. Metode yang digunakan dalam penilitian ini adalah metode penelian deskripsi kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi langsung, wawancara, kuisioner, studi dokumentasi. Pengambilan sampel menggunakan teknik sampel aksidental. Yaitu pengunjung 17 orang atau sekitar 20%, pengelola 2 orang atau sekitar 10%, dan pedagang 12 orang atau sekitar 20%. Analisis yang digunakan penulis dalam penelitian ini melalui metode analisis kuantitatif, dengan perhitungan sederhana menggunakan rumus (%) presentase. Hasil penelitian menunjukan (1) faktor pendukung, alasan pengunjung datang ke objek wisata ialah ingin menikmati pemandangan pantai sekiar 37,93%, lokasi cukup strategis sekitar 55,17%, promosi internet sekitar 44,83% dan faktor penghambatnya: sarana yang perlu ditingkatkan ialah tempat penginapan sekitar 37,93%, penataan penataan pedagang kurang sesuai sekitar 51,72%, kurangnya dukungan pemerintah daerah, pengelolaan belum maksimal, (2) Pengembangan Wisata Pantai Samudra Baru berpengaruh terhadap pendapatan masyarakat Desa Sungaibuntu, sebelum adanya Objek Wisata Pantai Samudra Baru masyarakat lebih banyak berkerja di bidang agraris dan menjadi nelayan, namun setelah adanya Objek Wisata Pantai Samudra Baru masyarakat memiliki pendapatan tambahan karena terbukanya peluang usahan di Objek wisata tersebut. Kata kunci: Pantai Samudra Baru, Objek Wisata, Desa Sungaibuntu.
2 |Dr. Siti Fadjarajani, Dra., MT, Gina Kartikasari, Objek Wisata, Pantai Samudra Baru, Desa Sungaibuntu.
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata di Indonesia telah dianggap sebagai salah satu sektor ekonomi penting. Bahkan sektor yang diharapkan akan dapat menjadi penghasilan devisa nomor satu. Di samping menjadi mesin penggerak ekonomi, pariwisata juga merupakan wahana yang menarik untuk mengurangi angka pengangguran meningkat berbagai jenis wisata dapat ditempatkan diman saja (footlose). Oleh sebab itu pembangunan wisata dapat dilakukan di daerah yang pengaruh penciptaan kerja paling menguntungkan. Namun pembangunan wisata memerlukan modal, modal ini dapat berasal dari pemerintah maupun swasta. Dalam situasi dimana pemerintah terpaksa harus berkerja dengan sumber daya yang amat terbatas, sangatlah diharapkan pihak swsta dapat berperan lebih besar dengan ikut mendanai pembangunan berbagai prasarana terutama yang berkaitan langsung dengan pembangunan objek atau daerah tujuan wisata (Suwantoro, 2004: 35- 36). Menurut Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karawang pada saat ini kondisi wisata di Kabupaten Karawang belum tertata secara maksimal, dari keseluruhan objek wisata yang ada baru tertata secara 10% hal ini disebabkan terbatasnya dukungan infrastruktur yang menunjang objek wisata dan juga status kepemilikan hak atas tanah yang merupakan hak milik dari perhutani dan perum jasa tirta sehingga sulit untuk pengembangannya.Dan masih kecilnya perorehan retribusi dari sektor usaha kepariwisataan, belum mampunya menyerap atau mendatangkan wisatawan domestik maupun wisatawan asing. Selain itu untuk usaha perhotelan sampai saat ini masih dikategorikan lunak, hal ini di sebabkan Kabupaten Karawang belum bisa dijadikan tujuan wisata sehingga jumlah hunian masih relatif rendah dari PAD dari sektor kepariwisataan di Kabupaten Karawang masih rendah atau kecil. Namun Kabupaten Karawang mempunyai potensi yang besar untuk objek wisata yang dapat dikembangkan karena terdapat beberapa objek wisata, salah satunya adalah objek wisata Pantai Samudra Baru yang telah dibuka untuk umum pada tahun 2011 yang di buka oleh pihak swasta Pantai Samudra Baru
3 |Dr. Siti Fadjarajani, Dra., MT, Gina Kartikasari, Objek Wisata, Pantai Samudra Baru, Desa Sungaibuntu.
terletak di Desa Sungaibuntu Kecamatan Pedes dengan memiliki luas areal sekitar 7 Ha. Setelah dibukanya objek wisata Pantai Samudra Baru, sebagai tujuan daerah wisata akan memberikan pengaruh besar terhadap masyarakat sekitar, baik dampak yang bersifak positif maupun dampak yang bersifat negatif. Untuk lebih jelasnya mengenai pengambangan objek wisata Pantai Samudra Baru di Kabupaten Karawang, maka penulis mencoba mengangkat judul “Pengembangan Wisata Pantai Baru sebagai Objek Wisata di Desa Sungaibuntu Kecamatan Pedes Kabupaten Karawang”. METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan atau kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan (Sugiyono, 2009: 2). Metode penyusunan skripsi yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif dapat diartinkan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunkan untuk meneliti pada populasi dan sampel tertentu pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/ statis, dengan tujuan untuk menguji hipotesi yang telah diterapkan (Sugiyono, 2009: 8). PEMBAHASAN 1. Faktor-faktor yang Menjadi Pendukung Perkembangan Wisata Pantai Samudra Baru a. Sebagai Objek Wisata Alam Objek wisata alam adalah sumber daya alam yang berpotensi dan berdaya tarik bagi wisatawan serta yang ditunjukan untuk pembinaan cinta alam, baik kegiatan alam maupun setelah pembudidayaan (Suwantoro, 2004: 6). Pantai Samudra Baru merupakan Objek Wisata Bahari yang memiliki ombak yang mengalun tenang dengan suasana asri. Meski tidak seindah pantai-pantai yang berada di selatan namun pantai ini memiliki potensi
4 |Dr. Siti Fadjarajani, Dra., MT, Gina Kartikasari, Objek Wisata, Pantai Samudra Baru, Desa Sungaibuntu.
yang perlu dikembangkan. Memiliki air yang berwarna kecoklatan karena dekat muara sungai, dan memiliki laut yang cukup dangkal. Selain itu pengunjung bisa menyewa perahu karet buat bermain air ataupun pengunjung bisa menikmati pantai dengan duduk-duduk di tempat peristirahatan yang telah di sediakan di pinggiran pantai. Anak- anak bisa mecari kerang di pinggiran pantai, bila arus pantai deras sehingga terdapat kerang-kerang yang terbawa oleh air laut ke tepian pantai.Walaupun kondisi air di Pantai Samudra Baru yang keruh kecoklatan dan dekat dengan muara sungai. Namun Wisata Pantai ini tidak pernah sepi selalu saja ada pengunjung yang datang. Apalagi hari-hari besar, jumlah pengunjung akan dua kali lipat dari biasanya. b. Lokasi Strategis Lokasi adalah posisi suatu tempat, benda, peristiwa atau gejala di permukaan bumi dalam hubungannya dengan tempat, benda, gejala, peristiwa lain (Kartawidjaja dan E. Maryani, 1996: 11). Kawasan wisata Pantai Samudra Baru ini cukup stategis dekat dengan jalan raya yang menguhubungkan antar Desa tetangga. Wisata Pantai Samudra Baru ini berada di lokasi yang cukup strategis dibuktikan dengan jawaban responden baik pedagang maupun wisatawan yang berada disana mengenai letak Wisata Pantai Samudra Baru. Lokasi Objek Wisata Pantai Samudra Baru cukup strategis karena dekat dengan jalan raya dan jalan penghubung antar 12 Desa yang tersebar di Kecamatan Pedes. c. Promosi Promosi merupakan suatu rancangan untuk memperkenalkan atraksi yang ditawarkan dan cara bagaimna atraksi dapat dikunjungi. Untuk perencanaan, promosi merupakan bagian penting (Hadianto, 1996: 34). Promosi yang dilakukan oleh pihak pengelola objek wisata sudah cukup banyak dilakukan mulai dari promosi lewat internet, media masa, dan pengunjung yang datang pun tidak hanya dari Kota Karawang saja, namun banyak dari luar Kota seperti kota Bekasi, Purwakarta, Subang dan
5 |Dr. Siti Fadjarajani, Dra., MT, Gina Kartikasari, Objek Wisata, Pantai Samudra Baru, Desa Sungaibuntu.
lain-lain. Dan jika hari libur besar seprti hari raya Idhul Fitri, Idhul Adha, tahun baru, dan liburan sekolah, banyak pengunjung yang datang ke objek wisata Pantai ini. Sehingga jalan sering mengalami kemacetan yang cukup parah dan pengelola objek wisata merasakan kerepotan dalam mengatur lalu lintasnya. Meskipun objek wisata baru berdiri selama 4 tahun namun untuk perkembangannya objek wisata ini cukup maju di lihat dari sudah tersedianya
musolah,
pos
UKK,
dan
tersedinya
rumah
makan
tradisional.Pihak pengelola Objek Wisata Pantai Samudra Baru ini sudah berperan aktif dalam pembangunan objek wisata agar lebih di kenal oleh wisatawan luar daerah Kota Karawang. Maka perlu ditingkatkan lagi agar bisa menarik lebih banyak para wisatawan. 2. Faktor Penghambat Pengembangan Objek Wisata Pantai Samudra Baru a. Sarana dan Prasarana Saran wisata merupakan kelengkapan daerah tujuan wisata yang diperlukan untuk melayani kebutuhan wisatawan dalam menikmati perjalanan wisata (Suwantoro, 2004: 22). Di objek wisata Pantai Samudra Baru ini sarana dan prasarana sudah cukup lengkap dari mulai sarana Pos UKK, musholah, loket karcis, tempat parkir, tempat peristirahatanm, MCK, mushola, rumah makan tradisional, cendamata. Sudah di sediakan oleh pengelola berperan aktif dalam pembangunan kawasan objek wisata.Meskipun jumlah sarana dan prasana terbatas namun cukup untuk memenuhi kebutuhan para pengunjung yang datang, namun disini pengenjung mengeluhkan bahwa tidak adanya sarana penginapan bagi pengunjung yang datang dari luar kota seperti bekasi, purwakarta dan subang.Rata-rata responden menjawab bahwa yang perlu ditingkatkan adalah sarana dan parasarana tersebut khususnya sarana penginapan untuk pengunjung dari luar Kota seperti Purwakarta, Subang, dan Bekasi. b. Penataan Pedagang Tata ruang wilayah adalah suatu proses yang melibatkan banyak pihak dengan tujuan agar penggunaan ruang itu memberikan kemakmuran yang sebesar-besarnya kepada masyarakat dan terjaminnya kehidupan 6 |Dr. Siti Fadjarajani, Dra., MT, Gina Kartikasari, Objek Wisata, Pantai Samudra Baru, Desa Sungaibuntu.
sehingga masyarakat perlu mendapatkan akses dalam proses perencanaan tersebut. (Taringan, 2005: 58). Penataan pedangang di objek wisata Pantai Samudra Baru ini, belum tertata secara maksimal, kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap tata ruang yang benar yang tidak merusak dan merugikan lingkungan. Terkadang masyarakat tidak memperdulikan lingkungan dan acuh terhadap dampak yang akan ditimbulkan. Pedagang di objek wisata ini tidak memperdulikan tata ruang yang sesuai dengan daya dukung lingkungan, terkadang pedagang membuka kios-kios namun setelah beberapa hari dan sebulan kemudian kios-kios tersebut tidak lagi di tempati sehingga tidak terawat dan terkesan kumuh. c. Dukungan Kebijakan Pemerintah Dan berdasarkan hasil dari wawancara kepada pengelola bahwa objek wisata Pantai Samudra Baru menerima bantuan dari pemerintah daerah hanya berupa perbaikan jalan menuju objek wisata Pantai Samudra Baru itupun dari arah gerbang pintu masuk sampai ke tempat loket karcis. Untuk akses jalan Desa menuju Objek Wisata Pantai Samudra Baru sendiri pemerintah Daerah kurang memperhatikan terbukti masih banyak yang berlubang untuk sampai di objek wisata tersebut. d. Pengelolaan/Manajemen Di objek wisata Pantai Samudra Baru ini belum dikelola secara maksimal, terbukti bahwa sarana dan prasaran belum ada, salah satunya adalah alat transportasi angkutan umum. Padahal hal ini sangat penting dalam perkembangan wisata yang lebih maju lagi dan akan mempermudah untuk pengunjung, tanpa harus menggunakan kendaraan pribadinya sendiri. Yang lainnya adalah belum tersedianya penginapan, dan gajebo di tempat pariwisata itu juga masih sedikit dan masih tradisional.
7 |Dr. Siti Fadjarajani, Dra., MT, Gina Kartikasari, Objek Wisata, Pantai Samudra Baru, Desa Sungaibuntu.
3. Pengembangan Wisata Pantai Samudra Baru Berpengaruh terhadap Pendapatan Masyarakat Desa Sungaibuntu Kecamatan Pedes Kabupaten Karawang a. Sebelum adanya Pariwisata Pendapatan Relatif Kecil Sebelum adanya objek wisata Pantai Samudra Baru mata pencaharian masyarakat sebagaian besar di bidang agraris dan nelayan. Masyarakat yang bermata pencaharian sebagai nelayan hanya di bayar sekitar Rp. 150.000- 500.000, jika hari-hari sepi dan cuaca buruk maka neyalan hanya mendapatankan bayar Rp. 150.000 perhari, namun jika pasar ramai dan kondisi cuaca yang mendukung maka pendapatannya akan meningkat menjadi Rp. 500.000 perhari. Sedangkan Buruh tani yang hanya di bayar sekitar Rp.40.000- 60.000 perhari. Tidak sebanding dengan tenaga meraka, yang dari pagi sampai sore hari berkerja hanya diupah sekecil itu. Sebelum adanya objek wisata Pantai Samudra Baru ini pendapatan masyarakat masih kecil jika dibandingkan namun setelah adanya objek wisata Pantai Samudra Baru. Mata pencaharian makin beragam sehingga mempunyai pengahsilan tambahan karena terciptanya lapangan kerja untuk berwirausaha dan menyerap pengangguran yang ada di Desa Sungaibuntu. b. Setelah Adanya Pariwisata Pendapatan Meningkat Setelah adanya kawasan wisata Pantai Samudra Baru tenyata sangat berpengaruh
terhadap
peningkatan
pendapatan
masyarakat
Desa
Sungaibuntu, karena sebagian besar masyarakat desa bergadang/ berwirausaha di pantai objek wisata tersebut.Penghasilan yang diperoleh oleh pedagang bervariasi tergantung hari. Jika hari biasanya pedagang hanya mendapatkan pengasilan sekitar Rp. 250.000-340.000 atau 50% (setengahnya). Dan hari libur biasa pendapatan berkisar Rp. 400.000700.000 atau 41,67% (kurang dari setengahnya), dan hari libur sekolah sekitar Rp. 750.000-850.000 atau 8,33% (sebagian kecil). Dan tidak ada pedagang yang menjawab lebih dari Rp. 1.000.000 kecuali pada hari-hari besar seperti hari raya idhul fitri.
8 |Dr. Siti Fadjarajani, Dra., MT, Gina Kartikasari, Objek Wisata, Pantai Samudra Baru, Desa Sungaibuntu.
Dan berdasarkan hasil wawancara kepada pihak pegelola dan pedagang objek wisata Pantai Samudra Baru, adanya objek Wisata ini sangat berpengaruh terhadap peningkatan penghasilan masyarakat Desa Sungaibuntu. Mata pencaharian lebih beragam lagi tidak hanya sebagai petani, buruh tani, petambak ikan air tawar. Tetapi masyarakat juga bisa berwirausaha di objek wisata Pantai Samudra Baru. Sehingga masyarakat Desa Sungaibuntu mempunyai penghasilan tambahan selain di bidang agraris. 4. Analisis Geografi Pariwisata Menurut Yoeti, (1996: 177-178) mengenai hal yang penting diperhatikan dalam pengembangan suatu daerah tujuan wisata, agar ia dapat menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan potensial dalam macam pasar harus memenuhi tiga syarat, yaitu: 1) Daerah itu harus mempunyai apa yang disebut sebagai “something to see”. Pengunjung dapat melihat pemandangan pantai dengan deburan ombak yang mengalun dengan sangat tenang, dan suasana yang masih asri karena jauh dari perkotaan. Selain itu pengunjung bisa melihat kegiatan nelayan yang sedang mencari ikan, kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh penduduk sekitar setiap menjelang sore hari. 2) Di daerah tersebut harus tersedia apa yang disebut dengan istilah “Something to do”. Pengunjung yang datang khususnya anak-anak bisa bermain air, bermain pasir, selain itu pengunjung bisa menyewa perahu karet yang ada di sepanjang pinggiran pantai yang sengaja disewakan untuk pengunjung. Namun di sini penyewaan perahu karet tidak selalu ada. Hanya ada pada waktu-waktu tertentu saja. Selain itu pengujung bisa mencari kerang yang terbawa oleh arus ke tepiaan pantai.
9 |Dr. Siti Fadjarajani, Dra., MT, Gina Kartikasari, Objek Wisata, Pantai Samudra Baru, Desa Sungaibuntu.
3) Di daerah tersebut tersedia apa yang disebut dengan istilah “Something to buy”. Pengunjung yang datang ke objek wisata pantai Samudra Baru ini bisa membeli cendramata yang tersedia di dekat rumah makan. Harga bervariasi mulai dari Rp.50.000 sampai dengan Rp.150.000 dari kerajianan yang terbuat dari kerang, tempat tissu yang di hias, baju-baju, dan lainlain. Namun dengan kendala tempat cendramata ini tidak selalu buka, dalam hal ini maka pihak pengelola harus lebih memerhatikan pusat oleholeh yang terdapat di Pantai Samudra Baru agar lebih ditingkatkan lagi. agar lebih menarik perhatian pengunjung untuk datang ke daerah objek wisata
SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : a. Faktor-faktor yang menjadi pendukung perkembangan objek wisata Pantai Samudra Baru adalah objek wisata ini termasuk jenis objek wisata alam yang cukup diminati oleh para pengunjung karena lokasi yang strategis dan promosi yang dilakukan pihak pengelola cukup maksimal sehingga untuk mendapatkan informasi tentang keberadaan objek wisata ini cukup mudah karena sudah ada di media internet. b. Faktor-faktor yang menjadi penghambat perkembangan objek wisata Pantai Samudra Baru adalah sarana dan prasarana masih terbatas, tidak adanya tempat penginapan sehingga harus lebih ditingkatkan lagi, penataan pedagang kurang sesuai dengan daya dukung lingkungan sekitar, serta
masih
minimnya
dukungan
pemerintah
daerah
dalam
mengembangkan kawasan objek wisata Pantai Samudra Baru, pengelolaan Pantai Samudra Baru ini belum dikelola secara maksimal terutama pengelolaan lingkungan yang bersih dan asri.
10 |Dr. Siti Fadjarajani, Dra., MT, Gina Kartikasari, Objek Wisata, Pantai Samudra Baru, Desa Sungaibuntu.
c. Pengembangan wisata Pantai Samudra Baru sebagai objek wisata berpengaruh terhadap pendapatan masyarakat Desa Sungaibuntu sebelum adanya objek wisata Pantai Samudra Baru ini pendapatan masyarakat masih kecil jika dibandingkan namun setelah adanya objek wisata Pantai Samudra Baru pendapatan masyarakat meningkat. Karena masyarakat mumpunyai penghasilan tambahan dari berwiraswasta di daerah objek wisata Pantai Samudra Baru. 5. Saran a. Bagi Pemerintah Kabupaten Karawang Dalam meningkatkan pendapatan dari sektor pariwisata, hendaknya pihak pemerintah lebih memperhatikan dan membantu dalam perkembangan Pantai Samudra Baru, selain itu juga pihak pemerintah harus memfasilitasi sarana dan prasarana yang masih kurang tersedia. b. Pihak Pengelola Perlu memerhatikan kelestarian lingkungan agar tetap asri dan tergaja dan pengelolaan kebersihan harus tetep dilakukan agar pengunjung merasa nyaman berada di Objek Wisata tersebut. c. kepada peneliti selanjutnya, dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari masih banyak kekurangan yang penulis miliki. Maka dari itu penulis berharap semoga hasil penelitian ini bisa dijadikan acuan agar lebih baik lagi dan mendapatkan hasil yang baik dari sebelumnya .
DAFTAR PUSTAKA Hadinoto, Kusudianto. 1996. Perencanaan Pengembangan PARIWISATA. Universitas Indonesia (UI-Press). Jakarta.
Destinasi
Kartawidjaja, O. dan E. Maryani. 1996. Pengantar Geografi Regional. Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS- ikip. Bandung. Sugiyono. 2009. Metode Penelitia Kuantitatif kualitatif dan R & D. ALFABETA. Bandung Suwantoro, Gamal. 2004. Dasar-dasar Pariwisata. ANDI. Yogyakarta.
11 |Dr. Siti Fadjarajani, Dra., MT, Gina Kartikasari, Objek Wisata, Pantai Samudra Baru, Desa Sungaibuntu.
Taringan, Robinson. 2005. Perencanaan Pembangunan Wilayah. PT Bumi Aksara. Medan. Yoeti, A Oka. 1996. Pengantar Ilmu Pariwisata. Edisi Revisi. Angkasa. Bandung. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. 2014. Profil Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. http://www.karawangkab.go.id/dokumen/dinas-budpar.
12 |Dr. Siti Fadjarajani, Dra., MT, Gina Kartikasari, Objek Wisata, Pantai Samudra Baru, Desa Sungaibuntu.