ARAHAN PENGEMBANGAN OBJEK WISATA PANORAMA BARU, KELURAHAN PUHUN PINTU KABUN, KECAMATAN MANDIANGIN KOTO SELAYAN, KOTA BUKITTINGGI
Vebi Santia Putri, Harne Julianti Tou, Hamdi Nur Jurusan Perencanaan Wilayah Dan Kota, Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan, Universitas Bung Hatta Email:
[email protected],
[email protected],
[email protected]
Abstrak Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah Arahan Pengembangan Objek Wisata Panorama Baru Kelurahan Puhun Pintu Kabun, Kecamatan Mandiangan Koto Selayan, Kota Bukittinggi. Luas kawasan studi termasuk Objek Wisata Panorama Baru adalah 164,58 Ha. Analisis yang dilakukan pada penelitian ini adalah analisis makro, analisis, mikro, dan analisis pengunjung. Analisis makro terdiri dari analisis kebijakan, analaisis lokasi, analisis aksesibilitas, analisis penanda (sign), dan analisis peran serta masyarakat. Analisis mikro terdiri dari, analisis daya tarik, analisis perbandingan, dan analisis ketersediaan. Serta analisis pengunjung yang terdiri dari analisis karakteristik pengunjung dan analisis persepsi pengunjung. Berdasarkan berbagai data hasil survey dan analisis diatas maka dapat diketahui penyebab tidak/kurang berkembangnya Objek Wisata Panorama Baru adalah: 1). Lokasi Objek Wisata Panorama Baru yang relatif lebih jauh dari pusat Kota Bukittinggi jika dibandingkan dengan objek wisata alam lainnya yang ada di Kota Bukittinggi, 2). Aksesibilitas menuju Objek Wisata Panorama Baru kurang baik, 3). Atraksi eksisting hanya melihat/menikmati pemandangan, 4). Sarana dan prasarana eksisting kurang memadai. Dan kemudian dapat disimpulkan bahwa Objek Wisata Panorama Baru kurang layak untuk dikembangkan dengan potensi yang ada. Selanjutnya Arahan Pengembangan Objek Wisata Panorama Baru adalah revisi kebijakan-kebijakan yang telah ada, penyusunan rencana-rencana, sosialisasi/penyuluhan dengan masyarakat, penyediaan bus pariwisata, peningkatan promosi, pengadaan event-event, penambahan atraksi wisata berupa pertunjukan seni Minangkabau, arena bermain anak, outbond, agrowisata, pembangunan panggung pertunjukan beserta sarana dan prasara pelengkapnya, perbaikan dan pemeliharaan tempat duduk, pengadaan tempat sampah, perbaikan WC umum, peningkatan pelayanan kios makanan.
Kata kunci: Arahan Pengembangan, Objek Wisata, Atraksi Wisata
THE TUTORIAL OF DEVELOPMENT IN PANORAMA BARU TOURISM OBJECT, PUHUN PINTU KABUN VILLAGE, MANDIANGIN KOTO SELAYAN DISTRICT, BUKITTINGGI CITY
Vebi Santia Putri, Harne Julianti Tou, Hamdi Nur Urban And Regional Planning, Civil Engineering And Planning Faculty, Bung Hatta University Email:
[email protected],
[email protected],
[email protected]
Abstract The aim of this research is to determine The Tutorial Of Development Panorama Baru Tourism Object, Puhun Pintu Kabun Village, Mandiangan Koto Selayan District, Bukittinggi. The area of study including Panorama Baru Tourism Object is 164.58 Ha. The analyses conducted in this study are macro analysis, micro analysis, and visitor analysis. Macro analysis consists of policy analysis, location analysis, accessibility analysis, sign analysis, and community participation analysis. Micro analysis consists of appeal analysis, comparative analysis, and availability analysis. Next visitor analysis consists of visitor’s characteristic analysis and visitor’s perception analysis. Based on the variation of data survey and analysis above, it can be seen cause of no/underdevelopment Panorama Baru Tourism Object are: 1) the location of Panorama Baru Tourism Object relatively further away from the center of Bukittinggi comparing with other natural tourism objects in Bukittinggi, 2) accessibility to Panorama Baru is moderate, 3) existing attraction only see/enjoy the views, 4) existing facilities and infrastructure is insufficient. So in conclusion Panorama Baru Tourism Object is less feasible to be developed with the existing potential. Furthermore The Tutorial of Development Panorama Baru tourism Objek is a revision of the policies which have been there, the collocation plans, socialization/counseling with community, provision of tour buses, increased promotion, procurement event, the addition of tourist attractions such as performing Minangkabau arts, playground, outbond, etc, development stage with complementary facilities and infrastructures, reparation and maintenences of seating, garbage can, improvement of public toilets, food stalls service improvement. Keywords: The Tutorial of Development, Tourism Object, Tourist Attractions
lain-lain. Selain itu juga ada berbagai
PENDAHULUAN Menurut Undang-Undang Nomor
event wisata seperti Festival Tabuik,
10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan,
Festival Rendang, Tour De Singkarak,
pengertian
kegiatan
dan lain-lain. Disamping wisata alam
perjalanan yang dilakukan oleh sesorang
dan budaya, Provinsi Sumatera Barat
atau
juga terkenal dengan wisata kulinernya.
wisata
adalah
sekelompok
mengunjungi
orang
tempat
dengan
tertentu
untuk
Semua
objek
wisata,
atraksi-atraksi
tujuan rekreasi, pengembangan pribadi,
wisata, dan berbagai event wisata terebut
atau memperlajari keunikan daya tarik
tersebar pada semua kota dan kabupaten
wisata yang dikunjungi dalam jangka
yang ada di Provinsi Sumatera Barat.
waktu
Salah satu kota tersebut adalah Kota
sementara.
Pariwisata
adalah
berbagai macam kegiatan wisata dan
Bukittinggi.
didukung berbagai fasilitas serta layanan
Kota
yang
disediakan
kaya
akan
masyarakat,
potensi wisata alam dan budaya Kota
pengusaha, pemerinttah, dan pemerintah
yang juga dikenal dengan Kota Wisata
daerah.
adalah
ini memiliki objek wisata yang terkenal
terkait
sekaligus sebagai landmark kota ini
bersifat
yakni Jam Gadang. Untuk mendorong
Kepariwisataan
keseluruhan dengan
oleh
Bukittinggi
kegiatan
pariwisata
yang dan
multidimensi serta multidisiplin yang
tumbuh
muncul sebagari wujud kebutuhan setiap
pariwisata di Kota Bukittinggi dilakukan
orang dan negara serta interaksi antara
pembenahan
wisatawan dan masyarakat setempat,
prasarana
sesama
perbaikan dan pembangunan jaringan
wisatawan,
pemerintah,
pemerintah daerah, dan pengusaha.
dan
berkembangnya
terhadap
sarana
pendukung
sektor
dan
diantaranya
jalan menuju objek wisata, penyediaan,
Provinsi Sumatera Barat sebagai
penambahan, dan atau perbaikan sarana
provinsi yang dikenal sebagai salah satu
prasarana objek wisata serta membuat
daerah tujuan wisata nasional. Provinsi
produk-produk
Sumatera Barat memiliki jenis objek
berkaitan dengan pariwisata.
wisata alam seperti laut, pantai, danau,
Berdasarkan Wilayah
perencanaan
yang
Rencana
Tata
(RTRW)
Kota
gunung, dan ngarai. Selain onjek wisata
Ruang
alam, Provinsi Sumatera Barat juga
Bukittinggi Tahun 2010-2030, Kawasan
memiliki objek wisata budaya seperti
Panorama Baru ditetapkan sebagai salah
Istana Pagaruyung, prasasti-prasasti, dan
satu kawasan strategis Kota Bukittinggi.
kawasan Panorama Baru merujuk pada kawasan
yang
difokuskan
METODE PENELITIAN Adapun metode penelitian yang
pengembangannya untuk ruang terbuka
digunakan dalam studi ini adalah:
hijau dengan taman kota dan kegiatan
1. Tahap Persiapan dan survey
wisata baik sebagai objek wisata maupun
- Melakukan tinjauan pustaka/studi
sebagai kawasan sarana dan prasarana
literatur mengenai pariwisata dari
penunjang kegiatan wisata.
berbagai sumber.
Objek Wisata Panorama Baru yang berlokasi di Kelurahan Puhun Pintu
- Membuat
cek
list
data
yang
dibutuhkan
Kabun, Kecamatan Mandiangan Koto
- Membuat list wawancara
Selayan, Kota Bukittinggi ini memiliki
- Melakukan survey primer yakni
view alam berupa pemandangan Gunung
survey langsung kelapangan untuk
Singgalang dan Gunung Merapi. Objek
melihat dan mengamati secara
wisata ini juga berbatasan langsung
langsung kondisi eksisting wilayah
dengan Ngarai Sianok yang menjadi
penelitian
salah satu andalan pariwsata di Kota
pengambilan gambar (foto) dan
Bukittinggi. Akses objek wisata ini telah
wawacara
dilengkapi dengan jalan aspal dan dapat
serta
melakukan
- Melakukan survey sekunder ke
ditempuh dengan kendaraan bermotor
instansi-instansi
terkait
guna
dalam waktu sekitar 10 menit dari objek
mendapatkan produk perencanaan
wisata Jam Gadang. Namun, dengan
yang berkaitan dengan pariwisata
lokasi objek wisata yang terpisah/tidak berdekatan dengan objek wisata lain
2. Tahap identifikasi kondisi wilayah
ditambah dengan belum adanya atraksi
studi
wisata serta sarana dan prasarana yang
- Tinjauan kondisi fisik dasar Objek
belum memadai, menyebabkan objek
Wisata Panorama Baru Kelurahan
wisata
kurang
Puhun Pintu Kabun, Kecamatan
berkembang jika dibandingkan dengan
Mandiangan Koto Selayan, Kota
objek wisata lain yang ada di Kota
Bukittinggi
Bukittinggi.
geografis
Panorama
Baru
berupa
keadaan
- Jumlah pengunjung objek wisata - Jumlah atraksi wisata dan waktu penyelenggaraannya
- Jumlah dan kondisi sarana dan
Objek Wisata Lain di Kota
prasarana (WC, tempat duduk,
Bukittingggi
areal parkir, dll)
Analisis
- Kelengkapan sarana dan prasarana penunjang kegiatan wisata:
ini
dilakukan
untuk
mengetahui jarak objek wisata panorama baru dari pusat Kota
Moda transportasi
Bukittinggi dibandingkan dengan
Kondisi jalan
objek wisata alam lainnya yang
Penginapan
ada di Kota Bukittinggi.
Lembaga pariwisata
Toko souvenir
Analisis ini adalah analisis yang
Pusat informasi
digunakan
Air bersih
aksesibilitas
Listrik
Telekomunikasi
Dan lain-lain
c. Analisis Aksesibilitas
untuk
mengetahui
menuju
Objek
Wisata Panorama Baru. d. Analisis Penanda (Sign) Analisis ini digunakan untuk mengetahui dan penilai mengenai sign yang ada di Kota Bukittinggi
METODE ANALISIS Adapun metode analisis yang
Panorama Baru.
digunakan pada studi ini adalah
e. Analisis terhadap masyarakat
1. Analisis Makro Yakni
berkaitan dengan Objek Wisata
analisi
yang
dilakukan
terhadap kajian/materi yang lebih
sekitar
Objek
Wisata
Panorama Baru
luas/diluar objek wisata. Yaitu: 2. Analisis Mikro
a. Analisis Kebijakan Analisis kebijakan ini dilakukan untuk
mengetahui
kebijakan Bukittinggi
krbijakan-
pemerintah apa
saja
Kota yang
berkaitan dengan Objek Wisata Panorama Baru b. Analisis Lokasi Objek Wisata Panorama Baru Terhadap Lokasi
Analisis ini terdiri dari a. Analisis Daya Tarik Wisata yaitu mengalisis dengan cara melakukan
penilaian
terhadap
daya tarik yang dimiliki oleh Objek Wisata Panorama Baru. Sebelumnya semua daya tarik yang ada pada Objek Wisata Panorama
Baru
dibandingkan
dengan daya tarik yang dimiliki
Mandiangin Koto Selayan, Kota
oleh objek wisata lain yang mirip
Bukittinggi.
dengan yang dimiliki oleh Objek Wisata Panorama Baru.
membandingkan
pengembangan
Baru antara
objek wisata alam lainnya yang
HASIL DAN PEMBAHASAN
memiliki daya tarik utama yang
1. Analisis Makro
sama
dengan
Objek
atraksi
wisata di Objek Wisata Panorama
b. Analisis Perbanding yakni
5. Analisis
Wisata
a. Analisis Kebijakan
Panorama Baru yang ada di Kota
Kebijakan-kebijakan
Bukittinggi
yang dimaksud adalah RTRW Kota
c. Analisis Kertersediaan analisisi
tediri
atas
pemerintah
Bukittinggi sebagai salah satu acuan analisis
utama dalam perencanaan dan tata
atraksi eksisting, analisis atraksi
ruang Kota Bukittinggi 20 tahun
wisata potensial, dan analisis
yang
sarana dan prasarana eksisting.
selanjutnya yang dianalisis adalah
akan
datang.
Kebijakan
RIPPDA Kota Bukittinggi Tahun 3. Analisis Pengunjung
2013 sebagai acuan utama dalam
Pengunjung yang akan dianalisis
perencanaan
pada analisis ini adalah pengunjung
pariwisata di Kota Bukittinggi. Yang
objek wisata lain yang ada di Kota
terakhir
Bukitttinggi yang mengetahui dan
Kecamatan
pernah berkunjung ke Objek Wisata
Selatan,
Panorama Baru serta pengunjung
2013, sebagai adalah salah satu
Objek Wisata Panorama Baru itu
rencana detail mengenai rencana
sendiri. Analisis yang dilakukan
pembangunan kecamatan. Kebijakan
pada
ini dinilai untuk mengetahui apakah
pengunjung-pengunjung
mengenai
adalah
MUSRENBAG
Mandiangin
Kota
sektor
Bukittinggi
tahun
tersebut adalah analisis karakteristik
pihak
pengunjung dan analisis persepsi
program-program yang lebih detail
pengunjung.
mengenai
4. Arahan
pengembangan
Objek
Wisata
kecamatan
Koto
menetapkan
pengembangan Panorama
Baru
Objek yang
Wisata Panorama Baru Kelurahan
sebelumnya telah ditetapkan oleh
Puhun Pintu Kabun, Kecamatan
RTRW
dan
RIPPDA
kota
Bukittinggi.
Isi
kebijakan-
Berdasarkan hal tersebut diaas maka
kebijakan tersebut yang berkaitan
Objek Wisata Panorama Baru telah
dengan Objek Wisata Panorama
unggul dari segi kebijakan karena telah
Baru adalah:
memiliki arahan pengembangan.
- Kawasan
dari
Panorama
ditetapkan
sebagai
kawasan
Baru
salah
strategis
satu
b. Analisis lokasi Wisata Panorama
Kota
Baru Terhadap Lokasi Objek Wisata
Bukittinggi. kawasan Panorama
Lain di Kota Bukittingggi
Baru merujuk pada kawasan yang
Berdasarkan hasil analisis, jarak
difokuskan
pengembangannya
Objek Wisata Panorama Baru dihitung
untuk ruang terbuka hijau dengan
dari pusat Kota Bukittinggi lebih jauh
taman kota dan kegiatan wisata
dari
baik sebagai objek wisata maupun
dibandingkan dengan objek wisata alam
sebagai
lain yang ada di Kota Bukittinggi.
kawasan
prasarana
sarana
penunjang
dan
pusat
Kota
Bukittinggi
jika
kegiatan
wisata.
c. Analisis
- Sebagai pusat pelayanan wisata baru (kegiatan wisata alam dan wisata agro)
Aksesibilitas
di
Objek
Wisata Panorama Baru Analisis dengan
aksesibilitas
cara
dilakukan
melakukan
peilaian
- Program pemanfaatan ruang yang
terhadap jarak objek wisata panorama
berkaitan dengan Objek Wisata
baru dengan pusat kota (Jam gadang),
Panorama
jenis permukaan jalan, kondisi jalan, dan
pengembangan
Baru
adalah:
daya
tarik
moda
transportasi.
pariwisata melalui pengembangan
penilaian
daya tarik wisata alam.
disimpulkan bahwa aksesibilitas menuju
- Objek
Wisata
Panorama
baru
sebagai destinasi wisata yang akan
tersebut
Berdasarkan maka
dapat
objek wisata panorama baru adalah sedang/kurang baik.
dikembangkan. - Pembuatan halte di Panorama Baru dan
Simpang
Jirek
untuk
karyawan, pelajar, dan masyarakat
d. Analisis Penanda (Sign) Jika dibandingkan dengan obejk wisata alam lainnya yang ada di Kota Bukittinggi maka, dari segi jumlah penanda
(sign)
yang
menampilkan
informasi (arah dan atau jarak) Objek
peran serta masyarakat sekitar Objek
Wisata Panorama Baru lebih banyak
Wisata Panorama Baru tidak unggul.
daripada objek wisata alam lain yakni Janjang Saribu. Namun, lebih sedikit dari penanda (sign) yang menampilkan
2. ANALISIS MIKRO a. Analisis Daya Tarik Objek Wisata
Ngarai Sianok (Taman Panorama) dan
Panorama Baru
Lubang Jepang.
View pada Objek Wisata Panorama Baru tersebar dari utara hingga ke
e. Analisis
Terhadap
Masyarakat
selatan objek wisata dan mulai terlihat
Sekitar Objek Wisata Panorama
sejak
Baru
memasuki
Hasil
dari
objek
pertama
kali
wisata.
Jika
terhadap
dibandingkan dengan Grand Canyon,
wisata
cara pengunjung untuk menikmati view
panorama baru adalah lahan Objek
di Objek Wisata Panorama Baru tidak
Wisata Panorama Baru merupakan tanah
beragam.
ulayat yang tidak dapat diperjualbelikan
Panorama Baru kurang memiliki daya
dan atau dialihfungsikan tanpa proses
tarik jika dibandingkan dengan Objek
tertentu yang ditetapkan oleh para
Wisata Taman Maaram. Daya tarik
pemangku adat setempat, para investor
kebun buah dan sayur yang ada pada
terkendala
dan
objek wisata panorama baru kurang
kesepakatan mengenai pembagian hasil
menarik karena belum terbuka untuk
dengan
umum, sehingga pengunjung tidak dapat
masyarakat
penilaian
pengunjung
sekitar
objek
dengan
masysrakat
lahan
sekitar,
adanya
Taman
di
ketidaknyamanan yang dirasakan oleh
melakukan
pengunjung
berkaitan dengan wisata agro
jika
berkaitan
dengan
berbagai
Objek
aktifitas
Wisata
yang
ketidakramahan dan sikap curiga yang
b. Analisis Perbandingan Antara Objek
ditunjukkan penduduk sekitar terhadap
Wisata Panorama Baru Dengan
pengujung.
Objek Wisata Lain (Objek Wisata Taman Maaram) Dari semua aspek yang dinilai
Kesimpulannya Analisis Makro Dari segi makro, Objek Wisata
terhadap Objek Wisata Panorama Baru
Panorama Baru hanya unggul dari segi
dan Objek Wisata Taman Maaram maka
kebijakan. Sedangkan dari segi lokasi,
dapat disimpulakn bahwa Objek Wisata
aksesibilitas,
Panorama Baru kalah/tidak unggul jika
penandaan
(sign),
dan
dibandingkan dengan
Objek Wisata
Taman Maaram
Analisis
Wisata
Eksisting, atraksi wisata alam dan
menikmati
- Pengunjung
Objek
Wisata
Panorama Baru Hari libur: Pengunjung yang
Atraksi Wisata Potensial, atraksi
datang
wisata yang potensial adalah:
Panorama
agrowisata.
berasal
Analisis Sarana Dan Prasarana
Bukittinggi, mereka
Pariwisata Eksisting, sarana dan
teman/pasangan dengan tujuan
prasarana
untuk
di
Objek
Wisata
Panorama Baru kurang memadai.
Kesimpulannya Analisis Mikro
moda
objek wisata panorama baru adalah
menikmati
alam
(melihat
Objek Baru
dari
Wisata
semuanya luar
Kota datang
hiburan/rekreasi.
memilih
kendaraan
pribadi (roda dua) sebagai
Dari segi mikro, daya tarik utama
wisata
ke
Sebagian besar dari mereka lebih
atraksi
lebih
ke Kota Bukittingi
pemandangan alam)
-
Mereka
moda trasportasi untuk berkunjung
Atraksi
(melihat
untuk
memilih kendaraan pribadi sebagai
Analisis ini terdiri dari:
-
tujuan
hiburan/rekreasi.
c. Analisis Ketersediaan
-
dengan
dan
pemandangan alam) dan
trasportasi
untuk
berkunjung.
Hari biasa: Pengunjung yang datang
ke
Objek
Wisata
atraksi wisata yang potensial untuk
Panorama Baru sebagian besar
dikembangkan yaitu agrowisata. Namun,
berasal dari Kota Bukittinggi,
objek wisata ini belum memiliki sarana
mereka
dan prasarana wisata yang lengkap.
teman/pasangan dengan tujuan
datang
untuk 3. ANALISIS PENGUNJUNG
hiburan/rekreasi.
Sebagian besar dari mereka
a. Analisis Karakteristik Pengunjung - Pengunjung Objek wisata lain di
lebih
memilih
pribadi (roda dua) sebagai
Kota Bukittinggi
moda
Pengunjung yang datang ke Kota
berkunjung.
Bukittinggi keluarga
datang dan
bersama
teman/pasangan
kendaraan
transportasi
untuk
b. Analisis Persepsi Pengunjung - Analisis
terhadap
Wisata Panorama Baru lebih lama
Asal/Sumber
(1-3 jam) dari pada pegunjung
Tentang
Objek Wisata Panorama Baru (<1
Pengunjung
Tahu
Keberadaaan
Objek
Wisata
Panorama Baru.
jam) - Analisis
terhadap
Keinginan
Informasi mengenai Objek Wisata
Pengunjung Untuk Mengunjungi
Panorama Baru diperoleh oleh
Kembali Objek Wisata Panorama
pengunjung sebagian besar berasal
Baru.
dari informasi lisan (mulut ke-
Keinginan
mulut)
kembali
yang
disampikan
oleh
keluarga/saudara dan teman.
Wisata
- Daya Tarik
pengunjung
untuk
mengunjungi
Objek
Panorama
Baru
lebih
banyak (83% dari pengunjung
Semua pengunjung
menyatakan
objek
wisata
bahwa daya tarik pada Objek
Bukittinggi
Wisata Panorama Baru adalah
pengujung
daya tarik wisata alam berupa
Panorama
pemandangan dan panorama alam
pengunjung
- Kegiatan Yang Dilakukan Kegiatan/atraksi
wisata
lain
dan
di
Kota
63,64%
Objek
dari
Wisata
Baru)
dari
pada
yang
tidak
ingin
mengunjungi objek wisata ini. yang
- Atraksi Wisata
dilakukan oleh sebagian besar
Sebagian
pengunjung adalah atraksi pasif
menyatakan bahwa atraksi wisata
yakni
objek
yang perlu ditamabah pada Objek
wisata lain di Kota Bukittinggi dan
Wisata Panorama Baru adalah
54% pengunjung objek wisata
taman bermain anak, outbond, dan
Panorama
pertunjukan seni
bahwa
67%
pengunjung
Baru)
kegiatan
menyatakan yang
mereka
besar
pengunjung
- Sarana dan Prasarana
lakukan selama berada pada Objek
Pengunjung menyatakan bahwa
Wisata Panorama Baru adalah
sarana dan prasarana yang perlu
melihat/menikmati pemandangan.
ditambah dan diperbaiki adalah:
- Lama Kunjungan. Lama
kunjungan
parkir, tempat sampah, tempat pengunjung
objek wisata lain yang mengetahui dan pernah berkunjung ke Objek
duduk, kios makanan, dan WC umum.
penyebab Objek Wisata Panorama Baru
Kesimpulan Analisis Pengunjung: Pengunjung yang datang ke Objek
tidak berkembang adalah:
Wisata Panorama Baru datang
1. Lokasi Objek Wisata Panorama
bersama dengan teman/pasangan,
Baru yang relatif lebih jauh dari
berasal dari dalam dan luar kota
pusat
bukittinggi
dibandingkan dengan objek wisata
dan
memakai
kendaraan pribadi
Kota
Bukittinggi
jika
alam lainnya yang ada di Kota
Informasi mengenai obejk wisata panorama baru didapatkan oleh pengunjugn dari informasi lisan (keluarga/saudara).
Daya
tarik
Bukittinggi. 2. Aksesibilitas menuju Objek Wisata Panorama Baru kurang baik 3. Atraksi
eksisting
hanya
utama Objek Wisata Panromana
melihat/menkmati pemandangan
Baru menurut pengunjung adalah
4. Sarana dan prasarana eksisting
pemandangan dan panorama alam,
kurang memadai
hal ini dimanfaatkan oleh mereka hanya untuk melihat/menikmati pemandangan.
Dengan
Berdasarkan
tersebut
diatas
waktu
maka dapat disimpulkan bahwa Objek
bervariasi <1-3 jam. Penunjung-
Wisata Panorama Baru kurang layak
pengunjung
tersebut
memiliki
untuk dikembangkan dengan potensi
keinginan
untuk
kembali
mengunjungi objek wisata ini. Mereka
menginginkan
adanya
yang ada. Dengan memperhatikan penyebabpenyebab
tersebut
maka
arahan
atraksi tambahan berupa taman
pengembangan Objek Wisata Panorama
bermain
Baru adalah:
anak,
outbond,
dan
pertunjukan seni serta perlu adanya penambahan dan atau
perbaikan
1. Revisi kebijakan-kebijakan yang telah ada
sarana dan prasarana yakni parkir,
2. Penyusunan rencana-rencana yang
tempat sampah, tempat duduk, kios
berkaitan dengan pariwisata di
makanan, dan WC umum.
Objek Wisata Panorama Baru. Seperti
Berdasarkan hasil analisis diatas dapat
Penyusunan
Masterplan
Objek Wisata Panorama Baru,
KESIMPULAN
maka
hal
disimpulkan
bahwa
Pembuatan DED Objek Wisata Panorama Baru, dan lain-lain
3. Sosialisasi/penyuluhan
dengan
masyarakat disekitar Objek Wisata Panoama
Baru
18. Perbaikan WC umum 19. Peningkatan pelayanan kios
mengenai
makanan
pariwisata 4. Penyediaan bus pariwisata menuju Objek Wisata Panorama Baru 5. Peningkatan
promosi
DAFTAR PUSTAKA A. Referensi
Objek
Wisata Panorama Baru
Sugiono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D,
6. Pengadaan event-event tertentu di
Alfabeta, Bandung. Darsoprajitno,
Objek Wisata Panorama Baru
Soewarno,
2013.
7. Penambahan atraksi wisata berupa
Ekologi Pariwisara Tata Laksana
pertunjukan seni minangkabau
Pengelolaan Objek Dan Daya Tarik
8. Pembangunan
panggung
pertunjukan beserta sarana dan prasara pelengkapnya
Hardjowigeno
arena permainan anak
Lahan Dan Perencanaan Tataguna Lahan, Bogor.
sarana
dan
Supriady Bratakusumah, Deddy dan
prasarana pelengkap arena
Riyadi,
permainan anak
Pembangunan
11. Penambahan atraksi wisata outbond 12. Pembangunan
sarana
dan
prasarana pelengkap outbond 13. Penambahan atraksi wisata berupa agrowisata 14. Pembangunan prasarana
Widiatmaka,
Sarwono, 2006, Evaluasi Kesesuain
9. Penambahan atraksi wisata berupa
10. Pembangunan
Wisata, Angkasa, Bandung.
dan
pelengkap
Perencanaan Daerahstrategi
Menggali
Potensi
Mewujudkan
Otonomi
Dalam Daerah,
Gramedia, Jakarta. Oka A. Yoeti ,1985. Pengantar Ilmu Pariwisata, Angkasa Offset, Bandung Ridwan,
sarana
2003,
Muhammad,
Perencanaan
&
2012.
Pengembangan
Pariwisata, Sofmedia, Jakarta
agrowisata 15. Perbaikan tempat duduk yang rusak 16. Pemeliharaan tempat duduk 17. Pengadaan tempat sampah
B. Tugas Akhir Maryestiqa,
Wilga,
2011.
Pengembangan Objek Wisata Puncak Pato, Tugas Akhir Teknik Perencanaan
Wilayah dan Kota, Padang: Universitas Bung Hatta.
Akhir Perencanaan Desa
Wisata
Industri Di Nagari Koto Gadang
Agam,
IV
Koto
Tugas
Perencanaan
Kabupaten
Akhir
Wilayah
Teknik
dan
Supply-Demand
Pengembangan
Atraksi
Wisata
Kawasan Pantai Tapak Paderi Kota Tugas
Perencanaan
Akhir
Wilayah
Teknik
dan
Kota,
Padang: Universitas Bung Hatta.
C. Terbitan Terbatas Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan
Peraturan
Menteri
41/PRT/M/2007
PU
tentang
No.
Kawasan
Peruntukan Pariwisata Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bukittinggi, Dina Pekerjaan Umum Kota Bukittinggi, 2010. Rencana
Induk
Pengembangan
Pariwisata Daerah Kota Bukittinggi, Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kota Bukittinggi , 2013. Data
Kepariwisataan
2013. Kecamatan
Mandiangin
Dalam
Angka, Badan PUSAT STATISTIK, 2013
D. Internet
Mutiara Indreswari, Ikhlassia, 2012. Analisis
Camat Mandiangin Koto Selayan,
Kota,
Padang: Universitas Bung Hatta.
Bengkulu,
Kecamatan
Mandiangin Koto Selayan, Kantor
Nanda Utami, Nessy, 2012. Tugas
Kecamatan
MUSRENBANG
Kota
Bukittinggi, Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kota Bukittinggi , 2013.
www.joecky.wordpress.com http://mahasiswi692672320.blogspot. com/