Preview 3 Tugas Akhir PWK – ITS| 12 Juli 2013
PENGEMBANGAN WILAYAH PESISIR BERBASIS PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DALAM KONSEP MINAPOLITAN DI KECAMATAN BRONDONG, KABUPATEN LAMONGAN Dosen Pembimbing : Dian Rahmawati, ST. MT
Oleh:
Hesti Martadwiprani 3609100014
1 | PENDAHULUAN
Latar Belakang Terjadi ketimpangan antara potensi kelautan yang dimilki Indonesia dengan kondisi ekonomi masyarakat pesisir Indonesia
Terjadi pergeseran pembangunan wilayah ke arah pesisir sehingga muncul Konsep Minapolitan
Terbentuk kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir dalam Konsep Minapolitan di Kec. Brondong, Kab.Lamongan
Keberadaan penduduk miskin di wilayah pesisir Kec. Brondong, Kab.Lamongan masih cukup banyak
Rumusan Masalah Di tengah keberadaan kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat di wilayah pesisir Kec. Brondong, Kab. Lamongan, masih terdapat banyak penduduk miskin wilayah tersebut Pertanyaan Penelitian Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi pengoptimalan kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat terhadap pengembangan wilayah pesisir dalam Konsep Minapolitan di Kec. Brondong, Kab. Lamongan? Tujuan Menentukan arahan pengembangan wilayah pesisir berbasis pemberdayaan ekonomi masyarakat dalam Konsep Minapolitan di Kec. Brondong, Kab. Lamongan Sasaran Mengidentifikasi karakteristik ekonomi eksisting masyarakat pesisir di Kec. Brondong, Kab. Lamongan
Output
Menganalisis pengaruh kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat dalam Konsep Minapolitan terhadap pengembangan wilayah pesisir di Kec. Brondong, Kab. Lamongan
Merumuskan arahan pengembangan wilayah pesisir berbasis pemberdayaan ekonomi masyarakat dalam Konsep Minapolitan di Kec. Brondong, Kab. Lamongan
Arahan pengembangan wilayah pesisir berbasis pemberdayaan ekonomi masyarakat dalam Konsep Minapolitan di Kec. Brondong, Kab. Lamongan
Sumberagung 5%
Brondong 10%
Lembor 6%
Tlogoretno 3% Sidomukti 11% Lohgung 7%
Sedayulawas 15%
Labuhan 11% Brengkok 15%
Sendangharjo 17%
Prosentase Jumlah Rumah Tangga Miskin di Kecamatan Brondong Sumber: PPLS Kecamatan Brondong, 2008 Jumlah Rumah Tangga Miskin (RTM)
350 300
268
250
213
200
50 0
203
157
150 100
316
292
68
Miskin
116
95
69 27
Brondong Sedayulawas Labuhan Nama Kelurahan/Desa
Sangat Miskin
11 Lohgung
Jumlah Rumah Tangga Miskin di Wilayah Pesisir Kecamatan Brondong Sumber: PPLS Kecamatan Brondong, 2008
Hampir Miskin
Lembor 6%
Brondong 10% Sumberagung 7%
Tlogoretno 7%
Kehutanan 1%
Perikanan 37%
Sidomukti 10%
Tanaman Pangan 52%
Lohgung 5%
Sedayulawas 14%
Labuhan 10%
Sendangharjo 11%
Peternakan 9%
Brengkok 20%
Prosentase Jumlah Keluarga Pra Sejahtera di Kecamatan Brondong
Jumlah Keluarga di Kec. Brondong yang Bekerja pada Sektor Pertanian Sumber: BPS Kabupaten Lamongan, 2011
Jumlah Nelayan (jiwa)
Sumber: BPS Kab.Lamongan, 2011
2500 2000 1500 1000 500 0
Perkebunan 1%
2198 1292 489 Brondong
Sedayulawas Labuhan Nama Kelurahan/Desa
517 Lohgung
Jumlah Penduduk yang Bekerja pada SubSektor Perikanan/ Nelayan di Wilayah Pesisir Kecamatan Brondong Sumber: BPS Kabupaten Lamongan, 2012
Ruang Lingkup Pembahasan • Kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat (formal/informal) • Kesejahteraan masyarakat dalam pengembangan wilayah
Pengembangan wilayah pesisir berkelanjutan Pengelolaan wilayah pesisir terpadu Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir Karakteristik ekonomi masyarakat pesisir
2 | TINJAUAN PUSTAKA
Sintesa Pustaka No. Sintesa Teori
Aspek
Indikator
Jenis kegiatan ekonomi
1
Karakteristik ekonomi masyarakat pesisir
Kondisi ekonomi masyarakat pesisir
Hubungan antar pelaku usaha Akses terhadap sumberdaya ekonomi Penggunaan teknologi
2
Kegiatan pemberdayaan masyarakat pesisir Pengelolaan wilayah pesisir terpadu
Keberadaan organisasi Partisipasi masyarakat Kelembagaan Modal sosial
Pengaruh kegiatan pemberdayaan Kemitraan ekonomi Koordinasi masyarakat dalam Konsep Kegiatan perikanan Minapolitan ramah lingkungan terhadap Pengembangan pengembangan wilayah pesisir Kesejahteraan ekonomi wilayah pesisir berkelanjutan Kesejahteraan sosial Institusi
Variabel
Penangkap ikan Pengolah ikan Pedagang ikan Pendapatan usaha Biaya operasional Sumber modal Pembagian upah Tujuan pemasaran Sumber pasokan bahan baku Ketersediaan sarana-prasarana pendukung Jenis alat tangkap Metode pengolahan Keberadaan lembaga atau komunitas sosial Keberadaan usaha mikro Keberadaan lembaga ekonomi formal Keberadaan komunitas sosial Keberadaan sentra produksi Kerjasama pengelolaan wilayah pesisir Teknologi alat tangkap Kemampuan mengakses sumberdaya ekonomi Kapasitas sosial Kapasitas kelembagaan
Sumber : Hasil Komparasi Teori, 2013
PENDEKATAN PENELITIAN Pendekatan Rasionalistik
JENIS PENELITIAN Penelitian Kualitatif
3 | METODOLOGI PENELITIAN
Variabel Penelitian & Definisi Operasional (1) Sasaran 1
: Mengidentifikasi karakteristik ekonomi eksisting masyarakat pesisir di Kec. Brondong, Kab. Lamongan Sintesa Teori : Karakteristik ekonomi masyarakat pesisir Aspek
Indikator Jenis kegiatan ekonomi
Variabel Penangkap ikan Pengolah ikan
Definisi Operasional Jenis mata pencaharian masyarakat pesisir di bidang perikanan tangkap
Pedagang ikan Pendapatan usaha
Kondisi ekonomi masyarakat pesisir
Hubungan antar pelaku usaha
Biaya operasional Sumber modal Pembagian upah
Akses terhadap sumberdaya ekonomi Penggunaan teknologi Keberadaan organisasi
Tujuan pemasaran Sumber pasokan bahan baku Ketersediaan sarana-prasarana pendukung Jenis alat tangkap Metode pengolahan Keberadaan lembaga/ komunitas sosial
Jumlah pendapatan yang didapat dari hasil kegiatan ekonomi Jumlah biaya yang dikeluarkan untuk keperluan pelaksanaan kegiatan ekonomi Sumber modal usaha yang digunakan masyarakat pesisir dalam melakukan kegiatan ekonomi Jumlah prosentase pembagian upah antara nelayan dengan pemilik Lokasi penjualan dan distributor barang dagangan/hasil tangkapan/hasil olahan Daerah pemasok ikan/ bahan baku pengolahan Ketersediaan sarana-prasarana yang mampu mendukung kegiatan ekonomi masyarakat pesisir Jenis alat tangkap yang digunakan untuk melaut Cara pengolahan bahan baku Keberadaan kelompok yang menaungi aspirasi ikatan masyarakat lokal
Sumber: Kompilasi Sintesa Tinjuan Pustaka dan Penulis, 2013
Variabel Penelitian & Definisi Operasional (2) Sasaran 2
: Menganalisis pengaruh kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat dalam Konsep Minapolitan terhadap pengembangan wilayah pesisir di Kec. Brondong, Kab. Lamongan Sintesa Teori : Pengaruh kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat dalam Konsep Minapolitan terhadap pengembangan wilayah pesisir Aspek
Indikator
Partisipasi masyarakat
Variabel
Definisi Operasional
Keberadaan usaha pengolahan skala lokal di Keberadaan usaha mikro Kegiatan kalangan masyarakat setempat pemberdayaan Keberadaan lembaga ekonomi Keberadaan koperasi atau bank, baik swasta Kelembagaan masyarakat formal maupun milik pemerintah pesisir Keberadaan kelompok yang menaungi aspirasi Modal sosial Keberadaan komunitas sosial ikatan masyarakat lokal Keberadaan sentra produksi Keberadaan pusat kegiatan industri pengolahan Pengelolaan Kemitraan ikan wilayah pesisir Hubungan koordinasi atau kerjasama antar dinas Kerjasama pengelolaan terpadu Koordinasi sektoral terkait pengembangan wilayah pesisir wilayah pesisir Keg.perikanan Jenis alat tangkap yang mempengaruhi Teknologi alat tangkap ramah lingkungan kelestarian ekosistem laut Kesejahteraan Kemampuan mengakses Peluang untuk mendapatkan kemudahan dalam ekonomi sumberdaya ekonomi kegiatan ekonomi Pengembangan Kemampuan menentukan pilihan hidup menjadi Kesejahteraan wilayah pesisir Kapasitas sosial lbh baik melalui kemunculan beragam jenis sosial berkelanjutan matapencaharian baru Tingkat kapabilitas birokrasi desa, institusi keuangan desa&institusi pengelola sumberdaya Institusi Kapasitas kelembagaan lokal untuk mengatur penggunaan sumberdaya secara efisien, merata & berkelanjutan Sumber: Kompilasi Sintesa Tinjuan Pustaka dan Penulis, 2013
Data dan Perolehan Data Primer No.
Data Kondisi eksisting kegiatankegiatan ekonomi wilayah pesisir Kec.Brondong
Sumber Data
Teknik Pengambilan Data
Wilayah pesisir Kec.Brondong
Observasi Partisipatif Pasif
2.
Kondisi sosio-ekonomi masyarakat pesisir Kec.Brondong
Masyarakat pesisir Kec.Brondong
Wawancara Terstruktur
3.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengoptimalan kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir di Kec.Brondong
Pendapat dari stakeholder
Wawancara Semiterstruktur (in-depth interview)
1.
Sumber : Penulis, 2012
Data dan Perolehan Data Sekunder No. Data 1. Data terkait kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir
2. Data terkait sarana-prasarana kegiatan perikanan 3. Data SosialEkonomi
4. Peta
Jenis Data • Program pemberdayaan ekonomi masyarakat • Kegiatan penyuluhan masyarakat • Jumlah Koperasi/KUD • Jumlah nasabah KUD
Sumber Data • Data Bapemmas Kab. Lamongan • Data DKP Kab. Lamongan • Data KUD Mina Tani • Data Dinas Koperasi &UMKM Kab.Lamongan • Profil Kec. Brondong • Profil Kelurahan/ Monografi Desa
Data TPI, Pabrik Es, Cold • Data KUD Mina Tani Storage, SPDN • Profil Kec. Brondong • Jumlah penduduk • Kepadatan penduduk • Komposisi penduduk • Mata pencaharian penduduk • Jumlah Penduduk Miskin Peta wilayah administratif Kec.Brondong
• Kab. Lamongan dalam Angka • Kec. Brondong dalam Angka • Data PPLS • Profil Kec. Brondong • Profil Kelurahan/ Monografi Desa Album peta Kab.Lamongan
Instansi Penyedia Data • Bapemmas Kab. Lamongan • DKP Kab. Lamongan • Kecamatan Brondong • KUD Mina Tani • Dinas Koperasi &UMKM Kab.Lamongan • Kelurahan Brondong • Desa Sedayulawas • Desa Labuhan • Desa Lohgung • KUD Mina Tani • Kecamatan Brondong • BPS Kab.Lamongan • Kecamatan Brondong • Bapemmas Kab.Lamongan • Kelurahan Brondong • Desa Sedayulawas • Desa Lohgung • Desa Labuhan Bappeda Kab.Lamongan Sumber : Penulis, 2012
Rumusan Masalah
Wilayah pesisir Kec. Brondong, Kab. Lamongan merupakan kawasan Minapolitan yang menjadi sentra perikanan tangkap di Jawa Timur
Kawasan Minapolitan yg mengusung konsep pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan wilayahnya
Terdapat beberapa keg.pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir yang masih aktif dilakukan
Masih terdapat banyak penduduk miskin yang belum sejahtera
Tinjauan Pustaka
• • • • •
Pengembangan Wilayah Pesisir Berkelanjutan Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir Karakteristik Ekonomi Masyarakat Pesisir Penelitian Sebelumnya
Hasil
Analisa
Pengumpulan Data
Analisis Sebelum di Lapangan
Survey Primer & Survey Sekunder
Content Analysis
Mengidentifikasi karakteristik ekonomi eksisting masyarakat pesisir di Kec. Brondong, Kab. Lamongan
Analisis Stakeholder & Content Analysis
Menganalisis pengaruh kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat dlm Konsep Minapolitan terhadap pengembangan wilayah pesisir di Kec. Brondong, Kab. Lamongan
Analisis Triangulasi
Merumuskan arahan pengembangan wilayah pesisir berbasis pemberdayaan ekonomi masyarakat dalam Konsep Minapolitan di Kec. Brondong, Kab. Lamongan
Arahan pengembangan wilayah pesisir berbasis pemberdayaan ekonomi masyarakat dalam Konsep Minapolitan di Kec. Brondong, Kab. Lamongan
• data reduction • data display • conclusion (drawing/ verification)
Analisis Selama di Lapangan (Model Miles & Huberman, 1984)
4 | HASIL & PEMBAHASAN
Identifikasi Karakteristik Ekonomi Eksisting Masyarakat Wilayah Pesisir di Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan
PENENTUAN POPULASI & SAMPEL Penelitian Kualitatif Perspektif Subjek
Wilayah Pesisir Kecamatan Brondong = Sentra Minapolitan Tangkap
Masyarakat Pesisir Kecamatan Brondong POPULASI
• Penangkap Ikan • Pengolah Ikan • Pedagang Ikan Non Probabilistik Sampling Purposive Sampling Snowball Sampling
SAMPEL
Identifikasi Karakteristik Ekonomi Eksisting Masyarakat Wilayah Pesisir di Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan
1 Menemukan Kode
Klasifikasi Data berdasarkan Kode
Prediksi Data
2 Menemukan Kode
Klasifikasi Data berdasarkan Kode
Prediksi Data
Menemukan Kode
Klasifikasi Data berdasarkan Kode
3 Prediksi Data
Hasil Identifikasi karakteristik ekonomi eksisting masyarakat di wilayah pesisir Kec. Brondong • Jenis kegiatan ekonomi yang paling dominan pada wilayah ini adalah penangkap ikan • Kegiatan budidaya ikan memiliki prospek yang menjanjikan. • Kegiatan usaha kecil dan pekerjaan buruh pabrik cukup membantu menyokong keuangan rumahtangga. • Para pelaku usaha dari tiap jenis kegiatan ekonomi memiliki ketergantungan antara satu dengan yang lain. • Jangkauan kegiatan ekonomi masyarakat setempat mencakup skala regional bahkan internasional. • Ketersediaan sarana-prasarana pendukung kegiatan ekonomi di wilayah ini sangat lengkap • Masyarakat nelayan lebih memilih membeli bahan bakar secara dari pengecer dibandingkan di SPDN yang telah tersedia. • Jenis usaha pengolahan ikan yang dikelola masyarakat setempat didominasi oleh usaha pemindangan. • Konsentrasi usaha pemindangan ikan dapat ditemukan di salah satu gang di area perkampungan nelayan. • Penggunaan alat tangkap skala besar mulai beralih menjadi skala kecil. • Keberadaan komunitas nelayan kurang berfungsi dengan baik • Unit simpan pinjam yang dikelola oleh KUD Mina Tani dirasa kurang dapat merangkul masyarakat setempat
Analisa Pengaruh Kegiatan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dalam Konsep Minapolitan terhadap Pengembangan Wilayah Pesisir di Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan
Mengidentifikasi stakeholder kunci
KELOMPOK STAKEHOLDERS
Menganalisa wewenang stakeholder terhadap kebijakan
Menilai dan memetakan tingkat kepentingan dan pengaruh masing-masing stakeholder
Identifikasi Stakeholders INTEREST (S)
Menyusun program bantuan keperluan melaut untuk nelayan Dinas dan Kelautan dan dan keperluan budidaya tambak untuk petani tambak Perikanan Kab. Memiliki Unit Pelayanan Teknis (UPT) perikanan tingkat Lamongan kecamatan pesisir (Paciran-Brondong) Badan Pemberdayaan Menyusun program PNPM Mandiri Pedesaan berupa BUMDes Masyarakat Pasar Desa Kab.Lamongan Membawahi bidang koperasi, khususnya KUD Mina Tani Dinas Koperasi dan Brondong UMKM Kab. Lamongan Memberdayakan koperasi simpan pinjam untuk masyarakat pesisir Brondong Menyusun alokasi distribusi bantuan keperluan melaut untuk nelayan dan keperluan budidaya tambak untuk petani tambak Kecamatan Brondong Melakukan pendampingan untuk membina koperasi-koperasi kecil Mengkoordinir kegiatan pengembangan wilayah pesisir di Kelurahan Brondong (khusunya kegiatan perikanan tangkap) Kelurahan Brondong Mengerahkan/mengumpulkan masyarakat dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa/Kelurahan (Musrenbangdes) Mengkoordinir kegiatan pengembangan wilayah pesisir di Desa Labuhan (khususnya kegiatan budidaya tambak) Kepala Desa Labuhan Mengerahkan/mengumpulkan masyarakat dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa/Kelurahan (Musrenbangdes) Ahli Pemberdayaan Memberi wawasan seputar metode-metode pemberdayaan Masyarakat masyarakat dalam konteks pengembangan wilayah pesisir Menjadi koordinator pengumpul para nelayan Brondong untuk Ketua Rukun Nelayan dalam kegiatan pengayaan wawasan dalam melaut dan acara Brondong “Tutup Layar”
1
DAMPAK
IMPORTANCE
INFLUENCE
+
5
5
+
3
2
+
4
4
+
5
5
+
5
5
5
4
5
5
5
5
+ + +
Sumber: Hasil Analisa 2013
Menilai dan memetakan tingkat kepentingan dan pengaruh masing-masing stakeholder
Tingkat Pengaruh Stakeholders
Pemetaan Stakeholders Tingkat Kepentingan Stakeholders unknown
little/no importance
some moderate very importance importance important
unknown little/no influence
critical player
Bapemmas Kab. Lamongan
some influence moderate influence
Dinkop & UMKM Kab. Lamongan
significant influence
Kepala Desa Labuhan -
critical player
-
-
Keterangan :
2
: Informan Wawancara
DKP Kab.Lamongan Kecamatan Brondong Kelurahan Brondong Ahli Pemberdayaan Masyarakat Ketua RN Brondong
Sumber : Hasil Analisis Stakeholders 2013
Menyediakan landasan dan strategi partisipasi stakeholder dalam kebijakan
Tahapan Kebijakan
Landasan dan Strategi Partisipasi Stakeholders dalam Kebijakan Jenis Partisipasi
Sharing Informasi (one way flow)
Identifikasi
Paparan dari pihak Kec. Brondong (mewakili aspirasi masyarakat pesisir Kec. Brondong) mengenai Penilaian kondisi aktual kegiatan Awal pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir Kec. Brondong yang tengah berjalan Paparan dari pihak DKP Kab. Lamongan mengenai revisi arahan kegiatan Implementasi, pemberdayaan ekonomi Supervisi & masyarakat pesisir Kec. Monitoring Brondong yang akan dilakukan Evaluasi
Laporan evaluasi yang mengulas seluruh kegiatan selama perumusan arahan
Kolaborasi (ikut dalam pengambilan keputusan) DKP Kab.Lamongan mengadakan Melakukan penilaian survey lapangan ke wilayah prioritas bantuan yang dibutuhkan dalam Brondong serta berdiskusi dengan pihak Kecamatan Brondong, langkah pengoptimalan Kelurahan Brondong, dan Ketua RN pemberdayaan ekonomi melalui FGD masyarakat pesisir Kec. Brondong Rapat pengambilan Ahli Pemberdayaan Masyarakat keputusan oleh pihak memberikan gambaran mengenai ide arahan pemberdayaan ekonomi DKP Kab. Lamongan (meliputi bidang: masyarakat yang efektif, aplikatif dan implementatif kepada pihak tangkap, budidaya, pengawasan dan P2HP) DKP Kab. Lamongan, Kec. mengenai revisi arahan Brondong, dan Kelurahan Brondong melalui FGD Konsultasi (two-way flow)
Feedback dari pihak Kecamatan Brondong, Kelurahan Brondong, dan Ketua RN melalui participatory monitoring
3
Pemberdayaan (pengerahan sumber daya)
Rapat interen oleh para perangkat Kecamatan Brondong, Kelurahan Brondong, dan RN mengenai rekomendasi arahan yang baru
Pihak Kec.Brondong dan Kelurahan Brondong mengadakan sosialisasi kebijakan kepada masyarakat pesisir Kecamatan Brondong mealui Musrenbangdes Evaluasi interen dari pihak Kelurahan Brondong Sumber: Hasil Analisa 2013
Pembentukan tim pengawas (steering commitee) implementasi arahan yang berasal dari masing-masing pihak (DKP, Kecamatan, Kelurahan, Kelompok RN) Participatory evaluation oleh DKP Evaluasi independen Kab. Lamongan dan Kec. Brondong dari kelompok RN
Analisa Pengaruh Kegiatan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dalam Konsep Minapolitan terhadap Pengembangan Wilayah Pesisir di Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan
1. 2. 3.
9 variabel dari tinjauan pustaka Analisis Stakeholder In- depth interview
Preparation • Selecting the unit of analysis • Making sense of the data
Pentranskripan Wawancara
Indikator Partisipasi masyarakat Kelembagaan Modal sosial Kemitraan Koordinasi Kegiatan perikanan ramah lingkungan Kesejahteraan ekonomi
Variabel Keberadaan usaha mikro Keberadaan lembaga ekonomi formal Keberadaan komunitas sosial Keberadaan sentra produksi Kerjasama pengelolan wilayah pesisir Teknologi alat tangkap Kemampuan mengakses sumberdaya ekonomi
Kesejahteraan sosial Kapasitas sosial Institusi
Kapasitas kelembagaan
Organizing • • • •
Developing analysis matrice Data gathering by content Grouping Categorization
Kelompok Stakeholders DKP Kab. Kecamatan Kelurahan Rukun Ahli Pemberdayaan Lamongan Brondong Brondong Nelayan Masyarakat
Organizing • • • •
Developing analysis matrice Data gathering by content Grouping Categorization
Organizing • • • •
Developing analysis matrice Data gathering by content Grouping Categorization
Indikator
Partisipasi masyarakat
Variabel
Keberadaan usaha mikro
DKP Kab. Lamongan Setuju T11.21, T11.23, T11.25, T11.26, T11.27, T11.28, T11.29, T11.30, T11.31, T11.48 Setuju
Kecamatan Brondong Setuju
Kelompok Stakeholders Kelurahan Rukun Nelayan Brondong Setuju Tidak Setuju
T8.1, T8.2, T8.3, T9.1, T9.6, T9.27, T9.28, T9.37, T9.97 T9.30, T9.31, T9.38 T8.8, T8.16
Ahli Pemberdayaan Masyarakat Setuju T10.1, T10.2
Setuju
Setuju Tidak Setuju Setuju Keberadaan T9.10, T9.11, T9.48, T9.49, T11.1, T11.2, T11.3, Kelembagaan lembaga T9.12, T9.13, T9.50, T9.51, T9.52, T11.5, T11.11, T11.13, T8.4, T8.5, T8.6 T10.3, T10.4, T10.5, T10.6 ekonomi formal T9.20, T9.47, T9.53, T9.54, T9.55, T11.14, T11.51 T9.89 T9.56 Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju
Modal sosial
Keberadaan komunitas sosial
Kemitraan
Setuju Setuju Keberadaan T11.8, T11.32, T11.34, T8.12, T8.13, sentra produksi T11.43 T8.14, T8.15
T11.44, T11.45, T11.46, T11.47, T11.50
T8.7, T8.17, T8.18, T8.19, T8.20
T9.14, T9.15, T9.16, T9.17, T9.18, T9.19, T9.21, T9.22
T10.7, T10.8, T10.9, T10.10, T10.11, T10.12, T10.13, T10.14, T10.15, T9.23, T9.24, T9.25 T10.25, T10.26, T10.27, T10.38, T10.39, T10.40, T10.41, T10.42, T10.43
Setuju
Tidak Setuju
Setuju
T9.86
T9.82, T9.83, T9.84, T9.85, T9.87
T10.16, T10.17, T10.18, T10.19, T10.20
Sumber: Komparasi Transkrip Wawancara dengan Variabel, 2013
Indikator
Koordinasi Kegiatan perikanan ramah lingkungan
Variabel Kerjasama pengelolan wilayah pesisir Teknologi alat tangkap
Kemampuan Kesejahteraan mengakses ekonomi sumberdaya ekonomi
Kesejahteraan Kapasitas sosial sosial
DKP Kab. Lamongan Setuju
Setuju
Kecamatan Brondong Setuju T8.21, T8.22, T8.23, T8.35, T8.36, T8.37, T8.38, T8.39 Setuju
T11.35, T11.36, T11.38, T11.53
T8.24, T8.40, T8.41
Setuju T11.19, T11.20, T11.22, T11.24, T11.33, T11.37, T11.39, T11.42, T11.49, T11.52, T11.54, T11.55 Setuju
Setuju
T11.6, T11.7, T11.9, T11.17, T11.18, T11.41
T11.16, T11.40 Setuju
Institusi
*)
Kapasitas kelembagaan
T11.10, T11.12, T11.15
T8.9, T8.10, T8.11, T8.25, T8.29, T8.33, T8.34 Setuju T8.26, T8.27, T8.30, T8.31, T8.32 Setuju T8.28
Keterangan : Kode: “Tx.y” Tx = urutan transkrip wawancara pada lampiran y = urutan kutipan kalimat/teks dalam transkrip
Kelompok Stakeholders Kelurahan Ahli Pemberdayaan Rukun Nelayan Brondong Masyarakat Setuju Tidak Setuju Setuju T9.80 Setuju T9.95
T9.78
T10.21, T10.22
Setuju Setuju T9.65, T9.66, T9.67, T9.68, T9.69, T10.22, T10.24, T10.28 T9.70, T9.71, T9.72 Setuju Setuju
Setuju T9.2, T9.3, T9.4, T9.5, T9.7, T9.8, T9.9, T9.35, T9.58, T9.33, T9.34, T9.36, T10.29 T9.59, T9.60, T9.39, T9.40, T9.41, T9.64, T9.73, T9.74 T9.57, T9.61, T9.63, T9.88, T9.96, T9.98 Setuju Tidak Setuju Setuju T9.29, T9.32, T9.90, T10.30, T10.31, T10.32, T9.91, T9.92, T9.93, T9.75, T9.76, T9.77 T10.33 T9.94 Setuju Tidak Setuju Setuju T9.45, T9.46, T9.81, T9.26, T9.42, T10.23, T10.34, T9.99, T9.100 T9.43, T9.44, T9.79 T10.35, T10.36, T10.37 Sumber: Komparasi Transkrip Wawancara dengan Variabel, 2013
Resulting Abstraction
Faktor-faktor yang paling berpengaruh tersebut yaitu: Keberadaan komunitas sosial Keberadaan lembaga ekonomi formal Kapasitas kelembagaan Keberadaan sentra produksi Kapasitas sosial
Perumusan Arahan Pengembangan Wilayah Pesisir Berbasis Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dalam Konsep Minapolitan terhadap Pengembangan Wilayah Pesisir di Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan
Perumusan Arahan dari Faktor
Keberadaan Komunitas Sosial Karakteristik Eksisting Hasil sasaran 1: • Keberadaan komunitas sosial berupa Kelompok Rukun Nelayan (RN), kurang berperan dalam mengoptimalkan pemberdayaan ekonomi nelayan. Tambahan karakteristik eksisting dari hasil wawancara dengan stakeholders kunci: • Selain RN, terdapat beberapa komunitas sosial yang berperan dalam koordinasi peminjaman modal (UEP, SPP, KOPWAN, dan KUB) dan pengawasan kelestarian lingkungan (POKWASMAS).
Kebijakan Terkait Hasil Arahan • Pengadaan kegiatan 1. Keputusan Menteri konsultasi publik secara Kelautan & Perikanan rutin yang dibantu oleh Republik Indonesia Nomor aktivis sosial. • Pengadaan kompetisi dan Kep.10/Men/2002 tentang Pedoman Umum penghargaan yang didakan secara rutin bagi kelompokPerencanaan kelompok masyarakat yang Pengelolaan Pesisir aktif berpatisipasi. Terpadu 2. Peraturan Menteri Kelautan & Perikanan Republik Indonesia Nomor Per.12/Men/2010 tentang Minapolitan
Sumber: Hasil Analisa, 2013
Perumusan Arahan dari Faktor
Keberadaan Lembaga Ekonomi Formal Karakteristik Eksisting Hasil sasaran 1: • Ketersediaan sarana-prasarana pendukung kegiatan ekonomi di wilayah ini sangat lengkap. • Unit simpan pinjam yang dikelola oleh KUD Mina Tani dirasa kurang dapat merangkul masyarakat setempat.
Kebijakan Terkait Peraturan Menteri Kelautan & Perikanan Republik Indonesia Nomor Per.12/Men/2010 tentang Minapolitan
Hasil Arahan Lembaga ekonomi formal membentuk kegiatankegiatan yang mampu mengakomodir kelompok ekonomi informal yang ada
Tambahan karakteristik eksisting dari hasil wawancara dengan stakeholders kunci: • TPI dan Pabrik Rokok SKT yang dikelola oleh KUD Mina Tani, menyerap banyak tenaga kerja • Bantuan yang diberikan kepada nelayan melalui KUD Mina Tani, hanya berhak diterima oleh nelayan yang terdaftar sebagai anggota formal. Sumber: Hasil Analisa, 2013
Perumusan Arahan dari Faktor
Kapasitas Kelembagaan
Karakteristik Eksisting
Hasil sasaran 1: • Ketersediaan sarana-prasarana pendukung kegiatan ekonomi di wilayah ini sangat lengkap. • Masyarakat nelayan lebih memilih membeli bahan bakar dari pengecer dibandingkan di SPDN yang telah tersedia. • Unit simpan pinjam yang dikelola oleh KUD Mina Tani dirasa kurang dapat merangkul masyarakat setempat. Tambahan karakteristik eksisting dari hasil wawancara dengan stakeholders kunci: • Terdapat perwakilan UPT Perikanan Brondong, namun masih belum memiliki kantor. • KUD Mina Tani mengurus regulasi ikan-ikan masuk dan pengelolaan TPI. • DKP memberi bantuan alat tangkap kepada nelayan. • Keluarahan Brondong memfasilitasi kebutuhan administrasi masyarakat setempat untuk kepentingan legal formal. • Kelurahan Brondong berperan sebagai tim pelaksana dan pengontrol pada sosialisasi pembangunan infrastruktur dari pemerintah pusat. • Kelurahan Brondong membina mentalitas masyarakat dalam pelestarian lingkungan setempat. • Instansi pemerintah lokal (kecamatan dan kelurahan) berperan sebagai koordinator pelaksanaan rencana dari pemerintah keabupaten kepada masyarakat setempat. • Terdapat dua pelabuhan utama, yaitu pelabuhan perikanan (PPN Brondong) dan pelabuhan perhubungan barang (Pelra Sedayulawas). • Lembaga keuangan berperan sebagai sumber pinjaman modal uang untuk membeli perahu atau alat tangkap pada saat musim angin, di saat nelayan tidak bisa menghasilkan pendapatan. • Dinkop & UMKM Jawa Timur memberikan dana hibah bagi kelompok koperasi wanita di Brondong. • Kegiatan PUGAR dan PUMP didanai oleh pemerintah provinsi Jawa Timur atas rekomendasi DKP Kab. Lamongan. • Program PNPM Mandiri Perdesaan dari Kabupaten Lamongan mengalokasikan dana untuk kelompok UEP dan SPP. • Peran Syahbandar yang dibawahi oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membantu nelayan dalam pengaturan waktu melaut dan menginformasikan ramalan cuaca. • Perum Prasarana Perikanan Samudra (PPS) yang dibawahi oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengelola SPDN yang berada di kompleks PPN Brondong. Sumber: Hasil Analisa, 2013
Kebijakan Terkait Hasil Arahan • Mempertajam kinerja tim UPT Perikanan 1. Keputusan Menteri Kelautan & Brondong untuk lebih memahami kebutuhan Perikanan Republik Indonesia Nomor Kep.10/Men/2002 tentang Pedoman masyarakat pesisir setempat (khususnya Umum Perencanaan Pengelolaan Pesisir nelayan) Terpadu • Mengawasi pengelolaan sarana-prasarana 2. Peraturan Menteri Kelautan & Perikanan pendukung kegiatan perikanan Republik Indonesia Nomor Per.12/Men/2010 tentang Minapolitan Sumber: Hasil Analisa, 2013
Perumusan Arahan dari Faktor
Keberadaan Sentra Produksi Karakteristik Eksisting
Hasil sasaran 1: • Para pelaku usaha dari tiap jenis kegiatan ekonomi memiliki ketergantungan antara satu dengan yang lain. • Jangkauan kegiatan ekonomi masyarakat setempat mencakup skala regional bahkan internasional. • Ketersediaan sarana-prasarana pendukung kegiatan ekonomi di wilayah ini sangat lengkap • Jenis usaha pengolahan ikan yang dikelola masyarakat setempat didominasi oleh usaha pemindangan. • Konsentrasi usaha pemindangan ikan dapat ditemukan disalah satu gang di area perkampungan nelayan. Tambahan karakteristik eksisting dari hasil wawancara dengan stakeholders kunci: • Kegiatan industri tradisional yang ada di pesisir Brondong sedang diarahkan menjadi modern melalui industrialisasi kawasan sentra produksi • Hampir seluruh kegiatan pemindangan ikan yang ada sudah sejak belasan tahun memiliki link pemasaran masing-masing yang berskala regional. • Penduduk wanita di pesisir Brondong saat ini sedang dibekali keterampilan mengolah garam beryodium. • TPI dan Pabrik Rokok SKT yang dikelola oleh KUD Mina Tani, menyerap banyak tenaga kerja Sumber: Hasil Analisa, 2013
1.
2. 3.
4.
Kebijakan Terkait Keputusan Menteri Kelautan & Perikanan Republik Indonesia Nomor Kep.10/Men/2002 tentang Pedoman Umum Perencanaan Pengelolaan Pesisir Terpadu Peraturan Menteri Kelautan & Perikanan Republik Indonesia Nomor Per.12/Men/2010 tentang Minapolitan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor Kep.32/Men/2010 tentang Penetapan Kawasan Minapolitan SK Bupati Lamongan Nomor: 188/152/Kep/413.013/2011 tentang Perubahan atas Keputusan Bupati Lamongan Nomor: 188/213/Kep/413.013/2010 tentang Penetapan kawasan Minapolitan Kabupaten Lamongan Tahun 2010
Hasil Arahan • Peningkatkan variasi jenis mata pencaharian masyarakat pesisir Brondong yang mendukung produksi pokok perikanan • Meningkatkan diversifikasi produk olahan turunan • Bekerjasama dengan pengusaha besar untuk dapat merangkul beberapa pengusaha kecil menjadi kelompok usaha bersama • Memperhatikan kesesuaian kebijakan terkait rencana industrialisasi kawasan sentra produksi dengan kebutuhan dan karakteristik sosialekonomi masyarakat pesisir setempat
Sumber: Hasil Analisa, 2013
Perumusan Arahan dari Faktor
Kapasitas Sosial
Karakteristik Eksisting
Hasil sasaran 1: • Jenis kegiatan ekonomi yang paling dominan pada wilayah ini adalah penangkap ikan • Kegiatan budidaya ikan memiliki prospek yang menjanjikan. • Kegiatan usaha kecil dan pekerjaan buruh pabrik cukup membantu menyokong keuangan rumah tangga. • Jenis usaha pengolahan ikan yang dikelola masyarakat setempat didominasi oleh usaha pemindangan. • Penggunaan alat tangkap skala besar mulai beralih menjadi skala kecil. Tambahan karakteristik eksisting dari hasil wawancara dengan stakeholders kunci: • TPI dan Pabrik Rokok SKT yang dikelola oleh KUD Mina Tani, menyerap banyak tenaga kerja • Penduduk Desa Sedayulawas dibekali keterampilan mengolah garam siap konsumsi untuk rencana pengembangan industri garam beryodium. • Terdapat Kampung Kerapu di Desa Labuhan • Keberagaman matapencaharian di wilayah pesisir Brondong dipengaruhi oleh skill yang dimiliki masing-masing individu. • Tingkat pendidikan dan karakter yang terbentuk dari lingkungan kerja selama di laut, membuat watak masyarakat nelayan yang keras dan susah diatur. • Penggunaan teknologi alat tangkap oleh masyarakat nelayan Brondong tergolong sangat maju. Sumber: Hasil Analisa, 2013
Kebijakan Terkait Peraturan Menteri Kelautan & Perikanan Republik Indonesia Nomor Per.12/Men/2010 tentang Minapolitan
Hasil Arahan • Peningkatan kemampuan keterampilan masyarakat pesisir Brondong yang mendukung kegiatan usaha di bidang perikanan • Meningkatkan kegiatan budidaya tambak kerapu • Mengembangkan usaha pengolahan garam beryodium Sumber: Hasil Analisa, 2013
5 | KESIMPULAN & SARAN
Karakteristik ekonomi masyarakat
Masih ditemukannya banyak penduduk miskin wilayah pesisir Kec. Brondong, Kab. Lamongan, menunjukkan adanya ketidakoptimalan kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat. • Jenis kegiatan ekonomi yang paling dominan pada wilayah ini adalah penangkap ikan • Kegiatan budidaya ikan memiliki prospek yang menjanjikan. • Kegiatan usaha kecil dan pekerjaan buruh pabrik cukup membantu menyokong keuangan rumahtangga. • Para pelaku usaha dari tiap jenis kegiatan ekonomi memiliki ketergantungan antara satu dengan yang lain. • Jangkauan kegiatan ekonomi masyarakat setempat mencakup skala regional bahkan internasional. • Ketersediaan sarana-prasarana pendukung kegiatan ekonomi di wilayah ini sangat lengkap • Masyarakat nelayan lebih memilih membeli bahan bakar secara dari pengecer dibandingkan di SPDN yang telah tersedia. • Jenis usaha pengolahan ikan yang dikelola masyarakat setempat didominasi oleh usaha pemindangan. • Konsentrasi usaha pemindangan ikan dapat ditemukan disalah satu gang di area perkampungan nelayan. • Penggunaan alat tangkap skala besar mulai beralih menjadi skala kecil. • Keberadaan komunitas sosial berupa Kelompok Rukun Nelayan (RN), kurang berperan dalam mengoptimalkan pemberdayaan ekonomi nelayan. • Unit simpan pinjam yang dikelola oleh KUD Mina Tani dirasa kurang dapat merangkul masyarakat setempat.
5 faktor paling berpengaruh
Dalam menganalisis pengaruh kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat dalam Konsep Minapolitan terhadap pengembangan wilayah pesisir Brondong, ditemukan lima faktor yang paling mempengaruhi pengoptimalan kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
1) 2) 3) 4) 5)
Keberadaan komunitas sosial, Keberadaan lembaga ekonomi formal, Kapasitas kelembagaan, Keberadaan sentra produksi, dan Kapasitas sosial.
5 faktor yang paling berpengaruh + pertimbangan kondisi eksisting setempat 1.
Arahan pengembangan wilayah pesisir
2.
3.
4.
5.
Keberadaan komunitas sosial • Pengadaan kegiatan konsultasi publik secara rutin yang dibantu oleh aktivis sosial. • Pengadaan kompetisi dan penghargaan yang didakan secara rutin bagi kelompok-kelompok masyarakat yang aktif berpatisipasi. Keberadaan lembaga ekonomi formal Lembaga ekonomi formal membentuk kegiatan-kegiatan yang mampu mengakomodir kelompok ekonomi informal yang ada. Kapasitas kelembagaan • Mempertajam kinerja tim UPT Perikanan Brondong untuk lebih memahami kebutuhan masyarakat pesisir setempat (khususnya nelayan) • Mengawasi pengelolaan sarana-prasarana pendukung kegiatan perikanan Keberadaan sentra produksi • Peningkatkan variasi jenis mata pencaharian masyarakat pesisir Brondong yang mendukung produksi pokok perikanan • Meningkatkan diversifikasi produk olahan turunan • Bekerjasama dengan pengusaha besar untuk dapat merangkul beberapa pengusaha kecil menjadi kelompok usaha bersama • Memperhatikan kesesuaian kebijakan terkait rencana industrialisasi kawasan sentra produksi dengan kebutuhan dan karakteristik sosial-ekonomi masyarakat pesisir setempat Kapasitas sosial • Peningkatan kemampuan keterampilan masyarakat pesisir Brondong yang mendukung kegiatan usaha di bidang perikanan • Meningkatkan kegiatan budidaya tambak kerapu • Mengembangkan usaha pengolahan garam beryodium
Beberapa saran yang diberikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: • Perlu dilakukan studi lebih lanjut dalam memunculkan strategi yang mampu mengangkat peran komunitas sosial dalam pengembangan wilayah pesisir Brondong. Dalam pengembangan wilayah pesisir berbasis pemberdayaan masyarakat, unsur modal sosial adalah kunci utama untuk dapat melibatkan partisipasi aktif masyarakat dalam pengembangan wilayah itu sendiri. Hal ini dilakukan agar perencanaan yang dilakukan menjadi lebih implementatif sesuai dengan keadaan riil dari masyarakat di wilayah perencanaan tersebut. • Perlu adanya pelibatan para aktivis sosial dalam pendekatan kepada masyarakat pesisir Brondong. Hal ini untuk menjembatani kepentingan pemerintah dan kebutuhan masyarakat setempat