PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PRODUKSI PERIKANAN TANGKAP DAN KONDISI PERAIRAN
PRIAGUNG WICAKSONO
SKRIPSI
DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2013
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul :
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PRODUKSI PERIKANAN TANGKAP DAN KONDISI PERAIRAN Adalah benar merupakan hasil karya saya dengan arahan dari Dr. Ir. Jonson L.Gaol, M.Si selaku dosen pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Semua sumber dan informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir Skripsi ini. Bogor, Maret 2013
PRIAGUNG WICAKSONO C54080006
RINGKASAN PRIAGUNG WICAKSONO. Pengembangan Sistem Informasi Produksi Perikanan Tangkap dan Kondisi Perairan. Dibimbing oleh JONSON L. GAOL. Informasi tentang produksi perikanan tangkap dan kondisi perairan di Indonesia saat ini masih sulit diperoleh. Untuk pengelolaan sumberdaya perikanan secara lanjut dan lestari dibutuhkan data perikanan dan kondisi perairannya. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan sistem informasi produksi sumberdaya perikanan tangkap dan kondisi perairan. Pengembangan sistem informasi dilakukan pada bulan April 2012 sampai Desember 2012. Data produksi perikanan tangkap diperoleh dari Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP). Data kondisi perairan seperti suhu permukaan laut dan konsentrasi klorofil diperoleh dari situs http://oceancolor.gsfc.nasa.gov/. Data yang digunakan yaitu data produksi perikanan dan jumlah kapal bongkar ikan bulanan yang berada di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Nizam Zachman Jakarta, Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Kejawanan Cirebon dan PPN Pekalongan pada tahun 2011. Data kondisi perairan seperti konsentrasi klorofil dan suhu permukaan Laut Jawa merupakan data rata-rata bulanan pada tahun 2011. Pengembangan sistem informasi dilakukan beberapa tahap, yaitu pengumpulan data, pengolahan data, rancang bangun sistem, verifikasi sistem serta implementasi sistem di internet. Sistem informasi produksi perikanan tangkap telah berhasil dikembangkan dalam bentuk web yang dapat diakses pada situs http://www.pp-pupj.com. Informasi yang bisa diakses dari sistem ini, yaitu produksi perikanan, jumlah kapal bongkar ikan, konsentrasi klorofil serta suhu permukaan laut (SPL) di Laut Jawa yang time series. Produksi perikanan bulanan di PPS Nizam Zachman Jakarta dan PPN Pekalongan memiliki pola yang mirip dimana puncak produksi tertinggi terjadi pada bulan November namun berbeda dengan pola produksi di PPN Kejawanan Cirebon dengan puncak produksi pada bulan Mei. Terlihat peningkatan konsentrasi klorofil diikuti oleh peningkatan produksi perikanan khususnya di PPN Pekalongan hingga empat bulan berikutnya.
© Hak Cipta milik Priagung Wicaksono, tahun 2013 Hak Cipta dilindungi Undang-Undang 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah 3. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin dari Institut Pertanian Bogor
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PRODUKSI PERIKANAN TANGKAP DAN KONDISI PERAIRAN
PRIAGUNG WICAKSONO
SKRIPSI sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Kelautan pada Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan
DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2013
SKRIPSI Judul Skripsi
: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PRODUKSI PERIKANAN TANGKAP DAN KONDISI PERAIRAN
Nama Mahasiswa
: Priagung Wicaksono
Nomor Pokok
: C54080006
Departemen
: Ilmu dan Teknologi Kelautan
Menyetujui, Pembimbing Utama
Dr. Ir. Jonson L. Gaol, M.Si NIP. 19660712 199103 2 003
Mengetahui, Ketua Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan
Dr. Ir. I Wayan Nurjaya, M.Sc NIP. 19640801 198903 1 001
Tanggal Ujian : 7 Maret 2013
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas semua rahmat dan karunia yang telah diberikan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian yang dituangkan dalam skripsi berjudul “PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PRODUKSI PERIKANAN TANGKAP DAN KONDISI PERAIRAN”. Skripsi ini merupakan tugas akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan di Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan yaitu Sarjana Ilmu Kelautan. Penulis menyadari banyak pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih dengan tulus dan penghargaan setinggi-tingginya penulis sampaikan kepada : 1.
Dr. Ir. Jonson L. Gaol, M.Si selaku pembimbing I atas bimbingan, pengetahuan, dan nasehat yang telah diberikan.
2.
Prof. Dr. Ir. Setyo Budi Susilo, M.Sc selaku dosen penguji dan Dr. Henry M. Manik, S.Pi, M.T selaku komisi pendidikan atas bimbingan, pengetahuan, dan nasehat yang telah diberikan.
3.
Orang tua saya Sumpeno, Alm. Ani Atmaraningsih dan Yayuk Sri Rahayu atas kasih sayang, bimbingan, pengorbanan, dan doa restu yang diberikan serta keluarga besar Kismo Sugiyanto dan Winarso atas motivasi dan semangatnya.
4.
Risti E. Arhatin, M.Si selaku pembimbing akademik atas bimbingan dan arahan yang diberikan di bidang akademik.
5.
Tonny Ari Wibowo, S.IK atas bantuannya mengajarkan tentang website.
6.
Kementrian Kelautan dan Perikanan atas data produksi perikanan tangkap dan kapal bongkar ikannya.
7.
NASA atas data suhu dan konsentrasi klorofilnya.
8.
Seluruh warga ITK, khususnya ITK 45 atas dukungan, kerjasama dan perjuangannya.
9.
Ikatan Alumni SMAN 47 (ILUNI 47) dan Jakarta Community (Jco) atas kebersamaan dan dukungannya.
10. Anak-anak DR D15, Warkopers ITK 45, Fachri, dan Abul atas kebersamaan dan dukungannya.
11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu dalam memberikan sumbangan saran, bimbingan dalam penelitian, pengolahan data, dan penyusunan skripsi secara sukarela.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan penulis sendiri sehingga kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapan. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak. Bogor, Maret 2013
Priagung Wicaksono
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xii DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiii 1. PENDAHULUAN........................................................................................
1
1.1.Latar Belakang ........................................................................................
1
1.2.Tujuan .....................................................................................................
2
2. TINJAUAN PUSTAKA ..............................................................................
3
2.1.Sistem Informasi .....................................................................................
3
2.2.Sistem Manajemen Basis Data ................................................................
4
2.3.Web Page Maker .....................................................................................
6
2.3.1. Fitur-Fitur pada Web Page Maker ..............................................
6
2.3.2. Operasi Dasar pada Web Page Maker ........................................
7
2.4.Hyper Text Markup Language (HTML) .................................................
9
2.5.Data Perikanan Tangkap .........................................................................
9
2.5.1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi ............................. 10 2.5.1.1. Angin Musim .................................................................. 10 2.5.1.2. Suhu dan Salinitas .......................................................... 11 3. BAHAN DAN METODE ........................................................................... 13 3.1.Waktu dan Lokasi Penelitian .................................................................. 13 3.2.Alat dan Bahan Penelitian ....................................................................... 13 3.3.Prosedur Pelaksanaan Penelitian ............................................................. 14 4. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................. 16 4.1.Website .................................................................................................... 16 4.2.Produksi Perikanan Tangkap................................................................... 22 4.2.1. Produksi Perikanan di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta ........................................................................... 22 4.2.2. Produksi Perikanan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Kejawanan Cirebon....................................................................... 27
ix
x
4.2.3. Produksi Perikanan di Pelabuhan Perikanan Samudera Nusantara Pekalongan .................................................................................... 30 5. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 34 5.1. Kesimpulan ........................................................................................... 34 5.2. Saran ..................................................................................................... 34 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 35 LAMPIRAN ...................................................................................................... 37 DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................ 45
DAFTAR TABEL
1.
Halaman Data produksi perikanan di PPN Kejawanan, Cirebon pada Juni 2011 ....... 10
xi
DAFTAR GAMBAR Halaman 1.
Diagram alir rancang bangun sistem informasi ...................................................... 14
2.
Diagram alir tahapan prosedur penelitian .............................................................. 15
3.
Tampilan depan website atau menu home .............................................................. 17
4.
Tampilan halaman informasi pelabuhan perikanan................................................ 17
5.
Tampilan halaman produksi perikanan bulanan ..................................................... 18
6.
Tampilan halaman produksi perikanan tiap spesies ............................................... 19
7.
Tampilan halaman menu informasi ........................................................................ 20
8.
Tampilan halaman menu downloads dengan jenis data per bulan ......................... 21
9.
Tampilan halaman menu downloads dengan jenis data per spesies ....................... 21
10. Grafik produksi total PPS Nizam Zachman Jakarta, PPN Pekalongan dan PPN Kejawanan Cirebon ................................................................................. 23 11. Grafik produksi bawal hitam, cumi-cumi, kwee, manyung, dan tembang di PPS Nizam Zachman pada tahun 2011 .......................................................................... 25 12. Grafik klorofil dan suhu permukaan laut di sekitar PPS Nizam Zachman pada tahun 2011 ........................................................................................................................ 26 13. Grafik jumlah kapal bongkar ikan di PPS Nizam Zachman pada tahun
2011.............................................................................................................. 26 14. Grafik produksi belanak, cumi-cumi, lisong, manyung, dan pari burung di PPN Kejawanan pada tahun 2011 .................................................................................. 28 15. Grafik klorofil dan suhu permukaan laut di sekitar PPN Kejawanan pada tahun
2011.............................................................................................................. 29 16. Grafik jumlah kapal bongkar ikan di PPN Kejawanan pada tahun 2011 ............... 29 17. Grafik produksi bawal hitam, layang, manyung, remang, dan tembang di PPN Pekalongan pada tahun 2011 .................................................................................. 32 18. Grafik klorofil dan suhu permukaan laut di sekitar PPN Pekalongan pada tahun 2011 ........................................................................................................................ 33 19. Grafik jumlah kapal bongkar ikan di PPN Pekalongan pada tahun 2011 .............. 33
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman 1.
Produksi perikanan dalam kg di PPS Nizam Zachman pada tahun 2011 ............................................................................................................. 37
2.
Produksi perikanan dalam kg di PPN Kejawanan pada tahun 2011 ............................................................................................................. 40
3.
Produksi perikanan dalam kg di PPN Pekalongan pada tahun 2011 ............................................................................................................. 42
4.
Gambar-gambar contoh hasil tangkapan ......................................................... 44
xiii
1. PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Potensi sumberdaya perikanan Indonesia cukup besar salah satunya
produksi perikanan tangkap. Produksi perikanan tangkap Indonesia tahun 2011 mencapai 5409100 ton (Kementrian Kelautan dan Perikanan 2011). Keadaan tersebut seharusnya meletakan sektor perikanan menjadi salah satu sektor riil yang potensial di Indonesia. Akhir-akhir ini pemerintah berencana mengimpor ikan untuk menyuplai kebutuhan konsumsi ikan bagi masyarakat (Kompas 2011). Ironisnya, nelayan di beberapa daerah di Indonesia membuang ikan-ikan yang telah busuk karena berlebihnya hasil tangkapan dan itu merugikan bagi para nelayan karena hasil lautnya tidak dapat didistribusikan (Kompas 2011). Informasi tentang produksi perikanan tangkap dan lingkungannya saat ini masih sulit diperoleh, padahal informasi produksi perikanan tangkap sangat dibutuhkan untuk tujuan pengelolaan secara lestari. Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporanlaporan yang diperlukan (Sutabri 2004). Menurut O‟Brien (1991), pada prinsipnya sistem informasi mempunyai tiga peran utama, yaitu menunjang kegiatan operasional, menunjang manajemen dalam mengambil keputusan serta menyediakan informasi sebagai output. Sistem informasi menerima dan memproses data, lalu mentransformasikan data tersebut menjadi bentuk informasi.
1
2
Oleh karena itu, perlu dikembangkan suatu sistem informasi agar informasi produksi perikanan tangkap mudah diperoleh bagi yang membutuhkan. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini berupa suatu sistem informasi produksi perikanan yang ditampilkan dalam web, sehingga masyarakat umum dan pemerintah memperoleh dengan mudah informasi produksi perikanan tangkap tanpa harus langsung ke lokasi untuk mengetahui informasi produksi perikanan tangkap. Sistem informasi ini untuk awal mengambil contoh 3 pelabuhan yang terdapat di pantai utara Jawa yaitu, Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta, Pelabuhan Perikanan Nusantara Kejawanan Cirebon dan Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan.
1.2.
Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem informasi produksi
sumberdaya perikanan tangkap dan kondisi perairan.
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Sistem Informasi Sistem merupakan kesatuan elemen yang memiliki keterkaitan. Beberapa
elemen tersebut dapat digabung menjadi suatu unit, kelompok atau komponen sistem dengan fungsi tertentu (Rochim 2002). Informasi merupakan data yang sudah mengalami proses tertentu, tetapi informasi tertentu dapat menjadi data untuk proses lain yang kemudian akan menghasilkan informasi lagi (Nabil 1998). Oleh karena itu, sistem informasi dapat diartikan sebagai kesatuan elemen informasi, termasuk cara merancang, mengaktifkan, menangani, memelihara, dan memanfaatkan informasi (Rochim 2002). Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah alat untuk mengumpulkan, menyimpan, menayangkan kembali data spasial dari dunia nyata untuk kepentingan-kepentingan tertentu (Prahasta 2001). SIG adalah sekumpulan perangkat komputer, perangkat lunak dan data geografis untuk menangkap, mengelola, menganalisa, dan menayangkan seluruh bentuk informasi geografis bereferensi (ESRI 2002). Dua jenis data yang digunakan dalam SIG, yaitu data spasial dan data non-spasial. Data spasial merupakan data yang mengacu pada ruangan suatu wilayah geografis tertentu. Informasi spasial ini dapat diartikan juga sebagai geoinformasi yang bentuk penyajiannya berupa peta. Data spasial ini dapat dibagi menjadi dua yaitu data raster dan data vektor. Data non-spasial atau lebih dikenal dengan data atribut merupakan data yang melengkapi keterangan dari data spasialnya baik dalam bentuk statistik maupun deskriptif. Data atribut ini
3
4
dibedakan menjadi dua, yaitu data kualitatif (nama, jenis, tipe) dan data kuantitatif (angka, besar jumlah, tingkatan, kelas interval) yang mempunyai hubungan satusatu dengan data spasialnya (Prahasta 2001).
2.2.
Sistem Manajemen Basis Data Data adalah fakta yang diperoleh dari pengamatan, baik pengamatan
dengan panca indera maupun dengan alat (Nabil 1998). Sistem manajemen basis data atau Data Base Management System (DBMS) adalah sistem yang berisi satu koleksi data yang saling berelasi dan satu set program untuk mengakses data tersebut. DBMS terdiri dari satu set basis data dan set program pengelola untuk menambah, menghapus, mengambil, dan membaca data (Kristanto 1994). Beberapa kelebihan digunakannya sistem manajemen basis data, yaitu: a. Padat yaitu tidak perlu lagi membuat arsip kertas dalam ukuran besar. b. Mengurangi pekerjaan yang membosankan. c. Kecepatan yaitu mesin dapat memperoleh kembali dan mengubah data jauh lebih cepat daripada manusia yang dapat lakukan. d. Aktual yaitu informasi terbaru dan akurat selalu tersedia di setiap waktu ketika dibutuhkan. Menurut Kristanto (2002), ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk merancang basis data, yaitu: a. Redudansi dan Inkonsistensi Data Redudansi adalah data yang sama di beberapa tempat. Hal ini menyebabkan inkonsistensi data, karena jika terdapat data yang harus
5
diubah maka harus mengubah satu per satu. Selain itu juga menyebabkan pemborosan ruang dan biaya. b. Kesulitan Akses Data Data yang kita punya mesti mudah diakses dengan program yang familiar dan DBMS sudah dapat memenuhi syarat tersebut. c. Isolasi Data Untuk Standarisasi Jika data yang kita punya merupakan beberapa file, meka haruslah dalam format yang sama sehingga tidak menyulitkan saat pengaksesan data. d. Multiple User Salah satu alasan basis data dibuat karena nantinya basis data digunakan oleh banyak orang dan waktu yang tidak terbatas, sehingga basis data yang baik harus tidak bergantung dan menyatu dengan programnya. e. Masalah Keamanan Sistem basis data haruslah mempunyai program yang dapat mengatur akses dari user. f. Masalah Integritas Jika terdapat dua file yang saling berkaitan, maka haruslah ada field rinci yang mengaitkan keduanya. g. Masalah Kebebasan Data Sistem basis data yang baik harus menjamin bahwa suatu saat struktur data dapat mengubah, maka program tidak perlu diubah dan tetap dapat mengakses data.
6
2.3.
Web Page maker Web Page maker adalah software yang mudah digunakan untuk membantu
membuat halaman web sendiri tanpa perlu pengalaman atau pengetahuan mendalam tentang HTML. Hanya drag dan drop gambar, teks, musik dan video. menjadi sebuah layout. Selama proses edit, dapat dengan mudah memindahkan objek dengan mouse ke mana saja di halaman. Pembuat halaman web dilengkapi dengan beberapa template berkualitas tinggi yang dapat membantu untuk memulai. Fitur lain termasuk thumbnail, mouse-over effects, ready-to-use Java Script effects, text link style sheet, tables, forms, iframes dan lain-lain. Program ini juga mencakup built-in (File Transfer Protocol) FTP untuk memudahkan mengupload situs yang yang telah dibuat ke Internet dengan menekan sebuah tombol publish (http://www.webpage-maker.com). 2.3.1. Fitur-Fitur pada Web Page maker Web Page maker mempunyai fitur utama sebagai berikut (http://www.webpage-maker.com): a. Tidak dibutuhkan coding html dan pengalaman mendalam tentang web. b. Drag dan drop objek. c. Layout dan desain WYSIWYG (What You See Is What You Get) yang benar. d. Dapat membuat website dengan beberapa halaman dan sekaligus dengan mudah mengelolanya. e. Membuat halaman website dengan jumlah yang tak terbatas. f. Terdapat template pra-desain website.
7
g. File audio dan video dapat dimasukkan secara langsung pada halaman yang dibuat. h. Dapat menggunakan (Cascading Style Sheets) CSS style sheet untuk mengontrol teks yang muncul pada halaman yang dibuat. i. Ratusan fungsi: thumbnail, mouse-over effects, ready-to-use Java Script effects, text link style sheet, tables, forms, dan masih banyak lagi. j. Semua halaman yang dibuat dapat dipublikasikan pada satu waktu dengan fungsi built-in publish. k. Website yang dibuat akan kompatibel dengan semua browser, termasuk Netscape, Mozilla serta Opera, bukan hanya Internet Explorer. 2.3.2. Operasi Dasar pada Web Page maker Web Page maker mempunyai operasi dasar sebagai berikut (http://www.webpage-maker.com): a. Memposisikan unsur-unsur pada halaman web. Web Page maker memungkinkan untuk memindahkan unsur-unsur pada halaman yang dibuat sesuai keinginan. Setelah unsur-unsur ditambahkan ke halaman, cukup geser ke posisi yang diinginkan dan taruh di sana. Dapat juga menggunakan tombol arah pada keyboard untuk memindahkan unsur-unsur ke posisi yang tepat. b. Mengelola unsur-unsur pada halaman web. Mencari tahu cara memilih, menghapus, atau menyalin salah satu elemen yang akan dimasukkan dalam sebuah halaman web. c. Memasukkan unsur-unsur ke halaman web.
8
Elemen umum seperti logo, tombol navigasi, informasi hak cipta dapat ditempatkan pada setiap halaman situs. Dengan pilihan “include” pada Web Page maker, unsur-unsur dapat dibagikan atau digunakan bersama oleh lebih dari satu halaman. Ketika informasi perubahan, dapat secara otomatis diperbarui pada semua halaman dalam situs. d. Mengubah ukuran unsur-unsur pada halaman web. Web Page maker memudahkan untuk mengubah ukuran unsur-unsur pada halaman web. Cukup pilih, kemudian seret ke ukuran baru menggunakan pengubah. e. Menyelaraskan unsur-unsur pada halaman web. Setelah dua atau lebih unsur-unsur pada halaman web ditempatkan, dapat digunakan perintah “align” untuk menyelaraskan atau meratakan secara otomatis unsur-unsur pada halaman web yang ingin diselaraskan atau diratakan. f. Layering unsur-unsur pada halaman web. Web Page maker memungkinkan untuk tumpang tindih gambar dan teks agar menghasilkan desain halaman web yang lebih menarik. g. Mengunci unsur-unsur pada halaman web. Setelah unsur-unsur (seperti kotak teks, gambar, bentuk dan sebagainya) diposisikan pada posisi yang tepat, dapat digunakan pengunci untuk mencegah dipindahkan secara tidak sengaja.
9
2.4.
Hyper Text Markup Language (HTML) File HTML atau file template ini berisikan teks yang menyusun
konfigurasi tampilan (layout) secara keseluruhan dalam sebuah halaman web. Penyusunan konfigurasi halaman web tersebut menggunakan bahasa pemrograman HTML. File HTML dapat disisipi bahasa pemrograman seperti JavaScript atau PHP. Sebuah dokumen HTML merupakan satu halaman web (Cahyono dan Priyatmono 2006).
2.5.
Data Perikanan Tangkap Data perikanan tangkap biasanya disajikan dalam bentuk tabel. Contoh
bentuk data produksi perikanan disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Data produksi perikanan di PPN Kejawanan, Cirebon pada Juni 2011.
No
Jenis Ikan
1 2 3 4 5 6
Belanak Cucut botol Cumi-cumi Ikan lidah Kakap putih Kembung Perempuan Kwee Kwee Layur Lisong Manyung Pari kelelawar Tenggiri Terubuk (dewasa), Pias (yuwana) Tongkol abu-abu Jumlah
7 8 9 10 11 12 13 14 15
Produksi Ikan berdasarkan Jenis Kapal (Kg) Perahu Motor Kapal Tanpa Tempel Motor Motor 0 0 115 0 0 11 0 0 4.653 0 5.733 0 0 0 11 0 18.670 0
Jumlah
115 11 4.653 5.733 11 18.670
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
244 131 23 14.537 1.239 91 2.001 28
244 131 23 14.537 1.239 91 2.001 28
0 0
0 24.403
53 23.137
53 47.540
Sumber: Kementrian Kelautan dan Perikanan 2011.
10
2.5.1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi 2.5.1.1. Angin Musim Sistem angin musim sangat mempengaruhi kondisi musim di perairan Indonesia termasuk pergerakan arus terutama arus permukaan (Nontji 1987). Sistem angin musim terbagi menjadi 4, yaitu Musim Barat (Desember, Januari, Februari), Musim Peralihan I (Maret, April, Mei), Musim Timur (Juni, Juli, Agustus) dan Musim Peralihan II (September, Oktober, November) (Wyrtki 1961). Suhu maksimum di perairan Indonesia terjadi pada Musim Peralihan I (April – Mei) dan Musim Peralihan II (sekitar November). Pada saat tersebut angin relatif lemah sehingga proses pemanasan di permukaan terjadi lebih kuat. Tingginya intensitas penyinaran dan dengan kondisi permukaan laut lebih tenang menyebabkan penyerapan panas ke dalam air laut lebih tinggi sehinga suhu air menjadi maksimum. Sebaliknya pada musim barat (Desember – Pebruari) suhu mencapai minimum. Hal ini disebabkan karena pada musim tersebut kecepatan angin sangat kuat dan curah hujan yang tinggi. Tingginya curah hujan yang berarti intensitas penyinaran relatif rendah dan permukaan laut yang lebih bergelombang mengurangi penetrasi panas ke dalam air laut, hal inilah yang mengakibatkan suhu permukaan mencapai minimum (Rasyid 2010). Kondisi alam seperti gelombang dan angin yang tinggi pada Musim Barat, merupakan salah satu kendala saat operasi penangkapan yang menentukan hasil tangkapan (Priatna dan Natsir 2007). Perairan Laut Jawa terbagi menjadi inshore Laut Jawa dan offshore Laut Jawa. Perairan inshore Laut Jawa dibagi lagi menjadi perairan inshore Utara Jawa, Timur Lampung/Sumatera Selatan dan Selatan Kalimantan. Saat musim
11
Timur, angin Tenggara berhembus kencang sehingga menyebabkan timbulnya kawasan-kawasan perairan yang „teduh‟ (lee area) di perairan inshore Laut Jawa. Oleh karena itu, kegiatan penangkapan pada musim Timur di perairan tersebut menghasilkan laju tangkap yang tinggi (Badrudin et al. 2010) 2.5.1.2. Suhu dan Salinitas Suhu adalah indikasi jumlah energi (panas) yang terdapat dalam suatu sistem atau massa sebagai ukuran energi gerakan molekul (Nybakken 1992). Ratarata suhu permukaan laut di Laut Jawa berkisar antara 27.25 – 28.25˚C dengan suhu permukaan laut lebih tinggi pada bagian barat (Gaol dan Sadhotomo 2007). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Gaol dan Sadhotomo (2007) dengan menggunakan data insitu, SPL di bagian timur lebih rendah dari pada di bagian tengah maupun barat pada saat musim barat. Sebaliknya, SPL di bagian barat lebih rendah dari pada di bagian tengah maupun timur pada saat musim timur. Itu disebabkan saat musim timur, angin dan arus di Laut Jawa bergerak dari timur ke barat dengan membawa massa air yang relatif lebih dingin dan begitu juga sebaliknya saat musim barat. Salinitas adalah konsentrasi rata-rata seluruh garam yang terdapat di dalam air laut dan biasanya disebut bagian perseribu (Hutabarat dan Evans 2008). Salinitas merupakan faktor abiotik selain suhu yang sangat menentukan sebaran biota laut termasuk ikan (Aziz 1994). Menurut Gaol dan Sadhatomo (2007), pergerakan angin musim juga sangat mempengaruhi pola distribusi salinitas di Laut Jawa. Selama musim timur, angin dan arus datang dari timur dan pada waktu yang sama, air oseanik masuk ke Laut Jawa dan secara berangsur mendorong air bersalinitas rendah ke bagian barat dan sebaliknya terjadi pada periode musim
12
barat. Selama periode musim timur Laut Jawa dominan diisi massa air dengan salintas antara 32.5-34.2 psu sedangkan, selama periode musim barat kisaran nilai salintasnya antara 30-32 psu. Perbedaan sebaran suhu dan salinitas yang nyata antara periode musim timur dan musim barat berpengaruh terhadap sebaran sumberdaya ikan di Laut Jawa. Masuknya massa air dengan salinitas tinggi ke Laut Jawa pada saat musim timur diikuti oleh masuknya ikan-ikan oseanik ke Laut Jawa seperti jenis ikan layang, sebaliknya terjadi pada musim barat (Gaol dan Sadhotomo 2007).
3. BAHAN DAN METODE
3.1.
Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai Desember 2012. Data
produksi perikanan tangkap diperoleh dari Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP). Data kondisi perairan seperti suhu permukaan laut dan konsentrasi klorofil diperoleh dari situs http://oceancolor.gsfc.nasa.gov/. Data diolah di Laboraturium Komputer, Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
3.2.
Alat dan Bahan Penelitian Alat yang digunakan yaitu perangkat keras (hardware) seperti notebook
dengan sistem operasi Windows 7 dan modem serta perangkat lunak (software) seperti ArcGIS 10, Web Page Maker, Mozilla Firefox, Notepad, dan Microsoft Excel. ArcGIS 10 digunakan untuk membuat peta lokasi. Web Page Maker untuk mendesain halaman web. Mozilla Firefox untuk menguji tampilan web. Notepad untuk mengedit bahasa Hyper Text Markup Language (HTML). Microsoft Excel untuk mengolah data perikanan. Bahan yang digunakan pada penelitian ini berupa data grafis berupa peta spasial pulau Jawa dan data atribut berupa data produksi perikanan tangkap dan data kapal bongkar ikan yang berada di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta, Pelabuhan Perikanan Nusantara Kejawanan Cirebon dan Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan tahun 2011. Selain itu, juga digunakan data konsentrasi klorofil dan suhu permukaan Laut Jawa tahun 2011.
13
14
3.3.
Prosedur Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan beberapa tahap agar lebih terarah dan efektif.
Tahapan-tahapan tersebut yaitu: a. Pengumpulan data Data yang dikumpulkan adalah data posisi pelabuhan, produksi perikanan, jumlah kapal bongkar ikan, konsentrasi klorofil dan suhu permukaan laut. b. Pengolahan data Pengolahan data menghasilkan peta informasi lokasi pelabuhan perikanan, produksi perikanan tiap bulan dan produksi perikanan tiap spesies. c. Rancang bangun sistem Perancangan bangun sistem dilakukan dua tahap, yaitu mendesain sistem informasi dan memasukan data ke dalam sistem (Gambar 1). Mulai
Desain Sistem Informasi
Memuaskan
tidak
ya Masukkan Data
Memuaskan
tidak
ya Selesai
Gambar 1. Diagram alir rancang bangun sistem informasi.
15
d. Verifikasi sistem Verifikasi sistem merupakan uji coba sistem yang telah dibuat. Ini dilakukan untuk mencari kelemahan dan kekurangan dalam program. Kekurangan program yaitu kesalahan dalam pemrograman atau lebih dikenal dengan istilah debugging. e. Implementasi sistem di internet Sistem yang telah dibuat dipublikasikan di internet. Tahapan prosedur penelitian tersebut digambarkan pada diagram alir yang disajikan pada Gambar 2. Data koordinat pelabuhan
Peta dasar pulau Jawa
Peta informasi lokasi pelabuhan perikanan di pantai utara Jawa
Data atribut berupa data produksi perikanan pantai utara Jawa
Rancang bangun sistem
Tidak
Implementasi sistem di internet
Ya
Verifikasi Sistem
Gambar 2. Diagram alir tahapan prosedur penelitian.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Sistem informasi produksi perikanan tangkap dikembangkan menjadi sebuah website yang dapat diakses pada situs http://www.pp-pupj.com.
4.1.
Website Desain website terdiri dari header dan footer yang selalu sama pada setiap
halaman, banner hanya pada menu home serta isi website sesuai menu utama. Header merupakan bagian atas halaman website yang diisi dengan judul website. Footer merupakan bagian bawah halaman website yang diisi dengan tahun, nama organisasi atau institusi dan perancang website. Menu website dirancang menjadi 3 (tiga) menu utama, yaitu: home, informasi dan download. Menu home merupakan tampilan depan website. Menu home memiliki isi berupa peta pulau Jawa beserta titik (point) lokasi pelabuhan perikanan seperti PPS Nizam Zachman Jakarta, PPN Kejawanan Cirebon dan PPN Pekalongan serta dilengkapi juga dengan banner yang langsung terkoneksi ke website setiap banner tersebut dan alamat email administrator. Tampilan depan website disajikan pada Gambar 3. Titik lokasi pelabuhan perikanan menghubungkan ke halaman yang berisi informasi tentang pelabuhan perikanan tersebut, seperti nama pelabuhan perikanan, alamat, nomor telepon, nomor fax, alamat email, nama kepala pelabuhan, dan tahun dibangunnya. Selain itu, di bawah informasi tersebut terdapat pilihan menu informasi produksi perikanan pada pelabuhan perikanan tersebut. Salah satu tampilan halaman informasi pelabuhan perikanan disajikan pada Gambar 4. 16
17
PPS Jakarta PPN Cirebon
PPN Pekalongan
Gambar 3. Tampilan depan website atau menu home.
Gambar 4. Tampilan halaman informasi pelabuhan perikanan. Pilihan menu produksi perikanan menghubungkan ke halaman produksi perikanan bulanan maupun produksi perikanan tiap spesies tergantung menu yang
18
dipilih. Halaman produksi perikanan bulanan berisi jenis-jenis produksi perikanan di pelabuhan perikanan yang dipilih beserta jumlahnya perbulan pada bulan dan tahun tertentu berdasarkan tahun dan bulan yang dipilih pada menu tahun dan bulan yang terdapat di sebelah kiri. Salah satu tampilan halaman produksi perikanan bulanan disajikan pada Gambar 5.
Gambar 5. Tampilan halaman produksi perikanan bulanan. Halaman produksi perikanan tiap spesies berisi data jumlah produksi perikanan tiap spesies perbulan dalam satu tahun di pelabuhan perikanan yang dipilih beserta grafik sebaran jumlah produksi spesies tersebut berdasarkan bulan pada tahun tertentu berdasarkan tahun dan spesies dapat dipilih pada menu tahun dan spesies yang terdapat di sebelah kiri. Salah satu tampilan halaman produksi perikanan tiap spesies disajikan pada Gambar 6. Gambar-gambar ikan yang diambil sebagai contoh di penelitian ini disajikan pada Lampiran 4.
19
Gambar 6. Tampilan halaman produksi perikanan tiap spesies.
20
Menu informasi memiliki isi berupa penjelasan tentang produksi dan data perikanan laut yang berasal dari berbagai sumber. Sehingga, user mengetahui tujuan dari pengembangan sistem informasi spasial produksi perikanan pantai utara pulau Jawa ini. Tampilan halaman menu informasi disajikan pada Gambar 7.
Gambar 7. Tampilan halaman menu informasi. Menu downloads memiliki isi berupa daftar file produksi perikanan per spesies maupun per bulan tergantung jenis data yang dipilih pada menu jenis data pada bagian kiri. Menu pelabuhan bertujuan untuk memilih pelabuhan mana yang ingin kita peroleh data produksi perikanannya. Dengan memilih kombinasi jenis data dan lokasi yang diinginkan akan muncul daftar file yang dapat diunduh sesuai dengan jenis data dan lokasi yang diinginkan. Tampilan halaman menu dowload dengan jenis data per bulan pada salah satu lokasi disajikan pada Gambar 8. Tampilan halaman menu dowload dengan jenis data per spesies pada salah satu lokasi disajikan pada Gambar 9.
21
Gambar 8. Tampilan halaman menu dowload dengan jenis data per bulan.
Gambar 9. Tampilan halaman menu dowload dengan jenis data per spesies.
22
4.2.
Produksi Perikanan Tangkap PPS Nizam Zachman Jakarta, PPN Kejawanan Cirebon dan PPN
Pekalongan memiliki produksi perikanan yang berbeda keragaman jenis hasil tangkapan maupun jumlahnya. Produksi perikanan bulanan di PPS Nizam Zachman Jakarta dan PPN Pekalongan memiliki pola yang mirip dimana puncak produksi tertinggi terjadi pada bulan November namun berbeda dengan pola produksi di PPN Kejawanan Cirebon dengan puncak produksi pada bulan Mei seperti grafik yang disajikan pada Gambar 10. Selain itu, juga terdapat perbedaan keragaman jenis hasil tangkapan dan jumlahnya tiap bulan pada tahun 2011 pada tiap pelabuhan (Lampiran 1 – 3). Gambar-gambar contoh hasil tangkapan disajikan pada Lampiran 4. 4.2.1. Produksi Perikanan di PPS Nizam Zachman Jakarta PPS Nizam Zachman Jakarta mendaratkan 70 spesies atau jenis hasil tangkapan pada tahun 2011 dengan sebaran jumlah produksi yang berbeda-beda setiap bulannya. Lima dari 70 jenis hasil tangkapan di PPS Nizam Zachman, yaitu bawal hitam (Stromateus niger), cumi-cumi (Loligo sp.), kwee (Caranx sexfasciatus), manyung (Arius thalassinus), dan tembang (Sardinella fimbriata). Jumlah produksi kelima jenis hasil tangkapan tersebut berbeda-beda setiap bulannya (Gambar 11). Berdasarkan grafik sebran produksi dari kelima jenis hasil tangkapan di PPS Nizam Zachman jumlah hasil produksi paling banyak yaitu pada musim peralihan II (September atau November). Jumlah produksi paling sedikit yaitu pada musim barat (Februari atau Desember) atau awal musim peralihan I (Maret). Kondisi lingkungan perairan seperti konsentrasi klorofil dan suhu permukaan laut
23
di sekitar PPS Nizam Zachman (Gambar 12) tidak berpengaruh langsung terhadap produksinya. Namun ketersediaan kelimpahan fitoplankton yang terlihat dari kosentrasi klorofil rata-rata 1 mg/m3 cukup untuk menjamin kelangsungan hidup ikan di laut.
12,000,000 Jumlah (ekor)
10,000,000 8,000,000 6,000,000 4,000,000 2,000,000 0 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Bulan
(a)
Jumlah (ekor)
2,500,000 2,000,000 1,500,000 1,000,000 500,000 Des
Nov
Okt
Sep
Agu
Jul
Jun
Mei
Apr
Mar
Feb
Jan
0 Bulan
Jumlah (ekor)
(b) 160,000 140,000 120,000 100,000 80,000 60,000 40,000 20,000 0 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Bulan
(c) Gambar 10. Grafik produksi total PPS Nizam Zachman Jakarta (a), PPN Pekalongan (b) dan PPN Kejawanan Cirebon (c) tahun 2011.
24
Sebagian besar kapal yang melakukan bongkar ikan di PPS Nizam Zachman berukuran besar (Gambar 13). Kapal-kapal berukuran besar tersebut menangkap ikan hingga ke luar Laut Jawa. Jumlah kapal yang melakukan aktivitas bongkar ikan dipengaruhi oleh angin musim. Jumlah kapal yang melakukan aktivitas bongkar ikan di PPS Nizam Zachman paling sedikit pada bulan Maret yaitu 171 kapal yang terdiri dari 1 kapal berukuran 5-10 GT, 44 kapal berukuran 20-30 GT, 11 kapal berukuran 30-50 GT, 48 kapal berukuran 50-100 GT, 64 kapal berukuran 100-200 GT, dan 3 kapal berukuran lebih dari 200 GT. Itu disebabkan berkurangnya jumlah kapal melaut karena faktor cuaca saat musim barat (Desember-Februari). Aktivitas bongkar ikan paling banyak saat bulan Oktober yaitu 318 kapal yang terdiri dari 1 kapal motor tempel, 1 kapal berukuran 5-10 GT, 3 kapal berukuran 10-20 GT, 102 kapal berukuran 20-30 GT, 28 kapal berukuran 30-50 GT, 83 kapal berukuran 50-100 GT, 94 kapal berukuran 100-200 GT, dan 6 kapal berukuran lebih dari 200 GT. Walaupun jumlah kapal yang bongkar ikan pada bulan September atau November bukan merupakan jumlah yang paling banyak dibandingkan saat bulan Oktober. Akan tetapi, jumlah kapal yang berukuran 50-100 GT dan 100-200 GT yang melakukan bongkar ikan saat bulan November lebih banyak dari pada saat bulan Oktober. Selain itu, saat bulan September memang merupakan produksi paling banyak untuk beberapa spesies akan tetapi apabila dilihat produksi total di pelabuhan tersebut yang disajikan saat bulan September bukan merupakan produksi terbanyak. Akan tetapi, produksi terbanyak di pelabuhan tersebut terdapat saat bulan November (Lampiran 2).
25
Gambar 11. Grafik produksi bawal hitam (a), cumi-cumi (b), kwee (c), manyung (d), dan tembang (e) di PPS Nizam Zachman tahun 2011.
26
4 Klorofil (mg/m3)
3.5
3.508
3 2.5 2
2.092
1.5 1
1.123 1.071
0.5
1.032 0.808 1.075 0.988
0.683 0.747 0.717
0.799
0
Suhu (˚C)
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Bulan 31 30.5 30 29.5 29 28.5 28 27.5 27 26.5 26
30.126
30.488
30.411
29.691 29.493
30.009 29.224
30.427 29.924 29.388
28.967 27.803
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Bulan
Gambar 12. Grafik klorofil (atas) dan suhu permukaan laut (b) di sekitar PPS Nizam Zachman tahun 2011. Perahu tanpa motor Motor Tempel
350 300
<5 GT 250 Jumlah
5-10 GT 200
10-20 GT
150
20-30 GT
100
30-50 GT
50
50-100 GT
0
100-200 GT Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Bulan
>200 GT
Gambar 13. Grafik jumlah kapal bongkar ikan di PPS Nizam Zachman pada tahun 2011.
27
4.2.2. Produksi Perikanan di PPN Kejawanan Cirebon PPN Kejawanan Cirebon mendaratkan 31 spesies atau jenis hasil tangkapan pada tahun 2011 dengan sebaran jumlah produksi yang berbeda-beda setiap bulannya. Lima dari 31 jenis hasil tangkapan di PPN Kejawanan, yaitu belanak (Valamugil seheli), cumi-cumi (Loligo sp.), lisong (Scomber australasicus), manyung (Arius thalassinus), dan pari burung (Rhinoptera javanica). Jumlah produksi kelima jenis hasil tangkapan tersebut berbeda-beda setiap bulannya (Gambar 14). Berdasarkan grafik sebaran produksi dari kelima jenis hasil tangkapan di PPN Kejawanan jumlah hasil produksi paling banyak yaitu pada musim Timur (Juli atau Agustus) atau musim peralihan II (Oktober). Jumlah hasil produksi paling sedikit pada umumnya terjadi pada musim Barat atau awal musim peralihan I (Maret). Kondisi lingkungan perairan seperti klorofil dan suhu permukaan laut (Gambar 15) di sekitar PPN Kejawanan menunjukkan peningkatnya kandungan klorofil mengindikasikan peningkatan kelimpahan fitoplankton saat bulan Juni diikuti dengan meningkatnya produksi ikan bulan berikutnya. Produksi hasil tangkapan juga dipengaruhi oleh aktivitas bongkar ikan. Jenis hasil tangkapan saat bulan Maret sedikit disebabkan oleh sedikitnya kapal yang berlayar saat masuk musim barat terutama bulan Desember dan Januari. Itu karena pada umumnya kapal yang terdapat di PPN Kejawanan berlayar selama satu sampai tiga bulan, sehingga kapal besar yang bongkar ikan saat musim barat maupun setelah musim barat sedikit (Gambar16).
28
Gambar 14. Grafik produksi belanak (a), cumi-cumi (b), lisong (c), manyung (d), dan pari burung (e) di PPN Kejawanan tahun 2011.
29
0.8 0.7 Klorofil (mg/m3)
0.6 0.5
0.66 0.52
0.49
0.4
0.708 0.626
0.475
0.582 0.474
0.401
0.386
0.406
0.3
0.389
0.2 0.1 0 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Bulan 30.5 30
Suhu (˚C)
29.5 29
30.283
30.154 30.105 29.637 29.285
28.887
28.5 28
30.041
29.663 29.335 28.86 28.54
28.022
27.5 27 26.5 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Bulan
Gambar 15. Grafik klorofil (atas) dan suhu permukaan laut (b) di sekitar PPN Kejawanan tahun 2011.
Perahu tanpa motor Motor Tempel
140 120
<5 GT 100 Jumlah
5-10 GT 80
10-20 GT
60
20-30 GT
40
30-50 GT
20
50-100 GT
0
100-200 GT Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Jul Agu Sep Okt Nov Des
>200 GT
Bulan
Gambar 16. Grafik jumlah kapal bongkar ikan di PPN Kejawanan pada tahun 2011.
30
Berdasarkan grafik tersebut pada bulan Maret memang bukan yang paling sedikit jumlah kapal yang melakukan aktifitas bongkar ikan tetapi bulan Agustus yang merupakan jumlah terendah kapal yang melakukan aktifitas bongkar ikan yaitu 2 kapal. Akan tetapi kapal yang bongkar ikan pada bulan Agustus berukuran ukuran 30-50 GT sedangkan, kapal yang bongkar ikan pada bulan Maret berukuran 20-30 GT dengan jumlah 3 kapal. Itu pun sama seperti saat bulan April dan September. Walaupun jumlah kapal yang bongkar ikan sama seperti saat bulan Maret tetapi pada bulan April ketiga kapal tersebut berukuran 30-50 GT dan pada bulan September ketiga kapal tersebut terdiri atas 2 kapal berukuran 20-30 GT dan 1 kapal berukuran 30-50 GT. Oleh karena itu, hasil tangkapan pada bulan April dan September lebih banyak dari bulan Maret. Jenis hasil tangkapan yang memiliki jumlah hasil produksi paling banyak yaitu pada musim Timur (Juli atau Agustus) atau musim peralihan II (Oktober). Walaupun jumlah kapal yang bongkar ikan pada bulan Juli, Agustus dan Oktober bukan yang paling banyak dibandingkan saat bulan Januari, Februari, Mei, dan Juni. Akan tetapi, ukuran kapal yang melakukan bongkar ikan saat bulan Juli, Agustus dan Oktober lebih besar yaitu 20-30 GT dan 30-50 GT dibandingkan dengan saat bulan Januari, Februari, Mei, dan Juni yang umumnya kapal yang bongkar ikan merupakan kapal dengan motor tempel maupun kapal berukuran 510 GT. 4.2.3. Produksi Perikanan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan PPN Pekalongan mendaratkan 29 spesies atau jenis hasil tangkapan pada tahun 2011 dengan sebaran jumlah produksi yang berbeda-beda setiap bulannya. Lima dari 29 jenis hasil tangkapan di PPN Kejawanan, yaitu bawal hitam
31
(Stromateus niger), layang (Decapterus russelli), manyung (Arius thalassinus), remang (Muraenesox talabon), dan tembang (Sardinella fimbriata). Jumlah produksi kelima jenis hasil tangkapan tersebut berbeda-beda setiap bulannya (Gambar 17). Berdasarkan grafik sebaran produksi dari kelima jenis hasil tangkapan di PPN Pekalongan jumlah hasil produksi paling banyak yaitu pada musim Timur (Juni) serta musim peralihan II (September, Oktober atau November). Jumlah hasil produksi paling sedikit yaitu pada musim Barat (Januari atau Februari) atau pertengahan musim peralihan I (April). Kondisi lingkungan perairan seperti klorofil dan suhu permukaan laut (Gambar 18) di sekitar PPN Pekalongan berpengaruh terhadap produksi beberapa jenis tangkapan di PPN Pekalongan. Saat musim timur suhu permukaan laut di sekitar PPN Pekalongan menurun mengindikasikan adanya pergerakan arus dan massa air dari Laut Flores dan Selat Makasar ke Laut Jawa dimana saat musim timur terjadi upwelling di Selatan Makasar sehingga menyebabkan nutrien meningkat dan terjadinya peningkatan konsentrasi klorofil (Nontji 1987). Peningkatan konsentrasi klorofil mulai bulan Juni diikuti peningkatan produksi ikan hingga bulan November. Jumlah kapal yang melakukan aktivitas bongkar ikan di PPN Pekalongan (Gambar 19) juga mempengaruhi produksi hasil tangkapannya. Jumlah produksi pada bulan April merupakan salah satu bulan dengan produkisi terendah. Selain disebabkan oleh faktor lingkungan tetapi juga karena kapal yang melakukan bongkar ikan pada bulan tersebut paling sedikit yaitu 48 kapal. Jumlah hasil produksi pada bulan Oktober merupakan salah satu bulan dengan produkisi tertinggi. Selain disebabkan oleh pengaruh musim yang mempengaruhi
32
lingkungan tetapi juga karena kapal yang melakukan aktivitas bongkar ikan pada bulan tersebut paling banyak yaitu 275 kapal.
Gambar 17. Grafik produksi bawal hitam (a), layang (b), manyung (c), remang (d), dan tembang (e) di PPN Pekalongan tahun 2011.
33
0.8 0.688
Klorofil (mg/m3)
0.7 0.6 0.5
0.505
0.492
0.4
0.382
0.3
0.683
0.639
0.504 0.391 0.396 0.371
0.439 0.368
0.2 0.1 0 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Bulan
30.5 30 Suhu (˚C)
29.5
29.824 29.28
29
28.5
30.331
30.114 30.079 29.899 29.529 29.481 28.741
28.747 28.393
28.311
28 27.5 27
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Bulan
Gambar 18. Grafik klorofil (atas) dan suhu permukaan laut (b) di sekitar PPN Pekalongan tahun 2011. Perahu tanpa motor Motor Tempel
300 250
<5 GT
Jumlah
200
5-10 GT 10-20 GT
150
20-30 GT 100 30-50 GT 50
50-100 GT
0
100-200 GT Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des
>200 GT
Bulan
Gambar 19. Grafik jumlah kapal bongkar ikan di PPN Pekalongan pada tahun 2011.
5.
5.1.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan Sistem informasi produksi perikanan tangkap telah berhasil dikembangkan
dalam bentuk website. Informasi yang tersedia dalam sistem ini meliputi produksi perikanan, jumlah kapal bongkar ikan, konsentrasi klorofil dan suhu permukaan laut. Produksi perikanan bulanan di PPS Nizam Zachman Jakarta dan PPN Pekalongan memiliki pola yang mirip dimana puncak produksi tertinggi terjadi pada bulan Nopember namun berbeda dengan pola produksi di PPN Kejawanan Cirebon dengan puncak produksi pada bulan Mei. Terlihat peningkatan konsentrasi klorofil diikuti oleh peningkatan produksi perikanan khususnya di PPN Pekalongan hingga empat bulan berikutnya.
5.2.
Saran Keakuratan data merupakan hal yang sangat penting dalam sistem
informasi. Oleh karena itu, sebaiknya pada pengembangan selajutnya data perikanan dan kondisi perairan yang ada diuji akurasinya.
34
DAFTAR PUSTAKA Aziz A. 1994. Pengaruh Salinitas Terhadap Sebaran Fauna Ekhinodermata. Oseana. 19(2): 23-32. ISSN: 0216 – 1877. Badrudin, Aisyah, Wiadnyana NN. 2010. Indeks Kelimpahan Stok dan Tingkat Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Demersal di WPP Laut Jawa. Jakarta (ID): Kementrian Kelautan dan Perikanan. Cahyono AB dan Priyatmono LN. 2006. OpenSource (OS) MapServer Untuk Perancangan SIG Berbasis Web. Pertemuan Ilmiah Tahunan III T. Surabaya (ID): Geomatika ITS. ESRI. 2002. Using ArcGIS Spatial Analyst. New York (US): Environmental System Research Institute, Inc. Gaol JL dan Sadhotomo B. 2007. Karakteristik dan Variabilitas ParameterParameter Oseanografi Laut Jawa Hubungannya Dengan Distribusi Hasil Tangkapan Ikan. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 3:201-211. Http://www.webpage-maker.com/ Hutabarat S dan Evans SM. 2008. Pengantar Oseanografi. Jakarta (ID): UI Press. Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2011. Produksi Perikanan di PPN Kejawanan, Cirebon. Jakarta (ID): Kementerian Kelautan dan Perikanan. Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2011. Kelautan dan Perikanan dalam Angka 2011. Jakarta (ID): Kementerian Kelautan dan Perikanan. Kompas. 2011 Des 4. Nelayan membuang ikan. Kompas. Kompas. 2011 Des 5. Pemerintah mengimpor ikan. Kompas. Kristanto H. 1994. Konsep dan Perancangan Database. Yogyakarta (ID): Penerbit Andi Yogyakarta. Kristanto H. 2002. Konsep dan Perancangan Database. Yogyakarta (ID): Penerbit Andi Yogyakarta. Nabil M. 1998. Piawai Komputer: Dasar-Dasar, Teknik Memrogram dan Struktur Data dengan Pendekatan Abstract Data Type. Bogor (ID): Agro Industri Press. Nontji. 1987. Laut Nusantara. Jakarta(ID): Penerbit Djambatan. Nybakken JW. 1992. Biologi Laut : Suatu Pendekatan Ekologis. HM Eidman, Koesoebiono, DG Bengen, M Hutomo, S Subarjo, penerjemah. Jakarta (ID): PT. Gramedia Pustaka Utama. O‟Brien JA. 1991. Introduction to Information System in Business Management. 6th Edition. Boston (US): Irwin Inc. Prahasta E. 2001. Konsep-Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis. Bandung (ID): Informatika Bandung.
35
36
Priatna A dan Natsir M. 2007. Pola Sebaran Ikan pada Musim Barat dan Peralihan di Perairan Utara Jawa Tengah. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia. 14(1): 63-72. Rasyid A. 2010. Distribusi Suhu Permukaan pada Musim Peralihan Barat-Timur Terkait Dengan Fishing Ground Ikan Pelagis Kecil di Perairan Spermonde. Ilmu Kelautan dan Perikanan. 20(1): 1-7. ISSN: 0853-4489. Rochim T. 2002. Sistem Informasi. Bandung (ID): Penerbit ITB. Sutabri T. 2004. Analisa Sistem Informasi. Yogyakarta (ID): ANDI Yogyakarta. Wyrtki K. 1961. Physical Oceanography of South East Asian Water. Naga Report. Vol 2. Scripps Institution of Oceanography. The University of California. California (US): La Jolla.
Lampiran 1. Produksi perikanan dalam kg di PPS Nizam Zachman pada tahun 2011. No
Spesies
1
Albakora
2
Alu-alu/ Manggilala/Pucul
3
Balong
4
Bandeng
5
Banyar/ Kembung Lelaki
6 7
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
283,043
398,087
236,628
294,367
355,710
256,181
280,648
350,395
250,199
211,582
120,014
145,331
3,282
3,008
3,678
15,733
10,475
1,971
1,041
3,906
3,52
8,27
13,717
23,043
0
0
0
0
5
0
0
0
0
0
0
0
92,959
47,640
37,464
39,500
58,097
18
55,321
80,644
32,32
32,682
32,91
27,641
0
0
0
0
0
0
0
0
0
672
15
9,916
Bawal hitam
4,317
2,002
4,521
3,220
8,396
48,557
58,940
50,831
74,809
62,634
51,254
44,570
Bawal putih
1,500
484
0
2,331
4,900
9,25
6,254
1,55
400
11,964
6,14
10
8
Belanak
8,318
1,750
2,760
5,827
1,802
0
0
0
2,6
0
0
0
9
Beloso/ Buntut kerbo
0
0
0
0
0
16
5
0
0
0
0
7
10 Bentong
0
0
0
0
0
23,686
16,216
36,299
7,558
6,895
28,007
30,753
11 Beronang lingkis
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
13
0
12 Biji nangka 13 Cakalang 14
Cendro/ Saku/ Kacangan/ Kajang/ Loncong
0
0
0
13,440
0
15
0
0
0
0
0
0
1,053,693
951,532
1,409,088
1,566,089
1,727,634
2,382,871
2,603,611
2,451,168
2,587,257
4,323,931
4,004,600
2,571,372
42
33
73
296
26
112
1,27
281
162
484
1,048
427
15 Cucut botol
58,436
96,267
155,037
228,847
275,913
225,892
229,36
148,689
94,369
155,784
148,108
100,953
16 Cumi-cumi
408,157
418,034
349,974
520,366
657,722
531,870
607,703
595,687
713,695
855,504
877,499
861,850
0
0
0
0
0
0
0
0
2,04
43
0
0
6,716
4,231
4,383
9,427
5,124
1,754
2,447
1,598
4,946
20,848
18,003
12,97
168,968
183,153
108,574
134,868
97,859
112,024
127,212
153,123
94,585
129,414
92,635
92,603
1,659
1,245
1,317
4,292
629
7,133
14,793
6,776
12,192
6,126
0
10
21 Gulama/ Tigawaja
0
8,059
0
43,867
23,796
0
13,42
9,6
0
0
0
0
22 Gurita
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
0
17 Ekor kuning 18 Gabus Laut 19 Gindara 20 Golok-golok
23 Ikan Campuran
467,655
483,790
406,148
368,167
626,664
310,875
49,547
151,849
69,19
123,585
103,524
214,547
Ikan kakap merah/ 24 Bambangan
27,212
41,202
14,023
10,884
40,641
34,682
38,33
32,929
58,305
39,279
55,933
3,647
25 Ikan layaran/ Jangilus
21,772
9,155
29,625
32,371
27,105
33,672
34,467
10,357
14,356
27,003
27,388
10,846
26 Ikan lidah
0
8,190
0
12,720
12,780
0
0
0
0
0
0
0
178,996
307,416
165,804
165,111
88,960
112,904
154,739
228,617
137,234
146,208
157,068
121,707
118
41
60
21
48
110
883
9,42
0
1,708
0
0
29 Japuh
0
329
3,314
2,639
317
3
7,875
0
0
1,499
11,557
1,425
30 Jenaha
3
12
584
201
17
75
324
0
121
153
0
0
40,053
112,787
57,284
59,814
46,913
59,859
79,338
103,014
57,532
46,466
32,131
37,589
6
0
13
1,644
3,695
10
253
9,42
0
158
0
0
160,344
223,579
187,639
456,10
151,340
80,219
177,809
280,196
82,195
203,113
312,479
268,137
35
0
510
792
18,295
6,296
9,294
1,363
630
25,816
2,382
5,328
27 Ikan pedang 28 Ikan sbelah
31 Kakap Batu 32 Kakap Merah 33 Kembung Perempuan 34 Kempar Pati 35 Kerapu karang
2,510
6,542
10,521
682
1,059
5,640
10,627
7,189
11,146
13,803
372
0
36 Kuniran
0
0
70
2
0
0
99
21,197
0
0
0
0
37 Kurisi
0
0
57
4
0
2,045
195
51
432
115
5,881
1,736
38 Kuro/ senangin
0
1,690
0
5,104
4,570
2
7,37
0
0
0
0
0
1,273
928
1,606
31,275
18,505
22,861
36,436
25,642
48,652
51,847
90,639
83,328
365,638
467,726
543,190
1,168,780
1,202,625
1,003,430
881,043
1,014,084
1,022,920
1,297,770
1,460,312
1,077,092
0
45,820
412
49,147
68,033
20,520
95,322
30,834
23,225
8,598
3,701
5,647
39 Kwee 40 Layang/ Benggol 41 Layur 42 Lemadang
31,575
46,649
178,934
51,350
88,559
65,102
70,313
54,353
40,802
85,056
123,569
116,551
43 Lemuru
1,631
15
0
1,865
7,856
256
2,659
4,154
1,168
2,482
25,97
17,483
44 Lencam
0
0
0
68
0
0
0
0
0
0
15
0
45 Lepu ayam (biting)
0
0
6,814
3,034
7,451
29,627
17,518
4,413
985
5,916
10,324
803
86,505
130,057
306,759
87,226
108,776
91,709
175,909
219,086
195,274
281,815
182,788
302,632
681,178
689,737
555,392
813,301
890,568
774,568
998,763
1,151,970
983,684
1,162,530
1,334,382
885,602
46 Lisong 47 Madidihang
48 Manyung
19,333
13,100
12,004
20,938
26,884
36,326
41,264
26,163
53,495
61,512
87,603
86,101
49 Papan/ Semar
424
731
7,460
7,074
12,879
0
0
0
0
0
0
0
50 Pari kembang/Pari macan
491
119
46
738
889
457
3,355
0
0
183
0
149
51 Peperek
5,661
2,550
6,387
179
736
29
0
1,927
5,031
0
0
66
52 Rajungan
0
65,920
0
79,218
84,606
0
50,94
0
0
0
0
0
53 Remang
6
2,764
314
6,470
5,083
229
18,985
0
0
265
1,3
0
54 Samgeh
0
0
3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6,784
6,853
7,984
18,556
125,501
150
203
0
0
1,197
5,078
112,434
505
318
87
861
833
1,077
1,792
250
5,744
1,244
112
327
55 Selar kuning 56 Sembilang karang 57 Setuhuk hitam
135,519
196,098
186,661
156,963
159,037
111,544
130,758
158,074
100,04
63,605
65,576
95,459
58 Sotong
1,126
320
1,439
6,849
838
0
7,569
410
500
1
368
600
59 Sunglir
17,957
20,905
22,135
49,358
85,310
63,427
67,869
40,235
27,741
37,419
28,339
40,715
827
314
429
7,173
15,114
519
357
0
20
1,206
0
4
60 Talang-talang 61 Tembang 62 Tenggiri 63 Teri 64 Tetengkek 65 Tongkol abu-abu 66 Tongkol krai 67 Trisi 68 Tuna mata besar 69 Tuna sirip biru selatan 70
Udang Jerbung/ Udang putih Jumlah
881
157
2,911
3,677
3,403
5,357
3,113
4,365
9,054
6,118
2,369
93
147,896
167,049
122,134
203,421
269,853
204,756
255,739
240,943
146,152
283,332
287,289
216,754
0
5,100
532
596
0
192
636
0
95
253
224
2,604
199
12,284
7,067
17,291
10,935
2,174
4,193
0
6,431
6,36
8,95
8,144
113,816
112,418
155,150
275,581
274,758
251,966
225,744
271,629
249,339
402,078
390,388
365,317
10,672
32,510
24,362
20,096
13,482
52,607
122,573
8,698
96,455
231,309
0
0
0
0
111
0
6,487
3,008
0
0
0
1,042
0
0
809,095
1,241,443
941,723
726,251
729,776
775,689
824,965
705,146
453,279
549,178
905,227
738,295
2,500
1,274
19,320
0
0
0
74
0
5,493
18,468
1,068
179
117,074
96,600
28,974
105,046
55,124
53,500
45,479
136,253
25,175
85,818
132,507
153,022
5,548,360
6,670,017
6,329,489
7,455,008
8,524,393
7,809,572
8,332,272
8,814,788
7,602,837
11,087,711
11,175,511
8,882,849
Lampiran 2. Produksi perikanan dalam kg di PPN Kejawanan pada tahun 2011. No
Spesies
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
1
Banyar/ Kembung Lelaki
0
0
0
0
39
0
0
0
0
0
0
0
2
Bawal Putih
0
0
0
151
366
0
0
0
0
795
0
330
3
Belanak
0
0
0
15
30
115
532
664
67
110
57
0
4
Biji nangka
0
0
0
0
0
0
13
0
0
0
0
0
5
Cendro/ Saku/ Kacangan/ Kajang/ Loncong
0
0
0
0
0
0
58
0
0
0
0
0
6
Cucut botol
0
0
0
0
0
11
0
0
0
0
0
0
7
Cucut Lanjam
0
0
25
356
0
0
209
11
2,066
119
12
0
8
Cucut Martil/Capingan
0
0
0
5,658
0
0
2,971
0
1,445
967
0
0
9
Cucut monyet/ tikus
0
0
0
0
0
0
1,243
0
790
705
0
0
10 Cumi-Cumi
0
0
0
16,361
5,381
4,653
50,919
28,203
15,947
87,276
33,293
74,272
11 Dugong
0
0
799
2,227
0
0
0
0
0
0
0
0
12 Ikan Lidah
0
0
0
556
10,124
5,733
885
0
323
54
248
412
13 Kakap Putih
0
0
0
263
366
11
186
36
0
0
97
26
46,021
38,690
0
0
122,178
18,670
30
92
0
0
93
50
15 Kwee
0
0
0
0
2,729
375
405
86
0
0
0
0
16 Layur
0
0
0
9
0
23
6
0
0
18
0
0
120
0
19
5,729
1,751
14,537
15,407
12,791
3,843
21,187
12,542
11,640
0
0
0
988
522
1,239
1,711
510
1,368
22
288
47
132
0
7,666
6,529
0
0
22,671
0
1,637
14,081
0
0
0
0
380
2,844
0
0
1,844
0
32
250
0
0
0
0
27
0
0
0
0
0
0
0
0
0
129
0
2,351
2,454
0
91
3,605
50
1,898
2,282
0
18
14 Kembung Perempuan
17 Lisong 18 Manyung 19 Pari Burung 20 Pari Hidung Sekop 21 Pari Kekeh 22 Pari Kelelawar
23 Pari Kembang/ Pari Macan
413
0
6,028
0
0
0
0
0
0
0
0
0
24 Roket
0
360
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
25 Selar Hijau
0
0
0
0
169
0
0
0
0
0
0
0
26 Selar Kuning
0
0
0
94
0
0
0
0
0
0
3
11
27 Setuhuk biru
10
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
28 Tembang
0
0
0
0
0
0
533
37
0
157
323
658
29 Tenggiri
0
0
0
3,917
572
2,001
7,909
3,057
954
702
1,751
1,118
30 Terubuk (dewasa)
0
0
0
528
130
28
60
54
0
0
0
0
31 Tongkol abu-abu
0
0
0
0
0
53
15
10
0
274
186
206
46,825
39,050
17,295
48,679
144,357
47,540
111,212
45,601
30,370
128,999
48,893
88,788
Jumlah
Lampiran 3. Produksi perikanan dalam kg di PPN Pekalongan pada tahun 2011. No
Spesies
1
Banyar/ Kembung Lelaki
2
Bawal hitam
3
Beloso/ Buntut kerbo
4
Bentong
5
Cucut lanjam
6
Cumi-cumi
7
Ikan Campuran
8 9
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
25,761
13,988
9,221
6,494
21,75
38,752
32,783
60,104
51,262
147,578
92,867
65,905
940
6,952
7,823
4,421
10,381
9,764
4,171
4,258
24,450
16,070
7,335
7,857
27
0
0
0
0
0
0
0
0
12
0
0
10,888
6,973
3,757
4,033
13,448
26,924
26,021
16,966
2,748
16,261
15,648
12,377
321
1,855
1,374
333
223
1,485
690
923
362
1,717
874
1,148
428
395
1,519
4,840
3,676
9,915
24,495
14,481
11,643
13,552
7,160
2,530
12,535
8,859
11,727
14,116
20,583
33,585
33,509
109,444
16,142
90,098
212,258
136,610
Ikan kakap merah/Bambangan
218
749
161
19
7
546
449
178
51
92
98
243
Ikan layaran/Jangilus
265
320
209
0
313
358
647
1,008
332
4,281
955
1,722
55
1,912
394
60
223
882
0
0
0
212
0
0
254,433
108,061
26,369
0
0
0
0
0
0
0
0
0
75
11
94
0
421
134
446
532
414
1,590
712
1,817
401,422
247,781
174,686
78,314
29,087
103,014
64,361
80,922
161,331
283,616
328,282
221,757
155
922
1,442
451
444
2,735
2,413
2,394
1,667
3,107
1,493
1,971
39
134
28
21
36
562
519
355
166
269
186
319
0
0
0
0
0
0
18
0
0
0
0
0
161
817
617
59
164
1,147
830
546
70
382
412
298
18 Selar kuning
14,184
14,625
5,832
3,756
6,146
7,319
11,951
8,673
3,547
18,178
28,866
40,83
19 Layang deles
0
0
12,621
10,366
15,143
51,628
156,045
124,866
266,636
858,165
994,32
811,103
20 Kuro/ senangin
0
0
780
0
0
0
0
0
0
0
0
0
10 Kwee 11 Layang/Benggol 12 Lemadang 13 Lemuru 14 Manyung 15 Pari kembang/ Pari macan 16 Bawal putih 17 Remang
21 Layur 22 Tembang
0
150
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
11,378
12,967
34,720
29,397
54,220
159,930
157,411
251,701
237,849
355,953
241,415
62,815
23 Swanggi
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7
0
0
24 Tenggiri
359
1,281
1,190
2,141
1,846
3,161
2,389
2,135
702
2,233
4,381
4,557
25 Tenggiri papan
0
0
0
0
0
0
0
0
7
940
60
0
26 Tongkol como
33,297
69,207
131,547
29,748
52,465
57,226
110,244
60,173
189,764
137,223
296,104
192,3
27 Teros
0
8,160
9,096
0
0
0
0
0
0
0
0
0
28 Tetengkek
0
0
0
0
0
0
0
95
0
4
0
1,652
29 Tongkol abu-abu
0
0
0
0
0
0
0
0
0
139,762
0
0
766,941
506,119
435,207
188,569
208,826
509,067
629,392
739,754
969,143
2,091,302
1,239,106
1,334,681
Jumlah
44
Lampiran 4. Gambar-gambar contoh hasil tangkapan (http://www.fishbase.org).
Bawal hitam (Stromateus niger)
Cumi-cumi (Loligo sp.)
Kwee (Caranx sexfasciatus)
Manyung (Arius thalassinus)
Tembang (Sardinella fimbriata)
Belanak (Valamugil seheli)
Lisong (Scomber australasicus)
Pari burung (Rhinoptera javanica)
Layang (Decapterus russelli)
Remang (Muraenesox talabon)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Jakarta, 1 November 1990. Ayahnya bernama Sumpeno dan Ibunya bernama Ani Atmaraningsih (almarhumah). Penulis merupakan anak pertama dari empat bersaudara. Pendidikan formal ditempuh di TK Jaya Baru (1996), SDN 08 Pela Mampang (2002), SMPN 141 Jakarta (2005), SMAN 47 Jakarta (2008). Tahun 2008, penulis lulus seleksi masuk Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) dan diterima di Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan (ITK), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK). Selama mengikuti perkuliahan, penulis mendapatkan kesempatan sebagai asisten mata kuliah Metode Statistika (2010), asisten mata kuliah Dasar-Dasar Instrumentasi Kelautan (2011) dan ketua fieldtrip mata kuliah Dasar-Dasar Akustik Kelautan (2010). Penulis juga aktif dalam kegiatan organisasi, seperti ketua Ikatan Alumni SMAN 47 Jakarta IPB (ILUNI 47) 2009-2011 serta kepala divisi Akustik dan Instrumentasi Kelautan - Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Kelautan (HIMITEKA) 2010-2011. Penulis menyelesaikan studi di Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor dengan skripsi yang berjudul “Pengembangan Sistem Informasi Produksi Perikanan Tangkap”.