Pengembangan Opsi Perbaikan Kebijakan & Manajemen Program Adang Bachtiar
[email protected] Kupang - 2013
IAKMI
Permasalahan dalam pencapaian GiKIA? Faktor apa saja yang pengaruhi? Bagaimana pola & efektifitas pembinaan pusat-daerah? Dinkes kab/kota ke yankesdas & rujukan
FAKTOR KONTEKSTUAL: POLITIK-SUPRASTRUKTUR-KAWASAN PEMBANGUNAN-KEMANDIRIAN MASY
IAKMI
Perencanaan Strategis Pusat-Daerah Kapasitasi SDM Kes Pusat-Daerah
Kepemimpinan GiKIA Pusat-Daerah
Implementasi Pelayanan GiKIA/Mgmt yankes
Pemenuhan Target Pusat-Daerah disesuaikan kebutuhan (Need) Masy
Kemampuan SIK GiKIA
Pencapaian Indikator GiKIA
IAKMI
Mixed Method Tahap pertama: Kualitatif eksploratif Tujuan: » Membangun konstruk-variabel-indikatorinstrumen Proses: » FGD dengan key stakholder Kemenkes » Validasi dengan key stakholder di jenjang kab/kota (uji coba di Kotip Depok)
IAKMI
Tahap kedua: Kuantitatif membangun model kuantitatif prediktif keberhasilan program GiKIA Tujuan: Menguji validitas-reliabilitas konstruk Membangun model konfirmatif sec statistik Proses: Survei berbagai responden termasuk di masy, kader, petugas pelayanan, programmer di propinsi dan kab-kota
IAKMI
Tahap ketiga: Kualitatif “explanatory for policy options” Tujuan: Mendalami fenomena Mengembangkan opsi kebijakan: » Indikator keberhasilan & cara pengukurannya » Faktor kebijakan kritis Proses: In-depth thd policy makers pusat dan daerah
IAKMI
Kriteria Bin Gikia: NTT, NTB, Bali Kriteria PDBK: Sumsel, Papua Barat Kriteria Jml kematian ibu: Jabar, Jatim, Jateng Kriteria Kepulauan: Kalbar, Sulteng
PROV/KAB/KOTA TERPILIH 8 Prov, 16 Kab/Kots (merah=kategori kurang, biru kategori baik) NTB: Kota Bima, Lombok Utara NTT: TTS, Kab.Kupang Sumsel: Kota Palembang, Ogan Ilir Kalbar: Pontianak & Sambas Sulteng: Parigi Moutong & Donggala Jatim: Kota Malang & Jember Maluku Utara: Halmahera Timur, Tidore Banten: Lebak , Kab Serang
IAKMI
IAKMI
Balita Gibur Dirawat
D/S Cara Menghitung cakupan
f
%
f
%
Sesuai
53
86,9
39
62,7
Tdk Sesuai
8
13,1
22
37,3
Total
61
100
61
100
IAKMI
PROGRAM KES IBU
Cara Menghitung cakupan f Sesuai Tdk Sesuai Total
K4 % 59 15 74
PN Faskes KB f % f % 79,2 60 80,6 25 30 20,8 14 19,4 49 70 100 74 100 74 100
IAKMI
KN1 Cara Menghitung cakupan
f
Yankes Bayi %
f
Yankes Balita
%
f
%
Penjaringan Kes f
%
Sesuai
48
66,7
43
59,7
45 62,5
39
54,1
Tdk Sesuai
24
33,3
29
40,3
27 37,5
33
45,9
Total
72
100
72
100
72 100
72
100
IAKMI
Balita gizi buruk & Dirawat
bayi <12 bln
Anak >11 bln dan <60 bln
Total*
N
%
n
%
n
%
Gizi Buruk
3
0,2
10
0,6
13
0,5
Tdk gizi buruk
1218
98,5
1527
97,5
2745
98,0
Tidak Tahu/ Tidak Jawab
15
1,2
29
1,9
44
1,6
IAKMI
Prevalensi dari survei komunitas ini menunjukkan angka lebih kecil dari data lain . Hal ini menunjukkan: Kemungkinan recall bias, bila dilihat angka “tidak tahu” Menerima adanya Recall-bias membuka opsi kebijakan: Penguatan PHBS Kelembagaan UKBM yang lbh baik
IAKMI
Bersifat multi faktor Kontribusi yang besar dari sektor lain Bahkan sebagai penyebab fundamen
Implikasi pemilihan indikator: BUKAN indikator sektor kesehatan semata(!)
Mortalitas & Status Gizi
IAKMI
Asupan tdk memadai
Akses pangan tdk mencukupi
Morbiditas
Akses yankes bagi Penyediaan yankes ibu & bayi tdk cukup tdk memadai & lingk yang tdk sehat
Opsi Kebijakan: Gizi seimbang; kuratif
Opsi Kebijakan: Keamanan pangan; prioritas ibu-anak; & PHBS
PENDIDIKAN TIDAK ADEKUAT Kelembagaan Formal & Informal Kebijakan & Stuktur Politik Kesejahteraan Kelembagaan dan struktur ekonomi Sumber daya potensial
Opsi Kebijakan One Health Policies
IAKMI
Modifikasi dari: FA Moeloek, 2010
IAKMI
Sumber: FA Moeloek, 2010
IAKMI
Persen Kesesuaian Waktu ANC Pertama
56
sesuai tidak
IAKMI
Proporsi yang cukup besar (56%) menunjukkan beberapa hal, yaitu: Masalah aksesibilitas-availabilitas Masalah ignoransi di masyarakat
IAKMI
Persen Kesesuaian 5T ANC Pertama
62.1
Sesuai Tdk
IAKMI
Persen Kesesuaian 7T ANC Pertama
Sesuai Tidak
82.4
IAKMI
KEPATUHAN YANG SEMAKIN MENURUN? K4 Dg bayi =<12 bln Sesuai 7T n %
Dg anak >12 bln dan <60 bln n %
Total* n
%
sesuai
10
0,8
30
1,7
40
1,3
tidak
1288
99,2
1692
98,3
2980
98,7
IAKMI
12-60 bulan
Indikator n
%
Pemantauan pertumbuhan Anak Balita minimal 8 kali atau sesuai umur (akses) tidak sesuai 415 24,1 Sesuai 1307 75,9 Pemantauan perkembangan Anak Balitai minimal 2 kali atau sesuai umur tidak sesuai 1249 72,5 sesuai 473 27,5 Pemberian Vitamin A kapsul merah dalam 6 bulan terakhir Tidak Ya
485 1237
28,2 71,8
Indikator pelayanan kesehatan Anak Balita (kualitas) Ya Tidak
314 1408
18,2 81,8
IAKMI
Penjaringan Kesehatan Siswa Kls 1 SD/MI
n
%
Melakukan Tidak
16 106
13,1 86,9
IAKMI
Tk Penerimaan Nakes Semakin Baik PN
Dg bayi =<12 bln n %
Dg anak >12 bln dan <60 bln n %
Total* n
%
Nakes
1051
81,0
1245
72,3
2296
76,0
Nonnakes
247
19,0
477
27,7
724
24,0
IAKMI
Potensi masalah yang akan dihadapi (Risk Analysis) Unsafe healthcare services Pelayanan menjadi tidak efektif Investasi sektor kesehatan menjadi sia-sia
IAKMI
Berawal pada defisiensi mgmt mutu Puskesmas & Pembinaan Dinkes Determinan predisposisi & pencetus Tindakan tidak-mutu; tidak-aman
Lambat dlm respons adaptif
KTD
KEGIATAN
IAKMI FASE
Langkah-1: Surveilens Risiko
• Brainstorming • Visi Mutu & Safety • Strukturisasi • Tupoksi Mutu-Safety • Pengemb Sisfo • Pencatatan Unsafety • Pelaporan Mutu-Safety
Langkah-2: Kebijakan Safety • Program Safety • Potensi risiko & biaya • Anggaran Mutu/ Safety
Langkah-3: Kebijakan Adaptasi • Menyusun matriks risiko dg strategi adaptasi (responsi thd kegagalan mutu) • Menilai strategi yg dipilih
Langkah-3: Kebijakan Mitigasi • Menyusun matriks risiko dg strategi adaptasi-mitigasi sec lengkap • Menilai strategi yg dipilih
IAKMI
Primary Care Yang Belum Optimal Yan KB sesuai kewenangan
n
%
RSUD Sesuai Tidak sesuai
57 17
77,0 23,0
Puskesmas Sesuai Tidak sesuai
69 5
93,2 6,8
Polindes Sesuai Tidak Sesuai
62 12
83,8 16,2
IAKMI
IAKMI
IAKMI
KEPEMIMPINAN UTK GIKIA VISIONING FOR MDG
Regulations &Policies
Health Politics
Resources For GiKIA
GiKIA Program
HRH teamwork (effective alliances)
SOFT SKILLS
MDG targets
Knowledge Mgmt
IAKMI
VISIONING: Penyiapan Komprehensif Terkait Sumberdaya Utk GiKIA/PHC Tangible
Intangible Terkait Mgmt Kes (UKM & UKP)
Pembiayaan Infrastruktur Primer & Rujukan
Logistik & Perbekalan Obat & Alkes
Aset sosial: -Reputasi -Jar yankes -Trust -Aliansi -Kemandirian
Aset Budaya Kerja: -Mutu -Teamwork -Change mgmt -Evidence based
Aset Regulasi: -Mngt Nakes -Yankes -Alkes -SIK GiKIA -Anggaran
Aset Proses Kerja: -Safety -TQI -Learnings -Mgmt systems
Terkait SDM Kes Embedded: -Kognitif -HardSkills -Sertif & Lisensi
“LOCAL COMPETITIVENESS” DALAM PROGRAM GiKIA
Tacit Knowl: -Kreatifitas -Cultural Competence -Softskills
Mel Proses Inklusif di Daerah PLENARY DISCUSSION
SYS CAP
MONEV
PLAN
Strategies and KPIs
SWOT ANALYSIS
Data projections and scenarios
Data collection & analysis Discussion of baselines
IAKMI
Initiation within Core Team
KEY & PRIMARY STAKEHOLDERS MEETINGS
REGULATORY
SYNTHESIS, CONSOLIDA TION AND VALIDATION
PROGRAMS & ACTIVITIES
ONE HEALTH POLICIES FOR MCH &*NUTR
MONITORING & EVALUATION
Adopsi & Adaptasi
Final Plan
IAKMI
Masalah Ranking ke-1
IAKMI
GiKIA tdk capai MDG Beban berlebih Tdk efektif
Bekerja asal2an Dlm Program
Komitmen rendah & Produktivitas tgg DAMPAK AKAR MASALAH
SDM Kes yang tidak mencukupi Berkompetensi terbatas &Motivasi Rencah Perencanaan Nakes Strategis blm opt
Sistem Diklat Efektif (-)
Sistem Karir & Kinerja Profesi (-)
OP Kes terkait Blm efektif
Observatori Nakes (-)
Bapelkes tdk di opt
Penempatan tdk opt
Continuing Prof Educ (-)
Rekrutmen tdk opt Nakes Perencana (-)
BKD tdk di opt
Penilaian Kinerja Profesi tdk opt Karir Profesi (-)/ tdk opt
Professional Conduct (-) MTKP blm opt
TKF PTK (-) shg Rencana Aksi Manajemen Nakes Berbiaya (-) Belum Ada Kepemimpinan Sinergisitik Berfokus Pada Manajemen SDM
InterProfessional Team
3. PENGEMB SKILLS NAKES
.
.
1.GOAL MGMT NAKES:
Ketersediaan Berkompeten Responsif Produktif
.
5. PENGEMB KARIR
LAYANAN KES PRIMER
Layanan mandiri
IAKMI Programmatik Healthy Public Policy
2. PERENCANAAN KEBUTUHANREKRUITMENPENEMPATAN
4. WASDAL-SIST INSENTIF
RUJUKAN
HR Satisfaction& Loyalty
HR Control & Perf ormance mgmt
HR Production& Distribution
Capacitaion of DiklatPim&Mgmt Tr
HR Training Program
Strengthn HR Distr/ Migration incl regulation
Institutionalized Strategic HR For MDG (MTKI/MTKP)
HR Mgmt capacitation
ABC Infrastructures
Health HR Impact program
Brokering Knowledge
Networking Alliances
Capacitation All stakeholders
HRH Dynamic Mapping
Rencana aksi SDMKes dengan perhitungan kebutuhan biaya
Kepemimpinan Utk SDMKes Mendukung GiKIA
HRH information Infrastr System
LERANING&GROWTH
Unit Value Added
HR Utiliz & Management
CLIENT
FINANCIAL Code of Practice endorsemt
HR Productivity
HR Welfare
INTERNAL PROCESS
IAKMI
Sustain Budget support
IAKMI
Masalah Ranking ke-2
IAKMI
GiKIA tdk capai MDG Keputusan Tdk Berbasis Data
Kegagalan Advokasi GiKIA
Akuntabilitas rendah Politik Kesehatan rendah DAMPAK
Pemanfaatan Informasi GiKIA yang rendah
AKAR MASALAH
Kapasitas SDM SIK Puskes lemah
Mslh Standarisasi SIK
Mslh Akuntabilitas Thd Klien
Mslh Penjaminan Mutu SIK
Nakes Infokes (-)
NSPK blm efektif
Monev pemanfaatan (-)
TQI (-)
Kepatuhan thd pedoman(-)
Penilaian Kinerja SIK oleh klien
Pemeliharaan SIK utk vital(-)
Budaya Evidence Based (-)
Diklat tdk opt Mgmt nakes SIK (-)
Kepemimpinan Terukur Berbasis Data
Desain SIK sesuai klien(-) MTKP blm opt
5 Staretgi Utk Inovasi/Kebutuhan GiKIA yang bertumbuh 4. Pengelolaan Akuntabilitas Informasi
IAKMI
-Link Keputusan -Manfaat Regulasi & Mgmt -Makna Akuntabilitas Publik -Nilai
-Analisis -Format laporan -Reproduksi -Reduksi -Agregasi
Pemeliharaan
Diseminasi Informasi/Laporan Informasi GiKIA Informasi Nakes
Simpan
3. Pengelolaan Info/Pelaporan
1. Pengelolaan Sumber Data
Kebutuhan SI GiKIA & Nakes
Sinergi SI/TI GiKIA & Nakes yg ada
Verifikasi
Akses
Penyajian
Tampilan data
Struktur Akumulasi Data GiKIA & Nakes Lengkap
5. Pengelolaan Teknologi Informasi GiKIA
2. Pengelolaan Sumberdaya Informasi
Tepat waktu Akurat Lengkap
Sub-Strat IP-2
Penjaminan Mutu Daya
Sub-Strat-2
Sub-Strat-3
Kapasitasi TI GiKIA semua level
QA Informasi & Akuntabilitasnya
Sub-Strat-4
Kapasitasi Sumber Data & Informasi GiKIA
Sub-Strat IP-3
Brokering Knowledge Info GiKIA
Sub-Strat-5
Sub-Strat-6
Kap Sistem Pelaporan
Rencana aksi SI/TI GiKIA dengan perhitungan kebutuhan biaya
Kepemimpinan Berbasis Data (EBPH)
Kap Sistem Akuntabilitas Info GiKIA
LERANING&GROWTH
Unit Value Added
Sub-Strat IP-1
CLIENT
FINANCIAL Sub-Strat-1
EBPH utk GiKIA
HIS HR Welfare
INTERNAL PROCESS
IAKMI
Sustain Budget support
IAKMI
Masalah Ranking ke-3
IAKMI
Staffing & Staff Management Performance based incentive Recruitment & Placement Survei Kepuasan Kerja
Education & Training Skillss dan skills dan skills Staff Centred Learning Supervisi klinis Pendidikan staf
Effective Use Of Information Pengemb SIk Terkomputerisasi-Terkoneksi-Terintegrasi Pengelolaan informasi (Knowledege Mgmt) Akuntabilitas informasi oleh publik
IAKMI
Reducing Risk Patient safety progam Sistem pelaporan sentinel Pengembangan prosedur kerja
Improving Patient Experience Kelompok Pasien Sepenanggungan (Gizi Buruk) Pemberdayaan Pasien-Keluarga-Masy Forum GiKIA di media tmsk media sosial
Clinical Audit Pengukuran Mutu Layanan GiKIA Peer Review Pelayanan (Audit Internal) Audit ekstenal Proses TQM
Clinical Effectiveness Evidence based clinical mgmt
IAKMI
Masalah Ranking ke-4
IAKMI
Masalah Ranking ke-5
IAKMI
PEMANFAATAN & PENGUATAN KEBIJAKAN YANG SUDAH ADA
IAKMI
Health Sector Reform: Sustained, purposeful change to improve the efficiency, equity and effectiveness of the health sector (Berman, 1995). Financing User charges (Jampersal) Community financing schemes Stimulating private sector growth untuk mobilisasi sumberdaya masy utk kuratif (UU Perumahsakitan) Increase resources to health sector (5% APBN + 10% APBD, BOK, DAK, Dekon, dll) Dua pertiga anggaran untuk publik (UU Kes no36)
IAKMI
Health Sector Reform: Sustained, purposeful change to improve the efficiency, equity and effectiveness of the health sector. Organization and Management Decentralization (PP 38/2008, PP19/2010) Contracting out of services (PTT) Public-private mix (TB program)
IAKMI
Health Sector Reform: Sustained, purposeful change to improve the efficiency, equity and effectiveness of the health sector. Good Governance / Public Sector Reform Downsizing public sector (Dokter keluarga) Productivity improvement (Kinerja Profesi mel MTKI; WTP) Introduction of competition (RS bertaraf internasional) Improving geographic coverage (Prioritas DTPK, tmsk PTT) Increasing of local governments (Mgmt Nakes mel TKF PTK Propinsi/Kab-Kota) Targeting role of public sector through packages of essential services (Reformasi Puskesmas)
IAKMI
PENTINGNYA KEBIJAKAN PUBLIK DAERAH YANG DIPERKUAT
IAKMI
Distorsi sektoral dan programatik yang berlebihan (vertikalistis): Poverty sbg risk factor blm difahami (Penyajian Sumbar pd Perkonas Kesra, Solo, 2011)
Pusat dan daerah ga sinkron (Penyajian Sumbar pd Perkonas Kesra, Solo, 2011)
Pemda/sektor belum sinkron & kearah prioritas pembangunan (mis MDG), terlihat pada rencana anggaran (Penyajian Sumbar: “nanya MDG aja nggak”) Transaksi anggaran yang lambat, tidak proporsional, terfragmen (mis DAK dengan APBD) Akuntabilitas belum baik Investasi terhadap SDM, faktor produksi terpenting: TIDAK PRIORITAS (Penyajian Kalbar)
IAKMI
Distorsi sektoral dan programatik yang berlebihan (vertikalistis): Poverty sbg risk factor blm difahami (Penyajian Sumbar pd Perkonas Kesra, Solo, 2011)
Pusat dan daerah ga sinkron (Penyajian Sumbar pd Perkonas Kesra, Solo, 2011)
Pemda/sektor belum sinkron & kearah prioritas pembangunan (mis MDG), terlihat pada rencana anggaran (Penyajian Sumbar: “nanya MDG aja nggak”) Transaksi anggaran yang lambat, tidak proporsional, terfragmen (mis DAK dengan APBD) Akuntabilitas buruk Investasi terhadap SDM, faktor produksi terpenting: TIDAK PRIORITAS (Penyajian Kalbar)
IAKMI
Modifikasi dari: FA Moeloek, 2010
IAKMI
PENGUATAN KEPEMIMPINAN UNTUK GiKIA (POLITIK KESEHATAN BANGSA UNTUK DUKUNG F-1 & F-2)
PERBAIKAN TATA KELOLA DAN AKUNTABILITAS SEBAGAI PRIORITAS PERTAMA (Inpres No.1 2010
IAKMI
Penegakan Hukum .
Anti Korupsi
Stabilitas Politik ,
.
TATA-KELOLA EFEKTIF .
Kualitas Kebijakan Kes .
Akuntabilitas& Partisipasi .
Modif dari: World Bank, 2007
KUALITAS KEBIJAKAN MENJAMIN PHC
IAKMI
Aksesibilitas-Availabilitas-Efektifitas PUSKESMAS Gap logistik obat & alkes GiKIA
Mutu layanan GiKIA
Jar PHC GiKIA tmsk di desa
Akses bagi klp tak mampu
Penggunaan teknol kes yg # optimal
Budaya Mutu Provider Kes Msh rendah
Pbinaan Dinkes rendah
Advokasi rendah/ APBD kecil
Sulitnya penempatan SDM
Akuntabilitas sistem tmsk keuangan
(Bachtiar, Lokakarya DTPK, 2008)
IAKMI
TATA KELOLA EFEKTIF ADALAH
16.Indikator Pembangunan lain 15.INDIKATOR KES di kawasan
14.Upaya Pengembangan (NEW INITIATIVES)
13.Monev & Mutu Pembangunan Kes
9.Yankesdas termasuk UKBM
5b.Penyediaan Nakes
5c.Penyedian SarPras
CLIENT 12.Brokering Knowledge
5a.Std Yankes & Keu DTPK
10.Yankes Rujukan
5d.Kapasitasi Masy
6.BEYOND HEALTH CAPACITY
11.BEYOND HEALTH PROGRAMS
7. Aliansi & Jaringan (THINK TANK)
8.Convening stakeholders
5. NSPK untk KAWASAN
2.ROADMAP SEKTOR
3.Kapasitasi Kelembagaan di daerah
4.Sisfo KAWASAN
1.Kepemimpinan Berbagai Sektor Untuk KAWASAN
LERANING&GROWTH
FINANCIAL
17.Indikator Perceived
19.Anggaran untuk Kesehatan di Kawasan
INTERNAL PROCESS
IAKMI
18.Dampak Kes utk Pembangunan Kawasan
20.Anggaran Pembangunan Kawasan