PENGEMBANGAN MEDIA AUDIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Q.S AT-THAARIQ DAN HUKUM BACAAN TAJWID UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS III DI MI MIFTAHUL ULUM SURABAYA Ari Amri Fauzan1 Damajanti Kusuma Dewi, S.Psi, M.Si2 Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya Kampus Lidah Wetan
[email protected] Abstrak : Media audio pembelajaran merupakan bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (pita suara atau piringan suara), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga terjadi proses belajar-mengajar. Berdasarkan hasil penelitian di MI Miftahul Ulum Surabaya pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam guru menggunakan metode ceramah, tugas dan buku teks sebagai pegangan. Sehingga daya ingat, analisis, dan motivasi siswa kurang dalam penerimaan materi yang disampaikan, sehingga siswa menjadi kurang paham terhadap materi yang telah disampaikan oleh guru dan akhirnya berdampak pada prestasi belajar mereka. Pengembang membuat media sebagai alternatif yang dapat memotivasi semangat
belajar
siswa
sehingga
dapat
meningkatkan
prestasi
belajar
dan
mempermudah guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Tujuan pengembangan media audio pembelajaran adalah menghasilkan sebuah produk berupa media audio pembelajaran yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan juga membantu mempermudah guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Model pengembangan yang digunakan adalah model pengembangan Arief Sadiman, media audio pembelajaran ini diuji cobakan kepada siswa kelas III MI Miftahul Ulum Surabaya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Teknik pengumpulan data dari ahli materi dan ahli media menggunakan instrumen berbentuk angket, hasil dari angket tersebut digunakan sebagai acuan dalam merevisi produk. Sedangkan dalam melakukan penelitian untuk pengambilan data siswa menggunakan instrumen wawancara dan tes untuk mengetahui prestasi belajar siswa setelah menggunakan media audio. Berdasarkan hasil tahapan uji coba kelompok besar, yakni uji coba pada kelas III A diperoleh data t hitung lebih besar dari t tabel yakni 17,562 > 2,021. Maka, dapat disimpulkan bahwa media audio tergolong efektif karena dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Kata kunci : Pengembangan media audio pembelajaran, Pendidikan Agama Islam, prestasi belajar Abstract : Audio learning media contains a message in the form of auditory (sound tape or disc), which can stimulate thoughts, feelings, concerns, and the willingness of students so that the learning process occurs. Based on the results of research in MI Miftahul Ulum Surabaya on the subject of Islamic education, teachers use lectures method, assignments and textbooks as a handle. So that memory, analysis, and students motivation less in accepting the presented material, so that students become less understanding of the material that presented by the teacher and it have an impact on their academic achievement. Developers create media as an alternative that can improve student achievement and facilitate teachers in delivering learning materials. The purpose of audio learning media development is producing a product in the form of Audio learning media that can improve student achievement, and also facilitate teachers in delivering learning materials. Development model used is using Arief Sadiman’s development model; this audio learning media is tested to class III MI Miftahul Ulum Surabaya on the subjects of Islamic Education. Data collection technique taken from material experts and media specialists using questionnaire instrument, the results of the questionnaire is used as a reference for revising the product. While in doing research for student data collection it uses interviews instruments and test to determine student achievement after using this audio media. Based on the results of trial on the class III A, it obtained that t data is greater than t table, 17.562 > 2.02. It can be concluded that the audio media is classified as effective as it can improve student achievement. Keywords: audio learning media development, Islamic education, academic achievement 1. PENDAHULUAN
berkembang.
Dengan
demikian
pendidikan harus dilakukan untuk Pendidikan
merupakan
hal
menghasilkan
manusia
yang menentukan untuk kehidupan
berkualitas
manusia, tanpa adanya pendidikan
memiliki budi pekerti yang luhur dan
kehidupan
moral yang baik. Undang-Undang
manusia
akan
sulit
dan
kompeten
yang serta
Sistem
Pendidikan
Nasional
bentuk dan saluran untuk proses
(Sisdiknas) tahun 2003 menyatakan
informasi,
dan
“Pendidikan adalah usaha sadar dan
(1996:32)
mengemukakan
terencana untuk mewujudkan suasana
sebagai perantara yang mengantar
belajar dan pembelajaran agar peserta
informasi dari sumber dan penerima.
didik secara aktif dan mengembangkan potensi
dirinya
kekuatan
untuk
memiliki
menurut
Heinich media
Berdasarkan tiga pendapat di atas
maka
peneliti
menyimpulkan
spiritual
keagamaan,
bahwa media merupakan segala suatu
diri,
kepribadian,
yang
pengendalian kecerdasan,
akhlak
digunakan
untuk
serta
menyalurkan pesan dari sumber pesan
keterampilan yang diperlukan dirinya,
ke penerima pesan melalui proses
masyarakat, bangsa, dan Negara”.
transformasi,
Seiring
mulia,
dapat
dengan
sehingga
dapat
semakin
merangsang pikiran, perhatian, dan
berkembang pesatnya Teknologi dan
minat serta pehatian siswa sedemikian
Informasi diera globalisasi seperti
rupa sehingga proses belajar-mengajar
sekarang ini, maka di dalam proses
berjalan dengan relevan. Karena media
pembelajaran juga diperlukan adanya
merupakan
suatu
atau
sumber belajar, maka penggunaan
pembaharuan
pengembangan
salah
satu
komponen
di
dalam
media
media dalam pembelajaran termasuk
agar
proses
belajar-
salah satu bentuk pemecahan masalah
mengajar tidak berlangsung monoton
dalam bidang Teknologi Pendidikan.
dan pesan yang disampaikan oleh
Ada beberapa pilihan media yang
pendidik dapat diterima dengan baik
dapat dikembangkan untuk membantu
oleh peserta didik.
guru dalam menyampaikan materi
pembelajaran
Sesuai dengan definisi Sadiman
pelajaran Pendidikan Agama Islam.
(2011:6) bahwa “Media adalah segala
Media tersebut antara lain, media cetak
sesuatu
modul, Power Point, dan media audio
yang
digunakan
untuk
menyalurkan pesan dari pengirim ke
pembelajaran.
penerima sehingga dapat merangsang
Dari hasil data penelitian oleh
pikiran, perasaan, dan minat serta
Eko Hariyono mahasiswa Jurusan
perhatian
rupa
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan,
sehingga proses beralajar mengajar
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas
terjadi”. Menurut AECT (Sadiman,
Negeri
2011:6) mengartikan media sebagai
pengembangan
siswa
sedemikian
Surabaya
yang
berjudul
media
audio
pembelajaran
“peristiwa
sumpah
dan buku paket saja. Sehingga daya
pemuda” pada mata pelajaran IPS
ingat, analisis, dan motivasi siswa
untuk meningkatkan hasil belajar siswa
kurang dalam penerimaan materi yang
kelas V semester II di Madrasah
disampaikan karena guru cenderung
Ibtidaiyah
mengabaikan penggunaan media.
Al-Aziez
Surabaya.
Didapatkan hasil data bahwa media
Sekolah MI Miftahul Ulum
audio dapat meningkatkan hasil belajar
Surabaya
siswa. Media audio dapat melatih daya
ruang multimedia yang sudah cukup
ingat , dan daya analisi siswa serta
lengkap
sangat mudah dibawa kemana-mana
belajar mengajar hanya saja kurang
sehingga proses pembelajaran tidak
dimanfaatkan dengan baik oleh para
hanya
guru yang sebenarnya akan sangat
terpaku
kepada
proses
pembejaran di dalam kelas saja.
sudah untuk
memiliki
fasilitas
menunjang
proses
membatu dalam penyampaian materi
Berdasarkan hasil observasi di
pelajaran kepada siswa dengan adanya
lapangan menunjukan bahwa adanya
media pembelajaran dalam proses
beberapa masalah dalam pembelajaran
belajar
Pendidikan
penggunaan media di MI Miftahul
Agama
Islam
seperti
mengajar.
Kurangnya
kurangnnya motivasi siswa dalam
Ulum
menyebabkan
menerima materi yang disampaikan
prestasi belajar siswa terutama pada
dalam hal ini pengunaan media yang
pokok bahasan membaca ayat-ayat Al-
digunakan sangat kurang menarik,
Quran,
sehingga siswa menjadi lambat dalam
mengembangkan
penguasaan materi yang disampaikan,
pembelajaran yang diharapkan dapat
dan lambat untuk menghafalkan dan
membantu
memahami hukum tajwid pada ayat-
belajar siswa tersebut.
untuk
itu
kurangnya
peneliti media
meningkatkan
akan audio prestasi
ayat Al-Quran. Seperti realita yang terjadi pada
2. LANDASAN TEORI
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pokok bahasan membaca ayat-
Teknologi
pendidikan
ayat Al-Quran di MI Miftahul Ulum
merupakan proses yang kompleks dan
Surabaya pada siswa kelas III, guru
terpadu
dalam menjelaskan atau memberikan
prosedur, ide, peralatan, dan organisasi
materi Pendidikan Agama Islam hanya
untuk menganalisis masalah, mencari
menggunakan metode ceramah, tugas,
jalan
yang
melibatkan
pemecahan,
orang,
melaksanakan,
mengevaluasi
dan
mengelola
yang
dapat
merangsang
pikiran,
pemecahan masalah yang menyangkut
perasaan, perhatian dan kemauan siswa
semua aspek belajar manusia. (AECT,
sehingga
1986:1).
mengajar. Menurut Raharjo (2010:7)
Jika
dihubungkan
penelitian dengan
ini
kawasan
bahwa
terjadi media
proses
audio
belajar-
pembelajaran
teknologi pendidikan maka penelitian
adalah suara-suara ataupun bunyi yang
ini
domain
berkaitan dengan materi pembelajaran
pengembangan dengan sub domain
direkam dengan menggunakan alat
audio visual.
perekam
termasuk
kedalam
Pengembangan adalah suatu proses
penterjemahan
spesifikasi
desain kedalam bentuk fisik. Dalam
suara,
perekaman
kemudian
tersebut
hasil
diperdengarkan
kembali kepada peserta didik dengan menggunakan sebuah alat pemutar.
kawasan atau domain pengembangan
Pengertian Pendidikan Agama
teknologi pembelajaran memiliki 4
Islam disebutkan dalam Kurikulum
kategori, yaitu :
2004
a. Teknologi Cetak
Pelajaran Pendidikan Agama Islam SD
b. Teknologi Audio Visual
dan MI adalah upaya sadar dan
c. Teknologi Berdasarkan Komputer
terencana dalam menyiapkan peserta
d. Teknologi Terpadu
didik untuk mengenal, memahami,
Berdasarkan keempat kategori
Standar
menghayati,
Kompetensi
mengimani,
Mata
bertakwa,
tersebut, pengembangan yang akan
berakhlak mulia, mengamalkan ajaran
dihasilkan
termasuk
pada
agama Islam dari sumber utamanya
pengembangan
audio
yang
kitab
visual
suci
spesifikasinya adalah produk audio,
melalui
artinya
pengajaran,
pengembang
akan
menghasilkan sebuah produk berupa media
audio
pembelajaran
Al-Quran
dan
kegiatan
Hadits,
bimbingan,
latihan,
serta
penggunaan pengalaman.
yang
Dalam Kamus Besar Bahasa
digunakan untuk menghasilkan atau
Indonesia, dikemukakan bahwa yang
mengirim pesan atau teori.
dimaksud
dengan
prestasi
belajar
Menurut Sudjana dan Rivai
adalah “Penguasaan pengetahuan atau
(2011:129) bahwa Media Audio untuk
keterampilan yang dikembangkan oleh
pengajaran
yang
mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan
bentuk
dengan nilai tes atau angka nilai yang
mengandung
adalah pesan
bahan dalam
auditif (pita suara atau piringan suara),
diberikan
oleh
guru”.
Qahar
(Djamarah,
1994:20)
menyatakan
penuntun
bahwa prestasi adalah apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang
menyenangkan
diperoleh Sedangkan
dengan
hati
yang
keuletan
kerja.
Harahap
ketika
memproduksi
sebuah program media. d. Terdapat dapat
tahap
revisi
sehingga
memperkecil
tingkat
kesalahan.
(Djamarah,
1994:20) berpendapat bahwa prestasi
3. METODE PENGEMBANGAN
adalah “penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan siswa
Prosedur pengembangan media
berkenaan dengan penguasaan bahan
audio
pelajaran
model pengembangan Arief Sadiman,
yang
disajikan
kepada
siswa”.
pembelajaran,
berdasarkan
adalah sebagai berikut : Dalam pengembangan media
audio
pembelajaran
a.
model
Menganalisis
kebutuhan
dan
karakteristik siswa.
pengembangan Arief Sadiman adalah
b.
Merumuskan tujuan instraksional.
model yang dipilih untuk digunakan
c.
Merumuskan butir-butir materi.
dalam penelitian pengembangan media
d.
Mengembangkan
audio Q.S At-Thaariq dan hukum
alat
keberhasilan.
bacaan tajwid dalam meningkatkan
e.
Menulis naskah media audio.
prestasi belajar siswa kelas III ini.
f.
Revisi.
Model Arief Sadiman dipilih karena
g.
Naskah Siap Diproduksi
ada beberapa alasan yang mendasari,
ukur
Adapun desain uji coba yang
yaitu :
dilakukan pada penelitian ini adalah:
a. Model Arief Sadiman merupakan
a. Kegiatan awal pengembangan
model untuk pengembangan media
Pada tahap ini, kegiatan yang
pembelajaran.
dilakukan
adalah
melakukan
konsultasi
dengan
pembimbing
b. Urutan
setiap
langkah
tersusun
secara sistematis, sehingga dalam
untuk menentukan ahli materi dan
pelaksanaan setiap langkahnya lebih
ahli media. Konsultasi ini bertujuan
terkontrol dengan baik.
untuk
c. Sesuai
dengan
pengembangan
mendapatkan
masukan
tentang
saran
dan
pengembangan
media audio karena di dalam model
media audio lebih lanjut. Hasil dari
tersebut terdapat tahap penulisan
kegiatan
naskah media yang berguna sebagai
adalah konsep dasar yang nantinya
awal
pengembangan
akan dijadikan sebagai bahan acuan
menggunakan, maka rumus t-tes
untuk memproduksi media audio
yang digunakan menurut Suharsimi
pembelajaran.
(2006:306) sebagai berikut :
b. Tahap Pertama Menyusun
bahan
yang
𝑴𝒅
𝒕 =
telah
𝑿𝟐 𝒅 𝑵 (𝑵 − 𝟏)
dikonsultasikan dari kegian awal menjadi
draft
I.
Kemudian
Keterangan :
dilakukan uji coba satu-satu pada
Md = mean dari perbedaan pre test
siswa. Untuk mengetahui pendapat
dengan post test (post test-pre test)
siswa terhadap media audio yang
xd =
dikembangkan.
subjek (d- Md)
c. Tahap Kedua
∑X2d
Menyusun draft II yang dilakukan
deviasi
berdasarkan
N
pada
hasil
analisis
tahap pertama. Setelah penyusunan selanjutnya
=
masing-masing jumlah
kuadrat
= subjek pada sampel
d.b. = ditentukan dengan N – 1
draft II selesai dilakukan maka kegiatan
deviasi
Berdasarkan perhitungan rumus
adalah
di atas dengan taraf signifikan 5%
melakukan uji coba pada kelompok
maka db = N – 1 = X kemudian
kecil.
dikonsultasikan dengan t tabel = Y.
d. Tahap ketiga
Jika ternyata t hitung lebih besar dari t
Setelah melakukan uji coba pada
tabel maka hal ini menunjukkan bahwa
kelompok kecil, dan merevisi media
prestasi belajar siswa kelas III A
sesuai dengan hasil analisis. Maka
mengalami
tahap selanjutnya adalah menyusun
menggunakan media audio yang telah
draft III. Draft III inilah yang
dikembangkan
nantinya akan digunakan sebagai
daripada kelas III B. Namun jika t
bahan uji coba lapangan. Peneliti
hitung lebih kecil dari t tabel maka
melakukan
hasil
siswa
percobaan
terhadap
III
A
dengan
media
audio,
kelas
menggunakan
sedangkan untuk siswa kelas III B menggunakan buku paket. untuk mengetahui apakah ada perbedaan nilai
sebelum
dan
sesudah
belajar
mengalami
peningkatan oleh
siswa
setelah
pengembang
kelas
penurunan
III A setelah
menggunakan media audio yang telah dikembangkan oleh pengembang.
4. HASIL PENGEMBANGAN
100%. Hal ini berarti bahwa Age Appropriatness media adalah sangat
Produk yang dihasilkan dalam pengembangan
ini
adalah
baik. Side Effect media memperoleh
berupa
rata-rata prosentase 100%. Hal ini
media audio Pendidikan Agama Islam,
berarti bahwa side effect media adalah
“Mari Belajar Hukum Bacaan Tajwid”
sangat
yang
memperoleh
rata-rata ini
berdurasi
baik.
Effectiveness
media
15
menit.
media
audio
100%.
model
effectiveness media adalah sangat baik.
dengan
Learning media memperoleh rata-rata
langkah-langkah yang telah dijelaskan
prosentase 100%. Hal ini berarti bahwa
pada Bab III.
learning media adalah sangat baik.
Pengembangan berdasarkan
pada
pengembangan
Sadiman
Hal
prosentase
berarti
bahwa
Uji coba dilaksanakan setelah
Review ahli media diperoleh bahwa
pengembang menyelesaikan draft I
Daya tarik media memperoleh rata-rata
media.
telah
prosentase 100%. Hal ini berarti bahwa
dikembangkan ini diujicobakan pada
daya tarik media adalah sangat baik.
ahli materi, ahli media dan juga siswa.
Comprehention
Uji coba yang dilakukan bertujuan
memperoleh
rata-rata
untuk mengetahui tingkat keefektifan,
100%.
ini
efisiensi dan kemenarikan media audio
comprehention media adalah sangat
pembeljaran
baik.
Semua
Media
yang
yang dikembangkan.
data
yang
diperoleh
dari
Hal Age
memperoleh
media
audio prosentase
berarti
Appropriatness rata-rata
bahwa media
prosentase
kegiatan uji coba akan dijelaskan lebih
100%. Hal ini berarti bahwa Age
rinci pada keterangan berikut :
Appropriatness media adalah sangat
Berdasarkan diperoleh
review bahwa
ahli
materi
Comprehention
baik. Appropriatness of Design media memperoleh
rata-rata
media audio memperoleh rata-rata
100%.
ini
prosentase 100%. Hal ini berarti bahwa
appropriatness of design media adalah
comprehention media adalah sangat
sangat
baik. Motivation media memperoleh
memperoleh
rata-rata prosentase 100%. Hal ini
100%. Hal ini berarti bahwa side effect
berarti bahwa motivation media adalah
media
sangat baik. Age Appropriatness media
Effectiveness media memperoleh rata-
memperoleh
rata prosentase 100%. Hal ini berarti
rata-rata
prosentase
Hal baik.
Side
berarti Effect
rata-rata
adalah
prosentase bahwa media
prosentase
sangat
baik.
bahwa
effectiveness
media
adalah
rata-rata 93,3%. Hal ini berarti bahwa
sangat baik. Standard Technis media
daya tarik media adalah sangat baik
memperoleh
sehingga
rata-rata
prosentase
tidak
perlu
direvisi.
media
audio
100%. Hal ini berarti bahwa standard
Comprehention
technis media adalah sangat baik. Hasil
memperoleh nilai rata-rata 100%. Hal
wawancara pada uji coba perorangan
ini berarti bahwa comprehention media
diperoleh
adalah sangat baik sehingga tidak perlu
Daya
tarik
media
memperoleh nilai rata-rata 86,6%. Hal
direvisi.
ini berarti bahwa daya tarik media
memperoleh nilai rata-rata 100%. Hal
adalah sangat baik sehingga tidak perlu
ini berarti bahwa motivasi media
direvisi. Comprehention media audio
adalah sangat baik sehingga tidak perlu
memperoleh nilai rata-rata 100%. Hal
direvisi.
ini berarti bahwa comprehention media
memperoleh nilai rata-rata 100%. Hal
adalah sangat baik sehingga tidak perlu
ini
direvisi.
audio
menambah pengetahuan siswa adalah
memperoleh nilai rata-rata 100%. Hal
sangat baik sehingga tidak perlu
ini berarti bahwa motivasi media
direvisi. Standard Technis media audio
adalah sangat baik sehingga tidak perlu
memperoleh nilai rata-rata 100%. Hal
direvisi.
audio
ini berarti bahwa standard technis
memperoleh nilai rata-rata 100%. Hal
media adalah baik sehingga tidak perlu
ini
direvisi.
Motivation
Learning
berarti
bahwa
media
media media
dapat
Motivation
Learning
berarti
bahwa
Attention
media
media media
media
audio
audio dapat
audio
menambah pengetahuan siswa adalah
memperoleh nilai rata-rata 100%. Hal
sangat baik sehingga tidak perlu
ini berarti bahwa attention media
direvisi. Standard Technis media audio
adalah sangat baik sehingga tidak perlu
memperoleh nilai rata-rata 80%. Hal
direvisi.
ini berarti bahwa standard technis
Berdasarkan perhitungan uji t
media adalah baik sehingga tidak perlu
dengan taraf signifikan 5 %, nilai db
direvisi.
audio
=N–1= 41–1= 40, maka diperolehlah t
memperoleh nilai rata-rata 100%. Hal
tabel 2,021. Dengan demikian maka t
ini berarti bahwa attention media
hitung lebih besar dari t tabel yakni
adalah sangat baik sehingga tidak perlu
17,562 > 2,021. Maka hasil pre tes dan
direvisi.
pos tes untuk kelas III A
Attention
Sedangkan
media
dari
hasil
berbeda
wawancara kelompok kecil diperoleh
secara signifikan. Dari pernyataan
Daya tarik media memperoleh nilai
tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar siswa kelas III A MI Miftahul
coba pada kelas III A diperoleh
Ulum
data t hitung lebih besar dari t
Surabaya
mengalami
setelah
memanfaatkan
peningkatan
media audio hasil pengembangan ini.
tabel yakni 2,021.
17,562 >
Artinya
peningkatan 5. PENUTUP
setelah
A. Kesimpulan
bahwa
prestasi
menggunakan
ada
belajar media
audio.
1) Berdasarkan
hasil
coba
Maka dapat disimpulkan bahwa
kepada ahli materi dan ahli
diperlukan media audio “Mari
media diperoleh data kuantitatif
Belajar
dengan prosentase hasil 100%
Tajwid” ini karena didesain
dan
aspek
sesuai dengan standar isi mata
dan
pelajaran Pendidikan Agama
kemudian menghasilkan data
Islam yang dapat digunakan
kualitatif
sebagai
100%
untuk
pemahaman
bahwa
uji
materi yang
menyatakan
media
berkategorikan
audio
sangat
baik
Hukum
media
Bacaan
pembelajaran
mandiri, sehingga siswa dapat memanfaatkan
media
audio
sekali, sehingga media audio
meskipun tanpa kehadiran guru
yang
layak
di kelas. Selain itu, hasil belajar
dimanfaatkan karena membantu
siswa mengalami peningkatan
guru
setelah
diproduksi dalam
menyampaikan
materi. Bacaan
dikembangkan kebutuhan
media
audio ini yakni t hitung lebih
2) Media audio “Mari Belajar Hukum
menggunakan
di
Tajwid” berdasarkan
MI
besar dari t tabel yaitu 17,562 > 2,021.
Sehingga
dapat
diinterprestasikan bahwa media
Miftahul
audio “Mari Belajar Hukum
Ulum Surabaya, agar siswa
Bacaan Tajwid” untuk kelas III
dapat belajar mandiri sesuai
dapat meningkatkan prestasi
dengan
belajar
standar
isi
mata
siswa
pada
materi
pelajaran Pendidikan Agama
pembelajaran membaca ayat-
Islam dan dapat meningkatkan
ayat Al-Quran.
prestasi belajar.
B. Saran
3) Berdasarkan hasil tahapan uji
Penelitian ini merupakan
coba kelompok besar, yakni uji
penelitian lapangan yang hasil
penelitian ini adalah suatu produk
prasarana,
yang dapat dimanfaatkan. Pada
siswa.
penelitian
pengembangan
yang
dan
karakteristik
3) Pengembangan Produk
Lebih
dilakukan oleh peneliti ini adalah
Lanjut
pengembangan
a) Untuk pengembangan lebih
yang
menghasilkan
media
audio
lanjut
sebaiknya
lebih
pembelajaran Pendidikan Agama
memperhatikan
Islam yang dikhususkan untuk
karakteristik
siswa kelas III di MI Miftahul
serta format program yang
Ulum Surabaya. Oleh karena itu
digunakan agar lebih menarik
peneliti
bagi sasaran.
memberikan
saran
berkaitan dengan produk yang dihasilkan.
bagi
pemanfaatannya dalam
menggunakan media audio ini memperhatikan
petunjuk
penggunaan yang ada didalam bahan penyerta media ini. 2) Diseminasi (Penyebaran) Pengembangan hanya
produk
menghasilkan
ini media
audio Pendidikan Agama Islam pada
kompetensi
dasar
membaca ayat-ayat Al-Quran untuk siswa kelas III di MI Miftahul
Ulum
Surabaya,
apabila
digunakan
untuk
sekolah
lain
harus
maka
diidentifikasi kembali terutama kondisi
yang
suara
telah
dalam pembelajaran di sekolah
diharapkan
pada
pengisi
dikembangkan di uji cobakan
1) Saran Pemanfaatan Saran
b) Produk
kualitas
analisis sekolah,
kebutuhan, sarana
lain
untuk
mengukur
keefektifan media tersebut. DAFTAR PUSTAKA AECT. 1986. Definisi Teknologi Pendidikan Satuan Tugas Definisi Terminologi AECT. Jakarta : CV. Rajawali. Anderson, Ronald H. 1994. Pemilihan dan Pengembangan Media Untuk Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineke Cipta. Arthana dan Damajanti. 2005. Evaluasi Media Pembelajaran. Surabaya. Aziz, Abdul. 2009. Pendidikan Agama Islam. http://islamblogku.blogspot.com.
Diakses pada tanggal 10 Desember 2012. Jam 15.44 WIB
Slameto. 2003. Belajar dan FaktorFaktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Bina Aksara.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1999. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Setyosari, Punaji dan Sihkabuden. 2005. Media Pembelajaran. Malang: Elang Mas.
Djamarah, Syaiful Bahri. 1994. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional.
Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad. 2011. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Hadi, Sutrisno. 2010. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi Publisher.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Heinich, R., Molenda, M., Russel, J. D., & Smaldino, S. E. (1996). Instructional media and technologies for learning (4th ed.). Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall, Inc., A Simon & Schuster Company.
Trianto. 2008. Mendesain Pembelajaran Konstektual Di Kelas. Jakarta: Cerdas Pustaka Publisher.
Moelong J, Lexy. 2002. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Musfiqon, H.M. 2012. Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. Raharjo, Puji. 2010. Modul Pembuatan Media Audio Pembelajaran. Jakarta : Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan Kementerian Pendidikan Nasional. Rusijono dan Mustaji. 2008. Penelitian Teknologi Pembelajaran. Surabaya: Unesa University Press. Sadiman , Arief dkk. 2011. Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Warsita, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran: Landasan dan Aplikasinya. Jakarta: Rineke Cipta.