MEDIA PENDIDIKAN Nurmadiah Dosen Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indragiri
Abstrak Media pendidikan atau pembelajaran adalah suatu benda yang dapat diindrai, khususnya penglihatan dan pendengaran, baik yang terdapat di dalam maupun di luar kelas, yang digunakan sebagai alat bantu penghubung (media komunikasi) dalam proses interaksi belajar mengajar untuk meningkatkan efektivitas hasil belajar siswa. Menurut Asnawir dan Basyiruddin Usman dalam bukunya yang berjudul “media pembelajaran” menjelaskan bahwa media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan audien (siswa) sehinga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya. Selain itu apabila media dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.Jadi, yang dimaksud dengan media pendidikan adalah alat, metode, dan tehnik yang digunakan dalam rangka lebih mengekfektifkan komunikasi dan interaksi antara pendidik dan anak didik dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah. Fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh pendidik. pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan
44 | Jurnal Al-Afkar Vol. V No. 1 April 2016
belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Kata Kunci: Pendidikan, Media Pembelajaran, Proses Belajar Mengajar
A. Pendahuluan Perkembangan
ilmu
pengetahuan
dan
teknologi
amat
berpengaruh kepada berbagai segi kehidupan manusia termasuk bidang pendidikan. Mengingat perkembangan bersifat dinamis dan terus menerus mengikuti perubahan-perubahan, maka keterampilan media pendidikan secara tepat diperlukan oleh setiap guru. Dengan semakin majunya proses belajar mengajar disemua jenjang pendidikan sebagai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai di kemukakan di atas, menuntut penggunaan media pendidikan yang bervariasi sehinggadapatdicapaihasilpendidikanyangoptimal.Untuk
efektivitas
dan efisiensi proses belajar mengajar penggunaan media/alat dalam pengajaran tentu saja akan membantu guru dalam menyampaikan materi dan peserta didik mudah memahami materi dengan baik. Perkembangan media pendidikan sesuai dengan perubahan zaman semakin maju dan modern, semestinya pula dibarengi dengan pengadaan dan penemuan media pendidikan yang modern dan dapat diterapkan pada pendidikan. Sehingga proses belajar mengajar (PBM) di kelas lebih efektif dan efisien. Untuk itu, guru dituntut untuk bisa menggunakan
media
pendidikan
sebagai
alat
pelajaran,
mengembangkan media, memperbaharui media pendidikan yang sudah ada,
dan
senantiasa
mencari
trobosan
mengadakan
media
Media Pendidikan | 45
Nurmadiah
pendidikanyang belum ada menjadi ada. Jika kita membahas media pendidikan tentu saja itu berkaitan dengan alat bantu yang digunakan guru saat mengajar di kelas. Alat pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar siswa, karena alat pelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar dipakai pula oleh siswa untuk menerima bahan yang diajarkan itu. Alat pelajaran yang lengkap dan tepat akan memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada siswa. Jika siswa mudah menerima pelajaran dan menguasainya, maka belajarnya akan lebih giat dan lebih maju. Mengusahakan alat pelajaran yang baik dan lengkap adalah perlu agar guru dapat mengajar dengan baik sehingga siswa dapat menerima pelajaran dengan baik pula. Guru dan media pendidikan hendaknya bahu membahu dalam memberi kemudahan belajar bagi siswa. Pelatihan dan bimbingan secara individual dapat dilaksanakan dengan guru sementara informasi dapat pula disajikan secara jelas, menarik dan teliti oleh media pendidikan.
B. Pembahasan 1. Pengertian Alat dan media pendidikan Mengenai pengertian alat pendidikan, para ahli memiliki pandangan yang berbeda-beda yaitu, menurut Sutari Imam Barnadib bahwa alat pendidikan adalah suatu tindakan, perbuatan atau situasi/benda yang dengan sengaja diadakan untuk mencapai suatu tujuan pendidikan.1Menurut Ahmad D. Marimba alat pendidikan sebagai segala sesuatu atau apa yang dipergunakan 1
Sutari Iman Barnadib, Pengantari lmu Pendidikan Sistematis, (Yogyakarta: Andi Offset, 2009), h.96.
46 | Jurnal Al-Afkar Vol. V No. 1 April 2016
dalam usaha mencapai tujuan.2 Namun batasan alat pendidikan yang dikemukakan banyak ahli pendidikan adalah segala sesuatu yang dipergunakan untuk mencapai tujuan dalam pendidikan. Menurut Association
For
Education
and
Communication
Technologi (AECH), media ialah segala bentuk yang diprogramkan untuk suatu proses penyaluran informasi. Dan menurut Education Association, media merupakan benda yang dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional.3[2] Sedangkan dalam bahasa Arab, media adalah perantara ( )وسا ئلatau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Menurut Menurut Zakiah Daradjat, media pendidikan atau pembelajaran adalah suatu benda yang dapat diindrai, khususnya penglihatan dan pendengaran, baik yang terdapat di dalam maupun di luar kelas, yang digunakan sebagai alat bantu penghubung (media komunikasi) dalam proses interaksi belajar mengajar untuk meningkatkan efektifitas hasil belajar siswa. 4[3] Sedangkan menurut Asnawir dan Basyiruddin Usman dalam bukunya yang berjudul “media pembelajaran” menjelaskan bahwa media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan audien (siswa) sehinga dapat 2 Ahmad D. Marimba, PengantarFilsafatPendidikan Islam, (Bandung: AlMaarif, 2010), h. 50. 3 Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching, (Ciputat: Quantum Teaching, 2005), h. 112. 4 Zakiah Daradjat, Metode Khusus Pengajaran Agama Islam, Cet. 1, (Jakarta:Bumi Aksara, 1995), h. 226.
Media Pendidikan | 47
Nurmadiah
mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya. 5[4]Latuheru sebagaimana dikutip oleh Arsyad mengatakan bahwa media pendidikan adalah semua alat bantu atau benda yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan maksud untuk menyampaikan pesan atau informasi dari sumber, baik guru maupun yang lain kepada penerima atau siswa. Ditegaskan lagi Hamalik dalam kutipan yang sama menyatakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses pembelajaran dapat membangkitkan motivasi dan rangsangan proses pembelajaran dan membawa pengaruh-pengaruh psikologi terhadap siswa.6 Bila media adalah sumber belajar, maka secara luas media dapat diartikan dengan manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan
anak
didik
memperoleh
pengetahuan
dan
keterampilan. Arif S. Sadirman dkk. Sebagaimana dikutip oleh Abyan Amir mengemukakan bahwa media pendidikan adalah perangkat lunak (soft ware) yang berisi pesan atau informasi pendidikan yang biasanya disajikan dengan mempergunakan peralatan. Sedangkan seperangkat keras (hard ware) adalah sarana untuk
menampilkan
pesan
yang terkandung pada
media
tersebut.7Alat pendidikan adalah hal yang tidak saja memuat kondisi yang memungkinkan terlaksananya pekerjaan mendidik, 5
Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta Selatan: Ciputat Press, 2002), h. 11. 6 AzharArsyad, Media Pembelajaran,(Jakarta : PT. Rajagrafindopersada, 2006), h. 15. 7 Abyan Amir, Materi Pokok Perencanaan Dan Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Dan Universitas Terbuka, 2007), h. 139.
48 | Jurnal Al-Afkar Vol. V No. 1 April 2016
tetapi alat pendidikan itu telah mewujudkan diri sebagai perbuatan.Atau Alat pendidikan adalah hal yang tidak saja memuat kondisi yang memungkinkan terlaksananya pekerjaan situasi, dengan perbuatan dan situasi, dicita-citakan dengan tegas untuk mencapai
tujuan
pendidikan.8Atau
dapat
dikatakan,
alat
pendidikanadalahKalau dengannya, pendidik melakukan pekerjaan mendidik untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan. Dari beberapa literatur tidak terdapat perbedaan pengertian antara alat dan media pendidikan. Dzakiah Drajat sebagaimana dikutip oleh Fatah Syukur menyebutkan bahwa pengertian antara alat dan media pendidikan sama yaitu sarana pendidikan. Jikadihubungkan pengertian alat dan media pendidikan adalah jalan atau materi pendidikan kepada anak didik agar terwujud kepribadian siswa yang baik.9 2. Fungsi Media Pendidikan Fungsi media pendidikan adalah menciptakan interaksi langsung dan tak langsung antara sumber pesan, guru, media dan siswa untuk membantu mengatasi berbagai hambatan-hambatan dalam proses belajar mengajar, sehingga proses komunikasi akan berhasil. Media memiliki kedudukan penting dalam pencapaian tujuan. Oleh sebab itu pendidik hendaknya tidak meremehkan masalahalat. Pendidik hendaknya mengadakan studi secara mendalam tentang masalah ini.
8
Abu Ahmadi, Nur Uhbiyati, Ilmu pendidikan, (Jakarta, Rineka Cipta, 2003),
h. 140. 9
Fatah Syukur , Teknologi Pendidikan, (Semarang: Rasail, 2004 ), h. 125.
Media Pendidikan | 49
Nurmadiah
Tidak sedikit kegagalan dalam pendidikan disebabkan pendidik tidak memperhatikan masalah-masalah yang berkaitan dengan
media,
seperti
fungsi,
pemilihan,
dan
cara-cara
menggunakannya. Media tidak terpisahkan dari tujuan karena tujuan tidak mungkin tercapai tanpa media. Ini berarti bahwa media berfungsi
mengantarkan
penggunanya
untuk
mencapai
tujuan.Selain itu penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pembelajaran pada saat itu. Di samping membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi. Secara umum media pendidikan mempunyai kegunaankegunaan, sebagai berikut: a. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka). b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti misalnya: Objek yang terlalu besar, Objek yang kecil, Gerak terlalu lambat atau cepat, Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu, Objek terlalu kompleks, Konsep terlalu luas. c. Mengatasi sikap pasif anak didik, dalam hal ini media pendidikan
berguna:
Menimbulkan
kegairahan
belajar;
Memungkin interaksi lebih langsung antara anak didik dengan lingkunngan dan kenyataan.
50 | Jurnal Al-Afkar Vol. V No. 1 April 2016
d. Mendorong terjadinya interaksi langsung antara siswa dan guru, siswa dengan sesama mereka, serta siswa dengan lingkungannya. e. Memungkinkan kegiatan belajar mengajar siswa berlangsung sesuai dengan pilihannya dan dengan kemampuan serta kesenangannya.10 Manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran didalam proses pendidikan adalah sebagai berikut: a. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi b. Dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian peserta didik sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar c. Dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu d. Dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada peserta didik tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan pendidik, masyarakat, dan lingkungan. 11 Ahmad D. Marimba mengemukakan bahwa dilihat dari fungsinya, alat-alat pendidikan terbagi 3 jenis, yaitu : a. Alat sebagai perlengkapan. Namun keberadaan alat ini tidak mutlak. Artinya, tanpa perlengkapan inipun, tujuan masih bias tercapai. Seperti kursi, baju seragam, dll.
10
Abyan Amir, Materi Pokok Perencanaan Dan Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Dan Universitas Terbuka, (1997), h. 140. 11 AzharArshad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), h. 24.
Media Pendidikan | 51
Nurmadiah
b. Alat sebagai pembantu mempermudah usaha tujuan. Pendidik hendaknya dapat memilih alat mana yang paling efektif dan efesien untuk mencapai tujuan. c. Alat sebagai tujuan. Alat-alat berfungsi saling membantu. Suatu alat berfungsi sebagai alat dari alat-alat yang lain.12 Menurut Hamalik sebagaimana dikutip oleh arsyad media pendidikan meliputi: a. Media sebagai alat komunikasi lebih mengefektifkan proses pembelajaran b. Fungsi media dalam rangka tujuan pendidikan c. Hubungan antara metoda mengajar dan media pendidikan d. Nilai atau manfaat media pendidikan dalam pengajaran e. Pemilihan dan penggunan media pendidikan f. Berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan g. Media pendidikan setiap mata pelajaran h. Usaha inovasi dalam pendidikan.13 Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses pembelajaran demi tercapainya tujuan pendidikan umum dan tujuan pembelajaran khusus di sekolah.
12
Ahmad D. Marimba, PengantarFilsafatPendidikan Islam, (Bandung: AlMaarif, 2008), h. 64. 13 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), h. 3.
52 | Jurnal Al-Afkar Vol. V No. 1 April 2016
3. Jenis-Jenis Alat dan Media Pendidikan Abdurrahman al-Nahlawi membagi alat-alat pendidikan menjadi dua macam yaitu :alat-alat material dan alat-alat maknawi (psikis) a. Alat-alat material (pirantikeras / hardware) Alat-alat tidak konkret seperti isi pendidikan, bahan pelajaran dan metode pendidikan. b. Alat-alat maknawi (piranti lunak / software) Seperti: gedung sekolah, perpustakaan dan alat peraga, dll. 14 Adapun jenis-jenis media pendidikan adalah sebagai berikut: a. Taksonomi 1) Taksonomi menurut Rudy Bretz cirri utama media dibagi menjadi 3 unsur pokok yaitu suara, visual dan gerak. 2) Taksonomi menurut Briggs. Taksonomi ini mengarah kepada stimulus atau ransangan yang berasal dari media itu sendiri. 13 macam media yang digunakan dalam proses pembelajaranyaitu :objek, model, suaralangsung, rekaman audio, media cetak, pembelajaranterprogram, papantulis, media transparansi, film bingkai, film rangkai, film, televisi dan gambar. 3) Taksonomi menurut Gagne ada 7 (tujuh) macam pengelompokan
media
yaitu:
Benda
untuk
didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar bersuara, film bersuara, mesin belajar. 14
Abdurrahman al-Nahlawi, Ushul al-Tarbiyah al-Islamiyahwaasalibuha alBaytwa al-Madrasah wa al-Mujtama, (Beirut: Dar al-Fikr, 1979), h. 82.
Media Pendidikan | 53
Nurmadiah
4) Taksonomi menurut Edling a) pengalaman visual yaitu kodifikasi subjektif audio dan kodifikasi objektif visual. b) engalaman 3 dimensi meliputi: pengalaman langsung dengan orang dan pengalaman langsung dengan benda-benda b. Gambar 1) Media Grafis Media grafis termasuk kedalam media visual. Fungsinya menyalurkan pesan dari sumber kepenerima dengan indera penglihatan
yang
dituangkan
dalam
simbol-simbol
komunikasi visual. Seperti: sketsa, diagram, bagan / chart, grafik, kartun, Poster, Peta / globe, Papan flannel, Papan bulletin. 2) Media Audio Media audio berkaitan dengan indera pendengaran. Pesanpesan yang disampaikan dituangkan kedalam lambanglambang auditif, baik verbal ( kedalam kata-kata/ bahasa lisan) maupun non verbal. Yang terdiri dari: a) Magnetic, b) Piringan hitam c) Laboratorium bahasa. 15
15
Ibid.., h. 96.
54 | Jurnal Al-Afkar Vol. V No. 1 April 2016
4. Pembagian Alat/Media Pendidikan Menurut Madyo Ekosusilo sebagaimana dikutip oleh Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati membagi alat pendidikan menjadi dua jenis yaitu: a. Alat pendidikan yang bersifat materiil yaitu alat-alat pengajaran yang berupa benda-benda yang nyata. b. Alat pendidikan yang bersifat non materiil yaitu alat-alat pendidikan yang tidak bersifat kebendaan melainkan segala macam keadaan atau kondisi, tindakan dan perbuatan yang diadakan atau dilakukan dengan sengaja sebagai sarana dalam melaksanakan pendidikan. Adapun alat pendidikan yang bersifat non materiil contohnya teladan, perintah/larangan, dan ganjaran/hukuman, 16 yang akan dijelaskan berikut ini: Pertama, Teladan. Pada umumnya manusia memerlukan figur indetifikasi (uswah al-hasanah) yang dapat membimbing manusia ke arah kebenaran, untuk memenuhi keinginan tersebut itu Allah mengutus Muhammad menjadi tauladan bagi manusia. Kemmudian kita diperintahkan untuk mengikuti rasul, diantaranya memberikan tauladan yang baik. Dalam hal ini Rasulullah juga memberikan teladan yang baik kepada umatnya. Firman Allah:
ٞ َ ٌ َ ُ َّ َ َ َّ ْ ُ َ َ َ َ َّ َ كم ِۡف ۡٱّلل َۡ ۡ ۡح َس َنةۡل َيمنَۡكن ۡيَر ُجوا ٱّلليۡأسوة ۡ ۡ ۡر ُسو يل لقدۡ َۡكن ۡل ي َّ َ َ َ ٗ ٱّللۡ َكث ي ٢١ۡريا َۡ ۡخ َۡرۡ َوذك َر َۡوٱۡلَو ۡمۡٱٓأۡل ي
16
Abu Ahmadi, Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), h.142.
Media Pendidikan | 55
Nurmadiah
“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang-orang yang mengharapkan rahmat Allah dan keselamatan hari kiamat dan banyak menyebut (mengingat) Allah.”17 Pendidikan berfungsi sebagai warasalu al anbiyayang pada hakikatnya mengemban misi sebagai rahmatan li al’amin, yakni suatu misi yang mengajak manusia untuk tunduk dan taat pada hukum-hukum Allah. Kemudian misi ini dikembangkan kepada pembentukkan kepribadian yang berjiwa tauhid, kreatif, beramal shaleh serta bermoral tinggi. Sebagai warasah alanbiya seorang pendidik harus memiliki sifat-sifat yang terpuji (mahmudah). Menurut Al-Ghazali, seperti yang disitir oleh Fathiyah Hasan Sulaiman dalam Ramayulis, mengatakan bahwa terdapat beberapa sifat penting yang harus dimiliki oleh guru sebagai orang yang diteladani, yaitu (1) amanah dan tekun bekerja, (2) bersifat lemah lembut dan kasih sayang terhadap murid, (3) dapat memahami dan berlapan dada dalam ilmu serta orang-orang yang mengerjakannya, (4) tidak rakus pada materi, (5) berpengetahuan luas, serta (6) istiqomah dan memegang teguh prinsip.18 Al-Ghazali juga menambahkan bahwa terdapat beberapa sifat penting yang harus terinternalisasi dalam diri murid, yaitu rendah hati, mensucikan diri dari segala keburukan, serta taat dan istiqomah. Karena beberapa sifat terakhir perlu dimiliki murid, maka guru hendaknya menjadi teladan dari sifat-sifat tersebut.
17
QS. Al-Ahzab: 21. Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia,2002 ), h. 207
18
56 | Jurnal Al-Afkar Vol. V No. 1 April 2016
Kedua, Perintah/larangan. Perintah adalah suatu keharusan untuk berbuat atau melakukan sesuatu. Dalam hal ini perintah itu bukan hanya apa yang keluar dari mulut seseorang yang harus dikerjakan oleh orang lain, tetapi termasuk pula anjuran, pembiasaan dan peraturan-peraturan umum yang harus ditaati oleh peserta didik. Tiap-tiap perintah dan peraturan dalam pendidikan mengandung norma-norma kesusilaan, jadi bersifat memberi arah atau mengandung tujuan kearah perbuatan susila. . Contoh ayat AlQur’an yang berupa perintah/anjuran adalah:
ََ ْ َُ َََ بۡ َۡوٱتلَّق َوى ۡاونواۡلَعۡٱل ي ي وتع
“Dan tolong menolonglah kamu dalam kebaikan dan ketaqwaan…” (QS. Al-Maidah: 2)19 Suatu perintah akan mudah ditaati oleh peserta didik jika pendidik sendiri menaati dan hidup menurut peraturan-peraturan itu, atau jika apa yang harus dilakukan oleh anak-anak itu sudah dimiliki dan menjadi pedoman pula bagi hidup si pendidik.Dalam memberikan
perintah
terdapat
beberapa
hal
yang
perlu
diperhatikan, yaitu (1) jangan memberikan perintah kecuali karena di perlukan, (2) hendaknya perintah itu dengan ketetapan hati dan niat yang baik, (3) jangan memerintahkan kedua kalinya jika perintah pertama belum dilaksanakan, (4) perintah hendaknya benar-benar dipertimbangkan akan akibatnya, (5) perintah hendaknya bersifat umum, bukan bersifat khusus.
19
QS. Al-Maidah: 2.
Media Pendidikan | 57
Nurmadiah
Disamping memberi perintah, sering kali pula pendidik harus melarang perbuatan anak-anak. Larangan itu biasanya dikeluarkan jika anak melakukan sesuatu yang tidak baik, yang mungkin dapat membahayakan dirinya. Larangan sebenarnya sama saja sepeti perintah. Kalau perintah merupakan suatu keharusan untuk berbuat sesuatu yang bermanfaat, maka larangan merupakan keharusan untuk tidak melakukan sesuatu yang merugikan.Contoh ayat AlQur’an yang berupa larangan adalah:
ََ ْ َُ ََ ََ ۡن ۡٱۡلث يۡمۡ َۡوٱل ُعد َو َٰ ي ۡ ۡ ۡلَع وَلۡتعاونوا ي
“….Dan janganlah kamu tolong menolong dalam dosa dan permusuhan….” (QS. Al-Maidah: 2)20 Misalnya larangan untuk bercakap-cakap dengan suara besar, larangan melakukan perbuatan yang tidak baik, larangan untuk bergaul denagn orang-orang asusila, dan sebagainya. Ketiga, Ganjaran/hukuman. Ganjaran adalah sesuatu yang menyenangkan yang dijadikan sebagai hadiah bagi anak yang berprestasi baik dalam belajar dan dalam sikap perilaku. Yang terpenting dalam ganjaran hanya hasil yang dicapai seorang anak, dengan hasil tersebut pendidikan dapat membentuk kata hati dan kemauan yang lebih baik dan lebih keras pada anak itu.Ganjaran itu
dapat dilakukan oleh pendidik dengan cara bermacam-macam, antara lain: (1) guru mengangguk-anggukan kepala tanda senang dan membiarkan suatu jawaban yang diberikan oleh seorang anak, (2) guru memberikan kata-kata yang menggembirakan (pujian), (3) 20
Ibid.
58 | Jurnal Al-Afkar Vol. V No. 1 April 2016
guru memberikan benda-benda yang menyenangkan dan berguna bagi anak-anak, dan sebagainya. Dengan demikian dipahami bahwa hukuman diberikan karena ada pelanggaran sedangkan tujuan pemberian hukuman adalah agar tidak terjadi pelanggaran secara berulang.Di dalam bidang pendidikan, hukuman itu dilaksanakan karena dua hal, yaitu: (1) Hukuman diadakan karena ada pelanggaran, adanya kesalahan yang diperbuat (punitur, quina peccatum est). (2) Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran (punitur, nepeccatur).
5. Prinsip-Prinsip
Pemilihan
dan
Penggunaan
Media
Pembelajaran Drs. Sudirman N. Dalam syaiful Bahri mengemukakan beberapa prinsip pemilihan media pembelajaran yang dibaginya ke dalam tiga kategori. a. Tujuan Pemilihan. Memilih media yang akan digunakan harus berdasarkan maksud dan tujuan pemilihan yang jelas. Dan tujuan tersebut juga harus mempertimbangkan peserta didik yang menjadi target pembelajaran, dalam arti harus disesuaikan dengan tingkat jenjang pendidikan. b. Karakteristik Media Pembelajara. Memahami karakteristik berbagai media pembelajaran merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki guru dalam kaitannya dengan ketrampilan pemilihan
media
pembelajaran.
Jika
kurag
memahami
Media Pendidikan | 59
Nurmadiah
karakteristik media tersebut, guru akan dihadapkan pada kesulitan dan cenderung bersikap spekulatif. c. Alternatif Pilihan. Dalam proses belajar mengajar, dibutuhkan variasi yang beragam dalam menggunakan media pembelajaran, sehingga ada alternatif pilihan dalam menggunakan media pembelajaran.21 Pada zaman Nabi SAW, Media pembelajaran yang digunakan masih sederhana, berbeda dengan Pembelajaran sekarang yang umumnya sudah menggunakan media teknologi yang serba canggih. Akan tetapi media pembelajaran yang diterapkan oleh Nabi SAW dapat dijadikan sebagai petunjuk dalam pembelajaran masa sekarang. Apabila kita perhatikan dengan seksama, ternyata media yang diterapkan Nabi SAW adalah sudah sesuai dengan kondisi belajar pada saat itu, sehingga apa yang diajarkan oleh Nabi SAW menjadi tepat sasaran dan lebih memahamkan. Begitu pula seharusnya, media pembelajaran pada saat ini harus disesuaikan dengan kondisi belajar yang ada. Selain harus sesuai dengan kondisi belajar, media pembelajaran juga harus bisa menghasilkan interaksi yang padu antara guru dan murid. Bagi seorang Guru, memandang media pendidikan sebagai alat bantu utama untuk menunjang keberhasilan mengajar
dan
memperkembangkan
metode-metode
yang
dipakainya. Bagi Siswa, memandang media pendidikan sebagai suatu 21
kebutuhan
untuk
meningkatkan
pengertian
atau
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1996), h. 143-144.
60 | Jurnal Al-Afkar Vol. V No. 1 April 2016
pemahamannya dalam rangka mencapai hasil belajar yang diharapkan.22
C. Penutup Pada dasarnya alat/media pendidikan itu adalah segala sesuatu yang digunakan untuk membantu kelancaran proses pendidikan, baik media sebagai metode maupun media sebagai sarana. Media pendidikan adalah alat, metode, dan tehnik yang digunakan dalam rangka lebih mengekfektifkan komunikasi dan interaksi antara pendidik dan anak didik dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah. Karena bidang ini telah berkembang sedemikian rupa berkat kemajuan ilmu dan teknologi dan perubahan sikap masyarakat, maka bidang ini telah ditafsirkan secara lebih luas dan mempunyai fungsi yang lebih luas pula serta memiliki nilai yang sangat penting dalam dunia pendidikan di sekolah. Fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh pendidik.
22
Zakiah Daradjat, Metode Khusus Pengajaran Agama Islam, cet.ke-1, (Jakarta:Bumi Aksara, 1995), h. 226.
Media Pendidikan | 61
Nurmadiah
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu., Nur Uhbiyati. 2003. Ilmu pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta. Amir, Abyan. 1997. Materi Pokok Perencanaan Dan Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Dan Universitas Terbuka. _______. 2010. Materi Pokok Perencanaan Dan Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Dan Universitas Terbuka. Arshad, Azhar. 2004. Media Pembelajaran, Jakarta: Raja Grafindo Persada. _______. 2006. Media Pembelajaran, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Asnawir dan Basyiruddin Usman. 2002. Media Pembelajaran, Jakarta Selatan: Ciputat Press. Barnadib, Sutari Iman. 2009. PengantarilmuPendidikanSistematis edisi revisi, Yogyakarta: Andi Offset. Darajat, Zakiah. 1995. Metode Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara. Djamarah, Syaiful Bahri., dan Aswan Zain. 1996. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Rineka Cipta. Marimba, Ahmad D. 2010. Pengantar Filsafat Pendidikan Islam edisi revisi, Bandung: Al-Maarif.
62 | Jurnal Al-Afkar Vol. V No. 1 April 2016
An-Nahlawi, Abdurrahman. 1979. Ushul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Asalibuha al-Baytwa al-Madrasah wa al-Mujtama, Beirut: Dar al-Fikr. Sabri, Ahmad. 2005. Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching, Ciputat: Quantum Teaching. Syurkur, Fatah. 2004. Teknologi Pendidikan, Semarang: Rasail. Ramayulis. 2002. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia.