PENGEMBANGAN INSTITUSI LOKAL BAGI PENGELOLAAN KONFLIK PEMANFAATAN SUMBERDAYA AIR DI PERMUKIMAN PERKOTAAN Studi Kasus Permukiman Kumuh di Propinsi DKI Jakarta
H.R. SUNARTOPO. SK
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2006
PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi yang berjudul Pengembangan Institusi Lokal Bagi Pengelolaan Konflik Pemanfaatan Sumberdaya Air di Permukiman Perkotaan : Studi Kasus Permukiman Kumuh di Propinsi DKI Jakarta adalah karya saya sendiri dengan arahan komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir disertasi ini. Bogor, Nopember 2006
H R. Sunartopo S.K NRP. 99523208
ABSTRAK SUNARTOPO. Pengembangan Institusi Lokal Bagi Pengelolaan Konflik Pemanfaatan Sumberdaya Air di Permukiman Perkotaan : Studi Kasus Permukiman Kumuh di Propinsi Jakarta. Dibimbing oleh HADI S ALIKODRA, KOOSWARDHONO MUDIKDJO, ANDI GUNAWAN, dan HIKMAT RAMDAN. Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta memiliki daya tarik ekonomi kuat bagi masyarakat daerah di luar Jakarta untuk berurbanisasi. Laju urbanisai yang tinggi meningkatkan luasan lahan permukiman kumuh di perkotaan. Peningkatan jumlah penduduk dan permukiman meningkatkan kebutuhan air bersih di kota Jakarta. Permasalahan air bersih di permukiman kumuh memerlukan penataan institusi, termasuk peranan institusi dalam resolusi konflik air di kawasan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk : (a) menganalisis permasalahan pengelolaan sumberdaya air di kawasan permukiman kumuh perkotaan dan potensi konflik air yang ada di dalamnya; (b) menganalisis prioritas faktor-faktor yang mempengaruhi pengelolaan air bersih di kawasan permukiman kumuh perkotaan, dan (c) m enganalisis prioritas aktor-aktor (pelaku) yang berperan dalam pengembangan institusi pengelolaan air di kawasan permukiman kumuh perkotaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permasalahan air bersih di permukiman kumuh Jakarta berkaitan dengan kualitas sumber air yang buruk dan tidak memenuhi standar sebagai air baku minum. Penurunan kualitas sumber air tersebut terutama disebabkan oleh adanya limbah rumah tangga yang kepadatan penduduknya tinggi. Faktor prioritas dalam mengembangkan institusi pengelolaan air bersih untuk resolusi konflik di kawasan permukiman kumuh adalah (a) jaminan ketersediaan air bersih yang memenuhi kebutuhan penduduk, (b) alokasi air yang menjamin pemerataan air diantara pengguna air, dan (c) distribusi air bersih yang menjangkau kebutuhan penduduk. Adapun prioritas aktornya adalah : (a) pemerintah daerah yang bertanggung-jawab dalam menjamin ketersediaan air bersih dan mengalokasikan penggunaan air yang merata diantara pengguna air di kawasan permukiman kumuh perkotaan, (b) perusahaan daerah air minum yang berperan dalam mengolah air dan mendistribusikannya kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan penduduk dan memenuhi syarat air baku minum sebagaimana yang telah ditetapkan, (c) rukun warga berperan dalam mengantisipasi terjadinya konflik di lapangan, serta sebagai mediator pertama apabila konflik air terjadi diantara pengguna, penyedia, dan pengelola air di kawasan permukiman kumuh; dan (d) swasta/pedagang air berperan sebagai penyedia air bersih di lokasi yang tidak terjangkau oleh jaringan pipa PDAM.
Kata Kunci : permukiman kumuh, air, institusi lokal, resolusi konflik.
ABSTRACT SUNARTOPO. Developing Local Institution for Conflict Management on Uses of Water Resources in Urban Settlement : A case study of Jakarta Slum Areas. Under the direction of HADI S ALIKODRA, as the Chairman, KOOSWARDHONO MUDIKJO, ANDI GUNAWAN and HIKMAT RAMDAN. The Greater Jakarta, has some one attracting factors in economy for people living outside of it. Such factors often cause many people to migrate to the capital. Consequently, such high migration widens slum areas in the capital. Besides, the increase of the number of people and the slum areas impacts on the need of clean water. In order to solve the problems regarding the need of clean water, some institutions need to be reorganized, including the role of the institutions in conflict resolution in the areas. The research aims at : (a) analyzing some problem of managing water resources in slum areas in the capital and the potential of conflict related to clean water. (b) analyzing the priority of the factors influencing the management of clean water in slum areas in the city, and conflict. (c) analyzing the priority of actors who has important rules in the problems of the development of the institutions that manage clean water in slums area in the city. The results of the research reveal that clean water problems in slum areas in the greater Jakarta have something to do with the quality of clean water which is not in line with the standard of drinking water. Decreasing clean water quality is caused by the household sewage of the densely populated areas. Meanwhile, the priority of factor in developing, the institution that manage clean water in order to solve conflicts in slum area in the city as follow : (a) The guarantee of clean water supply that meets the peoples need, (b) an equal clean water allocation for the consumers, and (c) Clean water distributions that reach the people need, and Furthermore, the priority of the actors involved in conflict resolution regarding clean water in slum area in the city as follows : (a) local government that is responsible for supplying clean water. (b) local government owned enterprise (PDAM), that plays important rule in processing and distributing clean water to its consumers in accordance with the need and the standard of drinking water. (c) neighbor association in anticipating the occurrence, the supplier and the management of water in slum areas happens, and (d) private sectors/water traders who play the role of supplying clean water in some locations that cannot be reached by PDAM pile line. Key words : Slum areas, water resources, local institution, conflict resolution
Judul Disertasi
: Pengembangan Institusi Lokal Bagi Pengelolaan Konflik Pemanfaatan Sumberdaya Air di Permukiman Perkotaan : Studi Kasus Permukiman Kumuh di Propinsi DKI Jakarta
Nama Mahasiswa : H.R Sunartopo S.K Nomor Pokok
: 99523208
Program Studi
: Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan
Disetujui, Komisi Pembimbing
Prof. Dr.Ir.H. Hadi S. Alikodra, MS Ketua
Prof.Dr.Ir. Kooswardhono M, MSc Anggota
Dr.Ir.Hikmat Ramdan, M.Si Anggota
Dr.Ir.Andi Gunawan, MSc Anggota Diketahui,
2. Ketua Program Studi
3. Dekan Sekolah Pascasarjana
Dr.Ir. Surjono Hadi Sutjahjo, MS
Prof.Dr.Ir. Khairil Anwar Notodiputro,MS
Tanggal Ujian : 7 Nopember 2006
Tanggal Lulus :
PENGEMBANGAN INSTITUSI LOKAL BAGI PENGELOLAAN KONFLIK PEMANFAATAN SUMBERDAYA AIR DI PERMUKIMAN PERKOTAAN Studi Kasus Permukiman Kumuh di Propinsi DKI Jakarta
H.R. SUNARTOPO. SK
Disertasi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor pada Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2006
Disertasi ini dipersembahkan untuk istri, anak-anakku, dan orang-orang yang saya cintai, terima kasih atas semua do’a dan segenap dukungannya, semoga Alloh SWT melindungi kita semua.
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan disertasi ini, sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Program Doktor pada Program Studi Ilmu Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan pada Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Disertasi dengan judul : Pengembangan Institusi Lokal Bagi Pengelolaan Konflik Pemanfaatan Sumberdaya Air di Permukiman Perkotaan : Kasus Tentang Permukiman Kumuh di Propinsi DKI Jakarta. ini dilaksanakan dengan bimbingan Prof. Dr. Ir. Hadi S. Alikodra, MS selaku Ketua Komisi Pembimbing. Prof. Dr. Ir. Kooswardhono Mudikdjo, MSc, Dr. Ir. Andi Gunawan, MSc, dan Dr. Ir. Hikmat Ramdan, M.Si masing-masing selaku anggota pembimbing. Penulis menyadari bahwa disertasi mungkin ada kelemahan dan kekurangan untuk itu saran, kritik dan koreksi dari berbagai pihak yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan untuk mengembangkan disertasi ini untuk lebih lanjut.
Semoga
penulisan ini bermanfaat bagi diri penulis, instansi penulis bekerja, Pemda DKI Jakarta, khususnya Dinas Kimpraswil serta Dinas Instansi terkait, serta dunia usaha dan bagi pihak yang berkenan membacanya. Kepada semua yang telah membantu penyusunan disertasi ini, terutama keluarga penulis dihaturkan terima kasih.
Bogor, Nopember 2006 Penulis
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Surakarta, Jawa Tengah pada tanggal 1 April 1951. Penulis merupakan putra ke 7 (tujuh) dari 8 (delapan) saudara dari keluarga besar Bapak R.M.Haji Sasi Kirono (almarhum) dan Ibunda R.A Hajjah Soenarni (almarhumah). Penulis menikah dengan Hajjah Yusniar pada tanggal 14 Februari 1980 dengan dikaruniai 3 (tiga) orang anak yaitu : Ipda. Polisi R.Ricky Pratidiningrat Kirana, R.Ronny Zulkarnaen dan Rr. Yuliani Ratuningrum. Pendidikan penulis dimulai pada tahun 1956 dengan memasuki Sekolah Dasar di Surakarta, Jawa Tengah dan lulus tahun 1962. Lulus dari Sekolah Menengah Pertama Negeri I Surabaya tahun 1965 dan menyelesaikan Sekolah Menengah Tingkat Atas Negeri Surabaya tahun 1968. Pada tahun 1970 mengikuti pendidikan AKABRI Umum– Darat di Magelang, selanjutnya di AKABRI bagian Kepolisian dan lulus tahun 1973. Pada tahun 1986 memperoleh gelar Doktorandus (Drs) pada Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian dengan menekuni kuliah di Universitas Pattimura – Ambon. Pada tahun 1996 memperoleh gelar Sarjana Hukum dari fakultas Hukum. Pada tahun 1998 memperoleh gelar Magister Manajemen (MM) dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi – Jakarta. Pada tahun 1999 penulis mengikuti program Doktor (S3) pada Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (PSL) Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Semenjak tahun 2002 penulis sebagai dosen utama pada Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) juga ditunjuk sebagai Staf Ahli pada Kementrian Peranan Perempuan dalam menjalankan Nota Kesepahaman antara Kapolri, Menteri Sosial dan Menteri Kesehatan berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, selaku pembina dalam pembentukan KPAI (Komisi Perlindungan Anak dan Ibu) pada Kementerian Negara Peranan Perempuan Republik Indonesia.
DAFTAR ISI PRAKATA RIWAYAT HIDUP DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN
i ii iv v
I
PENDAHULUAN 1.1. Pendahuluan 1.2. Kerangka Pemikiran 1.3. Perumusan Masalah 1.4. Tujuan Penelitian 1.5. Manfaat Penelitian 1.6. Kebaruan (Novelty)
1 1 3 6 8 9 10
II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Permukiman Kumuh di Jakarta 2.2. Kebutuhan dan Kualitas Air Bersih di Permukiman Kumuh 2.3. Konflik Sumber Daya Air 2.4. Institusi Lokal dalam Pengelolaan Air
11 11 14 19 24
III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 3.2. Rancangan Penelitian 3.2.1. Analisis Karakteristik Pengguna Air di Kawasan Kumuh Perkotaan 3.2.2. Analisis Pengembangan Institusi Pengelolaan Air di Kawasan Permukiman
29 29 30 30 33
IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kualitas Air di Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan 4.2. Karakteristik Pengguna Air di Kawasan Kumuh Perkotaan 4.3. Konflik Pemanfaatan Air di Kawasan Kumuh 4.4. Pengembangan Institusi Lokal dalam Pengelolaan Air di Kawasan Kumuh Perkotaan 4.5. Pengembangan Institusi Lokal
36 36 39 49 52
V
66 66 67
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan 5.2. Saran
59
i
DAFTAR TABEL Halaman 14
1
Standar Kebutuhan Air Bersih per Orang per Hari Bagi Penduduk Indonesia
2
Standar Baku Mutu Kualitas Air
31
3
Skala Penilaian Perbandingan Pasangan
36
4
Kualitas Air Sumur di Empat Kecamatan Lokasi Penilaian
36
5
Parameter Utama Kualitas Air di Lokasi Penelitian
37
6
Presentase Rumah Tangga yang Mempunyai Jarak Sumur ke Penampungan Akhir Tinja < 10 m
39
7
Parameter Rumah Tangga yang Memanfaatkan Sumber Air Minum
41
8
Persentase Rumah Tangga yang Menggunakan Air Sumur untuk Air untuk Minum dan Pendapatan/Pengelolaan Per Bulan
41
9
Karakteristik Pendapatan Responden dan Penggunaan Sumber Air
44
10 Distribusi Rumah Tangga Menurut Luas Lantai
45
11 Pendapatan Responden Serta Tipe dan Luas Bangunan
47
12 Distribusi Rumah Tangga Menurut Jumlah Anggota Rumah Tangga Tahun 2002
48
13 Distribusi Rumah Tangga Menurut Sumber Air Minum Tahun 2002
48
14 Pendapatan Responden dan Kesediaan Membayar Air Per Bulan
51
15 Pihak – pihak Berpotensi Konplik di Permukiman Kumuh Perkotaan
52
16 Tipe Potensi Konflik Antar Aktor di Masing-masing Lokasi
53
17 Prioritas Faktor dan Aktor Pengembangan Institusi dalam Pengelolaan Air di Kawasan Permukiman Perkotaan
58
18 Institusi Lokal di Permukiman Kumuh Terkait dengan Masalah Kualitas Air Buruk (tipe A)
64
ii
19 Institusi Lokal di Permukiman Kumuh Terkait dengan Masalah Biaya Air Tinggi (tipe 2)
65
iii
DAFTAR GAMBAR 1
Kerangka Pemikiran Penelitian
Halaman 6
2
Bagan Alir Strategi Penelitian
9
3
Peta Situasi Lokasi Penelitian
29
4
Hirarki Pengembangan Institusi Lokal dalam Pengelolaa Air Bersih di Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan
34
5
Hirarki Pengelolaan Air Bersih di Kawasan Kumuh Perkotaan
53
6
Keterkaitan Berbagai Pihak dalam Proses Pengembangan Institusi Lokal
59
7
Interaksi Antar Komponen Institusi Lokal Pengelolaan Air
61
iv
DAFTAR LAMPIRAN Teks
Halaman
1
Inventarisasi Sumberdaya Air Menurut Sumbernya di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2003
72
2
Pemanfaatan Sumberdaya Air di Provinsi Jakarta Tahun 2003
73
3
Kualitas Air Sumur di Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan
74
4
Kualitas Air Sumur di Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat
75
5
Kualitas Air sumur di Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara
76
6
Kualitas Air Sumur di Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat
77
7
Perbandingan Nilai Tingkat Kepentingan Faktor Terhadap Tujuan
78
8
Perbandingan Nilai Tingkat Kepentingan Aktor Terhadap Faktor Jaminan Ketersediaan Air Bersih (JKSA)
79
9
Perbandingan Nilai Tingkat Kepentingan Aktor Terhadap Faktor Alokasi Air Bersih di Kawasan Kumuh (AAB)
80
10 Perbandingan Nilai Tingkat Kepentingan Aktor Terhadap Faktor Distribusi Air Bersih di Kawasan Kumuh (DAB)
81
11 Perbandingan Nilai Tingkat Kepentingan Aktor Terhadap Faktor Resolusi Konflik Pengelolaan Air (RKPA)
82
12 Tipe dan Luas Bangunan Responden
83
13 Penggunaan Air dan Sumber Air yang Digunakan
84
14 Akses Terhadap Sumber Air dan Kesediaan Membayar Air Masyarakat
85
15 Ketersediaan Air dan Jumlah Air yang Digunakan
86
v
Teks
Halaman
16 Kuisioner AHP
87
17 Skala Penilaian Perbandingan Pasangan (Saaty, 1993)
88
18 Hirarki 1. Perbandingan Antara Faktro Terhadap Fokus (Tujuan)
89
19 Hirarki 2. Perbandingan Aktor Terhadap Faktor
90
20 Faktor 2. Alokasi Air Bersih di Kawasan Kumuh
91
21 Faktor 3. Distribusi Air di Kawasan Kumuh (DAB)
92
22 Faktor 4. Resolusi Konflik Pengelolaan Air (RKPA)
93
23 Tahapan Pengelolaan Matriks Berpasangan (Saaty, 1993)
94
24 Nilai R1 pada Ordo Bermatriks n (Saaty, 1993)
95
25 Kuisioner Penggunaan Air di Kawasan Permukiman Kumuh
89
26 Foto-foto kondisi lokasi penelitian
90
27 Peta Lokasi Pemantauan Air Tanah DKI Jakarta
91
28 Peta Zona Kedalaman Air Tanah Dangkal DKI Jakarta
92
vi