PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS 1 SD SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: Chatarina Wulandari NIM: 131134110
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS 1 SD Oleh: Chatarina Wulandari NIM: 131134110
Telah disetujui oleh:
Pembimbing I
Brigitta Erlita Tri Anggadewi M.Psi.
Tanggal 17 Januari 2017
Pembimbing II
Apri Damai Sagita Krissandi S.S., M.Pd.
Tanggal 17 Januari 2017
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS 1 SD Dipersiapkan dan ditulis oleh: Chatarina Wulandari NIM: 131134110
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Pada tanggal 25 Januari 2017 dan dinyatakan memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji: Nama Lengkap
Tanda Tangan
Ketua
: Christiyanti Aprinastuti, S.So., M.Pd.
………………….
Sekretaris
: Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd.
………………….
Anggota 1
: Brigitta Erlita Tri Anggadewi, S.Psi., M.Psi
………………….
Anggota 2
: Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd.
………………….
Anggota 3
: Irine Kurniastuti, M. Psi.
………………….
Yogyakarta, 25 Januari 2017 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sandata Dharma Dekan,
Rohandi, Ph. D.
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Karya ini penulis persembahkan kepada:
Tuhan Yesus Kristus yang selalu menjadi andalan penulis, senantiasa memberkati, menemani, dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Bapak Johanes Poniran dan Ibu Anastasia Jumirah yang selalu memberikan doa, cinta, dan dukungan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Dionisius Priyadi Ariwibowo yang sudah mau meluangkan waktu untuk menemani, memberi motivasi dan cinta, serta bersabar terhadap penulis selama penulis menyelesaikan skripsi.
Andre Thomson, Fatimah Sukmawati, Albertin, Agnes Andriyani, “Hang-Out” Group, “The Gengs”, Basecamp, dan teman-teman kuliah yang selalu menemani dan memberikan dukungan penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
“Hendaklah Saudara berharap kepada Tuhan dengan gembira, sabarlah di dalam kesusahan, dan tekunlah berdoa.” (Roma 12:12)
“I work hard, like I'm sure everyone else does, and I'm very honest with the work I do.” (Shah Rukh Khan)
”Live is like riding a bicycle. To keep you balance, you must keep going.” (Albert Einstein)
“Kunci dari manajemen diri adalah ketekunan.” -Anonymous-
“I find that the harder I work, the more luck I seem to have.” -Amonymous-
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya orang lain, kecuali yang telah saya sebutkan dalam kutipan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 25 Januari 2017 Penulis
Chatarina Wulandari
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Unversitas Sanata Dharma: Nama
: Chatarina Wulandari
Nomor Mahasiswa
: 131134110
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS 1 SD
Berserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Unversitas Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk apa saja, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau mendia lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 25 Januari 2017 Yang menyatakan
Chatarina Wulandari
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I SD Chatarina Wulandari Universitas Sanata Dharma 2017 Pendidikan Lingkungan Hidup merupakan program pendidikan untuk mengajarkan kepada peserta didik mengenai kesadaran, sikap, perilaku, serta tanggung jawab pada kearifan alam dan lingkungan sekitarnya dengan berdasarkan kebutuhan perkembangan perserta didik sera kondisi lingkungan dimana siswa berada. Saat ini dibutuhkan inovasi baru untuk mengajarkan pendidikan lingkungan hidup. Penelitian ini difokuskan pada pembuatan buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa kelas I SD. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan modifikasi dari Sugiyono dan Borg & Gall. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan produk dan mengetahui kualitas produk. Langkah-langkah pengembangan penelitian ini adalah (1) Potensi dan masalah, (2) Pengumpulan Data, (3) Desain Produk, (4) Validasi Produk, (5) Revisi Desain, (6) Uji Coba Produk. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan wawancara, observasi dan lembar kuisioner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada guru kelas I SDN Babarsari, observasi digunakan untuk analisis kegiatan siswa kelas I SDN Babarsari, sedangkan kuesioner digunakan untuk validasi kualitas buku cerita bergambar oleh dosen ahli, guru kelas I SD, dan siswa kelas I SD. Buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk siswa kelas I SD dikembangkan dengan kualitas sangat baik dan layak digunakan berdasarkan validasi oleh dosen ahli dengan skor 3,88 kategori “baik”, guru kelas I SD dengan skor 4,06 kategori “baik”, dan siswa kelas I SD dengan skor 4,82 kategori “sangat baik” serta 6 siswa kelas I SDN Babarsari dengan skor 4,83 kategori “sangat baik”. Penilaian kualitas buku cerita bergambar ditinjau dari tiga topik, yaitu (1) cover buku,yang memiliki judul buku menarik dan mewakili isi serta warna yang menarik (2) isi buku yang memberikan nilai-nilai pendidikan lingkungan hidup, menggunakan bahasa yang sederhana dan cocok untuk siswa kelas rendah serta ilustrasi yang memperjelas isi cerita, dan (3) anatomi buku yang menarik perhatian siswa serta tat letak penulisan yang proposional. Kata Kunci: buku cerita bergambar, pendidikan lingkungan hidup, membaca, kelas I SD.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT DEVELOPMENT BOOK STORY BY ILLUSTRATED BASED ENVIRONMENT EDUCATION FOR READ LEARNING IN FIRST GRADE ELEMENTARY SCHOOL Chatarina Wulandari Sanata Dharma University 2017 Environment education are education program for teach students about awareness, attitude, behavior, and responsible wisdom of nature and environment around students with based students developmental need as well as the environment in which the student resides. Currently it takes a new innovation for teach about environment education. This observation is focusing on manufacture of book story by illustrated based environment education for learning read in first grade elementary school. This observation using a research and modification development from Sugiyono and Borg & Gall. The purposes from using this method are to development the product and understand the quality of product. There are some steps in developing this research; (1) potentials and problems, (2) data gathering, (3) design product, (4) validation, (5) design revision, (6) design trial. The instrument that used in this research are question list for interview, observation, and questionnaire for validation. Interview used for needs analysis of the first grade teacher in Babarsari Elementary School, observation used for needs about activity of first grade in Babarsari Elementary School, and questionnaire used to validation quality of product with expert lectures, first grade teacher, and first grade student. Book story by illustrated based environment education for learning read in first grade elementary school is developing with very good quality and worthy to use based on validation expert lectures with score 3,88 category “good”, first grade elementary school teacher with score 4,06 category “good”, first grade elementary school with score 4,82 category “very good”, and six students first grade of Babarsari elementary school with score 4,83 category “very good”. The quality scoring of product reviewed from three topics, are (1) book cover which has the interesting title and reprensentative of content as well as attractive color, (2) content of book are on the values of environmental education, using simple language and is suitable for students low grade and illustrations that clarify the content of the story, and (3) anatomy of book that attracted the attention of students. Key Words: book story by illustrated, environment education, reading, fisrt grade elementary school.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan yang telah memberikan kasih dan pencurahan Roh Kudus-Nya sehingga skripsi berjudul Pengembangan Buku Cerita Bergambar Berbasis Pendidikan Lingkungan Hidup untuk Pembelajaran Membaca Siswa Kelas 1 SD ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Penulis penyadari bahwa skripsi ini telah selesai karena bimbingan dan dukungan dari berbagai phak. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati dan penuh cinta perkenankanlah penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan, dukungan, dan motivasi baik secara langsung maupun tdak langsung dalam proses penelitian dan penyusunan skripsi. Ucapan terimakasih ini penulis sampaikan kepada: 1. Rohandi, Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. 2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., selaku Kaprodi PGSD 3. Apri Damai Sagita Krisandi, S.S., M.Pd., selaku Wakaprodi PGSD. 4. Brigitta Erlita Tri Anggadewi, S.Psi., M.Psi., selaku dosen pembimbing skripsi I yang telah membimbing dan memotivasi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Apri Damai Sagita Krisandi, S.S., M.Pd., selaku dosen pembimbing skripsi II yang telah membimbing dan memotivasi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. 6. Salah satu dosen selaku validator yang telah membantu memaksimalkan hasil penelitian. 7. Ratiyem, S.Pd., selaku validator guru kelas I SD dari SDN Babarsari, Yogyakarta. 8. Gilang, selaku validator siswa kelas I SD dari SDN Babarsari, Yogyakarta. 9. Para dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan ilmunya dalam mendidik penulis selama kuliah. 10. Para guru, karyawan dan siswa SDN Babarsari, yang telah saling berbagi pengalaman dan memberikan dukungan serta semangat. 11. Bapak dan ibu penulis, bapak Yohanes Poniran dan ibu Anastasia Djumirah, yang selalu memberikan doa, cinta, dan semangat dalam menjalani penelitian hingga selesainnya skripsi ini. 12. Dionisius Priyadi Ariwibowo yang selalu sabar menemani penulis, memberikan cinta, semangat, dan dukungan, serta perhatian agar penulis segera menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih atas kasih sayangnya.
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13. Andre Thomson, Fatimah Sukmawati, Albertin, Agnes Andriyani, “HangOut” Group,
“The Gengs”, Basecamp, dan teman-teman kuliah yang
selalu menemani dan memberikan dukungan penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. 14. Seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang telah memberikan semangat dan dukungan kepada penulis, sehingga penulis memiliki motivasi yang baik dalam menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih untuk semuanya, semoga kita selalu bahagia. Semoga karya penelitian skripsi ini dapat memberikan manfaat dan berguna bagi banyak pihak. Penulis menyadari bahwa karya ini masih memerlukan banyak saran untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan dari penelitian ini. Oleh karena itu, peneliti sangat mengharapkan kritik saran yang membangun.
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI PENGEMBANGAN ...................................................................................................... i SKRIPSI ........................................................................................................................ ii SKRIPSI ....................................................................................................................... iii PERSEMBAHAN ........................................................................................................ iv MOTTO ......................................................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................................... vi ABSTRAK ................................................................................................................. viii ABSTRACT ................................................................................................................. ix KATA PENGANTAR .................................................................................................. x DAFTAR ISI .............................................................................................................. xiii DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xvii DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xviii DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xix BAB I ............................................................................................................................ 1 A. Latar Belakang Masalah..................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 6 C. Tujuan Penelitian ............................................................................................... 7 D. Manfaat Penelitian ............................................................................................. 7 E. Definisi Operasional .......................................................................................... 9 F. Spesifikasi Produk yang Dihasilkan .................................................................. 9
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI xiv
BAB II ......................................................................................................................... 11 A. Kajian Pustaka ................................................................................................. 11 1. Pendidikan Lingkungan Hidup ........................................................................ 11 1.1.
Pengertian Pendidikan Lingkungan Hidup ............................................... 11
1.2.
Tujuan Pendidikan Lingkungan Hidup ..................................................... 13
1.3.
Program Adiwiyata ................................................................................... 15
2. Buku Cerita Bergambar ................................................................................... 16 2.1.
Definisi Buku Cerita Bergambar .............................................................. 16
2.2.
Jenis dan Karakter Buku Cerita Bergambar ............................................. 18
2.3.
Fungsi Buku Cerita Bergambar ................................................................ 20
2.4.
Komponen Buku Cerita Bergambar ......................................................... 23
3. Kriteria Buku Cerita yang Baik Bagi Anak ..................................................... 26 4. Karakteristik Perkembangan Anak SD Kelas Rendah ..................................... 30 4.1.
Tahap Perkembangan Anak ...................................................................... 30
4.2.
Perkembangan Anak SD Kelas Rendah ................................................... 33
5. Membaca .......................................................................................................... 34 5.1.
Definisi Membaca ..................................................................................... 34
5.2.
Tujuan Membaca ...................................................................................... 34
5.3.
Membaca Permulaan ................................................................................ 36
5.4.
Gerakan Literasi Sekolah .......................................................................... 37
B. Penelitian yang Relevan ................................................................................... 39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI xv
C. Kerangka Berpikir ............................................................................................ 43 D. Pertanyaan Penelitian ....................................................................................... 44 BAB III ....................................................................................................................... 46 A. Jenis Penelitian................................................................................................. 46 B. Prosedur Pengembangan .................................................................................. 52 1. Potensi dan Masalah ........................................................................................ 52 2. Pengumpulan Data ........................................................................................... 53 3. Desain Produk .................................................................................................. 53 4. Validasi Desain ................................................................................................ 54 5. Revisi Desain ................................................................................................... 54 6. Uji Coba Produk .............................................................................................. 54 C. Setting Penelitian ............................................................................................. 56 D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................... 56 1. Wawancara ....................................................................................................... 56 2. Observasi .......................................................................................................... 57 3. Kuesioner ......................................................................................................... 57 E. Instrumen Pengumpulan Data .......................................................................... 57 1. Wawancara ....................................................................................................... 58 2. Observasi .......................................................................................................... 59 3. Kuesioner ......................................................................................................... 60 F. Teknik Analisis Data ........................................................................................ 67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI xvi
1. Analisa Data Kualitatif .................................................................................... 67 2. Analisa Data Kuantitatif .................................................................................. 67 BAB IV ....................................................................................................................... 71 A. Hasil Penelitian ................................................................................................ 71 1.2.
Hasil dan Pembahasan Wawancara Survei Kebutuhan ............................ 72
1.3.
Hasil dan Pembahasan Observasi Survei Kebutuhan ............................... 75
1.4.
Deskripsi Produk Awal ............................................................................. 76
1.5.
Data Validasi desain dan Revisi Produk................................................... 84
a. Data Validasi Dosen Ahli Buku Cerita Bergambar dan Revisi Produk ........... 85 b. Data Validasi Guru Kelas I SD dan Revisi Produk ......................................... 90 c. Data Validasi Siswa kelas 1 SD dan Revisi Produk ........................................ 93 1.6.
Data Uji Coba Produk ............................................................................... 96
2. Kualitas Buku Cerita Bergambar ..................................................................... 98 B. Pembahasan ...................................................................................................... 99 BAB V ...................................................................................................................... 113 A. Kesimpulan .................................................................................................... 113 B. Keterbatasan Penelitian .................................................................................. 114 C. Saran .............................................................................................................. 115 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 116 LAMPIRAN .............................................................................................................. 121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Wawancara .................................................................................. 59 Tabel 3.2 Kisi-Kisi Uji Validasi Produk untuk Pakar dan Guru ................................. 61 Tabel 3.3 Contoh Instrumen Kuesioner Uji Validasi untuk Pakar dan Guru ............. 62 Tabel 3.4 Kisi-Kisi Uji Validasi Produk untuk Siswa ................................................ 64 Tabel 3.5 Contoh Instrumen Kuesioner Uji Validasi Produk untuk Siswa ................ 65 Tabel 3.6 Konversi Data Kuantitatif Menjadi Data Kualitatif Skala Lima ................ 68 Tabel 3.7 Kriteria Skala Lima (Sukardjo, 2008: 101)................................................. 70 Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Wawancara di SDN Babarsari ...................................... 73 Tabel 4.2 Hasil Observasi di SDN Babarsari .............................................................. 75 Tabel 4.3 Penjabaran Karakter dan Peran ................................................................... 78 Tabel 4.4 Hasil Validasi Dosen Ahli .......................................................................... 85 Tabel 4.5 Sebelum dan Sesudah Revisi Produk Berdasarkan Validasi Dosen Ahli ... 88 Tabel 4.6 Hasil Validasi buku Cerita oleh Guru Kelas I SD ...................................... 90 Tabel 4.7 Sebelum dan Sesudah Revisi Berdasarkan Validasi Guru Kelas I SD ....... 93 Tabel 4.8 Hasil Validasi buku Cerita oleh Siswa Kelas I ........................................... 94 Tabel 4.9 Sebelum dan Sesudah Revisi Berdasarkan Validasi Siswa Kelas I SD ...... 96 Tabel 4.10 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Siswa ........................................................... 97 Tabel 4.11 Hasil Rekapitulasi Validator ..................................................................... 98
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan Penelitian yang Relevan ............................................................... 42 Gambar 3.1 Bagan Rancangan Penelitian ................................................................... 55 Gambar 4.1 Judul Buku .............................................................................................. 81 Gambar 4.2 Gambar Sketsa Tangan ........................................................................... 81 Gambar 4.3 Gambar sketsa tangan sebelum diwarnai ................................................ 82 Gambar 4.4 Setelah diwarnai menggunakan program Photoshop C3 ........................ 82 Gambar 4.5 Font untuk Cover Buku ........................................................................... 83 Gambar 4.6 Font untuk Isi Cerita ............................................................................... 84 Gambar 4.6 Tampilan Gambar dan Teks yang Berkaitan......................................... 106 Gambar 4.7 ilustrasi cerita ........................................................................................ 107 Gambar 4.8 Cover buku cerita bergambar. ............................................................... 108
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Hasil Wawancara ................................................................................... 122 Lampiran 2 Data Hasil Validasi Dosen Ahli ............................................................ 124 Lampiran 3 Data Hasil Validasi Guru Kelas I SD .................................................... 127 Lampiran 4 Data Hasil Validasi Siswa Kelas I SD ................................................... 130 Lampiran 5 Data Hasil Uji Coba Produk Siswa Kelas I SD ..................................... 132 Lampiran 6 Rekapitulasi Data Validasi .................................................................... 144 Lampiran 7 Rekapitulasi Data Hasil Uji Coba Siswa ............................................... 145 Lampiran 8 Dokumentasi .......................................................................................... 146 Lampiran 9 Surat Ijin Penelitian ............................................................................... 147 Lampiran 10 Surat Keterangan Melakukan Kegiatan ............................................... 148 Lampiran 11 Buku Cerita Bergambar (terpisah)....................................................... 149
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Tugas utama seorang pengajar adalah menyelenggarakan kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran tersebut sebaiknya berjalan dengan efektif. Oleh karena itu seorang pengajar harus mengetahui hakikat kegiatan belajar, mengajar dan strategi pembelajaran. Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku melalu interaksi antar individu dan lingkungan dimana dia hidup. Pada hal ini, proses merupakan rangkaian kegiatan yang berkelanjutan, terencana, gradual, bergilir, berkesinambungan dan terpadu, yang secara keseluruhan mewarnai dan memberikan karakteristik terhadap proses pembelajaran. Makna belajar adalah sebagai seperangkat kegiatan mental intelektual, yang hakikatnya sebagai usaha untuk mengubah tingkah laku (Iskandarwassid dan Sunendar, 2008: 1). Seorang guru perlu wawasan yang luas untuk merencanakan dan melaksanakan proses belajar mengajar dalam melaksanakan tugas yang profesional. Seorang guru harus paham dan memiliki gambaran secara menyeluruh mengenai bagaimana proses belajar mengajar itu terjadi serta langkah-langkah apa yang diperlukan, sehingga bisa dilaksanakan dengan baik dan tujuan tercapai. Pada kegiatan belajar mengajar terjadi komunikasi antara guru dan peserta didik. Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan dalam bentuk lambang
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
bermakna sebagai panduan pikiran, dan perasaan berupa ide, informasi, kepercayaan, harapan, himbauan dan sebagainya, yang dilakukan seseorang kepada orang lain, baik langsung secara tatap muka maupun tak langsung melalui media, dengan tujuan mengubah sikap, pandangan, atau perilaku, Effendi sebagaimana dikutip Wartitin (2006). Dalam pembelajaran berlangsung hubungan komunikasi yang berupa interaksi pendidikan antara guru dengan siswa agar dapat berjalan dengan baik diperlukan adanya sarana dan prasarana. Hubungan komunikasi tersebut akan berjalan lancar dan mendapatkan hasil yang maksimal, apabila di dalam komunikasi tersebut menggunakan alat bantu yang disebut media pembelajaran. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikan rupa sehingga proses belajar terjadi (Sadiman dkk, 1990: 7). Para pengembang pendidikan menyadari bahwa pembelajaran akan lebih efektif jika memanfaatkan media pembelajaran. Oleh karena itu pengembangan media pembelajaran pun semakin luas cangkupannya, mulai dari pemanfaatan alam sekitar hingga peralatan yang bersifat elektronik. Salah satu yang mampu menjadi media pembelajaran adalah buku cerita bergambar. Menurut Lynch-Brown, Carl M. dan Tomlison (1999: 68) buku bergambar adalah buku-buku bergambar banyak mengandung ilustrasi, untuk berbagai derajat dan penting untuk dinikmati dalam cerita. Untuk alasan ini,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
ilustrasi gambar dalam buku-buku dikatakan integral cerita. Ilustrasi dalam bukubuku bergambar menyediakan plot aktual atau informasi konsep serta petunjuk untuk jalan tokoh, setting, dan suasana hati. Selama periode waktu, evolution dan seleksi buku gambar menjadi kenikmatan membaca bagi anak. Menurut Nurgiyantoro (2010: 154) gambar dalam buku mengandung cerita. Gambar digunakan untuk memperkaya teks, mengkonkretkan karakter dan alur secara naratif serta digunakan sebagai daya tangkap dan imajinasi anak terhadap narasi teks yang masih terbatas. Dengan buku bergambar mampu merangsang imajinasi anak dan membantu anak dalam memperkaya imajinasi. Selain itu, kegiatan membaca buku bergambar akan membantu anak lebih memahami hubungan cerita dan gambar, juga menanamkan kesadaran pada diri anak akan pentingnya aktivitas membaca untuk dapat memperoleh informasi dan pembentukan karakter. Pembentukan karakter dapat dibentuk melalui pendidikan karakter. Menurut kemendiknas, pendidikan karakter adalah pendidikan yang mengembangkan nilainilai karakter bangsa pada diri peserta didik, sehingga mereka memiliki nilai dan karakter sebagai karakter dirinya, menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya, sebagai anggota masyarakat, dan warga Negara yang religious, nasionalis, produktif, dan kreatif. Sistem pendidikan di negara Indonesia kurang menekankan pembentukan karakter, melainkan lebih menekankan pada pengembangan intelektual (Hidayatullah, 2010: 17). Misalnya siswa evaluasi pendidikan menekankan aspek kognitif/akademik, seperti Ujian Nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
Padahal pendidikan tidak cukup hanya membuat anak pandai, tetapi harus menciptakan nilai-nilai luhur atau karakter. Jika seseorang hanya pandai saja tetapi tidak baik, maka akan menjadi orang yang tidak seimbang dan bisa saja menyalah gunakan kepandaiannya. Fungsi dari pendidikan karakter adalah sebagai
pengembangan,
yang
dimaksud
dengan
pengembangan
yaitu
mengembangkan potensi peserta didik untuk menjadi pribadi yang berperilaku baik. Selanjutnya sebagai perbaikan, yaitu memperkuat kiprah pendidikan nasional untuk bertanggung jawab dalam pengembangan potensi perserta didik yang lebih bermartabat. Terakhir adalah sebagai penyaring, yaitu untuk menyaring budaya bangsa sendiri dan budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang bermartabat (Kementrian Pendidikan Nasional, 2010). Tujuan pendidikan budaya dan karakter bangsa menurut Kementrian Pendidikan Nasional (2010: 7) adalah mengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif perserta didik sebagai manusia dan warga Negara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa; mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religious; menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai generasi penerus bangsa; mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan; dan mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, serta dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan (dignity). Permulaan agar siswa kelas rendah mampu untuk mengembangkan potensi mereka adalah dengan mampu membaca. Kegiatan membaca merupakan kegiatan yang unik dan rumit, sehingga seseorang tidak dapat melakukan hal tersebut tanpa mempelajarinnya, terutama anak usia sekolah dasar yang baru mengenal huruf atau kata-kata. Kemampuan membaca merupakan dasar bagi anak untuk menguasai berbagai bidang studi. Oleh karena itu, anak harus belajar membaca agar ia dapat membaca untuk belajar. Keterampilan membaca membantu seseorang untuk mampu mengerti berbagai macam informasi yang terkandung dalam tulisan secara benar. Namun demikian, berdasarkan hasil wawancara di SD Negeri Babarsari, menunjukan bahwa minat dan kemampuan membaca siswa masih kurang. Ketersediaan buku cerita bergambar juga masih kurang dan sangat diperlukan agar siswa mampu berimajinasi dan belajar membaca dengan bantuan gambar. Dalam hal ini, guru kelas I mengatakan bahwa ketersediaan buku cerita bergambar yang sesuai dengan kelas I masih kurang. Buku cerita bergambar yang tersedia di sekolah kebanyakan terlalu banyak teks ceritanya, sehingga terkadang siswa kelas I hanya ingin melihat gambarnya tanpa memahami ceritanya. Selain berdasarkan hasil wawancara guru kelas, berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti bahwa siswa kelas I masih kurang kesadarannya terhadap kebersihan lingkungan sekitarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
Berdasarkan
masalah
tersebut,
maka
peneliti
akan
mencoba
mengembangkan buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa kelas I. buku cerita bergambar ini dikhususkan pada keterampilan membaca dan untuk menanamkan pendidikan lingkungan hidup. Buku cerita bergambar ini diharapkan dapat memotivasi siswa untuk meningkatkan keterampilan dan minat membaca, karena isi ceirta dan gambar buku ini disesuaikan dengan karakteristik dan usia siswa kelas I SD serta membangun kesadaran siswa kelas I akan kebersihan lingkungan sekitarnya. Melalui isi cerita yang konkret dan dekat dengan lingkungan siswa, diharapkan juga siswa mampu meningkatkan imajinasi dan kekreativitasannya. Siswa juga mampu memahami betapa pentingnya unutk menjaga lingkungan sekitar, karena cerita pada buku ini menunjukan sebab dan akibat perilaku.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dari penelitian ini yaitu: 1. Bagaimana proses pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa kelas 1 SD Negeri Babarsari? 2. Bagaimana kualitas buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa kelas 1 SD Negeri Babarsari?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian pengembangan ini yaitu: 1. Mendeskripsikan proses pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa kelas 1 SD Negeri Babarsari. 2. Mendeskripsikan kualitas buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa kelas 1 SD Negeri Babarsari.
D. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini, yaitu sebagai berikut: 1. Bagi siswa Produk akhir penelitian ini berupa buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup muatan pelajaran Bahasa Indonesia untuk siswa kelas I. Dengan membaca buku cerita bergambar ini, diharapkan siswa dapat meningkatkan kemampuan membaca secara mandiri serta kesadaran akan lingkungan sekitar, sehingga tidak perlu bantuan guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
2. Bagi guru Guru biasanya menggunakan media pembelajaran untuk menyampaikan materi pembelajaran.
Buku cerita bergambar ini
dapat
menambah
pengetahuan guru untuk memvariasi media pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan membaca serta kesadaran para siswa kelas 1 mengenai lingkungan sekitarnya. 3. Bagi mahasiswa Menambah wawasan mahasiswa dalam mengembangkan media pembelajaran khususnya untuk mengembangkan pembelajaran membaca permulaan. Sebagai seorang calon guru, peneliti ini diharapkan dapat membantu mahasiswa untuk dapat lebih mengerti pentingnya manfaat media belajar dalam kegiatan pembelajaran, khususnya untuk mengajarkan membaca berbasis pendidikan lingkungan hidup. 4. Bagi sekolah Sekolah dapat menggunakan buku cerita bergambar sebagai salah satu media pembelajaran untuk mengajarkan membaca dan pendidikan lingkungan hidup. 5. Bagi prodi PGSD Penelitian pengembangan ini dapat menambah pustaka prodi PGSD Universitas Sanata Dharma terkait dengan pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup muatan pelajaran membaca
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
dalam pelajaran Bahasa Indonesia serta pendidikan lingkungan hidup untuk siswa kelas I.
E. Definisi Operasional Beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Membaca adalah kegiatan uang dilakukan untuk memahami maksud apa yang disampaikan melalui tulisan yang dibacanya. 2. Buku cerita bergambar adalah salah satu media pembelajaran untuk menyampaikan materi pembelajaran. 3. Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) adalah program pendidikan untuk mengajarkan peserta didik agar sadar serta bertanggung jawab terhadap lingkungan hidupnya. 4. Siswa kelas I SD adalah anak usia 6-7 tahun yang duduk di tingkat pertama Sekolah Dasar.
F. Spesifikasi Produk yang Dihasilkan Spesifikasi produk yang dihasilkan adalah: 1. Buku cerita bergambar berukuran A5. 2. Cover buku cerita bergambar menggunakan kertas ivory 230. 3. Isi buku cerita bergambar menggunakan kertas Art Papper 120.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
4. Buku cerita bergambar dibuat dengan bermacam-macam warna untuk menarik minat siswa. 5. Buku cerita bergambar memberikan pembelajaran nilai-nilai pendidikan lingkungan hidup yang berkaitan dengan kegiatan sehari-hari. 6. Buku cerita bergambar menggunakan bahasa yang mudah dipahami. 7. Buku cerita bergambar bersifat ringkas dan langsung. 8. Judul buku cerita bergambar mewakili keseluruhan isi cerita. 9. Buku cerita bergambar memiliki gambar dan teks yang saling berkaitan. 10. Ilustrasi yang terdapat pada buku cerita bergambar memperjelas latar, rangkaian cerita, dan karakter. 11. Tata letak gambar dan tulisan proposional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka 1. Pendidikan Lingkungan Hidup 1.1. Pengertian Pendidikan Lingkungan Hidup Menurut Budianto (2013) pendidikan adalah mempersiapkan dan menumbuhkan anak didik atau individu manusia yang prosesnya berlangsung secara terus-menerus sejak ia lahir sampai ia meninggal dunia. Kurniawan (2013: 26) berpendapat bahwa pendidikan mempunyai definisi yang luas, yang mencangkup semua perbuatan atau semua usaha dari generasi tua untuk mengalihkan
nilai-nilai
serta
melimpahkan
pengetahuan,
pengalaman,
kecakapan, serta keterampilan pada generasi selanjutnya sebagai usaha untuk menyiapkan mereka agar dapat memenuhi fungsi hidup mereka, baik jasmani begitu pula rohani. Koesoema (2007: 53) menyatakan pendidikan merupakan sebuah
proses
yang
membantu
menumbuhkan,
mengembangkan,
mendewasakan, membuat yang tidak tertata atau liar menjadi semakin tertata, semacam proses penciptaan sebuat kultur dan tata keteraturan dalam diri maupun dalam diri orang lain. Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan pendidikan merupakan proses pemindahan pengetahuan, pengalaman, dan kecakapan oleh pendidik kepada peserta didik, yang dilakukan secara terus menerus agar
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
peserta didik menjadi manusia yang berguna baik dirinya sendiri maupun orang lain, jasmani maupun rohani. Menurut Supardi (2009: 11) Lingkungan hidup dapat didefinisikan sebagai: 1) daerah tempat suatu mahluk hidup berada; 2) keadaan atau kondisi yang melingkupi suatu mahluk hidup; 3) keseluruhan keadaan yang meliputi suatu mahluk hidup atau sekumpulan mahluk hidup. Sedangkan menurut Neolaka (2008: 27) menyatakan bahwa lingkungan hidup adalah segala benda, daya, kondisi, keadaan dan pengaruh yang terdapat dalam ruang yang kita tempati dan mempunyai hal-hal yang hidup termasuk kehidupan manusia. Lingkungan hidup menurut Otto Soemarno, seorang pakar lingkungan dalam Huasein (1993) mendefinisikan lingkungan hidup adalah jumlah sebuah benda dan kondisi yang ada dalam ruang yang kita tempati yang mempengaruhi kehidupan kita. Berdasarkan beberapa teori diatas, dapat disimpulkan lingkungan hidup adalah suatu tempat, keadaan atau kondisi, benda, dan daya yang mempengaruhi kehidupan mahluk hidup atau sekumpulan mahluk hidup. Sejumlah benda dan kondisi yang ada dalam ruang yang mempengaruhi sekitar kita. Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) adalah suatu program pendidikan untuk membina anak atau peserta didik agar memiliki pengertian, kesadaran, sikap, dan perilaku yang rasional serta bertanggung jawab tentang pengaruh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
timbal balik antara penduduk dengan lingkungan hidup dalam berbagai aspek kehidupan manusia (Pratomo, 2009: 8). Sedangkan menurut Widaningsih (2008: 8) pendidikan lingkungan hidup merupakan pendidikan yang membelajarkan siswa didik pada kearifan alam dan lingkungan, kreativitas, strategi dan metode pembelajarannya harus senantiasa dikembangkan berdasarkan kebutuhan perkembangan siswa didik serta kondisi alam dan lingkungan dimana siswa berada. Dari pendapat Pratomo (2009: 8) dan Widaningsih (2008:8) dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Lingkungan Hidup merupakan program pendidikan untuk mengajarkan kepada peserta didik mengenai kesadaran, sikap, perilaku, serta tanggung jawab pada kearifan alam dan lingkungan sekitarnya dengan berdasarkan kebutuhan perkembangan perserta didik sera kondisi lingkungan dimana siswa berada. 1.2. Tujuan Pendidikan Lingkungan Hidup Menurut Barlia (2008: 7) secara khusus tujuan pendidikan lingkungan hidup adalah (1) kesadaran (awareness) yaitu membantu anak didik mendapatkan
kesadaran
dan
peka
terhadap
lingkungan
hidup
dan
permasalahannya secara menyeluruh; (2) pengetahuan (knowledge) yaiut membantu anak didik memperoleh dasar-dasar pemahaman tentang fungsi lingkungan hidup, interaksi manusia dengan lingkungannya; (3) sikap (attitudes) yaitu membantu anak didik mendapatkan seperangkat nilai-nilai dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
perasaan tanggung jawab terhadap lingkungan alam, serta motivasi dan komitmen untuk berpartisipasi dalam mempertahankan dan mengembangkan lingkungan hidup; (4) keterampilan (skills) yaitu membantu anak didik mendapatkan keterampilan mengidentifikasi, investigasi dan kontribusi terhadap pemecahan dan penanggulangan isu-isu dan masalah lingkungan; dan (5) partisipasi (participation) yaitu membantu anak didik mendapatkan pengalaman, serta menggunakan pengetahuan dan keterampilan berpikirnya, untuk memecahkan dan menanggulangi isu-isu dan masalah lingkungan. Selaras dengan pendapat Adisendjaja (1988) tujuan pendidikan lingkungan hidup dapat dijabarkan menjadi enam kelompok, yaitu (1) kesadaran, yaitu memberi dorongan kepada setiap individu untuk memperoleh kesadaran dan kepekaan terhadap lingkungan dan masalahnya; (2) pengetahuan yaitu membantu setiap individu untuk memperoleh berbagai pengalaman dan pemahaman dasar tentang lingkungan dan masalahnya; (3) sikap yaitu membantu setiap individu untuk memperoleh seperangkat nilai dan kemampuan mendapatkan pilihan yang tepat, serta mengembangkan perasaan yang peka terhadap lingkungan dan memberikan motivasi untuk berperan serta secara aktif di dalam peringkatan dan perlindungan lingkungan; (4) keterampilan yaitu memberikan motivasi kepada setiap individu untuk berperan serta secara aktif dalam pemecahan masalah lingkungan; (5) partisipasi yaitu memberikan motivasi kepada setiap individu untuk berperan serta secara aktif dalam pemecahan masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
lingkungan; (6) evaluasi yaitu mendorong setiap individu agar memiliki kemampuan mengevaluasi pengetahuan lingkungan ditinjau dari segi ekologi, sosial, ekonomi, politik, dan faktor-faktor pendidikan. Berdasarkan tujuan di atas, tersirat bahwa masalah lingkungan hidup terutama berkaitan dengan manusia, bukan hanya lingkungan. Oleh karena itu dalam pengembangan buku cerita bergambar berbasis PLH harus ditunjukan pada aspek tingkah laku manusia, terutama interaksi manusia dengan lingkungan hidupnya dan kemampuan memecahkan masalah lingkungan. 1.3. Program Adiwiyata Menciptakan kesadaran lingkungan dikalangan masyarakat terutama siswa merupakan cara terbaik karena mereka adalah pemimpin masa depan, perencana, pembuat kebijakan dan pendidik lingkungan (Thapa, 1999). Salah satu media untuk melakukan pendidikan lingkungan hidup kepada siswa dan cara agar siswa sadar akan lingkungannya adalah dengan diadakannya program adiwiyata. Program Adiwiyata adalah salah satu program Kementrian Negara Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup (Anonim, 2010: 5). Tujuan Program Adiwiyata adalah menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, sehingga dikemudian hari warga sekolah tersebut dapat turut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
bertanggung jawab dalam upaya-upaya penyelamatan lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan (Anonim, 2010: 4). Indikator Program Adiwiyata (Anonim, 2010: 5-6) dijabarkan dalam beberapa kriteria yaitu (1) Pengembangan Kebijakan Sekolah, untuk mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan maka diperlukan beberapa kebijakan sekolah yang mendukung pelaksanaan kegiatan pendidikan lingkungan hidup oleh semua warga sekolah sesuai dengan prinsip-prinsip dasar Program Adiwiyata yaitu partisipasif dan berkelanjutan; (2) pengembangan kurikulum berbasis lingkungan, penyampaian materi lingkungan hidup kepada para siswa dapat dilakukan melalui kurikulum secara terintegrasi atau monolitik;
(3)
Pengembangan
Kegaitan
Berbasis
Partisipatif,
untuk
mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan, warga sekolah perlu dilibatkan dalam berbagai aktivitas pembelajaran lingkungan hidup; (4) Pengelolaan dan atau pengembangan sarana pendukung sekolah, dalam mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan perlu didukung sarana prasarana yang mencerminkan upaya pengelolaan lingkungan hidup.
2. Buku Cerita Bergambar 2.1. Definisi Buku Cerita Bergambar Media pengajaran menurut Ibrahim dan Syaodih (2003: 112) diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
pelajaran, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan, siswa sehingga mendorong proses belajar mengajar. Salah satu yang mampu menjadi media pembelajaran adalah buku cerita bergambar. Menurut Lynch-Brown, Carl M. dan Tomlison (1999: 68) buku bergambar adalah buku-buku bergambar banyak mengandung ilustrasi, untuk berbagai derajat dan penting untuk dinikmati dalam cerita. Untuk alasan ini, ilustrasi gambar dalam buku-buku dikatakan integral cerita. Ilustrasi dalam buku-buku bergambar menyediakan plot aktual atau informasi konsep serta petunjuk untuk jalan tokoh, setting, dan suasana hati. Selama periode waktu, evolution dan seleksi buku gambar menjadi kenikmatan membaca bagi anak. Senada dengan pendapat dari Franz (1994: 26), mula-mula pengertian buku bergambar itu adalah setiap buku yang didalamnya terdapat gambargambar. Buku bergambar yang fungsi gambarnya hanya membantu dan sekedar untuk menjelaskan teks. Buku bergambar artistik, bahasa yang baik, penampilan fisik buku yang bagus dapat menggugah imajinasi dan motivasi untuk membaca buku. Ilustrasi gambar dan bahasa yang asal-asalan, maka anak akan mendapatkan pengalaman bahwa membaca itu membosankan. Sedangkan menurut Nurgiyantoro (2005: 154) gambar dalam buku mengandung
cerita.
Gambar
digunakan
untuk
memperkaya
teks,
mengkonkretkan karakter dan alur secara naratif serta digunakan sebagai daya tangkap dan imajinasi anak terhadap narasi teks yang masih terbatas. Dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
buku bergambar mampu merangsang imajinasi anak dan membantu anak dalam memperkaya imajinasi. Selain itu, kegiatan membaca buku cerita bergambar akan membantu anak lebih memahami hubungan cerita dan gambar, juga menanamkan kesadaran pada diri anak akan pentingnya aktifitas membaca untuk dapat memperoleh informasi dan pembentukan karakter. 2.2. Jenis dan Karakter Buku Cerita Bergambar Buku cerita bergambar mempunyai beberapa jenis dan karakteristik. McElmeel (2002) jenis-jenis buku cerita bergambar adalah sebagai berikut: 1) Fiksi Buku fiksi adalah buku yang menceritakan khayalan, rekaan, atau sesuatu yang tidak ada dan terjadi sungguh-sungguh. Kategori yang termasuk dalam fiksi adalah cerita hewan, misteri, humor, dan cerita fantasi yang dibuat penulis sesuai imajinasinya. 2) Historis Buku historis adalah buku yang mendasarkan diri pada suatu fakta atau kenyataan di masa lalu. Buku ini meliputi kejadian sebenarnya, tempat, atau karakter yang merupakan bagian dari sejarah. 3) Informasi Buku informasi adalah buku-buku yang memberikan informasi faktual. Buku informasi menyampaikan fakta dan data apa adanya, yang berguna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
untuk menambah ketrampilan, wawasan, dan juga bekal teoritis dalam batas tertentu bagi anak. 4) Biografi Biografi adalah kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang mulai kelahirannya hingga kematiannya jika sudah meninggal. 5) Cerita Rakyat Cerita rakyat merupakan cerita atau kisah yang asal muasalnya bersumber dari masyarakat serta tumbuh dan berkembang dalam masyarakat di masa lampau. 6) Kisah Nyata Kisah nyata berfokus pada peristiwa yang sebenarnya dari sebuah situasi atau peristiwa. Beberapa karakteristik buku cerita bergambar menurut Sutherland (dalam Faizah, 2009: 252) antara lain adalah: 1) Buku cerita bergambar bersifat ringkas dan langsung. 2) Buku cerita bergambar berisi konsep-konsep yang berseri. 3) Konsep yang ditulis dapat dipahami oleh anak-anak. 4) Gaya penulisannya sederhana. 5) Terdapat ilustrasi yang melengkapi teks.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
2.3. Fungsi Buku Cerita Bergambar Mitchell (dalam Nurgiyantoro, 2005) menunjukan beberapa hal tentang fungsi dan pentingnya buku cerita bergambar bagi anak sebagai berikut: 1) Buku cerita bergambar dapat membantu anak terhadap pengembangan dan perkembangan emosi. Anak akan merasa terfasilitasi dan terbantu untuk memahami dan menerima dirinya sendiri dan orang lain, serta untuk mengekspresikan berbagai emosinya, seperti rasa takut dan senang, sedih dan bahagia, yang merupakan bagian dari kehidupan. Berbagai sikap dan reaksi emosi anak perlu mendapat rangsangan untuk penyaluran agar perkembangan emosi bejalan secara wajar dan terkontrol. Pemahaman dan penerimaan terhadap keadaan diri sendiri dan orang lain perlu dikembangkan lewat pembelajaran, dan salah satunya adalah lewat buku cerita bergambar. 2) Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk belajar tentang dunia, menyadarkan anak tentang keberadaan di dunia di tengah masyarakat dan alam. Lewat buku cerita bergambar anak dapat belajar tentang kehidupan masyarakat, baik dalam perspektif sejarah masa lalu maupun masa kini, belajar tentang keadaan geografi dan kehidupan alam, flora, dan fauna. Hal itu semua anak akan menyadarkan anak tentang kehidupan yang lebih luas yang menjadi lingkungan dan bagian kehidupannya yang semuanya akan menambah pengalaman hidup yang penting dalam perkembangan dirinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
3) Buku cerita bergambar dapat membantu anak belajar tentang orang lain, hubungan yang ada terjadi, dan pengembangan perasaan. Lewat buku cerita bergambar yang menampilkan kehidupan keluarga, para tetangga, kawan sebaya, pergaulan di sekolah, dan lain-lain yang mengisahkan relasi kehidupan antar manusia dapat membelajarkan anak utnuk bersikap dan bertingkah laku, verbal dan nonverbal, yang benar sesuai dengan tuntutan kehidupan social-budaya masyarakat. Demikian pula halnya perasaan anak yang juga dapat terbangun lewat hubungan antar sesama. Jadi, pada hakikatnya lewat buku bergambar anak belajar tentang kehidupan yang disajikan secara lebih konkret lewat kata-kata dan gambar ilustrasi. 4) Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk memperoleh kesenangan. Ini merupakan salah satu hal terpenting dalam pemberian buku bacaan jenis ini, yaitu untuk memberikan kesenangan dan kenikmatan batiniah. Kenikmatan batiniah merupakan salah satu hal yang juga harus terpenuhi dalam kehidupan manusia, dan tidak hanya pemenuhan kebutuhan fisik saja, agar perkembangan kejiwaan dapat berlangsung secara seimbang dan harmonis. Hal itu dapat diperoleh lewat cerita dan gambar-gambar yang menarik, bagus dan cenderung realistik, dan hal-hal lucu yan merangsang anak untuk tertawa senang. 5) Buku cerita bergambar dapat membantu anak mengapresiasi keindahan. Baik cerita secara verbal maupun gmabar-gambar ilustrasi yang mendukungnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
masing-masing menawarkan keindahan. Keindahan cerita verbal dapat diperoleh antara lain lewat kemenarikan plot dan karakter tokoh, sedang gambar-gambar ilustrasi lewat ketepatan pelukisan objek, komposisi warna, dan berbagai aksi yang menarik. Objek yang menawarkan keindahan perlu diapresiasi, dihargai, dan dinikmati, dan kegiatan tersebut juga dapat diperoleh lewat pembelajaran dalam diri anak sudah terdapat bakat keindahan, namun ia tidak akan berkembang secara maksimal jika tidak secara sengaja dirangsang dan dipacu untuk berkembang. Sikap menghargai keindahan itu sendiri pada giliran selanjutnya dapat menunjang pengembangan sikap dan perilaku halus pada diri anak. 6) Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk menstimulusi imajinasi. Buku cerita dan gambar-gambar memiliki fungsi untuk mendorong tumbuh dan berkembangnya imajinasi anak. Lewat cerita verbal imajinasi sudah terkembangkan, tetapi dengan ditambah gambar-gambar ilustrasi yang mendukung cerita akan semakin dikonkretkan dan diperkuat. Hal itu tidak saja diperkuat pemahaman terhadap cerita, tetapi juga daya imajinasi. Berdasarkan penjelasan mengenai buku cerita bergambar, jenis dan karakteristik buku cerita bergambar, dan fungsi buku cerita bergambar di atas, dapat disimpulkan bahwa buku cerita bergambar adalah buku yang di dalamnya terdapat tulisan dan gambar yang keduanya saling menjalin dan berhubungan untuk membentuk suatu cerita. Jenis buku cerita bergambar adalah (1) fiksi, (2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
historis, (3) informasi, (4) biografi, (5) cerita rakyat, dan (6) kisah nyata. Karakteristik buku cerita bergambar adalah (1) buku cerita bergambar bersifat ringkas dan langsung, (2) buku cerita bergambar berisi konsep-konsep yang berseri, (3) konsep yang ditulis dapat dipahami oleh anak-anak, (4) gaya penulisannya sederhana, dan (5) terdapat ilustrasi yang melengkapi teks. Fungsi buku cerita bergambar adalah (1) dapat membantu anak terhadap pengembangan dan perkembangan emosi, (2) dapat membantu anak untuk belajar tentang dunia, (3) dapat membantu anak belajar tentang orang lain, hubungan yang ada terhadi, dan pengembangan perasaan, (4) dapat membantu anak untuk memperoleh kesenangan, (5) dapat membantu anak untuk mengapresiasi keindahan, (6) serta dapat membantu anak untuk menstimulus imajinasi. 2.4. Komponen Buku Cerita Bergambar Dalam buku bergambar yang dikembangkan pada penelitian ini terdapat dua komponen yang utama yaitu gambar dan teks. Kedua komponen tersebut tentu memiliki unsur-unsur yang harus diperhatikan dalam membuat, mengembangkan dan menggunakannya sebagai media pembelajaran. 1) Gambar Menurut Hamalik (1994: 43) gambar merupakan segala sesuatu yang diwujudkan secara visual dalam bentuk dua dimensi sebagai curahan perasaan atau pikiran. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 329) gambar adalah tiruan barang, binatang, tumbuhan dan sebagainya. Menurut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
Sadiman (2012: 31) dalam membuat gambar yang baik harus memperhatikan beberapa syarat yaitu sebagai berikut: a) Autentik, gambar tersebut harus secara jujur melukiskan situasi seperti orang melihat benda sebenarnya. b) Sederhana, komposisi gambar hendaknya cukup jelas, menunjukkan poinpoin pada gambar. c) Ukuran relatif, gambar dapat memperbesar atau memperkecil benda sebenarnya. Apabila gambar tersebut tentang benda yang belum dikenal atau belum pernah dilihat anak maka anak akan sulit membayangkan besar benda tersebut. Untuk menghindari hal itu hendaknya dalam gambar tersebut terdapat sesuatu yang dikenal anak sehingga membantu anak membayangkan gambar. d) Gambar sebaiknya mengandung gerak atau perbuatan. Gambar yang baik tidak
menunjukkan
objek/benda
dalam
keadaan
diam
tetapi
memperlihatkan aktivitas tertentu. e) Gambar yang bagus belum tentu baik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Walaupun dari segi mutu kurang, gambar anak sendiri seringkali lebih baik. f) Tidak setiap gambar yang bagus merupakan media yang bagus. Sebagai media yang baik, gambar hendaklah bagus dari sudut seni dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
2) Teks Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (dalam Ain, 2011: 16) terdapat empat unsur kelayakan media teks (termasuk didalamnya buku bergambar) antara lain: a) Komponen isi, mencangkup kesesuaian dengan kurikulum, keakuratan materi, materi pendukung pembelajaran. b) Komponen kebahasaan, meliputi eksesuaian pemakaian bahasa dengan tingkat perkembangan anak, pemakaian bahasa yang komunikatif, pemakaian bahasa memenuhi syarat dan keruntutan dan keterpaduan alur pikir. c) Komponen penyajian, meliputi teknik penyajian, penyajian pembelajaran, dan kelengkapan informasi. d) Komponen kegrafisan mencakup ukuran buku, desain kulit buku dan desain isi buku. Berdasarkan penjelasan mengenai buku cerita bergambar, jenis dan karakteristik buku cerita bergambar, dan fungsi buku cerita bergambar diatas, dapat disimpulkan bahwa buku cerita bergambar adalah suatu media yang dilengkapi
gambar-gambar
mengandung
pesan
yang
dapat
merefleksikan/menggambar isi dari suatu cerita. Jenis buku cerita bergambar adalah (1) fiksi, (2) historis, (3) informasi, (4) biografi, (5) cerita rakyat, dan (6) kisah nyata. Karakteristik buku cerita bergambar adalah (1) buku cerita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
bergambar bersifat ringkas dan langsung, (2) buku cerita bergambar berisi konsep-konsep yang berseri, (3) konsep yang ditulis dapat dipahami oleh anak-anak, (4) gaya penulisan sedderhana, dan (5) terdapat ilustrasi yang melengkapi teks. Fungsi buku cerita bergambar adalah (1) dapat membantu anak terhadap pengembangan dan perkembangan emosi, (2) dapat membantu anak untuk belajar tentang dunia, (3) dapat membantu anak belajar tentang orang lain, hubungan yang ada terjadi, dan pengembangan perasaan, (4) dapat membantu anak untuk memperoleh kesenangan, (5) dapat membantu anak untuk mengapresiasikan keindahan, (6) serta dapat membantu anak untuk menstimulus imajinasi.
3. Kriteria Buku Cerita yang Baik Bagi Anak Guru maupun orang tua perlu membimbing anak-anak untuk memilih bacaan yang sesuai dengan tingkat kematangan berpikir dan kebutuhannya. Oleh sebab itu, guru maupun orang tua perlu memperhatikan kebutuhan bacaan yang baik bagi anak-anak. Buku bacaan yang baik untuk anak-anak adalah buku bacaan yang: (a) dapat memberikan nilai tambah positif pada pembacanya. (b) disampaikan dalam bahasa yang sederhana, enak dibaca dan penulisnya seakan ingin berbagi dengan pembaca, bukan menggurui, (c) gaya penulisannya tidak meledak-ledak, (d) menggunakan kaidah bahasa Indonesia yang berlaku, tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
banyak menggunakan istilah asing yang sebenarnya ada padanannya dalam bahasa Indonesia (Christantowati, 1994). Effendi, Bangsa, dan Yudani (2013) mengatakan bahwa kriteria buku cerita yang baik meliputi: (a) tampilan visual buku dirancang menggunakan tampilan full color, (b) tampilan visual buku lebih dominan gambar dibandingkan teks, (c) jenis huruf pada buku cerita memiliki tingkat keterbacaan yang baik bagi anakanak, (d) judul buku cerita mewakili keseluruhan isi cerita dan menarik minat anak untuk membaca lebih lanjut, dan (e) tampilan warna mampu memberikan kesan dan mudah ditangkap oleh indera penglihatan anak. Senada dengan pendapat Anggara, Waluyanto, dan Zacky (2014) mengatakan bahwa kriteria buku cerita yang baik meliputi: (a) isi dan tema cerita memberikan pembelajaran nilai-nilai moral yang berkaitan dengan kegiatan sehari-hari, (b) buku cerita menyajikan gambar dan warna yang menarik dan tulisan yang sedikit, (c) buku cerita mampu mengembangkan imajinasi dan kreativitas anak, (d) buku cerita memberikan pesan moral yang jelas, dan (e) penyampaian cerita memancing rasa ingin tahu anak. Nurgiyantoro (2005: 210) juga menyatakan bahwa buku cerita yang baik untuk anak seharusnya memenuhi persyaratan berikut: (a) materi dapat dipahami anak, (b) menggunakan bahasa yang sederhana sehingga dapat dibaca dan dipahami anak, (c) mempertimbangkan kesederhanaan (kompleksitas) kosakata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
dan struktur, dan (d) berfungsi meningkatkan kekayaan bahasa dna kemampuan berbahasa anak. Menurut Mansoor (1994) buku yang baik memenuhi persyaratan sebagai berikut: (1) isinya mudah dipahami pembaca, (2) mengajak pembacanya yang masih mudah itu mengenal kehidupan nyata, (3) pilihan kata yang tepat, (4) buku berhasil memikat pembaca untuk terus mengikuti jalan pikirannya puncak atau klimaks cerita hingga akhir cerita, (5) pengarang menguasai teknik bercerita sehingga tulisannya tidak terkesan bertele-tele dan membosankan, (6) rancangan halamannya tertata baik, artinya pemilihan jenis huruf, jarak antar baris, tata letak halaman, luas cetak, luas margin dan sebagainya sangat menentukan kenyamanan membaca. Bila pengarang terlalu banyak menggunakan huruf miring atau tebal untuk menarik perhatian pembaca, wajah halaman buku menjadi tidak mulus. Kenyamanan membaca pun menjadi terganggu. Luas cetak yang terlalu besar dengan margin yang sempit membuat halaman tampak sesak. Penempatan gambar yang tidak tepat pun menurunkan nilai sebuah buku, (7) sampul buku yang artistik dan representatif, dimana judul, gambar dan warna memegang peranan penting. Judul yang tidak secara langsung menonjolkan kata kunci adalah judul yang mubazir. Gambar (bila ada) harus mencerminkan isi. Warna tidak boleh sembarangan dipilih, karena warna tertentu membaca pesan tertentu pula. Misalnya, tanda dilarang masuk adalah lingkaran merah dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
balok putih melintang di tengahnya. Bila warna merah dan putih diganti, misalnya menjadi hitam dan kuning, tentu pesan yang disampaikan keliru. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kriteria buku cerita anak yang baik yaitu (1) judul sampul buku mewakili keseluruhan isi cerita dan menarik minat anak untuk membaca lebih lanjut, (2) warna sampul buku membawa pesan yang akan disampaikan, (3) isi cerita mudah dipahami oleh anak, (4) isi buku cerita memberikan pembelajaran nilai-nilai moral yang berkaitan dengan kegiatan sehari-hari, (5) buku cerita menggunakan bahasa yang sederhana sehingga mudah dibaca dan dipahami anak, (6) buku cerita mampu mengembangkan imajinasi dan kreativitas anak, (7) tampilan visual buku lebih dominan gambar dibandingkan teks, (8) gambar buku cerita jelas dan mudah dibedakan, (9) ilustrasi buku cerita memperjelas latar, rangkaian cerita, penjiwaan dan karakter (10) gaya dan ketepatan bahasa cocok untuk anak-anak, (11) isi buku berhasil memikat pembaca untuk terus mengikuti jalan cerita, (12) rancangan halaman buku tertata dengan baik, (13) pemilihan jenis huruf menarik perhatian anak, (14) jenis huruf pada buku cerita memiliki tingkat keterbacaan yang baik bagi anak, dan (15) tata letak/sistematika penulisan tidak terlalu sempit memudahkan anak untuk membaca.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
4. Karakteristik Perkembangan Anak SD Kelas Rendah 4.1. Tahap Perkembangan Anak Pada
hakikatnya,
manusia
lahir
dan
akan
bertumbuh
diiringi
perkembangan-perkembangannya baik dari segi kognitif, emosi, sosial, maupun bahasa. Perkembangan manusia tersebut dapat dicapai secara maksimal apabila lingkungannya juga mendukung dalam setiap tahap perkembangannya. Perkembangan berkaitan dengan perubahan kualitatif dan kuantitatif, yaitu perubahan yang teratur dan saling berhubungan (Hurlock, 1878: 23). Oleh sebab
itu,
sangatlah
penting
perkembangan
anak
diperhatikan
agar
perkembangannya secara maksimal. Jean Piaget membagi perkembangan anak menjadi empat tahap, yaitu (1) tahap sensorimotor yang berlangsung sejak lahir sampai usia dua tahun, (2) tahap praoperasional yang berlangsung dari usia tujuh tahun sampai dengan 12 tahun, (3) tahap operasional konkret yang berlangsung dari usia tujuh tahun sampai dengan 12 tahun, (4) tahap operasional formal yang berlangsung pada usia 12 tahun sampai dengan dewasa (Salkind, 2009: 328). Tahap perkembangan yang pertama disebut tahap sensorimotor, terjadi pada usia 0-2 tahun. Tahap ini ditandai dengan adanya refleks-refleks sederhana pada bayi yang baru lahir dan pada usia dua tahun anak memulai pikiran simbolisyang menggambarkan bahasa anak usia dini (Salkind, 2009: 327). Piaget mengatakan, pada tahap ini terdapat enam subtahap yaitu, penggunaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
refleks-refleks awal, reaksi siklus orimer, reaksi siklus sekunder, koordinasi schemata sekunder, reaksi siklus tersier, dan representasi simbolik. Intelegensi pada tahap ini berdasarkan pada pada pengalaman perceptual (Salkind, 2009: 328). Tahap kedua adalah tahap praoperasional, berlangsung pada usia 2-7 tahun. Seorang anak pada tahap praoperasional dapat merekayasa simbolsimbol yang merepresentasikan objek-objek dalam dunia nyata seperti bahasa. Permulaan dan perkembangan bahasa merupakan perkembangan yang sangat penting pada tahap ini (Salkind, 2009: 336). Karakteristik dari tahap ini adalah munculnya system bahasa yang canggih, penalaran egosentris, dan pemikiran yang terbatas pada persepsi indra (Salkind, 2009: 328). Tahap ketiga adalah tahap operasional konkret dengan usia anak 7-12 tahun. Tahap ini merupakan tahap awal anak untuk berpikir rasional. Hal ini berarti anak dapat melakukan operasi-operasi logis untuk menyelesaikan masalah-masalah konkret. Anak sudah dapat menghadapi masalah yang bertentangan dengan pikiran persepsi. Pada tahap ini anak mampu melaksanakan konservasi, menjalankan operasi, dan menguasi berbagai macam tugas kognitif. Struktur kognitif anak jauh lebih berkembang, anak masih sering berasa pada batas-batas persepsinya (Salkind, 2009: 342). Tahap ini memungkinkan perkembangan pemikiran yang dijalankan secara terbalik,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
operasi-operasi logis, konservasi, kemampuan untuk memecahkan masalah konkret, dan pemikiran berbasis pengalaman (Salkind, 2009: 328). Tahap yang keempat adalah tahap operasional formal dengan usia 12-18 tahun. Karakteristik dari tahap ini adalah kemampuan untuk merumuskan dan menguji hipotesis, pemikiran abstrak, penalaran hipotesis-deduktif, dan pemikiran yang tidak lagi terikat dengan persepsi indra (Salkind, 2009: 328). Tahap ini ditandai dengan kepekaan anak terhadap orang lain, kemampuan untuk menghadapai pertentangan, dan kemampuan untuk menangani logika dan permutasi. Kemampuan ini diperlukan mereka untuk proses penyesuaian sosioemosional pada masa dewasanya (Salkind, 2009: 350). Pada penelitian ini, yang menjadi subjek adalah kelas 1 SD Negeri Babarsari. Dimana mereka termasuk dalam tahap perkembangan operasional konkret. Pada tahap operasional konkret dijelaskan anak mulai berpikir rasional dan logis. Hal tersebut berarti anak dapat melakukan operasi-operasi logis untuk menyelesaikan suatu masalah yang konkret. Tahap ini merupakan tahap awal anak untuk berpikir rasional. Hal ini berarti anak dapat melakukan operasioperasi logis untuk menyelesaikan masalah-masalah konkret. Oleh sebab itu, peneliti membuat produk yang tidak jauh dari permasalahan sehari-hari yang tidak jarang ditemui oleh anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
4.2. Perkembangan Anak SD Kelas Rendah Tingkatan kelas di sekolah dasar dapat dibagi dua menjadi kelas rendah dan kelas atas. Kelas rendah terdiri dari kelas satu, dua, dan tiga, sedangkan kelas-kelas tinggi sekolah dasar yang terdiri dari kelas empat, lima dan enam (Supandi, 1992: 44). Di Indonesia rentang usia siswa SD, yaitu antara 6 atau 7 tahun sampai 12 tahun. Usia siswa pada kelas rendah yaitu 6 atau 7 tahun sampai 8 atau 9 tahun. siswa yang berada pada kelompok ini termasuk dalam rentangan anak usia dini. Masa usia dini ini merupakan masa yang pendek tetapi sangat penting bagi kehidupan seseorang. Oleh karena itu, pada masa ini seluruh potensi yang dimiliki anak perlu didorong sehingga akan berkembang secara optimal. Karakteristik anak di masa kelas rendah adalah (1) memiliki hubungan yang kuat antara keadaan jasmani dengan prestasi sekolah; (2) cenderung suka memuji diri sendiri; (3) kalau tidak dapat menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan, maka tugas atau pekerjaan tersebut dianggap tidak penting; (4) suka membandingkan dirinya dengan anak lain jika itu menguntungkan dirinya; (5) suka meremehkan orang lain (Purwanti, 2015: 2).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
5.
Membaca
5.1. Definisi Membaca Membaca adalah satu aktivitas yang rumit atau kompleks, karena bergantung pada keterampilan berbahasa yang dimiliki pembaca dan tingkat penalarannya (Nababan, 1993: 164). Membaca merupakan proses yang digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang akan disampaikan penulis melalui tulisan (Hodgson dalam Tarigan, 2008: 7). Membaca juga dapat diartikan sebagai metode yang digunakan untuk berkomunikasi dengan diri sendiri dan orang lain, yaitu dengan mengkomunikasikan isi yang terkandung dalam tulisan (Tarigan, 2008: 7). Berdasarkan pengertian-pengertian membaca di atas, maka dapat disimpulkan bahwa membaca adalah sebuah kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh pemahaman tentang isi suatu tulisan. Membaca juga digunakan sebagai alat berkomunikasi dengan diri sendiri dan orang lain, bergantung pada keterampilan berbahasa yang dimiliki pembaca dan tingkat penalarannya. 5.2. Tujuan Membaca Tujuan pokok membaca untuk mencari dan memperoleh informasi, mencangkup isi, dan memahami makna bacaan (Tarigan, 2008: 9). Membaca dibedakan menjadi membaca nyaring, membaca ekstensif, dan membaca intensif (Ngalimun, 2011: 63). Membaca nyaring adalah suatu kegiatan sebagai alat bagi guru, siswa ataupun pembaca dengan pendengar untuk memperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
dan memahami informasi, pikiran, dan perasaan pengarang/penulis (Tarigan, 2008: 23). Membaca intensif dan membaca ekstensif termasuk ke dalam membaca dalam hati. Membaca ekstensif adalah membaca secara luas, membaca berbagai teks dalam waktu yang cepat dan singkat (Tarigan, 2008: 32). Tujuan membaca ekstensif adalah untuk memahami isi penting bacaan dengan waktu yang singkat dan cepat (Ngalimun, 2011, 63). Membaca ekstensif dibagi menjadi tiga (Ngalimun, 2011: 63-64), yaitu (1) membaca survey, untuk melihat gambaran umum isi bacaan. Membaca survey ini biasanya dilakukan dengan melihat judul, pengarang, daftar isi, pengantar, dsb. (2) membaca sekilas (skimming), membaca yang membuat mata kita bergerak dengan cepat melihat, memperhatikan bacaan untuk mencari serta memperoleh informasi dengan cepat. (3) membaca dangkal, adalah kegiatan membaca untuk memahami secara dangkal sebuah bacaan. Ada beberapa tahapan (fase) dalam membaca (Ngalimun, 2011: 36-37), tahap pertama ketika anak berusia 6-7 tahun (± kelas 1 SD), anak memusatkan pada kata-kata lepas dalam kalimat sederhana atau cerita sederhana. Pada tahap ini, anak harus bisa mengintegrasikan bunyi dalam system tulisan untuk dapat lancer membaca dan terhindar dari kesalahan membaca. Pada usia berikutnya (7-8 tahun) anak telah memperoleh pengetahuan tentang huruf, suku kata, dan kata yang diperlukan untuk membaca. Tahap kedua, ketika anak berada di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
bangku kelas tiga dan empat SD. Mereka dapat menganalisis kata-kata yang diketahuinya menggunakan pola tulisan dan kesimpulan berdasarkan konteks. Tahap ketiga, sekitar anak kelas lima sampai kelas tujuh SMP, terlihat perkembangan pesat membaca, yaitu tekanan membaca tidak lagi pada pengenalan tulisan, tetapi pemahaman bacaan. Tahap keempat adalah akhir SMP hingga SMA/SMK. Pada tahap ini, penggunaan keterampilan tingkat tinggi dalam bahasa sudah telihat, misalnya penyimpulan dan pengenalan pandangan penulis untuk meningkatkan pemahaman. Tahap kelima adalah ketika seseorang memasuki perguruan tinggi dan seterusnya. Pada tahap ini, orang sudah dapat mengintegrasikan hal-hal yang dibaca dengan pengetahuan yang dimilikinya dan menanggapi bacaan secara kritis (Owens dalam Ngalimun, 2011: 36-37). 5.3. Membaca Permulaan Kemampuan awal dalam membaca dapat diperoleh melalui interaksi sosial, lewat hubungan antar sesama, bukan lewat pembelajarna formal (Ngalimun, 2011: 35). Membaca permulaan adalah tahapan proses belajar membaca bagi siswa SD kelas awal. Siswa belajar memperoleh kemampuan dan menguasai teknik-teknik membaca dan menangkap isi bacaan dengan baik. Tujuan membaca permulaan adalah agar siswa dapat membaca kata-kata dan kalimat sederhana dengan lancer dan tepat (Depdikbud, 1994/1995: 4). Membaca permulaan merupakan tingkat proses pembelajaran membaca untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
menguasai system tulisan sebagai representasi visual bahasa. Tingkatan ini sering disebut belajar membaca (learning to read). Sedangkan membaca lanjut merupakan tingkat proses penguasaan membaca untuk memperoleh isi pesan yang terkandung dalam tulisan. Tingkatan ini disebut membaca untuk belajar (reading to learn). 5.4. Gerakan Literasi Sekolah Pada Buku Saku Gerakan Literasi Sekolah (2015) dijelaskan pendidikan perlu menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran agar semua warganya tumbuh sebagai pembelajar sepanjang hayat. Oleh sebab itu, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan mengembangkan Gerakan Literasi Sekolah (GLS). GLS memperkuat gerakan penumbuhan budi pekerti sebagaimana dituangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 23 Tahun 2015. Kegiatan dalam GLS tersebut adalah kegiatan 15 menit membaca buku nonpelajaran sebelum waktu belajar dimulai. Kegiatan ini dilaksanakan untuk menumbuhkan minat baca peserta didik serta meningkatkan keterampilan membaca agar pengetahuan dapat dikuasai secara lebih baik. Materi baca berisi nilai-nilai budi pekerti, berupa kearifan local, nasional, dan global yang disampaikan sesuai tahap perkembangan peserta didik (Buku Saku Gerakan Literasi Sekolah: 2015). Gerakan Literasi Sekolah ini diperlukan agar anak mulai terbiasa membaca baik di keluarga, masyarakat maupun di sekolah. Selain itu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
berdasarkan hasil survei internasional (PIRLS 2011, PISA 2009 & 2012) yang dijelaskan dalam Buku Saku Gerakan Literasi Sekolah (2015) bahwa keterampilan membaca peserta didik di Indonesia menduduki peringkat bawah. Menurut Buku Saku Gerakan Literasi Sekolah (2015) GLS memiliki tujuan khusus, yaitu (1) menumbuhkankembangkan budaya literasi membaca dan menulis siwa di sekolah, (2) meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan sekolah agar literat, (3) menjadikan sekolah sebagai tamab belajar yang menyenangkan dan ramah anak agar warga sekolah mampu mengelola pengetahuan, (4) menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan beragam buku bacaan dan mewadahi berbagai strategi membaca. Prinsip-prinsip GLS pada Buku Saku Gerakan Literasi Sekolah (2015) yaitu (a) sesuai dengan tahapan perkembangan peserta didik berdasarkan karakteristiknya, (b) dilaksanakan secara berimbang; menggunakan berbagai ragam teks dan memperhatikan kebutuhan peserta didik, (c) berlangsung secara terintegrasi dan holistic di semua area kurikulum, (d) kegiatan literasi dilakukan secara berkelanjutan, (e) melibatkan kecakapan berkomunikasi lisan, (f) mempertimbangkan keberagaman. Tahap pelaksanaan GLS yaitu (1) penumbuhan minat baca melalui kegiatan 15 menit membaca, (2) meningkatkan kemampuan literasi melalui kegiatan menanggapi buku pengayaan, (3) meningkatkan kemampuan literasi di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
semua mata pelajaran: menggunakan buku pengayaan dan strategi membaca di semua mata pelajaran (Buku Saku Gerakan Literasi Sekolah: 2015). Pada penelitian ini, peneliti membuat produk buku cerita bergambar untuk mendukung Gerakan Literasi Sekolah (GLS) berdasarkan tujuan, prinsip dan tahap pelaksanaan GLS yang sudah dijelaskan di atas.
B. Penelitian yang Relevan Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian pengembangan ini dapat dipaparkan sebagai berikut. Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Amalia, Nurin Hanifati (2015) yang berjudul “Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup Sebagai Sumber Belajar Bagi Peserta Didik Melalui Program Adiwiyata”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya pelestarian lingkungan hidup melalui program Adiwiyata. Kegiatan yang merupakan upaya untuk pelestarian lingkungan hidup dalam penelitian ini adalah membuat kompor dari sampah-sampah organic dan siswasiswa batok kelapa, melaksanakan kegiatan jum’at bersih (jumsih), mendaur ulang barang-barang yang sudah tidak terpakai kembali seperti membuat tas dari barang bekas, membuat TOGA (tanaman obat keluarga) dan belajar berkebun yaitu dengan menanam pohon muda di area yang sudah disediakan oleh sekolah. Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Wigianto (2015) yang berjudul “Pengembangan Buku Cerita Bergambar Pendidikan Karakter Tanggung Jawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
Untuk Peserta Didik Sekolah Dasar”. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data primer berupa deskripsi hasil angket, data sekunder berupa kajian pustaka, proses pembuatan media buku cerita bergambar, dan menghasilkan buku cerita bergambar pendidikan karakter tanggung jawab untuk peserta didik SD yang layak. Hasil penelitian berupa buku cerita bergambar yang berisi materi pendidikan karakter tanggung jawab ini telah divalidasi oleh ahli media, ahli materi, ahli bahasa, dan reviewer (Guru SD kelas 2) dan dinyatakan layak. Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Wardhani, Pramika (2012) yang berjudul “Pengembangan Buku Cerita Bergambar Berbasis Konservasi Lingkungan untuk Pembelajaran Membaca Siswa SD Kelas Rendah”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran profil buku cerita bergambar yang sesuai kebutuhan siswa dan guru, penilaian buku cerita bergambar dari guru dan ahli, dan prototipe buku cerita bergambar yang telah diperbaiki berdasarkan penilaian guru dan ahli. Penelitian ini menggunakan prosedur Research and Development (Penelitian dan Pengembangan). Penelitian ini dilaksanakan dalam enam tahap penelitian, yang meliputi (1) survey pendahuluan, (2) awal pengembangan prototipe buku cerita, (3) pengembangan prototipe buku cerita bergambar, (4) validasi/penilaian prototipe buku cerita bergambar, (5) revisi atau perbaikan prototipe berdasarkan penilaian dan masukan dari guru dan ahli, (6) tanggapan siswa terhadap prototipe buku cerita bergambar, dan (7) deskripsi hasil penelitian yang merupakan bagian pembahasan hasil penelitian. Subjek penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
ini yaitu model buku cerita bergambar untuk siswa SD kelas rendah (kelas III) yang berbasis konservasi lingkungan. Hasil dari penelitian ini adalah siswa dan guru membutuhkan buku cerita bergambar berbasis konsevasi lingkungan dan buku cerita bergambar berbasis konservasi lingkungan sudah sesuai dengan kebutuhan siswa. Berdasarkan ketiga penelitian tersebut dapat diketahui bahwa penelitian tersebut
memiliki
relevansi
dengan
penelitian
ini
yaitu
sama-sama
mengembangkan buku cerita bergambar. Penelitian ini dikhususkan pada keterampilan membaca kelas rendah, untuk siswa kelas I SD Negeri Babarsari. Penelitian ini disesuaikan dengan kebutuhan siswa yang dapat membuat siswa belajar secara mandiri, sehingga dapat membantu meningkatkan kemampuan membaca siswa kelas I SD Negeri Babarsari. Dalam penelitian ini produk yang dihasilkan berupa buku cerita bergambar yang mengambil permasalahan yang ada di sekitar lingkungan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
Pengembangan Buku Cerita Bergambar
Wigianto (2015) Pengembangan Buku Cerita Bergambar Pendidikan Karakter Tanggung Jawab Untuk Peserta Didik Sekolah Dasar
Pendidikan Lingkungan Hidup
Pramika Wardhani (2012)
Nurin Hanifati Amalia (2015)
Pengembangan Buku Cerita Bergambar Berbasis Konservasi Lingkungan untuk Pembelajaran Membaca Siswa SD Kelas Rendah
Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup Sebagai Sumber Belajar Bagi Peserta Didik Melalui Program Adiwiyata
Yang perlu diteliti: Pengembangan Buku Cerita Bergambar Berbasis Pendidikan Lingkungan Hidup Untuk Pembelajaran Membaca Siswa Kelas I SD
Gambar 2.1 Bagan Penelitian yang Relevan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
C. Kerangka Berpikir Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) adalah suatu program pendidikan untuk membina anak atau peserta didik agar memiliki pengertian, kesadaran, sikap, dan perilaku yang rasional serta bertanggung jawab tentang pengaruh timbal balik antara penduduk dengan lingkungan hidup dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Oleh sebab itu pendidikan lingkungan hidup juga sangat penting untuk diajarkan kepada anak-anak. Salah satu cara untuk mengajarkan pendidikan lingkungan hidup kepada anak yaitu melalui buku cerita bergambar. Gambar pada buku cerita bergambar ini bertujuan untuk memberikan imajinasi atau gambaran visual kepada anak. Melalui gambar-gambar yang ada di buku cerita bergambar, anak akan lebih mudah berimajinasi. Hal tersebut dimaksudkan anak akan lebih cepat menyerap dan memahami cerita yang terkandung dalam buku. Hal ini disebabkan anak usia dini masih dalam tahap operasional konkret. Tahap ini merupakan tahap awal anak untuk berpikir rasional. Hal ini berarti anak dapat melakukan operasi-operasi logis untuk menyelesaikan masalah-masalah konkret. Anak sudah dapat menghadapi masalah yang bertentangan dengan pikiran dan persepsi. Pada tahap ini anak mampu melaksanakan konservasi, menjalankan operasi, dan menguasai berbagai macam tugas kognitif. Struktur kognitif anak jauh lebih berkembang, anak masih sering berada pada batas-batas persepsinya (Salkind, 2009: 342). Tahap ini memungkinkan perkembangan pemikiran yang dijalankan secara terbalik, operasi-operasi logis, konservasi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
kemampuan untuk memecahkan masalah konkret, dan pemikiran berbasis pengalaman (Salkind, 2009: 328). Dalam penelitian pengembangan ini, peneliti menggunakan buku cerita bergambar untuk menanamkan pendidikan lingkungan hidup di sekolah dasar. Buku cerita bergambar adalah sebuah buku yang terdiri dari cerita dan didominasi oleh gambar yang saling berhubungan. Buku cerita bergambar lebih mudah diterima untuk anak usia sekolah dasar karena didominasi oleh gambar, sehingga membuat anak merasa tertarik. Hal tersebut juga membuat anak lebih senang dan mudah memahami isi dari buku tersebut. Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti mengembangkan buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup. Buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup diperoleh berdasarkan analisis kebutuhan yang dilakukan kepada guru dan siswa.
D. Pertanyaan Penelitian Berdasarkan uraian teori di atas, maka dapat dirumuskan beberapa pertanyaan peneliti sebagai berikut: 1. Bagaimana proses pengembangan buku cerita bergambar untuk menanamkan pendidikan lingkungan hidup siswa sekolah dasar kelas I SD?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
2. Bagaimana kualitas produk buku cerita bergambar yang layak untuk menanamkan pendidikan lingkungan hidup siswa sekolah dasar kelas I SD menurut ahli/pakar? 3. Bagaimana kualitas produk buku cerita bergambar yang layak untuk menanamkan pendidikan lingkungan hidup siswa sekolah dasar kelas rendah menurut guru kelas I SD? 4. Bagaimana kualitas produk buku cerita bergambar yang layak untuk menanamkan pendidikan lingkungan hidup siswa sekolah dasar kelas rendah menurut siswa kelas I SD?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian ini dirancang jenis penelitian Research and Development (R&D). Research and Development adalah rangkaian proses atau langkah-langkah dalam rangka mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada agar dapat dipertanggungjawabkan (Trianto, 2010: 206). Menurut Sugiyono (2009: 297), Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Tujuan akhir dari R & D adalah menghasilkan suatu produk yang dianggap handal karena telah melalui tahap-tahap pengujian dan revisi; produk yang dihasilkan sesuai kebutuhan lapangan sesuai dengan hasil analisis kebutuhan; proses pengembangan produk dilakukan secara ilmiah dengan menganalisis data secara empiris (Sanjaya, 2013: 130). Penelitian ini menggunakan prosedur pengembangan Borg dan Gall (dalam Sukmadinata, 2007: 169-170) dan pengembangan Sugiyono (2011: 298). Langkah pelaksanaan pengembangan Borg dan Gall (dalam Sukmadinata, 2007: 169-170) adalah: 1. Penelitian dan Pengumpulan Data (Research and Information Collecting) Pengukuran kebutuhan, studi literature, penelitian dalam skala kecil, dan pertimbangan-pertimbangan dari segi nilai.
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
2. Perencanaan (Planning) Menyusun rencana penelitian, meliputi kemampuan-kemampuan yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian, rumusan tujuan yang hendak dicapai dengan penelitian tersebut, desain atau langkah-langkah penelitian, kemungkinan pengujian dalam lingkup terbatas. 3. Pengembangan Draf Produk (develop Preliminary Form of Product) Pengembangan bahan pembelajaran, proses pembelajaran dan instrument evalusi. 4. Uji Coba Lapangan Awal (Preliminary Field Testing) Uji coba di lapangan pada 1 sampai 3 sekolah dengan 6 sampai dengan 12 subjek uji coba (guru). Selama ujian diadakan pengamatan, wawancara dan pengedaran angket. 5. Merevisi Hasil Uji Coba (Main Product Revision) Memperbaiki atau menyempurnakan hasil uji coba. 6. Uji Coba Lapangan (Main Field Testing) Melakukan uji coba yang lebih luas pada 15 sekolah dengan 30 sampai dengan 100 orang subjek uji coba. Data kuantitatif penampilan guru sebelum dan sesudah menggunakan model yang diuji cobakan dikumpulkan. Hasilhasil pengumpulan data evaluasi dan kalau mungkin dibandingkan dengan kelompok pembanding.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
7. Penyempurnaan Produk Hasil Uji Coba Lapangan (Operational Product Revision) Tahap ini adalah menyempurnakan produk hasil uji coba lapangan. 8. Uji Pelaksanaan Lapangan (Operational Field Testing) Uji pelaksanaan dilakukan pada 10 sampai 30 sekolah melibatkan sampai dengan 200 subjek. Pengujian dilakukan melalui angket, wawancara, dan observasi dan analisis hasilnya. 9. Penyempurnaan Produk Akhir (Field Product Revision) Penyempurnaan didasarkan masukan dari uji pelaksanaan lapangan. 10. Diseminasi dan Implementasi (Dissemination and Implementation) Melaporkan hasilnya dalam pertemuan professional dan dalam jurnal. Bekerjasama dengan penerbit untuk penerbitan. Memonitor penyebaran untuk pengontrolan kualitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
Sugiyono (2011: 298) memaparkan sepuluh langkah pengembangan pada penelitian Research and Development, yaitu: 1. Potensi dan Masalah Penelitian ini bermula dari adanya potensi dan masalah. Potensi adalah segala sesuatu yang apabila didayagunakan akan memiliki kelebihan. Akan tetapi, potensi apabila tidak dimanfaatkan dengan baik akan menjadi sebuah masalah. Masalah adalah penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi. Potensi dan masalah tidak harus dicari sendiri, namun bisa didasarkan laporan penelitian yang sudah dilakukan orang lain atau dokumentasi laporan. 2. Pengumpulan Data Langkah setelah adanya potensi dan masalah adalah mengumpulkan informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan perencanaan produk tertentu. Dalam pengumpulan informasi diperlukan metode penelitian tertentu, tergantung dari masalah dan ketelitian tujuan yang hendak dicapai oleh peneliti itu sendiri. 3. Desain Produk Desain produk merupakan langkah untuk merancang produk yang hendak dihasilkan. Desain produk ini masih bersifat hipoteik karena keefektifan dari produk tersebut masih belum terbukti. Oleh karena itu, masih diperlukan pengujian terhadap produk tesebut. 4. Validasi Desain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai keefektifan rancangan produk yang dibuat. Validasi desain bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional, belum fakta lapangan. Validasi dilakukan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan desain produk, sehingga kelemahan dapat diperbaiki. Validasi produk dapat dilakukan oleh beberapa pakar atau ahli yang sudah memiliki pengalaman untuk menilai produk yang dibuat. 5. Revisi Desain Revisi desain merupakan perbaikan kelemahan-kelemahan dari validasi yang sudah dilakukan beberapa ahli untuk memperoleh produk yang lebih baik. 6. Uji Coba Produk Uji coba produk dilakukan dengan yaitu menguji untuk membandingkan efektivitas dan efisiensi produk yang dihasilkan. Uji coba produk dilakukan pada kelompok terbatas. 7. Revisi Produk Revisi produk bertujuan untuk memperbaik kelemahan yang ada setelah dilakukan uji coba produk. Revisi akan terus dilakukan untuk mendapatkan produk yang efektif dan efisien. 8. Uji Coba Pemakaian Setelah melakukan uji coba dan revisi produk, kegiatan selanjutnya adalah menerapkan produk dalam lingkup yang lebih luas. Uji coba pemakaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
tersebut juga harus dinilai kekurangaan dan hambatan yang muncul untuk perbaikan lebih lanjut. 9. Revisi Produk Revisi produk ini dilakukan apabila dalam uji coba pemakaian masih terdapat kekurangan dan kelemahan pada produk yang dibuat. 10. Pembuatan Produk Masal Pembuatan produk masal dilakukan apabila produk yang dihasilkan sudah diujicoba dan dinyatakan efektif serta layak untuk diproduksi masal.
Gambar 3.2 Bagan Langkah Pengembangan Penelitian Sugiyono (2011) Berdasarkan
langkah
pengembangan
Borg
&
Gall
dan
langkah
pengembangan Sugiyono, peneliti mengambil beberapa langkah-langkah dari dua prosedur pengembangan tersebut menjadi enam langkah agar sesuai langkah penelitian yang dilakukan. Peneliti hanya mengambil beberapa langkah dari dua prosedur tersebut karena dalam pengembangan produk ini hanya dilakukan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
uji terbatas yaitu untuk kelas I SD Negeri Babarsari. Keenam langkah tersebut meliputi (1) potensi dan masalah; (2) pengumpulan data; (3) desain produk; (4) validasi desain; (5) revisi desain; dan (6) uji coba produk.
B. Prosedur Pengembangan Berdasarkan prosedur pengembangan Borg & Gall dan Sugiyono yang telah diambil oleh peneliti, terdapat enam langkah yang harus dilakukan dalam penelitian dan pengembangan ini. Langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti akan dijelaskan sebagai berikut: 1. Potensi dan Masalah Langkah yang pertama, peneliti mencari potensi dan masalah mengenai penanaman pendidikan lingkungan hidup pada anak. Data tentang potensi dan masalah diperoleh melalui wawancara kepada wali kelas I dan observasi kelas I di SD Negeri Babarsari. Wawancara pada guru dilakukan untuk menganalisis masalah dalam pengajaran mengenai pendidikan lingkungan hidup pada anak dan mengetahui sejauh apa kesadaran siswa kelas I SD Negeri Babarsari mengenai lingkungan sekitarnya serta untuk mencari tahu informasi dari guru terkait buku cerita bergambar. Selain melalui wawancara, peneliti juga melakukan observasi secara langsung pada anak kelas I ketika rabu bersih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
2. Pengumpulan Data Setelah mengetahui potensi dan masalah sesuai dengan penelitian yang hendak dilakukan, peneliti melakukan pengumpulan data melalui hasil wawancara dan observasi. Hasil wawancara dan observasi tersebut digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk perencanaan produk yang berupa buku cerita bergambar untuk menanamkan pendidikan lingkungan hidup pada pembelajaran membaca siswa sekolah dasar kelas I. 3. Desain Produk Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah buku cerita bergambar. Buku cerita bergambar yang dihasilkan terdiri dari cover buku, isi buku, dan anatomi buku. Prinsip-prinsip yang digunakan untuk penyusunan cover buku yaitu warna cover yang menarik perhatian, judul cover yang mencangkup isi buku, pemilihan gambar dan penataan tulisan. Prinsip-prinsip yang digunakan untuk penyusunan isi buku yaitu jenis cerita yang kontekstual atau dekat dengan lingkungan anak, penggunaan kata dan kalimat yang mudah dipahami anak, gambar-gambar yang sering dilihat anak, dan gambar lebih mendominasi dari tulisan. Prinsip-prinsip yang digunakan untuk penyusunan anatomi buku yaitu jenis tulisan yang menarik perhatian dan mudah dibaca anak, jumlah halaman buku, tata letak tulisan, jenis kertas cover, dan jenis kertas bagian isi buku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
4. Validasi Desain Setelah buku cerita bergambar ini dibuat, produk tersebut kemudian divalidasi oleh para ahli dengan melakukan penilaian terhadap produk yang dihasilkan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan produk sebelum diuji coba produk agar menjadi lebih baik lagi. Validasi akan dilakukan oleh 3 ahli yang terdiri dari satu dosen ahli, satu guru kelas I SD, dan 1 siswa kelas I SD. 5. Revisi Desain Hasil validasi yang sudah dilakukan digunakan sebagai bahan revisi produk yang dihasilkan. Produk diperbaiki berdasarkan kekurangan produk yang dilihat dari kritik dan saran dari para ahli. 6. Uji Coba Produk Produk yang sudah diperbaiki oleh peneliti kemudian dujicobakan untuk mengetahui keefektifan dari produk yang dihasilkan. Uji coba dilakukan pada 6 siswa kelas I SD Negeri Babarsari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
Berikut adalah langkah-langkah pengembangan yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan produk ini, yang divisualisasikan dalam bentuk bagan 3.1 berikut.
TAHAP I POTENSI MASALAH Melalui observasi dan wawancara, peneliti menemukan beberapa potensi dan masalah dalam menanamkan pendidikan lingkungan hidup dan penggunaan buku cerita bergambar dalam pembelajaran membaca. TAHAP IV VALIDASI PRODUK Penilaian produk oleh pakar/ahli dan siswa untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan produk sebelum uji produk.
TAHAP V REVISI DESAIN Produk diperbaiki berdasarkan kekurangan produk yang dilihat dari kritik dan saran dari para ahli berdasarkan hasil tahap IV yaitu validasi desain.
TAHAP II PENGUMPULAN DATA Melalui hasil wawancara dan observasi, peneliti melakukan pengumpulan data yang akan digunakan sebagai bahan pertimbangan perencanaan produk.
TAHAP III DESAIN PRODUK Merancang dan menyusun produk berupa buku cerita bergambar untuk menanamkan pendidikan lingkungan hidup serta meningkatkan pemanfaatan buku cerita menggambar pada pembelajaran membaca. TAHAP VI UJI COBA PRODUK Produk yang sudah diperbaiki oleh peneliti kemudian dujicobakan pada 6 siswa kelas I SD untuk mengetahui keefektifan dari produk yang dihasilkan.
Gambar 3.1 Bagan Rancangan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
C. Setting Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas I SD Negeri Babarsari yang berjumlah 6 anak. Sekolah tersebut beralamat di jalan Babarsari, Caturtunggal, Depok, Sleman. Peneliti memilih SD Negeri Babarsari karena lokasi SD dekat dengan kos peneliti dan tempat peneliti melakukan magang. Penelitian pengembangan produk berupa buku cerita bergambar untuk menanamkan pendidikan lingkungan hidup pada pembelajaran membaca dilaksanakan selama enam bulan yaitu bulan September 2016 sampai dengan bulan Desember 2016.
D. Teknik Pengumpulan Data Penggunaan teknik serta alat pengumpul data yang tepat memungkinkan peneliti untuk memperoleh data yang objektif (Margono, 2010: 158). Dalam penelitian pengembangan ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Wawancara Wawancara dilakukan oleh peneliti kepada guru kelas I untuk memperoleh data uji coba produk. Wawancara dilakukan kepada wali kelas I SD Negeri Babarsari untuk mengetahui bagaimana kesadaran siswa kelas I SD Negeri Babarsari mengenai pendidikan lingkungan hidup serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
penggunaan media buku cerita bergambar pada pembelajaran membaca untuk siswa kelas I SD. 2. Observasi Observasi dilakukan oleh peneliti kepada siswa untuk memperoleh data uji coba produk. Observasi dilakukan peneliti pada saat rabu bersih. Peneliti mengobservasi secara langsung kegiatan rabu bersih yang dilakukan kelas I, dan mengamati bagaimana kesadaran siswa kelas I akan lingkungan sekolahnya. 3. Kuesioner Kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk validasi produk yang dikembangkan. Kuesioner dapat berupa pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka. Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang mengharapkan responden untuk menuliskan jawabannya berbentuk uraian tentang suatu hal. Sedangkan pertanyaan tertutup adalah pertanyaan angket yang mengharapkan jawaban berbentuk data nominal, ordinal, interval, dan ratio (Sugiyono, 2011: 143).
E. Instrumen Pengumpulan Data Menurut Trianto (2010), instrumen penelitian merupakan alat bantu yang dipilih dan digunakan peneliti untuk mengumpulkan data hasil penelitian. Variabel yang digunakan sebagai objek dalam penelitian ini adalah buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup. Instrumen penelitian yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
digunakan adalah lembar wawancara, observasi secara langsung dan kuisioner. Wawancara dan observasi dilakukan untuk mengumpulkan data kebutuhan diawal yaitu ketersediaan buku cerita bergambar dan seberapa jauh kesadaran siswa kelas I SD Negeri Babarsari sadar akan lingkungannya. Kuisioner digunakan untuk validasi buku cerita bergambar yang dibuat oleh peneliti. Dimana validasi tersebut digunakan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan produk berdasarkan kritik dan saran ahli/pakar. Instrumen dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Wawancara Wawancara adalah suatu proses Tanya jawab atau dialog lisan antara pewawancara dengan narasumber dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan peneliti (Widoyoko, 2012: 40). Menurut Umar (2013: 51) terdapat 2 jens wawancara, yaitu wawancara langsung dan wawancara tidak langsung.
Wawancara
langsung
adalah
wawancara
yang
dilakukan
berhadapan langsung dengan yang diwawancarai sedangkan wawancara tidak langsung adalah wawancara yang berupa daftar pertanyaan untuk dijawab pada kesempatan lain. Pada penelitian ini menggunakan wawancara langsung. Wawancara digunakan untuk melakukan survey kebutuhan. Daftar wawancara ini mengacu pada analisis kebutuhan media buku cerita bergambar dan kesadaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
siswa kelas I SD tentang pendidikan lingkungan hidup. Berikut adalah kisikisi daftar pertanyaan wawancara yang dilakukan kepada guru SD kelas I: Tabel 3.1 Kisi-Kisi Wawancara Daftar Pertanyaan Wawancara Bahan ajar yang sudah digunakan untuk pembelajaran membaca? Apakah pernah menggunakan buku cerita bergambar dalam pembelajaran membaca? Apakah siswa sudah mulai sadar mengenai kebersihan kelas? Kegiatan apa saja dari sekolah untuk membangun kesadaran siswa mengenai lingkungan sekitarnya? Apakah kegiatan yang diselenggarakan sekolah untuk membangun kesadaran siswa mengenai lingkungan sekitarnya berjalan dengan lancar? Menurut ibu, sekolah ini membutuhkan buku cerita bergambar atau tidak? Terutama dalam bidang lingkungan hidup?
Nomor Aitem 1 2 3 4 5 6
2. Observasi Observasi menurut Kusuma (1987: 25) adalah pengamatan yang dilakukan dengan sengaja dan sistemati terhadap aktivitas individu atau obyek lain yang diselidiki. Adapun jenis-jenis observasi tersebut diantaranya yaitu observasi terstruktur, observasi tak terstruktur, observasi partisipan, dan observasi non partisipan. Dalam penelitian ini, sesuai dengan objek penelitian maka peneliti memilih observasi partisipan. Observasi partisipan yaitu suatu teknik pengamatan dimana peneliti ikut ambil bagian dalam kegiatan yang dilakukan oleh objek yang diselidiki. Observasi dilakukan dengan mengamati langsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
terhadap objek penelitian yaitu dengan mengamati kegiatan rabu bersih pada kelas I SD Negeri Babarsari. Rabu bersih merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh SD Negeri Babarsari untuk seluruh warga sekolah yaitu membersihkan lingkungan sekolah 15 menit sebelum proses belajar mengajar dimulai. Observasi dilakukan peneliti bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai kesadaran siswa kelas 1 SD Negeri Babarsari terhadap kebersihan lingkungan sekitarnya sehingga dapat dilihat sejauh mana penanaman pada siswa kelas I SD Negeri Babarsari mengenai pendidikan lingkungan hidup. 3. Kuesioner Selain wawancara dan observasi, instrumen yang digunakan pada penelitian pengembangan ini adalah kuesioner. Kuesioner merupakan alat untuk megumpulkan dan mencatat data atau informasi, pendapat, dan paham dalam hubungan kasual (Arifin, 2010: 166). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kuesioner tertutup. Kuesioner tertutup dilakukan pada saat validasi terhadap produk yang ingin dikembangkan. Kuesioner untuk validasi disusun untuk mengetahui dan mengevaluasi kualitas produk buku cerita yang dikembangkan oleh peneliti. Kuesioner untuk satu dosen ahli, satu guru kelas I, dan satu siswa disusun dengan berpedoman pada kriteria buku cerita yang baik menurut Christantiowati (1994), Mansoor (1994), Rothlein (1991), Nurgiyantoro
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
(2005), Effendy, Bangsam dan Yudani (2013), Anggara Waluyanto, dan Zacky (2014). Sebelum menyusun kuesioner, peneliti membuat kisi-kisi terlebih dahulu. Berikut merupakan kisi-kisi kuesioner yang digunakan untuk menilai produk buku cerita bergambar. Tabel 3.2
No.
Kisi-Kisi Uji Validasi Produk untuk Pakar dan Guru Topik Nomor Pertanyaan Cover buku
1.
1, 2, 3, 4
a. Judul buku b. Warna Isi buku
5, 6, 7, 8, 9, 10, 11,
a. Isi cerita
12, 13
b. Pesan untuk pendidikan lingkungan hidup 2. c. Bahasa yang digunakan d. Tampilan gambar dan tulisan e. Ketertarikan isi buku Anatomi buku a. Rancangan halaman 3. b. Tata letak c. Jenis huruf
14, 15, 16, 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
Setelah membuat kisi-kisi validasi, peneliti menyusun instrumen kuesioner yang digunakan untuk melakukan penilaian kualitas produk buku cerita bergambar. Berikut adalah contoh instrumen kuesioner untuk pakar dan guru yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini. Tabel 3.3 Contoh Instrumen Kuesioner Uji Validasi Produk untuk Pakar dan Guru Skor No. Aspek yang Dinilai Komentar 1 2 3 4 5 A. Cover buku Judul
buku
cerita
mewakili
1. keseluruhan isi cerita. Judul buku cerita menarik minat 2. siswa untuk membaca lebih lanjut. Judul cover buku membawa pesan 3. yang akan disampaikan. Warna cover buku cerita menarik 4.
minat siswa untuk membaca lebih lanjut.
B. Isi buku cerita Isi cerita mudah dipahami oleh 5. siswa kelas rendah. Isi
buku
cerita
memberikan
6. pembelajaran
nilai-nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
pendidikan
lingkungan
hidup
berkaitan dengan kegiatan seharihari. Isi
buku
cerita
menggunakan
bahasa yang sederhana sehingga 7. mudah dibaca dan dipahami siswa kelas rendah. Isi buku cerita memiliki gambar 8. dan teks yang saling berhubungan. Tampilan buku lebih dominan 9. gambar dibandingkan teks. Gambar buku cerita jelas dan 10. mudah dibedakan. Ilustrasi buku cerita memperjelas 11.
latar, rangkaian cerita, penjiwaan dan karakter. Gaya dan ketepatan bahasa cocok
12. untuk siswa kelas rendah. Isi buku berhasil memikat siswa 13. untuk terus mengikuti jalan cerita. C. Anatomi buku Rancangan halaman buku tertata 14. dengan baik. 15.
Pemilihan jenis huruf menarik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
perhatian siswa. Jenis huruf pada buku cerita 16.
memiliki tingkat mudah dibaca yang baik bagi siswa. Tata letak/sistematika penulisan
17.
tidak terlalu sempit memudahkan siswa untuk membaca. Total Skor Rata-rata skor
Tabel 3.4
No.
Kisi-Kisi Uji Validasi Produk untuk Siswa Topik Nomor Pertanyaan Cover buku
1.
1, 2
c. Judul buku d. Warna Isi buku
3, 4, 5, 6, 7
f. Isi cerita 2.
g. Bahasa yang digunakan h. Tampilan gambar dan tulisan i. Ketertarikan isi buku Anatomi buku
3.
d. Rancangan halaman e. Tata letak f. Jenis huruf
8, 9, 10, 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
Setelah membuat kisi-kisi validasi, peneliti menyusun instrumen kuesioner yang digunakan untuk melakukan penilaian kualitas produk buku cerita bergambar. Berikut adalah contoh instrumen kuesioner untuk siswa yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini. Tabel 3.5 Contoh Instrumen Kuesioner Uji Validasi Produk untuk Siswa Skor No. Aspek yang Dinilai Komentar 1 2 3 4 5 A. Cover buku Judul buku cerita menarik bagi 1. siswa untuk membaca. Warna cover buku cerita menarik 2. bagi siswa untuk membaca. B. Isi buku cerita Isi cerita mudah dipahami oleh 3. siswa. Isi buku cerita memiliki gambar 4. dan teks yang sesuai. Isi buku lebih banyak gambar 5. dibandingkan tulisan. 6.
Gambar buku cerita jelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
Isi buku menarik bagi siswa untuk 7. terus mengikuti jalan cerita. C. Anatomi buku 8.
Halaman buku tertata dengan baik. Jenis huruf menarik perhatian
9. siswa. Jenis huruf mudah dibaca bagi 10. siswa. penulisan 11.
tidak
memudahkan
terlalu siswa
sempit untuk
membaca. Total Skor Rata-rata skor Keterangan: Skor 5 : Sangat setuju
Skor 3 : Cukup
Skor 4 : Setuju
Skor 2 : Kurang setuju
Skor 1 : Sangat kurang setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
F. Teknik Analisis Data Analisis data merupakan tahap yang dilakukan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini meliput: (1) mengelompokkan data berdasarkan variabel serta jenis responden, (2) melakukan tabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, (3) menyajikan data sesuai variabel yang diteliti, (4) melakukan perhitungan guna menjawab rumusan masalah, serta (5) melakukan perhitungan guna menguji hipotesis penelitian (Sugiyono, 2013: 207). 1. Analisa Data Kualitatif Data kualitatif diperoleh dari komentar yang dikemukakan oleh dosen ahli, guru dan siswa yang melakukan validasi terhadap produk yang dikembangkan. Komentar tersebut berisi kritik dan saran yang dapat digunakan untuk memperbaiki produk yang dikembangkan. Maka dari itu, peneliti melakukan revisi terhadap produk tersebut sesuai dengan kritik dan saran dari validator. Proses revisi produk digambarkan secara rinci dengan menyajikan tahapan-tahapan revisi berdasarkan dari uji coba yang telah dilakukan. 2. Analisa Data Kuantitatif Data kuantitatif berasal dari penilaian satu dosen ahli, satu guru kelas I, dan satu siswa kelas I SD Negeri Babarsari dalam proses validasi yang berupa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
angka. Data tersebut diperoleh dari lembar kuesioner yang dibuat oleh peneliti dan dianalisis secara deskriptif, dengan langkah-langkah sebagai berikut: a) Pengumpulan data kasar. b) Pemberian skor untuk analisis kuantitatif. c) Skor yang telah diperoleh dikonversikan menjadi nilai dengan skala lima menggunakan acuan konversi pada pendekatan PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu sebagai berikut. Tabel 3.6 Konversi Data Kuantitatif Menjadi Data Kualitatif Skala Lima Menurut Sukardjo (2008: 101) Kategori
Interval Skor
Sangat baik
X > Xi + SB i
Baik
Xi + 0,60 Sbi < x ≤ Xi + 1,80 Sbi
Cukup baik
Xi - 0,60 Sbi < x ≤ Xi + 0,60 Sbi
Kurang baik
Xi - 1,80 Sbi < x ≤ Xi + 0,60 Sbi
Sangat kurang baik
x ≤ Xi – 1,80 Sbi
Keterangan: Xi
= Rerata ideal = ½ (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)
Sbi
= Simpangan baku ideal = 1/6 (skor maksimal ideal – skor minimal ideal)
X
= Skor aktual Berdasarkan rumus konversi di atas perhitungan data-data kuantitatif dilakukan
untuk memperoleh data kualitatid dengan menerapkan rumus konversi tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
Penentuan rumus kualitatif pengembangan ini diterapkan dengan konversi sebagai berikut. Diketahui: Skor maksimal ideal: 5 Skor minimal ideal: 1 Rerata ideal
: 12 (5+1) = 3
Simpangan baku ideal (SBi): 16 (5-1) = 0,67 Ditanyakan: Interval skor kategori sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan sangat kurang baik. Jawaban: Kategori sangat baik = X > i + 1,80 SBi = X > 3 + (1,80 . 0,67) = X > 3 + (1,21) = X > 4,21 Kategori baik = i + 0,60SBi < X ≤ i + 1,80SBi = 3 + (0,60 . 0,67) < X ≤ 3 + (1,80 . 0,67) = 3 + (0,40) < X ≤ 3 + (1,21) = 3,40 < X ≤ 4,21 Kategori cukup baik = i – 0,60SBi < X ≤ i + 0,60SBi = 3 – (0,60 . 0,67) < X ≤ 3 + (0,60 . 0,67) = 3 – (0,40) < X ≤ 3 + (0,40)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
= 2,60 < X ≤ 3,40 Kategori kurang baik = i – 1,80SBi < X ≤ i - 0,60SBi = 3 – (1,80 . 0,67) < X ≤ 3 – (0,60 . 0,67) = 3 – (1,21) < X ≤ 3 – (0,40) 53 = 1,79 < X ≤ 2,60 Kategori sangat kurang baik = X ≤ i – 1,80SBi = X ≤ 3 – (1,80 . 0,67) = X ≤ 3 – (1,21) = X ≤ 1,79 Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh konversi data kuantitatif menjadi data kualitatif skala lima sebagai berikut: Tabel 3.7 Kriteria Skala Lima (Sukardjo, 2008: 101) Interval
Kategori
4,22 - 5
Sangat Baik
3,41 – 4,21
Baik
2,61 – 3,40
Cukup
1,80 – 2,60
Kurang
Berdasarkan skor skala lima tersebut, maka setelah dihitung rerata hasil validasi kemudian dicari reratanya kemudian dikonversikan hasil data kuantitatif ke kualitatif berdasarkan skor rata-rata yang didapat berdasarkan kategori di atas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Dalam penelitian pengembangan ini ada dua masalah yang hendak dipaparkan berdasarkan rumusan masalah yang ada. Pertama, mengenai proses pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca. Kedua, mengenai kualitas buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca. Kedua masalah tersebut akan dijelaskan sebagai berikut. 1.
Proses Pengembangan Buku Cerita Bergambar
1.1. Analisis Kebutuhan Langkah awal penelitian pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca ini adalah dengan melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah yang sudah dijelaskan pada bab III. Analisis kebutuhan dilakukan dengan melakukan observasi dan wawancara. Observasi dan wawancara dilakukan di SD Negeri Babarsari, yang beralamat di Jalan Babarsari, Caturtunggal, Depok, Sleman. Observasi ditunjukan kepada siswa kelas IA, ketika siswa sedang melakukan rabu bersih pada tanggal 21 September 2016. Wawancara ditunjukan kepada guru kelas IA, yaitu Bu Ratiyem pada tanggal 16
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
September 2016. Wawancara ditunjukan untuk mengetahui sejauh mana penggunaan buku cerita bergambar untuk pembelajaran membaca di sekolah. Observasi ditunjukan untuk mengetahui sejauh mana kesadaran siswa mengenai kebersihan lingkungan sekitarnya. Hal ini bertujuan agar buku cerita bergambar yang dikembangkan dapat membantu membangun kesadaran siswa akan kebersihan lingkungan sekitarnya melalui pembelajaran membaca. 1.2. Hasil dan Pembahasan Wawancara Survei Kebutuhan Peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas IA SDN Babarsari pada tanggal 16 September 2016. Wawancara ini berpedoman pada 6 butir pertanyaan analisis kebutuhan buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca. Butir soal pertama; mengenai bahan ajar yang digunakan guru untuk pembelajaran membaca; butir soal kedua mengenai penggunaan buku cerita bergambar dalam pembelajaran membaca; butir soal ketiga mengenai kesadaran siswa akan kebersihan kelasnya; butir soal keempat mengenai kegiatan yang diselenggarakan sekolah untuk membangun kesadaran siswa terhadap lingkungan sekolah; butir soal kelima mengenai kegiatan yang diselenggarakan oleh sekolah untuk membangun kesadaran siswa apakah lancer atau tidak; dan butir soal keenam mengenai pendapat guru tentang diperlukan atau tidak buku cerita bergambar untuk pembelajaran membaca terutama buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
Rangkuman hasil wawancara yang dilakukan kepada guru kelas IA SDN Babarsari dapat dilihat di tabel berikut: Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Wawancara di SDN Babarsari No.
Daftar Pertanyaan Wawancara
Rangkuman Hasil Wawancara
Bahan ajar apa saja yang sudah Selama digunakan
untuk
ini
mengajarkan
hanya
pembelajaran menggunakan buku cetak tematik saja.
1 membaca?
Kalau
memang
diperlukan,
baru
mencari di internet. Apakah pernah menggunakan buku Penggunaan buku cerita bergambar cerita bergambar dalam pembelajaran khusus belum, hanya menggunakan 2 membaca?
cerita bergambar yang ada di dalam buku cetak tematik.
Apakah siswa sudah mulai sadar Siswa mengenai kebersihan kelas?
masih
kesadarannya kebersihan
kurang untuk
kelas.
Hal
dalam menjaga tersebut
ditunjukan dari piket kelas masih 3 banyak yang harus dipanggil terlebih dahulu, masih banyak sampah-sampah di laci siswa, masih banyak siswa yang harus berulang-ulang diberitahu untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
membuang sampah di tempat sampah, serta piket kelas pun masih sering dibantu orang tua siswa. Kegiatan apa saja dari sekolah untuk Kegiatan rabu bersih, piket kelas, dan 4
membangun
kesadaran
siswa pembelajaran di kelas berupa teori.
mengenai lingkungan sekitarnya? Apakah
kegiatan
diselenggarakan 5
membangun mengenai
yang Kegiatan berjalan dengan lancar kalau
sekolah
untuk ada guru yang menjaga dan membantu,
kesadaran
siswa namun bila siswa ditinggal untuk
lingkungan
sekitarnya mengerjakan
berjalan dengan lancar? Menurut
ibu,
cerita
berbasis
pendidikan
tidak
sekolah Sangat butuh, karena selama ini buku
membutuhkan buku cerita bergambar cerita buku
pasti
berjalan.
apakah
terutama
sendiri
bergambar
yang
ada
di
bergambar perpustakaan pun menurut saya masih
6
hidup?
lingkungan banyak juga bacaannya. Apalagi kelas 1, sangat tertarik bila buku yang banyak gambarnya.
Berdasarkan hasil wawancara analisis kebutuhan tersebut, narasumber menyatakan bahwa membutuhkan buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup. Buku cerita bergambar yang dibutuhkan adalah buku cerita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
bergambar yang memuat cerita yang menarik serta gambar yang menarik. Menurut narasumber, siswa kelas 1 akan sangat tertarik untuk membaca buku yang terdapat banyak gambar. Buku cerita bergambar juga dituntut dapat membantu untuk membangun kesadaran siswa akan kebersihan lingkungan sekitarnya. 1.3. Hasil dan Pembahasan Observasi Survei Kebutuhan Peneliti melakukan observasi kelas IA di SDN Babarsari pada tanggal 21 September 2016. Peneliti mengamati kegiatan rabu bersih yang dilakukan oleh siswa kelas IA. Peneliti ingin melihat kesadaran para siswa saat membersihkan lingkungan sekolah, baik ketika diawasi guru maupun tidak. Hasil observasi yang dilakukan kepada kelas IA SDN Babarsari dapat dilihat di tabel berikut: Tabel 4.2 Hasil Observasi di SDN Babarsari Ketika Tidak Diawasi Guru Kelas
Ketika Diawasi guru Kelas
5 siswa yang memiliki kesadaran sendiri Ketika guru kelas datang, siswa yang untuk langsung menyirami tanaman, tadinya bermain langsung bersih-bersih, menyapu, membersihkan laci meja, serta ditambah lagi guru langsung menegur membuang sampah yang ada di tempat mereka karena tidak bersih-bersih. sampah kelas ke tempat sampah sekolah yang lebih besar. Sedangkan 24 siswa yang lainnya asik bermain sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
Berdasarkan hasil observasi di atas, peneliti menyimpulkan bahwa siswa kelas IA masih banyak yang kurang memiliki kesadaran akan kebersihan lingkungannya terutama lingkungan kelasnya. Masih banyak siswa kelas IA yang harus ditegur guru terlebih dahulu untuk membersihkan kelas. 1.4. Deskripsi Produk Awal Langkah selanjutnya setelah melakukan kuisioner adalah merancang buku cerita bergambar yang disesuaikkan dengan kebutuhan di lapangan. Ada beberapa prinsip-prinsip yang dijadikan sebagai penyusunan buku cerita bergambar. Berikut adalah pemaparan penyusunan buku cerita bergambar tersebut. 1)
Kata Pengantar Kata pengantar berisi tentang rasa syukur dari peneliti karena dapat menyusun buku cerita bergambar dan sapaan peneliti kepada para pembaca buku cerita bergambar. Kata pengantar ini diharapkan menjadi awal kalimat dari buku cerita bergambar yang membuat pembaca tertarik untuk membaca buku cerita bergambar.
2)
Panduan Penggunaan Buku Panduan penggunaan buku cerita bergambar akan memudahkan pengguna untuk mengetahui dan memahami tujuan dari isi buku cerita bergambar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
3)
Konsep Buku Berdasarkan analisis kebutuhan dari guru dan siswa, konsep buku ini adalah buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup dengan tokoh nyata yaitu manusia. Cerita yang ada dalam buku ini mempunyai nilai pendidikan lingkungan hidup. Dengan adanya buku cerita ini diharapkan dapat membantu anak membangun kesadarannya terhadap lingkungan sekitarnya secara sederhana yang dibantu guru maupun orang tua dalam memahaminya.
4)
Tokoh Tokoh utama cerita pada buku cerita bergambar untuk menanamkan pendidikan lingkungan hidup adalah seorang anak laki-laki yang bernama Doni. Selain Doni, tokoh dalam cerita ini ada ibu Doni, Guru Doni, dan Santi. Tokoh Doni dalam cerita buku bergambar ini memiliki sifat yang pemalas dan kurang sadar akan lingkungan sekitarnya; Ibu Doni berperan sebagai orang tua yang meminta tolong Doni untuk membuang sampah; Guru Doni di sekolah berperan sebagai orang yang menasehati Doni; sedangkan Santi adalah teman sekolah Doni yang terkena dampak dari ulah Doni. Penjabaran karakter yang ada pada cerita akan dijelaskan pada tabel berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
Tabel 4.3 Penjabaran Karakter dan Peran Gambar
Ciri-ciri 1. Seorang anak laki-laki yang tinggal bersama ibunya. 2. Seorang anak laki-laki yang masih kurang sadar akan kebersihan lingkungan sekitarnya. 3. Memiliki rambut bergelombang berwarna
Doni
hitam.
1. Memiliki rambut coklat agak kemerahan. 2. Memiliki kulit putih.
Ibu Doni
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
Gambar
Ciri-ciri
1. Memiliki rambut panjang berwarna hitam. 2. Seorang guru yang sabar menasihati Doni.
Guru Doni
1. Memiliki rambut panjang, hitam dan lurus.
Santi 5) Format dan Ukuran Buku Buku ini berukuran 14,8 cm x 21 cm dan memiliki 18 halaman termasuk sampul depan dan sampul belakang. Buku cerita bergambar ini memiliki keterangan tambahan berupa lembar refleksi dan kesimpulan cerita yang terdapat di bagian akhir buku. Lembar refleksi dibuat dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
tujuan untuk guru maupun orang tua mengajar anak merefleksikan buku yang telah dibaca. Kesimpulan cerita dibuat berdasarkan hasil revisi dari validasi dosen ahli. 6)
Isi dan Tema Buku Isi dari buku ini adalah buku cerita bergambar yang merupakan hasil dari karangan peneliti yang dibuat dengan menarik dan memiliki nilai pendidikan lingkungan hidup dalam cerita melalui sebab dan akibat yang dilakukan tokoh dalam cerita. Gambar-gambar dan isi dari buku cerita bergambar ini mengambil gambar yang konkret yang sering anak-anak jumpai, serta gambar dan warna yang menarik namun sederhana. Cerita, nama, karakter dan percakapan sederhana yang ditunjukan baik kepada guru, orang tua, maupun pada anak.
7)
Judul Buku Judul dari buku cerita bergambar ini adalah “Akibat Ulah Doni”. Buku cerita bergambar ini berisi tentang nilai-nilai pendidikan lingkungan hidup. Tokoh Doni dalam cerita di buku cerita bergambar ini memiliki karakter yang tidak mencontohkan sikap yang sadar akan kebersihan lingkungan sekitarnya. Berikut adalah tampilan judul dan gambar yang telah dibuat oleh peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
Gambar 4.1 Judul Buku 8)
Desain Gambar Gambar yang dibuat di dalam buku cerita menggunakan gambar sketsa tangan yang sederhana, memberikan kesan simpel, modern dan jelas agar memudahkan pemahaman anak. Serta tambahan background atau benda-benda pendukung yang bukan merupakan fokus utama pada gambar. Berikut merupakan tampilan desain sketsa tangan yang dibuat oleh peneliti.
Gambar 4.2 Gambar Sketsa Tangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
9)
Teknik Pengerjaan Pengerjaan buku cerita bergambar menggunakan teknik gabungan yaitu manual (sketsa) dan computer. Sketsa digambar secara manual kemudian discan, diproses, dan diwarnai di komputer menggunakan program Photoshop CS3. Berikut adalah contoh tampilan gambar sebelum dan sesudah diwarnai.
Gambar 4.3 Gambar sketsa tangan sebelum diwarnai
Gambar 4.4 Setelah diwarnai menggunakan program Photoshop C3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
10) Warna Warna yang digunakan warna-warna cerah. Peneliti memilih warnawarna yang cerah agar menarik perhatian anak dan menyesuaikan dengan kepribadian anak usia 7 tahun. 11) Tipografi Gaya tipografi yang peneliti gunakan dalam pengembangan buku cerita bergambar ada 3 yaitu tipografi fixedsys dan hobo std untuk cover buku serta arial untuk isi cerita. Tipografi yang digunakan bersifat mudah dibaca dan menarik bagi anak-anak sehingga mengundang anak dalam minat membaca. Berikut adalah contoh tampilan font yang digunakan.
Gambar 4.5 Font untuk Cover Buku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
Gambar 4.6 Font untuk Isi Cerita 12) Teknik Cetak Jenis kertas yang digunakan dalam mencetak cover buku adalah Ivory 230, sedangkan jenis kertas yang digunakan untuk mencetak isi buku adalah Art Papper 120. Untuk teknik penjilidan buku menggunakan teknik penjilidan stapler. Isi buku menggunakan cetak bolak-balik.
1.5. Data Validasi desain dan Revisi Produk Produk buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca kemudian dicetak menjadi 3 buku. Setelah dicetak, kemudian diberikan kepada satu dosen ahli, satu guru kelas I, dan satu siswa kelas I untuk divalidasi. Data validasi yang diberikan oleh satu dosen ahli, satu guru kelas I, dan satu siswa kelas I menunjukan kualitas dari buku cerita bergambar yang akan diujicobakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
a. Data Validasi Dosen Ahli Buku Cerita Bergambar dan Revisi Produk Dosen ahli buku cerita bergambar yang melakukan validasi produk penelitian ini adalah dosen PGSD Universitas Sanata Dharma yaitu Ibu TYS (nama disamarkan). Validasi buku cerita bergambar dilakukan oleh dosen ahli pada tanggal 3 November 2016. Berikut merupakan data hasil validasi pada buku cerita bergambar. Tabel 4.4 Hasil Validasi Dosen Ahli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
Berdasarkan hasil validasi dari dosen ahli menunjukan bahwa cover buku termasuk dalam kategori baik. judul buku sudah baik untuk mewakili keseluruhan cerita, serta menarik minat siswa untuk membaca. Warna cover buku cerita bergambar yang dihasilkan dalam penelitian ini menurut dosen ahli juga sudah baik untuk menarik minat siswa. Isi buku cerita bergambar yang dihasilkan dalam penelitian ini menurut dosen ahli juga sudah baik. isi cerita mudah dipahami oleh siswa kelas rendah karena menggunakan bahasa yang sederhana serta tampilan buku lebih dominan gambar dibandingkan teks. isi cerita memberikan pembelajaran nilai-nilai pendidikan lingkungan hidup, ilustrasi buku cerita juga memperjelas latar, rangkaian cerita, penjiwaan dan karakter. Namun, bagi dosen ahli, untuk gaya dan ketepatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
bahasa masih dalam kategori cukup sehingga keberhasilan isi cerita untuk memikat siswa agar terus mengikuti jalan cerita pun termasuk dalam kategori cukup. Anatomi buku pun menurut dosen ahli termasuk dalam kategori baik. Buku cerita bergambar yang dihasilkan dari penelitian ini terdapat rancangan halaman yang tertata dengan baik, jenis huruf yang menarik perhatian siswa serta memiliki tingkat mudah dibaca dengan baik oleh siswa. Tata letak/sistematika penulisan juga tidak terlalu sempit sehingga memudahkan siswa untuk membaca. Dosen memberikan komentar bahwa gambar pada halaman 1 tidak berhubungan dengan gambar di halaman berikutnya. Kemudian dosen juga berkomentar bahwa pemilihan kata kurang baku. Dosen juga berkomentar bahwa buku cerita tersebut belum ada halaman dan kesimpulan cerita. Berdasarkan perhitungan penilaian acuan patokan (PAP) dan dengan melihat tabel 3.7 di bab III mengenai kategori dan kriteria produk buku cerita. Dapat diketahui bahwa total skor yang diperoleh dalam validasi oleh dosen ahli adalah 66 dengan rata-rata skor sebesar 3,88. Hal ini menunjukan bahwa produk yang dikembangkan oleh peneliti memiliki kriteria “Baik”. Dosen ahli menyimpulkan buku cerita layak digunakan dengan revisi sesuai saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
Tabel 4.5 Sebelum dan Sesudah Revisi Produk Berdasarkan Validasi Dosen Ahli No.
Sebelum Direvisi
Sesudah Direvisi
1
Gambar pada halaman 1 tidak berhubungan dengan gambar di halaman berikutnya.
Ditambahkan rumah Doni dan perubahan cerita di halaman 1
2
Belum ada halaman
Sudah diberikan halaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
3
Tulisan tidak terlalu terlihat
4
Tulisan diperjelas
Belum ada kesimpulan cerita
Diberi kesimpulan cerita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
b. Data Validasi Guru Kelas I SD dan Revisi Produk Guru yang melakukan validasi produk penelitian ini adalah guru kelas I SDN Babarsari yaitu Ibu R (nama disamarkan). Validasi buku cerita bergambar dilakukan oleh guru kelas I pada tanggal 19 Oktober 2016. Berikut merupakan data hasil validasi pada buku cerita bergambar. Tabel 4.6 Hasil Validasi buku Cerita oleh Guru Kelas I SD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
Berdasarkan hasil validasi dari guru kelas I SD menunjukan bahwa cover buku termasuk dalam kategori baik. Judul buku sudah baik untuk mewakili keseluruhan cerita, serta menarik minat siswa untuk membaca. Warna cover buku cerita bergambar yang dihasilkan dalam penelitian ini menurut guru kelas I SD juga sudah baik untuk menarik minat siswa. Isi buku cerita bergambar yang dihasilkan dalam penelitian ini menurut guru kelas I SD sangat baik dan ada beberapa yang baik. Isi cerita sangat mudah dipahami oleh siswa kelas rendah serta sangat memberikan pembelajaran nilai-nilai pendidikan lingkungan hidup yang berkaitan dengan kegiatan sehari-hari. Isi buku cerita memiliki gambar dan teks yang saling berhubungan serta menggunakan bahasa yang sederhana sehingga mudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
dipahami siswa kelas rendah. Ilustrasi buku cerita juga memperjelas latar, rangkaian cerita, penjiwaan dan karakter. Bagi guru kelas I SD untuk gaya dan ketepatan bahasa dan kemenarikan buku cerita untuk memikat siswa sudah baik . Rancangan halaman buku menurut guru kelas sudah sangant tertata dengan baik. Serta untuk tata letak/sistematika penulisan buku cerita tidak sempit dan memudahkan siswa untuk membaca. Jenis huruf yang menarik perhatian siswa serta memiliki tingkat mudah dibaca dengan baik oleh siswa. Guru berkomentar bahwa ukuran huruf perlu diubah menjadi ukuran 14 serta jenis huruf Arial. Berdasarkan perhitungan penilaian acuan patokan (PAP) dan dengan melitah tabel 3.7 mengenai kategori dan kriteria produk buku cerita, dapat diketahui bahwa total skor yang diperoleh dalam validasi oleh guru kelas I adalah 69 dengan rata-rata skor sebesar 4,06. Hal ini menunjukan bahwa produk yang dikembangkan oleh peneliti memiliki kriteria “Baik” Kesimpulan yang diperoleh adalah buku cerita layak digunakan dengan revisi sesuai saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
Tabel 4.7 Sebelum dan Sesudah Revisi Produk Berdasarkan Validasi Guru Kelas I SD No.
Sebelum Direvisi
Sesudah Direvisi
Ukuran huruf sebelum diubah
Ukuran huruf setelah diubah jadi 14
Sebelum huruf ditebalkan
Setelah huruf ditebalkan
1
2
c. Data Validasi Siswa kelas 1 SD dan Revisi Produk Siswa yang melakukan validasi produk penelitian ini adalah siswa kelas I SDN Babarsari yaitu GNF (nama disamarkan). Validasi buku cerita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
bergambar dilakukan oleh siswa kelas I pada tanggal 21 Oktober 2016. Berikut merupakan data hasil validasi pada buku cerita bergambar.
Tabel 4.8 Hasil Validasi buku Cerita oleh Siswa Kelas I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
Berdasarkan hasil validasi siswa kelas I SD di atas untuk cover buku sudah sangat baik. Judul serta warna cover buku cerita bergambar sangat menarik bagi siswa untuk membaca. Isi cerita bergambar juga sangat mudah dipahami karena buku cerita memiliki banyak gambar dibandingkan teks serta gambar dan teks sangat sesuai. Sehingga menurut hasil validasi siswa kelas I SD, buku cerita bergambar sangat menarik siswa untuk terus mengikut jalan cerita. Anatomi buku cerita bergambar menurut hasil validasi siswa kelas I SD juga sangat baik. halaman buku sudah tertata dengan baik, jenis huruf sudah menarik perhatian siswa. Namun, terdapat huruf yang tidak terlihat. Penulisan juga tidak terlalu sempit sehingga memudahkan siswa untuk membaca. Siswa memberi komentar, terdapat huruf dalam cerita yang tidak terlalu terlihat. Berdasarkan perhitungan penilaian acuan patokan (PAP) dan dengan melitah tabel 3.7 mengenai kategori dan kriteria produk buku cerita, dapat diketahui bahwa total skor yang diperoleh dalam validasi oleh siswa kelas I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
adalah 53 dengan rata-rata skor sebesar 4,82. Hal ini menunjukan bahwa produk yang dikembangkan oleh peneliti memiliki kriteria “Sangat Baik” Kesimpulan yang diperoleh adalah buku cerita layak digunakan dengan revisi yang disarankan. Tabel 4.9 Sebelum dan Sesudah Revisi Produk Berdasarkan Validasi Siswa Kelas I SD No.
Sebelum Direvisi
Sesudah Direvisi
Sebelum tulisan diperjelas
Sesudah tulisan diperjelas
1
1.6. Data Uji Coba Produk Produk berupa buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa kelas I SD yang sudah divalidasi oleh dosen ahli, guru kelas I SD, dan siswa kelas I SD, yang kemudian direvisi. Setelah direvisi, langkah selanjutnya dari penelitian ini adalah uji coba produk terbatas. Uji coba terbatas dilakukan oleh 6 orang siswa kelas IA di SDN Babarsari sebagai subjek uji coba produk penelitian. Uji coba dilakukan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
memberikan produk berupa buku cerita bergambar yang kemudian dibaca siswa. Kegiatan uji coba produk dilakukan pada tanggal 21 November 2016 pukul 09.30 selama 30 menit. Kegiatan awal siswa membaca buku cerita sampai selesai, dari halaman 1 sampai dengan halaman 13. Setelah siswa membaca, peneliti menanyakan secara lisan pertanyaan yang ada di refleksi buku, agar peneliti dapat memastikan bahwa siswa membaca dan memahami isi buku cerita. Kemudian peneliti membagikan kuisioner untuk mengetahui persepsi siswa terhadap produk buku cerita bergambar. Kuisioner berisi 11 aitem pernyataan yang akan menunjukan kualitas buku cerita bergambar yang disusun peneliti. Berdasarkan uji produk terbatas yang dilakukan oleh 6 orang siswa kelas IA SDN Babarsari Yogyakarta ini mendapatkan skor rata-rata 4,83 dan kategori “Sangat Baik”. Berikut adalah data hasil uji coba produk yang diberikan oleh siswa. Tabel 4.10 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Siswa No. Siswa 1 2 3 4 5 6
1 5 5 5 5 5 5
2 1 5 5 5 3 5
3 5 5 5 5 5 5
4 5 4 5 4 5 4
Nomor Kuisioner 5 6 7 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 Rata-rata Total
8 5 5 5 5 5 5
9 5 5 5 5 5 5
10 5 5 5 5 5 5
11 5 5 5 5 5 5
Total 50 54 55 54 52 54
Ratarata 4,6 4,9 5 4,9 4,7 4,9 4,83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
2.
Kualitas Buku Cerita Bergambar Setelah mengetahui hasil validasi dari dosen ahli, guru kelas I SD, dan siswa kelas I SD mengenai produk buku cerita bergambar, maka dapat dihitung skor rata-rata dari semua validator. Berikut merupakan hasil rekapitulasi dari ketiga validator yang akan disajikan dalam bentuk tabel. Tabel 4.11 Hasil Rekapitulasi Validator Validator
Rerata
Kategori
Dosen ahli
3,88
Baik
Guru kelas I
4,06
Baik
Siswa kelas I
4,82
Sangat Baik
Rata-rata
4,25
Sangat Baik
Dari hasil rekapitulasi di atas, dapat disimpulkan bahwa buku cerita memperoleh skor rata-rata sebesar 4,25 dengan kategori “Sangat Baik”. Hal ini ditunjukkan dari judul buku yang menarik serta mewakili keseluruhan isi cerita, cover buku yang menarik serta membawa pesan yang akan disampaikan, isi cerita mudah dipahami, isi cerita memberikan nilai pendidikan lingkungan hidup, isi cerita menggunakan bahasa yang sederhana sehingga mudah dipahami siswa kelas rendah, gambar dan cerita saling
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
berkaitan, gambar mendominasi daripada tulisan sehingga siswa tertarik untuk terus membaca, gambar memperjelas cerita, jenis huruf yang menarik perhatian siswa, dan tata letak gambar dan tulisan proporsional. Apabila disajikan dalam bentuk diagram batang hasil rekapitulasi penilaian dapat dilihat sebagai berikut.
Diagram Batang Rekapitulasi Hasil Rata-Rata Validasi 6 5 4 3 2 1 0 Dosen Ahli
Guru Kelas IA
Siswa kelas 1 A
B. Pembahasan Media pengajaran menurut Ibrahim dan Syaodih (2003: 112) diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan siswa sehingga mendorong proses belajar mengajar. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah media pengajaran berupa buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca kelas I. Buku cerita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
bergambar yang merupakan produk dari penelitian ini adalah buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup yang mendukung Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Menurut Buku Saku Gerakan Literasi Sekolah (2015) Kegiatan dalam GLS adalah kegiatan 15 menit membaca buku nonpelajaran sebelum waktu belajar dimulai. Selain mendukung GLS, produk buku cerita bergambar ini juga mendukung Program Adiwiyata. Program Adiwiyata adalah salah satu program Kementrian Negara Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup (Anonim, 2010: 5). Penelitian pengembangan ini berawal dari adanya kebutuhan SDN Babarsari dalam penyediaan media berupa buku cerita bergambar untuk siswa kelas I. Berdasarkan hasil wawancara peneliti terhadap guru kelas IA, bahwa sekolah membutuhkan media pengajaran yang menarik perhatian siswa terutama buku cerita bergambar serta siswa kelas IA yang masih kurang kesadarannya akan kebersihan lingkungannya. Kemudian peneliti mengobservasi saat kegiatan rabu bersih yang dilakukan oleh siswa kelas IA pada tanggal 21 September 2016. Peneliti mendapatkan hasil yang sesuai dengan hasil wawancara dengan guru kelas IA, bahwa siswa kelas IA masih kurang kesadarannya akan kebersihan lingkungannya. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi tersebut, peneliti mengembangkan buku cerita bergambar yang berbasis pendidikan lingkungan hidup. Tanggapan guru kelas IA mengenai buku cerita bergambar sebagai media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
untuk membangun kesadaran siswa mengenai kebersihan lingkungan sekitarnya sangat bagus. Guru kelas IA mengatakan setuju untuk peneliti mengembangkan buku cerita bergambar. Oleh karena itu, peneliti semakin terdorong untuk melakukan penelitian pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa kelas I SD. Mitchell (dalam Nurgiyantoro, 2015) mengungkapkan bahwa buku cerita bergambar dapat membelajarkan anak untuk bersikap dan bertingkah laku verbal dan nonverbal, yang
benar sesuai dengan tuntutan kehidupan sosial-budaya
masyarakat. Buku cerita dikembangkan untuk membantu guru maupun orangtua dalam menyediakan media pembelajaran untuk menanamkan nilai-nilai pada anak. Penggunaan buku cerita bergambar akan membuat anak belajar tentang nilai-nilai tersebut dan tanpa disadari secara perlahan mengadopsi nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Pada buku cerita bergambar yang dikembangkan dalam penelitian ini menanamkan Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH). Menurut Pratomo (2009: 8), Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) adalah suatu program pendidikan untuk membina anak atau peserta didik agar memiliki pengertian, kesadaran, sikap dan perilaku yang rasional seta bertanggung jawab tentang pengaruh timbal balik antara penduduk dengan lingkungan hidup dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Oleh sebab itu peneliti membuat cerita yang ada dalam buku cerita bergambar menggunakan konsep sebab dan akibat. Dalam cerita tersebut terdapat seorang anak yang suka membuang sampah sembarang,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
dari kebiasaan anak laki-laki tersebut menyebabkan banjir dan teman sekelasnya terluka. Buku cerita ini dikembangkan dengan memperhatikan karakter buku cerita bergambar. Menurut Faizah (2009: 252) karakteristik buku cerita bergambar yaitu; (1) buku cerita bergambar bersifat ringkas dan langsung, (2) buku cerita bergambar berisi konsep-konsep berseri, (3) Konsep yang ditulis dapat dipahami oleh anak-anak, (4) gaya penulisan sederhana, dan (5) terdapat ilustrasi yang melengkapi teks. Karakter tersebut terlihat dari cerita yang dibuat oleh peneliti. Cerita yang dibuat hanya 13 halaman namun langsung pada poinnya yaitu membuang sampah di sungai dapat menyebabkan banjir serta membuang sembarangan di sekolah akan berdampak pada teman sekolah. Konsep yang dibuat oleh peneliti dari buku cerita bergambar merupakan konsep yang sangat sederhana yaitu konsep yang ada di sekitarnya seperti di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah. Sehingga konsep tersebut memudahkan peneliti untuk membuat ilustrasi pelengkap teks. Peneliti berharap dengan berdasarkan karakteristik buku cerita bergambar di atas, buku cerita bergambar yang dibuat dapat berfungsi sesuai fungsi buku cerita menurut Mitchell (dalam Nurgiyanto, 2005) yang dijelaskan pada bab II. Buku cerita bergambar ini juga dikembangkan dengan memperhatikan perkembangan, serta karakteristik siswa. Anak kelas I SD adalah anak dengan usia 7 tahun. Pada masa ini, menurut Piaget (Salkind, 2009: 328) anak termasuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
dalam tahap operasional konkret. Pada tahap operasional konkret dijelaskan anak mulai berpikir rasional dan logis. Hal tersebut berarti anak dapat melakukan operasi-operasi logis untuk menyelesaikan masalah-masalah konkret. Anak sudah dapat menghadapi masalah yang bertentangan dengan pikiran persepsi. Anak juga sudah dapat memecahkan masalah berdasarkan pengalaman mereka (Salkind, 2009: 346). Hal ini terlihat ketika peneliti melakukan uji coba terbatas. Ketika uji coba terbatas dilaksanakan, dalam isi cerita buku cerita bergambar tersebut mengandung cerita sebab dan akibat dari membuang sampah sembarangan. Ketika siswa selesai membaca, peneliti menanyakan “Apakah perbuatan Doni merupakan perilaku baik atau buruk?” lalu semua siswa menjawab bahwa perilaku Doni merupakan perilaku yang buruk. Peneliti menanyakan kembali, “Mengapa perilaku Doni adalah perilaku buruk?” kemudian peneliti menunjuk salah satu siswa untuk menjawab. Siswa tersebut menjawab “Karena Doni buang sampah sembarangan di sekolah, yang menyebabkan Santi terpeleset. Lalu Doni juga membuang sampah di sungai, jadi sungainya tersumbat lalu terjadi banjir”. Kemudian ada siswi yang menanggapi jawaban siswa tersebut, “seharusnya Doni buang sampah di tempat sampah, jadinya Santi tidak terpeleset dan tidak terjadi banjir”. Dari jawaban tersebut, dapat diketahui bahwa siswa memahami cerita dalam buku cerita bergambar dengan baik, serta dapat mengambil maknanya untuk kehidupan sehari-hari. Cerita yang disajikan dalam buku cerita bergambar bersifat kontekstual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
Berdasarkan hasil validasi dari dosen ahli, guru kelas I, dan 1 siswa kelas I, dapat disimpulkan bahwa buku cerita termasuk dalam kategori sangat baik dan layak untuk diujicobakan di kelas I sekolah dasar dengan skor rata-rata 4,25. Berikut beberapa hal yang menjadikan buku ini layak dijadikan acuan dalam membangun kesadaran siswa akan kebersihan lingkungan sekitarnya. 1. Isi Buku Cerita Mudah Dipahami oleh Siswa Kelas Rendah Judul dari buku cerita bergambar ini adalah “Akibat Ulah Doni”. Judul ini dibuat secara menarik sesuai dengan garis besar cerita buku cerita bergambar ini. Buku cerita bergambar ini menceritakan tentang akibat dari ulah atau kebiasaan Doni membuang sampah sembarangan di sekolah dan di sungai. Berdasarkan hasil validasi dari guru, judul buku menggambarkan isi cerita dengan baik. Judul buku cerita mewakili keseluruhan isi cerita dan menarik minat anak untuk membaca lebih lanjut (Effendi, Bangsa, dan Yudani: 2013). Cerita ini dibuat berdasarkan hasil analisis kebutuhan guru dan siswa bahwa siswa masih perlu ditanamkan pendidikan lingkungan hidup serta dibangun lagi kesadarannya akan kebersihan lingkungannya. Cerita dari buku ini merupakan hasil dari karangan yang imajinatif, menarik, dan memiliki penanaman pendidikan lingkungan hidup yang dibuat oleh peneliti. Berdasarkan hasil validasi dosen ahli, cerita yang dibuat mudah dipahami oleh siswa kelas rendah, pilihan kata yang sederhana, gambar dan teks saling
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
berhubungan, buku berhasil memikat siswa untuk terus membaca, semua hasilnya adalah baik. menurut Nurgiyantoro (2005: 210) bahwa buku cerita yang baik untuk anak seharusnya: (a) materi dapat dipahami anak, (b) menggunakan bahasa yang sederhana sehingga dapat dibaca dan dipahami anak, (c) mempertimbangkan kesederhanaan (kompleksitas) kosakata dan struktur, dan (d) berfungsi meningkatkan kekayaan bahasa dan kemampuan berbahasa anak. 2. Isi Buku Cerita Menggunakan Ilustrasi yang Menarik untuk Melengkapi Teks Gambar yang dibuat oleh peneliti salah satunya adalah gambar pada halaman lima, yaitu gambar ikan-ikan yang sedih. Pada gambar tersebut, terdapat teks yang menjelaskan bahwa ikan-ikan sedih karena sungai sangat kotor dan penuh sampah. Berikut merupakan contoh tampilan gambar dan teks yang berkaitan pada buku cerita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
Gambar 4.6 Tampilan Gambar dan Teks yang Berkaitan Berdasarkan hasil validasi guru, buku cerita memiliki gambar dan teks yang saling berhubungan dengan baik. Buku cerita bergambar yang dibuat peneliti adalah buku cerita bergambar dengan tokoh seorang anak laki-laki. Karakter tokoh utama dalam cerita adalah sangat tidak peduli terhadap kebersihan lingkungan sekitarnya serta tokoh yang ceroboh. Suasana yang ada dalam cerita adalah suasana menegangkan. Cerita dalam buku dibuat dengan latar yang beragam yaitu latar di rumah, di sungai, dan di sekolah. Berikut merupakan salah satu contoh ilustrasi cerita yang digunakan dalam buku cerita bergambar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
Gambar 4.7 ilustrasi cerita Berdasarkan hasil validasi dosen ahli, ilustrasi cerita memperjelas latar, rangkaian cerita, penjiwaan dan karakter dengan baik. buku cerita bergambar yang dibuat memuat ilustrasi gambar yang memperjelas latar cerita, ilustrasi mampu membantu anak mengidentifikasi karakter dalam cerita, dan ilustrasi mampu memperjelas rangkaian cerita (Rothlein, 1991). 3. Judul Buku Cerita Mewakili Cerita dan Menarik Minat Siswa untuk Membaca Sampul buku yang peneliti buat terdapat judul, gambar dan warna. Gambar yang terdapat pada sampul buku adalah gambar Doni yang sedih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
karena rumahnya terkena banjir. Warna rumah Doni adalah kuning dengan genteng warnahitam merah dan Doni di atap rumahnya sedang menangis. Peneliti memilih warna tersebut karena merupakan warna yang menarik dan mencolok. Judul dari buku cerita bergambar ini adalah “Akibat Ulah Doni”. Judul ini dibuat secara menarik sesuai dengan garis besar cerita buku cerita bergambar ini. Berikut merupakan cover buku cerita bergambar ini yang memuat judul, gambar dan warna.
Gambar 4.8 Cover buku cerita bergambar yang memuat judul, gambar dan warna. Berdasarkan hasil validasi salah satu siswa kelas I, judul buku cerita menarik bagi siswa untuk membaca dengan sangat baik dan warna cover buku cerita menarik bagi siswa untuk membaca dengan baik. Menurut Mansoor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
(1994) persyaratan buku yang baik nomor 7 adalah sampul buku yang artistik dan representatif, dimana judul, gambar dan warna memegang peranan penting. Judul yang tidak secara langsung menonjolkan kata kunci adalah judul yang mubazir. Gambar (bila ada) harus mencerminkan isi. Warna tidak boleh sembarangan dipilih, karena warna tertentu membaca pesan tertentu pula. Misalnya, tanda dilarang masuk adalah lingkaran merah dengan balok putih melintang di tengahnya. Bila warna merah dan putih diganti, misalnya menjadi hitam dan kuning, tentu pesan yang disampaikan keliru. 4. Buku Cerita Memuat Anatomi Buku yang Sesuai untuk Anak Buku cerita bergambar ini memiliki 18 halaman termasuk cover depan dan belakang. Buku cerita bergambar ini memiliki keterangan tambahan berupa kata pengantar di halaman setelah cover buku dengan tujuan interaksi pembuat buku yaitu peneliti terhadap pembaca buku cerita bergambar. Dalam buku juga terdapat panduan penggunaan buku yang bertujuan untuk memberikan petunjuk kepada pembaca, bahwa buku cerita bergambar ini dibuat untuk menanamkan pendidikan lingkungan hidup, serta mendukung program Adiwiyata Sekolah dan Gerakan Literasi Sekolah. Pada bagian akhir buku cerita bergambar terdapat tambahan juga yaitu kesimpulan cerita dan lembar refleksi. Kesimpulan cerita dibuat berdasarkan hasil revisi dari validasi dosen ahli. Lembar refleksi dibuat dengan tujuan untuk guru maupun orang tua mengajak anak merefleksikan mengenai buku yang telah dibaca.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
Jenis huruf yang peneliti gunakan dalam pengembangan buku cerita ada 3 yaitu fixedsys dan hobo std untuk cover buku serta arial untuk isi cerita. Jenis buku yang digunakan bersifat mudah dibaca dan menarik bagi anakanak sehingga mengundang anak untuk membaca. Ukuran huruf yang digunakan ada 3 yaitu ukuran 48 untuk judul buku, ukuran 12 untuk kata pengantar, panduan penggunaan buku, kesimpulan cerita, serta refleksi dan ukuran 14 untuk isi cerita. Tata letak tulisan pada buku cerita bergambar ini menyesuaikan ruang kosong dalam gambar. Tulisan dalam isi cerita dibuat dengan ukuran 14 agar mudah dibaca oleh anak. Buku yang dibuat memiliki tampilan visual lebih dominan gambar dibandingkan teks dan jenis huruf pada buku cerita memiliki tingkat keterbacaan yang baik bagi anak-anak (Effendy, Bangsa & Yudani: 2013). Berdasarkan hasil validasi dosen ahli dan guru, tata letak/sistematika penulisan tidak terlalu sempit memudahkan siswa untuk membaca sudah baik. Buku yang dibuat memiliki rancangan halaman tertata baik, artinya pemilihan jenis huruf, jarak antar baris, tata letak halaman, luas cetak, luas margin sangat menentukan kenyamanan dalam membaca (Mansoor, 1994). Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa produk buku cerita bergambar memiliki kualitas yang baik. Kualitas yang baik menunjukan buku cerita bergambar ini dapat digunakan oleh guru dan orang tua untuk menanamkan pendidikan lingkungan hidup pada anak. Hal ini dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
dibuktikan dengan hasil penilaian dosen ahli, guru kelas I serta siswa kelas I bahwa judul buku cerita mewakili keseluruhan isi cerita. Judul buku cerita “Akibat Ulah Doni” menarik karena mudah diingat dan tidak terlalu panjang. Kata yang dipilih dalam isi cerita buku cerita bergambar menggunakan katakata yang sederhana sehingga memudahkan anak untuk memahami cerita. Buku cerita disusun untuk menanamkan pendidikan lingkungan hidup yang berkaitan dengan kegiatan sehari-hari. Cerita menggunakan konsep sebab dan akibat. Konsep tersebut dapat dilihat dari sikap Doni yang membuang sampah sembarangan di sungai dan di sekolah. Dari sikapnya membuang sampah di sekolah secara sembarangan menyebabkan temannya yang bernama Santi terpeleset dan terluka. Lalu kemudian karena Santi terluka, menyebabkan Doni dimarahin gurunya. Selain itu, karena sikap Doni yang sering membuang sampah di sungai menyebabkan sungainya tersumbat sampah dan rumahnya terkena banjir. Kemudian Doni melihat mainanmainannya terkena banjir juga. Doni merasa sangat menyesal. Buku cerita dilengkapi dengan gambar yang dibuat secara menarik dengan awalan menggunakan sketsa tangan dan kemudian diwarnai menggunakan Adober Photoshop CS3. Ilustrasi buku cerita dibuat untuk memperjelas latar, rangkaian cerita, penjiwaan dan karakter. Selain itu, buku cerita yang disusun memiliki 18 halaman yang sesuai untuk kemampuan membaca anak yaitu tidak terlalu panjang dan tidak terlalu pendek. Jenis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
huruf yang peneliti gunakan dalam pengembangan buku cerita ada 3 yaitu fixedsys dan hobo std untuk cover buku serta arial untuk isi cerita. Jenis buku yang digunakan bersifat mudah dibaca dan menarik bagi anak-anak sehingga mengundang anak untuk membaca. Ukuran huruf yang digunakan ada 3 yaitu ukuran 48 untuk judul buku, ukuran 12 untuk kata pengantar, panduan penggunaan buku, kesimpulan cerita, serta refleksi dan ukuran 14 untuk isi cerita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V PENUTUP
Bab V ini berisi (1) kesimpulan, (2) keterbatasan penelitian, dan (3) saran. Kesimpulan merupakan hasil akhir dari seluruh kegiatan penelitian yang sudah dilakukan. Pada bab ini disebutkan pula keterbatasan penelitian pengembangan ini, serta saran yang diberikan oleh peneliti untuk dapat memperbaiki penelitian ini pada penelitian selanjutnya. A. Kesimpulan Penelitian pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca kelas I SD ini menghasilkan hasil penelitian yang menunjukan berhasil atau tidaknya pelaksanaan penelitian yang dirangkum menjadi kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa kelas I SD ini dikembangkan dengan menggunakan beberapa prosedur penelitian pengembangan Borg&Gall dan Sugiyono. Langkah-langkah pengembangan tersebut adalah sebagai berikut, (1) potensi masalah; (2) pengumpulan data; (3) desain produk; (4) validasi desain, (5) revisi desain, dan (6) uji coba produk. Melalui langkah-langkah tersebut, penelitian ini menghasilkan produk berupa buku cerita bergambar.
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
2. Buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa kelas 1 SD dikembangkan dengan kualitas baik dan layak digunakan untuk menanamkan pendidikan lingkungan hidup serta mendukung program Adiwiyata dan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) pada tahap uji coba produk. Berdasarkan validasi satu dosen ahli dengan rata-rata 3,88; satu guru kelas I dengan rata-rata 4,06; dan satu siswa kelas I dengan skor rata-rata 4,82. Penilaian kualitas buku cerita bergambar ini ditinjau dari tiga topik, yaitu (1) cover buku, (2) isi buku, dan (3) anatomi buku. Hasil uji coba produk menunjukan bahwa buku cerita yang dihasilkan oleh peneliti termasuk dalam kategori sangat baik.
B. Keterbatasan Penelitian Penelitian pengembangan produk ini mempunyai beberapa keterbatrasan, diantaranya: 1. Wawancara analisis kebutuhan hanya dilakukan pada satu guru kelas 1 SD di satu sekolah sehingga akar permasalahan masih kurang mendalam dan sangat sempit. 2. Observasi hanya dilakukan di satu kelas 1 SD dan hanya di satu sekolah. 3. Langkah yang digunakan hanya enam langkah. 4. Pengembangan buku cerita hanya terbatas pada penanaman pendidikan lingkungan hidup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
C. Saran Saran untuk penelitian pengembangan terkait dengan buku cerita bergambar berbabsis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa kelas I SD adalah sebagai berikut: 1. Wawancara analisis kebutuhan dilakukan terhadap beberapa guru agar lebih tahu kebutuhan siswa kelas I SD mengenai pendidikan lingkungan hidup. 2. Observasi dilakukan di dua kelas 1 SD atau lebih dan tidak hanya di satu sekolah. 3. Langkah penelitian dimaksimalkan hingga 10 langkah sehingga memperoleh hasil penelitian yang lebih valid. 4. Pengembangan buku cerita bergambar diperluas untuk penanaman pendidikan karakter seperti bertanggung jawab, mandiri, dll. tidak hanya penanaman pendidikan lingkungan hidup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Adisendjaja, Y. H. (1988). Hubungan Antara Pemahaman IPA, Pengetahuan Lingkungan, dan Sikap Terhadap Lingkungan dari Mahasiswa FPMIPA IKIP Bandung. Bandung: Tidak Diterbitkan. Ain, F. A. (2011). Patiseri Jilid 2. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Anggara, M. B., Waluyanto, H. D., & Zacky, A. (2014). Perancangan Buku Cerita Bergambar Interaktif Pendidikan Karakter untuk Anak Usia 4-6 tahun. Surabaya: Universitas Kristern Petra. Anonim. (2010). Wujudkan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan. Diambil dari www.depdiknas.go.id (diakses tanggal 12 Oktober 2016) Arifin, Z. (2010). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Barlia, Lily. 2008. Teori Pembelajaran Lingkungan Hidup di Sekolah Dasar. Subang: Royyan Press. Budianto, F. (2013). Perbedaan Perkembangan Motorik Kasar pada Anak Usia 4-6 Tahun Antara yang Ikut Paud dengan yang Tidak Ikut Paud di Kelurahan Bandahardjo Semarang Utara. Christantiowati. (1994). Dunia Perbukuan Kita Tidak Kreatif. Berita Buku No. 47 tahun VI Januari-Februari 1994. Jakarta: IKAPI Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2015). Buku Saku Gerakan Literasi Sekolah. Jakarta
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
Effendy, Y., Bangsa, G., & Yudani, H. D. (2013). Perancangan Buku Bergambar Dang Denunai untuk Anak Usia 4-6 Tahun. Surabaya: Universitas Kristen Petra. Faizah, U. (2009). Keefektifan Cerita Bergambar Untuk Pendidikan Nilai dan Keterampilan Berbahasa dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia. Cakrawala Pendidikan. Tahun 28, No. 3: 249. Franz, Kurt, Meier, B. (1994). Membina Minat Baca. Bandung: Remaja Rosdakarya. Gall, M.R., Joyce P. Gall, & Walter R. Borg. (2007). Educational Research. New York: Pearson. Hamalik, O. (1994). Media Pendidikan. Bandung: Alumni. Hidayatullah. (2010). Pendidikan karakter: Membangun Peradaban Bangsa. Surakarta: Yuma Pustaka. Huasein, Harum. M. (1993). Lingkungan Hidup: Masalah Pengelolaan dan Penegakkan Hukumnya. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Hurlock, E., B. (1878). Perkembangan Anak Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Ibrahim, R. & Syaodih, N. (2003). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Iskandarwassid dan Sunendar, Dadang. (2008). Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2005). Jakarta: Depdiknas. Kementrian Pendidikan Nasional. (2010). Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Badan penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
Kementrian Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum. (2011). Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Jakarta: Pedoman Sekolah. Koesoema, A. D. (2007). Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik Anak di Zaman global. Jakarta: Grasindo. Kusuma. S. T. (1987). Psiko Diagnostik. Yogyakarta: SGPLB Negeri Yogyakarta. Kurniawan, S. (2013). Pendidikan Karakter: Konsepsi & Implementasinya Secara Terpadu di Lingkungan Keluarga, Sekolah, Perguruan Tinggi, dan Masyarakat. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Lynch, B., Carl, M., Tomlinson. (1999). Essentials of Children’s Literature. United States if America: Allyn And Bacon. Mansoor, C. (1994). Sosiologi Masyarakat Kota dan Desa. Surabaya. Usaha Nasional. Margono, S. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. McElmeel, S. L. (2002). Character Education: A Book Guide for Teachers, Librarians, and Parents. United States: Teacher Ideas Press. Nababan. (1993). Sosiolinguistik Suatu Pengantar. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Neolaka, Amos. (2008). Kesadaran Lingkungan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Ngalimun & Alfulaila, N. (2011). Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Indonesia. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
Nurgiyantoro, Burhan. (2005). Sastra Anak Pengantar Pemahaman Dunia Anak. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Nurgiyantoro, Burhan. (2010). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Pratomo, Suko. (2009). Model Pembelajaran Tematik dalam Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dasar No. 11 2009 Halaman 8-15. Bandung. Respository UPI. EDU. Diakses September 2016. Purwanti, I., Y. (2015). Karakteristik Anak Usia SD (7-12 tahun). Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Rothlein, L & Meinbach, A. M. (1991). The Literature Connection. USA: Scott Foresmen Company. Sadiman, A., S. dkk. (2012). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Salkind, Neil, J. (2009). Teori-Teori Perkembangan Manusia. Bandung: Nusa Media. Sanjaya, H.W. (2013). Penelitian Pendidikan Jenism Metode, dan Prosedur. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan: kualitatif, kuantitatif, dan r&d. Jakarta: Alfabeta. _________. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Jakarta: Alfabeta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
Sukardjo. (2008). Kumpulan Materi Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Prodi Teknologi Pembelajaran, Program Pasca Sarjana UNY. Sukmadinata, N. S. (2007). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Supandi. (1992). Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Bagian Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan. Supardi, Bahrudin. (2009). Berbakti Untuk Bumi. Bandung: Rosdakarya. Tarigan, H. G. (2008). Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Thapa, B. (1999). Environmentalism: A Study of Undergraduate Students. Bolton. Trianto. (2010). Pengantar Penelitian Pendidikan bagi Pengembangan Profesi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. Jakarta: Kencana. Umar, Husein. (2013). Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: Rajawali Pers. Wartitin. (2006). Keefektifan Komik Sebagai Media Pembelajaran Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN Kradenan Banjar Negara Tahun Ajaran 2005/2006. Semarang: Skripsi UNNES. Widaningsih. (2008). Pendidikan Lingkungan Hidup: Membelajarkan Anak Pada Kearifan Alam. Prosiding seminar nasional jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI dan Disdik Provinsi Jawa Barat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
Widoyoko, S. E. P. (2012). Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
Lampiran 1 Hasil Wawancara dengan Guru Kelas I SD Negeri Babarsari No.
Daftar Pertanyaan Wawancara
Rangkuman Hasil Wawancara Guru
dan
anak-anak
hanya
Bahan ajar yang sudah digunakan 1
menggunakan
buku
cetak
untuk pembelajaran membaca? kurikulum 2013 dan internet. Guru baru menggunakan ceritaApakah 2
pernah
menggunakan cerita bergambar yang ada di buku
buku cerita bergambar dalam cetak pembelajaran membaca?
kurikulum
2013,
belum
pernah khusus menggunakan buku cerita bergambar. Anak-anak untuk kesadaran dari
Apakah siswa sudah mulai sadar diri sendiri masih belum ada, 3 mengenai kebersihan kelas?
masih perlu bimbingan dan harus diingatkan/diberitahu lagi.
Kegiatan apa saja dari sekolah untuk
membangun
siswa
mengenai
kesadaran Kegiatan rabu bersih dan piket
4 lingkungan kelas.
sekitarnya? Apakah
kegiatan
yang Selama kegiatan rabu bersih, siswa
5 diselenggarakan sekolah untuk harus di “oyak-oyak” oleh guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
membangun
kesadaran
siswa untuk
melaksanakan
kegiatan
mengenai lingkungan sekitarnya tersebut. Saat piket kelas pun berjalan dengan lancar?
masih perlu bantuan guru dan orang tua murid.
Menurut
ibu,
membutuhkan
sekolah buku
ini Sangat butuh. Terutama untuk cerita anak kelas I, karena anak-anak itu
6 bergambar atau tidak? Terutama sangat tertarik buku yang banyak dalam bidang lingkungan hidup?
gambar-gambarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
Lampiran 2 Data Hasil Validasi Dosen Ahli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
Lampiran 3 Data Hasil Validasi Guru Kelas I SD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130
Lampiran 4 Data Hasil Validasi Siswa Kelas I SD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132
Lampiran 5 Data Hasil Uji Coba Produk Siswa Kelas I SD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144
Lampiran 6 Rekapitulasi Data Validasi Dosen Ahli
Guru Kelas I SD
Siswa Kelas I SD
Jumlah
66
69
53
Rata-rata
3,88
4,06
4,82
Rata-rata Total
4.25
Kategori
Sangat Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 145
Lampiran 7 Rekapitulasi Data Hasil Uji Coba Siswa Nomor Kuisioner
No.
RataTotal
Siswa
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
1
5
1
5
5
5
5
4
5
5
5
5
50
4,6
2
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
54
4,9
3
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
55
5
4
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
54
4,9
5
5
3
5
5
5
5
4
5
5
5
5
52
4,7
6
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
54
4,9
Rata-rata Total Kategori
Sangat Baik
rata
4,83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 146
Lampiran 8 Dokumentasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 147
Lampiran 9 Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 148
Lampiran 10 Surat Keterangan Melakukan Kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 149
Lampiran 11 Buku Cerita Bergambar (terpisah)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 150
RIWAYAT PENELITI Chatarina Wulandari lahir di Balikpapan, 25 November 1994. Anak ketiga dari pasangan Bapak Johanes Poniran dan Anastasia Djumirah. Peneliti memperoleh pendidikan dasar di SD Katolik Santa Theresia Balikpapan tamat pada tahun 2007. Kemudian, penulis melanjutkan pendidikan menengah pertama di SMP Katolik Santo Mikail Balikpapan, tamat pada tahun 2010. Pendidikan menengah atas diperoleh di SMA N 4 Balikpapan, tamat pada tahun 2013. Pada tahun 2013, peneliti melanjutkan studi ke perguruan tinggi dan tercatat sebagai mahasiswi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Pendidikan di perguruan tinggi diakhiri dengan menulis skripsi yang berjudul: “Pengembangan Buku Cerita Bergambar Berbasis Pendidikan Lingkungan Hidup untuk Pembelajaran Membaca Siswa Kelas I SD”.