PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS III SD KANISIUS KUMENDAMAN YOGYAKARTA SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: Secundina Kusuma Wisangnuari NIM : 131134021
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS III SD KANISIUS KUMENDAMAN YOGYAKARTA SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: Secundina Kusuma Wisangnuari NIM : 131134021
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Skripsi ini peneliti persembahkan untuk: 1. Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria, dan Bapa Yosep serta santo dan santa pelindung yang senantiasa selalu memberikan perlindungan, penyertaan, berkat, kelancaran, kemudahan serta semangat. 2. Kedua orang tua Bapak Robertus Widji Budi Raharjo dan Ibu Natalia Tri Resmini yang selalu memberikan doa dan semangat serta memberikan dukungan seluruhnya. Penyemangat untuk membahagiakan kalian. 3. Adik Daniel Katon Restu Raharjo yang telah memberikan semangat. 4. Seseorang yang spesial Andreas Adi Sanjaya. 5. Almamater Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan seluruh dosen dalam Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
“Percaya akan diri sendiri dan percaya pada Tuhan Yesus bahwa Ia selalu memberkati setiap langkah kehidupan kita seluruhnya.” (Secundina Kusuma Wisangnuari)
“Selalu percaya akan semua rencana terbaik-Nya.” (Secundina Kusuma Wisangnuari)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 10 Juli 2017 Peneliti
Secundina Kusuma Wisangnuari
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama
: Secundina Kusuma Wisangnuari
Nomor Mahasiswa
: 131134021
Demi pengambangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS III SD KANISIUS KUMENDAMAN YOGYAKARTA beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 10 Juli 2017 Yang Menyatakan
Secundina Kusuma Wisangnuari
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS III SD KANISIUS KUMENDAMAN YOGYAKARTA
Secundina Kusuma Wisangnuari Universitas Sanata Dharma 2017
Membaca merupakan kebutuhan dari individu untuk memperoleh informasi. Membaca merupakan keterampilan yang dapat diperdalam mulai dari bangku Sekolah Dasar. Peneliti terdorong untuk melakukan pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup sebagai media yang menarik agar siswa mempunyai minat dalam membaca sekaligus dapat belajar mengenal lingkungan hidup. Penelitian ini difokuskan pada pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa kelas III SD Kanisius Kumendaman Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development atau R&D). Penelitian ini bertujuan mengembangkan produk dan mengetahui kualitas buku cerita bergambar untuk siswa kelas III. Peneliti mengadopsi model penelitian dan pengembangan dari Sugiyono yang dimodifikasi menjadi 7 langkah yaitu: (1) penelitian terhadap produk yang telah ada, (2) studi literatur dan penelitian lapangan, (3) perencanaan pengmbangan produk, (4) pengujian internal desain, (5) revisi desain, (6) pembuatan produk, (7) uji coba terbatas. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pedoman wawancara dan kuesioner. Pedoman wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada guru kelas III SD Kanisius Kumendaman Yogyakarta, dan kuesioner digunakan untuk validasi kualitas buku cerita bergambar oleh dosen ahli, guru kelas III, dan 1 siswa setara. Uji coba produk dengan kuesioner lanjutan dilakukan kepada 6 siswa kelas III SD Kanisius Kumendaman sebagai subjek penelitian. Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan, dosen ahli memberikan skor rerata 3,58, guru kelas III memberikan skor rerata 4,6, dan 1 siswa setara memberikan rerata 4,63. Dari keseluruhan skor yang didapat, rata-rata yang diperoleh yaitu 4,27 dengan kategori “sangat baik”.
Kata kunci: penelitian dan pengembangan, buku cerita bergambar, pendidikan lingkungan hidup, pembelajaran membaca.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
DEVELOPMENT OF ENVIRONMENTAL EDUCATION BASED ILLUSTRATED STORY BOOK FOR READING LEARNING OF CLASS III STUDENTS OF SD KANISIUS KUMENDAMAN YOGYAKARTA
Secundina Kusuma Wisangnuari Sanata Dharma University 2017
Reading is needed by any individual to obtain information. Reading is a skill which can be enhanced from as early as Primary School. The researcher is encouraged to develop environmental education based illustrated story book as a media which will attract the students to grow interest in reading while learning about the environment. This research is focused on development of environmental education based illustrated story book for reading learning of class III students of SD Kanisius Kumendaman Yogyakarta. This research adopts the Research and Development or R&D method. This research is aimed at developing product and determining the quality of illustrated story book for class III students. The researcher adopted Borg and Gall model and Sugiono model that were modified into 7 steps, namely, (1) research and data collection, (2) planning, (3) early product development, (4) initial field testing, (5) design revision, (6) product manufacturing, (7) limited testing. The instrument used in this study is a list of guidelines for interviews and questionnaire. Guidelines for interviews is used to analyze the need of the teachers of class III students of SD Kanisius Kumendaman Yogyakarta, and questionnaire are used to validate the quality of illustrated story books by expert lecturer, class III teachers, and one student. Product testing by the use of questionnaire is followed up by another questionnaire given to 6 class III students of SD Kanisius Kumendaman as subject of the research. Based on the validation made, expert lecturer gives average score of 3.58, class III teacher gives average score of 4.6, and one student results in average score of 4,63. Based on the overall score, the average score obtained is 4.27 with the category of “very good”.
Keywords: research and development, illustrated story book, environmental education, reading learning.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat serta perlindungan-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini selesai tidak terlepas dari bantuan, dukungan, bimbingan, nasihat, serta kerjasama dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada: 1) Bapak Rohandi, Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. 2) Ibu Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. 3) Bapak Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd., selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar dan dosen pembimbing II yang telah memberikan arahan dan masukan dalam menyelesaikan skripsi ini. 4) Ibu Brigitta Erlita Tri Anggadewi, S.Psi., M.Psi., selaku dosen pembimbing I yang telah membimbing dan memotivasi peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini. 5) Dosen ahli selaku validator yang telah membantu memaksimalkan penelitian ini. 6) Guru kelas III SD Kanisius Kumendaman Yogyakarta selaku validator yang telah membantu memaksimalkan penelitian ini.. 7) Para bapak dan ibu dosen PGSD Universitas Sanata Dharma yang telah mendidik dan memberikan ilmunya kepada peneliti selama kuliah. 8) Para guru dan siswa kelas III SD Kanisius Kumendaman Yogyakarta yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. 9) Bapak dan ibu penulis, Bapak Robertus Widji Budi Raharjo dan Ibu Natalia Tri Resmini yang selalu memberikan doa dan semangat serta
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memberikan dukungan seluruhnya kepada peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini. 10) Adik Daniel Katon Restu Raharjo yang telah memberikan semangat kepada peneliti dalam menjalani penelitian hingga selesai skripsi ini. 11) Simbah Putri, Simbah Wedok, Simbah Yah, Bulek Erna, Budhe Mur, Budhe Warsi, Pakdhe Sunar, Pakde Gun, Mbak Dita, Om Asto, Om Ambar, Bulek Niken, Dicta, Arvina, Nonik selaku keluarga yang selalu memberikan pengertian, dan dukungan kepada peneliti sehingga selesai skripsi ini. 12) Andreas Adi Sanjaya, yang selalu mendukung, memberi semangat, setia menemani, mau membantu sebisa mungkin, mau direpoti, setia menunggu, selalu sabar, hobi marah kalau tidak diperhatikan, tidak bosan memberikan ceramah dan nasihat serta perhatian agar peneliti segera menyelesaikan pembuatan skripsi ini. 13) Teman-teman PGSD angkatan 2013. Teman-teman PPL. Teman-teman skripsi se Payung yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah mendukung, mendoakan, serta membantu sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan baik. 14) Para sahabat di kampus: Yusi, Tanti, Amel, Tika, Yovita, Tery, Sinta, Runi, Vika, Putri, Tyas dan semua sahabat di kampus yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu. Para sahabat SMA: Dora, Sherly, Ajeng, Rosa, Lena. Para sahabat SMP: Febi, Ine, Anna, Nia, Sari, Hesti. Sahabat dari TK: Wari. Para sahabat dari Mudika Santo Sava: Mbak Devta, Mbak Puri, Sari, Wintan, Thomas. Para sahabat OMK Gereja Santo Yusup Padokan: Mbak Sinta, Mbak Linda, Mas Berna, Mas Sigit, Mas Titok, Lusi, Sinta. Para sahabat Lektor, OMK, dan Romo Paroki Pugeran: Dea, Mbak Nensi, Mamah Alvina, Budhe Ningrum, Tegar, Prisca, Mas Joko, Romo Sari, Romo Tri, Romo Supriyo, Romo Wiyono yang telah mendukung, memotivasi, mendoakan, memberi semangat, dan mau menjadi
teman
curhat
berbagai
menyelesaikan skripsi dengan baik.
xi
cerita
sehingga
peneliti
dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15) Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah memberikan semangat dan dukungan kepada penulis. Terimakasih untuk semuanya, semoga kita selalu berbahagia dan diberkati oleh Tuhan.
Semoga karya penelitian ini, dapat memberikan manfaat yang berguna bagi banyak pihak. Penulis menyadari bahwa karya ini masih memerlukan banyak kritik dan saran untuk dapat memperbaiki kekurangan-kekurangannya dan demi kebaikan penelitian selanjutnya.
Yogyakarta, 10 Juli 2017 Peneliti
Secundina Kusuma Wisangnuari
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv HALAMAN MOTTO ......................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ...................................... vii ABSTRAK ....................................................................................................... viii ABSTRACT........................................................................................................ ix KATA PENGANTAR ....................................................................................... x DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvi DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xviii BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1 1.1
Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah .................................................................................... 6
1.3
Tujuan Penelitian ...................................................................................... 6
1.4
Manfaat Penelitian ................................................................................... 7
1.4.1
Bagi Siswa ................................................................................................ 7
1.4.2
Bagi Guru ................................................................................................. 7
1.4.3
Bagi Sekolah ............................................................................................ 7
1.4.4
Bagi prodi PGSD...................................................................................... 8
1.4.5
Bagi Peneliti ............................................................................................. 8
1.5
Definisi Operasional ................................................................................ 8
1.6
Spesifikasi Produk ................................................................................... 9
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 10 2.1
Kajian Pustaka ....................................................................................... 10
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.1.1
Karakteristik Perkembangan Anak ........................................................ 10
2.1.2
Membaca ............................................................................................... 14
2.1.3
Gerakan Literasi Sekolah ...................................................................... 17
2.1.4
Buku Cerita Bergambar ......................................................................... 25
2.1.5
Pendidikan Lingkungan Hidup .............................................................. 29
2.2
Penelitian Yang Relevan ....................................................................... 33
2.3
Kerangka Berpikir .................................................................................. 36
2.4
Pertanyaan Penelitian ............................................................................. 39
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 40 3.1
Jenis Penelitian ....................................................................................... 40
3.2
Setting Penelitian .................................................................................... 41
3.2.1 Lokasi Penelitian ..................................................................................... 41 3.2.2 Subjek Penelitian..................................................................................... 41 3.2.3 Objek Penelitian ...................................................................................... 41 3.2.4 Waktu Penelitian ..................................................................................... 42 3.3
Rancangan Peneliian .............................................................................. 42
3.4
Prosedur Pengembangan ........................................................................ 46
3.5
Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 50
3.5.1
Wawancara ............................................................................................. 50
3.5.2
Penyebaran Kuesioner............................................................................ 51
3.6
Instrumen Penelitian ............................................................................... 52
3.6.1
Pedoman Wawancara ............................................................................. 53
3.6.2 Kuesioner.................................................................................................54 3.7
Instrumen Penelitian ............................................................................... 59
3.7.1 Teknik Analisa Data Kualitatif ............................................................... 59 3.7.2 Teknik Analisa Data Kuantitaif .............................................................. 59 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 63 4.1
Analisis Kebutuhan ................................................................................. 63
4.1.1 Hasil dan Pembahasan Wawancara Survei Kebutuhan ........................... 63 4.2
Deskripsi Produk Awal ........................................................................... 66
4.2.1 Konsep Pembuatan Buku Cerita Bergambar .......................................... 66 4.2.2 Bagian-Bagian Buku Cerita Bergambar.................................................. 72
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.3
Data Uji Coba dan Revisi........................................................................ 74
4.3.1 Hasil Data Validasi Dosen Ahli .............................................................. 74 4.3.2 Hasil Data Validasi Guru SD Kelas III .................................................. 76 4.3.3 Hasil Uji Coba Produk Siswa Kelas III.................................................. 78 4.4
Revisi Desain .......................................................................................... 80
4.5
Uji Coba Produk ..................................................................................... 88
4.6
Kajian Produk Akhir .............................................................................. 91
4.6.1 Sampul Buku Cerita Setelah Direvisi ..................................................... 91 4.6.2 Isi Buku Cerita Setelah Direvisi .............................................................. 92 4.6.3 Bidodata Penulis Setelah Direvisi ........................................................... 92 4.7
Kualitas Buku Cerita ............................................................................... 94
4.8
Pembahasan..............................................................................................95
BAB V PENUTUP .............................................................................................. 103 5.1
Kesimpulan ........................................................................................... 103
5.2
Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 104
5.3
Saran ..................................................................................................... 105
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................106 LAMPIRAN........................................................................................................110 RIWAYAT PENELITI......................................................................................137
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Fase-Fase Perkembangan Individu........................................................13 Tabel 2.2 Kecakapan Literasi Tahap Pembiasaan di Kelas Bawah.......................19 Tabel 2.3 Fokus dan Prinsip Kegiatan Membaca di Tahap Pembiasaan...............19 Tabel 2.4 Memilih Buku Bacaan di SD Kelas Bawah...........................................21 Tabel 2.5 Kecakapan Literasi Tahap Pengembangan di Kelas Bawah.................22 Tabel 2.6 Fokus Kegiatan Membaca di Tahap Pengembangan.............................22 Tabel 2.7 Jenjang Kemampuan Membaca Awal SD Kelas Bawah.......................24 Tabel 3.1 Daftar Pertanyaan Wawancara...............................................................53 Tabel 3.2 Kisi-Kisi Uji Validasi Produk untuk Dosen Ahli dan Guru..................54 Tabel 3.3 Contoh Kuesioner Uji Validasi Produk untuk Dosen Ahli dan Guru...56 Tabel 3.4 Kisi-Kisi Uji Coba Produk untuk Siswa................................................57 Tabel 3.5 Contoh Instrumen Kuesioner Uji Coba Produk untuk Siswa................58 Tabel 3.6 Rumus Presentase Kelayakan Produk...................................................60 Tabel 3.7 Konversi Nilai Skala Lima Menurut Sukardjo......................................60 Tabel 3.8 Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif dengan Skala Lima........62 Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Wawancara Guru Kelas III......................................64 Tabel 4.2 Pengenalan Tokoh..................................................................................67 Tabel 4.3 Hasil Validasi Buku Cerita Bergambar oleh Dosen Ahli......................75 Tabel 4.4 Hasil Validasi Buku Cerita Bergambar oleh Guru Kelas III.................77 Tabel 4.5 Hasil Uji Coba Produk Buku Cerita Bergambar Siswa Kelas III.........79 Tabel 4.6 Revisi Desain Buku Cerita Bergambar dari Dosen Ahli......................80 Tabel 4.7 Ringkasan Hasil Uji Coba Produk.........................................................90 Tabel 4.8 Hasil Paparan Validator........................................................................94
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Literatur map Hasil Penelitian Yang Relevann.................................35 Gambar 3.1 Langkah Metode Research and Development Sugiiyono.................43 Gambar 3.2 Model Penelitian dan Pengembangan Modifikasi Sugiyono............47 Gambar 4.1 Gambar Sketsa Tangan......................................................................69 Gambar 4.2 Gambar Sketsa Tangan sebelum Diberi Warna................................70 Gambar 4.3 Gambar Sketsa Tangan Sesudah Diberi Warna................................70 Gambar 4.4 Font Comic Sans MS untuk Judul dan Nama Penulis......................71 Gambar 4.5 Font Comic Sans MS untuk Isi Cerita..............................................71 Gambar 4.6 Sebelum Revisi..................................................................................81 Gambar 4.7 Sesudah Revisi...................................................................................81 Gambar 4.8 Sebelum Revisi..................................................................................82 Gambar 4.9 Sesudah Revisi...................................................................................82 Gambar 4.10 Sebelum Revisi................................................................................83 Gambar 4.11 Sesudah Revisi.................................................................................83 Gambar 4.12 Sebelum Revisi................................................................................84 Gambar 4.13 Sesudah Revisi.................................................................................84 Gambar 4.14 Sebelum Revisi................................................................................85 Gambar 4.15 Sesudah Revisi.................................................................................85 Gambar 4.16 Sebelum Revisi................................................................................86 Gambar 4.17 Sesudah Revisi.................................................................................86 Gambar 4.18 Sebelum Revisi................................................................................87 Gambar 4.19 Sesudah Revisi.................................................................................87 Gambar 4.20 Sebelum Revisi................................................................................91 Gambar 4.21 Sesudah Revisi.................................................................................91 Gambar 4.22 Sebelum Revisi Profil Penulis.........................................................93 Gambar 4.23 Sesudah Revisi Profil Penulis..........................................................93 Gambar 4.24 Gambar Latar Tempat dalam Buku Cerita.......................................99 Gambar 4.25 Bahasa Yang Digunakan Dalam Buku Cerita................................100
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil Wawancara dengan Guru Kelas III SD Kanisius Kumendaman............111 Lampiran 2
Data Hasil Validasi Dosen Ahli.................................................113
Lampiran 3
Data Hasil Validasi Guru Kelas III...........................................115
Lampiran 4
Data Hasil Uji Coba Produk Siswa Kelas III............................117
Lampiran 5
Data Kuesioner Hasil Uji Coba Produk Pada Siswa Kelas III..119
Lampiran 6
Hasil Paparan Validator dan Uji Coba Produk..........................131
Lampiran 7
Ringkasan Hasil Uji Coba Siswa Kelas III................................132
Lampiran 8 Surat Ijin Penelitian....................................................................133 Lampiran 9
Surat Keterangan Melakukan Penelitian....................................134
Lampiran 10 Dokumentasi..............................................................................135 Lampiran 11 Buku Cerita Bergambar.............................................................136
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Bagi sebagian masyarakat pendidikan merupakan pokok dari kehidupan.
Melalui pendidikan, masyarakat dapat memperoleh ilmu, tanpa memandang status, umur, golongan, atau ras sekalipun, semua orang berhak dalam mendapatkan pendidikan. Oleh sebab itu pendidikan sangatlah penting bagi kelangsungan hidup manusia. Di mulai dari belajar masyarakat akan memperoleh ilmu, dan untuk ilmu yang sudah dimiliki masyarakat dapat mengembangkannya menjadi bekal untuk masa depan. Salah satu ilmu yang harus dimiliki pada setiap orang yang utama adalah ilmu yang mengajarkan tentang membaca. Setiap orang harus mempunyai kemampuan dalam membaca. Membaca merupakan kebutuhan dari individu dan sudah menjadi gaya hidup bagi sebagian masyarakat untuk memperoleh informasi (Somadayo,2011:33). Banyak membaca, banyak pula manfaat yang akan didapat, seperti contohnya seseorang yang sering melakukan kegiatan membaca, pastinya akan lebih unggul pengetahuannya dari pada orang yang tidak suka membaca. Diharapkan membaca menjadi sebuah kebudayaan yang terus ditumbuhkembangkan oleh masyarakat, di mulai dari anak usia dini bahkan bisa pada waktu di dalam kandungan, dengan membiasakan seorang ibu membacakan cerita pada bayinya diharapakan akan mengalir kebiasaan membaca pada anaknya kelak (Putra,2008:3).
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pada umumnya keterampilan dalam membaca dapat diperdalam mulai dari bangku sekolah dasar. Anak-anak yang masuk sekolah dasar telah memiliki latar belakang kemampuan yang bereda-beda, diantaranya ada anak yang sudah bisa dan lancar membaca, tetapi ada pula anak yang belum bisa membaca atau ada yang sudah bisa membaca tetapi belum lancar. Mula-mula pembelajaran membaca dapat dilalui dengan berbagai cara, mulai dari awal anak dikenalkan dengan huruf-huruf, lalu rangkaian kata, sampai rangkaian kalimat hingga akhirnya anak dapat membaca bacaan yang sesuai dengan tingkat kemampuan membaca dengan memahami keseluruhan isi dalam bacaan yang dibaca. Keadaan di mana malas membaca sudah menjadi kebiasaan yang buruk yang masih terus dikembangkan masyarakat di masa sekarang ini. Kebiasaan malas membaca ini didukung berdasarkan studi " Most Littered Nation In the World " yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity pada 2016 lalu, bahwa Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca. Indonesia berada tepat di bawah Thailand (59) dan di atas Bostwana (61) (pikiran-rakyat.com,2017). Keadaan yang sangat menyedihkan dan memprihatinkan, yang seiring dengan berjalannya perkembangan zaman yang semakin moderen menjadikan kebiasaan malas membaca menjadi sesuatu yang sulit untuk disembuhkan. Untuk memperbaiki keadaan ini perlu timbulnya kesadaran dari masyarakat untuk memiliki kemauan membaca. Di mulai sejak dini, anak-anak biasanya akan lebih suka melakukan kegiatan dengan menggunakan sesuatu yang nyata yang dapat terlihat jelas untuk dapat mengembangkan daya imajinasinya. Berawal dari ketersediaan buku yang baik dan menarik akan mengembalikan keinginan anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
untuk belajar menyukai buku. Ketertarikan anak untuk mulai mau membaca buku dapat dilihat dari bagian judul atau pun gambar pada sampul depan buku dan dari situ timbul ketertarikan anak untuk mencari tahu isi dari dalam buku. Untuk dapat menarik keinginan siswa dalam menumbuhkan minat membacanya
guru
dapat
menggunakan
media
yang
menarik
sebagai
pendukungnya. Menurut Arsyad (2009:4-5) disebutkan bahwa pemakaian suatu media pada saat proses belajar mengajar dapat membangkitkan minat dan keinginan siswa serta dapat merangsang dan memotivasi siswa untuk belajar. Salah satu contohnya untuk meningkatkan minat membaca siswa adalah dengan menggunakan media buku cerita bergambar. Buku cerita bergambar menurut Nurgiyantoro (2005:152) yaitu buku bacaan cerita anak yang di dalamnya terdapat gambar-gambar yang menarik. Kesukaan membaca menggunakan media buku cerita
bergambar
diharapkan
dapat
menciptakan
keaktifan
dan
dapat
meningkatkan kebiasaan membaca. Karena kegunaan buku cerita bergambar sendiri adalah untuk menarik perhatian anak agar mau membaca. Menurut Nurgiyantoro (2005:152) pada buku cerita bergambar di dalamnya terdapat buku cerita yang menampilkan teks narasi secara verbal disertai dengan gambar-gambar ilustrasi yang mendukung cerita. Dapat dilihat bahwa diharapkan buku cerita bergambar bisa menjadi daya tarik untuk anak semangat dalam membaca buku. Pendidikan lingkungan hidup menjadi bagian yang terpenting bagi kelangsungan hidup manusia. Pendidikan lingkungan hidup sejak awal sudah harus diketahui oleh siswa sebagai langkah yang baik untuk mengenalkan anak pada lingkungan. Pendidikan lingkungan hidup perlu diketahui anak sejak dini karena mempunyai peran penting dalam kelanjutan kehidupan manusia yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
layak untuk dipertahankan, karena kesadaran untuk merawat, menjaga dan memelihara lingkungan sebagai sumber kelangsungan hidup manusia masih kurang. Kurangnya perhatian masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan hidup akan berdampak buruk bagi kelangsungan hidup masyarakat. Seperti yang kemukakan oleh Soemarwoto (2001:56) agar kita dapat mengelola lingkungan dengan baik, kita tidak saja perlu mengetahui apa yang tidak kita kehendaki, melainkan perlu juga untuk kita mengetahui apa yang kita kehendaki, sehingga kita dapat mengetahui ke mana lingkungan akan dikembangkan untuk mencapai tujuan pengelolaan lingkungan yang baik. Oleh karena itu baik dilakukan jika sejak dini anak sudah mulai diperkenalkan dengan pendidikan lingkungan hidup untuk sebuah tindakan yang perlu dilakukan dengan baik, untuk ikut berperan serta dalam menjaga dan melindungi lingkungan hidup sebagai bekal kehidupan di masa mendatang. Berdasarkan hasil wawancara yang sudah dilakukan pada tanggal 15 Desember 2016 dengan guru kelas III SD Kanisius Kumendaman Yogyakarta, menyatakan bahwa siswa kelas bawah sebagian besar sudah lancar dalam membaca, namun ada tiga siswa yang masih belum lancar dalam membaca. Guru kelas III mengatakan bahwa ketersediaan buku untuk belajar membaca dalam bentuk buku cerita bergambar masih kurang terutama yang berbasis pendidikan lingkungan hidup. Buku cerita yang disediakan sekolah mengandung lebih banyak tulisan dari pada gambar. Hal ini menyebabkan daya tarik membaca siswa menjadi kurang, siswa sulit memahami maksud dari bacaan, dan menjadikan siswa lebih fokus pada gambar. Hal ini menyebabkan perlu dilakukan peningkatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
atau perubahan dalam media pembelajaran terutama pada buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup. Berdasarkan temuan hasil analisis kebutuhan melalui wawancara yang telah dilakukan maka peneliti ingin mengembangkan buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup. Melalui pembuatan buku cerita bergambar ini diharapkan mampu memberikan daya tarik kepada siswa dan dapat membantu siswa dalam mengembangkan daya imajinasinya. Buku cerita bergambar untuk siswa SD kelas bawah identik dengan banyak menggunakan gambar dari pada tulisan yang umumnya menggunakan kalimat yang singkat dengan kata-kata yang sederhana dan mudah dimengerti serta dapat membantu menyadarkan akan pentingnya menjaga lingkungan hidup dan diharapkan siswa lebih memperkaya pengetahuan dan dapat mengembangkan imajinasinya melalui buku cerita bergambar. Selain itu diharapkan juga melalui buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup yang dikembangkan ini mampu mendorong siswa untuk dapat turut serta dalam menciptakan sekolah adiwiyata dan dapat mendukung program gerakan literasi sekolah. Untuk itu peneliti mengambil judul “ Pengembangan Buku Cerita Bergambar Berbasis Pendidikan Lingkungan Hidup Untuk Pembelajaran Membaca Siswa Kelas III SD Kanisius Kumendaman Yogyakarta”. Pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup ini diharapkan dapat dijadikan sumber pembelajaran bagi guru dalam memperkenalkan pendidikan lingkungan hidup dalam bentuk buku cerita bergambar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka rumusan masalah
penelitian ini adalah: 1. Bagaimana pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa kelas III SD Kanisius Kumendaman Yogyakarta? 2. Bagaimana kualitas produk buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa kelas III SD Kanisius Kumendaman Yogyakarta?
1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup adalah: 1. Mengembangkan buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa kelas III SD Kanisius Kumendaman Yogyakarta. 2. Mendeskripsikan bagaimana kualitas produk buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa kelas III SD Kanisius Kumendaman Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
1.4
Manfaat Penelitian
1.4.1
Bagi Siswa Penelitian ini diharapkan dapat memotivasi dan mendorong siswa terutama
kelas III untuk lebih tertarik dan berminat pada kegiatan belajar membaca dengan menggunakan buku cerita bergambar mengenai pendidikan lingkungan hidup. Dengan menggunakan buku cerita bergambar, diharapkan siswa dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa terutama yang masih belum bisa membaca dan belum lancar membaca. 1.4.2
Bagi Guru Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pandangan baru untuk guru agar
dapat meningkatkan kreativitas guru dalam memberikan pengajaran kreatif dan dapat mengembangkan proses belajar mengajar yang menarik saat di kelas. Dengan menggunakan buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup diharapkan dapat meningkatkan keaktifan dan ketertarikan siswa dalam minat membaca. 1.4.3
Bagi Sekolah Sekolah dapat menggunakan buku cerita bergambar berbasis pendidikan
lingkungan hidup ini sebagai dorongan untuk dapat mengembangkan dan menyediakan ketersediaan buku cerita bergambar dalam pembelajaran membaca bagi siswa kelas bawah terutama bagi kelas III di SD Kanisius Kumendaman Yogyakarta mengenai pendidikan lingkungan hidup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
1.4.4
Bagi prodi PGSD Penelitian pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan
lingkungan hidup ini dapat menambah pustaka prodi PGSD Universitas Sanata Dharma terkait dengan pengembangan buku cerita bergambar berupa modul untuk pembelajaran membaca kelas III. 1.4.5
Bagi Peneliti Menambah wawasan peneliti dalam mengembangkan buku cerita
bergambar khususnya untuk mengembangkan buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca. Sebagai seorang calon guru, peneliti mengharapkan agar siswa dapat merasa terbantu dalam pembelajaran membaca melalui buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup. 1.5
Definisi Operasional 1. Buku Cerita Bergambar adalah buku cerita yang identik dengan banyak menggunakan gambar dari pada tulisan yang umumnya menggunakan kalimat yang singkat dengan kata-kata yang sederhana dan mudah dimengerti dan yang dapat membantu anak dalam mengembangkan daya imajinasinya. 2. Pendidikan Lingkungan Hidup adalah bagian yang terpenting bagi kelangsungan hidup manusia dan perlu dilakukan dengan baik, untuk ikut berperan serta dalam menjaga dan melindungi lingkungan hidup sebagai bekal kehidupan di masa mendatang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
3. Membaca adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh informasi yang diperlukan. Kegiatan yang dilakukan oleh pembaca untuk memperoleh pesan dari penulis dalam pembuatan suatu informasi yang dibutuhkan pembaca.
1.6
Spesifikasi Produk Spesifikasi produk yang diharapkan adalah: 1. Mengandung kegiatan yang sesuai dengan perkembangan bahasa anak (membaca buku cerita bergambar). 2. Bersifat kontekstual (mengaitkan dengan lingkungan sekitar anak). 3. Buku cerita berisi lebih banyak gambar yang sangat disukai anak-anak. 4. Buku cerita dibuat dengan warna-warna untuk menarik minat anak. 5. Buku cerita bergambar berisi 55 halaman. 6. Ukuran buku 21 cm x 15 cm atau sama dengan ukuran kertas A5. 7. Buku cerita menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
2.1
Kajian Pustaka Pada sub bab kajian teori ini memuat karakteristik perkembangan anak,
membaca, gerakan literasi sekolah, buku cerita bergambar, pendidikan lingkungan hidup. 2.1.1
Karakteristik Perkembangan Anak
1.
Tahap Perkembangan Anak Pada dasarnya dalam kehidupan manusia tidak telepas dari proses
perkembangan setiap harinya, baik kecil maupun besar tetap menjadi suatu perkembangan dalam kehidupannya. Perkembangan yang dimaksud adalah suatu proses perubahan tumbuh dan berkembang mulai dari dalam proses pembuahan, sampai akhir pada kematian. Perkembangan yang dilalui setiap harinya oleh masing-masing individu terdiri dari berbagai segi pengetahuan, emosi, bahasa, dan
sosial.
Perkembangan
dapat
dicapai
apabila
ada
dukungan
dari
lingkungannya, seperti perkembangan yang baik akan dicapai apabila dukungan dari lingkungannya yang baik, tetapi sebaliknya jika perkembangan yang dilaluinya tidak di dukung baik oleh lingkungannya hasilnya akan buruk dan tidak sesuai dengan apa yang ingin dicapai. Seperti yang dikemukakan oleh Hawadi (dalam Desmita, 2012:9) bahwa perkembangan secara luas menunjuk pada keseluruhan perubahan dari potensi yang dimiliki individu dalam kualitas kemampuan, sifat, dan ciri-sciri yang baru
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
atau istilah perkembangan yang mencakup konsep usia. Perkembangan yang dimiliki individu berlangsung terus menerus yang merupakan proses perubahan menuju tahap kematangan melalui pertumbuhan. Perkembangan yang dilalui menghasilkan bentuk dan ciri kemampuan yang baru dari tahap aktivitas yang sederhana ke tahap yang lebih tinggi. Dengan bergerak secara sedikit demi sedikit secara pasti melalui suatu tahapan yang setiap harinya akan bertambah maju, mulai dari masa pembuahan sampai berakhir dengan kematian (Desmita, 2012:9). Perkembangan dapat diartikan sebagai deretan progresif dari perubahan yang teratur. Progresif menandai perubahan yang terarah, membimbing untuk maju dan bukan mundur. Teratur menandai adanya hubungan yang nyata antara perubahan yang sudah mendahului atau yang akan mengikutinya (Hurlock, 1978:23). Demikian perubahan dari setiap individu berlangsung terus menerus dan tidak pernah tidak berubah, melainkan akan terus mengalami perubahan yang gerak perkembangannya semakin hari menunjukkan kemajuan yang berlanjut terus menerus. Perkembangan terjadi secara teratur mengikuti arah tertentu. Setiap tahap perkembangan merupakan hasil perkembangan dari tahap sebelumnya yang menjadi syarat bagi perkembangan ke tahap selanjutnya. Menurut Yusuf (2016:18) terdapat 7 arah tahapan perkembangan anak yaitu tahap usia 4-16 minggu, tahap usia 16-28 minggu, tahap usia 28-40 minggu, tahap tahun kedua, tahap tahun ketiga, tahap tahun keempat, dan tahap tahun kelima. Tahap perkembangan usia 4-16 minggu memiliki jenis perkembangan bayi sudah dapat menguasai 12 macam otot ocula motornya. Tahap perkemabangan usia usia 16-28 bayi dapat menguasai otot-otot yang menyanggah kepalanya dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
menggerakkan tangannya, sudah mulai dapat meraih benda-benda. Tahap usia 2840 minggu bayi sudah dapat menguasai badan dan tangannya, sudah mulai bisa duduk, menangkap, dan mempermainkan benda-benda. Tahap di tahun kedua anak sudah pandai berjalan dan berlari, sudah dapat menggunakan kata-kata dan mengenal identitasnya seperti nama. Tahun ketiga anak sudah dapat berbicara dalam kalimat dan meggunakan kata-kata sebagai alat berpikir. Tahun keempat anak mulai banyak bertanya dan dapat mulai berdiri sendiri. Tahun kelima anak sudah mulai matang dalam menguasai gerak-gerik motoriknya, anak sudah dapat melompat-lompat, bercerita sudah sedikit lebih panjang, lebih suka bermain berkawin. Dari penjelasan yang telah dipaparkan, dapat diambil kesimpulan mengenai Tahap Perkembangan Anak adalah bahwa tahapan perkembangan yang dimiliki setiap anak berlangsung terus menerus yang menandai adanya perubahan teratur dengan membimbing untuk maju dan bukan mundur, dan perolehan hasil perkembangan dari tahap sebelumnya menjadi syarat bagi perkembangan ke tahap selanjutnya. 2.
Perkembangan Anak SD Kelas Bawah Masa usia anak-anak masuk sekolah dasar yaitu 6 atau 7 tahun dengan
menduduki bangku kelas I dan pada usia 12 tahun dengan menduduki bangku kelas VI. Dengan demikian masa perkembangan anak di lalui dengan berbagai tahapan dari masa awal sekolah dasar mulai dari umur 6-9 tahun berada di masa kelas rendah dan masa akhir Sekolah Dasar mulai dari umur 10-12 tahun berada di masa kelas tinggi (Desmita, 2012:35).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
Anak-anak di usia sekolah dasar ini memiliki karakteristik perkembangan yang bertahap sesuai dengan tingkatan kelas dan umurnya. Seperti
pada
masa
kelas bawah anak-anak masih senang dengan melakukan perkembangan dalam aktivitas belajarnya melalui sesuatu yang aktif, yang dilakukan dengan bergerak, bekerja, dan bermain yang dirasa akan membuat senang dan semangat dalam belajarnya. Melalui tahapan dalam aktivitasnya, secara tidak langsung anak akan mengalami proses perkembangan dalam dirinya secara bertahap sesuai dengan tahap pertumbuhan dan kematangan dalam dirinya yang terdiri pula dari segi pengetahuan, emosi, bahasa, dan sosialnya. Dalam proses belajar mengajar tahapan perkembangan yang digunakan dari berbagai pendapat agar nantinya dapat mempunyai hubungan yang erat. Menurut Yusuf (2016:23) berdasarkan perkembangan individu sejak lahir sampai kematangan dapat digambarkan melewati fase-fase berikut: Tabel 2.1 Fase-Fase Perkembangan Individu Tahap Perkembangan Masa Usia Pra Sekolah Masa Usia Sekolah Dasar Masa Usia Sekolah Menengah Masa Usia Mahasiswa
Usia 0,0 – 6,0 6,0 – 12,0 12,00 – 18,00 18,0 – 25,0
Pada masa kelas bawah sekolah dasar yang usianya antara 6 atau 7 tahun sampai umur 9-10 tahun terdapat beberapa sifat anak-anak yang mempengaruhi perkembangannya diantaranya (1) adanya hubungan yang baik antara keadaan jasmani yang sehat pasti, banyaknya prestasi yang diperoleh, (2) sikap menurut kepada peraturan-peraturan permainan, (3) adanya kecenderungan memuji diri sendiri, (4) suka membandingkan diri dengan anak yang lain, (5) apabila tidak dapat menyelesaikan suatu soal, maka soal itu dianggap tidak penting, (6) pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
masa kelas bawah ini anak menghendaki nilai yang baik, tanpa mengingat apakah layak diberikan nilai baik atau tidak. Berdasarkan pembagian masa usia sekolah dasar sudah dipaparkan seperti yang sudah tertulis di atas, dapat disimpulkan bahwa masa usia sekolah dasar ini sering disebut dengan masa penyesuaian bersekolah. Biasanya pada umur 6-7 tahun masa di mana anak telah siap untuk memasuki sekolah dasar. Pada masa penyesuaian bersekolah ini, anak lebih menyukai dunia yang nyata dimana melalui pengembangan buku cerita bergambar ini dapat mewakili pengembangan imajinasi terhadap gambar. Melalui buku cerita bergambar anak dapat mengembanghkan
imajinasinya
dan
dapat
menyerap
pengetahuan
yang
terkandung dalam isi bacaan. Selain itu anak jug diharapkan dapat mengambil nilai positif dalam cerita kemudian melaksanakannya dalam kehidupan seharihari.
2.1.2
Membaca
1.
Pengertian Membaca Keterampilan berbahasa pada kurikulum di sekolah biasanya mencakup
empat segi (Tarigan,2008:1), diantaranya a. Keterampilan menyimak/mendengarkan, b. Keterampilan berbicara, c. Keterampilan membaca, d. Keterampilan menulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
Dalam memperoleh keterampilan dalam berbahasa biasanya melalui cara yang berurutan, mulai dari belajar menyimak/mendengarkan, kemudian berbicara, sesudah itu kita dapat belajar membaca dan menulis. Namun pada dasarnya pada keempat keterampilan tersebut merupakan satu kesatuan. Semakin terampil seseorang dalam berbahasa, maka semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya. Salah satu dari keempat keterampilan berbahasa yang sudah dijabarkan diatas salah satunya mengenai membaca.
Menurut
Somadayo
(2011:5)
membaca
adalah proses yang digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang akan disampaikan oleh penulis melalui kata-kata yang ditulis. Kegiatan membaca pula dapat digunakan sebagai cara untuk berkomunikasi dengan diri sendiri ataupun dengan orang lain. Kebiasaan melakukan kegiatan membaca ini juga merupakan proses pembiasaan kita dalam berbahasa melalui gambaran tertulis yang dapat kita pahami dari pesan yang disampaikan. Membaca menurut Resmini (dalam Abidin,2012:14) adalah proses bahasa. Anak yang akan belajar membaca harus memahami hubungan antara bahan bacaannya dan bahasanya. Membaca dapat dikatakan sebagai suatu proses karena langkahnya sangat mendasar dengan bahasa lisan dan memudahkan anak untuk membacanya mulai dari membaca huruf, kata tunggal sampai kalimat. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa membaca adalah kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh informasi. Proses penyampaian isi bacaan dari penulis kepada pembaca.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
2.
Tujuan Membaca Tujuan utama dalam membaca adalah untuk memperoleh informasi
sebanyak banyaknya yang mencakup isi dalam bacaan dengan memahami makna dalam isi bacaan. Menurut Blanton (dalam Somadayo, 2011:12), membaca hendaknya memiliki tujuan, karena jika seseorang mempunyai tujuan dalam membaca, maka seseorang itu cenderung akan lebih memahami dibandingkan dengan seseorang yang tidak mempunyai tujuan. Seperti halnya yang di kemukakan oleh Abidin (2012:8) tujuan membaca menjadi faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam menentukan strategi membaca, seperti halnya seorang pembaca yang ingin memahami sebuah buku secara cepat dan cermat tentu akan memilih strategi membaca untuk dapat memperoleh pada tujuannya dalam membaca buku. Tujuan membaca juga dapat dikemukakan dari beberapa yang penting (Tarigan, 2008:9-10), diantaranya: a. Membaca untuk memperoleh penemuan-penemuan atau fakta-fakta, b. Membaca untuk memperoleh ide-ide utama, c. Membaca untuk mengetahui urutan dalam cerita, d. Membaca untuk menyimpulkan isi dalam cerita, e. Membaca untuk mengelompokkan isi dalam cerita, f. Membaca untuk menilai isi dalam cerita, g. Membaca untuk memperbandingkan isi dalam cerita. Dari uraian tujuan membaca di atas dapat disimpulkan bahwa seseorang dapat memperoleh gagasan dalam suatu cerita, adalah saat di mana seseorang dapat paham mengenai isi cerita dan dapat menyimpulkan isi dari cerita yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
sudah dibacanya menggunakan bahasanya sendiri untuk dapat diceritakan ulang. Dengan membaca, pemikiran akan terbuka dan akan membuat seseorang menjadi mampu menghasilkan ide-ide antar hubungan dalam suatu pemikiran. Keterampilan dalam membaca pula akan menjadi modal dasar seseorang untuk mampu menganalisis, dan memperbaiki bahan bacaan.
2.1.3
Gerakan Literasi Sekolah
1.
Pengertian Gerakan Literasi Sekolah Pengertian Gerakan Literasi Sekolah adalah kemampuan mengakses,
memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai kegiatan atau aktivitas, antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis, dan atau membaca (Faizah et all, 2016:2). Gerakan Literasi Sekolah merupakan sebuah upaya yang dilakukan secara menyuluruh yang melibatkan semua yang menjabat dibidang Pendidikan. Mulai dari tingkat satuan Pendidikan seluruhnya sampai dengan keterlibatan orang tua siswa menjadi kesatuan penting dalam terselenggaranya program Gerakan Literasi Sekolah. Seperti yang di kemukakan oleh
(Faizah et all, 2016:1) terselenggaranya Gerakan Literasi Sekolah ini
digagas dan di kemukakan oleh Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah untuk bentuk kepedulian dan keprihatinan atas rendahnya kemampuan siswa Indonesia dalam memahami bacaan yang berada di bawah rata-rata. Melalui diadakannya Gerakan Literasi Sekolah ini diharapkan dapat memanfaatkan akses lebih luas lagi pada pengetahuan agar rendahnya peringkat kompetensi dapat diperbaiki. Kompetensi literasi dasar seperti membaca,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
menyimak, berbiacara, menulis, berhitung, dan mengamati sudah seharusnya diberikan sejak pendidikan dasar lalu berlanjut sampai dijenjang yang lebih tinggi, agar siswa dapat meningkatkan kemampuan untuk mencari informasi dan pengetahuan. Di samping itu diharapkan pula siswa mampu membedakan mana informasi yang bermanfaat dan tidak bermanfaat. Seperti halnya sesuai dengan tujuan dari diadakannya literasi yaitu untuk mengarahkan seseorang untuk memahami sebuah pesan yang berwujud dalam berbagai bentuk teks bacaan (Faizah et all, 2016:1). Diciptakan Gerakan Literasi Sekolah ini disesuaikan dengan peraturan yang sudah ada dalam Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti, yang salah satunya mengenai kegiatan membaca buku nonpelajaran selama lima belas menit sebelum waktu kegiatan belajar mengajar di mulai. Kegiatan Gerakan Literasi Sekolah ini berupaya untuk menumbuhkan kecintaan membaca kepada siswa dan menjadikan pengalaman
dalam
belajar
yang
menyenangkan
dan
sekaligus
dapat
mengembangkan imajinasi. 2.
Tahapan Pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah Tahapan Pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah dibagi menjadi tiga
tahapan (Faizah et all, 2016:5), diantaranya: a. Tahap Pembiasaan Tahap dimana diharapkan dapat menumbuhkan minat membaca siswa terhadap bacaan dan terhadap kegiatan membaca melalui kegiatan lima belas menit membaca (Permendikbud No. 23 Tahun 2015). Kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
membaca yang dapat dilihat dari kemampuan yang ingin dicapai pada kegiatan literasi, diantaranya (Faizah et all, 2016:7): Tabel 2.2 Kecakapan Literasi Tahap Pembiasaan di Kelas Bawah Jenjang SD Kelas Bawah.
Komunikasi Bepikir Kritis Mempunyai ungkapan Memisahkan fakta empati terhadap tokoh fiksi. cerita.
dan
Kegiatan membaca juga dilakukan pada tahap pembiasaan terutama pada jenjang sekolah dasar kelas bawah, diantaranya (Faizah et all, 2016:7) : Tabel 2.3 Fokus dan Prinsip Kegiatan Membaca di Tahap Pembiasaan
Jenjang
Menyimak
Membaca
Fokus Kegiatan
Jenis Bacaan
SD kelas bawah.
Menyimak cerita untuk menumbuhk an empati.
Mengenali dan membuat inferensi, prediksi, terhadap gambar.
Membacakan buku dengan nyaring, membaca dalam hati.
Buku cerita bergambar,b uku tanpa teks (wordless picture books), buku dengan teks sederhana, baik fiksi maupun nonfiksi.
Sarana dan Prasarana Sudut baca kelas, perpustakaan, area baca, UKS, kantin, kebun sekolah
Terdapat pula langkah-langkah kegiatan pada tahap pembiasaan, seperti yang dijabarkan sebagai berikut (Faizah et all, 2016:10): 1.). Membaca 15 menit sebelum pelajaran dimulai a.) Membaca Nyaring Guru atau putugas perpustakaan membacakan buku atau bahan bacaan dengan suara nyaring. Kegiatan membaca nyaring yang dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
bertujuan untuk: (1) memotivasi siswa agar mau membaca, (2) membuat siswa dapat membaca dan gemar membaca, (3) memberikan pengalaman membaca yang menyenangkan, (4) membangun komunikasi antara guru dengan siswa, (5) guru atau petugas perpustakaan menjadi teladan dalam membaca. b.) Membaca Dalam Hati Membaca dalam hati merupakan kegiatan membaca lima belas menit yang diberikan kepada siswa tanpa gangguan atau dengan menciptakan
suasana
yang
tenang,
nyaman,
agar
siswa
dapat
berkonsentrasi pada buku yang dibacanya. Kegiatan membaca dalam hati ini bertujuan untuk menumbuhkan kebiasaan untuk siswa dalam membaca. 2.) Menata sarana dan lingkungan kaya literasi Sarana literasi yang dapat dikelola dengan baik mampu meningkatkan minat membaca siswa, diantaranya: (1) perpustakaan, (2) sudut baca kelas, (3) area baca, (4) UKS, kantin, dan kebun sekolah. 3.) Menciptakan lingkungan kaya teks Untuk menumbuhkan budaya literasi di lingkungan sekolah atau di ruang kelas dilengkapi dengan bahan-bahan kaya teks, misalnya di dalam ruang kelas ditempeli beberapa tulisan atau gambar, di lingkungan sekolah ditempeli poster-poster, koran, atau buletin yang menumbuhkan pengetahuan, atau majalah dinding di setiap area lingkungan sekolah sebagai bentuk hasil karya siswa mengenai berbagai hal. 4.) Memilih buku bacaan di SD Pemilihan buku dapat disesuaikan dengan tingkat jenjang umur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
siswa, diantaranya seperti pemilihan buku bacaan di SD kelas bawah yaitu: Tabel 2.4 Memilih Buku Bacaan di SD Kelas Bawah Jenjang SD Kelas Bawah
Konten Bacaan yang Sesuai Dengan Siswa 1) Siswa didampingi ketika memilih buku. 2) Buku mengandung informasi yang sederhana dan atau kejadian seharihari. 3) Cerita mengandung nilai yang menginspirasi dan mengembangkan imajinasi. 4) Buku dapat berjenis tokoh binatang (fabel). 5) Buku dapat mengandung pesan nilai seperti moral, sosial, dan kognitif. 6) Buku yang dibacakan dapat berukuran besar.
Ilustrasi 1) Ilustrasi memiliki alur yang sederhana. 2) Tidak perlu mengulangi teks dari apa yang sudah digambarkan oleh ilustrasi (buku bergambar).
b. Tahap Pengembangan Tahap yang mempunyai tujuan untuk mempertahankan minat terhadap
bacaan
dan
terhadap
kegiatan
membaca,
serta
dapat
meningkatkan kelancaran dan pemahaman siswa dalam membaca. Kegiatan membaca yang dapat dilihat dari kemampuan yang ingin dicapai pada kegiatan literasi tahap pengembangan, diantaranya (Faizah et all, 2016:27):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
Tabel 2.5 Kecakapan Literasi Tahap Pengembangan di Kelas Bawah
Jenjang SD kelas bawah.
Menyimak
Membaca
Berbicara
Menulis
Memilah Informasi Menyimak *Mengeja Menjawab Bercerita Mengidencerita untuk kalimat dan pertanyaan melalui tifikasi tokoh menumbuhk memahami tentang gambar atau utama dan an empati. kata-kata tokoh cerita kata/kalimat alur cerita dalam cerita dan sederhana. sederhana. sederhana. kejadian *Membaca dalam gambar cerita. untuk memahami alur cerita.
Tabel 2.6 Fokus Kegiatan Membaca di Tahap Pengembangan Jenjang SD Kelas Bawah
Fokus Kegiatan Guru membacakan nyaring interaktif. Guru memandu siswa untuk membaca buku bergambar. Guru membaca buku bergambar bersama siswa. Membaca mandiri. Siswa menggambar tokoh atau kejadian dalam cerita, atau menulis beberapa kata dalam cerita.
Media Buku cerita bergambar. Buku cerita bergambar berukuran besar.
Fokus terhadap kegiatan literasi juga dilakukan pada tahap pengembangan terutama pada jenjang sekolah dasar kelas bawah, diantaranya (Faizah et all, 2016:29) : Terdapat pula langkah-langkah kegiatan pada tahap pembiasaan, seperti yang dijabarkan sebagai berikut: 1.) Membacakan nyaring interaktif Guru membacakan buku/bahan bacaan dan mengajak siswa untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
menyimak dan menanggapi bacaan dengan aktif. Proses membacakan ini bersifat interaktif karena guru memeragakan bagaimana berpikir menanggapi bacaan dan menyuarakannya dan mengajak siswa melakukan hal yang sama. 2.) Membaca terpadu Guru memandu siswa ke dalam kelompok kecil (4-6 siswa) pada kegiatan membaca untuk meningkatkan pemahaman, dengan menggunakan fasilitas pendukung seperti buku untuk dibaca, alat tulis, papan untuk menempel, kertas besar, perekat. 3.) Membaca bersama Guru menunjukkan cara membaca kepada seluruh siswa di kelas atau kepada satu per satu siswa. Guru dapat membaca bersam-sama dengan siswa, lalu meminta siswa untuk bergiliran dalam membaca. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan
pengalaman
kepada
siswa
untuk
membaca
nyaring
dan
meningkatkan kelancaran membaca mereka. 4.) Membaca mandiri Kegiatan membaca mandiri adalah dimana siswa memilih bacaan yang disukainya dan membaca dengan mandiri. Salah satu bentuk membaca mandiri adalah dengan membaca dalam hati. c. Tahap Pembelajaran Kegiatan
literasi
pada
tahap
pembelajaran
ini
bertujuan
untuk
mempertahankan minat siswa terhadap bacaan dan terhadap kegiatan membaca serta meningkatkan kemampuan literasi siswa melalui buku-buku pengayaan dan buku pelajaran. Kegiatan literasi pada tahap pembelajaran meningkatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
kemampuan berbahasa respektif (membaca dan menyimak) dan aktif (berbicara dan menulis). Kemampuan membaca dan menulis ditingkatkan agar peningkatan kemampuan di area berbahasa (membaca, menulis, menyimak, berbicara) dapat dilakukan secara terukur dan berkelanjutan. Jenjang kemampuan membaca di SD dalam tingkatan awal seperti yang akan dijabarkan sebagai berikut: Tabel 2.7 Jenjang Kemampuan Membaca Awal SD Kelas Bawah Jenjang Kelompok Kemampuan Pembaca Kemampuan pengucapan Awal SD Kelas Bawah Pemahaman kosakata Pemahaman tata bahasa
Kemampuan Dapat mengidentifikasi bunyi huruf-huruf. Belum dapat mengeja kombinasi huruf-huruf. Membaca sebagian kata-kata. Memahami arti intonasi ketika dibacakan cerita. Kemampuan menggunakan Menggunakan ilustrasi untuk konteks untuk memahami memahami cerita. bacaan Kemampuan menangkap dan Dapat menjawab sebagian menanggapi bacaan pertanyaan terkait cerita yang telah dibacakan. Dapat memberikan tanggapan yang menunjukkan pemahaman (mengangguk, mata mengikuti gerak tangan pembaca, dll) Perilaku membaca Mendengar dan menyimak dengan baik hampir sepanjang waktu ketika dibacakan.
Dari penjabaran mengenai kegiatan Gerakan Literasi Sekolah yang sudah disebutkan di atas, diharapkan program yang sudah diciptakan dapat menumbuhkembangkan semangat ingin tahu dan cinta pengetahuan dari siswa dengan lebih rajin dalam membaca. Dengan menjadikan sekolah sebagai tempat yang nyaman dalam belajar dan dapat mengolah pengetahuan secara berkelanjutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
dalam pembelajaran dengan menghadirkan beragam buku bacaan yang mendukung.
2.1.4
Buku Cerita Bergambar
1.
Pengertian Buku Cerita Bergambar Buku cerita bergambar memegang peranan yang sangat penting dalam
proses belajar. Buku cerita bergambar dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan. Gambar juga dapat menumbuhkan minat siswa dalam membaca dan dapat memberikan hubungan dengan isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Menurut Nurgiyantoro (2005:152) pengertian dari buku cerita bergambar adalah buku cerita yang menampilkan teks narasi dengan bahasa yang sederhana dan disertai ilustrasi atau gambar-gambar. Menurut Mitchell (dalam Nurgiyantoro, 2005:153) mengemukakan bahwa buku cerita bergambar adalah buku yang menampilkan gambar dan teks yang keduanya saling berhubungan. Antara tulisan maupun gambar keduanya saling melengkapi dan saling membutuhkan. Disamping itu perlu adanya kesesuaian antara gambar-gambar cerita dengan alur teks cerita yang diceritakan. Dengan adanya gambar tampilan pada buku cerita bergambar akan lebih menarik lagi untuk anak. Menurut S. Hasanudin (2015:4-5) teks cerita pada sastra anak seringkali dilengkapi dengan ilustrasi atau gambar sebagai penunjang cerita dan menjadi karakteristik tersendiri dalam dalam sastra anak. Menurut Sarumpaet (2010:18) buku cerita bergambar adalah buku yang menyuguhkan cerita dengan menggunakan gambar. Baik cerita maupun gambar sama-sama mempunyai fungsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
untuk menyampaikan ceirta sehingga kedua aspek saling mengisi dan menjelaskan. Buku cerita bergambar dapat membantu mempermudah anak yang masih mengalami kesulitan membaca atau belum lancar membaca. Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa cerita bergambar adalah sebuah cerita yang ditulis dengan gaya bahasa ringan, yang dilengkapi dengan gambar yang merupakan kesatuan dari cerita untuk membantu dalam memahami alur yang terkandung dalam cerita. Melalui buku cerita bergambar pula anak dapat merasa terbantu sehingga anak dapat memahami bacaannya dengan menggunakan bantuan dari gambar yang mendukung cerita. 2.
Manfaat Buku Cerita Bergambar Manfaat yang diperoleh dari penggunaan buku cerita bergambar adalah
siswa diharapkan dapat memahami isi gambar, sehingga siswa lebih termotivasi dan lebih tertarik untuk membaca dan mengetahui isi dari buku cerita bergambar. Dengan demikian membaca dengan menggunakan media sangat diperlukan bagi siswa untuk dapat menarik minat siswa dalam membaca, sehingga kemampuan membaca siswa dapat meningkat dan pengetahuan siswa bertambah dibandingkan sebelum menggunakan buku cerita bergambar. Melalui buku cerita bergambar dapat menumbuhkan minat siswa dalam membaca dan dapat memberikan hubungan dengan isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Menurut Farida (2010:12) gambar adalah bahasa alam pikir anak, semua informasi yang di terima akan dipikirkan di alam pikiran dalam bentuk konkret, bentuk yang sesuai dengan pemikirannya sendiri. Menurut Brown (dalam Gehe, 1984:23-24) mempunyai sejumlah implikasi pengajaran, diantaranya:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
a. Dalam penggunaan gambar dapat merangsang minat atau perhatian siswa. b. Gambar lebih efektif sebagai penyampaian informasi. c. Warna realistik pada gambar-gambar lebih disukai oleh siswa. Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa manfaat dari media buku cerita bergambar adalah dapat merangsang dan menarik minat membaca siswa, serta dapat membantu siswa dalam memahami dan mengingat. Buku cerita bergambar dapat digunakan sebagai media belajar yang sederhana, apa adanya yang sesuai dengan situasi atau keadaan yang ada, dapat dipegang dan diraba siswa serta jelas dan mudah untuk dipahami oleh siswa. 3.
Fungsi Buku Cerita Bergambar Dalam pengembangan buku cerita bergambar beberapa hal tentang fungsi
dan pentingnya buku cerita bergambar pada anak, diantaranya (Nurgiyantoro, 2005:159-160): a. Buku cerita bergambar dapat membantu anak dalam mengembangkan emosi terhadap keadaan diri sendiri dan orang lain. Berbagai sikap dan reaksi emosi anak perlu mendapat rangsangan untuk penyaluran agar perkembangan emosi berjalan secara wajar dan terkontrol. b. Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk belajar tentang dunia, menyadarkan anak tentang keberadaan dunia di tengah masyarakat dan alam. Melalui buku cerita bergambar anak dapat belajar
tentang
kehidupan
bermasyarakat
untuk
menambah
pengalaman hidup yang penting dalam perkembangan dirinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
c. Buku cerita bergambar dapat membantu anak belajar tentang orang lain. Hubungan yang ada terjadi, dan pengembangan perasaan. Dengan menampilkan hubungan antar manusia dapat mengajarkan pada anak untuk bersikap dan bertingkah laku sesuai dengan tuntutan kehidupan sosial budaya masyarakat. Hal tersebut dapat membangun perasaan anak lewat hubungan antar sesama. Melalui buku cerita bergambar anak belajar tentang kehidupan secara nyata lewat kata-kata dan gambar. d. Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk memperoleh kesenangan. Hal itu diperoleh lewat cerita dan gambar-gambar yang menarik, bagus, dan cenderung nyata dan hal-hal yang lucu yang dapat merangsang anak untuk tertawa senang. e. Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk menghargai keindahan.
Sikap
menghargai
keindahan
dapat
menunjang
pengembangan sikap dan perilaku halus pada diri anak. f. Buku cerita bergambar dapat membantu anak merangsang imajinasi. Mengembangkan daya imajinasi anak melalui gambar-gambar yang mendukung cerita dan yang dapat memperkuat pemahaman terhadap cerita. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi dari buku cerita bergambar sangatlah banyak, dan dapat menunjukkan perkembangan anak kepada minat membaca untuk menambah ilmu dan pengetahuan, bahkan daya imajinasi melalui gambar-gambar yang indah dan menarik serta dalam teks cerita yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
menyangkut mengenai hubungan antar sesama dalam kehidupan bermasyarakat.
2.1.5
Pendidikan Lingkungan Hidup
1.
Pengertian Lingkungan Hidup Pada umumnya lingkungan hidup dimaksudkan keseluruhan persyaratan
kehidupan, khususnya bagi manusia. Menurut Soemarwoto (2001:51) lingkungan hidup adalah ruang yang ditempati oleh makhluk hidup bersama dengan makhluk tak hidup yang lainnya. Lingkungan yang baik akan membuat orang nyaman dan betah hidup dalam lingkungan (Soemarwoto, 2001:56). Pendidikan lingkungan hidup menurut Daryanto (2013:1) adalah pendidikan tentang lingkungan hidup dalam bagian penyuluhan secara langsung maupun secara tidak langsung dalam membentuk kepribadian mandiri serta pola pikir sehingga dapat merefleksikan dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan lingkungan hidup merupakan upaya melestarikan dan menjaga lingkungan serta ekosistem kehidupan makhluk hidup yang memberikan sumbangan pada keberlangsungan kehidupan yang seimbang dan harmonis. Menurut Wulandari (2016:1154) pendidikan lingkungan hidup adalah suatu proses untuk membangun populasi manusia di dunia yang sadar dan peduli terhadap lingkungan dan masalah, serta masyarakat yang memiliki pengetahuan, sikap dan tingkah laku, motivasi, dan komitmen untuk bekerja sama, baik secara individu maupun secara bersama. Visi pendidikan lingkungan hidup menurut Widodo (2015:68) yaitu, terwujudnya manusia Indonesia yang memiliki pengetahuan,
kesadaran
dan
keterampilan
untuk
berperan
aktif
dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
melestarikan dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup. Pendidikan lingkungan hidup perlu diketahui siswa sejak dini karena mempunyai peran penting dalam kelanjutan kehidupan manusia yang layak untuk dipertahankan, karena kesadaran untuk merawat, menjaga dan memelihara lingkungan sebagai sumber kelangsungan hidup manusia masih kurang. Oleh sebab itu dari sejak dasar anak sudah mulai diperkenalkan dengan pendidikan lingkungan hidup untuk sebuah tindakan yang perlu di lakukan dengan baik, untuk ikut berperan serta dalam menjaga dan melindungi lingkungan hidup sebagai bekal kehidupan di masa mendatang. Peran serta sekolah sebagai lembaga pendidikan memiliki peran penting dalam rangka membantu terwujudnya program Adiwiyata. Program Adiwiyata dikembangkan berdasarkan norma-norma dalam kehidupan, diantaranya adalah: kebersamaan, keterbukaan, kesetaraan, kejujuran, keadilan, dan kelestarian fungsi lingkungan hidup dan sumber daya alam. Pelaksanaan
Adiwiyata
menurut
Agustiningsih
(2015:178)
secara
langsung berhubungan dengan siswa melalui pendidikan berbasis lingkungan hidup. Adiwiyata mempunyai pengertian sebagai tempat yang baik di mana dapat diperoleh pada ilmu pengetahuan yang menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup menuju pada cita-cita pembangunan berkelanjutan. Tujuan dari dilakukannya kegiatann Adiwiyata adalah untuk mewujudkan warga sekolah yang bertanggungjawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui tata pengelolaan sekolah yang baik untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Untuk mencapai tujuan program Adiwiyata maka ditetapkan empat komponen program yang menjadi satu kesatuan utuh, yang meliputi: (1) kebijakan berwawasan lingkungan, (2) pelaksanaan kurikulum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
berbasis lingkungan, (3) kegiatan lingkungan berbasis partisipatif, (4) pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan (Agustiningih, 2015:178). Dari penjelasan yang telah dipaparkan di atas dapat diambil kesimpulan mengenai Pendidikan Lingkungan Hidup dan kegiatan Adiwiyata adalah diharapkan menjadi salah satu solusi dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan pemahaman siswa mengenai pelestarian dan kegunaan lingkungan hidup. Program kegiatan Adiwiyata mengajak siswa untuk sadar akan lingkungan hidup yang masih sangat kurang diperhatikan. Belum adanya tanggung jawab manusia bahwa lingkungan hidup dapat menjadi bekal untuk kelangsungan hidup manusia dimasa mendatang, serta dapat menumbuhkan kecintaan siswa pada lingkungan sejak dini. 2.
Tujuan Pendidikan Lingkungan Hidup Masalah lingkungan disebabkan karena ketidakmampuan mengembangkan
nilai sosial, gaya hidup yang tidak mampu membuat hidup kita menjadi sesuai dengan lingkungan. Oleh karena itu pelestarian lingkungan hidup termasuk ke dalam salah satu tugas yang perlu diprioritaskan umat manusia saat ini. Mengembangkan kepedulian dalam hidup untuk kelangsungan kehidupan dimasa mendatang. Pengenalan lingkungan dapat dilakukan mulai dari tingkat Taman Kanak-Kanak sampai dengan Perguruan Tinggi. Oleh karena itu tujuan jangka panjang pendidikan lingkungah hidup adalah mengembangkan warga negara yang memiliki pengetahuan tentang lingkungan biofisik dan masalahnya, yang berkaitan menumbuhkan kesadaran untuk terlibat aktif secara efektif dalam tindakan membangun masa depan yang lebih baik. Menurut Daryanto (2013:11) Pendidikan lingkungan hidup memliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
tujuan seperti yang dirumuskan pada waktu Konferensi Antar Negara tentang Pendidikan Lingkungan Hidup pada tahun 1975 di Tbilisi yaitu, meningkatkan kesadaran berhubungan dengan saling ketergantungan ekonomi, sosial, politik, dan ekologi antara daerah perkotaan dan pedesaan; memberikan kesempatan kepada individu untuk memperoleh pengetahuan, nilai-nilai, sikap, tanggung jawab, dan keterampilan yang dibutuhkan untuk melindungi dan meningkatkan lingkungan; menciptakan pola baru perilaku individu, kelompok, dan masyarakat secara menyeluruh menuju lingkungan yang sehari, seimbang, dan serasi. Tujuan pendidikan lingkungan tersebut dapat dijabarkan menjadi enam kelompok (Daryanto, 2013:11), yaitu: a. Kesadaran, yaitu memberi dorongan kepada setiap individu untuk memperoleh
kesadaran
dan
kepekaan
terhadap
lingkungan
dan
masalahnya. b. Pengetahuan, yaitu membantu setiap individu untuk memperoleh berbagai pengalaman dan pemahaman dasar tentang lingkungan dan masalahnya. c. Sikap, yaitu membantu setiap individu untuk memperoleh nilai dan kemampuan mendapatkan pilihan yang tepat, serta mengembangkan sikap peka terhadap lingkungan dan memberikan motivasi untuk berperan secara aktif dalam peningkatan dan perlindungan lingkungan. d. Keterampilan, yaitu membantu setiap individu untuk memperoleh keterampilan dalam menentukan dan memecahkan masalah lingkungan. e. Partisipasi, yaitu memberikan motivasi kepada individu untuk berperan serta secara aktif dalam pemecahan masalah lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
f. Evaluasi, yaitu mendorong setiap individu agar memiliki kemampuan mengevaluasi pengetahuan lingkungan yang ditinjau dari segi ekologi, sosial, ekonomi, politik, dan faktor-faktor pendidikan. Pada dasarnya tujuan dari pendidikan lingkungan hidup merupakan dorongan yang diberikan kepada setiap orang untuk memperoleh kesempatan dalam menambah ilmu pengetahuan dan keterampilan serta sikap yang harus dikembangkan untuk mulai peduli terhadap lingkungan hidup yang nantinya dapat menjadi bekal untuk masa yang akan datang.
2.2
Penelitian Yang Relevan Dari beberapa penelitian yang dilakukan oleh peneliti, terlebih dahulu
peneliti melakukan penelitian yang terkait dengan mengambil beberapa penelitian yang sudah ada. Penelitian tersebut adalah sebagai berikut: Peneliti pertama dilakukan oleh: Rosari, (2014) yang melakukan penelitian dengan judul artikel “Penerapan Metode Bercerita Berbantuan Media Buku Cerita Bergambar Untuk Meningkatkan Perilaku Moral” dengan meneliti anak usia dini. Dalam penelitian ini peneliti memberikan tujuan penelitian untuk mengetahui peningkatan perkembangan perilaku moral pada anak kelompok B di TK Kecubung Desa Patas Kecamatan Gerokgak melalui metode bercerita berbantuan media buku cerita bergambar. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi dengan menggunakan instrumen lembar observasi. Dalam artikel ini peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan dua siklus. Subjek pada penelitian ini berjumlah 11 orang anak yang terdiri dari 6 anak perempuan dan 5 anak laki-laki. Variabel penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
ini adalah perkembangan perilaku moral. Selanjutnya pada penggunaan metode analisis statistik deskriptif dan metode analisis deskriptif kuantitatif. Peneliti kedua yang dilakukan oleh: Afandi, (2013) dengan judul “Integrasi Pendidikan Lingkungan Hidup Melalui Pembelajaran IPS Di Sekolah Dasar Sebagai Alternatif Menciptakan Sekolah Hijau”. Penelitian ini bertujuan untuk mengintegrasikan pendidikan lingkungan hidup ke dalam pembelajaran IPS di sekolah dasar. Penelitian ini adalah penelitian pustaka dengan metode studi dokumen. Hasil penelitian bahwa pendidikan lingkungan hidup dapat di integrasikan ke dalam pembelajaran IPS di sekolah dasar melalui 6 standar kompetensi dasar. Peneliti ketiga yang dilakukan oleh: Sukartiningsih, (2004) dengan judul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran Membaca Dan Menulis Permulaan Di Kelas 1 Sekolah Dasar Melalui Media Kata Bergambar.” Penelitian ini bertujuan mengembangkan
media
kata
bergambar
untuk
meningkatkan
kualitas
pembelajaran membaca dan menulis permulaan di kelas 1 SD. Dilihat pada data yang dikumpulkan dengan menggunakan dua jenis instrumen, yaitu pedoman wawancara dan pedoman observasi. Penelitian ini menghasilkan produk media kata bergambar yang memiliki karakteristik dan spesifikasi yang tampak dari wujud, ukuran, bentuk tulisan, gambar, jenis kata yang dipakai, dan warna pada media kata bergambar. Berdasarkan ketiga penelitian relevan diatas maka peneliti berinisiatif akan melakukan peneliatian berupa pengembangan buku cerita bergambar berbasis lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa kelas bawah. Berikut ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
adalah literatur map dari penelitian-penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian:
Rosari, (2014) “Penerapan Metode Bercerita Berbantuan Media Buku Cerita Bergambar Untuk Meningkatkan Perilaku Moral.”
Afandi, (2013) “Integrasi Pendidikan Lingkungan Hidup Melalui Pembelajaran IPS Di Sekolah Dasar Sebagai Alternatif Menciptakan Sekolah Hijau.”
Sukartiningsih, (2004) “Peningkatan Kualitas Pembelajaran Membaca Dan Menulis Permulaan Di Kelas 1 Sekolah Dasar Melalui Media Kata Bergambar.”
“Pengembangan Buku Cerita Bergambar Berbasis Pendidikan Lingkungan Hidup Untuk Pembelajaran Membaca Siswa Kelas III SD Kanisius Kumendaman Yogyakarta” Gambar 2.1 Literatur map Hasil Penelitian Yang Relevan Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa terdapat beberapa perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya. Pada penelitian yang pertama membahas mengenai penerapan metode bercerita dengan menggunakan bantuan media buku cerita bergambar untuk meningkatkan perilaku moral sedangkan peneliti akan mengembangkan buku cerita bergambar yang mengajarkan siswa untuk mempunyai sikap peduli terhadap lingkungan hidup dan membantu proses pembelajaran membaca. Penelitian kedua membahas tentang pendidikan lingkungan hidup dalam mengintegrasikan dalam pendidikan lingkungan hidup di sekolah dasar sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
cara alternatif dalam menciptakan sekolah hijau pada pembelajaran IPS sedangkan peneliti akan mengembangkan buku cerita bergambar untuk pembelajaran membaca kelas bawah yang berbasis pendidikan lingkungan hidup. Penelitian ketiga membahas mengenai peningkatan kualitas pembelajaran membaca dan menulis permulaan di kelas rendah melalui media kata bergambar sedangkan peneliti akan mengembangkan buku cerita tentang pendidikan lingkungan hidup untuk digunakan sebagai alat untuk membantu dalam pembelajaran membaca. Berdasarkan
ketiga
penelitian
tersebut
peneliti
akan
membuat
pengembangan buku cerita bergambar. Peneliti berharap agar buku cerita bergambar yang dihasilkan dapat digunakan sebagai dorongan kepada siswa kelas bawah untuk mulai peduli kepada lingkungan disekitar, selain itu juga dapat digunakan sebagai buku untuk proses pembelajaran membaca.
2.3
Kerangka Berpikir Perkembangan anak pada masa kelas bawah adalah masa di mana anak-
anak masih senang dengan melakukan aktivitas belajarnya melalui kegiatan yang aktif, seperti diantaranya melakukan kegiatan dengan bergerak, bekerja, dan bermain. Kegiatan yang dilakukan disesuaikan dengan apa yang bisa membuat senang dan semangat dalam belajarnya. Salah satu aspek dalam perkembangan anak kelas bawah yaitu dengan menumbuhkan motivasi dan membantu anak dalam pembelajaran membaca. Di jaman yang sudah moderen ini kebiasaan untuk membaca menjadi sulit untuk ditumbuhkan dan menjadi perhatian bagi pendidik dan orang tua. Hal ini disebabkan karena kebiasaan malas membaca bagi kalangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
siswa sekolah dasar sudah menjadi kebiasaan yang sulit untuk dihilangkan. Saat ini masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam membaca yang diantaranya ada siswa yang tidak bisa membaca, ada pula siswa yang sudah bisa membaca tetapi masih belum lancar. Kesulitan-kesulitan tersebut dialami karena adanya kebiasaan malas membaca. Kurangnya ketersediaan dalam terciptanya pembelajaran menarik yang mendukung seperti media belajar menjadi salah satu kesulitan yang dialami siswa kelas III SD Kanisius Kumendaman Yogyakarta pada pembelajaran membaca Untuk mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut perlu adanya pengembangan media belajar dalam pembelajaran yang menarik. Guru diharapkan dengan adanya media belajar yang menarik dapat membantu dalam proses peningkatan kemampuan membaca siswa dan dapat memotivasi siswa dalam pembelajaran membaca. Dari berbagai media pembelajaran yang ada peneliti memilih buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa kelas III. Dalam upaya pelaksanaan penggunaan media buku cerita bergambar diharapkan bisa berpengaruh pada keinginan dari dalam diri siswa untuk lebih meningkatkan minat dalam membaca. Menurut Resmini (dalam Abidin,2012:14) membaca adalah proses bahasa. Anak yang akan belajar membaca harus memahami hubungan antara bahan bacaannya dan bahasanya. Keinginan untuk memahami tersebut dilakukan siswa tanpa harus disuruh dan timbul karena adanya keinginan dan dorongan dari dalam diri sendiri. Siswa akan lebih tertarik membaca jika buku yang akan dibaca mengandung unsur gambar dan warna yang akan membuat bacaan lebih menarik dan akan mengembangkan imajinasinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
secara lebih luas. Menurut Nurgiyantoro (2005:152) pengertian dari buku cerita bergambar adalah buku yang menampilkan teks narasi dengan bahasa yang sederhana dan disertai ilustrasi atau gambar-gambar. Tidak hanya sekedar dukungan dari gambar dan warna yang tertuang dalam buku cerita bergambar tetapi dapat pula memasukkan unsur pengetahuan dasar yang harus dimiliki siswa sebagai bekal mengetahui pengetahuan umum di lingkungan sekitar. Menurut Wulandari (2016:1154) pendidikan lingkungan hidup adalah suatu proses dimana populasi manusia di dunia diharapkan mempunyai sikap sadar dan peduli terhadap lingkungan, memiliki pengetahuan, sikap dan tingkah laku, motivasi, dan komitmen untuk bekerja sama, baik secara individu maupun secara bersama. Berdasarkan hal yang sudah dijelaskan di atas peneliti bermaksud untuk mengembangkan sebuah buku cerita bergambar yang mengarah pada pendidikan lingkungan hidup dan pembelajaran membaca untuk anak kelas III, sehingga melalui buku cerita bergambar ini peneliti mengharapkan agar nilai positif yang terkandung dalam cerita dapat dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
2.4
Pertanyaan Penelitian Berdasarkan uraian teori di atas yang sudah dijelaskan, maka dapat
dirumuskan pertanyaan peneliti adalah: 1. Bagaimana mengembangkan buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa kelas III SD Kanisius Kumendaman? 2. Bagaimana kualitas produk buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup yang layak untuk pembelajaran membaca siswa kelas III SD Kanisius Kumendaman?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini
menggunakan Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2016:2) metode penelitian dan pengembangan Research and Development (R&D) merupakan metode penelitian yang berfungsi untuk menguji, mengembangkan, dan menciptakan produk tertentu. Sedangkan menurut Borg and Gall (dalam Sugiyono,2016:28) penelitian dan pngembangan merupakan proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk. Menguji produk yang telah ada karena adanya keraguan terhadap produk tersebut, pengembangan berarti memperbaiki dan menyempurnakan produk yang telah ada supaya lebih praktis digunakan, dan juga lebih produktif dan lebih efisien. Menciptakan sendiri berarti membuat produk baru yang kreatif yang sebelumnya belum pernah ada. Sukmadinata
(2011:164)
berpendapat
bahwa
penelitian
dan
pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan produk baru atau mengembangkan produk yang sudah ada yang dapat dipertanggungjawabkan. Tujuan akhir dari Research and Development (R&D) adalah menghasilkan suatu produk yang dianggap handal karena telah melalui tahap-tahap pengujian dan revisi; produk yang dihasilkan sesuai kebutuhan lapangan sesuai dengan hasil analisis kebutuhan; proses pengembangan produk dilakukan secara ilmiah dengan menganalisis data secara empiris (Sanjaya, 2013:130). Sehingga pengembangan buku cerita bergambar ini dirancang dengan
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
menggunakan metode penelitian dan pengembangan. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat di simpulkan bahwa penelitian dan pengembangan Research and Development (R&D) adalah langkah-langkah untuk mengembangkan atau menghasilkan produk yang sudah teruji kebenarannya. Pada penelitian kali ini yang akan dikembangkan adalah produk berupa buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca kelas III SD Kanisius Kumendaman.
3.2
Setting Penelitian
3.2.1
Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Kanisius Kumendaman Yogyakarta yang
dimana akan dilakukan kepada 6 siswa kelas III SD Kanisius Kumendaman Yogyakarta beralamat di Jalan MT. Haryono, Suryodiningratan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. 3.2.2
Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah satu siswa kelas III SD Kanisius Kumendaman
Yogyakarta. Analisis kebutuhan dilakukan kepada guru kelas III SD Kanisius Kumendaman Yogyakarta. Uji coba produk yang sudah di revisi akan dilakukan kepada 6 siswa kelas III SD Kanisius Kumendaman Yogyakarta. 3.2.3
Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah buku cerita bergambar. Media buku
cerita bergambar ini diciptakan untuk membantu siswa kelas III SD Kanisius
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
Kumendaman Yogyakarta dalam pembelajaran membaca. Buku cerita bergambar ini dikembangkan dengan berbasis pendidikan lingkungan hidup. 3.2.4
Waktu Penelitian Penelitian pengembangan produk berupa buku cerita bergambar berbasis
pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca di kelas III SD Kanisius Kumendaman Yogyakarta ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016 sampai dengan bulan April 2017. Analisis kebutuhan yang dilakukan kepada guru kelas III pada tanggal 15 Desember 2016, dan uji coba produk 27 April 2017.
3.3
Rancangan Penelitian Rancangan penelitian dan pengembangan ini meliputi langkah-langkah
penelitian yang dilakukan. Penelitian yang peneliti lakukan bersifat meneliti dan mengembangkan produk yang sudah ada. Langkah penelitian dan pengembangan produk ini menggunakan penelitian dan pengembangan Sugiyono. Menurut Sugiyono (2016:32) penelitian dan pengembangan mempunyai 4 tingkat kesulitan yaitu: meneliti tanpa menguji (tidak membuat dan tidak menguji produk), menguji tanpa meneliti (menguji validitas produk yang telah ada), meneliti dan menguji dalam upaya mengembangkan produk yang telah ada, meneliti dan menguji dalam menciptakan produk baru. Hal ini dipaparkan sebagai berikut: 1. Penelitian dan pengembangan yang paling rendah pada level 1 posisinya adalah melakukan penelitian tetapi tidak dilanjutkan dengan membuat produk dan tidak melakukan pengujian lapangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
2. Penelitian dan pengembangan tingkat berikutnya pada level 2 adalah penelitian yang tidak membuat rancangan produk melalui penelitian tetapi langsung memvalidasi atau menguji produk yang ada. 3. Penelitian dan pengembangan pada level 3 adalah peneliti melakukan penelitian dan pengujian untuk mengembangkan produk yang telah ada. 4. Penelitian dan pengembangan yang tertinggi pada level 4 adalah peneliti melakukan penelitian untuk menciptakan produk baru yang kreatif, asli, dan teruji. Dalam hal ini peneliti menggunakan level 3 yaitu meneliti dan menguji untuk mengembangkan produk yang telah ada. Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut (Sugiyono, 2016:45):
Penelitian Terhadap Produk yang Telah Ada Uji Coba Lapangan Utama Revisi Produk 2
Studi Literatur Penelitian Lapangan
Revisi Produk 1
Uji Coba Lapangan Operasional
Perencanaan Pengembangan Produk
Uji Coba Terbatas
Pembuatan Produk
Revisi Produk 3
Pengujian Internal Desain Revisi Desain
Diseminasi dan Implementasi
Gambar 3.1 Langkah Metode Research and Development (R&D) yang Bersifat Mengembangkan Produk Yang Telah Ada Menurut Sugiyono (2016:45)
Penelitian dan pengembangan pada level 3 adalah meneliti dan menguji untuk mengembangkan produk yang telah ada. Seperti pada Research and
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
Development yang bersifat pengembangan adalah menyempurnakan yang telah ada, baik dari segi bentuk maupun fungsinya. 1. Penelitian terhadap produk yang sudah ada Mengkaji produk yang telah ada untuk mengetahui spesifikasi, kelebihan, dan kekurangan atau kelemahan produk tersebut. 2. Studi literatur dan penelitian lapangan Bedasarkan kelebihan dan kekurangan produk tersebut, selanjutnya peneliti melakukan studi literatur yang mengkaji teori dan hasil penelitian atau pengalaman yang relevan. 3. Perencanaan pengembangan produk Berdasarkan studi literatur tersebut selanjutnya peneliti membuat rancangan produk yang bersifat menyempurnakan atau mengembangkan produk yang telah ada. Produk yang dihasilkan nanti harus lebih efektif, efisien, dan lebih praktis digunakan daripada produk yang telah ada. 4. Pengujian internal desain Rancangan produk selanjutnya diuji internal. Uji internal berarti menguji rancangan berdasarkan pendapat para ahli dan praktisi. 5. Revisi desain berdasarkan hasil uji internal selanjutnya digunakan untuk merevisi atau merancang atau mendesain. 6. Pembuatan produk Setelah desain direvisi, selanjutnya desain tersebut dibuat menjadi produk awal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
7. Uji coba terbatas Setelah produk awal jadi, maka produk tersebut diuji lapangan secara terbatas. 8. Revisi produk 1 Hasil uji terbatas selanjutnya digunakan untuk merevisi atau memperbaiki produk tersebut. 9. Uji coba lapangan utama Setelah produk direvisi, maka produk tersebut diuji coba lapangan utama. 10. Revisi produk 2 Setelah produk dipakai, dan bila masih ada kelemahannya, maka perlu direvisi lagi. Dalam uji coba lapangan utama, pendapat dari pengguna lebih diutamakan sebagai bahan untuk direvisi. 11. Uji coba lapangan operasional Setelah direvisi, dan diperbaiki maka produk tersebut diuji lapangan operasional. 12. Revisi produk 3 Bila pengujian masih terdapat kelemahan, maka perlu direvisi lagi, yang bersifat revisi final. 13. Diseminasi dan implementasi Setelah produk direvisi, maka selanjutnya produk didesiminasi atau disebarluaskan dan diimplementasikan pada masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
3.4
Prosedur Pengembangan Penelitian dan pengembangan yang akan dilakukan oleh peneliti
mengadopsi dan memodifikasi langkah-langkah penelitian dari Sugiyono (2016). Hal ini dikarenakan ketersediaan waktu dalam penelitian yang terbatas sehingga penelitian yang dilakukan hanya sampai pada uji coba terbatas dan menghasilkan produk buku cerita bergambar. Langkah-langkah penelitian yang dilakukan peneliti dari hasil modifikasi terdiri dari 7 langkah yaitu: penelitian terhadap produk yang telah ada, studi literatur dan penelitian lapangan, perencanaan pengmbangan produk, pengujian internal desain, revisi desain, pembuatan produk, uji coba terbatas. Penelitian ini dimulai dengan meneliti produk yang sudah ada kemudian mengidentifikasi masalah yang ada melalui wawancara dan analisis kebutuhan guru dan siswa. Kemudian dilanjutkan dengan menentukan produk yang akan dikembangkan. Setelah itu produk divalidasi oleh beberapa ahli, lalu hasil validasi akan digunakan sebagai bahan untuk merevisi dan memperbaiki produk yang akan dikembangkan sebelum digunakan pada tahap uji coba terbatas. Langkah-langkah tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
Langkah 1 Penelitian Terhadap Produk yang Telah Ada
Langkah 2
Penelitian Lapangan
Langkah 3 Perencanaan Pengembangan Produk
Langkah 4 Pengujian Internal Desain
Langkah 5 Revisi Desain
Langkah 6 Pembuatan Produk
Langkah 7 Uji Coba Terbatas
Mempelajari produk buku cerita bergambar yang telah ada dengan melakukan wawancara dengan guru kelas III Mempelajari teori hasil penelitian atau pengalaman yang relevan dari wawancara dengan guru kelas III Merancang produk buku cerita bergambar dengan menggambar sketsa, mewarnai gambar, menscan dan mengedit dengan CorellDraw Melakukan uji validasi produk oleh dosen ahli dan guru kelas III Perbaikan produk buku cerita bergambar sesuai hasil validasi dari validator Pembuatan produk dari hasil revisi sebagai produk awal Melakukan uji coba produk buku cerita bergambar pada 6 siswa kelas III
Prototipe Buku Cerita Bergambar Berbasis Pendidikan Lingkungan Hidup Untuk Pembelajaran Membaca Siswa Kelas III SD Kanisius Kumendaman Yogyakarta. Gambar 3.2 Model Penelitian dan Pengembangan Modifikasi Sugiyono (2016)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
Gambar 3.2 menunjukkan 7 langkah penelitian dalam mengembangkan buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup. Berikut uraian dari enam langkah pengembangan: 1.
Penelitian Terhadap Produk Yang Sudah Ada Langkah awal peneliti adalah mempelajari produk buku cerita bergambar
yang telah ada dengan melakukan wawancara dengan guru kelas III SD Kanisius Kumendaman Yogyakarta. Wawancara yang dilakukan pada tanggal 15 Desember 2016. Wawancara ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui produk buku cerita bergambar yang sudah ada dan untuk mengetahui sejauh mana kesadaran yang dimiliki siswa kelas III SD terhadap pentingnya buku cerita untuk membantu siswa dalam proses pembelajaran membaca. 2.
Studi Literatur dan Penelitian Lapangan Langkah kedua yang dilakukan mempelajari teori hasil penelitian atau
pengalaman yang relevan dari wawancara yang sudah dilakukan dengan guru kelas III SD Kanisius Kumendaman Yogyakarta. Langkah ini digunakan setelah ditemukan dan diketahui penelitian terhadap produk yang sudah ada dan pengumpulan informasi dari hasil wawancara yang akan diteliti oleh peneliti. Hasil wawancara digunakan sebagai bahan untuk merencanakan produk berupa buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca kelas III SD Kanisius Kumendaman Yogyakarta. 3.
Perencanaan Pengembangan Produk Langkah ketiga merancang produk awal dalam penelitian berupa buku
cerita bergambar. Pembuatan buku cerita bergambar di mulai dari menggambar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
sketsa, mewarnai gambar, menscan dan mengedit dengan menggunakan CorallDraw. Buku cerita bergambar yang akan dihasilkan terdiri dari cover buku, isi buku, anatomi buku. Prinsip yang digunakan untuk penyusunan cover yaitu warna cover buku yang menarik perhatian dan minat untuk membaca, judul cover yang mencakup isi dari buku cerita bergambar, pemilihan gambar, penataan penulisan, keserasian warna dan penataan gambar. Pada anatomi buku, yang dijadikan sebagai acuan adalah format dan ukuran buku, teknik pengerjaan, jumlah halaman, tata letak, jenis font (ukuran tulisan), jenis kertas cover dan isi buku. 4.
Pengujian Internal Desain Setelah buku cerita selesai dirancang dan dibuat, produk berupa buku
cerita bergambar tersebut kemudian divalidasikan oleh para ahli atau pakar yang lebih mengerti. Valiasi dilakukan oleh dua ahli yaitu dosen ahli dan guru kelas III SD Kanisius Kumendaman Yogyakarta dan satu siswa setara sebagai uji coba produk yang akan dikembangkan. Tujuan validasi yang dilakukan untuk mendapatkan kritik atau saran dari dua ahli sehingga peneliti dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan dari produk yang sudah dihasilkan sehingga nantinya dapat dilakukan revisi desain. 5.
Revisi Desain Hasil validasi yang telah dilakukan digunakan sebagai bahan untuk
melakukan revisi desain. Revsi desain merupakan perbaikan terhadap kekurangankekurangan atau saran dan kritik dari hasil validasi yang sudah divalidasikan oleh dua ahli sebagai validator.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
6.
Pembuatan Produk Pembuatan produk dari hasil revisi dari hasil validasi yang dilakukan oleh
dua ahli sebagai produk awal. Tujuan dilakukan pembuatan produk untuk mengetahui kegunaan dari produk yang sudah dihasilkan. 7.
Uji Coba Terbatas Uji coba terbatas dilakukan pada produk buku cerita bergambar untuk
mengetahui kegunaan dari produk yang sudah dikembangkan dan dihasilkan. Uji coba terbatas ini dilakukan kepada enam siswa kelas III SD Kanisius Kumendaman Yogyakarta.
3.5
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang digunakan untuk
mengumpulkan data oleh peneliti, tergantung pada rumusan masalah dan hipotesis (Sugiyono, 2015:200). Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan (interview) wawancara, angket (kuesioner), pengamatan (observasi), dan gabungan ketiganya (Sugiyono, 2012:194). Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah wawancara dan kuesioner. 3.5.1
Wawancara Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan oleh
peneliti apabila peneliti ingin lebih dulu menemukan permasalahan yang ingin diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden secara lebih mendalam (Sugiyono, 2012:194). Wawancara yang dilakukan peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
dengan narasumber bersifat terstruktur. Bersifat terstruktur sendiri adalah peneliti menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan tertulis dan setiap responden diberikan pertanyaan yang sama dan akan dijawab oleh narasumber, dan pengumpul data mencatat. Wawancara dilakukan peneliti untuk melakukan analisis kebutuhan. Selain itu juga wawancara dilakukan untuk mengetahui bagaimana kesadaran siswa kelas III SD terhadap pendidikan lingkungan hidup dan juga kegunaan buku cerita bergambar terhadap pembelajaran membaca. Peneliti melakukan wawancara ini dengan guru kelas III SD Kanisius Kumendaman Yogyakarta. 3.5.2
Penyebaran Kuesioner Kueioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi beberapa pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2012:199). Peneliti menggunakan kuesioner untuk memperoleh data yang terkait dengan pemikiran dan perilaku dari responden. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien untuk peneliti dapat tahu apa yang diharapkan dari responden. Kuesiner dapat digunakan sebagai cara yang cocok untuk jumlah responden yang cukup banyak. Kuesioner dapat berupa pertanyaan atau pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan secara langsung oleh responden secara langsung atau dikirim melalui pos atau melalui internet (Sugiyono, 2015:216). Kuesioner yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data dengan menggunakan kuesiner tertutup yang berisi pernyataan dan diberikan secara langsung karena lingkup dari responden tidak terlalu luas dan dapat dijangkau dengan adanya kontak secara langsung kepada responden yang dapat menciptakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
suasana yang baik sehingga pengumpulan data dari responden akan memberikan data objektif dan tepat. Kuesioner digunakan untuk mengetahui bagaimana tanggapan terhadap pengembangan buku cerita bergambar tentang pendidikan lingkungan hidup yang sudah dibuat oleh penelliti kepada siswa kelas III SD Kanisius Kumendama Yogyakarta selaku responden.
3.6
Instrumen Penelitian Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
fenomena alam maupun fenomena sosial yang diamati (Sugiyono, 2012:148). Instrumen dalam penelitian dapat berupa pedoman wawancara, pedoman observasi, dan pedoman kuesioner (Sugiyono, 2014:172). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup. Penelitian ini menggunakan istrumen penelitian seperti, wawancara, dan melalui kuesioner yang disebar lalu disikan secara tertulis. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan data di awal seperti bagaimana kesadaran siswa kelas III SD Kanisius Kumendaman Yogyakarta terhadap pentingnya pendidikan lingkungan hidup. Selain kegiatan wawancara dilakukan, dan kuesioener yang sudah dibuat oleh peneliti akan digunakan sebagai bahan untuk memvalidasi produk berupa buku cerita bergambar yang akan dikembangkan oleh peneliti. Berikut gambaran umum tentang istrumen yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian melalui tabel kisi-kisi di bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
3.6.1
Pedoman Wawancara Pedoman wawancara dalam penelitian ini menggunakan pedoman
wawancara secara terstruktur. Pedoman wawancara terstruktur yang dimaksud adalah wawancara yang dimana dilakukan olehn peneliti dengan terlebih dahaulu menyiapkan daftar pertanyaan yang akan ditanyakan kepaada narasumber. Hal ini akan digunakan sebagai acuan untuk mendapatkan data pada analisis kebutuhan. Berikut adalah daftar pertanyaan wawancara yang disusun oleh peneliti: Tabel 3.1 Daftar Pertanyaan Wawancara
Daftar Pertanyaan Wawancara Apakah ibu mengetahui keberadaan siswa yang mengalami kesusahan membaca? Sejauh mana kesulitan siswa tersebut dalam kegiatan pembelajaran membaca? Apakah sekolah menyediakan kelengkapan buku bacaan bagi siswa seperti buku cerita bergambar? Apakah siswa tertarik dengan buku cerita bergambar? Apakah siswa menyadari pentingnya lingkungan bagi mereka? Apakah siswa sudah melakukan kegiatan untuk menjaga lingkungan? Seperti contoh mengenai kebersihan kelas? Menurut ibu apakah sekolah membutuhkan buku cerita bergambar untuk kebutuhan membaca siswa dalam bentuk cerita tentang pendidikan lingkungan hidup? Saran apa yang akan ibu berikan terkait dengan buku cerita bergambar yang sedang beredar untuk kebutuhn dalam pembelajaran membaca?
Daftar Nomor 1 2 3 4 5 6 7 8
Tabel di atas memaparkan daftar pertanyaan wawancara yang telah disusun oleh peneliti. Pertanyaan yang sudah disusun oleh peneliti sebanyak sembilan butir daftar pertanyaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
3.6.2
Kuesioner Kuesioner dalam penelitian ini merupakan kuesioner dalam bentuk
pernyataan. Kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan produk yang sudah dikembangkan dan juga sebagai masukan untuk memperbaiki produk jika masih terdapat kekurangan di dalamnya. Pada penelitian ini peneliti menggunakan kuesioner tertutup. Kuesioner tertutup dilakukan pada saat validasi terhadap produk yang akan dikembangkan. Kuesioner disusun untuk mengetahui kualitas buku yang sudah dikembangkan peneliti. Kuesioner akan diberikan kepada satu dosen ahli, satu guru kelas III dan salah satu siswa kelas III SD Kanisius Kumendaman Yogyakarta. Sebelum menyusun kuesioner peneliti membuat kisi-kisi terlebih dahulu. Berikut kisi-kisi dari kuesioner yang digunakan untuk menilai produk buku cerita bergambar untuk dosen ahli dan guru: Tabel 3.2 Kisi-Kisi Uji Validasi Produk untuk Dosen Ahli dan Guru
No 1.
2.
3.
Topik Cover buku a. Judul Buku b. Warna Isi buku a. Isi cerita b. Pesan untuk pendidikan lingkungan hidup c. Bahasa yang digunakan d. Tampilan gambar dan tulisan e. Ketertarikan isi buku Anatomi buku a. Rancangan halaman b. Tata letak c. Jenis huruf
Nomor Pertanyaan 1,2,3,4
5,6,7,8,9,10,11,12,13
14,15,16,17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
Tabel di atas merupakan kisi-kisi dari kuesioner untuk validasi dosen ahli dan guru. Setelah kisi-kisi dibentuk maka peneliti memyusun instrumen kuesioner yang akan digunakan untuk melakukan penilaian terhadap produk buku cerita bergambar. Berikut daftar instrumen kuesioner yang digunakan dalam penelitian pengembangan untuk dosen ahli dan guru:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
Tabel 3.3 Contoh Instrumen Kuesioner Uji Validasi Produk untuk Dosen Ahli dan Guru No
1. 2. 3. 4.
5. 6.
7.
8. 9. 10. 11. 12. 13.
14. 15. 16. 17.
Aspek Yang Dinilai A. Cover Buku Judul buku cerita mewakili keseluruhan isi cerita. Judul buku cerita menarik minat siswa untuk membaca lebih lanjut. Judul cover buku membawa pesan yang akan disampaikan. Warna cover buku cerita menarik minat siswa untuk membaca lebih lanjut. B. Isi Buku Cerita Isi cerita mudah dipahami oleh siswa kelas rendah. Isi buku cerita memberikan pembelajaran nilainilai pendidikan lingkungan hidup berkaitan dengan kegiatan sehari-hari. Isi buku cerita menggunakan bahasa yang sederhana sehingga mudah dibaca dan dipahami siswa kelas rendah. Isi buku cerita memiliki gambar dan teks yang saling berhubungan. Tampilan buku lebih dominan gambar dibandingkan teks. Gambar buku cerita jelas dan mudah dibedakan. Ilustrasi buku cerita memperjelas latar, rangkaian cerita, penjiwaan dan karakter. Gaya dan ketepatan bahasa cocok untuk siswa kelas rendah. Isi buku berhasil memikat siswa untuk terus mengikuti jalan cerita. C. Anatomi Buku Rancangan halaman buku tertata dengan baik. Pemilihan jenis huruf menarik perhatian siswa. Jenis huruf pada buku cerita memiliki tingkat mudah dibaca yang baik bagi siswa. Tata letak/sistematika penulisan tidak terlalu sempit dan memudahkan siswa untuk membaca. Total Skor Rata-Rata Skor
Skor Komentar 1 2 3 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
Berikut kisi-kisi dari kuesioner yang digunakan untuk menilai produk buku cerita bergambar untuk siswa: Tabel 3.4 Kisi-Kisi Uji Coba Produk untuk Siswa No 1.
2.
3.
Topik Cover buku a. Judul Buku b. Warna Isi buku a. Isi cerita b. Bahasa yang digunakan c. Tampilan gambar dan tulisan d. Ketertarikan isi buku Anatomi buku a. Rancangan halaman b. Tata letak c. Jenis huruf
Nomor Pertanyaan 1,2
3,4,5,6,7
8,9,10,11
Tabel di atas merupakan kisi-kisi dari kuesioner untuk uji coba produk siswa. Setelah kisi-kisi dibentuk maka peneliti memyusun instrumen kuesioner yang akan digunakan untuk melakukan penilaian terhadap produk buku cerita bergambar. Berikut daftar instrumen kuesioner yang digunakan dalam penelitian pengembangan untuk siswa:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
Tabel 3.5 Contoh Instrumen Kuesioner Uji Coba Produk untuk Siswa No
Aspek Yang Dinilai
Skor
1 2 3 4 5 1. 2.
3.
A. Cover Buku Judul buku cerita menarik bagi siswa untuk membaca. Warna cover buku cerita menarik bagi siswa untuk membaca. B. Isi Buku Cerita Isi cerita mudah dipahami oleh siswa
4.
Isi buku cerita memiliki gambar dan teks yang sesuai.
5.
Isi buku lebih banyak gambar dibandingkan tulisan.
6.
Gambar buku cerita jelas.
7.
Isi buku menarik bagi siswa untuk terus mengikuti jalan cerita.
8.
C. Anatomi Buku Halaman buku tertata dengan baik.
9.
Jenis huruf menarik perhatian siswa.
10.
Jenis huruf mudah dibaca bagi siswa.
11.
Penulisan tidak terlalu sempit memudahkan siswa untuk membaca. Total Skor Rata-Rata Skor
Keterangan: Skor 5 : Sangat Setuju Skor 4 : Setuju Skor 3 : Cukup Skor 2 : Kurang Setuju Skor 1 : Sangat Kurang Setuju
Komentar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
3.7 Teknik Analisis Data Analisis data menurut Sugiyono (2012:207) merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data terkumpul. Data pada penelitian ini dianalisis menggunakan dua teknik analisa data yaitu teknik analisa data kualitatif yang diperoleh dari hasil menganalisis hasil wawancara dan teknik analisa data kuantitatif yang diperoleh dari penyebaran kuesioner. 3.7.1
Teknik Analisa Data Kualitatif Teknik analisa data kualitatif diperoleh dari menganalisis hasil wawancara
yang dilakukan kepada guru kelas III serta hasil komentar yang diberikan oleh dosen ahli, guru kelas III, dan satu siswa setara yang melakukan validasi dan uji coba terhadap produk yang akan dikembangkan. Komentar tersebut berisikan tentang kritik dan saran yang diberikan oleh penilai dari dosen ahli, guru kelas III, dan satu siswa setara untuk digunakan sebagai dorongan untuk memperbaiki atau untuk mengetahui kelayakan produk dan perbaikan desain yang dikembangkan. Oleh sebab itu peneliti melakukan revisi terhadap produk buku cerita bergambar sesuai dengan komentar dan saran dari para validator. 3.7.2
Teknik Analisa Data Kuantitaif Data kuantitatif diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada dosen ahli,
wali kelas III, dan satu siswa siswa setara dalam proses validasi dan uji coba produk yang dilakukan dalam bentuk angka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
Presentase kelayakan dihitung dengan rumus: Tabel 3.6 Rumus Presentase Kelayakan Produk 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟
Presentase kelayakan (%) = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑜𝑎𝑙
Validasi produk dalam penelitian ini menggunakan skala lima (Sukardjo, 2008:101). Tabel 3.7 Konversi Nilai Skala Lima Menurut Sukardjo Interval Skor X > ̅ i + 1,80 Sbi
Kategori Sangat Baik
̅ i + 0,60 Sbi , X ≤ ̅ i + 1,80 Sbi
Baik
̅ i – 0,60 Sbi < X ≤ ̅ i + 0,60 Sbi
Cukup Baik
̅ i – 1,80 Sbi < X ≤ ̅ i – 0,60 Sbi
Kurang Baik
X ≤ ̅ i – 1,80 Sbi
Sangat Kurang Baik
Keterangan: Rerata ideal ( ̅
:
(skor maksimal ideal + skor minimal ideal)
Simpangan baku ideal (SBi) :
(skor maksimal ideal – skor minimal ideal)
X
: Skor aktual Berdasarkan rumus konversi di atas perhitungan data-data kuantitatif
dilakukan untuk memperoleh data kualitatif dengan menerapkan rumus konversi tersebut. Penentuan rumus kualitatif pengembangan ini diterapkan dengan konversi sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
Diketahui: Skor maksimal ideal
:5
Skor minimal ideal
:1
Rerata ideal ( ̅
(
Simpangan baku ideal (SBi) :
(
Ditanyakan: Interval skor kategori sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan sangat kurang baik. Jawaban: Kategori Sangat Baik
= X > ̅ i + 1,80 Sbi = X > 3 + (1,80 x 0,67) = X > 3 + (1,21) = X > 4,21
Kategori Baik
= ̅ i + 0,60 Sbi , X ≤ ̅ i + 1,80 Sbi = 3 + (0,60 x 0,67) < X ≤ 3 + (1,80 x 0,67) = 3 + (0,40) < X ≤ 3 + (1,21) = 3,40 < X ≤ 4,21
Katergori Cukup Baik
= ̅ i – 0,60 Sbi < X ≤ ̅ i + 0,60 Sbi = 3 – (0,60 x 0,67) < X ≤ 3 + (0,60 x 0,67) = 3 – (0,40) < X ≤ 3 + (0,40) = 2,60 < X ≤ 3,40
Kategori Kurang Baik
= ̅ i – 1,80 Sbi < X ≤ ̅ i – 0,60 Sbi = 3 – (1,80 x 0,67) < X ≤ 3 – (0,60 x 0,67) = 3 – (1,21) < X ≤ 3 – (0,40)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
= 1,79 < X ≤ 2,60 Kategori Sangat Kurang Baik = X ≤ ̅ i – 1,80 Sbi = X ≤ 3 . (1,80 x 0,67) = X ≤ 1,79 Berdasarkan dari perhitungan tersebut, diperoleh data kuantitatif di atas kemudian data kuantitatif dikonversikan menjadi data kualitatif dengan skala lima (Sukardjo, 2008:101) sebagai berikut: Tabel 3.8 Pedoman Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif dengan Skala Lima Interval Skor
Kategori
4,22 – 5
Sangat Baik
3,41 – 4,21 2,61 – 3,40 1,80 – 2,60 < 1,79
Baik Cukup Baik Kurang Baik Sangat Kurang Baik
Berdasarkan skor skala lima tersebut, setelah dihitung rerata hasil validasi kemudian dicari reratanya, kemudian dikonversikan hasil data kuantitatif ke kualitatif berdasarkan skor rata-rata yang didapat berdasarkan kategori di atas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Analisis Kebutuhan Setelah dijelaskan langkah-langkah dalam bab III, langkah awal dalam
penelitian pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa kelas III SD adalah dengan melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dilaksanakan dengan menggunakan wawancara, wawancara dilakukan di SD Kanisius Kumendaman Yogyakarta yang beralamat di Jalan MT. Haryono, Suryodiningratan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Narasumber yang akan diwawancara untuk penelitian ini adalah guru kelas III. Wawancara ini dilaksanakan pada tanggal 15 Desember 2016. Wawancara ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan membaca siswa kelas III. Selain itu, wawancara dilakukan untuk mengetahui sejauh mana wawasan siswa tentang pendidikan lingkungan hidup. Hal ini bertujuan agar buku cerita bergambar yang akan dikembangkan bisa tepat sasaran dan dapat membantu siswa dalam pendidikan lingkungan hidup serta pembelajaran membaca. 4.1.1
Hasil dan Pembahasan Wawancara Survei Kebutuhan Wawancara berpedoman pada kisi-kisi yang telah dibuat.terdapat delapan
daftar pertanyaan analisis kebutuhan buku cerita bergambar bebrbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa kelas III. Daftar soal pertama tentang keberadaan siswa yang mengalami kesusahan membaca; soal
63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
kedua tentang kesulitan siswa dalam kegiatan pembelajaran membaca; soal ketiga tentang sekolah yang menyediakan kelengkapan buku bacaan bagi siswa seperti buku cerita bergambar; soal keempat tentang ketertarikan siswa dengan buku cerita bergambar; soal kelima tentang menyadari pentingnya lingkungan hidup bagi mereka; soal keenam tentang siswa sudah melakukan kegiatan untuk menjaga lingkungan; soal ketujuh tentang sekolah membutuhkan buku cerita bergambar untuk kebutuhan membaca siswa dalam bentuk cerita tentang pendidikan lingkungan hidup; dan soal kedelapan tentang saran yang berkaitan dengan buku cerita bergambar yang sedang beredar untuk kebutuhn dalam pembelajaran membaca. Rangkuman hasil wawancara yang dilakukan kepada guru kelas III SD Kanisius Kumendaman Yogyakarta dapat dilihat di tabel berikut: Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Wawancara Guru Kelas III No
1
2
3
4
5
Daftar Pertanyaan Wawancara Rangkuman Hasil Wawancara Apakah ibu mengetahui keberadaan Dari kelas yang diampu terdapat siswa yang mengalami kesusahan beberapa siswa yang masih kurang membaca? lancar membaca, membaca masih terbata-bata dengan mengeja di dalam hati lalu baru diucapkan. Sejauh mana kesulitan siswa tersebut Kesulitannya jika masih lurang lancar dalam kegiatan pembelajaran membaca saat mengikuti pembelajaran membaca? menjadi sering tertinggal dengan teman-temannya. Apakah sekolah menyediakan Ada beberapa buku cerita bergambar, kelengkapan buku bacaan bagi siswa sudah lumayan banyak yang bisa seperti buku cerita bergambar? dibaca siswa. Apakah siswa tertarik dengan buku Iya sangat tertarik apalagi dengan yang cerita bergambar? ada gambar yang mendominasi sangat membuat siswa menjadi tertarik untuk ingin membaca, karena dari melihat gambar rasa tertarik siswa akan muncul dan mempunyai keinginan untuk membacanya. Apakah siswa menyadari pentingnya Mereka sudah paham dengan jika kita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
lingkungan bagi mereka?
6
7
Apakah siswa sudah melakukan kegiatan untuk menjaga lingkungan? Seperti contoh mengenai kebersihan kelas?
Menurut ibu apakah sekolah membutuhkan buku cerita bergambar untuk kebutuhan membaca siswa dalam bentuk cerita tentang pendidikan lingkungan hidup?
Saran apa yang akan ibu berikan terkait dengan buku cerita bergambar yang sedang beredar untuk kebutuhn dalam pembelajaran membaca? 8
dapat menjaga lingkungan nanti lingkungan menjadi asri dan nyaman untuk ditinggali. Dimulai dari dalam dirinya sendiri dan di lingkungan sekitar. Sudah melakukan kegiatan menjaga lingkungan dengan kebiasaan “semutlis”(sepuluh menit untuk lingkungan sekitar). Sebelum bel masuk sepuluh menit untuk lingkungan sekitar dengan siswa memungut sampah yang ada disekitar tempat yang sedang di tempati. Iya masih membutuhkan karena disamping sebagai kebutuhan membaca juga bisa untuk membiasakan siswa belajar menambah pengetahuan mengenal lingkungan hidup sejak dini melalui buku cerita bergambar. Untuk buku bacaan terkhusus untuk siswa di kelas bawah masih membutuhkan buku cerita bergambar dalam menunjang pembelajaran membaca, dengan menambah buku cerita bergambar akan membuat siswa menjadi tidak bosan jika akan membaca dengan bacaan yang itu-itu saja tetapi bisa ditambah dengan buku bacaan yang dapat menarik siswa untuk mau membaca.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan tersebut narasumber mengatakan bahwa masih sangat membutuhkan buku cerita bergambar terutama cerita mengenai lingkungan hidup. Narasumber mengatakan bahwa dengan adanya buku cerita bergambar tentang lingkungan hidup dapat membiasakan siswa untuk belajar mengenal lingkungan hidup yang ada disekitarnya, di mulai sejak dini melalui buku cerita bergambar. Buku cerita bergambar juga diharapkan mampu untuk menjadi motivasi siswa di kelas bawah dalam pembelajaran membaca terutama melalui gambar-gambar yang ada dalam cerita yang akan membuat siswa menjadi bisa memahami cerita. Materi yang terdapat dalam buku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
cerita bergambar adalah pendidikan lingkungan hidup. Jadi, selain pembelajaran membaca, siswa juga sudah melakukan pembelajaran pendidikan lingkungan hidup.
4.2
Deskripsi Produk Awal Langkah awal dalam mengembangkan buku cerita bergambar ini adalah
dengan merancang buku cerita bergambar sesuai dengan yang dibutuhkan. Adapun beberapa prinsip yang dijadikan langkah dalam pembuatan buku cerita bergambar adalah sebagai berikut: 4.2.1
Konsep Pembuatan Buku Cerita Bergambar Berdasarkan analisis kebutuhan yang dilakukan, konsep buku ini adalah
buku cerita bergambar dengan mempunyai 5 tokoh tumbuhan dan hewan yang berperan di dalamnya. Cerita yang ada di dalam buku ini mempunyai nilai-nilai yang menanamkan sikap peduli kepada lingkungan yang ada disekitar. Menyadari akan pentingnya lingkungan yang bersih yang jaug dari sampah yang berserakan, yang seharusnya dibuang di tempat sampah bukan disembarang tempat. Dengan adanya buku cerita bergambar mengenai lingkungan hidup ini diharapkan dapat membantu dalam proses pembelajaran membaca, karena gambar yang diciptakan mampu menarik minat baca siswa dan merasa senang saat belajar. Diharapkan guru maupun orang tua mampu membantu siswa dalam memahami jalan cerita dari buku cerita bergambar tentang lingkungan hidup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
1. Tokoh Tokoh cerita pada buku cerita bergambar ini adalah tiga tumbuhan dan dua hewan. Tiga tumbuhan itu ada Rindang, Tulip, dan Garbera, lalu yang dua hewan itu ada Ngorek dan Kupu. Di dalam cerita kelima tokoh mempunyai sikap yang mau bekerja sama satu sama lain untuk menjaga tempat tinggalnya di kebun agar tetap nyaman untuk ditinggali. Kelima tokoh ini dipilih karena peneliti mengharapkan para siswa yang membaca dapat menempatkan posisi sebagai Rindang, Tulip, Garbera, Ngorek, dan Kupu yang selalu peduli terhadap kebersihan lingkungan tempat tinggal mereka, agar tidak membuat bahaya bencana yang akan menghampiri kebun mereka. diharapkan setelah membaca buku cerita bergambar ini agar siswa yang membaca dapat merasakan bahwa mereka dapat mencontoh sikap yang dilakukan oleh Rindang, Tulip, Garbera, Ngorek, dan Kupu. Berikut tokoh Rindang, Tulip, Garbera, Ngorek, dan Kupu yang ada pada cerita: Tabel 4.2 Pengenalan Tokoh
Gambar
Ciri-Ciri 1. Memiliki tubuh yang kuat. 2. Baik dan suka menolong.
1. Memiliki tubuh kecil. 2. Suka menolong.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
1. Memiliki tubuh kecil. 2. Peduli dengan sesama. 1. Mempunyai tubuh yang besar. 2. Periang dan mau membantu. 1. Memiliki tubuh yang kecil dan lincah. 2. Baik dan senang menolong.
2. Format dan Ukuran Buku Buku ini berukuran A5 dan memiliki halaman 55 halaman sudah termasuk sampul bagian depan dan sampul bagian belakang. Buku cerita bergambar ini dilengkapi dengan tambahan berupa soal refleksi yang terdapat di halaman 52 yang mengajak siswa untuk dapat merefleksikan buku yang sudah dibaca. Dengan memberikan tahapan untuk siswa mengenali contoh dari menjaga lingkungan hidup seperti apa melalui membaca. 3. Tema Buku Tema yang digunakan dalam buku cerita bergambar ini adalah mengenalkan lingkungan hidup yang bersih, nyaman, dan aman untuk di tinggali. Sebagai pendukungnya peneliti memerlukan gambar dan warna yang cerah, sehingga akan menarik perhatian siswa serta menggunakan bahasa yang sederhana yang mudah dipahami siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
4. Desain Gambar Gambar yang dibuat dalam buku cerita bergambar menggunakan gambaran tangan yang sederhana, yang akan memberikan kesan sederhana dan membuat siswa menjadi tidak bingung, serta didukung dengan keadaan atau situasi yang mengganbarkan latar tempat yang mendukung.
Gambar 4.1 Gambar Sketsa Tangan
5. Teknik Pengerjaan Pengerjaan buku cerita bergambar ini menggunakan teknik gabungan antara manual menggunakan tangan dan komputer. Sketsa digambar secara manual menggunakan sketsa tangan kemudian diwarnai dengan menggunakan teknik pewarnaan secara manual menggunakan crayon. Setelah itu di scan lalu menggunakan program CorellDraw X7 untuk diproses diedit gambar serta tulisan. Berikut contoh penampilan gambar sebelum dan sesudah diberikan warna.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
Gambar 4.2 Gambar Sketsa Tangan sebelum Diberi Warna
Gambar 4.3 Gambar Sketsa Tangan Sesudah Diberi Warna 6. Warna Warna yang digunakan adalah warna-warna terang dan cerah karena warna yang cerah identik akan menjadi salah satu daya tarik siswa untuk mulai tertarik melihat dan mempunyai keinginan untuk membaca terutama pada kelas rendah. 7. Kajian Pada Buku Dalam kajian buku cerita bergambar yang digunakan oleh peneliti, peneliti menggunakan pengembangan buku cerita bergambar ini menggunakan tipe tulisan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
Comic Sans MS yang digunakakan pada judul buku cerita, kata pengantar, panduan penggunaan buku, pendukung tercipatanya buku, isi cerita, refleksi, dan biodata peneliti. Kajian ini digunakan karena menurut peneliti akan lebih mudah untuk dibaca dan dapat menarik perhatian siswa untuk membaca. Berikut adalah tampilan tipe tulisan yang digunakan.
Font Comic Sans MS
Font Comic Sans MS Gambar 4.4 Font Comic Sans MS untuk Judul dan Nama Penulis
Gambar 4.5 Font Comic Sans MS untuk Isi Cerita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
8. Teknik Cetak Jenis kertas yang dugunakan oleh peneliti dalam mencetak cover buku cerita adalah kertas Ivory 210 sedangkan jenis kertas yang digunakan peneliti untuk mencetak isi buku adalah HVS 80. Teknik penjilidan menggunakan staples tengah, sementara untuk isi buku cerita menggunakan cetak bolak-balik.
4.2.2
Bagian-Bagian Buku Cerita Bergambar
1. Sampul Buku Sampul buku berisikan tentang judul buku dan nama pengarang serta dan gambar dari buku cerita bergambar. Tujuan diberikan sampul agar pembuatan buku lebih menarik. 2. Isi Cerita Isi dari buku ini merupakan buku cerita bergambar yang merupakan hasil dari karangan yang peneliti ciptakan dengan kreatifitas dan ide yang mengambil nilai moral dari dalam masyarakat yang sudah menjadi kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari. 3. Kata Pengantar Kata pengantar ini berisikan ucapan syukur kepada atas selesainya pembuatan buku cerita tersebut. Selanjutnya, penulis juga memaparkan tujuan dari pembuatan buku cerita bergambar ini sebagai media dalam proses pembelajaran membaca juga dapat menjadi langkah pengenalan kepada siswa kelas III untuk mulai peduli kepada lingkungan hidup. Penulis juga memaparkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
harapan untuk kesediaan pemberian saran dan kritik yang membangun dalam penyempurnaan pembuatan buku cerita bergambar. 4. Pendukung Terciptanya Buku Pendukung terciptanya buku ini berisikan tentang dukungan yang dilakukan penulis sesuai dengan isi cerita dari pembuatan buku cerita bergambar. Pembuatan buku cerita bergambar berbasis lingkungan hidup ini mendukung ajakan untuk mengenal pendidikan lingkungan hidup kepada siswa, mendukung program Adiwiyata dengan membiasakan siswa dapat turut ambil bagian dari disiplin dalam pengelolaan lingkungan sekolah, mendukung pembelajaran membaca keapda siswa agar mempunyai minat dalam membaca, dan yang terakhir mendukung program pemerintah tentang kegiatan Literasi yang membiasakan siswa untuk membaca buku setiap 15 menit sebelum kegiatan pembelajaran di kelas dimulai. 5. Panduan Penggunaan Buku Berisi tentang cara penggunaan membaca buku cerita bergambar, mulai dari membuka buku sampai mengisi bagian pertanyaan pada buku. 6. Refleksi Refleksi berisi tentang pengisisan pertanyaan mengenai bacaan yang sudah dibaca dengan tujuan siswa dapat lebih memahami isi dari cerita yang sudah dibaca, dan membuat cerita menarik mengenai sikap peduli terhadap lingkungan hidup sebagai wujud dari penerapaan peduli kepada lingkungan hidup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
7. Biodata Penulis Biodata penulis berisi tentang biografi penulis dari nama penulis, tanggal lahir penulis, sampai pendidikan penulis dan perjalanan pengalaman kuliah. Dalam biodata, penulis juga menyampaikan pesan ajakan untuk siswa mlai membiasakan diri untuk membaca dan mulai membiasakan diri untuk menjaga lingkungan hidup.
4.3
Data Uji Coba dan Revisi Buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk
pembelajaran membaca siswa kelas III ini dicetak menjadi sebuah buku cerita. Setelah dicetak, kemudian diberikan kepada dosen ahli dan guru kelas III. Data yang diperoleh dari hasil validasi oleh ahli bahasa dan guru kelas III akan menunjukkan kualitas dari buku yang akan diuji cobakan. 4.3.1
Hasil Data Validasi Dosen Ahli Validasi buku cerita bergambar ini dilakukan oleh dosen ahli yang
merupakan salah satu dosen Universitas Sanata Dharma. Validasi ini dilakukan pada tanggal 11 Januari 2017. Aspek yang dinilai dari produk ini meliputi cover pada buku, isi buku cerita , dan anatomi buku. Dari hasil validasi tersebut, terdapat beberapa komentar dan berikut merupakan data hasil validasi pada buku cerita bergambar:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
Tabel 4.3 Hasil Validasi Buku Cerita Bergambar oleh Dosen Ahli
No
Aspek Yang Dinilai
A. Cover Buku 1. Judul buku cerita mewakili keseluruhan isi cerita. 2. Judul buku cerita menarik minat siswa untuk membaca lebih lanjut. 3. Judul cover buku membawa pesan yang akan disampaikan. 4. Warna cover buku cerita menarik minat siswa untuk membaca lebih lanjut. B. Isi Buku Cerita 5. Isi cerita mudah dipahami oleh siswa kelas rendah. 6. Isi buku cerita memberikan pembelajaran nilai-nilai pendidikan lingkungan hidup berkaitan dengan kegiatan sehari-hari. 7. Isi buku cerita menggunakan bahasa yang sederhana sehingga mudah dibaca dan dipahami siswa kelas rendah. 8. Isi buku cerita memiliki gambar dan teks yang saling berhubungan. 9. Tampilan buku lebih dominan gambar dibandingkan teks. 10. Gambar buku cerita jelas dan mudah dibedakan. 11. Ilustrasi buku cerita memperjelas latar, rangkaian cerita, penjiwaan dan karakter. 12. Gaya dan ketepatan bahasa cocok untuk siswa kelas rendah. 13. Isi buku berhasil memikat siswa untuk terus mengikuti jalan cerita. C. Anatomi Buku 14. Rancangan halaman buku tertata dengan baik. 15. Pemilihan jenis huruf menarik perhatian siswa. 16. Jenis huruf pada buku cerita memiliki tingkat mudah dibaca yang baik bagi siswa. 17. Tata letak/sistematika penulisan tidak terlalu sempit dan memudahkan siswa untuk membaca. Jumlah Rata-Rata
1
Hasil Penilaian 2 3 4 5 v
3 v
4
v
3 v
5
v
5
v
5
v
4
v
3 v
4 v
5
v
3
v
3 v
4
v
3
v
2 v
3
v
2
Skor
2
7
Skor Nilai
4
4
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
Berdasarkan perhitungan Penilaian Acuan Patokan (PAP) dan dengan melihat tabel 4.3 yang terdapat pada bab III mengenai kategori dan kriteria produk pengembangan buku cerita bergambar. Diketahui total validasi yang diperoleh oleh peneliti dari dosen ahli adalah 61 dengan rata-rata skor sebesar 3,58. Skor yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan skala yang sudah ditentukan dalam kategori ”baik”. Dosen ahli menyatakan bahwa produk penelitian ini layak untuk digunakan atau di uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran. 4.3.2
Hasil Data Validasi Guru SD Kelas III Setelah melakukan validasi kepada dosen ahli kemudian validasi buku
cerita bergambar ini dilakukan oleh guru kelas III yang merupakan wali kelas III SD Kanisius Kumendaman Yogyakarta. Validasi ini dilakukan pada tanggal 17 Januari 2017. Aspek yang dinilai dari produk ini meliputi cover pada buku, isi buku cerita, dan anatomi buku. Dari hasil validasi tersebut, terdapat beberapa komentar dan berikut merupakan data hasil validasi pada buku cerita bergambar:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
Tabel 4.4 Hasil Validasi Buku Cerita Bergambar oleh Guru Kelas III
No
Aspek Yang Dinilai
A. Cover Buku 1. Judul buku cerita mewakili keseluruhan isi cerita. 2. Judul buku cerita menarik minat siswa untuk membaca lebih lanjut. 3. Judul cover buku membawa pesan yang akan disampaikan. 4. Warna cover buku cerita menarik minat siswa untuk membaca lebih lanjut. B. Isi Buku Cerita 5. Isi cerita mudah dipahami oleh siswa kelas rendah. 6. Isi buku cerita memberikan pembelajaran nilai-nilai pendidikan lingkungan hidup berkaitan dengan kegiatan sehari-hari. 7. Isi buku cerita menggunakan bahasa yang sederhana sehingga mudah dibaca dan dipahami siswa kelas rendah. 8. Isi buku cerita memiliki gambar dan teks yang saling berhubungan. 9. Tampilan buku lebih dominan gambar dibandingkan teks. 10. Gambar buku cerita jelas dan mudah dibedakan. 11. Ilustrasi buku cerita memperjelas latar, rangkaian cerita, penjiwaan dan karakter. 12. Gaya dan ketepatan bahasa cocok untuk siswa kelas rendah. 13. Isi buku berhasil memikat siswa untuk terus mengikuti jalan cerita. C. Anatomi Buku 14. Rancangan halaman buku tertata dengan baik. 15. Pemilihan jenis huruf menarik perhatian siswa. 16. Jenis huruf pada buku cerita memiliki tingkat mudah dibaca yang baik bagi siswa. 17. Tata letak/sistematika penulisan tidak terlalu sempit dan memudahkan siswa untuk membaca. Jumlah Rata-Rata
1
Hasil Penelitian 2 3 4 5 v
5 4
v
5
v
v
4
v v
4 5
v
5
v
4 v
5
v
4 5
v
5
v
5
v
5 4 5
v
v v v 7 Skor Nilai
Skor
4 10
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
Berdasarkan perhitungan Penilaian Acuan Patokan (PAP) dan dengan melihat tabel 4.4 yang terdapat pada bab III mengenai kategori dan kriteria produk pengembangan buku cerita bergambar. Diketahui total validasi yang diperoleh oleh peneliti dari guru SD kelas III adalah 78 dengan rata-rata skor sebesar 4,6. Skor yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan skala yang sudah ditentukan dalam kategori ”sangat baik”. Guru SD kelas III menyatakan bahwa produk penelitian ini layak untuk digunakan tanpa revisi. 4.3.3
Hasil Uji Coba Produk Siswa Kelas III Setelah melakukan validasi kepada guru SD kelas III kemudian dilakukan
uji coba produk buku cerita bergambar ini dilakukan oleh siswa SD kelas III yang merupakan siswa kelas III SD Kanisius Kumendaman Yogyakarta. Uji coba produk ini dilakukan pada tanggal 17 Januari 2017. Aspek yang dinilai dari produk ini meliputi cover pada buku, isi buku cerita , dan anatomi buku. Dari hasil validasi tersebut, terdapat beberapa komentar dan berikut merupakan data hasil validasi pada buku cerita bergambar:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
Tabel 4.5 Hasil Uji Produk oleh Siswa Setara
No 1. 2.
3. 4. 5. 6. 7.
8. 9. 10. 11.
Aspek Yang Dinilai A. Cover Buku Judul buku cerita menarik bagi siswa untuk membaca. Warna cover buku cerita menarik bagi siswa untuk membaca. A. Isi Buku Cerita Isi cerita mudah dipahami oleh siswa Isi buku cerita memiliki gambar dan teks yang sesuai. Isi buku lebih banyak gambar dibandingkan tulisan. Gambar buku cerita jelas. Isi buku menarik bagi siswa untuk terus mengikuti jalan cerita. B. Anatomi Buku Halaman buku tertata dengan baik. Jenis huruf menarik perhatian siswa. Jenis huruf mudah dibaca bagi siswa. Penulisan tidak terlalu sempit memudahkan siswa untuk membaca. Jumlah Rata-Rata
1
Hasil Penelitian 2 3 4 5 v v
v v
3 5 4
v v
v
5 4
v v
3 5 5 4
5
47
v 4
5 4
v
2
Skor
Skor Nilai
Berdasarkan perhitungan Penilaian Acuan Patokan (PAP) dan dengan melihat tabel 4.5 yang terdapat pada bab III mengenai kategori dan kriteria produk pengembangan buku cerita bergambar. Diketahui total hasil uji coba produk yang diperoleh oleh peneliti dari siswa kelas III adalah 47 dengan rata-rata skor sebesar 4,27. Skor yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan skala yang sudah ditentukan dalam kategori ”sangat baik”. Siswa SD kelas III menyatakan bahwa produk penelitian ini layak untuk digunakan tanpa revisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
4.4 Revisi Desain Revisi desain dilakukan berdasarkan hasil dari validasi yang sudah diperoleh. terdapat beberapa komentar yang diperoleh dari dosen ahli. Dari beberapa komentar yang diberikan, peneliti telah melakukan perbaikan agar diperoleh produk penelitian yang lebih baik lagi. Berikut ini revisi produk yang dilakukan peneliti berdasarkan komentar dari dosen ahli selaku validator: Tabel 4.6 Revisi Desain Buku Cerita Bergambar dari Dosen Ahli No 1.
2 3. 4.
5.
6. 7.
Komentar Ahli Dosen Perhatikan konsistensi warna pada aspek isi buku cerita tentang gambar buku cerita jelas dan mudah dibedakan. Alur, setting, penokohan perlu dibenahi. EYD dan tata bahasa dibenahi
Revisi Memberikan ketetapan. warna untuk semua gambar pada setiap halaman.
Memperbaiki setting dan penokohan pada setiap halaman. Memperbaiki tatanan bahasa sesuai dengan saran yang diberikan. Nomor halaman tersamar oleh warna Membuat ulang penomoran halaman gambar. agar kelihatan tanpa tersamarkan oleh gambar. Cari huruf yang lebih berkarakter anak. Mengganti huruf yang berkarakter untuk anak dengan memakai font Comic Sans MS. Huruf di pertegas (lebih besar + tebal). Memperbaiki penulisan huruf dengan menggunakan font size 11. Perlu menata ulang dengan Menata ulang alur setiap cerita agar mempertimbangkan alur. tertata isi pada cerita.
Berdasarkan komentar yang diberikan oleh dosen ahli, peneliti melakukan revisi yang dapat dilihat dari gambar berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
Gambar 4.6 Sebelum Revisi
Gambar 4.7 Sesudah Revisi
Peneliti melakukan revisi dari ahli dosen. Pada gambar sebelum, warna pada Garbera, Tulip dan Ngorek terlihat tidak menarik dan berbeda dengan warna di sampul depan. Pada gambar sesudah revisi warna pada Garbera, Tulip, dan Ngorek sudah dirubah dan diganti menggunakan warna yang jelas dan menarik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
Gambar 4.8 Sebelum Revisi
Gambar 4.9 Sesudah Revisi Peneliti melakukan revisi dari ahli dosen. Pada gambar sebelum revisi terlihat bentuk bibir Ngorek kurang menunjukkan karakter menangis. Pada gambar sesudah revisi sudah terlihat bentuk bibir Ngorek menunjukkan karakter menangis, serta letak posisi narasi sudah diberikan di sebelah kiri atas sebelum percakapan dialog.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
Gambar 4.10 Sebelum Revisi
Gambar 4.11 Sesudah Revisi
Peneliti melakukan revisi dari ahli dosen. Pada gambar sebelum revisi setting waktu letak matahari berada dipinggir terus tidak ada perubahan posisi dimana matahari bergeser dari pagi ke siang. Pada gambar sesudah revisi terlihat setting waktu letak matahari bergeser dari pagi ke siang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
Gambar 4.12 Sebelum Revisi
Gambar 4.13 Sesudah Revisi Peneliti melakukan revisi dari ahli dosen. Pada gambar sebelum revisi penempatan alur cerita di mana Garbera mengajak teman-temannya untuk peduli lingkungan berada di halaman 48 dan 49 di mana Garbera bercerita tentang ulah manusia menyebabkan banjir, seharusnya dialog Garbera untuk mengajak temantemannya untuk peduli terletak sesudah Garbera menjelaskan penyebab banjir terjadi karena ulah manusia. Pada gambar sesudah revisi penempatan dialog Garbera untuk mengajak teman-temannya peduli terletak sesudah Garbera menjelaskan penyebab banjir terjadi karena ulah manusia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
Gambar 4.14 Sebelum Revisi
Gambar 4.15 Sesudah Revisi
Peneliti melakukan revisi dari ahli dosen. Pada gambar sebelum revisi terdapat tatanan bahasa yang masih belum pas jika di gabung menjadi kalimat. Pada gambar sesudah refisi tatanan bahasa sudah disesuaikan dengan EYD sesuai dengan saran yang diberikan oleh ahli dosen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
Gambar 4.16 Sebelum Revisi
Gambar 4.17 Sesudah Revisi Peneliti melakukan revisi dari ahli dosen. Pada gambar sebelum revisi terdapat penulisan pada nomor halaman tidak terlihat karena tersamarkan oleh gambar dan menjadi tidak kelihatan. Pada gambar sesudah revisi nomor halaman sudah diperbaiki dengan menempatkan nomor halaman pada tempat sendiri yang dibuat agar terlihat jelas halamannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
Gambar 4.18 Sebelum Revisi
Gambar 4.19 Sesudah Revisi Peneliti melakukan revisi dari ahli dosen. Pada gambar sebelum revisi terdapat penulisan huruf yang kurang dipertegas, dan jenis huruf kurang menarik kurang berkarakter ke anak. Pada gambar setelah revisi penulisan huruf yang kurang tegas sudah diperbailki untuk kebih besar atau lebih tebal, dan jenis huruf juga sudah diganti, yang sebelumnya menggunakan font Komika Axis Normal (Western) diganti menggunakan font Comic Sans MS, dengan ukuran huruf tetap sama menggunakan ukuran 11.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
4.5
Uji Coba Produk Produk yang sudah divalidasikan oleh satu dosen ahli, satu guru kelas, dan
dilakukan uji coba produk pada satu siswa setara kemudian di uji cobakan kembali kepada 6 siswa. Uji coba dilakukan kembali pada 6 siswa kelas III untuk mengetahui pendapat dari siswa. Uji coba dilakukan pada saat mengisi jam pelajaran Bahasa Indonesia. Hal ini dilakukan setelah diberi kesempatan oleh guru kelas mengisi pada saat pelajaran Bahasa Indonesia mengenai aspek membaca. Kegiatan uji coba produk dilakukan pada tanggal 27 April 2017. Siswa dibagikan buku cerita bergambar yang sudah direvisi kemudian siswa diberikan sedikit penjelasan mengenai cara pengisian kuesioner. Kemudian siswa dibagikan kertas kuesioner dan siswa diminta secara bergantian dari halaman pertama hingga bagian terakhir. Setelah selesai membaca buku cerita bergambar siswa langsung mengisi lembar kuesioner sesuai dengan bagian aspek dari tiap pernyataan yang berisi tentang kualitas buku cerita bergambar. Hasil dari kuesioner yang sudah dilakukan terhadap 6 siswa dapat dijelaskan sebagai berikut: Pertama, berdasarkan perhitungan Penilaian Acuan Patokan (PAP) yang terdapat pada bab III mengenai kategori dan kriteria produk pengembangan buku cerita bergambar. Hasil yang didapatkan dari siswa pertama diketahui total validasi yang diperoleh adalah 50 dengan rata-rata skor sebesar 4,54. Skor yang diperoleh kemudian dibandingan dengan skala yang sudah ditentukan dan diperoleh kemudian dibandingkan dengan skala yang sudah ditentukan dalam kategori ”sangat baik”. Kedua, berdasarkan perhitungan Penilaian Acuan Patokan (PAP) yang terdapat pada bab III mengenai kategori dan kriteria produk pengembangan buku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
cerita bergambar. Hasil yang didapatkan dari siswa kedua diketahui total validasi yang diperoleh adalah 40 dengan rata-rata skor sebesar 3.63. Skor yang diperoleh kemudian dibandingan dengan skala yang sudah ditentukan dan diperoleh kemudian dibandingkan dengan skala yang sudah ditentukan dalam kategori ”sangat baik”. Ketiga, berdasarkan perhitungan Penilaian Acuan Patokan (PAP) yang terdapat pada bab III mengenai kategori dan kriteria produk pengembangan buku cerita bergambar. Hasil yang didapatkan dari siswa ketiga diketahui total validasi yang diperoleh adalah 46 dengan rata-rata skor sebesar 4,18. Skor yang diperoleh kemudian dibandingan dengan skala yang sudah ditentukan dan diperoleh kemudian dibandingkan dengan skala yang sudah ditentukan dalam kategori ”sangat baik”. Keempat, berdasarkan perhitungan Penilaian Acuan Patokan (PAP) yang terdapat pada bab III mengenai kategori dan kriteria produk pengembangan buku cerita bergambar. Hasil yang didapatkan dari siswa keempat diketahui total validasi yang diperoleh adalah 55 dengan rata-rata skor sebesar 5. Skor yang diperoleh kemudian dibandingan dengan skala yang sudah ditentukan dan diperoleh kemudian dibandingkan dengan skala yang sudah ditentukan dalam kategori ”sangat baik”. Kelima, berdasarkan perhitungan Penilaian Acuan Patokan (PAP) yang terdapat pada bab III mengenai kategori dan kriteria produk pengembangan buku cerita bergambar. Hasil yang didapatkan dari siswa kelima diketahui total validasi yang diperoleh adalah 55 dengan rata-rata skor sebesar 5. Skor yang diperoleh kemudian dibandingan dengan skala yang sudah ditentukan dan diperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
kemudian dibandingkan dengan skala yang sudah ditentukan dalam kategori ”sangat baik”. Keenam, berdasarkan perhitungan Penilaian Acuan Patokan (PAP) yang terdapat pada bab III mengenai kategori dan kriteria produk pengembangan buku cerita bergambar. Hasil yang didapatkan dari siswa keenam diketahui total validasi yang diperoleh adalah 47 dengan rata-rata skor sebesar 4,27. Skor yang diperoleh kemudian dibandingan dengan skala yang sudah ditentukan dan diperoleh kemudian dibandingkan dengan skala yang sudah ditentukan dalam kategori ”sangat baik”. Berikut ringkasan hasil kuesioner dan uji coba produk yang dilakukan terhadap enam siswa kelas III SD Kanisius Kumendaman Yogyakarta: Tabel 4.7 Ringkasan Hasil Uji Coba Produk
Siswa Pertama Kedua Ketiga Keempat Kelima Keenam Rata-Rata
Total Skor
Rata-Rata Skor
50 40 46 55 55 47
4,54 3,63 4,18 5 5 4,27 Skor Nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
4.6 Kajian Produk Akhir 4.6.1
Sampul Buku Cerita Setelah Direvisi Sampul buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup
yang dihasilkan peneliti berjudul “Kebunku Tempat Tinggalku” menggunakan ukuran kertas A5, sedangkan setelah dilakukan revisi penulisan jenis huruf diganti menjadi Comic Sans MS dengan penulisan lebih besar.
Gambar 4.20 Sebelum Revisi
Gambar 4.21 Sesudah Revisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
4.6.2
Isi Buku Cerita Setelah Direvisi Bagian isi buku cerita ini mengalami beberapa perubahan. (1) peneliti
mengubah warna
gambar Tulip, Ngorek, dan Garbera yang lebih menarik
sehingga sehingga konsistensi warna dapat jelas, (2) peneliti sudah merubah alur cerita, merubah setting, dan memperbaiki penokohon dalam cerita menjadi lebih jelas dan teratur, (3) memperbaiki tata bahasa menjadi tatanan EYD yang berlaku sesuai dengan saran dari ahli dosen, (4) perbaikan pada nomot halaman sudah dibenahi, penomoran sudah disediakan tempat tersendiri dan tidak bergabung dengan gambar, sehingga membuat nomor halaman sudah terlihat jelas, (5) perubahan jenis huruf sudah diperbaiki dengan mengganti jenis huruf menjadi Comic Sans MS, (6) sudah memperbaiki huruf menjadi lebih tegas dengan membedakan mana huruf yang ditebalkan dan mana huruf yang besar, (7) sudah memperbaiki alur cerita dengan lebih tertata dan jelas lagi. Selebihnya tidak ada revisi pada isi buku cerita. Buku cerita bergambar ini memuat pendidikan lingkungan hidup, yang mengenalkan kepada siswa bagaimana cara menjaga lingkungan hidup dengan mulai peduli kepada lingkungan. 4.6.3
Bidodata Penulis Setelah Direvisi Pada bagian biodata penulis terdapat beberapa perbaikan pada penulisan
biografi penulis dari pendidikan penulis, dan pengalaman penulis selama kuliah, serta tujuan penulis yang diharapkan dalam pembuatan buku cerita bergambar ini, dengan memperbaiki penulisan pada tata bahasa yang lebih singkat dan jelas lagi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
Gambar 4.22 Sebelum Revisi Profil Penulis
Gambar 4.23 Sesudah Revisi Profil Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
4.7 Kualitas Buku Cerita Setelah mengetahui hasil vaslidasi yang dilakukan oleh satu dosen ahli, satu guru kelas III, dan satu siswa kelas III mengenai produk yang dikembangkan yaitu tentang buku cerita bergambar, maka dapat dihitung skor rata-rata dari semua validator. Berikut ini akan dipaparkan hasil dari tiga validator dalam bentuk tabel: Tabel 4.8 Hasil Paparan Validator
Validator
Rerata
Kategori
Dosen Ahli
3,58
Baik
Guru Kelas III
4,6
Sangat Baik
Siswa Kelas III
4,27
Sangat Baik
Rata-Rata
Skor Nilai
Baik
Dari hasil paparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa buku cerita yang dikembangkan oleh peneliti memperoleh skor rata-rata 4,15 dengan kategori “baik”. Hal ini ditunjukkan melalui judul cerita yang menggambarkan tentang keadaan lingkungan tempat tinggal, dengan cerita yang sederhana, bahasa yang sederhana untuk memudahkan siswa dalam memahami isi cerita, jumlah halaman yang cukup tidak terlalu tipis, jenis tulisan yang sesuai dengan anak-anak dengan tidak kaku, serta gambar dengan warna yang menarik yang membuat siswa menjadi mengembangkan imajinasinya, serta yang paling penting dapat memberikan pembelajaran pentingnya lingkungan hiudp bagi kehidupan di masa depan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
4.8 Pembahasan Penelitian pengembangan buku cerita bergambar ini dikembangkan untuk menarik minat siswa terhadap pembelajaran membaca yang masih kurang diminati. Selain itu juga dapat menjadikan media pembelajaran yang menarik bagi guru pada saat mengajarkan tentang pembelajaran membaca saat di kelas maupun di sekolah. Menurut Somadayo (2011:5) membaca adalah proses yang digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang akan disampaikan oleh penulis melalui kata-kata yang ditulis. Kegiatan membaca sangat bermanfaat untuk memperoleh informasi. Menurut guru kelas III buku cerita bergambar ini sangatlah menarik dari segi warna, gambar, dan judul sudah memberikan ketertarikan tersendiri dari siswa saat melihat pertama kali. Pengertian dari buku cerita bergambar menurut Nurgiyantoro (2005:152) adalah buku cerita yang menampilkan teks narasi dengan bahasa yang sederhana dan disertai ilustrasi atau gambar-gambar. Berdasarkan dari hasil pengumpulan data melalui wawancara, dan pembagian kuesioner yang dilakukan, peneliti mempunyai persetujuan dan dukungan dalam membuat dan mengembangkan buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup dalam pembelajaran membaca siswa kelas III. Menurut guru kelas III buku cerita yang dikembangkan sangat lah menarik dan dapat membantu guru dalam meberikan pendampingan siswa yang mau belajar membaca, sekaligus juga untuk menjadi media pembelajaran dalam mengajarkan kepada siswa tentang pendidikan lingkungan hidup. Pendidikan lingkungan hidup menurut Daryanto (2013:1) adalah pendidikan tentang lingkungan hidup dalam bagian penyuluhan secara langsung maupun secara tidak langsung dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
membentuk kepribadian mandiri serta pola pikir sehingga dapat merefleksikan dalam kehidupan sehari-hari.
Hal ini yang membuat peneliti semakin
bersemangat dalam mengembangkan penelitian mengenai pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup dalam pembelajaran membaca siswa kelas III. Buku cerita bergmabar ini dapat membantu siswa dalam proses pembelajaran membaca sekaligus dapat mengajarkan siswa tentang kepedulian terhadap lingkungan hidup yang ditanamkan sejak dini sebagai bekal kehidupan di masa mendatang. Buku cerita dengan menggunakan gambar akan lebih membuat siswa menjadi tertarik untuk membacanya. Seperti yang di kemukakan oleh Sarumpaet (2010:18) buku cerita bergambar adalah buku yang menyuguhkan cerita dengan menggunakan gambar. Serta sama halnya yang di kemukakan oleh Mitchell (dalam Nurgiyantoro, 2005:153) mengemukakan bahwa buku cerita bergambar adalah buku yang menampilkan gambar dan teks yang keduanya saling berhubungan. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa saat membaca buku cerita peran serta gmabar untuk menjelaskan isi cerita sangatlah penting dan sangat diperlukan untuk dapat memahami isi dari bacaan, sehingga keduanya akan saling melengkapi dan berhubungan satu sama lain. Berawal dari membaca dengan menggunakan media buku cerita bergambar dapat membantu siswa dalam proses pembelajaran membaca serta dapat sekaligus menanamkan sikap yang akan didapat dari cerita yang sudah dibaca. Dalam buku cerita bergambar dapat pula memberikan unsur mengenai pendidikan lingkungan hidup sebagai bentuk sarana yang memungkinkan dapat menumbuhkan proses kepedulian siswa terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
lingkungan yang ada disekitarnya dan dapat diterapkan dalam kehidupan seharihari. Buku yang dikembangkan peneliti mengenai pendidikan lingkungan hidup. Hal ini didukung dengan adanya hasil analisis kebutuhan yang dilakukan peneliti pada tanggal 15 Desember 2016 dengan guru kelas III SD Kanisius Kumendaman Yogyakarta. Pendidikan lingkungan hidup mampu meningkatkan kesadaran siswa akan lingkungan yang ada disekitarnya. Melalui pengajaran pendidikan lingkungan hidup disekolah dapat mendorong terciptanya sekolah Adiwiyata yang sejak dari sekolah telah diajarkan sikap-sikap peduli yang harus dimiliki sejak dini untuk memberikan dampak baik dalam usaha memelihara dan melestarikan lingkungan sekolah. Meciptakan lingkungan sekolah yang sehat, nyaman, dan bersih menuju lingkungan hidup yang baik. Melalui buku cerita bergambar tentang pendidikan lingkungan hidup siswa tidak hanya sekedar belajar mengenai bagaimana cara menjaga lingkungan hidup, tetapi dari buku cerita dapat membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan membaca dan mempunyai minat tinggi dalam membaca. Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan oleh tiga validator, buku cerita bergambar ini mampu memberikan pembelajaran yang menarik dalam pentingnya menjaga lingkungan hidup yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Judul buku cerita bergambar yang dikembangkan oleh peneliti adalah “Kebunku Tempat Tinggalku”. Judul ini menggunakan bahasa yang sederhana dengan mengambil topik yang akan diceritakan dalam buku gambar secara keseluruhan. Buku cerita bergambar ini menceritakan tentang sekumpulan tumbuhan dan binatang yang menempati suatu kebun yang di dalamnya terdapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
banyak tanaman yang tumbuh subur dan banyak binatang pula yang hidup di dalam kebun. Berdasarkan hasil validasi yang sudah mewakili dari judul buku dan sudah mewakili dari isi cerita. Gambar yang dibuat awalnya dengan menggunakan gambar seketsa tangan yang sederhana, dengan memberikan kesan gambar anakanak yang dapat dipahami siswa dalam memahami isi dari dalam cerita. Pemilihan gambar yang digunakan peneliti sangat mudah dan dapat dibedakan oleh anak. Berdasarkan hasil validasi yang didapatkan oleh kedua validator, dan satu siswa untuk diuji cobakan produk buku cerita bergambar disertai dengan mengisi kuesioner sebagai langkah pertama sebelum diuji cobakan keenam siswa. Gambar yang menarik dapat membangkitkan minat membaca siswa menjadi tinggi. Buku cerita bergambar dibuat oleh peneliti dengan menampilkan tokoh sekumpulan tumbuhan dan binatang yang menempati suatu kebun sebagai tempat tinggalnya. Menurut peneliti pengambilan tokoh ini dilakukan agar siswa dapat menempatkan dirinya jika siswa hidup sebagai tumbuhan dan binatang yang sama-sama merupakan makhluk hidup seperti manusia. Karakter dalam cerita ini adalah sikap yang di ciptakan untuk selalu secara bersama-sama membangun sikap peduli dalam menjaga lingkungan tempat tinggal agar tetap nyaman ditinggali. Adapun latar tempat yang digunakan diantaranya ada yang di kebun dekat dengan kolam, dan juga di tengah kebun. Berikut merupakan salah satu gambar yang digunakan dalam buku cerita:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
Gambar 4.24 Gambar Latar Tempat dalam Buku Cerita Berdasarkan hasil validasi dari dosen ahli, jika seting waktu pagi, matahari jangan berubah posisi dan jika seting waktu ada pergeseran pagi-siang, matahari juga harus bergeser. Karena dalam buku cerita jika tatanan gambar tidak teratur akan membuat pembaca menjadi bingung dan sulit untuk memahami. Buku cerita yang dikembangkan menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah untuk dimengerti oleh siswa, dan juga menggunakan tata Bahasa Indoensia yang baku. Berikut merupakan contoh penggunaan bahasa pada buku cerita bergambar:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
Gambar 4.25 Bahasa Yang Digunakan Dalam Buku Cerita
Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan oleh guru kelas III, buku cerita bergambar menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami siswa saat dibaca. Isi dalam cerita yang dibuat mudah dipahami pembaca, yang mengajak pembaca untuk mengikuti jalan cerita. Peneliti mengharapkan bahwa melalui buku cerita bergambar yang dikembangkan dapat membantu siswa dalam memahami kesatuan hubungan yang berkaitan antara tulisan dan gambar yang didukung dengan bahsa yang sederhana yang mudah dipahami siswa. Buku cerita bergambar ini memiliki 55 halaman yang sudah termasuk cover depan dan cover belakang. Namun isi dari cerita sendiri memiliki 48 halaman. Buku cerita bergambar ini juga memiliki lembaran tambahan berupa refleksi yang terdapat pada halaman 53 dengan tujuan agar siswa dapat memahami lebih dalam lagi isi dalam cerita yang sudah dibaca. Peneliti mengharapkan bahwa setelah siswa membaca buku cerita bergambar mengenai pendidikan lingkungan hidup ini, siswa dapat menjaga lingkungan disekitar mereka mulai dari lingkungan sekolah dengan peduli memperhatikan kebersihan lingkungan sekolah. Berdasarkan hasil valiasi guru, jumlah halaman, dan tata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
letak serta bahasa yang digunakan sudah sesuai dengan kemampuan siswa kelas III SD. Jenis penulisan yang digunakan menggunakan Comic Sans MS, yang digunakan pada keseluruhan tulisan dalam buku cerita bergmbar. Ukuran tulisan yang digunakan untuk judul buku menggunakan ukuran 30, penulisan nama pengarang depan menggunakan ukuran 23 isi cerita dan keseluruhan dengan menggunakan ukuran 11. Berdasarkan hasil validasi dari dosen ahli jenis dan ukuran huruf sudah diperbaiki dengan tujuan agar sesuai untuk anak-anak. Buku yang dimuat memiliki tatanan halaman yang sudah dibuat lebih menarik untuk siswa. Buku yang dibuat sudah memiliki tampilan gambar yang barnyak daripada tulisan. Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa produk yang dikembangkan oleh peneliti memiliki kualitas yang baik. Buku cerita yang dikembangkan dapat melengkapi bacaan siswa kelas rendah agar memiliki minat membaca yang tinggi, yang dapat digunakan guru sebagai media pembelajaran sekaligus dapat menjadi media untuk mengenalkan tentang sikap kepedulian terhadap lingkungan hidup. Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat hasil dari penilaian para validator. Isi cerita yang dikembangkan peneliti sudah baik dan jelas yang dapat dimengerti oleh siswa dengan menggunakan bahasa yang sederhana dan isi cerita yang mudah dipahami oleh siswa saat membaca. Buku cerita bergambar ini disusun untuk mengenalkan kepada siswa tentang pendidikan lingkungan hidup yang harus mulai dikenalkan sejak usia dini untuk dijaga dan dipelihara demi kehidupan di masa mendatang. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya tokoh yang mempunyai sikap peduli terhadap lingkungan tempat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
tinggalnya dengan selalu bekerja sama dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman serta menerapkan sikap membuang sampah pada tempat sampah dan bukan di sungai. Buku cerita yang dikembangkan oleh peneliti dilengkapi dengan gambar yang dibuat secara awal dengan menggunakan sketsa tangan, lalu diwarnai dengan menggunakan crayon, setelah itu di scan, lalu di edit dengan menggunakan aplikasi CorellDrwa X7. Gambar yang terdapat dalam buku cerita di rangkai dari awal hingga akhir cerita. Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan oleh satu dosen ahli, satu guru kelas III, dan dilakukannya uji coba produk pada satu siswa kelas III dapat disimpulkan bahwa buku cerita yang dikembangkan oleh peneliti termasuk dalam kategori baik dan layak untuk di uji cobakan kepada siswa kelas III SD Kanisius Kumendaman Yogyakarta dengan rata-rata skor yang diperoleh adalah 4,15.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V PENUTUP
5.1
Kesimpulan Penelitian pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan
lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca kelas III ini menghasilkan hasil penelitian yang menunjukkan berhasil atau tidaknya pelaksanaan penelitian yang dirangkum menjadi kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Penelitian yang saya lakukan adalah pengembangan buku cerita bergambar dengan tema pendidikan lingkungan hidup. Dengan pengembangan tersebut
diharapkan
dapat
membantu
siswa
dalam
membaca.
Pengembangan buku cerita bergambar yang dikembangkan dengan melakukan 7 langkah yaitu: (1) penelitian terhadap produk yang telah ada, (2) studi literatur dan penelitian lapangan, (3) perencanaan pengmbangan produk, (4) pengujian internal desain, (5) revisi desain, (6) pembuatan produk, (7) uji coba terbatas. Penelitian dan pengembangan buku cerita bergambar ini dilakukan menggunakan enam langkah tersebut. Hasil penelitian ini adalah produk berupa buku cerita bergambar yang telah diuji cobakan kepada enam siswa. 2. Buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca kelas III ini dikembangkan dengan kualitas sangat baik dan layak untuk digunakan. Buku cerita bergambar ini telah melalui tahap-tahap pengembangan. Adapun tahap yang dilakukan yaitu dengan
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
melalui tahap validasi oleh para ahli. Validasi tersebut dilakukan oleh satu dosen ahli, satu guru kelas III, satu siswa setara. Hasil validasi yang didapatkan secara keseluruhan yaitu dengan rata-rata skor 4,15 dengan kategori “baik”. Hal ini di dukung oleh judul buku yang sudah menggambarkan isi ceirta, dengan memberikan pengenalan tentang bagaimana menjaga lingkungan hidup agar tetap terasa nyaman dan bersih untuk menjaga kehidupan di masa yang akan datang. Buku cerita bergambar ini juga dapat membantu siswa dalam proses pembelajaran membaca, yang isinya dapat membantu siswa dalam memahami isi cerita yang dibaca dengan didukung latar tempat, rangkaian cerita, serta peran dari tokoh yang mendukung pengembangan sikap siswa.
5.2
Keterbatasan Penelitian Penelitian pengembangan produk buku cerita bergambar ini mempunyai
keterbatasan. Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini adalah: 1. Wawancara untuk analisis kebutuhan yang dilakukan oleh peneliti hanya dilakukan di satu guru saja. Ternyata setelah dianalisis jika melakukan wawancara dengan satu guru saja masih dirasa kurang sehingga saat mencari akar permasalahan menjadi kurang mendalam. 2. Ketersediaan waktu yang diberikan sekolah hanya terbatas, sehingga peneliti hanya melakukan penelitian sampai pada tahap uji coba terbatas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
5.3
Saran Dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan buku cerita bergambar
ini, ada beberapa saran yang diharapkan dapat memberi manfaat. Adapun saran yang diberikan untuk penelitian pengembangan buku cerita bergambar ini adalah: 1. Wawancara untuk analisis kebutuhan sebaiknya dilakukan tidak hanya oleh satu guru saja karena masih dirasa kurang, melainkan dilakukan lebih dari satu guru agar pada saat mencari akar permasalahan menjadi lebih mendalam. 2. Peneliti perlu mempersiapkan penelitian dari jauh-jauh hari sehingga waktu yang lebih panjang dapat diperoleh peneliti untuk melakukan penelitian sampai ke tahap produksi masal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Yunus. 2012. Pembelajaran Membaca Berbasis Pendidikan Karakter. Bandung: Refika Aditama. Agustiningsih, A. 2015. Pengembangan Penggunaan E-Komik Tematik Berbasis Pada Pendidikan Lingkungan Hidup Dengan Aplikasi Macromedia-Flash Untuk Kelas Permulaan Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran FKIP Universitas Jember Vol. 4, No. 4. Diunduh pada tanggal
8 Mei 2017 dari jurnal.unej.ac.id
Creswell, J.W. 2015. Riset pendidikan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi riset kualitatif & kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Creswell, J.W. 2014. Research design pendekatan kualitatif. Kuantitatif, dan mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Daryanto, dan Suprihatin Agung. 2013. Pengantar Pendidikan Lingkungajn Hidup.
Yogyakarta: Gava Media.
Desmita. 2012. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Remaja Rosdakarya. Faizah, Dewi Urama, et all. 2016. Panduan Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Dasar. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Farida, Nur’aini. 2010. Membentuk Karakter Anak Dengan Dongeng. Surakarta: Indiparent. Gehe, L Wilkinson. 1984. Media Dalam Pembelajaran, Penelitian Selama 60 Tahun. Jakarta: Rajawali. Hamlah, Syukri. 2013. Pendidikan Lingkungan Seklumit Wawasan Pengantar. Bandung: Refika Aditama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
Hosnah. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia. Hurlock, Elizabeth B. 1942. Perkembangan Anak Jilid 1 Edisi Enam. Jakarta: Erlangga. Momo. 1980. Penggunaan Metode SAS Dalam Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Proyek Pengembangan Pendidikan Guru P3G Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Nurgiyantoro, Burhan. 2005. Sastra Anak Pengantar Pemahaman Dunia Anak. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Putra, Masri Sareb. 2008. Menumbhkan Minat Baca Sejak Dini. Indonesia. Macanan Jaya Cemerlang. S. Hasanuddin W. 2015. Sastra Anak Kajian Tema, Amanat dan Teknik Penyampaian Cerita Anak Terbitan Surat Kabar. Bandung: CV Angkasa. Sarumpaet, Riris K. Toha. 2010, Pedoman Penelitian Sastra Anak. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia anggota IKAPI DKI Jakarta bekerjasama dengan Pusat Bahasa Kementrian Pendidikan Nasional. Somadayo, Samsu. 2011. Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca. Yogyakarta: Graha Ilmu. Soemarwoto, Otto. 2001. Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta: Djambatan. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian dan Pengembangan Pendekatan R&D. Bandung: Alfabeta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya. Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Widodo, Slamet, dkk. 2015. Peningkatan Kualitas Peserta Didik Melalui Implementasi Pembelajaran Abad 21: Membangun Kelas Literat Bebasis Pendidikan Lingkungan Hidup Untuk Melatihkan Kemampuan Literasi Siswa Di Sekolah Dasar. Jurnal Umsida. Diunduh pada tanggal 8 Mei 2017
dari journal .umsida.ac.id
Wulandari, Tri Vita, dkk. 2016. Pendidikan Lingkungan Hidup Dalam Membentuk
Sikap Peduli Lingkungan Siswa Di SMPN 4 Jombang. Jurnal
Pendidikan
Kewarganegaraan Vol. 3 No. 4 (1153-1167). Diunduh pada tanggal
8 Mei 2017 dari ejournal.unesa.ac.id Yusuf, H. Syamsu. 2015. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sumber Online Sukartiningsih, Wahyu. 2004. Peningkatan Kualitas Pembelajaran Membaca Dan Menulis Permulaan Di Kelas I Sekolah Dasar Melalui Media Kata Bergambar.
Diunduh
pada
tanggal
8
Mei
2017.
https://id.scribd.com/doc/77509603/Peningkatan-Kualitas-PembelajaranMembaca-Dan-Menulis-Permulaan-Di-Kelas-1-Sekolah-Dasar-MelaluiMedia-Kata-Bergambar. Rosari, Yosephine. 2014. Penerapan Metode Bercerita Berbantuan Media Buku Cerita Bergambar Untuk Meningkatkan Perilaku Moral. Jurnal Jurusan PGTK, Universitas Pendidikan Ganesha. Diunduh pada tanggal 8 Mei 2017.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPAUD/article/viewFile/3127/25 96 Afandi, Rifki. 2013. Integrasi Pendidikan Lingkungan Hidup Melalui Pembelajaran IPS Di Sekolah Dasar Sebagai Alternatif Menciptakan Sekolah Hijau. Jurnal Dosen Jurusan PGSD, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
Diunduh
pada
tanggal
8
Mei
2017.
http://ojs.umsida.ac.id/index.php/pedagogia/article/download/50/56. Widianto, Satrio. 2017. Soal Minat Baca Indonesia Peringkat 60 dari 61 Negara Jakarta.. Diunduh pada tanggal 12 Juli 2017. http://www.pikiran-rakyat.com/pendidikan/2017/03/17/soal-minat-bacaindonesia-peringkat-60-dari-61-negara-396477
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
Lampiran 1 Hasil Wawancara dengan Guru Kelas III SD Kanisius Kumendaman
No
Daftar Pertanyaan Wawancara
Rangkuman Hasil Wawancara
1
Apakah ibu mengetahui keberadaan Dari kelas yang diampu terdapat siswa yang mengalami kesusahan beberapa siswa yang masih kurang membaca? lancar membaca, membaca masih terbata-bata dengan mengeja di dalam hati lalu baru diucapkan.
2
Sejauh mana kesulitan siswa Kesulitannya jika masih lurang tersebut dalam kegiatan lancar membaca saat mengikuti pembelajaran membaca? pembelajaran menjadi sering tertinggal dengan teman-temannya.
3
Apakah sekolah menyediakan Ada beberapa buku cerita kelengkapan buku bacaan bagi bergambar, sudah lumayan banyak siswa seperti buku cerita yang bisa dibaca siswa. bergambar?
4
5
6
Apakah siswa tertarik dengan buku Iya sangat tertarik apalagi dengan cerita bergambar? yang ada gambar yang mendominasi sangat membuat siswa menjadi tertarik untuk ingin membaca, karena dari melihat gambar rasa tertarik siswa akan muncul dan mempunyai keinginan untuk membacanya.
Apakah pentingnya mereka?
siswa menyadari Mereka sudah paham dengan jika lingkungan bagi kita dapat menjaga lingkungan nanti lingkungan menjadi asri dan nyaman untuk ditinggali. Dimulai dari dalam dirinya sendiri dan di lingkungan sekitar.
Apakah siswa sudah melakukan Sudah melakukan kegiatan menjaga kegiatan untuk menjaga lingkungan dengan kebiasaan lingkungan? Seperti contoh “semutlis”(sepuluh menit untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
7
8
mengenai kebersihan kelas?
lingkungan sekitar). Sebelum bel masuk sepuluh menit untuk lingkungan sekitar dengan siswa memungut sampah yang ada disekitar tempat yang sedang di tempati.
Menurut ibu apakah sekolah membutuhkan buku cerita bergambar untuk kebutuhan membaca siswa dalam bentuk cerita tentang pendidikan lingkungan hidup?
Iya masih membutuhkan karena disamping sebagai kebutuhan membaca juga bisa untuk membiasakan siswa belajar menambah pengetahuan mengenal lingkungan hidup sejak dini melalui buku cerita bergambar.
Saran apa yang akan ibu berikan terkait dengan buku cerita bergambar yang sedang beredar untuk kebutuhn dalam pembelajaran membaca?
Untuk buku bacaan terkhusus untuk siswa di kelas bawah masih membutuhkan buku cerita bergambar dalam menunjang pembelajaran membaca, dengan menambah buku cerita bergambar akan membuat siswa menjadi tidak bosan jika akan membaca dengan bacaan yang itu-itu saja tetapi bisa ditambah dengan buku bacaan yang dapat menarik siswa untuk mau membaca.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
Lampiran 2 Data Hasil Validasi Dosen Ahli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
Lampiran 3 Data Hasil Validasi Guru Kelas III
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
Lampiran 4 Data Hasil Uji Coba Produk Siswa Kelas III
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
Lampiran 5 Data Kuesioner Hasil Uji Coba Produk Pada Siswa Kelas III
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131
Lampiran 6 Hasil Paparan Validator dan Uji Coba Produk
Validator
Rerata
Kategori
Dosen Ahli
3,58
Baik
Guru Kelas III
4,6
Sangat Baik
Siswa Kelas III
4,27
Sangat Baik
Rata-Rata
Skor Nilai
Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132
Lampiran 7 Ringkasan Hasil Uji Coba Siswa Kelas III
Siswa Pertama Kedua Ketiga Keempat Kelima Keenam Rata-Rata
Total Skor
Rata-Rata Skor
50 40 46 55 55 47
4,54 3,63 4,18 5 5 4,27 Skor Nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133
Lampiran 8 Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134
Lampiran 9 Surat Keterangan Melakukan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135
Lampiran 10 Dokumentasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136
Lampiran 11 Buku Cerita Bergambar (Terpisah)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137
Riwayat Peneliti
Secundina Kusuma Wisangnuari, lahir di Bantul 15 Januari 1995. Tinggal di Yogyakarta, tepatnya menetap di Dongkelan No.340 Panggungharjo Sewon Bantul. Memulai pendidikan formal di jenjang pemula dan dasar di TK Indriyasana Pugeran lulus tahun 2001 dan di SD Kanisius Pugeran Yogyakarta lulus tahun 2007. Selanjutnya jenjang menengah pertama ditempuh di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta lulus tahun 2010, dan jenjang atas ditempuh di SMA Stella Duce 2 lulus tahun 2013. Pada tahun 2013, peneliti melanjutkan studi ke perguruan tinggi dan tercatat sebagai mamahaiswi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan., Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Pendidikan di perguruan tinggi diakhiri dengan menulis skripsi yang berjudul: “Perkembangan Buku Cerita Bergambar Berbasis Pendidikan Lingkungan Hidup Untuk Pembelajaran Membaca Siswa Kelas III SD Kanisius Kumendaman Yogyakarta”