Pengemasa Makanan Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.TP., M.Sc
SEJARAH
SEJARAH
Kemasan Tradisional Indonesia
SEJARAH
Kemasan Tradisional Indonesia
DEFINISI kemasan/ke·mas·an/ n 1 hasil mengemas; 2 bungkus pelindung barang dagangan (niaga); Kemasan meliputi tiga hal, yaitu merek, kemasan itu sendiri dan label. (Cenadi, 2000)
TUJUAN PENGEMASAN 1. Mencegah atau mengurangi kerusakan pada bahan yang dikemas 2. Memberikan informasi produk 3. Membantu pemasaran produk dan menarik hati konsumen 4. Media komunikasi konsumen dan perusahaan 5. Meningkatkan Efisiensi
Manfaat Utama Kemasan
Persyaratan Pengemasan Makanan 1. Tidak Beracun (Toxic) Contoh: Pb (timbal) dll 2. Harus sesuai dengan produk yang dikemas Contoh: Transparan, Kemasan mencerminkan apa yang dikemas, Memberikan gambaran saran penyajian produk
Persyaratan Pengemasan Makanan 3. Menjamin sanitasi dan syarat kesehatan Kemasan produk siap konsumsi Bersih dan tidak bereaksi dengan produk Kemasan produk perlu proses Tidak perlu bersih, namun kuat dan muat banyak
4. Mencegah pemalsuan produk Kemasan khas dan sulit ditiru Menggunakan segel
Persyaratan Pengemasan Makanan 5. Kemudahan membuka dan menutup Contoh: Uji coba membuka tutup air mineral, cover yakult Fasilitas pembuka kaleng susu
6. Kemudahan mengeluarkan isi/ produk Contoh: Tutup botol bumbu dibuat lubang kecil- kecil Tutup mayonise dibuat mengerucut berlubang
Persyaratan Pengemasan Makanan 7. Kemudahan membuang bekas kemasan Pemilihan bahan kemasan ramah lingkungan: mudah terurai, memberikan saran daur ulang dll
8. Ukuran, bentuk dan berat efisien Memudahkan pendistribusian, pengangkutan, dan pengemasan dalam jumlah besar
Persyaratan Pengemasan Makanan 9. Tampilan Tampilan, estetika, desain, kualitas cetakan kemasan 10. Biaya terjangkau Kemasan berkualitas dan harga murah (Jika memungkinkan)
11. Syarat Lain Memperhatikan kondisi lingkungan dan iklim daerah pemasaran Kelembaban tinggi, kering
Klasifikasi Pengemasan 1. Frekuensi Penggunaan Sekali pakai Digunakan berulang
2. Struktur sistem kemasan Kemasan primer Kemasan sekunder Kemasan tersier
Klasifikasi Pengemasan 3. Sifat kekakuan bahan kemas Fleksibel Semi kaku Kaku
4. Perlindungan dari lingkungan Tahan suhu Tahan cahaya Hermetis
Klasifikasi Pengemasan 5. Kesiapan pemakaian Kemasan siap pakai Kemasan siap rakit
Bahan Kemasan Kayu
Gelas Kertas Logam
Foil Plastik
Kayu
Kemasan alami, bentuknya peti kerat, kotak kayu Mengemas produk berbobot besar
Tersier/ Kuartener Memerlukan pengencangan (eg: Paku, pita baja, kawat dll)
Gelas
Bahan pengemas untuk makanan dan obat Bahan utama: Pasirsilika (SiO2), Soda abu, Batu kapur, Ditambah cullet (calcin) mempertahankan terjadinya proses peleburan Bahan tambahan: Timbal jernih dan lunak Alumina (Al203) Kuat, kekerasan tinggi Boraksoksida (B203)/ pyrex (boraksilikat) tahan panas
Warnagelas: 1) Merah>+ tembaga, CuO 2) Kuning>+ besioksida(<) 3) Biru>+ kobaltoksida 4) Ungu>+ mangan 5) Hitam>+ besioksida(>>) 6) Opal (memantulkan)/ opaque (tidak transparan) + kalsium florida
Kertas
Berasal dari bubur kayu (pulp) yang diolah secara kimia, dicetak menjadi lembaran tipis.
Another Knowlagde? Cari dan kenalilah jenis2 kertas berikut Jenis Kertas: 1. Kertaskultural/ kertas tulis/ kertas halus 2. Kertas kemasan/ kertas industri/ kertaskasar
Logam
Dibentuk menjadi kaleng, untuk pengemasan primer makanan dan minuman.
Yang harus diperhatikan: 1. Hindari kontak langsung dengan garam 2. Kelembaban udara sebaiknya rendah 3. Suhu kaleng hendaknya lebih rendah dari lingkungan
Plastik
Cetakan bahan plastik yang pertama, dipatenkan oleh J.L.Baldwin pada tangal 11 Februari 1862 yang disebut dengan molds for making daguerreotype cases.
Jenis Plastik yang sering digunakan: 1. Polietilen (PE) kantong plastik food grade 2. High Density Polyethylene (HDPE) untuk proses sterilisasi,
Foil
Lembaran alumunium padat dan tipis, Tebal< 0,15 mm
Alumuniumfoil: Higienis, mudah dibentuk, cocok untuk banyak jenis makanan dll
Tetrapack
Menjual kemasan
Teknologi Pengemasan Terkini
Vacum
MAP
AIP
Referensi • Cenadi, CS. 2000. PerananDesainKemasandalamDuniaPemasaran. NIRMANA. 2(1): 92-103. • Kertajaya, H. 1996. Marketing Plus 2000 SiasatMemenangkanPersainganGlobal. PT. GramediaPustakaUtama, Jakarta. • Rohajatien, U. 2010. PengetahuanBahanKemasan. FakultasTeknikUNM, Malang. • Rohajatien, U. 2010. KeamananBahanKemas. FakultasTeknikUNM, Malang. • Wirya, I. 1999. Kemasanyang Menjual. PT. GramediaPustakaUtama, Jakarta.
Practice • Bagi 7 Kelompok (15 orang per kelompok) • Identifikasi: 1. Nama Produk/ Merk: 2. Kelengkapan Label: (sebutkan apa saja label yang dicantumkan pada kemasan) 3. Apa yang menarik konsumen dari kemasan tersebut? 4. Berapa beratnya? Apakah efisien? 5. Bahan kemasan: 6. Alasan perusahaan memilih bahan kemasan: 7. Jika anda memiliki produk yang hampir serupa apakah anda akan mengganti bahan kemasan? Jika iya diganti dengan apa? Mengapa?