Pengelolaan Tanaman Terpadu Pada Usahatani Padi Sawah
Edisi Pertama
Oleh: Max Nur Alam
TADULAKO UNIVERSITY PRESS 2015
i
Dr. Ir. Max Nur Alam, M.S
Pengelolaan Tanaman Terpadu Pada Usahatani Padi Sawah ISBN: 9786028824675 Edisi Pertama 2015 xiii 105 hal. 15,5 x 23 cm Layout Isi : MDA Desain Sampul : MDA _________________________________________ 2015 Hak Cipta ada pada penulis. Tidak boleh direproduksi sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis dari penulis.
Kutipan Pasal 72: Sanksi Pelanggaran Undang-Undang Hal Cipta No. 19 Tahun 2002 1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayar (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp1.000.000 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp5.000.000.000 (lima miliar rupiah) 2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp500.000.000 (lima ratus juta rupiah).
Dicetak dan Diterbitkan oleh Tadulako University Press Kampus Bumi Tadulako Tondo Palu 94118 Sulawesi Tengah ii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjadkan ke Hadirat Allah S.W.T, yang telah memberikan Rahmad dan Hidayah-Nya sehingga buku referensi yang berjudul Pengelolaan Tanaman Terpadu Pada Usahatani Padi Sawah ini dapat penulis selesaikan dengan baik. Penyusunan dan penulisan buku ini didasarkan atas pengalaman penulis menyusun bahan ajar untuk kepentingan mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, khususnya pada Jurusan Agribisnis. Isi dari buku referensi ini masih sangat terbatas pada pokok pembahasan, yang meliputi: (1) penggunaan fungsi produksi CobbDouglass dalam upaya meningkatkan produksi padi sawah, (2) analisis pendapatan usahatani padi sawah dengan pola pengelolaan tanaman terpadu dan non terpadu, (3) Analisis perbedaan produksi dan pendapatan usahatani padi sawah dengan pola pengelolaan tanaman terpadu dan non terpadu. Walaupun isi buku referensi ini masih sangat terbatas, namun tetap diharapkan dapat memberi manfaat yang cukup bagi para mahasiswa dan pembaca lain yang berminat. Penyusunan, penulisan dan diterbitkannya buku ini terutama atas dorongan moril dari Bapak Prof. Dr. Ir. Made Antara, M.P. dan Bapak Dr. Ir. Effendy, M.Si., karenanya pada kesempatan ini, kepada beliau berdua penulis sampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya. Penulisan dan penerbitan buku referensi ini telah diupayakan dengan sebaik-baiknya, namun masih tetap dirasakan adanya berbagai kekurangan, karena penulis menyadari bahwa sesungguhnya tidak ada manusia yang sempurna, untuk itu kritik dan saran dari segenap pembaca sangat penulis harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan buku ini di masa yang akan datang.
Palu,
Mei 2015
penulis, iii
RINGKASAN
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) pengaruh penggunaan input produksi, yaitu : luas lahan, benih, pupuk dan tenaga kerja terhadap produksi padi sawah dalam penerapan pola pengelolaan tanaman terpadu (PTT) dan pola pengelolaan tanaman non terpadu (PTNT) dan (2) besar perbedaan produksi dan pendapatan usahatani padi sawah yang menerapkan PTT dan PTNT. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode survei dan pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana. Hasil penelitian menunjukkan (1) luas lahan, benih, pupuk, tenaga kerja dan pola pengelolaan tanaman terpadu berpengaruh positif dan nyata terhadap produksi padi sawah dalam bentuk beras di Desa Ranteleda. Besarnya pengaruh dari masing-masing variabel secara berturut-turut adalah 0,433%, 0,094%, 0,082%, 0,020% dan 0,055% dan (2) terdapat perbedaan yang signifikan antara pendapatan padi sawah PTT dan padi sawah PTNT di Desa Ranteleda Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi. Pendapatan padi sawah PTT sebesar Rp 8.034.137,51 / ha lebih tinggi jika dibandingkan dengan pendapatan padi sawah PTNT sebesar Rp6.425.318,17. Perbedaan pendapatan disebabkan oleh perbedaan produksi beras dari PTT dan PTNT, dimana produksi beras PTT sebesar 2.579,32 kg/ha sedangkan produksi beras PTNT sebesar 2.285,51 kg/ha. Perbedaan produksi ini cenderung disebabkan oleh penggunaan faktor produksi yang berbeda jumlahnya, seperti tenaga kerja, pupuk anorganik, pupuk organik dan pestisida.
iv
DAFTAR ISI
Halaman KATA PENGANTAR RINGKASAN DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I.
BAB II.
iii iv v viii x xi
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan penelitian 1.4 Kegunaan Penelitian
1 5 5 6
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1. Kajian Pustaka 7 2.1.1. Penelitian Terdahulu 7 2.1.2. Konsep Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) 8 2.1.3. Pengembangan Tanaman Padi 9 2.1.4. Konsep Usahatani 12 2.1.5. Faktor Produksi 13 2.1.6. Penerimaan dan Pendapatan 16 2.2. Kerangka Pemikiran 17 2.3. Hipotesis 20
v
Halaman
BAB III.
BAB 4.
METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian 3.2 Waktu dan Tempat Penelitian 3.3 Instrumen Penelitian dan Populasi Penelitian 3.4 Pengumpulan Data 3.5 Analisis Data 3.6 Konsep Operasional HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1. Letak Geografis dan Administratif 4.1.2. Keadaan Wilayah 4.1.3. Keadaan Penduduk 4.1.4. Keadaan Sarana Dan Prasarana 4.1.5. Keadaan Pertanian 4.2. Karakteristik Responden 4.2.1 Klasifikasi Umur Responden 4.2.2. Tingkat Pendidikan 4.2.3. Jumlah Tanggungan Keluarga 4.2.4. Pengalaman Berusahatani 4.3. Keadaan Usahatani 4.3.1. Luas Lahan 4.3.2. Penggunaan benih 4.3.3. Penggunaan Pupuk 4.3.4. Penggunaan Pestisida 4.3.5. Penggunaan Tenaga Kerja 4.4. Analisis faktor-faktor produksi 4.5. Analisis Usahatani 4.6. Analisis Komparatif Pendapatan Padi Sawah PTT dan PTNT
vi
21 21 22 23 23 27
29 29 29 30 32 33 34 35 36 37 39 40 40 41 41 42 42 43 47 49
Halaman
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan 5.2. Saran
53 53
DAFTAR PUSTAKA
54
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 2. 3. 4. 5.
6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13
14.
15.
Halaman Luas Panen Produksi dan Produktivitas Padi Sawah Provinsi Sulawesi Tengah, 2008 – 2012 Luas Panen Produksi dan Produktivitas Padi Sawah Kabupaten Sigi 2008 – 2012 Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Kecamatan Palolo 2012 Penelitian Terdahulu Perbedaan Konsep Pendekatan Pola Pengelolaan Tanaman Terpadu dengan Pola Pengelolaan Tanaman Non Terpadu Pada Usahatani Padi Sawah Alokasi Penggunaan Lahan di Desa Ranteleda, Tahun 2013 Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia, 2014 Jumlah Penduduk Desa Ranteleda Menurut Tingkat Pendidikan, 2014 Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian, 2014 Jumlah Sarana dan prasarana di Desa Ranteleda Kecamatan Palolo, Tahun 2014 Jumlah Jenis Tanaman Pangan di Desa Ranteleda Kecamatan Palolo, 2012 Jumlah Jenis Ternak di Desa Ranteleda Kecamatan Palolo, 2014 Klasifikasi Umur Responden Petani Usahatani Padi Sawah Pola Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) di Desa Ranteleda, 2014 Klasifikasi Umur Responden Petani Usahatani Padi Sawah Pola Pengelolaan Tanaman Non Terpadu (PTNT) di Desa Ranteleda, 2014 Tingkat Pendidikan Petani Responden PTT dan PTNT di Desa Ranteleda, 2014
viii
2 3 4 8
16 30 31 31 32 33 34 34
35
36 36
Tabel 16.
17.
18. 19. 20.
21.
Halaman Jumlah Tanggungan Keluarga Petani Responden Usahatani Padi Sawah Pola PTT dan PTNT di Desa Ranteleda, 2014 38 Pengalaman Berusahatani Petani Responden Usahatani Padi Sawah Pola PTT dan Pola PTNT di Desa Ranteleda, 2014 39 Klasifikasi Luas Lahan Usahatani Padi Sawah PTT dan PTNT di Desa Ranteleda, 2014 40 Anova Dari Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Padi sawah di Desa Ranteleda, 2014 43 Taksiran Koefisien Regresi dari Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Padi sawah di Desa Ranteleda, 2014 44 Perbandingan Pendapatan Usahatani Padi Sawah PTT dan Padi Sawah PTNT di Desa Ranteleda / ha / MT, 2014 50
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
1. Bagan Kerangka Pikir
17
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Halaman
Identitas Responden pada Usahatani Padi Sawah PTT di Desa Ranteleda Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi, Tahun 2014 Rekapitulasi Penggunaan Alat pada Usahatani Padi Sawah PTT di Desa Ranteleda Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi, Tahun 2014 Rekapitulasi Penggunaan Pupuk pada Usahatani Padi Sawah PTT di Desa Ranteleda Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi, Tahun 2014 Rekapitulasi Penggunaan Pestisida pada Usahatani Padi Sawah PTT di Desa Ranteleda Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi, Tahun 2014 Rekapitulasi Penggunaan Benih pada Usahatani Padi Sawah PTT di Desa Ranteleda Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi, Tahun 2014 Rekapitulasi Penggunaan Tenaga Kerja pada Usahatani Padi Sawah PTT di Desa Ranteleda Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi, Tahun 2014 Rekapitulasi Sewa Lahan per Musim Tanam pada Usahatani Padi Sawah PTT di Desa Ranteleda Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi, Tahun 2014 Total Biaya Tetap (FC) Petani pada Usahatani Padi Sawah PTT di Desa Ranteleda Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi, Tahun 2014 Total Biaya Variabel (VC) Petani pada Usahatani Padi Sawah PTT di Desa Ranteleda Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi, Tahun 2014 Total Biaya (TC) Petani pada Usahatani Padi Sawah PTT di Desa Ranteleda Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi, Tahun 2014 xi
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
Lampiran
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
Halaman
Total Penerimaan (TR) Petani pada Usahatani Padi Sawah PTT di Desa Ranteleda Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi, Tahun 2014 Pendapatan Petani pada Usahatani Padi Sawah PTT di Desa Ranteleda Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi, Tahun 2014 Identitas Responden pada Usahatani Padi Sawah PTT di Desa Ranteleda Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi, Tahun 2014 Rekapitulasi Penggunaan Alat pada Usahatani Padi Sawah PTT di Desa Ranteleda Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi, Tahun 2014 Rekapitulasi Penggunaan Pupuk pada Usahatani Padi Sawah PTT di Desa Ranteleda Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi, Tahun 2014 Rekapitulasi Penggunaan Pestisida pada Usahatani Padi Sawah PTT di Desa Ranteleda Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi, Tahun 2014 Rekapitulasi Penggunaan Benih pada Usahatani Padi Sawah PTT di Desa Ranteleda Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi, Tahun 2014 Rekapitulasi Penggunaan Tenaga Kerja pada Usahatani Padi Sawah PTT di Desa Ranteleda Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi, Tahun 2014 Rekapitulasi Sewa Lahan per Musim Tanam pada Usahatani Padi Sawah PTT di Desa Ranteleda Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi, Tahun 2014 Total Biaya Tetap (FC) Petani pada Usahatani Padi Sawah PTT di Desa Ranteleda Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi, Tahun 2014 Total Biaya Variabel (VC) Petani pada Usahatani Padi Sawah PTT di Desa Ranteleda Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi, Tahun 2014 xii
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
Lampiran
22.
23.
24.
25. 26.
Halaman
Total Biaya (TC) Petani pada Usahatani Padi Sawah PTT di Desa Ranteleda Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi, Tahun 2014 Total Penerimaan (TR) Petani pada Usahatani Padi Sawah PTT di Desa Ranteleda Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi, Tahun 2014 Pendapatan Petani pada Usahatani Padi Sawah PTT di Desa Ranteleda Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi, Tahun 2014 Output SPSS Fungsi Produksi Output SPSS uji t untuk Pendapatan
xiii
78
79
80 81 87
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara yang dikaruniai. Indonesia memiliki hampir semua prasyarat untuk mampu menjadi kekuatan besar dalam perekonomian dunia. Kekayaan sumberdaya alam yang beragam dan melimpah serta jumlah penduduk yang besar dan beragam budayanya merupakan akses yang strategis kejaringan mobilitas global. Struktur ekonomi indonesia saat ini masih terfokus pada pada pertanian dan industri yang mengekstraksi dan mengumpulkan hasil alam. Salah satu usaha yang perlu dilakukan menunjang laju pertumbuhan ekonomi adalah meningkatkan pengusahaan komoditi pertanian yang beraneka ragam termasuk diantarannya pengusahaan komoditi tanaman pangan. Indonesia merupakan negara yang sedang melaksanakan pembangunan disegala sektor, salah satu sektor yang dapat diandalkan untuk memacu lajunya pertumbuhan ekonomi nasional adalah pertanian, baik saat ini maupun masa yang akan datang. Saat ini indonesia masih harus mengandalkan pemanfaatan kekayaan alam yang kita miliki untuk membiayai pembangunan negara kita (Rosida, 2012). Salah satu kebijakan pertanian di Indonesia adalah kebijakan kecukupan pangan (food adequency) yang dirancang untuk menjamin ketersediaan pangan di seluruh Indonesia yang dapat terjangkau dan aman di konsumsi oleh masyarakat luas sebagai bagian yang tak terpisahkan dari ketahanan pangan. Pembangunan sektor pertanian di Sulawesi Tengah telah memperlihatkan keberhasilan yaitu dengan meningkatnya produktivitas tanaman pangan. Padi adalah salah satu komoditi andalan dan menjadi tumpuan harapan bagi petani, maka keberadaanya harus dipertahankan dan ditingkatkan produktifitasnya. Padi merupakan komoditas yang menyangkut hajat hidup dan kebutuhan dasar hampir seluruh rakyat indonesia. Provinsi Sulawesi Tengah merupakan salah satu provinsi yang memberikan peranan pengadaan stok nasional yang cukup besar. Untuk mempertahankan peranan ini, maka pemerintah daerah telah 1
menetapkan “tri program” sebagai strategi pembangunan wilayah yang terdiri atas: perubahan pola pikir, pengwilayahan komoditas dan petik olah jual, serta standar sertifikasi benih, baik standar lapangan maupun laboratorium yang ketat dalam mempertahankan kemurnian varietas tersebut (BPTP, 2010). Luas panen produksi dan produktivitas padi sawah Provinsi Sulawesi Tengah 2008 – 2012 dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini. Tabel 1 menunjukkan bahwa pada tahun 2008 luas panen adalah 191.646 /ha dengan produksi 819.864 ton, sedangkan produktivitasnya mencapai 4,28 ton/ha, pada tahun 2009 luas panen mengalami peningkatan menjadi 203.040 Ton dengan produksi 961.340 Ton, sedangkan produktivitasnya mencapai 4,73 ton/ha, Tahun 2010 luas panen mengalami penurunan menjadi 201.877 ton dengan produksi 929.791 ton ini disebabkan karena irigasi yang mengalami kerusakan, sedangkan produktivitasnya mencapai 4,61 ton/ha, Tahun 2011 luas panen mengalami peningkatan menjadi 200.938 ton dengan produksi 935.536 ton, sedangkan produktivitasnya mencapai 4,66 ton/ha, dan di Tahun 2012 luas panen mengalami peningkatan menjadi 215.328 ton dengan produksi 1.023.246 ton, sedangkan produktivitasnya mencapai 4,75 ton/ha. Hal ini menunjukkan bahwa Provinsi Sulawesi Tengah sudah mengalami perkembangan dalam hal memproduksi padi sawah. Tabel 1. Luas Panen Produksi dan Produktivitas Padi Sawah Provinsi Sulawesi Tengah, 2008 – 2012 No
Tahun
Luas panen (Ha)
1 2 3 4 5
2008 2009 2010 2011 2012
191,646 203,040 201,877 200,938 215,328
819,864 961,340 929,791 935,536 1023,246
4,278 4,735 4,606 4,656 4,752
1012,829 202,566
4669,777 933,955
4,605
Jumlah Rat-rata
2
Produksi (Ton)
Produktivitas (Ton/Ha)
Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Tengah, 2013. Adapun luas panen produksi dan produktivitas padi sawah di Kabupaten Sigi dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 menunjukkan bahwa pada tahun 2008 – 2011 terjadi peningkatan luas panen yang mendorong peningkatan produksi, namun pada tahun 2012 terjadi pengurangan luas lahan yang berpengaruh pada produksi, salah satu penyebabnya adalah jumlah penduduk yang semakin meningkat sehingga mengakibatkan lahan pertanian sedikit demi sedikit dialih fungsikan menjadi pemukiman penduduk, dilain pihak laju peningkatan produksi padi dari periode ke periode tertentu semakain melandai. Pencapaian rata-rata produksi relatif masih jauh dari potensi genetik yang dimiliki tanaman padi, sehingga peluang perbaikan untuk meningkatkan produksi padi masih sangat besar. Tabel 2. Luas Panen Produksi dan Produktivitas Padi Sawah Kabupaten Sigi 2008 – 2012 No
Tahun
Luas panen (Ha)
1 2 3 4 5
2008 2009 2010 2011 2012
50.703,00 53.374,00 54.512,00 57.691,00 55.515,00
Produksi (Ton) 217.921,00 228.387,00 230.211,00 377.685,00 298.657,00
Produktivitas (Ton/Ha) 4,298 4,279 4,223 6,547 5,380
Jumlah 271.795,00 1.352.861,00 Rat-rata 54.359,00 270.572,20 4,945 Sumber : Dinas Pertanian, Provinsi Sulawesi Tengah, 2013. Salah satu daerah di wilayah Kabupaten Sigi yang menjadi produsen Padi adalah Kecamatan Palolo, Desa Ranteleda merupakan salah satu Desa di Kecamatan Palolo yang mengusahakan padi sawah. Luas panen, produksi dan produktivitas Kecamatan Palolo terlihat pada Tabel 3. Tabel 3 terlihat bahwa produksi padi di desa Ranteleda yaitu 1.518,0 Ton dengan luas panen sebesar 345 Ha serta memiliki nilai produktivitas tertinggi ketiga setelah Desa Bahagia dan Desa 3
Berdikari yaitu sebesar 4,40 Ton/Ha. Produktivitas yang tinggi dikarenakan masyarakat Desa Ranteleda telah mengenal dan menggunakan teknologi yang cukup memadai. Tabel 3. Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Kecamatan Palolo 2012 Luas Produksi Produktivitas No Desa Panen (Ton) (Ton/Ha) (Ha) 1 Berdikari 171,00 769,50 4,50 2 Rejeki 105,00 399,00 3,80 3 Tongoa 411,00 1685,10 4,10 4 Ampera 175,00 682,50 3,90 5 Makmur 165,00 643,50 3,90 6 4,40 Ranteleda 345,00 1518,00 7 Bahagia 125,00 562,50 4,50 8 Uenuni 154,00 523,60 3,40 9 Rahmat 125,00 437,50 3,50 10 Sintuwu 91,00 354,90 3,90 11 Sejahtera 486,00 1749,00 3,60 12 Petimbe 130,00 442,00 3,40 13 Tanah Harapan 335,00 1474,00 4,40 14 15 16 17 18 19
Kapiroe 45,00 126,00 2,80 Lembantongoa 144,00 460,80 3,20 Sigimpu Bakubakulu Bobo Bunga Jumlah 3.007,00 11.827,90 Rata-rata 200,47 788,53 3,82 Sumber : BPS, 2013. Pengelolaan tanaman terpadu (PTT) merupakan salah satu pendekatan untuk memanfaatkan sumberdaya pertanian secara optimal. PTT akan memberikan keuntungan maksimum secara 4
berkelanjutan dalam sistim produksi yaitu dengan memadukan komponen teknologi sesuai dengan sumberdaya yang tersedia (lahan, air, tanaman dan organisme). Kunci keberhasilan dari pendekatan PTT ditentukan oleh komponen teknologi, sumberdaya alam dan kondisi masyarakat. Pencapaian hasil dari usahatani sistim Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) dan usahatani yang dilakukan oleh petani secara turun-temurun yaitu Pengelolaan Tanaman Non Terpadu (PTNT) padi sawah di Desa Ranteleda, tentu akan mempengaruhi produksi dan pendapatan usahatani secara konprehensif. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti tertarik untuk menganalisis, berapa besar pengaruh pola pengelolaan tanaman terpadu terhadap produksi dan pendapatan usahatani padi sawah. 1.2. Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang tersebut, maka permasalahannya adalah : 1. Berapa besar pengaruh input produksi ( luas lahan, benih, pupuk dan tenaga kerja) terhadap produksi padi sawah dalam penerapan PTT dan PTNT di Desa Ranteleda Kecamatan Palolo? 2. Berapa besar pendapatan usahatani padi sawah penerapan PTT dan PTNT, di Desa Ranteleda Kecamatan Palolo? 3. Apakah ada perbedaan produksi dan pendapatan usahatani padi sawah antara penerapan PTT dan PTNT, di Desa Ranteleda Kecamatan Palolo? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dilakukannya kajian tentang analisis komprehensif antara pendapatan usahatani padi sawah dengan pola pengelolaan tanaman terpadu (PTT) dan pola pengelolaan tanaman non terpadu (PTNT) padi sawah di Desa Ranteleda Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi sebagai berikut : 1. Mengetahui pengaruh penggunaan input produksi, yaitu : Luas Lahan, benih, pupuk dan tenaga kerja terhadap produksi padi sawah dalam penerapan PTT dan PTNT, 5
2. Mengetahui besar pendapatan usahatani padi sawah penerapan PTT dan PTNT, di Desa Ranteleda Kecamatan Palolo, 3. Mengetahui perbedaan produksi dan pendapatan usahatani padi sawah yang menerapkan PTT dan PTNT 1.4. Kegunaan Penelitian. Adapun kegunaan penelitian tentang analisis pendapatan usahatani padi sawah pola pengelolaan tanaman terpadu (PTT) dan (PTNT) ini adalah sebagai informasi dan masukan bagi: 1. Pemerintah daerah, yaitu sebagai bahan pertimbangan untuk mengembangkan teknologi pengelolaan tanaman padi sawah dalam rangka meningkatkan produksi dan stok cadangan pangan. 2. Pelaku bisnis, yaitu sebagai bahan informasi tentang pengelolaan tanaman padi sawah secara intensif yang berdaya saing dan berkesinambungan. 3. Lembaga swadaya masyarakat, yaitu stakeholder yang berkecimpung dalam kelompok tani, sebagai bahan evaluasi dan rujukan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 4. Pengembangan ilmu pengetahuan usahatani padi sawah. Petani agar mampu memilih komponen kegiatan yang meningkatkan produksi usahatani padi sawah.
6
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Simpulan dari penelitian ini adalah: 1. Variabel luas lahan, benih, pupuk, tenaga kerja dan pola tanaman terpadu berpengaruh positif dan nyata terhadap produksi padi sawah dalam bentuk beras di Desa Ranteleda. Besarnya pengaruh dari masing-masing variabel secara berturut-turut adalah 0,433%, 0,094, 0,082, 0,020% dan 0,055%. 2. Terdapat perbedaan yang signifikan antara pendapatan padi sawah PTT dan padi sawah PTNT di Desa Ranteleda Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi. Pendapatan padi sawah PTT sebesar Rp 8.034.137,51 / ha lebih tinggi jika dibandingkan dengan pendapatan padi sawah PTNT sebesar Rp6.425.318,17. Perbedaan pendapatan disebabkan oleh perbedaan produksi beras dari PTT dan PTNT, dimana produksi beras PTT sebesar 2.579,32 kg/ha sedangkan produksi beras PTNT sebesar 2.285,51 kg/ha. Perbedaan produksi ini cenderung disebabkan oleh penggunaan faktor produksi yang berbeda jumlahnya, seperti tenaga kerja, pupuk anorganik, pupuk organik dan pestisida. 5.2. Saran 1. Petani padi sawah di Desa Ranteleda diharapkan untuk menanam padi sawah dengan PTT karena lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan PTNT. 2. Petani padi sawah di Desa Ranteleda diharapkan memperhatikan penggunaan input produksi seperti benih, pupuk anorganik, pupuk organik dan tenaga kerja karena berpengaruh terhadap produksi padi sawah.
53
DAFTAR PUSTAKA
Asnawi, R., 2014, Peningkatan Produktivitas dan Pendapatan Petani Melalui Penerapan Model Pengelolaan Tanaman Terpadu Padi Sawah di Kabupaten Pesawaran Lampung. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan. Http://www.bptp.lampung./123-294-1-PB.pdf. Di akses pada Tanggal 28 Mei 2014. Badan Pelaksan Penyuluhan Pertanian Peternakan dan Kehutanan (BP4K), 2010. Petunjuk Teknis Inovasi Teknologi Pertanian., Biromaru Sulawesi Tengah. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2009. Pedoman Umum PTT Padi Sawah. Departemen Pertanian. Badan Pusat Statistik, 2013. Kecamatan Palolo Dalam Angka. Biromaru Kabupaten Sigi. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP), 2010. Pengelolaan Tanaman Terpadu Padi Sawah. Biromaru, Sulawesi Tengah Daniel, M., 2004. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta, PT. Bumi Aksara. Departemen Pertanian, 2010, Budidaya Padi Dengan Sistem Tapin & Tabela. Http://www.pustaka.deptan.go.id/p3224036.pdf. Di akses Pada tanggal 14 Mei 2014. Diantoro, K., M. Sunarsih, D. Soejono, 2009. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Produksi Padi pada Kelompok Tani Patemon II di Desa Patemon Kecamatan Tlogosari Kabupaten Bondowoso. J-SEP, 3 (3) : 55 – 59. Dinas Pertanian Privinsi Sulawesi Tengah, 2013. Laporan Tahunan Tahun Anggaran 2012. Provinsi Sulawesi Tengah. Effendy, (2010). Efisiensi Faktor Produksi dan Tingkat Pendapatan Padi sawah di Desa Masani Kecamatan Poso Pesisir Kabupaten Poso. Jurnal Agroland, 17 (3) : 233-240. Hantari, 2007. Analisis Pendapatan dan Produsi Usahatani Padi Sawah (lahan Sempit) Skripsi. Departemen Ilmu-ilmu 54
Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian. Insitut PertanianBogor. Haryono, 2012. Inovasi Teknologi Membangun Ketahanan Pangan dan Kesejahteraan Petani- Litbang, Jakarta.. Junandar dan Uun, 2008. Analisis Padi sawah di Kabupaten Pandeglang. http://dispertanak.pandeglang.go.id/artikel_07.htm. Di akses pada tanggal 6 Mei 2014. Malian, A. H., S. Mardianto dan M. Ariani, 2004. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Produksi, Konsumsi dan Harga Beras Serta Inflasi Bahan Makanan. Jurnal Agro Ekonomi, 22 (2): 119 – 146. Mulyadi, 2009. Pengelolaan Tanaman Terpadu Padi Sawah. Departemen Pertanian, Sulawesi Tengah. Ndruru, R. E., M. Situmorang, G. Tarigan, 2014. Analisa FaktorFaktor yang Memengaruhi Hasil Produksi Padi di Deli Serdang. Saintia Matematika, 2 (1) : 71–83. Ninta, A., 2010. Pendapatan Usahatani Padi Sawah dengan Penerapan Teknologi Sistem Legowo 2.1. Nurdin, M. 2013. Kajian dan Faktor Penentu Distribusi Penerapan Inovasi Pertanian PTT Padi Sawah di Kabupaten Buru. http://jagrilan2013_2_1_nurdin.pdf . Di akses pada tanggal 11 Juni 2014. P3TP, 2009. Pedoman Umum PTT Padi Sawah. Departemen Pertanian, Jakarta. Reksohadiprodjo, dkk, 1990. Pengantar Ekonomi Perusahaan. BPFE, Jogyakarta. Riduwan, 2012. Pengantar Statistik Sosial. Alfabeta. Bandung. Ristiyawati, 2007. Analisis Komparatif Pendapatan Usahatani Padi Sawah Dengan Teknologi Enzymatic ( Studi Kasus Pada P3A Gumbasa Indah) di Desa PandereKecamatan Gumbasa Kabupaten Sigi, Skripsi Universitas Tadulako. Tidak di Publikasikan. Rosida, 2012. Percepatan dan Perluasan Pengembangan Ekonomi Indonesia Koridor IV Sulawesi dalam Perspektif Unggulan. Edukasi Mitra Grafika, Palu – Sulawesi Tengah. 55
Soekartawi, 2002. Analisis Usaha Tani. Universitas Indonesia Press Jakarta. Soekartawi, 2003. Teori Ekonomi Produksi. Dengan Pokok Bahasan Analisis Fungsi Cobb-Douglass. Cetakan Ke III. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Sumarni, M dan Soepriharjo, J., 1999. Pengantar Bisnis (DasarDasar Ekonomi Perusahaan), Liberty, Jogyakarta. Supari, D. H., 2001. Manajemen Produksi dan Operasional Agribisnis Hortikultura. Kelompok Gramedia, Jakarta. Suratiyah. K., 2006. Ilmu Usahatani. Cetakan I. Penebar Swadaya. Jakarta. Surono, 2001. Peningkatan Produksi Pertanian. Penebar Swadaya, Jakarta. Suryana, 2002. Budidaya Padi Sawah. Dunia Ilmu, Bandung. Sutijo, P., 2003. Padi Sawah Sistem Tapin. Penebar Swadaya, Jakarta. Syarfan, 2009. Analisis Produksi dan Pendapatan Usahatani Padi sawah Pola Pengelolaan Tanaman Terpadu dengan Pengelolaan Non Terpadu. Teguh, 2005 Tesis Analisis Perbedaan Pendapatan Petani Sistem Tabela dengan Tapin di Desa Arok Kecamatan Bangkalan Jawa Timur. Warintek, 2010. Budidaya Padi. http://web.php.htm. Di akses Pada Tanggal 27 April 2014. Wieleoroux, 2011. Budidaya Tanaman Semusim. http://wieleroux.blogspot.com di akses pada Tanggal 14 Mei 2014.
56