Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2015, pp. 145~150 145
PENGELOLAAN LAPORAN KEUANGAN DAN STUDI KELAYAKAN USAHA DALAM UPAYA PENINGKATAN MODAL USAHA PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH (UMKM) Ratiyah AMK BSI Jakarta e-mail:
[email protected] Abstrak UKM saat ini menjadi prioritas dalam setiap perencanaan tahapan pembangunan dibawah pengawasan Kementrian Perindustrian dan Perdagangan, dan Kementrian Koperasi dan UKM, mengingat sebagian besar masyarakat lebih banyak perperan dalam UKM dibandingan usaha besar. Kedudukan UKM saat ini sangat strategis untuk mengangkat perekonomian rakyat terutama dalam era MEA, kemandirian UKM diharapkan dapat tercapai di masa mendatang sehingga berkembangnya perekonomian rakyat diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, membuka kesempatan kerja, dan memakmurkan masyarakat secara keseluruhan. Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) biasanya diiringi dengan kebutuhan modal. UKM yang semakin berkembang, disebabkan karena semakin besarnya peluang usaha yang dapat diakses. Dalam kondisi tersebut biasanya UKM tidak dapat mengembangkan usahanya lebih jauh lagi, karena kurangnya dukungan dana. Di sinilah pentingnya lembaga pemberi modal memainkan peranannya, sekaligus melalukan pendampingan. Dan salah satu kelemahan Usaha Kecil Menengah dan koperasi adalah kemampuan permodalan. Oleh karena itu, membantu akses ke sumber permodalan atau penyedia kredit akan memecahkan sebagian masalah kebutuhan permodalan pelaku UKM. Dan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan mengkaji hubungan antara Pengelolaan Keuangan dan Studi Kelayakan Usaha terhadap Peningkatan Modal Usaha UKM di Wilayah DKI Jakarta. Setelah data terkumpul, maka data dianalisa dengan menggunakan metode regresi berganda dengan bantuan software SPSS versi 22.00. Secara umum dapat disimpulkan laporan berpengaruh negatif, begitupula studi kelayakan bisnis berpengaruh negatif terhadap peningkatan modal kerja. Sedangkan secara umum, penelitian ini berpengaruh signifikan pada taraf nyata 0.01, sebab nilai Fsig adalah 0.000, lebih kecil dari taraf nyata. Keywords: Laporan Keuangan, Studi Kelayakan Usaha dan Modal Usaha. 1. Pendahuluan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) atau lebih dikenal dengan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam pembangunan ekonomi di Indonesia selalu digambarkan sebagai sektor yang mempunyai peranan yang penting, karena sebagian besar jumlah penduduk indonesia masih berpendidikan rendah dan hidup dalam kegiatan usaha kecil baik disektor tradisional maupun modern. Peranan usaha kecil tersebut menjadi bagian yang diutamakan dalam setiap perencanaan tahapan pembangunan yang dikelola oleh dua Kementrian, yaitu, Kementrian Perindustrian dan Perdagangan, dan Kementrian Koperasi dan UKM. Namun demikian, usaha pengembangan yang telah dilaksanakan Pemerintah selama ini masih belum memuaskan hasilnya, karena pada kenyataannya kemajuan UKM sangat kecil dibandingkan dengan kemajuan yang sudah dicapai usaha besar. Pelaksanaan
kebijaksanaan UKM oleh pemerintah belum maksial dalam pelaksanaanya, lebih banyak hanya merupakan wacana saja, sehingga hasilnya sangat tidak memuaskan. Pada kenyataanya pemerintah lebih berpihak pada pengusaha besar hampir pada semua sektor, antara lain perdagangan, perbankan, kehutanan, pertanian, dan industri, sedangkan pengusaha kecil dan menengah terlupakan. Terutama dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat, karena semakin terbukanya pasar di dalam negeri dan ketatnya persaingan dipasar bebas di luar negeri (MEA) merupakan ancaman bagi UKM, terutama dengan semakin banyaknya barang dan jasa yang masuk dari luar akibat dampak MEA. Oleh karena itu, pembinaan dan pengembangan UKM saat ini dirasakan semakin mendesak dan sangat strategis untuk mengangkat perekonomian rakyat terutama dalam era MEA, maka kemandirian UKM diharapkan dapat tercapai di masa
Diterima 17 Januari 2015; Revisi 18 Februari 2015; Disetujui 15 Maret 2015
ISBN: 978-602-61242-3-4
mendatang. Dengan berkembangnya perekonomian rakyat diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, membuka kesempatan kerja, dan memakmurkan masyarakat secara keseluruhan. Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) biasanya diiringi dengan kebutuhan modal. UKM yang semakin berkembang, disebabkan karena semakin besarnya peluang usaha yang dapat diakses. Dalam kondisi tersebut biasanya UKM tidak dapat mengembangkan usahanya lebih jauh lagi, karena kurangnya dukungan dana. Di sinilah pentingnya lembaga pemberi modal memainkan peranannya, sekaligus melalukan pendampingan. Salah satu kelemahan Usaha Kecil Menengah dan koperasi adalah kemampuan permodalan. Oleh karena itu, membantu akses ke sumber permodalan atau penyedia kredit akan memecahkan sebagian masalah kebutuhan permodalan UKM. Dalam kenyataannya banyak UKM memerlukan dana dari sumber permodalan, di lain pihak sumber permodalan memiliki cukup dana untuk disalurkan kepada UKM, akan tetapi terjadi suatu gap sehingga tidak pernah ketemu dan terjadi transaksi. Kendalakendala yang menjadi penyebab sulitnya UKM mengakses sumber permodalan antara lain : tidak saling mengenal antara sumber permodalan dengan UKM, adanya perbedaan kebiasaan dimana para pengusaha UKM tidak terlalu akrab dengan pembukuan sementara di lain pihak perbankan sangat akrab dengan pembukuan, ketidakmampuan menyusun kelayakan usaha termasuk sulitnya memenuhi persyaratan administratif yang diminta pihak pemilik dana. Suatu hal yang wajar apabila pemilik dana dalam memberikan pendanaan kepada pihak lain dengan sangat hati-hati, sebab siapapun dalam melepaskan dananya berharap bahwa dana itu aman, dalam arti dana yang disalurkan dijamin akan kembali dan sekaligus memperoleh keuntungan daripadanya. Tanpa adanya saling mengenal tidak mungkin pemilik dana memberikannya kepada pihak lain. Oleh karena itu kemampuan menyusun studi kelayakan usaha menjadi sangat penting, sebab mungkin saja sebenarnya usaha yang akan dibiayai itu sangat potensial dan akan mampu memberikan keuntungan yang besar, akan tetapi karena penyajian dalam studi kelayakannya usaha tidak menggambarkan potensi ril kalau usaha itu dibiayai, maka sumber permodalan tidak mau memberikan pendanaan. Dengan perkataan lain walaupun usaha itu akan memberikan keuntungan yang besar, tapi kalau kelayakan usahanya tidak
mampu meyakinkan sumber permodalan, maka usaha itu tidak akan didanai. Upayaupaya yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain: mempertemukan UKM dengan para pemilik dana, memberikan pelatihan mengenai penyusunan laporan keuangan dan penyusunan studi kelayakan usaha atau proposal pengajuan dana. Hasil penelitian dari Dani Danuar Tri U (2013) dengan judul : “Pengembangan usaha mikro kecil dan menengah berbasis ekonomi kreatif di kota semarang”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa UMKM kreatif di Kota Semarang belum dapat dijadikan sebagai penopang utama perekonomian di Kota Semarang. Hal tersebut dikarenakan industri besar lebih mendominasi di kota ini. UMKM kreatif di Kota Semarang memiliki kemampuan yang terbatas serta mengalami permasalahan dalam pengembangan usahanya. Hal ini menyebabkan UMKM kreatif belum mampu memberikan ciri khas tersendiri bagi Kota Semarang. Permasalahan yang dihadapi UMKM kreatif di Kota Semarang antara lain permodalan, bahan baku dan faktor produksi, tenaga kerja, biaya transaksi, pemasaran, dan HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual). UMKM berbasis ekonomi kreatif memerlukan kerja sama dari berbagai pihak untuk mencapai kemajuan di dunia usaha. Tidak hanya pemerintah dan pelaku UMKM itu sendiri, tetapi juga masyarakat perlu turut serta mengembangkannya. Hasil penelitian Abidin (2008) yang berjudul “Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Sebagai Kekuatan Strategis dalam Mempercepat Pembangunan Daerah” Menempatkan usaha mikro kecil dan menengah sebagai sasaran utama pembangunan harus dilandasi komitmen dan koordinasi yang baik antara pemerintah, pembisnis dan lembaga non bisnis serta masyarakat setempat dengan menerapkan strategi Agresif yang berbasis pada ekonomi jaringan (Kemitraan); Pengembangan usaha mikro kecil dan menengah keseluruhan dengan cara memberi dukungan positif dan nyata terhadap pengembangan sumber daya manusia (pelatihan kewirausahaan), teknologi, informasi, akses pendanaan serta pemasaran, Perluasan pasar ekspor, merupakan indikator keberhasilan membangun iklim usaha yang berbasis kerakyatan. 2. Metode Penelitian Tahapan dalam penelitian ini adalah: 1. Tahap Persiapan a. Menentukan permasalahan b. Melakukan studi literatur
KNiST, 30 Maret 2015 146
ISBN: 978-602-61242-3-4
c. Penatapan lokasi d. Koordinasi dengan instansi dan lembaga e. Studi pendahuluan 2. Tahap Pelaksanaan a. Pengumpulan data b. Pelaksanaan dilakukan dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dokumen, dan diskusi terarah dengan para pelaku UKM di Wilayah DKI Jakarta. c. Seleksi Data d. Transformasi data e. Verifikasi data & Tabulasi data f. Verifikasi data dilakukan untuk mengecek kelengkapan jumlah kuesioner yang terkumpul dan kelengkapan pengisian kuesioner yang telah diisi oleh responden. Tabulasi data adalah proses di mana peneliti merekap semua data yang telah diperoleh 3. Tahap Pengolahan Data Prosedur yang dilakukan dalam proses pengolahan data, yaitu: a. Pembuatan model b. Pengolahan Data secara Statistik Data yang telah diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan program software SPSS versi 22.0 for windows. c. Mengambil kesimpulan dan verifikasi. Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti adalah menyimpulkan dan melakukan verifikasi atau kritik sumber apakah data tersebut valid atau tidak. d. Narasi Hasil Analisis Langkah terakhir adalah pelaporan hasil penelitian dalam bentuk tulisan. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh penulis mengambil lokasi di wilayah DKI Jakarta (Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Jakarta Selatan), dengan waktu penelitian mulai dari Oktober 2013 sampai dengan September 2014. Variabel Penelitian Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Pengelolaan Laporan Keuangan (X1) dan Studi Kelayakan Usaha (X2), serta Peningkatan Modal Usaha UKM sebagai variable terikat (Y). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan mengkaji hubungan antara Pengelolaan Keuangan dan Studi Kelayakan Usaha terhadap Peningkatan UKM. Dari hasil pengkajian ini didapatkan metode yang tepat untuk mengatasi atau menjawab persoalan-persoalan yang dihadapi
Pelaku UKM untuk memperoleh kredit modal usaha dari bank dalam upaya peningkatan usahanya., melaui pelatihan pengelolaan laporan keuangan dan studi kelayakan. Dan Uji statistik yang digunakan adalah Analisis Regresi Komponen Utama dengan pertimbangan untuk mengatasi terjadinya multikolinearitas tinggi antara variablevariabel bebas (Kadir, 2010). Model Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Adapun metode penelitian yang akan digunakan adalah metode penelitian survey yaitu penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Dan model dalam penelitian ini adalah : Ŷ = a + b1 X1 + b2X2 + e Dimana : Ŷ = Peningkatan UKM X1 = Pengelolaan Laporan Keuangan X2 = Studi Kelayakan Usaha Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah suatu proses yang dimulai dengan observasi berupa pengalaman pendahuluan terhadap fenomena-fenomena dalam pengelolaan laporan keuangan dan studi kelayakan usaha dalam upaya peningkatan modal usaha pada UKM yang ada di wilayah DKI Jakarta dalam bentuk penghimpunan data awal. Selanjutnya pengkajian teori dan formulasi kerangka teori, pengajuan hipotesis, analisis dan diakhiri dengan kesimpulan. Berdasarkan pendekatan penelitian yang digunakan, maka desain penelitian sebagai model konstelasi penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1. Desain Penelitian Desain penelitian yang menjadi model dalam penelitian untuk pengukuran pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat mencakup penjelasan sebagai berikut : 1. X1 adalah variabel bebas pengelolaan laporan keuangan 2. X2 adalah variabel bebas studi kelayakan usaha
KNiST, 30 Maret 2015 147
ISBN: 978-602-61242-3-4
3.
Y adalah variabel terikat peningkatan modal usaha UKM yang diposisikan sebagai variabel konsekuensi. 4. rYX1 adalah parameter struktural yang menjadi model pengukuran pengaruh X1 terhadap Y. 5. rYX2 adalah parameter struktural yang menjadi model pengukuran menunjukkan pengaruh X2 terhadap Y. 6. rYX1X2 adalah parameter struktural yang menjadi model pengukuran pengaruh X1 dan X2 secara simultan terhadap Y. 7. E (epsilon) adalah faktor-faktor lain yang juga turut mempengaruhi Y tapi tidak diteliti. Meskipun tidak diteliti namun dari hasil pengukuran statistik koefisien determinasi (r2) kontribusi epsilon terhadap Y dapat diketahui, dan dapat dijadikan nilai untuk memprediksi. Teknik Pengumpulan Data Populasi target dalam penelitian ini adalah pelaku UKM di wilayah DKI Jakarta, sedangkan populasi terjangkau adalah sebanyak 20 pelaku UKM di wilayah DKI Jakarta (Jakarta pusat, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Jakarta Selatan) dengan 20 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampel acak terstratifikasi (stratified random sampling), yakni mengambil sampel secara acak proporsional dari masing-masing kelompok yang ada di masing-masing wilayah di DKI Jakarta. Penentuan jumlah sampel menggunakan rumusan (Bungin, 2009), sebagai berikut: Keterangan: n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi d = Nilai presisi (ditentukan, yaitu 99,5 % atau a = 0,05). Analisa Data Setelah data terkumpul, maka data dianalisa dengan menggunakan metode regresi berganda dengan bantuan software SPSS versi 22.00, kemudian dianalisa berdasarkan hasil analisa olah data tersebut. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Ŷ = a + b1 X1 + b2X2 + e Dimana : a = Konstanta b1,b2,b3,b4 = Koefisien Regresi X1, X2, X3, X4 = Variabel Independen Ŷ = Varibel Dependent
3. Pembahasan 3.2. Analisa Statistik Inferensia Pengaruh secara Simultan Secara simultan, laporan keuangan, studi kelayakan terhadap peningkatan modal usaha dapat dilihat pada tabel berikut:
Model
1 (Consta nt) Lapora n Keuang an Studi Kelaya kan Usaha
a.
Standariz ed Coefficien ts
Unstandarized Coefficients
t
Sig .
9.987
.000
B
Std. Error
Beta
1728732. 978
173106.8 10
-1088.205
1753.401
-.059
-.621
.542
137919.3 43
14667.37 7
-.888
9.403
.000
Dependent Variable: Modal Usaha
Dari tabel diatas dapat dilihat persamaan yang terbentuk adalah :
bahwa
Y = 1728732,978 - 1088.205 X1 – 137919.343 X2 + e Dengan demikian, secara umum dapat disimpulkan laporan keuangan berpengaruh negatif, begitupula suku bunga berpengaruh negatif terhadap peningkatan modal usaha. Sedangkan secara umum, penelitian ini berpengaruh signifikan pada taraf nyata 0.01, sebab nilai Fsig adalah 0.000, lebih kecil dari taraf nyata, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Model 1 Regress ion Residu al Total
Sum of Square s 4.136E 10 8.612E 9 4.997E 10
Mean Square s
F
3
1.379E 10
32.01 5
20
4.306E 8
df
Sig .
23
a. Predictors: (Constant), Modal Usaha, Laporan Keuangan, Studi Kelayakan Bisnis. b. Dependent Variable: Modal Kerja. Dari hasil olah data koefisien determinasi adalah 0.828, artinya model berpengaruh sebesar 82.8 persen, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Hasil Analisa Pengaruh Parsial Laporan Keuangan terhadap Peningkatan modal usaha Hasil olah data persamaan parsial pertama dapat dilihat pada tabel berikut:
KNiST, 30 Maret 2015 148
ISBN: 978-602-61242-3-4
Model
1 (Consta nt) Lapora n Keuang an
a.
Unstandarized Coefficients B
Std. Error
448830.4 07
9735.084
984.571
3895.531
Standariz ed Coefficien ts
t
Sig .
46.10 4
.000
.253
.803
Beta
.054
Dependent Variable: Modal Usaha
Dari tabel diatas dapat dilihat persamaan yang terbentuk adalah : Y = 448830,407+ 984.571 X1 + e
bahwa
Berbeda jika dilakukan secara sendirian, pengaruh laporan keuangan justru positif terhadap peningkatan modal usaha, tapi tidak signifikan sebab nilai t sig adalah 0.803, lebih besar dari taraf nyata 0.01. sehingga pengaruhnya dapat diabaikan pada persamaan ini. Hasil Analisa Pengaruh Parsial Studi Kelayakan Bisnis terhadap Peningkatan Modal Usaha Hasil olah data persamaan parsial kedua dapat dilihat pada tabel berikut:
Model
1 (Const ant) Studi Kelaya kan Bisnis
a.
Unstandarized Coefficients B
Std. Error
1868155 .020
157341. 957
137836. 542
15272.1 79
Standari zed Coefficie nts
t
Si g.
Beta 11.8 .000 73 -.887
9.02 .000 5
Dependent Variable: Modal Kerja
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa persamaan yang terbentuk adalah : Y = 1868155,020 – 137836,542 X2 + e Sama dengan jika dilakukan secara sendirian, pengaruh studi kelayakan bisnis negatif terhadap peningkatan modal usaha, dan signifikan sebab nilai t sig adalah 0.000, lebih kecil dari taraf nyata 0.01. sehingga pengaruhnya perlu mendapatkan perhatian lebih terhadap kelangsungan usaha UKM. 4. Simpulan Kesimpulan penelitian ini adalah : 1. Secara umum dapat disimpulkan laporan berpengaruh negatif, begitupula studi kelayakan bisnis berpengaruh negatif terhadap peningkatan modal kerja. Sedangkan secara umum, penelitian ini
berpengaruh signifikan pada taraf nyata 0.01, sebab nilai Fsig adalah 0.000, lebih kecil dari taraf nyata. 2. Secara parsial, pengaruh laporan keuangan justru positif terhadap peningkatan modal usaha, tapi tidak signifikan sebab nilai t sig adalah 0.803, lebih besar dari taraf nyata 0.01. sehingga pengaruhnya dapat diabaikan pada persamaan ini. 3. Secara parsial, pengaruh studi kelayakan bisnis negatif terhadap peningkatan modal usaha, dan signifikan sebab nilai t sig adalah 0.000, lebih kecil dari taraf nyata 0.01. sehingga pengaruhnya perlu mendapatkan perhatian lebih terhadap kelangsungan usaha UKM. Referensi Alimarwan Hanan. Seri Kebijakan Usaha Penjaminan Kredit dan Perkuatan Usaha KUKM, Kementrian Koperasi dan UKM, Jakarta, 2003. Antara. Pemerintah Akan Canangkan 2004 Sebagai Tahun Kebangkitan UKM, 2004. Asmara, Anjal Anie. “Pola Pemasaran Yang Efektif Untuk UKM.” Makalah disampaikan pada Seminar UKM Strategi Pengembangan Usaha Kecil Menengah Dalam Rangka Menghadapi Persaingan Global, Yogyakarta, 2 Oktober 2004. Badan Pusat Statistik tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.2016.Diambildari: http://jakpuskota.bps.go.id/index.php/(1 5/03/2016). Bank Indonesia. Pemberdayaan Konsultan Keuangan/Pendamping UMKM Mitra Bank, Jakarta, 2003. Darwanto, Dani Danuar Tri U.“Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Berbasis Ekonomi Kreatif di Kota Semarang”. Diponegoro Journal Of Economics Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman 1-13. Dumairy. Matematika Terapan Untuk Bisnis Dan Ekonomi, Edisi ke dua. Yogyakarta: BPFE, 2013. Endang, Sri Nuryani. “Peran Pemerintah Dalam Pengembangan UKM Menghadapi Pasar Global.” Makalah disampaikan pada Seminar UKM
KNiST, 30 Maret 2015 149
ISBN: 978-602-61242-3-4
Strategi Pengembangan Usaha Kecil Menengah Dalam Rangka Menghadapi Persaingan Global, Yogyakarta, 2 Oktober 2004. Ernawati. “Upaya Meningkatkan Peran UMKMK.” Warta Kemitraan Bagi Pengembangan Ekonomi Lokal (KPEL, Jakarta, Edisi Oktober Bappenas, UNDP, UN-HABITAT. Ikatan Akuntan Indonesia.Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat, 2009.
Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif”. Bandung : ALFABETA, 2012. Supriyanto.2006. ”Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Sebagai Salah Satu Upaya Penanggulangan Kemiskinan”. Diambil dari: Jurnal Ekonomi dan Pendidikan, Vol.3 No.1 April 2006. Umar, Husein. Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis. Edisi Kedua. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008.
Jurnal Koperasi & UMKM, Tabloid kerjasama Bisnis Indonesia dengan kementrian Negara Koperasi dan UMKM, edisi VI/ Oktober 2008.
KNiST, 30 Maret 2015 150