PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN & DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP SUBJECTIVE WELL BEING (SWB) MAHASISWA PERANTAU UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Psikologi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi (S.Psi)
Oleh :
MEILITA JAMILAH 109070000135
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H/2013 M
i
PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN & DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP SUBJECTIVE WELL BEING (SWB) MAHASISWA PERANTAU UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Psikologi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi (S.Psi)
Oleh : MEILITA JAMILAH 109070000135
Di Bawah Bimbingan:
Pembimbing I
Pembimbing II
Dra. Diana Mutiah, M.Si
Ilmi Amalia, M.Psi
NIP.196710291996032001
NIP.198210142011012005
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H/2013 M ii
LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN & DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP SUBJECTIVE WELL-BEING MAHASISWA PERANTAU UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 27 September 2013. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata Satu (S1) pada Fakultas Psikologi. Jakarta, 27 September 2013 Sidang Munaqasyah Dekan / Ketua
Wakil Dekan/ Sekretaris
Jahja Umar Ph.D NIP. 19470521 198003 1 001
Dra. Fadhilah Suralaga M.Si NIP. 19561223 198303 2 001
Anggota :
Mulia Sari Dewi M.Si, Psi NIP.197805022008012026
Dra. Diana Mutiah M.Si NIP.196710291996032001
Ilmi Amalia M.Psi NIP.198210142011012005
iii
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Meilita Jamilah S NIM : 109070000135 Dengan
ini
menyatakan
bahwa
skripsi
yang
berjudul
“PENGARUH
TIPE
KEPRIBADIAN & DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP SUBJECTIVE WELL-BEING MAHASISWA PERANTAU UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA” adalah benar
merupakan karya sendiri dan tidak melakukan tindakan plagiat dalam menyusun penyusunan karya tersebut. Adapun kutipan-kutipan yang ada dalam penyusunan karya ini ini telah dicantumkan sumber pengutipannya dalam daftar pustaka. Saya bersedia untuk melakukan proses yang semestinya sesuai dengan undang-undang jika ternyata skripsi ini secara prinsip merupakan plagiat atau jiplakan dari karya orang lain.
Demikian pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebaik-baiknya.
Jakarta, 30 September 2013 Yang Menyatakan,
Meilita Jamilah S NIM. 109070000135
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO :
“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (Q.S: Al – Insyiraah: 5)
“Everybody dies but not everybody really life so live the life meaningfully”
Persembahan:
Allah SWT, My Almighty God The Prophet Muhammad SAW Karya sederhana ini kuberikan untuk Mama & Papa tersayang, Keluargaku Teman – temanku, Dosenku, kampusku
v
ABSTRAK
A) Fakultas Psikologi B) September 2013 C) Meilita Jamilah D) Pengaruh Tipe Kepribadian & Dukungan Sosial Terhadap Subjective Well-Being Mahasiswa Perantau UIN Syarif Hidayatullah Jakarta E) Xiv + 146 Halaman + Lampiran F) Mahasiswa perantau yang berada jauh dari keluarga dan kampung halaman mengalami berbagai perubahan dalam kehidupannya sehingga rentan menimbulkan berbagai masalah. Berbagai masalah yang dihadapi dapat mempengaruhi mahasiswa dalam merasakan kebahagiaan. Carr (2004) menyetarakan kebahagiaan dengan istilah subjective well being. Subjective well being adalah evaluasi kognitif individu terhadap kepuasan hidupnya dan evaluasi afektif terhadap emosinya. Individu dikatakan memiliki subjective well being yang tinggi jika mereka merasa puas dengan kondisi hidup mereka, sering merasakan emosi positif dan jarang merasakan emosi negatif. (Diener & Lucas, 1999). Banyak faktor yang mempengaruhi subjective well being, diantaranya tipe kepribadian, dukungan sosial dan pendapatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh tipe kepribadian dan dukungan sosial terhadap subjective well-being mahasiswa perantau. Sampel berjumlah 230 orang yang diambil dengan teknik non probability sampling. Analisa data pada penelitan ini menggunakan metode Statistic Multiple Regression Analysis pada taraf signifikansi 0.05. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan tipe kepribadian, dukungan sosial dan pendapatan terhadap subjective well being. Hasil uji hipotesis minor yang menguji signifikansi tiap independent variable (extraversion, agreeableness, neuoriticism, openness, conscientiousness, kerekatan emosional, integrasi sosial, adanya pengakuan, ketergantungan yang dapat diandalkan, bimbingan kesempatan untuk mengasuh dan income) terhadap dependent variable, diperoleh lima koefisien regresi yang signifikan pengaruhnya terhadap subjective well being yaitu extraversion, neuroticism, adanya pengakuan, kesempatan mengasuh dan income. Hasil penelitian juga menunjukkan proporsi varians dari subjective well being yang dijelaskan oleh seluruh independent variable adalah sebesar 67,1%, sedangkan sisanya 32,9% dipengaruhi oleh variable lain diluar penelitian ini. G) Bahan Bacaan: 10 Buku, 29 Jurnal, 2 artikel, 1 Skripsi
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, hidayah, dan kasih sayang yang diberikan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan kesungguhan dan kerja keras. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita semua, Rasulullah Muhammad SAW berikut keluarga dan sahabat-sahabatnya. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis telah melibatkan banyak pihak yang secara langsung maupun tidak telah menberikan kontribusi nyata bagi penulis. Banyak sekali pelajaran dan hikmah yang penulis dapatkan baik selama penyusunan skripsi, maupun selama kuliah di Fakultas Psikologi. Oleh karena itu, dengan segala ketulusan hati, penulis menyampaikan rasa terimakasih kepada: 1. Bapak Jahja Umar, Ph. D., Dekan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, beserta seluruh pembantu dekan dan jajaran dekanat lainnya yang telah memfasilitasi pendidikan mahasiswa dalam rangka menciptakan lulusan berkualitas. 2. Ibu Dra. Zahrotun Nihayah, M.Si, pembimbing akademik yang telah memberikan dukungan. 3. Ibu Dra. Diana Mutiah, M.Si dan Ilmi Amalia, M.Psi, dosen pembimbing skripsi yang dengan kesabaran dan kesungguhan telah memberikan banyak saran dan kritik kepada penulis selama masa penyusunan skripsi ini. Terima kasih atas waktu yang berharga untuk membimbing dan memberikan masukan. vii
4. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan limpahan ilmu tidak ternilai dan banyak membantu penulis. 5. Orang tua dan saudara - saudaraku tersayang, Mama Nuraini dan Papa Rustam Effendy Samosir, Bang Rony, Kak Niki, Kak Inu, Najwa dan Zahra yang tak pernah putus memberikan semangat, selalu penuh cinta, kasih dan sayang, perhatian, pengertian dan dukungan baik moril maupun materiil. Terima kasih atas alunan do’a pada setiap sujudnya. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kasih sayang, ampunan dan berkahnya kepada kami sekeluarga. 6. Keluarga besar Alm. ST. Samosir dan Alm. Usman yang selalu memberikan dukungan dan doa. 7. Para responden penulis yang telah bersedia memberikan informasi dan mengisi angket penelitian sehingga penulis dapat melaksanakan penelitian ini dengan hasil yang maksimal. 8. Teman - teman di Psikoche kelas C angkatan 2009 yang menjadi keluarga baruku dan memberikan kesan indah selama perkuliah ini. Terima kasih atas ilmu, kenangan, semangat, pelajaran hidup serta pengalaman yang tak terlupakan bersama kalian. 9. Sahabat tersayang Hana, Njen dan Tika yang telah memberikan begitu banyak bantuan nyata dalam penelitian ini. Terimakasih untuk diskusi, berbagi cerita dan menjadi motivator bagi penulis baik selama perkuliahan maupun selama penulis melaksanakan penelitian.
viii
10. Sahabat seperjuangan di kos Al- Muna, Acan, Syifa, Isma, Novlin, Fani, Indah dan Mba Nia tersayang yang selalu berbagi ceria, mendengarkan semua keluh kesah, dan memberi saran kepada penulis. 11. Sahabat – sahabat terbaik sejak kecil, Ibal, Ewin, Uul, Dewi, Ai, Iwan, Triana, Uci, Dani, Oi, Femi, Idena, Iin, Kindi dan Lizty yang selalu berbagi tawa, cerita serta pelajaran hidup. 12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah ikut berkontribusi terhadap penelitian ini. Penelitian ini tidak akan berarti tanpa kehadiran dan kontribusi dari seluruh pihak yang telah peneliti sebutkan. Penulis sangat berharap penelitian ini dapat memberi manfaat kepada siapa saja yang membaca, serta menjadi kontribusi nyata dalam kajian ilmu psikologi. Penulis juga berharap masukan dan kritik yang membangun dari para pembaca guna perbaikan dan penyempurnaan di masa yang akan datang.
Jakarta, 30 September 2013
Penulis ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii HALAMAN PERNYATAAN .......................................................................... iv MOTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v ABSTRAK ........................................................................................................ vi KATA PENGANTAR ...................................................................................... vii DAFTAR ISI..................................................................................................... x DAFTAR TABEL ............................................................................................. xii DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xiv BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1 1.2 Pembatasan Masalah ......................................................................... 9 1.3 Rumusan Masalah ....................................................................... 10 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1Tujuan penelitian ...................................................................... 11 1.4.2Manfaat penelitian 1.4.2.1 Manfaat teoritis ............................................................ 11 1.4.2.2 Manfaat praktis ............................................................ 12 1.5 Sistematika Penelitian ...................................................................... 13 BAB 2 KAJIAN TEORI 2.1 Subjective Well Being 2.1.1 Definisi subjective well being .................................................. 14 2.1.2 Dimensi subjective well being ................................................. 15 2.1.2.1 Dimensi kognitif subjective well being ......................... 16 2.1.2.2 Dimensi afektif subjective well being ........................... 17 2.1.3 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Subjective Well Being .... 20 2.1.4 Pengukuran Subective well being ............................................. 26 2.2 Tipe Kepribadian Big Five ............................................................... 27 2.2.1 Trait - trait tipe kepribadian big five......................................... 28 2.2.2 Pengukuran tipe kepribadian.................................................... 31 2.3 Dukungan Sosial 2.3.1 Definisi dukungan sosial ......................................................... 31 2.3.2 Dimensi dukungan sosial ......................................................... 32 2.3.3.Sumber – sumber dukungan sosial ........................................... 36 2.3.4.Pengukuran dukungan sosial.................................................... 36 2.4 Faktor Demografis income ............................................................... 37 2.5 Mahasiswa Perantau ....................................................................... 38 2.6 Kerangka Berpikir ....................................................................... 38 2.7 Hipotesis Penelitian 2.7.1 Hipotesis mayor ...................................................................... 42 x
2.7.2 Hipotesis minor ....................................................................... 42 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan sampel ....................... 44 3.2 Variabel Penelitian ....................................................................... 45 3.3 Definisi Operasional...................................................................... 45 3.4 Instrumen Pengumpulan Data........................................................ 46 3.5 Uji Validitas Instrumen Penelitian ................................................. 52 3.5.1 Uji validitas alat ukur subjective well being .......................... 54 3.5.1.1 Uji validitas alat ukur kognitif ............................... 54 3.5.1.2 Uji Validitas Alat Ukur Afektif ................................ 57 3.5.2 Uji Validitas Alat Ukur Kepribadian 3.5.2.1Uji Validitas Alat Ukur Kepribadian Extraversion ....... 59 3.5.2.2 Uji Validitas Alat Ukur Kepribadian Agreeableness ... 62 3.5.2.3 Uji Validitas Alat Ukur Kepribadian Neuroticism ....... 64 3.5.2.4 Uji Validitas Alat Ukur Kepribadian Openness ........... 66 3.5.2.5 Uji Validitas Alat Ukur Conscientiousness ................. 68 3.5.3 Uji Validitas Alat Ukur Dukungan Sosial ............................. 70 3.5.3.1 Dukungan Sosial Kerekatan Emosional ...................... 70 3.5.3.2 Dukungan Sosial Integrasi Sosial................................ 72 3.5.3.3 Dukungan Sosial Adanya Pengakuan.......................... 74 3.5.3.4 Dukungan Sosial Ketergantungan yang Diandalkan .... 76 3.5.3.5 Dukungan Sosial Bimbingan ...................................... 78 3.5.3.6 Dukungan Sosial Kesempatan Untuk Mengasuh ......... 80 3.6 Prosedur Pengumpulan Data ......................................................... 82 3.7 Metode Analisis Data .................................................................... 82 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Subjek .............................................................. 86 4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ............................................................. 89 4.2.1 Kategorisasi skor variabel penelitian..................................... 90 4.3 Uji Hipotesis Penelitian ................................................................. 93 4.3.1 Analisis regresi variabel penelitian ....................................... 93 4.3.2 Pengujian proporsi varians tiap independen variabel ............100 BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI & SARAN 5.1 Kesimpulan ..................................................................................106 5.2 Diskusi .........................................................................................107 5.3 Saran............................................................................................112 5.3.1 Saran teoritis .......................................................................112 5.3.2 Saran praktis ........................................................................113 DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................115 Lampiran
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Tabel 3.2 Tabel 3.3 Tabel 3.4 Tabel 3.5 Tabel 3.6 Tabel 3.7 Tabel 3.8 Tabel 3.9 Tabel 3.10 Tabel 3.11 Tabel 3.12 Tabel 3.13 Tabel 3.14 Tabel 3.15 Tabel 3.16 Tabel 3.17 Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5 Tabel 4.6 Tabel 4.7 Tabel 4.8 Tabel 4.9 Tabel 4.10
Blue Print Alat Ukur Satisfacton with life scale Blue Print Alat Ukur Positive Affect Negative Affect Schedule Blue Print Alat Ukur International Personality Item Pool (IPIP) Big 5 Blue print Social Provisions Scale Muatan Faktor Item Dimensi Kognitif Subjective Well Being Muatan Faktor Item Dimensi Afektif Subjective Well Being Muatan faktor tipe kepribadian extraversion Muatan faktor tipe kepribadian agreeableness Muatan faktor tipe kepribadian neuroticism Muatan faktor tipe kepribadian openness Muatan faktor tipe kepribadian conscientiousness Muatan faktor kerekatan emosional (emotional attachment) Muatan faktor integrasi sosial (social integration) Muatan faktor adanya pengakuan (reanssurance of worth) Muatan faktor ketergantungan yang diandalkan (reliable reliance) Muatan faktor bimbingan (guidance) Muatan faktor kesempatan mengasuh (opportunity for nurturance) Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia Distribusi subjek penelitian berdasarkan income Distribusi subjek penelitian berdasarkan asal daerah Norma skor variabel Kategorisasi skor tiap variabel Tabel R square Tabel Anova Koefisien Regresi Proporsi varians untuk masing – masing independent variable
xii
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3 Gambar 4 Gambar 5 Gambar 6 Gambar 7 Gambar 8 Gambar 9 Gambar 10 Gambar 11 Gambar 12 Gambar 13
Skema Kerangka Berpikir Path Diagram Subjective Well Being (Kognitf) Path Diagram Subjective Well Being (Afektif) Path Diagram Tipe Kepribadian (Extraversion) Path Diagram Tipe Kperibadian (Agreeableness) Path Diagram Tipe Kepribadian (Neuroticism) Path Diagram Tipe Kepribadian (Openness) Path Diagram Tipe Kepribadian (Conscientiousness) Path Diagram Dukungan Sosial (Kerekatan Emosional) Path Diagram Dukungan Sosial (Integrasi Sosial) Path Diagram Dukungan Sosial (Adanya Pengakuan) Path Diagram Dukungan Sosial (Ketergantungan Yang Diandalkan) Path Diagram Dukungan Sosial (Bimbingan) Path Diagram Dukungan Sosial (Kesempatan Mengasuh)
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4
Surat izin penelitian Syntax & path diagram uji validitas Angket penelitian Skoring data
xiv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesia banyak orang melanjutkan pendidikan di luar daerah tempat tinggalnya agar mendapatkan fasilitas pendidikan yang lebih memadai daripada di daerah asalnya. Hal ini disebabkan belum meratanya penyebaran sarana pendidikan di Indonesia baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Secara kuantitas, belum meratanya sarana pendidikan di Indonesia dapat dilihat dari jumlah universitas yang ada pada masing – masing pulau di Indonesia. Di Pulau Sumatera terdapat 27 perguruan tinggi negeri (PTN), di Pulau Jawa terdapat 33 PTN, di Pulau Bali dan Nusa Tenggara terdapat 9 PTN, di Pulau Kalimantan terdapat 10 PTN, di Pulau Sulawesi terdapat 13 PTN sedangkan di Pulau Papua dan Maluku hanya terdapat 5 PTN. Dari segi kualitas, kita dapat melihat bahwa PTN yang masuk ke dalam jajaran 100 kampus terbaik di Asia versi Webometrics periode Februari 2013 semua berada di Pulau Jawa. UGM berada di peringkat 70, ITB menempati rangking 81 dan UI di posisi 95 (east timor forum, 2013). Banyak siswa yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia melanjutkan pendidikan tingginya di Pulau Jawa. Salah satu universitas yang menjadi tujuan untuk melanjutkan pendidikan tinggi adalah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada tahun 2012, jumlah mahasiswa perantau yang sedang menempuh pendidikan strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah berjumlah 13492 orang. Jumlah tersebut adalah mahasiswa yang berasal dari 197 kabupaten dan kota di luar Jabodetabek (Puskom Uin Jakarta, 2012). Mahasiswa – mahasiswa yang berasal dari 1
2
berbagai daerah di Indonesia ini biasanya tinggal di rumah – rumah kos, asrama, atau rumah kontrakan. Mereka yang memiliki karakteristik seperti diatas disebut mahasiswa perantau. Kata perantau disini memiliki makna seorang individu yang melanjutkan pendidikan di luar daerah asal mereka, dengan pergi ke daerah lain untuk mencari ilmu. Dari hasil wawancara singkat yang penulis lakukan kepada beberapa mahasiswa perantau di Fakultas Psikologi UIN Jakarta, masalah yang dikeluhkan adalah adanya beberapa perubahan dalam kehidupan mereka yang menuntut mereka untuk beradaptasi. Mereka harus beradaptasi terhadap lingkungan pergaulan yang baru, norma – norma yang baru, beradaptasi terhadap gaya bicara dan gaya berpikir teman – teman baru. Contohnya adalah pengalaman mengenai perubahan gaya bicara yang dialami oleh seorang mahasiswi asal Medan. Ia mengatakan bahwa biasanya ia berbicara dengan “aku” dan “kamu”. Namun lingkungan pergaulan barunya menuntut ia untuk berbicara “lo” dan “gue”. Ia mengaku banyak kata – kata yang memiliki arti yang berbeda antara daerah asalnya dan di Jakarta contohnya kata “kali” di Medan, menjadi “banget” di Jakarta, kata “kereta” menjadi “motor”, dst. Hal serupa juga dialami oleh seorang mahasiswi asal Wonosobo yang mengaku bahwa ia butuh waktu untuk menghilangkan logat Jawanya yang kental karena ia sering diejek teman – teman yang berasal dari Jakarta. Mahasiswa perantau juga mengalami perubahan norma. Contohnya adalah mahasiswa yang berasal dari sebuah daerah yang masih mengedepankan semangat kekeluargaan dan gotong royong, ketika berhadapan dengan sebuah lingkungan yang berbeda atau cenderung individualis tentunya menjadi semacam pertentangan budaya
3
(Nazar & Agustina, 2010). Perubahan lainnya yang dialami adalah perubahan dalam gaya hidup. Mahasiswa perantau dituntut untuk mampu mengatur waktu untuk belajar, hidup mandiri, mengatur keuangan yang diberikan secara terbatas setiap bulannya dan mengatur waktu untuk berbagai kegiatan dan tugas yang harus dikerjakan.
Masalah lain yang sering dihadapi mahasiswa perantau yang tinggal jauh dari keluarga adalah rasa rindu kepada keluarga dan kampung halaman. Saat merasa rindu dengan orang tua, mahasiswa perantau hanya bisa memandang wajah orang tuanya dari foto, mendengar suara mereka dari ujung telefon, namun tidak bisa memeluk mereka, dan mencium tangannya seperti saat di kampung halaman. Selain itu mahasiswa perantau juga sering mengalami masalah keterbatasan keuangan saat mereka kehabisan uang sebelum akhir bulan. Mahasiswa yang tinggal di rumah orang tua bisa langsung meminta pada orang tua. Tapi, ketika berada di perantauan, ada rasa segan meminta uang pada orang tua karena mereka telah mengirim uang tiap bulan (Halamandaris & Power dalam Leontopoulou & Trivia, 2012; Nazar & Agustina, 2010).
Kehidupan mahasiswa perantau yang penuh dinamika tersendiri ini dapat mempengaruhi mahasiswa dalam merasakan kebahagiaan. Carr (2004) mengatakan bahwa kebahagiaan dapat disetarakan dengan istilah subjective well-being. Menurut pendapat Diener dan Lucas (1999) subjective well-being adalah evaluasi individu tentang kehidupannya, termasuk penilaian kognitif terhadap kepuasan hidupnya serta penilaian afektif terhadap emosinya. Seseorang dikatakan memiliki subjective well-
4
being yang tinggi jika mereka merasa puas dengan kondisi hidup mereka, sering merasakan emosi positif dan jarang merasakan emosi negatif. Subjective well being dapat diketahui dari ada atau tidaknya perasaan bahagia (Diener & Lucas, 1999).
Pada penelitiannya Diener (2005) menunjukkan orang yang bahagia adalah orang yang sukses di banyak bidang kehidupan dan kesuksesannya sebagian disebabkan oleh kebahagiaannya. Orang yang bahagia lebih sosial, altruistik, aktif, lebih menyukai dirinya sendiri dan orang lain, memiliki tubuh dan sistem imun yang kuat, dan memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah lebih baik. Selain itu, memiliki mood yang menyenangkan sehingga dapat meningkatkan pemikiran kreatif.
Subjective well being pada mahasiswa menjadi penting untuk diteliti karena memiliki pengaruh terhadap banyak aspek psikologi. Salah satunya dengan prestasi akademik. Pada saat individu memiliki subjective well being yang tinggi maka ia mampu mencapai prestasi akademik yang lebih tinggi pula (Quinn & Duckworth, 2007; Antonio, 2005). Russell (2008) menyimpulkan bahwa subjective well being memiliki pengaruh yang positif terhadap kinerja (work performance) dan kepuasan kerja. Artinya semakin tinggi subjective well being, maka semakin tinggi pula kinerja (work performance) dan kepuasan kerja. Penelitian yang dilakukan oleh Soini, Aro & Niemivirta (2007) menyimpulkan bahwa subjective well being memiliki pengaruh positif dengan self-improvement (pengembangan diri) serta achievement goal orientation. Artinya semakin tinggi subjective well being, maka semakin tinggi pula self-improvement (pengembangan diri) serta achievement goal orientation.
5
Penelitian yang dilakukan oleh Leontopoulou dan Trilivia (2012) dengan menggunakan 312 sampel dari mahasiswa Universitas Greek menyimpulkan bahwa character strength dan kesehatan mental berhubungan positif dengan subjective well being. Kesehatan mental bukan hanya sekedar bebas dari gangguan tetapi lebih kepada perasan sehat, sejahtera dan bahagia (well being), ada keserasian antara pikiran, perasaan, perilaku, dapat merasakan kebahagiaan dalam sebagian besar kehidupannya serta mampu mengatasi tantangan hidup sehari - hari. Sementara itu Savelkoul, Witte dan Borne (2000) menyimpulkan ada hubungan positif coping, dukungan sosial dan subjective well being pada penderita penyakit rematik. Hasil ini senada dengan penelitian yang dilakukan Worsch, Amir dan Miller (2011) yang menyimpulkan bahwa ada pengaruh positif subjective well being terhadap goal adjustment capacities dan coping pada caregiver (pengasuh) yang memiliki anggota keluarga dengan gangguan mental. Faktor – faktor yang mempengaruhi subjective well being antara lain adalah: harga diri (self esteem), kepribadian, optimisme, dukungan sosial, pengaruh masyarakat dan budaya serta faktor demografis seperti jenis kelamin, usia, status pernikahan dan pendapatan. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa kepribadian merupakan salah satu prediktor subjective well being yang paling konsisten (Diener & Lucas, 1999; Diener, Lucas dan Oishi, 2005). Kepribadian adalah dimensi perbedaan individu terhadap kecenderungan yang menunjukkan pola konsisten dari pikiran, perasaan, dan tindakan. Teori kepribadian yang akan digunakan pada penelitian ini adalah tipe kepribadian Big Five. Tipe kepribadian Big Five adalah suatu pendekatan yang digunakan dalam psikologi untuk
6
melihat kepribadian manusia melalui trait yang tersusun dalam lima buah domain. Lima trait kepribadian tersebut adalah extraversion, agreeableness, neuoriticism, openness, conscientiousness (Costa & McCrae dalam Feist & Feist, 2009). Penelitian yang dilakukan oleh Schimmack, Oishi, Radhakrishnan, Dzokoto, Ahadi (2002) menyimpulkan bahwa budaya dan kepribadian memiliki pengaruh yang signifikan terhadap life satisfaction yang merupakan dimensi dari subjective well being. Penelitian ini menunjukkan bahwa extraversion dan neuroticism memiliki pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan openness, agreeableness dan conscientiousness. Hasil yang sama juga disimpulkan Libran (2006) yang menyatakan bahwa neuroticism mempengaruhi subjective well being sebesar 44% sedangkan extraversion sebesar 8%. Hasil serupa juga diperoleh dari penelitian Diener, Oishi dan Lucas (2003) yang menyimpulkan bahwa extraversion, neuroticism dan self esteem berpengaruh terhadap tingkat subjective well being individu. Hasil penelitian Gutierrez dkk (2004) menyatakan bahwa terdapat hubungan antara kepribadian dan subjective well being khususnya extraversion dan neuroticism namun agreeableness merupakan prediktor subjective well being yang tidak signifikan. Hasil yang berbeda ditunjukkan penelitian yang dilakukan oleh DeNeve & Cooper
(1998)
menunjukkan
bahwa
agreeableness
dan
conscientiousness
berhubungan dengan pengukuran subjective well being sedangkan openness memiliki korelasi yang paling kecil dengan subjective well being. Penelitian yang dilakukan Siedlecki, Salthouse, Oishi, & Jeswani (2013) menunjukkan bahwa extraversion, agreeableness dan openness tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan subjective well being. Perbedaan hasil penelitian ini membuat penulis tertarik untuk
7
menguji pengaruh kepribadian terhadap subjective well being dengan menggunakan subjek penelitian yang berbeda dari peneltian – penelitian sebelumnya. Selain kepribadian, dukungan sosial juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap subjective well being (Ratelle, Simard & Guay, 2012; Savelkoul, Witte dan Borne, 2000; Taylor, Chatters, Hardison, & Riley, 2001; Siedlecki, Salthouse, Oishi, & Jeswani, 2013). Sarafino (1998) mengatakan bahwa dukungan sosial adalah rasa nyaman, perhatian , penghargaan atau bantuan yang didapatkan seseorang dari orang lain baik dari individu maupun kelompok. Weiss (dalam Cutrona & Russell, 1987) menyebutkan bahwa ada enam komponen dukungan sosial yaitu kerekatan emosional (emotional attachment), integrasi sosial (social integration), adanya pengakuan (reanssurance of worth), ketergantungan yang dapat diandalkan (reliable reliance), bimbingan (guidance) dan kesempatan untuk mengasuh (opportunity for nurturance). Hasil yang berbeda dengan penelitian – penelitian sebelumnya ditunjukkan oleh Uchida, dkk. (2008). Uchida dkk (2008) menyatakan tidak ada hubungan antara dukungan sosial dan well being pada budaya Eropa Amerika. Perbedaan hasil ini mendorong penulis untuk menguji pengaruh dukungan sosial terhadap subjective well being di budaya Indonesia yaitu dengan menggunakan subjek penelitian mahasiswa perantau. Penulis tertarik untuk meneliti pengaruh dukungan sosial terhadap subjective well being pada mahasiswa perantau karena penelitian sebelumnya melakukan pada subjek penelitian yang berbeda. Gatari (2008) yang mengambil subjek penelitian ibu bekerja menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara perceived social support dengan subjective well-being pada ibu bekerja. Penelitian yang dilakukan Huda (2010) pada subjek laki – laki dan perempuan berusia
8
28 sampai 40 tahun yang belum menikah menyimpulkan bahwa terdapat kontribusi dukungan sosial terhadap kepuasan hidup, afek positif dan afek negatif. Selain kepribadian dan dukungan sosial, faktor demografis seperti income juga memiliki hubungan dengan subjective well being. Income adalah hasil kerja dan usaha yang dilakukan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Penulis tertarik untuk mengukur pengaruh income terhadap subjective well being karena salah satu permasalahan utama yang disampaikan oleh mahasiswa perantau adalah masalah keuangan. Mereka mengaku bahwa diakhir bulan biasanya mereka harus berhemat atau kadang berhutang karena uang yang dikirimkan oleh orang tuanya sudah menipis. Penelitian yang dilakukan oleh Calvo dkk (2012) di 142 negara menghasilkan kesimpulan terdapat tingginya tingkat social trust dan dukungan sosial berhubungan dengan subjective well being. Hubungan ini menjadi lebih kuat pada negara – negara yang memiliki penghasilan menengah keatas. Diener, Tay dan Oishi (2011) juga menunjukkan hasil bahwa pendapatan memiliki hubungan dengan subjective well being meski tidak terlalu kuat. Cramm, Moller dan Nieboer (2011) juga menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara social capital, kesehatan, status perkawinan dan tingkat pendapatan pada masyarakat Grahamstown, Afrika Selatan. Berbagai fenomena dan penelitian mengenai subjective well being yang telah dilakukan oleh para peneliti sebelumnya inilah yang menyebabkan peneliti merasa terdorong untuk melakukan penelitian yang tentang pengaruh tipe kepribadian big five dan dukungan sosial terhadap subjective well being pada mahasiswa perantau.
9
1.2 Pembatasan Masalah Penelitian ini terkait dengan pengaruh tipe kepribadian big five dan dukungan sosial terhadap subjective well being pada mahasiswa perantau yang definisinya adalah sebagai berikut: 1. Subjective well being didefinisikan sebagai evaluasi individu terhadap pengalaman hidupnya, yang terdiri dari evaluasi kognitif dan afeksi. Evaluasi ini meliputi penilaian emosional terhadap berbagai kejadian yang dialami dan penilaian kognitif terhadap kepuasan hidup (Diener & Lucas, 1999). 2. Tipe kepribadian Big Five adalah suatu pendekatan yang digunakan dalam psikologi untuk melihat kepribadian manusia melalui trait yang tersusun dalam lima buah domain. Lima traits kepribadian tersebut adalah extraversion, agreeableness, neuoriticism, openness, conscientiousness (Costa & McCrae, dalam Feist & Feist, 2009). 3. Sarafino (1998) mengatakan bahwa dukungan sosial adalah kenyamanan, perhatian, penghargaan atau bantuan yang diperoleh individu dari orang lain (individu maupun kelompok). Aspek – aspek dukungan sosial yang dikemukakan oleh Weiss (dalam
Cutrona & Russell, 1987) terdiri dari kerekatan emosional (emotional attachment),
integrasi
sosial
(social
integration),
adanya
pengakuan
(reanssurance of worth), ketergantungan yang dapat diandalkan (reliable reliance), bimbingan (guidance) dan kesempatan untuk mengasuh (opportunity for nurturance). 4. Income adalah hasil kerja dan usaha yang dilakukan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam penelitian ini pendapatan yang dimaksud adalah uang
10
yang dimiliki subjek tiap bulannya baik yang berasal dari kiriman orang tua maupun yang diperoleh dari hasil bekerja. 5. Mahasiswa perantau adalah mahasiswa yang melanjutkan pendidikan di luar daerah asal mereka, dengan pergi ke daerah lain untuk mencari ilmu (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2000). Dalam penelitian ini mahasiswa perantau adalah mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang berasal dari luar daerah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) yang saat ini tinggal di kosan, asrama atau kontrakan.
1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan, maka dalam penelitian ini, permasalahan tentang pengaruh antara tipe kepribadian dan dukungan sosial terhadap subjective well being mahasiswa perantau UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dapat disampaikan dalam bentuk pertanyaan – pertanyaan sebagai berikut: a. Apakah ada pengaruh tipe kepribadian terhadap subjective well being mahasiswa perantau UIN Syarif Hidayatullah Jakarta? b. Apakah ada pengaruh dukungan sosial terhadap subjective well being mahasiswa perantau UIN Syarif Hidayatullah Jakarta? c. Apakah ada pengaruh income terhadap subjective well being mahasiswa perantau UIN Syarif Hidayatullah Jakarta? d. Apakah ada pengaruh bersama tipe kepribadian, dukungan sosial dan income terhadap subjective well being mahasiswa perantau UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?
11
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: a. Mengukur pengaruh tipe kepribadian terhadap subjective well being mahasiswa perantau UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. b. Mengukur pengaruh dukungan sosial terhadap subjective well being mahasiswa perantau UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. c. Mengukur pengaruh income terhadap subjective well being mahasiswa perantau UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. d. Mengukur pengaruh bersama tipe kepribadian, dukungan sosial dan income terhadap subjective
well
being
mahasiswa
perantau
UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. 1.4.2 Manfaat penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis seperti penjelasan berikut ini. 1.4.2.1 Manfaat teoritis Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya wawasan ilmu pengetahuan psikologi, khususnya pada bidang psikologi pendidikan, psikologi positif serta bidang psikologi sosial dan psikologi perkembangan. Penelitian ini juga dapat mengembangkan teori dukungan sosial, kepribadian dan subjective well being.
12
1.4.2.2 Manfaat praktis a. Diharapkan dapat mengoptimalkan fungsi orang – orang terdekat individu (anak, saudara, teman, dll) sebagai sumber dukungan sosial utama dalam membantu mahasiswa perantau menjalani kehidupan sebagai mahasiswa. Sehingga mahasiswa dapat terhindar dari hal – hal negatif, mendapatkan subjective well being yang baik dan lebih optimal dalam mengembangkan diri dan meraih prestasi. b. Memberikan informasi kepada orang – orang yang berada disekitar mahasiwa perantau seperti keluarga dan teman, dengan tujuan mengembangkan pemahaman mengenai subjective well being pada mahasiswa perantau. c. Diharapkan dapat meningkatkan minat para peneliti lain untuk melakukan penelitian lebih lanjut dan mendalam, atau melakukan penelitian baru yang berhubungan dengan subjective well being dan mahasiswa perantau.
13
1.5 Sistematika Penelitian Proposal penelitian ini terdiri dari lima bagian. BAB I
: PENDAHULUAN
Bab ini membahas latar belakang penelitian, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Pada bagian pendahuluan akan dijelaskan garis besar penelitian secara umum. BAB II : LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas dasar-dasar teori yang digunakan untuk mendukung penelitian yang akan dilakukan, yaitu teori mengenai subjective well being, kepribadian, dukungan sosial dan pendapatan yang merupakan variabel dalam penelitian ini serta dilengkapi dengan kerangka berpikir. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini berisikan penjelasan mengenai populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, alat ukur yang digunakan, prosedur penelitian dan teknik analisis data. BAB IV : HASIL PENELITIAN Bab ini membahas kesimpulan dari penelitian yang dilakukan dan juga akan dijelaskan bagaimana temuan yang didapat dari hasil penelitian tersebut. BAB V : KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN Bab ini membahas kesimpulan atas hasil penelitian serta saran-saran yang terkait dengan penelitian ini hingga diharapkan dapat berguna untuk penelitian selanjutnya.
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Subjective Well Being 2.1.1 Definisi subjective well being Subjective well being dapat diartikan sebagai penilaian individu terhadap kehidupannya yang meliputi penilaian kognitif mengenai kepuasan hidup dan penilaian afektif mengenai mood dan emosi seperti perasaan emosional positif dan negatif (Eddington dan Shuman, 2008). Subjective well being didefinisikan oleh Diener, Lucas & Oishi (2005) sebagai evaluasi kognitif dan afektif individu terhadap hidupnya. Subjective well being
merupakan konsep yang mencakup tingginya kepuasan hidup,
rendahnya tingkat afek negatif dan tingginya tingkat afek positif. Definisi lain subjective well being dari Russell (2008) adalah persepsi individu terhadap kehidupannya atau pandangan subjektif individu terhadap pengalaman hidupnya. Subjective well being dapat diartikan sebagai penilaian individu terhadap kehidupannya yang meliputi penilaian kognitif mengenai kepuasan hidup dan penilaian afektif mengenai mood dan emosi (Diener & Lucas, 1999). Menurut Shin & Jhonson (dalam Diener, 2009) subjective well being didefinisikan
14
15
sebagai penilaian global kualitas hidup individu menurut kriteria yang telah dipilih individu tersebut. Berdasarkan pengertian – pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa subjective well being adalah penilaian subjektif yang diberikan oleh individu mengenai kehidupannya meliputi penilaian mengenai kepuasan hidup dan emosi. Untuk penelitian ini, penulis memakai definisi dari Diener dan Lucas (1999), yaitu: “evaluasi individu tentang kehidupannya, termasuk penilaian kognitif terhadap kepuasan hidupnya serta penilaian afektif terhadap emosinya”. Definisi ini dipilih karena lebih menggambarkan komponen – komponen yang akan digunakan untuk mengukur subjective well being dalam penelitian ini. 2.1.2 Dimensi – dimensi subjective well being Dimensi subjective well being dapat dibagi menjadi dua yaitu penilaian kognitif dan penilaian afektif. Penilaian kognitif adalah penilaian individu mengenai kepuasan hidup sedangkan penilaian afektif adalah penilaian individu terhadap mood dan emosi yang sering dirasakan dalam hidup (Diener, Suh, Lucas dan Smith, 1999). Berikut ini adalah pembahasan lebih lanjut mengenai kedua dimensi tersebut.
16
2.1.2.1 Dimensi kognitif subjective well being Dimensi kognitif dari subjective well being adalah evaluasi terhadap kepuasan hidup individu. Evaluasi tersebut dapat dikategorikan menjadi evaluasi umum (global) dan evaluasi khusus (domain tertentu) (Diener, et.al, 1999). Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai kedua penilaian tersebut. a. Evaluasi terhadap kepuasan hidup secara global, yaitu evaluasi individu terhadap kehidupannya secara menyeluruh. Penilaian umum ini merupakan penilaian individu yang bersifat reflektif terhadap kepuasan hidupnya (Diener, 2005). Kepuasan hidup secara global dimaksudkan untuk merepresentasikan penilaian individu secara umum. Kepuasan hidup secara global didasarkan pada proses penilaian dimana individu mengukur kualitas hidupnya dengan didasarkan pada satu set kriteria yang unik yang mereka tentukan sendiri. Secara lebih spesifik, kepuasan hidup secara global melibatkan persepsi individu terhadap perbandingan keadaan hidupnya dengan standar unik yang mereka miliki. b. Evaluasi terhadap kepuasan domain tertentu, yaitu penilaian yang dibuat individu dalam mengevaluasi domain atau aspek tertentu dalam kehidupannya, seperti kesehatan fisik dan mental, pekerjaan, rekreasi, hubungan sosial, kehidupan dengan pasangan hidup dan kehidupan dengan keluarga (Diener, 2005).
17
Kedua dimensi tersebut tidak sepenuhnya terpisah. Evaluasi global dan evaluasi terhadap domain tertentu memiliki keterkaitan satu sama lain. Dalam melakukan penilaian mengenai kepuasan hidup secara umum, individu kemungkinan besar akan menggunakan informasi mengenai kepuasan pada salah satu aspek hidup yang dianggap paling penting. Evaluasi terhadap kepuasan hidup secara global merupakan refleksi dari persepsi individu terhadap hal – hal yang ada di dalam hidupnya,
ditambah
dengan
bagaimana
kultur
mempengaruhi
pandangan hidup positif individu.
2.1.2.2 Dimensi afektif subjective well being Menurut Diener, et.al (1999) dimensi afektif subjective well being merefleksikan peristiwa yang terjadi di dalam hidup individu. Dengan meneliti tipe – tipe dari reaksi afektif yang ada, seorang peneliti dapat memahami cara individu mengevaluasi kondisi dan peristiwa di dalam hidupnya. Secara umum dimensi afektif subjective well being dapat dikategorikan menjadi evaluasi terhadap keberadaan afek – afek positif dan evaluasi terhadap keberadaan afek – afek negatif. Larsen dan Diener (1992) dan Averill (dalam Carr, 2004) menjelaskan bahwa afek positif adalah kombinasi hal yang sifatnya membangkitkan (arousal) dan hal yang sifatnya menyenangkan (pleasantness) dan emosi yang termasuk didalamnya antara lain aktif, siap sedia dan senang. Afek negatif adalah kombinasi hal yang sifatnya membangkitkan (arousal)
18
dan hal yang sifatnya tidak menyenangkan (unpleasantness) dan didalamnya terdapat emosi seperti cemas, sedih, dan ketakutan. a. Evaluasi terhadap keberadaan afek positif Carr (2004) menjelaskan afek positif sebagai dimensi dimana terdapat perasaan yang nyaman dengan intensitas yang beragam. Afek – afek positif merepresentasikan emosi yang bersifat menyenangkan, seperti cinta atau kasih sayang. Afek – afek positif dianggap sebagai bagian dari subjective well being karena afek – afek tersebut merefleksikan reaksi individu terhadap sejumlah peristiwa dalam hidup yang menunjukkan bahwa hidup berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan (Diener, 2005). Larsen dan Diener (dalam Carr, 2004) mengatakan bahwa afek positif adalah kombinasi dari hal yang sifatnya membangkitkan (arousal) dan hal yang bersifat menyenangkan (pleasantness). Afek – afek positif yang tinggi terjadi ketika individu merasakan energi yang
tinggi,
konsentrasi
penuh,
dan
keterlibatan
yang
menyenangkan. Sementara itu, afek – afek positif yang rendah terjadi ketika individu mengalami kesedihan dan kelelahan (Watson, Clark & Tellegen, 1988). Afek positif dapat membuat individu lebih menikmati pekerjaan, hubungan dengan orang lain, bahagia dalam pekerjaan dan percintaan meningkatkan afek positif. Afek positif mendorong individu untuk mendekatkannya pada situasi yang menyenangkan dan bermanfaat seperti makanan, tempat berlindung,
19
dan mencari pasangan. Afek positif dapat ditingkatkan dengan melakukan kegiatan fisik sehari – hari, tidur yang cukup, bersosialisasi dengan teman dekat dan bekerja keras untuk mencapai tujuan yang memiliki nilai (Watson, et.al, 1988). b. Evaluasi terhadap keberadaan afek negatif Afek negatif merepresentasikan mood dan emosi yang tidak menyenangkan dan merefleksikan respon negatif yang dialami individu sebagai reaksinya terhadap kehidupan, kesehatan, keadaan dan peristiwa yang mereka alami (Diener, 2005). Afek – afek negatif merupakan kombinasi dari hal – hal yang bersifat membangkitkan (arousal) dan hal – hal yang bersifat tidak menyenangkan (unpleasantness). Afek – afek negatif yang tinggi akan muncul ketika individu merasakan kemarahan, kebencian, jijik, rasa bersalah, ketakutan dan kegelisahan. Sementara itu, afek – afek negatif yang rendah akan muncul ketika individu merasakan ketenangan dan kedamaian (Watson, et.al, 1988). Afek – afek negatif memang dibutuhkan dan seharusnya terjadi agar hidup dapat berfungsi secara optimal. Salah satu fungsi dari afek negatif adalah mengarahkan kepada perilaku menghindar yang berguna untuk menjauhkan individu dari situasi yang berbahaya. Namun afek – afek negatif yang terlalu sering terjadi atau terjadi secara berkepanjangan merupakan
20
indikasi bahwa individu memiliki penilaian yang buruk terhadap kehidupannya. Pengalaman merasakan afek – afek negatif secara berkepanjangan akan menghambat individu untuk bertingkah laku secara efektif dalam kehidupan sehari – hari. Dengan demikian, individu merasa bahwa hidupnya tidak menyenangkan (Diener, 2005). Individu dideskripsikan mempunyai subjective well being yang tinggi apabila ia menilai kepuasan hidupnya tinggi dan merasakan afek positif lebih sering dibandingkan afek negatif (Diener & Lucas, dalam Ryan & Deci, 2001).
2.1.3 Faktor – faktor yang mempengaruhi subjective well being Berbagai hasil penelitian dan literatur telah menghasilkan sejumlah variabel yang dianggap sebagai prediktor subjective well being yang signifikan. Prediktor – prediktor yang dimaksud adalah harga diri (self esteem), kepribadian, optimisme, dukungan sosial, pengaruh masyarakat dan budaya, proses kognitif, serta faktor demografis seperti jenis kelamin, usia, status pernikahan dan pendapatan. Berikut ini adalah pembahasan secara lebih spesifik untuk masing – masing prediktor diatas. a. Harga diri (self esteem) Menurut Eddington dan Shuman (2008) harga diri berhubungan kuat secara positif di budaya barat. Harga diri (self esteem) yang tinggi akan membuat individu memiliki beberapa kelebihan, termasuk pemahaman mengenai arti
21
dan nilai hidup (Ryan dan Deci, 2001). Hubungan yang kuat antara harga diri (self esteem) dan subjective well being tidak ditemukan secara konsisten di beberapa negara, terutama di negara – negara penganut sistem kolektif seperti di Cina. Di negara – negara tersebut, otonomi dan tuntutan pribadi dianggap tidak lebih penting daripada kesatuan keluarga dan sosial sehingga harga diri (self esteem) menjadi prediktor subjective well being yang kurang penting (Eddington & Shuman, 2008).
b. Kepribadian Dua trait kepribadian yang ditemukan paling berhubungan dengan subjective well being adalah extraversion dan neuroticism (Diener & Lucas, 1999). Extraversion mempengaruhi afek positif sedangkan neuroticism mempengaruhi afek negatif. Para peneliti berpendapat bahwa extraversion dan neuroticism paling berhubungan dengan subjective well being karena kedua trait tersebut mencerminkan temperamen seseorang. Sejumlah hasil penelitian menemukan bahwa tipe kepribadian ekstroversi merupakan salah satu prediktor subjective well being yang paling signifikan (DeNeve & Cooper, 1998; Diener & Lucas, 1999; Schimmack et.al, 2002). Menurut Watson & Clark (dalam Diener & Lucas, 1999), trait lain dalam model kepribadian “the big five trait factors” yaitu agreeableness, conscientiousness, dan openness to experience menunjukkan hubungan yang lebih lemah dengan subjective well being. Seidlitz (dalam Diener & Lucas, 1999) mengatakan bahwa hubungan tersebut lebih lemah
22
karena trait tersebut terbentuk dari reward oleh lingkungan, dan bukannya oleh reaktivitas faktor biologis terhadap lingkungan. c.
Optimisme Individu yang memiliki optimisme terhadap masa depan cenderung merasa lebih bahagia dan lebih puas dengan kehidupan (Diener et.al, 1999). Schaier dan Carver (dalam Eddington & Shuman, 2008) menyatakan optimisme
sebagai
kecenderungan
untuk
berharap
hasil
yang
menyenangkan pada kehidupan seseorang. Secara spesifik, mereka yang mempercayai bahwa dirinya akan mendapat hasil yang positif, lebih mungkin untuk meraih tujuannya. Diener et.al (1996) menyatakan optimisme berkorelasi dengan pengukuran subjective well-being seperti kepuasan hidup, afek menyenangkan, dan afek tidak menyenangkan. Scheier dan Carver (1993) meninjau penemuan yang menunjukkan bahwa optimisme membantu menjaga tingkat subjective well-being ketika menghadapi stressor. Fakta menunjukkan bahwa optimisme cenderung mendorong individu untuk menggunakan mekanisme coping yang fokus pada masalah, mencari dukungan sosial, dan menekankan aspek positif dari situasi yang sulit (Carver et al, 1986). Individu yang berpikir positif menggunakan bentuk coping yang lebih efektif (dalam Eddington & Shuman, 2008).
23
d. Dukungan sosial Berbagai penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial memiliki hubungan dengan dukungan sosial (Savelkoul et.al, 2000; Siedlecki et.al, 2013; Taylor et.al, 2001). Menurut Diener dan Selligman (2002) dukungan sosial merupakan prediktor subjective well being. Orang – orang yang memperoleh dukungan sosial yang memuaskan melaporkan bahwa mereka lebih sering merasa bahagia dan lebih sedikit merasakan kesedihan. Hal ini karena pemikiran bahwa individu memiliki tempat bersandar ketika mereka membutuhkan akan membuat individu merasa nyaman dan hal ini akan berkontribusi pada afek positif yang dirasakan individu. Tingginya afek positif yang dirasakan individu menunjukkan tingginya subjective well being yang dimiliki individu tersebut. Menurut Campbell (dalam Taylor et.al, 2001) hadirnya orang – orang yang memberikan dukungan sosial akan meningkatkan kemampuan individu dalam menghadapi stress sehingga memapu menghasilkan tingkat subjective well being yang lebih tinggi. e.
Pengaruh masyarakat dan budaya Diener, Oishi dan Lucas (2003) mengemukakan bahwa perbedaan subjective well being dapat terjadi karena perbedaan kekayaan negara. Negara yang kaya dinilai dapat membentuk subjective well being yang tinggi pada penduduknya karena negara yang kaya cenderung menghargai hak asasi manusia, memberikan angka harapan hidup yang lebih panjang dan lebih demokratis.
24
Perbedaan juga dapat disebabkan oleh budaya. Diener, Suh, Oishi dan Shao (dalam Wirtz, Chiu, Diener & Oishi, 2009) mengatakan bahwa norma budaya lebih mempengaruhi afek positif daripada afek negatif. Di dalam sebuah budaya yang meanggap ekspresi hal – hal positif sebagai sesuatu yang tidak baik, individu cenderung melaporkan tingkat afek positif yang lebih rendah daripada individu yang tumbuh di dalam budaya yang menganggap ekspresi hal – hal positif sebagai sesuatu yang wajar. Afek positif lebih dipengaruhi oleh lingkungan karena lebih bersifat sosial.
f. Faktor demografis Diener, Lucas dan Oishi (2005) mengatakan bahwa efek faktor demografis (misalnya jenis kelamin, umur, status pernikahan, pendapatan) terhadap subjective well being biasanya kecil. Berikut adalah penjelasan mengenai faktor demografis yang mempengaruhi subjective well being. a. Jenis kelamin dan umur Diener, Lucas dan Oishi (2005) menyatakan bahwa jenis kelamin dan umur berhubungan dengan subjective well being, namun efek tersebut kecil. Pernyataan tersebut diperkuat oleh hasil penelitian Diener dan Suh (dalam Diener et al, 2005) yang menunjukkan bahwa perempuan memiliki tingkat subjective well being yang relatif sama dengan laki – laki.
25
b. Status pernikahan Pengaruh status pernikahan terhadap subjective well being dipengaruhi kuat oleh kebudayaan setempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam kultur individualis, pasangan yang tidak menikah tetapi tinggal bersama (cohabiting) diketahui merasa lebih bahagia daripada pasangan menikah atau seseorang yang tidak memiliki pasangan. Sebaliknya dalam kultur kolektivis, pasangan yang menikah diketahui merasa lebih bahagia daripada pasangan yang belum menikah tetapi tinggal bersama atau seseorang yang tidak memiliki pasangan (Diener, Gohm, Suh, Oishi dalam Diener, et al, 2005). Banyak peneliti yang percaya pernikahan berhubungan dengan subjective well being karena pernikahan sebagai kekuatan melawan kesulitan hidup. Pernikahan memberikan dukungan emosional dan finansial yang menghasilkan kondisi positif subjective well being (Eddington & Shuman, 2008) c. Pendapatan Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan memiliki hubungan yang konsisten dengan subjective well being dalam analisis pada skala negara. Hal ini disebabkan negara yang lebih makmur memiliki demokrasi yang lebih baik dan lebih menghargai persamaan. Dalam analisis pada skala individu, perbedaan pendapatan dalam selang waktu tertentu hanya memberikan pengaruh yang kecil terhadap subjective well being (Diener, et al, 2005). Alasan pendapatan tidak
26
terlalu kuat pengaruhnya terhadap subjective well being karena kebanyakan orang yang memiliki pendapatan lebih tinggi harus menghabiskan waktu lebih banyak untuk bekerja dan memiliki sedikit waktu untuk bersenang – senang dan berhubungan sosial (Diener & Diener, 2009).
2.1.4 Pengukuran subjective well being Sebagian besar alat ukur yang digunakan untuk mengukur subjective well being mengasumsikan bahwa kebahagiaan dan kepuasan hidup dapat disusun dalam sebuah kontinum mulai dari “sangat bahagia” sampai dengan “sangat tidak bahagia”. Salah satu skala yang memiliki nilai reliabilitas yang tinggi dan paling sering digunakan adalah Satisfaction with Life Scale (Diener, Emmons, Larsen & Griffin, 1985) untuk mengukur nilai individu mengenai kepuasan hidupnya dan Positive Affect Negative Affect Schedule (Clark, Watson & Tellegen, 1988) untuk mengukur tingkat afek positif dan afek negatif individu pada satu waktu. Peneliti menggunakan alat ukur yang diadaptasi dari Satisfaction with Life Scale (SWLS) dan Positive Affect Negative Affect Schedule (PANAS) karena menurut peneliti skala tersebut sesuai untuk penelitian ini. Selain itu juga karena Satisfaction with Life Scale (SWLS) dan Positive Affect Negative Affect Schedule (PANAS) memiliki validitas dan reliabilitas yang baik (Pavot & Diener, 2004; Gatari, 2008).
27
2.2. Tipe Kepribadian Big Five Pada tahun 1930-an, Allport dan Odbert untuk pertama kalinya meneliti mengenai sifat manusia, kemudian dilanjutkan oleh Cattell pada tahun 1940-an dan oleh Tupes, Christal dan Norman pada tahun 1960-an. Pada akhir tahun 1970-an dan awal 1980-an, Costa dan McCrae juga meneliti hal yang sama yaitu mengenai sifat dari kepribadian (Feist & Feist 2009). Dalam masa tersebut, Costa dan McCrae awalnya hanya terfokus pada dua dimensi utama, yaitu neuroticism dan extraversion. Tidak lama setelahnya, Costa dan McCrae menemukan faktor ketiga yang mereka sebut dengan keterbukaan pada pengalaman (openness to experience). Hampir semua studi awal Costa dan McCrae hanya terfokus pada ketiga dimensi ini. Pada tahun 1981 Lewis Goldberg muncul sebagai orang pertama yang menggunakan istilah “Big Five” untuk mendeskripsikan temuan dari analisis faktor atas sifat kepribadian. Akhirnya pada tahun 1985, Costa dan McCrae mulai melaporkan studi pada lima faktor kepribadian. Kepribadian big five adalah suatu pendekatan yang digunakan dalam psikologi untuk melihat kepribadian manusia melalui trait yang tersusun dalam lima buah dimensi kepribadian yang telah dibentuk dengan menggunakan analisis faktor. Lima dimensi trait kepribadian tersebut terdiri dari extraversion, agreeableness, neuroticism, openness dan conscientiousness.
28
2.2.1 Trait – trait dalam tipe kepribadian big five Trait merupakan suatu pola tingkah laku yang relatif menetap secara terus menerus dan konsekuen yang diungkapkan dalam satu deretan keadaan. Trait mengacu pada perbedaan individu dalam berperilaku, konsistensi perilaku sepanjang waktu, dan stabilitas perilaku pada berbagai situasi (Feist & Feist, 2009). Pada penelitian ini, kepribadian dilihat berdasarkan The Big Five Personality yang dikembangkan oleh Costa dan McCrae. Trait-trait dalam domain-domain dari Big Five Personality Costa dan McCrae (dalam Feist & Feist, 2009) adalah sebagai berikut: a. Extraversion Faktor ini merupakan dimensi yang penting dalam kepribadian, dimana extraversion ini dapat memprediksi banyak tingkah laku sosial. Dimensi ini menilai kuantitas dan intensitas interaksi interpersonal, level aktivitasnya, kebutuhan untuk didukung, kemampuan untuk berbahagia dan menikmati hidup (Costa & McCrae dalam Pervin & John, 2001). Individu dengan skor extraversion yang tinggi cenderung penuh perhatian, ceria, aktif berbicara, senang berkumpul, selalu bersemangat, bahagia, menyenangkan dan penuh kasih sayang. Individu yang memiliki skor extraversion rendah cenderung cuek, pendiam, penyendiri, serius, pasif dan tidak mempunyai cukup kemampuan dalam mengekspresikan emosinya.
29
b. Agreeableness Agreeableness menilai kualitas orientasi individu dengan kontinum mulai dari lemah lembut sampai antagonis didalam berpikir, perasaan dan perilaku (Costa & McCrae dalam Pervin & John, 2001). Individu dengan skor agreeableness yang tinggi cenderung mudah percaya pada orang lain, murah hati, suka menolong, mudah menerima dan baik hati. Individu yang memiliki skor agreeableness yang rendah cenderung penuh curiga, pelit, tidak ramah, mudah kesal dan mudah mengkritik orang lain. c. Neuroticism Trait ini menilai kestabilan dan ketidakstabilan emosi, mengidentifikasi kecenderungan individu apakah mudah mengalami stres, mempunyai ide-ide yang tidak realistis, mempunyai coping response yang maladaptif (Costa & McCrae dalam Pervin & John, 2001). Individu dengan skor neuroticism yang tinggi cenderung mudah menjadi cemas, temperamental, mengasihani diri, sangat sadar akan dirinya sendiri, emosional, rapuh, rentan terhadap gangguan yang berkaitan dengan stress, dan peka pada kritik. Individu yang memiliki skor neuroticism rendah biasanya tenang, tidak emosional dan puas terhadap dirinya. d. Openness Openness menilai bagaimana individu menggali sesuatu yang baru dan tidak biasa, usaha secara proaktif mencari pengalaman baru dan penghargaan individu terhadap pengalaman itu sendiri (Costa & McCrae dalam Pervin & John, 2001). Individu yang secara konsisten mencari pengalaman yang
30
berbeda dan bervariasi akan memiliki skor yang tinggi pada keterbukaan terhadap pengalaman. Sebagai contoh, mereka menikmati mencoba jenis makanan baru di sebuah restoran atau mereka tertarik mencari restoran yang baru dan menarik. Sebaliknya, mereka yang tidak terbuka kepada pengalaman hanya akan bertahan dengan hal – hal yang tidak asing, yang mereka tahu akan mereka nikmati. Individu yang memiliki karakteristik skor openness yang tinggi cenderung kreatif, orisinil, imajniatif, penuh rasa penasaran, terbuka, berpandangan luas, dan individu yang memiliki minat yang besar, sedangkan individu yang memiliki skor openness rendah biasanya konvensional, rendah hati, konservatif dan tidak terlalu penasaran terhadap sesuatu. e. Conscientiousness Conscientiousness
menilai
kemampuan
individu
dalam
hal
pengorganisasian, baik mengenai ketekunan dan motivasi dalam mencapai tujuan. Sebagai lawannya conscientiousness menilai apakah individu tersebut tergantung, malas dan tidak rapi (Costa & McCrae dalam Pervin dan John, 2001). Individu yang memiliki karakteristik conscientiousness dengan skor yang tinggi biasanya orang yang terorganisir dengan baik dan teratur dalam setiap pekerjaan, pekerja keras, disiplin, bertanggung jawab, tekun dan berambisi pada tujuannya, sebaliknya individu yang memiliki skor conscientiousness yang rendah cenderung tidak memiliki tujuan yang jelas, tidak teratur, kurang dapat dipercaya, teledor dalam bekerja, dan lebih mudah menyerah saat menemui kesulitan dalam mengerjakan sesuatu.
31
2.2.2 Pengukuran tipe kepribadian big five Kepribadian big five diukur dengan mengadaptasi skala International Personality Item Pool (IPIP) Big Five Factor yang dibuat pada tahun 1992 oleh Goldberg (dalam Goldberg et.al, 2006). Skala ini terdiri dari 50 item pernyataan yang diadaptasi sehingga memiliki empat rentang pilihan jawaban. Pada kepribadian big five terdapat lima variabel yaitu: extraversion, agreeableness, conscientiousness dan openness yang masing – masing variabel terdapat 10 item (5 favorable dan 5 unfavorable). Peneliti menggunakan alat ukur yang diadaptasi dari International Personality Item Pool (IPIP) Big Five Factor karena menurut peneliti skala tersebut sesuai untuk penelitian ini. Selain itu juga karena International Personality Item Pool (IPIP) Big Five Factor memiliki validitas dan reliabilitas yang baik (Socha, et al., 2010; Guenole & Chernyshenko, 2005). 2.3. Dukungan Sosial 2.3.1. Definisi dukungan sosial Menurut Rietschlin (dalam Taylor, 2006) dukungan sosial didefinisikan sebagai informasi dari orang lain bahwa individu itu dicintai, diperhatikan, berharga dan bagian dari sebuah jaringan komunikasi yang merupakan kewajiban dari orang tua, pasangan, keluarga, teman dan komunitas sosial. Ketika dihadapkan pada masalah, individu dengan tingkat dukungan sosial yang tinggi akan lebih sedikit merasakan stress dan mampu melakukan coping dengan baik (Taylor, 2006).
32
Sarafino (1998) mengatakan bahwa dukungan sosial adalah kenyamanan, perhatian, penghargaan atau bantuan yang diperoleh individu dari orang lain, dimana orang lain disini dapat diartikan sebagai individu perorangan atau kelompok. Beberapa ahli Cobb, 1976; Gentry and Kobasa, 1984; Wallston, Alagna and Devellis, 1983; Wills, 1984 (dalam Sarafino, 1998) menyatakan bahwa individu yang memperoleh dukungan sosial akan meyakini individu dicintai, dirawat, dihargai, berharga dan merupakan bagian dari lingkungan sosialnya. Dukungan sosial dapat berupa pemberian infomasi, bantuan tingkah laku, ataupun materi yang didapat dari hubungan sosial akrab yang dapat membuat individu merasa diperhatikan, bernilai, dan dicintai. Dukungan sosial yang diterima dapat membuat individu merasa tenang, diperhatikan, timbul rasa percaya diri dan kompeten (Taylor, 2006). Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial adalah kenyamanan, perhatian, penghargaan atau bantuan yang diperoleh individu dari orang lain, baik dari perorangan atau kelompok. 2.3.2 Dimensi dukungan sosial Weiss (dalam Cutrona & Russell, 1987) menyebutkan bahwa terdapat enam kebutuhan (provisions) yang harus dipenuhi agar seseorang dapat merasa didukung secara cukup. Menurut Weiss enam kebutuhan tersebut yaitu: kerekatan
emosional
(emotional
attachment),
integrasi
sosial
(social
integration), adanya pengakuan (reanssurance of worth), ketergantungan yang
33
dapat diandalkan (reliable reliance), bimbingan (guidance) dan kesempatan untuk mengasuh (opportunity for nurturance). a. Kerekatan emosional (emotional Attachment) Yaitu adanya perasaan kedekatan secara emosional kepada orang lain yang memberikan
rasa
nyaman.
Jenis
dukungan
sosial
semacam
ini
memungkinkan individu memperoleh kerekatan (kedekatan) emosional sehingga menimbulkan rasa aman, tentram dan damai bagi yang menerima. Individu yang mendapatkan dukungan sosial berupa kasih sayang bersikap lebih tenang dan tidak gegabah dalam menghadapi permasalahan. Sumber dukungan kasih sayang adalah dari orang – orang terdekat individu contohnya biasa diperoleh dari pasangan hidup, anggota keluarga, teman dekat dan individu lain yang memiliki hubungan yang harmonis. Bentuk kasih sayang yang bisa didapatkan oleh remaja perantau antara lain: mendapat penghiburan dari orang – orang terdekat ketika mengalami permasalahan, orang – orang terdekat mampu memahami dan bersikap baik terhadap kondisi mahasiswa perantau, orang – orang terdekat memberikan perhatian ketika mahasiswa perantau sedang sakit, dan orang – orang terdekat mampu memahami perasaan mahasiswa perantau. b. Integrasi sosial (Social Integration) Merujuk pada perasaan memiliki minat, kepedulian, dan aktivitas rekreasi yang sama. Individu memiliki perasaan menjadi bagian dari kelompok, tempat
berbagi
minat,
perhatian
menyenangkan bersama – sama.
serta
melakukan
kegiatan
yang
34
Bentuk integrasi sosial mahasiswa perantau diantaranya: orangtua memberi kesempatan pada mahasiswa perantau untuk tetap memiliki peran dalam memutuskan permasalahan dalam keluarga walaupun mahasiswa perantau tinggal jauh dari keluarga, orang – orang terdekat selalu siap untuk membantu dan mencurahkan perhatian kepada mahasiswa perantau, mahasiswa perantau memiliki kesempatan untuk berbagi suka dan duka dengan orang – orang terdekat. c. Adanya pengakuan atau penghargaan (Reassurance of Worth) Yaitu adanya pengakuan dari orang lain terhadap kompetensi, keterampilan dan nilai yang dimiliki individu. Mahasiswa mendapat pengakuan atas kemampuan dan keahliannya serta mendapat penghargaan dari orang lain atau lembaga. Sumber dukungan sosial semacam ini dapat berasal dari keluarga, lembaga / organisasi atau universitas dimana mahasiswa kuliah. Contoh bentuk penghargaan dan pengakuan yang diberikan kepada mahasiswa perantau misalnya, orang tua atau lembaga memberi apresiasi atas perilaku positif atau prestasi mahasiswa perantau, keluarga mampu memberikan respon positif terhadap pendapat mahasiswa perantau, orang tua tetap memberikan kepercayaan kepada mahasiswa perantau. d. Ketergantungan yang dapat diandalkan (reliable reliance) Yaitu adanya keyakinan bahwa ada orang lain yang dapat diandalkan untuk membantu penyelesaian masalah. Pada dukungan sosial reliable reliance ini individu mendapatkan kepastian atau jaminan bahwa individu dapat mengharapkan orang lain untuk membantu dalam semua keadaan.
35
Mahasiswa perantau merasakan jaminan yang pasti bahwa orang lain akan membantunya dalam setiap keadaan. Bentuk ketergantungan yang dapat diandalkan pada mahasiswa perantau misalnya, mahasiwa perantau mampu terbuka untuk bercerita baik suka maupun duka dengan orang tua, mahasiswa perantau memiliki tempat untuk bergantung dan meminta bantuan ketika menghadapi masalah, ada orang lain yang memberikan motivasi positif pada mahasiswa perantau. e. Bimbingan (Guidance) Yaitu adanya seseorang yang memberikan nasehat atau informasi. Dukungan sosial jenis ini adalah berupa adanya hubungan kerja atau pun hubungan sosial yang memungkinkan mahasiswa perantau mendapatkan informasi, saran atau nasihat yang diperlukan dalam memenuhi kebutuhan dan mengatasi permasalahan yang dihadapi. Jenis dukungan sosial ini dapat bersumber dari orang tua, dosen, teman, figur yang dituakan. f. Kesempatan untuk membantu (Opportunity for Nurturance) Suatu aspek penting dalam hubungan interpersonal adalah perasaan dibutuhkan oleh orang lain. Dengan adanya kesempatan untuk membantu, mahasiswa perantau merasa dirinya dibutuhkan dan penting bagi orang lain sehingga individu dapat merasa berharga dan bernilai. Bentuk kesempatan mahasiswa perantau untuk membantu misalnya teman memberikan kepercayaan untuk membantu memberikan solusi permasalahan yang dihadapi, orang tua mampu terbuka kepada mahasiswa perantau mengenai permasalahan yang terjadi.
36
2.3.3 Sumber – sumber dukungan sosial Sumber – sumber dukungan sosial banyak diperoleh individu dari lingkungan sekitarnya. Sumber dukungan sosial merupakan aspek yang penting untuk diketahui dan dipahami. Dengan pengetahuan dan pemahaman tersebut, individu akan tahu pada siapa individu akan mendapatkan dukungan sosial yang sesuai dengan situasi dan keinginannya yang spesifik, sehingga dukungan sosial memiliki makna yang berarti. Sarafino (1998) mengatakan bahwa dukungan sosial dapat diperoleh dari berbagai sumber yang berbeda, yaitu: suami atau isteri, keluarga, rekan kerja, dokter ataupun komunitas organisasi. 2.3.4. Pengukuran dukungan sosial Peneliti dalam penelitian ini mengadaptasi skala yang dikembangkan oleh Cutrona dan Russell (1987) yang dikenal dengan Social Provision Scale. Weiss (dalam Cutrona & Russell, 1987) menyebutkan bahwa terdapat enam kebutuhan (provisions) yang harus dipenuhi agar seseorang dapat merasa didukung secara cukup. Menurut Weiss enam kebutuhan tersebut yaitu: kerekatan emosional (emotional attachment), integrasi sosial (social integration), adanya pengakuan (reanssurance of worth), ketergantungan yang dapat diandalkan (reliable reliance), bimbingan (guidance) dan kesempatan untuk mengasuh (opportunity for nurturance). Peneliti menggunakan alat ukur yang diadaptasi dari Social Provision Scale karena menurut peneliti skala tersebut sesuai untuk penelitian ini. Selain itu juga karena Social Provision
37
Scale telah teruji memiliki validitas dan reliabilitas yang baik (Rizwan & Syed, 2010). 2.4
Faktor Demografis Income Income adalah hasil kerja dan usaha yang dilakukan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa income memiliki hubungan yang konsisten dengan subjective well being dalam analisis pada skala negara. Namun, dalam analisis pada skala individu, perbedaan income dalam selang waktu tertentu hanya memberikan pengaruh yang kecil terhadap subjective well being (Diener, Lucas dan Oishi, 2005). Alasan income tidak terlalu kuat pengaruhnya terhadap subjective well being karena kebanyakan orang yang memiliki income lebih tinggi harus menghabiskan waktu lebih banyak untuk bekerja dan memiliki sedikit waktu untuk bersenang – senang dan berhubungan sosial (Diener & Diener, 2009). Hasil berbeda ditunjukkan oleh penelitian yang dilakukan Cramm, Moller dan Nieboer (2011) yang menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara social capital, kesehatan, status perkawinan dan tingkat income pada masyarakat Grahamstown, Afrika Selatan. Dalam penelitian ini income yang dimaksud adalah uang yang dimiliki subjek tiap bulannya baik yang berasal dari kiriman orang tua maupun yang diperoleh dari hasil bekerja.
38
2.5. Mahasiswa Perantau Mahasiswa perantau adalah mahasiswa yang melanjutkan pendidikan di luar daerah asal mereka, dengan pergi ke daerah lain untuk mencari ilmu (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2000). Banyak orang melanjutkan pendidikannya di luar daerah tempat tinggalnya agar mendapatkan fasilitas pendidikan yang lebih memadai daripada di daerah asalnya. Mahasiswa – mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia ini biasanya tinggal di rumah – rumah kos, asrama, atau rumah kontrakan. Mereka yang memiliki karakteristik seperti diatas yang disebut mahasiswa perantau. Mahasiswa perantau yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang berasal dari luar daerah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok,Tangerang, Bekasi) yang tinggal rumah – rumah kos, asrama, atau rumah kontrakan.
2.6 Kerangka Berpikir Mahasiswa perantau menghadapi berbagai masalah antara lain adalah berbagai perubahan dalam kehidupan mereka seperti norma – norma yang baru, yang menuntut mereka untuk beradaptasi, rasa kangen kepada keluarga, masalah keterbatasan keuangan, mengatur waktu untuk belajar, dan hidup mandiri. Kehidupan mahasiswa perantau yang penuh dinamika tersendiri ini dapat mempengaruhi mahasiswa dalam merasakan kebahagiaan. Alan Carr (2004) mengatakan bahwa kebahagiaan dapat disetarakan dengan istilah subjective wellbeing.Menurut pendapat Diener, Lucas dan Oishi (1999) subjective well-being adalah evaluasi individu terhadap pengalaman hidupnya, yang terdiri dari evaluasi
39
kognitif dan afektif terhadap hidup. Mahasiswa perantau dikatakan memiliki subjective well-being yang tinggi merasa puas dengan kondisi hidupnya, sering merasakan emosi positif dan jarang merasakan emosi negatif. Faktor – faktor yang mempengaruhi subjective well being antara lain adalah: harga diri (self esteem), kepribadian, optimisme, dukungan sosial, pengaruh masyarakat dan budaya serta faktor demografis seperti jenis kelamin, usia, status pernikahan dan pendapatan. Penelitian yang dilakukan Diener, Lucas dan Oishi (2005) menunjukkan bahwa kepribadian merupakan salah satu prediktor subjective well being yang paling konsisten. Teori kepribadian yang akan digunakan pada penelitian ini adalah tipe kepribadian Big Five yaitu suatu pendekatan yang digunakan dalam psikologi untuk melihat kepribadian manusia melalui trait yang tersusun dalam lima buah domain. Lima trait kepribadian tersebut adalah extraversion, agreeableness, neuoriticism, openness, conscientiousness (Costa & McCrae, dalam Feist & Feist, 2009). Selain kepribadian, dukungan sosial juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap subjective well being. Sarafino (1998) mengatakan bahwa dukungan sosial adalah rasa nyaman, perhatian , penghargaan atau bantuan yang didapatkan seseorang dari orang lain baik dari individu maupun kelompok. Weiss (dalam Cutrona & Russell, 1987) menyebutkan bahwa ada enam komponen dukungan sosial
yaitu
kerekatan
emosional,
integrasi
sosial,
adanya
pengakuan,
ketergantungan yang dapat diandalkan, bimbingan dan kesempatan untuk mengasuh.
40
Hasil penelitian menunjukkan bahwa income memiliki hubungan yang konsisten dengan subjective well being dalam analisis pada skala negara. Namun, dalam analisis pada skala individu, perbedaan pendapatan dalam selang waktu tertentu hanya memberikan pengaruh yang kecil terhadap subjective well being (Diener, Lucas dan Oishi, 2005). Dapat disimpulkan fokus penelitian ini adalah tipe
kepribadian
(extraversion,
agreeableness,
neuoriticism,
openness,
conscientiousness) dan dukungan sosial (kerekatan emosional, integrasi sosial, adanya
pengakuan,
ketergantungan
yang
dapat
diandalkan,
kesempatan untuk mengasuh). serta faktor demografis berupa income.
bimbingan,
41
Gambar 2.1 Skema kerangka berpikir Tipe Kepribadian
Extaversion Agreeableness Neuroticism Openness Conscientiousness
Subjective Well Being Dukungan sosial Kerekatan emosional (emotional attachment) Integrasi sosial (social integration) Adanya pengakuan (reanssurance of worth) Ketergantungan yang dapat diandalkan (reliable reliance) Bimbingan (guidance) Kesempatan untuk mengasuh (opportunity for nurturance)
Faktor Demografis
Income
42
2.7 Hipotesis Penelitian 2.7.1 Hipotesis mayor H 1 = Ada pengaruh yang signifikan antara tipe kepribadian dan dukungan sosial terhadap Subjective Well Being (SWB) mahasiswa perantau UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2.7.2 Hipotesis minor Hipotesis minor yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H 1 = Ada pengaruh yang signifikan antara Extraversion terhadap subjective well being mahasiswa perantau UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. H 2 = Ada pengaruh yang signifikan antara Agreeableness terhadap subjective well being mahasiswa perantau UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. H 3 = Ada pengaruh yang signifikan antara Neuroticism terhadap subjective well being mahasiswa perantau UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. H 4 = Ada pengaruh yang signifikan antara Openness terhadap subjective well being mahasiswa perantau UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. H 5 = Ada pengaruh yang signifikan antara Counscientiousness terhadap subjective well being mahasiswa perantau UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. H 6 = Ada pengaruh yang signifikan antara kerekatan emosional (emotional attachment) terhadap subjective well being mahasiswa perantau UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
43
H 7 = Ada pengaruh yang signifikan antara integrasi sosial (social integration) terhadap subjective well being mahasiswa perantau UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. H 8 = Ada pengaruh yang signifikan antara adanya pengakuan (reanssurance of worth) terhadap subjective well being mahasiswa perantau UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. H 9 = Ada pengaruh yang signifikan antara ketergantungan yang dapat diandalkan (reliable reliance) terhadap subjective well being mahasiswa perantau UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. H 10 = Ada pengaruh yang signifikan antara bimbingan (guidance) terhadap subjective well being mahasiswa perantau UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. H 11 = Ada pengaruh yang signifikan antara kesempatan untuk mengasuh (opportunity for nurturance) terhadap subjective well being mahasiswa perantau. H 12 = Ada pengaruh yang signifikan antara income terhadap subjective well being mahasiswa perantau.
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa perantau yang sedang menjalani pendidikan strata 1 di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang berjumlah ± 13492 orang. Mahasiswa yang menjadi populasi pada penelitian ini memiliki karakteristik sebagai berikut: a. Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berusia 18 hingga 24 tahun. b. Mahasiswa berasal dari luar daerah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi). c. Mahasiswa yang tinggal di kos , kontrakan atau asrama. Tidak seluruh populasi penelitian yang ada di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang dijadikan sampel dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini penulis menggunakan sampel berjumlah 230 orang. Pada penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengambilan sampel nonprobability sampling. Sampel dipilih berdasarkan kriteria tertentu dan kesediaan mereka untuk merespon.
44
45
3.2 Variabel Penelitian Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan satu variabel terikat dan dua variabel bebas. Variabel terikat pada penelitian ini adalah subjective well being sedangkan variabel bebas pada penelitian ini adalah tipe kepribadian dan dukungan sosial.
3.3 Definisi Operasional Variabel Setelah menentukan mana yang menjadi variabel terikat dan variabel bebas, maka selanjutnya penulis menentukan definisi operasional dari variabel – variabel tadi yang kemudian akan digunakan dalam penelitian ini. Penjelasan definisi operasional variabel adalah sebagai berikut: 1. Subjective well being Subjective well being adalah penilaian individu terhadap pengalaman hidupnya, yang terdiri dari penilaian kognitif dan afektif dimana skor tersebut diperoleh dari skala dalam bentuk likert. 2. Tipe kepribadian Tipe kepribadian adalah dimensi perbedaan individu dalam kecenderungan untuk menunjukkan pola konsisten dari pikiran, perasaan, dan tindakan yang diukur menggunakan lima dimensi yaitu: extraversion, agreeableness, neuroticism, openness dan conscientiousness. Skor tersebut diperoleh dari skala dalam bentuk likert.
46
3. Dukungan sosial Dukungan sosial adalah suatu proses hubungan yang terbentuk dari individu dengan persepsi bahwa seseorang dicintai dan dihargai yang diukur menggunakan enam aspek yaitu kerekatan emosional (emotional attachment), integrasi sosial (social integration), adanya pengakuan (reanssurance of worth), ketergantungan yang dapat diandalkan (reliable reliance), bimbingan (guidance) dan kesempatan untuk mengasuh (opportunity for nurturance). Skor tersebut diperoleh dari skala dalam bentuk likert.
3.4 Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dalam bentuk skala likert yang memiliki rentangan 1 – 4. Pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari tiga alat ukur. Adapun keempat alat ukur tersebut adalah sebagai berikut: 1. Alat ukur subjective well being Alat ukur subjective well being merupakan sebuah skala yang digunakan untuk mengukur persepsi individu terhadap pengalaman hidupnya, yang terdiri dari evaluasi kognitif dan afektif. Penulis menggunakan Satisfaction with Life Scale (SWLS) yang dikembangkan oleh Diener dkk (1985) untuk mengukur evaluasi kognitif yaitu nilai kepuasan hidup individu secara global. Responden diminta untuk mengindikasikan kesetujuannya terhadap setiap pernyataan yang ada. Satisfaction with Life Scale (SWLS) memiliki rentangan skala dari “sangat tidak setuju” (skala 1) sampai dengan “sangat setuju” (skala 7).
47
Dalam pengadaptasiannya, peneliti menerjemahkan Satisfaction with life scale (SWLS) sendiri kemudian hasil terjemahan tersebut diterjemahkan kembali ke Bahasa Inggris oleh teman penulis yang berkompeten untuk melihat apakah sama dengan pernyataan di alat ukur asli. Penulis juga membandingkan hasil adaptasi penulis dengan hasil adaptasi dari Gatari (2008). Atas saran dosen pembimbing, penulis mengubah rentangan skala 7 menjadi skala 4 yaitu “sangat tidak setuju”, “tidak setuju”, “setuju” dan “sangat setuju” agar tidak ada kecenderungan jawaban pada skala di tengah – tengah atau ragu - ragu. Revisi kemudian dilakukan berdasarkan masukan dosen pembimbing dan hasil perbandingan terjemahan. Penulis juga menggunakan Positive Affect Negative Affect Schedule (PANAS) yang dikembangkan oleh Watson dkk (1988) untuk mengukur evaluasi afektif individu. Positive Affect Negative Affect Schedule (PANAS) merupakan alat yang digunakan untuk mengukur tingkat terjadinya afek positif dan afek negatif dalam satu waktu dengan menggunakan skala likert. Alat ukur ini terdiri dari 10 afek positif dan 10 afek negatif. Alat ukur Positive Affect Negative Affect Schedule (PANAS) menanyakan seberapa besar responden merasakan afek tertentu dengan instruksi jangka panjang yaitu “secara umum” yang lebih menggambarkan trait seseorang. Responden diberikan pilihan skala 4 yaitu “tidak pernah”. “jarang”, “sering” dan “sangat sering”. Dalam pengadaptasiannya, alat ukur Positive Affect Negative Affect Schedule (PANAS) diterjemahkan dari bahasa aslinya oleh penulis
48
kemudian membandingkan terjemahan tersebut dengan hasil terjemahan Gatari (2008). Hasil revisi kemudian mendapatkan masukan dari pembimbing penulis. Untuk mendapatkan skor subjective well being, penulis menjumlahkan true score yang diperoleh dari pengolahan data satisfaction with life scale dan true score yang diperoleh dari pengolahan data Positive Affect Negative Affect Schedule (PANAS). Tabel 3.1 Blue print alat ukur satisfacton with life scale
Variabel
Dimensi
Indikator
Nomor Item
Jumlah
Subjective well being
Kognitif
Merasa puas dengan kehidupan
1,3,5
3
Menilai kondisi hidup individu menyenangkan
2,4
2
Total
5
49
Tabel 3.2 Blue print alat ukur positive affect negative affect schedule Variabel
Dimensi
Indikator
Nomor Item
Total
Subjective well being
Afektif
Memiliki perasaan bahagia
3, 10
2
Merasa bersemangat mengerjakan sesuatu
1, 9, 14, 16, 19
5
Memiliki fokus perhatian terhadap sesuatu
5, 12, 17
3
Merasakan kesedihan
2, 4
2
Merasakan kecemasan Mudah tersinggung
6, 7, 15, 18, 20 11, 13, 8
5
Jumlah
3 20
2. Alat ukur tipe kepribadian Tipe kepribadian diukur dengan menggunakan skala International Personality Item Pool (IPIP) Big Five Factor yang dikembangkan oleh Goldberg dkk (2006). Skala ini dirancang untuk mengukur tipe kepribadian menggunakan lima dimensi yaitu extraversion, agreeableness, neuroticism, openness dan conscientiousness yang masing – masing variabel terdapat 10 item. Alat ukur International
50
Personality Item Pool (IPIP) Big Five Factor ini terdiri dari 50 item pernyataan dalam Bahasa Inggris dan kemudian peneliti adaptasi kedalam Bahasa Indonesia. Dalam
pengisiannya
alat
ukur
ini,
responden
diminta
untuk
mengindikasikan kesetujuannya terhadap setiap pernyataan yang ada dalam rentangan skala dari “sangat tidak setuju” (skala 1) sampai dengan “sangat setuju” (skala 4). Tabel 3.3 Blue print alat ukur international personality item pool (ipip) big five factor Dimensi
Indikator
Extraversion
Aktif berbicara
Agreeableness
Conscientiousness
Neuroticism
Openess
Nomor Item Favorable 1, 21, 31
Nomor Item Unfavorable 6, 26
Jumlah
Senang berkumpul
11,41
16, 36, 46
5
Mudah percaya pada orang lain
42, 47
32
3
Suka menolong
7, 37
2
3
Baik hati
17, 27,
12, 22
4
Terorganisir dengan baik
33, 43
8, 18, 28
5
Tekun
13, 23,
38
3
Berambisi pada tujuan
3
48
2
Mudah cemas
14, 24, 34
9, 19
5
Rentan terhadap stress
4,
49, 39
3
Peka pada kritik
44 5, 25 45
29 40, 50 10
2 4 2
15, 35
30, 20
4
Kreatif Penuh rasa penasaran Imajinatif
Jumlah
5
50
51
3. Alat Ukur Dukungan Sosial Alat ukur dukungan sosial yang digunakan peneliti adalah Social Provisions Scale milik Cutrona (1984). Alat ukur ini terdiri atas enam dimensi yaitu kerekatan emosional (emotional attachment), integrasi sosial (social integration), adanya pengakuan (reanssurance of worth), ketergantungan yang dapat diandalkan (reliable reliance), bimbingan (guidance) dan kesempatan untuk mengasuh (opportunity for nurturance). Social Provisions Scale menggunakan Bahasa Inggris dan kemudian penulis adaptasi ke dalam bahasa Indonesia. Alat ukur ini terdiri dari 24 item dan dalam pengisiannya menggunakan skala likert dengan rentangan 4 poin, yaitu dari “sangat tidak setuju” (skala 1) sampai dengan “sangat setuju” (skala 4). Tabel 3.4 Blue print Social Provisions Scale Dimensi
Indikator
Kerekatan emosional (emotional attachment) Integrasi sosial (social integration) Adanya pengakuan (reanssurance of worth) Ketergantungan yang dapat diandalkan (reliable reliance)
Merasa dekat secara emosional dengan orang lain
Bimbingan (guidance) Kesempatan untuk mengasuh (opportunity for nurturance)
Nomor Item Favorable 11, 17,
Nomor Item Unfavorable 2, 21
Jumla h 4
5, 8
14, 22
4
13, 20
6, 9
4
Meyakini bahwa ada orang lain yang dapat membantu penyelesaian masalah.
1, 23
10, 18
4
Memiliki seseorang yang memberikan nasehat atau informasi Merasa dibutuhkan oleh orang lain
12, 16
3, 19
4
4, 7
15, 24
4
Memiliki perasaan menjadi bagian dari kelompok dengan minat yang sama Mendapat pengakuan dari orang lain atas kompetensi, keterampilan dan nilai yang dimiliki
Jumlah
24
52
3.5 Uji Validitas Instrumen Penelitian Semua instrument yang penulis gunakan dalam penelitian ini diuji validitasnya. Validitas diuji dengan confirmatory factor analysis (CFA) menggunakan program LISREL 8.7 (Linear Structural Relationship). Berikut ialah prosedur CFA: 1. Menguji apakah hanya satu faktor saja yang menyebabkan item – item saling berkorelasi (hipotesis unidimensional item). Hipotesis ini diuji dengan chisquare. Untuk memutuskan apakah memang tidak ada perbedaan antara matriks korelsi yang diperoleh dari data dengan matriks korelasi yang dihitung menurut teori/ model. Jika hasil chi-square tidak signifikan (p>0.05), maka hipotesis nihil yang menyatakan bahwa “tidak ada perbedaan antara matriks korelasi yang diperoleh dari data dan model” diterima, yang artinya, item yang diuji mengukur satu faktor saja (unidimensional). Sedangkan, jika nilai chi-square signifikan (p<0.05), artinya item – item yang diuji mengukur lebih dari satu faktor (multidimensional). Dalam keadaan demikian maka peneliti melakukan modifikasi terhadap model dengan cara memperbolehkan item – item saling berkorelasi tetapi dengan tetap menjaga bahwa item hanya mengukur satu faktor (unidimensional). Jika sudah diperoleh model yang fit (tetapi tetap unidimensional) maka dilakukan langkah selanjutnya. 2. Menganalisis item mana yang menjadi sumber tidak fit. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mengetahui item mana yang menjadi sumber tidak fit, yaitu:
53
a. Melakukan uji signifikansi terhadap koefisien muatan faktor dari masing – masing item dengan menggunakan t-test. jika nilai t yang diperoleh pada sebuah item tidak signifikan (t>1.96) maka item tersebut akan didrop karena dianggap tidak signifikan sumbangannya terhadap pengukuran yang sedang dilakukan. b. Melihat arah koefisien maupun muatan faktor (factor loading). Jika suatu item memiliki muatan negatif, maka item tersebut didrop karena tidak sesuai dengan pengukuran (berarti semakin tinggi nilai pada item tersebut semakin rendah nilai pada faktor yang diukur). c. Sebagai kriteria tambahan (optional) dapat dilihat juga banyaknya korelasi parsial antar kesalahan pengukuran, yaitu kesalahan pengukuran pada suatu item yang berkorelasi dengan kesalahan pengukuran pada item lain. Jika pada suatu item terdapat terlalu banyak korelasi seperti ini (lebih dari tiga), maka item tersebut akan didrop. Alasannya adalah item yang demikian selain mengukur apa yang ingin diukur juga mengukur hal lain (multidimensional item). 3. Menghitung faktor skor Jika langkah – langkah diatas telah dilakukan, maka diperoleh item – item yang valid untuk mengukur apa yang diukur. Item – item inilah yang kemudian diolah untuk mendapatkan faktor skor pada tiap skala. Dengan demikian perbedaan kemampuan yang masing – masing item dalam mengukur apa yang hendak diukur ikut menentukan dalam menghitung
54
faktor skor (true score). True score inilah yang akan dianalisis dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini, penulis tidak menggunakan raw score / skor mentah (hasil menjumlahkan skor item). Oleh karena itu sebenarnya tidak diperlukan informasi tentang reliabilitas masing – masing alat ukur (misalnya, cronbach alpha) karena true score itu reliabilitasnya sama dengan satu (100%). Untuk kemudahan didalam penafsiran hasil analisis maka penulis mentransformasikan faktor skor yang diukur dalam skala baku (Z score) menjadi Tscore yang memiliki mean = 50 dan standar deviasi (SD) = 10 sehingga tidak ada responden yang mendapat skor negatif. Adapun rumus T score adalah: T score = (10 x skor faktor) + 50
3.5.1 Uji validitas alat ukur subjective well being Subjective well being memiliki dua dimensi, yaitu kognitif dan afektif, dimana dimensi kognitif diukur menggunakan alat ukur Satisfaction With Life Scale yang terdiri dari 5 item dan dimensi afektif menggunakan alat ukur Positive Affect Negative Affect Schedule yang terdiri 20 item. 3.5.1.1 Uji validitas alat ukur kognitif Penulis menguji apakah kelima item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur dimensi kognitif subjective well being. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor diperoleh model tidak fit, dengan Chi-square = 39.65, df = 5, P-value =
55
0.00000, dan nilai RMSEA = 0.174. Oleh sebab itu, penulis melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-square =3.67, df = 3, P-value = 0.29910, RMSEA = 0.031. P-value telah menghasilkan nilai > 0.05 sehingga dapat dinyatakan bahwa model dengan satu faktor dapat diterima. Artinya seluruh item hanya mengukur satu faktor yaitu dimensi kognitif dari subjective well being. Kemudian peneliti melihat apakah item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur secara signifikan dan sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu didrop atau tidak, pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti tabel 3.5 dibawah ini:
Tabel 3.5 Muatan faktor item dimensi kognitif subjective well being No
Koefisien
Standar Error
Nilai t
Signifikan
1
0.71
0.07
9.65
V
2
0.58
0.07
8.03
V
3
0.74
0.07
9.96
V
4
0.29
0.08
3.56
V
5
0.29
0.08
3.82
V
Keterangan : tanda V = Signifikan (t > 1.96)
56
Berdasarkan tabel 3.5, seluruh koefisien muatan faktor item signifikan karena seluruh item memiliki nilai t > 1.96. Selanjutnya melihat muatan faktor dari item, apakah ada yang negatif, maka diketahui tidak terdapat item yang muatan faktornya negatif. Item yang baik adalah item yang kesalahan pengukurannya tidak berkorelasi satu sama lain. Pada model pengukuran ini, item 4 berkorelasi dengan item 3 dan item 5, sementara item yang lain tidak memiliki korelasi kesalahan pengukuran. Artinya item yang tidak memiliki korelasi kesalahan pengukuran dengan item lainnya, maka item tersebut hanya mengukur apa yang hendak diukur. Dengan demikian secara keseluruhan tidak ada item yang akan didrop, yang artinya semua item akan dianalisis dalam perhitungan skor faktor. Langkah terakhir yaitu item – item yang tidak didrop dihitung skor faktornya, skor faktornya dihitung untuk menghindari estimasi bias dari kesalahan pengukuran. Penghitungan faktor skor ini tidak menjumlahkan item – item variabel pada umumnya, tetapi justru mentransformasikan faktor skor menjadi T-skor. T-skor memiliki dua fungsi, yaitu pertama untuk menyamakan skala pengukuran yang berbeda – beda. Hal ini hampir sama ketika menghitung z-skor, perbedaannya pada z-skor memiliki rentangan mean = 0 dan standar deviasi = 1, sedangkan T-skor memiliki rentangan mean = 50 dan standar deviasi = 10. Kemudian yang kedua, untuk menghindari nilai minus pada faktor skor agar pembaca
57
mudah memahami interpretasi hasil penelitian. Adapun rumus T Score yaitu: T Score = (10 x skor faktor) + 50
Setelah didapatkan skor faktor yang telah diubah menjadi T Score, nilai baku inilah yang akan dianalisis dalam uji hipotesis regresi. Perlu dicatat, bahwa hal yang sama juga berlaku untuk semua variabel pada penelitian ini. 3.5.1.2 Uji validitas alat ukur afektif Penulis menguji apakah keduapuluh item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur dimensi afektif subjective well being. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor diperoleh model tidak fit, dengan Chi-square = 39.65, df = 5, P-value = 0.00000, dan nilai RMSEA = 0.100. Oleh sebab itu, penulis melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-square =38.25, df = 26, P-value = 0.05736, RMSEA = 0.045. P-value telah menghasilkan nilai > 0.05 sehingga dapat dinyatakan bahwa model dengan satu faktor dapat diterima. Artinya seluruh item hanya mengukur satu faktor yaitu dimensi afektif dari subjective well being. Kemudian penulis melihat apakah item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur secara signifikan dan sekaligus menentukan apakah item
58
tersebut perlu didrop atau tidak, pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti tabel 3.6 dibawah ini:
Tabel 3.6 Muatan faktor item dimensi afektif subjective well being No
Koefisien
Standar
Nilai t
Signifikan
Error 1
0.46
0.07
7.02
V
2
0.53
0.07
8.03
V
3
0.49
0.07
7.45
V
4
0.61
0.06
9.46
V
5
0.52
0.07
7.94
V
6
0.72
0.06
11.87
V
7
0.79
0.06
13.67
V
8
0.41
0.07
6.16
V
9
0.77
0.06
12.12
V
10
0.65
0.07
9.97
V
11
0.61
0.06
9.59
V
12
0.17
0.07
2.47
V
13
0.68
0.06
11.08
V
14
0.72
0.07
10.76
V
15
0.68
0.06
11.06
V
16
0.66
0.06
10.38
V
17
0.44
0.07
6.64
V
18
0.71
0.06
11.82
V
19
0.64
0.06
10.18
V
20
0.72
0.06
11.66
V
Keterangan : tanda V = Signifikan (t > 1.96)
59
Berdasarkan tabel 3.6, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua item signifikan karena t > 1.96. selanjutnya melihat muatan faktor dari item, apakah ada yang bermuatan negatif, maka diketahui tidak terdapat item yang muatan faktornya negatif. Dari hasil korelasi kesalahan, diketahui beberapa item saling berkorelasi, yaitu item nomor 5, 13, 16, 18, 20. Pada model pengukuran ini terdapat beberapa kesalahan pengukuran item yang saling berkorelasi. Dapat disimpulkan bahwa item – item tersebut bersifat dimensional pada dirinya masing – masing. Dengan demikian secara keseluruhan tidak ada item yang akan didrop yang artinya semua item akan dianalisis dalam perhitungan faktor.
3.5.2 Uji validitas alat ukur tipe kepribadian Tipe kepribadian memiliki lima dimensi, yaitu extraversion, agreeableness, neuroticism, openness dan conscientiousness. Penulis menggunakan Alat ukur International Personality Item Pool (IPIP) Big Five Factor ini terdiri dari 50 item pernyataan, yang masing – masing variabel terdapat 10 item.
3.5.2.1
Uji validitas alat ukur tipe kepribadian extraversion Penulis menguji apakah kesepuluh item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur tipe kepribadian Extraversion. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-square = 256.38,
60
df = 35, P-value = 0.00000, dan nilai RMSEA = 0.166. Oleh sebab itu, penulis melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-square =38.35, df = 27, P-value = 0.07244, RMSEA = 0.043. P-value telah menghasilkan nilai > 0.05 sehingga dapat dinyatakan bahwa model dengan satu faktor dapat diterima. Artinya seluruh item hanya mengukur satu faktor yaitu tipe kepribadian extraversion. Kemudian penulis melihat apakah item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur secara signifikan dan sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu didrop atau tidak, pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti tabel 3.7 dibawah ini:
61
Tabel 3.7 Muatan faktor tipe kepribadian extraversion No
Koefisien
Standar
Nilai t
Signifikan
Error 1
0.60
0.06
9.97
V
2
0.65
0.06
10.99
V
3
0.40
0.06
6.39
V
4
0.33
0.06
5.25
V
5
0.80
0.06
13.02
V
6
0.92
0.06
15.12
V
7
0.71
0.06
11.24
V
8
0.31
0.06
4.90
V
9
0.38
0.06
6.16
V
10
0.42
0.06
6.80
V
Keterangan : tanda V = Signifikan (t > 1.96)
Berdasarkan tabel 3.7, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua item signifikan karena t > 1.96. selanjutnya melihat muatan faktor dari item, apakah ada yang bermuatan negatif, maka diketahui tidak terdapat item yang muatan faktornya negatif. Dari hasil korelasi kesalahan, diketahui beberapa item saling berkorelasi, yaitu item nomor 3, 6, 8. Pada model pengukuran ini terdapat beberapa kesalahan pengukuran item yang saling berkorelasi. Dapat disimpulkan
62
bahwa item – item tersebut bersifat dimensional pada dirinya masing – masing. Dengan demikian secara keseluruhan tidak ada item yang akan didrop yang artinya semua item akan dianalisis dalam perhitungan faktor.
3.5.2.2 Uji validitas alat ukur tipe kepribadian agreeableness Penulis
menguji
apakah
kesepuluh
item
yang
ada
bersifat
unidimensional, artinya benar hanya mengukur tipe kepribadian Agreeableness. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-square = 170.46, df = 35, Pvalue = 0.00000, dan nilai RMSEA = 0.130. Oleh sebab itu, penulis melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-square =35.83, df = 27, P-value = 0.11898, RMSEA = 0.038. P-value telah menghasilkan nilai > 0.05 sehingga dapat dinyatakan bahwa model dengan satu faktor dapat diterima. Artinya seluruh item hanya mengukur satu faktor yaitu tipe kepribadian agreeableness. Kemudian penulis melihat apakah item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur secara signifikan dan sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu didrop atau tidak, pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti tabel 3.8 dibawah ini:
63
Tabel 3.8 Muatan faktor tipe kepribadian agreeableness No
Koefisien
Standar
Nilai t
Signifikan
Error 1
0.62
0.06
10.06
V
2
0.77
0.06
12.08
V
3
0.38
0.07
5.51
V
4
0.39
0.06
5.98
V
5
0.38
0.07
5.66
V
6
0.31
0.07
4.74
V
7
0.66
0.06
10.51
V
8
0.53
0.06
8.43
V
9
0.65
0.07
9.62
V
10
0.38
0.07
5.92
V
Keterangan : tanda V = Signifikan (t > 1.96)
Berdasarkan tabel 3.8, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua item signifikan karena t > 1.96. selanjutnya melihat muatan faktor dari item, apakah ada yang bermuatan negatif, maka diketahui tidak terdapat item yang muatan faktornya negatif. Dari hasil korelasi kesalahan, diketahui beberapa item saling berkorelasi, yaitu item nomor 2, 5, 9, 10. Pada model pengukuran ini terdapat beberapa kesalahan pengukuran item yang saling berkorelasi.
64
Dapat disimpulkan bahwa item – item tersebut bersifat dimensional pada dirinya masing – masing. Dengan demikian secara keseluruhan tidak ada item yang akan didrop yang artinya semua item akan dianalisis dalam perhitungan faktor.
3.5.2.3 Uji validitas alat ukur tipe kepribadian neuroticism Penulis
menguji
apakah
kesepuluh
item
yang
ada
bersifat
unidimensional, artinya benar hanya mengukur tipe kepribadian neuroticism. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-square = 141.05, df = 35, P-value = 0.00000, dan nilai RMSEA = 0.115. Oleh sebab itu, penulis melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-square =35.82, df = 31, P-value = 0.25246, RMSEA = 0.026. P-value telah menghasilkan nilai > 0.05 sehingga dapat dinyatakan bahwa model dengan satu faktor dapat diterima. Artinya seluruh item hanya mengukur satu faktor yaitu tipe kepribadian neuroticism. Kemudian penulis melihat apakah item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur secara signifikan dan sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu didrop atau tidak, pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti tabel 3.9 dibawah ini:
65
Tabel 3.9. Muatan faktor tipe kepribadian neuroticism No
Koefisien
Standar
Nilai t
Signifikan
Error 1
0.73
0.06
11.85
V
2
0.66
0.06
10.40
V
3
0.79
0.06
13.09
V
4
0.44
0.07
6.41
V
5
0.69
0.07
10.49
V
6
0.28
0.07
3.98
V
7
0.59
0.07
9.01
V
8
0.36
0.07
5.18
V
9
0.61
0.06
9.41
V
10
0.32
0.07
4.92
V
Keterangan : tanda V = Signifikan (t > 1.96)
Berdasarkan tabel 3.9, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua item signifikan karena t > 1.96. selanjutnya melihat muatan faktor dari item, apakah ada yang bermuatan negatif, maka diketahui tidak terdapat item yang muatan faktornya negatif. Dari hasil korelasi kesalahan, diketahui beberapa item saling berkorelasi, yaitu item nomor 5, 8, 10. Pada model pengukuran ini terdapat beberapa kesalahan pengukuran item yang saling berkorelasi. Dapat disimpulkan bahwa item – item tersebut bersifat dimensional pada dirinya masing – masing. Dengan demikian secara keseluruhan tidak ada
66
item yang akan didrop yang artinya semua item akan dianalisis dalam perhitungan faktor.
3.5.2.4 Uji validitas alat ukur tipe kepribadian openness Penulis
menguji
apakah
kesepuluh
item
yang
ada
bersifat
unidimensional, artinya benar hanya mengukur tipe kepribadian openness. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-square = 177.62, df = 35, P-value = 0.00000, dan nilai RMSEA = 0.133. Oleh sebab itu, penulis melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-square =31.83, df = 22, P-value = 0.08032, RMSEA = 0.044. P-value telah menghasilkan nilai > 0.05 sehingga dapat dinyatakan bahwa model dengan satu faktor dapat diterima. Artinya seluruh item hanya mengukur satu faktor yaitu tipe kepribadian openness. Kemudian penulis melihat apakah item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur secara signifikan dan sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu didrop atau tidak, pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti tabel 3.10 dibawah ini:
67
Tabel 3.10 Muatan faktor tipe kepribadian openness No
Koefisien
Standar
Nilai t
Signifikan
Error 1
0.53
0.06
8.18
V
2
0.50
0.08
6.68
V
3
0.59
0.07
8.47
V
4
0.29
0.08
3.75
V
5
0.72
0.06
11.72
V
6
0.57
0.07
8.72
V
7
0.48
0.07
7.27
V
8
0.33
0.07
4.93
V
9
0.46
0.07
6.95
V
10
0.83
0.06
14.13
V
Keterangan : tanda V = Signifikan (t > 1.96)
Berdasarkan tabel 3.10, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua item signifikan karena t > 1.96. selanjutnya melihat muatan faktor dari item, apakah ada yang bermuatan negatif, maka diketahui tidak terdapat item yang muatan faktornya negatif. Dari hasil korelasi kesalahan, diketahui beberapa item saling berkorelasi, yaitu item nomor 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10. Pada model pengukuran ini terdapat beberapa kesalahan pengukuran item yang saling
68
berkorelasi. Dapat disimpulkan bahwa item – item tersebut bersifat dimensional pada dirinya masing – masing. Dengan demikian secara keseluruhan tidak ada item yang akan didrop yang artinya semua item akan dianalisis dalam perhitungan faktor.
3.5.2.5
Uji validitas alat ukur tipe kepribadian conscientiousness Penulis
menguji
apakah
kesepuluh
item
yang
ada
bersifat
unidimensional, artinya benar hanya mengukur tipe kepribadian conscientiousness. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-square = 248.11, df = 35, P-value = 0.00000, dan nilai RMSEA = 0.163. Oleh sebab itu, penulis melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-square =30.72, df = 20, Pvalue = 0.05903, RMSEA = 0.048. P-value telah menghasilkan nilai > 0.05 sehingga dapat dinyatakan bahwa model dengan satu faktor dapat diterima. Artinya seluruh item hanya mengukur satu faktor yaitu tipe kepribadian conscientiousness. Kemudian penulis melihat apakah item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur secara signifikan dan sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu didrop atau tidak, pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti tabel 3.11 dibawah ini:
69
Tabel 3.11 Muatan faktor tipe kepribadian conscientiousness No
Koefisien
Standar
Nilai t
Signifikan
Error 1
0.82
0.06
13.82
V
2
0.31
0.07
4.43
V
3
0.81
0.06
13.33
V
4
0.33
0.07
4.75
V
5
0.35
0.07
5.05
V
6
0.23
0.07
3.24
V
7
0.56
0.06
8.75
V
8
0.63
0.07
9.48
V
9
0.51
0.06
7.99
V
10
0.17
0.08
2.14
V
Keterangan : tanda V = Signifikan (t > 1.96)
Berdasarkan tabel 3.11, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua item signifikan karena t > 1.96. selanjutnya melihat muatan faktor dari item, apakah ada yang bermuatan negatif, maka diketahui tidak terdapat item yang muatan faktornya negatif. Dari hasil korelasi kesalahan, diketahui beberapa item saling berkorelasi, yaitu item nomor 5, 6, 7, 8, 10. Pada model pengukuran ini terdapat beberapa kesalahan pengukuran item yang saling berkorelasi.
70
Dapat disimpulkan bahwa item – item tersebut bersifat dimensional pada dirinya masing – masing. Dengan demikian secara keseluruhan tidak ada item yang akan didrop yang artinya semua item akan dianalisis dalam perhitungan faktor.
3.5.3 Uji validitas alat ukur dukungan sosial Penulis menggunakan Alat ukur dukungan sosial Social Provisions Scale milik Cutrona (1984). Alat ukur ini terdiri atas enam dimensi yaitu kerekatan emosional (emotional attachment), integrasi sosial (social integration), adanya pengakuan (reanssurance of worth), ketergantungan yang dapat diandalkan (reliable reliance), bimbingan (guidance) dan kesempatan untuk mengasuh (opportunity for nurturance). Alat ukur ini terdiri atas 24 item yang tiap dimensi terdiri atas 4 item.
3.5.3.1 Dukungan sosial kerekatan emosional (emotional attachment) Penulis menguji apakah keempat item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur kerekatan emosional (emotional attachment). Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-square = 39.40, df = 2, P-value = 0.00000, dan nilai RMSEA = 0.286. Oleh sebab itu, penulis melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh
71
model fit dengan Chi-square =0.11, df = 1, P-value = 0.73647, RMSEA = 0.000. P-value telah menghasilkan nilai > 0.05 sehingga dapat dinyatakan bahwa model dengan satu faktor dapat diterima. Artinya seluruh item hanya mengukur satu faktor yaitu kerekatan emosional (emotional attachment). Kemudian penulis melihat apakah item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur secara signifikan dan sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu didrop atau tidak, pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti tabel 3.12 di bawah ini: Tabel 3.12 Muatan faktor kerekatan emosional (emotional attachment) No
Koefisien
Standar
Nilai t
Signifikan
Error 1
0.47
0.07
7.02
V
2
0.82
0.07
11.87
V
3
0.90
0.07
12.90
V
4
0.25
0.07
3.59
V
Keterangan : tanda V = Signifikan (t > 1.96)
Berdasarkan tabel 3.12, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua item signifikan karena t > 1.96. selanjutnya melihat muatan faktor dari
72
item, apakah ada yang bermuatan negatif, maka diketahui tidak terdapat item yang muatan faktornya negatif. Dari hasil korelasi kesalahan, diketahui hanya terdapat satu item yang berkorelasi dengan item lain yaitu item nomor 4, sementara item yang lain tidak memiliki korelasi kesalahan pengukuran. Artinya item yang tidak memiliki korelasi kesalahan pengukuran dengan item lainnya, item tersebut hanya mengukur apa yang hendak diukur. Dengan demikian secara keseluruhan tidak ada item yang akan didrop yang artinya semua item akan dianalisis dalam perhitungan faktor.
3.5.3.2 Dukungan sosial integrasi sosial (social integration) Penulis menguji apakah keempat item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur integrasi sosial (social integration). Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-square = 6.12, df = 2, P-value = 0.04696, dan nilai RMSEA = 0.095. Oleh sebab itu, penulis melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-square =1.38, df = 1, P-value = 0.24072, RMSEA = 0.041. P-value telah menghasilkan nilai > 0.05 sehingga dapat dinyatakan bahwa model dengan satu faktor dapat diterima. Artinya seluruh item hanya mengukur satu faktor yaitu integrasi sosial (social integration). Kemudian penulis melihat apakah item tersebut mengukur faktor yang
73
hendak diukur secara signifikan dan sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu didrop atau tidak, pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti tabel 3.13 dibawah ini:
Tabel 3.13 Muatan faktor integrasi sosial (social integration) No
Koefisien
Standar
Nilai t
Signifikan
Error 1
0.56
0.08
6.77
V
2
0.36
0.08
4.26
V
3
0.72
0.09
8.00
V
4
0.54
0.08
6.67
V
Keterangan : tanda V = Signifikan (t > 1.96)
Berdasarkan tabel 3.13, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua item signifikan karena t > 1.96. selanjutnya melihat muatan faktor dari item, apakah ada yang bermuatan negatif, maka diketahui tidak terdapat item yang muatan faktornya negatif. Dari hasil korelasi kesalahan, diketahui hanya terdapat satu item yang berkorelasi dengan item lain yaitu item nomor 2, sementara item yang lain tidak memiliki korelasi kesalahan pengukuran. Artinya item yang tidak memiliki korelasi kesalahan pengukuran dengan item lainnya, item tersebut hanya mengukur apa yang hendak diukur. Dengan
74
demikian secara keseluruhan tidak ada item yang akan didrop yang artinya semua item akan dianalisis dalam perhitungan faktor.
3.5.3.3 Dukungan sosial adanya pengakuan (reanssurance of worth) Penulis menguji apakah keempat item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur adanya pengakuan (reanssurance of worth). Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata didapatkan model fit, dengan Chi-square = 2.04, df = 2, P-value = 0.36019, dan nilai RMSEA = 0.010. P-value telah menghasilkan nilai > 0.05 sehingga dapat dinyatakan bahwa model dengan satu faktor dapat diterima. Artinya seluruh item hanya mengukur satu faktor yaitu adanya pengakuan (reanssurance of worth). Kemudian penulis melihat apakah item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur secara signifikan dan sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu didrop atau tidak, pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti tabel 3.14 dibawah ini:
75
Tabel 3.14 Muatan faktor adanya pengakuan (reanssurance of worth) No
Koefisien
Standar
Nilai t
Signifikan
Error 1
0.11
0.07
1.49
X
2
0.37
0.07
5.21
V
3
0.83
0.09
9.59
V
4
0.80
0.09
9.39
V
Keterangan : tanda V = Signifikan (t > 1.96) ; X = tidak signifikan
Berdasarkan tabel 3.14, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua item signifikan karena t > 1.96 kecuali item nomor 1 yang bernilai 1.49 (t < 1.96) yang tidak signifikan. Selanjutnya melihat muatan faktor dari item, apakah ada yang bermuatan negatif, maka diketahui tidak terdapat item yang muatan faktornya negatif. Dari hasil korelasi kesalahan, diketahui seluruh item tidak memiliki korelasi kesalahan pengukuran. Artinya seluruh item yang tidak memiliki korelasi kesalahan pengukuran dengan item lainnya, item tersebut hanya mengukur apa yang hendak diukur. Dengan demikian secara keseluruhan hanya item nomor 1 lah yang akan didrop karena memiliki nilai t < 1.96. Artinya bobot nilai pada item tersebut tidak akan ikut dianalisis dalam perhitungan faktor skor.
76
3.5.3.4 Dukungan sosial ketergantungan yang dapat diandalkan (reliable reliance) Penulis menguji apakah keempat item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur ketergantungan yang dapat diandalkan (reliable reliance). Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-square = 34.25, df = 2, P-value = 0.00000, dan nilai RMSEA = 0.265. Oleh sebab itu, penulis melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-square =0.00, df = 0, P-value = 1.00000, RMSEA = 0.000. P-value telah menghasilkan nilai > 0.05 sehingga dapat dinyatakan bahwa model dengan satu faktor dapat diterima. Artinya seluruh item hanya mengukur satu faktor yaitu ketergantungan yang dapat diandalkan (reliable reliance). Kemudian penulis melihat apakah item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur secara signifikan dan sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu didrop atau tidak, pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti tabel 3.15 dibawah ini:
77
Tabel 3.15 Muatan faktor ketergantungan yang dapat diandalkan (reliable reliance) No
Koefisien
Standar
Nilai t
Signifikan
Error 1
0.27
0.10
2.79
V
2
0.63
0.08
7.60
V
3
0.91
0.10
9.29
V
4
0.44
0.07
5.84
V
Keterangan : tanda V = Signifikan (t > 1.96)
Berdasarkan tabel 3.15, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua item signifikan karena t > 1.96. selanjutnya melihat muatan faktor dari item, apakah ada yang bermuatan negatif, maka diketahui tidak terdapat item yang muatan faktornya negatif. Dari hasil korelasi kesalahan, diketahui hanya terdapat dua item yang berkorelasi dengan item lain yaitu item nomor 3 dan 4, sementara item yang lain tidak memiliki korelasi kesalahan pengukuran. Artinya item yang tidak memiliki korelasi kesalahan pengukuran dengan item lainnya, item tersebut hanya mengukur apa yang hendak diukur. Dengan demikian secara keseluruhan tidak ada item yang akan didrop yang artinya semua item akan dianalisis dalam perhitungan faktor.
78
3.5.3.5
Dukungan sosial bimbingan (guidance) Penulis menguji apakah keempat item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur bimbingan (guidance). Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-square = 8.09, df = 2, P-value = 0.01748, dan nilai RMSEA = 0.115. Oleh sebab itu, penulis melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-square =1.30, df = 1, P-value = 0.25506, RMSEA = 0.036. P-value telah menghasilkan nilai > 0.05 sehingga dapat dinyatakan bahwa model dengan satu faktor dapat diterima. Artinya seluruh item hanya mengukur satu faktor yaitu bimbingan (guidance). Kemudian penulis melihat apakah item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur secara signifikan dan sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu didrop atau tidak, pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti tabel 3.16 dibawah ini:
79
Tabel 3.16 Muatan faktor bimbingan (guidance) No
Koefisien
Standar
Nilai t
Signifikan
Error 1
0.65
0.07
8.91
V
2
0.71
0.06
11.22
V
3
0.88
0.06
13.83
V
4
0.69
0.06
10.82
V
Keterangan : tanda V = Signifikan (t > 1.96)
Berdasarkan tabel 3.16, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua item signifikan karena t > 1.96. selanjutnya melihat muatan faktor dari item, apakah ada yang bermuatan negatif, maka diketahui tidak terdapat item yang muatan faktornya negatif. Dari hasil korelasi kesalahan, diketahui hanya terdapat satu item yang berkorelasi dengan item lain yaitu item nomor 3, sementara item yang lain tidak memiliki korelasi kesalahan pengukuran. Artinya item yang tidak memiliki korelasi kesalahan pengukuran dengan item lainnya, item tersebut hanya mengukur apa yang hendak diukur. Dengan demikian secara keseluruhan tidak ada item yang akan didrop yang artinya semua item akan dianalisis dalam perhitungan faktor.
80
3.5.3.6
Dukungan sosial kesempatan untuk mengasuh (opportunity for nurturance) Penulis menguji apakah keempat item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur kesempatan untuk mengasuh (opportunity for nurturance). Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata diperoleh model fit, dengan Chi-square = 2.22, df = 2, P-value = 0.32967, dan nilai RMSEA = 0.022. P-value telah menghasilkan nilai > 0.05 sehingga dapat dinyatakan bahwa model dengan satu faktor dapat diterima. Artinya seluruh item hanya mengukur satu faktor yaitu kesempatan untuk mengasuh (opportunity for nurturance). Kemudian penulis melihat apakah item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur secara signifikan dan sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu didrop atau tidak, pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti tabel 3.17 di bawah ini:
81
Tabel 3.17 Muatan
faktor
kesempatan
untuk
mengasuh
(opportunity
for
nurturance) No
Koefisien
Standar
Nilai t
Signifikan
Error 1
0.44
0.09
5.09
V
2
0.22
0.09
2.56
V
3
0.62
0.10
6.26
V
4
0.59
0.10
6.10
V
Keterangan : tanda V = Signifikan (t > 1.96)
Berdasarkan tabel 3.17, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua item signifikan karena t > 1.96. Selanjutnya melihat muatan faktor dari item, apakah ada yang bermuatan negatif, maka diketahui tidak terdapat item yang muatan faktornya negatif. Dari hasil korelasi kesalahan, diketahui tidak terdapat satu item pun memiliki korelasi kesalahan pengukuran. Artinya item yang tidak memiliki korelasi kesalahan pengukuran dengan item lainnya, item tersebut hanya mengukur apa yang hendak diukur. Dengan demikian secara keseluruhan tidak ada item yang akan didrop yang artinya semua item akan dianalisis dalam perhitungan faktor.
82
3.6
Prosedur Pengumpulan Data Prosedur penelitian terdiri dari beberapa tahapan, yaitu: 1. Sebelum turun ke lapangan, penulis merumuskan masalah yang akan diteliti kemudian mengadakan studi pustaka untuk melihat masalah tersebut dari sudut pandang teoritis. Setelah mendapatkan teori – teori secara lengkap kemudian menyiapkan, mengadaptasi dan menyusun alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu alat ukur subjective well being yang bernama Satisfaction Life With Life Scale dan Positive Affect Negative Affect Schedule, alat ukur tipe kepribadian yang bernama International Personality Item Pool, alat ukur dukungan sosial yang bernama Social Provisions Scale. 2. Membuat surat izin penelitian kepada pihak fakultas psikologi. 3. Mulai menyebarkan angket
kepada mahasiswa perantau UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta tanggal 25 Juni 2013. 4. Setelah mendapatkan data yang diinginkan peneliti kemudian melakukan pengolahan dan pengujian terhadap data yang sudah didapatkan.
3.7
Metode Analisis Data
Dalam rangka menjawab pertanyaan penelitian yaitu bagaimana pengaruh masing – masing variabel tipe kepribadian dan dukungan sosial terhadap subjective well being dan bagaimana pengaruh bersama variabel – variabel tipe kepribadian dan dukungan sosial terhadap subjective well being, penulis mengunakan model statistika, karena datanya berupa angka – angka yang merupakan hasil pengukuran atau perhitungan.
83
Dalam hal ini, berdasarkan hipotesis yang akan diukur peneliti menggunakan teknik analisis multiple regression atau analisis regresi berganda untuk mengetahui besar dan arah hubungan antara independen variabel dengan dependen variabel. Analisis multi regresi adalah suatu metode untuk mengkaji akibat – akibat dan besarnya akibat dari lebih dari satu variabel bebas terhadap suatu variabel terikat, dengan menggunakan prinsip –prinsip korelasi dan regresi. Berikut ini adalah persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini :
Y=a+b1X1+b2X2+b3X3+b4X4+b5X5+b6X6+b7X7+b8X8+b9X9+b10X10+b11X11+b12X12+e
Keterangan : Y
= Subjective Well Being
a
= konstan intersepsi
b
= koefisien regresi
X1
= Tipe Kepribadian - Extraversion
X2
= Tipe Kepribadian - Agreeableness
X3
= Tipe Kepribadian - Neuroticism
X4
= Tipe Kepribadian - Openness
X5
= Tipe Kepribadian - Conscientiousness
X6
= Dukungan Sosial - Kerekatan emosional (emotional Attachment)
X7
= Dukungan Sosial - Integrasi sosial (Social Integration)
X8
= Dukungan Sosial - Adanya pengakuan (Reanssurance of Worth)
X9
= Dukungan Sosial - Ketergantungan yang dapat diandalkan (reliable
reliance)
84
X10
= Dukungan Sosial - Bimbingan (Guidance)
X11
= Dukungan Sosial - Kesempatan untuk mengasuh (Opportunity for
Nurturance) X12 = Income e = residu, yang dalam hal ini adalah seluruh IV selain 11 IV dalam penelitian ini yang mempengaruhi subjective well being mahasiswa perantau UIN Syarif Hidayatullah Jakarta namun tidak diteliti.
Untuk menjawab pertanyaan penelitian digunakan teknik analisis regresi berganda. Teknik analisis berganda ini digunakan untuk menentukan ketepatan prediksi dan ditujukan untuk mengetahui besarnya pengaruh dari variabel bebas (IV) dan DV. Regresi berganda meerupakan metode statistika yang digunakan untuk membentuk model hubungan antara variabel terikat (y) dengan lebih dari satu variabel bebas (x). teknik analisis regresi berganda ini digunakan agar dapat menjawab hipotesis yang ada dalam Bab 2. Untuk mendapat hasil analisis regresi berganda peneliti menggunakan software SPSS versi 18.0. Melalui regresi berganda ini dapat diperoleh nilai R, yaitu koefisien korelasi berganda antara subjective well being dengan tipe kepribadian, dukungan sosial dan pendapatan. Besarnya kemungkinan resiliensi yang disebabkan oleh faktor – faktor yang telah disebutkan tadi ditunjukkan oleh koefisien determinasi berganda atau R2. R2 merupakan proporsi varians dari subjective well being yang dijelaskan oleh tipe kepribadian, dukungan sosial dan income. Untuk mendapatkan nilai R2, digunakan rumusan sebagai berikut:
85
R2 =
𝐒𝐬𝐫𝐞𝐠 𝑺𝑺𝒚
Uji R2 dilakukan untuk membuktikan apakah penambahan varians dari independent variable satu persatu signifikan atau tidak. Untuk membuktikan apakah regresi X pada Y signifikan atau tidak, dilakukan dengan menggunakan rumus F, yaitu sebagai berikut:
F=
𝐑𝟐 / 𝐤
(𝟏 – 𝐑𝟐) / ( 𝐍 – 𝐤 – 𝟏)
Pembagian disini adalah R2 itu sendiri dengan df nya (yaitu k), ialah jumlah independent variable yang dianalisis, sedangkan penyebutannya (1 - R2) dibagi dengan N – k – 1 dimana N adalah jumlah sampel. Dari hasil uji F yang dilakukan nantinya, dapat dilihat apakah variabel – variabel independent signifikan terhadap dependent variable, maka peneliti melakukan uji t. Uji t yang dilakukan menggunakan rumus sebagai berikut: t=
𝐛
𝐒𝐛
b adalah koefisien regresi dan Sb adalah standar deviasi sampling dari koefisien b. selama uji T, peneliti akan menulis R2, signifikan tidaknya dilakukan dengan menggunakan rumus yang telah dijelaskan sebelumnya. Seluruh perhitungan penelitian ini dilakukan dengan menggunakan software SPSS 18.
BAB 4 HASIL PENELITIAN
Pada bab empat penulis akan membahas mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan. Pembahasan tersebut meliputi dua bagian yaitu, analisis deskriptif dan pengujian hipotesis penelitian. 4.1 Gambaran Umum Subjek Subjek dalam penelitian ini adalah 230 mahasiswa perantau yang sedang menempuh pendidikan S1 di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Subjek berasal dari wilayah luar Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi). Selanjutnya akan dijelaskan gambaran subjek berdasarkan jenis kelamin. Tabel 4.1 Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin Jenis Kelamin
N
Persentase
Laki – Laki
51
22.2 %
Perempuan
179
77.8 %
Total
230
100 %
86
87
Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa jumlah perempuan lebih banyak daripada jumlah laki – laki. Jumlah laki – laki 51 orang (22.2 %), sementara jumlah perempuan 179 orang (77.8%). Tabel 4.2 Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia No
Usia
N
Persentase
1
18
40
17.4%
2
19
60
26.1%
3
20
55
23.9%
4
21
31
13.5%
5
22
33
14.3%
6
23
7
3.0%
7
24
4
1.7%
230
100%
Total
Dari tabel 4.2 diatas dapat diketahui bahwa jumlah usia terbanyak adalah 19 tahun yaitu berjumlah 60 orang (26.1%), diikuti oleh usia 20 tahun sebanyak 55 orang (23.9%) dan usia 18 tahun sebanyak 40 orang (17.4%) dari total keseluruhan subjek penelitian yang berjumlah 230 orang.
88
Tabel 4.3 Distribusi subjek penelitian berdasarkan income No
Income
N
Persentase
1
≤ 900.000
107
46.50%
2
950.000 – 1.800.000
105
45.70%
3
1.850.000 – 3.000.000
18
7.80%
230
100%
Total
Semua subjek masih menerima uang saku dari keluarga mereka. Rata – rata (mean) mereka mendapatkan Rp 989.130 /bulan dari keluarga mereka. Range dari uang saku partisipan sangat tinggi, mulai dari Rp. 300.000 hingga Rp.3.000.000 /bulan. Meskipun mean dari income subjek sebesar Rp.989.130, tetapi banyak mahasiswa yang memiliki income lebih rendah dari mean yaitu berjumlah 107 orang. Selebihnya memiliki income lebih tinggi dari mean yaitu berjumlah 123 orang. Tabel 4.4 Distribusi subjek penelitian berdasarkan asal daerah No
Asal
N
Persentase
1
Ambon
1
0.4%
2
Banten
31
13.5%
3
Bengkulu
5
2.2%
4
Jambi
4
1.7%
5
Jawa Barat
53
23.1%
6
Jawa Tengah
19
8.3%
89
No
Asal
N
Persentase
7
Jawa Timur
20
8.7%
8
Kalimantan Timur
2
0.9%
9
Lampung
12
5.2%
10
Nangroe Aceh Darussalam
4
1.7%
11
Nusa Tenggara Timur
1
0.4%
12
Riau
9
3.9%
13
Sulawesi Selatan
6
2.6%
14
Sumatera Barat
21
9.2%
15
Sumatera Selatan
19
8,3%
16
Sumatera Utara
20
8.7%
17
Yogyakarta
3
1.3%
230
100%
Total
Berdasarkan tabel 4.4, diketahui bahwa jumlah terbesar subjek penelitian berasal dari Jawa Barat sebanyak 53 orang (23,1%), Banten sebanyak 31 orang (13.5%) dan Sumatera Barat sebanyak 21 orang (9.2%) dari keseluruhan sampel yang berjumlah 230 orang. 4.2 Deskripsi Hasil Penelitian Skor yang digunakan dalam analisis statistik pada penelitian ini adalah skor murni (tscore) yang merupakan hasil dari proses konversi dari raw score. Proses ini dilakukan untuk memudahkan dalam melakukan perbandingan antar skor hasil penelitian variabel – variabel yang diteliti. Dengan demikian semua raw score pada setiap variabel harus diletakkan pada skala yang sama. Hal ini dilakukan dengan mentransformasikan raw score menjadi z-score. Agar nilai z-score menjadi positif, perlu dilakukan perhitungan T-score = 50 + 10.z.
90
4.2.1 Kategorisasi skor variabel penelitian Dengan menggunakan standar deviasi dan mean dari skala T ini, maka dapat ditetapkan norma seperti yang tertera pada tabel 4.5 berikut ini: Tabel 4.5 Norma skor variabel Norma
Interpretasi
T < 50
Rendah
T > 50
Tinggi
Setelah kategorisasi tersebut didapatkan, maka akan diperoleh nilai persentase kategori untuk subjective well being, tipe kepribadian (extraversion, agreeableness, neuroticism, openness, conscientiousness) dan dukungan sosial (kerekatan emosional, integrasi sosial, adanya pengakuan, ketergantungan yang dapat diandalkan, bimbingan dan kesempatan untuk mengasuh). Sebagaimana yang terangkum pada tabel 4.6 berikut:
91
Tabel 4.6 Kategorisasi skor subjective well being, tipe kepribadian (extraversion, agreeableness, neuroticism, openness, conscientiousness) dan dukungan sosial
(kerekatan
emosional,
integrasi
sosial,
adanya
pengakuan,
ketergantungan yang dapat diandalkan, bimbingan dan kesempatan untuk mengasuh). No
Variabel
Kategori dan
Total
Presentase Skor Rendah
%
(orang)
%
(orang)
2
Subjective being Extraversion
3
Agreeableness
125
54,3
105
45,7
230
4
Neuroticism
108
47
122
53
230
5
Openness
115
50
115
50
230
6
Conscientiousness
93
40,4
137
59,6
230
7
136
59,1
94
40,9
230
8
Kerekatan emosional Integrasi Sosial
161
70
69
30
230
9
Adanya Pengakuan
175
76,1
55
23,9
230
10
Ketergantungan yang diandalkan Bimbingan
144
62,6
86
37,4
230
135
58,7
95
41,3
230
Kesempatan Mengasuh
100
43,5
130
56,5
230
1
11 12
well
Tinggi
114
49,6
116
50,4
230
122
53
108
47
230
92
Dari tabel 4.6, dapat diambil kesimpulan bahwa lebih banyak subjek penelitian memiliki subjective well being pada tingkat tinggi yaitu sebanyak 116 orang atau 50.4%. Lebih banyak subjek penelitian memiliki extraversion pada tingkat rendah yaitu sebanyak 122 orang atau 53%. Lebih banyak subjek penelitian memiliki agreeableness pada tingkat rendah yaitu sebanyak 125 orang atau 54,3%. Lebih banyak subjek penelitian memiliki neuroticism pada tingkat tinggi yaitu sebanyak 122 orang atau 53%. Subjek penelitian memiliki openness pada tingkat rendah dan tinggi sama banyaknya yaitu masing – masing sebanyak 115 orang atau 50%. Lebih banyak subjek penelitian memiliki conscientiousness pada tingkat tinggi yaitu sebanyak 137 orang atau 59,6%. Lebih banyak subjek penelitian memiliki kerekatan emosional pada tingkat rendah yaitu sebanyak 136 orang atau 59,1%. Lebih banyak subjek penelitian memiliki integrasi sosial pada tingkat rendah yaitu sebanyak 161 orang atau 70%. Lebih banyak subjek penelitian memiliki adanya pengakuan pada tingkat rendah yaitu sebanyak 175 orang atau 76,1%. Lebih banyak subjek penelitian memiliki ketergantungan yang dapat diandalkan pada tingkat rendah yaitu sebanyak 144 orang atau 62,6%. Lebih banyak subjek penelitian memiliki bimbingan pada tingkat rendah yaitu sebanyak 135 orang atau 58,7%. Lebih banyak subjek penelitian memiliki kesempatan untuk mengasuh pada tingkat tinggi yaitu sebanyak 130 orang atau 56,5%.
93
4.3 Uji Hipotesis Penelitian 4.3.1 Analisis regresi variabel penelitian Pada tahapan ini peneliti menguji hipotesis dengan teknik analisis regresi berganda dengan menggunakan software SPSS 18. Dalam regresi ada tiga hal yang dilihat, yaitu melihat besaran R square untuk mengetahui berapa persen (%) varians DV yang dijelaskan oleh IV, kedua apakah secara keseluruhan IV berpengaruh secara signifikan terhadap DV, kemudian terakhir melihat signifikan atau tidaknya koefisien regresi dari masing – masing IV. Langkah pertama penulis melihat besaran R square untuk mengetahui berapa persen (%) varians DV yang dijelaskan oleh IV. Selanjutnya untuk tabel R square, dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut: Tabel 4.7 Tabel R square Model
1
R
.819
R Square
.671
Adjusted R
Std.Error of
Square
the Estimate
.653
5.47822
a.Predictors: (Constant), Extraversion, Agreeableness, Neuroticism, Openness, Conscientiousness, Kerekatan Emosional, Integrasi Sosial, Adanya Pengakuan, Ketergantungan yang Diandalkan, Bimbingan, Kesempatan Mengasuh, income.
94
Dari tabel 4.7 dapat kita lihat bahwa perolehan R square sebesar 0.671 atau 67.1%. artinya proporsi varians dari subjective well being yang dijelaskan oleh semua independent variable adalah sebesar 67.1%, sedangkan 32.9% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini. Langkah kedua penulis menganalisis dampak dari seluruh independent variable terhadap subjective well being. Adapun hasil uji F dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut ini. Tabel 4.8 Tabel anova Model
Sum of
df
Mean
Squares
Sig
36.837
.000
Square
Regression
13266.266
12
1105.522
Residual
6512.367
217
30.011
Total
19778.632
229
a. Predictors
F
:
(Constant),
Extraversion,
Agreeableness,
Neuroticism,
Openness, Conscientiousness, Kerekatan Emosional, Integrasi Sosial, Adanya Pengakuan,
Ketergantungan yang Diandalkan, Bimbingan,
Kesempatan Mengasuh, income. b. Dependent Variable : subjective well being Jika melihat kolom signifikansi (kolom ke 6 dari kiri) diketahui bahwa sig < 0.05, maka hipotesis nihil yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan dari seluruh independent variable terhadap subjective well being ditolak. Artinya,
95
ada pengaruh yang signifikan dari tipe kepribadian extraversion, agreeableness, neuroticism, openness, conscientiousness, dan dukungan sosial kerekatan emosional, integrasi sosial, adanya pengakuan, ketergantungan yang diandalkan, bimbingan, kesempatan mengasuh, dan juga variabel demografi income terhadap subjective well being. Langkah terakhir adalah melihat koefisien regresi tiap independent variable. Jika nilai t > 1.96 maka koefisien regresi tersebut signifikan yang berarti bahwa IV tersebut memiliki dampak yang signifikan terhadap subjective well being. Adapun penyajiannya ditampilkan pada tabel 4.9 berikut.
96
Tabel 4.9 Koefisien regresi Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std.
t
Sig.
7.275
.000
Beta
Error (Constant)
36.290
4.988
Extraversion
.256
.046
.247
5.537
.000
Agreeableness
.055
.053
.048
1.040
.299
Neuroticism
-.686
.045
-.0672
-15.322
.000
Openness
.073
.052
.069
1.410
.160
Conscientiousness
.072
.047
.068
1.537
.126
Kerekatan
.027
.072
.024
.371
.711
Integrasi Sosial
.055
.065
.044
.847
.398
Adanya
.135
.055
.120
2.471
.014
.080
.062
.072
1.279
.202
Bimbingan
.114
.079
.105
1.450
.149
Kesempatan
.154
.062
.116
2.461
.015
1.876
.000
.085
2.098
.037
Emosional
Pengakuan Ketergantungan yang Diandalkan
Mengasuh Income
a. Dependent Variable: Subjective Well Being
97
Berdasarkan koefisien regresi pada tabel 4.10 dapat disampaikan persamaan regresi sebagai berikut: (* signifikan)
Subjective well being = 36.290 + 0.256extraversion* + 0.055agreeableness – 0.686neuroticism* + 0.073openness + 0.072conscientiousness + 0.027kerekatan emosional
+
0.055integrasi
sosial
+
0.135adanya
pengakuan*
+
0.080ketergantungan yang diandalkan + 0.114bimbingan + 0.154kesempatan mengasuh* + 1.876income*
Dari tabel 4.9, untuk melihat signifikan atau tidaknya koefisien regresi yang dihasilkan, kita melihat nilai pada kolom signifikansi (kolom paling kanan atau yang ke 6 dari kiri). Jika sig < 0.05, maka koefisien regresi yang dihasilkan signifikan pengaruhnya terhadap subjective well being dan sebaliknya. Dari hasil diatas ada lima koefisien regresi yang signifikan yaitu extraversion, neuroticism, adanya pengakuan, kesempatan mengasuh dan income. Variabel lainnya tidak menghasilkan koefisien regresi yang signifikan. Hal ini berarti bahwa dari 12 hipotesis minor hanya terdapat lima yang signifikan. Penjelasan dari nilai koefisien regresi yang diperoleh masing – masing IV adalah sebagai berikut: 1. Variabel tipe kepribadian extraversion : diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.247 dengan signifikansi 0,000 (sig < 0.05), yang berarti bahwa variabel extraversion secara positif mempengaruhi subjective well being dan
98
signifikan. Artinya semakin tinggi extraversion maka semakin tinggi subjective well being mahasiswa perantau. 2. Variabel tipe kepribadian agreeableness : diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.048 dengan signifikansi 0,299 (sig > 0.05), yang berarti bahwa variabel agreeableness tidak berpengaruh secara signifikan terhadap subjective well being. 3. Variabel tipe kepribadian neuroticism : diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0.672 dengan signifikansi 0,000(sig < 0.05), yang berarti bahwa variabel neuroticism secara negatif mempengaruhi subjective well being dan signifikan. Artinya semakin tinggi neuroticism maka semakin rendah subjective well being mahasiswa perantau. 4. Variabel tipe kepribadian openness : diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.069 dengan signifikansi 0,160 (sig > 0.05), yang berarti bahwa variabel openness secara tidak berpengaruh secara signifikan terhadap subjective well being. 5. Variabel tipe kepribadian conscientiousness : diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.068 dengan signifikansi 0,126 (sig > 0.05), yang berarti bahwa variabel conscientiousness tidak berpengaruh secara signifikan terhadap subjective well being. 6. Variabel kerekatan emosional : diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.024 dengan signifikansi sebesar 0,711 (sig > 0.05), yang berarti bahwa variabel kerekatan emosional tidak berpengaruh secara signifikan terhadap subjective well being.
99
7. Variabel integrasi sosial : diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.044 dengan signifikansi sebesar 0,398 (sig > 0.05), yang berarti bahwa variabel integrasi sosial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap subjective well being. 8. Variabel adanya pengakuan : diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.120 dengan signifikansi sebesar 0,014 (sig < 0.05), yang berarti bahwa variabel adanya pengakuan secara positif mempengaruhi subjective well being dan signifikan. Artinya semakin tinggi adanya pengakuan maka semakin tinggi subjective well being mahasiswa perantau. 9. Variabel ketergantungan yang dapat diandalkan : diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.072 dengan signifikansi sebesar 0,202 (sig > 0.05), yang berarti bahwa variabel ketergantungan yang dapat diandalkan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap subjective well being. 10. Variabel bimbingan : diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.105 dengan signifikansi 0,149 (sig > 0.05), yang berarti bahwa variabel bimbingan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap subjective well being tetapi tidak signifikan. 11. Variabel kesempatan untuk mengasuh : diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.116 dengan signifikansi sebesar 0,015 (sig < 0.05), yang berarti bahwa variabel kesempatan untuk mengasuh secara positif mempengaruhi subjective well being dan signifikan. Artinya semakin tinggi kesempatan untuk mengasuh maka semakin tinggi subjective well being mahasiswa perantau.
100
12. Variabel income: diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.085 dengan signifikansi sebesar 0,037 (sig < 0.05), yang berarti bahwa variabel income secara positif mempengaruhi subjective well being dan signifikan. Artinya semakin tinggi income maka semakin tinggi subjective well being mahasiswa perantau. Kemudian langkah selanjutnya penulis menguji penambahan proporsi varians dari tiap independen variabel jika IV tersebut dimasukkan satu per satu kedalam analisis regresi. Tujuannya adalah melihat penambahan (incremented) proporsi varians dari tiap IV apakah signifikan atau tidak. Untuk analisis lengkapnya dibahas pada sub bab berikut.
4.3.2 Pengujian proporsi varians masing – masing independen variabel Penulis ingin mengetahui bagaimana penambahan proporsi varians dari masing – masing independent variable terhadap subjective well being. Pada tabel 4.11 kolom pertama adalah IV yang dianalisis secara satu per satu. Kolom kedua merupakan penambahan varians DV dari tiap IV yang dimasukkan secara satu per satu tersebut. Kolom ketiga merupkan nilai murni varians DV dari tiap IV yang dimasukkan secara satu per satu, kolom keempat adalah nilai F hitung bagi IV yang bersangkutan. Kolom DF adalah derajat bebas bagi IV yang bersangkutan, yang terdiri dari numerator dan denumerator yang telah ditentukan sebelumnya, nilai kolom inilah yang akan dibandingkan dengan nilai F hitung. Apabila nilai F hitung lebih besar
101
daripada F tabel, maka kolom selanjutnya, yaitu kolom signifikansi akan dituliskan signifikan dan sebaliknya. Peneliti selanjutnya juga melihat besarnya proporsi varian DV yang merupakan sumbangan atau pengaruh dari masing – masing IV, hal ini dilakukan dengan menghitung pertambahan proporsi varian DV yang merupakan sumbangan atau pengaruh dari masing – masing IV, hal ini dilakukan dengan menghitung pertambahan proporsi varian setiap kali IV dimasukkan dalam persamaan. Bertambahnya R2 (R2 change) ini dapat dilihat pada tabel 4.10 dibawah ini:
102
Tabel 4.10 Proporsi varians untuk masing – masing independent variable Mo del
R
a b c d e f g h i j k l
.351 .356 .798 .803 .804 .804 .805 .808 .808 .809 .815 .819 a. b. c. d. e.
R Square
Adjust ed R Squar e
Std.Error of the Estimate
R Square Change
Change Statistics F df df2 Change 1
Sig. F Change
.123 .120 8.72029 .123 32.097 1 228 .000 .127 .119 8.72135 .004 .945 1 227 .332 .637 .632 5.63513 .510 317.732 1 226 .000 .644 .638 5.59152 .007 4.539 1 225 .082 .646 .638 5.59365 .001 .829 1 224 .364 .646 .636 5.60336 .000 .225 1 223 .636 .647 .636 5.60571 .001 .812 1 222 .368 .652 .639 5.58008 .005 3.044 1 221 .034 .652 .638 5.59266 .000 .007 1 220 .935 .655 .639 5.58251 .003 1.801 1 219 .181 .664 .647 5.52079 .009 5.924 1 218 .016 .671 .653 5.47822 .007 4.401 1 217 .037 Predictors : (Constant), Extraversion Predictors : (Constant), Extraversion, Agreeableness Predictors : (Constant), Extraversion, Agreeableness, Neuroticism Predictors : (Constant), Extraversion, Agreeableness, Neuroticism, Openness Predictors : (Constant), Extraversion, Agreeableness, Neuroticism, Openness, Conscientiousness f. Predictors : (Constant), Extraversion, Agreeableness, Neuroticism, Openness, Conscientiousness, Kerekatan Emosional g. Predictors : (Constant), Extraversion, Agreeableness, Neuroticism, Openness, Conscientiousness, Kerekatan Emosional, Integrasi Sosial h. Predictors : (Constant), Extraversion, Agreeableness, Neuroticism, Openness, Conscientiousness, Kerekatan Emosional, Integrasi Sosial, Adanya Pengakuan i. Predictors : (Constant), Extraversion, Agreeableness, Neuroticism, Openness, Conscientiousness, Kerekatan Emosional, Integrasi Sosial, Adanya Pengakuan, Ketergantungan yang Dapat Diandalkan j. Predictors : (Constant), Extraversion, Agreeableness, Neuroticism, Openness, Conscientiousness, Kerekatan Emosional, Integrasi Sosial, Adanya Pengakuan, Ketergantungan yang Dapat Diandalkan, Bimbingan k. Predictors : (Constant), Extraversion, Agreeableness, Neuroticism, Openness, Conscientiousness, Kerekatan Emosional, Integrasi Sosial, Adanya Pengakuan, Ketergantungan yang Dapat Diandalkan, Bimbingan, Kesempatan Mengasuh l. Predictors : (Constant), Extraversion, Agreeableness, Neuroticism, Openness, Conscientiousness, Kerekatan Emosional, Integrasi Sosial, Adanya Pengakuan, Ketergantungan yang Dapat Diandalkan, Bimbingan, Kesempatan Mengasuh, income.
103
Dari tabel diatas, dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Variabel Extraversion memberikan sumbangan sebesar 12.3% dalam varians subjective well being. Sumbangan tersebut signifikan dengan F = 32.097 dan df = 1, 228 2. Variabel Agreeableness memberikan sumbangan sebesar 0.4% dalam varians subjective well being. Sumbangan tersebut tidak signifikan dengan F = 0.945 dan df = 1, 227 3. Variabel Neuroticism memberikan sumbangan sebesar 51% dalam varians subjective well being. Sumbangan tersebut signifikan dengan F = 317.732 dan df = 1, 226 4. Variabel Openness memberikan sumbangan sebesar 0.7% dalam varians subjective well being. Sumbangan tersebut tidak signifikan dengan F = 4.539 dan df = 1, 225 5. Variabel Conscientiousness memberikan sumbangan sebesar 0.1% dalam varians subjective well being. Sumbangan tersebut tidak signifikan dengan F = 0.829 dan df = 1, 224 6. Variabel kerekatan emosional memberikan sumbangan sebesar 0.0% dalam varians subjective well being. Sumbangan tersebut tidak signifikan dengan F = 0.225 dan df = 1, 223 7. Variabel integrasi sosial memberikan sumbangan sebesar 0.1% dalam varians subjective well being. Sumbangan tersebut tidak signifikan dengan F = 0.812 dan df = 1, 222
104
8. Variabel adanya pengakuan memberikan sumbangan sebesar 0.5% dalam varians subjective well being. Sumbangan tersebut signifikan dengan F = 3.044 dan df = 1, 221 9. Variabel ketergantungan yang dapat diandalkan memberikan sumbangan sebesar 0.0% dalam varians subjective well being. Sumbangan tersebut tidak signifikan dengan F = 0.007 dan df = 1, 220 10. Variabel bimbingan memberikan sumbangan sebesar 0.3% dalam varians subjective well being. Sumbangan tersebut tidak signifikan dengan F = 1.801 dan df = 1, 219 11. Variabel kesempatan untuk mengasuh memberikan sumbangan sebesar 0.9% dalam varians subjective well being. Sumbangan tersebut signifikan dengan F = 5.924 dan df = 1, 218 12. Variabel pendapatan memberikan sumbangan sebesar 0.7% dalam varians subjective well being. Sumbangan tersebut signifikan dengan F = 4.401 dan df = 1, 217 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada 5 IV, yaitu extraversion, neuroticism, adanya dukungan sosial, kesempatan mengasuh, dan pendapatan yang signifikan sumbangannya terhadap subjective well being, jika dilihat dari besarnya pertambahan R2 yang dihasilkan setiap kali dilakukan penambahan IV (sumbangan proporsi varian yang diberikan). Dari kelima IV tersebut dapat dilihat variabel yang paling besar memberikan sumbangan terhadap DV. Hal tersebut dapat dilketahui dengan melihat R2 change semakin besar maka semakin banyak sumbangan yang diberikan terhadap DV. Dari tabel diatas diketahui urutan IV yang signifikan memberikan
105
sumbangan dari yang terbesar hingga terkecil ialah sebagai berikut: Neuroticism dengan R2 change sebesar 0.510 atau 51%, Extraversion dengan R2 change sebesar 0.123 atau 12.3%, Adanya pengakuan dengan R2 change sebesar 0.050 atau 0.5%, Kesempatan mengasuh dengan R2 change sebesar 0.090 atau 0.9%, Income dengan R2 change sebesar 0.070 atau 0.7%.
BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
Pada bab lima penulis akan memaparkan lebih lanjut hasil dari penelitian yang telah dilakukan. Bab ini terdiri dari tiga bagian yaitu kesimpulan, diskusi dan saran. 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil uji hipotesis penelitian, maka kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah, “Ada pengaruh yang signifikan tipe kepribadian, dukungan sosial dan income terhadap subjective well being pada mahasiswa perantau UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”. Dari hasil uji hipotesis minor yang menguji signifikansi masing – masing koefisien regresi terhadap dependent variable, diperoleh lima koefisien regresi yang signifikan yaitu extraversion, neuroticism, adanya pengakuan, kesempatan mengasuh dan income. Dengan demikian ada 5 hipotesis minor yang diterima, yaitu Ada pengaruh yang signifikan antara extraversion terhadap subjective well being mahasiswa perantau UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ada pengaruh yang signifikan antara neuroticism terhadap subjective well being mahasiswa perantau UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ada pengaruh yang signifikan antara adanya pengakuan terhadap subjective well being mahasiswa perantau UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
106
107
Ada pengaruh yang signifikan antara kesempatan untuk mengasuh terhadap subjective well being mahasiswa perantau. Ada pengaruh yang signifikan antara pendapatan terhadap subjective well being mahasiswa perantau. Selain itu, ada lima IV yang signifikan sumbangan variansnya terhadap subjective well being yaitu extraversion, neuroticism, adanya pengakuan, kesempatan mengasuh dan pendapatan. Extraversion memberikan sumbangan sebesar 12.3%, neuroticism memberikan sumbangan sebesar 51%, adanya pengakuan memberikan sumbangan sebesar 0.5%, kesempatan mengasuh memberikan sumbangan sebesar 0.9% dan pendapatan memberikan sumbangan sebesar 0.7%. Dari kelima variabel tersebut terlihat bahwa yang memberikan sumbangan terbesar adalah neuroticism. 5.2 Diskusi Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel tipe kepribadian memiliki pengaruh yang signifikan terhadap subjective well being. Hal ini karena tipe kepribadian memberi warna tertentu bagaimana individu menerima kejadian – kejadian dalam hidup mereka dan menjalani hidup dalam sikap yang positif atau sikap negatif (Feist et al, dalam DeNeve & Cooper, 1998). Extraversion memiliki pengaruh signifikan terhadap subjective well being dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,247, yang berarti bahwa variabel extraversion secara positif mempengaruhi subjective well being. Jadi semakin tinggi extraversion maka semakin tinggi pula subjective well being. Begitu juga jika dilihat dari proporsi varians extraversion memberikan sumbangan sebesar 12,3%. Neuroticism merupakan prediktor yang
108
memberikan sumbangan terbesar yaitu 51% dan memiliki nilai koefisien regresi sebesar -0,672, yang berarti bahwa variabel neuroticism secara negatif mempengaruhi subjective well being. Jadi semakin tinggi neuroticism maka semakin rendah subjective well being. Berdasarkan penelitian – penelitian sebelumnya, neuroticism dan extraversion didapatkan selalu berhubungan dengan subjective well being (DeNeve & Cooper, 1998; Gutierrez dkk, 2004; Libran, 2006; Syam & Devi, 2006) termasuk dalam penelitian ini. Hal yang senada juga diungkapkan Diener & Lucas (1999) yang menyimpulkan bahwa extraversion dan neuroticism merupakan prediktor subjective well being yang konsisten di Amerika Serikat. Penelitian tentang subjective well being yang dilakukan oleh Schimmack, Oishi, Radhakrishnan, Dzokoto, Ahadi (2002) menyimpulkan bahwa kepribadian memiliki pengaruh yang signifikan terhadap life satisfaction yang merupakan dimensi dari subjective well being. Penelitian ini menunjukkan bahwa extraversion dan neuroticism memiliki pengaruh yang
lebih
besar
dibandingkan
dengan
openness,
agreeableness
dan
conscientiousness. Menurut penulis pengaruh neuroticism dan extraversion terhadap subjective well being
dikarenakan neuroticism dan extraversion berkaitan dengan kemampuan
seseorang untuk menahan stress, untuk berbahagia dan menikmati hidup. Neuroticism mengidentifikasi
kecenderungan
individu
apakah
mudah
mengalami
stres,
mempunyai ide-ide yang tidak realistis, mempunyai coping response yang maladaptif. Sedangkan extraversion menilai kuantitas dan intensitas interaksi interpersonal, level aktivitasnya, kebutuhan untuk didukung, kemampuan untuk
109
berbahagia dan menikmati hidup (Costa & McCrae 1985; 1990; 1992 dalam Pervin & John, 2001). Ketika neuroticism individu tinggi, ia akan mudah mengalami stress dan memiliki coping response yang maldaptif sehingga akan lebih sering merasakan afek – afek negatif. Ketika individu sering merasakan afek – afek negatif dan jarang merasakan hadirnya afek positif, maka individu tersebut akan memiliki subjective well being yang rendah. Sementara itu, variabel tipe kepribadian openness memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,069 dengan sig > 0,05, yang berarti bahwa variabel openness secara tidak signifikan mempengaruhi subjective well being. Variabel tipe kepribadian agreeableness memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,048 dengan sig > 0,05, yang berarti bahwa variabel agreeableness secara tidak signifikan mempengaruhi subjective well being. Variabel tipe kepribadian conscientiousness memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,068 dengan sig > 0,05, yang berarti bahwa variabel conscientiousness secara tidak signifikan mempengaruhi subjective well being. Agreeableness menilai kualitas orientasi individu dengan kontinum mulai dari lemah lembut sampai antagonis didalam berpikir, perasaan dan perilaku (Costa & McCrae dalam Pervin & John, 2001). Individu dengan skor agreeableness yang tinggi maka individu tersebut cenderung mudah percaya pada orang lain, murah hati, suka menolong, mudah menerima dan baik hati. Openness menilai bagaimana individu menggali sesuatu yang
baru dan tidak biasa, usaha secara proaktif dan penghargaan individu terhadap pengalaman
demi
kepentingan
individu
sendiri.
Conscientiousness
menilai
kemampuan individu dalam hal pengorganisasian, baik mengenai ketekunan dan
110
motivasi dalam mencapai tujuan. Sebagai lawannya menilai apakah individu tersebut tergantung, malas dan tidak rapi (Costa & McCrae dalam Pervin dan John, 2001). Hasil ini senada dengan penelitian sebelumnya (Gutierrez dkk, 2005) yang menunjukkan bahwa agreeableness merupakan prediktor subjective well being yang tidak signifikan. Hasil yang berbeda ditunjukkan penelitian yang dilakukan oleh DeNeve & Cooper (1998) menunjukkan bahwa agreeableness dan conscientiousness berhubungan dengan pengukuran subjective well being sedangkan openness memiliki korelasi yang paling kecil dengan subjective well being. Hubungan yang positif antara agreeableness dan conscientiousness dengan subjective well being juga ditunjukkan hasil penelitian McCrae & Costa (1991, dalam Gutierrez et.al, 2005). Menurut penulis perbedaan hasil ini bisa disebabkan jumlah sampel dan varians sampel. Penelitian – penelitian sebelumnya menggunakan sampel hingga ribuan, sedangkan dalam penelitian ini hanya menggunakan sampel sebanyak 230 orang. Selain itu hal ini juga dapat terjadi karena tingginya openness dapat mengarahkan individu tidak hanya kepada pengalaman – pengalaman baik tapi juga pengalaman pengalaman buruk. Ketika mahasiswa perantau lebih banyak merasakan pengalaman – pengalaman buruk maka hal ini tidak akan berpengaruh baik pada subjective well being. Berdasarkan penelitian terdahulu terhadap variabel dukungan sosial selalu berhubungan positif dengan subjective well being (Ratelle, Simard & Guay, 2012; Syam & Devi, 2006; Taylor dkk., 2001). Demikian juga dalam penelitian ini dukungan sosial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap subjective well being.
111 Sarafino (1998) mengatakan bahwa dukungan sosial adalah kenyamanan, perhatian, penghargaan atau bantuan yang diperoleh individu dari orang lain (individu maupun kelompok). Menurut penulis pengaruh dukungan sosial terhadap subjective well being
karena dukungan sosial dapat meningkatkan kepuasan terhadap lingkungan yang memberikannya sehingga akan mempengaruhi penilaian individu terhadap kepuasan hidunya secara global. Dimensi dukungan sosial yang memiliki pengaruh signifikan terhadap subjective well being adalah adanya pengakuan yang memberikan pengaruh sebesar 0,5% dalam varians subjective well being dan kesempatan untuk mengasuh memberikan sumbangan sebesar 0,9% dalam varians subjective well being. Menurut penulis dukungan sosial dapat meningkatkan self esteem dari mahasiswa perantau. Self esteem merupakan sesuatu yang juga berhubungan dengan subjective well being (Diener & Diener dalam Ryan dan Deci, 2001). Individu yang memiliki self esteem yang tinggi akan mampu memandang hidup secara lebih positif dan lebih tinggi tingkat kepuasan hidupnya. Pendapatan memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,085, yang menunjukkan variabel pendapatan secara positif mempengaruhi subjective well being dan signifikan. Artinya semakin tinggi pendapatan maka semakin tinggi subjective well being mahasiswa perantau. Dari hasil pengujian proporsi varians diperoleh hasil bahwa pendapatan memberikan sumbangan sebesar 0,7% dalam varians subjective well being. Hasil yang sama juga diperoleh dari penelitian Diener, Tay dan Oishi (2011) juga menunjukkan bahwa pendapatan memiliki hubungan dengan subjective well being meski tidak terlalu kuat. Cramm, Moller dan Nieboer (2011) juga
112
menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara social capital, kesehatan, status perkawinan dan tingkat pendapatan pada masyarakat Grahamstown, Afrika Selatan. 5.3 Saran Peneliti menyadari banyak kekurangan dalam penelitian ini. Oleh karena itu peneliti memberikan beberapa saran yang terdiri dari saran metodologis dan praktis berdasarkan hasil dan keterbatasan penelitian tersebut. 5.3.1 Saran teoritis 1. Pada penelitian ini masih banyak variabel – variabel atau faktor – faktor lain yang terkait erat dengan subjective well being namun tidak diikutsertakan dalam analisis sebagai independent variable (IV). Oleh karena itu penulis menyarankan agar penelitian tentang subjective well being selanjutnya dapat menggunakan faktor – faktor lain seperti budaya (culture) karena budaya berkaitan erat dengan mahasiswa perantau yang berasal dari beragam latar belakang budaya. 2. Penulis menyarankan agar penelitian selanjutnya memperbanyak jumlah sampel agar hasil yang didapat lebih menggambarkan kondisi sebenarnya. 3. Penelitian selanjutnya disarankan menggunakan alat ukur yang lain seperti Multidimensional Scale of Perceived Social Support untuk mengukur dukungan sosial yang dibagi ke dalam kelompok faktor yang berkaitan dengan sumber dukungan sosial. Dengan menggunakan alat ukur ini dapat
113
diketahui sumber dukungan sosial mana yang paling besar pengaruhnya terhadap subjective well being. 5.3.2 Saran praktis 1. Penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa perantau berada pada neuroticism kategori tinggi. Mahasiswa diminta untuk tidak mudah mengalami stress dan mampu melakukan coping yang lebih baik. Mahasiswa dapat mengatasi kecemasan dengan melakukan hal – hal yang bermanfaat dan menyenangkan seperti menyalurkan hobi misalnya bermain musik dan membaca atau melakukan kegiatan di alam bersama teman – teman. 2. Bagi orang – orang terdekat mahasiswa perantau seperti orang tua ataupun teman, peneliti menyarankan untuk dapat memberi dukungan sosial lebih optimal karena dukungan sosial pada mahasiswa perantau lebih banyak yang berada pada kategori rendah. Pemberian dukungan sosial dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti dengan memberikan perhatian dan nasihat serta mendengarkan dan membantu saat mahasiswa perantau menghadapi masalah. Mahasiswa perantau juga disarankan untuk bergabung dalam perkumpulan atau organisasi. Hal ini dapat membuat mahasiswa merasakan menjadi bagian dari kelompok, melakukan kegiatan yang menyenangkan bersama – sama sehingga bisa meningkatkan perasaan mendapatkan dukungan sosial. 3. Kepada pihak kampus diharapkan untuk lebih memberi apresiasi kepada mahasiswa perantau misalnya dengan lebih banyak memberikan beasiswa bagi mahasiswa berprestasi agar mahasiswa perantau merasakan adanya
114
pengakuan atas kompetensi yang dimiliki. Pihak kampus juga diharapkan untuk menyusun program pengenalan budaya dan gaya hidup di lingkungan kampus agar mahasiswa perantau memperoleh informasi yang cukup mengenai bagaimana harus menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. 4. Orang tua diharapkan untuk lebih memperhatikan jumlah uang saku yang diberikan kepada mahasiswa perantau. Mahasiswa perantau juga diharapkan dapat lebih bijak mengatur keuangan yang telah diberikan orang tua.
DAFTAR PUSTAKA
Antonio, B. (2005). Subjective well-being and academic success among college students. Capella University Journal, 107, 317 – 352. Calvo, R., Y. Zheng, S. Kumar, A. Olgiati, L. Berkman. (2012). Well being and social capital on earth: Cross National evidence from 142 countries. Plos One Journal, 7 (8), 1 – 10. Doi:10.1371/journal.pone.0042793. Carr, A. (2004). Positive psychology: the science of happiness and human strength. New York: Brunner – Routledge. Cramm, J.M., V.Moller, & A.P.Nieboer. (2010). Individual and Neighbourhood level indicators of subjective well being in a small and poor eastern cape township: The effect of health, social capital, marital status and income. Social Indicator Research, 105, 581 – 593. Doi:10.1007/s11205-011-9790-0. Cutrona, C.E. & Russell, D. (1987). The provisions of social relationships and adaptation to stress. Advances in personal relationships, 1, 37 – 67. Greenwich CT: JAI Press. DeNeve, K.M., & H. Cooper. (1998). The Happy Personality: A meta-analysis of 137 personality traits and subjective well being. Psychological Bulletin, 124 (2), 197229. Diener, E. (2005). Guidelines for national indicators of subjective well being and illbeing. Applied Reasearch in Quality of Life, 1 (2), 1-7. Diakses dari: http://www.wam.umd.edu/~cgraham/Courses/Docs/PUAF698R-DienerGuidelines%2-for%20National%20Indicators.pdf Diener E. (2009). Subjective well being. In E. Diener (Ed). The science of well being. New York: Springer Science Business Media. Diener E., L. Tay, S. Oishi. (2012). Rising income and the subjective well being of nations. Journal of Personality and Social Psychology, 104 (2). 267 – 276. Doi:10.1037/a0030487. Diener, E., & Lucas, R.E. (1999). Personality and subjective well being. In D. Kahneman, E. Diener & N. Schwarz., Well being: The foundations of hedonic psychology. New York: Russell Sage Foundation. Diener. E., & M.E.P. Seligman. (2002). Beyond Money: Toward an Economy of well being. In E. Diener (Ed), The science of well being. New York: Springer Science Business Media.
115
116
Diener, E., R.E. Lucas, & Oishi, S. (2005). Subjective well being: the science of happiness and life satisfaction. Dalam C.R. Snyder & S.J. Lopez (edtr). Handbook of positive psychology (hal – 63 – 73). New York: Oxford University Press. Diener. E., & Robert B. Diener. (2009). Will money increase subjective well being? : A literature review and guide to needed research. In In E. Diener (Ed), The science of well being. New York: Springer Science Business Media. Diener, E., Robert A. Emmons, Randy J. Larsen & S. Griffin. (1985). The satisfaction with life scale. Journal of Personality Assessment., 49 (1). 71 – 75. Diener, E., Suh, E. M., Lucas, R. E., & Smith, H. L. (1999). Subjective well-being: Three decades of progress. Psychological Bulletin, 125, 276-302. Diener. E., s. Oishi, R. Lucas. (2003). Personality, culture and subjective well being: Emotional and cognitive evaluations of life. Annual Review Psychology, 54. 403 – 25. Doi:10.1146/annurev.psych.54.101601.145056. Eddington, N., & Shuman, R. (2008). Subjective well being (happiness). California: Continuing Psychology Education Inc. Feist, J. & Feist, G.J. (2009). Theories of personality 7 th ed. New York: McGraw-Hill. Gatari E. (2008). Hubungan antara perceived social support dengan subjective well being pada ibu bekerja. Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Goldberg, L.R., et.al. (2006). The international personality item pool and the future of public-domain personality measures. Journal of Research in Personality, 40, 8496. Doi:10.1016/j.jrp.2005.08.007. Guenole, N., & O. S. Chernyshenko. (2005). The suitability of goldberg’s big five IPIP personality markers in new Zealand: a dimgensionality, bias, and criterion validity evaluation. New Zealand Jourpnal of Psychology, 34 (2), 86 – 96. Gutierrez, J.L.G., B.M. Jimenez, E.G.Hernandez, C.P. Puente. (2005). Personality and subjective well being: big five correlation and demographic variables. Personality and Individual Differences, 38. 1561 – 1569. Doi: 10.1016/j.paid.2004.09.015. Huda, N. (2010). Kontribusi dukungan sosial terhadap kepuasan hidup, afek menyenangkan dan afek tidak menyenangkan pada dewasa muda yang belum menikah. Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma. Leontopoulou, S., & Trivilia S. (2012). Explorations of subjective well being and character strengths among Greek University student sample. International Journal of Wellbeing, 2(3), 251 – 270.Doi:10.5502/ijw.v2.i3.6.
117
Libran. E.C. (2006). Personality dimensions and subjective well being. The Spanish Journal of Psychology, 9 (1). 38 – 44. Available in: http//www.redaly.org/articulo.oa?id=17290105. Pavot W. & E. Diener. (2004). Review of the satisfaction with life scale. In Ed Diener (Ed), Assessing well being. New York: Springer Science Business Media. Pervin, A. L. & John, O.P. (2001). Personality theory and research 8 ed. New York: John Willey. Quinn P. D. & Angela L. D. (2007). Happiness and academic achievement: Evidence for reciprocal causality. Psychological Science, 13, 81-84. Ratelle.C.F., K. Simard, F. Guay. (2012). University students subjective well being: the role of autonomy support from parents, friends, and the romantic partner. Journal Happiness Study, 12. 902 – 920. Doi: 10.1007?s 10902- 012-9360-4. Rizwan, M., & N. Syed. (2010). Urdu translation and psychometric properties of social provision scale. The International Journal of Educational and Psychological Assessment, 4. 33 – 47. Russell, J.E.A. (2008). Promoting subjective well being at work. Journal of Career Assessment,16, 117 – 131. Doi: 10.1177/1069072707308142. Ryan, R. M. & Deci E.L. (2001). On happiness and human potentials: A review of research on hedonic and eudaimonic well – being. Annual Review Psychology, 52, 141 – 166. Chicago: University of Illinois. Sarafino, E.P. (1998). Health psychology: Biopsychosocial interaction third edition. New York: John Wiley & Sons Inc. Savelkoul. M., M.W.M. Post, L.P. de Witte, & H.B. van den Borne. (2000). Social support, coping and subjective well being in patients with rheumatic diseases. Patient Education and Counseling, 39. 205 – 218. Schimmack.U., S. Oishi, P. Radhakrishnan, V. Dzokoto, S. Ahadi. (2002). Culture, personality, and subjective well being: Integrating process models of life satisfaction. Journal of Personality and Social Psychology, 82 (4). 582 – 593. Shyam. R, & P. Devi. (2006). Personality, religiosity, social support and helping behavior as correlates of subjective well being in older persons. Helpage India Research & Development Journal, 12 (2). 24 – 34. Siedlecki. K.L., T.A. Salthouse, S. Oishi, & S. Jeswani. (2013). The relationship between social support and subjective well being across age. Social Indicators Research, 112 (2). 1-18. Doi: 10.007/s11205-013-0361-4.
118
Snyder. C.R. & S.J. Lopez (edtr). Handbook of positive psychology. New York: Oxford University Press. Socha, A., Christoper A. Cooper & D. M. McCord. (2010). Confirmatory factor analysis of the M5-50: An implementation of the international personality item pool item set. Psychological Assessment, 22 (1). 43 – 49. Doi: 10.1037/a0017371. Soini H. T., Katarina S. Aro, M. Niemivirta. (2007). Achievement goal orientations and subjective well-being:A person-centred analysis. Elsevier Learning and Instruction, 18, 251 – 266. Doi: 10.1016/j.learninstruc.2007.05.003. Taylor. R.J., L.M. Chatters, C.B. Hardison, & A. Riley. (2001). Informal social support networks and subjective well being among African American. Journal of Black Psychology, 27 (4). 439 – 463. Taylor, S.E. (2006). The handbook of health psychology. New York: Oxford University Press. Uchida, Y., S. Kitayama, B. Mesquita, J. A. S. Reyes, & B. Morling. (2008). Is perceived emotional support beneficial? Well being and health in independent and interdependent cultures. Personality and Social Psychology Bulletin, 34. 741 – 755. Doi: 10.1177/0146167208315157. Watson, D., L.A. Clark & A. Tellegen. (1988). Development and validation of brief measures of positive and negative affect: The PANAS scale. Journal of Personality and Social Psychology, Vol. 54, No. 6, 1061 – 1070. Wirtz, D., C. Chiu, E. Diener, & S. Oishi. (2009). What constitutes a good life? Cultural differences in the role of positive and negative affect in subjective well being. J Pers, 77 (4). 1 – 22. Doi: 10.1111/j.1467-6494.2009.00578.x. Worsch, C., E. Amir & G. E. Miller. (2011). Goal adjustment capacities, coping, and subjective well being: The sample case of caregiving for a family member with mental illness. Journal of Personality and Social Psychology, 100(5). 934 – 946. Doi: 10.1037/a0022873. Internet Nazar A. & L. Agustina. (2010). Kehidupan mahasiswa di perantauan. Diunduh pada tanggal 15 Nopember 2012 dari http://putrashakal.blogspot.com/2010/06/kehidupan-mahasiswa-diperantauan.html. East timor forum. (2013). UGM, ITB, UI Terus Populer di Asia. Diunduh pada tanggal 12April2013 dari http://www.topix.com/forum/world/east timor/TEUPD7B6JIBJ43NKE.
119
Pusat Layanan Informasi dan Komputerisasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Layanan data. Diunduh pada tanggal 22 Oktober 2012 dari www.gmail.com/meilitajamilahs.
LAMPIRAN
Syntax Uji Validitas Satisfaction With Life Scale Uji Validitas SWLS DA NI=5 NO=230 MA=KM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 KM SY FI=SWLS.COR MO NX=5 NK=1 TD=SY,FI LK SWB FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 TD 5 4 TD 4 3 FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1 PD OU SS MI TV
GAMBAR 1 PATH DIAGRAM SUBJECTIVE WELL BEING (KOGNITF)
0.50
ITEM1
0.67
ITEM2
0.71 0.58
SWB 0.45
ITEM3
0.74 0.29
0.92
ITEM4
0.92
ITEM5
0.29
Chi-Square=3.67, df=3, P-value=0.29910, RMSEA=0.031
1.00
Syntax Uji Validitas Positive Affect Negative Affect Schedule Uji Validitas Afek Positif & Negatif DA NI=20 NO=230 MA=KM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10 ITEM11 ITEM12 ITEM13 ITEM14 ITEM15 ITEM16 ITEM17 ITEM18 ITEM19 ITEM20 KM SY FI=AFEK.COR MO NX=20 NK=2 TD=SY,FI LK AFEK POSITIF, AFEK NEGATIF FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 TD 6 6 TD 7 7 TD 8 8 TD 9 9 TD 10 10 FR TD 11 11 TD 12 12 TD 13 13 TD 14 14 TD 15 15 TD 16 16 TD 17 17 TD 18 18 TD19 19 FR TD 20 20 FR TD 8 1 TD 7 5 TD 9 8 TD 7 4 TD 6 3 TD 3 2 TD 10 9 TD 8 3 TD 8 4 FR TD 8 7 TD 10 9 TD 7 2 TD 10 4 TD 2 1 TD 9 6 FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1 LX 6 1 LX 7 1 LX 8 1 LX 9 1 LX 10 1 FR LX 11 2 LX 12 2 LX 13 2 LX 14 2 LX 15 2 LX 16 2 LX 17 2 LX 18 2 LX 19 2 LX 20 2 PD OU SS MI TV
GAMBAR 2 PATH DIAGRAM SUBJECTIVE WELL BEING (AFEKTIF) 0.79
ITEM1
0.76
ITEM3
0.75
ITEM5
0.46 0.49
0.41
ITEM9
0.52 0.77
0.57
ITEM10
0.65
ITEM12
0.72
AFEK
1.
0.17 0.97
0.66 0.49
ITEM14
0.44 0.64
0.56
ITEM16
0.81
ITEM17
0.60
ITEM19
0.72
ITEM2
0.63
ITEM4
0.49
ITEM6
0.37
ITEM7
0.53 0.61 0.72 0.79
0.83
ITEM8
0.41
AFEK
0.61 0.63
ITEM11
0.68 0.68
0.52
ITEM13
0.71 0.72
0.53
ITEM15
0.49
ITEM18
0.50
ITEM20
Chi-Square=41.31, df=29, P-value=0.06471, RMSEA=0.043
1.00
Syntax Uji Validitas Tipe Kepribadian Extraversion Uji Validitas Extraversion DA NI=10 NO=230 MA=KM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10 KM SY FI=extraversion.cor MO NX=10 NK=1 TD=SY,FI LK EXTRAVERSION FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 TD 6 6 TD 7 7 TD 8 8 TD 9 9 TD 10 10 FR TD 9 8 TD 7 6 TD 8 2 TD 8 4 TD 10 3 TD 3 1 TD 6 5 TD 8 1 FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1 LX 6 1 LX 7 1 LX 8 1 LX 9 1 LX 10 1 PD OU SS MI TV
GAMBAR 3 PATH DIAGRAM TIPE KEPRIBADIAN (EXTRAVERSION)
0.65
ITEM1
0.57
ITEM2
0.84
ITEM3
0.60 0.65
0.89
ITEM4
0.40 0.33
0.37
ITEM5
0.80
EXTRAVER
0.92 0.17
ITEM6
0.71 0.31
0.50
ITEM7
0.38 0.42
0.94
ITEM8
0.85
ITEM9
0.82
ITEM10
Chi-Square=38.35, df=27, P-value=0.07244, RMSEA=0.043
1.0
Syntax Uji Validitas Tipe Kepribadian Agreeableness Uji Validitas Agreeableness DA NI=10 NO=230 MA=KM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10 KM SY FI=AGR.COR MO NX=10 NK=1 TD=SY,FI LK AGREEABLENESS FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 TD 6 6 TD 7 7 TD 8 8 TD 9 9 TD 10 10 FR TD 8 1 TD 9 2 TD 9 3 TD 9 5 TD 10 4 TD 7 2 TD 10 6 TD 10 5 FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1 LX 6 1 LX 7 1 LX 8 1 LX 9 1 LX 10 1 PD OU SS MI TV
GAMBAR 4 PATH DIAGRAM TIPE KPERIBADIAN (AGREEABLENESS)
0.62
ITEM1
0.40
ITEM2
0.86
ITEM3
0.62 0.77
0.85
ITEM4
0.38 0.39
0.84
ITEM5
0.38
AGREEABL
0.31 0.90
ITEM6
0.66 0.53
0.56
ITEM7
0.65 0.38
0.72
ITEM8
0.61
ITEM9
0.84
ITEM10
Chi-Square=35.83, df=27, P-value=0.11898, RMSEA=0.038
1.00
Syntax Uji Validitas Tipe Kepribadian Neuroticism Uji Validitas Neuroticism DA NI=10 NO=230 MA=KM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10 KM SY FI=NEURO.COR MO NX=10 NK=1 TD=SY,FI LK NEUROTICISM FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 TD 6 6 TD 7 7 TD 8 8 TD 9 9 TD 10 10 FR TD 8 7 TD 10 2 TD 5 3 TD 5 1 FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1 LX 6 1 LX 7 1 LX 8 1 LX 9 1 LX 10 1 PD OU SS MI TV
GAMBAR 5 PATH DIAGRAM TIPE KEPRIBADIAN (NEUROTICISM)
0.46
ITEM1
0.56
ITEM2
0.38
ITEM3
0.73 0.66
0.81
ITEM4
0.79 0.44
0.52
ITEM5
0.69
NEUROTIC
0.28 0.92
ITEM6
0.59 0.36
0.65
ITEM7
0.61 0.32
0.87
ITEM8
0.63
ITEM9
0.90
ITEM10
Chi-Square=35.82, df=31, P-value=0.25246, RMSEA=0.026
1.00
Syntax Uji Validitas Tipe Kepribadian Openness Uji Validitas Openess DA NI=10 NO=230 MA=KM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10 KM SY FI=OP.COR MO NX=10 NK=1 TD=SY,FI LK OPENESS FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 TD 6 6 TD 7 7 TD 8 8 TD 9 9 TD 10 10 FR TD 6 3 TD 6 1 TD 4 2 TD 8 6 TD 10 4 TD 9 7 TD 9 6 TD 3 2 TD 10 3 TD 7 2 FR TD 5 4 TD 5 2 TD 10 2 FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1 LX 6 1 LX 7 1 LX 8 1 LX 9 1 LX 10 1 PD OU SS MI TV
GAMBAR 6 PATH DIAGRAM TIPE KEPRIBADIAN (OPENNESS)
0.72
ITEM1
0.74
ITEM2
0.66
ITEM3
0.53 0.50
0.92
ITEM4
0.59 0.29
0.49
ITEM5
0.72
OPENESS
0.57 0.69
ITEM6
0.48 0.33
0.77
ITEM7
0.46 0.83
0.89
ITEM8
0.79
ITEM9
0.31
ITEM10
Chi-Square=31.83, df=22, P-value=0.08032, RMSEA=0.044
1.00
Syntax Uji Validitas Tipe Kepribadian Conscientiousness Uji Validitas Conscientiousness DA NI=10 NO=230 MA=KM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10 KM SY FI=CONS.COR MO NX=10 NK=1 TD=SY,FI LK CONSCIENTIOUSNESS FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 TD 6 6 TD 7 7 TD 8 8 TD 9 9 TD 10 10 FR TD 6 2 TD 10 1 TD 10 6 TD 5 4 TD 10 3 TD 10 5 TD 8 4 TD 4 2 TD 6 4 TD 6 5 TD 10 2 FR TD 7 2 TD 8 5 TD 5 2 TD 8 3 FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1 LX 6 1 LX 7 1 LX 8 1 LX 9 1 LX 10 1 PD OU SS MI TV
GAMBAR 5 PATH DIAGRAM TIPE KEPRIBADIAN (CONSCIENTIOUSNESS)
0.33
ITEM1
0.90
ITEM2
0.35
ITEM3
0.82 0.31
0.90
ITEM4
0.81 0.33
0.87
ITEM5
0.35
CONSCIEN 1.00
0.23 0.94
ITEM6
0.56 0.63
0.69
ITEM7
0.51 0.17
0.60
ITEM8
0.73
ITEM9
0.97
ITEM10
Chi-Square=30.72, df=20, P-value=0.05903, RMSEA=0.048
Syntax Uji Validitas Kerekatan Emosi
Uji Validitas Kerekatan Emosi Duksos DA NI=4 NO=230 MA=KM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 KM SY FI=KEREKATAN.cor MO NX=4 NK=1 TD=SY,FI LK KEREKATAN FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 4 1 FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 PD OU SS MI TV
GAMBAR 8 PATH DIAGRAM KEREKATAN EMOSIONAL
0.78
ITEM1 0.47
0.32
ITEM2
0.82
KEREKATA 1.00
0.90 0.19
ITEM3
0.94
ITEM4
0.25
Chi-Square=0.11, df=1, P-value=0.73647, RMSEA=0.000
Syntax Uji Validitas Integrasi Sosial
Uji Validitas Integrasi Sosial Duksos DA NI=4 NO=230 MA=KM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 KM SY FI=integrasi.cor MO NX=4 NK=1 TD=SY,FI LK INTEGRASI SOSIAL FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 2 1 FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 PD OU SS MI TV
GAMBAR 9 PATH DIAGRAM INTEGRASI SOSIAL
0.68
ITEM1 0.56
0.87
ITEM2
0.36
INTEGRAS
0.72 0.48
ITEM3
0.71
ITEM4
0.54
Chi-Square=1.38, df=1, P-value=0.24072, RMSEA=0.041
1.00
Syntax Uji Validitas Adanya Pengakuan Uji Validitas Adanya Pengakuan Duksos DA NI=4 NO=230 MA=KM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 KM SY FI=PENGAKUAN.COR MO NX=4 NK=1 TD=SY,FI LK PENGAKUAN FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 PD OU SS MI TV
GAMBAR 10 PATH DIAGRAM ADANYA PENGAKUAN
0.68
ITEM1 0.56
0.87
ITEM2
0.36
INTEGRAS 1.00
0.72 0.48
ITEM3
0.71
ITEM4
0.54
Chi-Square=1.38, df=1, P-value=0.24072, RMSEA=0.041
Syntax Uji Validitas KETERGANTUNGAN YANG DAPAT DIANDALKAN Uji Validitas Ketergantungan yang dapat diandalkan Duksos DA NI=4 NO=230 MA=KM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 KM SY FI=KETERGANTUNGAN.COR MO NX=4 NK=1 TD=SY,FI LK KETERGANTUNGAN DIANDALKAN FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 4 1 TD 3 1 FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 PD OU SS MI TV
GAMBAR 11 PATH DIAGRAM KETERGANTUNGAN YANG DAPAT DIANDALKAN
0.93
ITEM1 0.27
0.60
ITEM2
0.63
KETERGAN 1.00
0.91 0.18
ITEM3
0.81
ITEM4
0.44
Chi-Square=0.00, df=0, P-value=1.00000, RMSEA=0.000
Syntax Uji Validitas Bimbingan Uji Validitas Bimbangan Duksos DA NI=4 NO=230 MA=KM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 KM SY FI=BIMBINGAN.COR MO NX=4 NK=1 TD=SY,FI LK BIMBINGAN FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 3 1 FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 PD OU SS MI TV
GAMBAR 12 PATH DIAGRAM DUKUNGAN SOSIAL (BIMBINGAN)
0.58
ITEM1 0.65
0.49
ITEM2
0.71
BIMBINGA 1.00
0.88 0.22
ITEM3
0.53
ITEM4
0.69
Chi-Square=1.30, df=1, P-value=0.25506, RMSEA=0.036
Syntax Uji Validitas Kesempatan Mengasuh Uji Validitas Kesempatan Mengasuh Duksos DA NI=4 NO=230 MA=KM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 KM SY FI=MENGASUH.COR MO NX=4 NK=1 TD=SY,FI LK MENGASUH FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 PD OU SS MI TV
GAMBAR 13 PATH DIAGRAM DUKUNGAN SOSIAL (KESEMPATAN MENGASUH)
0.81
ITEM1 0.44
0.95
ITEM2
0.22
MENGASUH 1.00
0.62 0.62
ITEM3
0.65
ITEM4
0.59
Chi-Square=2.22, df=2, P-value=0.32967, RMSEA=0.022
Assalamu’alaikum Wr. Wb Saya adalah mahasiswi fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang melakukan penelitian tentang mahasiswa perantau. Berkaitan dengan ini saya memohon bantuan dari Anda untuk mengisi skala ini. Tidak ada jawaban yang salah, jadi silahkan isilah setiap butir pernyataan sesuai dengan keadaan diri Anda yang sebenarnya. Semua jawaban Anda akan dijaga kerahasiaannya. Atas kerjasamanya saya mengucapkan banyak terimakasih. Wassalam Meilita Jamilah
Data Responden Nama/Inisial
:
Jenis Kelamin
:
Angkatan / Fakultas
:
Usia
:
Asal Daerah
:
Tempat tinggal
: Asrama / Kosan / Kontrakan/ …….(tuliskan yang lain)*coret yang tidak perlu.
Pendapatan / Biaya hidup (per bulan) : Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bersedia untuk berpartisipasi.
………………………………
(Nama/Inisial & tanda tangan) Petunjuk Pengisian Berikut ini terdapat lima pernyataan. Bacalah setiap pernyataan dan tentukanlah sikap anda terhadap pernyataan tersebut dengan cara memberi tanda check list (√) pada kolom yang paling menggambarkan diri anda. Isilah tiap pernyataan sesuai dengan keadaan diri Anda yang sebenarnya. Harap periksa kembali jawaban Anda agar tidak ada satu pernyataan pun yang terlewatkan. Selamat Mengerjakan Skala 1 No.
Pernyataan
Sangat
Tidak
Tidak
Setuju
Setuju 1.
Secara umum, kehidupan saya sesuai dengan yang saya harapkan.
2.
Kondisi - kondisi kehidupan saya luar biasa.
3
Saya puas dengan kehidupan saya
4.
Saya telah mendapatkan hal - hal penting yang saya inginkan dalam kehidupan.
5.
Jika dapat mengulangi hidup, tidak ada hal yang akan saya ubah.
Setuju
Sangat Setuju
Skala 2 Skala ini terdiri atas 20 kata yang menggambarkan perasaan – perasaan dan emosi yang berbeda. Bacalah setiap item dan kemudian berilah tanda check list (√) pada kolom yang paling menggambarkan perasaan dan emosi yang Anda rasakan secara umum. No
Pernyataan
Tidak Pernah
1
Tertarik pada suatu hal.
2
Tertekan masalah atau tugas.
3
Gembira
4
Kecewa
5
Kuat (secara mental dalam menghadapi masalah)
6
Merasa bersalah
7
Takut
8
Kasar (menunjukkan rasa bermusuhan, tidak ramah)
9
Bersemangat
10
Bangga
11
Mudah tersinggung
12
Waspada
13
Malu
14
Terinspirasi (tergerak untuk melakukan sesuatu).
15
Gugup
16
Memiliki tekad yang kuat
17 18
Memberikan fokus perhatian pada suatu hal. Gelisah
19
Aktif (memiliki atau menunjukkan
Jarang
Sering
Sangat Sering
20
energi, lincah, dinamis) Kuatir (takut)
Skala 3 Berikut ini terdapat lima puluh pernyataan. Bacalah setiap pernyataan dan tentukanlah sikap anda terhadap pernyataan tersebut dengan cara memberi tanda check list (√) pada kolom yang paling menggambarkan diri anda. No
1 2 3 4 5
Pernyataan
Saya mampu menghidupkan suasana. Saya kurang peduli terhadap orang lain. Saya mengerjakan segala sesuatu sampai semua sempurna. Saya mudah stress.
6
Saya memiliki perbendaharaan kata yang kaya. Saya tidak banyak bicara.
7
Saya peduli pada orang lain.
8
Saya meletakkan barang di sembarang tempat. Saya tetap tenang dalam situasi apapun. Saya kesulitan memahami ide – ide abstrak. Saya merasa nyaman disekitar orang lain. Saya merendahkan orang lain.
9 10 11 12 13 14 15 16
Saya mengerjakan tugas dengan teliti. Saya mudah kuatir tentang suatu hal. Saya memiliki imajinasi yang kuat. Saya lebih senang berada dibelakang.
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
17 No
Saya simpati dengan perasaan orang lain. Pernyataan
18
Saya sering membuat kekacauan.
19
Saya tidak mudah merasa sedih.
20
Saya tidak tertarik pada ide – ide abstrak. Saya senang memulai pembicaraan.
21 22 23
Saya tidak tertarik pada masalah orang lain. Saya melakukan tugas dengan cepat.
24
Saya mudah merasa gelisah.
25
Saya memiliki ide yang cemerlang.
26
Saya lebih suka diam.
27
Saya memiliki hati yang lembut.
28 29
Saya mudah lupa mengembalikan barang – barang ke tempat semula. Saya mampu menahan amarah.
30
Saya sulit untuk berimajinasi.
31
32
Saya bisa memulai pembicaraan dengan orang – orang yang baru dikenal. Saya tidak memikirkan orang lain.
33
Saya suka keteraturan.
34
Suasana hati saya mudah berubah.
35
Saya cepat memahami sesuatu.
36
Saya tidak suka jadi pusat perhatian.
37
Saya meluangkan waktu untuk orang lain.
38
Saya mengabaikan tugas.
39
Saya tidak mudah mengalami perubahan mood.
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
40 No
Saya tidak suka menggunakan istilah/ kalimat yang sukar. Pernyataan
Sangat
Tidak
Tidak
Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Setuju 41
Saya senang menjadi pusat perhatian.
42
Saya dapat merasakan emosi orang lain.
43
Saya suka membuat rencana dan menjalankannya.
44
Saya mudah tersinggung.
45
Saya meluangkan waktu untuk melakukan instropeksi diri.
46
Saya merasa risih berada di sekitar orang lain.
47
Saya membuat orang lain merasa nyaman.
48
Saya mengerjakan sesuatu setengah – setengah.
49
Saya mampu bertahan dalam menghadapi masalah.
50
Saya tidak mempunyai banyak ide.
Skala 4 Berikut ini terdapat lima puluh pernyataan. Bacalah setiap pernyataan dan tentukanlah sikap anda terhadap pernyataan tersebut dengan cara memberi tanda check list (√) pada kolom yang paling menggambarkan diri anda. Dalam menjawab, saya ingin anda berpikir mengenai hubungan anda saat ini dengan orang lain seperti teman – teman, anggota keluarga, anggota kelompok, dan sebagainya. No
Pernyataan
1
Ada orang - orang yang saya jadikan
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
No
tumpuan ketika saya membutuhkannya. Pernyataan
Sangat
Tidak
Tidak
Setuju
Setuju 2
3
4 5
6 7 8
9 10 11
Saya merasa tidak memiliki hubungan yang erat dengan orang lain. Saya tidak punya teman yang bisa dijadikan tumpuan saat merasa tertekan. Ada orang yang merasa bergantung kepada bantuan saya. Ada teman yang bisa menikmati aktivitas sosial yang sama dengan saya. Orang lain tidak menganggap saya sebagai pesaing mereka. Saya merasa bertanggung jawab atas kesejahteraan orang lain. Saya merasa menjadi bagian dari sekelompok orang yang memiliki sikap dan keyakinan yang sama dengan saya. Saya berpikir kalau orang lain tidak menghormati kemampuan saya. Jika terjadi kesalahan, tidak ada orang yang mau membantu saya. Saya memiliki teman dekat sehingga merasa aman dan nyaman secara emosional.
12
Saya punya seseorang yang bisa diajak bicara ketika berhubungan dengan keputusan penting didalam kehidupan.
13
Saya berada dalam kelompok yang
Setuju
Sangat Setuju
mengakui kompetensi dan keterampilan saya. No
Pernyataan
14
Tidak ada orang yang mau berbagi dengan minat dan perhatian saya. Tidak ada seorang pun yang benar – benar bergantung pada saya untuk kesejahteraan mereka. Saya punya seseorang yang bisa dipercaya untuk menasihati saat saya memiliki masalah. Saya merasa memiliki ikatan emosional yang kuat dengan setidaknya satu orang. Tidak ada orang yang bisa dimintai bantuan saat saya membutuhkannya. Tidak ada orang yang bisa diajak berbincang – bincang dengan nyaman mengenai masalah saya. Ada orang – orang yang mau menghormati talenta dan kemampuan saya. Saya kekurangan hubungan yang intim dengan orang lain. Tidak ada orang yang suka melakukan apa yang saya lakukan. Ada orang – orang yang bisa diharapkan saat saya mengalami masa darurat. Tak ada orang yang membutuhkan perhatian dari saya.
15
16
17
18 19
20
21 22 23
24
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Harap periksa kembali seluruh jawaban Anda, pastikan setiap nomor telah Anda isi. Terima Kasih Semoga Allah SWT membalas kebaikan dan memudahkan segala urusan Anda.
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
Nama / Jenis KAngkat Fakultas Usia
M P R P MS L IC P OLA ALD P ISMA N.FP NS P LA P SA P NF L JULIA RO P ABD L KRIS P ANIZA P MJ P IER P I P DAN L SF P H P ROBY SU L R P QT P SYAHRIDAL IA P YW P DH L P P RA P NP P N P MID L D P NPP P T P S P ERS L NS P SP L LQ P EK P AMME P SZ P FMA P UK P
2009 2009 2012 2012 2012 2009 2011 2010 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2009 2012 2009 2012 2009 2009 2012 2010 2012 2009 2009 2009 2009 2011 2012 2012 2010 2011 2009 2012 2009 2011 2011 2011 2011 2012 2012 2009 2009 2010 2012
FPsi FPsi FPsi FPsi FPsi FPsi FPsi FPsi FPsi FPsi FPsi FPsi FPsi FPsi FPsi FPsi FPsi FPsi FPsi FPsi FPsi FPsi FPsi FPsi FPsi FPsi FPsi FPsi FPsi FPsi FPsi FPsi FPsi FPsi FPsi FPsi FPsi FPsi FPsi FPsi FPsi FPsi FPsi FPsi FPsi
22 22 20 19 18 22 19 21 19 19 19 18 18 18 22 19 22 19 22 21 19 22 19 22 22 20 22 20 18 21 21 20 21 18 23 19 21 19 21 18 18 22 21 21 19
Asal Daerah Tempat Ti Biaya Hidu 1 2 3 4
GARUT, JAWA Kosan BALARAJA, BANKosan BANDUNG, JAWKosan BANTEN Kosan LAMPUNG Asrama SUKABUMI, JAW Kosan SIDOARJO, JAWKosan YOGYAKARTA Kontrakan MEDAN, SUMAKontrakan BUKIT TINGGI, Kontrakan PARIAMAN, SU Kosan LAMPUNG Asrama BANTEN Kosan LAMPUNG Kosan BENGKULU Kosan PADANG, SUM Asrama JAWA TENGAH Kosan KARAWANG, JAKosan CILEGON, BANTKosan KARAWANG, JAAsrama WONOSOBO, JARumah sau PURWOKERTO,Rumah sau SERANG, BANT Kosan MEDAN, SUMAKosan BANTEN Kosan BENGKULU Kosan LEBAK, BANTENKosan KUNINGAN, JAW Kosan BUKIT TINGGI, Asrama PADANG, SUM Kosan PEMALANG, JA Kosan GRESIK, JAWA TKosan WONOSOBO, JAKontrakan PALEMBANG, SRumah sau BANTEN Kosan RANGKASBITUNKontrakan PADANG, SUM Kosan BANTEN Kosan SUBANG, JAWAKosan BANTEN Kosan JAWA BARAT Kosan CILEGON, BANTKosan MEDAN, SUMAKosan PEKAN BARU, RKosan CIREBON, JAWAKosan
1000000 800000 500000 400000 1000000 1000000 1000000 1000000 1000000 500000 500000 700000 1000000 500000 1000000 500000 400000 700000 1000000 1000000 800000 500000 1000000 800000 800000 1000000 500000 700000 1000000 2000000 1000000 800000 1000000 1000000 800000 700000 800000 800000 1000000 2400000 400000 1200000 2000000 1400000 1000000
3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3
4 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 3 3 3
3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 3 3 2 2 3 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3
3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 4 2 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 1 3 3 2 3
5 1 2 2 1 1 3 2 2 2 1 2 2 3 3 2 3 1 2 1 2 2 2 3 2 1 2 3 2 2 2 2 3 2 4 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3
4 3 2 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 4 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4
46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92
TWA P R P NL P NNA P RW P AM P ZAKIA P AYEP L SIGANTE L MFPN L DKH P HM P SUKMA DL NHA L MAVERICL SR L NURZEIN L R L NN P CS P MA P TH P AS P EKA P MAHDIAHP MOH. HAL INDAH FAP FARUQ Y L PUTRI P AHMAD KL M. AULIAL MILAN L IRMA P AA P RIAN HIDL ANDIS L TIA MONP M.A.W.K L VR P VICA P VINA FAUP NURIL PEP LAILI RACP FITRI HANP YULIA P YOLA DWP PRADITA P
2012 2012 2012 2009 2009 2010 2009 2010 2009 2010 2009 2009 2009 2007 2009 2007 2009 2009 2009 2009 2011 2011 2008 2012 2012 2011 2009 2012 2012 2012 2012 2009 2008 2009 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2012 2012 2012 2012 2012 2012
FPsi FPsi FPsi FPsi FPsi FPsi FPsi FPsi FPsi FPsi FPsi FPsi FPsi FPsi FPsi FPsi FPsi FPsi FPsi FPsi FPsi FPsi FPsi FKIK FKIK FKIK FKIK FKIK FKIK FKIK FKIK FKIK FKIK FKIK FKIK FKIK FKIK FKIK FKIK FKIK FKIK FKIK FKIK FKIK FKIK FKIK FKIK
18 19 18 22 22 20 22 20 22 21 21 22 23 24 23 24 21 22 24 23 19 20 23 18 19 19 20 19 18 19 19 22 22 21 20 20 20 20 19 20 20 18 19 19 18 18 19
BANTEN Asrama BANTEN Kosan PANDEGLANG, Asrama MEDAN, SUMAKosan PADANG, SUM Kosan JAMBI Kosan MEDAN, SUMAKosan RIAU Kosan MADURA, JAW Kontrakan AMBON Asrama JAWA BARAT Kosan JAWA BARAT Kosan BATAM, RIAU Kosan MEDAN, SUMAKontrakan MAKASSAR, SU Kosan PALEMBANG, SKosan BANDUNG, JAWKontrakan PALEMBANG, SKontrakan SUKABUMI, JAW Kosan SUKABUMI, JAW Kosan GORONTALO, SKosan BALARAJA, BANKosan ANYER, BANTE Kosan PALEMBANG, SKosan BENGKULU Asrama BLITAR, JAWA TKontrakan BREBES, JAWA Kosan KEDIRI, JAWA TAsrama KUDUS, JAWA TAsrama PASURUAN, JAW Asrama PEKALONGAN, Kosan PALEMBANG, SKosan KUNINGAN, JAW Kosan PALEMBANG, SKosan KUNINGAN, JAW Kosan SULAWESI SELAKosan BENGKULU Kontrakan BANDUNG, JAWKontrakan PADANG, SUM Kontrakan PALEMBANG, SKosan SUBANG, JAWAKosan SURABAYA, JAWAsrama PONTIANAK, KAKosan SUKABUMI, JAW Asrama PEKAN BARU, RKontrakan PADANG, SUM Kosan RIAU Kosan
450000 1500000 700000 800000 2000000 1500000 1200000 1000000 800000 800000 800000 800000 2000000 1000000 700000 800000 1000000 700000 800000 1200000 800000 1000000 1000000 1500000 2000000 1000000 850000 700000 850000 600000 850000 2000000 1000000 1000000 1000000 800000 1000000 500000 1000000 1000000 1000000 1000000 1000000 600000 1500000 1000000 1000000
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 4 3 3 2 3 4 3 2 3 3 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 4 3 3 2 4 4 4 3 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 2 2 3 3 3 3 2 3 3 4 3 2 3 3 3 2 3 2 4 3 3 3
3 3 4 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 2 3 3 3 2 3 4 2 2 4 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 3 4 2 1 3 3 2 2 4 3 2 2 1 3 2 4 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2
2 3 2 3 1 3 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 3 3 3 2 2 2 2 1 2 4 2 2 3 2 2 3 1 2 1 1 2 3 2 2 2 3 2 1 2 1
3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3
93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139
SITI AISYAP RATNASAP MUSLIM L SUSANTOL RICO ADI L SILVIA ARP AQY SAJI P SEPTI P IQ P WIDYANFP SUMIA P ABD. ROHL KARIMAHP AK P TANTRI P WO P ID P TA P ECR P R P A P S P RF P RINI P MNF P ILZAM NZL ANA ERV P RISKY AN L HARDI M L SONIA P NV P MUSTAQL SAIFUL FAL ARKA L AMD P EDM P ALPRILIA P FITRI S. P INSAN P OVI P RENA HU P ULFAH P TIFA IFTITP SARAH H P WULANDP R L ICHA P
2012 2012 2011 2012 2012 2011 2012 2012 2011 2012 2011 2012 2011 2011 2012 2012 2011 2011 2011 2011 2011 2008 2009 2011 2011 2011 2010 2012 2011 2011 2012 2012 2011 2011 2009 2010 2012 2012 2012 2012 2011 2008 2008 2012 2010 2011 2008
FKIK FKIK FKIK FKIK FKIK FKIK FKIK FKIK FKIK FKIK FKIK FKIK FKIK FKIK FKIK FKIK FKIK FKIK FKIK FKIK FKIK FITK FITK FKIK FKIK FKIK FKIK FKIK FKIK FKIK FKIK FST FUF FIDKOM FIDKOM FSH FITK FITK FITK FITK FITK FITK FITK FITK FITK FISIP FISIP
19 18 19 18 18 20 18 19 18 18 19 19 19 19 18 19 20 20 18 20 20 22 22 19 20 20 21 18 20 19 19 19 20 22 22 22 20 18 19 19 19 22 23 19 20 20 21
MEDAN, SUMAKosan TASIKMALAYA, Kontrakan PALEMBANG, SKosan PALEMBANG, SKosan LAMPUNG Kontrakan PARIAMAN, SU Kosan JEMBER, JAWA Asrama LAMPUNG Kosan BANTEN Kosan SUKABUMI, JAW Asrama PALEMBANG, SKosan PALEMBANG, SKontrakan BANTEN Kosan JEPARA, JAWA Kosan TEGAL, JAWA TKontrakan PALEMBANG, SAsrama PEMALANG, JA Kosan KARAWANG, JAKontrakan PADANG, SUM Kontrakan JEMBER, JAWA Kontrakan PURWOKERTO,Kosan SUMATERA BA Kosan SERADANG BEDKosan BANTEN Kosan BREBES, JAWA Kosan JEMBER, JAWA Kosan PALEMBANG, SKosan MEDAN, SUMAKontrakan PEKAN BARU, RKontrakan SUKABUMI, JAW Kosan KARAWANG, JAAsrama PADANG, SUM Kosan CILEGON, BANTKosan REMBANG, JAWKosan JAWA TIMUR Kosan TEGAL, JAWA TKontrakan GARUT, JAWA Kosan PANDEGLANG, Asrama LEBAK, BANTENKontrakan BANTEN Kosan KARAWANG, JAKosan BANTEN Kosan PANDEGLANG, Kosan CIBINONG Asrama LAMPUNG Rumah sau GARUT, JAWA Kontrakan MEDAN, SUMAKosan
1000000 800000 3000000 1000000 1500000 2000000 1000000 1000000 1000000 1000000 800000 1000000 800000 850000 800000 800000 850000 1000000 2000000 850000 800000 1000000 1000000 600000 1000000 300000 1500000 1000000 800000 800000 1000000 1000000 800000 800000 1000000 800000 1000000 1000000 500000 1000000 750000 1000000 1000000 500000 1000000 800000 3000000
3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
3 3 2 2 4 3 2 3 4 2 2 3 2 3 3 2 3 3 4 4 2 2 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 4 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 2 2 3 4 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3
2 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 2 3 3 2 3 4 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 1 2 3 3 2
2 2 2 3 2 2 1 4 2 3 1 4 1 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 4 2 1 3 1 3 2 1 2 3 2 2 3 2 2 2 3 1 1 2 4 1
3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 3 3
140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186
SENDY L RF L MAWAD P MINCHAHP APRILIANL YAYA P ANISA P AZ P KHAIRIAHP NURIAH M P SANTI P DWI NANP RAT P EVIA P NL P LMR P ST P IR P DNC P AO P SITI KHODP NMH P ID P GINIRA P KHAIRAN P INDAH P DA P MEISARAP SEPTINA P SIMBA P OKTA RA P SHALIA MP MUSTIKAP DIANA P AL P MERY F P MARHAMP NF P AY P AKMA P AINI P ARAGEA P A P AISYAH Y P AP P Z P LND P
2009 2009 2011 2012 2011 2010 2012 2011 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2011 2011 2011 2012 2012 2011 2011 2012 2012 2011 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2011 2011 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2011 2011
FISIP FISIP FISIP FISIP FISIP FISIP FISIP FSH FISIP FITK FITK FEB FPsi FITK FITK FITK FITK FITK FST FITK FITK FDI FDI FISIP FDI FDI FIDKOM FISIP FISIP FDI FSH FITK FITK FIDKOM FEB FUF FUF FDI FDI FITK FITK FIDKOM FIDKOM FSH FITK FDI FITK
22 21 20 20 20 21 18 20 18 18 18 19 18 18 20 21 19 19 18 18 21 19 19 17 20 20 19 19 18 20 18 18 19 19 19 19 19 19 20 18 17 19 19 22 20 20 21
SUBANG, JAWAAsrama KUNINGAN, JAW Kosan ACEH Kosan YOGYAKARTA Kosan BANTEN Asrama TASIKMALAYA, Kosan JAMBI Asrama PURWOKERTO Asrama MEDAN, SUMAAsrama FLORES, NUSA Asrama LAMPUNG Asrama PALEMBANG, SKosan BUKIT TINGGI, Asrama KARAWANG, JAAsrama JAWA TIMUR Asrama RIAU Asrama LAMPUNG Asrama YOGYAKARTA Asrama PADANG, SUM Asrama PEKALONGAN Asrama PATI, JAWA TENAsrama KUNINGAN, JAW Kosan KUNINGAN, JAW Asrama KUNINGAN, JAW Kosan MEDAN, SUMAKosan GARUT, JAWA Asrama BANTEN Asrama PADANG, SUM Kosan JAWA TENGAH Asrama CILACAP Asrama LAMPUNG Asrama LAMPUNG Asrama TASIKMALAYA, Asrama TASIKMALAYA, Asrama KEDIRI, JAWA TAsrama RIAU Asrama MEDAN, SUMAAsrama LAMONGAN Asrama LAMONGAN Asrama RIAU Asrama SUKABUMI, JAW Asrama KALIMANTAN TAsrama BLITAR, JAWA TAsrama SULAWESI Asrama TEGAL, JAWA TAsrama SUMATERA BA Asrama CIAMIS Asrama
1000000 1000000 1000000 2000000 400000 800000 1000000 800000 500000 1000000 1000000 1000000 800000 1200000 650000 700000 1000000 800000 1000000 800000 800000 500000 600000 500000 1000000 800000 600000 500000 500000 800000 600000 1000000 1000000 700000 600000 800000 1000000 600000 600000 800000 900000 2000000 900000 1000000 600000 900000 700000
4 3 4 3 4 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2
2 2 4 3 3 3 4 3 2 3 2 3 1 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2
3 2 4 3 1 3 3 2 3 3 2 3 2 1 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 4 3 3 2 2 2 4 3 3 2
3 2 3 2 1 4 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 4 2 2 2 3 3 3 4 2 2 2 2 3 3
2 3 4 2 1 2 2 3 1 2 2 1 1 2 1 2 2 1 1 2 3 2 2 1 2 2 1 4 2 2 2 1 1 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 1
3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 3 4 4
187 188 189 190 191 192 193 194 195 196 197 198 199 200 201 202 203 204 205 206 207 208 209 210 211 212 213 214 215 216 217 218 219 220 221 222 223 224 225 226 227 228 229 230
WIDYA P E P HH P FLS P YH P ADS L AZ P TOWI IR P DIAT L NC P ENDAH MP AUDIA P EKO S L SAS P NI'MATU P FD P FEBRINA P ASIH MU P M. RIF'ATL SARA F P IKA Y P ZS L RAA P DE P FERDIAN L HERI L FR L+C24 IS P SILMI P ZN P DICK L RA P AKMA L YAF P CANTIK P DEVI FA P A P HOT C P R P VF P N P SS P HISSI P M P
2009 2007 2009 2010 2010 2010 2010 2012 2012 2009 2009 2010 2011 2010 2011 2011 2011 2010 2011 2010 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2010 2010 2010 2009 2010 2010 2010 2010 2010 2012 2010 2009 2009 2009 2009 2009 2009 2009
FST FPsi FPsi FST FISIP FISIP FISIP FST FST FSH FEB FSH FSH FSH FSH FSH FSH FSH FSH FSH FSH FSH FITK FITK FSH FEB FEB FPsi FPsi FPsi FPsi FPsi FPsi FPsi FPsi FIDKOM FPsi FKIK FKIK FKIK FKIK FKIK FKIK FPsi
20 24 21 20 21 21 21 19 19 20 21 21 20 20 21 20 19 20 19 20 20 19 20 20 20 20 21 19 20 23 21 21 20 20 20 18 20 22 22 22 21 22 22 22
LEBAK, BANTENKosan SUKABUMI, JAW Kosan JAMBI Kosan MALANG, JAWAKosan MEDAN, SUMAKosan PADANG, SUM Kosan SUMATERA UT Asrama CILACAP Kosan MEDAN, SUMAKosan BANTEN Kontrakan BANDUNG, JAWRumah sau KUNINGAN, JAW Kontrakan SULAWESI SELAKosan LAMPUNG Kosan BOJONERGORORumah sau CIAMIS Kosan MEDAN, SUMAKosan TASIKMALAYA, Kosan MEDAN, SUMAKontrakan SUKABUMI, JAW Kosan BANTEN Asrama TASIKMALAYA, Kontrakan LAMPUNG Kontrakan BENGKULU Kontrakan PADANG, SUM Kosan SUMATERA BA Kontrakan SUKABUMI, JAW Kosan CIREBON, JAWAKontrakan PADANG, SUM Kosan JAWA TIMUR Kosan ACEH Kosan GRESIK Rumah sau SULAWESI SELAKosan JAMBI Kosan PALEMBANG, SKosan JAWA TENGAH Kosan KUNINGAN, JAW Kosan MEDAN, SUMAKosan PALEMBANG, SKosan PALEMBANG, SKosan PALEMBANG, SKosan PALEMBANG, SKosan KARAWANG, JAKosan MEDAN, SUMAKosan
2000000 1500000 1000000 1300000 1500000 2000000 1000000 750000 900000 2000000 800000 2000000 1000000 2000000 1000000 800000 1500000 800000 700000 1200000 500000 900000 1000000 800000 800000 600000 1000000 1500000 800000 800000 1000000 1000000 700000 1200000 1600000 1000000 1200000 800000 1000000 1500000 1500000 1000000 1000000 1000000
2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
2 3 3 2 3 4 3 3 3 4 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 4
2 2 3 2 3 4 3 3 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 4 2 4 2 2 2 2 3 2 3 4 2 4 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 4
3 2 3 2 3 3 4 2 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 2 3 1 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 4
2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 3 3 2 4 3 1 2 2 1 3 2 3 1 1 2 1 2 3 4 3 2 2 2 2 2 1 2 3
3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4
2 3 4 5 6 7 8 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 4 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 4 3
3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4
3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2
3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 2 3 3 3
3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 1 2 2 2 2 2 4 3 3
3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 4 2 3 2 3 3 2 1 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 3 3
3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 3 3 2 1 3 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 3 2 1 1 3 1 2 2 1 1 1 2 2 3
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 4 4 2 4 3 3 3 4 4 3 3 3 2 4 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 4 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3
3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 1 1 2 2 2 3 2 3 3 1 2 3 2 2 3 4 1 2 2 1 3 4 2 2 2
3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 4 2 3 2 2 2 2 2 3 4 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3
3 2 3 2 2 3 2 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3
4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 2 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4
3 2 2 2 2 4 2 3 2 3 4 2 3 2 2 4 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3
3 4 4 4 3 3 3 2 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 1 3 2 3
4 3 3 4 2 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 2 3 2 3 4 3 3 3 3 2 4 3 3 4 3 3 4 3 3
3 2 1 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 1 2 2 2 2 3 3 3 3
4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 2 2 3 2 3
3 2 2 2 1 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 1 3 2 2 2 3 3 3 3
1
2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3
2
3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 2 4 2 4 3 4 2 3 3 3
3
4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 2 3 4 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 4 2 3 2 3 2 3 3 3
4
3 3 1 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 4 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 1 2 2 3 4 2 2 2 2 1 2 3 3 3 3
5 6 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 4 3 2 3 1 3 3 3 3
3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 4 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 4 2 3 3 2 3 3 2
7 8 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3
1 3 3 1 3 3 2 2 4 3 3 2 3 3 2 3 3 2 4 2 3 3 4 4 2 2 2 2 3 1 3 3 4 2 3 2 3 1 2 4 3 1 3 3 2
3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 4 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 4 2 3 2 2 4 3 2 1 2 3 3 3 4 2 2
3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 2 4 3 4 3
3 3 3 2 2 3 2 4 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3
3 3 4 3 4 2 2 4 3 4 3 3 4 3 4 3 2 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 3 2 3 2 3 3 4 3
3 3 4 3 3 4 2 3 2 3 3 4 3 2 2 2 4 2 2 2 3 2 2 3 2 4 4 3 3 2 3 1 3 4 3 3 4 2 2 1 2 3 3 2 3 1 2
3 3 4 3 2 3 3 1 2 2 3 2 2 2 1 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 4 2 2 3 2 2 1 1 2 2 1 3 1 4
2 2 3 1 1 4 2 1 2 1 3 2 2 1 3 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 1 3 2 2 1 2 1 2
3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3
3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 4 4 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 4 3 4 3
2 2 4 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 4 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 4 3 2 2 4 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3
2 2 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 3 4 4 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2 1 3
3 4 4 3 3 4 3 1 2 3 3 3 3 3 2 2 4 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 4 3 4 3 2 3 2 2 3 4 2 2 1 2 3 3 2 3 1 3
3 4 2 4 3 2 3 4 3 4 3 3 3 2 4 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 1 2
3 3 4 2 3 4 4 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 1 2 2 3 1 3 2 3
4 3 2 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3
3 3 2 4 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3
2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 1 2 3 1 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 1 3 2 4 2 2 2 3
2 3 3 4 3 2 2 4 3 4 3 3 4 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2
2 2 2 3 2 3 3 1 2 2 3 3 2 3 2 2 3 1 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 1 2 4 2 3 2 2 2 1 3 2 3 1 2 2 3
3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 3 2 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 1 2 4 1 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 1 2 3 2 2 4 2 3 1 2 2 3 2 2 2 4
3 2 1 3 3 3 2 4 3 3 2 2 4 2 3 3 2 4 3 3 3 3 2 2 3 3 4 2 2 1 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3
2 2 1 2 3 3 2 4 3 2 3 2 3 1 3 2 2 1 3 2 4 3 2 3 2 2 4 2 3 2 2 4 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2
3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3
3 3 2 2 3 1 4 2 2 4 2 3 2 3 2 4 4 1 2 3 3 2 3 3 3 3 1 3 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3
2 3 4 3 3 2 2 4 2 3 4 2 4 2 2 2 3 3 3 4 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 1 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3
3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 2
3 2 3 2 2 2 2 4 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 4 3
2 2 3 3 4 3 4 3 3 3 2 4 2 3 3 3 3 3 4 4 2 2 4 3 4 4 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 4 2 2 4 3 3 3 3 3 3 2
3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 2 2 3 2 2 2 1 2 3 2 3 3 1 2 3 3 2 2 2 2 3 3 4 2 3 2 3 2
3 3 3 2 1 2 2 3 2 2 3 1 4 2 2 2 2 4 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3
2 2 2 1 2 2 2 3 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 1 2 3 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 2 3 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2
3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3
2 2 2 3 4 3 2 3 4 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2
3 3 4 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 4 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 1 3 2 3 2 1 2 2 2 2 2 3 4 2 3 2
3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 4 3 3 3 3 2 4 2 3 2 2 2 3 3 3 4 3 2 3 3 3
2 3 3 2 2 3 2 3 1 2 3 4 3 3 2 3 2 4 4 3 3 3 3 2 3 2 2 4 2 4 2 1 3 2 3 2 2 2 3 4 2 3 3 2 2 2 2
2 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 2 2 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 4 3 4 3 2 4 3 3
2 2 3 3 2 3 1 3 2 2 3 2 4 2 2 3 2 4 3 2 3 3 3 2 2 4 2 3 2 4 2 1 2 1 3 2 2 3 2 4 3 3 3 2 2 2 3
3 2 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3
3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 4 2 3 3 3 2 4 2 2
2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 1 2 2 2 2 3 2 3 2 1 2 2 3 2 1 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2
3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 2 3 3 2 2 3 4 3 2 3 4 3 3 4 3 3 4 2 2 2 3 3 3 3 4 2 4 4 3 2 3 3 3 3 3
3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 1 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 1 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 4 3
3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 2 4 2 2 3 3 3 2 3 4 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 1 3 3 3 2 2
3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2
3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 1 2
2 2 4 3 2 3 2 3 2 2 3 1 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 1 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3
3 2 3 3 3 3 4 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 4 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2
3 2 2 1 2 3 3 3 4 4 2 3 2 3 3 2 3 2 4 4 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 1 2
3 3 4 3 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3
2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 4 2 3 3 4 3 2 4 4 4 2 2 3 4 2 2 2 2 3 3 4 3 3 3 4 3 3 1 2 3 4 4 2 3 1 3
3 3 3 2 4 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 4 3 2 3 2 4 3 4 3 4 3 2 3 2 2 2 2 2 4 4 2 2 3 2 2
3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 2 4 3 4 3 3 3 3 2 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4
3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2
4 2 3 4 3 4 3 2 3 3 2 4 4 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3
2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 4 3 1 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 4 2 2 4 2 2 3
2 3 3 2 3 1 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 4 4 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2
1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 3 2 3 2 2 2 2 1 1
3 3 3 4 3 4 3 2 2 4 2 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3
3 3 3 4 3 3 3 2 2 4 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 1 3 2 3 4 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 1 3 3
1 3 2 1 2 1 2 2 3 2 2 1 3 2 2 2 2 2 4 2 2 2 4 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2
4 3 3 3 3 4 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 4 4 2 3 3
3 2 3 2 3 2 2 2 4 2 3 2 2 3 2 1 4 2 3 3 2 2 4 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2
4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 4 4
3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 4 3 1 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 4 2 2 2
4 2 4 3 3 4 3 2 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 2 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 2
4 2 3 4 3 2 3 2 2 3 2 4 3 3 2 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 1 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 2 2 3 3 3 2
2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 4 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3
3 3 3 4 3 3 3 2 2 4 2 4 3 3 3 4 2 4 3 3 3 2 4 4 2 4 3 2 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 2 2 2 2 4
2 3 3 2 3 1 2 3 3 2 2 2 2 4 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2
3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 2 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3
3 3 3 4 4 4 2 3 2 4 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 2 3 2 1 3 3 3 3 3 2
4 2 3 4 4 3 3 2 4 3 3 4 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 2 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3
2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 4 2 2 3 2 3 3 2 3 2 4 3 3 2 3 4 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 4 4 2 3 3 1 3
3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 4 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 4 1 1 2 2 2
3 2 1 4 4 2 3 2 2 3 2 4 2 2 4 4 2 3 3 3 3 2 3 4 2 4 2 3 2 2 3 4 2 3 2 2 3 2 3 2 4 3 2 1 3 3 3
4 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
3 3 2 3 1 4 3 2 3 3 3 2 1 1 3 3 3 2 2 2 3 3 4 4 3 3 3 4 2 2 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 1 1 3 4 2 4 3
3 2 2 4 2 4 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 4 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 1 3 2 2 3 3 2 4 2 3 3 3 3 2
2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 2 2 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2
1 3 3 2 4 3 3 3 3 4 2 4 3 4 2 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 4 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3
2 2 3 4 2 2 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 4 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2
2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 4 3 2 1 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2
2 1 2 2 1 1 2 3 2 2 2 2 2 1 1 2 3 1 1 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1
3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 4 4
3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3
3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2
2 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 2 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3
3 2 3 4 3 3 3 2 3 2 3 2 2 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 1 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2
3 4 3 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 2 3 2 4 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 4 3
3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 4 3 2 2 2 2 4 2 2 3 4 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2
3 3 3 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4 2 3 4 4 3 3 3 2 3 2 4 3 3 4 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3
2 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 2 2 4 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 1 3 3 4 3 3 2 3 4
2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2
2 4 3 4 3 2 3 2 3 4 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 4
2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2
2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3
4 3 4 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 2 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 1
2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 4 2 3 4 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3
3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 4 2 2 3 2 2 3 2 1 2 1 2 3 2 3 3 2 3 2 2 4 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2
1 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 4 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3
2 4 3 3 1 1 2 3 2 4 4 2 2 2 2 2 2 3 1 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3
3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 4
3 3 2 2 1 1 2 2 2 3 3 4 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 3 3 2 1 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2
2 2 3 2 3 2 2 3 3 1 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 1 3 2 3 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3
3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 3 3 3 2 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 4 3 3 3 4 2 2 3 3 2 2 3 3
3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 1 2 2 2 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 4 3 2 2 4 3 4 3 3 3 3 4 4 2 3 3 4 2 2 3
3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 4 3 1 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 2 2 1 3 3 2 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 4 2 3 3 3 4 2 3 4 4 2 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 4 3 2 3 3 4 4 3 3 3
3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3
2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 4 3 2 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2
3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3
3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 1 2 2 3
2 2 1 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3
2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 2
2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 4 2 1 1 3 3 2 2 2 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 1
3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 4
2 3 2 1 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 4 2 2 2 2 4 3 2 3 3 2 1 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 4 3 3 3 1
2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 1 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 1 4 2 2 1
3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 2 2 4 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 2 3 2
3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2
3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 4 3 4 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3
2 2 3 3 2 3 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 1 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 1 2 2 3
2 3 1 4 3 2 2 4 2 4 2 3 4 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 4 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3
3 4 2 3 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 4 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3
4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 2 4 2 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 2 3 4 2 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4
3 4 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 4 3 2 4 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 3 2 2 2 3 3 2 2 1 3 2 3 3 2 2 4 1 3 3 3 3 2 3 2 2 4 2 2 4 3 2 3 3 2 2 4 2 2 2 3 3 3 2 3 3 4
3 4 2 3 3 2 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4
2 3 3 3 3 1 2 2 2 3 2 2 2 1 3 2 2 1 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 2 4 3 2 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3
3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 1 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 4 3 4 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 4 3 2 4
3 3 2 3 3 2 2 1 3 4 3 2 3 2 1 2 4 1 3 2 3 3 2 2 2 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3
3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 1 3 3 4 1 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 4 3 2 3
3 3 3 3 2 3 1 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 4 2 3 3 2 1 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2
2 3 2 2 3 2 1 3 3 4 2 4 2 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 1 2 4 3 1 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3
2 3 2 3 2 3 3 3 2 1 3 2 3 2 2 2 4 1 3 3 2 2 2 2 2 2 4 2 2 3 2 1 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 4
3 4 2 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 4 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 2 4 2 2 1 2 4 3 4 3 2 3 1 4 3 2 1 2 2 4 3 3 2 2 3 4 2 3 2 3 4 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2
3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 1 4 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3
2 3 3 2 3 2 4 4 2 4 3 3 2 4 1 2 2 1 2 1 3 3 2 2 2 2 4 4 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3
2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 1 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 4 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1
3 4 2 4 3 2 2 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3
3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 4 2 3 2 3 3 4 3 3 2 3 2 3 2 2 2 4 2 3 3 3 3 2 4 3 3 3
3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 2 3 4 3 4 3 3 3 2 3
3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 3 3 3 2 3 3
3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 4 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2
3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 3
4 3 4 1 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 2 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 1 4 3
3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 1 3
3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 2 3 2 2 4 3 3 3 1 2 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 4 3 4 2 4 4 3 4 3 3 3 2 2 4 4 4 2 3 3 3 2 2 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3
3 3 4 3 3 2 4 3 3 3 3 1 3 2 3 3 2 1 2 3 3 1 2 2 3 3 3 3 1 3 2 4 3 3 2 3 1 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3
3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3
4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 4 4 4 3 1 3 2 3 3 3 4 3 3 2 4 4 3 4 1 3 4 4 3 3 3 3
3 3 2 3 3 2 4 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 4 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3
2 2 2 3 2 3 3 3 4 4 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 4 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2
3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 1 3
4 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 4 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 2
3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 4 2 2
3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 1 3 3 2 3 3 3 3 1 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 1 1 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 1 3 3
2 3 3 3 4 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2
3 2 3 2 4 3 3 3 4 3 2 1 2 2 3 2 2 1 4 3 2 2 3 2 2 4 2 2 2 2 3 2 2 1 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 1 2
3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2
3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 4 2 3 2 3 2 2 4 1 4 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 4 3 3 2 3 1 3 2 2 3 3 2 3 2 1 3
3 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 4 3 2 3 2 3 3 2 2 2 4 3 2 3
3 3 3 3 3 3 1 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3
3 3 3 2 3 3 4 3 4 4 2 4 4 2 3 3 2 2 3 4 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 4 3 2 3 3 3 3 1 4 2 2 3 3 3 2 3
4 3 3 3 4 3 1 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 4 3 2
2 3 2 2 1 1 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 4 4 2 3 3 2 3
2 2 2 3 2 4 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 4 2 2 3 2 1 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 4 1 2 2 2 2 3
2 2 4 3 4 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 2 2 2 3 3 3
4 2 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 1 3 4 4 3 4 4
4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 4 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 4 3
3 3 3 2 4 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 2
3 3 4 3 4 3 3 2 4 3 4 4 3 2 3 4 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 2 2 2 4 3
2 2 2 3 1 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 1 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 4 1 2 4 3
4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 1 2 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3
3 2 3 3 2 4 4 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 1 3 3 4 3 4 2
3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 4 3 2 3 2 3 3 2 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 2 3 2 2 1
3 2 2 3 2 4 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 4 2 2 3 3 2 3
3 3 3 4 4 3 3 2 1 3 2 3 2 2 3 3 2 4 2 2 2 2 2 2 3 4 2 2 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 2 3 3 4
3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 2 4 3 2 3 3 4 3 2 2 4
3 2 3 3 4 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 4 3 3 2 3 4 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 4 2 2 2 3 3 1
2 2 3 2 4 1 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 4 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 4 3 3 2 2 2
3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 4 3 2 2 3 2 3 2 2 4 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3
2 2 2 4 4 2 3 2 2 3 2 4 3 3 4 3 2 4 2 2 2 2 3 3 2 3 4 3 2 2 3 4 2 3 2 2 2 2 2 2 4 1 2 1 2 3 3
4 2 3 4 3 3 2 2 2 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3
4 3 2 2 2 4 3 2 1 3 3 1 3 1 3 3 2 3 2 2 1 3 3 2 2 3 2 1 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 1 2 3 4 2 4 4
3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 1 2 3 3 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 4 2 2 2 2 1 2
3 2 3 4 4 4 3 2 4 3 3 4 3 2 3 4 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 1 3 4 4
4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 2 4 4 3 4 3 4 2 3 4 3 3 2 3 3 4 3 2 2 3 2 3 2 3 4 4 3 2 3 3 4
3 2 3 3 2 3 2 4 3 3 3 4 4 3 4 2 3 3 4 3 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3
3 2 2 3 2 1 2 3 2 3 3 1 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 1 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 4 3 2
3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2
2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 4 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 4
4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 2 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 2 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4
2 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3
3 2 3 4 3 2 3 2 3 2 4 1 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 4 3 2 1 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2
2 4 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 2 2 2 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2
3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 2 1 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3
3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 2 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 2 3 2 3 3 4 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 1 2 1 2 3 3 3 2 3 3 3 3 1 4 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2
3 4 2 3 3 2 3 2 3 3 2 4 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2
2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 4 3 2 4 2 2 3 3 3 3 2 3 3 4
3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 4 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 1 2 2 2 3 3
2 4 3 4 4 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3
3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 4 4 2 3 2 2 3 2 1 2 2 2 3 3 2 3 1 3 3 2 1 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2
2 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 2 2 2 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2
2 4 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 4 3 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 2 2 4
3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 4
3 3 2 1 1 3 3 2 2 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 4 4 2 3 3 1 3 4 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3
2 2 2 2 1 2 2 3 2 3 3 1 2 1 2 3 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 1 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2
2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 4 3 4 2 3 2 2 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2
3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 1 3 2 3 4 3 3 3 3 2 1 3 3 2 4 4 3 4 2 3 3 2 3 3 2 3 3 4
3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 2 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 4 3 4 2 2 4 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3
3 2 2 3 3 3 2 4 3 2 3 3 3 3 3 2 3 4 3 2 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 2 2 2 3 4 3 2 4 3 2 4 2 3 3 3
3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3
3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 1 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2
2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 2 2 3 3 4 2 2 3 3 2 4 4 3 3 4 2 4 3 2 3 2 3 4 3 2 3 2 3 3 4 2 3 3 3
2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 1 2 4 3 3 3 2 2 2 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3
2 3 2 1 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2
3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 1 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3
3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3
3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 1 2 2 3 2 3 3 3 3 1 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 1 2 2 2 1 3 2 2 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4
3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 1 4 3 3 4 3 3 1
3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 2 3 3 4
2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 4 2 3 3 2 4 2 3 3 3 2 3 3 4 3 3 1 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 1 3 3 2 2 2 2 2
2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 1 2 2 2 3 2 1
3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2
1 2 3 4 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 4 1 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4
3 3 3 1 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3
3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3
2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 4 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3
5 6 7 8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3
3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2
3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 2 3 2 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3
3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3
3 4 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 4 4 2 3 4 3 4 3 3 2 3 4 4 2 1 3 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
3 3 4 3 2 4 3 2 3 1 4 3 2 4 3 2 4 3 3 4 3 2 2 3 3 3 4 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 4
3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4
3 3 1 3 3 1 1 3 3 3 3 2 3 2 4 3 3 2 3 1 4 2 2 2 2 3 4 2 4 2 2 4 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3
3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3
3 2 3 3 3 2 2 2 3 4 3 3 3 1 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4
3 3 4 3 3 4 3 3 2 2 3 3 2 4 3 4 4 3 3 1 3 2 2 3 2 3 4 2 3 2 3 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3 2 2 2 3 4 4
2 3 2 2 2 3 2 4 2 3 3 2 3 1 3 3 4 3 2 3 3 2 2 3 3 2 4 2 3 2 2 4 3 3 2 2 1 1 3 3 2 2 2 2 2 1 3
3 3 1 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 4 4 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 4 1 3 2 2 4 2 3 2 2 2 4 2 2 3 2 2 3 2 1 2
3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3
3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 2 2 3 2 3 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 4 2 3 3 4 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3
3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3
2 2 2 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 4 4 2 2 2 2 2 3 4 3 2 2 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4
3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3
3 2 3 3 3 2 3 3 3 4 2 3 2 2 2 3 1 3 3 3 3 4 2 2 2 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 4 3
2 2 2 2 2 3 2 1 2 1 2 2 1 1 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1
2 4 1 4 3 2 2 4 3 4 3 3 4 2 4 4 3 4 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 2 4 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
3 3 4 3 2 3 2 3 4 3 3 3 2 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
3 3 3 3 2 3 3 1 3 1 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3
3 4 4 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3
3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 1 3 3 2 3 2 3 3
3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 2 3 3
3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 1 3 3 1 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2
3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3
4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 1 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 1 4 3 4 3 2 2 3 3 2 1 3 3 3 2 3 3 3 2 4 3 3 4 3 2 3 2 3
3 3 4 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 2 2 4 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 2 2 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 4 3 3 3
2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3
2 2 2 2 4 2 2 3 3 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 4 2 2 3 3 4 2 2 1 2 2 2 4 3
3 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 3 4 3 4 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 2 3 4 3 3 4 3 2 4 2 3
3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 4 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 4 2 2 2 3
2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 1 1 3 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 1 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2
2 2 2 2 4 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 4 2 2 3 2 2 2 3 1 2 2 3 3 4 2 2 1 2 2 2 2 3
3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3
3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 2 3
3 3 4 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3
3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 2 2
4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 1 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 1 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 1 3
3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 2 3 2 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 4 3 3 4 3 2 4 1 2
2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 1 2 3
3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 4 2 2
3 3 4 4 1 3 2 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3
3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 1 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3
3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3
3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3
2 2 1 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 1 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 1 3 3 3 3 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 3
4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 1 3 2 2 3 4 3 3 3 3 4 3 4 2 2 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 1 3 3 4 3 4 4
4 3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3
3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 2 3 2 3 4 3 2 2 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 2 2 3 3 2
2 2 1 3 4 1 3 2 2 2 3 1 4 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 1 2 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 1 2 3 2 3 4
3 2 3 3 1 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 3
4 2 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 1 4 4 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 4 4 2 3 4 4 3 3 3 4 3 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3
3 2 3 3 4 3 3 3 4 2 3 4 3 4 3 3 2 3 4 3 3 2 3 4 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3
4 2 2 3 4 3 3 2 2 3 2 4 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 4 3 4 2 2 3 2 1 2 2 3 3 2 4 3 2 4 1 2 4 2 2 3
3 3 1 3 3 1 3 2 3 2 3 1 4 3 2 2 2 4 3 2 3 3 2 2 3 3 2 1 2 3 3 4 2 2 2 2 2 2 2 2 4 1 1 4 2 2 4
3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 4 3
4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 4 3 4 3
1 3 2 1 3 1 2 3 3 2 3 1 2 3 3 2 3 2 4 2 2 3 4 2 3 2 2 3 3 3 2 4 2 2 3 2 3 1 3 2 4 4 3 2 3 2 2
4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 4 2 3 3 3
3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 4 3 3 2 2 3 2
3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3
4 2 3 3 4 2 2 3 3 3 3 4 2 4 3 2 4 3 1 3 3 3 2 1 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 3 4 1
1 2 2 2 1 1 2 3 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2
3 2 2 3 4 4 2 3 3 3 3 4 1 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 4 3 3 1 3 3 1 3 3 3
2 3 3 3 3 1 3 2 3 3 3 4 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4
4 2 3 4 4 2 3 3 2 3 3 4 2 4 4 2 3 2 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 1 2 2 3 4 4
4 2 3 4 4 2 3 3 2 2 3 4 3 4 4 2 3 3 3 3 4 3 1 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3
2 3 3 4 4 4 3 2 2 2 2 4 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2
4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3
4 2 2 2 4 3 2 3 3 2 2 1 1 2 3 2 2 2 4 2 3 2 2 2 2 4 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 4 3 2 3 3
4 3 3 3 2 2 2 3 1 3 3 4 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 4 3
3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3
3 4 2 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
3 2 4 3 3 3 3 4 3 3 4 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 4 3 3 2 1 4 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 2
2 3 3 2 3 2 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3
2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 1 3 2 3 3 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4
3 3 3 2 2 4 3 4 2 3 4 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 1 4 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2
3 4 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 4 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2
2 3 3 2 3 4 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 1 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 1 2 3
3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 4
3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 4 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 1 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 1 3 2
3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
3 3 3 2 3 4 2 2 3 4 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3
2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 4 4 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3
3 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2
3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 2 3 2 2 3 4 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2
2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 2 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4
2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 4 2 2 2 3 3 3 4 4 3 4 4 3 2 3 3 2 2 4 4 3
2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 2 3 2 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3
3 3 3 3 4 2 3 2 3 3 3 4 2 2 2 3 4 2 2 3 1 3 3 2 2 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3
2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3
2 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 2 3 4 3 3 2 3 3 3 4 2 2 2 3 3 4 2 3 2 3 2 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 1 3 2 2
3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 2 2
3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4
3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 2 4 3 4 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3
3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 4 3 4 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
3 3 4 1 3 3 2 3 3 3 2 4 2 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 2 3 3 2
3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 2
3 3 2 2 2 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4
3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 2 4 3 3 2 3 4 1 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3
3 3 4 3 2 3 4 3 4 4 4 3 2 4 3 4 2 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3
3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 2 4 2 4 3 3 3 3 3 3 2 2 4 4 3 3 3 3 2 2 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 4 4 4 3 3 3
3 3 4 2 4 3 4 3 4 3 1 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 2 4 4 3 4 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2
3 3 2 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 4 3 3 2 3 2 3 3
3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3
3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 2 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4
3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3
3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3
3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 2 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3
3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3
3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3
3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 2 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3
3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 4 3 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 4 4 3 3 3 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 4 3 3
3 3 3 3 3 3 3 4 3 1 3 4 3 4 4 4 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3
3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 4 3 1 4 3 4 3 3 3 3 2 4 3 4 3 4 3 2 3 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 4 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4
3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 2 3
3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3
3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3
3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3
3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 1 4 3
3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3
3 3 3 4 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3
3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 4 3 3
3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 3 4 4 3
4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 4 3 4 4 3
4 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3 4 2 2 3 3
3 3 2 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3
3 3 3 3 3 2 4 2 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 4 4 3 3 4 3
3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3
3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2 3 2 4 3 2 3 3 1 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3
4 2 3 4 2 4 3 3 2 3 2 1 3 4 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 4 3 4 1 2 3 3
4 2 3 4 4 3 3 3 2 4 3 4 4 4 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 2 4 1 3 3 3
4 3 3 4 1 3 3 3 1 3 3 4 3 4 3 2 3 2 3 3 4 3 1 2 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3
4 3 3 4 1 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 2 3 3 4 2 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3
4 3 3 3 2 4 2 3 1 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 2 3 3 3
4 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3
3 2 3 4 3 2 3 3 1 3 2 1 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 1 2 2 3 3 2
3 3 3 4 3 3 3 3 1 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4
4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4
2 3 3 4 4 3 3 4 2 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3
4 3 3 4 4 4 3 3 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
4 3 3 4 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3
4 2 3 4 4 2 2 3 2 4 2 3 1 4 3 3 3 2 3 3 2 2 4 4 2 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2
4 2 3 3 4 3 3 3 2 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 2 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3
2 2 3 4 4 3 3 3 2 4 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3
2 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4
2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3
2 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 2 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3
3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 4 3 2 2 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3 4 4
2 3 3 2 4 3 3 3 4 4 3 3 3 2 2 3 3 3 2 4 3 3 2 3 2 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4
2 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 2 3 1 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 4 4 3 4 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3
3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 2 2 2 4 3 3 4 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 4 4
2 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 4 4 3 3 2 4 4 3 4 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2 4 4
2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4
2 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 4 2 3 2 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3
2 3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 1 3 4
3 3 3 3 3 3 2 3 2 4 3 4 3 3 3 3 2 3 1 3 3 3 2 3 2 2 1 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3
3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4
3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 2 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 1 3 3
2 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 2 2 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 4