Pengaruh Tata Ruang Kantor Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Tata Usaha di SMPN 1 Lamongan
Pengaruh Tata Ruang Kantor Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Tata Usaha di SMPN 1 Lamongan Sa’idatuddun’ya Imro’atus Sholihah Yusen, Email:
[email protected] Mahasiswa S1 Pendidikan Ekonomi, Prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran Dosen Pembimbing Durinta Puspasari, S.Pd, M.Pd Abstract
This type of research aim to analyze whether office layout effects on affect the performance of employees in the administration SMPN 1 Lamongan. This type of research is a quantitative research, with the sample of 20 employees of administration. Methods of data collection is by documentation, observation, and questionnaires. This research use simple linear regression for data analysis method with the help of SPSS 16.0 software for windows. Based on the results of the research revealed that the office layout has significantly and positive effect on the performance of employee in the administration SMPN 1 Lamongan. This is evident from the 0001 level of significance ≤ 0.05 which means that significantly affect office layout influence the performance of clerical employees at SMPN1 Lamongan.. Keywords: office layout, employee performance Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh tata ruang kantor terhadap kinerja karyawan di bagian tata usaha SMPN 1 Lamongan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, dengan sampel 20 karyawan tata usaha. Metode pengumpulan data yaitu dengan dokumentasi, observasi, dan angket. Metode pengolahan data menggunakan analisis regresi linier sederhana dengan bantuan software SPSS 16.0 for windows. Berdasarkan hasil penelitian dinyatakan bahwa tata ruang kantor berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan bagian tata usaha SMPN 1 Lamongan. Hal ini terlihat dari tingkat signifikansi 0001 ≤ 0,05 yang berarti bahwa tata ruang kantor berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan tata usaha di SMPN 1 Lamongan. Kata Kunci : Tata Ruang Kantor, Kinerja Karyawan
1
Pengaruh Tata Ruang Kantor Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Tata Usaha di SMPN 1 Lamongan Tata ruang kantor dapat diartikan sebagai
PENDAHULUAN
pengaturan dan penyusunan seluruh mesin kantor,
Organisasi merupakan elemen yang
alat perlengkapan kantor serta perabot kantor pada
amat diperlukan di dalam kehidupan manusia,
tempat yang tepat, sehingga karyawan dapat
apalagi dalam kehidupan modern. Organisasi
bekerja dengan baik, nyaman, leluasa dan bebas
dibentuk oleh manusia yang bertujuan untuk
bergerak
melaksanakan atau mencapai hal-hal tertentu.
guna
mencapai
efisiensi
kerja
(Sedarmayanti, 2009:101). Seperti penempatan
Selain itu organisasi juga mengupayakan
mesin kantor di ruang tata usaha SMPN 1
pencapaian tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran,
Lamongan yang sudah ditempatkan pada tempat
yang dapat dilaksanakan secara lebih efektif
yang tepat yakni berada di tempat yang tidak
dan efisien, melalui tindakan-tindakan dari
banyak
karyawan baik secara individu maupun secara
mengganggu
kelompok.
penempatan perlengkapan
aktivitas
karyawan
karyawan
sehingga dalam
tidak
bekerja,
kantor mudah
di
Sebuah organisasi memiliki tujuan untuk
jangkau oleh karyawan berada ditempat/dimeja
dapat memperoleh hasil kerja secara maksimal,
yang dapat dijangkau semua karyawan seperti
untuk memperoleh hasil kerja yang maksimal
dimeja depan atau meja yang paling dekat saat
karyawan dituntut untuk meningkatkan prestasi
karyawan bekerja, selain itu perabot kantor juga
kerjanya.
dapat
diletakkan pada tempat yang tepat dan dapat
dipengaruhi beberapa faktor yakni teknologi,
digunakan secara maksimal, perabot kantor yang
kualitas input atau output, kualitas lingkungan
terdapat di ruang tata usaha SMPN 1 Lamongan
fisik, budaya organisasi, kepemimpinan (Ruky,
anatara lain terdapat 6 meja, 12 kursi dan 8 almari
2001:21).
dalam keadaan keadaan baik dan diletakkan pada
Prestasi
kerja
karyawan
Kondisi fisik yang berupa pemanfaatan
tempat yang tepat sehingga karyawan tidak
penataan ruang kantor secara langsung dan nyata
terganggu, leluasa dan bebas bergerak sehingga
berkaitan erat dengan peningkatan kinerja serta
efisiensi kerja tercapai.
memberikan kontribusi untuk prestasi kerja yang
Berhubungan dengan hal tersebut, SMPN
efektif dan efisien. Penataan ruang kantor yang
1 Lamongan merupakan lembaga pendidikan yang
baik dapat memberikan kenyamanan individu dan
memiliki
kelompok dalam bekerja. Selain itu juga dapat
pendidikan untuk menghasilkan sumber daya
memperlancar jalannya arus kerja karyawan
manusia. Oleh karena itu SMPN 1 Lamongan
sehingga dapat memberikan hasil kerja yang
memiliki kewajiban untuk memberikan sarana dan
maksimal. Seperti hasil penelitian yang dilakukan
prasarana yang memadai, hal ini dikarenakan citra
oleh Ajala (2012) yang menyatakan bahwa
SMPN 1 Lamongan yang sudah dipandang baik
lingkungan
positif
oleh masyarakat dan juga merupakan sekolah
terhadap kesejahteraan pekerja, kinerja, dan
yang terakreditasi A, serta menjadi sekolah model
produktivitas.
pembelajaran kurikulum tahun 2013.
kerja
fisik
berpengaruh
2
peran
penting dalam
memberikan
Pengaruh Tata Ruang Kantor Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Tata Usaha di SMPN 1 Lamongan Akreditasi A yang dimiliki oleh SMPN 1
menjadi
tidak
lancar
dan
mengganggu
Lamongan dapat dilihat dari standar proses
pekerjaan karyawan, karena arus lalu lintas
pembelajaran,
yang tidak lancar dapat mempengaruhi kinerja
standar
kompetensi
kelulusan,
standar pendidik dan tenaga pendidik, standar
karyawannya.
sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
Berdasarkan permasalahan yang sudah
pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
dijabarkan di atas, maka peneliti tertarik untuk
Jika dilihat dari akreditasi yang di miliki SMPN 1
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh
Lamongan terlihat bahwa salah satu yang menjadikan
SMPN
1
Lamongan
Tata Ruang Kantor Terhadap Kinerja Karyawan
mendapat
Bagian Tata Usaha di SMPN 1 Lamongan”.
akreditasi A adalah sarana dan prasarana. Dalam
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk
hal ini tentu sarana dan prasarana yang dimiliki
mendeskripsikan pengaruh tata ruang kantor
SMPN 1 Lamongan sudah memenuhi standar.
terhadap kinerja karyawan di bagian tata usaha
Jadi setidaknya SMPN 1 Lamongan harus
SMPN 1 Lamongan.
berusaha memberikan sarana dan prasarana yang baik, tapi dalam kenyataannya dari semua sarana
Manfaat dari penelitian ada dua yakni Manfaat
prasarana yang ada salah satu yang kurang
Teoritis
maksimal yaitu, ruang tata usaha SMPN 1
pengetahuan
Lamongan yang memiliki tata ruang kurang baik
perkantoran khususnya tentang tata ruang kantor.
karena ruangan yang kurang luas. Jika dilihat dari
Manfaat Praktis yaitu bagi SMPN 1 Lamongan,
tugas dan peran dari kantor bagian tata usaha,
dapat
penataan ruang kantor yang baik dibutuhkan
tambahan
untuk
para
Lamongan dalam mengatur tata ruang kantor dan
karyawan bagian tata usaha SMPN 1 Lamongan
untuk meningkatkan kinerja karyawan. Bagi
yang juga berarti membantu siswa dan guru dalam
Fakultas Ekonomi, dapat dijadikan referensi di
proses pembelajaran.
perpustakaan untuk penelitian lebih lanjut. Bagi
mendukung
kelancaran
tugas
yaitu di
bahan
informasi
dapat
menambah
bidang
dijadikan
Peneliti,
Ruang tata usaha SMPN 1 Lamongan
dapat
ilmu
khasanah administrasi
pertimbangan
oleh
kantor
mengaplikasikan
dan
SMPN
teori
1
yang
yang berukuran 9x7 meter kurang besar jika
diperoleh di bangku kuliah terutama tentang
dibandingkan dengan standar luas ruangan
penataan ruang kantor.
tata
usaha
menurut
Peraturan
Sedangkan
Menteri
Asumsi
dan
Batasan
Penelitian ini adalah Asumsi Penelitian bahwa
Pendidikan Nasional Nomor. 24 Tahun,
karyawan
Tanggal 26 Juni 2007 yang berukuran
bagian tata
usaha di
SMPN
1
Lamongan memiliki kinerja yang berbeda-beda,
minimum 16 m2. Lebih besar dari ruang tata
Variabel tata ruang kantor dan kinerja karyawan
usaha SMPN 1 Lamongan, sehingga dapat
bagian tata usaha dapat dipersepsi melalui
mengakibatkan arus lalu lintas dalam bekerja
kuisioner sesuai dengan kenyataan yang dialami oleh responden. Batasan Penelitian bahwa hasil penelitian ini hanya berupa persepsi dari
3
Pengaruh Tata Ruang Kantor Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Tata Usaha di SMPN 1 Lamongan karyawan
bagian
tata
usaha di
SMPN
1
bekerja dengan baik, nyaman, leluasa dan bebas
Lamongan, hasil penelitian ini hanya berlaku di
bergerak
SMPN 1 Lamongan.
(Sedarmayanti, 2009:101). Tata ruang kantor
guna
mencapai
efisiensi 8
kerja
adalah Penentuan mengenai kebutuhan-kebutuhan
Definisi Operasional
ruang dan tentang penggunaan secara terperinci
Tata ruang kantor adalah mengatur suatu
dari ruang ini untuk menyiapkan suatu susunan
ruangan agar terlihat rapi dan nyaman, sehingga
yang praktis dari faktor-faktor fisik yang dianggap
pekerjaan kantor dapat dilakukan dengan efektif
perlu bagi pelaksanaan kerja perkantoran dengan
dan efisien. Dalam hal ini dapat dilihat dari: a)
biaya yang layak (The Liang Gie, 2000:186). Tujuan
Dimensi perancangan tata ruang kantor, yang
Perencanaan
menyusun
kelancaran lalu lintas pegawai, ketepatan dalam
direncanakan terlebih dahulu agar tata ruang
penempatan perlengkapan kantor, ketepatan jarak
kantor
antara pegawai dengan perabot dan peralatan
perencanaan
kantor, serta kelengkapan peralatan kantor; b)
penghamburan tenaga dan waktu pegawai karena
Dimensi penempatan pegawai, yang meliputi
prosedur kerja dipersingkat; Menjamin kelancaran
ketepatan jumlah pegawai dengan ruang kantor
proses pekerjaan; Mencegah pegawai di bagian
dan
dengan
lain terganggu oleh publik yang akan; menemui
penempatan pegawai; c) Dimensi lingkungan fisik
bagian tertentu, atau mencegah terganggu oleh
kantor, yang meliputi ketepatan warna dinding,
suara
ketepatan ventilasi udara, ketepatan pencahayaan,
kenyamanan
kebersihan, tingkat kelembaban udara, dan tingkat
adanya keleluasaan bagi: Gerakan pegawai yang
kebisingan suara.
sedang bekerja; Kemungkinan untuk pegawai
jenis
pekerjaan
dapat
bising
ruang
ditata
kerja
baik
dengan
kantor
dan
yang
Untuk
meliputi keefektifan jenis tata ruang kantor,
kesesuaiaan
tata
Kantor
baik.
adalah
Tujuan
Mencegah
lainnya; pegawai;
perlu
Menciptakan Mengusahakan
Kinerja karyawan adalah suatu hasil dari
memanfaatkan ruangan bagi keperluan lain pada
apa yang telah dicapai dalam setiap kegiatan yang
waktu tertentu; Perkembangan dan perluasan
telah dilakukan oleh karyawan selama waktu
kegiatan kantor di kemudian hari (bila mungkin)
tertentu untuk mencapai prestasi kerja yang
(Sedarmayanti, 2009:109).
diinginkan oleh organisasi. Dalam hal ini dapat
Selain itu perlu juga adanya pedoman
dilihat dari: a) kualitas kerja; b) kuantitas kerja;
dalam penyusunan tata ruang kantor. Tujuan yang
dan c) kontribusi pada organisasi.
dijadikan pedoman yaitu, Pekerjaan di kantor itu dalam proses pelaksanaannya dapat menempuh jarak sependek mungkin; Rangkaian aktivitas tata
TATA RUANG KANTOR
usaha dapat mengalir secara lancar; Segenap
Tata ruang kantor dapat diartikan sebagai pengaturan dan penyusunan seluruh mesin kantor,
ruang
dipergunakan
alat perlengkapan kantor serta perabot kantor pada
keperluan pekerjaan; Kesehatan dan kepuasan
tempat yang tepat, sehingga karyawan dapat
bekerja
para
secara
pegawai
efisien
dapat
untuk
terpelihara;
Pengawasan pekerjaan dapat berlangsung secara
4
Pengaruh Tata Ruang Kantor Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Tata Usaha di SMPN 1 Lamongan memuaskan; Pihak luar yang menjunjung kantor
lainnya maka akan menghasilkan ketenangan dan
yang bersangkutan mendapat kesan yang baik
rasa gembira para pegawai saat bekerja; Udara
tentang organisasi; Susunan tempat kerja dapat
Dalam menata ruang kantor juga harus dipikirkan
dipergunakan untuk berbagi pekerjaan dan mudah
para
diubah sewaktu-waktu diperlukan (The Liang Gie,
mendapatkan udara yang segar. Karena pekerjaan
2000:188).
kantor banyak yang bersifat berpikir; Suara yang
pegawai
yang
bekerja
senantiasa
Pelaksanaan tata ruang kantor yang baik
bising dapat menganggu konsentrasi seseorang
dapat memperlancar jalannya suatu pekerjaan dan
dalam bekerja, dalam keadaan tertentu, bahkan
juga dapat menghasilkan kinerja pegawai yang
dapat membuat orang emosional, mudah marah,
baik. Manfaat dari tata ruang kantor adalah untuk
cepat tersinggung (The Liang Gie, 2000:212).
mengoptimalkan penggunaan ruang yang ada
Penelitian yang dilakukan oleh (Sukoco,
secara efekif; mengembangkan lingkungan kerja
2007:207), menemukan bahwa 83% pegawai
yang nyaman bagi pegawai kantor; memberikan
sangat mengharapkan adanya pencahayaan yang
kesan yang positif terhadap pelangan perusahaan;
tepat, area kerja yang sesuai, serta temperatur
menjamin efesiensi dari arus kerja pegawai;
udara yang nyaman. Harapan tersebut diikuti
meningkatkan
pegawai;
dengan ruang penyimpanan dokumen atau arsip
mengantisipasi pengembangan organisasi dimasa
yang nyaman, ruang kerja yang bersifat personal
depan dengan melakukan perencanaan tata ruang
hingga pengaturan kabel yang digunakan dalam
yang fleksibel (Sukoco, 2007:189).
ruangan.
produktivitas
kerja
Jadi secara garis besar manfaat dari tata
Oleh karena itu keempat faktor tersebut
ruang adalah dapat mengatur ruangan kantor
yakni udara, suara, cahaya, dan warna juga harus
secara baik sehingga mengakibatkan pelaksanaan
diperhatikan agar dalam proses pekerjaan tidak
pekerjaan kantor dapat diatur secara tertib dan
terhambat dan dalam penerapannya harus benar-
lancar, manfaat yang diberikan dari mengatur tata
benar diperhatikan. Bila penerapannya tepat maka
ruang kantor dapat dirasakan oleh semua pegawai
jalannya pekerjaan akan berjalan dengan lancar
dan menghasilkan kinerja yang diinginkan.
tanpa hambatan.
Ada beberapa faktor yang berhubungan
Selain itu terdapat beberapa macam
dengan tata ruang, antara lain: Cahaya ialah
bentuk tata ruang kantor yang antara lain adalah
penerangan yang cukup dan memancar dengan
tata ruang kantor terbuka, tata ruang tertutup, tata
tepat akan menambah efisiensi kerja pegawai,
ruang kantor berhias, dan tata ruang kantor
karena mereka dapat bekerja dengan lebih cepat,
gabungan.
lebih sedikit membuat kesalahan, dan mata tidak
Ada beberapa azas dalam tata ruang
cepat lelah; Warna juga merupakan faktor yang
kantor antara lain Azas Jarak Terpendek Suatu
penting untuk memperbesar efisiensi kerja para
tata
pegawai. Khususnya warna akan mempengaruhi
memungkinkan
keadaan jiwa mereka. Dengan pemilihan warna
pekerjaan
yang tepat pada dinding ruang dan alat-alat
pendeknya, Azas Penggunaan Segenap Ruang
5
ruang
yang
terbaik
proses
adalah
yang
penyelesaian
suatu
menempuh jarak yang sependek-
Pengaruh Tata Ruang Kantor Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Tata Usaha di SMPN 1 Lamongan yang
tempat kerja; Musik di tempat kerja; Peralatan,
mempergunakan sepenuhnya semua ruang yang
perabotan, dan mesin kantor di tempat kerja;
ada. Ruang itu tidak hanya yang berupa luas lantai
Keamanan
saja (ruang datar). Melainkan juga ruang yang
2009:107).
Suatu
tata
ruang
yang
baik
ialah
di
tempat
kerja
(Sedarmayanti,
vertikal ke atas maupun ke bawah. Jadi, tidak ada
Perlu diketahui bahwa lingkungan dan
ruangan yang dibiarkan tidak terpakai, Azas
kondisi fisik dalam tata ruang kantor sangatlah
Perubahan Susunan Tempat Kerja Tata ruang
berpengaruh dan berperan penting dalam proses
yang terbaik ialah yang dapat diubah atau disusun
perencanaan tata ruang kantor.
kembali dengan tidak terlampau sukar atau tidak memakan biaya yang besar, Azas Rangkaian
KINERJA KARYAWAN
Kerja Suatu tata ruang yang terbaik adalah yang
Kinerja juga diterjemahkan dari kata
menempatkan para pegawai dan alat-alat kantor
performance
menurut rangkaian yang sejalan dengan urutan-
pencapaian kinerja atau
urutan penyelesaian pekerjaan yang bersangkutan
kerja/penampilan. Kinerja (performance) adalah
(Suparjati, 2000:78).
gambaran
mengenai
pelaksanaan
suatu
Indikator dari tata ruang kantor menurut
yang
berarti
potensi
kerja,
hasil kerja, untuk
tingkat
pencapaian
kegiatan/program/kebijakan
Asnar (2013:1492) sebagai berikut Keefektifan
dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi
jenis tata ruang kantor; Kelancaran lalu lintas
organisasi
pegawai;
planning
Ketepatan
dalam
penempatan
perlengkapan kantor; Ketepatan jarak antara
yang atau
tertuang tingkat
dalam
starategic
organisasi
(Mahsun,
2006:25).
pegawai dengan perabot dan peralatan kantor;
The Scribner-Bantam English Dictionary
Kelengkapan peralatan kantor; Ketepatan jumlah
mengatakan kinerja berasal dari kata to perform
pegawai dengan ruang kantor; Kesesuaian jenis
yang mempunyai beberapa arti, yaitu: To do or
pekerjaan; Ketepatan warna dinding; Ketepatan
carry out execute (melakukan, menjalankan,
ventilasi
pencahayaan;
melaksanakan); To do discharge fufil as a vew
Kebersihan; Tingkat kelembaban udara; Tingkat
(memenuhi atau menjalankan kewajiban suatu
kebisingan suara.
nazar); To portray as character in a play
udara;
Selanjutnya
Ketepatan
terdapat
lingkungan
dan
(menggambarkan suatu karakter dalam suatu
kondisi fisik tata ruang kantor yang termasuk
permainan); To render by the voice or musical
lingkungan dan kondisi fisik dalam tata ruang
instrument (menggambarkannya dengan suara
kantor antara lain mencakup hal-hal berikut:
atau alat musik); To execute or complete an under
Penerangan
atau
cahaya
Temperatur
atau
suhu
di
tempat
kerja;
taking (melaksanakan/menyempurnakan tanggung
tempat
kerja;
jawab); To act a part in a play (melakukan suatu
Kelembaban di tempat kerja; Sirkulasi udara di
kegiatan dalam suatu permainan); To perform
tempat kerja; Kebisingan di tempat kerja; Getaran
music (memainkan/pertunjukan musik); To do
mekanis di tempat kerja; Bau-bauan di tempat
what is expected of /a person or machine
kerja; Tata warna di tempat kerja; Dekorasi di
(melaksanakan sesuatu yang diharapkan oleh
di
6
Pengaruh Tata Ruang Kantor Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Tata Usaha di SMPN 1 Lamongan seseorang atau mesin) (dalam Widodo, 2006:77-
Penelitian yang dilakukan (Strek, 2005) dalam
78).
Sukoco (2007:207) menemukan bahwa 83% pegawai
Menurut Rivai (2004:309), “kinerja
sangat
mengharapkan
adanya
pegawai merupakan perilaku yang nyata, yang
pencahayaan yang tepat, area kerja yang sesuai,
ditampilkan setiap orang sebagai prestasi
serta temperatur udara yang nyaman. Harapan
kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai
tersebut diikuti dengan ruang penyimpanan
dengan
perannya
dalam
dokumen atau arsip yang nyaman, ruang kerja
perusahaan”.
yang bersifat personal hingga pengaturan kabel
Menurut Ghoniyah dan Masurip (2011:124)
yang digunakan dalam ruangan.
“kinerja adalah hasil kerja selama periode tertentu
dibandingkan
dengan
berbagai
Penelitian Terdahulu
kemungkinan, misal standar, target/sasaran Penelitian yang dilakukan oleh Perveen,
atau kriteria yang telah disepakati bersama”.
dkk (2012) yang menunjukkan bahwa terdapat
Ada beberapa faktor kinerja yaitu
arah hubungan yang positif antara variabel
Kemampuan mereka; Motivasi; Dukungan yang
suasana tempat kerja dengan kinerja karyawan.
diterima; Keberadaan mereka lakukan; Hubungan
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Asnar
mereka dengan organisasi (The Liang Gie,
(2013) yang menyatakan bahwa terdapat tingkat
2000:98).
hubungan yang kuat antara tata ruang kantor dan
Menurut Ghoniyah dan Masurip (2011) indikator
produktivitas kerja pegawai. Penelitian yang
kinerja kantor adalah Kualitas kerja, Kuantitas
dilakukan oleh Hammed and amjad (2009) Hasil
kerja, dan Kontribusi pada Organisasi.
penelitian ini menunjukkan bahwa desain kantor berpengaruh
Pengaruh
Tata
Ruang
Kantor
karyawan.
terhadap
Kinerja Karyawan Pengaruh tata ruang kantor terhadap kinerja karyawan dapat dilihat dari beberapa pendapat yang menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi tata ruang kantor yakni, cahaya, warna, udara, dan suara (The Liang Gie, 2000:212). Pemilihan bentuk tata ruang kantor juga penting dan berpengaruh, ada empat bentuk tata ruang kantor yakni tata ruang kantor terbuka,
tertutup,
berhias,
dan
gabungan
(Suparjati, 2000:77-78). Selain itu ada juga beberapa penelitian yang mengatakan bahwa tata ruang kantor berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
7
positif
terhadap
produktivitas
Pengaruh Tata Ruang Kantor Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Tata Usaha di SMPN 1 Lamongan Kerangka berpikir
Rancangan Penelitian
Fakta Perencanaan tata ruang dan kondisi lingkungan kerja yang kurang seperti arus lalu lintas yang tidak lancar
Teori Tata ruang kantor dapat diartikan sebagai pengaturan dan penyusunan seluruh mesin kantor, alat perlengkapan kantor serta perabot kantor pada tempat yang tepat, sehingga karyawan dapat bekerja dengan baik, nyaman, leluasa dan bebas bergerak guna mencapai efisiensi kerja (Sedarmayanti, 2009:101)
X
Jurnal Tata ruang kantor adalah seni mengatur suatu ruangan beserta perabotan dan perlengkapan kantor agar luas lantai dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga menghasilkan iklim kerja yang nyaman bagi pegawai dan turut berpengaruh pada produktivitas kerja karyawan (Asnar, 2013)
Y
Gambar 2 Hubungan antarvariabel
Keterangan: X: Tata Ruang Kantor Y: Kinerja Karyawan Penelitian
ini
menggunakan
teknik
sampling jenuh yakni seluruh karyawan yang berjumlah dua puluh karyawan tata usaha SMPN 1 Lamongan. Teknik
pengumpulan
data
yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dengan observasi, kuisioner (Angket) dan dokumentasi
Solusi Dengan melakukan perencanaan sebelum membuat tata ruang kantor dan membuat langkah-langkah dalam membuat tata ruang kantor sehingga dapat menghasilkan tata ruang kantor yang baik dan kinerja yang maksimal
dengan teknik analisis data menggunakan uji validitas dan reliabilitas, tasumsi klasik (uji normalitas dan uji heteroskedastisitas), analisis regresi
linier
sederhana,
dan
koefisien
determinasi.
Uji Validitas dan Reliabilitas
Gambar 1 Kerangka Berpikir
Pengujian validitas instrumen yang akan METODE PENELITIAN
digunakan untuk penelitian ini yaitu dengan
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
korelasi
sebab-akibat
menggunakan rumus korelasi product moment,
dengan
karena product moment adalah teknik korelasi
pendekatan kuantitatif. Tujuan penelitian ini untuk
tunggal yang digunakan untuk mencari koefisien
mengetahui apakah ada hubungan antara variabel
korelasi antara data interval dan data interval
bebas dengan variabel terikat yaitu tata ruang
lainnya.
kantor sebagai penyebab dan kinerja karyawan
Skala
tata usaha SMPN 1 Lamongan sebagai akibat.
interval
adalah
skala
yang
menunjukkan jarak antara yang satu data dengan
8
Pengaruh Tata Ruang Kantor Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Tata Usaha di SMPN 1 Lamongan data yang lain dan mempunyai bobot yang sama.
Persyaratan
yang
Dengan kriteria, jika r hitung lebih besar dari r
melakukan uji regresi linier sederhana adalah
tabel, maka butir angket dinyatakan valid.
dengan uji normalitas adalah pengujian yang
Sebaliknya, jika r hitung lebih kecil atau sama
digunakan untuk mengetahui apakah dalam
dengan r tabel maka butir angket dinyatakan tidak
sebuah model regresi, error yang dihasilkan
valid. Pada angket penelitian ini butir item
mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Cara
pernyataan dinyatakan valid dengan menggunakan
untuk
koefisien korelasi (r) lebih besar dari 0,422 dan
melihat penyebaran data (titik) pada sumbu
pada taraf signifikansi 0,05 atau 5%.
diagonal. Kriteria pengambilan keputusan adalah
mengetahui
harus
dipenuhi
normalitas
yaitu
sebelum
dengan
pengujian
jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan
instrumen yang digunakan dalam penelitian
mengikuti arah garis diagonal, maka model
apabila digunakan beberapa kali untuk mengukur
regresi memenuhi asumsi normalitas. Dan jika
objek yang sama. Reliabilitas atau keterhandalan
data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau
intrumen
suatu
tidak mengikuti arah garis diagonal, maka regresi
pengukuran dapat memberikan hasil yang sama
tidak memenuhi asumsi normalitas. Uji normalitas
jika dilakukan pengukuran kembali pada subjek
dalam penelitian ini menggunakan pengolahan
yang sama. Dasar pengambilan keputusan dengan
SPSS 16.0 for windows. Dan dengan Uji
mengkonsultasikan nilai cronbach
heteroskedastisitas adalah suatu uji asumsi untuk
Sedangkan
uji
menunjukkan
reliabilitas
sejauh
mana
alpha
dengan nilai penerimaan suatu instrumen, yaitu
mengetahui apakah dalam sebuah model regresi
cronbach alpha lebih besar dari 0,60 dinyatakan
terjadi ketidaksamaan varians pada residual
variabel dalam penelitian ini adalah reliabel.
(error) dari satu pengamatan ke pengamatan yang
Namun jika koefisien cronbach alpha kurang dari
lain. Kriteria pengambilan keputusan adalah jika
atau sama dengan 0,60 maka variabel dalam
tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar
penelitian ini adalah tidak reliabel.
di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Sebuah model regresi
Analisis Regresi Linier Sederhana
dikatakan
baik
jika
tidak
terjadi
heteroskedastisitas.
Analisis regresi linier sederhana yaitu digunakan untuk mengetahui arah hubungan
Koefisien determinasi
antara variabel independen dengan variabel dependen, apakah positif ataukah negatif dan
Koefisien determinasi dilakukan untuk
berguna untuk memprediksi nilai dari variabel dependen mengalami
mengetahui seberapa kuat hubungan variabel
apabila nilai variabel independen kenaikan
atau
independen yaitu tata ruang kantor terhadap
penurunan.
variabel dependen yaitu kinerja karyawan dilihat
Penghitungan untuk regresi linier sederhana pada
pada tabel berikut ini:
penelitian ini menggunakan program statistik SPSS 16.0 for windows.
9
Pengaruh Tata Ruang Kantor Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Tata Usaha di SMPN 1 Lamongan disimpulkan bahwa seluruh variabel dalam Tabel 3 penelitian ini adalah reliabel. Interpretasi Koefisien Korelasi Berdasarkan hasil penelitian yang Interval Koefisien Tingkat Hubungan dilakukan pada dua puluh karyawan tata usaha 0,00-0,199 Sangat rendah SMPN 1 Lamongan diperoleh gambaran masing0,20-0,399
Rendah
masing karakteristik responden yang meliputi
0,40-0,599
Sedang
Jabatan, Jenis Kelamin, Usia, Status, Pendidikan,
0,60-0,799
Kuat
0,80-1,000
Sangat kuat
Lama bekerja. Tabel 5
(Sumber:Sugiono, 2011:231)
Karakteristik Responden No.
HASIL PENELITIAN
Karakteristik Responden
Hasil uji validitas variabel tata ruang 1.
kantor dan variabel kinerja karyawan dapat diketahui
bahwa
semua
item
pernyataan
2.
dinyatakan valid dengan nilai koefisien korelasi pearson
(r
hitung)
dari masing-masing item
3.
pernyataan lebih besar dari r tabel 0, 422 dan nilai signifikansi yang kurang dari 0,05. Dengan 4.
demikian sejumlah tiga puluh dua pernyataan yang membentuk variabel tata ruang kantor dan kinerja karyawan adalah valid sehingga dapat
5.
digunakan dalam proses analisis. Tabel 4 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian
6.
Variabel
Cronbach
Nilai
Penelitian
Alpha
Kritis
Tata ruang 0,766
Keterangan
0,60
Reliabel
0,60
Reliabel
kantor
Frekuensi Frekuensi
%
1 19
5 95
9 11
45 55
4 5 11
20 25 55
15 5
75 25
10 1 9
50 5 45
5 4 11
25 20 55
Jabatan: a. Pimpinan b. Karyawan Jenis Kelamin: a. Laki-laki b. Perempuan Usia: a. 20-30 b. 31-35 c. ≥ 36 Status: a. Sudah menikah b. Belum menikah Pendidikan: a. SMA b. Diploma (DI,DII,DIII) c. Sarjana (S1) Lama Bekerja: a. 1-3 tahun b. 4-6 tahun c. ≥ 7 tahun
Uji normalitas dilakukan dengan melihat
Kinerja
0,791
penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari
karyawan
grafik
Sumber: Diolah penulis (2014)
1
normal
Standardized
P-P
Residual.
Plot Dasar
of
Regression pengambilan
Uji reliabilitas variabel tata ruang kantor
keputusan Jika data menyebar di sekitar garis
dan kinerja karyawan dapat diketahui bahwa
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal,
kedua variabel memiliki nilai cronbach alpha yang
maka
lebih besar dari 0,60. Dengan demikian dapat
normalitas; Jika data menyebar jauh dari garis
model
regresi
memenuhi
asumsi
diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis 10
Pengaruh Tata Ruang Kantor Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Tata Usaha di SMPN 1 Lamongan Grafik 7 Scatterplot
diagonal, maka regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Grafik 6 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Berdasarkan
grafik
4
terlihat
titik
menyebar secara acak, baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. dapat disimpulkan
titik
Berdasarkan grafik di atas, terlihat titik-
bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas, sehingga
menyebar
dapat layak dipakai.
di
sekitar
garis
serta
penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Maka
data
pada
variabel
penelitian
Penelitian
dapat
analisis
windows dan hasil analisis ada pada tabel dibawah
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk
ini:
mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas. Model regresi dikatakan
menggunakan
regresi linier sederhana diolah oleh SPSS 16.0 for
dinyatakan layak.
ini
ini
baik
heteroskedatisitas.
apabila Kriteria
tidak
terjadi
pengambilan
keputusan yaitu Jika tidak ada pola yang jelas,
serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas; Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur, maka telah terjadi heteroskedastisitas.
11
Pengaruh Tata Ruang Kantor Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Tata Usaha di SMPN 1 Lamongan melambangkan hubungan yang searah atau Tabel 8 Hasil Analisis Regresi Linier
sebanding antara variabel independen (X) dengan
Sederhana
variabel dependen (Y). artinya jika kondisi tata
a
ruang kantor yang diterapkan semakin baik, maka
Coefficients Model Unstandardize
Standardiz
d Coefficients
T
kinerja karyawan tata usaha SMPN 1 Lamongan
Sig.
akan semakin tinggi.
ed Coefficients
B
Std.
Koefisien deterinasi digunakan untuk
Beta
mengetahui seberapa besar kontribusi variabel tata
Error (Constan t) 1
8.78
ruang kantor (X) terhadap variabel kinerja
2.162
4.06
0
Tata
.123
.001
karyawan (Y). Berdasarkan hasil perhitungan
1 .027
.731
Ruang
4.54
diperoleh hasil sebagai berikut:
.000
5
Tabel 9 Koefisien Determinasi
Kantor a. Dependent Variable: Kinerja karyawan
b
Model Summary
a = 8,780
Model
R
b = 0,123 Berdasarkan
analisis
regresi
Y
= 8,780 + 0,123 X
a
1
Std. Error of
Square
Square
the Estimate
.731
.534
.509
1.42948
a. Predictors: (Constant), Tata Ruang Kantor
yang diperoleh sebagai berikut: =
Adjusted R
linier
sederhana pada tabel 4.7, maka persamaan regresi
Y
R
b. Dependent Variable: Kinerja karyawan
a + bX
a = Konstanta Nilai konstanta sebesar 8,780 adalah menunjukkan besarnya nilai variabel dependen
R
= 0,731
R Square
= 0,534
(Y). artinya jika variabel independen (X) sama
Berdasarkan tabel 4 dapat diperoleh
dengan nol, maka nilai variabel dependen (Y)
koefisien korelasi (R) sebesar 0,731 dimana
adalah 8,780. Dengan kata lain jika tata ruang
berdasarkan tabel interpretasi koefisien korelasi
kantor sama dengan nol maka kinerja karyawan di
nilai
tata usaha SMPN 1 Lamongan nilainya positif
hubungan yang kuat. Jadi dapat disimpulkan
sebesar 8,780
bahwa perolehan nilai koefisien korelasi (R)
0,731
masuk
dalam
kategori
tingkat
sebesar 0,731 menunjukkan adanya korelasi atau b = Koefisien regresi untuk X
hubungan yang kuat antara tata ruang dengan
Nilai regresi variabel tata ruang kantor
kinerja karyawan tata usaha SMPN 1 Lamongan.
(X) adalah sebesar 0,123. Tanda positif pada nilai koefisien regresi variabel independen (X)
12
Pengaruh Tata Ruang Kantor Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Tata Usaha di SMPN 1 Lamongan Selanjutnya nilai koefisien determinasi (R pengalaman kerja yang sudah lama tersebut Square)
diketahui
sebesar
0,534.
Hal
ini
karyawan sudah terlatih dan mampu mengatasi
menunjukkan bahwa sebesar 5,34% variabel tata
masalah
ruang
dikerjakan. Sedangkan faktor eksternal yang lain
kantor
member
kontribusi
atau
mempengaruhi variabel kinerja karyawan tata
yang
timbul
dari
pekerjaan
yang
yaitu dari faktor lingkungan organisasi.
usaha SMPN 1 Lamongan. Sedangkan sisanya
Berdasarkan hasil jawaban responden
sebesar dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
tentang tata ruang kantor pada tata usaha SMPN 1
PEMBAHASAN
Lamongan yang mencakup semua indikator tata
Pengaruh
Tata
terhadap
ruang kantor bahwa 20 responden berpendapat
Bagian Tata Usaha di
bahwa tata ruang kantor kategori baik seperti
Ruang
Kinerja Karyawan
Kantor
mean variabel yang diperoleh yakni 3,03 yang
SMPN 1 Lamongan Hasil penelitian menunjukkan bahwa tata
dari sini masuk dalam kategori tinggi. Sedangkan
ruang kantor berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan yang bekerja di tata usaha
kinerja karyawan tata usaha SMPN 1 Lamongan.
SMPN 1 Lamongan yang dapat dilihat dari
Hal
ini
dapat
dilihat
dari
dimensi-dimensi kualitas kerja, kuantitas kerja,
tingkat
signifikansi yakni 0001 ≥ 0,05. Pada nilai R
dan
kontribusi
pada
organisasi
bahwa
20
Squere atau koefisien determinasi (KD) yang
responden memilih jawaban setuju dan tidak
menunjukkan seberapa bagus model regresi yang
setuju yang dapat ditunjukkan dengan mean
dibentuk oleh interaksi variabel bebas (variabel
variabel masuk dalam kategori tinggi yakni 3,08.
tata ruang kantor) dan variabel terikat (variabel
Hasil kinerja karyawan yang dalam kategori baik
kinerja karyawan), nilai KD yang diperoleh
tersebut tidak hanya disebabkan oleh dimensi-
adalah 53,4%. yang dapat ditafsirkan bahwa
dimensi tersebut, hal ini juga disebabkan oleh
variabel bebas yaitu tata ruang kantor memiliki
berbagai faktor.
pengaruh kontribusi sebesar 53,4% terhadap
Adapun pengaruh tata ruang terhadap
kinerja karyawan dan 46,6% lainnya dipengaruhi
kinerja karyawan juga terlihat dari penelitian yang
faktor lain di luar variabel tata ruang kantor.
dilakukan oleh Perveen (2012) yang hasil
Dari faktor internal dapat dilihat dari
penelitiannya menunjukkan terdapat hasil yang
faktor usia responden yang paling banyak yaitu ≥
signifikan pada tempat kerja terhadap kinerja
36 tahun 55%, selain itu tingkat pendidikan juga
karyawan di Universitas Sargodha, Pakista.
mempengaruhi kinerja karyawan, dan sebagian
Menurut
besar tingkat pendidikan responden adalah SMA,
menunjukkan bahwa lingkungan kerja, tata ruang
faktor
dan
status
juga
mempengaruhi
kinerja
penelitian
motivasi
Naseem
memiliki
(2012)
pengaruh
juga
signifikan
karyawan yakni 75% responden sudah menikah,
terhadap kinerja karyawan. Selain itu, desain
dan
kantor
pengalaman
mempengaruhi
yakni
bekerja
juga
dapat
7
tahun
(55%)
≥
sangat
penting
dalam
meningkatkan
produktivitas karyawan karena desain kantor yang nyaman dan menyenangkan akan memotivasi dan
pengalaman yang dimiliki responden, dengan
memberi energi pada karyawan untuk
13
Pengaruh Tata Ruang Kantor Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Tata Usaha di SMPN 1 Lamongan meningkatkan kinerja mereka sehingga produktivitas kerja dapat bertambah (Salem, et all,
(http://ejournal.ip.fisip.unmul.ac.id.diakses
2012).
Januari 2013).
KESIMPULAN
Dewi,
Hasil analisis data dalam penelitian ini menyimpulkan
bahwa
tata
ruang
Irra
Chrisyanti.
2012.
Manajemen
Perkantoran. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.
kantor
kinerja kantor. Dan jika kondisi tata ruang kantor
Enzir. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
yang disajikan semakin baik, maka kinerja
Gie The Liang. 2000. Administrasi Perkantoran
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
karyawan akan semakin meningkat. Dengan
Modern. Yogyakarta: Liberty.
demikian hipotesis yang menyatakan bahwa tata Ghoniyah
ruang kantor berpengaruh secara signifikan
dan
Masurip. 2011. Peningkatan
Kinerja Karyawan melalui Kepemimpinan,
terhadap kinerja karyawan tata usaha SMPN 1
Lingkungan Kerja, dan Komitmen. Vol 2,
Lamongan terbukti kebenarannya.
No. SARAN
2,
(http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jd
Berdasarkan hasil penelitian, terhadap
m. diakses Januari 2013).
beberapa saran yang diharapkan dapat bermanfaat
Hameed, dkk. 2009. Journal of Public Affairs, Administration and Management: Impact of Office Design on Employee’s Produktivity: A Case Study oof Banking Organizations of Abbottabad, Pakistan(Online), Vol. 3 (1), (http://journalofpublic.administration.ba nking.pakistan/employee.produktivity.ht ml, diakses januari 2014).
bagi pihak-pihak yang berkepentingan, antara lain: Mengadakan pemeriksaan terhadap perabot kantor dan fasilitas yang masih belum sesuai dengan standar yang ditetapkan agar segera dilakukan pengadaan
dan
renovasi
demi
peningkatan
kualitas penataan ruang kantor sehingga mendapat hasil kerja sesuai dengan harapan.
Leblebici. 2012. Impact Of Workplace Quality On Employee’s Produktivity: Case Study Of A Bank In Turkey, Vol 1 No.1, (http://Journal.business.economic.financ e/workplace.quality.html, diakses 73 Januari 2013).
DAFTAR PUSTAKA Arikunto,
Suharsimi.
2002.
Metodologi
Penelitian. Jakarta: Rhineka Cipta Asnar, Habibie Zaid. 2013. Pengaruh Tata Ruang Kantor terhadap Kerja
Pegawai
Pendidikan dan
Produktivitas di
Pusat
Kajian
Mahsun, Mohamad. 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
dan
Pelatihan Aparatur III
Naseem, Imran. 2011. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder. Jakarta: Rajawali Press.
Lembaga Administrasi Negara (PKP2A III LAN) Samarinda, Vol 1, No. 4,
14
Pengaruh Tata Ruang Kantor Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Tata Usaha di SMPN 1 Lamongan Perveen, Sajida, dkk. 2012. Impact of Office Facilities and Workplace
Milieu on
Employees Performance: A Case Study of Saegodha
University. Pakistan, Sargodha:
Asian Journal of Empirical Researh 2 (4), diakses juli 2014).
Rivai, Veithzal. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia: Dari Teori ke Praktek. Jakarta: Muria Kencana Saleem, A. et all. 2012. Irian Journal of Management Studies (IJMS)
Online
Journals: Impact of Interior Physical Produktivity in Pakistan Higher Education Institutes Perspectives (Online), Vol. 5, No.1, (http:IJMS/interior/productivity/Pakistan.hi gher.education.institutes.perspectives.html, diakses mei 2014). Sedarmayanti. 2009. Tata Kerja dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar Maju.
Sedarmayanti. 2010. Tata Kerja dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar Maju. Sukoco, Badri Munir. 2007. Manajemen Administrasi
Perkantoran
Modern.Surabaya: Erlangga.
Widodo. Joko. 2006. Membangun Birokrasi Berbasis Kinerja. Malang: Bayumedia Publishing.
15