PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN RESTORAN TAMAN KOLEKSI, BOGOR
ESTRI WIDYANDANI
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2017
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Kepuasan Konsumen Restoran Taman Koleksi Bogor adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lan telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.
Bogor, Januari 2017
Estri Widyandani NIM H24144031
ABSTRAK ESTRI WIDYANDANI. Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Kepuasan Konsumen Restoran Taman Koleksi Bogor. Dibimbing oleh EDWARD H. SIREGAR. Perubahan gaya hidup dan pola konsumsi yang meningkat menyebabkan semakin meningkatnya pertumbuhan restoran. Hal ini juga terjadi di Kota Bogor yang akhir-akhir ini mengalami perkembangan jumlah restoran yang terus meningkat. Salah satu restoran yang ada di Kota Bogor adalah RTKB yang menerapkan suasana restoran dengan konsep hijau pepohonan yang rindang. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh store atmosphere terhadap kepuasan konsumen meliputi exterior, general interior, store layout dan interior displays. Pengolahan data dilakukan dengan metode analisis regresi linier berganda menggunakan program SPSS versi 23. Hasil penelitian mengenai analisis pengaruh store atmosphere terhadap kepuasan konsumen RTKB menggunakan persamaan analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa variabel independen yakni exterior, general interior, store layout dan interior displays berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen. Dari hasil koefesien regresi yang didapat menunjukkan, variabel general interior menjadi variabel terbesar yang mempengaruhi kepuasan konsumen. Kata kunci : kepuasan, regresi linier berganda, restoran, store atmosphere
ABSTRACT ESTRI WIDYANDANI. The Influence of Store Atmosphere toward Customer Satisfaction of Restoran Taman Koleksi Bogor. Supervised by EDWARD H. SIREGAR Changes in lifestyles and consumption patterns that increase led to the increasing growth of the restaurant. This also happened in the city of Bogor which lately has developed an increasing number of restaurants. One of the restaurants in the city of Bogor is RTKB applying the ambience of the restaurant with the concept of the green shady trees. This study was conducted to determine the effect of store atmosphere to customer satisfaction includes exterior, interior general, store layout and interior displays. Data processing is done by multiple regression analysis using SPSS version 23. The results of the analysis of the effect of store atmosphere on consumer satisfaction RTKB equation linear regression analysis showed that the independent variables namely exterior, general interior, store layout and interior displays positive effect on satisfaction consumer. From the results obtained showed regression coefficient, a variable interior general be the biggest variable that affect customer satisfaction. Keywords: multiple linear regression, restaurant, satisfaction, store atmosphere
PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN RESTORAN TAMAN KOLEKSI, BOGOR
ESTRI WIDYANDANI
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memproleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Departemen Manajemen
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2017
PRAKATA Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan segala karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Kepuasan Konsumen Restoran Taman Koleksi Bogor. Skripsi ini disusun dan diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs Edward H. Siregar, SE MM selaku pembimbing skripsi yang telah memberi masukan serta arahan dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. Restoran Taman Koleksi Bogor yang memberikan izin kepada penulis selama proses penelitian dan pengambilan data. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada orang tua, keluarga, rekan-rekan serta pihak-pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat. Bogor, Januari 2017
Estri Widyandani
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Ruang Lingkup Penelitian TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Store Atmosphere Elemen- Elemen Store Atmosphere Kepuasan Konsumen Penelitian Terdahulu METODE Kerangka Penelitian Hipotesis Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis dan Sumber Data Pengambilan Sampel Pengolahan dan Analisis Data HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum RTKB Hasil Penelitian Implikasi Manajerial SIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA
vii vii vii 1 1 3 3 3 3 4 4 4 5 6 6 6 8 8 8 8 9 13 13 13 26 27 28
ii
DAFTAR TABEL
1 Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan menurut kelompok barang makanan (persentase), 2011 - 2015 2 Klasifikasi penilaian persentase 3 Hasil uji reliabilitas 4 Karakteristik responden 5 Hasil exterior RTKB 6 Hasil general interior RTKB 7 Hasil store layout RTKB 8 Hasil interior displays RTKB 9 Hasil kepuasan konsumen RTKB 11 Hasil uji normalitas 12 Hasil uji multikolinearitas 13 Hasil uji heteroskedastisitas 14 Hasil analisis regresi linear berganda 15 Hasil analisis koefisien determinasi 16 Hasil uji f 17 Hasil uji t 18 Hasil uji validitas
1 10 14 14 15 16 17 18 19 20 21 21 22 23 24 25 30
DAFTAR GAMBAR
1 Perkembangan jumlah restoran di Kota Bogor 2 Jumlah pengunjung RTKB 2016 3 Kerangka pemikiran 4 Klasifikasi penilaian persentase
2 2 7 19
DAFTAR LAMPIRAN
1 Hasil uji validitas 2 Kuesioner penelitian 3 Daftar menu RTKB 2016
30 31 35
1
PENDAHULUAN Latar Belakang Seiring perkembangan ekonomi di Indonesia yang mengalami peningkatan dari waktu ke waktu mengakibatkan gaya hidup masyarakat yang berubah. Perubahan ini diikuti dengan semakin meningkatnya aktivitas masyarakat. Semakin tinggi aktivitas masyarakat maka akan mempengaruhi pola makannya. Kebutuhan manusia terhadap makanan semakin meningkat untuk memenuhi kebutuhan fisiknya. Namun, pada zaman sekarang masyarakat lebih cenderung menyukai makanan jadi untuk mempersingkat waktu dan praktis. Hal ini dapat ditunjukkan oleh besarnya persentase pengeluaran per kapita untuk makanan jadi yang lebih besar bila dibandingkan dengan persentase pengeluaran perkapita untuk barang makanan lainnya yang disajikan pada Tabel 1. Tabel 1 Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan menurut kelompok barang makanan (persentase), 2011 - 2015 Kelompok Barang 2011 2012 2013 2014 2015 Padi-padian 17,3 16,3 15,5 15,1 17,9 Umbi-umbian 0,9 1,0 0,9 0,9 0,9 Ikan 1,0 8,6 8,2 8,0 8,2 Daging 4,1 3,7 4,0 3,7 3,9 Telur dan susu 6,2 5,8 5,9 6,0 6,2 Sayur-sayuran 7,5 8,7 7,4 8,7 7,7 Kacang-kacangan 3,0 2,6 2,6 2,6 2,7 Buah-buahan 4,9 4,3 4,8 4,6 5,0 Minyak dan lemak 3,7 3,9 3,8 3,2 3,3 Bahan minuman 4,4 3,6 3,4 3,8 3,5 Bumbu-bumbuan 2,1 2,1 2,0 1,9 1,9 Konsumsi lainnya 2,5 2,2 2,2 2,0 2,0 Makanan Jadi 24,9 27,8 24,9 25,9 26,7 Tembakau dan sirih 10,2 10,4 12,1 12,3 12,6 Sumber : Badan Pusat Statistik (2016), Data diolah Kota Bogor akhir-akhir ini menjadi tempat tujuan yang paling banyak diminati oleh para wistawan.Wisatawan mempunyai tujuan masing-masing untuk berkunjung ke Kota Bogor diantaranya adalah untuk berkunjung ke objek wisata, urusan bisnis dan tidak jarang para wisatawan tersebut berkunjung ke Kota Bogor hanya untuk menikmati wisata kulinernya. Hal ini yang menjadi salah satu alasan semakin banyaknya restoran-restoran baru di Kota Bogor, walaupunn pada beberapa tahun yang lalu jumlah restoran sempat mengalami penurunan, namun pada tahun 2015 jumlah restoran mengalami peningkatan kembali. Berikut perkembangan jumlah restoran di Kota Bogor dapat dilihat pada Gambar 1.
2
250 200 150 2011
2012
2013
2014
2015
Gambar 1 Perkembangan jumlah restoran di Kota Bogor Sumber : Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Bogor (2016), Data diolah Setiap restoran harus memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan dengan usaha restoran sejenis. Pemilik restoran harus memanfaatkan peluang-peluang kecil seperti mengetahui seperti apa keinginan konsumen dan apa yang dibutuhkan oleh konsumen. Salah satu yang paling dicari oleh konsumen belakangan ini dari restoran adalah untuk merasakan suasana restoran atau store atmosphere. Oleh karena itu usaha restoran berlomba-lomba untuk menciptakan konsep store atmosphere yang berbeda dan unik dibandingkan dengan restoran lainnya. Store atmosphere sekarang ini menjadi salah satu alasan untuk menarik minat konsumen, karena dengan adanya store atmosphere akan menjadi pertimbangan bagi konsumen untuk tertarik berkunjung ke suatu restoran. Hal ini terjadi karena konsumen yang sudah merasa nyaman maka mereka akan rela berlama-lama untuk menghabiskan waktu. Menurut Sunyoto (2015), pada intinya store atmosphere bertujuan memenuhi syarat fungsional serta menyediakan pengalaman berkunjung ke restoran yang menyenangkan sehingga mendukung terjadinya transaksi atau proses pembelian. Store atmosphere yang diciptakan suatu restoran harus sesuai dengan konsep yang diterapkan di restoran tersebut. Seperti yang diterapkan oleh Restoran Taman Koleksi Bogor (RTKB) yang berada di Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) Baranangsiang yang menerapkan konsep lingkungan hijau pepohonan yang rindang. Maksud penciptaan suasana yang nyaman dan segar ini adalah agar konsumen merasakan kenyaman dan mereka akan merasa puas setelah mereka berkunjung ke RTKB. Konsumen yang merasa puas akan memberikan respon yang positif untuk kedepannya. Mereka akan kembali berkunjung, hal ini akan memberikan dampak positif bagi restoran. Namun dalam beberapa bulan terakhir pengunjung mengalami fluktuasi jumlah konsumen, dapat dilihat dari Gambar 2 dibawah ini: 2800 2600 2400 2200 Januari
Februari
Maret
Gambar 2 Jumlah pengunjung RTKB 2016 Sumber : Data primer, data diolah (2016)
April
3
Terlihat pada gambar 2 adanya fluktuasi jumlah konsumen yang dikhawatirkan dalam beberapa bulan ke depan mempengaruhi jumlah konsumen. Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan jumlah konsumen dan kepuasan konsumen RTKB perlu dilakukan, dan yang dijadikan tolak ukur kepuasan konsumen dalam penelitian ini adalah store atmosphere sehingga yang menjadi bahasan utama adalah pengaruh store atmosphere terhadap kepuasan konsumen. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada RKTB sebagai bahan evaluasi guna meningkatkan kepuasan konsumen yang nantinya akan berdampak positif terhadap penjualan dan laba restoran.
Perumusan Masalah Perumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Bagaimana karakteristik konsumen yang melakukan pembelian di RKTB ? (2) Bagaimana pengaruh store atmosphere terhadap kepuasan konsumen RKTB?
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) Mengidenifikasi karakteristik konsumen yang melakukan pembelian di RKTB. (2) Menganalisis pengaruh store atmosphere terhadap kepuasan konsumen di RTKB
Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat bagi pihak-pihak yang terkait, yaitu : 1. RKTB Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan tentang suasana restoran (store atmosphere) yang dapat mempengaruhi dan meningkatkan kepuasan konsumen, sehingga dapat dijadikan bahan rekomendasi untuk perbaikan. 2. Peneliti Penelitian ini merupakan kesempatan untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti dan untuk menerapakan ilmu pengetahuan yang sudah didapat selama menuntut ilmu di perguruan tinggi. 3. Kalangan Akademisi Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi atau masukan dalam memecahkan masalah bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan kepuasan konsumen.
Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup dalam penelitian ini difokuskan dengan menganalisis karakteristik konsumen, serta pengaruh store atmosphere yang meliputi exterior,
4
general interior, store layout dan interior displays terhadap kepuasan konsumen di RTKB. Responden berasal dari konsumen RTKB.
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Store Atmosphere Sopiah dan Syihabudin (2008) menjelaskan bahwa pihak manajemen memiliki tujuan memberitahu, menarik, memikat atau mendorong konsumen untuk datang berkunjung dan membeli produk yang ditawarkan. Menurut Berman dan Evan (2001) Store Atmosphere adalah “Atmosphere refers to the store’s physical characteristics that project an image and draw customer”. Sedangkan menurut Utami (2010) Suasana toko (store atmosphere) merupakan kombinasi dari karakteristik fisik toko seperti arsitektur, tata letak, pencahayaan, pemajangan, warna, temperature, musik, aroma secara menyeluruh akan menciptakan citra dalam bentuk konsumen. Dari pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa store atmosphere adalah suasana toko yang ditata sedemikian rupa untuk menarik perhatian dan mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian dan membuat konsumen betah untuk berlama-lama di dalam toko. Penataan store atmosphere harus sangat dipertimbangkan sebaik mungkin. Store atmosphere yang menarik akan mendorong konsumen untuk melakukan pembelian. Store atmosphere juga akan mempengaruhi konsumen untuk datang kembali dan melakukan pembelian ulang. Oleh sebab itu kita harus memperhatikan dekorasi suasana toko karena calon konsumen sudah memiliki bayangan tentang suatu toko apabila penataannya bagus, rapi dan menarik.
Elemen- Elemen Store Atmosphere Store atmosphere memiliki elemen-elemen yang semuanya berpengaruh kepada suasana toko yang ingin diciptakan. Hal ini untuk menarik minat dan mempengaruhi konsumen. Adapun elemen-elemen dari store atmosphere menurut Berman dan Evan (2001) terdiri dari bagian luar (exterior), bagian dalam (general interior), tata letak (store layout) dan pemajangan informasi (interior displays). Berikut adalah penjelasan dari masing-masing elemen tersebut. 1. Bagian luar (Exterior) Bagian luar restoran adalah bagian yang termuka. Maka bagian ini hendaknya memberikan kesan yang menarik. Dengan mencerminkan kemantapan dan kekokohan, maka bagian depan dan bagian luar ini dapat menciptakan kepercayaan. Disamping itu, hendaklah menunjukan spirit perusahaan dan sifat kegiatan yang ada di dalamnya. Karena bagian depan
5
(eksterior) berfungsi sebagai identifikasi atau tanda pengenalan maka sebaiknya dipasang lambang-lambang. 2. Bagian dalam (General interior) Berbagai motif konsumen memasuki restoran, hendaknya memperoleh kesan yang menyenangkan. Kesan ini dapat diciptakan misalnya dengan warna dinding restoran yang menarik, musik yang diperdengarkan, serta aroma/bau dan udara di dalama restoran. 3. Tata letak (Store layout) Merupakan rencana untuk menentukan lokasi tertentu dan pengaturan dari jalan atau gang di dalam restoran yang cukup lebar dan memudahkan orang untuk berlalu lalang, serta fasilitas restoran seperti kelengkapan toilet yang baik dan nyaman. 4. Pemajangan Informasi (Interior Display) Sangat menentukan bagi suasana restoran karena memberikan informasi kepada konsumen. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan penjualan dan laba bagi restoran. Yang termasuk interior display ialah: poster, tanda petunjuk lokasi, display barang-barang pada hari-hari khusus seperti lebaran dan tahun baru.
Kepuasan Konsumen Kepuasan konsumen merupakan hal penting bagi suatu perusahaan. Sering terlihat slogan-slogan ”Pelanggan adalah raja”. Menurut Kotler dan Keller (2013) “kepuasan merupakan perasaan senang atau kecewa seseorang yang timbul karena membandingkan kinerja yang dipersepsikan produk (atau asli) terhadap ekspektasi mereka”. Sedangkan menurut Hasan (2013) Kepuasan atau ketidakpuasan merupakan respons pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian yang dipersepsikan antara harapan sebelum pembelian dan kinerja aktual produk yang dirasakan setelah pemakaiannya. Penggunaan barang atau jasa yang telah dikonsumsi, akan menimbulkan perasaan senang, puas, atau kecewa. Hal tersebut akan menjadi hasil yang menentukan kepuasan atau ketidakpuasan dari suatu produk. Menurut Tjiptono dan Diana (2015) filosofi pemasaran menekankan pentingnya keseimbangan antara pencapaian tujuan organisasi (laba, pertumbuhan, pangsa pasar, volume penjualan, survivabilitas, dll) dan kepuasan pelanggan. Secara spesifik, filosofi pemasaran berpandangan bahwa tujuan organisasi hanya dapat tercapai dengan efektif apabila konsumen puas. Konsumen yang puas berpotensi akan loyal terhadap produk, toko dan penyedia jasa yang sama. Hasil akhirnya, penjualan perusahaan akan bertumbuh dn pada gilirannya tujuan organisasi dapat terwujud. Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk membuat konsumen merasa puas terhadap produk maupun jasa yang ditawarkan. Apabila kinerja produk berada dibawah ekspektasi maka konsumen akan merasa sangat puas. Oleh karena itu setiap usaha bisnis berupaya agar kinerja produknya sama atau melebihi ekspektasi konsumen sehingga konsumen akan merasa puas atau sangat puas.
6
Penelitian Terdahulu Penelitian mengenai kepuasan konsumen pada restoran telah banyak dilakukan. Penelitian terdahulu diambil dari beberapa sumber sebagai acuan dan referensi yang relevan dengan keputusan konsumen. Beberapa peneliti yang telah meneliti mengenai kepuasan konsumen adalah sebagai berikut. Fajriah (2015) meneliti mengenai Pengaruh Store Atmosphere dan Dimensi Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Konsumen Di Waaroeng Taman, Bogor. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan analisis Structural Equation Modeling (SEM) melalui pendekatan Partial Least Squares (PLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa store atmosphere berpengaruh langsung sebesar 24.7% terhadap kepuasan konsumen. Sedangkan dimensi kualitas produk juga berpengaruh langsung sebesar 57.2% terhadap kepuasan konsumen WT. Heryani (2014) meneliti mengenai Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Store Atmosphere Terhadap Pembelian Ulang Yang Dimediasi Oleh Kepuasan Konsumen (Studi Pada Konsumen Bengkel Andoyo Motor Yogyakarta). Penelitian ini menggunakan metode analisis data analisis regresi sederhana dan analisis jalur. Hasil penelitian ini adalah dari semua variabel yang dianalisis menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan sehingga diharapkan Bengkel Andoyo Motor lebih memperhatikan variabel-variabel tersebut untuk memotivasi pembelian ulang yang dimediasi oleh kepuasan konsumen. Penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian terdahulu yaitu dalam mencari pengaruh store atmosphere terhadap kepuasan konsumen. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu terdapat pada metode analisis data yang digunakan. Selain itu terdapat perbedaan penerapan atribut restoran yang digunakan.
METODE Kerangka Penelitian Penelitian pada mulanya didasarkan oleh peningkatan persaingan dan jumlah restoran yang semakin pesat pertumbuhannya di Kota Bogor. Sehingga peningkatan kepuasan konsumen menjadi hal yang sangat penting untuk mempertahankan jumlah konsumen agar tetap stabil. Faktor pertama yang diperhatikan dalam penelitian ini adalah pengidentifikasian karakteristik responden yang di ukur dengan analisis deskriptif. Kemudian dilakukan pengujian untuk melihat pengaruh store atmosphere terhadap kepuasan konsumen dengan menggunakan analisis regresi linear berganda. Sehingga hasilnya dapat direkomendasikan untuk RTKB dalam upaya meningkatkan jumlah konsumen.
7
RTKB
Persaingan antar Restoran
Peningkatan Kepuasan Konsumen
Mengidentifikasi Karakteristik Konsumen - Jenis Kelamin - Usia - Pekerjaan - Penghasilan - Pengeluaran perbulan khusus untuk makan diluar Analisis Deskriptif
Store Atmosphere
Exterior
General Interior
Store Layout
Analisis Regresi Linear Berganda
Kepuasan Konsumen
Hasil Penelitian
Rekomendasi untuk pihak Restoran Taman Koleksi
Gambar 3 Kerangka pemikiran
Interior Display s
8
Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara yang kemudian diuji kebenarannya melalui penelitian. Hipotesis ini dibuat untuk melihat pengaruh store atmosphere terhadap kepuasan konsumen RTKB. Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H0a = Elemen store atmosphere (eksterior, general interior, store layout dan interior displays) secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. H1a = Elemen store atmosphere (eksterior, general interior, store layout dan interior displays) secara bersama-sama berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. H0b = Elemen store atmosphere (eksterior, general interior, store layout dan interior displays) secara parsial tidak berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. H1b = Elemen store atmosphere (eskterior, general interior, store layout dan interior displays) secara parsial berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di RTKB yang berlokasi di Jalan Pajajaran Bogor. RTKB dipilih sebagai tempat penelitian karena lokasinya yang strategis berada di pusat Kota Bogor dan memiliki store atmosphere yang cukup bagus yang berhubungan dengan masalah penelitian. Penelitian ini berlangsung dari bulan Mei 2016 sampai bulan September 2016.
Jenis dan Sumber Data Data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung kepada pihak manajemen RTKB dan membagikan kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan store atmosphere terhadap kepuasan konsumen. Sedangkan data sekunder diperoleh dari berbagai sumber, literature, Badan Pusat statistik, Dinas Informasi Kepariwisataan dan Kebudayaan Kota Bogor, internet, skripsi, jurnal, buku-buku dan bahan pustaka lainnya yang berkaitan dengan topik penelitian ini.
Pengambilan Sampel Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling dan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel berdasarkan dengan kriteria yang telah ditentukan. Kriteria-kriteria yang telah ditentukan adalah konsumen yang sedang membeli atau sudah pernah melakukan pembelian di RTKB yang sudah
9
berumur 17 tahun keatas yang sudah dianggap cukup dewasa untuk dijadikan responden dalam melakukan wawancara dan pengisian kuesioner. Teknik pengambilan sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah responden yang pernah atau sedang mengunjungi RTKB.
Pengolahan dan Analisis Data Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara kepada pihak manajemen dan membagikan kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan berkaitan tentang store atmosphere kepada konsumen RTKB. Penelitian ini dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan analisis regresi linier berganda. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program SPSS ( Statistical Product and Service Solution ) versi 23 . Analisis Deskriptif Pada penelitian ini digunakan analisis deskriptif untuk menganalisis data yang bersifat kualitatif yaitu untuk mengidentifikasi karakteristik konsumen RTKB. Menurut Sugiyono (2010) analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Karakteristik konsumen yang dianalisis meliputi jenis kelamin, usia, pekerjaan, penghasilan, pendidikan terakhir dan pengeluaran khusus makan diluar. Jawaban yang diperoleh dari pembagian kuesioner nantinya akan dihitung dan ditampilkan dalam bentuk tabel. Pengukuran Sikap Pada penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh store atmosphere terhadap kepuasan konsumen RTKB peneliti menggunakan kuesioner. Jawaban kuesioner yang dikumpulkan dari semua responden selanjutnya dilakukan perhitungan untuk mengetahui kategori seberapa besar persentase yang diperoleh dari masing-masing variabel, maka perlu menentukan terlebih dahulu kriteria penilaian untuk setiap item pertanyaan. Cara untuk menentukan tingkat kriteria adalah sebagai berikut: 1. Nilai kumulatif adalah nilai dari setiap pertanyaan yang merupakan jawaban dari setiap responden. 2. Persentase adalah nilai kumulatif item dibagi dngan nilai frekuensinya dikalikan 100%. 3. Jumlah responden adalah 97 orang, dan nilai skala pengukuran terbesar adalah 5. Sehingga diperoleh jumlah kumulatif terbesar yaitu 97 x 5 = 485 , dan jumlah kumulatif terkeci yaitu 97 x 1 = 97. Adapun nilai persentase terkecil adalah (97 : 485) x 100% = 20% . Nilai rentang = 100% - 20 % = 80% jika dibagi 5 skala pengukuran maka didapat nilai interval persentase sebesar 16%. Berdasarkan perhitungan tersebut, maka dapat diperoleh klasifikasi penilaian yang dapat dilihat pada tabel berikut:
10
Tabel 2 Klasifikasi penilaian persentase No Persentase 1 20 % - 36 % 2 >36 % - 52 % 3 >52 % - 68 % 4 >68 % - 84 % 5 >84% - 100% Sumber : Data primer, data diolah (2016)
Kriteria Penilaian Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik
Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kesahihan suatu instrumen (Arikunto 2002). Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. Uji validitas dilakukan setelah kuesioner dibagikan kepada responden. Digunakan untuk mengetahui sejauh mana alat ukur (instrumen) mengukur apa yang ingin diukur (Umar 2010). Alat ukur (instrumen) dapat dikatakan valid jika hasil dari instrument tersebut sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran. Menurut Priyatno (2012) Suatu variabel dikatakan valid apabila memberikan nilai r hitung lebih besar daripada r tabel pada tingkat signifikansi (𝛼) 0,05 dan menggunakan 30 orang responden sebagai uji awal. Penentuan suatu variabel layak digunakan atau tidak, maka batas nilai minimal korelasi adalah 0,361.Uji validitas ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 23 atau memakai rumus teknik korelasi Pearson product moment, yang rumusnya adalah :
.........................................
∑ √{ ∑
∑
∑ ∑ }{ ∑
∑
}
Keterangan : r : korelasi product moment n : Jumlah Responden X : Skor masing-masing pernyataan dari tiap responden Y : Skor total semua pernyataan dari tiap responden Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah sesuatu instrumen yang cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto 2002). Sedangkan menurut Umar (2010) reliabilitas adalah suatu angka indeks yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Suatu alat ukur (instrument) dapat dikatakan reliable jika hasil dari instrument tersebut tetap dan tidak berubah-ubah. Uji ini digunakan untuk mengukur ketepatan alat ukur melalui nilai alpha cronbach. Rumus Cronbach’s Alpha adalah :
11
(
)(
∑
)
Keterangan : r11 : Reliabilitas instrument k ` : Banyak butir pertanyaan σb2 : Jumlah ragam butir σt2 : Ragam total Penentuan suatu variabel dikatakan reliabel atau tidak maka dapat menggunakan batas Alpha 0,6 (Priyatno 2012).
Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Uji normalitas menurut Priyatno (2012) pada model regresi digunakan untuk menguji apakah nilai residual yang dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah data yang sudah terdistribusi normal. Beberapa metode uji normalitas diantaranya adalah melihat penyebaran data di sumber diagonal pada grafik Normal P-P Plot of regression standardized residual atau dengan uji One Sample Kolmogorov Smirnov. Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas menurut Priyatno (2012) adalah keadaan dimana pada model regresi ditemukan adanya korelasi yang sempurna atau mendekati sempurna antar variabel independen. Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi yang sempurna atau mendekati sempurna diantara variabel bebas (korelasinya 1 atau mendekati 1). Multikolineritas diuji dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Nilai Tolerance lebih dari 0,1 dan nilai Variance Inflation Factor (VIF) yang kurang dari 10 sehingga model dapat dikatakan terbebas dari multikolineritas. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas menurut Priyatno (2012) adalah keadaan dimana dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual pada satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Berbagai macam uji heteroskedastisitas yaitu dengan uji glejser dan uji koefisien korelasi spearman’s rho. Uji Autokorelasi Pengujian autokorelasi menurut Priyatno (2012) adalah keadaan dimana pada model regresi ada korelasi antara residual pada perode t dengan residual pada periode sebelumnya (t-1). Bertujuan untuk mengetahui apakah antar data pengamatan memiliki korelasi. Model regresi yang baik adalah yang tidak terdapat masalah autokorelasi Untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi
12
khususnya dalam model regresi linear berganda, dilihat melalui nilai Durbin Watson pada hasil pengolahan data.
Analisis Regresi Linier Berganda Pada penelitian ini dilakukan analisis regresi linier berganda untuk mengetahui adanya pengaruh store atmosphere (X) yang terdiri dari exterior (X1), general interior (X2), store layout (X3) dan interior display (X4) terhadap kepuasan konsumen (Y) pada RTKB. Model regresi berganda yang akan dibentuk adalah sebagai berikut : ……………….............Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4+ e …………….......... ... ....... (3) Keterangan: Y a b1 b2 b3 b4 X1 X2 X3 X4 e
: Kepuasan Konsumen : Konstanta : koefisien regresi Exterior : koefisien regresi General Interior : koefisien regresi Store Layout : koefisien regresi Interior Displays : Variabel Exterior : Variabel General Interior : Variabel Store Layout : Variabel Interior Displays : Faktor Kesalahan
Koefisien Determinasi Menurut Priyatno (2012) koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui presentase sumbangan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Koefisien determinasi mengukur seberapa besar pengaruh variabel independen secara keseluruhan terhadap naik turunnya variasi nilai variabel independen. Secara sederhana koefisien determinasi dihitung dengan mengkuadratkan koefisien korelaasi (R).
Uji Hipotesis F dan T 1. Uji F Uji F menurut Priyatno (2012) adalah uji koefisien secara bersama-sama digunakan untuk mengetahui apakah secara bersama-sama variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.
13
2. Uji T Uji T menurut Priyatno (2012) adalah uji koefisien regresi secara parsial digunakan untuk mengetahui apakah secara parsial variabel independen berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel dependen. Uji F diketahui dengan melihat signifikan F hitung apakah lebih besar dari alpha yang ditetapkan atau tidak. Sedangkan, Uji t dilakukan dengan melihat signifikansi t hitung yang diperoleh dilakukan pembanding dengan alpha yang ditetapkan. Uji asumsi klasik, Uji F dan Uji t dilakukan dengan bantuan software SPSS versi 23.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum RTKB RTKB pertama kali dibuka pada tanggal 28 Agustus 2008. Restoran ini terletak di Kampus IPB, Jl. Raya Pajajaran No. 1, Barangsiang, Jawa Barat. RTKB menyajikan suasana restoran dengan pohon pohon hijau yang rindang. Jam operasional RTKB beroperasi setiap hari dan dimulai pukul 10.00-21.00 WIB. RTKB juga menjadi pilihan favorit untuk melakukan “meeting point” karena tempatnya yang strategis dan nyaman. RTKB menyajikan makanan dan minuman yang enak tetapi tetap sehat. Variasi menu yang disediakan bertema tradisional, nasional maupun internasional, dikelola dengan memenuhi standar keinginan konsumen.
Hasil Penelitian Uji Validitas Suatu variabel dikatakan valid apabila memberikan nilai r hitung lebih besar daripada r tabel pada tingkat signifikansi (𝛼) 0,05 dan menggunakan 30 orang responden sebagai uji awal. Penentuan suatu variabel layak digunakan atau tidak, maka batas nilai minimal korelasi adalah 0,361. Hasil uji validitas selengkapnya dapat dilihat pada Tabel Hasil Uji Validitas pada Lampiran 1. Uji Reliabilitas Pengujian reliabilitas dapat dilakukan dengan teknik Cronbach Alpha. Penentuan suatu variabel dikatakan reliabel atau tidak maka dapat menggunakan batas Alpha 0,6 (Priyatno 2012). Berdasarkan uji reliabilitas yang dilakukan didapat hasil pengujian masing-masing variabel sebagai berikut:
14
Tabel 3 Hasil uji reliabilitas Variabel Nilai Hitung Cronbach Alpha Exterior (X1) 0,790 General interior (X2) 0,774 Store layout (X3) 0,800 Interior displays (X4) 0,790 Sumber : SPSS, data diolah (2016)
Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Karakteristik Responden Berikut adalah karakteristik responden yang diperoleh melalui kuesioner penelitian yang dibagikan kepada konsumen Restoran Taman Koleksi : Tabel 4 Karakteristik responden Kategori Jenis Kelamin
Karakteristik Laki-laki Perempuan Usia (Tahun) 17-25 26-35 >35 Pendidikan Terakhir SMU/Sederajat Diploma S1 S2 S3 Pekerjaan Pelajar/Mahasiswa Pegawai Swasta Pegawai Negeri Sipil (PNS) Wiraswasta Lainnya.... Penghasilan (Rupiah) < 2.500.000 2.500.000 - 4.500.000 4.500.001 - 6.500.000 >.6.500.000 Pengeluaran per Bulan khusus untuk < 300.000 makan diluar rumah (Rupiah) 300.000 - 600.000 >.600.000 Sumber : Data primer, data diolah (2016)
Jumlah 50 47 61 14 22 11 31 51 3 1 28 39 7 11 12 25 30 22 20 24 38 35
Berdasarkan Tabel 4, Jumlah pengunjung RTKB antara laki-laki dan perempuan tidak jauh berbeda karena baik laki-laki dan perempuan pasti memerlukan makanan untuk memenuhi kebutuhannya. Tingkat pendidikan konsumen RTKB sebagian besar adalah sarjana. Hal ini dikarenakan sebagian besar konsumen RTKB adalah konsumen yang telah memiliki pekerjaan yang pada umumnya berpendidikan terakhir sarjana dan bekerja sebagai pegawai swasta.
15
Konsumen tersebut berkunjung ke RTKB sebagian besar juga biasanya untuk melakukan meeting atau kegiatan lainnya. Karena rata-rata pengunjung RTKB telah memiliki pekerjaan dari segi penghasilan rata-rata memiliki penghasilan sebesar 2.500.000 - 4.500.000 dimana UMK Kota Bogor sesuai Penetapan UMK yang dituangkan ke Surat Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 561/Kep. 1322Bangsos/2015 tertanggal 20 November 2015. UMK Kota Bogor sebesar Rp. 3.022.765 artinya rata-rata konsumen yang berkunjung adalah kalangan menengah keatas dan mereka memiliki kesibukan yang padat mereka membutuhkan segala sesuatu yang praktis sehingga mereka lebih memilih untuk makan diluar rumah dengan rata-rata pengeluaran untuk makan diluar rumah sebesar 300.000 – 600.000 lebih.
Sikap Konsumen pada RTKB Konsumen yang berkunjung ke RTKB memiliki tanggapan dan sikap yang berbeda-beda setiap orangnya terkait dengan kepuasan yang dipengaruhi oleh store atmosphere. Indikator pengukuran terhadap tanggapan dan sikap konsumen adalah exterior, general interior, store layout, interior displays dan kepuasan konsumen. Bagian Luar Toko (Exterior) Berikut hasil variabel exterior pada RTKB yang diperoleh dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 5 Hasil exterior RTKB No 1
Pernyataan
Jawaban (Tingkat Kesetujuan (%)) STS TS CS S SS 3 12 27 33 22
Papan nama restoran terlihat jelas 2 Papan nama restoran 1 memiliki desain yang menarik 3 Pintu yang tersedia 0 memudahkan anda untuk masuk dan keluar 4 Lahan parkir yang 1 disediakan luas 5 Keamananan kendaraan 0 saat diparkir terjamin 6 Keamananan kendaraan 0 saat diparkir dijaga dengan baik 7 Lokasi restoran strategis 1 dan mudah dijangkau Sumber : Data primer, data diolah (2016)
Skor 350
11
34
26
25
354
2
15
52
28
397
5
16
48
27
386
3
11
46
37
408
4
11
46
36
405
4
15
50
27
389
16
Berdasarkan Tabel 5, dapat disimpulkan bahwa keamanan kendaraan saat diparkir terjamin merupakan indikator dengan nilai tertingi yang artinya konsumen merasa keamanan meninggalkan kendaraan mereka di tempat parkir sudah terjamin. Sedangkan terendah yaitu pada indikator papan nama restoran terlihat jelas, ini artinya konsumen merasa papan nama restoran perlu diperjelas agar konsumen merasa lebih puas. Bagian Dalam Toko (General Interior) Berikut hasil variabel general interior pada RTKB yang diperoleh dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 6 Hasil general interior RTKB No Pernyataan
1 2. 3. 4
Area restoran luas. Area restoran nyaman. Aroma makanan dan minuman wangi Aroma makanan dan minuman menggugah selera.
Jawaban (Tingkat Kesetujuan (%)) STS TS CS S SS 1 6 28 39 23 0 4 13 56 24 0 6 25 43 23
Skor
368 391 374
0
6
21
41
29
384
Karyawan melayani dengan baik dan ramah. Karyawan memiliki pengetahuan tentang produk dengan baik. Karyawan menggunakan seragam dan berpenampilan rapi.
0
3
10
50
34
406
0
2
10
54
31
405
0
3
4
53
37
415
Peralatan terlihat modern. Peralatan terlihat menarik. Fasilitas tersedia dengan lengkap. Fasilitas terlihat rapi. Pencahayaan di dalam restoran sudah cukup baik. Musik yang dilantunkan membuat merasa nyaman dan ingin berlama lama.
0 0 0
4 4 7
31 26 20
49 55 52
13 12 18
362 366 372
0 0
3 4
17 22
65 44
12 27
377 385
2
13
30
34
18
344
Kebersihan interior 0 terjaga. Sumber : Data primer, data diolah (2016)
3
9
54
31
404
5 6
7
8 9 10 11 12
13
14
17
Berdasarkan Tabel 6, dapat disimpulkan bahwa karyawan menggunakan seragam dan berpenampilan rapi merupakan indikator dengan nilai tertingi yang artinya konsumen merasa nyaman ketika dilayani oleh pegawai yang menggunakan seragam dan rapi. Sedangkan terendah yaitu pada indikator musik yang dilantunkan membuat merasa nyaman dan ingin berlama-lama, ini artinya konsumen merasa musik yang dilantunkan kurang membuat konsumen merasa nyaman. Hal ini yang harus ditingkatkan dan diperbaiki agar kepuasan konsumen semakin meningkat. Tata Letak Toko (Store Layout) Berikut hasil variabel store layout pada RTKB yang diperoleh dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 7 Hasil store layout RTKB No
Pernyataan
1
Kursi dan meja yang tersedia dapat menampung konsumen yang datang.
2
Kursi dan meja yang tersedia nyaman ditempati. Jarak antar meja memudahkan konsumen untuk berlalu lalang.
0
1
15
55
26
397
0
1
9
60
27
404
4 5
Jarak antar meja lebar. Penataan menu makanan dan minuman terlihat menarik
0 0
3 4
13 16
55 51
26 26
395 390
6
Penataan menu makanan dan minuman terlihat rapi
0
4
12
52
29
397
7
Penempatan meja pembayaran/kasir tepat dan memudahkan transaksi
0
4
12
56
25
393
3
Jawaban (Tingkat Kesetujuan (%)) STS TS CS S SS 0 1 17 56 23
Skor
392
Sumber : Data primer, data diolah (2016) Berdasarkan Tabel 7, dapat disimpulkan bahwa jarak antar meja memudahkan konsumen untuk berlalu lalang merupakan indikator dengan nilai tertingi yang artinya konsumen merasa puas dengan tata letak meja yang memberikan jarak sehingga konsumen mudah untuk berlalu lalang. Sedangkan terendah yaitu pada indikator penataan menu makanan dan minuman terlihat menarik, ini artinya konsumen merasa penataan menu makanan dan minuman
18
yang disajikan masih kurang menarik. Hal ini dapat dijadikan acuan untuk pihak restoran lebih berinovasi dalam penataan menu makanan dan minuman agar lebih menarik dimata konsumen.
Pemajangan Informasi (Interior Displays) Berikut hasil variabel store layout pada RTKB yang diperoleh dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 8 Hasil interior displays RTKB No
Pernyataan
Jawaban (Tingkat Kesetujuan (%)) STS TS CS S SS 0 3 40 43 11
Skor
1
Gambar dan poster yang dipajang di restoran terlihat menarik.
2
Gambar dan poster yang dipajang di restoran sesuai dengan tema.
0
2
35
50
10
359
3
Tanda petunjuk terlihat jelas.
toilet
1
5
32
48
11
354
4
Tanda petunjuk musholla terlihat jelas.
1
3
27
53
13
365
5
Tanda petunjuk terlihat menarik.
toilet
1
6
41
40
9
341
6
Tanda petunjuk musholla terlihat menarik.
1
6
40
41
9
342
7
Tanda petunjuk terlihat jelas.
0
4
17
62
14
377
kasir
353
Sumber : Data primer, data diolah (2016) Berdasarkan Tabel 8, dapat disimpulkan bahwa tanda petunjuk kasir terlihat jelas merupakan indikator dengan nilai tertingi berarti dapat disimpulkan bahwa konsumen merasa puas dengan tanda petunjuk kasir yang terlihat jelas karena memudahkan untuk melakukan transaksi pembayaran. Sedangkan nilai terendah yaitu pada indikator tanda petujuk toliet terlihat menarik, ini artinya konsumen merasa tanda petunjuk toilet kurang terlihat menarik dimata konsumen yang karena desainnya yang kurang menarik. Hal ini diharapkan dapat ditingkatkan terkait dengan tanda petunjuk toilet agar terlihat menarik dimata konsumen dan nantinya kepuasan konsumen akan semakin meningkat.
19
Kepuasan Konsumen Berikut hasil variabel kepuasan konsumen pada RTKB yang diperoleh dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 9 Hasil kepuasan konsumen RTKB No
Pernyataan
Jawaban (Tingkat Kesetujuan (%)) STS TS CS S SS 0 4 17 51 25
1.
Resto Taman Koleksi memberikan suasana restoran/ store atmosphere sesuai dengan keinginan anda 2. Secara keseluruhan, anda 0 merasa puas dengan suasana restoran/ storeatmosphere Resto Taman Koleksi Total Skor Rata-Rata Sumber : Data primer, data diolah (2016)
2
12
57
26
Skor
Skor (%)
388
80
398
82,06
786 393
162,06 81,03
Berdasarkan hasil pengolahan data diatas, kepuasan konsumen pada RTKB sebesar 81,03% termasuk kategori baik di mata konsumen. Sebanyak 18,97% responden merasa kurang puas dengan store atmosphere yang diberikan karena kurang sesuai dengan keinginan konsumen. Untuk memperjelas pernyataan diatas dapat dilihat melalui Gambar 4 dibawah ini:
Tidak Baik
20 %
Kurang Baik
36%
Cukup Baik
52 %
Sangat Baik
Baik
68%
84 % 81,03 %
Gambar 4 Klasifikasi penilaian persentase Sumber : Data primer, data diolah (2016)
100%
20
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas Uji normalitas adalah suatu bentuk pengujian data yang terdistribusi normal. Tujuan dari uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah data yang diambil sudah terdistribusi normal. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode Kolmogorov Smirnov. Uji Kolmogorov Smirnov digunakan untuk mengetahui apakah distribusi residual terdistribusi normal atau tidak, dengan nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal dan sebaliknya. Berikut adalah hasil uji normalitas data dengan menggunakan metode Kolmogorov Smirnov Tabel 10 Hasil uji normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parametersa,b Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolomogrov – Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
97 ,0000000 ,45161809 ,066 ,066 -,063 ,066 ,200c,d
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. d. This is a lower bound of the true significance. Sumber : SPSS, data diolah (2016) Berdasarkan uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov Test diperoleh bahwa nilai Kolmogorov Smirnov Z sebesar 0,066 dan Asymp.Sig. sebesar 0,200 lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan data berdistribusi normal. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas adalah untuk melihat ada atau tidaknya korelasi yang tinggi antar variabel-variabel bebas pada model regresi linear berganda. Uji multikolinearitas dpat dilihat dari nilai Tolerance dan Variance Inflaction Factor (VIF) pada model regresi sederhana. Jika nilai Tolerance lebih dari 0,1 dan Nilai Variance Inflation Factor (VIF) kurang dari 10 maka dapat disimpulkan bahwa model regresi dikatakan terbebas dari multikolinearitas. Berikut adalah hasil uji multikolinearitas yang sudah dilakukan:
21
Tabel 11 Hasil uji multikolinearitas
Model 1
Collinearity Statistics Tolerance VIF
(Constant) Exterior ,430 General Interior ,215 Store Layout ,271 Interior Displays ,476 a. Dependent Variable : Kepuasan Konsumen Sumber : SPSS, data diolah (2016)
2,326 4,648 3,693 2,103
Berdasarkan uji multikolinearitas diatas dapat dilihat bahwa nilai Tolerance lebih dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi bebas dari multikolinearitas. Uji Autokorelasi Autokorelasi adalah keadaan dimana pada model regresi ada korelasi antar data. Model regresi yang baik adalah yang tidak terdapat masalah autokorelasi. Untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi khususnya dalam model resgresi linear berganda dapat dilihat melalui nilai Durbin Watson pada hasil pengolahan data. Berdasarkan hasil perhitungan didapat nilai Durbin Watson pada penelitian ini yaitu sebesar 2,043. Karena nilai Durbin Watson terletak antara DU (1,7560) < DW (2,043) < 4-DU (2,244) maka hasilnya tidak terjadi autokorelasi. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas adalah keadaan dimana dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu ke pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji Heteroskedastisitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode Uji Glejser. Uji glejser dapat dilakukan dengan cara meregresikan antara variabel independen dengan nilai absolut residualnya, dapat dilihat dari nilai signifikansi antara variabel independen dengan absolut residual lebih dari 0,05 maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. Tabel 12 Hasil uji heteroskedastisitas Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta T Sig. 1 (Constant) ,491 ,223 2,206 ,030 Exterior -,073 ,073 -,158 -1,006 ,317 General Interior -,005 ,111 -,011 -,048 ,962 Store Layout ,088 ,095 ,184 ,929 ,355 Interior Displays -,055 ,072 -,113 -,757 ,451 Sumber : SPSS, data diolah (2016)
22
Berdasarkan uji glejser nilai signifikansi untuk masing-masing variabel independen memiliki nilai diatas 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi ini tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.
Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda analisis ini bertujuan untuk mencari pengaruh variabel store atmosphere dengan kepuasan konsumen. Berikut ini adalah analisis regresi linier berganda yang telah dilakukan : Tabel 13 Hasil analisis regresi linier berganda Coefficientsa Standardize d Unstandardized Coefficient Coefficients s Model B Std. Error Beta 1 (Constant) ,313 ,345 Exterior ,254 ,113 ,234 General Interior ,450 ,172 ,385 Store Layout ,100 ,147 ,089 Interior Displays ,151 ,112 ,134 a. Dependent Variable: Kepuasan Konsumen Sumber : SPSS, data diolah (2016)
t ,907 2,248 2,619 ,675 1,356
Sig. ,367 ,027 ,010 ,501 ,178
Berdasarkan nilai koefisien tersebut, dapat dibentuk persamaan regresi sebagai berikut : Y = 0,313 + 0,254X1 + 0,450X2 + 0,100X3 + 0,151X4 + e 1. Konstanta sebesar 0,313, Artinya jika variabel X1, X2, X3, X4 bernilai 0, maka variabel Y akan bernilai sebesar 0,313 2. Jika nilai variabel X1 = 1 dengan asumsi variabel X lainnya tetap atau bernilai 0 maka variabel X1 berkontribusi terhadap variabel Y sebesar 0,254. 3. Jika nilai variabel X2 = 1 dengan asumsi variabel X lainnya tetap atau bernilai 0 maka variabel X2 berkontribusi terhadap variabel Y sebesar 0,450. 4. Jika nilai variabel X3 = 1 dengan asumsi variabel X lainnya tetap atau bernilai 0 maka variabel X3 berkontribusi terhadap variabel Y sebesar 0,100. 5. Jika nilai variabel X4 = 1 dengan asumsi variabel X lainnya tetap atau bernilai 0 maka variabel X4 berkontribusi terhadap variabel Y sebesar 0,151. 6. e adalah hal-hal lain terkait dengan kepuasan konsumen yang tidak dibahas didalam penelitian ini. Berdasarkan persamaan hasil analisis regresi berganda di atas menunjukkan bahwa variabel independen yakni exterior, general interior, store layout, dan interior displays berpengaruh positif terhadap variabel dependen
23
yakni kepuasan konsumen. Dimana setiap kenaikan yang terjadi pada variabel independen akan diikuti pula oleh kenaikan variabel dependen. Diantara semua variabel yang paling berpengaruh terhadap kepuasan konsumen adalah variabel general interior karena kosumen merasa puas dengan bagian dalam restoran (general interior) yang disajikan terutama terhadap indikator karyawan menggunakan seragam dan berpenampilan menarik karena konsumen akan merasa nyaman dan enak untuk dilihat. Hal-hal lain yang berkaitan dengan general interior adalah area restoran yang luas dan nyaman, aroma/bau makanan dan minnuman yang menggugah selera, musik yang diperdengarkan, pencahayaan restoran, fasilitas yang disediakan, kebersihan interior, penampilan, sikap ramah dan baik dari karyawan restorannya.
Koefisien Determinasi Analisis koefisien determinasi menurut Priyatno (2012) digunakan untuk mengetahui persentase sumbangan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Berikut ini adalah hasil dari analisis koefisien determinasi yang telah dilakukan : Tabel 14 Hasil analisis koefisien determinasi Model Summaryb Std. Error of the Model R R Square Adjusted R Square Estimate a 1 ,756 ,572 ,553 ,46133 a. Predictors: (Constant), Interior Displays, Store Layout, General Interior, Exterior b. Dependent Variable: Kepuasan Konsumen Sumber : SPSS, data diolah (2016) Berdasarkan output diatas diperoleh angka adjusted R square sebesar 0,553 atau (55%). Hal ini menunjukan bahwa persentase sumbangan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen yaitu sebesar 55% sedangkan sisanya 45% dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian ini. Variabel lain diluar penelitian ini yang dapat mempengaruhi kepuasan konsumen menurut Irawan (2007) adalah kualitas produk, kulitas layanan, faktor emosional, harga, dan kemudahan.
Uji Hipotesis Uji F (Simultan) Uji F digunakan untuk mengetahui apakah secara bersama-sama variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Dalam hal ini untuk mengetahui apakah variabel exterior, general interior, store layout dan interior displays berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap kepuasan konsumen. Pengujian ini menggunakan signifikansi F 0,05 dan tingkat keyakinan 95% . Variabel independen dapat dikatakan berpengaruh secara bersama-sama
24
terhadap variabel dependen apabila nilai F hitung > F tabel, dengan menggunakan tingkat keyakinan 95 %. Nilai F tabel dapat ditentukan dengan mencari derajat bebas atau df1 (jumlah variabel – 1 ) yaitu 4- 1 = 3 dan didapat df2 (jumlah sampel – jumlah variabel bebas – 1 ) yaitu 97 – 4 – 1 = 92. Nilai F tabel sebesar 2,704. Berikut adalah hasil uji F yang dilakukan : Tabel 15 Hasil uji F ANOVAa Sum of Model Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 26,162 4 6,541 30,732 ,000b Residual 19,580 92 ,213 Total 45,742 96 a. Dependent Variable: Kepuasan_Konsumen b. Predictors: (Constant), Interior Displays, Store Layout, General Interior, Exterior Sumber : SPSS, data diolah (2016) Hipotesis: H0a = Elemen store atmosphere ( eksterior, general interior, store layout dan interior displays) secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. H1a = Elemen store atmosphere( eksterior, general interior, store layout dan interior displays) secara bersama-sama berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Berdasarkan output diatas, F hitung sebesar 30,732, nilai tersebut lebih besar dibandingkan nilai F tabel yaitu 2,704. Artinya H0a ditolak dan menerima H1a exterior, general interior, store layout, dan interior displays secara bersamasama berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Uji T (Parsial) Uji T dilakukan untuk mengetahui apakah secara parsial atau masingmasing variabel independent berpengaruh terhadap variabel dependent. Dalam hal ini untuk mengetahui apakah secara parsial variabel exterior, general interior, store layout dan interior displays berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap kepuassan konsumen. Pengujian ini dilakukan dengan melihat signifikansi 0,05 dan 2 sisi. Variabel independent dikatakan berpengaruh secara parsial jika nilai T hitung > T tabel, dengan menggunakan keyakinan 95%, α = 5%. Nilai T tabel dapat dicari dengan signifikansi 0,05/2 = 0,025 dengan derajat kebebasan df = n –k – 1 atau 97 – 4 – 1 = 92. Hasil diperoleh untuk t tabel sebesar 1,986. Berikut adalah hasil uji T yang telah dilakukan :
25
Tabel 16 Hasil uji T Coefficient Model T Sig. 1 (Constant) ,907 ,367 Exterior 2,248 ,027 General Interior 2,619 ,010 Store Layout ,675 ,501 Interior Displays 1,356 ,178 a) Dependent : Kepuasan Konsumen Sumber : SPSS, data diolah (2016) Hipotesis : H0b = Elemen store atmosphere (eksterior, general interior, store layout dan interior displays) secara parsial tidak berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. H1b = Elemen store atmosphere (eskterior, general interior, store layout dan interior displays) secara parsial berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Berdasarkan hasil diatas, diperoleh T hitung dari masing-masing variabel yaitu: 1. Variabel exterior didapatkan T hitung sebesar 2,248 lebih besar daripada T tabel 1,986, maka dapat disimpulkan bahwa H0b ditolak dan menerima H1b. Dengan demikian variabel exterior memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen. Hal ini dipengaruhi oleh konsumen merasa puas dengan lokasi restoran yang strategis sehingga mudah dijangkau oleh konsumen, papan nama restoran dapat terlihat jelas dan memiliki desain yang menarikdan ketersediaan tempat parkir yang baik untuk keperluan untuk menyimpan kendaraan para konsumen pada saat berkunjung ke restoran. 2. Variabel general interior didapatkan T hitung sebesar 2,619 lebih besar daripada T tabel 1,986, maka dapat disimpulkan bahwa H0b ditolak dan menerima H1b. Dengan demikian variabel general interior memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen. Hal ini dipengaruhi oleh konsumen merasa puas dengan area restoran yang luas dan nyaman, aroma makanan dan minuman yang menggugah selera, pencahayaan restoran yang cukup baik, musik yang diperdengarkan, dan melihat sikap dan penampilan karyawan yang baik. 3. Variabel store layout didapatkan T hitung sebesar 0,675 lebih kecil daripada T tabel 1,986, maka disimpulkan bahwa H0b diterima dan menolak H1b. Variabel store layout kurang memiliki pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap kepuasan konsumen RTKB, karena konsumen merasa puas bukan karena store layout. Kenyamanan perabotan yang disiapkan tidak terlalu diperhitungkan oleh para konsumen. 4. Variabel interior displays didapatkan T hitung sebesar 1,356 lebih kecil daripada T tabel 1,986, maka disimpulkan bahwa interior displays kurang memiliki pengaruh yang siginifikan secara parsial terhadap kepuasan konsumen RTKB. Pemajangan gambar, poster dan tanda petunjuk yang disiapkan tidak terlalu diperhitungkan oleh para konsumen.
26
Implikasi Manajerial Pelayanan optimal melalui store atmosphere yang nyaman akan memberikan kepuasan kepada konsumen sehingga konsumen betah berlama-lama di dalam restoran. Kepuasan diperoleh ketika konsumen sudah melakukan pembelian dan harapannya terpenuhi sesuai dengan yang dibayangkan. Kepuasan yang dirasakan tersebut akan menarik minat konsumen untuk datang kembali dan melakukan pembelian ulang. Penataan ruangan restoran dan merancang bangunan yang sesuai merupakan tahap awal untuk memenuhi kebutuhan operasional restoran secara keseluruhan. Bangunan restoran menjadi tempat beraktifitas untuk mempersiapkan makanan dan minuman, memproses bahan mentah menjadi hidangan yang siap disantap. Selain itu restoran juga memerlukan tempat untuk penyajian makan dan tempat konsumen untuk menikmati hidangan. Berdasarkan penelitian, konsumen sudah merasa puas dengan store atmosphere RTKB maka diharapkan kedepannya dapat menciptakan variasi menu baru dan menciptkan store atmosphere yang lebih nyaman lagi agar kepuasan konsumen semakin meningkat. RTKB hanya perlu mengatur dan mengelola restoran sedemikian rupa lagi maka kepuasan konsumen akan semakin meningkat. Untuk mempertahankan yang selama ini sudah terlaksana dengan baik di RTKB dibutuhkan tindakan langsung berupa kerjasama dari semua pihak terkait termasuk para karyawan maupun dari pihak konsumen. Dan untuk mempertahankan kepuasan konsumen maka pihak RTKB juga dapat melakukan pengukuran kepuasan konsumen secara berkala 6 bulan sampai 1 tahun sekali sebagai bentuk pengendalian agar kepuasan konsumen tetap terjaga. Hal-hal yang berkaitan dengan pengendalian tersebut adalah mutu produknya, seperti rasa, penampilan, variasi, keamanan, kehalalan, tata letak restoran dan kualitas layanan. Pengendalian tersebut dilakukan dengan maksud untuk mempertahankan nama baik RTKB itu sendiri. Serta meningkatkan penataan store layout dan interior displays yang pengaruhnya kurang signifikan dalam memberikan kepuasan pada konsumen RTKB. Menurut Kim dan Mauborgene (2010) dalam buku Blue Ocean Strategy, terdapat empat kerangka kerja untuk menantang logika strategi dan model bisnis sebuah industri. Selain itu terdapat alat analisis pelengkap bagi kerangka kerja yang terbagi dalam empat langkah yaitu: hapuskan, kurangi, tingkatkan, dan ciptakan. Merujuk pada hasil penelitian ini serta dengan melalui pendekatan Blue Ocean Strategy, maka dapat dilakukan perencanaan dari keempat kerangka kerja tersebut yaitu sebagai berikut: 1. Hapuskan Manajemen restoran RTKB sebaiknya menghapus gambar dan poster yang tidak sesuai dengan tema dan suasana RTKB. 2. Tingkatkan Menurut hasil penelitian bahwa yang perlu ditingkatkan adalah peningkatan kualitas musik yang diputar, penataan menu makanan dan minuman agar lebih menarik dan membuat papan nama dan tanda petunjuk agar terlihat lebih menarik agar memberikan kepuasan yang maksimal pada konsumen.
27
3. Kurangi Manajemen meminimalisir kesalahan karyawan dalam melayani pesanan konsumen. 4. Ciptakan Pihak restoran dapat menciptakan variasi menu baru dan menciptakan store atmosphere yang lebih nyaman lagi agar kepuasan konsumen semakin meningkat.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan pada penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Karakteristik konsumen RTKB antara laki-laki dan perempuan memiliki jumlah yang hampir sama dengan usia 17-25 tahun, memiliki pendidikan terakhir sarjana yang rata-rata sudah bekerja sebagai pegawai swasta dengan penghasilan rata-rata Rp 2.500.000 – Rp 4.500.000. Karena rata-rata penghasilan sebesar 2.500.000 - 4.500.000 sudah melebihi UMK Kota Bogor sesuai Penetapan UMK yang dituangkan ke Surat Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 561/Kep. 1322-Bangsos/2015 tertanggal 20 November 2015. Dimana UMK Kota Bogor sebesar Rp. 3.022.765 artinya rata-rata konsumen yang berkunjung adalah kalangan menengah keatas dan pengeluaran perbulan khusus untuk makan diluar yaitu Rp 300 000 - Rp 600.000 . 2. Hasil penelitian mengenai analisis pengaruh store atmosphere terhadap kepuasan konsumen RTKB menggunakan persamaan analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa variabel independen yakni exterior, general interior, store layout dan interior displays berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen. Dari hasil koefesien regresi yang didapat menunjukkan variabel general interior menjadi variabel terbesar yang mempengaruhi kepuasan konsumen.
Saran Berdasarkan hasil penelitian secara keseluruhan, maka beberapa saran yang dapat diajukan adalah: 1. Variabel store atmosphere terkait dengan store layout dan interior displays yang memiliki pengaruh lebih kecil juga harus menjadi perbaikan untuk lebih meningkatkan kepuasan konsumen RTKB. Perbaikan yang harus dilakukan yaitu dengan perbaikan gambar, poster, dan penunjuk yang memberikan informasi kepada konsumen dan perbaikan tata letak meja dan kursi. 2. Penelitian ini hanya terbatas untuk mengukur pengaruh store atmosphere produk terhadap kepuasan konsumen dan. Diharapkan dalam penelitian selanjutnya dapat menambahkan beberapa variabel serta menggunakan metode
28
dan alat analisis terbaru, serta karakteristik konsumen lebih dijelaskan secara rinci sehingga memberikan hasil penelitian yang lebih sempurna.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto S. 2002. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek.Jakarta (ID): PT Rineka Cipta. Berman B, Evans J. 2001. Retail Management A Strategi Approach. Edisi10. New Jersey: Pearson Prentice Hall. [BPS] Badan Pusat Statistik Kota Bogor. 2016. Rata-Rata Pengeluaran per Kapita Sebulan Menurut Kelompok Barang Makanan. Bogor: BPS RI. [DINBUDPAR] Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bogor. 2015.Perkembangan restoran kota bogor 2011-2015. Bogor Fajriah S. 2015. Pengaruh Store Atmosphere dan Dimensi Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Konsumen Di Waaroeng Taman,Bogor [Skripsi]. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor Hasan A. 2013. Marketing dan Kasus-Kasus Pilihan. Yogyakarta (ID): CAPS (Center for Academic Publishing Service). Heryani Y. 2014. Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Store Atmosphere Terhadap Pembelian Ulang ang Dimediasi Oleh Kepuasan Konsumen (Studi Pada Konsumen Bengkel Andoyo Motor Yogyakarta) [Skripsi]. Yogyakarta (ID) : Universitas Negeri Yogyakarta. Irawan H. 2007. Prinsip Kepuasan Pelanggan. Jakarta (ID) : PT. Elex Media Komputindo. Kim W, Mauborgne. 2010. Blue Ocean Strategy (Strategi Samudera Biru). Wahono S, penerjemah; Abdullah K, Qomariyah S, editor. Jakarta (ID). PT Serambi Ilmu Semesta. Terjemahan dari: Blue Ocean Strategy. Kotler P, Keller KL. 2013. Manajemen Pemasaran, edisi ketigabelas. Sabran B, penerjemah; Maulana A, Hardani W, editor. Jakarta (ID). Penerbit Erlangga. Terjemahan dari: Marketing Management, thirteen edition. Jilid ke-1. Priyatno D. 2012. Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20. Yogyakarta. (ID) : Andi Sopiah, Syihabudin. 2008. Manajemen Bisnis Ritel.Yogyakarta (ID). Andi. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis: Bandung (ID) : CV. Alfabeta. Sunyoto D. 2015. Perilaku Konsumen dan Pemasaran. Jakarta (ID) : PT. Buku Seru Surat Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 561/Kep. 1322-Bangsos/2015 tertanggal 20 November 2015 [diunduh 2016 Oktober 26]: Tersedia pada betterwork.org Umar H. 2010, Riset Pemasaran dan Bisnis. Jakarta (ID) : Gramedia Pustaka Utama. Utami C. 2010. Manajemen Ritel. Jakarta (ID) : Salemba Empat. Tjiptono F, Diana A. 2015. Pelanggan Puas? Tak Cukup! Yogyakarta (ID) : Andi
29
LAMPIRAN
30
Lampiran 1 Hasil uji validitas Tabel 17 Hasil uji validitas Variabel Exterior (X1)
General Interior (X2)
Store Layout (X3)
Interior Displays (X4)
Kepuasan Konsumen (Y)
Indikator A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 B11 B12 B13 B14 C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 E1 E2
R Hitung 0.697 0.724 0.748 0.658 0.778 0.794 0.661 0.745 0.609 0.762 0.725 0.884 0.882 0.878 0.779 0.889 0.750 0.840 0.668 0.765 0.914 0.800 0.878 0.769 0.780 0.809 0.846 0.835 0.633 0.677 0.777 0.807 0.860 0.846 0.635 0.919 0.899
R Tabel 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361
Hasil Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
31
Lampiran 2 Kuesioner penelitian KUESIONER PENELITIAN Nomor Kuesioner :
Hari/Tanggal :
Dengan hormat, Saya adalah Estri Widyandani. Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Departemen Manajemen, Program Sarjana Alih Jenis Manjemen Institut Pertanian Bogor. Saya sedang mengadakan penelitian untuk tugas akhir (skripsi) dalam rangka memenuhi syarat lulusan strata satu (S1), tentang “Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Restoran Taman Koleksi, Bogor”. Oleh karena itu penulis sangat berharap agar dalam pengisisan kuesioner ini saudara/i berkenan mengisinya dengan lengkap dan benar sesuai dengan keyakinan saudara/i. Setiap jawaban saudara/i merupakan bantuan yang tidak ternilai bagi penelitian ini, untuk itu saya ucapkan terimakasih. IDENTITAS RESPONDEN 1. 2. 3.
4.
5.
6.
7.
Nama Jenis Kelamin Usia (Tahun)
:..................................................... (boleh tidak diisi) : P/L : a. 17-25 b. 26-35 c. > 35 Pendidikan Terakhir : a. SMU/Sederajat b. Diploma c. S1 d. S2 e. S3 Pekerjaan : a. Pelajar/Mahasiswa b. Pegawai Swasta c. Pegawai Negeri Sipil (PNS) d. Wiraswasta e. Lainnya.......................................(Sebutkan) Penghasilan (Rupiah) : a. < 2.500.000 b. 2.500.000 – 4.500.000 c. 4.500.001 – 6.500.000 d. > 6.500.000 Berapa besar pengeluaran Anda setiap bulan khusus untuk makan diluar rumah? (Rupiah) a. < 300.000 b. 300.000 – 600.000 c. > 600.000
32
Lanjutan Lampiran 2 Petunjuk Pengisian Isilah pernyataan kuesioner berikut ini sesuai dengan jawaban yang tersedia dan beri tanda cheklist (√) pada kolom yang tersedia. Anda dapat memilih salah satu jawaban paling sesuai menurut Anda dengan keterangan sebagai berikut : Skor Keterangan 1. Sangat Tidak Setuju 2. Tidak Setuju 3. Cukup Setuju 4. Setuju 5. Sangat Setuju STORE ATMOSPHERE No A. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. B. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
Pernyataan Bagian Luar Restoran (Exterior) Papan nama restoran terlihat jelas. Papan nama restoran memiliki desain yang menarik. Pintu yang tersedia memudahkan anda untuk masuk dan keluar. Lahan parkir yang disediakan luas. Kemanan kendaraan saat parkir terjamin Kendaraan saat diparkir dijaga dengan baik. Lokasi restoran strategis dan mudah dijangkau. Bagian Dalam Restoran (General Interior) Area restoran luas. Area restoran nyaman. Aroma makanan dan minuman wangi. Aroma makanan dan minuman menggugah selera. Karyawan melayani dengan baik dan ramah. Karyawan memiliki pengetahuan tentang produk dengan baik. Karyawan menggunakan seragam dan berpenampilan rapi. Peralatan terlihat modern. Peralatan terlihat menarik.
1
2
3
4
5
33
Lanjutan Lampiran 2 No 17. 18. 19. 20.
21. C. 22.
23. 24. 25. 26. 27. 28. D. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35.
Pernyataan Fasilitas tersedia dengan lengkap. Fasilitas terlihat rapi. Pencahayaan di dalam restoran sudah cukup baik. Musik yang dilantunkan membuat merasa nyaman dan ingin berlama lama. Kebersihan interior terjaga. Tata Letak Restoran (Store Layout) Kursi dan meja yang tersedia dapat menampung konsumen yang datang. Kursi dan meja yang tersedia nyaman ditempati. Jarak antar meja memudahkan konsumen untuk berlalu lalang. Jarak antar meja lebar. Penataan menu makanan dan minuman terlihat menarik Penataan menu makanan dan minuman terlihat rapi Penempatan meja pembayaran/kasir tepat dan memudahkan transaksi Pemajangan Informasi (Interior Displays) Gambar dan poster yang dipajang di restoran terlihat menarik. Gambar dan poster yang dipajang di restoran sesuai dengan tema. Tanda petunjuk toilet terlihat jelas. Tanda petunjuk musholla terlihat jelas. Tanda petunjuk toilet terlihat menarik. Tanda petunjuk musholla terlihat menarik. Tanda petunjuk kasir terlihat jelas.
1
2
3
4
5
34
Lanjutan Lampiran 2 KEPUASAN KONSUMEN No 1.
2.
Pernyataan 1 Resto Taman Koleksi memberikan suasana restoran/ store atmosphere sesuai dengan keinginan anda Secara keseluruhan, anda merasa puas dengan suasana restoran/storeatmosphere Resto Taman Koleksi
2
3
4
5
35
Lampiran 3 Daftar menu RTKB 2016 Menu
Harga APPETIZER
Spring Roll Onion Ring Mushroom Crispy Pizza Sehat Smoked Beef Ubi Ungu With Salmon Chicken Mashed Potato French Fries
Rp21.000 Rp17.000 Rp15.000 Rp20.000 Rp20.000 Rp24.000 Rp20.000 ANEKA NASI ANALOG
Nasi Goreng Analog Teri Nasi Goreng Analog Taman Koleksi Nasi Goreng Analog Seafood Nasi Analog Sunda Tutug Oncom + Ayam Goreng Nasi Goreng Analog Jawa Nasi Goreng Analog Bali Nasi Goreng Analog Sumatera (Padang) Nasi Goreng Analog Sulawesi (Rica-Rica) Bubur Analog Manado
Rp22.000 Rp23.000 Rp36.000 Rp45.000 Rp28.000 Rp26.000 Rp28.000 Rp32.000 Rp30.000
SALAD Fruit Salad Mix Salad Gado-Gado Ta-Kol Soto Bandung + Nasi Sop Buntut Kuah + Nasi Sop Buntut Bakar + Nasi Sop Iga Bakar +Nasi Sop Salmon +Nasi
Rp32.000 Rp32.000 Rp22.000 Rp34.000 Rp76.000 Rp78.000 Rp66.000 Rp25.000 BAKED RICE
Salmon Baked Rice Mushroom Baked Rice Chicken Baked Rice Smoked Beef Baked Rice
Rp38.000 Rp30.000 Rp36.000 Rp37.000
Nasi Liwet Taman Koleksi Ayam
Rp38.000
36
Lanjutan Lampiran 3 Menu
Harga RICE
Nasi Liwet Taman Koleksi Ayam Nasi Liwet Taman Koleksi Empal Nasi Timbel Taman Koleksi Nasi Ayam Bakar Tempe Penyet Nasi Bakar Teri Jamur Komplit Nasi Peda Taman Koleksi Nasi Salmon Asam Manis
Rp38.000 Rp37.000 Rp38.000 Rp29.000 Rp34.000 Rp26.000 Rp25.000
FRIED RICE Nasi Goreng Salmon Nasi Goreng Taman Koleksi Nasi Goreng Teri Nasi Goreng Seafood Nasi Goreng Vegetable
Rp26.000 Rp25.000 Rp20.000 Rp36.000 Rp25.000 STEAK DAN PASTA
Chicken Steak Tenderloin Steak Spaghetti Bolognaise
Rp36.000 Rp75.000 Rp36.000 CORN NOODLES
Mie (Jagung) Goreng Ayam Mie Hotplate Beef Bpp Mie (Jagung) Hotplate Chicken Bbq Mie (Jagung) Tomyum Special Ifumie (Jagung) Special Kwetiauw Goreng Ayam Kwetiauw Goreng Seafood
Rp32.000 Rp38.000 Rp32.000 Rp35.000 Rp36.000 Rp30.000 Rp36.000
ADDITIONAL Ayam Goreng (1 Potong) Empal Goreng (1 Potong) Cah Brokoli Jamur Tiram Cah Kangkung Polos Tahu/Tempe Goreng (6 Pcs)
Rp24.000 Rp24.000 Rp12.000 Rp12.000 Rp 8.000
37
Lanjutan Lampiran 3 Menu Ikan Peda Nasi Putih Nasi Liwet Nasi Timbel Bakar Kerupuk Udang (1 Porsi) Emping (1 Porsi) Tumis Genjer Oncom (1 Porsi) Telur Dadar/Ceplok
Harga Rp15.000 Rp 6.000 Rp 8.000 Rp 8.000 Rp 5.000 Rp 5.000 Rp13.000 Rp 6.000 DESSERT
Pisang Bakar Taman Koleksi Pisang Goreng Keju Fruit Plater Pancake Taman Koleksi Ice Cream Goreng Fresh Fruit Iceberry Pancake Ubi Crispy Toge Goreng Ta-Kol Tape Bakar Ta-Kol Oreo Ice Cream Fruity Ice Cream
Rp25.000 Rp18.000 Rp18.000 Rp19.000 Rp26.000 Rp20.000 Rp16.000 Rp15.000 Rp12.000 Rp27.000 Rp28.000
COFFE NUSANTARA Java/ Aceh/ Mandailing/ Toraja Coffe Bali/ Flores Coffe Wamena Papua Coffe Kopi Kampoeng - Old Special Robusta Kopi Luwak
Rp16.000 Rp15.000 Rp17.000 Rp14.000 Rp70.000
COFFE CORNER Espresso Capuccino Latte
Rp20.000 Rp25.000 Rp27.000 SPPECIAL TASTE
Silver Needle (White Tea) – Refill Teh Hijau (Green Tea) – Refill
Rp25.000 Rp18.000
38
Lanjutan Lampiran 3 Menu Teh Oolong (Oolong Tea) BEVERAGE TEA – VARIOUS Tea Ice/Hot Tea Ice/Hot With Sugar Green Tea Ice/Hot Lychee Tea Green Tea Orange Liang Tea Teh Tarik Lidah Buaya – Hot Teh Tarik Lidah Buaya – Ice Nu Green Tea (Original, Honey)
Harga Rp15.000
Rp 3.000 Rp 6.000 Rp10.000 Rp20.000 Rp26.000 Rp13.000 Rp13.000 Rp13.000 Rp 8.000
CHOICES OF JUICES Mango Guava Melon Water Melon Avocado Strawberry Fresh Orange Mix Juice Sirsak
Rp18.000 Rp15.000 Rp20.000 Rp16.000 Rp20.000 Rp28.000 Rp22.000 Rp24.000 Rp18.000 TASTY DRINK
Avocado Espresso Moccachino Ice Blended Moccachino Hot Blended Capuccino Ice Blended Capuccino Hot Blended Blackcurrent Smoothy Lemon Squash Mineral Water (Botol) Hot Chocolate Pocari Sweat
Rp22.000 Rp24.000 Rp24.000 Rp24.000 Rp24.000 Rp24.000 Rp23.000 Rp 6.000 Rp26.000 Rp10.000 HEALTHY DRINKS
Green Vegie Juice
Rp22.000
39
Lanjutan Lampiran 3 Menu Redvory Juice Red Honey Lime Honey Lime Lemongrass Honey Ice/Hot Lemongrass Tea Ice/Hot Special Lemongrass With Honey Ginger Lemonggrass Milkshake (Vanilla, Strawberry, Chocolate) Kunyit Asem Aloevera Mix Juice (Orange/Melon)
Harga Rp17.000 Rp20.000 Rp19.000 Rp20.000 Rp 9.000 Rp18.000 Rp19.000 Rp22.000 Rp16.000 Rp18.000
NATURAL BEVERAGES Jahe Kencur Kunyit Temulawak Jati Belanda Secang Wangi
Rp12.000 Rp12.000 Rp12.000 Rp12.000 Rp12.000 Rp12.000
RIWAYAT HIDUP Penulis bernama lengkap Estri Widyandani dilahirkan di Medan, Provinsi Sumatera Utara pada tanggal 02 Maret 1994. Penulis adalah anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Widoyo dan Ibu Sumijah. Penulis memulai pendidikannya tingkat Sekolah Dasar di SD Swasta Sultan Iskandar Muda pada tahun 1999 dan lulus pada tahun 2005. Pendidikan tingkat menengah pertama di SMP Swasta Sultan Iskandar Muda pada tahun 2005 dan lulus pada tahun 2008. Penulis melanjutkan pendidikan menengah atas di SMAN 15 Medan, selama 3 tahun pada tahun 2008 dan lulus pada tahun 2011. Pada tahun 2011 penulis diterima dan kuliah pada Program Keahlian Akuntansi Program Diploma Institut Pertanian Bogor melalui Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) dan lulus pada tahun 2014. Penulis juga pernah berkesempatan mendapatkan Beasiswa Supersemar pada tahun 2013. Tahun 2014 penulis melanjutkan pendidikan dan diterima di Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor. Selama masa kuliah, penulis tergabung dalam organisasi kemahasiswaan Program Sarjana Alih Jenis Manajemen yaitu Excecutive Of Management (EXOM) dan aktif dalam berbagai kegiatan organisasi.
2