ANALISIS PENGARUH STORE ATMOSPHERE DAN HARGA TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN (Studi Kasus pada Convenience Store 7-Eleven Ciputat)
Oleh
AHMAD SURYA NIM: 107081000314
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H/2014 M
r
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini I(amis, l0 Oktober 2013 telah dilakukan Ujian I(ornprehensif ffrahasisrva
atas
:
:Ahmad Surya
2. NIM 3. Jurusan 4. Fakultas 5. Judul Skripsi
:107081000314
:Manajemar : Ekonorni dan Bisnis
:
Pengaruh Store atntosphere dan Flarga, terhadap
Minat beli dan dampaknya terhadap I(eputusan pembelian konsumen Convenience store 7 -Eleven Ciputat.
Setelah mencermati dan memperhatikan penarrpilan dan kemampuan yang bersangkutan selama proses mahasiswa tersebut
ujian komprehensif. maka diputuskan bahwa
di atas dinyatakan
lulus dan diberi kesempatan untuk
melanjutkan ujian skripsi sebagai shlah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 10 Oktober 2013
1. Ali Rama, SE, M. Si
\-. ,a?
2.
Deni Pandu Nugraha, SE.,M.Si
3.
Cut Erika Ananda, SE,. MBA NIP. 19720809 2000501 004
LEMBAR PENCESA}IAFT EJIAN SI(RIPSI Hari ini, Selasa 22 Oktober 2014 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:
i.
Ahmad Surya
Nirma
2. NIM
107081000314
?. Jtr*mr
Mqierlrer
4.
Pengaruh store atmosplwe dan harga terhadap minat beli
Judul Skripsi
serta dampaknya terhadap keputusan
pembelian
konsumen di convenience store 7 -Eleven Ciputat. Setelah mencermati dan memperhatikan pemarnpilan dan kemarnprlam yary selama proses Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat ErtErk raempaateh getcr Smjara Ekonomi
Fda
Ffrkrrltff$ Eksrami dan Bisris
Universitas Islam Negei Syarif Hidayat*llah Jakarte. Jakart& 22 Oktober 2014
1.
Leis Suzanawaty SE., M.Si NrP_ 1972S809 2$05012ff)4
2.
Titi Dewi Warninda SE., M.Si NIP. I 973 l 22t200s012002
3.
Ads St*rcrtan, SE- MBA NIP. r 9&00525 108121001
4.
Prof. Dr. AMUII{amid., MS
5.
Ketua
t (0tr
NrP. 197506171985031002
Pembimbing I
Br. MuniatyAisya[ ]ed NIP. 197803il720n012m3
Pembimbing
It
II
LEMBAR PERITTYATAA}T
Dffiger ini sayamuqrat*an bahwa;
l- Skipi ini menrykaa bsil karya asli saya yang di$*e tffi* memcm*d salah
mtu
psrsyaratan memperoleh gelar sarjana strate
sdu (sl) di IIIN syarifHidaptulhhratBfta. 2. Semua sxnber ya&g s:lya gtrrafte dalmr penulism
ini
telah saya
cantrmkm sssrai fuigan ketentmnyang berlaku. 3.
Jih
dftsmudian hari
ataurmrupful
terh*ti
bahwa
ksiljipl*mdsi
brya ini bukan
karya
hasil
krya asli
saya
oreg hkl mdra saya bersdb
menerima sanksi yang berlaku di UIN SprifXidayamllah Jalrarta.
107ffir0so31*
lv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DAFTAR PRIBADI Nama
: Ahmad Surya
TTL
: Tangerang, 15 November 1989
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Kewarganegaraan : Indonesia Alamat
: Jln. H. Mencong 09. No. 09 RT 01/10, Kel. Sudimara Timur, Kec. Ciledug, Tangerang Kota.
No. Hp
: 0813 8236 3964/ 0856 784 1217
Email
:
[email protected]
PENDIDIKAN FORMAL 1995 – 2001
: SD Negeri 06 Ciledug, Tangerang
2001 – 2004
: MTS Daar El-Qolam, Gintung, Balaraja, Tangerang.
2004 – 2007
: MA Daar El-Qolam, Gintung, Balaraja, Tangerang.
2007 – 2014
: Program Sarjana (S-1) Manajemen (Konsentrasi Pemasaran) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan tanpa ada paksaan dari pihak manapun. Ciledug, 2 Oktober 2014 Hormat Saya,
(Ahmad Surya)
v
ABSTRACT
This research aimed to analyze the influence of store atmosphere and price towards the consumer buying interest and their impact on the purchasing decision. The respondents in this research are 60 consumers of 7-Eleven Ciputat taken by purposive sampling technique. This reseach used path analysis method. The results of this reseach are store atmosphere and price have significant effect to consumer buying interest partially and simultaneously, store atmosphere, price and consumers buying interest also have a significant effect on the purchasing decision partially and simultaneously, store atmosphere and price also effect and have positive impact on purchasing decision through consumers buying interest.
Keywords : store atmosphere, price, consumers buying interest, purchasing decision.
vi
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh store atmosphere dan harga terhadap minat beli konsumen dan dampaknya terhadap keputusan pembelian. Responden dalam penelitian ini berjumlah 60 orang konsumen 7Eleven Ciputat yang diambil menggunakan metode purposive sampling. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis jalur. Hasil dalam penelitian ini adalah store atmosphere dan harga berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen secara parsial dan simultan, store atmosphere, harga dan minat beli konsumen berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian secara parsial dan simultan, store atmosphere dan harga berpengaruh dan berdampak positif kepada keputusan pembelian konsumen melalui minat beli konsumen. Kata kunci: store atmosphere, harga, minat beli konsumen, keputusan pembelian.
vii
KATA PENGANTAR
ﺒﺴﻢﷲاﻠﺮﺤﻤﻦاﻠﺮﺤﯿم Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan pada Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan risalah dan syari’at Islam kepada umat manusia. Atas rahmat Allah SWT, akhirnya penulis bisa menyelesaikan skripsi yang berjudul PENGARUH STORE ATMOSPHERE DAN HARGA TERHADAP MINAT
BELI
KONSUMEN
SERTA
DAMPAKNYA
TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN (Study Kasus Pada 7-ELEVEN CIPUTAT), Dengan sebaik-baiknya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan memberikan wawasan bagi pembaca. Skripsi ini merupakan syarat untuk dapat menyelesaikan studi dan mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung hingga terselesainya skripsi ini. Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Kedua orang tua penulis tercinta, ayahanda Alm. H. Moch. Ali dan ibunda Hj. Ayanih yang mengajarkan akan makna perjuangan yang tidak kenal menyerah dalam kehidupan. Terima kasih untuk kasih sayang, dukungan serta do’anya untuk anakmu ini. Mohon maaf yang sebesar-besarnya karena belum bisa menjadi anak yang membanggakan. Mohon do’anya selalu agar anakmu ini bisa lebih berguna di masa mendatang. Amin. 2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Ibu Dr. Muniyati Aisyah, ST., MM selaku Ketua Jurusan Manajemen dan Ibu Titi Dewi Warninda, SE., M.Si selaku Sekretaris Jurusan Manajemen yang viii
telah banyak membantu penulis dalam banyak hal selama penulisan skripsi ini. 4. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dosen Pembimbing Skripsi I yang telah bersedia meluangkan waktu, memberikan pengarahan dan bimbingan yang sangat berharga dalam penulisan skripsi ini. 5. Ibu Dr. Muniyati Aisyah, ST., MM selaku Dosen Pembimbing Skripsi II yang telah bersedia meluangkan waktu, memberikan pengarahan dan bimbingan yang sangat berharga dalam penulisan skripsi ini. 6. Ibu Titi Dewi Warninda, SE., M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang selalu mengingatkan penulis akan akhir masa studi. 7. Ibu Leis Suzanawaty, SE., M.Si, ibu Titi Dewi Warninda, SE., M.Si dan Bapak Ade Suherlan, SE., MBA selaku dosen penguji skripsi. 8. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, terima kasih atas ilmu yang Bapak dan Ibu berikan kepada kami, hanya ALLAH SWT yang dapat membalasnya. 9. Terima kasih kepada seluruh jajaran karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, khususnya kepada Pak Ali, Ibu Siska, Pak Sofyan, Pak Supri dan Bang Azis atas kerja kerasnya melayani mahasiswa dengan baik dan selalu berusaha meningkatkan citra Fakultas Ekonomi dan Bisnis. 10. Bang Nur, Bang Adi, Mbak Hafni, Mpok Aliyah, Mpok Fatimah, Bang Edi, Mpok Dijah, Bang Wahyu dan Mpok Lastri dan semua keluarga besar “Ali Family” beserta semua N’cang dan N’cing keluarga Baba sama Emak, “terima kasih atas dukungan moril dan materilnya, do’akan adik, ponakan kalian menjadi manusia yang berguna bagi bangsa dan agama”. 11. Keponakan – keponakan tercintah: Kak Dira, Bang Arya (Encek), Kak Nayla, Kak Sofa (N’dut), Kak Lisa (Paling suka nanyain kapan om-nya lulus), Dek Sheila, Kak Alvi, Bang Faisal, Dek Fathur, Bang Faris, Kak Hanin, Dek Syamil, Bang Arfa dan Dek Fiza “senyum kalian mengindahkan duniaku”. 12. Sahabat semasa kecil dan teman di Mencong; Tukijan, Robi Guntara, Arief Hidayatullah, dan Arif Bastian, dan juga Ropikoh SE “terima kasih doa kalian”.
ix
13. Sahabat – sahabat yang tak kenal lelah mengingatkan dan membantu; Ayip Tayana SE, Nur Afifah SE, Mahmud Yunus SE dan Ridwansyah S.Psi “tanpa bantuan kalian mungkin saya tidak sampai sekarang”. 14. Teman – teman seperjuangan semasa kuliah dan pembuatan skripsi; Dwi Andika SE, Ramdan SE, Qolby SE, Risqi SE, Syam Romadhoni SE, Doli SE, Rahmat SE, Yudhi Darma Putra SE. Alhamdulillah “Akhirnya kita wisuda bareng”. 15. Teman – teman seperjuangan semasa kuliah dan sudah lebih dulu lulus: Asep Mujahidin SE, Ahmad Shoheh SE, Resha SE, Hendy Haikal SE, Bangga Syahramadhan Lubis SE, dan Armeyn Patria SE “terima kasih atas dukungan dan doa kalian”. 16. Saudara – saudaraku Son@ta 07: Huda Albab, Saiful Zaman, Wandi Syahputra SE, Doni Purwanto SE, Andri Yusni Fauzan Nst SE, Surya Etika Nst. Spd, Abidullah, Chuna, Suci Indah Solehati SE, Hariadi SE, Arie SE dan Ika terima kasih kebersamaannya dalam suasana duka dan bahagia. Kalian luar biasa (one for all, all for one). 17. Teman – temanku Manajemen Pemasaran 2007 semuanya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Semoga kalian menjadi orang yang berguna bagi bangsa dan agama. 18. Teman – teman kelas Manajemen A 2007 atas kebersamaan dan kenangan indahnya di bangku kuliah. 19. Abdul Muiz Aziz S. Ag, Ahmad Syaifa Rizal S. Sy dan Edo Muntaha SE sodara ane yang selalu mendoakan dan memberi nasihat “sukses selalu untuk kalian”. 20. Keluarga Besar FORIS (Forum Remaja Islam). Terima kasih untuk pengalaman dan pembelajaran organisasinya. 21. Vega Fahrudin Spd dengan Tya Hifziyah Spd, Ade Ikhwan Al-Anshori S. Sy, Mulyadi SE, Aan Ahyani, Farid Maulana Yusuf, Muhammad Ramli, Muhammad Yunus, Husen (Uchay), Muhammad Barkah, Ahmad Zajuli, Arif Rahman Sd (Byib), Wahyu (Bongky), Azky Erlangga, Buyung, Ridho Dinata SS, Setyo ST, Bayu DP S. Sy, Muhammad Sahlul Khuluqi, Bima SS, Ardi
x
Qomarullah S.Kom, Asep Sholahudin S.Sy, Edo M Hafidz SE, Muhammad Yusuf, Oky dan Aini Mazidah dan semua angkatan Green 32 yang tidak disebutkan satu persatu, “terima kasih atas support-nya kawan – kawan, banyak hal yang ane pelajari dari kalian dalam menjalani kehidupan sejak kita lulus SMA”. 22. Teman – teman Kossan Garis Terakhir; Ahmad Nurul Fahruroji CS.kom, Saiful Anwar S.kom, Rizky Azhari S.Psi dan Januar S.Psi “banyak cerita perjuangan bersama yang pasti tak terlupakan, selamat dan sukses untuk kalian”. 23. Kawan – kawan di Mawar Institute: Abdul Muis, Muhyi, Rudi, Oki, Eef, Dede, Dadel, Ipul, Ali, Kang Sugeng. Terima kasih untuk semuanya. 24. Keluarga Besar PT. Handal Mitra Consultan (HMC). Bos besar H. Muhafidin M.Si, Irham Putra, M.Si, Pak Daryatmo, Dika, Pak Martius, Bang Willy, Ust. Kasim. Terima kasih atas kesempatan dan bimbingannya selama ini. 25. Seluruh pihak yang turut mendukung dan membantu penulis, namun tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Namun penulis sudah berusaha menyusun skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini ada manfaatnya bagi penulis dan juga bagi pembaca serta dapat menambah ilmu pangetahuan kita bersama. Wassalamu’alaikum. Wr. Wb. Ciledug, 2 Oktober 2014 Penulis,
(Ahmad Surya)
xi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI................................................... LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF..................... LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI...................................... LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI............................. DAFTAR RIWAYAT HIDUP............................................................... ABSTRACT.............................................................................................. ABSTRAK............................................................................................... KATA PENGANTAR............................................................................. DAFTAR ISI............................................................................................ DAFTAR TABEL................................................................................... DAFTAR GAMBAR............................................................................... DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................
i ii iii iv v vi vii viii xii xv xviii xix
BAB. I.
PENDAHULUAN………………………………………….. A. Latar Belakang Masalah………………………………… B. Rumusan Masalah………………………………………. C. Tujuan Penelitian………………………………….…..… D. Manfaat Penelitian ………………………………………
1 1 9 10 11
BAB. II.
LANDASAN TEORI………………………………………. A. Retail………………………………………………..….. 1. Pengertian Retail………..……………………...…… 2. Fungsi - Fungsi Ritel…………................................... 3. Jenis Toko Ritel………………………………..…... B. Retail Mix…………………………………………….. 1. Pengertian Retail Mix ….…………………..……… C. Store Atmosphere…………………………….……….. 1. Pengertian Store Atmosphere ……………..………. 2. Model Pengaruh Atmosfer Toko…………………… 3. Empat Elemen Penting Yang Harus Diperhatikan Peritel Dalam Mengelola Desain Atmosfir Toko Ritel…………………………………………. D. Harga………………………………………………….. 1. Pengertian Harga………………………………….. 2. Peran Penting Harga Dalam Pertukaran Pemasaran……………………………... 3. Strategi Penentuan Harga………………………….
12
xii
12 12 13 15 18 18 20 20 22
24 40 40 41 45
E. F.
G.
H.
I. J. K. BAB. III.
BAB. IV.
Perilaku Konsumen…………………………………… 1. Pengertian Perilaku Konsumen…………………… Minat Beli……………………………………………... 1. Pengertian Minat Beli……………………………... 2. Faktor Pengintervensi…………………………….. Keputusan Pembelian……………………………........ 1. Pengertian Keputusan Pembelian………………… 2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian…………………………….. 3. Proses Pengambilan Keputusan…………………… Keterkaitan Variabel Store Atmosphere, Harga, dan Minat Beli dengan Keputusan Pembelian Konsumen……………………………………………. Penelitian Terdahulu…………………………………... Kerangka Pemikiran Teoritis…………………………. Hipotesis………………………………………………
50 50 52 52 53 54 54 56 59
62 65 70 72
METODE PENELITIAN…………………………………. A. Ruang Lingkup Penelitian……………………………. B. Metode Penentuan Sampel…………………………… C. Metode Pengumpulan Data…………………………... D. Metode Analisis Data………………………………... 1. Uji Validitas dan Reliabilitas Data Tryout Penelitian………………………………………… 2. Uji Validitas…………………………………….. 3. Uji Reliabilitas…………………………………… 4. Analisis Jalur (Path)……………………………... E. Operasional Variabel Penelitian……………………..
74 74 74 77 79
ANALISIS DAN PEMBAHASAN……………………… A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian………… 1. Sejarah Singkat 7-Eleven ……………………….. 2. Sejarah 7-Eleven Di Indonesia.…………………… 3. Produk 7-Eleven………………………………….. B. Analisis Data dan Pembahasan………………………. 1. Uji Validitas dan Reliabilitas Data Tryout Penelitian………………………………………… 2. Uji Validitas………………………………………. 3. Uji Reliabilitas…………………………………..... C. Penemuan dan Pembahasan………………………….. 1. Karakteristik dan Data Responden……………….. 2. Analisis Kuesioner………………………………..
88 88 88 89 91 93
xiii
79 80 80 81 83
93 96 98 101 101 105
D.
BAB. V.
Hasil Analisis………………………………………… 1. Analisis Struktural I……………………………. 2. Analisis Struktural II…………………………… 3. Penghitungan Pengaruh…………………………. 4. Diagram Jalur…………………………………….
137 137 145 155 158
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI……………………. A. Kesimpulan………………………………………….. B. Implikasi…………………………………………….. C. Saran…………………………………………………
164 164 165 166
DAFTAR PUSTAKA………………………………
168
xiv
DAFTAR TABEL
No
Keterangan
Hal
2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 3.1 3.2 4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6 4.7 4.8 4.9 4.10 4.11 4.12 4.13 4.14 4.15 4.16 4.17 4.18 4.19 4.20 4.21 4.22 4.23 4.24 4.25 4.26
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkah laku konsumen................... Penelitian terdahulu................................................................................ Penelitian terdahulu................................................................................ Penelitian terdahulu................................................................................ Penelitian terdahulu................................................................................ Penelitian terdahulu................................................................................ Skala Likert............................................................................................ Variabel Penelitian dan Definisi Operasional......................................... Hasil Tryout Penelitian................................................................. ......... Hasil Uji Validitas.................................................................................. Hasil Uji Reliabilitas............................................................................... Responden Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin................................. Responden Penelitian Berdasarkan Usia................................................ Responden Penelitian Berdasarkan Pendidikan Terakhir....................... Responden Penelitian Berdasarkan Pendapatan Perbulan...................... Responden Penelitian Berdasarkan Domisili.......................................... Tampak Muka Toko Menarik................................................................. Desain Toko Seragam Dengan Sesama Merek....................................... Desain Tampilan Depan Toko Unik....................................................... Papan Nama Toko Mudah Terlihat......................................................... Jenis pintu masuk.................................................................................... Lebar pintu masuk.................................................................................. Jendela Toko........................................................................................... Tinggi dan Luas toko.............................................................................. Lokasi toko Dekat Dengan Jalan............................................................ Keunikan Toko Dengan Cahaya Dan Warna Khas................................ Lingkungan Sekitar Toko....................................................................... Keberadaan Toko Atau Gedung Sekitar................................................. Keamanan Parkir..................................................................................... Desain Lantai Toko................................................................................. Pencahayaan Yang Baik......................................................................... Aroma Toko Cukup Harum.................................................................... Keberadaan Mesin ATM Menarik.......................................................... Tekstur Dinding......................................................................................
56 65 66 67 68 69 78 84 93 97 99 102 102 103 104 104 106 106 107 107 108 108 109 110 110 111 111 112 113 113 114 115 115 116
xv
4.27 4.28 4.29 4.30 4.31 4.32 4.33 4.34 4.35 4.36 4.37 4.38 4.39 4.40 4.41 4.42 4.43 4.44 4.45 4.46 4.47 4.48 4.49 4.50 4.51 4.52 4.53 4.54 4.55 4.56 4.57 4.58 4.59 4.60 4.61 4.62
Pengaturan Suhu AC Cukup Baik.......................................................... Lebar Jalan Antar Rak Barang................................................................ Lokasi Tangga Sudah Tepat................................................................... Akses Menuju Tangga Nyaman.............................................................. Pramuniaga Yang Menarik Dan Ramah................................................. Variasi Produk Menarik.......................................................................... Lebel Harga Produk Terlihat Jelas.......................................................... Lokasi Kasir............................................................................................ Teknologi yang Digunakan Toko........................................................... Kebersihan Toko..................................................................................... Lokasi Penjualan..................................................................................... Lokasi Gudang Dalam Toko................................................................... Lokasi Ruang Karyawan Dalam Toko.................................................... Ruang Untuk Konsumen......................................................................... Pengelompokan Barang - barang Di Rak Penjualan............................... Pengelompokkan Produk Seasonal......................................................... Pengerlompokan Produk-Produk Khusus Toko..................................... Bebas Memilih Arah Saat Berbelanja..................................................... Lokasi Berbelanja Cukup Luas............................................................... Penempatan Lokasi Rak, Lemari Pendingin Dll..................................... Penempatan Produk-Produk Dalam Rak Dengan Rapi.......................... Poster Promosi Terlihat Jelas.................................................................. Harga mahal........................................................................................... Harga terjangkau..................................................................................... Kesesuaian harga dengan kualitas barang.............................................. Kesesuaian harga dengan kualitas layanan............................................. Berniat berbelanja................................................................................... Berminat menjadikan preferensi utama.................................................. Berminat mencari informasi tentang toko.............................................. Keyakinan dalam membeli..................................................................... Barang sesuai dengan keinginan............................................................. Layanan sesuai keinginan....................................................................... Merekomendasikan kepada orang lain................................................... Pengaruh Store atmosphere dan Harga Terhadap Minat Beli Konsumen Secara Simultan.................................................. Model Regresi Struktural I..................................................................... Pengaruh Store atmosphere dan Harga Terhadap Minat Beli Konsumen Secara Parsial..................................................... xvi
116 117 118 118 119 119 120 121 121 122 123 123 124 124 125 126 126 127 128 128 129 129 130 131 131 132 132 133 134 134 135 135 136 137 138 140
4.63 4.64 4.65 4.66 4.67 4.68 4.69 4.70
Korelasi antara Store atmosphere dan Harga......................................... Pengaruh Store atmosphere, Harga dan Minat Beli Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Secara Simultan.................................. Model Regresi Struktural II.................................................................... Pengaruh Store atmosphere, harga dan minat beli konsumen Terhadap keputusan pembelian Secara Parsial....................................................... Korelasi antara Store atmosphere, Harga dan Minat Beli...................... Pengaruh Langsung................................................................................. Pengaruh Tidak Langsung...................................................................... Pengaruh Total........................................................................................
xvii
144 145 147 148 153 156 156 157
DAFTAR GAMBAR
No
Keterangan
Hal
1.1 1.1 1.2 2.1 2.2 2.3 2.4
Pertumbuhan Gerai Ritel Indonesia 2007-2012................... ................ Kategori pengunjung 7-Eleven............................................................... Brand Switching Analysis Kategori Minimarket................................... Elemen di dalam Retailling Mix............................................................. Model Pengaruh Atmosfer Toko............................................................ Peran penting harga dalam pertukaran pemasaran................................. Hubungan Harga, Nilai Yang Dirasakan Dan Keinginan Untuk Membeli..................................................................... Model Perilaku Konsumen..................................................................... Proses Pembelian Konsumen Model lima Tahap................................... Bagan Kerangka Pemikiran.................................................................... Diagram Jalur......................................................................................... Diagram Jalur.........................................................................................
2 4 7 19 22 42
2.5 2.6 2.7 3.1 4.1
xviii
49 55 60 71 82 158
DAFTAR LAMPIRAN
No 1 2 3 4
Keterangan Kuesioner.............................................................................................. Data Mentah Kuesioner........................................................................ Hasil SPSS............................................................................................ Data Responden....................................................................................
xix
Hal 173 180 185 199
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan zaman dan globalisasi mengakibatkan keberadaan ritel (khususnya ritel modern) semakin merasuk dalam aktivitas keseharian anggota masyarakat. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan pola berbelanja di masyarakat, perubahan pola berbelanja ini dipengaruhi oleh faktor – faktor yang berkenaan langsung dengan diri seseorang (yaitu keadaan psikologis dan karakteristik individual), dan juga faktor – faktor yang tidak secara langsung berhubungan tetapi memiliki pengaruh (yaitu lingkungan lokasi belanja). Pada perkembangannya, bisnis ritel di Indonesia mulai bertransformasi dari bisnis ritel tradisional menuju bisnis ritel modern. Ritel modern pada dasarnya merupakan pengembangan dari ritel tradisional. Format ritel ini muncul dan berkembang seiring perkembangan perekonomian, teknologi dan gaya hidup masyarakat yang membuat masyarakat menuntut kenyamanan yang lebih dalam berbelanja. Bisnis ritel di Indonesia semakin meningkat dan persaingan bisnisnya menunjukan perkembangan yang cukup pesat, seperti perkembangan jumlah gerai / toko supermarket, hypermarket, minimarket, departement store dan plaza yang hadir diberbagai kota besar dan kota kecil. Data dari survei Top Brand Index pada gambar 1.1 menunjukan, dalam periode enam tahun terakhir, yaitu tahun 2007 – 2012, jumlah gerai ritel modern di Indonesia mengalami pertumbuhan rata-rata
1
17,57 % per tahun. Pada tahun 2007, jumlah usaha ritel di Indonesia masih sebanyak 10.365 gerai, kemudian pada tahun 2011 mencapai 18.152 gerai tersebar di hampir seluruh kota di Indonesia. Pertumbuhan jumlah gerai tersebu tentu saja diikuti dengan pertumbuhan penjualan (Marketing.co.id, 2013). Menurut Asosiasi Perusahaan Ritel di Indonesia (APRINDO) pertumbuhan bisnis ritel di Indonesia antara 10%–15% per tahun. Penjualan ritel pada tahun 2006 masih sebesar Rp 49 triliun, dan melesat hingga mencapai Rp 120 triliun pada tahun 2011. Sedangkan pada tahun 2012, pertumbuhan ritel diperkirakan masih sama, yaitu 10%–15%, atau mencapai Rp 138 triliun. Jumlah pendapatan terbesar merupakan kontribusi dari hipermarket, kemudian disusul oleh minimarket dan supermarket. Indonesia dengan jumlah penduduk sekitar 237 juta jiwa dengan total konsumsi sekitar Rp3.600-an triliun merupakan pasar potensial bagi bisnis ritel modern. Inididukung oleh perilaku berbelanja penduduk Indonesia yang sudah mulai bergeser, dari berbelanja di pasar tradisional menuju ritel modern (Topbrandaward.com, 2012). Gambar 1.1 Pertumbuhan Gerai Ritel Modern (2007 – 2012) 10.365
2007 2007 2008 2009 2010 2011
13.755
2008
15.450
2009
17.145
2010
18.152
2011
19.847
2012
10.365 13.755 15.45 17.145 18.152
2012
19.847 Sumber: survei Tob Brand Index (Marketing.co.id, 2013)
2
Seiring dengan perkembangan bisnis ritel besar maupun kecil, kelas ritel berupa pengecer toko (store retailing) mempunyai pertumbuhan yang baik dalam beberapa tahun terakhir, dan format pengecer toko yang berkembang maju di Indonesia adalah convenience stores dan minimarket. Convenience stores didefinisikan sebagai toko ritel yang berada di lingkungan perumahan, sering buka 24 jam 7 hari, perputarannya relatif tinggi dan juga menjual lini produk yang terbatas (Kotler dan Keller, 2013:14). Convenience stores ditujukan kepada konsumen yang membutuhkan pembelian dengan cepat tanpa harus mengeluarkan usaha yang cukup besar dalam mencari produk – produk yang diinginkan. Convenience stores seperti halnya Indomaret, Alfamart, Alfamidi, dan lainnya, sebagian besar memiliki toko jaringan dengan jumlah yang bervariasi dengan lokasi yang berdekatan. Pendatang yang belum lama ini menarik konsumen kelas menengah, dengan melakukan diferensiasi pada kehadirannya yang ke-dua dibandingkan dengan kompetitor sejenis yang sudah berkembang sebelumnya di Indonesia. Convenience stores 7-Eleven hadir kembali di Indonesia pada tahun 2009 dan dikelola oleh PT. Modern Internasional Tbk yang merupakan anak perusahaan PT. Modern Putra Indonesia setelah sebelumnya mengalami kegagalan ekspansi pasar di Indonesia pada dekade tahun 1990. 7-Eleven didukung dengan fasilitas yang terintegrasi dengan tren gaya hidup masyarakat saat ini, khususnya, pemuda – pemudi yang menjadi target pasarnya, dapat dilihat hasil dari sebuah survei yang dilakukan Vibiz Management Research pada tahun 2011 terhadap enam gerai 7-Eleven di Ibu Kota yang memperlihatkan segmen pasar 7-Eleven. Berikut data lengkap hasil penelitian:
3
Gambar 1.2 Kategori pengunjung 7-Eleven 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Anak muda
65%
15%
Anak muda
10%
Pelajar
Karyawan
10% Keluarga
65%
Pelajar
15%
Karyawan
10%
Keluarga
10%
Sumber: Vibiz Management Research (Risetpemasaran.blogspot.com, 2012).
Terlihat dari gambar 1.2 bahwa terdapat sekitar 65% pengunjung 7-Eleven adalah anak muda, sisanya pelajar (15%), karyawan (10%), dan keluarga (10%). Sekitar 80% di antaranya bahkan berkunjung lebih dari satu jam, 15% lainnya memanfaatkan untuk short meeting dan 5% lainnya membeli makanan untuk dibawa pulang. Ada juga di antara mereka yang sibuk sendiri dengan netbook, memanfaatkan fasilitas free wifi yang disediakan. Dari data tersebut terlihat bahwa 7-Eleven mensegmenkan pasar mereka pada segmen anak muda dan karyawan,
karena,
7-Eleven
menargetkan
para
pelanggan
yang
ingin
menghabiskan waktu. Dewasa ini 7-Eleven Indonesia dapat dikatakan cukup fenomenal di masyarakat khususnya Kota Jakarta dan menjadi tempat tujuan untuk berkumpul bagi banyak komunitas di Jakarta. 7-Eleven yang datang dengan konsep
4
convenience store cukup memberikan alternatif pilihan baru bagi konsumen ritel di Jakarta. Kreativitas dan inovasi yang dilakukan 7-Eleven telah meningkatkan persaingan dalam dunia ritel. Mereka menyediakan tempat duduk dan meja untuk meningkatkan kenyamanan, sehingga para pelanggan pun mampu menghabiskan waktunya di toko. Pada saat mereka berkunjung, para pelanggan pun dapat membeli makanan dan minuman yang dijual 7-Eleven. Dengan begitu tingkat penjualan pun semakin meningkat dengan meningkatnya pelanggan yang berkunjung di 7-Eleven (Risetpemasaran.blogspot.com, 2012). Dalam teori ritel, dijelaskan oleh Waters dalam Nofiawaty dan Yuliandi (2014), bahwa karakteristik fisik dan pengaruh yang mengelilingi suatu bisnis ritellah yang dapat menimbulkan citra dalam usaha untuk menarik konsumen, contohnya kita harus menciptakan pencahayaan dan penataan yang menarik untuk menciptakan suasana yang sesuai untuk pengunjung toko. Karena, peritel seharusnya merancang sekreatif mungkin penampilan toko yang di miliki dengan membuat atau merancang penampilan toko yang sesuai dengan konsep toko berhubungan dengan positioning atau target pasar. Karakter fisik yang disebut adalah ruang yang terang, bersih, display barang yang menarik, konsep self service, inovasi menarik, pelayan ramah dan helpful, serta keleluasaan untuk berkunjung kapan saja dan selama apapun tanpa terganggu antrian. Konsumen menyukai konsep gerai yang smoking area dan disediakan fasilitas wifi gratis. Juga harga yang terjangkau dibandingkan kedai kopi seperti Starbuck (Risetpemasaran.blogspot.com, 2012).
5
Selain atmosfir gerai / toko, harga merupakan salah satu variabel yang sangat penting sehubungan dengan bisnis ritel yang semakin ketat. Harga produk yang murah dan terjangkau dengan daya beli konsumen akan mempengaruhi keputusan konsumen tersebut. Menurut Tjiptono (1996) dalam Fristiana (2011:2), bahwa harga yang terjangkau akan lebih meningkatkan keinginan konsumen untuk selalu membeli produk yang ditawarkan. Disamping harga yang terjangkau oleh konsumen, harga memiliki peran pada perpepsi pembeli, yaitu, pengorbanan (sacrifice), nilai, dan keinginan untuk membeli. Harga digunakan pula sebagai indikator kualitas produk dan layanannya (Assauri, 2012:194). Harga yang relatif murah dibandingkan toko ritel modern lainnya dengan tempat yang nyaman, menu minuman dan makanan yang variatif, serta penyajian yang berbeda dari restoran cepat saji biasa membuat 7-Eleven menjadi salah satu toko favorit hang out anak muda di Jakarta. Dan sebagian konsumen yang memilih 7-Eleven, sebelumnya, akan terlebih dahulu mengenali beberapa toko untuk mendapatkan informasi terkait apa saja yang di tawarkan oleh masingmasing toko. Setelah mengetahuinya, maka konsumen akan menentukan toko yang diminati untuk akhirnya melakukan pembelian. Seperti yang diterangkan oleh Sukmawati dan Suyonodalam Annafik dan Rahardjo (2012:2), bahwa minat beli (willingness to buy) merupakan bagian dari komponen perilaku dalam sikap mengkonsumsi. Minat beli konsumen adalah tahap dimana konsumen membentuk pilihan mereka diantara beberapa merek yang tergabung dalam perangkat pilihan, kemudian pada akhirnya melakukan suatu pembelian pada suatu altenatif yang
6
paling disukainya atau proses yang dilalui konsumen untuk membeli suatu barang atau jasa yang didasari oleh bermacam pertimbangan. Berikut adalah bukti bahwa 7-Eleven sukses dalam menjalankan aspek bisnis dalam ritel dalam beberapa tahun terakhir. Data ini menampilkan perilaku switching konsumen berdasarkan hasil survei Top Brand 2012, atribut last usage dan future intention, untuk kategori minimarket. Gambar 1.3 Brand Switching Analysis Kategori Minimarket 100%
100%
90%
90%
77%
80%
89%
70%
70% 60% 50% 40% 30%
41% 29% 29%
20% 10% 0%
23%
30% 18%
Loyalist
10% 9%
0%
-10% -20%
15%
11% 14% 2%
-1%
-15% 7-Eleven
Yomart
Alfamidi
Indomaret
Alfamart
100%
77%
70%
90%
89%
Switching Out
0%
23%
30%
10%
11%
Switchin in
29%
41%
15%
9%
14%
Net Switching
29%
18%
-15%
-1%
2%
Sumber: Frontier Consulting Group Research Division (Topbrand-award.com, 2012).
Berdasarkan brand switching analysis di atas, terlihat bahwa Alfamart, Yomart, dan 7-Eleven merupakan merek yang diprediksikan akan bertambah jumlah pengunjungnya di masa mendatang. Angka net switching ketiga merek tersebut positif. Jumlah pengunjung merek lain yang akan berganti mengunjungi
7
ketiga merek tersebut (switching in) lebih banyak dari pengunjung ketiga merek tersebut yang akan berpindah mengunjungi merek lain (switching out). Sebaliknya, Indomaret dan Alfamidi, net switching kedua merek tersebut bernilai negatif (Topbrand-award.com,2012). 7-Eleven di Indonesia terhitung memiliki perkembangan yang signifikan, terbukti dengan banyaknya jaringan toko yang tersebar dilokasi lingkungan berbeda dalam beberapa kategori masyarakat, seperti lokasi yang berdekatan dengan perumahan masyarakat dan institusi pendidikan, misalnya sekolah dan Universitas. Pada saat ini, kompetitor 7-Eleven adalah pemain ritel yang termasuk dalam convenience store dan minimarket, yaitu, beberapa merek yang sebelumnya mendominasi pasar dan sekarang mulai mengikuti tren bisnis ritel seperti 7eleven, adalah Indomaret, Alfamart, Alfaexpress, Alfamidi dan selain itu kompetitor baru pun bermunculan seperti Lawson yang kurang lebih sama dalam mengusung konsep toko retail dengan 7-Eleven. Begitu pun dengan Convenience store 7-Eleven Ciputat yang belum lama ini dibuka yaitu pada akhir tahun 2012, lokasinya yang berdekatan dengan Universitas UIN Jakarta dan sekolah – sekolah menengah atas, merupakan lokasi yang dapat dikatakan menjanjikan untuk bisnis ritel model minimarket. Karena, lingkungan yang tidak hanya di huni oleh penduduk lokal daerah melainkan juga penduduk luar daerah seperti para mahasiswa / mahasiswi yang memutuskan untuk menetap indekos menawarkan kepada pebisnis khususnya toko ritel untuk bersaing memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka.
8
Berdasarkan hal-hal di atas peneliti tertarik untuk meneliti beberapa faktor – faktor yang menyebabkan konsumen memiliki minat untuk membeli produkproduk di 7-Eleven Ciputat, seperti store atmosphere dan harga serta dampaknya terhadap aktivitas membeli serta melihat nilai yang menjadi keunggulan toko 7Eleven Ciputat menurut pelanggan dalam memperkuat daya saing menghadapi kompetitor – kompetitor disekitarnya, Maka selanjutnya riset ini dilakukan dan diberi judul: “Analisis Pengaruh Store Atmosphere dan Harga Terhadap Minat Beli Konsumen dan Dampaknya Terhadap Keputusan Pembelian konsumen pada Convenience Store 7-Eleven Ciputat”.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti merumuskan permasalahan yang ada sebagai berikut: Sub Struktur I 1. Apakah terdapat hubungan store atmosphere dan harga terhadap minat beli konsumen 7-Eleven Ciputat secara simultan? 2. Apakah terdapat hubungan store atmosphere terhadap minat beli konsumen 7Eleven Ciputat secara parsial? 3. Apakah terdapat hubungan harga terhadap minat beli konsumen 7-Eleven Ciputat secara parsial?
9
Sub Struktur II 4. Apakah terdapat hubungan store atmosphere, harga dan minat beli terhadap keputusan pembelian konsumen 7-Eleven Ciputat secara simultan? 5. Apakah terdapat hubungan store atmosphere terhadap keputusan pembelian konsumen 7-Eleven Ciputat secara parsial? 6. Apakah terdapat hubungan harga terhadap keputusan pembelian konsumen7Eleven Ciputat secara parsial? 7. Apakah terdapat hubungan minat beli terhadap keputusan pembelian konsumen 7-Eleven Ciputat secara parsial?
C. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Sub Struktur I 1. Untuk menganalisis hubungan store atmosphere dan harga terhadap minat beli konsumen 7-Eleven Ciputat secara simultan. 2. Untuk menganalisis hubungan store atmosphere terhadap minat beli konsumen 7-Eleven Ciputat secara parsial. 3. Untuk menganalisis hubungan harga terhadap minat beli konsumen 7-Eleven Ciputat secara parsial. Sub Struktur II 4. Untuk menganalisis hubungan store atmosphere, harga dan minat beli terhadap keputusan pembelian konsumen 7-Eleven Ciputat secara simultan.
10
5. Untuk menganalisis hubungan store atmosphere terhadap keputusan pembelian konsumen 7-Eleven Ciputat secara parsial. 6. Untuk menganalisis
hubungan
harga terhadap keputusan pembelian
konsumen7-Eleven Ciputat secara parsial. 7. Untuk menganalisis hubungan minat beli terhadap keputusan pembelian konsumen 7-Eleven Ciputat secara parsial.
D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, sebagai berikut: 1. Bagi akademik, menjadi referensi tambahan untuk mempelajari ilmu pengetahuan secara teoritis dan praktis, serta menjadi bahan perbandingan untuk peneliti yang serupa, menjadi lebih berkembang dan efektif. 2. Bagi peneliti, sebagai tugas akhir dan sarana mengamalkan ilmu yang sudah di pelajari dalam perkuliahan. 3. Bagi pihak perusahaan, diharapkan menjadi referensi tambahan bagi manajemen perusahaan untuk menentukan strategi – strategi perusahaan termasuk penetapan harga produk – produk dan desain atmosfir toko 7-Eleven Ciputat. 4. Bagi pelanggan, menjadi sumber informasi tambahan dalam menentukan kriteria toko ritel yang diinginkan.
11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Retail 1. Pengertian Retail Ritel berasal dari bahasa Prancis Ritellier yang berarti memecah sesuatu. Secara harfiah kata ritel atau retail juga berarti eceran atau perdagangan eceran, dan peritel / retailer diartikan sebagai pengecer atau pengusaha perdagangan eceran.Menurut kamus, kata retail ditafsirkan sebagai “selling of goods and or services to the publics”; atau penjualan barang atau jasa kepada khalayak (Manser ,1995 dalam Sujana, 2013:19). Berman
&
Evans
(2003)
dalam
Sujana
(2013:19),
mendefinisikan kata retail dalam kaitan retail management sebagai “those business activities involved in the sale of goods and sevices consumers for their personal, family, or household use” atau keseluruhan aktivitas bisnis yang menyangkut penjualan barang dan jasa kepada konsumen untuk digunakan oleh mereka sendiri, keluarga atau rumah tangganya. Sementara itu, Davinson (1988) dalam Sujana (2013:19), memberikan gambaran tentang bisnis retail sebagai; “business establishment that derives over 50% of its total sales volume to ultimate consumers whose motive of purchase is for personal or famil use” atau suatu institusi atau kegiatan bisnis yang lebih dari 50% dari total penjualannya merupakan penjualan kepada konsumen akhir 12
yang memotivasi berbelanjanya adalah untuk kepentingan pribadi atau keluarganya. Benang merah dari kedua definisi bisnis ritel yang patut digaris bawahi adalah; (1) penjualan kepada end user (konsumen akhir), dan (2) motivasi pembelian konsumen adalah untuk kepentingan sendiri (termasuk keluarganya) dan tidak untuk dijual kembali, atau paling tidak lebih dari separuh penjualannya adalah kepada konsumen untuk kepentingannya sendiri (Sujana, 2013:19). Menurut Levy dan Weitz (2007:7) menjelaskan pengertian retailing yaitu: “Retailing is the set of business activities that adds value to the products and services sold to customers for their personal of family use”. Artinya ritel adalah seperangkat kegiatan bisnis yang menambah nilai produk dan jasa yang dijual kepada pelanggan untuk penggunaan pribadi mereka. Ditambahkan oleh Kotler dan Keller (2013:140), retailer atau retail store adalah semua badan usaha yang volume penjualannya terutama datang dari penjualan eceran. Dan retailing termasuk semua aktivitas dalam menjual barang atau jasa langsung ke konsumen akhir untuk kebutuhan pribadi dan non bisnis.. 2. Fungsi – Fungsi Ritel Berikut fungai – fungsi yang dijalankan ritel (Levy dan Weitz, 2007: 8-9): 13
a. Menyediakan berbagai macam produk dan jasa (Providing an assortment of products and service) Peritel selalu berusaha menyediakan beranekan ragam produk dan jasa untuk konsumen memilih dari banyaknya pilihan baik dari sisi variasi merek, desain, ukuran, warna dan harga dalam satu lokasi. b. Memecah (breaking bulk) Untuk
mengecilkan
biaya
transportasi,
peritel
memecah
beberapa ukuran produk menjadi lebih kecil, yang pada akhirnya akan menguntungkan produsen dan konsumen. c. Menyimpan persediaan (holding inventory) Ritel akan berperan sebagai penyimpan persediaan barang yang sudah rusak digantikan dengan barang yang siap pakai, maka, terdapat jaminan ketersediaan barang pada saat mereka membutuhkan. d. Memberikan jasa atau pelayanan (Providing services) Peritel berperan meningkatkan nilai jasa bagi konsumen untuk membeli dan menggunakan produk. Para peritel menawarkan kredit kepada konsumen untuk memiliki sebuah produk sekarang dan membayar setelahnya untuk itu.
14
3. Jenis Toko Ritel Menurut Levy dan Weitz (2007:39), ritel dibagi menjadi 3 bagian utama yaitu food retailer, general merchandise retailer, dan non store retailer: a. Food retailers 1) Supermarkets Supermarkets
konvensional
biasanya
mempersilahkan
pengunjung untuk melayani dirinya sendiri dalam mencari kebutuhan
seperti
perlengkapan
sehari
–
hari,
daging,
perlengkapan yang bukan termasuk makanan seperti perawatan kesehatan dan lain-lain. Contoh: Hero, Superindo. 2) Hypermarkets Hypermarkets
mempunyai
luas
100.000
-
300.000
m2
hypermarkets juga termasuk salah satu ritel yang cepat berkembang. Contoh: Hypermart, Giant. 3) Convenience stores Convenience stores atau toko kebutuhan sehari-hari memberikan aneka ragam barang kebutuhan yang terbatas dengan lokasi yang terjangkau. Contoh: Mini market indomart, Cirkle K b. General merchandise retailers 1) Department store Menangani beberapa bagian penjualan produk di bawah satu atap, sebuah department store menyediakan variasi produk 15
belanja dan produk – produk khusus secara luas termasuk pakaian, kosmetik, peralatan rumah tangga, alat-alat elektronik dan kadang – kadang mebel. Pembelian biasanya dilakukan masing – masing bagian diperlakukan sebagai pusat pembelian terpisah agar ekonomis dalam promosi, pembelian, pelayanan dan pengawasan. Contoh: Yogya, Ramayana. 2) Speciality stores Toko khusus adalah toko eceran yang mengkhususkan diri pada jenis
barang
dagangan
tertentu.
Format
toko
khusus
memungkinkan pengecer memperhalus strategi segmentasi mereka dan menempatkan barang dagangan mereka di target pasar yang spesifik. Sebuah toko khusus tidak hanya merupakan sejenis toko, tetapi juga merupakan metode operasi eceran, yaitu mengkhususkan diri pada jenis barang dagangan tertentu. Contoh: Toko buku Gramedia 3) Drugstores Toko obat (drug store) menawarkan produk-produk dan jasa yang berkaitan dengan farmasi sebagai daya tarik utama mereka. Konsumen paling sering tertarik dengan sebuah toko obat oleh farmasinya atau ahli farmasinya, kenyamanan atau karena dia mempertahankan rencana resep pihak ketiga mereka. Contoh: Apotik Kimia farma.
16
4) Category specialist Category specialist adalah toko diskon dengan ukuran yang besar. Ritel ini dasarnya adalah discount speciality stores. Dengan menawarkan barang-barang yang lengkap dengan harga yang rendah. Contoh: Toy “R”, Old navy. 5) Extreme Value Retailers Extreme Value Retailers adalah sebuah toko kecil dan termasuk toko diskon dengan lini penuh yang menawarkan barang dagangan yang terbatas dengan harga yang sangat murah. Contoh: Toko Sepuluh ribu tiga. c. Non Store Retailers 1) Electronic Retailers Electronic Retailers atau sering dikenal dengan e-tailling, online tailing, dan internet tailing adalah format ritel di mana peritel berkomunikasi dengan konsumen dan menawarkan barang dan jasa yang dijual melalui internet. Contoh: Nixon watch, e-bay. 2) Catalog and Direct Mail Retailers Catalog retailling adalah format ritel bukan toko di mana peritel menawarkan produknya menggunakan catalog. Contoh: Oriflame (produk kecantikan), Sophie martin.
17
3) Direct Selling Direct selling atau penjualan langsung adalah format ritel yang menggunakan sales people yang secara langsung mendatang konsumen di lokasi yang cocok. Contoh: Tianshi. 4) Television Home Shopping Television home shopping adalah format ritel di mana konsumen menonton suatu program TV yang mendemontrasikan produk yang mereka tawarkan. Contoh: Inovation store. 5) Services retailing Service retailing
adalah jenis ritel
yang lebih banyak
menyediakan pelayanan dari pada barang yang dijual, atau bahkan hanya menjual jasa. Contoh: Garda otto.
B. Retail Mix 1. Pengertian Retail Mix Seperti produsen dan wholesalers, peritel mengembangkan strategi pemasaran berdasarkan tujuan perusahaan dan perencanaan strategis. Organisasi mengamati pengaruh lingkungan dan menilai kelemahan dan kekuatan sendiri dalam mengidentifikasi peluang dan kendala pemasaran. Keputusan penting peritel pada dua langkah dasar dalam proses strategi pemasaran (Kurtz and Boone, 2012: 447): a. Memilih target pasar.
18
b. Mengembangkan retailing mix untuk memenuhi target pasar yang dipilih. Retailing mix menentukan strategi barang dagangan, strandar pelayanan konsumen, pedoman penetapan harga, analisa target pasar, tujuan promosi, memutuskan lokasi / distribusi, dan pilihan suasana toko. Kombinasi dari elemen-elemen ini membangun kesan ritel yang di inginkan, kesan ritel mengkomunikasikan idetitas toko kepada konsumen (Kurtz and Boone, 2012: 447-448). Menurut Levy dan Weitz (2007:21), retail mix adalah alat yang digunakan untuk mengimplementasikan, menangani perkembangan strategi retail yang dapat digunakan untuk memuaskan kebutuhan dari target market lebih baik dari pada kompetitor, retail mix terdiri dari enam elemen, yaitu: customer service, store design and display, communication mix, location, merchandise assortment, dan pricing. Gambar 2.1 Elemen di dalam Retailling Mix Customer servise
Store design and display
Communication mix
Location
Retail strategy
Merchandise assortment
Pricing
Sumber: Levy & Weitz (2007, p.21)
19
Dari definisi di atas bahwa retailing mix menerangkan semua detail tentang perangkat retail dari merchandising, design store, pricing dan lainnya, yang merupakan pedoman untuk menjalani bisnis eceran yang baik dan mampu bersaing.
C. Store atmosphere 1. Pengertian Store Atmosphere Store atmosphere merupakan salah satu unsur dari retailing mix yang juga harus diperhatikan oleh suatu bisnis ritel. Dengan adanya store atmosphere yang baik, perusahaan dapat menarik konsumen untuk berkunjung dan melakukan pembelian. Pengertian store atmosphere menurut Utami (2008:163), mengatakan bahwa store atmosphere adalah desain lingkungan melalui komunikasi visual, pencahayaan, warna, musik, dan wangi – wangian untuk merancang respon emosional dan persepsi pelanggan dan untuk mempengaruhi pelanggan dalam membeli barang. Store atmosphere menurut Levy dan Weitz (2007:510), yaitu: “Atmospherics refers to the design of an environment through visual communications, lighting, colors, music and scent to stimulate customers’ perceptual and emotional responses and ultimately to affect their purchase behavior”. Artinya, atmosfir adalah mendesain suatu lingkungan melalui komunikasi visual, pencahayaan, warna, musik dan penciuman untuk merangsang persepsi dan emosi dari 20
pelanggan
dan
pada
akhirnya
untuk
mempengaruhi
perilaku
pembelanjaan mereka. Dari definisi yang telah dipaparkan mengungkapkan bahwa penciptaan store armosphere yang dilakukan oleh peritel akan mampu menciptakan store image di mata konsumen, karena pengalaman yang mereka rasakan dari atmosfer toko akan mempengaruhi emosi pada diri konsumen, yang pada akhirnya akan menentukan minat konsumen untuk membeli produk di dalamnya. Sejalan dengan pembahasan diatas,
Berman dan Evans
(2001:602), mendefinisikan store atmosphere sebagai berikut: “Atmosphere refers to the store’s physical characteristics that are used to develop an image and draw customers” Artinya, untuk toko basic retail atau eceran, suasana lingkungan toko itu berdasarkan pada karakteristik fisik yang biasanya digunakan untuk membangun kesan dan menarik pelanggan. Sujana (2013:102), menambahkan bahwa tampilan tampak luar dan dalam toko harus di tata sedemikian rupa sehingga menarik, memikat, membuat rasa ingin tahu, mengundang orang untuk datang dan berkunjung dan tampilan toko di pengaruhi oleh faktor-faktor seperti lighting, color, music dan scent.
21
2. Model Pengaruh Atmosfer Toko Donovan dan Rossiter berpendapat bahwa atmosfer toko melibatkan efeksi bentuk keadaan emosi konsumen yang berbelanja di dalam toko yang mungkin tidak sepenuhnya disadari olehnya. Gambar 2.2 Model Pengaruh Atmosfer Toko
Stimulus lingkungan
Keadaan Emosi
Kesenangan
Pembangkitan
Dominasi
Respon Pendekatan atau penghindaran
Sumber: Robert J. Donovan dan John R. Rossiter, “Store Atmosphere: An Environment Psychology Approach”, Journal of Retailing, 1982, New York University: Peter dan Olson, 2014, p 266.
Model dasar yang mendasari riset Donovan dan Rossiter yang ditunjukan pada tampilan gambar 2.2 diambil dari literatur lingkungan psikologi lingkungan. Pada dasarnya, model tersebut mengusulkan bahwa stimulus lingkungan mempengaruhi kondisi emosi konsumen, yang pada gilirannya mempengaruhi perilaku mendekat atau menghindar. Perilaku pendekatan mengacu pada bergerak menuju, sedangkan perilaku penghindaran mengacu pada bergerak menjauh dari berbagai stimulus dan lingkungan. Ada empat jenis perilaku pendekatan atau penghindaran yang terkait dengan toko pengecer: a.
Pendekatan dan penghindaran fisik, yang dapat terkait dengan niat berlangganan toko (store patronage) pada tingkat dasar.
22
b.
Pendekatan dan penghindaran penyelidikan, yang dapat terkait dengan pencarian dan pemaparan dari sejumlah besar atau sedikit penawaran dalam toko.
c.
Pendekatan dan penghindaran komunikasi, yang dapat terkait dengan interaksi dengan penjual atau staf toko.
d.
Pendekatan dan penghindaran kinerja dan kepuasan, yang dapat terkait dengan frekuensi belanja berkali-kali serta pengeluaran kembali waktu dan uang di dalam toko. Para penulis tersebut menyelidiki hubungan atar ketiga jenis
keadaan emosi yang ditunjukan di tampilan gambar 2.2 (kesenangan, pembangkitan, dan dominasi) dan niat yang dinyatakan untuk melakukan perilaku terkait toko tertentu. Kesenangan mengacu pada tingkat dimana konsumen gembira, terdorong, atau aktif di dalam toko, dan dominasi adalah ketika konsumen merasa memiliki kendali atau bebas bertindak di dalam toko. Secara
keseluruhan,
kesenangan
dan
pembangkitan
mempengaruhi keadaan konsumen pada: a. Kenikmatan berbelanja di toko. b. Waktu yang digunakan untuk menjelajah penawaran toko. c. Kemauan untuk berbincang dengan tenaga penjual. d. Kecendrungan membelanjakan uang lebih banyak dari pada yang direncanakan. e. Kemungkinan untuk datang kembali ke toko. 23
Dimensi emosi ketiga, yaitu dominasi, atau perasaan memiliki kendali atau bebas berbuat di dalam toko, terungkap hanya berdampak kecil pada perilaku konsumen di lingkungan toko pengecer (Peter dan Olson, 2014: 265-266). Dampak dari store atmosphere (suasana toko) terhadap emosi konsumen ditunjukan dengan perilaku tertentu, di jelaskan juga oleh Peter dan Olson (2002) dalam Irawan (2010:15), yaitu: a. Senang (pleasure), mengacu pada sejauh mana konsumen merasa senang, suka cita, atau puas didalam toko. Penentu yang sangat kuat dari perilaku pendekatan penghindaran didalam toko, termasuk didalamnya perilaku berbelanja. b. Bergairah (arousal), mengacu pada sejauh mana konsumen merasa meluap – luap, waspada, aktif didalam toko. Dapat meningkatkan lamanya waktu yang diluangkan didalam toko serta keinginan untuk
berinteraksi
dengan
pramuniaga.
Rangsangan
yang
menyebabkan kegairahan pertama – tama adalah kenyamanan, pencahayaan yang terang dan musik yang mengalun. c. Menguasai (dominance), mengacu pada sejauh mana konsumen merasa dikontrol atau bebas berbuat sesuatu didalam toko. 3. Empat Elemen Penting Yang Harus Diperhatikan Peritel dalam Mengelola Desain Atmosfir Toko Ritel Berman dan Evans (2001:604), mengemukakan bahwa Store atmosphere terdiri dan empat elemen sebagai berikut: 24
a. Exterior (Bagian Luar) Karakteristik eksterior mempunyai pengaruh yang kuat pada citra toko tersebut, sehingga harus direncanakan sebaik mungkin, kombinasi dari eksterior ini dapat membuat bagian luar toko menjadi terlihat unik, menarik, menonjol dan mengundang orang untuk masuk ke dalam toko, elemen untuk eksterior ini terdiri dan sub elemen-elemen sebagai berikut: 1)
Store front (tampak muka) Bagian depan toko meliputi kombinasi dari marquee pintu masuk jendela pencahayaan dan konstruksi gedung. Store front harus mencerminkan keunikan, kematangan, dan kekokohan atau hal – hal lain yang sesuai dengan citra toko tersebut. Konsumen akan menilai toko dari penampilan warna terlebih dahulu sehingga eksterior merupakan faktor penting untuk mempengaruhi konsumen untuk mengunjungi toko. Ada
beberapa
alternatif
bagi
retailer
untuk
mempertimbangkan perencanaan dasar store front, yaitu: a) Modular structure Struktur bangunan yang berbentuk persegi atau lingkaran yang menghubungkan beberapa toko di tempat tersebut. b) Prefabricated
(prefab)
structure
(struktur
rumah
pabrikan). Bagian toko menggunakan struktur yang berasal dari bahan baku pabrikan. 25
c) Prototype store, Digunakan oleh franchisor. Storefront seragam dengan cabang toko lain dan merupakan bagian dari atmosphere yang ditentukan dalam perjanjian franchisornya. d) Unique building design Store front mempunyai desain gedung yang unik dari pada yang lain. Untuk semakin menarik konsumen store front dapat ditambahkan dengan pohon-pohon, air mancur hal ini akan menciptakan lingkungan santai disekitar toko. 2)
Marque (Papan Nama). Suatu tanda yang digunakan untuk memajang nama atau logo suatu toko. Marquee dapat dibuat dengan teknik pewarnaan, penulisan huruf atau penggunaan lampu neon. Marquee dapat terdiri dari nama atau logo saja atau dikombinasikan dengan slogan dan informasi lainnya. Supaya efektif, Marquee harus diletakkan di luar, terlihat berbeda dan lebih menarik atau Mencolok dari pada toko lain.
3) Entrances (Pintu Masuk) Pintu masuk harus direncanakan sebaik mungkin sehingga dapat mengundang konsumen untuk masuk dan melihat ke dalam toko. Serta harus dapat mengurangi lalu lintas kemacetan keluar masuk konsumen. Pintu masuk mempunyai tiga masalah utama yang harus diputuskan, yaitu: 26
a) Jumlah pintu masuk disesuaikan dengan besar kecilnya bangunan. Salah satu faktor yang membatasi jumlah pintu masuk adalah masalah keamanan. b) Jenis pintu masuk yang akan digunakan Apakah akan menggunakan pintu otomatis atau tank dorong. c) Lebar pintu masuk, pintu masuk yang lebar akan menciptakan
suasana
dan
kesan
yang
berbeda
dibandingkan dengan pintu masuk yang sempit, kecil dan berdesakan – desakan. Lebar pintu masuk ditujukan untuk menghindari masalah kemacetan lalu lintas orang yang keluar masuk toko. 4) Display Window (Jendela Panjang / etalase) Mempunyai
dua
tujuan,
yaitu
pertama
adalah
untuk
mengidentifikasikan suatu toko dengan memajang barang – barang yang ditawarkan, misalnya toko sepatu. Tujuan kedua adalah menarik konsumen untuk masuk. Dalam membuat pajangan yang baik harus dipertimbangkan mengelola ukuran jendela. Jumlah barang yang akan dipajang karena bentuk, tema dan frekuensi penggantiannya. 5) Height and Size of Building (Tinggi dan Luas Bangunan) Dapat mempengaruhi kesan tertentu terhadap toko tersebut, misalnya tingginya. Langit – langit toko dapat membuat ruangan seolah-olah terlihat lebih luas. 27
6) Visibility (Jarak Pandang) Orang harus melihat bagian depan marquee suatu toko dengan jelas. Jika suatu toko mempunyai jarak yang jauh dan jalan raya, maka toko dapat membuat billboard yang menarik agar para pengendara yang lewat dengan cepat dapat melihat toko tersebut. 7) Uniqueness (Keunikan) Dapat mempengaruhi kesan tertentu terhadap toko tersebut, dan dapat melalui desain toko yang lain daripada yang lain, seperti marquee yang mencolok, etalasi yang dekoratif, tinggi dan ukuran gedung yang berbeda dan sekitarnya. 8) Surrounding Area (Lingkungan Sekitar) Citra toko dipengaruhi oleh keadaan lingkungan masyarakat dimana toko itu berada. Atmosphere suatu toko akan memperjelas nilai yang negatif jika lingkungan sekitar toko mempunyai tingkat kejahatan yang tinggi yang akan mempengaruhi citra toko itu sendiri. 9) Surrounding Stores (Toko Sekitar) Toko – toko lain sekitar toko itu berada juga dapat mempengaruhi citra suatu toko. Toko tersebut bisa berada di dalam gedung yang sama atau gedung lain yang berdekatan dengan toko.
28
10) Parking (Tempat Parkir) Tempat parkir merupakan hal yang sangat penting bagi konsumen. Konsumen biasanya bekerja untuk kebutuhan akan fashion, sehingga mereka pada umumnya selalu membawa kendaraan. Tempat parkir yang luas, aman, gratis dan mempunyai jarak yang dekat dengan toko akan menciptakan atmosphere yang positif bagi toko. b. Bagian dalam umum (General Interior) General
interior
adalah
Bagian
dalam
toko
yang
memberikan kesan yang nyaman dan menyenangkan. Kesan ini dapat di ciptakan misalnya dengan warna dinding dan lantai toko yang menarik, suhu udara di dalam toko, wiraniaga, dan kebersihan didalam toko. Berikut indikator dari General interior: 1) Flooring (Tata Letak Lantai) Penentuan jenis lantai (kayu, keramik, karpet), ukiran, desain dan
warna
lantai
penting
karena
konsumen
dapat
mengembangkan persepsi mereka berdasarkan apa yang mereka lihat. 2) Colors and lighting (Pewarnaan dan Pencahayaan) Setiap toko harus mempunyai pencahayaan yang cukup dan mengarahkan atau menarik perhatian konsumen ke daerah tertentu dan toko konsumen yang berbelanja akan tertarik pada sesuatu yang paling terang yang berada dalam pandangan 29
mereka. Tata cahaya yang baik mempunyai kualitas dan warna yang dapat membuat produk – produk yang ditawarkan terlihat lebih menarik, dan berbeda bila dibandingkan dengan keadaan yang sebenarnya. 3) Scent and Sound (Aroma dan Suara) Tidak semua toko memberikan layanan ini, tetapi jika layanan ini dilakukan akan memberikan suasana yang lebih santai pada konsumen, khususnya konsumen yang ingin menikmati suasana yang santai dengan menghilangkan kejenuhan, kebosanan maupun stress. Sambil berbelanja konsumen yang dihadapkan pada musik yang keras akan menghabiskan lebih sedikit waktu berbelanja. Lain halnya apabila mereka dihadapkan pada musik yang lembut. 4) Fixtures (Perabot Toko) Memilih peralatan penunjang dan cara penyusunan barang harus dilakukan dengan baik agar didapat hasil yang sesuai dengan keinginan. Karena barang – barang tersebut berbeda bentuk, karakter, maupun harganya, sehingga penempatannya pun berbeda. Dengan bantuan peralatan penunjang dan cara penyusunan yang berbeda dapat diciptakan kesan atau image yang berbeda pula.
30
5) Wall Texture (Tekstur Dinding) Tekstur dinding dapat menimbulkan kesan tertentu pada konsumen dan dapat membuat dinding terlihat lebih menarik. 6) Temperature (Suhu Udara) Pengelola toko harus mengatur suhu udara di dalam ruangan. Jangan terlalu panas atau dingin. Jika memasang AC mereka harus mengatur jumlah AC yang dipasang yang mana harus disesuaikan dengan luas atau ukuran toko. Mereka juga harus mengatur di bagian toko mana saja AC dipasang. Jika tidak memasang AC, maka mereka perlu memperhatikan masalah penggunaan jendela untuk pertukaran udara. 7) Width of Aisles (Lebar Jalan) Jarak antara rak barang harus diatur sedemikian rupa agar cukup lebar dan membuat konsumen merasa nyaman dan betah berada di dalam toko. 8) Dressing Facilities (Kamar Ganti) Fasilitas kamar ganti dengan warna, desain serta tata cahaya dan privasi yang baik perlu diperhatikan dan dibuat sedemikian rupa memberikan keamanan dan kenyamanan bagi konsumen. 9) Vertical Transportation (Alat Transportasi Vertikal) Suatu toko yang terdiri dan beberapa tingkat atau lantai, harus memperhatikan sarana transportasi ini seperti escalator, lift, 31
tangga penempatan sarana berpengaruh pada suasana toko yang diinginkan. 10) Dead Areas Dead area merupakan ruangan di dalam toko di mana display yang normal tidak bisa diterapkan karena akan terasa janggal, misalnya pintu masuk toilet vertikal transportation dan sudut pandang ruangan. Pengelola toko harus dapat menempatkan barang – barang pajangan yang bisa memperindah ruangan seperti tanaman, cermin, dan lain-lain. 11) Personal (Karyawan) Karyawan yang berpenampilan menarik dan mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai produk yang dijual akan meningkatkan citra perusahaan dan loyalitas konsumen dalam memilih toko itu sebagai tempat untuk berbelanja. 12) Merchandise ( Barang Dagangan) Pengelola toko harus memutuskan variasi barang dagangan, kualitas, lebar dan variasi warna pada produk yang akan dijual. Mereka harus memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen hal ini sangat penting, karena dengan pemilihan merchandise kesukaan konsumen yang tepat akan menyebabkan waktu yang dibutuhkan konsumen untuk berbelanja sedikit.
32
13) Prices Levels and Display (Tingkat Harga dan Etalase Label) Label harga dicantumkan pada kemasan produk tersebut pada rak tempat produk tersebut dipajang atau kombinasi dari keuangan. Pengelola toko harus selalu memastikan agar label itu selalu jelas dan benar, sehingga memudahkan konsumen untuk mengetahui harga produk yang ditawarkan. 14) Cash Register (Kasir) Pengelola toko harus memutuskan dua hal yang berkenaan dengan kasir. Pertama adalah penentuan jumlah kasir yang memadai agar konsumen tak terlalu lama antri atau menunggu untuk melakukan proses pembayaran. Kedua adalah penentuan lokasi kasir, kasir harus ditempatkan di lokasi yang strategis dan sedapat mungkin menghindari kemacetan / antrian antara konsumen yang keluar masuk toko. 15) Techno1ogy / modernization Pengelola toko harus dapat melayani konsumen secanggih mungkin. Misalnya dalam proses pembayaran harus dibuat secanggih mungkin dan cepat baik pembayaran secara tunai atau menggunakan pembayaran dengan cara lain seperti kartu kredit atau debet, diskon voucher, toko dengan gedung yang modern, store front, marquee dan perabot yang baru akan menciptakan atmosphere yang jauh lebih menguntungkan dari pada fasilitas yang sudah lama atau tua. 33
16) Cleanliness (Kebersihan) Kebersihan
dapat
menjadi
pertimbangan
utama
bagi
konsumen untuk berbelanja di toko. Pengelola toko harus mempunyai rencana yang baik dalam pemeliharaan kebersihan toko walaupun eksterior dan interior baik apabila tidak dirawat kebersihannya akan menimbulkan penilaian yang negatif dari konsumen. c. Store Layout (Tata Letak) Pengelola toko harus mempunyai rencana dalam penentuan lokasi dan penyusunan letak dari fixtures (perabotan toko), merchandising, width of aisles dan fasilitas toko. Pengelola toko juga harus memanfaatkan ruangan toko yang ada seefektif mungkin. Layout toko yang baik akan mampu mengundang konsumen untuk betah berkeliling lebih lama dan membelanjakan uangnya lebih banyak dalam merancang layout diperhatikan halhal sebagai berikut: 1) Allocation of floor space for selling, merchandising, personnel and customers Dalam suatu toko, ruangan yang ada harus dialokasikan untuk: a) Selling Space (Wilayah Penjualan) Tempat untuk memajang barang dagangan, tempat untuk berinteraksi antara wiraniaga dan konsumen, tempat untuk mendemonstrasikan produk dan sebagainya. 34
b) Merchandise Space (Tempat Barang Dagangan) Tempat di mana barang-barang yang tidak dipajang disimpan atau bisa disebut gudang. c) Personnel Space (Ruangan Untuk Karyawan) Ruangan yang disediakan untuk meminimalisasi luas ruangan ini harus diminimalisir karena luas lantai sangat berharga. Oleh sebab itu biasanya ruangan karyawan diawasi dengan ketat, sehingga perusahaan juga harus mempertimbangkan moral karyawan sebelum menetapkan luas ruangan untuk karyawan. d) Customer Space (Wilayah Untuk Konsumen) Dirancang untuk meningkatkan minat belanja konsumen biasanya meliputi ruang tunggu, bangku dan kursi, kamar pas, toilet, tempat parkir, restoran, lift atau elevator, lorong yang lebar dan lain sebagainya. 2) Product Groupings (Pengelompokkan Barang) Barang yang dipajang dapat dikelompokkan sebagai berikut: a) Functional product grouping (pengelompokkan produk berdasarkan
fungsinya);
pengelompokkan
barang
berdasarkan penggunaan akhir yang sama. b) Purchase motivation produk groupings (pengelompokkan produk berdasarkan motif pembelian); pengelompokkan produk dirancang untuk
menarik minat
konsumen 35
berbelanja dalam jumlah dan waktu tertentu yang dimiliki konsumen. c) Market segment product groupings (pengelompokkan produk berdasarkan segmen pasar); pengelompokkan atas barang – barang yang berbeda secara bersama – sama untuk menarik minat dan target pasar yang telah ditentukan. d) Storability product groupings (pengelompokkan produk berdasarkan kemampuan toko pengelompokkan barang) berdasarkan cara penanganan yang khusus. 3) Traffic Flow (arus lalu lintas) a) Straight (gridiron traffic flow) (Arus lalu lintas berbentuk lurus). yaitu barang-barang yang dipajang dan lorong – lorong atau gang ditempatkan dalam bentuk persegi. Manfaat dari straight traffic: (1) Penciptaan store atmosphere yang efisien (2) Luas lantai yang dapat digunakan untuk memajang produk lebih banyak. (3) Konsumen dapat berbelanja dengan cepat (4) Pengendalian atas persediaan dan keamanan lebih mudah (5) Kemudahan toko sehingga biaya tenaga kerja dapat ditekan. 36
b) Curving (free-flowing) traffic flow (Arus lalu lintas bebas) Pengaturan ini memungkinkan pelanggan membentuk pola lalu lintasnya sendiri. c) Space / Merchandise category Menentukan kebutuhan akan kebutuhan luas lantai. Setiap kategori produk telah ditentukan tempatnya. Pendekatan model persediaan juga dapat menentukan jumlah luas lantai yang diperlukan untuk memajang barang dagangan yang dibutuhkan. d) Department Location (Lokasi departemen) Lokasi tiap departemen harus dipetakan. Untuk toko yang bertingkat harus dapat diberi tanda ke setiap lantai di mana letak setiap departemen berada. Produk apa saja yang harus berada di setiap lantai dan bagaimana tata letak setiap lantai. Untuk toko dengan satu luas lantai harus menentukan bagaimana tata letak setiap lantainya. e) Arrangement departemen)
within
Department
Penyusunan
(Pengaturan
barang dalam
di
departemen
berdasarkan ukuran, harga, warna pengguna barang dan minat konsumen. Merek barang yang paling banyak memberi keuntungan mempunyai tempat yang paling banyak dilalui konsumen.
37
d. Interior (Point-of-purchase) Display Setiap
jenis
point-of-purchase
display
menyediakan
informasi kepada pelanggan untuk mempengaruhi suasana lingkungan toko. Tujuan utama interior display ialah untuk meningkatkan penjualan dan laba toko tersebut. Interior (point-ofpurchase) display terdiri dari: 1) There-setting Dalam satu musim atau peringatan tertentu retailer dapat mendesain dekorasi toko tertentu untuk menarik perhatian konsumen. 2) Rack and case Rack mempunyai fungsi utama untuk memajang dan meletakkan barang dagangan secara rapi. Case berfungsi untuk memajang barang yang lebih berat atau besar dari pada barang di rak. 3) Cut cases and dump bins Cut case adalah kotak yang digunakan untuk membawa atau membungkus barang-barang yang berukuran kecil. Dump bins adalah kotak yang berisi tumpukan barang yang telah diturunkan harganya. Dump bins dapat menciptakan open assortments dengan penanganan yang tidak rapi dan seadanya, keuntungan menciptakan kesan harga murah dan dapat mengurangi biaya display. 38
4) Posters, signs, and cards Tanda – tanda yang bertujuan untuk memberikan informasi tentang lokasi barang di dalam toko. Iklan yang dapat mendorong konsumen untuk berbelanja barang adalah iklan promosi barang baru atau diskon khusus untuk barang tertentu. Tujuan dan tanda – tanda ini sendiri untuk meningkatkan penjualan barang – barang melalui informasi yang diberikan konsumen secara baik dan benar. Daerah belanja yang kurang diminati biasanya dibuat menarik dengan tampilan tanda-tanda yang sifatnya komunikatif pada konsumen. Menurut Kotler dan Keller (2013:16), atmosfer adalah elemen lain dalam melengkapi toko. Setiap toko mempunyai penampilan dan tata letak fisik yang bisa mempersulit atau mempermudah orang untuk bergerak. Pengecer harus mempertimbangkan semua indra dalam membentuk pengalaman pelanggan. Seperti halnya pasar swalayan yang menemukan bahwa memvariasikan tempo musik mempengaruhi rata – rata waktu yang dihabiskan di dalam toko dan rata – rata pengeluaran serta menambahkan wewangian untuk merangsang mood tertentu.
39
D. Harga 1. Pengertian Harga Dari keempat unsur marketing mix, harga merupakan satusatunya unsur bauran pemasaran yang menghasilkan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan. Dari sudut pemasaran, harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atas penggunaan suatu barang atau jasa. Pengertian ini sejalan dengan konsep penukaran (exchange) dalam pemasaran, sedangkan unsur lainnya menimbulkan biaya, harga merupakan unsur bauran pemasaran yang paling flexible dan dapat diubah dengan cepat. Menurut Monroe, “Prices furnish the guideposts that indicate how resources should be used. Price determine what products and service should be produced and in what amounts. Prices determine how these products and services should be produced. And prices determine for whom the products and service should be produced”. Artinya, harga memberikan petunjuk sebagai indikasi bagaimana sumber daya itu harus digunakan. Harga menentukan produk dan jasa apa yang harus di produksi serta berapa jumlahnya. Harga menentukan bagaimana produk dan jasa ini harus di produksi. Dan harga menentukan untuk siapa produk dan jasa itu diproduksi. Sehingga harga mempengaruhi pendapatan dan perilaku belanja kepada konsumen
dengan
tingkat
pendapatan
yang
diberikan,
harga 40
mempengaruhi apa yang dibeli dan seberapa banyak dari setiap produk yang dibeli. Bagi perusahaan bisnis, laba ditentukan oleh perbedaan antara
pendapatan
dan
biaya,
pendapatan
ditentukan
dengan
mengalikan harga per unit dengan unit yang terjual. Di dalam konteks ekonomi, hal biasa untuk memikirkan harga sebagai jumlah uang yang harus kita korbankan untuk mendapatkan sesuatu yang kita inginkan. Kita mempertimbangkan harga sebagai rasio resmi menunjukan jumlah uang (atau barang dan jasa) yang dibutuhkan untuk mendapatkan jumlah barang dan jasa yang diberikan (Monroe, 2003:4-5). Jumlah uang atau barang dan jasa yang diterima penjual Harga = Jumlah barang dan jasa yang diterima pembeli Sumber: Monroe, Kent B, “Pricing Making Profitable Decisions”, 2003,p 5.
Begitupun menurut Oentoro (2012:149), harga adalah suatu nilai tukar yang bisa disamakan dengan uang atau barang lain untuk manfaat yang diperoleh dari suatu barang atau jasa bagi seseorang atau kelompok pada waktu tertentu dan tempat tertentu. Harga berinteraksi dengan seluruh elemen lainnya dalam bauran pemasaran untuk menentukan efektivitas dari setiap elemen dan keseluruhan elemen. 2. Peran Penting Harga dalam Pertukaran Pemasaran Dari sudut pandang konsumen, biasanya harga didefinisikan sebagai yang harus diberikan konsumen untuk membeli barang atau 41
jasa.Biasanya riset memandang harga hanya dalam konteks jumlah dolar yang diminta untuk pertukaran. Gambar 2.3 Peran Penting Harga Dalam Pertukaran Pemasaran Biaya konsumen
Biaya bisnis
Uang Waktu Kegiatan kognitif Upaya perilaku
Produksi Promosi Distribusi Riset pemasaran
Nilai
Harga yang mau dibayar
Laba
Pertukaran pemasaran
Harga penjualan
Sumber: J. Paul Peter dan Jerry C. Olson, “Perilaku Konsumen & Strategi Pemasaran”, 2014, p 240.
Tampilan gambar 2.3 menawarkan model umum sifat pertukaran pemasaran dan menyoroti peran harga dalam proses ini. Meskipun kami akan berfokus pada organisasi laba, model yang sama juga dapat dibuat dan di bahas pada konteks pemasaran nirlaba. Perbedaan utama pada pertukaran nirlaba adalah: a. Meskipun organisasi nirlaba mencari uang dari konsumen, namun (setidaknya secara teoretis) tidak mencari dana lain di luar penggantian biaya yang dikeluarkan, dan b. Nilai yang diturunkan oleh konsumen pada pertukaran nirlaba sering kali kurang nyata atau terlihat. Tampilan gambar 2.3 mengidentifikasi empat tipe dasar biaya konsumen: uang, waktu, aktivitas kognitis, dan upaya perilaku. Ketika 42
dipasangkan dengan nilai atau utilitas apa pun yang ditawarkan produk, biaya – biaya tersebut adalah cara yang nyaman untuk mempertimbangkan arti harga pada konsumen. Meskipun kami tidak menyebut konsumen berusaha menghitung setiap biaya yang dikeluarkan untuk membeli barang / jasa, kami percaya bahwa biaya – biaya tersebut sering kali dipertimbangkan dalam pembelian produk. Tampilan gambar 2.3 juga membagi biaya pemasaran ke dalam empat kategori produksi, promosi, distribusi, dan riset pemasaran. Kebanyakan biaya dan investasi bisnis dapat dihubungkan ke satu atau lebih kategori tersebut menawarkan cara yang lebih nyaman untuk mempertimbangkan sisi pemasaran dari persamaan pertukaran (exchange equation). Pada dasarnya, model tersebut menyiratkan bahwa produk – produk biasanya harus mencakup setidaknya biaya variabel dan memberi kontribusi pada ongkos eksplotasi atau laba agar dapat dilakukan penawaran ke pasar. Agar terjadi pemasaran, harga yang sanggup dibayarkan konsumen harus lebih besar atau sama dengan harga yang pemasar mau menjualnya. Namun, meskipun pandangan ini tampak sederhana, banyak hubungan kompleks yang harus dipertimbangkan ketika menguji penentuan harga dari perspektif ini. Salah satu yang terpenting adalah sifat biaya konsumen dan hubungan antara mereka (Peter dan Olson, 2014: 240-245).
43
Pengaruh harga dari sudut pandang perusahaan dan konsumen, yaitu (Oentoro, 2012:150): a. Perusahaan Harga merupakan komponen yang berpengaruh langsung terhadap laba perusahaan. Tingkat harga yang ditetapkan mempengaruhi kuantitas barang yang dijual. Selain itu secara tidak langsung harga juga
mempengaruhi
biaya,
karena
kuantitas
yang
terjual
berpengaruh pada biaya yang ditimbulkan dalam kaitannya dengan efensiensi
produksi.
Oleh
karena
itu
penetapan
harga
mempengaruhi pendapatan total dan biaya total, maka keputusan dan strategi penetapan harga memgang peranan penting dalam setiap perusahaan. b. Konsumen Harga seringkali digunakan sebagai indikator nilai bagaimana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang atau jasa. Nilai (value) dapat didefinisikan sebagai rasio antara manfaat yang dirasakan dengan harga. Dengan demikian pada tingkat harga tertentu, bila manfaat yang dirasakan konsumen meningkat, maka nilainya akan meningkat pula. Seringkali pula dalam penentuan nilai suatu barang atau jasa, konsumen membandingkan kemampuan suatu barang atau jasa dalam memenuhi kebutuhannya dengan kemampuan barang dan jasa subtitusi. 44
Harga memiliki peranan utama dalam proses pengambilan keputusan para pembeli yaitu peranan alokasi dan informasi (Oentoro, 2012:150): a. Peranan alokasi Adalah fungsi harga dalam membantu para pembeli untuk memutuskan cara memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi yang di harapkan berdasarkan kekuatan pembelinya. Dengan demikian adanya harga dapat membantu para pembeli untuk memutuskan cara mengalokasikan kekuatan pembelinya pada berbagai jenis barang dan jasa. Pembeli membandingkan harga dari berbagai alternatif yang tersedia, kemudian memutuskan alokasi dana yang dikehendaki. b. Peranan informasi Adalah fungsi harga dalam “mendidik” konsumen mengenai faktor produk misalnya kualitas. Hal ini terutama bermanfaat dalam situasi dimana pembeli mengalami kesulitan untuk menilai faktor produk atau manfaaatnya secara objektif. Persepsi yang sering berlaku adalah bahwa harga yang mahal mencerminkan kualitas yang tinggi. 3. Strategi Penentuan Harga Oentoro (2012:151), berpendapat ketika suatu perusahaan telah menetapkan harga dasar dari suatu produk barang dan jasa maka perusahaan dapat menentukan strategi harga dengan mempertim45
bangkan berbagai faktor seperti harga kompetitor, tujuan perusahaan dan daur hidup produk. Berikut ini merupakan berbagai pilihan teknik / strategi penentuan harga pada produk: a. Berikut ini merupakan berbagai pilihan teknik / strategi penentuan harga pada produk baru: 1)
Skimming Strategi skimming adalah menetapkan harga awal yang tinggi ketika produk baru diluncurkan dan semakin lama akan terus turun harganya.
2)
Penetration Price / Harga Penetrasi Strategi harga penetrasi adalah menentukan harga awal yang rendah serendah – rendahnya atau murah dengan tujuan untuk penetrasi pasar dengan cepat dan juga membangun loyalitas merek dari pada konsumen.
b. Strategi penentuan harga yang mempengaruhi psikologi konsumen: 1)
Prestige Pricing / Harga Prestis Strategi prestige price adalah menetapkan harga yang tinggi demi membentuk image kualitas produk yang tinggi yang umumnya dipakai untuk produk shopping dan specialty.
2)
Odd Pricing / harga ganjil Strategi odd price adalah menetapkan harga yang ganjil atau sedikit dibawah harga yang telah ditentukan dengan tujuan
46
secara psikologis pembeli akan mengira produk yang akan dibeli lebih murah. 3)
Multiple-Unit Pricing / Harga Rabat Strategi multiple unit price adalah memberikan potongan harga tertentu apabila konsumen membeli produk dalam jumlah yang banyak.
4)
Price Lining / Harga Lini Strategi lining pricing adalah memberikan cakupan harga yang berbeda pada lini produk yang berbeda.
5)
Leader Pricing / Pemimpin Harga Strategi leader price adalah menetapkan harga lebih rendah dari pada harga pasar / harga normal untuk meningkatkan omset penjualan / pembeli.
c. Strategi penentuan harga diskon / potongan harga Strategi harga diskon pada penjual adalah strategi dengan memberikan potongan harga dari harga yang sudah ditetapkan demi meningkatkan penjualan suatu produk barang atau jasa. Diskon dapat diberikan pada umum dalam bentuk diskon kuantitas, diskon pembayaran tunai / cash, trade discount.
47
d. Strategi penentuan harga kompetitif 1) Relative Pricing / Harga Relatif Strategi relative price adalah menentukan harga di atas, dibawah atau sama dengan tingkat harga persaingan di mana gerakan harganya mengikuti gerakan pesaing. 2) Follow The Leader Pricing Strategi follow the leader price adalah penetapan harga produk baik barang maupun jasa diserahkan para pimpinan pasar / pemimpin pasar dan tidak menetapkan harga sendiri. Peran harga pada perpepsi pembeli adalah pada kualitas produk, pengorbanan (sacrifice), nilai dan keinginan untuk membeli. Peran harga ini didasarkan pada model hubungan harga, nilai yang dirasakan dan keinginan untuk membeli, seperti ddilustrasikan pada gambar 2.4. Model ini didasarkan pada anggapan bahwa pembeli menggunakan harga tidak hanya pada ukuran pengorbanan, tetapi juga digunakan sebagai indikator kualitas produk dan layanannya. Dalam model pada gambar 2.4, pembeli dapat menggunankan harga sebagai suatu indeks kualitas produk yang dirasakan, maupun sebagai suatu indeks pengorbanan yang dirasakan, yang terjadi bila pembelian produk dilakukan. Nilai yang dirasakan pelanggan merupakan suatu trade-off antara persepsi pembeli atas kualitas dan persepsi pembeli atas pengorbanan. Hasilnya akan positif bila persepsi pembeli atas kualitas lebih besar dibandingkan dengan persepsi 48
pembeli atas pengorbanannya. Dengan demikian, maka harga mungkin mempunyai dua tarikan antar kedua atribut yang saling bertolak belakang, yaitu persepsi pembeli atas kualitas dan persepsi pembeli atas pengorbanannya. Persepsi nilai berhubungan langsung dengan preferensi atau pilihan pembeli, yaitu persepsi pembeli atas nilai yang lebih besar menunjukan keinginan untuk membeli atau preferensi atas produk yang lebih besar (Assauri,2012: 194). Gambar 2.4 Hubungan Harga, Nilai yang Dirasakan dan Keinginan Untuk Membeli Kualitas yang dirasakan
Nilai yang dirasakan
Harga aktual
Keinginan untuk membeli
Pengorbanan uang yang dirasakan
Sumber: Diolah dari Kent B. Monroe; Pricing; Sofjan Assauri, (2012: 195)
Indikator dari variabel ini adalah (Rao dan Monroe, 1989) dalam Kusumawardani (2011:15): a. Harga yang bersaing. b. Harga terjangkau. c. Kesesuaian harga dengan kualitas.
49
E. Perilaku Konsumen 1. Pengertian Perilaku Konsumen Perilaku konsumen merupakan proses yang dinamis yang mencakup perilaku konsumen invidual, kelompok dan anggota masyarakat yang secara terus menerus mengalami perubahan. Asosiasi Pemasaran Amerika mendefinisikan perilaku konsumen sebagai interaksi yang dinamis mengenai perasaan, kognisi, perilaku, dan lingkungan di mana individu melakukan pertukaran dalam berbagai aspek di dalam kehidupannya. Individu menjadi loyal terhadap suatu toko retail karena mendapatkan layanan yang memuaskan dan lain – lain. Hawkins, dan Motherbaugh (2013) menyatakan:“Consumer behavior is the study if individuals, groups or organizations, and the processes they use to select, secure, use, and dispose of products, services, experiences or ideas to satisfy needs and the impact that these processes have on the consumer and society,”merujuk pada pendapat Hawkins dan Mothersbough, perilaku konsumen merupakan studi tentang bagaimana invidu, kelompok dan organisasi serta proses yang dilakukan untuk memilih, mengamankan, menggunakan dan menghentikan produk, jasa, pengalaman atau ide untuk memuaskan kebutuhannya dan dampaknya terhadap komsumen dan masyarakat. Dengan demikian studi perilaku konsumen mencakup bidang yang lebih luas, karena termasuk mempelajari dampak dan proses dan 50
aktivitas yang dilakukan konsumen ke konsumen lain maupun masyarakat. Implikasi dari pengertian tersebut adalah: a. Pemasar perlu memperhatikan semua proses yang dilakukan konsumen baik yang sifatnya individu maupun kelompok, faktor internal yang kompleks yang terlibat di dalamnya, dan faktor eksternal yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan. b. Keberhasilan strategi pemasaran bersumber dari kemampuan perusahaan dalam memahami perilaku konsumennya. c. Pemasar seharusnya proaktif mencari informasi secara mendalam mengenai perilaku konsumen dari kelompok segmen yang dituju agar dapat merumuskan strategi pemasaran yang tepat. d. Pemasar seharusnya memperhatikan masalah etika terkait dengan konsumen dan masyarakat, perhatian terhadap aspek etika ini penting karena perusahaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai etis dalam bisnis akan lebih dihargai oleh masyarakat dan menjadi sumber kepercayaan yang akan berdampak pada hubungan jangka panjang dengan konsumen. Menurut salomon (2011), seorang manajer yang baik, tidak hanya berfokus pada bagaimana supaya produk laku, tetapi juga memahami mengapa konsumen memilih produk yang ditawarkannya. Manajer pemasaran yang baik akan berusaha memahami perilaku konsumennya, khususnya pada faktor – faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan dan perilaku konsumen. Perilaku konsumen 51
yang merupakan proses pengambilan keputusan dipengaruhi oleh internal, social, situasional dan eksternal (Suryani, 2013:5-6). Menurut Kotler dan Keller (2013:166), perilaku konsumen adalah studi yang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, jasa. ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.
F. Minat beli 1. Pengertian Minat Beli Ajzen (2005), menerangkan bahwa minat beli adalah suatu keadaan dalam diri seseorang pada dimensi kemungkinan subyektif yang meliputi hubungan antara orang itu sendiri dengan beberapa tindakan, dan juga minat beli mengacu pada hasil dari tindakan yang kelihatan dalam situasi, yaitu minat untuk melakukan respon nyata khusus yang akan diramalkan. Menurut Ferdinand (2006), minat beli dapat diidentifikasikan melalui indikator – indikator sebagai berikut (Adji dan Semuel, 2014:5): a. Minat transaksional Kecenderungan seseorang untuk membeli produk. b. Minat referensial Kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk kepada orang lain. 52
c. Minat preferensial Minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki preferensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini hanya dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan produk preferensinya. d. Minat eksploratif Minat yang ditambahkan menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut. 2. Faktor Pengintervensi Ketika konsumen membentuk evaluasi merek, dua faktor umum dapat mengintervensi antara maksud pembelian dan keputusan pembelian. Berikut dua faktor tersebut (Kotler dan Keller, 2009:189): a. Faktor Sikap orang lain Batas dimana sikap seseorang mengurangi sikap preferensi kita untuk sebuah alternatif tergantung pada dua hal: 1) Intensitas sikap negatif orang lain terhadap alternatif yang kita sukai. 2) Motivasi kita untuk memenuhi kehendak orang lain. Semakin intens sikap negatif oran lain dan semakin dekat hubungan orang tersebut dengan kita, semakin besar kemungkinan kita menyesuaikan niat pembelian kita dan hal sebaliknya juga berlaku. 53
b. Faktor Situasional Faktor situasional yang tidak diantisipasi yang mungkin muncul untuk mengubah niat pembelian. . Ditambahkan oleh Assael dalam Nugraha (2013:5), Minat beli merupakan kecendrungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian. Minat beli muncul dalam benak seseorang yang di sebabkan dorongan dari tindakan yang terlihat dan terekam di fikiran menjadi motivasi untuk menentukan kegiatan pembelian.
G. Keputusan Pembelian 1. Pengertian Keputusan Pembelian Menurut Kotler dan Keller (2009:184), dalam membuat keputusan pembelian, proses psikologi dasar memainkan peranan penting, yaitu dapat memahami bagaimana konsumen benar – benar membuat keputusan pembelian berdasarkan pertanyaan “siapa, apa, kapan, di mana, bagaimana, dan mengapa”. Rangsangan awal untuk memahami perilaku konsumen adalah model respons rangsangan yang diperlihatkan pada gambar 2.5. Rangsangan
pemasaran
dan
lingkungan
memasuki
kesadaran
konsumen, dan sekelompok proses psikologi digabungkan dengan 54
karakteristik konsumen tertentu menghasilkan proses pengambilan keputusan dan keputusan akhir pembelian. Tugas pemasar adalah memahami apa yang terjadi dalam kesadaran konsumen antara kedatangan rangsangan pemasaran dari luar dan keputusan pembelian akhir. Empat proses psikologi kunci (motivasi, pembelajaran, dan memori) mempengaruhi respons konsumen secara fundamental. Gambar 2.5 Model Perilaku Konsumen Rangsangan pemasaran
Rangsangan lain
Produk dan jasa Harga Distribusi Komunikasi
Ekonomi Teknologi Politik Budaya
Karakteristik konsumen Budaya Social Pribadi
Psikologi konsumen Motivasi Persepsi Pembelajaran Memori
Proses keputusan pembelian Pengenalan masalah Pencarian informasi Evaluasi alternatif Keputusan pembelian Perilaku paskapembelian
Keputusan pembelian Pilihan produk Pilihan merek Pilihan penyalur
Jumlah pembelian Waktu pembelian Metode pembayaran
Sumber: Kotler dan Keller (2009:185)
55
2. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Menurut Kotler dan Amstrong (2010: 161-175) Tabel 2.1 Faktor – faktor yang mempengaruhi tingkah laku konsumen Budaya Kebudayaan Sub budaya Kelas sosial
Sosial Kelompok acuan dan Online social network Keluarga Peran dan status
Psikologis
Pribadi Umur dantahap daur hidup Pekerjaan Situasi ekonomi Gaya hidup
Motivasi Persepsi Pengetahuan Keyakinan dan Sikap
Pembeli
Kepribadian
Sumber: Kotler and Amstrong (2010: 162).
a. Budaya. 1) Budaya, adalah penyebab paling mendasar dari keinginan dan tingkah laku pembelian. Budaya merupakan kumpulan nilainilai dasar, persepsi, keinginan, dan tingkah laku yang dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga penting lainnya. 2) Sub budaya, membentuk segmen pasar penting, dan pemasar seringkali merancang produk dan program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka, sub budaya termasuk nasionalitas, agama, kelompok ras dan wilayah geografis.
56
3) Kelas sosial, adalah divisi masyarakat yang relatif permanen dan teratur dengan para anggotanya menganut nilai-nilai, minat, dan tingkah laku yang serupa. b. Sosial. 1) Kelompok dan online social network, kelompok terdiri dua macam: pertama, kelompok keanggotaan yaitu kelompok yang mempunyai pengaruh langsung, yang mempunyai interaksi reguler tapi informal seperti keluarga, teman, tetangga dan rekan sekerja. Yang kedua, kelompok acuan yang berfungsi sebagai titik perbandingan atau acuan langsung atau tidak langsung dalam membentuk sikap atau tingkah laku seseorang. Dalam beberapa tahun terakhir, ada sebuah jenis jaringan sosial baru.
Online
social
network
yang
mana
masyarakat
bersosialisasi dengan online atau bertukar informasi dan pendapat. 2) Keluarga, perilaku pembelian dapat sangat dipengaruhi oleh anggota keluarga. Keluarga secara organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat, seperti suami, istri, dan anak-anak, dan ini telah diteliti secara meluas. 3) Peran dan status, peran terdiri dari aktivitas yang diharapkan dilakukan seseorang yang ada disekitarnya. Setiap peran membawa status yang mencerminkan penghargaan yang diberikan oleh masyarakat. 57
c. Pribadi. 1) Umur dan tahap daur hidup, Dari waktu ke waktu pembelian barang dan jasa masyarakat mengalami perubahan. Selera untuk makanan, pakaian, perabotan, dan rekreasi seiring usia yang berhubungan. Pembelian juga terbentuk dari tahap daur ulang hidup keluarga. 2) Pekerjaan, pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. 3) Situasi ekonomi, situasi ekonomi mempengaruhi pilihan produk. Pemasaran produk yang peka terhadap pendapatan mengamati kecenderungan dalam pendapatan pribadi, tabungan dan tingkat minat. 4) Gaya hidup, adalah pola kehidupan seseorang yang diwujudkan dalam psikografinya, gaya hidup termasuk aktivitas (pekerjaan, hobi, berbelanja, olahraga, kegiatan sosial), minat (makanan, mode, keluarga, rekreasi), dan opini (isu sosial, bisnis, produk). 5) Kepribadian,
kepribadian
mengacu
pada
karakteristik
psikologis unik yang menyebabkan respons yang relatif konsisten dan bertahan lama. d. Psikologis. 1) Motivasi, kebutuhan psikologis yang muncul dari kebutuhan akan pengakuan, penghargaan, atau rasa memiliki. Kebanyakan
58
dari kebutuhan ini tidak cukup kuat untuk memotivasi seseorang supaya bertindak pada suatu saat. 2) Persepsi, adalah proses yang dilalui orang dalam memilih, mengorganisasikan, dan menginterpretasikan informasi guna membentuk gambaran berarti mengenai dunia. 3) Pengetahuan menggambarkan perubahan perilaku individu yang muncul dari pengalaman. Pengetahuan didapati melalui interaksi antara motivasi, dorongan, isyarat, respon, dan penguatan. 4) Keyakinan dan sikap, keyakinan adalah pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang mengenai sesuatu. Pemasar tertarik pada keyakinan seseorang yang merumuskan mengenai produk dan jasa secara spesifik, karena keyakinan ini menyusun citra produk dan merek yang mempengaruhi tingkah laku pembeli. Sikap menggambarkan seseorang yang relatif konsisten dalam penilaian, perasaan, dan kecendrungan terhadap obyek atau ide. 3. Proses Pengambilan Keputusan Membeli Menurut Kotler Dan Amstrong (2010:177-179) Kita sudah melihat pengaruh – pengaruh yang mempengaruhi pembeli, sekarang kita melihat bagaimana konsumen melakukan keputusan pembelian untuk sampai pada tahap pembelian, terdapat langkah – langkah dalam proses pembelian dengan suatu tahapan. Proses pengambilan keputusan meliputi serangkaian tahapan meliputi: 59
pengenalan
masalah,
pencarian
informasi,
evaluasi
alternatif,
keputusan pembelian, dan prilaku pasca pembelian. Proses tersebut dapat digambarkan sebagai berikut (Kotler dan Amstrong, 2010: 177): Gambar 2.6 Proses Pembelian Konsumen Model lima Tahap Pengenalan masalah
Pencarian
informasi
Evaluasi alternatif
Keputusan pembelian
Perilaku pasca pembelian
Sumber: Kotler dan Amstrong (2010: 177).
a. Pengenalan masalah. Merupakan proses dimana pembeli mengenali sebuah masalah atau kebutuhan yang timbul dari rangsangan internal atau rangsangan eksternal. b. Pencarian informasi. Konsumen yang tertarik terhadap sebuah produk akan mencari informasi mengenai produk tersebut. Bila dorongan konsumen kuat dan produk yang dapat memuaskan ada dalam jangkauan, konsumen kemungkinan akan membelinya. Sumber informasi konsumen digolongkan ke dalam empat kelompok, antara lain: 1) Sumber pribadi seperti Keluarga, teman, tetangga, dan kenalan. 2) Sumber komersial seperti Iklan, wiraniaga, dan penyalur. 3) Sumber publik seperti Media masa, dan organisasi penentu peringkat konsumen.
60
4) Sumber pengalaman seperti Penanganan, pengkajian, dan pemakaian produk. c. Evaluasi alternatif. Saat dimana konsumen menyikapi perbedaan merek melalui melalui cara evaluasi. Tidak ada proses evaluasi tunggal sederhana yang digunakan oleh semua konsumen atau oleh satu konsumen dalam semua situasi pembelian. Dalam beberapa kasus, konsumen menggunakan perhitungan dan berfikir secara logika dengan cermat. d. Keputusan pembelian. Dalam tahap evaluasi, para konsumen membentuk preferensi atas merek – merek yang ada di dalam kumpulan pilihan. Konsumen juga dapat membentuk niat untuk membeli merek yang paling disukai. Dalam melaksanakan maksud pembelian, Tetapi terdapat dua faktor diantara niat beli dan keputusan pembelian: 1) Faktor sikap orang lain Jika seseorang yang penting bagimu berfikir kalau kamu harus memebeli mobil dengan harga termurah, maka kesempatan kamu untuk membeli mobil yang mahal lebih kecil. 2) Faktor situasi tak terduga Niat beli konsumen mungkin terbentuk karena faktor seperti pendapatan, harga dan manfaat produk yang di harapkan.
61
Keputusan
pembelian
adalah
tahap
dalam
proses
pengambilan keputusan dimana konsumen benar-benar membeli (Kotler, 2000:204). Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu dan mempergunakan barang yang ditawarkan. Memiliki indikator sebagai berikut: 1) Keyakinan dalam membeli 2) Sesuai dengan keinginan 3) Merekomendasikan kepada orang lain e. Perilaku pasca pembelian. Setelah melakukan pembelian terhadap sebuah produk, konsumen akan mengalami level kepuasan atau ketidakpuasan tertentu. Para pemasar harus memantau kepuasan pasca pembelian, tindakan pasca pembelian, dan pemakaian produk pasca pembelian.
H. Keterkaitan Variabel Store Atmosphere, Harga dan Minat Beli dengan Keputusan Pembelian Konsumen 1. Keterkaitan Store Atmosphere Terhadap Keputusan Pembelian Store atmosphere yang disesuaikan dengan karakteristik pangsa pasar ritel tersebut akan menuntut minat konsumen untuk berkunjung. Seorang konsumen menentukan jenis toko yang akan dikunjunginya atau memilih barang yang akan dibelinya berdasarkan teori pengambilan keputusan konsumen yang telah dibahas sebelumnya.
62
Menurut Levy dan Weitz (2007:491) bahwa, “Specifically, retailers would like the store design to attract customes to the store, enable them to easily locate merchandise of interest, keep them in the store for a long time, motivate them to make unplanned, impuls purchases, and provide them with a satisfying shopping experience”. Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa store atmosphere bertujuan untuk menarik perhatian konsumen untuk berkunjung, memudahkan mereka untuk mencari barang yang dibutuhkan, mempertahankan mereka untuk berlama – lama berada di dalam toko, memotivasi mereka untuk membuat perencanaan secara mendadak, mempengaruhi mereka untuk melakukan pembelian, dan memberikan kepuasan dalam berbelanja. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa desain store atmosphere yang dilakukan dengan baik dapat berpengaruh positif terhadap peningkatan keputusan pembelian konsumen. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan noviawaty dan yuliandi (2014), bahwa store atmosphere berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian melalui desain general interior, store layout dan interior display yang dilakukan oleh toko ritel. 2. Keterkaitan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Harga menentukan bagaimana produk dan jasa ini harus di produksi. Dan harga menentukan untuk siapa produk dan jasa itu diproduksi. Sehingga harga mempengaruhi pendapatan dan perilaku 63
belanja kepada konsumen dengan tingkat pendapatan yang diberikan, harga mempengaruhi apa yang dibeli dan seberapa banyak dari setiap produk yang dibeli (Monroe, 2003:4), karena harga membantu para pembeli untuk memutuskan cara memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi yang di harapkan berdasarkan kekuatan pembelinya. Dengan demikian adanya harga dapat membantu para pembeli untuk memutuskan cara mengalokasikan kekuatan pembelinya pada berbagai jenis barang dan jasa. Pembeli membandingkan harga dari berbagai alternatif yang tersedia, kemudian memutuskan alokasi dana yang dikehendaki (Oentoro, 2012:150). Pemaparan diatas didukung pula oleh penelitian Rokim et.al. (2013), bahwa harga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen. 3. Keterkaitan Minat Beli Terhadap Keputusan Pembelian Niat beli sebagai perilaku transaksi konsumen yang cenderung menunjukan setelah mengevaluasi produk, dan reaksi konsumen diadopsi produk untuk mengukur kemungkinan pembelian konsumen, yang artinya bahwa niat beli adalah perilaku konsumen yang cenderung menunjukan perilaku setelah mengevaluasi produk untuk mengukur kemungkinan pembelian konsumen (Schiffman dan Kanuk, 2010:3). Hal ini didukung oleh riset yang dilakukan Andriansyah dan Aryanto (2012) bahwa minat beli pelanggan berdampak pada proses keputusan pembelian pelanggan yang positif dan besar.
64
I. Penelitian Terdahulu Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu Analysis of effect of Atmosphere Store and Product Pricing Strategy Package to Consumer Interest Buy at Grocery Store 7-Eleven (Studi Kasus Pada toko 7-Eleven ABFIInstitute Perbanas Jakarta) Nama Nadia Rachmawati dan Pamela Magdalena Peneliti Analysis of effect of Atmosphere Store and Product Pricing Judul strategy Package to consumer Interest Buy at Grocery Store 7-Eleven (Studi Kasus Pada toko 7-Eleven ABFIInstitute Perbanas Jakarta) Model Store atmosphere (X1) Minta beli konsumen (Y) Penetapan harga (X2)
Hasil Penelitian
1. Store atmosphere berpengaruh signifikan terhadap minat belikonsumen. 2. Penetapan harga produk berpengaruh signifikan terhadap minat belikonsumen.
Konsep
Penelitian ini dilakukan untuk meneliti pengaruh store
yang
atmosphere dan penetapan harga produk terhadap minat beli
Dirujuk
konsumen.
untuk Penelitian Ini Sumber: Jurnal Fakultas Ekonomi Perbanas Institute; 2012
65
Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga, dan Daya Tarik Iklan Terhadap Minat Beli Sepeda Motor Yamaha (Studi Kasus Pada Konsumen Yamaha SS Cabang Kedungmundu Semarang) Nama Aldaan Faikar Annafik dan Mudji Rahardjo Peneliti Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga, dan Daya Judul Tarik Iklan Terhadap Minat Beli Sepeda Motor Yamaha (Studi Kasus Pada Konsumen Yamaha SS Cabang Kedungmundu Semarang) Model
Kualitas Prosuk
Harga
H1
H2
Minat beli
H3 Daya tarik iklan
Hasil Penelitian
1. Semua variabel independen (kualitas produk, harga dan daya tarik iklan) mempunyai pengaruh positif terhadap variabel dependen minat beli sepeda motor Yamaha.
Konsep
Penelitian ini dilakukan untuk meneliti pengaruh kualitas
Penelitian
produk, harga dan daya tarik iklan terhadap minat beli.
Sumber: Diponegoro Journal of Management, 2012
66
Tabel 2.4 Penelitian Terdahulu Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Studi Kasus Pada Konsumen Outlet Nyenyes Palembang) Nama Noviawaty dan Beli Yuliandi Peneliti Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Keputusan Judul Pembelian Konsumen (Studi Kasus Pada Konsumen Outlet Nyenyes Palembang) Model General interior (X1)
Store layout (X1) (X2)
Keputusan pembelian konsumen (Y)
Interior Display (X3)
Hasil Penelitian
1. Variabel dalam Store Atmosphere yaitu variabel General Interior (X1), variabel Store Layout (X2), dan variabel Interior Display (X3) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian oleh konsumen pada Outlet Nyenyes Palembang.
Konsep
Penelitian ini dilakukan untuk meneliti pengaruh Variabel
Penelitian
dalam Store Atmosphere yaitu variabel General Interior
Ini
(X1), variabel Store Layout (X2), dan variabel Interior Display (X3) terhadap keputusan pembeliankonsumen
Sumber: Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya Vol.12 No. 1, 2014.
67
Tabel 2.5 Penelitian Terdahulu Pengaruh Retail Mix terhadap Minat Beli Konsumen (Studi Kasus Pada Keraton Department Store) Nama Ricky Wibowo dan Edwin Japarianto Peneliti Pengaruh Retail Mix terhadap Minat Beli Konsumen Judul (Studi Kasus Pada Keraton Department Store) Model Customer Service Location Store Design and Display
Minat beli
Merchandise assortment Communication mix Pricing
Hasil Penelitian
1. Store design and display paling memiliki pengaruh secara simultan dan parsial terhadap minat beli konsumen. 2. Merchandising berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap minat beli konsumen. 3. Locationberpengaruh secara simultan dan parsial terhadap minat beli konsumen. 4. Pricing berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap minat beli konsumen. 5. Communication mix berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap minat beli konsumen. 6. Customer service berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap minat beli konsumen.
Konsep
Penelitian ini dilakukan untuk meneliti pengaruh retail mix
Penelitian
terhadap minat beli konsumen
Sumber: JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN Vol. 1, No. 1, (2013) 1-12
68
Tabel 2.6 Penelitian Terdahulu Analisis pengaruh Kualitas Produk terhadap Minat Beli Serta Dampaknya Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada Konsumen J&C Cookies) Nama Muhammad Ari Adriansyah dan Rudy Aryanto Peneliti Analisis pengaruh Kualitas Produk terhadap Minat Beli Judul Serta Dampaknya Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada Konsumen J&C Cookies) Model
Kualitas produk (X)
Hasil Penelitian
Minat pembelian (Y)
Keputusan pembelian
(Z)
1. Kualitas produk berpengaruh signifikan dan positif terhadap Minat beli. 2. Minat beli berpengaruh signifikan dan positif terhadap Keputusan pembelian. 3. Kualitas produk berpengaruh signifikan dan positif terhadap Keputusan pembelian.
Konsep
Penelitian ini dilakukan untuk meneliti pengaruh pengaruh
Penelitian
Kualitas produk terhadap Minat beli serta dampaknya terhadap Keputusan Pembelian.
Sumber: Binus University;2012
69
J. Kerangka Pemikiran Teoritis Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang terjadi antara variabel store atmosphere dan harga terhadap minat beli serta dampaknya terhadap keputusan pembelian. Langkah pertama dalam penelitian ini adalah dengan mengumpulkan teori-teori pendukung dan studi kepustakaan mengenai variabel – variabel yang diteliti. Selanjutnya dengan menyebarkan kuesioner kepada konsumen 7-Eleven Ciputat yang menjadi objek dalam penelitian, dimana kuesioner tersebut berisikan pertanyaan – pertanyaan yang mencakup variabel yang diteliti, yaitu store atmosphere, harga, minat beli dan keputusan pembelian. Setelah itu, data – data yang diperoleh melalui kuesioner, diolah dengan menggunakan software statistik yaitu SPSS for Windows 16, pengujian yang pertama dilakukan adalah uji validitas yang bertujuan untuk mengetahui ketepatan data, dan uji reliabilitas yang bertujuan untuk mengetahui konsistensi dari alat ukur. Selanjutnya dilakukan uji analisis jalur (analisis phat) dimana uji analisis jalur ini bertujuan untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang terjadi pada regresi berganda jika variabel bebasnya mempengaruhi variabel tergantung tidak hanya secara langsung, tetapi juga secara tidak langsung (Robert D. Rutherford, 1993, dalam Jonathan Sarwono, 2007:1). Setelah melalui beberapa proses pengujian, maka didapatkan hasil untuk ditarik kesimpulan dan implikasinya.
70
Gambar 2.7 Bagan Kerangka Pemikiran Store atmosphere (X1)
Harga (X2)
Minat beli (Y1)
Keputusan pembelian (Y2)
Analisis Data : 1. Uji Validitas 2. Uji Reliabilitas
Analisis Path : 1. Sub Struktur I 2. Sub Struktur II
Kesimpulan
71
K. Hipotesis Hipotesis merupakan dugaan sementara atas suatu hubungan, sebab akibat dari kinerja variabel yang perlu dibuktikan kebenarannya (Hamid, 2010:16). Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Sub Struktur I 1. Ho1 : Tidak terdapat hubungan antara store atmosphere dan harga dengan minat beli konsumen. Ha1 : Terdapat hubungan antara store atmosphere dan harga dengan minat beli konsumen. 2. Ho2 : Tidak terdapat hubungan antara store atmosphere dengan minat beli konsumen. Ha2 : Terdapat hubungan antara store atmosphere dengan minat beli konsumen. 3. Ho3 : Tidak terdapat hubungan antara harga terhadap minat beli konsumen. Ha3 : Terdapat hubungan antara harga terhadap minat beli konsumen. Sub Struktur II 4. Ho4 : Tidak terdapat hubungan antara store atmosphere, harga dan minat beli terhadap keputusan pembelian konsumen. Ha4 : Terdapat hubungan antara store atmosphere, harga dan minat beli terhadap keputusan pembelian konsumen.
72
5. Ho5 : Tidak terdapat hubungan antara store atmosphere dengan keputusan pembelian konsumen. Ha5 : Terdapat hubungan antara store atmosphere dengan keputusan pembelian konsumen. 6. Ho6 : Tidak terdapat hubungan antara harga dengan keputusan pembelian konsumen. Ha6 : Terdapat hubungan antara harga dengan keputusan pembelian konsumen. 7. Ho7 : Tidak terdapat hubungan antara minat beli terhadap keputusan pembelian konsumen. Ha7 : Terdapat hubungan antara minat beli terhadap keputusan pembelian konsumen.
73
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian Dalam ruang lingkup diperlukan adanya penekanan batasan lokasi, waktu atau sektor dan variabel – variabel yang dibahas. Hal ini sangat diperlukan agar peneliti tidak keluar dari wilayah yang ditelitinya, dan akan sangat berguna bagi para pemula (Hamid, 2010:17). Pada penulisan skripsi ini objek penelitian dilakukan di Convenience store 7-Eleven Ciputat, Kota Tangerang Selatan dan subjek penelitiannya adalah konsumen yang berada disekitar Convenience store 7-Eleven Ciputat, penelitian dilakukan di bulan Juli 2014. Ruang lingkup penelitian ini membahas empat variabel, yang terdiri dari variabel independen (exogenous) yaitu store atmosphere dan harga dengan variabel perantara (endogenous) yaitu minat beli konsumen dan variabel dependen (endogenous) yaitu keputusan pembelian konsumen.
B. Metode Penentuan Sampel 1.
Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian atau semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian (Arikunto, 2010:173). Sedangkan menurut Sugiyono (2009:115), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karateristik 74
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dari kedua pengertian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa populasi adalah semua obyek / subyek yang diteliti dalam sebuah penelitian. Adapun populasi penelitian dalam penelitian ini adalah masyarakat Ciputat Tangerang Selatan yang berada di sekitar 7-Eleven Ciputat. 2.
Sampel Sampel menurut Arikunto (2010:173), adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dan menurut Sugiyono (2009:116), sampel merupakan bagian dari jumlah karateristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah Non probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang / kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2009:120). Metode Non probability yang dipilih untuk digunakan dalam penelitian ini adalah Sampling
Purposive,
yaitu
teknik
penentuan
sampel
dengan
pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2009:122). Roscoe dalam Sugiyono (2009:129) memberikan saran tentang ukuran sampel untuk penelitian sebagai berikut : a.
Ukuran sampelyang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500. 75
b.
Bila sampel dibagi dalam kategori (misalnya: pria-wanita, pegawai negeri-swasta dan lain-lain) maka jumlah anggota sampel setiap kategori minimal 30.
c.
Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate (korelasi atau regresi ganda misalnya), maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti. Misalnya variabel penelitiannya ada 5 (independen + dependen), maka jumlah anggota sampel = 10 x 5 = 50.
d.
Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, yang menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka jumlah anggota sampel masing – masing antara 10 sampai dengan 20. Yang menjadi syarat pertimbangan dalam Purposive Sampling
dalam penelitian ini, dan dengan keterbatasan peneliti maka di tetapkan jumlah sampel sebanyak 60 responden dengan criteria usia 17 keatas yang menjadi konsumen / pelanggan 7-Eleven Ciputat. Karena menurut Kasali (2005:200-201), manusia mulai dianggap dewasa bila sudah berusia 17 tahun, pada usia seseorang dianggap sudah dewasa maka sudah mampu membiayai hidupnya sendiri dan sebagian anggaran belanja dihabiskan untuk pakaian, aksesoris, makan diluar, mencari hiburan dan mencari informasi tentang berbagai hal.
76
C. Metode Pengumpulan Data Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder (Sugiyono, 2009:193). 1. Sumber Primer Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data pada pengumpul data. Dan bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview (wawancara), kuesioner (angket), observasi (pengamatan) dan gabungan ketiganya. Sumber data primer yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari kuesioner yang diisi oleh responden (dalam hal ini konsumen7-Eleven Ciputat) meliputi identitas dan tanggapan responden. Pengertian koesioner sendiri merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara member seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2009:199). Pada kuesioner ini terdapat rancangan pertanyaan yang berhubungan langsung dengan masalah penelitian, dimana
jawaban –
jawaban yang diperoleh akan diolah sedemikian rupa untuk dapat menjawab hipotesis yang telah dibangun, guna dapat membantu dalam memecahkan masalah yang diteliti. Dalam kuesioner ini peneliti menggunakan skala likert, karena yang akan diteliti adalah sikap, pendapat dan persepsi konsumen tentang fenomena sosial di 7-Eleven Ciputat. Menurut Sugiyono (2009:132), skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang 77
atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Jawaban setiap item instrumen yang digunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, instrumen penelitian yang menggunakan skala likert dapat dibuat dalam bentuk checklis ataupun pilihan ganda. Dalam kuesioner ini peneliti menggunakan skala likert bentuk checklis dengan bobot skor atau penilaian sebagai berikut : Tabel 3.1 Skala Likert Jawaban No
Pertanyaan SS
1
Apakah cahaya di dalam took membuat anda nyaman
Keterangan : SS
ST
RG
TS
STS
√
= Sangat Setuju
diberi skor = 5
ST
= Setuju
diberi skor = 4
RG
= Ragu-ragu
diberi skor = 3
TS
= Sangat Setuju
diberi skor = 2
STS
= Sangat Tidak Setuju
diberi skor = 1
(sumber : Sugiyono, 2009:134) 2. Sumber Sekunder Sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat 78
dokumen (Sugiyono, 2009:193). Data sekunder umumnya digunakan oleh peneliti untuk memberikan gambaran tambahan, gambaran pelengkap, ataupun untuk diproses lebih lanjut. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berupa studi kepustakaan, jurnal, literatur – literatur yang berkaitan dengan permasalahan, majalah – majalah perekonomian, dan informasi dokumentasi lain yang dapat diambil melalui system online (internet). Dalam
proses
pengumpulan
data
sekunder
ini,
peneliti
mengumpulkan data – data yang berkaitan dan berhubungan dengan penelitian. Sehingga dapat menjadi materi pendukung dalam penelitian tersebut. Sumber studi kepustakaan ini berasal dari buku konsentrasi mata kuliah, jurnal – jurnal ilmiah, website, majalah, literatur – literatur serta publikasi – publikasi lain yang layak dijadikan sumber.
D. Metode Analisis Data 1. Uji Validitas dan Reliabilitas Data Tryout Penelitian Untuk uji validitas dan uji reliabilitas data tryout dalam upaya melihat kelayakan alat ukur penelitian ini digunakan 20 sampel. Dengan ketentuan sebagai berikut: a. Jika masing – masing indikator pernyataan mempunyai tingkat signifikansi di bawah 0,05 berarti dikatakan valid (Ghozali, 2001:140). b. Suatu konstruk atau variable dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,70 (Nunnally, 1994 dalam Ghozali, 2011:48). 79
2. Uji validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu data dalam penelitian. Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti (Sugiyono, 2009:172). Dan menurut Ghozali (2011:52) uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai r dengan r
tabel
hitung
untuk degree of freedom (df) = n – 2 dalam hal ini adalah
jumlah sample. Pada kasus ini jumlah sample (n) = 60 dan besarnya df dapat dihitung 60 – 2 = 58 dengan df = 58 dan alpha (α) = 0.05, maka di dapat r tabel = 0,254. Suatu pertanyaan atau indikator dinyatakan valid, apabila r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai positif. 3. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2011:47). SPSS for Windows memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik cronbach alpha (α), suatu konstruk atau variable dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,70 (Nunnally, 1994 80
dalam Ghozali, 2011:48). 4. Analisis Jalur (Path) Analisis jalur merupakan suatu teknik untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang terjadi pada regresi berganda jika variabel bebasnya mempengaruhi varibel tergantung tidak hanya secara langsung tetapi juga secara tidak langsung (Robert D. Rutherford, 1993, dalam Sarwono, 2007:1). Sementara itu definisi lain mengatakan bahwa analisi jalur merupakan pengembangan langsung bentuk regresi berganda dengan tujuan memberikan estimasi tingkat kepentingan (magnitude) dan sinifikansi (significance) hubungan sebab dan akibat hipotekal dalam seperangkat variabel (Paul Webley, 1997, dalam Sarwono, 2007:1). Model jalur ialah suatu diagram yang menghubungkan antara variabel bebas, perantara dan tergantung. Pola hubungan ditunjukkan dengan menggunakan anak panah. Anak panah – anak panah tunggal menunjukkan hubungan sebab – akibat antara variabel – variabel exogenous atau perantara dengan satu variabel endogenous atau lebih (Sarwono,
2007:3).
Model
penelitian
akan
dikembangkan
dan
digambarkan dalam diagram jalur (path diagram) untuk mempermudah melihat pengaruh – pengaruh yang sedang diuji. Dan kemudian akan dibuat persamaan strukturalnya. Semuanya diolah dengan software SPSS for Windows 16.
81
a. Diagram Jalur (path diagram) Gambar 3.1 Diagram Jalur (path diagram) є
Store atmosphere (X1)
Minat Beli (Y1)
є Keputusan Pembelian (Y2)
Harga (X2)
Sumber : (Sarwono, 2007:26) b. Persamaan Struktural Y1 = PY1 X1 + PY1 X2 + є1 Y2 = PY2 X1 + PY2 X2 + PY2 Y1 +є2 Keterangan: X1
= Store atmosphere
X2 = Harga Y1 = Minat beli konsumen Y2 = Keputusan pembelian Є
= Error
Kriteria penerimaan hipotesis sebagai berikut: Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima. Jika thitung < ttabel maka H0 diterima dan Ha ditolak
82
E. Operasional Veriabel Penelitian 1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009:58). Dalam analisis jalur tidak digunakan istilah variabel bebas atau pun tergantung. Sebagai gantinya, dalam analilis jalur digunakan istilah exogenous dan endogenous (Sarwono, 2007:5). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini dapat diklasifikasikan menjadi: a. Variabel exogenous Variabel exogenous ialah semua variabel yang tidak ada penyebab – penyebab ekplisitnya atau dalam diagram tidak ada anak – anak panah yang menuju kearahnya, selain pada bagian kesalahan pengukuran. Jika antara variabel exogenous dikorelasikan maka korelasi tersebut ditunjukkan dengan anak panah berkepaladua yang menghubungkan variabel – variabel tersebut. Variabel exogenous dalam penelitian ini adalah store atmosphere (X1) dan harga (X2). b. Variabel endogenous ialah variabel yang mempunyai anak panah – anak panah menuju kearah variabel tersebut. Variabel yang termasuk di dalamnya mencakup semua variabel perantara dan tergantung. Variabel perantara endogenous mempunyai anak panah yang menuju kearahnya dan dari arah variabel tersebut dalam suatu model diagram jalur. Adapun variabel tergantung hanya mempunyai anak panah yang 83
menuju kearahnya. Variabel endogenous dalam penelitian ini adalah minat beli konsumen (Y1) sebagai variabel perantara dan keputusan pembelian konsumen (Y2) sebagai variabel tergantung. 2. Definisi Operasional Pengertian dari variable – variable yang diteliti dan akan dilakukan analisis lebih lanjut yaitu store atmosphere, harga, minat beli dan keputusan pembelian konsumen. Dapat dijelaskan sebagai berikut: Tabel 3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Penelitian
Store atmosphere (X1) Berman dan Evans (2001:604)
Definisi Variabel
Suasana lingkungan toko itu berdasarkan pada karakteristik fisik yang biasanya digunakan untuk membangun kesan dan menarik pelanggan
Sub Variabel
Indikator
Skala
1. Store front 2. Prototype store 3. Unique building design 4. Marquee
Exterior (bagian luar toko)
5. Entrances 6. Display window 7. Height and size of building 8. Visibility 9. Uniqueness 10. Surrounding area 11. Surrounding store 12. Parking
Likert
84
Lanjutan Tabel 3.2 Variabel Penelitian
Definisi Variabel
Sub Variabel
Interior (bagian dalam toko)
Store atmosphere (X1) Berman dan Evans (2001: 604)
Store Layout (tata letak toko)
Interior POP Display (pemajangan tanda informasi)
Indikator 13. Flooring 14. Colors and lighting 15. Scent and sound 16. Fixtures 17. Wall Texture 18. Temperature 19. Width of aisles 20. Vertikal Transportation 21. Dead areas 22. Personnel 23. Merchandise 24. Prices level and display 25. Cash register 26. Technology 27. Cleanliness 28. Selling space 29. Merchandise space 30. Personal space 31. Customer space 32. Functional product grouping 33. Purchase motivation product grouping 34. Storability product grouping 35. Curving traffic flow 36. Space / merchandise category 37. Arrangement with department 38. Racks and cases
Skala
Likert
Likert
39. Poster, signs and cards 85
Lanjutan Tabel 3.2 Variabel Penelitian
Definisi Variabel
Sub Variabel
Harga yang bersaing
Harga Harga memberikan Harga (X2) terjangkau petunjuk Rao dan sebagai indikasi Monroe bagaimana (1989) sumber daya itu harus digunakan
Minat Beli (Y1) Ferdinand (2006)
Minat beli adalah suatu keadaan dalam diri seseorang pada dimensi kemungkinansu byektif yang meliputi hubungan antara orang itu sendiri dengan beberapa tindakan, dan juga minat beli mengacu pada hasil dari tindakan yang kelihatan dalam situasi,
Indikator
Skala
1. Tingkat harga yang ditetapkan toko 2. Harga yang terjangkau dengan kemampuan konsumen
Kesesuaian harga dengan kualitas
3. Kesesuaian harga dengan kualitas barang 4. Kesesuaian harga dengan kualitas pelayanan
Minat transaksional
1. Kecenderungan untuk membeli
Minat preferensial
2. Perilaku yang memiliki produk preferensi utama
Likert
Likert
Minat eksploratif
3. Mencari informasi produk yang diminati
86
Lanjutan Tabel 3.2 Variabel Definisi Penelitian Variabel
Keputusan Pembelian (Y2) Kotler (2000: 204)
Keputusan pembelian adalah tahap dalam proses pengambilank eputusan dimana konsumen benar-benar membeli
Sub Variabel Keyakinan dalam membeli
Sesuai dengan keinginan
Indikator
Skala
1. Setelah proses ada keyakinan untuk membeli 2. Barang yang didapatkan sesuai keinginan. 3. Layanan yang didapatkan sesuai keinginan.
Likert
Merekomend 4. Menginformasikan tentang toko ritel asikan kepada orang lain. kepada orang lain
87
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat Seven Eleven 7-Eleven adalah sebuah toko ritel jaringan atau convenience store yang berasal dari Amerika Serikat. Didirikan pertama kali pada tahun 1927 di Texas, Amerika Serikat. Nama dari 7-Eleven mulai digunakan pada tahun 1946. Gerai ini awalnya tidak buka selama 24 jam melainkan dari jam 7 pagi sampai sebelas malam yang kemudian hal ini yang nantinya menghilhami nama 7-Eleven (from seven to eleven), gerai pertama 7-Eleven yang buka 24 jam kemudian dibuka pada tahun 1962 dikota Austin, Texas. Sejak saat itulah 7-Eleven beroperasi secara resmi secara 24 jam secara resmi yang kemudian diikuti dengan dibukanya gerai barunya di Las Vegas, Fort Worth dan Dallas di Amerika Serikat pada tahun 1963 (www.7eleven.com). Pada tahun 1980, Southland Coorporation mengalami kesulitan finansial dan akhirnya menjual divisi pengolah es nya. Kemudian akhirnya diselamatkan oleh Ito Yokado yang merupakan salah satu pemegang franchise
terbesar
dari
7-Eleven.
Akhirnya
Soutland
Corporation dapat terlepas dari kebangkrutan dan berhasil melalui krisis jatuhnya pasar saham pada tahun 1987. Kemudian pada tahun 1991,
88
Southland Corporation yang memiliki 7-Eleven menjual sebagian besar sahamnya kepada perusahaan jaringan supermarket Jepang, Ito-Yokado. Southland Corporation merubah namanya menjadi 7-Eleven. Inc pada tahun 1999. 7-Eleven yang juga menjual beberapa makanan cepat saji juga memiliki beberapa menu original 7-Eleven itu sendiri.Menu – menu asli tersebut adalah Cafe Select yang merupakan beberapa kombinasi minuman panas seperti aneka ragam kopi dan teh. Selain itu ada yang disebut Slurpee yang merupakan sejenis minuman es yang berkarbonasi dan Big Gulp yang merupakan minuman ringan atau biasa disebut juga soft drink dalam ukuran yang besar. Sejak tahun 2005 kepemilikan dari 7Eleven dimiliki oleh Seven & Iholdings Co.,Ltd yang merupakan sebuah perusahaan yang berasal dari Jepang. Pada tahun 2004, 7-Eleven telah memiliki lebih dari 26.000 gerai yang telah tersebar di 18 negara seluruh dunia dengan bagian pangsa pasar terbesar dimiliki oleh Amerika Serikat serta Jepang (www.7eleven.com). 2. Sejarah 7-Eleven Di Indonesia Di Indonesia, sebenarnya 7-Eleven sempat hadir pada dekade tahun 1990 namun tidak berjalan lama akibat adanya perselisihan internal di antara pemegang franchise dari 7-Eleven tersebut. Sampai tahun 2009 tidak pernah terdengar lagi nama 7-Eleven di Indonesia. Pada tahun 2009, 7-Eleven kembali hadir di Indonesia setelah PT. Modern Internasional Tbk. melalui anak perusahaan PT. Modern Putra Indonesia menjadi master franchise dari 7-Eleven tersebut. Pembukaan gerai pertama kali di
89
Indonesia di lakukan pada tanggal 7 November 2009 dengan gerai pertama di daerah Bulungan, Jakarta Selatan. Dalam jangka waktu 1 tahun gerai dari 7-Eleven tersebut bertambah dengan di dirikannya gerai di daerah Kemang, Cipete, dan Menteng. Sampai akhir 2011 7-Eleven memiliki 23 gerai yang tersebar di seluruh Jakarta. 7-Eleven hadir kembali di Indonesia ditengah ramai dan tingginya persaingan dalam industry ritel. 7-Eleven hadir membawa konsep yang dibilang baru serta sedikit berbeda apabila kita membandingkan dengan convenience store lain yang telah ada di Indonesia. Menurut Retail Director dari PT. Modern Putra Indonesia (bagian dari PT. Modern Internasional Tbk) yang juga direktur untuk 7-Eleven Indonesia, Lim Djwe Khian yang dikutip dari website resmi 7-Eleven Indonesia bahwa 7-Eleven adalah sebuah convenience store yang lebih memfokuskan pada produk makanan serta minuman siap saji yang sebelumnya belum ada di Indonesia, PT. Modern Putra Indonesia optimis bahwa konsep tersebut telah terbukti berhasil dikembangkan di Negara lain di seluruh dunia. Dalam jangka waktu 1 tahun antara 2009 sampai tahun 2010, 7-Eleven bisa dibilang sangat sukses dalam mengembangkan usaha ritel nya di Indonesia. Tercatat sampai awal tahun 2011, 7-Eleven memiliki 23 gerai yang tersebar diseluruh Jakarta. Dan sepanjang pengamatan dan penelitian, gerai-gerai tersebut selalu dipenuhi oleh konsumen yang datang. Hal ini membuktikan bahwa respon masyarakat di Jakarta sangat positif terhadap 7-Eleven. Konsumen dari 7-Eleven pun terdiri dari berbagai macam
90
kalangan dan usia, namun berdasarkan hasil pengamatan bahwa sebagian besar dari konsumen dari 7-Eleven adalah terdiri dari kalangan anak muda serta pelajar. Respon yang positif dari konsumen ini juga berhasil membuat posisi 7-Eleven menjadi sebuah convenience store yang tergolong sukses, bahkan 7-Eleven dapat menggeser beberapa brand dari persaing lainnya yang bahkan telah lebih dulu berada dalam industri ritel di Indonesia. Beberapa brand dari convenience store bahkan ada yang mulai mencoba mengikuti bahkan menerapkan beberapa strategi bisnis yang telah di jalankan oleh 7-Eleven. 3. Produk 7-Eleven 7-Eleven seperti layaknya convenience store yang lain menjual barang kebutuhan masyarakat sehari hari. Mulai dari rokok, minuman serta makanan kemasan, mie instant dan berbagai macam barang kebutuhan masyarakat lainnya dari berbagai macam produk seperti umumnya convenience store yang lain. Yang menjadi keunggulan utama dari 7-Eleven adalah berbagai macam produk orisinil yang juga berupa makanan serta minuman. Menu makanan dan minuman orisinil tersebut dipadukan juga dengan beberapa menu makanan lainnya yang ditawarkan kepada masyarakat. Berkaitan dengan produk-produk yang akan dijual serta ditawarkan oleh 7-Eleven Indonesia, Ibu Tina Novita selaku Merchandising & Marketing Manager 7-Eleven menjelaskan bahwa 7Eleven akan menyediakan produk yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen di Indonesia. Penyediaan produk adalah mix (campuran), yaitu
91
gabungan dari menu Indonesia dan dari luar Indonesia bahkan juga dengan menu lokal daerah diIndonesia yang nantinya akan tergantung dari lokasi gerai mereka berada. Selain itu, 7-Eleven sendiri memiliki beberapa produk khas (original) yang juga nantinya akan ditawarkan dan dijual untuk konsumen di Indonesia. Menu – menu orisinil yang menjadi keunggulan dari 7-Eleven yang bisa ditemui disemua gerai 7-Eleven diIndonesia tersebut adalah Big Gulp, Slurpee, Big Bite, Café Select dan 7 Fresh. Big Gulp adalah minuman ringan atau soft drink yang tersedia dalam berbagai macam ukuran yang relatif besar untuk memuaskan dahaga konsumennya. Slurpee adalah minuman es berkarbonasi yang khas
yang
dapat
dipesan
sesuai
dengan
selera
pembeli
(www.7Eleven.com). Adapun Café Select adalah beraneka minuman panas seperti kopi dan the yang disediakan dengan berbagai ukuran dan konsumen dapat membuat kopi atau teh tersebut sesuai dengan selera mereka karena 7Eleven juga menyediakan berbagai bahan tambahan agar kopi dan teh dapat dikonsumsi sesuai dengan selera pembelinya. Selain kopi dan teh, Café Select juga menyediakan susu coklat panas dan teh tarik. Untuk menu makanan 7-Eleven juga menyediakan Big Bite dan 7 Fresh yang juga digemari oleh masyarakat. Big Bite adalah menu makanan yang dipilih dari bahan – bahan yang berkualitas dalam ukuran yang relatif besar untuk masyarakat Indonesia. Selain itu 7-Eleven juga menyediakan berbagai macam rasa dari menu tersebut serta tambahan saus, sayur dan
92
keju yang disediakan secara gratis agar konsumen dapat menyesuaikan menu yang dipilih sesuai dengan minatnya. Adapun 7 Fresh adalah berbagai menu makanan lainnya seperti roti, ayam goreng, ayam katsu dan berbagai menu lainnya yang disediakan secara segar (fresh). Pembeli bebas untuk memanaskan atau tidak menu yang dipilih (menu yang tidak dipanaskan biasanya dibawa pulang) dan bebas menambahkan saus dan menu tambahan lainnya yang disesuaikan dengan minat konsumen (www.7Eleven.com).
B. Analisis Data dan Pembahasan 1. Uji Validitas dan Reliabilitas Data Tryout Penelitian Penulis melakukan tryout terhadap 20 responden dengan memberikan butir pertanyaan untuk menguji tingkat validitas dan reliabilitas dari semua pernyataan tersebut. Berikut hasil tryout yang diperoleh: Tabel 4.1 Hasil Tryout Penelitian No 1 2 3 4 5 6 7
Variabel
Store atmosphere
Pearson Item correlati on
Sig (2tailed)
SA1 SA2 SA3 SA4 SA5 SA6 SA7
0,002 0,178 0,001 0,001 0,001 0,001 0,000
0,639 0,314 0,664 0,694 0,675 0,680 0,839
Ket.
Cron bach Alpha
Ket.
Valid Unvalid Valid Valid Valid Valid Valid
0,974
Reliabel
93
Lanjutan Tabel 4.1 No 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42
Variabel
Store atmosphere
Item SA8 SA9 SA10 SA11 SA12 SA13 SA14 SA15 SA16 SA17 SA18 SA19 SA20 SA21 SA22 SA23 SA24 SA25 SA26 SA27 SA28 SA29 SA30 SA31 SA32 SA33 SA34 SA35 SA36 SA37 SA38 SA39 SA40 SA41 SA42
Pearson correlati on 0,895 0,809 0,816 0,820 0,842 0,769 0,053 0,782 0,845 0,829 0,829 0,845 0,639 0,683 0,725 0,760 0,552 0,638 0,536 0,732 0,782 0,746 0,641 0,619 0,691 0,699 0,769 0,880 0,807 0,812 0,577 0,633 0,679 0,766 0,621
Sig (2tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,823 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,002 0,001 0,000 0,000 0,012 0,002 0,015 0,000 0,000 0,000 0,002 0,004 0,001 0,001 0,000 0,000 0,000 0,000 0,008 0,003 0,000 0,000 0,003
Ket. Valid Valid Valid Valid Valid Valid Unvalid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Cronba ch Alpha
Ket.
0,974
Reliabel
Valid Valid Valid Valid
94
Lanjutan Tabel 4.1 No.
Variabel
Item
Pearson correlation
Sig (2tail)
43 HI 0,835 0,000 44 H2 0,863 0,000 Harga 45 H3 0,883 0,000 46 H4 0,542 0,014 47 MB1 0,891 0,000 48 Minat beli MB2 0,813 0,000 49 MB3 0,899 0,000 50 KP1 0,806 0,000 51 Keputusan KP2 0,946 0,000 52 Pembelian KP3 0,723 0,000 53 KP4 0,757 0,000 Sumber: Data primer yang diolah (2014).
Ket. Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Cronbach Alpha
Ket.
0,791
Reliabel
0,820
Reliabel
0,827
Reliabel
Dari hasil try out tersebut, diperoleh data yang menyatakan bahwa 51 pertanyaan yang diberikan kepada 20 responden dinyatakan valid karena memiliki nilai Signifikan (Sig (2-tailed)) lebih kecil dari 0,05, dan 2 pertanyaan dinyatakan tidak valid karena memiliki nilai Signifikan (Sig (2-tailed)) lebih besar dari 0,05 maka 2 item tersebut tidak dapat digunakan dalam penelitian ini. Kemudian dari hasil tryout tersebut, diperoleh juga data yang menyatakan bahwa semua item pertanyaan dinyatakan reliable karena nilai Cronbach Alpha setiap butir pertanyaan lebih besar dari 0,70. Setelah itu. Peneliti membagikannya kepada 60 responden yang akan menjadi data dalam penelitian selanjutnya.
95
2. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghazali, 2011:52). Kuesioner dalam penelitian ini dibagi dalam empat faktor utama, yaitu store atmosphere (X1) dengan 40 butir pertanyaan, Harga (X2) dengan 4 butir pertanyaan, minat beli (Y1)dengan 3 butir pertanyaan dan keputusan pembelian (Y2) dengan 4 butir pertanyaan. Jadi, jumlah pertanyaan dalam kuesioner sebanyak 51 butir pertanyaan dengan jumlah responden sebanyak 60 responden. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai rhitung dengan rtabel untuk degree of freedom (df) = n – 2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Jumlah sampel sebesar (n) = 60 dan besarnya df dapat dihitung 60 – 2 = 58 dengan 58 dan alpha 0,05 didapat rtabel 0,254. Dari pengujian validitas seluruh butir pertanyaan yang mempunyai nilai rhitung lebih besar dari rtabel 0,254. Sehingga butir – butir pertanyaan dalam kuesioner tersebut dapat dikatakan valid dan dapat dijadikan acuan untuk penelitian selanjutnya. Ukuran validitas tiap butir – butir pertanyaan dapat dilihat dalam tabel 4.2 di bawah ini:
96
Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Variabel
Item
r hitung
r tabel
Keterangan
Store atmosphere
SA1 SA2 SA3 SA4 SA5 SA6 SA7 SA8 SA9 SA10 SA11 SA12 SA13 SA14 SA15 SA16 SA17 SA18 SA19 SA20 SA21 SA22 SA23 SA24 SA25 SA26 SA27 SA28 SA29 SA30 SA31 SA32
0,661 0,527 0,387 0,489 0,399 0,373 0,527 0,582 0,571 0,699 0,571 0,653 0,412 0,617 0,595 0,619 0,562 0,603 0,597 0,483 0,508 0,483 0,498 0,429 0,483 0,496 0,587 0,510 0,660 0,590 0,582 0,565
0,254 0,254 0,254 0,254 0,254 0,254 0,254 0,254 0,254 0,254 0,254 0,254 0,254 0,254 0,254 0,254 0,254 0,254 0,254 0,254 0,254 0,254 0,254 0,254 0,254 0,254 0,254 0,254 0,254 0,254 0,254 0,254
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
97
Lanjutan tabel 4.2 uji validitas No
Variabel
Item
r hitung
r tabel
Keterangan
33 SA33 0,410 34 SA34 0,580 35 SA35 0,713 36 SA36 0,705 Store atmosphere 37 SA37 0,626 38 SA38 0,658 39 SA39 0,739 40 SA40 0,716 41 HI 0,632 42 H2 0,828 Harga 43 H3 0,875 44 H4 0,855 45 MB1 0,858 46 Minat beli MB2 0,893 47 MB3 0,915 48 KP1 0,893 49 KP2 0,864 Keputusan Pembelian 50 KP3 0,836 51 KP4 0,834 Sumber: Data primer yang diolah (2014).
0,254 0,254 0,254 0,254 0,254 0,254 0,254 0,254 0,254 0,254 0,254 0,254 0,254 0,254 0,254 0,254 0,254 0,254 0,254
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Dari hasil uji validitas diatas didapatkan bahwa dari semua item pertanyaan dalam kuesioner, telah memenuhi kriteria yang valid, karena telah melewati batas nilai r-tabel sebesar 0,254. 3. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2011:47). suatu konstruk atau variabel
dikatakan reliabel
jika 98
memberikan nilai cronbach alpha > 0,70 (Ghozali, 2011:48). Hasil reliabilitas dapat dilihat dalam table 4.3 di bawah ini: Tabel 4.3 Hasil Uji Realibilitas
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Variabel
Item
Cronbach Alpha
Keterangan
Store atmosphere
SA1 SA2 SA3 SA4 SA5 SA6 SA7 SA8 SA9 SA10 SA11 SA12 SA13 SA14 SA15 SA16 SA17 SA18 SA19 SA20 SA21 SA22 SA23 SA24 SA25 SA26 SA27 SA28
0,945
Reliabel
99
Lanjutan tabel 4.3 uji reliabilitas No.
Variabel
Item
Cronbach Alpha
29 SA29 30 SA30 31 SA31 32 SA32 33 SA33 34 SA34 Store 0,945 35 atmosphere SA35 36 SA36 37 SA37 38 SA38 39 SA39 40 SA40 41 HI 42 H2 Harga 0,808 43 H3 44 H4 45 MB1 46 Minat Beli MB2 0,865 47 MB3 48 KP1 49 KP2 Keputusan 0,872 Pembelian 50 KP3 51 KP4 Sumber : Data primer yang diolah (2014).
Keterangan
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Hasil uji reliabilitas tersebut diatas menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai koefisien Cronbach Alpha di atas 0,70 sehingga dapat dikatakan semua konsep pengukur masing-masing variabel dari kuesioner adalah reliabel yang berarti bahwa kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kuesioner yang handal.
100
C. Penemuan dan Pembahasan 1. Karakterisitik dan Data Responden Responden dalam penelitian ini adalah konsumen 7-Eleven Ciputat. Berdasarkan data dari 60 responden yang berbelanja di 7-Eleven Ciputat, melalui daftar pertanyaan di dapat kondisi responden tentang jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, pendapatan perbulan dan domisili. Pengelompokkan ini dilakukan dengan maksud tujuan sebagai berikut: a. Dapat secara jelas menggambarkan responden secara utuh dalam penelitian tersebut. b. Sebagai argumentasi pendukung dalam pengambilan kesimpulan peneliti. Gambaran umum dari responden sebagai obyek penelitian tersebut satu per satu dapat diuraikan seperti pada bagian berikut: a.
Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan hasil kuesioner penelitian yang dilakukan, diperoleh gambaran tentang jenis kelamin dari responden yang dapat dilihat pada Tabel 4.4 sebagai berikut:
101
Tabel 4.4 Responden Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Pria
41 orang
Wanita
19 orang
Jumlah
60 orang
Sumber : Data primer yang diolah (2014). Tabel 4.4 hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa responden dengan jenis kelamin pria lebih banyak dari pada responden dengan jenis kelamin wanita. Responden dengan jenis pria sebanyak 41 orang dan responden dengan jenis kelamin wanita sebanyak 19 orang. b.
Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh gambaran tentang usia dari responden yang dapat dilihat pada Tabel 4.5 yaitu: Tabel 4.5 Responden Penelitian Berdasarkan Usia Usia Jumlah 17-20 tahun
9 orang
>20-24 tahun
22 orang
>24 tahun
29 orang
Jumlah
60 orang
Sumber : Data primer yang diolah (2014). Tabel 4.5 menunjukkan bahwa responden antara >24 tahun paling banyak dari pada responden dengan dibandingkan pada usia >17-20 tahun dan >20-24 tahun. Responden dengan usia
102
>17-20 tahun dengan 9 orang, responden dengan usia >20-24 tahun dengan 22 orang, usia >24 tahun adalah 29 orang dan jumlah terendah adalah responden dengan usia >17-20 tahun dengan jumlah 9 orang. c.
Gambaran Umum Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh gambaran tentang pendidikan terakhir dari responden yang dapat dilihat pada Tabel 4.6 sebagai berikut : Tabel 4.6 Responden Penelitian Berdasarkan Pendidikan Terakhir Pendidikan Terakhir Jumlah SMA Sederajat 26 orang D1 0 orang D3 5 orang S1 28 orang S2 1 orang Jumlah 60 orang Sumber : Data primer yang diolah (2014). Tabel 4.6 menunjukkan bahwa pendidikan terakhirpara responden adalah SMA sederajat berjumlah 26 orang, D3 berjumlah 5 orang, S1 berjumlah 28 orang Dan S2 1 orang. Responden dengan pendidikan terakhir SMA sederajat besar kemungkinan berstatus sebagai mahasiswa, mengingat bahwa lokasi toko berdekatan dengan kampus.
103
d.
Gambaran Umum Berdasarkan Pendapatan Perbulan Berdasarkan hasil penelitian, pendapatan perbulan responden yang dapat dilihat pada Tabel 4.7 sebagai berikut : Tabel 4.7 Responden Penelitian Berdasarkan Pendapatan Perbulan Pendapatan Perbulan Jumlah < Rp.500.000 8 orang 8 orang Rp. 500.000 - Rp. 1.000.000 8 orang Rp. 1.000.001 - Rp. 1.500.000 >Rp. 1.500.000. 36 orang Jumlah 60 orang Sumber : Data primer yang diolah (2014). Tabel 4.7 menunjukkan bahwa responden dengan pendapatan perbulan < Rp.500.000 adalah 8 orang. Responden dengan pendapatan perbulan antara Rp. 500.000 - Rp. 1.000.000 mencapai 8 orang. Responden dengan pendapatan perbulan antara Rp. 1.000.001 - Rp. 1.500.000 mencapai 8 orang dan responden dengan
pendapatan perbulan lebih dari Rp. 1.500.000 sebanyak 36 orang. e.
Gambaran Umum Berdasarkan Domisili Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh gambaran tentang domisili responden yang dapat dilihat pada Tabel 4.8: Tabel 4.8 Responden Penelitian Berdasarkan Domisili Domisili Jumlah Ciputat 26 orang Cirendeu 3 orang Ciledug 5 orang 26 orang Dll Jumlah 60 orang Sumber : Data primer yang diolah (2014). 104
Tabel 4.8 menunjukkan bahwa responden dengan domisili Ciputat mencapai 26 orang. Responden dengan domisili Cirendeu sebanyak 3 orang.Responden dengan domisili Ciledug 5 orang dan responden berdomisili lain-lain sebanyak 26 orang. Dimisili lain-lain meliputi wilayah Depok, Bogor, Pondok Cabe dan sekitarnya. 2. Analisis Kuesioner Kuesioner dalam penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 60 responden yang disebarkan dan diisi oleh responden yang pernah berbelanja di 7-Eleven Ciputat. Analisis ini meliputi butir – butir pertanyaan yang merupakan indikator dari variabel – variabel penelitian. Adapun variabel penelitian dalam kuesioner meliputi store Atmosphere (X1), harga (X2), minat beli (Y1) dan keputusan pembelian (Y2). Berdasarkan hasil output dari kuesioner yang telah dibagikan kepada responden di 7-Eleven Ciputat yaitu sebanyak 60 responden (100%). maka diperoleh data sebagai berikut: a. Store Atmosphere Variabel kualitas pelayanan diukur melalui empat sub variabel, yaitu : 1)
Exterior Karakteristik eksterior mempunyai pengaruh yang kuat pada citra toko tersebut, sehingga harus direncanakan sebaik mungkin, kombinasi dari eksterior ini dapat membuat bagian luar
105
toko menjadi terlihat unik, menarik, menonjol dan mengundang orang untuk masuk ke dalam toko. a) Store front Tabel 4.9 Store Front/ Tampak Muka Toko Menarik Pernyataan Jumlah Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0,00 Tidak setuju 1 2,00 Ragu – ragu 16 27,00 Setuju 29 48,00 Sangat setuju 14 23,00 Total 60 100,00 Sumber : Data primer yang diolah (2014). Tabel diatas menunjukan 2% responden menyatakan tidak setuju, 27% responden menyatakan ragu – ragu, 48% responden menyatakan setuju, 23% responden menyatakan sangat setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa 7-Eleven Ciputat memiliki desain muka toko yang menarik. b) Prototype store Tabel 4.10 Prototype Store / Desain Toko Seragam Dengan Sesama Merek Pernyataan Jumlah Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0,00 Tidak setuju 0 0,00 Ragu – ragu 8 13,00 Setuju 36 60,00 Sangat setuju 16 27,00 Total 60 100,00 Sumber: Data primer yang diolah (2014). Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, 0% responden menyatakan tidak setuju, 13% responden menyatakan ragu – ragu, 60% responden 106
menyatakan setuju dan 27% responden menyatakan sangat setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa 7-Eleven Ciputat memiliki desain toko yang seragam dengan 7-Eleven yang lain. c) Unique building design Tabel 4.11 Unique building design / Desain Tampilan Depan Toko Unik Pernyataan Jumlah Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0,00 Tidak setuju 0 0,00 Ragu – ragu 0 0,00 Setuju 36 60,00 Sangat setuju 24 40,00 Total 60 100,00 Sumber: Data primer yang diolah (2014). Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, 0% responden menyatakan tidak setuju, 0% responden
menyatakan
ragu
–
ragu,
60%
responden
menyatakan setuju dan 40% responden menyatakan sangat setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tampilan depan toko 7-Eleven Ciputat menarik karena unik. d) Marque Tabel 4.12 Marque / Papan Nama Toko Mudah Terlihat Pernyataan Jumlah Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0,00 Tidak setuju 0 0,00 Ragu – ragu 1 2,00 Setuju 46 76,00 Sangat setuju 13 22,00 Total 60 100,00 Sumber :Data primer yang diolah (2014).
107
Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, 0% responden tidak setuju, 2% responden ragu – ragu, 76% responden setuju dan 22% responden sangat setuju bahwa papan nama 7-Eleven Ciputat mudah terlihat. e) Entrances/Jenis pintu masuk Tabel 4.13 Jenis pintu masuk Pernyataan Jumlah Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0,00 Tidak setuju 0 0,00 Ragu – ragu 3 5,00 Setuju 44 73,00 Sangat setuju 13 22,00 Total 60 100,00 Sumber :Data primer yang diolah (2014). Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, 0% responden menyatakan tidak setuju, 5% responden
menyatakan
ragu
–
ragu,
73%
responden
menyatakan setuju dan 22% responden menyatakan sangat setuju bahwa 7-Eleven Ciputat memakai pintu tank dorong. f) Entrances/Lebar pintu masuk Tabel 4.14 Lebar pintu masuk Pernyataan Jumlah Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0,00 Tidak setuju 0 0,00 Ragu – ragu 4 7,00 Setuju 39 65,00 Sangat setuju 17 28,00 Total 60 100,00 Sumber :Data primer yang diolah (2014).
108
Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, 0% responden menyatakan tidak setuju, 7% responden
menyatakan
ragu
–
ragu,
65%
responden
menyatakan setuju dan 28% responden menyatakan sangat setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pintu masuk 7Eleven Ciputat cukup lebar. g) Display window Tabel 4.15 Display window / Jendela Toko Pernyataan Jumlah Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0,00 Tidak setuju 0 0,00 Ragu – ragu 3 5,00 Setuju 43 72,00 Sangat setuju 14 23,00 Total 60 100,00 Sumber : Data primer yang diolah (2014). Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, 0% responden menyatakan tidak setuju, 5% responden
menyatakan
ragu
–
ragu,
72%
responden
menyatakan setuju dan 23% responden menyatakan sangat setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jendela toko 7Eleven Ciputat memudahkan untuk melihat isi toko.
109
h) Height and Size of Building Tabel 4.16 Height and Size of Building / Tinggi dan Luas toko Pernyataan Jumlah Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0,00 Tidak setuju 0 0,00 Ragu – ragu 10 17,00 Setuju 39 65,00 Sangat setuju 11 18,00 Total 60 100,00 Sumber : Data primer yang diolah (2014). Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, 0% responden menyatakan tidak setuju, 17% responden menyatakan ragu – ragu, 65% responden menyatakan setuju dan 18% responden menyatakan sangat setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tinggi dan luas toko 7-Eleven Ciputat menarik bagi konsumen. i) Visibility Tabel 4.17 Visibility / Lokasi toko Dekat Dengan Jalan Pernyataan Jumlah Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0,00 Tidak setuju 0 0,00 Ragu – ragu 7 12,00 Setuju 38 63,00 Sangat setuju 15 25,00 Total 60 100,00 Sumber : Data primer yang diolah (2014). Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, 0% responden menyatakan tidak setuju, 12% responden menyatakan ragu – ragu, 63% responden
110
menyatakan setuju dan 25% responden menyatakan sangat setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa toko 7-Eleven Ciputat menarik karena berdekatan dengan jalan. j) Uniqueness Tabel 4.18 Keunikan Toko Dengan Cahaya Dan Warna Khas Pernyataan Jumlah Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0,00 Tidak setuju 0 0,00 Ragu – ragu 8 13,00 Setuju 35 59,00 Sangat setuju 17 28,00 Total 60 100,00 Sumber : Data primer yang diolah (2014). Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, 0% responden menyatakan tidak setuju, 13% responden menyatakan ragu – ragu, 59% responden menyatakan setuju dan 28% responden menyatakan sangat setujubahwa cahaya terang dengan warna khas toko yang unik membuat 7-Eleven Ciputat menarik bagi konsumen. k) Surrounding Area Tabel 4.19 Surrounding Area / Lingkungan Sekitar Toko Pernyataan Jumlah Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0,00 Tidak setuju 0 0,00 Ragu – ragu 9 15,00 Setuju 34 57,00 Sangat setuju 17 28,00 Total 60 100,00 Sumber : Data primer yang diolah (2014).
111
Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, 0% responden menyatakan tidak setuju, 15% responden menyatakan ragu – ragu, 57% responden menyatakan setuju dan 28% responden menyatakan sangat setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa lingkungan sekitar 7-Eleven Ciputat aman bagi konsumen. l) Surrounding Store Tabel 4.20 Surrounding Store / Keberadaan Toko Atau Gedung Sekitar Pernyataan Jumlah Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0,00 Tidak setuju 1 2,00 Ragu – ragu 8 13,00 Setuju 36 60,00 Sangat setuju 15 25,00 Total 60 100,00 Sumber : Data primer yang diolah (2014). Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, 2% responden menyatakan tidak setuju, 13% responden menyatakan ragu - ragu, 60% responden menyatakan setuju dan 25% responden menyatakan sangat setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa keberadaan toko toko atau gedung - gedung 7-Eleven Ciputat menarik bagi konsumen.
112
m) Parking/ Keamanan Parkir Tabel 4.21 Keamanan Parkir Pernyataan Jumlah Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0,00 Tidak setuju 0 0,00 Ragu – ragu 3 5,00 Setuju 33 55,00 Sangat setuju 24 40,00 Total 60 100,00 Sumber : Data primer yang diolah (2014). Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, 0% responden menyatakan tidak setuju, 5% responden
menyatakan
ragu
–
ragu,
55%
responden
menyatakan setuju dan 40% responden menyatakan sangat setuju. bahwa tempat parkir 7-Eleven Ciputat aman. 2)
General Interior General
interior
adalah
Bagian
dalam
toko
yang
memberikan kesan yang nyaman dan menyenangkan misalnya dengan warna dinding dan lantai toko yang menarik, suhu udara di dalam toko, wiraniaga, dan kebersihan di dalam toko. a) Flooring Tabel 4.22 Flooring / Desain Lantai Toko Pernyataan Jumlah Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0,00 Tidak setuju 0 0,00 Ragu – ragu 7 12,00 Setuju 38 63,00 Sangat setuju 15 25,00 Total 60 100,00 Sumber :Data primer yang diolah (2014).
113
Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, 0% responden menyatakan tidak setuju, 12% responden menyatakan ragu – ragu, 63% responden menyatakan setuju dan 25% responden menyatakan sangat setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa desain lantai dalam toko 7-Eleven Ciputat baik. b) Colors and lighting Tabel 4.23 Colors and lighting / Pencahayaan Yang Baik Pernyataan Jumlah Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0,00 Tidak setuju 0 0,00 Ragu – ragu 10 17,00 Setuju 35 58,00 Sangat setuju 15 25,00 Total 60 100,00 Sumber :Data primer yang diolah (2014). Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, 0% responden menyatakan tidak setuju, 17% responden menyatakan ragu – ragu, 58% responden menyatakan setuju dan 25% responden menyatakan sangat setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Pencahayaan di dalam toko 7-Eleven Ciputat sudah baik.
114
c) Scent and Sound (Aroma dan Suara) Tabel 4.24 Scent and Sound / Aroma Toko Cukup Harum Pernyataan Jumlah Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0,00 Tidak setuju 0 0,00 Ragu – ragu 11 18,00 Setuju 34 57,00 Sangat setuju 15 25,00 Total 60 100,00 Sumber :Data primer yang diolah (2014). Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, 0% responden menyatakan tidak setuju, 18% responden menyatakan ragu – ragu, 57% responden menyatakan setuju dan 25% responden menyatakan sangat setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa aroma di dalam toko 7-Eleven Ciputat cukup baik. d) Fixtures Tabel 4.25 Fixtures/ Keberadaan Mesin ATM Menarik Pernyataan Jumlah Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0,00 Tidak setuju 0 0,00 Ragu – ragu 8 13,00 Setuju 40 67,00 Sangat setuju 12 20,00 Total 60 100,00 Sumber :Data primer yang diolah (2014). Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, 0% responden menyatakan tidak setuju, 13% responden menyatakan ragu – ragu, 67% responden menyatakan setuju dan 20% responden menyatakan sangat
115
setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tersedianya fasilitas tambahan seperti ATM di 7-Eleven Ciputat menarik bagi konsumen. e) Wall Texture (Tekstur Dinding) Tabel 4.26 Wall Texture (Tekstur Dinding) Pernyataan Jumlah Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0,00 Tidak setuju 0 0,00 Ragu – ragu 9 15,00 Setuju 32 53,00 Sangat setuju 19 32,00 Total 60 100,00 Sumber :Data primer yang diolah (2014). Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, 0% responden menyatakan tidak setuju, 15% responden menyatakan ragu – ragu, 53% responden menyatakan setuju dan 32% responden menyatakan sangat setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tekstur dinding di 7-Eleven Ciputat menarik bagi konsumen. f) Temperature Tabel 4.27 Temperature / Pengaturan Suhu AC Cukup Baik Pernyataan Jumlah Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0,00 Tidak setuju 0 0,00 Ragu – ragu 5 8,00 Setuju 45 75,00 Sangat setuju 10 17,00 Total 60 100,00 Sumber :Data primer yang diolah (2014).
116
Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, 0% responden menyatakan tidak setuju, 8% responden
menyatakan
ragu
–
ragu,
75%
responden
menyatakan setuju dan 17% responden menyatakan sangat setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa suhu udara AC di 7Eleven Ciputat nyaman bagi konsumen. g) Width of aisles Tabel 4.28 Width of aisles / Lebar Jalan Antar Rak Barang Pernyataan Jumlah Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0,00 Tidak setuju 0 0,00 Ragu – ragu 6 10,00 Setuju 41 68,00 Sangat setuju 13 22,00 Total 60 100,00 Sumber :Data primer yang diolah (2014). Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, 0% responden menyatakan tidak setuju, 10% responden menyatakan ragu – ragu, 68% responden menyatakan setuju dan 22% responden menyatakan sangat setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jarak antara rak barang di 7-Eleven Ciputat nyaman bagi konsumen.
117
h) Vertical Transportation Tabel 4.29 Vertical Transportation / Lokasi Tangga Sudah Tepat Pernyataan Jumlah Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0,00 Tidak setuju 0 0,00 Ragu – ragu 7 12,00 Setuju 35 58,00 Sangat setuju 18 30,00 Total 60 100,00 Sumber :Data primer yang diolah (2014). Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, 0% responden menyatakan tidak setuju, 12% responden menyatakan ragu – ragu, 58% responden menyatakan setuju dan 30% responden menyatakan sangat setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penempatan tangga menuju ke atas di 7-Eleven Ciputat sudah tepat. i) Dead Areas Tabel 4.30 Dead Areas / Akses Menuju Tangga Nyaman Pernyataan Jumlah Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0,00 Tidak setuju 0 0,00 Ragu – ragu 7 12,00 Setuju 40 67,00 Sangat setuju 13 21,00 Total 60 100,00 Sumber :Data primer yang diolah (2014). Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, 0% responden menyatakan tidak setuju, 12% responden menyatakan ragu – ragu, 67% responden
118
menyatakan setuju dan 21% responden menyatakan sangat setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa akses menuju tangga yang melewati mesin minuman 7-Eleven Ciputat nyaman bagi konsumen. j) Personnel Tabel 4.31 Personnel/ Pramuniaga Yang Menarik Dan Ramah Pernyataan Jumlah Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0,00 Tidak setuju 0 0,00 Ragu – ragu 9 15,00 Setuju 32 53,00 Sangat setuju 19 32,00 Total 60 100,00 Sumber :Data primer yang diolah (2014). Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, 0% responden menyatakan tidak setuju, 15% responden menyatakan ragu – ragu, 53% responden menyatakan setuju dan 32% responden menyatakan sangat setuju bahwa karyawan 7-Eleven Ciputat ramah dan menarik. k) Merchandise Tabel 4.32 Merchandise / Variasi Produk Menarik Pernyataan Jumlah Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0,00 Tidak setuju 0 0,00 Ragu – ragu 10 17,00 Setuju 33 55,00 Sangat setuju 17 28,00 Total 60 100,00 Sumber :Data primer yang diolah (2014).
119
Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, 0% responden menyatakan tidak setuju, 17% responden menyatakan ragu – ragu, 55% responden menyatakan setuju dan 28% responden menyatakan sangat setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa 7-Eleven Ciputat memiliki variasi produk yang menarik. l) Prices Levels and Display Tabel 4.33 Price Levels and Display / Lebel Harga Produk Terlihat Jelas Pernyataan Jumlah Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0,00 Tidak setuju 0 0,00 Ragu – ragu 8 13,00 Setuju 38 64,00 Sangat setuju 14 23,00 Total 60 100,00 Sumber :Data primer yang diolah (2014). Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, 0% responden menyatakan tidak setuju, 13% responden menyatakan ragu – ragu, 64% responden menyatakan setuju dan 23% responden menyatakan sangat setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa label harga pada produk di 7-Eleven Ciputat tertera dengan jelas.
120
m)Cash Register / Lokasi Kasir Tabel 4.34 Cash Register / Lokasi Kasir Pernyataan Jumlah Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0,00 Tidak setuju 0 0,00 Ragu – ragu 4 7,00 Setuju 48 80,00 Sangat setuju 8 13,00 Total 60 100,00 Sumber :Data primer yang diolah (2014). Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, 0% responden menyatakan tidak setuju, 7% responden
menyatakan
ragu
–
ragu,
80%
responden
menyatakan setuju dan 13% responden menyatakan sangat setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa lokasi kasir di 7Eleven Ciputat sudah baik. n) Technology Tabel 4.35 Technology / Teknologi yang Digunakan Toko Pernyataan Jumlah Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0,00 Tidak setuju 1 2,00 Ragu – ragu 5 8,00 Setuju 40 67,00 Sangat setuju 14 23,00 Total 60 100,00 Sumber :Data primer yang diolah (2014). Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, 2% responden menyatakan tidak setuju, 8% responden
menyatakan
ragu
–
ragu,
67%
responden
121
menyatakan setuju dan 23% responden menyatakan sangat setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa teknologi yang digunakan 7-Eleven Ciputat cukup canggih. o) Cleanliness Tabel 4.36 Cleanliness / Kebersihan Toko Pernyataan Jumlah Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0,00 Tidak setuju 1 2,00 Ragu – ragu 6 10,00 Setuju 40 67,00 Sangat setuju 13 21,00 Total 60 100,00 Sumber :Data primer yang diolah (2014). Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, 2% responden menyatakan tidak setuju, 10% responden menyatakan ragu – ragu, 67% responden menyatakan setuju dan 21% responden menyatakan sangat setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ruangan toko 7Eleven Ciputat bersih. 3)
Store Layout Pengelola toko harus mempunyai rencana dalam penentuan lokasi dan penyusunan letak dari fixtures (perabotan toko), merchandising, width of aisles dan fasilitas toko. Pengelola toko juga harus memanfaatkan ruangan toko yang ada seefektif mungkin.
122
a) Selling Space Tabel 4.37 Selling Space / Lokasi Penjualan Pernyataan Jumlah Sangat tidak setuju 0 Tidak setuju 2 Ragu – ragu 8 Setuju 39 Sangat setuju 11 Total 60 Sumber :Data primer yang diolah (2014).
Persentase (%) 0,00 3,00 14,00 65,00 18,00 100,00
Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, 3% responden menyatakan tidak setuju, 14% responden menyatakan ragu – ragu, 65% responden menyatakan setuju dan 18% responden menyatakan sangat setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ruangan berbelanja di 7-Eleven Ciputat nyaman bagi konsumen. b) Merchandise Space (Gudang) Tabel 4.38 Merchandise Space / Lokasi Gudang Dalam Toko Pernyataan Jumlah Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0,00 Tidak setuju 0 0,00 Ragu – ragu 10 16,00 Setuju 37 62,00 Sangat setuju 13 22,00 Total 60 100,00 Sumber :Data primer yang diolah (2014). Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, 0% responden menyatakan tidak setuju, 16% responden menyatakan ragu – ragu, 62% responden menyatakan setuju dan 22% responden menyatakan sangat 123
setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa lokasi gudang dalam toko 7-Eleven Ciputat sudah baik bagi konsumen. c) Personnel space(Ruang Karyawan) Tabel 4.39 Personnnel space / Lokasi Ruang Karyawan Dalam Toko Pernyataan Jumlah Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0,00 Tidak setuju 0 0,00 Ragu – ragu 12 20,00 Setuju 32 53,00 Sangat setuju 16 27,00 Total 60 100,00 Sumber :Data primer yang diolah (2014). Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, 0% responden menyatakan tidak setuju, 20% responden menyatakan ragu – ragu, 53% responden menyatakan setuju dan 27% responden menyatakan sangat setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ruang karyawan di dalam toko 7-Eleven Ciputat sudah baik bagi konsumen. d) Customer space Tabel 4.40 Customer space/ Ruang Untuk Konsumen Pernyataan Jumlah Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0,00 Tidak setuju 0 0,00 Ragu – ragu 5 8,00 Setuju 41 68,00 Sangat setuju 14 24,00 Total 60 100,00 Sumber :Data primer yang diolah (2014). Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, 0% responden menyatakan tidak setuju, 8% 124
responden
menyatakan
ragu
–
ragu,
48%
responden
menyatakan setuju dan 24% responden menyatakan sangat setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ruang konsumen yang di sediakan fasilitas untuk santai di 7-Eleven Ciputat menarik bagi konsumen. e) Fungtional product grouping Tabel 4.41 Pengelompokan Barang - barang Di Rak Penjualan Pernyataan Jumlah Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0,00 Tidak setuju 0 0,00 Ragu – ragu 10 17,00 Setuju 41 68,00 Sangat setuju 9 15,00 Total 60 100,00 Sumber :Data primer yang diolah (2014). Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, 0% responden menyatakan tidak setuju, 17% responden menyatakan ragu – ragu, 68% responden menyatakan setuju dan 15% responden menyatakan sangat setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa produk di 7-Eleven Ciputat dikelompokkan berdasarkan penggunaan akhir yang sama (contoh: Snack ditempatkan dalam satu rak Snack yang sama) memudahkan konsumen berbelanja.
125
f) Purchase motivation product grouping Tabel 4.42 Pengelompokkan Produk Seasonal Pernyataan Jumlah Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0 Tidak setuju 1 2,00 Ragu – ragu 9 15,00 Setuju 43 71,00 Sangat setuju 7 12,00 Total 60 100,00 Sumber :Data primer yang diolah (2014). Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, 2% responden menyatakan tidak setuju, 15% responden menyatakan ragu – ragu, 71% responden menyatakan setuju dan 12% responden menyatakan sangat setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengelompokkan produk di 7-Eleven Ciputatsaat waktu / event tertentu (merchandise World Cup) mendorong konsumen untuk berbelanja. g) Storability product grouping Tabel 4.43 Pengerlompokan Produk-Produk Khusus Toko Pernyataan Jumlah Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0,00 Tidak setuju 1 2,00 Ragu – ragu 8 13,00 Setuju 42 70,00 Sangat setuju 9 15,00 Total 60 100,00 Sumber :Data primer yang diolah (2014). Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, 2% responden menyatakan tidak setuju, 126
13% responden menyatakan ragu – ragu, 70% responden menyatakan setuju dan 15% responden menyatakan sangat setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengelompokkan produk – Produk khusus di 7-Eleven Ciputatyang di sajikan secara higienis oleh pramuniaga (Hotdog, kentang goreng, dll) mendorong konsumen untuk berbelanja. h) Curving (free-flowing) Traffic flow (Arus lalu lintas bebas) Tabel 4.44 Bebas Memilih Arah Saat Berbelanja Pernyataan Jumlah Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0,00 Tidak setuju 1 2,00 Ragu – ragu 7 12,00 Setuju 43 71,00 Sangat setuju 9 15,00 Total 60 100,00 Sumber :Data primer yang diolah (2014). Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, 2% responden menyatakan tidak setuju, 12% responden menyatakan ragu – ragu, 71% responden menyatakan setuju dan 15% responden menyatakan sangat setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaturan arus lalu lintas 7-Eleven Ciputat mengarahkan konsumen pada ganggang di dalam toko secara bebas.
127
i) Space / Merchandise category Tabel 4.45 Lokasi Berbelanja Cukup Luas Pernyataan Jumlah Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0,00 Tidak setuju 1 2,00 Ragu – ragu 12 20,00 Setuju 39 65,00 Sangat setuju 8 13,00 Total 60 100,00 Sumber :Data primer yang diolah (2014). Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, 2% responden menyatakan tidak setuju, 20% responden menyatakan ragu – ragu, 65% responden menyatakan setuju dan 13% responden menyatakan sangat setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa 7-Eleven Ciputat menyediakan konsumen lokasi berbelanja yang luas. j) Arrangement within Department Tabel 4.46 Penempatan Lokasi Rak, Lemari Pendingin Dll. Pernyataan Jumlah Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0,00 Tidak setuju 1 2,00 Ragu – ragu 10 16,00 Setuju 40 67,00 Sangat setuju 9 15,00 Total 60 100,00 Sumber :Data primer yang diolah (2014). Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, 2% responden menyatakan tidak setuju, 16% responden menyatakan ragu – ragu, 67% responden menyatakan setuju dan 15% responden menyatakan sangat 128
setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penempatan lokasi rak, lemari pendingin, mesin minuman, dll di dalam toko 7Eleven Ciputat sudah baik dan menarik bagi konsumen. 4)
Interior POP Display (pemajangan tanda informasi) a) Racks and cases Tabel 4.47 Penempatan Produk-Produk Dalam Rak Dengan Rapi Pernyataan Jumlah Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0 Tidak setuju 2 3,00 Ragu – ragu 5 8,00 Setuju 49 82,00 Sangat setuju 4 7,00 Total 60 100,00 Sumber :Data primer yang diolah (2014). Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, 3% responden menyatakan tidak setuju, 8% responden
menyatakan
ragu
–
ragu,
82%
responden
menyatakan setuju dan 7% responden menyatakan sangat setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa produk – produk dalam rak-rak di 7-Eleven Ciputat tersusun rapi. b) Poster, signs and cards Tabel 4.48 Poster Promosi Terlihat Jelas Pernyataan Jumlah Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0,00 Tidak setuju 2 3,00 Ragu – ragu 4 7,00 Setuju 38 63,00 Sangat setuju 16 27,00 Total 60 100,00 Sumber :Data primer yang diolah (2014).
129
Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, 3% responden menyatakan tidak setuju, 7% responden
menyatakan
ragu
–
ragu,
63%
responden
menyatakan setuju dan 27% responden menyatakan sangat setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa poster / papan promosi seperti diskon khususdi 7-Eleven Ciputat terlihat jelas. b. Harga 1)
Harga bersaing / mahal Tabel 4.49 Harga mahal Pernyataan Jumlah Sangat tidak setuju 0 Tidak setuju 0 Ragu – ragu 13 Setuju 39 Sangat setuju 8 Total 60 Sumber :Data primer yang diolah (2014).
Persentase (%) 0,00 0,00 22,00 65,00 13,00 100,00
Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, 0% responden menyatakan tidak setuju, 22% responden menyatakan ragu – ragu, 65% responden menyatakan setuju dan 13% responden menyatakan sangat setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa produk-produk di 7-Eleven Ciputat harganya cukup mahal.
130
2)
Harga terjangkau Tabel 4.50 Harga terjangkau Pernyataan Jumlah Sangat tidak setuju 0 Tidak setuju 0 Ragu – ragu 6 Setuju 41 Sangat setuju 13 Total 60 Sumber :Data primer yang diolah (2014).
Persentase (%) 0,00 0,00 10,00 68,00 22,00 100,00
Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, 0% responden menyatakan tidak setuju, 10% responden menyatakan ragu – ragu, 68% responden menyatakan setuju dan 22% responden menyatakan sangat setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa meskipun harga produk-produk di 7Eleven Ciputat cukup mahal akan tetapi masih terjangkau oleh konsumen. 3)
Kesesuaian harga dengan kualitas barang Tabel 4.51 Kesesuaian harga dengan kualitas barang Pernyataan Jumlah Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0,00 Tidak setuju 0 0,00 Ragu – ragu 8 13,00 Setuju 40 67,00 Sangat setuju 12 20,00 Total 60 100,00 Sumber :Data primer yang diolah (2014). Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, 0% responden menyatakan tidak setuju, 13% responden menyatakan ragu – ragu, 67% responden menyatakan
131
setuju dan 20% responden menyatakan sangat setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa harga produk-produk 7-Eleven Ciputat sesuai dengan kualitas produk yang ditawarkan. 4)
Kesesuaian harga dengan kualitas layanan Tabel 4.52 Kesesuaian harga dengan kualitas layanan Pernyataan Jumlah Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0,00 Tidak setuju 1 2,00 Ragu – ragu 11 18,00 Setuju 35 58,00 Sangat setuju 13 22,00 Total 60 100,00 Sumber :Data primer yang diolah (2014). Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, 2% responden menyatakan tidak setuju,18% responden menyatakan ragu – ragu, 58% responden menyatakan setuju dan 22% responden menyatakan sangat setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa harga produk-produk 7-Eleven Ciputat sesuai dengan pelayanan yang di tawarkan bagi konsumen.
c. Minat beli konsumen 1)
Minat transaksional / Berminat berbelanja Tabel 4.53 Berniat berbelanja Pernyataan Jumlah Sangat tidak setuju 0 Tidak setuju 0 Ragu – ragu 6 Setuju 33 Sangat setuju 21 Total 60 Sumber :Data primer yang diolah (2014).
Persentase (%) 0,00 0,00 10,00 55,00 35,00 100,00
132
Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, 0% responden menyatakan tidak setuju, 10% responden menyatakan ragu – ragu, 55% responden menyatakan setuju dan 35% responden menyatakan sangat setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa konsumen berniat berbelanja di 7-Eleven Ciputat karena memenuhi harapan konsumen. 2)
Minat preferensial / Berminat menjadikan preferensi utama Tabel 4.54 Berminat menjadikan preferensi utama Pernyataan Jumlah Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0,00 Tidak setuju 1 2,00 Ragu – ragu 6 10,00 Setuju 43 72,00 Sangat setuju 10 16,00 Total 60 100,00 Sumber :Data primer yang diolah (2014). Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, 2% responden menyatakan tidak setuju, 10% responden menyatakan ragu – ragu, 72% responden menyatakan setuju dan 16% responden menyatakan sangat setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa konsumen berencana menjadikan7Eleven Ciputat tujuan utama jika ingin berbelanja dan bersantai.
133
3)
Minat eksploratif / Berminat mencari informasi tentang toko Tabel 4.55 Berminat mencari informasi tentang toko Pernyataan Jumlah Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0,00 Tidak setuju 2 3,00 Ragu – ragu 14 23,00 Setuju 38 64,00 Sangat setuju 6 10,00 Total 60 100,00 Sumber :Data primer yang diolah (2014). Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, 3% responden menyatakan tidak setuju, 23% responden menyatakan ragu – ragu, 64% responden menyatakan setuju dan 10% responden menyatakan sangat setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa konsumen berencana lebih sering mencari informasi promosi atau produk baru di 7-Eleven Ciputat.
d. Keputusan pembelian 1)
Keyakinan dalam membeli Tabel 4.56 Keyakinan dalam membeli Pernyataan Jumlah Sangat tidak setuju 0 Tidak setuju 1 Ragu – ragu 5 Setuju 26 Sangat setuju 28 Total 60 Sumber :Data primer yang diolah (2014).
Persentase (%) 0,00 2,00 8,00 43,00 47,00 100,00
Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, 2% responden menyatakan tidak setuju, 8% responden menyatakan ragu – ragu, 43% responden menyatakan setuju dan 134
47% responden menyatakan sangat setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa konsumen memiliki keyakinan untuk membeli produk-produk di 7-Eleven Ciputat. 2)
Barang sesuai dengan keinginan Tabel 4.57 Barang sesuai dengan keinginan Pernyataan Jumlah Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0,00 Tidak setuju 2 3,00 Ragu – ragu 5 8,00 Setuju 40 67,00 Sangat setuju 13 22,00 Total 60 100,00 Sumber :Data primer yang diolah (2014). Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, 3% responden menyatakan tidak setuju, 8% responden menyatakan ragu – ragu, 67% responden menyatakan setuju dan 22% responden menyatakan sangat setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa barang yang didapatkan konsumen di 7-Eleven Ciputat sesuai dengan keinginan.
3)
Layanan sesuai keinginan Tabel 4.58 Layanan sesuai keinginan Pernyataan Jumlah Sangat tidak setuju 0 Tidak setuju 2 Ragu – ragu 7 Setuju 46 Sangat setuju 5 Total 60 Sumber :Data primer yang diolah (2014).
Persentase (%) 0,00 3,00 12,00 77,00 8,00 100,00
135
Tabel diatas menunjukan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, 3% responden menyatakan tidak setuju, 12% responden menyatakan ragu – ragu, 77% responden menyatakan setuju dan 8% responden menyatakan sangat setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa layanan yang diberikan oleh 7-Eleven Ciputat sesuai keinginan atau harapan konsumen. 4)
Merekomendasikan kepada orang lain Tabel 4.59 Merekomendasikan kepada orang lain Pernyataan Jumlah Persentase (%) Sangat tidak setuju 1 2,00 Tidak setuju 2 3,00 Ragu – ragu 14 23,00 Setuju 33 55,00 Sangat setuju 10 17,00 Total 60 100,00 Sumber : Data primer yang diolah (2014). Tabel diatas menunjukan 2% responden menyatakan sangat tidak setuju, 3% responden menyatakan tidak setuju, 23% responden menyatakan ragu – ragu, 55% responden menyatakan setuju dan 17% responden menyatakan sangat setuju. Sehingga dapat
disimpulkan
bahwa
sebagian
konsumen
akan
merekomendasikan untuk berkunjung ke 7-Eleven Ciputat kepada sanak saudara dan teman-teman.
136
D. HASIL ANALISIS 1. Analisis Struktural I Persamaan strukturalnya: Y1 = PY1 X1 + PY1 X2 + є1 Dimana: Y1 : Minat Beli Konsumen X1 : Store Atmosphere X2 : Harga
є1: Error Pada bagian ini analisis dibagi menjadi dua. Pertama, melihat pengaruh secara simultandan kedua, melihat pengaruh secara parsial. a. Melihat pengaruh store atmosphere dan harga secara simultan atau gabungan terhadap minat beli konsumen. Untuk melihat pengaruh store atmosphere dan harga terhadap minat beli konsumen secara gabungan, dapat dilihat hasil perhitungan dalam model summary, khususnya angka R Square dibawah ini: Tabel 4.60 Pengaruh Store atmosphere dan Harga Terhadap Minat Beli Konsumen Secara Simultan Model Summary Model 1
R .849
R Square a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.721
.712
.892
a. Predictors: (Constant), Harga, Atmosphere
Sumber : Data primer yang diolah (2014). Besarnya angka R Square (r2) adalah 0,721. Angka tersebut digunakan untuk melihat besarnya pengaruh store atmosphere dan 137
harga terhadap minat beli konsumen dengan cara menghitung Koefisisen Determinasi (KD) dengan menggunakan rumus sebagai berikut: KD = r2 x 100% KD = 0,721 x 100% KD = 72,1% Angka tersebut mempunyai maksud bahwa pengaruh store atmosphere dan harga terhadap minat beli konsumen secara gabungan sebesar 72,1%, sedangkan sisanya sebesar 27,9% (100% - 72,1%) dipengaruhi faktor lain. Dengan kata lain variabilitas minat beli konsumen yang dapat diterangkan dengan menggunakan variabel store atmosphere dan harga sebesar 72,1%, sementara pengaruh sebesar 27,9% disebabkan oleh variabel – variabel lain diluar model ini. Untuk mengetahui kelayakan model regresi digambarkan angka – angka dari tabel anova dibawah ini : Tabel 4.61 Model Regresi Struktural I ANOVAb Model
Sum of Squares
Df
Mean Square
1 Regression
117.278
2
58.639
Residual
45.306
57
.795
162.583
59
Total
F 73.775
Sig. .000
a
a. Predictors: (Constant), Harga, Atmosphere b. Dependent Variable: Minat
Sumber : Data primer yang diolah (2014).
138
Hipotesisnya adalah sebagai berikut: H01: Tidak terdapat hubungan linier antara store atmosphere dan harga dengan minat beli konsumen. Ha1: Terdapat hubungan linier antara store atmosphere dan harga dengan minat beli konsumen. Pengujian dilakukan dengan cara membandingkan besarnya angka taraf signifikan (sig) penelitian dengan taraf signifikan sebesar 0,05. Kriterianya adalah sebagai berikut: Jika sig penelitian < 0,05, maka H01 ditolak dan Ha1 diterima. Jika sig penelitian > 0,05, maka H01 diterima dan Ha1 ditolak. Berdasarkan perhitungan angka signifikan sebesar 0,000 < 0,05 sehingga H01 ditolak dan Ha1 diterima. Artinya, terdapat hubungan linier antara store atmosphere dan harga dengan minat beli konsumen. Dengan demikian, model regresi di atas sudah layak dan benar. Kesimpulannya ialah store atmosphere dan harga secara gabungan mempengaruhi minat beli konsumen. Besarnya pengaruh ialah 72,1%. Besarnya pengaruh variabel lain di luar model regresi tersebut dihitung dengan rumus: 1 – r2 atau 1 – 0,721 = 0,279 atau sebesar 27,9%. b. Melihat pengaruh store atmosphere dan harga secara parsial terhadap minat beli konsumen. Untuk melihat besarnya pengaruh variabel store atmosphere dan harga terhadap minat beli konsumen secara sendiri-sendiri atau
139
parsial, digunakan Uji T. Sementara itu, untuk melihat besarnya pengaruh, digunakan angka Beta atau Standardized Coeffecient dibawah ini Tabel 4.62 Pengaruh Store atmosphere dan Harga Terhadap Minat Beli Konsumen Secara Parsial Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model
B
1 (Constant)
Coefficients
Std. Error -4.060
1.411
Atmosphere
.070
.013
Harga
.289
.088
Beta
T
Sig.
-2.877
.006
.573
5.577
.000
.335
3.265
.002
a. Dependent Variable: Minat
Sumber : Data primer yang diolah (2014). 1) Hubungan antara store atmosphere dengan minat beli konsumen. Untuk melihat apakah terdapat hubungan linier antara store atmosphere dengan minat beli konsumen, maka dilakukan langkah – langkah analisis sebagai berikut : a) Menentukan hipotesis H02 :Tidak terdapat hubungan linier antara store atmosphere dengan minat beli konsumen. Ha2 : Terdapat hubungan linier antara store atmosphere dengan minat beli konsumen. b) Menghitung besarnya thitung Berdasarkan
tabel
coefficients
diatas
diperoleh
hasil
penghitungan angka thitung sebesar 5,577.
140
c) Menghitung besarnya ttabel dengan ketentuan sebagai berikut: Taraf signifikan 0,05 dan derajat kebebasan (DK) dengan ketentuan: DK = n – 2, atau 60 – 2 = 58. dari ketentuan tersebut diperoleh angka ttabel sebesar 2,0017. d) Menentukan kriteria Kriteria uji hipotesanya sebagai berikut : Jika thitung > ttabel maka H02 ditolak dan Ha2 diterima. Jika thitung < ttabel maka H02 diterima dan Ha2 ditolak. e) Membuat keputusan Didasarkan hasil penghitungan, diperoleh angka thitung sebesar 5,577 > ttabel yaitu 2,0017 sehingga H02 ditolak dan Ha2 diterima. Artinya, terdapat hubungan linier antara store atmosphere dengan minat beli konsumen. Besarnya pengaruh store atmosphere dengan minat beli konsumen dapat dilihat pada nilai Beta sebesar 0,573 atau 57,3%. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Sujana (2013:102), menambahkan bahwa tampilan tampak luar dan dalam toko harus di tata sedemikian rupa sehingga menarik, memikat, membuat rasa ingin tahu, mengundang orang untuk datang dan berkunjung. Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Nugraha (2013), bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari store atmosphere, yang meliputi store exterior, general interior, store layout
141
daninterior display serta memiliki hubungan yang kuat dengan minat beli konsumen. 2) Hubungan antara harga dengan minat beli konsumen. Untuk melihat apakah terdapat hubungan linier antara harga dengan minat beli konsumen, maka dilakukan langkah – langkah analisis sebagai berikut : a) Menentukan hipotesis H03 : Tidak terdapat hubungan linier antara harga dengan minat beli konsumen. Ha3 : Terdapat hubungan linier ntara harga dengan minat beli konsumen. b) Menghitung besarnya thitung Berdasarkan
tabel
coefficients
diatas
diperoleh
hasil
penghitungan angka thitung sebesar 3,265. c) Menghitung besarnya ttabel dengan ketentuan sebagaiberikut: Taraf signifikan 0,05 dan derajat kebebasan (DK) dengan ketentuan: DK = n – 2, atau 60 – 2 = 58. dari ketentuan tersebut diperoleh angka ttabel sebesar 2,0017. d) Menentukan kriteria Kriteria uji hipotesanya sebagai berikut : Jika thitung>ttabelmaka H03 ditolak dan Ha3 diterima. Jika thitung
142
e) Membuat keputusan Didasarkan hasil penghitungan, diperoleh angka thitung sebesar 3,265 > ttabel yaitu 2,0017 sehingga H03 ditolak dan Ha3 diterima. Artinya, terdapat hubungan linier antara harga dengan minat beli konsumen. Besarnya pengaruh harga dengan minat beli konsumen dapat dilihat pada nilai Beta sebesar 0,335 atau 33,5%. Hal ini sesuai dengan teori Assauri (2012:194), yang mengemukakan bahwa harga mempunyai dua tarikan antar kedua atribut yang saling bertolak belakang, yaitu persepsi pembeli
atas
kualitas
dan
persepsi
pembeli
atas
pengorbanannya. Persepsi nilai berhubungan langsung dengan preferensi atau pilihan pembeli, yaitu persepsi pembeli atas nilai yang lebih besar menunjukan keinginan untuk membeli atau preferensi atas produk yang lebih besar. Dan juga sesuai dengan hasil penelitian Sugiarto dan Subagio (2014:13), yang menunjukkan bahwa harga berpengaruh positif terhadap minat beli. Hal ini juga berarti apabila harga semakin baik, maka akan meningkatkan minat beli konsumen.
143
c. Analisis korelasi antar variabel store atmosphere dan harga, untuk melihat seberapa kuat hubungan diantaranya. Tabel 4.63 Korelasi Antara Store Atmosphere dan Harga Correlations Atmosphere Atmosphere Pearson Correlation
Harga 1
.732
Sig. (2-tailed) N Harga
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
**
.000 60
60
**
1
.732
.000 60
60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber : Data primer yang diolah (2014). Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara variabel store atmosphere dan harga sebesar 0,732. Untuk menafsir angka tersebut, digunakan kriteria sebagai berikut:
0 – 0,25
> 0,25 – 0,5 : Korelasi cukup
> 0,5 – 0,75 : Korelasi kuat
> 0,75 – 1
: Korelasi sangat lemah (dianggap tidak ada)
: Korelasi sangat kuat
Korelasi sebesar 0,732 mempunyai maksud hubungan antara variabel store atmosphere dan harga kuat dan searah (karena hasilnya positif). Searah artinya jika store atmosphere tinggi maka harga juga tinggi. Korelasi dua variabel bersifat signifikan karena signifkansi sebesar 0,000< 0,01.
144
2. Analisis Struktural II Persamaan strukturalnya: Y2 = PY2 X1 + PY2 X2 + PY2 Y1 + є2 Dimana: Y2 : Keputusan Pembelian Y1 : Minat Beli Konsumen X1 : Store Atmosphere X2 : Harga
є2 : Error Pada bagian ini analisis dibagi menjadi dua. Pertama, melihat pengaruh secara simultan atau gabungan dan yang kedua, melihat pengaruh secara parsial. a. Melihat pengaruh store atmosphere, harga dan minat beli konsumen secara simultan atau gabungan terhadap keputusan pembelian. Untuk melihat pengaruh store atmosphere, harga dan minat beli secara simultan terhadap keputusan pembelian, dapat dilihat hasil perhitungan dalam model summary, khususnya angka R Square berikut: Tabel 4.64 Pengaruh Store atmosphere, Harga dan Minat Beli Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Secara Simultan Model Summary Model 1
R .923
R Square a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.853
.845
.931
a. Predictors: (Constant), Minat, Harga, Atmosphere
Sumber : Data primer yang diolah (2014).
145
Besarnya angka R Square (r2) adalah 0,853. Angka tersebut digunakan untuk melihat besarnya pengaruh store atmosphere, harga dan minat beli secara gabungan berpengaruh terhadap keputusan pembelian dengan cara menghitung Koefisisen Determinasi (KD) dengan menggunakan rumus sebagai berikut: KD = r2 x 100% KD = 0,853 x 100% KD = 85,3% Angka tersebut mempunyai maksud bahwa store atmosphere, harga dan minat beli secara gabungan berpengaruh terhadap keputusan pembelian sebesar 85,3%, sedangkan sisanya sebesar 14,7% (100% 85,3%) dipengaruhi faktor lain. Dengan kata lain variabilitas keputusan pembelian yang dapat diterangkan dengan menggunakan variabel store atmosphere, harga dan minat beli sebesar 85,3%, sementara pengaruh sebesar 14,7% disebabkan oleh variabel – variabel lain diluar model ini. Untuk mengetahui kelayakan model regresi digambarkan angka – angka dari tabel anova dibawah ini:
146
Tabel 4.65 Model Regresi Struktural II ANOVAb Model
Sum of Squares
Df
Mean Square
1 Regression
280.424
3
Residual
48.510
56
328.933
59
Total
F
93.475 107.908
Sig. .000
a
.866
a. Predictors: (Constant), Minat, Harga, Atmosphere b. Dependent Variable: Pembelian
Sumber : Data primer yang diolah (2014). Hipotesisnya berbunyi sebagai berikut: H04: Tidak terdapat hubungan linier antara store atmosphere, harga dan minat beli konsumen secara gabungan terhadap keputusan pembelian. Ha4: Terdapat hubungan linier store atmosphere, harga dan minat beli konsumen secara gabungan terhadap keputusan pembelian. Pengujian dilakukan dengan cara membandingkan besarnya angka taraf signifikan (sig) penelitian dengan taraf signifikan sebesar 0,05. Kriterianya sebagai berikut: Jika sig penelitian < 0,05, maka H04 ditolak dan Ha4 diterima. Jika sig penelitian > 0,05, maka H04 diterima dan Ha4 ditolak. Berdasarkan perhitungan angka signifikan sebesar 0,000 < 0,05. H04 ditolak dan Ha4 diterima. Artinya, terdapat hubungan linier antara store atmosphere, harga dan minat beli konsumen secara gabungan terhadap keputusan pembelian. Dengan demikian, model regresi di atas sudah layak dan benar. Kesimpulannya ialah store atmosphere, hargadan minat beli konsumen secara gabungan mempengaruhi
147
keputusan pembelian. Besarnya pengaruh ialah 85,3%. Besarnya pengaruh variabel lain di luar model regresi tersebut dihitung dengan rumus: 1 – r2 atau 1 – 0,853 = 0,147 atau sebesar 14,7%. b. Melihat pengaruh store atmosphere, harga dan minat beli konsumen secara parsial terhadap keputusan pembelian. Untuk melihat besarnya pengaruh store atmosphere, harga dan minat beli konsumen terhadap keputusan pembelian secara sendiri – sendiri atau parsial digunakan Uji T. Sementara itu, untuk melihat besarnya pengaruh, digunakan angka Beta atau Standardized Coeffecient dibawah ini: Tabel 4.66 Pengaruh Store atmosphere, Harga dan Minat Beli Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Secara Parsial Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model
B
1 (Constant)
Std. Error -4.234
1.577
Atmosphere
.044
.016
Harga
.241
Minat
.773
Coefficients Beta
T
Sig.
-2.685
.010
.251
2.674
.010
.101
.196
2.393
.020
.138
.543
5.589
.000
a. Dependent Variable: Pembelian
Sumber : Data primer yang diolah (2014). 1) Hubungan antara store atmosphere dengan keputusan pembelian. Untuk melihat apakah terdapat hubungan linier antara store atmosphere dengan keputusan pembelian, dilakukan langkah – langkah analisis sebagai berikut: 148
a) Menentukan Hipotesis H05: Tidak terdapat hubungan linier antara store atmosphere dengan keputusan pembelian. Ha5: Terdapat hubungan linier antara store atmosphere dengan keputusan pembelian. b) Menghitung besarnya thitung Berdasarkan
tabel
coefficients
diatas
diperoleh
hasil
penghitungan angka thitung sebesar 2,674. c) Menghitung besarnya ttabel dengan ketentuan sebagai berikut: Taraf signifikan 0,05 dan derajat kebebasan (DK) dengan ketentuan: DK = n – 2, atau 60 – 2 = 58. dari ketentuan tersebut diperoleh angka ttabel sebesar 2,0017. d) Menentukan kriteria Kriteria uji hipotesanya sebagai berikut : Jika thitung>ttabelmaka H05 ditolak dan Ha5 diterima. Jika thitung
ttabel yaitu 2,0017 sehingga H05 ditolak dan Ha5 diterima. Artinya, terdapat hubungan linier antara store atmosphere dengan
keputusan
pembelian.
Besarnya
pengaruh
store
atmosphere dengan keputusan pembelian dapat dilihat pada nilai Beta sebesar 0,251 atau 25,1%.Hal ini sesuai dengan definisi
149
store atmosphere menurut Utami (2008:163), mengatakan bahwa tore atmosphere adalah desain lingkungan untuk merancang respon emosional dan persepsi pelanggan dan untuk mempengaruhi pelanggan dalam membeli barang. Penelitian ini juga di sesuai dengan penelitian Noviawaty dan Yuliandi (2014) bahwa store atmosphere yang paling berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen. 2) Hubungan antara harga dengan keputusan pembelian Untuk melihat apakah terdapat hubungan linier antara harga dengan keputusan pembelian, dilakukan langkah – langkah analisis sebagai berikut: a) Menentukan Hipotesis H06: Tidak terdapat hubungan linier antara harga dengan keputusan pembelian. Ha6: Terdapat hubungan linier antara harga dengan keputusan pembelian. b) Menghitung besarnya thitung Berdasarkan
tabel
coefficients
diatas
diperoleh
hasil
penghitungan angka thitung sebesar 2,393. c) Menghitung besarnya ttabel dengan ketentuan sebagaiberikut: Taraf signifikan 0,05 dan derajat kebebasan (DK) dengan ketentuan: DK = n – 2, atau 60 – 2 = 58. dari ketentuan tersebut diperoleh angka ttabel sebesar 2,0017.
150
d) Menentukan kriteria Kriteria uji hipotesanya sebagai berikut : Jika thitung>ttabelmaka H06 ditolak dan Ha6 diterima. Jika thitung ttabel yaitu 2,0017 sehingga H06 ditolak dan Ha6 diterima. Artinya, ada hubungan linier antara harga dengan keputusan pembelian. Besarnya pengaruh harga dengan keputusan pembelian dapat dilihat pada nilai Beta sebesar 0,196 atau 19,6%.Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Fristiana (2012), yang mendapatkan hasil bahwa terdapat pengaruh harga terhadap keputusan pembelian. Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rokim et al (2013), yang membuktikan bahwa variabel harga mempunyai pengaruh positif terhadap variabel keputusan pembelian. 3) Hubungan antara minat beli konsumen dengan keputusan pembelian Untuk melihat apakah terdapat hubungan linier antara minat beli konsumen dengan keputusan pembelian, dilakukan langkah – langkah sebagai berikut:
151
a) Menentukan Hipotesis H07:
Tidak terdapat hubungan linier antara minat beli konsumen dengan keputusan pembelian
Ha7:
Terdapat hubungan linier antara minat beli konsumen dengan keputusan pembelian
b) Menghitung besarnya thitung Berdasarkan
tabel
coefficients
diatas
diperoleh
hasil
penghitungan angka thitung sebesar 5,589. c) Menghitung besarnya ttabel dengan ketentuan sebagaiberikut: Taraf signifikan 0,05 dan derajat kebebasan (DK) dengan ketentuan: DK = n – 2, atau 60 – 2 = 58. dari ketentuan tersebut diperoleh angka ttabel sebesar 2,0017. d) Menentukan kriteria Kriteria uji hipotesanya sebagai berikut : Jika thitung>ttabelmaka H07 ditolak dan Ha7 diterima. Jika thitung ttabel yaitu 2,0017 sehingga H07 ditolak dan Ha7 diterima. Artinya, terdapat hubungan linier antara minat beli konsumen dengan keputusan pembelian. Besarnya pengaruh minat beli konsumen dengan keputusan pembelian dapat dilihat pada nilai Beta sebesar 0,543 atau 54,3%.Hal ini sesuai dengan teori dari
152
Assael dalam Nugraha (2013:5), Minat beli merupakan kecendrungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Adriansyah dan Aryanto (2012), bahwa terdapat pengaruh secara positif dan signifikan antara minat beli terhadap proses keputusan pembelian, karena, seiring meningkatnya minat beli konsumen maka
dapat
membantu
meningkatkan
proses
keputusan
pembelian pelanggan. c. Analisis korelasi antar variabel store atmosphere, harga dan minat beli, untuk melihat seberapa kuat hubungan diantaranya. Tabel 4.67 Korelasi antara Store Atmosphere, Harga dan Minat Beli Correlations Atmosphere Atmosphere Pearson Correlation
Harga 1
Sig. (2-tailed) N Harga
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Minat
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Minat
.732
**
.818
**
.000
.000
60
60
60
**
1
.732
.000 60 .818
**
.754
**
.000 60
60
**
1
.754
.000
.000
60
60
60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber : Data primer yang diolah (2014).
153
1) Korelasi antara store atmosphere dan harga Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara variabel store atmosphere dan harga sebesar 0,732. Untuk menafsir angka tersebut, digunakan kriteria sebagai berikut:
0 – 0,25
> 0,25 – 0,5 : Korelasi cukup
> 0,5 – 0,75 : Korelasi kuat
> 0,75 – 1
: Korelasi sangat lemah (dianggap tidak ada)
: Korelasi sangat kuat
Korelasi sebesar 0,732 mempunyai maksud hubungan antara variabel store atmosphere dan harga kuat dan searah (karena hasilnya positif). Searah artinya jika store atmosphere tinggi maka harga juga tinggi. Korelasi dua variabel bersifat signifikan karena signifkansi sebesar 0,000 < 0,01. 2) Korelasi antara Store atmosphere dan minat beli Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara variabel store atmosphere dan harga sebesar 0,818. Korelasi sebesar 0,818 mempunyai maksud hubungan antara variabel store atmosphere dan minat beli sangat kuat dan searah (karena hasilnya positif). Searah artinya jika store atmosphere tinggi maka minat beli juga tinggi. Korelasi dua variabel bersifat signifikan karena signifkansi sebesar 0,000 < 0,01.
154
3) Korelasi antara harga dan minat beli Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara variabel store atmosphere dan harga sebesar 0,754. Korelasi sebesar 0,754 mempunyai maksud hubungan antara variabel harga dan minat beli sangat kuat dan searah (karena hasilnya positif). Searah artinya jika harga tinggi maka minat beli juga tinggi. Korelasi dua variabel bersifat signifikan karena signifkansi sebesar 0,000 < 0,01. 3. Penghitungan Pengaruh a. Pengaruh Langsung (Direct Effect atau DE) Untuk menghitung pengaruh langsung, digunakan formula sebagai berikut: 1) Pengaruh variabel store atmosphere terhadap minat beli konsumen X1 → Y1= 0,573 2) Pengaruh variabel harga terhadap minat beli konsumen X2 → Y1= 0,335 3) Pengaruh antara store atmosphere terhadap keputusan pembelian X1 → Y2 = 0,251 4) Pengaruh antara harga terhadap keputusan pembelian X2 → Y2 = 0,196 5) Pengaruh antara minat beli konsumen terhadap keputusan pembelian Y1 → Y2 = 0,543
155
Tabel 4.68 Pengaruh Langsung No 1 2 3 4 5
Variabel X1 Y1 X2 Y1 X1 Y2 X2 Y2 Y1 Y2
Nilai 0,573 0,335 0,251 0,196 0,543
b. Pengaruh Tidak Langsung (Indirect Effect atau IE) Untuk menghitung pengaruh tidak langsung, digunakan formula sebagai berikut: 1) Pengaruh variabel store atmosphere terhadap keputusan pembelian melalui minat beli konsumen. X1 → Y1 → Y2 = (0,573 x 0,543) = 0,311139 Store atmosphere berpengaruh secara tidak langsung terhadap keputusan pembelian melalui minat beli konsumen sebesar 31,1%. 2) Pengaruh variabel harga terhadap keputusan pembelian melalui minat beli konsumen. X2 → Y1 → Y2 = (0,335 x 0,543) = 0,181905 Harga berpengaruh secara tidak langsung terhadap keputusan pembelian melalui minat beli konsumen sebesar 18,2%.
No
Tabel 4.69 Pengaruh Tidak Langsung Variabel
Nilai
1
X1
Y1
Y2
0,31113
2
X2
Y1
Y2
0,18119
156
c. Pengaruh Total (Total Effect) 1) Pengaruh store atmosphere terhadap keputusan pembelian melalui minat beli konsumen. X1 → Y1 →Y2 = (0,573+ 0,543) = 1,116 2) Pengaruh variabel harga terhadap keputusan pembelian melalui minat beli konsumen. X2 → Y1 → Y2= (0,335 + 0,543) = 0,878 Tabel 4.70 Pengaruh Total No
Variabel
Nilai
1
X1
Y1
Y2
1,116
2
X2
Y1
Y2
0,878
Berdasarkan perhitungan pengaruh total (total effect), diketahui bahwa variabel store atmosphere memiliki pengaruh lebih dominan terhadap keputusan pembelian termediasi melalui variabel minat beli konsumen sebesar 1,116 (pengaruh total). Dibandingkan, variabel harga terhadap keputusan pembelian termediasi melalui variabel minat beli konsumen sebesar 0,878 (pengaruh total).
157
4. Diagram Jalur Gambar 4.1 Diagram Jalur untuk Model I dan II
Store atmosphere (X1)
є
0,251
0,279
є
0,573
Minat Beli (Y1) 0,335
0,543
0,147
Keputusan Pembelian (Y2)
0,196
Harga (X2)
Sumber: Data primer yang diolah (2014). Persamaan stuktural untuk model tersebut adalah: Substuktural 1: Y1 = 0,573+0,335+0,279 Substruktural 2: Y2=0,251+0,196+0,543+0,147 a. Hasil Substruktural I dan Substruktural II Dari hasil pengolahan data pada gambar diatas dapat diketahui seberapa besar masing – masing variabel terhadap variabel lainnya atau disebut dengan koefisien jalur (path coefficients) adalah sebagai berikut: 1) Substruktural I = 0,573X1 + 0,335 X2 + 0,279 Variabel Minat beli konsumen (Y1) dapat dipengaruhi oleh variabel store atmosphere (X1) sebesar 0,573 atau 57,3 %, dan
158
variabel harga (X2) sebesar 0,335 atau 33,5 %, dan pengaruh sebesar 0,279 atau 27,9 % disebabkan oleh variabel lain. 2) Substruktural II = 0,251 X1+ 0,196 X2+ 0,543 Y1+ 0,147 Variabel keputusan pembelian (Y2) dapat dipengruhi oleh variabel store atmosphere(X1) sebesar 0,251 atau 25,1 %, variabel harga (X2) sebesar 0,196 atau 19,6 %, dan variabel minat beli konsumen (Y1) sebesar 0,543 atau 54,3 % dan 0, 147 atau 14,7 % disebabkan oleh variabel diluar model ini. b. Pengaruh langsung dan tidak langsung Koefisien jalur (path coefficients) digunakan untuk mengurai korelasi – korelasi dalam suatu model ke dalam pengaruh langsung dan tidak langsung.dan dari pengolahan data diatas terdapat hasil sebagai berikut: 1) Pengaruh langsung Variabel keputusan pembelian konsumen (Y2) dapat dipengaruhi secara langsung oleh variabel store atmosphere (X1) sebesar 0,251 atau 25,1 % dan variabel harga sebesar 0,196 atau 19,6 %. Dari uraian di atas, dapat terlihat bahwa variabel store atmosphere (X1) lebih besar pengaruhnya secara langsung terhadap variabel keputusan pembelian konsumen (Y2), dibandingkan dengan variabel harga (X2). Dapat disimpulkan bahwa desain store atmosphere yang dilakukan dengan baik dapat berpengaruh positif terhadap
159
peningkatan keputusan pembelian konsumen. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan noviawaty dan yuliandi (2014), bahwa store atmosphere berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian melalui desain general interior, store layout dan interior display yang dilakukan oleh toko ritel. 2) Pengaruh tidak langsung Variabel keputusan pembelian (Y2) dapat dipengaruhi secara tidak langsung melalui variabel minat beli konsumen (Y1) oleh variabel store atmosphere (X1) sebesar 0,311139 atau 31,1 % (X1 → Y1 → Y2 = (0,573 x 0,543)) dan variabel harga sebesar 0,181905 atau 18,2 % (X2 → Y1 → Y2 = (0,335 x 0,543)). Dari uraian di atas, dapat terlihat bahwa variabel store atmosphere (X1) lebih berpengaruh secara tidak langsung melalui variabel minat beli konsumen (Y2) terhadap keputusan pembelian dibandingkan variabel harga (X2). Dapat disimpulkan bahwa penggunaan store atmosphere mempengaruhi besarnya minat beli konsumen yang berdampak besar dan positif terhadap konsumen untuk melakukan pembelian. Kesimpulan tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh purwaningsih (2013), bahwa store atmosphere dengan indicator didalamnya yaitu exterior, general interior, store layout dan interior display dapat mempengaruhi minat beli konsumen begitupun dengan penelitian yang dilakukan
160
Andriansyah dan Aryanto (2012), bahwa minat beli pelanggan berdampak besar dan positif pada proses keputusan pembelian pelanggan. c. Interpretasi Diagram Analisis Jalur Menarik kesimpulan hasil analisis data pada diagram jalur mengenai pengaruh variabel store atmosphere (X1) dan harga (X2) secara langsung dan tidak langsung (melalui variabel minat beli (Y1)) terhadap keputusan pembelian konsumen (Y2), sebagai berikut: 1) Store atmosphere (X1) terhadap keputusan pembelian (Y2) a) Besarnya pengaruh variabel store atmosphere (X1) secara langsung terhadap variabel keputusan pembelian (Y2) sebesar 0,251 atau 25,1 %. b) Besarnya pengaruh variabel store atmosphere (X1) secara tidak langsung melalui variabel minat beli (Y1) terhadap variabel keputusan pembelian (Y2) sebesar 0,311139 atau 31,1 %. Uraian diatas memberikan hasil perbandingan dua model
analisis jalur,
yang menyatakan
variabel
store
atmosphere (X1) lebih besar pengaruhnya secara tidak langsung terhadap keputusan pembelian (Y2) melalui minat beli konsumen (Y1) dibandingkan dengan pengaruhnya secara langsung. Hal ini, dapat dikatakan bahwa desain atmosfer toko
161
7-Eleven Ciputat tidak langsung dapat menentukan keputusan konsumen untuk membeli produk – produk didalamnya, melainkan, desain atmosfer toko 7-Eleven Ciputat menentukan besar atau kecilnya ketertarikan atau minat konsumen untuk berkunjung dan membeli, yang akhirnya akan berdampak pada keputusan konsumen untuk melakukan kegiatan membeli atau tidak. Sujana (2013:102), menambahkan bahwa tampilan tampak luar dan dalam toko yang di tata sedemikian rupa dapat menarik, memikat, membuat rasa ingin tahu, mengundang orang untuk datang dan berkunjung, serta, mendorong untuk melakukan pembelian. 2) Harga (X2) terhadap keputusan pembelian (Y2) a) Besarnya pengaruh variabel Harga (X2) secara langsung terhadap variabel keputusan pembelian (Y2) sebesar 0,196 atau 19,6 %. b) Besarnya pengaruh variabel Harga (X2) secara tidak langsung melalui variabel minat beli (Y1) terhadap variabel keputusan pembelian (Y2) sebesar 0,181905 atau 18,2 % Uraian diatas memberikan hasil perbandingan dua model analisis jalur, yang menyatakan variabel Harga (X2) lebih besar pengaruhnya secara langsung terhadap keputusan pembelian (Y2) dibandingkan dengan pengaruhnya secara tidak langsung. Hal ini, dapat dikatakan bahwa nilai harga pada
162
produk – produk 7-Eleven Ciputat dapat secara langsung menentukan besar atau kecilnya peluang konsumen untuk melakukan kegiatan membeli. Karena, harga dapat membantu para
pembeli
untuk
memutuskan
cara
mengalokasikan
kekuatan pembelinya pada berbagai jenis barang dan jasa. Pembeli membandingkan harga dari berbagai alternatif yang tersedia, kemudian memutuskan alokasi dana yang dikehendaki (Oentoro, 2012:150).
163
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI A. Kesimpulan Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan mengenai analisis pengaruh store atmosphere dan harga terhadap minat beli konsumen dan dampaknya terhadap keputusan pembelian konsumen, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Pengaruh Langsung a. Variabel store atmosphere dan harga berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen 7-Eleven Ciputat secara simultan sebesar 0,721 atau 72,1%. b. Variabel store atmosphere berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen 7-Eleven Ciputat secara parsial sebesar 0,573 atau 57,3%. c. Variabel harga berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen 7-Eleven Ciputat secara parsial sebesar 0,335 atau 33,5%. d. Variabel store atmosphere, harga dan minat beli konsumen berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen 7-Eleven Ciputat secara simultan sebesar 0,853 atau 85,3%. e. Variabel store atmosphere berpengaruh positif secara langsung terhadap keputusan pembelian konsumen 7-Eleven Ciputat secara parsial sebesar 0,251 atau 25,1%.
164
f. Variabel harga berpengaruh positif secara langsung terhadap keputusan pembelian konsumen 7-Eleven Ciputat secara parsial sebesar 0,196 atau 19,6%. g. Variabel minat beli konsumen berpengaruh / berdampak positif secara langsung terhadap keputusan pembelian konsumen 7-Eleven Ciputat secara parsial sebesar 0,543 atau 54,3%. 2. Pengaruh Tidak Langsung a. Pengaruh variabel store atmosphere terhadap keputusan pembelian konsumen 7-Eleven Ciputat melalui minat beli konsumen sebesar 0,311139 atau 31,1%. b. Pengaruh variabel harga terhadap keputusan pembelian konsumen 7-Eleven Ciputat melalui minat beli konsumen sebesar 0,181905 atau 18,2%.
B. Implikasi Penelitian ini memiliki implikasi bagi penulis dan akademisi, yaitu dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan serta sebagai referensi untuk penelitian lanjutan, diketahui bahwa store atmosphere dan harga berpengaruh terhadap minat beli konsumen sehingga dapat berdampak positif dalam keputusan pembelian pada usaha ritel khususnya yang akan melakukan penelitian dengan topik yang sama. Penelitian ini tentunya memiliki implikasi untuk para pebisnis ritel modern yang sedang berkembang saat ini di Indonesia. Karena
165
berdasarkan hasil penelitian yang didapat, bahwa store atmosphere dan harga memiliki pengaruh yang besar terhadap minat konsumen untuk untuk membeli, sehingga berdampak secara positif kepada pilihan konsumen untuk membuat keputusan membeli di toko ritel modern. Untuk 7-Eleven Ciputat khususnya, dari hasil penelitian ini dapat melihat bahwa store atmosphere dan harga yang mempunyai pengaruh lebih besar secara langsung terhadap minat beli konsumen dibandingkan pengaruhnya secara langsung terhadap keputusan pembelian, sehingga penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan untuk melakukan riset lebih lanjut agar dapat menarik konsumen untuk lebih memutuskan melakukan pembelian.
C. Saran 1. Penelitian Selanjutnya Diharapkan dapat dilakukan kajian pustaka yang lebih mendalam lagi tentang variabel yang mempengaruhi minat dan keputusan pembelian konsumen pada toko/perusahaan yang bergerak di bidang ritel modern. 2. Perusahaan a. Diharapkan 7-Eleven Ciputat dapat mempertimbangkan tentang harga-harga produknya, karena dari 60 responden terdapat 65% menyatakan setuju dan 13% menyatakan sangat setuju bahwa harga produk 7-Eleven Ciputat cukup mahal. Meskipun dari hasil 166
penelitian terdapat 68% mengaku masih terjangkau dan 22% mengaku masih sangat terjangkau, tidak menutup kemungkinan bila ada pesaing yang menawarkan harga kurang dari 7-Eleven Ciputat dapat mempengaruhi pelanggan untuk berpindah toko. b. Diharapan 7-Eleven Ciputat meningkatkan tingkat pelayanan karena konsumen akan membandingkan dengan harga produk 7Eleven Ciputat yang cukup mahal, dan dari 60 responden terdapat 20% yang mengaku ragu-ragu serta tidak setuju dengan biaya yang mereka korbankan dibanding pelayanan yang mereka terima.
167
DAFTAR PUSTAKA
Adji, Jennifer dan Semuel, Hatane, “Pengaruh Satisfaction Dan Trust Terhadap Minat Beli Konsumen (Purchase Intention) Di Starbuks The Square Surabaya”, Jurnal Manajemen Pemasaran Petra Vol. 2, No. 1, (2014) 1 – 10. Diakses Online melalui jurnal strategi pemasaran: (http://studentjournal.petra.ac.id/index.php/manajemenpemasaran/article/view/1394). Adji, Pricilia, dan Hartono Subagio, “Pengaruh Retail Mix Terhadap Keputusan Pembelian Mahasiswa UK Petra Di Circle K Siwalankerto Surabaya”, Jurnal Manajemen Pemasaran Petra Vol. 1, No. 2, (2013) 1-10, Diakses Online melalui jurnal strategi pemasaran: (http://studentjournal.petra.ac.id/index.php/manajemenpemasaran/article/view/480). Amir, M Taufik , “Manajemen Ritel”, Cetakan ke 2, PPM, Jakarta, 2005. Annafik, Faikar Aldaan dan Mudji Rahardjo, “Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga, dan Daya Tarik Iklan terhadap Minat Beli Sepeda Motor Yamaha”, Diponegoro Journal of Management Vol. 2, 2012, 274-281, Diakses Online melalui Diponegoro University Institutional Repository: (http://eprints.undip.ac.id/37705/) Ardiansyah, muhammad ari dan Rudy Aryanto, “Analisis Pengaruh Kualitas Produk terhadap Minat Beli serta dampaknya terhadap Keputusan Pembelian Konsumen J&CO Cookies”, Binus University, 2012. Online melalui: (https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd =1&cad=rja&uact=8&ved=0CBoQFjAA&url=http%3A%2F%2Fthesis.b inus.ac.id%2Fdoc%2FCover%2F2011-2-00120MN%2520Cover001.pdf&ei=HKYjVMaOLdLV8gXwyICwBA&usg=A FQjCNE9-uU0fjLir6GIkBSdwwmpM7-uaA&sig2=I9Tm2bHWMvzJ5StFPm5Ag&bvm=bv.76247554,d.dGc). Arikunto, Suharsimi, “Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik”, Edisi Revisi, Cetakan Keempat Belas, Rineka Cipta, Jakarta, 2010.
168
Assauri, Sofjan. “Strategic Marketing Sustgaining Life Time Value”, Cetakan ke Satu, PT Grafindo, Jakarta, 2012. Berman B, Evans JR. “retail management, a strategic approach”, 8th edition. New Jersey: Prentice Hall, 2001. Fristiana, Amelia Dessy, “Pengaruh Citra Merek Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada Ramai Swalayan Peterongan Semarang“, Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, 2011, Diakses Online melalui Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis: (http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jiab/article/view/839). Ghozali, Imam, “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19”, Edisi 5, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2011. , “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”, Edisi Kedua, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2001. Hamid, Abdul, “Pedoman Penulisan Skripsi”, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri, Jakarta, 2010. Hermanto, Handoko, “Penerapan Merchandising pada Convenience stores di toko berjejaring”, Jurnal Universitas Katolik Widya Mandala, Surabaya, 2009, Diakses Online melalui: (http://download.portalgaruda.org/article.php?article=130496&val=5210) Irawan, Ardi Achmad, “Pengaruh Store Atmosphere (SuasanaToko) Terhadap Keputusan Pembelian”, Skripsi Universitas Brawijaya, 2010, Diakses Online melalui E library Brawijaya University: (http://elibrary.ub.ac.id/handle/123456789/28936). Kasali,
Rhenald,
“Membidik
Pasar
Indonesia:
Segmentasi,
Targeting,
Positioning”, Cetakan Ke Tujuh, Gramedia Pustaka Utama, 2005. Kotler, Philip, “Manajemen Pemasaran“, Edisi I. Jakarta: Prenhallindo, 2000. , and Gary Amstrong, “Principles Of Marketing”, Thirteenth Edition, Global Edition, Pearson Education, 2010. , dan Kevin Lane Keller, “Manajemen pemasaran”, Edisi 13 Jilid 1, Erlangga, Jakarta. 2009. 169
, dan Kevin Lane Keller, “Manajemen pemasaran”, Edisi 13 Jilid 2, Erlangga, Jakarta. 2013. Kurtz, David L, “Principles Of Contemporary Marketing”, 15th Edition, International Edition, South-Western; Cengage Learning, 2012. Kusumawardani, Dyah Ayu, “Studi Mengenai Keputusan Pembelian Jasa Mahkota Wedding and Event Organizer Semarang”, Diponegoro Journal of Management 2011, Diakses Online melalui Diponegoro University Institutional Repository: (http://eprints.undip.ac.id/26696/) Levy, Michael, and Barton Weitz, “Retailing Management”, Sixth Edition, Mc. Graw Hill, New York. 2007. Melishaputri. Wordpress.com, “ Perkembangan Majunya 7-Eleven Di Indonesia”. (http://melishaputri.wordpress.com/2011/10/02/perkembangan majunya-7-eleven-di-indonesia/), Diunduh 15 oktober 2013. Monroe, Kent B, “Pricing Making Profitable Decisions”, Third Edition, University of Illinois-champaign, McGraw-Hill Irwin, 2003. Nugraha, Adrian Bayu,”Persepsi Terhadap Store Atmosphere Dengan Minat Beli Konsumen Di Hypermarket”, Jurnal Online Psikologi Vol. 01 No. 02, Thn. 2013, Diakses Online melalui: (http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jop/article/view/1657/1753). Nofiawaty, dan Yuliandi, Beli, “Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Outlet Nyenyes Palembang”, Jurnal Manajemen Bisnis Sriwijaya Vol. 12 No. 1 Maret 2014. Diakses Online melalui Universitas Sriwijaya Repository: (http://eprints.unsri.ac.id/3549/). Oentoro, Deliyanti, “Manajemen Pemasaran Modern”, CetakanKe 2, LaksBang PRESSindo, Yogyakarta, 2012.
170
Peter, Paul J,dan Olson, Jerry C, “Perilaku Konsumen & Strategi Pemasaran”, Edisi 9, Jilid 2, Terjamahan, Salemba Empat, 2014. Purwaningsih, Ayu, “Pengaruh Suasana Toko Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Swalayan Jadi Baru Di Kebumen”, E-journal management, 2013, Diakses Online melalui SEGMEN – Manajemen: (http://ejournal.umpwr.ac.id/index.php/segmen/article/view/382/402) Rahmawati, Nadia dan Pamela Magdalena, “Analysis of effect of atmosphere store and product package pricing strategy to consumer interest buy at grocery store 7-eleven ABFI Institute Perbanas Jakarta”, jurnal Universitas perbanas, 2012, diakses Online melalui Perbanas Institute Repository: (http://repository.perbanasinstitute.ac.id/xmlui/handle/123456789/902?sh ow=full). Riset Pemasaran. “Siasat 7-Eleven”. (http://risetpemasaran.blogspot.com/2012/07/studi-kasus-siasat-7eleven masuk.html/), Diunduh15 oktober 2013. Rokim, Muh. Abdul, Nawazirul Lubis dan Andi Wijayanto, “ Pengaruh Harga, Bauran Produk, Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Di Pasarraya Sri Ratu Semarang”, Diponegoro Journal Of Social And Politic, 2013, Hal 1-9. Diakses Online melalui Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis: (http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jiab/article/view/4379/) Sarwono, Jonathan. ”Analisis Jalur Untuk Riset Bisnis Dengan Spss”, CV Andi Offset, Yogyakarta: 2007. Sumarwan, Ujang, “Perilaku Konsumen”, Cetakan Pertama, Edisi Kedua, Ghalia Indonesia, 2011. Sujana, ST Asep, “Manajemen Minimarket”, Cetakan Ke 2, Raih Asa Sukses (RAS), Jakarta, 2013. Sugiyono, “Metodologi Penelitian Bisnis”, Cetakan ketiga belas, Alfabet CV, Bandung, 2009. Suryani, Tatik, “Perilaku Konsumen Di Era Internet”, Edisi Pertama Jilid 1, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2013. Topbrand
Award, “Brand Switching Dalam Industri Ritel Modern”, (http://www.topbrand-award.com/article/brand-switching-analysisdalam-industri-ritel-modern.html), Diunduh 5 mei, 2012.
171
Utami, Widya, Christina, “Manajemen Barang Dagangan Dalam Bisnis Ritel”, Edisi Pertama Jilid 1, Banyumedia Publishing, Malang, 2008. Wibowo, Ricky dan Edwin Japarianto, “Penerapan retail mix terhadap minat beli konsumen kerato department store”, Jurnal Universitas Kristen Petra, Jurnal Manajemen Pemasaran Vol. 1 No. 1, (2013) 1-12. Diakses Online melalui Jurnal Strategi Pemasaran: (http://studentjournal.petra.ac.id/index.php/manajemenpemasaran/article/view/210)
172
Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN Analisis Pengaruh Store Atmosphere dan Harga Terhadap Minat Beli Konsumen Serta Dampaknya Terhadap Keputusan Pembelian pada Convenience Store 7-Eleven Ciputat (Studi Pada Pelanggan 7-Eleven Ciputat di JL. Ir. H. Djuanda, Ciputat, Tangerang Selatan (di samping halte lama UIN Jakarta))
Assalamu’alaikum Wr.Wb. Responden yang terhormat, Sehubungan dengan adanya penelitian untuk tugas akhir saya, Maka dengan ini: Nama
: Ahmad Surya
NIM
: 107081000314
Status
: Mahasiswa Program Studi Manajemen Pemasaran Univ. Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Alamat
: Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat, Jakarta Selatan. DKI Jakarta
No. Telp
: 021-7401925 (Kampus) / 08567841217 (Ahmad Surya)
Saya mohon partisipasi saudara/i atau bapak/ibu untuk memberikan informasi melalui kuisioner ini. Semua informasi yang diperoleh dari kuisioner ini hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian ini. Partisipasi saudara/i atau bapak/ibu merupakan kunci keberhasilan penelitian ilmiah ini. Atas perhatian dan kesediaan Bapak/Ibu meluangkan waktu untuk mengisi dan mengembalikan kuesioner ini, saya ucapkan terimakasih banyak.
Hormat saya,
(Ahmad Surya) Peneliti 173
IDENTITAS RESPONDEN Mohon diisi sesuai dengan identitas anda 1. Nama
: ………………………………………
2. Alamat (Boleh tidak diisi)
: ………………………………………
3. Usia
:
a. 17-20 tahun
c. > 24
b. >20-24 tahun 4. Jenis Kelamin:
□ □
Laki-laki Perempuan
5. Pendidikan Terakhir : a. SMA Sederajat
d. S1
b. D1
e. S2
c. D3 6. Pendapatan/Uang Saku anda rata-rata dalam sebulan: 1. Kurang dari Rp. 500.000,2. Rp. 500.000,- sampai Rp. 1.000.000,3. Rp. 1.000.001,- sampai Rp.1.500.000,4. Diatas Rp.1.500.000,-
174
Isilah dan beri tanda (✓)pada pilihan yang cocok dengan jawaban Anda 1. Apakah anda pernah berkunjung ke toko 7-Eleven Ciputat?
□
Pernah
□
Tidak pernah
2. Apakah anda melakukan pembelian di toko 7-Eleven Ciputat?
□
Pernah
□
Tidak pernah
Bila jawaban anda “pernah” maka lanjutkan kuesioner ini, bila jawaban anda “tidak pernah” maka tidak usah dilanjutkan mengisi kuesioner ini. Petunjuk Pengisian 1. Pilihlah salah satu jawaban dari kelima alternatif jawaban yang sesuai dengan cara memberikan tanda centang (✓) pada kolom yang tersedia. 2. Keterangan jawaban sebagai berikut : 1
STS : Sangat Tidak Setuju.
2
TS
3
RG : Netral/Ragu-Ragu.
4
S
: Setuju.
5
SS
: Sangat Setuju.
: Tidak Setuju.
175
Lokasi penelitian : 7-Eleven yang berada di JL. Ir. H. Djuanda, Ciputat, Tangerang Selatan (di samping halte lama UIN Jakarta) Variabel Store atmosphere ( X.1) Exterior (X.1.1) Jawaban No
Pertanyaan
1
Tampak muka toko 7-Eleven Ciputat menarik.
2
Struktur bangunan toko 7-Eleven Ciputat seragam dengan toko 7-Eleven yang lain.
3
Salah satu keunikan toko 7-Eleven Ciputat dan lainnya adalah adanya kursi dan meja untuk santai.
4
Papan nama di 7-Eleven Ciputat mudah dilihat.
5
Pintu 7-Eleven Ciputat menggunakan tank dorong.
6
Pintu 7-Eleven Ciputat yang lebar memudahkan ada keluar/masuk toko.
7
Jendela toko 7-Eleven Ciputat memudahkan ada melihat isi toko.
8
Tinggi dan luas bangunan toko 7-Eleven Ciputat menarik.
9
Toko 7-Eleven Ciputat menarik karena berdekatan dengan jalan.
10
Toko 7-Eleven Ciputat menarik karena lebih terang dengan warna khasnya yaitu putih, hijau dan merah.
11
Lingkungan sekitar toko 7-Eleven Ciputat membuat anda nyaman.
12
7-Eleven Ciputat menarik karena keberadaan gedung atau toko sekitar (misal: Masjid, Kampus dan lainnya).
13
SS
S
RG
TS
STS
Tempat parkir di 7-Eleven Ciputat aman.
176
General Interior (X.1.2) No.
Pertanyaan
14
Desain lantai di dalam toko 7-Eleven Ciputat terlihat baik.
15
Pencahayaan toko 7-Eleven Ciputat membuat anda nyaman.
16
Aroma ruangan di dalam toko 7Eleven Ciputat harum .
17
Toko 7-Eleven Ciputat menarik karena ada ATM.
18
Toko 7-Eleven Ciputat menarik karena Tekstur dinding yang bersih.
19
Suhu udara ruang ber-AC di 7-Eleven Ciputat membuat anda nyaman.
20
Jarak antara rak barang di dalam toko 7-Eleven Ciputat cukup lebar.
21
Penempatan lokasi tangga di dalam toko 7-Eleven Ciputat sudah baik.
22
Lokasi mesin minuman dan tangga yang berdekatan di toko 7-Eleven Ciputat membuat anda nyaman.
23
Pramuniaga 7-Eleven Ciputat berpenampilan menarik dan ramah.
24 25 26
27
28
Jawaban SS
S
RG
TS
STS
Variasi produk 7-Eleven Ciputat menarik. Lebel harga produk-produk 7-Eleven Ciputat terlihat jelas. Lokasi kasir 7-Eleven Ciputat sudah baik. Teknologi (alat kasir, kartu kredit dan lainnya) 7-Eleven Ciputat sudah cukup canggih. Ruangan toko 7-Eleven Ciputat bersih.
177
Store layout (X.1.3) No. 29 30 31
32
33
34
35
36 37 38
Pertanyaan
Jawaban SS
S
RG
TS
STS
TS
STS
Ruang berbelanja 7-Eleven Ciputat terlihat nyaman. Lokasi gudang pada 7-Eleven Ciputat sudah baik. Lokasi ruang khusus karyawan 7Eleven Ciputat sudah baik. 7-Eleven Ciputat tampak menarik karena difasilitasi dengan kursi, meja, dan toilet. Mudah berbelanja di 7-Eleven Ciputat karena produk-produk di rak sesuai kategorinya (misalnya; produk kebersihan, snack, dan minuman). Penempatan produk-produk seasonal (Piala Dunia) di 7-Eleven Ciputat tampak menarik. Produk khusus 7-Eleven Ciputat (seperti hotdog, kentang goreng,dll.) disajikan dengan higienis oleh pramuniaga. Anda bebas memilih arah saat berbelanja di dalam 7-Eleven Ciputat. Area penjualan di 7-Eleven Ciputat luas. Lokasi rak, lemari pendingin, dan minuman di 7-Eleven Ciputat terlihat menarik.
Interior POP display (X.1.4) No.
Pertanyaan
39
Lokasi penempatan produk-produk di 7-Eleven Ciputat terlihat rapi.
40
Papan promosi (misal: pembelian kopi ukuran medium dapat potongan harga untuk fellowbread) di 7-Eleven Ciputat terlihat jelas.
Jawaban SS
S
RG
178
Variabel Harga (X2) No. 1
2
3
4
Pertanyaan
Jawaban SS
S
RG
TS
STS
SS
S
RG
TS
STS
SS
S
RG
TS
STS
Harga produk-produk 7-Eleven Ciputat mahal. Harga produk-produk 7-Eleven Ciputat masih terjangkau oleh keuangan anda. Harga produk-produk 7-Eleven Ciputat sebanding dengan kualitas barang yang ditawarkan. Harga produk-produk 7-Eleven Ciputat sebanding dengan kualitas layanan yang ditawarkan. Variabel Minat Beli (Y1)
No. 1
Pertanyaan Anda berminat berbelanja di 7Eleven Ciputat
2
Anda berminat tetap berbelanja di 7Eleven Ciputat meskipun anda tahu pesaing sejenis mulai bermunculan.
3
Anda akan terus mencari informasi tentang produk-produk atau promosi dari 7-Eleven Ciputat. Variabel Keputusan Pembelian (Y2)
No. 1
2 3
4
Pertanyaan Anda memiliki keyakinan untuk membeli produk-produk yang dijual 7-Eleven Ciputat. Barang yang anda dapatkan di 7Eleven Ciputat sesuai dengan keinginan anda. Layanan di 7-Eleven Ciputat sesuai dengan keinginan anda. Anda akan merekomendasikan untuk berkunjung ke toko7-Eleven Ciputat kepada orang lain (keluarga, teman dan pacar).
179
Lampiran 2 : Data Mentah Kuesioner Tryout Store atmosphere (X1) NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
SA. 1 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4
SA. 2 4 3 3 4 5 3 5 4 3 3 4 5 3 4 3 3 3 4 4 3
SA. 3 4 3 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 5 4
SA. 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 3 4 5 4
SA. 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 3 4 3 4 3 4 4 4
SA. 6 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 3 4 3 4 3 4 4 4
SA. 7 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 5 4
SA. 8 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 3 4 3 4 2 4 4 5
SA. 9 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 3 5 3 4 5 5
SA. 10 4 4 3 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 3 5 2 4 4 5
SA. 11 4 4 3 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 3 5 2 4 4 4
SA. 12 4 4 3 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 2 4 2 4 5 4
SA. 13 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 3 4 5 5
SA. 14 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4
SA. 15 4 4 3 4 4 4 3 4 5 5 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4
SA. 20 4 5 3 4 3 4 5 4 4 5 3 4 3 5 3 4 3 4 4 5
SA. 21 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 3 4 3 4 4 4
SA. 22 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 3 4 5 5
SA. 23 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 5 3 4 3 4 5 5
SA. 24 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 5 4 4 3 4 4 4
SA. 25 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 3 5 4 4 3 5 4 5
SA. 26 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 3 4 4 5 3 4 4 4
SA. 27 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 3 4 3 5 3 4 5 4
SA. 28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 5 4
SA. 29 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 3 4 3 4 3 4 4 5
SA. 30 4 4 4 4 3 5 4 4 5 4 4 5 3 5 3 5 3 4 4 4
Store atmosphere (X1) NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
SA. 16 5 4 3 4 5 4 4 4 5 4 4 4 3 5 2 4 3 4 4 5
SA. 17 4 5 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 2 5 3 4 5 5
SA. 18 4 5 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 2 5 3 4 5 5
SA. 19 5 4 3 4 5 4 4 4 5 4 4 4 3 5 2 4 3 4 4 5
180
Store atmosphere (X1) NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
SA. 31 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 5 4
SA. 32 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 3 5 3 4 5 4
SA. 33 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 3 4 3 4 4 5
SA. 34 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4
Harga (X2) NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
H 1 4 4 3 4 4 5 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
H 2 4 4 4 3 4 4 2 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4
SA. 35 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4
SA. 36 4 4 3 4 4 5 4 4 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 4 5
SA. 37 5 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 3 4 5 5
SA. 38 5 5 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
SA. 39 4 4 3 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5
SA. 40 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 3 4 4 5
H 4 5 3 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5
Total
NO.
17 14 15 15 17 19 11 16 17 19 17 17 16 17 17 17 16 17 12 17
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
MB 1 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 3 2 4 4 4 2 3 4 4
MB 2 3 4 3 3 4 5 4 4 2 5 4 3 4 4 4 3 2 3 4 5
MB 3 3 4 4 3 4 4 3 4 2 5 3 3 1 2 4 3 1 1 3 3
SA. 42 4 4 2 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 3 5 5 4
Total 179 172 141 177 172 176 171 168 185 181 178 174 147 182 128 176 123 170 184 185
Keputusan Pembelian (Y2)
Minat Beli (Y1) H 3 4 3 4 4 4 5 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4
SA. 41 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4
Total
NO.
10 12 11 9 12 13 11 12 6 14 11 9 7 10 12 10 5 7 11 12
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
KP 1 4 4 3 3 4 4 4 4 4 5 3 3 1 4 4 3 2 2 4 4
KP 2 4 5 2 2 5 5 4 3 4 4 4 3 2 4 3 4 1 3 4 4
KP 3 4 5 2 3 4 5 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 2 4 2 3
KP 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 2 2 3 4 2 3 5 4
Total 16 17 10 11 17 18 16 13 16 17 14 12 8 13 13 15 7 12 15 15
181
Data Mentah Kuesioner Penelitian Store Atmosphere (X1) N0. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
A 1 3 4 4 4 4 4 4 3 5 3 5 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 5 3 4 3 3 5 5 4 4 5 3 4 2 5 5 4 4 4 3 5 4 3 4 4 5 5 4 5 3 4 4 4 4 5 5 4
A 2 3 4 5 5 4 4 5 5 5 3 5 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 5 4 3 4 3 4 4 5 4 5 4 4 5 3 4 3 4 4 4 5 4 3 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4
A 3 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5
A 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5
A 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4
A 6 4 4 4 5 4 5 4 4 4 3 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 3 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 3 5 4 4 4 4 5 5 3 4 4 5 5 4 4 5 4 5
A 7 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5
A 8 4 4 3 4 4 5 4 3 3 4 5 4 3 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 5 4 3 4 3 4 5 4 4 4 3 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5
A 9 4 4 4 4 5 4 4 5 4 3 5 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 5 5 5 4 5 3 4 3 4 5 4 5 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4
A 10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 5 3 4 5 4 4 5 5 4 5 3 4 3 4 5 4 4 4 3 3 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4
A 11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 5 3 5 3 4 4 4 4 3 4 5 3 5 5 5 4 4 3 4 3 5 4 4 3 5 3 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4
A 12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 2 3 4 4 4 3 3 4 5 4 4 3 4 4 3 4 5 3 4 5 5 4 5 3 5 4 5 4 4 4 5 3 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5
A 13 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 3 4 4 5 3 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4
A 14 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 3 4 5 3 4 5 4 5 4 4 4 5 3 5 3 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5
A 15 4 4 3 4 5 3 4 5 4 4 5 3 3 4 4 4 3 4 4 3 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 3 4 3 5 4 4 4 5 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 5 4 4 5 5
A 16 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 5 3 4 4 4 5 4 4 4 3 4 5 4 3 4 3 4 4 5 5 4 4 4 3 3 4 3 5 5 4 4 5 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 5 3 4 5 5
A 17 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 3 4 4 3 5 4 4 4 3 4 3 5 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 5 4 3 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5
A 18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 5 5 4 4 3 4 4 3 4 4 5 5 3 5 4 5 5 4 4 4 5 3 4 3 5 5 5 4 5 3 4 3 4 5 4 4 5 3 4 5 5 4 4 5 4 4 5
A 19 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 3 5 3 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4
182
A 20 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 3 3 4 4 3 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5
Lanjutan Store Atmosphere (X1) N0.
A 21
A 22
A 23
A 24
A 25
A 26
A 27
A 28
A 29
A 30
A 31
A 32
A 33
A 34
A 35
A 36
A 37
A 38
A 39
A 40
Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 5 3 4 4 5 5 5 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 3 5 5 4 4 3 4 4 5 5 4 3 4 4 3 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5
4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 3 3 5 4 4 4 3 4 5 4 5 4 3 4 4 4 4 3 5 4 5 5 5 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4
4 5 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 5 5 4 3 4 3 5 4 4 5 4 5 5 3 5 4 3 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5
4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 3 3 4 3 5 4 3 5 5 3 4 4 5 5 5 3 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 3 5 4 3 5 5 4 4 4
4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 5 5 3 4 4 3 4 5 4 4 4 3 4 4 3 5 4 3 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 3 4 4 5 4 4 5 4
4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 5 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 2 4 5 4 4 4 3 5 4 4 4 4 5 4 5 4 3 4 5 4 4 4 4 5
4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 4 4 4 3 4 5 4 4 5 4 4 4 3 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 3 5 5 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4
4 4 4 4 4 3 3 4 5 5 5 3 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 3 4 3 5 2 4 5 4 3 4 2 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4
4 4 3 5 4 4 4 4 5 4 5 3 3 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 5 4 4 3 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4
4 4 3 5 4 4 4 4 5 5 5 3 3 5 4 3 4 4 3 4 4 5 5 4 4 3 4 3 4 4 3 4 5 4 3 4 3 4 5 5 4 5 3 4 4 4 4 4 4 3 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5
4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 3 5 4 4 5 5 4 4 3 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 3 4 4 4 3 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 5 4 4 3 4 4 4 5 5 4 4 3 4 4 5 4 4 4 5 4 4 3 3 3 4 4 4 4 5
4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4 4 2 4 4 5 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 5
4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 3 4 5 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 3 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5
4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 2 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 5 5 4 3 5 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 3 2 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 3 4 3 4 4 3 4 4 5 3 4 3 5 3 4 5 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 5
4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 3 2 4 5 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 3 4 4 4 5 4 3 4 3 4 5 5 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5
4 5 4 5 4 5 4 3 4 4 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 2 4 5 4 5 4 4 5 5 3 5 3 4 4 4 4 5 2 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4
157 172 154 166 162 167 162 170 166 166 187 134 133 166 177 167 154 157 157 164 154 178 156 159 167 128 163 167 161 178 167 165 166 175 130 171 131 174 180 172 165 171 121 170 163 169 165 170 176 168 171 171 160 177 168 166 167 170 179 181
183
Harga (X2) NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
H 1 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 3 4 5 4 5 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 5 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 5 3 3 4 5 4 4 3 4 4 5 3 4 4 4 4 4 5 4
H 2 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 3 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 5 4 4 4 4 3 4 3 4 5 4 4 5 3 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4
H 3 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 3 4 5 4 4 4 5 4 4 3 4 3 4 5 4 4 5 3 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4
H 4 5 4 3 5 5 5 4 3 4 4 5 2 3 4 4 4 4 4 4 5 4 5 3 3 4 3 4 5 4 4 4 5 4 4 3 4 3 4 5 4 4 4 3 4 4 5 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4
Minat Beli (Y1) Total
NO.
17 16 15 18 17 20 16 15 16 17 18 11 12 16 17 16 17 16 16 17 16 17 15 14 16 12 16 18 16 18 16 18 16 16 12 16 12 16 19 16 16 19 12 16 16 18 19 16 14 14 16 18 15 16 18 16 17 16 20 16
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
MB 1 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 3 3 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 3 4 5 4 4 4 5 4 4 3 5 3 4 4 5 4 5 3 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5
MB 2 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 3 2 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 5 4 4 5 3 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4
MB 3 4 4 3 4 4 5 4 3 4 4 5 3 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 2 4 5 4 4 5 3 4 3 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 3 4 5 4
Keputusan Pembelian (Y2) Total
NO.
12 12 11 12 12 15 12 11 12 13 15 9 7 12 13 12 12 10 13 13 12 13 11 11 12 9 12 13 11 12 12 13 11 12 9 13 8 12 14 13 12 15 9 14 11 13 12 13 15 12 13 13 11 13 12 13 11 14 15 13
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
KP 1 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 3 2 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 3 5 5 4 4 4 5 4 4 3 5 3 4 5 5 4 5 3 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5
KP 2 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 5 2 5 4 4 5 4 5 3 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4
KP 3 4 5 3 4 4 5 4 3 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4
KP 4 4 4 3 5 4 4 4 3 5 4 5 3 2 3 5 5 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 5 5 3 4 3 5 2 5 4 4 4 4 1 4 3 4 4 4 5 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
Total 16 18 14 18 17 19 16 14 18 17 18 12 8 15 18 17 15 15 17 16 16 18 15 15 16 12 17 18 15 16 17 18 15 16 11 18 11 17 17 17 16 19 9 18 15 17 18 17 20 14 17 18 15 17 18 17 16 18 19 17
184
Lampiran 3 : Hasil SPSS A. Validitas 1. Store Atmosphere (SA.1 – SA.15) SA.1 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.2 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.3 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.4 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.5 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.6 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.7 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.8 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.9 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.10 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.11 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.12 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.13 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.14 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.15 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.16 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.17 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.18 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.19 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.20 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.21 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
SA.2 .523** .000 60
SA.3 .209 .110 60
SA.4 .344** .007 60
SA.5 .303* .019 60
Correlations SA.6 SA.7 .439** .388** .000 .002 60 60
SA.8 .303* .019 60
SA.9 .472** .000 60
SA.10 .588** .000 60
SA.11 .501** .000 60
SA.12 .345** .007 60
SA.13 .326* .011 60
SA.14 .396** .002 60
SA.15 .324* .012 60
.523** .000 60
1
.209 .109 60
.208 .110 60
.257* .047 60
.405** .001 60
.406** .001 60
.085 .518 60
.453** .000 60
.378** .003 60
.248 .056 60
.216 .097 60
.339** .008 60
.408** .001 60
.309* .016 60
.209 .110 60
.209 .109 60
1
.402** .001 60
.278* .031 60
-.012 .925 60
.245 .059 60
.207 .112 60
.161 .218 60
.293* .023 60
.464** .000 60
.358** .005 60
.333** .009 60
.276* .032 60
.213 .103 60
.344** .007 60
.208 .110 60
.402** .001 60
1
.388** .002 60
.234 .072 60
.364** .004 60
.372** .003 60
.282* .029 60
.314* .015 60
.318* .013 60
.285* .027 60
.185 .156 60
.154 .240 60
.296* .022 60
.303* .019 60
.257* .047 60
.278* .031 60
.388** .002 60
1
.176 .180 60
.148 .260 60
.279* .031 60
.269* .037 60
.299* .020 60
.247 .057 60
.162 .216 60
.268* .038 60
.327* .011 60
.169 .198 60
.439** .000 60
.405** .001 60
-.012 .925 60
.234 .072 60
.176 .180 60
1
.401** .002 60
.296* .022 60
.219 .093 60
.244 .061 60
.059 .652 60
.133 .312 60
-.029 .825 60
.219 .093 60
.185 .156 60
.388** .002 60
.406** .001 60
.245 .059 60
.364** .004 60
.148 .260 60
.401** .002 60
1
.328* .011 60
.369** .004 60
.284* .028 60
.286* .027 60
.355** .005 60
.358** .005 60
.200 .126 60
.317* .014 60
.303* .019 60
.085 .518 60
.207 .112 60
.372** .003 60
.279* .031 60
.296* .022 60
.328* .011 60
1
.184 .158 60
.352** .006 60
.300* .020 60
.420** .001 60
.032 .808 60
.280* .030 60
.305* .018 60
.472** .000 60
.453** .000 60
.161 .218 60
.282* .029 60
.269* .037 60
.219 .093 60
.369** .004 60
.184 .158 60
1
.530** .000 60
.566** .000 60
.438** .000 60
.207 .112 60
.427** .001 60
.279* .031 60
.588** .000 60
.378** .003 60
.293* .023 60
.314* .015 60
.299* .020 60
.244 .061 60
.284* .028 60
.352** .006 60
.530** .000 60
1
.527** .000 60
.528** .000 60
.364** .004 60
.485** .000 60
.259* .046 60
.501** .000 60
.248 .056 60
.464** .000 60
.318* .013 60
.247 .057 60
.059 .652 60
.286* .027 60
.300* .020 60
.566** .000 60
.527** .000 60
1
.557** .000 60
.416** .001 60
.260* .045 60
.215 .098 60
.345** .007 60
.216 .097 60
.358** .005 60
.285* .027 60
.162 .216 60
.133 .312 60
.355** .005 60
.420** .001 60
.438** .000 60
.528** .000 60
.557** .000 60
1
.405** .001 60
.438** .000 60
.336** .009 60
.326* .011 60
.339** .008 60
.333** .009 60
.185 .156 60
.268* .038 60
-.029 .825 60
.358** .005 60
.032 .808 60
.207 .112 60
.364** .004 60
.416** .001 60
.405** .001 60
1
.207 .112 60
.148 .260 60
.396** .002 60
.408** .001 60
.276* .032 60
.154 .240 60
.327* .011 60
.219 .093 60
.200 .126 60
.280* .030 60
.427** .001 60
.485** .000 60
.260* .045 60
.438** .000 60
.207 .112 60
1
.323* .012 60
.324* .012 60
.309* .016 60
.213 .103 60
.296* .022 60
.169 .198 60
.185 .156 60
.317* .014 60
.305* .018 60
.279* .031 60
.259* .046 60
.215 .098 60
.336** .009 60
.148 .260 60
.323* .012 60
1
.416** .001 60
.390** .002 60
.281* .030 60
.417** .001 60
.174 .185 60
.191 .144 60
.319* .013 60
.255* .049 60
.279* .031 60
.300* .020 60
.295* .022 60
.255* .049 60
.160 .222 60
.322* .012 60
.742** .000 60
.320* .013 60
.492** .000 60
.142 .278 60
.212 .105 60
.317* .014 60
.377** .003 60
.306* .017 60
.242 .062 60
.269* .038 60
.389** .002 60
.111 .398 60
.204 .118 60
.132 .315 60
.564** .000 60
.303* .019 60
.391** .002 60
.271* .036 60
.103 .435 60
.286* .027 60
.223 .087 60
.404** .001 60
.310* .016 60
.461** .000 60
.284* .028 60
.341** .008 60
.221 .089 60
.309* .016 60
.022 .868 60
.412** .001 60
.321* .012 60
.331** .010 60
.401** .001 60
.276* .033 60
.077 .559 60
.219 .093 60
.179 .171 60
.141 .283 60
.167 .203 60
.477** .000 60
.444** .000 60
.332** .010 60
.385** .002 60
.133 .311 60
.477** .000 60
.401** .002 60
.261* .044 60
.248 .056 60
.198 .130 60
.248 .056 60
.361** .005 60
.137 .298 60
.165 .209 60
.352** .006 60
.260* .045 60
.432** .001 60
.097 .461 60
.337** .008 60
.082 .533 60
.260* .045 60
.303* .018 60
.278* .032 60
.328* .010 60
.253 .051 60
.294* .023 60
.340** .008 60
.079 .548 60
.107 .416 60
.310* .016 60
.207 .113 60
.315* .014 60
.106 .421 60
.206 .115 60
.148 .258 60
.480** .000 60
.382** .003 60
SA.1 1 60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
185
Lanjutan Store Atmosphere (SA.1 – SA.15) SA.22 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.23 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.24 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.25 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.26 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.27 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.28 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.29 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.30 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.31 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.32 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.33 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.34 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.35 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.36 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.37 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.38 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.39 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.40 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Atmosphere Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.289* .025 60
.247 .058 60
.156 .235 60
.120 .361 60
.180 .169 60
.091 .492 60
.111 .397 60
.193 .139 60
.208 .110 60
.331** .010 60
.236 .069 60
.154 .240 60
.046 .727 60
.457** .000 60
.298* .021 60
.425** .312* .001 .015 60 60
.154 .240 60
.057 .664 60
.172 .190 60
.084 .524 60
.109 .407 60
.163 .213 60
.369** .004 60
.341** .008 60
.377** .003 60
.384** .002 60
.066 .617 60
.284* .028 60
.203 .120 60
.251 .053 60
.125 .341 60
.113 .389 60
.092 .485 60
.095 .472 60
.022 .867 60
.087 .510 60
.251 .053 60
.174 .184 60
.199 .128 60
.159 .224 60
.243 .061 60
.201 .124 60
.387** .002 60
.214 .101 60
.350** .235 .006 .071 60 60
.091 .489 60
.178 .174 60
.114 .385 60
-.015 .908 60
.162 .216 60
.137 .297 60
.151 .249 60
.360** .005 60
.095 .469 60
.231 .076 60
.385** .002 60
.293* .023 60
.371** .004 60
.365** .089 .004 .497 60 60
.031 .815 60
.360** .005 60
.257* .047 60
.078 .556 60
.096 .468 60
.187 .153 60
.157 .230 60
.204 .118 60
.261* .044 60
.208 .111 60
.237 .068 60
.221 .089 60
.393** .002 60
.419** .269* .001 .038 60 60
.123 .349 60
.349** .006 60
.103 .434 60
.373** .003 60
.204 .118 60
.365** .004 60
.142 .278 60
.347** .007 60
.215 .098 60
.264* .041 60
.026 .842 60
.328* .011 60
.446** .000 60
.266* .040 60
.146 .264 60
.166 .204 60
.309* .016 60
.065 .623 60
.095 .472 60
.222 .088 60
.364** .004 60
.475** .000 60
.400** .002 60
.309* .016 60
.432** .001 60
.059 .652 60
.291* .024 60
.364** .004 60
.429** .247 .001 .058 60 60
.172 .188 60
.294* .023 60
.161 .219 60
.100 .447 60
.407** .001 60
.295* .022 60
.342** .007 60
.402** .001 60
.468** .000 60
.376** .003 60
.276* .033 60
.258* .047 60
.392** .002 60
.295* .022 60
.288* .025 60
.044 .738 60
.147 .261 60
.138 .293 60
.164 .210 60
.349** .006 60
.409** .001 60
.165 .209 60
.411** .001 60
.318* .013 60
.396** .002 60
.281* .030 60
.302* .019 60
.327* .011 60
.303* .019 60
.256* .048 60
.320* .013 60
.234 .072 60
.217 .095 60
.184 .159 60
.307* .017 60
.370** .004 60
.227 .081 60
.328* .011 60
.322* .012 60
.282* .029 60
.069 .603 60
.268* .038 60
.447** .000 60
.189 .149 60
.239 .066 60
.213 .102 60
.224 .086 60
.157 .230 60
.170 .193 60
.329* .010 60
.304* .018 60
.354** .006 60
.374** .003 60
.276* .032 60
.381** .003 60
.260* .044 60
.302* .019 60
.156 .234 60
.116 .378 60
-.089 .497 60
.024 .854 60
.283* .028 60
-.051 .701 60
.119 .364 60
.189 .149 60
.352** .006 60
.107 .416 60
.196 .134 60
.098 .456 60
.271* .036 60
.173 .185 60
.107 .416 60
.189 .148 60
.261* .044 60
.307* .017 60
-.024 .857 60
.383** .002 60
.218 .094 60
.204 .118 60
.275* .033 60
.298* .021 60
.371** .004 60
.259* .045 60
.249 .055 60
.408** .001 60
.173 .187 60
.272* .035 60
.333** .009 60
.373** .234 .003 .072 60 60
.253 .051 60
.269* .038 60
.240 .064 60
.318* .013 60
.405** .001 60
.430** .001 60
.245 .059 60
.411** .001 60
.312* .015 60
.427** .001 60
.362** .004 60
.436** .001 60
.400** .002 60
.385** .280* .002 .030 60 60
.236 .070 60
.197 .131 60
.118 .369 60
.210 .108 60
.289* .025 60
.391** .002 60
.195 .134 60
.506** .000 60
.358** .005 60
.434** .001 60
.353** .006 60
.293* .023 60
.406** .001 60
.306* .017 60
.164 .210 60
.240 .065 60
.255* .049 60
.055 .679 60
.112 .396 60
.326* .011 60
.366** .004 60
.352** .006 60
.463** .000 60
.364** .004 60
.581** .000 60
.238 .067 60
.307* .017 60
.271* .036 60
.281* .030 60
.149 .257 60
.121 .356 60
.283* .029 60
.083 .529 60
.130 .322 60
.246 .058 60
.596** .000 60
.293* .023 60
.407** .001 60
.310* .016 60
.497** .000 60
.191 .144 60
.338** .008 60
.348** .006 60
.451** .393** .000 .002 60 60
.194 .137 60
.360** .005 60
.443** .000 60
.350** .006 60
.502** .000 60
.541** .000 60
.411** .001 60
.492** .000 60
.426** .001 60
.448** .000 60
.374** .003 60
.358** .005 60
.318* .013 60
.482** .359** .000 .005 60 60
.345** .007 60
.249 .055 60
.288* .025 60
.328* .010 60
.524** .000 60
.541** .000 60
.418** .001 60
.547** .000 60
.460** .000 60
.498** .000 60
.356** .005 60
.418** .001 60
.324* .012 60
.661** .527** .000 .000 60 60
.387** .002 60
.489** .000 60
.399** .002 60
.373** .003 60
.527** .000 60
.582** .000 60
.571** .000 60
.699** .000 60
.571** .000 60
.653** .000 60
.412** .001 60
.617** .000 60
.595** .000 60
186
Store Atmosphere (SA.16 – SA.30) SA.1 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.2 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.3 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.4 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.5 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.6 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.7 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.8 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.9 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.10 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.11 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.12 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.13 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.14 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.15 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.16 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.17 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.18 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.19 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.20 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.21 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.22 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
SA.16 .416** .001 60
SA.17 .320* .013 60
SA.18 .391** .002 60
SA.19 .331** .010 60
SA.20 .261* .044 60
SA.21 .278* .032 60
SA.22 .289* .025 60
SA.23 .425** .001 60
SA.24 .251 .053 60
SA.25 .350** .006 60
SA.26 .365** .004 60
SA.27 .419** .001 60
SA.28 .266* .040 60
SA.29 .429** .001 60
SA.30 .295* .022 60
.390** .002 60
.492** .000 60
.271* .036 60
.401** .001 60
.248 .056 60
.328* .010 60
.247 .058 60
.312* .015 60
.125 .341 60
.235 .071 60
.089 .497 60
.269* .038 60
.146 .264 60
.247 .058 60
.288* .025 60
.281* .030 60
.142 .278 60
.103 .435 60
.276* .033 60
.198 .130 60
.253 .051 60
.156 .235 60
.154 .240 60
.113 .389 60
.091 .489 60
.031 .815 60
.123 .349 60
.166 .204 60
.172 .188 60
.044 .738 60
.417** .001 60
.212 .105 60
.286* .027 60
.077 .559 60
.248 .056 60
.294* .023 60
.120 .361 60
.057 .664 60
.092 .485 60
.178 .174 60
.360** .005 60
.349** .006 60
.309* .016 60
.294* .023 60
.147 .261 60
.174 .185 60
.317* .014 60
.223 .087 60
.219 .093 60
.361** .005 60
.340** .008 60
.180 .169 60
.172 .190 60
.095 .472 60
.114 .385 60
.257* .047 60
.103 .434 60
.065 .623 60
.161 .219 60
.138 .293 60
.191 .144 60
.377** .003 60
.404** .001 60
.179 .171 60
.137 .298 60
.079 .548 60
.091 .492 60
.084 .524 60
.022 .867 60
-.015 .908 60
.078 .556 60
.373** .003 60
.095 .472 60
.100 .447 60
.164 .210 60
.319* .013 60
.306* .017 60
.310* .016 60
.141 .283 60
.165 .209 60
.107 .416 60
.111 .397 60
.109 .407 60
.087 .510 60
.162 .216 60
.096 .468 60
.204 .118 60
.222 .088 60
.407** .001 60
.349** .006 60
.255* .049 60
.242 .062 60
.461** .000 60
.167 .203 60
.352** .006 60
.310* .016 60
.193 .139 60
.163 .213 60
.251 .053 60
.137 .297 60
.187 .153 60
.365** .004 60
.364** .004 60
.295* .022 60
.409** .001 60
.279* .031 60
.269* .038 60
.284* .028 60
.477** .000 60
.260* .045 60
.207 .113 60
.208 .110 60
.369** .004 60
.174 .184 60
.151 .249 60
.157 .230 60
.142 .278 60
.475** .000 60
.342** .007 60
.165 .209 60
.300* .020 60
.389** .002 60
.341** .008 60
.444** .000 60
.432** .001 60
.315* .014 60
.331** .010 60
.341** .008 60
.199 .128 60
.360** .005 60
.204 .118 60
.347** .007 60
.400** .002 60
.402** .001 60
.411** .001 60
.295* .022 60
.111 .398 60
.221 .089 60
.332** .010 60
.097 .461 60
.106 .421 60
.236 .069 60
.377** .003 60
.159 .224 60
.095 .469 60
.261* .044 60
.215 .098 60
.309* .016 60
.468** .000 60
.318* .013 60
.255* .049 60
.204 .118 60
.309* .016 60
.385** .002 60
.337** .008 60
.206 .115 60
.154 .240 60
.384** .002 60
.243 .061 60
.231 .076 60
.208 .111 60
.264* .041 60
.432** .001 60
.376** .003 60
.396** .002 60
.160 .222 60
.132 .315 60
.022 .868 60
.133 .311 60
.082 .533 60
.148 .258 60
.046 .727 60
.066 .617 60
.201 .124 60
.385** .002 60
.237 .068 60
.026 .842 60
.059 .652 60
.276* .033 60
.281* .030 60
.322* .012 60
.564** .000 60
.412** .001 60
.477** .000 60
.260* .045 60
.480** .000 60
.457** .000 60
.284* .028 60
.387** .002 60
.293* .023 60
.221 .089 60
.328* .011 60
.291* .024 60
.258* .047 60
.302* .019 60
.742** .000 60
.303* .019 60
.321* .012 60
.401** .002 60
.303* .018 60
.382** .003 60
.298* .021 60
.203 .120 60
.214 .101 60
.371** .004 60
.393** .002 60
.446** .000 60
.364** .004 60
.392** .002 60
.327* .011 60
1
.432** .001 60
.282* .029 60
.499** .000 60
.256* .049 60
.381** .003 60
.430** .001 60
.320* .013 60
.136 .300 60
.324* .012 60
.387** .002 60
.399** .002 60
.235 .071 60
.458** .000 60
.404** .001 60
.432** .001 60
1
.497** .000 60
.393** .002 60
.292* .024 60
.294* .022 60
.388** .002 60
.322* .012 60
.199 .127 60
.175 .181 60
.114 .386 60
.312* .015 60
.126 .336 60
.350** .006 60
.509** .000 60
.282* .029 60
.497** .000 60
1
.366** .004 60
.221 .090 60
.291* .024 60
.442** .000 60
.278* .031 60
.222 .088 60
.084 .522 60
.303* .018 60
.365** .004 60
.458** .000 60
.456** .000 60
.306* .018 60
.499** .000 60
.393** .002 60
.366** .004 60
1
.271* .036 60
.442** .000 60
.624** .000 60
.468** .000 60
.124 .346 60
.255* .050 60
.280* .030 60
.301* .019 60
.253 .052 60
.357** .005 60
.260* .045 60
.256* .049 60
.292* .024 60
.221 .090 60
.271* .036 60
1
.622** .000 60
.122 .351 60
.404** .001 60
.238 .068 60
.269* .038 60
.242 .063 60
.258* .046 60
.218 .094 60
.231 .076 60
.228 .080 60
.381** .003 60
.294* .022 60
.291* .024 60
.442** .000 60
.622** .000 60
1
.516** .000 60
.332** .010 60
.355** .005 60
.401** .001 60
.443** .000 60
.297* .021 60
.091 .487 60
.168 .200 60
.194 .137 60
.430** .001 60
.388** .002 60
.442** .000 60
.624** .000 60
.122 .351 60
.516** .000 60
1
.354** .006 60
.235 .071 60
.314* .015 60
.437** .000 60
.255* .049 60
.167 .202 60
.179 .171 60
.271* .036 60
60
60
60
60
60
60
60
187
Lanjutan Store Atmosphere (SA.16 – SA.30) SA.23 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.24 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.25 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.26 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.27 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.28 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.29 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.30 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.31 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.32 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.33 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.34 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.35 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.36 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.37 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.38 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.39 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.40 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Atmosphere Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.320* .013 60
.322* .012 60
.278* .031 60
.468** .000 60
.404** .001 60
.332** .010 60
.354** .006 60
1
.260* .045 60
.379** .003 60
.190 .147 60
.324* .012 60
.048 .717 60
.306* .017 60
.183 .161 60
.136 .300 60
.199 .127 60
.222 .088 60
.124 .346 60
.238 .068 60
.355** .005 60
.235 .071 60
.260* .045 60
1
.604** .000 60
.202 .122 60
.174 .185 60
.223 .087 60
.117 .372 60
.149 .255 60
.324* .012 60
.175 .181 60
.084 .522 60
.255* .050 60
.269* .038 60
.401** .001 60
.314* .015 60
.379** .003 60
.604** .000 60
1
.353** .006 60
.335** .009 60
.205 .117 60
.171 .192 60
.258* .047 60
.387** .002 60
.114 .386 60
.303* .018 60
.280* .030 60
.242 .063 60
.443** .000 60
.437** .000 60
.190 .147 60
.202 .122 60
.353** .006 60
1
.467** .000 60
.164 .211 60
.341** .008 60
.293* .023 60
.399** .002 60
.312* .015 60
.365** .004 60
.301* .019 60
.258* .046 60
.297* .021 60
.255* .049 60
.324* .012 60
.174 .185 60
.335** .009 60
.467** .000 60
1
.287* .026 60
.414** .001 60
.340** .008 60
.235 .071 60
.126 .336 60
.458** .000 60
.253 .052 60
.218 .094 60
.091 .487 60
.167 .202 60
.048 .717 60
.223 .087 60
.205 .117 60
.164 .211 60
.287* .026 60
1
.327* .011 60
.209 .109 60
.458** .000 60
.350** .006 60
.456** .000 60
.357** .005 60
.231 .076 60
.168 .200 60
.179 .171 60
.306* .017 60
.117 .372 60
.171 .192 60
.341** .008 60
.414** .001 60
.327* .011 60
1
.566** .000 60
.404** .001 60
.509** .000 60
.306* .018 60
.260* .045 60
.228 .080 60
.194 .137 60
.271* .036 60
.183 .161 60
.149 .255 60
.258* .047 60
.293* .023 60
.340** .008 60
.209 .109 60
.566** .000 60
1
.439** .000 60
.459** .000 60
.308* .017 60
.331** .010 60
.246 .058 60
.248 .056 60
.241 .063 60
.234 .071 60
.205 .116 60
.148 .260 60
.152 .248 60
.344** .007 60
.266* .040 60
.441** .000 60
.588** .000 60
.206 .113 60
.289* .025 60
.255* .049 60
.327* .011 60
.165 .209 60
-.032 .807 60
.113 .388 60
.209 .109 60
.277* .032 60
.160 .223 60
.167 .203 60
.250 .054 60
.263* .042 60
.419** .001 60
.326* .011 60
.184 .159 60
.107 .417 60
.276* .033 60
.065 .621 60
.060 .648 60
-.087 .509 60
-.047 .722 60
.007 .955 60
.185 .158 60
.203 .119 60
.205 .115 60
.298* .021 60
.294* .023 60
.397** .002 60
.242 .062 60
.411** .001 60
.267* .039 60
.249 .055 60
.138 .295 60
.236 .070 60
.222 .088 60
.174 .184 60
.292* .023 60
.284* .028 60
.263* .043 60
.412** .001 60
.309* .016 60
.205 .116 60
.430** .001 60
.339** .008 60
.390** .002 60
.396** .002 60
.433** .001 60
.348** .006 60
.262* .043 60
.282* .029 60
.253 .051 60
.220 .092 60
.304* .018 60
.288* .026 60
.450** .000 60
.423** .001 60
.279* .031 60
.630** .000 60
.459** .000 60
.397** .002 60
.352** .006 60
.436** .001 60
.293* .023 60
.262* .043 60
.187 .153 60
.305* .018 60
.218 .094 60
.437** .000 60
.338** .008 60
.326* .011 60
.380** .003 60
.423** .001 60
.560** .000 60
.515** .000 60
.261* .044 60
.158 .227 60
.242 .063 60
.352** .006 60
.276* .033 60
.047 .719 60
.075 .569 60
.322* .012 60
.149 .254 60
.250 .054 60
.205 .116 60
.382** .003 60
.500** .000 60
.513** .000 60
.272* .035 60
.256* .049 60
.151 .250 60
.469** .000 60
.233 .073 60
.312* .015 60
.373** .003 60
.252 .052 60
.265* .041 60
.300* .020 60
.330** .010 60
.379** .003 60
.504** .000 60
.539** .000 60
.360** .005 60
.400** .002 60
.355** .005 60
.405** .001 60
.423** .001 60
.413** .001 60
.264* .042 60
.252 .052 60
.307* .017 60
.231 .075 60
.220 .091 60
.239 .066 60
.382** .003 60
.343** .007 60
.280* .030 60
.516** .000 60
.527** .000 60
.284* .028 60
.281* .030 60
.476** .000 60
.572** .000 60
.229 .078 60
.343** .007 60
.359** .005 60
.325* .011 60
.304* .018 60
.300* .020 60
.308* .017 60
.412** .001 60
.338** .008 60
.413** .001 60
.306* .017 60
.619** .000 60
.562** .000 60
.603** .000 60
.597** .000 60
.483** .000 60
.508** .000 60
.483** .000 60
.498** .000 60
.429** .001 60
.483** .000 60
.496** .000 60
.587** .000 60
.510** .000 60
.660** .000 60
.590** .000 60
60
60
60
60
60
60
60
60
188
Store Atmosphere (SA.31 – Atmosphere/Total) SA.1 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.2 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.3 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.4 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.5 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.6 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.7 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.8 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.9 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.10 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.11 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.12 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.13 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.14 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.15 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.16 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.17 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.18 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.19 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.20 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.21 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.22 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.23 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
SA.31
SA.32
SA.33
SA.34
SA.35
SA.36
SA.37
SA.38
SA.39
SA.40
Atmosphere
.303* .019 60
.189 .149 60
.116 .378 60
.261* .044 60
.373** .003 60
.385** .002 60
.306* .017 60
.281* .030 60
.451** .000 60
.482** .000 60
.661** .000 60
.256* .048 60
.239 .066 60
-.089 .497 60
.307* .017 60
.234 .072 60
.280* .030 60
.164 .210 60
.149 .257 60
.393** .002 60
.359** .005 60
.527** .000 60
.320* .013 60
.213 .102 60
.024 .854 60
-.024 .857 60
.253 .051 60
.236 .070 60
.240 .065 60
.121 .356 60
.194 .137 60
.345** .007 60
.387** .002 60
.234 .072 60
.224 .086 60
.283* .028 60
.383** .002 60
.269* .038 60
.197 .131 60
.255* .049 60
.283* .029 60
.360** .005 60
.249 .055 60
.489** .000 60
.217 .095 60
.157 .230 60
-.051 .701 60
.218 .094 60
.240 .064 60
.118 .369 60
.055 .679 60
.083 .529 60
.443** .000 60
.288* .025 60
.399** .002 60
.184 .159 60
.170 .193 60
.119 .364 60
.204 .118 60
.318* .013 60
.210 .108 60
.112 .396 60
.130 .322 60
.350** .006 60
.328* .010 60
.373** .003 60
.307* .017 60
.329* .010 60
.189 .149 60
.275* .033 60
.405** .001 60
.289* .025 60
.326* .011 60
.246 .058 60
.502** .000 60
.524** .000 60
.527** .000 60
.370** .004 60
.304* .018 60
.352** .006 60
.298* .021 60
.430** .001 60
.391** .002 60
.366** .004 60
.596** .000 60
.541** .000 60
.541** .000 60
.582** .000 60
.227 .081 60
.354** .006 60
.107 .416 60
.371** .004 60
.245 .059 60
.195 .134 60
.352** .006 60
.293* .023 60
.411** .001 60
.418** .001 60
.571** .000 60
.328* .011 60
.374** .003 60
.196 .134 60
.259* .045 60
.411** .001 60
.506** .000 60
.463** .000 60
.407** .001 60
.492** .000 60
.547** .000 60
.699** .000 60
.322* .012 60
.276* .032 60
.098 .456 60
.249 .055 60
.312* .015 60
.358** .005 60
.364** .004 60
.310* .016 60
.426** .001 60
.460** .000 60
.571** .000 60
.282* .029 60
.381** .003 60
.271* .036 60
.408** .001 60
.427** .001 60
.434** .001 60
.581** .000 60
.497** .000 60
.448** .000 60
.498** .000 60
.653** .000 60
.069 .603 60
.260* .044 60
.173 .185 60
.173 .187 60
.362** .004 60
.353** .006 60
.238 .067 60
.191 .144 60
.374** .003 60
.356** .005 60
.412** .001 60
.268* .038 60
.302* .019 60
.107 .416 60
.272* .035 60
.436** .001 60
.293* .023 60
.307* .017 60
.338** .008 60
.358** .005 60
.418** .001 60
.617** .000 60
.447** .000 60
.156 .234 60
.189 .148 60
.333** .009 60
.400** .002 60
.406** .001 60
.271* .036 60
.348** .006 60
.318* .013 60
.324* .012 60
.595** .000 60
.439** .000 60
.206 .113 60
.184 .159 60
.411** .001 60
.390** .002 60
.397** .002 60
.261* .044 60
.256* .049 60
.355** .005 60
.284* .028 60
.619** .000 60
.459** .000 60
.289* .025 60
.107 .417 60
.267* .039 60
.396** .002 60
.352** .006 60
.158 .227 60
.151 .250 60
.405** .001 60
.281* .030 60
.562** .000 60
.308* .017 60
.255* .049 60
.276* .033 60
.249 .055 60
.433** .001 60
.436** .001 60
.242 .063 60
.469** .000 60
.423** .001 60
.476** .000 60
.603** .000 60
.331** .010 60
.327* .011 60
.065 .621 60
.138 .295 60
.348** .006 60
.293* .023 60
.352** .006 60
.233 .073 60
.413** .001 60
.572** .000 60
.597** .000 60
.246 .058 60
.165 .209 60
.060 .648 60
.236 .070 60
.262* .043 60
.262* .043 60
.276* .033 60
.312* .015 60
.264* .042 60
.229 .078 60
.483** .000 60
.248 .056 60
-.032 .807 60
-.087 .509 60
.222 .088 60
.282* .029 60
.187 .153 60
.047 .719 60
.373** .003 60
.252 .052 60
.343** .007 60
.508** .000 60
.241 .063 60
.113 .388 60
-.047 .722 60
.174 .184 60
.253 .051 60
.305* .018 60
.075 .569 60
.252 .052 60
.307* .017 60
.359** .005 60
.483** .000 60
.234 .071 60
.209 .109 60
.007 .955 60
.292* .023 60
.220 .092 60
.218 .094 60
.322* .012 60
.265* .041 60
.231 .075 60
.325* .011 60
.498** .000 60
189
Lanjutan Store Atmosphere (SA.31 – Atmosphere/Total) SA.24 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.25 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.26 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.27 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.28 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.29 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.30 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.31 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.32 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.33 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.34 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.35 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.36 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.37 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.38 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.39 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SA.40 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Atmosphere Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.205 .116 60
.277* .032 60
.185 .158 60
.284* .028 60
.304* .018 60
.437** .000 60
.149 .254 60
.300* .020 60
.220 .091 60
.304* .018 60
.429** .001 60
.148 .260 60
.160 .223 60
.203 .119 60
.263* .043 60
.288* .026 60
.338** .008 60
.250 .054 60
.330** .010 60
.239 .066 60
.300* .020 60
.483** .000 60
.152 .248 60
.167 .203 60
.205 .115 60
.412** .001 60
.450** .000 60
.326* .011 60
.205 .116 60
.379** .003 60
.382** .003 60
.308* .017 60
.496** .000 60
.344** .250 .007 .054 60 60
.298* .021 60
.309* .016 60
.423** .001 60
.380** .003 60
.382** .003 60
.504** .000 60
.343** .007 60
.412** .001 60
.587** .000 60
.266* .040 60
.294* .023 60
.205 .116 60
.279* .031 60
.423** .001 60
.500** .000 60
.539** .000 60
.280* .030 60
.338** .008 60
.510** .000 60
.441** .419** .000 .001 60 60
.397** .002 60
.430** .001 60
.630** .000 60
.560** .000 60
.513** .000 60
.360** .005 60
.516** .000 60
.413** .001 60
.660** .000 60
.588** .326* .000 .011 60 60
.242 .062 60
.339** .008 60
.459** .000 60
.515** .000 60
.272* .035 60
.400** .002 60
.527** .000 60
.306* .017 60
.590** .000 60
1
.264* .041 60
.311* .016 60
.293* .023 60
.510** .000 60
.330* .010 60
.405** .001 60
.482** .000 60
.273* .035 60
.582** .000 60
.334** 1 .009 60 60
.555** .000 60
.461** .000 60
.527** .000 60
.585** .000 60
.684** .000 60
.421** .001 60
.511** .000 60
.404** .001 60
.565** .000 60
.264* .041 60
.555** .000 60
1
.513** .000 60
.400** .002 60
.359** .005 60
.612** .000 60
.478** .000 60
.333** .009 60
.271* .036 60
.410** .001 60
.311* .016 60
.461** .000 60
.513** .000 60
1
.488** .000 60
.403** .001 60
.493** .000 60
.462** .000 60
.479** .000 60
.283* .028 60
.580** .000 60
.293* .023 60
.527** .000 60
.400** .002 60
.488** .000 60
1
.683** .000 60
.492** .000 60
.500** .000 60
.639** .000 60
.552** .000 60
.713** .000 60
.510** .585** .000 .000 60 60
.359** .005 60
.403** .001 60
.683** .000 60
1
.555** .000 60
.561** .000 60
.604** .000 60
.431** .001 60
.705** .000 60
.330* .010 60
.684** .000 60
.612** .000 60
.493** .000 60
.492** .000 60
.555** .000 60
1
.592** .000 60
.431** .001 60
.430** .001 60
.626** .000 60
.405** .421** .001 .001 60 60
.478** .000 60
.462** .000 60
.500** .000 60
.561** .000 60
.592** .000 60
1
.449** .000 60
.460** .000 60
.658** .000 60
.482** .511** .000 .000 60 60
.333** .009 60
.479** .000 60
.639** .000 60
.604** .000 60
.431** .001 60
.449** .000 60
1
.599** .000 60
.739** .000 60
.273* .035 60
.271* .036 60
.283* .028 60
.552** .000 60
.431** .001 60
.430** .001 60
.460** .000 60
.599** .000 60
1
.716** .000 60
.410** .001 60
.580** .000 60
.713** .000 60
.705** .000 60
.626** .000 60
.658** .000 60
.739** .000 60
.716** .000 60
60
.263* .042 60
.334** .009 60
.404** .001 60
.582** .565** .000 .000 60 60
60
60
60
60
60
60
60
60
1 60
190
2. Harga Correlations H.1 H.1 Pearson Correlation
H.2 1
Sig. (2-tailed) N H.2 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N H.3 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N H.4 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Ha Pearson Correlation rga Sig. (2-tailed) N
H.3
.392
**
H.4
.314
*
Harga
.333
**
.632
**
.002
.014
.009
.000
60
60
60
60
60
**
1
.392
.002 60 .314
*
.828
**
60
60
60
60
**
1
.714
60 .576
**
.875
**
60
60
60
**
1
.766
.000
60
60
60
**
**
.000
.000
.828
.766
.000
.009
**
**
.000
60
.632
.576
.000
.000
**
**
.000
.014
.333
.714
.875
**
.855
**
.000 60
60
**
1
.855
.000
.000
.000
.000
60
60
60
60
60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
191
3. Minat Beli Correlations MB.1 MB.1
Pearson Correlation
MB.2 1
Sig. (2-tailed) N MB.2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
MB.3
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Minat
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
MB.3
.627
**
Minat
.656
**
.858
**
.000
.000
.000
60
60
60
60
**
1
.627
.000 60 .656
**
.893
**
.000
60
60
60
**
1
.770
.000
60
60
**
**
.000
.000
.858
.770
.893
**
.915
**
.000 60
60
**
1
.915
.000
.000
.000
60
60
60
60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
192
4. Keputusan pembelian Correlations KP.1 KP.1
Pearson Correlation
KP.2 1
Sig. (2-tailed) N KP.2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
KP.3
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
KP.4
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Keputusan Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
KP.3
.710
**
KP.4
.671
**
Keputusan
.672
**
.893
**
.000
.000
.000
.000
60
60
60
60
60
**
1
.710
.000 60 .671
**
.864
**
60
60
60
60
**
1
.734
60 .560
**
.836
**
60
60
60
**
1
.542
.000
60
60
60
**
**
.000
.000
.864
.542
.000
.000
**
**
.000
60
.893
.560
.000
.000
**
**
.000
.000
.672
.734
.836
**
.834
**
.000 60
60
**
1
.834
.000
.000
.000
.000
60
60
60
60
60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
193
B. Reliabilitas 1. Store Atmosphere Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's
Based on
Alpha
Standardized Items
.945
N of Items
.944
40
Item-Total Statistics Scale Mean if
Scale Variance if
Corrected Item-
Squared Multiple
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Item Deleted
SA.1
159.87
170.423
.628
.
.943
SA.2
159.67
174.870
.493
.
.944
SA.3
159.40
178.447
.355
.
.944
SA.4
159.60
177.702
.464
.
.944
SA.5
159.63
178.304
.367
.
.944
SA.6
159.58
178.078
.337
.
.945
SA.7
159.62
176.444
.499
.
.944
SA.8
159.78
174.342
.551
.
.943
SA.9
159.67
174.531
.540
.
.943
SA.10
159.65
171.791
.674
.
.942
SA.11
159.67
173.751
.537
.
.943
SA.12
159.72
171.969
.623
.
.943
SA.13
159.45
177.269
.376
.
.944
SA.14
159.67
173.785
.589
.
.943
SA.15
159.72
173.393
.563
.
.943
SA.16
159.73
172.741
.588
.
.943
SA.17
159.73
174.911
.532
.
.943
SA.18
159.63
172.914
.570
.
.943
SA.19
159.72
175.596
.572
.
.943
SA.20
159.68
176.423
.451
.
.944
SA.21
159.62
175.190
.472
.
.944
SA.22
159.70
176.214
.449
.
.944
SA.23
159.63
174.812
.460
.
.944
SA.24
159.68
176.084
.388
.
.944
194
Lanjutan Item-Total Statistics
SA.25
159.70
175.875
.447
.
.944
SA.26
159.73
177.589
.471
.
.944
SA.27
159.68
174.017
.556
.
.943
SA.28
159.72
175.223
.475
.
.944
SA.29
159.82
171.745
.631
.
.943
SA.30
159.75
173.818
.559
.
.943
SA.31
159.73
173.046
.547
.
.943
SA.32
159.65
175.316
.536
.
.943
SA.33
159.82
177.406
.374
.
.944
SA.34
159.87
174.626
.551
.
.943
SA.35
159.82
172.220
.690
.
.942
SA.36
159.80
172.603
.682
.
.942
SA.37
159.90
173.108
.596
.
.943
SA.38
159.85
172.672
.631
.
.943
SA.39
159.88
173.054
.720
.
.942
SA.40
159.67
170.734
.691
.
.942
2.Harga Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's
Based on
Alpha
Standardized Items
.808
N of Items
.810
4 Item-Total Statistics
Scale Mean if
Scale Variance
Corrected Item-
Squared Multiple
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
if Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Item Deleted
H.1
12.18
2.627
.388
.173
.862
H.2
11.98
2.254
.694
.542
.729
H.3
12.03
2.101
.766
.699
.692
H.4
12.10
1.922
.692
.596
.726
195
3. Minat Beli Konsumen Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's
Based on
Alpha
Standardized Items
.865
N of Items
.867
3 Item-Total Statistics
Scale Mean if
Scale Variance if
Corrected Item-
Item Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Squared Multiple Cronbach's Alpha if Correlation
Item Deleted
MB.1
7.83
1.362
.683
.467
.866
MB.2
8.05
1.370
.770
.619
.792
MB.3
8.28
1.190
.788
.643
.769
4. Keputusan Pembelian Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's
Based on
Alpha
Standardized Items
.872
N of Items
.880
4 Item-Total Statistics
Scale Mean if
Scale Variance if
Corrected Item-
Item Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Squared Multiple Cronbach's Alpha if Correlation
Item Deleted
KP.1
11.78
3.088
.797
.636
.807
KP.2
12.07
3.318
.757
.627
.825
KP.3
12.23
3.640
.734
.589
.841
KP.4
12.32
3.034
.664
.471
.873
196
C. Uji Path 1. Struktural 1 Model Summary
Model
R
1
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square .849
a
.721
.712
.892
a. Predictors: (Constant), Harga, Atmosphere
b
ANOVA Model
Sum of Squares
1Regression Residual Total
df
Mean Square
117.278
2
58.639
45.306
57
.795
162.583
59
F
Sig.
73.775
.000
a
a. Predictors: (Constant), Harga, Atmosphere b. Dependent Variable: Minat
Coefficients
a
Standardize d Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Coefficients
Std. Error
Beta
-4.060
1.411
Atmosphere
.070
.013
Harga
.289
.088
t
Sig.
-2.877
.006
.573
5.577
.000
.335
3.265
.002
a. Dependent Variable: Minat
Correlations Atmosphere Atmosphere Pearson Correlation
Harga 1
Sig. (2-tailed) N Harga
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.732
**
.000 60
60
**
1
.732
.000 60
60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
197
2. Struktural 2 Model Summary
Model
R
1
.923
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square a
.853
.845
.931
a. Predictors: (Constant), Minat, Harga, Atmosphere b
ANOVA Model 1
Sum of Squares Regression Residual Total
df
Mean Square
280.424
3
48.510
56
328.933
59
F
Sig.
93.475 107.908
.000
a
.866
a. Predictors: (Constant), Minat, Harga, Atmosphere b. Dependent Variable: Pembelian Coefficients Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Model 1
a
B (Constant)
Std. Error
Beta
-4.234
1.577
Atmosphere
.044
.016
Harga
.241
Minat
.773
t
Sig.
-2.685
.010
.251
2.674
.010
.101
.196
2.393
.020
.138
.543
5.589
.000
a. Dependent Variable: Pembelian Correlations Atmosphere Atmosphere
Pearson Correlation
Harga 1
Sig. (2-tailed) N Harga
Pearson Correlation
Pearson Correlation
**
60
60
**
1
.818
N
**
60
60
Sig. (2-tailed)
.818
.000
.000
N Minat
.732
.000
.732
Sig. (2-tailed)
Minat
**
.754
**
.000 60
60
**
1
.754
.000
.000
60
60
60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
198
Lampiran 4 : Data Responden A. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin
Jumlah
Pria
41 orang
Wanita
19 orang
Jumlah
60 orang
32%
Pria Wanita 68%
B. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia Usia 17-20 tahun >20-24 tahun >24 tahun
Jumlah 9 orang 22 orang 29 orang
Jumlah
60 orang
15% 48% 17-20 tahun >20-24 tahun >24 tahun 37%
199
C. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Pendidikan Terakhir SMA Sederajat D1 D3 S1 S2 Jumlah
Jumlah 26 orang 0 orang 5 orang 28 orang 1 orang 60 orang
2% 43%
SMA Sederajat D1 D3 S1
47%
S2 8%
D. Gambaran Umum Berdasarkan Pendapatan Perbulan
Pendapatan Perbulan < Rp.500.000 Rp. 500.000 - Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.001 - Rp. 1.500.000
> Rp. 1.500.000. Jumlah
Jumlah 8 orang 8 orang 8 orang 36 orang 60 orang
200
13%
60%
< Rp.500.000
13%
Rp. 500.000 - Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.001 - Rp. 1.500.000 > Rp. 1.500.000.
14%
E. Gambaran Umum Berdasarkan Domisili
Domisili Ciputat Cirendeu Ciledug Dll
Jumlah
Jumlah 26 orang 3 orang 5 orang 26 orang 60 orang
43% Ciputat Cirendeu
43%
Ciledug Lain-lain 9%
5%
201