PENGARUH RISIKO PEMBIAYAAN (MURABAHAH) TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) (Studi Kasus Pada PT. Bank Jabar Banten Syariah Tasikmalaya) Irman Firmansyah1 ABSTRACT The research objective is to know influence of financing risk (Murabahah) to Return On Asset (ROA) at PT. Bank Jabar Banten Syariah Tasikmalaya. Method applied in this research is analytical descriptive method with case study approach. Data collecting technique by through primary data that is data obtained directly from data sourch where is research executed in PT. Bank Jabar Banten Syariah Tasikmalaya and secondary data that is data obtained from literature and the bibliography are relationship with problem which will be cecked. Analyzer applied is simple regression test with measurement scale of ratio. Testing of hypotesis by using test t. Result of research indicates that testing about financing risk (Murabahah) influence to Return On Asset (ROA) that is financing risk (Murabahah) had an effect on significant to Return On Asset (ROA). Keywords: financing risk (murabahah), Return On Asset (ROA)
LATAR BELAKANG PENELITIAN Saat ini, bank konvensional banyak yang tertarik kepada bank syariah dan banyak dari mereka yang membuka kantor cabang syariah, fenomena ini di respon oleh Bank Indonesia dengan mengakui keberadaan bank syariah dan memasukan bank syariah dalam UU. No.10 Tahun 1998 tentang Perbankan, dan disusunnya standar akuntansi perbankan syariah yang terpisah dengan bank umum/konvensional yaitu PSAK 59 tentang perbankan syariah. Keberpihakanya kepada usaha menengah dan kecil ternyata mampu membantu menopang perekonomian negara. dengan majunya usaha-usaha kecil ini maka pendapatan masyarakat akan meningkat sehingga GNP (Gross National Product) atau pendapatan perkapita akan naik. PT Bank Jabar Banten Syariah Tasikmalaya didirikan pada tanggal 20 Mei 2000, dengan ijin Bank Indonesia No. 2/29/DpG/DPIP adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa perbankan dan menyalurkan kembali dana kepada masyarakat yang memerlukan, dimana dalam kegiatan operasionalnya menggunakan prinsip syariah. Produk yang disalurkan oleh PT Bank Jabar Banten Syariah Tasikmalaya yang bertujuan untuk menyalurkan dana kepada 1
Alumni Jurusan Akuntansi
[email protected]
FE
UNSIL,
Mahasiswa
Magister
Sains
Akuntansi
UNSOED,
email:
Pengaruh Risiko Pembiayaan (Murabahah) terhadap Return On Aset (ROA) (Studi Kasus pada PT Bank jabar Banten Syariah Tasikmalaya) Irman Firmansyah
masyarakat salah satunya adalah dengan menggunakan prinsip jual-beli antara lain pembiayaan Murabahah, pembiayaan salam, pembiayaan Istishna’. Jual-Beli yang merupakan salah satu metode pembiayaan yang akan diterima pihak bank akan terlihat dari seberapa besar pembiayaan yang disalurkan pihak bank kepada mitranya. Pembiayaan Murabahah dalam jumlah besar dapat membawa dampak yang menguntungkan bagi pihak bank, jika penyaluran pembiayaan tersebut dalam pengembaliannya berjalan dengan lancar. Dalam arti tidak terjadi pembiayaan bermasalah. Tapi tidak menutup kemungkinan pembiayaan yang disalurkan kepada masyarakat tidak dapat dikembalikan dengan sempurna, artinya akan timbul resiko pembiayaan yang akan dihadapi bank yang akan berpengaruh terhadap profitabilitas bank itu sendiri
sebagai
karakteristik
dasarnya,
diharapkan
dapat
mendorong
peningkatan penyaluran pembiayaan perbankan syariah pada sektor riil dan dapat memberikan sumbangan terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat. Penelitian sebelumnya telah dilakukan yaitu Fitri Faujiyanti (2002) menguji pengaruh tingkat pembiayaan Murabahah Terhadap Rentabilitas Bank Syariah pada perusahaan PT. BPR Syariah Al Wadiah Tasikmalaya, hasil penelitian
menunjukan
bahwa
tingkat
risiko
pembiayaan
Murabahah
berpengaruh signifikan terhadap rentabilitas. Arief Fathon (2008) menguji Pengaruh Risiko Pembiayaan (Musyarakah dan Mudharabah) Terhadap Likuiditas dan Dampaknya pada Profitabilitas pada PT. Bank Syariah Mandiri Tasikmalaya,
hasil
penelitian
menunjukan
bahwa
risiko
pembiayaan
(musyarakah dan mudharabah) berpengaruh signifikan terhadap likuiditas dan berdampak besar terhadap profitabilitas. Oleh karena itu, penulis akan menguji kembali pengaruh Resiko Pembiayaan (Murabahah) Terhadap ROA (Studi Kasus pada PT. Bank Jabar Banten Kantor Cabang Syariah Tasikmalaya).
Batasan Penelitian Mengingat luasnya aspek yang dapat dihubungkan dengan judul di atas, maka batasan masalah yang akan dibahas secara garis besar mengenai bagaimana pengaruh Risiko Pembiayaan (Murabahah) terhadap ROA pada PT Bank Jabar Banten Syariah Tasikmalaya.
654
Jurnal Akuntansi Vol 6, Nomor 1, januari – Juni 2011
TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS Menurut
Muhammad
Syafi’i
Antonio,
(2001
:
93)
Pembiayaan
mudharabah merupakan jual-beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang telah disepakati antara penjual dalam hal ini Bank dengan pembeli atau nasabah. Dalam AlMurabahah penjual harus memberitahu harga produk yang ia beli dan menentukan suatu tingkat keuntungan sebagai tambahannya. Bank, sebagaimana lembaga keuangan dalam menjalankan kegiatan guna mendapatkan hasil usaha (return) selalu dihadapkan pada risiko. Risiko yang mungkin terjadi dapat menimbulkan kerugian bagi bank jika tidak segera dideteksi serta tidak dikelola sebagaimana mestinya. Untuk itu, bank harus mengerti dan mengenal risiko-risiko yang mungkin timbul dalam kegiatan usaha bank, serta mengetahui bagaimana dan kapan risiko tersebut muncul untuk dapan mengambil tindakan yang cepat. Lebih lanjut Muhammad Syafi’i Antonio ( 1999 : 12) mendefinisikan Risiko Pembiayaan/Kredit adalah suatu risiko yang dihadapi pihak bank syariah yang timbul dalam menyalurkan dananya dalam bentuk pembiayaan kepada masyarakat dengan pengembalian yang tidak sempurna. Sekain itu, menurut Sugiarto (2006 : 78) Risiko pembiayaan/kredit didefinisikan
sebagai
kerugian
sehubungan
dengan
pihak
peminjam
(counterparty) tidak dapat dan atau tidak mau memenuhi kewajiban untuk membayar kembali dana yang dipinjamnya secara penuh pada saat jatuh tempo atau sesudahnya. Teguh Pudjo Mulyono (1999:153) merumuskan sebagai berikut: Risiko Pembiayaan
Saldo Pembiayaan Bermasalah Total Asset
X 100%
Dengan semakin besarnya pembiayaan yang disalurkan maka laba akan bertambah besar, dimana untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan berbagai income dalam hal ini pemberian pembiayaan dapat diukur salah satunya dengan rasio profitabilitas. Analisis rasio keuangan yang akan digunakan untuk mengukur profitabilitas yang dimaksud ialah Return On Asset (ROA). Alasan dipilihnya Return On Asset dari berbagai rasio profitabilitas yang ada yaitu, karena Return On Aset (ROA) ini merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur 655
Pengaruh Risiko Pembiayaan (Murabahah) terhadap Return On Aset (ROA) (Studi Kasus pada PT Bank jabar Banten Syariah Tasikmalaya) Irman Firmansyah
kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan assetnya. Pengertian Return On Asset (ROA) menurut
Bambang Riayanto
(2001:331) adalah rasio yang menggambarkan perputaran aktiva diukur dari volume penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik. Hal ini berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar memperoleh laba. Sedangkan ROA menurut Agnes Sawir (2005:32) adalah Rasio untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva yang dikuasainya untuk menghasilkan berbagai income. Dimana rumusnya: Laba Bersih Sebelum pajak Return On Asset = Total Aktiva
X 100%
Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis yang diajukan adalah Resiko Pembiayaan (Murabahah) berpengaruh terhadap ROA.
Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan studi kasus. Metode deskriptif analisis adalah suatu metode yang meneliti status kelompok manusia, objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang dengan tujuan membuat deskripsi, gambaran atau lukisan sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat, serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. (Mohammad. Nazir, 2000 : 63). Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Jabar Banten Kantor Cabang Syariah Tasikmalaya dengan mendatangi dan mengadakan penelitian secara langsung guna mendapatkan data-data yang akurat. Untuk penelitian ini penulis mengambil data 2 (dua) tahun, yaitu dari tahun 2007 sampai dengan 2008 dengan pengambilan data laporan keuangan pertriwulan kalender. Paradigma Penelitian Gambar : Paradigma Penelitian Risiko Pembiayaan (Murabahah) (X)
Return On Asset (Y)
656
Jurnal Akuntansi Vol 6, Nomor 1, januari – Juni 2011
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis diperoleh data risiko pembiayaan (Murabahah) pada
PT. Bank Jabar Banten Kantor Cabang
Syariah Tasikmalaya periode Maret 2007 sampai dengan September 2008 yang dijabarkan dalam tabel berikut :
Tabel : Risiko Pembiayaan Murabahah pada PT. Bank Jabar Banten Kantor Cabang Syariah Tasikmalaya Periode Maret 2007 - September 2008 Nomor
Bulan
Pembiayaan Murabahah Bermasalah
Total Asset
Risiko Pembiayaan Murabahah
1
Maret 2007
646,096,948.00
76,173,425,576
0.85
2
Juni 2007
543,086,717.00
83,165,042,768
0.65
3
September 2007
235,505,541.00
90,962,930,068
0.26
4
Desember 2007
132,318,797.00
94,644,859,256
0.14
5
Maret 2008
49,421,364.00
96,345,519,272
0.05
6
Juni 2008
104,678,066.00
115,095,789,486
0.09
7
September 2008
43,604,092.00
122,847,644,539
0.04
Sumber : Data Primer PT. Bank Jabar Banten Kantor Cabang Syariah Tasikmalaya
Sedangkan data mengenai laba bersih dan total aktiva pada PT. Bank Jabar Banten Kantor Cabang Syariah Tasikmalaya periode Maret 2007 Sampai dengan September 2008 untuk dapat dihitung besarnya ROA yang menjadi ukuran dalam menentukan tingkat profitabilitasnya dijabarkan dalam tabel berikut : Tabel : Return ON Asset (ROA) PT. Bank Jabar Banten Kantor Cabang Syariah Tasikmalaya Periode Maret 2007 – Desember 2008 Bulan
Laba Bersih
1
Maret 2007
101,310,806.00
76,173,425,576
0.13
2
Juni 2007
297,589,899.00
83,165,043,372
0.36
3
september
817,977,178.00
90,962,930,068
0.90
4
Desember 2007
1,540,526,896.00
94,644,859,256
1.63
5
Maret 2008
910,103,964.00
96,345,629,157
0.94
6
Juni 2008
1,753,572,027.00
115,095,789,486
1.52
7
September 2008
2,719,670,233.00
122,847,644,539
2.21
Nomor
Total Aktiva
ROA (%)
Sumber : Data Primer PT. Bank Jabar Banten Kantor Cabang Syariah Tasikmalaya
657
Pengaruh Risiko Pembiayaan (Murabahah) terhadap Return On Aset (ROA) (Studi Kasus pada PT Bank jabar Banten Syariah Tasikmalaya) Irman Firmansyah
Berdasarkan hasil penelitian diketahui tingkat risiko pembiayaan paling tinggi dialami oleh
PT. Bank Jabar Banten Kantor Cabang Syariah
Tasikmalaya yaitu pada periode Juni 2008 dengan perubahan sebesar 0.04 %, hal ini disebabkan oleh ketidakmampuan sebagian besar nasabah dalam membayar angsuran pembiayaan Murabahah dan atau bagi hasil sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan baik itu disengaja ataupun tidak disengaja. Sedangkan tingkat risiko pembiayaan Murabahah paling rendah yaitu pada periode september 2007 dengan perubahan (0.39), hal ini menunjukan pengelolaan pembiayaan Murabahah pada bank yang diteliti cukup baik terutama dalam menekan pembiayaan bermasalah. Pengelolaan kredit yang baik pada bank yang diteliti dapat menekan pembiayaan bermasalah sekecil mungkin dengan perubahan pembiayaan bermasalah yang sangat rendah sampai (0.05)%. Kemudian rasio Return On Asset (ROA) paling rendah yaitu pada periode Maret 2008 dengan jumlah Return On Asset (ROA) sebesar 0.94%. Hal ini menunjukan bank yang diteliti tersebut mengalami kerugian. Kerugian pada bank yang diteliti tersebut dapat disebabkan berbagai faktor, diantaranya disebabkan munculnya pambiayaan Murabahah bermasalah yang tinggi pada bank yang diteliti tersebut. Dengan tidak kembalinya pembiayaan Murabahah yang disalurkan, pendapatan yang seharusnya diperoleh akan berkurang dan dapat mengurangi laba sehingga pada akhirnya bank yang diteliti tersebut mengalami kerugian. sedangkan Return On Asset (ROA) paling tinggi yaitu pada periode Desember 2007 dengan jumlah Return On Asset (ROA) sebesar 1.63%. Hal ini menunjukan bank yang diteliti tersebut mendapatkan keuntungan yang besar dari kegiatan usahanya selama periode tersebut. Besarnya keuntungan yang diperoleh suatu bank mencerminkan efektifnya penggunaan dana pada bank tersebut terutama penyaluran pembiayaan Murabahah. Dengan pengembalian pembiayaan Murabahah yang baik, menunjukan rendahnya tingkat pembiayaan Murabahah bermasalah sehingga keuntungan yang diperoleh dari pengembalian pembiayaan Murabahah yang disalurkan dapat dicapai dengan baik. Dari data yang terkumpul diatas diolah dengan mengunakan program komputer SPSS versi 11.5. Setelah diperoleh hasilnya kemudian dianalisis untuk melihat pengaruhnya. Koefisien korelasi diperoleh hasil nilai r = 0,846 658
Jurnal Akuntansi Vol 6, Nomor 1, januari – Juni 2011
Dimana korelasi antara risiko pembiayaan murobahah dan Return On Asset (ROA) tersebut bernilai positif, hal ini menunjukan adanya korelasi searah antara risiko pembiayaan murobahah dengan Return On Asset (ROA). Yang artinya setiap kenaikan nilai Variabel X (risiko pembiayaan murobahah) akan diikuti oleh kenaikan nilai Variabel Y (Return On Asset (ROA). Koefisien determinasi diperoleh hasil r square sebesar 0.716. Sehingga dapat diketahui koefisien determinasinya adalah Kd = (0,846 2) x 100% = 71,6 %. Hal ini menunjukan bahwa besarnya pengaruh risiko pembiayaan Murabahah terhadap Return On Asset (ROA) adalah sebesar
71,6 % dan
sisanya sebesar 28,4% dipengaruhi oleh faktor lain yang dapat mempengaruhi Return On Asset (ROA) namun tidak diteliti oleh penulis, diantaranya yaitu kebijakan
menajemen
internal
dalam
segmentasi
pasar,
pembiayaan
musyarokah, pembiayaan salam, pembiayaan Istishna’ dan penentuan bagi hasil, kebijakan moneter yang ditetapkan pemerintah dan tingkat inflasi yang berlaku. Setelah diolah menggunakan program komputer SPSS 11.5, maka diperoleh hasil pada tingkat keyakinan 95%, dengan derajat kebebasan (Degree of freedom) (n-2) = 7-2 = 5, diperoleh thitung sebesar 7,308, ttabel sebesar 2,571. dimana t
hitung >
dari ttabel. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho
ditolak dan Ha diterima. Yang artinya risiko pembiayaan Murabahah mempunyai pengaruh signifikan terhadap Return On Asset (ROA). Hal ini dibenarkan karena risiko pembiayaan Murabahah dapat mengurangi bagi hasil yang seharusnya diperoleh dari pengembalian pembiayaan lancar. Sehingga dengan munculnya risiko pembiayaan Murabahah maka akan berpengaruh pula terhadap bagi hasil yang diperoleh.
SIMPULAN Pada tingkat keyakinan 95% diperoleh hasil bahwa risiko pembiayaan Murabahah mempunyai pengaruh signifikan terhadap Return On Asset (ROA). hal ini menunjukan bahwa setiap terjadi peningkatan risiko pembiayaan Murabahah dapat menyebabkan menurunnya Return On Asset (ROA) pada bank yang diteliti, dan sebaliknya setiap terjadi penurunan risiko pembiayaan
659
Pengaruh Risiko Pembiayaan (Murabahah) terhadap Return On Aset (ROA) (Studi Kasus pada PT Bank jabar Banten Syariah Tasikmalaya) Irman Firmansyah
Murabahah akan menyebabkan naiknya tingkat Return On Asset (ROA) bank tersebut.
KETERBATASAN PENELITIAN Penelitian ini hanya dilakukan pada Bank Jabar Banter Syariah Tasikmalaya denan studi kasus yang tentunya tidak dapat mewakili perbankan secara keseluruhan di Indonesia sehingga perlu diadakan penelitian lebih lanjut yang lebih memadai. Ketebatasan ini mempunyai peluang yang lebih besar para peneliti selanjutnya untuk terus mengembangkan researchnya mengenai resiko pembiayaan yang ada di Bank Syariah.
SARAN 1. Bagi Perusahaan Mengingat risiko pembiayaan Murabahah pada PT. Bank Jabar Banten Kantor Cabang Syariah Tasikmalaya sudah tergolong baik, karena setiap periode risiko pembiayaan Murabahah rata-rata mengalami penurunan. Sehingga untuk mempertahankan supaya risiko pembiayaan Murabahah tetap dalam keadaan baik maka pengelolaan risiko pembiayaan Murabahah dalam menekan risiko pembiayaan Murabahah, harus didukung oleh semua pihak, baik pihak bank ataupun nasabah. Dengan analisis pemberian pembiayaan Murabahah yang cukup selektif, Sehingga diharapkan risiko pembiayaan Murabahah untuk setiap periode kedepannya semakin kecil yang pada akhirnya Risko pembiayaan Murabahah berangsur-angsur semakin berkurang. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya Sebaiknya dijadikan acuan bagi penelitian selanjutnya khususnya mengenai risiko pembiayaan Murabahah dan return on asset (ROA) dalam dunia perbankan (PT. Bank Jabar Banten Kantor Cabang Syariah Tasikmalaya). Selain itu juga, disarankan untuk menambahkan variabel lain dalam penelitian ini agar memiliki lingkup usaha yang lebih luas dengan jenis produk/ jasa yang dihasilkan lebih beragam.
660
Jurnal Akuntansi Vol 6, Nomor 1, januari – Juni 2011
DAFTAR PUSTAKA Agnes Sawir, 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Arief
Fathon. 2008. Pengaruh Risiko Pembiayaan (Musyarakah dan Mudharbah) Terhadap Likuiditas Dan Dampaknya Pada Profitabilitas. Pada Bank Syariah Mandiri Tasikmalaya.
Bambang Riyanto. 2001. Dasar – Dasar Pembelajaran Perusahaan. Edisi 4. Yogyakarta: BPFE UGM. Fitria Faujiyanti. 2002. Pengaruh Tingkat Risiko Pembiayaan Murabahah Terhadap Rentabilitas Bank. Pada BPR Syariah Al Wadiah Tasikmalaya. Ikatan Akuntan Indonesia. 2007 PSAK Jakarta : Salemba Empat. Muhamad Nazir. 2000. Metode Penelitian. Cetakan keempat. Jakarta : Ghalia Indonesia. Muhammad Syafi’I Antonio. 1999 Bank Syariah Suatu Pengenalan Umum. Jakarta : Gema Insani Press. Sugiarto, Ferry. 2006. Manajemen Risiko Perbankan. Yogyakarta : Graha Ilmu. Teguh pudjo Mulyono. 1999. Analisis Laporan Keuangan Untuk Perbankan. Jakarta: Djambatan. Undang-undang Perbankan No. 10 tahun 1998 tentang Prinsip Syariah
661