Amwaluna, Vol. 1 No. 1 (Januari, 2017), Hal 19-33
PENGARUH PENDAPATAN IJARAH TERHADAP PROFITABILITAS (STUDI KASUS PADA BANK JABAR BANTEN KANTOR CABANG SYARIAH BANDUNG) Nanik Eprianti Fakultas Syariah Universitas Islam Bandung
[email protected] ABSTRAK Pada Bank Jabar Banten Kantor Cabang Syariah Bandung terdapat produk rahn yang dimana adanya pendapatan ijarah namun apakah ada pengaruh kenaikan profitabilitas bank jika terdapat pendapatan ijarah?, dengan metodologi yang digunakan adalah deskriptif dan pengumpulan data pada Bank. Sedangkan analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear sederhana. Sehingga dari kajian ini dapat diketahui bahwa pendapatan ijarah sangat berperan terhadap profitabilitas pada Bank Jabar Banten Kantor Cabang Syariah Bandung yaitu sebesar 97,6% dan perkembangan pendapatan ijarah periode Januari 2008 sampai dengan Desember 2008 rata-rata sebesar 28,82%. Serta perkembangan profitabilitas periode Januari 2008 sampai dengan Desember 2008 terus mengalami peningkatan dengan rata-rata kenaikan 33,34%. Kata Kunci : Ijarah, Profitabilitas ABSTRACT Bank Jabar Banten Branch Office in Bandung there are products that Rahn where their income Ijarah but if there is the effect of rising bank profitability if there Ijarah income ?, with the methodology used is descriptive and data collection at the Bank . While the analysis of the data used is simple linear regression analysis . So, from this study can be seen that Ijarah income was instrumental to the profitability of the Bank Jabar Banten Branch Office in Bandung which amounted to 97.6 % and earnings growth of Ijarah period January 2008 through December 2008 average of 28.82 % . And the development of the profitability of the period January 2008 to December 2008 has increased by an average increase of 33.34 %. Keywords : Ijarah , Profitability
dengan lahirnya Undang-Undang No. 10
I. PENDAHULUAN Bank
Syariah
yang
lahir
di
Indonesia pada sekitar tahun 1990-an atau tepatnya setelah ada Undang-Undang No. 7 Tahun 1990-an tentang Perbankan Nasional yang di dalamnya menyebutkan salah satu bentuk sebuah bank yang beroperasi dengan sistem bagi hasil. Kekuatan hukum ini kemudian diperkuat
Tahun 1998, sebagai revisi dari UU No. 7 Tahun 1992 tersebut. Bank Syariah adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip Syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (Undang –undang Nomor 21 Tahun 2008 Mengenai Perbankan Syariah). Lembaga 19
EISSN: 2540-8402 | ISSN: 2540-8399
Nanik Eprianti, Pengaruh Pendapatan Ijarah Terhadap Profitabilitas .................
keuangan syariah lahir sebagai salah satu
perpindahan kepemilikan (hak milik).
alternatif terhadap persoalan pertentangan
Rasio profitabilitas mengukur efektivitas
apakah bunga bank termasuk riba. Dengan
manajemen
demikian, kerinduan umat Islam Indonesia
pengembalian
yang ingin melepaskan diri dari persoalan
pinjaman dan investasi. Indikator yang
riba telah mendapat jawaban dengan
biasa digunakan untuk mengukur kinerja
lahirnya
Indonesia.
profitabilitas bank adalah ROE (Return on
Bentuk-bentuk usaha bank syariah harus
Equity) yaitu rasio yang mengambarkan
mengikuti ketentuan dalam Al-Qur’an dan
besarnya kembalian atas total modal untuk
Hadits yang antara lain yaitu, prinsip
menghasilkan keuntungan, ROA (Return
simpanan (Al-Wadi’ah); prinsip bagi hasil
on Assets) yaitu rasio yang menunjukan
(Musyarakah dan Mudharabah); prinsip
kemampuan dari keseluruhan aktiva yang
pengembalian
ada
bank
syariah
di
keuntungan
(Al
berdasarkan
dan
yang
yang
hasil
dihasilkan
digunakan
dari
untuk
Musawamah, At Tauliah, Al Murabahah,
menghasilkan keuntungan. Profitabilitas
Al Muwadhaah, Al Muqayadhah, Al
juga merupakan faktor penting dalam
Mutlaq, Ash Sharf, Ba’i Bithaman Ajil,
menilai
Ba’i As-Salam, dan Ba’i Al-Istishna);
Perkembangan
prinsip sewa (Ijarah); prinsip pengambilan
perbankan dapat diketahui melalui laporan
fee (Al Kafalah, Al Wakalah, Hiwalah, Al
keuangan
Ja’alah); dan prinsip biaya administrasi
berkepentingan dapat melakukan analisis
(Al Qard Al Hasan ( Muhammad, 2005).
laporan
Pembiayaan Ijarah, yang merupakan salah
informasi mengenai kinerja dan tingkat
satu
memiliki
kesehatan bank. Pada Bank Jabar Banten
kesamaan perlakuan dengan pembiayaan
Syariah, Ijarah tidak termasuk kepada
murabahah. Kesamaan keduanya adalah
pembiayaan
bahwa pembiayaan tersebut termasuk ke
pelengkap saja. Ijarah termasuk ke dalam
dalam kategori natural certainty contract,
produk Gadai Emas Syariah. Gadai Emas
dan pada dasarnya adalah kontrak jual beli.
Bank Jabar Banten Syariah adalah salah
Dalam
yang
satu produk unggulan Bank Jabar Banten
menjadi objek transaksi adalah barang
Syariah untuk melayani masyarakat yang
sedangkan
Ijarah
membutuhkan pinjaman dengan proses
transaksinya meliputi barang dan jasa.
cepat. Pinjaman Gadai Emas Bank Jabar
Transaksi Ijarah dilandasi dengan adanya
Banten Syariah didasarkan pada akad
perpindahan manfaat (hak guna), bukan
pinjaman tanpa ditambah kelebihan. Salah
produk
bank
pembiayaan
dalam
syariah
murabahah
pembiayaan
EISSN: 2540-8402 | ISSN: 2540-8399
tingkat laba
bank,
keuangan
tetapi
kesehatan yang
bank. diperoleh
pihak-pihak
guna
yang
memperoleh
hanya
sebagai
Amwaluna, Vol. 1 No. 1 (Januari, 2017), Hal 19-33
satu syarat nasabah mendapatkan pinjaman
jumlah kewajiban, maka tetap menjadi
multiguna
dengan
hutang nasabah kepada Bank Jabar Banten
barang
Syariah. Dari hasil wawancara dan data
perhiasan atau barang lainnya yang terbuat
sekunder bahwa pendapatan ijarah satu
dari emas minimal 16 karat ( +/- 70% ).
tahun terakhir dengan rata-rata mengalami
Setelah barang emas ditaksir dengan
perkembangan sebesar Rp.176.944.438,-
standar harga yang dikeluarkan oleh
atau sebesar 28,82% per bulannya. Hal ini
pemerintah, nasabah berhak mendapatkan
terjadi akibat produk gadai emas syariah
pinjaman maksimal sebesar 80% dari nilai
yang merupakan bagian dari pendapatan
taksiran barang emas. Nasabah cukup
ijarah mengalami kenaikan yang positif
membayar
tiap
tersebut
menyertakan
agunan
biaya
adalah berupa
sewa
tempat
bulannya
selama
tahun
2008.
penyimpanan emas tersebut di Bank Jabar
Rumusan masalah yang akan dikaji ialah
Banten Syariah dengan biaya relatif murah
bagaimana
sebesar Rp. 2.500,-/gram per bulan pada
ijarah
tahun 2008, namun tahun 2009 mengalami
perkembangan
kenaikan menjadi Rp. 3.200,-/gram per
sejauhmana pengaruh pendapatan ijarah
bulan yang dibayar di awal akad. Masa
terhadap
pinjaman maksimal 2 bulan dan dapat
penelitian
diperpanjang. Jika pada saat jatuh tempo
mendapatkan
nasabah
terhadap penelitian yang dilakukan.
tidak
dapat
pinjamannya,
maka
melakukan
perpanjangan
membayar
melunasi
nasabah
kembali
dapat dengan
biaya
perkembangan pada
pendapatan
bank,
bagaimana
profitabilitas
profitabilitas ini
serta
pada
dilakukan
gambaran
bank,
bertujuan
dan
jawaban
Dalam penelitian ini metode yang digunakan
deskriptif
dimana
untuk
sewa
mendeskripsikan secara sistematis, faktual
penyimpanan barang emas, atau bersama –
dan akurat mengenai hubungan antar
sama Bank Jabar Banten Syariah barang
variabel. Penelitian ini terdapat 2 variabel
jaminan emas milik nasabah dapat dijual
yang
dan hasilnya digunakan untuk melunasi
merupakan independent variabel (variabel
kewajibannya.
penjualan
bebas = variabel X) dan Profitabilitas yang
tersebut lebih tinggi dari jumlah kewajiban
merupakan dependent variabel (variabel
nasabah maka kelebihan tersebut menjadi
terikat = variabel Y).
milik
nasabah,
Jika
hasil
sedangkan
jika
hasil
diantaranya,
yaitu
Ijarah
yang
berikut table
operasional variable penelitian :
penjualan barang emas lebih kecil dari 21 EISSN: 2540-8402 | ISSN: 2540-8399
Nanik Eprianti, Pengaruh Pendapatan Ijarah Terhadap Profitabilitas .................
Tabel 1 Operasionalisasi Variabel dan Skala Pengukuran Variabel
Ijarah (X)
Konsep Variabel hak untuk memanfaatkan barang / jasa dengan membayar imbalan tertentu
Indikator Sewa-menyewa yang halal Menimbulkan keuntungan di kedua belah pihak
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba Profitabilitas dalam hubungannya (Y) dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri Keterangan : Skala Ukur Ordinal
keberhasilan suatu badan usaha dalam menghasilkan pengembalian (return) kepada pemiliknya kemampuan suatu perusahaan dalam mendapatkan keuntungan
Ukuran Tingkat kehalalan Tingkat keuntungan
Tingkat keberhasilan
Tingkat kemampuan
tapi perbedaannya terletak pada objek transaksinya. Bila pada jual
II. PEMBAHASAN
beli objek transaksinya barang, Ijarah (Sewa) Menurut
(Firdaus
Furywardhana, SE., SS., M.Si,
pada
ijarah
objek
transaksinya
adalah
barang
maupun jasa.
2009) Akad ijarah adalah akad
Menurut
(Adiwarman,
pemindahan hak guna (manfaat)
2008)
atas suatu barang dalam waktu
didefinisikan sebagai hak untuk
tertentu dengan pembayaran sewa
memanfaatkan
(ujrah),
dengan
tanpa
diikuti
dengan
pemindahan kepemilikan barang
dasarnya,
membayar
ijarah
barang/jasa imbalan
tertentu.
itu sendiri. Menurut
Pada
Menurut Fatwa Dewan (Muhammad,
Syariah Nasional, Ijarah adalah :
2005) Transakasi ijarah dilandasi
“akad
adanya perpindahan manfaat (hak
(manfaat) atas suatu barang atau
guna),
kepemindahan
jasa dalam waktu tertentu melalui
kepemilikan (hak milik). Jadi
pembayaran sewa / upah, tanpa
bukan
pada dasarnya prinsip
ijarah
sama saja dengan prinsip jual beli, EISSN: 2540-8402 | ISSN: 2540-8399
diikuti
pemindahan
dengan
hak
guna
pemindahan
kepemilikan barang itu sendiri.”
Amwaluna, Vol. 1 No. 1 (Januari, 2017), Hal 19-33
Menurut UU No. 21 Tahun 2008 Pasal 1 Ayat 25 (b), Ijarah adalah Pembiayaan adalah
Dasar Pengaturan
penyediaan dana atau tagihan
Bank / LKS sebagai pemilik
yang dipersamakan dengan itu berupa transaksi sewa-menyewa
obyek sewa a. Obyek sewa diakui sebesar
dalam bentuk ijarah atau sewa
biaya
perolehan
pada
saat
beli
perolehan obyek
sewa
dan
dalam
bentuk
ijarah
muntahiya bittamlik.
disusutkan sesuai dengan :
Menurut Peraturan Bank Indonesia
Nomor
:
6/
1. Kebijakan
penyusutan
19
pemilik obyek sewa untuk
/PBI/2004, Ijarah adalah Ijarah
aktiva sejenis jika merupakan
adalah perjanjian sewa menyewa
transaksi ijarah
suatu barang (Aktiva Ijarah atau
2. Masa sewa jika merupakan
Uang muka Ijarah ) antara BPRS
transaksi ijarah muntahiyah
sebagai pihak yang menyewakan
bittamlik.
dengan nasabah sebagai pihak
b. Pengakuan
penyewa dalam jangka waktu
obyek sewa
tertentu.
1. Biaya perbaikan tidak rutin Menurut
(Syafi’i
Antonio, 2008), Ijarah adalah : Ijarah berarti sewa, jasa atau
biaya
perbaikan
obyek sewa diakui pada saat terjadinya 2. Jika penyewa melakukan
imbalan,
yaitu
akad
yang
perbaikan rutin obyek sewa
dilakukan
atas
dasar
suatu
dengan persetujuan pemilik
manfaat dengan imbalan jasa. Dengan demikian, dalam
obyek sewa 3. Ijarah muntahiya bittamlik
akad ijarah tidak ada perubahan
melalui
kepemilikan,
bertahap biaya perbaikan
tetapi
hanya
perpindahan hak guna saja dari yang
menyewakan
penyewa.
kepada
penjualan
secara
obyek sewa c. Perpindahan hak milik obyek sewa dalam ijarah muntahiyah bitamlik melalui hibah diakui 23
EISSN: 2540-8402 | ISSN: 2540-8399
Nanik Eprianti, Pengaruh Pendapatan Ijarah Terhadap Profitabilitas .................
pada saat seluruh pembayaran sew
telah
diselesaikan
dan
Hak
d. Pengakuan
Menurut 2008)
pelepasan
obyek
Kewajiban
Kedua
Belah Pihak
obyek sewa telah di serahkan kepada penyewa.
dan
Apa
(Adiwarman, saja
kewajiban
penyewa dan yang menyewakan?
sewa dalam ijarah muntahiyah
Yang
bittamlik melalui prmbyaran
mempersiapkan
sekedarnya sebagai berikut :
disewakan untuk dapat digunakan
Penyewa
tidak
meyewakan
wajib
barang
yang
melakukan
secara optimal oleh penyewa.
pembelian atas obyek sewa yang
Misalnya, mobil yang disewa
tersisa sama dengan 5 (c) dan (d)
ternyata tidak dapat digunakan
diatas.
karena akinya lemah, maka yang
Penyajian
menyewakan
1. Obyek sewa yang dibeli Bank/
menggantinya.
wajib
LKS untuk disewakan kembali
menyewakan
disajikan dalam neraca pada pos
memperbaikinya,
aktiva ijarah
mempunyai
2. Akumulasi penyusutan aktiva
Bila
yang
tidak
dapat penyewa
pilihan
untuk
membatalkan akad atau menerima
ijarah disajikan sebagai pos
manfaat
yang
lawan
demikian
keadaannya,
(conta
account)
dari
aktiva ijarah 3. Tunggakan
rusak.
Bila apakah
harga sewa masih harus dibayar pendapatan
sewa
penuh.
Sebagian
ulama
lain
disajikan dalam pos piutang
berpendapat harga sewa dapat
pendapatan ijarah
dikurangkan dulu dengan biaya
4. Uang muka pembyaran sewa
untuk perbaikan kerusakan.
aktiva ijarah disajikan dalam pos aktiva lain-lain
Penyewa
wajib
menggunakan
barang
yang
5. Beban perbaikan aktiva ijarah
disewakan menurut syarat-syarat
atas beban pemilik obyek sewa
akad atau menurut kelaziman
tang dibayarkan terlebih dahulu
penggunaanya.
disajikan dalam pos aktiva lain-
wajib
lain pada akun piutang kepada
disewakan
agar
pemilik obyek sewa
Bagaimana
dengan
barang EISSN: 2540-8402 | ISSN: 2540-8399
menjaga
yang
Penyewa
juga
barang
yang
tetap
utuh.
perawatan
disewa?
Secara
Amwaluna, Vol. 1 No. 1 (Januari, 2017), Hal 19-33
prinsip tidak boleh dinyatakan
menyewakan dapat saja meminta
dalam
harga sewa dua kali lipat dari
akad
bahwa
bertanggung
penyewa
jawab
perawatan
karena
sebelumnya.
Sebaliknya,
si
berarti
penyewa dapat saja menawar
penyewa bertanggung jawab atas
setengah harga sewa sebelumnya,
jumlah yang tidak pasti (gharar).
semuanya tergantung kesepakatan
Oleh
ulama
antara kedua belah pihak: si
berpendapat bahwa bila penyewa
penyewa dan yang menyewakan.
diminta
Namun dalam periode pertama
karena
ini
atas
itu,
untuk
perawatan,
ia
melakukan berhak
untuk
yang
telah
disepakati
harga
mendapatkan upah dan biaya
sewanya, itulah kesepakatannya.
yang wajar untuk pekerjaanya itu.
Mayoritas
Bila
melakukan
“Syarat - syarat yang berlaku bagi
kehendaknya
harga jual berlaku juga bagi harga
penyewa
perawatan sendiri,
atas
ini
dianggap
sebagai
meminta
pembayaran
Pada prinsipnya, upah harus diketahui terlebih dahulu, sesuai hadis Rasulullah Saw., “Siapa
apapun.
yang Kesepakatan Mengenai Harga Sewa
mempekerjakan
(Adiwarman,
2008) Misalnya dikatakan, “Saya sewakan mobil ini selama satu bulan dengan harga sewa Rp “X”. si
penyewa
ingin
memperpanjang masa sewanya, dapat berubah.
saja
harga Bahkan
sewanya
seorang
pekerja harus memberitahukan upahnya”.
Menurut
Bila
mengatakan,
sewa”.
hadiah dari penyewa dan ia tidak dapat
ulama
Fatwa
ulama
menjelaskan bahwa harga sewa yang lazim yang berlaku bila tidak ditentukan di muka. “Bila manfaat telah dinikmati, harga sewa
tidak
ditentukan,
maka
harga sewa untuk manfaat yang sama harus dibayar”.
yang
25 EISSN: 2540-8402 | ISSN: 2540-8399
Nanik Eprianti, Pengaruh Pendapatan Ijarah Terhadap Profitabilitas .................
Skema dan Pola Pembiayaan Ijarah Skema Pembiayaan Ijarah Bank Syariah
2.
3.
Akad pembiayaan Ijarah
1.
Permohonan pembiayaan Ijarah
Nasabah
Menyewa / membeli obyek ijarah
Supplier/ Penjual/ Pemilik
Obyek Ijarah
Sumber: (Adiwarman A. Kari, 2008): Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan.
5. a. Bila bank membeli objek Keterangan :
ijarah tersebut, setelah periode
1. Nasabah mengajukan pembiayaan ijarah ke bank syariah.
tersebut disimpan oleh bank
2. Bank syariah memberi / menyewa barang
yang
diinginkan
oleh
nasabah sebagai objek ijarah, dari supplier/penjual/pemilik. 3. Setelah antara
dicapai nasabah
sebagai
aset
yang
dapat
disewakan kembali. b. Bila bank menyewa objek ijarah tersebut, setelah periode ijarah
kesepakatan dengan
ijarah berakhir, objek ijarah
bank
mengenai barang objek ijarah,
berakhir objek ijarah tersebut dikembalikan oleh bank kepada supplier/ penjual/ pemilik.
tarif ijarah, periode ijarah, dan biaya pemeliharaanya, maka akad ijarah ditandatangani. Nasabah diwajibkan menyerahkan jaminan
II. Jenis Barang/Jasa Yang Dapat Disewakan a.
tetap, misalnya
yang dimiliki.
bangunan, gedung,
4. Bank menyerahkan objek ijarah
kantor, ruko dan lain-
kepada nasabah sesuai akad yang
lain.
disepakati. Setelah periode ijarah berakhir, nasabah mengembalikan objek
ijarah
Barang modal : aset
tersebut
bank.
EISSN: 2540-8402 | ISSN: 2540-8399
kepada
b.
Barang produksi mesin, alat-alat berat, dan lainlain.
Amwaluna, Vol. 1 No. 1 (Januari, 2017), Hal 19-33
c.
d.
Barang kendaraan
memaksimalkan nilai dari para
transportasi : darat, laut,
pemegang saham,
udara.
dari berbagai tingkat return, dan
Jasa untuk membayar
minimalisasi risiko yang ada”.
ongkos :
Menurut
optimalisasi
(Agus
Sartono,
1. Uang sekolah/kuliah
2005), mengemukakan tentang
2. Tenaga kerja
profitabilitas sebagai berikut :
3. Hotel
”Profitabilitas adalah kemampuan
4. Angkutan/transportasi
perusahaan untuk menghasilkan
, dan sebagainya.
laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun
Profitabilitas
modal sendiri.”
Menurut
(Hadad,
mendefinisikan sebagai
dasar
keterkaitan
2005)
Bagi perusahaan umumnya
profitabilitas
masalah profitabilitas merupakan
dari
adanya
antara
efisiensi
suatu yang sangat penting, karena berhasil
tidak
operasional dengan kualitas jasa
perusahaan
yang dihasilkan oleh suatu bank.
besarnya
bisnis
suatu
pertama jumlah
dilihat
profitabilitas
Menurut (James C. Van
yang diperoleh perusahaan, untuk
Horne & John M. Wachowicz,
lebih jelas mengenai profitabilitas
JR, 2007) Profitabilitas atau rasio
peneliti mengutip dari beberapa
biaya manfaat, dari suatu proyek
pendapat
para
ahli
ekonomi,
adalah rasio dari nilai sekarang
Menurut
(Bambang
Riyanto,
arus
masa
2005) mengemukakan : “Rasio
mendatang dengan arus kas keluar
Profitabilitas yaitu rasio yang
awalnya.
menunjukan
kas
bersih
di
Menurut (Hasan, 2005) : “Profitabilitas
adalah
ukuran
spesifik dari performance sebuah bank,
dimana
tujuan
ia
dari
perusahaan
sejumlah
hasil
akhir
kebijaksanaan
dari dan
keputusan – keputusan.” Menurut
merupakan
2005),
manajemen
menunjukan
(S.
Munawir,
profitabilitas
adalah
kemampuan
dengan 27
EISSN: 2540-8402 | ISSN: 2540-8399
Nanik Eprianti, Pengaruh Pendapatan Ijarah Terhadap Profitabilitas .................
perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Tabel 2 Perkembangan Pendapatan Ijarah / Gadai Emas pada Bank Jabar Banten Kantor Cabang Syariah Bandung Tahun 2008 (dalam rupiah) Pendapatan Ijarah 149.915.000 JANUARI 287.842.000 PEBRUARI 424.707.000 MARET 603.417.500 APRIL 722.151.811 MEI 880.544.980 JUNI 1.061.493.142 JULI 1.281.203.353 AGUSTUS SEPTEMBER 1.494.807.306 1.690.895.620 OKTOBER NOPEMBER 1.890.071.402 DESEMBER 2.096.303.813 Rata – rata Bulan
Perkembangan
pendapatan
Kenaikan Rupiah Persentase 137.927.000 92,00% 136.865.000 47,55% 178.710.500 42,08% 118.734.311 19,68% 158.393.169 21,93% 180.948.162 20,55% 219.710.211 20,70% 213.603.953 16,67% 196.088.314 13,12% 199.175.782 11,78% 206.232.411 10,91% 176.944.438 28,82%
Syariah
Bandung
ijarah / gadai emas tahun 2008 pada
peningkatan.
Bank Jabar Banten Kantor Cabang
perbulan 28,82%.
menunjukkan
Dengan
rata-rata
Tabel 3 Perkembangan Outstanding Qord / Gadai Emas Syariah Tahun 2008 Pada Bank Jabar Banten Kantor Cabang Syariah Bandung (dalam ribuan rupiah) Bulan
Outstanding Qord
JANUARI PEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOPEMBER DESEMBER Rata – rata
8.228.878 8.787.965 9.464.435 10.366.728 10.576.954 11.128.415 11.190.990 11.595.691 11.266.550 11.088.784 11.603.502 11.387.044
Kenaikan Rupiah Persentase 559.087 6,79% 676.470 7,70% 902.293 9,53% 210.226 2,03% 551.461 5,21% 62.575 0,56% 404.701 3,62% 329.141 177.766 514.718 216.458 287.106
-2,84% -1,58% 4,64% -1,87% 3,07%
Perkembangan Outstanding Qord / gadai
2008 terlihat sedikit fluktuatif, namun
emas Syariah pada Bank Jabar Banten
trend-nya terus meningkat.
Kantor Cabang Syariah Bandung tahun EISSN: 2540-8402 | ISSN: 2540-8399
Nanik Eprianti, Pengaruh Pendapatan Ijarah Terhadap Profitabilitas .................
Tabel 4 Perkembangan Jumlah Emas Yang Disimpan Tahun 2008 Pada Bank Jabar Banten Kantor Cabang Syariah Bandung (dalam gram) Bulan
Total
Januari 66153,840 Februari 67253,790 Maret 69622,410 April 70928,190 Mei 71181,170 Juni 71914,860 Juli 72966,790 Agustus 75030,090 September 75311,530 Oktober 75552,230 Nopember 76753,310 Desember 76324,920 Rata – rata
Kenaikan Gram Persentase 1099,95 1,66% 2368,62 3,52% 1305,78 1,88% 252,98 0,36% 733,69 1,03% 1051,93 1,46% 2063,30 2,83% 281,44 0,38% 240,70 0,32% 1201,08 1,59% -428,39 -0,56% 924,64 1,31%
Gadai Emas Bank Jabar Banten Syariah
Profitabilitas adalah kemampuan
adalah salah satu produk unggulan Bank
perusahaan
Jabar Banten Syariah untuk melayani
dalam hubungannya dengan penjualan,
masyarakat yang membutuhkan pinjaman
total
dengan proses cepat. Sehingga produk ini
Adapun data perkembangan profitabilitas
mengalami peningkatan rata – rata per
pada Bank Jabar
bulannya sebesar 1,31%.
aktiva
untuk
menghasilkan
maupun
modal
laba
sendiri.
Banten Kantor Cabang Syariah Bandung
adalah
sebagai
berikut
Tabel 5 Perkembangan Profitabilitas Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, Murabahah , Istishna dan Ijarah pada Bank Jabar Banten Kantor Cabang Syariah Bandung Tahun 2008 (dalam rupiah) Bulan
Total
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
1.137.909.430 2.083.525.278 3.116.393.276 4.097.469.582 5.219.333.401 6.064.317.951 9.078.266.498 11.911.493.935 15.016.131.077 18.044.800.526 21.114.762.238 24.242.599.112 Rata – rata
EISSN: 2540-8402 | ISSN: 2540-8399
Kenaikan Rupiah Persentase 945.615.848 83,10% 1.032.867.998 49,57% 981.076.306 31,48% 1.121.863.819 27,38% 844.984.550 16,19% 3.013.948.547 49,70% 2.833.227.437 31,21% 3.104.637.142 26,06% 3.028.669.449 20,17% 3.069.961.712 17,01% 3.127.836.874 14,81% 2.100.426.335 33,34%
Nanik Eprianti, Pengaruh Pendapatan Ijarah Terhadap Profitabilitas .................
Kasus Pada Bank Jabar Banten Perkembangan
profitabilitas
pembiayaan
mudharabah,
Kantor Cabang Syariah Bandung). Persamaan
musyarakah, murabahah, istishna
Regresi
Linier
Sederhana
dan ijarah pada Bank Jabar Banten
Berdasarkan
Kantor Cabang Syariah Bandung
hasil
analisis
mengalami
regresi linier sederhana dan bantuan
kenaikan rata – rata sebesar 33,34%
program Statistic Program Social
per bulannya.
Science (SPSS), diperoleh taksiran
pada
tahun
2008
untuk model berikut : Pengaruh
Pendapatan
Ijarah
Terhadap Profitabilitas (Studi Coefficientsa Standardized Coefficients
Unstandardized Coefficients Model B 1 (Constant) Pend_Ijarah
Std. Error
t
Sig. 95,0% Confidence Interval for B
Beta
-2.554E9
7.223E8
12.061
.593
Lower Bound
.988
Upper Bound
-3.535 .005
-4.163E9
-9.442E8
20.323 .000
10.739
13.384
Dependent Variable: Profitabilitas
Pengujian Secara Parsial (Uji t) Dari output diatas dapat dibentuk model persamaan regresi
Pengujian secara parsial dilakukan
linier sederhana sebagai berikut :
dengan menguji hipotesis sebagai
Y=a+bX
berikut yaitu :
Y = -2.554.000.000 + 12.061 X
H0 : β = 0 (Ijarah tidak mempunyai
Dari
pengaruh
persamaan,
maka
dapat
profitabilitas pada Bank
diprediksi bahwa : Bila pengaruh dari Pendapatan Ijarah
ini
diabaikan,
maka
besaran Profitabilitas akan tetap
Ijarah
kenaikan satu
menyebabkan
Pendapatan
satuan
akan
kenaikan
Profitabilitas sebesar 12.061.
EISSN: 2540-8402 | ISSN: 2540-8399
terhadap Jabar
Banten Kantor Cabang Syariah Bandung) H1 : β ≠ 0 (Ijarah mempunyai pengaruh
sebesar 12.061. Setiap
positif
positif
terhadap
profitabilitas pada Bank Jabar Banten Kantor Cabang Syariah Bandung) α : 0,05
Amwaluna, Vol. 1 No. 1 (Januari, 2017), Hal 19-33
K
atau dengan menggunakan nilai
Model Summary r R Adjuste Std. Error iM od R Squar d R of the tel e Square Estimate e .9 .974 1.270E9 r 1 88 .976
signifikan dengan kriteria tolak H0 jika nilai signifikan < α ( 0,05 ). Dengan
menggunakan
bantuan
SPSS versi diperoleh hasil sebagai berikut :
a
i Predictors: (Constant), a. Pend_Ijarah a uji : Tolak H0 jika t
> t
hitung
tabel
Coefficientsa Standardized Coefficients
Unstandardized Coefficients Model B 1 (Constant)
Std. Error
Sig. Lower Bound
Upper Bound
-3.535 .005
-4.163E9
-9.442E8
20.323 .000
10.739
13.384
Beta
-2.554E9
7.223E8
12.061
.593
Pend_Ijarah
t
.988
95,0% Confidence Interval for B
Dependent Variable: Profitabilitas
Nilai t sebesar
yang diperoleh
hitung
20.323
tersebut
dibandingkan dengan t
harus
tabel
pada
hipotesis
yang
menyatakan
Pendapatan
Ijarah
sangat
berpengaruh terhadap profitabilitas dapat diterima.
tingkat signifikan 0,05 dengan derajat kebebasan (DF = n-2 ) maka diperoleh hasil sebesar 2.228. Kaidah penerimaan
keputusan atau
penolakan
Koefisien Determinasi Berdasarkan
hasil
metode
persamaan
regresi
yang
telah
dilakukan
diatas,
memperoleh
hipotesis 0 adalah sebagai berikut :
koefisien determinasi R2 sebagai
t hitung < t tabel maka H0 diterima
berikut:
t hitung > t tabel, maka H0 ditolak. Nilai t
dari
nilai RSquare sebesar 0,976. Nilai ini
hasil diatas maka diketahui bahwa t
menunjukan bahwa sebesar 97,6%
hitung
> t
tabel
hitung
dan t
Dari hasil diatas diperoleh
tabel
atau 20.323 > 2.228.
Hal ini berarti t
artinya
ijarah
memepengaruhi
berada di
profitabilitas Bank ijarah sebesar
daerah penerimaan Hı atau H0
97,6% sedangkan sisanya sebesar
ditolak
yang
hitung
artinya
bahwa 31
EISSN: 2540-8402 | ISSN: 2540-8399
Nanik Eprianti, Pengaruh Pendapatan Ijarah Terhadap Profitabilitas .................
2,4% dipengaruhi oleh variabel
variabel penentu dalam model,
lain.
sedangkan sisanya sebesar 2,4% dipengaruhi oleh variabel lain.
III. SIMPULAN
Dengan
Perkembangan Pendapatan
demikian
disimpulkan
bahwa
dapat pendapatan
Ijarah periode Januari 2008 sampai
Ijarah mempunyai pengaruh yang
dengan Desember 2008 rata-rata
sangat besar terhadap profitabilitas
mengalami
sebesar
pada Bank Jabar Banten Kantor
sebesar
Cabang Syariah Bandung.
peningkatan
Rp.176.944.438,-
atau
28,82%. Pada dasarnya Pendapatan Ijarah yang ada terus mengalami peningkatan.
Perkembangan
profitabilitas tahun 2008 pada Bank Jabar
Banten
Syariah
Kantor
Bandung
peningkatan
Cabang
menunjukkan
dengan
rata-rata
peningkatan
sebesar
Rp.2.100.426.335,- atau sebesar 33,34%. Dan dari hasil nilai t – hitung untuk variabel Pendapatan Ijarah sebesar 20,323 sedangkan nilai t – tabel sebesar 2,228 dengan nilai signifikansi 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendapatan pengaruh
Ijarah yang
mempunyai
sangat
besar
Pendapatan Ijarah sangat berperan
dalam
profitabilitas. disarankan
Oleh agar
mempertahankan Emas
Syariah
unggulan.
meningkatkan karena
itu
Bank
terus
produk
Gadai
sebagai
Sehingga
produk
pendapatan
ijarah terus meningkat dimana hal tersebut didapat dari biaya sewa penyimpanan
emas
serta
terus
meningkatkan pelayanan kepada nasabah, sehingga nasabah semakin mempercayai dan semakin banyak nasabah
tertarik
yang
menggadaikan emasnya di Bank Jabar
Banten
Kantor
Cabang
Syariah Bandung.
terhadap profitabilitas pada Bank Jabar
Banten
Kantor
Cabang
DAFTAR PUSTAKA
Syariah Bandung. Dari hasil nilai R–Square sebesar 0,976. Nilai ini menunjukan bahwa sebesar 97,6% perubahan variabel Profitabilitas dapat diterangkan oleh variabel-
EISSN: 2540-8402 | ISSN: 2540-8399
Adiwarman A. Karim (2008). Bank Islam. Analisis
Fiqih
dan
Keuangan.
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Amwaluna, Vol. 1 No. 1 (Januari, 2017), Hal 19-33
Agus
Sartono
(2005).
Keuangan
Teori
Manajemen
dan
Aplikasi.
Yogyakarta : BPFE.
Siswanto Sutojo dan F. Kleinsteuber (2005),
Manajemen
Keuangan.
Jakarta : PT. Damar Mulia Pustaka.
Arif Pratisto (2009). Statistik Menjadi Mudah dengan SPSS 17. Jakarta :
Sugiyono
(2006),
Statistika
Untuk
Penelitian. Bandung : CV. Alfabeta.
PT. Elex Media Komputindo. Firdaus Furywardhana, SE., SS., M.Si, (2009).
Akuntansi
Syari’ah
Keuangan
Lembaga
Di
Undang-undang Republik Indonesia No.
Syari’ah.
21 Tahun 2008 Tentang Perbankan
Jakarta: Guepedia
Syariah
James C. Van Horne
&
John M.
Wachowicz, JR, (2007). PrinsipPrinsip
Undang-Undang
Manajemen
Keuangan.
Jakarta: Salemba Empat.
Peraturan Bank Indonesia Nomor : 6/ 19 /PBI/2004 Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor : 09/DSN-MUI/IV/2000
Moh. Nazir (2005). Metode Penelitian.
Tentang
Pembiayaan Ijarah
Jakarta : Ghalia Indonesia. Muhammad
(2005).
Pembiayaan
Bank
Manajemen Syariah.
Yogyakarta : UPP AMP YKPN. M. Syafi’i Antonio (2008), Bank Syariah
Jurnal Internasional Wikipedia. (2009), Islamic Bonds: Your Guide To Issuing, Structuring and Investingin Sukuk
Dari Teori Ke Praktik. Jakarta : Gema Insani Press.
33 EISSN: 2540-8402 | ISSN: 2540-8399