ANALISIS BESARNYA PENGARUH PENYALURAN, PERTUMBUHAN, KUALITAS, DAN PENGHAPUSAN KREDIT TERHADAP LABA (Studi Kasus Bank Jabar Banten)
Oleh FITRIYAH SAMSIATI H24061729
DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011
i
RINGKASAN FITRIYAH SAMSIATI. H24061729. Analisis Besarnya Pengaruh Penyaluran, Pertumbuhan, Kualitas, dan Penghapusan Kredit Terhadap Laba (Studi Kasus Bank Jabar Banten). Di bawah bimbingan BUDI PURWANTO
Bank Jabar Banten cabang Bogor merupakan bank yang salah satu kegiatannya adalah menyalurkan kredit kepada debitur. Resiko yang dapat terjadi dengan adanya penyaluran kredit kepada debitur yaitu kredit bermasalah. Penyaluran kredit yang dilakukan oleh Bank Jabar Banten cabang Bogor menggunakan sistem manajemen resiko dan analisa kredit yang merupakan tanggung jawab bank khususnya bagian supervisi kredit. Meskipun sudah menerapkan sistem manajemen resiko dan analisa kredit dalam penyaluran kreditnya terhadap debitur, tetapi masih terdapat kredit yang bermasalah yang pada tahap tertentu memerlukan kebijakan penghapusan kredit. Tujuan penelitian ini yaitu 1) Mengetahui pengaruh penyaluran kredit terhadap laba. 2) Mengetahui pengaruh pertumbuhan dan kualitas kredit terhadap laba. 3) Mengetahui dampak penghapusan kredit terhadap perbaikan kualitas kredit pada tahun-tahun berikutnya. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai Agustus 2010, di bank Jabar Banten Cabang Bogor di Jl Kapten Muslihat No 11-13 Bogor. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data diolah menggunakan minitab 16 dan dianalisis dengan regresi linear sederhana, regresi linear berganda, uji simultan (uji F), dan uji parsial (uji T). Hasil analisis menunjukkan bahwa penyaluran kredit berpengaruh positif terhadap laba. Hal ini dapat dibuktikan dengan besarnya nilai R square yaitu 89 persen (sebesar 89 persen keragaman dari laba dapat dijelaskan oleh penyaluran kredit dan sebesar 11 persen dijelaskan oleh faktor lain) dan dengan persamaan hasil regresi P = 136446 + 0.00408 D. Dapat disimpulkan bahwa apabila bank ingin mendapatkan laba sebesar Rp 4.080,00 dari bunga kredit, bank harus menyalurkan kreditnya kepada masyarakat sedikitnya Rp 1.000.000,00. Laba kredit selain dipengaruhi oleh penyaluran kredit juga dipengaruhi oleh kualitas kredit. R square yang diperoleh sebesar 74,7 persen yang berarti bahwa sebesar 74,7 persen dari laba dapat dijelaskan oleh kualitas kredit dan sebesar 25,3 persen dijelaskan oleh faktor lain selain kualitas kredit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk mendapatkan laba kredit sebesar Rp 84.503.505,00 kemungkinan akan terjadi kredit bermasalah sedikitnya sebesar satu persen. Kredit bermasalah yang timbul akibat adanya penyaluran kredit dapat diperbaiki dengan melakukan penghapusan kredit, hal ini terbukti pada hasil penelitian ini. Koefisien determinasi yang diperoleh sebesar 70 persen (sebesar 70 persen keragaman dari kualitas kredit dapat dijelaskan oleh penghapusan kredit dan sebesar 30 persen dijelaskan oleh faktor lain). Hasil penelitian diperoleh bahwa apabila bank ingin menurunkan NPL sebesar satu persen diperlukan penghapusan kredit sedikitnya Rp 5.000.000.000.000,00. Hasil penelitian ini signifikan dan positif tetapi tidak efektif untuk dilaksanakan.
ii
ANALISIS BESARNYA PENGARUH PENYALURAN, PERTUMBUHAN, KUALITAS, DAN PENGHAPUSAN KREDIT TERHADAP LABA (Studi Kasus Bank Jabar Banten)
SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor
Oleh FITRIYAH SAMSIATI H24061729
DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011
i
Judul Skripsi : Analisis Besarnya Pengaruh Penyaluran, Pertumbuhan, Kualitas, dan Penghapusan Kredit Terhadap Laba (Studi Kasus Bank Jabar Banten) Nama : Fitriyah Samsiati NIM : H24061729
Menyetujui Pembimbing,
(Ir. Budi Purwanto, ME) NIP 196307051994031003
Mengetahui Ketua Departemen,
(Dr. Ir. Jono M. Munandar, MSc) NIP 196101231986011002
Tanggal Lulus :
ii
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Magetan pada tanggal 13 Januari 1987. Penulis merupakan anak keempat dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Paing dan Ibu Patemi. Penulis menyelesaikan pendidikan di SD Negeri I Kiringan pada tahun 2000, lalu melanjutkan pendidikan di SLTP Negeri 1 Kawedanan pada tahun 2003 kemudian melanjutkan pendidikan di SMU Negeri 1 Magetan dan masuk dalam program IPA hingga akhirnya lulus pada tahun 2006. Tahun 2006 penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Ujian Seleksi Masuk Institut Pertanian Bogor (USMI) dan diterima sebagai mahasiswi Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen dengan program minor Ilmu Konsumen pada tahun 2007. Selama masa perkuliahan, penulis aktif di berbagai organisasi diantaranya adalah Koperasi Mahasiswa tahun 2006-2007, Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Manajemen tahun 2007-2008, Kumulasi sebagai pengajar mata kuliah Metode Kuantitatif tahun 2008-2009, dan Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Alumni Magetan tahun 2006-sekarang.
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul ”Analisis Besarnya Pengaruh Penyaluran, Pertumbuhan, Kualitas, dan Penghapusan Kredit Terhadap Laba (Studi Kasus Bank Jabar Banten) ” sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor. Laba merupakan pendapatan bagi Bank Jabar Banten. Pendapatan terbesar tersebut berasal dari penyaluran kredit. Penyaluran kredit disalurkan kepada masyarakat dalam berbagai macam bentuk. Kredit yang disalurkan tersebut dapat mendorong terjadinya kredit bermasalah. Apabila kredit bermasalah semakin menumpuk, bank perlu melakukan penghapusan kredit untuk meningkatkan kinerja perkreditan bank. Oleh karena itu, penelitian ini difokuskan pada penyaluran, pertumbuhan, kualitas, dan penghapusan kredit terhadap laba. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Budi Purwanto selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan segenap tenaga, waktu dan pikiran untuk membimbing dalam penyusunan skripsi ini. Atas restu dan hidayah dari Allah SWT skripsi ini tidak akan tersusun dan penulis panjatkan segala puji dan syukur atas kehadiratNya. Semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi para pembaca. Penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan dan mohon maaf apabila masih banyak kekurangan.
Bogor, Maret 2011
Penulis
iv
UCAPAN TERIMA KASIH
Penyusunan skripsi ini banyak dibantu oleh berbagai pihak baik secara moril maupun materi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Allah SWT yang telah memberikan kelancaran, kemudahan dalam penyusunan skripsi ini dan semoga Allah tetap memberikan berkahnya kepada penulis sampai akhir hayat nanti. 2. Bapak, ibu, dan keluarga yang senantiasa memberikan kasih sayang, doa yang tulus, kesabaran, dan dukungannya baik moril maupun materil yang tak terhingga. 3. Ir. Budi Purwanto, ME sebagai dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, saran, motivasi dan wawasan yang sangat luas selama menyelesaikan skripsi ini. 4. Bapak Pramono dan Ibu Yusrina selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dalam penyempurnaan pembuatan skripsi. 5. Bapak Asep selaku Pimpinan Seksi administrasi dan Pelayanan Umum, Bapak Yadi selaku staff supervisi, Bapak Dedy Supena selaku manager Supervisi, dan seluruh staf Bank Jabar Banten cabang Bogor yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk melakukan penelitian serta memberikan informasi demi terselesaikan skripsi ini. 6. Sari, Rani, dan temen-temen wisma bintang yang telah memberikan semangat, dukungan, dan motivasi. 7. Keyko, monmon, yanti, joko, mas wahyu, sisi selaku teman sebimbingan, terima kasih atas dukungan, motivasi dan kerjasamanya selama ini. 8. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan pahala atas kebaikannya. Skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan. Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan semua pihak yang membutuhkan khususnya demi perkembangan perbankan di Indonesia.
v
DAFTAR ISI Halaman RINGKASAN RIWAYAT HIDUP ............................................................................................. .iii KATA PENGANTAR ......................................................................................... . iv UCAPAN TERIMA KASIH .............................................................................. ..v DAFTAR ISI .........................................................................................................vi DAFTAR TABEL .......................................................................................... …viii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... . ix DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... ..x I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ................................................................................... .......1 1.2. Perumusan Masalah ........................................................................... .......5 1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................... .......5 1.4. Manfaat Penelitian ............................................................................. .......6 1.5. Batasan Penelitian .............................................................................. .......6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bank ................................................................................................... .......7 2.1.1 Pengertian Bank ........................................................................ .......7 2.1.2 Fungsi Bank .............................................................................. .......8 2.1.3 Peran Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank ................... .......8 2.2. Kredit ................................................................................................. .......9 2.2.1 Pengertian Kredit ...................................................................... .......9 2.2.2 Fungsi dan Tujuan Kredit ......................................................... .......9 2.2.3 Jenis-jenis Kredit ...................................................................... .....10 2.3. Penyaluran Kredit .............................................................................. .....12 2.3.1 Perencanaan Penyaluran Kredit ................................................ .....12 2.3.2 Prosedur Umum Penyaluran Kredit .......................................... .....12 2.3.3 Prinsip-prinsip Pemberian Kredit ............................................. .....13 a Prinsip 5C .............................................................................. .....14 b Prinsip 7P............................................................................... .....15 c Prinsip 3R .............................................................................. .....16 2.4. Kredit Bermasalah (Non Performing Loan) ...................................... .....16 2.5. Penghapusan Kredit ........................................................................... .....19 2.6. Pendapatan dan Rentabilitas Bank ..................................................... .....22 2.6.1 Pendapatan Bank ....................................................................... .....22 2.6.2 Rentabilitas Bank ...................................................................... .....23 2.7. Penelitian Terdahulu .......................................................................... .....24 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran ........................................................................... .....25 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................. .....27 3.3. Metode Pengumpulan Data ................................................................ .....27 3.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data .............................................. .....27 3.4.1 Analisis Pengaruh Penyaluran Kredit Terhadap Laba ....................28
vi
3.4.2 Analisis Pengaruh Pertumbuhan dan Kualitas Kredit Terhadap Laba .......................................................................... .....29 3.4.3 Analisis Pengaruh Penghapusan Kredit Terhadap Kualitas Kredit .......................................................................... .....29 3.4.4 Uji Klasik .................................................................................. .....30 3.4.5 Analisis Uji Simultan (uji F) ..................................................... .....32 3.4.6 Analisis Uji Parsial (uji T) ........................................................ .....33 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum ............................................................................... .....34 4.2. Hasil Regresi Linear .......................................................................... .....36 4.2.1 Analisis Pengaruh Penyaluran Kredit Terhadap Laba .............. .....36 4.2.2 Analisis Pengaruh Pertumbuhan dan Kualitas Kredit Terhadap Laba .......................................................................... .....37 4.2.3 Analisis Pengaruh Penghapusan Kredit Terhadap Kualitas Kredit .......................................................................... .....38 4.3. Implikasi Manajerial .......................................................................... .....38 KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan ........................................................................................... .....40 2. Saran ..................................................................................................... .....40 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... .....42 LAMPIRAN .................................................................................................... .....44
vii
DAFTAR TABEL No Halaman 1. Besarnya pembentukan penyisihan ............................................................ .....19 2. Perhitungan cadangan yang wajib dibentuk ............................................... .....20
viii
DAFTAR GAMBAR No Halaman 1. Total penyaluran kredit tahun 2002-2009 ..........................................................2 2. Tingkat pertumbuhan kredit tahun 2002-2009 ..................................................3 3. Non Performing Loan (NPL) tahun 2002-2009 ................................................4 4. Nilai penghapusan kredit tahun 2002-2009 ........................................................4 5. Nilai laba tahun 2002-2009 ................................................................................5 6. Prosedur penyaluran kredit oleh bank kepada nasabah ....................................13 7. Prinsip pemberian kredit ...................................................................................14 8. Faktor-faktor penyebab kredit bermasalah .......................................................17 9. Kerangka pemikiran .........................................................................................26
ix
DAFTAR LAMPIRAN No Halaman 1. Rekap data bulanan Bank Jabar Banten periode tahun 2002-2009 ..................45 2. Kolektibilitas kredit Bank Jabar Banten periode 2002-2009............................51 3. Struktur organisasi Bank Jabar Banten .............................................................52 4. Uji klasik persamaan analisis pengaruh penyaluran kredit terhadap laba .....................................................................................................53 5. Uji klasik persamaan analisis pengaruh pertumbuhan dan kualitas kredit terhadap laba ......................................................................55 6. Uji klasik persamaan analisis pengaruh penghapusan kredit terhadap kualitas kredit .....................................................................................57
x
1
I.
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Bank umum adalah bank yang dapat memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran,
dalam
pelaksanaan
kegiatan
usahanya
dapat
secara
konvensional atau berdasarkan prinsip syariah. Dana bank bersumber dari dana pihak kesatu yang berasal dari modal sendiri yaitu modal dari para pemegang saham, dana pihak kedua yang berasal dari pinjaman pihak luar bank, dan dana pihak ketiga berasal dari simpanan masyarakat. Dana bank tersebut dialokasikan untuk memenuhi ketentuan likuiditas wajib minimum atau giro wajib minimum, ditempatkan ke dalam noncash liquid assets ( asset likuid yang bukan kas), penyaluran kredit (loan), investasi portofolio, dan penanaman dalam bentuk aktiva tetap. Kegiatan utama bank yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit yang diberikan atau penanaman dalam bentuk lain. Menghimpun dana masyarakat berarti bank mampu membayar bunga atas dana yang dihimpun dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dan memperoleh pendapatan. Melalui proses kegiatan tersebut, uang masyarakat yang disimpan pada bank akan menjadi lebih banyak dan bank dapat meningkatkan usahanya karena memperoleh laba. Walaupun bank memperoleh laba, tetapi setiap penyaluran kredit oleh bank mengandung resiko sebagai akibat ketidakpastian dalam pengembaliannya. Perkembangan pemberian kredit yang paling tidak menggembirakan bagi pihak bank adalah apabila kredit yang diberikannya ternyata menjadi kredit bermasalah. Besarnya kredit yang bermasalah ditunjukkan dalam nilai Non Performing Loan (NPL). Semakin besar NPL berarti resiko kredit semakin tinggi. Solusi terhadap kredit bermasalah tersebut, bank perlu melakukan penghapusbukuan (write off) untuk meningkatkan kinerja perkreditan bank. Rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) industri perbankan tahun 2010 mencatat angka terendah dibandingkan tahun
2
sebelumnya. Bank Indonesia (BI) mencatat NPL per Desember 2010 sebesar 3,0 persen atau turun 30 bps dibanding Desember 2009 yang sebesar 3,3 persen (www.vibiznews.com). Walaupun rasio NPL yang menurun, perbankan tetap perlu mengendalikan kreditnya terhadap debitur dengan cara memperketat pemberian kredit atau mengendalikan penentuan kelayakan kredit kepada debiturnya. Tata kelola kredit oleh bank yang baik sangat menentukan terhadap besarnya resiko kredit bermasalah yang dapat diminimalisir oleh bank. Bank Jabar Banten merupakan bank yang kegiatan utamanya adalah penyaluran kredit kepada masyarakat. Kredit yang dilakukan oleh Bank Jabar Banten disalurkan kepada kredit yang bersifat produktif dan konsumtif. Penyaluran kredit Bank Jabar Banten pada tahun 2002 sampai 2009 mengalami kenaikan terus menerus (Lampiran 1).
Total kredit (jutaan rupiah
250.000.000 200.000.000 150.000.000 100.000.000 50.000.000 0 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Tahun
Gambar 1 Total penyaluran kredit tahun 2002-2009 (sumber: Bank Indonesia 2002009)
Adanya peningkatan penyaluran kredit ini, Bank Jabar Banten dapat melihat pertumbuhan kredit yang sudah dilakukan. Pertumbuhan kredit dari tahun 2002 sampai 2009 mengalami kenaikan dan pelambatan. Pertumbuhan kredit pada tahun 2004 sebesar 36,20 persen atau mengalami kenaikan sebesar 8,67 persen dari tahun 2003 yang hanya sebesar 27,53 persen. Jika dibandingkan tahun 2004, pertumbuhan kredit tahun 2005 dan tahun 2006 mengalami pelambatan. Tahun 2005 mengalami pelambatan pertumbuhan
3
kredit sebesar 13,4 persen dari tahun 2004 dan tahun 2006 mengalami pelambatan pertumbuhan kredit sebesar 23,63 persen pada dari tahun 2004 atau mengalami pelambatan sebesar 10,23 persen dari tahun 2005. Setelah mengalami pelambatan, Bank Jabar Banten mulai menambah jumlah penyaluran kreditnya kepada masyarakat sehingga pertumbuhan penyaluran kredit mulai mengalami kenaikan kembali sebesar 3,96 persen pada tahun 2007 dan naik lagi tahun 2009 sebesar 10,24 persen dari tahun 2008 (Lampiran 1). Tingkat Pertumbuhan kredit (%)
40 35 30 25 20 15 10 5 0 2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
Tahun
Gambar 2 Tingkat pertumbuhan kredit tahun 2002-2009 (sumber: Bank Indonesia 2002 2009)
Adanya pertumbuhan kredit yang mengalami kenaikan dan pelambatan ini juga mendorong terjadinya kredit bermasalah. Kredit bermasalah pada bank mencakup kredit pada kolektibilitas kurang lancar, diperhatikan, dan macet yang ditunjukan oleh nilai Non Performing Loan (NPL). Pertumbuhan kredit yang fluktuatif ini juga mendorong persentase NPL yang fluktuatif juga. Kredit yang disalurkan Bank Jabar Banten ini memiliki persentase terbesar pada kolektibilitas lancar yaitu sebesar 98,57 persen, sedangkan kredit yang termasuk pada NPL yang memiliki persentase terbesar adalah kolektibilitas macet yaitu sebesar 0,38 persen. Kolektibilitas kurang lancar memiliki persentase 0,15 persen dan kolektibilitas diragukan memiliki persentase 0,13 persen (Lampiran 2).
4
1,2000 1,0000
NPL (%)
0,8000 0,6000 0,4000 0,2000 0,0000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Tahun
Gambar 3 Non Performing Loan (NPL) tahun 2002-2009 (sumber: Bank Indonesia 2002-2009)
Kolektibilitas kredit macet yang termasuk dalam NPL ini memiliki persentase yang paling besar dibandingkan kolektibilitas yang lain, maka Bank Jabar Banten melakukan penghapusan kredit untuk meningkatkan kinerja perkreditan bank. Oleh karena itu, jumlah penghapusan kredit yang dilakukan oleh Bank Jabar Banten mengalami kenaikan yang eksponensial
Nilai Penghapusan Kredit (jutaan rupiah)
mulai dari tahun 2002 sampai 2009. 6.000.000 5.000.000 4.000.000 3.000.000 2.000.000 1.000.000 0 2000
2002
2004
2006
2008
2010
Tahun
Gambar 4 Nilai penghapusan kredit tahun 2002-2009 (sumber: Bank Indonesia 2002-2009)
5
Walaupun Bank Jabar Banten ini melakukan penghapusan yang terus meningkat dari tahun ke tahun, tetapi laba yang diperoleh terus meningkat dan laba yang diperoleh lebih banyak berasal dari pendapatan bunga
Nilai Laba Bunga (jutaan Rupiah)
pinjaman atau kredit yang disalurkan. 6000000 5000000 4000000 3000000 2000000 1000000 0 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
Tahun Gambar 5 Nilai laba tahun 2002-2009 (sumber: Bank Indonesia 2002-2009)
Adanya gambaran di atas perlu diteliti mengenai pengaruh maupun penyebab meningkatnya laba pada Bank Jabar Banten. 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan kondisi keuangan pada latar belakang seperti di atas ada beberapa masalah yang dapat dirumuskan : 1. Apakah penyaluran kredit mempengaruhi laba ? 2. Apakah pertumbuhan dan kualitas kredit mempengaruhi laba? 3. Apakah penghapusan kredit berdampak perbaikan kualitas kredit pada tahun-tahun berikutnya ? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini yaitu : 1. Mengetahui pengaruh penyaluran kredit terhadap laba 2. Mengetahui pengaruh pertumbuhan dan kualitas kredit terhadap laba 3. Mengetahui dampak penghapusan kredit terhadap perbaikan kualitas kredit pada tahun-tahun berikutnya
6
1.4. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk : 1. Memberikan solusi antisipasi meningkatnya pemberian kredit yang tidak terkontrol yang akan terjadi di masa datang 2. Memberikan solusi antisipasi meningkatnya kredit bermasalah yang akan terjadi di masa datang 3. Dapat membantu menentukan arah kebijakan dalam penyaluran kredit yang akan datang 1.5. Batasan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bank Jabar Banten. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data laporan keuangan bank yang menggunakan data rata-rata pertahun mulai tahun 2002 sampai 2009. Penelitian
difokuskan
pada
penyaluran,
penghapusan kredit serta laba yang diperoleh.
pertumbuhan,
kualitas
dan
7
II.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Bank 2.1.1. Pengertian Bank Bank berasal dari kata Italia branco yang artinya bangku. Bangku inilah yang dipergunakan oleh bankir untuk melayani kegiatan operasionalnya kepada para nasabah. Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No.7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang telah diubah dengan Undang-undang No.10 Tahun 1998, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Bank umum adalah bank yang melaksankan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak meberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Menurut Hasibuan (2008), bank umum adalah lembaga keuangan, pencipta uang, pengumpul dana dan penyalur kredit, pelaksana lalu lintas pembayaran,
stabilisator
moneter,
serta
dinamisator
pertumbuhan
perekonomian. Bank adalah lembaga keuangan berarti bank adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk asset keuangan serta bermotifkan profit dan juga sosial, jadi bukan hanya mencari keuntungan saja. Bank adalah pencipta uang dimaksudkan bahwa bank menciptakan uang giral dan mengedarkan uang kartal. Pencipta dan pengedar uang kartal merupakan otoritas tunggal bank sentral, sedangkan uang giral dapat diciptakan bank umum. Bank adalah pengumpul dana dan penyalur kredit berarti bank dalam operasinya mengumpulkan dana dari masyarakat yang kelebihan dana dan menyalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan dana.
8
2.1.2. Fungsi Bank Fungsi umum bank adalah menghimpun dana dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat untuk berbagai tujuan atau sebagai financial intermediary. Secara lebih spesifik bank dapat berfungsi sebagai agent of trust, agent of development, dan agent of services. Agent of trust Bank sebagai lembaga keuangan yang landasannya adalah kepercayaan. Agent of development Bank sebagai lembaga yang memobilisasi dana untuk pembangunan ekonomi. Agent of services Bank sebagai lembaga yang memberikan penawaran jasa perbankan yang lain kepada masyarakat. 2.1.3. Peran Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank Bank dan lembaga bukan bank mempunyai peran yang penting dalam sistem keuangan, yaitu : Pengalihan asset (asset transmutation) yaitu bank dan lembaga keuangan bukan bank berperan sebagai pengalih asset yang likuid dari unit surplus kepada unit defisit. Transaksi (transaction) yaitu bank dan lembaga keuangan bukan bank memberikan berbagai kemudahan kepada pelaku ekonomi untuk melakukan transaksi barang dan jasa. Likuiditas (liquidity) yaitu bank dan lembaga keuangan bukan bank menyalurkan likuiditas kepada pihak yang memerlukan tambahan likuiditas, dengan cara menyalurkan dana dari pihak yang mengalami kelebihan likuiditas. Efisisensi (efficiency) yaitu bank dan lembaga keuangan bukan bank mempunyai peranan untuk menjembatani unit surplus dan unit defisit untuk menyamakan informasi yang tidak sempurna.
9
2.2. Kredit 2.2.1. Pengertian Kredit Menurut Suyatno et al. (2004), istilah “kredit” berasal dari bahasa Yunani yaitu credere yang berarti kepercayaan (truth atau
faith). Oleh
karena itu dasar pemberian kredit adalah kepercayaan. Seseorang atau suatu badan yang memberikan kredit (kreditur) percaya bahwa penerima kredit (debitur) di masa mendatang akan sanggup memenuhi segala sesuatu yang telah dijanjikan. Kredit menurut Undang-Undang Nomor 14 tahun 1967 tentang PokokPokok Perbankan adalah penyediaan uang atau tagihan-tagihan yang dapat disamakan dengan itu berdasarkan persetujuan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain dalam hal pihak peminjam berkewajiban melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga yang telah ditentukan. Menurut Suyatno, et al (2004) mengatakan bahwa kredit adalah hak untuk menerima pembayaran atau kewajiban untuk melakukan pembayaran pada waktu yang diminta, atau pada waktu yang akan datang, karena penyerahan barang-barang sekarang. 2.2.2. Fungsi dan Tujuan Kredit Menurut Hasibuan (2008), fungsi kredit bagi masyarakat antara lain: 1.
Menjadi motivator dan dinamisator peningkatan kegiatan perdagangan dan perekonomian
2.
Memperluas lapangan kerja bagi masyarakat
3.
Memperlancar arus barang dan arus uang
4.
Meningkatkan hubungan internasional (L/C, CGI, dan lain-lain)
5.
Meningkatkan produktivitas dana yang ada
6.
Meningkatkan daya guna barang
7.
Meningkatkan kegairahan berusaha masyarakat
8.
Memperbesar modal kerja perusahaan
9.
Meningkatkan income per capita (IPC) masyrakat
10. Mengubah cara berpikir/berpikir masyarakat untuk lebih ekonomis Adapun tujuan penyaluran kredit, antara lain untuk :
10
1. Memperoleh pendapatan bank dari benga kredit 2. Memanfaatkan dan memproduktifkan dana-dana yang ada 3. Melaksanakan kegiatan operasional bank 4. Memenuhi permintaan kredit dari masyarakat 5. Memperlancar lalu lintas pembayaran 6. Menambah modal kerja perusahaan 7. Meningkatkan penadpatan dan kesejahteraan masyarakat 2.2.3. Jenis-jenis Kredit Berdasarkan Hasibuan (2008), jenis-jenis kredit dibedakan berdasarkan pendekatan yang dilakukan, yaitu: a) Berdasarkan tujuan/kegunaannya Kredit konsumtif yaitu kredit yang digunakan untuk kebutuhan sendiri bersama keluarga Kredit modal kerja (kredit perdagangan) yaitu kredit yang dipergunakan untuk menambah modal usaha debitur Kredit investasi yaitu kredit yang digunakan untuk investasi prodiktif, tetapi baru akn menghasilkan dalam jangka waktu yang relatif lama b) Berdasarkan jangka waktu Kredit jangka pendek yaitu kredit yang jangka waktunya paling lama satu tahun saja Kredit jangka menengah yaitu kredit yang jangka waktunya antara satu sampai tiga tahun Kredit jangka panjang yaitu kredit yang jangka waktunya lebih dari tiga tahun c) Berdasarkan macamnya Kredit aksep yaitu kredit yang diberikan bank yang pada hakekatnya hanya merupakan pinjaman uang biasa sebanyak plafon kredit Kredit penjual yaitu kredit yang diberikan penjual kepada pembeli, artinya barang telah diterima, pembayaran kemudian
11
Kredit pembeli yaitu pembayarn telah dilakukan kepada penjual, tetapi barangnya diterima belakangan atau pembelian dengan uang muka d) Berdasarkan sektor perekonomian Kredit pertanian yaitu kredit yang diberikan kepada perkebunan, peternakan, dan perikanan Kredit perisdustrian yaitu kredit yang diberikan kepada beraneka macam industry kecil, menengah, dan besar Kredit pertambangan yaitu kredit yang disalurkan kepada beraneka macam pertambangan Kredit ekspor impor yaitu kredit yang diberikan kepada eksportir dan importir beraneka macam barang Kredit koperasi yaitu kredit yang diberikan kepda jenis-jenis koperasi Kredit profesi yaitu kredit yang diberikan kepada beraneka macam profesi e) Berdasarkan agunan/jaminan Kredit agunan orang yaitu kredit yang diberikan dengan jaminan seseorang terhadap debitur bersangkutan Kredit agunan efek yaitu kredit yang diberikan dengan jaminan efekefek dan surat berharga Kredit agunan barang yaitu kredit yang diberikan dengan jaminan barang tetap, barang bergerak, dan logam mulia Kredit agunan dokumen yaitu kredit yang diberikan dengan jaminan dokumen transaksi, seperti letter of credit (L/C) f)
Berdasarkan golongan ekonomi Golongan ekonomi lemah yaitu kredit yang disalurkan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah seperti KUK, KUT, dan lainnya Golongan ekonomi menengah dan konglomerat yaitu kredit yang kepada pengusaha menengah dan besar
g) Berdasarkan penarikan dan pelunasan
12
Kredit rekening Koran (kredit perdagangan) yaitu kredit yang dapat ditarik dan dilunasi setiap saat, besarnya sesuai kebutuhan, penarikannya dengan cek, bilyet giro, atau pemindahbukuan, pelunasannya dengan setoran-setoran Kredit berjangka yaitu kredit yang penarikannya sekaligus sebesar plafonnya. 2.3. Penyaluran Kredit 2.3.1. Perencanaan Penyaluran Kredit Perencanaan penyaluran kredit harus dilakukan secara realistis dan objektif, agar pengendalian dapat berfungsi dan tujuan tercapai. Perencanaan penyaluran kredit didasarkan pada keseimbangan antara jumlah, sumber, dan jangka waktu dana agar tidak menimbulkan masalah terhadap tingkat kesehatan dan likuiditas bank. Rencana penyaluran kredit harus seimbang dengan rencana penerimaan dana, harus diperhitungkan secara terpadu oleh perencana secara baik dan benar, dan rencana penyaluran kredit harus ada pedoman tentang prosedur, alokasi, dan kebijaksaannya (Hasibuan, 2008). 2.3.2. Prosedur Umum Penyaluran Kredit Masyarakat yang ingin mendapatkan kredit dari bank harus mengajukan permohonan terlebih dahulu yang disertai dengan berkas persyaratan yang diinginkan oleh bank, begitu juga dalam penyaluran kredit oleh bank kepada nasabah harus melalui beberapa tahap. Tahapan yang harus dilalui merupakan penyajian yang berurutan yang lazim digunakan bank yaitu, tahap permohonan kredit, penyidikan dan analisis, keputusan persetujuan atau penolakan permohonan, pencairan kredit, administrasi, pengawasan dan pembianaan serta pelunasan kredit (Suyatno et al. 2004).
13
Permohonan kredit
Penyelidikan dan Analisis Perbaikan
Keputusan Atas permohona n kredit
Tidak
Ditolak
Ya Diterima
Pencairan fasilitas Kredit
Pelunasan Fasilitas kredit Gambar 6 Prosedur penyaluran kredit oleh bank kepada nasabah (diolah dari Suyatno et al. 2004)
2.3.3. Prinsip-prinsip Pemberian Kredit Saat bank memberikan kredit kepada masyarakat, bank harus memiliki beberapa prinsip agar kredit yang diberikan tepat sasaran dan diharapkan nasabah dapat menepati kesepakatan yang sudah dijanjikan. Menurut Hasibuan (2008), penentuan plafon kredit ditetapkan secara obyektif atas hasil analisis asas 5C, 7P, dan 3R yang dilakukan oleh analis kredit.
14
1. 2. 3. 4. 5.
Character Capacity Capital Collateral Condition Of Economy
7P
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Personality Party Purpose Prospect Payment Profitability Protection
3R
1. Return 2. Repayment 3. Risk bearing ability
5C
Prinsip Pemberian Kredit
Gambar 7 Prinsip Pemberian Kredit (diolah dari Hasibuan, 2008)
a. Prinsip 5 C Salah satu prinsip pemberian kredit kepada nasabah oleh bank adalah prinsip 5 C. Prinsip ini lebih menitikberatkan pada analisa terhadap nasabah. a) Character Calon debitur apakah layak untuk menerima kredit. Karakter pemohon kredit dapat diperoleh dengan cara mengumpulkan informasi dari referensi nasabah dan bank-bank lain tentang perilaku, kejujuran, pergaulan, dan ketaatan dalam memenuhi pembayaran kredit. b) Capacity Calon debitur apakah mampu memimpin perusahaan dengan baik dan benar.
15
c) Capital Calon debitur dianalisis mengenai besar dan struktur modalnya yang terlihat dari neraca lajur perusahaan calon debitur. d) Collateral Jaminan yang diberikan pemohon kredit mutlak harus dianalisis secara yuridis dan ekonomis apakah layak dan memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh bank. e) Condition of economi Kondisi perekonomian pada umumnya dan bidang usaha pemohon kredit pada khususnya. b. Prinsip 7P Prinsip 7P ini lebih menitikberatkan pada sifat nasabah dan prospek perusahaan yang dijalankan oleh nasabah. a) Personality (kepribadian) Sifat dan perilaku calon debitur yang mengajukan permohonan kredit yang digunakan sebagai dasar pertimbangan kredit. b) Party Mengklasifikasikan nasabah ke dalam klasifikasi-klasifikasi tertentu berdasarkan modal, karakter, dan loyalitasnya. Setiap klasifikasi nasabah akan mendapatkan fasilitas yang berbeda dari bank. c) Purpose (tujuan) Tujuan dan penggunaan kredit oleh calon debitur apakah untuk kegiatan konsumtif atau sebagai modal kerja. d) Prospect Prospek
perusahaan
di
masa
datang,
apakah
akan
menguntungkan (baik) atau merugikan (jelek). e) Payment (pembayaran) Mengetahui bagaimana pembayaran kembali kredit yang diberikan.
16
f) Profitability Digunakan untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah mendapatkan laba. g) Protection Bertujuan agar usaha dan jaminan mendapatkan perlindungan. c. Prinsip 3R Prinsip 3R ini lebih menitikberatkan pada perusahaan calon nasabah yang mencakup penilaian atas hasil yang akan dicapai perusahaan nasabah, memperhitungkan kemampuan, jadwal, dan jangka waktu pembayaran kredit, dan memperhitungkan besarnya kemampuan perusahaan calon debitur untuk menghadapi resiko. a) Returns Penilaian atas hasil yang akan dicapai perusahaan calon debitur setelah memperoleh kredit. b) Repayment Memperhitungkan kemampuan, jadwal, dan jangka waktu pembayaran kredit oleh calon debitur , tetapi perusahaannya tetap berjalan. c) Risk bearing ability Memperhitungkan besarnya kemampuan perusahaan calon debitur untuk menghadapi resiko, apakah perusahaan calon debitur resikonya besar atau kecil. 2.4. Kredit Bermasalah (Non Performing loan) Menurut Rivai (2005), kredit bermasalah merupakan kredit yang mengalami kesulitan di dalam penyelesaian kewajiban-kewajibannya terhadap bank, baik dalam bentuk pembayaran kembali pokoknya, pembayaran bunga, pembayaran ongkos-ongkos bank yang menjadi beban nasabah yang bersangkutan.
17
Menurut Kasmir (2004), kemacetan suatu fasilitas kredit disebabkan oleh 2 faktor yaitu dari pihak bank dan dari pihak nasabah. pihak analisis kredit kurang teliti dalam
Bank
mengecek
kebenaran
dan
dokumen
maupun
salah
keaslian dalam
melakukan perhitungan dengan rasiorasio yang ada, kolusi dari pihak analisis kredit dengan pihak debitur NPL unsur kesengajaan
Artinya nasabah sengaja tidak mau membayar kewajibannya
Nasabah
kepada bank.
unsur tidak sengaja
Artinya
nasabah
memiliki
kemauan untuk membayar tetapi tidak mampu dikarenakan usaha yang dibiayai terkena musibah. Gambar 8. Faktor-faktor penyebab kredit bermasalah (Kasmir, 2004) Menurut Tangkilisan (2003), mengemukakan bahwa kredit macet disebabkan oleh berbagai faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Adapun faktor internal penyebab timbulnya kredit macet yaitu kebijakan kredit
yang
ekspansif,
penyimpangan
dalam
pelaksanaan
prosedur
perkreditan, itikad kurang baik dan pemilik, pengurus atau pegawai bank, serta lemahnya sistem informasi kredit macet. Faktor eksternal penyebab timbulnya kredit macet adalah kegagalan usaha debitur, musibah terhadap debitur atau terhadap kegiatan usaha debitur, pemanfaatan iklim persaingan
18
perbankan yang tidak sehat oleh debitur, serta menurunnya kegiatan ekonomi dan tingginya suku bunga kredit. Kredit bermasalah juga dapat disebabkan oleh adanya fraud. Fraud (kecurangan) merupakan perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh orang-orang dari dalam dan atau luar organisasi, dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan atau kelompiknya yang secara langsung merugikan pihak lain (Infokum, 2008). Menurut Suhermadi (2006), fraud sebagai suatu tindakan kesengajaan untuk mengunakan sumber daya perusahaan secara tidak wajar dan salah menyajikan fakta untuk memperoleh keuntungan pribadi. Unsur-unsur fraud (kecurangan) sebagai berikut : a) Harus terdapat salah pernyataan (misrepresentation) b) Dari suatu masa lampau (past) atau sekarang (present) c) Fakta bersifat material (material fact) d) Dilakukan secara sengaja atau perhitungan (make-knowingly or recklessly) e) Dengan maksud (intent) untuk menyebabkan suatu pihak bereaksi f)
Pihak yang dirugikan harus bereaksi (acted) terhadap salah pernyaan tersebut (misrepresentation)
g) Yang merugikannya (detriment) The Association of Certified Fraud Examiners (ACFE) atau Asosiasi Pemeriksaan Kecurangan Bersertifikat, membagi fraud dalam tiga jenis atau tipologi berdasarkan perbuatan yaitu : a) Penyimpangan atas asset (asset misappropriation) Asset misappropriation meliputi penyalahgunaan/pencurian asset atau harta perusahaan atau pihak lain. b) Pernyataan palsu (fraudulent statement) Fraudulent statement meliputi tindakan yang dilakukan oleh pejabat atau eksekutif suatu perusahaan atau instansi pemerintah untuk menutupi kondisi keuangan yang sebenarnya dengan melakukan rekayasa keuangan dalam penyajian laporan keuangannya untuk memperoleh
19
keuntungan atau mungkin dapat dianalogikan dengan istilah window dressing. c) Korupsi (Corruption) Jenis fraud ini paling sulit dideteksi karena menyangkut kerjasama dengan pihak lain seperti suap dan korupsi, yang termasuk di dalamnya penyalahgunaan wewenang/konflik kepentingan (conflict of interest), penyuapan (bribery), penerimaan yang tidak sah (illegal gratuities), dan pemerasan secara ekonomi (economic extortion). 2.5. Penghapusan Kredit Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 204/KMK.04/2000 tentang perubahan ketiga atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor 80/KMK.04/1995 tentang Besarnya Dana Cadangan yang Boleh Dikurangkan sebagai Biaya pada pasal 1B ayat 2 bahwa besarnya dana cadangan sebagai berikut : Tabel 1. Besarnya Pembentukan Penyisihan
No
Kategori kredit
Cadangan yang Wajib Dibentuk
1.
Lancar
0,5 % (setengah perseratus) dari kredit yang digolongkan lancar.
2.
Kurang Lancar
3 % (tiga perseratus) dari kredit yang digolongkan kurang lancar setelah dikurangi dengan nilai agunan yang dikuasai.
3.
Diragukan
50 % (lima puluh perseratus) dari kredit yang digolongkan diragukan setelah dikurangi dengan nilai agunan yang dikuasai
4.
Macet
100 % (seratus perseratus) dari kredit yang digolongkan macet yang masih tercatat dalam pembukuan bank setelah dikurangi dengan nilai agunan yang dikuasai
20
Menurut Dendawijaya (2000), berdasarkan ketentuan Bank Indonesia dalam Surat Keputusan Direksi BI No. 31/148/KEP/DIR tanggal 12 November 1998, setiap bank umum wajib membentuk cadangan khusus yang ditujukan guna menampung kemungkinan kerugian yang terjadi akibat penurunan kualitas aktiva produktif. Cadangan ini dibentuk dengan menyisihkan sebagian laba dan merupakan persetujuan pemegang saham bank yang dilakukan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS bank). perhitungan cadangan dilakukan sebagai berikut : Tabel 2. Perhitungan Cadangan yang Wajib Dibentuk
No
Kategori kredit
Cadangan yang Wajib Dibentuk
1.
Lancar
0% x besarnya rekening dalam kategori tersebut
2.
3.
Perhatian
5% x besarnya rekening dalam kategori
Khusus
tersebut
Kurang Lancar
15% x besarnya rekening dalam kategori tersebut
4.
Diragukan
50% x besarnya rekening dalam kategori tersebut
5.
Macet
100% x besarnya rekening dalam kategori tersebut
Jumlah APYD
Jumlah dari seluruh nilai di atas
Besarnya nilai agunan yang dapat diperhitungkan sebagai pengurang pada penyisihan tersebut setingi-tingginya : 1. 100 persen dari nilai agunan yang bersifat likuid yaitu uang kas, uang kertas asing, emas, mata uang emas, serta giro, deposito, dan tabungan pada bank yang bersangkutan. 2. 75 persen dari nilai agunan lainnya atau sebesar nilai yang ditetapkan oleh perusahaan penilai. Berdasarkan Keputusan Direktur Jendral Pajak Nomor KEP238/PJ./2001 Tentang Penghapusan Piutang yang Nyata-Nyata Tidak Dapat Ditagih pada pasal 1 bahwa dalam Menghitung Besarnya Penghasilan Kena
21
Pajak, Wajib Pajak dapat membebankan penghapusan piutang yang nyatanyata tidak dapat ditagih sebagai biaya dengan syarat : 1. Telah dibebankan sebagai biaya dalam laporan laba rugi komersial 2. Telah diserahkan perkara penagihannya kepada Pengadilan Negeri atau Badan Urusan Piutang dan Lelang Negara (BUPLN), atau adanya perjanjian tertulis mengenai penghapusan piutang/pembebasan utang (perjanjian restrukurisasi utang usaha) antara kreditur dan debitur yang bersangkutan 3. Telah diumumkan dalam penerbitan umum atau khusus 4. Wajib pajak harus menyerahkan daftar piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih kepada Direktorat Jenderal Pajak Saat akan membentuk penyisihan aktiva produktif, sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan penyertaan yang dicatat dengan Equity Method tidak termasuk di dalamnya. Agar pembentukan penyisihan penghapusan aktiva produktif dan penghapusbukuan aktiva yang diklasifikasikan dapat dilakukan dengan baik, maka bank wajib memiliki pedoman tertulis tentang hal tersebut. Untuk itu perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut : 1. Dalam pedoman tertulis tersebut perlu secara jelas dicantumkan nama pejabat
yang
berwenang
melakukan
pembentukan
penyisihan
penghapusan aktiva produktif dan penghapusbukuan aktiva yang diklasifikasikan. 2. Mengadministrasikan kredit dan aktiva produktif lainnya yang telah dihapusbukukan secara teratur dan melaporkan secara berkala kepada dewan komisaris atau badan pengawas yang bersangkutan. 3. Usaha penagihan kredit dan pencairan aktiva produktif lainnya tersebut pada no 2 tetap harus dilakukan. Hal yang perlu diketahui erat kaitannya dengan pembentukan penyisihan aktiva produktif tersebut adalah bahwa dalam keputusan Menteri Keuangan No. 959/KMK.04/1983 bertanggal 31 Desember 1983 telah ditetapkan besarnya dana penyisihan penghapusan aktiva produktif yang diperbolehkan untuk dibebankan sebagai biaya, yaitu bagi bank milik negara sebesar 6 persen dan bagi bank milik swasta sebesar 3 persen dari rata-rata
22
kredit yang diberikan. Oleh sebab itu, apabila pembentukan penyisihan aktiva produktif oleh bank lebih besar dari yang diperkenankan untuk dibebankan sebagai biaya pada suatu tahun, maka kelebihan pembentukan penyisihan penghapusan aktiva produktif tersebut harus disisihkan dari laba tahun buku yang bersangkutan setelah dikurangi pajak. 2.6. Pendapatan dan Rentabilitas Bank 2.6.1 Pendapatan Bank Pendapatan bank adalah jika jumlah penghasilan yang diterima lebih besar daripada jumlah pengeluaran (biaya) yang dikeluarkan (Hasibuan, 2008). Laba merupakan tujuan dari kegiatan utama bank, alasannya sebagai berikut (Simorangkir, 2004) : a.
Dengan laba yang cukup dapat dibagi keuntungan kepada pemegang saham dan atas persetujuan pemegang saham sebagian dari laba disisihkan sebagai cadangan. Semakin besar cadangan yang dimiliki akan meningkatkan
kredibilitas
(tingkat
kepercayaan)
bank
dimata
masyarakat. b.
Laba merupakan penilaian ketrampilan pimpinan. Pimpinan bank yang cakap dan trampil umumnya dapat mendatangkan keuntungan yang lebih besar daripada pimpinan yang kurang cakap.
c.
Meningkatkan daya tarik bagi pemilik modal (investor) untuk menanamkan
modalnya
dengan
membeli
saham
yang
dikeluarkan/ditetapkan oleh bank. Pendapatan bank merupakan hal yang penting karena pendapatan bank : a.
Dapat menjamin kontinuitas berdirinya bank
b.
Dapat membayar deviden pemegang saham bank
c.
Dapat membayar dan meningkatkan kompensasi karyawan
d.
Merupakan tolok ukur tingkat kesehatan bank
e.
Merupakan tolok ukur baik atau buruknya manajemen bank
f.
Dapat meningkatkan daya saing bank bersangkutan
g.
Dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat pada bank
h.
Dapat meningkatkan status bank bersangkutan
23
Adapun sumber-sumber pendapatan bank besaral dari : a.
Bunga kredit yang disalurkan oleh bank yang bersangkutan
b.
Ongkos-ongkos lalu lintas pembayaran
c.
Penjualan buku cek, bilyet giro, setoran, dan bilyet deposito
d.
Sewa safe deposits box
e.
Komisi dan provisi
f.
Jual beli valas
g.
Penjualan inventaris yang telah disusust habis
h.
Call money market
i.
Agio saham, dan lain-lain Menurut Simorangkir (2004), unsur pendapatan bank tergantung pada
jasa yang ditawarkan oleh bank. Bank memberikan pinjaman, melakukan investasi portofolio, melakukan pengiriman uang, dan sebagainya. Hasil jasajasa itu bank memperoleh pendapatan yang terdiri dari : a.
Bunga pinjaman
b.
Fees atau kompensasi atas jasa yang diberikan oleh bank
c.
Keuntungan atas investasi portofolio Bunga pinjaman merupakan unsur atau komponen pendapatan yang
paling besar. Hasil yang diterima sekitar 75 persen dari bunga pinjaman, sedangkan 25 persen berasal dari pemdapatan jasa lainnya. Unsur-unsur pendapatan yang lain, yaitu fees dan hasil penyertaan (investasi portofolio). Saat mengadakan diversifikasi pendapatan, pendapatan dari fees dan penyertaan dapat merupakan kompensasi yang menutup resiko yang bukan dari pinjaman. 2.6.2. Rentabilitas Bank Rentabilitas bank adalah suatu kemapuan bank untuk memperoleh laba yang dinyatakan dalam bentuk persentase. Bank Indonesia memiliki kondisi rentabilitas perbankan di Indonesia didasarkan pada dua indikator, yaitu : a.
Return On Asset (ROA) atau tingkat pengembalian asset
b.
Rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO)
24
ROA adalah perbandingan laba sebelum pajak selama 12 bulan terakhir terhadap rata-rata volume usaha (periode sama) atau dihitung dengan rumus : ROA =
.............................................(1)
Menurut kerangka penilaian kesehatan bank, BI akan mendapatkan skor maksimum 100 apabila bank memiliki ROA sebesar 1,5 persen. Penurunan efisiensi perbankan dapat terjadi karena dipengaruhi meningkatnya cadangan penghapusan kredit dan pembayaran bunga pada sisi profit margin dan menurunnya pendapatan bunga pada sisi assets utilization. BOPO dirumuskan sebagai rasio biaya operasional dalam 12 bulan terakhir terhadap pendapatan operasional pada periode yang sama. Saat penilaian kesehatan bank umum, BI memberikan nilai maksimum 100 apabila BOPO mencapai angka 80 persen. 2.7. Penelitian Terdahulu Penelitian Bhakti (2009), melaporkan mengenai analisis diskriminan klasifikasi pola pengembalian kredit sektor pertanian pada PT Bank XYZ. Penelitian ini membuktikan dalam meminimalkan resiko gagal bayar pada sektor budidaya pertanian, Internal Credit Risk Rate (ICRR) dapat digunakan sebagai filter awal dan outputnya dijadikan sebagai pengganti proposal kredit. Hasil
analisis
diskriminan
mencerminkan
ketepatan
prediksi
untuk
membedakan antar kelas (kolektibilitas lancar, dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan, dan macet) sebesar 80,4 persen. Penelitian Rohaeni (2009), melaporkan mengenai analisis pengaruh dana pihak ketiga dan kredit bermasalah terhadap laba pada PT Bank X Tbk. Penelitian ini diperoleh selama periode 1999-2007, deposito memiliki kontribusi yang besar terhadap total dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun oleh PT Bank X sebesar 56,50 persen. Hasil regresi diperoleh dana pihak ketiga mempunyai pengaruh positif terhadap laba dan diperoleh koefisien sebesar 0,0440, artinya bahwa kenaikan dana pihak ketiga sebesar satu satuan akan meningkatkan laba sebesar 0,0440. Non Performing Loan (NPL) mempunyai pengaruh negatif terhadap laba dan memiliki koefisien 1,13E+08.
25
III.
METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran Fungsi pokok perbankan adalah menarik dan menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya sebagai kredit kepada masyarkat. Karena itu, perbankan menempati posisi yang strategis dalam pembangunan dan perekonomian negara serta dalam pembagian pendapatan di dalam masyarakat. Dalam kebijakan pemberian kreditnya perbankan memegang peranan yang sangat penting karena turut serta menentukan pembagian pendapatan masyarakat dan corak masyarakat di masa yang akan datang (Suharto, 1991). Aktivitas bank dalam menyalurkan kredit kepada masyarakat tidak lepas dari kredit bermasalah. Banyak faktor yang mempengaruhi adanya kredit bermasalah diantaranya faktor internal dan faktor eksternal baik dari pihak bank maupun pihak nasabah. Adanya kredit bermasalah akan berpengaruh terhadap NPL (Non Performing Loan). Untuk meminimalisir adanya kredit bermasalah, bank harus menganalisis calon debitur yang akan menerima kreditnya, salah satunya melalui analisis 5C (character, capacity, capital, collateral, condition of economy). Meskipun calon debitur sudah di analisis pada saat pengajuan kredit tetapi pada saat pembayaran angsuran kepada bank debitur banyak yang kurang tepat waktu dalam pembayarannya, sehingga mempengaruhi kualitas kreditnya. Penelitian ini difokuskan pada analisis pengaruh penyaluran, pertumbuhan, kualitas, dan penghapusan kredit terhadap laba bank. Semakin banyak jumlah kredit yang disalurkan bank akan memberikan keuntungan yang banyak juga pada bank, tetapi pada kenyataannya banyak debitur yang tidak tepat waktu dalam pembayarannya sehingga mempengaruhi kualitas debitur dan mempengaruhi juga terhadap pemasukan bank. Jika debitur yang membayar angsurannya melampui batas waktu yang ditetapkan, bank akan melakukan pelelangan agunan yang dimiliki oleh debitur tersebut untuk menutupi kekurangan kredit yang dipinjamnya. Jika agunan tersebut belum juga menutupi kekurangan kredit yang dipinjamnya, bank akan melakukan
26
penghapusan secara administratif. Penghapusan ini akan mempengaruhi laba dan cadangan yang dimiliki oleh bank. Untuk melihat pengaruh penyaluran dan pertumbuhan kredit yang diberikan bank, kualitas kredit dan penghapusan kredit terhadap laba bank, maka dalam penelitian ini akan menggunakan analisis regresi berganda. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi input alternatif dalam peningkatan profitabilitas bank. Adapun alur sebab akibat dari permasalahan diatas dapat dilihat pada gambar 9. Penyaluran
Pertumbuhan kredit
Kredit
NPL +
Kualitas kredit
+
Penghapusan Kredit
+
+
Laba Keterangan : Hub. Matematik Hub. Fungsional (+/-) Gambar 9. Kerangka Pemikiran
Pengaruh
27
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Bank Jabar Banten yang berlokasi di Jl. Naripan No 12-14 Bandung. Pemilihan tempat dilaksanakan secara purposive. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Juni sampai Agustus 2010. 3.3. Metode Pengumpulan Data Data yang diambil pada penleitian ini bersumber pada data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara dan observasi langsung. Data sekunder diperoleh dari data internal perusahaan dan studi kepustakaan (buku-buku dan literatur yang relevan, laporan-laporan yang masuk ke perusahaan, buku-buku, koran, jurnal, internet, dan sebagainya). 3.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data Penelitian ini data yang diperoleh akan dianalisis dengan metode statistik yaitu dengan menggunakan metode analisis regresi linier sederhana dan regresi linear berganda yang diolah dengan menggunakan Minitab 16. Menurut Priyatno (2008), analisis regresi dapat dibedakan menjadi regresi linier sederhana dan regresi berganda. Analisis regresi sederhana berguna untuk menganalisis hubungan linier antara satu variabel independen dengan satu dependen. Jika parameter dari suatu hubungan fungsional antara satu peubah tidak bebas dengan lebih dari satu peubah bebas maka digunakan adalah regresi linier berganda. Analisis linier berganda menjelaskan seberapa jauh suatu peubah mempengaruhi peubah yang lainnya. Penelitian ini mengunakan metode laba kredit yang dipengaruhi oleh penyaluran, pertumbuhan, kualitas, dan penghapusan kredit. Metode terssebut sudah diujicoba, tetapi tidak memenuhi semua syarat uji klasik seahingga metode dipecah menjadi tiga metode yang lebih sederhana. Metode yang pertama yaitu laba dipegaruhi oleh penyaluran kredit. Kegiatan utama bank adalah penyaluran kredit, sehingga pendapatan terbesar juga berasal dari kredit. Oleh Karen itu, dianalisis apakah penyaluran kredit berpengaruh terhadap laba khususnya laba yang berasal dari penyaluran kredit tersebut.
28
Metode yang kedua yaitu laba yang dipengaruhi oleh pertumbuhan dan kualitas kredit. Pertumbuhan dan kualitas kredit dapat memberikan pengaruh secara langsung ke laba bunga, tetapi dalam penelitian ini kualitas kredit dicerminkan oleh Non Performing Loan (NPL). Metode yang ketiga yaitu penghapusan kredit tahun sebelumnya (t-1) mempengaruhi kualitas kredit pada waktu (t). Apabila penghapusan memberikan pengaruh positif terhadap kualitas kredit (dapat meningkatkan kinerja bank), maka secara tidak langsung penghapusan kredit berpengaruh terhadap laba. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan bank Jabar Banten tahun 2002 sampai 2009. Data yang digunakan dalam pengolahan data yaitu rata-rata pertahun, karena data untuk perbulan maupun data total pertahun tidak memenuhi syarat uji klasik. 3.4.1. Analisis Pengaruh Penyaluran Kredit Terhadap Laba Analsis ini menggunakan metode yang pertama yaitu laba dipengaruhi oleh penyaluran kredit. Kredit yang disalurkan kepada masyarakat akan dikembalikan dalam bentuk pokok, bunga pokok, dan biaya-biaya kredit, sehingga bank memperoleh pendapatan dari bunga kredit tersebut. Apabila bank menyalurkan kredit lebih banyak ke masyarakat, bunga yang diperoleh juga meningkat sehingga pendapatan bank juga meningkat. Variabel yang digunakan dalam analisis ini adalah laba dan penyaluran kredit. Laba sebagai variabel bebas. Laba yang digunakan dalam analisis ini adalah laba bunga yang diperoleh dari pendapatan bunga dari kredit dikurangi dengan beban/biaya bunga. Satuan laba dan penyaluran kredit menggunakan rupiah, persamaanya yaitu : P = a + bD ………………………………………..………...(2) Keterangan : P = laba a = konstanta b = koefisien regresi D D = Penyaluran Kredit
29
3.4.2. Analisis Pengaruh Pertumbuhan Dan Kualitas Kredit Terhadap Laba Analsis ini menggunakan metode yang kedua yaitu laba dipengaruhi oleh pertumbuhan dan kualitas kredit. Pertumbuhan kredit akan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang peningkatan jumlah kredit yang disalurkan. Apabila pertumbuhan kredit yang meningkat mendorong pendapatan yang diperoleh bank juga meningkat, tetapi dengan adanya pertumbuhan kredit yang meningkat juga mendorong adanya kredit bermasalah. Kredit bermasalah ini dapat menurunkan pendapatan bank. Variabel yang digunakan dalam analisis ini adalah laba dan pertumbuhan dan kualitas kredit. Laba sebagai variabel bebas. Laba yang digunakan dalam analisis ini adalah laba bunga yang diperoleh dari pendapatan bunga dari kredit dikurangi dengan beban/biaya bunga. Satuan laba menggunakan rupiah, pertumbuhan dan kualitas kredit menggunakan persen. Model regresi yang menggunakan satuan-satuan pengukuran yang berbeda (Rp dan %) sudah sesuai dengan syarat-syarat regresi yang memungkinkan dilakukan analisis dengan satuan-satuan variabelvariabel yang berbeda-beda. Persamaan analisis sebagai berikut : P = a + bG + cQ………..…………...…………………..……………(3) Keterangan : P = Laba a = Konstanta b = koefisien regresi G c = koefisisen regresi Q G= Pertumbuhan kredit Q= kualitas kredit 3.4.3. Analisis Pengaruh Penghapusan Kredit Terhadap Kualitas Kredit Analsis ini menggunakan metode yang ketiga yaitu kualitas kredit dipengaruhi oleh penghapusan kredit. Penghapusan kredit yang dilakukan tahun sebelumnya akan berpengaruh negatif terhadap NPL, sehingga jika penghapusan kredit dilakukan akan menurunkan NPL.
30
NPL yang semakin menurun ini akan berdampak positif terhadap kualitas kredit yaitu memperbaiki kualiatas kredit. Variabel yang digunakan dalam analisis ini adalah penghapusan dan kualitas kredit. Kualitas kredit sebagai variabel tidak bebas. Kualitas kredit dicerminkan oleh NPL yang berasal dari jumlah kolektibilitas kredit kurang lancar, diragukan, dan macet dikurangi total penyaluran kredit. Penghapusan kredit tahun sebelumnya merupakan variabel bebas. Satuan kualitas kredit adalah persen dan penghapusan kredit menggunakan rupiah. Model regresi yang menggunakan satuan-satuan pengukuran yang berbeda (Rp dan %) sudah sesuai dengan syarat-syarat regresi yang memungkinkan dilakukan analisis dengan satuan-satuan variabelvariabel yang berbeda-beda. Persamaan analisis sebagai berikut : Qt = a + bWt-1 ……………………………………………………..…(4) Keterangan : Q = kualitas kredit a = konstanta b = koefisien regresi Wt-1 Wt-1= penghapusan 3.4.4. Uji Klasik Ada beberapa asumsi yang harus dipenuhi oleh model regresi. Oleh karena itu diperlukan pengujian asumsi yang meliputi uji normlaitas,
uji
autokorelasi,
uji
multikolinieritas,
dan
uji
heteroskedastisitas. 1. Uji Normalitas Uji normalitas merupakan uji yang dilakukan jika data yang digunakan kurang dari 30 data untuk mengetahui distribusi kenormalan data, yaitu apakah data dapat dianggap berdistribusi normal atau tidak. Ketika data telah berdiatribusi normal, maka data tersebut dapat diolah menggunakan statistic parametric yang pada penelitian ini menggunakan model regresi linier berganda. Untuk menguji kenormalan data dilakukan dengan menguji kenormalan
31
data residual. Uji normalitas dapat dilihat dengan melihat nilai statistic Kolmogorov Smirnov (KS) ada uji normalitas residual. Jika nilai statistic KS lebih kecil disbanding nilai tabel KS dan nilai pvalue lebih besar dari α, maka asumsi kenormalan terpenuhi sehingga model regresi yang telah dibuat dapat digunakan. 2. Uji Multikolinieritas Multikolinieritas
adalah
antarvariabel
independen
yang
terdapat dalam model regresi memiliki hubungan linier yang sempurna atau mendekati sempurna (koefisien korelasinya tinggi atau bahkan 1). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelai sempurna atau mendekati sempurna di antara variabel bebasnya. Konsekuensi adanya mulitikolinieritas adalah koefisien korelasi variabel tidak tertentu dan kesalahan menjadi sangat besar atau tak terhingga (Priyatno, 2008) Ada beberapa metode uji multikolinieritas, yaitu : a. Dengan membandingkan nilai koefisien determinasi individual (r2) dengan nilai determinasi secara serentak (R2). b. Dengan melihat nilai tolerance dan inflation factor (VIF) pada model regresi. 3.
Uji Autokorelasi Autokorelasi merupakan korelasi antara anggota observasi yang disususn menurut waktu atau tempat. Model regresi yang baik seharusnya
tidak
terjadi
autokorelasi.
Metode
pengujian
menggunakan uji Durbin Watson (DW test). Model regresi dikatakan tidak terdapat autokorelasi apabila nilai Durbin Watson berkisar 1,55 sampai 2,46 (untuk n < 15) (Priyatno, 2008). 4. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas adalah varian residual yang tidak sama pada semua pengamatan di dalam model regresi. Regresi yang baik seharusnya tidak terjadi heteroskedastisitas. Macam-macam uji heteroskedastisitas antara lain adalah uji koefisien korelasi
32
Spearman’s rho, melihat pola titik-titik pada grafik regresi, uji Park, dan uji Glejser (Priyatno, 2008). 3.4.5. Analisis Uji Simultan (Uji F) Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimaksud dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Langkah-langkah uji statistik F 1.
Merunuskan hipotesis a.
H0 : β1 = 0 Hipotesis nol (H0)
yang hendak diuji adalah apakah
semua parameter dalam model yang sama dengan nol. Artinya, semua variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. b.
H1 : β1 ≠ 0 Hipotesis alternatifnya (H1), tidak semua parameter secara
simultan sama dengan nol. Artinya, paling sedikit terdapat satu variabel independen merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. 2.
Menentukan F tabel a.
Fα (k-1, n-k)
b.
Taraf nyata (α) = 0,05 ; yaitu tingkat kesalahan yang masih dapat ditolerir.
c.
Derajat bebas pembilang = k
d.
Derajat bebas penyebut = n-(k+1)
3.
Menentukan F hitung yang diperoleh dari hasil regresi
4.
Membandingkan F hitung dengan F tabel a.
Jika statistik hitung (angka F output) > statistik tabel (F tabel) atau F hitung < -F tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima.
b.
Jika –F tabel < statistik hitung (angka F output) < statistik tabel (F tabel) maka H1 ditolak. Kelayakan model regresi yang telah dibuat juga dapat dilihat pada
hasil uji analisis of variance (ANOVA). ANOVA merupakan uji
33
hipotesis kesesuaian model dengan data yang ada. Hipotesis yang digunakan sama dengan hipotesis uji F, dengan daerah penolakan pvalue < α. 3.4.6. Analisis Uji Parsial (Uji t) Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasivariasi terikat. Langkah-langkah uji statsitik t adalah : 1.
Merumuskan hipotesis a. H0 : β1 = 0 Hipotesis nol (H0) yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter (β1) sama dengan nol. Artinya suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. b. H1 : β1 ≠ 0 Hipotesis alternatifnya (H1), parameter suatu variabel tidak sama dengan nol. Artinya, variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.
2.
Menentukan tabel t a. Menentuakn besarnya t tabel : t(α/2, dƒ) b. Taraf nyata (α) = 0,05 ; yaitu tingkat kesalahan yang masih dapat ditolerir. c. Derajat bebas (df) = n-k
3.
Menentukan t hitung yang diperoleh dari hasil regresi melalui program minitab.
4.
Membandingkan t hitung dengan t tabel a. Jika statistik hitung (angka t output) > statistik tabel (t tabel) atau t hitung < -t tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima. b. Jika –t tabel < statsitik hitung (angka t output) < statistik tabel (t tabel) maka H0 diterima dan H1 ditolak.
34
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum PT. Pembangunan Daerah (BPD) Jawa Barat (Jabar) dan Banten dengan sebutan Bank Jabar Banten merupakan merupakan bank umum milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Provinsi Banten bersamasama dengan pemerintah kota/kabupaten se-Jawa Barat dan Banten. Dasar pendiriannya adalah Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia (RI) Nomor 33 Tahun 1960 tentang Penentuan Perusahaan di Indonesia Milik Belanda yang Dinasionalisasi. Salah satu perusahaan milik Belanda yang berkedudukan di Bandung yang dinasionalisasi adalah NV Denis (De Erste Nederlansche Indische Shareholding), bergerak di bidang bank hipotek. Sebagai tindak lanjut dari PP Nomor 33 Tahun 1960, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Akta Notaris Noezar Nomor 152 Tanggal 21 Maret 1961 dan Nomor 184 Tanggal 13 Mei 1961 serta dikukuhkan dengan Surat Keputusan (SK) Gubernur Provinsi Jawa Barat Nomor 7/GKDH/BPD/61 Tanggal 20 Mei 1961 mendirikan PT Bank Karya Pembangunan dengan modal dasar untuk pertama kali berasal dari kas daerah sebesar Rp2.500.000. Sebagai upaya untuk menyempurnakan kedudukan hukum Bank Karya Pembangunan Daerah Jabar, dikeluarkan Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Jawa Barat Nomor 11/PDDPRD/72 Tanggal 27 Juni 1972 tentang Kedudukan Hukum Bank Karya Pembangunan Daerah Jawa Barat sebagai perusahaan daerah (PD) yang berusaha di bidang perbankan. Selanjutnya, melalui Perda Provinsi Jawa Barat Nomor 1/DP-040/PD/1978 Tanggal 27 Juni 1978, nama PD Bank Karya Pembangunan Daerah Jabar diubah menjadi BPD Jabar. Seiring kebutuhan nasabah maka pada tahun 1992 aktivitas BPD Jabar ditingkatkan menjadi bank umum devisa berdasarkan SK. Direksi Bank Indonesia (BI) Nomor 25/84/KEP/DIR Tanggal 2 November 1992. Selanjutnya, berdasarkan Perda Nomor 11 Tahun 1995, bank ini mempunyai sebutan Bank Jabar dengan logo baru.
35
Mengikuti perkembangan perekonomian dan perbankan, berdasarkan Perda Nomor 22 Tahun 1998 dan Akta Pendirian Nomor 4 Tanggal 8 April 1999 berikut Akta Perbaikan Nomor 8 Tanggal 15 April 1999 yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman RI pada tanggal 16 April 1999, bentuk hukum Bank Jabar diubah dari PD menjadi perseroan terbatas (PT). Untuk memenuhi permintaan masyarakat akan jasa layanan perbankan yang berlandaskan syariah, sesuai dengan izin BI Nomor 2/18/ DpG/DPIP Tanggal 12 April 2000, sejak tanggal 15 April 2000, Bank Jabar menjadi BPD pertama di Indonesia yang menjalankan dual banking system, yaitu memberikan layanan perbankan dengan sistem konvensional dan sistem syariah. Agar lebih leluasa melaksanakan ekspansi usaha, berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham (RUPS) tanggal 16 April 2001, disetujui peningkatan modal dasar Bank Jabar menjadi Rp1 triliun. Selanjutnya, berdasarkan hasil keputusan RUPS yang diselenggarakan pada tanggal 14 April 2004 dengan Akta Nomor 10 Tanggal 14 April 2004, modal dasar Bank Jabar dinaikkan dari Rp1 triliun menjadi Rp2 triliun. Melihat perkembangan yang terus meningkat dan prospek usaha yang terus membaik, pada RUPS tanggal 5 April 2006 ditetapkan bahwa modal dasar Bank Jabar naik dari Rp2 triliun menjadi Rp4 triliun. Pada bulan November 2007, menyusul dikeluarkannya SK. Gubernur BI Nomor 9/63/kep.gbi/2007 tentang Perubahan Izin Usaha Atas Nama PT BPD Jabar Menjadi Izin Usaha Atas Nama PT BPD Jabar dan Banten, dilaksanakan penggantian call name dari Bank Jabar menjadi Bank Jabar Banten. PT Bank Jabar Banten Cabang Bogor diresmikan pada tanggal 6-8-1986 oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Propinsi Jawa Barat Bapak Yogie S.M. Bank Jabar Banten memiliki sebuah visi yaitu ” Menjadi 10 Bank Terbesar di Indonesia dan Berkinerja Baik”. Untuk mencapai visi tersebut Bank Jabar Banten memiliki misi yang mendukung.
36
Misi-misi Bank Jabar Banten adalah : 1. Penggerak dan pendorong laju perekonomian daerah. 2. Melaksanakan penyimpanan uang daerah. 3. Salah satu sumber pendapatan asli daerah. Untuk mendukung kinerja bank agar berjalan dengan lancar, bank memiliki struktur organisasi yang sesuai dengan pembagian tugasnya masing-masing. Perubahan struktur organisasi Bank Jabar Banten terus menerus mengalami penyempurnaan sesuai dengan dinamika volume pekerjaan dan perkembangan Bank Jabar Banten. Penerapan struktur organisasi yang ada, belum dapat mendukung akselerasi dari berbagai bidang. Diharapkan dengan pengembangan struktur organisasi dapat membantu Bank Jabar Banten dalam memenuhi harapan dan target atas rencana jangka pendek dan jangka menengah yang akan mengakselerasi ekspansi kredit maupun dana dengan tetap menjaga profitabilitas yang optimal dengan memperkuat delivery channel, sehingga pencapaian visi dapat diraih dengan baik. Pengembangan struktur organisasi diharapkan dapat mengakomodasi kebutuhan Bank Jabar Banten yang semakin berkembang, baik dari sisi volume maupun aktivitas bisnis. Pengembangan struktur organisasi bertujuan untuk meningkatkan akselerasi ekspansi bisnis. Pengembangan struktur organisasi yang lebih fokus terhadap aktivitas bisnis, dengan tetap memperhatikan aktivitas supporting yang harus dilakukan dengan baik (Lampiran 3). 4.2. Hasil Regresi Linier 4.2.1.Analisis Pengaruh Penyaluran Kredit Terhadap Laba Analisis ini untuk mengetahui pengaruh penyaluran kredit terhadap laba. Kredit yang disalurkan kepada masyarakat akan dikembalikan dalam bentuk pokok, bunga pokok, dan biaya-biaya kredit, sehingga bank memperoleh pendapatan dari bunga kredit tersebut. Apabila bank menyalurkan kredit lebih banyak ke masyarakat, bunga yang diperoleh juga meningkat sehingga pendapatan bank juga meningkat.
37
Hasil penelitian sesuai dengan hipotesis yaitu penyaluran kredit berpengaruh positif terhadap laba. Hasil uji klasik diperoleh bahwa model ini memenuhi uji normalitas pada α = 5 persen karena p value yang diperoleh 0,150. Memenuhi uji autokorelasi pada α = 5 persen karena p value yang diperoleh 0,537, memenuhi uji heterokedastisitas pada α = 5 persen karena p value yang diperoleh 0,406. Model memenuhi syarat uji F dan uji T pada α = 1 persen karena p value yang diperoleh 0,000 denga R square 89 persen (Lampiran 4). Hasil dugaan persamaan regresi linier sederhana diperoleh persamaan P = 136446 + 0.00408 D, dapat disimpulkan bahwa setiap kenaikan Rp 1.000.000,00 dari penyaluran akan meningkatkan laba sebesar Rp 4.080,00 dan sebesar 136446 adalah bagian dari laba yang tidak dapat dijelaskan oleh faktor penyaluran. Dari koefisien determinasi diperoleh sebesar 89.0 persen dapat dikatakan bahwa 89.0 persen keragaman dari laba dapat dijelaskan oleh faktor penyaluran. Sebesar 11 persen sisanya dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam model. Berdasarkan hasil penelitian di atas yaitu apabila bank ingin mendapatkan laba sebesar Rp 4.080,00 dari bunga kredit, bank harus menyalurkan kreditnya kepada masyarakat sedikitnya Rp 1.000.000,00 4.2.2. Analisis Pengaruh Pertumbuhan dan Kualitas Kredit Terhadap Laba. Bank menyalurkan kredit kapada masyarakat dalam jumlah yang berbeda-beda tiap tahunnya. Selesih penyaluran kredit akan diketahui pertumbuhan kredit yang telah disalurkan. Pertumbuhan kredit akan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang peningkatan jumlah kredit yang disalurkan. Apabila pertumbuhan kredit yang meningkat, mendorong pendapatan yang diperoleh bank juga meningkat, tetapi dengan adanya pertumbuhan kredit yang meningkat juga mendorong adanya kredit bermasalah. Kredit bermasalah ini dapat menurunkan pendapatan bank. Hasil
penelitian
diperoleh
bahwa
pertumbuhan
kredit
tidak
berpengaruh nyata terhadap laba, sedangkan kualitas kredit berpengaruh nyata pada laba pada α = 5 persen karena p value yang diperoleh 0,016 (lampiran 5). Persamaan hasil regresi diperoleh P = 49212 + 575603 G +
38
84503504 Q, yang berarti bahwa untuk mendapatkan laba dari kredit sebesar Rp 84.503.505,00 kemungkinan akan terjadi kredit bermasalah sedikitnya sebesar 1 persen. 4.2.3. Analisis Pengaruh Penghapusan Kredit Terhadap Kualitas Kredit Analsis ini menggunakan metode yang ketiga yaitu kualitas kredit dipengaruhi oleh penghapusan kredit. Penghapusan kredit yang dilakukan tahun sebelumnya akan berpengaruh negatif terhadap NPL, sehingga jika penghapusan kredit dilakukan akan menurunkan NPL. NPL yang semakin menurun ini akan berdampak positif terhadap kualitas kredit yaitu memperbaiki kualiatas kredit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penghapusan kredit berpengaruh nyata terhadap kualitas kredit pada α = 5 persen dengan R square 70 persen yang artinya bahwa sebesar 70 persen dari keragaman dari kualiats kredit dapat dijelaskan oleh faktor penghapusan tahun sebelumnya. Sebesar 30.0 persen sisanya dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam model (lampiran 6). Persamaan regresi yang diperoleh yaitu Qt = 0.176 + 0.00000020 Wt1 yaitu apabila bank ingin menurunkan NPL satu persen diperlukan penghapusan kredit sedikitnya Rp 5.000.000.000.000,00. Hasil penelitian ini signifikan dan positif tetapi tidak efektif untuk dilaksanakan 4.3. Implikasi Manajerial Bank sebagai lembaga yang menyalurkan kredit kepada masyarakat baik kepada perorangan maupun lembaga. Bank Jabar Banten merupakan salah satu bank yang kegiatan utamanya adalah menyalurkan kredit kepada calon debitur. Untuk mnyalurkan kredit kepada calon debitur, bank harus menganalisis terlebih dahulu calon debitur agar kredit yang disalurkan dapat kembali sesuai kesepakatan. Setelah kredit disalurkan kepada debitur, bank tetap harus mengontrol kredit yang disalurkannya agar pengembalian kredit yang disalurkan tepat waktu. Berdasarkan penelitian bahwa penyaluran kredit berpengaruh positif terhadap laba yang artinya bahwa semakin memperbesar penyaluran kredit
39
maka laba bank akan semakin besar pula. Walaupun bank memperoleh pendapatan yang lebih besar dari kredit, bank harus memperhatikan kualitas kreditnya karena semakin banyak jumlah kredit yang disalurkan dapat mendorong timbulnya kredit bermasalah yang justru akan mengurangi laba. Oleh karena itu, untuk memperbaiki kualitas kredit bermasalah tersebut diperlukan penghapusan kredit sehingga dapat meningkatkan kinerja perkreditan. Bank Jabar Banten dalam hal ini harus meningkatkan jumlah penyaluran kredit serta pengawasan terhadap debiturnya agar tidak terjadi kredit bermasalah. Apabila kredit bermasalah ini masih terjadi, bank perlu melakukan penghapusan kredit bermasalah tersebut sesuai dengan aturan dan kebijakan yang berlaku. Tugas utama untuk memaksimalkan laba, meminimalkan resiko, dan penghapusan kredit adalah bagian perkreditan atau bagian supervise, sehingga diperlukan sumberdaya manusia yang berkualitas.
40
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa penyaluran kredit berpengaruh positif terhadap laba. Hal ini dapat dibuktikan dengan besarnya nilai R square yaitu 89 persen (sebesar 89 persen keragaman dari laba dapat dijelaskan oleh penyaluran kredit dan sebesar 11 persen dijelaskan oleh faktor lain) dan dengan persamaan hasil regresi P = 136446 + 0.00408 D. Dapat disimpulkan bahwa apabila bank ingin mendapatkan laba sebesar Rp 4.080,00 dari bunga kredit, bank harus menyalurkan kreditnya kepada masyarakat sedikitnya Rp 1.000.000,00. Laba kredit selain dipengaruhi oleh penyaluran kredit juga dipengaruhi oleh kualitas kredit. R square yang diperoleh sebesar 74,7persen yang berarti bahwa sebesar 74,7 persen dari laba dapat dijelaskan oleh kualitas kredit dan sebesar 25,3 persen dijelaskan oleh faktor lain selain kualitas kredit. Dari hasil penelitian bahwa untuk mendapatkan laba dari kredit sebesar Rp 84.503.505,00 kemungkinan akan terjadi kredit bermasalah sedikitnya sebesar satu persen. Kredit bermasalah yang timbul akibat adanya penyaluran kredit dapat diperbaiki dengan melakukan penghapusan kredit, hal ini terbukti pada hasil penelitian ini. Koefisien determinasi yang diperoleh sebesar 70 persen (sebesar 70 persen keragaman dari kualitas kredit dapat dijelaskan oleh penghapusan kredit dan sebesar 30 persen dijelaskan oleh faktor lain). Hasil penelitian diperoleh bahwa apabila bank ingin menurunkan NPL sebesar satu persen diperlukan penghapusan kredit sedikitnya Rp 5.000.000.000.000,00, artinya meskipun berpengaruh positif secara nyata tetapi tidak efektif untuk dilaksanakan. 2. Saran Pertumbuhan kredit yang tinggi pada penelitian ini tidak berpengaruh secara nyata terhadap perolehan laba. Hal ini mungkin disebabkan oleh kredit yang tidak diklasifikasikan terlebih dahulu. Apabila penyaluran kredit yang digunakan dalam penelitian ini diklasifikasikan terlebih dahulu seperti kredit
41
konsumtif maupun kredit produktif, akan terlihat kredit kredit mana yang lebih banyak disalurakn dan kredit yang lebih banyak menghasilkan laba. Oleh karena itu, diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai macam-macam kredit yang disalurkan oleh suatu bank, proporsi setiap jenis kredit, dan besar jenis kredit dalam menghasilkan laba. Selain
memerlukan penelitian lebih lanjut mengeai macam-macam
kredit yang disalurkan, juga diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai jenis kredit yang rentan menimbulkan kredit bermasalah. Apabila sudah diketahui jenis kredit yang rentan menimbulkan kredit bermasalah diperlukan solusi untuk mencegahnya dan batas maksimum untuk melakukan penghapusan kredit bermasalah tersebut.
42
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. NPL Perbankan 2010 www.VIBIZnews.com. [3 Maret 2011]
Terendah
Sepanjang
Sejarah..
Bank Indonesia. 2002. Statistik Perbankan Indonesia 2002. Jakarta. . 2003. Statistik Perbankan Indonesia 2003. Jakarta. . 2004. Statistik Perbankan Indonesia 2004. Jakarta. . 2005. Statistik Perbankan Indonesia 2005. Jakarta. . 2006. Statistik Perbankan Indonesia 2006. Jakarta. . 2007. Statistik Perbankan Indonesia 2007. Jakarta. . 2008. Statistik Perbankan Indonesia 2008. Jakarta. . 2009. Statistik Perbankan Indonesia 2009. Jakarta. Bhakti, Y. 2009. Analisis Diskriminan Dalam Klasifikasi Pola Pengembalian Kredit Sektor Pertanian (Studi Kasus PT Bank XYZ). Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Dendawijaya, 2000. Manajemen Perbankan. Ghalia Indonesia, Jakarta. Hasibuan, M.S.P. 2008. Dasar-Dasar Perbankan. PT Bumi Aksara, Jakarta. Infokum. 2008. Fraud (Kecurangan): Apa dan Mengapa?. www.JDIH.bpk.go.id. [23 febuari 2011]. Kasmir. 2004. Manajemen Perbankan. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Priyatno, D. 2008. 5 Jam Belajar Olah Data Dengan SPSS 17. ANDI, Yogyakarta. Poernomo, H. 2001. Keputusan Dirjen www.ORTax.org. [12 januari 2011].
Pajak-KEP-238/PJ./2001-Opera.
Rivai, V. dan A.P. Veithzal. 2005. Credit Management Handbook. RajaGrafindo Persada, Jakarta. Rohaeni, H. 2009. Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga Dan Kredit Bermasalah Terhadap Laba (Studi Kasus PT Bank X). Skripsi pada Departemen Manajemen,, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Simorangkir, O.P. 2004. Pengantar Lembaga Keuangan Bank dan Nonbank. Ghalia Indonesia, Bogor. Sudibyo, B. 2000. Keputusan Menteri Keuangan-204/KMK.04/2000-Opera. www.ORTax.org. [12 Januari 2011]. Suhermadi, B. 2006. Management Fraud. http://internal.dsuc.co.id/managementfraud. [23 Febuari 2011]. Suyatno T et al. 2004. Dasar-Dasar Perkreditan. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
43
Tangkillisan HNS. 2003. Manajemen Keuangan Bagi Analisis Kredit Perbankan. Balairung & Co. Yogyakarta, Yogyakarta.
44
LAMPIRAN
Lampiran 1 Rekap data bulanan Bank Jabar Banten periode tahun 2002-2009
Periode Tahun Bulan 2002 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 TOTAL 2003
1 2 3 4 5
P 56,579 104,595 151,992 200,630 250,099 318,910 375,471 432,678 478,507 533,432 589,039 623,806 4,115,738
L 3,803,174 3,954,267 4,057,147 4,223,654 4,406,998 4,566,930 4,663,862 4,766,071 4,825,631 4,857,592 4,913,774 4,830,710 53,869,810
DPK 31,886 36,085 35,529 31,417 11,020 12,303 18,005 22,633 18,643 25,085 31,418 12,348 286,372
KL 4,251 4,907 5,244 5,708 28,702 28,417 26,695 5,983 12,960 17,994 12,788 13,258 166,907
79,751 139,485 203,805 263,706 335,269
4,832,009 4,914,073 5,019,702 5,160,487 5,330,971
24,637 35,645 41,956 37,961 35,038
16,119 11,811 7,626 15,404 13,634
REKAP DATA BULANAN Bank Jabar Banten Periode Tahun 2002-2010 Kredit D M 1,009 445 1,203 837 1,741 935 2,996 1,585 1,942 3,393 4,464 3,049 3,173 7,631 2,546 1,400 3,091 1,966 2,607 2,646 3,993 5,994 3,106 1,024 31,871 30,905 4,786 5,272 9,531 5,729 9,994
1,466 2,326 6,441 4,156 6,568
(dalam jutaan rupiah) Q 0.0015 0.0017 0.0019 0.0024 0.0076 0.0078 0.0079 0.0021 0.0037 0.0047 0.0046 0.0036 0.0042
T 3,840,765 3,997,299 4,100,596 4,265,360 4,452,055 4,615,163 4,719,366 4,798,633 4,862,291 4,905,924 4,967,967 4,860,446 54,385,865
0.0046 0.0039 0.0046 0.0048 0.0056
4,879,017 4,969,127 5,085,256 5,223,737 5,396,205
W
tingkat G
%G
156,534 103,297 164,764 186,695 163,108 104,203 79,267 63,658 43,633 62,043 -107,521
0.040756 0.025842 0.040181 0.043770 0.036637 0.022578 0.016796 0.013266 0.008974 0.012647 -0.021643
4.08 2.58 4.02 4.38 3.66 2.26 1.68 1.33 0.90 1.26 -2.16
50,634 52,128 55,561 59,328 70,781 73,107 80,463 71,023 76,906 78,518 83,182 70,519 822,150
18,571 90,110 116,129 138,481 172,468
0.003821 0.018469 0.023370 0.027232 0.033016
0.38 1.85 2.34 2.72 3.30
79,729 84,459 78,526 83,823 89,456
G
45
Lanjutan lampiran 1
6 7 8 9 10 11 12 TOTAL
391,274 454,211 520,227 594,218 679,891 760,705 822,270 5,244,812
5,563,427 5,802,524 6,087,626 6,258,145 6,471,941 6,551,749 6,628,003 68,620,657
42,202 28,374 31,925 28,220 31,582 25,962 19,072 382,574
14,304 18,699 12,828 15,948 14,767 13,374 13,345 167,859
9,081 4,772 7,668 9,556 9,736 8,929 8,311 93,365
4,010 10,502 11,678 12,635 9,100 15,439 9,289 93,610
0.0049 0.0058 0.0052 0.0060 0.0051 0.0057 0.0046 0.0051
5,633,024 5,864,871 6,151,725 6,324,504 6,537,126 6,615,453 6,678,020 69,358,065
236,819 231,847 286,854 172,779 212,622 78,327 62,567 14,972,200
0.043886 0.041159 0.048911 0.028086 0.033619 0.011982 0.009458 0.275296
4.39 93,402 4.12 101,710 4.89 111,946 2.81 119,342 3.36 124,120 1.20 126,641 0.95 116,654 27.53 1,209,808
2004
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 TOTAL
97,947 189,668 275,133 362,840 455,127 529,398 632,635 725,775 821,270 929,318 1,026,030 1,104,781 7,149,922
6,729,394 6,884,961 7,114,110 7,373,706 7,580,730 7,855,679 8,021,217 8,136,654 8,319,495 8,504,276 8,602,028 8,705,837 93,828,087
24,823 25,898 23,044 21,720 18,847 24,179 21,895 16,300 18,275 26,367 26,583 13,505 261,436
8,772 10,696 7,436 8,310 12,771 8,833 11,221 14,181 12,828 7,994 8,070 15,631 126,743
8,170 6,817 7,132 8,195 6,556 7,457 4,665 7,092 7,596 7,227 7,983 6,697 85,587
11,767 13,566 15,491 13,454 13,703 15,117 14,683 15,277 13,673 18,003 17,833 4,518 167,085
0.0042 0.0045 0.0042 0.0040 0.0043 0.0040 0.0038 0.0045 0.0041 0.0039 0.0039 0.0031 0.0040
6,782,926 6,941,938 7,167,213 7,425,385 7,632,607 7,911,265 8,073,681 8,189,504 8,371,867 8,563,867 8,662,497 8,746,188 94,468,938
104,906 159,012 225,275 258,172 207,222 278,658 162,416 115,823 182,363 192,000 98,630 83,691 25,110,873
0.015709 0.023443 0.032451 0.036021 0.027907 0.036509 0.020530 0.014346 0.022268 0.022934 0.011517 0.009661 0.362047
1.57 120,756 2.34 126,611 3.25 127,974 3.60 129,632 2.79 133,275 3.65 121,138 2.05 124,751 1.43 133,718 2.23 131,915 2.29 139,399 1.15 145,134 0.97 116,529 36.20 1,550,832
2005
1 2 3
103,840 197,400 301,255
8,800,735 8,922,332 9,093,142
26,116 33,225 32,016
16,112 15,697 12,603
6,198 4,953 6,416
5,881 7,018 8,707
0.0032 0.0031 0.0030
8,855,042 8,983,225 9,152,884
108,854 128,183 169,659
0.012446 0.014476 0.018886
1.24 1.45 1.89
46
128,156 134,228 139,153
Lanjutan lampiran 1
4 5 6 7 8 9 10 11 12 TOTAL
402,557 509,073 622,621 732,502 839,474 940,199 1,058,395 1,161,758 1,262,568 8,642,131
9,249,202 9,458,214 9,700,069 9,821,129 9,930,426 9,987,002 9,985,693 9,894,325 9,941,448 114,783,717
44,769 50,498 58,422 63,871 86,108 115,214 102,544 108,727 78,580 800,090
10,690 12,656 8,270 13,550 11,083 10,219 9,578 11,215 8,332 140,005
4,971 5,360 7,887 8,093 9,401 10,855 12,391 15,834 12,020 104,379
9,375 10,235 13,256 14,012 18,215 20,762 22,408 23,765 25,617 179,251
0.0027 0.0030 0.0030 0.0036 0.0038 0.0041 0.0044 0.0051 0.0046 0.0037
9,319,007 9,536,963 9,787,904 9,920,655 10,055,233 10,144,052 10,132,614 10,053,866 10,065,997 116,007,442
166,123 217,956 250,941 132,751 134,578 88,819 -11,438 -78,748 12,131 21,538,504
0.018150 0.023388 0.026312 0.013563 0.013565 0.008833 -0.001128 -0.007772 0.001207 0.227996
1.81 142,141 2.34 148,791 2.63 156,717 1.36 168,661 1.36 179,766 0.88 185,823 -0.11 185,384 -0.78 189,155 0.12 190,121 22.80 1,948,096
2006
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 TOTAL
93,817 173,042 259,888 348,180 438,332 529,287 617,173 707,593 793,784 888,460 961,235 1,046,100 6,856,891
9,927,268 10,007,687 10,146,094 10,266,550 10,456,525 10,645,123 10,758,993 10,919,471 11,167,432 11,266,740 11,417,272 11,649,310 128,628,465
95,584 97,770 113,914 81,354 66,767 138,683 95,546 101,093 131,627 125,291 76,196 62,441 1,186,266
11,263 11,912 9,505 17,962 10,832 12,260 13,709 13,753 15,455 13,619 12,337 10,409 153,016
11,804 15,564 17,464 22,223 19,011 17,704 15,383 14,566 12,507 14,181 13,587 12,232 186,226
30,320 32,660 31,272 35,844 40,901 42,580 43,053 42,193 41,231 35,026 34,573 25,759 435,412
0.0053 0.0059 0.0056 0.0073 0.0067 0.0067 0.0066 0.0064 0.0061 0.0055 0.0052 0.0041 0.0059
10,076,239 10,165,593 10,318,249 10,423,933 10,594,036 10,856,350 10,926,684 11,091,076 11,368,252 11,454,857 11,553,965 11,760,151 130,589,385
10,242 89,354 152,656 105,684 170,103 262,314 70,334 164,392 277,176 86,605 99,108 206,186 14,581,943
0.001017 0.008868 0.015017 0.010242 0.016319 0.024761 0.006479 0.015045 0.024991 0.007618 0.008652 0.017845 0.125698
0.10 203,639 0.89 204,109 1.50 210,356 1.02 218,570 1.63 224,000 2.48 234,132 0.65 233,706 1.50 236,011 2.50 235,462 0.76 229,978 0.87 231,580 1.78 187,886 12.57 2,649,429
2007
1
81,701
11,685,307
62,815
8,765
11,582
26,861
0.0040
11,795,330
35,179
0.002991
0.30
47
194,581
Lanjutan lampiran 1
2008
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 TOTAL
165,004 255,363 356,634 457,351 558,335 655,137 757,782 862,713 965,348 1,079,290 1,199,847 7,394,505
11,699,968 11,839,844 12,167,104 12,500,751 12,724,241 12,949,473 13,152,113 13,058,518 12,905,138 12,870,899 12,883,153 150,436,509
81,782 82,249 70,112 60,405 63,388 64,671 67,956 97,477 84,296 127,035 60,637 922,823
13,098 9,816 9,644 9,896 11,988 8,283 9,343 10,238 12,108 17,985 14,182 135,346
13,379 16,091 15,810 14,092 16,537 16,433 14,506 11,750 11,360 17,900 18,641 178,081
27,640 28,091 31,181 35,305 36,460 40,630 46,200 53,750 56,531 58,155 57,306 498,110
0.0046 0.0045 0.0046 0.0047 0.0051 0.0050 0.0053 0.0057 0.0061 0.0072 0.0069 0.0053
11,835,867 11,976,091 12,293,851 12,620,449 12,852,614 13,079,490 13,290,118 13,231,733 13,069,433 13,091,974 13,033,919 152,170,869
40,537 140,224 317,760 326,598 232,165 226,876 210,628 -58,385 -162,300 22,541 -58,055 21,581,484
0.003437 0.011847 0.026533 0.026566 0.018396 0.017652 0.016104 -0.004393 -0.012266 0.001725 -0.004434 0.165262
0.34 193,461 1.18 203,662 2.65 217,297 2.66 230,060 1.84 237,792 1.77 249,252 1.61 257,112 -0.44 277,116 -1.23 265,150 0.17 274,474 -0.44 250,366 16.53 2,850,323
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 TOTAL
118,018 238,114 368,205 500,141 640,038 786,914 943,841 1,108,084 1,276,372 1,446,128 1,623,286 1,803,854 10,852,995
12,615,032 12,700,686 12,917,602 13,335,961 13,805,250 14,409,864 14,829,622 15,353,200 15,528,820 15,898,457 16,111,172 16,197,926 173,703,592
77,524 98,877 95,655 76,867 75,871 102,877 88,533 105,720 115,907 113,190 148,385 79,666 1,179,072
15,008 17,169.00 17,162 25,862 20,802 15,634 12,832 15,616 15,104 14,429 37,146 9,861 216,625
21,154 13,986 15,320 16,802 22,412 22,246 17,915 15,430 17,007 16,939 14,873 19,088 213,172
57,772 69,718 70,918 69,027 67,573 67,631 71,271 76,305 77,197 80,589 83,536 93,464 885,001
0.0073 0.0078 0.0079 0.0083 0.0079 0.0072 0.0068 0.0069 0.0069 0.0069 0.0083 0.0075 0.0075
12,786,490 12,900,436 13,116,657 13,524,519 13,991,908 14,618,252 15,020,173 15,566,271 15,754,035 16,123,604 16,395,112 16,400,005 176,197,462
-247,429 113,946 216,221 407,862 467,389 626,344 401,921 546,098 187,764 369,569 271,508 4,893 24,026,593
-0.018983 0.008911 0.016761 0.031095 0.034559 0.044765 0.027494 0.036358 0.012062 0.023459 0.016839 0.000298 0.157892
-1.90 263,379 0.89 282,510 1.68 292,359 3.11 292,764 3.46 296,117 4.48 300,990 2.75 309,582 3.64 322,820 1.21 328,123 2.35 334,861 1.68 209,093 0.03 363,951 15.79 3,596,549
48
Lanjutan lampiran 1
2009
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 TOTAL
169,491 328,894 488,382 649,007 815,572 986,269 1,158,846 1,330,375 1,512,731 1,693,481 1,882,258 2,074,147 13,089,453
P
Tahun 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009
4,115,738 5,244,812 7,149,922 8,131,642 6,856,891 7,394,505 10,852,995 13,089,453
16,040,451 16,355,489 16,585,302 16,969,593 17,556,092 18,132,985 18,526,251 18,781,598 19,443,321 19,535,255 19,770,035 19,123,476 216,819,848
204,961 185,421 202,948 180,003 180,733 165,532 189,820 587,413 231,592 337,032 249,512 143,125 2,858,092
12,928 15,390 15,022 24,514 22,550 44,053 38,274 18,422 27,637 32,449 37,482 95,245 383,966
19,308 17,243 20,740 24,890 36,583 30,025 41,483 55,781 52,616 39,602 48,354 27,947 414,572
96,612 101,815 93,712 94,928 97,608 124,514 142,261 147,093 157,751 175,659 173,169 172,218 1,577,340
0.0079 0.0081 0.0077 0.0083 0.0088 0.0107 0.0117 0.0113 0.0120 0.0123 0.0128 0.0151 0.0107
16,374,260 16,675,358 16,917,724 17,293,928 17,893,566 18,497,109 18,938,089 19,590,307 19,912,917 20,119,997 20,278,552 19,562,011 222,053,818
-25,745 301,098 242,366 376,204 599,638 603,543 440,980 652,218 322,610 207,080 158,555 -716,541 45,856,356
Total Rekap Data Tahunan Bank Jabar Banten Periode Tahun 2002-2010 (Jutaan Rupiah) Kredit L DPK KL D M Q T G 53,869,810 286,372 166,907 31,871 30,905 0.0042 54,385,865 68,620,657 382,574 167,859 93,365 95,610 0.0051 69,358,065 14,972,200 93,828,087 261,436 126,743 85,587 167,085 0.0040 94,468,938 25,110,873 114,783,717 800,090 140,005 104,379 179,251 0.0037 116,007,442 21,538,504 128,628,465 1,186,266 153,016 186,226 435,412 0.0059 130,589,385 14,581,943 150,436,509 922,823 135,346 178,081 498,110 0.0053 152,170,869 21,581,484 173,703,592 1,179,072 216,625 213,172 885,001 0.0075 176,197,462 24,026,593 216,819,848 2,858,092 383,966 414,572 1,577,340 0.0107 222,053,818 45,856,356
-0.001570 0.018388 0.014534 0.022237 0.034673 0.033730 0.023840 0.034439 0.016468 0.010399 0.007880 -0.035335 0.2602555
-0.16 375,953 1.84 385,605 1.45 340,702 2.22 393,060 3.47 404,800 3.37 426,424 2.38 454,441 3.44 474,729 1.65 488,342 1.04 501,503 0.79 515,088 -3.53 510,496 26.03 5,271,143
tingkat G
%G
0.275296 0.362047 0.227996 0.125698 0.165262 0.157892 0.260255
27.53 36.20 22.80 12.57 16.53 15.79 26.03
49
W 822,150 1,209,808 1,550,832 1,948,096 2,649,429 2,850,323 3,596,549 5,271,143
Lanjutan lampiran 1
Tahun 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009
Total Data Rata-rata Tahunan Bank Jabar Banten Periode 2002-2009 P Q D G W Qt 342.978 0.42232 54.385.865 2.18 822.150 437.068 0.5116 69.358.065 27.5296 1.209.808 0.5116 595.827 0.40163 94.468.938 36.2047 1.550.832 0.40163 677.637 0.36518 116.007.442 22.7996 1.948.096 0.36518 571.408 0.5932 130.589.385 12.5698 2.649.429 0.5932 616.209 0.53331 152.170.869 16.5262 2.850.323 0.53331 904.416 0.74621 176.197.462 15.7892 3.596.549 0.74621 1.090.788 1.06996 222.053.818 26.0255 5.271.143 1.06996
Wt-1 822.150 1.209.808 1.550.832 1.948.096 2.649.429 2.850.323 3.596.549
Keterangan : P : Laba L : lancar DPK : Dalam Perhatian Khusus KL : Kurang Lancar D : Diragukan M : Macet Q : NPL Qt : NPL tahun t T : Total kredit G : Pertumbuhan Kredit W : Penghapusan Kredit Wt-1 : Penghapusan tahun t-
50
Lampiran 2 Kolektibilitas kredit Bank Jabar Banten periode 2002-2009 Tahun 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Total % total
L 53,869,810 68,620,657 93,828,087 114,783,717 128,628,465 150,436,509 173,703,592 216,819,848 1,000,690,685 98.57
DPK 286,372 382,574 261,436 800,090 1,186,266 922,823 1,179,072 2,858,092 7,876,725 0.78
KL 166,907 167,859 126,743 140,005 153,016 135,346 216,625 383,966 1,490,467 0.15
D 31,871 93,365 85,587 104,379 186,226 178,081 213,172 414,572 1,307,253 0.13
M 30,905 95,610 167,085 179,251 435,412 498,110 885,001 1,577,340 3,868,714 0.38
51
Lampiran 3 Struktur organisasi Bank Jabar Banten PEMIMPIN CABANG
Pemimpin Bagian Pelayanan & Operasional
Pemimpin Seksi Pelayanan
Pemimpin KCP
-
Pelaksana KCP
Pemimpin Seksi Administrasi & Umum
-
Customer Service Kasir Teller
-
Adm Giro, Tabungan, Deposito, Kliring Sekretariat Umum EDP & Lapoaran Adm Kredit
Pemimpin Bagian Pemasaran
Pemimpin Seksi Pemasaran
-
Analis kredit umum Analis kredit Standar Staff Asisten Pemasaran
Pemimpin Seksi Supervisi
Pemimpin Seksi KIC
- Supervisi Kredit
52
53
Lampiran 4 Uji Klasik Persamaan Analisis Pengaruh Penyaluran Kredit Terhadap Laba Model : P = a + bD Keterangan: P = laba a = konstanta b = koefisien regresi D D = penyaluran kredit Uji Klasik 1.
Uji Normalitas Probability Plot of RESI1 Normal
99
Mean StDev N KS P-Value
95 90
-1.74623E-10 80046 8 0.225 >0.150
Percent
80 70 60 50 40 30 20 10 5
1
-200000
-100000
0 RESI1
100000
200000
2. Uji Autokorelasi Runs Test: RESI1 Runs test for RESI1 Runs above and below K = -1.74623E-10 The observed number of runs = 4 The expected number of runs = 4.75 5 observations above K, 3 below * N is small, so the following approximation may be invalid. P-value = 0.537
54
Lanjutan lampiran 4 3. Uji Heterokedastisiras Regression Analysis: absres versus D Predictor
Coef
SE Coef
T
P
Constant
31161
39461
0.79
0.460
0.0002571
0.0002875
0.89
0.406
D
VIF
1.000
4. Uji F dan Uji T Konstanta
D
Koefisien
136446
0.00408
Uji T
0.140***
0.000**
Uji F
0.000** 89.0%
R-Square Ket:
5. Persamaan Hasil Regresi P = 136446 + 0.00408 D
** * ***
berpengaruh nyata pada α = 1% berpengaruh nyata pada α = 5% tidak berpengaruh nyata
55
Lampiran 5 Uji Klasik Persamaan Analisis Pengaruh Pertumbuhan dan Kualitas Kredit Terhadap Laba Model : P = a + bG + cQ Keterangan: P = laba a = konstanta b = koefisien regresi G c = koefisien regresi Q G = pertumbuhan kredit Q = kualitas kredit Uji Klasik 1. Uji Normalitas Probability Plot of RESI1 Normal
99
Mean StDev N KS P-Value
95 90
Percent
80 70 60 50 40 30 20 10 5
1
-300000 -200000 -100000
0 RESI1
100000
200000
300000
2. Uji Heterokedastisitas Regression Analysis: absres versus G, Q Predictor
SE Coef
T
P
147287
108615
1.36
0.233
G
-9219
326263
-0.03
0.979
1.004
Q
-10260990
14695777
-0.70
0.516
1.004
Constant
Coef
VIF
-8.00355E-11 121662 8 0.181 >0.150
56
Lanjutan lampiran 5 3. Uji Autokorelasi Runs Test: RESI1 Runs test for RESI1 Runs above and below K = -8.00355E-11 The observed number of runs = 5 The expected number of runs = 4.75 3 observations above K, 5 below * N is small, so the following approximation may be invalid. P-value = 0.837
4. Uji Mulitikolenearitas Peubah bebas
Nilai VIF
G
1.004
Q
1.004
5. UJi F dan Uji T Konstanta
G
Koefisien
49212
575603
Uji T
0.778***
0.320***
Uji F R-Square
Q 84503504 0.016*
0.032* 74.7% Ket
** * ***
6. Persamaan Hasil Regresi P = 49212 + 575603 G + 84503504 Q
berpengaruh nyata pada α = 1% berpengaruh nyata pada α = 5% tidak berpengaruh nyata
57
Lampiran 6 Uji Klasik Persamaan Analisis Pengaruh Penghapusan Kredit Terhadap Kualitas Kredit Model : Qt = a + bWt-1 Keterangan: Qt
= kualitas kredit tahun ke-t
a
= konstanta
b
= koefisisen regresi Wt-1
Wt-1 = penghapusan kredit tahun t-1 Uji Klasik 1. Uji Normalitas Probability Plot of RESI1 Normal
99
Mean StDev N KS P-Value
95 90
-1.98254E-16 0.1320 7 0.172 >0.150
Percent
80 70 60 50 40 30 20 10 5
1
-0.3
-0.2
-0.1
0.0 RESI1
0.1
0.2
0.3
2. Uji Autokolerasi Runs Test: RESI1 Runs test for RESI1 Runs above and below K = -1.98254E-16 The observed number of runs = 5 The expected number of runs = 4.42857 3 observations above K, 4 below * N is small, so the following approximation may be invalid. P-value = 0.628
58
Lanjutan lampiran 6 3. Uji Heterokedastisitas Predictor VIF
Coef
SE Coef
T
P
Constant
0.08125
0.07984
1.02
0.356
Wt-1 1.000
0.00000001
0.00000004
0.24
0.820
4. Uji F dan Uji T c
Konstanta
D
Koefisien
0.176
0.00000020
Uji T
0.253***
0.019* 0.019*
Uji F
70.0%
R-Square Ket
** * ***
5. Persamaan hasil Regresi Qt = 0.176 + 0.00000020 Wt-1
berpengaruh nyata pada α = 1% berpengaruh nyata pada α = 5% tidak berpengaruh nyata
i