PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MURABAHAH TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) BANK SYARIAH (Studi Kasus Pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk)
Oleh : DZULFIKRI IBRAHIM HILMI NPM 113403191
Dibimbing oleh : Euis Rosidah S.E., M.AK Rita Tri Yusnita S.E. M.M.
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetehaui Untuk mengetahui pembiayaan Musyarakah, Murabahah dan Return On Asset (ROA) pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk(2) Bagaimana pengaruh pembiayaan Musyarakah, Murabahah secara parsial terhadap Return On Asset (ROA) pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk.(3) Untuk mengetahui pengaruh pembiayaan Musyarakah, Murabahah secara simultan terhadap Return On Asset (ROA) pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptip dengan menggunakan pendekatan studikasus. Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui data sekunder yaitu data yang dikumpulkan dari pihak lain dan dijadikan sebagai sarana untuk kepentingan sendiri. Data sekunder didapatkan dari media internet www.muamalat.go.id. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Pembiayaan musyarakah dan murabahah mengalami peningkatan, sedangkan pembiayaan dan Return On Asset mengalami fluktuasi. (2) Pembiayaan Musyarakah secara parsial berpengaruh signifikan terhadap return on asset dan Murabahah secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap return on asset. (3) Pembiayaan Musyarakah dan Murabahah secara simultan berpengaruh signifikan terhadap return on asset. Kata kunci : pembiayaan musyarakah, pembiayaan murabahah dan return on asset. LATAR BELAKANG PENELITIAN
Bank syariah hadir atas kebutuhan umat Islam dalam menjalankan aktivitas perekonomian. Sistem perbankan konvensional yang menggunakan bunga hanya menguntungkan satu pihak dan merugikan pihak lainnya. Sistem perbankan syariah telah membuktikan dirinya sebagai suatu sistem yang tangguh melalui
krisis ekonomi di Indonesia. Banyak keunggulan yang dimilikinya sehingga dapat bertahan menghadapi keadaan yang sangat sulit bagi dunia perbankan. Di antara keunggulannya adalah pertumbuhan perbankan yang terkait dengan pertumbuhan ekonomi riil. Dalam kondisi krisis ekonomi bank konvensional menderita negative spread dalam bisnisnya, sebagai suatu momok utama yang dihadapi oleh perbankan konvensional, dan justru dalam kondisi demikian bank syariah menunjukkan kondisi yang sebaliknya. Sehingga bank konvensionalpun mulai membuka bank syariah. Pokok usaha bank syariah adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat memulai pembiayaan berdasarkan prinsip syariah. Dalam melakukan kegiatan usahanya tersebut, diterapkan pola usaha dengan prinsip bagi hasil sebagai salah satu prinsip pokok dalam
kegiatan
perbankan syariah, prinsip yang akan menumbuhkan rasa
tanggung jawab pada masing-masing pihak, baik bank maupun nasabah. Salah satu kegiatan utama bank syariah adalah menyalurkan kelebihan dananya
dalam
bentuk
pembiayaan. Menurut Undang-Undang Perbankan
Syariah pasal (1) no. 21 tahun 2008, pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berupa transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan Musyarakah, transaksi sewa menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam bentuk ijarah muntahiya bi tamlik, transaksi jual beli dalam bentuk piutang Murabahah, salam dan istishna, transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh dan transaksi sewa menyewa jasa dalam bentuk untuk transaksi multijasa berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank Syariah dan atau Unit Usaha Syariah (UUS) dan pihak lain yang mewajibkan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai dan atau diberi fasilitas dana untuk mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan ujrah, tanpa imbalan atau bagi hasil. Penyaluran pembiayaan yang ada pada bank syariah, terdapat tiga produk utama yang dijalankan oleh bank dalam penyaluran pembiayaan, yaitu pembiayaan dengan prinsip bagi hasil (Musyarakah), pembiayaan dengan prinsip jual beli (Murabahah) dan pembiayaaan dengan prinsip sewa menyewa (ijarah). Musyarakah merupakan akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu
usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana (atau amal/expertise) dengan kesepakatan bahwa keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan dan kerugian didasarkan pada porsi kontribusi dana. Murabahah adalah akad jual beli dimana penjual menyebutkan harga jual yang terdiri dari harga pokok barang dan keuntungan yang disepakati penjual dan pembeli. Sedangkan ijarah adalah akad pemidahan hak guna suatu aset maupun jasa antara pemilik aset atau jasa kepada penyewa dalam waktu tertentu dengan pembayaran upah sewa tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan barang atau aset tersebut. Pendapatan bank sangat ditentukan oleh berapa banyak keuntungan yang diterima dari pembiayaan yangdisalurkan. Keuntungan yang diterima dari prinsip bagi hasil (Musyarakah) ditentukan berdasarkan kesepakatan besarnya nisbah, keuntungan bank berdasarkan keuntungan nasabah. Pendapatan dari pembiayaan prinsip jual beli (Murabahah) berasal dari mark up yang ditentukan berdasarkan kesepakatan antara bank dengan nasabah. Sedangkan pembiayaan dengan prinsip sewa menyewa (ijarah) berasal dari pendapatan sewa dari penyewa barang atau jasa. Besarnya laba atau profit tentu berhubungan dengan besarnya pembiayaan yang disalurkan serta menunjukan tingkat keberhasilan bank syariah dalam melakukan kegiatan usahanya.Untuk mengukur kinerja perusahaan dapat dilakukan dengan mengukur kemampuan labaan Profitabilitas.Profitabilitas ini merupakan hasil akhir bersih dari berbagai kebijakan dan keputusan manajemen. Analisis rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur tingkat profitabilitas adalah dengan menggunakan rasio keuangan Return On Asset (ROA). Alasan dipilihnya analisa Return On Asset dari beberapa rasio profitabilitas yang ada karena Return On Asset merupakan salahsatu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA maka semakin besaar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan asetnya. Karena pembiayaan musyarakah dan murabahah adalah pembiayaan terbesar pada bank syariah, maka kontribusinya terhadap keuangan bank syariah sangat diharapkan, salah satunya adalah terhadap profitabilitas/return on asset
bank syariah. Oleh karena itu perlu diteliti tentang seberapa besar pengaruh pembiayaan musyarakah dan murabahah terhadap return on asset bank syariah. Beberapa hasil penelitian terdahulu mengenai variabel yang hampir sama telah dilaksanakan, di antaranya Arief Fathon (2008) mengenai pengaruh risiko pembiayaan ( Musyarakah dan mudharabah) terhadap likuiditas dan dampaknya pada Profitabilitas bank syariah. Devi marisyah pertiwi (2011) mengenai pengaruh NPF pembiayaan mudharabah terhadap Profitabilitas. Andika Bintang (2013)mengenai Analisis Pengaruh Non Performing Finance Pembiayaan Murabahah, Pembiayaan Mudharabah dan Pembiayaan Musyarakah Terhadap Profitabilitas. Dwi Fanny Wicaksana(2011) mengenai pengaruh pembiayaan Musyarakah, Mudharabah dan Murabahah terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia.
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam usulan penelitian ini adalah metode deskriftif analisis dengan pendekatan studi kasus, yaitu penelitian yang membahas dan menganalisa masalah berdasarkan kondisi yang sebenarnya terjadi di perusahaan yang diteliti. Untuk proses pengujian diperlukan beberapa tahap diantaranya teknik pengumpulan data, operasionalisasi variabel dan rancang analisis data. Operasionalisasi Variabel
Dalam penelitian ini penulis menggunakan tiga variabel yang terdiri dari dua variabel independen dan satu variabel dependen yang didefinisikan sebagai berikut : 1. Variabel Independen (independent variable). (X1) = Pembiayaan Musyarakahdiidentifikasi sebagai variabel independen. Indikator
yang menentukan pembiayaan Musyarakahadalah bagi
hasildari pembiayaan musyarakah. (X2) = Pembiayaan Murabahahdiidentifikasi sebagai variabel independen. Indikator yang menentukan pembiayaan Murabahahadalah margin dari pembiayaan Murabahah.
2. Variabel dependen (Dependen Variable) (Y) = Return On Asset (ROA) PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. dengan indikator yaitu membandingkan antara laba bersih sebelum pajak dengan total aktiva. Teknik Analisis Data Penulis menggunakan alat analisis sebagai berikut : 1.
Analisis Regresi Berganda Analisis Regresi Berganda digunakan untuk mengukur pengaruh antara lebih dari satu variabel prediktor (variabel bebas) terhadap variabel terikat, yaitu untuk
mengetahui
penngaruh
pembiayaan
musyarakahdanMurabahah
terhadap Return On Asset (ROA) pada PT. Bank Muamalat Indonesia. Rumus : Y = a + b1 X1 +b2 X2 +. . . + bk Xk , Sugiyono (2010 : 277) Keterangan :
2.
Y = variabel terikat (Return On Asset (ROA))
X1 = variabel bebas (pembiayaan Musyarakah)
X2 = variabel bebas (pembiayaan Murabahah)
a = konstanta
b
= koefisien regresi
Koefisien Korelasi Ganda Untuk mengetahui keeratan hubungan antara variabel X1, X2 dengan Y maka dipergunakan perhitungan koefisien korelasi ganda dengan rumus ditulis sebagai berikut : RYX1X2 =
X1X2 + rY(X2)2 – 2rYX2rX1X2 1 - r X1X2 Sugiyono, (2010 :256)
Keterangan :
RYX1X2 = korelasi ganda antara X1,X2secara serentak dengan Y
RYX1 = korelasi antara X1 dengan Y
RYX2 = korelasi antara X2 dengan Y
RX1X2 = korelasi ganda antara X1 dan X2
Analisis Koefisien Determinasi
Determinasi digunakan untuk melihat seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Dengan kata lain nilai koefisien determinan digunakan untuk mengukur besarnya kontribusi variabel yang diteliti (X) dan (Y) sebagai variabel terikatnya. Semakin besar nilai koefisien determinasi maka semakin baik kemampuan variabel (X) menerangkan variabel (Y) Dengan rumus : Kd = (r2) x 100% Sugiyono, (2010 :251) Keterangan : Kd = Koefisien Determinasi r2 = Koefisien Korelasi Dikuadratkan
Untuk mencari pengaruh faktor lain yang mempengaruhi variabel (Y) maka digunakan rumus koefisien non determinasi sebagai berikut : Knd =1 – (r)2 x 100% Sugiyono, (2010 :252) UJI HIPOTESIS Ho : tidak ada hubungan antara tingkat kecukupan modal dan efisiensi operasional terhadap profitabilitas. Ha : terdapat hubungan antara tingkat kecukupan modal dan efisiensi operasional terhadap profitabilitas. Level signifikan sebesar 5% atau 0,05 dengan ketentuan bahwa, bila diperoleh thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya terdapat hubungan dan pengaruh antara tingkat kecukupan modal dan efisiensi operasional (variabel bebas) dan profitabilitas (variabel terikat). Adapun dengan pengujian F yaitu bila diperoleh Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pembiayaan Musyarakah, Murabahah, dan Return On Asset pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Perubahan tertinggi pembiayaan Musyarakah pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. selama periode 2007 – 2014 terjadi pada tahun 2008, dengan jumlah pembiayaan sebesar Rp 3.045.839.065.000,00 dan perubahan 72,22 %. Peningkatan Pembiayaan Musyarakah disebabkan oleh kebutuhan nasabah akan skema pembiayaan yang lebih menguntungkan. Dengan kondisi perekonomian yang lebih kondusif, nasabah dapat menambahkan porsi modal sesuai dengan kemampuan nasabah. Perubahan pembiayaan murabahah tertinggi pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. selama periode 2007 – 2014 terjadi pada tahun 2012 dengan jumlah pembiayaan sebesar Rp 16.140.183.597.000,00 dengan perubahan sebesar 60,71 % dari tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan karena permintaan nasabah atas pembiayaan murabahah yang meningkat. Perbankan syariah semakin diminati dan diterima oleh masyarakat, seiring perluasan jaringan kantor pelayanan PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. yang memudahkan nasabah dalam menggunakan produk pembiayaan murabahah. Perubahan Return On Asset terendah pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. selama periode 2007-2014 terjadi pada tahun 2008 yaitu sebesar 0.15 % dengan perubahan 0.29 %.
Pengaruh Pembiayaan Musyarakah Secara Parsial Terhadap Return On Asset pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Dengan kriteria tolak HO jika thitung > ttabel, maka berdasarkan perhitungan SPSS pada daftar lampiran, diperoleh nilai thitung sebesar -2,607 dengan mengambil taraf signifikasi α sebesar 5% maka ttabel sebesar 2,776 sehingga thitung < ttabel -2,607 < 2,776) dengan tingkat signifikasi 0,048 < 0.05 . Dikarenakan thitung < ttabel dan tingkat signifikasi lebih kecil dari 0,05 maka kaidah keputusannya adalah tolak Ho1 atau terima Ha1, artinya pembiayaan musyarakah secara parsial berpengaruh signifikan terhadap return on asset.
Pengaruh Pembiayaan Murabahah Secara Parsial Terhadap Return On Asset pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Dengan kriteria tolak HO jika thitung > ttabel, maka berdasarkan perhitungan SPSS pada daftar lampiran, diperoleh nilai thitung sebesar 1,265. dengan mengambil taraf signifikasi α sebesar 5% maka ttabel sebesar 2,776 sehingga thitung < ttabel dengan tingkat signifikasi 0,274 > 0,05. dikarenakan thitung < ttabel dan tingkat signifikasi lebih besar dari 0,05 maka kaidah keputusannya adalah terima Ho2 atau tolak Ha2, artinya pembiayaan murabahah secara parsial berpengaruh tapi tidak signifikan terhadap return on asset.
Pengaruh Pembiayaan Musyarakah dan Murabahah Secara Simultan Terhadap Return On Asset pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Dengan kriteria tolak Ho jika Fhitung > dari Ftabel, maka berdasarkan perhitungan SPSS pada daftar lampiran diperoleh nilai Fhitung sebesar 6,913. Dengan mengambil taraf signifikasi α sebesar 5% maka Ftabel sebesar 6,59 sehingga Fhitung > dari Ftabel (>) dengan tingkat signifikasi sebesar 0,036 yang berarti lebih kecil dari tingkat α sebesar 5%. Dikarenakan Fhitung > dari Ftabel dan tingkat signifikasi lebih besar dari 0,05 maka kaidah keputusannya adalah tolakHo3 atau terima Ha3, artinya pembiayaan Musyarakah, Murabahah dan berpengaruhsignifikan terhadap return on asset.
Simpulan Berdasarkan
hasil
penelitian
dan
pembahasan
mengenai
pengaruh
pembiayaan musyarakahdan murabahah terhadap return on asset pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1.
Dari hasil penelitian pembiayaan musyarakah dan murabahah yang terjadi pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. sejak periode 2007 s.d. 2014 mengalami fluktuasi (naik-turun). Kenaikan disebabkan minat masyarakat dan kebutuhan akan perbankan syariah semakin meningkat, dengan sistem bagi hasil dianggap lebih menguntungkan dan berkah. Sedangkan penurunan disebabkan banyaknya nasabah yang tidak tepat dalam waktu pembayaran
dan gagal dalam mengembalikan
pinjaman kepada bank
dan juga
diakibatkan oleh penggunaan dana pembiayaan musyarakah, murabahah dan yang kurang tepat sehingga dapat mempengaruhi kemampuan nasabah dalam mengembalikan pinjamannya. 2.
Dari hasil pengolahan data mengenai pengaruh pembiayaan musyarakahdan murabahah secara parsial terhadap return on asset yang terjadi pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. sejak periode 2007 sampai dengan 2014, dapat disimpulkan bahwa pembiayaan musyarakah secara parsial mempunyai hubungan dengan kategori kuat dan berpengaruh signifikan terhadap return on asset, pembiayaan murabahah secara persial mempunyai hubungan dengan kategori kuat dan berpengaruh tidak signifikan terhadap return on asset,
3.
Dari hasil pengolahan data mengenai pengaruh pembiayaan musyarakahdan murabahah secara simultan terhadap return on asset yang terjadi pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. sejak periode 2007 sampai dengan 2014, dapat disimpulkan bahwa secara simultan pembiayaan musyarakahdan murabahah mempunyai hubungan dengan kategori sangat kuat dan berpengaruh signifikan terhadap return on asset. Apabila pembiayaan musyarakah, murabahah dan pada bank dilaksanakan dengan baik, maka return on asset bank akan semakin baik pula.
Saran Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan diatan, maka penulis memberikan saran-saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat. Adapun saran-saranyang penulis kemukakan adalah sebagai berikut : 1.
Bagi pihak Bank. Pokok usaha bank syariah adalah menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat memulai pembiayaan berdasarkan prinsip syariah. Dari pembiayaan tersebut dihasilkan laba/keuntungan sesuai prinsip syariah. Pembiayaan prinsip jual beli dengan kesepakatan keuntungan kedua belah pihak, pembiayaan dengan prinsip kerjasama dengan bagi hasil keuntungan dan pembiayaan dengan prinsip sewa dengan pendapatan
sewa. Semakin besar pembiayaan diharapkan dapat mendapatkan laba yang maksimal. Semakin besar pembiayaan yang dikeluarkan, semakin besar pula resiko yang akan terjadi kepada bank selaku pemberi dana. Resiko-resiko tersebut dapat mempengaruhi laba yang dihasilkan bank dari pembiayaan. Banyaknya pembiayaan yang dikeluarkan harus sebanding dengan pengawasan terhadap penggunaan dana oleh para nasabah. Sehingga pembiayaan-pembiayaan yang dikeluarkan dapat menghasilkan laba yang maksimal. 2.
Bagi Peneliti Selanjutnya Diharapkan untuk peneliti selanjutnya bisa meneliti faktor lain yang bisa
mempengaruhi return on asset bank syariah seperti istishna, ijarah, qardh dan faktor-faktor lainnya. Sehingga hasil penelitian tersebut bisa diperbandingkan dengan hasil penelitian penulis. Selain itu diharapkan meneliti selanjutnya meneliti variabel-variabel lain yang terdapat pada bank syariah. Sehingga bisa mengembangkan dan menghasilkan suatu informasi berupa hasil penelitian yang berguna bagi masyarakat luas.
DAFTAR PUSTAKA Antonio, Muhammad Syafi’i.2014. Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik. Jakarta : Gema Insani. Ascarya. 2007. Akad &Produk Bank Syariah. Jakarta : PT. Raja Grafindo. Bank Indonesia.2015. Data Publikasi.www.bi.go.id. Bank Muamalat Indonesia. 2013. Laporan Keuangan Tahunan Bank Muamalat Indonesia. Jakarta : BMI. www.muamalatbank.go.id. DSN-MUI.2015.Fatwa MUI Musyarakah.www.dsnmui.or.id. DSN-MUI.2015.Fatwa MUI Murabahah.www.dsnmui.or.id. DSN-MUI.2015.Fatwa MUI Ijarah.www.dsnmui.or.id. Harahap, Sofyan Syafri. 2001. Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Hasibuan, Malayu S.P. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Bumi Aksara
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2014. Exposure Draft PSAK 107. Jakarta :www.iaiglobal.or.id. Kasmir.2012.Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.Jakarta : Rajawali Pers. Karim, Adiwarman A. 2004. Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Mahmoedin. 2004. Melacak Kredit Bermasalah. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan. Muhammad. 2005. Manajemen Syariah. Yogyakarta : UPP UMP YKPN. Muhammad dan Dwi, Suwiknyo. 2009. Akuntansi Perbankan Syariah. Yogyakarta. Trust Media. Munawir. 2004. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta : Liberty. Nazir, Muhammad. 2003. Metode Penelitian. Jakarta. Ghalia Inonsia. Oktriani, Yesi. 2012. Pengaruh Pembiayaan Musyarakah, Mudharabah dan Murabahah Terhadap Profitabilitas Studi Kasus pada PT. Bank Muamalat Indonesia. Skripsi pada Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi, tidak dipublikasikan. Priyatno, Duwi. 2009. SPSS untuk Analisis Korelasi dan Regresi. Yogyakarta. Gava Media. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta. Surat Edaran Bank Indonesia.2008. No. 10/14/DPbs tentang kegiatan produk Bank Syariah. Undang-Undang Republik Indonesia No. 21 Tahun 2008 Tentang Perabnkan Syariah. Wasilah dan Nurhayati,sri.2012. Akuntansi Syariah Indonesia.Jakarta. Salemba Empat.