PENGARUH PROGRAM INBOX DI SCTV TERHADAP MINAT MENONTON (Studi Kasus Mahasiswa Broadcasting Semester 6 Kelas 06PIO Dan 06PHO Di BINUS University)
ADITYA ANTAKUSUMA Jurusan Marketing Communication, Fakultas Ekonomi dan Komunikasi, BINUS University Jl. K.H. Syahdan No.9 Palmerah, Jakarta Barat 11480
[email protected] ABSTRACT RESERCH PURPOSES, among others, to find out whether there is influence the program's INBOX on SCTV's interest in watching Students BINUS University and how much influence the program's INBOX on SCTV. RESEARCH METHODS, used approach is quantitative research. The research method used was a survey. Researchers used a type of research in the form of Eksplanatif, techniques of data collection through the primary data such as, questionnaires, observation, and secondary data include studies of libraries and the internet. THE RESULT is that the program’s INBOX on SCTV with interest watched student of BINUS University 0.139 or equivalent to 13.9% which means a very weak relationship. While the magnitude of the effect of the program on SCTV’s INBOX interest watch is 0.019 or equivalent to 1.9%. So, the program’s INBOX on SCTV has effect on the interest in watching. A SUMMARY of that program's INBOX on SCTV no influence on interest in watching a student of BINUS University and the value of the coefficient determinasinya in the INBOX program SCTV had an influence by 1.9% against the interest in watching. (ADIT) Keywords Program INBOX, Interest Watching
ABSTRAK TUJUAN PENELITIAN, antara lain untuk mengetahui apakah ada pengaruh program INBOX di SCTV terhadap minat menonton Mahasiswa BINUS Univeristy dan seberapa besar pengaruh program INBOX di SCTV tersebut. METODE PENELITIAN, yang digunakan adalah pendekatan penelitian kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah Survei. Peneliti menggunakan tipe riset berupa Eksplanatif, teknik pengumpulan data melalui data primer seperti, kuesioner, observasi dan data sekunder berupa studi kepustakaan dan internet. HASIL YANG DICAPAI, bahwa program INBOX di SCTV memiliki hubungan terhadap minat menonton Mahasiswa BINUS University sebesar 0.139 atau setara dengan 13,9%, yang berarti memiliki hubungan yang sangat lemah. Sementara besarnya pengaruh program INBOX di SCTV terhadap minat
menonton adalah 0.019 atau setara dengan 1,9%. Jadi program INBOX di SCTV memiliki pengaruh terhadap minat menonton. SIMPULAN, bahwa program INBOX di SCTV tidak ada pengaruh terhadap minat menonton Mahasiswa BINUS University dan dilihat dari nilai koefisien determinasinya program INBOX di SCTV memiliki pengaruh sebesar 1,9% terhadap minat menonton. (ADIT) Kata Kunci Program INBOX, Minat Menonton
PENDAHULUAN Media massa yang berdasarkan dari perkembangan teknologi dan mempunyai banyak peminatnya sebab informasi yang didapatkan bisa lebih cepat yaitu media elektronik. Media elektronik terdiri dari radio dan televisi. Radio adalah media komunikasi yang sifatnya auditif (dengar) dan informasi yang diberikannya dari sistem gelombang elektronik. Televisi merupakanmedia komunikasi yang bersifat audio visual yang artinya dapat berupa gambar dan suara dengan kualitas yang bagus sehingga informasinya yang diberikan lebih jelas dan menarik. Komunikasi yang penggunaannya menggunakan perangkat internet. Media internet dapat digunakan melalui perangkat komputer, handphone, dan tablet. Dalam informasi yang diberikan pun memiliki keunggulannya berupa informasi yang up to date (terbaru), informasi yang real time, dan informasinya bersifat praktis. Peneliti memilih program INBOX sebagai penelitian, sebab program INBOX yang bergenre variety show memiliki banyak penonton dan memiliki ratingshare yang tinggi untuk program INBOX dan stasiun televisinya yaitu SCTV. Populasi yang diambil oleh peneliti adalah mahasiswa BINUS University semester 6 broadcasting kelas 06PIO dan 06PHO. Pengambilan populasi dan sampel diambil dari mahasiswa BINUS University karena mudah dijangkau dan peneliti ingin mengetahui seberapa besar minat menonton dari kedua kelas tersebut. Media yang lebih sering digunakan adalah media elektronik yang berupa media televisi karena media ini dapat menampilkan berupa visualisasi dan gelombang suara sehingga lebih mudah dimengerti oleh penonton dan isinya pun lebih menarik dibandingkan media lainnya. Dalam siaran televisi, terdapat sejarah mengenai perkembangan dalam siaran televisi di Indonesia. Program televisi SCTV, terdapat program yang bernama INBOX dan program tersebut menayangkan berbagai macam musik baik penyanyi yang dari dalam negeri maupun luar negeri. Bertujuan untuk menghibur para penonton dan masyarakat sekitar karena INBOX sendiri biasanya berlokasi di outdoor dan tidak di indoor, kemudian tempatnya pun berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain. Mengundang band-band yang sedang hitsnya untuk live performance lalu ada selebritis juga yang diundang, kemudian tidak hanya musik saja yang ada namun sebuah games seru pun ada yang mengajakpara penontonnya untuk ikut dan membagikan uang kepada pemenangnya. Program INBOX menampilkan berbagai macam video clip dan chart kepada penontonnya untuk mengetahui lagu-lagu yang sedang hits pada saat ini. Mengudara setiap hari pada pukul 07:00 – 09:00 dengan waktu dua jam tersebut INBOX dapat menghibur para penontonnya dan selalu memberikan variasi tertentu agar penonton pun tertarik kemudian adanya presenter-presenter yang aktif dan menghibur para penontonnya dengan hiburan dan penyanyi atau grup band yang dipanggilnya untuk live performance. Menghibur para penontonnya sehingga dapat menghilangkan rasa lelah dan stress kemudian dalam program tersebut masyarakat bisa mendapatkan uang dalam kuis yang diberikan presenter dan memiliki nilai edukasi yang memberitahukan mengenai masakan tradisional Indonesia dan cara dalam
memasak masakan tersebut. Peneliti menjadi tertarik untuk mengangkat program INBOX di SCTV ke dalam penelitiannya. Terdapat perkembangan agar tetap menjadi pilihanpara penontonnya sebab sudah banyak saingan yang juga menampilkan live performance para penyanyi dan grup band di stasiun televisi tertentu. Stasiun televisi yang juga menayangkan live performance tersebut ada program televisi DAHSYAT di RCTI kemudian ada DERING’S di TRANSTV dan kedua program tersebut hadir saat pagi hari terutama musik DAHSYAT yang ada di RCTI memiliki eksistensi yang tinggi karena memiliki rating yang tinggi namunmusik INBOX pun tidak mau kalah dengan selalu menampilkan variasi-variasi terbaru agar bisa mengalahkan pesaingnya tersebut. Konsep hampir sama dengan INBOX dan DAHSYAT karena sama-sama menampilkan live performance dari penyanyi maupun grup band yang hits kemudian ada penonton yang ikut meramaikannya dengan tarian. Tidak hanya persamaan saja yang ada, tetapi ada perbedaan yang menjadi ciri dari kedua program televisi tersebut yaitu dari lokasinya yang diambil. Musik DAHSYAT di RCTI berlokasi di indoor sedangkan musik INBOX di SCTV berlokasi di outdoor dan selalu berpindah-pindah tempat untuk mengajak masyarakat sekitar agar menonton live performance tersebut. Program musik yang hampir sama bernama 100% Ampuh yang ditayang di GlobalTV dan acara ini berlokasi di outdoor yang memiliki kesamaan dengan INBOX di SCTV tetapi waktu tayangnya berbeda yaitu pada pukul 15:00 danmasih banyak program musik lainnya namun INBOX merupakan program musik yang banyak peminatnya. Peningkatan dan penurunan dari rating dan share yang membuat peniliti untuk melakukan penelitian terhadap program INBOX di SCTV. Program INBOX di SCTV pernah mendapatkan nominasi award di Panasonic Gobel Award.
HIPOTESIS Hipotesis nol (Ho) program INBOX di SCTV.
: Tidak ada pengaruh Mahasiswa BINUS University yang menonton
Hipotesis alternatif (Ha) program INBOX di SCTV.
: Ada pengaruh Mahasiswa BINUS University yang menonton
METODE PENELITIAN Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Bahwa dalam penelitian kuantitatif masalah yang dibawa oleh peneliti harus sudah jelas. Kemudian setelah masalah diidentifikasikan, dan dibatasi, maka selanjutnya masalah tersebut dirumuskan. (Sugiyono, 2012:7) Peneliti akan menggunakan metode penelitiannya berupa survei. Survei adalah sebuah metode riset yang menggunakan teknik pengumpulan datanya berupa kuesioner. Proses pengumpulan datanya bersifat terstruktur dan mendetail dengan menggunakan kuesioner sebagai teknik pengumpulan datanya. Peneliti menggunakan survei deskriptif. Survei deskriptif digunakan untuk menggambarkan mengenai populasi yang akan diteliti.(Kriyantono, 2006:59)
Tipe riset penelitian berupa jenis eksplanatif. Eksplanatif digunakan peneliti dalam menghubungkan atau mencari sebab akibat antara dua variabel atau lebih konsep (variabel) yang akan diteliti. Dalam hal ini, peneliti membutuhkan definisi konsep, kerangka konseptual dan kerangka teori.(Kriyantono, 2006:69) Populasi adalah sebuah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakterisitk tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.(Sugiyono, 2012:80) Berdasarkan penelitian ini, populasinya adalah seluruh Mahasiswa broadcasting semester 6 kelas 06PIO dan 06PHO di BINUS University Fakultas Ekonomi dan Komunikasi. Populasi mengambil kelas tersebut karena mudah dijangkau dan peneliti ingin mengetahui seberapa besar minat menonton dari kedua kelas tersebut terhadap program INBOX di SCTV. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik sampling purposive. Teknik sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.(Sugiyono, 2012:85). Menggunakan rumus Slovin karena populasi yang diambil peneliti sedikit. Teknik pengumpulan data melalui, Data primer : menggunakan teknik pengumpulan data berupa kuesioner (angket). Kuesioner digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. (Sugiyono, 2008:199). Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. (Sugiyono, 2012:93) dan data sekunder : data yang diambil melalui studi kepustakaan dari buku-buku yang berhubungan dengan yang diteliti. (Sugiyono, 2006:153) Teknik analisis dna interpretasi data berupa analisis univariat, analisis bivariat, dan analisis regresi. Terdapat keabsahan penelitian, yaitu uji validitas, uji reliabilitas, uji normalitas, uji korelasi, uji t, uji regresi sederhana dan uji determinasi.
Operasionalisasi Konsep Tabel 1 Operasionalisasi Konsep
Variabel X
Dimensi 1.
Information
Program INBOX di SCTV 2. Personal identity
3. Integration and social interaction
4.
Entertainment
Indikator Program INBOX merupakan variety show yang menyajikan musik paling hits di semua kalangan 2. Dapat menghibur masyarakat luas dan penonton televisi 3. Memberi hadiah kepada penonton agar setia menonton program INBOX 4. Menampilkan video clip dengan lagu-lagu paling hits 5. Mengundang penyanyi yang dapat menghibur semua kalangan 6. Program INBOX selalu memberi nuansa baru setiap harinya 7. Presenter memiliki kemampuan untuk menghibur masyarakat luas dan penonton televisi 8. Presenter bisa mengajak penonton untuk bernyanyi bersama dalam kuis 9. Presenter memiliki wawasan yang luas 10. Mempunyai lokasi yang strategis 11. Mempunyai jam tayang 2 jam dan tidak membosankan
Skala
1.
Skala Likert STS = Sangat Tidak Setuju =1 TS = Tidak Setuju = 2 RR = Ragu-ragu = 3 S = Setuju = 4 SS = Sangat Setuju = 5
Variabel Y
Dimensi 1. Kognitif
Sub Dimensi Pengetahuan
Pengertian Pemahaman Minat menonton Mahasiswa Broadcasting semester 6 kelas 06PIO dan 06PHO di BINUS Univerisity
Perasaan
2. Afektif
Sikap
3. Konatif
Tingkah laku
Indikator Penonton diberikan wawasan yang luas mengenai musik 2. Penonton mengetahui lagu-lagu yang paling hits 3. Penonton mengerti cara bernyanyi dengan benar 4. Penonton dapat memahami bahwa musik adalah salah satu pilar penting dalam dunia entertainment 5. Penonton tidak merasa bosan saat menontonnya 6. Penonton senang dengan adanya kuis 7. Penonton jadi lebih ceria 8. Penonton dapat terpengaruh untuk bangun pagi 9. Penonton dapat terpengaruh dalam gaya berbicara 10. Penonton terinspirasi terhadap gaya busananya
Skala
1.
Skala Likert STS = Sangat Tidak Setuju = 1 TS = Tidak Setuju =2 RR = Ragu-ragu = 3 S = Setuju = 4 SS = Sangat Setuju =5
HASIL DAN BAHASAN Profile Responden Penelitian ini dianalisis dari Mahasiwa broadcasting kelas 06PIO dan 06PHO di BINUS University. Jumlah responden yang berdasarkan sampel adalah 80 dan jumlah populasi yang didapatkan adalah 100. Untuk mengetahui profil responden peneliti menanyakan jenis kelamin serta umur untuk mengetahui profil responden yang diteliti.
Tabel 2 Jenis Kelamin
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
laki-laki
47
58,8
58,8
58,8
perempuan
33
41,3
41,3
100,0
Total
80
100,0
100,0
Tabel 3 Usia
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
18-20 tahun
26
32,5
32,5
32,5
diatas 20 tahun
54
67,5
67,5
100,0
Total
80
100,0
100,0
Uji Validitas Tabel 4 Uji validitas variabel x program INBOX di SCTV Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected ItemTotal Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
PERNYATAAN 1
38,65
23,496
,530
,774
PERNYATAAN 2
38,38
24,491
,492
,779
PERNYATAAN 3
38,32
24,728
,461
,782
PERNYATAAN 4
38,65
24,635
,453
,783
PERNYATAAN 5
38,51
23,367
,570
,770
PERNYATAAN 6
38,65
24,737
,429
,785
PERNYATAAN 7
38,40
26,041
,330
,794
PERNYATAAN 8
38,46
24,935
,432
,785
PERNYATAAN 9
38,65
24,686
,425
,786
PERNYATAAN 10
38,44
26,097
,282
,800
PERNYATAAN 11
38,51
23,088
,593
,767
Tabel 5 Uji validitas variabel y minat menonton Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected ItemTotal Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
PERNYATAAN 1
33,10
8,851
,259
,436
PERNYATAAN 2
32,79
9,562
,166
,467
PERNYATAAN 3
33,10
9,306
,158
,473
PERNYATAAN 4
32,82
9,108
,240
,443
PERNYATAAN 5
32,98
9,088
,232
,446
PERNYATAAN 6
32,94
9,654
,140
,476
PERNYATAAN 7
32,96
9,328
,230
,448
PERNYATAAN 8
32,96
9,606
,197
,458
PERNYATAAN 9
32,82
9,741
,120
,482
PERNYATAAN 10
32,81
9,142
,245
,442
Berdasarkan hasil perhitungan variabel X yang mewakili program INBOX di SCTV pernyataan-pernyataan dalam kuesioner diatas dinyatakan valid karena hasil r hitung masingmasing pernyataan diatas telah melebihi r tabel yang ditentukan yakni 0,139. Pernyataan variabel y telah valid karena r hitung telah melebihi 0,2120 yang tertera dalam r tabel.
Uji Realibilitas Tabel 6 Uji realibilitas variabel x program INBOX di SCTV Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
,798
11
Tabel 7 Uji realibilitas variabel y minat menonton Reliability Statistics Cronbach's Alpha ,484
N of Items
10
Hasil perhitungan yang memperlihatkan apakah variabel X yakni program INBOX di SCTV telah reliabel dilihat dari angka yang ditentukan dalam buku Usman dan Purnomo. Dimana angka hasil perhitungannya 0,798 termasuk reliabel. Variabel Y terhadap minat menonton telah cukup reliabel dimana hasil perhitungannya adalah 0.484.
Uji Normalitas Tabel 8 Uji normalitas variabel x program INBOX di SCTV One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test X N
80 a,b
Mean
42,36
Std. Deviation
5,399
Normal Parameters
Most Extreme Differences
Absolute
,150
Positive
,068
Negative
-,150
Kolmogorov-Smirnov Z
1,345
Asymp. Sig. (2-tailed)
,054
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Tabel 9 Uji normalitas minat menonton One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Y N Normal Parameters
80 a,b
Most Extreme Differences
Mean
36,59
Std. Deviation
3,302
Absolute
,096
Positive
,096
Negative
-,054
Kolmogorov-Smirnov Z
,855
Asymp. Sig. (2-tailed)
,458
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Variabel X dikatakan berdistribusi normal, karena telah memenuhi ketentuan yang berlaku, yakni nilai sig > 0,05. Dimana besar nilai sig yang diperoleh adalah 0,054 dan lebih
besar dari 0,05, sehingga distribusi data dapat dikatakan normal. Variabel Y dikatakan berdistribusi normal, karena telah memenuhi ketentuan yang berlaku, yakni nilai sig > 0,05. Dimana besar nilai sig yang diperoleh adalah 0,458 dan lebih besar dari 0,05, sehingga distribusi data dapat dikatakan normal.
Uji Korelasi Tabel 10 Uji korelasi Correlations Variabel X Pearson Correlation Variabel X
1
Sig. (2-tailed)
,139 ,218
N
Variabel Y
Variabel Y
80
80
Pearson Correlation
,139
1
Sig. (2-tailed)
,218
N
80
80
Hasil perhitungan korelasi menunjukkan angka 0,139 dimana variabel memiliki hubungan sangat lemah karena berada di antara 0-0,25.
Uji t Tabel 11 Uji t dan regresi Coefficientsa Model
Unstandardized Coefficients
B (Constant)
Std. Error
32,982
2,928
,085
,069
Standardized Coefficients
T
Sig.
Beta 11,262
,000
1,241
,218
1 program INBOX di SCTV
,139
a. Dependent Variable: minat menonton
Perhitungan ini merupakan jawaban atas perumusan masalah yakni, adakah pengaruh yang signifikan antara program INBOX di SCTV terhadap minat menonton. Menurut hipotesis dalam penelitian, terdapat: Ho : tidak ada pengaruh signifikan antara program INBOX di SCTV terhadap minat menonton. Ha : terdapat pengaruh signifikan antara program INBOX di SCTV dengan minat menonton.
Hasil analisa yang tertera pada tabel diatas nilai sig > 0,05 yang bernilai 0,218 berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Hasil tersebut sekaligus menyimpulkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara program INBOX di SCTV terhadap minat menonton.
Uji Regresi Sederhana Persamaan regresi yang ditunjukkan dari tabel 4.34 untuk mengetahui tingkat konstan adalah : y = a+bx y = 32,982 + 0,085x Maka dapat diinterpretasikan bahwa: 1. a = angka konstan sebesar 32,982. Angka ini berupa angka konstan yang mempunyai arti: besarnya tingkat minat menonton saat nilai x (program INBOX di SCTV dengan 0. 2. b = angka regresi sederhana pertama sebesar 0,085. Angka tersebut mempunyai arti bahwa setiap penambahan 1 program INBOX di SCTV, maka minat menonton akan bertambah sebesar 0,085. 3. Oleh karena itu, persamaannya regresinya menjadi: Y = 32,982 + 0,085x. Uji Determinasi Tabel 12 Uji determinasi Model Summary Model
R
1
R Square a
,139
,019
Adjusted R Square ,007
Std. Error of the Estimate 3,291
a. Predictors: (Constant), program INBOX di SCTV
Melalui perhitungan dapat diketahui bahwa r2 : 0,019 yang berasa dari tabel 12 R Square maka : KD = r2 x 100% KD = 0,019 x 100% KD = 1,9% Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel bebas x (program INBOX di SCTV) mempengaruhi variabel terikat y (minat menonton) sebesar 1,9% sisanya sebesar 98,1% dipengaruhi oleh faktor – faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil kajian teoritik dan analisis statistik yang digunakan pada sebelumnya, maka dapat dikemukakan beberapa kesimpulan penelitian yang merupakan jawaban dari pertanyaan penelitian ini sebagai berikut : 1. 2.
Peneliti mengetahui bahwa Responden dalam variabel x yang lebih dominan memilih setuju karena berdasarkan penghintungannya 3,4 – 4,1 yang memilih setuju. Peneliti mengetahui bahwa Responden dalam variabel y yang lebih dominan memilih setuju karena berdasarkan penghintungannya 3,4 – 4,1 yang memilih setuju.
3.
Tidak ada pengaruh yang signifikan antara program INBOX di SCTV terhadap minat menonton Mahasiswa BINUS Universitas sebesar 0.019 atau sebesar 1.9% hal ini dilihat dari tabel 4.30. Sedangkan sisanya yaitu 98.1% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini.
Saran Dari hasil penelitian yang didapat oleh peneliti, maka peneliti memberikan saran bagi program INBOX di SCTV untuk terus kualitas programnya. Saran tersebut antara lain sebagai berikut: 1.
Membuat isi program yang lebih menarik perhatian masyarakat, sehingga masyarakat dapat menikmatinya dan ikut berpartisipasi dalam program INBOX di SCTV.
2.
Mengganti musik yang terbaru dan mudah dikenal sehingga lebih menarik dan sesuai dengan tema.
REFERENSI Badjuri, Adi. (2010). Jurnalistik Televisi. Yogyakarta: Graha Ilmu Kriyanto, Rachmat. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: KENCANA. Morissan. (2005). Jurnalistik Televisi Mutakhir, Tangerang: Ramdina Prakarsa. Naratama. (2004). Menjadi Sutradara Televisi. Jakarta: PT Grasindo. Nurudin. (2011). Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: Rajawali Pers Sarwono, Sarlito Wirawan. (2003). Teori-teoriPsikologi Sosial, Jakarta: CV Rajawali. Sarwono, Jonathan. (2012). Metode Riset Skripsi: Pendekatan Kuantitatif (menggunakan prosedur SPSS). Jakarta: PT Elex Media Komputindo Suryawati, Indah. (2011). Jurnalistik Suatu pengantar. Bogor: Ghalia Indonesia Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: CV. ALFABETA. Usman Akbar dan Purnomo Setiady, Husnaini. (2008). Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara Wibowo, Fred. (2007). Teknik Produksi Program Televisi. Yogyakarta: PINUS BOOK PUBLISHER
RIWAYAT PENULIS Aditya Antakusuma, anak keempat dari empat bersaudara lahir pada 11 Mei 1991. Lulus S1 ilmu komunikasi dari Universitas Bina Nusantara pada bulan Juli 2013. Penulis menyelesaikan jurnal untuk melengkapi persyaratan kelulusan S1. Penelitian ini dilakukan bersamaan dengan kerja praktek yang dilakukan di kantor SCTV tower selama 3 bulan. Dalam Kerja Praktek Penulis bekerja sebagai editor, yang bermanfaat dan memberikan pengalaman untuk karir kedepan. Penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan mahasiswa lainnya.